tgs kel 5-5 mp

33
TUGAS MAKALAH SISTEM INFORMASI PEMASARAN Dosen : R. Benny Wahyuadi, M.M., MBA. SITEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG PADA PT. CARREFOUR (Makalah ini dibuat untuk memenuhi syarat UTS pada mata kuliah Sistem Informasi Pemasaran) Disusun Oleh Kel.-5 : 1. NUR MUHAMMAD ISKANDAR (2009050838) 2. BONIARTA SAMOSIR (2009051061) 3. NURHADI 4. RIJAL 1

Upload: r-benny-wahyuadi

Post on 12-Jun-2015

2.817 views

Category:

Education


23 download

DESCRIPTION

Tugas Kelompok 5, kelas VG Manaj. Pemasaran kelas pagi

TRANSCRIPT

Page 1: Tgs kel 5-5 mp

TUGAS MAKALAH

SISTEM INFORMASI PEMASARAN

Dosen : R. Benny Wahyuadi, M.M., MBA.

SITEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG

PADA PT. CARREFOUR

(Makalah ini dibuat untuk memenuhi syarat UTS pada mata kuliah Sistem Informasi Pemasaran)

Disusun Oleh Kel.-5 :

1. NUR MUHAMMAD ISKANDAR (2009050838)

2. BONIARTA SAMOSIR (2009051061)

3. NURHADI

4. RIJAL

FAKULTAS EKONOMI, PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS PAMULANG, TANGSEL

2011

1

Page 2: Tgs kel 5-5 mp

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-

Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Sebaik

Mungkin yang berjudul SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG PADA :

PT CARREFOUR DARI TAHUN 1957 HINGGA SEKARANG

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak, oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih kepada : . Allah SWT, atas anugerah dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada

Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi

maupun cara penyusunannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik

yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini dimasa mendatang.

Penulis berharap, semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca pada

umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pamulang, 5 Desember 2011

Penulis

2

Page 3: Tgs kel 5-5 mp

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG PADA :

PT CARREFOUR DARI TAHUN 1957 HINGGA SEKARANG

Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma)  adalah sekumpulan

unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan

bersama untuk mencapai suatu tujuan.

Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima

dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data

menjadi suatu informasi = input - proses – output .

Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan

yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang

bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.

Pengertian Distribusi

Yang dimaksud dengan distribusi adalah kegiatan penyaluran hasil produksi berupa barang

dan jasa dari produsen ke konsumen guna memenuhi kebutuhan manusia. Pihak yang

melakukan kegiatan distribusi disebut sebagai distributor.

Contoh dari kegiatan distribusi adalah penyaluran hasil panen petani ke kota-kota.

Pengertian Barang

Barang adalah Merupakan setiap benda baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud,

bergerak ataupun yang tidak bergerak, yang mempunyai tujuan untuk diperdagangkan,

dipakai, dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh konsumen.

3

Page 4: Tgs kel 5-5 mp

PT CARREFOUR

Carrefour adalah pasar swalayan yang bergerak dibidang penjualan barang yang sehari-hari

digunakan,dikonsumsi oleh manusia.

4

Page 5: Tgs kel 5-5 mp

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia masih menunjukkan prospek cerah di masa

depan. Pertumbuhannya diperkirakan berkisar antara 13-15% untuk Tahun 2011

(Setrawati, 2011). Hal ini juga menunjukkan peta persaingan yang semakin ketat antara

peritel asing dan lokal serta antara hipermarket dan minimarket. Saat ini terdapat lebih

dari dua juta toko ritel di Indonesia mulai dari toko tradisional sampai dengan

hipermarket (Joewono, 2010). Begitu ketatnya persaingan ini sehingga tidak mudah bagi

para pemain untuk memenangkannya kecuali dengan strategi yang tepat. Strategi ini

dapat dilakukan baik secara internal maupun eksternal.

Carrefour Indonesia merupakan salah satu pemain ritel nasional yang telah eksis

keberadaannya di Indonesia. Sebagai konsekuensinya mau tidak mau Carrefour harus

mampu bersaing dengan cerdas di arena permainan ritel yang ada. Joewono (2010)

menekankan bahwa strategi yang digunakan haruslah sesuai dengan format atau konsep

dasar dari ritel tersebut. Carrefour datang dengan konsep hipermarket yang mengusung

strategi low price dan costumer service-nya. Sama halnya dengan Carrefour, para

pesaingnya seperti Giant dan Hypermarket tak mau kalah soal low price dan costumer

service.

1.2 Ruang Lingkup

Pembahasan dalam makalah ini hanya difokuskan pada penerapan sistem informasi

(IT) dalam Supply Chain Management (Sistem Distribusi Barang) di CARREFOUR

Khususnya Di Indonesia

1.3 Rumusan Masalah

Masalah yang ingin dirumuskan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Informasi(IT) Distribusi Barang Pada PT CARREFOUR

Khususnya di Indonesia?

1.4 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :

1. Untuk Mengetahui Sistem Informasi (IT) Distribusi Barang Pada PT CARREFOUR

Khususnya DiIndonesia.

5

Page 6: Tgs kel 5-5 mp

PT CARREFOUR

6

Page 7: Tgs kel 5-5 mp

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil Carrefour Indonesia

Carrefour merupakan peritel besar dunia kedua setelah Wal-Mart. Berkantor pusat di

Prancis dan telah beroperasi sejak tahun 1957. Didirikan oleh Marcel Fournier dan Louis

Deforey dan mampu mendunia dengan cakupan wilayah operasi meliputi Benua Amerika,

Benua Asia, dan Benua Eropa.

Carrefour Indonesia memulai sejarahnya di Indonesia pada bulan Oktober 1998

dengan membuka unit pertama di Cempaka Putih. Pada saat yang sama, Continent, yang

juga sebuah hypermarket dari Perancis, membuka unit pertamanya di Pasar Festival. Pada

penghujung 1999, Carrefour dan Promodes (Induk perusahaan Continent) sepakat untuk

melakukan penggabungan atas semua usahanya di seluruh dunia. Penggabungan ini

membentuk suatu grup usaha ritel terbesar kedua di dunia dengan memakai nama

Carrefour. Seiring berjalannya waktu komposisi saham Carrefour Indonesia berubah.

Sejak April 2010  komposisi saham tunggal terbesar dikuasai perusahaan Indonesia yaitu

Trans Corp dengan komposisi saham keseluruhan sebagai berikut:

Trans Corp  (40%)

Carrefour SA (39%)

Onesia BV (11,5%)

Carrefour Netherland BV (9,5%)

Dengan terbentuknya Carrefour baru ini, maka segala sumber daya yang dimiliki

kedua group tadi menjadi difokuskan untuk lebih memenuhi dan memuaskan kebutuhan

pelanggan. Penggabungan ini memungkinkan Carrefour indonesia untuk meningkatkan

kinerja gerai-gerai yang ada di seluruh indonesia, mendapat manfaat dari keahlian

karyawan-karyawan Carrefour di Indonesia dan di dunia, dan mengantisipasi terjadinya

evolusi ritel dalam skala nasional dan global.

Fokus terhadap konsumen ini diterjemahkan dalam 3 pilar utama yang diyakini akan

dapat membuat Carrefour menjadi pilihan tempat belanja bagi para konsumen Indonesia.

Ketiga pilar utama tersebut adalah sebagai berikut :

Harga yang bersaing

Pilihan yang lengkap

Harga yang memuaskan

7

Page 8: Tgs kel 5-5 mp

Di bulan Januari 2008 PT.Carrefour Indonesia berhasil menyelesaikan proses akuisisi

terhadap PT. Alfa Retailindo Tbk. Saat ini, Carrefour Indonesia memiliki lebih dari 60

(enam puluh) gerai yang tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, Yogyakarta,

Semarang, Medan, Palembang dan Makasar yang didukung lebih dari 11,000 (sebelas

ribu) karyawan profesional yang siap untuk melayani para konsumen.

Konsep toko serba ada merupakan konsep perdagangan eceran yang diciptakan oleh

Carrefour yang dirancang untuk memuaskan para konsumen. Di Indonesia, terutama di

Jakarta, Carrefour, dengan cepat, menjadi suatu alternatif belanja pilihan bagi seluruh

keluarga.

Ditambah dengan adanya fasilitas-fasilitas pelengkap seperti snack corner, food court,

parkir gratis di gerai-gerai tertentu, bahkan dengan adanya garansi harga dan garansi

kualitas, maka paserba Carrefour benar - benar merupakan tempat belanja keluarga.

2.2 Penerapan E-Business di Carrefour Indonesia

Penerapan E-Business di Carrefour indonesia mulai serius dilakukan pada bulan Juli

tahun 2007 (SWA, 2009). Penerapan E-Business ini dilakukan untuk mengoptimalkan

proses bisnis yang ada di Carrefour terutama dalam hal manajemen rantai pasokan dan

manajemen relasi pelanggan. Rantai pasokan ini harus diatur untuk memudahkan kerja

antara gerai dan pemasok. Sedangkan manajemen relasi pelanggan bertujuan untuk

mengelola pelanggan Carrefour sehingga tetap setia berbelanja di Carrefour.

2.3 Manajemen Rantai Pasokan Carrefour Indonesia

Penerapan IT dalam manajemen rantai pasokan di Carrefour Indonesia tergolong baru.

Manajemen rantai pasokan sendiri secara mendasar menghubungkan antar proses bisnis

sedemikian sehingga antara pemasok, pelanggan, dan rekanan bisnis terhubung dalam

suatu jaringan. Dalam hal ini Carrefour Indonesia menggunakan perangkat lunak infolog.

Sebelum menggunakan perangkat ini Carrefour dan pemasoknya sering mengalami

kesulitan. Carrefour mengalami kendala dalam hal menjaga ketersedian stok untuk para

pelanggannya sehingga sering mengalami lost of sales. Kondisi ini juga tentunya dialami

pemasoknya karena bagaimanapun keseluruhannya merupakan satu mata rantai. Selain

mengalami hal yang serupa, pemasok juga harus mengalami kesulitan dalam hal

pendistribusian barang karena harus memasok sendiri ke seluruh gerai yang dimiliki

Carrefour.

8

Page 9: Tgs kel 5-5 mp

Pennggunaan perangkat lunak infolog sebagai sebuah cross functional inter-enterprise

system telah mengubah tatanan proses supply chain management di Carrefour. Salah satu

yang cukup signifikan terlihat adalah munculnya distribution center sebagai pusat

penerimaan barang dari seluruh pemasok

Carrefour. Pemasok tidak lagi harus mengantar barang yang akan dijual ke masing-

masing gerai, namun cukup mengirimkannya ke distribution center baru kemudian akan

dikirimkan ke masing-masing gerai Carrefour sesuai dengan jumlah unit yang

dibutuhkan. Sistem yang digunakan bersifat just in time dan disebut cross dock. Skema

seperti terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Skema sistem Cross Dock Carrefour Indonesia

Perangkat lunak infolog ini menangani beberapa proses bisnis dalam supply chain

management Carrefour yaitu meliputi :

a. Inbound Logistics

b. Perencanaan dan pengadaan persediaan

c. Operasi Gudang

d. Outbound Logistics

e. Pelaporan

Keseluruhannya dimuat dalam 4 modul yang berbeda yang keluarannya berupa laporan

yang diperlukan manajemen dan operator sebagai pertimbangan untuk pengambilan

keputusan teknis dan strategis.

2.4 Inbound Logistics

9

Page 10: Tgs kel 5-5 mp

Inbound logistics merupakan aktivitas penerimaan dan penggudangan barang

(Porter, 1985). Kegiatan ini meliputi :

a. Advanced Shipping Notification (ASN)

Kegiatan ini juga dikenal dengan vendor confirmation, yaitu informasi

yang diberikan oleh pemasok atau rekanan bisnis eksternal lainnya seputar

barangnya yang dipesan termasuk di dalamnya kuantitas yang dipesan. Sebuah

ASN dapat berupa konfirmasi pemasukan barang atau pengangkutan,

pernyataan pemesanan, atau notifikasi pengiriman. Penggunaan ASN

ditujukan untuk memperbaharui dokumen transaksi pembelian seperti

purchase order, perjanjian penjadwalan, permintaan transfer persediaan

(Altavilla, 2010).

Carrefour menggunakan sistem ini untuk menjamin bahwa apa yang

dikirim sesuai dengan apa yang dipesan. Hal ini akan menyebabkan kedua

belah pihak baik pemasok maupun Carrefour apabila spesifikasi barang yang

dikirim tidak sesuai dengan spesifikasi yang dipesan. Pihak Carrefour akan

mengalami kerugian karena stok dapat kosong karena barang harus di retur

dan pemasok harus menanggung biaya retur dan transportasi.

b. Reservasi Lokasi

Revervasi lokasi dalam gudang dilakukan berdasarkan ASN yang

diterima gudang dan disesuaikan dengan kode penempatannya di dalam

gudang.

c. Various Receipts

Proses inbound ini mengangani berbagai proses seperti blind, against

ASN, import, local, Stock Transfer, Cross Dock & Back to Back.

d. Fungsi konversi dan penangkapan

Barang yang diterima umumnya berupa dalam satuan pack, sementara

satuan yang digunakan dalam rangka penyimpanan barang di distribution

center Carrefour adalah SKU. Oleh karena itu ketika barang diterima

dilakukan pengkonversian satua pack menjadi SKU. Sedangkan penangkapan

yang dimaksud adalah proses pengambilan kode dari masin-masing SKU yang

telah ditetapkan

10

Page 11: Tgs kel 5-5 mp

e. Put Away

Put away atau dalam istilah mudahnya menempatkan persediaan

merupakan sebuah proses memindahkan persediaan dari pengangkut ke

gudang penyimpanan. Istilah ini juga digunakan untuk pemindahan yang

dilakukan di dalam gudang sehingga menjadi lebih efisien. Carrefour

menggunakan jenis system directed putaway yang telah terintegrasi dalam

perangkat lunak infolog. Keuntungan sistem ini menurut Muehlbauer (2011)

adalah sebagai berikut :

a. Sistem ini mengikuti aturan penyimpanan persediaan untuk

meningkatkan pemanfaatan ruang dan meningkatkan kapasitas

penyimpanan

b. Sistem ini secara konsisten mengikuti aturan penyimpanan persediaan

untuk membuat proses pengangkutan lebih efisien

c. Pekerja gudang tidak harus hafal semua produk yang digudangkan untuk

menempatkan produk sesuai dengan kotak penyimpanannya

d. Sistem ini lebih cepat karena operator tidak perlu melihat kotak

penyimpanan untuk barang yang sama.

System directerd putaway memang dirancang dalam kerangka untuk

penggunaan satu lokasi penyimpanan terpusat (distribution center). Hal ini

sesuai dengan apa yang diterapkan Carrefour dalam pengelolaan gudangnya.

Setiap item barang memiliki tempat tertentu sesuai dengan tipe paketnya yang

dikenali satuannya sebagai SKU (Stock Keeping Unit).

Skema penyimpanannya menggunakan skema pengkodean ABC yang

didasarkan pada kecepatan barang. Sederhananya SKU dengan kode A adalah

SKU yang dipindahkan lebih sering daripada kode B begitu seterusnya untuk

kode C, D, dan seterusnya. Jadi dalam hal ini pengkodean tidak didasarkan

pada jenis produknya, berat, dimensi, biaya, pelanggan, maupun pemasoknya.

2.5 Perencanaan dan pengadaan persediaan

a. Definisi tingkat persediaan

Carrefour menetapkan tingkat persediaan yang diperlukan untuk

menjalankan operasional hariannya. Namun memang karena Carrefour sendiri

menggunakan sistem cross dock yang bersifat just in time sehingga persedian

11

Page 12: Tgs kel 5-5 mp

yang ada menjadi sangat minim karena fungsi utama gudang Carrefour adalah

untuk meredisribusi produk (SWA. 2009). Definisi tingkat persediaan ini

terbagi dalam tiga tingkatan yaitu :

1. Tingkat persediaan minimum, menurut Qfinance.com (Anonim, 2011a)

adalah ukuran persediaan dimana persediaan tidak boleh di bawah ukuran

tersebut. Ukuran ini ditetapkan untuk tujuan kontrol. Perhitungan

umumnya adalah :

Reorder Level - (Average rate of Usage x Average lead time)

2. Tingkat persediaan maksimum, menurut Qfinance.com (Anonim 2011b)

adalah ukuran persediaan dimana persediaan tidak boleh di atas ukuran

tersebut. Ukuran ini ditetapkan untuk tujuan kontol dan ukuran aktual yang

ditahan digudang harus tidak boleh berlebihan. Perhitungan umumnya

adalah :

Reorder level + economic order quantity-minimum rate of usage x

minimum lead time

3. Tingkat Reorder, menurut Qfinance.com (Anonim 2011c) adalah ukuran

batas yang telah ditetapkan sebagai pemicu dilakukannya pemesanan baru

untuk mencukupi persediaan yang ada.

b. Purchase order on vendor/Stock Transfer order ke gudang lain

Distribution center yang dimiliki Carrefour terdapat di dua tempat yaitu

di Pondok Ungu dan Lebak Bulus. Sehingga dimungkinkan terjadinya stock

transfer antara kedua DC tersebut.

Sistem yang digunakan mengontrol proses aliran order para pemasok

adalah sistem Central Order Pool (COP). Sistem ini melakukan proses order

otomatis dan terpusat berdasarkan posisi stok di gerai dan parameter-

parameter lain. Untuk melakukan pemesanan barang, Carrefour Indonesia

menggunakan sistem Electronic Data Interchange. Jadi secara otomatis jika

pemesanan telah dilakukan, pemasok akan menerima purchase order melalui

12

Page 13: Tgs kel 5-5 mp

web. Bahkan sebagian pemasok telah mengintegrasikan sistem ini dengan

sistem ERP mereka (SWA, 2009).

2.6 Operasi Gudang

a. Mendefinisi tipe gudang

Gudang yang digunakan Carrefour merupka jenis gudang perusahaan yang

dimiliki sendiri oleh Carrefour Infonesia. Terdapat dua gudang (distribution

center) yaitu DC Pondok Ungu dan DC Lebak Bulus keduanya terhubung

dengan 62 gerai hipermarket.

b. Manajemen ruang berdasarkan kapasitas dan volume

Ukuran gudang memiliki keterbatasan oleh karena itu dibutuhkan pengaturan

agar setiap bagiannya dapat termanfaatkan dengan baik.

c. Cycle count dan stock adjustment

Cycle count menurut Murray (2011) merupakan suatu solusi perhitungan

persediaan yang memungkinkan perusahaan untuk menghitung sejumlah area

dalam gudang tanpa harus menghitung keseluruhan persediaan yang ada.

Terdapat 3 tipe cycle count yang umum digunakan yaitu :

a. Control Group

b. Random sampel

c. ABC Analysis

Carrefour Indonesia dalam hal kemungkinan besar menggunakan ABC

Analysis karena pengkodean SKU juga menggunakan sistem ABC.

d. Order Lot/ Batch Control

Kontrol yang dilakukan berdasarkan SKU yang telah ditetapkan

e. Retur Penjualan

Carrefour tidak menanggung retur penjualan, biaya akibat retur penjualan ini

dibebankan kepada pemasok sehingga dalam hal ini Carrefour sangat

diuntungkan. Ditambah lagi adanya berbagai aturan mengikat lainnya.

Outbond Logistics

13

Page 14: Tgs kel 5-5 mp

Gambar 2. Outbound Logistics

Outbond logistics menurut business dictionary.com (Anonim, 2011)

merupakan upaya pergerakan material yang terdiri atas proses penyimpanan,

pengangkutan, dan pendistribusian barang ke pelanggan. Pelanggan bagi sistem

outbound logistics Carrefour yang dimaksud adalah gerai-gerai Carrefour yang

tersebar di seluruh Indonesia. Aktivitas outbound logistics meliputi :

a. Penangkapan pesanan pembeli, distribusi, dan penjualan

b. Pembuatan daftar angkut berdasarkan aturan angkut dan konfirmasi

angkut

c. Konfirmasi pemuatan dan pengiriman

d. Pembuatan invoice dan packs

2.6 Pelaporan

Laporan yang dibuat untuk keperluan manajemen dan teknis terdiri atas laporan

sebagai berikut :

a. Resep dan pengiriman

b. Buku besar dan laporan persediaan

c. Daftar angkut dan daftar kemas

d. Invoice

e. Laporan saran lokasi penyimpanan

f. Laporan saran persediaan SKU

g. Laporan cycle count

14

Page 15: Tgs kel 5-5 mp

h. Laporan Fullfillment

i. Lokasi kosong

j. Kartu stok

2.7 Langkah Carrefour di masa depan

Prospek pasar ritel yang akan tumbuh terus di masa depan merupakan harapan yang

baik untuk pertumbuhan Carrefour Indonesia ke depannya.Carrefour Indonesia dapat

tumbuh dengan baik apabila menggunakan strategi yang tepat. Investasi awal di bidang

(IT) Sistem Informasi merupakan kebijakan yang tepat. Carrefour dapat meningkatkan

efisiensi dan tingkat kepuasan pelanggan dengan lebih baik dengan berinvestasi lebih

serius di bidang (IT) Sistem Informasi yaitu dengan menerapkan e-business secara lebih

menyeluruh. Langkah ini sudah dimulai juga dengan adanya kartu belanja Carrefour yang

dari sisi e-business merupakan perangkat untuk membangung relasi yang lebih baik dan

lebih dekat dengan pelanggan.

Konsep yang jelas telah ditunjukkan oleh O’Brien (2010) sebagai gambaran

bagaimana implementasi e-businees dalam bentuk cross-functional enterprise system.

O’Brien (2010) memberikan ilustrasi cross-functional enterprise system dalam enterprise

application architecture seperti terlihat pada Gambar 3.

15

Page 16: Tgs kel 5-5 mp

Gambar 3. Enterprise Application Architecture

Gambar 3 menunjukkan bagaimana keterhubungan antar sistem. Sistem yang

terhubung, selain tentunya supply chain management(Distribusi Barang) yang telah

diterapkan Carrefour, juga termasuk costumer relationship management, knowledge

managemen, dan partners relationship management. Keseluruhan sistem ini akan

terhubung ke sistem utama yaitu enterprise resource planning yang merupakan tulang

punggung dari keseluruhan proses yang ada. Dengan berinvestasi secara optimal di IT ini

Carrefour Indonesia akan mampu bersaing lebih baik di masa depan bahkan bukan tidak

mungkin menjadi pemimpin pasar ritel di Indonesia.

2.8 Gambar PT Carrefour

Dari pertama kali berdiri hingga dengan sekarang,beserta dengan cabang-cabang yang

terdapat di wilayah Indonesia.

Carrefour Annecy Dulu :

16

Page 17: Tgs kel 5-5 mp

CARREFOUR SEKARANG :

17

Page 18: Tgs kel 5-5 mp

a

18

Page 19: Tgs kel 5-5 mp

Peta Kekuasaan Carrefour:

biru gelap: milik sendiri. biru terang:milik badan usaha

Cabang-Cabang Carrefour di Indonesia

Di Jakarta

Pertama kali berdiri di Cempaka Putih lalu disusul di seberangnya Cempaka Mas. Carrefour

yang paling baru dibuka berada di Jalan Ahmad Yani No. 8 Bekasi Selatan, Bekasi, yang

telah dibuka tanggal 18 April 2008. terdapat 18 lokasi:

• Carrefour Mall of Indonesia (MOI) Kelapa Gading

• Carrefour Taman Mini Square

• Carrefour Kramat Jati

• Carrefour Cempaka Mas

• Carrefour Cempaka Putih

• Carrefour MT Haryono

• Carrefour Depok

• Carrefour Mangga Dua

• Carrefour Ambasador

• Carrefour Podomoro City

19

Page 20: Tgs kel 5-5 mp

• Carrefour Duta Merlin

• Carrefour Ratu Plaza

• Carrefour Lebak Bulus

• Carrefour Permata Hijau

• Carrefour Mega Mall Pluit/Pluit Village

• Carrefour Taman Palem

• Carrefour Puri Indah

• Carrefour Cakung (dibuka pada tanggal 17 Desember 2007)

• Carrefour Buaran, (dibuka pada tanggal 2 Februari 2008) di Jalan Radin Inten I

• Carrefour Blok M Square

• Carrefour Bekasi Square

• Carrefour Emporium Pluit Mall

Banten

Di Tangerang terdapat 4 lokasi:

• Carrefour Cikokol

• Carrefour BSD

• Carrefour Ciledug

• Carrefour Daan Mogot, (dibuka pada tanggal 15 Februari 2008) di Jalan Daan Mogot KM

21,5

• Carrefour Bintaro

• Carrefour Ciputat

Di Serang terdapat 1 lokasi :

• Carrefour Ciceri, (dibuka pada tanggal 30 September 2009) di Jalan Ahmad Yani Kota

Serang

Bandung

Di Bandung terdapat empat lokasi:

• Carrefour Mollis [1999]

• Carrefour Sukajadi [2006]

• Carrefour Kiara Condong [2007]

• Carrefour Braga [2007]

Semarang

Di Semarang terdapat satu lokasi:

20

Page 21: Tgs kel 5-5 mp

• Carrefour DP Mall [2007]

Yogyakarta

Di Yogyakarta terdapat satu lokasi:

• Carrefour Ambarukmo Plaza [2006]

Surabaya

Di Surabaya terdapat empat lokasi:

• Carrefour Golden City (Bundaran Tol Satelit) [2000]

• Carrefour Krangga - Bubutan [2006]

• Carrefour ITC Mega grosir [2006]

• Carrefour Kalimas (grand opening tgl 15 Desember 2007)[2007]

• Carrefour Rungkut [2008]

Medan, kota kita

Di Medan terdapat satu lokasi:

• Carrefour Plaza Medan Fair [2003]

Palembang

Di Palembang tedapat satu lokasi:

• Carrefour Palembang Square [2005]

Bengkulu

• TVRI Bengkulu [1999]

Makassar

Di Makassar terdapat satu lokasi

• Carrefour Panakukang Square [2005]

Bekasi

Di Bekasi terdapat tiga lokasi:

• Carrefour Blue Mall [2006]

• Carrefour Cikarang [2007]

• Carrefour Bekasi Square [(dibuka pada tanggal 18 April 2008) di Jalan Ahmad Yani No. 8

Bekasi Selatan

21

Page 22: Tgs kel 5-5 mp

Bogor

Di Bogor terdapat satu lokasi:

• Carrefour Cibinong [2007]

Bali

Di Bali terdapat satu lokasi:

• Carrefour Denpasar [2007]

Maluku

• TVRI Maluku dan Maluku Utara [1998]

22

Page 23: Tgs kel 5-5 mp

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Carrefour telah ada di Indonesia sejak Tahun 1998 dengan konsep hypermarket.

Saat ini telah memiliki lebih dari 60 gerai di Indonesia. Kepemilikan sahamnya dimiliki

mayoritas oleh sebuah perusahaan Indonesia yaitu Trans Corp. Carrefour berbisnis

dengan tiga pilar utama yaitu harga yang bersaing, pilihan yang lengkap, dan pelayanan

yang memuaskan.

Carrefour mulai menerapkan e-business secara serius pada bulan Juli 2007. Diawali

dengan investasi perangkat lunak infolog untuk memperbaiki supply chain management

Carrefour Indonesia. Penerapannya berdampak pada perubahan sistem distribusi

tersentralisasi dengan dibangunnnya distribution center (DC) Lebak Bulus dan Pondok

Ungu. Terdapat 5 fungsi supplay chain management yang ditangani perangkat lunak ini

yaitu inbound logistics, perencanaan dan pengadaan persediaan, operasi gudang,

outbound logistic dan pelaporan.

Carrefour harus berani berinvestasi lebih di bidang teknologi informasi untuk

menghadapi persaingan di masa depan. Investasi ini ditujukan untuk penerapan e-

business yang lebih integratif dengan menghubungkan antara supply chain management,

costumer relationship management, partnership relationship management, enterprise

resource planning dan knowledge management system.

3.2 Saran

Pengkajian terhadap Carrefour Indonesia dapat dilakukan lebih lanjut untuk

mengkaji berbagai alternatif sistem dan perangkat lunak yang dapat diterapkan dalam

mendukung penerapan e-business yang lebih komperhensif.

23

Page 24: Tgs kel 5-5 mp

DAFTAR PUSTAKA

Altavilla G. 2010. Improve Your Delivery Process with Advanced Shipping Notification.

http://www.scmexpertonline.com/article.cfm?id=5092 diakses tanggal 6 Juli 2011.

Anonim. 2011a. Minimum Inventory Level. http://www.qfinance.com/ dictionary/minimum-

inventory-level diakses tanggal 6 Juli 2011.

Anonim. 2011b. Maximum Inventory Level. http://www.qfinance.com/ dictionary/maximum-

inventory-level diakses tanggal 6 Juli 2011.

Anonim. 2011c. Reorder Level. http://www.qfinance.com/dictionary/reorder-level diakses

tanggal 6 Juli 2011.

Anonim. 2011d. Outbond Logistics. http://www.businessdictionary.com/definition/outbound-

logistics.html diakses 6 Juli 2011.

Hackathorn R. 2007. Dimensions of Enterprise System : Is the Term Losing its Meaning.

http://www.b-eye-network.com/view/6498 diakses tanggal 5 Juli 2011.

Joewono H. 2010. Memenangkan Persaingan di Bisnis Ritel. Majalah Adinfo tanggal 10

Agustus 2010. http://adinfopluit.blogspot.com/2010/08/memenangkan-persaingan-

di-bisnis-ritel.html diakses tanggal 5 Juli 2011.

Joshi K. 1998. Cross Functional Integration : The Role of Information System. Journal of

Information Technology Management, 9(3): pp. 21-29.

Krajewski LJ, Ritzman LP, dan Malhotra MK. 2007. Operation Management Process and

Value Chains Eight Edition. Pearson Education Inc., New Jersey.

MuehlbauerB.2011. System Directed Putaway. http://www.distributionstrategies.net/uploads/

System_Directed_Putaway.pdf diakses tanggal 6 Juli 2011.

24

Page 25: Tgs kel 5-5 mp

MurrayM. 2011. Cycle Counting in The Warehouse. http://logistics.about.com/od/operational

supplychain/a/cycle_counting.htm diakses tanggal 6 Juli 2011.

O’Brien JA. 2010. Intoduction to Information System : Fiftenth Edition. Mc-Graw Hill, USA.

Porter. 1985. The Value Chain. http://www.netmba.com/strategy/value-chain/ diakses tanggal

6 Juli 2011.

SAMS-DCIS. 2011. Management Information System. Handout Kuliah Departemen

Komputer dan Sistem Informasi Akademi Sadat.

SetrawatiN.2011.Persaingan Ritel Asing dan Lokal 'Memanas' di 2011.

http://finance.detik.com/ read/ 2011/01/07/101334/1541436/1036/persaingan-ritel-

asing-dan-lokal-memanas-di 2011?f9911033 diakses tanggal 5 Juli 2011

Stock JR dan Lambert DM. 2001. Strategic Logistic Management Fourth Edition. McGraw-

Hill Irwin, Singapore.

SWA. 2009. Majalah Online. Muluskan Distribusi Jutaan Barang. http://swa.co.id/2009/04/

muluskan-distribusi-jutaan-barang/ diakses tanggal 4 Juli 2011

25