pap reaktor kel 5
TRANSCRIPT
PERANCANGAN ALAT PROSES“REAKTOR”
JURUSAN TEKNI KIMIA S1UNIVERSITAS RIAU
KELAS : BKELOMPOK : 51. FERI WIBOWO2. FITRI AFRIANI3. INGET YESTER YUNANDA4. NIRMALA SARI5. YULIATI EKA PUTRI
Reaktor adalah suatu alat proses tempat di mana terjadinya suatu reaksi berlangsung, baik itu reaksi kimia atau nuklir dan bukan secara fisika.
Perancangan suatu reaktor kimia harus mengutamakan efisiensi kinerja reaktor, sehingga didapatkan hasil produk dibandingkan masukan (input) yang besar dengan biaya yang minimum, baik itu biaya modal maupun operasi. Tentu saja faktor keselamatan pun tidak boleh dikesampingkan. Biaya operasi biasanya termasuk besarnya energi yang akan diberikan atau diambil, harga bahan baku, upah operator, dll.
Reaktor
Reaktor
2 Pertanyaan penting yang harus dijawab dalam design reaktor :1. Tipe reaktor apa yang akan kita gunakan dan
bagaimana metode operasinya.2. Kondisi fisik dari reaktan yang masuk ke dalam
reaktor.
Prinsip design reaktor:1. The overall size of the reactor2. The ecxact composition and physical condition
of the product emerging from the reactor3. The temperature4. The operating pressure and pressure drop
associated with the flow of the reaction mixture.
Reaktor
1. Reaksi kimiaReaksi kimia adalah interaksi antara suatu molekul sejenis atau tidak sejenis yang membentuk satu atau lebih melekul yang berbeda sifat fisis dan kimianya.Misalnya :A →B2A → B+ C, dst.
2. KonversiKonversi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menunjuk atau mengukur sejumlah massa yang bereaksi. Jadi Konversi dapat didifinisikan : Sejumlah massa yang bereaksi terhadap massa mula-mula.
ReaktorREAKTOR BATCH :
REAKTOR CSTR :
REAKTOR PLUG FLOW :
Membuat perancangan reaktor
Menghitung volume reaktor
Memilih tipe reaktor dan menentukan kondisi operasi
Menghitung:Reaktor batch, RATB, RAP untuk reaktor tunggul dan reaktor seri.
Menghitung berbagai tipe reaktor homogen
Menghitung: reaktor fixed bed, reaktor fluidize bed, reaktor moving bedreaktor slurry, reaktor
gelembung
Menghitung berbagai tipe reaktor heterogen.
Menjelaskan dasar-dasar perancangan reaktor untuk reaksi-reaksi homogen dan
heterogen.
Definisi: kecepatan reaksi, konversi, dan
panas reaksi.
Reaktor
Reaktor
1. Mengumpulkan data sifat fisis dan bahan kimia
2. Memprediksi data perancangan yang tak tersedia
3. Menyusun persamaan matematis untuk perhitungan dimensi
4. Merancang mechanical design .
Adapun metoda merancang reaktor memiliki tahap-tahap sebagai berikut:
Reaktor
Dalam perancangan reaktor ini, ada beberapa jenis bentuk teknis peralatan yang dapat digunakan, yaitu:
1. Dapat berupa satu pipa2. Dapat berupa banyak pipa dalam
shell (shell & tube)3. Dengan pendinginan atau
pemanasan secara external terhadap pipa
4. Pada pemanasan suhu tinggi maka pipa dimasukkan dalam furnace
Batch ReaktorBatch Reactor adalah tempat terjadinya suatu reaksi kimia tunggal, yaitu reaksi yang berlangsung dengan hanya satu persamaan laju reaksi yang berpasangan dengan persamaan kesetimbangan dan stoikiometri.
Reaktor jenis ini biasanya sangat cocok digunakan untuk produksi berkapasitas kecil misalnya dalam proses pelarutan padatan, pencampuran produk, reaksi kimia, Batch distillation, kristalisasi, ekstraksi caircair, polimerisasi, farmasi dan fermentasi.
Misalkan : A + B→ PNeraca massa untuk komponen A adalah :• A masuk = A keluar + A terakumulasi + A yang bereaksi• FAi = FAC + (dNA/dt) + (-rA)(V)• FAi = FAo = 0, karena tidak ada reaktan yang masuk atau keluar
Batch Reaktor
Kelebihan :1. Ongkos atau harga instrumentasi
rendah.2. Penggunaannya fleksibel, artinya
dapat dihentikan secara mudah dan cepat kapan saja diinginkan.
3. Penggunaan yang multifungsi.4. Reaktor ini dapat digunakan
untuk reaksi yang menggunakan campuran kuat dan beracun.
5. Mudah dibersihkan.6. Dapat menangani reaksi dalam
fase gas, cair dan cair-padat.
Kelemahan1. Biaya buruh dan handling tinggi.2. Kadang-kadang waktu shut
downnya besar, yaitu waktu untuk mengosongkan, membersihkan dan mengisi kembali.
3. Pengendalian kualitas dari produk jelek atau susah.
4. Skala produksi yang kecil.
Continuous Stirred-Tank Reactor
CSTR adalah reaktor model berupa tangki berpengaduk dan diasumsikan pengaduk yang bekerja dalam tanki sangat sempurna sehingga konsentrasi tiap komponen dalam reaktor seragam sebesar konsentrasi aliran yang keluar dari reaktor
Prinsip Kerja1. satu atau lebih reagen fluida dimasukkan pada tangki sebuah
reaktor yang dilengkapi dengan kipas atau impeller2. impeller mengaduk cairan untuk memastikan cairan tersebut
tercampur rata3. ada waktu suatu cairan berada di dalam tabung tersebut
sebelum keluar
Continuous Stirred-Tank Reactor
Beberapa aspek penting dalam CSTR :1. Dalam keadaan tetap, fluida yang masuk
harus sama dengan fluida yang keluar2. Semua kalkulasi yang dilakukan CSTR
diasumsikan sebagai pencampuran sempurna
3. Untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak dalam waktu yang sama, dapat dilakukan dengan memparalelkan CSTR ini
Contoh Reaktor CSTR :1. SPM-2100 Continuous Stirred Tank Reactor
(CSTR) dapat digunakan untuk mereaksikan 2
macam gas. Reaksinya dapat terjadi dalam
keadaan endoterm maupun eksoterm.
Contohnya : reaksi antara etilen (reaktan A)
dengan benzena (reaktan B) yang terjadi dalam
keadaan eksoterm, untuk memproduksi
etilbenzena (produk C), bahan kimia yang
digunakana dalam pembuatan monomer stirena.
2. Reaktan A dan B dimasukkan ke dalam CSTR
agar kedua reaktan tersebut tercampur dengan
sempurna menggunakan pemutar bermotor
(motorized agitator).
Continuous Stirred-Tank Reactor
Continuous Stirred-Tank Reactor
Pada CSTR di samping yang terjadi adalah reaksi tunggal dalam keadaan eksoterm yang tidak dapat balik (irreversible). dapat dilihat bahwa aliran fluida dimasukkan secara terus-menerus ke dalam reactor dan aliran fluida lainnya dikeluarkan terus-menerus dari reactor. Sejak reactor tersebut menggabungkan dengan sempurna, aliran keluar memiliki konsentrasi dan temperatur yang sama dengan fluida dalam reaktor. Menyadari bahwa lapisan disekitar reaktor juga masuk dan keluar aliran-aliran, pelapis diasumsikan bergabung dengan sempurna dan pada temperatur yang lebih rendah dari reaktor. Energi lalu melewati dinding reaktor menuju pelapis, memindahkan panas yang dihasilkan oleh reaksi.
Contoh Reaktor CSTR dengan cooling jacket :
Keuntungan :1. Operasi dalam keadaan tetap
menyebabkan peralatan produk lebih stabil
2. Penggunaan energi yang kualitasnya meningkat
3. Produktivitas yang lebih tinggi dalam reduksi pada periode tidak aktif(pengisian, pemanasan, pendinginan, dan pengosongan).
4. Campuran lebih rata karena penggunaan teknik pengadukan (stiring)
Kerugian :1. Rata-rata reaksi volumetrik yang lebih rendah
akan menghasilkan produktivitas rendah.2. Tidak sesuai untuk keseluruhan emulsi proses
polimerisasi pada tahap pertama penggunaan CSTR
3. Timbul endapan di dasar akibat gaya sentrifugal CSTR
4. Tidak dapat merubah grade dari RTD profile sesering mungkin karena dapat mengurangi fleksibilitas reaktor
5. Biaya tinggi, semakin besar CSTR yang digunakan atau semakin banyak CSTR kecil yang digunakan semakin besar biaya yang dikeluarkan
6. Waktu menunggu (proses) yang lebih lama
Continuous Stirred-Tank Reactor
reactor plug flow Adalah suatu alat yang digunakan untuk mereaksikan suatu reaktan dalam hal ini fluida dan mengubahnya menjadi produk dengan cara mengalirkan fluida tersebut dalam pipa secara berkelanjutan (continuous). Biasanya reaktor ini dipakai untuk mempelajari berbagai proses kimia yang penting seperti perubahan kimia senyawa, reaksi termal, dan lain-lain.
PFR biasa digunakan untuk mempelajari beberapa proses penting seperti reaksi termal dan reaksi kimia plasma dalam aliran gas yang cepat serta daerah katalisis. Dalam beberapa kasus, hasil yang didapat tidak hanya membantu kita dalam memahami karakteristik proses-proses kimia, tetapi juga dapat memberikan kita pengertian praktis dari proses-proses kimia yang penting
PLUG FLOW REACTOR
Keuntungan :1. Tingkat perubahannnya
besar dalam setiap volumenya
2. Bekerja dalam periode waktu yang cukup lama tanpa tenaga kerja sehingga upah produksi rendah
3. Perpindahan kalornya baik sekali
4. Operasinya terus-menerus
Kerugian :1. Sulit mengontrol
temperaturnya2. Tingginya temperature
yang tidak diinginkan dapat terjadi
3. Proses pemberhentian dan pembersihannya mahal
PLUG FLOW REACTOR
Reaktor Plug Flow biasanya Untuk reaksi heterogen, misalnya antara bahan baku gas dengan katalis padat menggunakan model PFR. PFR mirip saringan air dari pasir. Katalis diletakkan pada suatu pipa lalu dari sela-sela katalis dilewatkan bahan baku seperti air melewati sela-sela pasir pada saringan. Asumsi yang digunakan adalah tidak ada perbedaan konsentrasi tiap komponen yang terlibat di sepanjang arah jari-jari pipa.
REAKTOR HETEROGEN
Fluidize Bed Reactor : Fixed Bed Reactor :
Trickle Bed Reactor : Slurry Reactor :
STUDI KASUS DESIGN REAKTOR
Diinginkan untuk menghasilkan 200 juta pon per tahun etilen glikol. Reaktor itu dioperasikan pada kondisi isotermal. Konsentrasi etilen oksida yang diumpankan adalah 1 mol/ft3 , dan juga air diumpankan ke reaktor bersama dengan 0,9% berat katalis H2SO4. Jika konversi 80%
akan dicapai, maka design lah reaktor tersebut. Diketahui persamaan reaksi sebagai berikut dengan k=0,311min-1.
Rancangan CSTR untuk memproduksi 200 juta pon per tahun etilen glikol
Maka volum reaktor :
STUDI KASUS DESIGN REAKTOR
STUDI KASUS DESIGN REAKTOR
untuk kapasitas tangki >500 galon, maka safety factor yang digunakan adalah 10% [Bassel,1990].
maka volume reaktor, V = 1,1 x 5,6 m3 = 6,16 m3
Volum reaktor = volum silinder + (2 x volum tutup)Diasumsikan perbandingan Hs/Dt = 1,5Volum silinder = /4 x D𝝅 t x Hs
Volum silinder = /4 x D𝝅 t x 1,5 Dt
Volum tutup toripherical = 0,0847 Dt3....(Brownell dan Young, 1959)
Volum reaktor = ( /4 x D𝝅 t x 1,5Dt) + (2 x 0,0847 Dt3)
6,16 m3 = 1,3469 D3
Diperoleh :Dt = 1,104 m = 43,478 inHs = 1,656 m = 65,2 in
STUDI KASUS DESIGN REAKTOR
Tebal dinding silinder (shell, ts) dan tutup reaktor (head, th)Bahan konstruksi reaktor : Loy Alloy SA-204 Grade CTegangan yang diizinkan : 18750 psiEfisiensi sambungan : 0,8 (double welded butt-joint)
=
OD = ID + (2 x ts)= 43,478 in + (2 x 0,1875 in)= 43,853 in (digunakan ukuran OD standar 48 in)
STUDI KASUS DESIGN REAKTOR
Tinggi tutup, OATinggi tutup reaktor dihitung dengan menggunakan rumus dari Brownell dan Young (1959). a = ID/2 = 47,625/2 = 23,8 in AB = a – icr = (23,8 – 3) in = 20,8125 in BC = r – icr = (48 – 3)in = 45 in AC =
=
= 39,89 in b = r – AC = 48 in – 39,89 in = 8,1 inDari tabel 5.6 Brownell untuk th 0,1875 in, maka sf = 2 inOA = th + b + sf
= 0,1875 in + 8,1 in + 2 in= 10,3 in
STUDI KASUS DESIGN REAKTOR
Tinggi total reaktor, Ht = Hs + (2 x OA)= 71,4375 in + (2 x 10,3) in = 92,0167 in = 7,668 ft
Perancangan Pengaduk (impeller)Perhitungan Pengadukdirencanakan menggunakan pengaduk tipe vertical blade turbine, serta tangki dilengkapi 4 baffle. bahn konstruksi Low Alloy SA 204 Grade C. konfigurasi design pengaduk ditentukan dari hubungan berikut:
dengan :D= diameter tangkid=diameter impellerW=lebar impellerL=panjang impellerE=jarak impeller dar dasar tangkiJ=lebar baffle
STUDI KASUS DESIGN REAKTOR
Perancangan NozzleDiameter nozzle pemasukanLaju alir volumetrik, qFaktor safety 10 %q = 1,1 x 15,34 ft3/min= 0,28 ft3/det
asumsi aliran turbulen, maka diamter pipa optimum adalah Di opt = 3,9 . q0,45 . ρ0,13 (Pers. 15 Peter Timmerhaus)Di opt = 3,9 . ( 0,28)0,45 . (67,808)0,13
Di opt = 3,805 in
Dari Q.Kern Tabel 11, dimensi pipa yang digunakan adalah :Nomonal Pipe Size : 4 inID : 4,026 inOD : 4,5 inDengan cara yang sama maka diperoleh diameter nozzle keluaran reaktor
STUDI KASUS DESIGN REAKTOR
STUDI KASUS DESIGN REAKTOR
ManholeManhole pada reaktor berguna untuk
memudahkan pembersihan dan perbaikan alat. Manhole yang digunakan adalah ukuran standar dengan spesifikasi sebagai berikut (Brownell dan Young, 1959) :
TERIMA KASIH