kel 2 - ag-1

38
Ada Apa dengan Euthanasia? BY : KELOMPOK 2 Senin 1 Juni 2009

Upload: trznawijaya

Post on 17-Nov-2015

239 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

humaniora

TRANSCRIPT

  • Ada Apa dengan Euthanasia?BY : KELOMPOK 2Senin 1 Juni 2009

  • Fasilitator : dr.Roro Rukminiadi

    **

  • AktifPasifContohDefinisiEtimologiTerminologisAgamaHukumMedisSolusiAlatPersyaratanMIND MAPPING

  • Ada Apa dengan Euthanasia??Membicarakan tentang Euthanasia, pasti tidak bisa dilepaskan dengan definisi kematian. Sedangkan definisi mati sendiri terus mengalami perubahan, hal ini disebabkan karena ilmu pengetahuan terus menerus berkembang mencapai kemajuan yang sangat pesat. Pada masa yang lalu pengertian mati ditetapkan apabila denyut jantung berhenti. Ternyata banyak kasus yang dijumpai ada orang yang denyut jantungnya berhenti, kemudian jantungnya berfungsi kembali , seperti kejadian orang yang mati suri. Terjadilah kontroversi pandangan mengenai mati. Pengertian Euthanasia juga mengalami berbagai perubahan, dari Euthanasia pasif sampai ke Euthanasia aktif.

    *

  • Ketika itu, ketika seorang pasien bernama Sutono yang di rawat di rumah sakit karena mengalami pendarahan otak yang dahsyat, sehingga mengakibatkan pasien itu dalam keadaan comma. Kemudian setelah diteliti secara seksama ternyata batang otaknya juga tidak berfungsi. Keluarga pasien jadi sangat menderita. Tim dokter terus berusaha secara maksimal untuk memberi pertolongan, tetapi setelah dirawat cukup lama, Sutono tetap dirawat dalam keadaan comma. Pihak keluarga kemudian mengusulkan pada tim dokter dan pihak rumah sakit, agar Sutono dibawa pulang saja, dirawat dirumah seadanya. Pihak keluarga tidak mampu lagi membayar biaya perawatan dan berbagai biaya lain, yang membuat mereka menderita lahir batin.Bila Anda salah satu anggota tim dokter itu, bagaimana sikap dan pandangan Anda?

    *

  • Istilah AsingEuthanasia : tindakan mengakhiri dengan sengaja kehidupan makhluk (manusia atau hewan peliharaan) yang sakit berat atau luka parah dengan kematian yang tenang dan mudah atas dasar perikemanusiaanKematian (IDI)Seseorang dinyatakan mati bilamana:

    a. fungsi spontan pernapasan dan jantung telah berhenti secara pasti atau irreversibel, ataub. bila terbukti telah terjadi kematian batang otakMati suri : keadaan seperti mati yang masih bisa diatasiComma : suatu keadaan mirip seperti pembiusan atau tidur nyenyak, di mana orang itu tidak dapat dibangunkan sama sekaliKontroversi : perdebatan; pertentangan

    *

  • Mengetahui dan menjelaskan definisi dan penyebab commaMengetahui dan menjelaskan definisi euthanasia secara etimologis dan terminologisMengetahui dan menjelaskan kasus euthanasiaMengetahui dan menjelaskan pandangan agama tentang jiwaMengetahui dan menjelaskan pandangan agama, hukum dan medis terhadap euthanasiaMengetahui dan menjelaskan persyaratan euthanasia dalam bidang medisMengetahui dan menjelaskan alat bantu penyokong hidupMengetahui dan menjelaskan solusi dari pandangan agama, hukum, medis terhadap euthanasia

    *

  • PEMBAHASAN LO

    *

  • COMMAComma : kesadaran yang sangat terganggu (tidak terdapat aksi dan reaksi) kendatipun dirangsang secara kasar.

  • Penyebab KomaCedera Kepala (gegar otak, luka, memar)pendarahan pada atau di seputar otak selang beberapa waktu koma. Koma bisa disebabkan oleh cedera langsung pada otak atau perdarahan di dalam tengkorak kepala (hematoma).Stroke Infeksi (meningitis, encephalitis, sepsis) Kekurangan oksigenMenghirup karbon monoksida yang cukup pekatSerangan ayan (jarang terjadi)Pengaruh keracunan obat, obat terlarang atau alkoholGagal ginjal atau hatiGula darah yang terlampau tinggi atau terlalu rendahSuhu tubuh yang terlampau tinggi atau terlampau rendahPingsan (syncope)Gangguan Psikiatrik

  • Dalam dunia medis, koma terbagi dalam 2 jenis, yaituKoma organik terjadi karena adanya gangguan kerusakan otak, baik pada kulit otak maupun batang otak. Misalnya seseorang terkena tumor otak, stroke, atau perdarahan otak akibat benturan atau kecelakaan lalu-lintasKoma metabolik disebabkan oleh gangguan metabolisme tubuh seperti demam, infeksi, penyakit lever, jantung, diabetes, dan sebagainya.

  • Definisi euthanasia secara etimologis & terminologisSecara etimologis, Euthanasia berasal dari bahasa Yunani:Eu : Baik, indah, bagus, terhormat, Thanasia / thanatos : mati

    EUTHANASIA: kematian yang baik tanpa penderitaan / baik / tenangSecara terminologi, euthanasia (Kode Etik Kedokteran Indonesia):

    Berpindah ke alam baka dengan tenang dan aman,tanpa penderitaan,untuk yang beriman dengan menyebutkan nama Allah di bibirWaktu hidup akan berakhir,diringankan penderitaan si sakit dengan memberikan obat penenangMengakhiri penderitaan & hidup seseorang yang sakit dengan sengaja atas permintaan pasien sendiri dan keluarganya

  • Macam-macam EuthanasiaEuthanasia aktif :

    Dokter/petugas yang secara SENGAJA melakukan tindakan untuk mengakhiri atau memperpendek hidup pasien.

    Euthanasia pasif :

    Dokter/petugas yang secara sengaja TIDAK LAGI memberikan bentuan/ perawatan medik kepada pasien yang dapat memperpanjang hidupnya

    Auto-euthanasia :

    Pasien menolak secara tegas dan sadar untuk menerima bantuan/perawatan medik yang dapat memperpanjang kehidupannya

  • Macam-macam EuthanasiaPseudo-euthanasia (Leenen):Pengakhiran perawatan medik karena gejala mati batang otakPengakhiran hidup seseorang akibat keadaan darurat yang dapat terjadi oleh kuasa tak terlawanMenghentikan sesuatu perawatan medik yang diketahui tidak ada gunanya lagiPasien menolak perawatan medik

  • Pembagian lain dari euthanasia :Voluntary euthanasia (euthanasia sukarela) kematian yang diminta seseorang, biasanya karena menderita penyakit yang menimbulkan nyeri tak tertahankan dan penyakit itu sendiri tidak dapat disembuhkan

    Non-Voluntary euthanasia (euthanasia diandaikan) kematian yang tidak diusulkan, karena pasien biasanya tidak sadar, individu itu dianggap/ diandaikan akan memilih/ meminta mati jika ia dapat menyatakan keinginannya

    Involuntary euthanasia (euthanasia dipaksakan) pembunuhan pada pasien yang sadar tetapi tidak diminta persetujuan

  • Kasus EuthanasiaDi India pernah dipraktekkan suatu kebiasaan untuk melemparkan orang-orang tua ke dalam sungai Gangga.Di Sardinia orang tua dipukul hingga mati oleh anak laki-laki tertuanya di zaman purba.Uruguay mencantumkan kebebasan praktek euthanasia dalam undang-undang yang telah berlaku sejak tahun 1933.Di beberapa negara Eropa, praktek euthanasia bukan lagi kejahatan kecuali di Norwegia yang sejak 1902 memperlakukannya sebagai kejahatan khusus.Di Amerika Serikat, khususnya di semua negara bagian mencantumkan euthanasia sebagai kejahatan. Satu-satunya negara yang dapat melakukan tindakan euthanasia bagi para anggotanya adalah Belanda.

  • Kasus Euthanasia di IndonesiaKasus Hasan KusumaIndonesia(22 Oktober 2004)Istrinya, Agian Isna Nauli, 33 tahun, tergolek koma selama 2 bulan dan disamping itu ketidakmampuan untuk menanggung beban biaya perawatan merupakan suatu alasan pula. Permohonan diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan ditolak oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dan setelah menjalani perawatan intensif maka kondisi terakhir pasien (7 Januari 2005) telah mengalami kemajuan dalam pemulihan kesehatannya.

  • Pandangan agama tentang jiwa secara umumAjaran agama pada umumnya menghargai jiwa lebih-lebih terhadap jiwa manusia, sangat banyak petunjuk dari kitab suci mengharuskan kita untuk memelihara jiwa manusiaJiwa merupakan karunia Tuhan, karena itu setiap diri manusia sama sekali tidak berwenang dan tidak boleh melenyapkan jiwa tanpa kehendak dan aturan YME

    *

  • Pandangan Agama tentang Jiwa (Kristen -Katholik)Jiwa atau nyawa dalam Alkitab diterjemahkan dari bahasa Ibrani nefes dan bahasa Yunani psykhe. Cara kata itu dipakai dalam Alkitab memperlihatkan bahwa jiwa adalah seseorang atau seekor hewan atau kehidupan yang dinikmati seseorang atau seekor hewan. Tetapi, bagi banyak orang "jiwa" mengartikan suatu bagian dari manusia yang tidak bersifat jasmani, tetapi bersifat roh dan tetap hidup setelah tubuh jasmani mati.

  • Pandangan Agama Tentang Jiwa (Buddha)Menurut Agama Buddha jiwa dan roh adalah satu kesatuanDalam Agama Buddha manusia tidak ada jiwa ataupun roh, yang ada hanya kesadaran (citta) dan batin (citta sika)Setelah meninggal, kesadaran yang berpindah ke salah satu 31 alam kehidupan bukan jiwa atau roh yang berpindah

  • Pandangan Agama Tentang Jiwa (Islam)Salah satu contoh dalam Al-quran tentang jiwa : Allah berfirman : dan sesungguhnya benar benar Kamilah yang menghidupkan dan mematikan dan Kami (pulalah) yang mewarisi.(Q.S.Al-Hizr,15 : 23).dan bahwasanya Dialah (Allah)yang mematikan dan menghidupkan.(Q.S. Al Nazm, 53 : 44)

    Roh Seorang mukmin percaya bahwa manusia hidup karena roh yang ada dalam jasadnya. Akan tetapi bagaimana bentuk atau wujudnya itu bukanlah urusan manusia, karena Allah telah berfirman : Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang roh; katakanlah : Roh itu urusan Rabb ku dan kamu tidak diberi ilmu melainkan sedikit." (Al Isra ;85)

  • Agama IslamEutanasia dalam ajaran Islam disebut qatl ar-rahmah atau taisir al-maut (eutanasia), yaitu suatu tindakan memudahkan kematian seseorang dengan sengaja tanpa merasakan sakit, karena kasih sayang, dengan tujuan meringankan penderitaan si sakit, baik dengan cara positif maupun negatifKitab Suci al-quran

    Allah berfirman: Dan sesungguhnya benar-benar Kamilah yang menghidupkan dan mematikan dan kami (pulalah) yang mewarisi. (qs.AL-Hijr 15:23)

  • Agama Kristen & KatolikEutanasia merupakan tindakan belas kasihan yang keliru, belas kasihan yang semu: Belas kasihan yang sejati mendorong untuk ikut menanggung penderitaan sesama. Belas kasihan itu tidak membunuh orang, yang penderitaannya tidak dapat kita tanggung (Evangelium Vitae, nomor 66)Bunuh diri" dan "pembunuhan berdasarkan belas kasihan (mercy killing) adalah dari sudut "kekudusan kehidupan" sebagai suatu pemberian Tuhan. Mengakhiri hidup dengan alasan apapun juga adalah bertentangan dengan maksud dan tujuan pemberian tersebut.

  • Agama BuddhaDalam agama Buddha, hidup merupakan milik yang paling berharga bagi setiap makhluk. Penghindaran untuk melakukan pembunuhan makhluk hidup adalah merupakan salah satu moral dalam ajaran BuddhaEuthanasia atau mercy killing baik yang aktif atau pasif tidak dibenarkan dalam agama Buddha karena perbuatan membunuh atau mengakhiri kehidupan seseorang ini, walaupun dengan alasan kasih sayang, tetap melanggar sila pertama dari Pancasila Buddhis (Panatipata veramani sikkhapadam samadiyami)Euthanasia = panatipataDemikian dapat menjadi kamma buruk kepada siapapun yang terlibat dalam pengambilan keputusan mengakhiri kehidupan seseorang tersebutYang menentukan berat tidaknya kamma buruk adalah cetana / niat

  • Agama HinduPandangan agama Hindu terhadap euthanasia adalah didasarkan pada ajaran tentang karma, moksa dan ahimsa

    Karma : suatu konsekwensi murni dari semua jenis kehendak & maksud perbuatan, yang baik maupun yang buruk, lahir/bathin dengan pikiran kata-kata atau tindakanMoksa : kebebasan dari siklus reinkarnasi Ahimsa : prinsip anti kekerasan atau pantang menyakiti siapapun juga

  • Pandangan Hukum tentang EuthanasiaTindakan euthanasia termasuk dalam perbuatan tindak pidana yang di atur dalam pasal 344 Kitab Undang-Undang Hukum (KUHP) yang secara tegas menyatakan :

    Barang siapa merampas nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun

  • Pandangan Hukum tentang EuthanasiaPada kasus yang baru-baru terjadi dimana suami pasien mengajukan permohonan euthanasia untuk istrinya yang sedang mengalami koma, maka sesuai ketentuan hukum di Indonesia kasus ini dianggap sebagai pembunuhan biasa yang dimaksud dalam pasal 338 KUHP atau pembunuhan berencana yang dimaksud dalam pasal 340 KUHP

  • Pandangan Hukum tentang EuthanasiaPelaku euthanasia juga dapat dijerat hukum melalui:Pasal 356 (3) KUHP yang juga mengancam terhadap

    Penganiayaan yang dilakukan dengan memberikan bahan yang berbahaya bagi nyawa dan kesehatan untuk dimakan dan diminum

  • Pandangan Hukum tentang EuthanasiaPasal 304:

    Barang siapa dengan sengaja menempatkan atau membiarkan seseorang dalam keadaan sengsara, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan, dia wajib memberikan kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada orang itu, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulanPasal 306 (2):

    Jika mengakibatkan kematian, perbuatan tersebut dikenakan pidana penjara maksimal sembilan tahun

  • Pandangan Medis tentang EuthanasiaDalam Kode Etik Kedokteran IndonesiaPasal 2 : seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi tertinggi

    Jelas bahwa seorang dokter dalam melaksanakan praktik kedokterannya harus disesuaikan dengan ilmu kedokteran mutakhir, hukum dan agama

    Pasal 7d : setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup insani

    Artinya dalam setiap tindakan dokter harus bertujuan untuk memelihara kesehatan dan kebahagiaan manusia

  • Persyaratan Euthanasia (Belanda)Kondisi pasien pada fase terminal atau fase akhir penyakit sehingga tidak mungkin diobatiPasien mengalami penderitaan atau kesakitan yang hebatPasien yang sudah ditangani dokter dalam waktu lama.Pasien / keluarga sengaja atau secara sukarela meminta dilakukannya euthanasia pada dokter, tapi sebelumnya si dokter harus menjelaskan dan mendiskusikannya terlebih dahulu dengan pasien tersebut.Dokter yang akan melakukan euthanasia sebelumnya juga harus meminta persetujuan dokter lain untuk memastikan kalau dasar kriteria penggunaannya sudah jelas.

    Ada dua pilihan obat yang umumnya digunakan, yaitu obat oral (dari mulut) atau melalui kulit (suntik). Biasanya, dokterlah yang menentukan akan menggunakan obat apa

  • Alat penyokong kehidupan dan indikasinyaRespirator

    *

  • Alat Penyokong KehidupanVentilator: alat bantu pernapasanCVVHD (cardiac veno venus haemofiltration): mengeluarkan cairan dalam tubuh (pada kerusakan ginjal)Alat pacu jantung: memompa darah ke seluruh tubuh

  • LO 8 : Solusi dari Pandangan Agama, Hukum dan Medis Terhadap EuthanasiaMeminta keringanan biaya kepada pihak rumah sakit ataupun pemerintah untuk biaya yang telah dikeluarkanMelihat batang otak Pak Sutono sudah tidak berfungsi lagi maka pseudo-euthanasia dapat dilakukan

  • KesimpulanDari aspek agama, medis, & hukum euthanasia merupakan suatu tindakan yang dilarang & prakteknya akan mendapatkan sanksi, namun dalam praktek kehidupannya dapat disesuaikan dan dipertimbangkan dengan kondisi.

  • SaranSebaiknya dokter memperbolehkan keluarga membawa pulang Pak Sutono oleh karena batang otaknya yang sudah tidak berfungsi sehingga dapat dikatakan sebagai Pseudo-euthanasia.

  • DAFTAR PUSTAKAAchadiat Chrisdiono. Pernik Pernik Hukum Masyarakat. Jakarta: Widya Medika, 1996.Wiradharma Danny. Etika Profesi Medis. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti, 2005. Hanafiah MJ, Amir A. Penulisan Ilmiah Kedokteran Atau Kesehatan. In: Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. 3rd ed. Jakarta : EGC. p:150 WMA. Masalah di Akhir Kehidupan. In: Panduan Etika Medis. Yogyakarta : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.2006. p: 64 Komisi Kateketik KWI.Bunuh Diri dan Euthanasia.In: Perutusan Murid-Murid Yesus. Jakarta : Kanisius. 2004. p: 96-8

    *

  • *

    **

    *

    *

    *

    *

    **

    *

    *

    *