kejang demam pada anak
DESCRIPTION
kejTRANSCRIPT
![Page 1: Kejang Demam Pada Anak](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081722/5695d53c1a28ab9b02a48d0a/html5/thumbnails/1.jpg)
21/09/2015
1
KEJANG DEMAM PADA ANAK
Divisi Neurologi Anak, Departemen Ilmu Kesehatan Anak
Fak. Kedokteran UNDIP/RSUP Dr. Kariadi Semarang
1
PENDAHULUAN
� Kejang demam merupakan penyakit yang banyak
ditemukan pada masa Balita, terbanyak pada usia 3 bulan
sampai 5 tahun.
� Angka kejadiannya sekitar 2-5%.
� AAP, Subcommitee on Febrile Seizure. Pediatrics. 2011;127:389-94.
� Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5
tahun mengalami kejang didahului demam, pikirkan
kemungkinan lain, misalnya infeksi SSP atau epilepsi yang
kebetulan terjadi bersama demam.
� Kesepakatan Saraf Anak IDAI. 2005.
� Kejang demam dapat berulang (30%) dan menghilang
setelah umur lima tahun .
� 2-10% penderita kejang demam dapat berkembang
menjadi epilepsi
2
![Page 2: Kejang Demam Pada Anak](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081722/5695d53c1a28ab9b02a48d0a/html5/thumbnails/2.jpg)
21/09/2015
2
DEFINISI
� Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh
biasanya > 38°C yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranial, tidak terbukti adanya gangguan elektrolit,
infeksi SSP dan riwayat kejang tanpa demam sebelumnya.
Terjadi pada umur lebih dari 1 bulan
(International League Againts Epilepsy Commission on
epidemiology and prognossis 1993)
3
KEADAAN YANG MENYERUPAI KEJANG DEMAM
� Infeksi Susunan Saraf Pusat
� Epilepsi disertai dengan demam
� Syncope saat demam� Epilepsia, 50 (suppl1): 2-6, 2009
4
![Page 3: Kejang Demam Pada Anak](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081722/5695d53c1a28ab9b02a48d0a/html5/thumbnails/3.jpg)
21/09/2015
3
5
Kejang
dengan
demam
B
E
C
D
A
Kejang demam
Ensefalitis
Abses otak Meningitis
Ensefalopati
Karena penyakit infeksi
Penyakit yang disertai gejala kejang dengan demam
6
Ensefalopati�Penurunan kesadaran
�Hasil pemariksaan CSS
dalam batas normal
Kejang demam�Tidak ada penurunan
kesadaran setelah kejang
�Hasil pemeriksaan CSS dalam
batas normal
ext
Ensefalitis�Penurunan kesadaran
setelah kejang
�Hasil pemeriksaan
CSS ada kelainan
Meningitis �Ditemukan adanya kaku
kuduk
�Hasil pemeriksaan CSS
ada kelainan
ext
Abses otak�Ada kelumpuhan
�Tanda tekanan intra
kranial meningkat (pusing,
muntah, mata kabur)
�CT scan kepala ditemukan
abses
Perbedaan
![Page 4: Kejang Demam Pada Anak](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081722/5695d53c1a28ab9b02a48d0a/html5/thumbnails/4.jpg)
21/09/2015
4
PATOFISIOLOGI
� Umur
� Gangguan mekanisme spreading depressions (SDs). SDs
yaitu pengaturan homeostasis ion yang ditandai dengan
adanya penurunan spontan aktivitas listrik akibat perubahan
potensial listrik kearah negatif karena adanya pergeseran ion
transmembran. Wu J, Fisher RS, Neurophysiol 2000; 84(3): 1355-1360
� Genetik
� Fenomena genetik terkait dengan mutasi gen pada DNA
pengatur asam amino penyusun pintu voltase kanal ion Na+
dan reseptor GABA.Mutasi gen tersebut mengakibatkan
proses aktif pintu voltase kanal ion Na+ berkepanjangan
sehingga meningkatkan excitabilitas membran sel neuron. 7
PATOFISIOLOGI
� Demam
� Demam atau kenaikan suhu mengakibatkan meningkatnya
gerakan ion Na ekstra sel sehingga terjadi Na influks. Ion Na
masuk membawa muatan positip sehingga terjadi depolarisasi.
8
![Page 5: Kejang Demam Pada Anak](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081722/5695d53c1a28ab9b02a48d0a/html5/thumbnails/5.jpg)
21/09/2015
5
MANIFESTASI KLINIS
� Kejang berlangsung singkat, onset 24 jam setelah panas
(57%)
� Tipe kejang :
� Kejang tonik klonik umum 80% .
� Tonik 13%.
� Unilateral tonik-klonik. 13 % Arzimanoglou A, Aicardi J. Ed . 2004: 220-234
� Kejang demam sederhana
� Kejang umum, lama < 15 menit, tidak berulang dalam 24 jam.
� Kejang demam komplek
� Kejang umum/kejang fokal, > 15 menit, berulang dalam 24 jam
� Status konvulsivus (5%)
� Kejang berlangsung > 30 menit9
KETERANGAN
� Kejang lama adalah kejang yang berlangsung lebih dari 15 menit
atau kejang berulang lebih dari 2 kali dan di antara bangkitan
kejang anak tidak sadar. Kejang lama terjadi pada 8% kejang
demam.
� Nelson KB, Ellenberg JH. Pediatr. 1978;61:720-7.
� Kejang fokal adalah kejang parsial satu sisi, atau kejang umum
yang didahului kejang parsial.
� Annegers JF, Hauser W, Shirts SB, Kurland LT. N Engl J Med. 1987;316:493-
8.
� Kejang berulang adalah kejang 2 kali atau lebih dalam 1 hari,
dan di antara 2 bangkitan kejang anak sadar. Kejang berulang
terjadi pada 16% anak yang mengalami kejang demam.
� Shinnar S. Febrile seizure. Dalam: Swaiman KS, Ashwal S, editor. � Pediatric Neurology Principles and Practice. Elsevier Saunders 2012.p.790-8.
10
![Page 6: Kejang Demam Pada Anak](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081722/5695d53c1a28ab9b02a48d0a/html5/thumbnails/6.jpg)
21/09/2015
6
FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA KEJANG DEMAM
Faktor Resiko (FR) Resiko
Tinggal di penitipan anak 6,6%
Riw KD pada 2˚relative 7,7%
Perkembangan terlambat 10,3%
Mendapat perawatan perinatal > 28
hari
11,6 %
Kejang Demam pada 1˚relative
• satu saudara 9,6%
• dua saudara 32,5%
Ada 2 FR 28 %
Bethune P et al, AM J Dis Child 1993,147,35-39
11
FAKTOR RESIKO TERJADINYA KEJANG DEMAM
PADA ANAK YANG MENDERITA PANAS
Faktor resiko Adjusted
mOR
95% CI p
Temperatur 1,7 1,1-2,5 0,008
Gastroenteritis 0,1 0,0 -0,5 0,006
Riwayat keluarga
• KD 1˚relative 4,8 1,3-18,6 0,022
• KD 2˚relative 4,5 1,2-16,6 0,024
Merokok selama
hamil
3,0 1,0 -9,0 0,051
Berg AT et al, Epilepsia 1995,36, 334-341
12
![Page 7: Kejang Demam Pada Anak](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081722/5695d53c1a28ab9b02a48d0a/html5/thumbnails/7.jpg)
21/09/2015
7
FAKTOR PREDISPOSISI
� Infeksi Virus
Clark DA,. Arch, Dis. Child. 1997;77:42-45.
� Demam pasca imunisasi
Hirtz. DG, J. pediatric.1983:102:14-18.
� Anemia defisiensi besiDoud AS. Epilepsi 2002 : 43: 740-743.
� Defisiensi zinc
Burhanoglu M, Eur.J.Pediatr 1996;155;498-501. 13
KEJANG DEMAM YANG MEMERLUKAN
PERAWATAN DI RUMAH SAKIT
� Kejang Demam Sederhana
� Kejang pertama kali
� Usia < 18 bulan harus dirawat.
� Usia > 18 bulan jika diperlukan untuk diagnosis.
� Jika pernah menderita kejang demam
� Jika ditemukan gejala lain yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis
� Kejang Demam komplek
� Harus dirawat
� Kejang Demam atipical
Epilepsia, 50 (suppl1): 2-6, 2009
14
![Page 8: Kejang Demam Pada Anak](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081722/5695d53c1a28ab9b02a48d0a/html5/thumbnails/8.jpg)
21/09/2015
8
PENDEKATAN DIAGNOSIS
1. Anamnesa
� Adakah penyakit yang menimbulkan panas (singkirkan
kemungkinan Infeksi Susunan Saraf Pusat )
� Adakah faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya
kejang
� Adakah faktor resiko timbulnya kejang tanpa demam di
kemudian hari
� Tipe kejang, lama kejang, onset kejang setelah panas,
gangguan kesadaran, defisit neurologi, gejala penyerta lainnya
� Riwayat perinatal
� Riwayat penyakit keluarga
� Riwayat perkembangan
15
PENDEKATAN DIAGNOSIS
2. Pemeriksaan Fisik
� Mencari fokal infeksi
� Pemeriksaan neurologis (parese, gangguan kesadaran, tanda
Tekanan Intra Kranial meningkat, rangsang meningeal )
� Kelainan bawaan
16
![Page 9: Kejang Demam Pada Anak](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081722/5695d53c1a28ab9b02a48d0a/html5/thumbnails/9.jpg)
21/09/2015
9
PENDEKATAN DIAGNOSIS
3. Pemeriksaan Laboratorium
� Atas indikasi
� Darah lengkap, urinalisis, kultur darah, kultur urin.
� Elektrolit dan metabolik
� Pemeriksaan Cairan Serebro Spinal
American Academy of Pediatric 1996 merekomendasikan pemeriksaan pungsi
lumbal
� Bayi usia kurang dari 12 bulan, setelah terjadinya kejang demam pertama
kali
� Anak usia 12 -18 bulan dianjurkan untuk dilakukan lumbal pungsi
� Anak usia diatas 18 bulan tidak rutin dilakukan
� Pada anak yang telah mendapat antibiotik dilakukan pemeriksaan cairan
serebrospinal
American Academy of Pediatrics . Practice Parameter (1996).– Pediatrics 97,769-775 17
PENDEKATAN DIAGNOSIS
� Indikasi pungsi lumbal pada kejang demam
1. Terdapat tanda dan gejala rangsang meningeal
2. Terdapat kecurigaan adanya infeksi SSP berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan klinis
3. Dipertimbangkan pada bayi usia 6-12 bulan yang belum mendapat
imunisasi HiB ATAU pneumokokus ATAU yang riwayat imunisasinya
tidak jelas
4. Dipertimbangkan pada anak dengan kejang disertai demam yang
sebelumnya telah mendapat antibiotik dan pemberian antibiotik tersebut
dapat mengaburkan tanda dan gejala meningitis
5. Kejang demam komplek
6. Ditemukan prolonged post ictal
AAP, Subcommitee on Febrile Seizure. Pediatrics. 2011;127:389-94.
Kesepakatan Saraf Anak IDAI. 2015.
Chung S, Febrile seizure, Korean J Pediatr, 2014,57(9);384-395 18
![Page 10: Kejang Demam Pada Anak](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081722/5695d53c1a28ab9b02a48d0a/html5/thumbnails/10.jpg)
21/09/2015
10
PENDEKATAN DIAGNOSIS
� Pemeriksaan Elektro Ensefalo Grafi (EEG)
� Tidak mempunyai peranan yang penting dalam pengelolaan kejang
demam, karena tidak dapat memprediksi berulangnya kejang dan
kejadian epilepsi. AAP. Pediatr 1996,97:769-95
� Dilakukan pada kejang demam yang tidak khas misal kejang fokal.
Kesepakatan Saraf Anak 2005
� Pemeriksaan CT Scan / MRI Kepala
� Tidak diindikasikan pada pasien dengan kejang demam sederhana.
� Pemeriksaan CT Scan kepala dilakukan jika ditemukan adanya
kelainan perkembangan syaraf atau adanya defisit neurologis,
ditemukannya tanda tekanan intrakranial meningkat atau adanya
riwayat trauma kepala.
Baram TE, Shimar S.(Ed) Febrile Seizures ,2002 Academic Press. 265-272
19
PENATALAKSANAAN
1. Pengobatan Fase Akut
2. Mencari dan mengobati penyebab
3. Pengobatan profilaksis terhadap berulangnya kejang
demam.
20
![Page 11: Kejang Demam Pada Anak](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081722/5695d53c1a28ab9b02a48d0a/html5/thumbnails/11.jpg)
21/09/2015
11
BEBERAPA HAL YANG HARUS DIKERJAKAN BILA
ANAK KEJANG
1. Tetap tenang dan tidak panik.
2. Longgarkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher.
3. Bila anak tidak sadar, posisikan anak miring. Bila terdapat muntah, bersihkan
muntahan atau lendir di mulut atau hidung.
4. Walaupun terdapat kemungkinan (yang sesungguhnya sangat kecil) lidah tergigit,
jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
5. Ukur suhu, observasi, dan catat bentuk dan lama kejang.
6. Tetap bersama pasien selama dan sesudah kejang.
7. Berikan diazepam rektal bila kejang masih berlangsung lebih dari 5 menit.
Jangan berikan bila kejang telah berhenti.
8. Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih.
� Fukuyama Y. Brain Dev. 1996;18:479-84.
�
21
Catatan:
22
![Page 12: Kejang Demam Pada Anak](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081722/5695d53c1a28ab9b02a48d0a/html5/thumbnails/12.jpg)
21/09/2015
12
Catatan:
Midazolam buccal: dapat menggunakan midazolam sediaan IV/IM, ambil sesuai dosis yang diperlukan
dengan menggunakan spuit 1 cc yang telah dibuang jarumnya, dan teteskan pada buccal kanan, selama
1 menit. Dosis midazolam buccal berdasarkan kelompok usia;
•2,5 mg (usia 6 – 12 bulan)
•5 mg (usia 1 – 5 tahun)
•7,5 mg (usia 5 – 9 tahun)
•10 mg (usia ≥ 10 tahun)
Tapering off midazolam infus kontinyu: Bila bebas kejang selama 24 jam setelah pemberian
midazolam, maka pemberian midazolam dapat diturunkan secara bertahap dengan kecepatan 0,1
mg/jam dan dapat dihentikan setelah 48 jam bebas kejang.
Bila pasien terdapat riwayat status epileptikus, namun saat datang dalam keadaan tidak kejang, maka
dapat diberikan fenitoin atau fenobarbital 10 mg/kg dilanjutkan dengan pemberian rumatan bila
diperlukan.
ftar Pustaka
•Goldstein JA, Chung MG. Status epilepticus and seizures. Dalam: Abend NS, Helfaer MA, penyunting. Pediatric neurocritical care. New York:
Demosmedical; 2013. h 117–138.
•Moe PG, Seay AR. Neurological and muscular diorders. Dalam: Hay WW, Hayward AR, Levin MJ, Sondheimer JM, penyunting. Current pediatric:
Diagnosis and treatment. Edisi ke-18. International Edition: McGrawHill; 2008. h. 735.
•ACT Health. Buccal midazolam for prolonged convulsions: Summary for parents.
•Hartmann H, Cross JH. Post-neonatal epileptic seizures. Dalam: Kennedy C, penyunting. Principles and practice of child neurology in infancy. Mac
Keith Press; 2012. h. 234-5.
•Anderson M. Buccal midazolam for pediatric convulsive seizures: efficacy, safety, and patient acceptability. Patient Preference and Adherence.
2013;7:27-34.
23
TERAPI PROFILAKSIS
� Terapi profilaksis intermitten
� Pemberian obat turun panas
� Pemberian Diazepam
�Hanya pada saat panas
� Pemberian diazepam peroral saat panas pada anak denganriwayat kejang demam dapat menurunkan resiko terjadinyakejang demam sebesar 44%
• Rosman NP N Engl J Med. 1993;329(2):79–84
� Pemberian diazepam oral pada saat panas dapat menurunkan resikoterjadinya kejang demam 11 % dibandingkan kelompok tanpa pemberiandiazepam 30%
Verrotti A, Eur J Pediatr Neurol. 2004;8(3):131–13424
![Page 13: Kejang Demam Pada Anak](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081722/5695d53c1a28ab9b02a48d0a/html5/thumbnails/13.jpg)
21/09/2015
13
TERAPI PROFILAKSIS INTERMITEN
� Tidak diberikan pada kejang demam sederhana tanpa faktor
risiko
� Diberikan pada kejang demam sederhana dengan faktor
risiko yaitu;
� Kelainan neurologis berat
� Berulang 3 kali dalam 6 bulan atau 4 kali dalam setahun
� Usia <6 bulan
� Bila kejang terjadi pada suhu tubuh yang tidak terlalu tinggi
� Kejang demam sebelumnya terjadi saat suhu tubuh naik
dengan cepat
25
TERAPI PROFILAKSIS INTERMITEN
� Obat yang digunakan adalah diazepam dengan dosis 0,3
mg/kg/kali, sebanyak 3x sehari, dosis maksimum
diazepam 7,5 mg/kali. Obat diazepam intermiten
diberikan selama 48 jam pertama demam. Perlu
diinformasikan pada orangtua bahwa dosis tersebut cukup
tinggi dan dapat menyebabkan ataksia, iritabel, serta
sedasi.
� Offringa M, Newton R. Cochrane Database Syst Rev.
26
![Page 14: Kejang Demam Pada Anak](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081722/5695d53c1a28ab9b02a48d0a/html5/thumbnails/14.jpg)
21/09/2015
14
FAKTOR RESIKO BERULANGNYA KEJANG
DEMAM
1. Umur kurang dari 15 bulan
2. Riwayat epilepsi pada keluarga
3. Riwayat kejang demam pada keluarga
4. Kejang berulang
5. Kejang timbul pada suhu yang rendah
� Angka berulangnya kejang demam
� Tanpa faktor resiko 10%
� 1-2 faktor resiko 25-50%
� 3 atau lebih faktor resiko 50-100%
Capovilla G, Epilepsia,50 (suppl):2-6,200927
TERAPI PROFILAKSIS
� Terapi profilaksis terus menerus
� Phenobarbital
� Asam valproat
� Indikasi pemberian terapi profilaksis terus menerus
selama 1 tahun
1. Kelainan neurologis yang nyata sebelum kejang
2. Kejang lama > 15 menit
3. Kejang fokal
AAP. Practice parameter: Longterm treatment of the child with
simple febrile seizure. Pediatr 1999;103:1307-9.
Kesepakatan Saraf Anak. 2015.28
![Page 15: Kejang Demam Pada Anak](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081722/5695d53c1a28ab9b02a48d0a/html5/thumbnails/15.jpg)
21/09/2015
15
OBAT UNTUK PENCEGAHAN BERULANGNYA
KEJANG DEMAM
� Drug Dosis
� Profilaksis intermiten (saat demam)
� Diazepam, oral 0.3 mg/kg q8h
(For 2-3 days)
� Diazepam, rectal in sol BB: 10 – 20: 5-10mg\Umur: , 1 th : 2-4mg
1-3 th : 5mg , >3 th: 7,5 mg
� Profilaksis kontinu (rumatan)
� Phenobarbital 3 – 5 mg/kg q 12h
� Valproic acid 15 – 40 mg/kg q8 -12h (for 1 year)
Knudsen F, 1996. Rosman dkk, 1993. Fukuyama Y, 1996. Camfield dkk, 1999
29
CATATAN
Tidak didapatkan data bahwa pemberian terapi profilaksis terus
menerus dapat menurunkan kejadian epilepsi dikemudian hari .
Verity CM, BMJ 1991; 303: 1373-1376
Pemberian terapi profilaksis tidak memperbaiki prognosi kejang
demam namun efektif untuk menurunkan resiko terjadinya kejang
berulang
Efek samping Phenobarbital :
perubahan watak, iritabel,hiperaktif, agresif, gangguan kognitif
Efek samping Asam valproat :
hepatotoksik ,rambut rontok , penambahan berat badan,
trombositopenia, tremor
Mukherjee A. .J Indian Med Assoc 2002; 100: 317-319
30
![Page 16: Kejang Demam Pada Anak](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081722/5695d53c1a28ab9b02a48d0a/html5/thumbnails/16.jpg)
21/09/2015
16
KAPAN KEJANG DEMAM HARUS DIRUJUK
� Jika ditemukan kecurigaan adanya infeksi SSP (
meningitis,ensefalitis)
� Kejang yang lama (> 15 menit)
� Kejang demam komplek
� Kejang demam pada bayi usia muda
� Kejang demam komplek
� Kejang demam pada anak dari keluarga dengan
lingkungan sosial ekonomi rendah
� Kejang demam dengan gizi buruk atau ditemukan adanya
gagal tumbuh
� Kejang demam pada anak dengan gangguan
perkembangan atau ditemukan adanya kelainan
neurologis setelah kejang
Chung S, Febrile seizure,Korean J Pediatr,2014,57(9);384-395
31
PROGNOSIS
� Fungsi Intelektual, perkembangan
� Kejang Demam Sederhana : Baik
Royal College of Physician and British Pediatric Association . Guidelines for
the management of convulsion with fever. BMJ 1991; 303:634-636
� Kejang Demam Komplek : masih pertanyaan
� Epilepsi
� 2 % -10 % akan menjadi epilepsi
� kejang demam sederhana 2-4%
� kejang demam komplek antara 4-29%.
Shlomo Shinnar. Febrile Seizures in Swaiman KF,Ashwal S, Ferriero DM (ed )
Pediatric Neurology Principles & Practice .4th edition.. 2006.1079-1089.
32
![Page 17: Kejang Demam Pada Anak](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081722/5695d53c1a28ab9b02a48d0a/html5/thumbnails/17.jpg)
21/09/2015
17
KEJANG DEMAM DAN EPILEPSI
� Tipe epilepsi
�Fokal
�Umum /general : absans, myoclonik-astatic epilepsy, kejang demam plus, generalized febrile seizure plus ( GEFS +)
� Faktor resiko teradinya epilepsi
�Kejang demam komplek
�Riwayat keluarga Epilepsi
�Kelainan neurologi sebelum timbulnya kejang demam
� Satu faktor resiko 6-8%,
�Dua faktor resiko 17-22%,
�Tiga gejala 49%.
Shlomo Shinnar. Febrile Seizures in Swaiman KF,Ashwal S, Ferriero DM (ed ) Pediatric Neurology Principles & Practice .4th edition. 2006.1079-1089.
33
Kejang demam plus adalah kejang demam yang berlangsug lebih dari Usia 6
tahun.
GEFS+ atau autosomal dominant epilepsy with febrile seizure plus adalah
sindrom epilepsi familial idiopatik yang terpenting pada anak.
34
![Page 18: Kejang Demam Pada Anak](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081722/5695d53c1a28ab9b02a48d0a/html5/thumbnails/18.jpg)
21/09/2015
18
KEJANG DEMAM DAN GANGGUAN KOGNITIF
� Penelitian British National Child Development
menunjukkan tidak ada perbedaan tingkah laku yang
bermakna antara anak dengan riwayat kejang demam dan
populasi umum.
Royal College of Physician and British Pediatric Association .. BMJ 1991; 303:634-636
� Pada kejang demam yang lama, berulang didapatkan
kemampuan intelegensi non verbal dan tes
neuropsikologi yang rendah dibandingkan anak dengan
riwayat kejang demam sederhanaKolfen W, Pehle K, Konigs Pediatrics 2001;108: 1080-
88 35
VAKSINASI
� Sampai saat ini tidak terdapat kontra indikasi untuk melakukan vaksinasi terhadap
anak dengan riwayat kejang demam. Kejang setelah demam karena vaksinasi sangat
jarang.
� Suatu studi kohort menunjukkan bahwa risiko kejang demam terkait vaksin
(vaccine-associated febrile seizure) adalah 1,6 kali(RR=1.63[95% CI: 1.27-2.11])
dibandingkan dengan populasi kejang demam yang tidak terkait vaksin (non
vaccine-associated febrile seizure).
� Angka kejadian kejang demam pasca vaksinasi DPT adalah 6-9 kasus per 100.000
anak yang divaksinasi, sedangkan setelah vaksin MMR adalah 25-34 kasus per
100.000 anak. Pada keadaan tersebut, dianjurkan pemberian diazepam intermiten
dan parasetamol profilaksis.
� Fukuyama Y. Brain Dev. 1996;18:479-84.
36
![Page 19: Kejang Demam Pada Anak](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081722/5695d53c1a28ab9b02a48d0a/html5/thumbnails/19.jpg)
21/09/2015
19
EDUKASI PADA ORANG TUA
� Meyakinkan orangtua bahwa kejang demam umumya
mempunyai prognosis baik.
� Memberitahukan cara penanganan kejang.
� Memberikan informasi mengenai kemungkikan kejang
kembali.
� Pemberian obat untuk mencegah rekurensi memang
efektif, tetapi harus diingat adanya efek samping obat.
AAP, Subcommitee on Febrile Seizure. Pediatrics. 2011;127:389-94.
37
KESIMPULAN
� Diagnosis kejang demam harus menyingkirkan
kemungkinan penyebab kejang dengan demam lainnya.
� Pengelolaan kejang demam harus tepat dengan
mempertimbangkan efek samping obat .
38
![Page 20: Kejang Demam Pada Anak](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081722/5695d53c1a28ab9b02a48d0a/html5/thumbnails/20.jpg)
21/09/2015
20
39