kejadian timbulnya low back pain pada remaja penggemar game online

Upload: muhammad-hadi-arwani

Post on 31-Oct-2015

135 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Kejadian Timbulnya Low Back Pain pada remaja penggemar game online

di Kota PontianakBAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nyeri punggung bawah (low back pain) merupakan keluhan yang sering dijumpai di praktek sehari-hari, dan diperkirakan hampir semua orang pernah mengalami nyeri punggung paling kurangnya sekali semasa hidupnya. Nyeri punggung bawah adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal (inflamasi), maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri yang berasal dari punggung bawah dapat berujuk ke daerah lain atau sebaliknya yang berasal dari daerah lain dirasakan di daerah punggung bawah (refered pain). Walaupun nyeri punggung bawah jarang fatal namun nyeri yang dirasakan menyebabkan penderita mengalami suatu kekurangmampuan (disabilitas) yaitu keterbatasan fungsional dalam aktifitas sehari-hari dan banyak kehilangan jam kerja terutama pada usia produktif, sehingga merupakan alasan terbanyak dalam mencari pengobatan.

Kira-kira 80% penduduk sumur hidup pernah sekali merasakan nyeri punggung bawah. Pada setiap saat lebih dari 10 % penduduk menderita nyeri pinggang.1,2 Insidensi nyeri pinggang di beberapa negara berkembang lebih kurang 15-20% dari total populasi, yang sebagian besar merupakan nyeri pinggang akut maupun kronik, termasuk tipe jinak (benigna). Penelitian kelompok studi nyeri PERDOSSI (Pertemuan Ilmiah Nasional (PIN) Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia )Mei 2002 menunjukkan jumlah penderita nyeri pinggang sebesar 18,37% dari seluruh pasien nyeri.

Salah satu faktor resiko dari terjadinya nyeri punggung belakang adalah kebiasaan duduk dalam waktu lama. Hal inilah yang sering dilakukan oleh penggemar game online. Departmen Informasi dan Komunikasi mengatakan setidaknya daa 30 juta orang Indonesia yang memainkan game online. Hal ini merupakan sesuatu yang harus diwaspadai mengingat banyaknya hal negatif yang akan timbul akibat dari kegemaran bermain game online. Game online diminati dari segala kalangan usia. Berdasarkan penelititan yang dilakukan di Amerika Serikat, game online banyak diminati oleh remaja dan dewasa. Saat ini kira-kira ada 67% remaja di Amerika Serikat bermain game online.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui resiko timbulnya nyeri punggung bawah pada remaja penggemar game online melihat kenyataan bahwa di wilayah Pontianak, banyak remaja yang gemar sekali akan bermain game online.

1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang tersebut, peneliti merumuskan masalah sebagai, berikut:

Bagaimana gambaran terjadinya nyeri punggung bawah pada remaja penggemar game online di kota Pontianak?1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai resiko terjadinya nyeri punggung bawah pada remaja penggemar game online di wilayah.

1.4 Manfaat PenelitianManfaat dari penelitian ini adalah agar penggemar game online dapat memahami bahwa kebiasaannya duduk dalam waktu lama dapat beresiko akan timbulnya nyeri punggung belakang yang dapat mengganggu dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari selain dari bermain game tersebut.\BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Nyeri Punggung Bawah 7, 8, 3 Dalam bahasa kedokteran Inggris, nyeri pinggang dikenal sebagai low back pain. Nyeri Punggung Bawah atau Nyeri Pinggang (Low Back Pain) adalah nyeri di daerah lumbosakral dan sakroiliaka.

Nyeri Punggung Bawah (NPB) adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat berupa nyeri lokal (inflamasi), maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri yang berasal dari punggung bawah dapat dirujuk ke daerah lain, atau sebaliknya nyeri yang berasal dari daerah lain dirasakan di daerah punggung bawah (referred pain). NPB pada hakekatnya merupakan keluhan atau gejala dan bukan merupakan penyakit spesifik. Masalah NPB meliputi banyak aspek, bukan hanya penderitaan akibat nyeri yang dialami, tapi juga menimbulkan pemborosan ekonomi dan peningkatan biaya kesehatan. 2.2. Asal dan Sifat Nyeri Pinggang 9, 10 Nyeri punggung bawah dapat dibagi dalam enam jenis, yaitu:

2.2.1. Nyeri punggung lokal. Jenis ini paling sering ditemukan. Biasanya terdapat di garis tengah dengan radiasi ke kanan dan ke kiri. Dapat berasal dari bagian-bagian di bawahnya seperti fasia, otot-otot paraspinal, korpus vertebra, artikulasio dan ligament. 2.2.2. Iritasi pada radiks. Rasa nyeri dapat berganti-ganti dengan parestesi dan terasa pada dermatom yang bersangkutan. Kadang-kadang dapat disertai hilangnya perasaan atau gangguan fungsi motoris. Iritasi dapat disebabkan proses desak ruang yang bias terletak pada foramen intervertebra atau dalam kanalis vertebra.

2.2.3. Nyeri acuan somatik Iritasi serabut-serabut sensoris di permukaan dapat dirasakan di bagian lebih dalam pada dermatom yang bersangkutan. Sebaliknya iritasi di bagian-bagian lebih dalam dapat dirasakan di bagian lebih superfisial.2.2.4. Nyeri acuan Adanya gangguan pada alat-alat retroperitoneum, intraabdomen atau di dalam ruang panggul yang dirasakan di daerah punggung.

2.2.5. Nyeri karena iskemia. Rasa nyeri ini dirasakan seperti rasa nyeri pada klaudikasio intermitens yang dapat dirasakan di pinggang bawah, di gluteus atau menjalar ke paha. Biasanya disebabkan oleh penyumbatan pada percabangan aorta atau pada arteria iliaka komunis.

2.2.6. Nyeri psikogen Rasa nyeri tidak wajar dan tidak sesuai dengan distribusi saraf dan dermatom dengan reaksi fasial yang sering berlebihan. 2.3 Faktor resiko terjadinya nyeri punggung belakang

Faktor pencetus untuk NPB antara lain adalah: usia, jenis kelamin, obesitas, pekerjaan, faktor psikososial, riwayat cedera punggung sebelumnya, aktivitas/ olahraga dan kebiasaan merokok. 13a. Usia Usia merupakan faktor yang memperberat terjadinya NPB, sehingga biasanya diderita oleh orang berusia lanjut karena penurunan fungsi-fungsi tubuhnya terutama tulangnya sehingga tidak lagi elastis seperti diwaktu muda. Penelitian telah memperlihatkan bahwa resiko dari NPB meningkat pada pasien yang semakin tua, tetapi ketika mencapai usia sekitar 65 tahun resiko akan berhenti meningkat. Tetapi saat ini sering ditemukan orang berusia muda sudah terkena NPB. Bahkan anak-anak dan remaja saat ini ini semakin beresiko mengalami nyeri punggung akibat menghabiskan terlalu banyak waktu membungkuk di depan komputer atau membawa tas sekolah yang berat dari dan ke sekolah.5Dalam penelitian Louw, Q.A, et al (2007) di Afrika ditemukan bahwa populasi yang paling banyak menderita NPB meliputi kelompok usia pekerja/produktif (48%). Kelompok usia sekolah yang menderita NPB adalah 15% dari total penderita NPB. Prevalensi anak-anak dan remaja untuk menderita NPB adalah 33% sedangkan prevalensi orang dewasa menderita NBP adalah 50%.17Menurut penelitian Jones, G.T (2004) di Inggris ditemukan bahwa pada anak-anak dan remaja memiliki resiko yang sama seperti orang dewasa dalam menderita NPB dengan prevalensi 70-80%. Walaupun banyak kasus anak-anak yang dilaporkan aktivitas sehari-harinya terhambat karena menderita NPB, namun gangguan serius/parah jarang ditemukan sehingga konsultasi kesehatan dan rawat inap masih jarang dilakukan. 6b. Jenis Kelamin Laki-laki dan perempuan memiliki resiko yang sama terhadap keluhan nyeri punggung bawah sampai umur 60 tahun. Namun pada kenyataannya jenis kelamin seseorang dapat mempengaruhi timbulnya NPB, karena pada wanita keluhan ini lebih sering terjadi misalnya pada saat mengalami siklus menstruasi, selain itu proses menopause juga dapat menyebabkan kepadatan tulang berkurang akibat penurunan hormon estrogen sehingga memungkinkan terjadinya NPB. Berdasarkan penelitian Altinel, Levent, et al (2007) di Turki didapatkan bahwa prevalensi NPB pada perempuan adalah 63,2% dan pada laki-lakisebesar 33,8% setidaknya satu kali dalam hidup mereka untuk menderita NPB.16c. Obesitas Pada orang yang memiliki berat badan yang berlebih, risiko timbulnya NPB lebih besar, karena beban pada sendi penumpu berat badan akan meningkat, sehingga dapat memungkinkan terjadinya NPB. Obesitas dapat diukur dengan menggunakan IMT (Indeks Massa Tubuh) dengan rumus BB(kg)/TB2 (m). WHO telah menetapkan standar obesitas pada orang Asia yaitu dengan ukuran IMT = 25kg/m2 18Inggris memiliki prevalensi obesitas yang pertumbuhannya paling cepat di negara Barat dan hal ini mungkin berperan terhadap masalah punggung pada tahun-tahun yang akan datang. Frekuensi obesitas orang dewasa hampir empat kali lipat dalam 25 tahun terakhir. Tiga perempat orang Inggris memiliki berat badan berlebih.11Menurut penelitian Putri Perdani (2010) dengan desain penelitian kasus kontrol terhadap 110 responden didapat orang yang mempunyai postur tubuh piknik beresiko 6,9 kali (OR=6,9 ) untuk timbulnya nyeri punggung bawah. Dengan adanya berat badan berlebih, terutama beban ekstra di daerah perut dapat menyebabkan tekanan pada daerah tersebut meningkat.12d. Pekerjaan Faktor risiko di tempat kerja yang banyak menyebabkan gangguan otot rangka terutama adalah kerja fisik berat, penanganan dan cara pengangkatan barang, gerakan berulang, posisi atau sikap tubuh selama bekerja, getaran, dan kerja statis. Oleh karena itu, riwayat pekerjaan sangat diperlukan dalam penelusuran penyebab NPB. Berdasarkan penelitian Punnet Laura, et al (2005) dengan desain Kohort pada 1.404 subjek, diperoleh bahwa kategori pekerjaan pekerja sales (RR=1,38) operator (RR=2,39), pekerja pelayanan jasa (RR=2,67), dan petani (RR=5,17) memiliki hubungan dalam menimbulkan NPB. 14e. Faktor Psikososial Berbagai faktor psikologis dan sosial dapat meningkatkan risiko NPB. Kecemasan, depresi, stress, tanggung jawab, ketidakpuasan kerja, mental, stress di tempat kerja dapat menempatkan orang-orang pada peningkatan risiko NPB kronis. Menurut penelitian Muto Shigeki et al (2005) di Jepang pada 975 subjek yang bekerja sebagai guru sekolah dengan desain penelitian cross sectional didapatkan bahwa jumlah kasus guru berjenis kelamin pria yang menderita NPB dan mengalami depresi dalam pekerjaannya ada sebanyak 58 kasus (59,2% dibandingkan dengan jumlah subjek pria seluruhnya), sedangkan guru perempuan penderita NPB yang mengalami depresi dalam pekerjaan ada sebanyak 121 kasus (59,9% dibandingkan dengan jumlah seluruh guru wanita yang diteliti). Berdasarkan penelitian tersebut, kasus NPB yang dilaporkan dengan gejala depresi jumlahnya lebih banyak (proporsi 60%) dibandingkan dengan yang tidak mengalami depresi. 15f. Riwayat cedera/trauma Satu-satunya alat prediksi terbaik NPB adalah riwayat cedera/trauma. Seseorang yang pernah mengalami cedera/trauma sebelumnya beresiko untuk mengalami NPB dikarenakan faktor kekambuhan atau karena cedera tersebut berlangsung kronis. 19g. Aktivitas/ olahraga Sikap tubuh yang salah merupakan penyebab NPB yang sering tidak disadari oleh penderitanya. Terutama sikap tubuh yang menjadi kebiasaan. Kebiasaan seseorang seperti duduk, berdiri, tidur, mengangkat beban pada posisi yang salah dapat menyebabkan NPB. Misalnya seorang pelajar/ mahasiswa yang seringkali membungkukkan punggungnya pada waktu menulis. Posisi tidur yang salah seperti tidur pada kasur yang tidak menopang tulang belakang. Posisi mengangkat beban dengan berdiri lalu langsung membungkuk mengambil beban merupakan posisi yang salah. Selain sikap tubuh yang salah yang sering kali menjadi kebiasaan, beberapa aktivitas berat seperti melakukan aktivitas dengan posisi berdiri lebih dari 1 jam sehari, melakukan aktivitas dengan duduk yang monoton lebih dari 2 jam dalam sehari, dapat pula meningkatkan resiko timbulnya NPB. Pada penelitian Putri Perdiani (2010) dengan desain penelitian kasus kontrol terhadap 110 responden didapat bahwa posisi duduk memiliki hubungan yang bermakna dengan nyeri punggung bawah (OR= 6,01), orang yang mempunyai posisi duduk beresiko 6,01 kali untuk timbulnya NPB.12h. Merokok Perokok lebih beresiko terkena NPB dibandingkan dengan yang bukan perokok.Diperkirakan hal ini disebabkan oleh penurunan pasokan oksigen ke cakram dan berkurangnya oksigen darah akibat nikotin terhadap penyempitan pembuluh darah arteri. Menurut penelitian Sarnad, Nurul I, dkk (2010) di Malaysia ditemukan bahwa perokok beresiko 1,32 kali (OR=1,32) untuk menderita NPB dibandingkan dengan yang bukan perokok.4BAB IIIMETODOLOGI

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian survei yang bersifat deskriptif, dengan pendekatan cross sectional (studi potong-lintang) untuk mengetahui gambaran terjadinya nyeri pungung belakang pada remaja penggemar game online di Kota Pontianak.3.2 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilakukan di wilayah kota Pontianak selama bulan Desember 2012-Januari 2013.

3.3 Populasi dan sampel penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi target penelitian ini adalah remaja, laki-laki maupun perempuan, berusia 12-18 tahun. Populasi terjangkau merupakan remaja, laki-laki maupun perempuan, berusia 12-18 tahun penduduk kota Pontianak tahun 2012-2013. Populasi pada penelitian ini brjumlah 4000 orang.3.3.2 Sampel penelitian

Sampel penelitian ini adalah sebagian dari populasi terjangkau yang sedang berada di lingkungan kota Pontianak ketika penelitian ini diadakan.

Menurut Notoadmodjo (2005), teknik pengambilan sampel menggunakan metode propotional cluster random sampling yang dilakukan denga cara memilih 20% , yaitu memilih secara acak 4 kelurahan di wilayah kota Pontianak. Besar sampel pada penelitian ini diperoleh berdasarkan besar populasi dengan menggunakan rumus.

n1= jumlah sampel

N= besar sampel

d= tingkat kepercayaan/ketepatan yang digunakan (10%)

Besar sampel untuk antisipasi drop out

n2= jumlah sampel minimal dengan subtitusi 10% dari jumlah sampel minimal. Substitusi adalah jumlah subjek dalam persen yang mungkin drop outBerdasarkan rumus dan angka-angka tersebut di atas, maka didapatkan jumlah sampel minimal dalam penelititan ini adalah 55 orang.3.4 Kriteria Inklusi dan eksklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

a. Penduduk kota Pontianakb. Jenis kelamin pria dan wanita

c. Remaja yang berumur 12-18 tahun

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:

a. Remaja yang brmain game online kurang dari 3 jam lamanya dalam sehari.

3.5 Cara Pengambilan DataData yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari sumber data. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode pengisian kuisioner oleh responden yang dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadapn sampel penelitian yang berjumlah 55 orang.

Kuisioner yang diberikan kepada 55 sampel (responden) berisi 12 pertanyaan. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu meminta izin dari 4 ketua Kelurahan yang ada di kota Pontianak untuk melakukan penelitian di kelurahan tersebut. Sebelum kuisioner digunakan untuk penelitian harus diuji coba terlebih dahulu kepada 20 responden.Setelah dilakukan uji validitas dan realibitas, maka peneliti akan mulai membagikan kuisioner pada subjek pnelitian yang telah diminta untuk menandatangani lembar persetujuan terlebih dahulu. Apabila jumlah subjek penelitian sudah mencapai jumlah yang diinginkan, yaitu 55 orang, maka pencarian subjek dihentikan.

3.6 Definisi Operasional

Penilaian terhadap gambaran terjadinya nyeri punggung belakang pada penggemar game online berupa 12 pertanyaan yang diajukan kepada rsponden dengan skoring 1 untuk jawabab YA dan 0 untuk jawaban TIDAK, adalah sebagai berikut:

a. Baik: apabila mendapat skor 9-12

b. Sedang; apabila mendapat skor 5-8

d. Kurang: apabila mendapat skor 1-4

3.6 Metode Analisis Data

Rencana pengolahan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan software SPSS versi 17.0. Analisis unutk data deskriptif dilakukan dengan rerata(data numerik) dan persentase(data kategorik)

3.7 Etika Sebelum melakukan penelitian, peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada kepala lurah pada 4 kelurahan yang menjadi tempat penelitian, selain itu peneliti juga mencantumkan lembar informed consent dalam kuisioner penelitian

Daftar Pustaka

1. Lubis I. Epidemiologi Nyeri Punggung Bawah. Dalam: Meliala L, Nyeri Punggung Bawah, Kelompok Studi Nyeri Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Jakarta, 2003.

2. Meliala L. Patofisiologi dan Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawah . Dalam Meliala L, Suryono B, Wibowo S. Kumpulan Makalah Pertemuan Ilmiah I Indonesian Pain Society, Yogyakarta, 2003.3. Mahama, J, dkk. 2005. Pertemuan Ilmiah Nasional I Kelompok Studi Nyeri 4. Sarnad, N.I, dkk. 2010. Prevalence of Low Back Pain and Its Risk Factors Among School Teachers. American Journal of Applien Sciensces.

5. Lambeek, L; et al. 2011. The Trend in Total Cost of Back Pain in the Netherlands in the Period 2002-2007. http://journals.lww.com/spinejournal/Fulltext/2011/06010/The_Trend_in_Total_Cost_of_Back_Pain_in_the.11.aspx. Diakses pada 9 April 2011.

6. Jones G.T. and G.J. Macferlane. 2004. Epidemiology of Low Back Pain in Children and Adolescents. Archdischild. Ukraina.

7. Ikatan Dokter Ahli Saraf Indonesia. 1986. Pertemuan Nasional Dwi Warsa I IDASI: Simposium Nyeri Pinggang. Rhoune Poulenc. Semarang.

8. Sidharta, P. 2005. Sakit Neuromuskoleskeletal. PT Dian Rakyat. Jakarta.

9. Markam, S. 1992. Penuntun Neurologi. Binarupa Aksara. Jakarta

10. Lumbantobing, S.M, dan Arjatmo, T. 1986. Nyeri Pinggang: Penatalaksanaan. FK UI. Jakarta.

11. Bull, E dan Archad, G. 2007. Simple Guide Nyeri Punggung. Penerbit Airlangga. Jakarta.

12. Putri, P. 2010. Pengaruh Postur dan Posisi Tubuh Terhadap Timbulnya Nyeri Punggung Bawah. http://eprints.undip.ac.id/23653/1/Putri_P.pdf. Diakses 3 Maret 2011 13. Prodiaho Occupational Health Institute. 2011. Nyeri Punggung Bawah. http://prodiaohi.co.id/en/articles/8-nyeri-punggung-bawah.html. Diakses pada 3 Maret 2011.414. Punnett L, et al. 2005. Estimating the global burden of low back pain attributable to combined occupational exposures. http://www.who.int/quantifying_ehimpacts/global/5lowbackpain.pdf. Diakses pada 9 April 2011.

15. Muto, S; et al. 2005. Prevalence of and Risk Factors for Low Back Pain among Staff in Schools for Physically and Mentally Handicapped

Children. 16. Altinel, L; et al. 2008. The Prevalence of Low Back Pain and Risk Factors Among Adult Population in Afyon Region, Turkey. Edition 42 page 328333. Acta

Orthopaedica et Traumatologica Turcica.Turkey.

17. Louw, G. A, et al. 2007. The Prevalence of Low Back Pain in Afrika: A Systematic Review. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17976240. Diakses 29 Maret 2011. 18. WHO. 2006. Global Database on Body Mass Index. http://www.who.int/bmi/index.jsp. Diakses pada 29 Maret 2011.19.

QUOTE =50

QUOTE )

n2=50+(50x10%)=55