kehalalan pangan fix 2003 pdf

Upload: ukeyukata

Post on 08-Apr-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    1/29

    KEHALALAN PANGAN

    Disusun Guna Memenuhi Tugas Matakuliah Pengantar Teknologi Pertanian

    Oleh:

    Sari Nugraheni

    091710101101

    JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

    FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

    UNIVERSITAS JEMBER

    2010

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    2/29

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pemasaran Halal dapat didefinisikan sebagai aplikasi Syariat Islam

    sebagai panduan dalam proses pemasaran secara keseluruhan. Islam

    mengatur cara hidup pemeluknya, termasuk apa dan bagaimana mereka

    boleh mengkonsumsi barang dan jasa. Walaupun kepatuhan terhadap

    syariat berbeda beda antar individu, secara umum setiap muslim akan

    memiliki pandangan positif terhadap barang dan jasa yang dapat mematuhisyariat

    Islam sambil memberikan nilai yang sama dengan produk konvensional. Dengan

    nilai konsumsi barang dan jasa melebihi 2.7 Trilyun USD per tahun, konsumen

    muslim merupakan pasar yang potensial bagi setiap pemasar.Oleh karena

    itu, pemahaman atas kebutuhan dan perilaku unik konsumen muslim menjadi

    pentingbagisetiap pemasar, khususnya yang beroperasi di negara dengan pendu-

    uk mayoritas muslim. Sertifikasi halal akan suatu produk pangan sangatlah

    penting, khususnya di Indonesia, karena Indonesia sebagai salah satu dari 10

    negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia , yaitu sekitar 86% dari total

    keseluruhan penduduk, diikuti Pakistan dan India. Sehingga sertifikasi halal akan

    suatu produk pangan sangat penting untuk dilakukan sebagai upaya perlindungan

    konsumen, yang dikhususkan pada konsumen muslim.

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    3/29

    1.2 Rumusan Masalah

    1. Apakah Pengertian Halal ?

    2. Apa saja kriteria Halal?

    2. Bagaimanakah peranan sertifikasi halal dalam penambah daya saing?

    3. Bagaimana Strategi Pencapaian Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia?

    4. Bagaimana Potensi Branding Halal Untuk Mensukseskan Program Aku Cinta

    100% Indonesia?

    1.3 Tujuan

    1. Mengetahui pengertian halal

    2. Mengetahui kriteria halal

    3. Mengetahui pernan sertifikasi halal dalam penambah daya saing

    4. Mengetahui strategi pencapaian Indonesia sebagai Pusat Halal Pangan

    5. Mengetahui potensi Branding Halal Untuk Mensukseskan Program Aku Cinta

    100% Indonesia

    1.4 Manfaat

    Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

    1. Untuk memberikan gambaran tentang produk makanan halal

    2. Sebagai bahan masukan untuk memperluas dan memperdalam

    pemahaman tentang peranan sertifikasi halal dan potensi branding halal di

    Indonesia

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    4/29

    BAB 2. PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian HalalHalal adalah kata-kata Al Quran yang artinya diijinkan. Dalam

    hubungannya dengan pangan, maka itu adalah standar makanan orang Islam.

    Petunjuk Al Quran secara umum mengatakan bahwa semua adalah halal, kecuali

    yang secara khusus dikatakan haram. Secara khusus larangan tentang makanan

    dalam Islam ada di Al Quran surat Al Al Baqarah 173 atau Al Maidah : 3:

    Kalian diharamkan (makan) bangkai, darah mengalir, daging babi, (daging

    hewan) yang disembelih atas nama selain Allah.. Sedang larangan minuman

    yang memabukkan ada di surat Al Maidah ayat 90: Wahai orang beriman,

    minuman anggur, mainan undian, patung idola, dan permainan anak panah

    hanyalah sesuatu yang menyesatkan, perbuatan syetan. Tinggalkan itu, engkau

    mungkin akan sukses. Halal meliputi segala kegiatan sejak konsep beternak

    yang baik- konsep distribusi yang baik, dan itu meliputi berbagai fihak terkait

    (Gb 2)

    Gb 2. Keterlibatan berbagai fihak dalam penerapan Good Halal Practices

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    5/29

    Pokok-pokok ajaran Islam tentang halal-haram itu secara mendasar mencakup 11

    hal, yakni:

    a. Asal segala sesuatu yang diciptakan Allah adalah Mubah (diijinkan) kecuali

    beberapa yang secara khusus diharamkan)

    b. Untuk menentukan halal-haram adalah wewenang mutlak Allah sendiri.

    c. Mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram adalah Musrik

    d. Mengharamkan yang halal akan berakibat timbulnya kejahatan dan bahaya

    (dasar alas an mengharamkan sesuatu karena ketidakmurnian/ketidaksucian

    dan kerusakan yang ditimbulkan).

    e. Setiap yang halal tidak memerlukan yang haram.

    f. Apa saja yang membawa pada haram adalah haram

    g. Bersiasat terhadap hal yang haram, nukumnya adalah haram.

    h. Niat baik tidak dapat melepaskan yang haram

    i. Menjauhkan diri dari yang subhat (tidak jelas) karena takut terlibat yang

    haram

    j. Sesuatu yang haram berlaku untuk semua orang

    k. Keadaan yang terpaksa membolehkan yang terlarang.

    Atas dasar itu, maka semua makanan sehat, murni dan bersih semua

    diijinkan untuk manusia, kecuali yang dilarang itu dan keturunannya:- Bangkai

    atau binatang mati, darah mengalir/membeku, babi dan semua produk terkait,

    ternak disembelih tanpa menyebut nama Allah/ menyebut nama selain Allah,

    ternak terbunuh dengan cara yang mencegah darah mengalir keluar tubuhnya,

    makanan (beracun) termasuk alkohol dan obat terlarang, binatang buas

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    6/29

    berkuku:singa, anjing, anjing hutan/srigala, macan, burung bercakar: elang,

    garuda, hantu,dll, binatang darat tanpa telinga: kodok, ular.( Murti.2010)

    2.2 Kriteria Halal

    Setelah memahami pendahuluan di atas, maka berikut penyebutan satu

    persatu makanan yang dibahas oleh para ulama beserta hukumnya masing-

    masing:

    1. BangkaiBangkai adalah semua hewan yang mati tanpa penyembelihan yang syariy dan

    juga bukan hasil perburuan.

    Allah -Subhanahu wa Taala- menyatakan dalam firman-Nya:

    /=////6//66/////=/6/

    /66//6

    Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan)

    yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh,

    yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu

    menyembelihnya. (QS. Al-Ma`idah: 3)

    Dan juga dalam firmannya:

    _/66//6//

    Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama

    Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu

    adalah suatu kefasikan. (QS. Al-Anam: 121)

    Jenis-jenis bangkai berdasarkan ayat-ayat di atas:

    1. Al-Munhaniqoh, yaitu hewan yang mati karena tercekik.

    2. Al-Mauqudzah, yaitu hewan yang mati karena terkena pukulan keras.

    3. Al-Mutaroddiyah, yaitu hewan yang mati karena jatuh dari tempat yang

    tinggi.

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    7/29

    4. An-Nathihah, yaitu hewan yang mati karena ditanduk oleh hewan lainnya.

    5. Hewan yang mati karena dimangsa oleh binatang buas.

    6. Semua hewan yang mati tanpa penyembelihan, misalnya disetrum.

    7. Semua hewan yang disembelih dengan sengaja tidak membaca basmalah.

    8. Semua hewan yang disembelih untuk selain Allah walaupun dengan

    membaca basmalah.

    9. Semua bagian tubuh hewan yang terpotong/terpisah dari tubuhnya. Hal ini

    berdasarkan hadits Abu Waqid secara marfu:

    /6_/_

    Apa-apa yang terpotong dari hewan dalam keadaan dia (hewan itu) masih

    hidup, maka potongan itu adalah bangkai. (HR. Ahmad, Abu Daud, At-

    Tirmidzy dan dishohihkan olehnya)

    Diperkecualikan darinya 3 bangkai, ketiga bangkai ini halal dimakan:

    1. Ikan, karena dia termasuk hewan air dan telah berlalu penjelasan bahwa

    semua hewan air adalah halal bangkainya kecuali kodok.

    2. Belalang. Berdasarkan ucapan Ibnu Umar yang memiliki hukum marfu:

    /=/66,//666/

    Dihalalkan untuk kita dua bangkai dan dua darah. Adapun kedua bangkai itu

    adalah ikan dan belalang. Dan adapun kedua darah itu adalah hati dan limfa.

    (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

    3. Janin yang berada dalam perut hewan yang disembelih. Hal ini berdasarkan

    hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ashhabus Sunan kecuali An-

    Nasa`i, bahwa Nabi -Shallallahu alaihi wasallam- bersabda:

    =///

    Penyembelihan untuk janin adalah penyembelihan induknya.

    Maksudnya jika hewan yang disembelih sedang hamil, maka janin yang ada

    dalam perutnya halal untuk dimakan tanpa harus disembelih ulang.

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    8/29

    2. Darah.

    Yakni darah yang mengalir dan terpancar. Hal ini dijelaskan dalam surah Al-

    Anam ayat 145:

    /

    Atau darah yang mengalir.

    Dikecualikan darinya hati dan limfa sebagaimana ditunjukkan dalam hadits Ibnu

    Umar yang baru berlalu. Juga dikecualikan darinya darah yang berada dalam

    urat-urat setelah penyembelihan.

    3. Daging babi.Telah berlalu dalilnya dalam surah Al-Ma`idah ayat ketiga di atas. Yang

    diinginkan dengan daging babi adalah mencakup seluruh bagian-bagian tubuhnya

    termasuk lemaknya.

    4. Khamar.

    Allah -Subhanahu wa Taala- berfirman:

    /6//6_////6/6

    //Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,

    (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan

    keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar

    kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Ma`idah: 90)

    Dan dalam hadits riwayat Muslim dari Ibnu Umar -radhiallahu anhuma- secara

    marfu:

    _/_//

    Semua yang memabukkan adalah haram, dan semua khamar adalah haram.

    Dikiaskan dengannya semua makanan dan minuman yang bisa menyebabkan

    hilangnya akal (mabuk), misalnya narkoba, ganja, dan semacamnya.

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    9/29

    5. Semua hewan buas yang bertaring.

    Sahabat Abu Tsalabah Al-Khusyany -radhiallahu anhu- berkata:

    ==/6

    Sesungguhnya Rasulullah -Shallallahu alaihi wasallam- melarang dari

    (mengkonsumsi) semua hewan buas yang bertaring. (HR. Al-Bukhary dan

    Muslim)

    Dan dalam riwayat Muslim darinya dengan lafazh, Semua hewan buas yang

    bertaring maka memakannya adalah haram.

    Yang diinginkan di sini adalah semua hewan buas yang bertaring dan

    menggunakan taringnya untuk menghadapi dan memangsa manusia dan hewan

    lainnya. Lihat Al-Ifshoh (1/457) dan Ilamul Muwaqqiin (2/117).

    Jumhur ulama berpendapat haramnya berlandaskan hadits di atas dan hadits-

    hadits lain yang semakna dengannya.

    [Asy-Syarhul Kabir (11/66), Mughniyul Muhtaj (4/300), dan Syarh Tanwiril

    Abshor ma'a Hasyiyati Ibnu 'Abidin (5/193)]

    . Semua burung yang memiliki cakar.

    Yang diinginkan dengannya adalah semua burung yang memiliki cakar yang kuat

    yang dia memangsa dengannya, seperti: elang dan rajawali. Jumhur ulama dari

    kalangan Imam Empat -kecuali Imam Malik- dan selainnya menyatakan

    pengharamannya berdasarkan hadits Ibnu Abbas -radhiallahu anhuma-:

    6/==/

    Beliau (Nabi) melarang untuk memakan semua hewan buas yang bertaring dan

    semua burung yang memiliki cakar. (HR. Muslim)

    [Al-Majmu' (9/22), Al-Muqni' (3/526,527), dan Takmilah Fathil Qodir (9/499)]

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    10/29

    7. Jallalah.

    Dia adalah hewan pemakanfeses (kotoran) manusia atau hewan lain, baik berupa

    onta, sapi, dan kambing, maupun yang berupa burung, seperti: garuda, angsa

    (yang memakan feses), ayam (pemakan feses), dan sebagian gagak. Lihat Nailul

    Author (8/128).

    Hukumnya adalah haram. Ini merupakan pendapat Imam Ahmad -dalam satu

    riwayat- dan salah satu dari dua pendapat dalam madzhab Syafiiyah, mereka

    berdalilkan dengan hadits Ibnu Umar -radhiallahu anhuma- beliau berkata:

    6

    Rasulullah -Shallallahu alaihi wasallam- melarang dari memakan al-jallalah

    dan dari meminum susunya. (HR. Imam Lima kecuali An-Nasa`i (3787))

    Beberapa masalah yang berkaitan dengan jallalah:

    1. Tidak semua hewan yang memakan feses masuk dalam kategori jallalah

    yang diharamkan, akan tetapi yang diharamkan hanyalah hewan yang

    kebanyakan makanannya adalah feses dan jarang memakan selainnya.

    Dikecualikan juga semua hewan air pemakan feses, karena telah berlalu bahwa

    semua hewan air adalah halal dimakan. Lihat Hasyiyatul Al-Muqni (3/529).

    2. Jika jallalah ini dibiarkan sementara waktu hingga isi perutnya bersih dari

    feses maka tidak apa-apa memakannya ketika itu. Hanya saja mereka berselisih

    pendapat mengenai berapa lamanya dia dibiarkan, dan yang benarnya

    dikembalikan kepada ukuran adat kebiasaan atau kepada sangkaan besar. Lihat

    Al-Majmu (9/28).

    [Al-Muqni' (3/527,529), Mughniyul Muhtaj (4/304), dan Takmilah Fathil Qodir

    (9/499-500)]

    8. Keledai jinak (bukan yang liar).

    Ini merupakan madzhab Imam Empat kecuali Imam Malik dalam sebagian

    riwayat darinya. Dari Anas bin Malik -radhiallahu anhu-, bahwasanya

    Rasulullah -Shallallahu alaihi wasallam- bersabda:

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    11/29

    _6,6/////6

    Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian untuk memakan daging-

    daging keledai yang jinak, karena dia adalah najis. (HR. Al-Bukhary dan

    Muslim)

    Diperkecualikan darinya keledai liar, karena Jabir -radhiallahu anhu- berkata:

    //

    Saat (perang) Khaibar, kami memakan kuda dan keledai liar, dan Nabi

    -Shallallahu alaihi wasallam- melarang kami dari keledai jinak. (HR. Muslim)

    Inilah pendapat yang paling kuat, sampai-sampai Imam Ibnu Abdil Barr

    menyatakan, Tidak ada perselisihan di kalangan ulama zaman ini tentang

    pengharamannya. Lihat Al-Mughny beserta Asy-Syarhul Kabir (11/65).

    [Al-Bada`i' (5/37), Mughniyul Muhtaj (4/299), Al-Muqni' (3/525), dan Al-

    Bidayah (1/344].

    9. Kuda.

    Telah berlalu dalam hadits Jabir bahwasanya mereka memakan kuda saat perang

    Khaibar. Semakna dengannya ucapan Asma` bintu Abi Bakr -radhiallahu

    anhuma-:

    /

    Kami menyembelih kuda di zaman Rasulullah -Shallallahu alaihi wasallam-

    lalu kamipun memakannya. (HR. Al-Bukhary dan Muslim)

    Maka ini adalah sunnah taqririyyah (persetujuan) dari Nabi -Shallallahu alaihi

    wasallam-.

    Ini adalah pendapat jumhur ulama dari kalangan Asy-Syafiiyyah, Al-Hanabilah,

    salah satu pendapat dalam madzhab Malikiyah, serta merupakan pendapat

    Muhammad ibnul Hasan dan Abu Yusuf dari kalangan Hanafiyah. Dan ini yang

    dikuatkan oleh Imam Ath-Thohawy sebagaimana dalam Fathul Bary (9/650) dan

    Imam Ibnu Rusyd dalam Al-Bidayah (1/3440).

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    12/29

    [Mughniyul Muhtaj (4/291-291), Al-Muqni' beserta hasyiyahnya (3/528), Al-

    Bada`i' (5/18), dan Asy-Syarhus Shoghir (2/185)]

    10. Baghol.

    Dia adalah hewan hasil peranakan antara kuda dan keledai. Jabir -radhiallahu

    anhuma- berkata:

    //6////6

    Rasulullah -Shallallahu alaihi wasallam- mengharamkan -yakni saat perang

    Khaibar- daging keledai jinak dan daging baghol. (HR. Ahmad dan At-

    Tirmidzy)Dan ini (haram) adalah hukum untuk semua hewan hasil peranakan antara hewan

    yang halal dimakan dengan yang haram dimakan.

    [Al-Majmu' (9/27), Ays-Syarhul Kabir (11/75), dan Majmu' Al-Fatawa

    (35/208)].

    11. Anjing.

    Para ulama sepakat akan haramnya memakan anjing, di antara dalil yang

    menunjukkan hal ini adalah bahwa anjing termasuk dari hewan buas yang

    bertaring yang telah berlalu pengharamannya. Dan telah tsabit dari Nabi

    -Shallallahu alaihi wasallam- bahwa beliau bersabda:

    666/

    Sesungguhnya Allah jika mengharamkan sesuatu maka Dia akan

    mengharamkan harganya .

    Maksudnya diharamkan menjualnya, menyewanya, dan seterusnya dari bentuk

    tukar-menukar harga.

    Dan telah tsabit dalam hadits Abu Masud Al-Anshory riwayat Al-Bukhary dan

    Muslim dan juga dari hadits Jabir riwayat Muslim akan haramnya

    memperjualbelikan anjing.

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    13/29

    12. Kucing baik yang jinak maupun yang liar.

    Jumhur ulama menyatakan haramnya memakan kucing karena dia termasuk

    hewan yang bertaring dan memangsa dengan taringnya. Pendapat ini yang

    dikuatkan oleh Syaikh Al-Fauzan. Dan juga telah warid dalam hadits Jabir

    riwayat Imam Muslim akan larangan meperjualbelikan kucing, sehingga hal ini

    menunjukkan haramnya.

    [Al-Majmu' (9/8) dan Hasyiyah Ibni 'Abidin (5/194)]

    13. Monyet.

    Ini merupakan madzhab Syafiiyah dan merupakan pendapat dari Atho`,Ikrimah, Mujahid, Makhul, dan Al-Hasan. Imam Ibnu Hazm menyatakan, Dan

    monyet adalah haram, karena Allah -Taala- telah merubah sekelompok manusia

    yang bermaksiat (Yahudi) menjadi babi dan monyet sebagai hukuman atas

    mereka. Dan setiap orang yang masih mempunyai panca indra yang bersih

    tentunya bisa memastikan bahwa Allah -Taala- tidaklah merubah bentuk (suatu

    kaum) sebagai hukuman (kepada mereka) menjadi bentuk yang baik dari hewan,

    maka jelaslah bahwa monyet tidak termasuk ke dalam hewan-hewan yang baik

    sehingga secara otomatis dia tergolong hewan yang khobits (jelek). Lihat Al-

    Muhalla: (7/429)

    14. Gajah.

    Madzhab jumhur ulama menyatakan bahwa dia termasuk ke dalam kategori

    hewan buas yang bertaring. Dan inilah yang dikuatkan oleh Imam Ibnu Abdil

    Barr, Al-Qurthuby, Ibnu Qudamah, dan Imam An-Nawawy

    -rahimahumullah-.15. Musang (arab: tsalab)

    Halal, karena walaupun bertaring hanya saja dia tidak mempertakuti dan

    memangsa manusia atau hewan lainnya dengan taringnya dan dia juga termasuk

    dari hewan yang baik (arab: thoyyib). Ini merupakan madzhab Malikiyah, Asy-

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    14/29

    Syafiiyah, dan salah satu dari dua riwayat dari Imam Ahmad.

    [Mughniyul Muhtaj (4/299), Al-Muqni' (3/528), dan Asy-Syarhul Kabir (11/67)]

    1. Hyena (arab: Dhibun)

    Pendapat yang paling kuat di kalangan ulama -dan ini merupakan pendapat Imam

    Asy-Syafiiy dan Imam Ahmad- adalah halal dan bolehnya memakan daging

    hyena (kucing padang pasir). Hal ini berdasarkan hadits Abdurrahman bin

    Abdillah bin Abi Ammar, beliau berkata, Saya bertanya kepada Jabir,

    Apakah hyena termasuk hewan buruan?, beliau menjawab, Ia. Saya bertanya

    lagi, Apakah boleh memakannya?, beliau menjawab, Boleh. Saya kembalibertanya, Apakah pembolehan ini telah diucapkan oleh Rasulullah?, beliau

    menjawab, Ia. Diriwayatkan oleh Imam Lima dan dishohihkan oleh Al-

    Bukhary, At-Tirmidzy dan selainnya. Lihat Talkhishul Khabir (4/152).

    Pendapat ini yang dikuatkan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Al-Fath (9/568)

    dan Imam Asy-Syaukany.

    Adapun jika ada yang menyatakan bahwa hyena adalah termasuk hewan buas

    yang bertaring, maka kita jawab bahwa hadits Jabir di atas lebih khusus daripada

    hadits yang mengharamkan hewan buas yang bertaring sehingga hadits yang

    bersifat khusus lebih didahulukan. Atau dengan kata lain hyena diperkecualikan

    dari pengharaman hewan buas yang bertaring. Lihat Nailul Author (8/127) dan

    Ilamul Muwaqqiin (2/117).

    [Mughniyul Muhtaj (4/299) dan Al-Muqni' (3/52)]

    17. Kelinci.

    Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhary dan Imam Muslim

    dari Anas bin Malik -radhiallahu anhu-:

    6///_/

    Sesungguhnya beliau (Nabi) -Shallallahu alaihi wasallam- pernah diberikan

    hadiah berupa potongan daging kelinci, maka beliaupun menerimanya.

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    15/29

    Imam Ibnu Qudamah berkata dalam Al-Mughny, Kami tidak mengetahuii ada

    seorangpun yang mengatakan haramnya (kelinci) kecuali sesuatu yang

    diriwayatkan dari Amr ibnul Ash.

    18. Belalang.

    Telah berlalu dalam hadits Ibnu Umar bahwa bangkai belalang termasuk yang

    diperkecualikan dari bangkai yang diharamkan. Hal ini juga ditunjukkan oleh

    perkataan Anas bin Malik -radhiallahu anhu-:

    //

    Kami berperang bersama Rasulullah -Shallallahu alaihi wasallam- sebanyak7 peperangan sedang kami hanya memakan belalang. (HR. Al-Bukhari dan

    Muslim)

    19. Kadal padang pasir (arab: dhobbun).

    Pendapat yang paling kuat yang merupakan madzhab Asy-Syafiiyah dan Al-

    Hanabilah bahwa dhobbun adalah halal dimakan, hal ini berdasarkan sabda Nabi

    -Shallallahu alaihi wasallam- tentang dhobbun:

    _/6///Makanlah dan berikanlah makan dengannya (dhobbun) karena sesungguhnya

    dia adalah halal. (HR. Al-Bukhary dan Muslim dari hadits Ibnu Umar)

    Adapun keengganan Nabi untuk memakannya, hanyalah dikarenakan dhobbun

    bukanlah makanan beliau, yakni beliau tidak biasa memakannya. Hal ini

    sebagaimana yang beliau khabarkan sendiri dalam sabdanya:

    /6

    Tidak apa-apa, hanya saja dia bukanlah makananku.

    Ini yang dikuatkan oleh Imam An-Nawawy dalam Syarh Muslim (13/97).

    [Mughniyul Muhtaj (4/299) dan Al-Muqni' (3/529)]

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    16/29

    20. Landak.

    Asy-Syaikh Al-Fauzan menguatkan pendapat Asy-Syafiiyyah akan boleh dan

    halalnya karena tidak ada satupun dalil yang menyatakan haram dan khobitsnya.

    Lihat Al-Majmu (9/10).

    21. Ash-shurod kodok semut burung hud-hud dan lebah.

    Kelima hewan ini haram dimakan, berdasarkan hadits Abu Hurairah -radhiallahu

    anhu-, beliau berkata:

    //6=

    Rasulullah -Shallallahu alaihi wasallam- melarang membunuh shurod, kodok,semut, dan hud-hud. (HR. Ibnu Majah dengan sanad yang shohih).

    Adapun larangan membunuh lebah, warid dalam hadits Ibnu Abbas yang

    diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Daud.

    Dan semua hewan yang haram dibunuh maka memakannyapun haram. Karena

    tidak mungkin seeokor binatang bisa dimakan kecuali setelah dibunuh.

    22. Yarbu.

    Halal. Ini merupakan madzhab Asy-Syafiiyah dan Al-Hanabilah, dan

    merupakan pendapat Urwah, Atho` Al-Khurosany, Abu Tsaur, dan Ibnul

    Mundzir, karena asal dari segala sesuatu adalah halal, dan tidak ada satupun dalil

    yang menyatakan haramnya yarbu ini. Inilah yang dikuatkan oleh Imam Ibnu

    Qudamah dalam Al-Mughny (11/71).

    [Hasyiyatul Muqni' (3/528) dan Mughniyul Muhtaj (4/299)]

    23. Kalajengking ular gagak tikus tokek dan cicak.

    Karena semua hewan yang diperintahkan untuk dibunuh tanpa melalui proses

    penyembelihan adalah haram dimakan, karena seandainya hewan-hewan tersebut

    halal untuk dimakan maka tentunya Nabi tidak akan mengizinkan untuk

    membunuhnya kecuali lewat proses penyembelihan yang syariy.

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    17/29

    Rasulullah -Shallallahu alaihi wasallam- bersabda:

    6///////6=//_

    Ada lima (binatang) yang fasik (jelek) yang boleh dibunuh baik dia berada di

    daerah halal (selain Mekkah) maupun yang haram (Mekkah): Ular, gagak yang

    belang, tikus, anjing, dan rajawali. (HR. Muslim)

    Adapun cicak dan termasuk di dalamnya tokek, maka telah warid dari hadits Abu

    Hurairah riwayat Imam Muslin tentang anjuran membunuh wazag (cicak). Lihat

    keterangan tambahan di: http://al-atsariyyah.com/?p=1161

    [Bidayatul Mujtahid (1/344) dan Tafsir Asy-Syinqithy (1/273)]

    24. Kura-kura (arab: salhafat) anjing laut dan kepiting (arab: sarthon).

    Telah berlalu penjelasannya pada pendahuluan yang ketiga bahwa ketiga hewan

    ini adalah halal dimakan.

    25. siput (arab: halazun) serangga kecil dan kelelawar.

    Imam Ibnu Hazm menyatakan, Tidak halal memakan siput darat, juga tidak

    halal memakan seseuatupun dari jenis serangga, seperti: cicak (masuk juga

    tokek), kumbang, semut, lebah, lalat, cacing, kutu, nyamuk, dan yang sejenis

    dengan mereka. Berdasarkan firman Allah Taala, Diharamkan untuk kalian

    bangkai, dan firman Allah -Taala-, Kecuali yang kalian sembelih. Dan telah

    jelas dalil yang menunjukkan bahwa penyembelihan pada hewan yang bisa

    dikuasai/dijinakkan, tidaklah teranggap secara syari kecuali jika dilakukan pada

    tenggorokan atau dadanya. Maka semua hewan yang tidak ada cara untuk bisa

    menyembelihnya, maka tidak ada cara/jalan untuk memakannya, sehingga

    hukumnya adalah haram karena tidak bisa dimakan, kecuali bangkai yang tidak

    disembelih (misalnya ikan dan belalang maka dia boleh dimakan tanpa

    penyembelihan, pent.). (Lihat Al-Muhalla: 7/405)

    Maka dari penjelasan Ibnu Hazm di atas kita bise mengetahui tidak bolehnya

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    18/29

    memakan: Kumbang, semut, lebah, lalat, cacing, kutu, nyamuk, dan semua

    serangga lainnya, wallahu alam (Pram.2010)

    2.3. Peranan Sertifikasi Halal Dalam Penambah Daya Saing

    Sebagai negeri mayoritas Muslim, menyediakan produk halal menjadi

    sebuah kewajiban. Namun hingga kini kesadaran perusahaan untuk

    mensertifikasi halal masih kurang. Data BPS tahun 2005 menunjukkan Industri

    Pangan Indonesia Tercatat 945.733 perusahaan. Menurut Girinda (2005) sampai

    tahun 2005 tercatat ada 860 perusahaan yang telah memperoleh seritifikat halal

    MUI. Dari data MUI, hanya 16.040 atau sekitar 20 persen produk yang

    bersertifikat halal. Jumlah itu didominasi produk pangan. Sedangkan perusahaan

    obat dan kosmetika yang mengantongi sertifikat halal baru lima perusahaan.

    Itupun, hanya lima produk yakni dua item kosmetika dan tiga item obat yang

    besertifikat. (Republika on line, 2007). Menurut paham Futurolog kelahiran

    Amerika bernama John Naisbit, pada era global seperti sekarang ini segala

    sesuatunya serba teknologis, terutama dalam persoalan-persoalan gaya hidup,

    sehingga ia menyebutnya sebagai global lifestyle. Pada era ini, budaya yangmengalami perkembangan dengan sangat dahsyat adalah makanan, pakaian dan

    hiburan, atau ia menyebutnya dengan 3 F yakni food, fashion dan fun (Anwar,

    2007). Dengan demikian pada era globalisasi ini, industri pangan Indonesia harus

    dapat meningkatkan daya saing produk pangan yang dihasilkannya melalui

    jaminan pangan halal dan baik. Pangan yang baik berkaitan dengan jaminan

    bahwa pangan yang diproduksinya bergizi, rasanya enak, warnanya menarik,

    teksturnya baik, bersih, bebas dari hal-hal yang membahayakan tubuh seperti

    kandungan mikroorganisma patogen, komponen fisik, biologis, dan zat kimia

    berbahaya. Halal berkaitan dengan jaminan kehalalan yang ditunjukkan dengan

    adanya sertifikat halal dari LPPOM MUI. Konsumen tidak hanya memikirkan

    cita rasa dan kuantitas saja, tetapi mereka lebih menitik beratkan pada mutu

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    19/29

    kandungan gizi, keamanan, sanitasi hygiene, kemudahan dan kepraktisan.

    Menurut Hariyadi, (2006), menyatakan mutu pangan dapat dinyatakan secara

    sederhana, Q = (a.b).(x:y)

    Q = Mutu Pangan

    a = Halal

    b = Aman

    x = Citarasa, Gizi, Ramah Lingkungan, Fungsionalitas, Sensori Varietas

    y = Waktu Persiapan, Harga

    Dengan demikian, dari rumus mutu pangan di atas menyatakan bahwa mutu

    pangan sangat ditentukan oleh halal dan aman. Disamping jaminan pangan baik,

    pemberian jaminan halal akan meningkatkan

    daya saing produk pangan lokal Indonesia terhadap produk-produk impor yang

    tidak mengantungi sertifikat halal. Hukum halal pangan bagi umat islam

    sebetulnya tidak hanya merupakan doktrin agama saja tetapi terbukti secara

    ilmiah adalah baik, sehat dan dapat di terima akal (Scientifically sound)

    (Twaigery dan Spillman 1989) dalam Santoso (2006). Jadi pangan baik dan halal,

    bermanfaat dan baik untuk semua umat manusia.Sebagai contoh dapat dilihat

    pada PT. Sasa Inti.Motivasi utama P.T Sasa melakukan sertifikasi halal adalah

    untuk memenuhi kepuasan konsumen melalui pelayanan dan produk berkualitas

    tinggi serta aman dan halal untuk dikonsumsi.PT. Sasa Inti adalah produsen

    MSG ( merk Sasa) yang halal dan berkualitas. Kebijakan halal PT. Sasa Inti

    antara lain:

    Perusahaan berkomitmen untuk menyediakan produk bermutu yang halal

    serta menjamin proses yang menghasilkan produk yang memuaskan

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    20/29

    pelanggan dan ramah lingkungan.

    Memenuhi persyaratan perundangan pemerintah dan ormas untuk produk

    pangan yang halal, aman dan higienis.

    Melibatkan karyawan dalam bertanggungjawab terhadap kehalalan,

    kualitas dan keamanan produk.

    Menetapkan, mengevaluasi, meningkatkan dan meninjau pembelian dan

    penggunaan bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong serta

    proses produksi sesuai dengan syariat Islam.

    Identifikasi Titik Kritis Bahan Nabati

    Bahan Naba ti

    Pengolahan ?Tidak

    NON TK

    Kultivasi

    Mikrobial

    Tidak+ Baha n

    Tambahan ?

    Tidak

    Ya

    TK

    NON TK

    Ya

    Fermentasi

    Khamr ?

    Tidak

    Ya

    TK

    Ya

    HARAM

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    21/29

    2.4. Strategi Pencapaian Indonesia Sebagai Pusat Halal Dunia

    Pada era globalisasi ini Sistem Jaminan Halal telah mendapat respon yang

    positif dari kalangan industri besar. Kalangan industri pangan dunia telah

    mendukung implementasi SJH ini, terutama saat International Trainning on Halal

    Assurance Sistem Juli 2008 di Jakarta yang diikuti lebih dari 100 peserta dari

    dalam dan luar negeri. Wilfred A Van Wing, MSc, Quality Assurance Manajer

    DSM Food Specialisties BV Netherlands, menyatakan kebanggaannya

    mendapatkan sertifikasi halal dari LPPOM MUI dan mengaku

    mengimplementasikan SJH dengan diintregrasikan dengan sistem mutu bertaraf

    internasional lainnya, seperti ISO dan HACCP. Demikian juga dengan Edison

    Geromel dari The Coca Cola Company Georgia USA, telah berusaha

    mengintegrasikan semua sistem quality yang diakui secara internasional, seperti

    ISO dengan berbagai versinya dan termasuk juga Halal Assurance Sistem. SJH

    tidak dipandang dan diimplementasikan sebagai satu sistem mutu yang tersendiri,

    yang terpisah dari sistem mutu lainnya. SJH ke level internasional Dukungan

    untuk terus mengembangkan dan mengenalkan lebih luas SJH juga terlihat dari

    beberapa pihak. Mahmoud Tatari, general manager Halal Control of European

    Union Ruesselsheim Germany, berharap SJH yang dikembangkan LPPOM MUI

    dibawa ke komisi Eropa sehingga dapat menjadi komponen mutu makanan yang

    diakui setara dengan ISO. Demikian juga dibawa ke Organisasi Konferensi Islam

    (OKI) sehingga dapat diadopsi negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim,

    yang akhirnya lebih diterima dunia internasional. Dengan sistem yang telah

    dikembangkan, Indonesia didorong untuk menjadi leader sekaligus pusat halal

    dunia yang mencakup pengembangan sistem audit, sertifikasi, dan jaminan halal.Hal ini tidak berlebihan karena LPPOM MUI khususnya dan Indonesia

    umumnya memiliki kredibilitas yang diakui dunia internasional, dengan

    kapasitas pakar sains dan teknologi, serta para ulama yang mumpuni. Apalagi

    didukung jumlah Muslim terbesar di dunia, menjadi ajang bisnis dan target pasar

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    22/29

    produk halal potensial dunia bagi para produsen halal. Pada 2009 diperkirakan

    pertumbuhan pasar halal dunia mencapai nilai transaksi dua triliun dolar AS.

    Tentu Indonesia yang berpenduduk Muslim tak kurang dari 190 juta jiwa (12

    persen Muslim dunia) merupakan salah satu pasar pertumbuhan produk halal ini.

    Melimpahnya potensi sumber daya alam dan besarnya pangsa pasar produk halal,

    Indonesia juga berpeluang menjadi produsen produk halal terbesar di dunia.

    Karena itu, berbagai pihak mengusulkan agar aturan mengenai jaminan produk

    halal dicantumkan kewajiban bagi setiap pengusaha untuk mencantumkan label

    pada produk yang dihasilkan. Hal ini akan menjadi keunggulan Indonesia

    dibanding negara lain. Memang persaingan untuk menjadi pusat halal dunia

    cukup ketat, misalnya dengan Malaysia, Brunei, dan Singapura selalu ada.

    Namun, masyarakat internasional akan melihat kapasitas, kapabilitas, dan

    kompetensi negara-negara tersebut. Kiranya Indonesia cukup memiliki syarat

    dasar untuk hal ini.

    Negara-negara maju yang notabenya bukan Negara yang mayoritas umatnya

    Islam telah mengembangkan produk-produk hasil bioteknologi dan rekayasa

    genetic. Produk pangan transgenic seperti kedelai dari perusahaan Monsanto,

    Amerika Serikat, kapas dan jagung telah membanjiri dalam negeri. Untuk itu

    LPPOM MUI harus mampu mengembangkan metode baru untuk mendeteksi dan

    menentukan kehalalan pangan atau produk lainnya. Disamping itu pemerintah

    perlu mensosialisasikan tentang produk transgentik agar masyarakat terutama

    masyarakat muslim mendapatkan gambaran yang benar. Berdasarkan survey

    lebih dari 80 % penduduk Indonesia yang mayoritas Islam belum mengenal

    produk transgenic terutama pangan.Perkembangan bioteknologi dan rekayasagenetic telah berkembang pesat terutama di Negara-negara maju. Sampai saat ini

    sudah ratusan gen dari berbagai sumber yang berhasil dipindahkan ke tanaman

    dan memunculkan ratusan jenis varietas tanaman baru yang disebut tanaman

    transgenik. Sebagian besar tanaman transgenik belum dipasarkan. Hingga tahun

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    23/29

    2000, baru 24 jenis varietas tanaman transgenik dikomersialisasikan di Amerika.

    Tahun ini diperkirakan lebih dari 30 varietas tanaman transgenik dipasarkan.

    Pada saat ini terdapat empat tanaman transgenik utama yaitu:1). kedelai

    transgenik yang menguasai 36 persen dari 72 juta hektar (ha) area global

    tanaman kedelai, 2). Kapas transgenik yang mencakup 36 persen dari 34 juta

    hektar, 3). Kanola transgenik , 11 persen dari 25 juta hektar, dan 4). Jagung

    transgenik, 7 persen dari 140 juta hektar. Berdasarkan luas area penanaman dan

    sifat baru yang disisipkan, kedelai transgenik tahan herbisida menduduki ranking

    pertama (25,8 juta hektar) diikuti jagung Bt (tahan ulat pengerek), kanola tahan

    herbisida, jagung tahan herbisida, kapas tahan herbisida, kapas Bt dan tahan

    herbisida, kapas Bt, serta jagung Bt dan tahan herbisida. Bahan pangan dari

    tanaman transgenik sudah barang tentu sudah masuk ke Indonesia, terutama

    kedelai dan jagung transgenik. Terdapat hubungan yang lurus antara larangan

    agama, manfaat pengharaman, dan perkembangan iptek dalam menguji pangan

    halal/haram. Ajaran manfaat makanan halal dan baik itu saling terkait. Sekecil

    apa pun zat jika ternyata merugikan manusia, bahan tersebut tetap diharamkan

    dalam Islam. Kemajuan iptek saat ini telah mampu membuktikan cara menguji

    pangan haram dan mampu mendeteksi keberadaan barang haram tersebut dalam

    suatu makanan dan minuman. Teknologi pendeteksi itu dikenal dengan nama

    Polymerase Chain Reaction (PCR). Aplikasi teknologi PCR amat sensitif dalam

    mendeteksi bahan yang diharamkan dalam produk pangan dan lainnya. Teknik

    PCR mempunyai kemampuan yang sensitif untuk deteksi keberadaan daging babi

    dalam daging segar maupun produk daging yang telah dicampur dengan bahan

    daging lain. Karena itu, analisis PCR ini dapat juga digunakan secara rutin di

    laboratorium sebagai metode yang cepat dan praktis. Pemerintah harus

    menjalankan tanggung jawab mengatur dan mengawasi agar produk pangan hasil

    bioteknologi tetap dapat terjaga kehalalan dan kebaikannya. Untuk itu,

    pemerintah memberikan rambu-rambu sebagai patokan dalam penentuan halal

    dan tidaknya produk pangan bioteknologi. Diantara rambu yang harus dipatuhi

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    24/29

    adalah pangan hasil bioteknologi tidak menggunakan bahan-bahan yang

    diharamkan. Hal ini berlaku pada proses produksi secara fermentasi.Hingga saat

    ini Pemerintah belum melakukan kajian untuk menetapkan jenis kedelai, jagung,

    dan bahan pangan transgenik apa yang boleh masuk di Indonesia. Kemampuan

    Pemerintah melacak dan mengendalikan distribusi bahan pangan transgenik juga

    berperan penting. Hingga saat ini kita tidak tahu kemana bahan tersebut beredar

    serta digunakan untuk apa. Boleh jadi bahan tersebut yang seharusnya untuk

    pakan, karena ketidaktahuan masyarakat atau petani kemudian ditanam. Melalui

    penyerbukan silang (sifat ini sangat dominan pada jagung transgenik), jagung

    lain yang non transgenik segera berubah menjadi transgenik. Pemerintah dan

    LPPOM MUI perlu segera melakukan analisis terhadap produk transgenic ini

    agar didapatkan metode untuk keamanan pangan dan kesehatan masyarakat

    Indonesia. Untuk menjadi pelopor dan pusat halal dunia, Indonesia harus proaktif

    menyikapi perkembangan produk-produk baru yang ada agar tidak ketinggalan

    Negara-negara lain.

    2.5. Potensi Branding Halal Untuk Mensukseskan Program Aku Cinta 100%

    Indonesia

    Branding Halaladalah pengakuan, identitas, merek halal, persembahan merek

    yang memperhitungkan persyaratan khusus dari segmen konsumen yang luas.

    Prospek produk halal di pasar dalam dan luar negeri:

    Menjamain kehalalan makanan, minuman, obat, kosmetika, produk kimia

    biologis dan rekayasa genetik, dan/atau produk lainnya yang dikonsumsi

    masyarakat Islam.

    Manfaat nya memberikan ketentraman batin masyarakat dalam

    mengkonsumsi produk tersebut

    Meningkatkan mutu, kepuasan konsumen dan daya saing dalam bisnis

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    25/29

    Membangun identitas merek yang kuat untuk model sebuah bisnis yang

    berkelanjutan

    Dalam hal pemasaran merek, kesempatan untuk memanfaatkan etika Islam

    dan pemerintahan untuk pemasaran merek untuk proyek identitas sosial

    yang menguntungkan

    Sebuah operasi bisnis yang melakukan sendiri pada platform etika Islam

    dan sebagai hasilnya citra melalui merek, dalam kegiatan apapun, internal

    dan eksternal, selalu dengan maksud menguntungkan masyarakat, dan

    kedua pihak yang terlibat

    Sebuah merek dapat menguntungkan dari menggunakan pendekatan

    transparan, jujur dan etis dalam membangun "kepercayaan" dengan

    kelompok target.

    Sebuah merek akan menghasilkan basis pelanggan setia yang akan terus

    berkembang

    Merek Halal" yang memprakarsai perubahan, yang memberikan

    pengetahuan, yang menemukan (dan menempatkan dirinya) sebagai tidak

    memiliki "agenda tersembunyi" akan memerintah hati dan kepala

    kelompok konsumen.

    Untuk itu perlu dilakukan kampanye cinta produk Indonesia, yang bertujuan

    untuk:

    Diharapkan, bangsa Indonesia bangga menggunakan produk dalam negeri,

    serta dapat meningkatkan citra Indonesia sebagai bangsa yang kreatif.

    Bahwa tantangan terbesar yang dihadapi dalam rangka menumbuhkan

    kebanggaan atas produk Indonesia adalah menjaga konsistensi kualitas,

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    26/29

    ketersediaan yang berkesinambungan dan harga yang kompetitif dengan

    produk luar negeri.

    Pasar domestik merupakan pilihan terbaik mengingat hal ini merupakan

    kekuatan pasar yang luar biasa untuk menyerap produksi dalam negeri.

    Masyarakat Indonesia masih terlalu bersikap jaga image dan berpikiran

    orientasi impor. bahwa program ini bukan bentuk kebijakan proteksionisme

    dari pemerintah.

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    27/29

    BAB 3.PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    1. Halal adalah kata-kata Al Quran yang artinya diijinkan. Dalam hubungannya

    dengan pangan, maka itu adalah standar makanan orang Islam.

    2. Branding Halaladalah pengakuan, identitas, merek halal, persembahan merek

    yang memperhitungkan persyaratan khusus dari segmen konsumen yang luas.

    3. Tujuan dilakukan kampanye cinta produk Indonesia antara lain diharapkan,

    bangsa Indonesia bangga menggunakan produk dalam negeri, serta dapat

    meningkatkan citra Indonesia sebagai bangsa yang kreatif, tantangan terbesar

    yang dihadapi dalam rangka menumbuhkan kebanggaan atas produk

    Indonesia adalah menjaga konsistensi kualitas, ketersediaan yang

    berkesinambungan dan harga yang kompetitif dengan produk luar negeri.

    4. Jaminan pangan halal dan baik adalah mutlak diperlukan untuk meningkatkan

    daya saing produk pangan lokal Indonesia baik di dalam maupun di luar

    negeri. Adanya jaminan halal produk lokal Indonesia dapat menjadi barier

    bagi produk-produk asing yang tidak mengantungi sertifikat halal. Produk

    pangan yang baik dapat menjadi kompetitor produk-produk luar. Untuk

    mewujudkan pangan baik tentunya harus menjadi usaha dan perjuangan

    bersama antara seluruh pemegang kebijakan dalam pangan, produsen, peneliti,

    pemerintah dan konsumen.

  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    28/29

    DAFTAR PUSTAKA

    Al-Quran dan Terjemahnya. 1978. Departemen Agama RI.:Jakarta

    Anwar, Ali .2007. Tinjauan Islam terhadap Makanan dan Minuman.

    http://www.unpas.ac.id/file:///D:/aims/pangan%20halal/pangan%20dalam

    %20pandangan%20islam.htm.( Diakses 27 Desember 2010 )

    Darwanto, D.H. dan Ratnaningtyas, P.Y.2007.Kesejahteraan Petani Dan

    Peningkatan Ketersediaan Pangan: Sebuah Dilemma?. Jurnal Ekonomi

    Rakyat.http://www.ekonomirakyat.org./pangan%20halal/kesejahteraan%20n

    %20keter%20pangan.htm. (diakses 27 Desember 2010)

    Girindra, Aisjah. 2006. Menjamin Kehalalan dengan Label HalalVol.1No 9. hal.12-

    13. Bogor:Persfektif Food Review Indonesia

    Hermaninto, J. 2006. Tinjauan Titik Kritis Halal-Haram Produk Olahan Daging

    Vol.1 No 9. Bogor:Food Review Indonesia

    Hariyadi, P. 2006. Mutu dan Ingridien PanganVol.1 No 5. Bogor :Editorial Food

    Review Indonesia.

    Hariyadi,P.2006. Halal dan Sekaligus PraktisVol.1 No 9. Bogor: Editorial Food

    Review Indonesia.

    Murti, Tridjoko Wisnu.2010.Penerapan Good Halal Practices Sebagai Suatau

    Sistem Jaminan Halal Produk.

    peternakan.http://lib.ugm.ac.id/digitasi/upload/1084_pp0911256.p(27-12-2010)

    Pram.2010.Kriteria Makanan Halal (bagian 2 dari 2)

    http://www.ekonomi/http://blog.tokohaba.com/2010/04/kriteria-makanan-halal-bagian-2-dari-3/http://blog.tokohaba.com/2010/04/kriteria-makanan-halal-bagian-2-dari-3/http://www.ekonomi/http://blog.tokohaba.com/2010/04/kriteria-makanan-halal-bagian-2-dari-3/
  • 8/7/2019 KEHALALAN PANGAN fix 2003 pdf

    29/29

    http://blog.tokohaba.com/2010/04/kriteria-makanan-halal-bagian-2-dari-3/

    (diakses 27 Desember 2010)

    Ridho,Rasyid.2010.INDONESIA SEBAGAI PUSAT HALAL DUNIA

    http://immppg.blogspot.com/2010/12/indonesia-sebagai-pusat-halal-dunia.html

    (diakses 27 Desember 2010)

    Republika on line. 2007.Dicari! Obat-obatan dan Kosmetika Halal. Jumat 27 April

    2007. http://www.republika.co.id. Diakses 27 Desember 2010

    Santoso, Umar. (2006). IndustriPangan Halal : Bagaimana Prospeknya? Vol.1 No

    5. Bogor: Editorial Food Review Indonesia

    Qardhawi, Yusuf. 2000.Halal dan Haram.Jakarta:Rabbani Press