kebutuhan zat gizi pada pasien dengan gangguan system pernafasan

15
KEBUTUHAN ZAT GIZI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SYSTEM PERNAFASAN Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Ilmu Gizi Disusun Oleh : Kelas 1 C Restu Iswara Reni Aliyani Ramdan Arifin PEMERINTAHAN KABUPATEN CIANJUR AKADEMI KEPERAWATAN BADAN LAYANAN DAERAH UMUM (BLUD) Jalan Pasir Gede Raya No.19 Tlp (0263) 267206 Fax. 270953 Cianjur 43216

Upload: reythea58

Post on 24-Nov-2015

617 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

lumayan

TRANSCRIPT

KEBUTUHAN ZAT GIZI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SYSTEM PERNAFASANDiajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Ilmu Gizi

Disusun Oleh : Kelas 1 CRestu IswaraReni AliyaniRamdan ArifinPEMERINTAHAN KABUPATEN CIANJURAKADEMI KEPERAWATANBADAN LAYANAN DAERAH UMUM (BLUD)Jalan Pasir Gede Raya No.19 Tlp (0263) 267206 Fax. 270953 Cianjur 43216

KATA PENGANTARAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul " Kebutuhan Zat Gizi Pada Pasien Dengan Gangguan System Pernafasan ".Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Dosen Mata Kuliah Ilmu gizi ynag telah memberikan bimbingan kepada kami sehingga terciptalah karya buatan kami ini. semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.Materi yang telah kami susun telah membuat kami mengetahui kebutuhan seseorang yang mempunyai penyakit pada sistem pernapasannya. Makalah yang telah kami susun masih jauh dari sempurna maka dari itu kami menunggu kritik dan saran pembaja agar makalah yang akan kami susun selanjutnya memiliki perbaikan. Terimma kasihCianjur, 04-Oktober- 2013

Penyusun

bab ipendahuluana. Latar Belakang Masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi setiap orang tentu harus terpenuhi untuk kelangsungan hidup mereka, kebayang jika kebutuhan gizi mereka tidak terpenuhi maka mereka akan mengalami aktivitas kurang bergairah, kurangnya perkembangan tubuh sampai mengalami perubahan fungsional tubuh. seperti kurus kering, busung lapar dll. pemenuhan gizi harus berlandasan pada apa yang kita makan sehari-hari. jika kita makan yang tidak bergizi, mana mungkin otak kita bisa mencerna pelajaran. makanan seperti apa yang bergizi yaitu makanan yang memiliki protein, karbohidrat, mineral, lemak, vitamin, dan air. sama halnya dengan orang yang mempunyai gangguan system tubuh, pasti kan memerlukan gizi banyak, karena system tubuh yang memiliki gangguan membutuhkan gizi lebih untuk menyembuhkan penyakit tersebut. tapi kadang-kadang pasien sakit itu sulit untuk memenuhi kebutuhan gizi tersebut, karena nafsu makan berkurang akibat penyakit yang dideritanya.kebutuhan zat gizi pada pasien dengan gangguan system tubuh seperti system pernafasan, misal orang dengan penyakit kangker paru-paru tubuhnya kecil, daya tahan tubuh menurun, dan kesehatanpun terganggu. dikarenakan penyakit tadi menjadi penghambat pertumbuhan pasien dan semestinya kebutuhan gizinya terpenuhi dengan baik, ini malah penyakit itu menghambat kesehatan tubuh pasien secara optimal. Seharusnya pasien harus lebih banyak mengkonsumsi makanan bergizi agar sistem imun tubuh bisa mencegah penyakit itu bertamabah parah.b. tujuan1. mengetahui pemenuhan gizi bagi pasien dengan gangguan tubuh?2. mengerti bahwa gangguan system tubuh berperan dalam menghambat kesehatan optimal pasien3. mengerti cara agar perawat bisa memenuhi kebutuhan pasien dgn gangguan system pernafasan4. mengetahui seberapa bahayanya kelainan system tubuh pada system pernafasan.5. perawat bisa memenuhi kebutuhan gizi dirinya sendiri maupun orang lain.c. rumusan masalahberkaitan dengan uraian di atas maka kami menyimpulkan rumusan masalahnya adalah:1. bagaimana pasien bisa memenuhi kebutuhan gizinya sedangkan dia menderita gangguan system pernafasan2. bagaimana pasien bisa sembuh dari gangguan system pernafasan.3. makanan seperti apa yang bisa membuat kebutuhan gizi pasien terpenuhi

bab IIkajian teoritis Nutrisi merupakan salah satu kebutuhan vital untuk proses dan fungsi tubuh pada semua makhluk hidup. Definisi nutrisi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :?1.Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000)?1.Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nuwer, 2008).?2.Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008).?3.Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita makan sedangkan nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut (Uri, 2008).?Berdasarkan pengertian tersebut, nutrisi memang menjadi asupan utama bagi tubuh seseorang dalam melakukan berbagai kegiatan sebagai pembentuk energi penting. Fungsi nutrisi juga beragam seperti sebagai proses pengambilan zat-zat makanan yang penting, sebagai subtansi organik yang dibutuhkan organisme untuk bergerak normal, dan nutrisi juga berperan aktif sebagai asupan makanan yang sehat bagi tubuh. Namun nutrisi sangat berbeda dari makanan yang kita makan tiap harinya, nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut. Tubuh setidaknya mengkonsumsi beberapa jenis makanan setiap harinya. Tetapi tidak lantas kita menyepelekan nutrisi, karena tidak semua makanan memiliki nutrisi.A. PengertianGizi

Gizi adalah proses menggunakan makanan oleh manusia melalui proses - proses(digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan) untuk proses pertumbuhan perkembangan dan mempertahankan kesehatan. Nama lain dari gizi adalah nutrisi

Gizi/nutrisi mengadung nutrien/zat gizi. Zat gizi adalah zat yang terkandung dalam suatu makanan dan diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, seperti menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses - proses kehidupan.

B. BERDASARKAN FUNGSI

Setiap zat gizi memiliki fungsi yang spesifik. Masing-masing zat gizi tidak dapat berdiri sendiri dalam membangun tubuh dan menjalankan proses metabolisme. Namun zat gizi tersebut memiliki berbagai fungsi yang berbeda.

1. Zat gizi sebagai sumber energi

Sebagai sumber energi zat gizi bermanfaat untuk menggerakkan tubuh dan proses metabolisme di dalam tubuh.Zat gizi yang tergolong kepada zat yang berfungsi memberikan energi adalah karbohidrat , lemak dan protein. Bahan pangan yang berfungsi sebagai sumber energi antara lain : nasi, jagung, talas merupakan sumber karbohidrat; margarine dan mentega merupakan sumber lemak; ikan, daging, telur dan sebagainya merupakan sumber protein.Ketiga zat gizi ini memberikan sumbangan energi bagi tubuh. Zat-zat gizi tersebut merupakan penghasil energi yang dapat dimanfaatkan untuk gerak dan aktifitas fisik serta aktifitas metabolisme di dalam tubuh. Namun penyumbang energi terbesar dari ketiga unsur zat gizi tersebut adalah lemak.

2. Zat gizi untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan tubuh

Zat gizi ini memiliki fungsi sebgai pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh manusia. Jika kekurangan mengkonsumsi zat gizi ini maka pertumbuhan dan perkembangan manusia akan terhambat. Selain itu zat gizi ini juga berfungsi untuk menggantikan sel-sel tubuh yang rusak dan mempertahankan fungsi organ tubuh.

Zat gizi yang termasuk dalam kelompok ini adalah protein, lemak, mineral dan vitamin. Namun zat gizi yang memiliki sumber dominan dalam proses pertumbuhan adalah protein.

3. Zat gizi sebagai pengatur/ regulasi proses di dalam tubuh

Proses metabolisme di dalam tubuh perlu pengaturan agar terjadi keseimbangan. Untuk itu diperlukan sejumlah zat gizi untuk mengatur berlangsungnya metabolisme di dalam tubuh.

Tubuh perlu keseimbangan, untuk itu proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh perlu di atur dengan baik.

Zat gizi yang berfungsi untuk mengatur proses metabolisme di dalam tubuh adalah mineral, vitamin air dan protein. Namun yang memiliki fungsi utama sebagia zat pengatur adalah mineral dan vitamin.

A.BERDASARKAN JUMLAH

Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh zat gizi terbagai atas dua, yaitu:

1.Zat gizi makro

Zat gizi Makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan gram. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi makro adalah karbohidrat, lemak dan protein.

2.Zat gizi mikro

Zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit tapi ada dalam makanan. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi mikro adalah mineral dan vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan mg untuk sebagian besar mineral dan vitamin.gangguan system pernafasanGangguan Pada Sistem Respirasi Manusia

Alat-alat pernapasan merupakan organ tubuh yang sangat penting. Jika alat ini terganggu karena penyakit atau kelainan maka proses pernapasan akan terganggu, bahkan dapat menyebabkan kematian.

Berikut akan diuraikan beberapa macam gangguan yang umum terjadi pada saluran pernapasan manusia.

1. Influenza (flu), penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.

2. Asma atau sesak napas, merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis. Asma bersifat menurun.

3. Tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru yang diakibatkan serangan bakteri mycobacterium tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderit terengah-engah.

4. Macam-macam peradangan pada sistem pernapasan manusia:

a. Rinitis, radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir meningkat.

b. Faringitis, radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus. Tenggorokan sakit dan tampak berwarna merah. Penderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotik.

c. Laringitis, radng pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.

d. Bronkitis, radang pada cabang tenggorokan akibat infeksi. Penderita mengalami demam dan banyak menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan.

e. Sinusitis, radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi kanan dan kiri batang hidung. Biasanya di dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.

5. Asfikasi, adalah gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen yang disebabkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan).

6. Asidosis, adalah kenaikan adalah kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu.

7. Difteri, adalah penyumbatanpada rongga faring atau laring oloeh lendir yang dihasilkan kuman difteri.

8. Emfisema, adalah penyakit pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara.

9. Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus yang menyebabkan terjadinya radang paru-paru.

10. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan di tekak atau amandel.

11. Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru dapat menjalar ke seluruh tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan aktivitas yang sering merokok. Perokok pasif juga dapat menderita kanker paru-paru. Penyebab lainnya yang dapat menimbulkan kanker paru-paru adalah penderita menghirup debu asbes, radiasi ionasi, produk petroleum, dan kromium.

12.Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan

Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru-paru. Akibat perubahan anatomi saluran pernapasan tersebut, pada perokok akan timbul perubahan fungsi paru-paru. Merokok juga merupakan penyebab timbulnya penyakit obstruksi paru menahun, termasuk emfisema (pembengkakan paru-paru), bronkitis kronis. Dan asma.

Merokok menjadi pemicu utama penyebab penyakit kanker paru-paru. Hubungan tersebut telah diteliti dan akhirnya secara tegas memang bahwa rokok sebagai penyebab utama kanker paru-paru. Dibandingkan dengan bukan seorang perokok, kemungkinan timbulnya kenker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lipat.

Kanker paru-paru

Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan, terutama asap rokok [1].

Menurut World Health Organization (WHO), kanker paru merupakan penyebab kematian utama dalam kelompok kanker baik pada pria maupun wanita[2]. Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru; tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru.

Jenis kanker paru-paru

Lebih dari 90% kanker paru-paru berawal dari bronki (saluran udara besar yang masuk ke paru-paru), kanker ini disebut karsinoma bronkogenik, yang terdiri dari:

1. Karsinoma sel skuamosa

2. Karsinoma sel kecil atau karsinoma sel gandum

3. Karsinoma sel besar

4. Adenokarsinoma

Karsinoma sel alveolar berasal dari alveoli di dalam paru-paru. Kanker ini bisa merupakan pertumbuhan tunggal, tetapi seringkali menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru.

Tumor paru-paru yang lebih jarang terjadi adalah:

1. Adenoma (bisa ganas atau jinak)

2. Hamartoma kondromatous (jinak)

3. Sarkoma (ganas)

Limfoma merupakan kanker dari sistem getah bening, yang bisa berasal dari paru-paru atau merupakan penyebaran dari organ lain. Banyak kanker yang berasal dari tempat lain menyebar ke paru-paru. Biasanya kanker ini berasal dari payudara, usus besar, prostat, ginjal, tiroid, lambung, leher rahim, rektum, buah zakar, tulang dan kulit.

Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru.

Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.

Peranan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas. Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga.

Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.

Gejala kanker paru

Gejala paling umum yang ditemui pada penderita kanker paru adalah:

1. Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat.

2. Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak.

3. Napas sesak dan pendek-pendek.

4. Sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas.

5. Kelelahan kronis

6. Kehilangan selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.

7. Suara serak/parau.

8. Pembengkakan di wajah atau leher.

Gejala pada kanker paru umumnya tidak terlalu kentara, sehingga kebanyakan penderita kanker paru yang mencari bantuan medis telah berada dalam stadium lanjut. Kasusk-kasus stadium dini/ awal sering ditemukan tanpa sengaja ketika seseorang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

PNEUMONIA

Pengertian Pnemonia

Pnemonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Terjadinya pnemonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut bronchopneumonia). Gejala penyakit ini berupa napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang secara mendadak. Batas napas cepat adalah frekuensi pernapasan sebanyak 50 kali per menit atau lebih pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 1 tahun, dan 40 kali permenit atau lebih pada anak usia 1 tahun sampai kurang dari 5 tahun. Pada anak dibawah usia 2 bulan, tidak dikenal diagnosis pnemonia.

Pneumonia Berat ditandai dengan adanya batuk atau (juga disertai) kesukaran bernapas, napas sesak atau penarikan dinding dada sebelah bawah ke dalam (severe chest indrawing) pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun. Pada kelompok usia ini dikenal juga Pnemonia sangat berat, dengan gejala batuk, kesukaran bernapas disertai gejala sianosis sentral dan tidak dapat minum. Sementara untuk anak dibawah 2 bulan, pnemonia berat ditandai dengan frekuensi pernapasan sebanyak 60 kali permenit atau lebih atau (juga disertai) penarikan kuat pada dinding dada sebelah bawah ke dalam.

Penanggulangan penyakit Pnemonia menjadi fokus kegiatan program P2ISPA (Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Program ini mengupayakan agar istilah Pnemonia lebih dikenal masyarakat, sehingga memudahkan kegiatan penyuluhan dan penyebaran informasi tentang penanggulangan Pnemonia.

Teknologi / Cara Mengatasi Gangguan Pada Sistem Pernapasan

1.Tuberkulosis (TBC), Aroma mengkudu memang tak sedap sehingga banyak orang menjauhinya. Bakteri Mycobacterium tuberculosis yang mematikan itu juga menghindar. Mungkin bukan karena aroma itu, tetapi lantaran si noni menyimpan senjata andalan bernama antrakuinon dan akubin. Kedua senyawa itu bersifat antibakteri sehingga makhluk liliput penyebab penyakit tuberkulosis pun bertekuk lutut.

Dalam pengobatan, mengkudu Morinda citrifolia dipadukan dengan rimpang jahe Zingiber officinalis. Duet buah dan rimpang itu tokcer mengatasi serangan bakteri yang pertama kali ditemukan pada 24 Maret 1882 itu. Ampuhnya obat itu dibuktikan secara klinis

2. Kanker paru-paru, Beberapa prosedur yang dapat memudahkan diagnosa kanker paru antara lain adalah foto X-Ray, CT Scan Toraks, Biopsi Jarum Halus, Bronkoskopi, dan USG Abdomen.

Pengobatan kanker paru dapat dilakukan dengan cara-cara seperti

1. Pembedahan dengan membuang satu bagain dari paru - kadang melebihi dari tempat ditemukannya tumor dan membuang semua kelenjar getah bening yang terkena kanker.

Radioterapi atau radiasi dengan sinar-X berintensitas tinggi untuk membunuh sel kanker.

Kemoterapi

Meminum obat oral dengan efek samping tertentu yang bertujuan untuk memperpanjang harapan hidup penderita.

3. Emfisema, Ekspectoran dan Mucolitik merupakan usaha untuk mengeluarkan dan mengurangi mukus merupakan yang utama dan penting pada pengelolaan emfisema paru. Ekspectoran dan mucolitik yang biasa dipakai adalah bromheksin dan karboksi metil sistein diberikan pada keadaan eksaserbasi.

Asetil sistein selain bersifat mukolitik juga mempunyai efek anti oksidans yang melindungi saluran aspas dari kerusakan yang disebabkan oleh oksidans (2,9).

4. Influenza (flu), cara yang cukup efektif untuk mencegah serangan flu. Yakni dengan vaksin influenza. Sayangnya, kurangnya sosialisasi dari pemerintah dan edukasi dari petugas medis menyebabkan vaksin itu kurang dikenal secara luas oleh masyarakat.

5. Pneumonia, Pengobatan awal biasanya adalah antibiotik, yang cukup manjur mengatasi penumonia oleh bakteri, mikoplasma dan beberapa kasus rickettsia.

Untuk pneumonia oleh virus sampai saat ini belum ada panduan khusus, meski beberapa obat antivirus telah digunakan. Kebanyakan pasien juga bisa diobati dirumah. Biasanya dokter yang menangani peneumonia akan memilihkan obat sesuai pertimbangan masing-masing, setelah suhu pasien kembali normal, dokter akan menginstruksikan pengobatan lanjutan untuk mencegah kekambuhan. Soalnya, seranganberikutnya bisa lebih berat dibanding yang pertama. Selain antibiotika, pasien juga akan mendapat pengobatan tambahan berupa pengaturan pola makan dan oksigen untuk meningkatkan jumlah oksigen dalam darah.

Semua peralatan yang digunakan sebaiknya sekali pakai dan ruangan dibersihkan dengan menggunakan desinfektans yang mengandung antibakteri, antivirus dan antijamur. Pasien sebaiknya dijaga tidak banyak bergerak. Pasien maupun para petugas kesehatan yang menangani dianjurkan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun untuk menghindari penyebaran. Karena antibiotika berspekturm luas tidak menunjukkan efektifitas menangani SARS, WHO lebih menganjurkan untuk memanfaatkan suntikan intravena ribavirin dan steroid untuk menstabilkan kondisi pasien yang sudah kritis.