kebijakan & evaluasi p2 ispa, konsolidasi 2007.ppt

32
KEBIJAKAN & EVALUASI PROGRAM P2 ISPA DISAMPAIKAN PADA: PERTEMUAN KOORDINASI P2 ISPA SURABAYA, 26 PEBRUARI 2009 P2. ISPA SEKSI P2 BIDANG PPMK DINAS KESEHATAN PROPINSI JAWA TIMUR

Upload: anonymous-ofqq0yyf3

Post on 14-Apr-2016

61 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

KEBIJAKAN & EVALUASI PROGRAM P2 ISPA

DISAMPAIKAN PADA:PERTEMUAN KOORDINASI P2 ISPA

SURABAYA, 26 PEBRUARI 2009

P2. ISPA SEKSI P2 BIDANG PPMK

DINAS KESEHATAN PROPINSI JAWA TIMUR

Page 2: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

INFLUENZA PANDEMIC IN 20TH CENTURY

1918 “SPANISH FLU” 1957 “Asian Flu” 1968 “Hongkong Flu”

40 t0 50 million deaths 2 million deaths 1 million deaths

A (H1N1) A (H2N2) A (H3N2)

Page 3: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

•Pneumonia penyakit utama penyebab kesakitan & kematian Bayi dan Balita•Pneumonia 4 juta Kematian Balita dunia (30 % kematian Balita ) •WHR 2005, Bryce et all 2005: - kematian Balita karena ISPA 19% - kematian Bayi karena pneumonia 26%

SITUASI PENYAKITISPA GLOBAL

Page 4: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

tujuanTujuan Jangka Menengah ( 2009 )

Menurunkan kesakitan dan kematian bayi dan balita karena Pneumonia (Acute Respiratory Infections) sekurang–kurangnya 1/3 (tahun 2000–2009) untuk Mencapai tujuan penurunan 2/3 di tahun 2015 (MDG).

Pada akhir 2009 Kesakitan Pneumonia Balita turun menjadi 4% dan kematian turun menjadi 2/1000 balita.

Page 5: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

Convention on the Rights of the Child, Word Summit for Children 1990

Millenium Development Goals (Kesehatan) Reduce by 2/3 Kematian Balita ,1990-2015

UNSS on Children 2002 Deklarasi A World Fit for Children Untuk mencapai tujuan tersebut salah satu tindakan : intensify proven, cost effective actions against diseases and malnutrition that are major causes of child mortality and morbidity, including reducing by one third deaths due to acute respiratory infections

KOMITMEN GLOBAL

Page 6: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

GAMBARAN GLOBAL

Page 7: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

Hasil

Provinsi Jenis KelaminLaki-laki Perempuan

Banten 127 112Jambi 132 116Jatim 144 108Jogja 120 94

Kalbar 118 88Kalsel 114 97NTB 124 115Sultra 102 69

Sumbar 107 104Sumsel 140 76Jumlah 1228 979

Tabel 1. Distribusi Kematian Balita Menurut Jenis Kelamin

Page 8: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

Balita meninggal terbanyak pd usia < 1 bl. Pneumonia selalu menjadi 2 besar kematian

bayi dan balita. Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan

perempuan thdp terjadinya kematian pneumonia balita.

Hampir seluruh provinsi menujukkan adanya hubungan scr bermakna antara umur ibu dgn kematian pneumonia balita

Kesimpulan

Page 9: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

Hampir seluruh provinsi menujukkan tidak adanya hubungan secara bermakna antara kebiasaan berobat (tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan) dengan kematian pneumonia balita.

Hampir seluruh provinsi menujukkan tidak adanya hubungan secara bermakna antara saran rujukan dengan kematian pneumonia balita.

Kesimpulan

Page 10: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

SKRT 2001 - Proporsi Kematian Bayi 27,60%

- Proporsi Kematian Balita 22,80%Hasil Ekstrapolasi data SKRT 2001 - Kematian Balita ISPA 4,9/1000 (80%-90% Pneumonia)Surkesnas 2001 : - Prevalensi ISPA Bayi 38,7%, Balita 42,2%Estimasi arbiterasi: - Insidens Pneumonia Balita 10-20%

SDKI 2003 : Angka Kesakitan Pneumonia 7,6%Survei morbiditas Balita 2004 : 5,12%

SITUASI PENYAKIT ISPA NASIONAL

Page 11: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

tujuanTujuan Jangka Menengah ( 2009 )

•Menurunkan kesakitan dan kematian bayi dan balita karena Pneumonia (Acute Respiratory Infections) sekurang–kurangnya 1/3 (tahun 2000–2009) untuk Mencapai tujuan penurunan 2/3 di tahun 2015 (MDG).

•Pada akhir 2009 Kesakitan Pneumonia Balita turun menjadi 4% dan kematian turun menjadi 2/1000 balita.

C AKUPAN PENE MUAN PE NDERITA PNE UMONIA BALITA TAHUN 1995-2007

33.50

31.00

34.50 34.50

30.50

29.02

27.64 29.5024.56

35.91

28.01 25.73

56

46

86

-10.0020.0030.0040.0050.0060.0070.0080.0090.00

100.00

1995-1996

1996-1997

1997-1998

1998-1999

1999-2000

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

TAHUN

Page 12: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

tujuanTujuan Khusus ( 2005-2009 )

Menemukan & tatalaksana standart :- 2005 46% Pneumonia Balita - 2006 56% Pneumonia Balita- 2007 66% Pneumonia Balita- 2008 76% Pneumonia Balita- 2009 86% Pneumonia Balita

TARGET CAKUPAN PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA BALITA 2005-2009

46% 56% 66% 76% 86%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

2005 2006 2007 2008 2009

TAHUN

TAR

GET

Page 13: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

KEBIJAKAN PROGRAM P2 ISPA

• Menetapkan P2 ISPA Pneumonia sebagai Program Prioritas .

• Mengacu pada UU 23/ 2004 ttg otonomi/ desentralisasi & UU 33 tentang Otonomi Daerah

• MTBS adalah pendekatan strategis efektif di seluruh UPK

• Pemerintah menjamin ketersediaan obat essensial, alat bantu diagnostik terutama sound timer & Oksigen konsentrator untuk tatalaksana Pneumonia

• Penanggulangan Pneumonia dilaksanakan bekerjasama dengan berbagai pihak/ kemitraan

• Menjaga dan meningkatkan jaminan mutu pelayanan dan akuntabilitas pelaksanaan program

Page 14: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

STRATEGI PROGRAM P2 ISPA

1. Membangun komitmen politis

2. Sosialisasi kebijakan desentralisasi dan SPM

3. MTBS sebagai pendekatan strategis secara bertahap

4. Tatalaksana standard pengobatan berdasarkan Pedoman Nasional

ESTIMASI AKB (BPS)

2000-2005

(2002)

Nanggroe Aceh Darussalam 39

Sumatera Utara 34

Sumatera Barat 41

Riau 36

Kep. Riau

Jambi 40

Sumatera Selatan 40

Bengkulu 41

Lampung 36

Kep. Bangka Belitung 41

DKI Jakarta 18

ESTIMASI AKB (BPS)

2000-2005

(2002)

Jawa Barat 42

Jawa Tengah 33

DI Yogyakarta 18

Jawa Timur 37

Banten 50

Bali 26

Nusa Tenggara Barat 66

Nusa Tenggara Timur 44

Kalimantan Barat 44

Kalimantan Tengah 37

Kalimantan Selatan 52

ESTIMASI AKB (BPS)

2000-2005

(2002)

Kalimantan Timur 30

Sulawesi Utara 21

Sulawesi Tengah 51

Sulawesi Selatan 43

Sulawesi Barat

Sulawesi Tenggara 40

Gorontalo 43

Maluku 47

Maluku Utara 56

Irian Jaya Barat

Papua 44

INDONESIA 36

5. Menyediakan pelayanan kesehatan rujukan Pneumonia6. Meningkatkan mutu pelayanan

penanggulangan Pneumonia 7. Meningkatkan peran mitra

8. Meningkatkan peran keluarga dan masyarakat

9. Melaksanakan supervisi secara intensif oleh penanggung jawab program dan melaksanakan sistem pemantauan-evaluasi program

Page 15: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

1. Advokasi dan Sosialisasi- asistensi DAN FASILITASI - Pertemuan KOORDINASI PETUGAS

2. Penemuan dan Tatalaksana - SOSIALISASI pedoman kajian ispa semua golongan umur

3. Pemberdayaan Masy.untuk Pencegahan dan Perawatan- Poster, Leaflet, Lembar balik,

4. Manajemen Logistik - Oksigen konsentrator, ARI Sound Timer

5. Peningkatan Sumber Daya Manusia

- Pembinaan Pelaksanaan Autopsi Verbal Kematian Balita di kabupaten/kota

POKOK KEGIATAN TAHUN 2009

Page 16: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

6. Supervisi- Pemantapan Cakupan & Kualitas Tatalaksana ISPA

pada Balita- Pembinaan careseeking- Upaya intervensi faktor risiko ispa

7. Pencatatan dan Pelaporan - Pemantapan Cakupan & Kualitas Tatalaksana ISPA

Balita

8. Kemitraan- Pertemuan dlm rangka pelaksanaan mtbs

9. Manajemen Program - Peningkatan Manajemen ISPA 38 ba/kota

10. Penelitian dan Pengembangan Program - - monitoring kejadian Pneumonia Balita di

kabupaten sentinel pneumonia

POKOK KEGIATAN TAHUN 2009

Page 17: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

CAKUPAN PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA BALITA

DI 38 kab/kota

0,0%

10,0%

20,0%

30,0%

40,0%

50,0%

60,0%

70,0%

80,0%

90,0%

Bang

kala

nBa

nyuw

angi

Blita

rBl

itar

(M)

Bojo

nego

roBo

ndow

oso

Gre

sik

Jem

ber

Jom

bang

Kedi

riKe

diri

(M)

Lam

onga

nLu

maj

ang

Mad

iun

Mad

iun

(M)

Mag

etan

Mal

ang

Mal

ang

(M)

Moj

oker

toM

ojok

erto

(M)

Nga

njuk

Nga

wi

Paci

tan

Pam

ekas

anPa

suru

anPa

suru

an (M

)Po

noro

goPr

obol

ingg

oPr

obol

ingg

o (M

)Sa

mpa

ngSi

doar

joSi

tubo

ndo

Sum

enep

Sura

baya

(M)

Tren

ggal

ekTu

ban

Tulu

ngag

ung

Kota

Bat

uJa

tim

PENEMUAN PNEUMONIA BALITA DI KAB/KOTA SE JATIM TAHUN 2008

17,3%

Page 18: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

INDIKATOR

Angka Cakupan balita denganPneumonia yang ditangani .

Page 19: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

PENEMUAN DAN PENGOBATAN ISPA BALITA JATIM TH.2005-2008

46%

56%

66%

76%

16%

28%

59%

70%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

TH.2005 TH.2006 TH.2007 TH.2008

PERS

ENTA

SE C

AKUP

AN

TARGETREALISASI

Page 20: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

PENCATATAN & PELAPORAN PROGRAM P2 ISPA TAHUN 2009

Tingkat Puskesmas1. Stempel 2. Register Harian3. Laporan Bulanan4. Pemantauan Cakupan Pneumonia Balita Per Bulan Per Desa

Tingkat Kabupaten/Kota1. Laporan Bulanan

Page 21: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

PENCATATAN & PELAPORAN PROGRAM P2 ISPATAHUN 2009

1. Stempel UNTUK SETIAP

KUNJUNGAN BALITA

ISPA DI PUSKESMAS YANG TIDAK MELAKSANA-KAN MTBS

DISTEMPEL PADA KARTU

BEROBAT

PUSKESMAS

Page 22: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

PENCATATAN & PELAPORAN PROGRAM P2 ISPATAHUN 2007

2. Register Harian

PUSKESMAS

TINDAK LANJUT

ANTI-BIOTIKA

KONDISI SAAT UNJUNGAN ULANG

KET. (MENING-

GAL)

ISPA > 5 TAHUNBUKAN PNEU-

R.JALAN RUJUK YA

TIDAK MEMBAIK TETAP MEMBURUK PNEUMONIA MONIA

9 10 11 12 13 14

NO. NAMA ALAMAT(DESA)

NO.REG.

KUNJ.ULANG(YA/TIDAK)

UMUR FREK.NAPAS

KLASIFIKASIL P BP P PB

1 2 3 4 5 6 7 8

Page 23: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

PENCATATAN & PELAPORAN PROGRAM P2 ISPATAHUN 2007

3. Laporan Bulanan

PUSKESMAS

PENDERITA JML. KEMATIAN BALITA KARENA

PNEUMONIA

ISPA > 5 TAHUN

JUMLAH (PNEUMONIA + PNEUMONIA BERAT)

% BATUK BUKAN PNEUMONIA

PNEU-MONIA

BUKAN PNEUMONIA

<1TH 1-4TH TOTAL <1TH 1-4TH TOTAL <1TH 1-4TH TOTAL

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

NO. DESA JML. PNDDK.

JML. PNDDK. USIA BALITA

(10% JML.PNDDK.)

SASARAN(10% BALITA)

REALISASI PENEMUANPNEUMONIA BERAT PNEUMONIA

<1TH 1-4TH <1TH 1-4TH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Page 24: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

S W O T

Page 25: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

* Mempunyai buku Pedoman Pemberantasan Penyakit ISPA/Pneumonia

* Adanya pedoman pelacakan kematian Balita (Autopsi Verbal)

* Mempunyai peta wilayah penemuan penderita Pneumonia

* Tenaga medis dan paramedis sebagian besar telah dilatih Manajemen P2 ISPA dan MTBS

* Logistik (alat menghitung napas) P2 ISPA cukup tersedia* Pembuatan poster,leaflet,booklet,bagan tatalaksana dan

VCD P2 ISPA

STRENGTH

Page 26: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

Convention on the Rights of the Child, Deklarasi KTT Anak (Word Summit for Children 1990)

Millenium Development Goals (Kesehatan)Reduce by 2/3 Kematian Balita ,1990-2015

UNSS on Children 2002 Deklarasi A World Fit for Children

Telah diberlakukannya Keputusan Presiden No.36 tahun 1990 tentang Konvensi Hak Anak

Undang-Undang No.25 Tahun 2004 tentang RPJMN 2004 – 2009 , salah satu sasarannya menurunkan AKB dari 35 per 1.000 menjadi 26 per 1.000

Departemen Kesehatan telah pula menetapkan Program P2 ISPA untuk Penanggulangan Pneumonia Balita sebagai salah satu Program Prioritas Ditjen.PP & PL

OPPORTUNITIES

Page 27: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

Promosi penanggulangan Pneumonia Balita kurang maksimal sehingga masih banyak ibu Balita yang kurang mengetahui tanda dan bahaya Pneumonia

Penyebaran tenaga pengelola Program P2 ISPA yang terlatih tidak merata dan seringnya pengelola tugas rangkap

Kemampuan petugas kesehatan dalam menegakkan diagnosis penderita Pneumonia masih belum sesuai SOP

WEAKNES

Page 28: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

Koordinasi dengan bidan di desa dan kader dalam penemuan kasus Pneumonia masih belum optimal

Pelaporan dari Rumah Sakit dan praktek pelayanan swasta belum diaktifkan sehingga rekapitulasi hanya pelaporan dari Puskesmas dan Pustu saja

Sistem pencatatan dan pelaporan masih belum berjalan dengan baik

WEAKNES

Page 29: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

Adanya anggapan dari lintas sektor bahwa masalah Pneumonia/ISPA adalah tanggung jawab sektor kesehatan saja

Komitmen terhadap Program P2 ISPA masih rendah, dianggap bukan skala prioritas

THREATS

Page 30: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

Pembinaan care seeking masih kurang sehingga masih banyak masyarakat yang membawa Balita sakit berobat di luar sarana pelayanan kesehatan

Keterlambatan masyarakat dalam melaksanakan rujukan Pneumonia Berat sehingga balita terlambat mendapat pertolongan pengobatan

THREATS

Page 31: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

KENDALA PENCATATAN & PELAPORAN KES

TIDAK ADA KEWAJIBAN LAPOR

OTDA

Page 32: KEBIJAKAN & EVALUASI P2 ISPA, KONSOLIDASI 2007.ppt

Kalau tidak diperlukan? Pemborosan? karena

format sudah ED

OTDA