kdm 7

11
PEMERIKSAAN FISIK PADA SISTEM PERNAPASAN Diajukan kepada Poltekkes Kemenkes Malang Untuk memenuhi tugas KDM ( kebutuhan dasar manusia ) Oleh 1. Ajar Sabekti (1201300077) 2. Dilakapa La Rike (1201300083) 3. Dimas Pandri Saputro (1201300049) 4. Dining Putri Hapsari (1201300067) 5. Elsa Ardiati (1201300080) 6. Fentika Galih Mentariana (1201300079) 7. Ika Nurhidayati (1201300047) 8. Meinda Luthfi Ardhianti (1201300086) 9. Nawal Hidayah (1201300073) 10. Nia Kumalasari (1201300063)

Upload: nawwalnawwuull

Post on 15-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pemeriksaan pada sistem pernafasan

TRANSCRIPT

Page 1: KDM 7

PEMERIKSAAN FISIK PADA SISTEM PERNAPASAN

Diajukan kepada

Poltekkes Kemenkes Malang

Untuk memenuhi tugas KDM ( kebutuhan dasar manusia )

Oleh

1. Ajar Sabekti (1201300077)2. Dilakapa La Rike (1201300083)

3. Dimas Pandri Saputro (1201300049)

4. Dining Putri Hapsari (1201300067)

5. Elsa Ardiati (1201300080)

6. Fentika Galih Mentariana (1201300079)

7. Ika Nurhidayati (1201300047)

8. Meinda Luthfi Ardhianti (1201300086)

9. Nawal Hidayah (1201300073)

10. Nia Kumalasari (1201300063)

11. Ryan Budianto (1201300058)

12. Zulma Paramudita (1201300042)

Page 2: KDM 7

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BLITAR

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES MALANG

BAB 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Psikologi yang berkenaan dengan Pemeriksaan Fisik Pada Sistem Pernapasan.

Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Wiwin Martiningsih S.Kep,Ns. M.Kep,selaku dosen pembimbing kelompok kami.

2. Perpustakaan Prodi D III Keperawatan Blitar, yang telah memberikan kesempatan kami untuk mencari referensi.

3. Serta teman-teman yang telah membantu terselesainya makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak merupakan suatu hal yang kami harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.

Blitar, 09 Okteber 2012

Penyusun

Page 3: KDM 7

i

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bernapas adalah proses menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida (CO2). Proses bernafas adalah proses yang paling utama yang di butuhkan oleh tubuh. Tubuh membutuhkan suplaian oksigen untuk dapat bernafas. Dari proses pengambilan oksigen tersebut biasanya terjadi gangguan saluran pernapasan. Pemeriksaan pernapasa dapat menggunakan beberapa cara yaitu dengan palpasi, auskultasi, perkusi, dan inspeksi.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana cara memeriksaan fisik pada sistem pernafasaan secara inspeksi ?

1.2.2 Bagaimana cara memeriksaan fisik pada sistem pernafasaan secara palpasi?

1.2.3 Bagaimana cara memeriksaan fisik pada sistem pernafasaan secara perkusi ?

1.2.4 Bagaimana cara memeriksaan fisik pada sistem pernafasaan secara auskultasi ?

1.3 Tujuan Pembahasan

1.3.1 Mengetahui cara memeriksa fisik pada sistem pernafasaan secara inspeksi

1.3.2 Mengetahui cara memeriksa fisik pada sistem pernafasaan secara palpasi

1.3.3 Mengetahui cara memeriksa fisik pada sistem pernafasaan secara perkusi

1.3.4 Mengetahui cara memeriksa fisik pada sistem pernafasaan secara auskultasi

Page 4: KDM 7

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 INSPEKSI PADA SISTEM PERNAPASAN

2.1.1 Pengertian Inspeksi

Pemeriksaan dengan cara melihat, mengamati apakah terdapat kelainan patologis ataukah hanya fisiologis dengan cara melihat pengembangan paru saat bernapas.

2.1.2 Ciri Fisik Umum

Bentuk torak, kesimetrisan, keadaan kulit.

Normal chest : diameter proximodistal lebih panjang dari anterodistal

Pigeon chest : diameter anteroposterior lebih panjang dari proximodistal

Funnel chest : diameter anteroposterior lebih pendek dari proximodistal

Barrel chest : diameter anteroposteriol sama dengan proximodistal

Kyposis : tulang belakang bengkok tulang depan

Scoliosis : tulang belakang bengkok ke samping

Lordosis : tulang belakang bengkok ke belakang

Macam-macam pola pernapasan :

1. Eupnea : Irama dan kecepatan pernapasan normal 2. Takipneu : peningkatan kecepatan pernapasan 3. Bradipnea : lambat tapi merupakan pernapasan normal4. Apnea : tidak terdapatnya pernapasan

Page 5: KDM 7

5. Chene stokes : pernapasan secara bertahap muali dangkal lebih cepat dan dalam, kemudian melambat diselingi pereodapnea

6. Biot’s : pernapasan cepat dan dalam dan berhenti tiba-tiba7. Kusmaul : pernapasn cepat dan dalam tanpa berhenti

2.2 PALPASI PADA SISTEM PERNAPASAN

2.2.1 Pengertian Palpasi Palpasi merupakan suatu pemeriksaan dengan metode perabaan yang menggunakan rasa proprioseptif disini indra perabaan harus bekerja dengan baik.Pemeriksaan taktil fremitus dan atau vocal fremitus;membandingkan getaran dinding torak antara kanan dan kiri,dengan cara menempelkan kedua telapak tangan pemeriksaan pada punggung clien kemudian clien diminta mengucapkan kata’tujuh puluh tujuh’,telapak tangan degeser kebawahdan bandingkan getarannya,normalnya getaran antara kanan dan kiri teraba sama.

Pemeriksaan palpasi untuk menilai:a.Simetri atau asimetri dada yang dapat diperoleh dari adanya benjolan yang abnormal,pembesaran kelenjar limfe pada aksila dan lain-lainb. adanya fremitus suara, merupakan getaran daerah toraks saat bicara atau menangis yang sama dalam kedua sisi toraks, penilainya apabila meninggi suara maka terjadi konsolidasi seperti pada pneumonia dan apabila menurunterjadi obstuksi, atelektaksis, pleuritis, efusi pleura, tumor paru. Caranya dengan meletakan telapak tangan kanan dan kiri pada daerah dada atau punggung C. Adanya krepitasi supkutis, yaitu udara pada daerah bawah jaringan kulit, adanya krepitasi ini dapat terjadi spontan, setelah trauma atau tindakan trakeostomi,

2.3 PERKUSI PADA SISTEM PERNAPASAN

Perkusi dapat dilakuakan dengan cara langsung atau tidak langsung. Cara langsung dengan mengetukkan ujung jari atau jari telunjuk langsung ke dinding dada, sedangkan cara tidak langsung dengan meletakkan satu jari pada dinding dada dan mengetuknya dengan jari tangan lainya , dimulai dari atas kebawah ataudari kanan ke kiri, lalu dibandingkan hasilnya. Hasil dari pemeriksaan ini adalah :a. Sonor, merupakan sura paru normalb. Redup atau pekak suara perkusi yang berkurang normalnya pada daerah

scapula,diafragma,hati,dan jantung.Suara pekak atau redup ini biasanya merupakan

Page 6: KDM 7

konsolidasi jaringan paru seperti pada atelek taksis,pneumonia lobaris,dll.Pekak pada daerah hati ini terdapat pada daerah iga ke enam pada garis aksilaris media kanan yang menunjukkan adanya gerakan pernapasan,yaitu turun pada saat inspirasi dan naik pada ekspirasi,dan pada anak khusunya berusia dibawah 12 tahun,akan mengalami kesulitan.

c. Hipersonor atau timpani yang terjadi apabila udara dalam paru bertambah atau leura bertambah seperti pada emfisema paru atau pneumotoraks.

Cara melakukan perkusi adalah dengan menempelkan jari tengah pemeriksa pada intercosta klien dan mengetuk dengan jari tangan yang satunya, normalnya suara dinding torak saat diperkusi adalah sonor. Hipersonor menandakan adanya pemadatan jaringan paru atau penimbunan cairan dalam dinding torak (pnemotorak).

2.4 AUSKULTASI PADA SISTEM PERNAPASAN

Auskultasi,untuk menilai suara nafas dasar dan nafas tambahan yang dilakukan diseluruh dada dan punggung.Bandingkan suara nafas dari kanan atau kekiri,kemudian dari bagian atas ke bawah dan tekan daerah stateskop dengan kuat.Khususnya pada bayi suara nafasnyaakan lebih keras karena dinding dada masih tipis.

2.4.1 Suara NafasVesikuler : terdengar di seluruh lapang paru dengan intensitas suara rendah, lembut dan bersihBronchial : di atas manubrim sterni, suara tinggi, keras dan bersihBronkovesikuer : intercosta 1 dan 2, dan antara scapula, intensitas sedang dan bersihTrakeal : di atas trakea pada leher, intensitas sangat tinggi, keras dan bersih

2.4.2 Suara UcapanAnjuran klien mengucapkan “tujuh puluh tujuh” berulang-ulang. Dengan stetoskop dengarkan pada area torak, normalnya intensitas suara kanan dan kiri sama.Kelainan yang dapat di temukan:Bronkophoni: Suara terdengar lebih keras di banding sisi lainEgophoni: Suara bergema (sengau)Pectoriloquy: Suara terdengar jauh dan tidak jelas

2.4.3 Suara TambahanRales : Suara yang terdengar akibat exudat lengket saat inspirasi Rales halus, terdengar merintik halus pada akhir inspirasi Rales kasar, terdengar merintik sepanjang inspirasi Rales tidak hilang dengan batuk, tanda adanya cairan atau pus di alveoli. Pada klien gagal jantung, atau pneumonia, atau fibrosis paru.

Page 7: KDM 7

Ronchi : Akibat penumpukan exudat pada bronkus-bronkus besar, terdengar pada fase inspirasi dan ekspirasi, hilang bila klien batuk. Tanda-tanda pasien Bronkhitis.Wheezing : Terdengar ngiik-ngiik saat ekspirasi akibat penyempitan bronkus. Nada tinggi, seperti peluit. Tanda-tanda pasien astma, atau tumor, atau terdiri benda asing.Pleural tricion rub : Terdengar kasar seperti gosokan amplas akibat peradangan pleura terdengar sepanjang pernafasan lebih jelas pada antero lateral bawah dinding torak. Tanda-tanda pasien inflamasi pada pleura.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Bernafas merupakan proses menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2). Biasanya dari proses pengambilan oksigen tersebut terjadi gangguan saluran pernapasan. Sehingga dilakukanlah pemeriksaan terhadap gangguan pernafasan ini. Dalam pemeriksaan pernafasan dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.

Page 8: KDM 7

DAFTAR PUSTAKA

Azimul H,A.Aziz.2009.Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta.Salemba Medika