kata pengantarsakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakip perkebunan 2012.pdfk ee mm ee n n tt e rr ii...

181
K e m e n t e r i a n P e r t a n i a n i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012 KATA PENGANTAR Serangkaian proses restrukturisasi program dan kegiatan pembangunan perkebunan tahun 2010 - 2014 diawali dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Perkebunan yang kemudian menjadi Renstra Direktorat Jenderal Perkebunan, yang selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kerja Tahunan, Penetapan Kinerja dan diakhiri dengan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis instansi. Oleh karena itu LAKIP Direktorat Jenderal Perkebunan disusun dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimana yang diamanatkan dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian yang bertanggung jawab kepada Menteri Pertanian. Pada Bulan Februari 2012 telah disyahkan Penetapan Kinerja (PK) yang merupakan dokumen pernyataan kinerja antara Menteri Pertanian dan Direktur Jenderal Perkebunan untuk mewujudkan target kinerja yang meliputi fokus kegiatan (1) Revitalisasi Perkebunan; (2) Swasembada Gula Nasional; (3) Penyediaan Bahan Tanaman Sumber Bahan Bakar Nabati (Bio-Energi); (4) Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional; (5) Pengembangan Komoditas Ekspor; (6) Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri; (7) Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan. Realisasi penyerapan anggaran pelaksanaan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan pada tahun 2012 sebesar Rp. 1.386.163.819.000,- dari total pagu anggaran sebesar Rp. 1.464.443.342.000,- atau mencapai 94,65% dengan capaian fisik seluruhnya 98,18%. Capaian per kegiatan utama secara berurutan adalah untuk kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim sebesar 97,20%, diikuti kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan sebesar 96,36%, kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan sebesar 95,09%, kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih dan Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan sebesar 94,82%, kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar sebesar 94,27%, kegiatan Dukungan Penanganan Pascapanen sebesar 91,78% dan kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya sebesar 90,36%. Dokumen LAKIP Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2012 ini tersusun berkat dukungan dan kerjasama yang sinergis dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, semoga dokumen ini menjadi pertanggungjawaban kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta, Februari 2013 Direktur Jenderal Perkebunan, Ir. Gamal Nasir,MS Nip.19560728 198603 1 001

Upload: others

Post on 10-Jan-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KATA PENGANTAR

Serangkaian proses restrukturisasi program dan kegiatan pembangunan perkebunan tahun 2010 - 2014 diawali dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Perkebunan yang kemudian menjadi Renstra Direktorat Jenderal Perkebunan, yang selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kerja Tahunan, Penetapan Kinerja dan diakhiri dengan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja suatu

instansi dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis instansi. Oleh karena itu LAKIP Direktorat Jenderal Perkebunan disusun dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimana yang diamanatkan dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian yang bertanggung jawab kepada Menteri Pertanian.

Pada Bulan Februari 2012 telah disyahkan Penetapan Kinerja (PK) yang merupakan dokumen pernyataan kinerja antara Menteri Pertanian dan Direktur Jenderal Perkebunan untuk mewujudkan target kinerja yang meliputi fokus kegiatan (1) Revitalisasi Perkebunan; (2) Swasembada Gula Nasional; (3) Penyediaan Bahan Tanaman Sumber Bahan Bakar Nabati (Bio-Energi); (4) Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional; (5) Pengembangan Komoditas Ekspor; (6) Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri; (7) Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan.

Realisasi penyerapan anggaran pelaksanaan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan pada tahun 2012 sebesar Rp. 1.386.163.819.000,- dari total pagu anggaran sebesar Rp. 1.464.443.342.000,- atau mencapai 94,65% dengan capaian fisik seluruhnya 98,18%. Capaian per kegiatan utama secara berurutan adalah untuk kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim sebesar 97,20%, diikuti kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan sebesar 96,36%, kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan sebesar 95,09%, kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih dan Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan sebesar 94,82%, kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar sebesar 94,27%, kegiatan Dukungan Penanganan Pascapanen sebesar 91,78% dan kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya sebesar 90,36%.

Dokumen LAKIP Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2012 ini tersusun berkat dukungan dan kerjasama yang sinergis dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, semoga dokumen ini menjadi pertanggungjawaban kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan.

Jakarta, Februari 2013

Direktur Jenderal Perkebunan,

Ir. Gamal Nasir,MS

Nip.19560728 198603 1 001

Page 2: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

ii

LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun

2012 ini dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimana yang diamanatkan

dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia

Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian bahwa

Direktorat Jenderal Perkebunan adalah unsur pelaksana pada

Kementerian Pertanian yang dipimpin oleh Direktur Jenderal dan

bertanggung jawab kepada Menteri Pertanian.

Laporan ini disusun sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia

Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

dan dalam penyusunannya mengacu pada Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men-PAN &

RB) Nomor 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

Berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perkebunan tahun

2010-2014, Direktorat Jenderal Perkebunan mempunyai tujuan adalah:

(1) Memfasilitasi peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

tanaman semusim, tanaman rempah dan penyegar dan tanaman

tahunan; (2) Memfasilitasi peningkatan kemampuan, kemandirian, dan

profesionalisme pelaku usaha perkebunan, hubungan sinergis antar

pelaku usaha perkebunan; (3) Memfasilitasi peningkatan kontribusi

Page 3: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

iii

LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

perkebunan dalam mengembangkan perekonomian wilayah melalui

pendekatan kawasan pengembangan perkebunan; (4) Memfasilitasi

peningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pekebun; (5) Memfasilitasi

peningkatan penerimaan dan devisa negara; (6) Memfasilitasi

penyediaan pangan di wilayah perkebunan; (7) Memfasilitasi

pemenuhan kebutuhan konsumsi dan penyediaan bahan baku industri

dalam negeri; (8) Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam

secara arif dan berkelanjutan serta mendorong pengembangan wilayah

yang berwawasan lingkungan; (9) Mendukung pengembangan

penyediaan bahan bakar nabati; (10) Meningkatkan kemampuan sumber

daya manusia dan kelembagaan perkebunan; (11) Meningkatkan

ketersediaan dan penerapan teknologi pascapanen budidaya tanaman

tahunan, rempah penyegar dan semusim serta meningkatkan

penanganan gangguan usaha dan konflik perkebunan; (12) Memfasilitasi

penyediaan lapangan kerja; (13) Menyusun perencanaan program dan

anggaran, pelayanan perbendaharaan, sistem akutansi dan verifikasi,

penatausahaan barang milik negara, pemutakhiran data dan informasi

perkebunan, legislasi, advokasi, dan penyelenggaraan hubungan

masyarakat; penataan organisasi dan tata laksana serta kepegawaian;

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran pembangunan

perkebunan.

Sasaran strategis Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2012 yaitu:

”Meningkatnya produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan

yang berkelanjutan melalui upaya pengembangan tanaman semusim,

tanaman rempah dan penyegar, tanaman tahunan, dukungan

Page 4: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

iv

LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

penanganan pascapanen dan pembinaan usaha, dukungan perlindungan

perkebunan serta dukungan manajemen dan teknis lainnya”.

Mengingat banyaknya permasalahan yang ada, sedangkan sumberdaya

(SDM, teknologi, sarana dan prasarana serta dana) yang jumlahnya

terbatas, maka kegiatan pembangunan perkebunan dilaksanakan

berdasarkan skala prioritas. Dengan menetapkan skala prioritas,

diharapkan sumberdaya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif

dan efesien untuk memecahkan permasalahan yang ada secara

komprehensif. Atas dasar skala prioritas tersebut pada tahun 2012

ditetapkan 7 (tujuh) fokus kegiatan pembangunan yaitu: (1) Revitalisasi

Perkebunan; (2) Swasembada Gula Nasional; (3) Penyediaan Bahan

Tanaman Sumber Bahan Bakar Nabati (Bio-Energy); (4) Gerakan

Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional; (5) Pengembangan

Komoditas Ekspor; (6) Pengembangan Komoditas Pemenuhan Kebutuhan

Dalam Negeri; (7) Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan.

Pengukuran Kinerja berdasarkan capaian kinerja tingkat nasional di

lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2012 yang diwujudkan

dalam bentuk produksi dan produktivitas tanaman perkebunan, dapat

diperoleh hasil sebagai berikut:

Capaian kinerja makro Direktorat Jenderal Perkebunan selama lima

tahun terakhir (2008-2012), semua indikator mengalami peningkatan

yang cukup signifikan, khususnya PDB berdasarkan harga berlaku

(11,03%) yang dapat digunakan untuk melihat kontribusinya terhadap

pembangunan ekonomi, dan ekspor komoditi perkebunan yang

Page 5: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

v

LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

mencapai 14,06% per tahun. Nilai Tukar Petani (NTP) Perkebunan

Rakyat yang merupakan salah satu indikator kesejahteraan petani pada

tahun 2012 mencapai 108,34 dan tertinggi di lingkup kementerian

Pertanian. Selain itu, pendapatan pekebun juga mengalami kenaikan

rata-rata 4,29% per tahun, dan pada tahun 2012 telah mencapai US$

1.832 per kepala keluarga.

Hasil pengukuran kinerja terhadap capaian sasaran program yang

berupa outcomes yang diwujudkan dalam bentuk produksi dan

produktivitas tanaman perkebunan, dapat diperoleh hasil bahwa

capaian produksi 15 komoditas mencapai 34,72 juta ton dari target

sebesar 37,22 juta ton atau mencapai 93,27% dibandingkan dengan

target dalam Rencana Kinerja Tahunan/penetapan kinerja tahun 2012.

Namun meningkat menjadi 102,54% dibandingkan capaian produksi

tahun 2011 yang besarnya 33,86 juta ton atau mengalami peningkatan

sebesar 2,54%. Jika dibandingkan dengan target sampai dengan

berakhirnya Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2010 - 2014, maka capaian tahun 2012 telah

mencapai 84,61%. Sedangkan capaian luas areal tanaman, jika

dibandingkan dengan RKT tahun 2012 yang nilainya 21,27 juta hektar,

maka capaiannya sebesar 100,96%. Apabila dibandingkan dengan tahun

2011, luas areal perkebunan mengalami peningkatan sebesar 0,77%

dari 21,31 juta hektar menjadi 21,48 juta hektar untuk tahun 2012.

Terhadap target Renstra 2010-2014 yang besarnya 22,11 juta ha, maka

kinerja tahun 2012 sudah mencapai 97,12%.

Page 6: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

vi

LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Direktorat Jenderal Perkebunan dalam rangka mendukung

pengembangan perkebunan tahun 2012 mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp 1.493.229.246.000,- Namun dalam perkembangannya

terdapat penghematan APBN sebesar Rp. 28,785.904.000,-, sehingga

pagu Direktorat Jenderal Perkebunan berkurang dan menjadi Rp

1.464.443.342.000,- yang dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan

7 (tujuh) kegiatan utama. Realisasi penyerapan anggaran pelaksanaan

Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Perkebunan Berkelanjutan pada tahun 2012 sebesar Rp

1.386.163.819.156,- dari total pagu sebesar Rp. 1.464.443.342.000,-

atau mencapai 94,65% dengan capaian fisik seluruhnya 98,18%.

Capaian kinerja per kegiatan utama secara berurutan adalah kegiatan

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim

sebesar 97,20%, Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Tahunan sebesar 96,36%, kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan

sebesar 95,09%, kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu

Benih dan Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan sebesar

94,82%, kegaitan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Rempah dan Penyegar sebesar 94,27%, kegiatan Dukungan

Penanganan Pascapanen sebesar 91,78% dan kegiatan Dukungan

Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya sebesar 90,36%.

Pada Tahun 2012 pembangunan perkebunan dilaksanakan oleh 184

satker yang terdiri atas Satker Direktorat Jenderal Perkebunan (Pusat),

Satker UPT Pusat (4 satker), Satker Dinas Provinsi (32 satker) dan

Satker Dinas Kabupaten/kota (147 satker).

Page 7: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

vii

LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Berdasarkan Pedoman Penilaian Kinerja Pembangunan Perkebunan

tahun 2012, satker yang masuk dalam kategori sangat berhasil

berjumlah 67 satker (36,41%), berhasil berjumlah 104 satker (56,52%),

cukup berjumlah 10 satker (5,44%) dan tidak berhasil berjumlah 3

satker (1,63%).

Apabila dilihat dari penyebaran satker, provinsi yang memperoleh

kategori sangat berhasil berjumlah 7 dan kebupaten/kota yang

berjumlah 60 satker, sebaliknya untuk satker yang kinerjanya termasuk

tidak berhasil (nilainya < 60) berjumlah 3 satker (1 provinsi dan 2

kabupaten/kota) dan cukup berhasil (nilainya antara 60 - 79)

berjumlah 10 satker (2 provinsi dan 8 kabupaten/kota).

Satker yang serapan anggarannya dibawah 80% akan dipertimbangkan

untuk dikenakan punishment pada pengalokasian anggaran Direktorat

Jenderal Perkebunan pada tahun 2014.

Permasalahan yang mengakibatkan kurang efektif dalam pencapaian

sasaran pembangunan perkebunan tahun 2012 secara umum adalah

pengadaan barang dan jasa, permodalan petani yang masih sulit di

akses, dan terlambatnya penyediaan benih dan koordinasi yang belum

optimal. Permasalahan tersebut dapat dikelompokkan menjadi

administrasi dan teknis. Lebih lanjut untuk teknis diuraikan lagi

menjadi teknis perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengawasan. Permasalahan tersebut sebagian besar telah mampu

diatasi dengan baik, sehingga mampu menghasilkan capaian keuangan

yang terbaik di Lingkup Kementerian Pertanian dan capaian fisik yang

sangat signifikan.

Page 8: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

viii LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ....................................................... i

IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................. viii

DAFTAR TABEL ............................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................ 1

1.1. Latar Belakang .......................................... 1

1.2. Organisasi ................................................ 2

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .................. 14

2.1. Perencanaan Strategis Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2010 – 2014 ....................... 14

2.1.1. Visi Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2010-2014 ............................... 15

2.1.2. Misi Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2010-2014 ............................... 15

2.1.3. Tujuan Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2010-2014 ............................... 18

2.1.4. Sasaran Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2010-2014 ............................... 19

2.1.5. Arah Kebijakan Direktorat Jenderal Perke-

bunan Tahun 2010-2014 ....................... 21

2.1.6. Startegi Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2010-2014 ............................... 22

2.1.7. Program Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2010-2014 ............................... 23

2.1.8. Komoditas Unggulan Nasional Perkebunan

Tahun 2010-2014 ............................... 24

2.1.9. Kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2010-2014 ............................... 26

2.1.10. Penjabaran Program dan Kegiatan Direktorat

Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014 ..... 29

Page 9: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

ix LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

2.2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2012 ....... 31

2.2.1. Program Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2012 ...................................... 31

2.2.2. Sasaran Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2012 ...................................... 31

2.2.3. Kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2012 ...................................... 42

2.2.4. Fokus Kegiatan Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2012 ....................... 43

2.3. Perjanjian Kinerja ...................................... 43

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ..................................... 47

3.1. Pengukuran Kinerja ..................................... 47

3.1.1. Pengukuran Kinerja Capaian Sasaran

Program (Outcomes) ........................... 49

3.1.1.1. Produksi ............................. 51

3.1.1.2. Produktivitas ........................ 53

3.1.2. Pengukuran Kinerja Capaian Sasaran

Kegiatan (Outputs) ............................. 54

3.1.2.1. Pengukuran Kinerja Terhadap

Capaian Sasaran Kegiatan

Nasional ............................. 54

3.1.2.2. Pengukuran Kinerja Terhadap

Capaian Sasaran Kegiatan Yang

Dibiayai APBN ....................... 56

3.1.2.2.1. Direktur Tanaman Rempah

dan Penyegar ..................... 56

3.1.2.2.2. Direktur Tanaman Semusim ..... 57

3.1.2.2.3. Direktur Tanaman Tahunan ..... 58

3.1.2.2.4. Direktur Pascapanen dan

Pembinaan Usaha ................ 60

3.1.2.2.5. Direktur Perlindungan

Perkebunan........................ 61

3.1.2.2.6. Sekretaris Direktorat Jenderal

Perkebunan........................ 62

Page 10: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

x LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.1.2.2.7. Balai Besar Perbenihan dan

Proteksi Tanaman

Perkebunan (BBP2TP) ............ 63

3.2. Evaluasi Sasaran Pembangunan Perkebunan

Tahun 2012 .............................................. 63

3.2.1. Evaluasi Kinerja Terhadap Capaian Sasaran

Program (Outcomes) ........................... 64

3.2.1.1. Produksi ............................. 64

3.2.1.1.1. Capaian Kinerja Terhadap

Penetapan Kinerja/Rencana

Kinerja Tahunan 2012 ........... 64

3.2.1.1.2. Capaian Kinerja Terhadap

Capaian Kinerja Tahun 20122 .. 66

3.2.1.1.3. Capaian Kinerja terhadap

Sasaran RENSTRA Direktorat

Jenderal Perkebunan Tahun

2010-2014 ......................... 66

3.2.1.2. Produktivitas ........................ 67

3.2.1.2.1. Capaian Kinerja Terhadap

Penetapan Kinerja/Rencana

Kinerja Tahunan 2012 ........... 68

3.2.1.2.2. Capaian Kinerja Terhadap

Capaian Kinerja Tahun 2011 .... 69

3.2.1.2.3. Capaian Kinerja Terhadap

Sasaran RENSTRA Direktorat

Jenderal Perkebunan Tahun

2010-2014 ......................... 69

3.2.2. Evaluasi Kinerja Terhadap Capaian Sasaran

(Outputs) ....................................... 70

3.2.2.1. Tanaman Rempah dan Penyegar . 71

3.2.2.2. Tanaman Semusim ................. 72

3.2.2.3. Tanaman Tahunan ................. 74

3.2.2.4. Dukungan Penanganan

Pascapanen dan Pembinaan

Usaha ................................ 75

3.2.2.5. Dukungan Perlindungan

Perkebunan ......................... 76

Page 11: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

xi LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.2.2.6. Dukungan Manajemen

(Sekretariat) Perkebunan ......... 77

3.2.2.7. Dukungan Balai Besar

Perbenihan dan Proteksi

Tanaman Perkebunan ............. 78

3.3. Akuntabilitas Keuangan ................................ 79

3.3.1. Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan

Kegiatan Utama Tahun 2012 .................. 80

3.3.1.1. Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman

Rempah dan Penyegar ............. 82

3.3.1.2. Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman

semusim ............................. 85

3.3.1.3. Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman

Tahunan ............................. 87

3.3.1.4. Dukungan Pengembangan

Penanganan Pascapanen

Komoditas Perkebunan ............ 90

3.3.1.5. Dukungan Perlindungan

Perkebunan ......................... 92

3.3.1.6. Dukungan Manajemen dan

Dukungan Teknis Lainnya ......... 94

3.3.1.7. Dukungan Pengujian dan

Pengawasan Mutu Benih Serta

Penerapan Teknologi Proteksi

Tanaman Perkebunan ............. 97

3.3.2. Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan

Serapan Per Satker Tahun 2012 .............. 99

3.3.3. Capaian Kinerja Atas Kegiatan Yang

Dipantau Oleh UKP4 ........................... 103

3.4. Permasalahan dan rencana Tindak Lanjut .......... 104

3.4.1. Permasalahan ................................... 105

3.4.1.1. Administrator ....................... 105

3.4.1.2. Teknis ................................ 106

3.4.1.2.1. Perencanaan ...................... 106

Page 12: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

xii LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.4.1.2.2. Pengorganisasian ................. 107

3.4.1.2.3. Pelaksanaan ....................... 109

3.4.1.2.4. Pengawasan ....................... 110

3.4.2. Rencana Aksi dan Upaya Penyelesaian ...... 111

3.4.2.1. Administrasi ......................... 111

3.4.2.2. Teknis ................................ 112

3.4.2.2.1. Perencanaan ...................... 112

3.4.2.2.2. Pengorganisasian ................. 113

3.4.2.2.3. Pelaksanaan ....................... 114

3.4.2.2.4. Pengawasan ....................... 116

BAB IV PENUTUP ....................................................... 117

4.1. Kesimpulan............................................... 117

4.2. Saran Rekomendasi ..................................... 120

Page 13: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

xiii LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2012 ................................... 38

Tabel 2 : Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2012 ................................... 45

Tabel 3 : Capaian Kinerja Makro Pembangunan Perkebunan

Tahun 2012 .................................................. 48

Tabel 4 : Perkembangan Produksi Komoditas perkebunan

Tahun 2008-2012 ........................................... 52

Tabel 5 : Perkembangan Produktivitas Perkebunan Tahun

2008-2012 ................................................... 53

Tabel 6 : Perkembangan Luas Areal Komoditas Perkebunan

Tahun 2008-2012 ........................................... 55

Tabel 7 : Capaian Kinerja Produksi Tahun 2012 ................... 65

Tabel 8 : Capaian Kinerja Produktivitas Tahun 2012 ............. 70

Tabel 9 : Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Rempah dan

Penyegar Tahun 2012 ...................................... 72

Tabel 10 : Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Semusim Tahun

2012 .......................................................... 73

Tabel 11 : Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan Tahun

2012 .......................................................... 74

Tabel 12 : Capaian Kinerja Direktorat Pascapanen dan

Pembinaan Usaha tahun 2012 ............................ 76

Tabel 13 : Capaian Kinerja Direktorat Perlindungan Perkebunan

Tahun 2012 .................................................. 77

Tabel 14 : Capaian Kinerja BBP2TP medan, Surabaya dan

Ambon Tahun 2012 ......................................... 78

Tabel 15 : Capaian Serapan Anggaran Tahun 2012 per Eselon I .. 80

Page 14: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

xiv LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Table 16 : Realisasi Serapan Keuangan Per Kegiatan Utama

tahun 2012 .................................................. 81

Tabel 17 : Rincian Serapan Anggaran Output Kegiatan

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Rempah dan Penyegar Tahun 2012........... 84

Tabel 18 : Rincian Serapan Anggaran Output Kegiatan

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Semusim Tahun 2012 ........................... 86

Tabel 19 : Rincian Serapan Anggaran Output Kegiatan

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Tahunan Tahun 2012 ........................... 89

Tabel 20 : Rincian Serapan Anggaran Output Kegiatan

Peningkatan Pengembangan Pascapanen Komoditas

Perkebunan Tahun 2012 ................................... 92

Tabel 21 : Rincian Serapan Anggaran Output Kegiatan Dukungan

Perlindungan Perkebunan Tahun 2012 .................. 94

Tabel 22 : Rincian Serapan Anggaran Output Kegiatan Dukungan

Manajemen dan Dukungan teknis Lainnya Ditjen.

Perkebunan Tahun 2012 ................................... 96

Tabel 23 : Rincian Serapan Anggaran Output Kegiatan Dukungan

Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih Serta

Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan

tahun 2012 .................................................. 98

Tabel 24 : Satker yang Serapan Anggarannya Dibawah 80%

(tidak - cukup berhasil) Tahun 2012 ..................... 102

Tabel 25 : Capaian Kinerja Atas Kegiatan yang Dipantau Oleh

UKP4 Tahun 2012 ........................................... 104

Page 15: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

xv LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pengukuran Kinerja Tahun 2012 (Berdasarkan

Dari RKT/Renstra) ................................... 123

Lampiran 2 : Pengukuran Kinerja Tahun 2012 (Berdasarkan

dari RKT/PK Tahun 2012) .......................... 125

Lampiran 3 : Pengukuran Kinerja Tahun 2012 (Berdasarkan

Capaian Sasaran Program / Outcomes) .......... 131

Lampiran 4 : Pengukuran Kinerja Tahun 2012 (Berdasarkan

Capaian Sasaran Kegiatan / Outputs) ............ 134

Lampiran 5 : Capaian Kinerja Kegiatan Uatama (Output)

Program Pembangunan Perkebunan Tahun 2012

(Posisi 31 Desember 2011) ......................... 142

Lampiran 6 : Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan

Serapan Per Satker Tahun 2012 .................. 149

Page 16: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

1 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan perkebunan sebagai bagian integral dari pembangunan

pertanian dan pembangunan nasional merupakan salah satu potensi

strategis dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Oleh karenanya pengelolaannya harus diselaraskan dengan upaya

pengelolaan sumberdaya alam dan pemeliharaan daya dukungnya agar

bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke-

generasi. Undang-Undang No. 18 tahun 2004 tentang Perkebunan, yang

bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat; meningkatkan

penerimaan Negara dan devisa Negara; menyediakan lapangan kerja;

meningkatkan produktivitas; nilai tambah dan daya saing; memenuhi

kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri dalam negeri; dan

mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Sejalan dengan tuntutan otonomi daerah sebagaimana diatur di dalam

Undang-Undang No. 22 dan 25 tahun 1999 dengan revisinya No. 32 dan

33 tahun 2004 serta peraturan pendukungnya, kebijakan pembangunan

perkebunan kedepan harus mampu mengakomodir perubahan

lingkungan stratejik yang ada serta memilah tugas dan fungsi yang akan

dijalankan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah di dalam

memberikan pelayanan optimal kepada para pelaku usaha perkebunan.

Page 17: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

2 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya, kebijakan dan program

bagi instansi pemerintah, maka diperlukan sistem akuntabilitas yang

memadai. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) didasarkan atas Rencana Strategis (Renstra),

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK). Laporan

ini disusun sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor

7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

dalam penyusunannya mengacu pada Pedoman Penyusunan Penetapan

Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPAN &

RB) Nomor 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 dengan Format

yang terdiri dari: 1) Ikhtisar Eksekutif; 2) Bab I Pendahuluan; 3) Bab II

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja; 4) Bab III Akuntabilitas Kinerja; 5)

Bab IV Penutup dan Lampiran-lampiran.

1.2. Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:

61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kemeterian Pertanian bahwa Direktorat

Jenderal Perkebunan adalah unsur pelaksana pada Kementerian

Pertanian yang bertanggung jawab kepada Menteri Pertanian. Dalam

melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Perkebunan mempunyai

tugas “merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi

Page 18: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

3 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

teknis di bidang perkebunan”. Untuk pelaksanaan tugas tersebut,

Direktorat Jenderal Perkebunan menyelenggarakan fungsi:

1) Perumusan kebijakan di bidang perbenihan, budidaya,

perlindungan, dan pascapanen perkebunan;

2) Pelaksanaan kebijakan di bidang perbenihan, budidaya,

perlindungan dan pascapanen perkebunan;

3) Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, di bidang

perbenihan, budidaya, perlindungan dan pascapanen perkebunan;

4) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbenihan,

budidaya, perlindungan dan pascapanen perkebunan; dan

5) Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perkebunan.

Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Perkebunan terdiri dari

Sekretariat Direktorat Jenderal, Direktorat Tanaman Semusim,

Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar, Direktorat Tanaman

Tahunan, Direktorat Perlindungan Perkebunan dan Direktorat

Pascapanen dan Pembinaan Usaha.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian tersebut maka tugas dan

fungsi dari masing-masing unit kerja adalah sebagai berikut:

1) Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan, mempunyai tugas

memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit

organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perkebunan. Dalam

melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Direktorat Jenderal

Perkebunan menyelenggarakan fungsi:

Page 19: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

4 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

a. Koordinasi, dan penyusunan rencana dan program, anggaran,

dan kerjasama di bidang perkebunan;

b. Pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan;

c. Evaluasi dan penyempurnaan organisasi, tata laksana,

pengelolaan urusan kepegawaian, dan penyusunan rancangan

peraturan perundang-undangan, serta pelaksanaan hubungan

masyarakat dan informasi publik;

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang

perkebunan; dan

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Jenderal Perkebunan.

2) Direktorat Tanaman Semusim, mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan

norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan

teknis dan evaluasi di bidang tanaman semusim. Dalam

melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Tanaman Semusim

menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang identifikasi dan

pendayagunaan, sumber daya, perbenihan, budidaya serta

pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim;

b. Pelaksanan kebijakan di bidang identifikasi dan pendayagunaan

sumber daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan

kelembagaan tanaman semusim;

Page 20: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

5 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, di bidang

identifikasi dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan,

budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman

semusim;

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi

dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta

pember-dayaan dan kelembagaan tanaman semusim;

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Tanaman Semusim.

3) Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar, mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, pedoman, prosedur, dan kriteria serta

pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tanaman

rempah dan penyegar. Dalam melaksanakan tugas tersebut,

Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar menye-lenggarakan

fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang identifikasi dan

pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya, serta

pemberdayaan dan kelembagaan tanaman rempah dan

penyegar;

b. Pelaksanan kebijakan di bidang identifikasi dan pendayagunaan

sumber daya, perbenihan, budidaya, serta pemberdayaan dan

kelembagaan tanaman rempah dan penyegar;

Page 21: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

6 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, di bidang

identifikasi dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan,

budidaya serta pember-dayaan dan kelembagaan tanaman

rempah dan penyegar;

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi

dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta

pember-dayaan dan kelembagaan tanaman rempah dan

penyegar;

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Rempah dan Penyegar.

4) Direktorat Tanaman Tahunan, mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan

norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan

teknis dan evaluasi di bidang tanaman tahunan. Dalam

melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Tanaman Tahunan

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang identifikasi dan

pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya, serta

pemberdayaan dan kelembagaan tanaman tahunan;

b. Pelaksanan kebijakan di bidang identifikasi dan pendayagunaan

sumber daya, perbenihan, budidaya, serta pemberdayaan dan

kelembagaan tanaman tahunan;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, di bidang

identifikasi dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan,

Page 22: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

7 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

budidaya serta pember-dayaan dan kelembagaan tanaman

tahunan;

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi

dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta

pemberdayaan dan kelembagaan tanaman tahunan;

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Tanaman Tahunan.

5) Direktorat Perlindungan Perkebunan, mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta

pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perlindungan

perkebunan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat

Perlindungan Perkebunan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang identifilkasi dan

pengendalian organisme pengganggu tumbuhan, tanaman

semusim, rempah dan penyegar, dan tahunan, serta dampak

perubahan iklim dan pencegahan kebakaran;

b. Pelaksanan kebijakan di bidang identifilkasi dan pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan, tanaman semusim, rempah

dan penyegar, dan tahunan, serta dampak perubahan iklim dan

pencegahan kebakaran;

c. Penyusunan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan,

tanaman semusim, rempah dan penyegar, dan tahunan, serta

dampak perubahan iklim dan pencegahan kebakaran;

Page 23: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

8 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifilkasi

dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan, tanaman

semusim, rempah dan penyegar, dan tahunan, serta dampak

perubahan iklim dan pencegahan kebakaran;

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perlindungan

Perkebunan.

6) Direktorat Pascapanen dan Pembinaan Usaha mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta

pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pascapanen dan

pembinaan usaha. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat

Pascapanen dan Pembinaan Usaha menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pascapanen tanaman

semusim, rempah dan penyegar, tahunan, dan bimbingan usaha

dan perkebunan berkelanjutan, serta gangguan usaha dan

penanganan konflik;

b. Pelaksanan kebijakan di bidang pascapanen tanaman semusim,

rempah dan penyegar, tahunan, dan bimbingan usaha dan

perkebunan berkelanjutan, serta gangguan usaha dan

penanganan konflik;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, di bidang

pascapanen tanaman semusim, rempah dan penyegar, tahunan,

dan bimbingan usaha dan perkebunan berkelanjutan, serta

gangguan usaha dan penanganan konflik;

Page 24: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

9 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pascapanen

tanaman semusim, rempah dan penyegar, tahunan, dan

bimbingan usaha dan perkebunan berkelanjutan, serta gangguan

usaha dan penanganan konflik;

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Pascapanen dan

Pembinaan Usaha.

7) UPT Pusat yang berada di daerah sebanyak 4 UPT sesuai dengan

Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor:08,09,10,11/Permentan

/OT.140/2/2008, tanggal 9 Pebruari 2008 yaitu: BBP2TP Surabaya,

BBP2TP Medan, dan BBP2TP Ambon. yang statusnya setara Eselon

II.b dan BPTP Pontianak statusnya setara Eselon III.a.

Kedudukan dari Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman

Perkebunan (BBP2TP) adalah sebagai unit pelaksana teknis

Direktorat Jenderal Perkebunan berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Direktur Jenderal Perkebunan, pembinaan teknis

bidang perbenihan dilaksanakan oleh Direktur Tanaman Semusim,

Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar, Direktur Tanaman

Tahunan, dan bidang proteksi dilaksanakan oleh Direktur

Perlindungan Perkebunan. Sedangkan untuk Balai Proteksi Tanaman

Perkebunan (BPTP) adalah sebagai unit pelaksana teknis Direktorat

Jenderal Perkebunan berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Direktur Jenderal Perkebunan, pembinaan teknis

dilaksanakan oleh Direktur Perlindungan Perkebunan.

Page 25: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

10 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Tugas pokok BBP2TP Surabaya, Medan, dan Ambon adalah

melaksanakan pengawasan, pengembangan pengujian mutu benih,

dan analisis teknis dan pengembangan proteksi tanaman

perkebunan, serta pemberian bimbingan teknis penerapan sistem

manajemen mutu dan laboratorium. Sedangkan BPTP Pontianak

mempunyai tugas pokok melaksanakan analisis teknis dan

pengembangan proteksi tanaman perkebunan.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas,

BBP2TP Surabaya, Medan, dan Ambon menyelenggarakan fungsi

sebagai berikut:

a. Pengawasan pelestarian plasma nutfah tingkat nasional;

b. Pelaksanaan pengujian mutu benih perkebunan introduksi, eks

impor, dan yang akan di ekspor, serta rekayasa genetika;

c. Pelaksanaan pengujian adaptasi (observasi) benih perkebunan

dalam rangka pelepasan varietas;

d. Pelaksanaan penilaian pengujian manfaat dan kelanyakan

benih perkebunan dalam rangka penarikan varietas;

e. Pelaksanaan pengujian mutu dan sertifikasi benih perkebunan

dalam rangka pemberian sertifikat layak edar;

f. Pelaksanaan pemantauan benih perkebunan yang beredar

lintas provinsi;

g. Pelaksanaan pengembangan teknik dan metode pengujian mutu

benih perkebunan dan uji acuan (referee fest);

Page 26: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

11 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

h. Pelaksanaan identifikasi organisme pengganggu tumbuhan

(OPT) perkebunan;

i. Pelaksanaan analisis data serangan dan perkembangan situasi

OPT serta faktor yang mempengaruhi;

j. Pelaksanaan analisis data gangguan usaha perkebunan dan

dampak anomali iklim serta faktor yang mempengaruhi;

k. Pengembangan teknik surveillance OPT penting;

l. Pelaksanaan pengembangan metode pengamatan, model

peramalan taksasi kehilangan hasil, dan teknik pengendalian

OPT perkebunan;

m. Pelaksanaan eksplorasi dan iventarisasi musuh alami OPT

perkebunan;

n. Pelaksanaan pengembangan teknologi perbanyakan , penilaian

kualitas, dan pelepasan agens hayati OPT perkebunan;

o. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi agens hayati OPT

perkebunan;

p. Pelaksanaan pengembangan teknologi proteksi perkebunan

yang berorientasi pada implementasi pengendalian hama

terpadu;

q. Pelaksanaan pengujian dan analisis residu pestisida;

r. Pemberian pelayanan teknik kegiatan perbenihan dan proteksi

tanaman perkebunan;

Page 27: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

12 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

s. Pengelolaan data dan informasi kegiatan perbenihan dan

proteksi tanaman perkebunan;

t. Pemberian bimbingan teknis penerapan sistem manajemen

mutu dan manajemen laboratorium perbenihan dan proteksi

tanaman perkebunan;

u. Pelaksanaan pengembangan jaringan dan kerjasama

laboratorium perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan;

v. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha dan

rumah tangga Balai Besar.

Sedangkan BPTP Pontianak dalam melaksanakan tugasnya,

menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan identifikasi organisme pengganggu tumbuhan

(OPT) perkebunan;

b. Pelaksanaan analisis data serangan dan perkembangan situasi

OPT serta faktor yang mempengaruhi;

c. Pelaksanaan analisis data gangguan usaha perkebunan dan

dampak anomali iklim serta faktor yang mempengaruhi;

d. Pelaksanaan pengembangan teknologi perbanyakan dan

pelepasan agens hayati OPT perkebunan;

e. Pelaksanaan pengembangan metode pengamatan, model

peramalan taksasi kehilangan hasil, dan teknik pengendalian

OPT perkebunan;

Page 28: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

13 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

f. Pelaksanaan eksplorasi dan iventarisasi musuh alami OPT

perkebunan;

g. Pelaksanaan pengembangan teknologi perbanyakan, penilaian

kualitas, dan pelepasan agens hayati OPT perkebunan;

h. Pelaksanaan pengembangan teknologi proteksi perkebunan

yang berorientasi pada implementasi pengendalian hama

terpadu;

i. Pelaksanaan pengujian dandan pemanfaatan pestisida nabati;

j. Pemberian pelayanan teknik kegiatan analisis teknis dan

pengembangan proteksi tanaman perkebunan;

k. Pengelolaan data dan informasi kegiatan analisis teknis dan

pengembangan proteksi tanaman perkebunan;

l. Pelaksanaan pengembangan jaringan dan kerjasama

laboratorium perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan;

m. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha dan

rumah tangga Balai.

Page 29: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

14 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Perencanaan Strategis Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2010-2014

Berdasarkan perencanaan yang telah disusun dalam Rencana Strategis

(Renstra) Kementerian Pertanian Tahun 2010-2014 yang merupakan

payung bagi unit kerja eselon I dibawahnya, arah kebijakan dan strategi

pembangunan pertanian disusun berdasarkan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Visi pembangunan

nasional 2010-2014 yang dikenal sebagai Visi Indonesia 2014 adalah:

“Terwujudnya Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan

berkeadilan” dengan penjelasan sebagai berikut: Kesejahteraan

Rakyat adalah terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat, melalui

pembangunan ekonomi yang berlandaskan pada keunggulan daya saing,

kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan budaya bangsa.

Demokrasi adalah terwujudnya masyarakat, bangsa dan negara yang

demokratis berbudaya, bermartabat dan menjunjung tinggi kebebasan

yang bertanggung jawab serta hak asasi manusia. Keadilan adalah

terwujudnya pembangunan yang adil dan merata, yang dilakukan oleh

seluruh masyarakat secara aktif, yang hasilnya dapat dinikmati oleh

seluruh bangsa Indonesia. Dari aspek sektoral, Visi Indonesia 2014

tersebut dirumuskan oleh Kementerian Pertanian sebagai focal point

dalam pembangunan pertanian, menjadi: "Terwujudnya pertanian

industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumber daya lokal

Page 30: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

15 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, daya

saing, ekspor dan kesejahteraan petani".

2.1.1. Visi Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Sebagai bagian integral dari pembangunan nasional dan pembangunan

pertanian, visi pembangunan perkebunan harus selaras dengan visi

pembangunan nasional dan visi pembangunan pertanian. Visi yang ingin

diwujudkan melalui pembangunan perkebunan selama 2010-2014 adalah

"Terwujudnya peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu

tanaman perkebunan berkelanjutan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat perkebunan". Dalam rangka mendukung

visi pembangunan perkebunan tahun 2010-2014, maka Visi Direktorat

Jenderal Perkebunan adalah "Profesional dalam memfasilitasi

peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu tanaman

perkebunan berkelanjutan".

2.1.2. Misi Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Mengacu pada misi pembangunan nasional dan Kementerian Pertanian

maka misi pembangunan perkebunan ditetapkan sebagai berikut:

1) Memfasilitasi peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

tanaman perkebunan;

2) Menfasilitasi penyediaan benih unggul bermutu serta sarana

produksi;

Page 31: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

16 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3) Menfasilitasi penanganan perlindungan tanaman dan Gangguan

Usaha Perkebunan (GUP);

4) Memfasilitasi pengembangan usaha perkebunan serta penumbuhan

kemitraan yang sinergis antar pelaku usaha perkebunan secara

berkelanjutan;

5) Mendorong penumbuhan dan pemberdayaan kelembagaan petani

serta memfasilitasi peningkatan partisipasi masyarakat dalam

rangka meningkatkan harmonisasi antara aspek ekonomi, sosial dan

ekologi;

6) Memberikan pelayanan di bidang perencanaan, peraturan

perundang-undangan, manajemen pembangunan perkebunan dan

pelayanan teknis lainnya yang terkoordinasi, efisien dan efektif.

Untuk dapat berkontribusi secara efektif dalam misi pembangunan

perkebunan 2010-2014, maka Direktorat Jenderal Perkebunan

menetapkan misi sebagai berikut:

1) Memberikan pelayanan perencanaan, program, anggaran, dan

kerjasama teknis yang berkualitas; pengelolaan administrasi

keuangan, dan aset yang berkualitas; memberikan pelayanan

organisasi, tatalaksana, kepegawaian, humas, hukum, dan

administrasi perkantoran yang berkualitas; dan melakukan evaluasi

pelaksanaan kegiatan dan penyediaan data serta informasi yang

berkualitas;

Page 32: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

17 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

2) Meningkatkan kemampuan penyediaan benih unggul, dan

penyediaan sarana produksi;

3) Mendorong upaya peningkatan produksi dan produktivitas usaha

budidaya tanaman semusim, tanaman rempah dan penyegar dan

tanaman tahunan;

4) Memfasilitasi terwujudnya integrasi antar pelaku usaha budidaya

tanaman perkebunan dengan pendekatan kawasan, memotivasi

penerapan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kondisi lokal,

dan mendorong penumbuhan dan pemberdayaan petani dan

kelembagaan petani;

5) Memfasilitasi ketersediaan teknologi, sistem perlindungan

perkebunan, pengamatan dan pengendalian OPT dan penanganan

gangguan usaha serta dampak perubahan iklim;

6) Memfasilitasi peningkatan penyediaan teknologi dan penerapan

pascapanen budidaya tanaman semusim, tanaman rempah penyegar

dan tanaman tahunan, memfasilitasi peningkatan bimbingan dan

penanganan usaha perkebunan berkelanjutan seperti ISPO

(Indonesia Sustainable Palm Oil), PIR (Perusahaan Inti Rakyat),

Rekomtek (Rekomendasi Teknis), memfasilitasi peningkatan

penanganan gangguan usaha dan konflik perkebunan.

Page 33: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

18 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

2.1.3. Tujuan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Untuk dapat mendukung pencapaian tujuan pembangunan perkebunan

2010-2014 sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis

Pembangunan Perkebunan 2010-2014, maka Direktorat Jenderal

Perkebunan menetapkan Tujuan yang akan dicapai sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi organisasi sebagai berikut :

1) Memfasilitasi peningkatan produksi, produktivitas, mutu, tanaman

semusim, tanaman rempah dan penyegar serta tanaman tahunan;

2) Memfasilitasi peningkatan kemampuan, kemandirian dan

profesionalisme pelaku usaha perkebunan serta hubungan sinergis

antar pelaku usaha perkebunan;

3) Memfasillitasi peningkatan kontribusi perkebunan dalam

mengembangkan perekonomian wilayah melalui pendekatan

kawasan pengembangan perkebunan;

4) Memfasilitasi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan pekebun;

5) Memfasilitasi peningkatan penerimaan dan devisa negara;

6) Memfasilitasi penyediaan pangan di wilayah perkebunan;

7) Memfasilitasi pemenuhi kebutuhan konsumsi dan penyediaan bahan

baku industri dalam negeri;

8) Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam secara arif dan

berkelanjutan serta mendorong pengembangan wilayah yang

berwawasan lingkungan;

Page 34: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

19 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

9) Mendukung pengembangan penyediaan bahan bakar nabati;

10) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan kelembagaan

perkebunan;

11) Meningkatkan ketersediaan dan penerapan teknologi pascapanen

budidaya tanaman tahunan, rempah penyegar dan semusim serta

meningkatkan penanganan gangguan usaha dan konflik perkebunan;

12) Memfasilitasi penyediaan lapangan kerja;

13) Menyusun perencanaan program dan anggaran, pelayanan

perbendaharaan, sistem akutansi dan verifikasi, penatausahaan

barang milik negara, pemutahiran data dan informasi perkebunan,

legislasi, advokasi dan penyelenggaraan hubungan masyarakat;

penataan organisasi dan tata laksana serta kepegawaian;

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran pembangunan

perkebunan.

2.1.4. Sasaran Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Pembangunan perkebunan tahun 2010-2014 lebih difokuskan pada 15

komoditas unggulan nasional yaitu Karet, Kelapa Sawit, Kakao, Kelapa,

Jarak Pagar, Teh, Kopi, Jambu Mete, Lada, Cengkeh, Kapas, Tembakau,

Tebu, Nilam, dan Kemiri Sunan. Indikator yang digunakan untuk

mengukur kinerja pembangunan perkebunan selama 5 (lima) tahun ke

depan adalah luas areal, produksi dan produktivitas.pada ke-15

komoditas tersebut dengan rincian sebagai berikut:

Page 35: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

20 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

1). Luas areal komoditas unggulan nasional diproyeksikan tumbuh rata-

rata sebesar 1,49% per tahun dari 20,36 juta hektar pada tahun

2010 menjadi 21,61 juta hektar pada tahun 2014, kecuali

Tembakau yang luasnya diproyeksikan konstan yaitu sekitar 205

ribu hektar sampai dengan tahun 2014. Sasaran target luas areal

komoditas unggulan perkebunan tahun 2012 sebesar 20,975 juta

hektar.

2) Produksi 15 komoditas unggulan nasional (karet, kelapa sawit,

kakao, kelapa, jarak pagar, teh, kopi, jambu mete, lada, cengkeh,

kapas, tembakau, tebu, nilam, dan kemiri sunan) diproyeksikan

tumbuh rata-rata sebesar 4,19% per tahun dari 34,46 juta ton pada

tahun 2010 menjadi 40,60 juta ton pada tahun 2014. Sasaran target

produksi komoditas unggulan perkebunan tahun 2012 sebesar

36,891 juta ton.

3) Produktivitas komoditas unggulan nasional, kecuali kemiri sunan,

diproyeksikan meningkat. Pada tahun 2010 produktivitas 15

komoditas perkebunan mencapai 42.992 Kg/ha dan meningkat pada

tahun 2014 mencapai 46.672 Kg/ha. Dengan kenaikan produktivitas

rata-rata sebesar 2,10% per tahun, diharapkan pada tahun 2014

produktivitas tanaman perkebunan di lapangan mencapai 75% dari

standar produktivitas yang dihasilkan lembaga penelitian. Sasaran

target produktivitas komoditas unggulan perkebunan tahun 2012

sebesar 43.593 Kg/ha.

Page 36: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

21 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

2.1.5. Arah Kebijakan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-

2014

Dengan memperhatikan arah kebijakan nasional dan pembangunan

pertanian periode 2010-2014 dalam menjalankan tugas pelaksanaan

pembangunan perkebunan di Indonesia, Direktorat Jenderal Perkebunan

merumuskan kebijakan yang akan menjadi kerangka pembangunan

perkebunan periode 2010-2014 yang dibedakan menjadi kebijakan

umum dan kebijakan teknis.

Kebijakan umum Direktorat Jenderal Perkebunan adalah:

Mensinergikan seluruh sumber daya perkebunan dalam rangka

peningkatan daya saing usaha perkebunan, nilai tambah, produktivitas

dan mutu produk perkebunan melalui partisipasi aktif masyarakat

perkebunan, dan penerapan organisasi modern yang berlandaskan

kepada ilmu pengetahuan dan teknologi serta didukung dengan tata

kelola pemerintahan yang baik.

Adapun kebijakan teknis Direktorat Jenderal Perkebunan yang

merupakan penjabaran dari kebijakan umum yaitu: Meningkatkan

produksi, produktivitas, dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan

melalui pengembangan komoditas, sumber daya manusia (SDM),

kelembagaan dan kemitraan usaha, investasi usaha perkebunan sesuai

kaidah pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup

dengan dukungan pengembangan sistem informasi manajemen

perkebunan.

Page 37: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

22 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

2.1.6. Strategi Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Untuk mencapai target dan sasaran, dalam mewujudkan visi, misi dan

tujuan, serta mengimplementasikan kebijakan pembangunan

perkebunan selama periode 2010-2014, dengan mempertimbangkan

potensi dan permasalahan yang dihadapi selama ini serta menjawab

tantangan di masa mendatang maka diperlukan suatu strategi

pembangunan yang dikenal dengan Tujuh Gema Revitalisasi yang akan

menjadi strategi umum Direktorat Jenderal Perkebunan dalam

melaksanakan pembangunan perkebunan tahun 2010-2014. Komponen 7

(tujuh) Gema Revitalisasi adalah: (1) Revitalisasi Lahan; (2) Revitalisasi

Perbenihan dan Pembibitan; (3) Revitalisasi Infrastruktur dan Sarana;

(4) Revitalisasi Sumber daya Manusia; (5) Revitalisasi Pembiayaan

Petani; (6) Revitalisasi Kelembagaan Petani; (7) Revitalisasi Teknologi

dan Industri Hilir.

Strategi umum pembangunan perkebunan tahun 2010-2014 merupakan

strategi yang mengacu pada target utama pembangunan pertanian

sehingga sifatnya masih sektoral. Agar lebih sesuai dengan karakteristik

khusus sub sektor perkebunan, strategi umum dimaksud diformulasikan

ke dalam strategi khusus yang meliputi: (1) Peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan; (2)

Pengembangan komoditas; (3) Peningkatan dukungan terhadap sistem

ketahanan pangan; (4) Investasi usaha perkebunan; (5) Pengembangan

sistem informasi manajemen perkebunan; (6) Pengembangan sumber

daya manusia (SDM); (7) Pengembangan kelembagaan dan kemitraan

usaha; (8) Pengembangan dukungan terhadap pengelolaan Sumber Daya

Page 38: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

23 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Alam (SDA) dan lingkungan hidup; (9) Pengembangan kawasan berbasis

komoditi perkebunan.

2.1.7. Program Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Pembangunan perkebunan saat ini dan dimasa yang akan datang

menghadapi tantangan yang cukup berat. Selain tuntutan pembangunan

yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, juga mampu memecahkan

masalah kemiskinan dan pengangguran. Keberhasilan pembangunan

perkebunan di era yang penuh persaingan ini adalah bagaimana kita

dapat “mensinergikan” seluruh potensi sumber daya yang ada untuk

mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan.

Berdasarkan hasil restrukturisasi program dan kegiatan sesuai surat

edaran bersama Menteri Keuangan Nomor: SE-1848/MK/2009 dan

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Nomor:

0142/M.PPN/06/2009 tanggal 19 Juni 2009, setiap unit Eselon I

mempunyai satu program yang mencerminkan nama Eselon I yang

bersangkutan dan setiap unit Eselon II hanya mempunyai dan tanggung

jawab terhadap pelaksanaan kegiatan. Dengan demikian indikator

kinerja unit Eselon I adalah outcome dan indikator kinerja unit Eselon II

adalah output.

Sesuai hasil analisa terhadap potensi, permasalahan, peluang dan

tantangan pembangunan perkebunan ditetapkan bahwa program

pembangunan perkebunan tahun 2010-2014 yang menjadi tanggung

jawab Direktorat Jenderal Perkebunan adalah: “Peningkatan

Page 39: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

24 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan

berkelanjutan”.

Program ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan produksi,

produktivitas dan mutu tanaman perkebunan melalui rehabilitasi,

intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi yang didukung oleh

peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim,

tanaman tahunan, dan tanaman rempah penyegar dengan dukungan

penanganan pascapanen dan pembinaan usaha serta dukungan

pelaksanaan perlindungan perkebunan.

2.1.8. Komoditas Unggulan Nasional Perkebunan Tahun 2010-2014

Perencanaan pembangunan perkebunan dengan pendekatan komoditas

unggulan yang dinilai dapat sebagai motor penggerak pembangunan

suatu daerah. Penentuan komoditas unggulan merupakan langkah awal

menuju pembangunan pertanian yang berpijak pada konsep efisiensi

untuk meraih keunggulan komparatif dan kompetitif dalam menghadapi

globalisasi perdagangan. Ada beberapa kriteria mengenai komoditas

unggulan, diantaranya:

1). Komoditas unggulan harus mampu menjadi penggerak utama

pembangunan perekonomian yaitu dapat memberikan kontribusi

yang signifikan, baik pada peningkatan produksi, pendapatan

maupun pengeluaran;

Page 40: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

25 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

2). Komoditas unggulan mempunyai keterkaitan ke depan dan ke

belakang yang kuat baik, sesama komoditas unggulan maupun

komoditas-komoditas lainnya;

3). Komoditas unggulan mampu bersaing dengan produk sejenis dari

wilayah lain di pasar nasional maupun internasional baik dalam

harga produk, biaya produksi, kualitas pelayanan maupun aspek-

aspek lainnya;

4). Komoditas unggulan di suatu daerah memiliki keterkaitan dengan

daerah lain, baik dalam hal pasar maupun pasokan bahan baku;

5). Komoditas unggulan mampu menyerap tenaga kerja secara optimal

sesuai dengan skala produksinya;

6). Komoditas unggulan bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu,

mulai dari fase kelahiran, pertumbuhan, puncak hingga penurunan;

7). Komoditas unggulan tidak rentan terhadap gejolak eksternal dan

internal;

8). Pengembangan komoditas unggulan berorientasi pada kelestarian

sumber daya alam dan lingkungan.

Komoditas unggulan dapat ditinjau dari sisi penawaran dan permintaan.

Dari sisi penawaran komoditas unggulan dicirikan oleh superioritas

dalam pertumbuhannya pada kondisi biofisik, teknologi dan kondisi

sosial ekonomi petani di suatu wilayah. Sementara dari sisi permintaan,

komoditas unggulan dicirikan oleh kuatnya permintaan di pasar baik

pasar dimestik maupun internasional. Komoditas unggulan merupakan

Page 41: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

26 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

komoditas yang memiliki nilai strategis berdasarkan pertimbangan fisik

(kondisi tanah dan iklim) maupun sosial ekonomi dan kelembagaan

(penguasaan teknologi, kemampuan sumber daya manusia, infrastruktur

dan kondisi sosial budaya) untuk dikembangkan di suatu wilayah.

Dalam rangka pengembangan komoditas unggulan nasional,

Kementerian Pertanian secara intensif telah melakukan berbagai

langkah strategis dengan mengidentifikasi dan mengembangkan potensi

komoditas unggulan tersebut diberbagai daerah di Indonesia. Salah

satunya adalah dengan menetapkan pengembangan kawasan berbasis

komoditi perkebunan.

Dari 127 komoditas binaan Ditjen Perkebunan sesuai keputusan Menteri

Pertanian No. 511 Tahun 2006 dan No. 3599 Tahun 2009, untuk prioritas

penanganan difokuskan pada 15 komoditas yang menjadi unggulan

nasional yaitu Karet, Kelapa Sawit, Kelapa, Kakao, Kopi, Lada, Jambu

Mete, Teh, Cengkeh, Jarak Pagar, Kemiri Sunan, Tebu, Kapas,

Tembakau, dan Nilam. Sedangkan Pemerintah Daerah didorong untuk

memfasilitasi dan melakukan pembinaan komoditas spesifik dan

potensial di wilayahnya masing-masing.

2.1.9. Kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Sebagai penjabaran dari program, masing-masing unit eselon II lingkup

Direktorat Jenderal Perkebunan mempunyai 1 (satu) kegiatan. Dengan

demikian di lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan terdapat 7 (tujuh)

kegiatan pembangunan perkebunan sesuai Peraturan Menteri Pertanian

Page 42: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

27 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian yaitu:

1) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim.

Prioritas pengembangan tanaman semusim difokuskan pada 4

komoditas strategis yaitu Tebu, Kapas, Tembakau dan Nilam,

dengan fokus kegiatannya yaitu: Swasembada Gula Nasional (Tebu),

Pengembangan Komoditas Ekspor (Nilam dan Tembakau),

Pengembangan Komoditas Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri

(Kapas) dan Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan;

2) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan

Penyegar. Prioritas pengembangan tanaman rempah dan penyegar

difokuskan pada 5 komoditas strategis yaitu kakao, Kopi, Lada, Teh

dan Cengkeh dengan fokus kegiatannya yaitu: Gerakan Peningkatan

Produksi dan Mutu Kakao Nasional (Gernas Kakao), Pengembangan

Komoditas Ekspor (Kopi, Lada, Teh dan Kakao), Pengembangan

Komoditas Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri (Cengkeh) dan

Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan;

3) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan.

Prioritas pengembangan tanaman tahunan difokuskan pada 6

komoditas strategis yaitu Karet, Kelapa Sawit, Kelapa, Jambu Mete,

Jarak Pagar dan Kimiri Sunan dengan fokus kegiatannya yaitu :

Revitalisasi Perkebunan (Kelapa Sawit, Kakao dan Karet),

Penyediaan Bahan Tanaman Sumber Bahan Bakar Nabati/Bio-Energi

Page 43: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

28 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

(Jarak Pagar, Kelapa Sawit, Kelapa dan Kemiri Sunan),

Pengembangan Komoditas Ekspor (Kelapa, Kelapa Sawit, Karet dan

Jambu Mete), dan Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan;

4) Dukungan Penanganan Pascapanen dan Pembinaan Usaha. Prioritas

kegiatan ini adalah untuk memfasilitasi peningkatan penanganan

pascapanen tanaman semusim, tanaman rempah dan penyegar dan

tanaman tahunan, bimbingan usaha dan perkebunan berkelanjutan

serta memfasilitasi penanganan gangguan usaha dan konflik

perkebunan kegiatan ini masuk dalam fokus Dukungan

Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan;

5) Dukungan Perlindungan Perkebunan. Prioritas kegiatan ini adalah

menurunkan luas areal perkebunan yang terserang OPT (Organisme

Pengganggu Tumbuhan kegiatan ini masuk dalam fokus Dukungan

Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan;

6) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya, dengan

prioritas kegiatan ini adalah jumlah Provinsi yang memperoleh

pelayanan dan pembinaan yang berkualitas di bidang perencanaan,

keuangan, umum dan evaluasi serta pelaporan kegiatan ini masuk

dalam fokus Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan;

7) Dukungan Pengujian, Pengawasan Mutu Benih dan Penerapan

Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan BBP2TP Medan, Surabaya

dan Ambon dengan prioritas kegiatan yaitu: Memfasilitasi pelayanan

Page 44: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

29 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

sertifikasi benih (jumlah bibit yang disertifikasi) dan peningkatan

jumlah teknologi terapan perlindungan perkebunan kegiatan ini

masuk dalam fokus Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan.

2.1.10. Penjabaran Program dan Kegiatan Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2010-2014

Dari 4 target sukses Kementerian Pertanian dalam membangun

pertanian selama periode 2010-2014, Direktorat Jenderal Perkebunan

mendukung pencapaian target tersebut melalui penjabaran program

dan kegiatan yang mengacu pada:

1). Pencapaian Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan yaitu

melalui pencapaian swasembada gula nasional tahun 2014 pada

komoditi Tebu;

2). Peningkatan Diversifikasi Pangan dalam hal ini adalah kegiatan

dalam rangka penganekaragaman komoditi pertanian untuk

mencapai ketahanan pangan perkebunan dengan pangan lainnya

seperti kegiatan integrasi kebun-ternak (contoh: Kelapa Sawit dan

Sapi), sistem tumpang sari (tanaman pangan/hortikultura dan

perkebunan) dan lain-lain.

3). Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor yaitu melalui

fokus kegiatan diantaranya adalah:

Page 45: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

30 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

a. Pengembangan komoditi ekspor yang terdiri dari Kelapa Sawit,

Karet, Kopi, Kelapa, Kakao, Jambu Mete, Lada, Tembakau, Teh

dan Nilam;

b. Revitalisasi perkebunan yang terdiri dari Kelapa Sawit, Karet

dan Kakao;

c. Gerakan peningkatan produksi dan mutu Kakao nasional (Gernas

kakao);

d. Penyediaan bahan tanaman sumber Bahan Bakar Nabati/BBN

(Bio-energy) yang terdiri dari Jarak Pagar, Kemiri Sunan, Kelapa

dan Kelapa Sawit;

e. Pengembangan komoditas pemenuhan dalam negeri yang terdiri

dari Kapas dan Cengkeh;

f. Dukungan pengembangan tanaman perkebunan berkelanjutan

yang terdiri dari dukungan penanganan pascapanen dan

pembinaan usaha, dukungan perlindungan perkebunan,

dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Direktorat

Jenderal Perkebunan serta dukungan pengujian, pengawasan

mutu benih dan penerapan teknologi tanaman perkebunan.

4). Peningkatan Kesejahteraan Petani yaitu mencakup semua program

dan kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan melalui 7 (tujuh) fokus

kegiatan pembangunan perkebunan karena pada dasarnya program

dan kegiatan pembangunan perkebunan yang dilaksanakan semata-

mata hanya untuk kepentingan masyarakat petani/pekebun dalam

rangka meningkatkan pendapatannya menuju kesejahteraan

Page 46: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

31 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

petani/pekebun. Tujuh fokus kegiatan pembangunan perkebunan

sebagai berikut:

a. Revitalisasi Perkebunan;

b. Swasembada Gula Nasional;

c. Penyediaan Bahan Tanaman Sumber Bahan Bakar Nabati (Bio-

Energy);

d. Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional;

e. Pengembangan Komoditas Ekspor;

f. Pengembangan Komoditas Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri;

g. Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan.

2.2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2012

2.2.1. Program Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2012

Program Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2012 merupakan bagian

dari program Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2010-2014 yaitu:

“Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman

perkebunan berkelanjutan”.

2.2.2. Sasaran Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2012

Sasaran strategis pada unit Eselon II lingkup Direktorat Jenderal

Perkebunan ditetapkan sesuai dengan Renstra Direktorat Jenderal

Page 47: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

32 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Perkebunan Tahun 2010-2014 (Edisi Revisi II) bulan November 2012

adalah:

1) Peningkatan luas areal tanaman semusim;

2) Peningkatan luas areal tanaman rempah dan penyegar;

3) Peningkatan luas areal tanaman tahunan;

4) Penurunan luas areal yang terserang OPT;

5) Peningkatan mutu produk perkebunan dan usaha perkebunan

berkelanjutan;

6) Peningkatan pelayanan dan pembinaan di bidang manajemen dan

teknis pembangunan perkebunan;

7) Peningkatan pengawasan dan pengujian benih tanaman perkebunan

dan penerapan teknologi proteksi tanaman perkebunan (BBP2TP

Medan, BBP2TP Surabaya dan BBP2TP Ambon).

Untuk mengukur kinerja dari pelaksanaan program dan kegiatan

pembangunan perkebunan telah ditetapkan indikator kinerja utama

berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:

49/Permentan/OT.140/3/2012 Tanggal 15 Agustus 2012 tentang

Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Kementerian

Pertanian Tahun 2010-2014, maka Indikator Kinerja Utama (IKU)

Direktorat Jenderal Perkebunan sesuai dengan tugas dan fungsinya

yaitu:

Page 48: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

33 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

1) Tugas:

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis

di bidang perkebunan.

2) Fungsi:

a) Perumusan kebijakan di bidang perbenihan, budidaya,

perlindungan dan pascapanen perkebunan;

b) Pelaksanaan kebijakan di bidang perbenihan, budidaya,

perlindungan dan pascapanen perkebunan;

c) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

perbenihan, budidaya, perlindungan, dan pascapanen

perkebunan;

d) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

perbenihan, budidaya, perlindungan, dan pascapanen

perkebunan;

e) Pelaksanaan Administrasi Direktorat Jenderal Perkebunan.

3) Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU):

No Sasaran Indikator Kinerja Utama Sumber Data

1.

Peningkatan produksi,

produktivitas dan

mutu tanaman

perkebunan yang

berkelanjutan.

1. Produksi tebu - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

2. Produksi kapas - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

Page 49: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

34 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

No Sasaran Indikator Kinerja Utama Sumber Data

3. Produksi nilam - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

4. Produksi tembakau - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

5. Produksi kakao - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

6. Produksi kopi - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

7. Produksi lada - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

8. Produksi teh - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

9. Produksi cengkeh - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

10. Produksi kelapa sawit - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Page 50: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

35 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

No Sasaran Indikator Kinerja Utama Sumber Data

Kabupaten/Kota.

11. Produksi karet - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

12. Produksi kelapa - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

13. Produksi jambu mete - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

14. Produksi jarak pagar - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

15. .Produksi kemiri sunan - Dinas yang

membidangi

Perkebunan

Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

Pada Renstra Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014 Edisi

Revisi II telah ditetapkan indikator kinerja untuk mencapai sasaran

program pada unit Eselon I berupa outcomes yang dimanifestasikan

dalam produksi dan produktivitas tanaman perkebunan. Sedangkan

indikator kinerja untuk mencapai sasaran kegiatan pada unit Eselon II

berupa outputs yang diwujudkan dalam luas areal komoditas unggulan

tanaman perkebunan.

Page 51: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

36 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2012 yang disusun dengan

Indikator kinerja dan target yang telah ditetapkan dapat diuraikan

sebagai berikut:

1) Capaian sasaran program (oucomes) yaitu:

a. Meningkatnya produksi komoditi unggulan perkebunan (tebu,

kapas, nilam, tembakau, kopi, teh, kakao, lada, cengkeh,

kelapa, kelapa sawit, jambu mete dan jarak pagar) dengan

fokus kegiatan yang terdiri dari :

(1) Swasembada gula nasional (Tebu) dengan target 2.964.000

ton.

(2) Pengembangan komoditas pemenuhan konsumsi dalam

negeri dengan target untuk Kapas 40.000 ton dan Cengkeh

83.000 ton.

(3) Pengembangan komoditas ekspor dengan target untuk 10

(sepuluh) komoditas adalah: Tembakau 183.000 ton, Nilam

106.000 ton, Kopi 733.000 ton, Teh 156.000 ton, Kakao

1.010.000 ton, Lada 87.000 ton, Karet 2.741.000 ton,

Kelapa 3.317.000 ton, Kelapa Sawit 25.710.000 ton, dan

Jambu Mete 152.000 ton.

(4) Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati

(bio-energi) dengan target untuk 4 (empat) komoditas

adalah: Jarak Pagar 24.000 ton dan Kemiri Sunan 5.000

ton.

b. Meningkatnya produktivitas komoditi unggulan perkebunan

(tebu, kapas, nilam, tembakau, kopi, teh, kakao, lada,

Page 52: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

37 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

cengkeh, kelapa, kelapa sawit, jambu mete dan jarak pagar)

dengan fokus kegiatan yang terdiri dari:

(1) Swasembada gula nasional (Tebu) dengan target 5.630

kg/ha.

(2) Pengembangan komoditas pemenuhan kebutuhan dalam

negeri dengan target untuk Kapas 2.000 kg/ha dan

Cengkeh 281 kg/ha.

(3) Pengembangan komoditas ekspor dengan target untuk 10

(sepuluh) komoditas adalah: Tembakau 890 kg/ha, Nilam

6.500 kg/ha, Kopi 743 kg/ha, Teh 1.569 kg/ha, Kakao 925

kg/ha, Lada 723 kg/ha, Kelapa 1.135 kg/ha, Kelapa Sawit

4.109 kg/ha, Karet 579 kg/ha, Jambu Mete 1.009 kg/ha,

dan

(4) Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati

(bio-energi) dengan target untuk 2 (dua) komoditas

adalah: Jarak Pagar 1.500 kg/ha, dan Kemiri Sunan 16.000

kg/ha.

Rencana Kinerja Tahunan 2012 secara detail yang meliputi sasaran

strategis, indikator kinerja dan target disajikan pada Formulir RKT

berikut:

Page 53: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

38 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Tabel 1. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

Unit Organisasi Eselon I : Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun Anggaran : 2012

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

Meningkatnya produksi,

produktivitas dan mutu

tanaman perkebunan

yang berkelanjutan

melalui upaya

pengembangan tanaman

semusim, tanaman

rempah dan penyegar,

tanaman tahunan,

dukungan pascapanen

dan pembinaan usaha,

perlindungan

perkebunan serta

dukungan manajemen

dan teknis lainnya

I. Produksi tanaman (ribu ton)

a Tebu (hablur) 2.964

b Kapas (kapas berbiji) 40

c Cengkeh (bunga kering) 83

d. Tembakau (daun kering) 183

e. Nilam (daun kering) 106

f. Kopi (biji kering) 733

g. T e h (daun kering) 156

h. Kakao (biji kering) 1.010

i. Lada (lada kering) 87

j. Jambu mete (gelondong kering) 152

k. Karet (karet kering) 2.741

l. Kelapa (setara kopra) 3.317

m Kelapa sawit (CPO) 25.710

n Jarak pagar (biji kering) 24

o Kemiri sunan (biji kering) 5

II. Produktivitas tanaman (kg/ha/tahun)

a Tebu (hablur) 5.630

b Kapas (kapas berbiji) 2.000

c Cengkeh (bunga kering) 281

d. Tembakau (daun kering) 890

Page 54: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

39 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

e. Nilam (daun kering) 6.500

f. Kopi (biji kering) 743

g. T e h (daun kering) 1.569

h. Kakao (biji kering) 925

i. Lada (lada kering) 723

j. Jambu mete (gelondong kering) 1.009

k. Karet (karet kering) 579

l. Kelapa (setara kopra) 1.135

m Kelapa sawit (CPO) 4.109

n Jarak pagar (biji kering) 1.500

o Kemiri sunan (biji kering) 16.000

2) Capaian sasaran kegiatan (outputs) yaitu:

a. Luas Areal Tanaman Semusim dengan fokus kegiatan yang

terdiri dari:

(1) Swasembada gula nasional (Tebu) dengan target 452.000

ha.

(2) Pengembangan komoditas pemenuhan konsumsi dalam

negeri dengan target untuk Kapas 20.000 ha.

(3) Pengembangan komoditas ekspor dengan target untuk

Tembakau 205.000 ha dan Nilam 16.000 ha.

Page 55: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

40 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

b. Luas Areal Tanaman Rempah dan Penyegar dengan fokus

kegiatan yang terdiri dari:

(1) Pengembangan komoditas ekspor dengan target untuk 4

(empat) komoditas yaitu: Kakao 1.702.000 ha, Kopi

1.354.000 ha, Teh 124.000 ha dan Lada 194.000 ha.

(2) Pengembangan komoditas pemenuhan konsumsi dalam

negeri dengan target untuk Cengkeh 474.000 ha.

(3) Gerakan Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao

untuk Rehabilitasi seluas 39.000 ha, Intensifikasi seluas

17.000 ha dan Peremajaan seluas 5.000 ha.

c. Luas Areal Tanaman Tahunan dengan fokus kegiatan yang

terdiri dari:

(1) Pengembangan komoditas ekspor dengan target untuk

4(empat) komoditas yaitu: Karet 3.466.000 ha, Kelapa

3.820.000 ha, Kelapa Sawit 8.557 ha dan Jambu Mete

575.000 ha.

(2) Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati

(bio-energi) dengan target untuk Jarak Pagar 15.000 ha

dan Kemiri Sunan 1.500 ha.

(3) Revitalisasi Perkebunan dengan target untuk 3 (tiga)

komoditas (Karet 5.000 ha, Kelapa Sawit 31.000 ha dan

Kakao 2.000 ha).

Page 56: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

41 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

d. Dukungan pengembangan tanaman perkebunan berkelanjutan

dengan fokus kegiatan yang meliputi:

(1) Jumlah areal pengendalian OPT Perkebunan melalui APBN,

APBD dan sumber lainnya dengan target 59.730 ha.

(2) Jumlah areal pengendalian OPT Perkebunan melalui APBN

Perlindungan Perkebunan dengan target 3.300 ha.

(3) Jumlah kelompok tani yang menerapkan penanganan

pascapanen sesuai GHP dengan target 110 Kelompok Tani.

(4) Jumlah Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit yang layak

mengajukan permohonan sertifikat ISPO dengan target

180 Perusahaan.

(5) Jumlah penanganan kasus gangguan usaha perkebunan

dengan target 40 Perusahaan.

(6) Jumlah provinsi yang memperoleh pelayanan dan

pembinaan yang berkualitas di bidang perencanaan,

keuangan, umum dan evaluasi serta pelaporan dengan

target 32 Provinsi.

(7) Jumlah bibit yang disertifikasi dengan target untuk BBP2TP

Surabaya 13.561.000 batang, BBP2TP Medan 218.761.000

batang dan BBP2TP Ambon 465.000 batang.

(8) Jumlah teknologi terapan perlindungan perkebunan dengan

target untuk BBP2TP Surabaya 6 Paket, BBP2TP Medan 8

Paket dan BBP2TP Ambon 9 Paket.

Page 57: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

42 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

2.2.3. Kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2012

Dalam rangka melaksanakan program dan kegiatan pembangunan

perkebunan tahun 2012 Direktorat Jenderal Perkebunan mendapat

alokasi dana dari APBN sebesar Rp.1.493.229.246.000,- dan direvisi

menjadi Rp. 1.464.443.342.000,- karena adanya penghematan anggaran

secara nasional. Dana tersebut untuk melaksanakan 7 (tujuh) kegiatan

utama pembangunan perkebunan yang dilaksanakan di Pusat dan

Daerah berupa dana dekonsentrasi, dana tugas pembantuan (TP)

Provinsi dan TP Kabupaten. Adapun kegiatan utama tersebut meliputi:

1) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim;

2) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar;

3) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan;

4) Dukungan Pengembangan Penanganan Pascapanen dan Pembinaan

Usaha;

5) Dukungan Perlindungan Perkebunan;

6) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya;

7) Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih Serta Penerapan

Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan pada BBP2TP Medan,

BBP2TP Surabaya dan BBP2TP Ambon.

Page 58: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

43 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

2.2.4. Fokus Kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2012

Fokus kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan dalam pembangunan

perkebunan tahun 2012 merupakan bagian tak terpisahkan dengan fokus

kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2010-2014, yang

meliputi:

1) Revitalisasi Perkebunan

2) Swasembada Gula Nasional

3) Penyediaan Bahan Tanaman Sumber Bahan Bakar Nabati (Bio-

Energi)

4) Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional

5) Pengembangan Komoditas Ekspor

6) Pengembangan Komoditas Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri

7) Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

2.3. Perjanjian Kinerja

Dokumen Penetapan Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen

pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara

atasan dengan bawahan dalam mewujudkan suatu capaian kinerja

pembangunan dari sumber daya alam yang tersedia melalui target

kinerja serta indikator kinerja yang menggambarkan keberhasilan

pencapaiannya yang berupa hasil (outcome) maupun keluaran (output).

Page 59: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

44 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2012

berdasarkan Rencana Kerja Tahunan (RKT) tahun 2012 disusun setelah

DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan diterima pada bulan Januari 2012

dengan mengikuti format sesuai Pedoman Permen-PAN dan RB No. 29

Tahun 2010. PK Direktorat Jenderal Perkebunan ditandatangani oleh

Direktur Jenderal Perkebunan dan Menteri Pertanian pada bulan

Februari 2012. PK tersebut berupa outcomes yang dimanifestasikan

dalam dimensi produksi dan produktivitas tanaman perkebunan.

Direktorat Jenderal Perkebunan dalam rangka melaksanakan

pembangunan perkebunan tahun 2012 dengan program utama yaitu

”Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Perkebunan Berkelanjutan” mendapat alokasi dana dari APBN semula

sebesar Rp. 1.488.774.700.000,- namun berkurang akibat penghematan

Nasional menjadi Rp. 1.464.443.342.000,-. Dana tersebut untuk

melaksanakan kegiatan utama pembangunan perkebunan yang tersebar

di 184 satker yang meliputi 1 satker pusat, 4 satker UPT pusat, 32

satker Provinsi dan 147 satker Kabupaten/Kota.

Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja serta target yang telah disusun

dalam Format Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun 2012 berikut ini:

Page 60: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

45 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Tabel 2. Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2012

PENETAPAN KINERJA

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Unit Organisasi Eselon I : Direktorat Jenderal Perkebunan

Tahun Anggaran : 2012

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

Meningkatnya produksi,

produktivitas dan mutu

tanaman perkebunan

yang berkelanjutan

melalui upaya

pengembangan tanaman

semusim, tanaman

rempah dan penyegar,

tanaman tahunan,

dukungan pascapanen

dan pembinaan usaha,

perlindungan

perkebunan serta

dukungan manajemen

dan teknis lainnya

I. Produksi tanaman (ribu ton)

a. Tebu (hablur) 2.544

b. Kapas (kapas berbiji) 40

c. Cengkeh (bunga kering) 83

d. Tembakau (daun kering) 183

e. Nilam (daun kering) 106

f. Kopi (biji kering) 733

g. T e h (daun kering) 156

h. Kakao (biji kering) 1.010

i. Lada (lada kering) 87

j. Jambu mete (gelondong kering) 152

k. Karet (karet kering) 2.741

l. Kelapa (setara kopra) 3.317

m. Kelapa sawit (CPO) 25.710

n. Jarak pagar (biji kering) 24

o. Kemiri sunan (biji kering) 5

II. Produktivitas tanaman (kg/ha/tahun)

a. Tebu (hablur) 5.630

b. Kapas (kapas berbiji) 2.000

c. Cengkeh (bunga kering) 281

Page 61: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

46 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

d. Tembakau (daun kering) 890

e. Nilam (daun kering) 6.500

f. Kopi (biji kering) 743

g. T e h (daun kering) 1.569

h. Kakao (biji kering) 925

i. Lada (lada kering) 723

j. Jambu mete (gelondong kering) 1.009

k. Karet (karet kering) 579

l. Kelapa (setara kopra) 1.135

m Kelapa sawit (CPO) 4.109

n Jarak pagar (biji kering) 1.500

o Kemiri sunan (biji kering) 16.000

Jumlah Anggaran :

Program Peningkatan Produksi dan Mutu

Tanaman Perkebunan Berkelanjutan : Rp. 1.488.774.700.000,-

Menteri Pertanian

( Suswono )

Jakarta, Februari 2012 Direktur Jenderal Perkebunan

( Gamal Nasir )

Page 62: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

47 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Kinerja

Setiap akhir Tahun Anggaran dan berakhirnya kegiatan, instansi harus

melakukan Pengukuran Kinerja untuk mengetahui pencapaian target

kinerja yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja.

Pengukuran pencapaian target kinerja dilakukan dengan

membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja dengan

menggunakan Format Pengukuran Kinerja yang ditetapkan dalam

Permen-PAN dan RB No. 29 Tahun 2010.

Capaian kinerja makro Direktorat Jenderal Perkebunan selama lima

tahun terakhir (2008-2012), semua indikator mengalami peningkatan

yang cukup signifikan, khususnya PDB berdasarkan harga berlaku

(11,03%) yang dapat digunakan untuk melihat kontribusinya terhadap

pembangunan ekonomi, dan ekspor komoditi perkebunan yang

mencapai 14,06% per tahun. Nilai Tukar Petani (NTP) Perkebunan

Rakyat yang merupakan salah satu indikator kesejahteraan petani pada

tahun 2012 mencapai 108,34 dan tertinggi di lingkup kementerian

Pertanian. Selain itu, pendapatan pekebun juga mengalami kenaikan

rata-rata 4,29% per tahun, dan pada tahun 2012 telah mencapai US$

1.832 per kepala keluarga.

Capaian kinerja pembangunan perkebunan pada tahun 2012 secara

makro meliputi PDB, keterlibatan tenaga kerja, investasi, neraca

Page 63: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

48 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

perdagangan, pendapatan pekebun/petani, ekspor dan nilai tukar

petani (NTP) sebagai berikut:

Tabel 3. Capaian Kinerja Makro Pembangunan Perkebunan Tahun 2012

NO. INDIKATOR

CAPAIAN Laju

Pertumb.

Per th (%) 2008 2009 2010 2011 2012*)

1 Pertumbuhan PDB

- harga berlaku (Rp milyar) 105.960 111.423 135.258 153.885 159.754 11,03

- harga konstan (Rp milyar) 44.784 45.608 46.751 48.964 51.763 3,70

2 Keterlibatan tenaga kerja

(juta orang) 20,61 20,47 20,84 20,87 21,21 0,62

3 Investasi (Rp Triliun) 42,91 43,37 48,75 51,82 59,93**

4 Neraca Perdagangan

Perkebunan (US$ milyar) 21,51 22,87 25,17 32,93 27,52 6,69

5 Pendapatan pekebun

(US$/KK) 1.551 1.555 1.600 1.702 1.832 4,29

6 Ekspor perkebunan (US$

milyar) 22,2 16,99 27,35 35,20 31,69 14,06

7 NTP Perkebunan Rakyat 103,88 103,89 104,25 107,70 108,34 1,06

Catatan: *) angka sementara

** s.d posisi 30 Juni 2012

Selanjutnya untuk pengukuran kinerja hanya dilaksanakan pada

indikator kinerja mikro yang terdiri dari luas areal, produksi dan

produktivitas tanaman unggulan nasional perkebunan.

Penetapan Kinerja (PK) untuk Direktorat Jenderal Perkebunan berupa

outcomes yang diwujudkan dalam bentuk produksi dan produktivitas

tanaman perkebunan. Terhadap outcomes tersebut sampai dengan saat

ini masih menjadi perdebatan simpul kritis sebagai berikut: (1)

Mengingat tanaman perkebunan pada umumnya bersifat tahunan

sehingga produksi tanaman baru dapat dihitung minimal empat tahun

kedepan; (2) Sebagaimana diketahui bahwa biaya investasi

pengembangan perkebunan yang dibiayai dengan APBN jumlahnya

Page 64: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

49 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

sangat kecil sekitar 2% per tahun. Apabila yang dihitung hanya kegiatan

yang dibiayai dengan APBN, maka pengaruhnya terhadap produksi

tingkat nasional sangat kecil sekali, padahal Direktorat Jenderal

Perkebunan telah membina seluruh perkebunan yang ada di Indonesia,

baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar melalui pembinaan,

pengawalan, dan pendampingan, serta kebijakan maupun surat-

menyurat.

Pendekatan pertama, apabila tanaman yang ditanam pada tahun

berjalan sesuai berlakunya APBN, maka tidak dapat dihitung

produksinya pada tahun yang sama, dengan demikian apabila sesuai

ketentuan yang berlaku maka produksinya (outcomes) adalah nol (tidak

ada produksi). Pendekatan lainnya, jika yang dihitung produksi tahun

berjalan, maka yang dihitung merupakan produksi dari tanaman yang

tahun tanamnya minimal empat tahun yang lalu. Berkenaan dengan

kedua pendekatan dimaksud, meskipun tidak sepenuhnya benar,

Direktorat Jenderal Perkebunan menyepakati produksi dan

produktivitas pada tahun berjalan ditetapkan sebagai outcomes dengan

menggunakan target dari Rencana Strategis (Renstra) Direktorat

Jenderal Perkebunan dalam pembangunan perkebunan tahun 2010-2014

sebagai acuannya.

3.1.1 Pengukuran Kinerja Capaian Sasaran Program (Outcomes)

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tersebut adalah

meningkatnya produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan

yang berkelanjutan melalui upaya pengembangan tanaman semusim,

Page 65: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

50 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

tanaman rempah dan penyegar, tanaman tahunan dengan dukungan

penanganan pascapanen dan pembinaan usaha, penyediaan benih

unggul bermutu dan sarana produksi, perlindungan perkebunan serta

dukungan manajemen dan teknis lainnya. Adapun indikator yang

digunakan adalah meningkatnya produksi dan produktivitas komoditi

unggulan nasional perkebunan yang meliputi tebu, kapas, nilam,

tembakau, kopi, teh, kakao, lada, cengkeh, kelapa, kelapa sawit,

jambu mete, jarak pagar, karet dan kemiri sunan/minyak yang

dikelompokkan kedalam fokus kegiatan yaitu swasembada gula

nasional, pengembangan komoditas pemenuhan komsumsi dalam

negeri, pengembangan komoditi ekspor dan penyediaan bahan tanaman

sumber bahan bakar nabati (bioenergi).

Sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, penetapan kinerja antara

Direktur Jenderal Perkebunan dan Menteri Pertanian berupa outcomes

yang dimanifestasikan dalam produksi. Sedangkan penetapan kinerja

yang ditandatangani antara Pejabat Eselon II dan Direktur Jenderal

Perkebunan berupa outputs yang diwujudkan dalam luas areal

komoditi. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

No.49/Permentan/OT.140/8/2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang

Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Pertanian, IKU Direktorat

Jenderal Perkebunan adalah produksi, sehingga kinerja Direktorat

Jenderal Perkebunan tahun 2012 yang diukur hanyalah produksi.

Capaian fisik pembangunan perkebunan tahun 2012 secara nasional

sebesar 98,18% yang dilaksanakan oleh 184 satker di seluruh Indonesia

Page 66: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

51 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

yang terdiri atas 1 satker pusat, 4 satker UPT Pusat, 32 satker Provinsi

dan 147 satker kabupaten/kota.

Untuk mengukur keberhasilan kinerja sesuai kesepakatan di lingkup

Kementerian Pertanian ditetapkan 4 (empat) kategori keberhasilan

yaitu: 1) Sangat Berhasil (capaian > 95%); 2) Berhasil (capaian 80%-

95%); 3) cukup berhasil (capaian 60%-79%), dan 4) tidak berhasil

(capaian <59%) dari target sasaran.

3.1.1.1. Produksi

Produksi komoditas utama perkebunan selama 5 tahun (2008–2012)

mengalami kenaikan yang cukup signifikan dengan laju pertumbuhan

produksi rata-rata sebesar 5,10% per tahun dari 28,48 juta ton pada

tahun 2008 menjadi 34,72 juta ton pada tahun 2012.

Meskipun perubahan iklim mengakibatkan intensitas serangan OPT

meningkat yang selanjutnya berdampak pada penurunan produksi,

beberapa komoditi unggulan utama selama 5 tahun terakhir mengalami

peningkatan produksi per tahun yang cukup signifikan yaitu nilam

(14,79%), tembakau (11,41%), kelapa sawit (7,71%), karet (2,95%),

cengkeh (2,67%) dan lada (2,337%). Namun sebaliknya beberapa

komoditi mengalami penurunan produksi yang cukup serius yaitu kemiri

sunan (30,00%), jarak pagar (6,93%), jambu mete (6,44%) dan kapas

(5,78%).

Kenaikan produksi tersebut tidak terlepas dari keberhasilan dalam

memilih kegiatan-kegiatan prioritas yang dapat menstimulasi

Page 67: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

52 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

peningkatan produksi tanaman, seperti peremajaan, perluasan dan

rehabilitasi tanaman yang dikemas dalam fokus kegiatan antara lain

Gernas kakao, Swasembada gula, Revitalisasi Perkebunan dan yang

lainnya. Rincian produksi per komoditi sebagaimana Tabel 4.

Tabel 4. Perkembangan Produksi Komoditas Perkebunan Tahun

2008 - 2012

No Komoditi

Capaian produksi (ton) Laju

Pertumb.

Per th

(%) 2008 2009 2010 2011 2012*)

1 Karet 2.751.286 2.440.347 2.734.854 2.990.184 3.040.376 2,95

2 Kelapa 3.239.673 3.257.702 3.166.666 3.174.379 3.176.223 -0,48

3 Kelapa Sawit 17.539.788 19.324.294 21.958.120 23.096.541 23.521.071 7,71

4 Kopi 698.016 685.170 686.922 638.647 657.138 -1,43

5 T e h 153.971 156.901 156.604 150.776 150.180 -0,60

6 Lada 80.420 82.834 83.662 87.089 88.160 2,33

7 Cengkeh 70.535 82.032 98.386 72.207 72.976 2,67

8 Kakao 803.593 820.496 837.918 936.266 903.652 3,12

9 Jambu Mete 156.652 147.403 115.149 114.789 117.485 -6,44

10 Tebu 2.703.975 2.624.068 2.214.488 2.228.259 2.591.687 -0,41

11 Tembakau 168.037 176.186 135.678 214.524 226.704 11,41

12 Kapas 3.858 3.145 3.174 2.275 2.793 -5,78

13 Jarak Pagar 7.197 6.851 7.081 6.576 5.317 -6,93

14 Nilam 103.100 138.800 110.300 143.281 165.022 14,79

15 Kemiri Sunan - - 4.800 4.800 1.920 -30,00

Jumlah 28.480.101 29.946.229 32.313.802 33.860.591 34.720.703 5,10

Catatan : *) Angka Sementara

3.1.1.2. Produktivitas

Page 68: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

53 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Produktivitas komoditas utama perkebunan selama 5 tahun terakhir

(2008–2012) cenderung mengalami penurunan dengan laju rata-rata

sebesar 3,08% per tahun akibat anomali iklim yang semakin ekstrim.

Sedangkan apabila dibandingkan dengan tahun 2011, produktivitas

komoditi perkebunan secara umum mengalami penurunan sebesar

9,19%. Dibalik penurunan produktivitas secara umum, ternyata

beberapa komoditi masih mengalami peningkatan produktivitas yang

cukup menggembirakan yaitu nilam (7,96%), tembakau (7,51%), lada

(3,06%), karet (2,48%), cengkeh (2,47%), kelapa sawit (1,11%) dan teh

(0,57%). Rincian produktivitas per komoditi sebagaimana Tabel 5.

Tabel 5. Perkembangan Produktivitas Perkebunan Tahun 2008-2012

No Komoditi

Capaian Produktivitas (kg/ha) Laju

Pertumb.

Per th (%) 2008 2009 2010 2011 2012*

1 Karet 994 901 986 1.106 1.080 2,48

2 Kelapa 1.169 1.175 1.159 1.168 1.158 -0,23

3 Kelapa Sawit 3.424 3.487 3.595 3.450 3.571 1,11

4 Kopi 729 737 779 777 723 -0,12

5 T e h 1.447 1.571 1.553 1.552 1.473 0,57

6 Lada 702 729 756 702 785 3,06

7 Cengkeh 232 268 322 248 241 2,47

8 Kakao 889 834 854 668 813 -0,97

9 Jambu Mete 493 468 371 393 359 -7,13

10 Tebu 6.113 5.952 5.292 5.191 5.230 -3,72

11 Tembakau 863 867 760 625 998 7,51

12 Kapas 451 297 380 356 305 -6,71

13 Jarak Pagar 460 468 462 434 310 -8,54

14 Nilam 119 160 119 111 144 7,96

15 Kemiri Sunan - - 667 667 640 -9,35

Catatan : *) Angka Sementara

Page 69: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

54 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.1.2. Pengukuran Kinerja Capaian Sasaran Kegiatan (Outputs)

Capaian kinerja capaian sasaran kegiatan (outputs) yang disajikan

dalam LAKIP tahun 2012 ini adalah capaian kinerja secara nasional dan

capaian kinerja yang dibiayai APBN.

3.1.2.1. Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran Kegiatan

Secara Nasional

Sebagaimana disampaikan terdahulu, bahwa penetapan kinerja yang

ditandatangani antara Pejabat Eselon II dan Direktur Jenderal

Perkebunan berupa outputs yang diwujudkan dalam luas areal

komoditi.

Target yang digunakan adalah Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun

2012 yang merupakan bagian dari target dalam Renstra Direktorat

Jenderal Perkebunan tahun 2010-2014 (Edisi Revisi II). Pengukuran

kinerja capaian luas areal 15 komoditas yang pembangunannya

menggunakan dana dari berbagai sumber diantaranya dari APBN, APBD

I, APBD II, Swasta dan Swadaya Petani, diukur dengan membandingkan

RKT tahun 2012 dengan realisasi berdasarkan capaian data statistik

tahun 2012. Rincian luas areal per komoditi sebagaimana Tabel 6.

Page 70: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

55 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Tabel 6. Perkembangan Luas Areal Komoditas Perkebunan Tahun

2008 - 2012

No Komoditi

Capaian luas areal (ha) Laju

Pertumb.

Per th

(%) 2008 2009 2010 2011 2012 *)

1 Karet 3.424.217 3.435.270 3.445.415 3.456.127 3.484073 0,43

2 Kelapa 3.783.074 3.799.125 3.739.350 3.767.704 3.787.724 0,04

3 Kelapa Sawit 7.363.847 7.873.294 8.385.394 8.992.824 9.074.621 5,39

4 Kopi 1.295.111 1.266.235 1.210.365 1.233.698 1.233.982 -1,17

5 Teh 127.712 123.506 122.898 123.938 123.769 -0,77

6 Lada 183.082 185.941 179.318 177.490 178.622 -0,60

7 Cengkeh 456.471 467.403 470.041 485.191 485.118 1,54

8 Kakao 1.425.216 1.587.136 1.650.621 1.732.408 1.733.228 5,09

9 Jambu Mete 573.721 572.114 570.930 575.841 586.358 0,55

10 Tebu 436.505 441.440 454.111 450.469 451.191 0,84

11 Tembakau 196.627 204.218 216.271 228.770 249.781 6,18

12 Kapas 11.729 12.622 10.194 10.238 9.565 -1,55

13 Jarak Pagar 53.566 52.722 50.106 47.676 47.397 -2,99

14 Nilam 22.132 24.498 24.472 28.008 29.381 7,48

15 Kemiri Sunan - 779 918 944 962 7,53

Jumlah 19.353.010 20.046.303 20.530.404 21.311.326 21.475.772 2,64

Catatan: *) angka sementara

Page 71: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

56 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.1.2.2. Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran Kegiatan

yang Dibiayai dengan APBN

Pada Tahun 2012 Direktorat Jenderal Perkebunan mendapat alokasi

dana yang tertuang dalam DIPA/POK sebesar Rp.1.488.774.700.000,-.

Namun dalam pelaksanaannya terjadi penghematan anggaran, sehingga

anggaran Ditjen. Perkebunan berkurang menjadi sebesar Rp

1.464.443.342.000,-. Dengan adanya penghematan anggaran maka

terjadi perubahan pada target outputs kegiatan yang diwujudkan dalam

penurunan luas areal komoditas.

3.1.2.2.1. Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.49/Permentan/OT.140/8/

2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU)

Kementerian Pertanian, IKU Direktorat Tanaman Rempah dan

Penyegar adalah luas areal tanaman kakao, kopi, teh, lada dan

cengkeh.

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tersebut adalah

terlaksananya pengembangan tanaman rempah dan penyegar yang

meliputi kakao, kopi, teh, lada dan cengkeh seluas 74.529 ha. Realisasi

fisiknya mencapai 71.419 ha (97,89%). Output kegiatan penting pada

tahun 2012 meliputi:

1) Perluasan, peremajaan dan rehabilitasi tanaman kopi. Realisasi

fisik seluas 18.110 ha (97,97%) dari target seluas 18.485 ha pada

dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

Page 72: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

57 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

2) Rehabilitasi dan intensifikasi tanaman teh. Realisasi fisik seluas 950

ha (94,06%) dari target 1.010 ha pada dokumen penetapan kinerja

tahun 2012.

3) Perluasan, peremajaan, rehabilitasi dan intensifikasi tanaman

kakao termasuk Gernas kakao. Realisasi capaian fisik seluas 59.108

ha (96,90%) dari target seluas 61.000 ha pada dokumen penetapan

kinerja tahun 2012. Perluasan kakao diluar Gernas kakao,

realisasinya 3.519 ha (90,46%) dari target 3.890 ha.

4) Perluasan, rehabilitasi dan intensifikasi tanaman lada. Capaian fisik

output kegiatan ini seluas 910 ha (95,79%) dari 950 ha pada

dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

5) Peremajaan, rehabilitasi dan intensifikasi tanaman cengkeh.

Realisasi fisik mencapai 3.435 ha (95,82%) dari 3.585 ha pada

dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

Untuk mengetahui secara rinci capaian kinerja sasaran kegiatan

(Outputs) berdasarkan RKT disajikan pada Formulir Pengukuran Kinerja

Tahun 2012 (Lampiran 2, 4 dan 5).

3.1.2.2.2. Direktur Tanaman Semusim

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.49/Permentan/OT.140/8/

2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU)

Kementerian Pertanian, IKU Direktorat Tanaman Semusim adalah luas

areal tanaman tebu, kapas, tembakau dan nilam.

Page 73: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

58 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tersebut adalah

terlaksananya pengembangan tanaman semusim yang meliputi tebu,

kapas, tembakau dan nilam seluas 18.731 ha. Realisasi fisiknya

mencapai 18.578 ha (96,22%). Output kegiatan penting pada tahun

2012 meliputi:

1) Swasembada gula nasional (Tebu) khususnya untuk perluasan tebu

rakyat, bongkar ratoon/rawat ratoon. Capaian fisik pada seluas

7.575 ha (98,83%) dari target seluas 7.665 ha pada dokumen

penetapan kinerja tahun 2012.

2) Pengembangan komoditas pemenuhan konsumsi dalam negeri

khususnya untuk penanaman tanaman kapas. Capaian fisik seluas

9.565 ha (100,00%) dari target seluas 9.565 ha pada dokumen

penetapan kinerja tahun 2012.

3) Pengembangan komoditas ekspor khususnya untuk penanaman

tanaman nilam. Realisasi fisik mencapai 182 ha (100,00%) dari 182

ha pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

Untuk mengetahui secara rinci capaian kinerja sasaran kegiatan

(Outputs) berdasarkan RKT disajikan pada Formulir Pengukuran Kinerja

Tahun 2012 (Lampiran 2, 4 dan 5).

3.1.2.2.3. Direktur Tanaman Tahunan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.49/Permentan/OT.140/8/

2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU)

Kementerian Pertanian, IKU Direktorat Tanaman Tahunan adalah luas

Page 74: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

59 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

areal tanaman karet, kelapa sawit, kelapa, jambu mete, jarak pagar

dan kemiri sunan/minyak.

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tersebut adalah

terlaksananya pengembangan tanaman tahunan yang meliputi kelapa

sawit, karet, kelapa, jambu mete, jarak pagar dan kemiri

sunan/minyak seluas 47.720 ha. Realisasi fisiknya mencapai 46.607 ha

(97,67%). Output kegiatan penting pada tahun 2012 meliputi:

1) Peremajaan dan perluasan tanaman karet rakyat. Capaian fisik

untuk kegiatan ini seluas 14.823 ha (97,93%) dari target seluas

15.590 ha pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

2) Peremajaan tanaman Kelapa. Realisasi fisik mencapai 19.765 ha

(98,89%) dari target seluas 19.986 ha pada dokumen penetapan

kinerja tahun 2012.

3) Peremajaan dan perluasan tanaman kelapa sawit. Capaian fisik

untuk kegiatan ini seluas 7.005 ha (98,09%) dari target seluas 7.255

ha pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

4) Rehabilitasi, peremajaan dan perluasan tanaman jambu mete.

Capaian fisik untuk kegiatan ini seluas 3.897 ha (93,33%) dari target

seluas 3.902 ha pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

5) Penanaman Jarak Pagar untuk pengutuhan Desa Mandiri Energi.

Realisasi fisik mencapai 200 ha (100,00%) dari target seluas 200 ha

pada dokumen penetapan kinerja tahun 2012.

Page 75: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

60 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

6) Penanaman Kemiri Sunan/minyak untuk mendukung penyediaan

bahan bakar nabati (BBN). Realisasi fisik mencapai 31 ha (100,00%)

dari target seluas 31 ha pada dokumen penetapan kinerja tahun

2012.

Untuk mengetahui secara rinci capaian kinerja sasaran kegiatan

(Outputs) berdasarkan RKT disajikan pada Formulir Pengukuran Kinerja

Tahun 2012 (Lampiran 2, 4 dan 5).

3.1.2.2.4. Direktur Pascapanen dan Pembinaan Usaha

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.49/Permentan/OT.140/

8/2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU)

Kementerian Pertanian, IKU Direktorat Pascapanen dan Pembinaan

Usaha adalah (1) Jumlah kelompok tani yang menerapkan pascapanen

sesuai GHP, (2) Jumlah perusahaan kelapa sawit yang layak mengajukan

permohonan sertifikat ISPO dan (3) Jumlah perusahaan yang ditangani

kasus gangguan usahanya.

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tersebut adalah

terlaksananya pengembangan penanganan pascapanen tanaman rempah

dan penyegar, tanaman semusim dan tanaman tahunan sebanyak 306

kelompok tani. Realisasi fisiknya mencapai 172 kelompok tani

(56,21%) dari target 306 kelompok tani. Output kegiatan penting pada

tahun 2012 meliputi:

1) Jumlah kelompok tani yang menerapkan pascapanen tanaman

semusim sesuai GHP mencapai 24 kelompok tani atau 104,33% dari

Page 76: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

61 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

target 23 kelompok tani pada dokumen penetapan kinerja tahun

2012.

2) Jumlah kelompok tani yang menerapkan pascapanen tanaman

rempah dan penyegar sesuai GHP mencapai 104 kelompok tani atau

97,20% dari target 107 kelompok tani pada dokumen penetapan

kinerja tahun 2012.

3) Jumlah kelompok tani yang menerapkan pascapanen tanaman

tahunan sesuai GHP mencapai 41 kelompok tani atau 23,29% dari

target 176 kelompok tani pada dokumen penetapan kinerja tahun

2012.

Untuk mengetahui secara rinci capaian kinerja sasaran kegiatan

(Outputs) berdasarkan RKT disajikan pada Formulir Pengukuran Kinerja

Tahun 2012 (Lampiran 2, 4 dan 5).

3.1.2.2.5. Direktur Perlindungan Perkebunan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.49/Permentan/OT.140/8/

2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU)

Kementerian Pertanian, IKU Direktorat Perlindungan Perkebunan

adalah luas areal Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

(OPT) tanaman perkebunan.

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja tersebut adalah

terlaksananya pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT)

seluas 3.455 ha, pengendalian kebakaran lahan dan kebun serta SLPHT

sebanyak 82 poktan. Realisasi fisiknya mencapai 3.369 ha (97,50%).

Output kegiatan penting pada tahun 2012 meliputi:

Page 77: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

62 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

1) Pengendalian OPT tanaman perkebunan. Realisasi fisik mencapai

3.430 ha (99,28%) dari target seluas 3.455 ha pada dokumen

penetapan kinerja tahun 2012.

Pengendalian OPT tersebut meliputi tanaman kelapa seluas 1.300

hektar, kemudian secara berurutan karet seluas 575 hektar, kopi

seluas 500 hektar, tebu seluas 500 hektar, lada seluas 225 hektar,

cengkeh seluas 180 hektar, tembakau seluas 75 hektar dan jambu

mete seluas 75 hektar.

2) Pelaksanaan SL-PHT Perkebunan, dengan capaian fisik sebanyak 82

poktan (100,00%).

Untuk mengetahui secara rinci capaian kinerja sasaran kegiatan

(Outputs) berdasarkan RKT disajikan pada Formulir Pengukuran Kinerja

Tahun 2012 (Lampiran 2, 4 dan 5).

3.1.2.2.6. Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.49/Permentan/OT.140/8/

2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU)

Kementerian Pertanian, IKU Sekretariat Direktorat Jenderal

Perkebunan adalah jumlah provinsi yang memperoleh pelayanan dan

pembinaan yang berkualitas dibidang perencanaan, keuangan, umum

dan evaluasi serta pelaporan. Sedangkan sasaran strategis dalam

penetapan kinerja tersebut adalah terlaksananya pelayanan

kesekretariatan dalam rangka menunjang pencapaian kinerja program

peningkatan produkdi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan

berkelanjutan. Realisasi fisiknya mencapai 100% dalam bentuk dokumen

Page 78: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

63 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

(1) perencanaan, (2) evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyediaan

data dan informasi, (3) pelayanan organisasi, kepegawaian, humas,

hukum, administrasi perkantoran dan (4) pengelolaan administrasi

keuangan dan aset.

3.1.2.2.7. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman

Perkebunan (BBP2TP)

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.49/Permentan/OT.140/8/

2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU)

Kementerian Pertanian, IKU BBP2TP adalah (1) jumlah benih/bibit

yang disertifikasi dan (2) jumlah teknologi terapan perlindungan

perkebunan.

Realisasi fisik untuk jumlah benih/bibit yang disertifikasi secara

nasional pada tahun 2012 mencapai 127,60% dan jumlah teknologi

terapan perlindungan perkebunan mencapai 100%, masing-masing

Balai telah melebihi target RKT/PK tahun 2012.

3.2. Evaluasi Sasaran Pembangunan Perkebunan Tahun 2012

Hasil evaluasi pembangunan perkebunan dilihat dari aspek indikator

mikro yang terdiri dari luas areal, produksi dan produktivitas umumnya

mengalami kenaikan. Namun demikian beberapa komoditas produksinya

menurun, hal ini terjadi karena adanya banyak tanaman tua,

pengelolaan tanaman yang tidak sesuai baku teknis dan terjadinya

perubahan iklim yang ekstrim serta serangan OPT di beberapa sentra

produksi.

Page 79: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

64 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.2.1. Evaluasi Kinerja terhadap Capaian Sasaran Program

(Outcomes)

Evaluasi dan pengukuran kinerja terhadap capaian sasaran program

untuk tahun 2012 ini masih dilakukan terhadap produksi dan sekilas

tentang produktivitas tanaman perkebunan karena penetapan kinerja

(PK) Direktur Jenderal Perkebunan dengan Menteri Pertanian Tahun

2012 sebagaimana Tabel 2 masih mencantumkan kedua indikator

dimaksud.

3.2.1.1. Produksi

Evaluasi produksi perkebunan tahun 2012 dilaksanakan terhadap (a)

Penetapan Kinerja/Rencana Kinerja Tahunan tahun 2012, (b) Capaian

Kinerja tahun 2011 dan (c) Capaian terhadap Renstra Direktorat

Jenderal Perkebunan tahun 2010-2014.

3.2.1.1.1. Capaian Kinerja terhadap Penetapan Kinerja/Rencana

Kinerja Tahunan 2012

Secara umum capaian produksi 15 komoditas unggulan mencapai 34,72

juta ton dari target sebesar 37,22 juta ton atau mencapai 93,27%

dibandingkan dengan target dalam Rencana Kinerja Tahunan/

penetapan kinerja tahun 2012. Capaian tertinggi pada komoditi nilam

(155,68%) dan secara berurutan sebagai berikut tembakau (123,88%),

karet (110,92%), tebu (101,87%), lada (101,16%), kelapa (95,76%), kopi

(91,52%), kelapa sawit (91,49%), cengkeh (87,92%), teh (86,31%) dan

jambu mete (77,29%). Sebaliknya untuk komoditi yang sangat sensitif

Page 80: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

65 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

terhadap perubahan iklim sehingga mengakibatkan capaian produksi

turun cukup tajam yaitu kapas (6,98%), kakao (67,34%) dan untuk dua

komoditi unggulan nasional lainnya yang produksinya rendah karena

tidak/belum ada jaminan pasarnya adalah jarak pagar (22,15%) dan

kemiri minyak/sunan (40,00%). Rincian secara detail capaian kinerja

masing-masing komoditi dibandingkan RKT/PK tahun 2012 sebagaimana

pada Tabel 7.

Tabel 7. Capaian Kinerja Produksi Tahun 2012

1 Karet 2.990.184 2.801.000 2.741.000 3.040.376 101,68 108,55 110,92

2 Kelapa Sawit 23.096.541 28.439.000 25.710.000 23.521.071 101,84 82,71 91,49

3 Kelapa 3.174.379 3.380.000 3.317.000 3.176.223 100,06 93,97 95,76

4 Kopi 638.647 738.000 718.000 657.138 102,90 89,04 91,52

5 Kakao 936.266 1.648.000 1.342.000 903.652 96,52 54,83 67,34

6 Jambu Mete 114.789 159.120 152.000 117.485 102,35 73,83 77,29

7 Lada 87.089 91.580 87.150 88.160 101,23 96,27 101,16

8 Cengkeh 72.246 85.510 83.000 72.976 101,01 85,34 87,92

9 Teh 150.776 182.000 174.000 150.180 99,60 82,52 86,31

10 Jarak Pagar 6.576 35.000 24.000 5.317 80,86 15,19 22,15

11 Kemiri Sunan 4.800 4.800 4.800 1.920 40,00 40,00 40,00

12 Tebu 2.228.259 3.100.000 2.544.000 2.591.687 116,31 83,60 101,87

13 Kapas 2.275 63.000 40.000 2.793 122,81 4,43 6,98

14 Tembakau 214.524 184.000 183.000 226.704 105,68 123,21 123,88

15 Nilam 143.281 124.000 106.000 165.022 115,17 133,08 155,68

33.860.630 41.035.010 37.225.950 34.720.703 102,54 84,61 93,27 Total

Target

Renstra

RKT/PK

2012

NO KOMODITAS

PRODUKSI PERKEBUNAN (TON) REALISASI KINERJA Thd (%)

2011

Target

Renstra

2010 - 2014

RKT/PK

2012

Realisasi*

2012

Capaian

2011

Catatan : * Angka sementara

Page 81: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

66 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.2.1.1.2. Capaian Kinerja terhadap Capaian Kinerja Tahun 2011

Pada tahun 2012, capaian produksi 15 komoditas unggulan sebesar

34,72 juta ton meningkat menjadi 102,54% dibandingkan capaian

produksi tahun 2011 yang besarnya 33,86 juta ton atau mengalami

peningkatan sebesar 2,54% seperti yang disajikan pada Tabel 5.

Peningkatan produksi tersebut, selain karena pembinaan dan

pengawalan yang lebih intensif juga didukung dengan harga yang relatif

menguntungkan dan iklim yang lebih kondusif. Peningkatan tertinggi

terjadi pada komoditi tebu (16,31%) dan nilam (15,17%) dan disusul

secara berurutan komoditi tembakau (5,68%), kopi (2,90%), jambu mete

(2,35%), kelapa sawit (1,84%), karet (1,68%), lada (1,23%), cengkeh

(1,01%), kelapa (0,06%). Sebaliknya terdapat beberapa komoditi yang

mengalami penurunan produksi yaitu kapas, kakao, teh, jarak pagar

dan kemiri minyak/sunan.

3.2.1.1.3. Capaian Kinerja terhadap Sasaran RENSTRA Direktorat

Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Pada tahun 2012, capaian produksi 15 komoditas unggulan sebesar

34,55 juta ton. Jika dibandingkan dengan target sampai dengan

berakhirnya Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2010 - 2014, maka capaian tahun 2012 telah

mencapai 84,61%. Capaian yang telah melebihi target RENSTRA

adalah komoditi nilam (133,08%), tembakau (123,21%), dan karet

(108,55%). Sedangkan capaian yang telah mendekati target RENSTRA

adalah komoditi lada (96,27%), kelapa (93,97%), kopi (89,04%), cengkeh

Page 82: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

67 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

(85,34%), tebu (83,60%), kelapa sawit (82,71%), dan teh (82,52%).

Lebih lanjut untuk capaian yang masih jauh dari target adalah kapas

(4,43%), jarak pagar (15,19%), kemiri sunan/minyak (40,00%), kakao

(54,83%) dan jambu mete (73,83%).

Pengukuran Kinerja Tahun 2012 berdasarkan capaian sasaran program

(Outcomes) secara detail yang meliputi sasaran strategis, indikator

kinerja, target dan realisasi serta anggaran disajikan pada Formulir

Pengukuran Kinerja (Lampiran 1 dan 3).

3.2.1.2. Produktivitas

Evaluasi produktivitas perkebunan tahun 2012 dilaksanakan terhadap

(a) Penetapan Kinerja/Rencana Kinerja Tahunan tahun 2012, (b)

Capaian Kinerja tahun 2011 dan (c) Capaian terhadap Renstra

Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2010-2014.

Beberapa komoditi selama lima tahun terakhir sangat terpengaruh oleh

adanya perubahan iklim yang ekstrim sehingga berdampak pada

penurunan rata-rata produktivitas seperti jarak pagar (8,54%), jambu

mete (7,13%) dan kapas (6,71%). Namun sebaliknya beberapa komoditi

mengalami peningkatan produktivitas seperti nilam (7,96%), tembakau

(7,51%), lada (3,06%), karet (2,48%), cengkeh (2,47%) dan kelapa sawit

(1,11%).

Page 83: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

68 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.2.1.2.1. Capaian Kinerja terhadap Penetapan Kinerja/Rencana

Kinerja Tahunan 2012

Capaian produktivitas untuk 15 komoditas unggulan pada tahun 2012

tidak mencapai target sebagaimana ditetapkan dalam Penetapan

Kinerja (PK) tahun 2012. Sebagaimana disampaikan terdahulu, bahwa

produktivitas tahun 2012 ditargetkan sesuai dengan rencana strategis

tahun 2010 - 2014 yang disusun tahun 2009 dengan asumsi kondisi

normal. Namun dalam perkembangannya, pada tahun 2012 telah terjadi

anomali iklim yang sangat berpengaruh nyata dalam menurunkan

produktivitas tanaman perkebunan. Capaian produktivitas tanaman

perkebunan secara berurutan yaitu tembakau (112,13%), nilam

(110,77%), lada (108,58%), karet (107,04%), kelapa (102,03%), tebu

(88,51%), teh (87,68%), kelapa sawit (86,91%), cengkeh (85,77%), kopi

(80,33%). Untuk tanaman yang sangat sensitif terhadap perubahan

iklim, dan capaiannya dibawah 80% secara beurutan yaitu kakao

(79,89%), jambu mete (35,58%), kapas (15,25%), Sedangkan untuk

komoditi yang diharapkan sebagai sumber bahan bakar nabati,

produktivitasnya masih sangat rendah karena belum ditangani secara

serius, yaitu jarak pagar (20,67%) dan kemiri sunan (4,00%) dari target

dalam penetapan kinerja 2012.

Page 84: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

69 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.2.1.2.2. Capaian Kinerja terhadap Capaian Kinerja Tahun 2011

Pada umumnya capaian produktivitas tanaman perkebunan tahun 2012

hanya sedikit mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2011, secara

berurutan yaitu nilam (109,09%), tembakau (105,05%), kopi (102,99%)

kakao (102,92%), kelapa sawit (101,28%), cengkeh (101,26%), karet

(100,84%), kelapa (100,00%) dan lada (100,13%). Sedangkan yang

mengalami penurunan produktivitas adalah teh (99,73%), tebu

(99,07%) dan jambu mete (97,82%). Sedangkan untuk komoditi yang

diharapkan sebagai sumber bahan bakar nabati, produktivitasnya masih

sangat rendah dan cenderung menurun karena belum ditangani secara

serius, yaitu jarak pagar (71,43%) dan kemiri sunan (95,95%) dari target

dalam penetapan kinerja 2012.

3.2.1.2.3. Capaian Kinerja terhadap Sasaran RENSTRA Direktorat

Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014

Terdapat empat komoditas yang capaian produktivitasnya telah

melebihi target RENSTRA yaitu tembakau (111,76%), nilam (109,09),

karet (105,99%) dan lada (104,39%). Sebaliknya produktivitas yang

masih jauh dari target adalah kemiri sunan (4,00%), kapas (12,20%),

jarak pagar (15,50%) dan jambu mete (35,23%). Rincian secara detail

dapat dilihat pada Tabel 8.

Page 85: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

70 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Tabel 8. Capaian Kinerja Produktivitas Tahun 2012

1 Kelapa Sawit (CPO) 3.526 4.344 4.225 3.571 101,28 82,21 84,52

2 Kakao (Biji Kering) **) 712 1200 925 739 103,79 61,58 79,89

3 Karet (Karet Kering) 1.071 1.019 1.009 1.080 100,84 105,99 107,04

4 Kelapa (Kopra) 1.158 1.200 1.135 1.158 100,00 96,50 102,03

5 Kopi (Kopi Berasan) 702 756 743 723 102,99 95,63 97,31

6 Tebu (Hablur) 5.030 6.800 5.630 4.983 99,07 73,28 88,51

7 Jambu Mete (Gldg Kering) 367 1.019 1.009 359 97,82 35,23 35,58

8 Cengkeh (Bunga Kering) 238 295 281 241 101,26 81,69 85,77

9 Teh (Daun Kering) 1.477 1.673 1.569 1.473 99,73 88,05 93,88

10 Tembakau (Daun Kering) 950 893 890 998 105,05 111,76 112,13

11 Kapas (Serat Kering) 303 2.500 2.000 305 100,66 12,20 15,25

12 Lada (Lada Kering) 784 752 723 785 100,13 104,39 108,58

13 Jarak Pagar (Biji Kering) 434 2.000 1.500 310 71,43 15,50 20,67

14 Nilam (Daun Kering) 6.600 6.600 6.500 7.200 109,09 109,09 110,77

15 Kemiri Sunan (Biji Kering) 667 16.000 16.000 640 95,95 4,00 4,00

RKT/PK

2012

NO KOMODITAS

PRODUKTIVITAS PERKEBUNAN (TON) REALISASI KINERJA Thd (%)

2011

Target

Renstra

2010 - 2014

RKT/PK 2012Realisasi*

2012

Capaian

2011

Target

Renstra

3.2.2. Evaluasi Kinerja terhadap Capaian Sasaran Kegiatan

(Outputs)

Evaluasi Kinerja terhadap capaian sasaran kegiatan (outputs) yang

disajikan dalam LAKIP ini adalah capaian kinerja luas areal dan

kegiatan dukungan untuk mencapai target nasional tersebut.

Secara umum luas areal komoditas perkebunan selama tahun 2008-2012

mengalami peningkatan setiap tahunnya rata-rata 2,64% dari 19,35

Page 86: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

71 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

juta hektar pada tahun 2008 menjadi 21,48 juta hektar pada tahun

2012. Jika dibandingkan dengan RKT tahun 2012 yang nilainya 21,27

juta hektar, maka capaiannya sebesar 100,96%.

Sedangkan apabila dibandingkan dengan tahun 2011, luas areal

perkebunan mengalami peningkatan sebesar 0,77% dari 21,31 juta

hektar menjadi 21,48 juta hektar untuk tahun 2012. Terhadap target

Renstra 2010-2014 yang besarnya 22,11 juta ha, maka kinerja tahun

2012 sudah mencapai 97,12%.

3.2.2.1. Tanaman Rempah dan Penyegar

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan/ penetapan kinerja

tahun 2012, secara umum capaian kinerja luas areal tanaman rempah

dan penyegar untuk 5 komoditi unggulan nasional mencapai 3,754 juta

hektar dari target sebesar 3,963 juta hektar atau mencapai 94,74%.

Capaian tertinggi pada komoditi cengkeh (102,32%), sebaliknya yang

tidak mencapai target secara berurutan sebagai berikut teh (95,11%),

kakao (94,35%), kopi (92,92%) dan lada (92,07%).

Namun demikian apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun

2011, kinerja luas areal tanaman rempah dan penyegar mengalami

peningkatan sebesar 0,05% menjadi 100,05%. Luas areal yang

mengalami peningkatan adalah tanaman lada (100,64%), kakao

(100,05%) dan kopi (100,02%). Sebaliknya komoditi yang mengalami

penurunan adalah cengkeh (99,98%) dan teh (99,86%).

Page 87: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

72 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014, kinerja luas

areal tanaman rempah dan penyegar baru mencapai 89,73%. Namun

luas areal cengkeh telah melebihi target renstra yaitu 100,30%.

Sedangkan capaian tanaman lainnya sebagai berikut: lada (90,92%),

kakao (85,80%), kopi (91,14%) dan lada (90,92%).

Capaian Kinerja Luas Areal Tanaman Rempah dan Penyegar tahun 2012

sebagai berikut:

Tabel 9. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Rempah dan

Penyegar Tahun 2012

1 Kopi 1.233.698 1.354.000 1.328.000 1.233.982 100,02 91,14 92,92

2 Kakao 1.732.408 2.020.000 1.837.000 1.733.228 100,05 85,80 94,35

3 Lada 177.490 196.450 194.000 178.622 100,64 90,92 92,07

4 Cengkeh 485.191 483.660 474.130 485.118 99,99 100,30 102,32

5 Teh 123.938 130.390 130.130 123.769 99,86 94,92 95,11

3.752.725 4.184.500 3.963.260 3.754.719 100,05 89,73 94,74 Total

Capaian

2011

Target

Renstra

RKT/PK

2012

No Komoditi

Luas areal (ha) Realisasi kinerja thd (%)

2011

Target

Renstra

2010 - 2014

RKT/PK

2012

Realisasi*

2012

Catatan : * Angka Sementara

3.2.2.2. Tanaman Semusim

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan/ penetapan kinerja

tahun 2012, secara umum capaian kinerja luas areal tanaman semusim

untuk 4 komoditi unggulan nasional mencapai 741.103 hektar dari

target sebesar 693.297 hektar atau mencapai 106,72%. Capaian

tertinggi pada komoditi nilam (183,63%) diikuti tembakau (121,84%),

Page 88: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

73 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

sebaliknya yang tidak mencapai target secara berurutan sebagai berikut

kapas (47,83%), dan tebu (99,76%).

Capaian kinerja 2012 tersebut apabila dibandingkan dengan capaian

kinerja tahun 2011, mengalami peningkatan sebesar 3,13% menjadi

103,13%. Hampir seluruh areal tanaman semusim mengalami

peningkatan secara berurutan sebagai berikut tanaman tembakau

(109,18%), nilam (104,90%) dan tebu (100,16%), kecuali kapas turun

menjadi 93,43%.

Apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014, kinerja luas

areal tanaman semusim sudah melebihi target yaitu mencapai

105,06%. Sumbangan terbesar dari luas areal nilam (163,23%) dan

tembakau (121,84%). Sedangkan untuk tanaman kapas baru mencapai

38,26% dan tebu mencapai 98,88%. Rincian secara detail capaian

kinerja masing-masing komoditi dibandingkan RKT/PK tahun 2012

sebagaimana pada Tabel 10 berikut:

Tabel 10. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012

1 Tebu 450.469 456.297 452.297 451.191 100,16 98,88 99,76

2 Kapas 10.238 25.000 20.000 9.565 93,43 38,26 47,83

3 Tembakau 228.770 205.000 205.000 249.781 109,18 121,84 121,84

4 Nilam 28.008 18.000 16.000 29.381 104,90 163,23 183,63

717.484 704.297 693.297 739.918 103,13 105,06 106,72 Total

Capaian

2011

Target

Renstra

RKT/PK

2012

No Komoditi

Luas areal (ha) Realisasi kinerja thd (%)

2011

Target

Renstra

2010 - 2014

RKT/PK

2012

Realisasi*

2012

Page 89: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

74 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.2.2.3. Tanaman Tahunan

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan/ penetapan kinerja

tahun 2012, secara umum capaian kinerja luas areal tanaman tahunan

untuk 6 komoditi unggulan nasional mencapai 16,981 juta hektar dari

target sebesar 16,437 juta hektar atau mencapai 103,31%. Capaian

tertinggi pada komoditi jarak pagar (314,51%) diikuti kelapa sawit

(106,05%), jambu mete (101,99%) dan karet (100,52%), sebaliknya

yang tidak mencapai target secara berurutan sebagai berikut kelapa

(99,15%), dan kemiri sunan/minyak (24,05%).

Capaian kinerja 2012 tersebut apabila dibandingkan dengan capaian

kinerja tahun 2011, mengalami peningkatan sebesar 0,83% menjadi

100,83%. Hampir seluruh areal tanaman tahunan mengalami sedikit

peningkatan secara berurutan sebagai berikut kelapa sawit (100,91%),

jambu mete (101,83%) dan karet (100,81%), dan kelapa (100,53%),

kecuali jarak pagar turun menjadi 99,41%.

Tabel 11. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2012

1 Karet 3.456.127 3.487.000 3.466.000 3.484.073 100,81 99,92 100,52

2 K. Sawit 8.992.824 8.987.000 8.557.000 9.074.621 100,91 100,97 106,05

3 Kelapa 3.767.704 3.833.000 3.820.200 3.787.724 100,53 98,82 99,15

4 Jambu Mete 575.841 577.000 574.900 586.358 101,83 101,62 101,99

5 Jarak Pagar 47.676 21.220 15.070 47.397 99,41 223,36 314,51

6 Kemiri Sunan 944 10.000 4.000 962 101,91 9,62 24,05

16.841.116 16.915.220 16.437.170 16.981.134 100,83 100,39 103,31 Total

Capaian

2011

Target

Renstra

RKT/PK

2012

No Komoditi

Luas areal (ha) Realisasi kinerja thd (%)

2011

Target

Renstra

2010 - 2014

RKT/PK 2012Realisasi*

2012

Page 90: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

75 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014, kinerja luas

areal tanaman tahunan sudah melebihi target yaitu mencapai 100,39%.

Sumbangan terbesar dari luas areal jarak pagar (223,36%), jambu mete

(101,62%) dan kelapa sawit (100,97%). Sedangkan untuk tanaman kemiri

sunan baru mencapai 9,62% dan kelapa mencapai 98,82%.

3.2.2.4. Dukungan Penanganan Pascapanen dan Pembinaan Usaha

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan/ penetapan kinerja

tahun 2012, capaian kinerja jumlah kelompok tani yang menerapkan

pascapanen sesuai GHP sebanyak 172 kelompok tani atau 156,36%

dari target. Sedangkan jumlah perusahaan kelapa sawit yang layak

mengajukan permohonan sertifikat ISPO sampai akhir tahun baru

mencapai 31 perusahaan atau sebesar 17,22% dari target 180

perusahaan. Untuk perusahaan yang ditangani kasus gangguan usahanya

sebanyak 132 kasus atau 330%.

Capaian kinerja 2012 tersebut apabila dibandingkan dengan capaian

kinerja tahun 2011, untuk jumlah kelompok tani yang menerapkan

pascapanen sesuai GHP mengalami peningkatan sebesar 72% menjadi

172,00%. Untuk perusahaan yang ditangani kasus gangguan usahanya

mengalami peningkatan menjadi 347,37%.

Apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014, jumlah

kelompok tani yang menerapkan pascapanen sesuai GHP sudah melebihi

target yaitu mencapai 132,31%. Sedangkan jumlah perusahaan kelapa

sawit yang layak mengajukan permohonan sertifikat ISPO baru

mencapai 9,28% dari target 334 perusahaan. Untuk perusahaan yang

Page 91: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

76 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

ditangani kasus gangguan usahanya mencapai 132 kasus atau telah

melebihi target Renstra (300%). Rincian Capaian Kinerja Direktorat

Pascapanen dan Pembinaan Usaha tahun 2012 sebagai berikut:

Tabel 12. Capaian Kinerja Direktorat Pascapanen dan Pembinaan Usaha

Tahun 2012

1Penanganan panen

sesuai GHP100 130 110 172 172,00 132,31 156,36

2Perusahaan yang

mengajukan sertifikat

ISPO

334 180 31 9,28 17,22

3Penanganan

gangguan usaha38 44 40 132 347,37 300,00 330,00

RKT/PK

2012

No. Kegiatan

Target dan capaian Realisasi kinerja thd (%)

2011Target

Renstra

2010 - 2014

RKT/PK

2012

Realisasi

2012

Capaian

2011

Target

Renstra

3.2.2.5. Dukungan Perlindungan Perkebunan

Jika diukur berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan/ penetapan kinerja

tahun 2012, capaian kinerja pengendalian Organisme Pengganggu

Tumbuhan (OPT) tanaman perkebunan mencapai 3.430 hektar dari

target sebesar 3.300 hektar atau mencapai 103,94%. Luas areal

pengendalian OPT terbesar pada tanaman kelapa seluas 1.300 hektar,

kemudian secara berurutan karet seluas 575 hektar, kopi seluas 500

hektar, tebu seluas 400 hektar, lada seluas 225 hektar, cengkeh seluas

180 hektar, tembakau seluas 75 hektar dan jambu mete seluas 75

hektar.

Page 92: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

77 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Capaian kinerja 2012 tersebut apabila dibandingkan dengan capaian

kinerja tahun 2011, mengalami peningkatan sebesar 3,94% menjadi

103,94%.

Apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014,

pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tanaman

perkebunan baru mencapai 64,72% dari target 5.300 hektar pada tahun

2014. Rincian Capaian Kinerja pengendalian Organisme Pengganggu

Tumbuhan (OPT) tanaman perkebunan tahun 2012 sebagai berikut:

Tabel 13. Capaian Kinerja Direktorat Perlindungan Perkebunan Tahun

2012

1Pengendalian

OPT3.300 5.300 3.300 3.430 103,94 64,72 103,94

3.300 5.300 3.300 3.430 103,94 64,72 103,94 Total

RKT/PK

2012

No. Kegiatan

Luas areal pengendalian (ha) Realisasi kinerja thd (%)

2011

Target

Renstra

2010 - 2014

RKT/PK

2012

Realisasi

2012

Capaian

2011

Target

Renstra

3.2.2.6. Dukungan Manajemen (Sekretariat) Perkebunan

Realisasi fisiknya mencapai 100% dalam bentuk dokumen (1)

perencanaan, (2) evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyediaan data

dan informasi, (3) pelayanan organisasi, kepegawaian, humas, hukum,

administrasi perkantoran dan (4) pengelolaan administrasi keuangan

dan aset.

Page 93: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

78 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.2.2.7. Dukungan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi

TanamanPerkebunan

Realisasi fisik untuk jumlah benih/bibit yang disertifikasi secara

nasional pada tahun 2012 mencapai 127,60% dan masing-masing balai

telah melebihi target RKT/PK tahun 2012. Sedangkan apabila

dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014, secara nasional telah

mencapai 116,09%. Untuk indikator kegiatan jumlah teknologi terapan

perlindungan perkebunan, secara nasional pada tahun 2012 mencapai

100,00% dan masing-masing balai telah memenuhi target RKT/PK tahun

2012. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target Renstra 2010-

2014, secara nasional telah mencapai 92,00%.

Tabel 14. Capaian Kinerja BBP2TP Medan, Surabaya dan Ambon Tahun

2012

1 Jumlah benih yang disertifikasi

(ribu batang)

BBP2TP Medan 240.384 218.761 278.089 115,69 127,12

BBP2TP Surabaya 14.950 13.561 17.732 118,61 130,76

BBP2TP Ambon 535 465 1.226 229,16 263,66

Total 255.869 232.787 297.047 116,09 127,60

2 Jumlah teknoilogi terapan

perlindungan perkebunan (paket)

BBP2TP Medan 10 8 8 80,00 100,00

BBP2TP Surabaya 6 6 6 100,00 100,00

BBP2TP Ambon 9 9 9 100,00 100,00

25 23 23 92,00 100,00 Total

No. Kegiatan

Target dan capaian Realisasi kinerja thd (%)

Target Renstra

2010 - 2014RKT/PK 2012

Realisasi

2012

Target

Renstra

2010 - 2014

RKT/PK

2012

Page 94: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

79 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.3. Akuntabilitas Keuangan

Berdasarkan Surat Edaran Menteri Keuangan tentang pagu definitif

Kementerian Negara/Lembaga tahun 2012, alokasi anggaran untuk

Kementerian Pertanian Rp 18,609 trilyun dan Rp 1,464 trilyun (7,87%)

diantaranya dialokasikan untuk Direktorat Jenderal Perkebunan dalam

rangka mendukung pengembangan perkebunan tahun 2012 khususnya

dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan 7 (tujuh) kegiatan utama.

Serapan anggaran Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2012

mencapai 94,65% menduduki urutan tertinggi kedua di lingkup

Kementerian Pertanian setelah Sekretariat Jenderal (hanya mempunyai

satker di pusat) yang mencapai 94,97% serta melebihi serapan anggaran

secara nasional Kementerian Pertanian yang hanya mencapai 92,86%.

Namun demikian, jika dilihat dari penyebaran satker pusat dan daerah,

Direktorat Jenderal Perkebunan menduduki peringkat pertama.

Capaian serapan anggaran tahun 2012 ini sangat menggembirakan

karena mengalami kenaikan yang sangat signifikan yaitu sebesar

13,43% dibandingkan dengan tahun 2011 yang hanya mencapai 83,44%.

Perbandingan capaian per eselon I dapat dilihat pada Tabel 15

berikut:

Page 95: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

80 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Tabel 15. Capaian Serapan Anggaran Tahun 2012 per Eselon I

Catatan : *Jika dihitung khusus APBN, capaian Ditjen Nak Keswan mencapai 90,22%

Dalam laporan akuntabilitas keuangan ini akan disajikan (a) Capaian

kinerja keuangan berdasarkan kegiatan utama dan (b) Capaian kinerja

keuangan berdasarkan serapan per satker.

3.3.1. Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Kegiatan Utama

Tahun 2012

Capaian kinerja keuangan Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2012

yang disajikan adalah realisasi keuangan berdasarkan kegiatan utama

pembangunan perkebunan dan berdasarkan serapan satuan kerja

(satker).

Realisasi penyerapan anggaran pelaksanaan Program Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

pada tahun 2012 sebesar Rp 1,386 trilyun atau 94,65% dari total

Page 96: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

81 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

pagu. Realisasi terbesar tercapai untuk kegiatan Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim sebesar 97,20%, diikuti

secara berturut-turut kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Tahunan sebesar 96,36%, Dukungan Perlindungan

Perkebunan sebesar 95,09%, Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu

Benih dan Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan sebesar

94,82%, Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Rempah dan Penyegar sebesar 94,26%, Dukungan Penanganan

Pascapanen sebesar 91,79% dan Dukungan Manajemen dan Dukungan

Teknis Lainnya sebesar 90,82%. Adapun rinciannya sebagaimana

disajikan pada Tabel 16.

Tabel 16. Realisasi Serapan Keuangan per Kegiatan Utama Tahun

2012

KODE PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN

PAGU

(Rpjuta)

REALISASI

(Rpjuta) %

1775 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Rempah dan Penyegar 730.486 688.586 94,26

1776 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Semusim 232.075 225.585 97,20

1777 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Tahunan 221.771 213.688 96,36

1778 Pengembangan Penanganan Pasca panen Komoditas

Perkebunan 30.767 28.242 91,79

1779 Dukungan Perlindungan Perkebunan 34.178 32.502 95.09

1780 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Ditjen. Perkebunan 145.383 131.232 90,27

1781

Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih

serta Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman

Perkebunan

69.783 66.169 94,82

JUMLAH

1.464.443

1.386.164

94,65

Page 97: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

82 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.3.1.1. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Rempah dan Penyegar

Realisasi serapan untuk kegiatan Peningkatan Produksi dan Mutu

Tanaman Rempah dan Penyegar berdasarkan SAU- Kementerian

Keuangan sebesar Rp 688.585.785.033,- (94,26%) dari pagu yang ada.

Tidak tercapainya target serapan anggaran tersebut terutama

dikarenakan adanya optimalisasi anggaran dari pengadaan dan tender

serta penghematan. Selain itu, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten

belum sepenuhnya memenuhi kewajiban menyiapkan sertifikat kebun

petani, khususnya Gernas kakao serta kurangnya dukungan pendanaan

dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten.

Output kegiatan penting untuk Peningkatan Produksi, Produktivitas

dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar pada tahun 2012 meliputi:

1) Perluasan, peremajaan dan rehabilitasi tanaman kopi. Terdapat

tiga jenis kopi yang dikembangkan meliputi (1). kopi robusta yang

dilaksanakan di 19 kabupaten 8 provinsi yaitu Sumsel, Bengkulu,

Jambi, Lampung, Jabar, Jateng, DIY, dan NTB (2). kopi arabika

yang dilaksanakan di 12 kabupaten 5 provinsi yaitu Aceh, Jambi,

Bali, NTB dan Papua dan (3). kopi spesialti yang dilaksanakan di 18

kabupaten 8 provinsi yaitu Aceh, Sumut, Lampung, Jatim, Bali, NTT

dan Sulsel. Capaian serapan keuangan untuk output kegiatan

tersebut sebesar Rp 129.031.242.828,- (88,80%).

Page 98: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

83 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

2) Rehabilitasi dan intensifikasi tanaman teh yang dilaksanakan di 6

kabupaten 1 provinsi yaitu Jawa Barat. Realisasi anggaran sebesar

Rp 6.425.516.500,- (99,89%) .

3) Perluasan, peremajaan, rehabilitasi dan intensifikasi tanaman

kakao termasuk Gernas kakao yang dilaksanakan di 124 kabupaten

14 provinsi di Indonesia yaitu Sulteng, Sultra, Sulbar, Sulsel, NTT,

Papua, Kalbar, Kaltim, Gorontalo, Bali, Sulut, Maluku, Papua Barat

dan Malut. Realisasi anggaran Rp 295.778.483.165,- (94,91%).

Disamping Gernas kakao, juga terdapat perluasan kakao non

Gernas di 35 kabupaten 14 provinsi yaitu Aceh, Sumut, Sumbar,

Bengkulu, Lampung, NTT, NTB, Jatim, Jabar, Jateng, DIY,

Gorontalo, Pabar dan Papua dengan realisasi keuangan

Rp33.936.625.500,- (99,56%).

4) Perluasan, rehabilitasi dan intensifikasi tanaman lada yang

dilaksanakan di 5 kabupaten 2 provinsi yaitu Lampung dan Kep.

Bangka Belitung. Anggaran yang terserap sebesar Rp

7.993961.000,- (99,89%).

5) Peremajaan, rehabilitasi dan intensifikasi tanaman cengkeh yang

dilaksanakan di 21 kabupaten 13 provinsi yaitu Aceh, Sumatera

Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur,

Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Serapan

anggaran sebesar Rp 5.744.170.500,- (99,05%).

Rincian capaian serapan keuangan output kegiatan Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar

seperti pada Tabel 17.

Page 99: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

84 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Tabel 17. Rincian Serapan Anggaran Output Kegiatan Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan

Penyegar tahun 2012

No Program Anggaran (Rp000)

Output/

Fisik

Pagu Realisasi % %

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar 730.486.368 688.585.785 94,26 97,66

1 PengembanganTanaman Kopi 145.302.109 129.031.243 88,80 97,97

2 Pengembangan tanaman teh 6.432.500 6.425.516 99,89 94,06

3 PengembanganTanaman Kakao (non

Gernas) 34.085.570 33.936.625 99,56 90,46

4 PengembanganTanaman Lada 8.002.375 7.993.961 99,89 95,79

5 PengembanganTanaman Cengkeh 5.799.375 5.744.170 99,05 95,82

6

Pemberdayaan dan Penguatan

Kelembagaan Tanaman Rempah dan

Penyegar

2.781.658 2.702.329 97,15 100,00

7 Pengawalan, pendampingan, sinkronisasi,

koordinasi, monev, keuangan, dll 47.600 47.344 99,46 100,00

8 Penanaman tanaman rempah penyegar

lainnya) 6.728.950 6.726.355 99,96 94,44

9 Layanan perkantoran Pusat (Dirat TRP) 972.200 903.644 92,95 100,00

10

Kebijakan, norma, standar, , pedoman,

perencanaan, monitoring, evaluasi,

keuangan, dll (Dirat RTP)

10.271.362 9.529.461 92,78 100,00

11 Pembangunan kebun sumber bahan

tanaman rempah dan penyegar 1.330.385 1.093.117 82,17 92,31

12

Pemurnian, penilaian dan penetapan

sumber benih tanaman rempah dan

penyegar

31.520 46.600 147,84 100,00

13

Dukungan kegiatan Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar

8.314.290 7.651.583 92,03 100,00

15 Gernas kakao . 311.647.749 295.778.483 94,91 96,90

16 Dukungan kegiatan Gernas kakao . 188.738.725 180.975.352 95,89 100,00

Page 100: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

85 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.3.1.2. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Semusim

Realisasi serapan untuk kegiatan Peningkatan Produksi dan Mutu

Tanaman Semusim sebesar Rp 225.585.427.901,- (97,20%) dari

target. Tidak tercapainya target serapan anggaran tersebut terutama

disebabkan oleh masih mengalami sedikit kesulitan dalam penyediaan

benih kultur jaringan dan kurang tersedianya areal untuk perluasan

tebu dari Kemenhut. Beberapa kegiatan masih menunggu musim hujan.

Output kegiatan penting untuk Peningkatan Produksi, Produktivitas

dan Mutu Tanaman Semusim pada tahun 2012 meliputi:

1) Pengembangan tanaman tebu termasuk perluasan tebu rakyat,

bongkar ratoon/rawat ratoon yang dilaksanakan di 45 kabupaten 11

provinsi yaitu Jabar, Jateng, DI Yogyakarta, Jatim, Aceh, Sumut,

Sumsel, Lampung, Sulsel, Gorontalo dan Papua. Realisasi anggaran

sebesar Rp 191.094.670.108,- (96,17%).

2) Penanaman tanaman kapas yang dilaksanakan di 29 kabupaten 7

provinsi yaitu Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi

Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Anggaran yang terserap sebesar Rp 18.567.024.733,- (100,00%).

3) Penanaman tanaman nilam yang dilaksanakan di 16 kabupaten 11

provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa

Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Lampung, Bali,

Sultra dan Gorontalo. Anggaran yang terserap sebesar

Rp3.386.391.700,- (97,16%).

Page 101: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

86 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Rincian capaian serapan keuangan untuk output kegiatan Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim disajikan pada

Tabel 18.

Tabel 18. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Semusim tahun 2012

No Program Anggaran (Rp000)

Output/

Fisik

Pagu Realisasi % %

Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman

Semusim

232.075.353 225.585.428 97,20 98,84

1 Pengembangan Tanaman Tebu 196.651.048 191.094.670 97,17 96,17

2 Penanaman Tanaman Kapas 18.667.180 18.567.025 99,46 100,00

3 Penanaman Tanaman Nilam 3.485.555 3.386.392 97,16 100,00

4 Pemberdayaan Pekebun Tanaman

Semusim 40.700 28.225 69,35 100,00

5 Penanaman tanaman semusim

lainnya 372.250 189.695 50,96 50,00

6 integrasi Tanaman Semusim -

Ternak 1.317.700 1.195.875 90,75 85,71

7 Peningkatan kegiatan perlombaan

& penghargaan perkebunan dll 40.000 40.000 100,001 100,00

8 Layanan Perkantoran Pusat 1.126.050 1.101.033 97,78 100,00

9 Kebijakan, norma, standar,

pedoman, perencanaan, monitoring,

evaluasi, keuangan, dll 4.625.650 4.504.064 97,37 100,00

10 Pemurnian, penilaian dan

penetapan sumber benih 32.125 32.125 100,00 100,00

11 Dukungan kegiatan Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman semusim

5.717.095 5.446.323 95,26 100,00

Page 102: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

87 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.3.1.3. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Tahunan

Realisasi serapan untuk kegiatan Peningkatan Produksi dan Mutu

Tanaman Tahunan pada tahun 2012 sebesar Rp 213.698.420.418,-

(96,36%) dari pagu yang tersedia. Tidak tercapainya target serapan

anggaran tersebut terutama disebabkan oleh terbatasnya sumber benih

yang legal dan bermutu, sehingga petani sulit mendapatkan benih

bermutu. Sertifikasi lahan petani belum ada, tidak dibangunnya kebun

induk sebagai sumber bahan untuk benih sebar/siap tanam.

Persyaratan bank dan syarat-syarat sebagai avalis yang menyulitkan

perusahaan mitra dalam pelaksanaan Program Revitalisasi.

Output kegiatan penting untuk Peningkatan Produksi, Produktivitas

dan Mutu Tanaman Tahunan pada tahun 2012 meliputi:

1) Peremajaan dan perluasan tanaman karet rakyat yang

dilaksanakan di 64 kabupaten 17 provinsi yaitu Aceh, Sumatera

Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera

Selatan, Lampung, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa

Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,

Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Papua. Realisasi

anggaran sebesar Rp 83.828.921.990,- (97,82%).

2) Peremajaan tanaman kelapa dilaksanakan di 49 kabupaten 21

provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau,

Kepulauan Riau, Jambi, Lampung, Banten, Jawa Barat, DI

Yogyakarta, jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi

Page 103: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

88 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,

Gorontalo, Maluku, Malut, Papuadan Papua Barat. Serapan

anggaran sebesar Rp 45.008.015.300,- (98,89%).

3) Peremajaan dan perluasan tanaman kelapa sawit dilaksanakan di 7

kabupaten 7 provinsi yaitu Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel,

Bengkulu dan Kalbar. Anggaran yang terserap sebesar Rp

368.723.765.250,- (98,24%).

4) Rehabilitasi, peremajaan dan perluasan tanaman jambu mete

dilaksanakan di 21 kabupaten 11 provinsi yaitu DIY, Jatim, Bali,

NTB, NTT, Sulsel, Sultra dan Malut. Anggaran yang terserap sebesar

Rp 10.285.126.700,- (98,87%).

5) Penanaman Jarak Pagar untuk pengutuhan Desa Mandiri Energi

dilaksanakan di 4 kabupaten 4 provinsi yaitu Kepri, Jatim, NTB dan

NTT. Realisasi serapan anggaran sebesar Rp 737.505.000,-

(99,11%).

6) Pengembangan tanaman kemiri sunan/minyak dilaksanakan di 7

kabupaten 1 provinsi yaitu Jawa Barat. Realisasi serapan anggaran

sebesar Rp168.392.000,-(97,88%).

Rincian capaian serapan keuangan untuk kegiatan Utama Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan seperti pada Tabel

19.

Page 104: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

89 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Tabel 19. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Tahunan Tahun 2012

No Program

Anggaran (Rp 000) Output/

Fisik

%

Pagu

Realisasi

%

Peningkatan Produksi, Produktivitas

dan Mutu Tanaman Tahunan 221.770.415 213.698.420 96,36 97,53

1 Pengembangan tanaman karet rakyat 82.690.006 82.178.527 99,38 95,17

2 Pengembangan tanaman karet di

daerah perbatasan, wilayah pasca

konflik, tertinggal dan bencana alam

3.003.000 1.650.395 54,96 92,27

3 Pengembangan Tanaman Kelapa 45.514.602 45.008.015 98,89 99,20

4 Pengembangan Tanaman Kelapa

Sawit 39.419.140 38.723.765 98,24 97,24

5 Pengembangan tanaman jambu mete 10.402.369 10.285.127 98,87 100,00

6 Pengembangan tanaman jarak pagar 744.150 737.505 99,11 100,00

7 Pengembangan kemiri sunan 172.040 168.392 97,88 100,00

8 Pemberdayaan dan penguatan

kelembagaan tanaman tahunan 6.620.103 6.351.572 95,94 100,00

9 Revitalisasi perkebunan (kelapa

sawit, karet) 11.553.003 8.891.992 76,97 100,00

1

0

Pengembangan sistem pertanian

berbasis tanaman tahunan 1.394.700 1.207.409 86,57 100,00

1

1 Layanan perkantoran pusat 901.850 850.288 94,28 100,00

1

2

Kebijakan, norma, standar, ,

pedoman, perencanaan, monitoring,

evaluasi, keuangan, dll 2.880.720 2.797.050 97,10 100,00

1

3

Pembangunan kebun sumber bahan

tanaman tahunan 2.554.530 2.375.626 93,00 98,67

1

4

Dukungan kegiatan Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Tahunan 13.920.202 12.472.757 89,60 100,00

Page 105: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

90 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.3.1.4. Dukungan Pengembangan Penanganan Pascapanen

Komoditas Perkebunan

Realisasi serapan keuangan untuk kegiatan Penanganan Pascapanen

Komoditas Perkebunan adalah sebesar Rp28.241.520.208,- (91,79%)

dari pagu yang tersedia. Tidak tercapainya target serapan anggaran

tersebut terutama disebabkan oleh perijinan dan tata ruang di

Provinsi maupun Kabupaten belum berjalan dengan baik, tidak adanya

pendampingan pada petani yang telah mendapatkan pelatihan

Pemberdayaan, banyaknya instansi terkait yang terlibat dalam

penanganan gangguan usaha, banyaknya permasalahan dan luasnya

wilayah gangguan usaha yang harus ditangani dengan waktu yang

terbatas, unit Fermentasi Biji Kakao belum beroperasi secara optimal,

dan kewajiban perusahaan perkebunan yang memiliki IUP atau IUP-B

seluas 20% (dua puluh per seratus) dari total luas areal kebun untuk

masyarakat belum dilaksanakan.

Output kegiatan penting untuk Dukungan Penanganan Pascapanen

Komoditas Perkebunan pada tahun 2012 meliputi:

1) Penanganan pascapanen tanaman semusim dilaksanakan di 18

kabupaten 8 provinsi yaitu Sumut, Jambi, Lampung, Jabar, Jateng,

Jatim, Bali dan. Sultra. Anggaran yang terserap sebesar

Rp1.550.227.000,- (100,00%).

2) Penanganan pascapanen tanaman rempah dan penyegar

dilaksanakan di 51 kabupaten 26 provinsi yaitu Aceh, Sumut,

Sumbar, Riau, Sumsel, Babel, Bengkulu, Banten, Jabar, Jateng,

Page 106: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

91 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

DIY, Jatim, Bali, NTB, NTT, Kalbar, Kaltim, Sulut, Sulsel, Sulteng,

Sultra, Gorontalo, Maluku, Malut, Papua dan Papua Barat. Realisasi

serapan anggaran sebesar Rp5.403.744.000,- (100,00%).

3) Penanganan pascapanen tanaman tahunan dilaksanakan di 41

kabupaten 17 provinsi yaitu Aceh, Riau, Jambi, Sumsel, Bengkulu,

Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Kalbar, Kalteng, Kalsel, NTB, NTT,

Sulut, Maluku dan Malut. Realisasi serapan anggaran sebesar

Rp176.550.000,- (99,46%).

4) Pembinaan Usaha Perkebunan Berkelanjutan di 29 provinsi,

kecuali Banten, DKI, DIY dan NTB, dengan serapan anggaran

sebesar Rp5.774.546.790,- (86,59%).

5) Fasilitasi Pencegahan Gangguan Usaha Perkebunan dan Konflik

dilaksanakan di 22 provinsi yaitu Aceh, Sumut, Sumbar, Riau,

Jambi, Sumsel, Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, Jabar, Jateng,

Jatim, Kalbar, Kaltim, Kalsel, Kalteng, Sulut, Sulsel, Sulteng dan

Sultra, dengan serapan anggaran sebesar Rp3.593.618.920,-

(87,35%).

Rincian capaian serapan keuangan untuk kegiatan Utama

Pengembangan Penanganan Pascapanen Komoditas Perkebunan seperti

pada Tabel 20 berikut :

Page 107: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

92 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Tabel 20. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan

Peningkatan Pengembangan Pascapanen Komoditas

Perkebunan tahun 2012

No Program Anggaran (Rp000) Output/

Fisik

% Pagu Realisasi %

Pengembangan Penanganan

Pascapanen komoditas perkebunan 30.767.041 28.241.520 91,79 95,61

1 Peningkatan penanganan pascapanen

tanaman semusim dan rempah

penyegar

14.182.695 13.978.123 98,56 91,43

2 Peningkatan penanganan pascapanen

tanaman tahunan 177.500 176.550 99,46 23,29

3 Pembinaan usaha perkebunan

berkelanjutan 6.669.057 5.774.547 86,59 100,00

4 Layanan perkantoran pusat 428.500 426.496 99,53 100,00

5 Kebijakan, norma, standar, ,

pedoman, perencanaan, monitoring,

evaluasi, keuangan, dll

5.195.039 4.292.186 82,62 100,00

6 Penanganan gangguan usaha

perkebunan dan konflik 4.114.250 3.593.618 87,35 100,00

3.3.1.5. Dukungan Perlindungan Perkebunan

Realisasi serapan untuk kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan

adalah sebesar Rp 32.501.509.782,- (95,09%) dari pagu yang tersedia.

Tidak tercapainya target serapan anggaran tersebut terutama

disebabkan oleh SDM Petugas kurang profesional, penempatan petugas

yang tidak tepat, sebagian Pemandu lapang (PL) memasuki usia

pensiun; Regu proteksi perkebunan tingkat petani umumnya tidak ada

lagi; Kapabiliti UPTD pada umumnya masih lemah; Implementasi

Page 108: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

93 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Teknologi belum sepenuhnya diterapkan dan belum tersosialisasi

dengan baik; dan Brigade proteksi tanaman kurang berfungsi.

Output kegiatan penting untuk Dukungan Perlindungan Perkebunan

pada tahun 2012 meliputi:

1) Pengendalian OPT tanaman perkebunan yang meliputi OPT

tanaman kelapa, karet, jambu mete, lada, kopi, cengkeh,

tembakau dan tebu dilaksanakan di 47 kabupaten 21 provinsi yaitu

Aceh, Riau, Sumsel, Babel, Bengkulu, Jabar, Jateng, DIY, Jatim,

Bali, NTB, NTT, Kalbar, Kaltim, Kalsel, Kalteng, Sulut, Sulsel,

Sulteng, Sultra dan Malut. Realisasi anggaran yang terserap

sebesar Rp 12.629.294.925,- (96,58%).

2) Fasilitasi pencegahan kebakaran lahan dan kebun dilaksanakan di

61 kabupaten 9 provinsi yaitu Aceh, Sumut, Riau, Jambi, Sumsel,

Kalbar, Kalteng, Kalsel dan Kaltim. Anggaran yang terserap sebesar

Rp 3.905.494.675,- (87,09%).

3) Pelaksanaan SL-PHT Perkebunan dilaksanakan di 41 kabupaten 19

provinsi yaitu Aceh, Sumsel, Babel, Bengkulu, Lampung, Banten,

Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, NTB, Kalbar, Kaltim, Sulsel,

Sulteng, Sultra, Gorontalo dan Malut. Anggaran yang terserap

sebesar Rp 5.285.137.630,- (96,12%).

Rincian capaian serapan keuangan untuk kegiatan Utama Dukungan

Perlindungan Perkebunan seperti pada Tabel 21.

Page 109: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

94 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Tabel 21. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan

Dukungan Perlindungan Perkebunan tahun 2012

No Program Anggaran (Rp) Output/

Fisik

% Pagu Realisasi %

Dukungan Perlindungan Perkebunan 34.178.359 32.501.509 95,09 99,07

1 Pengendalian OPT tanaman

perkebunan 13.077.015 12.629.295 96,58 99,28

2 Pemberdayaan perangkat 4.277.102 4.059.327 94,91 97,73

3 Mitigas dan adaptasi perubahan iklim 119.800 119.800 100,00 100,00

4 Fasilitasi pencegahan kebakaran

lahan dan kebun 4.484.235 3.905.495 87,09 97,22

5 Pelaksanaan SL-PHT Perkebunan 5.498.515 5.285.138 96,12 100,00

6 Layanan kantor pusat (Dirat

Perlindungan) 804.191 789.115 98,13 100,00

7 Kebijakan, norma, standar, ,

pedoman, perencanaan,

monitoring, evaluasi, keuangan,

dll

4.671.120 4.527.927 96,93 100,00

8 Dukungan kegiatan perlindungan

perkebunan 1.246.381 1.185.413 95,11 100,00

3.3.1.6. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Realisasi serapan untuk kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan

Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan adalah sebesar Rp

131.232.280.176,- (90,27%) dari pagu yang tersedia. Tidak

tercapainya target serapan anggaran tersebut karena optimalisasi dan

efisiensi pada kegiatan Pembinaan, pengawalan dan pembangunan

perkebunan dan kegiatan sertifikasi, pengujian, pengawasan mutu

benih dan penerapan teknologi proteksi tanaman perkebunan yang

Page 110: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

95 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

tidak terlaksana sepenuhnya; terbatasnya panitia pengadaan

barang/jasa dan beban tugas yang overload; terjadinya reorganisasi

dalam tubuh dinas yang membidangi perkebunan

Provinsi/Kabupaten/Kota, yang berdampak pada kelambanan dalam

penanganan Tindaklanjut Laporan Hasil Audit (LHA); penentuan

kegiatan belum sepenuhnya memperhatikan usulan daerah dan

koordinasi dengan daerah dalam penentuan kegiatan kurang optimal;

Aset yang dimanfaatkan oleh pihak lain (Pemerintah Daerah) tanpa

dukungan administrasi sesuai ketentuan yang berlaku dan tidak optimal

pemanfaatannya; dan Tim SPI belum optimal dalam melakukan

pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan-kegiatan

pembangunan perkebunan.

Rincian capaian serapan keuangan untuk output kegiatan Utama

Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan

seperti pada Tabel 22 berikut:

Page 111: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

96 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Tabel 22. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan

Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen

Perkebunan tahun 2012

No Program Anggaran (Rp000) Output

/ Fisik

% Pagu Realisasi %

Dukungan Manajemen dan

Dukungan Teknis Lainnya Ditjen

Perkebunan

145.382.813 131.232.280. 90,27 99,98

1 Layanan perkantoran 44.405.679 39.442.825 88,82 100,00

2 Pengadaan sarana & prasarana

perkantoran 3.345.500 3.069.884 91,76 100,00

3 Norma, standar, kebijakan,

pedoman, perencanaan, evaluasi,

keuangan, ortala, kepegawaian dll

27.725.152 23.022.006 83,04 100,00

4 Peningkatan kapabilitas pegawai 50.000 35.530 71,06 50,00

5 Pembinaan, pengawalan,

pendampingan dan monev

pembangunan perkebunan

505.470 502.445 99,40 100,00

6 Sertifikasi, pengujian,

pengawasan mutu benih &

penerapan teknologi proteksi

tanaman perkebunan

281.975 271.355 96,23 100,00

7 Perencanaan, pengelolaan

keuangan, data, informasi dan

monev, umum

47.409.279 44.888.277 94,68 100,00

8 Administrasi kegiatan dana

dekonsentrasi (DK) 4.806.701 4.192.047 87,21 100,00

9 Administrasi kegiatan dana tugas

pembantuan (TP) 14.723.269 13.894.007 94,37 100,00

10 Dukungan kegiatan manajemen

dan teknis lainnya 2.129.788 1.913.903 89,86 100,00

Page 112: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

97 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.3.1.7. Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih Serta

Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan

Realisasi serapan untuk kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan

Mutu Benih Serta Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan

sebesar Rp 66.169.903.638,- (94,82%) dari pagu yang tersedia. Tidak

tercapainya target serapan anggaran tersebut antara lain adanya

optimalisasi dan efisiensi pada kegiatan pengadaan Sarana, Prasarana

Perkantoran dan Laboratorium; Implementasi Teknologi belum

sepenuhnya diterapkan dan belum tersosialisasi dengan baik; dan Tim

SPI belum optimal dalam melakukan pengawasan dan pengendalian

terhadap kegiatan-kegiatan pembangunan perkebunan.

Rincian capaian serapan keuangan untuk output Dukungan Pengujian

dan Pengawasan Mutu Benih serta Penerapan Teknologi Proteksi

Tanaman Perkebunan seperti pada Tabel 23 berikut :

Page 113: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

98 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Tabel 23. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan

Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih serta

Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan Tahun

2012

No Program Anggaran (Rp 000) Output

/ Fisik

% Pagu Realisasi %

Dukungan Pengujian dan pengawasan

Mutu Benih serta Penerapan

Teknologi Proteksi Tanaman

Perkebunan

69.782.993 66.169.903 94,82 98,57

1 Layanan Perkantoran 45.932.850 44.614.442 97,13 100,00

2 Pengadaan sarana, prasarana

perkantoran 4.146.807 4.081.047 98,41 98,21

3 Administrasi kegiatan, Standar,

pedoman, perencanaan, monitoring,

evaluasi, keuangan dll

5.559.937 5.004.048 90,00 100,00

4 Peningkatan kapabilitas pegawai 2.883.368 2.625.489 91,06 79,29

5 Opersional Laboratorium 1.803.612 1.395.817 77,39 100,00

6 Pembangunan kebun contoh, demplot,

uji, koleksi dll 3.054.217 2.743.287 89,82 83,52

7 Pengawasan peredaran benih 2.892.610 2.340.511 80,91 100,00

8 Rakitan teknologi spesifikasi proteksi

tanaman perkebunan 1.893.570 1.883.895 99,49

100,00

9 Pemanfaatan agensia hayati 921.798 820.945 89,06 100,00

10 Sertifikasi dan pebgujian mutu benih 694.224 660.421 95,13 100,00

Page 114: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

99 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.3.2. Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Serapan per Satker

Tahun 2012

Sebagaimana diketahui bahwa jumlah kabupaten dan kota di

seluruh Indonesia sebanyak 497 yang tersebar di 33 provinsi.

Dengan keterbatasan APBN, untuk memenuhi rasa keadilan dan

ketidakberpihakan kepada kebupaten/kota yang ingin

melaksanakan pembangunan perkebunan, maka ditetapkan

kriteria untuk penetapan satker mandiri (otonom) sebagai

berikut: (a) Kinerja satker dua tahun terakhir (2010 dan 2011);

(b) Nomenklatur Dinas. Urutan prioritas pengalokasian anggaran

terkait dengan nomenklatur dinas secara berurutan: apabila

Dinas Perkebunan beridiri sendiri akan memperoleh prioritas

utama, Dinas Gabungan namun masih tersurat kata

"Perkebunan", seperti Dinas Kehutanan dan Perkebunan menjadi

prioritas kedua, dan Dinas Gabungan tanpa kata "Perkebunan"

akan menjadi prioritas terakhir; (c) Alokasi anggaran yang

dikelola minimal Rp 900 juta. Bila anggaran yang dikelola

dibawah Rp 900 juta, maka dana tersebut dialokasikan dan

dikelola oleh Provinsi sebagai Tugas Pembantuan (TP) Provinsi;

dan (d) Besar-kecilnya kontribusi terhadap sasaran produksi dan

luas areal secara nasional sebagaimana tertuang dalam Rencana

Strategis (RENSTRA) Pembangunan Perkebunan tahun 2010-2014.

Berdasarkan kriteria tersebut, pada tahun 2012 pembangunan

perkebunan dilaksanakan oleh satuan kerja (satker) lingkup

Direktorat Jenderal Perkebunan yang berjumlah 184 satker yang

Page 115: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

100 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

terdiri atas Satker Direktorat Jenderal Perkebunan (Pusat),

Satker UPT Pusat (4 satker), Satker Dinas Provinsi (32 satker)

dan Satker Dinas Kabupaten/kota (147 satker).

Penilaian kinerja berpedoman pada Pedoman Penilaian

Kinerja Pembangunan Perkebunan tahun 2012. Pedoman

tersebut mengatur kriteria penilaian tingkat keberhasilan satker

dalam melaksanakan pembangunan perkebunan tahun 2012.

Penilaian ini dilaksanakan dengan menjumlah bobot tertimbang

dari semua parameter. Rincian bobot masing-masing parameter

sebagai berikut :

a. Capaian keuangan triwulan I, triwulan II dan triwulan III

bobotnya 15%;

b. Capaian serapan keuangan sampai dengan triwulan IV

bobotnya 35%;

c. Capaian kinerja pelaksanaan kegiatan fisik (menggunakan

pembobotan untuk menilai capaian kinerja fisik) bobotnya

35%;

d. Pelaporan tertib dan sesuai ketentuan yang berlaku

(ketepatan waktu dan keteraturan penyampaian) bobotnya

10%;

e. Tindak lanjut penyelesaian LHA/LHP (administrasi dan

kerugian negara) bobotnya 5%.

Page 116: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

101 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Adapun kriteria nilainya sebagai berikut:

00 - 59 : Kurang/Tidak Berhasil

60 - 79 : Cukup Berhasil

80 - 95 : Berhasil

> 95 : Sangat Berhasil

Berdasarkan kriteria tersebut, satker yang masuk dalam kategori sangat

berhasil berjumlah 67 satker (36,41%), berhasil berjumlah 104 satker

(56,52%), cukup berjumlah 10 satker (5,44%) dan tidak berhasil

berjumlah 3 satker (1,63%).

1 Ditjen Perkebunan 0 1 0 0

2 Balai/UPT Pusat 1 3 0 0

3 Provinsi 7 22 2 1

4 Kabupaten/kota 59 78 8 2

67 104 10 3Total

No. Satker

Penilaian Kinerja tahun 2012

Sangat

BerhasilBerhasil

Cukup

Berhasil

Tidak

berhasil

Apabila dilihat dari penyebaran satker, provinsi yang memperoleh

kategori sangat berhasil berjumlah 7 yaitu Dinas Perkebunan Provinsi

Jawa Tengah, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Aceh, Dinas

Perkebunan Provinsi Sulawesi Tengah, Dinas Perkebunan Provinsi Bali,

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT, Dinas Perkebunan dan

Peternakan Provinsi Papua dan Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu.

Sebaliknya untuk satker yang kinerjanya termasuk tidak berhasil

Page 117: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

102 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

(nilainya < 60) dan cukup berhasil (nilainya antara 60 - 79) dapat

dilihat pada Tabel 24 dibawah ini.

Tabel 24. Satker yang Serapan Anggarannya Dibawah 80% (tidak -

cukup berhasil) Tahun 2012

Nilai

TertimbangSebutan

A Provinsi dengan Kriteria Cukup Berhasil

1 Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur 60 Cukup Berhasil

2 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Papua Barat 75 Cukup Berhasil

B Provinsi dengan Kriteria Tidak Berhasil

3 Dinas Pertanian, Kehutanan dan Peternakan Provinsi Kepri 54 Tidak Berhasil

C Kabupaten dengan Kriteria Cukup Berhasil

4 Dinas Perkebunan Kabupaten Ogan Komering Ilir 75 Cukup Berhasil

5 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Nunukan 73 Cukup Berhasil

6 Dinas Perkebunan Kabupaten Berau 60 Cukup Berhasil

7Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan

Kabupaten Tojo Una-una75 Cukup Berhasil

8 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bone 77 Cukup Berhasil

9 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pinrang 77 Cukup Berhasil

10 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sorong Selatan 75 Cukup Berhasil

11 Dinas Perkebunan Kabupaten Raja Ampat 72 Cukup Berhasil

D Kabupaten dengan Kriteria Tidak Berhasil

12 Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Timur 30 Tidak Berhasil

13Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Tanaman

Pangan Kabupaten Kep. Anambas15 Tidak Berhasil

No. Satker

Kinerja Satker

Dari tabel tersebut, terlihat bahwa satu-satunya satker provinsi yang

masuk katagori tidak berhasil adalah Dinas Pertanian, Kehutanan dan

Peternakan Provinsi Kepri dan yang masuk katagori cukup berhasil

adalah Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur dan Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Papua Barat. Sedangkan 2 satker

Page 118: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

103 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

kabupaten/kota yang masuk katagori tidak berhasil adalah Dinas

Perkebunan Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur dan

Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Tanaman

Pangan Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.

Satker yang serapan anggarannya dibawah 80% akan dipertimbangkan

untuk dikenakan punishment pada pengalokasian anggaran Direktorat

Jenderal Perkebunan pada tahun 2014.

Rincian capaian serapan keuangan masing-masing satker Lingkup

Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2012 sebagaimana disajikan

pada Lampiran 6.

3.3.3. Capaian kinerja atas kegiatan yang dipantau oleh UKP4

Kegiatan pembangunan perkebunan Tahun 2012 yang dipantau oleh

UKP4 meliputi 5 kegiatan terdiri dari (1) Terlaksananya areal giling

tebu 450.000 ha, (2) Tergunakannya 50% benih unggul tebu bermutu,

(3) Tersedianya calon petani dan calon lahan program revitalisasi

perkebunan (KPEN-RP) untuk komoditi kelapa sawit seluas 20.000 ha,

(4) Tersedianya 350.000 batang benih sawit unggul bermutu dan (5)

Terbangunnya tangki timbun untuk perusahaan perkebunan.

Capaian pelaksanaan kegiatan tersebut semuanya 100% atau melebihi

dengan penilaian capaian kinerja oleh UKP4 masing-masing sebagai

berikut:

Page 119: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

104 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Tabel 25. Capaian kinerja atas kegiatan yang dipantau oleh UKP4

Tahun 2012

No Kegiatan

Capaian

kinerja

(%)

Warna Kategori

1 Terlaksananya areal giling tebu 450.000 ha 100,26 Biru Sangat berhasil

2 Tergunakannya 50% bemih unggul tebu bermutu 101,20 Biru Sangat berhasil

3 Tersedianya calon petani dan calon lahan program

revitalisasi perkebunan (KPEN-RP) untuk komoditi kelapa

sawit seluas 20.000 ha107,08 Biru Sangat berhasil

4Tersedianya 350.000 batang benih sawit unggul bermutu

104,02 Biru Sangat berhasil

5 Terbangunnya tangki timbun untuk perusahaan

perkebunan100,00 Hijau Berhasil

Adapun rinciannya untuk masing-masing kegiatan sebagaimana disajikan

pada Lampiran 7.

3.4. Permasalahan dan Rencana Tindak Lanjut.

Dalam mendukung keberhasilan pembangunan perkebunan dan terkait

dengan keragaan pembangunan perkebunan yang telah mampu dicapai,

perubahan lingkungan strategis, permasalahan, tantangan dan peluang

yang dihadapi serta tuntutan pembangunan ke depan dan tujuan serta

program pembangunan perkebunan pada tahun 2012, maka terdapat

permasalahan dan upaya penyelesaian serta rencana tindak lanjut yang

dapat diuraikan sebagai berikut:

Page 120: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

105 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.4.1. Permasalahan

Permasalahan yang mengakibatkan kurang efektif dalam pencapaian

sasaran pembangunan perkebunan tahun 2012 secara umum adalah

tahun fiskal yang tidak sinkron dengan kalender tanam, dampak

perubahan iklim, permodalan petani yang masih sulit di akses, dan

prasarana terutama jalan, jembatan, pelabuhan yang belum memadai.

Permasalahan tersebut dapat dikelompokkan menjadi administrasi dan

teknis. Lebih lanjut untuk teknis diuraikan lagi menjadi teknis

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

3.4.1.1. Administrasi

Secara administrasi masih banyak ditemui di banyak satker

permasalahan sebagai berikut:

1) Masih banyaknya Revisi POK/DIPA yang diajukan;

2) Usulan revisi DIPA atau POK belum sesuai dengan jadwal yang telah

ditetapkan dan terdapat pula usulan revisi yang disampaikan lebih

dari satu kali dari bidang yang berbeda dalam satu Satker;

3) Terdapat beberapa Satker di daerah yang melakukan revisi sendiri

dan tidak mematuhi mekanisme usulan revisi sesuai dengan

ketentuan;

4) Lambatnya penetapan CP/CL oleh Bupati;

5) Terbatasnya panitia pengadaan barang/jasa dan beban tugas yang

overload;

Page 121: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

106 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

6) Sanggahan banding;

7) Penggunaan uang yang tidak mengikuti ROPAK;

8) Kurangnya dukungan pendanaan dari APBD provinsi dan kabupaten;

9) Terjadinya reorganisasi dalam tubuh dinas yang membidangi

perkebunan Provinsi/Kabupaten/Kota, yang berdampak pada

kelambanan dalam penanganan Tindaklanjut Laporan Hasil Audit

(LHA).

3.4.1.2. Teknis

3.4.1.2.1. Perencanaan

1) Terlambatnya usulan proposal kegiatan dari daerah (provinsi dan

kabupaten/kota);

2) Penentuan kegiatan belum sepenuhnya memperhatikan usulan

daerah dan koordinasi dengan daerah dalam penentuan kegiatan

kurang optimal;

3) Penyusunan RUK kurang cermat sehingga dalam implikasinya

kegiatan tidak mengacu pada RUK;

4) Unit cost yang terlalu kecil;

5) Sertifikasi lahan petani belum ada;

6) Pengetahuan dan pemahaman implementasi MP3EI belum optimal

di lapangan;

7) Petugas kurang memahami dalam menangani TLHA/P;

Page 122: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

107 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

8) Kurang tersedianya areal untuk perluasan tebu dari Kemenhut

(sampai saat ini baru tersedia 37.000 Ha di Merauke;

9) Masih terbatasnya investasi yang dapat menciptakan lapangan

kerja;

10) Masih terbatasnya anggaran untuk pembangunan, baik yang

bersumber dari PAD maupun Dana Perimbangan;

11) Tidak dibangunnya kebun induk sebagai sumber bahan untuk benih

sebar/siap tanam;

12) Revitalisasi Pabrik Gula khususnya milik BUMN belum berjalan

sesuai dengan rencana;

13) Tumpang tindih lahan dan RTRWP/RTRWK provinsi yang belum

selesai;

14) Persyaratan bank dan syarat-syarat sebagai avalis yang menyulitkan

perusahaan mitra;

15) Beberapa kegiatan masih menunggu musim hujan;

16) Terjadinya anomali iklim.

3.4.1.2.2. Pengorganisasian

1) Terlambatnya proses pengadaan benih dan distribusi pupuk;

2) SDM Petugas kurang profesional, penempatan petugas yang tidak

tepat, Sebagian Pemandu lapang (PL) memasuki usia pensiun;

3) Kurangnya transparansi dan sinergi antara KPA, PPK, dan pelaksana

kegiatan;

Page 123: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

108 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

4) Regu proteksi perkebunan tingkat petani umumnya tidak ada lagi;

5) Kapabiliti UPTD pada umumnya masih lemah;

6) Petunjuk teknis seringkali tidak sampai ke tingkat lapangan

(petugas dan petani);

7) Sistem Informasi dan Dokumentasi belum baik;

8) Terbatasnya sumber benih yang legal dan bermutu, sehingga petani

sulit mendapatkan benih bermutu;

9) Terjadinya alih fungsi pemanfaatan lahan;

10) Perijinan dan tata ruang di Provinsi maupun Kabupaten belum

berjalan dengan baik;

11) Belum adanya lembaga Penjaminan Kredit Petani;

12) Tidak adanya pendampingan pada petani yang telah mendapatkan

pelatihan Pemberdayaan;

13) Pemerintah Provinsi dan Kabupaten belum sepenuhnya memenuhi

kewajiban menyiapkan sertifikat kebun petani, khususnya Gernas

kakao;

14) Kurangnya dukungan pendanaan dari APBD Provinsi dan APBD

Kabupaten;

15) Aset yang dimanfaatkan oleh pihak lain (Pemerintah Daerah) tanpa

dukungan administrasi sesuai ketentuan yang berlaku dan tidak

optimal pemanfaatannya;

16) Banyaknya instansi terkait yang terlibat dalam penanganan

gangguan usaha.

Page 124: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

109 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.4.1.2.3. Pelaksanaan

1) Pemanfaatan pengolahan limbah dan hasil samping pada kegiatan

integrasi sawit-ternak sapi tidak dipergunakan sebagaimana

mestinya;

2) Implementasi Teknologi belum sepenuhnya diterapkan dan belum

tersosialisasi dengan baik;

3) Banyaknya permasalahan dan luasnya wilayah gangguan usaha yang

harus ditangani dengan waktu yang terbatas;

4) Pengetahuan dan keterampilan petani sebagian besar petani belum

memadai;

5) Brigade proteksi tanaman kurang berfungsi;

6) Ketepatan waktu penyediaan bibit dan pengadaan sarana dan

prasarana yang tidak sinkron antara provinsi dan kabupaten/kota;

7) Kurang tersedianya infrastruktur khususnya jalan produksi dan jalan

usaha tani;

8) Unit Fermentasi Biji Kakao belum beroperasi secara optimal;

9) Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Perkebunan yang tercatat

dan ditatausahakan di Daerah sebagian besar merupakan aset eks.

Proyek-Proyek Direktorat Jenderal Perkebunan yang perolehannya

mulai dari tahun 1980. Kondisi aset tersebut sebagian besar telah

rusak berat

Page 125: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

110 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

10) Belum seluruhnya lokasi merealisasikan benih kuljar untuk tebu dan

merivisi menjadi KBD konvensional;

11) Penyediaan bibit kuljar oleh P3GI terbatas dan masih belum

memenuhi pesanan petani, sehingga terjadi carry over;

12) Koperasi komoditi rata-rata belum berjalan karena keterbatasan

modal untuk menampung hasil produksi anggotanya.

3.4.1.2.4. Pengawasan

1) Monev dan pelaporan terlambat;

2) Pimpinan Unit Kerja kurang komitmen dalam memfasilitasi

penanganan Laporan Hasil Audit/Pemeriksaan;

3) Tim SPI belum optimal dalam melakukan pengawasan dan

pengendalian terhadap kegiatan-kegiatan pembangunan

perkebunan;

4) Kewajiban perusahaan perkebunan yang memiliki IUP atau IUP-B

seluas 20% (dua puluh per seratus) dari total luas areal kebun untuk

masyarakat belum dilaksanakan;

5) Penerapan ISPO belum sepenuhnya terlaksana (paling lambat

tanggal 31 Desember 2014 seluruh perusahaan perkebunan sudah

harus menerapkan ISPO).

Page 126: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

111 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.4.2. Rencana Aksi dan Upaya Penyelesaian

Rencana aksi dan upaya penyelesaian permasalahan yang dihadapi telah

dirancang dan dilaksanakan dalam rangka mempercepat pelaksanaan

serapan anggaran dan pencapaian fisik. Rencana aksi tersebut meliputi:

3.4.2.1. Administrasi

1) Penetapan CP/CL secara bertahap terhadap yang telah memenuhi

syarat administrasi dan teknis;

2) Percepatan proses pengadaan barang/jasa;

3) Percepatan proses revisi penggantian pejabat pengelola keuangan

(KPA, PPK, Bendahara, dll);

4) Percepatan kesiapan petani dan pihak ke-3 dalam menyiapkan

benih;

5) Penerapan reward dan punishment;

6) Pemesanan benih agar dilaksanakan sedini mungkin dan sesuai

rencana operasional kegiatan;

7) Melakukan percepatan transfer dana bansos ke rekening kelompok;

8) Proses usul penghapusan BMN yang tidak ditemukan dan kondisi

rusak berat;

9) Proses usul Hibah BMN Dekonsentrasi kepada Pemerintah Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota

Page 127: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

112 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

10) Proses usul Hibah BMN Tugas Pembantuan kepada Pemerintah

Daerah dimana SKPD BMN tersebut tercatat.

11) Pencapaian pelaksanaan anggaran tahun 2012 sebagai

pertanggungjawaban moral dan pemanfaatan anggaran kepada

pemerintah maupun masyarakat;

12) Menyiapkan dan menyampaikan laporan keuangan (SAK dan SIMAK-

BMN) semester II TA 2012 Kepada UAPPA/B Wilayah dan UAPPA/B

E-1 Pusat Direktorat Jenderal Perkebunan tepat waktu;

13) Melakukan rekonsiliasi SAK dan SIMAK-BMN baik internal maupun

antara satker dengan KPPN dan KPKNL.

3.4.2.2. Teknis

3.4.2.2.1. Perencanaan

1) Membagikan database berisi rekapitulasi hasil temuan administrasi

dan kerugian negara untuk masing-masing provinsi agar segera

ditindak lanjuti;

2) Mempercepat proses revisi;

3) Mempersiapkan CP/CL dari tahun sebelumnya;

4) Dukungan pemerintah daerah dari sisi perencanaan, sinergisitas

anggaran, dll

Page 128: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

113 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.4.2.2.2. Pengorganisasian

1) Telah dilaksanakan pembagian tugas antara Sekretariat dan

Direktorat sebagai penanggung jawab capaian fisik kegiatan dan

keuangan sesuai wilayah binaan (5-6 provinsi);

2) Evaluasi kinerja satker per triwulan yang disampaikan kepada

setiap satker. Penilaian capaian kinerja yang meliputi realisasi

keuangan dan fisik dimaksudkan untuk memotivasi satker dalam

mempercepat pelaksanaan pembangunan perkebunan dan

mencapai target sebagaimana ditetapkan Menteri Pertanian;

3) Surat tentang capaian kinerja satker kepada Gubernur selaku wakil

pemerintah pusat sekaligus penanggung jawab kegiatan di tingkat

provinsi dan Bupati/Walikota selaku penanggung jawab

pelaksanaan kegiatan;

4) Penilaian kinerja satker yang akan disampaikan pada awal tahun

2012. Penilaian kinerja satker meliputi 5 (lima) unsur yang terdiri

atas capaian fisik, capaian keuangan, ketepatan dan keteraturan

pelaporan serta penyelesaian LHP/A;

5) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan secara intensif baik di

internal dinas maupun dilapangan/petani;

6) Melakukan koordinasi dengan BMG untuk mendapatkan informasi

perubahan iklim yang dapat digunakan sebagai dasar dalam

penyusunan jadwal kegiatan lapangan;

Page 129: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

114 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

7) Menugaskan Tim ke lapangan dalam rangka mengidentifikasi

masalah keterlambatan dan mencari upaya penyelesaiannya;

8) Perlu kesepakatan dengan BPN agar sertifikasi lahan untuk Program

Revitalisasi Perkebunan dapat dimasukan dalam Program PRONA

dan Sertifikasi Massal;

9) Penyediaan dana penjaminan untuk kredit KPEN-RP melalui dana

pemerintah, khususnya untuk komoditi Karet dan Kakao, diusulkan

kepada Kemenkeu;

10) Perlu diupayakan sharing APBD I maupun APBD II untuk

mengalokasikan pendampingan pada petani yang telah

mendapatkan pelatihan Pemberdayaan;

11) Mempersiapkan kelembagaan petani yang kuat dan profesional;

12) Meminimalkan campur tangan dari pihak lain, seperti Bupati, DPRD,

dll

3.4.2.2.3. Pelaksanaan

1) Mengambil langkah-langkah yang luar biasa untuk percepatan

penyerapan keuangan;

2) Diupayakan unitcost disesuaikan dengan perkembangan harga yang

berlaku di daerah;

3) Pengembangan program integrasi sawit-ternak sapi pada

perkebunan rakyat perlu diarahkan pada suatu gerakan yang

terkonsentrasi dengan orientasi bisnis;

Page 130: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

115 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

4) Perlu kesepakatan dengan BPN agar sertifikasi lahan untuk Program

Revitalisasi Perkebunan dapat dimasukan dalam Program PRONA

dan Sertifikasi Massal;

5) Proses sertifikasi lahan dapat dilakukan sebelum akad kredit,

(didahulukan dengan cover letter jikaSertifikasi lahan petani

belum ada);

6) Diperlukan adanya Pedum dari bank pelaksana di tingkat Pusat

kepada seluruh cabang-cabang untuk mendukung Program

Revitalisasi Perkebunan;

7) Mengoptimalisasi dan pemberdayaan tim kerja;

8) Pencairan dana dimulai secepatnya dan dipilih kegiatan yang tidak

tergantung pada musim;

9) Mempercepat penyelesaian piutang negara pada petani eks Proyek

UPP tersebut dengan (a) Penghapusan non pokok (bunga dan

denda) Pinjaman petani dan (b) Pengendalian piutang negara pada

petani;

10) Peningkatan peranan Tim Koordinasi Penanganan Gangguan Usaha

di Propinsi dan Kabupaten;

11) Meningkatkan intensitas sosialisasi ISPO kepada stakeholder terkait;

12) Penerapan kemitraan usaha antara lain melalui pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan dalam rangka

untuk mencegah terjadinya gangguan usaha perkebunan.

Page 131: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

116 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

3.4.2.2.4. Pengawasan

1) Memerlukan kontrol dan komitmen pimpinan dalam pelaksanaan

kegiatan;

2) Mengintensifkan pengawalan, pedampingan dan pembinaan petugas

pusat ke satker daerah;

3) Melaksanakan pengawalan, pendampingan dan monitoring

pelaksanaan kegiatan secara intensif;

4) Menerapkan fungsi dan peranan Tim SPI di masing-masing Satker

dalam melakukan pengawasan dan pengendalian kegiatan

pembangunan perkebunan;

5) Melakukan koordinasi dengan BPKP setempat dalam mempercepat

penyelesaian temuan administrasi dan kerugian negara, khususnya

temuan lama;

6) Membuat surat teguran kepada Kadisbun Provinsi/Kab./Kota untuk

mempercepat penyelesaian tindak lanjut hasil audit (TLHA);

7) Melaporkan capaian keuangan setiap bulan kepada Sekretariat

Ditjen Perkebunan, baik melalui email, faksimile, telepon maupun

media lainnya;

8) Koordinasi dengan instansi/institusi terkait dalam rangka

pelaksanaan monitoring pembangunan kebun untuk masyarakat

sekitar paling rendah seluas 20% dari total luas areal kebun yang

diusahakan.

Page 132: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

117 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun

2012 yang disusun ini merupakan salah satu pertanggung-jawaban

penyelenggaraan tugas dan fungsi yang dilaksanakan pada tahun ke-3

pada periode Pembangunan Perkebunan tahun 2010-2014. Kesemuanya

itu merupakan penjabaran dari penyelenggaraan program kerja

Kementerian Pertanian yang dituangkan dalam Rencana Strategis

(Renstra) Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2010-2014 dalam

Pembangunan Perkebunan yang dilaksanakan pada tahun 2012.

Program Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010 – 2014 yang

menjadi tanggung jawab adalah: “Peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan”.

Program ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan produksi,

produktivitas dan mutu tanaman perkebunan melalui rehabilitasi,

intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi yang didukung oleh

peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim,

tanaman tahunan, dan tanaman rempah penyegar yang didukung oleh

penanganan pascapanen dan pembinaan usaha serta dukungan

pelaksanaan perlindungan perkebunan.

Dalam rangka melaksanakan program dan kegiatan pembangunan

perkebunan tahun 2012 Direktorat Jenderal Perkebunan mendapat

alokasi dana dari APBN sebesar Rp.1.488.774.700.000,- dan setelah

Page 133: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

118 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

direvisi karena penghematan anggaran menjadi sebesar Rp.

1.464.443.342.000,-. Dana tersebut untuk melaksanakan 7 (tujuh)

kegiatan utama pembangunan perkebunan yang dilaksanakan di 184

satker baik di Pusat maupun Daerah berupa dana Dekonsentrasi, dana

Tugas Pembantuan (TP) Provinsi dan TP Kabupaten. Adapun kegiatan

utama tersebut meliputi: (1) Peningkatan roduksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Semusim; (2) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar; (3) Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan; (4) Dukungan Perlindungan

Perkebunan; (5) Dukungan Pengembangan Penanganan Pascapanen dan

Pembinaan Usaha; (6) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis

Lainnya; (7) Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih Serta

Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan di 3 UPT Pusat di

Daerah (BBP2TP Medan, BBP2TP Surabaya dan BBP2TP Ambon).

Capaian kinerja makro Direktorat Jenderal Perkebunan selama lima

tahun terakhir (2008-2012), semua indikator mengalami peningkatan

yang cukup signifikan, khususnya PDB berdasarkan harga berlaku

(11,03%) yang dapat digunakan untuk melihat kontribusinya terhadap

pembangunan ekonomi, dan ekspor komoditi perkebunan yang

mencapai 14,06% per tahun. Nilai Tukar Petani (NTP) Perkebunan

Rakyat yang merupakan salah satu indikator kesejahteraan petani pada

tahun 2012 mencapai 108,34 dan tertinggi di lingkup kementerian

Pertanian. Selain itu, pendapatan pekebun juga mengalami kenaikan

rata-rata 4,29% per tahun, dan pada tahun 2012 telah mencapai US$

1.832 per kepala keluarga.

Page 134: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

119 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Hasil pengukuran kinerja terhadap capaian sasaran program yang

berupa outcomes yang diwujudkan dalam bentuk produksi dan

produktivitas tanaman perkebunan, dapat diperoleh hasil bahwa

capaian produksi 15 komoditas mencapai 34,72 juta ton dari target

sebesar 37,22 juta ton atau mencapai 93,27% dibandingkan dengan

target dalam Rencana Kinerja Tahunan/penetapan kinerja tahun 2012.

Namun meningkat menjadi 102,54% dibandingkan capaian produksi

tahun 2011 yang besarnya 33,86 juta ton atau mengalami peningkatan

sebesar 2,54%. Jika dibandingkan dengan target sampai dengan

berakhirnya Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2010 - 2014, maka capaian tahun 2012 telah

mencapai 84,61%. Sedangkan capaian luas areal tanaman, jika

dibandingkan dengan RKT tahun 2012 yang nilainya 21,27 juta hektar,

maka capaiannya sebesar 100,96%. Apabila dibandingkan dengan tahun

2011, luas areal perkebunan mengalami peningkatan sebesar 0,77%

dari 21,31 juta hektar menjadi 21,48 juta hektar untuk tahun 2012.

Terhadap target Renstra 2010-2014 yang besarnya 22,11 juta ha, maka

kinerja tahun 2012 sudah mencapai 97,12%.

Realisasi penyerapan anggaran pelaksanaan Program Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

pada tahun 2012 sebesar Rp 1.386.163.819.156,- dari total pagu

sebesar Rp. 1.464.443.342.000,- atau keuangan mencapai 94,65%

dengan capaian fisik seluruhnya 98,18%.

Permasalahan yang mengakibatkan kurang efektif dalam pencapaian

sasaran pembangunan perkebunan tahun 2012 secara umum adalah

Page 135: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

120 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

tahun fiskal yang tidak sinkron dengan kalender tanam, dampak

perubahan iklim, permodalan petani yang masih sulit di akses, dan

prasarana terutama jalan, jembatan, pelabuhan yang belum memadai.

Permasalahan tersebut dapat dikelompokkan menjadi administrasi dan

teknis. Lebih lanjut untuk teknis diuraikan lagi menjadi teknis

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

Permasalahan tersebut sebagian besar telah mampu diatasi dengan

baik, sehingga mampu menghasilkan capaian keuangan yang terbaik

di Lingkup Kementerian Pertanian dan capaian fisik yang sangat

signifikan.

4.2. Saran Rekomendasi

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang disusun ini

merupakan laporan pertanggungjawaban pimpinan pada akhir tahun

anggaran dan merupakan tahun ke 3 (ketiga) dari periode 5 (lima)

tahun Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II di lingkungan

Kementerian Pertanian. Laporan ini merupakan sistem yang sangat

aspiratif dalam mendukung penilaian kinerja suatu unit kerja seperti

Direktorat Jenderal Perkebunan. Berdasarkan pengalaman penyusunan

laporan yang telah dibuat, perlu dilakukan beberapa perbaikan dalam

proses penilaian mulai dari penyusunan perencanaan, perekaman

penyelenggaraan kegiatan, sampai dengan kompilasi pelaporan

penyelenggaraan maupun cara penilaiannya. Berdasarkan

permasalahan dan target yang ditetapkan, maka direkomendasikan

sebagai berikut:

Page 136: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

121 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

(1). Swasembada Gula Nasional, perlu disiapkan secara cermat

penyediaan benih/bibitnya terutama kultur jaringan yang belum

begitu dikenal oleh petani;

(2). Revitalisasi perkebunan, capaiannya hingga saat ini masih jauh

dari target semula yang 2 juta hektar. Provinsi yang tidak

menunjukkan kemajuan dalam pelaksanaan program ini sebaiknya

tidak perlu lagi dialokasikan anggaran untuk tahun berikutnya;

(3). Pengembangan kapas perlu ditinjau ulang karena produktivitasnya

yang hanya mencapai 305 kg/ha atau 15,25% dari target 2.000

kg/ha, padahal diberikan secara penuh benihnya dan sebagian

pupuk. Sebaiknya dialihkan ke kegiatan lainnya yang dapat

mengungkit peningkatan produktivitas;

(4). Pengembangan tanaman penghasil bahan bakar nabati, khususnya

jarak pagar dan kemiri sunan capaian produktivitasnya sangat

rendah yaitu jarak pagar sebesar 310 kg/ha atau hanya 20,67%

dari target 1.500 kg/ha dan kemiri sunan sebesar 640 kg/ha atau

4,00% dari target 16.000 kg/ha. Sepanjang produk tersebut tidak

dapat bersaing, maka pengembangan kedua komoditi tersebut

kurang bermanfaat dan cenderung ditinggalkan oleh petani;

(5). Gernas kakao, meskipun telah dilaksanakan sejak tahun 2009

dengan paket bantuan penuh namun sampai tahun 2012 belum

mampu meningkatkan produktivitas secara signifikan. Saat ini

capaian produktivitas diperkirakan masih mencapai 739 kg/ha

atau 79,89% dari target 925 kg/ha tahun 2012. Sehingga perlu

Page 137: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

122 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

dilaksanakan evaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan

Gernas kakao yang akan berakhir pada tahun 2013 ini;

(6). Komoditi yang ditujukan untuk pengembangan ekspor perlu

dicermati fluktuasi harga ditingkat petani yang cenderung

merugikan petani, sehingga dapat lebih menggairahkan petani

dalam melaksanakan usahataninya;

(7). Kinerja Tim SPI baik pusat maupun satker daerah perlu

dioptimalkan dalam melakukan pengawasan dan pengendalian

terhadap pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembangunan

perkebunan;

(8). Penilaian kinerja atas satker terbukti dapat meningkatkan

realisasi keuangan dan fisik yang cukup signifikan, sehingga perlu

dilanjutkan;

(9). Laporan ini sangat berguna sebagai acuan dalam penyusunan

laporan kinerja pada tahun-tahun berikutnya.

Page 138: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

123 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2012

(Berdasarkan Dari RKT / Renstra)

Eselon I : Direktorat Jenderal Perkebunan.

Program : Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I.

Meningkatnya produksi,

produktivitas dan mutu tanaman

perkebunan yang berkelanjutan

melalui upaya pengembangan

tanaman semusim, tanaman

rempah dan penyegar, tanaman

tahunan, duku ngan pascapanen

dan pembinaan usaha,

perlindungan perkebunan serta

dukungan manajemen dan teknis

lainnya

I. Produksi tanaman (ribu ton)

a Tebu (hablur) 2.544 2.592 101,89

b Kapas (kapas berbiji) 40 3 6,75

c Cengkeh (bunga kering) 83 73 87,95

d. Tembakau (daun kering) 183 227 124,04

e. Nilam (daun kering) 106 3 2,83

f. Kopi (biji kering) 718 657 91,50

g. T e h (daun kering) 174 150 86,21

h. Kakao (biji kering) 1.342 904 67,36

i. Lada (lada kering) 87 88 101,15

j. Jambu mete (gelondong kering) 152 117 76,97

k. Karet (karet kering) 2.741 3.040 110,91

l. Kelapa (setara kopra) 3.317 3.176 95,75

m Kelapa sawit (CPO) 25.710 23.521 91,49

Lampiran 1

Page 139: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

124 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

n Jarak pagar (biji kering) 24 5 20,83

o Kemiri sunan (biji kering) 5 0 0,00

Jumlah Produksi 15

Komoditas 37.226 34.556 92,83

II. Produktivitas tanaman (kg/ha/tahun)

a Tebu (hablur) 5.630 4.983 88,51

b Kapas (kapas berbiji) 2.000 305 15,25

c Cengkeh (bunga kering) 281 241 85,77

d. Tembakau (daun kering) 890 998 112,13

e. Nilam (daun kering) 6.500 144 2,22

f. Kopi (biji kering) 900 723 80,33

g. T e h (daun kering) 1.680 1.473 87,68

h. Kakao (biji kering) 1.200 739 61,58

i. Lada (lada kering) 722 785 108,73

j. Jambu mete (gelondong kering) 1.009 359 35,58

k. Karet (karet kering) 579 1.080 186,53

l. Kelapa (setara kopra) 1.135 1.158 102,03

m Kelapa sawit (CPO) 4.109 3.571 86,91

n Jarak pagar (biji kering) 1.500 310 20,67

o Kemiri sunan (biji kering) 16.000 0 0

Page 140: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

125 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2012

(Berdasarkan Dari RKT/PK tahun 2012)

Eselon I : Direktorat Jenderal Perkebunan

Eselon II : Direktorat, Sekretariat dan Balai Besar Lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan

Program : Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I. Peningkatan Luas Areal Tanaman 1. Luas Areal Tanaman Semusim (ribu ha) (ribu ha)

Semusim

1). Swasembada Gula Nasional

a. Tebu 450,00 451,19 102.03

2). Pengembangan Komoditas Pemenuhan

Konsumsi Dalam Negeri

a. Kapas 20,00 10,75 53,75

3) Pengembangan Komoditas Ekspor

a. Tembakau 205,00 249,78 121,84

b. Nilam 16,00 29,38 183,63

Lampiran 2

Page 141: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

126 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

II. Peningkatan Luas Areal Tanaman 2. Luas Areal Tanaman Rempah dan Penyegar (ribu ha) (ribu ha)

Rempah dan Penyegar

1). Pengembangan komoditas ekspor

a. Kakao 1.702,00 1.673,73 98,34

b. Kopi 1.354,00 1.233,98 91,14

c. Teh 124,00 123,77 99,81

d. Lada 194,00 178,62 92,07

2). Pengembangan Komoditas Pemenuhan

Konsumsi Dalam Negeri

a. Cengkeh 474,00 485,12 102,35

3). Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu

Kakao Nasional (ribu ha)

a. Rehabilitasi 39,00 37,83 97,00

b. Intensifikasi 17,00 16,89 99,35

c. Peremajaan 5,00 4,78 95,60

Page 142: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

127 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

III. Peningkatan Luas Areal Tanaman 3. Luas Areal Tanaman Tahunan (ribu ha) (ribu ha)

Tahunan

1). Pengembangan komoditas ekspor

a. Karet 3.466,00 3.484,07 100,52

b. Kelapa 3.820,00 3.787,72 99,15

c. Kelapa Sawit 8.557,00 9.074,62 106,05

d. Jambu Mete 575,00 586,36 101,98

2). Penyediaan bahan tanaman sumber

bahan bakar nabati (bio-energi)

a. Jarak Pagar 15,00 47,40 316,00

b. Kemiri Sunan 1,50 0,96 64,00

4). Revitalisasi Perkebunan

a. Karet 5,00 5,00 100,00

b. Kelapa sawit 31,00 31,00 100,00

c. Kakao 2,00 2,00 100,00

Jumlah Luas Areal 15 Komoditas 21.074,50 21.524,95 102,14

IV. Penurunan luas areal yang 4. Dukungan pengembangan tanaman

Page 143: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

128 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

terserang OPT perkebunan berkelanjutan

1). Jumlah areal pengendalian OPT 59,730,00 58.236,75 97,50

Perkebunan yang bersumber dari

APBN, APBD dan lain-lain (ha)

2). Jumlah areal pengendalian OPT 3.300,00 3.430,00 103,94

Perkebunan yang bersumber dari

APBN (ha)

V. Peningkatan mutu produk 5. Dukungan pengembangan tanaman

perkebunan dan usaha perkebunan berkelanjutan.

perkebunan berkelanjutan 1). Jumlah kelompok tani yang menerapkan 110,00 110,00 100,00

penanganan pascapanen sesuai GHP

(Kelompok Tani)

2). Jumlah Perusahaan Perkebunan Kelapa 180,00 100,00 55,56

Sawit yang layak mengajukan permo-

permohonan sertifikat ISPO (Perusahaan)

3). Jumlah penanganan kasus ganggunan 40,00 40,00

Page 144: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

129 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

100,00

usaha perkebunan (Perusahaan)

VI. Peningkatan pelayanan dan 6. Dukungan Pengembangan tanaman

pembinaan di bidang manajemen perkebunan berkelanjutan

dan teknis pem bangunan 1). Jumlah provinsi yang memperoleh 32,00 32,00 100,00

perkebunan pelayanan dan pembinaan yang 217,00 217,00 100,00

berkualitas di bidang perencanaan,

keuangan, umum dan evaluasi serta

pelaporan (Provinsi)

VII. Peningkatan pengawasan dan 7. Dukungan Pengembangan Tanaman

pengujian benih tanaman Perkebunan Berkelanjutan

perkebunan & penerapan teknologi

proteksi tanaman perkebunan

a). BBP2TP Surabaya 7.a). 1). Jumlah bibit yang disertifikasi (ribu

batang) 13.561,00 16.542,00 121,98

2). Jumlah teknologi terapan perlindungan 6,00 6,00 100,00

perkebunan (Paket)

Page 145: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

130 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

b). BBP2TP Medan 7.b). 1). Jumlah bibit yang disertifikasi (ribu

batang) 218.761,00 275.231,00 125,81

2). Jumlah teknologi terapan perlindungan 8,00 8,00 100,00

perkebunan (Paket)

c). BBP2TP Ambon 7.c). 1). Jumlah bibit yang disertifikasi (ribu

batang) 465,00

1.226.402,00 245,28

2). Jumlah teknologi terapan perlindungan 9,00 9,00 100,00

perkebunan (Paket)

Page 146: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

131 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2012

(Berdasarkan Capaian Sasaran Program/Outcomes)

Eselon I : Direktorat Jenderal Perkebunan.

Program : Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program Anggaran (Rp. 000,-)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

I.

Meningkatnya produksi,

produktivitas dan mutu

tanaman perkebunan

yang berkelanjutan

melalui upaya bengemba-

ngan tanaman semusim,

tanaman rempah dan

penyegar, tanaman

tahunan, dukungan

penanganan pascapanen

dan pembinaan usaha,

dukungan perlindungan

perkebunan serta

dukungan manajemen dan

teknis lainnya

1. Produksi Tanaman (ribu ton) (ribu ton) Peningkatan 1.464.443.342 1.386.163.819 94,65

a. Tebu (hablur) 2.544 2.592 101,89 produksi,

b. Kapas 40 3 7,50 produktivitas dan

c. Cengkeh 83 73 87,95 Mutu tanaman

d Tembakau 183 227 124,04 perkebunan

e. Nilam 106 3 2,83 berkelanjutan

f. Kopi 718 657 91,50

g. T e h 174 150 86,21

h. Kakao 1.342 904 67,36

i. Lada 87 88 101,15

j. Jambu Mete 152 117 76,97

Lampiran 3

Page 147: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

132 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program Anggaran (Rp. 000,-)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

k. karet 2.741 3.040 110,91

l. Kelapa 3.317 3.176 95,75

m. Kelapa sawit 25.710 23.521 91,49

n. Jarak Pagar 24 5 20,83

k. Kemiri Sunan 4,8 0 -

Jumlah Produksi 15 Komoditas 37.226 34.556 92,83

II Produktivitas Tanaman (Kg/Ha) (Kg/Ha)

a. Tebu 5.630 4.983 88,51

b. Kapas 2.000 305 15,25

c. Cengkeh 289 241 83,39

d. Tembakau 890 998 112,13

e. Nilam 6.500 144 2,22

f. Kopi 900 723 80,33

g. Teh 1.680 1.473 87,68

h. Kakao 1.200 739 61,58

i. Lada 722 785 108,73

Page 148: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

133 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program Anggaran (Rp. 000,-)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

j. Jambu mete 1.009 359 35,58

k. Karet 579 1.080 186,53

l. Kelapa 1.135 1.158 102,03

m. Kelapa sawit 4.109 3.571 86,91

n. Jarak pagar 1.500 310 20,67

o. Kemiri sunan 16.000 0 0

Page 149: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

134 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2012

(Berdasarkan Capaian Sasaran Kegiatan/Outputs)

Eselon I : Direktorat Jenderal Perkebunan

Eselon II : Direktorat, Sekretariat dan Balai Besar Lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan

Program : Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program Anggaran (Rp. 000,-)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

I. Peningkatan Luas 1. Luas Areal Tanaman Semusim (ha) (ha) Peningkatan 232.075.353 225.585.428 97,20

Areal Tanaman Produksi Produk-

Semusim 1). Swasembada Gula tivitas dan Mutu

Nasional (ha) Tanaman semusim

a. Tebu 7.665 7.575 98,83 (Prioritas Nasional

Dan Bidang)

2). Pengembangan Komoditas

Pemenuhan Konsumsi

Dalam Negeri (ha)

a. Kapas 9.565 9.565 100,00

Lampiran 4

Page 150: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

135 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program Anggaran (Rp. 000,-)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

3) Pengembangan

Komoditas Ekspor (ha)

a. Tembakau 0 0 0

b. Nilam 140 140 100,00

II. Peningkatan Luas 2. Luas Areal Tanaman Rempah (ha) (ha) Peningkatan 730.486.368 688.597.307 94,27

Areal Tanaman dan Penyegar produksi

Rempah dan 1). Pengembangan produktivitas dan

Penyegar komoditas ekspor (ha) mutu tanaman

a. Kakao 3.865 3.519 91,05 rempah dan

b. Kopi 18.485 18.110 97,97 Penyegar

c. Teh 1.010 950 94,06 (Prioritas

d. Lada 950 910 95,79 Nasional dan

Bidang)

Page 151: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

136 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program Anggaran (Rp. 000,-)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

2). Pengembangan Komoditas

Pemenuhan Konsumsi

Dalam Negeri (ha)

a. Cengkeh 3.585 3.435 95,82

3). Gerakan Peningkatan

Produksi dan Mutu

Kakao Nasional (ha)

a. Rehabilitasi 39.000 37.830 97,00

b. Intensifikasi 17.000 16.890 99,35

c. Peremajaan 5.000 4.780 95,60

III. Peningkatan Luas 3. Luas Areal Tanaman Tahunan (ha) (ha) Peningkatan 221.770.415 213.698.420 96,36

Areal Tanaman 1). Pengembangan produksi

Tahunan komoditas ekspor (ha) Produktivitas dan

a. Karet 15.575 14.823 95,17 mutu tanaman

b. Kelapa 19.925 19.765 99,20 tahunan

c. Kelapa Sawit 7.255 7.055 97,24

d. Jambu Mete 3.865 3.865 100,00

Page 152: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

137 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program Anggaran (Rp. 000,-)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

2). Penyediaan bahan

tanaman sumber bahan

bakar nabati (bio-energi)

(ha)

a. Jarak Pagar 200 200 100,00

b. Kemiri Sunan 25 25 100,00

4). Revitalisasi Perkebunan

(Pengawalan) (ha)

a. Karet 9.120 9.120 100,00

b. Kelapa sawit 208.596 208.596 100,00

c. Kakao 1.492 1.492 100,00

IV. Penurunan luas 4. Dukungan pengembangan Dukungan 34.178.359 32.501.510 95,09

areal yang tanaman perkebunan perlindungan

terserang OPT berkelanjutan perkebunan

(Prioritas Bidang)

Page 153: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

138 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program Anggaran (Rp. 000,-)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1). Luas areal pengendalian 3.455 3.430 99,28

OPT Perkebunan (ha)

V. Peningkatan mutu 5. Dukungan pengembangan Dukungan Pasca- 30.767.041 28.236.935 91,78

produk perkebunan tanaman perkebunan Panen dan

dan usaha berkelanjutan. Pembinaan Usaha

perkebunan Perkebunan

berkelanjutan 1). Jumlah kelompok tani 110 110 100,00

yang menerapkan

penanganan pascapanen

sesuai GHP

(Kelompok Tani)

2). Jumlah Perusahaan 180 100 55,56

Perkebunan kelapa sawit

yang layak mengajukan

permohonan sertifikat

ISPO (Perusahaan)

Page 154: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

139 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program Anggaran (Rp. 000,-)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

3). Jumlah penanganan 40 40 100,00

kasus ganggunan usaha

perkebunan (Perusahaan)

VI. Peningkatan 6. Dukungan Pengembangan Dukungan Manaje- 145.382.813 131.374.315 90,36

pelayanan dan tanaman perkebunan men dan Dukungan

pembinaan di berkelanjutan Teknis Lainnya di

bidang manajemen 1). Jumlah provinsi yang 32 32 100,00 Direktorat Jenderal

dan teknis pem- memperoleh pelayanan 217 217 100,00 Perkebunan

bangunan dan pembinaan yang

perkebunan berkualitas di bidang

perencanaan, keuangan,

umum dan evaluasi serta

pelaporan (Provinsi/

Satker)

Page 155: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

140 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program Anggaran (Rp. 000,-)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

VII. Peningkatan Peng- 7. Dukungan Pengembangan Dukungan Pengujian 69.782.993 66.169.904 94,82

awasan dan Penguji Tanaman Perkebunan & Pengawasan Mutu

an benih Tanaman Berkelanjutan Benih serta Penerap

Perkebunan & Pene- an Teknologi

rapan Teknologi proteksi Tanaman

Proteksi Tanaman Perkebunan

Perkebunan

a). BBP2TP Surabaya 7.a). 1). Jumlah bibit yang 13.310 16.542 121,98

disertifikasi (ribu batang)

2). Jumlah teknologi terapan 5 5 100,00

perlindungan

perkebunan (Paket)

b). BBP2TP Medan 7.b). 1). Jumlah bibit yang 218.761 275.231 125,81

disertifikasi (ribu batang)

2). Jumlah teknologi terapan 5 5 100,00

perlindungan

perkebunan (Paket)

Page 156: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

141 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program Anggaran (Rp. 000,-)

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

c). BBP2TP Ambon 7.c). 1). Jumlah bibit yang 500 1.226 245,28

disertifikasi (ribu batang)

2). Jumlah teknologi terapan 9 9 100,00

perlindungan

perkebunan (Paket)

Total Pagu Anggaran : 1.464.443.342 1.386.163.819 94,65

Page 157: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

142 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Capaian Kinerja Kegiatan Utama (Output)

Program Pembangunan Perkebunan Tahun 2012

Posisi 31 Desember 2012

NO PROGRAM / KEGIATAN UTAMA ANGGARAN (Rp.) KELUARAN

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8

018.05.08 - Program Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman

Perkebunan Berkelanjutan 1.464.443.342.000 1.386.163.819.156 94,65

98,18

1 1775 - Peningkatan Produksi, Produktivitas

dan Mutu Tanaman Rempah dan

Penyegar 730.486.368.000 688.597.307.033 94,27

97,66

1775.001 - Pengembangan Tanaman Kopi 145.302.109.000 129.031.242.828 88,80 18.485 Ha 18.110 Ha 97,97

1775.002 - Pengembangan Tanaman T e h 6.432.500.000 6.425.516.500 99,89

1.010 Ha

950 Ha 94,06

1775.003 - Pengembangan Tanaman Kakao

34.085.570.000 33.936.325.500 99,56

3.865 Ha

3.519 Ha 91,05

1775.004 - Pengembangan Tanaman Lada

8.002.375.000 7.993.961.000 99,89

950 Ha

910 Ha 95,79

1775.005 - Pengembangan Tanaman Cengkeh

5.799.375.000 5.744.470.500 99,05

3.585 Ha

3.435 Ha 95,82

1775.006 - Pemberdayaan dan Penguatan

Kelembagaan Tanaman Rempah dan

Penyegar

2.781.658.000 2.702.329.400 97,15

2.690 Org

2.690 Ha 100,00

1775.015 - Pengawalan, pendampingan, sinkronisasi,

koordinasi, monev pelaksanaan kegiatan

tanaman regar

47.600.000 47.343.740 99,46

1 Th

1 Th 100,00

Lampiran 5

Page 158: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

143 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

NO PROGRAM / KEGIATAN UTAMA ANGGARAN (Rp.) KELUARAN

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8

1775.017 - Penanaman Tanaman Rempah Penyegar

Lainnya

6.728.950.000 6.726.355.000 99,96

3.600 Ha

3.400 Ha 94,44

1775.018 - Layanan perkantoran pusat (Dirat TRP) 972.200.000 903.643.790 92,95 1 Th 1 Th 100,00

1775.020 - Kebijakan, Norma, Standar, Prosedur,

Kriteria, Bimbingan Teknis dan Evaluasi

(Dirat TRP)

10.271.362.000 9.529.461.345 92,78

1 Dok

1 Dok 100,00

1775.021 - Pembangunan Kebun Sumber Bahan

Tanam Tanaman Rempah dan Penyegar

1.330.385.000 1.104.638.950 83,03

78 Ha

72 Ha 92,31

1775.022 - Pemurnian, penilaian dan penetapan

sumber benih tanaman rempah dan

penyegar

31.520.000 46.600.000 147,84

1 Dok

1 Dok 100,00

1775.024 - Dukungan Kegiatan Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah

dan Penyegar

8.314.290.000 7.651.582.885 92,03

43 Pkt

43 Pkt 100,00

1775.025 - Gerakan Nasional Peningkatan Produksi

dan Mutu Kakao (Gernas Kakao)

311.647.749.000 295.778.483.155 94,91

61.000 Ha

59.108 Ha 96,90

1775.026 - Dukungan Kegiatan Gerakan Nasional

Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao

(Gernas Kakao)

188.738.725.000 180.975.352.440 95,89

23 Pkt

23 Pkt 100,00

2 1776 - Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Semusim

232.075.353.000

225.585.427.901 97,20 98,84

1776.001- Pengembangan Tanaman Tebu

196.651.048.000 191.094.670.108 97,17

7.665 Ha

7.575 Ha 98,83

1776.002- Penanaman Tanaman Kapas

18.667.180.000 18.567.024.733 99,46

9.565 Ha

9.565 Ha 100,00

1776.004 - Penanaman Tanaman Nilam

3.485.555.000 3.386.391.700 97,16

140 Ha

140 Ha 100,00

1776.005 - Pemberdayaan pekebun tanaman semusim

40.700.000 28.225.000 69,35

272 Pkt

272 Pkt 100,00

Page 159: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

144 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

NO PROGRAM / KEGIATAN UTAMA ANGGARAN (Rp.) KELUARAN

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8

1776.008 - Penanaman Tanaman Semusim Lainnya

372.250.000 189.695.000 50,96

10 Ha

5 Ha 50,00

1776.009 - Integrasi Tanaman Semusim - Ternak

1.317.700.000 1.195.875.500 90,75

14 Unit

12 Unit 85,71

1776.010 - Peningkatan kegiatan perlombaan dan

penghargaan perkebunan,dll

40.000.000 40.000.000 100,00

32 Pkt

32 Pkt 100,00

1776.013 - Layanan perkantoran pusat (Dirat TS)

1.126.050.000 1.101.033.495 97,78

1 Th

1 Th 100,00

1776.014 - Kebijakan, Norma, Standar, Prosedur,

Kriteria, Bimbingan Teknis dan Evaluasi

(Dirat TS)

4.625.650.000 4.504.064.145 97,37

1 Dok

1 Dok 100,00

1776.016 - Pemurnian, penilaian dan penetapan

sumber benih tanaman semusim

perkebunan

32.125.000 32.125.000 100,00

50 Ha

50 Ha 100,00

1776.019 - Dukungan Kegiatan Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim

5.717.095.000 5.446.323.220 95,26

49 Pkt

49 Pkt 100,00

3 1777 - Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Tahunan

221.770.415.000

213.698.420.418 96,36 97,53

1777.001 - Pengembangan Tanaman Karet

82.690.006.000 82.178.526.990 99,38

15.575 Ha

14.823 Ha 95,17

1777.002 - Perluasan tanaman karet di daerah

perbatasan, wilayah pasca konflik,

tertinggal dan bencana alam

3.003.000.000 1.650.395.000 54,96

300 Ha

300 Ha 100,00

1777.003 - Pengembangan Tanaman Kelapa

45.514.602.000 45.008.015.300 98,89

19.925 Ha

19.765 Ha 99,20

1777.004 - Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit

39.419.140.000 38.723.765.250 98,24

7.255 Ha

7.055 Ha 97,24

1777.007 - Pengembangan Tanaman Jambu Mete

10.402.369.000 10.285.126.700 98,87

3.865 Ha

3.865 Ha 100,00

Page 160: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

145 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

NO PROGRAM / KEGIATAN UTAMA ANGGARAN (Rp.) KELUARAN

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8

1777.009 - Perluasan Tanaman Jarak Pagar

744.150.000 737.505.000 99,11

200 Ha

200 Ha 100,00

1777.010 - Perluasan Tanaman Kemiri Sunan

172.040.000 168.392.000 97,88

25 Ha

25 Ha 100,00

1777.011 - Pemberdayaan dan Penguatan

Kelembagaan Tanaman Tahunan

6.620.103.000 6.351.572.100 95,94

7.775 Org

7.775 Org 100,00

1777.015 - Revitalisasi Perkebunan (Kelapa Sawit,

Kakao, Karet)

11.553.003.000 8.891.991.525 76,97

500 Ha

500 Ha 100,00

1777.018 - Pengembangan Sistem Pertanian Berbasis

Tanaman Tahunan

1.394.700.000 1.207.409.375 86,57

26 KT

26 KT 100,00

1777.019 - Layanan perkantoran pusat (Dirat TT)

901.850.000 850.288.204 94,28

1 Th

1 Th 100,00

1777.021 - Kebijakan, Norma, Standar, Prosedur,

Kriteria, Bimbingan Teknis dan Evaluasi

(Dirat TT)

2.880.720.000 2.797.050.079 97,10

2 Dok

2 Dok 100,00

1777.022 - Pembangunan Kebun Sumber Bahan

Tanam Tanaman Tahunan

2.554.530.000 2.375.625.900 93,00

75 Ha

74 Ha 98,67

1777.026 - Dukungan Kegiatan Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Tahunan

13.920.202.000 12.472.756.995 89,60

50 Pkt 50 Pkt 100,00

4 1778 - Pengembangan Penanganan

Pascapanen Komoditas Perkebunan

30.767.041.000

28.236.935.208 91,78 100,00

1778.001 - Penanganan Pascapanen Tanaman

Perkebunan

14.182.695.000 13.973.537.875 98,53

3.676 Pkt

3.676 Pkt 100,00

1778.003 - Peningkatan penanganan pasca panen

tanaman tahunan

177.500.000 176.550.000 99,46 1 Dok 1 Dok 100,00

1778.004 - Pembinaan Usaha Perkebunan

Berkelanjutan

6.669.057.000 5.774.546.790 86,59

127 Kab

127 Kab 100,00

1778.006 - Layanan Perkantoran Pusat (Dirat PPPU)

428.500.000 426.495.695 99,53 1 Th 1 Th 100,00

Page 161: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

146 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

NO PROGRAM / KEGIATAN UTAMA ANGGARAN (Rp.) KELUARAN

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8

1778.008 - Kebijakan, Norma, Standar, Prosedur,

Kriteria, Bimbingan Teknis dan Evaluasi

(Dirat PPPU)

5.195.039.000 4.292.185.928 82,62 2 Dok 2 Dok 100,00

1778.011 - Penanganan Gangguan Usaha dan Konflik

Perkebunan

4.114.250.000 3.593.618.920 87,35

145 kab

145 Kab 100,00

5 1779 - Dukungan Perlindungan Perkebunan

34.178.359.000 32.501.509.782 95,09 99,07

1779.001 - Pengendalian OPT Tanaman perkebunan

13.077.015.000 12.629.294.925 96,58

3.455 Ha 3430 Ha 99,28

1779.002 - Pemberdayaan Perangkat

4.277.102.000 4.059.326.800 94,91

44 Unit 43 Unit 97,73

1779.003 - Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim

119.800.000 119.800.000 100,00 1 Th 1 Th 100,00

1779.004 - Fasilitasi pencegahan kebakaran lahan

dan kebun

4.484.235.000 3.905.494.675 87,09 72 Kab 70 Kab 97,22

1779.005 - SL-PHT Perkebunan

5.498.515.000 5.285.137.630 96,12

82 KT

82 KT 100,00

1779.007 - Layanan perkantoran pusat (Dirat

Perlindungan)

804.191.000 789.115.480 98,13 1 Th 1 Th 100,00

1779.009 - Kebijakan, Norma, Standar, Prosedur,

Kriteria, Bimbingan Teknis dan Evaluasi

(Dirat PP)

4.671.120.000 4.527.927.272 96,93 1 Dok 1 Dok 100,00

1779.010 - Dukungan Kegiatan Perlindungan

Perkebunan

1.246.381.000 1.185.413.000 95,11 1 Th 1 Th 100,00

6 1780 - Dukungan Manajemen dan Dukungan

Teknis Teknis Lainnya

145.382.813.000

131.374.315.176 90,36 99,98

1780.001 - Layanan perkantoran

44.405.679.000 39.442.825.085 88,82 1 Th 1 Th 100,00

1780.002 - Pengadaan sarana dan prasarana

perkantoran

3.345.500.000 3.069.884.159 91,76 71 Unit 71 Unit 100,00

Page 162: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

147 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

NO PROGRAM / KEGIATAN UTAMA ANGGARAN (Rp.) KELUARAN

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8

1780.003 - Norma, standar, pedoman, perencanaan,

evaluasi, keuangan, ortala,

kepegawaian, dll (Pusat)

27.725.152.000 23.022.005.671 83,04 5 Dok 5 Dok 100,00

1780.004 - Peningkatan kapabilitas pegawai/petugas

50.000.000 35.530.000 71,06 6 Org 3 Org 50,00

1780.005 - Pembinaan, pengawalan, pendampingan

dan monev kegiatan pembangunan

perkebunan

505.470.000 502.445.000 99,40 1 Th 1 Th 100,00

1780.006 - Sertifikasi, pengujian, pengawasan mutu

benih dan penerapan teknologi proteksi

tanaman perkebunan

281.975.000 271.355.350 96,23 1 Th 1 Th 100,00

1780.007 - Perencanaan, Pengelolaan Keuangan,

Data Informasi dan Monev, Umum

47.409.279.000 45.007.512.414 94,93 135 Dok 135 Dok 100,00

1780.008 - Administrasi Kegiatan Dana

Dekonsentrasi (DK)

4.806.701.000 4.192.047.349 87,21 1 Th 1 Th 100,00

1780.009 - Administrasi Kegiatan Dana Tugas

Pembantuan (TP)

14.723.269.000 13.916.806.698 94,52 1 Th 1 Th 100,00

1780.010 - Dukungan Kegiatan Manajemen dan

Teknis Lainnya

2.129.788.000 1.913.903.450 89,86 1 Th 1 Th 100,00

7 1781 - Dukungan Pengujian dan Pengawasan

Mutu Benih dan Teknologi Proteksi

Perkebunan

69.782.993.000

66.169.903.638 94,82 98,57

1781.001 - Layanan Perkantoran

45.932.850.000 44.614.442.140 97,13 1 Th 1 Th 100,00

1781.002 - Pengadaan Sarana, Prasarana

Perkantoran

4.146.807.000 4.081.046.677 98,41 447 Unit 439 Unit 98,21

1781.003 - Administrasi Kegiatan, Standar,

Pedoman, Perencanaan, Monitoring dan

Evaluasi, Keuangan, dll

5.559.937.000 5.004.048.211 90,00 27 Dok 27 Dok 100,00

Page 163: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

148 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

NO PROGRAM / KEGIATAN UTAMA ANGGARAN (Rp.) KELUARAN

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8

1781.004 - Peningkatan kapabilitas pegawai/petugas

2.883.368.000 2.625.489.675 91,06 507 Org 402 Org 79,29

1781.005 - Operasional Laboratorium

1.803.612.000 1.395.817.135 77,39 1 Th 1 Th 100,00

1781.006 - Pembangunan Kebun Contoh, Demplot,

Uji Koleksi, dll

3.054.217.000 2.743.286.650 89,82 182 Ha 152 Ha 83,52

1781.007 - Pengawasan Peredaran Benih

2.892.610.000 2.340.511.262 80,91 32 Dok 32 Dok 100,00

1781.008 - Rakitan Teknologi Spesifikasi Proteksi

Tanaman Perkebunan

1.893.570.000 1.883.895.440 99,49 23 Pkt 23 Pkt 100,00

1781.009 - Pemanfaatan Agensia Hayati

921.798.000 820.945.400 89,06 15 Jns 15 Jns 100,00

1781.010 - Sertifikasi dan Pengujian Mutu benih

694.224.000 660.421.048 95,13

232.571.0

00 Btg

292.999.

402 Btg 125,98

T o t a l 1.464.443.342.000 1.386.163.819.156 94,65 98,18

Page 164: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

149 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

CAPAIAN KINERJA KEUANGAN

BERDASARKAN SERAPAN PER SATKER TAHUN 2012

NO. SATKER PROVINSI &

KABUPATEN

PAGU

( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI

FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

1 JAWA BARAT 36.359.650,00 33.058.037,78 91,57 99,15

1 DISBUN PROVINSI JAWA BARAT 19.261.840,00 16.453.627,78 85,42 100,00

2 DISHUTBUN KAB SUKABUMI

4.236.791,00

4.219.396,00

99,59

100,00

3 DISHUTBUN KAB CIANJUR

4.368.615,00

4.234.880,00

96,94

95,00

4 DISBUN KAB GARUT

3.764.651,00

3.764.651,00

100,00

100,00

5 DISHUTBUN KAB TASIKMALAYA

1.499.070,00

1.495.270,00

99,75

100,00

6 DISHUTBUN KAB CIAMIS

1.398.800,00

1.398.800,00

100,00

100,00

7 DISHUTBUN KAB KUNINGAN

902.603,00

804.359,00

89,12

89,79

8 DISTANBUNHUT KAB BANDUNG

927.280,00

922.455,00

99,48

100,00

2 JAWA TENGAH

97.200.693,00

96.402.778,67

99,18

100,00

9 DISBUN PROVINSI JAWA TENGAH

90.462.834,00

89.758.158,91

99,22

100,00

10 DISTANPANGANBUNHUT KAB

MAGELANG

1.168.949,00

1.121.179,50

95,91

100,00

11 DISHUTBUN KAB BATANG

1.192.114,00

1.186.904,60

99,56

100,00

12 DISHUTBUN KAB CILACAP

1.969.750,00

1.962.766,66

99,65

100,00

13 DISHUTBUN KAB WONOGIRI

1.197.152,00

1.168.430,00

97,60

100,00

14 DISTANBUNHUT KAB TEGAL

1.209.894,00

1.205.339,00

99,62

100,00

3 D. I. YOGYAKARTA

14.396.056,00

14.230.112,07

98,85

100,00

15 DISHUTBUN PROVINSI D.I.

YOGYAKARTA

10.941.660,00

10.793.527,61

98,65

100,00

Lampiran 6

Page 165: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

150 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

NO. SATKER PROVINSI &

KABUPATEN

PAGU

( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI

FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

16 DISTANHUT KAB KULON PROGO

1.491.846,00

1.479.779,99

99,19

100,00

17 DISHUTBUN KAB GUNUNG KIDUL

1.962.550,00

1.956.804,48

99,71

100,00

4 JAWA TIMUR

67.235.113,00

64.231.949,88

95,53

98,29

18 DISBUN PROVINSI JAWA TIMUR

61.918.760,00

58.915.596,88

95,15

98,24

19 DISHUTBUN KAB MADIUN

3.802.063,00

3.802.063,00

100,00

100,00

20 DISHUTBUN KAB PACITAN

1.514.290,00

1.514.290,00

100,00

95,92

5 A C E H

25.781.647,00

25.146.073,29

97,53

100,00

21 DISHUTBUN PROVINSI A C E H

9.287.191,00

8.775.571,43

94,49

100,00

22 DISHUTBUN KAB BENER MERIAH

3.552.270,00

3.481.000,84

97,99

100,00

23 DISHUTBUN KAB ACEH UTARA

3.377.491,00

3.326.897,42

98,50

100,00

24 DISHUTBUN KAB ACEH TIMUR

2.650.981,00

2.650.981,00

100,00

100,00

25 DISHUTBUN KAB ACEH BARAT

2.113.320,00

2.111.228,60

99,90

100,00

26 DISHUTBUN KAB NAGAN RAYA

4.800.394,00

4.800.394,00

100,00

100,00

6 SUMATERA UTARA

21.121.689,00

20.401.665,50

96,59

94,47

27 DISBUN PROVINSI SUMATERA UTARA

11.616.394,00

11.081.726,00

95,40

97,95

28 DISHUTBUN KAB LANGKAT

2.333.700,00

2.232.255,00

96,51

90,26

29 DISBUN KAB BATUBARA

1.276.373,00

1.223.363,00

95,85

88,33

30 DISBUNNAK KAB TAPANULI SELATAN

1.038.613,00

1.038.200,00

99,96

97,77

31 DISBUN KAB SIMALUNGUN

3.646.272,00

3.614.296,50

99,12

88,87

32 DISHUTBUN KAB MANDAILING NATAL

1.210.337,00

1.191.825,00

98,47

89,76

Page 166: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

151 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

NO. SATKER PROVINSI &

KABUPATEN

PAGU

( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI

FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

7 SUMATERA BARAT

13.948.042,00

12.908.364,80

92,55

100,00

33 DISBUN PROVINSI SUMATERA BARAT

7.154.453,00

6.362.342,40

88,93

100,00

34 DISHUTBUN KAB AGAM

1.153.106,00

1.019.605,80

88,42

100,00

35 DISBUN KAB PASAMAN

1.885.036,00

1.833.494,60

97,27

100,00

36 DISTANBUNHUT KAB TANAH DATAR

971.549,00

962.290,70

99,05

100,00

37 DISBUN KAB PASAMAN BARAT

1.137.896,00

1.097.944,30

96,49

100,00

38 DISBUN KAB DHARMAS RAYA

1.646.002,00

1.605.965,00

97,57

100,00

8 R I A U

26.274.584,00

25.051.008,90

95,34

98,17

39 DISBUN PROVINSI RIAU

10.321.820,00

9.219.625,90

89,32

100,00

40 DISHUTBUN KAB MERANTI

1.288.134,00

1.287.808,00

99,97

100,00

41 DISBUN KAB INDRAGIRI HILIR

1.535.118,00

1.510.517,00

98,40

83,11

42 DISBUN KAB KUANTAN SENGINGI

4.063.300,00

4.017.170,00

98,86

98,03

43 DISHUTBUN KAB ROKAN HULU

9.066.212,00

9.015.888,00

99,44

98,44

9 JAMBI

23.442.716,00

22.615.793,03

96,47

96,75

44 DISBUN PROVINSI JAMBI

10.412.228,00

10.008.229,25

96,12

100,00

45 DISBUN KAB BATANGHARI

2.656.315,00

2.631.160,00

99,05

100,00

46 DISBUN KAB TANJUNG JABUNG BARAT

1.319.913,00

1.192.106,50

90,32

90,32

47 DISHUTBUN KAB BUNGO

2.232.690,00

2.190.339,48

98,10

80,68

48 DISBUNHUT KAB SAROLANGUN

2.428.240,00

2.304.063,30

94,89

95,00

49 DISBUNHUT KAB MERANGIN

2.212.890,00

2.191.810,00

99,05

100,00

Page 167: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

152 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

NO. SATKER PROVINSI &

KABUPATEN

PAGU

( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI

FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

50 DISBUN KAB TEBO

2.180.440,00

2.098.084,50

96,22

96,25

10 SUMATERA SELATAN

31.367.371,00

30.375.156,44

96,84

88,04

51 DISBUN PROVINSI SUMATERA

SELATAN

20.776.516,00

20,074.623,46

96,62

85,40

52 DISHUTBUN KAB O K U

1.095.100,00

1.083.005,00

98,90

84,75

53 DISBUN KAB MUSI BANYUASIN

2.066.618,00

2.016.957,00

97,60

100,00

54 DISBUN KAB MUARA ENIM

2.475.921,00

2.386.532,80

96,39

100,00

55 DISBUN KAB MUSI RAWAS

2.746.748,00

2.740.463,18

99,77

99,85

56 DISBUN KAB O K I

2.206.468,00

2.073.575,00

93,98

75,18

11 LAMPUNG

29.909.220,00

29.647.938,73

99,13

99,12

57 DISBUN PROVINSI LAMPUNG

19.591.218,00

19.394.827,33

99,00

99,00

58 DISTANBUNHUT KAB TG BAWANG

BARAT

1.614.400,00

1.605.956,40

99,48

99,48

59 DISHUTBUN KAB LAMPUNG UTARA

1.568.197,00

1.523.947,00

97,18

97,10

60 DISBUN KAB LAMPUNG BARAT

1.303.610,00

1.291.413,00

99,06

99,06

61 DISHUTBUN KAB TANGGAMUS

1.166.300,00

1.156.100,00

99,13

100,00

62 DISBUNHUT KAB LAMPUNG TIMUR

920.012,00

920.012,00

100,00

100,00

63 DISBUNHUT KAB PESAWARAN

951.948,00

951.948,00

100,00

100,00

64 DISBUNHUT KAB WAY KANAN

2.793.535,00

2.793.535,00

100,00

100,00

12 KALIMANTAN BARAT

30.371.159,00

29.575.562,41

97,38

99,83

65 DISBUN PROVINSI KALIMANTAN BARAT

9.854.106,00

9.382.029,65

95,21

102,10

66 DISHUTBUN KAB SAMBAS

2.145.145,00

2.128.272,20

99,21

94,61

Page 168: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

153 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

NO. SATKER PROVINSI &

KABUPATEN

PAGU

( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI

FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

67 DISHUTBUN KAB SANGGAU

6.297.664,00

6.251.232,32

99,26

99,31

68 DISHUTBUN KAB SINTANG

2.004.177,00

1.985.780,80

99,08

98,19

69 DISBUNHUT KAB KAPUAS HULU

1.968.227,00

1.916.807,00

97,39

96,75

70 DISHUTBUN KAB BENGKAYANG

5.574.890,00

5.459.659,00

97,93

100,00

71 DISTANHUT KOTA SINGKAWANG

2.526.950,00

2.451.781,44

97,03

100,00

13 KALIMANTAN TENGAH

11.390.040,00

11.157.375,25

97,96

96,44

72 DISBUN PROVINSI KALIMANTAN

TENGAH

5.235.500,00

5.122.740,90

82,61

96,04

73 DISTANBUN KAB GUNUNG MAS

1.198.000,00

1.194.065,00

99,67

89,88

74 DISBUNHUT KAB KAPUAS

1.554.220,00

1.518.119,70

97,68

98,58

75 DISBUN KAB KOTAWARINGIN BARAT

1.346.420,00

1.288.112,65

95,67

96,13

76 DISBUNHUT KAB PULANG PISAU

993.050,00

986.800,00

99,37

100,00

77 DISBUN KAB KOTAWARINGIN TIMUR

1.062.850,00

1.047.537,00

98,56

99,70

14 KALIMANTAN SELATAN

9.158.897,00

8.406.404,54

91,78

100,00

78 DISBUN PROVINSI KALIMANTAN

SELATAN

6.014.493,00

5.366.287,89

89,22

100,00

79 DISHUTBUN KAB HULU SUNGAI

TENGAH

1.072.025,00

1.028.054,95

95,90

100,00

80 DISBUN KAB TABALONG

1.059.085,00

1.052.078,20

99,34

100,00

81 DISHUTBUN KAB BALANGAN

1.013.294,00

959.983,50

94,74

100,00

15 KALIMANTAN TIMUR

12.066.026,00

8.494.395,44

70,40

80,76

82 DISBUN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

8.977.451,00

5.874.287,43

65,43

85,75

83 DISBUN KAB KUTAI TIMUR

412.653,00 307.084.000

74,42

59,53

Page 169: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

154 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

NO. SATKER PROVINSI &

KABUPATEN

PAGU

( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI

FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

84 DISHUTBUN KAB NUNUKAN

1.068.966,00

967.790,00

90,54

96,00

85 DISBUN KAB BERAU

1.606.956,00

1.345.234,01

83,71

66,97

16 SULAWESI UTARA

18.471.634,00

18.171.800,70

98,38

99,99

86 DISBUN PROVINSI SULAWESI UTARA

11.734.748,00

11.515.219,00

98,13

100,00

87 DISHUTBUN KAB MINAHASA

TENGGARA

958.200,00

958.200,00

100,00

99,76

88 DISTANBUNHUT KAB BOLMONG

UTARA

1.264.100,00

1.184.376,70

93,69

100,00

89 DISHUTBUN KAB BOLAANG

MONGONDOW

1.246.731,00

1.246.150,00

99,95

100,00

90 DISBUN KAB MINAHASA SELATAN

3.267.855,00

3.267.855,00

98,47

100,00

17 SULAWESI TENGAH

119.022.677,00

117.477.658,03

98,70

99,35

91 DISBUN PROVINSI SULAWESI TENGAH

34.334.876,00

33.900.491,23

98,73

99,65

92 DISTANBUNNAKKESHEWAN KAB TJ

UNA-UNA

14.049.820,00

13.849.432,78

98,57

98,44

93 DISHUTBUN KAB POSO

6.519.669,00

6.383.816,64

97,92

97,92

94 DISHUTBUN KAB DONGGALA

8.510.000,00

8.364.336,10

98,29

100,00

95 DISBUN KAB TOLI-TOLI

19.758.545,00

19.423.993,00

98,31

100,00

96 DISBUN KAB BUOL

3.290.669,00

3.281.155,66

99,71

99,71

97 DISHUTBUN KAB PARIGI MOUTONG

26.612.339,00

26.417.395,00

99,27

99,32

98 DISHUTBUN KAB SIGI

4.327.290,00

4.247.763,00

98,16

97,47

99 DISTANHUTKELAUTAN KOTA PALU

1.619.469,00

1.609.274,63

99,37

100,00

18 SULAWESI SELATAN

107.391.241,00

99.339.932,58

92,50

97,52

100 DISBUN PROVINSI SULAWESI

SELATAN

47.549.891,00

45.632.036,70

95,97

98,78

Page 170: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

155 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

NO. SATKER PROVINSI &

KABUPATEN

PAGU

( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI

FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

101 DISTANBUN KAB ENREKANG

5.386.207,00

5.112.171,63

94,91

93,33

102 DISHUTBUN KAB BONE

6.833.960,00

5.350.616,70

78,29

90,00

103 DISHUTBUN KAB PINRANG

6.809.487,00

5.342.847,10

78,46

97,96

104 DISHUTBUN KAB WAJO

6.110.320,00

5.790.390,45

94,76

100,00

105 DISHUTBUN KAB LUWU

10.254.097,00

9.857.381,41

96,13

99,49

106 DISHUTBUN KAB BULUKUMBA

3.603.460,00

2.939.185,23

81,57

93,52

107 DISHUTBUN KAB SOPPENG

10.686.957,00

9.701.087,37

90,78

95,63

108 DISHUTBUN KAB LUWU UTARA

10.156.862,00

9.614.216,00

94,66

98,50

19 SULAWESI TENGGARA

132.531.904,00

125.423.421,72

94,64

96,47

109 DISBUNHORTI PROV SULAWESI

TENGGARA

49.093.089,00

47.685.706,35

95,87

99,03

110 DISTAN KAB MUNA

10.761.845,00

10.620.436,42

98,69

98,87

111 DISTANNAKBUNHORTI KAB BOMBANA

14.503.281,00

13.497.811,65

93,07

97,15

112 DISBUNHORTI KAB KOLAKA UTARA

15.013.222,00

12.074.417,50

80,43

90,65

113 DISTAN KAB KONAWE

13.561.827,00

13.195.503,00

97,30

85,15

114 DISBUN KAB KOLAKA

14.873.860,00

14.553.948,40

97,85

99,15

115 DISBUNHORTI KAB KONAWE SELATAN

14.724.780,00

13.795.598,40

93,69

99,15

20 MALUKU

13.167.160,00

12.990.891,00

98,66

100,00

116 DISTAN PROVINSI MALUKU

5.602.407,00

5.479.576,00

97,81

100,00

117 DISHUTBUN KAB MALUKU TENGGARA

BARAT

1.027.243,00

1.024.843,00

99,77

100,00

118 DISTANBUN KAB PULAU BURU

919.780,00

872.940,00

94,91

100,00

Page 171: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

156 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

NO. SATKER PROVINSI &

KABUPATEN

PAGU

( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI

FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

119 DISHUTBUN KAB SERAM BAGIAN

BARAT

919.780,00

917.032,00

99,70

100,00

120 DISBUNHUT KAB SERAM BAGIAN

TIMUR

4.697.950,00

4.696.480,00

99,97

100,00

21 BALI

11.276.467,00

10.859.828,15

96,31

97,72

121 DISBUN PROVINSI BALI

7.646.947,00

7.306.363,00

95,55

99,66

122 DISTANHUTKELAUTAN KAB JEMBRANA

900.080,00

897.023,00

99,66

100,00

123 DISTANPERHUTBUN KAB GIANYAR

1.147.480,00

1.122.282,15

97,80

90,64

124 DISHUTBUN KAB TABANAN

1.581.960,00

1.534.160,00

96,98

92,13

22 NUSA TENGGARA BARAT

10.981.376,00

10.682.487,95

97,28

97,42

125 DISBUN PROVINSI NUSA TENGGARA

BARAT

7.452.369,00

7.154.037,75

96,00

96,20

126 DISHUTBUN KAB LOMBOK TIMUR

1.164.970,00

1.164.436,00

99,95

100,00

127 DISHUTBUN KAB SUMBAWA

1.070.444,00

1.070.425,00

100,00

100,00

128 DISBUN KAB DOMPU

1.293.593,00

1.293.589,20

100,00

100,00

23 NUSA TENGGARA TIMUR

28.488.678,00

28.166.525,60

98,87

100,00

129 DISTANBUN PROV NUSA TENGGARA

TIMUR

15.597.572,00

15.415.902,33

98,84 100,00

130 DISTANBUN KAB BELU

1.082.100,00

1.082.100,00

100,00 100,00

131 DISTANBUNNAK KAB SIKKA

2.842.954,00

2.811.509,60

98,89 100,00

132 DISBUN KAB ALOR

1.769.085,00

1.769.085,00

100,00 100,00

133 DISHUTBUN KAB MANGGARAI

999.060,00

993.060,00

99,40 100,00

134 DISBUN KAB SUMBA TIMUR

7.034.570,00

1.953.734,00

98,77 100,00

135 DISBUN KAB SUMBA BARAT DAYA

1.385.014,00

1.385.014,00

100,00 100,00

Page 172: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

157 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

NO. SATKER PROVINSI &

KABUPATEN

PAGU

( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI

FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

136 DISHUTBUN KAB FLORES TIMUR

969.470,00

964.970,00

99,54 100,00

137 DISHUTBUN KAB ENDE

1.865.339,00

1.791.150,67

96,02 100,00

24 PAPUA

27.102.841,00

26.569.894,04

98,03

94,68

138 DISBUNNAK PROVINSI PAPUA

9.394.230,00

8.906.382,50

94,81

99,18

139 DISHUTBUN KAB BIAK NUMFOR

1.877.574,00

1.868.554,00

99,52

100,00

140 DISHUTBUN KAB MERAUKE

5.426.565,00

5.399.765,00

99,51

96,65

141 DISTANBUN KAB NABIRE

3.417.934,00

3.417.934,00

100,00

85,19

142 DISBUN KAB JAYAPURA

2.025.600,00

2.023.975,10

99,92

96,88

143 DISBUN KAB SARMI

3.221.934,00

3.221.600,00

99,99

82,97

144 DISBUNHUT KAB KEEROM

1.739.004,00

1.731.683,44

99,58

96,31

25 BENGKULU

20.335.240,00

20.006.589,55

98,38

100,00

145 DISBUN PROVINSI BENGKULU

6.940.775,00

6.799.924,55

97,97 100,00

146 DISTANNAKBUN KAB SELUMA

1.475.500,00

1.470.500,00

99,66 100,00

147 DISTANNAKBUNHUT KAB MUKO MUKO

3.029.900,00

3.015.320,00

99,52 100,00

148 DISTANBUNHUT KAB BENGKULU

TENGAH

1.740.820,00

1.738.320,00

99,86 100,00

149 DISHUTBUN KAB BENGKULU UTARA

5.523.370,00

5.474.130,00

99,11 100,00

150 DISHUTBUN KAB KEPAHIANG

1.624.875,00

1.508.395,00

92,83 100,00

26 MALUKU UTARA

19.501.400,00

19.301.734,00

98,98

99,77

151 DISTAN PROVINSI MALUKU UTARA

8.878.586,00

8.854.604,00

99,73

99,88

152 DISTAN KAB HALMAHERA UTARA

2.391.550,00

2.384.213,00

99,69

100,00

Page 173: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

158 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

NO. SATKER PROVINSI &

KABUPATEN

PAGU

( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI

FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

153 DISTAN KAB HALMAHERA BARAT

2.190.530,00

2.183.823,00

99,69

100,00

154 DISBUN KAB HALMAHERA TENGAH

1.110.700,00

1.110.700,00

100,00

100,00

155 DISBUN KAB HALMAHERA SELATAN

2.990.950,00

2.950.076,00

98,63

99,40

156 DISHUTBUN KAB KEPULAUAN SULA

1.939.084,00

1.818.318,00

93,77

99,20

27 BANTEN

3.150.070,00

3.128.247,00

969,31

100,00

157 DISHUTBUN PROVINSI BANTEN

3.150.070,00

3.128.247,10

99,31

100,00

28 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

11.428.334,00

11.099.212,25

97,12

95,54

158 DISTANBUNNAK PROV KEP. BABEL

3.171.711,00

2.953.379,30

93,12

90,00

159 DISBUNHUT KAB BANGKA SELATAN

5.027.885,00

4.991.978,00

99,29

100,00

160 DISHUTBUN KAB BANGKA BARAT

1.369.743,00

1.360.938,00

99,36

90,00

161 DISBUNHUT KAB BANGKA TENGAH

1.858.995,00

1.792.916,95

96,45

97,03

29 GORONTALO

15.392.399,00

14.945.271,08

97,10

93,28

162 DISBUNNAK PROVINSI GORONTALO

10.414.087,00

10.290.699,00

98,82

92,20

163 DISTANPANGANBUN KAB GORONTALO

1.112.302,00

1.086.632,00

97,69

94,48

164 DISTANBUN KAB PAHUWATO

3.866.010,00

3.567.940,08

92,29

96,23

30 KEPULAUAN RIAU

6.584.543,00

4.664.471,00

70,84

73,23

165 DISTANHUTNAK PROVINSI

KEPULAUAN RIAU

1.658.535,00

1.118.895,00

67,46

75,00

166 DISHUTBUN KAB NATUNA

1.585.920,00

1.582.610,00

99,79

100,00

167 DISTAN KAB BINTAN

1.754.168,00

1.748.126,00

99,66

100,00

168 DISTANBUNNAKHUTPANGAN KAB KEP.

ANAMBAS

1.585.920,00

214.840,00

13,55

15,00

Page 174: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

159 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

NO. SATKER PROVINSI &

KABUPATEN

PAGU

( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI

FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

31 PAPUA BARAT

16.980.324,00

16674.929,00

98,20

77,72

169 DISHUTBUN PROVINSI PAPUA BARAT

4.074.524,00

3.965.174,00

97,32

75,00

170 DISTANNAKBUN KAB MANOKWARI

3.697.340,00

3.653.140,00

98,80

79,04

171 DISHUTBUN KAB SORONG SELATAN

4.595.800,00

4.462.749,00

97,10

77,41

172 DISBUN KAB RAJA AMPAT

2.305.520,00

2.286.726,00

99,18

78,75

173 DISHUTBUN KAB TELUK WONDAMA

2.307.140,00

2.307.140,00

100,00

80,00

32 SULAWESI BARAT

128.383.056,00

122.633.400,78

95,52

97,20

174 DISBUN PROVINSI SULAWESI BARAT

68.272.695,00

64.637.593,35

94,68

96,23

175 DISHUTBUN KAB MAJENE

4.628.778,00

4.188.768,81

90,49

95,00

176 DISHUTBUN KAB MAMUJU

20.909.663,00

20.345.005,00

97,30

97,07

177 DISBUN KAB MAMUJU UTARA

16.868.928,00

16.374.379,93

97,07

98,91

178 DISHUTBUN KAB POLEWALI MANDAR

14.732.364,00

14.170.011,80

96,18

100,00

179 DISTANBUNHORTI KAB MAMASA

2.970.628,00

2.917.641,90

98,22

100,00

33 UPT PUSAT

72.951.531,00

66.169.903,64

94,82

97,83

180 BALAI BESAR ( BBP2TP ) SURABAYA

18.775.845,00

16.683.095,59

91,67

91,57

181 BALAI BESAR ( BBP2TP ) MEDAN

28.209.759,00

25.709.040,39

95,39

100,00

182 BALAI ( BPTP ) PONTIANAK

9.274.803,00

7.915.438,79

88,82

100,00

183 BALAI BESAR ( BBP2TP ) AMBON

16.691.124,00

15.285.667,47

97,23

100,00

- Penambahan pembayaran gaji pegawai

Balai Besar Ambon

576.661,41

Page 175: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

160 LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

NO. SATKER PROVINSI &

KABUPATEN

PAGU

( Rp. 000,-)

KINERJA SATKER

REALISASI KEUANGAN REALISASI

FISIK

( Rp.000,- ) ( % ) ( % )

1 2 3 5 6 7

34 P U S A T 254.448.102,00

225.919.603,29

88,79

88,79

184 DIREKTORAT JENDERAL

PERKEBUNAN

DIRAT TANAMAN REMPAH DAN

PENYEGAR

167.871.677,00

138.893.775,01

89,00

89,00

DIRAT TANAMAN SEMUSIM

6.591.000,00

5.605.097,64

97,45

97,45

DIRAT TANAMAN TAHUNAN

6.663.525,00

5.906.601,34

96,65

96,65

DIRAT PENANGANAN PASCA PANEN

6.570.579,00

4.662.371,62

83,75

83,75

DIRAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

6.185.366,00

5.317.042,75

97,11

97,11

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN

73.138.005,00

65.534.714,92

86,83

86,83

TOTAL DIREKTORAT JENDERAL

PERKEBUNAN 1.464.443.342,00 1.386.163.819,15 94,65 98,18

Page 176: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

161

LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

Kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2012 Yang Dimonitor Oleh UKP4

RENCANA AKSI PENANGGUNG

JAWAB INSTANSI TERKAIT

KRITERIA KEBERHASILAN

UKURAN KEBERHASILAN

UKURAN KEBERHASILAN B03, B06, B09, B12

% CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8

N5P26: Peningkatan produksi pangan

N5P26A7: Penyaluran bantuan dan subsidi benih tanaman pangan

Kementerian Pertanian

BPN, Pemda terkait, perusahaan perkebunan (negara dan swasta)

Areal Giling Tebu (Kebun tebu giling/KTG)

TARGET: Terlaksananya areal giling tebu 450.000 ha

TARGET B03: 4.500 Ha (1,00%)

B04: 104,99% posisi 30 April 2012 areal giling tebu dari pabrik gula seluas 4.724,9 ha (104,99%).

TARGET B06: 135.000 Ha (30.00%)

B06: 105,34% Posisi 30 Juni 2012 Areal giling tebu dari pabrik gula seluas 142.213,1 ha (105,34%).

TARGET B09: 366.000 Ha (81,33%)

B09: 100,20% Posisi tanggal 30 September 2012 areal giling tebu dari pabrik gula seluas 366.745,2 ha (100,20%).

TARGET B12: 450.000 Ha (100%)

B12: 100,26% Posisi akhir Desember 2012 areal giling tebu dari pabrik gula seluas 451.191,1 ha (100,26%) dari target seluas 450.000 ha.

Kemenperind, Pemda terkait, Kemenristek

Benih unggul tebu yang digunakan

TARGET: Tergunakannya 50% bemih unggul tebu bermutu

TARGET B04: 5% B04: 100,29% Posisi 30 April 2012 Sertifikat benih terealisasi 467,35 ha dari target 466 ha(100,29%).

TARGET B06: 20% B06:100,1% Sertifikat benih unggul tebu terealisasi 1.866,31 ha dari target 1.864 ha (100,1%).

TARGET B09: 40% B09: 100,1% Sertifikat benih unggul tebu sampai 30 September 2012 seluas 3.732,38 ha dari target seluas 3.729 Ha (100,1%).

Lampiran 7

Page 177: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

162

LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

RENCANA AKSI

PENANGGUNG JAWAB

INSTANSI TERKAIT

KRITERIA KEBERHASILAN

UKURAN KEBERHASILAN

UKURAN KEBERHASILAN B03, B06, B09, B12

% CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8

TARGET B12: 50% B12: 101,2% Posisi akhir Desember 2012 sertifikat benih unggul tebu seluas 4.715,90 Ha (101,2%) dari target seluas 4.661 ha.

Perbankan, Kemenkeu, BPN, Kemenhut, Pemda, Perusahaan Mitra

Calon lahan dan calon petani peserta program revitalisasi perkebunan (KPEN-RP) untuk komoditi kelapa sawit

TARGET:

Tersedianya calon petani dan calon lahan program revitalisasi perkebunan (KPEN-RP) untuk komoditi kelapa sawit seluas 20.000 ha

TARGET B04: Tersedianya calon petani dan calon lahan program revitalisasi perkebunan (KPEN-RP) untuk komoditi kelapa sawit seluas 2.000 Ha

B04: 140% Posisi April 2012 realisasi CP/CL revitbun komoditi kelapa sawit seluas 2.800 Ha (140%) untuk 1.107 KK.

TARGET B06: Tersedianya calon petani dan calon lahan program revitalisasi

perkebunan (KPEN-RP) untuk komoditi kelapa sawit seluas 5.000 Ha

B06: 137,36% Realisasi CP/CL revitbun secara kumulatif untuk komoditi

kelapa sawit seluas 6.868 ha dari target seluas 5.000 Ha (137,36%)

TARGET B09: Tersedianya calon petani dan calon lahan program revitalisasi perkebunan (KPEN-RP) untuk komoditi kelapa sawit seluas 12.500 Ha

B09: 112,54% CP/CL revitbun secara untuk komoditi kelapa sawit sampai 30 September 2012 seluas 14.068 ha dari target seluas 12.500 Ha (112,54%)

TARGET B12: Tersedianya calon petani dan calon lahan program revitalisasi perkebunan (KPEN-RP) untuk komoditi kelapa sawit seluas 20.000 Ha

B12: 107,08% Posisi akhir Desember 2012 capaian CP/CL revitbun untuk komoditi kelapa sawit seluas 21.416 ha (107,08%) dari target seluas 20.000 Ha

Benih unggul sawit yang digunakan

TARGET: Tersedianya 350.000 batang benih sawit unggul bermutu

TARGET B04: Terselesaikannya Pedoman Umum (Pedum)

B04: 100% Terselesainya Pedoman Umum/Teknis dn Revisi Pedoman Teknis Kelapa Sawit

Page 178: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

163

LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

RENCANA AKSI

PENANGGUNG JAWAB

INSTANSI TERKAIT

KRITERIA KEBERHASILAN

UKURAN KEBERHASILAN

UKURAN KEBERHASILAN B03, B06, B09, B12

% CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8

TARGET B06: Terlaksananya Pemilihan / penetapan CP/CL

B06: 100,1% Realisasi penetapan CP/CL seluas 2.450 Ha (350.350 batang) dari target 2.448 Ha (350.000 batang) benih sawit unggul (100,1%)

TARGET B09: Pencairan dana bansos untuk penyediaan benih sawit unggul bermutu 150.000 batang (47,85%)

B09: 120,84% Posisi 30 September 2012 pencairan dana bansos untuk penyediaan benih sawit unggul sesua SP2D sebesar Rp. 7.611.660.000,- (181.260 batang) dari target 150.000 batang (120,84%)

TARGET B12: Pencairan dana bansos untuk penyediaan benih sawit unggul bermutu 350.000 batang (100%)

B12: 104,12% Posisi akhir Desember 2012 capaian pencairan dana bansos untuk benih sawit unggul sebesar Rp. 12.849.580.000,-(364.472 batang) dari target 350.000 batang (104,12%)

Penambahan SPBU non subsidi bergerak dan tangki timbun

Kementerian Pertanian

PT. Pertamina, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM

Terbangunnya tangki timbun untuk perusahaan perkebunan

Laporan hasil Koordinasi Kementan-Asosiasi terkait pengadaan tangki timbun oleh badan usaha perkebunan

TARGET B06 : Sosialisasi ke Asosiasi Perkebunan

B06 : 100 % Telah disosialisasikan melalui surat ke Asosiasi Perkebunan Nomor : 734/RC.120/E/2012 tanggal 29 Juni 2012.

Page 179: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

164

LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

RENCANA AKSI

PENANGGUNG JAWAB

INSTANSI TERKAIT

KRITERIA KEBERHASILAN

UKURAN KEBERHASILAN

UKURAN KEBERHASILAN B03, B06, B09, B12

% CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8

TARGET B07 : Sosialisasi ke Asosiasi Perkebunan.

B07 : 100 % Telah disosialisasikan kepada Asosiasi Perkebunan dan Perusahaan Perkebunan tanggal 30 Juli 2012, sesuai surat Dirjen Perkebunan Nomor : 976/TU.220/E/7/2012 tanggal 25 Juli 2012, Notulen Sosialisasi terlampir.

TARGET B08 : Sosialisasi ke Asosiasi Perkebunan.

B08 : 100 % Telah dilakukan sosialisasi kepada Asosiasi Perkebunan dan Perusahaan Perkebunan tanggal 6, 8, 10, 27, 29 Agustus 2012, sesuai surat undangan Dirjen PMD Kemendagri No. 413.32/5223/PMD tgl. 1 Agustus 2012,

TARGET B09 : 1. Sosialisasi ke Asosiasi Perkebunan, 2. Laporan Progres Pengadaan Tangki Timbun untuk perusahaan perkebunan status B09

B09 : 100 % 1. Sosialisasi telah dilakukan 2. Posisi 21 September 2012 Perusahaan Perkebunan yang melaporkan pengadaan tangki timbun sebanyak 27 perusahaan.

Page 180: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

165

LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

RENCANA AKSI

PENANGGUNG JAWAB

INSTANSI TERKAIT

KRITERIA KEBERHASILAN

UKURAN KEBERHASILAN

UKURAN KEBERHASILAN B03, B06, B09, B12

% CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8

TARGET B10: 1. Sosialisasi ke Asosiasi Perkebunan, 2. Laporan Progres Pengadaan Tangki Timbun untuk perusahaan perkebunan status B10

B10 : 100 % Sampai dengan tanggal 25 Oktober 2012 terdapat 43 perusahaan baik BUMN maupun Swasta yang telah melaporkan keberadaan tangki timbun yang dimiliki/dikelola. Sosialisasi lanjutan telah dilaksa-nakan di Provinsi Kalteng pada tanggal 22 Oktober 2012 dengan Notulen terlampir.

TARGET B11 : 1. Sosialisasi ke Asosiasi Perkebunan, 2. Laporan Progres Pengadaan Tangki Timbun untuk perusahaan perkebunan status B11

B11 : 100 % -Sampai dengan tanggal 28 November 2012, terdapat 73 perusahaan baik BUMN maupun Swasta yang telah melaporkan keberadaan tangki timbun yang dimiliki/dikelola. - Sesuai dengan surat Direktur Pembinaan Usaha Hilir, Ditjen Migas Nomor: 15838/15/DMO/2012 tanggal 29 Oktober 2012 telah diselenggarakan sosialisasi lanjutan tentang Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak di Provinsi Jambi (1 November 2012), Papua Barat (5 November 2012), Bengkulu (8 November 2012), Bangka Belitung (13 November 2012), dan Sulawesi Tenggara

Page 181: KATA PENGANTARsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP Perkebunan 2012.pdfK ee mm ee n n tt e rr ii aa n PP e rr tt aa nn ii aa nn i LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

KK ee mm ee nn tt ee rr ii aa nn PP ee rr tt aa nn ii aa nn

166

LAKIP Direktorat Jenderal perkebunan Tahun 2012

RENCANA AKSI

PENANGGUNG JAWAB

INSTANSI TERKAIT

KRITERIA KEBERHASILAN

UKURAN KEBERHASILAN

UKURAN KEBERHASILAN B03, B06, B09, B12

% CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8

(27 November 2012). -Materi sosialisasi yang disampaikan antara lain:

Kebijakan Pemerintah Dalam Pengendalian BBM Bersubsidi (Ditjen Migas), Pengawasan dan Pengendalian BBM Bersubsidi bagi Kendaraan Pertambangan dan Perkebunan (BPH Migas ), Implementasi Permen ESDM Nomor 12 Tahun 2012 terhadap Pertambangan (Ditjen Minerba), Koordinasi SKPD (Ditjen PMD), Implementasi Permen ESDM Nomor 12 Tahun 2012 terhadap Perkebunan (Ditjen Perkebunan), Persiapan dan Implementasi Kebijakan Pembatasan/Pengendalian BBM Bersubsidi sesuai Permen ESDM Nomor 12 Tahun 2012 ( PT. Pertamina (Persero))

TARGET B12 : 1. Laporan Progres Pengadaan Tangki Timbun untuk perusahaan perkebunan status B12.

B12 : 100 % Sampai dengan Akhir Desember 2012, terdapat 73 perusahaan baik BUMN maupun Swasta yang telah melaporkan keberadaan tangki timbun yang dimiliki/dikelola.