ee blok 22

146
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Palembang diselenggarakan dengan mengadopsi Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan pendekatan SPICES. Salah satu penerapan pendekatan early clinical exposure yang dilakukan dalam proses pembelajaran adalah dengan menyelenggarakan metode pembelajaran Tugas Pengenalan Profesi (TPP). TPP adalah upaya terstruktur di dalam blok melalui tugas mandiri untuk menyiapkan mahasiswa memahami peran sebagai profesional dokter dan memahami kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan dan administrasi layanan kesehatan. Proses ini merupakan kegiatan lapangan dengan mengenalkan mahasiswa secara dini pada kasus klinik atau komunitas di Rumah Sakit, Puskesmas, Panti, Posyandu, kunjungan ke rumah pasien dan lain-lain. Khusus pada blok XXII (Pra Kepaniteraan Klinik) yang merupakan blok terakhir pada tahap akademik, metode pembelajaran TPP diselenggarakan dengan tujuan mengenalkan mahasiswa pada kegiatan pelayanan kedokteran di setiap satuan medis fungsional Rumah Sakit, dalam 1

Upload: amaliakha

Post on 01-Dec-2015

182 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: EE blok 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kurikulum Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Palembang diselenggarakan

dengan mengadopsi Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan pendekatan SPICES.

Salah satu penerapan pendekatan early clinical exposure yang dilakukan dalam

proses pembelajaran adalah dengan menyelenggarakan metode pembelajaran Tugas

Pengenalan Profesi (TPP). TPP adalah upaya terstruktur di dalam blok melalui tugas

mandiri untuk menyiapkan mahasiswa memahami peran sebagai profesional dokter

dan memahami kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan dan administrasi

layanan kesehatan. Proses ini merupakan kegiatan lapangan dengan mengenalkan

mahasiswa secara dini pada kasus klinik atau komunitas di Rumah Sakit, Puskesmas,

Panti, Posyandu, kunjungan ke rumah pasien dan lain-lain.

Khusus pada blok XXII (Pra Kepaniteraan Klinik) yang merupakan blok

terakhir pada tahap akademik, metode pembelajaran TPP diselenggarakan dengan

tujuan mengenalkan mahasiswa pada kegiatan pelayanan kedokteran di setiap satuan

medis fungsional Rumah Sakit, dalam bentuk observasi kegiatan pelayanan di

Departemen Klinik. Selain itu sebagai wahana perkenalan mahasiswa terhadap proses

pembelajaran di tahap profesi, sehingga diharapkan tidak lagi asing dengan situasi

pembelajaran dan kegiatan harian mahasiswa tahap profesi di Rumah Sakit

pendidikan utama serta afiliasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Menganalisis proses komunikasi efektif dokter pasien

2. Menganalisis komunikasi dokter dengan sejawat dan profesi lain

1

Page 2: EE blok 22

3. Menganalisis prosedur anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan

dokter kepada pasien

4. Menganalisis prosedur umum rujukan laboratorium dan prosedur kerja

pemeriksaan tambahan (laboratorium dan radiologi)

5. Menganalisis keterampilan terapetik serta tindakan prevensi seorang dokter

dalam mengelola masalah pasien

6. Menganalisis sikap profesional dan implementasi etika dan moral seorang

dokter dalam pelayanan di RS Pendidikan

7. Membuat status pasien lengkap sesuai hasil anamnesis yang dilakukan

sendiri dan data sekunder pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang.

1.3 Tujuan

Melalui kegiatan TPP mahasiswa mampu :

1. Memahami pelayanan kesehatan yang dilakukan dokter dalam situasi klinis

di Rumah Sakit

2. Memahami alur pelayanan kesehatan pasien di Rumah Sakit

3. Memahami prinsip rujukan pasien oleh dokter kepada sarana penunjang

diagnostik di Rumah Sakit

4. Memahami implementasi nilai-nilai Islam Kemuhammadiyahan pada

pelayanan kesehatan yang dilakukan dokter di Rumah Sakit

1.4 Manfaat

Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam hal anamnesis,

pemeriksaan fisik umum maupun khusus, dan pemeriksaan penunjang serta

diagnostik dan terapi yang sesuai.

2

Page 3: EE blok 22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang (RSMP)

A. Pendahuluan

Sejak tahun 1965 cita-cita pendirian Rumah Sakit Muhammadiyah

Palembang (RSMP) telah menjadi wacana para tokoh muhammadiyah di

Sumatera Selatan seperti HM. Sidik Adiem, Djamain St. Marajo, KH. Masjhur

Azhari, HM. Rasjid Thalib, H. Zamhari Abidin, SH, H. Anang Kirom , H.M.

Soeripto, A. A. Sjarkowi Bakri, HM. Fauzi Shomad dan tokoh-tokoh lainnya

yang mendapat dukungan penuh dari bapak H. Abu Jasid Bustomi dan bapak

H.M. Ali Amin, SH selaku gubernur kepala daerah provinsi Sumatera Selatan

saat itu dan selanjutnya cita-cita tersebut direalisasikan dengan peletakan batu

pertama pembangunan RSMP yang dilaksanakan pada tanggal 18 November

1967. Akan tetapi karena perkembangan sosial politik dan kondisi internal

persyarikatan muhammadiyah hal-hal terkait kendala financial sehingga

pelaksanaan pembangunan berjalan tertatih-tatih sehingga akhirnya RSMP

baru diresmikan pendiriiannya pada tanggal 10 dzulhijjah 1417 H / 18 april

1997 M oleh gubernur Sumatera Selatan pada saat itu yakni Bapak H. Ramli

Hasan Basri yang juga dihadiri ketua pimpinan pusat muhammadiyah bapak

Prof. DR. H. M. Amien Rais, MA. Diusianya yang masih terbilang muda,

keberadaan RSMP yang beralamat di jalan jenderal ahmad yani kelurahan 13

ulu palembang 30263 saat ini telah menunjukkan perkembangan yang cukup

menggembirakan dan dapat mensejajarkan diri dengan rumah sakit terkemuka

lain di kota palembang. Kepercayaan dan dukungan masyarakat yang sangat

tinggi dapat dilihat dari fenomena kunjungan pasien setiap hari sehingga sejak

tahun 2005 RSMP dipercaya sebagai salah satu provider PT. ASKES dalam

3

Page 4: EE blok 22

melayani pasien ASKESKIN, ASKES PNS dan Komersial, JAMKESMAS,

serta JAMSOSTEK SUMSEL SEMESTA, bahkan saat ini juga telah terjalin

kerjasama dengan banyak instansi lain baik pemerintah maupun swasta di

Sumatera Selatan terutama dalam bidang peningkatan pelayanan kesehatan.

Secara demikian, saat ini RSMP adalah rumah sakit swasta terbesar yang

melayani pasien JAMKESMAS dan JAMSOSTEK atau sekitar 60 % dari total

jumlah pasien yang berkunjung ke RSMP. Upaya tak kenal lelah dari pimpinan

dan pegawai RSMP untuk terus meneguhkan komitmen meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan terhadap masyarakat cukup menyita perhatian pakar

mareketing Hermawan Kertajaya pendiri Markplus Institute and Marketing

sehingga pada tanggal : 27 November 2010 menganugerahkan penghargaan

Palembang Service Excellence Champion Award 2010 kepada RSMP.

B. Tujuan RSMP

Meningkatkan derajat kesehatan yang optimal melalui pendekatan

preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif bagi segenap masyarakat pada

umumnya dan warga muhammadiyah khususnya dalam rangka keluarga

sakinah ma waddah wa rahmah sebagai bagian dari masyarakat islam yang

sebenar-benarnya.

C. Visi RSMP

Terwujudnya rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan, pendidikan,

dan penelitian kesehatan secara profesional, modern, dan islami sehingga

menjadi kebanggaan warga muhammadiyah.

D. Misi RSMP

1. Memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan secara

profesional, modern, dan islami.

4

Page 5: EE blok 22

2. Mewujudkan citra sebagai wahana ibadah dan pengemban dakwah

amar ma’ruf nahi munkar dalam bidang kesehatan.

3. Menjadi pusat persemaian kader muhammadiyah dalam bidang

pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan.

E. Motto RSMP

Melayani sebagai ibadah dan dakwah.

F. Direksi dan Pegawai

1. Direktur : dr. H. Yudi Fadilah, Sp. PD, FINASIM

2. Wakil direktur pelayanan medis : dr. H. Pangestu Widodo

3. Wakil direktur administrasi dan keuangan : Amidi, SE, M.Si

4. Wakil direktur SDM dan AIK : Drs. Irawan

Husein

Jumlah Pegawai : 444 orang

1. Pegawai tetap : 308 orang

2. Pegawai kontrak : 3 orang

3. Pegawai harian : 26 orang

4. Pegawai khusus : 4 orang

5. Calon pegawai : 103 orang

Dokter Spesialis

1. Tetap : 9 orang

2. Tamu : 40 orang

Dokter Umum

1. Tetap : 9 orang

2. Tamu : 4 orang

5

Page 6: EE blok 22

Tenaga paramedis keperawatan : 231 orang

Tenaga paramedis nonkeperawatan : 55 orang

Tenaga non medis : 106 orang

G. Perusahaan Kerjasama

Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang telah menjalin kerjasama

pelayanan kesehatan dengan beberapa perusahaaan sebagai berikut :

1. PT. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)

2. PT. ASKES (Persero)

3. PT. Mitra Organ

4. PT. Nayaka Era Husada

5. PT. Easco Medical

6. PT. Sinar Alam Permai

7. PT. Melati Puspa Medica Sejahtera (MPS)

8. PT. Asuransi Jiwa Tugu Mandiri

9. PT. A.J. Central Asia Raya Healthy Care dan Managed Care

10. PT. Asuransi Sinar Mas

11. PT. Zakirah Health Care

12. PT. Aruna Wijaya Sakti Group

13. PT. Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia

14. PT. Semen Baturaja (Persero)

15. PT. Mahakam Kencana Intan Padi

16. PT. Swarnadwipa Dermaga

17. Jamkesmas Sumsel

18. Jamsoskes Sumsel Semesta

19. I’m Care 177

20. Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912

6

Page 7: EE blok 22

H. Fasilitas Pelayanan

1. Pelayanan Rawat Jalan

a. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam

b. Poli klinik spesialis dan sub spesialis

- Kebidanan dan penyakit kandungan

- Penyakit dalam

- Syaraf

- Paru

- Anak

- Jantung

- THT

- Kulit dan penyakit kelamin

- Mata

- Bedah (umum, anak, digestif, syaraf, urologi, tulang)

- Hematologi onkologi medik

2. Pelayanan Rawat Inap

Ruang perawatan Fasilitas

VIP KHUSUS (1 bed)AC, TV 21”, Sofa, Dispencer, Extra bed, Kulkas,

Kamar mandi, dan Water heater

VIP UTAMA (1 bed)AC, TV 21”, Sofa, Kulkas, Dispencer, Kamar mandi,

dan Water heater

KELAS I A (1 bed) AC, TV 21”, Sofa, Kamar mandi didalam

KELAS 1 B (2 & 3 bed) AC, TV, Kamar mandi didalam

KELAS II A (2 bed) Fan, TT, Kamar mandi didalam

KELAS II A (4 bed) AC, dan Kamar mandi didalam

KELAS II B (6 bed) Fan, TT, dan Kamar mandi diluar

KELAS III A AC, dan Kamar mandi diluar

KELAS III B Fan, dan Kamar mandi diluar

7

Page 8: EE blok 22

KEBIDANAN Fan, AC, dan Kamar mandi didalam

KAMAR BERSALIN Full AC

ICU / ICCU (10 TT) Monitor EKG, Defibrillator, AC, Ventilator

3. Pelayanan penunjang / tindakan medis

a. Instalasi Farmasi (buka 24 jam)

b. Konsultasi Gizi

c. Echo Cardiography

d. Laboratorium (24 jam)

e. Treadmill

f. Radiologi

g. USG 4 Dimensi

h. ECG + Spirometri

i. Fisioterapi

j. Ambulance

4. Fasilitas umum

a. Musholla

b. Mini shop

c. Koperasi pegawai

d. Cafetaria

e. Area parkir kendaraan

f. Bimbingan rohani pasien

g. Konsultasi agama

h. Pengelolaan ZIS

i. Penyelenggaraan jenazah

8

Page 9: EE blok 22

2.2 Profil RSUD Palembang Bari

A. Sejarah Berdirinya RSUD Palembang BARI

RSUD Palembang BARI di bangun dengan nama Poliklinik/ Puskesmas

Pasca Usaha dari tahun 1986 sampai dengan April 1995 dengan melalui dan di

bangunnya poliklinik-poliklinik, kantor dan alat-alat yang masih sangat

sederhana mulai tanggal 19 Juni 1995 diresmikan menjadi RSUD 

Palembang BARI dengan  SK  Depkes Nomor 1326/Menkes/Kes/SK/IX/1997,

Tanggal 10 November 1997 ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah

Tipe B dengan status milik Pemda Kota Palembang. Di tahun 2008 RSUD

Palembang BARI diberikan status Akreditasi penuh tingkat lanjut berdasarkan

Kepmenkes RI Nomor : YM.01.10/III/334/08 tentang pemberian status

Akreditasi penuh tingkat lanjut kepada rumah sakit umum daerah palembang

BARI jalan panca usaha no.1 Seberang Ulu I. Palembang Provinsi Sumatera

Selatan tanggal 5 februari 2008. Serta Ditetapkan sebagai BLUD-SKPD RSUD

Palembang BARI berdasarkan Keputusan Walikota Palembang No. 915.b

tahun 2008 penetapan RSUD Palembang Bari sebagai SKPD Palembang yang

menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK-BLUD) secara penuh.

Dan pembangunan yang dilaksanakan pada tahun 2008 meliputi Gedung

Poliklinik (3 lantai), Gedung Instalasi Gawat Darurat, Gedung Instalai Gizi

(Dapur), Gedung Loundry, Gedung VVIP, Gedung CSSD, Gedung ICU,

Gedung Genset dan IPAL. Pada tahun 2009 RSUD Palembang BARI di

tetapkan sebagai Rumah Sakit Tipe B berdasarkan Kepmenkes RI Nomor :

241/MENKES/SK/IV/2009 tentang peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum

Daerah Palembang BARI milik pemerintah kota palembang provinsi sumatera

selatan tanggal 2 april 2009. Pembangunan gedung yang sedang berlangsung di

tahun 2009 meliputi : Gedung Kebidanan, Gedung Neonatus, Gedung

Rehabilitasi Medik serta Gedung Hemodialisa. Pembangunan gedung yang

sedang berlangsung di tahun 2010-2011 meliputi: Perawatan Kelas I, II, III,

Kamar Jenazah, Gedung ICCU, Gedung PICU, Workshop dan Musholah. Surat

9

Page 10: EE blok 22

Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor: HK.07.06/III/2044/09 tentang

pemberian izin penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B dengan

nama Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI Pemerintah Kota

Palembang Sumatera Selatan.

Nama-nama Dokter / Direktur RSUD Palembang BARI sejak

diresmikan :

a. Tahun 1986 s/d 1995 : dr. Jane Lidya Titahelu, sebagai Kepala

Poliklinik/ Puskesmas Pasca Usahab.

b. Tanggal 1 Juli 1995 s/d Juli 2000 : dr. H. Eddy Zarkaty Monasir,

SpOG sebagai direktur RSUD Palembang BARI.

c. Bulan Juli 2000 s/d November 2000 Pelaksana Tugas : dr.

H.DaclanAbbas, SpB.

d. Tanggal 14 Novenber 2000 s/d sekarang : dr. Hj. Indah Puspita,

H.A,MARS sebagai Direktur RSUD Palembang BARI. 

B. Lokasi RSUD Palembang BARI

Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI terletak diKecamatan

Seberang Ulu I Jalan Panca Usaha No.1 Kelurahan 5 Ulu

Darat.Bangunan berada ± 800 Meter dari jalan Raya Jurusan Kertapati,

tepi jalanmasih rawa-rawa yang tersebar dengan rumah-rumah penduduk

yang kurangteratur. Sejak Januari tahun 2001 di bangun jalan alretnatif

dari jalanJakabaring menuju RSUD Palembang BARI yang bisa

langsung ke kantor KOPRI Koto Palembang dan PDAM. Areal RSUD

Palembang BARI luasnya± 45.605 Meter, hampir 100% merupakan

rawa-rawa yang kedalaman airnyamencapai 50-150cm, keadaan ini

mempengaruhi perkembangan Rumah Sakit,karena untuk

pembangunannya harus didahului dengan penimbunan dan juga sulit

dalam menjaga kebersihanya. Dari luas tanah yang ± 4,5 Ha ditimbun ±

10

Page 11: EE blok 22

40% dan diatasnya sudah dibangun beberapa gedung meningkatkanpelay

anan kesehatan.

C. Dasar Hukum

RSUD Palembang BARI dalam membentuk pelayanan terhadap

masyarakat dilindungi oleh UU Hukum sebagai dasar untuk

melaksanakantugas, meliputi :

a. UU No.23 Menkes tahun 1992 tentang pokok kesehatan

b. KeputusanMentri Kesehatan RI  No.1306/Menteri/SK/XI/1997 tanggal

10November 1997 tentang penetapan kelas RSUD Palembang BARI

menjadi kelas C

c. Keputusan Wali kota Palembang No.50 tahun 2001 tentang biaya

pelayanan RSUD Palembang BARI dengan SK Walikota

No.234/Kes/2001 tentang pembagian Hasil

pungutan biaya pelayanan Kesehatan.

d. UU No.22 tahun 1999 tentang otonomi daerah.

e. Program Pembangunan Daerah (Rroperda)Kota Palembang 2001-2005

D. Fasilitas Pelayanan

Untuk sementara ini RSUD Palembang BARI membina

daerahSeberang Ulu dan menerima rujukan dari 9 Puskesmas Induk, 12

Puskesmas Pembantu serta Dokter dan Bidan Praktek Swasta. Selain itu

RSUDPalembang BARI juga menerima rujunkan dari Puskesmas-

puskesmas yangberada di wilayah Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin

mengingattransportasi lebih cepat ke RSUD Palembang BARI dari pada

RSUD KayuAgung dan Prabumulih maupun Sekayu. Dalam

memberikan pelayanan kesehatan RSUD Palembang BARI mempunyai

layanan sebagai berikut:

11

Page 12: EE blok 22

a. Rawat Jalan

1) Poliklinik Spesialis Bedah

2) Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam

3) Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan

4) Poliklinik Spesialis Anak

5) Poliklinik Spesialis Mata

6) Poliklinik Spsialis THT

7) Poliklinik Spesialis Kulit dan Kelamin

8) Poliklinik Gigi

9) Poliklinik Rehabilitas Medik

10) Poliklinik Psikologi

11) Poliklinik Akupuntur

12) Poliklinik Jantung

13) Poliklinik Syaraf 

b. Instalasi Gawat Darurat

c. Instalasi Rawat Inap

1) Instalasi rawat inap umum yang meliputi perawatan laki-laki dan

perempuan.

2) Instalasi rawat inap Kebidanan dan Penyakit Kandungan.

3) Instalasi Rawat Inap Penyakit Anak.

4) Instalasi Rawat Inap VIP.

5) Instalasi Rawat Inap Neonatus.

6) Instalasi Rawat Inap Bedah.

7) Instalasi Rawat Inap ICU

d. Pelayanan Penunjang

1) Instalasi Laboratorium Klinik

2) Instalasi Radiologi.

3) Instalasi Farmasi (Apotek)

4) Instalasi Bedah Sentral dan Recovery Room (RR)

12

Page 13: EE blok 22

5) Instalasi Gizi

6) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit

7) Instalasi Bedah Sentral

e. Pelayanan Transportasi

1) Mobil Ambulance 3 Unit

2) Mobil Jenazah 1 Unit

3) Mobil Operasional 1 Unit

2.3 Profil RS Ernaldi Bahar

Perkembangan pelayanan kesehatan jiwa di daerah Sumatera Selatan sudah

dimulai sejak tahun 1920 seperti tertera dalam Besluit 21 Mei 1920 No.21 dari

Burgelijke Geneeskundig Diensi, kemudian Besluit 25 Februari 1922 No.41

mengenai personalia yang bertugas di tempat itu. Pada tahun 1923 di Hindia Belanda

dibangun “Verpleechtehuiz” (Rumah Perawatan) pertama untuk luar Jawa yaitu di

Ujung Pandang dan Palembang. “Verpleechtehuiz” Palembang semula terletak di

Jalan Kirangga Wiro Sentiko yang sekarang ditempati oleh Polisi Militer Kodam II

Sriwijaya. Pada tahun 1942 dipindahkan ke Baturaja, kemudian dipindahkan lagi ke

Kurungan Nyawa (Ogan Komering Ulu) pada tahun 1946, Pimpinan saat itu dijabat

oleh Dr. R. Setiarjo.

Rumah Sakit Jiwa Palembang mulai dibangun sekitar tahun 1954-1955 dengan

nama Rumah Sakit Suka Bangun, karena situasi keamanan saat itu maka sebagian

bangunan yang sudah jadi ditempati oleh Batalion TNI AD. Setelah keadaan aman

sekitar tahun 1957 mulai dirintis berdirinya Unit Pelayanan Kesehatan Jiwa berupa

“Poliklinik Penyakit Jiwa dan Syaraf” yang dipimpin oleh Dr. Chasanah Goepito dan

secara resmi dibuka tanggal 13 Juni 1958. Berdasarkan  surat  pimpinan  Rumah 

Sakit  Djiwa  Kurungan  Nyawa  tanggal  4  Januari  1957  No.10/20/A/Rpsd dan

tanggal 3 Juli 1958 No.365/20/B/Rpsd serta surat pimpinan Rumah Sakit Jiwa

Sukabangun tertanggal 24 Juli 1958 No.258/Peg/V/58. Pasien dan Pegawai Rumah

Sakit Kurungan  Nyawa dipindahkan ke Rumah Sakit Jiwa Sukabangun dan

13

Page 14: EE blok 22

berdasarkan SK Menkes No.4287/Pal/Peg/1958 disertai mutasi 21 orang pegawai

Rumah Sakit Djiwa Kurungan Nyawa. Pada tanggal 18 Agustus 1958 dilakukan

peresmian oleh Kepala Bagian Penyakit Djiwa Kementerian Kesehatan RI menjadi

“Rumah Sakit Djiwa Soekabangoen” Sebagai pimpinan dijabat oleh Dr. Chasanah

Goepito. Kemudian di tahun 1976 Rumah Sakit Djiwa Soekabangoen berubah nama

menjadi Rumah Sakit Jiwa Palembang. Rumah Sakit Jiwa Palembang turut berperan

dalam perkembangan kesehatan jiwa di Indonesia sewaktu Bapak Prof. Dr. R.

Kusumanto Setyonegoro menjabat sebagai Kepala Direktorat Kesehatan Jiwa. Rumah

Sakit Jiwa Palembang ditunjuk sebagai tempat pelaksanaan Rapat Regional

Kesehatan Jiwa dan Pembahasan PPDGJ IV. Tanggal 18 April 1978 berlakunya Surat

Keputusan Menkes RI No.135/MENKES/SK/IV /78 Tahun 1978 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Pusat Palembang maka Rumah Sakit

Jiwa Palembang berubah nama menjadi “Rumah Sakit Jiwa Pusat Palembang Tipe

A”.

Sejalan dengan pelaksanaan Otonomi Daerah pada tanggal 22 Juni 2001 telah

diundangkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan No.9 Tahun 2001 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera

Selatan, Rumah Sakit Jiwa Pusat Palembang berubah nama menjadi “Rumah Sakit

Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Selatan” yang berada di bawah dan

bertanggungjawab langsung kepada Gubernur Sumatera Selatan. Perkembangan

Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Selatan dengan dukungan penuh

Pemerintah Daerah dan DPRD Provinsi Sumatera Selatan, sarana prasarana dan

sumber daya manusia baik kualitas maupun kuantitas ditingkatkan. Menyadari bahwa

stigma terhadap Rumah Sakit Jiwa masih melekat di  masyarakat. Pimpinan  Rumah 

Sakit  Jiwa  Daerah  Provinsi  Sumatera  Selatan, Dr. Chairil Zaman, MSc

memprakarsai perubahan nama Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Selatan

dengan mengambil nama tokoh Psikiater yang pernah mengabdi dan membesarkan

Rumah Sakit Jiwa Palembang. Pilihan terhadap tokoh Prof. Dr. Ernaldi Bahar, Phd,

seorang Guru Besar Madya dalam Ilmu Kedokteran Jiwa yang bertugas dan turut

14

Page 15: EE blok 22

membangun Rumah Sakit Jiwa Palembang pada tahun 1972-1998 dipilihlah nama

Rumah Sakit Dr. Ernaldi Bahar (RSEB). Perubahan nama tersebut ditetapkan dalam

Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 3 tahun 2006 12 Juni 2006

tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2001 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Selatan.

1920 – 1923 Dibangun “Verpleechtehuiz”   Rumah Perawatan sakit jiwa

di Palembang

1942  Di pindahkan ke Baturaja

1946  Dipindahkan ke Kurungan Nyawa (Ogan Komering Ulu)

1954-1955 Mulai dibangun RS Jiwa di Palembang

13 Juni 1958   Berdirinya Poliklinik  Jiwa dan Syaraf

18 Agustus 1958  Diresmikan Rumah Sakit Djiwa Sukabangun

1976   RS Jiwa Sukabangun  berubah nama menjadi RS Jiwa Palembang

1978    RS Jiwa Palembang berubah nama menjadi RS Jiwa Pusat

Palembang

22 Juni 2001 Berubah nama menjadi RS Jiwa Daerah Provinsi Sumatera

Selatan

Terletak di lokasi yang strategis di pinggir Jalan Kol. H. Burlian KM.6 Telp.

(0711) 410354. Fax. (0711) 420792, email rs [email protected], Po Box.1060

Palembang dengan luas lahan 14,8 ha.

2.4 Profil RSK dr Abdullah Rivai Palembang

Rumah Sakit Kusta Sungai Kundur didirikan pada tahun 1914, pada mulanya

hanya sebagai tempat penampungan atau pengasingan penderita kusta. Lokasi

pertama di daerah Kertapati (Seberang Ulu I)  + 25 Km dari lokasi sekarang.

Pendiriannya diprakarsai oleh seorang nahkoda kapal Belanda (nama tidak diketahui),

karena beberapa orang orang anak buah kapalnya menderita kusta, tempat

penampungan ini diberi nama “Kembang Pumpung”. Karena adanya protes

masyarakat disekitar tempat penampungan itu maka lokasi penampungan dipindahkan

15

Page 16: EE blok 22

ke lokasi sekarang yaitu ; Sungai Kundur – Kelurahan Mariana Kecamatan Banyuasin

I Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan yang jaraknya  + 20 Km dari

kota Palembang. Dahulunya lokasi Rumah Sakit Kusta Dr.Rivai Abdullah Palembang

seluas  kira-kira 120 Ha, yang langsung diserahkan oleh BPM (Hindia Belanda).

Tetapi setelah diukur ulang oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) dengan sertifikat

Hak Pakai No. 02/Desa Mariana tahun 1993 ternyata lokasi tersebut tinggal 27,5 Ha.

Sampai dengan tahun 1960 Rumah Sakit ini dikelola oleh sebuah yayasan yang

kegiatan internnya dilakukan oleh Bala Keselamatan. Dengan terbitnya SK.Menteri

Kesehatan .RI Nomor : 95848 /Hukum, tanggal 9 Desember 1961 oleh Bala

Keselamatan Rumah Sakit ini diserahkan kepada Departemen Kesehatan RI.

Tahun  1978  dengan SK Menteri Kesehatan RI Nomor : 

141/Menkes/SK/IV/1978 tanggal 28 April 1978 secara resmi RSK. Dr.Rivai

Abdullah Palembang  dinyatakan sebagai Unit Pelaksana Teknis Diretorat Jenderal

Pelayanan Medik  Departemen Kesehatan  RI dengan eselon III.b. Pada tahun 1993

organisasi dan tata kerja RSK. Dr.Rivai Abdullah Palembang meningkat menjadi

eselon II b. Sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :

270/Menkes/SK/VI/1985 tanggal 4 Juni 1985 tentang Wilayah Binaan Rumah Sakit

Kusta, RSK. Dr.Rivai Abdullah Palembang ditunjuk sebagai Rumah Sakit Kusta

Pembina untuk Wilayah Regional Bagian Barat, meliputi seluruh Sumatera dan

Kalimantan Barat. Pada tahun 1987  RSK. Dr.Rivai Abdullah Palembang mulai

diberlakukan Pola Tarif, yang sebelumnya pelayanan pasien kusta  diberikan secara

gratis. Kemudian berdasarkan keputusan Presiden RI Nomor 69 tahun 1993 tanggal 2

Agustus 1993 tentang Eselonisasi RS yang mana RSK. Dr.Rivai Abdullah merupakan

Rumah Sakit Khusus Kelas A setara dengan RSU Kelas B. Dalam perkembangannya

pelayanan kesehatan tidak hanya menangani pasien kusta tetapi juga melayani kasus

umum dari yang sederhana sampai kasus spesialistik, prothesa, pemeriksaan

psikologi, gigi & mulut, laboratorium, radiology, rehabilitasi medik dan penunjang

lainnya. Dengan beberapa upaya peningkatan pelayanan yang telah dilakukan,

beberapa kendala masih dihadapi seperti kondisi bangunan yang sudah tua dan sistem

16

Page 17: EE blok 22

pendukung kurang berfungsi optimal. Namum demikian kondisi lingkungan, halaman

antar ruangan yang luas, sisa lahan yang masih luas merupakan aset yang dapat

dikembangkan serta mendukung pelayanan perawatan kusta dan umum yang

professional sesuai dengan tuntutan masyarakat. Pada tanggal 10 Agustus 2006

berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI Nomor : 630/Menkes/SK/VIII/2006 telah

diresmikan pergantian nama dari Rumah Sakit Kusta Sungai Kundur menjadi Rumah

Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang. Tahun 2010 Rumah Sakit Kusta Dr.

Rivai Abdullah Palembang telah terakreditasi untuk 5 pelayanan. Pada tanggal 5

Januari 2010 Rumah Sakit Dr. Rivai Abdullah Palembang sebagai Badan Layanan

Umum (BLU) penuh.

A. Visi & Misi RS Kusta Dr. Rivai Abdullah

Visi : Menjadikan rumah sakit kusta dengan pelayanan spesifik

spesialistik terbaik guna mendukung pelayanan kesehatan

masyarakat yang optimal dan mandiri.

Misi :

1) Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara

menyeluruh dan terpadu.

2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM

3) Memenuhi dan oftimalisasi sarana dan prasarana

4) Mengembangkan pelayanan unggulan kusta dan jenis – jenis

pelayanan spesifik spesialistik lainnya.

5) Mengembangkan pendidikan, pelatihan dan penelitian untuk

menunjang rumah sakit sebagai pusat riset dan pelayanan rujukan.

6) Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dan pembinaan wilayah

binaan

7) Meningkatkan kinerja pelayanan dan kinerja keuangan rumah sakit

17

Page 18: EE blok 22

B. Budaya Organisasi dan Motto RS Kusta Dr. Rivai Abdullah

1. Budaya Organisasi

- Berpikir kreatif dan inovatif

- Bersikap cepat tanggap

- Bertindak tepat dan produktif

- Menggalang kerjasama dan kemitraan

2. Motto : KUWAT

K : Komitmen

U : Usaha

W : Wajib Membantu

A : Akuntabilitas

T : Transparan

“Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal agar Anda dapat

berkarya dan lebih produktif”

C. Fasilitas Pelayanan Di RSK. Dr. Rivai Abdullah Palembang

Jenis pelayanan kesehatan yang telah tersedia di RSK. Dr. Rivai Abdullah

Palembang sebagai berikut :

1. Pelayanan Medis, meliputi :

a. Instalasi Rawat Jalan untuk pasien kusta dan pasien umum yang

dilayani oleh dokter spesialis, antara lain :

- Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam

- Poliklinik Spesialis Penyakit Kebidanan

- Poliklinik Spesialis Penyakit Bedah

- Poliklinik Spesialis Penyakit Kulit Kelamin

- Poliklinik Spesialis Penyakit Mata

- Poliklinik Spesialis Penyakit Gigi dan Mulut

- Poliklinik Spesialis Penyakit Anak

- Poliklinik Spesialis Penyakit THT

18

Page 19: EE blok 22

- Poliklinik Umum

- Poliklinik Penyakit Kusta

b. Instalasi Rawat Darurat (IRD) 24 jam

c. Instalasi Bedah

- Bedah umum

- Bedah kusta

d. Instalasi Rawat Inap untuk pasien kusta dan pasien umum dengan

kapasitas 300 tempat tidur. Terdiri dari :

No Rawat Inap Kelas I Kelas II Kelas III Jumlah

Rawat Inap Umum

Bangsal Umum 2 6 32 40

Bangsal Anak 2 3 10 15

Bangsal Bedah 1 4 24 29

Bangsal

Kebidanan

11 16

a. Obstetri 2 1 8 11

b. Gynecology 1 1 3 5

Rawat Inap Kusta

Bangsal A/B 54 54

Bangsal C1 34 34

Bangsal C2 37 37

Bangsal D 43 43

Bangsal F 32 32

Bangsal F 10 10

Jumlah 8 15 277 300

19

Page 20: EE blok 22

2. Pelayanan Penunjang Medis, meliputi :

a. Instalasi Radiologi

b. Instalasi Laboratorium

c. Instalasi Gizi

d. Instalasi Farmasi

3. Pelayanan Asuhan Keperawatan.

4. Pelayanan Rehabilitasi, meliputi :

a. Instalasi Rehabilitasi Medik Unit Fisiotherapy, Prothesa,

Occupational Therapy

b. Instalasi Rehabilitasi Sosial

c. Instalasi Rehabilitasi Karya Unit Therapy Kerja ( UTK )

5. Pelayanan rujukan pasien kusta dan pasien umum.

6. Pelayanan Ambulance, Londry, IPRS, Sanitasi, Hukum, Diklat,

Kajibang, dan Pemulasaran Jenazah

D. SDM Di RSK. Rivai Abdullah Palembang

Pegawai Rumah Sakit medis dan para medis yang tersedia adalah 171

orang data Desember 2011, sebagai berikut :

1. Pegawai Tetap (PNS/CPNS)

a. Tenaga Medis dan Paramedis

- Dokter Umum : 24 orang

- Dokter Sp. Bedah : 3 orang

- Dokter Sp. Bedah Orthopedi : 1 orang

- Dokter Sp. Penyakit Dalam : 3 orang

- Dokter Sp. Kebidanan dan Kandungan : 5 orang

- Dokter Sp. Anak : 2 orang

- Dokter Sp. Anasthesi : 1 orang

- Dokter Sp. Mata : 2 orang

- Dokter Sp. Kulit dan Kelamin : 3 orang

20

Page 21: EE blok 22

- Dokter Sp. Patologi Anatomi : 1 orang

- Dokter gigi : 3 orang

- S1 keperawatan : 6 orang

- Akper/ D3 Keperawatan : 55 orang

- D3 + D4 Keperawatan Anastesi : 2 orang

- D3 Kebidanan : 12 orang

- Perawat Kesehatan (SKP/SPR) : 23 orang

- Sekolah Pengatur Rawat Gigi : 2 orang

b. Tenaga Farmasi

- Apoteker : 4 orang

- AKFARMA : 1 orang

- Asisten Apoteker/ SMF : 8 orang

c. Tenaga Kesehatan Masyarakat

- S2 Kesehatan Masyarakat : 2 orang

- S1 Kesehatan Masyarakat : 19 orang

- D3 Sanitarian : 2 orang

- D1 Sanitarian : 5 orang

d. Tenaga Gizi

- D3 Gizi : 9 orang

- D1 Gizi : 2 orang

e. Tenaga Keterapian Fisik

- D3 Fisioterapi : 4 orang

- D3 Okupasi Terapi : 2 orang

f. Tenaga Keteknisan Medis

- Radio Grafer : 4 orang

- D3 Refraksionis Optisien : 1 orang

- D3 Rekam Medis : 2 orang

- D3 Teknik Elektromedik : 3 orang

- D3 Analisa Kesehatan : 1 orang

21

Page 22: EE blok 22

- Analisa Kesehatan : 5 orang

g. Pasca Sarjana

- S2 Sarjana Administrasi : 5 orang

h. Sarjana Muda / Diploma / Akademi

- Sarjana Psikologi : 2 orang

- Sarjana Ekonomi/ Akuntansi : 14 orang

- Sarjana Administrasi : 10 orang

- Sarjana Hukum : 3 orang

- Sarjana Tehnik : 2 orang

- Sarjana Komputer : 1 orang

- S1 lainnya : 2 orang

i. Sekolah Menengah Tingkat Atas

- SMA/ SMU : 42 orang

- SMEA : 2 orang

- STM : 8 orang

- SMKK : 2 orang

- SPSA : 2 orang

j. SMTP dan SD kebawah

- SMTP : 3 orang

- SD kebawah : 12 orang

Jumlah total pegawai Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai. Abdullah Palembang

344 orang

E. Kemitraan

Kerjasama dengan institusi pasangan baik pada tingkat D1, D3 maupun S1

(Komputer, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran dan disiplin ilmu lainnya)

dalam pelaksanaan studi lapangan maupun penelitian ilmiah terus ditingkatkan.

Upaya promosi dilakukan dengan penyuluhan, seminar pada tingkat regional

maupun nasional serta mengikuti event Internasional.

22

Page 23: EE blok 22

2.5 Psikal Diagnostik

Pemeriksaan Fisik Diagnostik untuk Penyakit Paru juga memiliki 2 komponen

utama, yaitu:

A. Anamnese

Anamnese adalah wawancara yang dilakukan seorang dokter untuk

mendapatkan informasi atau keterangan tentang penyakit yang diderita seorang

pasien. Anamnese terbagi atas 2 golongan, yaitu Auto Anamnese dan Allow

Anamnese.

1. Auto anamnese:

Keterangan tentang penyakit diberikan langsung kepada pasien yang

meminta pengobatan.

2. Allow anamneses

Keterangan tentang penyakit pasien didapatkan dari orang lain atau

keluarga yang membawanya kedokter untuk mendapatkan pengobatan

atau pertolongan.

23

Page 24: EE blok 22

Perihal yang perlu ditanyakan baik secara auto ananmnese ataupun allow

anamnse adalah perihal sebagai berikut :

Keluhan utama dan keterangan tambahan lainnya

Keluhan utama adalah keluhan atau derita pasien yang menyebabkan dia

datang pada dokter untuk meminta pengobatan atau pertolongan.

Riwayat /pengobatan  terdahulu

Menanyakan tentang penyakit terdahulu termasuk pengobatannya :

1. Apakah pernah menderita sakit yang sama sebelumnya, jika ada,

berapa lama berselang dari sekarang ini (tentukan waktunya dalam

hari, minggu, bulan atau tahun, jangan memakai jawaban yang

spekulatif misalnya baru-baru ini, sudah lama dan sebagainya).

2. Jika sebelumnya tidak pernah menderita penyakit seperti ini, anamnese

dilanjutkan dengan penyakit lain yang pernah diderita, jika ada, berapa

lama berselang dari sakit sekarang ini.

3. Riwayat pengobatan/pemakaian obat-obatan, baik untuk penyakit yang

sama dengan sekarang ini atau penyakit lain, berapa lama memakai

obat tersebut, kurang dari 2 minggu atau lebih dari 2 minggu.

4. Cari tahu mengenai jenis obat yang dipakai, misalnya dengan

menanyakan perubahan yang dapat dirasakan/dikenal oleh pasien

sewaktu mengkonsumsi obat tersebut

Riwayat merokok

Riwayat merokok perlu ditanyakan terutama pada pasien dengan umur

lanjut (cancer age), tanyakan jumlah rokok yang dikonsumsi, jangan tanya

jumlah batang rokok, tetapi jumlah bungkus rokok yang dikonsumsi

perharinya, lama merokok, untuk ini tanyakan pada pasien sejak umur

berapa mulai merokok. Kalau sudah berhenti sudah berapa lama berselang

dari saat sakit sekarang ini.

24

Page 25: EE blok 22

Penyakit penyerta lainnya

Penyakit penyerta lain yang dimaksud di sini adalah penyakit yang

memerlukan pengobatan seumur hidup (long live therapy). Penyakit yang

dimaksud antara lain DM dan hipertensi, khusus untuk penyakit pada

paru, DM perlu ditanyakan, karena erat kaitannya dengan penyembuhan

TB Paru yang diderita.

Tindakan bedah yg pernah dialami

Tindakan bedah yang pernah dialami perlu ditanyakan terutama pada

orang dengan usia lanjut, misalnya operasi prostat untuk pria atau

mastektomie untuk wanita. Jangan lupa untuk menanyakan berapa lama

berselang operasi tersebut dilakukan sejak sakit sekarang ini. Cari tahu

penyakit apa yang menyebabkan pasien tersebut memerlukan tindakan

bedah. Biasanya pasien dapat menjelaskannya secara rinci.

Riwayat keluarga

Status sosial ekonomi

Status sosial ekonomi pasien perlu ditanyakan, hal ini menyangkut

lingkungan tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan. Status sosial ekonomi

ini perlu ditanyakan berkaitan dengan keberhasilan dengan pengobatan,

sebagai contoh pasien yang sering sesak nafas karena tidak tahan dengan

cuaca dingin, tinggal di pegunungan, sering tidak menyadari bahwa sesak

nafasnya dipicu oleh cuaca dingin tersebut, maka untuk pasien yang

demikian tidak ada salahnya kita anjurkan untuk mencari tempat tinggal

baru yang lebih bercuaca panas. Namun terkadang hal ini terkendala

dengan kemampuan ekonomi serta kepentingan pekerjaan pasien.

B. Pemeriksaan Fisik

Sebaiknya untuk dokter pria perlu didampingi oleh seorang paramedis

wanita, untuk menjaga citra dokter dan fitnah dari orang tertentu. Setelah

peralatan tersebut tersedia, maka kita sudah dapat memulai pemeriksaan fisik

25

Page 26: EE blok 22

secara berurutan. Pasien kita suruh membuka baju. Sebaiknya untuk pasien

yang mengalami sesak nafas baik oleh karena kelainan paru terlebih lagi bila

sesak nafas tersebut oleh karena kelainan jantung, pasien jenis ini lebih baik

didudukkan pada kursi yang tidak mempunyai sandaran, karena kalau dalam

posisi berbaring/tiduran untuk pasien dengan sesak nafas, posisi berbaring

tersebut akan menambah sesak nafasnya. Usahakan agar pasien berada dalam

kondisi yang tenang dan anak balita usahakan agar anak tersebut tidak panik

atau menangis pada saat diperiksa karena hal tersebut sangat menyulitkan

dalam untuk menilai kelainan yang akan diperiksa. Pemakaian kipas angin di

sini adalah sebagai proteksi terhadap kemungkinan kontaminasi dengan pasien

yang batuk disaat melakukan anamnese ataupun saat pemeriksaan

fisik/jasmani. Karena umumnya infeksi penyakit paru ditularkan melalui udara

yang dibatukkan oleh pasien, untuk jaga dirilah.

INSPEKSI

26

Page 27: EE blok 22

27

Page 28: EE blok 22

Dada berbentuk tong

 

     Dada emfisematous                                 Dada bronkhitis kronis

     

         Dada dengan fibrosis paru                      Dada burung merpati

28

Page 29: EE blok 22

Dada dengan skoliosis berat

29

Page 30: EE blok 22

Pola dan Irama Pernafasan

Pola Pernafasan :

Dalam keadaan sehat seseorang bernafas dengan frekuensi 18 s/d 22

kali/menit. Irama pernafasan pada orang yang sehat sifatnya teratur dalam

keadaan emosi seperti di waktu marah atau bekerja yang membutuhkan tenaga

yang besar frekuensi pernafasan dapat berubah menjadi lebih cepat.

Perbandingan frekuensi nadi dengan nafas adalah 4:1. Pada keadaan tertentu

misalnya pada pneumoni perbandingan tersebut bisa menjadi 1:1, pada

keracunan obat-obatan perbandingan frekuensi nadi dengan pernafasan bisa

6:1. Irama pernafasan terdiri atas inspirasi dan ekspirasi.

Jenis Pernafasan :

Rongga dada mengembang dan mengempis sesuai dengan irama inspirasi dan

ekspirasi. Pernafasan seperti ini disebut dengan pernafasan dada, kebalikannya

adalah pernafasan perut, pengembangan perut seirama dengan inspirasi dan

pengempisan perut seirama dengan ekspirasi. Kembang dan kempisnya paru

juga dipengaruhi oleh pergerakan diafragma. Umumnya pria pernafasannya

adalah torakoabdominalis dan wanita/anak-anak adalah pernafasan tipe torakal.

Gangguan Pernafasan :

Gangguan pernafasan dapat berupa gangguan pada kecepatan frekuensi dan

irama pernafasan. Pernafasan yang cepat disebut dengan tachypnoe, sedangkan

pernafasan yang melambat disebut dengan bradypnoe. Perubahan pada

frekuensi pernafasan tersebut dapat bersifat normal atau patologis. Dalam

keadaan emosi (marah) frekuensi pernafasan bisa menjadi cepat, pada

pneumoni frekuensi pernafasan menjadi cepat, di waktu tidur pernafasan

melambat, pada keracunan obat-obatan dari golongan barbiturat, uremia, koma

diabetikum.miks oedem frekuensi pernafasan melambat. Penderita asthma

30

Page 31: EE blok 22

dalam serangan frekuensi pernafasan menjadi cepat sebagai akibat penciutan

diameter lumen saluran nafas

Beberapa Bentuk Pernafasan Patologis

1. Pernafasan Cheyne Stokes

Pada mulanya terjadi pernafasan yang dalam secara berulang-ulang dan

kemudian secara perlahan-lahan menjadi cepat dan dangkal hingga pada saat

tertentu pernafasan terhenti sama sekali (apnoe) untuk beberapa saat. Setelah

itu periode dengan pernafasan yang dalam dimulai kembali hingga terjadi

apnoe kembali demikian seterusnya. Keadaan pernafasan seperti ini ditemukan

pada keracunan obat bius, kelainan jantung, kelainan ginjal, dan sebagainya.

2. Pernafasan Biot

Pernafasan yang cepat dangkal dan diantaranya terdapat masalah apnoe

yang tidak teratur sama sekali. Keadaan ini dapat dijumpai pada meningitis

3. Pernafasan Kusmaull

Pada pernafasan tipe ini, waktu inspirasi sama panjangnya dengan waktu

ekspirasi, sehingga siklus pernafasan menjadi lebih lambat dan dalam.

Pernafasan bentuk ini ditemukan pada keracunan alkohol, uremia dan

peninggian tekanan intra cranial.

Pernafasan yang dangkal, di mana dinding dada hampir tidak bergerak

sama sekali dapat ditemukan pada emphycema, adanya tumor pada paru, effusi

pleura dan tumor mediastinum.

31

Page 32: EE blok 22

PALPASI

Penjelasan

1. Jika kedua hemitoraks bergerak simetris,tetapi gerakan peranjakan sela iga

kecil,mungkin pasien mengalami pengembang paru yg abnormal,keadaan

seperti ini dapat ditemukan pada emfisema paru.

32

Page 33: EE blok 22

2. Volkal resonan sama kerasnya pada kedua hemitoraks.mungkin telah

terjadi konsolidasi pada jaringan paru,misalnya pada pneumoni dupleks.

3. Vokal resonan pada kedua hemitoraks sama lemahnya atau

menghilang,berkemungkinan pada pasien ini telah terjadi efusi pleura

dupleks.

PALPASI KHUSUS

33

Page 34: EE blok 22

Perhatikan gambar sketsa leher diatas dengan cermat

PERKUSI

34

Page 35: EE blok 22

35

Page 36: EE blok 22

MENENTUKAN BATAS PARU DENGAN ORGAN SEKITARNYA

SECARA PERKUSI

36

Page 37: EE blok 22

Batas Paru Jantung

Batas paru jantung secara perkusi dimulai setinggi angulus ludovici, dari arah

lateral menuju arah mendial, setiap perubahan suara sonor menjadi beda

ditanda agar didapat batas paru jantung dengan tegas. Perkusi pada hemithorax

kiri dilanjutkan untuk iga-iga yang lebih bawah. Batas jantung ini lebih kurang

berbentuk segitiga. Batas paru jantung sebelah kanan adalah sekitar garis para

sternalis kanan. Batas paru – jantung sebelah kanan adalah garis imajiner yang

menghubungkan titik perpotongan garis mid clavicularis kiri dengan iga ke-5

dan titik tempat pertemuan iga ke-3 dengan sternum.

Batas Paru Lambung

AUSKULTASI

37

Page 38: EE blok 22

 

Perubahan Yang Dapat Terjadi Pada Suara Paru

1. Suara pernafasan melemah atau menghilang

Keadaan suara paru seperti ini dapat ditemukan akibat adanya penebalan

dinding dada, penurunan aliran udara pada satu segmen paru akibat

adanya hiperinflasi atau terpisahnya paru dengan dinding dada akibat ada

cairan atau udara pada rongga pleura.

2. Suara pernafasan mengeras

Apabila terjadi perubahan pada massa jaringan paru mengakibatkan

hantaran suara menjadi lebih baik, sehingga suara paru yang didengar

lebih jelas, adakalanya kita dapat mendengar seperti suara trakheal pada

lapangan paru tertentu. Keadaan seperti ini dapat ditemukan pada

konsolidasi massa paru, misalnya pada pneumoni, atelektase, oedem

paru, fibrosis jaringan paru yang luas.

3. Suara Tambahan Paru

Suara tambahan paru adalah bising paru yang berasal dari alat respirasi

dan dinding dada yang tidak dijumpai pada paru normal.

4. Krepitasi pada emphycema subkuitis

Bila terjadi penumpukkan udara pada subkuitis, bila kulit ditekan akan

terdengar suara gemericik halus seperti suara rambut diremas.

5. Gesekan pleura

Suara ini dapat terjadi bila dinding pleura tidak licin lagi sebagai akibat

proses radang, bunyi suara gesekan pleura ini mirip seperti gesekan jari

38

Page 39: EE blok 22

tangan. Gesekan pleura dapat terdengar baik pada saat inspirasi maupun

pada saat ekspirasi.

6. Krepitasi

Suara ini timbul akibat alveoli yang mengempis tiba-tiba terbuka disaat

inspirasi. Suara halus sekali dan biasanya terdengar pada saat akhir

inspirasi.

7. Ronkhi

Ronkhi adalah suara yang terjadi akibat penyumbatan pada bronkhus.

Ronkhi dibagi menjadi 2 bahagian berdasarkan massa yang

menyumbatnya, bila massa yang menyumbatnya mudah dipindahkan

pada saat batuk disebut sebagai ronkhi basah, bila sumbatan tersebut sulit

untuk dipindahkan disebut sebagai ronkhi kering. Baik ronkhi kering

maupun ronkhi basah dapat terdengar jelas pada saat inspirasi, namun

bisa juga didengar pada saat ekspirasi. Berdasarkan lumen bronkhus yang

tersumbat, maka ronkhi dapat juga dibedakan atas gelembung kecil,

sedang dan besar. Suara yang terdengar mirip seperti suara gelembung air

ditimbulkan yang ditiup memakai pipa sedotan minuman, gemericik

suara yang terjadi tergantung pada diameter sedotan yang dipergunakan.

8. Wheezing (mengi)

Adalah bising paru yang terjadi akibat konstriksi / spasma dari bronkhus,

bukan oleh penyumbatan seperti pada ronkhi, sehingga refleks batuk

tidak dapat menghilangkannya. Suara wheezing ini mirip suara suitan

dengan intensitas suara yang tinggi dan nyaring. Auskultasi pada trakhea

sangat baik untuk mendengarkan wheezing.

9. Bising paru kombinasi

Bising ini merupakan gabungan dari beberapa macam suara tambahan.

Bila kombinasi antara vesikular dengan bronkhial terjadi, bila bising

vesikular lebih menonjol maka bising kombinasi tersebut dinamakan

dengan vesikobronkhial.

39

Page 40: EE blok 22

Pemeriksaan Gema Suara Dan Gema Bisikan

Getaran suara dan gema bisikan dapat diperiksa dengan stetoskop,

sebagaimana pada fremitus suara, hal yang sama juga berlaku dalam

pemeriksaan gema suara dan suara bisikan. Bila gema suara terdengar lebih

keras keadaan ini disebut sebagai bronkhoponi, bila bunyinya melengking

disebut dengan aegoponi. Untuk melakukan pemeriksaan ini dapat dilakukan

dengan menyuruh pasien mengucapkan angka-angka tertentu seperti 77.

Sedangkan untuk pemeriksaan gema bisikan pasien disuruh mengucapkan

huruf s atau pasien disuruh mengembus, gema bisikan sulit didengar dengan

stetoskop kecuali pada dada depan kanan atas, bila gema bisikan terdengar

disembarang tempat ini menyatakan gema bisikan mengeras. Tetapi bila

pemeriksaan gema suara pada ditemukan mengeras pada salah satu lobus paru

sedangkan fremitus kedua pada kedua hemithorax sama, apakah interpretasi

tentang hal tersebut? Hal ini dapat diterangkan sebagai berikut : bila pada

lapang paru kita tempelkan telapak tangan kita tidak akan merasakan adanya

perbedaan fremitus suara pada kedua hemithorax disebabkan lapangan

observasi sedemikian kecilnya sehingga tidak dapat dirasakan oleh telapak

tangan, sedangkan dengan pemeriksaan gema suara dapat kita dengar karena

lapangan yang diamati sebanding dengan luas membran/bell stetoskop.

Auskultasi Trachea

Tempatkan stetoskop di depan m.sternocleidomastoideus kanan atau kiri. Suara

yang terdengar adalah bising trachea dengan intensitas suara yang keras,

nyaring, terkadang agak melengking. Bising trachea dapat terdengar sepanjang

ekspirasi. Wheezing dapat didengar pada tempat ini

40

Page 41: EE blok 22

2.6 Alur Pelayanan Pasien Rumah Sakit

A. Alur Pelayanan Pasien Rawat Jalan

41

Page 42: EE blok 22

B. Alur Pelayanan Pasien Rawat

42

Page 43: EE blok 22

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Lokasi Pelaksanaan

Kegiatan Tugas Pengenalan Profesi akan dilaksanankan di 10

departemen, yaitu :

Departemen Tempat

Ilmu Penyakit Dalam RSMP

Ilmu Kesehatan Anak RSUD BARI

Ilmu Bedah RSMP

Ilmu Obstetri dan Ginekologi RSUD BARI

Ilmu Penyakit Syaraf dan Sarana

Penunjang Diagnostik

RSUD BARI

THT dan Mata RSMP

Kulit dan Kelamin RS A. Rivai

Ilmu Kesehatan Jiwa RS Ernaldi Bahar

3.2 Waktu Pelaksanaan

Waktu : 08.00 – 14.00 WIB

Jadwal Kegiatan :

Jadwal Kegiatan Departemen Tempat

Rabu, 2 Januari

2013

Ilmu Kesehatan

Anak

RSUD BARI

Kamis, 3 Januari

2013

Ilmu Penyakit

Syaraf dan Sarana

Penunjang

Diagnostik

RSUD BARI

43

Page 44: EE blok 22

Jum’at, 4 Januari

2013

Ilmu Obstetri dan

Ginekologi

RSUD BARI

Senin, 7 Januari

2013

Ilmu Kesehatan

Jiwa

RS Ernaldi

Bahar

Selasa, 8 Januari

2013

Kulit dan Kelamin RS A. Rivai

Rabu, 9 Januari

2013

Ilmu Bedah RSMP

Kamis, 10 Januari

2013

THT dan Mata RSMP

Jum’at, 11 Januari

2013

Ilmu Penyakit

Dalam

RSMP

3.3 Subjek Tugas Mandiri

Subjek tugas mandiri kegiatan Tugas Perkenalan Profesi ini yaitu dokter, staff

yang terlibat dalam program pelayanan kesehatan dan observasi kegiatan dokter

muda.

3.4 Langkah Kerja

1. Mahasiswa dibagi dalam kelompok, terdiri dari 10 orang

2. Mahasiswa dalam kelompok akan melakukan kegiatan observasi lapangan

bergilir pada setiap Departemen dengan kegiatan sebagai berikut :

a. Melakukan observasi prosedur anamnesis dan pemeriksaan fisik

yang dilakukan dokter pada pasien dalam situasi klinik di RS

Pendidikan.

b. Melakukan observasi prosedur umum rujukan laboratorium,

prosedur kerja pemeriksaan tambahan (laboratorium, radiologi

dan fisioterapi) di situasi klinik di RS Pendidikan.

44

Page 45: EE blok 22

c. Melakukan observasi keterampilan terapetik serta tindakan

prevensi seorang dokter dalam mengelola masalah pasien di

situasi klinik RS Pendidikan.

d. Melakuakan observasi alur pelayanan pasien di RS Pendidikan

e. Melakukan observasi terhadap sikap profesional dan

implementasi etika dan moral seorang dokter dalam pelayanan

pasien di RS Pendidikan.

f. Melakukan observasi peran dokter dalam bekerja sebagai tim

pelayanan kesehatan secara efektif dan menghargai peran dan

pendapat sebagai profesi kesehatan.

g. Membuat status pasien dari hasil anamnesis dan data sekunder

pemeriksaan fisik dan penunjang.

3. Setiap kelompok akan secara bergilir melakukan kegiatan di

Departemen yang terkait.

4. Selama mengikuti kegiatan di setiap Departemen, mahasiswa akan

dibimbing oleh 1 orang dosen pendidik klinik.

45

Page 46: EE blok 22

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil dan Pembahasan RSUD Bari Palembang

A. Departemen Anak

Pada hari Rabu, 2 Januari 2013 kami melakukan Tugas Pengenalan

Profesi (TPP) di bagian Ilmu Kesehatan Anak (IKA) di RSUD Bari Palembang

pada pukul 07.00 – 14.00.

1. Staff

Terdapat 3 dokter spesialis anak yaitu : dr. Ridhayani, Sp.A, dr. Halimah,

Sp. A, dan dr. Hadi, Sp. A serta terdapat 15 orang perawat. Kepala

ruangan neonatus adalah Ibu Dian.

2. Sarana dan Prasarana

Terdapat beberapa ruangan yaitu:

- Ruang kepala SMF neonatus.

- Ruang kepala ruangan.

- Ruang jaga perawat.

- Ruang isolasi

- Ruang obat

- Ruang mandi bayi

- Ruang laundry

- Ruang cuci inkubator

- Ruang menyusui

- Ruang pembuatan susu

- Ruang resusitasi

46

Page 47: EE blok 22

Untuk ruang rawat inap neonatus dibagi menjadi :

- Ruang NICU

- Ruang kelas 2A

- Ruang kelas 2B

Untuk di poli dibagi menjadi :

- Poli anak

- Poli terpadu : tumbuh kembang, nifas, dan imunisasi.

Kami melakukan kegiatan TPP di bagian Anak RSUD Palembang BARI

pada hari jumat tanggal 2 Januari 2012 pukul 07.00 – 14.00. Kami menemui

kepala ruanganya itu Ibu Dian .Setelah menemui bu Dian kami melakukan

observasi ke seluruh bagian ruangan neonatus. Setelah itu kami menunggu

sampai datang dr. Ridhayani, Sp. A. Pada saat dr. Ridhayani, Sp. A telah

datang kami dikumpulkan di ruangan SMF Neonatus untuk dilakukan

pengarahan seputar kegiatan dokter muda, Selanjutnya kami menuju poli anak

yang pada waktu itu dr. Halimah, Sp. A yang sedang melakukan pemeriksaan

ke pasien-pasien poli. Kami melihat bagaimanan cara anamnesis dan

pemeriksaan fisik yang dr. Halimah, Sp. A lakukan.

Di Poli anak dr. Halimah Sp. A sedang melakukan pemeriksaan ke pasien-

pasiennya, waktu itu ada satu pasien anak perempuan yang bisa kami

observasi. Saat observasi, kami melihat pasien tersebut di anamnesa oleh

dokter. Hasil observasi kami sebagai berikut:

Kasus Teori Keterangan

Identitas pasien √ √

Keluhan utama √ √ Pada kasus ini pasien anak

perempuan tersebut kena gigitan

kucing

Keluhan tambahan √ √ Pasien tidak mengeluh

47

Page 48: EE blok 22

Riwayat penyakit dahulu - √ Tidak ditanyakan

Riwayat penyakit

keluarga

- √ Tidak ditanyakan

Pemeriksaan fisik:

- KU

- Kesadaran

- Tanda vital

- Tinggi badan

- Berat badan

- Mata konjungtiva

pucat/tidak,

sclera

ikterik/tidak

- Mulut/tht, ada

tanda

radang/tidak

- Paru/jantung/

abdomen

inspeksi, palpasi,

perkusi dan

auskultasi

- Ekstremitas dilihat

apakah edema,

pucat, sianosis,

varises

-

-

-

-

-

-

Pemeriksaan fisik hanya

auskultasi thorak dan abdomen

yang diperiksa.

48

Page 49: EE blok 22

B. Departemen Syaraf dan Pemeriksaan Penunjang

Pada hari kedua tepatnya hari kamis tanggal 3 Januari 2013 kami

melakukan TPP bagian syaraf dan penunjang diagnostik di RSUD Bari

Palembang pada pukul 09.00 – 13.00

Ditinjau dari segi sarana dan prasarana, bagian syaraf digabung berada di

bagian bangsal penyakit dalam,memiliki 2 ruangan yang terdiri dari ruangan

laki-laki dan ruangan wanita,Semua kelas di bagian syaraf adalah kelas 3

dengan 6 tempat tidur di masing-masing ruangan tersebut. Di bagian penjagaan

ruangan tersebut terdapat westafel atau tempat cuci tangan,TV,Kipas

angin,Kotak sampah,Lemari ,meja,serta toilet.

49

Page 50: EE blok 22

Alur Pelayanan dari bagian syaraf ini adalah semua pasien awalnya dari

tempat pendaftaran atau dari IGD baru bisa langsung di bawa/dirawat di bagian

syaraf tersebut. Kepala ruangan dari bagian syaraf tersebut adalah ibu Tuti,lalu

terdapat 20 perawat dan 2 dokter yang menangani pasien di bagian syarat

tersebut yaitu dr.budiman.Sp.S dan dr.Zahirwan.Sp.S.

Dari segi penunjang diagnostik terdapat Laboratorium, Radiologi,

Fisioterapi , serta ct scan yang digunakan untuk pemeriksaan penunjang pasien

tersebut.Pada saat dilapangan ,kami memphoto Bagian fisioterapi,Radiologi

dan ct.scan.

1. Fisioterapi

50

Page 51: EE blok 22

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada

individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan

memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan

menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik,

eletroterapeutis dan mekanis). Pelatihan fungsi dan komunikasi (Kepmenkes

1363 TAHUN 2001).

2. Rontgen

51

Page 52: EE blok 22

Rontgen digunakan sebagai pemeriksaan penunjang untuk menegakkan

diagnosis sertadapat memberikan gambaran tentang kelainan anatomi tubuh

3. Ct scan

CT Scan (Computed Tomography Scanner) adalah perpaduan sinar X dan

computer untuk menghasilkan gambar organ tubuh bagian dalam secara

melintang, dalam pemeriksaan pasien berbaring pada alas untuk kemudian

dimasukkan dalam tablet besar berbentuk seperti donat, kemudian diberikan

radiasi dengan dosis tertentu dari segala arah sehingga menghasilkan gambaran

yang sangat detail dari berbagai sudut kecil dari seluruh organ tubuh, seperti

susunan saraf pusat,  otot, tulang, tenggorokan dan rongga perut.

52

Page 53: EE blok 22

Dari sarana penunjang diagnostik yang dibimbing oleh dr.budiman.Sp.S kami

hanya melihat sebentar saja dan hanya melihat sesaat saja. Pada saat observasi

ruangan penunjang diagnostik tidak semuanya kami masuk keruangan

tersebut.

Observasi Cara Anamnesis

Setelah kami melihat tempat bagian syaraf yang terletak di bangsal

penyakit dalam,lalu melihat-lihat sarana penunjang diagnostik di RSUD bari,

kami diajak ke Poli syaraf oleh dr.Budiman.Sp.s . Di sini kami melihat dokter

melakukan pemeriksaan ke pasien , kami melihat dokter melakukan anamnesis

kepada pasien mulai dari keluhan utama,keluhan tambahan,riwayat

pengobatan,riwayat alergi,riwayat penyakit dahulu dan riwayat keluarga. Di

poli ini juga kami di beri tahu mengenai beberapa hal seperti harus menjaga

etika ,berempati kepada pasien agar pasien mau jujur mengemukakan keluhan

kepada kita(dokter),harus lengkap menulis status pasien , dan juga kalau nanti

coass kami tiap hari melakukan visite pasien dan follow up pasien.

C. Departemen Obstetri dan Gynekologi

1. Staff Kebidanan

53

Page 54: EE blok 22

Terdapat 4 dokterspesialis OBGYN yaitu: dr Kurniawan SpOGs

ebagai ketua SMF kebidanan, dr Didik SpOG, dr Yenni SpOG dan dr

Sutan SpOG serta terdapat 26 orang bidan, 7 orang di PONEK dan 19

orang di bangsal OBGYN. Kepala ruangan OBGYN adalah bu Rini.

2. Sarana dan Prasarana

Terdapat beberapa ruangan yaitu:

- Ruang kepala SMF OBGYN.

- Ruang kepala ruangan.

- Ruang jaga bidan/perawat.

- Ruang dokter muda.

- Ruang rawat VIP dengan 1 tempattidur.

- Ruang rawat inap kelas 1 dengan.

- Ruang rawat inap kelas 2 obsetri dengan 6 tempat tidur dan kelas

2 ginekology dengan 6 tempat tidur.

- Ruang rawat inap kelas 3 dengan 11 tempat tidur.

- Ruang perawatan nifas dengan 11 tempat tidur.

- Ruang senam nifas.

- Ruang bersalin (VK).

- Ruang observasi.

- Ruang isolasi VK.

- Ruang ginekology.

- Ruang PONEK.

- Ruang toilet.

- Alat-alat kesehatan dan obat-obatan.

Alur Pelayanan bagian OBGYN

54

Pendaftaran

Page 55: EE blok 22

Kami melakukan kegiatan TPP di bagian OBGYN RSUD

Palembang BARI pada hari jumat tanggal 4 Januari 2012 pukul 07.00 –

14.00. Kami menemui kepala ruangan yaitu bu Rini. Setelah menemu ibu

Rini kami melakukan observasi keseluruh bagian ruangan OBGYN,

setelah itu kami menunggu sampai kedatangan dokter Kurniawan SpOG.

Pada saat dokter Kurniawan telah datang kami dikumpulkan di ruangan

SMF OBGYN untuk dilakukan pengarahan seputar kegiatan dokter muda,

dimulai dari ada empat ruangan yang harus dijaga serta tugas-tugas yang

akan dikerjakan. Saat kami dilakukan pengarahan oleh dokter Kurniawan

ada beberapa topik yang dibahas untuk mempersiapkan diri menjadi

dokter muda yaitu:

- Poliklinik OBGYN: Dokter muda akan menemani konsulen untuk

melakukan anamnesa, pemeriksaan luar OBGYN dan pemeriksaan

dalam OBGYN serta melakukan pemeriksaan dengan menggunakan

USG.

55

IGD Polirawatjalan

- Bangsal OBGYN- VK- OK

Pulang Pulang

Page 56: EE blok 22

- VK (VelosKamarae): Dokter muda akan melakukan pertolongan

persalinan dengan bidan serta melakukan observasi ibu-ibu yang

akan melakukan persalinan.

- Bangsal OBGYN: Dokter muda akan melakukan follow up pasien,

mengisi rekam medic dan melakukan tindakan emergency terhadap

pasien jika diperlukan.

- OK: Dokter muda akan sebagai asisten dua saat melakukan tindakan

tindakan operatif terhadap pasien sepertiseksio sesarea, kuret dll

- Bagian OBGYN akan dijalani selama delapan minggu, tiga minggu

di RS Muhammadiyah Palembang dan lima minggu di RSUD

Palembang BARI.

- Setiap dokter muda akan mendapatkan waktu bimbingan langsung

dengan konsulen, setiap dokter muda akan melakukan bed site

teaching, membuat laporan kasus dan membuat referat.

Selanjutnya kami menuju poli OBGYN yang pada waktu itu dr

Sutan SpOG yang sedang melakukan pemeriksaan ke pasien-pasien poli.

Dokter Sutan meminta kami dibagi menjadi lima kelompok yang artinya

dua orang satu kelompok untuk melihat dia melakukan anamnesa hingga

pemeriksaan fisik.

Di Poli OBGYN dr Sutan sedang melakukan pemeriksaan ke pasien-

pasiennya, waktu itu ada satu pasien perempuan yang bisa kami

observasi. Saat observasi, kami melihat pasien tersebut di anamnesa oleh

perawat poli tersebut sedangkan dr Sutan hanya melakukan USG. Hasil

observasi kami sebagai berikut:

Kasus Teori Keterangan

Identitas pasien √ √

Keluhan utama √ √ Pada kasus ini pasien

56

Page 57: EE blok 22

perempuan tersebut control

kehamilan

Keluhan tambahan

(riwayat kehamilan

sekarang apakah ada

keluhan/tidak)

√ √ Pasien tidak mengeluh

Riwayat penyakit

dahulu (dm, hipertensi,

alergi obat, ginjal,

hepar, riwayat patologi

ginekologi)

- √ Pertanyaan tersebut sudah

ditanyakan saat pertama kali

datang

Riwayat penyalit

keluarga

- √ Pertanyaan tersebut sudah

ditanyakan saat pertama kali

datang

Riwayat khusus

obsetri ginekologi:

- Riwayat kehamilan

- Penolong

persalinan dahulu

- Riwayat mens

- Riwayat kb, lama

pemakaian, ada

masalah/tidak

-

-

-

-

Pertanyaan tersebut sudah

ditanyakan saat pertama kali

datang

Pemeriksaanfisik:

- KU

- Kesadaran

- Tanda vital

- Tinggi badan

-

Pemeriksaan fisik mata, tht,

paru, jantung, abdomen dan

ekstremitas tidak dilakukan.

57

Page 58: EE blok 22

- Berat badan

- Mata

konjungtiva

pucat/tidak,

sclera

ikterik/tidak

- Mulut/tht ada

tanda

radang/tidak

- Paru/jantung/

abdomen

inspeksi,

palpasi, perkusi

dan auskultasi

- Ekstremitas

dilihat apakah

edema, pucat,

sianosis,

varises

-

-

-

-

Status obsetrikus:

Abdomen:

pemeriksaan leopold

Genitalia: lihat ada

tidaknya radang/luka,

lihat porsio serviks,

polip

-

-

Tidak dilakukan pemeriksaan

Leopold dan genitalia.

58

Page 59: EE blok 22

Pemeriksaan

tambahan:

Usg

√ Boleh

iya

boleh

tidak

Hasil pemeriksaan tersebut

kepala janin dibawah dan

perkiraan usia kehamilan 32-

33 mingg dengan jenis

kelamin janin perempuan

karena terlihat labia majora

dan labia minora

4.2 Hasil dan Pembahasan RS Ernaldi Bahar

Pada tanggal 7-01-2013 tepatnya pada hari senin kami melakukan TPP pada

pukul 08.00 – 14.00

A. Visi dan Misi

VISI

“ Terwujudnya rumah sakit Ernaldi Bahar sebagai pusat pelayanan

rujukan kesehatan yang prima dan pusat pendidikan kesehatan yang

terkemuka di Sumatera Selatan “

MISI

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

2. Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat

3. Meningkatkan mutu SDM, Sarana dan Prasarana

4. Memfasilitasi pemdidikan kesehatan yang dinamis

Di Ernaldi Bahar ini terdapat ruangan-ruangan diantaranya :

1. UGD

2. Kantor Administrasi

3. Ruang Perkembangan

59

Page 60: EE blok 22

4. Ruang Direktur

5. Rawat Jalan/ Poliklinik :

- Poli Jiwa

- Poli Gigi

- Poli Kulit

- Poli Mata

- Poli Saraf

- Poli Psikologi

6. Pelayanan Terpadu

7. Ruang Laboraturium

8. Radiologi

9. Fisioterapi

10. Elektromedik

11. Ruang Pelayanan dimana dibagi 2 yaitu

- Ruang Pelayanan laki-laki

- Ruang Pelayanan Perempuan

12. Ruang Gelisah/gaduh:

- Ruang Bangau Jamkesmas

- Ruang Cempaka Kelas I ( PR )

- Kepala Ruangan : Ita

13. Ruang Perawatan :

- Ruang Kenanga kelas II (PR)

- Ruang Cendrawasi kelas I (LK)

- Ruang Merak kelas I-III (LK)

- Ruang Nusa Indah Jamsoskes kelas III (PR) : 53 pasien

- Ruang Perawatan (LK) Jamkesmas dan Jamsoskes

14. Rehabilitasi Medik

- Dengan Keterampilan : Berkebun, menjahit

15. Dapur

60

Page 61: EE blok 22

16. Tempat Pendaftaran

17. Ruang Periksa 1-7

18. Psikogeriatri

19. Ruang konsulen

20. Jiwa dewasa

21. Ruang tindakan

Alur Pelayanan UGD

B. Kegiatan dokter Muda

- 1 Minggu dilaksanakan di rumah sakit Ernaldi Bahar.

- Setiap Senin dan kamis ikut Apel Pagi (wajib)

- Setiap Jumat ada kegiatan senam pagi (wajib)

- Pembelajaran :

1. 20% Bed site teaching look of learning

2. 50% Kegiatan bangsal (follow up), Poli dan UGD

3. 30% Referat, Laporan kasus

4.3 Hasil dan Pembahasan RSK A. Rivai

61

Page 62: EE blok 22

Pada tanggal 8-01-2013 tepatnya pada hari selasa kami melakukan TPP bagian

Kulit dan Kelamin di RSk. Dr. Rivai Abdullah pada pukul 08.00 – 14.00

I. Observasi Sarana Prasarana :1. Ruang rawat inap

Ruang rawat inap di bagi menjadi 2, yaitu khusus untuk pasien kusta dan untuk pasien umum. Ruang inap khusus untuk pasien kusta di bagi 2, yang pertama bangsal untuk perempuan yaitu terdapat 2 ruangan, dan kedua bangsal untuk laki-laki terdapat 2 ruangan.

2. Ruang rawat jalanRuang rawat jalan juga di bagi menjadi 2, yaitu khusus untuk pasien kusta dan untuk pasien umum. Pertama ada poliklinik khusus kusta, yang ke dua poliklinik kulit dan kelamin yang letaknya berjauhan.

II. Observasi Alur Pelayanan : Pendaftaran

a. Rawat jalanPendaftaran untuk rawat jalan ke poliklinik khusus kusta untuk pasien askin / jamsoskes / jamsostek bisa dilakukan di loket pendaftran gabung, kalau untuk pasien umum daftarnya langsung di loket pendaftaran di poliklinik khusus kusta. Pendaftaran untuk poliklinik kulit dan kelamin bisa dilakukan di loket pendaftaran gabung.

b. Rawat inapPendaftaran untuk rawat inap bisa dari rujukan poliklinik atau dari IGD.

III. Observasi Penunjang Diagnostik :1. Rehabilitasi medik

Rehabilitasi medik di RSK A. Rivai dibagi menjadi 5 bagian :a. Okupasi Terapi

Terapi okupasi okupasi ada 3 macam yaitu pertama ADL (aktivitas sehari-hari), terapi ini melatih pasien kusta untuk mandiri sehingga meraka bisa melakukan kegiatan sehari-harinya sendiri seperti mandi, makan, dll. Kedua prokdutivitas, terapi ini melatih pasien kusta agar bisa mengahasilkan sesuatu seperti dilatih untuk berkebun, kerajinan, dan hal-hal lain yang ada nilai ekonomisnya, hasil tersebut akan dijual ke petugas-

62

Page 63: EE blok 22

petugas dirumah sakit dan masyarakat sekitar. Ketiga yaitu pemanfaatan waktu luang, terapi ini melatih pasien untuk melakukan gerakan seperti bermain musik, olahraga dan lain-lain.

Foto Alat-alat untuk melatih tangan foto Jadwal okupasi terapi

Foto Alat-alat bantu ADL foto Ruangan latihan music

b. FisioterapiFungsi fisioterapi lebih terkhusus pada pemeliharanan/pengembalian gerak dan fungsi gerak penderita kusta. Pemberian modalitas fisioterapi

63

Page 64: EE blok 22

harus segera dilakukan untuk mencegah terjadinya disabilitas dan deformitas.

c. ProtesaDi RSK A. Rivai menyediakan pelayanan pembuatan protesa gratis kepada pasien kusta. Protesa yang paling banyak untuk pasien kusta adalah protesa di bawah lutut. Pembuatan protesa rata-rata sekitar 2 bulan tergantung dari hasil fisioterapi pasien kusta tersebut. Selain pembuatan protesa di RS Kundur juga membuat sandal khusus penderita kusta. Fungsi dari sandal tersebut mencegah luka baru dan mebuat lebih nyaman.

Foto macam-macam protesa foto proses pembuatan sandal kusta

d. PsikologiTerapi psikologi di RSK A. Rivai ada 3 yaitu terapi tingkah laku, family terapi dan terapi edukasi. Terapi tingkah laku ini bertujuan untuk mengatur tingkah laku penderita kusta tetap pada batas normal. Family terapi yaitu keluarga ikut memberi motivasi dan dukungan kepada penderita kusta. Dan terapi edukasi yaitu penderita kusta diajak menonton film tentang penderita kusta di tempat-tempat lain agar mereka tidak berfikir kalau hanya mereka yang menderita kusta dan bisa kembali bersemangat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

64

Page 65: EE blok 22

e. Unit Terapi KaryaUnit terapi karya di RSK A. Rivai yaitu penderita kusta di beri pelatihan keterampilan untuk bisa bergabung kembali kemasyarakat. Meraka bisa kembali lagi mencari nafkah untuk menghidupi diri mereka sendiri dan keluarganya. Salah satu dari pelatihan keterampilan tersebut yaitu pelatihan pertukangan.

Foto alur proses rawat jalan pasien rehabilitasi medik

2. Laboratorium

VI. Pelayanan Kedokteran

1. Anamnesis Anamnesis yang dilakukan pada pasien baru kusta sebagai berikut : Keluhan utama : rasa baal, adanya bercak  putih, bercak merah infiltrat

(bercak tebal) Keluhan tambahan : parastesia, demam, nyerisendi dll Riwayat perjalanan penyakit : berapa lama? pengobatan yang didapat,

reaksi bentol-bentolmerah dll. Riwayat kontak dengan penderita kusta(keluarga) Penyakit lain yang diderita pada saat ini-Riwayat penyakit dulu terutama

penyakit yang berat-berat.

65

Page 66: EE blok 22

2. Pemeriksaan fisik lokalis Pemeriksaan harus dilakukan di ruangan yang cukup terang, paling baik cahaya sinar matahari tidak langsung. Diperiksa pada seluruh permukaan kulit (daridepan atas sampai bawah dan dari belakangatas sampai bawah). Pertama-tama pasien diberitahu kemudian pemeriksa melihat kelainan

kulit dari jarak jauh kemudian dari dekat. Setelah ditemukan adanya kelainan kulit,maka kelainan kulit ditest ada tid

aknya anestesi (test raba menggunakan kapas yang diruncingkan, tes rangsang nyeri dan suhu) dan melakukan tes fungsi dari kelenjar keringat pada kulit yang lesi.

Pemeriksaan kelainan syaraf tepi. Syaraf auricularis magnus

Pasien disuruh menengok ke kiri kemudian pemeriksa meraba adanya penebalan ssyaraf atau tidak demikian sebaliknya.

Syaraf ulnarisTangan kanan pemeriksa memegang lengan kanan bawah penderita dengan posisi siku sedikit ditekuk sehingga lengan penderita dalam keadaan relax. Dengan jari telunjuk tengah kiri pemeriksa mencari nervus ulnaris disulcus ulnaris yaitu pada lekukan diantara tonjolan tulang sikudan tonjolan kecil dibagian medial. Dengan memberi tekanan ringan N. ulnarisdigulirkan halus dirasakan dan ada tidaknya penebalan syaraf, demikian juga pada lengan kiri penderita.

4.4 Hasil dan Pembahasan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

C. Departemen Bedah

Pada hari Rabu, 9 Januari 2013 kami melakukan Tugas Pengenalan

Profesi (TPP) di bedah di RSMP pada pukul 07.00 – 14.00.

IDENTIFIKASI

Nama Lengkap : Mahzen Hamid

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tgl Lahir/Umur : 38 tahun

Alamat : 8 Ulu Lr.Sabar no 1402

Pekerjaan : Kepala RT

66

Page 67: EE blok 22

Agama : Islam

No. Reg. RS :

Tgl Pemeriksaan : 9 Januari 2013

Ruang : 3B5 bed 4

Dokter Pemeriksa : dr Hudaya

Co.asisten :

MRS Tanggal : 6 Januari 2013

ANAMNESA

Nyeri di daerah abdomen bawah kanan dan kiri

Riwayat Perjalanan Penyakit

Sembilan bulan yang lalu pernah di operasi prostat karna susah dan nyeri

pada saat kencing dan didiagnosa BPH

Dua bulan yang lalu mengeluh nyeri pada daerah abdomen bawah kanan

dan kiri

Os MRS tanggal 6 januari 2013 mengeluh nyeri semakin hebat dibawah

abdomen bawah kanan dan kiri, demam (-), sakit kepala (+), sesak nafas

pada saat beraktifitas, keringat pada malam hari, mual muntah (-), makan

biasa. Nyeri hilang timbul, nyeri seperti diiris-iris, BAB normal, warnamya

agak hitam konsistensi keras, BAK banyak.

Riwayat Penyakit Yang Pernah Diderita

* Cacar Air * Tuberculosis * Batu Empedu

* Cacar * Malaria * Batu Ginjal

* Difteria * Disentri * Burut

* Batuk * Hepatitis * Kencing Manis

* Campak * Thypus Abdominalis * Tumor

* Influenza * Scrofuloderma * CVA

67

Page 68: EE blok 22

* Cholera * Syphilis * Psikosis

* Demam Rematik * Hipertensi (+) * Neurosis

* Pneumonia * Ulkus Peptikum * lain-lain

* Pleuritis * Gastritis

Riwayat Keluarga

Hubungan Umur Kelamin Kesehatan Meninggal

Ayah

Ibu

Suami/istri

Saudara/i Perempua

n

Menderita gejala yang

sama

Anak-anak

Riwayat Penyakit dalam Keluarga

Penyakit Ya/Tidak Hubungan dengan Keluarga

Alergi

Asthma

Arthritis

Diabetes

Jantung

Ginjal

Hipertensi

Kanker

Lambung

Rheumatic

Syphilis

Epilepsy

68

Page 69: EE blok 22

Sakit Jiwa

Bunuh diri

Tuberculosis

Lain-lain

Nama/Umur/Jenis Kelamin :.............................. Ruangan :.................................

Riwayat Hidup

TEMPAT LAHIR

Rumah : ................. Rumah Bersalin :...................... RS :.................

PARTUS

Spontan :................. Tindakan Khusus :................... Tdk Ketahui :..

MASA KANAK-KANAK (Peristiwa Penting)

...............................................................................................................................

SIKAP TERHADAP

Ayah :.................. Ibu :......................... Saudara :....................

PENDIDIKAN

SD :....................... SMP :........................ SMA :.........................

PEKERJAAN

Bidang Kantor :........ Industri :.................... Lain-lain :...................

PERKAWINAN

Lama Perkawinan sekarang :..................... Jumlah Perkawinan :..............

Jumlah Anak :......................... Pengaturan Perkawinan :........

PERUMAHAN

Rumah Sendiri :..................... Beli :........................................

Kontrak/Sewa :...................... Kantor :........................................

KEBIASAAN

Merokok :................ Jamu :................. Olahraga :................

69

Page 70: EE blok 22

Kopi :...................... Minuman Keras:........

Rekreasi :.................

Teh :1 kali sehari Obat-obatan :............. Lain-lain :.................

TIDUR

Berapa Jam : 8 jam Teratur/tidak : teratur

GIZI

Berapa kali makan :3 kali sehari Nafsu makan :..............................

Banyaknya :................................ Pencernaan :.................................

Teratur/tidak : teratur Komposisi :..................................

Variasi (perinci) :........................

KESULITAN

Keuangan :......................................... Pekerjaan :..................................

Keluarga :.......................................... Lain-lain :.....................................

PEMERIKSAAN FISIK

KEADAAN UMUM

Keadaan Sakit : Tidak tampak sakit/sedang sakit ringan/sedang/berat

Kesadaran : Compos Mentis

Anemia : (-)

Sianosis : (-)

Dyspneu/Ortopneu : (-)

Oedema umum : (-)

Keadaan Gizi : Cukup

Bentuk badan/habitus : Astenikus

Kebersihan : Terurus

Cara Berjalan : Tidak bisa ditentukan

Cara berbaring/morbiditas: Aktif

Umur menurut dugaan pemeriksaan : 70 tahunan

Nadi/pulse rate

70

Page 71: EE blok 22

- Frekuensi : 68 x/menit

- Irama : Irreguler

- Isi : Cukup

- Tegangan : Cukup

- Gelombang : Cukup

- Kualitas : Cukup

Pernafasan

- Frekuensi : 26 x/menit

- Irama : Reguler

- Tipe : Normal

Berat badan : kg

Tinggi badan : cm

Temperatur : 37 C

Tekanan darah : 140/80 mmHg

KULIT

Warna : sawo matang

Efloresensi : tidak ada

Jaringan Parut : ada, post operasi dibagian perut

Turgor : normal

Keringat :

- Umum :

- Setempat : aksila dan inguinal

Pertumbuhan rambut : normal

Lapisan lemak : normal

Ikterus : (-)

Lembab/kering : lembab Lain-lain :

Kelenjar Getah Bening

Submandibula : normal

Leher : normal

71

Page 72: EE blok 22

Subclavicula : normal

Axila : normal

Anal : tidak diperiksa

Inguinal : normal

PEMERIKSAAN ORGAN

1. Kepala

Bentuk : normal Deformasi : (-)

Ekspresi : biasa Perdarahan Temporal : (-)

Simetri muka : simetris Nyeri tekan : (-)

Rambut : beruban Bising : (-)

2. Mata

Exopthalmus : normal Sclera : Ikterik (-)

Enopthalmus : normal Cornea : kabur berkabut

Kelopak : normal Pupil : +/+

Conjungtiva : tidak pucat Visus : penurunan visus

Palpebra : tidak anemis Gerakan : normal

Bulbi : normal Lap. Pandang : normal

3. Telinga

Lubang : normal Tophi : tidak ada

Selaput : normal Nyeri tekan : tidak ada

Pendengaran : menurun Pro.mastoideus: tidak ada

4. Hidung

Bagian luar : normal Ingus : (-)

Septum : normal Penyumbatan : (-)

Selaput Lendir : (-) Perdarahan : (-)

5. Mulut

Bibir : normal

Gigi-Geligi : normal

Gusi : normal

72

Page 73: EE blok 22

Lidah : normal

6. Leher

Kel. Getah Bening : tidak teraba Tekanan vena : tidak diperiksa

Kel. Gondok : tidak teraba Kaku kuduk : tidak ada

Trachea : lurus Tumor : tidak ada

7. Dada

Bentuk : normal

Pembuluh darah : tidak terdapat venektasi

Buah dada : normal

Nyeri tekan : tidak ada

Nyeri ketok : tidak ada

Krepitasi : tidak ada

8. Paru-paru

DEPAN

Kanan Kiri

Inspeksi: simetris tidak tedapat retraksi simetris tidak tedapat retraksi

Palpasi : stem fremitus normal stem fremitus normal

Perkusi : sonor sonor

Auskultasi : vesikuler vesikuler

BELAKANG : tidak diperiksa

Kanan Kiri

Inspeksi: ........................................... ................................................

Palpasi : ........................................... ................................................

Perkusi : ........................................... ................................................

Auskultasi : ......................................... ................................................

9. Jantung

Inspeksi: ikus cordis tidak terlihat

Palpasi : iktus cordis tidak teraba

Perkusi : batas jantung normal

73

Page 74: EE blok 22

10. Perut

Inspeksi: venektasi (-), ada bekas luka operasi

Palpasi : lemas

Perkusi :...........................................................................................................

Auskultasi : bising usus normal

Hati : tidak teraba

Limfa : tidak teraba

Ginjal : tidak teraba

Lain-lain:...........................................................................................................

Refleks :...........................................................................................................

11. Ekstremitas

Kiri Kanan

Lengan

- Tonus :.................................... ................................................

- Gerakan :.................................... ................................................

- Kekuatan :.................................... ................................................

- Otot :.................................... ................................................

- Sendi :.................................... ................................................

- Lain-lain :.................................... ................................................

Tangan

- Warna telapak :.................................................................................

- Kuku :..................................... ................................................

- Tremor :..................................... ......................................

- Ujung jari :.................................... ................................................

- Kelainan jari :..................................... ................................................

- Lain-lain :..................................... ................................................

Tungkai dan kaki

- Tonus :...................................... ................................................

- Gerakan :...................................... ................................................

74

Page 75: EE blok 22

- Kekuatan :...................................... ................................................

- Otot :..................................... ................................................

- Sendi :..................................... ................................................

- Varises :..................................... .....................................

- Parut :..................................... ................................................

- Luka :..................................... ................................................

- Edema :.................................... .........................................

Refleks

- Biceps :.................................... ........................................

- Tricep :.................................... .........................................

- Patella :................................... .......................................

- Achilles :................................... .........................................

- Cremaster :................................... .........................................

- Babynski :................................... .........................................

- Kernig :................................... .........................................

12. Genitalis Eksterna

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

.........................................................................................................................

NAMA :........................................... RUANGAN :...................................

TANGGAL Pem. Penunjang KETERANGAN

TANGGAL Pem. Penunjang KETERANGAN

75

Page 76: EE blok 22

TANGGAL Pem. Penunjang KETERANGAN

TANGGAL Pem. Penunjang KETERANGAN

RINGKASAN

(cerita singkat penemuan positif dan anamnesis, pemeriksaan fisik dan

laboratorium yang menuju ke diagnosa)

Nama/Umur/Jenis Kelamin : Tn. Mahzen Hamid/68 tahun/ laki-laki

Ruangan : 3B5 bed 4

Anamnese :

Sembilan bulan yang lalu pernah di operasi prostat karna susah dan nyeri pada

saat kencing dan didiagnosa BPH. Dua bulan yang lalu mengeluh nyeri pada

daerah abdomen bawah kanan dan kiri. Os MRS tanggal 6 januari 2013

mengeluh nyeri semakin hebat dibawah abdomen bawah kanan dan kiri,

demam (-), sakit kepala (+), sesak nafas pada saat beraktifitas, keringat pada

malam hari, mual muntah (-), makan biasa. Nyeri hilang timbul, nyeri seperti

diiris-iris, BAB normal, warnamya agak hitam konsistensi keras, BAK banyak.

Pemeriksaan Fisik :

KU : Tampak sakit ringan

Kesadaran : compos mentis

Tanda Vital : HR : 81 x/menit, RR : 20 x/menit, TD : 120/90 mmHg, T : 37 C

Nyeri tekan abdomen bawah kanan dan kiri

Laboratorium :

Diagnosis :

76

Page 77: EE blok 22

Diagnosis Banding

1.

.......................................................................................................................

2.

.......................................................................................................................

3.

.......................................................................................................................

4.

.......................................................................................................................

5.

.......................................................................................................................

Pengobatan

1.

.......................................................................................................................

2.

.......................................................................................................................

3.

.......................................................................................................................

4.

........................................................................................................................

5.

........................................................................................................................

6.

........................................................................................................................

7.

........................................................................................................................

8.

........................................................................................................................

77

Page 78: EE blok 22

9.

........................................................................................................................

10.

........................................................................................................................

Prognosa

Quo ad vitam :

Quo ad functionan :

Rencana Pemeriksaan Khusus

1.

........................................................................................................................

2.

........................................................................................................................

3.

........................................................................................................................

4.

........................................................................................................................

5.

........................................................................................................................

6.

........................................................................................................................

7.

........................................................................................................................

8.

........................................................................................................................

LEMBAR FOLLOW UP

KOAS PENYAKIT DALAM

TGL S O A P

78

Page 79: EE blok 22

S : Subjektif (sign + symptom)

O : Objektif (PF + pemeriksaan penunjang)

A : Assesment (kesimpulan, daftar masalah dan analisis)

P : Planning (non farmakologi dan farmakologi)

D. Departemen Mata dan THT

Tanggal 10-01-2013, hari Kamis, kegiatan TPP stase THT dan Mata di

RSMP dilakukan sekitar jam 11.30 dengan stase mata bersama dr. Hj.

Hasmeinah SpM kemudian dilanjutkan pada stase THT dengan dr. Sopjan

SpTHT. Kegiatan TPP pada stase mata dan THT bersifat observasi dengan

79

Page 80: EE blok 22

tujuan mengetahui pelayanan pasien, komunikasi dokter-pasien, cara

anamnesis dan pemeriksaan fisik, serta rujukan pemeriksaan penunjang.

A. Stase Mata

Dokter yang bertugas dibagian ini adalah dr. Ibrahim SpM, dr. Hj.

Ratna Juwita SpM, dan dr. Hj. Hasmeinah SpM.

Kegiatan pada stase ini diawali dengan pengarahan oleh dr. Hj.

Hasmeinah SpM mengenai alat-alat yang terdapat pada poli mata. Alat-

alat tersebut adalah tonometer, slit lamp, loop, dan funduskopi. Adapula

alat untuk pemeriksaan tajam penglihatan atau visus yang terdiri atas

Snellen chart, trial lens, dan trial frame.

Kegiatan selanjutnya adalah observasi mengenai cara anamnesis dan

pemeriksaan fisik pada pasien. Ada 4 pasien di poli mata yang kami

observasi. Salah satu pasien yang kami observasi adalah pasien baru yang

datang dengan keluhan mata tenang penglihatan kabur. Pasien ini

berjenis kelamin perempuan dengan usia sekitar 16 tahunan. Dr.

Hasmeinah melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien.

Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan visus dengan menggunakan alat

slit lamp, Snellen chart, trial lens, dan trial frame. Kemudian, pasien

tersebut didiagnosa mengalami myopia atau rabun jauh.

Pasien selanjutnya adalah laki-laki berusia sekitar 50 tahunan yang

datang dengan keluhan katarak. Kemungkinan pasien ini datang untuk

kontrol. Dr. Hasmeinah melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan fisik meliputi penggunaan alat slit lamp, Snellen chart, trial

lens, dan trial frame.

Setelah observasi 4 pasien, kami langsung minta ijin untuk

melanjutkan ke stase THT di bagian poli THT.

B. Stase THT

80

Page 81: EE blok 22

Dokter yang bertugas dibagian ini adalah dr. H. Rizal I. Ambiar

SpTHT dan dr. H. Sopjan SpTHT. Kegiatan pada stase ini yaitu observasi

cara anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien. Kegiatan dilakukan di

poli THT dengan dr. Sopjan SpTHT sebagai dokter jaga di poli THT.

Terdapat juga beberapa mahasiswa koass FK UMP juga sedang

menjalani pendidikan di stase ini. Adapun alat-alat yang digunakan pada

stase ini adalah otoskop, rinoskop, suction, dan spatel tongue.

Kegiatan selanjutnya adalah observasi mengenai anamnesis dan

pemeriksaan fisik pada pasien. Di bagian poli THT, kami mengobservasi

sekitar 15 pasien saat itu. Pasien tersebut datang dengan status kontrol,

pasien baru, dan pasien pasca operasi. Salah satu pasien perempuan

berusia sekitar 30 atau 40 tahunan datang dengan keluhan pusing. Pasien

tersebut juga mengeluh sering bersin. Pasien ini memiliki riwayat pasca

operasi antrostomi akibat sinusitis. Berdasarkan hasil rontgen pasien,

terdapat penebalan radio-opaque di sinus maksila. Dr. Sopjan melakukan

anamnesis dan pemeriksaan nasal pada pasien. Setelah itu, dokter

memberikan kesempatan mahasiswa koass untuk anamnesis dan

melakukan pemeriksaan nasal pada pasien. Pasien kontrol lainnya adalah

anak perempuan yang datang dengan keluhan batuk-pilek. Pasien ini

memliki riwayat pasca operasi tonsildektomi.

Pasien baru yang datang ke poli THT salah satunya memiliki

keluhan telinga kemasukan kapas. Dokter melakukan anamnesis dan

pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik meliputi otoskop dan dilakukan

suction untuk mengambil kapas tersebut. Keluhan lain pada pasien baru

yang kami temui adalah gangguan pendengaran dan tinnitus

(berdenging).

Selama observasi, hampir seluruh pembuatan status pasien,

anamnesis, dan pemeriksaan fisik dilakukan oleh dokter jaga poli THT.

Kegiatan mahasiswa koass pada poli THT adalah melakukan anamnesis

81

Page 82: EE blok 22

dan pemeriksaan fisik pasien untuk melihat kelainan seperti bulging

membran timpani (pemeriksaan telinga), pemeriksaan nasal, dan

pemeriksaan faring setelah dokter jaga melakukan pemeriksaan terlebih

dahulu.

E. Departemen Penyakit Dalam

Pada hari kamis tanggal 10 Januari 2013 kami melakukan TPP bagian

penyakit dalam di RSMP pada pukul 07.00 – 13.00. Kami beri satu pasien baru

yang harus kami lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

IDENTIFIKASI

Nama Lengkap : Miradewi

Jenis Kelamin : Perempuan

Tgl Lahir/Umur : 30 tahun

Alamat : Plaju

Pekerjaan : Guru SD

Agama : Islam

No. Reg. RS :

Tgl Pemeriksaan : 11 Januari 2013

Ruang :

Dokter Pemeriksa :

Co.asisten :

MRS Tanggal : 10 Januari 2013

ANAMNESA

Keluhan utama oleh penderita/keluarga/orang yang berhubungan dengan

penderita. Pasien mengeluh demam tinggi.

Riwayat Perjalanan Penyakit

82

Page 83: EE blok 22

Tiga hari yang lalu mengeluh panas, pusing, puyeng, mual, kadang meriang

dan menggigil pada malam hari serta nyeri dibelakang sampai ke sendi.

Dua hari yang lalu mengeluh mencret serta demam, BAK biasa

Sejak satu hari yang lalu mengeluh mual, muntah, batuk tidak berdahak,

nafsu makan menurun, setelah itu os MRS.

Os baru pertama kali mengalami keluhan seperti ini.

Riwayat pengobatan : os pernah minum obat paracetamol, amoxilin dan

antasida.

Riwayat Penyakit Yang Pernah Diderita

* Cacar Air * Tuberculosis * Batu Empedu

* Cacar * Malaria * Batu Ginjal

* Difteria * Disentri * Burut

* Batuk * Hepatitis * Kencing Manis

* Campak * Thypus Abdominalis * Tumor

* Influenza * Scrofuloderma * CVA

* Cholera * Syphilis * Psikosis

* Demam Rematik * Hipertensi * Neurosis

* Pneumonia * Ulkus Peptikum * lain-lain

* Pleuritis * Gastritis

Riwayat Keluarga

Hubungan Umur Kelamin Kesehatan Meninggal

Ayah

Ibu

Suami/istri

Saudara/i Perempua

n

Menderita gejala yang

sama

83

Page 84: EE blok 22

Anak-anak

Riwayat Penyakit dalam Keluarga

Penyakit Ya/Tidak Hubungan dengan Keluarga

Alergi

Asthma

Arthritis

Diabetes

Jantung

Ginjal

Hipertensi

Kanker

Lambung

Rheumatic

Syphilis

Epilepsy

Sakit Jiwa

Bunuh diri

Tuberculosis

Lain-lain

Nama/Umur/Jenis Kelamin :.............................. Ruangan :.................................

Riwayat Hidup

TEMPAT LAHIR

Rumah : ................. Rumah Bersalin :...................... RS :.................

PARTUS

Spontan :................. Tindakan Khusus :................... Tdk Ketahui :..

MASA KANAK-KANAK (Peristiwa Penting)

84

Page 85: EE blok 22

...............................................................................................................................

SIKAP TERHADAP

Ayah :.................. Ibu :......................... Saudara :....................

PENDIDIKAN

SD :....................... SMP :........................ SMA :.........................

PEKERJAAN

Bidang Kantor :........ Industri :.................... Lain-lain :...................

PERKAWINAN

Lama Perkawinan sekarang :..................... Jumlah Perkawinan :..............

Jumlah Anak :......................... Pengaturan Perkawinan :........

PERUMAHAN

Rumah Sendiri :..................... Beli :........................................

Kontrak/Sewa :...................... Kantor :........................................

KEBIASAAN

Merokok :................ Jamu :................. Olahraga :................

Kopi :...................... Minuman Keras:........

Rekreasi :.................

Teh :........................ Obat-obatan :............. Lain-lain :.................

TIDUR

Berapa Jam :.............................. Teratur/tidak :................................

GIZI

Berapa kali makan :..................... Nafsu makan :..............................

Banyaknya :................................ Pencernaan :.................................

Teratur/tidak :............................. Komposisi :..................................

Variasi (perinci) :........................

KESULITAN

Keuangan :......................................... Pekerjaan :..................................

Keluarga :.......................................... Lain-lain :.....................................

85

Page 86: EE blok 22

PEMERIKSAAN FISIK

KEADAAN UMUM

Keadaan Sakit : Tidak tampak sakit/sedang sakit ringan/sedang/berat

Kesadaran : Compos Mentis

Anemia : (-)

Sianosis : (-)

Dyspneu/Ortopneu : (-)

Oedema umum : (-)

Keadaan Gizi : Cukup

Bentuk badan/habitus : Astenikus

Kebersihan : Terurus

Cara Berjalan : Tidak bisa ditentukan

Cara berbaring/morbiditas: Aktif

Umur menurut dugaan pemeriksaan : 25 tahunan

Nadi/pulse rate

- Frekuensi : 81 x/menit

- Irama : Reguler

- Isi : Cukup

- Tegangan : Cukup

- Gelombang : Cukup

- Kualitas : Cukup

Pernafasan

- Frekuensi : 20 x/menit

- Irama :

- Tipe :

Berat badan : kg

Tinggi badan : cm

Temperatur : 37 C

Tekanan darah : 120/90 mmHg

86

Page 87: EE blok 22

KULIT

Warna : sawo matang

Efloresensi

Jaringan Parut

Turgor :

Keringat :

- Umum : di seluruh tubuh

- Setempat

Pertumbuhan rambut

Lapisan lemak

Ikterus : (-)

Lembab/kering Lain-lain :

Kelenjar Getah Bening

Submandibula :

Leher :

Subclavicula :

Axila :

Anal :

Inguinal:

PEMERIKSAAN ORGAN

13. Kepala

Bentuk : (-) Deformasi : (-)

Ekspresi : Lemah Perdarahan Temporal : (-)

Simetri muka : simetris Nyeri tekan : (-)

Rambut : (-) Bising : (-)

14. Mata

Exopthalmus : Sclera : Ikterik (-)

Enopthalmus : Cornea :

Kelopak : Pupil : +/+

87

Page 88: EE blok 22

Conjungtiva : Visus :

Palpebra : tidak anemis Gerakan :

Bulbi : Lap. Pandang :

15. Telinga

Lubang : Tophi :

Selaput : Nyeri tekan :

Pendengaran : Pro.mastoideus:

16. Hidung

Bagian luar : Ingus :

Septum : Penyumbatan :

Selaput Lendir : Perdarahan :

17. Mulut

Bibir

Gigi-Geligi

Gusi

Lidah

18. Leher

Kel. Getah Bening : Tekanan vena :

Kel. Gondok : Kaku kuduk :

Trachea : Tumor :

19. Dada

Bentuk :

Pembuluh darah :

Buah dada :

Nyeri tekan :

Nyeri ketok :

Krepitasi :

20. Paru-paru

DEPAN

88

Page 89: EE blok 22

Kanan Kiri

Inspeksi: ........................................... ................................................

Palpasi : ........................................... ................................................

Perkusi : ........................................... ...............................................

Auskultasi : ..........................................

...............................................

BELAKANG

Kanan Kiri

Inspeksi: ........................................... ................................................

Palpasi : ........................................... ................................................

Perkusi : ........................................... ................................................

Auskultasi : ......................................... ................................................

21. Jantung

Inspeksi:...........................................................................................................

Palpasi : ..........................................................................................................

Perkusi :...........................................................................................................

22. Perut

Inspeksi:...........................................................................................................

Palpasi :...........................................................................................................

Perkusi :...........................................................................................................

Auskultasi :.........................................................................................................

Hati :...........................................................................................................

Limfa :...........................................................................................................

Ginjal :...........................................................................................................

Lain-lain:...........................................................................................................

Refleks :...........................................................................................................

23. Ekstremitas

Kiri Kanan

Lengan

89

Page 90: EE blok 22

- Tonus :.................................... ................................................

- Gerakan :.................................... ................................................

- Kekuatan :.................................... ................................................

- Otot :.................................... ................................................

- Sendi :.................................... ................................................

- Lain-lain :.................................... ................................................

Tangan

- Warna telapak :.................................................................................

- Kuku :..................................... ................................................

- Tremor :..................................... ......................................

- Ujung jari :.................................... ................................................

- Kelainan jari :..................................... ................................................

- Lain-lain :..................................... ................................................

Tungkai dan kaki

- Tonus :...................................... ................................................

- Gerakan :...................................... ................................................

- Kekuatan :...................................... ................................................

- Otot :..................................... ................................................

- Sendi :..................................... ................................................

- Varises :..................................... .....................................

- Parut :..................................... ................................................

- Luka :..................................... ................................................

- Edema :.................................... .........................................

Refleks

- Biceps :.................................... ........................................

- Tricep :.................................... .........................................

- Patella :................................... .......................................

- Achilles :................................... .........................................

- Cremaster :................................... .........................................

90

Page 91: EE blok 22

- Babynski :................................... .........................................

- Kernig :................................... .........................................

24. Genitalis Eksterna

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

.........................................................................................................................

NAMA :........................................... RUANGAN :...................................

TANGGAL Pem. Penunjang KETERANGAN

TANGGAL Pem. Penunjang KETERANGAN

TANGGAL Pem. Penunjang KETERANGAN

TANGGAL Pem. Penunjang KETERANGAN

RINGKASAN

(cerita singkat penemuan positif dan anamnesis, pemeriksaan fisik dan

laboratorium yang menuju ke diagnosa)

Nama/Umur/Jenis Kelamin : Miradewi/30 tahun/perempuan

Ruangan :

91

Page 92: EE blok 22

Anamnese : Tiga hari yang lalu mengeluh panas tinggi,

pusing, puyeng, mual, kadang meriang dan menggigil pada malam hari serta

nyeri dibelakang sampai sendi. Dua hari yang lau mengeluh mencret, demam

dan BAK biasa. Sejak satu hari yang lalu mual, muntah, batu tidak berdahak,

nafsu makan menurun dan os MRS dengan keluhan demam tinggi.Os pernah

minum obat paracetamol, amoxilin, dan antasida. Saudara perempuan pasien

juga menderita/mengeluh yang sama.

Pemeriksaan Fisik : KU : Tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis

Tanda Vital : HR : 81 x/menit

RR : 20 x/menit

TD : 120/90 mmHg

T : 37 C

Laboratorium :

Diagnosis : Demam Thypoid

Diagnosis Banding

1.

.......................................................................................................................

2.

.......................................................................................................................

3.

.......................................................................................................................

4.

.......................................................................................................................

5.

.......................................................................................................................

Pengobatan

92

Page 93: EE blok 22

1.

.......................................................................................................................

2.

.......................................................................................................................

3.

.......................................................................................................................

4.

........................................................................................................................

5.

........................................................................................................................

6.

........................................................................................................................

7.

........................................................................................................................

8.

........................................................................................................................

9.

........................................................................................................................

10.

........................................................................................................................

Prognosa

Quo ad vitam :

Quo ad functionan :

Rencana Pemeriksaan Khusus

1.

........................................................................................................................

2.

........................................................................................................................

93

Page 94: EE blok 22

3.

........................................................................................................................

4.

........................................................................................................................

5.

........................................................................................................................

6.

........................................................................................................................

7.

........................................................................................................................

8.

........................................................................................................................

LEMBAR FOLLOW UP

KOAS PENYAKIT DALAM

TGL S O A P

94

Page 95: EE blok 22

S : Subjektif (sign + symptom)

O : Objektif (PF + pemeriksaan penunjang)

A : Assesment (kesimpulan, daftar masalah dan analisis)

P : Planning (non farmakologi dan farmakologi)

95

Page 96: EE blok 22

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

96

Page 97: EE blok 22

DAFTAR PUSTAKA

www.rsmuhammadiyahpalembang.com

www.rsudpalembangbari.com

www.rsernaldibaharpalembang.com

www. rskusta-palembang.com

97