kata pengantar - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/pdf/renstra/renstra...
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC) pada
tahun 2015 yang akan menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal berbasis
produksi dengan arus barang, jasa, investasi, dan tenaga terampil serta arus
modal yang liberal. Momentum tersebut, akan semakin membuka peluang untuk
meningkatkan pangsa pasar di kawasan ASEAN. Disisi lain, liberalisasi
perdagangan mengandung konsekuensi tingkat persaingan akan semakin ketat
dalam memperebutkan peluang dalam pasar AEC. Hal ini berarti bahwa pertanian
di Jawa Timur harus mulai mempersiapkan diri dengan menyusun perencanaan
strategis yang dapat mengakomodir kepentingan banyak pihak, seperti pelaku
usaha, pemangku kepentingan hingga seluruh komponen masyarakat agar
memiliki pemahaman yang sama, satu langkah dan irama yang berfokus untuk
menjadikan pertanian sebagai sektor yang handal dan mampu bersaing ditengah
persaingan global sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Perencanaan Strategis merupakan solusi yang tepat bagi
pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur, mengingat
perencanaan strategis memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan
kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas
Pertanian Provinsi Jawa Timur. Perencanaan Strategis (Renstra) Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019 ini disusun sebagai arah dan pedoman
pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur selain untuk
memenuhi kebutuhan pangan juga dapat berkontribusi dalam mendukung
perekonomian regional di Jawa Timur pada tahun 2014 - 2019.
Mengingat masih banyak keterbatasan dalam menyikapi permasalahan
serta isu strategis yang berkembang menjadikan penyusunan Renstra ini jauh dari
ii
sempurna. Harapan kami adanya sumbang saran yang bersifat membangun
selalu kami nantikan.
Demikian, semoga bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkannya.
Surabaya, April 2014
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
Dr. Ir. Wibowo Ekoputro, MMT Pembina Utama Madya
NIP. 19561130 198302 1 003
iii
DAFTAR ISI
Halaman Pengantar ------------------------------------------------------------------------------ i Daftar Isi ------------------------------------------------------------------------------- iii Daftar Tabel ---------------------------------------------------------------------------- vi Daftar Gambar -------------------------------------------------------------------------- viii Daftar Tabel --------------------------------------------------------------------------- vi Daftar Gambar ------------------------------------------------------------------------ vi I. PENDAHULUAN ---------------------------------------------------------------- 1
1.1. Latar Belakang ---------------------------------------------------------- 1 1.2. Landasan Hukum ------------------------------------------------------- 3 1.3. Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra -------------------------- 6 1.4. Sistimatika Rencana Strategis (Renstra)
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019 --------- 7
II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR ----------------------------- 9 2.1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi --------------------------------------- 9 2.2. Struktur Organisasi ---------------------------------------------------- 9 2.3. Sumberdaya ------------------------------------------------------------- 14 2.3.1 Sumberdaya Alam ------------------------------------------------------- 14
2.3.2 Sumberdaya Manusia Pertanian-------------------------------- 17 2.3.3 Sumberdaya Sarana Prasarana--------------------------------- 18
2.4. Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura ------ 19 2.4.1 Peran Tanaman Pangan dan Hortikultura Terhadap
Pembangunan Daerah ----------------------------------------- 19 2.4.1.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ------------------- 19 2.4.1.2 Kesejahteraan Petani dan Penduduk Pedesaan ----------- 20 2.4.2 Capaian Kinerja Tahun 2009-2013 --------------------------- 21 2.4.2.1 Berkembangnya Usaha Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura yang ramah Lingkungan ----------------------- 21 2.4.2.2 Peningkatan Luas Panen (ha), Produksi (ton), Produktivitas
(ku/ha) Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Timur-- 22 2.4.2.3 Tersedianya Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Yang
Bersertifikat dan Memenuhi Sesuai Syarat 6 Tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga) ----------------- 23
iv
2.4.2.4 Peningkatan Kualitas Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Berdaya Saing Tinggi untuk Mencukupi Pasar domestik dan Ekspor Sehingga Meningkatkan Pendapatan Petani --------------------------------------------- 24
2.5. Tantangan dan Peluang ----------------------------------------------- 31
III. ISU-ISU STRATEGIS 3.1. Permasalahan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Jawa Timur --------------------------------------------------- 34 3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Pembangunan Jawa Timur ------ 38 3.3. Telaah Renstra Kementerian Pertanian
Republik Indonesia Landasan Hukum ------------------------------- 41 3.4. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah --------------------------------- 43 3.5. Kajian lingkungan Hidup strategis ----------------------------------- 46 3.6. Penentuan Isu-isu Strategis ---------------------------------------- 47
IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA 4.1. Visi dan Misi Pembangunan
Tanaman Pangan dan Hortikultura ---------------------------------- 49 4.2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Tanaman Pangan dan Hortikultura ---------------------------------- 49 4.3. Strategi dan Kebijakan Pembangunan Tanaman Pangan dan
Hortikultura ------------------------------------------------------------- 56 4.4. Kebijakan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura --- 57
V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan ---------- 58 5.2. Program Pengembangan Agribisnis --------------------------------- 58 5.3. Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian 59
v
VI. INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 - 2019 6.1. Indikator Kinerja ------------------------------------------------------- 60 6.2. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif ---------------------- 61
VII. PENUTUP ----------------------------------------------------------------------- 62
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2013 ----19
Tabel 2.2. NTP Jawa Timur Tahun 2009-2013 --------------------------------------21
Tabel 2.3. Perkembangan Kelompok yang Menerapkan SLPHT, SLPTT dan
SLGAP Jawa Timur Tahun 2009-2013 -----------------------------------22
Tabel 2.4. Capaian Kinerja Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Jawa Timur Tahun 2009-2013 -----------------------------23
Tabel 2.5. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tersedianya Benih Tanaman
Pangan dan Hortikultura yang Bersertifikat di Jawa Timur Tahun
2009-2014 -------------------------------------------------------------------24
Tabel 2.6. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas dan Nilai
Tambah Produk Pertanian di Jawa Timur Tahun 2009-2013 ------24
Tabel 2.7. Capaian Kinerja Dukungan Alsintan terhadap Sasaran Strategis di
Jawa Timur Tahun 2009-2013 --------------------------------------------25
Tabel 2.8. Capaian Kinerja Dukungan Pupuk Terhadap Sasaran Strategis di
Jawa Timur Tahun 2009-2013 --------------------------------------------26
Tabel 2.9. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
Tahun 2009-2013 -----------------------------------------------------------29
Tabel 2.10. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 ----------------------------------30
Tabel 2.11. Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa
Timur Terhadap Sasaran Renstra Dinas Pertanian Kabupaten/Kota
dan Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia -------------31
ABEL
vii
Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas
Pertanian Provinsi Jawa Timur -------------------------------------------35
Tabel 3.2. Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Gubernur Jawa
Timur -----------------------------------------------------------------------39
Tabel 3.3. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD terhadap
Pencapaian Visi, Misi dan Program Gubernur Jawa Timur ---------41
Tabel 3.4. Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur -----------44
Tabel 3.5. Hasil Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Provinsi Jawa
Timur ------------------------------------------------------------------------46
Tabel 4.1. Produksi Komoditas Utama dan Unggulan Tahun 2014-2019 -----51
Tabel 4.2. Indikator Kinerja Utama Peningkatan Efisiensi, Kualitas dan Jumlah
Olahan Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur Tahun
2014-2019 -------------------------------------------------------------------53
Tabel 4.3. Indikator Kinerja Peningkatan Kapasitas Petani Tahun 2014-2019 -53
Tabel 4.4. Dukungan Alsintan terhadap Sasaran Strategis di Jawa Timur Tahun
2014-2019 ------------------------------------------------------------------54
Tabel 4.5. Sasaran Jumlah Pupuk (ton) Jawa Timur Tahun 2014-2019 ------54
viii
Gambar 1.1. Bagan Alir PenyusDAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD Provinsi ------ 8
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sesuai
Perda nomor: 9 Tahun 2008 --------------------------------------------10
Gambar 2.2. Penggunaan Lahan Pertanian Jawa Timur (2008-2012)------------15
Gambar 2.3. Peta Peruntukan Pertanian Pangan Lahan Basah dan Kering Provinsi
Jawa Timur (RTRW) Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031)-----16
Gambar 2.4. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Dinas Pertanian Provinsi
Jawa Timur Tahun 2009-2013-------------------------------------------27
Gambar 3.1. Kaitan antara Strategi RPJMN dengan Strategi Rencana Strategis
Kementerian Pertanian RI Tahun 2010-2014, RPJMD Provinsi Jawa
Timur 2014-2019, dan Rencana Strategi Dinas Pertanian Provinsi
Jawa Timur Tahun 2014-2019-------------------------------------------42
Gambar 4.1. Luas Sasaran Tanaman Padi (ha)---------------------------------------50
ix
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
tahun 2014-2019 merupakan dokumen perencanaan yang substansinya
memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah yang merupakan satu
kesatuan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Penyusunannya
dilakukan secara terencana, bertahap dan sistimatis yang didasarkan pada
kondisi, potensi, proyeksi pembangunan tanaman pangan dan hortikultura
sesuai kebutuhan Kabupaten/Kota dalam kurun waktu lima tahun kedepan.
Selain berperan strategis dalam pemenuhan kebutuhan pangan
nasional, pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur turut
memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah secara langsung dalam
pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), penyerapan tenaga
kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat, maupun sumbangan tidak
langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan
pembangunan dan hubungan sinergis dengan sektor lain.
Kinerja program pembangunan tanaman pangan dan hortikultura
dicapai melalui investasi teknologi, pengembangan produktivitas tenaga kerja,
pembangunan sarana prasarana, penataan dan pengembangan kelembagaan
pertanian serta dukungan potensi sumber daya alam. Potensi provinsi Jawa
Timur dengan sumberdaya lahan yang mencapai 47.154 km² pada tahun 2013
telah mampu memenuhi kebutuhan pangan bagi 38.318.791 jiwa penduduknya
sebagaimana Angka Sementara BPS tahun 2013 menunjukkan sumbangan bagi
pemenuhan kebutuhan nasional pada tahun 2013 : padi sebesar 17,00 persen,
jagung sebesar 31,12 persen, kedelai sebesar 40,80 persen, kacang tanah
sebesar 39,83 persen, kacang hijau sebesar 27,48 persen, ubi kayu sebesar
14,12 persen, ubi jalar sebesar 16,58 persen. Sedangkan pada komoditas
buah-buahan 15,46 persen, dan sayuran 22,50 persen (Angka Prognosa Tahun
2013, Kementerian Republik Indonesia).
Pembangunan tanaman pangan dan hortikultura Jawa Timur masih
dihadapkan pada persoalan mendasar sektor pertanian seperti meningkatnya
jumlah penduduk, tekanan globalisasi dan liberalisasi pasar, pesatnya
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
2
kemajuan teknologi dan informasi, makin terbatasnya sumberdaya lahan, air
dan energi, perubahan iklim global, perkembangan dinamis sosial budaya
masyarakat, kecilnya status dan luas kepemilikan lahan, terbatasnya akses
petani terhadap permodalan, masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani
dan penyuluh, masih rawannya ketahanan pangan dan energi, masih
rendahnya nilai tukar petani dan kurang harmonisnya koordinasi kerja antar
sektor terkait, pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura ke
depan menghadapi berbagai tantangan diantaranya adalah bagaimana
memenuhi kebutuhan pangan, memperbaiki dan membangun infrastruktur
lahan, air, perbenihan dan perbibitan guna meningkatkan produktivitas dan
nilai tambah produk pertanian, memperbaiki dan meningkatkan kesuburan
tanah, mengupayakan adaptasi terhadap perubahan iklim dan pelestarian
lingkungan hidup, mengupayakan pencapaian Millenium Development Goals
(MDG’s) yang mencakup angka kemiskinan, pengangguran, dan rawan
pangan, memperkuat kemampuan untuk bersaing di pasar global serta
mengatasi pelemahan pertumbuhan ekonomi akibat krisis global, serta
memperbaiki citra petani dan pertanian agar kembali diminati generasi
penerus.
Beberapa kondisi tersebut menuntut strategi dan kebijakan sebagai
kerangka pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur
dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi
Jawa Timur Tahun 2014-2019 yang selanjutnya memadukan pertumbuhan
dan pemerataan, yaitu : keberpihakan dan pemberdayaan masyarakat,
pengembangan peran masyarakat dan pemantapan arah perubahan struktur
sosial, ekonomi, budaya yang bersumber pada peran serta masyarakat lokal.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
Tahun 2014-2019 dimaksudkan untuk mengakomodasi kepentingan
masyarakat yang penyusunannya memperhatikan Perencanaan pembangunan
pertanian kedepan yang disusun atas dasar Undang-Undang Nomor : 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara, Undang - Undang Nomor : 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor : 40 Tahun 2006 Tentang tata cara Penyusunan Rencana Pembangunan
Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah serta Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Dalam Negeri Nomor :
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
3
0259/M.PPN/1/2006 yang mengamanatkan adanya penyempurnaan sistem
perencanaan dan penganggaran daerah, baik pada aspek proses dan
mekanisme maupun tahapan musyawarah perencanaan pusat dan daerah.
1.2. Landasan Hukum
a. Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor : 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor : 4286);
b. Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor: 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor : 4355);
c. Undang-Undang Nomor : 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan,
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor : 66 Tahun 2004, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4400);
d. Undang-Undang Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor : 164, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia 4421);
e. Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor : 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor : 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor : 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor : 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4844);
f. Undang-Undang Nomor : 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor :
126, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor :
4438);
g. Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
4
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor : 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor :
4700);
h. Undang-Undang Nomor : 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor : 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor : 4723);
i. Undang-Undang Nomor : 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor: 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor : 4725);
j. Peraturan Pemerintah Nomor : 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor : 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor : 4578);
k. Peraturan Pemerintah Nomor : 40 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor : 97, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4664);
l. Peraturan Pemerintah Nomor : 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor : 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor : 4737);
m. Peraturan Pemerintah Nomor : 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor : 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor : 4741);
n. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor : 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4815);
o. Peraturan Pemerintah Nomor : 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
5
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor : 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4816);
p. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor : 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor : 4817);
q. Peraturan Pemerintah Nomor : 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor : 4725);
r. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor :
11);
s. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 9 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa
Timur;
t. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 1 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025;
u. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 5 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Jawa Timur Tahun 2011-
2031
v. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor : 91 Tahun 2008
tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Seksi
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur;
w. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor : 49 Tahun 2011
tanggal 12 Juli 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan
Gubernur Jawa Timur Nomor : 128 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor
: 49 Tahun 2011/D);
x. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor : 76 Tahun 2011
tanggal 1 Nopember 2011 tentang Uraian Jabatan Pada Dinas
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
6
Pertanian Provinsi Jawa Timur (Berita Daerah Provinsi Jawa
Timur Nomor : 76 Tahun 2011/D);
y. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor :
188/910/KPTS/013/2013 tanggal 23 Desember 2013 tentang
Pedoman Kerja dan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014.
1.3. Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
tahun 2014-2019 memiliki karakteristik sebagai berikut: pertama lebih
memfokuskan pada identifikasi dan penanganan isu-isu strategik dengan
sasaran yang dinamis; kedua memberikan arah pembangunan dan ketiga
lebih berorientasi pada tindakan antisipatif. Sebagai dokumen perencanaan
yang menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi, program
dan kegiatan dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur selama lima tahun
kedepan, yaitu tahun 2014-1019. Penyusunan Renstra ini dimaksudkan
sebagai arahan strategis pelaksanaan pembangunan tanaman pangan dan
hortikultura di Jawa Timur sesuai visi dan misi untuk mencapai tujuan dan
sasaran.
Selanjutnya tujuan disusunnya Renstra Dinas Pertanian Provinsi
Jawa Timur Tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut :
1. Menentukan arah pembangunan tanaman pangan dan hortikultura
sekaligus sebagai acuan bagi para pelaku pembangunan pertanian;
2. Mewujudkan visi dan misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi
Jawa Timur;
3. Menjamin terciptanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas
antar daerah, antar pusat dan daerah, antar ruang, antar waktu, antar
fungsi pemerintahan.
4. Sebagai pedoman dalam menentukan prioritas dan pengembangan
sumberdaya sesuai dengan tugas dan fungsi setiap unit kerja di
lingkungan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sehingga memudahkan
monitoring dan evaluasi awal sampai akhir pelaksanaan program.
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
7
1.4. Sistimatika Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019
Sistimatika Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa
Timur tahun 2014-2019 berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor : 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang secara keseluruhan
memuat :
Bab I : Pendahuluan yang memuat latar belakang, landasan hukum,
maksud dan tujuan, dan sistematika penyusunan;
Bab II : Gambaran Pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang
memuat peran (tugas dan fungsi) dalam penyelenggaraan
urusan pemerintahan daerah, memuat penjelasan ringkas
tentang macam sumber daya yang dimiliki dalam menjalankan
tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia,
asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional serta
menunjukkan tingkat capaian kinerja berdasarkan
sasaran/target Renstra periode sebelumnya beserta Tantangan
dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian Provinsi
Jawa Timur;
Bab III : Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi yang memuat
Identifikasi Permasalahan, Telaahan Visi, Misi, dan Program,
Telaahan Renstra K/L dan Renstra Kabupaten/Kota, Telaahan
Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis serta Penentuan Isu-isu Strategis;
Bab IV : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi dan Kebijakan;
Bab V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran, dan Pendanaan Indikatif;
Bab VI : Indikator Kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang
mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Bab VII : Penutup
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
8
Gambar 1.1. Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD Provinsi
PENYUSUNAN RPJMD
Persiapan Penyusunan
Renstra-SKPD
Analisis Gambaran pelayanan
SKPD
Perumusan Isu-isu
strategis berdasarkan
tusi
Perumusan Strategi dan
kebijakan
Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif berdasarkan
rencana program prioritas RPJMD
Pengolahan data dan informasi
Perumusan visi dan misi
SKPD
Perumusan Tujuan
Perumusan sasaran
Rancangan Renstra-SKPD
· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan
tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,
strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Perumusan indikator kinerja
SKPD yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD
SPM
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
SE KDH ttg Penyusunan Rancangan Renstra-SKPD dilampiri dengan indikator
keluaran program dan PAGU per SKPD
Penelaahan RTRW
VerifikasiRancangan
Renstra SKPD dgn Rancangan Awal
RPJMD
Rancangan Renstra-SKPD
Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD
kepada Bappeda
sesuai
Tidak sesuai
Penyusunan Rancangan
RPJMD
Pelaksanaan Musrenbang
RPJMD
Perumusan Rancangan
Akhir RPJMD
Penyempurnaan Rancangan
Renstra-SKPD
Penetapan Renstra-
SKPD
RENSTRA-SKPD
Penyesuaian Rancangan
Renstra-SKPD berdasarkan
hasil verifikasi
PENYUSUNAN RANCANGAN RENSTRA SKPD PENYUSUNAN RANCANGAN AKHIR PENETAPAN
Verifikasi Rancangan
Akhir Renstra SKPD
Rancangan Akhir Renstra
SKPD
sesuai
Tidaksesuai
PERDA ttg RPJMD
Penelaahan KLHS
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Renstra-KLdan Renstra SKPD Kab/
Kota
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
9
II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR
Gambaran umum kondisi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang
secara rinci terurai melalui berbagai dukungan potensi maupun kinerja dari
pelaksanaan program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura.
2.1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur
ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Timur nomor : 09
tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa
Timur pada tanggal 20 Agustus 2008 dan telah diundangkan dalam Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Timur tanggal 22 Agustus 2008 nomor tahun 2008 seri
D, dengan demikian kedudukan, tugas dan fungsi Dinas Pertanian Provinsi
Jawa Timur adalah:
1. Kedudukan
Dinas Pertanian dipimpin oleh seorang kepala dinas, yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah
2. Tugas
Dinas Pertanian mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang
pertanian.
3. Fungsi
Didalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Dinas Pertanian,
menyelenggarakan fungsi : a) perumusan kebijakan teknis di bidang
pertanian; b) penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang pertanian; c) pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai
dengan lingkup tugasnya; d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
Gubernur.
2.2. Struktur Organisasi
Susunan Organisasi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sesuai
Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Timur nomor : 09 tahun 2008 :
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
10
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sesuai Perda nomor: 9 Tahun 2008
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN PENYUSUNAN
PROGRAM
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN TATA USAHA
U P T D
BIDANG PRODUKSI TANAMAN PANGAN
SEKSI PADI
SEKSI KACANG-KACANGAN DAN
UMBI-UMBIAN
SEKSI SEREALIA LAINNYA
BIDANG PRODUKSI HORTIKULTURA
SEKSI
BUAH-BUAHAN
SEKSI SAYURAN
SEKSI TANAMAN HIAS DAN
BIOFARMAKA
BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL
SEKSI PASCA PANEN DAN
PENGOLAHAN HASIL
SEKSI PEMASARAN
HASIL
SEKSI PENGEMBANGAN
USAHA
BIDANG SARANA DAN PRASARANA
SEKSI SARANA PRODUKSI
SEKSI PENDAYAGUNAAN
LAHAN DAN AIR
SEKSI PEMBIAYAAN DAN PERMODALAN
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
11
Selanjutnya melalui Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 91 Tahun
2008 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian Dan Seksi Dinas
Pertanian Provinsi Jawa Timur sebagai berikut :
1. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris mempunyai tugas merencanakan,
melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan
administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program,
keuangan, hubungan masyarakat dan protokol. Susunan Organisasi
Sekretariat, terdiri atas : a) Sub Bagian Tata Usaha; b) Sub Bagian
Penyusunan Program; c) Sub Bagian Keuangan. Masing-masing Sub
Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris;
2. Bidang Produksi Tanaman Pangan dipimpin Kepala Bidang Produksi
Tanaman Pangan yang mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan
dan mengkoordinasikan kegiatan Bidang Produksi Tanaman Pangan.
Bidang Produksi Tanaman Pangan, terdiri atas : a) Seksi Padi; b) Seksi
Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian; c) Seksi Serealia Lainnya;
3. Bidang Produksi Hortikultura dipimpin Kepala Bidang Produksi
Hortikultura dan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkoordinasikan kegiatan Bidang Produksi Hortikultura. Bidang
Produksi Hortikultura, terdiri atas : a) Seksi Buah-buahan; b) Seksi
Sayuran; c) Seksi Tanaman Hias dan Biofarmaka. Masing-masing Seksi
dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang;
4. Bidang Sarana Prasarana dipimpin Kepala Bidang Sarana Prasarana yang
mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan
kegiatan Bidang Sarana dan Prasarana. Bidang Sarana Prasarana, terdiri
atas : a) Seksi Sarana Produksi; b) Seksi Pendayagunaan Lahan dan Air;
c) Seksi Pembiayaan dan Permodalan;
5. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil dipimpin Kepala Bidang
Pengolahan dan Pemasaran Hasil yang mempunyai tugas merencanakan,
melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan Bidang Pengolahan dan
Pemasaran Hasil. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil, terdiri atas :
a) Seksi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil; b) Seksi Pemasaran Hasil; c)
Seksi Pengembangan Usaha;
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
12
6. Unit Pelaksana Teknis (UPT) merupakan unit pelaksana teknis di
lingkungan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang melaksanakan
tugas-tugas teknis opersional di lapangan. Untuk mengatur organisasi
dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
telah ditetapkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 128 Tahun 2008
tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur :
a. UPT. Pengembangan Benih Padi mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas di bidang pengelolaan penangkaran,
pemasaran, pendistribusian dan pengembangan benih padi,
ketatausahaan serta pelayanan masyarakat. Susunan Organisasi
UPT Pengembangan Benin Padi, terdiri : Kepala UPT; Sub Bagian
Tata Usaha; Seksi Produksi; Seksi Pemasaran;
b. UPT. Pengembangan Benih Palawija melaksanakan sebagian tugas
Dinas di bidang pengelolaan, penangkaran, pemasaran,
pendistribusian, dan pengembangan benih palawija serta pelayanan
masyarakat. Susunan Organisasi UPT Pengembangan Benih
Palawija, terdiri atas : Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Seksi
Produksi; Seksi Sarana Prasarana.
c. UPT. Pengembangan Benih Hortikultura mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pengelolaan,
penangkaran, pemasaran, pendistribusian, pengembangan benih
hortikultura, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat. Susunan
Organisasi UPT Pengembangan Hortikultura terdiri atas : Kepala
UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Seksi Produksi; Seksi Sarana
Prasarana;
d. UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang kultivar
dan sertifikasi benih, pengujian benih secara laboratoris,
pengawasan peredarannya, ketatausahaan dan pelayanan
masyarakat. Susunan Organisasi UPT Pengawasan dan
Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri atas :
Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Kelompok Jabatan Fungsional;
e. UPT. Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pengamatan,
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
13
peramalan, serta penerapan teknik pengendalian organisme
pengganggu tumbuhan, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat.
Susunan Organisasi UPT Proteksi Tanaman Pangandan
Hortikultura terdiri atas: Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha;
Kelompok Jabatan Fungsional;
f. UPT. Pendidikan dan Pelatihan Pertanian melaksanakan sebagian
tugas teknis Dinas di bidang pendidikan dan pelatihan, baik untuk
petugas maupun petani, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat.
Susunan Organisasi UPT Pendidikan dan Pelatihan Pertanian, terdiri :
Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Kelompok Jabatan Fungsional;
g. UPT. Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang
studi, kajian, pengembangan agribisnis tanaman pangan dan
hortikultura, mengembangkan agrowisata, ketatausahaan dan
pelayanan masyarakat. Susunan Organisasi UPT Pengembangan
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri : Kepala UPT;
Sub Bagian Tata Usaha; Seksi Pengembangan Agribisnis Tanaman
Pangan; Seksi Pengembangan Agribisnis Hortikultura;
h. Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 49 Tahun 2011
tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 128
Tahun 2008 (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 Nomor
128 Seri E 1) tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur (Berita Daerah Provinsi
Jawa Timur Nomor 49 Tahun 2011/D). UPT Pengawasan Sertifikasi
Hasil Pertanian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Dinas selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD)
dalam rangka penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis di
bidang pengawasan mutu dan keamanan pangan hasil pertanian dan
registrasi pangan hasil pertanian yang beredar di Provinsi Jawa
Timur dan rekomendasi keamanan pangan bagi pihak yang
memerlukan, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat. Susunan
Organisasi UPT Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian terdiri :
Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Kelompok Jabatan Fungsional.
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
14
2.3. Sumberdaya
2.3.1. Sumberdaya Alam
Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang terletak di
Pulau Jawa (selain DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan
Yogyakarta). Provinsi Jawa Timur terletak pada 111o,0’derajat hingga 114˚, 4’
derajat Bujur Timur dan 7˚,12’ derajat hingga 8˚,48’ derajat Lintang Selatan.
Batas wilayah provinsi Jawa Timur di sebelah utara, Provinsi Jawa Timur
berbatasan dengan Laut Jawa. Di sebelah timur berbatasan dengan Selat Bali.
Di sebelah selatan berbatasan dengan perairan terbuka, Samudera Indonesia,
sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah.
Panjang bentangan barat-timur sekitar 400 kilometer. Lebar
bentangan utara-selatan di bagian barat sekitar 200 kilometer, sedangkan di
bagian timur lebih sempit, hanya sekitar 60 kilometer. Madura adalah pulau
terbesar di Jawa Timur, dipisahkan dengan daratan Jawa oleh Selat Madura.
Pulau Bawean berada sekitar 150 kilometer sebelah utara Jawa. Di sebelah
timur Madura terdapat gugusan pulau, paling timur adalah Kepulauan
Kangean, dan paling utara adalah Kepulauan Masalembu. Di bagian selatan
terdapat dua pulau kecil, Nusa Barung dan Pulau Sempu.
Secara umum, wilayah Provinsi Jawa Timur dapat dibagi 2 bagian
besar, yaitu Jawa Timur daratan dan Pulau Madura. Dimana luas wilayah Jawa
Timur daratan hampir mencakup 90 persen dari seluruh luas wilayah Jawa
Timur, sedangkan luas Pulau Madura hanya sekitar 10 persen. Luas wilayah
Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012 berdasarkan data BPS Jawa Timur
mencapai 4.617.816 hektar yang terbagi menjadi 38 Kabupaten/Kota (29
Kabupaten dan 9 Kota) yang terdiri 662 Kecamatan dengan 785 Kelurahan
dan 7.721 Desa.
Topografi wilayah Jawa Timur, dibedakan menjadi tiga dataran :
tinggi, sedang dan rendah. Dataran tinggi merupakan daerah dengan
ketinggian rata-rata di atas 100 meter di atas permukaan laut. Daerah ini
meliputi Kabupaten Magetan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Blitar,
Kabupaten Malang, Kabupaten Bondowoso, Kota Blitar, Kota Malang, dan Kota
Batu. Dataran sedang mempunyai ketinggian antara 45-100 meter di atas
permukaan laut. Daerah ini meliputi Kabupaten Tulungagung, Kediri,
Lumajang, Jember, Nganjuk, Madiun, Ponorogo, Ngawi, Bangkalan dan 2 kota
yaitu Kota Kediri dan Kota Madiun. Sedangkan kabupaten dan kota lainnya
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
15
merupakan dataran rendah, dengan ketinggian di bawah 45 meter di atas
permukaan laut yang terdiri dari 15 kabupaten dan 4 kota.
Selama ini, pertumbuhan produksi pertanian Jawa Timur masih
berbasis pada ketersediaan lahan, pertumbuhan produktivitas masih
mengalami peningkatan yang cenderung melambat, sehingga kontribusi
pertanian Jawa Timur terhadap perekonomian nasional semakin menurun.
Penyebab utamanya adalah, alih fungsi lahan pertanian dari beberapa kegiatan
ekonomi yang masih terus berlangsung sehingga perkembangan luasan lahan
pertanian setiap tahun berubah peruntukannya.
Perkembangan potensi lahan pertanian di Jawa Timur menurut
data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 seluas
2.343.594 hektar yang jenis pemanfaatannya meliputi lahan sawah dan lahan
kering. Lahan pertanian secara fisik dapat ditanami padi dengan sistim
genangan dan palawija / tanaman pangan lainnya.
Luas lahan sawah Jawa Timur 1.173.449 hektar terdiri : sawah
irigasi teknis, setengah teknis, sederhana, desa/non PU dan tadah hujan serta
sawah lainnya (pasang surut, lebak, dan polder). Sedangkan lahan pertanian
bukan sawah seluas 1.168.133 hektar. Luas areal lahan sawah beririgasi
selama lima tahun tertinggi pada tahun 2010 dan mengalami penurunan pada
Gambar 2.2. Penggunaan Lahan Pertanian Jawa Timur, 2008 – 2012 (Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, 2013)
927.454 932.988 933.681 931.107 930.431
245.040 237.673 239.939 240.703 243.018
1.150.670 1.173.811 1.158.842 1.165.414 1.168.133
2008 2009 2010 2011 2012Sawah irigasi Sawah non irigasi Lahan Pertanian Bukan Sawah
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
16
tahun 2011 dan tahun 2012. Salah satu upaya pemerintah untuk
mengendalikan perubahan jenis sawah melalui Undang-Undang (UU) Nomor 41
Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
(Lahan Irigasi 803.845,45 Ha, Lahan Tidak Beririgasi 214.402,53 Ha Total
1.017.887,98 Ha).
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Jawa Timur Tahun 2014 - 2019 dijelaskan bahwa potensi pertanian di Jawa
Timur menurut RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 – 2031 meliputi
pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, dan hortikultura dengan total
luas rencana sawah seluas 1.806.272 hektar dengan rencana penggunaan
lahan untuk pertanian lahan basah berupa sawah beririgasi teknis dengan luas
sekurang-kurangnya 957.239 hektar atau 20,03% dari luas Jawa Timur dengan
peningkatan jaringan irigasi semi teknis dan sederhana menjadi irigasi teknis
yang tersebar di masing-masing wilayah sungai. Rencana pengembangan
pertanian lahan kering di wilayah provinsi Jawa Timur ditetapkan dengan luas
sekurang-kurangnya 849.033 hektar atau 17,76% dari luas Jawa Timur yang
diarahkan pada daerah-daerah yang belum terlayani oleh jaringan irigasi.
Gambar 2.3. Peta Peruntukan Pertanian Pangan Lahan Basah dan Kering Provinsi Jawa Timur
(RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031)
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
17
2.3.2. Sumberdaya Manusia Pertanian
Dalam konteks pembangunan daerah, pembangunan pertanian
memiliki posisi kunci, karena potensi sumberdaya manusia dan alam sebagai
asset utama pembangunan berada dalam sektor tersebut. Namun demikian,
potensi tersebut belum optimal, disebabkan keterbatasan kuantitas dan
kualitas sumberdaya manusia. Sumberdaya manusia pertanian terdiri : aparat
pemerintah termasuk petugas lapangan (penyuluh, pengamat organisme
pengganggu tumbuhan dan pengawas benih) dan pelaku usaha pertanian.
· Jumlah aparat Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013
sebanyak 1.100 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan, terdapat lulusan
Pasca Sarjana (S2) sebanyak 61 orang, Sarjana (S1) 392 orang, Sarjana
Muda/DIII dan DII sebanyak 13 orang, Diploma I sebanyak 260 orang,
SLTA sebanyak 318 orang, SLTP sebanyak 27 orang dan lulusan SD
sebanyak 29 orang. Komposisi pegawai terdiri dari Pejabat Struktural 43
orang yang terdiri orang Eselon II (1 orang), Eselon III (13 orang), Eselon
IV (29 orang), sedangkan jumlah pejabat Fungsional sebanyak 589 orang
terdiri : Pengawas Benih Tanaman (PBT) sebanyak 102 orang yang
tersebar hampir keseluruh kabupaten termasuk analisis benih diprovinsi,
Pengamat Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) sebanyak 468 orang
yang tersebar di 30 kabupaten seJawa Timur dan 7 laboratorium
(Pasuruan, Mojokerto, Pamekasan, Madiun, Jember, Tuban,
Tulungagung), Widyaiswara sebanyak 6 orang serta Perencana sebanyak 2
orang dan fungsional PMHP sebanyak 10 orang;
· Penyuluh Pertanian Jawa Timur pada tahun 2012 tercatat tenaga Penyuluh
Pertanian PNS sebanyak 2.449 orang menjadi 2.502 orang pada tahun
2013 yang tersebar dalam 530 BPP se Jawa Timur, sedangkan penyuluh di
provinsi sebanyak 39 orang dan Tenaga Bantu Penyuluh pertanian (THL-
TBPP) sebanyak 2.609 orang berkurang menjadi 2.585 orang;
· Petugas Pertanian Kecamatan (Mantri Pertanian) juga merupakan petugas
yang berinteraksi dengan petani beserta kelompoknya. Perkembangan
jumlah Petugas Pertanian Kecamatan (Mantri Pertanian sampai dengan
akhir tahun 2013 sebanyak 650 orang);
· Jumlah rumah tangga usaha pertanian tahun 2013 sebanyak 4,98 juta
rumah tangga, subsektor tanaman pangan 3,67 juta rumah tangga,
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
18
hortikultura 2,22 juta rumah tangga, perkebunan 1,58 juta rumah tangga,
peternakan 3,34 juta rumah tangga, perikanan 0,19 juta rumah tangga,
dan kehutanan 1,45 juta rumah tangga;
· Jumlah rumah tangga petani gurem di Jawa Timur tahun 2013 sebanyak
3,76 juta rumah tangga atau sebesar 76,16 persen dari rumah tangga
pertanian pengguna lahan, mengalami penurunan sebanyak 1,14 juta
rumah tangga atau turun 23,25 persen dibandingkan tahun 2003.
· Jumlah petani yang bekerja di sektor pertanian sebanyak 6,18 juta orang,
terbanyak di subsektor Tanaman Pangan sebesar 4,36 juta orang dan
terkecil di subsektor perikanan kegiatan penangkapan ikan sebesar 80,55
ribu orang.
· Petani utama Jawa Timur sebesar 30,29 persen berada di kelompok umur
45-54 tahun.
· Rata-rata luas lahan yang dikuasai per rumah tangga usaha pertanian
seluas 0,39 ha, terjadi peningkatan sebesar 80,87 persen dibandingkan
tahun 2003 yang hanya sebesar 0,22 ha.
2.3.3. Sumberdaya Sarana Prasarana
Tersedianya sarana prasarana bagi aparat untuk menunjang
pembangunan pertanian masih terbatas terutama bagi aparat di Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Dinas Pertanian. Pada UPT Proteksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura Jawa Timur memiliki 8 unit Laboratorium Hama terdiri 1 buah
laboratorium pestisida dan 7 buah laboratorium PHPTPH di Jawa Timur yang
tersebar di Kabupaten Pasuruan, Mojokerto, Pamekasan, Madiun, Jember,
Tuban dan Tulungagung.
Sarana prasarana pada UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura memiliki laboratorium benih seluas 1.590
m² terdiri 1 laboratorium utama dan 5 laboratorium pembantu yang tersebar di
Kabupaten Banyuwangi, Jember, Malang, Kediri dan Madiun.
Dalam mendukung pelayanan kepada masyarakat, asset yang
dimiliki Dinas Pertanian beserta UPT berupa asset tanah yang dikelola Dinas
Pertanian Provinsi Jawa Timur seluruhnya seluas 8.479.569 m² dan yang
bersertifikat seluas 8.456.246 m² yang meliputi 254 bidang tanah dengan 235
bidang bersertifikat, 17 bidang belum bersertifikat, 2 bidang dalam proses BPN.
Luas asset tanah masing-masing unit kerja adalah sebagai berikut: Dinas
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
19
Pertanian Provinsi Jatim seluas 35.244 m², UPT. Pengembangan Benih Padi
4.528.567 m², UPT. Pengembangan Benih Palawija seluas 1.873.723 m²,UPT.
Pengembangan Benih Hortikultura seluas 1.693.249 m², UPT. Pengembangan
Agribisnis TPH seluas 224.490 m², UPT. Proteksi TPH seluas 100.211 m²,
UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH seluas 762 m². Adapun luas dan
jumlah bangunan yang dikelola antara lain: Kantor 15.981 m² (59 unit),
Rumah Dinas 17.150 m²(153 unit), Asrama 2.148 m² (14 unit), Wisma 842 m²
(3 unit), Gudang 15.731 m² (99 unit), Gedung pertemuan 1.223 m² (7 unit),
Lantai jemur 3.682 m² (17 unit), Ruang Kelas 715 m² (3 unit).
2.4. Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura
2.4.1. Peran Tanaman Pangan dan hortikultura terhadap
Pembangunan Daerah
2.4.1.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Secara umum kinerja perekonomian Jawa Timur tahun 2013 pada
triwulan IV tumbuh sebesar 6,55 persen akan tetapi kontribusi sektor pertanian
mengalami pelambatan dan mencapai 1,59 yang disebabkan menurunnya
produksi padi dan palawija serta hortikultura akibat musim kemarau panjang.
Sedangkan dari tanaman bahan makanan (tabama) mencapai 1,05 persen. Tabel 2.1
Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009 ~ 2013 (trilyun rupiah)
Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku Pertumbuhan
5 tahun (%) 2009 2010 2011 2012 2013
Atas Dasar Harga Berlaku
PDRB Jawa Timur 686.847,56 778.565,77 884.502,65 1.001.200,74 1.136.326,87 13,41 Pertanian 112.233,86 122.623,97 136.027,92 153.939,94 169.426,43 10,85 - Tanaman Bahan Makanan 59.976,74 65.192,59 71.398,02 80.086,02 88.114,33 10,10 PDB Nasional 5.606.203,40 6.446.851,90 7.422.781,20 8.241.864,30 9.083.972,20 12,85 Pertanian 857.196,80 985.470,50 1.091.447,10 1.193.452,90 1.311.037,30 11,23 - Tanaman Bahan Makanan 419.194,80 482.377,10 529.967,80 574.916,30 621.832,70 10,40 Atas Dasar Harga Konstan
PDRB Jawa Timur 320.861,17 342.280,77 366.983,28 393.662,85 419.428,45 6,93
Pertanian 50.208,90 51.329,55 52.628,43 54.463,94 55.330,10 2,46 - Tanaman Bahan Makanan 27.776,01 28.231,66 28.774,27 29.602,96 29.912,98 1,87 PDB Nasional 2.036.685,50 2.171.113,50 2.322.763,50 2.480.955,80 2.770.345,10 8,02 Pertanian 295.883,80 304.777,10 315.036,80 328.279,70 339.890,20 3,53 - Tanaman Bahan Makanan 149.057,80 151.500,70 154.153,90 158.910,10 161.969,50 2,10
Sumber : Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 13/02/35/Th. XII, 5 Februari 2014 Catatan : Data tahun 2011 merupakan Angka Diperbaiki, Data tahun 2012 merupakan Angka
Sementara
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
20
Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku untuk sub sektor
tabama selama tahun 2009~2013 sebesar 10,10 persen dan pertumbuhan
PDRB Atas Dasar Harga Konstan mengalami pertumbuhan sebesar 1,87 akan
tetapi kontribusi tabama Jawa Timur terhadap tabama nasional meningkat.
Didalam Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. No. 13/02/35/Th. XII, 5
Februari 2014 juga disebutkan bahwa perekonomian Jawa Timur diukur
berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2013 sampai
dengan triwulan IV tahun 2013 sebesar Rp 1.136,33 triliun, sedangkan atas
dasar harga konstan 2000 sebesar Rp 419,43 triliun. Selanjutnya jika
diperhitungkan dengan jumlah penduduk Jawa Timur pada akhir tahun 2013
sebanyak 38.318.791 jiwa, maka diperoleh PDRB per kapita Jawa Timur
sebesar Rp 29,65 juta.
2.4.1.2. Kesejahteraan Petani dan Penduduk Perdesaan
Data statistik BPS Republik Indonesia menunjukan bahwa dari
jumlah penduduk miskin di Indonesia sampai dengan bulan September 2013
sebanyak 28.553,97 ribu jiwa dan 17,04 persen diantaranya merupakan
penduduk miskin di Jawa Timur (Berita Resmi Statistik Nomor : 06/01/Th.
XVII, 2 Januari 2014). Perkembangan jumlah penduduk miskin di Jawa Timur
pada bulan September 2013 sebanyak 4.865,82 ribu atau 12,73 persen dari
seluruh penduduk Jawa Timur yang mengalami penurunan sebanyak 4.960,54
ribu (13,08 persen) dibandingkan pada bulan September 2012. Apabila
dicermati dari 4.960,54 ribu penduduk miskin terdapat 66,70 persen tinggal di
pedesaan dengan mata pencaharian sebagai petani/peternak dan pekebun
sehingga Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura
diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan di pedesaan
khususnya bagi petani.
Selama ini, Indikator kesejahteraan petani berupa indeks Nilai
Tukar Petani (NTP), yakni indeks rasio harga yang diterima dengan harga yang
dibayar oleh rumah tangga tani berdasarkan hasil survey di 29 kabupaten yang
tersebar di 274 kecamatan.
Perkembangan kesejahteraan masyarakat pedesaan juga
menunjukan adanya peningkatan yang tercermin dari peningkatan Nilai Tukar
Petani (NTP) Jawa Timur (2007 = 100) berada diatas angka 100. Rerata NTP
sektor pertanian Jawa Timur selama tahun 2009 - 2013 mencapai 100,73 yang
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
21
diperoleh dari rasio indeks yang diterima petani sebesar 132,90 terhadap
indeks yang dibayar petani
sebesar 131,79. Rerata NTP
tanaman pangan selama
lima tahun terakhir
mencapai 98,86 dengan
rasio indeks yang diterima
petani sebesar 133,53
(pada jenis usaha tani padi
sebesar 129,98 dan
palawija sebesar 135,91)
terhadap indeks yang
dibayar petani sebesar
131,73.
Rerata NTP
hortikultura selama lima tahun terakhir mencapai 107,49 dengan rasio indeks
yang diterima petani sebesar 137,98 (pada jenis usaha tani sayuran sebesar
146,64 dan buah-buahan sebesar 133,52) terhadap indeks yang dibayar petani
sebesar 129,58.
2.4.2. Capaian Kinerja Tahun 2009 – 2013
Adanya isu strategis terkait dengan perubahan lingkungan strategis
di era globalisasi, tuntutan masyarakat terhadap produk pertanian semakin
meningkat. Sementara disisi lain, justru semakin kompleksnya permasalahan
yang dihadapi antara lain makin terbatasnya sumberdaya lahan, air dan energi,
perubahan iklim global, serta pesatnya perubahan kemajuan teknologi dan
informasi global. Capaian kinerja terhadap sasaran strategis yang termuat
dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun
2009-2014 terukur dari indikator kinerja.
2.4.2.1. Berkembangnya Usaha Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura yang Ramah Lingkungan
Upaya strategis mengembangkan agribisnis ramah lingkungan
untuk komoditas tanaman pangan dan hortikultura dilakukan melalui
pemberdayaan kelompoktani berupa sekolah lapang (SL). Melalui sekolah
Tabel 2.2. NTP Jawa Timur Tahun 2009 ~ 2013
Sumber : BPS Jawa Timur, 2013
Nilai Tukar Petani 2009 2010 2011 2012 2013
NTP. Jawa Timur 98,19 98,74 101,65 102,16 103,19
Indeks Yang di Terima 118,88 127,78 139,26 147,27 151,12
Indeks yang di Bayar 121,04 129,40 136,99 144,15 146,57
Tan. Pangan 92,56 94,60 101,13 102,34 103,54
Indeks Yang di Terima 112,37 123,14 139,79 149,29 164,88
- Padi 111,47 125,36 143,27 155,36 144,10
- Palawija 113,39 120,61 135,83 142,36 148,06
Indeks yang di Bayar 121,39 130,14 138,19 145,86 141,91
Hortikultura 106,46 110,60 111,03 109,93 108,12
Indeks Yang di Terima 128,77 143,66 152,93 159,53 132,41
- Sayuran 132,41 153,38 161,01 172,00 146,96
- Buah-buahan 126,93 138,75 148,83 153,22 124,59
Indeks yang di Bayar 120,89 129,87 137,76 145,10 131,88
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
22
lapang, kelompoktani belajar menerapkan teknologi pertanian seperti
pengendalian hama dan penyakit tanaman secara terpadu dengan
meminimalkan penggunaan pestisida, teknologi budidaya secara terpadu untuk
komoditas padi, jagung dan kedelai serta menerapkan Good Agriculture
Practices untuk komoditas hortikultura.
Kinerja upaya strategis tersebut terukur dari jumlah kelompok yang
menerapkan SLPHT (Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu), SLPTT
(Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) dan Sekolah Lapang Good
Agriculture Practices (SLGAP). Tabel 2.3.
Perkembangan Kelompok yang Menerapkan SLPHT, SLPTT dan SLGAP Jawa Timur Tahun 2009 – 2013
INDIKATOR KINERJA REALISASI
(%) 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Kelompok yang Menerapkan SLPHT
- Tanaman Pangan 24 41 54 203 236 98,68
- Hortikultura 46 34 33 33 40 (1,95)
Jumlah Kelompok yang Menerapkan SLPTT
- Padi 24.746 14.630 9.796 12.220 14.664 (7,29)
- Jagung 8.533 990 2.880 1.990 1.675 13,94
- Kedelai 8.250 11.600 1.130 12.130 7.280 220,95 Jumlah Kelompok yang Menerapkan SLGAP
- Buah-buahan 8 5 11 30 35 67,97
- Sayuran 4 4 9 30 26 86,25
- Tan. hias dan Biofarmaka 3 6 7 20 25 81,85
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
2.4.2.2. Peningkatan luas panen (ha), produksi (ton), produktivitas (ku/ha) tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur
Jawa Timur merupakan provinsi penyangga pangan nasional,
sehingga perkembangan padi, jagung dan kedelai yang merupakan komoditas
utama yang sangat berperan strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan
dengan perkembangan produksi tanaman pangan dan hortikultura pada tahun
2013 sebagai berikut : padi sebanyak 12.049.405 ton GKG, jagung sebanyak
5.760.959 ton pipilan kering dan kedelai sebanyak 329.461 ose (Angka
Sementara BPS tahun 2013).
Sedangkan pada komoditas buah-buahan perkembangan
rekapitulasi Dinas Pertanian sampai dengan akhir tahun 2013 sebanyak
4.105.173 ton, dan sayuran sebanyak 1.764.874 ton.
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
23
Tabel 2.4.
Capaian Kinerja Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa
Timur Tahun 2009 - 2013
Sumber : ATAP BPS 2009-2012, ASEM BPS 2014
2.4.2.3. Tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura yang
bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat (tepat
jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga)
Saat ini, di Jawa Timur, sekitar 70 persen petani telah
menggunakan benih bersertifikat terutama petani tanaman pangan. Selain
berperan dalam meningkatkan produksi dan produktivitas, ketersediaan benih
bermutu juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani penangkar.
Perkembangan perbenihan selama tahun 2009 ~ 2012 di Jawa Timur
menunjukkan komitmen keberpihakan pemerintah kepada petani untuk
INDIKATOR KINERJA REALISASI
(%) 2009 2010 2011 2012 2013
Luas Panen (ha) : ATAP-BPS ATAP-BPS ATAP-BPS ATAP-BPS ASEM BPS
- Padi 1.904.830 1.963.983 1.926.796 1.975.719 2.037.026 1,71 - Jagung 1.295.070 1.257.721 1.204.063 1.232.523 1.199.544 (1,87) - Kedelai 264.779 246.894 252.815 220.815 210.618 (5,41) - K. Tanah 180.652 172.550 164.921 163.513 150.017 (4,50) - K Hijau 71.491 67.868 68.624 55.881 48.845 (8,78) - U. Kayu 207.682 188.158 199.407 189.982 168.194 (4,90) - U Jalar 16.194 14.981 14.177 14.264 19.082 5,38 - Sayuran 161.844 158.460 166.921 170.119 157.401 (0,58) - Buah-buahan (rb pohon/rumpun) 57.428.858 64.188.154 63.655.695 172.141.236 152.863.769 42,54 Produktivitas (ku/ha):
- Padi 59,11 59,29 54,89 61,74 59,15 0,29 - Jagung 40,67 44,42 45,21 51,08 48,03 4,50 - Kedelai 13,42 13,75 14,52 16,39 15,64 4,10 - K. Tanah 11,99 12,04 12,82 13,07 24,09 23,28 - K Hijau 11,68 11,77 11,71 11,95 11,81 0,28
- U. Kayu 155,32 194,89 202,20 223,50 214,10 8,89
- U Jalar 100,37 94,19 153,45 288,81 205,59 29,04 - Sayuran 83,48 82,60 89,03 102,21 112,13 7,81 - Buah-buahan (kg per pohon/rumpun) 57,35 40,26 55,11 23,48 26,86 (8,99) Produksi (ton):
- Padi 11.259.085 11.643.773 10.576.543 12.198.707 12.049.405 2,09 - Jagung 5.266.720 5.587.318 5.443.705 6.295.301 5.760.959 2,67 - Kedelai 355.260 339.491 366.999 361.986 329.461 (1,67) - K. Tanah 216.584 207.796 211.416 213.792 361.367 16,96 - K Hijau 83.526 79.877 80.329 66.778 57.686 (8,57)
- U. Kayu 3.225.644 3.667.058 4.032.081 4.246.028 3.601.074 3,44
- U Jalar 162.537 141.103 217.545 411.957 392.307 31,40
- Sayuran 1.351.002 1.308.818 1.486.063 1.738.838 1.764.874 7,23 - Buah-buahan 3.293.535 2.584.409 3.508.221 4.203.956 4.105.173 7,75
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
24
memenuhi kebutuhan benih bagi petani dengan meningkatkan ketersediaan
benih bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat ditingkat petani. Tabel 2.5.
Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tersedianya Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura yang Bersertifikat di Jawa Timur Tahun 2009-2014
INDIKATOR KINERJA REALISASI
(%) 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah benih tanaman pangan dan hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat
- Padi (ton) 57.086,41 56.630,36 72.679,71 73.178,04 59.484,99 2,38
- Jagung (ton) 44.154,46 36.034,35 35.635,69 66.565,90 51.877,30 11,31
- Kedelai (ton) 6.331,16 7.814,62 7.054,91 7.116,17 2.343,86 (13,12)
- Buah-buahan (batang) 1.382.253 1.236.338 2.398.169 2.918.959 3.200.348 28,69
- Sayuran (kg) 138.910 217.949 293.063 508.821 525.796 42,08
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
2.4.2.4. Peningkatan kualitas produk tanaman pangan dan
hortikultura yang berdaya saing tinggi untuk mencukupi
pasar domestik dan ekspor sehingga meningkatkan
pendapatan petani
Salah satu kunci keberhasilan dalam persaingan global sekaligus
meningkatkan posisi tawar petani adalah melalui penerapan teknologi yang
ramah lingkungan untuk menghasilkan produk bermutu dan aman konsumsi.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu adanya budidaya tanaman pangan
yang baik dan benar melalui SLPTT dan penerapan GAP (Good Agriculture
Practices) untuk komoditas hortikultura. Tabel 2.6.
Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Dan Nilai Tambah Produk Pertanian di Jawa Timur Tahun 2009 - 2013
INDIKATOR KINERJA REALISASI
(%) 2009 2010 2011 2012 2013
Registrasi kebun/lahan melalui penerapan GAP (kebun/lahan usaha)
- Buah-buahan 137 248 120 145 150 13,42
- Sayuran 99 82 130 135 137 11,67
- Tan. hias dan Biofarmaka 74 0 135 79 0 13,65
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
Selain Penerapan GAP tersebut beberapa kegiatan penting yang
berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan petani :
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
25
a. Fasilitasi peralatan mesin pertanian
Pemanfaatan alsintan akan mendukung upaya pemecahan masalah
kelangkaan tenaga kerja di sektor pertanian yang banyak terjadi, sedangkan
disisi lain harga alsintan umumnya masih belum terjangkau petani, maka
pemerintah terus berupaya memfasilitasi kebutuhan alsintan tersebut. Tabel 2.7
Capaian Kinerja Dukungan Alsintan terhadap Sasaran Strategis di Jawa Timur Tahun 2009 – 2013
ALSINTAN Realisasi (unit)
2009 2010 2011 2012 2013
Hand tracktor 3 109 77 199 134 Pompa Air 6 139 125 79 91 APPO 600 1.388 140 - 15 Lantai Jemur - 29 56 35 140 Rice Milling Unit 5 25 30 30 30 Terpal - - - 3.250 520 Packing House - - 3 10 10 Power Threser 6 - 65 79 83 Pedal thresher - - - 200 200 Pady Mower - - - 250 26 Flat Bed Dryer - - - - 1 Combine Harvester - - - - 20 Transplanter - - - - 19 Cultivator - - 15 20 - Pemipil Jagung - - 10 20 40 Pady Cleaner - - - 35 - Moisteure tester - 28 2.000 - -
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
b. Realisasi Penyaluran Pupuk Subsidi
Saat ini, skim subsidi pupuk adalah subsidi harga yang
penyalurannya dilaksanakan dengan pola tertutup menggunakan Rencana
Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Sistem penyaluran subsidi pupuk yang
dilaksanakan melalui subsidi harga masih dihadapkan pada berbagai
permasalahan baik dari sisi teknis dalam penyaluran pupuk bersubsidi maupun
dari sistem penganggarannya. Dalam rangka perbaikan sistem penyaluran
pupuk bersubsidi, peran aktif Pemerintah Daerah sangat diharapkan:
1. Penerbitan Peraturan Gubernur dan Bupati/Walikota tentang aloksi
kebutuhan pupuk bersubsidi sebagai penjabaran Peraturan Menteri
Pertanian tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi
untuk Sektor Pertanian;
2. Pengawalan dan pendampingan serta validasi data RDKK;
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
26
3. Optimalisasi peran Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) dalam
pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi di masing-masing wilayahnya.
Tabel 2.8
Capaian Kinerja Dukungan Pupuk terhadap Sasaran Strategis
di Jawa Timur Tahun 2009 - 2013
No. Pupuk (Ton) REALISASI
2009 2010 2011 2012 2013 1. Urea 1.257.466 1.055.962 1.104.049 1.118.267 996.922 2. SP-36 175.317 135.884 144.046 157.567 156.584 3. ZA 438.786 352.462 465.519 480.289 480.504 4. NPK 358.462 347.141 427.105 517.077 537.267 5. Organik 99.003 93.230 146.222 230.364 277.059
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
Tabel 2.1. – 2.8. menunjukkan bahwa kinerja Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur mengalami peningkatan produksi dari tahun ke tahun
terutama komoditas padi yang bahkan melampaui target yang sudah
ditetapkan. Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya-upaya yang dilakukan
antara lain : 1) pemberdayaan petani/kelompok melalui berbagai sekolah
lapang, pembinaan/pelatihan; 2) fasilitasi sarana/prasarana on farm dan off
farm. Dengan berbagai fasilitasi pemerintah, petani diharap akan mampu
mengelola sumberdaya yang tersedia (benih, tanah, air dan sarana produksi
lainnya serta sarana panen maupun pasca panen) secara terpadu yang
kinerjanya terlihat pada Tabel 2.9.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri)
Nomor : 13 tahun 2006, bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) meliputi aspek Pendapatan dan aspek Belanja, serta aspek Pembiayaan.
Di Provinsi Jawa Timur, kebijakan pendapatan daerah selama ini
diarahkan pada : 1) Peningkatan target pendapatan daerah baik pajak
langsung maupun tidak langsung secara terencana sesuai kondisi
perekonomian dengan memperhatikan kendala, potensi, dan coverage ratio
yang ada; 2) Mengembangkan kebijakan pendapatan daerah yang dapat
diterima masyarakat, partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan; 3)
Perluasan sumber-sumber penerimaan daerah.
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
27
Perkembangan realisasi pendapatan
daerah dari Dinas Pertanian Provinsi
Jawa Timur tahun 2009 sampai
dengan tahun 2013 pada Gambar
2.4. menunjukkan peningkatan dari
tahun ke tahun.Tahun 2009, total
pendapatan sebesar Rp 4,456
milyar dan terus mengalami
peningkatan hingga tahun 2013
menjadi Rp 11,28 milyar dengan pertumbuhan pertahun sebesar 29,50 persen.
Adapun sumber pendapatan tersebut berasal dari Unit Pelaksana Teknis (UPT)
lingkup Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, meliputi :
1. UPT Pengembangan Benih Padi
2. UPT Pengembangan Benih Palawija
3. UPT Pengembangan Benih Hortikultura
4. UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
5. UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
6. UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
7. UPT Pendidikan dan Pelatihan Pertanian
8. UPT Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian
Perkembangan Pendapatan Daerah selama tahun 2009 hingga
tahun 2013 menunjukkan capaian sebesar 105,49 persen dengan target
sebesar Rp. 37.384.780.000 dan realisasi sebesar Rp. 39.436.046.219. Pada
tahun 2013 target pendapatan daerah tercapai 98,00 % Realisasi PAD pada
tahun 2013 sebesar 98 % karena selama tahun 2013, curah hujan dan hari
hujan yang cukup tinggi sehingga tidak memungkinkan / mendukung
penanaman benih palawija (kedelai). Sedangkan dukungan APBD terhadap
kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur selama kurun waktu tahun 2009-
2013 mengalami perkembangan yang terus meningkat dengan realisasi
anggaran selama tahun 2009 – 2013 terlihat pada Tabel 2.10 menunjukkan
pertumbuhan anggaran pertahunnya sebesar 45,88 % dan pertumbuhan
realisasi pertahunnya sebesar 46,60 %. Pada Tabel tersebut juga termuat
rasio realisasi fisik dan penyerapan anggaran dengan rerata realisasi sebesar
94,72 % yang menggambarkan kinerja program pembangunan tanaman
pangan dan hortikultura di Jawa Timur termasuk dalam kategori Baik yang
Gambar 2.4. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
-
2.000.000
4.000.000
6.000.000
8.000.000
10.000.000
12.000.000
14.000.000
2009 20102011
20122013
PA
D (
Rib
u R
up
iah
)
Pendapatan Asli Daerah
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
28
teridentifikasi dari beberapa faktor. Faktor - faktor yang mempengaruhi kinerja
pengelolaan pendanaan Dinas Pertanian, seperti : prosedur/mekanisme, jumlah
dan kualitas sumber daya manusia serta progres pelaksanaan program selama
tahun 2009 – 2013 berdasarkan Pengukuran Dan Evaluasi Kinerja (Peraturan
Menteri Keuangan R.I Nomor 249/PMK.02/2011 Tgl 28 Desember 2011) yang
mencakup aspek implementasi (prosentase penyerapan anggaran, pencapaian
keluaran, efisiensi), dan aspek manfaat. Selanjutnya dapat dirumuskan dari
permasalahan pendanaan bahwa realisasi belanja daerah setiap tahunnya
belum mencapai 100 %, hal ini dikarenakan efisiensi pelaksanaan kegiatan dan
sisa lelang.
Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja
daerah disusun melalui pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada
pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Kebijakan belanja daerah ini
bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta
menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran ke dalam program
dan kegiatan. Arah kebijakan belanja daerah tahun anggaran 2014-2019 :
1. Pengelolaan belanja daerah sesuai dengan anggaran berbasis kinerja
(performance based) untuk mendukung capaian target kinerja utama
sebagaimana ditetapkan dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-
2019 dengan menganut prinsip akuntabilitas, efektif dan efisien dalam
rangka mendukung penerapan anggaran berbasis kinerja;
2. Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari urusan wajib dan
urusan pilihan sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan perundang-
undangan;
3. Pemanfaatan belanja yang bersifat reguler/rutin diutamakan untuk
memenuhi belanja yang bersifat mengikat antara lain pembayaran gaji
PNS, belanja bagi hasil kepada kabupaten/kota, dan belanja operasional
kantor dengan prinsip mengedepankan prinsip efisien dan efektif;
4. Stimulus belanja untuk pengembangan infrastruktur pedesaan;
5. Mengoptimalkan pemanfaatan belanja untuk penyelenggaraan urusan
kewenangan Pemerintah Provinsi dan fasilitas bantuan keuangan, belanja
bantuan hibah maupun belanja bantuan sosial untuk urusan non kewengan
Pemerintah Provinsi.
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
29
Tabel 2.9
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Jumlah Kelompok yang - - 51,83 70 88 102 252 299 70 75 87 236 276 100,00 85,23 85,29 93,65 92,31 Pengendalian Hama Terpadu
2 Jumlah Kelompok yang - - 3,00 41.529 42.775 44.058 45.380 46.741 41.529 27.220 13.806 26.340 23.619 100,00 63,64 31,34 58,04 50,53 Pengelolaan Tanaman
3 Jumlah Kelompok yang - - 70,55 15 19 27 83 88 15 15 27 80 86 100,00 78,95 100,00 96,39 97,73 Good Agriculture Practices
5 Produktivitas (ku/ha): - Padi - - 0,90 63,69 63,73 64,47 65,22 66,02 59,11 59,29 54,89 61,74 59,15 92,81 93,03 85,14 94,67 89,60 - Jagung - - 6,56 44,44 46,73 51,31 54,07 57,26 40,67 44,42 45,21 51,08 48,03 91,51 95,07 88,11 94,46 83,87 - Kedelai - - 1,68 15,10 14,61 15,63 15,80 16,10 13,42 13,75 14,52 16,39 15,64 88,85 94,12 92,88 103,75 97,16 - Sayuran - - 4,85 105,00 112,42 117,04 121,85 126,86 78,99 79,51 84,05 94,67 112,13 75,23 70,73 71,82 77,69 88,39 - Buah-buahan (kg per - - 2,01 26,10 26,28 26,92 27,58 28,26 57,42 40,08 55,12 23,25 12,54 219,99 152,52 204,77 84,32 44,37
6 Produksi (ton): - Padi - - 3,83 10.800.000 11.415.000 11.777.924 12.154.544 12.548.283 11.259.085 11.643.773 10.576.543 12.198.707 12.049.405 104,25 102,00 89,80 100,36 96,02 - Jagung - - 9,45 5.238.257 5.777.834 6.471.174 6.956.512 7.513.033 5.266.720 5.587.318 5.443.705 6.295.301 5.760.959 100,54 96,70 84,12 90,50 76,68 - Kedelai - - 24,84 270.248 420.100 488.320 557.800 632.700 355.260 339.491 366.999 361.986 329.461 131,46 80,81 75,16 64,90 52,07 - Sayuran - - 7,85 1.336.609 1.589.395 1.641.587 1.717.100 1.796.086 1.242.430 1.235.351 1.370.904 1.576.423 1.764.874 92,95 77,72 83,51 91,81 98,26 - Buah-buahan - - 3,43 4.119.885 4.364.011 4.477.477 4.593.891 4.713.333 3.427.808 2.713.166 3.631.151 4.203.958 3.828.268 83,20 62,17 81,10 91,51 81,22
7 Jumlah benih tanaman pangan hortikultura yang bersertifikat memenuhi sesuai syarat 6 - Padi (ton) - - 15,08 48.137 51.969 67.269 80.626 83.094 57.086,41 56.630,36 72.679,71 73.178,04 59.484,99 118,59 108,97 108,04 90,76 71,59 - Jagung (ton) - - (1,52) 44.138 36.034 35.636 40.616 40.377 40.595 36.034,35 35.635,69 66.565,90 51.877,30 91,97 100,00 100,00 163,89 128,48 - Kedelai (ton) - - 8,55 6.331 7.815 7.055 8.323 8.531 6.331,16 7.814,62 7.054,91 7.116,17 2.343,86 100,00 100,00 100,00 85,50 27,47 - Buah-buahan (batang) - - 22,43 1.469.775 1.150.745 2.375.519 2.434.907 2.495.780 1.382.253 1.236.338 2.398.169 2.918.959 3.200.348 94,05 107,44 100,95 119,88 128,23 - Sayuran (kg) - - 19,28 161.216 189.287 292.864 300.186 307.690 138.910 217.949 293.063 508.821 525.796 86,16 115,14 100,07 169,50 170,88
8 Registrasi kebun/lahan melalui penerapan GAP 310 315 352 359 417 432 310 330 385 287 139,35 98,41 93,75 107,24 68,82
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun No
Indikator Kinerja sesuai
Tugas dan Fungsi SKPD
Target
SPM
(%)
Target
IKK (%)
Target
Indikator
Lainnya
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
30
Tabel 2.10
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014
(dalam ribuan)
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
PENDAPATAN DAERAH
Pendapatan Asli Daerah 4.042.750,0 4.363.678,0 7.400.177,0 10.288.587,5 11.289.587,5 11.289.587,5 4.455.530,2 5.309.475,3 8.145.721,5 10.461.043,1 11.064.276,1 216.480,0 110,21 121,67 110,07 101,68 98,00 1,92 31,57 26,69
BELANJA DAERAH
Belanja tidak langsung 48.759.902,0 59.785.860,0 66.915.188,6 71.563.847,6 75.021.289,6 93.545.272,0 45.950.497,8 58.219.596,0 64.143.355,6 68.540.649,1 73.540.036,4 5.620.995,8 94,24 97,38 95,86 95,78 98,03 6,01 11,58 12,76
- Belanja pegawai 48.759.902,0 59.785.860,0 66.915.188,6 71.563.847,6 75.021.289,6 93.545.272,0 45.950.497,8 58.219.596,0 64.143.355,6 68.540.649,1 73.540.036,4 5.620.995,8 94,24 97,38 95,86 95,78 98,03 6,01 11,58 12,76
- Belanja bunga
- Belanja subsidi
- Belanja hibah
- Belanja bantuan sosial
Belanja langsung 59.689.889,9 115.927.109,9 166.874.551,8 181.190.981,0 171.764.381,0 168.502.300,0 57.751.721,9 112.390.522,9 160.567.431,8 168.522.602,6 153.684.326,0 2.519.120,0 96,75 96,95 96,22 93,01 89,47 1,50 35,39 33,41
- Belanja pegawai 5.022.490,0 5.639.188,0 9.125.935,0 16.921.872,5 14.187.831,5 13.459.875,0 4.529.784,0 5.216.870,0 8.946.720,0 10.697.745,3 13.702.428,6 349.455,0 90,19 92,51 98,04 63,22 96,58 2,60 35,84 33,58
- Belanja barang dan jasa 49.600.128,9 108.856.756,9 155.513.066,8 162.293.780,5 152.914.639,5 146.717.575,5 48.361.325,9 105.775.663,7 149.467.269,6 155.877.784,2 135.995.664,4 2.095.624,0 97,50 97,17 96,11 96,05 88,94 1,43 40,23 37,89
- Belanja modal 5.067.271,0 1.431.165,0 2.235.550,0 1.975.328,0 4.661.910,0 8.324.849,5 4.860.612,0 1.397.989,3 2.153.442,2 1.947.073,1 3.986.233,0 74.041,0 95,92 97,68 96,33 98,57 85,51 0,89 27,20 19,49
Jumlah APBD 108.449.791,9 175.712.969,9 233.789.740,4 252.754.828,6 246.785.670,6 262.047.572,0 103.702.219,7 170.610.118,9 224.710.787,4 237.063.251,7 227.224.362,3 8.140.115,8 95,62 97,10 96,12 93,79 92,07 3,11 25,21 24,39
APBN
- Dekonsentrasi 33.791.827,0 42.286.045,0 82.941.897,0 215.050.050,0 59.805.088,0 36.276.368,0 32.055.288,4 39.854.752,1 78.679.382,6 204.226.162,5 49.635.939,3 - 94,86 94,25 94,86 94,97 83,00 - 52,09 51,40
- Dana Tugas Pembantuan 1.820.000,0 41.400.950,0 2.594.820,0 189.290.000,0 202.376.992,0 199.520.670,0 1.489.112,3 35.685.050,4 2.463.593,4 186.227.000,5 192.158.670,0 - 81,82 86,19 94,94 98,38 94,95 - 2.321 2.416
Jumlah APBN 35.611.827,0 83.686.995,0 85.536.717,0 404.340.050,0 262.182.080,0 235.797.038,0 33.544.400,7 75.539.802,5 81.142.976,0 390.453.163,0 241.794.609,3 - 94,19 90,26 94,86 96,57 92,22 - 118,69 118,93
Jumlah 144.061.618,9 259.399.964,9 319.326.457,4 657.094.878,6 508.967.750,6 497.844.610,0 137.246.620,4 246.149.921,4 305.853.763,4 627.516.414,6 469.018.971,6 8.140.115,8 95,27 94,89 95,78 95,50 92,15 1,64 46,60 45,88
Uraian Anggaran pada Tahun Realisasi Anggaran pada Tahun Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Rata-rata
Pertumbuhan
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
31
2.5. Tantangan dan Peluang
Sebagian besar penduduk Jawa Timur menempati wilayah
pedesaan dan hidupnya sangat bergantung pada sektor pertanian.
Berdasarkan Angka Tetap Hasil Sensus Pertanian 2013 (Berita Resmi Statistik
BPS Provinsi Jawa Timur, No. 82/12/35/Th. XI, 2 Desember 2013), tercatat
jumlah rumah tangga usaha pertanian tahun 2013 sejumlah 4,98 juta rumah
tangga dan sebanyak 3,67 juta rumah tangga merupakan berusahatani
tanaman pangan, sedangkan dari subsektor hortikultura terdapat 2,22 juta
rumah tangga. Jumlah petani yang bekerja di sektor pertanian sebanyak 6,18
juta orang, terbanyak di subsektor Tanaman Pangan sebesar 4,36 juta orang.
Data statistik tersebut menunjukkan pula bahwa jumlah rumah tangga petani
gurem di Jawa Timur tahun 2013 sejumlah 3,76 juta rumah tangga atau
sebesar 76,16 persen dari rumah tangga pertanian pengguna lahan.
Berdasarkan data BPS tersebut terlihat bahwa pembangunan sektor pertanian
terutama tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur sangat strategis
untuk meningkatkan taraf hidup penduduk di pedesaan selain sebagai
penyediaan pangan melalui upaya peningkatan produksi. Tabel 2.11.
Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur terhadap
Sasaran Renstra Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Renstra Kementerian Pertanian
Republik Indonesia
Indikator Kinerja
Pertumbuhan Produksi (%)
Sasaran Renstra SKPD
Provinsi
Capaian Sasaran
Renstra SKPD Provinsi
Sasaran pada Renstra SKPD Kabupaten /
Kota*)
Sasaran pada Renstra K/L
Permasalahan
- Padi 3,83 2,09 3,83 3,56
Capaian angka sasaran Jawa Timur dibawah angka sasaran Kementerian Pertanian Republik Indonesia disebabkan terdapat perbedaan angka konsumsi perkapita. Angka konsumsi Nasional sebesar 139,15 kg/kapita/tahun sedangkan Jawa Timur sebesar 91,26 kg/kapita/tahun
- Jagung 9,45 2,67 9,45 10,02 Terdapat perbedaaan target luas tanam dan produksi yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia
- Kedelai 24,84 (1,67) 24,84 20,05
- Sayuran 7,85 9,34 7,85 7,52
- Buah-buahan 3,43 4,96 3,43 4,56
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
32
Selanjutnya dari Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas
Pertanian Provinsi Jawa Timur terhadap Sasaran Renstra Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota dan Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia
menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan produksi (%) dari Sasaran Renstra
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur melampaui angka Sasaran Renstra
Kementerian Pertanian Republik Indonesia untuk komoditas jagung dan buah-
buahan. Sedangkan Capaian Sasaran Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa
Timur untuk komoditas hortikultura ( sayuran dan buah-buahan) sudah
melampaui sasaran Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan
Renstra Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Permasalahannya terletak pada
komoditas tanaman pangan (padi, jagung dan kedelai) dengan tingkat capaian
jauh di bawah sasaran Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Hal
tersebut disebabkan karena selama periode tahun 2009 – 2014 curah hujan
dan hari hujan cukup tinggi sehingga petani cenderung menanam padi.
Rencana Pola Ruang untuk Kawasan Budi Daya sebagaimana
dijelaskan didalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Tahun 2011—2031
pasal 72, meliputi : a) kawasan peruntukan hutan produksi; b) kawasan hutan
rakyat dan c) kawasan peruntukan pertanian. Selanjutnya kawasan
peruntukan pertanian ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan :
1. Pertanian lahan basah berupa sawah beririgasi direncanakan dengan luas
sekurang-kurangnya 957.239 hektar dan dengan luas sekurang-kurangnya
802.357,9 hektar ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan
berkelanjutan di 29 Kabupaten dan kota (Blitar, Kediri, Mojokerto, Madiun,
Batu, Pasuruan, Probolinggo);
2. Pertanian lahan kering direncanakan dengan luas sekurang-kurangnya
849.033 hektar dan dengan luas sekurang-kurangnya 215,191.83 hektar
ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan yang tersebar di
seluruh kabupaten/kota;
3. Pengembangan hortikultura direncanakan di wilayah: a) sentra penghasil
sayur; b) sentra penghasil bunga; c) sentra penghasil buah; dan d) sentra
penghasil biofarmaka.
Kawasan peruntukan pertanian tersebut merupakan strategi
pemerintah untuk mempertahankan lahan sawah berkelanjutan serta
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
33
peningkatan produksi pertanian guna menjaga ketahanan pangan. Melalui
Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura, strategi pemerintah
diharapkan mampu bersaing di tengah dinamika perubahan lingkungan
strategis internasional, mengingat saat ini ASEAN Economic Comunity (AEC)
atau Pasar Bebas ASEAN 2015 sudah semakin dekat. Kawasan ASEAN akan
menjadi pasar tunggal berbasis produksi tunggal, sehingga seluruh negara
ASEAN harus melakukan liberalisasi perdagangan. Dengan demikian
pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur
haruslah siap menghadapi tantangan dengan membanjirnya produk import
yang akan mempengaruhi keberadaan produk pertanian lokal. Tetapi disisi
lain, kondisi tersebut juga menjadi peluang untuk meningkatkan daya saing
produk lokal.
Disamping menghadapi tantangan persaingan produk pertanian di
perdagangan bebas ASEAN pada tahun 2015, pembangunan tanaman pangan
dan hortikultura juga menghadapi tantangan mendasar sebagai berikut :
1. Peningkatan produksi, produktivitas, nilai tambah dan daya saing produk
pertanian, penerapan prinsip ramah lingkungan, harga
2. Peningkatan penggunaan pupuk organik;
3. Keterbatasan ketersediaan sumberdaya dan akses modal;
4. Perbaikan infrastruktur lahan dan air, perbenihan/perbibitan.
Sejalan munculnya beberapa tantangan tersebut, pembangunan
pertanian tanaman pangan dan hortikultura kedepan juga memiliki sejumlah
peluang :
1. Pasar Komoditas Tanaman Pangan dan Hortikultura terbuka luas;
2. Peluang investasi dibidang agroindustri dan agribisnis cukup besar;
3. Tersedianya fasilitas permodalan dari Bank/Lembaga Keuangan non-
Bank;
4. Berkembangnya pola kemitraan dalam usaha agribisnis antara
petani/kelompok tani dengan pengusaha/ produsen;
5. Terdapat kesenjangan antara produksi potensial dan aktual.
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
34
III. ISU-ISU STRATEGIS
3.1. Permasalahan Pembangunan Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Jawa Timur
Pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur
pada dasarnya merupakan kelanjutan dari pelaksanaan pembangunan periode
jangka menengah periode 2009 - 2014. Permasalahan mendasar yang
dihadapi sektor pertanian adalah masih rendahnya kontribusi tanaman bahan
makanan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur dan
Nilai Tukar Petani (NTP). Dua permasalahan mendasar tersebut disebabkan
beberapa permasalahan pokok yang muncul akibat masih belum optimalnya
tingkat produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura, yaitu :
1. Sempitnya rata-rata kepemilikan lahan pertanian (0,39 hektar);
2. Menurunnya daya dukung sumber daya alam, lingkungan yang
dieksploitasi berlebihan, anomali iklim dan, degradasi lahan;
3. Belum optimalnya infrastruktur pertanian;
4. Tingkat kehilangan hasil (losses) yang masih cukup tinggi dan masih
rendahnya daya saing produk-produk pertanian terhadap produk impor;
5. Lemahnya kemampuan akses petani terhadap teknologi, informasi, pasar
dan permodalan serta perlindungan usahatani;
6. Belum optimalnya kelembagaan petani;
7. Realtif terbatasnya tingkat pendidikan petani .
Berbagai permasalahan mendasar dan permasalahan pokok
tersebut menjadi isu strategis pada periode mendatang, mengingat
permasalahan tersebut diperkirakan masih akan dihadapi dalam pelaksanaan
pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur dalam jangka
waktu 2014 – 2019. Kedepannya, isu strategis harus diprioritaskan dalam
perencanaan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura karena
dampaknya yang signifikan dengan karakteristik bersifat penting, mendasar,
mendesak, dan menentukan tujuan pembangunan tanaman pangan dan
hortikultura.
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
35
Tabel 3.1.
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
No. Aspek Kajian Capaian / Kondisi
Saat ini Standar yang
Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan SKPD Internal
(Kewenangan SKPD)
Eksternal
(Diluar Kewenangan SKPD)
1. Gambaran pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
Berfluktuasinya tingkat produksi, produktivitas dan kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura
· Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
· SOP Budidaya · SOP Pasca Panen
· Perumusan kebijakan teknis pertanian
· Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan pertanian
· Pembinaan teknis tentang penerapan teknologi budidaya yang baik dan benar serta ramah lingkungan
· Tingginya laju pertumbuhan penduduk
· Persaingan Pasar Global
· Tingkat kehilangan hasil yang masih cukup tinggi
· Masih rendahnya daya saing produk-produk pertanian terhadap produk impor;
· Lemahnya kemampuan akses petani terhadap teknologi, informasi, pasar dan permodalan serta perlindungan usahatani
2. Kajian Renstra Kementerian Pertanian
Terdapat perbedaaan target luas tanam dan produksi yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia
Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia
· Pengambilan kebijakan belum secara optimal memperhatikan daya dukung dan pola pertumbuhan
· Masih relatif rendahnya keterlibatan sektor lain dalam menetapkan angka produksi
· Perbedaan angka konsumsi perkapita
· Belum optimalnya pelayanan pada sektor perbenihan dan pengawasan tanaman
· Terbatasnya penerapan alsintan
3. Kajian Renstra Kabupaten / Kota
Terjadinya inflasi pada beberapa komoditas pertanian
• UU. Nomor 13 tahun 2010 tentang Hortikultura;
• Permentan nomor : 47/Permentan/Ot.140/4/2013 tentang Rekomendasi Impor Produk Hortikultura
• Pergub. Nomor 2 Tahun
· Pengembangan Kawasan Komoditas
· Pembinaan teknis tentang pengaturan pola tanam pada komoditas pemicu inflasi
· Berfluktuasinya harga produk pertanian dan masih tingginya suku bunga usahatani
· Adanya dampak
perubahan iklim
Belum optimalnya kelembagaan petani
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
36
No. Aspek Kajian Capaian / Kondisi
Saat ini Standar yang
Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan SKPD Internal
(Kewenangan SKPD)
Eksternal
(Diluar Kewenangan SKPD)
2013 tentang Pengendalian Distribusi Produk Impor Di Jawa Timur dengan tujuan : a) untuk mengendalikan produk impor; b) menjaga stabilitas harga komoditas lokal; c) melindungi dan meningkatkan kesejahteraan serta kepentingan petani; d) perlindungan terhadap Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) atau Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina; e) perlindungan terhadap konsumen
4. Kajian RTRW Sempitnya rata-rata kepemilikan lahan pertanian (0,39 hektar)
• UU. Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
• Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang RTRW Jawa Timur tahun 2011-2031
· Pengembangan Kawasan Komoditas
· Pengembangan JITUT dan JIDES
· optimasi lahan · Pengembangan alsintan dan
pupuk organik
Komitmen Kabupaten/kota terhadap LP2B
• Tingginya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian
• Rendahnya pendapatan usahatani
• Belum optimalnya infrastruktur pertanian
• Belum optimalnya pemanfaatan lahan
• Rendahnya pemanfaatan teknologi alsintan
5. Kajian KLHS Rendahnya kandungan bahan
• UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Belum optimalnya implementasi penerapan
Perubahan pola tanam dan serangan OPT pada
Menurunnya daya dukung sumber daya alam,
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
37
No. Aspek Kajian Capaian / Kondisi
Saat ini Standar yang
Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan SKPD Internal
(Kewenangan SKPD)
Eksternal
(Diluar Kewenangan SKPD)
organik pada lahan sawah (kurang dari 2%)
Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Pergub Jawa Timur Nomor 67 Tahun 2012 tentang RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Prov. Jawa Timur
penggunaan pupuk organik dan pestisida hayati
tanaman pangan dan hortikultura
lingkungan yang dieksploitasi berlebihan, anomali iklim dan, degradasi lahan
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
38
3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Pembangunan Jawa Timur
Berpedoman pada arah pembangunan Jawa Timur sebagaimana
termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jawa
Timur Tahun 2005 - 2015 capaian kinerja periode sebelumnya, potensi Jawa
Timur, isu-isu strategis, serta tantangan lima tahun ke depan, visi
pembangunan Jawa Timur yang ingin diwujudkan pada periode 2014-2019
adalah “Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan
Berakhlak,”.
Untuk mewujudkan visi tersebut ditetap Misi Pembangunan Jawa
Timur “Makin Mandiri dan Sejahtera bersama Wong Cilik”, :
1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan;
2. Meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri dan berdaya
saing, berbasis agrobisnis / agroindustri dan industrialisasi;
3. Meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan dan penataan ruang;
4. Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik;
5. Meningkatkan kualitas kesalehan sosial dan harmoni sosial.
Berdasarkan Visi dan Misi Gubernur Provinsi Jawa Timur tahun
2014 -2019 yang termuat dalam dan Rancangan Awal Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Timur Tahun 2014 – 2019, dan
mengacu kepada tugas dan fungsi nya, maka Dinas Pertanian Provinsi Jawa
Timur akan mendukung terlaksananya visi dan misi Gubernur terutama di Misi
Kedua, yaitu meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri dan
berdaya saing, berbasis agrobisnis/agroindustri dan industrialisasi.
Melalui misi kedua tersebut ditetapkan 8 (delapan) Tujuan
Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019
terutama pada tujuan kedua, yaitu Meningkatkan Produktivitas Sektor
Pertanian, Strategi dan Arah kebijakan, Indikator Kinerja serta Program yang
terinci pada Tabel berikut.
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
39
Tabel 3.2.
Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Gubernur Jawa Timur
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja Program
Misi 2 : meningkatkan
pembangunan
ekonomi yang
inklusif, mandiri
dan berdaya
saing, berbasis
agrobisnis /
agroindustri dan
industrialisasi
Meningkatkan Produktivitas Sektor Pertanian
Meningkatnya
produksi dan
produktivitas
pertanian
(tanaman pangan,
perkebunan,
peternakan,
perikanan, dan
kehutanan);
Meningkatkan kualitas intensifikasi pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan)
Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian untuk meningkatkan surplus bahan pangan, khususnya padi, jagung, kedelai, daging, telur, susu, dan ikan, untuk memenuhi konsumsi dan bahan baku industri pengolahan (agroindustri)
Pertumbuhan Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan terhadap PDRB
Program Peningkatan Produksi Pertanian
Meningkatkan pengendalian alih fungsi lahan pertanian
Penetapan dan pengembangan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
Peningkatan Indeks Pertanaman (IP)
Meningkatnya nilai
tambah hasil dan
daya saing produk
pertanian
(tanaman pangan,
perkebunan,
perikanan, dan
peternakan
Meningkatkan usaha penanganan pasca-panen, dan pengolahan hasil pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan)
Peningkatan nilai tambah (value added) sektor pertanian melalui perluasan penciptaan kawasan agropolitan dan agroindustri yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) dan ke depan (forward linkage) pada sebaran lokasi potensial yang merata
Prosentase nilai tambah usaha tani tanaman pangan (padi)
Program Pengembangan Agribisnis Pertanian
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
40
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja Program
Meningkatkan kualitas proses dan produk pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan) yang terstandarisasi
Peningkatan daya saing produk pertanian, dengan tetap melakukan perlindungan produk lokal, melalui peningkatan kualitas menuju standar mutu yang dipersyaratkan pada berbagai kawasan perdagangan
Jumlah kebun/usaha yang terregistrasi melalui penerapan GAP (kebun/lahan)
Meningkatnya
akses petani dan
nelayan terhadap
faktor produksi,
teknologi,
informasi,
pemasaran dan
permodalan
sehingga memiliki
daya saing tinggi
Meningkatkan pemberdayaan kelembagaan petani dan nelayan secara berkelanjutan dan terpadu
Optimalisasi dan pemberdayaan kelembagaan petani/nelayan untuk meningkatkan akses petani/nelayan terhadap faktor produksi, teknologi, informasi, pemasaran maupun akses permodalan.
Jumlah kelompok yang menerapkan hama terpadu (kelompok SLPHT)
Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian
Jumlah kelompok yang menerapkan Good Agriculture Practices (GAP)
Sumber : Rancangan Awal RPJMD Provinsi Jawa Timur, 2014 - 2019
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
41
Tabel 3.3.
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Gubernur Jawa Timur
Visi : Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak
Misi dan Program KDH dan Wakil KDH
terpilih
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
Misi : Makin Mandiri dan
Sejahtera bersama Wong
Cilik
Misi ke 2 : meningkatkan
pembangunan ekonomi
yang inklusif, mandiri dan
berdaya saing, berbasis
agrobisnis / agroindustri
dan industrialisasi
Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
· Sempitnya rata - rata kepemilikan lahan pertanian dan tingginya alih fungsi lahan
· Belum optimalnya infrastruktur pertanian Semakin tingginya alih fungsi lahan
· Belum optimalnya produksi dan produktivitas
· Pertumbuhan penduduk Jawa Timur yang cukup tinggi (0,69 %)
· Kebutuhan petani akan ketersediaan air rusakan infrastruktur jaringan irigasi
· UU. Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
· Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang RTRW Jawa Timur tahun 2011-2031
· Tersedianya dukungan dana (Bansos) sarana produksi
· Menurunnya daya dukung sumber daya alam mengakibatkan anomali iklim dan degradasi lahan
Rendahnya Penggunaan pupuk/pestisida hayati
Pergub Jawa Timur Nomor 67 Tahun 2012 tentang RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Prov. Jawa Timur
Program Pengembangan Agribisnis
• Rendahnya daya saing produk-produk pertanian terhadap produk impor
Rendahnya kualitas hasil masih tinggi
· Pasar bebas ASEAN atau ASEAN Economic Community (AEC) 2015
· Fasilitasi Alsintan Panen dan pasca Panen
Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian
· Lemahnya akses petani terhadap teknologi, informasi, pasar dan permodalan serta perlindungan usahatani
· Berfluktuasinya harga produk pertanian dan tingginya suku bunga usahatani
· Tersedianya Teknologi dan terbukanya peluang pasar
· Belum optimalnya kelembagaan petani
· Terbatasnya SDM petani
· Kelembagaan penyuluhan (BPP)
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
3.3. Telaah Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia
Telaahan terhadap Renstra Kementerian dan Renstra Daerah
diperlukan dalam upaya menyusun daftar faktor penghambat dan pendorong
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
42
Gambar 3.1. Kaitan antara Strategi RPJMN dengan Strategi Rencana Strategis
Kementerian Pertanian RI Tahun 2010-2014, RPJMD Provinsi Jawa Timur 2014 – 2019,
dan Rencana Strategi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019
pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur akan mempengaruhi
penanganan permasalahan yang telah diidentifikasi, dan dikaitkan dengan Visi,
Misi, dan Program Gubernur Jawa Timur sebagai Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah mengeluarkan
Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 83.1/Permentan/RC.110/12/2011 tentang
Rencana Strategis Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2010 –
2014. Sesuai amanat dalam Undang-Undang No. 17 tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, saat ini
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
43
memasuki periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) tahap ke-3 (2015–2019), setelah periode RPJMN tahap ke-2 (2010-
2014) berakhir. Pada RPJMN tahap ke-3 ini, pembangunan pertanian tetap
memegang peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis
pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui
penguatan permodalan, penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, pakan
dan bio-energi, penyerap tenaga kerja, sumber devisa negara, dan sumber
pendapatan, serta pelestarian lingkungan melalui praktek usahatani yang
ramah lingkungan. dengan penekanan pada pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup. Selanjutnya, penilaian keserasian, keterpaduan,
dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Rencana Strategis Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Timur terhadap sasaran Rencana
Strategis Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Rencana Strategis
Dinas Pertanian Jawa Timur sebagai berikut.
3.4. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah
Mengacu dokumen RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 – 2031,
Kawasan peruntukan pertanian di Jawa Timur selain dimanfaatkan untuk
Pertanian lahan basah (sawah beririgasi), Pertanian lahan kering, dan
pengembangan hortikultura di wilayah sentra, sesuai tugas fungsi Dinas
Pertanian juga dijelaskan tentang pemanfaatan “Kawasan Pertanian Terpadu”
(Cooperative Farming)” yaitu kawasan pertanian yang dikembangkan dengan
memberdayakan kelompok tani melalui rekayasa sosial, ekonomi, teknologi dan
“Kawasan Pertanian Ramah Lingkungan (Good Agriculture Practice)”, yaitu
kawasan pertanian dikembangkan dengan mengimplementasikan cara budi
daya yang baik sesuai dengan standar operasional yang ramah lingkungan.
Berdasarkan telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Jawa Timur tahun 2011 – 2031, permasalahan pelayanan Dinas
Pertanian Provinsi Jawa Timur beserta faktor penghambat dan faktor
pendorong keberhasilan pembangunan pertanian dapat dilihat pada Tabel
berikut.
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
44
Tabel 3.4
Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana
Pola Ruang Pola Ruang Saat Ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada
Periode Perencanaan Berkenaan
Pengaruh Rencana Pola Ruang terhadap
Kebutuhan Pelayanan SKPD
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan SKPD
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Kawasan pertanian terpadu (cooperative farming) Kawasan pertanian ramah lingkungan (good agriculture practice)
Kawasan Peruntukan Pertanian : Pertanian lahan basah (sawah beririgasi) direncanakan dengan luas sekurang-kurangnya 957.239 ha dan dengan luas sekurang-kurangnya 802.357,9 ha ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan meliputi 29 kabupaten dan 7 kota (Blitar, Kediri, Mojokerto, Madiun, Batu, Pasuruan, Probolinggo) Pertanian lahan kering direncanakan dengan luas sekurang-kurangnya 849.033 ha dan dengan luas sekurang - kurangnya 215,191.83 ha ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota Pengembangan hortikultura di wilayah sentra : Sayur di kawasan pertanian lahan basah dan lahan kering di seluruh Kabupaten / Kota
Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan, Program Pengembangan Agribisnis, Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian
Adanya Kebutuhan ketersediaan sdm, sda, dan sumberdaya buatan Alokasi pengembangan kawasan menjadi jelas Peningkatan produksi dan konsumsi dapat direncanakan dengan baik Penambahan penerapan GAP terutama untuk komoditas ekspor Jumlah Kebun/Lahan Usaha yang diregistrasi masih terbatas Pemenuhan kebutuhan Saprodi dan Sarana Prasarana Belum semua kawasan menerapkan GAP untuk
Pertanian lahan basah (sawah beririgasi) di 29 kabupaten dan 7 Kota dan Pertanian lahan kering di seluruh kabupaten/Kota Hortikultura direncanakan sentra : Sayuran : Bawang Merah, (Batu, Nganjuk, Kediri, Ngawi, Mojokerto, Probolinggo, Bojonegoro, Bondowoso, Malang, Sampang, Pamekasan dan Sumenep), Cabe Merah (Tuban, Kediri, Bojonegoro, Blitar, Mojokerto, Probolinggo, Banyuwangi, Malang, Jember, Bangkalan, Pamekasan), Cabe Rawit (Gresik, Lamongan, Tuban, Nganjuk, Mojokerto, Kediri, Magetan, Ngawi, Pacitan, Malang, Jember, Banyuwangi), Kentang (Magetan, Mojokerto, Malang, Pasuruan, Probolinggo Batu), Jamur (Jember, Bojonegoro, Pasuruan, Surabaya) Buah-buahan : Mangga (Banyuwangi, Probolinggo, Situbondo, Gresik, Bondowoso, Pasuruan, Lamongan, Nganjuk, Kediri, Magetan) Jeruk (Kediri, Banyuwangi, Jember, Malang, Lumajang, Magetan, Pacitan Bojonegoro, Batu, Tuban,), Pisang ( Banyuwangi, Lumajang, Malang, Bojonegoro, Trenggalek, Mojokerto), Salak ( Malang, Lumajang, Jombang, Mojokerto,
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
45
Rencana Pola Ruang
Pola Ruang Saat Ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada
Periode Perencanaan Berkenaan
Pengaruh Rencana Pola Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan
SKPD
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD
Buah : Pisang ( Banyuwangi, Blitar, Jember, Lumajang, Magetan, Malang, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung), Jeruk (Jember, Jombang, Banyuwangi, Pamekasan, Madiun, Tuban Magetan, Malang, Pacitan, dan Kota Batu), Rambutan (Jember, Bangkalan, Blitar,) Mangga (Gresik, Kediri, Bonodowoso, Probolinggo, Magetan, Pasuruan, Nganjuk dan Situbondo), Apel (Batu, Malang, Pasuruan), Jambu Air (Tuban, Jombang, dan Madura), Belimbing (Blitar, Tuban dan Kota Blitar), Salak (Bangkalan, Bojonegoro, Lumajang, Malang, Mojokerto, Pasuruan), Alpukat ( Lumajang), Durian (Bondowoso, Pasuruan, Malang, Jombang, Jember, Madiun, dan Trenggalek), Manggis (Banyuwangi, Blitar, Jember, Ponorogo, Trenggalek, Probolinggo) Bunga : Kabupaten Gresik, Magetan, Mojokerto, Malang, Pasuruan, Kota Batu Biofarmaka : kabupaten Pacitan, Ponorogo, Probolinggo,Trenggalek
komoditas hortikultura dan Coperative Farming untuk komoditas tanaman pangan
Bangkalan), Apokat ( Probolinggo, Lumajang, Blitar, Pasuruan, Nganjuk), Manggis (Malang, Banyuwangi, Jember, Probolinggo, Lumajang, Trenggalek, Ponorogo, Blitar), Apel (Malang, Pasuruan, Batu), Melon (Banyuwangi, Jember, Situbondo, Lumajang, Magetan, Lamongan, Ngawi, Nganjuk,), Jambu Kristal (Batu, Mojokerto, Gresik), Nenas (Kediri, Blitar) Tanaman Hias : Krisan (Batu, Pasuruan, Malang, Magetan, Mojokerto, Melati (Bangkalan, Pasuruan, Gresik, Kota Blitar), Mawar (Malang, Nganjuk, Batu) Sedap malam (Banyuwangi Pasuruan, Pamekasan), Anggrek ( Kota Batu, Malang, Pasuruan, Kota Surabaya), Phylodendron (Blitar, Batu) Tanaman Obat : Jahe (Jember, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Mojokerto, Bondowoso, Situbondo, Pamekasan, Magetan), Temulawak (Trenggalek, Kediri, Sumenep), Kunyit (Probolinggo, Pacitan, Nganjuk, Bangkalan, Pamekasan dan Gresik) Kawasan Pertanian Terpadu (Cooperative Farming) kawasan pertanian ramah lingkungan (Good Agriculture Practice)
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
46
3.5. Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Isu strategis terkait perubahan iklim global, krisis pangan dan
energi menimbulkan dampak langsung bagi masyarakat luas terutama
masyarakat pedesaan yang kegiatan utamanya pada sektor pertanian.
Perubahan iklim global sekarang ini akibat dari penerapan teknologi revolusi
hijau budi daya pertanian sejak tahun 1970-an yang menyebabkan petani
menggantungkan sepenuhnya pada penggunaan pupuk anorganik yang
berakibat pada penurunan kandungan bahan organik tanah sawah. Selain
kandungan bahan organik tanah, masih belum optimalnya penerapan sistim
Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan (JMKP) pada produk pertanian tanaman
pangan dan hortikultura. Disisi lain, pertambahan jumlah penduduk dari tahun
ketahun di Jawa Timur justru menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan
pertanian ke non pertanian. Tabel 3.5
Hasil Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Provinsi Jawa Timur
No
Hasil KLHS terkait
Tugas dan Fungsi SKPD
Permasalahan
Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
1 Menurunnya daya dukung sumber daya alam yang mengakibatkan degradasi lahan
Rendahnya kandungan bahan organik pada lahan sawah (kurang dari 2%)
· Intensifikasi pertanian mengharuskan adanya peningkatan produksi menyebabkan petani tergantung pada pupuk anorganik
· Belum dilakukan kajian akademis terhadap KLHS
1. Penerapan good agriculture practices
2. Tersedia SOP Budidaya Hortikultura
3. Pengembangan pupuk organik
2 Meningkatnya emisi gas rumah kaca sehingga mengakibatkan anomali iklim
Perubahan pola tanam dan serangan OPT pada tanaman pangan dan hortikultura
Rendahnya Penggunaan pupuk / pestisida Organik;
Pergub Jawa Timur Nomor 67 Tahun 2012 tentang RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Prov. Jawa Timur
3 Penerapan sistim Jaminan Mutu dan keamanan Pangan belum optimal
Masih rendahnya sertifikasi dan pelabelan produk tanaman pangan dan hortikultura oleh petani
Masih terdapat kasus penggunaan bahan tambahan yang berbahaya, terdapat residu pestisida, penggunaan pupuk kimia yang tidak terdaftar, tidak melakukan konservasi lahan dan tidak tercatatnya ketelusuran produk
1. PP No.102 tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional
2. PP No.28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
3. Permentan No.58/Permentan/OT.140/8/2007 tentang Pelaksanaan Sistem Standardisasi di Bidang Pertanian
4. Permentan No.48/ Permentan/OT.140/10/2006 tentang Pedoman
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
47
Budidaya Tanaman Pangan yang Baik (GAP-TP)
5. Permentan No.35 /Permentan/OT.140/7/2008 tentang Persyaratan dan Penerapan Cara Pengolahan Hasil Pertanian Asal Tumbuhan yang Baik (Good Manufacturing Practices);
6. Permentan No.51/Permentan/OT.140/10/2008 tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pangan Segar Asal Tumbuhan;
7. Permentan No.48/Permentan/OT.140/10/2009 tentang Pedoman Budidaya Buah dan Sayur yang Baik (GAP Buah dan Sayur
8. Permentan No. 88/Permentan/PP.340/12/2011 tentang Pengawasan Keamanan Pangan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
Kesadaran masyarakat di seluruh dunia terhadap pentingnya upaya
pelestarian sumber daya alam dan lingkungan dalam kaitannya dengan usaha
pertanian telah dipacu oleh berbagai keputusan konferensi internasional
tentang lingkungan.
3.6. Penentuan Isu - isu Strategis
Persoalan ancaman dan kerawanan pangan dunia beberapa tahun
terakhir selain berkaitan sangat erat dengan pertumbuhan penduduk juga
sensitif terhadap perubahan iklim global. Ketidak stabilan ketahanan pangan,
cenderung memicu terjadinya ketidakstabilan ekonomi maupun gejolak politik.
Dalam hal ini, krisis pangan akan terjadi manakala tidak ada upaya - upaya
yang serius untuk memperbaiki struktur produksi pangan. Isu Strategis harus
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan tanaman pangan dan
hortikultura daerah mengingat beberapa permasalahan yang belum dapat
diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya akan menjadi dampak yang
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
48
signifikan bagi pertumbuhan ekonomi. Beberapa isu strategis yang mendesak
untuk ditangani :
1. Upaya pemenuhan ketersediaan pangan melalui peningkatan produksi
pangan di Jawa Timur masih rentan terhadap isu pemanasan global yang
berdampak terjadinya perubahan iklim;
2. Tingginya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian serta
terjadinya degradasi sumberdaya alam;
3. Kelembagaan petani yang masih lemah, yang disebabkan masih relatif
rendahnya kualitas sumber daya manusia petani;
4. Lemahnya akses petani terhadap permodalan, dan terbatasnya
ketersediaan sarana dan prasarana produksi pertanian (benih, pupuk,
pestisida, alsintan) pendukung pengembangan sistem agribisnis;
5. Fluktuasi harga produk pertanian akibat ketersediaan bahan pangan tidak
kontinyu sepanjang tahun serta lemahnya tata niaga produk pertanian dan
panjangnya rantai distribusi produk pertanian;
6. Pengelolaan usahatani yang berorientasi pasar regional dan internasional.
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
49
IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
4.1. Visi dan Misi Pembangunan Tanaman Pangan
dan Hortikultura
Mengacu pada visi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, “Jawa Timur
Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak,” sekaligus
mengikuti perkembangan ekonomi serta tuntutan kebutuhan masyarakat
kedepan dengan lebih berpihak kepada kesejahteraan petani dalam
memanfaatkan peluang perlu dirumuskan Visi Pembangunan Tanaman Pangan
dan Hortikultura,"Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Tanaman
Pangan dan Hortikultura untuk kesejahteraan petani"
Upaya untuk mewujudkan visi tersebut, perlu ditetapkan beberapa
misi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur adalah, sebagai berikut : 1)
Mewujudkan kemandirian pangan melalui peningkatan produksi dan
produktivitas tanaman pangan dan hortikultura secara berkelanjutan; 2)
Meningkatkan produk pangan segar dan olahan yang aman konsumsi dan
berdaya saing tinggi; dan 3) Mewujudkan usaha pertanian dengan
menumbuhkan ekonomi produktif di pedesaan.
4.2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Tanaman Pangan
dan Hortikultura
Tujuan dan Sasaran Pembangunan Tanaman Pangan dan
Hortikultura :
1. Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan
hortikultura secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
dan bahan baku industri pengolahan;
2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produksi tanaman pangan
dan hortikultura;
3. Meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan petani.
Memperhatikan potensi, peluang, prospek pengembangan dan
teknologi yang tersedia serta besarnya permintaan masyarakat untuk
memenuhi berbagai permintaan, maka sasaran strategis Pembangunan
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur sebagai berikut:
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
50
1) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditas Utama dan Unggulan
Sasaran produksi dan produktivitas pada tabel 4.1 dan 4.2
diperoleh dengan menentukan sasaran luas areal panen dan untuk
memperoleh sasaran luas panen harus ditentukan sasaran luas areal tanam
terutama pada tanaman padi (pada gambar 4.1).
Implementasi dari upaya peningkatan produksi :
· Peningkatan Index Pertanaman selain untuk meningkatkan luas areal tanam
padi sekaligus untuk mengendalikan perubahan jenis sawah sebagaimana
amanat Undang-Undang (UU) Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan seluas 1.017.549,73 hektar (Lahan
Irigasi 802.357,9 hektar, Lahan Kering 215.191,83 hektar).
· Pengendalian Serangan OPT dan DPI pada Areal Tanam Tanaman Pangan
dan Hortikultura (Tabel 4.1)
Gambar 4.1. Luas Sasaran Tanaman Padi (ha)
2.142.375
2.060.005
2.090.906
2.122.269
2.154.103
2.186.415
2.000.000 2.050.000 2.100.000 2.150.000 2.200.000
2019
2018
2017
2016
2015
2014
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
51
Tabel 4.1
Produksi Komoditas Utama dan Unggulan Tahun 2014 – 2019
Indikator Kinerja Utama 2014 Sasaran
2015 2016 2017 2018 2019
Luas Panen
Padi (ha) 1.988.079 1.992.055 1.996.039 2.000.031 2.004.031 2.008.039 Jagung (ha) 1.251.473 1.263.988 1.266.516 1.267.783 1.270.318 1.271.588 Kedelai (ha) 266.114 314.015 329.977 329.841 333.140 335.805 Sayuran (ha) 169.862 171.563 173.281 175.014 176.764 178.533
Cabe Besar (ha) 15.655 16.321 16.987 17.653 18.319 18.985 Cabe rawit (ha) 50.524 51.654 52.784 53.914 55.044 56.144 Bawang Merah (ha) 23.448 24.236 24.371 24.506 24.641 24.776 Buah-buahan (phn,rmp) 71.751.991 72.828.000 72.402.696 75.021.370 76.525.557 77.290.245 Mangga (phn) 8.439.335 8.861.302 9.304.367 9.769.586 10.258.065 10.770.968 Pisang (rmp) 23.530.796 24.707.336 25.942.703 27.239.838 28.601.830 30.031.922 Jeruk Keprok/Siam (phn) 3.987.051 4.186.404 4.395.724 4.615.510 4.846.286 5.088.600 Tan. Hias (tangkai) 5.145.923 5.197.382 5.249.356 5.301.849 5.354.868 5.408.417 Anggrek (tangkai) 215.015 217.165 219.336 221.530 223.745 225.983 Krisan (tangkai) 4.414.942 4.459.091 4.503.682 4.548.719 4.594.206 4.640.148 Tan. Biofarmaka (kg) 34.484.486 35.001.753 35.526.779 36.059.681 36.600.576 37.149.585 Temulawak (kg) 6.359.126 6.454.513 6.551.331 6.649.601 6.749.345 6.850.585 Jahe (kg) 11.677.938 11.853.107 12.030.903 12.211.367 12.394.538 12.580.456 Produktivitas Padi (ku/ha) 63,37 64,57 64,77 64,96 65,15 65,35 Jagung (ku/ha) 51,51 56,70 57,44 58,24 59,00 59,82 Kedelai (ku/ha) 14,05 15,29 15,40 15,71 15,87 16,07 Sayuran (ku/ha) 114,14 115,98 119,02 122,01 124,95 127,84 Cabe Besar (ku/ha) 70,26 72,51 74,20 75,77 77,22 78,57 Cabe rawit (ku/ha) 60,37 59,24 61,81 64,26 66,61 68,91 Bawang Merah (ku/ha) 120,56 117,40 119,91 122,39 124,85 127,27 Buah-buahan (kg/phn) 52,74 53,00 53,05 53,58 53,84 54,64 Mangga (kg/phn) 121,03 127,08 133,44 140,11 147,11 154,47 Pisang (kg/phn) 70,40 73,92 77,62 81,50 85,57 89,85 Jeruk Keprok/Siam (kg/phn) 110,57 116,10 121,90 128,00 134,40 141,12 Tan. Hias (tangkai/m²) 28,48 28,76 28,76 26,87 28,76 28,76 Anggrek (tangkai/m²) 11,78 11,78 11,78 11,78 11,78 11,78 Krisan (tangkai/m²) 12,97 12,97 12,97 12,97 12,97 12,97 Tan. Biofarmaka (kg/m2) 0,14 1,42 1,42 1,42 1,42 1,42 Temulawak (kg/m2) 1,34 1,34 1,34 1,34 1,34 1,34 Jahe (kg/m2) 1,53 1,53 1,53 1,53 1,53 1,53 Produksi Padi (ton) 12.599.141 12.863.245 12.927.561 12.992.199 13.057.160 13.122.446 Jagung (ton) 6.445.992 7.167.301 7.274.811 7.383.933 7.494.692 7.607.112 Kedelai (ton) 373.900 480.148 508.148 518.311 528.677 539.250 Sayuran (ton) 1.938.802 1.989.782 2.062.390 2.135.351 2.208.671 2.282.360 Cabe Besar (ton) 109.988 118.340 126.047 133.754 141.461 149.168 Cabe rawit (ton) 305.022 306.020 326.235 346.450 366.665 386.880 Bawang Merah (ton) 282.678 284.520 292.224 299.928 307.632 315.336 Buah-buahan (ton) 3.784.200 3.859.884 3.870.963 4.019.645 4.120.136 4.223.139 Mangga (ton) 926.448 972.771 1.021.409 1.072.480 1.126.104 1.182.409 Pisang (ton) 1.502.576 1.577.705 1.656.590 1.739.420 1.826.391 1.917.710 Jeruk Keprok/Siam (ton) 399.855 419.847 440.840 462.882 486.026 510.327 Tan. Hias (tangkai) 146.530.283 149.475.542 150.970.297 142.480.000 154.004.800 155.544.848 Anggrek (tangkai) 2.533.539 2.558.874 2.584.463 2.610.307 2.636.411 2.662.775
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
52
Indikator Kinerja Utama 2014 Sasaran
2015 2016 2017 2018 2019
Krisan (tangkai) 57.251.467 57.823.982 58.402.222 58.986.244 59.576.106 60.171.867 Tan. Biofarmaka (kg) 49.151.500 49.750.378 50.496.633 51.254.083 52.022.894 52.803.238 Temulawak (kg) 8.526.066 8.653.957 8.783.766 8.915.523 9.049.256 9.184.994 Jahe (kg) 17.903.876 18.172.434 18.445.020 18.721.696 19.002.521 19.287.559
Prosentase Index 1,93 2,01 2,08 2,15 2,23 2,30 Pertanaman Padi
Prosentase terkendalinya 5,00 5,00 4,00 4,00 3,00 3,00 Serangan OPT dan DPI pada areal tanam tanaman pangan dan hortikultura
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
53
2) Peningkatan Efisiensi, Kualitas dan Jumlah Olahan Produk Tanaman
Pangan dan Hortikultura di Jawa Timur Tabel 4.2.
Indikator Kinerja Utama Peningkatan Efisiensi, Kualitas dan Jumlah Olahan Produk
Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur Tahun 2014-2019
Indikator Kinerja Utama 2014 Sasaran
2015 2016 2017 2018 2019
Presentase Nilai tambah 64,72 64,72 64,72 64,72 64,72 64,72 usahatani tanaman pangan : - padi (dengan asumsi HET
pupuk dan HPP gabah tetap)
- Jagung
44,58
44,58
44,58
44,58
44,58
44,58
Jumlah kebun/lahan usaha yang terregistrasi melalui penerapan GAP (sayuran, Buah-buahan, Tanaman Hias dan Biofarmaka)
440 462 485 510 535 562
Jumlah produk hasil pertanian (tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan) bersertifikat
40 50 55 60 65 70
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
3) Peningkatan Kapasitas Petani Tabel 4.3.
Indikator Kinerja Peningkatan Kapasitas Petani Tahun 2014 – 2019
Indikator Kinerja Utama 2014 Sasaran
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Kelompok yang menerapkan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT)
155 179 198 220 245 272
Jumlah Kelompok yang menerapkan Sekolah Lapangan Good Agriculture Practices (SLGAP)
21
23
25
28
31
33
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
Selain Penerapan GAP tersebut beberapa kegiatan penting yang
berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan petani :
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
54
4. Fasilitasi peralatan mesin pertanian
Sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi, alat dan mesin
pertanian (alsintan) memiliki peranan penting dalam aktivitas pertanian mulai
dari kegiatan usahatani sampai dengan panen dan pengolahan hasil.
Pemanfaatan alsintan akan mendukung upaya pemecahan masalah kelangkaan
tenaga kerja di sektor pertanian yang banyak terjadi, sedangkan disisi lain
harga alsintan umumnya masih belum terjangkau petani, maka pemerintah
terus berupaya memfasilitasi kebutuhan alsintan tersebut. Tabel 4.4.
Dukungan Alsintan terhadap Sasaran Strategis di Jawa Timur Tahun 2014 - 2019
ALSINTAN Sasaran (unit)
2015 2016 2017 2018 2019
- Hand tracktor 180 180 180 180 180 - Pompa Air 85 85 85 85 85 - APPO 100 100 100 100 100 - Lantai Jemur 50 50 50 50 50 - Rice Milling Unit 50 50 50 50 50 - Terpal 400 400 400 400 400 - Packing House 15 15 15 15 15 - Power Threser 55 55 55 55 55 - Pedal thresher bermotor 145 145 145 145 145 - Combine Harvester 150 175 200 225 250 - Ayakan Pupuk Organik 5 12 20 25 28 - Transplanter 100 100 100 100 100
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
5. Sasaran Penyaluran Pupuk Subsidi
Dalam pelaksanaan budidaya pertanian, penggunaan pupuk sebagai
sarana produksi merupakan syarat mutlak. Pemerintah selama ini telah
memberikan fasilitasi subsidi pupuk telah memberikan kontribusi positif
terhadap peningkatan produksi pertanian khususnya dalam pencapaian
swasembada padi dan jagung berkelanjutan. Untuk itu, subsidi pupuk masih
sangat diperlukan dalam peningkatan ketahanan pangan nasional. Tabel 4.5.
Sasaran Jumlah Pupuk (ton) Jawa Timur Tahun 2014 – 2019
No. Kebutuhan
Pupuk 2014
Sasaran
2015 2016 2017 2018 2019
1. Urea 865.700 996.922 972.692 948.461 924.230 900.000 2. SP36 150.200 156.584 154.938 153.292 151.646 150.000 3. ZA 386.400 480.504 472.878 465.252 457.626 450.000 4. NPK 477.000 537.267 540.450 543.634 546.817 550.000 5. Organik 285.400 277.059 270.294 263.530 256.765 250.000
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
55
Upaya pencapaian Misi agar lebih terarah dalam mencapai tujuan
dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima) tahun kedepan, diperlukan
Rencana Strategis 2014-2019 Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur.
1. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Pertama (2015), di fokus kan pada
upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas melalui optimalisasi
pengelolaan lahan dan air untuk peningkatan indeks pertanaman,
peningkatan nilai tambah dan daya saing produk terutama menghadapi
untuk ASEAN Economic Comunity (AEC) atau Pasar Bebas ASEAN 2015;
2. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Kedua (2016), pada tahun kedua
merupakan lanjutan dari upaya mempertahankan swasembada padi dan
jagung secara berkelanjutan dan mewujudkan swasembada kedelai dan
tanaman pangan utama lainnya seperti cabai dan bawang merah serta
pengembangan kawasan;
3. Arah kebijakan pembangunan tahun ketiga (2017), dilaksanakan untuk
memastikan kesinambungan upaya-upaya yang telah dilakukan dalam
periode pembangunan tahun pertama dan kedua dengan tetap
menekankan pada perbaikan dan penyempurnaan pengembangan
agroindustri pedesaan berbasis tanaman pangan dan hortikultura;
4. Selanjutnya pada tahun keempat (2018), arah kebijakan pembangunan
dilaksanakan untuk memantapkan capaian pembangunan tanaman pangan
dan hortikultura yang telah dilakukan tahun-tahun sebelumnya dengan
terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan upaya menciptakan daya
saing tidak hanya pada sisi produk, namun juga kualitas sumber daya
manusia;
5. Pada Tahun kelima Rencana Strategis Dinas Pertanian yang mengacu
RPJMD Provinsi Jawa Timur tahun 2014 - 2019 merupakan tahap
konsolidasi pencapaian sasaran sesuai dengan target yang ditetapkan
sehingga arah kebijakan pembangunan tahun kelima tetap difokuskan
pada upaya meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk tanaman
pangan dan hortikultura.
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
56
4.3. Strategi Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura
Jawa Timur Tahun 2014 - 2019
Strategi pembangunan daerah Provinsi Jawa Timur 2014-2019
bertumpu pada pemberdayaan rakyat dan menempatkan strategi pro poor
sebagai prioritas utama untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar
rakyat, seperti hak atas pangan, pelayanan kesehatan, pendidikan, air bersih
dan sanitasi, pekerjaan, secara merata, berkualitas, dan berkeadilan.
Revitalisasi pertanian dan ekonomi pedesaan, serta usaha mikro dan kecil
menjadi ujung tombak penting, karena sebagian besar penduduk Jawa Timur
menggantungkan nafkah hidup mereka pada sektor tersebut.
Pemerataan pendapatan, melalui revitalisasi pertanian dan ekonomi
pedesaan, pengembangan infrastruktur pedesaan, akan meningkatkan
penciptaan lapangan kerja, sehingga pada gilirannya dapat mengentas
penduduk miskin. Dengan adanya pemerataan, maka akan tercipta landasan
lebih luas bagi pertumbuhan, dan akan menjamin pertumbuhan berkelanjutan.
Berdasarkan isu strategis saat ini serta hasil identifikasi potensi,
peluang, maupun permasalahan bidang pertanian untuk lima tahun kedepan,
maka dapat ditetapkan strategi pembangunan pertanian tanaman pangan dan
hortikultura sebagai berikut :
1. Mempertahankan swasembada Padi dan Jagung secara berkelanjutan dan
mewujudkan swasembada kedelai dan Tanaman Pangan Utama Lainnya;
2. Perluasan areal tanam padi serta optimalisasi pemanfaatan lahan dan air
melalui JITUT/JIDES;
3. Pengamanan produksi tanaman pangan dan hortikultura;
4. Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil tanaman pangan dan
hortikultura;
5. Peningkatan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura berbasis
sumberdaya lokal yang berkelanjutan;
6. Peningkatan kualitas SDM petani, kelembagaan petani untuk
meningkatkan akses petani terhadap faktor produksi, teknologi, informasi,
pemasaran maupun akses permodalan.
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
57
4.4. Kebijakan Pembangunan Tanaman Pangan dan
Hortikultura Jawa Timur Tahun 2014 - 2019
Pembangunan tanaman pangan dan hortikultura harus merupakan
holistic policy, baik secara vertikal maupun horizontal. Untuk itu, dibutuhkan
integrasi maupun sinkronisasi program, baik antar tingkatan pemerintahan
maupun koordinasi antarlembaga / unit satuan kerja dan dunia usaha beserta
organisasi profesi lainnya. Secara umum, Kebijakan Pembangunan Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur diarahkan untuk :
1. Pemanfaatan spesifikasi teknologi yang tepat guna;
2. Penyediaan sarana produksi (benih / bibit dan pupuk) memenuhi syarat 6
tepat dan pengembangan pupuk organik;
3. Pengembangan infrastruktur, sarana dan prasarana pertanian;
4. Perlindungan tanaman dari serangan OPT dan fenomena iklim;
5. Peningkatan efisiensi usaha pengolahan hasil pertanian;
6. Pengembangan agroindustri pedesaan berbasis tanaman pangan dan
hortikultura;
7. Pengembangan kawasan komoditas tanaman pangan dan hortikultura
unggulan dan kawasan agropolitan;
8. Pengembangan SDM petugas melalui pembinaan teknis PPHP dan
Penerapan sistem jaminan mutu;
9. Pemberdayaan petani;
10. Penguatan Kelembagaan petani.
Arah kebijakan tersebut diimplementasikan kedalam Program
Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan;
2. Program Pengembangan Agribisnis;
3. Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian;
4. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan.
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
58
V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Berdasarkan sasaran dan arah kebijakan tersebut di atas, maka
langkahlangkah yang akan dilaksanakan dijabarkan ke dalam programprogram
pembangunan tanaman pangan dan hortikultura meliputi Program Peningkatan
Produksi Pertanian/Perkebunan, Program Pengembangan Agribisnis dan
Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian sebagai berikut :
5.1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan produksi
pertanian dan perkebunan untuk mendukung ketahanan dan kemandirian
pangan nasional, serta peningkatkan ekspor nonmigas. Kegiatan pokok yang
dilaksanakan dititikberatkan, antara lain, pada :
1. Pembinaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Petani
2. Pengembangan Jaringan Irigasi Usaha Tani, Desa (JITUT, JIDES)
3. Pengembangan Pupuk Organik
4. Pengembangan Usaha Tani Pertanian
5. Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
6. Pengelolaan Data Statistik Tanaman Pangan dan Hortikultura
7. Pembinaan dan Pengembangan Tanaman Pangan
8. Pembinaan dan Pengembangan Hortikultura
9. Pengembangan Produksi Benih Hortikultura
10. Pengembangan Produksi Benih Padi
11. Pengembangan Produksi Benih Palawija
12. Sertifikasi Bibit Unggul Pertanian
13. Pendampingan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian (DAK)
5.2. Program Pengembangan Agribisnis
Program ini bertujuan memfasilitasi pengembangan usaha
agrobisnis yang mencakup usaha di bidang pertanian hulu, on farm (budi
daya), hilir (agroindustri), dan usaha jasa pendukungnya yang kuat dan
terpadu. Agrobisinis lebih ditekankan pada kegiatan perdagangan, sedangkan
agroindustri merupakan kegiatan pengolahan hasil pertanian. Kegiatan pokok
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
59
yang dilaksanakan dititikberatkan, antara lain, pada:
1. Pengembangan Sistem Agribisnis Melalui Cooperatif Farming
2. Pengembangan Kualitas dan Mutu Produk Melalui Sistem Good
Agricultural Practices (GAP)
3. Peningkatan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil
4. Peningkatan Standar Mutu Produk
5. Peningkatan Pemasaran Produk-Produk Komoditas
6. Pengembangan Kerjasama Antar Daerah
7. Pengembangan Kebun Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
8. Fasilitasi Pengembangan Kawasan Agropolitan
5.3. Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur
Pertanian
Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan daya saing
masyarakat pertanian, terutama petani yang tidak dapat menjangkau akses
terhadap sumber daya usaha pertanian. Kegiatan pokok yang dilaksanakan
dititikberatkan, antara lain, pada:
1. Pelatihan petani dan pelaku agribisnis
2. Anti Poverty Program (APP) Bidang Pertanian
3. Pendidikan Kemasyarakatan dalam rangka Mendukung Proteksi Tanaman
Pangan dan Hortikultura
4. Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam rangka Pengembangan
Tanaman Pangan dan Hortikultura
5. Gebyar Hari Krida Pertanian
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
60
VI. INDIKATOR KINERJA
DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR
YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI
JAWA TIMUR TAHUN 2014 - 2019
Program pembangunan Jawa Timur yang termuat dalam RPJMD
2014-2019 diimplementasikan dalam berbagai macam kegiatan-kegiatan
pembangunan pertanian diindikasikan oleh suatu Indikator Kinerja yang
diuraikan secara bertahap setiap tahunnya, menunjukan perkembangan,
capaian dan hasil akhir dari program pembangunan jangka menengah.
6.1. Indikator Kinerja
Indikator kinerja dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 merupakan alat ukur
keberhasilan kinerja dalam pencapaian visi dan misi Dinas dalam melaksanakan
program-program pembangunan di Jawa Timur pada kurun waktu 2014-2019.
Penetapan indikator kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sebagai
berikut:
1. Produktivitas (ku/ha) untuk komoditas : Padi, Jagung, Kedelai, Sayuran
(Cabe Besar, Cabe rawit, Bawang Merah), Buah-buahan (Mangga, Pisang,
Jeruk), Tanaman Hias (Anggrek, Krisan), Tanaman Biofarmaka
(Temulawak, Jahe);
2. Produksi (ton) untuk komoditas : Padi, Jagung, Kedelai, Sayuran (Cabe
Besar, Cabe rawit, Bawang Merah), Buah-buahan (Mangga, Pisang, Jeruk),
Tanaman Hias (Anggrek, Krisan), Tanaman Biofarmaka (Temulawak,
Jahe);
3. Luasan lahan pertanian pangan berkelanjutan;
4. Prosentase Terkendalinya serangan OPT dan DPI pada areal tanam
tanaman pangan dan hortikultura;
5. Presentase Nilai tambah usahatani tanaman pangan (padi dan jagung);
6. Jumlah kebun/lahan usaha yang terregistrasi melalui penerapan GAP
(sayuran, Buah-buahan, Tanaman Hias dan Biofarmaka);
7. Jumlah produk hasil pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan
dan perikanan) bersertifikat;
8. Jumlah Kelompok yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu;
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
61
9. Jumlah Kelompok menerapkan Good Agriculture Practices
Pencapaian indikator kinerja ditunjukkan dengan pencapaian
output dan outcome program Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa
Timur setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun
sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada periode Rencana Strategis dapat
dicapai. Rincian selengkapnya mengenai indikator kinerja Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Provinsi Jawa Timur dapat dilihat pada Tabel 6.1 :
6.2. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Target kegiatan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura
Provinsi Jawa Timur yang telah diuraikan dalam program/kegiatan. Capaian
atas target dalam pelaksanaan terukur sesuai indikator kinerja, akan tetapi
target kegiatan tidak akan tercapai jika tidak didukung anggaran pemerintah
baik bersumber dari APBN maupun APBD. Selanjutnya Indikator Kinerja
Utama, Uraian Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran Dan Pendanaan
Indikatif Kegiatan Pembangunan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi
Jawa Timur disajikan pada Lampiran.
Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019
62
VII. P E N U T U P
Dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian Provinsi
Jawa Timur Tahun 2014-2019 ini akan menjadi acuan dasar bagi penyusunan
dan pelaksanaan program dan kegiatan tahunan maupun lima tahunan yang
berorientasi produksi dan produktivitas pertanian, terutama dalam peningkatan
pendapatan dan kesejahteraan petan sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas
Pertanian Provinsi Jawa Timur. Perumusan dan penyusunan Perencanaan
Strategis (Renstra) ini disusun dengan upaya seoptimal mungkin dengan
mengacu pada propenas dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur, Renstra Kementerian Pertanian, Renstra
Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa
Timur 2014-2019.
Dokumen ini diharapkan dapat mensinergiskan pembangunan
pertanian khususnya di Jawa Timur untuk lima tahun kedepan (2014-2019).
Tugas melaksanakan pembangunan pertanian tersebut bukanlah tugas yang
ringan. Keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan seperti yang tertuang
dalam Renstra ini tentunya tidak lepas dari peran serta seluruh Stakeholder
Agribisnis khususnya di Jawa Timur, dengan mempertimbangkan optimalisasi
potensi sumber daya alam dan peningkatan kualitas sumber daya manusia
pertanian. Selain itu, dengan memperhatikan kondisi serta permasalahan,
maka Rencana Strategis ini bersifat fleksibel yang memungkinkan adanya
perubahan sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi pelaksanaan.
Demikian Perencanaan Strategis Dinas Pertanian Provinsi Jawa
Timur Tahun 2014 – 2019 disusun, dengan harapan dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.