kata pengantar - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/pdf/renstra/renstra...

72

Upload: phamdan

Post on 06-Apr-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)
Page 2: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

KATA PENGANTAR

Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC) pada

tahun 2015 yang akan menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal berbasis

produksi dengan arus barang, jasa, investasi, dan tenaga terampil serta arus

modal yang liberal. Momentum tersebut, akan semakin membuka peluang untuk

meningkatkan pangsa pasar di kawasan ASEAN. Disisi lain, liberalisasi

perdagangan mengandung konsekuensi tingkat persaingan akan semakin ketat

dalam memperebutkan peluang dalam pasar AEC. Hal ini berarti bahwa pertanian

di Jawa Timur harus mulai mempersiapkan diri dengan menyusun perencanaan

strategis yang dapat mengakomodir kepentingan banyak pihak, seperti pelaku

usaha, pemangku kepentingan hingga seluruh komponen masyarakat agar

memiliki pemahaman yang sama, satu langkah dan irama yang berfokus untuk

menjadikan pertanian sebagai sektor yang handal dan mampu bersaing ditengah

persaingan global sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Perencanaan Strategis merupakan solusi yang tepat bagi

pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur, mengingat

perencanaan strategis memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan

kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas

Pertanian Provinsi Jawa Timur. Perencanaan Strategis (Renstra) Dinas Pertanian

Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019 ini disusun sebagai arah dan pedoman

pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur selain untuk

memenuhi kebutuhan pangan juga dapat berkontribusi dalam mendukung

perekonomian regional di Jawa Timur pada tahun 2014 - 2019.

Mengingat masih banyak keterbatasan dalam menyikapi permasalahan

serta isu strategis yang berkembang menjadikan penyusunan Renstra ini jauh dari

Page 3: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

ii

sempurna. Harapan kami adanya sumbang saran yang bersifat membangun

selalu kami nantikan.

Demikian, semoga bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkannya.

Surabaya, April 2014

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

Dr. Ir. Wibowo Ekoputro, MMT Pembina Utama Madya

NIP. 19561130 198302 1 003

Page 4: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

iii

DAFTAR ISI

Halaman Pengantar ------------------------------------------------------------------------------ i Daftar Isi ------------------------------------------------------------------------------- iii Daftar Tabel ---------------------------------------------------------------------------- vi Daftar Gambar -------------------------------------------------------------------------- viii Daftar Tabel --------------------------------------------------------------------------- vi Daftar Gambar ------------------------------------------------------------------------ vi I. PENDAHULUAN ---------------------------------------------------------------- 1

1.1. Latar Belakang ---------------------------------------------------------- 1 1.2. Landasan Hukum ------------------------------------------------------- 3 1.3. Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra -------------------------- 6 1.4. Sistimatika Rencana Strategis (Renstra)

Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019 --------- 7

II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR ----------------------------- 9 2.1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi --------------------------------------- 9 2.2. Struktur Organisasi ---------------------------------------------------- 9 2.3. Sumberdaya ------------------------------------------------------------- 14 2.3.1 Sumberdaya Alam ------------------------------------------------------- 14

2.3.2 Sumberdaya Manusia Pertanian-------------------------------- 17 2.3.3 Sumberdaya Sarana Prasarana--------------------------------- 18

2.4. Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura ------ 19 2.4.1 Peran Tanaman Pangan dan Hortikultura Terhadap

Pembangunan Daerah ----------------------------------------- 19 2.4.1.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ------------------- 19 2.4.1.2 Kesejahteraan Petani dan Penduduk Pedesaan ----------- 20 2.4.2 Capaian Kinerja Tahun 2009-2013 --------------------------- 21 2.4.2.1 Berkembangnya Usaha Agribisnis Tanaman Pangan dan

Hortikultura yang ramah Lingkungan ----------------------- 21 2.4.2.2 Peningkatan Luas Panen (ha), Produksi (ton), Produktivitas

(ku/ha) Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Timur-- 22 2.4.2.3 Tersedianya Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Yang

Bersertifikat dan Memenuhi Sesuai Syarat 6 Tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga) ----------------- 23

Page 5: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

iv

2.4.2.4 Peningkatan Kualitas Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Berdaya Saing Tinggi untuk Mencukupi Pasar domestik dan Ekspor Sehingga Meningkatkan Pendapatan Petani --------------------------------------------- 24

2.5. Tantangan dan Peluang ----------------------------------------------- 31

III. ISU-ISU STRATEGIS 3.1. Permasalahan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi Jawa Timur --------------------------------------------------- 34 3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Pembangunan Jawa Timur ------ 38 3.3. Telaah Renstra Kementerian Pertanian

Republik Indonesia Landasan Hukum ------------------------------- 41 3.4. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah --------------------------------- 43 3.5. Kajian lingkungan Hidup strategis ----------------------------------- 46 3.6. Penentuan Isu-isu Strategis ---------------------------------------- 47

IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA 4.1. Visi dan Misi Pembangunan

Tanaman Pangan dan Hortikultura ---------------------------------- 49 4.2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Tanaman Pangan dan Hortikultura ---------------------------------- 49 4.3. Strategi dan Kebijakan Pembangunan Tanaman Pangan dan

Hortikultura ------------------------------------------------------------- 56 4.4. Kebijakan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura --- 57

V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan ---------- 58 5.2. Program Pengembangan Agribisnis --------------------------------- 58 5.3. Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian 59

Page 6: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

v

VI. INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 - 2019 6.1. Indikator Kinerja ------------------------------------------------------- 60 6.2. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif ---------------------- 61

VII. PENUTUP ----------------------------------------------------------------------- 62

LAMPIRAN

Page 7: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2013 ----19

Tabel 2.2. NTP Jawa Timur Tahun 2009-2013 --------------------------------------21

Tabel 2.3. Perkembangan Kelompok yang Menerapkan SLPHT, SLPTT dan

SLGAP Jawa Timur Tahun 2009-2013 -----------------------------------22

Tabel 2.4. Capaian Kinerja Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan

Hortikultura Jawa Timur Tahun 2009-2013 -----------------------------23

Tabel 2.5. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tersedianya Benih Tanaman

Pangan dan Hortikultura yang Bersertifikat di Jawa Timur Tahun

2009-2014 -------------------------------------------------------------------24

Tabel 2.6. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas dan Nilai

Tambah Produk Pertanian di Jawa Timur Tahun 2009-2013 ------24

Tabel 2.7. Capaian Kinerja Dukungan Alsintan terhadap Sasaran Strategis di

Jawa Timur Tahun 2009-2013 --------------------------------------------25

Tabel 2.8. Capaian Kinerja Dukungan Pupuk Terhadap Sasaran Strategis di

Jawa Timur Tahun 2009-2013 --------------------------------------------26

Tabel 2.9. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

Tahun 2009-2013 -----------------------------------------------------------29

Tabel 2.10. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pertanian

Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 ----------------------------------30

Tabel 2.11. Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa

Timur Terhadap Sasaran Renstra Dinas Pertanian Kabupaten/Kota

dan Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia -------------31

ABEL

Page 8: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

vii

Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas

Pertanian Provinsi Jawa Timur -------------------------------------------35

Tabel 3.2. Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Gubernur Jawa

Timur -----------------------------------------------------------------------39

Tabel 3.3. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD terhadap

Pencapaian Visi, Misi dan Program Gubernur Jawa Timur ---------41

Tabel 3.4. Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur -----------44

Tabel 3.5. Hasil Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Provinsi Jawa

Timur ------------------------------------------------------------------------46

Tabel 4.1. Produksi Komoditas Utama dan Unggulan Tahun 2014-2019 -----51

Tabel 4.2. Indikator Kinerja Utama Peningkatan Efisiensi, Kualitas dan Jumlah

Olahan Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur Tahun

2014-2019 -------------------------------------------------------------------53

Tabel 4.3. Indikator Kinerja Peningkatan Kapasitas Petani Tahun 2014-2019 -53

Tabel 4.4. Dukungan Alsintan terhadap Sasaran Strategis di Jawa Timur Tahun

2014-2019 ------------------------------------------------------------------54

Tabel 4.5. Sasaran Jumlah Pupuk (ton) Jawa Timur Tahun 2014-2019 ------54

Page 9: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

viii

Gambar 1.1. Bagan Alir PenyusDAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD Provinsi ------ 8

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sesuai

Perda nomor: 9 Tahun 2008 --------------------------------------------10

Gambar 2.2. Penggunaan Lahan Pertanian Jawa Timur (2008-2012)------------15

Gambar 2.3. Peta Peruntukan Pertanian Pangan Lahan Basah dan Kering Provinsi

Jawa Timur (RTRW) Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031)-----16

Gambar 2.4. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Dinas Pertanian Provinsi

Jawa Timur Tahun 2009-2013-------------------------------------------27

Gambar 3.1. Kaitan antara Strategi RPJMN dengan Strategi Rencana Strategis

Kementerian Pertanian RI Tahun 2010-2014, RPJMD Provinsi Jawa

Timur 2014-2019, dan Rencana Strategi Dinas Pertanian Provinsi

Jawa Timur Tahun 2014-2019-------------------------------------------42

Gambar 4.1. Luas Sasaran Tanaman Padi (ha)---------------------------------------50

Page 10: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

ix

Page 11: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

tahun 2014-2019 merupakan dokumen perencanaan yang substansinya

memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah yang merupakan satu

kesatuan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Penyusunannya

dilakukan secara terencana, bertahap dan sistimatis yang didasarkan pada

kondisi, potensi, proyeksi pembangunan tanaman pangan dan hortikultura

sesuai kebutuhan Kabupaten/Kota dalam kurun waktu lima tahun kedepan.

Selain berperan strategis dalam pemenuhan kebutuhan pangan

nasional, pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur turut

memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah secara langsung dalam

pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), penyerapan tenaga

kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat, maupun sumbangan tidak

langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan

pembangunan dan hubungan sinergis dengan sektor lain.

Kinerja program pembangunan tanaman pangan dan hortikultura

dicapai melalui investasi teknologi, pengembangan produktivitas tenaga kerja,

pembangunan sarana prasarana, penataan dan pengembangan kelembagaan

pertanian serta dukungan potensi sumber daya alam. Potensi provinsi Jawa

Timur dengan sumberdaya lahan yang mencapai 47.154 km² pada tahun 2013

telah mampu memenuhi kebutuhan pangan bagi 38.318.791 jiwa penduduknya

sebagaimana Angka Sementara BPS tahun 2013 menunjukkan sumbangan bagi

pemenuhan kebutuhan nasional pada tahun 2013 : padi sebesar 17,00 persen,

jagung sebesar 31,12 persen, kedelai sebesar 40,80 persen, kacang tanah

sebesar 39,83 persen, kacang hijau sebesar 27,48 persen, ubi kayu sebesar

14,12 persen, ubi jalar sebesar 16,58 persen. Sedangkan pada komoditas

buah-buahan 15,46 persen, dan sayuran 22,50 persen (Angka Prognosa Tahun

2013, Kementerian Republik Indonesia).

Pembangunan tanaman pangan dan hortikultura Jawa Timur masih

dihadapkan pada persoalan mendasar sektor pertanian seperti meningkatnya

jumlah penduduk, tekanan globalisasi dan liberalisasi pasar, pesatnya

Page 12: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

2

kemajuan teknologi dan informasi, makin terbatasnya sumberdaya lahan, air

dan energi, perubahan iklim global, perkembangan dinamis sosial budaya

masyarakat, kecilnya status dan luas kepemilikan lahan, terbatasnya akses

petani terhadap permodalan, masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani

dan penyuluh, masih rawannya ketahanan pangan dan energi, masih

rendahnya nilai tukar petani dan kurang harmonisnya koordinasi kerja antar

sektor terkait, pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura ke

depan menghadapi berbagai tantangan diantaranya adalah bagaimana

memenuhi kebutuhan pangan, memperbaiki dan membangun infrastruktur

lahan, air, perbenihan dan perbibitan guna meningkatkan produktivitas dan

nilai tambah produk pertanian, memperbaiki dan meningkatkan kesuburan

tanah, mengupayakan adaptasi terhadap perubahan iklim dan pelestarian

lingkungan hidup, mengupayakan pencapaian Millenium Development Goals

(MDG’s) yang mencakup angka kemiskinan, pengangguran, dan rawan

pangan, memperkuat kemampuan untuk bersaing di pasar global serta

mengatasi pelemahan pertumbuhan ekonomi akibat krisis global, serta

memperbaiki citra petani dan pertanian agar kembali diminati generasi

penerus.

Beberapa kondisi tersebut menuntut strategi dan kebijakan sebagai

kerangka pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur

dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi

Jawa Timur Tahun 2014-2019 yang selanjutnya memadukan pertumbuhan

dan pemerataan, yaitu : keberpihakan dan pemberdayaan masyarakat,

pengembangan peran masyarakat dan pemantapan arah perubahan struktur

sosial, ekonomi, budaya yang bersumber pada peran serta masyarakat lokal.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

Tahun 2014-2019 dimaksudkan untuk mengakomodasi kepentingan

masyarakat yang penyusunannya memperhatikan Perencanaan pembangunan

pertanian kedepan yang disusun atas dasar Undang-Undang Nomor : 17 Tahun

2003 tentang Keuangan Negara, Undang - Undang Nomor : 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah

Nomor : 40 Tahun 2006 Tentang tata cara Penyusunan Rencana Pembangunan

Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah serta Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan

Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Dalam Negeri Nomor :

Page 13: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

3

0259/M.PPN/1/2006 yang mengamanatkan adanya penyempurnaan sistem

perencanaan dan penganggaran daerah, baik pada aspek proses dan

mekanisme maupun tahapan musyawarah perencanaan pusat dan daerah.

1.2. Landasan Hukum

a. Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor : 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor : 4286);

b. Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor: 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor : 4355);

c. Undang-Undang Nomor : 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan,

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor : 66 Tahun 2004, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4400);

d. Undang-Undang Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor : 164, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia 4421);

e. Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor : 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor : 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Undang-Undang Nomor : 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor : 59, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4844);

f. Undang-Undang Nomor : 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor :

126, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor :

4438);

g. Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025

Page 14: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

4

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor : 33,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor :

4700);

h. Undang-Undang Nomor : 24 Tahun 2007 tentang

Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor : 66, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor : 4723);

i. Undang-Undang Nomor : 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor: 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor : 4725);

j. Peraturan Pemerintah Nomor : 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor : 140, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor : 4578);

k. Peraturan Pemerintah Nomor : 40 Tahun 2006 tentang Tata

Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor : 97, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4664);

l. Peraturan Pemerintah Nomor : 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor : 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor : 4737);

m. Peraturan Pemerintah Nomor : 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor : 89, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor : 4741);

n. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor : 19, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4815);

o. Peraturan Pemerintah Nomor : 7 Tahun 2008 tentang

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara

Page 15: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

5

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor : 20, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4816);

p. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara

Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor : 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor : 4817);

q. Peraturan Pemerintah Nomor : 26 Tahun 2008 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor : 4725);

r. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor :

11);

s. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 9 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa

Timur;

t. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 1 Tahun 2009

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025;

u. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 5 Tahun 2012

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Jawa Timur Tahun 2011-

2031

v. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor : 91 Tahun 2008

tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Seksi

Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur;

w. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor : 49 Tahun 2011

tanggal 12 Juli 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan

Gubernur Jawa Timur Nomor : 128 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian

Provinsi Jawa Timur (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor

: 49 Tahun 2011/D);

x. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor : 76 Tahun 2011

tanggal 1 Nopember 2011 tentang Uraian Jabatan Pada Dinas

Page 16: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

6

Pertanian Provinsi Jawa Timur (Berita Daerah Provinsi Jawa

Timur Nomor : 76 Tahun 2011/D);

y. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor :

188/910/KPTS/013/2013 tanggal 23 Desember 2013 tentang

Pedoman Kerja dan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Daerah

Provinsi Jawa Timur Tahun 2014.

1.3. Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

tahun 2014-2019 memiliki karakteristik sebagai berikut: pertama lebih

memfokuskan pada identifikasi dan penanganan isu-isu strategik dengan

sasaran yang dinamis; kedua memberikan arah pembangunan dan ketiga

lebih berorientasi pada tindakan antisipatif. Sebagai dokumen perencanaan

yang menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi, program

dan kegiatan dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur selama lima tahun

kedepan, yaitu tahun 2014-1019. Penyusunan Renstra ini dimaksudkan

sebagai arahan strategis pelaksanaan pembangunan tanaman pangan dan

hortikultura di Jawa Timur sesuai visi dan misi untuk mencapai tujuan dan

sasaran.

Selanjutnya tujuan disusunnya Renstra Dinas Pertanian Provinsi

Jawa Timur Tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut :

1. Menentukan arah pembangunan tanaman pangan dan hortikultura

sekaligus sebagai acuan bagi para pelaku pembangunan pertanian;

2. Mewujudkan visi dan misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi

Jawa Timur;

3. Menjamin terciptanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas

antar daerah, antar pusat dan daerah, antar ruang, antar waktu, antar

fungsi pemerintahan.

4. Sebagai pedoman dalam menentukan prioritas dan pengembangan

sumberdaya sesuai dengan tugas dan fungsi setiap unit kerja di

lingkungan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sehingga memudahkan

monitoring dan evaluasi awal sampai akhir pelaksanaan program.

Page 17: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

7

1.4. Sistimatika Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian

Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019

Sistimatika Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa

Timur tahun 2014-2019 berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor : 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang secara keseluruhan

memuat :

Bab I : Pendahuluan yang memuat latar belakang, landasan hukum,

maksud dan tujuan, dan sistematika penyusunan;

Bab II : Gambaran Pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang

memuat peran (tugas dan fungsi) dalam penyelenggaraan

urusan pemerintahan daerah, memuat penjelasan ringkas

tentang macam sumber daya yang dimiliki dalam menjalankan

tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia,

asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional serta

menunjukkan tingkat capaian kinerja berdasarkan

sasaran/target Renstra periode sebelumnya beserta Tantangan

dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian Provinsi

Jawa Timur;

Bab III : Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi yang memuat

Identifikasi Permasalahan, Telaahan Visi, Misi, dan Program,

Telaahan Renstra K/L dan Renstra Kabupaten/Kota, Telaahan

Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis serta Penentuan Isu-isu Strategis;

Bab IV : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi dan Kebijakan;

Bab V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok

Sasaran, dan Pendanaan Indikatif;

Bab VI : Indikator Kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang

mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Bab VII : Penutup

Page 18: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

8

Gambar 1.1. Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD Provinsi

PENYUSUNAN RPJMD

Persiapan Penyusunan

Renstra-SKPD

Analisis Gambaran pelayanan

SKPD

Perumusan Isu-isu

strategis berdasarkan

tusi

Perumusan Strategi dan

kebijakan

Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran dan pendanaan

indikatif berdasarkan

rencana program prioritas RPJMD

Pengolahan data dan informasi

Perumusan visi dan misi

SKPD

Perumusan Tujuan

Perumusan sasaran

Rancangan Renstra-SKPD

· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan

tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,

strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

Perumusan indikator kinerja

SKPD yang mengacu pada

tujuan dan sasaran RPJMD

SPM

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

SE KDH ttg Penyusunan Rancangan Renstra-SKPD dilampiri dengan indikator

keluaran program dan PAGU per SKPD

Penelaahan RTRW

VerifikasiRancangan

Renstra SKPD dgn Rancangan Awal

RPJMD

Rancangan Renstra-SKPD

Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD

kepada Bappeda

sesuai

Tidak sesuai

Penyusunan Rancangan

RPJMD

Pelaksanaan Musrenbang

RPJMD

Perumusan Rancangan

Akhir RPJMD

Penyempurnaan Rancangan

Renstra-SKPD

Penetapan Renstra-

SKPD

RENSTRA-SKPD

Penyesuaian Rancangan

Renstra-SKPD berdasarkan

hasil verifikasi

PENYUSUNAN RANCANGAN RENSTRA SKPD PENYUSUNAN RANCANGAN AKHIR PENETAPAN

Verifikasi Rancangan

Akhir Renstra SKPD

Rancangan Akhir Renstra

SKPD

sesuai

Tidaksesuai

PERDA ttg RPJMD

Penelaahan KLHS

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Renstra-KLdan Renstra SKPD Kab/

Kota

Page 19: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

9

II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR

Gambaran umum kondisi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang

secara rinci terurai melalui berbagai dukungan potensi maupun kinerja dari

pelaksanaan program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura.

2.1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Kedudukan, Tugas dan Fungsi Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur

ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Timur nomor : 09

tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa

Timur pada tanggal 20 Agustus 2008 dan telah diundangkan dalam Lembaran

Daerah Provinsi Jawa Timur tanggal 22 Agustus 2008 nomor tahun 2008 seri

D, dengan demikian kedudukan, tugas dan fungsi Dinas Pertanian Provinsi

Jawa Timur adalah:

1. Kedudukan

Dinas Pertanian dipimpin oleh seorang kepala dinas, yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris

Daerah

2. Tugas

Dinas Pertanian mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan

daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang

pertanian.

3. Fungsi

Didalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Dinas Pertanian,

menyelenggarakan fungsi : a) perumusan kebijakan teknis di bidang

pertanian; b) penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan

umum di bidang pertanian; c) pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai

dengan lingkup tugasnya; d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh

Gubernur.

2.2. Struktur Organisasi

Susunan Organisasi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sesuai

Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Timur nomor : 09 tahun 2008 :

Page 20: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

10

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sesuai Perda nomor: 9 Tahun 2008

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN PENYUSUNAN

PROGRAM

SUB BAGIAN KEUANGAN

SUB BAGIAN TATA USAHA

U P T D

BIDANG PRODUKSI TANAMAN PANGAN

SEKSI PADI

SEKSI KACANG-KACANGAN DAN

UMBI-UMBIAN

SEKSI SEREALIA LAINNYA

BIDANG PRODUKSI HORTIKULTURA

SEKSI

BUAH-BUAHAN

SEKSI SAYURAN

SEKSI TANAMAN HIAS DAN

BIOFARMAKA

BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL

SEKSI PASCA PANEN DAN

PENGOLAHAN HASIL

SEKSI PEMASARAN

HASIL

SEKSI PENGEMBANGAN

USAHA

BIDANG SARANA DAN PRASARANA

SEKSI SARANA PRODUKSI

SEKSI PENDAYAGUNAAN

LAHAN DAN AIR

SEKSI PEMBIAYAAN DAN PERMODALAN

Page 21: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

11

Selanjutnya melalui Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 91 Tahun

2008 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian Dan Seksi Dinas

Pertanian Provinsi Jawa Timur sebagai berikut :

1. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris mempunyai tugas merencanakan,

melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan

administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program,

keuangan, hubungan masyarakat dan protokol. Susunan Organisasi

Sekretariat, terdiri atas : a) Sub Bagian Tata Usaha; b) Sub Bagian

Penyusunan Program; c) Sub Bagian Keuangan. Masing-masing Sub

Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Sekretaris;

2. Bidang Produksi Tanaman Pangan dipimpin Kepala Bidang Produksi

Tanaman Pangan yang mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan

dan mengkoordinasikan kegiatan Bidang Produksi Tanaman Pangan.

Bidang Produksi Tanaman Pangan, terdiri atas : a) Seksi Padi; b) Seksi

Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian; c) Seksi Serealia Lainnya;

3. Bidang Produksi Hortikultura dipimpin Kepala Bidang Produksi

Hortikultura dan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan

mengkoordinasikan kegiatan Bidang Produksi Hortikultura. Bidang

Produksi Hortikultura, terdiri atas : a) Seksi Buah-buahan; b) Seksi

Sayuran; c) Seksi Tanaman Hias dan Biofarmaka. Masing-masing Seksi

dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Bidang;

4. Bidang Sarana Prasarana dipimpin Kepala Bidang Sarana Prasarana yang

mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan

kegiatan Bidang Sarana dan Prasarana. Bidang Sarana Prasarana, terdiri

atas : a) Seksi Sarana Produksi; b) Seksi Pendayagunaan Lahan dan Air;

c) Seksi Pembiayaan dan Permodalan;

5. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil dipimpin Kepala Bidang

Pengolahan dan Pemasaran Hasil yang mempunyai tugas merencanakan,

melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan Bidang Pengolahan dan

Pemasaran Hasil. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil, terdiri atas :

a) Seksi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil; b) Seksi Pemasaran Hasil; c)

Seksi Pengembangan Usaha;

Page 22: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

12

6. Unit Pelaksana Teknis (UPT) merupakan unit pelaksana teknis di

lingkungan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang melaksanakan

tugas-tugas teknis opersional di lapangan. Untuk mengatur organisasi

dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

telah ditetapkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 128 Tahun 2008

tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian

Provinsi Jawa Timur :

a. UPT. Pengembangan Benih Padi mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas Dinas di bidang pengelolaan penangkaran,

pemasaran, pendistribusian dan pengembangan benih padi,

ketatausahaan serta pelayanan masyarakat. Susunan Organisasi

UPT Pengembangan Benin Padi, terdiri : Kepala UPT; Sub Bagian

Tata Usaha; Seksi Produksi; Seksi Pemasaran;

b. UPT. Pengembangan Benih Palawija melaksanakan sebagian tugas

Dinas di bidang pengelolaan, penangkaran, pemasaran,

pendistribusian, dan pengembangan benih palawija serta pelayanan

masyarakat. Susunan Organisasi UPT Pengembangan Benih

Palawija, terdiri atas : Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Seksi

Produksi; Seksi Sarana Prasarana.

c. UPT. Pengembangan Benih Hortikultura mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pengelolaan,

penangkaran, pemasaran, pendistribusian, pengembangan benih

hortikultura, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat. Susunan

Organisasi UPT Pengembangan Hortikultura terdiri atas : Kepala

UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Seksi Produksi; Seksi Sarana

Prasarana;

d. UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang kultivar

dan sertifikasi benih, pengujian benih secara laboratoris,

pengawasan peredarannya, ketatausahaan dan pelayanan

masyarakat. Susunan Organisasi UPT Pengawasan dan

Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri atas :

Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Kelompok Jabatan Fungsional;

e. UPT. Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pengamatan,

Page 23: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

13

peramalan, serta penerapan teknik pengendalian organisme

pengganggu tumbuhan, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat.

Susunan Organisasi UPT Proteksi Tanaman Pangandan

Hortikultura terdiri atas: Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha;

Kelompok Jabatan Fungsional;

f. UPT. Pendidikan dan Pelatihan Pertanian melaksanakan sebagian

tugas teknis Dinas di bidang pendidikan dan pelatihan, baik untuk

petugas maupun petani, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat.

Susunan Organisasi UPT Pendidikan dan Pelatihan Pertanian, terdiri :

Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Kelompok Jabatan Fungsional;

g. UPT. Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura

mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang

studi, kajian, pengembangan agribisnis tanaman pangan dan

hortikultura, mengembangkan agrowisata, ketatausahaan dan

pelayanan masyarakat. Susunan Organisasi UPT Pengembangan

Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri : Kepala UPT;

Sub Bagian Tata Usaha; Seksi Pengembangan Agribisnis Tanaman

Pangan; Seksi Pengembangan Agribisnis Hortikultura;

h. Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 49 Tahun 2011

tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 128

Tahun 2008 (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 Nomor

128 Seri E 1) tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana

Teknis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur (Berita Daerah Provinsi

Jawa Timur Nomor 49 Tahun 2011/D). UPT Pengawasan Sertifikasi

Hasil Pertanian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

Dinas selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD)

dalam rangka penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis di

bidang pengawasan mutu dan keamanan pangan hasil pertanian dan

registrasi pangan hasil pertanian yang beredar di Provinsi Jawa

Timur dan rekomendasi keamanan pangan bagi pihak yang

memerlukan, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat. Susunan

Organisasi UPT Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian terdiri :

Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Kelompok Jabatan Fungsional.

Page 24: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

14

2.3. Sumberdaya

2.3.1. Sumberdaya Alam

Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang terletak di

Pulau Jawa (selain DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan

Yogyakarta). Provinsi Jawa Timur terletak pada 111o,0’derajat hingga 114˚, 4’

derajat Bujur Timur dan 7˚,12’ derajat hingga 8˚,48’ derajat Lintang Selatan.

Batas wilayah provinsi Jawa Timur di sebelah utara, Provinsi Jawa Timur

berbatasan dengan Laut Jawa. Di sebelah timur berbatasan dengan Selat Bali.

Di sebelah selatan berbatasan dengan perairan terbuka, Samudera Indonesia,

sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah.

Panjang bentangan barat-timur sekitar 400 kilometer. Lebar

bentangan utara-selatan di bagian barat sekitar 200 kilometer, sedangkan di

bagian timur lebih sempit, hanya sekitar 60 kilometer. Madura adalah pulau

terbesar di Jawa Timur, dipisahkan dengan daratan Jawa oleh Selat Madura.

Pulau Bawean berada sekitar 150 kilometer sebelah utara Jawa. Di sebelah

timur Madura terdapat gugusan pulau, paling timur adalah Kepulauan

Kangean, dan paling utara adalah Kepulauan Masalembu. Di bagian selatan

terdapat dua pulau kecil, Nusa Barung dan Pulau Sempu.

Secara umum, wilayah Provinsi Jawa Timur dapat dibagi 2 bagian

besar, yaitu Jawa Timur daratan dan Pulau Madura. Dimana luas wilayah Jawa

Timur daratan hampir mencakup 90 persen dari seluruh luas wilayah Jawa

Timur, sedangkan luas Pulau Madura hanya sekitar 10 persen. Luas wilayah

Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012 berdasarkan data BPS Jawa Timur

mencapai 4.617.816 hektar yang terbagi menjadi 38 Kabupaten/Kota (29

Kabupaten dan 9 Kota) yang terdiri 662 Kecamatan dengan 785 Kelurahan

dan 7.721 Desa.

Topografi wilayah Jawa Timur, dibedakan menjadi tiga dataran :

tinggi, sedang dan rendah. Dataran tinggi merupakan daerah dengan

ketinggian rata-rata di atas 100 meter di atas permukaan laut. Daerah ini

meliputi Kabupaten Magetan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Blitar,

Kabupaten Malang, Kabupaten Bondowoso, Kota Blitar, Kota Malang, dan Kota

Batu. Dataran sedang mempunyai ketinggian antara 45-100 meter di atas

permukaan laut. Daerah ini meliputi Kabupaten Tulungagung, Kediri,

Lumajang, Jember, Nganjuk, Madiun, Ponorogo, Ngawi, Bangkalan dan 2 kota

yaitu Kota Kediri dan Kota Madiun. Sedangkan kabupaten dan kota lainnya

Page 25: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

15

merupakan dataran rendah, dengan ketinggian di bawah 45 meter di atas

permukaan laut yang terdiri dari 15 kabupaten dan 4 kota.

Selama ini, pertumbuhan produksi pertanian Jawa Timur masih

berbasis pada ketersediaan lahan, pertumbuhan produktivitas masih

mengalami peningkatan yang cenderung melambat, sehingga kontribusi

pertanian Jawa Timur terhadap perekonomian nasional semakin menurun.

Penyebab utamanya adalah, alih fungsi lahan pertanian dari beberapa kegiatan

ekonomi yang masih terus berlangsung sehingga perkembangan luasan lahan

pertanian setiap tahun berubah peruntukannya.

Perkembangan potensi lahan pertanian di Jawa Timur menurut

data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 seluas

2.343.594 hektar yang jenis pemanfaatannya meliputi lahan sawah dan lahan

kering. Lahan pertanian secara fisik dapat ditanami padi dengan sistim

genangan dan palawija / tanaman pangan lainnya.

Luas lahan sawah Jawa Timur 1.173.449 hektar terdiri : sawah

irigasi teknis, setengah teknis, sederhana, desa/non PU dan tadah hujan serta

sawah lainnya (pasang surut, lebak, dan polder). Sedangkan lahan pertanian

bukan sawah seluas 1.168.133 hektar. Luas areal lahan sawah beririgasi

selama lima tahun tertinggi pada tahun 2010 dan mengalami penurunan pada

Gambar 2.2. Penggunaan Lahan Pertanian Jawa Timur, 2008 – 2012 (Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, 2013)

927.454 932.988 933.681 931.107 930.431

245.040 237.673 239.939 240.703 243.018

1.150.670 1.173.811 1.158.842 1.165.414 1.168.133

2008 2009 2010 2011 2012Sawah irigasi Sawah non irigasi Lahan Pertanian Bukan Sawah

Page 26: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

16

tahun 2011 dan tahun 2012. Salah satu upaya pemerintah untuk

mengendalikan perubahan jenis sawah melalui Undang-Undang (UU) Nomor 41

Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

(Lahan Irigasi 803.845,45 Ha, Lahan Tidak Beririgasi 214.402,53 Ha Total

1.017.887,98 Ha).

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi

Jawa Timur Tahun 2014 - 2019 dijelaskan bahwa potensi pertanian di Jawa

Timur menurut RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 – 2031 meliputi

pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, dan hortikultura dengan total

luas rencana sawah seluas 1.806.272 hektar dengan rencana penggunaan

lahan untuk pertanian lahan basah berupa sawah beririgasi teknis dengan luas

sekurang-kurangnya 957.239 hektar atau 20,03% dari luas Jawa Timur dengan

peningkatan jaringan irigasi semi teknis dan sederhana menjadi irigasi teknis

yang tersebar di masing-masing wilayah sungai. Rencana pengembangan

pertanian lahan kering di wilayah provinsi Jawa Timur ditetapkan dengan luas

sekurang-kurangnya 849.033 hektar atau 17,76% dari luas Jawa Timur yang

diarahkan pada daerah-daerah yang belum terlayani oleh jaringan irigasi.

Gambar 2.3. Peta Peruntukan Pertanian Pangan Lahan Basah dan Kering Provinsi Jawa Timur

(RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031)

Page 27: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

17

2.3.2. Sumberdaya Manusia Pertanian

Dalam konteks pembangunan daerah, pembangunan pertanian

memiliki posisi kunci, karena potensi sumberdaya manusia dan alam sebagai

asset utama pembangunan berada dalam sektor tersebut. Namun demikian,

potensi tersebut belum optimal, disebabkan keterbatasan kuantitas dan

kualitas sumberdaya manusia. Sumberdaya manusia pertanian terdiri : aparat

pemerintah termasuk petugas lapangan (penyuluh, pengamat organisme

pengganggu tumbuhan dan pengawas benih) dan pelaku usaha pertanian.

· Jumlah aparat Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013

sebanyak 1.100 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan, terdapat lulusan

Pasca Sarjana (S2) sebanyak 61 orang, Sarjana (S1) 392 orang, Sarjana

Muda/DIII dan DII sebanyak 13 orang, Diploma I sebanyak 260 orang,

SLTA sebanyak 318 orang, SLTP sebanyak 27 orang dan lulusan SD

sebanyak 29 orang. Komposisi pegawai terdiri dari Pejabat Struktural 43

orang yang terdiri orang Eselon II (1 orang), Eselon III (13 orang), Eselon

IV (29 orang), sedangkan jumlah pejabat Fungsional sebanyak 589 orang

terdiri : Pengawas Benih Tanaman (PBT) sebanyak 102 orang yang

tersebar hampir keseluruh kabupaten termasuk analisis benih diprovinsi,

Pengamat Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) sebanyak 468 orang

yang tersebar di 30 kabupaten seJawa Timur dan 7 laboratorium

(Pasuruan, Mojokerto, Pamekasan, Madiun, Jember, Tuban,

Tulungagung), Widyaiswara sebanyak 6 orang serta Perencana sebanyak 2

orang dan fungsional PMHP sebanyak 10 orang;

· Penyuluh Pertanian Jawa Timur pada tahun 2012 tercatat tenaga Penyuluh

Pertanian PNS sebanyak 2.449 orang menjadi 2.502 orang pada tahun

2013 yang tersebar dalam 530 BPP se Jawa Timur, sedangkan penyuluh di

provinsi sebanyak 39 orang dan Tenaga Bantu Penyuluh pertanian (THL-

TBPP) sebanyak 2.609 orang berkurang menjadi 2.585 orang;

· Petugas Pertanian Kecamatan (Mantri Pertanian) juga merupakan petugas

yang berinteraksi dengan petani beserta kelompoknya. Perkembangan

jumlah Petugas Pertanian Kecamatan (Mantri Pertanian sampai dengan

akhir tahun 2013 sebanyak 650 orang);

· Jumlah rumah tangga usaha pertanian tahun 2013 sebanyak 4,98 juta

rumah tangga, subsektor tanaman pangan 3,67 juta rumah tangga,

Page 28: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

18

hortikultura 2,22 juta rumah tangga, perkebunan 1,58 juta rumah tangga,

peternakan 3,34 juta rumah tangga, perikanan 0,19 juta rumah tangga,

dan kehutanan 1,45 juta rumah tangga;

· Jumlah rumah tangga petani gurem di Jawa Timur tahun 2013 sebanyak

3,76 juta rumah tangga atau sebesar 76,16 persen dari rumah tangga

pertanian pengguna lahan, mengalami penurunan sebanyak 1,14 juta

rumah tangga atau turun 23,25 persen dibandingkan tahun 2003.

· Jumlah petani yang bekerja di sektor pertanian sebanyak 6,18 juta orang,

terbanyak di subsektor Tanaman Pangan sebesar 4,36 juta orang dan

terkecil di subsektor perikanan kegiatan penangkapan ikan sebesar 80,55

ribu orang.

· Petani utama Jawa Timur sebesar 30,29 persen berada di kelompok umur

45-54 tahun.

· Rata-rata luas lahan yang dikuasai per rumah tangga usaha pertanian

seluas 0,39 ha, terjadi peningkatan sebesar 80,87 persen dibandingkan

tahun 2003 yang hanya sebesar 0,22 ha.

2.3.3. Sumberdaya Sarana Prasarana

Tersedianya sarana prasarana bagi aparat untuk menunjang

pembangunan pertanian masih terbatas terutama bagi aparat di Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Dinas Pertanian. Pada UPT Proteksi Tanaman Pangan dan

Hortikultura Jawa Timur memiliki 8 unit Laboratorium Hama terdiri 1 buah

laboratorium pestisida dan 7 buah laboratorium PHPTPH di Jawa Timur yang

tersebar di Kabupaten Pasuruan, Mojokerto, Pamekasan, Madiun, Jember,

Tuban dan Tulungagung.

Sarana prasarana pada UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Benih

Tanaman Pangan dan Hortikultura memiliki laboratorium benih seluas 1.590

m² terdiri 1 laboratorium utama dan 5 laboratorium pembantu yang tersebar di

Kabupaten Banyuwangi, Jember, Malang, Kediri dan Madiun.

Dalam mendukung pelayanan kepada masyarakat, asset yang

dimiliki Dinas Pertanian beserta UPT berupa asset tanah yang dikelola Dinas

Pertanian Provinsi Jawa Timur seluruhnya seluas 8.479.569 m² dan yang

bersertifikat seluas 8.456.246 m² yang meliputi 254 bidang tanah dengan 235

bidang bersertifikat, 17 bidang belum bersertifikat, 2 bidang dalam proses BPN.

Luas asset tanah masing-masing unit kerja adalah sebagai berikut: Dinas

Page 29: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

19

Pertanian Provinsi Jatim seluas 35.244 m², UPT. Pengembangan Benih Padi

4.528.567 m², UPT. Pengembangan Benih Palawija seluas 1.873.723 m²,UPT.

Pengembangan Benih Hortikultura seluas 1.693.249 m², UPT. Pengembangan

Agribisnis TPH seluas 224.490 m², UPT. Proteksi TPH seluas 100.211 m²,

UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH seluas 762 m². Adapun luas dan

jumlah bangunan yang dikelola antara lain: Kantor 15.981 m² (59 unit),

Rumah Dinas 17.150 m²(153 unit), Asrama 2.148 m² (14 unit), Wisma 842 m²

(3 unit), Gudang 15.731 m² (99 unit), Gedung pertemuan 1.223 m² (7 unit),

Lantai jemur 3.682 m² (17 unit), Ruang Kelas 715 m² (3 unit).

2.4. Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura

2.4.1. Peran Tanaman Pangan dan hortikultura terhadap

Pembangunan Daerah

2.4.1.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Secara umum kinerja perekonomian Jawa Timur tahun 2013 pada

triwulan IV tumbuh sebesar 6,55 persen akan tetapi kontribusi sektor pertanian

mengalami pelambatan dan mencapai 1,59 yang disebabkan menurunnya

produksi padi dan palawija serta hortikultura akibat musim kemarau panjang.

Sedangkan dari tanaman bahan makanan (tabama) mencapai 1,05 persen. Tabel 2.1

Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009 ~ 2013 (trilyun rupiah)

Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku Pertumbuhan

5 tahun (%) 2009 2010 2011 2012 2013

Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB Jawa Timur 686.847,56 778.565,77 884.502,65 1.001.200,74 1.136.326,87 13,41 Pertanian 112.233,86 122.623,97 136.027,92 153.939,94 169.426,43 10,85 - Tanaman Bahan Makanan 59.976,74 65.192,59 71.398,02 80.086,02 88.114,33 10,10 PDB Nasional 5.606.203,40 6.446.851,90 7.422.781,20 8.241.864,30 9.083.972,20 12,85 Pertanian 857.196,80 985.470,50 1.091.447,10 1.193.452,90 1.311.037,30 11,23 - Tanaman Bahan Makanan 419.194,80 482.377,10 529.967,80 574.916,30 621.832,70 10,40 Atas Dasar Harga Konstan

PDRB Jawa Timur 320.861,17 342.280,77 366.983,28 393.662,85 419.428,45 6,93

Pertanian 50.208,90 51.329,55 52.628,43 54.463,94 55.330,10 2,46 - Tanaman Bahan Makanan 27.776,01 28.231,66 28.774,27 29.602,96 29.912,98 1,87 PDB Nasional 2.036.685,50 2.171.113,50 2.322.763,50 2.480.955,80 2.770.345,10 8,02 Pertanian 295.883,80 304.777,10 315.036,80 328.279,70 339.890,20 3,53 - Tanaman Bahan Makanan 149.057,80 151.500,70 154.153,90 158.910,10 161.969,50 2,10

Sumber : Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 13/02/35/Th. XII, 5 Februari 2014 Catatan : Data tahun 2011 merupakan Angka Diperbaiki, Data tahun 2012 merupakan Angka

Sementara

Page 30: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

20

Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku untuk sub sektor

tabama selama tahun 2009~2013 sebesar 10,10 persen dan pertumbuhan

PDRB Atas Dasar Harga Konstan mengalami pertumbuhan sebesar 1,87 akan

tetapi kontribusi tabama Jawa Timur terhadap tabama nasional meningkat.

Didalam Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. No. 13/02/35/Th. XII, 5

Februari 2014 juga disebutkan bahwa perekonomian Jawa Timur diukur

berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2013 sampai

dengan triwulan IV tahun 2013 sebesar Rp 1.136,33 triliun, sedangkan atas

dasar harga konstan 2000 sebesar Rp 419,43 triliun. Selanjutnya jika

diperhitungkan dengan jumlah penduduk Jawa Timur pada akhir tahun 2013

sebanyak 38.318.791 jiwa, maka diperoleh PDRB per kapita Jawa Timur

sebesar Rp 29,65 juta.

2.4.1.2. Kesejahteraan Petani dan Penduduk Perdesaan

Data statistik BPS Republik Indonesia menunjukan bahwa dari

jumlah penduduk miskin di Indonesia sampai dengan bulan September 2013

sebanyak 28.553,97 ribu jiwa dan 17,04 persen diantaranya merupakan

penduduk miskin di Jawa Timur (Berita Resmi Statistik Nomor : 06/01/Th.

XVII, 2 Januari 2014). Perkembangan jumlah penduduk miskin di Jawa Timur

pada bulan September 2013 sebanyak 4.865,82 ribu atau 12,73 persen dari

seluruh penduduk Jawa Timur yang mengalami penurunan sebanyak 4.960,54

ribu (13,08 persen) dibandingkan pada bulan September 2012. Apabila

dicermati dari 4.960,54 ribu penduduk miskin terdapat 66,70 persen tinggal di

pedesaan dengan mata pencaharian sebagai petani/peternak dan pekebun

sehingga Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura

diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan di pedesaan

khususnya bagi petani.

Selama ini, Indikator kesejahteraan petani berupa indeks Nilai

Tukar Petani (NTP), yakni indeks rasio harga yang diterima dengan harga yang

dibayar oleh rumah tangga tani berdasarkan hasil survey di 29 kabupaten yang

tersebar di 274 kecamatan.

Perkembangan kesejahteraan masyarakat pedesaan juga

menunjukan adanya peningkatan yang tercermin dari peningkatan Nilai Tukar

Petani (NTP) Jawa Timur (2007 = 100) berada diatas angka 100. Rerata NTP

sektor pertanian Jawa Timur selama tahun 2009 - 2013 mencapai 100,73 yang

Page 31: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

21

diperoleh dari rasio indeks yang diterima petani sebesar 132,90 terhadap

indeks yang dibayar petani

sebesar 131,79. Rerata NTP

tanaman pangan selama

lima tahun terakhir

mencapai 98,86 dengan

rasio indeks yang diterima

petani sebesar 133,53

(pada jenis usaha tani padi

sebesar 129,98 dan

palawija sebesar 135,91)

terhadap indeks yang

dibayar petani sebesar

131,73.

Rerata NTP

hortikultura selama lima tahun terakhir mencapai 107,49 dengan rasio indeks

yang diterima petani sebesar 137,98 (pada jenis usaha tani sayuran sebesar

146,64 dan buah-buahan sebesar 133,52) terhadap indeks yang dibayar petani

sebesar 129,58.

2.4.2. Capaian Kinerja Tahun 2009 – 2013

Adanya isu strategis terkait dengan perubahan lingkungan strategis

di era globalisasi, tuntutan masyarakat terhadap produk pertanian semakin

meningkat. Sementara disisi lain, justru semakin kompleksnya permasalahan

yang dihadapi antara lain makin terbatasnya sumberdaya lahan, air dan energi,

perubahan iklim global, serta pesatnya perubahan kemajuan teknologi dan

informasi global. Capaian kinerja terhadap sasaran strategis yang termuat

dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun

2009-2014 terukur dari indikator kinerja.

2.4.2.1. Berkembangnya Usaha Agribisnis Tanaman Pangan dan

Hortikultura yang Ramah Lingkungan

Upaya strategis mengembangkan agribisnis ramah lingkungan

untuk komoditas tanaman pangan dan hortikultura dilakukan melalui

pemberdayaan kelompoktani berupa sekolah lapang (SL). Melalui sekolah

Tabel 2.2. NTP Jawa Timur Tahun 2009 ~ 2013

Sumber : BPS Jawa Timur, 2013

Nilai Tukar Petani 2009 2010 2011 2012 2013

NTP. Jawa Timur 98,19 98,74 101,65 102,16 103,19

Indeks Yang di Terima 118,88 127,78 139,26 147,27 151,12

Indeks yang di Bayar 121,04 129,40 136,99 144,15 146,57

Tan. Pangan 92,56 94,60 101,13 102,34 103,54

Indeks Yang di Terima 112,37 123,14 139,79 149,29 164,88

- Padi 111,47 125,36 143,27 155,36 144,10

- Palawija 113,39 120,61 135,83 142,36 148,06

Indeks yang di Bayar 121,39 130,14 138,19 145,86 141,91

Hortikultura 106,46 110,60 111,03 109,93 108,12

Indeks Yang di Terima 128,77 143,66 152,93 159,53 132,41

- Sayuran 132,41 153,38 161,01 172,00 146,96

- Buah-buahan 126,93 138,75 148,83 153,22 124,59

Indeks yang di Bayar 120,89 129,87 137,76 145,10 131,88

Page 32: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

22

lapang, kelompoktani belajar menerapkan teknologi pertanian seperti

pengendalian hama dan penyakit tanaman secara terpadu dengan

meminimalkan penggunaan pestisida, teknologi budidaya secara terpadu untuk

komoditas padi, jagung dan kedelai serta menerapkan Good Agriculture

Practices untuk komoditas hortikultura.

Kinerja upaya strategis tersebut terukur dari jumlah kelompok yang

menerapkan SLPHT (Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu), SLPTT

(Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) dan Sekolah Lapang Good

Agriculture Practices (SLGAP). Tabel 2.3.

Perkembangan Kelompok yang Menerapkan SLPHT, SLPTT dan SLGAP Jawa Timur Tahun 2009 – 2013

INDIKATOR KINERJA REALISASI

(%) 2009 2010 2011 2012 2013

Jumlah Kelompok yang Menerapkan SLPHT

- Tanaman Pangan 24 41 54 203 236 98,68

- Hortikultura 46 34 33 33 40 (1,95)

Jumlah Kelompok yang Menerapkan SLPTT

- Padi 24.746 14.630 9.796 12.220 14.664 (7,29)

- Jagung 8.533 990 2.880 1.990 1.675 13,94

- Kedelai 8.250 11.600 1.130 12.130 7.280 220,95 Jumlah Kelompok yang Menerapkan SLGAP

- Buah-buahan 8 5 11 30 35 67,97

- Sayuran 4 4 9 30 26 86,25

- Tan. hias dan Biofarmaka 3 6 7 20 25 81,85

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

2.4.2.2. Peningkatan luas panen (ha), produksi (ton), produktivitas (ku/ha) tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur

Jawa Timur merupakan provinsi penyangga pangan nasional,

sehingga perkembangan padi, jagung dan kedelai yang merupakan komoditas

utama yang sangat berperan strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan

dengan perkembangan produksi tanaman pangan dan hortikultura pada tahun

2013 sebagai berikut : padi sebanyak 12.049.405 ton GKG, jagung sebanyak

5.760.959 ton pipilan kering dan kedelai sebanyak 329.461 ose (Angka

Sementara BPS tahun 2013).

Sedangkan pada komoditas buah-buahan perkembangan

rekapitulasi Dinas Pertanian sampai dengan akhir tahun 2013 sebanyak

4.105.173 ton, dan sayuran sebanyak 1.764.874 ton.

Page 33: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

23

Tabel 2.4.

Capaian Kinerja Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa

Timur Tahun 2009 - 2013

Sumber : ATAP BPS 2009-2012, ASEM BPS 2014

2.4.2.3. Tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura yang

bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat (tepat

jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga)

Saat ini, di Jawa Timur, sekitar 70 persen petani telah

menggunakan benih bersertifikat terutama petani tanaman pangan. Selain

berperan dalam meningkatkan produksi dan produktivitas, ketersediaan benih

bermutu juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani penangkar.

Perkembangan perbenihan selama tahun 2009 ~ 2012 di Jawa Timur

menunjukkan komitmen keberpihakan pemerintah kepada petani untuk

INDIKATOR KINERJA REALISASI

(%) 2009 2010 2011 2012 2013

Luas Panen (ha) : ATAP-BPS ATAP-BPS ATAP-BPS ATAP-BPS ASEM BPS

- Padi 1.904.830 1.963.983 1.926.796 1.975.719 2.037.026 1,71 - Jagung 1.295.070 1.257.721 1.204.063 1.232.523 1.199.544 (1,87) - Kedelai 264.779 246.894 252.815 220.815 210.618 (5,41) - K. Tanah 180.652 172.550 164.921 163.513 150.017 (4,50) - K Hijau 71.491 67.868 68.624 55.881 48.845 (8,78) - U. Kayu 207.682 188.158 199.407 189.982 168.194 (4,90) - U Jalar 16.194 14.981 14.177 14.264 19.082 5,38 - Sayuran 161.844 158.460 166.921 170.119 157.401 (0,58) - Buah-buahan (rb pohon/rumpun) 57.428.858 64.188.154 63.655.695 172.141.236 152.863.769 42,54 Produktivitas (ku/ha):

- Padi 59,11 59,29 54,89 61,74 59,15 0,29 - Jagung 40,67 44,42 45,21 51,08 48,03 4,50 - Kedelai 13,42 13,75 14,52 16,39 15,64 4,10 - K. Tanah 11,99 12,04 12,82 13,07 24,09 23,28 - K Hijau 11,68 11,77 11,71 11,95 11,81 0,28

- U. Kayu 155,32 194,89 202,20 223,50 214,10 8,89

- U Jalar 100,37 94,19 153,45 288,81 205,59 29,04 - Sayuran 83,48 82,60 89,03 102,21 112,13 7,81 - Buah-buahan (kg per pohon/rumpun) 57,35 40,26 55,11 23,48 26,86 (8,99) Produksi (ton):

- Padi 11.259.085 11.643.773 10.576.543 12.198.707 12.049.405 2,09 - Jagung 5.266.720 5.587.318 5.443.705 6.295.301 5.760.959 2,67 - Kedelai 355.260 339.491 366.999 361.986 329.461 (1,67) - K. Tanah 216.584 207.796 211.416 213.792 361.367 16,96 - K Hijau 83.526 79.877 80.329 66.778 57.686 (8,57)

- U. Kayu 3.225.644 3.667.058 4.032.081 4.246.028 3.601.074 3,44

- U Jalar 162.537 141.103 217.545 411.957 392.307 31,40

- Sayuran 1.351.002 1.308.818 1.486.063 1.738.838 1.764.874 7,23 - Buah-buahan 3.293.535 2.584.409 3.508.221 4.203.956 4.105.173 7,75

Page 34: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

24

memenuhi kebutuhan benih bagi petani dengan meningkatkan ketersediaan

benih bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat ditingkat petani. Tabel 2.5.

Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tersedianya Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura yang Bersertifikat di Jawa Timur Tahun 2009-2014

INDIKATOR KINERJA REALISASI

(%) 2009 2010 2011 2012 2013

Jumlah benih tanaman pangan dan hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat

- Padi (ton) 57.086,41 56.630,36 72.679,71 73.178,04 59.484,99 2,38

- Jagung (ton) 44.154,46 36.034,35 35.635,69 66.565,90 51.877,30 11,31

- Kedelai (ton) 6.331,16 7.814,62 7.054,91 7.116,17 2.343,86 (13,12)

- Buah-buahan (batang) 1.382.253 1.236.338 2.398.169 2.918.959 3.200.348 28,69

- Sayuran (kg) 138.910 217.949 293.063 508.821 525.796 42,08

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

2.4.2.4. Peningkatan kualitas produk tanaman pangan dan

hortikultura yang berdaya saing tinggi untuk mencukupi

pasar domestik dan ekspor sehingga meningkatkan

pendapatan petani

Salah satu kunci keberhasilan dalam persaingan global sekaligus

meningkatkan posisi tawar petani adalah melalui penerapan teknologi yang

ramah lingkungan untuk menghasilkan produk bermutu dan aman konsumsi.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu adanya budidaya tanaman pangan

yang baik dan benar melalui SLPTT dan penerapan GAP (Good Agriculture

Practices) untuk komoditas hortikultura. Tabel 2.6.

Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Dan Nilai Tambah Produk Pertanian di Jawa Timur Tahun 2009 - 2013

INDIKATOR KINERJA REALISASI

(%) 2009 2010 2011 2012 2013

Registrasi kebun/lahan melalui penerapan GAP (kebun/lahan usaha)

- Buah-buahan 137 248 120 145 150 13,42

- Sayuran 99 82 130 135 137 11,67

- Tan. hias dan Biofarmaka 74 0 135 79 0 13,65

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

Selain Penerapan GAP tersebut beberapa kegiatan penting yang

berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan petani :

Page 35: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

25

a. Fasilitasi peralatan mesin pertanian

Pemanfaatan alsintan akan mendukung upaya pemecahan masalah

kelangkaan tenaga kerja di sektor pertanian yang banyak terjadi, sedangkan

disisi lain harga alsintan umumnya masih belum terjangkau petani, maka

pemerintah terus berupaya memfasilitasi kebutuhan alsintan tersebut. Tabel 2.7

Capaian Kinerja Dukungan Alsintan terhadap Sasaran Strategis di Jawa Timur Tahun 2009 – 2013

ALSINTAN Realisasi (unit)

2009 2010 2011 2012 2013

Hand tracktor 3 109 77 199 134 Pompa Air 6 139 125 79 91 APPO 600 1.388 140 - 15 Lantai Jemur - 29 56 35 140 Rice Milling Unit 5 25 30 30 30 Terpal - - - 3.250 520 Packing House - - 3 10 10 Power Threser 6 - 65 79 83 Pedal thresher - - - 200 200 Pady Mower - - - 250 26 Flat Bed Dryer - - - - 1 Combine Harvester - - - - 20 Transplanter - - - - 19 Cultivator - - 15 20 - Pemipil Jagung - - 10 20 40 Pady Cleaner - - - 35 - Moisteure tester - 28 2.000 - -

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

b. Realisasi Penyaluran Pupuk Subsidi

Saat ini, skim subsidi pupuk adalah subsidi harga yang

penyalurannya dilaksanakan dengan pola tertutup menggunakan Rencana

Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Sistem penyaluran subsidi pupuk yang

dilaksanakan melalui subsidi harga masih dihadapkan pada berbagai

permasalahan baik dari sisi teknis dalam penyaluran pupuk bersubsidi maupun

dari sistem penganggarannya. Dalam rangka perbaikan sistem penyaluran

pupuk bersubsidi, peran aktif Pemerintah Daerah sangat diharapkan:

1. Penerbitan Peraturan Gubernur dan Bupati/Walikota tentang aloksi

kebutuhan pupuk bersubsidi sebagai penjabaran Peraturan Menteri

Pertanian tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi

untuk Sektor Pertanian;

2. Pengawalan dan pendampingan serta validasi data RDKK;

Page 36: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

26

3. Optimalisasi peran Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) dalam

pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi di masing-masing wilayahnya.

Tabel 2.8

Capaian Kinerja Dukungan Pupuk terhadap Sasaran Strategis

di Jawa Timur Tahun 2009 - 2013

No. Pupuk (Ton) REALISASI

2009 2010 2011 2012 2013 1. Urea 1.257.466 1.055.962 1.104.049 1.118.267 996.922 2. SP-36 175.317 135.884 144.046 157.567 156.584 3. ZA 438.786 352.462 465.519 480.289 480.504 4. NPK 358.462 347.141 427.105 517.077 537.267 5. Organik 99.003 93.230 146.222 230.364 277.059

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

Tabel 2.1. – 2.8. menunjukkan bahwa kinerja Dinas Pertanian

Provinsi Jawa Timur mengalami peningkatan produksi dari tahun ke tahun

terutama komoditas padi yang bahkan melampaui target yang sudah

ditetapkan. Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya-upaya yang dilakukan

antara lain : 1) pemberdayaan petani/kelompok melalui berbagai sekolah

lapang, pembinaan/pelatihan; 2) fasilitasi sarana/prasarana on farm dan off

farm. Dengan berbagai fasilitasi pemerintah, petani diharap akan mampu

mengelola sumberdaya yang tersedia (benih, tanah, air dan sarana produksi

lainnya serta sarana panen maupun pasca panen) secara terpadu yang

kinerjanya terlihat pada Tabel 2.9.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri)

Nomor : 13 tahun 2006, bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) meliputi aspek Pendapatan dan aspek Belanja, serta aspek Pembiayaan.

Di Provinsi Jawa Timur, kebijakan pendapatan daerah selama ini

diarahkan pada : 1) Peningkatan target pendapatan daerah baik pajak

langsung maupun tidak langsung secara terencana sesuai kondisi

perekonomian dengan memperhatikan kendala, potensi, dan coverage ratio

yang ada; 2) Mengembangkan kebijakan pendapatan daerah yang dapat

diterima masyarakat, partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan; 3)

Perluasan sumber-sumber penerimaan daerah.

Page 37: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

27

Perkembangan realisasi pendapatan

daerah dari Dinas Pertanian Provinsi

Jawa Timur tahun 2009 sampai

dengan tahun 2013 pada Gambar

2.4. menunjukkan peningkatan dari

tahun ke tahun.Tahun 2009, total

pendapatan sebesar Rp 4,456

milyar dan terus mengalami

peningkatan hingga tahun 2013

menjadi Rp 11,28 milyar dengan pertumbuhan pertahun sebesar 29,50 persen.

Adapun sumber pendapatan tersebut berasal dari Unit Pelaksana Teknis (UPT)

lingkup Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, meliputi :

1. UPT Pengembangan Benih Padi

2. UPT Pengembangan Benih Palawija

3. UPT Pengembangan Benih Hortikultura

4. UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

5. UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

6. UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura

7. UPT Pendidikan dan Pelatihan Pertanian

8. UPT Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian

Perkembangan Pendapatan Daerah selama tahun 2009 hingga

tahun 2013 menunjukkan capaian sebesar 105,49 persen dengan target

sebesar Rp. 37.384.780.000 dan realisasi sebesar Rp. 39.436.046.219. Pada

tahun 2013 target pendapatan daerah tercapai 98,00 % Realisasi PAD pada

tahun 2013 sebesar 98 % karena selama tahun 2013, curah hujan dan hari

hujan yang cukup tinggi sehingga tidak memungkinkan / mendukung

penanaman benih palawija (kedelai). Sedangkan dukungan APBD terhadap

kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur selama kurun waktu tahun 2009-

2013 mengalami perkembangan yang terus meningkat dengan realisasi

anggaran selama tahun 2009 – 2013 terlihat pada Tabel 2.10 menunjukkan

pertumbuhan anggaran pertahunnya sebesar 45,88 % dan pertumbuhan

realisasi pertahunnya sebesar 46,60 %. Pada Tabel tersebut juga termuat

rasio realisasi fisik dan penyerapan anggaran dengan rerata realisasi sebesar

94,72 % yang menggambarkan kinerja program pembangunan tanaman

pangan dan hortikultura di Jawa Timur termasuk dalam kategori Baik yang

Gambar 2.4. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah

Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

-

2.000.000

4.000.000

6.000.000

8.000.000

10.000.000

12.000.000

14.000.000

2009 20102011

20122013

PA

D (

Rib

u R

up

iah

)

Pendapatan Asli Daerah

Page 38: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

28

teridentifikasi dari beberapa faktor. Faktor - faktor yang mempengaruhi kinerja

pengelolaan pendanaan Dinas Pertanian, seperti : prosedur/mekanisme, jumlah

dan kualitas sumber daya manusia serta progres pelaksanaan program selama

tahun 2009 – 2013 berdasarkan Pengukuran Dan Evaluasi Kinerja (Peraturan

Menteri Keuangan R.I Nomor 249/PMK.02/2011 Tgl 28 Desember 2011) yang

mencakup aspek implementasi (prosentase penyerapan anggaran, pencapaian

keluaran, efisiensi), dan aspek manfaat. Selanjutnya dapat dirumuskan dari

permasalahan pendanaan bahwa realisasi belanja daerah setiap tahunnya

belum mencapai 100 %, hal ini dikarenakan efisiensi pelaksanaan kegiatan dan

sisa lelang.

Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja

daerah disusun melalui pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada

pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Kebijakan belanja daerah ini

bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta

menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran ke dalam program

dan kegiatan. Arah kebijakan belanja daerah tahun anggaran 2014-2019 :

1. Pengelolaan belanja daerah sesuai dengan anggaran berbasis kinerja

(performance based) untuk mendukung capaian target kinerja utama

sebagaimana ditetapkan dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-

2019 dengan menganut prinsip akuntabilitas, efektif dan efisien dalam

rangka mendukung penerapan anggaran berbasis kinerja;

2. Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan

pemerintahan Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari urusan wajib dan

urusan pilihan sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan perundang-

undangan;

3. Pemanfaatan belanja yang bersifat reguler/rutin diutamakan untuk

memenuhi belanja yang bersifat mengikat antara lain pembayaran gaji

PNS, belanja bagi hasil kepada kabupaten/kota, dan belanja operasional

kantor dengan prinsip mengedepankan prinsip efisien dan efektif;

4. Stimulus belanja untuk pengembangan infrastruktur pedesaan;

5. Mengoptimalkan pemanfaatan belanja untuk penyelenggaraan urusan

kewenangan Pemerintah Provinsi dan fasilitas bantuan keuangan, belanja

bantuan hibah maupun belanja bantuan sosial untuk urusan non kewengan

Pemerintah Provinsi.

Page 39: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

29

Tabel 2.9

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Jumlah Kelompok yang - - 51,83 70 88 102 252 299 70 75 87 236 276 100,00 85,23 85,29 93,65 92,31 Pengendalian Hama Terpadu

2 Jumlah Kelompok yang - - 3,00 41.529 42.775 44.058 45.380 46.741 41.529 27.220 13.806 26.340 23.619 100,00 63,64 31,34 58,04 50,53 Pengelolaan Tanaman

3 Jumlah Kelompok yang - - 70,55 15 19 27 83 88 15 15 27 80 86 100,00 78,95 100,00 96,39 97,73 Good Agriculture Practices

5 Produktivitas (ku/ha): - Padi - - 0,90 63,69 63,73 64,47 65,22 66,02 59,11 59,29 54,89 61,74 59,15 92,81 93,03 85,14 94,67 89,60 - Jagung - - 6,56 44,44 46,73 51,31 54,07 57,26 40,67 44,42 45,21 51,08 48,03 91,51 95,07 88,11 94,46 83,87 - Kedelai - - 1,68 15,10 14,61 15,63 15,80 16,10 13,42 13,75 14,52 16,39 15,64 88,85 94,12 92,88 103,75 97,16 - Sayuran - - 4,85 105,00 112,42 117,04 121,85 126,86 78,99 79,51 84,05 94,67 112,13 75,23 70,73 71,82 77,69 88,39 - Buah-buahan (kg per - - 2,01 26,10 26,28 26,92 27,58 28,26 57,42 40,08 55,12 23,25 12,54 219,99 152,52 204,77 84,32 44,37

6 Produksi (ton): - Padi - - 3,83 10.800.000 11.415.000 11.777.924 12.154.544 12.548.283 11.259.085 11.643.773 10.576.543 12.198.707 12.049.405 104,25 102,00 89,80 100,36 96,02 - Jagung - - 9,45 5.238.257 5.777.834 6.471.174 6.956.512 7.513.033 5.266.720 5.587.318 5.443.705 6.295.301 5.760.959 100,54 96,70 84,12 90,50 76,68 - Kedelai - - 24,84 270.248 420.100 488.320 557.800 632.700 355.260 339.491 366.999 361.986 329.461 131,46 80,81 75,16 64,90 52,07 - Sayuran - - 7,85 1.336.609 1.589.395 1.641.587 1.717.100 1.796.086 1.242.430 1.235.351 1.370.904 1.576.423 1.764.874 92,95 77,72 83,51 91,81 98,26 - Buah-buahan - - 3,43 4.119.885 4.364.011 4.477.477 4.593.891 4.713.333 3.427.808 2.713.166 3.631.151 4.203.958 3.828.268 83,20 62,17 81,10 91,51 81,22

7 Jumlah benih tanaman pangan hortikultura yang bersertifikat memenuhi sesuai syarat 6 - Padi (ton) - - 15,08 48.137 51.969 67.269 80.626 83.094 57.086,41 56.630,36 72.679,71 73.178,04 59.484,99 118,59 108,97 108,04 90,76 71,59 - Jagung (ton) - - (1,52) 44.138 36.034 35.636 40.616 40.377 40.595 36.034,35 35.635,69 66.565,90 51.877,30 91,97 100,00 100,00 163,89 128,48 - Kedelai (ton) - - 8,55 6.331 7.815 7.055 8.323 8.531 6.331,16 7.814,62 7.054,91 7.116,17 2.343,86 100,00 100,00 100,00 85,50 27,47 - Buah-buahan (batang) - - 22,43 1.469.775 1.150.745 2.375.519 2.434.907 2.495.780 1.382.253 1.236.338 2.398.169 2.918.959 3.200.348 94,05 107,44 100,95 119,88 128,23 - Sayuran (kg) - - 19,28 161.216 189.287 292.864 300.186 307.690 138.910 217.949 293.063 508.821 525.796 86,16 115,14 100,07 169,50 170,88

8 Registrasi kebun/lahan melalui penerapan GAP 310 315 352 359 417 432 310 330 385 287 139,35 98,41 93,75 107,24 68,82

Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun No

Indikator Kinerja sesuai

Tugas dan Fungsi SKPD

Target

SPM

(%)

Target

IKK (%)

Target

Indikator

Lainnya

Page 40: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

30

Tabel 2.10

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014

(dalam ribuan)

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

PENDAPATAN DAERAH

Pendapatan Asli Daerah 4.042.750,0 4.363.678,0 7.400.177,0 10.288.587,5 11.289.587,5 11.289.587,5 4.455.530,2 5.309.475,3 8.145.721,5 10.461.043,1 11.064.276,1 216.480,0 110,21 121,67 110,07 101,68 98,00 1,92 31,57 26,69

BELANJA DAERAH

Belanja tidak langsung 48.759.902,0 59.785.860,0 66.915.188,6 71.563.847,6 75.021.289,6 93.545.272,0 45.950.497,8 58.219.596,0 64.143.355,6 68.540.649,1 73.540.036,4 5.620.995,8 94,24 97,38 95,86 95,78 98,03 6,01 11,58 12,76

-  Belanja pegawai 48.759.902,0 59.785.860,0 66.915.188,6 71.563.847,6 75.021.289,6 93.545.272,0 45.950.497,8 58.219.596,0 64.143.355,6 68.540.649,1 73.540.036,4 5.620.995,8 94,24 97,38 95,86 95,78 98,03 6,01 11,58 12,76

-  Belanja bunga

-  Belanja subsidi

-  Belanja hibah

-  Belanja bantuan sosial

Belanja langsung 59.689.889,9 115.927.109,9 166.874.551,8 181.190.981,0 171.764.381,0 168.502.300,0 57.751.721,9 112.390.522,9 160.567.431,8 168.522.602,6 153.684.326,0 2.519.120,0 96,75 96,95 96,22 93,01 89,47 1,50 35,39 33,41

-  Belanja pegawai 5.022.490,0 5.639.188,0 9.125.935,0 16.921.872,5 14.187.831,5 13.459.875,0 4.529.784,0 5.216.870,0 8.946.720,0 10.697.745,3 13.702.428,6 349.455,0 90,19 92,51 98,04 63,22 96,58 2,60 35,84 33,58

-  Belanja barang dan jasa 49.600.128,9 108.856.756,9 155.513.066,8 162.293.780,5 152.914.639,5 146.717.575,5 48.361.325,9 105.775.663,7 149.467.269,6 155.877.784,2 135.995.664,4 2.095.624,0 97,50 97,17 96,11 96,05 88,94 1,43 40,23 37,89

-  Belanja modal 5.067.271,0 1.431.165,0 2.235.550,0 1.975.328,0 4.661.910,0 8.324.849,5 4.860.612,0 1.397.989,3 2.153.442,2 1.947.073,1 3.986.233,0 74.041,0 95,92 97,68 96,33 98,57 85,51 0,89 27,20 19,49

Jumlah APBD 108.449.791,9 175.712.969,9 233.789.740,4 252.754.828,6 246.785.670,6 262.047.572,0 103.702.219,7 170.610.118,9 224.710.787,4 237.063.251,7 227.224.362,3 8.140.115,8 95,62 97,10 96,12 93,79 92,07 3,11 25,21 24,39

APBN

- Dekonsentrasi 33.791.827,0 42.286.045,0 82.941.897,0 215.050.050,0 59.805.088,0 36.276.368,0 32.055.288,4 39.854.752,1 78.679.382,6 204.226.162,5 49.635.939,3 - 94,86 94,25 94,86 94,97 83,00 - 52,09 51,40

- Dana Tugas Pembantuan 1.820.000,0 41.400.950,0 2.594.820,0 189.290.000,0 202.376.992,0 199.520.670,0 1.489.112,3 35.685.050,4 2.463.593,4 186.227.000,5 192.158.670,0 - 81,82 86,19 94,94 98,38 94,95 - 2.321 2.416

Jumlah APBN 35.611.827,0 83.686.995,0 85.536.717,0 404.340.050,0 262.182.080,0 235.797.038,0 33.544.400,7 75.539.802,5 81.142.976,0 390.453.163,0 241.794.609,3 - 94,19 90,26 94,86 96,57 92,22 - 118,69 118,93

Jumlah 144.061.618,9 259.399.964,9 319.326.457,4 657.094.878,6 508.967.750,6 497.844.610,0 137.246.620,4 246.149.921,4 305.853.763,4 627.516.414,6 469.018.971,6 8.140.115,8 95,27 94,89 95,78 95,50 92,15 1,64 46,60 45,88

Uraian Anggaran pada Tahun Realisasi Anggaran pada Tahun Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Rata-rata

Pertumbuhan

Page 41: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

31

2.5. Tantangan dan Peluang

Sebagian besar penduduk Jawa Timur menempati wilayah

pedesaan dan hidupnya sangat bergantung pada sektor pertanian.

Berdasarkan Angka Tetap Hasil Sensus Pertanian 2013 (Berita Resmi Statistik

BPS Provinsi Jawa Timur, No. 82/12/35/Th. XI, 2 Desember 2013), tercatat

jumlah rumah tangga usaha pertanian tahun 2013 sejumlah 4,98 juta rumah

tangga dan sebanyak 3,67 juta rumah tangga merupakan berusahatani

tanaman pangan, sedangkan dari subsektor hortikultura terdapat 2,22 juta

rumah tangga. Jumlah petani yang bekerja di sektor pertanian sebanyak 6,18

juta orang, terbanyak di subsektor Tanaman Pangan sebesar 4,36 juta orang.

Data statistik tersebut menunjukkan pula bahwa jumlah rumah tangga petani

gurem di Jawa Timur tahun 2013 sejumlah 3,76 juta rumah tangga atau

sebesar 76,16 persen dari rumah tangga pertanian pengguna lahan.

Berdasarkan data BPS tersebut terlihat bahwa pembangunan sektor pertanian

terutama tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur sangat strategis

untuk meningkatkan taraf hidup penduduk di pedesaan selain sebagai

penyediaan pangan melalui upaya peningkatan produksi. Tabel 2.11.

Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur terhadap

Sasaran Renstra Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Renstra Kementerian Pertanian

Republik Indonesia

Indikator Kinerja

Pertumbuhan Produksi (%)

Sasaran Renstra SKPD

Provinsi

Capaian Sasaran

Renstra SKPD Provinsi

Sasaran pada Renstra SKPD Kabupaten /

Kota*)

Sasaran pada Renstra K/L

Permasalahan

- Padi 3,83 2,09 3,83 3,56

Capaian angka sasaran Jawa Timur dibawah angka sasaran Kementerian Pertanian Republik Indonesia disebabkan terdapat perbedaan angka konsumsi perkapita. Angka konsumsi Nasional sebesar 139,15 kg/kapita/tahun sedangkan Jawa Timur sebesar 91,26 kg/kapita/tahun

- Jagung 9,45 2,67 9,45 10,02 Terdapat perbedaaan target luas tanam dan produksi yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia

- Kedelai 24,84 (1,67) 24,84 20,05

- Sayuran 7,85 9,34 7,85 7,52

- Buah-buahan 3,43 4,96 3,43 4,56

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

Page 42: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

32

Selanjutnya dari Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas

Pertanian Provinsi Jawa Timur terhadap Sasaran Renstra Dinas Pertanian

Kabupaten/Kota dan Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia

menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan produksi (%) dari Sasaran Renstra

Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur melampaui angka Sasaran Renstra

Kementerian Pertanian Republik Indonesia untuk komoditas jagung dan buah-

buahan. Sedangkan Capaian Sasaran Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa

Timur untuk komoditas hortikultura ( sayuran dan buah-buahan) sudah

melampaui sasaran Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan

Renstra Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Permasalahannya terletak pada

komoditas tanaman pangan (padi, jagung dan kedelai) dengan tingkat capaian

jauh di bawah sasaran Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Hal

tersebut disebabkan karena selama periode tahun 2009 – 2014 curah hujan

dan hari hujan cukup tinggi sehingga petani cenderung menanam padi.

Rencana Pola Ruang untuk Kawasan Budi Daya sebagaimana

dijelaskan didalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Tahun 2011—2031

pasal 72, meliputi : a) kawasan peruntukan hutan produksi; b) kawasan hutan

rakyat dan c) kawasan peruntukan pertanian. Selanjutnya kawasan

peruntukan pertanian ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan

Berkelanjutan :

1. Pertanian lahan basah berupa sawah beririgasi direncanakan dengan luas

sekurang-kurangnya 957.239 hektar dan dengan luas sekurang-kurangnya

802.357,9 hektar ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan

berkelanjutan di 29 Kabupaten dan kota (Blitar, Kediri, Mojokerto, Madiun,

Batu, Pasuruan, Probolinggo);

2. Pertanian lahan kering direncanakan dengan luas sekurang-kurangnya

849.033 hektar dan dengan luas sekurang-kurangnya 215,191.83 hektar

ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan yang tersebar di

seluruh kabupaten/kota;

3. Pengembangan hortikultura direncanakan di wilayah: a) sentra penghasil

sayur; b) sentra penghasil bunga; c) sentra penghasil buah; dan d) sentra

penghasil biofarmaka.

Kawasan peruntukan pertanian tersebut merupakan strategi

pemerintah untuk mempertahankan lahan sawah berkelanjutan serta

Page 43: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

33

peningkatan produksi pertanian guna menjaga ketahanan pangan. Melalui

Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura, strategi pemerintah

diharapkan mampu bersaing di tengah dinamika perubahan lingkungan

strategis internasional, mengingat saat ini ASEAN Economic Comunity (AEC)

atau Pasar Bebas ASEAN 2015 sudah semakin dekat. Kawasan ASEAN akan

menjadi pasar tunggal berbasis produksi tunggal, sehingga seluruh negara

ASEAN harus melakukan liberalisasi perdagangan. Dengan demikian

pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur

haruslah siap menghadapi tantangan dengan membanjirnya produk import

yang akan mempengaruhi keberadaan produk pertanian lokal. Tetapi disisi

lain, kondisi tersebut juga menjadi peluang untuk meningkatkan daya saing

produk lokal.

Disamping menghadapi tantangan persaingan produk pertanian di

perdagangan bebas ASEAN pada tahun 2015, pembangunan tanaman pangan

dan hortikultura juga menghadapi tantangan mendasar sebagai berikut :

1. Peningkatan produksi, produktivitas, nilai tambah dan daya saing produk

pertanian, penerapan prinsip ramah lingkungan, harga

2. Peningkatan penggunaan pupuk organik;

3. Keterbatasan ketersediaan sumberdaya dan akses modal;

4. Perbaikan infrastruktur lahan dan air, perbenihan/perbibitan.

Sejalan munculnya beberapa tantangan tersebut, pembangunan

pertanian tanaman pangan dan hortikultura kedepan juga memiliki sejumlah

peluang :

1. Pasar Komoditas Tanaman Pangan dan Hortikultura terbuka luas;

2. Peluang investasi dibidang agroindustri dan agribisnis cukup besar;

3. Tersedianya fasilitas permodalan dari Bank/Lembaga Keuangan non-

Bank;

4. Berkembangnya pola kemitraan dalam usaha agribisnis antara

petani/kelompok tani dengan pengusaha/ produsen;

5. Terdapat kesenjangan antara produksi potensial dan aktual.

Page 44: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

34

III. ISU-ISU STRATEGIS

3.1. Permasalahan Pembangunan Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Jawa Timur

Pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur

pada dasarnya merupakan kelanjutan dari pelaksanaan pembangunan periode

jangka menengah periode 2009 - 2014. Permasalahan mendasar yang

dihadapi sektor pertanian adalah masih rendahnya kontribusi tanaman bahan

makanan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur dan

Nilai Tukar Petani (NTP). Dua permasalahan mendasar tersebut disebabkan

beberapa permasalahan pokok yang muncul akibat masih belum optimalnya

tingkat produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura, yaitu :

1. Sempitnya rata-rata kepemilikan lahan pertanian (0,39 hektar);

2. Menurunnya daya dukung sumber daya alam, lingkungan yang

dieksploitasi berlebihan, anomali iklim dan, degradasi lahan;

3. Belum optimalnya infrastruktur pertanian;

4. Tingkat kehilangan hasil (losses) yang masih cukup tinggi dan masih

rendahnya daya saing produk-produk pertanian terhadap produk impor;

5. Lemahnya kemampuan akses petani terhadap teknologi, informasi, pasar

dan permodalan serta perlindungan usahatani;

6. Belum optimalnya kelembagaan petani;

7. Realtif terbatasnya tingkat pendidikan petani .

Berbagai permasalahan mendasar dan permasalahan pokok

tersebut menjadi isu strategis pada periode mendatang, mengingat

permasalahan tersebut diperkirakan masih akan dihadapi dalam pelaksanaan

pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur dalam jangka

waktu 2014 – 2019. Kedepannya, isu strategis harus diprioritaskan dalam

perencanaan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura karena

dampaknya yang signifikan dengan karakteristik bersifat penting, mendasar,

mendesak, dan menentukan tujuan pembangunan tanaman pangan dan

hortikultura.

Page 45: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

35

Tabel 3.1.

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

No. Aspek Kajian Capaian / Kondisi

Saat ini Standar yang

Digunakan

Faktor yang Mempengaruhi

Permasalahan Pelayanan SKPD Internal

(Kewenangan SKPD)

Eksternal

(Diluar Kewenangan SKPD)

1. Gambaran pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

Berfluktuasinya tingkat produksi, produktivitas dan kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura

· Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

· SOP Budidaya · SOP Pasca Panen

· Perumusan kebijakan teknis pertanian

· Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan pertanian

· Pembinaan teknis tentang penerapan teknologi budidaya yang baik dan benar serta ramah lingkungan

· Tingginya laju pertumbuhan penduduk

· Persaingan Pasar Global

· Tingkat kehilangan hasil yang masih cukup tinggi

· Masih rendahnya daya saing produk-produk pertanian terhadap produk impor;

· Lemahnya kemampuan akses petani terhadap teknologi, informasi, pasar dan permodalan serta perlindungan usahatani

2. Kajian Renstra Kementerian Pertanian

Terdapat perbedaaan target luas tanam dan produksi yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia

Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia

· Pengambilan kebijakan belum secara optimal memperhatikan daya dukung dan pola pertumbuhan

· Masih relatif rendahnya keterlibatan sektor lain dalam menetapkan angka produksi

· Perbedaan angka konsumsi perkapita

· Belum optimalnya pelayanan pada sektor perbenihan dan pengawasan tanaman

· Terbatasnya penerapan alsintan

3. Kajian Renstra Kabupaten / Kota

Terjadinya inflasi pada beberapa komoditas pertanian

• UU. Nomor 13 tahun 2010 tentang Hortikultura;

• Permentan nomor : 47/Permentan/Ot.140/4/2013 tentang Rekomendasi Impor Produk Hortikultura

• Pergub. Nomor 2 Tahun

· Pengembangan Kawasan Komoditas

· Pembinaan teknis tentang pengaturan pola tanam pada komoditas pemicu inflasi

· Berfluktuasinya harga produk pertanian dan masih tingginya suku bunga usahatani

· Adanya dampak

perubahan iklim

Belum optimalnya kelembagaan petani

Page 46: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

36

No. Aspek Kajian Capaian / Kondisi

Saat ini Standar yang

Digunakan

Faktor yang Mempengaruhi

Permasalahan Pelayanan SKPD Internal

(Kewenangan SKPD)

Eksternal

(Diluar Kewenangan SKPD)

2013 tentang Pengendalian Distribusi Produk Impor Di Jawa Timur dengan tujuan : a) untuk mengendalikan produk impor; b) menjaga stabilitas harga komoditas lokal; c) melindungi dan meningkatkan kesejahteraan serta kepentingan petani; d) perlindungan terhadap Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) atau Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina; e) perlindungan terhadap konsumen

4. Kajian RTRW Sempitnya rata-rata kepemilikan lahan pertanian (0,39 hektar)

• UU. Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

• Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang RTRW Jawa Timur tahun 2011-2031

· Pengembangan Kawasan Komoditas

· Pengembangan JITUT dan JIDES

· optimasi lahan · Pengembangan alsintan dan

pupuk organik

Komitmen Kabupaten/kota terhadap LP2B

• Tingginya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian

• Rendahnya pendapatan usahatani

• Belum optimalnya infrastruktur pertanian

• Belum optimalnya pemanfaatan lahan

• Rendahnya pemanfaatan teknologi alsintan

5. Kajian KLHS Rendahnya kandungan bahan

• UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Belum optimalnya implementasi penerapan

Perubahan pola tanam dan serangan OPT pada

Menurunnya daya dukung sumber daya alam,

Page 47: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

37

No. Aspek Kajian Capaian / Kondisi

Saat ini Standar yang

Digunakan

Faktor yang Mempengaruhi

Permasalahan Pelayanan SKPD Internal

(Kewenangan SKPD)

Eksternal

(Diluar Kewenangan SKPD)

organik pada lahan sawah (kurang dari 2%)

Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

• Pergub Jawa Timur Nomor 67 Tahun 2012 tentang RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Prov. Jawa Timur

penggunaan pupuk organik dan pestisida hayati

tanaman pangan dan hortikultura

lingkungan yang dieksploitasi berlebihan, anomali iklim dan, degradasi lahan

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

Page 48: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

38

3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Pembangunan Jawa Timur

Berpedoman pada arah pembangunan Jawa Timur sebagaimana

termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jawa

Timur Tahun 2005 - 2015 capaian kinerja periode sebelumnya, potensi Jawa

Timur, isu-isu strategis, serta tantangan lima tahun ke depan, visi

pembangunan Jawa Timur yang ingin diwujudkan pada periode 2014-2019

adalah “Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan

Berakhlak,”.

Untuk mewujudkan visi tersebut ditetap Misi Pembangunan Jawa

Timur “Makin Mandiri dan Sejahtera bersama Wong Cilik”, :

1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan;

2. Meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri dan berdaya

saing, berbasis agrobisnis / agroindustri dan industrialisasi;

3. Meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan dan penataan ruang;

4. Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik;

5. Meningkatkan kualitas kesalehan sosial dan harmoni sosial.

Berdasarkan Visi dan Misi Gubernur Provinsi Jawa Timur tahun

2014 -2019 yang termuat dalam dan Rancangan Awal Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Timur Tahun 2014 – 2019, dan

mengacu kepada tugas dan fungsi nya, maka Dinas Pertanian Provinsi Jawa

Timur akan mendukung terlaksananya visi dan misi Gubernur terutama di Misi

Kedua, yaitu meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri dan

berdaya saing, berbasis agrobisnis/agroindustri dan industrialisasi.

Melalui misi kedua tersebut ditetapkan 8 (delapan) Tujuan

Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019

terutama pada tujuan kedua, yaitu Meningkatkan Produktivitas Sektor

Pertanian, Strategi dan Arah kebijakan, Indikator Kinerja serta Program yang

terinci pada Tabel berikut.

Page 49: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

39

Tabel 3.2.

Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Gubernur Jawa Timur

Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja Program

Misi 2 : meningkatkan

pembangunan

ekonomi yang

inklusif, mandiri

dan berdaya

saing, berbasis

agrobisnis /

agroindustri dan

industrialisasi

Meningkatkan Produktivitas Sektor Pertanian

Meningkatnya

produksi dan

produktivitas

pertanian

(tanaman pangan,

perkebunan,

peternakan,

perikanan, dan

kehutanan);

Meningkatkan kualitas intensifikasi pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan)

Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian untuk meningkatkan surplus bahan pangan, khususnya padi, jagung, kedelai, daging, telur, susu, dan ikan, untuk memenuhi konsumsi dan bahan baku industri pengolahan (agroindustri)

Pertumbuhan Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan terhadap PDRB

Program Peningkatan Produksi Pertanian

Meningkatkan pengendalian alih fungsi lahan pertanian

Penetapan dan pengembangan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)

Peningkatan Indeks Pertanaman (IP)

Meningkatnya nilai

tambah hasil dan

daya saing produk

pertanian

(tanaman pangan,

perkebunan,

perikanan, dan

peternakan

Meningkatkan usaha penanganan pasca-panen, dan pengolahan hasil pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan)

Peningkatan nilai tambah (value added) sektor pertanian melalui perluasan penciptaan kawasan agropolitan dan agroindustri yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) dan ke depan (forward linkage) pada sebaran lokasi potensial yang merata

Prosentase nilai tambah usaha tani tanaman pangan (padi)

Program Pengembangan Agribisnis Pertanian

Page 50: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

40

Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja Program

Meningkatkan kualitas proses dan produk pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan) yang terstandarisasi

Peningkatan daya saing produk pertanian, dengan tetap melakukan perlindungan produk lokal, melalui peningkatan kualitas menuju standar mutu yang dipersyaratkan pada berbagai kawasan perdagangan

Jumlah kebun/usaha yang terregistrasi melalui penerapan GAP (kebun/lahan)

Meningkatnya

akses petani dan

nelayan terhadap

faktor produksi,

teknologi,

informasi,

pemasaran dan

permodalan

sehingga memiliki

daya saing tinggi

Meningkatkan pemberdayaan kelembagaan petani dan nelayan secara berkelanjutan dan terpadu

Optimalisasi dan pemberdayaan kelembagaan petani/nelayan untuk meningkatkan akses petani/nelayan terhadap faktor produksi, teknologi, informasi, pemasaran maupun akses permodalan.

Jumlah kelompok yang menerapkan hama terpadu (kelompok SLPHT)

Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian

Jumlah kelompok yang menerapkan Good Agriculture Practices (GAP)

Sumber : Rancangan Awal RPJMD Provinsi Jawa Timur, 2014 - 2019

Page 51: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

41

Tabel 3.3.

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Gubernur Jawa Timur

Visi : Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak

Misi dan Program KDH dan Wakil KDH

terpilih

Permasalahan Pelayanan SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong

Misi : Makin Mandiri dan

Sejahtera bersama Wong

Cilik

Misi ke 2 : meningkatkan

pembangunan ekonomi

yang inklusif, mandiri dan

berdaya saing, berbasis

agrobisnis / agroindustri

dan industrialisasi

Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan

· Sempitnya rata - rata kepemilikan lahan pertanian dan tingginya alih fungsi lahan

· Belum optimalnya infrastruktur pertanian Semakin tingginya alih fungsi lahan

· Belum optimalnya produksi dan produktivitas

· Pertumbuhan penduduk Jawa Timur yang cukup tinggi (0,69 %)

· Kebutuhan petani akan ketersediaan air rusakan infrastruktur jaringan irigasi

· UU. Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

· Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang RTRW Jawa Timur tahun 2011-2031

· Tersedianya dukungan dana (Bansos) sarana produksi

· Menurunnya daya dukung sumber daya alam mengakibatkan anomali iklim dan degradasi lahan

Rendahnya Penggunaan pupuk/pestisida hayati

Pergub Jawa Timur Nomor 67 Tahun 2012 tentang RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Prov. Jawa Timur

Program Pengembangan Agribisnis

• Rendahnya daya saing produk-produk pertanian terhadap produk impor

Rendahnya kualitas hasil masih tinggi

· Pasar bebas ASEAN atau ASEAN Economic Community (AEC) 2015

· Fasilitasi Alsintan Panen dan pasca Panen

Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian

· Lemahnya akses petani terhadap teknologi, informasi, pasar dan permodalan serta perlindungan usahatani

· Berfluktuasinya harga produk pertanian dan tingginya suku bunga usahatani

· Tersedianya Teknologi dan terbukanya peluang pasar

· Belum optimalnya kelembagaan petani

· Terbatasnya SDM petani

· Kelembagaan penyuluhan (BPP)

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

3.3. Telaah Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia

Telaahan terhadap Renstra Kementerian dan Renstra Daerah

diperlukan dalam upaya menyusun daftar faktor penghambat dan pendorong

Page 52: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

42

Gambar 3.1. Kaitan antara Strategi RPJMN dengan Strategi Rencana Strategis

Kementerian Pertanian RI Tahun 2010-2014, RPJMD Provinsi Jawa Timur 2014 – 2019,

dan Rencana Strategi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019

pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur akan mempengaruhi

penanganan permasalahan yang telah diidentifikasi, dan dikaitkan dengan Visi,

Misi, dan Program Gubernur Jawa Timur sebagai Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah mengeluarkan

Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 83.1/Permentan/RC.110/12/2011 tentang

Rencana Strategis Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2010 –

2014. Sesuai amanat dalam Undang-Undang No. 17 tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, saat ini

Page 53: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

43

memasuki periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) tahap ke-3 (2015–2019), setelah periode RPJMN tahap ke-2 (2010-

2014) berakhir. Pada RPJMN tahap ke-3 ini, pembangunan pertanian tetap

memegang peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis

pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui

penguatan permodalan, penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, pakan

dan bio-energi, penyerap tenaga kerja, sumber devisa negara, dan sumber

pendapatan, serta pelestarian lingkungan melalui praktek usahatani yang

ramah lingkungan. dengan penekanan pada pengendalian pencemaran dan

kerusakan lingkungan hidup. Selanjutnya, penilaian keserasian, keterpaduan,

dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Rencana Strategis Dinas

Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Timur terhadap sasaran Rencana

Strategis Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Rencana Strategis

Dinas Pertanian Jawa Timur sebagai berikut.

3.4. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah

Mengacu dokumen RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 – 2031,

Kawasan peruntukan pertanian di Jawa Timur selain dimanfaatkan untuk

Pertanian lahan basah (sawah beririgasi), Pertanian lahan kering, dan

pengembangan hortikultura di wilayah sentra, sesuai tugas fungsi Dinas

Pertanian juga dijelaskan tentang pemanfaatan “Kawasan Pertanian Terpadu”

(Cooperative Farming)” yaitu kawasan pertanian yang dikembangkan dengan

memberdayakan kelompok tani melalui rekayasa sosial, ekonomi, teknologi dan

“Kawasan Pertanian Ramah Lingkungan (Good Agriculture Practice)”, yaitu

kawasan pertanian dikembangkan dengan mengimplementasikan cara budi

daya yang baik sesuai dengan standar operasional yang ramah lingkungan.

Berdasarkan telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah

Provinsi Jawa Timur tahun 2011 – 2031, permasalahan pelayanan Dinas

Pertanian Provinsi Jawa Timur beserta faktor penghambat dan faktor

pendorong keberhasilan pembangunan pertanian dapat dilihat pada Tabel

berikut.

Page 54: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

44

Tabel 3.4

Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur

Rencana

Pola Ruang Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada

Periode Perencanaan Berkenaan

Pengaruh Rencana Pola Ruang terhadap

Kebutuhan Pelayanan SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan

Pelayanan SKPD

Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Kawasan pertanian terpadu (cooperative farming) Kawasan pertanian ramah lingkungan (good agriculture practice)

Kawasan Peruntukan Pertanian : Pertanian lahan basah (sawah beririgasi) direncanakan dengan luas sekurang-kurangnya 957.239 ha dan dengan luas sekurang-kurangnya 802.357,9 ha ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan meliputi 29 kabupaten dan 7 kota (Blitar, Kediri, Mojokerto, Madiun, Batu, Pasuruan, Probolinggo) Pertanian lahan kering direncanakan dengan luas sekurang-kurangnya 849.033 ha dan dengan luas sekurang - kurangnya 215,191.83 ha ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota Pengembangan hortikultura di wilayah sentra : Sayur di kawasan pertanian lahan basah dan lahan kering di seluruh Kabupaten / Kota

Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan, Program Pengembangan Agribisnis, Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian

Adanya Kebutuhan ketersediaan sdm, sda, dan sumberdaya buatan Alokasi pengembangan kawasan menjadi jelas Peningkatan produksi dan konsumsi dapat direncanakan dengan baik Penambahan penerapan GAP terutama untuk komoditas ekspor Jumlah Kebun/Lahan Usaha yang diregistrasi masih terbatas Pemenuhan kebutuhan Saprodi dan Sarana Prasarana Belum semua kawasan menerapkan GAP untuk

Pertanian lahan basah (sawah beririgasi) di 29 kabupaten dan 7 Kota dan Pertanian lahan kering di seluruh kabupaten/Kota Hortikultura direncanakan sentra : Sayuran : Bawang Merah, (Batu, Nganjuk, Kediri, Ngawi, Mojokerto, Probolinggo, Bojonegoro, Bondowoso, Malang, Sampang, Pamekasan dan Sumenep), Cabe Merah (Tuban, Kediri, Bojonegoro, Blitar, Mojokerto, Probolinggo, Banyuwangi, Malang, Jember, Bangkalan, Pamekasan), Cabe Rawit (Gresik, Lamongan, Tuban, Nganjuk, Mojokerto, Kediri, Magetan, Ngawi, Pacitan, Malang, Jember, Banyuwangi), Kentang (Magetan, Mojokerto, Malang, Pasuruan, Probolinggo Batu), Jamur (Jember, Bojonegoro, Pasuruan, Surabaya) Buah-buahan : Mangga (Banyuwangi, Probolinggo, Situbondo, Gresik, Bondowoso, Pasuruan, Lamongan, Nganjuk, Kediri, Magetan) Jeruk (Kediri, Banyuwangi, Jember, Malang, Lumajang, Magetan, Pacitan Bojonegoro, Batu, Tuban,), Pisang ( Banyuwangi, Lumajang, Malang, Bojonegoro, Trenggalek, Mojokerto), Salak ( Malang, Lumajang, Jombang, Mojokerto,

Page 55: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

45

Rencana Pola Ruang

Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada

Periode Perencanaan Berkenaan

Pengaruh Rencana Pola Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan

SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD

Buah : Pisang ( Banyuwangi, Blitar, Jember, Lumajang, Magetan, Malang, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung), Jeruk (Jember, Jombang, Banyuwangi, Pamekasan, Madiun, Tuban Magetan, Malang, Pacitan, dan Kota Batu), Rambutan (Jember, Bangkalan, Blitar,) Mangga (Gresik, Kediri, Bonodowoso, Probolinggo, Magetan, Pasuruan, Nganjuk dan Situbondo), Apel (Batu, Malang, Pasuruan), Jambu Air (Tuban, Jombang, dan Madura), Belimbing (Blitar, Tuban dan Kota Blitar), Salak (Bangkalan, Bojonegoro, Lumajang, Malang, Mojokerto, Pasuruan), Alpukat ( Lumajang), Durian (Bondowoso, Pasuruan, Malang, Jombang, Jember, Madiun, dan Trenggalek), Manggis (Banyuwangi, Blitar, Jember, Ponorogo, Trenggalek, Probolinggo) Bunga : Kabupaten Gresik, Magetan, Mojokerto, Malang, Pasuruan, Kota Batu Biofarmaka : kabupaten Pacitan, Ponorogo, Probolinggo,Trenggalek

komoditas hortikultura dan Coperative Farming untuk komoditas tanaman pangan

Bangkalan), Apokat ( Probolinggo, Lumajang, Blitar, Pasuruan, Nganjuk), Manggis (Malang, Banyuwangi, Jember, Probolinggo, Lumajang, Trenggalek, Ponorogo, Blitar), Apel (Malang, Pasuruan, Batu), Melon (Banyuwangi, Jember, Situbondo, Lumajang, Magetan, Lamongan, Ngawi, Nganjuk,), Jambu Kristal (Batu, Mojokerto, Gresik), Nenas (Kediri, Blitar) Tanaman Hias : Krisan (Batu, Pasuruan, Malang, Magetan, Mojokerto, Melati (Bangkalan, Pasuruan, Gresik, Kota Blitar), Mawar (Malang, Nganjuk, Batu) Sedap malam (Banyuwangi Pasuruan, Pamekasan), Anggrek ( Kota Batu, Malang, Pasuruan, Kota Surabaya), Phylodendron (Blitar, Batu) Tanaman Obat : Jahe (Jember, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Mojokerto, Bondowoso, Situbondo, Pamekasan, Magetan), Temulawak (Trenggalek, Kediri, Sumenep), Kunyit (Probolinggo, Pacitan, Nganjuk, Bangkalan, Pamekasan dan Gresik) Kawasan Pertanian Terpadu (Cooperative Farming) kawasan pertanian ramah lingkungan (Good Agriculture Practice)

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

Page 56: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

46

3.5. Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Isu strategis terkait perubahan iklim global, krisis pangan dan

energi menimbulkan dampak langsung bagi masyarakat luas terutama

masyarakat pedesaan yang kegiatan utamanya pada sektor pertanian.

Perubahan iklim global sekarang ini akibat dari penerapan teknologi revolusi

hijau budi daya pertanian sejak tahun 1970-an yang menyebabkan petani

menggantungkan sepenuhnya pada penggunaan pupuk anorganik yang

berakibat pada penurunan kandungan bahan organik tanah sawah. Selain

kandungan bahan organik tanah, masih belum optimalnya penerapan sistim

Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan (JMKP) pada produk pertanian tanaman

pangan dan hortikultura. Disisi lain, pertambahan jumlah penduduk dari tahun

ketahun di Jawa Timur justru menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan

pertanian ke non pertanian. Tabel 3.5

Hasil Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Provinsi Jawa Timur

No

Hasil KLHS terkait

Tugas dan Fungsi SKPD

Permasalahan

Pelayanan SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1 Menurunnya daya dukung sumber daya alam yang mengakibatkan degradasi lahan

Rendahnya kandungan bahan organik pada lahan sawah (kurang dari 2%)

· Intensifikasi pertanian mengharuskan adanya peningkatan produksi menyebabkan petani tergantung pada pupuk anorganik

· Belum dilakukan kajian akademis terhadap KLHS

1. Penerapan good agriculture practices

2. Tersedia SOP Budidaya Hortikultura

3. Pengembangan pupuk organik

2 Meningkatnya emisi gas rumah kaca sehingga mengakibatkan anomali iklim

Perubahan pola tanam dan serangan OPT pada tanaman pangan dan hortikultura

Rendahnya Penggunaan pupuk / pestisida Organik;

Pergub Jawa Timur Nomor 67 Tahun 2012 tentang RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Prov. Jawa Timur

3 Penerapan sistim Jaminan Mutu dan keamanan Pangan belum optimal

Masih rendahnya sertifikasi dan pelabelan produk tanaman pangan dan hortikultura oleh petani

Masih terdapat kasus penggunaan bahan tambahan yang berbahaya, terdapat residu pestisida, penggunaan pupuk kimia yang tidak terdaftar, tidak melakukan konservasi lahan dan tidak tercatatnya ketelusuran produk

1. PP No.102 tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional

2. PP No.28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan

3. Permentan No.58/Permentan/OT.140/8/2007 tentang Pelaksanaan Sistem Standardisasi di Bidang Pertanian

4. Permentan No.48/ Permentan/OT.140/10/2006 tentang Pedoman

Page 57: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

47

Budidaya Tanaman Pangan yang Baik (GAP-TP)

5. Permentan No.35 /Permentan/OT.140/7/2008 tentang Persyaratan dan Penerapan Cara Pengolahan Hasil Pertanian Asal Tumbuhan yang Baik (Good Manufacturing Practices);

6. Permentan No.51/Permentan/OT.140/10/2008 tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pangan Segar Asal Tumbuhan;

7. Permentan No.48/Permentan/OT.140/10/2009 tentang Pedoman Budidaya Buah dan Sayur yang Baik (GAP Buah dan Sayur

8. Permentan No. 88/Permentan/PP.340/12/2011 tentang Pengawasan Keamanan Pangan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

Kesadaran masyarakat di seluruh dunia terhadap pentingnya upaya

pelestarian sumber daya alam dan lingkungan dalam kaitannya dengan usaha

pertanian telah dipacu oleh berbagai keputusan konferensi internasional

tentang lingkungan.

3.6. Penentuan Isu - isu Strategis

Persoalan ancaman dan kerawanan pangan dunia beberapa tahun

terakhir selain berkaitan sangat erat dengan pertumbuhan penduduk juga

sensitif terhadap perubahan iklim global. Ketidak stabilan ketahanan pangan,

cenderung memicu terjadinya ketidakstabilan ekonomi maupun gejolak politik.

Dalam hal ini, krisis pangan akan terjadi manakala tidak ada upaya - upaya

yang serius untuk memperbaiki struktur produksi pangan. Isu Strategis harus

dikedepankan dalam perencanaan pembangunan tanaman pangan dan

hortikultura daerah mengingat beberapa permasalahan yang belum dapat

diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya akan menjadi dampak yang

Page 58: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

48

signifikan bagi pertumbuhan ekonomi. Beberapa isu strategis yang mendesak

untuk ditangani :

1. Upaya pemenuhan ketersediaan pangan melalui peningkatan produksi

pangan di Jawa Timur masih rentan terhadap isu pemanasan global yang

berdampak terjadinya perubahan iklim;

2. Tingginya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian serta

terjadinya degradasi sumberdaya alam;

3. Kelembagaan petani yang masih lemah, yang disebabkan masih relatif

rendahnya kualitas sumber daya manusia petani;

4. Lemahnya akses petani terhadap permodalan, dan terbatasnya

ketersediaan sarana dan prasarana produksi pertanian (benih, pupuk,

pestisida, alsintan) pendukung pengembangan sistem agribisnis;

5. Fluktuasi harga produk pertanian akibat ketersediaan bahan pangan tidak

kontinyu sepanjang tahun serta lemahnya tata niaga produk pertanian dan

panjangnya rantai distribusi produk pertanian;

6. Pengelolaan usahatani yang berorientasi pasar regional dan internasional.

Page 59: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

49

IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

4.1. Visi dan Misi Pembangunan Tanaman Pangan

dan Hortikultura

Mengacu pada visi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, “Jawa Timur

Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak,” sekaligus

mengikuti perkembangan ekonomi serta tuntutan kebutuhan masyarakat

kedepan dengan lebih berpihak kepada kesejahteraan petani dalam

memanfaatkan peluang perlu dirumuskan Visi Pembangunan Tanaman Pangan

dan Hortikultura,"Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Tanaman

Pangan dan Hortikultura untuk kesejahteraan petani"

Upaya untuk mewujudkan visi tersebut, perlu ditetapkan beberapa

misi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur adalah, sebagai berikut : 1)

Mewujudkan kemandirian pangan melalui peningkatan produksi dan

produktivitas tanaman pangan dan hortikultura secara berkelanjutan; 2)

Meningkatkan produk pangan segar dan olahan yang aman konsumsi dan

berdaya saing tinggi; dan 3) Mewujudkan usaha pertanian dengan

menumbuhkan ekonomi produktif di pedesaan.

4.2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Tanaman Pangan

dan Hortikultura

Tujuan dan Sasaran Pembangunan Tanaman Pangan dan

Hortikultura :

1. Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan

hortikultura secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi

dan bahan baku industri pengolahan;

2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produksi tanaman pangan

dan hortikultura;

3. Meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan petani.

Memperhatikan potensi, peluang, prospek pengembangan dan

teknologi yang tersedia serta besarnya permintaan masyarakat untuk

memenuhi berbagai permintaan, maka sasaran strategis Pembangunan

Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur sebagai berikut:

Page 60: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

50

1) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditas Utama dan Unggulan

Sasaran produksi dan produktivitas pada tabel 4.1 dan 4.2

diperoleh dengan menentukan sasaran luas areal panen dan untuk

memperoleh sasaran luas panen harus ditentukan sasaran luas areal tanam

terutama pada tanaman padi (pada gambar 4.1).

Implementasi dari upaya peningkatan produksi :

· Peningkatan Index Pertanaman selain untuk meningkatkan luas areal tanam

padi sekaligus untuk mengendalikan perubahan jenis sawah sebagaimana

amanat Undang-Undang (UU) Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan

Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan seluas 1.017.549,73 hektar (Lahan

Irigasi 802.357,9 hektar, Lahan Kering 215.191,83 hektar).

· Pengendalian Serangan OPT dan DPI pada Areal Tanam Tanaman Pangan

dan Hortikultura (Tabel 4.1)

Gambar 4.1. Luas Sasaran Tanaman Padi (ha)

2.142.375

2.060.005

2.090.906

2.122.269

2.154.103

2.186.415

2.000.000 2.050.000 2.100.000 2.150.000 2.200.000

2019

2018

2017

2016

2015

2014

Page 61: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

51

Tabel 4.1

Produksi Komoditas Utama dan Unggulan Tahun 2014 – 2019

Indikator Kinerja Utama 2014 Sasaran

2015 2016 2017 2018 2019

Luas Panen

Padi (ha) 1.988.079 1.992.055 1.996.039 2.000.031 2.004.031 2.008.039 Jagung (ha) 1.251.473 1.263.988 1.266.516 1.267.783 1.270.318 1.271.588 Kedelai (ha) 266.114 314.015 329.977 329.841 333.140 335.805 Sayuran (ha) 169.862 171.563 173.281 175.014 176.764 178.533

Cabe Besar (ha) 15.655 16.321 16.987 17.653 18.319 18.985 Cabe rawit (ha) 50.524 51.654 52.784 53.914 55.044 56.144 Bawang Merah (ha) 23.448 24.236 24.371 24.506 24.641 24.776 Buah-buahan (phn,rmp) 71.751.991 72.828.000 72.402.696 75.021.370 76.525.557 77.290.245 Mangga (phn) 8.439.335 8.861.302 9.304.367 9.769.586 10.258.065 10.770.968 Pisang (rmp) 23.530.796 24.707.336 25.942.703 27.239.838 28.601.830 30.031.922 Jeruk Keprok/Siam (phn) 3.987.051 4.186.404 4.395.724 4.615.510 4.846.286 5.088.600 Tan. Hias (tangkai) 5.145.923 5.197.382 5.249.356 5.301.849 5.354.868 5.408.417 Anggrek (tangkai) 215.015 217.165 219.336 221.530 223.745 225.983 Krisan (tangkai) 4.414.942 4.459.091 4.503.682 4.548.719 4.594.206 4.640.148 Tan. Biofarmaka (kg) 34.484.486 35.001.753 35.526.779 36.059.681 36.600.576 37.149.585 Temulawak (kg) 6.359.126 6.454.513 6.551.331 6.649.601 6.749.345 6.850.585 Jahe (kg) 11.677.938 11.853.107 12.030.903 12.211.367 12.394.538 12.580.456 Produktivitas Padi (ku/ha) 63,37 64,57 64,77 64,96 65,15 65,35 Jagung (ku/ha) 51,51 56,70 57,44 58,24 59,00 59,82 Kedelai (ku/ha) 14,05 15,29 15,40 15,71 15,87 16,07 Sayuran (ku/ha) 114,14 115,98 119,02 122,01 124,95 127,84 Cabe Besar (ku/ha) 70,26 72,51 74,20 75,77 77,22 78,57 Cabe rawit (ku/ha) 60,37 59,24 61,81 64,26 66,61 68,91 Bawang Merah (ku/ha) 120,56 117,40 119,91 122,39 124,85 127,27 Buah-buahan (kg/phn) 52,74 53,00 53,05 53,58 53,84 54,64 Mangga (kg/phn) 121,03 127,08 133,44 140,11 147,11 154,47 Pisang (kg/phn) 70,40 73,92 77,62 81,50 85,57 89,85 Jeruk Keprok/Siam (kg/phn) 110,57 116,10 121,90 128,00 134,40 141,12 Tan. Hias (tangkai/m²) 28,48 28,76 28,76 26,87 28,76 28,76 Anggrek (tangkai/m²) 11,78 11,78 11,78 11,78 11,78 11,78 Krisan (tangkai/m²) 12,97 12,97 12,97 12,97 12,97 12,97 Tan. Biofarmaka (kg/m2) 0,14 1,42 1,42 1,42 1,42 1,42 Temulawak (kg/m2) 1,34 1,34 1,34 1,34 1,34 1,34 Jahe (kg/m2) 1,53 1,53 1,53 1,53 1,53 1,53 Produksi Padi (ton) 12.599.141 12.863.245 12.927.561 12.992.199 13.057.160 13.122.446 Jagung (ton) 6.445.992 7.167.301 7.274.811 7.383.933 7.494.692 7.607.112 Kedelai (ton) 373.900 480.148 508.148 518.311 528.677 539.250 Sayuran (ton) 1.938.802 1.989.782 2.062.390 2.135.351 2.208.671 2.282.360 Cabe Besar (ton) 109.988 118.340 126.047 133.754 141.461 149.168 Cabe rawit (ton) 305.022 306.020 326.235 346.450 366.665 386.880 Bawang Merah (ton) 282.678 284.520 292.224 299.928 307.632 315.336 Buah-buahan (ton) 3.784.200 3.859.884 3.870.963 4.019.645 4.120.136 4.223.139 Mangga (ton) 926.448 972.771 1.021.409 1.072.480 1.126.104 1.182.409 Pisang (ton) 1.502.576 1.577.705 1.656.590 1.739.420 1.826.391 1.917.710 Jeruk Keprok/Siam (ton) 399.855 419.847 440.840 462.882 486.026 510.327 Tan. Hias (tangkai) 146.530.283 149.475.542 150.970.297 142.480.000 154.004.800 155.544.848 Anggrek (tangkai) 2.533.539 2.558.874 2.584.463 2.610.307 2.636.411 2.662.775

Page 62: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

52

Indikator Kinerja Utama 2014 Sasaran

2015 2016 2017 2018 2019

Krisan (tangkai) 57.251.467 57.823.982 58.402.222 58.986.244 59.576.106 60.171.867 Tan. Biofarmaka (kg) 49.151.500 49.750.378 50.496.633 51.254.083 52.022.894 52.803.238 Temulawak (kg) 8.526.066 8.653.957 8.783.766 8.915.523 9.049.256 9.184.994 Jahe (kg) 17.903.876 18.172.434 18.445.020 18.721.696 19.002.521 19.287.559

Prosentase Index 1,93 2,01 2,08 2,15 2,23 2,30 Pertanaman Padi

Prosentase terkendalinya 5,00 5,00 4,00 4,00 3,00 3,00 Serangan OPT dan DPI pada areal tanam tanaman pangan dan hortikultura

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

Page 63: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

53

2) Peningkatan Efisiensi, Kualitas dan Jumlah Olahan Produk Tanaman

Pangan dan Hortikultura di Jawa Timur Tabel 4.2.

Indikator Kinerja Utama Peningkatan Efisiensi, Kualitas dan Jumlah Olahan Produk

Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur Tahun 2014-2019

Indikator Kinerja Utama 2014 Sasaran

2015 2016 2017 2018 2019

Presentase Nilai tambah 64,72 64,72 64,72 64,72 64,72 64,72 usahatani tanaman pangan : - padi (dengan asumsi HET

pupuk dan HPP gabah tetap)

- Jagung

44,58

44,58

44,58

44,58

44,58

44,58

Jumlah kebun/lahan usaha yang terregistrasi melalui penerapan GAP (sayuran, Buah-buahan, Tanaman Hias dan Biofarmaka)

440 462 485 510 535 562

Jumlah produk hasil pertanian (tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan) bersertifikat

40 50 55 60 65 70

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

3) Peningkatan Kapasitas Petani Tabel 4.3.

Indikator Kinerja Peningkatan Kapasitas Petani Tahun 2014 – 2019

Indikator Kinerja Utama 2014 Sasaran

2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah Kelompok yang menerapkan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT)

155 179 198 220 245 272

Jumlah Kelompok yang menerapkan Sekolah Lapangan Good Agriculture Practices (SLGAP)

21

23

25

28

31

33

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

Selain Penerapan GAP tersebut beberapa kegiatan penting yang

berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan petani :

Page 64: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

54

4. Fasilitasi peralatan mesin pertanian

Sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi, alat dan mesin

pertanian (alsintan) memiliki peranan penting dalam aktivitas pertanian mulai

dari kegiatan usahatani sampai dengan panen dan pengolahan hasil.

Pemanfaatan alsintan akan mendukung upaya pemecahan masalah kelangkaan

tenaga kerja di sektor pertanian yang banyak terjadi, sedangkan disisi lain

harga alsintan umumnya masih belum terjangkau petani, maka pemerintah

terus berupaya memfasilitasi kebutuhan alsintan tersebut. Tabel 4.4.

Dukungan Alsintan terhadap Sasaran Strategis di Jawa Timur Tahun 2014 - 2019

ALSINTAN Sasaran (unit)

2015 2016 2017 2018 2019

- Hand tracktor 180 180 180 180 180 - Pompa Air 85 85 85 85 85 - APPO 100 100 100 100 100 - Lantai Jemur 50 50 50 50 50 - Rice Milling Unit 50 50 50 50 50 - Terpal 400 400 400 400 400 - Packing House 15 15 15 15 15 - Power Threser 55 55 55 55 55 - Pedal thresher bermotor 145 145 145 145 145 - Combine Harvester 150 175 200 225 250 - Ayakan Pupuk Organik 5 12 20 25 28 - Transplanter 100 100 100 100 100

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

5. Sasaran Penyaluran Pupuk Subsidi

Dalam pelaksanaan budidaya pertanian, penggunaan pupuk sebagai

sarana produksi merupakan syarat mutlak. Pemerintah selama ini telah

memberikan fasilitasi subsidi pupuk telah memberikan kontribusi positif

terhadap peningkatan produksi pertanian khususnya dalam pencapaian

swasembada padi dan jagung berkelanjutan. Untuk itu, subsidi pupuk masih

sangat diperlukan dalam peningkatan ketahanan pangan nasional. Tabel 4.5.

Sasaran Jumlah Pupuk (ton) Jawa Timur Tahun 2014 – 2019

No. Kebutuhan

Pupuk 2014

Sasaran

2015 2016 2017 2018 2019

1. Urea 865.700 996.922 972.692 948.461 924.230 900.000 2. SP36 150.200 156.584 154.938 153.292 151.646 150.000 3. ZA 386.400 480.504 472.878 465.252 457.626 450.000 4. NPK 477.000 537.267 540.450 543.634 546.817 550.000 5. Organik 285.400 277.059 270.294 263.530 256.765 250.000

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

Page 65: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

55

Upaya pencapaian Misi agar lebih terarah dalam mencapai tujuan

dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima) tahun kedepan, diperlukan

Rencana Strategis 2014-2019 Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur.

1. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Pertama (2015), di fokus kan pada

upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas melalui optimalisasi

pengelolaan lahan dan air untuk peningkatan indeks pertanaman,

peningkatan nilai tambah dan daya saing produk terutama menghadapi

untuk ASEAN Economic Comunity (AEC) atau Pasar Bebas ASEAN 2015;

2. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Kedua (2016), pada tahun kedua

merupakan lanjutan dari upaya mempertahankan swasembada padi dan

jagung secara berkelanjutan dan mewujudkan swasembada kedelai dan

tanaman pangan utama lainnya seperti cabai dan bawang merah serta

pengembangan kawasan;

3. Arah kebijakan pembangunan tahun ketiga (2017), dilaksanakan untuk

memastikan kesinambungan upaya-upaya yang telah dilakukan dalam

periode pembangunan tahun pertama dan kedua dengan tetap

menekankan pada perbaikan dan penyempurnaan pengembangan

agroindustri pedesaan berbasis tanaman pangan dan hortikultura;

4. Selanjutnya pada tahun keempat (2018), arah kebijakan pembangunan

dilaksanakan untuk memantapkan capaian pembangunan tanaman pangan

dan hortikultura yang telah dilakukan tahun-tahun sebelumnya dengan

terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan upaya menciptakan daya

saing tidak hanya pada sisi produk, namun juga kualitas sumber daya

manusia;

5. Pada Tahun kelima Rencana Strategis Dinas Pertanian yang mengacu

RPJMD Provinsi Jawa Timur tahun 2014 - 2019 merupakan tahap

konsolidasi pencapaian sasaran sesuai dengan target yang ditetapkan

sehingga arah kebijakan pembangunan tahun kelima tetap difokuskan

pada upaya meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk tanaman

pangan dan hortikultura.

Page 66: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

56

4.3. Strategi Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura

Jawa Timur Tahun 2014 - 2019

Strategi pembangunan daerah Provinsi Jawa Timur 2014-2019

bertumpu pada pemberdayaan rakyat dan menempatkan strategi pro poor

sebagai prioritas utama untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar

rakyat, seperti hak atas pangan, pelayanan kesehatan, pendidikan, air bersih

dan sanitasi, pekerjaan, secara merata, berkualitas, dan berkeadilan.

Revitalisasi pertanian dan ekonomi pedesaan, serta usaha mikro dan kecil

menjadi ujung tombak penting, karena sebagian besar penduduk Jawa Timur

menggantungkan nafkah hidup mereka pada sektor tersebut.

Pemerataan pendapatan, melalui revitalisasi pertanian dan ekonomi

pedesaan, pengembangan infrastruktur pedesaan, akan meningkatkan

penciptaan lapangan kerja, sehingga pada gilirannya dapat mengentas

penduduk miskin. Dengan adanya pemerataan, maka akan tercipta landasan

lebih luas bagi pertumbuhan, dan akan menjamin pertumbuhan berkelanjutan.

Berdasarkan isu strategis saat ini serta hasil identifikasi potensi,

peluang, maupun permasalahan bidang pertanian untuk lima tahun kedepan,

maka dapat ditetapkan strategi pembangunan pertanian tanaman pangan dan

hortikultura sebagai berikut :

1. Mempertahankan swasembada Padi dan Jagung secara berkelanjutan dan

mewujudkan swasembada kedelai dan Tanaman Pangan Utama Lainnya;

2. Perluasan areal tanam padi serta optimalisasi pemanfaatan lahan dan air

melalui JITUT/JIDES;

3. Pengamanan produksi tanaman pangan dan hortikultura;

4. Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil tanaman pangan dan

hortikultura;

5. Peningkatan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura berbasis

sumberdaya lokal yang berkelanjutan;

6. Peningkatan kualitas SDM petani, kelembagaan petani untuk

meningkatkan akses petani terhadap faktor produksi, teknologi, informasi,

pemasaran maupun akses permodalan.

Page 67: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

57

4.4. Kebijakan Pembangunan Tanaman Pangan dan

Hortikultura Jawa Timur Tahun 2014 - 2019

Pembangunan tanaman pangan dan hortikultura harus merupakan

holistic policy, baik secara vertikal maupun horizontal. Untuk itu, dibutuhkan

integrasi maupun sinkronisasi program, baik antar tingkatan pemerintahan

maupun koordinasi antarlembaga / unit satuan kerja dan dunia usaha beserta

organisasi profesi lainnya. Secara umum, Kebijakan Pembangunan Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur diarahkan untuk :

1. Pemanfaatan spesifikasi teknologi yang tepat guna;

2. Penyediaan sarana produksi (benih / bibit dan pupuk) memenuhi syarat 6

tepat dan pengembangan pupuk organik;

3. Pengembangan infrastruktur, sarana dan prasarana pertanian;

4. Perlindungan tanaman dari serangan OPT dan fenomena iklim;

5. Peningkatan efisiensi usaha pengolahan hasil pertanian;

6. Pengembangan agroindustri pedesaan berbasis tanaman pangan dan

hortikultura;

7. Pengembangan kawasan komoditas tanaman pangan dan hortikultura

unggulan dan kawasan agropolitan;

8. Pengembangan SDM petugas melalui pembinaan teknis PPHP dan

Penerapan sistem jaminan mutu;

9. Pemberdayaan petani;

10. Penguatan Kelembagaan petani.

Arah kebijakan tersebut diimplementasikan kedalam Program

Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan;

2. Program Pengembangan Agribisnis;

3. Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian;

4. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan.

Page 68: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

58

V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Berdasarkan sasaran dan arah kebijakan tersebut di atas, maka

langkahlangkah yang akan dilaksanakan dijabarkan ke dalam programprogram

pembangunan tanaman pangan dan hortikultura meliputi Program Peningkatan

Produksi Pertanian/Perkebunan, Program Pengembangan Agribisnis dan

Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian sebagai berikut :

5.1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan produksi

pertanian dan perkebunan untuk mendukung ketahanan dan kemandirian

pangan nasional, serta peningkatkan ekspor nonmigas. Kegiatan pokok yang

dilaksanakan dititikberatkan, antara lain, pada :

1. Pembinaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Petani

2. Pengembangan Jaringan Irigasi Usaha Tani, Desa (JITUT, JIDES)

3. Pengembangan Pupuk Organik

4. Pengembangan Usaha Tani Pertanian

5. Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

6. Pengelolaan Data Statistik Tanaman Pangan dan Hortikultura

7. Pembinaan dan Pengembangan Tanaman Pangan

8. Pembinaan dan Pengembangan Hortikultura

9. Pengembangan Produksi Benih Hortikultura

10. Pengembangan Produksi Benih Padi

11. Pengembangan Produksi Benih Palawija

12. Sertifikasi Bibit Unggul Pertanian

13. Pendampingan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian (DAK)

5.2. Program Pengembangan Agribisnis

Program ini bertujuan memfasilitasi pengembangan usaha

agrobisnis yang mencakup usaha di bidang pertanian hulu, on farm (budi

daya), hilir (agroindustri), dan usaha jasa pendukungnya yang kuat dan

terpadu. Agrobisinis lebih ditekankan pada kegiatan perdagangan, sedangkan

agroindustri merupakan kegiatan pengolahan hasil pertanian. Kegiatan pokok

Page 69: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

59

yang dilaksanakan dititikberatkan, antara lain, pada:

1. Pengembangan Sistem Agribisnis Melalui Cooperatif Farming

2. Pengembangan Kualitas dan Mutu Produk Melalui Sistem Good

Agricultural Practices (GAP)

3. Peningkatan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil

4. Peningkatan Standar Mutu Produk

5. Peningkatan Pemasaran Produk-Produk Komoditas

6. Pengembangan Kerjasama Antar Daerah

7. Pengembangan Kebun Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura

8. Fasilitasi Pengembangan Kawasan Agropolitan

5.3. Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur

Pertanian

Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan daya saing

masyarakat pertanian, terutama petani yang tidak dapat menjangkau akses

terhadap sumber daya usaha pertanian. Kegiatan pokok yang dilaksanakan

dititikberatkan, antara lain, pada:

1. Pelatihan petani dan pelaku agribisnis

2. Anti Poverty Program (APP) Bidang Pertanian

3. Pendidikan Kemasyarakatan dalam rangka Mendukung Proteksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura

4. Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam rangka Pengembangan

Tanaman Pangan dan Hortikultura

5. Gebyar Hari Krida Pertanian

Page 70: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

60

VI. INDIKATOR KINERJA

DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR

YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI

JAWA TIMUR TAHUN 2014 - 2019

Program pembangunan Jawa Timur yang termuat dalam RPJMD

2014-2019 diimplementasikan dalam berbagai macam kegiatan-kegiatan

pembangunan pertanian diindikasikan oleh suatu Indikator Kinerja yang

diuraikan secara bertahap setiap tahunnya, menunjukan perkembangan,

capaian dan hasil akhir dari program pembangunan jangka menengah.

6.1. Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian

Tanaman Pangan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 merupakan alat ukur

keberhasilan kinerja dalam pencapaian visi dan misi Dinas dalam melaksanakan

program-program pembangunan di Jawa Timur pada kurun waktu 2014-2019.

Penetapan indikator kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sebagai

berikut:

1. Produktivitas (ku/ha) untuk komoditas : Padi, Jagung, Kedelai, Sayuran

(Cabe Besar, Cabe rawit, Bawang Merah), Buah-buahan (Mangga, Pisang,

Jeruk), Tanaman Hias (Anggrek, Krisan), Tanaman Biofarmaka

(Temulawak, Jahe);

2. Produksi (ton) untuk komoditas : Padi, Jagung, Kedelai, Sayuran (Cabe

Besar, Cabe rawit, Bawang Merah), Buah-buahan (Mangga, Pisang, Jeruk),

Tanaman Hias (Anggrek, Krisan), Tanaman Biofarmaka (Temulawak,

Jahe);

3. Luasan lahan pertanian pangan berkelanjutan;

4. Prosentase Terkendalinya serangan OPT dan DPI pada areal tanam

tanaman pangan dan hortikultura;

5. Presentase Nilai tambah usahatani tanaman pangan (padi dan jagung);

6. Jumlah kebun/lahan usaha yang terregistrasi melalui penerapan GAP

(sayuran, Buah-buahan, Tanaman Hias dan Biofarmaka);

7. Jumlah produk hasil pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan

dan perikanan) bersertifikat;

8. Jumlah Kelompok yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu;

Page 71: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

61

9. Jumlah Kelompok menerapkan Good Agriculture Practices

Pencapaian indikator kinerja ditunjukkan dengan pencapaian

output dan outcome program Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa

Timur setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun

sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada periode Rencana Strategis dapat

dicapai. Rincian selengkapnya mengenai indikator kinerja Dinas Pertanian

Tanaman Pangan Provinsi Jawa Timur dapat dilihat pada Tabel 6.1 :

6.2. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Target kegiatan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura

Provinsi Jawa Timur yang telah diuraikan dalam program/kegiatan. Capaian

atas target dalam pelaksanaan terukur sesuai indikator kinerja, akan tetapi

target kegiatan tidak akan tercapai jika tidak didukung anggaran pemerintah

baik bersumber dari APBN maupun APBD. Selanjutnya Indikator Kinerja

Utama, Uraian Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran Dan Pendanaan

Indikatif Kegiatan Pembangunan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi

Jawa Timur disajikan pada Lampiran.

Page 72: KATA PENGANTAR - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/PDF/RENSTRA/RENSTRA UPLOAD OK.pdf · KATA PENGANTAR Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC)

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

62

VII. P E N U T U P

Dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian Provinsi

Jawa Timur Tahun 2014-2019 ini akan menjadi acuan dasar bagi penyusunan

dan pelaksanaan program dan kegiatan tahunan maupun lima tahunan yang

berorientasi produksi dan produktivitas pertanian, terutama dalam peningkatan

pendapatan dan kesejahteraan petan sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas

Pertanian Provinsi Jawa Timur. Perumusan dan penyusunan Perencanaan

Strategis (Renstra) ini disusun dengan upaya seoptimal mungkin dengan

mengacu pada propenas dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur, Renstra Kementerian Pertanian, Renstra

Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa

Timur 2014-2019.

Dokumen ini diharapkan dapat mensinergiskan pembangunan

pertanian khususnya di Jawa Timur untuk lima tahun kedepan (2014-2019).

Tugas melaksanakan pembangunan pertanian tersebut bukanlah tugas yang

ringan. Keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan seperti yang tertuang

dalam Renstra ini tentunya tidak lepas dari peran serta seluruh Stakeholder

Agribisnis khususnya di Jawa Timur, dengan mempertimbangkan optimalisasi

potensi sumber daya alam dan peningkatan kualitas sumber daya manusia

pertanian. Selain itu, dengan memperhatikan kondisi serta permasalahan,

maka Rencana Strategis ini bersifat fleksibel yang memungkinkan adanya

perubahan sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi pelaksanaan.

Demikian Perencanaan Strategis Dinas Pertanian Provinsi Jawa

Timur Tahun 2014 – 2019 disusun, dengan harapan dilaksanakan sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan.