kata pengantar - pertanian.jatimprov.go.idpertanian.jatimprov.go.id/images/pdf/renstra/renstra...

79

Upload: phamlien

Post on 30-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Menjelang terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC) pada

tahun 2015 yang akan menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal berbasis

produksi dengan arus barang, jasa, investasi, dan tenaga terampil serta arus

modal yang liberal. Momentum tersebut, akan semakin membuka peluang untuk

meningkatkan pangsa pasar di kawasan ASEAN. Disisi lain, liberalisasi

perdagangan mengandung konsekuensi tingkat persaingan akan semakin ketat

dalam memperebutkan peluang dalam pasar AEC. Hal ini berarti bahwa pertanian

di Jawa Timur harus mulai mempersiapkan diri dengan menyusun perencanaan

strategis yang dapat mengakomodir kepentingan banyak pihak, seperti pelaku

usaha, pemangku kepentingan hingga seluruh komponen masyarakat agar

memiliki pemahaman yang sama, satu langkah dan irama yang berfokus untuk

menjadikan pertanian sebagai sektor yang handal dan mampu bersaing ditengah

persaingan global sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Perencanaan Strategis merupakan solusi yang tepat bagi

pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur, mengingat

perencanaan strategis memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan

kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas

Pertanian Provinsi Jawa Timur. Perencanaan Strategis (Renstra) Dinas Pertanian

Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019 ini disusun sebagai arah dan pedoman

pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur selain untuk

memenuhi kebutuhan pangan juga dapat berkontribusi dalam mendukung

perekonomian regional di Jawa Timur pada tahun 2014 - 2019.

Mengingat masih banyak keterbatasan dalam menyikapi permasalahan

serta isu strategis yang berkembang menjadikan penyusunan Renstra ini jauh dari

ii

sempurna. Harapan kami adanya sumbang saran yang bersifat membangun

selalu kami nantikan.

Demikian, semoga bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkannya.

Surabaya, April 2014

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

Dr. Ir. Wibowo Ekoputro, MMT Pembina Utama Madya

NIP. 19561130 198302 1 003

iii

DAFTAR ISI

Halaman Pengantar ------------------------------------------------------------------------------ i Daftar Isi ------------------------------------------------------------------------------- iii Daftar Tabel ---------------------------------------------------------------------------- vi Daftar Gambar -------------------------------------------------------------------------- viii Daftar Tabel --------------------------------------------------------------------------- vi Daftar Gambar ------------------------------------------------------------------------ vi I. PENDAHULUAN ---------------------------------------------------------------- 1

1.1. Latar Belakang ---------------------------------------------------------- 1 1.2. Landasan Hukum ------------------------------------------------------- 3 1.3. Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra -------------------------- 6 1.4. Sistimatika Rencana Strategis (Renstra)

Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019 --------- 7

II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR ----------------------------- 9 2.1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi --------------------------------------- 9 2.2. Struktur Organisasi ---------------------------------------------------- 9 2.3. Sumberdaya ------------------------------------------------------------- 14 2.3.1 Sumberdaya Alam ------------------------------------------------------- 14

2.3.2 Sumberdaya Manusia Pertanian-------------------------------- 17 2.3.3 Sumberdaya Sarana Prasarana--------------------------------- 18

2.4. Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura ------ 19 2.4.1 Peran Tanaman Pangan dan Hortikultura Terhadap

Pembangunan Daerah ----------------------------------------- 19 2.4.1.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ------------------- 19 2.4.1.2 Kesejahteraan Petani dan Penduduk Pedesaan ----------- 20 2.4.2 Capaian Kinerja Tahun 2009-2013 --------------------------- 21 2.4.2.1 Berkembangnya Usaha Agribisnis Tanaman Pangan dan

Hortikultura yang ramah Lingkungan ----------------------- 21 2.4.2.2 Peningkatan Luas Panen (ha), Produksi (ton), Produktivitas

(ku/ha) Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Timur-- 22 2.4.2.3 Tersedianya Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Yang

Bersertifikat dan Memenuhi Sesuai Syarat 6 Tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga) ----------------- 23

iv

2.4.2.4 Peningkatan Kualitas Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Berdaya Saing Tinggi untuk Mencukupi Pasar domestik dan Ekspor Sehingga Meningkatkan Pendapatan Petani --------------------------------------------- 24

2.5. Tantangan dan Peluang ----------------------------------------------- 31

III. ISU-ISU STRATEGIS 3.1. Permasalahan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi Jawa Timur --------------------------------------------------- 34 3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Pembangunan Jawa Timur ------ 38 3.3. Telaah Renstra Kementerian Pertanian

Republik Indonesia Landasan Hukum ------------------------------- 41 3.4. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah --------------------------------- 43 3.5. Kajian lingkungan Hidup strategis ----------------------------------- 46 3.6. Penentuan Isu-isu Strategis ---------------------------------------- 47

IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA 4.1. Visi dan Misi Pembangunan

Tanaman Pangan dan Hortikultura ---------------------------------- 49 4.2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Tanaman Pangan dan Hortikultura ---------------------------------- 49 4.3. Strategi dan Kebijakan Pembangunan Tanaman Pangan dan

Hortikultura ------------------------------------------------------------- 56 4.4. Kebijakan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura --- 57

V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan ---------- 58 5.2. Program Pengembangan Agribisnis --------------------------------- 58 5.3. Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian 59

v

VI. INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 - 2019 6.1. Indikator Kinerja ------------------------------------------------------- 60 6.2. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif ---------------------- 61

VII. PENUTUP ----------------------------------------------------------------------- 62

LAMPIRAN

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2013 ----19

Tabel 2.2. NTP Jawa Timur Tahun 2009-2013 --------------------------------------21

Tabel 2.3. Perkembangan Kelompok yang Menerapkan SLPHT, SLPTT dan

SLGAP Jawa Timur Tahun 2009-2013 -----------------------------------22

Tabel 2.4. Capaian Kinerja Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan

Hortikultura Jawa Timur Tahun 2009-2013 -----------------------------23

Tabel 2.5. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tersedianya Benih Tanaman

Pangan dan Hortikultura yang Bersertifikat di Jawa Timur Tahun

2009-2014 -------------------------------------------------------------------24

Tabel 2.6. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas dan Nilai

Tambah Produk Pertanian di Jawa Timur Tahun 2009-2013 ------24

Tabel 2.7. Capaian Kinerja Dukungan Alsintan terhadap Sasaran Strategis di

Jawa Timur Tahun 2009-2013 --------------------------------------------25

Tabel 2.8. Capaian Kinerja Dukungan Pupuk Terhadap Sasaran Strategis di

Jawa Timur Tahun 2009-2013 --------------------------------------------26

Tabel 2.9. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

Tahun 2009-2013 -----------------------------------------------------------29

Tabel 2.10. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pertanian

Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 ----------------------------------30

Tabel 2.11. Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa

Timur Terhadap Sasaran Renstra Dinas Pertanian Kabupaten/Kota

dan Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia -------------31

ABEL

vii

Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas

Pertanian Provinsi Jawa Timur -------------------------------------------35

Tabel 3.2. Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Gubernur Jawa

Timur -----------------------------------------------------------------------39

Tabel 3.3. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD terhadap

Pencapaian Visi, Misi dan Program Gubernur Jawa Timur ---------41

Tabel 3.4. Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur -----------44

Tabel 3.5. Hasil Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Provinsi Jawa

Timur ------------------------------------------------------------------------46

Tabel 4.1. Produksi Komoditas Utama dan Unggulan Tahun 2014-2019 -----51

Tabel 4.2. Indikator Kinerja Utama Peningkatan Efisiensi, Kualitas dan Jumlah

Olahan Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur Tahun

2014-2019 -------------------------------------------------------------------53

Tabel 4.3. Indikator Kinerja Peningkatan Kapasitas Petani Tahun 2014-2019 -53

Tabel 4.4. Dukungan Alsintan terhadap Sasaran Strategis di Jawa Timur Tahun

2014-2019 ------------------------------------------------------------------54

Tabel 4.5. Sasaran Jumlah Pupuk (ton) Jawa Timur Tahun 2014-2019 ------54

viii

Gambar 1.1. Bagan Alir PenyusDAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD Provinsi ------ 8

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sesuai

Perda nomor: 9 Tahun 2008 --------------------------------------------10

Gambar 2.2. Penggunaan Lahan Pertanian Jawa Timur (2008-2012)------------15

Gambar 2.3. Peta Peruntukan Pertanian Pangan Lahan Basah dan Kering Provinsi

Jawa Timur (RTRW) Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031)-----16

Gambar 2.4. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Dinas Pertanian Provinsi

Jawa Timur Tahun 2009-2013-------------------------------------------27

Gambar 3.1. Kaitan antara Strategi RPJMN dengan Strategi Rencana Strategis

Kementerian Pertanian RI Tahun 2010-2014, RPJMD Provinsi Jawa

Timur 2014-2019, dan Rencana Strategi Dinas Pertanian Provinsi

Jawa Timur Tahun 2014-2019-------------------------------------------42

Gambar 4.1. Luas Sasaran Tanaman Padi (ha)---------------------------------------50

ix

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

tahun 2014-2019 merupakan dokumen perencanaan yang substansinya memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah yang merupakan satu kesatuan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Penyusunannya dilakukan secara terencana, bertahap dan sistimatis yang didasarkan pada kondisi, potensi, proyeksi pembangunan tanaman pangan dan hortikultura sesuai kebutuhan Kabupaten/Kota dalam kurun waktu lima tahun kedepan.

Selain berperan strategis dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional, pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur turut memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah secara langsung dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat, maupun sumbangan tidak langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan hubungan sinergis dengan sektor lain.

Kinerja program pembangunan tanaman pangan dan hortikultura dicapai melalui investasi teknologi, pengembangan produktivitas tenaga kerja, pembangunan sarana prasarana, penataan dan pengembangan kelembagaan pertanian serta dukungan potensi sumber daya alam. Potensi provinsi Jawa Timur dengan sumberdaya lahan yang mencapai 47.154 km² pada tahun 2013 telah mampu memenuhi kebutuhan pangan bagi 38.318.791 jiwa penduduknya sebagaimana Angka Sementara BPS tahun 2013 menunjukkan sumbangan bagi pemenuhan kebutuhan nasional pada tahun 2013 : padi sebesar 17,00 persen, jagung sebesar 31,12 persen, kedelai sebesar 40,80 persen, kacang tanah sebesar 39,83 persen, kacang hijau sebesar 27,48 persen, ubi kayu sebesar 14,12 persen, ubi jalar sebesar 16,58 persen. Sedangkan pada komoditas buah-buahan 15,46 persen, dan sayuran 22,50 persen (Angka Prognosa Tahun 2013, Kementerian Republik Indonesia).

Pembangunan tanaman pangan dan hortikultura Jawa Timur masih dihadapkan pada persoalan mendasar sektor pertanian seperti meningkatnya jumlah penduduk, tekanan globalisasi dan liberalisasi pasar, pesatnya

1

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

kemajuan teknologi dan informasi, makin terbatasnya sumberdaya lahan, air dan energi, perubahan iklim global, perkembangan dinamis sosial budaya masyarakat, kecilnya status dan luas kepemilikan lahan, terbatasnya akses petani terhadap permodalan, masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh, masih rawannya ketahanan pangan dan energi, masih rendahnya nilai tukar petani dan kurang harmonisnya koordinasi kerja antar sektor terkait, pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura ke depan menghadapi berbagai tantangan diantaranya adalah bagaimana memenuhi kebutuhan pangan, memperbaiki dan membangun infrastruktur lahan, air, perbenihan dan perbibitan guna meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk pertanian, memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah, mengupayakan adaptasi terhadap perubahan iklim dan pelestarian lingkungan hidup, mengupayakan pencapaian Millenium Development Goals (MDG’s) yang mencakup angka kemiskinan, pengangguran, dan rawan pangan, memperkuat kemampuan untuk bersaing di pasar global serta mengatasi pelemahan pertumbuhan ekonomi akibat krisis global, serta memperbaiki citra petani dan pertanian agar kembali diminati generasi penerus.

Beberapa kondisi tersebut menuntut strategi dan kebijakan sebagai kerangka pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 yang selanjutnya memadukan pertumbuhan dan pemerataan, yaitu : keberpihakan dan pemberdayaan masyarakat, pengembangan peran masyarakat dan pemantapan arah perubahan struktur sosial, ekonomi, budaya yang bersumber pada peran serta masyarakat lokal.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 dimaksudkan untuk mengakomodasi kepentingan masyarakat yang penyusunannya memperhatikan Perencanaan pembangunan pertanian kedepan yang disusun atas dasar Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang - Undang Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor : 40 Tahun 2006 Tentang tata cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Dalam Negeri Nomor :

2

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

0259/M.PPN/1/2006 yang mengamanatkan adanya penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran daerah, baik pada aspek proses dan mekanisme maupun tahapan musyawarah perencanaan pusat dan daerah.

1.2. Landasan Hukum

a. Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor : 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4286);

b. Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor: 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4355);

c. Undang-Undang Nomor : 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 66 Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4400);

d. Undang-Undang Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor : 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4421);

e. Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor : 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor : 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor : 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4844);

f. Undang-Undang Nomor : 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor : 126, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4438);

g. Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025

3

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor : 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4700);

h. Undang-Undang Nomor : 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor : 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4723);

i. Undang-Undang Nomor : 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor: 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4725);

j. Peraturan Pemerintah Nomor : 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor : 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4578);

k. Peraturan Pemerintah Nomor : 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor : 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4664);

l. Peraturan Pemerintah Nomor : 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor : 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4737);

m. Peraturan Pemerintah Nomor : 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor : 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4741);

n. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor : 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4815);

o. Peraturan Pemerintah Nomor : 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara

4

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor : 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4816);

p. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor : 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4817);

q. Peraturan Pemerintah Nomor : 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4725);

r. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor : 11);

s. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur;

t. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025;

u. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Jawa Timur Tahun 2011-2031

v. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor : 91 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Seksi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur;

w. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor : 49 Tahun 2011 tanggal 12 Juli 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor : 128 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 49 Tahun 2011/D);

x. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor : 76 Tahun 2011 tanggal 1 Nopember 2011 tentang Uraian Jabatan Pada Dinas

5

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Pertanian Provinsi Jawa Timur (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 76 Tahun 2011/D);

y. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188/910/KPTS/013/2013 tanggal 23 Desember 2013 tentang Pedoman Kerja dan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014.

1.3. Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019 memiliki karakteristik sebagai berikut: pertama lebih memfokuskan pada identifikasi dan penanganan isu-isu strategik dengan sasaran yang dinamis; kedua memberikan arah pembangunan dan ketiga lebih berorientasi pada tindakan antisipatif. Sebagai dokumen perencanaan yang menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi, program dan kegiatan dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur selama lima tahun kedepan, yaitu tahun 2014-1019. Penyusunan Renstra ini dimaksudkan sebagai arahan strategis pelaksanaan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur sesuai visi dan misi untuk mencapai tujuan dan sasaran.

Selanjutnya tujuan disusunnya Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut : 1. Menentukan arah pembangunan tanaman pangan dan hortikultura

sekaligus sebagai acuan bagi para pelaku pembangunan pertanian; 2. Mewujudkan visi dan misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi

Jawa Timur; 3. Menjamin terciptanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas

antar daerah, antar pusat dan daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintahan.

4. Sebagai pedoman dalam menentukan prioritas dan pengembangan sumberdaya sesuai dengan tugas dan fungsi setiap unit kerja di lingkungan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sehingga memudahkan monitoring dan evaluasi awal sampai akhir pelaksanaan program.

6

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

1.4. Sistimatika Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian

Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019 Sistimatika Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa

Timur tahun 2014-2019 berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang secara keseluruhan memuat : Bab I : Pendahuluan yang memuat latar belakang, landasan hukum,

maksud dan tujuan, dan sistematika penyusunan; Bab II : Gambaran Pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang

memuat peran (tugas dan fungsi) dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional serta menunjukkan tingkat capaian kinerja berdasarkan sasaran/target Renstra periode sebelumnya beserta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur;

Bab III : Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi yang memuat Identifikasi Permasalahan, Telaahan Visi, Misi, dan Program, Telaahan Renstra K/L dan Renstra Kabupaten/Kota, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis serta Penentuan Isu-isu Strategis;

Bab IV : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi dan Kebijakan; Bab V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok

Sasaran, dan Pendanaan Indikatif; Bab VI : Indikator Kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang

mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Bab VII : Penutup

7

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Gambar 1.1. Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD Provinsi

PENYUSUNAN RPJMD

Persiapan Penyusunan

Renstra-SKPD

Analisis Gambaran pelayanan

SKPD

Perumusan Isu-isu

strategis berdasarkan

tusi

Perumusan Strategi dan

kebijakan

Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran dan pendanaan

indikatif berdasarkan

rencana program prioritas RPJMD

Pengolahan data dan informasi

Perumusan visi dan misi

SKPD

Perumusan Tujuan

Perumusan sasaran

Rancangan Renstra-SKPD

• Pendahuluan• Gambaran pelayanan SKPD• isu-isu strategis berdasarkan

tugas pokok dan fungsi• visi, misi, tujuan dan sasaran,

strategi dan kebijakan • rencana program, kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

• indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

Perumusan indikator kinerja

SKPD yang mengacu pada

tujuan dan sasaran RPJMD

SPM

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

SE KDH ttg Penyusunan Rancangan Renstra-SKPD dilampiri dengan indikator

keluaran program dan PAGU per SKPD

Penelaahan RTRW

VerifikasiRancangan

Renstra SKPD dgn Rancangan Awal

RPJMD

Rancangan Renstra-SKPD

Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD

kepada Bappeda

sesuai

Tidak sesuai

Penyusunan Rancangan

RPJMD

Pelaksanaan Musrenbang

RPJMD

Perumusan Rancangan

Akhir RPJMD

Penyempurnaan Rancangan

Renstra-SKPD

Penetapan Renstra-

SKPD

RENSTRA-SKPD

Penyesuaian Rancangan

Renstra-SKPD berdasarkan

hasil verifikasi

PENYUSUNAN RANCANGAN RENSTRA SKPD PENYUSUNAN RANCANGAN AKHIR PENETAPAN

Verifikasi Rancangan

Akhir Renstra SKPD

Rancangan Akhir Renstra

SKPD

sesuai

Tidaksesuai

PERDA ttg RPJMD

Penelaahan KLHS

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Renstra-KLdan Renstra SKPD Kab/

Kota

8

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

II. GAMBARAN PELAYANAN

DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR

Gambaran umum kondisi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang secara rinci terurai melalui berbagai dukungan potensi maupun kinerja dari pelaksanaan program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura.

2.1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Kedudukan, Tugas dan Fungsi Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Timur nomor : 09 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur pada tanggal 20 Agustus 2008 dan telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur tanggal 22 Agustus 2008 nomor tahun 2008 seri D, dengan demikian kedudukan, tugas dan fungsi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur adalah: 1. Kedudukan

Dinas Pertanian dipimpin oleh seorang kepala dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah

2. Tugas Dinas Pertanian mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan

daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pertanian.

3. Fungsi Didalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Dinas Pertanian, menyelenggarakan fungsi : a) perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian; b) penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pertanian; c) pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.

2.2. Struktur Organisasi Susunan Organisasi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sesuai

Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Timur nomor : 09 tahun 2008 :

9

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sesuai Perda nomor: 9 Tahun 2008

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN PENYUSUNAN

PROGRAM

SUB BAGIAN KEUANGAN

SUB BAGIAN TATA USAHA

U P T D

BIDANG PRODUKSI TANAMAN PANGAN

SEKSI PADI

SEKSI KACANG-KACANGAN DAN

UMBI-UMBIAN

SEKSI SEREALIA LAINNYA

BIDANG PRODUKSI HORTIKULTURA

SEKSI BUAH-BUAHAN

SEKSI SAYURAN

SEKSI TANAMAN HIAS DAN

BIOFARMAKA

BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL

SEKSI PASCA PANEN DAN

PENGOLAHAN HASIL

SEKSI PEMASARAN

HASIL

SEKSI PENGEMBANGAN

USAHA

BIDANG SARANA DAN PRASARANA

SEKSI SARANA PRODUKSI

SEKSI PENDAYAGUNAAN

LAHAN DAN AIR

SEKSI PEMBIAYAAN DAN PERMODALAN

10

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Selanjutnya melalui Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 91 Tahun

2008 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian Dan Seksi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sebagai berikut : 1. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris mempunyai tugas merencanakan,

melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program, keuangan, hubungan masyarakat dan protokol. Susunan Organisasi Sekretariat, terdiri atas : a) Sub Bagian Tata Usaha; b) Sub Bagian Penyusunan Program; c) Sub Bagian Keuangan. Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris;

2. Bidang Produksi Tanaman Pangan dipimpin Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan yang mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan Bidang Produksi Tanaman Pangan. Bidang Produksi Tanaman Pangan, terdiri atas : a) Seksi Padi; b) Seksi Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian; c) Seksi Serealia Lainnya;

3. Bidang Produksi Hortikultura dipimpin Kepala Bidang Produksi Hortikultura dan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan Bidang Produksi Hortikultura. Bidang Produksi Hortikultura, terdiri atas : a) Seksi Buah-buahan; b) Seksi Sayuran; c) Seksi Tanaman Hias dan Biofarmaka. Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang;

4. Bidang Sarana Prasarana dipimpin Kepala Bidang Sarana Prasarana yang mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan Bidang Sarana dan Prasarana. Bidang Sarana Prasarana, terdiri atas : a) Seksi Sarana Produksi; b) Seksi Pendayagunaan Lahan dan Air; c) Seksi Pembiayaan dan Permodalan;

5. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil dipimpin Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil yang mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil, terdiri atas : a) Seksi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil; b) Seksi Pemasaran Hasil; c) Seksi Pengembangan Usaha;

11

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

6. Unit Pelaksana Teknis (UPT) merupakan unit pelaksana teknis di

lingkungan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang melaksanakan tugas-tugas teknis opersional di lapangan. Untuk mengatur organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur telah ditetapkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 128 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur : a. UPT. Pengembangan Benih Padi mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas Dinas di bidang pengelolaan penangkaran, pemasaran, pendistribusian dan pengembangan benih padi, ketatausahaan serta pelayanan masyarakat. Susunan Organisasi UPT Pengembangan Benin Padi, terdiri : Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Seksi Produksi; Seksi Pemasaran;

b. UPT. Pengembangan Benih Palawija melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pengelolaan, penangkaran, pemasaran, pendistribusian, dan pengembangan benih palawija serta pelayanan masyarakat. Susunan Organisasi UPT Pengembangan Benih Palawija, terdiri atas : Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Seksi Produksi; Seksi Sarana Prasarana.

c. UPT. Pengembangan Benih Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pengelolaan, penangkaran, pemasaran, pendistribusian, pengembangan benih hortikultura, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat. Susunan Organisasi UPT Pengembangan Hortikultura terdiri atas : Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Seksi Produksi; Seksi Sarana Prasarana;

d. UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang kultivar dan sertifikasi benih, pengujian benih secara laboratoris, pengawasan peredarannya, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat. Susunan Organisasi UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri atas : Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Kelompok Jabatan Fungsional;

e. UPT. Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pengamatan,

12

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

peramalan, serta penerapan teknik pengendalian organisme pengganggu tumbuhan, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat. Susunan Organisasi UPT Proteksi Tanaman Pangandan Hortikultura terdiri atas: Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Kelompok Jabatan Fungsional;

f. UPT. Pendidikan dan Pelatihan Pertanian melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas di bidang pendidikan dan pelatihan, baik untuk petugas maupun petani, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat. Susunan Organisasi UPT Pendidikan dan Pelatihan Pertanian, terdiri : Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Kelompok Jabatan Fungsional;

g. UPT. Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang studi, kajian, pengembangan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura, mengembangkan agrowisata, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat. Susunan Organisasi UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri : Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Seksi Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan; Seksi Pengembangan Agribisnis Hortikultura;

h. Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 49 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 128 Tahun 2008 (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 Nomor 128 Seri E 1) tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 49 Tahun 2011/D). UPT Pengawasan Sertifikasi Hasil Pertanian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) dalam rangka penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pengawasan mutu dan keamanan pangan hasil pertanian dan registrasi pangan hasil pertanian yang beredar di Provinsi Jawa Timur dan rekomendasi keamanan pangan bagi pihak yang memerlukan, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat. Susunan Organisasi UPT Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian terdiri : Kepala UPT; Sub Bagian Tata Usaha; Kelompok Jabatan Fungsional.

13

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

2.3. Sumberdaya 2.3.1. Sumberdaya Alam

Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang terletak di Pulau Jawa (selain DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta). Provinsi Jawa Timur terletak pada 111o,0’derajat hingga 114˚, 4’ derajat Bujur Timur dan 7˚,12’ derajat hingga 8˚,48’ derajat Lintang Selatan. Batas wilayah provinsi Jawa Timur di sebelah utara, Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa. Di sebelah timur berbatasan dengan Selat Bali. Di sebelah selatan berbatasan dengan perairan terbuka, Samudera Indonesia, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah.

Panjang bentangan barat-timur sekitar 400 kilometer. Lebar bentangan utara-selatan di bagian barat sekitar 200 kilometer, sedangkan di bagian timur lebih sempit, hanya sekitar 60 kilometer. Madura adalah pulau terbesar di Jawa Timur, dipisahkan dengan daratan Jawa oleh Selat Madura. Pulau Bawean berada sekitar 150 kilometer sebelah utara Jawa. Di sebelah timur Madura terdapat gugusan pulau, paling timur adalah Kepulauan Kangean, dan paling utara adalah Kepulauan Masalembu. Di bagian selatan terdapat dua pulau kecil, Nusa Barung dan Pulau Sempu.

Secara umum, wilayah Provinsi Jawa Timur dapat dibagi 2 bagian besar, yaitu Jawa Timur daratan dan Pulau Madura. Dimana luas wilayah Jawa Timur daratan hampir mencakup 90 persen dari seluruh luas wilayah Jawa Timur, sedangkan luas Pulau Madura hanya sekitar 10 persen. Luas wilayah Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012 berdasarkan data BPS Jawa Timur mencapai 4.617.816 hektar yang terbagi menjadi 38 Kabupaten/Kota (29 Kabupaten dan 9 Kota) yang terdiri 662 Kecamatan dengan 785 Kelurahan dan 7.721 Desa.

Topografi wilayah Jawa Timur, dibedakan menjadi tiga dataran : tinggi, sedang dan rendah. Dataran tinggi merupakan daerah dengan ketinggian rata-rata di atas 100 meter di atas permukaan laut. Daerah ini meliputi Kabupaten Magetan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kabupaten Bondowoso, Kota Blitar, Kota Malang, dan Kota Batu. Dataran sedang mempunyai ketinggian antara 45-100 meter di atas permukaan laut. Daerah ini meliputi Kabupaten Tulungagung, Kediri, Lumajang, Jember, Nganjuk, Madiun, Ponorogo, Ngawi, Bangkalan dan 2 kota yaitu Kota Kediri dan Kota Madiun. Sedangkan kabupaten dan kota lainnya

14

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

merupakan dataran rendah, dengan ketinggian di bawah 45 meter di atas permukaan laut yang terdiri dari 15 kabupaten dan 4 kota.

Selama ini, pertumbuhan produksi pertanian Jawa Timur masih berbasis pada ketersediaan lahan, pertumbuhan produktivitas masih mengalami peningkatan yang cenderung melambat, sehingga kontribusi pertanian Jawa Timur terhadap perekonomian nasional semakin menurun. Penyebab utamanya adalah, alih fungsi lahan pertanian dari beberapa kegiatan ekonomi yang masih terus berlangsung sehingga perkembangan luasan lahan pertanian setiap tahun berubah peruntukannya.

Perkembangan potensi lahan pertanian di Jawa Timur menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 seluas 2.343.594 hektar yang jenis pemanfaatannya meliputi lahan sawah dan lahan kering. Lahan pertanian secara fisik dapat ditanami padi dengan sistim genangan dan palawija / tanaman pangan lainnya.

Luas lahan sawah Jawa Timur 1.173.449 hektar terdiri : sawah irigasi teknis, setengah teknis, sederhana, desa/non PU dan tadah hujan serta sawah lainnya (pasang surut, lebak, dan polder). Sedangkan lahan pertanian bukan sawah seluas 1.168.133 hektar. Luas areal lahan sawah beririgasi selama lima tahun tertinggi pada tahun 2010 dan mengalami penurunan pada

Gambar 2.2. Penggunaan Lahan Pertanian Jawa Timur, 2008 – 2012

(Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, 2013)

927.454 932.988 933.681 931.107 930.431

245.040 237.673 239.939 240.703 243.018

1.150.670 1.173.811 1.158.842 1.165.414 1.168.133

2008 2009 2010 2011 2012Sawah irigasi Sawah non irigasi Lahan Pertanian Bukan Sawah

15

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

tahun 2011 dan tahun 2012. Salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan perubahan jenis sawah melalui Undang-Undang (UU) Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lahan Irigasi 803.845,45 Ha, Lahan Tidak Beririgasi 214.402,53 Ha Total

1.017.887,98 Ha). Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi

Jawa Timur Tahun 2014 - 2019 dijelaskan bahwa potensi pertanian di Jawa Timur menurut RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 – 2031 meliputi pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, dan hortikultura dengan total luas rencana sawah seluas 1.806.272 hektar dengan rencana penggunaan lahan untuk pertanian lahan basah berupa sawah beririgasi teknis dengan luas sekurang-kurangnya 957.239 hektar atau 20,03% dari luas Jawa Timur dengan peningkatan jaringan irigasi semi teknis dan sederhana menjadi irigasi teknis yang tersebar di masing-masing wilayah sungai. Rencana pengembangan pertanian lahan kering di wilayah provinsi Jawa Timur ditetapkan dengan luas sekurang-kurangnya 849.033 hektar atau 17,76% dari luas Jawa Timur yang diarahkan pada daerah-daerah yang belum terlayani oleh jaringan irigasi.

Gambar 2.3. Peta Peruntukan Pertanian Pangan Lahan Basah dan Kering Provinsi Jawa Timur

(RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031)

16

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

2.3.2. Sumberdaya Manusia Pertanian Dalam konteks pembangunan daerah, pembangunan pertanian

memiliki posisi kunci, karena potensi sumberdaya manusia dan alam sebagai asset utama pembangunan berada dalam sektor tersebut. Namun demikian, potensi tersebut belum optimal, disebabkan keterbatasan kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia. Sumberdaya manusia pertanian terdiri : aparat pemerintah termasuk petugas lapangan (penyuluh, pengamat organisme pengganggu tumbuhan dan pengawas benih) dan pelaku usaha pertanian. • Jumlah aparat Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013

sebanyak 1.100 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan, terdapat lulusan Pasca Sarjana (S2) sebanyak 61 orang, Sarjana (S1) 392 orang, Sarjana Muda/DIII dan DII sebanyak 13 orang, Diploma I sebanyak 260 orang, SLTA sebanyak 318 orang, SLTP sebanyak 27 orang dan lulusan SD sebanyak 29 orang. Komposisi pegawai terdiri dari Pejabat Struktural 43 orang yang terdiri orang Eselon II (1 orang), Eselon III (13 orang), Eselon IV (29 orang), sedangkan jumlah pejabat Fungsional sebanyak 589 orang terdiri : Pengawas Benih Tanaman (PBT) sebanyak 102 orang yang tersebar hampir keseluruh kabupaten termasuk analisis benih diprovinsi, Pengamat Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) sebanyak 468 orang yang tersebar di 30 kabupaten seJawa Timur dan 7 laboratorium (Pasuruan, Mojokerto, Pamekasan, Madiun, Jember, Tuban, Tulungagung), Widyaiswara sebanyak 6 orang serta Perencana sebanyak 2 orang dan fungsional PMHP sebanyak 10 orang;

• Penyuluh Pertanian Jawa Timur pada tahun 2012 tercatat tenaga Penyuluh Pertanian PNS sebanyak 2.449 orang menjadi 2.502 orang pada tahun 2013 yang tersebar dalam 530 BPP se Jawa Timur, sedangkan penyuluh di provinsi sebanyak 39 orang dan Tenaga Bantu Penyuluh pertanian (THL-TBPP) sebanyak 2.609 orang berkurang menjadi 2.585 orang;

• Petugas Pertanian Kecamatan (Mantri Pertanian) juga merupakan petugas yang berinteraksi dengan petani beserta kelompoknya. Perkembangan jumlah Petugas Pertanian Kecamatan (Mantri Pertanian sampai dengan akhir tahun 2013 sebanyak 650 orang);

• Jumlah rumah tangga usaha pertanian tahun 2013 sebanyak 4,98 juta rumah tangga, subsektor tanaman pangan 3,67 juta rumah tangga,

17

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

hortikultura 2,22 juta rumah tangga, perkebunan 1,58 juta rumah tangga, peternakan 3,34 juta rumah tangga, perikanan 0,19 juta rumah tangga, dan kehutanan 1,45 juta rumah tangga;

• Jumlah rumah tangga petani gurem di Jawa Timur tahun 2013 sebanyak 3,76 juta rumah tangga atau sebesar 76,16 persen dari rumah tangga pertanian pengguna lahan, mengalami penurunan sebanyak 1,14 juta rumah tangga atau turun 23,25 persen dibandingkan tahun 2003.

• Jumlah petani yang bekerja di sektor pertanian sebanyak 6,18 juta orang, terbanyak di subsektor Tanaman Pangan sebesar 4,36 juta orang dan terkecil di subsektor perikanan kegiatan penangkapan ikan sebesar 80,55 ribu orang.

• Petani utama Jawa Timur sebesar 30,29 persen berada di kelompok umur 45-54 tahun.

• Rata-rata luas lahan yang dikuasai per rumah tangga usaha pertanian seluas 0,39 ha, terjadi peningkatan sebesar 80,87 persen dibandingkan tahun 2003 yang hanya sebesar 0,22 ha.

2.3.3. Sumberdaya Sarana Prasarana

Tersedianya sarana prasarana bagi aparat untuk menunjang pembangunan pertanian masih terbatas terutama bagi aparat di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian. Pada UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur memiliki 8 unit Laboratorium Hama terdiri 1 buah laboratorium pestisida dan 7 buah laboratorium PHPTPH di Jawa Timur yang tersebar di Kabupaten Pasuruan, Mojokerto, Pamekasan, Madiun, Jember, Tuban dan Tulungagung.

Sarana prasarana pada UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura memiliki laboratorium benih seluas 1.590 m² terdiri 1 laboratorium utama dan 5 laboratorium pembantu yang tersebar di Kabupaten Banyuwangi, Jember, Malang, Kediri dan Madiun.

Dalam mendukung pelayanan kepada masyarakat, asset yang dimiliki Dinas Pertanian beserta UPT berupa asset tanah yang dikelola Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur seluruhnya seluas 8.479.569 m² dan yang bersertifikat seluas 8.456.246 m² yang meliputi 254 bidang tanah dengan 235 bidang bersertifikat, 17 bidang belum bersertifikat, 2 bidang dalam proses BPN. Luas asset tanah masing-masing unit kerja adalah sebagai berikut: Dinas

18

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Pertanian Provinsi Jatim seluas 35.244 m², UPT. Pengembangan Benih Padi 4.528.567 m², UPT. Pengembangan Benih Palawija seluas 1.873.723 m²,UPT. Pengembangan Benih Hortikultura seluas 1.693.249 m², UPT. Pengembangan Agribisnis TPH seluas 224.490 m², UPT. Proteksi TPH seluas 100.211 m², UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH seluas 762 m². Adapun luas dan jumlah bangunan yang dikelola antara lain: Kantor 15.981 m² (59 unit), Rumah Dinas 17.150 m²(153 unit), Asrama 2.148 m² (14 unit), Wisma 842 m² (3 unit), Gudang 15.731 m² (99 unit), Gedung pertemuan 1.223 m² (7 unit), Lantai jemur 3.682 m² (17 unit), Ruang Kelas 715 m² (3 unit).

2.4. Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura 2.4.1. Peran Tanaman Pangan dan hortikultura terhadap

Pembangunan Daerah 2.4.1.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Secara umum kinerja perekonomian Jawa Timur tahun 2013 pada triwulan IV tumbuh sebesar 6,55 persen akan tetapi kontribusi sektor pertanian mengalami pelambatan dan mencapai 1,59 yang disebabkan menurunnya produksi padi dan palawija serta hortikultura akibat musim kemarau panjang. Sedangkan dari tanaman bahan makanan (tabama) mencapai 1,05 persen.

Tabel 2.1 Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009 ~ 2013 (trilyun rupiah)

Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku

Pertumbuhan 5 tahun (%)

2009 2010 2011 2012 2013 Atas Dasar Harga Berlaku PDRB Jawa Timur 686.847,56 778.565,77 884.502,65 1.001.200,74 1.136.326,87 13,41 Pertanian 112.233,86 122.623,97 136.027,92 153.939,94 169.426,43 10,85 - Tanaman Bahan Makanan 59.976,74 65.192,59 71.398,02 80.086,02 88.114,33 10,10 PDB Nasional 5.606.203,40 6.446.851,90 7.422.781,20 8.241.864,30 9.083.972,20 12,85 Pertanian 857.196,80 985.470,50 1.091.447,10 1.193.452,90 1.311.037,30 11,23 - Tanaman Bahan Makanan 419.194,80 482.377,10 529.967,80 574.916,30 621.832,70 10,40 Atas Dasar Harga Konstan PDRB Jawa Timur 320.861,17 342.280,77 366.983,28 393.662,85 419.428,45 6,93 Pertanian 50.208,90 51.329,55 52.628,43 54.463,94 55.330,10 2,46 - Tanaman Bahan Makanan 27.776,01 28.231,66 28.774,27 29.602,96 29.912,98 1,87 PDB Nasional 2.036.685,50 2.171.113,50 2.322.763,50 2.480.955,80 2.770.345,10 8,02 Pertanian 295.883,80 304.777,10 315.036,80 328.279,70 339.890,20 3,53 - Tanaman Bahan Makanan 149.057,80 151.500,70 154.153,90 158.910,10 161.969,50 2,10 Sumber : Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 13/02/35/Th. XII, 5 Februari 2014 Catatan : Data tahun 2011 merupakan Angka Diperbaiki, Data tahun 2012 merupakan Angka

Sementara

19

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku untuk sub sektor

tabama selama tahun 2009~2013 sebesar 10,10 persen dan pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan mengalami pertumbuhan sebesar 1,87 akan tetapi kontribusi tabama Jawa Timur terhadap tabama nasional meningkat. Didalam Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. No. 13/02/35/Th. XII, 5 Februari 2014 juga disebutkan bahwa perekonomian Jawa Timur diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2013 sampai dengan triwulan IV tahun 2013 sebesar Rp 1.136,33 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp 419,43 triliun. Selanjutnya jika diperhitungkan dengan jumlah penduduk Jawa Timur pada akhir tahun 2013 sebanyak 38.318.791 jiwa, maka diperoleh PDRB per kapita Jawa Timur sebesar Rp 29,65 juta. 2.4.1.2. Kesejahteraan Petani dan Penduduk Perdesaan

Data statistik BPS Republik Indonesia menunjukan bahwa dari jumlah penduduk miskin di Indonesia sampai dengan bulan September 2013 sebanyak 28.553,97 ribu jiwa dan 17,04 persen diantaranya merupakan penduduk miskin di Jawa Timur (Berita Resmi Statistik Nomor : 06/01/Th. XVII, 2 Januari 2014). Perkembangan jumlah penduduk miskin di Jawa Timur pada bulan September 2013 sebanyak 4.865,82 ribu atau 12,73 persen dari seluruh penduduk Jawa Timur yang mengalami penurunan sebanyak 4.960,54 ribu (13,08 persen) dibandingkan pada bulan September 2012. Apabila dicermati dari 4.960,54 ribu penduduk miskin terdapat 66,70 persen tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian sebagai petani/peternak dan pekebun sehingga Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan di pedesaan khususnya bagi petani.

Selama ini, Indikator kesejahteraan petani berupa indeks Nilai Tukar Petani (NTP), yakni indeks rasio harga yang diterima dengan harga yang dibayar oleh rumah tangga tani berdasarkan hasil survey di 29 kabupaten yang tersebar di 274 kecamatan.

Perkembangan kesejahteraan masyarakat pedesaan juga menunjukan adanya peningkatan yang tercermin dari peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur (2007 = 100) berada diatas angka 100. Rerata NTP sektor pertanian Jawa Timur selama tahun 2009 - 2013 mencapai 100,73 yang

20

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

diperoleh dari rasio indeks yang diterima petani sebesar 132,90 terhadap indeks yang dibayar petani sebesar 131,79. Rerata NTP tanaman pangan selama lima tahun terakhir mencapai 98,86 dengan rasio indeks yang diterima petani sebesar 133,53 (pada jenis usaha tani padi sebesar 129,98 dan palawija sebesar 135,91) terhadap indeks yang dibayar petani sebesar 131,73.

Rerata NTP hortikultura selama lima tahun terakhir mencapai 107,49 dengan rasio indeks yang diterima petani sebesar 137,98 (pada jenis usaha tani sayuran sebesar 146,64 dan buah-buahan sebesar 133,52) terhadap indeks yang dibayar petani sebesar 129,58.

2.4.2. Capaian Kinerja Tahun 2009 – 2013

Adanya isu strategis terkait dengan perubahan lingkungan strategis di era globalisasi, tuntutan masyarakat terhadap produk pertanian semakin meningkat. Sementara disisi lain, justru semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi antara lain makin terbatasnya sumberdaya lahan, air dan energi, perubahan iklim global, serta pesatnya perubahan kemajuan teknologi dan informasi global. Capaian kinerja terhadap sasaran strategis yang termuat dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 terukur dari indikator kinerja.

2.4.2.1. Berkembangnya Usaha Agribisnis Tanaman Pangan dan

Hortikultura yang Ramah Lingkungan Upaya strategis mengembangkan agribisnis ramah lingkungan

untuk komoditas tanaman pangan dan hortikultura dilakukan melalui pemberdayaan kelompoktani berupa sekolah lapang (SL). Melalui sekolah

Tabel 2.2. NTP Jawa Timur Tahun 2009 ~ 2013

Sumber : BPS Jawa Timur, 2013

Nilai Tukar Petani 2009 2010 2011 2012 2013NTP. Jawa Timur 98,19 98,74 101,65 102,16 103,19 Indeks Yang di Terima 118,88 127,78 139,26 147,27 151,12 Indeks yang di Bayar 121,04 129,40 136,99 144,15 146,57 Tan. Pangan 92,56 94,60 101,13 102,34 103,54 Indeks Yang di Terima 112,37 123,14 139,79 149,29 164,88 - Padi 111,47 125,36 143,27 155,36 144,10 - Palawija 113,39 120,61 135,83 142,36 148,06 Indeks yang di Bayar 121,39 130,14 138,19 145,86 141,91 Hortikultura 106,46 110,60 111,03 109,93 108,12 Indeks Yang di Terima 128,77 143,66 152,93 159,53 132,41 - Sayuran 132,41 153,38 161,01 172,00 146,96 - Buah-buahan 126,93 138,75 148,83 153,22 124,59 Indeks yang di Bayar 120,89 129,87 137,76 145,10 131,88

21

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

lapang, kelompoktani belajar menerapkan teknologi pertanian seperti pengendalian hama dan penyakit tanaman secara terpadu dengan meminimalkan penggunaan pestisida, teknologi budidaya secara terpadu untuk komoditas padi, jagung dan kedelai serta menerapkan Good Agriculture Practices untuk komoditas hortikultura.

Kinerja upaya strategis tersebut terukur dari jumlah kelompok yang menerapkan SLPHT (Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu), SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) dan Sekolah Lapang Good Agriculture Practices (SLGAP).

Tabel 2.3. Perkembangan Kelompok yang Menerapkan SLPHT, SLPTT dan SLGAP

Jawa Timur Tahun 2009 – 2013

INDIKATOR KINERJA REALISASI

(%) 2009 2010 2011 2012 2013

Jumlah Kelompok yang Menerapkan SLPHT

- Tanaman Pangan 24 41 54 203 236 98,68

- Hortikultura 46 34 33 33 40 (1,95) Jumlah Kelompok yang Menerapkan SLPTT - Padi 24.746 14.630 9.796 12.220 14.664 (7,29) - Jagung 8.533 990 2.880 1.990 1.675 13,94 - Kedelai 8.250 11.600 1.130 12.130 7.280 220,95 Jumlah Kelompok yang Menerapkan SLGAP - Buah-buahan 8 5 11 30 35 67,97 - Sayuran 4 4 9 30 26 86,25 - Tan. hias dan Biofarmaka 3 6 7 20 25 81,85 Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014 2.4.2.2. Peningkatan luas panen (ha), produksi (ton), produktivitas

(ku/ha) tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur Jawa Timur merupakan provinsi penyangga pangan nasional,

sehingga perkembangan padi, jagung dan kedelai yang merupakan komoditas utama yang sangat berperan strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan dengan perkembangan produksi tanaman pangan dan hortikultura pada tahun 2013 sebagai berikut : padi sebanyak 12.049.405 ton GKG, jagung sebanyak 5.760.959 ton pipilan kering dan kedelai sebanyak 329.461 ose (Angka Sementara BPS tahun 2013).

Sedangkan pada komoditas buah-buahan perkembangan rekapitulasi Dinas Pertanian sampai dengan akhir tahun 2013 sebanyak 4.105.173 ton, dan sayuran sebanyak 1.764.874 ton.

22

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Tabel 2.4. Capaian Kinerja Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa

Timur Tahun 2009 - 2013

Sumber : ATAP BPS 2009-2012, ASEM BPS 2014

2.4.2.3. Tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga)

Saat ini, di Jawa Timur, sekitar 70 persen petani telah menggunakan benih bersertifikat terutama petani tanaman pangan. Selain berperan dalam meningkatkan produksi dan produktivitas, ketersediaan benih bermutu juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani penangkar. Perkembangan perbenihan selama tahun 2009 ~ 2012 di Jawa Timur menunjukkan komitmen keberpihakan pemerintah kepada petani untuk

INDIKATOR KINERJA REALISASI (%) 2009 2010 2011 2012 2013

Luas Panen (ha) : ATAP-BPS ATAP-BPS ATAP-BPS ATAP-BPS ASEM BPS

- Padi 1.904.830 1.963.983 1.926.796 1.975.719 2.037.026 1,71 - Jagung 1.295.070 1.257.721 1.204.063 1.232.523 1.199.544 (1,87) - Kedelai 264.779 246.894 252.815 220.815 210.618 (5,41) - K. Tanah 180.652 172.550 164.921 163.513 150.017 (4,50) - K Hijau 71.491 67.868 68.624 55.881 48.845 (8,78) - U. Kayu 207.682 188.158 199.407 189.982 168.194 (4,90) - U Jalar 16.194 14.981 14.177 14.264 19.082 5,38 - Sayuran 161.844 158.460 166.921 170.119 157.401 (0,58) - Buah-buahan (rb pohon/rumpun) 57.428.858 64.188.154 63.655.695 172.141.236 152.863.769 42,54 Produktivitas (ku/ha):

- Padi 59,11 59,29 54,89 61,74 59,15 0,29 - Jagung 40,67 44,42 45,21 51,08 48,03 4,50 - Kedelai 13,42 13,75 14,52 16,39 15,64 4,10 - K. Tanah 11,99 12,04 12,82 13,07 24,09 23,28 - K Hijau 11,68 11,77 11,71 11,95 11,81 0,28 - U. Kayu 155,32 194,89 202,20 223,50 214,10 8,89 - U Jalar 100,37 94,19 153,45 288,81 205,59 29,04 - Sayuran 83,48 82,60 89,03 102,21 112,13 7,81 - Buah-buahan (kg per pohon/rumpun) 57,35 40,26 55,11 23,48 26,86 (8,99) Produksi (ton):

- Padi 11.259.085 11.643.773 10.576.543 12.198.707 12.049.405 2,09 - Jagung 5.266.720 5.587.318 5.443.705 6.295.301 5.760.959 2,67 - Kedelai 355.260 339.491 366.999 361.986 329.461 (1,67) - K. Tanah 216.584 207.796 211.416 213.792 361.367 16,96 - K Hijau 83.526 79.877 80.329 66.778 57.686 (8,57) - U. Kayu 3.225.644 3.667.058 4.032.081 4.246.028 3.601.074 3,44 - U Jalar 162.537 141.103 217.545 411.957 392.307 31,40 - Sayuran 1.351.002 1.308.818 1.486.063 1.738.838 1.764.874 7,23 - Buah-buahan 3.293.535 2.584.409 3.508.221 4.203.956 4.105.173 7,75

23

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

memenuhi kebutuhan benih bagi petani dengan meningkatkan ketersediaan benih bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat ditingkat petani.

Tabel 2.5. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tersedianya Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura yang Bersertifikat di Jawa Timur Tahun 2009-2014

INDIKATOR KINERJA REALISASI (%) 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah benih tanaman pangan dan hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat

- Padi (ton) 57.086,41 56.630,36 72.679,71 73.178,04 59.484,99 2,38 - Jagung (ton) 44.154,46 36.034,35 35.635,69 66.565,90 51.877,30 11,31 - Kedelai (ton) 6.331,16 7.814,62 7.054,91 7.116,17 2.343,86 (13,12) - Buah-buahan (batang) 1.382.253 1.236.338 2.398.169 2.918.959 3.200.348 28,69 - Sayuran (kg) 138.910 217.949 293.063 508.821 525.796 42,08

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

2.4.2.4. Peningkatan kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura yang berdaya saing tinggi untuk mencukupi pasar domestik dan ekspor sehingga meningkatkan pendapatan petani

Salah satu kunci keberhasilan dalam persaingan global sekaligus meningkatkan posisi tawar petani adalah melalui penerapan teknologi yang ramah lingkungan untuk menghasilkan produk bermutu dan aman konsumsi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu adanya budidaya tanaman pangan yang baik dan benar melalui SLPTT dan penerapan GAP (Good Agriculture Practices) untuk komoditas hortikultura.

Tabel 2.6. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Dan Nilai Tambah Produk

Pertanian di Jawa Timur Tahun 2009 - 2013

INDIKATOR KINERJA REALISASI

(%) 2009 2010 2011 2012 2013 Registrasi kebun/lahan melalui penerapan GAP (kebun/lahan usaha)

- Buah-buahan 137 248 120 145 150 13,42 - Sayuran 99 82 130 135 137 11,67 - Tan. hias dan Biofarmaka 74 0 135 79 0 13,65 Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

Selain Penerapan GAP tersebut beberapa kegiatan penting yang berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan petani :

24

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

a. Fasilitasi peralatan mesin pertanian

Pemanfaatan alsintan akan mendukung upaya pemecahan masalah kelangkaan tenaga kerja di sektor pertanian yang banyak terjadi, sedangkan disisi lain harga alsintan umumnya masih belum terjangkau petani, maka pemerintah terus berupaya memfasilitasi kebutuhan alsintan tersebut.

Tabel 2.7 Capaian Kinerja Dukungan Alsintan terhadap Sasaran Strategis di Jawa Timur

Tahun 2009 – 2013

ALSINTAN Realisasi (unit)

2009 2010 2011 2012 2013 Hand tracktor 3 109 77 199 134 Pompa Air 6 139 125 79 91 APPO 600 1.388 140 - 15 Lantai Jemur - 29 56 35 140 Rice Milling Unit 5 25 30 30 30 Terpal - - - 3.250 520 Packing House - - 3 10 10 Power Threser 6 - 65 79 83 Pedal thresher - - - 200 200 Pady Mower - - - 250 26 Flat Bed Dryer - - - - 1 Combine Harvester - - - - 20 Transplanter - - - - 19 Cultivator - - 15 20 - Pemipil Jagung - - 10 20 40 Pady Cleaner - - - 35 - Moisteure tester - 28 2.000 - - Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

b. Realisasi Penyaluran Pupuk Subsidi Saat ini, skim subsidi pupuk adalah subsidi harga yang

penyalurannya dilaksanakan dengan pola tertutup menggunakan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Sistem penyaluran subsidi pupuk yang dilaksanakan melalui subsidi harga masih dihadapkan pada berbagai permasalahan baik dari sisi teknis dalam penyaluran pupuk bersubsidi maupun dari sistem penganggarannya. Dalam rangka perbaikan sistem penyaluran pupuk bersubsidi, peran aktif Pemerintah Daerah sangat diharapkan: 1. Penerbitan Peraturan Gubernur dan Bupati/Walikota tentang aloksi

kebutuhan pupuk bersubsidi sebagai penjabaran Peraturan Menteri Pertanian tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian;

2. Pengawalan dan pendampingan serta validasi data RDKK;

25

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

3. Optimalisasi peran Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) dalam

pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi di masing-masing wilayahnya.

Tabel 2.8 Capaian Kinerja Dukungan Pupuk terhadap Sasaran Strategis

di Jawa Timur Tahun 2009 - 2013

No. Pupuk (Ton) REALISASI 2009 2010 2011 2012 2013

1. Urea 1.257.466 1.055.962 1.104.049 1.118.267 996.922 2. SP-36 175.317 135.884 144.046 157.567 156.584 3. ZA 438.786 352.462 465.519 480.289 480.504 4. NPK 358.462 347.141 427.105 517.077 537.267 5. Organik 99.003 93.230 146.222 230.364 277.059

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014 Tabel 2.1. – 2.8. menunjukkan bahwa kinerja Dinas Pertanian

Provinsi Jawa Timur mengalami peningkatan produksi dari tahun ke tahun terutama komoditas padi yang bahkan melampaui target yang sudah ditetapkan. Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya-upaya yang dilakukan antara lain : 1) pemberdayaan petani/kelompok melalui berbagai sekolah lapang, pembinaan/pelatihan; 2) fasilitasi sarana/prasarana on farm dan off farm. Dengan berbagai fasilitasi pemerintah, petani diharap akan mampu mengelola sumberdaya yang tersedia (benih, tanah, air dan sarana produksi lainnya serta sarana panen maupun pasca panen) secara terpadu yang kinerjanya terlihat pada Tabel 2.9.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor : 13 tahun 2006, bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) meliputi aspek Pendapatan dan aspek Belanja, serta aspek Pembiayaan.

Di Provinsi Jawa Timur, kebijakan pendapatan daerah selama ini diarahkan pada : 1) Peningkatan target pendapatan daerah baik pajak langsung maupun tidak langsung secara terencana sesuai kondisi perekonomian dengan memperhatikan kendala, potensi, dan coverage ratio yang ada; 2) Mengembangkan kebijakan pendapatan daerah yang dapat diterima masyarakat, partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan; 3) Perluasan sumber-sumber penerimaan daerah.

26

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Perkembangan realisasi pendapatan daerah dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 pada Gambar 2.4. menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.Tahun 2009, total pendapatan sebesar Rp 4,456 milyar dan terus mengalami peningkatan hingga tahun 2013 menjadi Rp 11,28 milyar dengan pertumbuhan pertahun sebesar 29,50 persen. Adapun sumber pendapatan tersebut berasal dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, meliputi : 1. UPT Pengembangan Benih Padi 2. UPT Pengembangan Benih Palawija 3. UPT Pengembangan Benih Hortikultura 4. UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura 5. UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura 6. UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 7. UPT Pendidikan dan Pelatihan Pertanian 8. UPT Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian

Perkembangan Pendapatan Daerah selama tahun 2009 hingga tahun 2013 menunjukkan capaian sebesar 105,49 persen dengan target sebesar Rp. 37.384.780.000 dan realisasi sebesar Rp. 39.436.046.219. Pada tahun 2013 target pendapatan daerah tercapai 98,00 % Realisasi PAD pada tahun 2013 sebesar 98 % karena selama tahun 2013, curah hujan dan hari hujan yang cukup tinggi sehingga tidak memungkinkan / mendukung penanaman benih palawija (kedelai). Sedangkan dukungan APBD terhadap kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur selama kurun waktu tahun 2009-2013 mengalami perkembangan yang terus meningkat dengan realisasi anggaran selama tahun 2009 – 2013 terlihat pada Tabel 2.10 menunjukkan pertumbuhan anggaran pertahunnya sebesar 45,88 % dan pertumbuhan realisasi pertahunnya sebesar 46,60 %. Pada Tabel tersebut juga termuat rasio realisasi fisik dan penyerapan anggaran dengan rerata realisasi sebesar 94,72 % yang menggambarkan kinerja program pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur termasuk dalam kategori Baik yang

Gambar 2.4. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah

Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

-

2.000.000

4.000.000

6.000.000

8.000.000

10.000.000

12.000.000

14.000.000

2009 2010 2011 2012 2013

PA

D (

Rib

u R

up

iah

)

Pendapatan Asli Daerah

27

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

teridentifikasi dari beberapa faktor. Faktor - faktor yang mempengaruhi kinerja pengelolaan pendanaan Dinas Pertanian, seperti : prosedur/mekanisme, jumlah dan kualitas sumber daya manusia serta progres pelaksanaan program selama tahun 2009 – 2013 berdasarkan Pengukuran Dan Evaluasi Kinerja (Peraturan Menteri Keuangan R.I Nomor 249/PMK.02/2011 Tgl 28 Desember 2011) yang mencakup aspek implementasi (prosentase penyerapan anggaran, pencapaian keluaran, efisiensi), dan aspek manfaat. Selanjutnya dapat dirumuskan dari permasalahan pendanaan bahwa realisasi belanja daerah setiap tahunnya belum mencapai 100 %, hal ini dikarenakan efisiensi pelaksanaan kegiatan dan sisa lelang.

Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah disusun melalui pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Kebijakan belanja daerah ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran ke dalam program dan kegiatan. Arah kebijakan belanja daerah tahun anggaran 2014-2019 : 1. Pengelolaan belanja daerah sesuai dengan anggaran berbasis kinerja

(performance based) untuk mendukung capaian target kinerja utama sebagaimana ditetapkan dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 dengan menganut prinsip akuntabilitas, efektif dan efisien dalam rangka mendukung penerapan anggaran berbasis kinerja;

2. Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan perundang-undangan;

3. Pemanfaatan belanja yang bersifat reguler/rutin diutamakan untuk memenuhi belanja yang bersifat mengikat antara lain pembayaran gaji PNS, belanja bagi hasil kepada kabupaten/kota, dan belanja operasional kantor dengan prinsip mengedepankan prinsip efisien dan efektif;

4. Stimulus belanja untuk pengembangan infrastruktur pedesaan; 5. Mengoptimalkan pemanfaatan belanja untuk penyelenggaraan urusan

kewenangan Pemerintah Provinsi dan fasilitas bantuan keuangan, belanja bantuan hibah maupun belanja bantuan sosial untuk urusan non kewengan Pemerintah Provinsi.

28

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Tabel 2.9

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 20131 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Jumlah Kelompok yang - - 51,83 70 88 102 252 299 70 75 87 236 276 100,00 85,23 85,29 93,65 92,31 Pengendalian Hama Terpadu

2 Jumlah Kelompok yang - - 3,00 41.529 42.775 44.058 45.380 46.741 41.529 27.220 13.806 26.340 23.619 100,00 63,64 31,34 58,04 50,53 Pengelolaan Tanaman

3 Jumlah Kelompok yang - - 70,55 15 19 27 83 88 15 15 27 80 86 100,00 78,95 100,00 96,39 97,73 Good Agriculture Practices

5 Produktivitas (ku/ha): - Padi - - 0,90 63,69 63,73 64,47 65,22 66,02 59,11 59,29 54,89 61,74 59,15 92,81 93,03 85,14 94,67 89,60 - Jagung - - 6,56 44,44 46,73 51,31 54,07 57,26 40,67 44,42 45,21 51,08 48,03 91,51 95,07 88,11 94,46 83,87 - Kedelai - - 1,68 15,10 14,61 15,63 15,80 16,10 13,42 13,75 14,52 16,39 15,64 88,85 94,12 92,88 103,75 97,16 - Sayuran - - 4,85 105,00 112,42 117,04 121,85 126,86 78,99 79,51 84,05 94,67 112,13 75,23 70,73 71,82 77,69 88,39 - Buah-buahan (kg per - - 2,01 26,10 26,28 26,92 27,58 28,26 57,42 40,08 55,12 23,25 12,54 219,99 152,52 204,77 84,32 44,37

6 Produksi (ton): - Padi - - 3,83 10.800.000 11.415.000 11.777.924 12.154.544 12.548.283 11.259.085 11.643.773 10.576.543 12.198.707 12.049.405 104,25 102,00 89,80 100,36 96,02 - Jagung - - 9,45 5.238.257 5.777.834 6.471.174 6.956.512 7.513.033 5.266.720 5.587.318 5.443.705 6.295.301 5.760.959 100,54 96,70 84,12 90,50 76,68 - Kedelai - - 24,84 270.248 420.100 488.320 557.800 632.700 355.260 339.491 366.999 361.986 329.461 131,46 80,81 75,16 64,90 52,07 - Sayuran - - 7,85 1.336.609 1.589.395 1.641.587 1.717.100 1.796.086 1.242.430 1.235.351 1.370.904 1.576.423 1.764.874 92,95 77,72 83,51 91,81 98,26 - Buah-buahan - - 3,43 4.119.885 4.364.011 4.477.477 4.593.891 4.713.333 3.427.808 2.713.166 3.631.151 4.203.958 3.828.268 83,20 62,17 81,10 91,51 81,22

7 Jumlah benih tanaman pangan hortikultura yang bersertifikat memenuhi sesuai syarat 6 - Padi (ton) - - 15,08 48.137 51.969 67.269 80.626 83.094 57.086,41 56.630,36 72.679,71 73.178,04 59.484,99 118,59 108,97 108,04 90,76 71,59 - Jagung (ton) - - (1,52) 44.138 36.034 35.636 40.616 40.377 40.595 36.034,35 35.635,69 66.565,90 51.877,30 91,97 100,00 100,00 163,89 128,48 - Kedelai (ton) - - 8,55 6.331 7.815 7.055 8.323 8.531 6.331,16 7.814,62 7.054,91 7.116,17 2.343,86 100,00 100,00 100,00 85,50 27,47 - Buah-buahan (batang) - - 22,43 1.469.775 1.150.745 2.375.519 2.434.907 2.495.780 1.382.253 1.236.338 2.398.169 2.918.959 3.200.348 94,05 107,44 100,95 119,88 128,23 - Sayuran (kg) - - 19,28 161.216 189.287 292.864 300.186 307.690 138.910 217.949 293.063 508.821 525.796 86,16 115,14 100,07 169,50 170,88

8 Registrasi kebun/lahan melalui penerapan GAP 310 315 352 359 417 432 310 330 385 287 139,35 98,41 93,75 107,24 68,82

Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun No Indikator Kinerja sesuai

Tugas dan Fungsi SKPD

Target SPM (%)

Target IKK (%)

Target Indikator Lainnya

29

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Tabel 2.10

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014

(dalam ribuan)

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2009 2010 2011 2012 2013 20141 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

PENDAPATAN DAERAHPendapatan Asli Daerah 4.042.750,0 4.363.678,0 7.400.177,0 10.288.587,5 11.289.587,5 11.289.587,5 4.455.530,2 5.309.475,3 8.145.721,5 10.461.043,1 11.064.276,1 216.480,0 110,21 121,67 110,07 101,68 98,00 1,92 31,57 26,69BELANJA DAERAHBelanja tidak langsung 48.759.902,0 59.785.860,0 66.915.188,6 71.563.847,6 75.021.289,6 93.545.272,0 45.950.497,8 58.219.596,0 64.143.355,6 68.540.649,1 73.540.036,4 5.620.995,8 94,24 97,38 95,86 95,78 98,03 6,01 11,58 12,76 - Belanja pegawai 48.759.902,0 59.785.860,0 66.915.188,6 71.563.847,6 75.021.289,6 93.545.272,0 45.950.497,8 58.219.596,0 64.143.355,6 68.540.649,1 73.540.036,4 5.620.995,8 94,24 97,38 95,86 95,78 98,03 6,01 11,58 12,76 - Belanja bunga- Belanja subsidi- Belanja hibah- Belanja bantuan sosialBelanja langsung 59.689.889,9 115.927.109,9 166.874.551,8 181.190.981,0 171.764.381,0 168.502.300,0 57.751.721,9 112.390.522,9 160.567.431,8 168.522.602,6 153.684.326,0 2.519.120,0 96,75 96,95 96,22 93,01 89,47 1,50 35,39 33,41 - Belanja pegawai 5.022.490,0 5.639.188,0 9.125.935,0 16.921.872,5 14.187.831,5 13.459.875,0 4.529.784,0 5.216.870,0 8.946.720,0 10.697.745,3 13.702.428,6 349.455,0 90,19 92,51 98,04 63,22 96,58 2,60 35,84 33,58 - Belanja barang dan jasa 49.600.128,9 108.856.756,9 155.513.066,8 162.293.780,5 152.914.639,5 146.717.575,5 48.361.325,9 105.775.663,7 149.467.269,6 155.877.784,2 135.995.664,4 2.095.624,0 97,50 97,17 96,11 96,05 88,94 1,43 40,23 37,89 - Belanja modal 5.067.271,0 1.431.165,0 2.235.550,0 1.975.328,0 4.661.910,0 8.324.849,5 4.860.612,0 1.397.989,3 2.153.442,2 1.947.073,1 3.986.233,0 74.041,0 95,92 97,68 96,33 98,57 85,51 0,89 27,20 19,49

Jumlah APBD 108.449.791,9 175.712.969,9 233.789.740,4 252.754.828,6 246.785.670,6 262.047.572,0 103.702.219,7 170.610.118,9 224.710.787,4 237.063.251,7 227.224.362,3 8.140.115,8 95,62 97,10 96,12 93,79 92,07 3,11 25,21 24,39 APBN- Dekonsentrasi 33.791.827,0 42.286.045,0 82.941.897,0 215.050.050,0 59.805.088,0 36.276.368,0 32.055.288,4 39.854.752,1 78.679.382,6 204.226.162,5 49.635.939,3 - 94,86 94,25 94,86 94,97 83,00 - 52,09 51,40 - Dana Tugas Pembantuan 1.820.000,0 41.400.950,0 2.594.820,0 189.290.000,0 202.376.992,0 199.520.670,0 1.489.112,3 35.685.050,4 2.463.593,4 186.227.000,5 192.158.670,0 - 81,82 86,19 94,94 98,38 94,95 - 2.321 2.416

Jumlah APBN 35.611.827,0 83.686.995,0 85.536.717,0 404.340.050,0 262.182.080,0 235.797.038,0 33.544.400,7 75.539.802,5 81.142.976,0 390.453.163,0 241.794.609,3 - 94,19 90,26 94,86 96,57 92,22 - 118,69 118,93 Jumlah 144.061.618,9 259.399.964,9 319.326.457,4 657.094.878,6 508.967.750,6 497.844.610,0 137.246.620,4 246.149.921,4 305.853.763,4 627.516.414,6 469.018.971,6 8.140.115,8 95,27 94,89 95,78 95,50 92,15 1,64 46,60 45,88

Uraian Anggaran pada Tahun Realisasi Anggaran pada Tahun Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Rata-rata

Pertumbuhan

30

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

2.5. Tantangan dan Peluang

Sebagian besar penduduk Jawa Timur menempati wilayah pedesaan dan hidupnya sangat bergantung pada sektor pertanian. Berdasarkan Angka Tetap Hasil Sensus Pertanian 2013 (Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Timur, No. 82/12/35/Th. XI, 2 Desember 2013), tercatat jumlah rumah tangga usaha pertanian tahun 2013 sejumlah 4,98 juta rumah tangga dan sebanyak 3,67 juta rumah tangga merupakan berusahatani tanaman pangan, sedangkan dari subsektor hortikultura terdapat 2,22 juta rumah tangga. Jumlah petani yang bekerja di sektor pertanian sebanyak 6,18 juta orang, terbanyak di subsektor Tanaman Pangan sebesar 4,36 juta orang. Data statistik tersebut menunjukkan pula bahwa jumlah rumah tangga petani gurem di Jawa Timur tahun 2013 sejumlah 3,76 juta rumah tangga atau sebesar 76,16 persen dari rumah tangga pertanian pengguna lahan. Berdasarkan data BPS tersebut terlihat bahwa pembangunan sektor pertanian terutama tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur sangat strategis untuk meningkatkan taraf hidup penduduk di pedesaan selain sebagai penyediaan pangan melalui upaya peningkatan produksi.

Tabel 2.11. Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur terhadap

Sasaran Renstra Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia

Indikator Kinerja

Pertumbuhan Produksi (%)

Sasaran Renstra SKPD

Provinsi

Capaian Sasaran

Renstra SKPD Provinsi

Sasaran pada Renstra SKPD Kabupaten /

Kota*)

Sasaran pada Renstra K/L Permasalahan

- Padi 3,83 2,09 3,83 3,56

Capaian angka sasaran Jawa Timur dibawah angka sasaran Kementerian Pertanian Republik Indonesia disebabkan terdapat perbedaan angka konsumsi perkapita. Angka konsumsi Nasional sebesar 139,15 kg/kapita/tahun sedangkan Jawa Timur sebesar 91,26 kg/kapita/tahun

- Jagung 9,45 2,67 9,45 10,02 Terdapat perbedaaan target luas tanam dan produksi yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia

- Kedelai 24,84 (1,67) 24,84 20,05 - Sayuran 7,85 9,34 7,85 7,52

- Buah-buahan 3,43 4,96 3,43 4,56

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

31

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Selanjutnya dari Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas

Pertanian Provinsi Jawa Timur terhadap Sasaran Renstra Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan produksi (%) dari Sasaran Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur melampaui angka Sasaran Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia untuk komoditas jagung dan buah-buahan. Sedangkan Capaian Sasaran Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur untuk komoditas hortikultura ( sayuran dan buah-buahan) sudah melampaui sasaran Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Renstra Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Permasalahannya terletak pada komoditas tanaman pangan (padi, jagung dan kedelai) dengan tingkat capaian jauh di bawah sasaran Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena selama periode tahun 2009 – 2014 curah hujan dan hari hujan cukup tinggi sehingga petani cenderung menanam padi.

Rencana Pola Ruang untuk Kawasan Budi Daya sebagaimana dijelaskan didalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Tahun 2011—2031 pasal 72, meliputi : a) kawasan peruntukan hutan produksi; b) kawasan hutan rakyat dan c) kawasan peruntukan pertanian. Selanjutnya kawasan peruntukan pertanian ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan : 1. Pertanian lahan basah berupa sawah beririgasi direncanakan dengan luas

sekurang-kurangnya 957.239 hektar dan dengan luas sekurang-kurangnya 802.357,9 hektar ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan di 29 Kabupaten dan kota (Blitar, Kediri, Mojokerto, Madiun, Batu, Pasuruan, Probolinggo);

2. Pertanian lahan kering direncanakan dengan luas sekurang-kurangnya 849.033 hektar dan dengan luas sekurang-kurangnya 215,191.83 hektar ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota;

3. Pengembangan hortikultura direncanakan di wilayah: a) sentra penghasil sayur; b) sentra penghasil bunga; c) sentra penghasil buah; dan d) sentra penghasil biofarmaka.

Kawasan peruntukan pertanian tersebut merupakan strategi pemerintah untuk mempertahankan lahan sawah berkelanjutan serta

32

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

peningkatan produksi pertanian guna menjaga ketahanan pangan. Melalui Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura, strategi pemerintah diharapkan mampu bersaing di tengah dinamika perubahan lingkungan strategis internasional, mengingat saat ini ASEAN Economic Comunity (AEC) atau Pasar Bebas ASEAN 2015 sudah semakin dekat. Kawasan ASEAN akan menjadi pasar tunggal berbasis produksi tunggal, sehingga seluruh negara ASEAN harus melakukan liberalisasi perdagangan. Dengan demikian pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur haruslah siap menghadapi tantangan dengan membanjirnya produk import yang akan mempengaruhi keberadaan produk pertanian lokal. Tetapi disisi lain, kondisi tersebut juga menjadi peluang untuk meningkatkan daya saing produk lokal.

Disamping menghadapi tantangan persaingan produk pertanian di perdagangan bebas ASEAN pada tahun 2015, pembangunan tanaman pangan dan hortikultura juga menghadapi tantangan mendasar sebagai berikut : 1. Peningkatan produksi, produktivitas, nilai tambah dan daya saing produk

pertanian, penerapan prinsip ramah lingkungan, harga 2. Peningkatan penggunaan pupuk organik; 3. Keterbatasan ketersediaan sumberdaya dan akses modal; 4. Perbaikan infrastruktur lahan dan air, perbenihan/perbibitan.

Sejalan munculnya beberapa tantangan tersebut, pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura kedepan juga memiliki sejumlah peluang : 1. Pasar Komoditas Tanaman Pangan dan Hortikultura terbuka luas; 2. Peluang investasi dibidang agroindustri dan agribisnis cukup besar; 3. Tersedianya fasilitas permodalan dari Bank/Lembaga Keuangan non-

Bank; 4. Berkembangnya pola kemitraan dalam usaha agribisnis antara

petani/kelompok tani dengan pengusaha/ produsen; 5. Terdapat kesenjangan antara produksi potensial dan aktual.

33

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

III. ISU-ISU STRATEGIS

3.1. Permasalahan Pembangunan Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Jawa Timur Pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur

pada dasarnya merupakan kelanjutan dari pelaksanaan pembangunan periode jangka menengah periode 2009 - 2014. Permasalahan mendasar yang dihadapi sektor pertanian adalah masih rendahnya kontribusi tanaman bahan makanan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur dan Nilai Tukar Petani (NTP). Dua permasalahan mendasar tersebut disebabkan beberapa permasalahan pokok yang muncul akibat masih belum optimalnya tingkat produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura, yaitu : 1. Sempitnya rata-rata kepemilikan lahan pertanian (0,39 hektar); 2. Menurunnya daya dukung sumber daya alam, lingkungan yang

dieksploitasi berlebihan, anomali iklim dan, degradasi lahan; 3. Belum optimalnya infrastruktur pertanian; 4. Tingkat kehilangan hasil (losses) yang masih cukup tinggi dan masih

rendahnya daya saing produk-produk pertanian terhadap produk impor; 5. Lemahnya kemampuan akses petani terhadap teknologi, informasi, pasar

dan permodalan serta perlindungan usahatani; 6. Belum optimalnya kelembagaan petani; 7. Realtif terbatasnya tingkat pendidikan petani .

Berbagai permasalahan mendasar dan permasalahan pokok tersebut menjadi isu strategis pada periode mendatang, mengingat permasalahan tersebut diperkirakan masih akan dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur dalam jangka waktu 2014 – 2019. Kedepannya, isu strategis harus diprioritaskan dalam perencanaan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura karena dampaknya yang signifikan dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, dan menentukan tujuan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura.

34

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Tabel 3.1.

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

No. Aspek Kajian Capaian / Kondisi Saat ini

Standar yang Digunakan

Faktor yang Mempengaruhi

Permasalahan Pelayanan SKPD Internal

(Kewenangan SKPD)

Eksternal (Diluar Kewenangan

SKPD)

1. Gambaran pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

Berfluktuasinya tingkat produksi, produktivitas dan kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura

• Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

• SOP Budidaya • SOP Pasca Panen

• Perumusan kebijakan teknis pertanian

• Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan pertanian

• Pembinaan teknis tentang penerapan teknologi budidaya yang baik dan benar serta ramah lingkungan

• Tingginya laju pertumbuhan penduduk

• Persaingan Pasar Global

• Tingkat kehilangan hasil yang masih cukup tinggi

• Masih rendahnya daya saing produk-produk pertanian terhadap produk impor;

• Lemahnya kemampuan akses petani terhadap teknologi, informasi, pasar dan permodalan serta perlindungan usahatani

2. Kajian Renstra Kementerian Pertanian

Terdapat perbedaaan target luas tanam dan produksi yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia

Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia

• Pengambilan kebijakan belum secara optimal memperhatikan daya dukung dan pola pertumbuhan

• Masih relatif rendahnya keterlibatan sektor lain dalam menetapkan angka produksi

• Perbedaan angka konsumsi perkapita

• Belum optimalnya pelayanan pada sektor perbenihan dan pengawasan tanaman

• Terbatasnya penerapan alsintan

3. Kajian Renstra Kabupaten / Kota

Terjadinya inflasi pada beberapa komoditas pertanian

• UU. Nomor 13 tahun 2010 tentang Hortikultura;

• Permentan nomor : 47/Permentan/Ot.140/4/2013 tentang Rekomendasi Impor Produk Hortikultura

• Pergub. Nomor 2 Tahun

• Pengembangan Kawasan Komoditas

• Pembinaan teknis tentang pengaturan pola tanam pada komoditas pemicu inflasi

• Berfluktuasinya harga produk pertanian dan masih tingginya suku bunga usahatani

• Adanya dampak perubahan iklim

Belum optimalnya kelembagaan petani

35

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

No. Aspek Kajian Capaian / Kondisi Saat ini

Standar yang Digunakan

Faktor yang Mempengaruhi

Permasalahan Pelayanan SKPD Internal

(Kewenangan SKPD)

Eksternal (Diluar Kewenangan

SKPD) 2013 tentang Pengendalian Distribusi Produk Impor Di Jawa Timur dengan tujuan : a) untuk mengendalikan produk impor; b) menjaga stabilitas harga komoditas lokal; c) melindungi dan meningkatkan kesejahteraan serta kepentingan petani; d) perlindungan terhadap Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) atau Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina; e) perlindungan terhadap konsumen

4. Kajian RTRW Sempitnya rata-rata kepemilikan lahan pertanian (0,39 hektar)

• UU. Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

• Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang RTRW Jawa Timur tahun 2011-2031

• Pengembangan Kawasan Komoditas

• Pengembangan JITUT dan JIDES

• optimasi lahan • Pengembangan alsintan dan

pupuk organik

Komitmen Kabupaten/kota terhadap LP2B

• Tingginya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian

• Rendahnya pendapatan usahatani

• Belum optimalnya infrastruktur pertanian

• Belum optimalnya pemanfaatan lahan

• Rendahnya pemanfaatan teknologi alsintan

5. Kajian KLHS Rendahnya kandungan bahan

• UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Belum optimalnya implementasi penerapan

Perubahan pola tanam dan serangan OPT pada

Menurunnya daya dukung sumber daya alam,

36

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

No. Aspek Kajian Capaian / Kondisi Saat ini

Standar yang Digunakan

Faktor yang Mempengaruhi

Permasalahan Pelayanan SKPD Internal

(Kewenangan SKPD)

Eksternal (Diluar Kewenangan

SKPD) organik pada lahan sawah (kurang dari 2%)

Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

• Pergub Jawa Timur Nomor 67 Tahun 2012 tentang RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Prov. Jawa Timur

penggunaan pupuk organik dan pestisida hayati

tanaman pangan dan hortikultura

lingkungan yang dieksploitasi berlebihan, anomali iklim dan, degradasi lahan

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

37

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Pembangunan Jawa Timur

Berpedoman pada arah pembangunan Jawa Timur sebagaimana termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jawa Timur Tahun 2005 - 2015 capaian kinerja periode sebelumnya, potensi Jawa Timur, isu-isu strategis, serta tantangan lima tahun ke depan, visi pembangunan Jawa Timur yang ingin diwujudkan pada periode 2014-2019 adalah “Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak,”.

Untuk mewujudkan visi tersebut ditetap Misi Pembangunan Jawa Timur “Makin Mandiri dan Sejahtera bersama Wong Cilik”, : 1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan; 2. Meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri dan berdaya

saing, berbasis agrobisnis / agroindustri dan industrialisasi; 3. Meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan dan penataan ruang; 4. Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik; 5. Meningkatkan kualitas kesalehan sosial dan harmoni sosial.

Berdasarkan Visi dan Misi Gubernur Provinsi Jawa Timur tahun 2014 -2019 yang termuat dalam dan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Timur Tahun 2014 – 2019, dan mengacu kepada tugas dan fungsi nya, maka Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur akan mendukung terlaksananya visi dan misi Gubernur terutama di Misi Kedua, yaitu meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri dan berdaya saing, berbasis agrobisnis/agroindustri dan industrialisasi.

Melalui misi kedua tersebut ditetapkan 8 (delapan) Tujuan Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 terutama pada tujuan kedua, yaitu Meningkatkan Produktivitas Sektor Pertanian, Strategi dan Arah kebijakan, Indikator Kinerja serta Program yang terinci pada Tabel berikut.

38

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Tabel 3.2.

Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Gubernur Jawa Timur

Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja Program

Misi 2 : meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri dan berdaya saing, berbasis agrobisnis / agroindustri dan industrialisasi

Meningkatkan Produktivitas Sektor Pertanian

Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan);

Meningkatkan kualitas intensifikasi pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan)

Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian untuk meningkatkan surplus bahan pangan, khususnya padi, jagung, kedelai, daging, telur, susu, dan ikan, untuk memenuhi konsumsi dan bahan baku industri pengolahan (agroindustri)

Pertumbuhan Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan terhadap PDRB

Program Peningkatan Produksi Pertanian

Meningkatkan pengendalian alih fungsi lahan pertanian

Penetapan dan pengembangan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)

Peningkatan Indeks Pertanaman (IP)

Meningkatnya nilai tambah hasil dan daya saing produk pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan

Meningkatkan usaha penanganan pasca-panen, dan pengolahan hasil pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan)

Peningkatan nilai tambah (value added) sektor pertanian melalui perluasan penciptaan kawasan agropolitan dan agroindustri yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) dan ke depan (forward linkage) pada sebaran lokasi potensial yang merata

Prosentase nilai tambah usaha tani tanaman pangan (padi)

Program Pengembangan Agribisnis Pertanian

39

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja Program

Meningkatkan kualitas proses dan produk pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan) yang terstandarisasi

Peningkatan daya saing produk pertanian, dengan tetap melakukan perlindungan produk lokal, melalui peningkatan kualitas menuju standar mutu yang dipersyaratkan pada berbagai kawasan perdagangan

Jumlah kebun/usaha yang terregistrasi melalui penerapan GAP (kebun/lahan)

Meningkatnya akses petani dan nelayan terhadap faktor produksi, teknologi, informasi, pemasaran dan permodalan sehingga memiliki daya saing tinggi

Meningkatkan pemberdayaan kelembagaan petani dan nelayan secara berkelanjutan dan terpadu

Optimalisasi dan pemberdayaan kelembagaan petani/nelayan untuk meningkatkan akses petani/nelayan terhadap faktor produksi, teknologi, informasi, pemasaran maupun akses permodalan.

Jumlah kelompok yang menerapkan hama terpadu (kelompok SLPHT)

Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian

Jumlah kelompok yang menerapkan Good Agriculture Practices (GAP)

Sumber : Rancangan Awal RPJMD Provinsi Jawa Timur, 2014 - 2019

40

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Tabel 3.3.

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Gubernur Jawa Timur

Visi : Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak Misi dan Program

KDH dan Wakil KDH terpilih

Permasalahan Pelayanan SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong

Misi : Makin Mandiri dan Sejahtera bersama Wong Cilik

Misi ke 2 : meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri dan berdaya saing, berbasis agrobisnis / agroindustri dan industrialisasi

Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan

• Sempitnya rata - rata kepemilikan lahan pertanian dan tingginya alih fungsi lahan

• Belum optimalnya infrastruktur pertanian Semakin tingginya alih fungsi lahan

• Belum optimalnya produksi dan produktivitas

• Pertumbuhan penduduk Jawa Timur yang cukup tinggi (0,69 %)

• Kebutuhan petani akan ketersediaan air rusakan infrastruktur jaringan irigasi

• UU. Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

• Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang RTRW Jawa Timur tahun 2011-2031

• Tersedianya dukungan dana (Bansos) sarana produksi

• Menurunnya daya dukung sumber daya alam mengakibatkan anomali iklim dan degradasi lahan

Rendahnya Penggunaan pupuk/pestisida hayati

Pergub Jawa Timur Nomor 67 Tahun 2012 tentang RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Prov. Jawa Timur

Program Pengembangan Agribisnis

• Rendahnya daya saing produk-produk pertanian terhadap produk impor

Rendahnya kualitas hasil masih tinggi

• Pasar bebas ASEAN atau ASEAN Economic Community (AEC) 2015

• Fasilitasi Alsintan Panen dan pasca Panen

Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian

• Lemahnya akses petani terhadap teknologi, informasi, pasar dan permodalan serta perlindungan usahatani

• Berfluktuasinya harga produk pertanian dan tingginya suku bunga usahatani

• Tersedianya Teknologi dan terbukanya peluang pasar

• Belum optimalnya kelembagaan petani

• Terbatasnya SDM petani

• Kelembagaan penyuluhan (BPP)

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

3.3. Telaah Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia

Telaahan terhadap Renstra Kementerian dan Renstra Daerah diperlukan dalam upaya menyusun daftar faktor penghambat dan pendorong

41

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Gambar 3.1. Kaitan antara Strategi RPJMN dengan Strategi Rencana Strategis

Kementerian Pertanian RI Tahun 2010-2014, RPJMD Provinsi Jawa Timur 2014 – 2019, dan Rencana Strategi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019

pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur akan mempengaruhi penanganan permasalahan yang telah diidentifikasi, dan dikaitkan dengan Visi, Misi, dan Program Gubernur Jawa Timur sebagai Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 83.1/Permentan/RC.110/12/2011 tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2010 – 2014. Sesuai amanat dalam Undang-Undang No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, saat ini

42

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

memasuki periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap ke-3 (2015–2019), setelah periode RPJMN tahap ke-2 (2010-2014) berakhir. Pada RPJMN tahap ke-3 ini, pembangunan pertanian tetap memegang peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui penguatan permodalan, penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, pakan dan bio-energi, penyerap tenaga kerja, sumber devisa negara, dan sumber pendapatan, serta pelestarian lingkungan melalui praktek usahatani yang ramah lingkungan. dengan penekanan pada pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Selanjutnya, penilaian keserasian, keterpaduan, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Timur terhadap sasaran Rencana Strategis Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Rencana Strategis Dinas Pertanian Jawa Timur sebagai berikut.

3.4. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah

Mengacu dokumen RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 – 2031, Kawasan peruntukan pertanian di Jawa Timur selain dimanfaatkan untuk Pertanian lahan basah (sawah beririgasi), Pertanian lahan kering, dan pengembangan hortikultura di wilayah sentra, sesuai tugas fungsi Dinas Pertanian juga dijelaskan tentang pemanfaatan “Kawasan Pertanian Terpadu” (Cooperative Farming)” yaitu kawasan pertanian yang dikembangkan dengan memberdayakan kelompok tani melalui rekayasa sosial, ekonomi, teknologi dan “Kawasan Pertanian Ramah Lingkungan (Good Agriculture Practice)”, yaitu kawasan pertanian dikembangkan dengan mengimplementasikan cara budi daya yang baik sesuai dengan standar operasional yang ramah lingkungan.

Berdasarkan telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur tahun 2011 – 2031, permasalahan pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur beserta faktor penghambat dan faktor pendorong keberhasilan pembangunan pertanian dapat dilihat pada Tabel berikut.

43

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Tabel 3.4

Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur

Rencana Pola Ruang Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada

Periode Perencanaan Berkenaan

Pengaruh Rencana Pola Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan

SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD

Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Kawasan pertanian terpadu (cooperative farming) Kawasan pertanian ramah lingkungan (good agriculture practice)

Kawasan Peruntukan Pertanian : Pertanian lahan basah (sawah beririgasi) direncanakan dengan luas sekurang-kurangnya 957.239 ha dan dengan luas sekurang-kurangnya 802.357,9 ha ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan meliputi 29 kabupaten dan 7 kota (Blitar, Kediri, Mojokerto, Madiun, Batu, Pasuruan, Probolinggo) Pertanian lahan kering direncanakan dengan luas sekurang-kurangnya 849.033 ha dan dengan luas sekurang - kurangnya 215,191.83 ha ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota Pengembangan hortikultura di wilayah sentra : Sayur di kawasan pertanian lahan basah dan lahan kering di seluruh Kabupaten / Kota

Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan, Program Pengembangan Agribisnis, Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian

Adanya Kebutuhan ketersediaan sdm, sda, dan sumberdaya buatan Alokasi pengembangan kawasan menjadi jelas Peningkatan produksi dan konsumsi dapat direncanakan dengan baik Penambahan penerapan GAP terutama untuk komoditas ekspor Jumlah Kebun/Lahan Usaha yang diregistrasi masih terbatas Pemenuhan kebutuhan Saprodi dan Sarana Prasarana Belum semua kawasan menerapkan GAP untuk

Pertanian lahan basah (sawah beririgasi) di 29 kabupaten dan 7 Kota dan Pertanian lahan kering di seluruh kabupaten/Kota Hortikultura direncanakan sentra : Sayuran : Bawang Merah, (Batu, Nganjuk, Kediri, Ngawi, Mojokerto, Probolinggo, Bojonegoro, Bondowoso, Malang, Sampang, Pamekasan dan Sumenep), Cabe Merah (Tuban, Kediri, Bojonegoro, Blitar, Mojokerto, Probolinggo, Banyuwangi, Malang, Jember, Bangkalan, Pamekasan), Cabe Rawit (Gresik, Lamongan, Tuban, Nganjuk, Mojokerto, Kediri, Magetan, Ngawi, Pacitan, Malang, Jember, Banyuwangi), Kentang (Magetan, Mojokerto, Malang, Pasuruan, Probolinggo Batu), Jamur (Jember, Bojonegoro, Pasuruan, Surabaya) Buah-buahan : Mangga (Banyuwangi, Probolinggo, Situbondo, Gresik, Bondowoso, Pasuruan, Lamongan, Nganjuk, Kediri, Magetan) Jeruk (Kediri, Banyuwangi, Jember, Malang, Lumajang, Magetan, Pacitan Bojonegoro, Batu, Tuban,), Pisang ( Banyuwangi, Lumajang, Malang, Bojonegoro, Trenggalek, Mojokerto), Salak ( Malang, Lumajang, Jombang, Mojokerto,

44

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Rencana Pola Ruang Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada

Periode Perencanaan Berkenaan

Pengaruh Rencana Pola Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan

SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD

Buah : Pisang ( Banyuwangi, Blitar, Jember, Lumajang, Magetan, Malang, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung), Jeruk (Jember, Jombang, Banyuwangi, Pamekasan, Madiun, Tuban Magetan, Malang, Pacitan, dan Kota Batu), Rambutan (Jember, Bangkalan, Blitar,) Mangga (Gresik, Kediri, Bonodowoso, Probolinggo, Magetan, Pasuruan, Nganjuk dan Situbondo), Apel (Batu, Malang, Pasuruan), Jambu Air (Tuban, Jombang, dan Madura), Belimbing (Blitar, Tuban dan Kota Blitar), Salak (Bangkalan, Bojonegoro, Lumajang, Malang, Mojokerto, Pasuruan), Alpukat ( Lumajang), Durian (Bondowoso, Pasuruan, Malang, Jombang, Jember, Madiun, dan Trenggalek), Manggis (Banyuwangi, Blitar, Jember, Ponorogo, Trenggalek, Probolinggo) Bunga : Kabupaten Gresik, Magetan, Mojokerto, Malang, Pasuruan, Kota Batu Biofarmaka : kabupaten Pacitan, Ponorogo, Probolinggo,Trenggalek

komoditas hortikultura dan Coperative Farming untuk komoditas tanaman pangan

Bangkalan), Apokat ( Probolinggo, Lumajang, Blitar, Pasuruan, Nganjuk), Manggis (Malang, Banyuwangi, Jember, Probolinggo, Lumajang, Trenggalek, Ponorogo, Blitar), Apel (Malang, Pasuruan, Batu), Melon (Banyuwangi, Jember, Situbondo, Lumajang, Magetan, Lamongan, Ngawi, Nganjuk,), Jambu Kristal (Batu, Mojokerto, Gresik), Nenas (Kediri, Blitar) Tanaman Hias : Krisan (Batu, Pasuruan, Malang, Magetan, Mojokerto, Melati (Bangkalan, Pasuruan, Gresik, Kota Blitar), Mawar (Malang, Nganjuk, Batu) Sedap malam (Banyuwangi Pasuruan, Pamekasan), Anggrek ( Kota Batu, Malang, Pasuruan, Kota Surabaya), Phylodendron (Blitar, Batu) Tanaman Obat : Jahe (Jember, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Mojokerto, Bondowoso, Situbondo, Pamekasan, Magetan), Temulawak (Trenggalek, Kediri, Sumenep), Kunyit (Probolinggo, Pacitan, Nganjuk, Bangkalan, Pamekasan dan Gresik) Kawasan Pertanian Terpadu (Cooperative Farming) kawasan pertanian ramah lingkungan (Good Agriculture Practice)

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

45

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

3.5. Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Isu strategis terkait perubahan iklim global, krisis pangan dan energi menimbulkan dampak langsung bagi masyarakat luas terutama masyarakat pedesaan yang kegiatan utamanya pada sektor pertanian. Perubahan iklim global sekarang ini akibat dari penerapan teknologi revolusi hijau budi daya pertanian sejak tahun 1970-an yang menyebabkan petani menggantungkan sepenuhnya pada penggunaan pupuk anorganik yang berakibat pada penurunan kandungan bahan organik tanah sawah. Selain kandungan bahan organik tanah, masih belum optimalnya penerapan sistim Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan (JMKP) pada produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Disisi lain, pertambahan jumlah penduduk dari tahun ketahun di Jawa Timur justru menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian.

Tabel 3.5 Hasil Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Provinsi Jawa Timur

No Hasil KLHS terkait Tugas dan Fungsi

SKPD

Permasalahan Pelayanan SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1 Menurunnya daya dukung sumber daya alam yang mengakibatkan degradasi lahan

Rendahnya kandungan bahan organik pada lahan sawah (kurang dari 2%)

• Intensifikasi pertanian mengharuskan adanya peningkatan produksi menyebabkan petani tergantung pada pupuk anorganik

• Belum dilakukan kajian akademis terhadap KLHS

1. Penerapan good agriculture practices

2. Tersedia SOP Budidaya Hortikultura

3. Pengembangan pupuk organik

2 Meningkatnya emisi gas rumah kaca sehingga mengakibatkan anomali iklim

Perubahan pola tanam dan serangan OPT pada tanaman pangan dan hortikultura

Rendahnya Penggunaan pupuk / pestisida Organik;

Pergub Jawa Timur Nomor 67 Tahun 2012 tentang RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Prov. Jawa Timur

3 Penerapan sistim Jaminan Mutu dan keamanan Pangan belum optimal

Masih rendahnya sertifikasi dan pelabelan produk tanaman pangan dan hortikultura oleh petani

Masih terdapat kasus penggunaan bahan tambahan yang berbahaya, terdapat residu pestisida, penggunaan pupuk kimia yang tidak terdaftar, tidak melakukan konservasi lahan dan tidak tercatatnya ketelusuran produk

1. PP No.102 tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional

2. PP No.28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan

3. Permentan No.58/Permentan/OT.140/8/2007 tentang Pelaksanaan Sistem Standardisasi di Bidang Pertanian

4. Permentan No.48/ Permentan/OT.140/10/2006 tentang Pedoman

46

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Budidaya Tanaman Pangan yang Baik (GAP-TP)

5. Permentan No.35 /Permentan/OT.140/7/2008 tentang Persyaratan dan Penerapan Cara Pengolahan Hasil Pertanian Asal Tumbuhan yang Baik (Good Manufacturing Practices);

6. Permentan No.51/Permentan/OT.140/10/2008 tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pangan Segar Asal Tumbuhan;

7. Permentan No.48/Permentan/OT.140/10/2009 tentang Pedoman Budidaya Buah dan Sayur yang Baik (GAP Buah dan Sayur

8. Permentan No. 88/Permentan/PP.340/12/2011 tentang Pengawasan Keamanan Pangan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

Kesadaran masyarakat di seluruh dunia terhadap pentingnya upaya pelestarian sumber daya alam dan lingkungan dalam kaitannya dengan usaha pertanian telah dipacu oleh berbagai keputusan konferensi internasional tentang lingkungan.

3.6. Penentuan Isu - isu Strategis

Persoalan ancaman dan kerawanan pangan dunia beberapa tahun terakhir selain berkaitan sangat erat dengan pertumbuhan penduduk juga sensitif terhadap perubahan iklim global. Ketidak stabilan ketahanan pangan, cenderung memicu terjadinya ketidakstabilan ekonomi maupun gejolak politik. Dalam hal ini, krisis pangan akan terjadi manakala tidak ada upaya - upaya yang serius untuk memperbaiki struktur produksi pangan. Isu Strategis harus dikedepankan dalam perencanaan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura daerah mengingat beberapa permasalahan yang belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya akan menjadi dampak yang

47

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

signifikan bagi pertumbuhan ekonomi. Beberapa isu strategis yang mendesak untuk ditangani : 1. Upaya pemenuhan ketersediaan pangan melalui peningkatan produksi

pangan di Jawa Timur masih rentan terhadap isu pemanasan global yang berdampak terjadinya perubahan iklim;

2. Tingginya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian serta terjadinya degradasi sumberdaya alam;

3. Kelembagaan petani yang masih lemah, yang disebabkan masih relatif rendahnya kualitas sumber daya manusia petani;

4. Lemahnya akses petani terhadap permodalan, dan terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana produksi pertanian (benih, pupuk, pestisida, alsintan) pendukung pengembangan sistem agribisnis;

5. Fluktuasi harga produk pertanian akibat ketersediaan bahan pangan tidak kontinyu sepanjang tahun serta lemahnya tata niaga produk pertanian dan panjangnya rantai distribusi produk pertanian;

6. Pengelolaan usahatani yang berorientasi pasar regional dan internasional.

48

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

4.1. Visi dan Misi Pembangunan Tanaman Pangan

dan Hortikultura Mengacu pada visi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, “Jawa Timur

Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak,” sekaligus mengikuti perkembangan ekonomi serta tuntutan kebutuhan masyarakat kedepan dengan lebih berpihak kepada kesejahteraan petani dalam memanfaatkan peluang perlu dirumuskan Visi Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura,"Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk kesejahteraan petani"

Upaya untuk mewujudkan visi tersebut, perlu ditetapkan beberapa misi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur adalah, sebagai berikut : 1) Mewujudkan kemandirian pangan melalui peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura secara berkelanjutan; 2) Meningkatkan produk pangan segar dan olahan yang aman konsumsi dan berdaya saing tinggi; dan 3) Mewujudkan usaha pertanian dengan menumbuhkan ekonomi produktif di pedesaan. 4.2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Tanaman Pangan

dan Hortikultura Tujuan dan Sasaran Pembangunan Tanaman Pangan dan

Hortikultura : 1. Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan

hortikultura secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri pengolahan;

2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produksi tanaman pangan dan hortikultura;

3. Meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan petani. Memperhatikan potensi, peluang, prospek pengembangan dan

teknologi yang tersedia serta besarnya permintaan masyarakat untuk memenuhi berbagai permintaan, maka sasaran strategis Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur sebagai berikut:

49

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

1) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditas Utama dan Unggulan

Sasaran produksi dan produktivitas pada tabel 4.1 dan 4.2 diperoleh dengan menentukan sasaran luas areal panen dan untuk memperoleh sasaran luas panen harus ditentukan sasaran luas areal tanam terutama pada tanaman padi (pada gambar 4.1).

Implementasi dari upaya peningkatan produksi : • Peningkatan Index Pertanaman selain untuk meningkatkan luas areal tanam

padi sekaligus untuk mengendalikan perubahan jenis sawah sebagaimana amanat Undang-Undang (UU) Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan seluas 1.017.549,73 hektar (Lahan Irigasi 802.357,9 hektar, Lahan Kering 215.191,83 hektar).

• Pengendalian Serangan OPT dan DPI pada Areal Tanam Tanaman Pangan dan Hortikultura (Tabel 4.1)

Gambar 4.1. Luas Sasaran Tanaman Padi (ha)

2.142.375

2.060.005

2.090.906

2.122.269

2.154.103

2.186.415

2.000.000 2.050.000 2.100.000 2.150.000 2.200.000

2019

2018

2017

2016

2015

2014

50

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Tabel 4.1 Produksi Komoditas Utama dan Unggulan Tahun 2014 – 2019

Indikator Kinerja Utama 2014 Sasaran

2015 2016 2017 2018 2019

Luas Panen

Padi (ha) 1.988.079 1.992.055 1.996.039 2.000.031 2.004.031 2.008.039 Jagung (ha) 1.251.473 1.263.988 1.266.516 1.267.783 1.270.318 1.271.588 Kedelai (ha) 266.114 314.015 329.977 329.841 333.140 335.805 Sayuran (ha) 169.862 171.563 173.281 175.014 176.764 178.533 Cabe Besar (ha) 15.655 16.321 16.987 17.653 18.319 18.985 Cabe rawit (ha) 50.524 51.654 52.784 53.914 55.044 56.144 Bawang Merah (ha) 23.448 24.236 24.371 24.506 24.641 24.776 Buah-buahan (phn,rmp) 71.751.991 72.828.000 72.402.696 75.021.370 76.525.557 77.290.245 Mangga (phn) 8.439.335 8.861.302 9.304.367 9.769.586 10.258.065 10.770.968 Pisang (rmp) 23.530.796 24.707.336 25.942.703 27.239.838 28.601.830 30.031.922 Jeruk Keprok/Siam (phn) 3.987.051 4.186.404 4.395.724 4.615.510 4.846.286 5.088.600 Tan. Hias (tangkai) 5.145.923 5.197.382 5.249.356 5.301.849 5.354.868 5.408.417 Anggrek (tangkai) 215.015 217.165 219.336 221.530 223.745 225.983 Krisan (tangkai) 4.414.942 4.459.091 4.503.682 4.548.719 4.594.206 4.640.148 Tan. Biofarmaka (kg) 34.484.486 35.001.753 35.526.779 36.059.681 36.600.576 37.149.585 Temulawak (kg) 6.359.126 6.454.513 6.551.331 6.649.601 6.749.345 6.850.585 Jahe (kg) 11.677.938 11.853.107 12.030.903 12.211.367 12.394.538 12.580.456 Produktivitas Padi (ku/ha) 63,37 64,57 64,77 64,96 65,15 65,35 Jagung (ku/ha) 51,51 56,70 57,44 58,24 59,00 59,82 Kedelai (ku/ha) 14,05 15,29 15,40 15,71 15,87 16,07 Sayuran (ku/ha) 114,14 115,98 119,02 122,01 124,95 127,84 Cabe Besar (ku/ha) 70,26 72,51 74,20 75,77 77,22 78,57 Cabe rawit (ku/ha) 60,37 59,24 61,81 64,26 66,61 68,91 Bawang Merah (ku/ha) 120,56 117,40 119,91 122,39 124,85 127,27 Buah-buahan (kg/phn) 52,74 53,00 53,05 53,58 53,84 54,64 Mangga (kg/phn) 121,03 127,08 133,44 140,11 147,11 154,47 Pisang (kg/phn) 70,40 73,92 77,62 81,50 85,57 89,85 Jeruk Keprok/Siam (kg/phn) 110,57 116,10 121,90 128,00 134,40 141,12 Tan. Hias (tangkai/m²) 28,48 28,76 28,76 26,87 28,76 28,76 Anggrek (tangkai/m²) 11,78 11,78 11,78 11,78 11,78 11,78 Krisan (tangkai/m²) 12,97 12,97 12,97 12,97 12,97 12,97 Tan. Biofarmaka (kg/m2) 0,14 1,42 1,42 1,42 1,42 1,42 Temulawak (kg/m2) 1,34 1,34 1,34 1,34 1,34 1,34 Jahe (kg/m2) 1,53 1,53 1,53 1,53 1,53 1,53 Produksi Padi (ton) 12.599.141 12.863.245 12.927.561 12.992.199 13.057.160 13.122.446 Jagung (ton) 6.445.992 7.167.301 7.274.811 7.383.933 7.494.692 7.607.112 Kedelai (ton) 373.900 480.148 508.148 518.311 528.677 539.250 Sayuran (ton) 1.938.802 1.989.782 2.062.390 2.135.351 2.208.671 2.282.360 Cabe Besar (ton) 109.988 118.340 126.047 133.754 141.461 149.168 Cabe rawit (ton) 305.022 306.020 326.235 346.450 366.665 386.880 Bawang Merah (ton) 282.678 284.520 292.224 299.928 307.632 315.336 Buah-buahan (ton) 3.784.200 3.859.884 3.870.963 4.019.645 4.120.136 4.223.139 Mangga (ton) 926.448 972.771 1.021.409 1.072.480 1.126.104 1.182.409 Pisang (ton) 1.502.576 1.577.705 1.656.590 1.739.420 1.826.391 1.917.710 Jeruk Keprok/Siam (ton) 399.855 419.847 440.840 462.882 486.026 510.327 Tan. Hias (tangkai) 146.530.283 149.475.542 150.970.297 142.480.000 154.004.800 155.544.848

51

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Indikator Kinerja Utama 2014 Sasaran

2015 2016 2017 2018 2019

Anggrek (tangkai) 2.533.539 2.558.874 2.584.463 2.610.307 2.636.411 2.662.775 Krisan (tangkai) 57.251.467 57.823.982 58.402.222 58.986.244 59.576.106 60.171.867 Tan. Biofarmaka (kg) 49.151.500 49.750.378 50.496.633 51.254.083 52.022.894 52.803.238 Temulawak (kg) 8.526.066 8.653.957 8.783.766 8.915.523 9.049.256 9.184.994 Jahe (kg) 17.903.876 18.172.434 18.445.020 18.721.696 19.002.521 19.287.559 Index Pertanaman Padi 1,93 2,01 2,08 2,15 2,23 2,30 Prosentase terkendalinya 5,00 5,00 4,00 4,00 3,00 3,00 Serangan OPT dan DPI pada areal tanam tanaman pangan dan hortikultura

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

52

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

2) Peningkatan Efisiensi, Kualitas dan Jumlah Olahan Produk Tanaman

Pangan dan Hortikultura di Jawa Timur Tabel 4.2.

Indikator Kinerja Utama Peningkatan Efisiensi, Kualitas dan Jumlah Olahan Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur Tahun 2014-2019

Indikator Kinerja Utama 2014 Sasaran

2015 2016 2017 2018 2019 Prosentase Nilai tambah 64,72 64,72 64,72 64,72 64,72 64,72 usahatani tanaman pangan : - padi (dengan asumsi HET

pupuk dan HPP gabah tetap)

- Jagung

44,58

44,58

44,58

44,58

44,58

44,58

Jumlah kebun/lahan usaha yang terregistrasi melalui penerapan GAP (sayuran, Buah-buahan, Tanaman Hias dan Biofarmaka)

440 462 485 510 535 562

Jumlah produk hasil pertanian (tanaman pangan dan hortikultura) bersertifikat Prima 3 dan menerapkan GAP

40 50 55 60 65 70

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

3) Peningkatan Kapasitas Petani Tabel 4.3.

Indikator Kinerja Peningkatan Kapasitas Petani Tahun 2014 – 2019

Indikator Kinerja Utama 2014 Sasaran

2015 2016 2017 2018 2019

Prosentase Jumlah Kelompok yang menerapkan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT)

11,92 11,92 11,92 11,92 11,92 11,92

Prosentase Jumlah Kelompok yang menerapkan Sekolah Lapangan Good Agriculture Practices (SLGAP)

9,48

9,48

9,48

9,48

9,48

9,48

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

53

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Selain Penerapan GAP tersebut beberapa kegiatan penting yang

berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan petani :

4. Fasilitasi peralatan mesin pertanian Sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi, alat dan mesin

pertanian (alsintan) memiliki peranan penting dalam aktivitas pertanian mulai dari kegiatan usahatani sampai dengan panen dan pengolahan hasil. Pemanfaatan alsintan akan mendukung upaya pemecahan masalah kelangkaan tenaga kerja di sektor pertanian yang banyak terjadi, sedangkan disisi lain harga alsintan umumnya masih belum terjangkau petani, maka pemerintah terus berupaya memfasilitasi kebutuhan alsintan tersebut.

Tabel 4.4. Dukungan Alsintan terhadap Sasaran Strategis di Jawa Timur Tahun 2014 - 2019

ALSINTAN Sasaran (unit)

2015 2016 2017 2018 2019 - Hand tracktor 180 180 180 180 180 - Pompa Air 85 85 85 85 85 - APPO 100 100 100 100 100 - Lantai Jemur 50 50 50 50 50 - Rice Milling Unit 50 50 50 50 50 - Terpal 400 400 400 400 400 - Packing House 15 15 15 15 15 - Power Threser 55 55 55 55 55 - Pedal thresher bermotor 145 145 145 145 145 - Combine Harvester 150 175 200 225 250 - Ayakan Pupuk Organik 5 12 20 25 28 - Transplanter 100 100 100 100 100 Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

5. Sasaran Penyaluran Pupuk Subsidi Dalam pelaksanaan budidaya pertanian, penggunaan pupuk sebagai

sarana produksi merupakan syarat mutlak. Pemerintah selama ini telah memberikan fasilitasi subsidi pupuk telah memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan produksi pertanian khususnya dalam pencapaian swasembada padi dan jagung berkelanjutan. Untuk itu, subsidi pupuk masih sangat diperlukan dalam peningkatan ketahanan pangan nasional.

54

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

Tabel 4.5. Sasaran Jumlah Pupuk (ton) Jawa Timur Tahun 2014 – 2019

No. Kebutuhan Pupuk 2014

Sasaran

2015 2016 2017 2018 2019 1. Urea 865.700 996.922 972.692 948.461 924.230 900.000 2. SP36 150.200 156.584 154.938 153.292 151.646 150.000 3. ZA 386.400 480.504 472.878 465.252 457.626 450.000 4. NPK 477.000 537.267 540.450 543.634 546.817 550.000 5. Organik 285.400 277.059 270.294 263.530 256.765 250.000

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2014

Upaya pencapaian Misi agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima) tahun kedepan, diperlukan Rencana Strategis 2014-2019 Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. 1. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Pertama (2015), di fokus kan pada

upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas melalui optimalisasi pengelolaan lahan dan air untuk peningkatan indeks pertanaman, peningkatan nilai tambah dan daya saing produk terutama menghadapi untuk ASEAN Economic Comunity (AEC) atau Pasar Bebas ASEAN 2015;

2. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Kedua (2016), pada tahun kedua merupakan lanjutan dari upaya mempertahankan swasembada padi dan jagung secara berkelanjutan dan mewujudkan swasembada kedelai dan tanaman pangan utama lainnya seperti cabai dan bawang merah serta pengembangan kawasan;

3. Arah kebijakan pembangunan tahun ketiga (2017), dilaksanakan untuk memastikan kesinambungan upaya-upaya yang telah dilakukan dalam periode pembangunan tahun pertama dan kedua dengan tetap menekankan pada perbaikan dan penyempurnaan pengembangan agroindustri pedesaan berbasis tanaman pangan dan hortikultura;

4. Selanjutnya pada tahun keempat (2018), arah kebijakan pembangunan dilaksanakan untuk memantapkan capaian pembangunan tanaman pangan dan hortikultura yang telah dilakukan tahun-tahun sebelumnya dengan terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan upaya menciptakan daya saing tidak hanya pada sisi produk, namun juga kualitas sumber daya manusia;

5. Pada Tahun kelima Rencana Strategis Dinas Pertanian yang mengacu RPJMD Provinsi Jawa Timur tahun 2014 - 2019 merupakan tahap

55

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

konsolidasi pencapaian sasaran sesuai dengan target yang ditetapkan sehingga arah kebijakan pembangunan tahun kelima tetap difokuskan pada upaya meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk tanaman pangan dan hortikultura.

56

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

4.3. Strategi Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura

Jawa Timur Tahun 2014 - 2019 Strategi pembangunan daerah Provinsi Jawa Timur 2014-2019

bertumpu pada pemberdayaan rakyat dan menempatkan strategi pro poor sebagai prioritas utama untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar rakyat, seperti hak atas pangan, pelayanan kesehatan, pendidikan, air bersih dan sanitasi, pekerjaan, secara merata, berkualitas, dan berkeadilan. Revitalisasi pertanian dan ekonomi pedesaan, serta usaha mikro dan kecil menjadi ujung tombak penting, karena sebagian besar penduduk Jawa Timur menggantungkan nafkah hidup mereka pada sektor tersebut.

Pemerataan pendapatan, melalui revitalisasi pertanian dan ekonomi pedesaan, pengembangan infrastruktur pedesaan, akan meningkatkan penciptaan lapangan kerja, sehingga pada gilirannya dapat mengentas penduduk miskin. Dengan adanya pemerataan, maka akan tercipta landasan lebih luas bagi pertumbuhan, dan akan menjamin pertumbuhan berkelanjutan.

Berdasarkan isu strategis saat ini serta hasil identifikasi potensi, peluang, maupun permasalahan bidang pertanian untuk lima tahun kedepan, maka dapat ditetapkan strategi pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura sebagai berikut : 1. Mempertahankan swasembada Padi dan Jagung secara berkelanjutan dan

mewujudkan swasembada kedelai dan Tanaman Pangan Utama Lainnya; 2. Perluasan areal tanam padi serta optimalisasi pemanfaatan lahan dan air

melalui JITUT/JIDES; 3. Pengamanan produksi tanaman pangan dan hortikultura; 4. Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil tanaman pangan dan

hortikultura; 5. Peningkatan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura berbasis

sumberdaya lokal yang berkelanjutan; 6. Peningkatan kualitas SDM petani, kelembagaan petani untuk

meningkatkan akses petani terhadap faktor produksi, teknologi, informasi, pemasaran maupun akses permodalan.

57

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

4.4. Kebijakan Pembangunan Tanaman Pangan dan

Hortikultura Jawa Timur Tahun 2014 - 2019 Pembangunan tanaman pangan dan hortikultura harus merupakan

holistic policy, baik secara vertikal maupun horizontal. Untuk itu, dibutuhkan integrasi maupun sinkronisasi program, baik antar tingkatan pemerintahan maupun koordinasi antarlembaga / unit satuan kerja dan dunia usaha beserta organisasi profesi lainnya. Secara umum, Kebijakan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur diarahkan untuk : 1. Pemanfaatan spesifikasi teknologi yang tepat guna; 2. Penyediaan sarana produksi (benih / bibit dan pupuk) memenuhi syarat 6

tepat dan pengembangan pupuk organik; 3. Pengembangan infrastruktur, sarana dan prasarana pertanian; 4. Perlindungan tanaman dari serangan OPT dan fenomena iklim; 5. Peningkatan efisiensi usaha pengolahan hasil pertanian; 6. Pengembangan agroindustri pedesaan berbasis tanaman pangan dan

hortikultura; 7. Pengembangan kawasan komoditas tanaman pangan dan hortikultura

unggulan dan kawasan agropolitan; 8. Pengembangan SDM petugas melalui pembinaan teknis PPHP dan

Penerapan sistem jaminan mutu; 9. Pemberdayaan petani; 10. Penguatan Kelembagaan petani.

Arah kebijakan tersebut diimplementasikan kedalam Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan; 2. Program Pengembangan Agribisnis; 3. Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian; 4. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan.

58

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Berdasarkan sasaran dan arah kebijakan tersebut di atas, maka langkahlangkah yang akan dilaksanakan dijabarkan ke dalam programprogram pembangunan tanaman pangan dan hortikultura meliputi Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, Program Pengembangan Agribisnis dan Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian sebagai berikut :

5.1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian dan perkebunan untuk mendukung ketahanan dan kemandirian pangan nasional, serta peningkatkan ekspor nonmigas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dititikberatkan, antara lain, pada : 1. Pembinaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Petani 2. Pengembangan Jaringan Irigasi Usaha Tani, Desa (JITUT, JIDES) 3. Pengembangan Pupuk Organik 4. Pengembangan Usaha Tani Pertanian 5. Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura 6. Pengelolaan Data Statistik Tanaman Pangan dan Hortikultura 7. Pembinaan dan Pengembangan Tanaman Pangan 8. Pembinaan dan Pengembangan Hortikultura 9. Pengembangan Produksi Benih Hortikultura 10. Pengembangan Produksi Benih Padi 11. Pengembangan Produksi Benih Palawija 12. Sertifikasi Bibit Unggul Pertanian 13. Pendampingan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian (DAK)

5.2. Program Pengembangan Agribisnis

Program ini bertujuan memfasilitasi pengembangan usaha agrobisnis yang mencakup usaha di bidang pertanian hulu, on farm (budi daya), hilir (agroindustri), dan usaha jasa pendukungnya yang kuat dan terpadu. Agrobisinis lebih ditekankan pada kegiatan perdagangan, sedangkan agroindustri merupakan kegiatan pengolahan hasil pertanian. Kegiatan pokok

59

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

yang dilaksanakan dititikberatkan, antara lain, pada: 1. Pengembangan Sistem Agribisnis Melalui Cooperatif Farming 2. Pengembangan Kualitas dan Mutu Produk Melalui Sistem Good

Agricultural Practices (GAP) 3. Peningkatan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil 4. Peningkatan Standar Mutu Produk 5. Peningkatan Pemasaran Produk-Produk Komoditas 6. Pengembangan Kerjasama Antar Daerah 7. Pengembangan Kebun Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 8. Fasilitasi Pengembangan Kawasan Agropolitan

5.3. Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur

Pertanian Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan daya saing

masyarakat pertanian, terutama petani yang tidak dapat menjangkau akses terhadap sumber daya usaha pertanian. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dititikberatkan, antara lain, pada: 1. Pelatihan petani dan pelaku agribisnis 2. Anti Poverty Program (APP) Bidang Pertanian 3. Pendidikan Kemasyarakatan dalam rangka Mendukung Proteksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura 4. Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam rangka Pengembangan

Tanaman Pangan dan Hortikultura 5. Gebyar Hari Krida Pertanian

60

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

VI. INDIKATOR KINERJA

DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI

JAWA TIMUR TAHUN 2014 - 2019

Program pembangunan Jawa Timur yang termuat dalam RPJMD 2014-2019 diimplementasikan dalam berbagai macam kegiatan-kegiatan pembangunan pertanian diindikasikan oleh suatu Indikator Kinerja yang diuraikan secara bertahap setiap tahunnya, menunjukan perkembangan, capaian dan hasil akhir dari program pembangunan jangka menengah.

6.1. Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 merupakan alat ukur keberhasilan kinerja dalam pencapaian visi dan misi Dinas dalam melaksanakan program-program pembangunan di Jawa Timur pada kurun waktu 2014-2019. Penetapan indikator kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sebagai berikut: 1. Produktivitas (ku/ha) untuk komoditas : Padi, Jagung, Kedelai, Sayuran

(Cabe Besar, Cabe rawit, Bawang Merah), Buah-buahan (Mangga, Pisang, Jeruk), Tanaman Hias (Anggrek, Krisan), Tanaman Biofarmaka (Temulawak, Jahe);

2. Produksi (ton) untuk komoditas : Padi, Jagung, Kedelai, Sayuran (Cabe Besar, Cabe rawit, Bawang Merah), Buah-buahan (Mangga, Pisang, Jeruk), Tanaman Hias (Anggrek, Krisan), Tanaman Biofarmaka (Temulawak, Jahe);

3. Luasan lahan pertanian pangan berkelanjutan; 4. Prosentase Terkendalinya serangan OPT dan DPI pada areal tanam

tanaman pangan dan hortikultura; 5. Presentase Nilai tambah usahatani tanaman pangan (padi dan jagung); 6. Jumlah kebun/lahan usaha yang terregistrasi melalui penerapan GAP

(sayuran, Buah-buahan, Tanaman Hias dan Biofarmaka); 7. Jumlah produk hasil pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan

dan perikanan) bersertifikat; 8. Jumlah Kelompok yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu;

61

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

9. Jumlah Kelompok menerapkan Good Agriculture Practices

Pencapaian indikator kinerja ditunjukkan dengan pencapaian output dan outcome program Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Timur setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada periode Rencana Strategis dapat dicapai. Rincian selengkapnya mengenai indikator kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Timur dapat dilihat pada Tabel 6.1 :

6.2. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Target kegiatan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura Provinsi Jawa Timur yang telah diuraikan dalam program/kegiatan. Capaian atas target dalam pelaksanaan terukur sesuai indikator kinerja, akan tetapi target kegiatan tidak akan tercapai jika tidak didukung anggaran pemerintah baik bersumber dari APBN maupun APBD. Selanjutnya Indikator Kinerja Utama, Uraian Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran Dan Pendanaan Indikatif Kegiatan Pembangunan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur disajikan pada Lampiran.

62

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014~2019

VII. P E N U T U P

Dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 ini akan menjadi acuan dasar bagi penyusunan dan pelaksanaan program dan kegiatan tahunan maupun lima tahunan yang berorientasi produksi dan produktivitas pertanian, terutama dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petan sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. Perumusan dan penyusunan Perencanaan Strategis (Renstra) ini disusun dengan upaya seoptimal mungkin dengan mengacu pada propenas dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur, Renstra Kementerian Pertanian, Renstra Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur 2014-2019.

Dokumen ini diharapkan dapat mensinergiskan pembangunan pertanian khususnya di Jawa Timur untuk lima tahun kedepan (2014-2019). Tugas melaksanakan pembangunan pertanian tersebut bukanlah tugas yang ringan. Keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan seperti yang tertuang dalam Renstra ini tentunya tidak lepas dari peran serta seluruh Stakeholder Agribisnis khususnya di Jawa Timur, dengan mempertimbangkan optimalisasi potensi sumber daya alam dan peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian. Selain itu, dengan memperhatikan kondisi serta permasalahan, maka Rencana Strategis ini bersifat fleksibel yang memungkinkan adanya perubahan sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi pelaksanaan.

Demikian Perencanaan Strategis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 disusun, dengan harapan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

63

Tabel 6.1.Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)PERTANIAN 175.100.000,000 191.553.000,000 209.619.590,000 229.460.177,700 251.251.183,031 1.056.500.688,301

x.xx.01 Program Pelayanan Administrasi Indeks kepuasan 4.566.428,200 4.852.018,651 5.008.747,106 5.218.695,713 5.469.563,254 25.115.452,924 Perkantoran masyarakat/aparatur terhadap

- Jumlah Lembaga yang meningkat kinerja 9 9 9 9 9 9 9 dan pelayanan administrasi perkantoran dalam mendukung pelaksanaan programpembangunan pertanian tan. pangan dan

hortikultura Jawa Timur - Jumlah Laporan Keuangan yang tersusun 3 3 3 3 3 3 3

x.xx.02 Program Peningkatan Sarana dan Prosentase sarana dan prasarana 5.758.985,800 6.119.160,378 6.316.819,666 6.581.597,956 6.897.981,471 31.674.545,272 Prasarana Aparatur aparatur yang layak fungsi

- Jumlah kebutuhan pemeliharaanrutin/berkala :kendaraan Bermotor R2 605 605 605 605 605 605 605 kendaraan Bermotor R3 3 3 3 3 3 3 3 kendaraan Bermotor R4 75 75 75 75 75 75 75

gedung kantor 9 9 9 9 9 9 9 - Jumlah kebutuhan pakaian dinas beserta 1.200 1.237 1.237 1.237 1.237 1.237 1.237

perlengkapannya untuk meningkatkan disiplin aparatur mendukung pelaksanaan program pembangunan pertanian tan. pangan dan hortikultura Jawa Timur

x.xx.05 Program Peningkatan Kapasitas Prosentase kelembagaan yang 4.774.586,000 5.073.194,915 5.237.067,739 5.456.586,724 5.718.889,906 26.260.325,284 Kelembagaan Pemerintah Daerah tepat fungsi

- Jumlah sosialisasi peraturan perundang - 5 5 5 5 5 5 5 undangan untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan aparatur terhadap peraturan perundang-undangan dalam mendukung pelaksanaan program pembangunan pertanian tan. pangan dan hortikultura Jawa Timur

- Jumlah data base SKPD yang tersusun 12 12 12 12 12 12 12

Program Penyusunan Pengendalian dan Persentase dokumen 3.300.000,000 3.506.386,359 3.619.648,602 3.771.371,212 3.952.664,522 18.150.070,694 Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan penyelenggaraan pemerintahanPemerintah

Dokumen Perencanaan, dokumen evaluasi daninformasi pembangunan tanaman pangan danhortikultura Jawa Timur- Perencanaan (dokumen) 7 7 6 6 6 6 31 - Evaluasi (dokumen) 5 5 5 5 5 6 26 - Buletin informasi pertanian (volume) 4 4 4 4 4 4 20 - Operasional website (bulan) 12 12 12 12 12 12 60

2.01.19 Program Peningkatan Produksi Jumlah produksi padi, jagung, kedelai, 55.594.000 77.151.661,70 89.802.239,70 99.687.306,89 111.881.926,10 124.862.083,88 508.291.955,83 Pertanian/Perkebunan sayuran, buah-buahan (ton) 1 Pembinaan dan Pengembangan Jumlah alsintan : 22.700.000,0 24.817.691,9 27.576.724,5 30.949.596,2 34.540.879,9 140.584.892,6 Dinas Bidang

sarana dan prasarana petani - Hand Tractor (unit) 163 180 180 180 180 180 900 Pertanian PSP, PPH - Pompa Air (unit) 82 255 255 255 255 255 1.275 - Cultivator (unit) 25 17 17 17 17 17 85 - Transplanter (unit) 70 100 100 100 100 100 500 - APPO (unit) 86 100 100 100 100 100 500 - Ayakan Pupuk Organik (unit) - 5 12 20 25 28 90 Jumlah pemantapan bagi kelompok UPJA - 10 25 40 45 50 170 (kelompok)

2 Pengembangan jaringan irigasi 486 2.400.000,0 5.909.597,3 6.560.101,9 7.362.459,0 8.216.773,2 33.448.931,3 Dinas Bidang usaha tani, desa (JITUT, JIDES) - Jumlah Pemantapan kelembagaan 8 10 10 10 10 10 50 Pertanian PSP

kelembagaan P3A/GP3A/IP3A (kelompok) - Jumlah Pengelolaan Lahan Pertanian (ha) - 476 476 569 640 697 2.858

Data Capaian pada Tahun

Awal Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja

SKPD Penanggung

jawab

Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode

Renstra Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan

target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000

Data Capaian pada Tahun

Awal Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja

SKPD Penanggung

jawab

Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode

Renstra Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan

3 Pengembangan pupuk organik 1.110.000,0 1.214.750,6 1.348.465,4 1.513.394,4 1.689.003,4 6.875.613,8 Dinas Bidang - Fasilitasi uji mutu bahan pupuk 50 50 50 50 50 250 Pertanian PSP

organik (paket)- Fasilitasi pendaftaran/uji pestisida 3 3 3 3 3 15

hayati (unit) - Fasilitasi Kelembagaan pupuk organik 38 38 38 38 38 190

(kelompok) - Fasilitasi Sarana Pengendalian

Bangunan Laboratorium mini (unit) 4 4 6 7 8 29 Peralatan Laboratorium mimi (unit) 4 4 6 7 8 29

- Pendampingan Pengembangan Pupuk 38 38 38 38 38 190 Organik (kelompok)

4 Pengembangan usaha tani pertanian 800.000,0 900.000,0 971.867,0 1.090.734,7 1.217.299,7 4.979.901,4 Dinas Bidang - Jumlah pelaku usaha produk olahan yang 5 5 5 5 5 25 Pertanian PHP

meningkat kemampuan untuk mandiri dalambermitra usaha (kelompok)

- Peningkatan usaha agribisnis aneka 5 5 5 5 5 25 produk olahan TPH yang dikelolaUP3HP sesuai aneka produk yangdiusahakannya (kelompok)

- Tersedianya analisa biaya usahatani tanaman 8 8 8 8 8 40 pangan dan hortikultura dalam rangka untukmengetahui biaya produksi yang dikeluarkan,keuntungan dan kerugian dalam berusahatanidi Seluruh Kab./Kota (komoditas)

- Berkembangnya Gapoktan PUAP 50 50 50 50 50 250 menjadi LKMA yang dapatmeningkatkan modal dan keuanganmasyarakat sekitarnya

- Mantapnya kelembagaan LM3 melalui 15 15 15 15 15 75 pengembangan agribisnis olahan tanaman pangan dan hortikultura

5 Proteksi tanaman pangan dan Terlaksananya kegiatan penanganan OPT 375 1.775 3.500.000,0 400 2.735.924,7 425 3.037.084,2 450 3.408.545,9 500 3.804.061,7 3.550 15.485.616,4 Dinas UPT hortikultura dalam rangka peningkatan produksi dan Pertanian Proteksi

produktifitas Tanaman Pangan danHortikultura (petugas)

6 Pengelolaan data statistik tanaman Tersedianya data statistik tan. pangan dan 2.000.000,0 2.188.739,8 2.429.667,4 2.726.836,7 3.043.249,3 12.388.493,1 Dinas Sekretariat pangan dan hortikultura hortikultura seJawa Timur dari 622 kecamatan Pertanian

- DataTanaman Pangan Bulanan 12 12 12 12 12 12 60 - Data Sayuran Bulanan 12 12 12 12 12 12 60 - Data Buah-buahan Triwulan 4 4 4 4 4 4 20 - Data Tanaman Obat Bulanan 12 12 12 12 12 12 60 - Data Tanaman Hias Bulanan 12 12 12 12 12 12 60

7 Pengembangan tanaman pangan 12.950.000,0 14.172.089,8 15.732.096,1 17.658.267,4 19.705.039,3 80.217.492,6 - Jumlah unit demplot varietas baru (padi, 114 114 228 342 456 570 1.710 Dinas Bidang

jagung dan kedelai) Pertanian Prod - Jumlah unit demplot padi hibrida 100 120 140 160 180 200 800 - Jumlah luas tanaman (ha) jagung, ubi kayu, 75 120 165 210 255 300 1.050

jalar di lahan marginal - Memasyarakatnya teknologi budidaya 500 500 600 700 800 900 3.500 - Jumlah kabupaten pelaksana tanam/panen 3 3 6 9 12 15 45

serentak untuk komoditas padi, jagung dan kedelai

- Jumlah benih(ton) yang tersedia untuk padi 300 300 300 300 300 300 1.500 jagung 40 40 40 40 40 40 200 kedelai 20 20 20 20 20 20 100

Jumlah alsintan :- Transplanter (unit) 20 20 20 20 20 100 - Corn Sheller 5 5 5 5 5 25 - Cultivator (unit) 43 43 43 43 43 215 - Penyosoh Shorgum (unit) 10 10 10 10 10 50 - Pompa Air (unit) 12 12 12 12 12 60

target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000

Data Capaian pada Tahun

Awal Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja

SKPD Penanggung

jawab

Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode

Renstra Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan

8 Pembinaan dan Pengembangan Jumlah Kawasan Hortikultura yang terbangun: 7.800.000,0 8.536.084,9 9.475.702,7 10.634.663,0 11.868.672,4 48.315.123,0 Dinas BidangHortikultura - Sayuran (Ha) 26 50 60 65 70 75 320 Hortikultura

- Buah-buahan (ha) 47 75 80 85 90 90 420 - Tanaman Hias (ha) 4 5 5 6 6 6 28 - Biofarmaka (Ha) 17 17 17 20 20 20 94

9 Pengembangan Produksi Benih Jumlah produksi hasil perbanyakan 3.545.211,7 2.785.402,3 3.092.008,0 3.470.187,4 3.872.855,8 15.765.664,5 Dinas UPT. Hortikultura benih hortikultura Pertanian PBH

- Kentang G0 (knol) 47.600 65.000 71.500 78.650 86.515 95.167 396.832 - - Kentang G2 (kg) 5.705 12.000 13.200 14.520 15.972 17.569 73.261 - - Kentang G3 (kg) 24.000 40.000 44.000 48.400 53.240 58.564 244.204 - - Kentang G4 (kg) 10.950 12.000 13.200 14.520 15.972 17.569 73.261 - - Bawang Merah (kg) - 12.000 13.200 14.520 15.972 17.569 73.261 - - Bawang Putih (kg) - 4.000 4.400 4.840 5.324 5.856 24.420 - - Mangga (btg) 66.500 80.000 88.000 96.800 106.480 117.128 488.408 - - Rambutan (btg) 3.500 5.000 5.500 6.050 6.655 7.321 30.526 - - Durian (btg) 1.000 8.000 8.800 9.680 10.648 11.713 48.841 - - Jeruk (btg) 3.750 8.000 8.800 9.680 10.648 11.713 48.841 - - Alpukat (btg) - 5.000 5.500 6.050 6.655 7.321 30.526 - - Anggrek (btg) 14.000 14.000 15.400 16.940 18.634 20.497 85.471 - - Krisan (ktm) 4.875 20.000 22.000 24.200 26.620 29.282 122.102 - - Jahe (kg) 800 1.500 1.650 1.815 1.997 2.196 9.158 -

10 Pengembangan Produksi Benih Padi 10.422.400,0 11.405.960,5 12.661.482,5 14.210.091,3 15.858.980,9 64.558.915,1 Dinas UPTJumlah produksi hasil perbanyakan 1.700.695 1.714.500 1.730.695 1.745.695 1.760.695 1.771.650 8.723.235 Pertanian PB. Padibenih padi (ton)

11 Pengembangan Produksi Benih 3.124.050,0 3.418.866,2 3.795.201,1 4.259.387,0 4.753.631,5 19.351.135,8 Dinas UPTPalawija Jumlah produksi hasil perbanyakan Pertanian PB. Palawija

benih palawija(ton)- Kedelai (ton) 70 70 70 70 70 70 348 - Kacang Tanah (ton) 8 8 8 8 8 8 40

12 Sertifikasi Bibit Unggul Pertanian 4.000.000,0 4.377.479,5 4.859.334,7 5.453.673,4 6.086.498,7 24.776.986,2 Dinas UPTJumlah benih tanaman pangan dan Pertanian PSBTPHhortikultura bersertifikat memenuhi syarat 6 tepat :- Padi (ton) 61.270 63.108 65.001 66.951 68.959 71.028 335.047 - Jagung (ton) 53.434 55.037 56.688 58.388 60.140 61.944 292.197 - Kedelai (ton) 2.414 2.487 2.561 2.638 2.717 2.799 13.202 - Kacang Tanah (ton) 123 127 131 135 139 143 674 - Kacang Hijau (ton) 19 20 20 21 21 22 104 - Buah-buahan (batang) 3.296.358 3.395.249 3.497.107 3.602.020 3.710.080 3.821.383 18.025.839 - Sayuran (kilogram) 541.570 557.817 574.551 591.788 609.542 627.828 2.961.526 - Biofarmaka (kilogram) 95.069 97.921 100.859 103.884 107.001 110.211 519.876

13 Pendampingan Pengembangan jumlah lembaga proteksi dan perbenihan 5 5 2.800.000,0 5 7.339.652,3 5 8.147.571,5 5 9.144.089,9 5 10.205.138,4 5 41.543.190,3 Sarana Prasarana Pertanian (DAK) tanaman pangan dan holtikultura yang sarana

dan prasarananya terbangun dan terpelihara

2.01.25 Program Pengembangan Agribisnis persentase nilai tambah usaha tani 46.568.000 64.298.338,3 65.850.000,0 72.300.000,0 77.750.000,0 84.200.000,0 359.008.338,3 tanaman pangan (padi)

1 Pengembangan sistem agribisnis Jumlah kelompok tani yang menerapkan 63 83 6.550.000,0 83 7.500.000,0 83 8.500.000,0 83 9.500.000,0 83 10.500.000,0 83 42.550.000,0 Dinas Bidangmelalui Cooperatif Farming Cooperatif Farming Tersalurnya bantuan sarana Pertanian Prod

pendukung pengembangan CF (saprodi)- Benih Padi (kg) 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 6.250 - Pupuk NPK (kg) 250 250 250 250 250 250 1.250 - Pupuk Organik (kg) 500 750 1.000 1.250 1.500 2.000 6.500 - Transplanter (unit) 45 45 45 45 45 225 - PUTS (unit) 48 48 48 48 48 240 - Pompa air (unit) 63 63 63 63 63 315 - Sumur (unit) 63 63 63 63 63 315 - Hand tracktor (unit) 8 8 8 8 8 40

Tan. Pangan2 Pengembangan kualitas dan mutu Jumlah kelompok tani yang mampu menerapkan 3.100.000,0 3.250.000,0 3.500.000,0 4.250.000,0 5.000.000,0 19.100.000,0 Dinas Bidang

produk melalui Sistem Good Sistem Good Agricultural Practices (GAP) : Pertanian ProdAgricultural Practices (GAP) - Sayuran 9 10 10 10 10 10 50

- Buah-buahan 6 7 7 8 9 10 41 - Tanaman Hias 2 2 2 3 3 3 13 - Biofarmaka 4 4 5 5 6 6 26

target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000

Data Capaian pada Tahun

Awal Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja

SKPD Penanggung

jawab

Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode

Renstra Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan

Jumlah registrasi kebun/lahan usahamelalui penerapan GAP :- Sayuran 125 131 138 145 152 160 726 - Buah-buahan 150 158 165 174 182 191 870 - Tanaman Hias 65 68 72 75 79 83 377 - Biofarmaka 100 105 110 116 122 128 581 Jumlah Standard Operating Procedure(SOP) Spesifik Lokasi yang tersusunmelalui Penerapan GAP :- Sayuran 7 10 10 10 10 10 50 - Buah-buahan 10 10 10 12 12 12 56 - Tanaman Hias 1 3 3 3 3 3 15 - Biofarmaka 9 9 9 9 9 9 45

3 Peningkatan penanganan pasca Jumlah bantuan peralatan penanganan 39.576.600,0 44.000.000,0 47.800.000,0 50.000.000,0 53.000.000,0 234.359.000,0 Dinas Bidangpanen dan pengolahan hasil pasca panen dan pengolahan hasil Pertanian PPH

bagi kelompok (unit)- Soybean thresher 8 10 10 10 10 48 - Power Thresher Long Size 5 5 5 5 5 25 - Pembangunan Packing House 15 15 15 15 15 75 - Sarana Packing House 15 15 15 15 15 75 - Peralatan Pengolahan Jagung 6 6 6 6 6 30 - Pemipil Jagung 8 10 15 15 15 63 - Peralatan Pengolahan Kedele dan Ubi Kayu 7 5 8 8 8 36 - Peralatan Pengolahan Kripik 3 5 5 5 5 23

dengan penggoreng vacum- Peralatan Pengolahan Kripik 8 15 15 20 20 78

dengan penggoreng sederhana- Power Thresher 55 55 55 55 55 275 - Terpal 152 400 400 400 400 1.752 - Peralatan penggilingan padi 50 50 50 50 50 250 - Harvester combine kecil 180 175 200 225 250 1.030 - Sarana Pengolahan Untuk 3 5 5 5 5 23

pengembangan UP3HP- Pembangunan Lantai Jemur 50 50 50 50 50 250 - Pengamatan Kehilangan Hasil Padi 29 29 29 29 29 145 - Peningkatan jumlah petani untuk proses 30 40 40 40 40 190

sertifikasi pangan organik (kelompok)- Peningkatan jumlah kelompok 10 6 8 10 10 44

yang untuk Sertifikat Pangan Organik- Peningkatan Jumlah petugas pembina 60 60 60 60 60 300

petani yang terbina dan meningkatwawasan serta ketrampilannya dalamteknologi pengolahan hasil

- Peningkatan jumlah petani 120 150 150 150 150 720 yang dibina untuk PengembanganUsaha Agribisnis (orang)

- Prosentase penurunan tingkat 1 1 1 1 1 5 kehilangan hasil/losis padi

4 Peningkatan Standar Mutu Produk 7.847.400,0 4.000.000,0 4.500.000,0 5.000.000,0 5.500.000,0 22.500.000,0 Dinas UPT- Jumlah Sertifikat Prima (unit) 71 22 23 24 25 26 120 Pertanian PPSHP- Jumlah Registrasi Pangan Segar Asal 97 18 19 20 21 22 100

Tumbuhan yang diterbitkan (unit)- Jumlah Registrasi Packing House (unit) - 1 1 1 1 1 5 - Jumlah Rekomendasi Keamanan 209 35 40 45 50 55 225

Pangan Segar Asal Tumbuhan yangditerbitkan(unit)

- Jumlah Sertifikasi GHP/GMP Pangan - 1 1 1 1 1 5 Segar Asal Tumbuhan (unit)

- Frekuensi Pengawasan Peredaran 12 12 14 16 18 20 80 Pangan Segar Asal Tumbuhan (kali)

- Jumlah Apresiasi Penerapan Standar 1 1 1 1 1 1 5 Mutu Produk(kali)

- Jumlah Sosialisasi Peraturan 1 1 1 1 1 1 5 Perundang - undangan (kali)

- Jumlah Peningkatan Kompetensi (kali) 2 2 2 2 2 2 10 - Jumlah Bimbingan Teknis Pelaku 2 2 2 2 2 2 10

Usaha (kali)

target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000

Data Capaian pada Tahun

Awal Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja

SKPD Penanggung

jawab

Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode

Renstra Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan

- Jumlah Sosialisasi dan Ekspose 6 8 10 12 14 16 60 Produk (unit)

- Jumlah Fasilitasi Sertifikasi Standar - 1 1 1 1 1 5 Internasional Global GAP (kali)

- Jumlah Penerapan Sistem Manajemen 1 1 1 1 1 1 5 Mutu ISO 9001:2008 (kali)

5 Peningkatan pemasaran 1.250.000,0 1.300.000,0 1.350.000,0 1.450.000,0 1.750.000,0 7.100.000,0 Dinas Bidangproduk-produk komoditas - Terpantaunya harga komoditas pertanian 36 40 40 40 40 196 Pertanian PPH

strategis di sentra produksi melaluipeningkatan jumlah unit PelayananInformasi Pasar di 38 Kab/ Kota(komoditas)

- Terpantaunya stock gabah/beras 50 60 70 80 90 350 secara sampling di penggilingan

- Fasilitasi Promosi Hasil Pertanian 40 50 60 60 70 280 Tanaman Pangan dan HortikulturaKepada Poktan/Gapoktan/PelakuAgribisnis, Baik Segar ataupun OlahanMelalui Kegiatan Pameran/Display diDalam Maupun Luar Provinsi

- Terbentuk dan berkembangnya 4 5 5 6 7 27 Sub Terminal Agribisnis (STA)ataupun Komoditas TanamanPangan dan Hortikultura

- Terbentuk dan berkembangnya 7 7 9 10 12 45 Pasar Tani

- Sosialisasi dan Fasilitasi 50 60 60 60 60 290 Pengembangan Sistem Resi Gudang

6 Pengembangan Kerjasama antar 449.338,3 500.000,0 550.000,0 650.000,0 750.000,0 2.899.338,3 Dinas Bidangdaerah - Koordinasi Sekretariat Bersama Mitra 3 4 4 4 4 19 Pertanian PPH

Praja Utama- Promosi Bersama Anggota Mitra 2 3 3 3 3 14

Praja Utama- Pengembangan Forum Kerjasama 3 5 7 8 9 32

Kawasan hortikultura melalui Peningkatan Kerjasama Agribisnis

7 Pengembangan Kebun Agribisnis 4.325.000,0 4.750.000,0 5.500.000,0 6.250.000,0 7.000.000,0 27.500.000,0 Dinas UPTTanaman Pangan dan Hortikultura Produksi Kebun Tan Pangan Pertanian PATPH

- Produksi panen (kg) 30.410 41.250 43.000 45.000 47.000 50.000 226.250 - Beras (Kg) 4.120 5.000 5.300 5.600 5.750 6.000 27.650 Layanan Uji / Analisa Tanah (unit) 133 155 170 180 186 198 889 Perbanyakan BenihKultur Jaringan dalam- botol 247 210 240 268 295 325 1.338 - pot 832 750 825 900 975 1.050 4.500 - Total Produksi Kebun Hortikultura (Kg) 56.000 95.000 98.000 102.000 106.000 110.000 511.000 - Total Pasokan untuk Pasar Modern 4.000 5.000 5.500 6.000 6.500 7.000 30.000

(Kg)- Jumlah Pengunjung Agrowisata (org) 11.098 11.150 11.400 11.500 11.750 12.000 57.800

8 Fasilitasi Pengembangan Kawasan 1.200.000,0 550.000,0 600.000,0 650.000,0 700.000,0 3.000.000,0 Agropolitan - Jumlah Koordinasi kabupaten-provinsi 1 1 1 1 1 1 5

tentang Agropolitan - Jumlah petugas kabupaten yang meningkat 50 50 50 50 50 50 250

pengetahuannya tentang Agropolitan - Jumlah Bantuan hibah (unit)\ Cultivator 50 50 50 50 50 250

target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000 target Rp. 1000

Data Capaian pada Tahun

Awal Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja

SKPD Penanggung

jawab

Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Lokasi Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Kondisi Kinerja pada akhir periode

Renstra Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan

Program Peningkatan Kapasitas SDM Jumlah kelompok petani yang 45.193.000 15.250.000,0 16.350.000,0 17.450.000,0 18.800.000,0 20.150.000,0 88.000.000,0 Non Aparatur Pertanian menerapkan Sekolah Lapangan

1 Pelatihan petani dan pelaku agribisnis Terlatihnya SDM Pertanian (Petani dan Pelaku 1.350 1.350 5.150.000,0 1.350 5.200.000,0 1.350 5.250.000,0 1.350 5.300.000,0 1.350 5.350.000,0 6.750 26.250.000,0 Dinas UPTAgribisnis) Aparatur dan Non Aparatur (orang) Pertanian Diklat

2 Anti Poverty Program (APP) Bidang Tersedianya Bantuan Sarana Produksi/alsintan 50 50 4.000.000,0 50 4.200.000,0 50 4.400.000,0 50 4.600.000,0 50 4.800.000,0 250 22.000.000,0 Dinas BidangPertanian bagi Kelompok Masyarakat Pertanian PSP

- Cultivator 28 28 28 28 28 140 - Pompa air 31 31 31 31 31 155 - Hand tractor 94 94 94 94 94 470

3 Pendidikan Kemasyarakatan dalam Jumlah kelompok yang menerapkan SLPHT 28 28 2.100.000,0 32 2.500.000,0 36 2.900.000,0 40 3.300.000,0 44 3.700.000,0 180 14.500.000,0 Dinas UPTRangka Mendukung Proteksi (kelompok) Pertanian ProteksiTanaman Pangan dan Hortikultura

4 Pendidikan Kemasyarakatan Produktif Tersedianya agens hayati bagi kelompok 2.500.000,0 2.700.000,0 2.900.000,0 3.100.000,0 3.300.000,0 14.500.000,0 Dinas Bidangdalam rangka Pengembangan - Padi 227 227 227 227 227 227 1.135 Pertanian ProduksiTanaman Pangan dan Hortikultura - Jagung 84 84 84 84 84 84 420 Tan. Pangan

- Kedelai 72 72 72 72 72 72 360

5 Gebyar Hari Krida Pertanian Terfasilitasinya Hari Krida Pertanian : 1.500.000,0 1.750.000,0 2.000.000,0 2.500.000,0 3.000.000,0 10.750.000,0 - Jumlah poktan/gapoktan /pelaku usaha untuk 114 114 152 190 228 266 950

mempromosikan produk unggulan - Jumlah lomba adhikarya pangan 11 11 11 11 11 11 55

nusantara tingkat provinsi

Keterangan : Tidak termasuk Dana Alokasi Khusus Pengembangan Sarana Prasarana Pertanian dan Pembinaan Irigasi Pertanian dan Adaptasi Perubahan Iklim (WISMP II)