wima rakayana _125020300111081_persiapan indonesia menghadapi aec

28
KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI AEC (ASEAN ECONOMY COMUNNITY ) ( Disusun untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Perekonomian Indonesia ) Disusun Oleh : Wima Rakayana 125020300111081 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Upload: wimarakayana

Post on 11-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

perekin

TRANSCRIPT

KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI AEC (ASEAN ECONOMY COMUNNITY )( Disusun untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Perekonomian Indonesia )

Disusun Oleh :Wima Rakayana125020300111081

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG20151

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDalam rangka menjaga stabilitas politik dan keamanan regional ASEAN, dengan meningkatkan daya saing kawasan ASEAN secara keseluruhan di pasar dunia dan mendororng pertumbuhan ekonomi, mengurangi serta meningkatkan standar hidup penduduk negara anggota ASEAN, dengan adanya landasan tersebut maka seluruh anggota ASEAN sepakat untuk segera mewujudkan integritas ekonomi yang lebih nyata dan meaningfull yaitu ASEAN Economy Community (AEC). Dalam hal ini AEC merupakan bentuk integritas ekonomi ASEAN yang dimulai pada awal tahun 2015 ini. AEC terwujud dari kesepakatan para pemimpin ASEAN pada KTT asean ke 13 di singapura yang menyepakati AEC blueprint, sebagai acuan seluruh anggota dalam pengimplementasian.ASEAN Ecomonic Community (AEC) yang diberlakukan pada tahun 2015 ini, kawasan ASEAN dijadikan pasar tunggal dan kesatuan yang berbasis produksi, dimana mobilitas arus barang, jasa, investasi, modal dan tenaga kerja terampil akan bergerak bebas antar negara-negara yang tergabung dalam negara ASEAN. Indonesia sebagai salah satu negara anggota ASEAN memiliki tingkat integritas yang tinggi di bidang elektronik dan keunggulan komparatif pada sektor yang berbasis sumber daya alam. Permasalahan yang muncul adalah masih lemahnya kesiapan Indonesia, antara lain dalam bidang infrastruktur, daya saing barang dan jasa, belum optimalnya diplomasi dalam bidang ekonomi dan perdagangan dan kebijakan dalam perdagangan yang belum mendukung. Dalam hal ini pemerintah telah mengupayakan Untuk mendukung peningkatan iklim investasi dan perdagangan serta meningkatkan daya saing nasional, berbagai upaya telah dilakukan baik secara internal Indonesia dengan diterbitkannya Inpres No. 11 tahun 2011 tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN, maupun eksternal berkoordinasi dengan negara ASEAN. Namun hal ini masih memerlukan suatu mekanisme pengawasan untuk mengawal implementasi dari pada Inpres tersebut dalam rangka mendukung kesiapan Indonesia secara optimal dalam menghadapi AEC 2015 dan menjamin kepastian hukum. Dengan kondisi ini maka antisipasi kesiapan Indonesia menghadapi Asean Economic Community 2015 diharapkan dapat dilaksanakan. Selain itu juga pemerintah telah mengusahakan peningkatan kemampuan SDM yang berwawasan global guna mendukung produktivitas serta daya saing yang dapat berdampak pada ekonomi indonesiaDengan adanaya pasar bebas AEC tersebut di harapkan masyarakat indonesia bisa mengambil keuntungan dari adanya pasar bebas AEC tersebut. Namun dibutuhkan integritas dan komitmen dari pemerintah dan masyarakat indonesia dalam mempersiapkan diri dalam persaingan di pasar bebas AEC 2015 ini guna dapat besaing dan mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dari pasar bebas AEC.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat ditarik permasalahan penulisan makalah ini yaitu :1. Apa hambatan dan keuntungan indonesia dalam menghadapi AEC ?2. Apa keunggulan dan kelemahan indonesia dalam menghadapi AEC ?3. Bagaimana kesiapan indonesia menghadapi AEC ?4. Strategi dan langkah apa yang dilakukan menghadapi AEC ?

1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui :1. Mengetahui hambatan dan keuntungan indonesia dalam menghadapi AEC ?2. Mengetahui keunggulan dan kelemahan indonesia dalam menghadapi AEC ?3. Mengetahui kesiapan indonesia menghadapi AEC4. Mengetahui Strategi dan langkah apa yang dilakukan menghadapi AEC ?BAB IIPOKOK PEMBAHASAN

2.1 Hambatan Dan Keuntungan AEC Bagi IndonesiaDalam menghadapi AEC 2015 ini indonesia harus mengetahui hamabatan yang dialamai untuk dapat bersaing dengan negara lain dalam segi mutu maupun kualitas. Dalam hal ini hamabatan yang dialami indonesia yaitu : Hambatan Pendididkan / SDM Dalam menghadapi akan pasar bebas seperti AEC ini sangatlah dibutuhkan kualitas dan kemampuan yang mumpuni dari SDM setiap anggota ASEAN Economy Community untuk dapat bersaing di pasar bebas ini.Hal tersebut dapat dilihat dari kualitas pendidikan yang ada yang merupakan kunci dalam mencetak SDM handal. Dalam hal ini tanatangan yang dimiliki Indonesia di bidang pendidikan adalah kualitas SDM di daerah daerah yang masih belum memiliki kompetensi handal untuk dapat bersaing dengan para SDM dari negara ASEAN lainnya. Masih banyaknya para pengangguran dan tingkat jenjang pendidikan SDM di Indonesia yang masih rendah merupakan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah saaat ini, untuk bisa meningkatkan mutu SDM yang ada.Sementara negara tetangga seperti Singapura memiliki kualitas pendidikan SDM yang memadai serta memiliki kompetensi yang dapat mendukung persaingan dengan SDM negara lain dan memiliki jenjang pendidikan yang tinggi. Hambatan perdaganganHambatan lain yang menjadi sebuah tantangan bagi Indonesia adalah di sektor perdagangan. Masalah internal ini telah lama menjadi persoalan dalam negeri terlebih lagi neraca dagang Indonesia dalam beberapa tahun ini sering mengalami defisit, ini dikarenakan Indonesia lebih sering mengimpor barang jadi dan SDA seperti minyak dari negara tetangga dari pada meningkatkan jumlah ekspor untuk menutupi jumlah impor yang ada.Hal ini merupakan hambatan Indonesia dalam menghadai AEC tersebut. karena apabila defisit ini terus berlanjut dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepannya dan dapat menurunkan daya saing yang dimiliki Indonesia. Tantangan Laju inflasi Laju inflasi di Indonesia yang masih tinggi pada beberapa tahun terakhir ini serta ketidakstabilan politik di Indonesia yang dapat berdampak pada pengaruh modal yang masuk ke Indonesia berkurang. Dan disisi lain laju inflasi yang masih tinggi di Indonesia dapat menyebabkan rendahnya daya saing ekonomi di mata investor. Tantangan Kedaulatan NegaraDengan penerapan integritas ekonomi ASEAN ini merupakan pengorbanan yang besar dilakukan oleh Indonesia dan anggota ASEAN lainnya. Hal ini dikarenakan para peserta AEC dalam hal kewenangan suatu negara untuk menerapkan kebijakan fiskal, kebijakan keuangan dan kebijakan moneter untuk mendorong kinerja ekonomi negara akan dibatasi.Selain hambatan yang akan dihadapi Indonesia di AEC 2015, ada juga keuntungan yang akan didapatkan Indonesia dari perjanjian pasar bebas AEC tersebut. Berikut adalah beberapa keuntungan yang didapat yaitu : Keuntungan Integritas EkonomiDengan dibukanya pasar bebas ini Indonesia memiliki kesempatan yang besar untuk dapat membuka dan membentuk pasar yang lebih luas lagi. Hal ini dapat mendorong peningkatan efisiensi dan daya saing, serta pembukaan peluang penyerapan tenaga kerja di kawasan ASEAN. Integrasi ekonomi dalam mewujudkan AEC 2105 akan membentuk pasar yang lebih besar. Dengan potensi jumlah SDM yang dimiliki Indonesia, dapat mengirimkan tenaga kerjanya dengan mempersiapkan peningkatan kualitas dan keterampilan yang handal. Keuntungan Aliran Modal LancarDengan dibukanya pasar bebas AEC ini dapat membuka peluang dalam memanfaatkan lancarnya aliran modal yang masuk ke Indonesia yang kemudian ditempatkan di aset berdenominasi rupiah. Aliran modal tersebut tidak hanya dalam bentuk portofolio namun juga aliran modal langsung (PMA). Adanya aliran modal tersebut dapat berguna membangun perekonomian dalam negeri. Dengan modal tersebut dapat membantu pemercepatan Indonesia dalam pemerataan kesejahteraan dan pembangunan . Keuntungan Menjadi Tujuan Para InvestorSebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di kawasan ASEAN, indonesia diharapkan akan mampu menarik minat investor ke dalam negeri dan dapat mendapat peluang ekonomi yang lebih besar dari negara anggota ASEAN lainnya. Dengan kerja sama regional untuk meningkatkan infrastruktur seperti pipa gas, teknologi informasi dapat membuka peluang perbaikan iklim investasi Indonesia melalui pemanfaatan program kerjasama regional, terutama dalam melancarkan program perbaikan infrastruktur domestik. Keuntungan Daya Saing Dengan dibukanaya pasar bebas AEC ini dapat menjamin kelancaran arus barang untuk pasokan bahan baku maupun bahan jadi di kawasan ASEAN karena hambatan seperti tarif masuk sudah tidak ada lagi. Dengan kondisi pasar yang sudah bebas ini akan mendorong pihak produsen dan pelaku usaha dalam memproduksi dan mendistribusikan barang yang berkualitas secara efisien sehingga mampu bersaing dengan produk dari negara lain. Disisi lain konsumen juga akan menerima dampak dari banyak pilihan barang yang sesuai kebutuhan dan kemampuan beli konsumen. Indonesia yang memiliki keunggulan SDA dan kemajuan disektor elektronik dan industri dapat dengan mudah mengembangkan sektor sektor tersebut di dalam negeri.2.2 Keunggulan Dan Kelemahan Indonesisa Dalam Menghadapi AECDalam mempersiapkan diri menghadapi pasar bebas AEC indonesia harus dapat menelaah terlebih dahulu keunggulan dan kelemahan yang ada agar dapat menentukan strategi dan langkah yang tepat. Maka dari itu ada beberapa keunggulan dan kelemahan yang dihadapi indonesia dalam perdagangan bebas ini. Keunggulan indonesia dalam menghadapi AEC Keunggulan yang dimiliki indonesia adalah jumlah penduduk indonesia yang terbanayak di ASEAN. Jumlah penduduk indonesia yaitu sekitar 250 juta orang atau 40 % dari jumlah pneduduk ASEAN, dari 100 penduduk usia produktif ASEAN, sekitar 38 penduduk ada di indonesia inimerupakan modal sumber daya manusia merupakan modal yang besar dalam persaing di pasar bebas ini. Selain itu indonesai juga memiliki keunggulan dalam bidang sumber daya alam dan sumber daya mineral yang melimpah. Sumber daya ini tersebar dari sabang sampai merauke yang mana disetiap daerah memiliki sumber daya alam yang berbeda beda dari segi pangan, maupun bahan baku industri. Selain itu sumber daya alam juga menjadikan indonesai sebagai objek pariwisata dunia karena keindahan alamnya.Keunggulan selain SDM dan SDA indonesia juga memiliki keunggulan di bidang elektronik dan indusrti mesin yang sudah berkopetensi. Keunggulan ini terlihat dari beberapa produk seperti kendaraan bermotor dan alat elektronik yang merupakan buatan indonesia beredar di pasaran dunia. Dengan keunggulan di bidang elektronik dan mesin ini indonesia bisa meningkatkan daya saing dan daya jual produk indonesia di pasar. Serta dapat meningkatkan pengaruh ekonomi indonesia di ASEAN. Dengan keunggulan wilayah indonesia yang luas dapat memeberikan lahan dalam membangun tempat bagi para investor untuk berinvestasi dengan mudah tanpa harus mencari lahan terlebih dahulu. Selain itu keunggulan letak startegis indonesai juga merupakan keunggulan yang dapat meningkatkan daya saing jual indonesia

Kelemahan Indonesia dalam menghadapi AECDisisi lain tidak bisa dipungkiri keunggulan itu juga ada kelemahan, kelemahan yang dihadapi indonesia pada saat ini adalah ketidak merataan pembanguna infraktruktur yang ada di indonesisa saat ini hal ini dikarenakan luas wilayah indonesai yang luas dan terbagi oleh pulau pulau yang tersebar. Menurut data yang saya kutip dari laporan world economic forum pada tahun 2013 menunjukan peringkat pembangunan infraktuktur indonesia berada di peringkat 78 dari 100 negara yang disurvei. Posisi ini sangat buruk dibandingkan tahun sebelumnya yakni peringkat 76. Dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya seperti singapura yang berada di posisi 2 , brunei di posisi 57 dan vietnam di posisi 67, pembangunan infrakstruktur indonesia masih jauh tertinggal dari negara ASEAN lainnya. Masih buruknya infraktrukstur di indonesia berdampak pada terhambatnya distribusi barang dan jasa serta mengakibatkan biaya produksi menjadi mahal. Biaya logistik yang harus ditanggung produsen untuk bisa menjual produknya ke konsumen yakni sebesar 30% dari PDB atau 14.08% yang merupakan biaya logistik tertinggi di ASEAN.Kelemahan lainnya yang juga dihadapi indonesia ada di kualitas produk dan mahalnya harga untuk memproduksi produk pertanian. Sektor pertanian ini yang merupakan sektor penting mengenai katahanan pangan negara belum dapat menghasilkan produk yang berkualitas yang dapat bersaing dengan produk impor dari negara lainnya yang harga produksinya lebih murah dan kulaitasnya yang terjamin. Dengan adanya produk import tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya daya saing produk pertanian domestik. Hal ini terkait dengan sumber daya yang dimiliki indonesia di sektor pertanian masaih kurang berkualitas dalam hal produktivitasnya. Selain itu kelemahan yang ada di pemerintahan indonesia adalah sistem birokrasi yang rumit dan berbelit belit. Ini dapat terlihat dari banyaknya proses atau banyaknya persyaratan dalam hal administrasinya. Hal ini yang merupakan penghambat proses kelancaran produksi. Tidak seperti negara tetanggan seperti singapura yang proses birokrasainya sangat mudah dengan begitu kelancaran dalam proses produksi disana sangat lancar dan bagus. Hal tersebut merupakan komitmen dari pemerintah indonesia untuk mau merubah sistem birokrasi yang ada, agar proses produksi yang ada lebih mudah dan lancar agar dapat meningkatkan daya saing produk indonesia

2.3 Persiapan Indonesia Menghadapi AECPeluang indonesia untuk dapat bersaing dalam AEC 2015 sebenarnya cukup besar, saat ini indonesia merupakan peringkat 16 dunia untuk besarnya skala ekonomi. Besarnya skala ekonomi juga didukung oleh proporsi penduduk usia produktif dan pertumbuhan kelas menengah yang besar. Prospek ekonomi indonesia yang positif juga didukung oleh perbaikan peringkat investasi oleh lembaga pemeringkat dunia serta masuknya indonesia sebagai peringkat empat prospective destinations berdasarkan UNCTAD world investment report.Masih kuatnya fudamental perekonomian indonesa dapat dilihat ketika banayak negara yang tumbang diterpa pelemahan perekonomian global, perekonomian indonesia masih dapat terjaga untuk tumbuh poitif. Untuk mewujudkan peluagan AEC 2015, sudah saatnya kita berbenah dan melakukan tindakan tindakan efektif dan terarah yang didukung oleh berbagai pihak. Dari 12 sektor prioritas yang akan diimplementasikan pada AEC 2015, kita harus dapat menginventasisir sektor sektor potensial yang menjadi unggulan. Kepulauan riau yang 95 persen wilayahnya terdiri dari laut , memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan sektor perikanan. Untuk menciptakan perikanan menjadi sektor unggulan perlu didukung oleh beberapa hal, terutama peningkatan kapasitas pelabuhan perikanan, pengembangan armada perikanan, pengembangan pola kemitraaan nelayan, pembangunan kawasan budidaya perikanan yang didukung oleh industri paska budidaya, bimbingan teknis bagi nelayan, serta pengawasan dan penagkapan ilegal fishingRencana untuk merebut porsi lalu lintas barang di selat malakan dengan pembangunan pelabuhan tanjung sauh dan pengembangan pelabuhan batu ampar harus didukung oleh berbagai pihak terkait. Saat ini lalu lintas barang di selat malakan masih dikuasai oleh singanpura dan malaysia. Dengan pembangunan kedua pelabuhan tersebur, kepulauan riau tidak hanya menjadi penonton, melainkan ikut berkontribusi sebagai pemain dan mengambil manfaat ekonomi dari posisi strategisnya yang berada dalam salah satu wilayah sibuk jalur perdagangan dunia. Selain itu pemerintah pada saat ini telah bertindak tegas dengan meledakan kapal asing yang sering melakukan ilegal fishing serta membangun banyak tempat pelelangan ikan yang dapat mempermudah meningkatkan penjualan ikanSalah satu sektor unggulan lainnya yang dapat menjadi sektor potensial di wilayah indonesia adalah sektor parawisata. Sektor ini merupakan keunggulan yang harus di kelola dengan baik oleh pemerintah karena kekayaan alam indonesia dan pemandangan alam indonesia sangat indah. Seperti contoh bali, batam serta raja amapat merupakan destinasi pariwisata yang sangat disukai oleh pariwisatawan dunia. Untuk dapat mewujudkan keunggulan di sektor pariwisata pemerintah harus memperbaiki sarana transportasi, infrastruktur, event kebudayaan baik rutin maupun seasonal serta juga didukung oleh SDM yang terlatih. Dengan terwujudnya sektor pariwisata yang primadona dapat memberikan effect yang dapat meningkat perekonomian di sektor sektor lainnya seperti perdagangan, sektor jasa serta sektor industri pengolahan melalui peningkatan produksi cinderamata dan handycraft, sektor bangunan melalui pembanguna kontruksi pendukung pariwisata dan sektor sektor lainnya.Untuk meningkatkan daya saing dan antisipasi menghadapi AEC 2015, pemerintah harus membenahi sistem pendidikan agar dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia yang handal mutlak diperlukan. Sumber daya manusia merupakan kunci sukses dalam meningkatkan daya saing indonesia. Sumber daya manusia ini juga perlu dipersiapkan menjadi insan yang handal untuk bersaing secara global maupun regional. Serta diperlukannya pengembangan usaha mikro, kecil, menengah, ( UMKM ), dan juga penciptaan wirausahawan baru untuk mendukung penguatan sektor potensial.Pemerintah indonesia juga harus mendorong para pengusaha UKM bisa memberikan kontribusi lebih bagi negara serta memberikan dorongan kesiapan akan masuknya produk import yang masuk ke indonesia, disisi lain pemerintah sebagai pemegang kebijakan harus dapt menjaga dan melindungi perekonomian indonesia melalui kebijakan kebijakan yang efektif sehingga bisa lebih optimal, serta mempersipakan mental masyarakat indonesia untuk lebih mencintai produk dalam negeri dan untuk lebih mengembangakan produk dalam negeri sehingga indonesia mampu menjadi negara pengekspor.Namun apakaha dari beberpa faktor di atas indonesia telah dapat dinilai telah siapmenghadapi pasar bebas AEC 2015 ini ?, jika dilihat dari beberapa kondisi di lapangan yang telah dialami indonesia seperti pengimplementasi ACFTA ( ASEAN China free trade area ) indonesia belum siap dan sangat memaksakan untuk bisa bersaing ini diakibatkan lemahnya koordinasi dan upaya perencanaan yang diselenggarakan pemerintah kurang matang.Jika dilihat dari kondisi lapangan seperti diatas yang membuat para ahli ekonomi indonesia meniliai bahwa indonesai belum siap secara keseluruhan memang benar adanya. Jiak dilihat dari segi pertumbuhan ekonomi saja dapat dilihat belum merata. Dapat dilihat jelas bahwa pusat ekonomi indonesai bereda di pulau jawa yang 60 % peredaran uang secara nasional berada sedangkan 40% lainnya tersebar ke pulau di luar jawa, halminilah yang perlu dicermati untuk di lakukanya perbaikan secara menyeluruh.Hal tersebut tentu tidak menguntungkan, karena pada dasarnya dampak positif dari AFTA hanya akan hinggap bagi daerah yang sarana infrastruktur nya sudah siap, sudah pasti tingkat kesenjangan akan makin terlihat, karena daerah yang belum terbangun dengan baik akan semakin tertingga jauh di bawah. Selain itu , dampak AFTA perlu kita cermati terhadap UKM atau usaha kecil menengah. Kontribusi UKM sangat besar terhadap perekonomian indonesia terutama dalam hal PDB dan penyediaan lapangan pekerjaan. Hampir 90 persen usaha di indonesia didomonasi UKM, yang artinya ukm bisa dikatakan pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi di indonesai tapi sayangnya pemerintah masih belum pro terhadap UKM. Hal ini terlihat masih berbelit belitnya sisitem birokrasi dalam peminjaman KUR ( kredit usaha rakyat ) yang diselenggarakan pemerintah yang membuat daya serap KUR masih rendah serta kebijakan kebijakan yang belum mampu mendukung UKM untuk berasng di tingkat global. Tentu sangat berbahaya apabila membiarkan par apelaku bisnis ASEAN masuk begitu saja dan menghantam pelaku bisnis dalam negeri. Para pelaku UKM yang belum memiliki modal dan kekuatan bisnis yang kuat akan kesulitan menghadapi persaing global ini. Tanpa adanya persiapan khusus dari pemerintah, seperti saat ini hal ini akan sangat mungkin terjadi dan membuat banyak UKM indonesia akan gulung tikar karena tidak sanggup bersaing lagi.UKM yang merupakan pilar penting ekonomi indonesia jika tidak diurus pemerintah dengan baik dari sekarang dapat memberikan dampak negatif bagi perekonomian indonesia akibat runtuhnya pilar penting ekonomi dan membuat stabilitas ekonomi akan terguncang akibat peningkatan pengangguran sekaligus penurunan PDB. Mungkin dari saat ini pemerintah dapat memberikan dukungan teknologi, struktur, manajemen, pelatihan dan pembiayaan. Selain itu, salah satu elemen paling mendasar untuk membangun dunia UKM adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Apalagi jika pemerintah bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk menambah mata kuliah wiraswasta yang tentunya akan meningkatkan semangat berwiraswasta dan banyak melahirkan pengusaha-pengusaha baru yang akan mendorong peningkatan perekonomian di Indonesia. Di tambah, usaha pemerintah untuk terus meningkatkan infrastruktur dan pemberantasan korupsi.Dengan implementasi AEC yang semakin dekat, sudah saatnya kita berbenah dan mengambil tindakan sedini mungkin untuk menghadapi persaingan yang akan semakin sengit. Kerjasama dan prioritas kepentingan nasional harus dikedepankan oleh berbagai pihak untuk mendukung terciptanya Indonesia menjadi negara yang mendapatkan keuntungan terbesar dengan diterapkannya AEC 2015. Dan tak kalah penting adalah sosialisasi oleh pemerintah tentang AEC kepada masyarakat, sehingga Indonesia mampu lebih siap dan mampu bersaing pada AEC 2015.

2.4 Strategi Dan Langkah Menghadapi AECDalam menghadapi ASEAN Economic Comunity 2015 ini, pemerintah indonesia telah membuat strategi dan langkah untuk menghadapi AEC tersebut, berikut langkah dan strategi yang telah dilakukan pemerintah : Sosialisasi mengenai AECUpaya sosialisasi yang dilakukan pemerintah terhadap AEC ini kepada masyarakat telah berjalan baik namun belum meratasampai kemasyarakat golongan bawah hal ini yang sangat disayangkan hal ini yang seharusnya pemerintah perhatikan agar seluruh rakyat indonesia bisa saling membantu dalam persaing pasar bebas ini. Pemberdayaan UMKMUMKM merupakan sektor ekonom nasional yang sangat strategis dalam pembangunan ekonomi kerakyatan. Pemberdayaan ini dapat menciptakan iklim usaha dan mengurangi ekonomi biaya tinggi. Pemberdayaan UMKM sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing ekonomi, persaingan dalam hal kualitas maupun kuantitas yang bukan hanya untuk pasar lokal dan nasional tetapi juga ekspor, semakin banyak UMKM yang bisa ekspor akan semakin besar pula daya saing ekonomi indonesia. Penyediaan modalPemodalan ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas produksi suatu usaha. Oleh karena itu dibutuhkanya lembaga pemodalan yang mudah diakses oleh pelaku udaha dari berbagai skala. Serta bantua modal dari pemerintah yang mudah diakses seperti KUR Peningkatan kualitas SDMSDM merupakan hal yang paling krusial dalam menghadapi AEC. SDm yang ebrkualitas akan mampu bersaing dan kauat menghadapi tantangan, cekatan serta inovatif dalam mengambil ide, langkah dan tindakan. Peningkatan kualitas SDM misalnya dengan pelatihan kerja dan peningkatan jenjang pendidikan. Selain itu pendidikan bahasa sangant penting dalam mendukung peranan persaing di pasar global ini. Terutama bahasa inggris selai itu, pengembangan skill dapat dilakukan dengan pelatihan , workshop, pertemuan rutin antar pelaku ekonomi dan juga pembangunan networking. Semuai berguna untuk agar pelaku ekonomi mudah mengetahu perkembangan yang ada Perbaikan InfrastrukturInfrastruktur berupa sarana dan prasarana seperti logistik, listrik, telekomunikasi, tranportasi dan jalan serta peabuhan dan bandara merupakan hal penting. Kita mengetahui bahwa semua faktor ini dangat penting mempengaruhi proses prosuksi dan distribusi. Oleh karenanya, perbaikan infrastruktur ini harus disegarkan karena tingkat inflasi dan daya saing sangat di tentuka pada cepat masuknya barang logistik. Pemebenahan Sistem Pemerintahan dan BirokrasiKelembagaan yang taat hukum dan tidak memihak sangat diharapkan. Sikap kooperatif dari lembaga pemerintah terhadap para pelaku usaha merupakan hal yang harus dibenahi. Dengan tidak mempersulit ususan birokrasi dan administrasi serta peningkatan hukum akan hal independensi dan akuntabilitas. Agar tercipta lembaga hukum yang profesional dan transparan. Upaya tersebut guna peningkatan kesejahteraan kelembagaan guna mencegah tindakan korupsi dan pungli Reformasi iklim investasiIndonesia harus melakukan pembenahan iklim invstasi melalui perbaikan infrastruktur ekonomi, menciptakan stabilitas makro-ekonomi, serta adanya kepastian hukum dan kebijakan dan memangkas ekonomi biaya tinggi Melakukan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus ( KEK)Fungsi dari pengembangan KEK ini adalah untuk melakukan pengembagan usaha dibidang perdagangan, jasa, industri,pertambangan dan energi transportasi, maritim dan perikan dan bidang lainnya. Saat ini tealh terbentuk daerah KEK yaitu di tanjung lesung, banten dan seimangkai, sumatra utara Melakukan Kerjasama Dengan SwastaMelakukan pengoptimalan kerjasama deagan pihak swasta dalam membantu pemerintah mengambangkan mulai dari infrastruktur, membantu meberikan modal bantuan untuk UMKM, serta membantu pemodalan terhadap pembanguna kawasan industri. Pendorongan Pengembangan IndustriPemerintah sebagai pihak yang wajib memeberikan dukunga bagi perkembagan industri nasional. Pemerintah dapat memberikan insentif fiskal kepada industri nasional. Pemeberian insentif fiskal tersebut seperti pembebasan pajak penghasilan badan untuk jangaka waktu 5 sampai dengan 10 tahun serta tambahan pengurangan pajak penghasilan sebesar 50 persen selama dua tahun. Ditambah lagi dengan investment allowance sebesar 30 persen dari nilai penanaman modal, percepatan penyusutan dan amortisasi yang dipercepat, pengurangan tarif PPh atas deviden luar negri dan perpanjangan kompensasi kerugian bagi bidang usaha atau daerah dengan prioritas tinggi skala nasional.

BAB IIIKESIMPULAN

3.1 KesimpulanAEC adalah bentuk integritas ekonomi regional yang direncanakan untuk dicapai pada tahun 2015 ini. Tujuna utama dari AEC 2015 adalah menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi dimana terjadi arus barang, jasa, investasi dan tenaga terampil yang bebas serta aliran modal yang lebih bebas. Adanya aliran komoditi dan faktor produksi tersebut diharapkan membawa ASEAN menjadi kawasan yang makmur dan kompetitif dengan perkembangan ekonomi yang merata, serta menurunya tingkat kemiskina dan perbedaan sosial ekonomi di kawasan ASEANNamun untuk bisa sukses menghadapi AEC 2015 dibutuhkannya kerja keras dan keterlibatan baik dari internal masing masing negara maupun semua pihak diseluruh negara anggota ASEAN mutlak diperlukan agar dapat mewujudkan ASEAN sebagai kawasan yang kompetitif bagi kegiatan investasi dan perdagangan bebas dapat memberikan manfaat bagi seluruh negara ASEAN. Bagi indonesia, dengan jumlah populasi, luas dan letak geografi serta nilai PDB terbesar di ASEAN harus ,menjadi aset agar menjadi pemain besar dalam AEC 2015 ini.Strategi dan persiapan yang selama ini telah dilakukan oleh para stakeholder yang ada di indonesia dalm rangka menghadapi sistem liberalisasi yang diterapkan oleh ASEAN, terutama dalam kerangka integritas ekonomi memeng dirasakan masih kurang optimal. Namun hal tersebut memeng dilandaskan isu- isu dalam negeri yang membutuhkan penanganan yang lebuh insentif. Disamping itu seiring perkembangan waktu, indonesia dengan potensi sumber daya yang melimpah telah membawa pergerakannya ke arah yang lebih maju lagi, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya pengakuan internasional terhadap eksitensi indonesia di jalur positif. Dengan terbentuknya AEC ini diharapkan juga tentunya terdapat peningkatan kesejahteraan kawasan yang lebih baik terutama pada tiga pilar yakni keamanan sosial budaya dan ekonomi.3.2 SaranDari hasil kesimpula di atas saya memberikan beberapa saran kepada semua pelaku AEC maupun kepada pemerintah indnesia selaku pemimpin dari masyarakat indonesia dalam menghadapi AEC ini, berikut ini adalah saran yang diberikan : Pihak pemerintah, pemerintah selaku regulator dapat menciptakan kebijakan yang bijak dan tepat terutama kebijakan fiskal yang meringankan pengusaha dalam negeri serta sanksi yang tegas bila terjadi pelanggaran terutama oleh negara lain, jika kebijakan yang diambil baik, meskipun akan sarat liberalisasi bisa membawa pada arah kebaikan bagi indonesia. Pihak swasta, salah satu variabel pemacu perekonomian, agar dapat mematuhi dengan sangat segala kebijakan pemerintah dan terima apa pun sanksinya bila melanggar. Kebijakan dan saksi merupakan intervensi pemerintah agar berhjalan dengan bak sehingga rakyat menjadi lebih sejahtera. Piahk rakyat, untuk bisa menjadikan AEC inikegiatan melakukan pembenahan peningkatan kualitas human development index ( hdi ) dan menjadi rakyat yang memiliki pengetahuan serta berdaya saing tinggi yang dapat diterima baik dalam negeri maupun luar negeri dan tidak menjadi pembantu di negeri sendiri

Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/8808721/Siapa_dan_Siapakah_Kita_Indonesia_Menuju_AEC_2015 http://www.slideshare.net/HeartRachmat7/strategi-indonesia-dalam-menghadapi-aec-2015 http://www.slideshare.net/irvandberutu/makalah-asean-ekonomi-comunity-aec http://dekacanda.blogspot.com/2013/08/kesiapan-indonesia-memasuki-asean.html