menghadapi bencana
DESCRIPTION
lingkunganTRANSCRIPT
-
IPS SD Kelas VI 1
Modul V Cara Menghadapi Bencana Alam
2. Memahami gejala (peristiwa) di Indonesia dan sekitarnya
Standar Kompetensi
2.2 Mengenal cara-cara menghadapi bencana alam
Kompetensi Dasar
Setelah selesai kegiatan pembelajaran bab ini, siswa dapat :
1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian bencana alam.
2. Siswa dapat mengidentifikasi cara-cara menghadapi bencana alam.
3. Siswa dapat mendeskripsikan berbagai jenis bencana alam
Tujuan Pembelajaran
1. Mendeskripsikan pengertian bencana alam 2. Memberikan contoh bencana alam yang terjadi di Indonesia
3. Mengidentifikasi cara-cara menghadapi bencana alam 4. Menyebutkan jenis-jenis bencana alam
Indikator
-
IPS SD Kelas VI 2
1. Bacalah modul secara berurutan agar memahami konsep secara beruntun. 2. Ikutilah perintah yang ada dalam setiap kegiatan belajar 3. Kerjakanlah tugas-tugas dan latihan, apabila ada yang tidak jelas tanyakan
pada guru, atau dalam diskusi kelompok. 4. Jangan melihat kunci jawaban sebelum kalian mengerjakan tugas atau latihan
terlebih dahulu. 5. Cek jawaban tugas atau latihan lalu cocokan dengan kunci jawaban yanag
disediakan, kemudian hitunglah nilai yang kalian peroleh, apakah sudah mencapai KKM atau belum. Nilai tersebut menunjukan kemampuan kalian setelah mempelajari modul ini.
6. Buat catatan penting setiap kegiatan belajar yang kalian pelajari (catatan dapat berupa kesimpulan, hal-hal yang indgin tanyakan pada guru atau dalam diskusi kelompok)
7. Hasil membaca dan mengerjakan tugas-tugas kalian sampaikan pada guru untuk mendapatkan penilaian.
Petunjuk Bagi Peserta Didik
1. Membantu siswa dalam merencanakan kegiatan belajar. 2. Membimbing siswa dalam diskusi, mengerjakan tugas-tugas dan latihan. 3. Membantu siswa dalam memahami konsep, nilai dan sikap yang mereka
pelajari dalam setiap kegiatan belajar. 4. Membantu siswa untuk menemukan atau mengakses sumber belajar lain yang
diperlukan. 5. Mencatat pencapaian kemajuan belajar siswa. 6. Melakukan penilaian, memberikan penghargaan (reward) dan melaksanakan
pembelajaran lanjutan.
Petunjuk Bagi Guru
-
IPS SD Kelas VI 3
Bencana alam merupakan bagian dari gejala alam yang bersifat merugikan atau berdampak negatif
bagi kehidupan manusia. Bencana alam merupakan peristiwa alam yang tidak dapat diprediksi kapan
terjadinya. Dengan demikian bencana alam tidak dapat ditolak oleh manusia. Seperti yang telah kalian
pelajari, bahwa bencana alam bisa terjadi secara alamiah karena faktor alam. Namun demikian, seringkali
bencana alam juga dapat terjadi karena faktor perilaku manusia yang kurang bertanggung jawab terhadap
alam.
Negara kita adalah negara yang rawan dilanda berbagai bencana alam Hal tersebut terbukti dan
berbagai bentuk bencana alam yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini. Bagaimana bila bencana alam terjadi
di daerah kalian? Apa yang kalian lakukan? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, berikut ini akan
dibahas tentang upaya-upaya dan cara-cara dalam menghadapi berbagai bentuk bencana alam.
Peta Konsep
Bencana, Bencana alam, Bencana non alam, Penanggulangan bencana, Bencana non
alam, Antisipasi, Mangrove, Barak pengungsian,Tanggap darurat, Lokasi,
Kata Kunci
Bencana Alam
Bencana :
Tanggap darurat
Pascabencana: Rehabilitasi Rekontruksi
Prabencana: Pencegahan Peringatan dini Mitigasi
Pengurangan jumlah korban dan bangkit
dari bencana
-
IPS SD Kelas VI 4
Sumber : http://www.conectique.com/i/art/adved_1148894214.jpg Gambar akibat gempa bumi
Gempa bumi merupakan peristiwa alam yang kapan terjadinya tidak dapat diperkirakan
secara pasti oleh manusia. Oleh karena itu beberapa upaya yang dapat kita lakukan dalam
menghindari dan menghadapi bencana gempa bumi adalah meliputi hal-hal berikut ini.
Membuat bangunan dengan konstruksi tahan getaran (antigempa) khususnya di daerah
rawan gempa
Membangun fasilitas-fasilitas umum dengan standar kualitas tinggi.
Membuat rencana penempatan permukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian
di daerah rawan gempa bumi.
Melakukan pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi
dan cara-cara penyelamatan din jika terjadi gempa bumi.
Ikut serta dalam pelatihan program upaya penyelamatan, kewaspadaan masyarakat
terhadap gempa bumi, pelatihan pemadaman kebakaran, dan pertolongan utama.
Pembentukan kelompok aksi penyelamatan bencana yang dibekali pelatihan pertolongan
pertama. Bagi penduduk yang tinggal di daerah pantai, saat terjadi gempa harus
menyelamatkan din dengan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari
tsunami
Ada beberapa gejala alam yang patut dicermati dan dianggap sebagai tanda akan adanya gempa,
sebagai berikut :
Adanya awan yang berbentuk aneh seperti batang yang berdiri secara lurus ke atas. Hal
ini kemungkinan besar merupakan awan yang disebut awan gempa yang biasanya
muncul sebelum terjadinya gempa. Awan berbentuk seperti batang ini terjadi karena
Menghadapi Peristiwa Gempa Bumi
A
-
IPS SD Kelas VI 5
adanya gelombang elektromagnetis berkekuatan sangat besar dari dalam perut bumi
sehingga menyerap daya listrik yang ada di awan.
Gelombang elektromagnetis ini terjadi akibat adanya pergeseran patahan lempeng bumi.
Tetapi tidak semua awan yang berbentuk seperti itu adalah awan gempa, mungkin saja
itu adalah asap dari pesawat terbang. Jika ada tanda seperti itu maka perlu untuk
diwaspadai. Untuk lebih meyakinkan lagi maka dapat dilakukan uji medan
elektromagnetik.
Terdapat medan elektromagnetik di sekitar kita. Gelombang tersebut memang tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang. Medan elektromagnetik dapat diuji dengan cara
melihat siaran televisi apakah tiba-tiba salurannya terganggu tanpa sebab.apapun. Jika
kurang yakin, kalian dapat melakukan uji medan elektromagnetik dengan cara lain
dengan mematikan arus listrik dan melihat apakah lampu neon tetap menyala redup/
remang walaupun sudah tidak dialiri listrik.
Perhatikan perilaku hewan-hewan yang ada di sekitar kalian. Apakah hewan-hewan
tersebut bertingkah aneh atau gelisah.Sebab hewan memiliki naluri yang sangat tajam dan
mampu merasakan gelombang elektromagnetis. Jika kalian melihat tanda-tanda seperti itu
secara bersamaan sebaiknya kalian perlu waspada. Harus segera dilakukan tindakan pencegahan
dan sebisa mungkin kita melakukan tindakan penyelamatan diri. Tetapi jika gempa telah tiba
dan kita sama sekali belum siap, maka selain berdoa dan pasrah kita harus cepat-cepat keluar
ruangan menuju ke tempat yang lapang. Jika sudah di luar ruangan tetaplah tinggal di luar dan
berusahalah berada di tempat yang terbuka, jauh dari pepohonan, tembok-tembok serta saluran-
saluran kabel listrik. Usahakan jangan masuk ke dalam rumah atau bangunan.
Bagi penduduk yang tinggal di daerah gunung harus segera menyelamatkan diri menjauh
untuk menghindari terjadinya longsoran. Selalu menyimak atau mendengarkan informasi dan
pihak-pihak yang berwenang untuk menghindari kepanika
-
IPS SD Kelas VI 6
Gambar Tsunami
Peristiwa tsunami tidak bisa diramalkan dengan tepat kapan terjadinya. Namun demikian kita
bisa menerima peringatan akan terjadinya tsunami dengan memerhatikan gejala-gejalanya,
sehingga kita masih ada waktu untuk menyelamatkan diri. Gejala-gejala dan peringatan dini
akan terjadinya tsunami dapat terlihat dari tanda-tanda berikut ini.
Gelombang air laut datang secara mendadak dan berulang dengan energi yang sangat kuat.
Pada umumnya di Indonesia didahului dengan gempa bumi besar di dasar laut dan terjadi susut
laut. Terdapat selang waktu antara waktu terjadinya gempa bumi sebagai sumber tsunami dan
waktu tiba tsunami di pantai mengingat kecepatan gelombang gempa jauh lebih besar dibanding
kecepatan tsunami.
Di Indonesia pada umumnya tsunami terjadi dalam waktu kurang dan 40 menit setelah
terjadinya gempa bumi besar di dasar laut
Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan sebagai strategi penyelamatan dan upaya
pengurangan bencana tsunami meliputi hal-hal berikut ini.:
Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya tsunami
Pendidikan kepada masyarakat terutama yang tinggal di daerah pantai tentang bahaya
tsunami.
Pembangunan Tsunami Early Warning System (Sistem Peringatan Dini Tsunami).
Pembangunan tembok penahan tsunami pada garis pantai bertujuan untuk meredam
gejala tsunami.
Penanaman mangrove atau hutan bakau serta tanaman lainnya di sepanjang garis pantai
bertujuan untuk meredam gelombang tsunami.Pembangunan tempat-tempat pengungsian
yang aman di sekitar daerah permukiman yang cukup tinggi. Memberikan pendidikan dan
pengetahuan masyarakat lokal khususnya yang tinggal di pinggir pantai tentang
Menghadapi Peristiwa Tsunami
B
-
IPS SD Kelas VI 7
pengenalan tanda-tanda tsunami dan cara-cara penyelamatan diri terhadap bahaya
tsunami
Melaporkan secepatnya jika mengetahui tanda-tanda akan terjadinya tsunami pada
petugas yang berwenang. Melengkapi diri dengan alat komunikasi
Adapun langkah yang harus ditempuh oleh kelompok masyarakat dalam mengurangi jumlah
kerugian akibat bencana sebagai berikut :
Melakukan pemetaan daerah rawan genangan tertinggi jika ada tsunami.
Membuat jalur evakuasi.
Menentukan dan memberi informasi tempat penampungan sementara yang cukup aman.
Berkoordinasi dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), kepolisian, pemerintah
daerah, dan rumah sakit. Selain itu masyarakat juga harus memahami gejala-gejala yang
tidak biasa terjadi. Melakukan pertemuan rutin untuk menambah pengetahuan
mengenai gempa dan tsunami. Jika masih kurang jelas, dapat mendatangkan ahli untuk
memberi informasi. Melakukan latihan secara reguler, baik terjadwal maupun tidak
terjadwal.
Membuat kode tertentu yang dikenali masyarakat sekitar guna menandakan evakuasi.
Menyebarkan gambar peta evakuasi di pelosok daerah tempat tinggal masyarakat.
Adapun langkah yang perlu dilakukan tiap individu sebagai berikut :
Menyiapkan tas darurat yang berisi keperluan-keperluan mengungsi selama tiga hari
seperti makanan, pakaian, surat surat berharga atau obat-obatan.
Selalu merespon tiap latihan dengan serius sama seperti saat terjadinya gempa.
Selalu peka terhadap fenomena alam yang tidak biasa.
Apabila kita peka sebenarnya alam telah memberikan tanda- tanda
sebelum terjadinya tsunami.
Beberapa petunjuk yang diberikan alam antara lain berikut ini :
Adanya suara gemuruh di laut, hal ini akibat adanya pergeseran lapisan tanah.
Laut tiba-tiba menyurut sampai agak jauh ke tengah.
Karena surutnya laut maka akan tercium bau khas laut seperti bau amis.
Burung-burung laut terbang dengan kecepatan tinggi menuju daratan.
Dunia internasional juga ikut berperan serta dalam upaya menghadapi bencana alam tsunami.
Tsunami paling sering terjadi di Samudra Pasifik karena gempa bumi dan letusan gunung berapi
sering terjadi di sana. Pusat Peringatan Tsunami Internasional (International Tsunami Warning
Center) didirikan di Hawaii untuk memantau terjadinya gempa bumi di sekitar Samudra Pasifik
dan mengeluarkan peringatan kapan tsunami akan terjadi. Ketika gempa bumi besar terjadi,
-
IPS SD Kelas VI 8
stasiun pengamatan di sekitar Samudra Pasifik menemukan pusat gempa (episentrum) dan
mengirimkan informasi yang diperoleh ke pusat peringatan di Hawaii.
Jikagempa bumi dianggap cukup besar dan dapat menimbulkan tsunami, maka tempat-
tempat di sekitar Samudra Pasifik dalam status waspada dan peringatan dikeluarkan. Stasiun
pasang di sekitar pantai juga memantau kedatangan tsunami.
Gambar Gunung Meletus
Sumber : http://weeswaakzaam.wazzup.nl
Negara kita memiliki banyak sekali gunung api aktif. Dengan demikian kemungkinan
terjadi bencana gunung meletus sangat besar. Setiap gunung api memiliki ciri-ciri tersendiri
jika ditinjau dari jenis letusan dan muntahan yang dihasilkan Akan tetapi apa pun jenis
produk tersebut kegiatan letusan gunung api tetap membawa bencana bagi kehidupan.
Berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi bencana
gunung meletus.
a. Menghindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah, dan daerah aliran
lahar.
b. Membuat bunker-bunker perlindungan dan membuat saluran untuk mengarahkan aliran
lahar panas agar tidak membahayakan daerah permukiman.
c. Menggunakan pakaian yang bisa melindungi tubuh dan jangan memakai lensa kontak.
d. Memakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
e. Menjauhi wilayah yang terkena hujan abu dan awan panas.
f. Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi dan
mempersiapkan berbagai kebutuhan dasar.
g. Melakukan penyelidikan dan pemantauan terhadap aktivitas gunung api sehingga bahaya
letusan gunung api dapat diantisipasi lebih awal.
Menghadapi Peristiwa Gunung Meletus
C
-
IPS SD Kelas VI 9
Tabel Tingkat Isyarat Gunung Berapi
Sumber : http://www.crayonpedia.org/
-
IPS SD Kelas VI 10
Selain melakukan evakuasi, usaha mitigasi yang dilakukan pemerintah adalah
dengan membelokkan aliran lava atau membuat jalur mengalirnya lava menjauh dari
permukiman penduduk. Namun, meskipun berbahaya banyak orang yang tinggal dan
berkebun di lereng gunung berapi. Hal ini disebabkan abu vulkanis mengandung mineral-
mineral yang menyuburkan tanah, sehingga bagus untuk pertanian. Agar kalian lebih mudah
memahami gejala awal terjadinya bencana alam dan daerah yang rawan akan bencana maka
pelajarilah tabel berikut!
Angin topan adalah angin dengan kecepatan tinggi yang berhembus di suatu daerah yang
dapat merusak berbagai benda yang ada di permukaan tanah. Angin yang sangat besar seperti
badai, tornado, dan lain-lain bisa menerbangkan benda-benda serta merobohkan bangunan yang
ada sehingga sangat berbahaya bagi manusia
Angin topan dapat terjadi secara mendadak, tetapi sebagian besar angin .topan dan
badai dapat terbentuk melalui proses selama beberapa jam atau hari yang dapat dipantau
melalui satelit cuaca. Monitoring dengan satelit dapat untuk mengetahui arah angin topan
sehingga cukup waktu untuk memberi peringatan dini. Meskipun demikian, perubahan sistem
cuaca sangat kompleks sehingga sulit dibuat perkiraan secara cepat dan akurat. Adapun upaya
yang dapat kita lakukan dalam menghadapi bencana angin topan meliputi hal-hal berikut ini:
a. Membuat struktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan
terhadap gaya angin.
b. Perlunya penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin
khususnya di daerah yang rawan bencana angin topan.
Menghadapi Peristiwa angin Topan
D
-
IPS SD Kelas VI 11
c . Pembuatan bangunan umum yang cukup luas yang dapat digunakan sebagai tempat
penampungan sementara bagi orang maupun barang saat terjadi serangan angin topan.
d. Untuk para nelayan, supaya menambatkan atau mengikat kuat kapalkapalnya.
e . Pengamanan barang-barang di sekitar rumah agar tidak diterbangkan angin.
Banjir merupakan peristiwa alam yang dapat dipastikan setiap musim penghujan tiba. Banjir
dapat terjadi secara alami karena faktor alam maupun karena ulah manusia. Berikut ini beberapa
hal yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menghadapi banjir:
Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering
menimbulkan banjir.
Tidak membangun rumah dan permukiman di bantaran sungai.
Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan mencari
informasi, meminta bantuan atau melakukan konfirmasi.
Mengadakan program penghijauan di daerah hulu sungai.
Mengungsi ke daerah aman sedini m-ungkin saat genangan air masih memungkinkan
untuk diseberangi.
Matikan aliran listrik di claim rumah atau hubungi PIN untuk mematikan aliran listrik di
wilayah bencana.
Mengamankan dokumen-dokumen yang penting di tempat yang aman.
Menyiapkan peralatan keselamatan seperti perahu karet, jas hujan, senter, dan sebagainya.
Menghadapai Peristiwa Banjir E
-
IPS SD Kelas VI 12
Menyiapkan bahan makanan siap saji dan obat-obatan darurat seperti obat antidiare,
antiinfluenza, dan sebagainya.
Tidak membuang sampah ke sungai dan mengadakan program Prokasih (Program Kali
Bersih
Kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, akibat dari kelalaian dan kecerobohan
manusia. Berikut ini beberapa upaya mencegah dan menghadapi kebakaran hutan.
Tidak membuang puntung rokok sembarangan.
Matikan api setelah kegiatan berkemah selesai.
Hindari sejauh mungkin praktik penyiapan lahan pertanian dengan pembakaran. Apabila
pembakaran terpaksa harus dilakukan, diusahakan bergiliran (tidak pada waktu
bersamaan) dan harus dipantau.
Bila melihat kebakaran hutan dan lahan segera laporkan pada ketua RT atau pemuka
masyarakat setempat supaya mengusahakan pemadaman api.
Bila terjadi kebakaran, gunakan peralatan yang dapat mematikan api secara cepat dan
tepat.
Apabila api terus menjalar, segera laporkan ke posko kebakaran terdekat.
Menghadapi Peristiwa Kebakaran Hutan
F
-
IPS SD Kelas VI 13
Kegiatan
1. Angin taifun adalah peristiwa alam yang tidak dapat dihindari. Dampak yang
ditimbulkannya biasanya bersifat merusak dan mendatangkan kerugian, bahkan
bencana itu dapat mengancam keselamatan jiwa. Coba, kalian jelaskan beberapa cara
yang dapat dilakukan ketika menghadapi angin topan!
2. Bencana alam seperti gempa bumi tidak dapat dihindari. Tetapi, ada juga bencana alam
yang sebenarnya dapat dihindari dengan berbagai upaya pencegahan. Menurut kalian,
gejala alam apa saja yang dapat dihindari? Bagaimana mencegahnya? Ayo, berikan
pendapat kalian!
-
IPS SD Kelas VI 14
Rangkuman
1. Gejala alam adalah suatu peristiwa alam yang terjadi sebagai akibat yang ditimbulkan
oleh faktor alam itu sendiri.
2. Gejala alam ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan bagi kehidupan
masyarakat
3. Gejala alam yang merugikan kehidupan manusia disebut bencana alam.
4. Bencana alam yang terjadi di Indonesia dapat terjadi karena faktor alam maupun faktor
ulah manusia.
5. Bencana alam yang terjadi karena faktor alam diantaranya adalah gempa
bumi, tsunami, gunung tneletus, angin topan, perubahan iklim, dan banjir.
6. Beberapa perilaku manusia yang merusak alam adalah penebangan hutan secara liar,
perladangan berpindah, membuang sampah dan limbah sembarangan, serta kegiatan
penambangan liar.
7. Gejala alam yang terjadi di negara-negara tetangga memiliki kesamaan dengan gejala
alam yang terjadi di negara Indonesia. Hal tersebut dikarenakan adanya kesamaan
keadaan alam dan kenampakan muka bumi antara negara kita dengan negara tetangga
khususnya kawasan Asia Tenggara.
8. Gejala alam yang terjadi di negara-negara tetangga diantaranya adalah gempa bumi
dan tsunami, banjir, siklon tropis, La Nina, dan El Nino.
9. Kita harus mengenal berbagai cara dan melakukan upaya-upaya dalam mencegah dan
menghadapi peristiwa bencana alam.
-
IPS SD Kelas VI 15
Petikan Ilmu
Kenampakan alam negara kita pada dasarnya hampir sama dengan kenampakan alam
negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Berkaitan dengan hal tersebut, gejala alam
yang terjadi di negara kita juga memiliki kesamaan dengan gejala alam yang terjadi di negara
tetangga. Oleh karena itu, kita harus dapat mengenali dengan baik karakteristik keadaan alam
lingkungan kita. Dengan begitu kita dapat lebih waspada dan siap menghadapi peristiwa atau
gejala alam yang merugikan. Selain itu, kita juga harus mengembangkan sikap saling menghargai,
saling bekerja sama, dan sikap saling tolong menolong dengan negara tetangga maupun
masyarakat di sekitar kita dalam menghadapi bencana alam.