kasus nn. y perbaikan paling baru melida.docx

Upload: tomi-atmadirja

Post on 06-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    1/32

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Sindroma kompartemen adalah sebuah kondisi yang mengancam anggota

    tubuh yang dapat diamati ketika tekanan perfusi dibawah jaringan yang tertutup

    mengalami penurunan.Peningkatan tekanan intra kompartemen akan

    mengakibatkan berkurangnya perfusi jaringan dan tekanan oksigen jaringan,

    sehingga terjadi gangguan sirkulasi dan fungsi jaringan di dalam ruangan

    tersebut.1,2

    Lokasi yang dapat mengalami sindrom kompartemen meliputi tangan,

    lengan bawah, lengan atas, dan seluruh ekstremitas bawah. Dari Penelitian

    c!ueen "2###$ sindroma kompartemen lebih sering di diagnosa pada pria

    daripada wanita, tapi hal ini memiliki bias oleh karena pria lebih sering

    mengalami luka trauma di bandingkan wanita. c!ueen memeriksa 1%& pasien

    yang didiagnosis sindroma kompartemen, %'( pasien yang berhubungan dengan

    fraktur dan sebagian adalah fraktur tibia.Detmer dkk melaporkan bahwa sindroma

    kompartemen bilateral terjadi pada )2( pasien yang menderita sindroma

    kompartemen kronis.Sindroma kompartemen akut sering terjadi akibat trauma

    terutama daerah tungkai bawah dan atas.Sejauh ini penyebab sindroma

    kompartemen yang paling sering adalah cedera, dimana &*( kasus terjadi akibat

    fraktur, dan )#( darinya terjadi di anggota gerak bawah.2

    +pabila sindroma kompartemen telah terjadi lebih dari ) jam, maka dapat

    mengakibatkan nekrosis dari syaraf dan otot dalam kompartemen. skemik berat

    yang berlangsung selama % - ) jam dapat menyebabkan kematian otot dan nerus

    yang kemudian menyebabkan terjadinya konraktur /olkman, sedangkankomplikasi sistemik yang dapat terjadi adalah gagal ginjal akut, sepsis dan +0DS

    " Acute Respiratory Distress Syndrome$ yang fatal jika terjadi sepsis kegagalan

    organ secara multisistem.1,2,

    1

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    2/32

    BAB II

    STATUS MEDIK PASIEN

    I. IDENTITAS

    A. Identitas Pasien

      ama 3 n. 4

      5mur 3 1' tahun

    6enis 7elamin 3 8anita

    +gama 3 slam

      Pekerjaan 3 ahasiswi

    +lamat 3 Lrg. Purnawira 09 21, 7el. Sungai Putri

    9elanai Pura

     9anggal masuk 0S 3 #oember 2#1*

    II. ANAMNESIS

    Dilakukan auto dan alloanamnesis pada tanggal #&oember 2#1*

     pukul 12.## 8: di :angsal kelas 2 ruangan ;emara 0S. 97. / Dr.

    :ratanata 6ambi.

    Keluhan Utama 3

    Luka bakar pada kedua lengan dan perut 2 jam S0S

    Keluhan Tambahan 3

    < Luka terasa panas pada kedua lengan dan perut

    < yeri dan kaku pada lengan bawah kiri

    Riwayat enya!it se!a"an#3

    Pasien merupakan rujukan dari 0S ; yang dibawa ke =D 0S.

    97. /. Dr. :ratanata dengan keluhan luka bakar pada kedua lengan dan

     perut akibat tersengat listrik 2 jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien

    mengaku pada saat itu sedang duduk di teras kamar temannya, kemudian

     pasien memegang kabel listrik yang melintas di depan teras dengan

    menggunakan tangan kiri, lalu pasien terlempar > 1 meter dari sumber 

    2

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    3/32

    listrik dan pingsan. 7emudian oleh teman pasien dibawa ke 0S ;, di

    0umah Sakit ; pasien sadar dan mengeluh nyeri dan pedih pada luka

    yang terdapat di kedua lengan dan perut. Pasien juga mengeluh lengan

    kirinya terasa kesemutan, sulit digerakkan dan terasa kaku.

    Riwayat enya!it dahulu$

    0iwayat penyakit jantung "

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    4/32

    ata 3 7onjungtia anemis

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    5/32

    a Pemeriksaan laboratorium "#& oember 2#1*, pukul.#@.&*$

    Peme"i!saaan Hasil Nilai "u4u!an Satuan

    Hemat&li

    Bemoglobin 1,@ 11

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    6/32

     pada saat itu sedang duduk di teras kamar temannya, kemudian pasien

    memegang kabel listrik yang melintas di depan teras dengan menggunakan

    tangan kiri, lalu pasien terlempar > 1 meter dari sumber listrik dan pingsan.

    7emudian oleh teman pasien dibawa ke 0S ;, dirumah sakit ;

     pasien sadar dan mengeluh nyeri dan pedih pada luka yang terdapat di kedua

    lengan dan perut.Pasien juga mengeluh lengan kirinya terasa kesemutan, sulit

    digerakkan dan terasa kaku.

    Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi )) kali?menit, tekanan darah

    11#?@# mmBg, frekuensi napas 2# kali?menit, suhu %.&;. Status Lokalis3

    Luas permukaan lengan kanan & (, permukaan lengan kiri %(, permukaan

    abdomen (. +bdomen3 warna kulit merah kehitaman, bulla "I$, luka, nyeri

    tekan "I$. Lengan kanan bawah3 oedem "

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    7/32

      F 1% jam berikutnya 2@*# cc

    Salep ebo untuk luka

    Pasang Dower 7ateter F 5rine 1##cc warna hitam

    kecoklatan. ;eftriaEone 1E 2 gr 

    3III. P"n&sis

    +d itam 3 Dubia ad bonam

    +d functionam3 Dubia +d bonam

    +d sanationam3 Dubia +d bonam

    8I. (&ll&w u

    9anggal S + P

    #&?11?2#1* yeri,

    kesemutan,

    kaku pada

    lengan kiri,

    Luka terasa

     pedih dan

     panas pada

     perut.

    753 sakit sedang

    7esadaran3

    ;omposmentis

    9D3 11#?@#

     adi3 ))E?mnt

    003 2#E?mnt

    93 @,%;

    Luka :akar 

    =rade 2*(

    dan

    Sindroma

    7ompartemen

    Lengan 7iri

    :awah

    < Hleasi tangan kiri

    < ;ek 5rine, H7=, D0,

    Hlektrolit

    < /AD 0L F ) jam

     pertama 1@*#cc

    < F 1% jam berikutnya

    2@*# cc

    < Salep ebo untuk luka< Pasang Dower 7ateter F

    5rine 1##cc warna hitam

    kecoklatan.

    < ;eftriaEone 1E 2 gr 

    < 0encana Debridement

    dan Aasciotomy lengan

    kiri

    #&?11?2#1* yeri pada

    daerah

    operasi.

    Luka bakar 

    terasa pedih

    dan nyeri.

    753 sakit sedang

    7esadaran3

    ;omposmentis

    9D3 11#?@#mmBg

     adi3 ))E?mnt

    003 2#E?mnt

    93 @,%;

    Lengan kiri3

    :ulla "I$ pada

    lengan atas.

    9ampak luka

    insisi pada lengan

    kiri bawah, kulit

    Luka :akar 

    Listrik grade

    dan

    Sindroma

    7ompartemen

    Lengan 7iri

    Post

    Aasciotomy

    < /AD 0L 2# gtt? menit I

    ketorolac 1 ampul

    < ;eftriaEone 1 E 2 gr 

    < nfus etronidaGol *##mg

    < 0anitidin E1 ampul

    < Pronalges Supp

    7

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    8/32

    tampak 

    kemerahan.

    #*?11?2#1& yeri pada

    daerah operasi

    753 sakit sedang

    7esadaran3

    ;omposmentis9D3

    1##?)#mmBg

     adi3 '%E?mnt

    003 2#E?mnt

    93 @,%;

    Lengan kiri3

    :ulla "I$ pada

    lengan atas, .

    9ampak lukainsisi pada lengan

     bawah, kulit

    tampak

    kemerahan

    Luka :akar 

    Listrik grade

    danSindroma

    7ompartemen

    Lengan 7iri

    Post

    Aasciotomy

    < /AD 0L 2# gtt? menit I

    ketorolac 1 ampul

    < ;eftriaEone 1 E 2 gr < nfus etronidaGol *##

    mg

    < 0anitidin E1 ampul

    < =/ perhari

    < 7ompres a;l I 2 +mpul

    gentamicin per jam

    < Pronalges Supp

    #%?11?2#1* yeri pada

    daerah operasi

    753 sakit sedang

    7esadaran3

    ;omposmentis

    9D3

    1##?@#mmBg

     adi3 )#E?mnt

    003 2#E?mnt

    93 @,%;

    Lengan kiri3

    :ulla "

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    9/32

    Lengan kiri3

    :ulla "

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    10/32

     adi3 ))E?mnt

    003 1%E?mnt

    93 %,@;

    Lengan kiri3:ulla "

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    11/32

     jaringan nekrotik

    "

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    12/32

    93 ),#;

    lengan kiri3 bula

    "

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    13/32

    1)?11?2#1* Sakit pada

    luka, mual,

    demam

    753 sakit sedang

    7esadaran3

    ;omposmentis

    9D3

    1##?@#mmBg adi3 '%E?mnt

    003 1)E?mnt

    93 @,);

    lengan kiri3 bula

    "

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    14/32

    Dari anamnesis didapatkan pasien datang dengan keluhan luka

     bakar pada kedua lengan dan perut akibat memegang kabel listrik dengan

    menggunakan tangan kiri.Pasien juga mengeluh lengan kirinya terasa

    kesemutan, sulit digerakkan dan terasa kaku.Dari Pemeriksaan fisik pada

    lengan kiri bawah didapatkan oedem "I$,warna kulit merah kehitaman,

     pallor "I$, nyeri tekan "I$, parastesi "I$, pulsasi arteri radialis "I$ dan

    keterbatasan gerak "I$.Bal ini menandakan telah munculnya tanda klasik 

    dari sindroma kompartemen yaitu pain, parastesi dan paralisis dan pallor.

    Penyebab terjadinya sindroma kompartemen pada pasien ini adalah

    luka bakar listrik yang terjadi pada lengan kiri bawah pasien, dimana luka

     bakar dapat menyebabkan penyempitan ruang kompartemen dan

    meningkatkan akumulasi cairan dalam ruang kompartemen dengan

    timbulnya oedem yang masif.

    Peningkatan tekanan jaringan menyebabkan obstruksi ena dalam

    ruang yang tertutup. Peningkatan tekanan secara terus menerus

    menyebabkan tekanan arteriolar intramuskuler bawah meninggi. Pada titik 

    ini, tidak ada lagi darah yang akan masuk ke kapiler sehingga

    menyebabkan kebocoran ke dalam kompartemen, yang diikuti oleh

    meningkatnya tekanan dalam kompartemen.Penekanan terhadap saraf 

     perifer disekitarnya akan menimbulkan nyeri hebat. :ila terjadi

     peningkatan intrakompartemen dan tekanan ena meningkat. Setelah itu,

    aliran darah melalui kapiler akan berhenti. Dalam keadaan ini

     penghantaran oksigen juga akan terhenti, Sehingga terjadi hipoksia

     jaringan "pale$. 6ika hal ini terus berlanjut, maka terjadi iskemia otot dannerus, yang akan menyebabkan kerusakan ireersibel komponen

    tersebut.Secara klasik terdapat * manisfestasi klinis yang terkumpul dalam

    sindroma kompartemen yaitu Pain, Parastesia, Pallor, Paralysis, Pulseness.

    5ntuk penatalaksanaan sindroma kompartemen dapat dilakukan

    dengan menempetkan ekstremitas yang terkena sejajar dengan jantung dan

    segera dilakukan fascciotomi untuk mencegah kerusakan jaringan

    intrakompartemen.9ujuan dari penatalaksanaan sindroma kompartemen

    14

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    15/32

    adalah mengurangi deficit fungsi neurologis dengan lebih dulu

    mengembalikan aliran darah local, melalui bedah dekompresi.

    Penatalaksanaan pada pasien ini sudah sesuai dengan dengan teori, yaitu

    telah dilakukan fasciotomi pada lengan kiri bawah pasien. Pemberian

    antibiotik berupa ceftriaEone dan gentamicin merupakan antibiotik 

     broadspecturm untuk mengatasi infeksi yang terjadi pada pasien, dimana

    leukosit pasien pada awal masuk juga didapatkan #.###? mm.

    5ntuk mengurangi nyeri yang terjadi pada pasien diberikan anti

    nyeri 7etolorac 1 ampul dalam cairan 0inger laktat dan pronalges

    suppositoria.Perawatan luka pada pasien dibiarkan terbuka, kalau terdapat

    nekrosis otot dapat dilakukan debridemen, pemberian =entamicin dan

    cairan a;l untuk perawatan luka pasien sehari - hari adalah untuk 

    mencegah terjadinya infeksi. Pada pasien ini juga diberikan ranitidine

    untuk mencegah terjadinya stress ulcer.

    BAB I3

    TIN9AUAN PUSTAKA

    15

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    16/32

    +. De:inisi Sind"&ma K&ma"temen

    Sindroma kompartemen adalah suatu keadaan dimana terjadi akumulasi

    cairan yang bertekanan tinggi pada ruangan fascia yang tertutup "kompartemen$

    sehingga mengurang perfusi kapiler dibawah batas kebutuhan untuk iabilitas

     jaringan.1,2,

    +.- Anat&mi dan (isi&li

    Secara anatomik, sebagian besar kompartemen terletak di anggota gerak.

    7ompartemen osteofasial merupakan ruangan yang berisi otot, saraf dan

     pembuluh darah yang dibungkus oleh tulang dan fasia serta otot

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    17/32

    1$ 7ompartemen , berisi otot abduktor pollicis longus dan otot ekstensor 

     pollicis breis.

    2$ 7ompartemen , berisi otot ekstensor carpi radialis breis, otot

    ekstensor carpi radialis longus.

    $ 7ompartemen , berisi otot ekstensor pollicis longus.

    &$ 7ompartemen /, berisi otot ekstensor digitorum communis, otot

    ekstensor indicis.

    *$ 7ompartemen /, berisi otot ekstensor digiti minimi.

    %$ 7ompartemen /, berisi otot ekstensor carpi ulnaris.

    2. +nggota gerak bawah

    a. 9ungkai atas 3 terdapat tiga kompartemen, yaitu3 anterior, medial dan

     posterior.

     b. 9ungkai bawah "regio cruris$ 3

    1$ 7ompartemen anterior, berisi otot tibialis anterior dan ekstensor ibu

     jari kaki, nerus peroneal profunda.

    2$ 7ompartemen lateral, berisi otot peroneus longus dan breis, nerus

     peroneal superfisial.

    $ 7ompartemen posterior superfisial, berisi otot gastrocnemius dan

    soleus, nerus sural.

    &$ 7ompartemen posterior profunda, berisi otot tibialis posterior dan

    fleEor ibu jari kaki, nerus tibia.

    17

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    18/32

    Sindrom kompartemen paling sering terjadi pada daerah tungkai bawah "yaitu

    kompartemen anterior, lateral, posterior superfisial dan posterior profundus$ serta

    lengan atas "kompartemen olar dan dorsal$.

    +.0 Eti&li Sind"&m K&ma"temen

    9erdapat berbagai penyebab dapat meningkatkan tekanan jaringan lokal yang

    kemudian memicu timbulnya sindrom kompartemen, yaitu antara lain31,,&,*

    1. Penurunan olume kompartemen

    7ondisi ini disebabkan oleh3

    a. Penutupan defek fascia b. 9raksi internal berlebihan pada fraktur ekstremitas

    2. Peningkatan tekanan eksternal

    a. :alutan yang terlalu ketat

     b. :erbaring di atas lengan

    c. =ips

    . Peningkatan tekanan pada struktur kompartemen, beberapa hal yang bisa

    menyebabkan kondisi ini antara lain3

    a. Pendarahan atau 9rauma askuler 

     b. Peningkatan permeabilitas kapiler 

    c. Penggunaan otot yang berlebihan

    d. Luka bakar 

    e. perasi

    f. =igitan ular 

    g. bstruksi ena

    +da banyak penyebab yang dapat meningkatkan tekanan jaringan lokal

    yang kemudian menyebabkan sindroma kompartemen, akan tetapi ada tiga

    18

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    19/32

    mekanisme yang seringkali mendasari terjadinya sindroma kompartemen

    yaitu31,,&,*

    < Peningkatan akumulasi cairan dalam ruangan kompartemen, mekanisme yang

     paling sering, yang dapat disebabkan oleh hal - hal dibawah ini 3

    o  Fraktur, terutama fraktur tibia merupakan penyebab yang paling sering

    menyababkan peningkatan akumulasi cairan dalam ruangan

    kompartemen.

    o Olahraga berat, dapat menyebabkan sindroma kompartemen akut dan

    kronik. Seringkali dihubungkan nyeri pada kompartemen anterior pada

    tungkai. :ila gejala ini timbul maka olahraga tersebut harus segera

    dihentikan.

    o  Luka bakar , selain dapat menyebabkan penyempitan ruang

    kompartemen. Luka bakar juga dapat meningkatkan akumulasi cairn

    dalam ruang kompartemen dengan timbulnya edema yang massif. aka

    dekompresi melalaui escharotomy harus segera dilakukan untuk 

    menghindari tamponade kompartemen.

    o Cedera pada pembuluh darah besar, dapat menyebabkan sindroma

    kompartemen melalui tiga mekanisme yaitu 3

    Perdarahan yang masuk ke dalam ruang kompartmen.

    Sumbatan partial pada pembuluh darah sedang tanpa disertai adanya

    sirkulasi kolateral yang adekuat.

    Pembengkakan post iskemia dan sindroma kompartemen terjadi bila

     perbaikan arteri dan sirkulasi tertunda terlebih dari enam jam.

    < enyempitnya ruang kompartemen.

    o  ahitan tertutup pada fascia, seringkali terjadi pada atlit marathon yang

    memiliki otot hernia serta kerusakan fascia. Bernia biasanya bilateral dan

     berkembang pada sepertiga tungkai bawah pada kompartemen anterior danlateral. Selama ini seringkali dilakukan jahitan ketat pada hernia otot yang

    mengalami kerusakan fascia. Bal ini mengakibatkan terjadinya pengurangan

    olume kompartemen dan meningkatkan tekanan intra kompartemen

    sehingga menimbulkan sindroma kompartemen akut. leh karena itu terapi

    utama pada pelari dengan nyeri pada tungkai dan hernia otot adalah fascial

    release bukan fascial closure.

    19

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    20/32

    o  Luka bakar dera!at tiga, luka bakar ini mengurangai ukuran kompartemen

    dan menimbulkan jaringan parut pada kulit, jaringan subkutan dan fascia

    menjadi satu. Bal ini membutuhkan dekompresi escharotomy segera.

    < 9ekanan dari luar.

    o  "ntoksikasi obat, ketidaksadaran akibat penggunaan obat yang oerdosis

    dapat memicu tidak hanya multiple sindroma kompartemen akan tetapi

    sindroma crush bila orang tersebut berbaring dengan tungkai terjepit.

    9ertekannya lengan serta tungkai menghasilkan peningkatan tekanan intra

    kompartemen lebih dari *# mmBg.

    o  #enggunaan gips yang terlalu ketat,  hal ini dapat menimbulkan tekanan

    eksternal dikarenakan membatasi perkembangan dari kompartemen.

    +.+ Klasi:i!asi Sind"&m K&ma"temen

    a. Sindroma 7ompartemen +kut

    erupakan suatu tanda kegawatan medis. Ditandai dengan pembengkakan

    dan nyeri yang terjadi dengan cepat. 9ekanan dalam kompartemen yang

    meningkat dengan cepat dapat menyebabkan tekanan pada saraf, arteri dan ena

    sehingga tanpa penanganan yang tepat akan terjadi paralisis, iskemik jaringan

     bahkan kematian. Penyebab umum terjadinya sindroma kompartemen akut adalah

    fraktur, trauma jaringan lunak, kerusakan pada arteri dan luka bakar.1,,&,*

     b. Sindroma 7ompartemen 7ronik.

    erupakan suatu kegawatan medis dan seringkali dikaitkan dengan nyeri

    ketika aktiitas olahraga. =ejala ini dapat hilang dengan hanya menghentikan

    aktiitas olahraga tersebut.Penyebab umum sindroma kompartemen kronik biasa

    terjadi akibat melakukan aktiitas berulang

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    21/32

    Sindroma kompartemen diawali dengan beberapa kondisi berupa fraktur,

    cedera pembuluh darah, olahraga berlebih, penekanan tungkai dalam waktu yang

    lama atau benturan. 7eadaan traumatik diatas menyebabkan perdarahan dan

    edema pada sebuah kompartemen otot yang tertutupi oleh fascia yang tidak 

    mampu meregang. 9ekanan yang meningkat pada kompartemen menghasilkan

    kompartemen tamponade.&,*

    6ika tekanan tersebut meningkat terus menerus dalam beberapa jam maka

    akan terjadi kerusakan fungsi dari jaringan otot dan saraf. Bal ini mengakibatkan

    terjadinya keadaan iskemia yang juga menghasikan edema sehingga terjadinya

    sebuah lingkaran setan. Selain itu keadaan infark jaringan otot dan cedera saraf 

    mengakibatkan terjadinya kontraktur /olkmann.&

    aka dari itu diagnosis yang tepat dan dekompresi melalui fasciotomi

    yang menyebabkan peregangan otot, merupakan hal yang penting untuk 

    mengembalikan sirkulasi dan mencegah keadaan menjadi lebih parah. Sindrom

    kompartemen melibatkan hemostasis jaringan lokal normal yang menyebabkan

     peningkatan tekanan jaringan, penurunan aliran darah kapiler, dan nekrosis

     jaringan lokal yang disebabkan hipoksia.%,@

    9anpa memperhatikan penyebabnya, peningkatan tekanan jaringan

    menyebabkan obstruksi ena dalam ruang yang tertutup. Peningkatan tekanan

    secara terus menerus menyebabkan tekanan arteriolar intramuskuler bawah

    meninggi. Pada titik ini, tidak ada lagi darah yang akan masuk ke kapiler sehingga

    menyebabkan kebocoran ke dalam kompartemen, yang diikuti oleh meningkatnya

     tekanan dalam kompartemen.Penekanan terhadap saraf perifer disekitarnya akan

    menimbulkan nyeri hebat. :ila terjadi peningkatan intrakompartemen dan tekanan

    ena meningkat. Setelah itu, aliran darah melalui kapiler akan berhenti. Dalamkeadaan ini penghantaran oksigen juga akan terhenti, Sehingga terjadi hipoksia

     jaringan "pale$. 6ika hal ini terus berlanjut, maka terjadi iskemia otot dan nerus,

    yang akan menyebabkan kerusakan ireersibel komponen tersebut.1,,&

    Sindroma kompartemen kronik terjadi ketika tekanan antara kontraksi

    yang terus - menerus tetap tinggi dan mengganggu aliran darah. Sebagaimana

    terjadinya kenaikan tekanan, aliran arteri selama relaksasi otot semakin menurun,

    dan pasien akan mengalami kram otot. 7ompartemen anterior dan lateral dari

    21

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    22/32

    tungkai bagian bawah biasanya yang kena.tot dapat membesar sekitar 2#(

    selama latihan dan akan menambah peningkatan sementara dalam tekanan intra

    kompartemen. 7ontraksi otot berulang dapat meningkatkan tekanan intamuskular 

     pada batas dimana dapat terjadi iskemia berulang.2

    +.; Mani:estasi Klinis Sind"&m K&ma"temen

    anifestasi klinis meliputi31,2,,*

    a.  #ain  "nyeri$ 3 nyeri yang hebat saat peregangan pasif pada otot

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    23/32

    < nspeksi, ditemukan di daerah yang sakit terlihat bengkak, kulit tampak 

     berwarna pink dan pasien tampak kesakitan.

    < Palpasi3 pain, pulse present dimana perabaan pulsasi pada daerah distal

     biasanya masih bisa teraba, parestesi pada daerah distribusi saraf perifer 

    dan menurunnya sensasi pada kulit daerah yang terkena, serta tegang dan

     bengkak pada daerah yang terkena.

    c. Pemeriksaan Penunjang1,2,,*

    < Aoto 0ontgen, apakah terdapat fraktur pada tulang atau tidak yang berguna

    untuk mengetahui asal dari rasa nyeri tersebut.

    < +rteriografi, untuk mengetahui ada atau tidak cedera pada arterinya.

    < Pengukuran 9ekanan 7ompartemen

    Pengukuran tekanan secara langsung merupakan gold standard untuk 

    menegakkan diagnosa sindroma kompartemen.ormalnya tekanan

    kompartemen adalah nol. Perfusi yang tidak adekuat dan iskemia relatif 

    terjadi ketika tekanan meningkat antara 1# - # mmBg dari tekanan

    diastolik. 9idak ada perfusi yang efektif ketika tekanannya sama dengan

    tekanan diastolik. Selama tekanan pada salah satu kompartemen kurang

    dari # mmBg " tekanan pengisian kapiler diastolik $, maka tidak perlu

    khawatir tentang terjadinya sindroma kompartemen. 9es dianggap positif 

     jika memiliki tekanan M 1* mmBg sebelum latihan atau M # mmBg

    setelah latihan selama satu menit atau M 2# mmBg setelah latihan selama *

    menit.

    Pengukuran tekanan intrakompartemen dianjurkan bila semua gejala serta

    tanda tidak ada atau membingungkan dan pada tiga kelompok pasien3

    ,*

    < Pasien yang tidak kooperatif. Pada pasien ini interpretasi klinik sulit

    dilakukan. Pada orang dewasa yang mabuk serta intoksikasi obat atau fraktur 

     pada anak - anak yang ketakutan sehingga ealuasi neurologik sulit

    dilakukan.

    < Pasien yang tidak respons. Pada pasien yang tidak sadar dikarenakan cedera

    kepala atau oerdosis obat ealuasi klinis tidak mungkin dilakukan.

    < Pasien dengan cedera neuroascular.

    23

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    24/32

    Prosedur pengukuran tekanan kompartemen antara lain 3*,%

    a. 9eknik pengukuran langsung dengan teknik injeksi

    9onometer tekanan stryker banyak digunakan untuk mengukur tekanan

     jaringan yang tidak membutuhkan alat khusus. +lat yang dibutuhkan spuit 2# cc,

    three $ay tap, tabung intraena, normal saline steril, manometer air raksa untul

    mengukur tekanan darah.;ara menggunakan teknik ini adalah 3

    < +tur spuit dengan plunger pada posisi 1* cc. 9andai saline sampai mengisi

    setengah tabung, kemudian tutup three way tap tahan normal saline dalam

    tabung.

    < +nestesi lokal pada kulit tapi tidak sampai menginfiltrasi otot. asukkan

     jarum 1) kedalam otot yang diperiksa, hubungkan tabung dengan manometer 

    air raksa dan buka three way tap.

    < Dorong plunger dan tekanan akan meningkat secara lambat, kemudian baca

    manometer air raksa. Saat tekanan kompartemen tinggi, tekanan air raksa akan

    naik.

     b. 9eknik 8ick 7ateter 

    9eknik ini tidak membutuhkan injeksi atau infus yang kontinu dari

     solution saline untuk mengukur tekanan eNuilibrium. 7ateter wick di desainuntuk mencegah kateter terhalang dari jaringan lunak dan memaksimalkan

     permukaan diantara saline dalam kateter dan cairan pada jaringan lunak.

    Sistem kateter wick terhubung dengan transduser dan alat perekam untuk 

    mengukur tekanan jaringan.;ara menggunakan teknik ini adalah 3

    < asukkan kateter dengan jarum ke dalam otot.

    < 9arik jarum dan masukkan kateter wick melalui sarung plastik.

    24

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    25/32

    - :alut wick kateter ke kulit dan dorong sarung plastik kembali, isi sistem

    dengan normal saline yang mengandung heparine dan ukur tekanan

    kompartemen dengan transducer recorder. Periksa ulang patensi kateter 

    dengan tangan menekan pada otot. Bilangkan semua tekanan eEternal pada

    otot yang diperiksa dan ukur tekanan kompartemen, jika tekanan mencapai

    # mmBg maka indikasi dilakukan fasciotomi.

    c. 9eknik Slit 7ateter 

    etode ini mengkombinasi akurasi, reprodusibilitas, area permukaan

    yang luas, pengukuran tekanan ekuilibrum yang cepat dan sistem monitoring

    tekanan ketika otot berkontraksi dan latihan. Sistem slit kateter memiliki

    respon yang cepat guna studi olahraga dan mudah dibuat dibandingkan wick 

    kateter.

    +.= Dia#n&sis Bandin#

    ;laudikasio ntermitten

    erupakan nyeri otot atau kelemahan otot pada tungkai bawah karena

    latihan dan berkurang dengan istirahat, biasanya nyeri berhenti 2 - * menit

    setelah beraktiitas. Bal ini disebabkan oleh adanya oklusi atau obstruksi

     pada arteri bagian proksimal yang tidak disertai peningkatan tekanan

    intrakompartemen.

    • 9rombosis /ena Dalam

    erupakan kelainan pembuluh darah ena akibat tersumbatnya ena yang

    letaknya dalam sehingga terjadi bendungan. yeri lokal secara tiba - tiba

    25

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    26/32

    disertai edema, eritem dan homanOs sign merupakan gejala khas penyakit

    ini.

    • Araktur Stress

    erupakan kelainan tulang yang diakibatkan adanya stress yang kecil dan berulang

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    27/32

    < engoreksi hipoperfusi dengan cairan kristaloid dan produk darah.

    < Pada peningkatan isi kompartemen, diuretik dan pemakaian manitol

    dapat mengurangi tekanan kompartemen. anitol mereduksi edema

    seluler dengan memproduksi kembali energi seluler yang normal dan

    mereduksi sel otot yang nekrosis melalui kemampuan dari radikal bebas.

    < enggunakan aspirin atau ibuprofen untuk mengurangi inflamasi.

    < B: " (yperbaric o)ygen$. erupakan pilihan yang logis untuk 

    kompartemen sindrom berkaitan dengan ischemic in!ury. B: memiliki

     banyak manfaat, antara lain dapat mengurangi pembengkakan melalui

    asokonstriksi oleh oksigen dan mendukung penyembuhan jaringan.

    ekanismenya ialah ketika tekanan perfusi rendah, oksigen dapat

    diterima sehingga dapat terjadi penyembuhan jaringan.

     b. 9erapi Pembedahan ? peratif 2,*,%

    ndikasi untuk dilakukan terapi operatif untuk sindroma

    kompartemen yaitu apabila tekanan intrakompartemen # mmBg dan

    memerlukan tindakan yang cepat dan segera untuk dilakukan fasciotomi.

    9ujuan dari melakukan fasciotomi ini adalah untuk menurunkan tekanan

    dengan memperbaiki perfusi otot.

    +pabila tekanannya Q # mmBg dapat dilakukan obserasi terlebih

    dahulu dengan cermat dan diperiksa lagi pada jam

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    28/32

    terbuka, kalau terdapat nekrosis otot dapat dilakukan debridemen jika

     jaringan sehat luka dapat dijahit "tanpa regangan$ atau dilakukan

     pencangkokan kulit.

    ndikasi untuk melakukan operasi dekompresi, antara lain 3

    < +danya tanda - tanda sindrom kompartemen seperti nyeri hebat.

    < =ambaran klinik yang meragukan dengan resiko tinggi "pasien koma,

     pasien dengan masalah psikiatrik dan dibawah pengaruh narkoba$,

    dengan tekanan jaringan # mmBg pada pasien yang diharapkan

    memiliki tekanan jaringan yang normal.

    a. Aasciotomi untuk sindrom kompartemen akut2,*,%,@

    Aasciotomi pada lengan bawah 3

    < Pendekatan /olar " Benry $

    Dekompresi kompartemen fleksor olar profunda dan superficial

    dapat dilakukan dengan insisi tunggal. nsisi kulit dimulai dari proksimal

    ke fossa antecubiti sampai ke palmar pada daerah tunnel carpal. 9ekanan

    kompartemen dapat diukur selama operasi untuk mengkonfirmasi

    dekompresi, tidak ada penggunaan torniket. nsisi kulit mulai dari medial

    ke tendon bicep bersebelahan dengan siku kemudian ke sisi radial tangan

    dan diperpanjangan ke arah distal sepanjang brachioradialis dilanjutkan ke

     palmar. 7emudian kompartemen fleksor superficial di insisi mulai titik 1

    atau 2 cm diatas siku ke arah bawah sampai pergelangan tangan.

    7emudian nerus radialis diidentifikasi dibawah brachioradialis,

    keduanya kemudian ditarik ke arah radial. 7emudian fleksor carpi radialis

    dan arteri radialis ditarik ke sisi ulnar yang akan mengekspos fleksor digitorum profundus, fleksor pollicis longus, pronatus Nuadratus dan

     pronator teres. 7arena sindrom kompartemen biasanya melibatkan

    kompartemen fleksor profunda harus dilakukan dekompresi fascia

    disekitar otot tersebut untuk memastikan bahwa dekompresi yang adekuat

    telah dilakukan.

    < Pendekatan /olar 5lnar 

    28

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    29/32

    Pendekatan olar ulnar dilakukan dengan cara yang sama dengan

     pendekatan Benry. Lengan disupinasikan dan insisi mulai dari medial

     bagian atas tendon bicep melewati lipatan siku terus ke bawah melewati

    garis ulnar lengan bawah dan sampai ke carpal tunnel sepanjang lipatan

    thenar.

    Aascia superficial pada fleksor carpi ulnaris di insisi ke atas sampai ke

    aponeurosis siku dan ke carpal tunnel ke arah distal. 7emudian dicari batas

    antara fleksor carpi ulnaris dan fleksor digitorum sublimis. Pada dasar 

    fleksor digitorum sublimis terdapat arteri dan nerus ulnaris yang harus

    dicari dan dilindungi. Aascia pada kompartemen fleksor profunda kemudian

    di insisi.

    < Pendekatan Dorsal

    Setelah kompartemen superficial dan fleksor profunda lengan

     bawah didekompresi, harus diputuskan apakah perlu dilakukan fasciotomi

    dorsal "ekstensor$. Bal ini lebih baik ditentukan dengan pengukuran

    tekanan kompartemen intraoperatif setelah dilakukan fasciotomi

    kompartemen fleksor. 6ika terjadi peningkatan tekanan pada kompartemen

    dorsal yang terus meningkat, fasciotomi harus dilakukan dengan posisi

    lengan bawah pronasi. nsisi lurus dari epikondilus lateral sampai garis

    tengah pergelangan tangan, batas antara ekstensor carpi radialis breis dan

    ekstensor digitorum komunis di identifikasi kemudian dilakukan

    fasciotomi.

    29

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    30/32

     b. Aasciotomi untuk sindroma kompartemen kronik 3

    < Aasciotomi insisi tunggal 3 9eknik Aronek 

    < Aasciotomi insisi ganda 3 9eknik 0orebeck 

    c. Perawatan pasca operasi 3

    Luka harus dibiarkan terbuka selama * hari kalau terdapat nekrosis

    otot dapat dilakukan debridemen, kalau jaringan itu sehat luka dapat dijahit

    "tanpa tegangan$ atau dilakukan pencangkokan kulit atau dibiarkan sembuh

    dengan intensi sekunder.

    +.* K&mli!asi Sind"&m K&ma"temen

    a. 7ontraktur /olkmann2,*

    erupakan deformitas pada tangan, jari dan pergelangan tangan

    karena adanya trauma pada lengan bawah. 7ira - kira 1 < 1#( dari semua

    khasus sindrom kompartemen berkembang menjadi kontraktur olkmann.Disebabkan oleh iskemia yang biasanya disebabkan oleh peningkatan

    tekanan "sindrom kompartemen$. skemia berat yang berlangsung selama

    % - ) jam dapat menyebabkan kematian otot dan nerus yang kemudian

    menyebabkan infark otot dan kematian serat otot, kemudian otot

    digantikan oleh jaringan ikat.

     b. Sindroma ;rush2,*

    30

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    31/32

    erupakan suatu keadaan klinis yang disebabkan kerusakan otot

    yang jika tidak ditangani akan terjadi kegagalan ginjal dan jantung. Bal ini

    dapat terjadi dikarenakan adanya infark otot pada massa di sejumlah

    kompartemen akibat gangguan perfusi otot, iskemia dan pelepasan

    mioglobulin.

    +. P"n&sis Sind"&m K&ma"temen

    Sindroma kompartemen akut cenderung memiliki hasil akhir yang

     jelek, toleransi otot untuk terjadinya iskemia adalah & jam. 7erusakan

    irreersible terjadi bila lebih dari ) jam. 6ika diagnosa terlambat dapat

    menyebabkan trauma syaraf dan hilangnya fungsi otot. 8alaupun

    fasciotomi dilakukan dengan cepat dan awal, hampir 2#( pasien

    mengalami defisit motorik dan sensorik yang persisten.1,2,,*

    DA(TAR PUSTAKA

    1. Syamjuhidayat, De 6ong.  *uku A!ar "lmu *edah. Hdisi ke

  • 8/17/2019 KASUS Nn. Y Perbaikan paling baru Melida.docx

    32/32

    %. Paula 0ichard. Compartment syndrome, e)tremity. +ailable at

    http3??www.emedicine.com.+ccessed on 6uly )th 2#1*.

    @. ;lasper, 6.;, D. Stabdley, S. Beppell, S. 6effrey. Limb ;ompartement

    Syndrome and Aasciotomy, 60 +rmy ed ;orps. 2#11. p3 11*R 2')