karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada nn s …

102
i KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S DENGAN DIAGNOSA MEDIS BRONKITIS DI RUANG MELATI RSUD BANGIL PASURUAN OLEH: DINCE DEBORA SAIKMATA NIM 1701017 PROGRAM DIII KEPERAWATAN AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDEKIA SIDOARJO 2020

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

i

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S DENGAN

DIAGNOSA MEDIS BRONKITIS DI RUANG MELATI

RSUD BANGIL PASURUAN

OLEH:

DINCE DEBORA SAIKMATA

NIM 1701017

PROGRAM DIII KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDEKIA

SIDOARJO

2020

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

ii

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S DENGAN

DIAGNOSAMEDIS BRONKITIS DI

RSUD BANGIL PASURUAN

Sebagai Prasyarat Untuk Memeperoleh Gelar

Ahli Madya Keperawatan (Amd.Kep)

Di Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo

OLEH:

DINCE DEBORA SAIKMATA

NIM 1701017

PROGRAM DIII KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDEKIA

SIDOARJO

2020

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

iii

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Dince Debora Saikmata

Nim : 1701017

Tempat, Tanggal Lahir : Makatian, 26 Januari 1999

Institusi : Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo

Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “ASUHAN

KEPERAWATAN PADA Nn S DENGAN DIAGNOSA MEDIS BRONKITIS

DI RUANG MELATI RSUD BANGIL PASURUAN ” adalah bukan karya tulis

orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang

telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dan

apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi.

Sidoarjo, 02 Februari 2020

Yang Menyatakan,

Dince D Saikmata

1701017

Mengetahui,

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

iv

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Dince D saikmata

Judul : Asuhan Keperawatan pada Nn S dengan diangnosa medis Bronkitis di

ruang melati RSUD Bangil

Telah disetujui untuk di ujikan dihadapan Dewan Penguji karya tulis ilmiah pada:

Tanggal: 09 Juni 2020

Oleh

Mengetahui,

Direktur

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

v

HALAMAN PENGESAHAN

Telah diuji dan disetujui oleh Tim Penguji pada sidang di program D3

Keperawatan di Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo.

Tanggal : 09 Juni 2020

TIM PENGUJI

Tanda Tangan

Ketua : Riesmiyatiningdyah, S.Kep, Ns., M.Kes

Anggota : 1. Ns. Dini Prastyo Wijayanti, S.Kep, M.Kep

2. Ns.Faida Annisa, S.Kep., MNS

Mengetahui,

Direktur

( )

( )

( )

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

vi

MOTTO

“Mencari ilmu tidak mengenal batas usia

Tekad dan niat yang kuat merupakan

modal utama

Kegagalan adalah keberhasilan yang

tertunda

Doa dan harapan merupakan upaya yang

paling utama

Maju terus pantang meneyerah

Keberhasilan akan menyertai kita

Agar bermanfaat bagi orang sekitar kita

Merupakan bekat kembali padanya “

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

vii

KATA PERSEMBAHAN

Puji syukur kupersembahkan kepada Tuhan yang Maha Esa, Maha Tinggi, Maha

Adil dan Maha Penyang

Atas takdirmu kau jadikan aku manusia yang senantiasa berfikir, berilmu, beriman

dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi

satu langkah awal bagiku untuk meraih cita cita besarku.

Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan- harapan yang kalian

impikan didiriku, meski belum semua itu kuraih, insya Allah atas dukungan doa

dan restu semua mimpi itukan terjawab dimasa penuh kenghangatan nanti.

Untuk itu kupersembahkan ungkapan

Terimakasih kepada :

Bapak sama ibu yng selalu member dukungan baik secara moril maupun material.

Pembimbing yang senantiasa sabar dalam memberikan arahan serta

bimbingannya.

Tak lupa juga untuk sahabat sekaligus saudara sejawat terimakasih atas dukungan

dan motivasinya selama ini .

Terimakasih beribu terimakasih kuucapkan ..

Atas segala kehilafan dan kekuranganku,

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

viii

Kerendahan hati serta diri menjabat tangan meminta beribu ribu kata maaf

tercurah.

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Nn S Dengan

Diagnosa Medis BRONKITIS di Ruang Melati RSUD Bangil Pasuruan“ ini

dengan tepat waktu sebagai persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program

D3 Keperawatan di Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo.

Penulisan Proposal ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai

pihak, untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Tuhan yang Maha Esa yang senantiasa memberikan rahmat-Nya sehingga

Proposal ini selesai dengan baik.

2. Orang tua tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan sehingga semua

bisa berjalan lancar.

3. Ns.Agus Sulistyowati, S.Kep., M. Kes selaku Direktur Akademi Keperawatan

Kerta Cendekia Sidoarjo.

4. Ns. Faida Annisa, S.Kep, MNS selaku pembimbing 1 dalam pembuatan karya

tulis ilmiah

5. Ns. Dini Prastyo, S.Kep, M.Kep selaku pembimbing 2 dalam pembuatan

karya tulis ilmiah .

6. Pihak – pihak yang turut berjasa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini

yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis sadar bahwa karya tulis ilmiah ini belum mencapai kesempurnaan,

sebagai bekal perbaikan, penulis akan berterima kasih apabila para pembaca

berkenan memberikan masukan, baik dalam bentuk kritikan maupun saran demi

kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Penulis berharap karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi para pembaca dan

bagi keperawatan.

Sidoarjo,

Dince Debora Saikamata

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

ix

DAFTAR ISI

Sampul Depan .................................................................................................. i

LembarPersetujuan ........................................................................................... ii

Kata Pengantar ................................................................................................. iii

Daftar Isi........................................................................................................... iv

DaftarTabel ...................................................................................................... v

Daftar Gambar .................................................................................................. vi

Daftar Lampiran ............................................................................................... vii

BAB 1 Pendahuluan ........................................................................... .......... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

1.4 Manfaat ......................................................................................... 5

1.5 Metode Penulisan .......................................................................... 6

1.5.1 Metode ................................................................................. 6

1.5.2 Teknik Pengumpulan Data .................................................. 6

1.5.3 Sumber Data ........................................................................ 7

1.5.4 Studi Kepustakaan ............................................................... 7

1.6 Sistematika Penulisan .................................................................... 7

BAB 2 Tinjauan Pustaka..................................................................... 9

2.1 Konsep Penyakit ............................................................................ 9

2.1.1 Definisi .............................................................................. 9

2.1.2 Etiologi................................................................................ 10

2.1.3 Patofisiologi......................................................................... 10

2.1.4 Manifestasi Klinis .............................................................. 11

2.1.5 Komplikasi........................................................................... 11

2.1.6 PemeriksaanPenunjang........................................................ 12

2.1.7 Penatalaksanaan.................................................................... 12

2.2 Konsep asuhan keperawatan.......................................................... 14

2.2.1 Pengkajian .......................................................................... 14

2.2.2 Diagnosa Keperawatan ...................................................... 18

2.2.3 Intervensi Keperawatan ...................................................... 18

2.2.4 Implementasi ..................................................................... 23

2.2.5 Evaluasi .............................................................................. 24

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian ………………………………………………………. 28

3.1.1 Biodata …………………………………………………… 28

3.1.2 Riwayat Keperawatan …………………………………….. 29

3.1.2.1 Riwayat Keperawatan Sekarang ……………………….. 29

3.1.2.2 Riwayat Penyakit sebelumnya ………………………… 30

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

x

3.1.2.3 Riwayat Kesehatan Keluarga ………………………… 30

3.1.2.4 Status cairan dan nutrisi ………………………………. 30

3.1.2.5 Genogram ……………………………………………… 31

3.1.2.6 Pemeriksaan Fisik ……………………………………… 32

3.1.2.6.1 Keadaan Umum …………………………………. 32

3.1.2.6.2 Tanda Vital ……………………………………… 32

3.1.2.6.3 Pemeriksaan Fisik Persistem ( B1-B8) ………..... 32

3.1.2.6.4 Data Psikologis …………………………………. 38

3.1.2.6.5 Pemeriksaan Penunjang ………………………… 41

3.2 Diagnosa Keperawatan ………………………………………… 43

3.2.1 Daftar Masalah Keperawatan …………………………… 46

3.2.2 Daftar Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritasnya .. 46

3.3 Intervensi Keperawatan ……………………………………….. 47

3.4 Implementasi Keperawatan ……………………………………. 52

3.5 Catatan Perkembangan ………………………………………… 57

3.6 Evaluasi Keperawatan ………………………………………… 62

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Pengkajian ……………………………………………………… 63

4.1.1 Identitas ……………………………………………………. 63

4.1.2 Riwayat Keperawatan ……………………………………… 64

4.1.2.1 Keluhan Utama ………………………………………. 64

4.1.2.2 Riwayat Penyakit saat Ini …………………………… 64

4.1.2.3 Riwayat Penyakit Dahulu ……………………………. 65

4.1.2.4 Riwayat Kesehatan Keluarga ………………………… 65

4.1.3 Pemeriksaan Fisik…………………………………………… 65

4.2 Diagnosa Keperawatan …………………………………………… 69

4.3 Perencanaan ………………………………………………………. 70

4.4 Implementasi …………………………………………………….... 71

4.5 Evaluasi …………………………………………………………… 72

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan……………………………………………………….. 73

5.2 Saran………………………………………………………………. 75

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 76

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

xi

DAFTAR TABEL

No Tabel JudulTabel Hal

Tabel 3.1 Hasil Laboratorium dengan diagnosa medis bronchitis

di RSUD Bangil pasuruan ................................................ 53

Tabel 3.2 Analisa data dengan diagnosa medis bronchitis di RSUD

BangilPasaruan ................................................................ 56

Tabel 3.3 Rencana Tindakan Keperawatan dengan diagnosa Medis

bronchitis di RSUD Bangil ............................................. 60

Tabel 3.4 Tindakan Keperawatan dengan diagnose medis

Bronchitis di RSUD Bangil Pasuruan .............................. 65

Tabel 3.5 Catatan Perkembangan Keperawatan dengan diagnosa

Medis bronkitis di RSUD Bangi lPasuruan .................... 70

Tabel 3.6 Evaluasi Keperawatan dengan diagnosa medis

Bronchitis di RSUD Bangil Pasuruan ............................. 75

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

xii

DAFTAR GAMBAR

No Gambar JudulGambar Hal

Gambar 2.1 Kerangka Masalah ............................................................... 42

Gambar 3.1 Genogram Nn S dengan diagnose medis brnkitis + HIV di

Ruang Melati RSUD Bangil Pasuruan………………………………. 45

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran JudulLampiran Hal

Lampiran 1 Surat Ijin Pengambilan studi kasus .......................... 91

Lampiran 2 Surat Balasan studi pendahuluan ............................ 92

Lampiran 3 Lembar Informed Consent ....................................... 93

Lampiran 4 Lembar Konsultasi ................................................... 94

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bronchitis kronis merupakan salah satu komponen dari Penyakit

Paru Obstruksi Kronis ( PPOK). Penyakit Paru Obstruksi Kronis ( PP0K )

didefinisikan sebagai penyakit yang dikaraktersir oleh adanya

peningkatan resistensi aliran udara ( obstruksi ) pada saluran pernapasan

yang tidak sepenuhnya reversible. Sumbatan aliran udara ini umumnya

bersifat progresif dan berkaitan dengan respon inflamasi abnormal paru –

paru terhadap partikel atau gas yang berbahaya ( Ikawati, 2011 ).

Fenomena dimasyarakat secara umum bronchitis sering disebut sebagai

penyakit paru – paru basah, banyak anggapan bahwa penyakit bronchitis

sebagai penyakit keturunan sehingga apabila ada keluarga yang terserang

penyakit bronchitis cepat atau lambat anggota keluarga yang lain pasti

akan terserang bronchitis juga ( Irho, 2013). Penyakit ini tidak menujukan

gejala yang membahayakan, gejala awal hanya mengalami batuk.

Masyarakat mengangap batuk tidak perlu penanganan yang serius.

Masyarakat memanfaatkan jahe dan pengangan untuk proses

penyembuhan pada bronkitis kronis. Cara mengkonsumsi dengan

merebus dan meminum airnya. Seharusnya selain mengandalakn obat

tradisional sebagai solusi, masyarakat juga harus kepelayanan kesehatan

agar tidak terjadi yang lebih lanjut (Zainidin,2010).

1

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

2

Menurut World Health Organization (WHO,2015) saat ini,

penyakit bronkitis diderita oleh sekitar 64 juta orang di dunia. penggunaan

tembakau, polusi udara dalam ruangan/luar ruangan dan debu serta bahan

kimia adalah faktor resiko utama. Menurut Renaldi (2015) di Indonesia

diperkirakan terdapat 4,8 juta pasien PPOK dengan prevalensi 5,6% angka

ini bisa meningkat dengan makin banyaknya jumlah perokok karena 90%

pasien PPOK adalah perokok atau mantan perokok. Untuk jawa timur

sendiri, tahun 2015 tercatat sebanyak 9.145 kasus ( Diskominfo Provinsi

Jawa Timur 2015). Sedangkan Di RSUD Bangil pasuruan sendiri

didapatkan data penderita pasien bronkiis sebanyak 274 ( Dinkes Pasuruan

2018).

Penyebab utama dari bronchitis adalah virus Rhinovirus, bakteri,

mytoplasma, pneumonia berbagai senyawa kimia dan partiikel, selain

penyebab utama tersebut terdapat factor fesik lainnya antara lain factor

usia, lingkungan, alkoholik, individu yang mengalami gangguan reflex

batuk, individu yang mendapat terapi alat pernapasan dan individu yang

mempunyai penyakit bronchitis kronis ( kowalak, 2011). bronchitis kronis

ini biasannya ditandai dengan batuk – batuk dengan sputum ( dahak)

mukoit atau purelem, kadang – kadang disertai darah merasa nyeri pada

dada, demam tinggi, menggigil serta kesulitan bernafas atau sesak nafas,

sehingga menimbulkan masalah keperawatan yakni ketidakefektifan

bersihan jalan nafas di rongga akan adanya penumpukan sputum pada

penyakit bronchitis kronis ( Herdman, 2016) apabila penyakit bronchitis

kronis ditandai dengan cara cepat akan menimbulkan komplikasi yang

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

3

lebih lanjut seperti bronchitis akut yang tidak segera ditangani, akteletasis,

selain pneumonia ada komplikasi yaitu pleuritas, sinusitis, jalan nafas

super infeksi sampai berakibat kematian pada penderita ( Mahmud 2010).

Masalah penyakit bronchitis kronis dapat berakibat pada kematian

yang sebelumnnya juga terjadi banyak komplikasi yang ditimbulkan

namun sekarang pnenokakus dan influenza telah dianjurkan individu yang

sudah berumur lebih dari 45 tahun vaksin ini memberikan perlindungan

terhadap bronchitis kronis, namun vaksin tidak boleh diberikan kepada ibu

hamil selama trimester pertama. Penyakit bronchitis kronis dapat dicegang

dengan pola hidup atau gaya yang sehat dan salah satunya termasuk tidak

merokok dan tidak meminum dan mengkonsumsi alcohol. Memberikan

pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit

bronchitis kronis secara tidak kalah pentingnya yaitu lingkungan yang

tetap bersih dan berfentilasi baik yang dapat melancarkan sirkulasi udara

juga dapat mencegah terkena penyakit bronchitis dalam kasus ini peran

seorang perawat sendiri yaitu mampu memberikan health education yang

tepat bagi pasien seperti mengarahkan pasien agar tetap beristirahat

dengan cukup serta makan makanan yang bergizi dan menghindari factor

yang mampu memperparah penyakit ini merokok dan meminum alcohol (

PDPI, 2010). Deteksi dini kasus dan factor resiko ( maternal atau balita )

imunisasi terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil. Adapum usaha

kuratifnya, usaha pengobatan bertujuan untuk merawat dan mengobati

anggota keluarga kelompok yang menderita penyakit dan masalah

kesehatan. Yaitu dengan dukungan penyembuhan perawatan psikisnnya,

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

4

perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan puskesmas dan

rumah sakit. Usaha rehabilitative adalah merupakan upaya pemulihan

kesehatan bagi penderita – penderita yang dirawat dirumah, maupun

kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama. Adapun

usaha pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih baik, serta memerlukan

biaya yang lebih murah dibandingkan dengan usaha pengobatan maupun

rehabilitasi ( Brunner& Suddarth, 2011) .

1.2 Rumusan Masalah

Untuk mengetahui lebih lanjut dari perawatan penyakit ini maka penulis

akan melakukan kajian lebih lanjut dengan melakukan asuhan keperawatan

bronkitis kronis dengan membuat rumusan masalah sebagai berikut;

bagaimanakah asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis bronkitis

kronis di RSUD Bangil Pasuruan

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengidentifikasi asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa

bronkitis kronis di RSUD Bangil Pasuruan

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengkaji klien dengan diagnosa bronkitis kronis di RSUD Bangil

Pasuruan

1.3.2.2 Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan diagnosa Bronkitis

kronis di RSUD Bangil Pasuruan

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

5

1.3.2.3 Merencanaka tindakan keperawatan pada klien dengan diagnosa Bronkitis

kronis di RSUD Bangil Pasuruan

1.3.2.4 Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan diagnosa

Bronkitis kronis di RSUD Bangil Pasuruan

1.3.2.5 Mengevaluasi tindakan keperawatan dengan diagnosa Bronkitis kronis di

RSUD Bangil Pasuruan

1.3.2.6 Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa

Bronkitis kronis di RSUD Bangil Pasuruan

1.4 Manfaat

Terkait dengan tujuan maka tugas akhir ini diharapkan dapat bermanfaat:

1.4.1 Akademis, hasil studi kasus ini merupakan sumbangan bagi ilmu

pengetahuan khususnya dalam hal asuhan keperawatan pada pasien Bronkitis

kronis di RSUD Bangil Pasuruan

1.4.2 Secara praktis, tugas akhir ini bermanfaat

1.4.2.1 Bagi pelayanan keperawatan rumah sakit

Hasil Studi kasus ini, dapat menjadi masukan bagi pelayanan di RS agar

dapat melalukan asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa Bronkitis

kronis

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

6

1.4.2.2 Bagi peneliti

Hasil penelitian itu dapat menjadi salah satu rujukan bagi peneliti

berikutnya, yang akan melakukan studi kasus pada asuhan keperawatan pasien

dengan Bronkitis kronis

1.4.2. 3 Bagi profesi kesehatan

Sebagai tambahan ilmu bagi profesi keperawatan dan memberikan

pemahaman yang lebih baik tentang asuhan keperawatan pada pasien Bronkitis

kronis

1.5 Metode penulisan

1.5.1 Metode

Metode deskritip yaitu metode yang sifatnya mengungkapkan peristiwa

atau gejala yang terjadi pada waktu sekarang yang meliputi studi kepustakaan

yang mempelajari ,mengumpulkan data, membahas data dengan studi pendekatan

proses keperawatan dengan langkah- langkah pengajian,diagnosis,perencanaan,

dan evaluasi.

1.5.2 Teknik pengumpulan data

1.5.2.1 Wawancara

Data diambil / diperoleh melalui percakapan baik dengan klien, keluarga

maupun tim kesehatan lain.

1.5.2.2 Observasi

Data yang di ambil melalui pengamatan dari klien.

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

7

1.5.2.3 Pemeriksaan

Meliputi pemeriksaam fisik dan laboratorium yang dapat menunjang

menegankan diagnosa dan penaganan selanjutnya.

1.5.3 Sumber data

1.5.3.1 Data primer

Data primer adalah data yang di peroleh dari klien

1.5.3.2 Data sekunder

Data sekunder adalah data yang di peroleh dari keluarga atau orang

terdekat klien,catatan medic perawat, hasil-hasil pemeriksaan dan tim kesehatan

lain.

1.5.4 Studi kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu mempelajari buku suber yang berhubungan

dengan judul studi kasus dan msalah yang di bahas.

1.6 Sistematika Penulisan

Supaya lebih jelas dan lebih mudah dalam mempelajari dan memahami

studi kasus,secara keseluruhan di bagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1.6.1 Bagian awal membuat halaman judul,persetujuan pembimbing, pengesahan,

motto dan persembahan kata pengantar, daftar isi

1.6.2 Bagian inti, terdidri dari limah bab, yang masing-masing bab terdiri dari sub

bab berikut ini:

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

8

Bab 1 : pendahuluan, berisih latar belakang masalah, tujuan, masalah penelitian,

sistematika penulisan, penulisan studi kasus

Bab 2 : Tinjauan pustaka, berisi tentang konsep penyakit dari studi medis dan

asuhan keperawatan klien dengan diagnosa Bronkitis kronis serta kerangka

masalah

Bab 3 : Tinjaun kasus, berisi tentang deskripsi data hasil pengkajian diagnosa,

perencanaan, pelaksanaan dan evalusi

Bab 4 : Pembahasan, berisi tentang perbandingan antara teori dengan kenyataan

yang ada di lapangan

Bab 5 : penutup, berisi tentang simpulan dan saran

1.6.3 Bagian akhir, terdiri dari daftar pustaka dan lampiran

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

9

BAB ll

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab 2 ini akan diuraikan secara teoritis mengenai konsep penyakit dan

Asuhan Keperawatan pada pasien bronchitis kronis . Konsep penyakit akan

diuraikan defenisi, etiologi dan cara penanganan secara medis. Asuhan

Keperawatan akan diuraikan masalah-masalah yang muncul pada bronchitis

kronis dengan melakukan Asuhan Keperawatan terdiri dari pengkajian, diagnosa,

perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.

2.1 Konsep penyakit

2.1.1 Definisi

Bronkitis adalah suatu komponen dari penyakit paru obstruksi kronis

(PPOK). Deskripsi standar tentang bronchitis kronis adalah batuk berdahak yang

terjadi selama sedikitnya 3 bulan dalam satu tahun untuk 2 tahun berturut-turut.

Eksaserbasi akut bronchitis kronis didefenisiskan sebagai memburuknya gejala

seperti: batuk sekresi dahak yang berlebihan dan kesulita bernapas (Ikwati, 2016).

2.1.2 Etiologi

Beberapa factor sering dikaitkanan dengan pathogenesis bronchitis kronis,

tetapi penyebab persisnya tidak diketahui. Factor utama bronchitis kronis adalah

merokok, dan hamper semua klien dengan bronchitis kronis memiliki riwayat

merokok. Debu, bau-bauan, dan polusi lingkungan juga berkontribusi terhadap

terjadinya bronchitis kronis. Dikenal istilah industry bronchitis, yaitu bronchitis

kronis yang disebabkan oleh paparan polusi yang berasal dari lingkungan atau

tempat kerja (pabrik asbes atau tambang) dingin, perubahan iklim yang drastic

9

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

10

juga dapat memicu bronchitis kronis, termasuk hipersekresi mucus pada penderita

asma juga bisa memicu terjadinya bronkitid kronis. Fakta menunjukan bahwa

infeksi saluran nafas kambuhan yang sering terjadi merupakan factor predisposisi

seseorang untuk mengalami bronchitis kronis. Bartlett, 1997 (dikutip dalam

Ikawati ,2016).

2.1.3 Patofisiologi

Virus ( penyebab tersering infeksi ) – masuk saluran pernapasan – sel

mukosa dan sel silia, - berlanjut – masuk saluran pernafasan - menginfeksi saluran

pernapasan - bronchitis mukosa membengkak dan menghasilkan lendir pilek 3-

4x . Unsur-unsur iritan ini menimbulkan inflamasi pada percabangan

trakeobronkial, yang menyebabkan peningkatan produksi secret dan penyempitan

atau penyumbatan jalan nafas. Seiring berlanjutnya proses inflamasi perubahan

pada sel-sel yang membentuk didnding trakus respiratorius akan mengakibatkan

resistensi jalan nafas yang kecil dan ketidak seimbangan ventilasi-pervusi yang

berat sehingga menimbulkan penurunan oksigenasi daerah arteri. Efek tambahan

lainnya meliputi inflamasi yang menyebar luas, penyempitan jalan nafas dan

penumpukan mucus dijalan nafas.

Serta penumpukan sel-sel inflamasi selanjutnya efek bronskopasme otot

polos akan mempersempit lumen bronkus. Pada awalnya hanya bronkus besar

yang yang terlihat inflamasi ini, tetapi kemudian semua saluran nafas turut terkena

jalan nafas jadi tersumbat dan terjadi penutupan, khususnya terjadi pada saat

ekspirasi. Dengan demikian, udara nafas akan terperangkap dibagian distal paru.

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

11

Pada keadaan ini akan terjadi hipoventilasi yang menyebabkan ketidak cocokan

dan akibatnya.

Timbul hipoksemia. Hipoksemia dan hiperkapnasi terjadi sekunder karena

hipoventilasi. Resistensi vaskuler paru meningkat ketika vaso kontriksi yang

terjadi karena inflamasi dan konpensasi pada daerah-daerah yang mengalami

hipoventilasi membuat arteri pulmonalis menyempit inflamasi alveolus

menyebabkan sesak nafas ( Manurung, 2010).

2.1.4 Manifestasi klinis

Tanda dan gejala pada bronchitis kronis menurut Digiuolio (2014).

2.1.4.1 Batuk karena produksi lendir dan iritasi jalur udara.

2.1.4.2 Napas pendek.

2.1.4.3 Demam pada episode akut akibat infeksi.

2.1.4.4 Accessory muscledipakai untuk bernafas ketika uasaha pernafasan

bertambah, otot tambahan perlu membantu.

2.1.4.5 Batuk produktif karena iritasi jalur udara. Lendir adalah reaksi protektif

dari system pernafasan

2.1.4.6 Berat badan naik karena edema pada bronchitis kronis karena gagal

jantung bagian kanan.

2.1.4.7 Desisan karena inflamasi didalam jalur udara.

2.1.5 Komplikasi

Menurut Sa’ripah ( 2017)

Penyakit bronchitis kronis bila tidak ditangani dengan benar akan menimbulkan

komplikasi yaitu :

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

12

2.1.5.1 Umumnya pasien seringkali terserang infeksi.

2.1.5.2 Atelektasis atau bronkiktosis komplikasi ini terjadi apabila dahak tetap

tinggi.

2.1.5.3 Gagal napas komplikasi ini adalah komplikasi bronchitis yang paling berat

dan juga luas, sehingga diperlukan pengobatan bronchitis yang lebih

dalam lagi.

2.1.6 Pemeriksaan Diasnotik

Menurut (Muttaqin,2011)

2.1.6.1 Pemeriksaan Radiologis

Pemeriksaan foto thoraks posterior- anterior dilakukan untuk menilai

derajat progresivitas penyakit yang berpengaruh menjadi penyakit

paru obstruktif menahan.

2.1.6.2 Pemeriksaan laboratorium

Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan adanya perubahan pada

peningkatan eosinophil (berdasarkan pada hasil hitung jenis darah).

Sputum diperiksa secara makroskopis untuk diagnosis banding

dengan tuberkolosis paru.

2.1.7 Penatalaksanaan

Penatalaksanaan bronchitis kronis menurut (Manurung, 2016).

2.1.7.1 Obat – obatan

Memberikan obat sesuai dengan indikasi :

Bronkodilator ( Misal : Epikefrin, Albuterol, Isolterin) merilekskan otot

halus dan menurunkan spasme kalan napas.

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

13

1) Xotin ( Misal : Amminiofilin, Oxtrifilin, Teofilin ) dosis

yang dianjurkan 100 mg/kg BB.

2) Kromolin dosis harian yang dianjurkan 200 mg/kg B.

3) Antimikromal.

4) Analgesic ( Misal : kodein )

2.1.7.2 Tindakan Supportif

Pendidikan bagi klien dan keluarganya:

1) Menghindari merokok

2) Menghindari iritan lainnya yang dapat terhirup

3) Menghindari penderita penyakit infeksi saluran nafas

atas

4) Mengontrol suhu dan kelembabapan lingkungan

5) Nutrisi yang baik

6) Hidrasi yang adekuat

2.1.7.3 Penyesuaian fisik

1) Latihan relaksasi

2) Meditasi

3) Menahan nafas

4) Pernafasan perut

5) Rehabilitasi

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

14

1.2 Dampak Masalah

1.2.1 Dampak Fisik

Dampak yang besar terhadap kualiatas hidup pasien berupa dampak fisik,

sosial, dan mental. Dampak fisik pada pasien dapat berupa keterbatasan

dalam melakukan kegiatan fisik secara normal.

1.2.2 Dampak Sosial

Dampak sosial pada pasien bronchitis kronis dapat berupa terisolasi atau

dikucilkan oleh masyarakat

1.2.3 Dampak Mental

Pasien bronchitis kronis mengalami kekuatan dan kecemasan karena tidak

bisa diterima dimasyarakat. Penelitian terhadap persepsi pasien tentang

bronchitis menunjukan bahwa reaksi pasien pada saat menetahui

diagnosanya adalah kekawatiran 50 %, pasien bronchitis kronis memiliki

presistensi stigma dan rendahnya kualitas emosi, bahkan setelah penyebab

utama meningkatkan beban masalah diantaranya : Kemiskinan pada

berbagai kelompok masyarakat seperti pada Negara – Negara yang sedang

berkembang

1.3 Konsep Asuhan Keperawatan pada pasien bronchitis kronis

1.3.1 Pengkajian

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data melalui wawancara, observasi,

pemeriksaan fisik pada sasaran yang dituju, selain itu pengumpulan data dapat

diperoleh dari klien,keluarga,tenaga kesehatan, catatan medis, medical recod dan

literature.(Nurarif , 2015). Hal-hal yang dibagi pada klien antara lain:

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

15

2.3.1.1 Pengumpulan data

Identitas klien

Penderita umumnya berjenis kelamin laki – laki, usia antara 60 – 80

tahun, biasanya pasien menderita penyakit paru obstruktif kronis

bekerja dipabrik atau merokok.

2.3.1.2 Keluhan utama

Kebanyakan kasus yang dijumpai dengan keluhan batuk – batuk,

produksi sputum seperti warna putih, dan biasanya sesak napas.

2.3.1.2 Riwayat Kesehatan Sekarang

Biasanya klien mulai mual dan berat badan mulai turun, biasanya pola

nafas tidak teratur, mudah letih dan sakit kepala.

2.3.1.3 Riwayat Kesehatan Terdahulu

Sebelumnya klien pernah menderita batuk – batuk ada darah kurang

lebih 6 bulan dan warnah darah segar dan mepunyai riwayat merokok.

2.3.1.4 Riwayat Kesehatan Keluarga

Penyakit yang pernah diderita oleh aggota keluarga :

Ada keluarga klien yang menderita penyakit yang sama.

Lingkungan rumah dan komunitas :

Perilaku yang mempengaruhi kesehata :

2.3.1.5 Pemeriksaan fisik

1) B1 pernafasan ( Breathing)

Inspeksi : klien biasanya mengalami peningkatan usaha dan

frekwensi pernafasan, biasanya menggunakan otot bantu

pernafasan. Pada kasus bronchitis kronis, bentuk dada barrel atau

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

16

tong. Gerakan pernafasan masih simetris. Hasil pengkajian lainnya

menunjukan klien juga mengalami batuk yang produkstif dengan

sputum purulem berwarna kuning kehijauan sampai hhitam

kecoklatan karena bercampur darah.

Palpasi : adanya penurunan gerakan dinding pernafasan biasanya

ditemukan pada klien bronchitis dengan komplikasi.

Perkusi : pada klien dengan bronchitis dengan komplikasi,

biasannya akan didapatkan bunyi krekels suara yang berat dan

kasar pada bronkus paru. Pada klien dengan bronchitis yang

disertai komplikasi seperti leurutis dan efisema akan didapatkan

bunyi redup sampai pekak pada sisi yang sakit sesuai banyaknya

akumulasi cairan dirongga pleura. Apabila disertai pneumothoraks,

maka didapatkan bunyi hipersonan terutama jika pneuthoraks

rental yang mendorong posisi paru ke posisi yang sehat.

Auskultasi : padas klien dengan bronchitis didapatkan bunyi nafas

tambahan ( ronkhi ) pada sisi yang sakit.

2) B2 ( blood ) Kardiovaskuler

Inspeksi : adanya keluhan kelemahan fisik

Palpasi : denyut nadi perifer melemah

Perkusi : adanya pembengkakan pada ektermitas bawa

Auskultasi : adanya peningkatan tekanan darah, frekwensi jantung

atau takikardi berat, suara jantung redup, akral hangat.

3) B3 ( Brain ) Persyarafan

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

17

Kesadaran biasannya compos mentris, ditemukan adanya sianosis

perifer. Pada pengkajian objektif, klien mengatakan pusing, sclera

menurun, konjungtifa anemis, tidak ada masalah gangguan

pandangan, pendengaran dan penciuman.

4) B4 ( Bladder ) Perkemihan

Pengukuran volume output urin berhubungan dengan intake cairan.

Oleh karena itu perawat perlu memonitir adanya oliguria karena

hal tersebut merupakan tanda awal dari shock. Baik normal 3 -

4x/hari, produksi urin, warna kuning jernih dan amoniak.

5) B5 ( Bowel ) Pencernaan

Klien biasanya mengalami rasa mual, muntah, penurunan nafsu

makan dan penurunan BB.

6) B6 ( Bone) Muskuloskeletal dan intergumen

Aktivitas sehari-hari berkurang banyak pada klien dengan

bronchitis, gejala yang muncul antara lain : kelemahan, kelelahan,

insomnia, pola hidup menetap, dan jadwal olahraga menjadi tidak

teratur.

7) B7 (Pengindraan)

Mata biasanya tidak mengalami gangguan, hidung terdapat secret,

mukosa hidung lembab, telinga biasannya tidak mengalami

gangguan, perasa baik dan peraba bisa merasakan sentuhan.

8) B8 (Endokrim)

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

18

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar parotis, pada

kasus bronchitis jarang sekali ditemukan masalah pada system

endokrim atau hormonal.

( Potter, 2010 ).

2.3.1 Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan menurut (Nurarif & kusuma ,2015), etiologi

menurut NANDA NIC NOC 2015-2017.

1) Intolerasi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum

2) Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot

pernafasan

3) Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan secret

4) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan factor biologis.

5) Hipetermi berhubungan dengan proses inflamasi.

2.4 Perencanaan

2.4.1 Diagnosa keperawatan 1

Intolerasi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum

Tujuan : Setelah dilakuakan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan

klien mampu melakukan aktivitas dalam batas normal.

Kriteria hasil :

1) mampu melakukan aktivitas sehari-hari (ADLs) secara mandiri

2) berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan

tekanan darah, nadi dan RR.

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

19

3) mampu berpindah sendiri/tanpa bantan alat

Intervensi :

1) Tingkatkan tirah baring/duduk. Berikan lingkungan tenang

: batasi pengunjung sesuai keperluan.

Rasional : meningkatkan istirahat dan ketenangan

menyediakan waktu yang digunakan untuk penyembuhan.

Aktivasi dan posisi duduk tegak diyakini menurunkan

aliran darah kekaki, yang mencegah sirkulasi optimal

kehati.

2) Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi, melakukan rentang

gerak sendi pasif/aktif.

Rasional : turah baring lama dapat menurunkan

kemampuan, ini dapat terjadi karena keterbatasan aktivitas

yang menggangu periode istirahat.

3) Dorong penggunaan tehnik manajemen strees. Contoh

relaksasi progresif, visualisai, bimbingan imajinasi berikan

aktivitas hiburan yang tepat contoh menonton TV

Rasional : meningkatkan relaksasi dan penghematan

energi, memusatkan kembali perhatian dan dapat

meningkatkan koping.

4) Kolaborasi pemberian obat antiansietas.

Rasional : membantu dalam manjemen kebutuhan tidur.

5) Awasi dan catat pemeriksaan laboratorium : Bilirubin total

dan bilirubin direc.

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

20

Rasional : membantu dalam mengetahui tingkat bilirubin

dalam hati.

2.4.2 Diagnosa Keperawatan 2

Ketidakefektifan pola nafas b.d keletihan otot bantu nafas

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam

diharapkan tidak ada gangguan pola nafas

Kriteria hasil :

1) Waktu tidur 6-8 jam

2) Pola nafas kualitas dalam batas normal

3) Perasaan retraksi otot bantu nafas tidak ada rhonki

4) Tidak ada rhonki

5) Suara nafas bersih

Intervensi :

1) BHSP

Rasional : agar terjalin hubungan saling percaya denga klien

2) Lakukan pengkajian masalah gangguan nafas dan penyebabnya.

Rasional : memberikan informasi dasar dalam menentukan rencana

keperawatan.

3) Ciptakan suasana yang nyaman.

Rasional : suasana yang nyaman akan memudahkan pasien untuk

tidur

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

21

2.4.3 Diagnosa Keperawatan 3

ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d peningkatan produksi secret yang

ditandai dengan batuk disertai sputum.

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam diharapkan

pasien dapat batuk dengan efektif dan dapat mengeluarkan secret dengan

mudah.

Kriteria hasil :

1) Mampu mempertahankan jalan nafas

2) Mampu mengeluarkan secret

3) RR 20x/ menit

4) Sputum berkurang

5) Batuk berkurang

6) Suara nafas vesikuler

7) Irama nafas regular

Intervensi :

1) Catat untuk kemampuan mengeluarkan secret

Rasional : pengeluaran sulit bila secret kental

2) Berikan pasien posisi semi flower

Rasional : meningkatkan espansi paru, ventilasi maksimal

3) Anjurkan dan batuk untuk efektif dan latihan napas dalam

Rasional : untuk mengeluarkan secret dengan mudah

4) Bersihkan secret dari mulut dan trakea, suction bila perlu

Rasional : mencegah obstruksi/ aspirasi. Suction dilakukan

bila pasien tidak mampu mengeluarkan secret

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

22

5) Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi

Rasional : untuk proses penyembuhan

2.3.4 Diagnosa Keperawatan 4

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia,

mual, muntah.

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24jam

diharapkan kebutuhan nutrisi terpenuhi tidak ada mual muntah

Kriteria hasil :

1) Nafsu makan membaik

2) Tidak mual muntah

3) Berat badan ideal sesuai tinggi badan

4) Tidak terjadi penurunan berat badan yang bararti

Intervensi :

1) Catat status nutrisi pasien

Rasional : berguna dalam mendefinisikan derajat masalah dan

intervensi yang tepat

2) Kaji ulang pola diri pasien yyang disukai atau tidak disukai

Rasional : untuk menghangatkan intake diri pasien

3) Monitor intake dan output secara periode

Rasional : mengukur keefektifan nutrisi dan cairan

4) Lakukan perawatan mulut sebelum dan sesudah pernafasan

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

23

Rasional : mengurang rasa tidak enak dari spktrum yang

merangsang muntah.

5) Anjurkan makan sedikit tapi sering

Rasional : memaksimalkan intake nutrisi dan menurunkan iritasi

gaster.

2.3.2 Diagnosa Keperawatan 5

Hipetermi b.d proses inflamasi

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan suhu

tubuh kembali normal

Kriteria hasil :

1) Suhu tubuhh dalam rentang normal 36℃ - 37 ℃

2) Nadi dan RR dalam rentang normal

3) Tidak ada perubahan kulit

4) Tidak ada pusing

Intervensi :

1) Kaji suhu tubuh

Rasional : mengetahui kondisi suhu tubuh pasien

2) Berikan kompres air hangat

Rasioanal : menguranggi panas dengan pemindahan panas

secara konduksi .

3) Berikan / anjurkan pasien untuk banyak minum 1500-2000 CC

/ hari ( sesuai toleransi )

Rasional : untuk mengganti cairan ttubuh yang hialang akibat

evaporasi

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

24

4) Anjurkan pasien untuk menggunakan pakian yang tipis dan

mudah menyerap keringat

Rasional : memberikan rasa nyaman dan pakian yang tipis ddan

benyerap keringat dan tidak merangsang peningkatan suhu

tubuh

5) Observasi input dan output cairan dan tanda-tanda vital

Rasional : mendeteksi dini kekurangan cairan serta mengetahui

elektrolit dalam tubuh. Tanda vvital merupakan acuan untuk

mengetahui keadaan umum pasien.

6) Kolaborasi pemberian cairan dan pemberian obat secara

iindikasi

Rasional : pemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan

suhu tubuh yang tinggi. Obat khususnya untuk menurunkan

panas tubuh pasien.

( Bluchek dkk, 2016)

2.4 Implementasi

pelaksanaan atau implementasi keperawatan adalah

serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk

membantu kklien dari masalah status kesehatan yang dihadapi, ke

status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria

hasil yang diharapkan (Zainidin, 2014).

Implementasi merupakan langkah-langkah dari proses

keperawatan yang diberikan kepada klien untuk mencegah

mengurangi dan menghilangkan dampak atau respon yang

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

25

ditimbulkan oleh masalah keperawatan dan kesehatan

(Jitowijoyono dkk, 2010).

2.5 Evaluasi

Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses

keperawatan yang mendadak seberapa jauh diagnosis keperawatan,

rencana tindakan dan implementasinya sudah berhasil dicapai. Tujuan

evaluai adalah melihat kemampuan klien dan mencapai tujuan. hal

ini bisa dilaksanankan dengan mengadakan hubungan dengan klien

berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang

diberikan, sehingga perawat dapat mengambil keputusan. (

Jitowijoyono dkk, 2010).

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

26

Gambar 2.1 Pathway bronchitis kronis

Sumber ( Nurarif & Kusuma, 2015)

Saluran napas dalam Invasi virus respiratory sinistal,

adeno virus

parainfluensa,rhinovirus,

alrgen, emosi/stress, obat-

obatan,infeksi,asap rokok Gangguan pembersihan di

paru-paru

Radang bronkial

Hipetermi

Radang inflamasi pada

bronkus

Akumulasi mucus Produksi mucus Kontraksi berlebihan

Timbul reaksi balik

Pengeluaran energy

berlebihan

Edema/pembengkakan pada

mucus/secret

Ketidakefektifan bersihan jalan

napas

Hiperventilasi paru

Atelectasis

Kompensasi frekwensi

napas

Ketidakefektifan pola

napas

Kelelahan Intoleransi aktivitas

Anoreksia Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

27

BAB 3

TINJAUAN KASUS

Untuk mendapatkan gambaran nyata tentang pelaksanaan Asuhan Keperawatan

kepada pasien dengan bronchitis, maka penulis menyajikan suatu kasus yang

penulis amati pada tanggal 30 Januari 2020 sampai 01 Februari 2020 dengan data

pengkajian pada tanggal 30 Januari 2020 Jam 08:30 WIB. Anamnesa diperoleh

dari pasien,keluarga dan rekam medis No Register 410089, nama Nn S, Diagnosa

Medis : Bronkitis+ HIV sebagai berikut:

3.1 Pengkajian

3.1.1 Identitas

Pasien adalah seorang peremuan “Nn S” usia 21 Tahun beragama Islam.

Pendidikan SMA, suku jawa, pasien tinggal Bersama ayahnya bernama “ Tn A”

yang berusia 32 Tahun beragama Islam dan pekerjaan sebagai swasta, pasien

tinggal di jalan Mangga 556. Pasien MRS pada tanggal 29 Januari 2020 Jam

07:30

3.1.2 Keluhan utama/ alasan MRS:

Pasien mengatakan sesak, batuk, dan nyeri dada

3.1.3 Riwayat Penyakit Saat Ini

Pasien datang ke IGD RSUD Bangil pada tanggal 29 Januari 2020 dengan keluah

sesak nafas sudah 2 hari yang lalu, batuk kering sudah 4 hari yang lalu nyeri dada

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

28

di sebelah kanan kemudian dianjurkan oleh dokter untuk dilakukan pengobatan

diruang rawat inap Melati. Pada saat pengkajian pasien mengatak masih sesak

nafas, batuk, nyeri dada dan adanya ronkhi.

3.1.4 Riwayat Kesehatan Sebelumnya

3.1.4.1 Penyakit yang pernah diderita

Pasien mengatakan sebelumnya pernah menderita penyakt TB Paru kurang

lebih 7 bulan

3.1.4.2 Tindakan (Operasi atau Tindakan lain )

Pasien mengatakan tidak pernah di operasi

3.1.4.3 Alergi

Pasien mengataka tidak pernah memiliki alergi baik itu obat-obatan

maupun makanan

3.1.5 Riwayat Kesehatan Keluarga

3.1.5.1 Penyakit yang pernah diderita oleh keluarga

Pasien mengatak ada anggota keluarga yang menderita penyakit jantung

3.1.5.2 Lingkungan Rumah Dan Komunitas

Pasien mengatakan lingkungan rumah selokan bersih, terdapat ventilasi udara

yang cukup

3.1.5.3 Perilaku Yang Mempengaruhi Kesehatan

Pasien mengatakan ayahnya sering mengkonsumsi rokok

3.1.6 Status Cairan Dan Nutrisi

Status cairan dan nutrisi Sebelum pasien sakit nafsu makan baik dan saat

pasien sakit nafsu makan baik, sebelum pasien sakit pola makan 3x1 porsi

dan saat pasien sakit pola makan 3x1 porsi, Sebelum pasien sakit jenis

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

29

minum teh, air putih dan saat pasien sakit jenis minum air putih dan

jumlah sebelum pasien sakit 1500 ml dan saat pasien sakit 1500 ml, tidak

ada pantangan makanan, berat badan pasien sebelum saki 48 saat sakit

tidak terkaji.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

3.1.7 Pengkajian Keluarga

Genogram (3 generasi) Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Sudah

meninggal : Tinggal serumah Gambar 3.1 Genogram Nn. S dengan

diagnosa medis Bronkitis + HIV di Ruang Melati RSUD Bangil Pasuruan

MASALAH KEPERAWATAN : Tidakn ada masalah keperawatan

Genogram ( 3 Generasi)

Gambar 3.1 Genogram (3 Genrasi)

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

30

Keterangan :

: Laki-Laki : Tinggal serumah

: Perempuan -------- : Ada Hubungan

X : Meninggal : Pasien

3.1.7 Pemeriksaan Fisik

3.1.7.1 Keadaan Umum

Keadaan umum cukup, kesadaraan compos mentris GCS 4,5,6

3.1.7.2 Tanda tanda Vital

1. Tensi : 130/80 mmhg

2. Suhu Tubuh : 36,6 ℃ ( Lokasi Pengukuran Temporalis )

3. Nadi : 90×/menit ( Lokasi Penghitungan Arteri Radialis)

4. Respirasi : 26×/menit

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

3.1.7.3 Pemeriksaan Fisik (Persistem B1- B8 )

3.1.7.3.1 Respirasi (B1)

Inspeksi : Bentuk dada simetris,susnan ruas tulang belakang normal,

menggunakan masker 10 lpm, irama nafas tidak teratur, ada nyeri dada saat

bernafas terdapat retraksi otot bantu nafas.

Palpasi : Adanya penuruna Gerakan dinding pernafasan, vocal fremitus sisi kanan

lebih bergetar dari pada kiri

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

31

Perkusi : Normal; Sonor pada kedua lapang paru

Auskultasi : terdengar suara nafas tambahan atau ronkhi pada sisi dada sebelah

kanan ( lobus superior, lobus Medius dan Lobus Inferior )

Lain- lain : ada nyeri dada saat bernafas, warna sputum tidak ada (tidak bisa

mengluarkan secret ), pasien tampak memegang dadanya

Pasien tampak menyeringai :

P: Nyeri karena infeksi pada paru

Q: Nyeri seperti disayat

R: Di dada bagian kanan

S: Skala nyeri 4

T: Pada saat batuk dan bernafas

Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas

Nyeri Akut

3.1.7.3.2 Kardiovaskuler (B2)

Ada nyeri dada, irama jantung teratur dengan pulsasi kuat posisi

midclavicula sinistra ukuran 1 cm, bunyi jantung : S1 dan S2 tunggal, tidak

terdapat bunyi jantung tambahan, tidak ada cianosis, tidak ada clubbing finger,

JVP tidak teraba.

Lain-lain : tidak ada

Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

32

3.1.7.3.3. Persyarafan (B3)

Kesadaran composmentis, GCS : 4-5-6, orientasi baik, tidak ada kejang,

tidak ada kaku kuduk, tidak ada brudsky, tidak ada nyeri kepala, istirahat/tidur :

siang 2 jam/hari dan malam 7 jam/hari, tidak ada kelainan nervus cranialis.

Lain-lain : Tidak ada

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

3.1.7.3.4. Genetourinaria (B4)

Bentuk alat kelamin normal, uretra normal, alat kelamin bersih, pasien

menggunakan pempres, frekwensi berkemih 3-4×/hari ganti pempres, warna

kuning jernih, bau khas urine.

Lain-lain : tidak ada

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

3.1.7.3.5. Pencernaan (B5)

Mukosa bibir lembab, lidah kotor, kebiasaan gosok gig 1 kali per hari

,keadaan gigi baik, rongga mulut bersih, tidak ada kesulitan menelan, tidak ada

nyeri tekan pada abnormal atau benjolan, peristaltic 15×per menit, buang air besar

1 sampai 2 kali perhari konsisten padat, warna kuning, bau khas, tidak ada

masalah eliminasi alvi

Lain-lain : Tidak ada

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

33

3.1.7.3.6. Muskuluskeletal dan Intergumen (B6)

Kemampuan aktivitas sendi dan tungkai (ROM) berkurang , kekuatan otot 5 5

2 2

Tidak ada fraktur, tidak ada dislokasi, kulit bersih, akral hangat, turgor elastic,

Kelembabapan lembab, tidak ada oedema, pada ekstremitas bawa pergerakan

terbatas

Lain-lain: ADL dibantu keluarga seperti; makan minum, ke toilet,saat duduk,

pasien tidak berani banyak bergerak jika tanpa bantuan keluarga karena pada saat

pasien menderita TB Paru tidak mengkonsumsi obatdengan teratur akhirnya

mebuat pasien tidak sembuh dan tidak banyak bergerak akhirnya pasien lemah

dalam melakukan ativitas

Masalah Keperawatan: Hambatan mobilitas fisik

3.1.7.3.7.Pengindraan (B7)

Mata normal, konjungtiva tidak ada anemis, sklera putih, palpebra tidak

ada pembengkakan, strabismus tidak terkaji, ketajaman penglihatan normal, tidak

ada alat bantu, hidung normal, mukosa hidung lembab, ada scret, ketajaman

penciuman normal, tidak ada kelainan, telinga normal, tidak ada masalah

pendengaran, ketajaman pendengaran normal, tidak ada alat bantu pendengaran,

perasa : manis, pahit, asam, asin, peraba normal.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

34

3.1.7.3.8.Endokrim dan Kelenjar Limfe

Tidak ditemukan pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limfe dan

kelenjar parotis pada pasien

Lain-lain : Tidak ada

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

3.1.7.4 Data Psikososial

3.1.7.4.1 Gambaran diri atau Citra diri

1 Tanggapan tentang tubuhnya :

Pasien bersyukur kepada Allah mempunyai anggota tubuh yang

lengkap dari kepala sampai kaki dan tanpa kekurangan apapun

2 Bagian tubuh yang disukai:

Pasien menyukai semua anggota tubuhnya dan menganggap tubuhnya

sempurna tanpa kekurangan apapun

3 Bagian tubuh yang kurang disukai :

Tidak ada bagian tubuh yang kurang disukai pasien karena pasien

menyukai semua anggota tubuhnya

4 Persepsi terhadap kehilangan bagian tubuh :

Pasien merasa sedih apabila kehilangan salah satu bagian tubuhnya

3.1.7.4.2 Identitas

1 Status pasien dalam keluarga :

Pasien didalam keluarga sebagai anak

2 Kepuasaan pasien terhadap status dan posisi dalam keluarga :

Page 48: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

35

Posisi pasien dalam keluarga yaitu anak, dan pasien mengatakan puas

dengan posisinya menjadi anak

3 Kemampuan pasien terhadap jenis kelamin:

Pasien merasa puas menjadi seorang perempuan

3.1.7.4.3 Peran

1 Tanggapan pasien tentang perannya :

Pasien merarsa puas dalam melakukan perannya sebagai anak

2 Kemampuan / kesanggupan pasien melaksanakan perannya:

Pasien merasa mampu melakukan perannya sebagai anak

3.1.7.4.4 Ideal Diri

Harapan pasien terhadap :

1 Tubuhnya:

Pasien berharap bisa sembuh dan bisa melakukan aktivitas kembali

seperti biasannya

2 Status (dalam keluarga)

Pasien ingin kembali sehat, dan kembali beraktivitas seperti biasanya

3 Keluarga :

Pasien berharap kepada keluarganya untuk tetap sabar dan

memeberokan semangat selama menjalani pengobatan

4 Masyarakat:

Pasien berharap kepada masyarakat untuk tetap menerima saat dalam

pengobatan maupun setelah sakit

5 Harapan pasien tentang penyakit yang diderita dan tenaga kesehatan :

Page 49: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

36

Pasien berharap agar penyakit yang dideritanya akan segera sembuh,

dan para tenaga medis dapat memberikan perawatan, motivasi serta

pengobatan sebagai mungkin

3.1.7.4.5 Harga Diri :

Tanggapan pasien terhadap dirinya :

Pasien perasa cukup puas dengan apa yang ia punya sekarang seperti

keluarganya yang selalu ada saat ia butuhkan

3.1.7.4.6 Data Sosal

1 Hubungan pasien dengan keluarga :

Pasien mengatakan hubungan keluarganya begitu baik dan saling

memberi dukungan satu sama lain

2 Hubungan pasien dengan pasien lain :

Pasien mengatakan hubungan pasien dengan pasien lain sangat baik

dan saling berinteraksi dan saling mendukung dalam pengobatan

3 Dukungan keluarga terhadap pasien :

Keluarga mendukung dan memeberi semanagat kepada pasien agar

pasien cepat sembuh dari penyakitnya

4 Reaksi pasien saat interaksi :

Pasien kooperatif dan sangat menanggapi dengan baik ketika

berinteraksi

3.1.7.4.7 Data Spiritual

1 Konsep tentang penguasa kehidupan :

Pasien menganggap sakit yang diderita adalah cobaan yang diberikan

Allah tetapi pasien yakin akan sembuh

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

37

2 Sumber kekuatan harapan saat sakit:

Pasien mengatakan keluarga adalah sumber kekuatannya

3 Ritual agama yang bermakna / berarti / harapaan saat ini :

Pasien mengatakan berdoa dan sholat

4 Sarana / peralatan / orang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual :

Pasien mengatakan berdoa sendiri dan tidak membutuhkan bantuan

orang lain

5 Keyakinan terhadap kesembuhan penyakit :

Pasien ingin kembali sehat dan bisa melakukan aktivitas

6 Persepsi terhadap penyakitnya pasien mengataka penyakitnya akan

hilang dan sembuh

MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

Page 51: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

38

3.1.7.5 Pemeriksaan penunjang

Table 3.1 pemeriksaan penunjang

Cek lab tanggal 29 Januari 2020

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan

Hematologi led

Darah lengkap :

Leukosit WBC

Neutrophil

Limfosit

Monosit

Eosinophil

Basophil

Neutrophil %

Limfosit %

Eosinophil %

Basophil %

Eritrosit %

Eritrosit WBC

Hemoglosil (HGB)

Hematoksit (HCT)

MCV

MCH

ROW

99/110

3,91

3,2

0,40

0,3

0,0115

0,03

81,0

10,2

7,6

0,4

0,9

21,5

13,7

6,82

108,00

34,23

31,70

mm/jam

x103 / µL

x103 / µL

x103 / µL

x103 / µL

x103 / µL

x103 / µL

x103 / µL

%

%

%

%

%

g/dl

%

FL

PG

%

0/15

4,5-11,5

1,5-8,5

1,1-50

0,14-0,66

0-0,33

0-0,11

35-66

24-44

3-6

0-3

0-1

4-5,2

12-16

33-51

80-100

26-34

32-36

Page 52: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

39

PLT

MPV

Glukosa darah sewaktu

25,48

54,03

115

%

FL

Mg/dL

11,5-13,1

6,90-10,6

< 200

< 40 Or > 450

Table 3.2 Terapi obat tanggal 30-01-2020

Nama obat Kegunaan

Infuse Pz 14 tmp mampu membantu mengatasi kehilangan cairan dan

darah dalam jumlah banyak, membantu kadar kalsium

yang rendah,menyeimbangkan jumlah elektrolit dalam

tubuhdan menambah jumlah natrium yang rendah

didalam tubuh

Cefadrokxil 1x500 gr

Untuk mengatasi sejumlah infeksi akibat bakteri, seperti

infeksi saluran kemih,kulit,pernafasan atau tenggorokan

Moxifoxacai 1x40 mg Digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri

Injeksi antrain 1x500

gr

Adalah obat analgetik peredaraan nyeri,penurunan

demam, untuk meringankan rasa sakit, seperti sakit

gigi,sakit kepala,nyeri otot,nyeri haid dan lain-lain

Nebul: combivent

Untuk mengatasi penyakit saluran pernafasan seperti

PPOK atau asma penyumbatan hidung radang selaput

lender dan bronkospasme

Page 53: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

40

3.2 DIAGNOSA KRPRRAWATAN

Tanggal :30 Januari 2020 Umur: 21 Tahun

Nama : Nn S No Register : 410xx

Tabel 3.2 Analisa data Bronkitis

NO Data Etiologi Problem

1 DS: pasien mengatakan batuk,sesak

nafas ,

DO: terdapat retraksi otot bantu

nafas

- Terdapat Rokhi paru

disebelah kanan

+ -

+

+ -

- Menggunakan alat bantu

nafas masker 10 lpm

- Sesak+

- Suara nafas Ronkhi

- Irama nafas : ireguler

- Perkusi : redup

TTV :

TD: 130/80 mmhg

N: 90x/menit

S :36,6 ℃

Saluran nafas

dalam

Gangguan

pembersihan

diparu-paru

Radang Bronkhial

Peningkatan

pelepasan histamin

Edema mukosa

meningkat (sel

globet

memproduksi

mucus )

Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas

Page 54: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

41

RR: 26x/menit

Peningkatan

akumulasi secret

Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas

Page 55: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

42

2

DS: pasien menatakan nyeri pada

dadanya

P : nyeri karena infeksi pada paru

Q : nyeri seperti disayat

R : di dada sebelah kanana

S : skala nyeri 4

T : pada saat batuk atau bernafas

DO: pasien tampak menyeringai

- Pasien tampak memegangi

dadanya

- K/U: cukup

- Kesadarancomposmentris

GCS 4,5,6

TTV

TD : 130/80mmhg

N 90x/menit

S 36,6 ℃

RR 26x/menit

Batuk produktif

Hipoksia

Nyeri dada

Nyeri Akut

Page 56: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

43

3 DS : pasien mengatakan lemas

DO : K/U: cukup

- Pasien tampak lemah

- Aktivitas dibantu oleh

keluarga

- Kekuatan otot 5 5

TTV: 2 2

TD : 130/80 mmhg

N : 90x/menit

S : 36,6 ℃

RR : 26x/menit

Kelemahan pada

otot

Susah

beraktivitas

Penurunan fungsi

motoric dan

muskuluskeletal

Hambatan

mobilitas fisik

Page 57: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

44

3.2.1 Daftar Masalah Keperawatan

1 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

2 Nyeri Akut

3 Hambatan mobilitas fisik

3.2.2 Daftar Diagnoosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas

1 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d produksi sputum yang meningkat

2 Nyeri akut b.d obstruksi jalan nafas oleh sekresi yang kental

3 Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan fungsi motoric dan

muskuluskelatal

Page 58: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

45

3.3 Intervnsi Keperawatan

Tanggal 31 Januari 2020 Nama Pasien : Nn S

DX Medis : Bronkitis No. RM : 410xxx

Tabel 3.3 intervensi keperawatan bronchitis

NO

DX

Tujuan / Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1 Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3x24 jam

didarapkan bersihan

jalan nafas kembali

efektif dengan kriteria

hasil :

- Tidak ada alat

bantu nafas

- Retraksi otot

bantu nafas tidak

ada

- Tidak ada ronkhi

- RR dalam batas

normal(16-

20x/menit)

- Tidak sesak

1. Bina hubungan

saling percaya

2. Posisikan

pasien dengan

posisi yang

nyaman

3. Lakukan

fisioterapi dada

4. Ajarkan batu

efektif

5. Berikan

minuman

hangat

6. Auskultasi

suara nafas

7. Observasi

tanda-tanda

1. Agar pasien

dan keluarga

lebih kooperatif

dengan

tindakan yang

dilakukan

2. Agar mampu

memaksimalka

n ventilasi

3. Agar dahak

lebih mudah

untuk di

keluarkan

4. Untuk

mengetahui

apakah ada

suara nafas

Page 59: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

46

- Tidak ada batuk vital

8. Kolaborasi

dengan tim

medis dalam

pemberian

oksigen sesuai

dengan

indikasi

tambahan atau

tidak

5. Untuk

mengetahui

keadaan pasien

secara umum

6. Untuk

memenuhi

kebutuhan

oksigen yang

dibutuhkan

pasien

2 Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3x24 jam

diharapkan nyeri saat

batuk berkurang dengan

kriteria hasil :

- Nyeri saat batuk

berkurang

- Pasien tidak lagi

menyeringai

1. Jelaskan pada

pasien tentang

penyebab nyeri

2. Beri posisi

senyaman

mungkin

/semifoler

3. Ajarkan

Teknik cara

control nyeri

1. Untuk

menambah

pengetahuan

pasien

2. Agar rasa nyeri

berkurang

3. Untuk

mengetahui

skala nyeri

yang dirasakan

Page 60: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

47

- Pasien tampak

rileks

- Skla nyeri 0-1

dengan

relaksasi dan

distraksi

4. Evaluasi skala

nyeri, letak

serta frekwensi

5. Kolaborasi

dengan ti,

medis dalam

pemberian obat

sesuai keluhan

pasien

oleh pasien

4. Untuk

mempercepat

proses

penyembuhan

3 Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3x24 jam

diharapkan pasien

mampu melakukan

aktivitas sesuai dengan

kemampuannya dengan

kriteria hasil :

- Berpartisipasi dalam

aktivitas fisik tanpa

disertai peningkatan

tekanan darah, nadi

1. Jelaskan pada

pasien tentang

mobilisasi fisik

2. Mengkaji

kekuatan otot

3. Melatih ROM

aktif dan pasif

4. Anjurkan pasien

istirahat bila

terjadi kelelahan

dan kelemahan

5. Anjurkan pasien

1. Untuk

menambah

pengetahuan

pasien tentang

mobilitator

fisik

2. Untuk

meningkatkan

aktivitas secara

bertahap

sampai normal

3. Untuk menilai

Page 61: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

48

dan RR

- Mmpu melakukan

aktivitas sehari-hari

(ADLs) secara

mandiri

- TTV normal

- Mampu berpindah :

dengan atau tanpa

bantuan alat

melakukan

aktivitas

semampunya

6. Kolaborasi

dengan ahli

fisioterapi untuk

latihan

mobilisasi

pasien

respon tubuh

pasien

4. Unuk

menurunkan

kebutuhan

oksigen tubuh

5. Untuk

meningkatkan

mobilitas

pasien

Page 62: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

49

3.4 Implementasi Keperawatan

Nama pasien : Nn S

No RM : 041xxx

Umur : 21 Tahun

Tabel 3.4 implementasi keperawatan bronchitis

N

DX

Tanggal Jam Implementasi Nama /

Tanda

Tangan

1 30/01/20 08:10

08: 30

08 :50

09:00

1. Membina hubungan saling percaya

dengan pasien serta keluarga

dengan cara memperkenalkan diri

dan menjelaskan setiap tindakan

yang akan dilakukan

2. Menjelaskan pada pasien tentang

penyebab sesak

3. Memposisikan pasien pada posisi

yang nyaman/ semifoler

4. Mengauskultasi suara nafas

didapatkan data: uara nafas

tambahan (ronkhi) pada sisi paru

sebelah kanan + -

+ -

+

Page 63: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

50

09: 30

09:50

5. Membantu pasien latihan nafs

dalam dan batuk efektif

6. Mengobservasi TTV : didapatkan

data

TD : 130/80 mmhg

N : 90×/menit

S : 36,6 ℃

RR : 26×/menit

2 30/01/20 10:00

10:15

10: 30

10: 50

11:00

1. Menjelaskan pada pasien tentang

penyebab nyeri

2. Menanyakan pasien tentang

keluahan sakit didadanya

3. Mengobserfasi skala nyeri pada

pasien

4. Memberikan posisi yang nyaman

bagi pasien (semifoler)

5. Mengajarkan cara mengontrol nyeri

6. Memberikan obat analgesic

(antrain 1gr)

3 30/01/20 11:10

11:20

11:35

1. Menjelaskan pada pasien akibat

mobilisasi fisik

2. Mengkaji kekuatan otot

3. Melatih ROM aktif dan pasief

4. Membantu pasien dalam istirahat

Page 64: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

51

11:45 dan tidur

5. Anjurkan pasien untuk melakukan

aktivitas semampunya

6. Berkolaborasi dengan ahli

fisioterapi

1 31/01/20 08:10

08: 30

08 :50

09:30

09:50

10: 15

1. Menjelaskan pada pasien tentang

penyebab sesak

2. Memposisikan pasien pada posisi

yang nyaman/ semifoler

3. Melakukan auskultasi dengan cara

vibrasi secara pelan pada lapang

paru

4. Mengauskultasi suara nafas

didapatkan data: suara nafas

tambahan (ronkhi) pada sisi paru

sebelah kanan -

5 . Membantu pasien latihan nafs

dalam dan batuk efektif

6 . Mengobservasi TTV : didapatkan

data

TD : 130/80 mmhg

N : 90×/menit

S : 36,6 ℃

RR : 26×/menit

Page 65: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

52

2 31/01/20 10:00

10:15

10: 30

10: 50

11:00

1 Menjelaskan pada pasien tentang

penyebab nyeri

2 Menanyakan pasien tentang

keluahan sakit didadanya

3 Memberikan posisi yang nyaman

bagi pasien (semifoler)

4 Mengajarkan cara mengontrol nyeri

5. Memberikan obat analgesic

(antrain 1gr)

3 31/01/20 11:10

11:20

11:35

11:45

12:10

1 Menjelaskan pada pasien akibat

mobilisasi fisik

2 Mengkaji kekuatan otot

3 Melatih ROM aktif dan pasief

4 Membantu pasien dalam istirahat

dan tidur

5 Anjurkan pasien untuk melakukan

aktivitas semampunya

6 Berkolaborasi dengan ahli

fisioterapi

Page 66: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

53

3.5 Evaluasi Keperawatan

Nama pasien : Nn S

Umur : 21 Tahun

NO. RM : 410xxx

Tabel 3.5 Catatan perkembangan pada Nn S dengan bronchitis

Tanggal Diagnose Keperawatan Catatan Perkembangan Paraf

31/01/20 Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas b.d

produksi sputum yang

meningkat

S: pasien mengatakan sesak

O: - k/u Cukup

- Kes Compos mentris

- batuk +

- Ronkhi sebelah kanan

- Terpasng masker NRBM

10 lpm

- Terdapat retraksi otot bantu

nafas

- Pola nafas tidak teratur

- RR 26x/menit

A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi dilanjutkan

- Mengobservasi TTV

pasien ( TD,S,N,RR)

Page 67: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

54

- Mengauskultasi bunyi

nafas ronkhi

- Mengkaji frekwensi

pernafasan

- Mengkaji pasien untuk

posisi yang nyaman/semi

foler

31/01/20 Nyeri Akut b.d

obstruksi jalan nafas

atau sekresi yang

kental

S : pasien mengatakan rasa nyeri

pada dada saat pasien batuk dan

berbafas

P: nyeri ketika batuk dan nafas

Q: nyeri sepert disayat

R: di dadanya

S: skala nyeri 4

T: padaa saat batuk dan nafas

O: K/U cukup

Kes : Composmentris

GCS 4,5,6

- Pasien tampak rileks

- Skala nyeri 4

Page 68: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

55

31/01/20 Hambatan mobilitas

fisik b.d npenurunan

fungsi motoric dan

muskuluskeletal

S : pasien mengatakan lemas

O : K/U : cukup

Kes : composmentris

- Pasien tampak lemah

- Aktivitas dibantu oleh

keluarga

- Kekuatan otot

5 5

2 2

TTV :

TD : 130/ 80 mmhg

N : 90x/menit

Suhu : 36,6 ℃

RR : 26x/menit

A : masalah belum teratasi

P : intervensi dilanjutkan

TTV :

TD: 130/80 mmhg

S : 36,6℃

N : 90x/menit

RR : 26x/menit

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

Page 69: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

56

01/02/20 Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas

b.d produksi sputum

yang meningkat

S : pasien mengatakan sesaknya

berkurang

O : K/U cukup

- Kes : composmentris

- Ronkhi

- Tidak ada sputum

- Irama nafas : regular

- Pola nafas : teratur

TTV

TD : 120/80 mmhg

N 80x/menit

Suhu : 36 ℃

RR 22x/ menit

A : Masalah teratasi sebagian

P : Interven dilanjutkan

01/02/20 Nyeri Akut b.d

obstruksi jalan nafas

atau sekeresi

berlebihan

S : pasien mengatakan rasa nteri

berkurang

O : K/U : cukup

- Kes : composmentris

- GCS : 4,5,6

- Paien tanpak rileks

- Skala nyeri 2

TTV :

Page 70: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

57

TD : 120/80 mmhg

N 80x/menit

Suhu : 36 ℃

RR : 22x/menit

A : Masalah teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan

01/02/20 Hambatan mobilitas

fisik b.d penurunan

fungsi motoric dan

muskuluskeletal

S : pasien mengatakan lemasnya

sudah berkurang

O : K/U : cukup

- Kes : composmentris

- GCS : 4,5,6

- Pasien masih tampak

lemah

- Kekuatan otot

5 5

4 4

TTV :

TD : 120/80 mmhg

N : 80x/menit

Suhu : 36℃

RR : 22x/menit

A : Masalah teratsi sebagian

P intervensi dilanjutkan

Page 71: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

58

Tabel 3.5 Evaluasi keperawatan pada Nn S dengan bronchitis

Tanggal Diagnose Keperawatan Evaluasi

02/02/20 Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas

S : pasien mengatakan sudah tidak

sesak, batuk berkurang

O : K/U : cukup

- Kes : cpmposmentris

- GCS : 4,5,6

- Tidak ada Ronkhi

- Tidak ada retraksi otot bantu

nafas

TTV :

TD : 120/80 mmhg

N : 80x/menit

Suhu : 36 ℃

RR : 20x/menit

A : Masalah Teratasi

P : Interven di hentikan

Pasien pulang

Page 72: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

59

02/02/20

02/02/20

Nyeri Akut b.d

obstruksi jalan nafas

oleh secret yang

berlebihan

Hambatan mobilitas

fisik b.d penurunan

fungsi motoric dan

muskuluskeletal

S : pasien mengatak nyeri berkurang

O : K/U cukup

- Kes : composmentris

- GCS : 4,5,6

- Pasien rileks

- Skala nyeri 1

TTV :

TD : 120/80 mmhg

N : 80x/menit

Suhu : 36℃

RR : 20x/menit

A : Masalah Teratasi

P : Intervensi dihentikan

Pasien pulang

S : pasien mengatakan tidak lemas

O : K/U: cukup

- Kes : composmentris

- GCS : 4,5,6

- Kemampuan aktivitas

meningkat

Page 73: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

60

- Kekuatan otot 5 5

5 5

TTV :

TD : 120/80mmhg

N : 80x/menit

Suhu : 36 ℃

RR : 20x/menit

A: Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

Pasien pulang

Page 74: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

61

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab IV akan dilakukan pembahasan mengenai asuhan

keperawatan pada pasien Nn. S dengan diagnosa Bronkitis + HIV di ruang

Melati RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan yang di laksanakan mulai tanggal

29 Januari sampai 02 Februari 2020. Melalui pendekatan studi kasus untuk

mendapatkan kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan. Pembahasan

terhadap proses asuhan keperawatan ini dimulai dari pengkajian, diagnosa

keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi

keperawatan.

4.1 Pengkajian

Pada tahap pengumpulan data, penulis tidak mengalami kesulitan

karena penulis telah melakukan perkenalan dan menjelaskan maksud penulis

yaitu untuk melaksanakan asuhan keperawatan pada klien sehingga klien

dan keluarga terbuka, mengerti dan kooperatif. Penulis melakukan

pengkajian pada Nn. S dengan melakukan anamnesa pada pasien dan keluarga,

melakukan pemeriksaan fisik dan mendapatkan data dari pemeriksaan penunjang

medis. Pembahasan akan dimulai dari :

4.1.1 Identitas

Identitas klien pada tinjauan pustaka degan penyakit bronkitis,Penderita

umumnya berjenis kelamin laki – laki, usia antara 60 – 80 tahun sedangkan pada

wanita dengan usia produktif yaitu dengan antara 15-54 tahun, biasanya pasien

menderita penyakit paru obstruktif kronis bekerja dipabrik atau merokok..(Nurarif

Page 75: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

62

, 2015). Sedangkan ditinjauan kasus ditemukan hal yang sama yaitu pada Nn. S

berusi 21 tahun,jenis kelamin perempuan pendidikan terakhir SMA dan belum

bekerja.

4.1.2 Riwayat Keperawatan

4.1.2.1 Keluhan utama

Pada tinjauan pustakan pasien dengan bronkitis menurut (Nurarif 2015)

biasanya ditandai dengan keluhan batuk – batuk, produksi sputum seperti warna

putih, dan biasanya sesak napas. Sedangkan pada tinjauan kasus di temukan data

pada Nn.S yaitu batuk berdahak, sesak nafas dan nyeri dada hal ini desebabkan

karena adanya interaksi bibit penyakit seperti virus, bakteri, dengan tubuh pada

tahap awal.

4.1.2.2 Riwayat Penyakit Saat Ini

Pada tinjauan pustaka teori mengatakan keadaan pasien yang menderita

bronkitis keluhan batuk-batuk berdahak kurang lebih 3 minggu, demam ,nyeri

dada, sesak nafas adanya ronkhi, dahak berwarna kekuningan, sakit kepala nafsu

makan menurun, mual muntah dan penurunan berat badan. Sedangkan hasil dari

tinjauan kasus diperoleh hal yang sama pada Nn.S yaitu batuk, sesak nafas, nyeri

dada dan tampak lemah .

Page 76: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

63

4.1.2.3 Riwayat Penyakit Dahulu

Pada tinjauan pustaka teori adanya faktor keturunan atau

Sebelumnya klien pernah menderita batuk – batuk ada darah kurang lebih

6 bulan dan warnah darah segar dan mepunyai riwayat merokok dan

apakah sebelumya pernah masuk rumah sakit dengan keluhan yang sama

(Nurarif , 2015). Sedangkan hasil dari tinjauan kasus diperoleh padaNn.S

sudah 4 hari batuk dan mempunyai riwayat penyakit HIV kurang lebih 7

bulan .

4.1.2.4 Riwayat kesehatan keluarga

Pada riwayat kesehatan keluarga terjadi kesenjangan antara

tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus yaitu pasien mengatakan

keluarga tidak ada yang menderita penyakit dahulu seperti Hipertensi

Diabetes Melitus dan penyakit menular (Nurarif , 2015).

4.1.3 Pemeriksaan Fisik

4.1.3.1 Pada pemeriksaan pernafaan (B1) tidak ada kesenjangan antara tinjauan

kasus dan tijauan pustaka. Pada tinjauan kasus didapatkan masalah pola

nafas tidak teratur (Takhipnea) terdapat retraksi otot bantu nafas pada

perkusi normal, sonor pada kedua lapang paru, pada Auskultasi terdengar

suara nafas tambahan (Ronkhi) pada sisi dada sebelah kanan, ada nyeri

dada saat bernafas tidak bisa mengeluarkan sekret. Hal ini disebabkan

adanya kombinasi dari kerusakan sel alvioli yang berisi cairan yang

mengganggu transpostasi normal oksigen kedalam aliran darah ( Potter,

2010 ).

Page 77: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

64

4.1.3.2 Pada pemeriksaan sistem Kardiovaskuler (B2) tidak ada kesenjangan

antara tinjauan kasus dengan tinjauan pustaka, didapatkan hasil terdapat

nyeri dada, irama jantung pekak/redup pulsaasi kuat, bunyi jantung S1

tunggal dengan suara Lup S2 terdengar tunggal dengan suara Dup CRT <

3 detik. Hal ini disebabkan karena adanya batuk. ( Potter, 2010 ).

4.1.3.3 Pada pemeriksaan fisik Persyarafan (B3) tidak ada kesenjangan antara

tunjauan kasus dengan tinjauan pustaka didapatkan hasil kesadaran

composmentris GCS: 4,5,6 reflek normal, tidak ada kejang, kaku kuduk

tidak ada, tidak ada sakit kepala, istirahat tidur siang 4 jam malam 7-8 jam.

Hal ini disebabkan karena pasokan oksigen pada saluran nafas terhambat

maka akan meningkat metabolisme anaerobik dimana dari hasil

metabolisme ini tubuh menghasilkan asam laktat yang berlebihan dan

mengakibatkan fatique cepat lelah serta tidak menutup kemungkinan

pasikan oksigen pada otak akan terhambat. ( Potter, 2010 ).

4.1.3.4 Pada pemeriksaan sistem perkemihan (B4) tidak ada kesenjangan antara

tinjauan kasus dengan tinjauan pustaka. Pada inspeksi didapatkan bentuk

kelamin normal, tidak ada masa tua benjolan, kebersihan alat kelamin

bersih, frekwensi berkemih (3-4x sehari ganti pempers ), bau khas, warna

kuning, dan tempat yang digunakan adalah kamar mandi pasien tidak

menggunakan kateter. ( Potter, 2010 ).

4.1.3.5 Pada pemeriksaan sistem pencernaan (B5) pada tinjauan pustaka

didapatkan data: mual,muntah, penurunan nafsu makan, bisisng usus

lemah karena tidak terjadi aktivitas pencernaa, kebersihan mulut cukup

bersih,bau mulut tidak sedap, bibir kering, lidah kotor, tidak terjadi

Page 78: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

65

masalah kontisipasi pada klien, karena klien mampu BAB dengan

frekwensi 1x1/hari dan konsistensi padat. Hal ini disebabkan karena

saluran nafas bagian bawah yang terinfeksi dan menghasilkan sputum. (

Potter, 2010 ).

4.1.3.6 Pada pemeiksaan muskuluskeletal dan intergumen (B6) tidak terjadi

kesenjangan antara tinjauan kasus dengan pustaka. Didapatkan hasil:

pasien terbatas dalam melakukan aktivitas hasil pengkasian kekuatan otot

ekstremitas atas tangan kakan 5 tangan kiri 5 ekstremitas bawah kaki kana

2 dan kaki kiri 2 . ( Potter, 2010 ).

4.1.3.7 Pada pemeriksaan sistem pengindraan (B7) tidak ada kesenjangan antara

tinjauan kasus dan tinjauan pustaka mata pupil : normal, reflek cahaya :

normal, konjungtiva : normal, sklera : normal, ketajaman penglihatan tidak

terkaji, alat bantu tidak ada, mukos hidung lembab, tidak terdapat sekret,

telinga bentuk simetris, keluhan tidak ada dapat mendengar dengan baik,

perasa : normal, peraba : normal. Tidak ada masalah pasien dapat

membedakan mana rasa manis asin dan pahit. ( Potter, 2010 ).

4.1.3.8 Pada pemeriksaan sistem endokrin (B8) tidak ada kesenjangan antara

tinjauan kasus dengan tinjauan pustaka. Didapatkan hasil tidak adanya

pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar parotis, tidak ditemukan adanya luka

gangren. Masalah keperawatan tidak ada. ( Potter, 2010 ).

Pada terapi dan penatalaksaan pada pasien dengan bronkitis pada

tinjauan pustaka diberikan terapi analgesik : kodein 3x1, salbutamol,

lortidex, sanmo;, pada tinjauan kasus pasien mendapat terapi infus pz 14

Page 79: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

66

tpm injeksi antarin 3x500 gr, moxifoxacai 1x40mg, analgesik : kodein 1x1

tidak ada masalah keperawatan.

Pada pemeriksaan penunjang tidak ada kesenjangan anatara tinjauan kasus

dan tinjauan pustaka. Pada tinjauan pustaka pemeriksaan yang dilakukan

yaitu pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan ( mutaqin 2008)

antara lain HB, Led, Lokasi, Eritrosit, Trombosit, Gula darah.

4.2 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang ada pada tinjauan pustaka ada lima menurut

Nanda NIC NOC 2015-2017 yaitu:

4.2.1 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan

produksi sputum yang meningkat

4.2.2 Nyeri akut berhubungan dengan obstruksi jalan nafas oleh sekresi

yang ketal

4.2.3 Gangguan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot bantu

nafas

4.2.4 Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi

4.2.5 Ketidakseimbangan nurtrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake yang kurang atau mual muntah, nafsu

makan menurun.

Page 80: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

67

Pada tinjauan kasus terdapat 3 prioritas diagnosa keperawatan menurut

Nanda NIC NOC yaitu:

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi

sputum yang meningkat. Maka pasien diajarkan batuk efektif dan

memberikan posisi semifoler dan menganjurkan untuk minum air hangat.

2. Nyeri akut berhubungan dengan obstruksi jalan nafas oleh sekresi yang

kental maka pasien dianjurkan untuk minum air hangat dan memberikan

posisi semifoler

3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan fungsi motorik

dan muskuluskeletal

4.3 Perencanaan

Pada perumusan tujuan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. Pada

tinjauan pustaka perencanaan menggunakan kriteria hasil yang mengacu pada

pencapaian tujuan. Sedangkan pada tinjauan kasus perencanaan menggunakan

sasaran, dalam intervensinya dengan alasan penulis ingin berupaya memandirikan

klien dan keluarga dan pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan mealui

peningkatan pengetahuan (kognitif), ketrampilan mengenai masalah (afektif), dan

perubahas tingkah laku klien (psikomotor).

Dalam tujuan pada tinjaun kasus di cantumkan kriteria waktu karena pada

kasus nyata keadaan klien secara langsung intervensi diagnosa keperawatan yang

ditampilkan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus terdapat kesamaan namun

masing-masing intervensi tetap mengacu pada sasaran data dan kriteria hasil yang

telah ditetapkan.

Page 81: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

68

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi

sputum yang meningkat. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24

jam diharapkan jalan nafas klien kembali efektif. Kriteria hasilnya retraksi otot

bantu nafas, tidak ada ronkhi, tidak menggunakan alat bantu nafas, perkusi thorak

sonor, tidak sesak RR (16-24x/menit)batas normal, serta pasien tidak lagi batuk.

Rencana tindakan pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak begitu

terdapat kesengajaan kenapa pada tinjauan kasus membutuhkan waktu 3x24 jam

kesengajaan pada intervensi sendiri terdapat pada rencana drainase

postural,perkusi dan vibrasi untuk mobilisasi sekresi. Karena pada fokus

pengkajian hanya difokuskan bagimana pasien harus segera mendapatkan bantuan

suplai oksigen dikarenakan sesak. Pada tinjauan pustaka dapat “diberikan

antibiotik” sedangkan pada kasusnya “ diberikan nebulaizer” selain itu tidak

ditemukan kesengajaan yang berarti antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus.

4.4 Implementasi

Implementasi pada Nn S dapat dilakukan penulis sesuai rencana tindakan

keperawatan yang ada. Saat melakukan tindakan keperawatan, penulis tidak

mengalami kesulitan karena pasien kooperatif. Ada beberepa tindakan

keperawatan yang dilakukan penulis diluar rencana tindakan keperawatan

mengkaji tanda-tanda vital pasien TD 130/80 mmhg RR: 26x/menit N: 90x/menit

Suhu: 36,6ͦc merupakan tindakan utama utuk melihat keadaan umum pasien,

sedangkan dilakukan nebul untuk membantu mengencerkan dahak pasien. Pada

tinjuan teori sudah jelas pasien tersebut berdiagnosa bronkitis diberikan obat

antibiotik dan disebebkan oleh bakterinamun pada tinjaun kasus saat pasien

Page 82: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

69

pertama kali dibawah ke RSUD Bangil hanya tindakan yang prioritas saja

dilakukan.

Berhubungan dengan diagnoa utama pada kasus ini adalah

ketidakefektifan bersihan jalan nafas maka pasien dianjurkan unruk batuk efektif

dan menganjurkan minum air hangat.pasien dan keluarga kooperatif dengan

perawat sehingga rencana tindakan dapat dilakukan.

4.5 Evaluai

Pada tinjauan pustaka evaluasi belum dapat dilaksanankan karena

merupakan kasus semu. Sedangkan pada tinjauan kasus evaluasi dapat dilakukan

karena dapat diketahui keadaan pasien secara langsung.

Pada waktu dilaksanakan evaluasi ketidakefektifan bersihan jalan nafas

berhubungan dengan produksi sputum meningkat bersihan jalan nafas klien

selama 3x24 jam masalah teratasi sebagian dikarenakan batuk berkurang pada

tanggal 02 februari 2020.

Pada akhir evaluasi semua tujuan dapat dicapai karena adanya kerja sama

yang baik antara pasien, keluarga dan tim kesehatan. Hasil evaluasi pada Nn S

sudah sesuai degan harapan maalah teratasi apabila diperlukan konsultasi ke RS

Bangil.

Page 83: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

70

BAB V

PENUTUP

Setelah penulis melakukan pengamatan dan melaksanankan asuhan

keperawatan secara langsung pada pasien dengan kasus bronkitis di RSUD

Bangil, maka penulis dapat menarik kesimpulan sekaligus saran yang dapat

bermanfaat dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan pasien dengan

bronkitis

5.1 Simpulan

Dari hasil uraian yang telah menguraikan tentang asuhan keperawatan

pada pasien dengan bronkitis, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai

berikut :

5.1.1 Fokus pada pengkajian Nn. S yaitu pada sistem pernafasan

didapatkan data sebagai berikut pasien mengatakan sesak nafas,batuk

dan nyeri dada RR 26 ×/ menit, Spo2 95 %, suara nafas tambahan

ronchi diseluruh lapang paru, tekanan darah 130/90 mmHg, suhu

36,5oC, pola nafas tidak teratur jenis takipnea, menggunakan masker

oksigen 10 lpm, vocal fremitus normal, perkusi Thorax: redup di

bagian paru paru sebelah kanan atas dan kiri atas, tengah ( lobus

dekstra superior medial, lobus sinistra superior), bentuk dada: normal

simetris, susunan tulang ruang belakang: normal / simetris.

Page 84: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

71

5.1.2 Masalah Keperawatan Yang Muncul Adalah :

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi sputum yang

meningkat,nyeri akut berhubungan dengan obstruksi jalan nafas oleh sekresi yang

kental dan hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan fungsi

motorik dan muskuluskeletal.

5.1.3 Pada ketiga diagnosa prioritas yang muncul pada pasien dilakukan

melalui dua tindakan keperawatan yaitu tindakan keperawatan secara

mandiri dan tindakan kolaborasi dengan tim medis lainnya. Beberapa

tindakan mandiri perawatan pada pasien Bronkitis membina

hubungan saling percaya kepada pasien dan keluarganya serta

menganamnese pasien. Memposisikan pasien semi fowler,

mengobservasi TTV, mencatat kemampuan pasien untuk batuk

efektif. Untuk menyelesaikan masalah tersebut penulis melibatkan

pasien dan keluarganya seara aktif dalam pelaksanaan asuhan

keperawatan karena banyak tindakan keperawatan yang memerlukan

kerjasama antara perawat, pasien, dan keluarga. Pasien dan keluarga

pasien memahami tentang penyakit pasien, resiko penularannya dan

cara batuk yang benar .

5.1.4 Implementasi dilaksanakan selama satu hari dan semua tindakan

yang di implementasikan kepada pasien berdasarkan pada rencana

tindakan keperawatan yang telah ditetapkan oleh perawat.

Page 85: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

72

5.1.5 Dari ketiga diagnosa yang muncul pada pasien di dapatkan satu

masalah teratasi dan dua masalah teratasi sebagian. Kondisi Nn.S

sudah cukup baik sehingga Nn. S dianjurkan untuk KRS.

5.2 Saran

Bertolak dari kesimpulan diatas penulis memeberikan sara sebagai berikut:

5.2.1 Untuk pencapaian hasil keperawatan yang diharapkan, diperlukan

hubungan yang baik dan keterlibatan pasien,keluarga dan tim

kesehatan lainnya.

5.2.2 Perawat sebagai petugas pelayanan kesehatan hendaknya

mempunyai pengetahuan ketrampilan yang cukup serta dapat

bekrja sama dengan tim kesehatan lainnya dalam memeberikan

asuhan keperawatan pada pasien dengan bronkitis.

5.2.3 Dalam meningkatakan mutu asuhan keperawatan yang profesianal

alangkah baiknya diadakan suatu seminar atau suatu pertemuan

yang membahas tentang masalah kesehatan yang ada pada pasien.

5.2.4 Pendidikan dan pengetahuan perawat secara berkelanjutan perlu

dintingkatkan baik secara formal dan informal.

5.2.5 Kembangkan dan tingkatkan pemahaman perawat terhadap konsep

manusia secara komprehensif sehingga mampu menerapkan asuhan

keperawatan dengan baik

Page 86: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

73

DAFTAR PUSTAKA

Arif, M. 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi III. Jakarta: Penerbitan

Media Aesculapius FKUI.

Bulechek, GM, et al. 2016. Nursing Interventions Classification (NIC). 6th

Indonesia edn. Elsevier Singapore Pte Ltd.

Chang, E, dkk. 2010. Patofisiologi Aplikasi Pada Praktik Keperawatan. Jakarta:

EGC.

Dermawan, Deden. 2012. Proses keperawatan (PenerapanKonsep Dan Kerangka

Kerja). Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Digiulio, dkk. 2014. KeperawatanMedikalBedah. Yogyakarta: Rapha Publishing.

Effendi, F &Makhfudli. 2009. KeperawatanKesehatanKomunitas: Teoridan

PraktekDalamKeperawatan. Jakarta: Salembamedika.

Herdman, H danShigemi. 2015. Diagnosis KeperawatanDefinisi&Klasifikasi

2015-2017. Jakarta: EGC.

Hudak& Gallo. 2011. KeperawatanKritis. Jakarta: EGC.

Ikawati, Zullies. 2016. PenatalaksanaanTerapiPenyakitSistemPernafasan.

Yogyakarta: Bursa Ilmu.

Ikawati, Zullie. 2011. SistemPernapasan Dan Tata LaksanaTerapinya.

Yogyakarta: Bursa Ilmu.

Jitowiyono, S, dkk. 2010. AsuhanKeperawatan Post OprasiPendekatan NANDA

NIC NOC. Yogyakarta: NuhaMedika.

Kisner& Colby. 2007. Therapeutic Exercise. Fifth Edition, (Philadelpia : F.A.

Davis Company). Hal 106.

Page 87: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

74

Kowalak, J. 2011. Buku Ajar Patofisiologis. Jakarta: EGC.

Kumar V, dkk. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins. Edisi 7. Volume 2. Alih

BahasaOlehBrahm U Pendit. Jakarta: EGC.

Manurung, N. 2016. AplikasiAsuhanKeperawatanSistem Respiratory. Jilid 1.

Jakarta: Trans Info Media.

Moorhead, S, et al. 2016. Nursing Outcomes Clasification (NOC). 5th Indonesi

Muttaqin, A. 2008. AsuhanKeperawatanKlienDenganGangguanSistem

Pernapasan. Jakarta: SalembaMedika.

NugrohodanErva. 2011. BatukEfektifDalamPengeluaranDahakPadaPasien

DenganKetidakefektifanBersihanJalanNafas Di InstalasiRehabilitasi

MedikRumahSakitBaptis Kediri. Jurnal STIKES RS. Baptis Kediri.

Volume 4. No 2.

Nurarif, A danHardhi. 2015. AplikasiAsuhanKeperawatanBerdasarkan

DiagnosaMedis Dan NANDA NIC-NOC. Yogyakarta: Mediaction.

Padila. 2012 KeperawatanMedikalBedah. Yogyakarta: Nuhamedika.

PDPI. 2011. PPOK (PenyakitParuObstruksiKronis), Diagnosis Dan

Penatalaksanaan. RevisiPertama. Jakarta: PDPI.

Potter, A.P, & Perry, A.G. 2007. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,

Proses, danPraktik. Jakarta: EGC.

Priharjo, Robert. 2007.PengkajianFisikKeperawatan. Bukukedokteran EGC.

RISKESDAS. 2013. PravelansiPenyakitAsma, PPOK, Dan KankerMenurut

Provinsi, Indonesia 2013.

Smeltzer& Bare. 2013, KeperawatanMedikalBedah. Jakarta: EGC.

Soemantri, I. 2007. KeperawatanMedikalBedah: AsuhanKeperawatanPada

Page 88: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

75

PasienDenganGangguanSistemPernapasan. Jakarta: SalembaMedika.

Suryo, J. 2010. Herbal PenyembuhGangguanSistemPernapasan. Yogyakarta: B

First.

Page 89: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

76

Page 90: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

77

Page 91: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

78

Page 92: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BRONKITIS

Disusun Oleh :

Dince Debora Saikmata (1701017)

JURUSAN DIII KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDEKIA SIDOARJO

2020

Page 93: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

BRONKITIS

Topik : Bronkitis

Pokok Bahasan : Bronkitis

Sasaran : Pasien dan Keluarga

Tempat : Ruang Melati

Hari/tanggal :

Waktu : 11.00-11.40 WIB.

I. Tujuan Instruksional Umum

Diharapkan setelah mendapatkan penyuluahan selama ± 30 menit pasien dan

keluargaakanmemahami tentang penyakit Bronkitis

II. Tujuan Instruksional Khusus

III. Tujuan Khusus Setelah dilakukan tindakan penyuluhan diharapkan pasien

dan/atau keluarga:

1) Memahami dan menjelaskan pengertian tentang apa itu penyakit Bronkitis

2) Mengetahui penyebab penyakit Bronkitis

Page 94: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

3) Mengetahui tanda-tanda dan gejala penyakit Bronkitis

4) Mengetahui pengobatan dari penyakit Bronkitis

5) Mengetehui pencegahan dari penyekit bronchitis

IV. Materi Penyuluhan

1.Menjelaskan pengertian Bronkitis

2.Menjelaskan penyebab Bronkitis

3.Menjelaskan tanda & gejala Bronkitis

4. Menjelaskan pengobatan Bronkitis

5. Menjelaskan pencegahan Bronkitis

V. Metode

1. Ceramah

2. Diskusi tanya jawab

VI. Media

1. Leaflet

VII. Evaluasi

1.Memahami dan menjelaskan pengertian tentang apa itu penyakit

Bronkitis

2.Mengetahui apa penyebab penyakit Bronkitis

3.Mengetahui tanda-tanda dan gejala penyakit Bronkitis

4.Mengetahui bagaimana pengobatan dari penyakit Bronkitis

5.Mengetahui pencegahan dari penyakit Bronkitis

Page 95: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

VIII. Kegiatan penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Masyarakat

1 5 menit Pembukaan:

- Mengucapkan salam

-. Memperkenalkan diri

- Menjelaskan topik dan tujuan pendidikan

kesehatan

- Menanyakan kesiapan Keluarga

Menjawab salam

Mendengarkan

Mendengarkan

Menjawab

2 20

menit

Pelaksanaan:

Penyampaian materi

• pengertian Bronkitis

• penyebab Bronkitis

• tanda & gejala Bronkitis

• pengobatan Bronkitis

• pencegahan Bronkitis

Memberikan kesempatan keluarga untuk

bertanya mengenai materi yang disampaikan

Mendengarkan

Bertanya

Page 96: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

3 5 menit Evaluasi:

-Menanyakan kembali hal-hal yang sudah

dijelaskan mengenai Bronkitis

Menjawab

4 5 menit Penutup:

- Menutup pertemuan dengan

menyimpulkan materi yang telah dibahas

- Memberikan salam penutup

Mendengarkan

Menjawab salam

Page 97: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

MATERI

PENYULUHAN KESEHATAN BRONKITIS

1.Pengertian Bronkitis

Bronkitis adalah penyakit radang pada sistem trakeobronkial, secara klinis

ditandai dengan batuk atau tanpa produki sputum.

2.Penyebab Bronkitis

a.Bronkitis infeksiosa, disebabkan oleh infeksi virus dan bekteri atau

organisme lain yang meyerupai bakteri (Mycoplasma pneumonie dan

Chlamyidia).

b.Bronkitis iritatif, karena disebabkan oleh zat atau benda yang bersifat iritatif

seperti debu, asap (dari asam kuat, amonia, sejumlah pelarut organik, klorin,

hidrogen, sulfida, sulfur dioksida, dan bromin), polusi udara yang dikarenakan

tembakau dan rokok

3.Tanda dan gejala Bronkitis

Page 98: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

a.Batuk berdahakPada bronkitis mempunyai ciri antara lain batuk produktif

berlangsung lama, jumlah sputum bervariasi.

b.Demam berulangBronkitis merupakan penyakit yang berjalan kronis, sering

mangalami infeksi berulang pada bronkus maupun paru, sehingga sering terjadi

demam.

c.Sesak napas atau dyspneaPada 50 % kasus ditemukan sesak napas. Hal

tersebut timbul dan beratnya tergantung seberapa luas bronkitis yang terjadi.

4.Pengobatan Bronkitis

a.Dianjurkanuntuk beristirahat dan minum banyak cairan mencegah dehidrasi.

b.Antibiotik diberikan kepada penderita yang gejalanya menunjukan bahwa

penyebabnya infeksi atau bakteri.

5.Pencegahan Bronkitis

a.Menghindari penggunaan bahan kimia yang menyebabkan iritasi azon

b.Menghindari polusi udara

c.Pada anak anak hindarkan asap rokok dan polusid.Ketahui gejala awal bronkitis

yang berupa batuk dan pilek yang berkepanjangan.

Page 99: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …

DAFTAR PUSTAKA

Syaifudin,Haji.2011.Anatomi dan Fisiologi. Edisi 4.Jakarta.EGC

Ganong, William.1998.Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 17. Jakarta. EGC

Page 100: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …
Page 101: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …
Page 102: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn S …