karya tulis ilmiah asuhan keperawatan …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/untitled.pdfkarya...

134
KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN BRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA MEDIKA CITRA Oleh: Yoanita Chairunisa NIM : P07220116039 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III KEPERAWATAN SAMARINDA 2019

Upload: others

Post on 06-Mar-2020

57 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN

BRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

MEDIKA CITRA

Oleh:

Yoanita Chairunisa

NIM : P07220116039

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III KEPERAWATAN

SAMARINDA

2019

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI

RUMAH SAKIT SAMARINDA MEDIKA CITRA

Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan (Amd.Kep)

Pada Jurusan Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

Oleh:

Yoanita Chairunisa

P07220116039

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III KEPERAWATAN

SAMARINDA

2019

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA
Page 4: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA
Page 5: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi :

1. Nama : Yoanita Chairunisa

2. Tempat tanggal lahir : Tenggarong 10 Juni 1998

3. Jenis kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Alamat : Kampung kajang RT 03 Desa Loa ulung

Kecamatan Tenggarong seberang

B. Identitas Orang Tua

1. Nama Ayah/Ibu : Hairul Anwar/ Suryana

2. Pekerjaan : Swasta/ IRT

3. Alamat : Kampung kajang RT 03 Desa Loa ulung

Kecamatan Tenggarong seberang

C. Riwayat pendidikan :

1. Tahun 2002-2004 : TK TUNAS BANGSA

2. Tahun 2004-2010 : SD NEGERI 1 LOA BUKIT

3. Tahun 2010-2013 : SMP NEGERI 2 TENGGARONG

4. Tahun 2013-2016 : SMA NEGERI 1 TENGGARONG

5. Tahun 2016-2019 : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN

KESEHATAN PRODI DIII KEPERAWATAN SAMARINDA

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan

karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang

berjudul “Asuhan Keperawatan anak dengan Bronkopneumonia di Rumah Sakit

Samarinda Medika Citra”. Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahi Madya Keperawatan dari

jurusan keperawatan, Prodi DIII-Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kaltim.

Dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini penulis tentu mengalami kesulitan.

Namun berkat bimbingan, dukungan dan semangat dari orang terdekat sehingga

penulis mampu menyelesaikannya dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan

ini penulis mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya untuk:

1. Supriadi B, S.Kp., M.Kep, selaku Direktur Politeknik Kementerian Kesehatan

Kalimantan Timur.

2. Hj. Umi Kalsum, S.Pd., M.Kes, selaku Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik

Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur.

3. Ns. Andi Lis Arming G, S.Kep., M.Kep, selaku Ketua Program Studi D-III

Keperawatan Politeknik Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur.

4. Sutrisno, APP,. M.Kes dan Ns.Andi Lis Arming G, S.Kep., M.Kep, selaku

pembimbing yang telah memberikan masukan, arahan serta semangat

sehingga penulis termotivasi untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

iii

5. Diah Setiani. SST., M.Kes selaku Pembimbing Akademik saya yang selalu

memberikan saya semangat untuk dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Para Dosen dan seluruh staf Keperawatan Politeknik Kementerian Kesehatan

Kalimantan Timur yang telah membimbing dan mendidik penulis dalam masa

pendidikan.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini

baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu.

Penulis menyadari dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat banyak

kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kiranya kritik

dan saran yang membangun dari semua pihak dan nantinya akan digunakan untuk

perbaikan dimasa mendatang.

Samarinda, 11 juni 2019

Penulis

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

iv

ABSTRAK

“ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN BRONKOPNEUMONIA

DI RUMAH SAKIT SAMARINDA MEDIKA CITRA”

Latar belakang. Pneumonia merupakan penyakit saluran pernafasan serius yang

sebagian besar menyerang anak balita dibawah usia 5 tahun, pneumonia

merupakan penyakit terbesar penyebab kematian pada anak-anak di seluruh

ada 15 negara dengan angka kematian tertinggi dikalangan anak-anak akibat

pneumonia, Indonesia termasuk dalam urutan ke 8 yaitu sebanyak 22.000

(WHO, 2016).Bronkopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu

atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak

yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan benda asing (Wijayaningsih,

Tujuan. Untuk mendapatkan gambaran bagaimana pemberian asuhan

keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia.

Metode. Jenis penulisan ini adalah deskriptif analitik dalam bentuk studi kasus

dengan menggunakan pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian,

diagnose keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi keperawatan.

Hasil: Berdasarkan analisa data diperoleh kesimpulan terdapat persamaan

diagnosa yang muncul antara kedua anak diantaranya bersihan jalan nafas tidak

efektif, gangguan pertukaran gas, pola nafas tidak efektif, hipertermia, risiko

deficit nurisi, risiko jatuh, dan risiko infeksi. Kemudian 2 diagnosa yang hanya

muncul pada anak 2 adalah cemas dan deficit pengetahuan orang tua.

Kesimpulan: pada anak 1 terdapat 4 diagnosa aktual yang teratasi yaitu bersihan

jalan nafas, gangguan pertukaran gas, pola nafas tidak efektif, hipertermia dan 3

diagnosa risiko yang tidak terjadi yaitu risiko deficit nutrisi, risiko jatuh, risiko

infeksi. Pada anak 2 terdapat 5 diagnosa aktual yang teratasi yaitu bersihan jalan

nafas tidak efektif, gangguan pertukaran gas, pola nafas tidak efektif, hipertermia,

deficit perawatan diri, 1 diagnosa aktual teratasi sebagian yaitu cemas dan 3

diagnosa risiko tidak terjadi yaitu risiko deficit nutrisi, risiko jatuh dan risiko

infeksi.

Kata Kunci : Asuhan Keperawatan Anak, Bronkopneumonia

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

v

DAFTAR ISI

Halaman Sampul Depan

Halaman Sampul Dalam dan Prasyarat .................................................................. i

Halaman Pernyataan.............................................................................................. ii

Daftar Riwayat Hidup ..........................................................................................iii

Halaman Persetujuan ............................................................................................ iv

Halaman Pengesahan ............................................................................................ v

Halaman Kata Pengantar ...................................................................................... vi

Abstrak .............................................................................................................viii

Daftar Isi............................................................................................................... ix

Daftar Gambar ..................................................................................................... xii

Daftar Tabel .......................................................................................................xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 3

1.3.1 Tujuan Umum .............................................................................................. 3

1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................................. 3

1.4 Manfaat penelitian ........................................................................................... 4

1.4.1 Bagi penulis .................................................................................................. 4

1.4.2 Bagi tempat penelitian.................................................................................. 4

1.4.3 Bagi Perkembangan ilmu Keperawatan ....................................................... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Bronkopneumonia ................................................................... 5

2.1.1 Definisi ......................................................................................................... 5

2.1.2 Etiologi ......................................................................................................... 5

2.1.3 Manifestasi Klinis ........................................................................................ 6

2.1.4 Pathway ........................................................................................................ 7

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

vi

2.1.5 Patofisiologi ................................................................................................. 8

2.1.6 Penatalaksanaan ........................................................................................... 9

2.2. Konsep Asuhan Keperawatan ...................................................................... 10

2.2.1 Pengkajian Keperawatan ............................................................................ 10

2.2.2 Diagnosa Keperawatan .............................................................................. 13

2.2.3 Intervensi Keperawatan ........................................................................... 14

2.2.4 Implementasi Keperawatan ........................................................................ 18

2.2.5 Evaluasi Keperawatan ................................................................................ 19

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ........................................................................................... 21

3.2 Subyek penelitian .......................................................................................... 21

3.3 Batasan istilah (Definisi operasional) ........................................................... 22

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 22

3.5 Prosedur dan penulisan ................................................................................. 23

3.6 Teknik dan instrumen pengumpulan data ..................................................... 23

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 23

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data .................................................................... 24

3.7 Keabsahan Data ............................................................................................. 24

3.7.1 Data Primer ................................................................................................ 24

3.7.2 Data Sekunder ............................................................................................ 24

3.7.3 Data tersier ................................................................................................. 24

3.8 Analisis Data ................................................................................................. 25

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Studi Kasus ......................................................................................... 26

4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian` .................................................................... 26

4.1.2 Pengkajian.................................................................................................. 26

4.1.3 Diagnosa Keperawatan .............................................................................. 35

4.1.4 Perencanaan ............................................................................................. 39

4.1.5 Pelaksanaan................................................................................................ 46

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

vii

4.1.6 Evaluasi .................................................................................................... 56

4.2 Pembahasan ................................................................................................ 72

4.2.1 (D.0001) Bersihan jalan nafas tidak efektif ............................................... 72

4.2.2 (D.0003) Gangguan pertukran gas ............................................................. 74

4.2.3 (D.0005) Pola nafas tidak efektif ............................................................... 74

4.2.4 (D.0130) Hipertermia ................................................................................. 75

4.2.5 (D.0080) Cemas ......................................................................................... 76

4.2.6 (D.0111) Defisit pengetahuan orang tua .................................................... 77

4.2.7 (D.0032) Risiko deficit nutrisi ................................................................... 78

4.2.8 (D.0143) Risiko jatuh ................................................................................. 79

4.2.9 (D.0142) Risiko infeksi .............................................................................. 80

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 81

5.2 Saran ............................................................................................................ 84

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 ..................................................................................................... 7

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perencanaan Keperawatan ........................................................... 14

Tabel 4.1 Hasil Anamnesis Biodata ............................................................... 26

Tabel 4.2 Riwayat kesehatan ......................................................................... 27

Tabel 4.3 Pola kegiatan sehari-hari ................................................................ 29

Tabel 4.4 Keadaan umum ............................................................................ 29

Tabel 4.5 Pemeriksaan fisik ........................................................................... 30

Tabel 4.6 Skala jatuh humpty dumpty ........................................................... 32

Tabel 4.7 Pemeriksaan penunjang ................................................................. 34

Tabel 4.8 Penatalaksanaan terapi ................................................................... 34

Tabel 4.9 Daftar diagnose keperawatan ......................................................... 35

Tabel 4.10 Perencanaan anak 1 ...................................................................... 39

Tabel 4.11 Perencanaan anak 2 ...................................................................... 42

Tabel 4.12 Pelaksanaan anak 1 ...................................................................... 46

Tabel 4.13 Pelaksanaan anak 2 ...................................................................... 51

Tabel 4.14 Evaluasi anak 1 ............................................................................ 56

Tabel 4.15 Evaluasi anak 2 ............................................................................ 64

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pneumonia merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan serius yang

sebagian besar menyerang anak balita dibawah usia 5 tahun, pneumonia

merupakan penyakit terbesar penyebab kematian pada anak-anak di seluruh

dunia, ada 15 negara dengan angka kematian tertinggi dikalangan anak-anak

akibat pneumonia, Indonesia termasuk dalam urutan ke 8 yaitu sebanyak 22.000

kematian (WHO, 2016).

Insiden penemuan kasus pneumonia pada balita usia 1-4 tahun menurut

Kemenes RI (2017), tertinggi di Provinsi Jawa Barat (126.936 kasus) dan

terendah pada Provinsi Papua (51 kasus), kemudian jumlah kematian balita karna

pneumonia tertinggi terdapat di Provinsi Jawa Tengah (339 kematian) dan

terendah di Provinsi Kalimantan Tengah (1 kematian).

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, kelompok umur

penduduk, period prevalence pneumonia yang paling tertinggi terjadi pada

kelompok usia 1-4 tahun. Sedangkan period prevalence pneumonia pada balita di

Indonesia adalah 18,5% balita pneumonia yang berobat hanya 1,6 %. Lima

Provinsi yang mempunyai insiden pneumonia balita tertinggi adalah Nusa

Tenggara Timur (38,5%), Aceh (35,6%), Bangka Belitung (34,8%), dan

Kalimantan Tengah (32,7%). Insiden tertinggi pneumonia balita terdapat pada

kelompok usia 12-23 bulan (21,7%). Sedangkan pada insiden pneumonia per

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

2

1000 balita banyak dialami oleh anak berusia 12-35 bulan. Berdasarkan data

Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2013 pada pasien anak balita yang

di rawat inap di rumah sakit tertinggi di Provinsi Jawa Tengah (1.942 jiwa),

terendah di Provinsi Bangka Belitung (7 jiwa). Sedangkan pada pasien rawat

jalan terbesar di Jawa Barat sebesar (1.132 jiwa), terendah di Provinsi Sulawesi

Utara (5 jiwa) ( Infodatin, 2013).

Temuan kasus pneumonia pada tahun 2016 pada balita di Kota Samarinda

sebanyak 1.383 kasus, menurun ditahun 2015 sekitar 23,7%, kasus tertinggi

ditemukan di Kecamatan Sungai Kunjang (269 kasus), dan terendah pada

Kecamatan Sungai Pinang (20 kasus) (Dinkes Kab/Kota, 2016).

Masalah keperawatan yang lazim muncul pada anak dengan

bronkopneumonia adalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan

dengan peningkatan produksi sputum, gangguan pertukaran gas berhubungan

dengan gangguan pengiriman oksigen, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan kebutuhan metabolik sekunder terhadap

deman dan proses infeksi, anoreksia yang berhubungan dengan toksin bakteri bau

dan rasa sputum, distensi abdomen atau gas, intoleransi aktifitas berhubungan

dengan insufisiensi O2 untuk aktifitas sehari-hari, resiko ketidakseimbangan

elektrolit berhubungan dengan perubahan kadar elektrolit dalam serum (diare)

(Nurarif dan Kusuma, 2015).

Salah satu upaya tindakan mandiri yang dapat dilakukan untuk mengatasi

masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas adalah dengan melakukan

fisioterapi dada, gangguan pertukaran gas dengan tindakan memposisikan pasien

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

3

untuk memaksimalkan ventilasi, masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh dengan memonitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori,

intoleransi aktivitas dengan monitor respon fisik, emosi, social, dan spiritual,

resiko ketidakseimbangan elektrolit dengan monitor status cairan intake dan

output cairan (Nurarif dan Kusuma, 2015).

Berdasarkan uraian diatas dimana masih banyaknya angka kejadian

bronkopneumonia pada anak, penulis merasa tertarik untuk memberikan asuhan

keperawatan pada anak bronkopneumonia di Rumah Sakit Samarinda Medika

Citra.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam studi

kasus ini adalah bagaimana asuhan keperawatan pada anak dengan

bronkopneumonia.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mendapatkan gambaran secara umum bagaimana asuhan

keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia

1.3.2 Tujuan khusus

1) Melakukan pengkajian pada anak dengan bronkopneumonia

2) Merumuskan masalah keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia

3) Menyusun rencana asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia

4) Melaksanakan tindakan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia

5) Melakukan evaluasi keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia.

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

4

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Bagi penulis

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam

memberikan asuhan keperawatan, khususnya pada kasus anak dengan

bronkopneumonia.

1.4.2 Bagi tempat penelitian

Diharapkan hasil dari karya tulis ilmiah ini dapat menjadi referensi bacaan

dan pertimbangan ilmiah dalam melakukan asuhan keperawatan pada anak

dengan bronkopneumonia.

1.4.3 Bagi perkembangan ilmu keperawatan

Diharapkan karya tulis ilmiah ini bisa bermanfaat bagi perkembangan

ilmu keperawatan anak. Untuk profesi keperawatan sebagai acuan dalam

menambah pengetahuan dan pemahaman tentang asuhan keperawatan pada anak

dengan bronkopneumonia.

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN BRONKOPNEUMONIA

2.1 Konsep Dasar Bronkopneumonia

2.1.1 Definisi

Bronkopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau

beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat

yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan benda asing (Wijayaningsih,

2013).

Bronkopneumonia adalah cadangan pada parenkim paru yang meluas

sampai bronkioli atau dengan kata lain peradangan yang terjadi pada jaringan

paru melalui cara penyebaran langsung melalui saluran pernapasan atau melalui

hematogen sampai ke bronkus. (Riyadi dan Sukarmin, 2009).

2.1.2 Etiologi

Secara umum bronkopneumonia diakibatkan penurunan mekanisme

pertahanan tubuh terhadap virulensi organisme patogen. Orang normal dan sehat

memiliki mekanisme pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan yang terdiri

atas : reflek glotis dan batuk, adanya lapisan mukus, gerakan silia yang

menggerakkan kuman keluar dari organ dan sekresi humoral setempat.

Timbulnya bronkopneumonia disebabkan oleh bakteri virus dan jamur, antara

lain :

1) Bakteri :Streptococcus, Staphylococcus, H. Influenzae, Klebsiella

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

6

2) Virus :Legionella Pneumoniae

3) Jamur :Aspergillus Spesies, Candida Albicans

4) Aspirasi makanan, sekresi orofaringeal atau isi lambung kedalam paru

5) Terjadi karena kongesti paru yang lama

(Nurarif dan Kusuma, 2015).

2.1.3 Manifestasi klinis

Manifestasi klinis yang muncul pada penderita bronkopneumonia menurut

Wijayaningsih (2013), ialah :

1) Biasanya didahului infeksi traktus respiratori bagian atas

2) Demam (39o-40oC) kadang-kadang disertai kejang karena demam yang

tinggi.

3) Anak sangat gelisah, dan adanya nyeri dada yang terasa ditusuk-tusuk, yang

dicetuskan saat bernafas dan batuk.

4) Pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung dan sianosis

sekitar hidung dan mulut.

5) Kadang-kadang disertai muntah dan diare.

6) Adanya bunyi tambahan pernafasan seperti ronchi, wheezing.

7) Rasa lelah akibat reaksi peradangan dan hipoksia apabila infeksinya serius.

8) Ventilasi mungkin berkurang akibat penimbunan mokus yang menyebabkan

atelectasis absorbsi.

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

7

2.1.4 Pathway

Gambar 2.1

(Sumber : Nurarif dan Kusuma,

2015)

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

8

2.1.5 Patofisiologi

Sebagian besar penyebab dari bronkopneumonia ialah mikroorganisme

(jamur, bakteri, virus) awalnya mikroorganisme masuk melalui percikan ludah

(droplet) invasi ini dapat masuk kesaluran pernafasan atas dan menimbulkan

reaksi imonologis dari tubuh. reaksi ini menyebabkan peradangan, dimana ketika

terjadi peradangan ini tubuh menyesuaikan diri maka timbulah gejala demam

pada penderita.

Reaksi peradangan ini dapat menimbulkan sekret, semakin lama sekret

semakin menumpuk di bronkus maka aliran bronkus menjadi semakin sempit dan

pasien dapat merasa sesak. Tidak hanya terkumpul dibronkus lama-kelamaan

sekret dapat sampai ke alveolus paru dan mengganggu sistem pertukaran gas di

paru.

Tidak hanya menginfeksi saluran nafas, bakteri ini juga dapat menginfeksi

saluran cerna ketika ia terbawa oleh darah. Bakteri ini dapat membuat flora

normal dalam usus menjadi agen patogen sehingga timbul masalah GI.

Dalam keadaan sehat, pada paru tidak akan terjadi pertumbuhan

mikroorganisme. keadaan ini disebabkan adanya mekanisme pertahanan paru.

terdapatnya bakteri didalam paru menunjukkan adanya gangguan daya tahan

tubuh, sehingga mikroorganisme dapat berkembang biak dan mengakibatkan

timbulnya infeksi penyakit. masuknya mikroorganisme ke dalam saluran nafas

dan paru dapat melalui berbagai cara, antara lain inhalasi langsung dari udara,

aspirasi dari bahan- bahan yang ada dinasofaring dan orofaring serta perluasan

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

9

langsung dari tempat-tempat lain, penyebaran secara hematogen ( Nurarif dan

Kusuma, 2013)

2.1.6 Penatalaksanaan

Ada dua jenis penatalaksanaan pada pasien bronkopneumonia yaitu secara

asuhan keperawatan dan medis

1) Asuhan keperawatan

(1) Melakukan fisioterapi dada atau mengajarkan batuk efektif pada anak yang

mengalami gangguan bersihan jalan nafas

(2) Mengatur posisi semi fowler untuk memaksimalkan ventilasi

(3) Memberikan kompres untuk menurunkan demam

(4) Pantau input dan output untuk memonitor balance cairan

(5) Bantu pasien memenuhi kebutuhan ADLs

(6) Monitor tanda-tanda vital

(7) Kolaborasi pemberian O2

(8) Memonitor status nutrisi dan berkolaborasi dengan ahli gizi

2) Medis

(1) Farmakologi

Pemberian antibiotik misalnya penisilin G, streptomisin, ampicillin, dan

gentamicin. Pemberian antibiotik ini berdasarkan usia, keaadan penderita, dan

kuman penyebab.

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

10

(2) Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan radiologi yaitu foto thoraks, terdapat konsolidasi satu atau

beberapa lobus yang bebercak-bercak.

b. Pemeriksaan laboratorium biasanya terjadi peningkatan leukosit.

c. Pemeriksaan AGD untuk mengetahui status kaardiopulmuner yang

berhubungan dengan oksigen.

d. Pemeriksaan gram/kultur sputum dan darah : untuk mengetahui

mikroorganisme penyebab dan obat yang cocok diberikan.

2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

Asuhan keperawatan adalah proses atau rangkaian kegiatan pada praktik

keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien/pasien di berbagai

tatanan pelayanan kesehatan. Proses keperawatan terdiri dari atas lima tahap yaitu

pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Setiap tahap dari

proses keperawatan saling terkait dan ketergantungan satu sama lain (Budiono,

2015).

2.2.1 Pengkajian

Menurut Dermawan (2012) pengkajian adalah pemikiran dasar yang

bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat

mengidentifikasi, mengenal masalah-masalah kebutuhan kesehatan dan

keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial, dan lingkungan. Pengkajian pada

anak menurut Nursalam (2008) antara lain :

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

11

1) Usia :

Pneumonia sering terjadi pada bayi dan anak. Kasus terbanyak terjadi pada

anak berusia di bawah 3 tahun.

2) Keluhan utama :

Saat dikaji biasanya penderita bronkopneumonia mengeluh sesak nafas.

3) Riwayat penyakit sekarang :

Pada penderita bronkopneumonia biasanya merasakan sulit untuk bernafas,

dan disertai dengan batuk berdahak, terlihat otot bantu pernafasan, adanya suara

nafas tambahan, penderita biasanya juga lemah dan tidak nafsu makan, kadang

disertai diare.

4) Riwayat penyakit dahulu :

Anak sering menderita penyakit saluran pernafasan bagian atas, memiliki

riwayat penyakit campak atau pertussis serta memiliki faktor pemicu

bronkopneumonia misalnya riwayat terpapar asap rokok, debu atau polusi dalam

jangka panjang.

5) Pemeriksaan fisik :

(1) Inspeksi.

Perlu diperhatikannya adanya sianosis, dispneu, pernafasan cuping hidung,

distensi abdomen, batuk semula non produktif menjadi produktif, serta nyeri

dada pada saat menarik nafas. Batasan takipnea pada anak 2 bulan – 12 bulan

adalah 50 kali/menit atau lebih, sementara untuk anak berusia 12 bulan – 5 tahun

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

12

adalah 40 kali/menit atau lebih. Perlu diperhatikan adanya tarikan dinding dada

ke dalam pada fase inspirasi. Pada pneumonia berat, tarikan dinding dada ke

dalam akan tampak jelas.

(2) Palpasi

Fremitus biasanya terdengar lemah pada bagian yang terdapat cairan atau

secret, getaran hanya teraba pada sisi yang tidak terdapat secret.

(3) Perkusi

Normalnya perkusi ppada paru adalah sonor, namun untuk kasus

bronkopneumonia biasanya saat diperkusi terdengar bunyi redup.

(4) Auskultasi

Auskultasi sederhana dapat dilakukan dengan cara mendekatkan telinga ke

hidung atau mulut bayi. Pada anak pneumonia akan terdengar stridor, ronkhi

atau wheezing. Sementara dengan stetoskop, akan terdengar suara nafas akan

berkurang, ronkhi halus pada posisi yang sakit, dan ronkhi basah pada masa

resolusi. Pernafasan bronkial, egotomi, bronkoponi, kadang-kadang terdengar

bising gesek pleura.

6) Penegakan diagnosis :

Pemeriksaan laboratorium : Leukosit meningkat dan LED meningkat, X-foto

dada : Terdapat bercak-bercak infiltrate yang tersebar (bronkopneumonia) atau

yang meliputi satu atau sebagian besar lobus.

2.2.2 Diagnosa Keperawatan

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

13

Diagnosa keperawatan adalah proses menganalisa data subjektif dan

objektif yang telah diperoleh pada tahap pengkajian untuk menegakkan diagnosa

keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses berfikir kompleks tentang

data yang dikumpulkaan dari klien, keluarga, rekammedis, dan pemberi

pelayanan kesehatan lain (suara, dkk, 2013). Masalah keperawatan yang muncul

menurut Nurarif dan Kusuma (2015) :

1). (D.0001) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan

nafas.

2). (D.0003) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan

ventilasi-perfusi,perubahan membrane alveolus-kapiler.

3). (D.0019) Defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan,

ketidakmampuan mencerna makanan, faktor psikologis (mis. Stress,

keengganan untuk makan)

4). (D.0056) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara

suplai dengan kebutuhan oksigen, kelemahan.

5). Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, lingkungan yang

asing, ketidaknyamanan.

6). (D.0106) Gangguan tumbuh kembang b.d terpisah dari orang tua, keterbatasan

lingkungan

7). (D.0037) Resiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan

ketidakseimbangan cairan (mis. Dehidrasi intoksikasi air), diare.

2.2.3 Perencanaan

Perencanaan adalah suatu proses di dalam pemecahan masalah yang

merupakan keputusan awal tentang suatu apa yang akan dilakukan, bagaimana

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

14

dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang melakukan dari semua tindakan

keperawatan (Dermawan,2012).

Tabel 2.1 Perencanaan Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan

Kriteria Hasil Intervensi

1 (D.0001) Bersihan

jalan nafas tidak

efektif berhubungan

dengan spasme jalan

nafas .

Batasan karakteristik

:

Suara nafas

tambahan

Perubahan

frekuensi nafas

Perubahan irama

nafas

Sianosis

Mengeluh sesak

nafas

Batuk tidak efektif

Sputum berlebihan

gelisah

Tujuan :

Jalan nafas paten

Kriteria hasil :

1. Mampu melakukan batuk

efektif dan suara nafas yang

bersih, tidak ada sianosis dan

dsypneu (mampu

mengeluarkan sputum,

mampu bernafas dengan

mudah, tidak ada pursed

lips).

2. Jalan nafas bersih (klien

tidak merasa tercekik, irama

nafas, frekuensi pernafasan

dalam rentang normal, tidak

ada suara nafas abnormal).

3. Mampu mengidentifikasi

dan mencegah faktor yang

dapat menghambat jalan

nafas.

1.1 Auskultasi suara nafas

sebelum dan sesudah

suctioning

1.2 Keluarkan sekret dengan

batuk efektif atau suction

1.3 Berikan O2 dengan

menggunakan nasal kanul

untuk memfasilitasi

suction

1.4 Anjurkan pasien untuk

istirahat dan napas dalam

1.5 Posisikan pasien untuk

memaksimalkan ventilasi

1.6 Auskultasi suara nafas,

catat adanya

suara tambahan

1.7 Monitor respirasi dan

status O2

1.8 Lakukan fisioterapi dada

bila perlu

2. (D.0003) Gangguan

pertukaran gas

berhubungan dengan

ketidakseimbangan

ventilasi-perfusi,

perubahan membrane

alveolus-kapiler

Batasan karakteristik

:

Irama pernafasan

tidak teratur

pH darah arteri

abnormal

pernafasan cuping

Tujuan :

Pertukaran gas efektif

Kriteria hasil :

1. mendemonstrasikan

peningkatan ventilasi dan

oksigenasi yang adekuat

2. Memelihara kebersihan

paru-paru dan bebas dari

tanda-tanda distress

pernafasan

3. mendemonstrasikan batuk

efektif dan suara nafas yang

bersih, tidak ada sianosis

dan dyspnea (mampu

mengeluarkan sputum,

2.1 Posisikan pasien untuk

memaksimalkan ventilasi

2.2 Keluarkan sekret dengan

batuk efektif atau suction

2.3 Atur intake untuk cairan

mengoptimalkan

keseimbangan.

2.4 Monitor respirasi dan

status O2

2.5 Catat pergerakan

dada,amati kesimetrisan,

penggunaan otot

tambahan, retraksi otot

supraclavicular

dan intercostal

2.6 Monitor suara nafas,

seperti dengkur

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

15

hidung

gelisah

takikardi

hiperkapnea

hipoksia

samnollen

gangguan

penglihatan

sianosis (pada

neonates saja)

mampu bernafas dengan

mudah, tidak ada pursed

lips)

4. tanda-tanda vital dalam

rentang normal

- N :75-160x/menit

- RR :21-30x/menit

- T : 36-37oC

2.7 Monitor pola nafas :

bradipena, takipenia,

kussmaul, hiperventilasi,

cheyne stokes, biot

2.8 Auskultasi suara nafas,

catat areapenurunan / tidak

adanya ventilasi dansuara

tambahan

2.9 Observasi sianosis

khususnya membrane

mukosa

2.10 Auskultasi bunyi

jantung, jumlah, iramadan

denyut jantung

3. (D.0019) Defisit

nutrisi berhubungan

dengan kurangnya

asupan makanan,

ketidakmampuan

mencerna makanan,

faktor psikologis (mis.

Stress, keengganan

untuk makan).

Batasan karakteristik

:

Diare

Kram abdomen

Berat badan 20%

atau lebih dibawah

ideal

Kehilangan rambut

berlebih

Kurang makan

Bising usus

hiperaktif

Membrane mukosa

pucat

Ketidakmampuan

menghabiskan

makanan

Kekuatan otot

menurun

Tujuan :

Kebutuhan nutrisi terpenuhi

Kriteria hasil :

1. Adanya peningkatan berat

badan sesuai dengan tujuan

2. Mampu mengidentifikasi

kebutuhan nutrisi

3. Tidak ada tanda-tanda mal

nutrisi

4. Menujukkan peningktan

fungsi pengecapan dari

menelan dan tidak terjadi

penurunan berat badan yang

berarti.

3.1 Kaji adanya alergi

makanan

3.2 Kolaborasi dengan ahli

gizi untuk menentukan

jumlah kalori dan nutrisi

yang dibutuhkan pasien

3.3 Anjurkan pasien untuk

menigkatkan Fe

3.4 Anjurkan pasien untuk

meningkatkan protein dan

vitamin C

3.5 Berikan substansi gula

3.6 Yakinkan diet yang

dimakan mengandung

tinggi serat untuk

mencegah konstipasi

3.7 Monitor adanya

penurunan BB dan gula

darah

3.8 Berikan makanan yang

terpilih (sudah

dikonsultasikan dengan

ahli gizi)

3.9 Monitor intake nuntrisi

3.10 Informasikan pada klien

dan keluargatentang

manfaat nutrisi

3.11 Anjurkan banyak minum

3.12 Monitor turgor kulit

3.13 Monitor kekeringan,

rambut kusam, total

protein, Hb dan kadar Ht

3.14 Monitor mual dan muntah

3.15 Monitor pucat,

kemerahan, dan

kekeringan jaringan

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

16

konjungtiva

3.16 Berikan informasi tentang

kebutuhan nutrisi dan kaji

kemampuan pasien untuk

mendapatkan nutrisi yang

````````dibutuhkan.

4. (D.0056) Intoleransi

aktifitas berhubungan

dengan

ketidakseimbangan

antara suplai dengan

kebutuhan oksigen,

kelemahan.

Batasan karakteristik

:

Respon tekanan

darah abnormal

terhadap aktivitas

Respon frekuensi

jantung abnormal

terhadap aktivitas

Sesak setelah

beraktivitas

Menyatakan

merasa letih

Menyatakan

merasa lemah

Ketidaknyamanan

setelah beraktivitas

Tujuan :

Mampu melakukan aktivitas

tanpa disertai peningkatan

tanda-tanda vital

Kriteria hasil :

1. Mampu melakukan

aktivitas fisik tanpa di

sertai peningkatan tekanan

darah

2. Mampu melakukan

kativitas sehari-hari

(ADLs) secara mandiri

3. Tanda-tanda vital normal

4. Mampu berpindah dengan

atau tanpa bantuan alat

5. Sirkulasi status baik

6. Status respirasi pertukaran

gas dan ventilasi adekuat

4.1 Bantu pasien

mengidentifikasi aktivitas

yang mamou dilakukan

4.2 Monitor respon fisik,

emosi,social, dan spiritual

4.3 Sediakan penguatan yang

positif

4.4 Bantu pasien/` keluarga

untuk mengidentifikasi

kekuragan saat

beraktivitas

4.5 Bantu pasie untuk

membuat jadwal latihan

diwaktu luang

4.6 Bantu untuk

mengidentifikasi aktivitas

yang disukai

5. Cemas berhubungan

dengan perpisahan

dengan orang tua,

lingkungan yang asing,

ketidaknyamanan

Batasan karakteristik

:

Gelisah

Kontak mata buruk

Kesedihan yang

mendalam

Ketakutan

Wajah tegang

Menangis

Peningkatan

denyut nadi

Tujuan :

Rasa cemas anak dapat

berkurang atau hilang

Kriteria Hasil

1. Anak istirahat dengan

tenang

2. Anak mendiskusikan

prosedur dan aktivitas

tanpa bukti kecemasan

5.1 Pertahankan sikap yang

tenang dan meyakinkan

5.2 Jelaskan prosedur dan

aktivitas lain sebelum

memulai

5.3 Jawab pertanyaan dan

jelaskan tujuan aktivitas

5.4 Anjurkan orang terdekat

bagi anak untuk tetap

bersama anak sebanyak

mungkin

5.5 Melakukan terapi bermain

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

17

Marah bila

disentuh

6. (D.0106) Gangguan

tumbuh kembang

berhubungan dengan

terpisah dari orang

tua, keterbatasan

lingkungan

Batasan karakteristik

:

Gangguan

pertumbuhan fisik

Penurunan waktu

respon

Terlambat dalam

melakukan

keterampilan

umum kelompok

usia

Afek datar

Ketidakmampuan

melakukan

aktivitas perawatan

diri yang sesuai

dengan usia

Lesu/tidak

bersemangat

Tujuan :

Pertumbuhan dan

perkembangan anak sesuai

dengan usianya

Kriteria Hasil :

1. Pertumbuhan dan

perkembangan anak sesuai

dengan usianya

2. Keluarga dan anak mampu

menggunakan koping

terhadap tantangan karena

adanya ketidakmampuan.

3. Keluarga mampu

mendapatkan sumber-

sumber sarana komunitas.

4. Kematangan fisik :

perubahan fisik normal

pada wanita yang terjadi

dengan dengan transisi dari

masa kanak-kanak ke

dewasa.

5. Kematangan fisik :

perubahan fisik normal

pada pria yang terjadi

dengan transisi dari masa

kanak-kanak ke dewasa.

6. Status nutrisi seimbang.

6.1 Kaji faktor penyebab

gangguan perkembangan

anak.

6.2 Identifikasi dan gunakan

sumber pendidikan untuk

memfasilitasi

perkembangan anak yang

optimal.

6.3 Berikan perawatan yang

konsisten.

6.4 Tingkatkan komunikasi

verbal dan stimulasi taktil.

6.5 Berikan instruksi berulang

dan sederhana.

6.6 Dorong anak melakukan

perawatan sendiri.

6.7 Manajemen perilaku anak

yang sulit.

6.8 Dorong anak melakukan

sosialisasi dengan

kelompok.

6.9 Ciptakan lingkungan yang

aman.

7. (D.0037) Resiko

ketidakseimbangan

elektrolit berhubungan

dengan

ketidakseimbangan

cairan (mis. Dehidrasi,

intoksikasi air), diare.

Batasan karakteristik

:

Kekurangan

volume cairan

Bab > 3x sehari

Kelebihan volume

cairan

Gangguan

mekanisme

Tujuan :

Kebutuhan elektrolit terpenuhi

Kriteria hasil :

1. Input dan output cairan

seimbang

2. Tidak ada tanda-tanda

dehidrasi

3. Elastisitas turgor kulit baik,

membrane mukosa lembab,

tidak ada rasa haus yang

berlebihan

4. Tanda-tanda vital dalam

batas normal

N :75-160x/menit

RR :21-30x/menit

T : 36-37oC

7.1 Pertahankan catatan

intake dan output yang

adekuat

7.2 Monitor status hidrasi

(kelembaban membrane

mukosa, nadi adekuat,

tekanan darah ortostatik)

7.3 Monit vital sign

7.4 Monitor masukan

makanan/ cairan dan

hitung intake kalori

harian

7.5 Kolaborasikan pemberian

cairan IV

7.6 Monitor status nutrisi

7.7 Dorong masukan oral

7.8 Monitor status cairan

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

18

regulasi

Muntah

termasuk intake dan

output cairan

7.9 Monitor tingkat hb dan ht

(Sumber : Nurarif dan Kusuma, 2015)

2.2.4 Implementasi

Implementasi / pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk

mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana

tindakan disusun dan ditujukan pada nursing order untuk membantu klien

mencapai tujuan yang diharapkan (Nursalam, 2008). Ada 3 tahap implementasi :

1. Fase orentasi

Fase orientasi terapeutik dimulai dari perkenalan klien pertama kalinya

bertemu dengan perawat untuk melakukan validasi data diri.

2. Fase kerja

Fase kerja merupakan inti dari fase komunikasi terapeutik, dimana

perawat mampu memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan, maka dari itu

perawat diharapakan mempunyai pengetahuan yang lebih mendalam tentang

klien dan masalah kesehatanya.

3. Fase terminasi

Pada fase terminasi adalah fase yang terakhir, dimana perawat

meninggalkan pesan yang dapat diterima oleh klien dengan tujuan, ketika

dievaluasi nantinya klien sudah mampu mengikuti saran perawat yang diberikan,

maka dikatakan berhasil dengan baik komunikasi terapeutik perawat-klien

apabila ada umpan balik dari seorang klien yang telah diberikan tindakan atau

asuhan keperawatan yang sudah direncanakan.

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

19

2.2.5 Evaluasi

Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses

keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana

tindakan, dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Meskipun tahap evaluasi

diletakkan pada akhir proses keperawatan, evaluasi merupakan bagian integral

pada setiap tahap proses keperawatan. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat

kemampuan klien dalam mencapai tujuan. Hal ini bisa dilaksanakan dengan

mengadakan hubungan dengan klien. Jenis-jenis evaluasi menurut (suara, dkk,

2013) :

1. Evaluasi Formatif

Evaluasi ini menggambarkan hasil observasi dan analisa perawat terhadap

respon klien segera setelah tindakan. Biasanya digunakan dalam catatan

keperawatan.

2. Evaluasi Sumatif

Menggambarkan rekapitulasi dari observasi dan analisa status kesehatan

klien dalam satu periode. Evaluasi sumatif menjelaskan perkembangan kondisi

dengan menilai apakah hasil yang telah diterapkan tercapai.

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

21

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penulisan ini adalah deskriptif analitik dalam bentuk studi kasus, penulisan

yang dilakukan menggunakan pendekatan asuahan keperawatan yang meliputi

pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

keperawatan. Pada penulisan ini dikhususkan untuk mengeksplorasi masalah asuhan

keperawatan pada pasien anak dengan bronkopneumonia.

3.2 Subyek Penelitian

Subyek penelitian dalam studi kasus ini adalah dua responden yang sedang

berada di ruang perawatan anak RS Samarinda Medika Citra, yang telah dilakukan

pengkajian dan mengalami bronkopneumonia.

3.2.1 Kriteria Inkusi

Yang menjadi kriteria inkulsi pada studi kasus ini adalah :

1) Anak berusia 3 bulan -5 tahun

2) Klien dirawat inap

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

22

3.2.2 Kriteria Ekslusi

Yang menjadi kriteria ekslusi pada studi kasus ini adalah :

1) Mengalami penurunan kesadaran

2) Klien memiliki komplikasi

3) Tidak mendapat persetujuan oleh orang tua/wali

3.3 Batasan Istilah (Definisi Oprasional)

Bronkopneumonia adalah peradangan paru terlokalisir di daerah bronkiolus dan

dapat menyebar membentuk bercak infiltrate kedaerah sekitarnya yang disebabkan

oleh berbagai macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur, atau pun benda asing

sehingga dapat mengganggu proses bernapas.

Studi kasus dengan menggunakan asuhan keperawatan adalah rangkaian proses

keperawatan yang diberikan kepada individu khusunya pada balita dengan

bronkopneumonia melalui pendekatan yang meliputi tahap pengkajian, penegakan

diagnosa keperawatan, menetapkan perencanaan, melakukan implementasi atau

tindakan keperawatan, dan diakhiri dengan mengevalusi respon pasien.

3.4 Lokasi Dan Waktu

Studi kasus ini dilakukan di ruang rawat inap anak di Rumah Sakit Samarinda

Medika Citra dan dilakukan selama 3-6 hari. Dimana waktu penelitian dari tanggal 7

januari – 27 april 2019.

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

23

3.5 Prosedur Dan Penulisan

Prosedur penulisan studi kasus asuhan keperawatan pada anak dengan

brokopneumonia ini diawali dengan pengajuan proposal dengan menggunakan

rancanan penulisan, subyek studi kasus, definisi operasional, lokasi dan waktu studi

kasus yang diajukan kepada pembimbing, setelah disetujui penulis meminta surat izin

untuk melakukan studi kasus dan pengumpulan data di Rumah Sakit, lalu mencari

dua responden balita dengan kasus yang sama yaitu balita penderita

bronkopneumonia. Menjelaskan secara singkat tujuan dan manfaat dari keikutsertaan

anak dan keluarga dalam studi kasus yang dilakukan. Keluarga atau orang tua yang

setuju diberikan lembar persetujuan (informed consent) untuk di tanda tangani.

Kemudian penulis melakukan pengkajian, merumuskan masalah keperawatan,

menyusun intervensi, melakukan tindakan keperawatan, dan melakukan evaluasi

keperawatan.

3.6 Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data :

1) Wawancara : Menanyakan identitas pasien, menanyakan keluhan utama,

menanyakan riwayat penyakit sekarang, dahulu, dan riwayat penyakit keluarga,

menanyakan informasi tentang pasien dan keluarga.

2) Observasi atau memonitor

3) Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

24

4) Dokumentasi laporan asuhan keperawatan

3.6.2 Instrument Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah format pengkajian asuhan

keperawatan anak.

3.7 Keabsahan Data

Untuk membuktikan kualitas data yang diperoleh dalam penelitian sehingga

menghasilkan data dengan validitas tinggi.

3.7.1 Data Primer

Data primer yakni sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber aslinya yang berupa wawancara dari individu pasien maupun hasil observasi

dari suatu objek dan kejadian.

3.7.2 Data Sekunder

Data sekunder berisi sumber data penelitian yang diperoleh melalui media

perantara atau secara tidak langsung seperti data dari kerabat atau keluarga pasien.

3.7.3 Data Tersier

Diperoleh dari catatan perawatan klien atau rekam medis klien yang merupakan

riwayat penyakit atau perawatan klien dimasa lalu.

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

25

3.8 Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan cara deskriptif yaitu mengemukakan fakta yang

ada yang selanjutnya akan dikaitan dan dibandingkan dengan teori yang ada

kemudian dituangkan kedalam pembahasan, hasil analisa data pada kasus ini berupa

diagnosa keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia.

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

26

BAB 4

HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Studi Kasus

4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Studi kasus ini dilakukan di RS Samarinda Medika Citra yang terletak di Jalan

Kadrie Oening No.86 RT.35 Air Putih Samarinda Ulu Kota Samarinda Kalimantan

Timur. RS Samarinda Medika Citra adalah Rumah Sakit milik Perusahaan korporasi

yang bersifat RSU,diurus oleh PT. Pandan Harum perusahaan dan tercatat ke dalam

RS tipe C. Rumah Sakit ini teah teregistrasi mulai 12 Juli 2013 dengan Nomor Surat

Ijin 503/RS-002/DKK/VI/2013 dan tanggal surat ijin 16 April 2014 dari Dinas

Kesehatan Kota Samarinda dengan sifat tetap, dan berlaku sampai 2019. Setelah

menjalani akreditasi Rumah Sakit seluruh Indonesia dengan proses penahapan I

(Pelayanan 5) akhirnya ditetapkan surat lulus akreditasi rumah sakit.

4.1.2 Pengkajian

Tabel 4.1 Hasil Anamnesis Biodata Pasien Anak dengan Bronkopneumonia di RS

Samarinda Medika Citra

No Identitas Pasien Anak 1 Anak 2

1 Nama Pasien Anak R Anak I

2 Tanggal Lahir 10 Agustus 2017 11 januari 2017

3 Suku/Bangsa Dayak/Indonesia Bugis/Indonesia

4 Agama Kristen Islam

5 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

6 Alamat

Jl. Asrama Brimob Samarinda

Seberang

Jl. Muara Badak Darma Gabar

Toko 5

7 Tanggal MRS 09 April 2019 8 mei2019

8 Tanggal Pengkajian 12 April 2019 9 mei 2019

9 Ruang Rawat Inap Ruang Perawatan Anak Ruang Perawatan Anak

10 No. Registrasi 00.07.22.xx 00.19.05.xx

11 Diagnosa Medis Bronkopneumonia Bronkopneumonia

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

27

No Identitas Pasien Anak 1 Anak 2

12 Nama Orang Tua

- Ayah Tn. A Tn. I

- Ibu Ny. R Ny. A

13 Suku Bangsa Orang Tua

- Ayah Dayak Bugis

- Ibu Banten Bugis

14 Agama Orang Tua

- Ayah

- Ibu

Kristen Islam

15 Pendidikan Orang Tua

- Ayah SMA SMP

- Ibu SMK SD

16 Pekerjaan Orang Tua

- Ayah

Polisi

Wirawasta

- Ibu IRT IRT

17 Alamat Orang Tua

- Ayah

- Ibu

Jl. Asrama Brimob Samarinda

Seberang

Jl. Muara Badak Darma Gabar

Toko 5

Tabel 4.2 Riwayat Penyakit Pasien Anak dengan Bronkopneumonia di RS Samarinda

Medika Citra

No Identitas Pasien Anak 1 Anak 2

19 Keluhan Utama

- Saat MRS

Orang tua mengatakan anaknya

batuk berdahak

Orang tua mengatakan anaknya

batuk berdahak

- Saat Pengkajian

Ibu pasien mengatakan anak R

sesak tapi sudah berkurang, batuk

berdahak, demam, nafsu makan

menurun.

Ibu pasien mengatakan anak I

masih batuk berdahak, demam,

sesak nafas, anak tidak nafsu

makan, dan menangis saat melihat

perawat/orang asing.

20

Riwayat Penyakit Sekarang

Orang tua mengatakan awalnya

anaknya sempat tersedak saat

makan dirumah sekitar 2 hari

kemudian anak batuk berdahak ±2

hari dan demam kemudian pada

tanggal 09 april 2019 orang tua

mengatakan anaknya dibawa

keklinik lalu mendapat terapi uap

siangnya anak sesak dan langsung

dibawa keIGD SMC, ibu

mengatakan anak memiliki alergi

terhadap debu.

Orang tua pasien mengatakan

anaknya batuk-batuk ± 3hari,

demam dan kesulitan bernafas

kemuadian anak dibawa ke klinik

BOHC dan mendapatkan tindakan

pemeriksaan laboratorium,

pemasangan O2, fisioterapi dada,

dan terapi obat : antrain 2mg,

ranitidine ¼ amp, cefotaxime

250mg, gentamicin 20 mg, nebu

combiven kemudian anak dirujuk

ke RS SMC pada tanggal 8 mei

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

28

No Identitas Pasien Anak 1 Anak 2

2019.ibu mengatakan dirumah

megguanakan obat nyamuk bakar.

21 Riwayat Kehamilan dan

Kelahiran

- Pre Natal

Ibu mengatakan hamil Anak R

selama 39 Minggu dan Anak R

merupakan anak ke 2

Ibu mengatakan hamil Anak I

selama 39 minggu dan Anak I

merupakan anak ke 3

- Intra Natal

Ibu mengatakan selama hamil Anak

R pernah mengalami Tekanan

Darah Tinggi

Ibu mengatakan selama hamil

Anak I tidak ada keluhan

kesehatan

- Postnatal

Ibu mengatakan melahirkan Anak

R secara cesar dengan berat badan

3600 gram

Ibu mengatakan melahirkan Anak

I secara Normal dengan Berat

3300 gram

22

Riwayat Penyakit Dahulu

Ibu pasien mengatakan saat berusia

5 bulan Anak R pernah dirawat di

RS SMC karna sakit asma. Pasien

memiliki riwayat alergi debu, tidak

memiliki riwayat penyakit menular/

kronik, penggunaan obat, dan

operasi riwayat imunisasi lengkap.

Ibu pasien mengatakan anaknya

belum pernah dirawat dirumah

sakit. Pasien tidak ada riwayat

alergi, penyakit menular/ kronik,

penggunaan obat, dan operasi

riwayat imunisasi tidak lengkap.

23

Riwayat Penyakit Keluarga

Ibu pasien mengatakan memiliki

penyakit asma dan menurun pada

Anak R

Ibu pasien mengatakan memiliki

penyakit asma

24

Riwayat Tumbuh Kembang

- Antropometri

BB(sebelum dan sesudah

sakit),TB,LK,LD,LILA,

BB Anak R sebelum sakit dan

sesudah sakit tidak mengalami

penurunan berat badan 11 Kg, TB

Anak R 70,7 cm, LK 48 cm, LD 52

cm, LILA 15,7 cm

Interpretasi hasil KPSP jumlah

jawaban “ya” = 10 , perkembangan

anak sesuai dengan tahap

perkembangannya

BB Anak I sebelum sakit dan

sesudah sakit tidak mengalami

penurunan 14 Kg, TB Anak I 93

cm, LK Anak I 49 cm, LD 54 cm,

LILA 16,3 cm.

Interpretasi hasil KPSP jumlah

jawaban “ya” = 9 ,

perkembangan anak sesuai

dengan tahap perkembangannya

- Personal Sosial

Anak R dapat menunjukkkan apa

yang diinginkannya tanpa menangis

atau merengek

Orang tua Anak I mengatakan

anak sering meniru kegiatan yang

dilakukan ibunya misalnya

menyapu lantai

- Motorik Kasar

Anak R mampu berdiri sendiri

tanpa berpegangan selama 30 detik

Anak I dapat menendang bola

kecil tanpa berpegangan pada

benda apapun

- Bahasa

Anak R dapat mengatakan “papa”

ketika ia melihat/memanggil

ayahnya dan mengatakan “mama”

saat melihat/memanggil ibunya

Anak I mampu mengucapkan

kata kakek, nenek, dan paman

- Motorik Halus

Saat diberikan bola Anak R dapat

menggelindingkan dan melempar

kembali bola

Anak I dapat melepaskan

celananya secara mandiri

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

29

Tabel 4.3 Hasil Pengkajian Pola Kegiatan Sehari-hari Pasien Anak dengan

Bronkopneumonia di RS Samarinda Medika Citra

No Identitas Pasien Anak 1 Anak 2

25 Pola Kesehatan Sehari Hari

- Pola Nutrisi dan Metabolik Dirumah ibu mengatakan anak R

memakan semua makanan yang

diberikan, namun kurang menyukai

sayuran tidak ada pantangan

makanan adapun makanan yang

disukai anak R adalah belut.

Semenjak sakit ibu mengatakan

nafsu makan anak R menurun anak

hanya makan ikan yang disediakan

namun tidak mau memamkan

nasiya.

Ibu mengatakan anak I makan 1-

2x sehari dengan jenis makanan

seperti nasi, lauk pauk, sayur. Ibu

mengatakan tidak ada pantangan

dan alergi makanan anak I

menyukai nugget. Untuk

minuman ibu mengatakan anak I

masih minum ASI , air putih, teh.

Ibu mengatakan sejak sakit anak

tidak nafsu makan hanya makan

1-2 sendok.

- Pola Aktivitas dan latihan

Ibu mengatakan anak R adalah anak

yang aktif, lebih sering bermain di

dalam rumah bersama ayah ataupun

sodaranya.

Ibu mengatakan anak I anak yang

aktif bermain diluar rumah dan

akrab bersama teman sebayanya

- Pola Tidur

Ibu mengatakan anak R selama di

rumah tidur siang ± 3 jam dan tidur

malam ± 8 jam, sedangkan di

rumah sakit tidur siamg ± 1-2 jam

dan tidur malam ± 5 jam. Anak

sering terbangun dimalam hari

karna batuknya.

Ibu mengatakan anak I selama di

rumah tidur siang ± 3 jam dan

tidur malam ± 8 jam, sedangkan

di rumah sakit tidur siamg ± 1-2

jam dan tidur malam ± 5 jam.

Anak sering terbangun dimalam

hari karna batuknya.

- Pola Eliminasi

Ibu mengatakan selama di rumah

dan dirmah sakit anak R untuk

BAB/BAK dan BAB 1x/hari, BAK

± 3-4x/hari.

Ibu mengatakan selama di rumah

dan dirumah sakit anak I BAB

1x/hari, BAK ± 4x/hari.

- Pola Kebesihan Diri

Ibu mengatakan anak R selama

dirumah sakit mandi 1x/hari gosok

gigi 1x/hari dan cuci rambut setiap

mandi

Ibu mengatakan anak I belum ada

mandi dan keramas ibu pasien

mengatakan takut memperarah

penyakit anaknya

Tabel 4.4 Hasil Pengkajian Keadaan Umum Pasien Anak dengan Bronkopneumonia

di RS Samarinda Medika Citra

No Identitas Pasien Anak 1 Anak 2

26 Keadaan Umum Sedang Sedang

27 Kesadaran

Compos Menthis

E4M6V5

Compos Menthis

E4M6V5

28

Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital

S : 37,8 ℃

N : 97x/menit

RR : 35X/Menit

S : 38,1℃

N : 106x/menit.

RR : 43x/menit

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

30

Tabel 4.5 Hasil Pemeriksaan Fisik Pasien Anak dengan Kejang Demam di RS

Samarinda Medika Citra

No Identitas Pasien Anak 1 Anak 2

30

Pemeriksaan Kepala

Kepala :

Muka Simetris, rambut berwarna

hitam dan sulit dicabut, ubun

ubun besar menutup,

Telinga :

Telinga tidak terdapat serumen,

bersih

Mata:

Sklera putih, tidak cekung, pupil

isokor, refleks cahaya (+),

konjungtiva tidak anemis

Hidung :

Tidak terdapat rinorea, tidak

terdapat pernafasan cuping

hidung

Rongga Mulut dan Lidah :

Bibir tidak kering, tidak pucat,

Lidah tidak tremor /kotor, gigi

tidak mengalami caries, ukuran

tonsil normal

Kepala :

Muka Simetris, rambut berwarna

hitam dan sulit dicabut, ubun ubun

besar menutup,

Telinga :

Telinga tidak terdapat serumen,

bersih

Mata:

Sklera putih, tidak cekung, pupil

isokor, refleks cahaya (+),

konjungtiva tidak anemis

Hidung :

Tidak terdapat rinorea, terdapat

pernafasan cuping hidung

Rongga Mulut dan Lidah :

Bibir tidak kering, tidak pucat,

Lidah tidak tremor /kotor, gigi tidak

mengalami caries, ukuran tonsil

normal

31

Pemeriksaan Leher

Kelenjar getah bening teraba,

tiroid tidak teraba, posisi trakea

letak ditengah tidak ada kelainan

Kelenjar getah bening teraba, tiroid

tidak teraba, posisi trakea letak

ditengah tidak ada kelainan

32

Pemeriksaan Thoraks

Keluhan :

Ibu anak R mengatakan anaknya

sesak nafas, dan batuk berdahak

Inspeksi :

Bentuk dada simetris, frekuensi

nafas 35x/i, irama nafas tidak

teratur, cepat dan dangkal,

pernafasan cuping hidung tidak

ada, penggunaan otot bantu nafas

, anak R terpasang nasal kanul 1

lpm

Palpasi :

Tidak da nyeri tekan, saat

mengembang paru kiri lebih

rendah, getaran lemah pada pru

kiri

Perkusi :

Redup pada paru sinistra

Auskultasi :

Suara nafas ronki

Keluhan :

Anak I mengalami sesak nafas, dan

batuk berdahak

Inspeksi :

Bentuk dada simetris, frekuensi

nafas 42 kali/menit, irama nafas

tidak teratur cepat dan dangkal,

terdapat cuping hidung saat

bernafas, terdapat penggunaan otot

bantu nafas, anak I menggunakan

alat bantu nafas, nassal kanul 2 lpm

Palpasi :

Tidak ada nyeri tekan, getaran

lemah pada kedua paru

Perkusi :

Redup pada kedua paru

Auskultasi :

Suara nafas ronki

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

31

No Identitas Pasien Anak 1 Anak 2

33

Pemeriksaan Jantung

Inspeksi

- Tidak terlihat adanya pulsasi

iktus kordis

- CRT < 2 detik

- Tidak ada sianosis

Palpasi

- Ictus Kordis teraba di ICS 5

- Akral Hangat

Perkusi

- Batas atas : ICS II line sternal

dekstra

- Batas bawah : ICS V line

midclavicula sinistra

- Batas kanan : ICS III line

sternal dekstra

- Batas kiri : ICS III line sternal

sinistra

Auskultasi

- BJ II Aorta : Dub, reguler dan

intensitas kuat

- BJ II Pulmonal : Dub, reguler

dan intensitas kuat

- BJ I Trikuspid : Lub, reguler

dan intensitas kuat

- BJ I Mitral : Lub, reguler dan

intensitas kuat

- Tidak ada bunyi jantung

tambahan

- Tidak ada kelainan

Inspeksi

- Tidak terlihat adanya pulsasi

iktus kordis

- CRT < 2 detik

- Tidak ada sianosis

Palpasi

- Ictus Kordis teraba di ICS 5

- Akral Hangat

Perkusi

- Batas atas : ICS II line sternal

dekstra

- Batas bawah : ICS V line

midclavicula sinistra

- Batas kanan : ICS III line sternal

dekstra

- Batas kiri : ICS III line sternal

sinistra

Auskultasi

- BJ II Aorta : Dub, reguler dan

intensitas kuat

- BJ II Pulmonal : Dub, reguler dan

intensitas kuat

- BJ I Trikuspid : Lub, reguler dan

intensitas kuat

- BJ I Mitral : Lub, reguler dan

intensitas kuat

- Tidak ada bunyi jantung

tambahan

- Tidak ada kelainan

34

Pemeriksaan Sistem Pencernaan

Inspeksi : Bentuk perut datar, mengikuti

gerak saat bernafas, tidak terdapat

bekas luka operasi

Auskultasi

Peristaltik usus 8x/menit

Palpasi :

Tidak terdapat massa ataupun

juga tumor, nyeri tekan tidak ada

Perkusi

Timpani, tidak ada nyeri ketuk

ginjal

Inspeksi : Bentuk perut datar, mengikuti gerak

saat bernafas, tidak terdapat bekas

luka operasi

Auskultasi

Peristaltik usus 6 x/menit

Palpasi :

Tidak terdapat massa ataupun juga

tumor, nyeri tekan tidak ada

Perkusi

Timpani, tidak ada nyeri ketuk

ginjal

35

Pemeriksaan Persyarafan

Anak R tidak mengalami

gangguan pandangan, gangguan

pendengaran, dan gangguan

penciuman

Anak I tidak mengalami gangguan

pandangan, gangguan pendengaran,

dan gangguan penciuman

36 Pemeriksaan Muskuloskeletal

dan Integumen

Anak R Pergerakan sendi bebas,

tidak ada kelainan ekstermitas,

Anak I Pergerakan sendi bebas,

tidak ada kelainan ekstermitas,

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

32

No Identitas Pasien Anak 1 Anak 2

tidak ada kelainan tulang

belakang, kulit normal, turgor

kulit baik,

Kekuatan otot :

5 5

5 5

tidak ada kelainan tulang belakang,

kulit normal, turgor kulit baik,

Kekuatan otot :

5 5

5 5

37

Pemeriksaan Genetalia-Anus

Anank R Kebersihan genetalia

bersih, tidak mengalami kelainan

pada alat kelamin dan kelainan

anus

Anak I Kebersihan genetalia bersih,

tidak mengalami kelainan pada alat

kelamin dan kelainan anus

Tabel 4.6 Skala Resiko Jatuh Humpty Dumpty Pasien Anak dengan

Bronkopneumonia di RS Samarinda Medika Citra

No Parameter Kriteria Nilai Anak 1

(Skor)

38

Usia

< 3 Tahun 4

4 3-7 Tahun 3

7-13 Tahun 2

≥ 13 Tahun 1

Jenis Kelamin Laki-Laki 2

2 Perempuan 1

Diagnosis

Diagnosa Neurologi 4

1

Perubahan Oksigenasi (Diagnosis respiratorik,

dehidrasi, anemia, anoreksia, sinkop, pusing,

dsb)

3

Gangguan Perilaku /Psikiatri 2

Diagnosis Lainnya 1

Gangguang Kognitif

Tidak menyadari keterbatasan dirinya 3

3 Lupa akan adanya keterbatasan 2

Orientasi baik terhadap diri sendiri 1

Faktor Lingkungan

Riwayat Jatuh/bayi diletakkan di tempet tidur

dewasa 4

2 Pasien menggunakan alat bantu/ bayi diletakkan

dalam tempat tidru bayi/perabot rumah 3

Pasien diletakkan di tempat tidur 2

Area diluar rumah sakit 1

Pembedahan/Sedasi/Ane

stesi

Dalam 24 jam 3

- Dalam 48 jam 2

> 48 jam atau tidak menjalani

pembedahan/sedasi/anestesi 1

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

33

Penggunaan

Medikamentosa

Penggunaan multiple : sedatif, obat hipnosis,

barbiturat, fenotiazin, anti depresan, pencahar,

diuretik, narkose

3

1 Penggunaan salah satu obat diatas 2

Penggunaan medikasi lainnya/tidak ada

medikasi 1

Jumlah Skor Humpty Dumpty 13

No Parameter Kriteria Nilai Anak 2

(Skor)

Usia

< 3 Tahun 4

4 3-7 Tahun 3

7-13 Tahun 2

≥ 13 Tahun 1

Jenis Kelamin Laki-Laki 2

1 Perempuan 1

Diagnosis

Diagnosa Neurologi 4

3

Perubahan Oksigenasi (Diagnosis respiratorik,

dehidrasi, anemia, anoreksia, sinkop, pusing,

dsb)

3

Gangguan Perilaku /Psikiatri 2

Diagnosis Lainnya 1

Gangguang Kognitif

Tidak menyadari keterbatasan dirinya 3

1 Lupa akan adanya keterbatasan 2

Orientasi baik terhadap diri sendiri 1

Faktor Lingkungan

Riwayat Jatuh/bayi diletakkan di tempet tidur

dewasa 4

3 Pasien menggunakan alat bantu/ bayi diletakkan

dalam tempat tidru bayi/perabot rumah 3

Pasien diletakkan di tempat tidur 2

Area diluar rumah sakit 1

Pembedahan/Sedasi/Ane

stesi

Dalam 24 jam 3

- Dalam 48 jam 2

> 48 jam atau tidak menjalani

pembedahan/sedasi/anestesi 1

Penggunaan

Medikamentosa

Penggunaan multiple : sedatif, obat hipnosis,

barbiturat, fenotiazin, anti depresan, pencahar,

diuretik, narkose

3

- Penggunaan salah satu obat diatas 2

Penggunaan medikasi lainnya/tidak ada

medikasi 1

Jumlah Skor Humpty Dumpty 12

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

34

Table 4.7 Hasil Anamnesis Pemeriksaan Penunjang Pasien Anak dengan

Bronkopneumonia di RS Samarinda Medika Citra

Tindakan Anak 1

Anak 2

Pemeriksaan penunjang Jenis pemeriksaan :

Morfologi Darah Tepi

tanggal : 11 april 2019

-Result :

Eritrrosit : normokrom-

normositer

Leukosit :kesan jumlah

meningkat

Trombosit : kesan jumlah

meningkat

Jenis pemeriksaan :

Thorax AP/PA tanggal :

11 april 2019

-kesan : Bronkopneumonia

sinsitra

Jenis pemeriksaan :

Laboratorium tanggal :

07 Mei 2019

1. Leukosit 6400 103/ul

2Trombosit 337.000

10’6/ul

3. Hemoglobin 9,0 g/dl

4. Hematokrit 29,1 %

Jenis pemeriksaan :

Thorax AP/PA tanggal :

08/05/2019

-Result : sinus, diagfragma

dan cor normal

- Pulmo : perselubungan

pada para cardial perihiler,

terutama dextra

- Kesan :

Bronkopneumonia

Tabel 4.8 Penatalaksanaan Terapi Pasien Anak dengan Bronkopneumonia di RS

Samarinda Medika Citra

Penatalaksanaa Terapi

Anak 1 Anak 2 Cefotaxime (IV) 3x300mg

Certidex (IV) 2x2mg

Puyer batuk (PO) 3x1

Paracetamol (IV) 3x100mg

Nebu ventolin (Inhalasi) /8jam

IVFD D5 1/2 10 tpm

Dexametasone (IV) 3x 1/2 ampul

Paracetamol (PO) 3x 1 ctm

Sanpicilin (IV) 4x 300mg

Colsancetine (IV) 4x 125mg

Alco DMP (PO) 3x1/2 ctm

IVFD D5 1/2 10 tpm

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

35

4.1.3 Diagnosa Keperawatan

Tabel 4.9 Daftar Diagnosa Keperawatan Pasien Anak dengan Bronkopneumonia

di RS Samarinda Medika Citra

No

Anak 1 Anak 2

Tanggal

ditemukan

Diagnosa Kep Tanggal

ditemukan

Diagnosa Kep

1 12/ 04 /2019 (D.0001) Bersihan jalan

nafas tidak efektif b.d

peningkatan produksi

sputum

DS :

Ibu pasien mengatan

anak R mengalami

sesak nafas

Ibu mengatakan

anak R masih batuk

Ibu pasien

mengatakan anak R

batuk tapi tidak bisa

mengeluarkan

dahaknya

DO :

Suara nafas ronki

pada paru kiri

Pernafasan cepat dan

dangkal

Anak tidak mampu

mengeluarkan

dahaknya secara

mandiri

Frekuensi nafas 35x/i

09/ 05 /2019 (D.0001) Bersihan jalan

nafas tidak efektif b.d

peningkatan produksi

sputum

DS :

Ibu An.I mengatakan

anaknya batuk berdahak

Ibu mengatakan

anaknya masih sesak

DO :

Suara nafas ronki pada

kedua lapang paru

Pernafasan cepat dan

dangkal

Anak tidak mampu

mengeluarkan dahaknya

secara mandiri

Otot bantu pernafasan

dada

Terdapat cuping hidung

Frekuensi nafas 42x/i

2 12/04/2019 (D.0003) Gangguan

pertukaran gas b.d

membrane alveolus

kapiler

DS :

Ibu mengatakan anak

R mengalami sesak

nafas

DO :

terdengar bunyi

ronkhi pada paru kiri

09/ 05/2019 (D.0003) Gangguan

pertukaran gas b.d

membrane alveolus kapiler

DS :

Ibu mengatakan anak I

kesulitan bernafas

DO :

terdengar bunyi nafas

tambahan (ronkhi) pada

kedua lapang paru

terdapat pernafasan

Page 48: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

36

terdapat pernafasan

cuping hidung

pola nafas cepat dan

dangkal

kesadaran

composmentis

(E4V5M6)

warna kulit

kemerahan

cuping hidung

pola nafas cepat dan

dangkal

kesadaran composmentis

(E4V5M6)

warna kulit kemerahan

3 12/04/2019 (D.0005) Pola nafas

tidak efektif b.d defresi

pusat pernafasan

DS:

ibu mengatakan

pasien kesulitan

bernafas

ibu mengatakan saat

posisi tidur telentang

anak semakin merasa

sesak nafas

DO:

terdapat otot bantu

pernafasan dada

pola nafas cepat dan

dangkal

terdapat pernafasan

cuping hidung

TTV :

RR : 35x/i

N: 105x/i

T : 37,80C

09/05/2019 (D.0005) Pola nafas tidak

efektif b.ddefresi pusat

pernafasan

DS:

ibu mengatakan pasien

kesulitan bernafas

ibu mengatakan saat

posisi tidur telentang

anak semakin merasa

sesak nafas

DO:

terdapat otot bantu

pernafasan dada

pola nafas cepat dan

dangkal

terdapat pernafasan

cuping hidung

TTV :

RR : 42x/i

N: 112x/i

T : 38,10C

4 (D.0130) Hipertermia b.d

proses inflamasi

DS :

Ibu mengatakan

badan anak R teraba

hangat sejak malam

Ibu mengatakan

An.R demam

DO

T : 37,80C

badan teraba hangat

09/ 05 /2019 (D.0130) Hipertermia b.d

proses inflamasi

DS :

Ibu pasien mengatakan

anaknya rewel dan

badan teraba hangat

DO:

T : 38,10C

badan teraba hangat

5 12/ 04/2019 (D.0032) Resiko Defisit

Nutrisi b.d faktor

psikologis (keengganan

untuk makan)

DS :

Ibu pasien

09/ 05 /2019 Cemas b.d lingkungan yang

asing

DS :

ibu mengatakan pasien

menangis bila melihat

perawat/ orang asing

Page 49: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

37

mengatakan anak R

nafsu makannya

menurun

Ibu pasien

mengatakan anak R

hanya makan lauk

(ikan) tapi tidak mau

menghabiskan

nasinya.

Data Objektif

A : BB = 11kg, TB=

70,7cm, LILA=

15,7cm

B : terjadi

peningkatan jumlah

leukosit dan

trombosit

C :

- Tidak ada

penurunan berat

badan

- Tidak ada tanda-

tanda dehidrasi

- Rambut hitam

mengkilat

D : MLTKTP

ibu mengatakan pasien

meangis bila

ditinggalkan sendiri

DO :

anak menangis

ketakutan

menghindari kontak

mata

anak tampak gelisah

anak cenderung lebih

banyak diam dan tidak

aktif bergerak seperti

dirumah

6 12/ 04 /2019 (D.0143) Resiko jatuh

d.d anak usia 2 tahun

atau kurang

DS :

-

DO :

usia anak < 2tahun

jenis kelamin laki-

laki

anak ditempatkan

ditempat tidur orang

dewasa

pagar tempat tidur

tidak terpasang

jumlah skor penilaian

humpty dumpty 12

(resiko tinggi)

09/ 05 /2019 (D.0111) Defisit

pengetahuan orang tua b.d

kurang terpapar informasi

DS :

ibu pasien mengatakan

sebelunya tidak pernah

diberikan pendidikan

kesehatan tentang

bronkopneumonia

ibu mengatakan tidak

paham tentang penyakit

yang diderita anaknya

ibu mengatakan tidak

berani memandikan

anaknya karna takut

memperparah

kondisinya

DO:

Orang tua pasien hanya

diam saat ditanya tentang

penyakit anaknya

Ibu bertanya tentang

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

38

penyakit anaknya

7 (D.0142) Risiko infeksi

b.d efek prosedur

invasive

DS :

-

DO :

Anak terpasang IVFD

ditangan sebelah kiri

Balutan tampak bersih

namun sudah longgar

Tidak ada tanda-tanda

infeksi

terjadi peningkatan

jumlah leukosit

09/ 05 /2019 (D.0032) Resiko Defisit

Nutrisi b.d faktor psikologis

(keengganan untuk makan)

DS :

Ibu pasien mengatakan

Anak I nafsu makannya

menurun semenjak sakit

Ibu mengatakan anak I

hanya makan 1-2 sendok

saja

DO :

A : BB = 14kg, TB=

93cm, LILA= 16,3cm

B :

- Leukosit : 6400

103/ul

- Trombosit : 333.700

- Hb : 9,0 g/dL

- Ht : 29,1%

C :

- Tidak ada penurunan

berat badan

- Tidak ada tanda-

tanda dehidrasi

- Rambut hitam

mengkilat

- Mukosa bibir lembab

D : MLTKTP

8 09/ 05 /2019 (D.0143) Resiko jatuh d.d

anak usia 2 tahun atau

kurang

DS :

-

DO :

usia anak 2tahun

anak ditempatkan

ditempat tidur orang

dewasa

pagar tempat tidur tidak

terpasang

jumlah skor penilaian

humpty dumpty 13

(resiko tinggi)

9 09/ 05 /2019 (D.0142) Risiko infeksi b.d

efek prosedur invasive

DS :

-

DO :

Page 51: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

39

4.1.4 Perencanaan

Tabel 4.10 Perencanaan Pasien Anak 1 dengan Bronkopneumonia di RS

Samarinda Medika Citra

NO TANGGAL

DITEMUKAN

DIAGNOSA

KEP

TUJUAN DAN

HASIL

INTERVENSI KEP

1 12/ 04 / 2019

(D.0001)

Bersihan jalan

nafas berhubungan

dengan

peningkatan

produksi sputum

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan 3 x 24

jam diharapkan

jalan nafas pasien

paten dengan

kriteria hasil :

1. Suara nafas

bersih, tidak

ada dypsnoe,

dan tanda-

tanda sianosis

2. Jalan nafas

bersih, pasien

tidak merasa

tercekik

3. Irama nafas

teratur,

frekuensi nafas

dalam rentang

normal (20-

30x/i)

1.1 Monitor status

oksigen pasien

1.2 Monitor status

respirasi

(frekuensi,irama

nafas)

1.3 Auskultasi suara

nafas catat jika ada

suara nafas

tambahan

1.4 Atur poisi pasien

untuk

memaksimalkan

ventilasi

1.5 Lakukan fisioterapi

dada jika perlu

1.6 Ajarkan teknik batuk

efektif untuk

mengeluarkan secret

1.7 Kolaborasi

pemberian O2

1.8 kolaborasi

pemberian terapi

nebulizer

1.9 kolaborasi

pemberian antibiotik

Anak terpasang IVFD

ditangan sebelah kiri

Balutan tampak bersih

Tidak ada tanda-tanda

infeksi

Leukosit : 6400 103/ul

Hb : 9,0 g/dL

Page 52: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

40

2 12/04/2019 (D.0003)

Gangguan

pertukaran gas

berhubungan

dengan perubahan

membrane

alveolus kapiler

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan 3 x 24

jam diharapkan

masalah gangguan

pertukaran gas

teratasi dengan

kriteria hasil :

1. suara nafas

bersih, tidak

ada dypneu

2. mampu

bernafas

dengan mudah

3. tanda-tanda

vital dalam

batas normal

2.1 Observasi Tanda

tanda vital anak

(nadi, repirasi, suhu)

2.2 Kaji frekuensi,

Kedalaman dan

kemudahan

pernafasan

2.3 Observasi warna

kulit, membran

mukosa dan kuku

anak apakah terdapat

sianosis

2.4 Mempertahankan

istirahat dan tidur

pada anak

2.5 Kolaborasi

pemberian oksigen

3 12/ 04 /2019 (D.0005) Pola

napas tidak efektif

berhubungan

dengan depresi

pusat pernapasan

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan 3 x 24

jam diharapkan

masalah pola nafas

teratasi dengan

kriteria hasil :

1. Tidak ada sesak

nafas

2. Mampu

bernafas

dengan mudah

3. Menunjukkan

jalan nafas yang

paten (pasien

tidak merasa

tercekik,

frekuensi nafas

dalam rentang

normal, tidak

ada suara nafas

abnormal)

3.1 Observasi tanda

tanda vital anak

(nadi, repirasi, suhu

3.2 Kaji frekuensi

pernapasan

3.3 Memberikan posisi

semi fowler

3.4 Kolaborasi

pemberian Oksigen

4 12/ 04 /2019

(D.0130)

Hipertermi

berhubungan

dengan proses

inflamasi

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan 3 x 24

jam diharapkan

Suhu tubuh kembali

normal dengan

kriteria hasil :

1. suhu tubuh

anak dalam

4.1 monitor suhu tubuh

sesering mungkin

4.2 monitor warna kulit,

nadi dan RR

4.3 berikan kompres

pada lipat paha dan

aksila

4.4 selimuti pasien

untuk mencegah

Page 53: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

41

rentang normal

(36-370C)

2. tidak ada

perubahan

warna kulit

3. tidak terjadi

kejang

hilangnya

kehangatan tubuh

4.5 kolaborasi

pemberian obat

antipiretik untuk

menurunkan panas

5 12/ 04 /2019

(D.0032) Risiko

defisit nutrisi b/d

faktor psikologis

Setelah dilakukan

Tindakan

Keperawatan selam

3x24 jam

diharapkan pasien

dapat terhindar dari

resiko defisit nutrisi

dengan Kriteria

Hasil:

1. Mampu

mengidentifikas

i kebutuhan

nutrisi

2. Nafsu makan

anak meningkat

3. Tidak terjadi

penurunan berat

badan

5.1 Kaji status nutrisi

anak

5.2 Kaji adanya alergi

makanan atau

minuman

5.3 Ukur tinggi/panjang

badan dan berat

badan anak

5.4 Monitor turgor kulit

5.5 Monitor muntah

pada anak

5.6 Monitor

pertumbuhan dan

perkembangan anak

5.7 Kolaborasi dengan

ahli gizi untuk

membantu memilih

makanan yang dapat

memenuhi

kebutuhan gizi

selama sakit

6 12/ 04 /2019

(D.0143) Risiko

jatuh berhubungan

dengan anak usia 2

tahun atau kurang

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan 3 x 24

jam diharapkan

tidak ada kejadian

jatuh dengan

kriteria hasil :

1. Tidak ada

kejadian jatuh

2. Perilaku

pencegah jatuh

: tindakan orang

tua atau

pemberi asuhan

untuk

meminimalkan

factor resiko

yang memicu

jatuh

6.1 Mengidentifikasi

perilaku dan factor

yang mempengaruhi

risiko jatuh

6.2 Mengidentifikasi

karakteristik

lingkungan yang

dapat meningkatkan

potensi untuk jatuh

6.3 Memasang pagar

pengaman tempat

tidur

6.4 Merendahkan

tempat tidur

6.5 Jelaskan kepada

keluarga pasien

tentang factor risiko

yang memicu jatuh

Page 54: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

42

7 12/ 04 /2019 (D.0142) Risiko

infeksi

behubungan

dengan efek

prosedur invasive

Setelah dilakukan

Tindakan

Keperawatan selam

3x24 jam

diharapkan masalah

infeksi teratasi

dengan kriteria

hasil :

1. Tidak ada tanda-

tanda infeksi

muncul

2. Jumlah leukosit

dalam batas

normal

3. Menunjukkan

perilaku hidup

sehat

4. Menunjukkan

kemampuan

untuk mencegah

timbulnya infeksi

7.1 Cuci tangan sebelum

dan sesudah

tindakan

keperawatan

7.2 Batasi pengunjung

bila perlu

7.3 Monitor tanda gejala

infeksi sistemik dan

local

7.4 Lakukan perawatan

infus

7.5 Mengajarkan

keluarga tentang

tanda gejala infeksi

7.6 Ajarkan cara

menghindari infeksi

7.7 Kolaborasi

pemberian antibiotic

Tabel 4.11 Perencanaan Pasien Anak 2 dengan Bronkopneumonia di RS

Samarinda Medika Citra

NO TANGGAL

DITEMUKAN

DIAGNOSA

KEP

TUJUAN DAN

HASIL

INTERVENSI KEP

1 09/ 05 / 2019

(D.0001)

Bersihan jalan

nafas berhubungan

dengan

peningkatan

produksi sputum

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan 3 x 24

jam diharapkan

jalan nafas pasien

paten dengan

kriteria hasil :

1. Suara nafas

bersih, tidak

ada dypsnoe,

dan tanda-

tanda sianosis

2. Jalan nafas

bersih, pasien

tidak merasa

tercekik

3. Irama nafas

teratur,

frekuensi nafas

dalam rentang

normal (20-

30x/i)

6.1 Monitor status

oksigen pasien

6.2 Monitor status

respirasi

(frekuensi,irama

nafas)

6.3 Auskultasi suara

nafas catat jika ada

suara nafas

tambahan

1.4 Atur poisi pasien

untuk

memaksimalkan

ventilasi

1.5 Lakukan fisioterapi

dada jika perlu

1.6 Ajarkan teknik batuk

efektif untuk

mengeluarkan secret

1.7 Kolaborasi

pemberian O2

1.8 kolaborasi pemberian

terapi nebulizer

Page 55: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

43

1.9 kolaborasi pemberian

antibiotik

2 09/ 05 / 2019

(D.0003)

Gangguan

pertukaran gas

berhubungan

dengan perubahan

membrane

alveolus kapiler

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan 3 x 24

jam diharapkan

masalah gangguan

pertukaran gas

teratasi dengan

kriteria hasil :

1. suara nafas

bersih, tidak

ada dypneu

2. mampu

bernafas

dengan mudah

3. tanda-tanda

vital dalam

batas normal

2.1 Observasi Tanda

tanda vital anak

(nadi, repirasi, suhu)

2.2 Kaji frekuensi,

Kedalaman dan

kemudahan

pernafasan

2.3 Observasi warna

kulit, membran

mukosa dan kuku

anak apakah terdapat

sianosis

2.4 Mempertahankan

istirahat dan tidur

pada anak

2.5 Kolaborasi

pemberian oksigen

3 09/ 05 / 2019

(D.0005) Pola

napas tidak efektif

berhubungan

dengan depresi

pusat pernapasan

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan 3 x 24

jam diharapkan

masalah pola nafas

teratasi dengan

kriteria hasil :

1. Tidak ada sesak

nafas

2. Mampu bernafas

dengan mudah

3. Menunjukkan

jalan nafas yang

paten (pasien

tidak merasa

tercekik

4. frekuensi nafas

dalam rentang

normal, tidak ada

suara nafas

abnormal)

3.1 Observasi tanda

tanda vital anak

(nadi, repirasi, suhu

3.2 Kaji frekuensi

pernapasan

3.3 Memberikan posisi

semi fowler

3.4 Kolaborasi

pemberian Oksigen

4 09/ 05 /2019

(D.0130)

Hipertermi

berhubungan

dengan proses

inflamasi

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan 3 x 24

jam diharapkan

Suhu tubuh kembali

normal dengan

4.1 monitor suhu tubuh

sesering mungkin

4.2 monitor warna kulit,

nadi dan RR

4.3 berikan kompres

pada lipat paha dan

Page 56: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

44

kriteria hasil :

1. suhu tubuh

anak dalam

rentang normal

(36-370C)

2. tidak ada

perubahan

warna kulit

3. tidak terjadi

kejang

aksila

4.4 selimuti pasien

untuk mencegah

hilangnya

kehangatan tubuh

4.5 kolaborasi

pemberian obat

antipiretik untuk

menurunkan panas

5 09/ 05 /2019

(D.0080) Cemas

berhubungan

dengan lingkungan

yang asing

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan 3 x 24

jam diharapkan

cemas anak

berkurang atau

hilang teratasi

dengan kriteria

hasil :

1. Anak istirahat

dengan tenang

2. Anak

kooperatif dan

mau

bersosialisasi

dengan

lingkungan

sekitar

3. Postur tubuh,

ekspresi wajah

dan tingkat

aktivitas

menunjukkan

cemas

berkurang

5.1 Identifikasi tingkat

kecemasan

5.2 Pertahankan yang

sikap tenang dan

meyakinkan

5.3 Jelaskan prosedur

dan aktivitas yang

akan dilakukan

kepada

5.4 orang tua dan

anakAnjurkan orang

terdekat anak untuk

tetap bersama anak

sesering mungkin

5.5 Melakukan terapi

bermain

6 09/ 05 /2019

(D.0111) Defisit

pengetahuan

berhubungan

dengan kurang

terpapar informasi

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan 1 x 24

jam diharapkan

Defisit pengetahuan

orang tua teratasi

dengan kriteria

hasil :

1. Orang tua dapat

mengungkapka

n pemahaman

tentang

penyakit

anaknya

6.1 Berikan penilaian

tentang tingkat

pengetahuan pasien

mengenai proses

penyakit

6.2 Jelaskan

Patofisiologi

penyakit dengan cara

yang tepat

6.3 Gambarkan tanda

gejala yang muncul

pada penyakit

dengan cara yang

tepat

Page 57: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

45

2. Orang tua

dapat

menjelaskan

kembali apa

yang telah

dipaparkan

perawat

6.4 Melakukan

pendidikan kesehatan

6.5 Diskusikan

perubahan gaya

hidup yang mungkin

diperlukan untuk

mencegah

komplikasi

7 09/ 05 /2019

(D.0032) Risiko

defisit nutrisi b/d

faktor psikologis

Setelah dilakukan

Tindakan

Keperawatan selam

3x24 jam

diharapkan pasien

dapat terhindar dari

resiko defisit nutrisi

dengan Kriteria

Hasil:

1. Mampu

mengidentifika

si kebutuhan

nutrisi

2. Nafsu makan

anak meningkat

3. Tidak terjadi

penurunan berat

badan

7.1 Kaji status nutrisi

anak

7.2 Kaji adanya alergi

makanan atau

minuman

7.3 Ukur tinggi/panjang

badan dan berat

badan anak

7.4 Monitor turgor kulit

7.5 Monitor muntah

pada anak

7.6 Monitor

pertumbuhan dan

perkembangan anak

7.7 Kolaborasi dengan

ahli gizi untuk

membantu memilih

makanan yang dapat

memenuhi

kebutuhan gizi

selama sakit

8 09/ 05 /2019

(D.0143) Risiko

jatuh berhubungan

dengan anak usia 2

tahun atau kurang

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan 3 x 24

jam diharapkan

tidak ada kejadian

jatuh dengan

kriteria hasil :

1. Tidak ada

kejadian jatuh

2. Perilaku

pencegah jatuh

: tindakan orang

tua atau

pemberi asuhan

untuk

meminimalkan

factor resiko

8.1 Mengidentifikasi

perilaku dan factor

yang mempengaruhi

risiko jatuh

8.2 Mengidentifikasi

karakteristik

lingkungan yang

dapat meningkatkan

potensi untuk jatuh`

8.3 Memasang pagar

pengaman tempat

tiduR

8.4 Merendahkan

tempat tidur

8.5 Jelaskan kepada

keluarga pasien

tentang factor risiko

Page 58: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

46

yang memicu

jatuh

yang memicu jatuh

9 (D.0142) Risiko

infeksi

behubungan

dengan efek

prosedur invasive

Setelah dilakukan

Tindakan

Keperawatan selam

3x24 jam

diharapkan masalah

infeksi teratasi

dengan kriteria

hasil :

1. Tidak ada

tanda-tanda

infeksi muncul

2. Jumlah leukosit

dalam batas

normal

3. Menunjukkan

perilaku hidup

sehat

4. Menunjukkan

kemampuan

untuk

mencegah

timbulnya

infeksi

9.1 Cuci tangan sebelum

dan sesudah

tindakan

keperawatan

9.2 Batasi pengunjung

bila perlu

9.3 Monitor tanda gejala

infeksi sistemik dan

local

9.4 Lakukan perawatan

infus

9.5 Mengajarkan

keluarga tentang

tanda gejala infeksi

9.6 Ajarkan cara

menghindari infeksi

9.7 Kolaborasi

pemberian antibiotic

4.1.5 Pelaksaan

Tabel 4.12 Pelaksaan Pasien An.1 dengan Bronkopneumonia di RS Samarinda

Medika Citra No Tannggal/

Jam

Tindakan Keperawatan Evaluasi Tindakan Paraf

1

2

3

4

5

12/4/2019

08:03

12/4/2019

08:05

12/4/2019

08:07

12/4/2019

08:10

12/4/2019

7.1 mencuci tangan sebelum

kontak dengan anak

1.2 menghitung frekuensi

nafas dan

memperhatikan irama

nafas An.R

2.2 melihat kedalaman dan

kemudahan pasien dalam

bernafas

1.3 mendengarkan suara

nafas

4.1 mengukur suhu tubuh

- mencuci tangan 6 langkah tangan

tampak bersih

- RR : 35x/i

- Irama nafas tidak teratur

- Pasien terlihat sesak

- Pernafasan cepat dan dangkal

- Suara nafas ronki pada paru kiri

- T = 37,80C

Page 59: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

47

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

08:10

12/4/2019

08:12

12/4/2019

08:15

12/4/2019

08:17

12/4/2019

09:00

12/4/2019

09:02

12/4/2019

09:05

12/4/2019

09:10

12/4/2019

11:40

12/4/2019

11:55

12/4/2019

12:00

12/4/2019

12:02

12/4/2019

12:04

12/4/2019

12:06

pasien

4.2 memantau warna kulit

dan menghitung nadi

1.1 melihat status oksigen

pasien

3.4 memasang oksigen

kepada pasien

2.3 melihat mukosa bibir

dan kuku pasien

6.2 melihat lingkungan

yang dapat

meningkatkan risiko

jatuh

6.1 mengkaji perilaku anak

yang dapat memicu

risiko jatuh

1.9 menginjeksikan

cefotaxime 300mg IV

3.3 mengatur posisi pasien

untuk memaksimalkan

ventilasi

1.8 memberikan terapi

nebulizer ventolin

4.3 memberikan kompres

pada An.R

6.5 menjelaskan kepada

orang tua An.R tentang

factor yang memicu

jatuh

6.3 memasang side rail

tempat tidur

5.2 Menilai adanya alergi

terhadap makanan atau

minuman

- Tidak ada kebiruan ataupun tanda-tada

sianosis, akral teraba hangat, N= 97x/i

- SpO2 = 97%

- Terpasang nasal kanul 1lpm

- Mukosa bibir lembab kuku tidak ada

kebiruan

- Side rail tidak terpasang

- Anak ditempatkan ditempat tidur

orang dewasa

- Posisi tempat tidur terlalu tinggi

- Skor humpty dumpty = 12

- Anak masih aktif bergerak

- Obat telah diinjeksikan dan tidak ada

respon negatif

- Menganjurkan ibu untuk memangku

anaknya dan mengatur posisi anak

menjadi semi fowler, anak terlihat

tenang

- Anak menangis selama diuap, setelah

diuap ibu mengatakan anaknya lebih

nyaman bernafas dan tidak gelisah

- Kompres telah diberikan

- Orang tua mengatakan mengerti

tentang factor risiko yang memicu

jatuh dan dapat mengulangi kembali

apa yang telah dijelaskan perawat

- Side rail telah terpasang anak lebih

aman

- Ibu mengatakan An.R tidak memiliki

alergi terhadap makanan

Page 60: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

48

19

20

21

22

23

24

12/4/2019

12:06

12/4/2019

12:08

12/4/2019

12:10

12/4/2019

12:12

12/4/2019

12:14

12/4/2019

12:19

5.1 kaji kemampuan pasien

untuk mendapat nutrisi

yang dibutuhkan

3.3 Mengukur BB,TB. Lila

4.4 merendahkan posisi

tempat tidur

7.3 melihat tanda- tanda

infeksi pada tangan

pasien yang terpasang

infus

7.5 mengajarkan kepada

orang tua pasien tentang

tanda dan gejala infeksi

7.6 mengajarkan cara

menghindari infeksi

- Ibu mengatakan kadang membelikan

makanan diluar

- Ibu mengatakan harini ini An.R masih

tidak mau makan nasi

- BB : 11Kg, TB : 70,7 cm , Lila = 15,7

cm

- tempat tidur telah direndahkan

posisinya, tidak ada kejadian jatuh

- tidak ada tanda-tanda infeksi yang

muncul

- orang tua mampu menyebutkan secara

umum tanda gejala infeksi

- orang tua mengatakan paham tentang

cara menghindari infeksi

1

2

3

4

5

6

7

8

13/4/2019

08:05

13/4/2019

08:06

13/4/2019

08:09

13/4/2019

08:10

13/4/2019

08:12

13/4/2019

08:15

13/4/2019

08:20

13/4/2019

08:25

7.1 mencuci tangan sebelum

kontak dengan pasien

7.4 Melakukan perawatan

infus

7.3 melihat apakah ada

tanda-tanda infeksi yang

muncul pada tangan

pasien

7.2 memberitahu orang tua

untuk membatasi jumlah

pengunjung

1.3 mendengarkan suara

nafas

3.4 menghitung frekuensi

nafas dan melihat irama

nafas

2.1 mengukur suhu tubuh

dan menghitung RR dan

nadi anak

1.1 mengukur status

oksigen An.R

- tangan tampak bersih

- plaster telah diganti balutan tampak

bersih

- tidak ada tanda atau gejala infeksi

yang muncul

- orang tua mengatakan akan

melakukan saran dari perawat

- Terdengar suara nafas tambahan

ronki pada lapang paru bagian kiri

- RR = 36x/i irama nafas cepat dan

dangkal pola nafas tidak teratur

- T = 36,60C, N = 102x/i, RR = 36x/i

- SpO2 = 98%

Page 61: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

49

9

10

11

12

13

14

15

16

13/4/2019

08:55

13/4/2019

08:57

13/4/2019

09:05

13/4/2019

09:08

13/4/2019

09:22

13/4/2019

14:30

13/4/2019

14:35

13/4/2019

14:38

6.1 menghitung skor

humpty dumpty dan

mengkaji perilaku An.R

yang mungkin

mempengaruhi resiko

jatuh

6.2 mengkaji factor

lingkungan yang

memicu jatuh

6.3 memasang side rail dan

mengingatkan orang tua

pasien

1.9 menginjeksikan

antibiotik cefotaxime

300mg IV

2.5 memberikan

paracetomol 100mg IV

3.3 mengubah posisi pasien

1.8 memberikan terapi

nebulizer ventolin

1.5melakukan fisioterapi

dada

- Skor humpty dumpty = 12

- Anak sedang rewel dan aktif

bergerak

- Side rail tidak terpasang

- Ibu mengatakan lupa memasang

pagar pengaman

- Pagar tempat tidur telah dipasang

- Ibu mengatakan lain kali akan

memastikan pagar tempat tidur

terpasang

- Obat telah dimasukkan dan tidak ada

respon negative

- Obat tekah diberikan dan tidak ada

respon negative

- Mengubah posisi pasien menjadi

semi fowler dan pasien terlihat

tenang

- An.R menangis dan berusaha

membuka masker nebunya

- Fisioterapi dada telah diberikan ibu

mengatakan ada sedikit dahak yang

keluar

1

2

3

4

14/04/2019

08:45

14/04/2019

08:47

14/04/2019

08:47

14/04/2019

08:50

1.4 mendengarkan suara

nafas

3.5 menghitung frekuensi

nafas dan melihat irama

nafas

1.1 mengukur status

oksigen An.R

3.1 mengukur tanda-tanda

vital

- suara nafas bersih

- RR = 26x/i irama nafas teratur

- SpO2 = 99%

- An.R tidak terpasang oksigen lagi

- Ibu mengatakan anaknya sudah tidak

sesak

- RR = 26x/i

- T =36,3

- N = 97x/i

Page 62: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

50

5

6

7

8

9

14/04/2019

08:55

14/04/2019

09:00

14/04/2019

09:03

14/04/2019

09:05

14/04/2019

09:10

6.1 menghitung skor humpty

dumpty dan mengkaji

perilaku An.R yang

mungkin mempengaruhi

resiko jatuh

6.2 mengkaji factor

lingkungan yang

memicu jatuh

1.9 menginjeksikan

antibiotik cefotaxime

300mg IV

1.4 mengubah posisi pasien

1.8 memberikan terapi

nebulizer ventolin

- Skor humpty dumpty = 12

- Anak sedang aktif bergerak

- Side terpasang

- Posisi tempat tidur rendah

- Ibu mengatakan akan memastikan

pagar tempat tidur selalu terpasang

- Obat telah dimasukkan dan tidak ada

respon negative

- Mengubah posisi pasien menjadi

semi fowler dan pasien terlihat

tenang

- An.R menangis dan berusaha

membuka masker nebunya

1

2

3

4

5

6

15/04/2019

08:45

15/04/2019

08:47

15/04/2019

08:47

15/04/2019

08:50

15/04/2019

08:55

15/04/2019

09:00

7.1 mencuci tangan sebelum

tindakan

5.6 mengakaji

perkemabangan anak

7.3 melihat tanda dan gejala

infeksi

6.1 menghitung skor humpty

dumpty dan mengkaji

perilaku An.R yang

mungkin mempengaruhi

resiko jatuh

6.2 mengkaji factor

lingkungan yang

memicu jatuh

7.7 menginjeksikan

antibiotik cefotaxime

300mg IV

- tangan tampak bersih

- anak berkembang sesuai dengan

usianya

- tidak ada tanda gejala ifeksi yang

muncul

- Skor humpty dumpty = 12

- Anak sedang aktif bergerak

- Side terpasang

- Posisi tempat tidur rendah

- Ibu mengatakan akan memastikan

pagar tempat tidur selalu terpasang

- Obat telah dimasukkan dan tidak ada

respon negative

Page 63: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

51

7

8

15/04/2019

09:03

15/04/2019

09:05

5.7 menanyakan kepada ibu

apakah pasien muntah

hari ini

5.3 mengukur BB, TB, Lila

- Ibu mengatakan anak tidak ada muntah

hari ini

- BB : 11Kg, TB : 70,7 cm , Lila = 15,7

cm

Tabel 4.13 Pelaksaan Pasien An.2 dengan Bronkopneumonia

di RS Samarinda Medika Citra No Tannggal/

Jam

Tindakan Keperawatan Evaluasi Tindakan Paraf

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

09/05/2019

08:00

09/05/2019

08:02

09/05/2019

08:04

09/05/2019

08:05

09/05/2019

08:07

09/05/2019

08:09

09/05/2019

08:11

09/05/2019

08:12

09/05/2019

08:15

09/05/2019

9.1 mencuci tangan sebelum

kontak dengan pasien

9.4 melihat kondisi infus

pasien

9.3 mengakaji tanda tanda

infeksi pada infus pasien

5.2 melakukan pendekatan

dengan tenang

5.8 mengkaji tingkat

kecemasan yang

dirasakan anak

5.3 menjelaskan aktivitas

yang akan dilakukan

kepada orang tua pasien

2.2 menghitung frekuensi

nafas dan

mamperhatikan irama

nafas

1.1 mengukur status

oksigen pasien

1.3 Mendengarkan bunyi

nafas

4.1 mengukur suhu tubuh

- tangan tampak bersih

- balutan tampak bersih

- tinda ada kemerahan, bengkak,

ataupun perubahan bentuk

- anak menangis melihat orang asing

- ibu mengatakan anaknya menangis

setiap kali melihat perawat/tenaga

medis lainnya

- anak tidak mau bermain dan lebih

banyak diam

- ibu mengerti tentang tindakan yang

akan dilakukan keanak

- RR : 34x/I

- Irama nafas tidak teratur

-terdapat pernapasan cuping hidung

- ada otot bantu pernafasan dada

- SpO2 = 98%

- Terpasang nasal kanul 2lpm

- Suara nafas ronki pada kedua paru

- T = 38,10C

Page 64: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

52

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

08:17

09/05/2019

09:00

09/05/2019

09:02

09/05/2019

09:05

09/05/2019

09:10

09/05/2019

09:12

09/05/2019

09:30

09/05/2019

09:40

09/05/2019

10:00

09/05/2019

10:01

09/05/2019

10:03

09/05/2019

10:10

09/05/2019

10:16

4.2 mengkaji warna kulit

dan menghitung nadi

4.1 memberikan kompres

hangat pada lipat axila

An.I

4.2 menyelimuti pasien

1.9 menginjeksikan

antibiotic colsancetin

125mg IV

2.5 memberikan pct puyer

via oral

1.6 mengajarkan teknik

batuk efektif kepada orang

tua An.I

6.1 mengkaji tingkat

pengetahuan orang tua

8.1 mengkaji perilaku dan

factor yang

mempengaruhi risiko

jatuh

8.2 mengakaji karakteristik

lingkungan yng

berpotensi memicu

jatuh

8.5 menjelaskan kepada

keluarga pasien tentang

factor risiko yang

memicu jatuh

8.3 memasang pagar

pengaman

8.4 merendahkan posisi

tempat tidur

- Tidak ada kebiruan ataupun tanda-tada

sianosis, badan teraba panas N= 97x/i

- Kompres telah diberikan anak tertidur

- Selimut telah dipasang anak tertidur

pulas

- Obat telah diberikan dan tidak ada

reaksi negative

- Obat telah diminum tidak ada reaksi

negative

- Ibu mengatakan mengerti dan mampu

mendemostrasikan secara mandiri

- Ibu mengatakan akan mengajarkan

pada An.I

- Saat ditanya terkain apa itu bp orang

tua pasien tampak bingung dan

mengatakan tidak tau

- Saat dikaji terkait kebersihan diri ibu

mengatakan anak belum ada mandi

karna takut jika mandi dapat

memperparah kondisi An.I

- Skor humpty dumpty = 13 (resiko

tinggi)

- Ketika rewel ibu mengatakan anaknya

aktif bergerak

- Anak ditempatkan ditempat tidur

orang dewasa

- Posisi tempat tidur terlalu tunggi

- Pagar pengaman (side rail) tidak

terpasang

- Ibu mengatakan mengerti dan akan

memperhatikan dan lebih waspada

terhadap anaknya agak tidak jatuh

- Side rail telah terpasang

- Posisi tempat tidur lebih rendah

Page 65: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

53

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

09/05/2019

10:17

09/05/2019

10:23

09/05/2019

10:29

09/05/2019

10:40

09/05/2019

11:00

09/05/2019

11:03

09/05/2019

11:15

09/05/2019

11:20

09/05/2019

11:25

09/05/2019

11:30

09/05/2019

11:05

6.2 menjelaskan proses

terjadinya penyakit

bronkopneumonia

6.3 menggambarkan tanda

dan gejala yang mucul

pada penyakit

bronkopneumonia

6.4 melakukan pendidikan

kesehatan tentang

“Bahaya Asap Obat

Nyamuk Bagi Anak”

dan “pentingnya

personal hygiene”

6.5 mengajak orang tua

pasien unuk berdiskusi

perubahan gaya hidup

yang mungkin

diperlukan

7.1 menanyakan kepada ibu

apakah pasien memiliki

alergi makanan

7.1 menanyakan konsumsi

nutrisi pasien

7.5 menanyakan apakah

anak ada muntah

9.2 menganjurkan orang tua

untuk membatasi

pengunjung

9.5 mengajarkan orang tua

tentang tanda dan gejala

infeksi

7.3 mengukur BB, TB, Lila

3.1 mengukur tanda tanda

vital

- Orang tua memperhatikan penjelasan

dengan baik

- Orang tua An.R mengatakan sekarang

sudah paham tentang proses terjadinya

sakit pada anaknya

- Orang tua mengatakan sekarang sudah

bisa memahami gejala umum yang

muncul karna bp

- Orang tua mengatakan sekarang sudah

paham bahaya asap obat nyamuk dan

pentingnya menjaga kebersihan diri

- Ibu mengatakan setelah pulang akan

mengganti obat nyamuk dengan

kelambu

- Ibu mengatakan besok pagi akan

menyeka An.I

- Ibu mengatakan An.I tidak memiliki

alergi ataupun pantangan dalam makan

- Ibu mengatakan hari ini An.I hanyak

makan 1-2 sendok makanannya

- Ibu mengatakan anak tidak ada muntah

- Orang tua mengatakan akan mengikuti

saran perawat

- Orang tua mengatakan mengerti dan

mampu menyebutkan tanda dan gejala

infeksi

- BB = 14kg, TB = 93 cm, LILA = 16,3

cm

- RR 46x/i, N : 112x/i, T : 38,1

Page 66: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

54

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

10/05/2019

08:00

10/05/2019

08:02

10/05/2019

08:05

10/05/2019

08:07

10/05/2019

08:10

10/05/2019

08:15

10/05/2019

08:17

10/05/2019

08:20

10/05/2019

09:00

10/05/2019

09:01

10/05/2019

09:05

10/05/2019

09:40

10/05/2019

09:45

5.2 melakukan pendekatan

dengan tenang

5.9 mengkaji tingkat

kecemasan yang

dirasakan anak

2.2 menghitung frekuensi

nafas dan

mamperhatikan irama

nafas

1.2 mengukur status

oksigen pasien

1.3 Mendengarkan bunyi

nafas

2.1 mengukur suhu tubuh

2.3 mengkaji warna kulit

dan menghitung nadi

4.3 memberikan kompres

hangat pada lipat axila

anak I

1.9 menginjeksikan

antibiotic colsancetin

125mg IV

4.5 memberikan pct puyer

via oral

1.6 menganjurkan anak

untuk batuk efektif

8.1 mengkaji perilaku dan

factor yang

mempengaruhi risiko

jatuh

8.2 mengakaji karakteristik

lingkungan yng

berpotensi memicu

- anak tidak menangis tapi masih tidak

mau kontak mata dengan mahasiswa

- ibu mengatakan An.I masih menangis

setiap kali melihat perawat/tenaga

medis lainnya

- anak tidak mau bermain dan lebih

banyak diam

- RR : 33x/I

- Irama nafas tidak teratur

-terdapat pernapasan cuping hidung

- ada otot bantu pernafasan dada

- SpO2 = 98%

- Terpasang nasal kanul 2lpm

- Suara nafas ronki pada kedua lapang

paru

- T = 37,70C

- Tidak ada kebiruan ataupun tanda-tada

sianosis, badan teraba panas, N=

105x/i

- Kompres telah diberikan anak tertidur

- Obat telah diberikan dan tidak ada

reaksi negative

- Obat telah diminum tidak ada reaksi

negative

- Anak mengikuti arahan ibunya

- Skor humpty dumpty = 13 (resiko

tinggi)

- Ketika rewel ibu mengatakan anaknya

aktif bergerak

- Anak ditempatkan ditempat tidur

orang dewasa

- Posisi tempat tidur terlalu tunggi

Page 67: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

55

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

10/05/2019

09:50

10/05/2019

09:55

10/05/2019

10:35

10/05/2019

10:40

10/05/2019

10:45

10/05/2019

10:50

10/05/2019

10:52

10/05/2019

10:54

10/05/2019

10:56

10/05/2019

10:58

jatuh

8.3 memasang pagar

pengaman

8.4 merendahkan posisi

tempat tidur

4.5 menganjurkan ibu untuk

membawa boneka atau

mainan An.I

7.2 menanyakan konsumsi

nutrisi pasien

7.4 menganjurkan pasien

banyak konsumsi

makanan yang berserat

2.6 mengisi air oksigen

3.3 mengubah posisi

7.6 mengukur

perkembangan anak

dengan kpsp

7.5 menanyakan apakah

anak ada muntah hari ini

7.4 mengecek turgor kulit

7.7 Mengukur BB, TB,

LILA

- Side rail telah terpasang

- Posisi tempat tidur lebih rendah

- Ibu mengatakan nanti akan mengambil

boneka untuk An.I

- Ibu mengatakan hari ini An.I masih

belum menghabiskan makanannya

- Ibu mengatakan mengerti dan akan

memberikan makanan yang berserat

kepada pasien

- Terpasang nasal kanul 2lpm

- Mengubah posisi pasien menjadi semi

fowler

- Hasil : anak berkembang sesuai

usianya

- Ibu mengatakan anak tidak ada muntah

- Turgor kulit baik

- BB = 14kg, TB= 93cm, LILA=

16,3cm

1

2

3

4

5

11/05/2019

08:00

11/05/2019

08:05

11/05/2019

08:19

11/05/2019

08:20

11/05/2019

08:25

11/05/2019

08:27

9.1 mencuci tangan sebelum

tindakan

1.1 monitor status oksigen

pasien

1.3 auskultasi suara nafas

2.1 mengukur suhu badan

dan menghitung RR dan

N

2.2 melihat kedalaman dan

kemudahan pasien

dalam bernafas

2.3 melihat warna kulit,

membrane mukosa serta

- tangan tampak bersih

- SpO2 = 99%

- Suara nafas bersih tadak ada suara

nafas tambahan

- RR : 26x/i, N : 98x/i, T : 36,3

- Frekuensi nafas 26x/i irama nafas

teratur pasien tidak merasa sesak

- Warna kulit kemerahan, mukosa bibir

lembab, dan tidak ada tanda-tanda

Page 68: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

56

6

7

8

9

10

11

11/05/2019

08:55

11/05/2019

09:30

11/05/2019

09:45

11/05/2019

10:23

11/05/2019

10:30

11/05/2019

10:35

kuku pasien

9.7 menginjeksikan

antibiotic

5.1 mengidentifikasi tingkat

kecemasan pasien

7.5 menayakan apakah anak

ada muntah hari ini

7.4 mengecek turgor kulit

pasien

8.1 mengukur skor humpty

dumpty

9.3 melihat apakah ada tanda

gejala infeksi yang muncul

9.4 melakukan perawatan

infus

sianosis

- Obat telah diberikan dan tidak ada

reaksi negatif yang muncul

- Anak masih takut bila melihat

perawata/tenaga medis lainnya

- Anak rewel saat terpisah dari ibunya

- Anak menarik diri dari orang asing

- Ibu mengatakan anak tidak ada muntah

hari ini

- Turgor kulit baik

- Skore humpty dumpty = 12 (risiko

jatuh)

- Tidak ada tanda gejala infeksi yang

muncul

- Melepas infus, pembekuan darah baik

4.1.6 Evaluasi

Tabel 4.14 Evaluasi Asuhan Keperawatan Pasien Anak 1 dengan

Bronkopneumonia di RS Samarinda Medika Citra Hari/

Jam

Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi ( SOAP ) Paraf

Hari

1

15:00

DK 1

Bersihan jalan

nafas tidak

efektif

S : - ibu mengatakan anak R masih sulit bernafas

- ibu mengatakan anak R masih batuk berdahak

- ibu mengatakan anak tidak bisa mengeluarkan dahaknya

O : - auskultasi bunyi nafas ronki pada paru kiri

- RR=35x/i

- SpO2=98%

- Ada otot bantu pernafasan dada

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

1.1 monitor status oksigenasi pasien

1.2 monitor status respirasi (irama,frekuensi)

1.3 auskultasi suara nafas catat jika ada suara nafas

tambahan

1.4 atur posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi

1.5 lakukan fisioterapi dada jika perlu

1.7 kolaborasi pemberian O2

Page 69: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

57

1.8 kolaborasi pemberian terapi nebulizer

1.9 kolaborasi penberian antibiotic

15:10 DK 2

Gangguan

pertukaran gas

S : - ibu mengatakan anak masih kesulitan bernafas

O : - terdengar bunyi ronki pada paru kiri

- masih ada pernafasan cuping hidung

- pola nafas cepat dan dangkal

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

2.1 observasi tanda- tanda vital anak

2.2 kaji frekuensi, kedalaman dan kemudahan anak

dalam bernafas

2.3 observasi warna kulit, membrane mukosa, dan kuku

anak apakah ada sianosis

2.4 mempertahankan istirahat dan tidur anak

2.5 kolaborasi pemberian oksigen

15:15 DK 3

Pola nafas

tidak efektif

S : - ibu mengatakan pasien kesulitan bernafas

- ibu mengatakan saat posisi tidur telentang anak semakin

merasa sesak nafas

O : - terdapat otot bantu pernafasan dada

- pola nafas cepat dan dangkal

- terdapat pernafasan cuping hidung

- TTV :

RR : 36x/i

N: 102x/i

T : 37,80C

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

3.1 Observasi tanda-tanda vital anak

3.2 Kaji frekuensi pernafasan

3.3 Memberikan posisi semi fowler

3.4 Kolaborasi pemberian oksigen

15:20 DK 4

Hipertermia

S :

- ibu mengatakan badan anak panas

- ibu mengatakan anak rewel dan demam

O :

- Saat diraba badan anak teraba panas

- T = 37,80C N:102x/i

- Anak rewel

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi :

4.1 Monitor suhu tubuh

4.2 Monitor warna kulit nadi dan RR

4.3 Berikan kompres pada lipatan paha dan axila

4.4 Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya

kehangatan

4.5 Kolaborasi pemberian obat antipiretik untuk

menurunkan panas

Page 70: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

58

15:25 DK 5

Risiko Defisit

nutrisi

S : - Ibu pasien mengatakan anak R nafsu makannya menurun

- Ibu pasien mengatakan anak R hanya makan lauk (ikan)

tapi tidak mau menghabiskan nasinya.

O : - A : BB = 11kg, TB= 70,7cm, LILA= 15,7cm

- B : terjadi peningkatan jumlah leukosit dan trombosit

- C :

- Tidak ada penurunan berat badan

- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi

- Rambut hitam mengkilat

- D : MLTKTP

A : Masalah tidak terjadi

P : Pertahankan intervensi :

5.1 Kaji status nutrisi anak

5.2 Kaji adanya alergi makanan atau minuman

5.3 Ukur tinggi/panjang badan dan berat badan anak

5.4 Monitor turgor kulit

5.5 Monitor muntah pada anak

5.6 Monitor pertumbuhan dan perkembangan anak

5.7 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk membantu

memilih makanan yang dapat memenuhi kebutuhan

gizi selama sakit

15:30 DK 6

Risiko jatuh

S : -

O : - Tidak ada kejadian jatuh

- Side rail telah terpasang

- Skor humpty dumpty 12 (resiko tinggi)

- Tempat tidur dalam posisi yang tidak terlalu tinggi

A : Masalah tidak terjadi

P : Pertahankan intervensi

6.1 mengidentifikasi perilaku dan factor yang

mempengaruhi risiko jatuh

6.2 mengidentifikasi karakteristik lingkungan yang dapat

meningkatkan potensi untuk jatuh

6.3 memasang pagar pengaman tempat tidur

6.4 merendahkan posisi tempat tidur

15:35 DK 7

Risiko infeksi

S : -

O : - Anak terpasang IVFD ditangan sebelah kiri

- Balutan baru diganti

- Balutan tampak bersih

- Tidak ada kemerahan, atau pun bengkak pada daerah

tangan yang diinfus

A : Masalah tidak terjadi

P : pertahankan intervensi

7.1 Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan

7.2 Batasi pengunjung jika perlu

7.3 Monitor tanda dan gejala sistemik dan lokal

7.4 Lakukan perawatan infus

7.7 Kolaborasi pemberian antibiotic

Page 71: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

59

Hari

ke 2

Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi (SOAP) Paraf

14:45 DK 1

Bersihan jalan

nafas tidak

efektif

S : - ibu mengatakan anak R sesaknya berkurang

- ibu mengatakan anak R masih batuk berdahak

- ibu mengatakan anak tidak bisa mengeluarkan dahaknya

- ibu mengatakan hari ini anak mendapat terapi fisioterapi

dada

O : - auskultasi bunyi nafas ronki pada paru kiri

- RR=33x/i

- SpO2=98%

- Ada otot bantu pernafasan dada

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

1.1 monitor status oksigenasi pasien

1.2 monitor status respirasi (irama,frekuensi)

1.3 auskultasi suara nafas catat jika ada suara nafas

tambahan

1.4 atur posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi

1.5 lakukan fisioterapi dada jika perlu

1.7 kolaborasi pemberian O2

1.8 kolaborasi pemberian terapi nebulizer

1.9 kolaborasi penberian antibiotic

14:50 DK 2

Gangguan

pertukaran gas

S : - ibu mengatakan sesak anak sudah berkurang

O : - terdengar bunyi ronki pada paru kiri

- masih ada pernafasan cuping hidung

- pola nafas cepat dan dangkal

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

2.1 observasi tanda- tanda vital anak

2.2 kaji frekuensi, kedalaman dan kemudahan anak

dalam bernafas

2.3 observasi warna kulit, membrane mukosa, dan kuku

anak apakah ada sianosis

2.4 mempertahankan istirahat dan tidur anak

2.5 kolaborasi pemberian oksigen

14:55 DK 3

Pola nafas

tidak efektif

S : - ibu mengatakan pasien kesulitan bernafas

- ibu mengatakan saat posisi tidur telentang anak semakin

merasa sesak nafas

O : - terdapat otot bantu pernafasan dada

- pola nafas cepat dan dangkal

- terdapat pernafasan cuping hidung

- TTV :

RR : 36x/i

N: 102x/i

T : 37,80C

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

3.1 Observasi tanda-tanda vital anak

3.2 Kaji frekuensi pernafasan

Page 72: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

60

3.3 Memberikan posisi semi fowler

3.4 Kolaborasi pemberian oksigen

15:00 DK 4

hipertermia

S :

- ibu mengatakan tadi pagi anak mendapat obat

paracetamol

- ibu mengatakan badan anak R sudah tidak panas lagi

O :

- Saat diraba badan anak sudah tidak panas lagi

- T = 36,70C N:102x/i

- Anak tidak rewel

A : Masalah hipertermia teratasi

P : Hentikan intervensi

15:10 DK 5

Risiko deficit

nutrisi

S :

- Ibu pasien mengatakan anak R hanya makan ½ porsi

bubur tapi menghabiskan lauk (ikan)

O : - A : BB = 11kg, TB= 70,7cm, LILA= 15,7cm

- B : terjadi peningkatan jumlah leukosit dan trombosit

- C :

- Tidak ada penurunan berat badan

- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi

- Rambut hitam mengkilat

- D : MLTKTP

A : Masalah tidak terjadi

P : Pertahankan intervensi :

5.1 Kaji status nutrisi anak

5.2 Kaji adanya alergi makanan atau minuman

5.3 Ukur tinggi/panjang badan dan berat badan anak

5.4 Monitor turgor kulit

5.5 Monitor muntah pada anak

5.6 Monitor pertumbuhan dan perkembangan anak

5.7 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk membantu

memilih makanan yang dapat memenuhi kebutuhan

gizi selama sakit

15:30 DK 6

Risiko jatuh

S : -

O :

- Tidak ada kejadian jatuh

- Side rail telah terpasang

- Skor humpty dumpty 12 (resiko tinggi)

- Tempat tidur dalam posisi yang tidak terlalu tinggi

A : Masalah tidak terjadi

P : Pertahankan intervensi

6.1 mengidentifikasi perilaku dan factor yang

mempengaruhi risiko jatuh

6.2 mengidentifikasi karakteristik lingkungan yang dapat

meningkatkan potensi untuk jatuh

6.3 memasang pagar pengaman tempat tidur

6.4 merendahkan posisi tempat tidur

Page 73: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

61

15:40 DK 7

Risiko infeksi

S : -

O : - Anak terpasang IVFD ditangan sebelah kiri

- Balutan baru diganti

- Balutan tampak bersih

- Tidak ada kemerahan, atau pun bengkak pada daerah

tangan yang diinfus

A : Masalah tidak terjadi

P : pertahankan intervensi

7.1 Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan

7.2 Batasi pengunjung jika perlu

7.3 Monitor tanda dan gejala sistemik dan lokal

7.4 Lakukan perawatan infus

7.7 Kolaborasi pemberian antibiotic

Hari

ke 3

15:10

DK 1

Bersihan jalan

nafas tidak

efektif

S : - ibu mengatakan anak sudah tidak sesak lagi

- ibu mengatakan anak R batuknya sudah tidak berdahak

O : - tidak terdengar bunyi nafas tambahan

- RR=29x/i

- SpO2=99%

- Tidak ada otot bantu pernafasan dada

A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi

15:15 DK 2

Gangguan

pertukaran gas

S : - ibu mengatakan anak sudah tidak sesak lagi

O : - tidak ada bunyi nafas tambahan

- Pola nafas teratur

- Tidak ada tarikan dinding dada dan cuping hidung

A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi

15:20 DK 3

Pola nafas

tidak efektif

S : - ibu mengatakan pasien kesulitan bernafas

- ibu mengatakan saat posisi tidur telentang anak semakin

merasa sesak nafas

O : - tidak ada otot bantu pernafasan dada

- pola teratur

- tidak pernafasan cuping hidung

- suara nafas bersih

- TTV :

RR : 29x/i

N: 97x/i

T : 36,50C

A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi

15:25 DK 5

Risiko defisit

nutrisi

S :

- Ibu pasien mengatakan anak R hanya makan ½ porsi

bubur tapi menghabiskan lauk (ikan)

O : - A : BB = 11kg, TB= 70,7cm, LILA= 15,7cm

- B : terjadi peningkatan jumlah leukosit dan trombosit

- C :

- Tidak ada penurunan berat badan

- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi

Page 74: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

62

- Rambut hitam mengkilat

- D : MLTKTP

A : Masalah tidak terjadi

P : Pertahankan intervensi :

5.1 Kaji status nutrisi anak

5.2 Kaji adanya alergi makanan atau minuman

5.3 Ukur tinggi/panjang badan dan berat badan anak

5.4 Monitor turgor kulit

5.5 Monitor muntah pada anak

5.6 Monitor pertumbuhan dan perkembangan anak

5.7 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk membantu

memilih makanan yang dapat memenuhi kebutuhan

gizi selama sakit

15:30 DK 6

Risiko jatuh

S : -

O :

- Tidak ada kejadian jatuh

- Side rail telah terpasang

- Skor humpty dumpty 12 (resiko tinggi)

- Tempat tidur dalam posisi yang tidak terlalu tinggi

A : Masalah tidak terjadi

P : Pertahankan intervensi

6.1 mengidentifikasi perilaku dan factor yang

mempengaruhi risiko jatuh

6.2 mengidentifikasi karakteristik lingkungan yang dapat

meningkatkan potensi untuk jatuh

6.3 memasang pagar pengaman tempat tidur

6.4 merendahkan posisi tempat tidur

15:35 DK 7

Risiko infeksi

S : -

O : - Anak terpasang IVFD ditangan sebelah kiri

- Balutan baru diganti

- Balutan tampak bersih

- Tidak ada kemerahan, atau pun bengkak pada daerah

tangan yang diinfus

A : Masalah tidak terjadi

P : pertahankan intervensi

7.1 Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan

7.2 Batasi pengunjung jika perlu

7.3 Monitor tanda dan gejala sistemik dan lokal

7.4 Lakukan perawatan infus

7.7 Kolaborasi pemberian antibiotic

Hari

ke 4

15:05

DK 5

Risiko deficit

nutrisi

S :

- Ibu pasien mengatakan anak R hampir mengahbiskan

makanannya hari ini (tersisa 2-3 sendok saja)

O : - A : BB = 11kg, TB= 70,7cm, LILA= 15,7cm

- B : terjadi peningkatan jumlah leukosit dan trombosit

- C :

- Tidak ada penurunan berat badan

- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi

- Rambut hitam mengkilat

Page 75: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

63

- D : MLTKTP

A : Masalah tidak terjadi

P : Pertahankan intervensi :

5.1 Kaji status nutrisi anak

5.2 Kaji adanya alergi makanan atau minuman

5.3 Ukur tinggi/panjang badan dan berat badan anak

5.4 Monitor turgor kulit

5.5 Monitor muntah pada anak

5.6 Monitor pertumbuhan dan perkembangan anak

5.7 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk membantu

memilih makanan yang dapat memenuhi kebutuhan

gizi selama sakit

15:10

DK 6

Risiko jatuh

S : -

O :

- Tidak ada kejadian jatuh

- Side rail telah terpasang

- Skor humpty dumpty 12 (resiko tinggi)

- Tempat tidur dalam posisi yang tidak terlalu tinggi

A : Masalah tidak terjadi

P : Pertahankan intervensi

6.1 mengidentifikasi perilaku dan factor yang

mempengaruhi risiko jatuh

6.2 mengidentifikasi karakteristik lingkungan yang dapat

meningkatkan potensi untuk jatuh

6.3 memasang pagar pengaman tempat tidur

6.4 merendahkan posisi tempat tidur

15:15 DK 7

Risiko infeksi

S : -

O : - infus telah dilepas

- pembekuan darah baik

- Tidak ada kemerahan, atau pun bengkak pada daerah

tangan yang di infus

A : Masalah tidak terjadi

P : pertahankan intervensi

7.1 Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan

7.2 Batasi pengunjung jika perlu

7.3 Monitor tanda dan gejala sistemik dan local

7.4 Lakukan perawatan infus

7.7 Kolaborasi pemberian antibiotic

Page 76: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

64

Tabel 4.15 Evaluasi Asuhan Keperawatan Pasien Anak 2 dengan Bronkopneumonia

di RS Samarinda Medika Citra Hari/

Jam

Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi ( SOAP ) Paraf

Hari

1

15:00

DK 1

Bersihan jalan

nafas tidak

efektif

S :

- ibu mengatakan anak I masih sesak namun sudah

berkurang

- ibu mengatakan anak I masih batuk berdahak

- ibu mengatakan sudah paham tentang batuk efektif

namun belum melatih anak I karna masih tidur

O :

- auskultasi bunyi nafas ronki pada kedua paru

- RR=46x/i

- SpO2=98%

- Ada otot bantu pernafasan

- Anak tidak bisa mengeluarkan dahak secra mandiri

A :

- Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

1.1 monitor status oksigenasi pasien

1.2 monitor status respirasi (irama,frekuensi)

1.3 auskultasi suara nafas catat jika ada suara nafas

tambahan

1.4 atur posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi

1.5 lakukan fisioterapi dada jika perlu

1.6 anjurkan teknik batuk efektif

1.7 kolaborasi pemberian O2

1.8 kolaborasi pemberian terapi nebulizer

1.9 kolaborasi penberian antibiotic

15:10 DK 2

Gangguan

pertukaran gas

S :

- ibu mengatakan anak I masih sesak namun sudah agak

mendingan

O :

- saat auskultasi terdengar bunyi nafas tambahan (ronki)

pada kedua lapang paru

- pernafasan cuping hidung

- pola nafas cepat dan dangkal

- kesadaran composmentis

- tidak ada tanda-tanda sianosis

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

2.1 observasi TTV anak (nadi, respirasi, suhu)

2.2 kaji frekuensi, kedalaman dan kemudahan bernafas

2.3 observasi warna kulit, membrane mukosa dan kuku

anak apakah terdapat sianosis

2.4 mempertahankan istirahat dan tidur pada anak

2.5 kolaborasi pemberian oksigen

15:15 DK 3

Pola nafas

tidak efektif

S :

- ibu mengatakan anak kesulitan bernafas

- ibu mengatakan sesak anak akan bertambah bila tidur

dengan posisi telentang

Page 77: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

65

O :

- ada tarikan dinding dada

- pola nafas cepat dan dangkal

- terdapat pernafasan cuping hidung

- TTV

RR : 46x/i, N : 112x/i, T : 38,1

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

3.1 Observasi tanda tanda vital

3.2 Kaji frekuensi pernafasan

3.3 Memberikan posisi semi fowler

3.4 Kolaborasi pemberian O2

15:20 DK 4

Hipertermia

S :

- ibu mengatakan anak I masih demam

O :

- T = 38,10C N: 112x/i

- Badan anak teraba panas

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

4.1 Monitor suhu tubuh sesering mungkin

4.2 Monitor warna kulit dan nadi

4.3 Berikan kompres pada lipatan paha dan aksila

4.4 Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya

kehangatan tubuh

4.5 Kolaborasi pemberian obat antipiretik untuk

menurunkan panas

15:25 DK 5

Cemas

S :

- Ibu mengatakan anak I masih sering menangis jika

ditinggalkan

- Ibu anak I mengatakan pasien masih banyak diam dan

belum aktif untuk bermain

O :

- Ekspresi wajah takut dan tegang

- Anak I tidak mau kontak mata dengan lawan bicara

- Anak I menangis bila ada perawat/tenaga medis lain

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi intervensi

5.1 Identifikasi ulang tingkat kecemasan

5.2 Pertahankan sikap yang tenang dan meyakinkan

5.3 Jelaskan setiap prosedur dan aktivitas kepada orang

tua dan anak

5.4 Anjurkan orang terdekat untuk selalu mendampingi

5.5 Melakukan terapi bermain

15:30 DK 6

Defisit

pengetahuan

orang tua

S :

- Ibu mengatakan sekarang sudah paham tentang penyakit

yang diderita anaknya

- Ibu mengatakan sudah tau bahaya asap obat

nyamuk/rokok bagi kesehatan anaknya

- Ibu mengatakan sudah paham terkait pentingnya

menjaga kebersihan diri anak

Page 78: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

66

- Ibu mengatakan akan merubah gaya hidup menjadi lebih

baik lagi

O :

- Ibu pasien dapat mengulang dan memaparkan secara

singkat terkait penyakit bronkopneumonia

- Ibu mampu menyebutkan bahaya asap obat nyamuk bagi

kesehatan anaknya

- Ibu mampu menjelaskan kembali tentang pentingnya

menjaga kebersihan diri bagi anaknya

A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi

15:30 DK 7

Risiko deficit

nutrisi

S :

- Ibu pasien mengatakan Anak I nafsu makannya menurun

semenjak sakit

- Ibu mengatakan anak I hanya makan 1-2 sendok saja

O :

- A : BB = 14kg, TB= 93cm, LILA= 16,3cm

- B :

Leukosit : 6400 103/ul, Trombosit : 333.700, Hb : 9,0

g/dL, Ht : 29,1%

- C :

- Tidak ada penurunan berat badan

- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi

- Rambut hitam mengkilat

- Mukosa bibir lembab

A : Masalah tidak terjadi

P : Pertahankan Intervensi :

7.1 Kaji status nutrisi anak

7.2 Kaji adanya alergi makanan atau minuman

7.3 Ukur tinggi panjang dan berat badan anak

7.4 Monitor turgor kulit

7.5 Monitor muntah pada anak

7.6 Monitor pertumbuhan dan perkembangan anak

7.7 Kolaborasi dengan ahli gizi

15:35 DK 8

Risiko jatuh

S : -

O :

- Tidak ada kejadian jatuh

- Side rail telah terpasang

- Skor humpty dumpty 13 (resiko tinggi)

- Tempat tidur dalam posisi yang tidak terlalu tinggi

A : Masalah tidak terjadi

P : Pertahankan intervensi

8.1 mengidentifikasi perilaku dan factor yang

mempengaruhi risiko jatuh

8.2 mengidentifikasi karakteristik lingkungan yang dapat

meningkatkan potensi untuk jatuh

8.3 memasang pagar pengaman tempat tidur

8.4 merendahkan posisi tempat tidur

Page 79: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

67

15:40 DK 9

Risiko infeksi

S : -

O :

- terpasang IVFD ditangan sebelah kiri

- tidak ada kemerahan, bengkak, dan perubahan bentuk

pada tangan yang terpasang infus

- balutan bersih dan rapi

A : Masalah tidak terjadi

P : Pertahankan intervensi

9.1 cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan

keperawatan

9.2 batasi pengunjung bila perlu

9.3 monitor tanda dan gejala infeksi sitemik dan local

9.4 lakukan perawatan infus

9.7 kolaborasi pemberian antibiotic

Hari

ke 2

Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi (SOAP) Paraf

14:45 DK 1

Bersihan jalan

nafas tidak

efektif

S :

- ibu mengatakan anak I sesaknya sudah berkurang

- ibu mengatakan anak I masih batuk berdahak namun

sudah berkurang

- ibu mengatakan anak mau meniru melakukan batuk

efektif

- ibu mengatakan anak mampu mengeluarkan batuknya

sambil dibimbing

O :

- auskultasi bunyi nafas ronki pada kedua paru namun

sudah berkurang

- RR= 40x/i

- SpO2=98%

- Ada otot bantu pernafasan

- Napas cepat dan dangkal

- Pernafasan cuping hidung

- Terpasang nasal kanul 2lpm

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

1.1 monitor status oksigenasi pasien

1.2 monitor status respirasi (irama,frekuensi)

1.3 auskultasi suara nafas catat jika ada suara nafas

tambahan

1.4 atur posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi

1.5 lakukan fisioterapi dada jika perlu

1.6 anjurkan teknik batuk efektif

1.7 kolaborasi pemberian O2

1.8 kolaborasi pemberian terapi nebulizer

1.9 kolaborasi penberian antibiotic

Page 80: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

68

14:50 DK 2

Gangguan

pertukaran gas

S :

- ibu mengatakan anak I masih sesak namun sudah agak

mendingan

O :

- saat auskultasi terdengar bunyi nafas tambahan (ronki)

pada kedua lapang paru

- pernafasan cuping hidung

- pola nafas cepat dan dangkal

- kesadaran composmentis

- tidak ada tanda-tanda sianosis

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

2.1 observasi TTV anak (nadi, respirasi, suhu)

2.2 kaji frekuensi, kedalaman dan kemudahan bernafas

2.3 observasi warna kulit, membrane mukosa dan kuku

anak apakah terdapat sianosis

2.4 mempertahankan istirahat dan tidur pada anak

2.5 kolaborasi pemberian oksigen

14:55 DK 3

Pola nafas

tidak efektif

S :

- ibu mengatakan anak kesulitan bernafas

- ibu mengatakan sesak anak akan bertambah bila tidur

dengan posisi telentang

O :

- ada tarikan dinding dada

- pola nafas cepat dan dangkal

- terdapat pernafasan cuping hidung

- TTV

RR : 40x/i, N : 105x/i, T : 36,6

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

3.1 Observasi tanda tanda vital

3.2 Kaji frekuensi pernafasan

3.3 Memberikan posisi semi fowler

3.4 Kolaborasi pemberian O2

15:00 DK 4

Hipertermia

S :

- ibu mengatakan An.I badannya sudah tidak panas lagi

O :

- T = 36,60C N: 78x/i

- Akral teraba hangat, kulit kemerahan tidak ada tanda-

tanda sianosis

A : Masalah teratasi

P : hentikan intervensi

15:05 DK 5

Cemas

S :

- Ibu mengatakan anak I masih sering menangis jika

ditinggalkan ibunya

- Ibu anak I mengatakan pasien masih banyak diam dan

belum aktif untuk bermain

O :

- Ekspresi wajah takut dan tegang

- Anak I tidak mau kontak mata dengan lawan bicara

- Anak I menangis bila ada perawat/tenaga medis lain

Page 81: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

69

A : Masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi intervensi

5.1 Identifikasi ulang tingkat kecemasan

5.2 Pertahankan sikap yang tenang dan meyakinkan

5.3 Jelaskan setiap prosedur dan aktivitas kepada orang

tua dan anak

5.4 Anjurkan orang terdekat untuk selalu mendampingi

5.5 Melakukan terapi bermain.

15:10 DK 7

Risiko deficit

nutrisi

S :

- Ibu pasien mengatakan Anak I masih tidak

menghabiskan porsi makanannya

- Ibu mengatakan anak I hanya makan 1-2 sendok saja

O :

- A : BB = 14kg, TB= 93cm, LILA= 16,3cm

- B :

Leukosit : 6400 103/ul, Trombosit : 333.700, Hb : 9,0

g/dL, Ht : 29,1%

- C :

- Tidak ada penurunan berat badan

- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi

- Rambut hitam mengkilat

- Mukosa bibir lembab

A : Masalah tidak terjadi

P : Pertahankan Intervensi :

7.1 Kaji status nutrisi anak

7.2 Kaji adanya alergi makanan atau minuman

7.3 Ukur tinggi panjang dan berat badan anak

7.4 Monitor turgor kulit

7.5 Monitor muntah pada anak

7.6 Monitor pertumbuhan dan perkembangan anak

7.7 Kolaborasi dengan ahli gizi

15:15

DK 8

Risiko jatuh

S : -

O :

- Tidak ada kejadian jatuh

- Side rail telah terpasang

- Skor humpty dumpty 13 (resiko tinggi)

- Tempat tidur dalam posisi yang tidak terlalu tinggi

A : Masalah tidak terjadi

P : Pertahankan intervensi

8.1 mengidentifikasi perilaku dan factor yang

mempengaruhi risiko jatuh

8.2 mengidentifikasi karakteristik lingkungan yang dapat

meningkatkan potensi untuk jatuh

8.3 memasang pagar pengaman tempat tidur

8.4 merendahkan posisi tempat tidur

15:20 DK 9

Risiko infeksi

S : -

O :

- terpasang IVFD ditangan sebelah kiri

- tidak ada kemerahan, bengkak, dan perubahan bentuk

pada tangan yang terpasang infus

- balutan bersih dan rapi

Page 82: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

70

A : Masalah tidak terjadi

P : Pertahankan intervensi

9.1 cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan

keperawatan

9.2 batasi pengunjung bila perlu

9.3 monitor tanda dan gejala infeksi sitemik dan local

9.4 lakukan perawatan infus

9.7 kolaborasi pemberian antibiotic

Hari

ke 3

14:45

DK 1

Bersihan jalan

nafas tidak

efektif

S :

- ibu mengatakan An.I sudah tidak sesak lagi

- ibu mengatakan An.I batuk sudah tidak berdahak lagi

O :

- auskultasi bunyi nafas bersih

- RR=25x/i

- SpO2=99%

- Tidak ada otot bantu pernafasan

- Irama nafas teratur

- Tidak ada pernafasan cuping hidung

- Tidak terpasang oksigen

A : - Masalah teratasi

P : Hentikan Intervensi

14:50 DK 2

Gangguan

pertukaran gas

S :

- ibu mengatakan anak I sudah tidak sesak lagi

O :

- auskultasi suara nafas bersih tidak ada suara nafas

tambahan

- tidak pernafasan cuping hidung

- pola nafas teratur

- tidak ada tarikan dinding dad

- kesadaran composmentis

- tidak ada tanda-tanda sianosis

A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi

14:55 DK 3

Pola nafas

tidak efektif

S :

- ibu mengatakan anak sudah tidak sesak lagi

- ibu mengatakan anak sudah tidak menggunakan oksigen

lagi

O :

- tidak ada tarikan dinding dada

- pola nafas teratur

- tidak ada terdapat pernafasan cuping hidung

- TTV

RR : 25x/i, N : 98x/i, T : 36,3

A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi

15:00 DK 5

Cemas

S :

- Ibu mengatakan anak I masih sering menangis jika

ditinggalkan

- Ibu anak I mengatakan pasien sekarang sudah mulai

tersenyum namun belum aktif bergerak

Page 83: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

71

O :

- Anak tidak mau diajak terapi bermain (mewarnai)

- Anak sudah mulai sesekali tersenyum

- Anak masih menangis bila ada perawat/tenaga medis

lain

A : Masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi intervensi

5.1 Identifikasi ulang tingkat kecemasan

5.2 Pertahankan sikap yang tenang dan meyakinkan

5.3 Jelaskan setiap prosedur dan aktivitas kepada orang

tua dan anak

5.4 Anjurkan orang terdekat untuk selalu mendampingi

5.5 Melakukan terapi bermain

15:10 DK 7

Risiko deficit

nutrisi

S :

- Ibu pasien mengatakan Anak I masih tidak

menghabiskan porsi makanannya

O :

- A : BB = 14kg, TB= 93cm, LILA= 16,3cm

- B :

Leukosit : 6400 103/ul, Trombosit : 333.700, Hb : 9,0

g/dL, Ht : 29,1%

- C :

- Tidak ada penurunan berat badan

- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi

- Rambut hitam mengkilat

- Mukosa bibir lembab

A : Masalah tidak terjadi

P : Pertahankan Intervensi :

7.1 Kaji status nutrisi anak

7.2 Kaji adanya alergi makanan atau minuman

7.3 Ukur tinggi panjang dan berat badan anak

7.4 Monitor turgor kulit

7.5 Monitor muntah pada anak

7.6 Monitor pertumbuhan dan perkembangan anak

7.7 Kolaborasi dengan ahli gizi

15:25 DK 8

Risiko jatuh

S : -

O :

- Tidak ada kejadian jatuh

- Side rail telah terpasang

- Skor humpty dumpty 13 (resiko tinggi)

- Tempat tidur dalam posisi yang tidak terlalu tinggi

A : Masalah tidak terjadi

P : Pertahankan intervensi

8.1 mengidentifikasi perilaku dan factor yang

mempengaruhi risiko jatuh

8.2 mengidentifikasi karakteristik lingkungan yang dapat

meningkatkan potensi untuk jatuh

8.3 memasang pagar pengaman tempat tidur

8.4 merendahkan posisi tempat tidur

Page 84: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

72

15:30 DK 9

Risiko infeksi

S : -

O :

- infus telah dilepas

- tidak ada kemerahan, bengkak, dan perubahan bentuk

pada tangan

A : Masalah tidak terjadi

P : Pertahankan intervensi

9.1 cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan

keperawatan

9.2 batasi pengunjung bila perlu

9.3 monitor tanda dan gejala infeksi sitemik dan local

9.4 lakukan perawatan infus

9.7 kolaborasi pemberian antibiotic

4.2 Pembahasan

4.2.1 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan

produksi sputum

Berdasarkan hasil pengkajian pada dua pasien ditemukan adanya peningkatan

produksi sputum ditandai dengan anak batuk berdahak, sesak nafas, terdengar bunyi

nafas tambahan (ronki), adanya peningkatan frekuensi nafas menjadi cepat dan

dangkal, serta adanya tarikan dinding dada dan pernafasan cuping hidung.

Menurut Nurarif dan Kusuma (2013) mikroorganisme yang masuk kesaluran

pernafasan memicu peradangan yang menimbulkan secret yang semakin lama

semakin menumpuk dibronkus sehingga aliran bronkus menjadi sempit dan pasien

merasa sesak. Menurut Nugroho (2011) akibat dari sekresi sputum yang berlebihan

meliputi batuk, dapat menyebabkan obstruksi saluran pernafasan dan sumbatan pada

saluran pernafasan, sputum terjadi karena adanya peradangan atau infeksi saluran

pernapasan. Pengeluaran dahak yang tidak lancar juga menyebabkan penumpukan

sputum yang membuat perlengketan pada jalan nafas sehingga jalan nafas tidak

Page 85: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

73

efektif dan menimbukan sesak nafas. Sesuai dengan teori diatas peneliti berasumsi

selain karna efek peradangan yang menimbulkan mukus dan menghambat jalan nafas

bersihan jalan nafas ini juga disebabkan oleh sputum yang menumpuk karena tidak

dikeluarkan secara mandiri melalui batuk.

Berdasarkan masalah yang muncul panulis menyusun intervensi seperti

melakukan monitoring status oksigen, memonitor frekuensi dan irama nafas,

auskultasi suara nafas tambahan, mengajarkan batuk efektif pada anak 2 dan

melakukan fisioterapi dada pada anak 1, kolaborasi pemberian terapi nebulizer,

antibiotic dan oksigen.

Hasil analisa peneliti terkait kenapa anak 2 tidak mendapatkan terapi fisioterapi

dada dan terapi nebulizer seperti anak 1 adalah karena anak 1 masih berusia 1th

sehingga kurang kooperatif untuk mengikuti arahan peneliti saat mengajarkan batuk

efektif, sedangkan anak 2 sudah berusia 2th lebih dan mampu mengikuti arahan dari

ibunya sehingga anak bisa mengeluarkan dahaknya secara mandiri dengan teknik

batuk efektif.

Hasil evaluasi setelah peneliti melakukan perawatan selama 4 hari pada anak 1

dan 3 hari pada anak 2 masalah teratasi baik pada anak 1 maupun anak 2 dibuktikan

dengan data penunjang ibu megatakan anaknya tidak kesulitan bernafas lagi, suara

nafas bersih, frekuensi nafas normal, irama nafas teratur dan tidak ada tarikan dinding

dada serta tidak ada pernafasan cuping hidung.

Page 86: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

74

4.2.2 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membrane

alveolus-kapiler

Berdasarkan hasil pengkajian muncul masalah gangguan pertukaran gas pada

anak 1 dan 2 dengan data ibu mengatakan anak sesak nafas, ada suara nafas tambahan

(ronki), terdapat pernafasan cuping hidung, pola nafas yang cepat dan dangkal.

Menurut Djodjosubroto (2009) gangguan pertukaran gas muncul disebabkan

daerah paru menjadi padat karna terisi oleh eksudat sehingga terjadi penurunan ratio

ventilasi dan perfusi yang berdampak pada penurunan kapasitas difusi. Sesuai dengan

teori dan data yang didapat peneliti berasumsi bahwa masalah gangguan pertukaran

gas terjadi karna efek dari peradangan yang menyebar kebagian alveolus sehingga

alveolus tidak bisa bekerja secara optimal karna terisi oleh eksudat.

Berdasarkan masalah yang muncul peneliti lalu menyusun intervensi kemudian

mengimplementasikan dikedua pasien berupa observasi tanda-tanda vital, mengkaji

frekuensi dan kemudahan pasien dalam bernafas, observasi adanya tanda-tanda

sianosis, mempertahankan istirahat, dan kolaborasi pemberian oksigen nasal kanul

pada anak 1 dan 2, hasil evaluasi masalah sama-sama teratasi di buktikan dengan

anak tidak sesak lagi, tidak ada suara nafas tambahan, frekuensi nafas dalam rentang

normal, irama nafas teratur, tidak ada otot bantu pernafasan dan cuping hidung.

4.2.3 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan defresi pusat pernafasan

Dari hasil pengkajian pada anak 1 dan anak 2 muncul masalah pola nafas tidak

efektif yang didukung data ibu mengatakan anaknya kesulitan bernafas. Menurut

teori dari Hockenberry & Wilsson (2013) obstruksi jalan nafas pada pasien

Page 87: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

75

pneumonia yang disebabkan peningkatan produksi sputum menghambat suplai

oksigen kejaringan sehingga menimbulkan distress pernafasan yang merupakan

kompensasi tubuh karena konsentrasi oksigen yang rendah. Sesuai dengan data yang

didapat dilapangan dan didukung oleh teori peneliti berasumsi bahwa masalah pola

nafas tidak efektif muncul dikarenakan kurangnya suplai oksigen yang didapat

jaringan akibat obstruksi yang terjadi dibronkus sehingga terjadi disstres pernafasan

yang menimbulkan gejala seperti sesak dan kelelahan.

Berdasarkan masalah yang muncul peneliti melakukan implementasi sesuai

dengan intervensi yang telah disusun berupa observasi tanda-tanda vital anak,

mengkaji frekuensi nafas, mengubah posisi untuk memaksimalkan ventilasi, serta

melakukan kolaborasi pemberian oksigen. Setelah dilakukan perawatan selama 4 hari

masalah teratasi pada anak 1 dan 3 hari pada anak 2.

4.2.4 Hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi

Berdasarkan hasil pengkajian anak 1 dan anak 2 sama-sama mengalami demam

dimana suhu badan berada diatas rentang normal anak 1 (37,80C) dan anak 2

(38,10C).

Menurut Nurarif dan Kusuma (2013) penyebab demam pada anak

bronkopneumonia adalah karna adanya peradangan yang disebabkan oleh

mikroorganisme sehingga tubuh merespon dan terjadilah demam. Menurut Sherwood

(2012) demam terjadi akibat adanya infeksi atau peradangan, sebagai respon

masuknya organisme pathogen, sel-sel fagositik tertentu (magrofag) akan

mengeluarkan pirogen endogen yang merangsang hipotalamus untuk meningkatkan

Page 88: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

76

patokan termo stat. Berdasarkan hasil pengkajian dan teori yang ada peneliti

berasumsi bahwa hipertermi yang muncul pada pasien bronkopneumonia merupakan

efek dari proses peradangan yang kemudian merangsang hipotalamus.

Berdasarkan hasil study setelah dilakukan tindakan keperawatan dilapangan

dengan memonitor suhu tubuh, memberikan kompres pada lipatan paha atau axila,

menyelimuti pasien, dan melakukan kolaborasi pemberian antipiretik setlah

dilakukan tindakan selama 4 hari padi anak 1 dan 3 hari pada anak 2 masalah

hipertermi teratasi.

4.2.5 Cemas berhubungan dengan lingkungan asing

Dari hasil pengkajian ditemukan masalah cemas pada anak 2 yang dibuktikan

dengan data subyektif ibu pasien mengatakan anak menangis saat melihat

perawat/tenaga medis lainnya data obyektif anak cenderung diam, tampak gelisah,

kontak mata buruk dan ketakutan.

Kecemasan merupakan perasaan yang paling umum dialami oleh pasien anak

yang mengalami hospitalisasi. Kecemasan yang sering dialami seperti menangis, dan

takut pada orang baru.Banyaknya stressor yang dialami anak ketika menjalani

hospitalisasi menimbulkan dampak negatif yang mengganggu perkembangan anak.

Lingkungan rumah sakit dapat merupakan penyebab stress dan kecemasan pada anak

(Utami, 2014).

Analisa peneliti terkait masalah kecemesan yang hanya muncul pada anak 2

adalah karena anak 2 baru pertama kali di rawat inap sehingga merasa asing dengan

lingkungan yang baru berbeda dengan anak 1 yang sebelumnya sudah pernah dirawat

Page 89: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

77

inap di rumah sakit dari segi perilaku pun orang tua anak 1 lebih paham tentang

kecemasan yang mungkin akan muncul pada anaknya selama dirawat di rumah sakit

sehingga orang tua anak 1 membawa mainan kesukaan anak untuk mengalihkan

perhatian anak saat ada petugas medis.

Berdasarkan hasil study kasus dimana setelah dilakukan tindakan pendekatan

secara tenang, menganjurkan ibu selalu mendampingi pasien dan meyakinkan lalu

melakukan terapi bermain mewarnai dengan anak setidaknya dapat mengurangi

kecemasan yang dirasakan anak karna hospitalisasi dan anak merasa lebih nyaman.

4.2.6 Defisit pengetahuan orang tua b.d kurang terpapar informasi

Dari hasil pengkajian pada orang tua anak ke 2 didapatkan data subyektif orang

tua mengatakan tidak paham terkait penyakit yang diderita anaknya, ibu mengatakan

tidak berani memandikan anaknya karna takut akan memperparah kondisi, dan ibu

mengatakan ini kali pertama anaknya dirawat dirumah sakit dan sebelumnya tidak

pernah mendapat pendidikan kesehatan tentang penyakit anaknya data obyektif yang

didapat orang tua pasien tampak bingug dan hanya diam saat ditanya terkait penyakit

anaknya, ibu aktif bertanya tentang penyakit yang diderita anak.

Menurut SDKI (2017) defisit pengetahuan adalah ketiadaan atau kurangnya

informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertetu yang bisa disebabkan oleh

beberapa hal misalnya keterbatasan kognitif, gangguan fungsi kognitif, kurang

terpapar informasi, kurang mampu mengingat ataupun ketidaktahuan menemukan

sumber informasi. Menurut Notoatmodjo (2012) pengetahuan dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan.

Page 90: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

78

Dari hasil study peneliti berasumsi bahwa faktor yang mempengaruhi deficit

pengetahuan pada orang tua anak 2 karna ini kali pertama anaknya masuk rumah

sakit sehingga belum pernah terpapar informasi terkait Bronkopneumonia, serta

adanya pengaruh faktor pendidikan pada orang tua anak 2, setelah dilakukan

pendidikan kesehatan tentang proses penyakit, bahaya asap obat nyamuk, dan

pentingnya menjaga kebersihan anak terjadi peningkatan pengetahuan orang tua dan

menimbulkan motivasi bagi orang tua untuk merubah gaya hidup menjadi lebih baik

lagi.

4.2.7 Risiko deficit nutrisi ditandai dengan perubahan psikologis (keengganan

untuk makan)

Dari hasil pengkajian didapatkan data pada anak 1 sebelum sakit dan sesudah

sakit tidak mengalami penurunan berat badan 11 Kg, TB 70,7 cm, LK 48 cm, LD 52

cm, LILA 15,7 cm, dan pada anak 2 sebelum sakit dan sesudah sakit tidak mengalami

penurunan 14 Kg, TB 93 cm, LK 49 cm, LD 54 cm, LILA 16,3 cm. Sesuai dengan

kartu menuju sehat (KMS) status gizi anak 1 dan 2 berada digaris hijau yang berarti

status gizi baik namum kondisi sakit yang diderita kedua anak akan mempengaruhi

nafsu makan. Sehingga peneliti merasa perlu untuk mengangkat diagnose ini untuk

mempertahankan status nutrisi anak. Menurut Agustina (2013) penyakit infeksi

menjadi salah satu faktor langsung penyebab terjadinya gizi kurang pada balita.

Apabila dimasa ini anak tidak mendapatkan asupan yang cukup akan berpengaruh

terhadap pertumbuhan dan perkembangannya, selain itu dengan adanya penyakit

infeksi yang berada pada tubuh anak akan menurunkan nafsu makannya dan

berakibat pada status gizi anak.

Berdasarkan teori yang ada dan hasil study penulis berasumsi bahwa pada anak

bronkopneumonia yang memiliki masalah deficit nutrisi ini berkaitan dengan faktor

Page 91: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

79

psikologis yang dipicu oleh efek dari proses penyakit seperti batuk, sesak nafas, anak

mudah lelah, dan gangguan pada indra pengecap sehingga anak tidak nafsu makan.

Tidakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini diantaranya

ialah mengkaji status nutrisi, mengkaji adanya alergi makanan/minuman,mengecek

turgor kulit, monitoring adanya muntah, serta melakukan penilaian tumbang. Hasil

evaluasi masalah risiko deficit nutrisi tidak terjadi baik pada anak 1 maupun anak 2.

4.2.8 Risiko jatuh ditandai dengan anak usia 2tahun atau kurang

Dari hasil pengakajian didapatkan data bahwa kedua anak memiliki masalah

risiko jatuh yang didukung dengan data obyektif skor humpty dumpty anak 1 = 12

(risiko tinggi) dan skor humpty dumpty anak 2 = 13 (risiko tinggi), anak ditempatkan

dikasur orang dewasa, pagar pengaman tidak terpasang dan posisi tempat tidur yang

terlalu tinggi. Berdasarkan data tersebut peneliti merasa perlu mengangkat diagnose

risiko jatuh untuk menghindari kejadian jatuh.

Menurut trisniawati & richa (2018) kejadian pasien jatuh merupakan masalah

serius di rumah sakit terutama pada pasien rawat inap karena kejadian pasien jatuh

merupakan salah satu indikator keselamatan pasien khususnya anak dan indikator

mutu rumah sakit. Menurut SDKI (2017) risiko jatuh adalah kondisi berisiko

mengalami keruskan fisik dan gangguan kesehatan akibat terjatuh dimana faktor

risiko yang berkaitan pada kasus ini adalah usia anak 2 tahun atau kurang. Sesuai

dengan teori menurut penulis usia anak berkait an dengan risiko yang memicu jatuh

karna anak usia 2tahun atau kurang akan sangat aktif bergerak namun mengenal

bahaya disekitarnya.

Page 92: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

80

Berdasarkan hasil study di lapangan selama perawatan tidak ada kejadian jatuh,

penulis berasumsi bahwa pada pasien anak usia 2tahun ataupun kurang sangat perlu

adanya kesadaran, perhatian dan kewaspadaan ekstra baik dari perawat, tenaga medis

lainnya, maupun orang tua pasien untuk meminimalisir faktor risiko agar anak

terhindar dari kejadian jatuh.

4.2.9 Risiko infeksi ditandai dengan efek prosedur invasive

Dari hasil pengkajian diperoleh data kedua pasien mendapat terapi intravena

dimana anak 1 sudah 3 hari terpasang infuse sedangkan anak 2 baru hari kedua

terpasang infuse tidak ada tanda gejala infeksi yang muncul seperti rubor, dolor,

kalor, tumor, dan fungsio laesa pada kedua anak , berdasarkan data tersebut peneliti

berasumsi penggunaan alat-alat invasive rentan sekali akan infeksi karena ada

jaringan yang terbuka sehingga meningkatkan risiko terpaparnya organisme pathogen

hal inilah yang mendasari peneliti mengangkat diagnose risiko inveksi. Menurut

Kartono (2009) infeksi nasokomial merupakan masalah serius yang dapat menjadi

penyebab kematian secara langsung atau tidak langsung, hal yang paling ringan yang

dapat dirasakan adalah menjadi lamanya masa rawat inap.

Untuk mengatasi masalah risiko infeksi peneliti menyusun intervensi dan

melakukan tindakan keperawatan diantaranya mencuci tangan sebelum dan sesudah

tindakan, membatasi jumlah pengunjung untuk meminimalisir sumber infeksi dari

lingkungan, monitor tanda dan gejala infeksi, melakukan perawatan infus, dan

kolaborasi untuk pemberian antibiotic. Hasil evaluasi setelah dilakukan perawatan

selama 4 hari pada anak 1 dan 3 hari pada anak 2 masalah risiko infeksi tidak terjadi.

Page 93: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

81

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penerapan asuhan keperawatan pada anak 1 dan

anak 2 dengan penyakit Bronkpneumoniadi Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit

Samarinda Medika Citra Kalimantan Timur peneliti dapat mengambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pengkajian

Hasil pengkajian yang didapatkan dari kedua anak menunjukkan adanya

beberapa tanda gejala yang sama. Keluhan yang diarasakan anak 1 juga

dirasakan oleh anak ke 2. Keluhan yang memiliki kesamaan dengan teori yang

dikemukakan pada bab II ialah anak batuk berdahak, sesak nafas, frekuensi nafas

meningkat, anak demam, pada auskultasi thorak terdengar suara nafas tambahan

(ronki), ada pernafasan cuping hidung, tarikan dinding dada, terjadi penurunan

nafsu makan dan anak tampak gelisah. Dari hasil pemeriksaan penunjang pun

menunjukkan hasil yang sama yaitu kesan bronkopneumonia pada kedua anak.

Hal ini menujukkan adanya keselarasan antara teori dan fakta dilapangan.

2. Diagnosa Keperawatan

Dari 7 diagnosa yang muncul pada anak 1 dan 9 diagnosa yang muncul pada

anak 2 ada 7 diagnosa yang sama-sama dirasakan kedua anak yaitu bersihan jalan

nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sputum, gangguan

Page 94: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

82

pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membrane alveolus kapiler, pola

nafas tidak efektif berhubungan dengan depresi pusat pernafasan, hipertermia

berhubungan dengan proses inflamasi, risiko deficit nurisi berhubungan dengan

efek psikologis (keengganan untuk makan), risiko jatuh berhubungan dengan

anak usia 2 tahun atau kurang, dan risiko infeksi berhubungan dengan efek

prosedur invasive. Kemudian 2 diagnosa yang hanya muncul pada anak 2 adalah

cemas berhubungan dengan lingkungan yang asing dan deficit pengetahuan

orang tua berhubungan dengan kurang terpapar informasi.

3. Perencanaan

Perencanaan yang digunakan pada kedua pasien di susun berdasarkan rencana

keperawatan menurut NANDA (2015) dan sesuai dengan masalah keperawatan

yang ditegakkan berdasarkan kriteria tanda dan gejala mayor, minor serta kondisi

klien saat ini.

4. Pelaksanaan tindakan

Tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana tindakan yang telah

penulis susun diantaranya adalah memonitor status oksigen, tanda-tanda vital,

pertumbuhan dan perkembangan anak, dan memonitor status repirasi, mengkaji

status nurisi serta alergi makanan/minuman, mendengarkan suara nafas

tambahan, mengubah posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi, mengajarkan

batuk efektif, melakukan fisiterapi dada, berkolaborasi untuk pemberian

antibiotic dan antipiretik, memberikan kompres dan menyelimuti pasien,

mengidentifikasi tingkat kecemasan dan tingkat pengetahuan orang tua,

Page 95: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

83

memberikan penyuluhan kesehatan, melakukan terapi bermain bersama anak,

memasang pagar pengaman tempat tidur untuk menghindari kejadian jatuh,

selalu memonitor adanya tanda/gejala infeksi yang mungkin muncul serta

melakukan perawatan infus dan selalu membiasakan mencuci tangan sebelum

ataupun sesudah tindakan untuk meminimalisir penyebaran infeksi.

5. Evaluasi

Akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi terhadap asuhan keperawatan

yang di berikan dan didasarkan pada bagaimana efektifnya tindakan keperawatan

yang telah dilakukan. Pada evaluasi yang penulis lakukan pada anak 1

berdasarkan kriteria yang penulis susun terhadap 4 diagnosa yang teratasi yaitu

Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan Peningkatan Produksi

Sputum, Gangguan Pertukaran Gas beruhubungan dengan Membrane Alveolus-

kapiler, Pola Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan Depresi Pusat Pernafasan,

Hipertermia berhubungan dengan Proses Inflamasi, 3 diagnose risiko tidak

terjadi yaitu Risiko Defisit Nutrisi, Risiko Jatuh, dan Risiko inveksi.

Sedangkan pada anak 2 dari 9 diagnosa yang mencul berdasarkan kriteria

hasil yang disusun terdapat 5 diagnosa teratasi yaitu Berihan Jalan Nafas Tidak

Efektif, Gangguan Pertukaran Gas, Pola Nafas Tidak Efektif, Hipertermia dan

Defisit Pengetahuan Orang Tua, ada 1 diagnosa keperawatan yang teratasi

sebagian yaitu Cemas, 3 diagnosa risiko tidak terjadi yaitu Risiko Deficit Nutrisi,

Risiko Jatuh, dan Risiko Infeksi.

Page 96: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

84

5.2 Saran

Berdasarkan kasus yang diangkat penulis dengan judul Asuhan Keperawatan

Anak dengan Bronkopneumonia di Rumah Sakit Samarinda Medika Citra untuk

peningkatan mutu dalam pemberian asuhan keperawatan selanjutnya penulis

menyarankan kepada :

1. Peneliti selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengeksplorasi lebih dalam lagi terkait

asuhan keperawatan anak dengan bronkopneumonia. Dan dapat mengaplikasikan

intervensi keperawatan yang telah disusun dengan baik.

2. Perawat ruangan

Diharapkan dapat meningkatkan komunikasi yang efektif baik kepada pasien

maupun orang tua dan dapat lebih meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan

diri pasien.

3. Pasien dan orang tua pasien

Diharapkan dapat mengenali bagaimana proses dan tanda gejala serta faktor

penyabab terjadinya bronkopneumonia sehingga untuk kedepannya dapat

merubah pola hidup menjadi lebih baik lagi.

Page 97: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi (2008) Konsep Dasar Keperawatan Jakarta: EGC

Agustina, I (2013) Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita dengan Perilaku

Pencegahan Penyakit Pneumonia Di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2013) Penyakit yang

Ditularkan Melalui Udara.Jakarta: Kemenkes RI

Budiono, dkk (2015) Konsep Dasar Keperawatan Jakarta : Bumi Medika

Dermawan (2012) Proses Keperawatan Penerapan Konsep Dan Kerangka Kerja.

Yogyakarta: Gosyen Publishing

Dinkes (2016) Profil Kesehatan Kota Samarinda 2016 Samarinda: Dinas

Kesehatan Kota Samarinda

Fadhila (2013). Rule Of Diagnosis And Treatment Of Bronchopneumonia

Patiens On Baby Boys Age 6 Months

Dewi & Noprianty (2018) Risk Factors Related To Faal Incidence In

Hospitaliced Pediatric Patient Whit Theory Faye G Abdellah . NurseLine

Journal Vol.3 No. 2

Infodatin (2015) Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI Jakarta :

infodatin

Hockenberry, M.J., & Wilson, D (2009) wong’s essential of pediatric nursing.

(8th ed). St. Louis : Mosby Elsevier

Kartono (2009) Risk Factors Analysis Affecting The occurrence of Nasocomial

infection in Child. Jupri Kartono Care Unit of RSUD Dr. H. Abdul

Moeloek Bandar Lampung.

Kemenkes RI (2018) Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017

Jakarta : Kementrian Kesehatan RI

Notoadmodjo S (2012) Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan Jakarta: PT

Rineka Cipta

Nugroho, T (2011) Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah dan Penyakit

Dalam Yogyakarta: Nuha Medika

Page 98: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

Nurarif, A. Huda dan Hardhi Kusuma (2015) Aplikasi Asuhan Keperawatan

Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC jilid 1 Yogjakarta:

Mediaction

(2013) Asuhan keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &

NANDA NIC-NOC Yogyakarta: Mediaction

Nursalam (2008) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan Jakarta: Salemba Medika

Nursalam, Susila Ningrum dan Sri Utami (2008) Asuhan Keperawatan Bayi dan

Anak (untuk perawat dan bidan) Jakarta: SalembaMedika

Riyadi dan Sukarmin (2009) Asuhan Keperawatan pada Anak Edisi pertama

Yogyakarta: Graha Ilmu

PPNI (2017) Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator

Diagnostik Edisi 3 Jakarta : DPP PPNI

Sherwood, L (2012) Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 6 Jakarta: EGC

Suara, Mahyar. dkk (2013) Konsep Dasar Keperawatan Jakarta: CV Trans Info

Media

Wijayaningsih, Kartika Sari (2013) Asuhan Keperawatan Anak Jakarta : CV

Trans Info Media

WHO (2016). Pneumonia, http://www.who.int/mediacentre/ factsheets/fs331/en/.

(diakses pada`28 oktober 2018)

Page 99: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

FORMAT PENGKAJIAN ANAK

Nama Preceptee : Yoanita Chairunisa

NIM : P07220116039

Tanggal MRS : 8 Mei 2019 Jam Masuk : 21:15

Tanggal Pengkajian : 12 Mei 2019 No. RM :

Jam Pengkajian : 08:15 Diagnosa Masuk : Bronkopneumonia

Ruangan Rawat Inap : Ruang Perawatan Anak

I. IDENTITAS PASIEN

Nama

Umur

Tanggal lahir

Suku/bangsa

Agama

Jenis Kelamin

Alamat

: An. I

: 2tahun 4bulan 1hari

: 11 januari 2017

: Bugis/Indonesia

: Islam

: Perempuan

: Jl. Muara Badak Darma Gabak

Toko Lima

Penanggung jawab Biaya

(diisi bila penanggung jawab bukan

orang tua)

Nama : Tn. I

Alamat : Jl. Muara Badak Darma

Gabak Toko Lima

II. IDENTITAS ORANG TUA

Ayah

Nama

Umur

Suku/bangsa

Agama

Tn. I

35th

Bugis/Indonesia

Ibu

Nama

Umur

Suku/bangsa

Agama

Pendidikan

Ny. A

22th

Bugis/Indonesia

Islam

Page 100: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

1. Keluhan Utama

Saat MRS: Batuk

Saat Pengkajian: Batuk

2. Riwayat Penyakit Sekarang : Orang tua pasien mengatakan anaknya batuk-batuk

± 3hari, demam dan kesulitan bernafas kemuadian anak dibawa ke klinik BOHC dan

mendapatkan tindakan pemasangan O2, fisioterapi dada, dan terapi obat : antrain 2mg,

ranitidine ¼ amp, cefotaxime 250mg, gentamicin 20 mg, nebu combiven kemudian anak

dirujuk ke RS SMC pada tanggal 8 mei 2019. Saat dikaji anak hanya berbaring ditempat

tidur orang tua mengatakan anak masih batuk berdahak dan kesulitan bernafas, orang tua

juga mengatakan anaknya tidak nafsu makan dan menangis bila melihat perawat, dari

pemeriksaan tanda-tanda vital diperoleh hasil : N : 98x/i RR : 34x/i T: 38,1.

IV. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN

1. Prenatal:…………………………………………………………………………….

2. Intranatal:…………………………………………………………………………..

3. Postnatal:…………………………………………………………………………..

V. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

1. Pernah dirawat : ya tidak kapan :……...................

diagnosa :………….................

2. Riwayat penyakit kronik dan menular ya tidak

jenis……………………...................................................

Pendidikan

Pekerjaan

Alamat

Islam

Smp

Wiraswasta

Jl. Muara Badak

Darma Gabak Toko

Lima

Pekerjaan

Alamat

Smp

Wiraswasta

Jl. Muara Badak

Darma Gabak Toko

Lima

Page 101: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

Riwayat kontrol :

.................................................................................................................................................

......

Riwayat penggunaan obat di rumah : ya tidak

3. Riwayat alergi ya tidak

jenis…………………….................................................

4. Riwayat operasi ya tidak

kapan……………………...............................................

5. RiwayatImunisasi : ibu pasien mengatakan imunisasi tidak lengkap

VI. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Ya tidak `

jenis : asma

GENOGRAM

VII. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG

1. Antropometri :

a. BB – Sebelum sakit : 14 kg

b. BB – Sesudah sakit : 14 kg

c. TB/Panjang Badan : 93 cm

d. LK : 49 cm

Page 102: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

e. LD : 57 cm

f. LILA : 16,4 cm

g. Status Gizi :

BB/U : Gizi Buruk/ Gizi Kurang/ Gizi Baik/ Gizi Lebih

PB/U : Sangat Pendek/ Pendek /Normal/Tinggi

BB/PB(TB) : Sangat Kurus/Kurus/Normal/Gemuk

IMT/U : Sangat Kurus/Kurus/Normal/Gemuk/Obesitas

2. Personal sosial : ibu mengatakan anaknya sering meniru kegiatan ibu

saat melakukan pekerjaan rumah (menyapu)

3. Motorik kasar : anak mampu menendang bola kecil kedepan tanpa

berpegangan pada benda apapun

4. Bahasa : anak mampu mengucapkan kata “bapak” dan

“mamak”

5. Motorik halus : anak mampu melepas celananya secara mandiri

VIII. POLA KESEHATAN SEHARI-HARI

A. Pola nutrisi dan metabolic

Kegiatan Di rumah Di Rumah Sakit

1. Makan

a. Frekuensi

b. JenisMakanan

c. Makanan yang disukai

d. Makanan Pantangan

2. Minum

a. Jenis Minuman

b. Jumlah (ml/24 jam)

c. Minuman yang disukai

3x sehari (habis)

Nasi, lauk pauk, sayur

Nugget

Tidak ada

Asi dan air putih

±

Susu

3x sehari (tidak habis)

Nasi, lauk pauk, sayur,

dan buah

Kue

Tidak ada

Asi dan air putih

±

Susu

Page 103: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

B. Pola aktivitas dan latihan

Kegiatan Di rumah Di Rumah Sakit

1. Kegiatan khusus setiap hari

(bermain)

2. Jumlah jam kegiatan/24 jam

3. JenisPermainan

Bermain

8 jam

Boneka, petak umpet,

masak-masak

tidak ada hanya berbaring

ditempat tidur

2-3 jam

Tidak ada

C. Pola tidur

Kegiatan Di Rumah Di Rumah Sakit

Tidur

a. Tidur siang (jam/hari)

b. Tidur malam (jam/hari)

c. Kesulitan tidur

d. Cara mengatasi

2-3 jam

8 jam

Tidak ada

Tidak ada

2-3jam

6 jam

Sering terbangun karna

batuk

Tidak ada

D. Pola eliminasi

Kegiatan Di Rumah Di Rumah Sakit

1. BAB (Buang Air Besar)

a. Frekuensi

b. Jumlah

c. Warna

d. Konsistensi

e. Gangguan / Kelainan

2. BAK (Buang Air Kecil)

a. Frekuensi

b. Jumlah

c. Warna

d. Gangguan/kelainan

1x sehari

E. Pola kebersihan diri

Page 104: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

Kegiatan Di Rumah Di Rumah Sakit

1. Mandi

2. Gosok gigi

3. Potong kuku

4. Cuci rambut

2x sehari

2x sehari

Saat panjang

2 hari 1x

Belum ada

1x sehari

Belum ada

Belum ada

IX. POLA HUBUNGAN DAN PERAN

1. Yang mengasuh anak : orang tua (ayah dan ibu)

2. Hubungan dalam anggota keluarga : sebagai anak dan adik

3. Hubungan dengan teman sebaya : baik, anak berteman dengan anak

sebayanya

4. Hubungan dengan orang lain : kooperatif pada orang yang dikenalnya

saja

5. Perhatian terhadap lawan bicara :

X. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum

Sakit ringan Sakit sedang Sakit berat

2. Kesadaran :

Kualitatif :

Compos Mentis Apatis Somnolen Sopor Koma

Kuantitatif : GCS : E4.M6V6

Masalah Keperawatan :

.......................................................................................................................................................

3. Pemeriksaan Tanda Tanda Vital

S : 38,10C N : 98x/I TD: - RR : 34x/i

4. Kenyamanan/nyeri

Nyeri Ya Tidak

Lama Nyeri Akut (<3 bln) Kronis (>3 bln)

Page 105: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

P (Provokatif/Paliatif) : ......................................

Q (Qualitas/Quantitas) : ......................................

R (Region/Radiasi) : ......................................

S (Scale) : ......................................

T (Time) : ......................................

Masalah Keperawatan : hipertermi

5. Pemeriksaan Kepala

Kepala : normal/makro/mikrosefal

Muka : simetris/deformitas

Rambut : warna : hitam. mudah/sulit dicabut

Ubun-ubun besar : menutup/tidak

Telinga : serumen ya/tidak

Membran timpani utuh

Mata : cekung/tidak, kering/tidak

Konjungtivitis : ya/tidak

Pupil isokor : ya/tidak

Refleks cahaya : ya/tidak

Sclera : anemis /tidak

Konjunctiva : ikterus /tidak

Bibir: kering: ya/tidak

Pucat : ya/tidak

Lidah: kotor. ya/tidak

tremor :ya/tidak

Mulut: stomatitis ya/tidak

Gigi:

2212 2122

2212 2122

Caries: ya/tidak

Tenggorokan : hiperemis ya/tidak

Page 106: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

Hidung: Rinorea ya/tidak

Pernapasan cuping hidung ya/tidak

Tonsil : T..../T.......

hiperemis ya/tidak

Masalah Keperawatan :

..............................................................................................................................................................

6. Pemeriksaan leher

Kelenjar getah bening : ( ) teraba ( ) tidak teraba

Tiroid : ( ) teraba ( ) tidak teraba

Leher: kaku kuduk ya/tidak

Masalah Keperawatan :

.......................................................................................................................................................

7. Pemeriksaan Thorak (Sistem Pernafasan)

a. Keluhan : sesak nyeri waktu nafas

Batuk produktif tidak produktif

Sekret :……........................................... Konsistensi :..........................................................................

Warna :.................................................. Bau :........................................................................................

b. Inspeksi

Bentuk dada simetris asimetris barrel chest

Funnel chest Pigeons chest

Frekuensi : .......................................

Irama nafas teratur tidak teratur

Pola pernafasan : Dispnoe Kusmaul Cheyne Stokes

Bradipnea takipnea Hyperventilasi

Otot bantu pernafasan : ada tidak ....jenis retraksi

Usaha napas : posisi duduk menunduk

Alat bantu napas : ya tidak

Jenis..........................................

Flow...........................................................................lpm

c. Palpasi

Sela iga kiri = kanan ya/tidak

Page 107: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

Nyeri tekan. ya/tidak

d. Perkusi : Sonor Redup Pekak Hipersonor/ timpani

Lokasi :

e. Auskultasi :

Suara nafas : Vesikuler Bronko vesikuler rales

Ronki Wheezing suara nafas tambahan lainnya :...............................

f. Alat bantu napas ya tidak

Jenis..........................................

Flow...........................................................................lpm

Masalah Keperawatan :

.......................................................................................................................................................

8. Pemeriksaan Jantung (Sistem Kardio vaskuler)

a. Inspeksi :

..........................................................................................................................................................

CRT :.............detik

Ujung jari : jari tabuh : ya/tidak

b. Palpasi : ictus cordis................................................................................................................................

Akral hangat panas dingin kering

basah

c. Perkusi :

Batas atas

:.............................................................................................................................................

Batas bawah

:........................................................................................................................................

Batas kanan :...............................................................batas kiri :

.........................................................

d. Auskultasi :

BJ II –

Aorta:.......................................................................................................................................

..

BJ II –

Pulmonal:.................................................................................................................................

..

BJ I –

Trikuspidalis:...........................................................................................................................

Page 108: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

....

BJ I – Mitral :

........................................................................................................................................

Bunyi jantung tambahan: .........................................................................................................................

Kelainan :..................................................................................................................................................

Masalah Keperawatan :

.......................................................................................................................................................

9. Pemeriksaan Sistem Pencernaan

Inspeksi : datar/cembung/cekung

Ikut gerak napas/tidak

Palpasi : massa tumor : ya/tidak

Nyeri tekan ya/tidak Lokasi:.......................................................................

Perkusi: timpani :ya/tidak

Pekak hepar :ya/tidak

Jika ascites: shifting dullness: +/-

Auskultasi :Peristaltik :.................................... x/menit

Luka operasi ada tidak Tanggal operasi :

........................................................

Jenis operasi :............................................................. Lokasi :

.......................................................................

Keadaan : Drain ada tidak

Jumlah :.......................................... Warna

:.............................................................................

Hepar : teraba/tidak teraba, jika teraba: teraba .. ..cm bawah arkus kosta

Konsistensi: kenyal/keras

Permukaan: rata/berbenjol-benjol

Pinggir: tumpul/tajam

Lien: teraba/tidak teraba, , jika terabaSchuffner.....Konsistensi:........................

Ginjal: nyeri ketuk : ada tidak

Masalah Keperawatan :

.......................................................................................................................................................

Page 109: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

10. Sistem Persyarafan

a. Refleks patologis babinsky brudzinsky kernig

b. Refleks fisiologis patella bicep tricep

c.. Gangguan pandangan ya tidak

Jelaskan……............................................................

d. Gangguan pendengaran ya tidak

Jelaskan……............................................................

e. Gangguan penciuman ya tidak

Jelaskan……............................................................

Masalah Keperawatan :

.......................................................................................................................................................

11. Sistem muskuloskeletal dan integumen

a. Pergerakan sendi bebas terbatas

b. Kekuatan otot

c. Kelainan ekstremitas ya tidak

d. Kelainan tulang belakang ya tidak

e. Scar BCG ya tidak

f. Rumple Leede Test + -

g. Vesikel ya tidak

h. Kulit ikterik sianosis kemerahan hiperpigmentasi

i. Turgor baik kurang jelek

j. Edema ektermitas :.........................................

k. Pitting edema : +/- grade : .............................

Masalah Keperawatan :

.......................................................................................................................................................

Penilaian Edema :

+1 : kedalaman 1-3 mm, waktu kembali 3 detik

+2 : kedalaman3-5 mm, waktu kembali 5 detik

Page 110: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

12. Sistem Genitalia - Anus

a. Hernia :

b. Kebersihan :

c. Kelainan alat kelamin :

d. Kelainan pada anus :

Masalah Keperawatan :

.......................................................................................................................................................

13. KEAMANAN DAN LINGKUNGAN

Masalah Keperawatan :

.......................................................................................................................................................

14. BALANCE CAIRAN

Page 111: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

MONITORING BALANCE CAIRAN

Shift Pukul Intake

Jumlah

(cc) Pukul Out put

Jumlah

(cc)

PA

GI

1. Makan (Per oral /

NGT) 1.

Urine ( 0.5 - 1

cc/KgBB/jam)

2. Minum (Per oral /

NGT) 2. BAB ( ± 100 cc / kali)

3. Pemberian obat 3. Muntah

a. Obat-obatan 4. Drain

b. Cairan infus

TOTAL PAGI TOTAL PAGI

SO

RE

1. Makan (Per oral /

NGT) 1.

Urine ( 0.5 - 1

cc/KgBB/jam)

2. Minum (Per oral /

NGT) 2. BAB ( ± 100 cc / kali)

3. Pemberian obat 3. Muntah

a. Obat-obatan 4. Drain

b. Cairan infus

TOTAL SORE TOTAL SORE

MA

LA

M

1. Makan (Per oral /

NGT) 1.

Urine ( 0.5 - 1

cc/KgBB/jam)

2. Minum (Per oral /

NGT) 2. BAB ( ± 100 cc / kali)

3. Pemberian obat 3. Muntah

a. Obat-obatan 4. Drain

b. Cairan infus

TOTAL MALAM TOTAL MALAM

Air Metabolisme IWL

TOTAL PAGI + SORE + MALAM+ Air

Metabolisme

TOTAL PAGI + SORE + MALAM

+ IWL

Keterangan:

1. Cara Perhitungan IWL:

Page 112: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

a. bayi : 30-50 cc/kg BB/24 jam

b. anak : (30-Usia (tahun)cc/kg BB/24 jam

c. Jika ada kenaikan suhu badan: (IWL + 200 (suhu bdan sekarang-36,80 C)

2. Cara Perhitungan Air Metabolisme:

b. 12 - 14 tahun : 5 - 6 cc / KgBB/ 24 Jam

c. c. 7 - 11 tahun : 6 - 7 cc / KgBB/ 24 Jam

d. d. 5 - 7 tahun : 8 - 8.5 cc / KgBB/ 24 Jam

e. e. Balita : 8 cc /KgBB/24 Jam

3. Balance cairan

Balance cairan = Input-Output

= (.....................)cc- (.....................)cc

= (.....................)cc

Masalah Keperawatan :

.......................................................................................................................................................

XI. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, Radiologi, EKG, USG )

1) Pemeriksaan Laboratorium

Jenis

Pemeriksaan

Laboratorium

Hasil Laboratorium

Tanggal ……….

MRS

(Saat di IGD)

Tanggal

………….

(Ruangan

Rawat Inap)

Tanggal

…………..

Tanggal

…………..

Tanggal

…………..

Page 113: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

2) Rontgen (Tanggal.................)

……………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………

3) CT Scan (Tanggal.................)

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

………

4) USG (Tanggal.................)

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

………

5) Lain-lain

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

………

XIII. TERAPI

DIET: .................………………………………………………………

REHABILITASI MEDIK : .................………………………………………………………

OBAT YANG DITERIMA

Nama Obat Kandungan Obat Kekuatan Dosis Sediaan/Bentuk Cara/rute

pemberian

Page 114: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

DATA FOKUS

1. DATA SUBJEKTIF:

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

………………………

2. DATA OBJEKTIF:

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

Page 115: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

……………………20.............

Preceptee

.....................................................

NIM.

Page 116: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

FORMAT PENGKAJIAN ANAK

Nama Preceptee : Yoanita Chairunisa

NIM : P07220116039

Tanggal MRS : 8 Mei 2019 Jam Masuk : 21:15

Tanggal Pengkajian : 12 Mei 2019 No. RM :

Jam Pengkajian : 08:15 Diagnosa Masuk : Bronkopneumonia

Ruangan Rawat Inap : Ruang Perawatan Anak

I. IDENTITAS PASIEN

Nama

Umur

Tanggal lahir

Suku/bangsa

Agama

Jenis Kelamin

Alamat

: An. I

: 2tahun 4bulan 1hari

: 11 januari 2017

: Bugis/Indonesia

: Islam

: Perempuan

: Jl. Muara Badak Darma Gabak

Toko Lima

Penanggung jawab Biaya

(diisi bila penanggung jawab bukan

orang tua)

Nama : Tn. I

Alamat : Jl. Muara Badak Darma

Gabak Toko Lima

II. IDENTITAS ORANG TUA

Ayah

Nama

Umur

Suku/bangsa

Agama

Tn. I

35th

Bugis/Indonesia

Ibu

Nama

Umur

Suku/bangsa

Agama

Pendidikan

Ny. A

22th

Bugis/Indonesia

Islam

Page 117: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

1. Keluhan Utama

Saat MRS: Batuk

Saat Pengkajian: Batuk

2. Riwayat Penyakit Sekarang : Orang tua pasien mengatakan anaknya batuk-batuk

± 3hari, demam dan kesulitan bernafas kemuadian anak dibawa ke klinik BOHC dan

mendapatkan tindakan pemasangan O2, fisioterapi dada, dan terapi obat : antrain 2mg,

ranitidine ¼ amp, cefotaxime 250mg, gentamicin 20 mg, nebu combiven kemudian anak

dirujuk ke RS SMC pada tanggal 8 mei 2019. Saat dikaji anak hanya berbaring ditempat

tidur orang tua mengatakan anak masih batuk berdahak dan kesulitan bernafas, orang tua

juga mengatakan anaknya tidak nafsu makan dan menangis bila melihat perawat, dari

pemeriksaan tanda-tanda vital diperoleh hasil : N : 98x/i RR : 34x/i T: 38,1.

IV. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN

1. Prenatal:…………………………………………………………………………….

2. Intranatal:…………………………………………………………………………..

3. Postnatal:…………………………………………………………………………..

V. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

1. Pernah dirawat : ya tidak kapan :……...................

diagnosa :………….................

2. Riwayat penyakit kronik dan menular ya tidak

jenis……………………...................................................

Pendidikan

Pekerjaan

Alamat

Islam

Smp

Wiraswasta

Jl. Muara Badak

Darma Gabak Toko

Lima

Pekerjaan

Alamat

Smp

Wiraswasta

Jl. Muara Badak

Darma Gabak Toko

Lima

Page 118: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

Riwayat kontrol :

.................................................................................................................................................

......

Riwayat penggunaan obat di rumah : ya tidak

3. Riwayat alergi ya tidak

jenis…………………….................................................

4. Riwayat operasi ya tidak

kapan……………………...............................................

5. RiwayatImunisasi : ibu pasien mengatakan imunisasi tidak lengkap

VI. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Ya tidak `

jenis : asma

GENOGRAM

VII. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG

1. Antropometri :

a. BB – Sebelum sakit : 14 kg

b. BB – Sesudah sakit : 14 kg

c. TB/Panjang Badan : 93 cm

d. LK : 49 cm

e. LD : 57 cm

f. LILA : 16,4 cm

g. Status Gizi :

Page 119: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

BB/U : Gizi Buruk/ Gizi Kurang/ Gizi Baik/ Gizi Lebih

PB/U : Sangat Pendek/ Pendek /Normal/Tinggi

BB/PB(TB) : Sangat Kurus/Kurus/Normal/Gemuk

IMT/U : Sangat Kurus/Kurus/Normal/Gemuk/Obesitas

2. Personal sosial : ibu mengatakan anaknya sering meniru kegiatan ibu

saat melakukan pekerjaan rumah (menyapu)

3. Motorik kasar : anak mampu menendang bola kecil kedepan tanpa

berpegangan pada benda apapun

4. Bahasa : anak mampu mengucapkan kata “bapak” dan

“mamak”

5. Motorik halus : anak mampu melepas celananya secara mandiri

VIII. POLA KESEHATAN SEHARI-HARI

A. Pola nutrisi dan metabolic

Kegiatan Di rumah Di Rumah Sakit

1. Makan

a. Frekuensi

b. JenisMakanan

c. Makanan yang disukai

d. Makanan Pantangan

2. Minum

a. Jenis Minuman

b. Jumlah (ml/24 jam)

c. Minuman yang disukai

3x sehari (habis)

Nasi, lauk pauk, sayur

Nugget

Tidak ada

Asi dan air putih

±

Susu

3x sehari (tidak habis)

Nasi, lauk pauk, sayur,

dan buah

Kue

Tidak ada

Asi dan air putih

±

Susu

B. Pola aktivitas dan latihan

Page 120: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

Kegiatan Di rumah Di Rumah Sakit

1. Kegiatan khusus setiap hari

(bermain)

2. Jumlah jam kegiatan/24 jam

3. JenisPermainan

Bermain

8 jam

Boneka, petak umpet,

masak-masak

tidak ada hanya berbaring

ditempat tidur

2-3 jam

Tidak ada

C. Pola tidur

Kegiatan Di Rumah Di Rumah Sakit

Tidur

a. Tidur siang (jam/hari)

b. Tidur malam (jam/hari)

c. Kesulitan tidur

d. Cara mengatasi

2-3 jam

8 jam

Tidak ada

Tidak ada

2-3jam

6 jam

Sering terbangun karna

batuk

Tidak ada

D. Pola eliminasi

Kegiatan Di Rumah Di Rumah Sakit

1. BAB (Buang Air Besar)

a. Frekuensi

b. Jumlah

c. Warna

d. Konsistensi

e. Gangguan / Kelainan

2. BAK (Buang Air Kecil)

a. Frekuensi

b. Jumlah

c. Warna

d. Gangguan/kelainan

1x sehari

E. Pola kebersihan diri

Kegiatan Di Rumah Di Rumah Sakit

1. Mandi

2. Gosok gigi 2x sehari Belum ada

Page 121: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

3. Potong kuku

4. Cuci rambut

2x sehari

Saat panjang

2 hari 1x

1x sehari

Belum ada

Belum ada

IX. POLA HUBUNGAN DAN PERAN

1. Yang mengasuh anak : orang tua (ayah dan ibu)

2. Hubungan dalam anggota keluarga : sebagai anak dan adik

3. Hubungan dengan teman sebaya : baik, anak berteman dengan anak

sebayanya

4. Hubungan dengan orang lain : kooperatif pada orang yang dikenalnya

saja

5. Perhatian terhadap lawan bicara :

X. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum

Sakit ringan Sakit sedang Sakit berat

2. Kesadaran :

Kualitatif :

Compos Mentis Apatis Somnolen Sopor Koma

Kuantitatif : GCS : E4.M6V6

Masalah Keperawatan :

.......................................................................................................................................................

3. Pemeriksaan Tanda Tanda Vital

S : 38,10C N : 98x/I TD: - RR : 34x/i

4. Kenyamanan/nyeri

Nyeri Ya Tidak

Lama Nyeri Akut (<3 bln) Kronis (>3 bln)

P (Provokatif/Paliatif) : ......................................

Q (Qualitas/Quantitas) : ......................................

Page 122: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

R (Region/Radiasi) : ......................................

S (Scale) : ......................................

T (Time) : ......................................

Masalah Keperawatan : hipertermi

5. Pemeriksaan Kepala

Kepala : normal/makro/mikrosefal

Muka : simetris/deformitas

Rambut : warna : hitam. mudah/sulit dicabut

Ubun-ubun besar : menutup/tidak

Telinga : serumen ya/tidak

Membran timpani utuh

Mata : cekung/tidak, kering/tidak

Konjungtivitis : ya/tidak

Pupil isokor : ya/tidak

Refleks cahaya : ya/tidak

Sclera : anemis /tidak

Konjunctiva : ikterus /tidak

Hidung: Rinorea ya/tidak

Pernapasan cuping hidung ya/tidak

Bibir: kering: ya/tidak

Pucat : ya/tidak

Lidah: kotor. ya/tidak

tremor :ya/tidak

Mulut: stomatitis ya/tidak

Gigi:

2212 2122

2212 2122

Caries: ya/tidak

Tenggorokan : hiperemis ya/tidak

Tonsil : T..../T.......

hiperemis ya/tidak

Page 123: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

Masalah Keperawatan :

..............................................................................................................................................................

6. Pemeriksaan leher

Kelenjar getah bening : ( ) teraba ( ) tidak teraba

Tiroid : ( ) teraba ( ) tidak teraba

Leher: kaku kuduk ya/tidak

Masalah Keperawatan :

.......................................................................................................................................................

7. Pemeriksaan Thorak (Sistem Pernafasan)

a. Keluhan : sesak nyeri waktu nafas

Batuk produktif tidak produktif

Sekret :……........................................... Konsistensi :..........................................................................

Warna :.................................................. Bau :........................................................................................

b. Inspeksi

Bentuk dada simetris asimetris barrel chest

Funnel chest Pigeons chest

Frekuensi : .......................................

Irama nafas teratur tidak teratur

Pola pernafasan : Dispnoe Kusmaul Cheyne Stokes

Bradipnea takipnea Hyperventilasi

Otot bantu pernafasan : ada tidak ....jenis retraksi

Usaha napas : posisi duduk menunduk

Alat bantu napas : ya tidak

Jenis..........................................

Flow...........................................................................lpm

c. Palpasi

Sela iga kiri = kanan ya/tidak

Nyeri tekan. ya/tidak

d. Perkusi : Sonor Redup Pekak Hipersonor/ timpani

Lokasi :

Page 124: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

e. Auskultasi :

Suara nafas : Vesikuler Bronko vesikuler rales

Ronki Wheezing suara nafas tambahan lainnya :...............................

f. Alat bantu napas ya tidak

Jenis..........................................

Flow...........................................................................lpm

Masalah Keperawatan :

.......................................................................................................................................................

8. Pemeriksaan Jantung (Sistem Kardio vaskuler)

a. Inspeksi :

..........................................................................................................................................................

CRT :.............detik

Ujung jari : jari tabuh : ya/tidak

b. Palpasi : ictus cordis................................................................................................................................

Akral hangat panas dingin kering

basah

c. Perkusi :

Batas atas

:.............................................................................................................................................

Batas bawah

:........................................................................................................................................

Batas kanan :...............................................................batas kiri :

.........................................................

d. Auskultasi :

BJ II –

Aorta:.......................................................................................................................................

..

BJ II –

Pulmonal:.................................................................................................................................

..

BJ I –

Trikuspidalis:...........................................................................................................................

....

BJ I – Mitral :

........................................................................................................................................

Page 125: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

Bunyi jantung tambahan: .........................................................................................................................

Kelainan :..................................................................................................................................................

Masalah Keperawatan :

.......................................................................................................................................................

9. Pemeriksaan Sistem Pencernaan

Inspeksi : datar/cembung/cekung

Ikut gerak napas/tidak

Palpasi : massa tumor : ya/tidak

Nyeri tekan ya/tidak Lokasi:.......................................................................

Perkusi: timpani :ya/tidak

Pekak hepar :ya/tidak

Jika ascites: shifting dullness: +/-

Auskultasi :Peristaltik :.................................... x/menit

Luka operasi ada tidak Tanggal operasi :

........................................................

Jenis operasi :............................................................. Lokasi :

.......................................................................

Keadaan : Drain ada tidak

Jumlah :.......................................... Warna

:.............................................................................

Hepar : teraba/tidak teraba, jika teraba: teraba .. ..cm bawah arkus kosta

Konsistensi: kenyal/keras

Permukaan: rata/berbenjol-benjol

Pinggir: tumpul/tajam

Lien: teraba/tidak teraba, , jika terabaSchuffner.....Konsistensi:........................

Ginjal: nyeri ketuk : ada tidak

Masalah Keperawatan :

.......................................................................................................................................................

10. Sistem Persyarafan

a. Refleks patologis babinsky brudzinsky kernig

Page 126: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

b. Refleks fisiologis patella bicep tricep

c.. Gangguan pandangan ya tidak

Jelaskan……............................................................

d. Gangguan pendengaran ya tidak

Jelaskan……............................................................

e. Gangguan penciuman ya tidak

Jelaskan……............................................................

Masalah Keperawatan :

.......................................................................................................................................................

11. Sistem muskuloskeletal dan integumen

a. Pergerakan sendi bebas terbatas

b. Kekuatan otot

c. Kelainan ekstremitas ya tidak

d. Kelainan tulang belakang ya tidak

e. Scar BCG ya tidak

f. Rumple Leede Test + -

g. Vesikel ya tidak

h. Kulit ikterik sianosis kemerahan hiperpigmentasi

i. Turgor baik kurang jelek

j. Edema ektermitas :.........................................

k. Pitting edema : +/- grade : .............................

Masalah Keperawatan :

.......................................................................................................................................................

12. Sistem Genitalia - Anus

a. Hernia :

b. Kebersihan :

Penilaian Edema :

+1 : kedalaman 1-3 mm, waktu kembali 3 detik

+2 : kedalaman3-5 mm, waktu kembali 5 detik

Page 127: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

c. Kelainan alat kelamin :

d. Kelainan pada anus :

Masalah Keperawatan :

.......................................................................................................................................................

13. KEAMANAN DAN LINGKUNGAN

Masalah Keperawatan :

.......................................................................................................................................................

14. BALANCE CAIRAN

MONITORING BALANCE CAIRAN

Page 128: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

Shift Pukul Intake

Jumlah

(cc) Pukul Out put

Jumlah

(cc)

PA

GI

1. Makan (Per oral /

NGT) 1.

Urine ( 0.5 - 1

cc/KgBB/jam)

2. Minum (Per oral /

NGT) 2. BAB ( ± 100 cc / kali)

3. Pemberian obat 3. Muntah

a. Obat-obatan 4. Drain

b. Cairan infus

TOTAL PAGI TOTAL PAGI

SO

RE

1. Makan (Per oral /

NGT) 1.

Urine ( 0.5 - 1

cc/KgBB/jam)

2. Minum (Per oral /

NGT) 2. BAB ( ± 100 cc / kali)

3. Pemberian obat 3. Muntah

a. Obat-obatan 4. Drain

b. Cairan infus

TOTAL SORE TOTAL SORE

MA

LA

M

1. Makan (Per oral /

NGT) 1.

Urine ( 0.5 - 1

cc/KgBB/jam)

2. Minum (Per oral /

NGT) 2. BAB ( ± 100 cc / kali)

3. Pemberian obat 3. Muntah

a. Obat-obatan 4. Drain

b. Cairan infus

TOTAL MALAM TOTAL MALAM

Air Metabolisme IWL

TOTAL PAGI + SORE + MALAM+ Air

Metabolisme

TOTAL PAGI + SORE + MALAM

+ IWL

Keterangan:

1. Cara Perhitungan IWL:

a. bayi : 30-50 cc/kg BB/24 jam

b. anak : (30-Usia (tahun)cc/kg BB/24 jam

c. Jika ada kenaikan suhu badan: (IWL + 200 (suhu bdan sekarang-36,80 C)

Page 129: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

2. Cara Perhitungan Air Metabolisme:

b. 12 - 14 tahun : 5 - 6 cc / KgBB/ 24 Jam

c. c. 7 - 11 tahun : 6 - 7 cc / KgBB/ 24 Jam

d. d. 5 - 7 tahun : 8 - 8.5 cc / KgBB/ 24 Jam

e. e. Balita : 8 cc /KgBB/24 Jam

3. Balance cairan

Balance cairan = Input-Output

= (.....................)cc- (.....................)cc

= (.....................)cc

Masalah Keperawatan :

.......................................................................................................................................................

XI. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, Radiologi, EKG, USG )

1) Pemeriksaan Laboratorium

Jenis

Pemeriksaan

Laboratorium

Hasil Laboratorium

Tanggal ……….

MRS

(Saat di IGD)

Tanggal

………….

(Ruangan

Rawat Inap)

Tanggal

…………..

Tanggal

…………..

Tanggal

…………..

Page 130: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

2) Rontgen (Tanggal.................)

……………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………

3) CT Scan (Tanggal.................)

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

………

4) USG (Tanggal.................)

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

………

5) Lain-lain

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

………

XIII. TERAPI

DIET: .................………………………………………………………

REHABILITASI MEDIK : .................………………………………………………………

OBAT YANG DITERIMA

Nama Obat Kandungan Obat Kekuatan Dosis Sediaan/Bentuk Cara/rute

pemberian

Page 131: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

DATA FOKUS

1. DATA SUBJEKTIF:

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

………………………

2. DATA OBJEKTIF:

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

Page 132: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

……………………20.............

Preceptee

.....................................................

NIM.

Page 133: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

1 Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah

apakah anak meniru apa yang anda lakukan ?

Sosialisasi &

kemandirian

Ya Tidak

2 Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus

diatas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus

itu? Kubus yang digunakan ukuran 2,5-5 cm.

Gerak halus Ya Tidak

3 Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit

Cuma 3 kata yang mempunyai arti selain “papa”

dan “mama” ?.

Bicara & bahasa Ya Tidak

4 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah

atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan?

(anda mungkin dapat melihatnya ketika anak

menarik mainannya).

Gerak kasar Ya Tidak

5 Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti :

baju, rok, atau celananya (topi dan kaos kaki

tidak ikut dinilai).

Gerak halus,

sosialisasi &

kemandirian

Ya Tidak

6 Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri ?

jawab YA jika iya naik tangga dengan posisi

tegak atau berpegangan pada dinding atau

pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik

tangga dengan merangkak atau anda tidak

memperbolehkan anak naik tangga atau anak

harus berpegangan pada seseorang.

Gerak kasar Ya Tidak

7 Tanpa bimbingan petunjuk atau bantuan anda

dapatkah anak menunjuk dengan benar paling

sedikit satu bagian badannya ?

Bicara dan

bahasa

Ya Tidak

8 Dapatkah anak makan sendiri makanannya tanpa

banyak tumpah ?

Sosialisasi &

kemandirian

Ya Tidak

9 Dapatkah anak membantu memungut mainannya

sendiri atau membantu mengangkat piring jika

diminta ?

Bicara & bahasa Ya Tidak

10 Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar

bola tenis) kedepan tanpa berpegangan pada

apapun ? Mendorong tidak ikut dinilai.

Gerak kasar Ya Tidak

Hasil “YA” = 9

Interpretasi hasil KPSP pada anak I adalah sesuai dengan tahap perkembangannya.

1 Tanpa bantuan apakah anak dapat bertepuk

tangan atau melambai-lambai ? jawab TIDAK

bila ia membutuhkan bantuan.

Sosialisasi &

kemandirian

Ya Tidak

KPSP PADA ANAK UMUR 24 BULAN

KPSP PADA ANAK UMUR 18 BULAN

Page 134: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdfKARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANBRONKOPNEUMONIA DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

2 Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika

melihat ayahnya, atau memanggil “mama”

ketika melihat ibunya ? jawab “YA” jika anak

mengatakan salah satu diantaranya.

Bicara & bahasa Ya Tidak

3 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa

berpegangan tangan selama kira-kira 5 detik ?

Gerak kasar Ya Tidak

4 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa

berpegangan selama 30 detik atau lebih ?

Gerak kasar Ya Tidak

5 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai,

apakah anak dapat membungkuk atau memungut

mainan dilantai dan kemudian berdiri kembali?

Gerak kasar Ya Tidak

6 Apakah anak dapat menunjuk apa yang di

inginkannya tanpa menangis atau merengek ?

jawab YA jika ia menunjuk, menarik, atau

mengeluarkan suara yang menyenangkan.

Sosialisasi &

kemandirian

Ya Tidak

7 Apakah anak dapat berjalan disepanjang ruangan

tanpa jatuh dan terhuyung-huyung?

Gerak kasar Ya Tidak

8 Apakah anak dapat mengambil benda kecil

seperti kacang, kismis, atau potongan biscuit

dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk?

Gerak halus Ya Tidak

9 Jika anda menggelindingkan bola keanak,

apakah ia menggelindingkan/melempar kembali

bola pada anda ?

Gerak halus,

sosialisasi &

kemandirian

Ya Tidak

10 Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir

atau gelas dan minum dari tempat itu tanpa

tumbah ?

Sosialisasi &

kemandirian

Ya Tidak

Hasil “YA” = 10

Interpretasi hasil KPSP pada anak R adalah sesuai dengan tahap perkembangannya