kasus

32
Label: Umum LAPORAN STUDI KASUS Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Program Pengalaman Lapangan ( PPL ) DI MTS NEGERI KEPANJEN Oleh: HASIS 070401090141 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan keharibaan Ilahi Robbi, Allah SWT. yang selalu memberikan nikmat kesehatan dan ridlonya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Studi Kasus di MTS NEGERI KEPANJEN ini yang merupakan salah satu persyaratan dalam pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan ( PPL) dalam waktu yang telah ditentukan. Laporan Studi Kasus ini memuat tentang permasalahan – permasalahan yang sedang dihadapi oleh klien yang praktikan temukan selama pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan ( PPL ). Laporan Studi Kasus ini juga memuat teantang usaha – usaha bantuan yang praktikan berikan kepada klien dengan harapan usaha -

Upload: isti

Post on 13-Apr-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kasus paud

TRANSCRIPT

Page 1: kasus

Label: UmumLAPORAN STUDI KASUS 

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata KuliahProgram Pengalaman Lapangan

( PPL )DI MTS NEGERI KEPANJEN

 

Oleh:HASIS

070401090141FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRISUNIVERSITAS KANJURUHAN

MALANG

KATA PENGANTARPuji syukur saya panjatkan keharibaan Ilahi Robbi, Allah SWT. yang selalu

memberikan nikmat kesehatan dan ridlonya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Studi Kasus di MTS NEGERI KEPANJEN ini yang merupakan salah satu persyaratan dalam pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan ( PPL) dalam waktu yang telah ditentukan.

Laporan Studi Kasus ini memuat tentang permasalahan – permasalahan yang sedang dihadapi oleh klien yang praktikan temukan selama pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan ( PPL ).

Laporan Studi Kasus ini juga memuat teantang usaha – usaha bantuan yang praktikan berikan kepada klien dengan harapan usaha - usaha ini dapat membantu memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh klien terkait dengan belajar klien

Page 2: kasus

Selesainya Laporan Studi Kasus ini merupakan hasil kerjasama dan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh Karena itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada:

1. Bapak. Drs.Khairul Anam, M.Ag, Selaku Kepala Madrasah2. Bapak/Ibu wakil kepala Madrasah3. Bapak. Akhmad Bajuri, S.Pd, Selaku Guru Pamong4. Ibu. Nurul Khotimah, S.Pd, Selaku Konselor Madarasah5. Ibu Yayuk Widyastuti Heriawati, S.Pd, M.Pd Selaku DPL6. Teman – teman Mahasiswa PPL7. Siswa yang sudah bersedia untuk diteliti

Praktikan menyadari bahwa penyusunan Laporan Studi Kasus ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu praktikan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan dalam kesempatan berikutnya. Akhirnya praktikan mengucapkan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. AminKepanjen, 04 Desember 2010PraktikanHasis

NPM. 070401090141

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangProgram Pengalaman Lapangan ( PPL ) merupakan kegiatan

intrakurukuler yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa pada Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Kanjuruhan Malang. Hal ini dimaksudkan untuk menyiapkan dan membentuk serta merancang calon tenaga pendidik yang professional dan kompeten serta menguasai kemampuan keguruan yang utuh melalui praktek secara langsung di sekolah yang sudah

Page 3: kasus

ditentukan. Dengan adanya program ini, setelah menyelesaikan pendidikannya calon pendidik diharapkan siap secara mandiri dalam mengemban tugas guru sesuai bidangnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, dalam menyelenggarakan Program Pengalaman Lapangan ( PPL ), praktikan sebagai calon guru tentunya tidak hanya berkewajiban menyampaikan materi pembelajaran, mentransfer pengetahuan tetapi lebih dari pada itu, seorang guru dituntut untuk memahami kondisi peserta didik dalam penerimaan pembelajaran tersebut. Seorang guru juga dituntut untuk menangani peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar dan mencarikan pemecahan sebagai jalan keluarnya.Guru diharapkan peka dan tanggap terhadap masalah yang dihadapi oleh anak didiknya. Karena guru merupakan orang yang terdekat dengan peserta didik, maka disamping berperan sebagai penyampai materi pelajaran, seorang guru diharapkan selalu siap membantu siswa yang mempunyai masalah dengan proses belajarnya. Menurut Prof.Dr. Made Pidarta, pekerjaan mendidik mencakup banyak hal yang terkait dengan segala sesuatu yang bertalian dengan perkembangan manusia mulai dari perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan, perasaan, kemauan dan sosial. Sedangkan menurut Mulyono,MA (2008) belajar bukanlah sekedar transmisi ilmu pengetahuan semata sebagai fakta.

Jika hal yang dapat menhambat pembelajaran dibiarkan, maka tentu tujuan proses belajar mengajar tidak akan pernah tercapai. Harapan agar anak mereka menjadi anak yang pandai, mendapatkan nilai yang baik di sekolah menambah kesedihan mereka ketika melihat kenyataan bahwa anak-anak mereka kesulitan dalam belajar.

Akan tetapi yang lebih menyedihkan adalah perlakuan yang diterima pesrta didik yang mengalami kesulitan belajar dari orang tua dan guru yang tidak mengetahui masalah yang sebenarnya, sehingga mereka memberikan cap kepada anak mereka sebagai anak yang bodoh, tolol, ataupun gagal tanpa

Page 4: kasus

memahami dan menelusuri latar belakang, sebab akibat kenapa pesrta didik tersebut tersebut mengalami kesulitan dalam belajar.

Menyelenggarkan studi kasus adalah salah satu usaha yang bertujuan untuk memahami siswa sebagai individu dalam penyesuain diri yang baik dan membantu perkembangan klien secara optimal agar dapat membantu dalam membentuk peserta didik yang unggul sesuai amanat UU tentang tujuan pendidikan formal yang tercantum dalam UU RI No. 20 TH 2003, BAB II Pasal 3“untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri, kreatif dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”

Melihat pentingnya dalam memahami karakteristik peserta didik, praktikan tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk studi kasus di MTS Negeri Kepanjen untuk mengetahui permasalahan – permasalahan secara menyeluruh dan mendalam yang betul – betul dihadapi oleh siswa serta penanganannya.Dari data yang diperoleh, praktikan berusaha mengenal dan memahami klien secara menyeluruh baik tentang dirinya sendiri, keluarga maupun dari lingkungan temapt tinggal klien serta mengupayakan perkembangan secara optimal sesuai dengan kondisi klien. Berdasarkan data, klien yang dikenakan dalam studi kasus ini menunjukkan bahwa klien mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkkan dengan turun atau rendahnya prestasi yang dicapai dalam mengikuti proses belajar mengajar sehingga dari keadaan ini, klien tersebut perlu mendapatkan bantuan dari praktikan dalam menyelesaikan masalahnya.

B. Pengertian studi kasusStudi kasus secara luas dapat didefinisikan sebuah usaha dalam mengenal,

memahami, dan memantapkan siswa kasus dengan cara mengidentifikasi, mendiagnosis, memprognosis, dam memberikan pemecahan yang dihadapi oleh siswa klien. Berikut ini adalah beberapa pendapat tentang pengertian studi kasus yang praktikan kutib dari buka, makalah laporan studi kasus dan internet.

Page 5: kasus

Studi kasus adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Dalam rise t  yang menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Studi kasus dapat digunakan untuk menghasilkan dan menguji hipotesis.

Menurut Bogdan dan Bikien (1982) ( dalam tulisan Erna Febru Aries S diardhana12.wordpress.com   ) studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu . Surachrnad (1982) membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci. SementaraYin (1987) memberikan batasan yang lebih bersifat teknis dengan penekanan pada ciri-cirinya. Ary, Jacobs, dan Razavieh (1985) menjelasan bahwa dalam studi kasus hendaknya peneliti berusaha menguji unit atau individu secara mendalarn. Para peneliti berusaha menernukan sernua variabel yang penting.

Studi kasus adalah suatu tehnik mempelajari seseorang individu secara mendalam untuk membantu memperoleh penyesuaian diri yang lebih baik ( I. Djumhur, 1985 ).

Studi kasus adalah suatu metode untuk mempelajari keadaan dan perkembangan seorang murid secra mendalam dengan tujuan membantu murid untuk mencapai penyesuaian diri yang lebih baik ( WS. Winkel, 1995 ).

Studi kasus adalah metode pengumpulan data yang bersifat integratif dankomprehensif. Integratif artinya menggunakan berbagai tehnik pendekatan dan bersifat komprehensif artinya data yang dikumpulkan meliputi seluruh aspek pribadi individusecara lengkap ( Dewa Ktut Sukardi,1983 ).

Page 6: kasus

Studi kasus merupakan suatu proses yang terus menerus dalam membantu perkembangan individu untuk mencapai kemampuannya secara maksimal dalam mengarahkan sehingga memberikan manfaat bagi dirinya dan masyarakat. (Stoops, 1975).

Studi kasus adalah suatu metode untuk mempelajari keadaan dan perkembangan seorang murid secara mendalam dengan tujuan membantu murid untuk mencapai penyesuaian yang lebih baik (WS. Winkel, 1995).

Studi kasus adalah metode pengumpulan data yang bersifat integrative dan komprehensif. Integrative artinya menggunakan berbagai teknik pendekatan dan bersifat komprehensif yaitu data yang dikumpulkan meliputi seluruh aspek pribadi individu secara lengkap (Dewa Ketut Sukardi, 1983).

Studi kasus merupakan teknik yang paling tepat digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling karena sifatnya yang komprehensif dan menyeluruh. Studi kasus menggunakan hasil dari bermacam-macam teknik dan alat untuk mengenal siswa sebaik mungkin, merakit dan mengkoordinasikan data yang bermanfaat yang dikumpulkan melalui berbagai alat. Data itu meliputi studi yang hati-hati dan interpretasi data yang berhubungan dan bertalian dengan perkembangan dan problema serta rekomendasi yang tepat.

C. Tujuan studi kasusAdapun tujuan dari studi kasus ini yaitu :

1. Mengenal kepribadian klien yang dianggap mempunyai masalah2. Mamahami dan menetapkan faktor-faktor penyebab permasalahan yang

dihadapiklien.3. Agar praktikan bisa memperoleh tambahan pengetahuan dan ketrampilan

dalam menangani masalah yang dihadapi oleh klien secara lebih dalam. Dengan demikian diharapkan praktikan kelak menjadi seorang konselor sekolah yang mampu dan terampil melaksanakan tugas sesuai dengan predikatnya sebagai seorang konselor yang profesional

Page 7: kasus

4. Agar praktikan dapat memahami dan meneliti karakteristik dan tingkah laku klien yang memiliki masalah atau hambatan untuk diberikan bantuan atau bimbingandalam mengatasi masalah yang sedang dihadapinya agar klien dapat memahami dirinya sendiri, mampu menyelesaikan masalah yang dapat menghambat proses perkembanganya dengan baik, sehingga klien mampu mencapai perkembangan baik fisik maupun psikis secara baik tanpa adanya kendala. Serta dapat mengembangkan dirinya dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, dan berprestasi seoptimal mungkin.

D. Manfaat Layanan Bimbingan SiswaLayanan bimbingan siswa ini sangat bermanfaat sebagai salah satu usaha

dalam meningkatkan pencapain hasil belajar baik secara akademik maupun non akademik untuk dijadikan referensi. Manfaat tersebut antara lain :1. Bagi Kliena. Klien dapat memahami karakteristik keribadiannya sendiri

b. Klien mendapatkan bantuan dalam penenuan permasalahan dan jalan pemecahannya

c. Klien dapat memperoleh informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan prestasi belajarnya.2. Bagi Calon Guru

Pengalaman ini memberikan masukan dan bekal dalam usaha mengatasi masalah yang dialami siswa yang juga merupakan pengalaman praktis untuk menunjang profesionalisme sebagai guru di masa yang akan datang.3. Bagi Wali Kelas

Layanan bimbingan siswa bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam memahami peserta didik, mengidentifikasi permasalahan – permasalahan dan jalan pemecahan dalam rangka membimbing dan membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar.4. Bagi Konselor

Page 8: kasus

Laporan bimbingan siswa ini diharapkan untuk bisa dijadikan sebagai solusi alternatif dalam mengetahui sekaligus memahami siswa yang bermasalah dan penyelesaiannya serta pemberian bimbingan atas latar belakang penyebabnya sehingga siswa mampu menjadi insan seutuhnya.5. Bagi Kepala Sekolah

a. Bahan pertimbangan dalam monitoring keadaan klien dan kemampuan guru, terutama berkaitan dengan studi kasus.

b. Merupakan salah satu sumber informasi tentang siswanya, sehingga dapat digunakan sebagai landasan menentukan kebijaksanaan tentang masalah klien6. Orang Tua

a. Meningkatkan komunikasi antara orang tua dan sekolah sehingga dapat dihindari kesalahan atau kekeliruan dalam mendidik anak.

b. Memberikan informasi tentang situasi dan kondisi anaknya disekolah pada umumnya, sehingga dengan informasi ini orang tua dapat mengendalikan dan membina anaknnya.

E. Identifikasi kasus1. Proses Penemuan KasusDalam menyelengarakan studi kasus ini, pengidentifikasian kasusnya dilakukan pencatatan informasi-informasi yang berhubungan dengan jenis kasus yang dihadapi klien yang perlu mendapat bimbingan dengan menggunakan teknik problem cheklist, cheklist kebiasaan belajar. observasi, dan wawancara. Berdasarkan hasil pencatatan didapat informasi bahwa klien sedang menghadapi masalah dalam belajar yang ditunjukan oleh menurunnya prestasiklien. Oleh karena itu praktikan memandang perlu untuk membantu dan menangani klien agar masalah yang dihadapi klien dapat diseselaikan.2. Identitas klien

a. Identitas klien1. Nama klien : Alvan ( Fiktif )

Page 9: kasus

2. Tempat/tgl lahir : Malang, 31 – 3- 19963. Jenis kelamin : Laki-laki4. Alamat : Mojosari5. Agama : Islam6. Suku : Jawa7. Sekolah : MTS Negeri Kepanjen8. Kelas : VIII C9. Umur : 14 th10. Jumlah saudara : 411. Anak ke : 312. Status dalam keluarga : Anak Kandung13. Kebangsaan : WNI14. Hobi : Sepak Bola, Badminton, membaca15. Cita – cita : Pemain Profesional16. Kendaraan sekolah : Sepeda Pancalb. Keadaan Jasmani1. Tinggi badan : 165 cm2. Berat badan : 53 kg3. Warna kulit : Sawo matang2. Warna rambut : Hitamc. Kondisi Kesehatan1. Penglihatan : Tidak normal2. Pembicaraan : Normal3. Pendengaran : Normal4. Penyakit yang pernah diderita: Mag lambungd. Keadaan Keluargab. Ayah1. Nama : Didik ( Fiktif )

Page 10: kasus

2. Pekerjaan : Tukang banguna3. Pendidikan : SMP4. Agama : Islam5. Kebangsaan : WNI6. Alamat : Wonoayub. Ibu1. Nama : Susi ( fiktif)2. Pekerjaan : Ibu rumah tangga3. Pendidikan : SD4. Agama : Islam5. Kebangsaan : WNI6. Alamat : Wonoayu

BAB IIKAJIAN TEORI

A. Gejala Pemilihan KasusBerdasarkan informasi yang didapat oleh praktikan dengan melihat hasil

identifikasi kasus dapat disimpulkan bahwa klien sedang mengalami kesulitan dalam belajar. Hal ini bisa dibuktikan dari gejala yang dialami oleh klien. Gejala yang dimunculkan adalah sebagai berikut:

1. Klien mengalami penurunan secara drastis dalam prestasi2. Klien kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran3. Klien tidak pernah bertanya saat proses pembelajaran berlangsung4. Klien cenderung hanya berdiam diri.5. Klien lebih banyak menyendiri6. Klien kurang bergaul dengan teman-temannya

B. Alasan Pemilihan Kasus

Page 11: kasus

Dilihat dari gejala – gejala yang ada, maka jelas klien mempunyai masalah dalam belajar. Oleh karena itu penting untuk dicarikan solusi. Selain itu , praktikan melihat ada beberapa kemungkina yang akan terjadi apabila klien tidak segera mendapat bantuan dan penanganan secara serius. Kemungkina – kemungkinan tersebut antara lain :

1. Dikwatirkan kesulitan belajarnya akan terus berlangsung2. Prestasi belajar klien semakin menurun3. Dikwatirkan untuk tidak naik kelas

C. Ancangan Studi KasusAncangan adalah tahap – tahap sistematis untuk memudahkan dalam

pemecahan masalah dan memiliki teknik yang bervariasi sehingga mudah dalam mengenali masalahAdapun tahap-tahap dalam ancangan ini adalah:1. Analisis

Analisis adalah pengumpulan informasi mengenai klien yang mencakup segala aspek kehidupan klien. Data tersebut meliputi tentang diri pribadi klien, lingkungan klien, keluarga klien, hubungan sosial klien.2. Sintesis

Sintesis adalah usaha untuk merangkum, menggolongkan dan menghubungkan data – data yang telah terkumpul dengan tahap analisis. Dengan demikian dapat menunjukkan keseluruhan gambaran tentang diri klien3. Diagnosis

Diagnosa merupakan kegiatan yang diambil untuk menentukan letak masalah, jenis masalah serta latar belakang masalah yang sedang dihadapi klien.4. Prognosis

Prognosis adalah langkah yang ditempuh untuk menetapkan jenis atau teknik bantuan yang di berikan kepada klien serta memprediksi kemungkinan

Page 12: kasus

yang akan terjadi atau yang sedang dialami klien sehubungan dengan masalah yang sedanng dihadapinya.5. Treatmen

Pemberian bantuan adalah suatu langkah pelaksanaan bantuan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi klien. Dalam langkah ini hendaknya ditentukan pihak-pihak yang terlibat dalam menangani masalah klien. Pihak-pihak yang perlu diikutsertakan, misalnya: guru, orang tua, saudara, teman-teman, kepala sekolah, guru kelas yang paling dekat dengan klien. Seluruh pihak tersebut hendaknya memberikan partisipasi yang besar dalam memberikan bimbingan.6. Follow Up

Follow up adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menilai menyeluruh terhadap hasil bimbingan setelah masing-masing pihak yang terlibat melaksanakan kewajibannya. Tindak lanjut atau follow up ini dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana bantuan yang sudah diberikan mampu berpengaruh dengan optimal terhadap diri klien dalam mengatasi permasalahan – permasalahan yang sedang dihadapi

BAB III

PROSEDUR DAN METODE PENYELIDIKAN KASUSA. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengidentifikasi klien yang bermasalah, praktikan menggunakan beberapa metode dalam dalam pengumpulan data, seperti :

1. Daftar Cek Masalah (DCM)Masalah – masalah yang dihadapi klien:

Page 13: kasus

a. Kesehatan

1. Jantung sering terasa berdebar-debar2. Keringat dingin keluar bila sedang tidur3. Merasa terlalu kurus, sehingga mengganggu kesehatan saya4. Selalu kurang nafsu makan5. Merasa lelah dan tidak bersemangat6. Penglihatan saya kurang7. Di rumah hawa kurang segarb. Keadaan penghidupan

1. Uang saku saya kurang mencukupi2. Banyak adik yanng masih menjadi tanggungan orang tua3. Uang sekolah saya sering tidak terbayar4. Mengharapkan untk mendapat bea siswa5. Ikut bersama kakek/nenek yang penghasilannya pas-pasan

c. Rekreasi dan hobi

1. Hobi penelitian saya tidak tersalurkan karena fasilitas/ biaya kurang mendukung2. Hobi penelitian saya menyita waktu belajar saya3. Hobi keterampilan saya tidak tersalurkan karena fasilitas/ biaya kurang

mendukung4. Hobi keterampilan saya menyita waktu belajar saya5. Hobi olahraga saya ( renang, voli, basket, tennis, fittnes/ aerobic dll ) tidak

tersalurkan karena dihalangi orang tua6. Hobi olahraga saya menyita waktu belajar saya7. Hobi saya membaca tidak tersalurkan karena fasilitas/ biaya kurang mendukung8. Rekreasi ( nointon TV, bioskop, jalan-jalan, shopping, mejeng, bermain dll ) tidak

tersalurkan karena dihalangi orang tua9. Kegiatan rekreasi saya menyita waktu belajar saya10. Hobi-hobi saya tidak tersalurkan karena tidak ada waktu

Page 14: kasus

d. Kehidupan sosial kegiatan berorganisasi

1. Sering gagal dalam usaha mencari kawan2. Sukar bergaul3. Merasa tidak disenangi oleh kawan-kawan sekolah4. Sukar menyesuaikan diri5. Tidak pernah menjadi pemimpin6. Mudah nerasa malu

e. Hubungan pribadi

1. Tidak bergaul dengan orang yang tingkat sosial ekonominya lebih tinggi2. Merasa harga diri kurang3. Saya merasa diri saya tidak sebaik orang lain4. Saya ingin hidup tenangf. Muda-mudi dan asmara

1. Saya merasa kesepian karena tidak mempunyai pacar2. Iri melihat kawan-kawan berpasangan3. Mermilih pacar sukar bagi saya4. Luka hati saya menyebabkan sukar untuk mencintai orang lain5. Dilarang berpacaran boleh orang tua6. Bergaul dengan teman sejenis lebih menyenangkan dari pada dengan lawan

jenisg. Kehidupan keluarga

1. Ayah dan ibu pulang kerja terlalu petang2. Di rumah hampir tidak ada waktu untuk diri sendiri, selalu sibuk dengan tugas-

tugas dirumah3. Pertentangan ayah dan ibu di rumah menggangu pikiran saya4. Orang tua kurang memperhatikan saya5. Orang tua sering berpergian6. Di rumah saya merasa kurang senang

Page 15: kasus

7. Ingin mengadakan perubahan terhadap suasana hubungan keluarga8. Keluarga kami kurang tolong-menolong

h. Agama dan moral

1. Sering berdusta dan tidak jujur2. Sopan dan santun lahirah lebih berharga bagi saya3. Saya merasa berdosa sekali

i. Penyesuaian terhadap sekolah

1. Saya ingin pindah kelas lain2. Peraturan sekolah selalu menekan saya3. Pribadi seorang guru menyebabkan pelajarannya tidak saya perhatikan

4. Beberapa mata pelajaran saya anggap tidak perlu, sehingga saya malas untuk mempelajarinya.

5. Saya merasa dibenci oleh kawan-kawan saya di sekolah6. Sering tidak dapat menyelesaikan tugas sekolah7. Catatan pelajaran tidak lengkap dan tidak teraturj. Masa depan dan Cita-cita Pemdidikan/Jabatan

1. Kuatir tidak dapat mandiri kelak2. Bagi saya sulit untuk menetapkan pilihan perguruan tinggi3. Bagi saya sulit untuk memilih pekerjaan4. Bagi saya sulit imtuk menentukan pilihan jurusan5. Kuatir tidak dapat diterima di perguruan tinggi6. Ingin mengetahui bakat dan kemampuan saya7. Cita-cita saya tidak disetujui olah orang tua8. Belum mempunyai cita- cita tertentu9. Cita-cita selalu goyah10. Masa depan saya tidak ditentukan oleh usaha saat sekarang

k. Penyesuaian terhadap kurikulum

1. Pelajaran sekolah terlalu sulit bagi saya

Page 16: kasus

2. Sulit mengerti isi buku pelajaran3. Saya takut terhadap ulangan4. Saya sering mendapat angka rendah5. Sering kuatir kalau-kalau mendapat giliran6. Sering mendapat kesukaran dalam menyelesaikan tugas pewkerjaan rumah7. Merasa kurang memiliki pengetahuan dasar8. Sukar menyesuaikan diri dengan suasana belajar di kelas9. Sering kesulitan untuk memahami soal-soal ulangan10. Apakah anda biasanya membicarakan kesulitan anda dengan orang lain ?

Jawab: Ya / TidakMengapa? Karena itu kepribadian saya sendiri

2. Cheklist Kebiasaan Belajar1. Saya mempunyai waktu belajar di rumah2. Saya belajar setiap hari secara teratur3. Saya belajar kalau ada ulangan4. Saya mempunyai daftar waktu untuk belajar5. Suara bising diluar sering mengganggu belajar saya6. Saya tidak bisa tidur siang7. Di rumah saya mempunyai kegiatan olahraga, organisasi atau kegiatan lain

selain membantu orang tua.8. Biasanya bahan-bahan pelajaran yang sulit, saya pelajari lebih dahulu sebelum

materi tersebut dijelaskan oleh guru9. Ada beberapa pelajaran yang sulit yang saya ikuti10. Uang SPP selalu mengganggu belajar saya11. Orang tua/wali saya selalu memperhatikan penggunaan waktu belajar saya di

rumah

Page 17: kasus

12. Saya belajar karena dorongan dan kebutuhan saya sendiri13. Saya tidak mengetahui manfaat pelajaran yang saya ikuti14. Buku-buku pelajaran saya tidak lengkap15. Catatan saya kurang lengkap16. Saya sulit memahami buku-buku pelajaran17. Saya tidak pernah membaca buku-buku di perpustakaan18. Saya tidak pernah bertanya kepada Bapak/Ibu guru tentang pelajaran19. Saya kadang-kadang bertanya kepada teman tentang pelajaran20. Di rumah ada yang membantu saya dalam soal pelajaran

3. ObservasiObservasi merupakan salah satu metode pengumpulan data yang sangat

efektif dalam mempelajari suatu objek penelitian tertentu dengan mengamati individu atau kelompok secara langsung. Observasi dibutuhkan untuk mendapatkan data – data yang akurat berdasarkan fakta – fakta yang diamati dilapangan. Observasi membantu memberikan penegasan ataupun penolakan terhadap apa yang telah ditemukan melalui wawancara atau melalui kuisioner. Dengan observasi data – data yang dikumpulakan akan mempunyai tingkat kevalidan yang tinggi karena berangkat dari fakta yang terjadi.

Teknik ini dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan gejala dan tingkah laku pada diri klien selama mengikuti proses belajar mengajar di kelas dan juga pada saat diluar kelas.

Data yang didapatkan dari hasil obsevasi adalah:1. Klien sering kelihatan lemas tidak bersemangat dalam mengikuti proses belajar

mengajar.2. Sering terlambat dalam mengerjakan tugas dan terkesan seadanya3. Klien kelihatan tidak perduli dengan mata pelajaran yang sedang diajarkan4. Klien sering menangis pada saat didekati

4. Wawancara

Page 18: kasus

Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan Cara mewancarai klien baik secara langsung maupun melalui orang-orang yang dekat dengan klien, seperti wali kelas dan teman dekat di kelas. Data yang didapatkan dari hasil wawancara adalah :

1. Klien membenarkan hasil data yang didapat melalui teknik pengumpulan data sebelumnya

2. Klien merasa diasingkan dari keluarganya3. Klien merasa kurang berguna karena keadaan ekonomi dan kesehatannyaB. Sintesis

Dalam tahap ini dilakukan perangkuman dan menyimpulkan data yang telah diperoleh, diidentifikasi dan dianalisis. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang klien.

Dari data yang dikumpulkan dengan mengaitkan seluruh data yang relevan dengan masalah klien maka dapat disimpulkan beberapa hal: bahwa klien adalah berasal dari keluarga yang kurang berkecukupan dan mempunyai masalah dengan kesehatan sehingga menyebabkan klien kurang percaya diri dan sulit bergaul dengan orang lain. Klien sering tidak bersama dengan keluarga karena permasalahan yang terjadi dalam keluarganya antara ayah dan ibunya akibatnya, klien kurang mendapatkan perhatian yang memadai dan belajarnya pun terganggu yang awalnya baik prestasi klien sekarang menjadi menurun sangat drastis. Adanya perbedaan keinginan atara klien dan orang tuanya juga menyebabkan menurunnya prestasi belajar klien.

C. DiagnosisPada tahap ini dicari faktor penyebab yang melatar belakangi segala

permasalahan yang sedang dihadapi oleh klien. Hal ini dilakukan setelah menganalisi identifikasi kasus pada klien yang didapatkan sebelumnya. Dari hasil analisis identifikasi kasus tersebut, maka dapat diketahui faktor penyebab timbulnya masalah pada klien seperti berikut:

Page 19: kasus

1. Keadaan ekonomi klien belum bisa mendukung belajar klien2. Keluarga kurang memperhatikan klien3. Suasana keluarga mengganggu klien4. Penglihatan klien tidak normal5. Situasi yang ramai mengganngu belajar klien6. Klien tidak mengetahui manfaat pelajaran yang dipelajari7. Klien menganggap ada beberapa pelajaran yang tidak perlu8. Ada pelajaran yang tidak disenangi oleh klien9. Buku dan catatan klien kurang lengkap

10. Klien jarang membaca buku11. Klien tidak pernah pernah bertanya tentang pelajaran pada guruD. Prognosis

Prognosa adalah langkah yang ditempuh dalam usaha memprediksi hal-hal yang akan terjadi bila klien tidak segara atau tidak diberi bimbingan dan bantuan.

Berdasarkan masalah yang sedang dihadapi oleh klien maka dapat diprediksibeberapa kemungkinan yang dapat terjadi sebagai berikut :

1. Prestasi belajar klien semakin menurun2. Klien bisa tidak naik kelas3. Konsentrasi belajar klien tidak optimal4. Klien akan terus mengalami kesulitan dalam belajar5. Klien semakin tidak percaya diri karena keadaan ekonomi dan kesehatannya.

Akan tetapi jika kemungkinan - kemungkinan tersebut dapat segera diatasi maka yang akan terjadi adalah sebagai berikut:

1. Prestasi belajar klien akan meningkat2. Klien bisa naik kelas3. Konsentrasi belajar klien akan optimal4. Klien tidak akan mengalami kesulitan dalam belajar

Page 20: kasus

5. Klien semakin akan percaya diri dengan keadaan ekonomi dan kesehatannya.E. Treatment

Pada tahap ini adalah proses pemberian usaha bantuan kepada klien agar klien dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada, memahami dirinya sendiri sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Pemberian usahan bantuan ini dilaksanakan setelah diketahui masalah klien, faktor-faktor penyebab timbulnya masalah serta kemungkinan jika masalah klien diatasi dan tidak diatasi.

1. Bantuan yang direncanakana. Bimbingan dan konseling privat kepada klien

Bimbingan ini diberikan kepada klien secara individu setelah melihat dan memperhatihan faktor penyebab terjadinya masalah yang sedang dihadapi oleh klien sehingga klien mampu mengatasi masalahnya dengan klasifikasi sebagai berikut:

1. Keadaan ekonomi klien tidak mendukung belajar klien Memberikan pemahaman kepada klien bahwa mengenai kaya dan miskin

merupakan ketentuan tuhan. Klien diminta untuk percaya bahwa apapun yang

diberikan tuhan adalah nikamat yang perlu disyukuri. Tuhan memberikan

sesuatu pada makhluknya sesuai dengan kemampuannya. Sehingga hal itu

tidak perlu dianggap menjadi penghambat belajar klien. Karena banyak juga

orang sukses justru berasal dari keluarga yang kurang bahkan tidak mampu.

 Menganjurkan klien unutk tidak minder karena statusnya dan terus bersosialisasi

dengan lingkungan sekitar dimana klien berada

2. Keluarga kurang memperhatikan klien3. Suasana keluarga mengganggu klien Menganjurkan kepada klien untuk tidak terlalu memikirkan hal – hal yang

berhubungan dengan keluarganya yang justru dapat menghambat belajar klien.

Yang terpenting adalah klien harus terus belajar dengan rajin agar menjadi

orang yang bermanfaat

Page 21: kasus

 Menganjurkan klien untuk terus menggali potesi yang ada dalam didirnya agar

kelak menjadi orang yang berguna

4. Penglihatan klien tidak normal Menganjurkan kepada klien untuk berterus terang kepada orang tua klien bahwa

klien sedang mengalami masalah dengan penglihatan dan itu sangat

mengganggu belajar klien agar orang tua mau mengupayakan pengobatan

sesuai kemampuan.

5. Situasi yang ramai mengganngu belajar klien Menganjurkan kepada klien untuk menegur teman – teman yang ramai agar

berhenti supaya tidak mengganggu belajar klien

6. Klien tidak mengetahui manfaat pelajaran yang dipelajari7. Klien menganggap ada beberapa pelajaran yang tidak perlu8. Ada pelajaran yang tidak disenangi oleh klien

 Membrikan pengertian kepada klien bahwa semua pelajaran itu adalah penting

dan mempunyai banyak manfaat. Ilmu itu cahaya yang dapat menerangi

kehidupan klien .

 Memotivasi klien agar terus semangat dalam mengikuti peajaran

9. Buku dan catatan klien kurang lengkap10. Klien jarang membaca buku pelajaran Menganjurkan klien untuk selalu mencatat materi pelajaran agar apabila klien lupa

bisa melihat kembali materi pelajaran yang sudah klien catat

 Menganjurkan kepada klien untuk mulai rajin membaca buku agar menjadi orang

pintar karena dengan membaca klien dapat menemukan banyak

ketidaktahuannya sehingga menjadi orang pandai

11. Klien tidak pernah pernah bertanya tentang pelajaran pada guru Memberikan dorongan kepada klien untuk tidak selalu diam tetapi harus selale

bertanya kepada guru mengenai pelajaran yang tidak dimengerti. Karena

dengan bertanya klien akan lebih mudah mengerti

Page 22: kasus

b. Bimbingan belajarDengan mendapatkan informasi belajar yang efektif, klien dapat mengetahui bagaimana merencanakan waktu dan kegiatan belajar dan pendalaman terhadap materi pelajaran di sekolah. Praktikan berusaha menganjurkan klien untuk selalu menggunakan waktu denan baik dengan tanpa mengabaikan pekerjaan – pekerjaan rumah dalam membantu keluarga.

c. Bimbingan sosialBimbingan sosial sangat penting bagi klien agar klien dapat berinteraksi dengan lingkungan sosial dimana klien berada. Praktikan selalu menekankan kepada klien agar selalu bersosialisasi dengan lingkungan sekitar baik di sekolah maupun di tempat tinggal klien.

d. Pemberian motivasiMenurut Prof. Dr.H. Baharuddin, M.Pd (2009) Motivasi dapat dipandang

sebagai suatu istilah umum yang menunjuk pada pengaturan tingkah laku individu ketika kebutuhan dari dalam dan dari luar mendorong individu untuk memuaskan kebutuhan menuju tercapainya tujuan yang diharapkan. Adapun tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat atau mencapai tujuan.

Praktikan memotivasi klien untuk terus menggali dan mengembangkan potesi dan bakat yang dimiliki.

e. Kunjungan rumah.Kunjungan rumah dimaksudkan untuk mengetahui keadaan tempat

tinggal klien, lingkungan sosialnya serta pengaruhnya terhadap klien. Kunjungan rumah ini juga dimaksudkan agar praktikan bisa bertemu dan berkomunikasi secara langsung dengan orang tua klien untuk melaporkan dan membicarakan hal – hal yang terkait dengan masalah yang sedang dihadapi oleh klien yang kemudian dicarikan solusinya bersama orang tua. Dengan demikian hubungan antara klien dan orang tuanya bisa menjadi lebih baik sehingga tercipta keluarga yang harmonis dan akhirnya belajar klien lebih maksimal

Page 23: kasus

2. Bantuan yang terlaksanaa. Bimbingan dan konseling privat kepada klien

Bimbingan ini diberikan kepada klien secara individu setelah melihat dan memperhatihan faktor penyebab terjadinya masalah yang sedang dihadapi oleh klien sehingga klien mampu mengatasi masalahnya dengan klasifikasi sebagai berikut:

1. Keadaan ekonomi klien tidak mendukung belajar klien Memberikan pemahaman kepada klien bahwa mengenai kaya dan miskin

merupakan ketentuan tuhan. Klien diminta untuk percaya bahwa apapun yang

diberikan tuhan adalah nikamat yang perlu disyukuri. Tuhan memberikan

sesuatu pada makhluknya sesuai dengan kemampuannya. Sehingga hal itu

tidak perlu dianggap menjadi penghambat belajar klien. Karena banyak juga

orang sukses justru berasal dari keluarga yang kurang bahkan tidak mampu.

 Menganjurkan klien unutk tidak minder karena statusnya dan terus bersosialisasi

dengan lingkungan sekitar dimana klien berada

2. Keluarga kurang memperhatikan klien3. Suasana keluarga mengganggu klien

 Menganjurkan kepada klien untuk tidak terlalu memikirkan hal – hal yang

berhubungan dengan keluarganya yang justru dapat menghambat belajar klien.

Yang terpenting adalah klien harus terus belajar dengan rajin agar menjadi

orang yang bermanfaat

 Menganjurkan klien untuk terus menggali potesi yang ada dalam didirnya agar

kelak menjadi orang yang berguna

4. Penglihatan klien tidak normal Menganjurkan kepada klien untuk berterus terang kepada orang tua klien bahwa

klien sedang mengalami masalah dengan penglihatan dan itu sangat

mengganggu belajar klien agar orang tua mau mengupayakan pengobatan

sesuai kemampuan.

Page 24: kasus

5. Situasi yang ramai mengganngu belajar klien Menganjurkan kepada klien untuk menegur teman – teman yang ramai agar

berhenti supaya tidak mengganggu belajar klien

6. Klien tidak mengetahui manfaat pelajaran yang dipelajari7. Klien menganggap ada beberapa pelajaran yang tidak perlu8. Ada pelajaran yang tidak disenangi oleh klien Membrikan pengertian kepada klien bahwa semua pelajaran itu adalah penting

dan mempunyai banyak manfaat. Ilmu itu cahaya yang dapat menerangi

kehidupan klien .

 Memotivasi klien agar terus semangat dalam mengikuti peajaran

9. Buku dan catatan klien kurang lengkap10. Klien jarang membaca buku pelajaran Menganjurkan klien untuk selalu mencatat materi pelajaran agar apabila klien lupa

bisa melihat kembali materi pelajaran yang sudah klien catat

 Menganjurkan kepada klien untuk mulai rajin membaca buku agar menjadi orang

pintar karena dengan membaca klien dapat menemukan banyak

ketidaktahuannya sehingga menjadi orang pandai

11. Klien tidak pernah pernah bertanya tentang pelajaran pada guru Memberikan dorongan kepada klien untuk tidak selalu diam tetapi harus selale

bertanya kepada guru mengenai pelajaran yang tidak dimengerti. Karena

dengan bertanya klien akan lebih mudah mengerti

b. Bimbingan belajarDengan mendapatkan informasi belajar yang efektif klien dapat mengetahui bagaimana merencanakan waktu dan kegiatan belajar dan pendalaman terhadap materi pelajaran di sekolah. Praktikan berusaha menganjurkan klien untuk selalu menggunakan waktu denan baik dengan tanpa mengabaikan pekerjaan – pekerjaan rumah dalam membantu keluarga.

c. Bimbingan sosialBimbingan sosial sangat penting bagi klien agar klien dapat berinteraksi dengan lingkungan sosial dimana klien berada. Praktikan selalu menekankan kepada

Page 25: kasus

klien agar selalu bersosialisasi dengan lingkungan sekitar baik di sekolah maupun di tempat tinggal klien.

d. Pemberian motivasiMenurut Prof. Dr.H. Baharuddin, M.Pd (2009) Motivasi dapat dipandang

sebagai suatu istilah umum yang menunjuk pada pengaturan tingkah laku individu ketika kebutuhan dari dalam dan dari luar mendorong individu untuk memuaskan kebutuhan menuju tercapainya tujuan yang diharapkan. Adapun tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat atau mencapai tujuan.

Praktikan memotivasi klien untuk terus menggali dan mengembangkan potesi dan bakat yang dimiliki.

3. Bantuan yang belum terlaksanaDari beberapa bantuan yang direncanakan diatas terdapat rencana yang

belum bisa dilaksanakan karena keterbatasan waktu mengingat pada saat yang bersamaan praktikan masih mempunyai kewajiban terkait dengan perkulihan di kampus. Sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan dan dilaksanakan. Rencana bantuan itu adalah Kunjungan Rumah.F. Follow Up

Praktikan melakukan usaha tindak lanjut terhadap usaha – sahan bantuan yang telah diberikan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan keefektifannya yang juga dugunakan sebagai barometer atas usaha – usaha tersebut untuk melakukan jenis bantuan lainnya apabila dirasa perlu. Metode yang digunakan adalah :

1. ObservasiPada observasi ini praktikan mengamati sejumlah perkembangan klien

pasca diberi bantuan bimbingan. Setelah mengamati praktikan melihat ada kemajuan yang baik dalam diri klien dimana klien mulai tidak lagi kelihatan minder, lebih semangat belajar dan mencatat materi pelajaran yang

Page 26: kasus

disampaikan karena sudah mengetahui manfaat belajar. Disamping itu, klien juga terlihat lebih aktiv pada saat proses belajar mengajar sedang berlangsung yang di tunjukkan olek sikap klien yang mulai sering bertanya tentang materi pelajaran yang dianggapnya kurang dimengerti.

2. WawancaraDari hasil wawancara praktikan mendapatkan infomasi bahwa klien sudah

mulai mengalami perkembangan dan perubahan yang baik apabila dibandingkan sebelum adanya usaha pemberian bimbingan dari praktikan

3. Anilis nilaiAnilisis nilai dilakukan dengan cara melihat langsung nilai yang diperoleh

oleh klien sebelum pemberian bantuan yang kemudian dibandingkan dengan nilai yang diperoleh oleh klien pasca pemberian bantuan. Hasilnya adalah bahwa klien mengalami peningkatan walaupu tidak terlalu signifikan.

BAB IV

PENUTUP

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa seorang guru harus membantu bukan hanya dalam mengembangkan aspek intelektualitas siswa, tetapi juga mengenai kemampuan siswa dalam mengatasi segala permasalahan yang dihadapi oleh siswa itu sendiri secara mandiri dan permasalahan yang ditemui dalam interaksi dengan lingkunagn sekitar. Guru harus mengetahui lebih dari sekedar masalah bagaimana mengajar efktif ( Prof. Soetjipto. Drs. Raflis Kosasi).

Guru harus memahami siswa agar dapat menbatu pertumbuhan siswa dan perkembangannya secara efektif.(Prof. Dr. Oemar Hamalik)

Sedangkan dari data yang diperoleh tentang klien dapat disimpulkan bahwa klien sedang mengalami masalah yang dapat mengganggu dan

Page 27: kasus

menghambat proses dan pencapain belajar klien. Oleh karena itu, praktikan melakukan beberapa tindakan untuk membantu klien dalam mengatasi masalah tersebut dengan mengadakan studi kasus dan bimbingan.

1. Saran untuk orang tua.Sikap orang tua dalam bentuk perhatian dan motivasi serata pengawasan

dan pendampingan belajar akan sangat penting. Karena pendidikan pertama adalah lingkungan keluarga2. Saran untuk guru.

Diharapkan agar guru tidak hanya mementingkan nilai kognitif semata, tetapi juga aspek – apek lainnya terutama nilai afektif serta pemecahan masalah. Selain itu, hubungan yang harmonis antara guru dan siswa dengan menciptakan hubungan kekeluargaan dan menjadikan siswa sebagai partner belajar yang baik sangat mempengaruhi proses dan pencapaian belajar mengajar.3. Saran untuk konselor

Konselor agar selalu melakukan studi kasu agar dapat mengetahui lebih mendalam dan menyeluruh tentang siswanya yang sedang mengalami masalah terkait dengan belajarnya agar dengan cepat bisa dicarikan jalan keluarnya sehingga tidak mengganggu belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA Tim LP3L. 2010. Pedoman Program Pengalaman Lapangan (PPL), Universitas

Kanjuruhan malang

 Tim LP3L. 2008. Keterampilan Dasar Mengajar, Universitas Kanjuruhan Malang

 Prof. Dr. Made Pidart, Lndasan Pendidikan ; stimulus ilmu pendidikan bercorak

Indonesia/Rineka Cipta, Jakarta, Anggota IKAPI

 Mulyono, MA. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, Ar-ruzz

Media

 Prof. Dr.H. Baharuddin, M.Pd. 2009. Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, Ar-

ruzz Media

 Prof. Soetjipto, Drs, Raplis Kosasi,M.Sc. Profesi Keguruan

 Dr.Dimyati, Drs. Mudjiono. Belajar Pembelajaran

 Prof. Dr. Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar

Page 28: kasus

 Muhibbin Syah, M,Ed. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru

Related Posts:

Terjemahaan Lengkap Pidato Obama di...

LAPORAN STUDI KASUS

MK Masih Bersih?

0 Response to "LAPORAN STUDI KASUS"Link ke posting iniBuat sebuah Link

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda

POSTING TERBARU

POPULAR POSTS

Page 29: kasus

LAPORAN STUDI KASUSLAPORAN STUDI KASUS Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Program Pengalaman Lapangan ( PPL ) DI MTS NEGERI KEPANJEN ...

Sejarah Pulau BaweanTulisan Keseluruhan di ambil dari situs www . pulaubawean .com Nama BAWEAN muncul pada abad ke 13, nama ini di berikan oleh Prajuri...

CAGAR ALAM PULAU BAWEANTulisan dan Gambar Keseluruhan Diambil Dari http://www.dephut.go.id/informasi/propinsi/jatim/cagaralam_bawean.html Cagar Alam Pulau Baw...

Biografi Hasis BaweanHasis dilahirkan di Gunung Desa Pulau Bawean Gresik Jawa Timur tahun 1986, dari keluarga muslim yang sangat sederhana. Berayah Asmar dan b...

DEMONSTRASI DAN DEMOKRASI ( Dalam Perspektif Kesopanan dan Kesantunan )Demonstrasi, terutama akhir – akhir ini tampaknya menjadi opsi yang dianggap paling tepat dalam menyampaikan aspirasi dan kritik oleh sebagi...

Pulau BaweanDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Bawean Bawean adalah sebuah pulau yang t...

Pasir Putih Pulau Bawean Sehangat Pantai KutaTulisan Keseluruhan Diambil Dari Situs jatim.vivanews.com SURABAYA POST - PELABUHAN kecil Pulau Bawean itu terlihat sibuk. Tukang pe...

Tentang Hasis BaweanHasis Bawean BAWEAN, GRESIK JAWA TIMUR, Indonesia Menjadi penulis adalah cita - citaku. Cita - cita yang sampai saat ini belum juga tercapai...

Page 30: kasus

Asal Mula Nama Pulau BaweanTulisa n Keseluruhan Diambil Dari Situs http://kabarberita1.blogspot.com Bawean sebenarnya adalah kata yang berasal dari bahasa...

Hasis Bawean

Footer TextFooter TextFooter TextFooter TextCopyright (c) 2014 Hasis Bawean. All rights reserved. New Fastest Magz Template by Mas Sugeng and CB Blogger.

Powered by Blogger.