kascil rspa tbm
DESCRIPTION
jkgjkTRANSCRIPT
KASUS KECIL
SEORANG LAKI-LAKI USIA 50 TAHUN DENGAN HEPATITIS AKUT
Oleh:
Tatas Bayu Mursito G99191191
Pembimbing
dr. Soemardjo, Sp.PD
KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA
2015
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kasus Kecil Ilmu Penyakit Dalam dengan judul :
SEORANG LAKI-LAKI USIA 50 TAHUN DENGAN HEPATITIS AKUT
Oleh :
Tatas Bayu Mursito G99191191
Telah disetujui untuk dipresentasikan pada tanggal :
dr. Soemardjo Sp.PD
2
STATUS PENDERITA
I. ANAMNESIS
A. Identitas Penderita :
Nama : Tn. H
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Teras, Boyolali
No RM : 01-28-50-83
Masuk RS : 19 Maret 2015
Pemeriksaan : 20 Maret 2015
B. Keluhan Utama
Mata Kuning
C. Riwayat Penyakit Sekarang :
Dua minggu SMRS penderita mengetahui kedua matanya terlihat
kuning. Keluhan disertai dengan buang air kecil seperti teh pekat. Buang
air besar berwarna putih seperti dempul tidak ada. Keluhan tidak disertai
dengan gatal-gatal di seluruh tubuh. Keluhan tidak disertai dengan nyeri di
perut kanan atas, demam, mata kemerahan, adanya bintik-bintik
perdarahan di kulit ataupun nyeri di otot betis..
Satu minggu SMRS pasien mengeluh BAK seperti teh dan mata
kuning , penderita mengeluh demam yang tidak terlalu tinggi, dirasakan
terus menerus siang dan malam selama 1 hari. Demam tidak disertai
dengan menggigil. Penderita juga merasakan badan menjadi lemah, nyeri
kepala, pegal-pegal, nafsu makan berkurang, mual dan muntah sebanyak
satu kali berisi cairan dan sisa makanan. Penderita membeli Parasetamol
3
dan merasa demam dan sakit kepala agak berkurang namun keluhan
lainnya tidak berkurang sampai timbul keluhan mata kuning.
Penderita baru pertama kali mengalami mata kuning.
Riwayat kontak dengan penderita sakit kuning sebelumnya tidak ada.
Riwayat mendapat transfusi tidak ada. Pasien ruttin mengkonsumsi jamu
sachet 2 minggu sekali, Adanya riwayat sering lemah, mudah lelah, lesu,
pandangan mata berkunang-kunang, pusing, jantung berdebar-debar tidak
ada. Riwayat berpergian ke daerah endemis malaria tidak ada. Riwayat
penurunan berat badan yang nyata tidak ada. Muntah darah dan buang air
besar seperti aspal disangkal. Riwayat sering nyeri atau perih di ulu hati
yang disertai mual dan muntah terutama bila terlambat makan tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu :
1. Riwayat sakit gula : disangkal
2. Riwayat sakit darah tinggi : disangkal
3. Riwayat sakit jantung : disangkal
4. Riwayat asma : disangkal
5. Riwayat sakit ginjal : disangkal
6. Riwayat sakit kuning : disangkal
7. Riwayat transfusi : disangkal
8. Riwayat mondok : disangkal
D. Riwayat Penyakit Keluarga
1. Riwayat sakit gula : disangkal
2. Riwayat sakit darah tinggi : disangkal
3. Riwayat keluhan serupa : disangkal
4. Riwayat sakit kuning : disangkal
5. Riwayat sakit jantung : disangkal
4
Keterangan:
P = Pasien
X = Meninggal
E. Riwayat Kebiasaan
1. Riwayat merokok : Merokok sejak 20 tahun yang lalu,
sehari 1 bungkus
2. Riwayat minum alkohol : disangkal
3. Riwayat minum obat bebas : disangkal
4.
F. Riwayat Alergi
Riwayat AlergiTahun Bahan/Obat Gejala
- - -
G. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang laki-laki usia 50 tahun dengan 3 orang anak.
Pasien menggunakan fasilitas bpjs dalam pembiayaan rumah sakit.
H. Anamnesis Sistemik
1. Keluhan Utama : Mata Kuning
2. Kulit : Kering (-), gatal (-), luka (-), kuning (+)
3. Kepala : Pusing (-), leher cengeng (-), rambut
mudah dicabut (-)
4. Mata : Mata kuning (+/+)
5
P
5. Hidung : Pilek (-), mimisan (-), tersumbat (-), gatal
(-)
6. Telinga : Berdenging (-), keluar cairan (-), darah (-)
7. Mulut : Gusi berdarah (-), sariawan (-), mulut
kering (-), luka pada sudut bibir (-), gigi
goyah (-), sulit berbicara (-), gigi
berlubang (-)
8. Tenggorokan : Sakit menelan (-), gatal (-), suara serak (-)
9. Sistem Respirasi : Sesak nafas (-), batuk dahak (-), darah
(-), mengi (-), tidur mendengkur (-)
10. Sistem Cardiovaskuler : Nyeri dada (-), rasa berdebar (-), sesak
nafas karena aktivitas (-)
11. Sistem Gastrointestinal : Mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (-),
nafsu makan menurun (+), BAB warna
hitam (-), lendir (-), darah (-), perut
mrongkol (-), sebah (-)
12. Sistem Muskuloskeletal : Badan lemas (+), nyeri otot (-), nyeri
sendi (-), bengkak (-), kaku (-)
13. Sistem Genitourinaria : BAK darah (-), batu (-), pasir (-), nyeri
saat BAK (-), anyang-anyangan (-),
BAK warna seperti teh (+)
14. Ekstremitas
Atas : luka (-/-), kesemutan (-/-), tremor (-/-),
ujung jari terasa dingin (-/-), bengkak
(-/-), lemah (-/-).
Bawah : luka (-/-), kesemutan (-/-), tremor (-/-),
ujung jari terasa dingin (-/-), bengkak
(-/-), lemah (-/-).
6
II. PEMERIKSAAN FISIK
1. 1. Keadaan Umum Tampak lemas, gizi kesan cukup, kesadaran
compos mentis (E4V5M6)
B 2. Status gizi BB = 68 kg
TB = 174 cm
BMI = 22,52 kg/m2
Kesan : normoweight
3. Tanda Vital Tekanan darah: 120/80 mmHg
Nadi: 84 x/menit, irama reguler, isi dan tegangan
cukup
Frekuensi respirasi: 20 x/menit
Suhu : 36.4 0C, per axillar
C 4. Kulit Warna sawo matang, turgor baik, ikterik (+)
D 5. Kepala Bentuk mesocephal, rambut warna hitam, mudah
rontok (-), luka (-)
E 6. Wajah
7. Mata
Bengkak pada muka (-), moon face (-), atrofi
musculus temporalis (-)
Konjunctiva pucat (-/-), sklera ikterik (+/+),
pupil isokor (3/3 mm), reflek cahaya (+/+)
F 8. Telinga Membran timpani intak, sekret (-), darah (-)
G 9. Hidung Nafas cuping hidung (-), sekret (-), darah (-)
H 10. Mulut Sianosis (-), pucat (-), papil lidah atrofi (-)
I 11. Leher JVP R+2 cm, trakea di tengah, simetris, KGB
tidak membesar
J 12. Thorax Normochest, simetris, retraksi intercostal (-),
spider nevi (-)
13. Jantung :
Inspeksi Ictus cordis tidak tampak
Palpasi
Perkusi
Ictus cordis tidak kuat angkat, teraba di SIC V 1
cm medial linea medioclavicularis sinistra
Batas jantung kanan atas: Spatium intercostale II
linea parasternalis dextra
7
Batas jantung kanan bawah: Spatium intercostale
IV linea parasternalis dextra
Batas jantung kiri atas: Spatium intercostale II
linea parasternalis sinistra
Batas jantung kiri bawah: Spatium intercostale V
1 cm medial linea medioclavicularis sinistra
Kesan: batas jantung tidak melebar
Auskultasi
14. Pulmo
HR: 84 x/menit, reguler. Bunyi jantung I-II
murni, intensitas normal, reguler, bising (-)
Depan
Inspeksi Statis Normochest, simetris, sela iga tidak melebar.
Dinamis Pengembangan dada kanan = kiri
Palpasi Statis Simetris.
Dinamis Pergerakan dada kanan = kiri,
Fremitus raba kanan = kiri
Perkusi Ka / Ki Sonor / Sonor
Auskultasi Ka / Ki Suara dasar vesikuler intensitas normal, suara
tambahan wheezing (-), ronchi basah kasar (-),
ronchi basah halus (-)
Belakang
Inspeksi Statis Normochest, simetris
Dinamis Pengembangan dada simetris kanan = kiri,
Palpasi Statis Simetris
Dinamis Pergerakan kanan = kiri, simetris, fremitus raba
kanan = kiri.
Perkusi Ka / Ki Sonor / Sonor.
Auskultasi Ka / Ki Suara dasar vesikuler normal, suara tambahan
wheezing (-), ronchi basah kasar (-), ronchi basah
halus (-)
15. Punggung Kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-), nyeri ketok
kostovertebra (-)
8
16. Abdomen
Inspeksi Dinding perut sejajar dinding dada, sikatrik (-), striae
(-), caput medusae (-)
Auskultasi Peristaltik usus (+) normal, 16 x/menit
Palpasi nyeri tekan (-), hepar teraba 1 jari di bawah arkus
kostae kanan, tepi tajam, permukaan rata,
konsistensi kenyal, nyeri tekan (-). Lien tidak
teraba
Perkusi : pekak alih (-), liver span 14 cm
17. Genitourinaria Ulkus (-), tanda-tanda radang (-)
18. Ekstremitas
Superior Ka/Ki Edema (-), sianosis (-), pucat (-), akral dingin (-),
luka (-), kuku pucat (-), spoon nail (-), deformitas (-)
Inferior Ka/Ki Edema (-), sianosis (-), pucat (-), akral dingin (-),
luka (-), kuku pucat (-), spoon nail (-), deformitas (-)
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Pemeriksaan Laboratorium Darah
20/3/2015 Satuan Nilai
rujukan
Hb 11.3 gr/dL 12,1-17,6
Hct 32 % 33-45
AE 11,7 106/ul 4,5-11.0
AL 4.8 103/uL 4.5-11.0
AT 157 103/uL 150-450
Gol Darah O
GDS 109 mg/dL 60-140
SGOT 90 u/l 0-35
SGPT 74 u/l 0-45
Ur 30 Mg/dl <50
Cr 1,1 Mg/dl 0.9-1.3
9
Albumin 2.5 g/dl 3.5-5.2
Bilirubin Total 5.30 mg/dl 0.00-0.10
Na+ 137 Mmol/L 136-145
K+ 3.5 Mmol/L 3,7-5,1
Cl- 95 Mmol/L 98-106
HBsAg Reactive
B. Elektrokardiografi 20 Maret 2015
Sinus rythm, heart rate 83x/menit, normoaxis
C. Hasil foto thorax PA tanggal 20 Maret 2015
Kesan : Cor dan pulmo tak tampak kelainan
IV. RESUME
1. Keluhan utama
Mata kuning
2. Anamnesis
Dua minggu SMRS penderita mengetahui kedua matanya
terlihat kuning. Keluhan disertai dengan buang air kecil seperti teh
pekat. Buang air besar berwarna putih seperti dempul tidak ada.
Keluhan tidak disertai dengan gatal-gatal di seluruh tubuh. Keluhan
tidak disertai dengan nyeri di perut kanan atas, demam, mata
kemerahan, adanya bintik-bintik perdarahan di kulit ataupun nyeri di
otot betis..
Satu minggu SMRS pasien mengeluh BAK seperti teh dan
mata kuning , penderita mengeluh demam yang tidak terlalu tinggi,
dirasakan terus menerus siang dan malam selama 1 hari. Demam
tidak disertai dengan menggigil. Penderita juga merasakan badan
menjadi lemah, nyeri kepala, pegal-pegal, nafsu makan berkurang,
mual dan muntah sebanyak satu kali berisi cairan dan sisa makanan.
10
Penderita membeli Parasetamol dan merasa demam dan sakit kepala
agak berkurang namun keluhan lainnya tidak berkurang sampai
timbul keluhan mata kuning.Penderita baru pertama kali mengalami
mata kuning.
Riwayat kontak dengan penderita sakit kuning sebelumnya tidak
ada. Riwayat mendapat transfusi tidak ada. Pasien ruttin
mengkonsumsi jamu sachet 2 minggu sekali, Adanya riwayat sering
lemah, mudah lelah, lesu, pandangan mata berkunang-kunang,
pusing, jantung berdebar-debar tidak ada. Riwayat berpergian ke
daerah endemis malaria tidak ada. Riwayat penurunan berat badan
yang nyata tidak ada. Muntah darah dan buang air besar seperti aspal
disangkal. Riwayat sering nyeri atau perih di ulu hati yang disertai
mual dan muntah terutama bila terlambat makan tidak ada
3. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum tampak lemas, compos mentis GCS E4V5M6, gizi
kesan cukup. Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 84x/menit, RR
20x/menit, dan suhu 36,4 0C. Pemeriksaan fisik didapatkan sklera
ikterik, palpasi dan perkusi hepar kesan membesar
4. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium darah :
Hb 11.3 gr/dl, Hct 32 %, AL 4.8 x 103/uL (meningkat), AT 157 x
103/uL .AE 5.6 x 106/ul (menurun), Na+ 128 mmol/L (menurun), calsium
1.12 mmol/L (menurun), bilirubin total 4.94 mg/dl (meningkat),
bilirubin total 5.3 mg/dl (meningkat), albumin 2.3 g/dl (menurun),
SGOT 90 U/L (meningkat), SGPT 74 U/L (meningkat), HbsAg reaktif.
Elektrokardiografi : Sinus rythm, heart rate 83x/menit, normoaxis
Hasil foto thorax PA :
Kesan : Cor dan pulmo tak tampak kelainan
11
V. ASSESMENT
Hepatitis akut dd Hepatitis A dd Drug Induced Hepatitis
VI. PENATALAKSANAAN
1. Non-farmakologik
Bed Res
Diet Hepar
2. Farmakologik
IVFD RL 20 gtt
Curcuma 3 x 1 tablet
Inj. Ranitidine 1 amp
Inj. Ondansetron 2x1 amp. IV
Vit. B Komplek 3 x 1 tablet
3. Program/Pemeriksaan Penunjang
1. Darah perifer lengkap (Hb, Ht, Trombo, Leuko)
2. GDS
3. Urinalisis (Bilirubin dan Urobilinogen)
4. Serologi
IgM anti HAV, IgM anti HBc, HBsAg, IgM anti HCV
5. Liver function test
Bilirubin total/direk, SGOT/SGPT, Alkali fosfatase, Gamma GT
I. Prognosis
1. Ad vitam : ad bonam
12
2. Ad functionam : ad bonam
3. Ad sanactionam : ad bonam
13