kascil dr ticha
DESCRIPTION
isk geriatriTRANSCRIPT
Laporan Kasus Kecil
SEORANG PRIA 73 TAHUN DENGAN OBSERVASI FEBRIS 3 HARI,
DISPEPSIA, RIWAYAT CHF NYHA III, ANEMIA SEDANG HIPOKROMIK
MIKROSITIK DAN HIPOKALEMIA
Oleh:
Asih Novea Krediastuti (G9911112024)
Dyah Listyorini (G9911112059)
Residen Pembimbing
dr. Yudhi dr. Fatichati B., Sp.PD
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAMFAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA2013
0
DAFTAR MASALAH
Nama: Tn. A. P. No.RM: 01019326
N
oTanggal Masalah
Selesai Terkontrol Tetap
1.4 Februari
2013Observasi febris hari ke 3
2.4 Februari
2013 Dispepsia
3.4 Februari
2013 CHF NYHA III
4.4 Februari
2013Anemia sedang
hipokromik mikrositik
5.4 Februari
2013 Hipokalemia sedang
1
LAPORAN KASUS
I. ANAMNESIS
Autoanamnesis dan alloanamnesis dilakukan pada tanggal 4 Februari 2013 di bangsal
Melati 1 kamar 17 bed A.
A. Identitas Penderita
Nama : Tn. A. P.
Umur : 73 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Alamat : Mojolaban, Sukoharjo
No. CM : 01 01 93 26
Tanggal masuk : 2 Februari 2013
Tanggal pemeriksaan : 4 Februari 2013
B. Data Dasar
1. Keluhan Utama
Demam
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh demam sejak ± 2 hari SMRS. Demam dirasakan
terus-menerus, tidak disertai menggigil, tidak disertai keringat dingin, tidak
disertai mimisan, gusi berdarah dan bercak merah di kaki. Tidak terdapat
batuk-pilek dan nyeri telan. Demam belum diberi pengobatan.
Pasien juga mengeluh batuk berdahak sejak ± 3 hari SMRS, namun
dahak sulit dikeluarkan. Jika dahak dipaksa keluar, jumlahnya sedikit dan
berwarna putih berbusa. Batuk tidak disertai bunyi ngik-ngik. Penurunan
berat badan dalam 1 bulan (-), keringat dingin saat malam hari (-).
Sejak ± 1 hari SMRS pasien tidak mau makan dan minum sama sekali
dan hanya tiduran saja di kasur sehingga pasien merasa lemas. Pasien
2
mengeluh perutnya mual dan panas di daerah ulu hati. Rasa panas tidak
menjalar ke dada maupun punggung. Rasa mual dan panas bertambah bila
diberi makanan. Rasa mual dan panas berkurang jika pasien berhenti makan.
Terkadang pasien muntah namun tidak keluar makanan, muntah hanya berisi
cairan bercampur air liur 2-3 kali, sebanyak 1/4 - 1/3 gelas aqua tiap muntah.
Saat dibawa ke rumah sakit pasien juga mengeluhkan kedua kakinya
bengkak. Bengkak bertambah jika dipakai untuk aktivitas berjalan di pagi hari
dan berkurang jika dipakai istirahat pada malam hari.
Pasien tidak merasakan sesak saat duduk, namun pada saat tidur pasien
lebih merasa nyaman bila memakai 2-3 bantal. Pasien akan bertambah sesak
kalo melakukan aktivitas ringan sehari-hari, seperti menyapu dan berjalan
dalam radius 10 meter. Sesak tidak disertai nyeri dada, tidak dipengaruhi
cuaca dan berkurang dengan istirahat.
± 4 bulan lalu pasien pernah dirawat di rumah sakit karena sakit
jantung. Pada saat itu, dikatakan bahwa pasien mengalami sesak nafas yang
berat disertai bengkak pada kedua kakinya. Pasien dirawat selama ± 2
minggu. ± 2 bulan yang lalu pasien juga pernah dirawat di ICU karena
penurunan kesadaran akibat perdarahan lambung. Pada saat itu pasien
diberikan transfusi darah.
BAK ± 6-7 kali/hari, sebanyak 1/2 gelas aqua warna kuning jernih,
tidak berpasir, sakit saat BAK (+), BAK berpasir (-). BAB 1 kali/hari warna
kuning kecoklatan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Riwayat tekanan darah tinggi : (+), 5 tahun yang lalu, tidak kontrol
rutin, minum obat tidak teratur, jika
kumat minum obat dari warung.
b. Riwayat mondok : (+) 4 bulan yang lalu karena sakit
jantung dan (+) 2 bulan yang lalu
3
karena penurunan kesadaran akibat
perdarahan lambung.
c. Riwayat sakit maag : (+), 1 tahun yang lalu, minum obat
maag dari warung jika kumat.
d. Riwayat kencing manis : (-) GDS terakhir saat di IGD 100
mg/dl
4. Riwayat Kebiasaan
a. Riwayat merokok : (+) sejak berusia 20 tahun
b. Riwayat konsumsi obat-obatan :
- ± 5 tahun yang lalu minum obat
penghilang sakit kepala (+), merk
bodrex dari warung
- ± 1 tahun yang lalu minum obat
maag, merk promaag
c. Riwayat minum jamu : disangkal
5. Riwayat Penyakit Keluarga
b. Riwayat penyakit jantung : (+), ayah
c. Riwayat tekanan darah tinggi : (+), ayah
d. Riwayat DM : (+), ayah dan kedua adiknya
6. Riwayat Asupan Gizi
Pasien makan tidak teratur, terutama sejak memiliki sakit maag.
Sebelum sakit maag, pasien makan 4-5 kali sehari, porsi sekali makan ± 10-15
sendok makan dengan nasi, lauk pauk telur, tahu dan daging. Pasien jarang
mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Pasien terbiasa minum kopi dan
merokok setiap pagi hari.
4
7. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang laki-laki berusia 73 tahun yang merupakan
pensiunan pegawai negeri sipil. Pasien tinggal bersama anaknya dan
menantunya. Pasien berobat dengan menggunakan fasilitas ASKES.
8. Anamnesis Sistem
Keluhan Utama : demam
a. Kepala : pusing berdenyut (-), nggliyer (-)
b. Sistem Indera
Mata : pandangan dobel (-), penglihatan kabur (-)
Hidung : mimisan (-), pilek (-)
Telinga : telinga berdenging (-)
c. Mulut : mukosa bibir kering (-), sariawan (-), gigi
goyang (-)
d. Tenggorokan : sakit menelan (-), suara serak (-)
e. Sistem respirasi : sesak nafas (-), tidur mendengkur(-)
f. Sistem kardiovaskuler : sesak nafas saat beraktivitas (+), nyeri dada
(-), berdebar-debar (-)
g. Sistem gastrointestinal : mual (+), muntah (+), nyeri daerah ulu hati
(+), susah berak (-), tinja lembek, warna
kuning kecoklatan
h. Sistem muskuloskeletal : kesemutan ujung-ujung jari kaki (-)
i. Sistem genitourinaria : sakit saat BAK (-), gatal (-)
j. Ekstremitas atas : luka (-), ujung jari terasa dingin (-),
kesemutan di kedua tangan (-), bengkak (-),
sakit sendi (-)
5
k. Ekstremitas bawah : luka(-) ,ujung jari terasa dingin (-), kesemutan
di kedua kaki (-), sakit sendi (-), bengkak (+)
di kedua kaki
l. Sistem neuropsikiatri : kejang (-), gelisah (-), mengigau (-)
II. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum : compos mentis, E4V5 M6
B. Tanda Vital
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Nadi : 76 x/ menit, irama reguler, isi & tegangan cukup
Pernafasan : 20 x/ menit
Suhu : 37,80C per axiller
Status Gizi
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 160 cm
BMI : 23,4 kg/m2 (normal)
Lingkar perut : 84 cm
C. Kulit : turgor menurun (+), lembab (-), ikterik (-)
D. Kepala : Bentuk mesocephal, rambut warna hitam
E. Mata : konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-), pupil isokor dengan
diameter (3mm/3mm), reflek cahaya (+/+)
F. Telinga : nyeri tekan mastoid (-), nyeri tekan tragus (-)
G. Hidung : Nafas cuping hidung (-), sekret (-)
H. Mulut : Sianosis (-), papil lidah atrofi (-), stomatitis (-), mukosa bibir
kering (+)
I. Leher : JVP R+3 cmH2O, trakhea di tengah, simetris, pembesaran kelenjar
tiroid (-), pembesaran limfonodi cervical (-),
J. Limfonodi : kelenjar limfe retroaurikuler, submandibuler, servikalis,
supraklavikularis, aksilaris dan inguinalis tidak membesar
K. Thorax : Bentuk normochest, simetris, pengembangan dada kanan = kiri,
retraksi intercostal (-), spider nervi (-), sela iga melebar (-/-)
6
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis kuat angkat, teraba di spatium intercostale V, linea
aksilaris anterior sinistra
Perkusi : batas jantung kiri atas : spatium intercostale II, 2 cm lateral
linea sternalis sinistra
batas jantung kanan atas : spatium intercostale II ,linea
sternalis dextra
batas jantung kiri bawah : spatium intercostale V linea axillaris
anterior sinistra
batas jantung kanan bawah : spatium intercostale V linea
sternalis dextra
Kesan : batas jantung kesan melebar ke lateral
Auskultasi : Heart Rate 76 kali/menit, reguler. Bunyi jantung I-II intensitas
normal, reguler, bising (-), gallop (-).
Pulmo
Inspeksi
Statis : normochest, simetris, sela iga tidak melebar, iga tidak mendatar.
Dinamis : pengembangan dada kanan = kiri, sela iga tidak melebar, retraksi
intercostal (-), retraksi supraklavikula (-).
Palpasi
Statis : simetris
Dinamis : pergerakan kanan = kiri
fremitus raba kanan = kiri
Perkusi
Kanan : sonor, batas relatif paru-hepar SIC IV
Kiri : sonor, mulai redup sesuai pada batas paru-jantung
Batas paru-lambung SIC VIII linea axillaris anterior sinistra
Auskultasi
7
Kanan : suara dasar vesikuler, ronchi basah kasar (+), ronchi basah halus
(-) di basal paru, wheezing (-).
Kiri : suara dasar vesikuler, ronchi basah kasar(+), ronchi basah halus
(-) di basal paru, wheezing (-).
L. Abdomen
Inspeksi : dinding perut = dinding dada, distended (-), venektasi (-),
sikatriks (-), striae (-), vena kolateral (-), hernia umbilikalis (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal, 18x/menit
Perkusi : pekak sisi (-), pekak alih (-), liver span 10 cm, area trobe timpani
Palpasi : nyeri tekan epigastrium (+) , hepar dan lien tidak teraba,
balotement (-/-), tes undulasi (-)
M. Ekstremitas :
Extremitas superior Extremitas inferiorDextra Sinistra Dextra Sinistra
Edema - - + +Akral dingin - - - -Luka - - - -Fungsi motorik 5 5 5 5Fungsi sensorik N N N N CRT < 2 detik < 2 detik < 2 detik < 2 detik
Gatal - - - -
Bekas Luka - - - -
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Pemeriksaan Laboratorium B. Berat
JENIS PEMERIKSAAN TANGGALSATUAN RUJUKANHEMATOLOGI
RUTIN 4 Febrari 2013
Hb 8,6 g/dl 11,8-17,5HCT 32 33-45AL 6,6 103/l 4,5-11,0AT 267 103/l 150 – 450
AE 4,35 106/l 4.5-5,9
Gol. Darah O
8
INDEX ERITROSITMCV 72,4 /um 80,0-96,0MCH 19,8 Pg 28,0-33,0MCHC 27,4 g/dl 33,0-36,0HITUNG JENISEosinofil 1,70 % 0,00-4,00Basofil 0,20 % 0,00-2,00Netrofil 78,10 % 55,00-80,00Limfosi 12,80 % 22,00-44,00Monositt 6,00 % 0,00-7,00KIMIA KLINIKSI 28 Ug/dl 27-138TIBC 371 Ug/dl 228-428Saturasi transferin 7,5 % 15,0-45,0Ferritin 36,5 ng/ml 20,0-200,0ELEKTROLITNatrium 130 mmol/L 132-146Kalium 2,7 mmol/L 3,7-5,4Kalsium ion 1,01 mmol/L 1,17-1,29KIMIA URIN
Berat jenis > 1,030 1.015-1.025
Ph 6,0 4.5-8.0
Leukosit 250 /ul Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Protein 25 mg/dl Negatif
Glukosa Normal mg/dl Normal
Keton 5 mg/dl Negatif
Urobilinogen Normal mg/dl Normal
Bilirubin Negatif mg/dl Negatif
Eritrosit 50 /ul Negatif
MIKROSKOPIS
Eritrosit 178,3 /ul 0-6,4
Eritrosit 32 /LPB 0-5
Leukosit 81,7 /ul 0-5,8
Leukosit 15 /LPB 0-12
EPITEL
Epitel Squamous 1-2 /LPB Negatif
Epitel Trasnsisional - /LPB Negatif
Epitel Bulat - /LPB Negatif
SILINDER
Hyaline 0 /LPK 0-3
Granulated 0-1 /LPK Negatif
Lekosit - /LPK Negatif
Bakteri 7,0 /uL 0.0 – 2150.0
Kristal 0,2 /uL 0,0-0,0
Yeast Like Cell 0,0 /ul 0.0-0.0
Small round cell 11 /ul 0,0-0,0
9
Sperma 0,0 /ul 0.0-0.0
Konduktivitas 11,7 Ms/cm 3.0-32.0
C. EKG
- LVH
IV. RESUME
Pasien mengeluh demam sejak ±2 hari SMRS. Demam dirasakan terus-
menerus, tidak disertai menggigil, tidak disertai keringat dingin, tidak disertai
mimisan, gusi berdarah dan bercak merah di kaki. Pasien juga mengeluh batuk
berdahak sejak ± 3 hari SMRS, namun dahak sulit dikeluarkan. Batuk tidak
disertai bunyi ngik-ngik. Penurunan berat badan dalam 1 bulan (-), keringat
dingin saat malam hari (-). Sejak ± 1 hari SMRS pasien tidak mau makan dan
minum sama sekali dan hanya tiduran saja di kasur sehingga pasien terlihat lemas.
Pasien mengeluh perutnya mual dan nyeri di daerah ulu hati. Rasa mual dan
panas bertambah bila diberi makanan. Terkadang disertai muntah namun tidak
keluar makanan, muntah hanya berisi air liur saja.
. Saat dibawa ke rumah sakit kedua kaki pasien terlihat bengkak ringan.
Pasien tidak merasakan sesak saat duduk, namun pada saat tidur pasien lebih
merasa nyaman bila memakai 2 bantal. Pasien akan bertambah sesak kalo
melakukan olahraga ringan atau berjalan dalam radius lebih dari 10 meter. Sesak
tidak disertai nyeri dada, tidak dipengaruhi cuaca dan berkurang dengan istirahat.
± 4 bulan lalu pasien pernah dirawat di rumah sakit karena sakit jantung.
Sebelumnya pasien juga pernah dirawat di ICU karena penurunan kesadaran
akibat perdarahan lambung. Pada saat itu pasien diberikan transfusi darah karena
kadar Hb nya turun. BAK ± 6-7 kali/hari, sebanyak 1/2 gelas warna kuning jernih,
tidak berpasir, BAK sulit (-), BAK berpasir (-). BAB 1 kali/hari warna kuning
keccoklatan.
Pemeriksaan fisik menunjukkan: peningkatan tekanan darah yaitu
150/80 mmHg, dan peningkatan suhu yaitu 37,50 C. Pada inspkesi didapatkan
konjungtiva anemis dan mukosa bibir kering. Pada perkusi thoraks didapat kesan
10
batas jantung melebar ke lateral. Pada auskultasi pulmo didapat suara tambahan
ronki basah kasar di kedua lapang paru. Pada palpasi abdomen didapat nyeri di
daerah epigastrium. Terdapat edema ringan pada ekstremitas bawah.
Pemeriksaan penunjang EKG terdapat LVH dan RVH. Pemeriksaan
rontgen thorax didapat....Pemeriksaan laboratorium didapatkan penurunan Hb
yaitu 8,4 g/dl dan kalium yaitu 3,0 mmol/L.
V. DAFTAR ABNORMALITAS
Anamnesis:
1. Demam sejak ± 2 hari SMRS terus menerus
2. Batuk berdahak sejak ± 3 hari SMRS, dahak sulit dikeluarkan
3. Tidak mau makan dan minum sejak ± 1 hari SMRS
4. Mual dan panas di daerah ulu hati disertai muntah
5. Lemas dan hanya tiduran saja
6. Sesak saat beraktivitas sehari-hari
7. Tidur lebih nyaman menggunakan 2-3 bantal
8. Bengkak pada kedua kaki
9. ± 4 bulan yang lalu pasien pernah dirawat di rumah sakit karena sakit jantung
10. ± 2 bulan yang lalu pasien pernah dirawat di ICU karena penurunan kesadaran
akibat perdarahan lambung
11. Riwayat tekanan darah tinggi sejak 5 tahun lalu, tidak kontrol rutin, minum obat
tidak teratur
12. Riwayat sakit maag sejak 1 tahun lalu, minum obat maag merk promaag dari
warung jika kumat
13. Riwayat minum obat penghilang sakit kepala ± 5 tahun, merk bodrex dari warung
14. Riwayat penyakit jantung, hipertensi pada ayah
15. Riwayat DM pada ayah dan kedua adiknya
16. Riwayat makan tidak teratur sejak sakit maag
Pemeriksaan fisik:
17. Tekanan darah 150/90 mmHg
11
18. Suhu 37,80C
19. Turgor menurun
20. Conjungtiva anemis
21. Mukosa bibir kering
22. Ictus cordis teraba di SIC V linea axillaris anterior sinistra
23. RBK di kedua lapang paru
24. Nyeri tekan daerah epigastrium
25. Udem ekstremitas inferior
Pemeriksaan penunjang:
26. Hb 8,6 g/dl
27. Hct 32 %
28. AE 4,35 106/l
29. MCV 72,4 /um
30. MCH 19,8 pg
31. MCHC 27,4 g/dl
32. Hitung jenis limfosit 12,80 %
33. Kalium 2,7 mmol/L
34. Berat jenis > 1,030
35. Leukosit 250/ul
36. Protein 25 mg/dl
37. Eritrosit 50/ul
38. Eritrosit mikroskopis 178,3 /ul
39. Eritrosit mikroskopis 32 /LPB
40. Leukosit mikroskopis 81,7 /ul
41. Leukosit mikroskopis 15/LPB
42. Silinder granulated 0-1/LPK
43. Silinder kristal 0,2/ul
44. Silinder small round cell 11/ul
45. EKG: LVH
12
VI. ANALISIS DAN SINTESIS
1. Abnormalitas
1,2,18,23,32,35,37,38,39,40,41,42,43,44
Observasi febris hari ke-3 dd ISK, ISPA,
pneumonia
2.Abnormalitas 3,4,10,12,13,16,19,21,24,34 Dispepsia dd gastropati erosif, ulkus
peptikum, dispepsia ulcer like type
3. Abnormalitas 6,7,8,9,11,14,17,22,25,45 Riwayat Chronic Heart Failure:
F: NYHA III
A: LVH
E: HHD
4. Abnormalitas 5,20,26,27,28,29,30,31 Anemia sedang hipokromik mikrositik
5. Abnormalitas 33 Hipokalemia sedang
VII. RENCANA PEMECAHAN MASALAH
1. Problem I : Observasi febris hari ke-3
Ass : Demam sejak ± 2 hari SMRS terus menerus; Batuk berdahak
sejak ± 3 hari SMRS, dahak sulit dikeluarkan; Suhu 37,80C; RBK
di kedua lapang paru; Leukosit urin mikroskopis 15/LPB atau
81,7/ul; Eritrosit urin mikroskopis 32/LPB atau 178,3/ul; silinder
granulated 0-1/LPK; silinder kristal 0,2/ul; silinder smaal round
cell 11/ul.
DD : ISK, , ISPA, Pneumonia
IpDx : Rontgen thorax, urin rutin, feses rutin, DR3
IpTx : - Injeksi Ceftriaxon 2 gram/24 jam
- Paracetamol 500 mg (k/p) bila demam
Ip Mx : Observasi demam
Ip Ex : edukasi pada keluarga untuk mengawasi bila sewaktu-waktu
pasien demam lagi.13
2. Problem 2 : Dispepsia
Ass : Tidak mau makan dan minum sejak ± 1 hari SMRS, Mual dan
panas di daerah ulu hati disertai muntah, ± 2 bulan yang lalu
pasien pernah dirawat di ICU karena penurunan kesadaran akibat
perdarahan lambung, Riwayat sakit maag sejak 1 tahun lalu,
minum obat maag merk promaag dari warung jika kumat,
Riwayat minum obat penghilang sakit kepala ± 5 tahun, merk
bodrex dari warung, turgor menurun, mukosa bibir kering, nyeri
tekan daerah epigastrium, berat jenis urin > 1,030.
DD : - Gastropati erosif
- Ulkus peptikum
- Dispepsia ulcer like type
IpDx : USG abdomen, endoskopi
IpTx : - Diet lunak 1700 kkal makanan tidak merangsang
- Infus NaCl 0,9% : D5%, 1:1 20 tpm
- Injeksi gastrofer 40 mg/12 jam
- Injeksi ondansentron 4 mg
- Mucogard syrup 3 x C1
Ip Mx : Awasi tanda dehidrasi
Ip Ex : edukasi untuk memberi makan sedikit demi sedikit
3. Problem 3 : RIWAYAT CHF NYHA III
Ip Ass : Sesak saat beraktivitas sehari-hari, Tidur lebih nyaman
menggunakan 2-3 bantal, Bengkak pada kedua kaki, ± 4 bulan
yang lalu pasien pernah dirawat di rumah sakit karena sakit
jantung, Riwayat tekanan darah tinggi sejak 5 tahun lalu, tidak
kontrol rutin, minum obat tidak teratur, Riwayat penyakit jantung,
dan hipertensi pada ayah, tekanan darah 150/90 mmHg, ictus
14
cordis teraba di SIC V linea axillaris anterior sinistra, edema
ekstremitas inferior, EKG : LVH.
DD : F: CHF NYHA III
A: LVH, RVH
E: HHD
Ip Dx : Echocardiografi
Ip Tx : - Bed rest total
- O2 2 lpm
- Injeksi Furosemid 40 mg/8 jam
- Captopril 3 x 25 mg
- Hct 40 mg 1-0-0-0
Ip Mx : Tanda vital
Ip Ex : edukasi pasien untuk mengurangi aktivitasnya dan lebih banyak
istirahat.
4. Problem 4 : Anemia sedang normositik normokromik
Ip Ass : Lemas dan hanya tiduran saja, conjungtiva anemis, Hb 8,6 g/dl,
Hct 32%, AE 4,35 .106 u/l, MCV 72,4/um, MCH 19,8 pg,
MCHC 27,4 g/dl.
DD : - Anemia defisiensi besi
- Anemia e/c keganasan
- Anemia e/c penyakit kronis
Ip Dx : GDT, retikulosit
Ip Tx : - transfusi PRC 2 kolf, 1 kolf/hari s/d Hb 10 g/dl
Ip Mx : - DR3 pos transfusi
Ip Ex : Edukasi pasien untuk mengontrol sakit maagnya agar tidak
terjadi perdarahan saluran pencernaan lagi di masa mendatang.
15
5. Problem 5 : Hipokalemia sedang
Ip Ass : Kalium 2,7 mmol/L
DD : - Hipokalemia e/c vomitus
- Hipokalemia e/c intake kurang
Ip Dx : -
Ip Tx : - KSR 3 x 1
Ip Mx : elektrolit Kalium post koreksi
Ip Ex : Memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung kalium
(pisang, apel, pir, dll)
16