kajian pengembangan bisnis baby buncis

96
KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS INTENSIFIKASI LAHAN BABY BUNCIS PERANCIS PADA PERUSAHAAN DAGANG PACET SEGAR – CIANJUR ADINDA RAKHMATIKA PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM DIPLOMA

Upload: adinda-rakhmatika

Post on 26-Dec-2015

227 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Kajian pengembangan bisnis dapat digunakan untuk bahan acuan penelitian dalam rangka memenuhi tugas akhir untuk mendapatkan gelar Ahli Madya

TRANSCRIPT

Page 1: kajian pengembangan bisnis baby buncis

KAJIAN PENGEMBANGAN BISNISINTENSIFIKASI LAHAN BABY BUNCIS PERANCIS

PADA PERUSAHAAN DAGANG PACET SEGAR – CIANJUR

ADINDA RAKHMATIKA

PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNISPROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2012

Page 2: kajian pengembangan bisnis baby buncis

ii

PERNYATAAN MENGENAI LAPORAN TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DENGAN JUDUL KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS INTENSIFIKASI LAHAN TANAMAN BABY BUNCIS PERANCIS PADA PERUSAHAAN DAGANG PACET SEGAR, CIANJUR MERUPAKAN HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM DIAJUKAN PADA SUATU PERGURUAN TINGGI MANAPUN, SUMBER INFORMASI YANG BERASAL ATAU DIKUTIP DARI PENULIS LAIN TELAH DISEBUTKAN DALAM TEKS DAN DICANTUMKAN DALAM DAFTAR PUSTAKA DI BAGIAN AKHIR LAPORAN INI.

Bogor, Juli 2012

ADINDA RAKHMATIKA NIM :J3J209218

Page 3: kajian pengembangan bisnis baby buncis

iii

ABSTRAK

ADINDA RAKHMATIKA. Kajian Pengembangan Bisnis Intensifikasi Lahan Tanaman Baby Baby buncis Perancis Pada Perusahaan Dagang Pacet Segar – Cianjur. Dibimbing oleh WIEN KUNTARI.

Salah satu tanaman hortikultura sayuran yaitu baby buncis Perancis merupakan tanaman sayuran yang memiliki banyak kandungan gizi yang cukup lengkap (protein, karbohidrat, vitamin, serat kasar, dan mineral) juga mengandung zat-zat lain yang berkhasiat obat untuk berbagai macam penyakit. Tujuan dari penulisan Kajian Pengembangan Bisnis ini adalah mengkaji keragaan perusahaan meliputi sejarah perusahaan, organisasi dan manajemen perusahaan, sumberdaya perusahaan, dan unit bisnis perusahaan serta menganalisis pendapatan yang diperoleh dari intensifikasi lahan produksi baby buncis Perancis. Metode analisis yang digunakan dalam menganalisis pendapatan usaha tani adalah analisis anggaran parsial dan analis R/C. Berdasarkan hasil perhitungan anggaran parsial maka diperoleh keuntungan tambahan sebesar Rp. 2.053.033 .- per musim tanam.

Kata kunci : baby bunci Perancis, intensifikasi, analisis parsial

ABSTRACT

ADINDA RAKHMATIKA. Review Business Development Intensification of France Baby Bean the Cropland Pacet Segar Commerce Company – Cianjur. Guided by WIEN KUNTARI.

One of vegetables horticulture’s plant, france baby been is a vegetables plant, which has a lot of nutrition, that completely enough (protein, carbohydrate, vitamin, rough fiber, and mineral) it’s also contain otherb substance that effective for many various kind of disease. The I’m of wirting this study of Business Development is to review a variety of the company, including the company history, company organization and management, company resources and company business unit, and also to analyzing income that obtained from intensificating France baby bean production. Analyze method that used on analyzing farm business income is partial budget analysis and R/C ratio.

Keywords : France baby bean, intensification, partial budget analysis

Page 4: kajian pengembangan bisnis baby buncis

iv

RINGKASAN

ADINDA RAKHMATIKA. Kajian Pengembangan Bisnis Intensifikasi Lahan Tanaman Baby buncis Perancis Pada Perusahaan Dagang Pacet Segar – Cianjur. Dibimbing oleh WIEN KUNTARI.

Pembangunan hortikultura telah memberikan sumbangan yang berarti bagi sektor pertanian maupun perekonomian nasional. Produk hortikultura terdiri dari budidaya tanaman buah, tanaman bunga, komoditas sayuran, tanaman obat-obatan (biofarmaka), dan taman (lansekap). Produk hortikultura mempunyai beberapa ciri, salah satunya yaitu perishable atau mudah rusak karena segar. Sayuran dan tanaman obat merupakan salah satu komoditas hortikultura yang berkembang pesat di Indonesia baik dari segi jumlah produksi maupun mutu. Selain itu sub sektor hortikultura juga berperan sebagai penyedia lapangan pekerjaan dan penyediaan pangan dalam negeri. Kesadaran terhadap peran tersebut menyebabkan sebagian besar masyarakat masih tetap memelihara kegiatan pertanian mereka meskipun negara berkembang ke arah negara industri. Tanah yang subur yang dimiliki oleh Indonesia membuka potensi yang sangat besar dalam bidang pertanian salah satunya adalah sebagai penyedia pangan yaitu hortikultura. Salah satu tanaman hortikultura sayuran yaitu baby buncis Perancis merupakan tanaman sayuran yang memiliki banyak kandungan gizi yang cukup lengkap (protein, karbohidrat, vitamin, serat kasar, dan mineral) juga mengandung zat-zat lain yang berkhasiat obat untuk berbagai macam penyakit, seperti menurunkan kolestrol, mencegah kanker, menstabilkan tekanan darah, serta mengontrol insulin dan gula darah, serta serat kasar dalam polong baby buncis Perancis sangat berguna untuk melancarkan pencernaan sehingga dapat mengeluarkan zat-zat racun dari tubuh.

Tujuan dari penulisan Kajian Pengembangan Bisnis ini adalah mengkaji keragaan perusahaan meliputi sejarah perusahaan, organisasi dan manajemen perusahaan, sumberdaya perusahaan, dan unit bisnis perusahaan serta menganalisis pendapatan yang diperoleh dari intensifikasi lahan produksi baby buncis Perancis.

Metode analisis adalah metode yang digunakan untuk mengetahui suatu kelayakan dan prospek usaha di masa yang akan datang dengan informasi yang telah didapat. Metode analisis yang akan digunakan dalam penulisan Kajian Pengembangan Bisnis ini adalah metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kualitatif merupakan penjabaran mengenai rencana pengembangan hingga pengembangan bisnis. Metode ini digunakan untuk untuk mendeskripsikan produk yang dihasilkan, proses produksi, pelanggan, pemasok dan pemasaran. Metode kuantitatif adalah metode yang mengkaji kelayakan analisis pendapatan usahatani peningkatan produksi untuk komoditi baby buncis Perancis pada Perusahaan Dagang Pacet Segar dengan menggunakan analisis pendapatan parsial dan analisis R/C.

Perusahaan Dagang Pacet Segar, merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang budidaya dan pemasaran komoditas hortikultura, khususnya sayuran segar. Perusahaan Dagang Pacet Segar didirikan oleh (Alm) Bapak H. Mastur Fuad pada tahun 1970. Usaha ini merupakan usaha yang dikelola secara kekeluargaan. Seiring berjalannya waktu pada tahun 1975 perusahaan bergabung dengan bergabung dengan petani-petani daerah sekitar dan membentuk suatu

Page 5: kajian pengembangan bisnis baby buncis

v

kelompok tani atas anjuran dan binaan Dinas Pertanian Pangan Dati II Cianjur. Aset awal perusahaan berupa lahan kebun milik pribadi seluas 400 m2, akan tetapi dengan seiring perkembangan perusahaan, lahan yang dimiliki meningkat seluas 4 Ha, dengan jenis sayuran–sayuran yang diusahakan adalah jenis sayuran lokal, seperti wortel, baby buncis Perancis, tomat cherry, selada, selada air, timun Jepang dan brokoli. Saat ini Perusahaan Dagang Pacet Segar mendistribusikan produk yang dihasilkannya kepada ICDF Bogor.

Dalam Kajian Pengembangan Bisnis ini budidaya akan dilakukan dengan mengintensifikasi lahan dengan penambahan teknologi sederhana yaitu pemasangan mulsa plastik. Penambahan teknologi dilakukan untuk meningkatkan jumlah produksi dari baby buncis Perancis sehingga dapat memenuhi permintaan dari pihak ICDF Bogor. Berdasarkan hasil perhitungan anggaran parsial maka diperoleh keuntungan total sebesar Rp. 10.895.530, kerugian total sebesar Rp. 8.860.497 sehingga didapat keuntungan tambahan sebesar Rp. 2.053.033. Artinya dalam pengembangan bisnis peningkatan pendapatan baby buncis Perancis pada Perusahaan Dagang Pacet Segar dinyatakan layak, karena keuntungan yang didapat lebih besar dari kerugian serta dapat memberikan keuntungan tambahan. Selain itu perusahaan menghasilkan R/C ratio sebesar 4,37 yang artinya pengembangan usaha ini layak untuk dijalankan karena R/C ratio > 1.

Page 6: kajian pengembangan bisnis baby buncis

vi

KAJIAN PENGEMBANGAN BISNISINTENSIFIKASI LAHAN BABY BUNCIS PERANCIS

PADA PERUSAHAAN DAGANG PACET SEGAR – CIANJUR

ADINDA RAKHMATIKA

Laporan Tugas AkhirSebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Ahli Madya padaProgram Diploma Keahlian Manajemen Agribisnis

PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNISPROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2012

Page 7: kajian pengembangan bisnis baby buncis

vii

Judul Tugas Akhir :Kajian Pengembangan Bisnis Intensifikasi Lahan Baby

buncis Perancis Pada Perusahaan Dagang Pacet Segar –

Cianjur

Nama : Adinda Rakhmatika

NIM : J3J209218

Program Keahlian : Manajemen Agribisnis

Disetujui oleh,

Ir. Wien Kuntari, M.Si.Pembimbing

Diketahui oleh,

Prof. Dr. Ir. M. Zairin Junior, M.Sc Ir. Sutara Hendrakusumaatmaja, M.Sc Direktur Koordinator Program Keahlian

Tanggal lulus :

Page 8: kajian pengembangan bisnis baby buncis

viii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya lah Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan Kajian Pengembangan Bisnis ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Penyelesaian penulisan Kajian Pengembangan Bisnis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan dan pembuatan laporan akhir ini, antara lain kepada kedua orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materil, Ibu Wien Kuntari, M. Si selaku dosen pembimbing, Bapak Abdul Halim beserta seluruh Keluarga besar Perusahaan Dagang Pacet Segar, Luvi Anyes Ayuningtyas dan Gia Agung Nugraha selaku rekan PKL, dan rekan-rekan mahasiswa Manajemen Agribisnis angkatan 46 yang telah bekerjasama selama ini.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis serta semua pihak yang membacanya.

Bogor, Juli 2012

Adinda Rakhmatika

Page 9: kajian pengembangan bisnis baby buncis

ix

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1991 adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Ayahanda Adi Roesbiyakto dan Ibunda Handayani. Penulis memulai pendidikannya di TK Hang Tuah V, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Gunung 01 pagi pada tahun 2003 dan pendidikan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2006 di SMP Negeri 11 Jakarta. Pendidikan lanjutan menengah atas di SMA Negeri 6 Jakarta dan diselesaikan pada tahun 2009.

Penulis diterima di Manajemen Agribisnis program Diploma Institut Pertanian Bogor melalui jalur regular pada tahun 2009.

Page 10: kajian pengembangan bisnis baby buncis

x

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI X

DAFTAR TABEL XI

DAFTAR GAMBAR XII

DAFTAR LAMPIRAN XII

1 PENDAHULUAN 1

1.1LATAR BELAKANG 1

1.2TUJUAN 3

1.2.1 Merumuskan Ide Pengembangan Bisnis 3

1.2.2 Mengkaji Kelayakan Pengembangan Unit Bisnis 3

2 METODE KAJIAN 4

2.1LOKASI DAN WAKTU 4

2.2JENIS DAN SUMBER DATA 4

2.3PENGUMPULAN DATA 4

2.4METODE ANALISIS 4

2.4.1 Aspek Pasar dan Pemasaran 5

2.4.2 Aspek Teknis dan teknologi 6

2.4.3 Aspek Organisasi dan Manajemen 6

2.4.4 Aspek Finansial 7

3 KERAGAAN PERUSAHAAN 8

3.1SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN 8

3.2ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN 10

3.3SUMBER DAYA PERUSAHAAN 12

3.3.1 Karyawan 12

3.3.2 Pemilikan Peralatan 14

3.3.3 Aspek Permodalan 16

3.4UNIT BISNIS 16

3.4.1 Pengadaan Bahan Baku / Input dan Peralatan 16

3.4.2 Proses Produksi 17

3.4.3 Pemasaran (4P) 18

Page 11: kajian pengembangan bisnis baby buncis

xi

4 KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS 19

4.1RUMUSAN IDE PENGEMBANGAN BISNIS 19

4.2DESKRIPSI UNIT BISNIS 21

4.2.1 Deskripsi Produk 22

4.2.2 Deskripsi Proses Produksi 23

4.2.3 Deskripsi Pelanggan 33

4.2.4 Deskripsi Pemasaran 34

4.3RENCANA PENGEMBANGAN BISNIS 34

4.3.1 Perencanaan Pasar dan Pemasaran 35

4.3.2 Perencanaan Teknis dan Teknologi 35

4.3.3 Perencanaan Organisasi dan Manajemen 36

4.3.4 Perencanaan Aspek Sosial 36

4.3.5 Rencana Penanganan Limbah 36

4.3.6 Perencanaan Finansial 37

4.4TAHAPAN PENGEMBANGAN BISNIS 42

5 SIMPULAN DAN SARAN 43

5.1SIMPULAN 43

5.2SARAN 43

DAFTAR PUSTAKA 44

LAMPIRAN 45

DAFTAR TABEL

1 PERKEMBANGAN PDB DI INDONESIA PADA TAHUN 2007-2010 1

2 KANDUNGAN NILAI GIZI DAN KALORI BABY BUNCIS PERANCIS PER 100 GRAM BAHAN YANG DAPAT DIMAKAN. 2

3 PERMINTAAN ICDF BOGOR UNTUK KOMODITI BABY BUNCIS PERANCIS DALAM KURUN WAKTU 3 BULAN. 3

4 RINCIAN BIAYA INVESTASI DAN PENYUSUTAN SEBELUM MEMAKAI MULSA 38

5 RINCIAN BIAYA INVESTASI DAN PENYUSUTAN DENGAN MEMAKAI MULSA PLASTIK 38

6 DAFTAR HARGA BENIH 39

Page 12: kajian pengembangan bisnis baby buncis

xii

7 RINCIAN BIAYA TENAGA KERJA TANPA MENGGUNAKAN MULSA 39

8 ANALISIS ANGGARAN PARSIAL 42

DAFTAR GAMBAR

1 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN DAGANG PACET SEGAR 11

2 JARAK LUBANG TANAM DALAM BEDENGAN 27

DAFTAR LAMPIRAN

1 LAHAN TANPA MENGGUNAKAN MULSA DAN MENGGUNAKAN MULSA................46

2 PROSES PRODUKSI...............................................................................................46

3 PERALATAN PRODUKSI........................................................................................47

4 PERUSAHAAN DAGANG PACET SEGAR................................................................48

5 LAYOUT PERUSAHAAN........................................................................................49

Page 13: kajian pengembangan bisnis baby buncis

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan hortikultura telah memberikan sumbangan yang berarti bagi sektor pertanian maupun perekonomian nasional. Produk hortikultura terdiri dari budidaya tanaman buah, tanaman bunga, komoditas sayuran, tanaman obat-obatan (biofarmaka), dan taman (lansekap). Produk hortikultura mempunyai beberapa ciri, salah satunya yaitu perishable atau mudah rusak karena segar. Sayuran dan tanaman obat merupakan salah satu komoditas hortikultura yang berkembang pesat di Indonesia baik dari segi jumlah produksi maupun mutu. Sumbangan sub sektor hortikultura cukup besar, yaitu sebesar 35,10% pada tahun 2010.

Tabel 1 Perkembangan PDB di Indonesia pada tahun 2007-2010Komoditi Nilai PDB (Milyar Rupiah)

2007 2008 2009 2010Buah-buahan 42363 47060 50595 46721Sayuran 25587 28205 29005 30106Tanaman Hias 4741 4960 5348 5039Biofarmaka 4105 3853 4109 6985

Sumber : Ditjen Hortikultura, 2010

Selain itu sub sektor hortikultura juga berperan sebagai penyedia lapangan pekerjaan dan penyediaan pangan dalam negeri. Kesadaran terhadap peran tersebut menyebabkan sebagian besar masyarakat masih tetap memelihara kegiatan pertanian mereka meskipun negara berkembang ke arah negara industri. Tanah yang subur yang dimiliki oleh Indonesia membuka potensi yang sangat besar dalam bidang pertanian salah satunya adalah sebagai penyedia pangan yaitu hortikultura.

Pengembangan hortikultura dalam prespektif paradigma baru tidak hanya terfokus pada upaya peningkatan produksi komoditas saja tetapi terkait juga dalam pembangunan yang lebih luas. Komoditas hortikultura juga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, sehingga usaha agribisnis holtikultura (buah, sayur, florikultura, dan tanaman obat) dapat menjadi sumber pendapatan mulai dari petani kecil hingga petani besar. Karena memiliki keunggulan berupa nilai jual yang tinggi, keragaman jenis, ketersediaan sumberdaya lahan dan tekhnologi, serta potensi serapan pasar di dalam negeri dan internasional yang terus meningkat, apabila dikelola secara optimal akan menjadi sumber kegiatan usaha ekonomi yang bermanfaat untuk penanggulangan kemiskinan dan penyediaan lapangan kerja di pedesaan. Beberapa permasalahan masih yang masih dihadapi oleh pengusaha hortikultura yang menyebabkan produk hortikultura nasional kurang mampu bersaing dengan produk yang berasal dari negara luar, diantaranya: (1) rendahnya produktivitas, (2) lokasi yang terpencar, (3) skala usaha sempit dan belum efisien, (4) kebijakan dan regulasi di bidang perbankan,

Page 14: kajian pengembangan bisnis baby buncis

2

(5) transportasi, (6) ekspor dan impor belum sepenuhnya mendukung pelaku agribisnis hortikultura nasional. Oleh karena itu diperlukan dukungan semua pihak secara terintegrasi sesuai dengan fungsi dan tugasnya.

Salah satu tanaman hortikultura sayuran yaitu baby buncis Perancis merupakan tanaman sayuran yang memiliki banyak kandungan gizi yang cukup lengkap (protein, karbohidrat, vitamin, serat kasar, dan mineral) juga mengandung zat-zat lain yang berkhasiat obat untuk berbagai macam penyakit, seperti menurunkan kolestrol, mencegah kanker, menstabilkan tekanan darah, serta mengontrol insulin dan gula darah, serta serat kasar dalam polong baby buncis Perancis sangat berguna untuk melancarkan pencernaan sehingga dapat mengeluarkan zat-zat racun dari tubuh. Tanaman baby buncis Perancis, selain memiliki manfaat yang cukup banyak untuk kesehatan juga memiliki kelemahan yaitu dapat menimbulkan gas di dalam perut (perut kembung) karena kurangnya enzim untuk mencerna gula kompleks (alpha galactoside). Akan tetapi rasa tidak nyaman di dalam perut ini akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa jam kemudian. Kandungan zat-zat gizi yang terdapat pada baby buncis Perancis dalam 100 g bahan yang dapat dimakan dapat dilihat pada tabel 2 berikut:

Tabel 2 Kandungan nilai gizi dan kalori baby buncis Perancis per 100 gram bahan yang dapat dimakan.No. Jenis Zat Gizi Jumlah Kandungan Gizi

1Energi / kalori 35,00 kal2Protein 2,40 g3Lemak 0,20 g4Karbohidrat 7,70 g5Kalsium (Ca) 6,50 g6Fosfor (P) 4,40 g7Serat 1,20 g8Besi (Fe) 1,10 g9Vitamin A 630,00 SI

10Vitamin B1 (Thiamine) 0,08 mg11Vitamin B2 (Riboflavin) 0,10 mg12Vitamin B3 (Niacin) 0,70 mg13Vitamin C 19,00 mg14Air 89 g

Sumber: Wirakusumah, 1994

Pada tabel 2, dapat dilihat bahwa baby buncis Perancis memiliki banyak manfaat yang berguna untuk kesehatan tubuh. Semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi sayur-sayuran bagi kesehatan, maka masyarakat akan lebih memperhatikan kandungan gizi yang terdapat dalam setiap makanan yang akan dikonsumsi. Kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi sayuran tersebut dapat menjadi suatu peluang usaha untuk dapat dikembangkan oleh perusahaan. Perusahaan Dagang Pacet Segar sebagai salah satu produsen hortikultura sayuran salah satunya adalah baby buncis Perancis. Dalam mendistribusikan sayuran-sayurannya perusahaan menjalin kerja sama dengan beberapa pihak, salah satunya adalah ICDF Bogor. Permintaan

Page 15: kajian pengembangan bisnis baby buncis

3

ICDF Bogor terhadap komoditi baby buncis Perancis cukup tinggi, kondisi ini disebabkan permintaan pasar yang terus meningkat setiap bulannya.

Tabel 3 Permintaan ICDF Bogor untuk komoditi baby buncis Perancis dalam kurun waktu 3 bulan.

No Bulan Permintaan baby buncis Perancis

(kg)

Produksi baby buncis Perancis

(kg)Selisih

1 Januari 2 629 330 2 2992 Februari 2 478 235 2 2433 Maret 2 518 801 1 717

Sumber: ICDF Bogor, 2012

Pada tabel 3, dapat dilihat bahwa permintaan akan jumlah baby buncis Perancis cukup tinggi, akan tetapi perusahaan baru dapat memenuhi permintaan sebesar rata-rata 18% per bulannya. Melihat kondisi seperti ini perlu adanya peningkatan produksi oleh Perusahaan Dagang Pacet Segar. Selain untuk memenuhi permintaan ICDF Bogor, peningkatan produksi juga dapat menambah pendapatan perusahaan. Salah satu alternatif yang dapat diambil untuk melakukan peningkatan tersebut yaitu dengan melakukan intensifikasi lahan dengan menggunakan teknologi sederhana yaitu penggunaan mulsa. Alternatif ini dapat menimbulkan peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan kapasitas produksi usahanya sehingga diharapkan dapat memenuhi permintaan ICDF.

1.2 Tujuan

Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari penulisan Kajian Pengembangan Bisnis ini adalah :

1. Mengkaji keragaan perusahaan meliputi sejarah perusahaan, organisasi dan manajemen perusahaan, sumberdaya perusahaan, dan unit bisnis perusahaan.

2. Menganalisis pendapatan yang diperoleh dari intensifikasi lahan produksi baby buncis Perancis.

1.2.1 Merumuskan Ide Pengembangan Bisnis

Ide pengembangan bisnis dirumuskan dari hasil penurunan analisis SWOT yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Rumusan ide pengembangan bisnis ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk keberlangsungan usaha di masa yang akan datang.

Page 16: kajian pengembangan bisnis baby buncis

4

1.2.2 Mengkaji Kelayakan Pengembangan Unit Bisnis

Melihat kelayakan pengembangan unit bisnis yang diusulkan yaitu hasil perumusan ide pengembangan bisnis usaha sayuran baby buncis Perancis dengan intensifikasi lahan produksi. Pengembangan bisnis usaha yang diusulkan diharapkan dapat memiliki kelayakan untuk dilaksanakan perusahaan lebih lanjut.

2 METODE KAJIAN

2.1 Lokasi dan Waktu

Lokasi kegiatan praktek kerja lapangan yaitu pada Perusahaan Dagang Pacet Segar di Jalan Raya Ciherang, No. 48, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jalur Cipanas – Cianjur, Jawa Barat. Waktu kegiatan praktek kerja lapangan untuk penulisan Kajian Pengembangan Bisnis ini yaitu dilaksanakan selama 12 minggu dimulai tertanggal 13 Februari hingga 5 Mei 2012.

2.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penulisan Kajian Pengembangan Bisnis terdiri dari dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama, data ini tidak tersedia dalam bentuk file, data ini dicari melalui nara sumber atau responden. Data primer di dapat dari referensi utama yaitu melalui wawancara langsung kepada pemilik perusahaan, marketing ICDF Bogor, pembimbing lapangan serta para petani sekitar, selain itu didapatkan melalui keikutsertaan dalam kegiatan produksi serta hasil pengamatan lapangan.

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia dan merupakan hasil olahan atau penelitian yang dilakukan oleh orang lain. Data diperoleh dari literatur baik buku-buku pertanian, makalah terkait, jurnal, laporan Kajian Lingkungan bisnis, data dari internet, buku-buku pendukung, dokumen perusahaan, atau berbagai sumber lainnya yang sesuai dengan praktek yang dilakukan, berfungsi sebagai referensi yang akan menunjang, menguatkan dan mendukung isi dari laporan ini.

2.3 Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dan diolah untuk penulisan laporan Kajian Pengembangan Bisnis ini menggunakan data yang telah diolah dari hasil

Page 17: kajian pengembangan bisnis baby buncis

5

data primer dan data sekunder yang telah didapat selama melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan, perusahaan hanya memberikan data berupa data mentah mulai dari produksi, pemintaan hingga pemasaran kebun, yang kemudian diolah sebagai data acuan sehingga akan menjadi sebuah informasi dalam penyusunan kajian pengembangan bisnis. Pengumpulan data dilakukan untuk mendukung penulisan kajian pengembangan bisnis yang akan dibuat.

2.4 Metode Analisis

Metode analisis adalah metode yang digunakan untuk mengetahui suatu kelayakan dan prospek usaha di masa yang akan datang dengan informasi yang telah didapat. Metode analisis yang akan digunakan dalam penulisan Kajian Pengembangan Bisnis ini adalah metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kualitatif merupakan penjabaran mengenai rencana pengembangan hingga pengembangan bisnis. Metode ini digunakan untuk untuk mendeskripsikan produk yang dihasilkan, proses produksi, pelanggan, pemasok dan pemasaran. Metode kuantitatif adalah metode yang mengkaji kelayakan analisis pendapatan usahatani peningkatan produksi untuk komoditi baby buncis Perancis pada Perusahaan Dagang Pacet Segar dengan menggunakan analisis pendapatan parsial dan analisis R/C.

2.4.1 Aspek Pasar dan Pemasaran

Pasar merupakan himpunan semua pelanggan potensial yang sama-sama mempunyai kebutuhan atau keinginan yang ingin terlibat dalam pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan (Kotler, 2002). Aspek pasar merupakan salah satu aspek terpenting dalam menjalankan kegiatan usaha guna melihat dan menentukan proyeksi permintaan dan penawaran produk, identifikasi siklus produk, perkiraan penjualan dan market share yang dapat dicapai perusahaan, serta menentukan jenis, sifat dan karakteristik pasar yang terdapat pada perusahaan. Tanpa adanya kepastian pasar, maka akan menyulitkan perusahaan dalam memberikan berapa besar jumlah yang akan diproduksi. Aspek pasar juga berguna untuk memulai suatu usaha baru, perencanaan unit usaha baru, dan peningkatan usaha.

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler dan Keller, 2002). Aspek pemasaran diperlukan untuk melihat perkiraan penjualan, pengetahuan, kebutuhan, dan keinginan konsumen terhadap produk, sehingga pada aspek pemasaran menitikberatkan pada proses terjadinya produk perusahaan yang dijual baik

Page 18: kajian pengembangan bisnis baby buncis

6

melalui strategi pemasaran STP maupun bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari 4P.

Bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran (Kotler, 2002). Bauran pemasaran dirumuskan menjadi 4P, Product (produk), Price (harga), Promotion (promosi), dan Place (tempat atau saluran distribusi). Product (produk) merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditunjukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Price (harga) menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknyan dapat terjangkau oleh konsumen. Promotion (promosi) meliputi berbagai cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk kepada konsumen. Place (tempat atau saluran distribusi) keputusan distribusi menyangut kemudahan akses dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh produk

Oleh karena itu pada aspek pemasaran akan dibahas mengenai rincian produk yang akan dipasarkan, harga jual produk, tempat penjualan, serta promosi yang akan dilakukan untuk mengenalkan produk yang dihasilkan.perusahaan. Suatu usaha diharapkan dapat menentukan pasar dan calon konsumen yang akan dijadikan sasaran dalam pemasaran produknya. Aspek ini akan mengkaji pasar yang akan dimasuki atau yang akan diambil oleh komoditi baby buncis Perancis.

2.4.2 Aspek Teknis dan teknologi

Aspek teknis merupakan salah satu aspek pendukung dalam menjalankan suatu usaha. Pengkajian terhadap aspek teknis dan teknologi dapat menggunakan metode pengamatan dan terjun langsung ke lapangan. Analisis teknis terkait dengan beberapa variabel yaitu pemilihan lokasi lahan, layout produksi, teknologi, dan kapasitas. Pemilihan lokasi dapat diartikan menghindari sebanyak mungkin segi-segi negatif dan mendapatkan lokasi yang memiliki banyak faktor-faktor produksi. Penentuan lokasi yang tepat dapat meminimumkan biaya baik biaya jangka pendek maupun biaya jangka panjang, dan penentuan lokasi yang tepat dapat meningkatkan daya saing perusahaan.

Layout produksi adalah pengaturan letak fasilitas-fasiltas operasi, termasuk penempatan alat-alat, personil atau tenaga kerja dan kegitan-kegiatan di dalam prduksi. Teknologi terkait dengan alat atau fasilitas yang dipakai dalam produksi. Kapasitas yaitu suatu tingkat keluaran, suatu kuantitas keluaran dalam periode tertentu atau ukuran kemampuan produktif suatu perusahaan memproduksi output (Handoko, 2000).

Oleh karena itu, aspek teknis yang akan dibahas yaitu lokasi usaha, perencanaan kapasitas produksi, ketersediaan bahan baku dan penunjang, peralatan dan tenaga kerja yang diperlukan dalam proses produksi. Aspek teknis dan teknologi dalam penyusunan Kajian Pengembangan Bisnis ini

Page 19: kajian pengembangan bisnis baby buncis

7

diperlukan untuk meyakinkan apakah secara teknis dan teknologi, rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak atau tidak layak, baik pada saat pembangunan usaha maupun pada saat operasional.

2.4.3 Aspek Organisasi dan Manajemen

Analisis aspek organisasi dan manajemen adalah untuk mengetahui apakah pembangunan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan sehingga rencana bisnis dapat dikatakan layak atau tidak untuk dilaksanakan. Organisasi merupakan salah satu sarana pendukung keberhasilan suatu perusahaan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang bersangkutan. Aspek organisasi dan manajemen merupakan aspek yang menerapkan fungsi-fungsi manajemen, diantaranya merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi keseluruhan faktor-faktor produksi dengan bantuan alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, diperlukan manajemen yang handal untuk melaksanakannya.

Analisis organisasi dan manajemen juga menggambarkan kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Analisis organisasi dan manajemen ini terdiri dari perizinan apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam usaha yang akan dijalankan, bentuk perusahaan yang akan dipilih, struktur organisasi perusahaan, dan deskripsi pekerjaan dari masing-masing karyawan. Selain itu, analisis aspek manajemen juga menggambarkan kesanggupan dan keahlian para pekerja yang ada untuk dapat memutuskan apakah mereka sanggup menangani kegiatan-kegiatan yang direncanakan. Aspek manajemen juga menilai apakah perlu suatu kelompok pengawas (monitoring) dalam pelaksanannya, apakah perlu adanya pelatihan dalam pelaksanaannya dan sebagainya.

2.4.4 Aspek Finansial

Aspek finansial merupakan salah satu aspek terpenting yang dilakukan untuk melihat perkiraan proyek bisnis, sehingga dapat mengetahui layak atau tidaknya rencana bisnis yang akan dilakukan. Dalam menganalisis kajian pengembangan bisnis ini yaitu analisis parsial dan analisis R/C.

1. Analisis ParsialAnalisis anggaran parsial (partial budget analysis) dilakukan

dengan tujuan untuk mengevaluasi akibat-akibat yang disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam metode produksi atau organisasi usahatani. Dalam analisis anggaran parsial hanya diperhatikan faktor-faktor yang ada kaitannya dengan perubahan tersebut. Analisis anggaran parsial tidak memerlukan informasi mengenai segi-segi usahatani yang tidak dipengaruhi oleh perubahan yang sedang diamati karena keragaan

Page 20: kajian pengembangan bisnis baby buncis

8

bagian-bagian ini tidak akan berubah. Adapun langkah dalam membuat anggaran parsial yaitu :a. Menjelaskan perubahan dalam organisasi usahatani atau metode

produksi yang tepat.b. Mendaftar dan menghitung keuntungan dan kerugian yang

diakibatkan oleh perubahan tersebut.c. Menghitung keuntungan tambahan yang merupakan selisih antara

keuntungan dan kerugian.d. Mendaftar faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap

pengambilan keputusan perubahan, implikasi perubahan, dan keterampilan yang dibutuhkan.

Perubahan yang ditinjau :Periode : Kerugian

a) Biaya Tambahanb) Penghasilan yang Hilang

Keuntungana) Biaya Yang Dihematb) Penghasilan Tanaman

Total Kerugian Total KeuntunganKeuntungan tambahan = Total keuntungan – Total kerugian

Keuntungan lain yang perlu diperhatikan :1. Resiko2. Waktu3. Kemampuan sumberdaya perusahaan

2. Metode Analisis R/C RatioAnalisis R/C ratio merupakan analisis yang digunakan untuk

mengetahui besaran penerimaan dari suatu usaha yang dijalankan. Metode analisis ini digunakan untuk menghitung penerimaan dari usaha terhadap perubahan terutama dalam hal peningkatan kapasitas produksi baby baby buncis Perancis pada Perusahaan Dagang Pacet Segar. Rumus R/C ratio yang berlaku pada kajian pengembangan bisnis ini adalah :

R/C Ratio = TR TCKeterangan :R/C > 1 : usaha tersebut menguntungkanR/C = 1 : usaha tersebut tidak untung tidak rugi (impas)R/C < 1 : usaha tersebut merugikan

Page 21: kajian pengembangan bisnis baby buncis

9

3 KERAGAAN PERUSAHAAN

3.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Perusahaan Dagang (PD) Pacet Segar, merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang budidaya dan pemasaran komoditas holtikultura, khususnya sayuran segar. Perusahaan Dagang Pacet Segar didirikan oleh (Alm.) Bapak H. Mastur Fuad pada tahun 1970. Awal berdirinya PD Pacet Segar adalah karena tersedianya lahan milik keluarga yang tidak terpakai, sehingga (Alm.) Bapak H. Mastur Fuad memiliki ide untuk memanfaatkan lahan tersebut untuk membuat usaha budidaya sayuran yang berbeda dari usaha budidaya sejenis, dengan harapan, nantinya usaha budidaya ini dapat berkembang dan memiliki pasar yang lebih modern. Pada awal berdiri, usaha yang dilakukan oleh PD Pacet Segar merupakan suatu usaha dengan skala kecil yang dilakukan pada sebidang lahan seluas 400 m2 dan merupakan suatu usaha produksi pertanian yang dikelola secara kekeluargaan. Seiring dengan perjalanan waktu, pada waktu 1975 PD Pacet Segar bergabung dengan petani-petani daerah sekitar dan membentuk suatu kelompok tani bersama yang beranggotakan 20 orang, kelompok bersama tersebut di bentuk atas anjuran dan binaan Dinas Pertanian Pangan Dati II Cianjur. Tujuan dengan bergabungnya PD Pacet Segar dengan petani-petani tersebut adalah untuk menjalin kerjasama diantara sesama petani sayuran, baik dalam aspek budidaya, pasca panen, maupun pemasaran sebagai upaya peningkatan produksi dan mutu sayuran yang dihasilkan agar lebih menguntungkan.

Perusahaan Dagang Pacet Segar memiliki visi yaitu, menjangkau kesejahteraan khalayak banyak, meningkatkan kesejahteraan petani dan konsumen, meningkatkan pendapatan para petani, dan training of trainer. Selain itu, Perusahaan Dagang Pacet Segar juga memiliki misi untuk mencapai visinya, yaitu memberi pelayanan yang terbaik untuk konsumen, mengutamakan kualitas produk yang optimal dan menjadikan karyawan sebagai aset (bagian) dari perusahaan.

Modal awal yang digunakan untuk mendirikan Perusahaan Dagang Pacet Segar berjumlah Rp. 5.000.000 yang dananya berasal dari dalam keluarga. Aset awal yang dimiliki perusahaan berupa lahan kebun milik pribadi seluas 400 m², yang digunakan untuk menanami jenis sayuran lokal. Seiring dengan perkembangan perusahaan, lahan kebun yang dimiliki meningkat seluas 4 hektar, dengan jenis sayuran yang diusahakan adalah jenis sayuran lokal, seperti wortel, buncis, baby buncis Perancis, tomat cherry, selada, selada air, timun Jepang dan brokoli.

Dimulai pada Tahun 1980, Perusahaan Dagang Pacet Segar menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan, diantaranya dengan PT. Brassica dan CV.Mekar. Kerjasama yang terjalin tersebut, mempermudah PD Pacet Segar dalam memasarkan sayurannya ke sebagian daerah yang ada di Jakarta, seperti Pasar Mayestik, Pasar Blok M, Pasar Cikini, dan lain-lain. Pada tahun 1983, PD

Page 22: kajian pengembangan bisnis baby buncis

10

Pacet Segar dapat menembus Pasar Swalayan yaitu PT. HERO Supermarket di Jakarta. Pada saat itu PD Pacet Segar ditetapkan sebagai pemasok tetap sampai dengan tahun 2008. Saat itu belum banyak pengusaha lokal yang dapat memasukan produknya ke pasar swalayan, sehingga PD Pacet Segar selain memasok sayuran segar, juga memasok sayuran olahan seperti timun asinan. Pada tanggal 1 September 1991 dalam acara yang di prakarsai oleh Dapertemen Perdagangan dan AP3I (Asosiasi Pusat Pertokoan dan Pembelanjaan Indonesia ) di Jakarta, PD Pacet Segar menandatangani kontrak kerjasama dengan PT. Fine Food Corporation (PT. FFCO), dalam pembuatan sayuran acar. Selain itu PD Pacet Segar melakukan kerjasama lebih lanjut dengan HIPPI dan HERO Supermarket itu dikukuhkan dengan ditandatanganinya pada tanggal 5 September 1991 di JDC (Jakarta Desaign Center), kerjasama ini ditandai dengan penyerahan dua buah traktor oleh PT. HERO Supermarket kepada PD Pacet Segar.

Seiring dengan peningkatan penjualan produk sayuran, PD Pacet Segar sering mengikuti kegiatan-kegiatan pameran, untuk lebih memperkenalkan produk sayuran yang dihasilkannya. Melalui kegiatan pameran tersebut, akhirnya PD Pacet Segar menjadi ” Tenant of Incubator of Agribusiness ” IPB pada tahun 1995. Selama kurang lebih 4 tahun, PD Pacet Segar berada dalam pengawasan PIAA-IPB untuk memperoleh bimbingan manajemen, pemasaran, administrasi dan keuangan. Melalui PIAA-IPB inilah Pacet Segar mendapat perhatian dari lembaga keuangan seperti BNI dan Telkom.

Pada tanggal 31 Januari 1995 Perusahaan Dagang Pacet Segar mendaftarkan usahanya pada Dinas Perdagangan Kabupaten Cianjur, sehingga badan hukum yang dimilki perusahaan berupa Perusahaan Dagang Pacet Segar dengan nomor : SIUP 003/10.7/PM/B/I/1995. Hal ini ditunjukan untuk mengantisipasi perusahaan dengan harapan memperoleh kemajuan usaha yang lebih baik. Pada tanggal 28 Januari 1995 PD Pacet Segar tercatat dalam sertifikat keanggotaan pada Inkubator Agribisnis dan Agroindustri Institut Pertanian Bogor.

Adanya kontrak kerjasama PD Pacet Segar dengan beberapa perusahaan, membawa pengaruh yang baik, hal ini terbukti dengan banyaknya tawaran kerjasama dengan pihak perusahaan besar yang diterima oleh PD Pacet Segar. Sehingga perusahaan mendapatkan peningkatan omset penjualan hingga mencapai 7 ton per minggu. PD Pacet Segar terus melakukan pengembangan pemasaran, selain HERO yang menjadi pasar utama, pada saat ini perusahaan juga bekerjasama dengan Makro yang ditandai dengan adanya penandatanganan kontrak kerjasama pada tanggal 27 November 1997. Selain itu, pada tahun 2002 PD Pacet Segar juga menjalin kerjasama dengan PT. Wiguna Makmur dan PT. Simplot Agritama (Mc Donalds), serta pada bulan Desember 2003 perusahaan bekerjasama dengan Wendy’s akhir tahun 2009.

Pada akhir tahun 2009, PD Pacet Segar memutuskan penjualannya dengan swalayan dan Mc Donald karena adanya pelanggaran kesepakatan oleh pihak tersebut. Pelanggaran tersebut adalah adanya keterlambatan jangka waktu pembayaran tagihan. Pada awalnya jangka waktu pembayaran yang disepakati adalah dua minggu setelah barang dikirim, namun pada kenyataannya pembayaran diundur sampai 3 bulan. Hal ini menyebabkan perputaran modal dalam bisnis sedikit tersendat, sehingga PD Pacet Segar memutuskan untuk menghentikan kerjasama dengan Swalayan dan Mc Donald.

Page 23: kajian pengembangan bisnis baby buncis

Pimpinan(H. Abdul Halim)

Bendahara(Hj. Wawa Wapiroh)

Sekretaris(Lilis Sumiati)

Kasie Pemasaran (H.Unang)

Kasie Transportasi(H. Dadang)

Kasie Pengadaan, Budidaya dan Pasca

Panen(H. Abdul Halim)

Karyawan Harian

11

Tahun 2012, Perusahaan Dagang Pacet Segar masih memiliki kerjasama dengan ICDF Bogor dan PD Pusaka Tani (industri pengolahan sayuran), sehingga Perusahaan Dagang Pacet Segar masih membudidayakan beberapa jenis sayuran, diantaranya adalah tomat cherry, baby buncis Perancis, buncis, bunga bawang/kucai, wortel, selada, selada air, timun jepang, pakcoy dan brokoli. sayuran segar yang dihasilkan tersebut kemudiam distribusikan ke ICDF Bogor, industri pengolahan (PD. Pusaka Tani) dan pasar tradisional.

3.2 Organisasi dan Manajemen Perusahaan

Perusahaan Dagang Pacet Segar adalah perusahaan yang dikelola secara kekeluargaan, sehingga manajemen perusahaan dikendalikan oleh anggota keluarga. Struktur organisasi Perusahaan Dagang Pacet Segar masih sederhana, dimana pembagian kerja yang ada di dalam struktur organisasi perusahaan terdiri dari pimpinan, sekertaris, bendahara, dan 4 kepala seksi, yaitu kepala seksi pengadaan dan budidaya, kepala seksi pasca panen, kepala seksi transportasi, kepala seksi pemasaran. Pembagian kerja pada Perusahaan Dagang Pacet Segar juga masih sangat sederhana, sehingga masih menggunakan tipe organisasi lini (line organization) atau tipe organisasi garis. Tipe organisasi ini memiliki ciri-ciri antara lain organisasi dan spesialisasi masih sederhana. Struktur organisasi Perusahaan Dagang Pacet Segar dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur Organisasi Perusahaan Dagang Pacet Segar

Adapun pembagian tugas dari masing-masing jabatan tersebut, adalah :

Page 24: kajian pengembangan bisnis baby buncis

12

1. Pimpinan bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas dan kegiatan operasional perusahaan. Selain mengawasi jalannya seluruh kegiatan perusahaan, baik kegiatan di kebun budidaya, di gudang pengemasan maupun pada kegiatan pemasaran, pimpinan juga bertugas sebagai pengambil keputusan pada setiap strategi perusahaan.

2. Sekretaris bertugas mencatat semua pesanan yang masuk dan hasil dari budidaya. Pencatatan juga dilakukan untuk barang-barang yang akan dikirim kepada pihak pelanggan. Selain tugas-tugas tersebut, sekretaris juga mencatat pembukuan dan penyampaian informasi yang diterima dari luar, serta menjadi wakil pimpinan apabila pimpinan sedang tidak berada di tempat.

3. Bendahara bertugas mencatat laporan keuangan secara teratur dan berkala sehingga posisi keuangan perusahaan dapat diketahui, menerima hasil pembayaran dari penjualan, mengurus pembayaran upah dan gaji pegawai, menyimpan uang yang diterima perusahaan serta mencatat administrasi dari seluruh kegiatan yang ada di perusahaan.

4. Kepala Seksi Pengadaan dan Budidaya bertugas menangani pengadaan input, mulai dari kegiatan produksi tanaman seperti persiapan lahan, penyediaan semprotan, pengendalian hama dan penyakit tanaman dan pemeliharaan tanaan sampai siap panen serta menangani hasil produksi.

5. Kepala Seksi Pasca Panen bertugas menangani hasil produksi sampai pemasaran, mengendalikan semua kegiatan yang terkait dengan ketersediaan pasokan bahan baku di gudang pengemasan dan penyimpanan.

6. Kepala Seksi Transportasi bertugas pengadaan alat transportasi untuk pengiriman barang, menangani pengirian barang hingga sampai ke tempat dan bertanggung jawab atas ketepatan pengiriman barang kepada konsumen.

7. Kepala seksi Pemasaran bertugas memasarkan produk yang dihasilkan, menjajaki kemungkinan membuka pasar baru dan bertugas menangani penerimaan permintaan dan pemenuhan sayuran sesuai dengan permintaan konsumen.

3.3 Sumber Daya Perusahaan

Page 25: kajian pengembangan bisnis baby buncis

13

3.3.1 Karyawan

Sumber Daya Manusia (karyawan) yang dimiliki oleh Perusahaan Dagang Pacet berjumlah 21 orang, yang terdiri dari 18 orang tenaga kerja tetap dan 3 orang tenaga kerja harian yang hanya bekerja pada saat perusahaan membutuhkan, terutama pada saat kegiatan budidaya. Perusahaan Dagang Pacet Segar memiliki tenaga kerja khusus atau tenaga kerja inti yang mempengaruhi jalannya perusahaan, terdiri dari pimpinan, sekretaris, bendahara dan 4 kepala seksi. Tenaga kerja tersebut sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan dan dalam melaksanakan fungsi manajemen.

Perusahaan Dagang Pacet Segar merupakan perusahaan keluarga, sehingga sebagian besar dari tenaga kerjanya adalah merupakan anggota keluarga dan masyarakat sekitar. Hal ini dilakukan agar menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Berikut adalah sumberdaya karyawan yang dimiliki Perusahaan Dagang Pacet Segar.

Tabel 3 Karyawan Perusahaan Dagang Pacet Segar 2012No. Nama Jenis

KelaminUsia Tingkat

pendidikanPekerjaan

1 H. Abdul Halim L 41 D-3 Sastra Inggris Pimpinan/divisi produksi

2 H. Unang B L 43 S1 – Agribisnis Divisi Pemasaran

3 Lilis Sumiati P 37 D-3 komputer Sekretaris4 Hj. Wawa Wapiroh P 39 D-3 perbankan Bendahara5 Kusnandar L 45 SMA Transportasi6 Wahyu L 55 SD Pekerja7 Anwar L 32 SMP Pekerja8 Baho L 64 SMP Pekerja9 Anda L 57 SMP Pekerja10 Abid L 58 SD Pekerja11 Oma L 62 SMP Pekerja12 Omo L 52 SMP Pekerja13 Diah P 51 SMP Pekerja14 Wati P 32 SMP Pekerja15 Omat P 57 SMP Pekerja16 Isah P 52 SMP Pekerja17 Atim P 35 SMP Pekerja18 Eti P 21 SMP Pekerja19 Ucun P 32 SMP Pekerja20 Ela P 16 SMP Pekerja

Page 26: kajian pengembangan bisnis baby buncis

14

21 Diah P 35 SMP Pekerja22 Atikah P 35 SMP Pekerja23 Dewi P 18 SMP Pekerja24 Yaya P 45 SMP Pekerja25 Wahyu (istri) P 42 SD Pekerja

Sumber : Pacet Segar 2012

Berdasarkan tabel 3, Perusahaan Dagang Pacet Segar memiliki karyawan dari berbagai golongan usia dengan tingkat usia yang bervariasi. Adapun golongan usia pekerja dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Golongan Usia Pekerja di Perusahaan Dagang Pacet SegarNo

Golongan Usia (tahun) Jumlah(orang) Persentase (%)

1 < 25 3 12%

2 25 – 45 13 52%

3 45-65 7 28%

Sumber : Pacet Segar 2012

Perusahaan Dagang Pacet Segar tidak memiliki kualifikasi standar pendidikan yang jelas untuk karyawannya baik yang bekerja di bagian produksi maupun pengepakkan. Sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh perusahaan minimal mempunyai pengalaman kerja. Perekrutan karyawan diambil dari lingkungan sekitar perusahaan yang sebagian besar tidak tamat SMA. Hal inilah yang membuat perusahaan sulit menetapkan standart pendidikan untuk karyawannya. Akan tetapi untuk staf operasionalnya, perusahaan merekrut anggota dari dalam anggota keluarga keluarga perusahaan yang umumnya memiliki latar belakang pendidikan minimal diploma dan sarjana. Jumlah dan tingkat pendidikan karyawan dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini :

Tabel 5 Jumlah dan Tingkat Pendidikan Karyawan di PD. Pacet Segar

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)1 Sarjana 1 4%2 Diploma 3 12%3 SMA 1 4%4 SMP 17 68%5 SD 3 12%

Sumber : Pacet Segar 2012

Dari Tabel 5, dapat dilihat bahwa tingkat tenaga kerja Perusahaan Dagang Pacet Segar mayoitas adalah SMP sebesar 68%, sedangkan tingkat pendidikan minoritas adalah Sarjana dan SMA. Perusahaan menempatkan tenaga kerja dengan tingkat pendidikan SMP dan SD hanya pada kegiatan budidaya, hal ini karena pada kegiatan budidaya perusahaan tidak terlalu mementingkan pendidikan, akan tetapi keahlian dan pengalaman kerja tenaga kerja tersebut dalam hal budidaya. Dengan demikian, walaupun perusahaan

Page 27: kajian pengembangan bisnis baby buncis

15

tetap menetapkan karyawannya sesuai dengan keahlian yang mereka miliki, sehingga setiap sumber daya manusia yang ada di perusahaan tetap memliki kualitas yang baik walaupun standar pendidikan yang mereka miliki masih kurang.

Secara umum Perusahaan Dagang Pacet Segar memiliki lima kegiatan utama, yaitu kegiatan administrasi dan manajerial, kegiatan pengadaan bahan baku, budidaya, kegiatan pengadaan bahan baku, budidaya, kegiatan pasca panen, dan kegiatan pemasaran dimana pada masing-masing kegiatannya diawasi oleh staf operasional masing-masing. Kegiatan administrasi dan manajerial dilakukan oleh pimpinan, bendahara, sekretaris, dan seluruh kepala seksi. Kegiatan pengadaan bahan baku dan budidaya, yang dibantu oleh pekerja tetap dan pekerja lepas. Kegiatan pemasaran dilakukan oleh kepala divisi pemasaran.

3.3.2 Pemilikan Peralatan

Peralatan merupakan aset perusahaan yang mempunyai peranan penting untuk mendukung jalannya produksi. Peralatan biasanya memiliki umur ekonomis bermacam-macam, mulai umur kurang dari satu tahun sampai umur lebih dari satu tahun. Oleh karena itu perusahaan harus memberikan perawatan dan pengawasan terhadap peralatan yang digunakan selama kegiatan usaha, agar kelancaran dalam proses produksi dapat tetap terjaga. Perawatan dan pengawasan yang dilakukan juga dapat meminimalisir biaya investasi yang dikeluarkan.

a. TanahPerusahaan Dagang Pacet Segar melakukan kegiatan budidaya

dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki perusahaan berupa tanah atau lahan budidaya seluas 4 hektar yang tersebar di sekitar Cianjur, yaitu Babakan, Pasir Kampung, dan Keramat (kawasan Gunung Gede). Keseluruhan tanah tersebut dapat digunakan perusahaan untuk budidaya sendiri untuk menghasilkan sayuran yang berkualitas.

b. BangunanPerusahaan Dagang Pacet Segar bangunan seluas ±500 m2.

Bangunan atau yang biasa disebut Packing House diatas lahan seluas ±600 m2 dan memiliki fungsi utama sebagai tempat penanganan pasca panen. Packing house terdiri dari dua lantai, dimana pada setiap lantai dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Lantai 1, merupakan tempat utama kegiatan perusahaan, fasilitas yang ada pada lantai ini meliputi ruang kantor, ruang produksi, ruang penyimpanan sementara atau ruang pendingin, ruang pengirisan, ruang penyimpanan kardus dan ruang vacuum. Pada lantai 2, sebagian besar ruangan merupakan fasilitas untuk karyawan, meliputi aula, mushola, mess, dapur dan kamar mandi, serta ruang kantor.

c. Kendaraan Operasional

Page 28: kajian pengembangan bisnis baby buncis

16

Perusahaan Dagang Pacet Segar memiliki 2 unit kendaraan operational sebagai alat transportasi dalam melakukan pengiriman barang kepada pelanggan. Kendaraan yang dimiliki perusahaan adalah mobil colt diesel mitsubishi dengan kapasitas angkut 3 ton yang dilengkapi dengan box pendingin. Selain itu perusahaan mempunyai 1 unit mobil pick up dan 1 unit kendaraan bermotor. Seluruh kendaraan tersebut digunakan untuk menunjang kegiatan operasional khususnya kegiatan pemasaran perusahaan.

d. Peralatan BudidayaKegiatan budidaya pada Perusahaan Dagang Pacet Segar

dikerjakan diatas lahan seluas 4 hektar, dalam melakukan kegiatan budidayanya perusahaan menggunakan berbagai macam peralatan budidaya untuk menunjang setiap proses budidaya yang dilakukan. Peralatan budidaya Perusahaan Dagang Pacet Segar dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :

Tabel 6 Peralatan Budidaya Perusahaan Dagang Pacet SegarNo Jenis Jumlah (unit) Umur Ekonomis(tahun)1 Sprayer Gendong 2 52 Generator 2 103 Pompa Air 2 54 Cangkul, Golok 6 55 Ember 2 26 Mulsa Plastik - 1Sumber : Pacet Segar 2012

3.3.3 Aspek Permodalan

Sumber daya modal adalah sumber daya yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya. Sumber daya permodalan pada Perusahaan Dagang Pacet Segar dikategorikan menjadi dua jenis,yaitu sumber daya modal fisik dan sumber daya modal kerja. Sumber daya modal fisik yang dimiliki perusahaan berupa tenaga kerja yang terampil, tekun, dan cekatan. sedangkan sumber daya modal kerja yang dimiliki perusahaan yaitu berupa modal awal perusahaan yang berasal dari keluarga sendiri sebesar Rp 5.000.000. Pada Tahun 2007, Perusahaan Dagang Pacet Segar memiliki asset ± 6 milyar rupiah. Asset yang dimilikki dialokasikan oleh perusahaan untuk mengembangkan usahanya, yaitu dengan melakukan pembelian sejumlah tanah untuk lahan budidaya, mendirikan bangunan packing house, pembelian mesin-mesin produksi dan pembelian alat transportasi untuk pemasaran.

3.4 Unit Bisnis

Page 29: kajian pengembangan bisnis baby buncis

17

Perusahaan Dagang (PD) Pacet Segar merupakan salah satu perusahaan agribisnis yang memiliki unit bisnis yang lengkap, mulai dari kegiatan budidaya, penanganan pasca panen hingga pemasaran komoditas holtikultura khususnya sayuran, akan tetapi Perusahaan Dagang Pacet Segar dalam pelaksanaannya melakukan kegiatan budidaya dengan tujuan untuk pemanfaatan lahan dan meminimalisirkan biaya produksi. Seiring dengan perkembangan usaha di bidang budidaya sayuran dan semakin ketatnya persaingan diantara perusahaan yang bergerak dalam usaha yang sejenis, maka Perusahaan Dagang Pacet Segar bekerja sama dengan PD Pusaka Tani untuk menambah unit bisnis yaitu bisnis pengolahan sayuran.

3.4.1 Pengadaan Bahan Baku / Input dan Peralatan

Kegiatan budidaya Perusahaan Dagang Pacet Segar dilakukan pada lahan seluas 4 hektar. Dalam hal pengadaan sarana produksi seperti bibit, pupuk, peralatan pertanian seperti cangkul, bambu, mulsa, ajir, hand sprayer, serta obat-obatan, Perusahaan Dagang Pacet Segar memperolehnya dari berbagai pemasok di daerah sekitar Cipanas dan Cianjur. Sedangkan dalam hal pengadaan pupuk kandang yang terbuat dari kotoran ayam, diperoleh dari peternak di Daerah Ciherang dan Cugenang. Kegiatan pengadaan sarana produksi dilakukan ketika akan memulai kegiatan budidaya sayuran.

Dalam kegiatan pendistribusian sayuran, Perusahaaan Dagang Pacet Segar tidak hanya memperoleh hasil budidaya dari kebun sendiri, melainkan juga mendapatkan tambahan pasokan sayuran segar dari petani yang berasal dari sekitar Daerah Cipanas dan Cianjur. Hal tersebut dikarenakan Perusahaan Dagang Pacet Segar belum dapat memenuhi permintaan akan sayuran. Sehingga Perusahaan Dagang Pacet Segar memasok kekurangan sayuran tersebut dari mitra tani.

Kemitraan yang dilakukan Perusahaan Dagang Pacet Segar terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu :

a. Mitra Tani Tetap, terdiri dari sekumpulan petani yang merupakan pemasok tetap dan terikat, yang tergabung secara resmi pada kelompok tani Pusaka Tani, dengan jumlah sebanyak 20 orang. Kewajiban yang yang harus dipenuhi oleh mitra tani tetap ini adalah senantiasa harus memenuhi pasokan sayuran secara kontinyu yang dibutuhkan oleh Perusahaan Dagang Pacet Segar untuk memenuhi permintaan pasar. Selain kewajiban yang harus dipertanggungjawabkan, mitra tani tetap berhak mendapatkan hak nya yaitu mendapatkan pembayaran setiap 1 minggu, atas hasil panen yang diberikan kepada Perusahaan Dagang Pacet Segar.

b. Mitra Tani Lepas, terdiri dari sekumpulan petani diluar anggota kelompok tani Pusaka Tani. Kewajiban yang harus dipenuhi oleh mitra tani lepas ini adalah menyediakan sayuran yang dibutuhkan oleh Perusahaan Dagang Pacet Segar apabila pasokan dari mitra

Page 30: kajian pengembangan bisnis baby buncis

18

tani tetap kurang mencukupi, sehingga pengiriman yang dilakukan oleh mitra tani lepas bersifat tidak kontinyu. Hak dari kelompok mitra tani lepas ini adalah hasil panen yang diperoleh, bukan hanya untuk Perusahaan Dagang Pacet Segar saja, mereka berhak untuk memasok ke perusahaan lain atau tempat pemasaran lain, dan juga transaksi pembayaran dilakukan langsung pada hari dimana sayuran selesai dipasok.

3.4.2 Proses Produksi

Perusahaan Dagang Pacet Segar menggunakan teknik budidaya semi tradisional, dimana perusahaan tidak menggunakan green house dalam membudidayakan sayurannya. Peralatan yang digunakan dalam kegiatan budidaya juga tergolong masih sederhana seperti cangkul, golok dan garpu tanah. Dalam kegiatan budidaya sayuran, Perusahaan Dagang Pacet Segar meggunakan lahan seluas 4 hektar untuk kegiatan budidaya, dengan perincian 5000 m2 berlokasi di Desa Mekar Sari, 15.000 m2 berlokasi di Desa Cugenang dan 20.000 m2 berlokasi di Desa Ciherang. Jenis sayuran yang dibudidayakan pada tahun 2012, antara lain wortel, buncis, baby buncis Perancis, tomat cherry, selada, selada air, timun jepang dan brokoli.

Dalam kegiatan budidaya sayuran, ada beberapa langkah yang harus dilakukan :

1 Persiapan LahanDalam hal persiapan lahan untuk ditanami, diperlukan adanya

kesesuaian pemakaian lahan dengan syarat tumbuh tanaman. Beberapa langkah dalam persiapan lahan antara lain penentuan lokasi, pengolahan lahan (pencangkulan, penggemburan dan pembuatan bedengan).

2 Penyemaian Dalam proses penyemaian, langkah yang harus dilakukan adalah

persiapan tanam, penanaman benih dan pemindahan bibit. Sedangkan untuk komoditas sayuran yang langsung ditanam, benih dan bibit langsung ditanam pada lahan yang telah disiapkan.

3 Penanaman Setelah dilakukannya persiapan lahan, maka langkah selanjutnya adalah

penanaman. Dalam kegiatan penanaman sayuran, ada yang diawali dengan penyemaian seperti brokoli dan tomat cherry ada juga yang langsung ditanam seperti wortel, buncis dan baby buncis Perancis. Dalam proses penyemaian, langkah yang harus dilakukan adalah persiapan tanam, penanaman benih dan pemindahan bibit. Sedangkan untuk komoditas sayuran yang langsung ditanam, benih dan bibit langsung ditanam pada lahan yang telah disiapkan.

4 Pemeliharaan

Page 31: kajian pengembangan bisnis baby buncis

19

Pemeliharaan yang dilakukan untuk semua jenis komoditas sayuran, pada umumnya sama, meliputi pemupukan, penyulaman, pengairan, penyiangan serta pengendalian hama dan penyakit.

5 PemanenanSebelum melakukan pemanenan, hal yang perlu diperhatikan adalah

waktu dan cara pemanenan. Waktu pemanenan harus disesuaikan dengan keadaan dan sifat hasil panen yang diinginkan, harus mempertimbangkan apabila pemanenan dilakukan lebih awal, atau melewati waktu seharusnya, apakah berdampak pada mutu sayuran yang dipanen. Cara pemanenan sayuran, tergantung dari jenis sayuran apa yang akan dipanen, ada yang langsung dan ada yang menggunakan alat bantu seperti pisau. Sayuran yang dapat langsung dipanen seperti wortel, buncis, baby buncis Perancis, tomat cherry, timun jepang dan brokoli. Sedangkan yang harus menggunakan alat bantu dalam pemanenan adalah selada dan selada air.

3.4.3 Pemasaran (4P)

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

A Produk (product)Produk utama yang dihasilkan Perusahaan Dagang Pacet Segar adalah

sayuran segar. sayuran segar berupa buncis, tomat cherry, baby buncis Perancis, wortel,selada keriting, selada air, kaylan, pakchoy, brokoli, dan sayuran jenis lainnya. Produk unggulan dari sayuran segar adalah baby buncis Perancis dan tomat cherry. Perusahaan Dagang Pacet Segar merupakan pemasok tetap dan terbesar ke ICDF Bogor untuk dua jenis sayuran segar unggulan milik mereka.

B Harga (price)Penetapan harga pada produk sayuran segar sesuai dengan kesepakatan antara

perusahaan dengan pelanggan tetap. Apabila ada terjadi perubahan harga yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti kenaikan harga input, perusahaan akan mengajukan kenaikan harga kepada pelanggan.

C Tempat (place)Wilayah pemasaran sayuran Perusahaan Dagang Pacet Segar meliputi dalam kota

seperti JABODETABEK. Berikut adalah pasar yang dituju oleh Perusahaan Dagang Pacet Segar dalam memasarkan produknya.

1 ICDF : distributor pengumpul yang bekerjasama dengan Negara Taiwan. ICDF adalah distributor yang menyalurkan sayuran ke swalayan serta restoran yang berada di Jakarta yang mempunyai target konsumen adalah

Page 32: kajian pengembangan bisnis baby buncis

20

pada kalangan menengah ke atas. Harga yang ditentukan merupakan harga yang telah disepakati oleh Perusahaan Dagang Pacet Segar dan ICDF Bogor.

2 PD Pusaka Tani : PD Pusaka Tani merupakan perusahaan industri pengolahan sayuran. Perusahaan Dagang Pacet Segar memasok sayuran segar yang dimiliki seperti wortel dan buncis untuk diolah menjadi vegetable mix. Harga ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

3 Pasar Tradisional : produk yang memilik grade paling akhir atau paling kecil namun masih memiliki nilai jual, maka akan dijual oleh perusahaan ke pasar tradisonal yang berada di sekitar Cipanas dan Cianjur dengan harga yang lebih murah.

D Promosi (promotion)Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Perusahaan Dagang Pacet Segar adalah

dengan keikutsertaan perusahaan dalam pameran-pameran produk hortikultura dan melalui personal selling

4 KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS

4.1 Rumusan Ide Pengembangan Bisnis

Perusahaan Dagang Pacet Segar memiliki jumlah permintaan sayuran yang cukup tinggi, akan tetapi Perusahaan Dagang Pacet Segar belum dapat memenuhi permintaan tersebut, terutama untuk komoditi baby buncis Perancis. Produksi baby buncis Perancis pada Perusahaan Dagang Pacet Segar masih rendah karena baru dapat memenuhi 18% dari permintaan pasar (ICDF Bogor). Kekurangan produksi tersebut data dijadikan peluang besar untuk meningkatkan produksi baby buncis Perancis, akan tetapi banyak faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan sebagai penyebab utama rendahnya produksi, salah satunya adalah perubahan cuaca yang ekstrim dan kondisi tanah.

Pada awal musim hujan curah hujan sangat tinggi dan akan mempengaruhi terhadap kegiatan panen, pohon akan banyak yang terkena penyakit, tidak timbul bunga, hingga rusaknya tanaman akibat angin, sedangkan untuk musim kemarau produksi baby buncis Perancis belum terlalu baik dari musim hujan karena pada musim ini tanaman baby buncis Perancis memerlukan cukup air dalam perawatannya, karena pada musim kering banyak bunga yang gugur dan polong yang dihasilkan pendek serta bengkok. pembungaan dan pembentukan polong memerlukan masa kering (iklim kering). Permasalahan seperti disebutkan dapat ditanggulangi melalui produksi dengan intensifikasi lahan dengan penambahan teknologi sederhana seperti penggunaan mulsa plastik. Mulsa plastik dapat berfungsi

Page 33: kajian pengembangan bisnis baby buncis

Permintaan pasar terhadap komoditi baby buncis Perancis yang belum dapat terpenuhi

INTERNALKekuatan (S)

Memiliki jenis sayuran yang berbeda dengan perusahaan lainMenjalin kerjasama yang baik dengan mitra kerjaMenjalin kerjasama yang baik dengan mitra kerja

EKSTERNALPeluang (O)

Tingginya permintaan produk baby buncis PerancisPerkembangan teknologi pertanianKondisi wilayah yang cocok untuk bidang pertanianKetersediaan tenaga kerja di daerah sekitar perusahaan

Peningkatan Produksi Baby buncis Perancis Melalui Intensifikasi Lahan

21

untuk mencegah pertumbuhan gulma yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman, mencegah serangan hama dan penyakit serta menjaga fisik tanah. Sistem budidaya yang akan dilakukan dalam pengembangan bisnis ini adalah dengan pemakaian mulsa plastik, karena pemakaian mulsa plastik dapat memberikan banyak keunggulan untuk proses produksi baby buncis Perancis.

Page 34: kajian pengembangan bisnis baby buncis

22

4.2

4.2 Deskripsi Unit Bisnis

Budidaya baby buncis Perancis akan dilakukan dengan intensifikasi lahan menggunakan teknologi sederhana menggunakan mulsa plastik,budidaya ini akan dilakukan dilhan milik Perusahaan Dagan Pacet Segar yang berada di Jalan Raya Ciherang dengan luas lahan 1000m2.

4.2.1 Deskripsi Produk

Produk yang akan dibudidayakan dan dikembangkan dalam Kajian Pengembangan Bisnis ini adalah baby buncis Perancis / French Bean (phaseolus vulgaris L). Baby buncis Perancis merupakan salah satu komoditi tanaman hortikultura yang memiliki beberapa ciri khas, yaitu bersifat mudah busuk (perishable) sehingga memerlukan penanganan khusus setelah panen, dipanen dan dikonsumsi dalam keadaan hidup, dan komponen utama dari

Page 35: kajian pengembangan bisnis baby buncis

23

kualitas mutu adalah komponen air. Kualitas dari komoditi hortikultura merupakan aspek yang sangat penting bagi konsumen. Jenis tanaman hortikultura bukanlah sumber karbohidrat melainkan sumber vitamin, mineral, dan zat-zat yang baik diperlukan oleh tubuh.

Berdasarkan golongannya buncis dibedakan menjadi dua golongan, yaitu buncis rambat dan buncis tegak. Baby buncis Perancis merupakan buncis berjenis tegak yang mempunyai manfaat yang sama dengan buncis biasanya, akan tetapi baby buncis Perancis memiliki ukuran yang lebih kecil, ukuran panen baby buncis Perancis berdiameter antara 6,6 – 7 mm dan panjang 10 – 12 cm. Baby buncis Perancis memiliki banyak manfaat bagi tubuh selain memiliki kandungan gizi yang cukup, baby baby buncis Perancis juga memiliki zat-zat lain yang berkhasiat obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Selain buahnya, bagian lain dari tanaman baby buncis Perancis ini juga memiliki manfaat yang baik untuk tubuh, yaitu daun baby buncis Perancis yang mengandung zat cukup lengkap, seperti protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral sehingga baik untuk kesehatan.

Zat-zat yang terkandung di dalam baby buncis Perancis yang berkhasiat obat untuk berbagai macam penyakit, antara lain kandungan gum dan pectin dapat menurunkan kadar gula darah, kandungan lignin berkhasiat untuk mencegah kanker usus besar dan kanker payudara. Serat kasar yang terdapat dalam polong baby buncis Perancis sangat berguna untuk melancarkan pencernaan sehingga dapat mengeluarkan zat-zat racun dari tubuh. Kandungan glicemia yang rendah pada polong baby buncis Perancis dapat memperlambat kenaikan gula darah dan menjaga glukosa tetap normal. Karena, kandungan gum dan pektin menyebabkan pembentukan reseptor insulin lebih banyak sehingga dapat menghambat pembentukan gula darah. Di sisi lain, berkurangnya insulin dapat menahan lapar dan melalui suatu mekanisme tertentu dapat mengeluarkan sodium untuk menurunkan tekanan darah. Bagian baby buncis Perancis yang tidak dapat dicerna ini akan tertinggal di di dalam usus dan akan diurai oleh bakteri. Pada saat proses penguraian tersebut, terjadi pelepasan asam lemak rantai pendek yang menguap. Selanjutnya, zat tersebut akan cepat pembersihan darah dari LDL kolestrol yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Banyaknya manfaat yang terkandung didalam baby buncis Perancis menjadi salah satu pertimbangan masyarakat untuk mengkonsumsi baby buncis Perancis. Kedudukan tanaman baby buncis Perancis dalam tatanan tumbuhan (taksonomi) di klasifikasikan ke dalam golongan sebagai berikut :

Kingdom : Plant KingdomDivisio : Spermatophyta (tanaman berbiji)

Subdivisi : Angiospermae (biji berada di dalam buah)Kelas : Dicotyledoneae ( biji berkeping dua atau biji

belah)Ordo : leguminalesFamili : leguminoceae (kacang-kacangan)Subfamili : PapillionaceaeGenus : PhaseolusSpecies : phaseolus vulgaris

Page 36: kajian pengembangan bisnis baby buncis

24

4.2.2 Deskripsi Proses Produksi

Proses produksi merupakan kegiatan yang paling penting dalam melakukan suatu usaha, khususnya dalam usaha budidaya. Kegiatan produksi berguna untuk mendapatkan nilai tambah dari produk yang akan dihasilkan agar produk tersebut memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas perusahaan telah mempunyai tahapan-tahapan yang harus dilakukan agar produk yang dihasilkan nantinya dapat memberikan nilai tambah yang tinggi. Perusahaan Dagang Pacet Segar melakukan proses produksi hampir sama dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang pertanian. Baby buncis Perancis dalam proses produksi untuk meningkatkan hasil panen harus dapat diupayakan melalui teknik budidaya yang baik dengan memperhatikan berbagai aspek agronomis, agroekonomi, dan modal usaha. Tidak sedikit petani baby buncis Perancis yang mengalami kegagalan panen karena kurang memperhatikan ketiga aspek tersebut.

A. Persiapan LahanPersiapan lahan adalah bagian yang paling penting dalam memulai suatu budidaya, lahan yang terpilih dan memenuhi persyaratan untuk penanaman baby buncis Perancis perlu disiapkan dengan baik untuk menciptakan media tanam yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Dengan terciptanya media tanam yang cocok, maka bagian tanaman yang ada di dalam tanah (perakaran tanaman) dapat tumbuh lebih sempurna. Penyiapan lahan untuk penanaman baby buncis Perancis meliputi pekerjaan-pekerjaan pembersihan rumput- rumput, pengolahan tanah, pembuatan bedeng dan parit-parit, pengapuran, pemupukan dasar, sterilisasi tanah, dan pemasangan mulsa.

1. Pembersihan RumputRumput – rumput yang tumbuh di lahan yang akan ditanami baby baby

buncis Perancis perlu dibersihkan terlebih dahulu sebelum tanah diolah. Rumput (gulma) yang tidak dibersihkan dapat mengganggu pertumbuhan tanaman baby buncis Perancis.

Pembersihan rumput dapat dilakukan secara mekanis dengan traktor atau secara kimia dengan menggunakan bahan kimia (herbisida), akan tetapi Perusahaan Dagang Pacet Segar dalam kegiatan pembersihan rumput ini masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan menggunakan cangkul atau skop. Selanjutnya rumput – rumput tersebut dikumpulkan dan kemudian akan diambil oleh peternak sebagai pakan ternak yang ada berada disekitar lahan budidaya.

2. Pengolahan TanahPengolahan tanah bertujuan untuk memperbaiki fisik tanah agar tanah

padat dan keras menjadi gembur, peredaran udara di dalam tanah menjadi lebih baik, gas-gas yang bersifat racun dapat teroksidasi, asam–asam dapat keluar dari tanah, dan akar tanaman tumbuh dan

Page 37: kajian pengembangan bisnis baby buncis

25

berkembang dengan baik sehingga dapat menghisap zat –zat makanan dengan baik.

Sebagai pengolahan dasar, tanah diairi terlebih dahulu hingga cukup basah dan mudah untuk diolah. Tanah dicangkul sedalam kurang lebih 20 – 30 cm. Pencangkulan dasar dilakukan untuk membalikkan bagian tanah dalam agar terangkat ke atas.

Tahap selanjutnya penyisiran gumpalan tanah dari hasil pencangkulan, gumpalan yang masih besar dicangkul tipis hingga menjadi tanah yang gembur dan halus, lalu tanah diratakan. Tanah yang memiliki pH rendah perlu dilakukan pengapuran, tujuannya untuk menaikkan nilai pH hingga mencapai 5,5 – 6 sesuai dengan kadar pH yang dikehendaki oleh tanaman baby buncis Perancis. Apabila tanah telah memiliki nilai pH yang sesuai tidak perlu dilakukan pengapuran. Sebelum melakukan pengapuran perlu dilakukan pengecekkan kadar pH tanah terlebih dahulu. Untuk mengetahui kadar pH tanah, adalah sebagai berikut :

a. Tanah diambil secara acak dan merata pada petak kebunb. Tanah yang diambil dicampur hingga merata, kemudian tanah

yang telah dicampur tersebut diambil secukupnya (kira-kira 1 cangkul).

c. Tanah sebanyak satu cangkul tersebut dimasukkan ke dalam ember berisi air, kemudian biarkan hingga mengendap.

d. Setelah tanah mengendap, air dipisahkan dari endapan tanah ke dalam ember lain.

e. Selanjutnya, air tersebut diukur pH-nya dengan menggunakan kertas lakmus atau pH meter. Nilai pH tersebut menunjukkan derajat kesamaan tanah.

f. Setelah telah diketahui pH tanah, jika diketahui memiliki nilai kurang dari 5,5 maka akan segera dilakukan pengapuran tanah.

3. Pembuatan Bedeng dan Parit – parit Sebelum membentuk bedeng-bedeng, tanah yang telah diratakan

digemburkan lagi dengan cara dicangkul tipis sedalam 30 cm, kemudian dibentuk bedeng-bedeng. Bedengan selain merupakan tempat untuk penanaman, berfungsi pula untuk memudahkan pembuangan air hujan melalui parit (jalan-antar bedengan), memudahkan peresapan air hujan ataupun air pengairan, memudahkan pemeliharaan tanaman (pemupukan, penyemprotan. penyiangan). Pembuatan bedengan disertai dengan pembuatan parit.

Bedengan yang akan dibuat pada usaha ini dengan luas tanah 1000 m2 adalah dengan lebar 100 cm, panjang 8 m dan tinggi bedengan 20cm. Sedangkan untuk ukuran parit adalah 40cm, maka kurang lebih bedengan yang akan dihasilkan pada lahan ini sebanyak kurang lebih 67 bedengan.

4. Pemupukan DasarPemupukan dasar yang diberikan berupa pupuk alam, misalnya

pupuk kandang, kompos atau pupuk hijau. Perusahaan Dagang Pacet Segar dalam pemupukan dasar lebih menggunakan pupuk kandang yang berasal dari kotoran ternak ayam. Pemberian pupuk kandang

Page 38: kajian pengembangan bisnis baby buncis

26

dilakukan pada saat bersamaan dengan penanaman benih baby buncis Perancis, sehingga lubang yang telah berisi benih dengan menggunakan pupuk kandang. Kebutuhan pupuk kandang untuk pemupukan dasar pada luas tanah 1000 m2 adalah kurang lebih 2,5 kwintal.

Penggunaan pupuk kandang atau kompos baik untuk pemupukan dasar karena dapat memperbaiki fisik tanah, sifat kimia tanah, dan sifat biologi tanah. Disamping itu penggunaan pupuk alami juga dapat menambah kesuburan tanah, miningkatkan jasad renik tanah, dan menahan air dalam tanah. Pupuk kandang juga menghasilkan hormone enzim cytokinin dan giberalin sehingga merangsang pertumbuhan tanaman. Pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam sangat baik untuk pertumbuhan tanaman karena memiliki kandungan nitrogen (N) dan phospat (P) lebih tinggi dari kotoran hewan lainnya. Pupuk kandang yang digunakan untuk memupuk harus pupuk yang telah masak (telah jadi). Pupuk kandang yang belum masak dapat mematikan tanaman karena masih mengalami proses penguraian dan pembusukkan.

5. Pemasangan Mulsa PlastikSistem budi daya dengan menggunakan mulsa plastik hitam perak

pada penanaman baby buncis Perancis dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada menggunakan mulsa jerami , mulsa plastik bening, atau tanpa mulsa. Mulsa hitam perak mempunyai dua sisi warna yang berbeda, masing-masing warna memiliki kegunaan masing-masing.permukaan yang berwarna perak memiliki fungsi memantulkan sinar ultra violet matahari. Pemantulan sinar matahari tersebut akan menyempurnakan proses foto sintesis tanaman, sehingga pertumbuhannya lebih sempurna dan hasil panennya pun juga lebih tinggi, selain itu pantulan sinar ultra violet juga dapat mengusir kutu daun, sehingga dapat mencegah serangan kutu daun ataupun penyakit virus yang ditularkan oleh kutu. Sedangkan permukaan mulsa plastik yang berwarna hitam berfungsi menekan pertumbuhan rumput (gulma) dan cendawan di dalam tanah. Karena kedua permukaan mulsa plastik memiliki fungsi yang berbeda, maka dalam pemasangan sebaiknya jangan sampai keliru.

Cara pemasangan mulsa plastik hitam perak adalah sebagai berikut :a. Bedengan diairi terlebih dahulu hingga permukaan cukup basahb. Kemudiaan permukaan bedengan diratakan agar plastik dapat

menempel pada bedengan secara sempurnac. Selanjutnya, bedengan ditutup mulsa plastik hitam perak

dengan permukaan plastik yang berwarna hitam menghadap ke tanah, dan permukaan yang berwarna perak menghadap ke atas.

d. Mulsa plastik yang telah terpasang dipancang atau dijepit pada bagian sisi kanan dan kiri bedengan dengan belahan bambu tipis yang panjangnya sekitar 20 – 25 cm.

Musa plastik hitam perak sebaiknya dipasang pada siang hari, antara pukul 09.00 – 14.00 WIB. Dengan demikian plastik dapat terpasang lebih

Page 39: kajian pengembangan bisnis baby buncis

27

kencang dan rapat. Dalam pengembangan usaha ini mulsa plastik yang digunakan adalah ± 800 meter atau sama dengan dua roll mulsa plastik untuk luas lahan 1000 m2. Lahan yang menggunakan mulsa plastik hitam perak memiliki banyak keuntungan dalam melaksanakan budidayanya, keuntungannya antara lain adalah :

1. Menekan pertumbuhan rumput (gulma) sehingga tanaman dapat tumbuh lebih sempurna.

2. Menekan kehidupan hama kutu daun sehingga dapat mencegah serangan hama kutu daun.

3. Dapat mempertahankan kelembapan tanah dan temperature tanah4. Pemupukan melalui tanah dapat dilakukan sekaligus.5. Melinduni tanah dari pemadatan karena curah hujan.6. Mengurangi penguapan tanah (evaporasi)7. Penyerapan pupuk oleh tanaman lebih efektif.8. Mencegah tercucinya pupuk oleh air dan penguapan sehingga

dapat mencegah terbuangnya pupuk.9. Menjaga fisik tanah tetap gembur10. Meningkatkan hasil polong.

B. Pengadaan BenihTanaman baby buncis Perancis dikembangkan dengan biji. Pengadaan biji

atau benih tanaman baby buncis Perancis dapat dilakukan dengan cara membeli benih yang sudah siap tanam atau dengan membuat sendiri. Perusahan Dagang Pacet Segar dalam hal pengadaan benih adalah dengan cara membeli benih di toko pertanian yaitu toko Tani Mandiri yang berada di Jalan Raya Ciherang, Pacet – Cipanas. Kebutuhan benih untuk penanaman seluas 1000 m2 adalah sekitar 3 – 4 kg benih, terganung pada jarak tanam yang akan diterapkan.

C. Penanaman BenihBenih atau biji baby buncis Perancis dapat langsung ditanam tanpa melalui

persemaian benih terlebih dahulu. Agar benih dapat tumbuh baik setelah ditanam, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penanaman benih baby buncis Perancis, yaitu penentuan saat tanam, penentuan jarak tanam, pembuatan lubang tanam, dan cara menanam.

1. Penentuan Saat TanamTanaman baby buncis Perancis dapat tumbuh sepanjang tahun, baik

musim kemarau maupun musim penghujan. Namun, faktor cuaca sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman selanjutnya. Keadaan cuaca pada musim hujan sangat berbeda dengan keadaan cuaca pada musim kemarau. Pada musim hujan, cuaca sangat lembab, suhu udara cukup dingin, dan intensitas penyinaran matahari sangat rendah karena sering tertutup awan. Sebaliknya, pada musim kemarau, keadaan cuaca cerah, suhu udara cukup panas, dan intensitas sinar matahari tinggi. Keadaan cuaca pada kedua musim tersebut sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan benih, pertumbuhan tanam, dan produksi.

Page 40: kajian pengembangan bisnis baby buncis

20 cm

50 cm

28

2. Pembuatan Jarak Tanam dan Lubang TanamPengaturan jarak tanam sangat berpengaruh dalam pertumbuhan

tanaman baby buncis Perancis. Jarak tanam yang rapat dapat menyebabkan kelembapan udara yang tinggi di sekitar tanaman. Selain itu jarak tanam yang rapat juga akan mengganggu penyerapan zat hara oleh tanaman karena akar tanaman yang satu masuk ke dalam perakaran tanaman lainnya, sedangkan penggunaan jarak tanam yang terlalu lebar juga kurang menguntungkan karena penggunaan lahan tidak efisien.

Jarak tanam yang digunakan perusahaan untuk penanaman baby buncis Perancis adalah 50 x 20 cm, dimana jarak 50 cm merupakan jarak tanaman antar barisan tanaman dan jarak 20 cm merupakan jarak tanaman dalam barisan. Cara penetapan jarak tanam pada bedengan dapat dilakukan dengan menggunakan tali rafia yang di telah diberi tanda sesuai jarak tanam yang ditentukan atau diperkirakan sendiri.

Setelah jarak tanaman ditetapkan, langkah selanjutnya adalah pembuatan lubang tanam. Pada teknik budi daya menggunakan mulsa plastik, sebelum membuat lubang tanam, mulsa plastik harus dilubangi terlebih dahulu. Cara yang dilakukan untuk melubangi menggunakan alat yang terbuat dari kaleng atau alat lain yang memiliki daya hantar panas. Kaleng diberi bara api, kemudian ditempelkan pada tempat yang diberi tanda. Setelah mulsa plastik dilubamgi, kemudian dibuat lubang tanam dengan kedalaman 4 cm, pembuatan lubang menggunakan tugal yang terbuat dari kayu atau bambu yang ujungnya runcing.

Gambar 2 Jarak lubang tanam dalam bedengan

3. Cara MenanamPenanaman benih dilakukan dengan dimasukkan ke dalam lubang

tanam dan setiap lubang diisi 3 biji. Selanjutnya lubang ditutup dengan pupuk kandang. Setelah ditanam lahan disiram kembali (diairi) sampai merata.

D. PenyulamanBenih baby buncis Perancis yang ditanam kemungkinan ada yang tidak

tumbuh. Benih yang tidak tumbuh tersebut harus segera diganti (disulam) dengan benih yang baru. Demikian pula dengan tanaman yang mati dan rusak pun harus segera diganti dengan yang baru.

Page 41: kajian pengembangan bisnis baby buncis

29

Penyulaman tanaman baby buncis Perancis dilakukan 7 – 10 hari setelah penanaman agar pertumbuhan tanaman tetap serempak dan tidak menyulitkan pemeliharaan. Penyulaman dilakukan apabila dalam satu lahan tanaman yang rusak berkisar 10% - 25%. Penyulaman dilakukan dengan cara mengambil benih yang rusak atau mati. Kemudian, bersihkan lubang tanam dan buat lubang tanam kembali pada tempat tersebut, masukkan 3 biji benih lalu tutup dengan tanah. Dengan dilakukannya penyulaman, maka jumlah tanaman tidak berkurang sehingga hasil panen akan dapat seperti yang diharapkan.

E. Pemupukan dan PenyemprotanPemupukan untuk tanaman dilakukan sebanyak empat kali, diantaranya

pemupukan dasar yang dilakukan pada awal tanam serta pemupukan susulan. Pemupukan susulan dilakukan sebanyak tiga kali dalam satu kali musim tanam. Pupuk yang digunakan untuk pemupukan dasar adalah pupu kandang, sedangkan untuk pemupukan susulan satu menggunakan UREA, pemupukan susulan dua menggunakan UREA dan NPK dan pemupukan ketiga hanya menggunakan NPK saja. Pemupukan susulan dilakukan pada minggu pertama, minggu kedua, dan minggu ketiga sesudah hari tanam.

Penyemprotan dilakukan menggunakan hand sprayer. Penyemprotan dilakukan tiga kali dalam satu musim tanam, dalam satu kali penyemprotan terdapat pestisida, insektisida, dan perekat tanaman serta menggunakan pupuk cair. Dalam satu kali penyemprotan untuk luas lahan 1000 m2 dibutuhkan penyemmprotan sebanyak 3,5 tangki.

F. Penyiangan dan Pemangkasan DaunRumput (gulma) yang tumbuh di bedengan harus selalu dibersihkan dan

dibuang dari area pertanaman baby buncis Perancis. Gulma apabila dibiarkan tumbuh di sekitar pertanaman baby buncis Perancis dapat mengganggu pertumbuhan dan akan sangat merugikan. Penyiangan harus segera dilakukan jika tampak rumput mulai tumbuh agar tidak mengganggu. Penyiangan dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu mekanis dan kimiawi. Perusahaan menggunakan penyiangan dengan cara mekanis, penyiangan dengan cara mekanis dilakukan dengan cara dicabut dengan tangan atau alat seperti pencukil (kored).

Pemangkasan daun pada tanaman baby buncis Perancis dilakukan pada tanaman berumur 15 hari, pemangkasan dilakukan pada daun-daun yang tumbuh terlalu rimbun, daun yang berwarna belang kuning atau berbintik-bintik coklat. Pemangkasan daun ini bertujuan untuk menghindari perkembangan hama dan penyakit, selain itu pemangkasan daun juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil panen. Karena baby buncis Perancis yang daunnya lebat, polongnya akan sedikit dan kecil-kecil. Penyiangan dan pemangkasan daun dilakukan beberapa kali, tergantung kondisi pada kebun.

G. Pengendalian Hama dan PenyakitHama dan penyakit pada tanaman baby buncis Perancis dapat menyerang

bagian daun, perakaran, batang, pucuk tanaman, dan polong. Hama yang sering menyerang tanaman baby buncis Perancis adalah dari golongan serangga (semut, lalat kacang, kumbang, dan ulat), golongan nematoda atau

Page 42: kajian pengembangan bisnis baby buncis

30

cacing, dan golongan moluska atau siput. Sedangkan penyakit yang sering menyerang tanaman baby buncis Perancis adalah dari golongan cendawan (jamur), bakteri, dan virus.

a. Hama Tanaman Baby Baby buncis Perancis PerancisBeberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman baby buncis

Perancis adalah sebagai berikut.1. Ulat Jengkal (Plusia Sp)

Ulat jengkal menyerang daun baby buncis Perancis, baik daun yang masih muda maupun daun yang tua. Daun yang terserang ulat jengkal berlubang-lubang tidak beraturan. Serangan ulat jengkal yang cukup berat dapat menyebabkan tanaman baby buncis Perancis tumbuh kerdil dan produksi polongnya rendah. Sebab, daun baby buncis Perancis yang terserang ulat jengkal akan berlubang-lubang dan gugur sehingga proses fotosintesis tidak dapat berjalan dengan sempurna.

2. Ulat Grayak (Spodoptera litura)Ulat grayak menyerang hampir semua jenis tanaman sayuran.

Ulat yang masih muda berwarna kehijauan dan berbintik-bintik hitam. Sedangkan ulat dewasa berwarna kecokelat-cokelatan atau abu-abu gelap, berbintik hitam, dan bergaris-garis keputih-putihan. Tanaman baby buncis Perancis yang terserang ulat grayak pada awalnya tampak daunnya berlubang-lubang. Kemudian menjadi robek-robek atau terpotong. Serangan ulat grayak terjadi secara serentak dalam satu tanaman sampai daun tanaman habis,kemudian ulat pindah ke tanaman lain. Ulat grayak menyerang tanaman baby buncis Perancis pada malam hari, sedangkan pada siang hari ulat bersembunyi di dalam tanah.

3. Ulat Penggerek Polong (Etiella Zinckenella)Ulat penggerek polong menyerang polong-polong baby

buncis Perancis. Ulat muda berwarna hijau pucat yang kemudian akan berubah menjadi kemerah-merahan pada saat dewasa. Tubuhnya berbentuk silindris, berukuran panjang 15mm, dan kepalanya berwarna hitam. Ulat ini akan berkepompong di dalam tanah. Kupu-kupu ulat penggerek polong ini berukuran panjang sekitar 12 mm. Sayapnya berwarna perak, sayap depan panjang sempit, sayap belakang lebar dan bulat. Polong yang terserang ulat penggerek polong akan rusak dan biji-bijinya banyak yang keropos. Ulat penggerak polong tidak menyerang bagian tanaman lainnya sehingga tidak mematikan tanaman. Pada umumnya, ulat penggerak polong menyerang polong baby buncis Perancis yang masih muda pada musim kemarau.

4. Ulat Penggulung Daun (lamprosema Sp)Ulat penggulung daun menyerang daun-daun baby buncis

Perancis.ulat penggulung daun yang menyerang tanaman baby buncis Perancis ada dua species, yaitu Lamprosema indicate dan Lamprosema diemenalis. Ulat Lamprosema Sp berwarna kehijau-

Page 43: kajian pengembangan bisnis baby buncis

31

hijauan dengan garis-garis kuning sampai putih buram. Kupu-kupunya memiliki sayap berwarna kuning keemasan dan terdapat bintik-bintik hitam. Kupu bertelur di bagian bawah permukaan daun.

Daun yang terserang penggulung daun tampak menggulung dan ulat berada di dalamnya yang dilindungi oleh benang-benang sutera dan kotoran. Beberapa polong di dekat daun yang terserang juga tampak ikut terekat bersama-sama dengan daun. Daun yang terserang juga tampak berlubang-lubang. Serangan ulat penggulung daun yang berat menyebabkan daun baby buncis Perancis tinggal tulang-tulangnya saja.

5. Lalat Bibit (Agromyza Sp)Lalat bibit menyerang batang leher akar atau pangkal batang.

Pada umumnya, tanaman baby buncis Perancis yang terserang adalah tanaman yang masih muda. Ulat ini memiliki ukuran panjang sekitar 3 mm, bagian kepala runcing, dan bagian belakang tumpul. Kepompongnya berwarna coklat kekuning-kuningan. Telur lalat bibit di dataran rendah menetas menjadi larva (ulat) sekitar 20 hari, sedangkan yang berada di dataran tinggi akan menetas sekitar 40 hari.

Tanaman baby buncis Perancis yang terserang lalat bibit daunnya berlubang-lubang dari bagian tepi mengarah ke tangkai daun atau tulang daun. Ulat masuk ke dalam pangkal batang (batang leher akar) dan merusak berkas pembuluh pengangkutan, sehingga tanaman menjadi layu, menguning, dan akhirnya mati karena tanaman sudah tidak mampu lagi menyerap air dan zat hara. Jika kerusakan tidak parah, tanaman akan tumbuh kerdil dan produktivitasnya rendah. Serangan hama lalat bibit akan mengikat bila hujan turun lebat.

6. Kutu Daun (Aphis gossypii)Kutu daun menyerang daun tanaman baby buncis Perancis

sehingga menyebabkan tanaman tumbuh kerdil. Kutu ini sering dijumpai dikerumuni semut karena menghasilkan embun madu. Faktor yang mendukung perkembangan kutu daun adalah kelembapan udara yang tinggi.

b. Penyakit Tanaman Baby buncis PerancisBeberapa jenis penyakit yang sering menyerang tanaman baby buncis

Perancis adalah sebagai berikut.1. Penyakit Bercak Coklat Pada Daun

Penyakit bercak coklat pada daun juga dikenal dengan nama penyakit bercak Cercospora. Penyebab ini adalah bakteri Cercospora canaescens Ell et Mart. Bakteri ini dapat bertahan hidup sampai 2 tahun pada sisa tanaman sakit dan di dalam biji. Faktor pendukung perkembangan bakteri ini adalah lingkungan yang lembap. Penyebaran spora ke tanaman lain melalui angin, percikan air pada saat penyemprotan pupuk daun atau pada saat hujan, alat-alat pertanian, serangga, pekerja kebun. Bakteri ini

Page 44: kajian pengembangan bisnis baby buncis

32

merusak klorofil daun sehingga proses asimilasi terganggu karena banyak daun yang rusak. Gejala penyakit ini adalah daun berbercak-bercak coklat dalam jumlah banyak. Pada umumnya penyakit ini menyerang daun baby buncis Perancis yang sudah tua, selanjutnya bercak akan melebar dan daun akan layu dan gugur. Selain menyerang daun bakteri juga menyerang polong, akibat serangan penyakit ini dapat menurunkan produksi dan kualitas polong.

2. Penyakit KaratPenyakit karat (jamur karat) disebabkan oleh bakteri

Uromyces phaseoli (pers) Wint Var. typical Arth. Bakteri ini mudah beradaptasi walaupun pada iklim yang kering. Bakteri dapat juga bertahan hidup pada sisa-sisa tanaman sakit. Penyebaran bakteri ini dapat melalui angin, air pengairan ataupun percikan air hujan, serangga, pekerja kebun, dan peralatan pertanian.

Gejala penyakit karat pada tanaman baby buncis Perancis adalah daun yang terinfeksi mula-mula terdapat bercak-bercak kecil berwarna putih. Selanjutnya, bercak akan berubah warna menjadi coklat seperti karat dan bertepung. Penyakit karat tergolong penyakit penting karena kerugian yang ditimbulkan tergolong besar.

3. Penyakit AntraknosaPenyakit ini disebabkan oleh bakteri Colleototrichum

lindemuthianum. Faktor yang mendukung perkembangan bakteri ini adalah kelembapan yang tinggi dan suhu yang rendah. Penyebaran bakteri ini dapat melalui percikan air hujan atau percikan air pada saat penyemprotan pupuk daun, serangga, peralatan pertanian, angin, pekerja kebun. Infeksi bakteri menyebabkan bercak-bercak pada daun, polong biji, tangkai daun, tulang daun, dan batang. Serangan bakteri pada bunga dapat menyebabkan kerontokan bunga. Serangan pada polong menyebabkan polong baby buncis Perancis tersebut berbercak kecil berwarna coklat sampai hitam dengan bagian tepi berwarna coklat muda atau merah muda. Bercak tersebut akan berkembang cepat hingga berukuran sekitar 1 cm. Serangan pada polong baby buncis Perancis akan berlanjut pada biji sehingga biji tersebut apabila ditanam setelah berkecambah akan roboh.

4. Penyakit LayuPenyakit layu pada tanaman baby buncis Perancis disebabkan

oleh bakteri Pseudomonas solamacearum. Penyakit layu tergolong penyakit ganas karena dalam waktu yang tidak lama setelah gejala awal tampak, maka tanaman akan segera mati. Gejala serangan ditandai dengan tanaman yang terlihat layu, menguning, dan kerdil. Batang tanaman yang terkena bakteri jika dipotong melintang akan terlihat berwarna coklat dan jika dipencet akan keluar lender putih. Jika menyerang akar maka akar akan kelihatan berwarna coklat.

5. Penyakit Embun TepungPenyakit embun tepung dapat disebabkan oleh bakteri

Oidium Spp dan bakteri erysiphe polygoni. Faktor yang

Page 45: kajian pengembangan bisnis baby buncis

33

mendukung perkembangan bakteri ini adalah kelembapan yang tinggi dan suhu udara. Bakteri ini akan menginfeksi tanaman pada saat cuaca panas.

Gejala serangan penyakit ini adalah tanaman tertutup oleh bakteri berwarna putih, terutama pada daun. Mula-mula bagian tanaman yang terserang adalah daun bagian terbawah. Penyakit ini bukan hanya menyerang daun, tetapi juga seluruh bagian tanaman. Jika daun tertutup bakteri, maka proses fotosintesis akan terganggu sehingga perkembangan tanaman terhambat. Apabila serangannya parah maka akan mengakibatkan bunga kering dan mati serta dapat menggagalkan proses pembuahan dan menurunnya kualitas polong.

6. Penyakit Busuk LunakPenyakit busuk lunak disebabkan oleh bakteri Erwinta

carotovora. Bakteri ini dapat menginfeksi seluruh bagian tanaman. Infeksi bakteri melalui luka-luka yang ada pada tanaman, seperti luka bekas gigitan serangga, nematode, luka karena pemangkasan, dan sebagainya. Gejala serangan ini ditandai dengan timbulnya bercak berair berwarna kecoklatan pada daun. Gejala serangan akan menyebar ke seluruh tanaman sehingga tanaman menjadi mudah lunak, berbau busuk, dan berlendir. Serangan yang berat dapat menyebabkan robohnya tanaman.

Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan rotasi tanaman yang bukan inangnya seperti kol bunga, melakukan tanam serentak, dan diusahakan agar di sekitar tanaman baby buncis Perancis tidak ada tanaman inang dari family Solanaceae seperti mentimun, padi, jagung, dan kubis yang dapat mendatangkan hama. Selain itu, tanaman yang sudah terserang parah sebaiknya dicabut dan dibakar serta pembersihan gulma sebagai tempat persembunyian hama. Menyebarkan musuh alami seperti lalat yang dapat memangsa kutu daun juga dapat mengendalikan hama tanaman. Namun, jika serangan hama sudah banyak, dapat disemprot dengan insektisida.

Pengendalian penyakit dapat dilakukan melalui pencegahan dini dengan memilih benih yang benar-benar bebas dari penyakit, merenda benih sebelum ditanam dengan fungisida 1 gram / liter selama 30 menit, menggunakan air untuk menyiram tanaman yang bebas penyakit, mensterilkan tanah melalui fumigasi dengan metil bromida. Tanaman yang terserang penyakit berat sebaiknya dicabut dan dibakar.

H. Penanganan Panen dan PascapanenPemanenan sangat berpengaruh terhadap kualitas hasil akhir baby

buncis Perancis yang dipanen. Penanganan panen yang tidak tepat waktunya, cara memanen yang kurang baik,dan pengumpulan hasil panen di tempat yang kurang baik dapat menurunkan kualitas produk yang dipanen. Pemanenan baby buncis Perancis dilakukan pada saat tanaman

Page 46: kajian pengembangan bisnis baby buncis

34

berumur 45 hari setelah tanam. Cara panen baby buncis Perancis dilakukan dengan cara dipetik beserta tangkainya dengan tangan, tidak memerlukan alat bantu seperti pisau atau gunting. Penggunaan alat bantu justru dapat menimbulkan luka pada tanaman sehingga dapat merusak kualiatas hasil panen. Setelah dipetik baby buncis Perancis dimasukan kedalam keranjang plastik dan dikumpulkan ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Pemanenan lebih baik dilakukan pada pagi atau sore hari ketika cuaca cerah dan tidak panas, karena cuaca yang buruk dapat merusak kualitas hasil pemanenan.

Baby buncis Perancis merupakan salah satu jenis sayuran yang sangat mudah mengalami kerusakan setelah pemanenan. Untuk mencegah kerusakan, maka perlu dilakukan penanganan hasil panen yang baik agar I dsampai ke pasaran dalam keadaan masih segar. Hasil panen pada umumnya sebagian mengalami kerusakan akibat terkena serangan hama dan penyakit ataupun patah karena penanganan panen yang kurang baik maupun ukuran baby buncis Perancis yang tidak seragam. Maka dari itu dilakukan sortasi dan grading. Setelah proses pensortiran dan grading baby buncis Perancis disimpan didalam ruangan pendingin dengan suhu 4 -50

celcius, sebelum produk diantarkan ketangan pelanggan.

4.2.3 Deskripsi Pelanggan

Pelanggan adalah mitra terpenting bagi perusahaan dalam menyalurkan produknya. Pelanggan merupakan salah satu penentu keberhasilan dan jalannya suatu usaha, sehingga perlu mendapat perhatian lebih dari perusahaan. Demi terjalinnya kerjasama yang baik antara perusahaan dan pelanggan, maka produk yang dihasilkan harus sesuai dengan permintaan pelanggan. Kepercayaan pelanggan merupakan hal yang paling penting dalam menjalin kerjasama, dengan timbulnya kepercayaan dari pelanggan besar kemungkinan pelanggan tersebut akan menjadi pelanggan tetap perusahaan.

Pada pengembangan usaha ini Perusahaan Dagang Pacet Segar perusahaan memasarkan komoditi baby buncis Perancis ke ICDF Bogor. Perusahaan Dagang Pacet Segar merupakan penyuplai terbesar komodit baby buncis Perancis ke ICDF Bogor. Semua hasil panen komoditi dijual kepada ICDF Bogor karena kerjasama yang sudah terjalin sejak awal perusahaan memproduksi komoditi ini. Kerjasama yang terjalin cukup lama antara ICDF Bogor dan Perusahaan Dagang Pacet Segar, dikarenakan perusahaan memberikan pelayanan dan mutu atau kualitas produk yang diinginkan.

4.2.4 Deskripsi Pemasaran

Deskripsi pemasaran yang dibahas adalah bauran pemasaran, bauran pemasaran adalah kiat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk

Page 47: kajian pengembangan bisnis baby buncis

35

mencapai sasaran pemasaran (Kotler, 2002). Bauran pemasaran dirumuskan menjadi 4P, yaitu : Product (produk), Price (harga), Place (tempat atau saluran distribusi), dan Promotion (promosi).

a. Produk (product)Produk merupakan bentuk penawaran organisasi yang ditunjukan untuk mencapai suatu tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk tersebut dapat mencakup objek fisik orang, jasa, tempat, dan kemasan. Produk yang dihasilkan dalam pengembangan bisnis ini adalah baby buncis Perancis dengan peningkatan produksi melalui intensifikasi lahan. Standar produk yang ditetapan pihak ICDF tidak memiliki kriteria untuk segi ukuran, akan tetapi produk yang akan dikirim ke ICDF harus sudah melalui proses sortir. Kriteria baby buncis Perancis yang diinginkan ICDF adalah tidak terdapat bintik hitam, tidak bolong, dan tidak patah.

b. Harga ( price)Dalam penetapan harga perusahaan telah memiliki kesepakatan dengan pihak ICDF Bogor, harga yang ditetapkan untuk komoditi baby buncis Perancis adalah Rp 10.000 /kg. Sistem pembayaran yang dilakukan oleh kedua belah pihak ini adalah dengan cara kredit dalam jangka waktu 2 minggu.

c. Tempat (place)Dalam pendistribusiannya perusahaan memasarkan langsung produk baby buncis Perancis ke ICDF Bogor, pengiriman produk tersebut secara langsung dengan menggunakan keranjang kontainer tanpa melalui proses pengemasan. Satu keranjag kontainer dapat memuat baby buncis Perancis sebanyak ± 20 kg/kontainer.

d. Promosi (promotion)Dalam kegiatan promosi, tidak ada kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan, karena perusahaan belum dapat memenuhi permintaan dari pelanggan tetapnya, yaitu ICDF Bogor. Rencana pengembangan ini dilakukan untuk meningkatkan produksi baby buncis Perancis untuk dapat memenuhi permintaan yang belum dapat terpenuhi.

4.3 Rencana Pengembangan Bisnis

Rencana pengembangan bisnis yang akan dilaksanakan pada Perusahaan Dagang Pacet Segar adalah rencana pengembangan bisnis sayuran baby buncis Perancis dengan peningkatan pendapatan melalui intesifikasi lahan produksi.

4.3.1 Perencanaan Pasar dan Pemasaran

Page 48: kajian pengembangan bisnis baby buncis

36

Perencanaan pasar dan pemasaran harus menyinggung mengenai apa yang dibutuhkan, siapa yang akan mengkonsumsi, siapa yang akan menyampaikan nilai produk dan bagaimana nilai produk dapat disampaikan, maka dari itu diperlukan strategi pemasaran. Target pasar untuk komoditi baby buncis Perancis saat ini masih pasar yang sudah ada sebelumnya yaitu ICDF Bogor. Perusahaan menjual semua hasil produksi baby buncis Perancis ke ICDF Bogor, perusahaan menjual baby buncis Perancis secara kontinu, sehingga perusahaan tetap menjadi pemasok terbesar dan dapat memenuhi permintaan ICDF Bogor. ICDF Bogor setiap bulannya membutuhkan ± 2 540 kg baby buncis Perancis. ICDF Bogor memasarkan komoditi baby buncis Perancis ke swalayan-swalayan besar di Jakarta yang sebagian besar konsumennya berasal dari kalangan menengah ke atas. Sebelum perencanaan pengembangan bisnis ini dilakukan, Perusahaan Dagang Pacet Segar hanya dapat memenuhi permintaam ICDF Bogor sebanyak ± 457 kg per-bulannya. Penetapan harga komoditi ditentukan oleh kesepakatan antara kedua belah pihak, perubahan harga akan terjadi sesuai dengan kondisi dan keadaan.

4.3.2 Perencanaan Teknis dan Teknologi

A Rencana Kapasitas dan Jumlah ProduksiPada kajian pengembangan bisnis ini baby buncis Perancis akan

dibudidayakan di lahan seluas 1000 m2 . Sehingga membutuhkan bahan baku benih sebanyak 3-4 kg, dan pemakaian mulsa sebanyak 2 roll atau sama dengan 800 meter mulsa plastik. Produksi yang akan dihasilkan ± 900 kg baby buncis Perancis. Hasil ini merupakan hasil bersih setelah dikurangi hasil panen yang tidak lolos sortir.

B Perencanaan LokasiLokasi merupakan salah satu faktor yang mepengaruhi kegiatan produksi

suatu usaha, mulai dari kondisi lahan hingga lingkungan sekitar lokasi. Lokasi untuk rencana pengembangan bisnis baby buncis Perancis ini adalah di Jl. Raya Ciherang, tepatnya dibelakang rumah makan rindu alam 3. Beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan lokasi bisnis baby buncis Perancis yaitu iklim dan kondisi lahan yang cocok untuk lokasi budidaya, serta lokasi yang mudah dihjangkau untuk mendapatkan bahan baku. Karena lokasi budidaya harus dekat dengan lokasi sumber bahan baku sehingga memudahkan dalam pengiriman dan menghemat biaya transportasi.

a. Perencanaan Tenaga KerjaKetersediaan tenaga kerja merupakan aspek terpenting dalam menjalankan proses produksi dalam suatu usaha. Perusahaan Dagang Pacet Segar menggunakan tenaga kerja yang selama ini melakukan kegiatan proses produksi baby buncis Perancis, akan tetapi akan diberi arahan lebih lanjut sehingga produksi berikutnya akan lebih baik. Selama proses produksi seluruh tenaga kerja akan selalu di kontrol oleh pemilik perusahaan, sehingga tidak terjadi kesalahan yang akan berdampak pada jumlah produksi.

Page 49: kajian pengembangan bisnis baby buncis

37

b. Perencanaan Fasilitas PengangkutanAlat angkut yang digunakan untuk mendistribusikan baby buncis Perancis kepada pelanggan adalah mobil box atau mobil pick up. Dalam mendistribusikan ke ICDF Bogor perusahaan tidak hanya mengirim satu jenis komoditi saja, melainkan dengan komoditi lain yaitu tomat cherry dan bunga bawang (kucai).

4.3.3 Perencanaan Organisasi dan Manajemen

Organisasi dan manajemen memiliki kaitan dengan sumber daya manusia yang terdapat pada suatu perusahaan karena organisasi dan manajemen merupakan penggerak suatu bisnis. Struktur organisasi yang digunakan dalam rencana pengembangan bisnis ini sama dengan struktur Perusahaan Dagang Pacet Segar sebelumnya. Pada struktur organisasi yang sudah ada kekuasaan tertinggi pada Perusahaan Dagang Pacet Segar berada di tangan pemimpin. Modal yang digunakan untuk pengembangan bisnis ini merupakan modal sendiri. Dalam pengembangan bisnis ini seluruh bagian organisasi Perusahaan Dagang Pacet Segar ikut terlibat dalam perencanaannya, hal ini dikarenakan setiap bagian dalam struktur organisasi memiliki hubungan dan berkaitan dalam menjalankan kelangsungan suatu bisnis. Dalam perencanaan pengembangan bisnis ini tidak tidak membutuhkan tambahan tenaga kerja, sehingga tenaga kerja yang digunakan adalah tenaga kerja lama yang sudah ada pada perusahaan.

4.3.4 Perencanaan Aspek Sosial

Perencanaan aspek sosial merupakan murni kegiatan yang bertujuan sosial di luar tujuan utama perusahaan yang ingin mendapatkan laba. Usaha yang dilakukan tidak boleh merugikan lingkungan ataupun masyarakat sekitar lokasi usaha,karena suatu usaha harus dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Dengan adanya pengembangan bisnis ini diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar dan tidak merusak lingkungan.

4.3.5 Rencana Penanganan Limbah

Limbah sayur atau sisa produk sayuran yang tidak lolos proses sortasi dan grading akan dimanfaatkan dan diolah oleh perusahaan. Sisa pohon baby buncis Perancis akan digunakan perusahaan sebagai pupuk alami, sedangkan baby buncis Perancis yang berukuran besar akan dijual kepada PD.Pusaka Tani, sedangkan baby buncis Perancis yang memiliki bentuk tidak lurus (bengkok) akan dibagikan kepada masyarakat sekitar, sedangkan baby buncis

Page 50: kajian pengembangan bisnis baby buncis

38

Perancis yang busuk, maka akan dibuang. Limbah yang dihasilkan tidak berdampak negatif pada lingkungan.

4.3.6 Perencanaan Finansial

Rencana finasial dalam peningkatan pendapatan baby buncis Perancis ini seluruhnya merupakan modal pemilik perusahaan. Pemilik perusahaan memiliki modal yang cukup untuk melakukan pengembangan bisnis ini, sehingga tidak perlu melakukan pinjaman ke lembaga keuangan manapun. Rencana finansial pengembangan bisnis peningkatan pendapatan baby buncis Perancis menggunakan asumsi-asumsi dasar yang sesuai dengan kondisi yang terjadi. Asumsi-asumsi dasar tersebut adalah sebagai berikut :

1 Dana yang digunakan untuk pengembangan ini adalah merupakan modal pribdi.

2 Analisis parsial yang dihitung adalah selama satu musim pertama perkembangannya dan di musim tanam berikutnya dijadikan untuk acuan pengembangan lebih lanjut.

3 Luas lahan yang digunakan untuk budidaya ini seluas 1000 m2

4 Perbandingan yang dilakukan adalah produksi baby buncis Perancis menggunakan mulsa plastik

5 Biaya operasional diasumsikan untuk per musim tanam6 Harga jual baby buncis Perancis yaitu Rp. 10.000,- perkilonya

Berdasarkan asumsi diatas, berikut adalah rincian analisis finansial pengembangan usaha baby buncis Perancis.

1 Biaya InvestasiPerencanaan investasi perlu dilakukan dalam memulai suatu usaha bisnis

agar perusahaan dapat memperhitungkan jumlah dana yang akan dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dalam pengembangan bisnis peningkatan pendapatan baby buncis Perancis ini memanfaatkan investasi yang sudah ada dan digunakan sebelumnya, investasi tersebut berupa peralatan produksi. Akan tetapi, dari total investasi tersebut akan diperhitungkan biaya penyusutan pertahun dan permusim tanam untuk dijadikan sebagai biaya tetap yang akan dikeluarkan. Berikut adalah biaya investasi yang dikeluarkan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4 Rincian biaya investasi dan penyusutan sebelum memakai mulsa

Uraian Satuan UnitHarga Satuan

JumlahUmur

Ekonomis

Nilai sisa

(10%)Penyusutan

Per Musim Tanam

Cangkul Buah 2 60,000 120,000 2 12,000 54,000 9,000Koret Buah 3 10,000 30,000 2 3,000 13,500 2,250Hand

sprayerBuah 1

350,000

350,000 5 35,000 63,000 10,500

Parang Buah 2 15,000 30,000 2 3,000 13,500 2,250Keranjang

kratBuah 5 40,000 200,000 5 20,000 36,000 6,000

180,000 30,000

Page 51: kajian pengembangan bisnis baby buncis

39

Tabel 5 Rincian biaya investasi dan penyusutan dengan memakai mulsa plastik

UraianSatuan Unit

Harga Satuan

JumlahUmur

Ekonomis

Nilai sisa

(10%)Penyusutan

Per Musim Tanam

Cangkul Buah 2 60,000 120,000 2 12,000 54,000 9,000Koret Buah 3 10,000 30,000 2 3,000 13,500 2,250Hand

sprayerBuah 1

350,000

350,000 5 35,000 63,000 10,500

Parang Buah 2 15,000 30,000 2 3,000 13,500 2,250Keranjang

kratBuah 5 40,000 200,000 5 20,000 36,000 6,000

Mulsa Plastik

Roll 2475,00

0950,000 1 95,000 855,000 142,500

1,035,000 172,500

2 Biaya OperasionalBiaya Operasional adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung

kelancaran suatu usaha. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variable yang satu sama lain saling mendukung untuk menghasilkan output yang maksimal. Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan output tertentu tanpa dipengaruhi oleh beberapa jumlah output yang dihasilkan sedangkan biaya variable adalah biaya yang dikeluarkan dengan jumlah berubah-ubah sesuai dengan perubahan output yang akan dihasilkan.

A Biaya TetapBiaya tetap muncul pada saat bisnis telah berjalan. Biaya tetap yang

dikeluarkan untuk pengembangan bisnis ini adalah biaya sewa lahan dan biaya penyusutan.

a Biaya Sewa LahanLahan yang digunakan untuk pengembangan bisnis ini yaitu dengan

memanfaatkan lahan yang sudah ada sebelumnya. Untuk pengembangan bisnis ini lahan yang digunakan yaitu seluas 1000 m2

dengan harga sewa lahan untuk per m2 sebesar Rp 1.000 sehingga untuk satu tahun biaya sewa lahan sebesar Rp. 1.000.000 dan untuk biaya sewa satu musim tanam adalah Rp. 166.667.

b Biaya PenyusutanBiaya penyusutan dihitung berdasarkan biaya per tahun dan per

musim tanam, adapaun rincian biaya penyusutan dapat dilihat pada tabel 4.

B Biaya VariabelBiaya variable adalah biaya yang jumlah atau nilai dan komposisinya

dapat ditentukan dan diubah apabila volume dan komposisi barang yang akan dihasilkan dalam suatu proses produksi meningkat dan menurun. Berikut adalah rincian biaya variable yang akan dikeluarkan perusahaan :

Page 52: kajian pengembangan bisnis baby buncis

40

Tabel 6 Daftar harga benih

No Uraian Satuan UnitHarga Satuan

(Rp)Jumlah

1 Tidak memakai mulsa Kg 4 50000 2000002 Menggunakan mulsa Kg 4 50000 200000

Tabel 7 Rincian biaya tenaga kerja tanpa menggunakan mulsa

UraianJumlah Pekerja

Hari Kerja

Harga Satuan Jumlah

pengolahan lahan 3 2 Rp 100,000 Rp 300,000

penanaman + pemupukan dasar1 0.3 Rp 25,000 Rp 15,0001 1 Rp 10,000 Rp 10,000

Penyemprotan 1 5 Rp 25,000 Rp 125,000pemupukan susulan 1 1 1 Rp 25,000 Rp 25,000pemupukan susulan 2 1 1 Rp 25,000 Rp 25,000pemupukan susulan 3 1 1 Rp 25,000 Rp 25,000

Penyiangan 3 4 Rp 10,000 Rp 120,000Panen 2 15 Rp 10,000 Rp 300,000

Pascapanen 2 8 Rp 8,000 Rp 128,000Jumlah Rp 1,073,000

Tabel 7 Rincian biaya tenaga kerja menggunakan mulsa

UraianJumlah Pekerja

Hari Kerja

Harga Satuan Jumlah

pengolahan lahan 3 2 Rp 100,000 Rp 300,000pemasangan mulsa 2 1 Rp 25,000 Rp 50,000

penanaman + pemupukan dasar1 0.3 Rp 25,000 Rp 15,0001 1 Rp 10,000 Rp 10,000

Penyemprotan 1 3 Rp 25,000 Rp 75,000pemupukan susulan 1 1 1 Rp 25,000 Rp 25,000pemupukan susulan 2 1 1 Rp 25,000 Rp 25,000pemupukan susulan 3 1 1 Rp 25,000 Rp 25,000

Penyiangan 3 2 Rp 10,000 Rp 60,000Panen 2 20 Rp 10,000 Rp 400,000

pasca panen 2 10 Rp 8,000 Rp 160,000Jumlah Rp 1,145,000

Tabel 8 Rincian Biaya pemakaian pupuk tanpa menggunakan mulsaUraian SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH

KANDANG 300 kg Rp 500 Rp 150,000

UREA 40 kg Rp 2,000 Rp 80,000

NPK 40 kg Rp 3,000 Rp 120,000

SUPERGROW HIJAU 0.595 liter Rp 15,000 Rp 8,925

SUPERGROW MERAH 0.595 liter Rp 25,000 Rp 14,875

Jumlah       Rp 373,800

Page 53: kajian pengembangan bisnis baby buncis

41

Tabel 9 Rincian biaya pemakaian obat-obatan tanpa menggunakan mulsaUraian SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH

PESTISIDA (FUNGISIDA)

0.2975 kg Rp 50000 Rp 14875

INSEKTISIDA (ALPHATOX)

0.595 liter Rp 55000 Rp 32725

PEREKAT (SUPERWET) 0.2975 liter Rp 15000 Rp 4462.5

Jumlah       Rp 52062.5

Tabel 10 Rincian biaya pemakaian pupuk dengan menggunakan mulsaUraian SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH

KANDANG 300 kg Rp 500 Rp 150,000

UREA 40 kg Rp 2,000 Rp 80,000

NPK 40 kg Rp 3,000 Rp 120,000

SUPERGROW HIJAU 0.26775 liter Rp 15,000 Rp 4,016

SUPERGROW MERAH 0.26775 liter Rp 25,000 Rp 6,694

Jumlah       Rp 360,710

Tabel 11 Rincian biaya pemakaian obat-obatan menggunakan mulsaUraian SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH

PESTISIDA (FUNGISIDA)

0.08925 kg Rp 50000 Rp 4462.5

INSEKTISIDA (ALPHATOX)

0.1785 liter Rp 55000 Rp 9817.5

PEREKAT (SUPERWET) 0.08925 liter Rp 15000 Rp 1338.75

Jumlah       Rp 15618.75

C Analisis Anggaran ParsialDi dalam analisis parsial yang perlu diperhatikan hanya faktor-faktor

yang ada hubungannya dengan perubahan yang akan dilakukan. Dengan mengetahui manfaat yang diterima apabila melakukan perubahan. Pengembangan bisnis ini bertujuan untuk mengukur perubahan-perubahan dalam metode produksi usahatani terhadap beberapa ukuran keuntungan. Analisis ini menunjukkan perbandingan dari penggunaan intensifikasi lahan produksi budidaya baby buncis Perancis tanpa menggunakan mulsa plastik menjadi budidaya baby buncis perancis dengan menggunakan mulsa plastik, dengan mengkaji kerugian yang ditimbulkan dan keuntungan tambahan yang akan diperoleh pada unit bisni budidaya baby buncis Perancis dengan penambanhan teknologi sederhana yaitu menggunakan mulsa plastik.

Dari hasil penambahan teknologi dalam budidaya baby buncis Perancis, dengan menggunakan analisis parsial memperoleh keuntungan tambahan sebesar Rp 1.227.533. Keuntungan tambahan bernilai positif, hal ini menunjukkan kajian pengembangan peningkatan pendapatan baby buncis Perancis dapat dilanjutkan.

Page 54: kajian pengembangan bisnis baby buncis

42

Tabel 8 Analisis anggaran parsialPerubahan yang ditinjau : produksi baby buncis Perancis menggunakan teknologi mulsa plastikTanggal : Juni 2012

Biaya tambahanSatuan

Biaya satuan

Jumlah Biaya yang dihematSatua

nBiaya satuan

Jumlah

Benih kg 50,000 200,000 Benih kg 50,000 200,000Pupuk : Pupuk :1. Kandang Kg 500 150,000 1. Kandang Kg 500 150,0002. Urea Kg 2,000 80,000 2. Urea Kg 2,000 80,0003. Npk Kg 3,000 120,000 3. Npk Kg 3,000 120,0004. Supergrow hijau Liter 15,000 4,016 4. Supergrow hijau Liter 15,000 8,9255. Supergrow merah Liter 25,000 6,694 5. Supergrow merah Liter 25,000 14,875Pestisida : Pestisida :1. Fungisida (antrakol) Kg 50,000 4,463 1. Fungisida (antrakol) Kg 50,000 14,8752. Insektisida (alphatox) Liter 55,000 9,818 2. Insektisida (alphatox) Liter 55,000 32,7253. Perekat (superwet) Liter 15,000 1,339 3. Perekat (Superwet) Liter 15,000 4,463Upah karyawan : Upah Karyawan :

pengolahan lahan100,00

0300,000 pengolahan lahan

100,000 300,000

pemasangan mulsa 25,000 50,000 penanaman + pemupukan dasar 100,000 25,000penanaman + pemupukan dasar 35,000 25,000 penyemprotan 25,000 125,000Penyemprotan 25,000 75,000 pemupukan susulan 1 25,000 25,000pemupukan susulan 1 25,000 25,000 pemupukan susulan 2 25,000 25,000pemupukan susulan 2 25,000 25,000 pemupukan susulan 3 25,000 25,000pemupukan susulan 3 25,000 25,000 penyiangan 10,000 120,000Penyiangan 10,000 60,000 panen 10,000 300,000Panen 10,000 400,000 pasca panen 8,000 128,000pasca panen 8,000 160,000Sewa Lahan meter 1,000 166,667 Sewa Lahan meter 1,000 166,667Penyusutan 172,500 Penyusutan 30,000

penghasilan yang hilang penghasilan tambahanproduksi baby buncis (1000meter) (tanpa mulsa)

7,000,000

produksi baby buncis (1000meter) (dengan mulsa)

9,000,000

kerugian total9,060,49

7keuntungan total

10,895,530

keuntungan tambahan = Rp 10.895.530 - Rp 9.060.497 = Rp 1.835.033

Page 55: kajian pengembangan bisnis baby buncis

43

Tabel 9 Analisis R/C ratioUraian Biaya (Rp) Uraian Biaya (Rp)

A Pendapatan A PendapatanPenujualan Baby buncis 7,000,000 Penujualan Baby buncis 9,000,000

Tanpa Mulsa Menggunakan MulsaB Pengeluaran B Pengeluaran

I. Biaya Variabel I. Biaya VariabelBibit 200,000 Bibit 200,000

Pupuk 373,800 Pupuk 360,710Pestisida 52,063 Pestisida 15,620

Upah karyawan 1,073,000 Upah karyawan 1,145,000

Total B. Variabel 1,698,863 Total B. Variabel 1,721,330

II. Biaya Tetap II. Biaya TetapSewa Lahan 166,667 Sewa Lahan 166,667Penyusutan 30,000 Penyusutan 172,500

Total B. Tetap 196,667 Total B. Tetap 339,167

Total Biaya 1,895,530 Total Biaya 2,060,497Keuntungan 5,104,470 Keuntungan 6,939,503

R/C ratio 3.69 R/C ratio 4.37

Page 56: kajian pengembangan bisnis baby buncis

44

4.4 Tahapan Pengembangan Bisnis

Rencana pengembangan bisnis yang akan dijalankan sebaiknya melalui beberapa tahapan, hal ini agar bisnis yang akan dijalankan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilakukan sebelum melakukan kegiatan pengembangan bisnis adalah:

1. Identifikasi MasalahTahap awal dari pengembangan bisnis ini adalah dengan mengidentifikasi masalah yang dihadapi perusahaan dalam menjalankan usahanya. Masalah yang dihadapi perusahaan,khususnya dalam memproduksi baby buncis Perancis adalah belum dapat memenuhi permintaan pelanggan tetapnya. Identifikasi masalah dapat dilihat dari segi finansial maupun non finansial perusahaan.

2. Perencanaan BisnisPerencanaan bisnis dalam pengembangan bisnis intensifikasi lahan tanaman baby buncis Perancis ini meliputi perencanaan penambahan teknologi dalam proses tanam, perencanaan proses produksi, perencanaan modal tambahan.

3. Perencanaan Peningkatan ProduksiPerencanaan peningkatan produksi disesuaikan dengan jumlah permintaan pasar, dimana pasar tetap perusahaan untuk baby buncis Perancis ini adalah ICDF. Berdasarkan perhitungan sebelumnya perusahaan mampu memenuhi permintaan sebanyak 18% per bulannya. Apabila permintaan pasar meningkat, maka produksi pada perusahaan akan ditingkatkan.

Identifikasi Masalah

Perencanaan Bisnis

Perencanaan Peningkatan Produksi

Penggunaan Teknologi Sederhana

Evaluasi

Page 57: kajian pengembangan bisnis baby buncis

45

4. Penggunaan Teknologi SederhanaPengembangaan bisnis yang akan dilakukan adalah produksi baby buncis Perancis dengan mengintensifikasi lahan tanam dengan penambahan teknologi sederhana dalam proses produksinya. Penambahan teknologi yang dimaksudkan adalah pemasangan mulsa plastik pada lahan tanam baby buncis Perancis.

5. EvaluasiTahap akhir dari pengembangan usaha ini adalah evaluasi kegiatan, evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah pengembangan usaha yang dilakukan layak atau tidak untuk dijalankan. Evaluasi dilakukan terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan.

5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Perusahaan Dagang Pacet Segar adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bisnis sayuran. Proses budidaya yang dilakukan masih menggunakan teknologi semi tradisional. Perusahaan Dagang Pacet Segar merupakan penyuplai terbesar komoditi baby buncis Perancis di ICDF Bogor, akan tetapi saat ini perusahaan belum mampu memenuhi permintaan pasar dari baby buncis Perancis tersebut. Maka dari itu dibuatlah perencanaan pengembangan budidaya baby buncis Perancis menggunakan teknologi sederhana yaitu menggunakan mulsa plastik.

Berdasarkan hasil perhitungan anggaran parsial maka diperoleh keuntungan total sebesar Rp. 10.895.530, kerugian total sebesar Rp. 8.860.497 sehingga didapat keuntungan tambahan sebesar Rp. 2.053.033. Artinya dalam pengembangan bisnis peningkatan pendapatan baby buncis Perancis pada Perusahaan Dagang Pacet Segar dinyatakan layak, karena keuntungan yang didapat lebih besar dari kerugian serta dapat memberikan keuntungan tambahan. Selain itu perusahaan menghasilkan R/C ratio sebesar 4,37 yang artinya pengembangan usaha ini layak untuk dijalankan karena R/C ratio > 1.

5.2 Saran

Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, maka direkomendasikan kepada Perusahaan Dagang Pacet Segar untuk melakukan intensifikasi lahan dengan menggunakan mulsa plastik dalam membudidayakan baby buncis Perancis, agar dapat meningkatkan jumlah produksi, sehingga permintaan dari ICDF Bogor yang belum terpenuhi dapat teratasi. Perusahaan juga harus dapat mempertahankan

Page 58: kajian pengembangan bisnis baby buncis

46

kualitas dan kuantitas dari komoditi baby buncis Perancis agar kerjasama antara perusahaan dan ICDF Bogor tetap terjalin dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. http// www.deptan.go.id/pengumuman/berita/2010/laporan-kinerja-kementrian2011.pdf/ Laporan Kinerja kementrian pertanian 2011 [diunduh 2012 Mar 28]

Anonim. 2011. http// www.deptan.go.id/pusdatin/IB/forum NTB/Ditjen % 20 horti2010/laporan-kinerja-kementrian2011.pdf/ Pengelolaan Data dan Informasi DIRJEN HOLTIKULTURA [diunduh 2012 Februari 21]

Cahyono B. 2003. Kacang Buncis Teknik Budi Daya & Analisis Usaha Tani. Cetakan Pertama. Kanisius. Yogyakarta

Handoko H. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Pertama, Cetakan Ketigabelas. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Kotler,Philip.2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT. Prehallindo

Purnama Tri. 2010. Usaha Pot Scaping Bromelia pada Ciapus Bromelia Ciapus-Bogor : Program Keahlian Manajemen Agribisnis. Direktorat Program Diploma, Institut Pertanian Bogor

Rakhmatika A. dkk. 2012. Kajian Lingkungan Bisnis Budidaya Sayuran pada PD. Pacet Segar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat [tugas akhir]. Bogor: Program Keahlian Manajemen Agribisnis, Program Diploma, Institut Pertanian Bogor.

Soekartawi dkk. 1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian Perkembangan Petani Kecil. Depok: Universitas Indonesia

Saparinto C, Setyaningrum H.D. 2012. Panen Sayur Secara Rutin di Lahan Sempit. Cetakan Pertama. Penebar Swadaya. Jakarta

Yamin Ashabul. 2010. Analisis Kelayakan Usaha Tomat Cherry dengan Menggunakan Green House pada PD Pacet Segar-Cianjur. Bogor : Program Keahlian Manajemen Agribisnis. Direktorat Program Diploma, Institut Pertanian Bogor.

Page 59: kajian pengembangan bisnis baby buncis

47

LAMPIRAN

Page 60: kajian pengembangan bisnis baby buncis

48

Lampiran 1 Lahan tanpa menggunakan mulsa dan menggunakan mulsa

Lampiran 2 Proses produksi

Page 61: kajian pengembangan bisnis baby buncis

49

Lampiran 3 Peralatan produksi

Page 62: kajian pengembangan bisnis baby buncis

50

Lampiran 4 Perusahaan Dagang Pacet Segar

Page 63: kajian pengembangan bisnis baby buncis

Meja Produksi

Meja Produksi

Penyimpanan Kardus

Meja Produksi

Meja Rapat / Diskusi

R. Kantor 3

Ruang PengepresanRuang Pengeringan

R. Kantor 1

Ruang PendinginR. penyim

panan Keranjang

R. Kantor 2

51

Lampiran 5 Layout perusahaan

Papan Tulis

Mess Karyaw

an