shaken baby syndrome

Click here to load reader

Upload: ashita

Post on 24-Jan-2016

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Telaah Ilmiah

TRANSCRIPT

SHAKEN BABY SYNDROME

Disusun Oleh:Ashita Hulwah AdwiriannyM. Ath Thaariq PrasetiyoSHAKEN BABY SYNDROMEBab I pendahuluanShaken baby syndromeAdalah suatu proses cedera otak yang terjadi akibat guncangan keras pada kepala bayi. Di AS, terdapat 1000-1500 kasus. Sering terjadi pada anak dibawah 2 tahun namun manifestasi terlihat pada usia 5 tahunSalah satu terapi yang dibutuhkan pada shaken baby syndrome adalah metode operatif. Sebelum dilakukan tindakan operasi maka perlu dilakukan tindakan anestesi. Namun, diperlukan teknik anestesi yang berbeda pada anak dibandingkan orang dewasa. Biasa terjadi pada keluarga yang kurang harmonis, keluarga dengan riwayat pernikahan muda, sosial ekonomi yang rendah. Dapat menyebabkan gangguan perkembangan pada anak. Tinjauan pustakaBAB IIANATOMI DAN FISIOLOGIAnatomiBerat otak waktu lahir 300-400gr (10-15% dari total BB). Otak berkembang dengan cepat bukan saja dalam ukuran, tetapi juga dalam struktur, pertumbuhan sel-sel glia, pembentukkan dendrite dan synaps, juga proses myelinisasi70% dari volume otak adalah parenkim otak dan 30% sisanya terdiri dari cairan serebospinal, volume darah otak (CBV) dan cairan ekstra seluler. Perubahan dalam volume pada akhirnya dapat menyebabkan kenaikan tekanan intracranial.

Pada anak-anak, terdapat rongga antara tulang tengkorak dan otak. Rongga tersebut berfungsi untuk proses perkembangan otak. Pada tengkorak bayi ada 2 fontanela, yaitu fontale posterior yang menutup pada umur 2-3 bulan dan fontanela anterior yang menutup pada umur 1-1,5 tahun. Dengan adanya fontanela ini, maka pertambahan volume yang lambat dapat ditolerir (sampai derajat tertentu) dengan ekspansi dari fontanela. Fisiologi OtakProduksi dan sirkulasi CSF dimulai pada minggu ke-8 kehidupan intrauterine. CSF diproduksi oleh pleksus choroidales yang terdapat pada tanduk temporal dari ventrikel lateralis, bagian posterior dari ventrikel ke-3 dan atap ventrikel ke-4. Tekanan intracranial sangat berpengaruh dari CBF dan CBV, bukan pada produksi CSF.Distres berat pada bayi akan menyebabkan gangguan autoregulasi, keadaan ini akan diperberat oleh hipoksia, vasodilator atau anestesi volatile konsentrasi tinggi. Gangguan autoregulasi juga terjadi pada trauma kepala.

SHAKEN BABY SYNDROMEDEFINISIShaken baby syndrome merupakan salah satu tipe dari cedera otak yang terjadi akibat guncangan keras pada kepala bayi. Otot-otot leher bayi masih sangat lemah untuk menahan kepala bayi yang berat sehingga otak bayi yang rapuh ikut terguncang dan menyebabkan. timbulnya bengkak, memar dan perdarahan yang dapat bersifat permanen, sangat berat dan bahkan dapat menyebabkan kematian. EPIDEMIOLOGIDi AS, terdapat 1000-1500 kasus pertahunPaling banyak terjadi pada anak usia 3-8 bulan, namun gejalanya terlihat pada usia 5 tahun.Terjadi pada keluarga dengan latar belakang tertentuFAKTOR RESIKOLaki-lakiPrematuritasIbu mudaAnak lebih dari satu

PATOFISIOLOGI

GEJALA KLINISPerdarahan retinaEnsefalopatiSubdural hematomaFraktur tengkorakEdema otakMemar di sekitar kepala, leher dan dadaSkeletal injuryPenegakkan DiagnosisAnamnesisAnamnesis sulit dilakukan karena shaken baby syndrome merupakan silent injury, sehingga gejala-gejala tersebut seringkali luput dari pandangan orang tua. Pemeriksaan FisikPada pemeriksaan fisik umumnya akan ditemukan gejala-gejala defisit neurologis seperti letargi, kejang, penurunan kesdaran dan beberapa akan ditemukan meningismun. Perdarahan retina menjadi kunci dari penegakkan diagnosis shaken baby syndrome. Pemeriksaan PenunjangBeberapa pemeriksaan penunjang perlu untuk dilakukan , diantaranya adalah:Pemeriksaan radiologiPemeriksaan lumbal punksiTatalaksanaKomplikasiHidrosefalusPertumbuhan dan perkembangan otak yang terhambat mikrosefaliEpilepsiGangguan motorik- quadriplegi, hemiplegiaGangguan penglihatanGangguan pendengaranDefisit kognitifGangguan makanGangguan perilakuKetidakmampuan dalam berinteraksi sosialNeuroanestesi pada shaken baby syndromePertimbangan Neuroanestesi Pediatrik pada Cedera KepalaSebelum melakukan tindakan anestesi pada anak dengan cedera kepala, terdapat beberapa hal yang menjadi pertimbangan dan penting untuk diperhatikan, yaitu:Resusitasi dan stabilisasi. Status neurologisCedera-cedera penyerta lainnyaKondisi lambung yang penuhAge-related pathophysiology

MonitoringUntuk memudahkan proses monitoring, maka pemasangan arteri line dan central venous catheter sangat diperlukan. Pemasangan kateter urin juga seharusnya dilakukan kecuali bila terdapa kontraindikasi pemasangan kateter urin yang berhubungan dengan cedera buli-buli. Suhu tubuh juga perlu diperhatikan setiap saat.Induksi dan IntubasiHemodinamik yang adekuat, resusitasi dan stabilisasi harus tercapai untuk mempertahankan nilai normal dari CPP dan oksigenisasi pada jaringan otakPada pasien dengan penurunan kesadaran, mengatur jalan nafas dengan cara pemasangan intubasi trakea akan melindungi paru-paru dari aspirasi isi dan sekresi lambung, serta memberi support ventilasi pada pasien dengan peningkatan tekanan intracranial. Anestesi pada kasus trauma kepala harus dilakukan secara tepat dan cepat dengan menggunakan atropine, thiopental, lidocaine dan succinylcholine atau pelemah otot non-depolarisasi seperti vecuronium.Tatalaksana PostoperatifMempertahankan intubasiObservasi di ICU (sesuai dengan indikasi)Rehabilitasi

Thank you