kabupaten banyuwangi tahun 2013 · pdf filelampiran : 1. pengukuran kinerja ... tabel 2.2...
TRANSCRIPT
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Ikhtisar Eksekutif i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Banyuwangi Tahun
2013 dapat diselesaikan dengan tepat waktu, sebagaimana diamanatkan dalam
Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, dan Instruksi Presiden
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah
Negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsinya
dan kewenangan pengelolaan sumber daya aparatur serta kebijaksanaan yang
dipercayakan kepadanya berdasarkan tolok ukur perencanaan strategis sesuai
peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013 ini berpedoman pada Keputusan Kepala
Lembaga Administrasi Negara Nomor : 589/IX/6/Y/1999 tentang Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan
Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang
Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Secara substantif Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Kabupaten Banyuwangi merupakan sarana pelaporan kinerja dalam
rangka mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
yang menginformasikan tentang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
kebijakan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Selain itu, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013 merupakan media pertanggungjawaban
kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Ikhtisar Eksekutif ii
Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010 – 2015, hal ini sebagai
perwujudan penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel, serta
menciptakan Good Governance dan Clean Government. Hasil pencapaian kinerja
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kabupaten Banyuwangi tidak
terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni masyarakat, swasta
dan aparat pemerintah daerah, baik dalam perumusan kebijakan, implementasi
maupun pengawasannya.
Akhir kata, semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Tahun 2013 ini bermanfaat dan diharapkan dapat menjadi panduan bagi
instansi pemerintah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi
untuk meningkatkan kinerja organisasinya, sesuai dengan visi, misi, tujuan,
sasaran, program dan kebijakan yang telah ditetapkan menuju terwujudnya
pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean
Government).
Banyuwangi, 20 Maret 2014
BUPATI BANYUWANGI
H. ABDULLAH AZWAR ANAS, M.Si.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Ikhtisar Eksekutif iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi berupaya menyelenggarakan pemerintahan dengan berprinsip pada
pemerintahan yang baik (good governance) dan berorientasi kepada hasil (result
oriented government) sesuai dengan kewenangannya. Oleh karena itu,
manajemen pemerintahan yang perlu diimplementasikan adalah akuntabilitas
kinerja. Akuntabilitas kinerja setidaknya harus memuat visi, misi, tujuan dan
sasaran yang memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas rumusan perencanaan
strategis organisasi sehingga gambaran hasil yang ingin dicapai dalam bentuk
sasaran dapat terukur, dapat diuji dan diandalkan.
Tahun 2013 merupakan tahun ketiga dalam upaya pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD 2010-2015, secara umum pencapaian sasaran melalui indikator-
indikator sasaran menunjukkan keberhasilan untuk mencapai misi dan tujuan
sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi
Nomor 7 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015.
Dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2011 tersebut untuk
mewujudkan Visi telah ditetapkan 9 Misi yang diintisarikan menjadi 5 Misi, 7
Tujuan dan 42 Sasaran. Berdasarkan Rencana Kinerja dan Penetapan Kinerja
tahun 2013, telah ditetapkan 38 (tiga puluh delapan sasaran), dengan indikator
sasaran sebanyak 275 (dua ratus tujuh puluh lima) indikator sasaran, dengan
rincian sebagai berikut :
Misi I terdiri dari 1 tujuan, 4 sasaran dan 36 indikator sasaran;
Misi II terdiri dari 1 tujuan, 13 sasaran dan 75 indikator sasaran;
Misi III terdiri dari 2 tujuan, 8 sasaran dan 48 indikator sasaran;
Misi IV terdiri dari 2 tujuan, 7 sasaran dan 73 indikator sasaran;
Misi V terdiri dari 1 tujuan, 6 sasaran dan 43 indikator sasaran.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Ikhtisar Eksekutif iv
Capaian sasaran pada Misi pertama, sebanyak 32 indikator sasaran
atau 88,89 % kategori baik sekali, 1 indikator sasaran atau 2,78 % kategori cukup
dan 3 indikator sasaran atau 8,33 % masih kurang.
Capaian Misi kedua, sebanyak 63 indikator sasaran atau 84,00 %
kategori baik sekali, 7 indikator sasaran atau 9,33 % kategori baik, 3 indikator
sasaran atau 4,00 % kategori cukup dan 2 indikator sasaran atau 2,67 % masih
kurang.
Capaian Misi ketiga sebanyak 48 indikator sasaran atau 100,00 %
kategori baik sekali.
Capaian Misi keempat sebanyak 65 indikator sasaran atau 89,04 %
kategori baik sekali, 3 indikator sasaran atau 4,11 % kategori baik, 3 indikator
sasaran atau 4,11 % kategori cukup dan 2 indikator sasaran atau 2,74 % masih
kurang.
Sedangkan Misi kelima sebanyak 35 indikator sasaran atau 81,40 %
kategori baik sekali, 5 indikator sasaran atau 11,63 % kategori baik, 1 indikator
sasaran atau 2,33 % kategori cukup dan 2 indikator sasaran atau 4,65 % masih
kurang.
Berkenaan dengan ketercapaian indikator sasaran terhadap target yang
telah ditetapkan diperoleh 61 indikator sasaran atau 22,18 % telah sesuai dengan
target, 70 indikator sasaran atau 25,45 % belum mencapai target dan 144
indikator sasaran atau 52,36 % telah melampaui target. Tingkat ketercapaian
indikator sasaran dirinci sebagai berikut:
Misi pertama dengan 36 indikator sasaran diperoleh 11 indikator sasaran atau
30,56 % telah sesuai target, 6 indikator sasaran atau 1,67 % tidak mencapai
target dan 19 indikator sasaran atau 52,78 % telah melampaui target.
Misi kedua dengan 75 indikator sasaran diperoleh 5 indikator sasaran atau
6,67 % telah sesuai dengan target, 25 indikator sasaran atau 33,33 % tidak
mencapai target dan 45 indikator sasaran atau 60,00 % telah melampaui
target.
Misi ketiga dengan 48 indikator sasaran diperoleh 10 indikator sasaran atau
20,83 % telah sesuai dengan target, 9 indikator sasaran atau 1,88 % tidak
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Ikhtisar Eksekutif v
mencapai target dan 29 indikator sasaran atau 60,42 % telah melampaui
target.
Misi keempat dengan 73 indikator sasaran diperoleh 27 indikator sasaran atau
36,99 % telah sesuai dengan target, 17 indikator sasaran atau 2,33 % tidak
mencapai target dan 29 indikator sasaran atau 39,73 % telah melampaui
target.
Misi kelima dengan 43 indikator sasaran diperoleh 8 indikator sasaran atau
18,60 % telah sesuai dengan target, 13 indikator sasaran atau 3,02 % tidak
mencapai target dan 22 indikator sasaran atau 51,16 % telah melampaui
target.
Selanjutnya, hasil analisis pencapaian sasaran terhadap 38 sasaran
mencakup 275 indikator sasaran diketahui sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) sasaran
atau sebanyak 97,37 % dikategorikan baik sekali dan 1 (satu) sasaran atau 2,63
% dikategorikan baik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Daftar Isi vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i-ii
IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................... iii-v
DAFTAR ISI ............................................................................................... ....... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii-x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1-5
1.2. Bidang Kewenangan ............................................................. 5-6
1.3. Pertumbuhan Ekonomi Dan PDRB ....................................... 7-9
1.4. Aspek Strategis Kabupaten Banyuwangi .............................. 9-16
1.5. Struktur Organisasi Perangkat Daerah ................................. 17-18
BAB II RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KINERJA
2.1. Rencana Strategis Tahun 2010 – 2015 ................................. 19
a. Visi .................................................................................... 19-21
b. Misi .................................................................................... 21
c. Tujuan ............................................................................... 22
d. Sasaran ............................................................................ 22-32
e. Indikator Kinerja Utama .................................................... 33-41
f. Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2010 – 2015 ......... 41-43
2.2. Rencana Kinerja ................................................................... 43
2.3. Penetapan Kinerja ................................................................. 44-54
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Pengukuran Kinerja ............................................................... 55-64
3.2. Analisis Capaian Kinerja ........................................................ 64-115
3.3. Akuntabilitas Keuangan ......................................................... 116-127
BAB IV PENUTUP........................................................................................ 128-132
LAMPIRAN :
1. Pengukuran Kinerja Pencapaian Sasaran RPJMD Kabupaten
Banyuwangi Untuk Tahun 2013.
2. Penetapan Kinerja Tahun 2013.
3. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2013.
4. Penghargaan Yang Pernah Diterima Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2013.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Daftar Tabel vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. PDRB ADHK dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2009 – 2013 ............................................
8
Tabel 1.2. Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2013 .......................................................
12
Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2013 .......................................................
13
Tabel 1.4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2013 ........................................................
14
Tabel 1.5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013 .......................................
15
Tabel 2.1. Hubungan Visi, Misi, Tujuandan Sasaran Pembangunan
Daerah Kabupaten Banyuwangi .............................................. 31
Tabel 2.2 Prioritas Pembangunan Daerah ............................................... 42
Tabel 3.1. Persentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran ............... 58
Tabel 3.2. Ketercapaian Indikator Sasaran terhadap Target .................... 59
Tabel 3.3. Pencapaian Target Misi ........................................................... 64
Tabel 3.4. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 1 Terwujudnya Tata
Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih ............................
64
Tabel 3.5. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 2 Meningkatnya
Kualitas Sdm Aparatur Pemerintah Daerah Yang Ditandai
oleh Meningkatnya Etos Kerja Dan Budaya Kerja Pegawai..…
67
Tabel 3.6. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 3 Menguatnya
Kapasitas Kelembagaan Melalui Regulasi Yang Konprehensif
Dan Berkeadilan .....................................................................
67
Tabel 3.7. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 4 Meningkatnya
kesadaran dan penegakan hukum ..........................................
68
Tabel 3.8. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 5 Menurunnya buta
aksara ...................................................................................
69
Tabel 3.9. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 6 Meningkatnya
partisipasi pendidikan ...........................................................
70
Tabel 3.10. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 7 Meningkatnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan ...............
72
Tabel 3.11. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 8 Meningkatnya
Meningkatnya usia harapan hidup ..........................................
74
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Daftar Tabel viii
Tabel 3.12. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 9 Menurunnya angka
kematian bayi .........................................................................
76
Tabel 3.13. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 10 Menurunnya angka
kematian ibu melahirkan .........................................................
77
Tabel 3.14. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 11 Menurunnya anak
balita dibawah garis merah .....................................................
78
Tabel 3.15. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 12 Menurunnya
prevalensi gizi kurang pada balita ...........................................
80
Tabel 3.16. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 13 Meningkatnya
cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan ............................
80
Tabel 3.17. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 14 Meningkatnya
peserta KB aktif ......................................................................
81
Tabel 3.18. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 15 Tersedianya obat
dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan
bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat ........................
82
Tabel 3.19. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 16 Tersedianya
tenaga kesehatan yang cukup, berkualitas dan profesional ….
82
Tabel 3.20. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 17 Terberdayakannya
masyarakat melalui keterlibatan di dalam pelayanan
kesehatan, seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes, dan
Pos Siaga serta Poskestren ....................................................
85
Tabel 3.21. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 18 Meningkatnya
daya saing daerah dan kemandirian ekonomi berbasis
pertanian ...............................................................................
85
Tabel 3.22. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 19 Meningkatkan
industri olahan dan kreatif berbasis pertanian .........................
91
Tabel 3.23. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 20 Termanfaatkannya
fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan …..…………………..
92
Tabel 3.24. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 21 Meningkatnya
investasi di daerah baik PMA maupun PMDN .........................
92
Tabel 3.25. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 22 Meningkatnya
pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai
Plengkung, Sukamade dan lainnya ........................................
93
Tabel 3.26. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 23 Meningkatnya
profesionalisme pengelolaan koperasi dan UMKM ..................
94
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Daftar Tabel ix
Tabel 3.27. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 24 Meningkatnya
jejaring antar daerah, provinsi dan pusat serta jejaring pelaku
ekonomi .................................................................................
95
Tabel 3.28. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 25 Tersusunnya
regulasi yang berhubungan dengan kompetisi kegiatan
ekonomi di daerah .................................................................
95
Tabel 3.29. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 26 Meningkatnya
sarana informasi dan alat transportasi ....................................
96
Tabel 3.30. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 27 Meningkatnya
kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang
menghubungkan daerah - daerah tujuan wisata …..….............
98
Tabel 3.31. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 28 Meningkatnya
sarana dan prasarana penunjang pertanian ..........................
98
Tabel 3.32. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 29 Meningkatnya
kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta prasarana yang
menghubungkan pusat-pusat kegiatan ekonomi ....................
100
Tabel 3.33. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 30 Meningkatnya
prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan dalam
jumlah kualitas yang memadai ..............................................
103
Tabel 3.34. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 31 Tersusunnya dan
tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi secara terpadu
dan konprehensif ..................................................................
105
Tabel 3.35. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 32 Meningkatnya
jumlah jalan poros desa …………………………………………
106
Tabel 3.36. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 33 Menurunnya
tingkat pengangguran ...........................................................
107
Tabel 3.37. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 34 Menurunnya
angka kemiskinan .................................................................
108
Tabel 3.38 Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 35 Meningkatnya
program-program pembangunan yang berbasis pada
pengarusutamaan gender .....................................................
109
Tabel 3.39 Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 36 Meningkatnya
jaminan dan perlindungan sosial masyarakat .........................
110
Tabel 3.40 Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 37 Meningkatnya
peranan kelompok-kelompok dalam masyarakat di dalam
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Daftar Tabel x
berbagai kegiatan pembangunan .......................................... 111
Tabel 3.41 Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 38 Meningkatnya
upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal .............
114
Tabel 3.42. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Banyuwangi ...........................................................................
119
Tabel 3.43. Perkembangan Dana Perimbangan Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2010-2013 .................................................................
120
Tabel 3.44. Perkembangan Lain-lain Pendapatan Yang Sah Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2010-2013 ..............................................
121
Tabel 3.45. Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2010-2013 ..................................................................
123
Tabel 3.46. Perkembangan Pembiayaan Kabupaten Banyuwangi Tahun
2010-2013 .............................................................................
124
Tabel 3.47
Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2013 ............................ 125
Tabel 3.48
Realisasi Belanja Daerah Tahun 2013 ................................... 127
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Daftar Gambar xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Luas Kabupaten Banyuwangi Dibedakan Menurut
Penggunaannya ......................................................
10
Gambar 1.2. Peta Administrasi Kabupaten Banyuwangi ............... 11
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab I Pendahuluan 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semangat Reformasi Birokrasi di lingkungan pemerintahan, telah
menumbuh kembangkan perubahan etos kerja yang lebih dinamis dan
strategis menuju ke arah yang lebih baik. Semangat reformasi birokrasi telah
mewarnai pendayagunaan aparatur dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
pemerintahan berdasarkan prinsip - prinsip pemerintahan yang baik (Good
Governance) dengan memperhatikan tujuan terciptanya pemerintahan yang
bersih dan optimalisasi pelayanan publik.
Agar Good Governance dapat menjadi kenyataan dan berjalan dengan
baik, maka dibutuhkan komitmen dan keterlibatan semua pihak yaitu :
Pemerintah, Swasta dan Masyarakat. Good Governance yang efektif
menuntut adanya koordinasi yang baik, integritas, profesional, etos kerja dan
moral yang tinggi, dengan demikian konsep Good Governance dalam
penyelenggaraan pemerintahan merupakan tantangan tersendiri.
Terwujudnya pemerintahan yang baik diera reformasi ini, merupakan
prasyarat bagi setiap instansi pemerintah untuk mewujudkan aspirasi
masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita - cita kehidupan berbangsa dan
bernegara. Untuk itu, pengembangan dan penetapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sangat
diperlukan, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Selain itu,
diperlukan adanya mekanisme untuk meregulasi akuntabilitas pada setiap
tingkatan instansi pemerintahan.
Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada tingkatan responsibilitas
manajerial pada setiap lingkungan dalam organisasi. Masing - masing individu
pada setiap lingkungan organisasi bertanggungjawab atas kegiatan yang
dilaksanakan di unit kerjanya kepada atasan langsungnya. Konsep inilah yang
membedakan adanya kegiatan yang terkendali (Controllable Activities) dengan
kegiatan yang tidak terkendali (Uncontrollable Activities). Kegiatan yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab I Pendahuluan 2
terkendali merupakan kegiatan secara nyata dapat dikendalikan oleh
seseorang atau suatu pihak. Ini berarti, kegiatan tersebut benar - benar
direncanakan, dilaksanakan dan dinilai / dievaluasi hasilnya oleh pihak yang
berwenang.
Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada Perencanaan
Strategis melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara
periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah merupakan
perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi instansi
yang bersangkutan.
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang - Undang Nomor 28 Tahun
1999 tentang Penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme maka diterbitkanlah Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).
Sesuai dengan produk hukum di atas, maka setiap instansi pemerintah
diminta untuk menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) sebagai perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan / kegagalan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi organisasi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan
kebijakan yang percayakan dalam mencapai tujuan - tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan melalui alat pertanggunggunawaban secara periodik setiap
akhir tahun anggaran berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai.
Selain itu, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong
terwujudnya Good Governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka
LAKIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.
Selanjutnya, bertitik tolak dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010 – 2015,
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banyuwangi Tahun
2013, Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab I Pendahuluan 3
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, bahwa penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013 berisi ikhtisar
pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen
Penetapan Kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut
disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran RPJMD, realisasi
pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas
pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang menjadi laporan
kemajuan penyelenggaraan pemerintahan dan realisasi yang dilaporkan
merupakan hasil kegiatan tahun 2013.
a. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013 ini dimaksudkan sebagai
wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Pemerintahan Daerah Tahun
2013. Adapun tujuannya adalah untuk :
a. Memberikan informasi mengenai capaian kinerja Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi selama Tahun Anggaran 2013;
b. Bahan evaluasi kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk
perbaikan ditahun - tahun berikutnya.
b. Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013 sebagai berikut :
1. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),
sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang – Undang
Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
3. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab I Pendahuluan 4
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1998 tentang
Penyelenggaraan Pendayagunaan Aparatur Negara;
6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007;
8. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
9. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
Kep/135/M.PAN/9/2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2007
tentang Pokok - Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 4
Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok - Pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2008
tentang Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Banyuwangi;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 3 Tahun 2009
tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten
Banyuwangi;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2011
tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab I Pendahuluan 5
15. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2011
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010 – 2015;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 1 Tahun 2013
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Banyuwangi Tahun Anggaran 2013;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 5 Tahun 2013
tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2013.
1.2. Bidang Kewenangan
Sebagai pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi
Nomor 3 Tahun 2009 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi
Kewenangan Kabupaten Banyuwang, bahwa urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan pemerintahan Kabupaten Banyuwang sesuai dengan
Pasal 2 ayat (1), meliputi:
a. Pendidikan;
b. Kesehatan;
c. Pekerjaan Umum;
d. Perumahan;
e. Penataan Ruang;
f. Perencanaan Pembangunan;
g. Perhubungan;
h. Lingkungan Hidup;
i. Pertanahan;
j. Kependudukan dan Catatan Sipil;
k. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
l. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;
m. Sosial;
n. Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian;
o. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
p. Penanaman Modal;
q. Kebudayaan dan Pariwisata;
r. Kepemudaan dan Olah Raga;
s. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab I Pendahuluan 6
t. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian;
u. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
v. Statistik;
w. Kearsipan;
x. Perpustakaan;
y. Komunikasi dan Informatika;
z. Pertanian dan Ketahanan Pangan;
aa. Kehutanan;
bb. Energi dan Sumber Daya Mineral;
cc. Kelautan dan Perikanan;
dd. Perdagangan; dan
ee. Perindustrian.
Urusan pemerintahan Kabupaten Banyuwangi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1) terdiri atas Urusan Wajib dan Urusan Pilihan. Urusan
Wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah
Kabupaten Banyuwangi berkaitan dengan pelayanan dasar. Sedangkan Urusan
Pilihan adalah urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan
potensi unggulan daerah yang bersangkutan.
1. Urusan Wajib, meliputi:
a. Pendidikan;
b. Kesehatan;
c. Pekerjaan Umum;
d. Perumahan;
e. Penataan Ruang;
f. Perencanaan Pembangunan;
g. Perhubungan;
h. Lingkungan Hidup;
i. Pertanahan;
j. Kependudukan dan Catatan Sipil;
k. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
l. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;
m. Sosial;
n. Ketenagakerjaan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab I Pendahuluan 7
o. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
p. Penanaman Modal;
q. Kebudayaan;
r. Kepemudaan dan Olah Raga;
s. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri;
t. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian;
u. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
v. Statistik;
w. Kearsipan;
x. Perpustakaan;
y. Komunikasi dan Informatika; dan
z. Ketahanan Pangan;
2. Urusan Pilihan, meliputi:
a. Kelautan dan Perikanan;
b. Pertanian;
c. Kehutanan;
d. Energi dan Sumber Daya Mineral;
e. Pariwisata;
f. Perindustrian;
g. Perdagangan; dan
h. Ketransmigrasian.
1.3. Pertumbuhan Ekonomi dan PDRB
Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2013 mengalami pertumbuhan
ekonomi yang cukup signifikan yaitu sebesar 7,31 persen. Dengan tumbuhnya
perekonomian yang semakin bergairah dan berkesinambungan akan menjadi
daya tarik bagi investor untuk menanamkan sahamnya, khususnya di sektor
Pertanian, Perdagangan, Hotel dan Restoran, demikian juga pada sektor
Industri Pengolahan, Bank dan Lembaga Keuangan, Jasa – jasa,
Pengangkutan dan Komunikasi, Pertambangan dan Penggalian, Bangunan
dan Listrik, Gas dan Air Minum juga mengalami peningkatan jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
Dari Sembilan sektor ekonomi pembentuk Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB), Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2013 menunjukkan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab I Pendahuluan 8
petumbuhan yang positif, ini berarti kondisi perekonomian di Kabupaten
Banyuwangi sangat baik dan diperkirakan pada tahun – tahun mendatang
kondisi pertumbuhan ekonomi dibeberapa sektor ekonomi masih berpotensi
untuk berkembang dan cukup menjanjikan.
Perkembangan perekonomian di Kabupaten Banyuwangi dapat
ditunjukkan oleh perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Angka Dasar
Harga Konstan (PDRB ADHK). Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.1
PDRB ADHK dan Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2009 – 2013
No. Sektor Realisasi Kondisi
2009 2010 2011 2012 2013
1 Pertanian 4.924.852,50 5.185.828,09 5.454.518,03 5.753.427,69 5.992.818,88
2 Pertambangan dan
Penggalian 453.471,62 485.195,00 519.887,44 553.901,78 581.649,09
3 Industri Pengolahan 663.376,08 698.108,83 737.999,60 784.093,71 826.837,36
4 Listrik, Gas dan Air
Minum 48.940,72 50.201,57 52.848,10 55.621,42 58.683,70
5 Bangunan 86.737,51 93.624,47 104.147,86 114.476,09 123.782,07
6 Perdagangan, Restoran
dan Hotel 2.550.878,59 2.778.110,25 3.077.801,19 3.412.285,67 3.737.288,97
7 Pengangkutan dan
Komunikasi 460.794,59 483.920,15 518.769,74 555.670,22 589.679,46
8 Bank dan Lembaga
Keuangan 621.487,26 648.097,34 692.882,73 738.631,90 789.105,46
9 Jasa-Jasa 559.747,34 592.109,47 629.794,66 670.423,21 714.806,05
Total 10.370.286,20 11.015.195,17 11.788.649,35 12.638.531,69 13.504.604,08
Pertumbuhan Ekonomi 6,04 persen 6,22 persen 7,02 persen 7,21 persen 7,31 persen
Sumber: RKPD Kabupaten Banyuwangi 2013
Berdasarkan PDRB di atas, maka diperkirakan stabilitas ekonomi di
Kabupaten Banyuwangi dalam tahun 2013 tetap dijaga dan mulai
menunjukkan kondisi peningkatan. Pertumbuhan yang meningkat pada tahun
2013 diharapkan menumbuhkan sektor modern seperti jasa dan manufaktur
namun tetap harus dipastikan pertumbuhan juga terjadi di sektor – sektor
menengah ke bawah, sehingga ekonomi kerakyatan dapat terwujud.
Peningkatan PDRB di Kabupaten Banyuwangi disebabkan
peningkatan konsumsi masyarakat, belanja pemerintah, investasi, dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab I Pendahuluan 9
perdagangan antar daerah. Meskipun berbagai kemajuan pembangunan
daerah telah dicapai pada tahun 2013, namun masih banyak permasalahan
yang harus dipecahkan dalam pembangunan agar berbagai sasaran yang
telah ditetapkan dalam RPJMD 2010-2015 yang bermuara pada tercapainya
peningkatan kesejahteraan rakyat.
Kemajuan perekonomian memang sudah sangat baik. Pertumbuhan
ekonomi yang sudah dicapai terus meningkat dan cukup tinggi. Namun
demikian penyumbang dari pertumbuhan ekonomi masih terpusat pada sektor
- sektor dan wilayah - wilayah tertentu. Manfaat dari pertumbuhan ekonomi
masih belum dinikmati oleh seluruh masyarakat secara merata. Oleh sebab itu,
pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan merupakan suatu tantangan yang
harus dapat dicarikan jalan keluarnya.
1.4. Aspek Strategis Kabupaten Banyuwangi
1. Kondisi Geografis
Secara geografis, Kabupaten Banyuwangi terletak di ujung timur
Pulau Jawa. Wilayah daratannya terdiri atas dataran tinggi berupa
pegunungan yang merupakan daerah penghasil produk perkebunan dan
dataran rendah dengan berbagai potensi produk hasil pertanian serta daerah
sekitar garis pantai yang membujur dari arah utara ke selatan yang
merupakan daerah penghasil berbagai biota laut.
Topografi wilayah daratan Kabupaten Banyuwangi bagian barat
dan utara pada umumnya merupakan pegunungan dan bagian selatan
sebagian besar merupakan dataran rendah. Tingkat kemiringan rata - rata
pada wilayah bagian barat dan utara 400, dengan rata - rata curah hujan
lebih tinggi bila dibanding dengan bagian wilayah lainnya. Daratan yang
datar sebagaian besar mempunyai tingkat kemiringan kurang dari 150,
dengan rata - rata curah hujan cukup memadai untuk ketersediaan budidaya
pertanian.
Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten paling luas se-Jawa
Timur, dengan luas wilayah 5.782,50 km2. Wilayah Kabupaten Banyuwangi
sebagian besar masih merupakan daerah kawasan hutan, karena besaran
wilayah yang termasuk kawasan hutan lebih banyak kalau dibandingkan
kawasan - kawasan lainnya. Area kawasan hutan mencapai 183.396,34 ha
atau sekitar 31,72 persen; daerah persawahan sekitar 66.152 ha atau 11,44
persen dan perkebunan dengan luas sekitar 82.143,63 ha atau 14,21 persen;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab I Pendahuluan 10
sedangkan yang dimanfaatkan sebagai daerah permukiman mencapai luas
sekitar 127.454,22 ha atau 22,04 persen. Sisanya telah dipergunakan oleh
penduduk Kabupaten Banyuwangi dengan berbagai manfaat yang ada,
seperti jalan, ladang dan lain - lainnya.
Berdasarkan data statistik, potensi lahan pertanian di Kabupaten
Banyuwangi berada dalam peringkat ketiga setelah Kabupaten Malang dan
Kabupaten Jember. Tidaklah mengherankan kalau Kabupaten Banyuwangi
menjadi salah satu lumbung pangan di Provinsi Jawa Timur. Disamping
potensi dibidang pertanian, Kabupaten Banyuwangi merupakan daerah
produksi tanaman perkebunan dan kehutanan, serta memiliki potensi untuk
dikembangkan sebagai daerah penghasil ternak yang merupakan sumber
pertumbuhan baru perekonomian rakyat. Dengan bentangan pantai yang
cukup panjang, dalam perspektif ke depan, pengembangan sumberdaya
kelautan dapat dilakukan dengan berbagai upaya intensifikasi dan
diversifikasi pengelolaan kawasan pantai dan wilayah perairan laut.
Gambar 1.1
Luas Kabupaten Banyuwangi
Dibedakan Menurut Penggunaannya
Sumber : Banyuwangi Dalam Angka 2013
Hutan (31,72 %) Sawah (11,44 %)
Lain-lain (17,59 %) Ladang (2,80 %)
Perkebunan (14,21 %) Permukiman (22,04 %)
Tambak (0,31 %)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab I Pendahuluan 11
Kabupaten Banyuwangi memiliki panjang garis pantai sekitar 175,8
km, serta jumlah pulau sebanyak 15 buah. Seluruh wilayah tersebut telah
memberikan manfaat besar bagi kemajuan ekonomi penduduk Kabupaten
Banyuwangi. Dataran rendah yang terbentang luas dari selatan hingga utara
di mana di dalamnya terdapat banyak sungai yang selalu mengalir di
sepanjang tahun. Di Kabupaten Banyuwangi tercatat 35 DAS, sehingga
disamping dapat mengairi hamparan sawah yang sangat luas juga
berpengaruh positif terhadap tingkat kesuburan tanah.
Berdasarkan garis batas koordinatnya, posisi Kabupaten
Banyuwangi terletak antara 7 o , 43 – 80 o ,46 Lintang Selatan dan 113 o ,53
- 114 o ,38 Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Banyuwangi mempunyai
ketinggian antara 25 – 100 meter di atas permukaan air laut. Secara
administratif Kabupaten Banyuwangi mempunyai batas daerah sebagai
berikut :
a. Sebelah Utara : Kabupaten Situbondo dan Kabupaten
Bondowoso.
b. SebelahTimur : Selat Bali.
c. Sebelah Selatan : Samudera Indonesia.
d. Sebelah Barat : Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso.
Gambar 1.2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab I Pendahuluan 12
Wilayah Administrasi Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi terbagi atas 24
Kecamatan, 189 Desa dan 28 Kelurahan, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel1.2
Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
No. Kecamatan Jumlah
Desa Kelurahan
1. Pesanggaran 5 -
2. Siliragung 5 -
3. Bangorejo 7 -
4. Purwoharjo 8 -
5. Tegaldlimo 9 -
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab I Pendahuluan 13
6. Muncar 10 -
7. Cluring 9 -
8. Gambiran 6 -
9. Tegalsari 6 -
10. Glenmore 7 -
11. Kalibaru 6 -
12. Genteng 5 -
13. Srono 10 -
14. Rogojampi 18 -
15. Kabat 16 -
16. Singojuruh 11 -
17. Sempu 7 -
18. Songgon 9 -
19. Glagah 8 2
20. Licin 8 -
21. Banyuwangi - 18
22. Giri 2 4
23. Kalipuro 5 4
24. Wongsorejo 12 -
JUMLAH 189 28
Sumber : Bagian Pemerintahan Setda Kab. Banyuwangi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab I Pendahuluan 14
2. Kondisi Demografis
Jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2013 mencapai
1.627.130 jiwa, dengan rincian jumlah penduduk laki – laki 827.323 jiwa dan
jumlah penduduk perempuan 799.807 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk
rata – rata 0,44 jiwa/km².
Tabel1.3
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
No Kelompok Umur / Tahun Jumlah Prosentase
1 0 - 4 87,677 5.39
2 5 - 9 110,355 6.78
3 10 - 14 128,930 7.92
4 15 - 19 117,620 7.23
5 20 - 24 122,739 7.54
6 25 - 29 130,009 7.99
7 30 - 34 145,131 8.92
8 35 - 39 137,234 8.43
9 40 - 44 137,514 8.45
10 45 - 49 118,729 7.30
11 50 - 54 100,331 6.17
12 55 - 59 79,465 4.88
13 60 - 64 64,405 3.96
14 65 - 69 49,452 3.04
15 70 - 74 43,904 2.70
16 > 75 53,635 3.30
JUMLAH 1.627.130 100
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Banyuwangi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab I Pendahuluan 15
Penduduk Kabupaten Banyuwangi sebagian besar bermata
pencaharian bidang Pertanian / Perkebunan yang mendominasi keseluruhan
jumlah penduduk yaitu mencapai 311.862 jiwa atau 19,17 %. Secara
terperinci jumlah penduduk yang dikelompokkan berdasarkan mata
pencaharian, diuraikan dalam tabel berikut :
Tabel1.4
Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
No Mata Pencaharian Jumlah Prosentase
1. Belum / Tidak Bekerja 281.411 17,29
2. Pertanian / Perkebunan 311.862 19,17
3. Perdagangan 36.202 2,22
4. Industri 2.493 0,15
5. Jasa Kemayarakatan 3.657 0,22
6. Konstruksi 2.090 0,13
7. Pemerintahan 38.529 2,37
8. Pelajar / Mahasiswa 238.651 14,67
9. Swasta 59.879 3,68
10. Wiraswasta 4.891 0,30
11. Sopir, Buruh, Tukang dan Kuli 647.465 39,79
JUMLAH 1.627.130 100
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Banyuwangi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab I Pendahuluan 16
Sedangkan menurut kelompok tingkat pendidikan masih didominasi
oleh kelompok pendidikan tingkat SD / Sederajat yaitu sebesar 751.160 atau
46,16 % dari jumlah penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kabupaten
Banyuwangi tahun 2013 sebesar 1.577.823 jiwa, secara rinci dapat diuraikan
dalam tabel sebagai berikut :
Tabel1.5
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
No Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase
1. Belum / Tidak Sekolah 286.101 17,58
2. SD / Sederajat 751.160 46,16
3. SLTP / Sederajat 287.173 17,65
4. SLTA / Sederajat 252.112 15,49
5. Diploma I / II 13.749 0,84
6. Strata I 35.235 2,17
7. Strata II 1.401 0,09
8. Strata III 199 0,01
Jumlah 1.577.823 100
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Banyuwangi
Berdasarkan visi dan misi Kabupaten Banyuwangi, bahwa tujuan utama
dari pembangunan di Kabupaten Banyuwangi adalah untuk meningkatkan
kemakmuran atau kesejahteraan masyarakat Banyuwangi. Tidak hanya
sejahtera melainkan juga mandiri dan berakhlak. Semua itu dilakukan melalui
dua pilar pokok yaitu peningkatan perekonomian dan kualitas sumber daya
manusia. Untuk mencapai kesejahteraan semacam itu, digunakan 4 (empat)
strategi pembangunan secara umum yaitu : pro growth, pro jop, pro poor dan
pro environtment.
1. Pro Growth berarti pembangunan diarahkan untuk mendorong
pertumbuhan. Strategi pertumbuhan tetap digunakan dengan tujuan untuk
memperbesar produk domestik. Namun demikian strategi pertumbuhan
dilaksanakan secara bersamaan dengan strategi pemerataan
pembangunan melalui startegi jalur ganda (dua track strategi). Strategis
pertumbuhan dapat dilihat dari meningkatnya PDRB dan pendapatan per
kapita penduduk, namun disisi lain terjadi ketimpangan antar wilayah dan
antar penduduk. Ketimpangan ini terjadi karena gagalnya asumsi trickle
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab I Pendahuluan 17
down effect sebagai mekanisme pemerataan dalam strategi pertumbuhan
ekonomi. Strategi pro growth dilaksanakan dengan tidak mengabaikan
aspek keadilan dan pemenuhan hak-hak dasar rakyat baik dalam bidang
sosial ekonomi dan politik sehingga dicapai kesejahteraan yang
berkeadilan. Upaya yang dilakukan melalui sejumlah instrumen yaitu
peningkatan investasi, penciptaan iklim usaha yang kondusif,
pembangunan infrastruktur, dan pemberdayaan koperasi dan UMKM.
2. Pro job berarti pembangunan diarahkan untuk mendorong terbukanya
peluang kerja bagi angkatan kerja, khususnya tenaga terdidik (bagi lulusan
sekolah setingkat SLTA dan Perguruan Tinggi) dan tenaga terlatih. Strategi
yang dilakukan meliputi tiga langkah : 1) Perluasan kesempatan kerja
berarti mendorong berkembangnya sektor riil di Kabupaten Banyuwangi
terutama sektor pertanian, perdagangan dan jasa, industri berbasis
pertanian dan pariwisata; 2) Peningkatan kompetensi dan produktivitas
tenaga kerja yang dapat dilakukan melalui pendidikan, pelatihan,
standarisasi dan sertifikasi; 3) Menjaga iklim ketenagakerjaan melalui
penataan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja.
3. Pro poor berarti pembangunan yang memiliki dimensi keberpihakan kepada
kelompok-kelompok masyarakat yang tidak beruntung atau termarjinalkan.
Strategi yang dilakukan meliputi tiga klaster sesuai dengan tingkat
kemiskinannya, yaitu : 1) Mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin,
yang diarahkan pada rumah tangga sangat miskin, miskin, dan hampir
miskin; 2) Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup kelompok masyarakat
melalui usaha dan bekerja bersama untuk mencapai keberdayaan dan
kemandiriannya; 3) Membuka akses permodalan bagi pelaku usaha mikro
dan kecil.
4. Pro environtment, diarahkan pada pengelolaan sumber daya alam yang
mengikuti prisip pengelolaan yang lestari terhadap lingkungan, sehingga
tidak mengakibatkan terjadinya pencemaran tanah, air, dan udara yang
pada gilirannya mengalami degradasi yang berakibat pada timbulnya
bencana.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab I Pendahuluan 18
1.5. Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57
Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah,
yang telah ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011
tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi.
Adapun Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 adalah sebagai berikut :
1. Sekretariat Daerah;
2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
3. Dinas Daerah (ada 16 Dinas): Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olah
Raga, Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Peternakan,
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas
Pekerjaan Umum Pengairan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan, Dinas Koperasi dan
Usaha Mikro, Kecil, Menengah, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas
Kesehatan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Dinas
Pendapatan.
4. Lembaga Teknis Daerah :
Inspektorat;
Badan(ada 8 Badan) : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,
Badan Kepegawaian dan Diklat, Badan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu, Badan Lingkungan Hidup;
Kantor (ada 2 Kantor) : Kantor Ketahanan Pangan, dan Kantor
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab I Pendahuluan 19
RSUD (ada 2 RSUD) : RSUD Blambangan dan RSUD Genteng
5. Kecamatan (ada 24 Kecamatan) : Wongsorejo, Kalipuro, Giri, Glagah,
Licin, Banyuwangi, Kabat, Rpgojampi, Songgon, Singojuruh, Sempu,
Genteng, Glenmore, Kalibaru, Tegalsari, Srono, Muncar, Tegaldlimo,
Purwoharjo, Bangorejo, Cluring, Gambiran, Pesanggaran dan Siliragung;
6. Kelurahan (ada 28 Kelurahan) : Pakis, Sobo, Kebalenan, Penganjuran,
Tukangkayu, Kertosari, Karangrejo, Kepatihan, Panderejo, Singonegaran,
Temenggungan, Kampungmelayu, Giri, Klatak, Kampungmandar, Lateng,
Singotrunan, Pengantigan, Sumberejo, Tamanbaru, Kalipuro,
Gombengsari, Bulusan, Banjarsari, Bakungan, Boyolangu, Mojopanggung,
dan Penataban.
7. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang diatur dalam Peraturan Daerah
tersendiri adalah :
Satuan Polisi Pamong Praja berdasarkan Perda Nomor 7 Tahun 2008
tentang Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Banyuwangi;
Badan Penanggulangan Bencana Daerah berdasarkan Perda Nomor
16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyuwangi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 19
BAB II
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis Tahun 2010 - 2015
Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP),
perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh
instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis
baik lokal, nasional maupun global dan tetap berada dalam tatanan Sistem
Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan
perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih
dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala
yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 merupakan
Dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap lima
tahun (perencanaan jangka menengah) yang menggambarkan visi, misi,
tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan
daerah. RPJMD secara sistematis mengedepankan isu – isu lokal, yang
diterjemahkan ke dalam bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunan
yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat
diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan
kemampuan anggaran pembiayaan.
a. Visi
Visi berkaitan pandangan ke depan menyangkut kemana instansi
Pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara
konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Visi merupakan
rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode
perencanaan, untuk mewujudkan sasaran yang akan dicapai dalam jangka
waktu tertentu. Jadivisi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan
yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi Pemerintah.
Berdasarkan kondisi Kabupaten Banyuwangi dewasa ini, serta
peluang, tantangan dan isu strategis yang akan dihadapi dalam 5 tahun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 20
mendatang, pasangan H. ABDULLAH AZWAR ANAS (Bupati) – YUSUF
WIDYATMOKO (Wakil Bupati) membuat Visi Kabupaten Banyuwangi tahun
2010-2015 sebagai berikut:
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT BANYUWANGI YANG MANDIRI,
SEJAHTERA DAN BERAKHLAK MULIA MELALUI PENINGKATAN
PEREKONOMIAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA”.
Penjelasan dari Visi sebagai berikut:
1) Kemandirian Daerah adalah kemampuan nyata pemerintah daerah
dan masyarakatnya dalam mengatur dan mengurus kepentingan
daerah / rumah tangganya sendiri menurut prakarsa dan aspirasi
masyarakatnya, termasuk di dalamnya upaya yang sungguh -
sungguh agar secara bertahap bisa mengurangi ketergantungan
terhadap pihak - pihak lain (luar) tanpa kehilangan adanya kerjasama
dengan daerah - daerah lain yang saling menguntungkan.
2) Kesejahteraan Masyarakat yang Berakhlak Mulia, ditandai oleh
semakin meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan
bermartabat, dan adanya perhatian utama pada tercukupinya
kebutuhan dasar pokok manusia, seperti pangan, papan, sandang,
kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja, yang didukung oleh
infrastruktur fisik, sosial budaya ekonomi yang memadai. Peningkatan
kualitas kehidupan ini akan lebih difokuskan pada upaya
pengentasan masyarakat miskin sehingga secara simultan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, serta
adanya iklim berusaha dan berkegiatan ekonomi yang sehat untuk
kelompok - kelompok masyarakat lainnya.
3) Perlu ditekankan disini bahwa kemajuan - kemajuan yang ingin diraih
tidak hanya sekedar kemajuan di bidang fisik dan ekonomi saja.
Kemajuan - kemajuan itu juga berkaitan dengan dimensi mental –
spiritual, keagamaan, kebudayaan dan non fisik, agar kehidupan
masyarakat benar - benar sejahtera lahir dan batin serta
berakhlak mulia.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 21
4) Peningkatan perekonomian diarahkan untuk meningkatkan
pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong secara
sungguh - sungguh simpul - simpul ekonomi rakyat utamanya
pertanian, industri, perdagangan dan jasa, lembaga keuangan dan
koperasi, serta pariwisata yang didukung oleh infrastruktur fisik dan
non - fisik yang memadai.
5) Untuk mempercepat program - program tersebut perlu ditingkatkan
pelayanan publik melalui optimalisasi kinerja instansi Pemerintah
Daerah yang efektif, terpadu dan berkesinambungan.
Visi Kabupaten Banyuwangi tersebut berpedoman pada Visi
Pembangunan Kabupaten Banyuwangi yang termuat dalam Rencana
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2005-
2025, yaitu : “KABUPATEN BANYUWANGI YANG RELIGIUS,
SEJAHTERA DAN MANDIRI BERBASIS AGROBISNIS DAN EKOWISATA
TERPADU”.
b. Misi
Misi adalah perwujudan dari keinginan menyatukan langkah dan
gerak dalam mencapai visi yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan Visi
pasangan H. ABDULLAH AZWAR ANAS (Bupati) – YUSUF WIDYATMOKO
(Wakil Bupati) ditetapkan 5 (lima) Misi sebagai berikut :
1) Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean
governance).
2) Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan bidang Pendidikan,
kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya.
3) Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan berbasis kearifan lokal.
4) Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur publik.
5) Mewujudkan kesejahateraan masyarakat melalui optimalisasi
sumberdaya daerah berbasis pemberdayaan masyarakat,
pembangunan berkelanjutan, berkeadilan dan berwawasan
lingkungan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 22
c. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran / implementasi dari pernyataan misi
yang telah ditentukan. Untuk mencapai visi dan misi telah ditetapkan 7
(tujuh) tujuan, yaitu sebagai berikut :
1) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih melalui
harmonisasi kebijakan yang komprehensif dan berkeadilan.
2) Meningkatkan pelayanan publik yang berkualitas, merata dan
terjangkau bagi seluruh masyarakat.
3) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkualitas dan merata dalam
upaya mewujudkan kemadirian ekonomi masyarakat.
4) Meningkatkan pembangunan ekonomi terintegrasi.
5) Meningkatkan ketersediaan infrastruktur publik.
6) Menurunkan kesenjangan antar wilayah khususnya dalam hal
ketersediaan sarana dan prasarana fisik.
7) Meningkatkan kesejahteraan melalui optimalisasi sumberdaya daerah
berbasis pemberdayaan masyarakat, pembangunan berkelanjutan
dan berwawasan lingkungan.
d. Sasaran
Sasaran merupakan gambaran yang diinginkan melalui tindakan -
tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran merupakan
penjabaran dari tujuan organisasi.
Berdasarkan tujuan di atas, sasaran – sasaran strategis yang akan
dicapai Pemerintah Kabupaten Banyuwangi selama periode RPJMD
disertai indikator kinerja, dimana indikator kinerja ini sebagai alat ukur
keberhasilan sasaran strategis selama tahun 2010-2015 adalah sebagai
berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 23
MISI I :
Mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik dan Bersih (Good and Clean Governance)
Tujuan 1 :
Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih melalui
Harmonisasi Kebijakan Yang Komprehensif dan Berkeadilan
SASARAN INDIKATOR KINERJA
Sasaran Strategis 1 :
Terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik dan
bersih
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk
Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan
Pengelolaan arsip secara baku
Peningkatan SDM pengelola kearsipan
Tersimpannya arsip inaktif dan statis
Cakupan patroli petugas Satpol PP
Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten
Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah
Manajemen Kebakaran (WMK)
Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang
baik
Sistim Informasi Manajemen Pemda
Rasio bayi berAkte Kelahiran
Rasio pasangan berAkte Nikah
Kepemilikan KTP
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk
Ketersediaan database kependudukan skala provinsi
Penerapan KTP nasional berbasis NIK
Tersedianya dokumen perencanaan : RPJPD yang telah ditetapkan
dengan Perda
Tersedianya dokumen perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan
dengan Perda / Perkada
Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan
dengan Perkada
Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD
Buku "Kabupaten dalam Angka"
Buku "PDRB Kabupaten"
Sasaran Strategis 2 :
Meningkatnya kualitas SDM
aparatur pemerintah daerah
yang ditandai oleh
meningkatnya etos kerja dan
budaya kerja pegawai
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
Sasaran Strategis 3 :
Menguatnya kapasitas
kelembagaan melalui
regulasi yang konprehensif
dan berkeadilan
Jenis, kelas, dan jumlah restoran
Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel
Lahan bersertifikat
Penyelesaian kasus tanah
Sasaran Strategis 4 :
Meningkatnya kesadaran
dan penegakan hukum
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
Kegiatan pembinaan politik daerah
Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk
Penegakan PERDA
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman,
keindahan) di Kabupaten
Angka kriminalitas
Jumlah demo
Penyelesaian izin lokasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 24
MISI II :
Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Bidang Pendidikan,
Kesehatan dan Kebutuhan Dasar Lainnya
Tujuan 2 :
Meningkatkan Pelayanan Publik yang Berkualitas, Merata dan
Terjangkau Bagi Seluruh Masyarakat
SASARAN INDIKATOR KINERJA
Sasaran Strategis 5 :
Menurunnya angka buta
aksara
Angka melek huruf (AMH)
Angka rata-rata lama sekolah
Angka partisipasi kasar SD/MI
Angka partisipasi kasar SLTP
Angka partisipasi kasar SLTA
Angka Partisipasi Murni :
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C
Sasaran Strategis 6 :
Meningkatnya angka
partisipasi pendidikan
Pendidikan Dasar :
Angka partisipasi sekolah
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah
Rasio guru/murid
Rasio guru/murid per kelas rata-rata
Pendidikan Menengah Pertama : (SLTP/MTs) :
Angka partisipasi sekolah
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah
Rasio guru terhadap murid
Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata
Pendidikan Menengah Atas : (SMA/SMK/MA) :
Angka partisipasi sekolah
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah
Rasio guru terhadap murid
Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) :
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Angka Kelulusan :
Angka Kelulusan (AL) SD/MI
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
Sasaran Strategis 7 :
Meningkatnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya
pendidikan
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara)
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA
Jumlah perpustakaan
Jumlah pengunjung perpustakaan pertahun
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
Sasaran Strategis 8 :
Meningkatnya kesadaran
moral peserta didik
-
Sasaran Strategis 9 :
Menurunnya angka kejahatan
bersumber dekadensi moral
-
Sasaran Strategis 10 :
Meningkatnya usia harapan
hidup
Angka usia harapan hidup
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Cakupan kunjungan bayi
BOR (Bed Occupancy rate )
AVLOS ( Average Length of Stay)
BTO (Bed Turn Over)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 25
TOI ( Turn Over Interval)
Angka Kematian > 48 jam (GDR)
Angka Kematian < 48 jam (NDR)
Sasaran Strategis 11
Menurunnya angka kematian
bayi
Angka kelangsungan hidup bayi (kematian bayi per 1000 kelahiran)
Sasaran Strategis 12
Menurunnya jumlah kematian
maternal
-
Sasaran Strategis 13
Menurunnya angka kematian
ibu melahirkan
Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup)
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Sasaran Strategis 14
Menurunnya anak balita
dibawah garis merah
Persentase balita gizi buruk
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
Sasaran Strategis 15
Menurunnya prevalensi gizi
kurang pada balita
Rasio posyandu per satuan balita
Sasaran Strategis 16
Meningkatnya cakupan
persalinan oleh tenaga
kesehatan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan
Sasaran Strategis 17
Meningkatnya peserta
Keluarga Berencana aktif
Rata-rata jumlah anak per keluarga
Rasio akseptor KB
Cakupan peserta KB aktif
Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I
Sasaran Strategis 18
Tersedianya obat dan
perbekalan kesehatan yang
aman, bermutu dan
bermanfaat serta terjangkau
oleh masyarakat
Cakupan puskesmas
Cakupan pembantu puskesmas
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk
Rasio Rumah Sakit per 10.000 penduduk
Sasaran Strategis 19
Tersedianya berbagai
kebijakan, pedoman dan
akses sistem informasi
kesehatan (SIK) daerah di
seluruh institusi pelayanan
kesehatan
-
Sasaran Strategis 20
Tersedianya tenaga
kesehatan yang cukup,
berkualitas dan profesional
Rasio dokter per satuan penduduk
Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk
Rasio tenaga ahli gizi per 100.000 penduduk
Jumlah Rumah Sakit
Jumlah Puskemas, Pustu, Pusling
Jumlah Tenaga Medis
Keperawatan (perawat dan bidan)
Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi)
Tenaga kesehatan
Sanitarian
Ahli gizi
Rasio tenaga medis per 1000 penduduk
Rasio tenaga keperawatan per 100.000 penduduk
Rasio tenaga Kesehatan per 1000 penduduk
Sasaran Strategis 21 :
Terberdayakannya masyarakat
melalui keterlibatan di dalam
pelayanan kesehatan, seperti
terlibat dl Posyandu, Polindes,
dan Pos Siaga serta
Poskestren
Posyandu aktif
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 26
MISI III :
Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Daerah melalui Pertumbuhan Ekonomi
Yang Berkualitas dan Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal
Tujuan 3 :
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas dan Merata Dalam Upaya Mewujudkan Kemandirian
Ekonomi Masyarakat
SASARAN INDIKATOR KINERJA
Sasaran Strategis 22 :
Meningkatnya daya saing
daerah dan kemandirian
ekonomi berbasis pertanian
Produksi daging (Ton/Th)
Produksi telor (Ton/Th)
Produksi susu (ton/Th)
Mortalitas ternak (angka kematian ternak)
Kejadian penyakit
Jumlah Puskeswan
Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB
Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB
Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
Kontribusi sektor pertanian / perkebunan terhadap PDRB
Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB
Nilai tukar petani
Gabah
Beras (Ton)
Kesediaan pangan utama
Produksi perikanan
Konsumsi ikan
Sasaran Strategis 23 :
Meningkatkan industri olahan
dan kreatif berbasis pertanian
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
Ekspor bersih perdagangan
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB
Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri
Pertumbuhan industri
Sasaran Strategis 24 :
Termanfaatkannya fungsi
ekologi, ekonomi dan sosial
hutan
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
Kerusakan kawasan hutan
Sasaran Strategis 25 :
Meningkatnya investasi di
daerah baik PMA maupun
PMDN
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA)
Rasio daya serap tenaga kerja
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB
Kenaikan / penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah)
Sasaran Strategis 26 :
Meningkatnya pemanfaatan
potensi pariwisata seperti
Kawah Ijen, Pantai
Plengkung, Sukamade dan
lainnya
Kunjungan wisata domistik
Kunjungan wisata mancanegara
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
Sasaran Strategis 27 :
Meningkatnya profesionalisme
pengelolaan koperasi dan
UMKM
Prosentase koperasi aktif (melaksanakan RAT)
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM
Jumlah BPR / LKM
Usaha Mikro dan Kecil
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 27
MISI III :
Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Daerah melalui Pertumbuhan Ekonomi
Yang Berkualitas dan Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal
Tujuan 4 :
Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Terintegrasi
SASARAN INDIKATOR KINERJA
Sasaran Strategis 28 :
Meningkatnya jejaring antar
daerah, provinsi dan pusat
serta jejaring pelaku ekonomi
Jenis dan jumlah bank dan cabang
Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang
Sasaran Strategis 29 :
Tersusunnya regulasi yang
berhubungan dengan
kompetisi kegiatan ekonomi di
daerah
Lama proses perjinan
Penyelesaian ijin lokasi
Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan Adiministrasi Pemerintah
Pajak daerah (milyar RP)
Retribusi Daerah (milyar RP)
Macam pajak daerah
Macam retribusi daerah
Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha
Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa
Perda ekonomi kerakyatan
MISI IV :
Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Infranstruktur Publik
Tujuan 5 :
Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur Publik
SASARAN INDIKATOR KINERJA
Sasaran Strategis 30 :
Meningkatnya sarana
informasi dan alat transportasi
Jumlah jaringan komunikasi
Jumlah surat kabar nasional / lokal
Jumlah penyiaran radio/TV lokal
Jumlah penyiaran TV lokal
Web site milik pemerintah daerah
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
Jumlah arus penumpang angkutan umum
Rasio ijin trayek
Jumlah uji kir angkutan umum
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
Angkutan darat
Kepemilikan KIR angkutan umum
Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)
Biaya pengujian kelayakan angkutan umum
Pemasangan Rambu-rambu
Sasaran Strategis 31:
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas jalan dan sarana
serta prasarana yang
menghubungkan daerah-
daerah tujuan wisata
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 28
Sasaran Strategis 32 :
Meningkatnya sarana dan
prasarana penunjang
pertanian
Rasio jaringan irigasi dan luas daerah irigasi
Rasio ketersediaan air dan kebutuhan air untuk irigasi dan lain
keperluan
Rasio ketersediaan air pada musim hujan dan musim kemarau
(degradasi DAS)
Rasio pemanfaatan air tanah dan air permukaan
Rasio bangunan pengamanan pantai dengan panjang pantai yang
terkenan abrasi
Rasio jumlah SDM dengan luasan baku sawah irigasi
Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi baik dan teknis
Sumber air / mata air yang dalam kondisi debit air stabil
Daur ulang sistem irigasi
Rasio Jaringan Irigasi
Persentase penduduk yang memiliki lahan
Sasaran Strategis 33 :
Meningkatnya kuantitas dan
kualitas jalan dan sarana serta
prasarana yang
menghubungkan pusat-pusat
kegiatan ekonomi
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan
Jumlah orang / barang yang terangkut angkutan umum
Jumlah orang / barang melalui dermaga / bandara / terminal per Thn
Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
Persentase rumah tinggal bersanitasi
Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
Rasio rumah layak huni
Rasio permukiman layak huni
Panjang jalan dilalui Roda 4
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/ saluran
pembuangan air (minimal 1,5 m)
Sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan
rumah liar
Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat
Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
Lingkungan Pemukiman
Pembangunan waduk, embung & longstorege, cek dam, ground sill
Pembangunan infrastruktur pengaman pantai dan muara sungai
MISI IV :
Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Infranstruktur Publik
Tujuan 6 :
Menurunkan Kesenjangan Antar Wilayah Khususnya Dalam Hal Ketersediaan
Sarana dan Prasarana Fisik
SASARAN INDIKATOR KINERJA
Sasaran Strategis 34 :
Meningkatnya prasarana dan
sarana pendidikan dan
kesehatan dalam jumlah
kualitas yang memadai
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik
Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik
Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik
Jumlah klub olahraga
Jumlah gedung olahraga
Rumah tangga pengguna air bersih
Rumah tangga pengguna listrik
Rumah tangga ber-Sanitasi
Lingkungan pemukiman kumuh
Rumah layak huni
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
Persentase penanganan sampah
Persentase luas pemukiman yang tertata
Pencemaran status mutu air
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 29
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal
Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
Penegakan hukum lingkungan
Sumber air/mata air dalam kondisi baik/kondisi debit stabil
Sasaran Strategis 35 :
Tersusunnya dan tertatanya
RTRW Kabupaten
Banyuwangi secara terpadu
dan konprehensif
Ketaatan terhadap RTRW
Luas wilayah produktif
Luas wilayah industri
Luas wilayah kebanjiran
Luas wilayah kekeringan
Luas wilayah perkotaan
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan
Sasaran Strategis 36 :
Meningkatnya jumlah jalan
poros desa
Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman
penduduk (minimal dilalui roda 4)
MISI V :
Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Optimalisasi Sumberdaya Daerah
Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan, Berkeadilan
Dan Berwawasan Lingkungan
Tujuan 7 :
Meningkatkan Kesejahteraan melalui Optimalisasi Sumberdaya
Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan dan
Berwawasan Lingkungan
SASARAN INDIKATOR KINERJA
Sasaran Strategis 37 :
Menurunnya tingkat
pengangguran
Angka partisipasi angkatan kerja
Angka sengketa pengusaha - pekerja per tahun
Tingkat partisipasi angkatan kerja
Pencari kerja yang ditempatkan
Tingkat pengganguran terbuka
Keselamatan dan perlindungan
Perselisian buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah
Rasio ketergantungan
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
Transmigrasi swakarsa (transmigrasi umum, TSM & TU )
Sasaran Strategis 38 :
Menurunnya angka
kemiskinan
Prosentase penduduk diatas garis kemiskinan
Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
Persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air bersih
Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (jt/th)
Sasaran Strategis 39 :
Meningkatnya program-
program pembangunan yang
berbasis pada
pengarusutamaan gender
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Partisipasi perempuan di lembaga swasta
Rasio KDRT
Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur
Partisipasi angkatan kerja perempuan (Legislatif)
Partisipasi angkatan kerja perempuan (Eksekutif)
Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari
tindakan kekerasan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 30
Sasaran Strategis 40 :
Meningkatnya jaminan dan
perlindungan sosial
masyarakat
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti
rehabilitasi
PMKS yang memperoleh bantuan sosial
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
Sasaran Strategis 41 :
Meningkatnya peranan
kelompok-kelompok dalam
masyarakat di dalam berbagai
kegiatan pembangunan
Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan
masyarakat (LPM)
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK
Kontribusi produksi kelompok tani terhadap PDRB
Cakupan bina kelompok petani
Cakupan bina kelompok nelayan
Jumlah nelayan yang dapat bantuan Pemda pada tahun
Produksi perikanan kelompok nelayan
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
Cakupan bina kelompok pengrajin
Jumlah LSM
LPM Berprestasi
PKK aktif
Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat
Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat
Sasaran Strategis 42 :
Meningkatnya upaya
pelestarian dan
pengembangan budaya lokal
Jumlah group kesenian
Jumlah gedung
Penyelenggaraan festival seni dan budaya
Sarana penyelenggaraan seni dan budaya
Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 31
Visi: Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Misi Tujuan Sasaran
1. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance)
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih melalui harmonisasi kebijakan yang komprehensif dan berkeadilan
1. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
2. Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah daerah yang ditandai oleh meningkatnya etos kerja dan budaya kerja pegawai;
3. Menguatnya kapasitas kelembagaan melalui regulasi yang komprehensif dan berkeadilan
4. Meningkatnya kesadaran dan penegakan hukum
2. Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan bidang Pendidikan, kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya
2. Meningkatkan pelayanan publik yang berkualitas dan merata bagi seluruh masyarakat
5. Menurunnya angka buta aksara; 6. Meningkatnya angka partisipasi
pendidikan; 7. Meningkatnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya pendidikan;
8. Meningkatnya kesadaran moral peserta didik;
9. Menurunnya angka kejahatan bersumber dekadensi moral;
10. Meningkatnya usia harapan hidup; 11. Menurunnya angka kematian bayi; 12. Menurunnya jumlah kematian
maternal; 13. Menurunnya angka kematian ibu
melahirkan; 14. Menurunnya anak balita di bawah
garis merah; 15. Menurunnya prevalensi gizi kurang
pada balita; 16. Meningkatnya cakupan persalinan
oleh tenaga kesehatan; 17. Meningkatnya peserta KB aktif; 18. Tersedianya obat dan perbekalan
kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat;
19. Tersedianya berbagai kebijakan, pedoman dan akses sistem informasi kesehatan (SIK) daerah di seluruh institusi pelayanan kesehatan;
20. Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, berkualitas dan profesional; serta
21. Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam pelayanan kesehatan, seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes, dan Pos-siaga serta Poskestren.
3. Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan berbasis kearifan lokal
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkualitas dan merata dalam upaya mewujudkan kemadirian ekonomi masyarakat
4. Meningkatkan pembangunan ekonomi terintegrasi
22. Meningkatnya daya saing daerah dan kemandirian ekonomi berbasis pertanian;
23. Meningkatkan industri olahan yang inovatif dan kreatif berbasis pertanian;
24. Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan;
25. Meningkatnya investasi di daerah baik PMA maupun PMDN;
26. Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai Plengkung, Sukamade dan lainnya;
27. Meningkatnya profesionalisme
Tabel. 2.1.
Hubungan Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran Pembangunan Daerah
Kabupaten Banyuwangi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 32
pengelolaan Koperasi dan UMKM; 28. Meningkatnya jejaring kekuatan
ekonomi antar kabupaten, provinsi dan nasional serta jejaring pelaku ekonomi; serta
29. Tersusunnyaregulasi penguatan ekonomi kerakyatan.
4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur publik
5. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur publik
6. Menurunkan kesenjangan
antar wilayah khususnya dalam hal ketersediaan sarana dan prasarana fisik
30. Meningkatnya sarana informasi dan alat transportasi;
31. Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan daerah-daerah tujuan wisata;
32. Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang pertanian;
33. Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan ekonomi;
34. Meningkatnya prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan dalam jumlah dan kualitas yang memadai;
35. Tersusun dan tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi secara terpadu dan komprehensif; serta
36. Meningkatnya jumlah jalan poros desa.
5. Mewujudkan kesejahateraan masyarakat melalui optimalisasi sumberdaya daerah berbasis pemberdayaan masyarakat, pembangunan berkelanjutan, berkeadilan dan berwawasan lingkungan
7. Meningkatkan kesejahteraan melalui optimalisasi sumberdaya daerah berbasis pemberdayaan masyarakat, pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
37. Menurunnya tingkat pengangguran; 38. Menurunnya angka kemiskinan; 39. Meningkatnya program-program
pembangunan yang berbasis pada pengarusutamaan gender;
40. Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial masyarakat;
41. Meningkatnya peranan kelompok-kelompok dalam masyarakat di dalam berbagai kegiatan pembangunan; serta
42. Meningkatnya upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 33
e. Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator Kinerja Utama (IKU) digunakan sebagai ukuran keberhasilan
dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi. IKU Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi mengacu pada Indikator Kinerja Daerah dan Indikator Kinerja
Prioritas Pembangunan Daerah yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten
Banyuwangi 2010-2015, sebagai berikut :
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
1. Terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik
dan bersih
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk
Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan
Pengelolaan arsip secara baku
Peningkatan SDM pengelola kearsipan
Tersimpannya arsip inaktif dan statis
Cakupan patroli petugas Satpol PP
Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten
Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah
layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan
desa yang baik
Sistim Informasi Manajemen Pemda
Rasio bayi berAkte Kelahiran
Rasio pasangan berAkte Nikah
Kepemilikan KTP
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk
Ketersediaan database kependudukan skala provinsi
Penerapan KTP nasional berbasis NIK
Tersedianya dokumen perencanaan : RPJPD yang telah
ditetapkan dengan Perda
Tersedianya dokumen perencanaan : RPJMD yang telah
ditetapkan dengan Perda / Perkada
Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah
ditetapkan dengan Perkada
Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD
Buku "Kabupaten dalam Angka"
Buku "PDRB Kabupaten"
Tingkat efektifitas anggaran*
Tingkat Efisiensi Anggaran*
Jumlah Perda yang diselesaikan*
2. Meningkatnya kualitas
SDM aparatur
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
% Jumlah keluhan masyarakat*
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 34
pemerintah daerah yang
ditandai oleh
meningkatnya etos kerja
dan budaya kerja
pegawai
3. Menguatnya kapasitas
kelembagaan melalui
regulasi yang
konprehensif dan
berkeadilan
Jenis, kelas, dan jumlah restoran
Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel
Lahan bersertifikat
Penyelesaian kasus tanah
4. Meningkatnya kesadaran
dan penegakan hukum
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
Kegiatan pembinaan politik daerah
Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk
Penegakan PERDA
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman, keindahan) di Kabupaten
Angka kriminalitas
Jumlah demo
Penyelesaian izin lokasi
5. Menurunnya angka buta
aksara
Angka melek huruf (AMH)*
Angka rata-rata lama sekolah
Angka partisipasi kasar SD/MI
Angka partisipasi kasar SLTP
Angka partisipasi kasar SLTA
Angka Partisipasi Murni :
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A*
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B*
Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C
6. Meningkatnya angka
partisipasi pendidikan
Pendidikan Dasar :
Angka partisipasi sekolah
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah
Rasio guru/murid
Rasio guru/murid per kelas rata-rata
Pendidikan Menengah Pertama : (SLTP/MTs)
Angka partisipasi sekolah
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia
sekolah
Rasio guru terhadap murid
Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata
Pendidikan Menengah Atas : (SMA/SMK/MA)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 35
Angka partisipasi sekolah
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia
sekolah
Rasio guru terhadap murid
Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) :
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Angka Kelulusan :
Angka Kelulusan (AL) SD/MI
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
7. Meningkatnya kesadaran
masyarakat akan
pentingnya pendidikan
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta
aksara)
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA
Jumlah perpustakaan
Jumlah pengunjung perpustakaan pertahun
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
8 Meningkatnya usia
harapan hidup
Angka usia harapan hidup*
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization
(UCI)*
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
DBD
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat
miskin
Cakupan kunjungan bayi*
BOR (Bed Occupancy rate )*
AVLOS ( Average Length of Stay)
BTO (Bed Turn Over)
TOI ( Turn Over Interval)
Angka Kematian > 48 jam (GDR)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 36
Angka Kematian < 48 jam (NDR)
9 Menurunnya angka
kematian bayi
Angka kelangsungan hidup bayi (kematian bayi per 1000
kelahiran)*
10 Menurunnya angka
kematian ibu melahirkan
Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran
hidup)
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani *
11 Menurunnya anak balita
dibawah garis merah
Persentase balita gizi buruk*
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
12 Menurunnya prevalensi
gizi kurang pada balita
Rasio posyandu per satuan balita
13 Meningkatnya cakupan
persalinan oleh tenaga
kesehatan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan
14 Meningkatnya peserta
KB aktif
Rata-rata jumlah anak per keluarga
Rasio akseptor KB
Cakupan peserta KB aktif
Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I
15 Tersedianya obat dan
perbekalan kesehatan
yang aman, bermutu dan
bermanfaat serta
terjangkau oleh
masyarakat
Cakupan puskesmas*
Cakupan pembantu puskesmas
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk
Rasio Rumah Sakit per 10.000 penduduk
16 Tersedianya tenaga
kesehatan yang cukup,
berkualitas dan
profesional
Rasio dokter per satuan penduduk
Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk
Rasio tenaga ahli gizi per 100.000 penduduk
Jumlah Rumah Sakit
Jumlah Puskemas, Pustu, Pusling *
Jumlah Poliklinik *
Jumlah Tenaga Medis
Keperawatan (perawat dan bidan)
Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi)
Tenaga kesehatan
Sanitarian
Ahli gizi
Rasio tenaga medis per 1000 penduduk
Rasio tenaga keperawatan per 100.000 penduduk
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 37
Rasio tenaga Kesehatan per 1000 penduduk
17 Terberdayakannya
masyarakat melalui
keterlibatan di dalam
pelayanan kesehatan,
seperti terlibat dalam
Posyandu, Polindes, dan
Pos Siaga serta
Poskestren
Posyandu aktif
18 Meningkatnya daya saing
daerah dan kemandirian
ekonomi berbasis
pertanian
Produksi daging (Ton/Th)*
Produksi telor (Ton/Th)*
Produksi susu (ton/Th)*
Mortalitas ternak (angka kematian ternak)
Kejadian penyakit
Jumlah Puskewan
Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB
Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB
Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya
per hektar
Kontribusi sektor pertanian / perkebunan terhadap PDRB
Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap
PDRB
Nilai tukar petani*
Gabah
Beras (Ton)
Kesediaan pangan utama
Produksi perikanan*
Konsumsi ikan*
19 Meningkatkan industri
olahan dan kreatif
berbasis pertanian
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
Ekspor bersih perdagangan
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB
Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor
industri*
Pertumbuhan industri
20 Termanfaatkannya fungsi
ekologi, ekonomi dan
sosial hutan
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis *
Kerusakan kawasan hutan
21 Meningkatnya investasi
di daerah baik PMA
maupun PMDN
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) *
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) *
Rasio daya serap tenaga kerja *
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB
Kenaikan / penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah)*
22 Meningkatnya
pemanfaatan potensi
pariwisata seperti Kawah
Ijen, Pantai Plengkung,
Sukamade dan lainnya
Kunjungan wisata domistik *
Kunjungan wisata mancanegara *
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
23 Meningkatnya
profesionalisme
pengelolaan koperasi
dan UMKM
Prosentase koperasi aktif (melaksanakan RAT)*
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM8
Jumlah BPR / LKM
Usaha Mikro dan Kecil
24 Meningkatnya jejaring
antar daerah, provinsi
dan pusat serta jejaring
pelaku ekonomi
Jenis dan jumlah bank dan cabang
Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang
Kontribusi (pertumbuhan) sektoral :
Perdagangan, restoran dan hotel *
Ekspor bersih perdagangan *
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 38
Cakupan bina kelompok perdagangan / usaha informal *
25 Tersusunnya regulasi
yang berhubungan
dengan kompetisi
kegiatan ekonomi di
daerah
Lama proses perijinan
Penyelesaian ijin lokasi
Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan Adiministrasi
Pemerintah
Pajak daerah (milyar RP)
Retribusi Daerah (milyar RP)
Macam pajak daerah
Macam retribusi daerah
Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha
Persentase desa berstatus swasembada terhadap total
desa
Perda ekonomi kerakyatan *
26 Meningkatnya sarana
informasi dan alat
transportasi
Jumlah jaringan komunikasi
Jumlah surat kabar nasional / lokal
Jumlah penyiaran radio/TV lokal
Jumlah penyiaran TV lokal
Web site milik pemerintah daerah
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik*
Jumlah arus penumpang angkutan umum*
Rasio ijin trayek*
Jumlah uji kir angkutan umum*
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis*
Angkutan darat*
Kepemilikan KIR angkutan umum*
Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) *
Biaya pengujian kelayakan angkutan umum*
Pemasangan Rambu-rambu
27 Meningkatnya kualitas
dan kuantitas jalan,
sarana dan prasarana yg
menghubungkan daerah-
daerah tujuan wisata
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik*
28 Meningkatnya sarana
dan prasarana penunjang
pertanian
Rasio jaringan irigasi dan luas daerah irigasi
Rasio ketersediaan air dan kebutuhan air untuk irigasi dan
lain keperluan
Rasio ketersediaan air pada musim hujan dan musim
kemarau (degradasi DAS)
Rasio pemanfaatan air tanah dan air permukaan
Rasio bangunan pengamanan pantai dengan panjang
pantai yang terkenan abrasi
Rasio jumlah SDM dengan luasan baku sawah irigasi
Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi baik dan teknis
Sumber air / mata air yang dalam kondisi debit air stabil
Daur ulang sistem irigasi
Rasio Jaringan Irigasi
Persentase penduduk yang memiliki lahan
29 Meningkatnya kuantitas
dan kualitas jalan dan
sarana serta prasarana
yang menghubungkan
pusat-pusat kegiatan
ekonomi
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan
Jumlah orang / barang yang terangkut angkutan umum
Jumlah orang / barang melalui dermaga / bandara /
terminal per tahun
Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
Persentase rumah tinggal bersanitasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 39
Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan
penduduk
Rasio rumah layak huni
Rasio permukiman layak huni
Panjang jalan dilalui Roda 4
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam
)
Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/ saluran
pembuangan air (minimal 1,5 m)*
Sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau
bangunan rumah liar*
Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak
tersumbat*
Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
Lingkungan Pemukiman
Pembangunan waduk, embung dan longstorege, cek dam,
ground sill
Pembangunan infrastruktur pengaman pantai dan muara
sungai
30 Meningkatnya prasarana
dan sarana pendidikan
dan kesehatan dalam
jumlah kualitas yang
memadai
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik
Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik
Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik
Jumlah klub olahraga
Jumlah gedung olahraga
Rumah tangga pengguna air bersih
Rumah tangga pengguna listrik
Rumah tangga ber-Sanitasi
Lingkungan pemukiman kumuh
Rumah layak huni
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber
HPL/HGB
Persentase penanganan sampah*
Persentase luas pemukiman yang tertata*
Pencemaran status mutu air*
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber
mata air*
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal*
Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk*
Penegakan hukum lingkungan*
Sumber air/mata air dalam kondisi baik/kondisi debit stabil*
31 Tersusunnya dan
tertatanya RTRW
Kabupaten Banyuwangi
secara terpadu dan
konprehensif
Ketaatan terhadap RTRW
Luas wilayah produktif
Luas wilayah industri
Luas wilayah kebanjiran
Luas wilayah kekeringan
Luas wilayah perkotaan
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber
HPL/HGB
Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan
32 Meningkatnya jumlah
jalan poros desa
Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan
pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 40
33 Menurunnya tingkat
pengangguran
Angka partisipasi angkatan kerja
Angka sengketa pengusaha - pekerja per tahun
Tingkat partisipasi angkatan kerja
Pencari kerja yang ditempatkan
Tingkat pengganguran terbuka*
Keselamatan dan perlindungan
Perselisian buruh dan pengusaha terhadap kebijakan
pemerintah
Rasio ketergantungan
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
Transmigrasi swakarsa (transmigrasi umum, TSM & TU )
34 Menurunnya angka
kemiskinan
Prosentase penduduk diatas garis kemiskinan
Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
Persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air
bersih
Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (jt/th)
35 Meningkatnya program-
program pembangunan
yang berbasis pada
pengarusutamaan
gender
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Partisipasi perempuan di lembaga swasta
Rasio KDRT*
Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur*
Partisipasi angkatan kerja perempuan (Legislatif)*
Partisipasi angkatan kerja perempuan (Eksekutif)*
Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan
anak dari tindakan kekerasan*
36 Meningkatnya jaminan
dan perlindungan sosial
masyarakat
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti
rehabilitasi
PMKS yang memperoleh bantuan sosial
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
Penurunan PMKS*
Prosentase penduduk mempunyai jaminan sosial*
37 Meningkatnya peranan
kelompok-kelompok
dalam masyarakat di
dalam berbagai kegiatan
pembangunan
Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan
masyarakat (LPM)*
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK*
Kontribusi produksi kelompok tani terhadap PDRB
Cakupan bina kelompok petani
Cakupan bina kelompok nelayan
Jumlah nelayan yang dapat bantuan Pemda pada tahun
Produksi perikanan kelompok nelayan
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
Cakupan bina kelompok pengrajin
Jumlah LSM
LPM Berprestasi
PKK aktif
Posyandu aktif *
Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan
masyarakat
Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan
masyarakat
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 41
f. Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2013
Tantangan yang dihadapi pada tahun 2013 adalah terutama
menyangkut peningkatan kesejahtaraan yaitu kemiskinan, pengangguran
dan daerah tertinggal. Untuk mengatasi hal itu perlu dibuka kesempatan
kepada seluruh anggota masyarakat untuk berpartisipasi dan berkontribusi
dalam proses pertumbuhan ekonomi. Namun, kebijakan ini perlu disertai
dengan kebijakan yang berpihak pada masyarakat yang lemah dan
tertinggal (affirmative policy) guna mengurangi kesenjangan kesejahteraan
di masyarakat. Sehingga strategi pembangunan yang dipilih adalah
pembangunan yang inklusif dan berkeadilan dirumuskan dengan tema
“Percepatan Dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi Yang Inklusif Dan
Berkeadilan Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat.”
Adapun di Provinsi Jawa Timur, berdasarkan hasil evaluasi, isu
strategis, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan,
serta dalam rangka pencapaian sasaran prioritas pembangunan tahun
2013, maka telah menetapkan tema “Pemerataan Pembangunan Dan
Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Yang Didukung Pemantapan Tata
Kelola Kepemerintahan Dalam Rangka Mewujudkan Kemakmuran Yang
Lebih Baik.”
Berdasarkan tema dan analisis kondisi Kabupaten Banyuwangi
pada tahun - tahun sebelumnya, serta tantangan yang dihadapi pada tahun
2013, maka ditetapkan tema pembangunan daerah pada RKPD tahun
2013 “Menggerakkan Pembangunan Daerah Untuk Percepatan
Pertumbuhan Ekonomi Dan Pengurangan Disparitas Wilayah.” Maksud
dari tema ini adalah:
1. Peningkatan kesejahteraan yang menjadi tujuan pembangunan daerah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013, dicapai dengan cara
38 Meningkatnya upaya
pelestarian dan
pengembangan budaya
lokal
Jumlah group kesenian
Jumlah gedung
Penyelenggaraan festival seni dan budaya*
Sarana penyelenggaraan seni dan budaya*
Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan*
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 42
menggerakkan seluruh pelaku pembangunan daerah guna percepatan
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan produk domestik regional
bruto. Hal ini selaras dengan tema pembangunan nasional dan tema
pembangunan Provinsi Jawa Timur yaitu percepatan dan perluasan
pertumbuhan ekonomi.
2. Upaya percepatan pertumbuhan ekonomi, juga dapat memberikan
dampak adanya disparitas atau kesenjangan antar wilayah. Untuk itu
upaya percepatan pertumbuhan ekonomi harus disinergikan dengan
pengurangan kesenjangan antar wilayah, antar kecamatan maupun
antar desa / kelurahan, mengingat setiap warga Kabupaten
Banyuwangi mempunyai hak yang sama untuk menikmati hasil - hasil
pembangunan serta mempunyai hak yang sama untuk berpartisipasi
dalam proses pembangunan daerah.
Tabel 2.2.
Prioritas Pembangunan Daerah
Prioritas Tahun Rencana (RPJMD)
Tahun 2010-2015
Prioritas Pembangunan Daerah
Tahun 2013
1. Peningkatan akses pendidikan yang
bermoral dan berakhlak;
2. Peningkatan akses dan kualitas kesehatan;
3. Revitalisasi sektor pertanian;
4. Pengembangan industri olahan dan kreatif
berbasis pertanian;
5. Pengembangan wisata berbasis kearifan
lokal;
6. Pelestarian dan pengembangan budaya
lokal;
7. Peningkatan daya saing koperasi, usaha
mikro, kecil dan menengah berbasis
kelompok dan kluster;
8. Penguatan regulasi ekonomi kerakyatan
daerah;
9. Pengembangan infrastruktur dan tata
ruang;
10. Peningkatan akses transportasi dan
informasi;
11. Peningkatan investasi;
12. Pengentasan kemiskinan dan
pengangguran;
Peningkatan akses pendidikan dan
kualitas SDM;
Peningkatan layanan dan sarana serta
kualitas kesehatan masyarakat;
Pengembangan teknik dan peningkatan
produktivitas pertanian ;
Peningkatan kesadaran budaya
masyarakat, kunjungan wisatawan dan
pemasaran destinasi wisata;
Pengembangan dan peningkatan daya
saing terhadap UKM dan koperasi;
Peningkatan kualitas infastruktur publilk;
Peningkatan promosi dan kerjasama
investasi;
Pengurangan tingkat kemiskinan melalui
peningkatan kualitas SDM dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 43
13. Pemberdayaan kelompok masyarakat;
14. Pengarusutamaan gender dan
perlindungan anak;
15. Pengembangan program perlindungan dan
jaminan sosial ;.
16. Pengendalian lingkkungan, rehabilitasi
lahan, dan hutan;
17. Pengembangan jejaring kekuatan ekonomi;
18. Peningkatan kapabilitas birokrasi dan
kualitas pelayanan publik;
19. Membangun tata kelola pemerintahan yang
baik dan efektif;
kesempatan kerja;
Peningkatan partisipasi perempuan
dalam dunia kerja dan perlindungan
anak;
Perlindungan lingkungan dan konservasi
Sumber Daya Alam;
Peningkatan layanan masyarakat dalam
sektor publik;
2.2. Rencana Kinerja
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan Rencana Kinerja
sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam
Rencana Strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui
berbagai kegiatan tahunan. Penyusunan Rencana Kinerja dilaksanakan
seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran serta
merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu.
Di dalam Rencana Kinerja ditetapkan Rencana Capaian Kinerja Tahunan
untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan
melalui Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013.
Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang
ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, Indikator Kinerja Sasaran, dan
Rencana Capaiannya. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan
kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi. Rencana Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tahun 2013
(ada dilampiran LAKIP ini).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 44
2.3. Penetapan Kinerja
Penetapan kinerja merupakan amanat Intruksi Presiden Nomor 5
Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi dan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja
dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan
terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan
sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus Penetapan Kinerja antara lain
adalah untuk : meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja
aparatur, sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan
pemberi amanah; sebagai dasar penilaian keberhasilan / kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; menciptakan tolok ukur kinerja
sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian
reward atau penghargaan dan sanksi.
Adapun Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Sasaran Strategis 1
Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk % 1 : 0,91
Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk % 60,55
Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan Buah 80
Pengelolaan arsip secara baku % 50
Peningkatan SDM pengelola kearsipan % 100
Tersimpannya arsip inaktif dan statis % 40
Cakupan patroli petugas Satpol PP Kegiatan 192
Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten % 0,0012
Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan
Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) % 85
Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa
yang baik % 95
Sistim Informasi Manajemen Pemda Sistim 10
Rasio bayi berAkte Kelahiran % 65,0
Rasio pasangan berAkte Nikah % 0,186
Kepemilikan KTP % 93,19
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk % 10,79
Ketersediaan database kependudukan skala provinsi Ada / Tidak SIAK 2010
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 45
Penerapan KTP nasional berbasis NIK Sudah / Belum Sudah
Tersedianya dokumen perencanaan : RPJPD yang telah
ditetapkan dengan Perda Dokumen Tersedia
Tersedianya dokumen perencanaan : RPJMD yang telah
ditetapkan dengan Perda / Perkada Dokumen Tersedia
Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah
ditetapkan dengan Perkada Dokumen Tersedia
Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD Dokumen Tersedia
Buku "Kabupaten dalam Angka" Ada / Tidak Ada
Buku "PDRB Kabupaten" Ada / Tidak Ada
Sasaran Strategis 2
Meningkatnya Kualitas Sdm Aparatur Pemerintah Daerah Yang Ditandai oleh Meningkatnya Etos Kerja
Dan Budaya Kerja Pegawai
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
% 78
Sasaran Strategis 3
Menguatnya Kapasitas Kelembagaan Melalui Regulasi Yang Konprehensif Dan Berkeadilan
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Jenis, kelas, dan jumlah restoran Restoran 59
Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel Penginapan /
Hotel 62
Lahan bersertifikat % 14
Penyelesaian kasus tanah
%
100
Sasaran Strategis 4
Meningkatnya kesadaran dan penegakan hukum
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP % 80
Kegiatan pembinaan politik daerah % 80
Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk % 1:1,07
Penegakan PERDA % 93
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman, keindahan) di Kabupaten % 92
Angka kriminalitas Kasus 655
Jumlah demo Kali 4
Penyelesaian izin lokasi % 97,40
Sasaran Strategis 5
Menurunnya angka buta aksara
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Angka melek huruf (AMH) % 98,71-98,39
Angka rata-rata lama sekolah % 7,75
Angka partisipasi kasar SD/MI % 108,76
Angka partisipasi kasar SLTP % 99,99
Angka partisipasi kasar SLTA % 62,29
Angka Partisipasi Murni :
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A % 98,36
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B % 73,90
Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C % 46,31
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 46
Sasaran Strategis 6
Meningkatnya angka partisipasi pendidikan
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Pendidikan Dasar :
Angka partisipasi sekolah % 94,38
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah % 100
Rasio guru/murid % 15,22
Rasio guru/murid per kelas rata-rata % 23,48
Pendidikan Menengah Pertama : (SLTP/MTs)
Angka partisipasi sekolah % 94,38
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia
sekolah
% 96,91
Rasio guru terhadap murid % 15,4
Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata % 38,11
Pendidikan Menengah Atas : (SMA/SMK/MA)
Angka partisipasi sekolah % 78,21
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia
sekolah
% 55,01
Rasio guru terhadap murid % 15,44
Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata % 38,11
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) :
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 55,49
Angka Kelulusan :
Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 99,75
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs % 96,18
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA % 96
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs % 99,69
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA % 89,13
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV % 94,62
Sasaran Strategis 7
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta
aksara)
% 99,89
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI % 0,03
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs % 0,44
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA % 1,07
Jumlah perpustakaan % 3
Jumlah pengunjung perpustakaan pertahun % 60.535
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah % 64.700
Sasaran Strategis 8
Meningkatnya usia harapan hidup
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Angka usia harapan hidup Th 67,1-67,90
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization
(UCI)
% 95
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 47
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
DBD
% 100
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat
miskin
% 15
Cakupan kunjungan bayi % 88
BOR (Bed Occupancy rate ) % 65
AVLOS ( Average Length of Stay) Hari 8
BTO (Bed Turn Over) Kali 45
TOI ( Turn Over Interval) hari 3
Angka Kematian > 48 jam (GDR) per mile
(‰) 40
Angka Kematian < 48 jam (NDR)
per mile
(‰) 60
Sasaran Strategis 9
Menurunnya angka kematian bayi
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Angka kelangsungan hidup bayi (kematian bayi per 1000
kelahiran)
% 25
Sasaran Strategis 10
Menurunnya angka kematian ibu melahirkan
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran
hidup)
% 65
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
% 81
Sasaran Strategis 11
Menurunnya anak balita dibawah garis merah
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Persentase balita gizi buruk
% ≤ 5
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
% 100
Sasaran Strategis 12
Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Rasio posyandu per satuan balita
% 1,95
Sasaran Strategis 13
Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan
% 96,10
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 48
Sasaran Strategis 14
Meningkatnya peserta KB aktif
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Rata-rata jumlah anak per keluarga orang 2
Rasio akseptor KB % 0,73
Cakupan peserta KB aktif % 73
Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I
% 41,5
Sasaran Strategis 15
Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan
Bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Cakupan puskesmas
% 100
Cakupan pembantu puskesmas % 48,39
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk % 142,18
Rasio Rumah Sakit per 10.000 penduduk
% 1:14,56
Sasaran Strategis 16
Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup,
berkualitas dan profesional
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Rasio dokter per satuan penduduk % 7,55
Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk % 2,31
Rasio tenaga ahli gizi per 100.000 penduduk % 2,50
Jumlah Rumah Sakit RS 11
Jumlah Puskemas, Pustu, Pusling Puskesmas,
Pustu, Pusling 216
Jumlah Tenaga Medis Orang 260
Keperawatan (perawat dan bidan) Orang 1260
Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi) Orang 40
Tenaga kesehatan Orang 70
Sanitarian Orang 34
Ahli gizi Orang 40
Rasio tenaga medis per 1000 penduduk % 16,23
Rasio tenaga keperawatan per 100.000 penduduk % 44,26
Rasio tenaga Kesehatan per 1000 penduduk
% 4,37
Sasaran Strategis 17
Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam
pelayanan kesehatan, seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes,
dan Pos Siaga serta Poskestren
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Posyandu aktif % 100
Sasaran Strategis 18
Meningkatnya daya saing daerah dan kemandirian
ekonomi berbasis pertanian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 49
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Produksi daging (Ton/Th) Ton 5.701
Produksi telor (Ton/Th) Ton 10.797
Produksi susu (ton/Th) Ton 450.815
Mortalitas ternak (angka kematian ternak) % 0,5
Kejadian penyakit % 5,50
Jumlah Puskewan Puskewan\ 9
Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB % 7,84
Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB % 1,07
Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya
per hektar Kw/hektar 66,33
Kontribusi sektor pertanian / perkebunan terhadap PDRB % 49,30
Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap
PDRB % 9,12
Nilai tukar petani % 110,75
Gabah Ton 847.840
Beras (Ton) Ton 502.122
Kesediaan pangan utama % 303,94
Produksi perikanan Ton 63.242
Konsumsi ikan % 29,9
Sasaran Strategis 19
Meningkatkan industri olahan dan
kreatif berbasis pertanian
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB % 23,82
Ekspor bersih perdagangan Rp. 18.823.187
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB % 5,69
Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor
industri
% 6,5
Pertumbuhan industri
% 4,86
Sasaran Strategis 20
Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan
sosial hutan
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis % 1,07
Kerusakan kawasan hutan
% 0,04
Sasaran Strategis 21
Meningkatnya investasi di daerah baik PMA
maupun PMDN
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Investor 1
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) Rp. (milyar) 50
Rasio daya serap tenaga kerja Orang 239
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB % 4,04
Kenaikan / penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah)
Rp. 1
Sasaran Strategis 22
Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 50
Kawah Ijen, Pantai Plengkung, Sukamade dan lainnya
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Kunjungan wisata domistik Orang 864.725
Kunjungan wisata mancanegara Orang 22.481
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB % 3,71
Sasaran Strategis 23
Meningkatnya profesionalisme pengelolaan
koperasi dan UMKM
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Prosentase koperasi aktif (melaksanakan RAT) % 80,3
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM UKM 23.000
Jumlah BPR / LKM BPR/LKM 2.250
Usaha Mikro dan Kecil UMK 44
Sasaran Strategis 24
Meningkatnya jejaring antar daerah, provinsi dan pusat
serta jejaring pelaku ekonomi
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Jenis dan jumlah bank dan cabang Bank 44
Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang
Perush. Asuransi
4
Sasaran Strategis 25
Tersusunnya regulasi yang berhubungan dengan kompetisi
kegiatan ekonomi di daerah
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Lama proses perijinan % 94,29
Penyelesaian ijin lokasi % 97,40
Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan Adiministrasi
Pemerintah Ada / Tidak ada
Ada
Pajak daerah (milyar RP) Rp. 43,596
Retribusi Daerah (milyar RP) Rp. 28,082
Macam pajak daerah Macam 11
Macam retribusi daerah Macam 30
Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha Perda 1
Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa % 95
Perda ekonomi kerakyatan Perda 1
Sasaran Strategis 26
Meningkatnya sarana informasi dan alat transportasi
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Jumlah jaringan komunikasi Jaringan 13
Jumlah surat kabar nasional / lokal Jenis 18
Jumlah penyiaran radio/TV lokal Penyiaran /
tayang 51/2
Jumlah penyiaran TV lokal Tayang 1
Web site milik pemerintah daerah Web site 1
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik % 95
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 51
Jumlah arus penumpang angkutan umum Orang 1.584.129
Rasio ijin trayek % 0,00034
Jumlah uji kir angkutan umum Angkutan 1.420
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis Pelabuhan 2/1/8
Angkutan darat % 0,001
Kepemilikan KIR angkutan umum % 34,59
Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) Menit 20
Biaya pengujian kelayakan angkutan umum Rp. 37.000
Pemasangan Rambu-rambu % 0,052
Sasaran Strategis 27
Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta
prasarana yang menghubungkan daerah-daerah tujuan wisata
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik % 95
Sasaran Strategis 28
Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang pertanian
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Rasio jaringan irigasi dan luas daerah irigasi % 75
Rasio ketersediaan air dan kebutuhan air untuk irigasi dan
lain keperluan
% 50
Rasio ketersediaan air pada musim hujan dan musim
kemarau (degradasi DAS)
% 75
Rasio pemanfaatan air tanah dan air permukaan % 75
Rasio bangunan pengamanan pantai dengan panjang pantai
yang terkenan abrasi
% 50
Rasio jumlah SDM dengan luasan baku sawah irigasi % 80
Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi baik dan teknis % 75
Sumber air / mata air yang dalam kondisi debit air stabil % 75
Daur ulang sistem irigasi % 45
Rasio Jaringan Irigasi % 75
Persentase penduduk yang memiliki lahan % 22
Sasaran Strategis 29
Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta prasarana yang
menghubungkan pusat-pusat kegiatan ekonomi
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan % 0,004
Jumlah orang / barang yang terangkut angkutan umum Orang 1.584.129
Jumlah orang / barang melalui dermaga / bandara / terminal
per tahun
Orang 1..584.129
Rasio tempat ibadah per satuan penduduk % 75
Persentase rumah tinggal bersanitasi % 83,5
Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk % 45
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan
penduduk
% 50
Rasio rumah layak huni % 50
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 52
Rasio permukiman layak huni % 50
Panjang jalan dilalui Roda 4 % 0,0005
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) % 94,90
Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/ saluran
pembuangan air (minimal 1,5 m)
Km 25.500
Sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau
bangunan rumah liar
% 30
Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak
tersumbat
% 84
Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik % 98
Lingkungan Pemukiman Pemukiman 113.995
Pembangunan waduk, embung dan longstorege, cek dam,
ground sill
Bangunan 30
Pembangunan infrastruktur pengaman pantai dan muara
sungai
% 80
Sasaran Strategis 30
Meningkatnya prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan
dalam jumlah kualitas yang memadai
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik % 86,03
Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik % 84,56
Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik % 96,86
Jumlah klub olahraga Klub 63
Jumlah gedung olahraga Gedung 2
Rumah tangga pengguna air bersih RT 33.670
Rumah tangga pengguna listrik RT 276.151
Rumah tangga ber-Sanitasi RT 336.720
Lingkungan pemukiman kumuh pemukiman 36100
Rumah layak huni Rumah 1469200
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber
HPL/HGB
% 45
Persentase penanganan sampah % 45,5
Persentase luas pemukiman yang tertata % 45
Pencemaran status mutu air % 90
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber
mata air
% 81
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal % 75
Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk % 50
Penegakan hukum lingkungan % 90
Sumber air/mata air dalam kondisi baik/kondisi debit stabil % 83
Sasaran Strategis 31
Tersusunnya dan tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi
secara terpadu dan konprehensif
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Ketaatan terhadap RTRW Kondisi Baik
Luas wilayah produktif % 50,60
Luas wilayah industri % 2,30
Luas wilayah kebanjiran % 0,08
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 53
Luas wilayah kekeringan % 0,08
Luas wilayah perkotaan % 9,80
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber
HPL/HGB %
45
Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan Bangunan 4.185
Sasaran Strategis 32
Meningkatnya jumlah jalan poros desa
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan
pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4)
%
95
Sasaran Strategis 33
Menurunnya tingkat pengangguran
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Angka partisipasi angkatan kerja % 71,70
Angka sengketa pengusaha - pekerja per tahun % 1,72
Tingkat partisipasi angkatan kerja % 71,70
Pencari kerja yang ditempatkan % 20,20
Tingkat pengganguran terbuka % 3,31-4,31
Keselamatan dan perlindungan % 74,89
Perselisian buruh dan pengusaha terhadap kebijakan
pemerintah
% 26,67
Rasio ketergantungan % 31,9
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia % 35
Transmigrasi swakarsa (transmigrasi umum, TSM & TU ) % 18,94
Sasaran Strategis 34
Menurunnya angka kemiskinan
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Prosentase penduduk diatas garis kemiskinan % 84,1
Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik % 66,95
Persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air
bersih %
7,50
Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (jt/th) % 63,37
Sasaran Strategis 35
Meningkatnya program-program pembangunan yang berbasis
pada pengarusutamaan gender
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah % 15
Partisipasi perempuan di lembaga swasta % 86,70
Rasio KDRT % 0,007
Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur % 0,54
Partisipasi angkatan kerja perempuan (Legislatif) % 16,12
Partisipasi angkatan kerja perempuan (Eksekutif) % 38,39
Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan
anak dari tindakan kekerasan %
87,44
Sasaran Strategis 36
Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial masyarakat
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti
rehabilitasi
Unit 83
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 54
PMKS yang memperoleh bantuan sosial % 0,09
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial % 0,09
Sasaran Strategis 37
Meningkatnya peranan kelompok-kelompok dalam
masyarakat di dalam berbagai kegiatan pembangunan
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan
masyarakat (LPM)
Kelompok 85
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK Kelompok 85
Kontribusi produksi kelompok tani terhadap PDRB % 4,03
Cakupan bina kelompok petani % 26,55
Cakupan bina kelompok nelayan Kelompok 44
Jumlah nelayan yang dapat bantuan Pemda pada tahun Nelayan 9
Produksi perikanan kelompok nelayan Ton 260,4
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal Kelompok 30
Cakupan bina kelompok pengrajin Sentra 25
Jumlah LSM LSM 217
LPM Berprestasi LPM 50
PKK aktif PKK 100
Swadaya Masyarakat terhadap Prog. pemberd. masyarakat % 80
Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat % 70
Sasaran Strategis 38
Meningkatnya upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
Jumlah group kesenian Group 719
Jumlah gedung Gedung 2
Penyelenggaraan festival seni dan budaya kali 6
Sarana penyelenggaraan seni dan budaya Unit 9
Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan Buah/tempat 27
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 55
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Pengukuran Kinerja
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan
hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau
kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak - pihak yang
berwenang menerima pelaporan akuntabilitas / pemberi amanah.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi selaku pengemban amanah
masyarakat Banyuwangi melaksanakan kewajiban mempertanggungjawabkan
amanah tersebut. Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam
Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 589/IX/6/Y/1999
tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan
Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian
target sasaran dari masing - masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan
dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Banyuwangi 2010-2015. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran
kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam
rangka mewujudkan misi dan visi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
a. Kerangka Pengukuran Kinerja
Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Inpres Nomor 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala
Lembaga Administrasi Negara Nomor : 589/IX/6/Y/1999 tentang Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 56
Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Kinerja Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi berdasarkan tingkat pencapaian sasaran dan
indikator sasaran serta menggambarkan pula tingkat capaian pada program /
kegiatan. Untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat pencapaian
sasaran dan program / kegiatan dilakukan melalui media Rencana Kinerja
yang dibandingkan dengan realisasinya.
Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target
dengan Realisasi Indikator Sasaran melalui media formulir Pengukuran
Kinerja. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi
untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Untuk mempermudah interprestasi atas pencapaian sasaran dan
indikator sasaran diberlakukan nilai disertai makna dari nilai tersebut yaitu:
- 85 s.d. 100 = Baik Sekali (BS)
- 70 s.d. <85 = Baik (B)
- 55 s.d. <70 = Cukup (C)
- < 55 = Kurang (K)
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis
pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan
mengenai sebab - sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang
diharapkan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 57
Indikator Kinerja
Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan.
Indikator Sasaran
Indikator Sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukkan secara
signifikan mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran.
Indikator Sasaran dilengkapi dengan Target Kuantitatif dan satuannya
untuk mempermudah pengukuran pencapaian sasaran.
b. Analisis Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja
Secara umum Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah dapat
melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010–2015. Dalam RPJMD
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010–2015, untuk mewujudkan Visi telah
ditetapkan 9 Misi yang diintisarikan menjadi 5 Misi, 7 Tujuan dan 42 Sasaran.
Berdasarkan Rencana Kerja dan Penetapan Kinerja tahun 2013, telah
ditetapkan 38 (tiga puluh delapan) sasaran, dengan indikator sasaran
sebanyak 275 (dua ratus tujuah puluh lima) indikator sasaran terdiri dari
1 tujuan dan 36 indikator kinerja untuk MisiI terdapat 1 tujuan dan 75
indikator kinerja untuk Misi II terdapat 2 tujuan dan 48 indikator kinerja untuk
Misi III terdapat 2 tujuan dan 73 indikator kinerja untuk Misi IV terdapat 1
tujuan dan 43 indikator kinerja untuk Misi V.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 58
Dari 38 (tigapuluh delapan) sasaran dengan 275 indikator kinerja,
pencapaian indikator sasaran kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1.
Persentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran
No. Kategori Jumlah
Indikator Sasaran Persentase
Misi I (36 Indikator Sasaran)
1 Baik Sekali 34 94,44
2 Baik 1 2,78
3 Cukup 0 0,00
4 Kurang 1 2,78
Misi II (75 Indikator Sasaran)
1 Baik Sekali 57 76,00
2 Baik 17 22,67
3 Cukup 1 1,33
4 Kurang 0 0,00
Misi III (48 Indikator Sasaran)
1 Baik Sekali 43 89,58
2 Baik 3 6,25
3 Cukup 0 0,00
4 Kurang 2 4,17
Misi IV (73 Indikator Sasaran)
1 Baik Sekali 63 86,30
2 Baik 5 6,85
3 Cukup 3 4,11
4 Kurang 2 2,74
Misi V (43 Indikator Sasaran)
1 Baik Sekali 34 79,07
2 Baik 3 6,98
3 Cukup 2 4,65
4 Kurang 4 9,30
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 59
Adapun ketercapaian kinerja sasaran dirinci dalam matrik sebagai berikut :
Tabel 3.2.
Ketercapaian Indikator Sasaran terhadap Target
No. Sasaran Jumlah
Indikator
Ketercapaian
Target
Keterangan
Misi I : Mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik dan Bersih (Good and Clean Governance)
1 Terwujudnya tata kelola pemerintahan
yang baik dan bersih
Capaian kinerja sasaran = 93,19 % kategori Baik Sekali
23 18 Indikator
mencapai
target
5 Indikator tidak
mencapai
target
22 Indikator
mencapai > 100
% = BS
1 Indikator
mencapai <55
% = K
(100 % = 10, lebih 100
% = 8, tdk tercapai = 5)
2 Meningkatnya kualitas SDM aparatur
pemerintah daerah yang ditandai oleh
meningkatnya etos kerja dan budaya kerja
pegawai
Capaian kinerja sasaran = 101,94 % kategori Baik Sekali
1 1 mencapai
target
1 Indikator
mencapai 85 - <
100 %= BS (lebih 100%=3)
3 Menguatnya kapasitas kelembagaan
melalui regulasi yang konprehensif dan
berkeadilan
Capaian kinerja sasaran = 151,99 % kategori Baik Sekali
4 4 Indikator
mencapai
taget
4 Indikator
mencapai > 100
% = BS (100% = 1, lebih 100% =
3)
4 Meningkatnya kesadaran dan penegakan
hukum
Capaian kinerja sasaran = 197,56 % kategori Baik Sekali
8 7 Indikator
mencapai
target
1 Indikator tdk
mencapai
target
6 Indikator
mencapai > 100
% = BS
1 Indikator
mencapai 85-<
100 % (BS)
1 Indikator
mencapai 70 -
<85 % = B (100% = 1, lebih 100% =
7, tdk tercapai = 1)
Misi II : Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Bidang Pendidikan, Kesehatan dan
Kebutuhan Dasar Lainnya
5 Menurunnya angka buta aksara
Capaian kinerja sasaran = 108,32 % kategori Baik Sekali
8 5 Indikator
mencapai
target
3 Indikator tidak
mencapai
target
7 Indikator
mencapai > 100
% = BS
1 Indikator
mencapai 85 - <
100 % =BS (lebih 100% = 5, tdk
tercapai = 3)
6 Meningkatnya angka partisipasi pendidikan
Capaian kinerja sasaran = 102,77 % kategori Baik Sekali
19 14 Indikator
mencapai target
5 Indikator tidak
mencapai target
15 Indikator
mencapai > 100
% = BS
2 Indikator
mencapai
mencapai 85 - <
100 % =BS
1 Indikator
mencapai 70-
<85 % = B
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 60
1 Indikator
mencapai 55-
<70 % = C. (lebih 100% = 14, tdk
tercapai = 5)
7 Meningkatnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya pendidikan
Capaian kinerja sasaran = 181,47 % kategori Baik Sekali
7 3 Indikator
mencapai target
4 Indikator tidak
mencapai target
5 Indikator
mencapai > 100
% = BS
2 Indikator
mencapai 85 - <
100 % =BS (lebih 100% = 3, tdk
tercapai = 4)
8 Meningkatnya usia harapan hidup
Capaian kinerja sasaran = 115,18 % kategori Baik Sekali
11 8 Indikator
mencapai target
3 Indikator tidak
mencapai target
10 Indikator
mencapai > 100
% = BS
1 Indikator
mencapai 70-
<85 % = B (100% = 1, lebih 100% =
7, tdk tercapai = 3)
9 Menurunnya angka kematian bayi
Capaian kinerja sasaran = 304,88 % kategori Baik Sekali
1 1 Indikator
mencapai terget
1 Indikator
mencapai > 100
% = BS (lebih 100% = 1)
10 Menurunnya angka kematian ibu
melahirkan
Capaian kinerja sasaran = 73,55 % kategori Baik
2 1 Indikator
mencapai
target
1 Indikator tidak
mencapai
target
1 Indikator
mencapai > 100
% = BS
1 Indikator
mencapai 70-
<85 % = B (lebih 100%=1, tdk
tercapai = 1 )
11 Menurunnya anak balita dibawah garis
merah
Capaian kinerja sasaran = 300 % kategori Baik Sekali
2 2 Indikator
mencapai
target
2 Indikator
mencapai > 100
% = BS (100% = 1, lebih 100% =
1)
12 Menurunnya prevalensi gizi kurang pada
balita
Capaian kinerja sasaran = 105,64 % kategori Baik Sekali
1 1 Indikator
mencapai
target
1 Indikator
mencapai > 100
% = BS (lebih 100% = 1)
13 Meningkatnya cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan
Capaian kinerja sasaran = 92,92 % kategori Baik Sekali
1 1 Indikator tidak
mencapai
target
1 Indikator
mencapai 70-
<85 % = B (tdk tercapai = 1)
14 Meningkatnya peserta KB aktif
Capaian kinerja sasaran = 104,18 % kategori Baik Sekali
4 4 Indikator
mencapai
target
4 Indikator
mencapai > 100
% = BS (100% = 1, lebih 100% =
3)
15 Tersedianya obat dan perbekalan
kesehatan yang aman, bermutu dan
bermanfaat serta terjangkau oleh
masyarakat
Capaian kinerja sasaran = 157,54 % kategori Baik Sekali
4 4 Indikator
mencapai
target
4 Indikator
mencapai > 100
% = BS (100% = 1, lebih 100% =
3)
16 Tersedianya tenaga kesehatan yang
cukup, berkualitas dan profesional
14 6 Indikator
mencapai
target
1 Indikator
mencapai > 100
% = BS
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 61
Capaian kinerja sasaran = 130,97 % kategori Baik Sekali
8 Indikator tidak
mencapai
target
13 Indikator
mencapai 70-
<85 % = B (lebih 100% = 6, tdk
tercapai = 8)
17 Terberdayakannya masyarakat melalui
keterlibatan di dalam pelayanan
kesehatan, seperti terlibat dalam
Posyandu, Polindes, dan Pos Siaga serta
Poskestren
Capaian kinerja sasaran = 100 % kategori Baik Sekali
1 1 Indikator
mencapai
target
1 Indikator
mencapai > 100
% = BS (100% = 1)
Misi III : Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Daerah melalui Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas
dan Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal
18 Meningkatnya daya saing daerah dan
kemandirian ekonomi berbasis pertanian
Capaian kinerja sasaran = 208,30 % kategori Baik Sekali
17 11 Indikator
mencapai
target
6 Indikator tidak
mencapai
target
14 Indikator
mencapai > 100
% = BS
3 Indikator
mencapai 70-
<85 % = B (100% = 3, lebih 100% =
8, tdk tercapai = 6)
19 Meningkatkan industri olahan dan kreatif
berbasis pertanian
Capaian kinerja sasaran = 164,26 % kategori Baik Sekali
5 4 Indikator
mencapai
target
1 Indikator tidak
mencapai
target
5 Indikator
mencapai > 100
% = BS (lebih 100% = 4)
20 Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi
dan sosial hutan
Capaian kinerja sasaran = 112,97 % kategori Baik Sekali
2 2 Indikator
mencapai
target
2 Indikator
mencapai > 100
% = BS (lebih 100% = 2)
21 Meningkatnya investasi di daerah baik
PMA maupun PMDN
Capaian kinerja sasaran = 267,30 % kategori Baik Sekali
5 4 Indikator
mencapai
target
1 Indikator tidak
mencapai
target
5 Indikator
mencapai > 100
% = BS (lebih 100% = 4)
22 Meningkatnya pemanfaatan potensi
pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai
Plengkung, Sukamade dan lainnya
Capaian kinerja sasaran = 186,50 % kategori Baik Sekali
3 3 Indikator
mencapai
target
3 Indikator
mencapai > 100
% = BS ( lebih 100% = 3)
23 Meningkatnya profesionalisme pengelolaan
koperasi dan UMKM
Capaian kinerja sasaran = 100,79 % kategori Baik Sekali
4 4 Indikator
mencapai
target
4 Indikator
mencapai > 100
% = BS (100% = 2, lebih 100%
= 2)
24 Meningkatnya jejaring antar daerah,
provinsi dan pusat serta jejaring pelaku
ekonomi
Capaian kinerja sasaran = 200 % kategori Baik Sekali
2 2 Indikator
mencapai
target
2 Indikator
mencapai > 100
% = BS ( lebih 100% =2)
25 Tersusunnya regulasi yang berhubungan
dengan kompetisi kegiatan ekonomi di
daerah
Capaian kinerja sasaran = 104,55 % kategori Baik Sekali
10 9 Indikator
mencapai
target
1 Indikator tidak
mencapai
target
6 Indikator
mencapai > 100
% = BS
2 Indikator
mencapai 85 - <
100 % =BS
2 Indikator
mencapai <55
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 62
% = K. ( 100% =5, lebih 100%
=4, tdk tercapai = 1)
Misi IV : Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Infranstruktur Publik
26 Meningkatnya sarana informasi dan alat
transportasi Capaian kinerja sasaran = 152,85 % kategori Baik Sekali
15 14 Indikator
mencapai
target
1 Indikator tidak
mencapai
target
14 Indikator
mencapai > 100
% = BS
1 Indikator
mencapai 85 - <
100 % =BS ( 100%=10, lebih
100%=4, tdk tercapai =1)
27 Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan
dan sarana serta prasarana yang
menghubungkan daerah-daerah tujuan
wisata
Capaian kinerja sasaran = 96,95 % kategori Baik Sekali
1 1 Indikator tidak
mencapai
target
1 Indikator
mencapai 70-
<85 % = B ( tdk tercapai =1)
28 Meningkatnya sarana dan prasarana
penunjang pertanian
Capaian kinerja sasaran = 107,29 % kategori Baik Sekali
11 7 Indikator
mencapai
target
4 Indikator tidak
mencapai
target
8 Indikator
mencapai > 100
% = BS
3 Indikator
mencapai 85 - <
100 % =BS ( 100% = 5, lebih 100%
=2, tdk tercapai =4)
29 Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan
dan sarana serta prasarana yang
menghubungkan pusat-pusat kegiatan
ekonomi
Capaian kinerja sasaran = 124 % kategori Baik Sekali
18 13 Indikator
mencapai
target
5 Indikator tidak
mencapai
target
14 Indikator
mencapai > 100
% = BS
3 Indikator
mencapai 70 - <
85 % =B
1 Indikator
mencapai 55-
<70% = C. ( 100% = 6, lebih 100%
=7, tdk tercapai =5)
30 Meningkatnya prasarana dan sarana
pendidikan dan kesehatan dalam jumlah
kualitas yang memadai
Capaian kinerja sasaran = 379,73 % kategori Baik Sekali
19 14 Indikator
mencapai
target
5 Indikator tidak
mencapai
target
11 Indikator
mencapai > 100
% = BS
4 Indikator
mencapai 85 - <
100 % =BS
2 Indikator
mencapai 55- <
70 % =C
2 Indikator
mencapai <55%
= K. ( 100% = 3, lebih 100%
=11, tdk tercapai =5)
31 Tersusunnya dan tertatanya RTRW
Kabupaten Banyuwangi secara terpadu
dan konprehensif
Capaian kinerja sasaran = 114,15 % kategori Baik Sekali
8 8 Indikator
mencapai
target
6 Indikator
mencapai > 100
% = BS
1 Indikator
mencapai 85 - <
100 % =BS
1 Indikator
mencapai 70 - <
85 % =B (100% = 3, lebih 100%
=5)
32 Meningkatnya jumlah jalan poros desa 1 1 Indikator 1 Indikator
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 63
Capaian kinerja sasaran = 101,58 % kategori Baik Sekali
mencapai target mencapai > 100
% = BS ( lebih 100% =1)
Misi V : Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Optimalisasi Sumberdaya Daerah Berbasis
Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan, Berkeadilan Dan Berwawasan
Lingkungan
33 Menurunnya tingkat pengangguran
Capaian kinerja sasaran = 167,40 % kategori Baik Sekali
10 6 Indikator
mencapai
target
4 Indikator tidak
mencapai
target
8 Indikator >
100 % = BS
1 Indikator
mencapai 70 - <
85 % =B
I Indikator
mencapai >55 =
K (lebih 100% =6, tdk
tercapai =4)
34 Menurunnya angka kemiskinan
Capaian kinerja sasaran = 113,02 % kategori Baik Sekali
4 4 Indikator
mencapai target
4 Indikator
mencapai > 100
% = BS (lebih 100% =4)
35 Meningkatnya program-program
pembangunan yang berbasis pada
pengarusutamaan gender
Capaian kinerja sasaran = 111,43 % kategori Baik Sekali
7 6 Indikator
mencapai
target
1 Indikator tidak
mencapai
3 Indikator
mencapai > 100
% = BS
2 Indikator
mencapai 70-
<85 % = B
1 Indikator
mencapai 55-
<70 % = C
1 Indikator <55
= K. (100% = 1, lebih 100%
=5, tdk tercapai =1)
36 Meningkatnya jaminan dan perlindungan
sosial masyarakat
Capaian kinerja sasaran = 294,15 % kategori Baik Sekali
3 2 Indikator
mencapai
target
1 Indikator tidak
mencapai
target
2 Indikator
mencapai > 100
% = BS
1 Indikator
mencapai 55-
<70 % = C ( lebih 100% =2, tdk
tercapai =1)
37 Meningkatnya peranan kelompok-
kelompok dalam masyarakat di dalam
berbagai kegiatan pembangunan
Capaian kinerja sasaran = 107,62 % kategori Baik Sekali
14 9 Indikator
mencapai
target
5 Indikator tidak
mencapai
target
12 Indikator
mencapai > 100
% = BS
2 Indikator
mencapai <55 =
K. (100% = 4, lebih 100%
=5, tdk tercapai =5)
38 Meningkatnya upaya pelestarian dan
pengembangan budaya lokal
Capaian kinerja sasaran = 91,73 % kategori Baik Sekali
5 5 Indikator
mencapai target
2 Indikator tidak
mencapai target
5 Indikator
mencapai > 100
% = BS (100% = 3, tdk
tercapai=2)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 64
Dari 38 sasaran di atas, pencapaian realisasi terhadap target yang
sudah ditentukan dapat diketahui sebagai berikut :
Tabel 3.3.
Pencapaian Target Misi
3.2. Analisis Capaian Kinerja
Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai di atas
adalah dengan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator
sasaran. Adapun rincian dan analisis capaian kinerja masing - masing sasaran
dan indikator sasaran adalah sebagai berikut :
No. Misi
Jumlah
Indikator
Sasaran
Tingkat Pencapaian
Sesuai Target Belum Mencapai Target Melampaui Target
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Misi 1 36 11 30.56
6 16,67
19 52.78
2 Misi 2 75 5 6.67
25 33,33
45 60,00
3 Misi 3 48 10 20.83
9 18,75
29 60.42
4 Misi 4 73 27 36.99
16 21,92
30 41,10
5 Misi 5 43 8 18.60
13 30,23
22 51.16
Jumlah 275 61 22,18 69 25,09 145 52,73
Tabel 3.4.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 1
Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja
per 10.000 penduduk % 1 : 0,84 1,09 129,76 1 : 0,91 1 : 0,27 29,67
2 Jumlah Linmas per Jumlah 10.000
Penduduk % 51,24 51,24 100 60,55 66,86 110,51
3 Rasio Pos Siskamling per jumlah
desa/kelurahan Buah 80 85 106,25 80 86 107,50
4 Pengelolaan arsip secara baku % 40 40 100 50 55 110
5 Peningkatan SDM pengelola
kearsipan % 80 80 100 100 100 100
6 Tersimpannya arsip inaktif dan statis % 35 35 100 40 50 125
7 Cakupan patroli petugas Satpol PP Kegiatan 144 156 108,33 192 240 125
8 Cakupan pelayanan bencana
kebakaran kabupaten % 0,0009 0,0009 100 0,0012 0,0012 100
9 Tingkat waktu tanggap (response
time rate) daerah layanan Wilayah % 80 80 100 85 84 98,82
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 65
Dari tabel di atas, diperoleh gambaran bahwa dari 23 indikator sasaran yang
ditetapkan, rata - rata capaian kinerja sasaran Terwujudnya pemerintahan yang baik
mencapai sebesar 93,19 % atau bermakna baik sekali. Apabila dibandingkan dengan
capaian kinerja tahun 2012 yang mencapai rata - rata sebesar 102,48 %, maka
capaian kinerja tahun 2013 mengalami penurunan rata – rata sebesar 0,91 %.
Penurunan ini disebabkan adanya beberapa indikator kinerja sasaran tidak mencapai
target yang telah ditetapkan.
Adapun indikator kinerja sasaran yang mengalami penurunan yaitu :
Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen
Kebakaran (WMK), dengan target sebesar 85 % pada tahun 2013, terealisasi
sebesar 84 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 98,82 %. Hal
ini disebabkan ada beberapa kasus kejadian kebakaran di luar wilayah
manajemen kebakaran sehingga penanganannya di luar response time rate
pemadam kebakaran.
Manajemen Kebakaran (WMK)
10 Cakupan sarana prasarana
perkantoran pemerintahan desa yang
baik % 93 93 100 95 96,50 101,58
11 Sistim Informasi Manajemen Pemda Sistim 9 15 166,67 10 15 150
12 Rasio bayi berAkte Kelahiran % 46 61,35 133,37 65,0 95,98 147,66
13 Rasio pasangan berAkta Nikah % 0,164 0,021 12,80 0,186 0,023 12,37
14 Kepemilikan KTP % 85,71 92,79 108,26 93,19 90,46 97,07
15 Kepemilikan akta kelahiran per 1000
penduduk % 8,03 7,35 91,53 10,79 3,22 29,84
16 Ketersediaan database
kependudukan skala provinsi Ada /
Tidak
SIAK
2010
SIAK
2010 100
SIAK
2010 Ada 100
17 Penerapan KTP nasional berbasis
NIK Sudah /
Belum Sudah Sudah 100 Sudah Sudah 100
18 Tersedianya dokumen perencanaan :
RPJPD yang telah ditetapkan dengan
Perda Dokumen Tersedia Tersedia 100 Tersedia Tersedia 100
19 Tersedianya dokumen perencanaan :
RPJMD yang telah ditetapkan
dengan Perda / Perkada Dokumen Tersedia Tersedia 100 Tersedia Tersedia 100
20 Tersedianya dokumen perencanaan :
RKPD yang telah ditetapkan dengan
Perkada Dokumen Tersedia Tersedia 100 Tersedia Tersedia 100
21 Penjabaran program RPJMD
kedalam RKPD Dokumen Tersedia Tersedia 100 Tersedia Tersedia 100
22 Buku "Kabupaten dalam Angka" Ada /
Tidak Ada Ada 100 Ada Ada 100
23 Buku "PDRB Kabupaten" Ada /
Tidak Ada Ada 100 Ada Ada 100
Rata-rata capaian kinerja 102,48 93,19
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 66
Solusi :
Diperlukan penambahan titik manajemen kebakaran yang baru dan penambahan
armada serta personil pemadam kebakaran.
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk, dengan target sebesar
0,091 % pada tahun 2013, terealisasi sebesar 0,027 %, sehingga capaian kinerja
indikator sasaran sebesar 29,67%. Hal ini disebabkan kurangnya jumlah SDM
yang ada, dikarenakan adanya moratorium pegawai yang diberlakukan oleh
pemerintah pusat sehingga tidak memungkinkan untuk merekrut PNS yang
ditempatkan di Satuan Polisi Pamong Praja.
Solusi :
Menambah personil non Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Rasio pasangan berakte nikah, dengan target sebesar 0,186 % pada tahun
2013, terealisasi sebesar 0,023 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran
sebesar 12,37 %.
Kepemilikan KTP, dengan target sebesar 93,19 % pada tahun 2013, terealisasi
sebesar 90,46 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 97,07 %.
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk juga mengalami penurunan,
dengan target sebesar 10,79 % pada tahun 2013, terealisasi sebesar 3,22 %
atau capaian kinerja indikator sasaran sebesar 29,84 %.
Penyebab tidak tercapainya 3 indikator kinerja di atas karena rendahnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya pemahaman Undang - Undang Nomor
32 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
Solusi :
Perlu dilakukan sosialisasi rutin kepada masyarakat melalui papan pengumuman
di tempat strategis, siaran radio dan media lain, maupun tatap muka dengan
tokoh masyarakat di tingkat Desa / Kelurahan tentang pemahaman Undang -
Undang Nomor 32 Tahun 2006, bahwa setiap peristiwa kependudukan harus
dilaporkan kepada instansi terkait, seperti kelahiran anak, pernikahan, pindah
tempat tinggal dan lainnya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 67
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pencapaian sasaran
Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah daerah yang ditandai oleh
meningkatnya etos kerja dan budaya kerja pegawai dengan target sebesar 78 %
pada tahun 2013, terealisasi sebesar 79,81 % sehingga capaian kinerja indikator
sasaran sebesar 101,94% yang bermakna Baik Sekali. Pencapaian kinerja tahun
2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan pencapaian kinerja tahun 2012
sebesar 99,09 %. Tercapainya realisasi dan capaian kinerja dikarenakan adanya
perbaikan – perbaikan pelayanan kepada masyarakat seperti pengurusan
administrasi kependudukan sekarang ini lebih mudah, cepat dan selesai serta
didukung oleh adanya program pelayanan prima bagi masyarakat.
Tabel 3.5.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 2
Meningkatnya Kualitas SDM Aparatur Pemerintah Daerah
Yang Ditandai oleh Meningkatnya Etos Kerja Dan Budaya Kerja Pegawai
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Indeks Kepuasan Layanan
Masyarakat
% 78 77,29 99,09 78 79,81 101,94
Tabel 3.6.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 3
Menguatnya Kapasitas Kelembagaan Melalui Regulasi Yang Konprehensif Dan Berkeadilan
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Jenis, kelas, dan jumlah restoran Restoran 59 59 100 59 90 152,54
2 Jenis, kelas, dan jumlah
penginapan/ hotel Penginapan
/ Hotel 62 62 100 62 70 112,90
3 Lahan bersertifikat % 13 33,78 259,85 14 33,95 242,50
4 Penyelesaian kasus tanah
% 100 100 100 100 100 100
Rata-rata capaian kinerja 139,96 151,99
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 68
Dari tabel di atas, bahwa pencapaian sasaran Menguatnya kapasitas
kelembagaan melalui regulasi yang konprehensif dan berkeadilan pada tahun 2013
sebesar 151,99 %, mengalami peningkatan dibandingkan capaian kinerja tahun 2012
sebesar 151,99 %. Dari 4 indikator kinerja sasaran tahun 2012 yang melebihi target
sebanyak 3 indikator sasaran dan 1 indikator sasaran yang mencapai target.
Indikator kinerja sasaran yang mengalami kenaikan secara signifikan adalah
indikator lahan bersertifikat. Kenaikan ini seiring dengan semakin meningkatnya
kesadaran masyarakat untuk mengurus sertifikat tanah.
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa, pencapaian sasaran
Meningkatnya kesadaran dan penegakan hukum pada tahun 2013 rata – rata
capaian kinerja sebesar 197,56 % mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan
tahun 2012 sebesar 122,44 %. Dari 8 indikator kinerja sasaran yang tidak tercapai
sebanyak 1 indikator sasaran yaitu Jumlah demo hanya mencapai sebesar 57,14 %,
hal ini karena wilayah kerja sangat luas dan jumlah perusahaan swasta banyak
sehingga dimungkinkan adanya gejolak para buruh untuk dinaikkan upah kerjanya.
Adapun indikator kinerja sasaran yang mengalami penurunan yaitu :
Jumlah demo, dengan target sebanyak 4 kali pada tahun 2013, terealisasi
sebanyak 7 kali, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 57,14 %.
Tidak tercapainya indikator kinerja disebabkan kondisi keamanan dan ketertiban
Tabel 3.7.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 4
Meningkatnya kesadaran dan penegakan hukum
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Kegiatan pembinaan terhadap
LSM, Ormas dan OKP % 60 90 150 80 85 106,25
2 Kegiatan pembinaan politik daerah % 60 95 158,33 80 85 106,25
3 Rasio penduduk berKTP per satuan
penduduk % 1 : 1,16 1 : 1,16 100 1:1,07 1:1,08 100,93
4 Penegakan PERDA % 91 100 109,89 93 95 102,15
5 Tingkat penyelesaian pelanggaran
K3 (ketertiban, ketentraman,
keindahan) di Kabupaten % 87 85 97,70 92 106 115,22
6 Angka kriminalitas Kasus 722 718 100,56 655 650 100,77
7 Jumlah demo Kali 4 4 100 4 7 57,14
8 Penyelesaian izin lokasi % 97,7 81,18 83,09 97,40 98,87 101,51
Rata-rata capaian kinerja 122,44 197,56
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 69
lingkungan belum kondusif, hal ini ditandai dengan masih adanya gangguan
keamanan dan demonstrasi.
Solusi :
Diperlukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat tentang arti
pentingnya keamanan, ketertiban dan kenyamanan lingkungan serta adanya
kerjasama yang baik antara pemerintah daerah, perusahaan dan buruh
sehingga akan terjalin komunikasi yang baik pula.
Berdasarkan tabel di atas, dari 8 indikator kinerja sasaran sebanyak 5
indikator yang mencapai lebih 100 % dan sebanyak 3 indikator kinerja sasaran yang
tidak mencapai target. Capaian kinerja sasaran tahun 2013 sebesar 108,32 %
menurun jika dibandingkatkan capaian kinerja sasaran tahun 2012 yang mencapai
sebesar 108,94 % tetapi masih bermakna baik sekali.
Adapun indikator kinerja sasaran yang mengalami penurunan yaitu :
Angka melek huruf (AMH), dengan target sebesar 98,39 % pada tahun 2013,
terealisasi sebesar 97,23 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar
98,82%. Penurunan capaian kinerja disebabkan masih tingginya angka buta
Tabel 3.8.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 5
Menurunnya buta aksara
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Angka melek huruf (AMH) %
98,45-
98,23 99,86 101,66
98,71-
98,39 97,23 98,82
2 Angka rata-rata lama sekolah % 7,25 7,25 100 7,75 7,25 93,55
3 Angka partisipasi kasar SD/MI % 108,66 102,91 94,71 108,76 104,93 96,48
4 Angka partisipasi kasar SLTP % 96,99 101,44 104,59 99,99 103,25 103,26
5 Angka partisipasi kasar SLTA % 60,29 76,68 127,19 62,29 76,71 123,15
Angka Partisipasi Murni :
6 Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI/Paket A % 97,92 98,10 100,18 98,36 98,41 100,05
7 Angka Partisipasi Murni (APM)
SMP/MTs/Paket B % 73,58 84,32 114,60 73,90 88,64 119,95
8 Angka Partisipasi Murni (APM))
SMA/SMK/MA/Paket C % 44,32 57,02 128,66 46,31 60,81 131,31
Rata-rata capaian kinerja 108,94 108,32
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 70
aksara dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap akses pendidikan dasar
dan menengah (penduduk usia 7-18 tahun).
Solusi :
Mewujudkan penuntasan pendidikan dasar 9 tahun serta rintisan pendidikan
menengah 12 tahun melalui unit sekolah alternatif (SD - SMP Satu Atap) dan
pembangunan unit sekolah baru.
Angka rata - rata lama sekolah, dengan target sebesar 7,75 % pada tahun 2013,
terealisasi sebesar 7,25 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar
93,55%. Penurunan capaian kinerja disebabkan masih adanya murid yang
tinggal kelas pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (penduduk usia
7-18 tahun).
Solusi :
Meningkatkan partisipasi antara wali murid dan guru serta meningkatkan mutu
pendidikan, baik di tingkat dasar maupun tingkat menengah.
Angka partisipasi kasar SD/MI, dengan target sebesar 108,76 % pada tahun
2013, terealisasi sebesar 104,93 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran
sebesar 96,48 %. Penurunan capaian kinerja disebabkan semakin meningkatnya
kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan wajib belajar.
Solusi :
Meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan serta penambahan kebutuhan guru.
Tabel 3.9.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 6
Meningkatnya partisipasi pendidikan
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
Pendidikan Dasar :
1 Angka partisipasi sekolah % 100 101,59 101,59 94,38 102,87 109
2 Rasio ketersediaan
sekolah/penduduk usia sekolah % 96,76 101,51 104,91 100 101,72 101,72
3 Rasio guru/murid % 15,32 16,42 107,18 15,22 15,95 104,80
4 Rasio guru/murid per kelas rata-rata % 23,59 18,92 80,20 23,48 19,15 81,56
Pendidikan Menengah Pertama :
(SLTP/MTs)
5 Angka partisipasi sekolah % 93,69 96,32 102,81 94,38 98,82 104,70
6 Rasio ketersediaan sekolah terhadap
penduduk usia sekolah % 96,76 96,78 100,02 96,91 102,73 106,01
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 71
Dari tabel di atas, bahwa capaian kinerja untuk sasaran Meningkatnya
partisipasi pendidikan rata - rata capaian kinerja sasaran tahun 2013 sebesar
102,77 % meningkat dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2012
sebesar 102,56 %. Dari 19 indikator sasaran terdapat 14 indikator sasaran yang
melebihi target yang ditentukan dan hanya 5 indikator sasaran yang tidak
mencapai target.
Adapun indikator sasaran yang belum mencapai target sebagai berikut :
Rasio guru / murid per kelas rata - rata (Pendidikan Dasar), dengan target sebesar
23,48 % tahun 2013 terealisasi sebesar 19,85 % sehingga capaian kinerja
indikator sasaran ini sebesar 84,54 %,
Rasio guru / murid per kelas rata - rata (SLTP/MTs), dengan target sebesar 38,11
% tahun 2013 terealisasi sebesar 24,23 % sehingga capaian kinerja indikator
sasaran ini sebesar 52,09 %.
Rasio guru / murid per kelas rata - rata (SMA/SMK/MA), dengan target sebesar
38,11 % tahun 2013 terealisasi sebesar 24,94 % sehingga capaian kinerja
indikator sasaran ini sebesar 63,58 %.
7 Rasio guru terhadap murid % 15,43 17,02 110,30 15,44 16,60 107,51
8 Rasio guru terhadap murid per kelas
rata- rata % 38,06 25,68 67,47 38,11 34,54 90,63
Pendidikan Menengah Atas :
(SMA/SMK/MA)
9 Angka partisipasi sekolah % 77,04 68,59 89,03 78,21 74,19 94,86
10 Rasio ketersediaan sekolah terhadap
penduduk usia sekolah % 52,01 65,60 126,13 55,01 67,09 121,96
11 Rasio guru terhadap murid % 15,24 15,53 101,90 15,44 14,85 96,18
12 Rasio guru terhadap murid per kelas
rata- rata % 38,06 35,23 92,56 38,11 28,02 73,52
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) :
13 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) % 54,39 78,00 143,41 55,49 75,65 136,33
Angka Kelulusan :
14 Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 99,75 99,86 100,11 99,75 99,92 100,17
15 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs % 96,18 99,84 103,81 96,18 99,94 103,91
16 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA % 95,78 99,31 103,69 96 99,99 104,16
17 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI
ke SMP/MTs % 99,69 101,69 102,01 99,69 104,03 104,35
18 Angka Melanjutkan (AM) dari
SMP/MTs ke SMA/SMK/MA % 88,74 89,93 101,34 89,13 98,96 111,03
19 Guru yang memenuhi kualifikasi
S1/D-IV % 85,92 94,62 110,13 94,62 94,76 100,15
Rata-rata capaian kinerja 102,56 102,77
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 72
Rasio guru terhadap murid (SMA/SMK/MA) dari target yang ditentukan sebesar
15,44 % tahun 2013 terealisasi sebesar 14,77 % sehingga capaian kinerja
indikator sasaran sebesar 95,66 %.
Penyebab tidak tercapainya 4 indikator kinerja di atas karena adanya kewajiban
jumlah mengajar sebanyak 24 jam per-Minggu.
Solusi :
Dilakukan penyesuaian jam mengajar bagi guru.
Angka partisipasi sekolah (SMA/SMK/MA) dari target yang ditentukan sebesar
78,21 % tahun 2013 terealisasi sebesar 72,14 % sehingga capaian kinerja
indikator sasaran sebesar 92,24 %, tidak tercapainya indikator kinerja ini
dikarenakan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
pendidikan wajib belajar.
Solusi :
Meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan serta penambahan kebutuhan guru.
Dari tabel di atas, bahwa capaian kinerja tahun 2013 untuk sasaran
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan rata - rata capaian
Tabel 3.10.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 7
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Penduduk yang berusia >15 Tahun
melek huruf (tidak buta aksara) % 99,86 99,81 96,95 99,89 97,23 97,34
2 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI % 0,04 0,04 100 0,03 0,04 75
3 Angka Putus Sekolah (APS)
SMP/MTs % 0,49 0,44 111,36 0,44 0,42 104,76
4 Angka Putus Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA % 1,29 0,94 137,23 1,07 0,83 128,92
5 Jumlah perpustakaan gedung 1 1 100 3 2
66,67
6 Jumlah pengunjung perpustakaan
pertahun orang 57.653 288.000 499,54 60.535 61.970 102,37
7 Koleksi buku yang tersedia di
perpustakaan daerah
buku 58.610 56.112 95,75 64.700 38.870 60,08
Rata-rata capaian kinerja 162,98 181,47
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 73
kinerja sasaran sebesar 181,47 %, meningkat dibandingkan rata - rata capaian
kinerja pada tahun 2012 sebesar 162,98 %. Hal ini menunjukkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya pendidikan semakin meningkat di Kabupaten
Banyuwangi. Hal tersebut ditunjukkan oleh capaian masing - masing indikator kinerja
sasaran yang mencapai target sebanyak 3 indikator sasaran dan indikator sasaran
yang tidak mencapai target sebanyak 4 indikator.
Adapun indikator kinerja sasaran yang mengalami penurunan yaitu :
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara), dengan
target sebesar 99,89 % pada tahun 2013, terealisasi sebesar 97,23 %, sehingga
capaian kinerja indikator sasaran sebesar 97,34 %. Penurunan capaian kinerja
disebabkan masih tingginya angka buta aksara yang ada dan rendahnya
kesadaran masyarakat terhadap akses Pendidikan Dasar dan Menengah
(penduduk usia 7-18 tahun).
Solusi :
Untuk mengatasi permasalahan ini dengan mewujudkan penuntasan pendidikan
dasar 9 tahun serta rintisan pendidikan menengah 12 tahun melalui Unit Sekolah
alternatif (SD - SMP Satu Atap) dan pembangunan Unit Sekolah Baru
Angka putus sekolah (APS) SD/MI, dengan target sebesar 0,03 % pada tahun
2013, terealisasi sebesar 0,04 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran
sebesar 75 %. Penurunan capaian kinerja disebabkan masih tingginya angka
putus sekolah di tingkat SD/MI, karena ada orang tua yang tidak mampu
menyekolahkan anaknya karena faktor kemiskinan dan keberadaan sekolah di
tingkat dasar masih belum menyentuh sampai desa terpencil.
Solusi :
Menurunkan angka putus sekolah dengan cara mewujudkan pendidikan gratis
pada jenjang pendidikan sekolah dasar, melalui pemberian bantuan operasional
sekolah, penyediaan buku teks pelajaran dan bantuan operasional manejemen
mutu serta membuka sekolah terbuka yang ada di desa – desa terpencil.
Jumlah perpustakaan, dengan target sebanyak 3 gedung pada tahun 2013,
terealisasi sebanyak 2 gedung, sehingga capaian kinerja indikator sasaran
sebesar 66,67 %. Penurunan capaian kinerja disebabkan pembangunan gedung
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 74
perpustakaan yang berlokasi di Kecamatan Genteng dan MOS (Mall of
Sritanjung) belum terealisasi karena terkendala pemanfaatannya.
Solusi :
Segera direalisasikan karena penggunaan gedung perpustakaan sangat penting
bagi masyarakat artinya semakin banyak perpustakaan yang ada di Kabupaten
Banyuwangi, semakin dapat mencerdaskan masyarakat.
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah, dengan target sebanyak
64.700 buku pada tahun 2013, terealisasi sebanyak 38.870 buku, sehingga
capaian kinerja indikator sasaran sebesar 60,08 %. Penurunan capaian kinerja
disebabkan kondisi buku banyak yang rusak dan hilang, hal ini diketahui setelah
diadakan entry ulang semua koleksi buku perpustakaan.
Solusi :
Kekurangan koleksi buku di perpustakaan dapat diatasi dengan mengajukan
tambahan anggaran APBD Kabupaten dan menjalin kerjasama dengan
Perpusprop dan Perpusnas agar mendapatkan bantuan buku perpustakaan.
Pengetatan proses administrasi kepada setiap peminjam buku perpustakaan
agar buku yang dipinjam tidak hilang dan rusak.
Tabel 3.11.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 8
Meningkatnya usia harapan hidup
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Angka usia harapan hidup Th
67,0-
67,50 67,98 100,71
67,1-
67,90 68,25 100,52
2 Cakupan Desa/Kelurahan Universal
Child Immunization (UCI) % 90 71,40 79,33 95 95,40 100,42
3 Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit DBD % 100 100 100 100 100 100
4 Cakupan pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat miskin % 15 2,9 19,33 15 8,51 56,73
5 Cakupan kunjungan bayi % 86 97,50 113,37 88 92,70 105,34
6 BOR (Bed Occupancy rate ) % 60 71,62 119,37 65 73,04 112,37
7 AVLOS ( Average Length of Stay) Hari 9 7,62 118,11 8 4,60 173,91
8 BTO (Bed Turn Over) Kali 50 67,08 134,15 45 72,76 161,69
9 TOI ( Turn Over Interval) hari 4 3,06 130,72 3 1,66 180,72
10 Angka Kematian > 48 jam (GDR) per mile 45 36,12 124,58 40 43,87 91,18
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 75
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 11 indikator sasaran yang
mencapai target sebanyak 8 indikator sasaran dan yang tidak mencapai target
sebanyak 3 indikator sasaran. Rata - rata capaian kinerja tahun 2013 meningkat
sebesar 115,18 % dibandingkan rata - rata capaian kinerja tahun 2012 yang hanya
sebesar mencapai 110,67 %.
Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin, dengan target
sebesar 15 % pada tahun 2013, terealisasi sebesar 8,51 %, sehingga capaian
kinerja indikator sasaran sebesar 56,73 %. Tidak tercapainya indikator sasaran
ini disebabkan masih kurangnya koordinasi dan penyuluhan kesehatan kepada
masyarakat, namun jika dilihat capaian indikator kinerja tahun 2013 mengalami
peningkatan sebesar 56,73 %, jika dibanding dengan capaian indikator kinerja
tahun 2012 hanya sebesar 19, 33 %.
Solusi :
Mengoptimalkan dana bantuan operasional kesehatan dan dana jaminan
kesehatan nasional untuk meningkatkan upaya promotif dan preventif serta
untuk menunjang sarana dan prasarana di puskesmas.
Angka Kematian > 48 jam (GDR), dengan target sebesar 40 % pada tahun 2013,
terealisasi sebesar 43,87%, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar
91,18%. Dan Angka Kematian < 48 jam (NDR), dengan target sebesar 60 %
pada tahun 2013, terealisasi sebesar 71,35%, sehingga capaian kinerja indikator
sasaran sebesar 84,09 %. Tidak tercapainya 2 indikator sasaran ini disebabkan
banyaknya pasien pindahan dari rumah sakit lain sudah dalam keadaan kritis,
dengan alasan sudah kehabisan biaya ataupun harapan hidupnya kecil.
(‰)
11 Angka Kematian < 48 jam (NDR)
per mile
(‰) 70 39,39 177,71 60 71,35 84,09
Rata-rata capaian kinerja 110,67 115,18
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 76
Solusi :
Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat / pasien agar memperoleh
pelayanan secara optimal dan melakukan koordinasi secara intens dengan
rumah sakit lain sehingga pasien yang melakukan pindah rumah sakit dapat
tertangani dengan baik.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa capaian sasaran Menurunnya
angka kematian bayi melebihi target, dari target yang ditentukan sebesar 25 % dapat
terealisasi 8,20 % sehingga capaian kinerjanya sebesar 304,88 %. Keberhasilan
capaian kinerja pada tahun 2013 karena adanya faktor – faktor yang
mempengaruhinya, antara lain :
Peningkatan persiapan kehamilan dan persalinan yang optimal untuk
mendapatkan bayi yang sehat.
Pengenalan faktor resiko kematian dan komplikasi pada bayi sejak dini dan
upaya rujukan dini berencana,
Penanganan bayi baru lahir yang tepat dan cepat sesuai dengan keadaan.
Penanganan komplikasi neonatus yang tepat.
Peningkatan SDM tenaga teknis dengan berbagai pelatihan – pelatihan
penanganan kasus - kasus neonates.
Peningkatan pengetahuan masyarakat melalui pelatihan kader tentang
penanganan pertama kegawat daruratan pada kasus bayi sampai dengan rujuk.
Tabel 3.12.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 9
Menurunnya angka kematian bayi
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Angka kelangsungan hidup bayi
(kematian bayi per 1000 kelahiran) % 30 9,3 322,58 25 8,20 304,88
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 77
Berdasarkan tabel di atas, capaian sasaran Menurunnya angka kematian
ibu melahirkan diketahui bahwa dari 2 indikator sasaran yang melebihi target
sebesar 100 % sebanyak 1 indikator sasaran dan yang tidak mencapai target 1
indikator sasaran dengan capaian kinerja sebesar 45,74 %. Rata - rata capaian
kinerja tahun 2013 menurun dibandingkan rata - rata capaian kinerja tahun 2012
yang hanya mencapai sebesar 73,55 %.
Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :
Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup), dengan target
sebesar 65 % pada tahun 2013, terealisasi sebesar 142,10 %, sehingga capaian
kinerja indikator sasaran sebesar 45,50 %. Tidak tercapainya indikator sasaran
ini disebabkan :
Batas resiko normal menjadi abnormal sangat tipis sehingga kejadian
abnormal yang menimbulkan kematian kadang terjadi sangat cepat,
kadangkala kematian tidak dapat dicegah.
Keterlambatan mendeteksi, rujukan dan penanganan ditempat rujukan.
Kurang optimalnya kompetensi dan kepatuhan tugas dalam memberi layanan
pada ibu hamil, melahirkan dan nifas sesuai standart.
Faktor non medis yaitu timbulnya keterlambatan di keluarga yang tidak
segera mengambil keputusan untuk dirujuk dan keterlambatan transportasi.
Tabel 3.13.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 10
Menurunnya angka kematian ibu melahirkan
Indikator Sasaran
Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Angka kematian ibu melahirkan (per
100.000 kelahiran hidup) % 70 65,6 106,71 65 142,10 45,74
2 Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani % 81 76 93,83 81 82,10 101,36
Rata-rata capaian kinerja 100,27 73,55
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 78
Solusi :
Peningkatkan kompetensi petugas dan kepatuhan dalam memberi layanan
untuk mencegah keterlambatan.
Peningkatan mutu ANC untuk mendeteksi lebih awal faktor – faktor resiko
kehamilan.
Mengadakan pertemuan pak adi bu siti untuk mencegah masalah – masalah
resiko ibu hamil yang ditentukan.
Peningkatan manajemen rujukan dini berencana dan pengetahuan ibu hamil
serta keluarga lewat kelas ibu hamil.
Pengkajian dan pembelajaran kasus kematian ibu pada tenaga kesehatan
dengan tujuan agar tidak terjadi kematian ibu dengan kronologi yang sama,
sekaligus refreshing bagi tenaga kesehatan apabila ada ilmu baru yang
harus dibagikan, diharapkan dengan adanya ini akan memunculkan
rekomendasi baru.
Menjalin kerjasama yang sinergis antara masyarakat dan tenaga kesehatan
untuk menemukan secara dini ibu hamil dengan resiko serta peningkatan
kesiapan P4K : Ambulance Desa.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 2 indikator sasaran yang
mencapai target sebesar 100 % sebanyak 2 indikator sasaran. Rata - rata capaian
kinerja tahun 2013 sebesar 300 %, meningkat dibandingkan rata - rata capaian
kinerja tahun 2012 yang hanya mencapai sebesar 277,28 %. Peningkatan
penanganan anak balita di bawah garis merah di Kabupaten Banyuwangi cukup
Tabel 3.14.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 11
Menurunnya anak balita dibawah garis merah
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Persentase balita gizi buruk % ≤ 5 1,1 454,55 < 5 1 500
2 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat
perawatan % 100 100 100 100 100 100
Rata-rata capaian kinerja 277,28 300
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 79
optimal, hal ini dipengaruhi oleh faktor – faktor yang mempengaruhi pencapaian
keberhasilan indikator sasaran antara lain :
Program inovasi Kadarzi Anak TOKCer yang menggugah masyarakat agar
menerapkan perilaku Keluarga Sadar Gizi.
Pembentukan tim motivator gizi (155 desa / kelurahan) untuk mempercepat
Pencapaian Kadarzi Anak TOKCer.
Adanya rapat koordinasi lintas sektor dan program secara berkala dalam
membahas hasil capaian program peningkatan gizi masyarakat.
Peningkatan ketrampilan / refresing kader dalam rangka pencegahan dan
penanggulangan gizi buruk.
Kerjasama dengan kelompok potensial untuk mensosialisasikan inisiasi menyusui
dini (IMD) dan Asi Ekslusif.
Pemberian makanan tambahan pada balita gizi buruk, balita bawah garis merah
(BGM) dan balita gizi kurang.
Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil kurang energi kronis (KEK).
Pemberian makanan pendamping ASI pada balita usia 6 - 24 bulan dari keluarga
miskin dengan BGM.
Dan kegiatan penunjang lainnya yang sudah berjalan seperti pemantauan
pertumbuhan di posyandu, pemberian vitamin A pada balita usia 6 - 59 bulan
setiap bulan Februari dan Agustus, pemberian tablet Fe pada ibu hamil, serta
adanya rujukan untuk balita BGM dan 2T (2 kali berturut - turut tidak naik berat
badannya) ke fasilitas kesehatan dan operasi timbang serta pelaksanaan bulan
penimbangan untuk penjaringan / penemuan kasus gizi buruk secara dini.
Rawat inap di Rumah Sakit atau Pukesmas Rawat Inap bagi balita gizi buruk
dengan komplikasi dan rawat jalan untuk balita gizi buruk tanpa komplikasi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 80
Berdasarkan tabel di atas, capaian sasaran Menurunnya prevalensi gizi
kurang pada balita pada tahun 2013 mencapai sebesar 105,64 % sama besarnya
dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 105,64 %. Capaian ini dapat
dipertahankan keberhasilannya karena keberadaan Posyandu sudah menyebar ke
desa – desa dan tenaga bidan di setiap Posyandu yang tercukupi, sehingga bila
terjadi kelahiran bayi akan cepat tertangani serta didukung oleh para Kader dalam
pengelolaannya.
Berdasarkan tabel di atas, capaian sasaran Meningkatnya cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2013 belum tercapai, dari target
sebesar 96,10 % terealisasi sebesar 89,30 % sehingga diperoleh capaian kinerja
sebesar 92,92 %. Hal ini dikarenakan proyeksi target ibu bersalin di tahun 2013
sebagai Denominator naik sehingga capaian kinerjanya tidak sebaik tahun 2012 dan
adanya beberapa dukun bayi yang masih aktif menolong proses persalinan.
Solusi :
Validasi data ibu hamil yang ada di wilayah lebih akurat dan meningkatkan kemitraan
antara bidan dan dukun bayi sehingga pertolongan persalinan tenaga kesehatan
dapat tercapai.
Tabel 3.15.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 12
Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Rasio posyandu per satuan balita
% 1,95 2,06 105,64 1,95 2,06 105,64
Tabel 3.16.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 13
Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
% 95,40 94,90 99,40 96,10 89,30 92,92
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 81
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa 4 indikator sasaran Meningkatnya
peserta Keluarga Berencana aktif semuanya melebihi target sebesar 100% atau
bermakna Baik Sekali dengan rata - rata capaian kinerja sasaran sebesar 104,18 %,
capaian tahun 2013 ini meningkat jika dibandingkan tahun 2012 sebesar 103,06 %.
Capaian sasaran Meningkatnya peserta Keluarga Berencana aktif dipengaruhi oleh:
Adanya dukungan dan kerjasama segenap jajaran Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi beserta segenap komponen (swasta, perbankan, koperasi, LSM,
lembaga / organisasi keagamaan dan lintas sektor lainnya).
Kesadaran masyarakat yang semakin meningkat terutama pasangan Usia Subur
(PUS) dalam rangka mengatur dan mengendalikan jumlah anak dan jarak
kelahiran;
Adanya pembinaan yang teratur dari segenap komponen seperti PLKB, PPKBD,
Sub. PPKBD, tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat desa dan lintas sektor
terkait dalam membina dan memotivasi masyarakat untuk mengikuti KB guna
meningkatkan kualitas hidup keluarga dan kesejahteraan masyarakat pada
umumnya.
Tabel 3.17.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 14
Meningkatnya peserta KB aktif
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Rata-rata jumlah anak per keluarga
orang 2 2 100 2 2 100
2 Rasio akseptor KB
% 0,72 0,75 104,17 0,73 0,76 104,11
3 Cakupan peserta KB aktif
% 72,8 75,2 103,29 73 76,30 104,52
4 Keluarga pra sejahtera dan keluarga
sejahtera I
% 41,6 39,7 104,79 41,5 38,40 104,07
Rata-rata capaian kinerja 103,06 104,18
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 82
Berdasarkan tabel di atas, dari 4 indikator sasaran Tersedianya obat dan
perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat serta terjangkau oleh
masyarakat semuanya mencapai target dengan rata - rata capaian kinerja tahun
2013 sebesar 157,54 %, meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar 152,83 %.
Indikator sasasaran yang mengalami kenaikan secara signifikan adalah indikator
sasaran Cakupan puskesmas, dan Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 30.000
penduduk dan rasio rumah sakit per 10.000 penduduk. Cakupan pembantu
puskesmas dari target yang ditentukan sebesar 48,39 % dapat terealisasi sebesar
48,39 % sehingga capaian kinerjanya sebesar 100 %.
Tabel 3.18.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 15
Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat
serta terjangkau oleh masyarakat
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1
Cakupan puskesmas
% 100 187,5 187,5 100 187,50 187,50
2 Cakupan pembantu puskesmas
% 48,39 48,39 100 48,39 48,39 100
3 Rasio puskesmas, poliklinik, pustu
per 30.000 penduduk % 142,18 318,24 223,83 142,18 316,24 222,42
4 Rasio Rumah Sakit per 10.000
penduduk
% 1:14,53 1:14,53 100 1:14,56 1:12,11 120,23
Rata-rata capaian kinerja 152,83 157,54
Tabel 3.19.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 16
Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, berkualitas dan profesional
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Rasio dokter per satuan
penduduk % 7,45 6,88 92,35 7,55 13,91 184,24
2 Rasio tenaga kefarmasian per
100.000 penduduk % 2,19 2,13 97,26 2,31 6,67 288,74
3 Rasio tenaga ahli gizi per
100.000 penduduk % 2,31 2,06 89,18 2,50 1,84 73,66
4 Jumlah Rumah Sakit RS 11 14 127,27 11 14 127,27
5 Jumlah Puskemas, Pustu,
Pusling
Puskesmas,
Pustu, Pusling 216 195 90,28 216 204 94,44
6 Jumlah Tenaga Medis Orang 250 239 95,6 260 219 84,23
7 Keperawatan (perawat dan
bidan) Orang 1.250 1.191 95,28 1260 1477 117,22
8 Kefarmasian (apoteker dan ahli Orang 37 34 91,89 40 105 262,50
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 83
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa rata - rata pencapaian sasaran
Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, berkualitas dan profesional mencapai
target dengan rata - rata capaian kinerja tahun 2013 sebesar 130,97 %, meningkat
dibandingkan tahun 2012 sebesar 94,83 %. Dari 14 indikator sasaran yang mencapai
target sebanyak 6 indikator sasaran dan tidak mencapai target sebanyak 8 indikator
sasaran.
Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :
Rasio tenaga ahli gizi per 100.000 penduduk, dengan target sebesar 2,50 %
pada tahun 2013, terealisasi sebesar 1,84 %, sehingga capaian kinerja indikator
sasaran sebesar 73,66 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini karena,
kurangnya rasio tenaga ahli gizi yang ada di tempat pelayanan kesehatan
masyarakat sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi mencapai
1,5 juta jiwa, menyebabkan perbandingan antara ahli gizi dengan jumlah
penduduk kurang mencapai target.
Solusi :
Penambahan ahli gizi, guna meningkatkan pelayanan serta tercapainya
perbandingan antara ahli gizi dengan jumlah penduduk.
Jumlah Puskemas, Pustu, Pusling, dengan target sebanyak 216 unit pada tahun
2013, terealisasi sebanyak 204 unit, sehingga capaian kinerja indikator sasaran
sebesar 94,44 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini karena jumlah
puskesmas keliling masih kurang dari target yang diharapkan serta dari 45
Puskesmas yang ada, masih terdapat Puskesmas yang belum dilengkapi
prasarana / alat penunjang yang memadai.
farmasi)
9 Tenaga kesehatan Orang 60 54 90 70 59 54,29
10 Sanitarian Orang 31 27 87,10 34 31 91,18
11 Ahli gizi Orang 37 33 89,19 40 29 72,50
12 Rasio tenaga medis per 1000
penduduk % 15,64 14,95 95,59 16,23 13,91 85,71
13 Rasio tenaga keperawatan per
100.000 penduduk % 44,05 41,61 94,46 44,26 93,79 211,91
14 Rasio tenaga Kesehatan per
1000 penduduk % 3,75 3,38 90,13 4,37 3,75 85,81
Rata-rata capaian kinerja 94,68 130,97
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 84
Solusi :
Pengadaan puskesmas keliling dan pengadaan sarana dan prasarana
penunjang yang memadai.
Jumlah tenaga medis (dokter, dokter gigi), dengan target sebanyak 260 orang
pada tahun 2013, terealisasi sebanyak 219 orang, sehingga capaian kinerja
indikator sasaran sebesar 84,23 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini
karena, kurangnya jumlah tenaga medis yang ada di tempat pelayanan
kesehatan.
Tenaga kesehatan, dengan target sebanyak 70 orang pada tahun 2013,
terealisasi sebanyak 59 orang, sehingga capaian kinerja indikator sasaran
sebesar 84,29 %.
Sanitarian, dengan target sebanyak 34 orang pada tahun 2013, terealisasi
sebanyak 31 orang, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar
91,18 %.
Ahli Gizi, dengan target sebanyak 40 orang pada tahun 2013, terealisasi
sebanyak 29 orang, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar
72,50 %.
Penyebab tidak tercapainya 4 indikator kinerja di atas karena tidak adanya
perekrutan Pegawai Negeri Sipil yang sesuai dengan kebutuhan.
Solusi :
Penambahan tenaga medis, tenaga kesehatan, tenaga sanitarian dan ahli gizi
yang berguna untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Rasio tenaga medis per 1000 penduduk, dengan target sebesar 16,23 % pada
tahun 2013, terealisasi sebesar 13,91 %, sehingga capaian kinerja indikator
sasaran sebesar 85,71 %.
Rasio tenaga kesehatan per 1.000 penduduk, dengan target sebesar 4,37 %
pada tahun 2013, terealisasi sebesar 3,75 %, sehingga capaian kinerja indikator
sasaran sebesar 85,81 %.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 85
Penyebab tidak tercapainya 2 indikator kinerja di atas karena kurangnya rasio
tenaga kesehatan yang ada di tempat pelayanan kesehatan masyarakat
sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi yang mencapai 1,5 juta
jiwa, menyebabkan perbandingan antara tenaga kesehatan dengan jumlah
penduduk kurang mencapai target.
Solusi :
Penambahan tenaga medis dan tenaga kesehatan yang berguna untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta tercapainya perbandingan
antara tenaga medis dan tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk.
Berdasarkan tabel di atas, bahwa pencapaian sasaran Terberdayakannya
masyarakat melalui keterlibatan di dalam pelayanan kesehatan, seperti terlibat dalam
Posyandu, Polindes dan Pos Siaga serta Poskestren dengan 1 indikator sasaran
Posyandu Aktif mencapai target sebesar 100 %. Capaian ini tidak lepas dari peran
serta masyarakat dalam mendukung program - program kesehatan melalui
kesadaran dalam memanfaatkan Posyandu dan tempat kesehatan lainnya yang ada
dilingkungan desa / kelurahan.
Tabel 3.20.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 17
Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalampelayanan kesehatan,
seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes, dan Pos Siaga serta Poskestren
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Posyandu aktif % 100 100 100 100 100 100
Tabel 3.21.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 18
Meningkatnya daya saing daerah dan kemandirian ekonomi berbasis pertanian
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Produksi daging (Ton/Th) Ton 5.674 6.853 120,78 5.701 7.144 125,31
2 Produksi telor (Ton/Th) Ton 9.389 10.744 114,43 10.797 31.657 293,20
3 Produksi susu (ton/Th) Ton 424.706 2.567.385 604,51 450.815 7.643.662 1.695,52
4 Mortalitas ternak (angka kematian
ternak) % 0,5 0,5 100 0,5 0,5 100
5 Kejadian penyakit % 5,8 6 103,45 5,50 5,50 100
6 Jumlah Puskeswan Puskewan 8 8 100 9 8 88,89
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 86
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 17 indikator sasaran yang
mencapai melebihi target sebesar 100 % sebanyak 8 indikator sasaran, yang
mencapai target sebesar 100 % sebanyak 3 indikator sasaran dan yang tidak
mencapai target sebanyak 6 indikator sasaran dengan rata - rata capaian kinerja
tahun 2013 sebesar 208,30 %, meningkat dibandingkan rata - rata capaian kinerja
tahun 2012 yang hanya mencapai sebesar 134,02 %.
Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :
Jumlah Puskeswan, dengan target sebanyak 9 puskeswan pada tahun 2013,
terealisasi 8 puskeswan, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar
88,89 %. Belum tercapainya indikator sasaran ini disebabkan ada satu kegiatan
pembangunan puskeswan yang tidak dapat dilaksanakan, karena belum
terencana secara tepat.
Solusi :
Untuk tahun mendatang agar pembangunan puskeswan dapat terealisasi,
diperlukan perencanaan secara tepat.
Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar, dengan
target sebesar 66,33 kw / ha pada tahun 2013, terealisasi sebesar 65,87 kw / ha,
sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 99,31 %. Tidak tercapainya
indikator sasaran ini disebabkan belum terjalin koordinasi dan integrasi program
secara optimal dengan instansi terkait dan para stakeholders. Tetapi bila
dibandingkan dengan tahun 2012, realisasi indikator sasarannya mengalami
peningkatan sebesar 0,57 kw / ha, yaitu dari 65,30 kw / ha pada tahun 2012
menjadi 65,87kw / ha pada tahun 2013.
7 Kontribusi sektor peternakan
terhadap PDRB % 7,63 8 104,85 7,84 7,84 100
8 Kontribusi sektor kehutanan
terhadap PDRB % 1,07 1,52 142,05 1,07 1,59 148,60
9 Produktifitas padi atau bahan
pangan utama lokal lainnya per
hektar Kw/hektar 65,03 65,30 100,42 66,33 65,87 99,31
10 Kontribusi sektor pertanian /
perkebunan terhadap PDRB % 49,27 46,19 93,75 49,30 45,52 92,33
11 Kontribusi sektor perkebunan
(tanaman keras) terhadap PDRB % 9,05 7,73 85,41 9,12 7,85 86,07
12 Nilai tukar petani % 110,65 110,70 100,04 110,75 110,71 99,96
13 Gabah Ton 833.572 792.640 95,08 847.840 760.827 89,74
14 Beras (Ton) Ton 502.122 504.873,36 100,55 502.122 536.206,06 106,79
15 Kesediaan pangan utama % 305,28 317,51 104,01 303,94 305,63 100,56
16 Produksi perikanan Ton 60.810 66.340 109,09 63.242 72.418,38 114,51
17 Konsumsi ikan % 29,6 29,6 100 29,9 29,97 100,23
Rata-rata capaian kinerja 134,02 208,30
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 87
Solusi :
Adanya gerakan Spot – Stop (titik serang yang distop) yang dilaksanakan
secara dini, serentak dan massal sehingga OPT tidak sampai meluas.
Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL – PTT)
yang berdampak pada peningkatan produktivitas dan perilaku petani dalam
mengelola tanamannya.
Tersedianya sarana dan prasarana pengendalian OPT yang memadai.
Semakin meluasnya penerapan system tanam jajar legowo dan penggunaan
benih bersertifikat.
Menjalin kerjasama secara continue dan terprogram denganinstansi terkait
dan para stakeholders.
Kontribusi sektor pertanian / perkebunan terhadap PDRB, dengan target sebesar
49,30 % pada tahun 2013, terealisasi sebesar 45,52 %, sehingga capaian
kinerja indikator sasaran sebesar 92,33 %. Tidak tercapainya indikator sasaran
ini disebabkan berkembangnya sektor non pertanian dengan memanfaatkan
lahan pertanian yang produktif, hal ini berdampak pada pertumbuhan sektor
pertanian yang hanya sekitar 5 % dibawah pertumbuhan sektor pajak hotel dan
restoran sebesar 9 % dan masih di bawah pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Banyuwangi secara agregat mencapai 7,15 %. Situasi ini menggambarkan
bahwa dalam jangka panjang, dominasi kontribusi sektor pertanian terhadap
PDRB semakin berkurang dan bergeser ke sektor lain, seperti sektor industri
pengolahan, perdagangan, pajak hotel dan restoran, perumahan, pertambangan
dan penggalian serta sektor jasa. Namun demikian, sektor pertanian tetap harus
dipacu pada aspek off farmnya dan mendorong berkembangnya industri hilir
yang berbasis pertanian, sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi petani
dan NTP bisa meningkat serta disparitas pendapatan di sektor pertanian tidak
terpaut jauh dengan sektor non pertanian.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 88
Solusi :
Perlu dilakukan pengetatan segala bentuk izin penggunaan lahan produktif selain
untuk lahan pertanian dan mendorong berkembangnya industri hilir yang
berbasis pertanian.
Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB, dengan target
sebesar 9,12% pada tahun 2013, terealisasi sebesar 7,85 %, sehingga capaian
kinerja indikator sasaran sebesar 86,07 %. Tidak tercapainya indikator sasaran
ini disebabkan :
Harga komoditas perkebunan tanaman keras dipengaruhi oleh harga di
pasaran dunia yang fluktuatif, sehingga mempengaruhi budidaya perkebunan
tanaman keras di tingakat domestik, selain itu adanya proteksi dari
perkebunan besar negara / swasta yang hanya menanam tanaman semusim
seperti papaya, tebu dan pisang, karena lebih prospektif serta lebih elastis di
pasaran domestik maupun mancanegara.
Adanya serangan organisme pengganggu tanaman yang meningkat dan
kondisi kelembaban udara relative tinggi sehingga memicu meningkatnya
organisme pengganggu tanaman (OPT).
Menurunnya produktivitas perkebunan tanaman keras karena sebagian
sudah tua (kurang produktif) dan sebagian lain tergolong tanaman muda
(belum berproduksi secara optimal) serta masih dalam tahap peremajaan.
Solusi :
Perkebunan besar negara / swasta yang hanya menanam tanaman
semusim, diharapkan juga memberikan ruang untuk menanam tanaman
keras, karena selain untuk menambah cadangan air bawah tanah juga untuk
menjaga kelestarian hutan.
Meningkatkan ketersediaan pupuk dan pestisida melalui dana cukai
tembakau untuk keperluan ready stock sehingga bisa di dropping sewaktu -
waktu ke lokasi serangan hama serta meningkatkan penyuluhan dan
pendampingan tentang pengendalian organisme pengganggu tanaman
kepada petani.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 89
Meningkatkan produktivitas tanaman dengan cara pembibitan secara berkala
dan berkelanjutan.
Capaian nilai tukar petani (NTP) dari target sebesar 110,75 %, terealisasi
sebesar 110,71 % sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 99,96 %.
Apabila dibandingkan dengan tahun 2012, pada tahun 2013 realisasi indikator
sasaran nilai tukar petani mengalami peningkatan sebesar 0,01% yaitu dari
110,70 % pada tahun 2012 menjadi 110,71 % pada tahun 2013.
Solusi :
Kenaikan NTP disebabkan naiknya indeks harga hasil produksi pertanian
relatif lebih tinggi dibandingkan dengan naiknya indeks harga barang dan
jasa yang dikonsumsi rumah tangga ataupun untuk keperluan produksi
pertanian. NTP yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima
petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam prosentase)
merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan / daya beli
petani di pedesaan. Secara relatif angka realisasi NTP sebesar 110,71 %
menggambarkan petani masih mampu menyisakan uangnya untuk ditabung
sebesar 10,71% dari pendapatan bersihnya.
NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian
dengan barang dan jasa yang dikonsumsi ataupun untuk biaya produksi.
Semakin tinggi NTP, relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan / daya beli
petani.
Upaya yang harus dilakukan untuk tercapainya indicator sasaran berikutnya
adalah dengan meningkatkan pemberdayaan dan memfasilitasi petani
dengan tidak hanya pada aspek on farm (budidaya) tetapi sekaligus
menangani aspek farmnya (pasca panen / pengelohan hasil), sehingga
produk memiliki nilai tambah yang mampu meningkatkan nilai jual dan
pendapatannya. Disamping itu setiap petani perlu menggalakkan sistem
pertanian terpadu, tidak hanya berusahatani secara monokulture tetapi
polyculture dengan sistem integrated farming system, artinya disamping
berusaha di tanaman pangan, sekaligus juga di perikanan dan peternakan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 90
Gabah, dengan target sebesar 847.840 ton pada tahun 2013, terealisasi sebesar
760.827 ton, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 89,74 %. Tidak
tercapainya indikator sasaran ini, disebabkan :
Menurunnya luas panen dari seluas 121.377 ha pada tahun 2012, menjadi
115.498 ha pada tahun 2013, hal ini dikarenakan serangan organisme
pengganggu tumbuhan yang semakin meningkat dan bersifat seporadis
sehingga petani menunda untuk menanam padi. Luas tambah serang (LTS)
OPT utama padi tahun 2013 meningkat seluas 13.501,35 ha daripada tahun
2012 seluas 2.184,56 ha, selain itu adanya alih komoditas dari tanaman
pangan ke tanaman hortikultura tahunan, seperti jeruk dan buah naga serta
tanaman hortikultura semusin seperti semangka dan melon. Terjadinya alih
fungsi lahan pertanian ke non pertanian cenderung meningkat, hal ini
menyebabkan penurunan produksi pertanian secara sistematis dan bersifat
permanen. Selain itu menurunnya tingkat kesuburan atau produktivitas lahan
karena pengggunaan pupuk an-organik yang berlebihan dalam jangka waktu
lama, sehingga produktivitas tanaman sulit ditingkatkan secara signifikan
serta adanya cuaca ekstrim yang menyebabkan intensitas curah hujan di
musim kemarau cukup tinggi sehingga lama penyinaran menjadi lebih
pendek, hal ini menyebabkan proses fotosintesis menjadi terhambat dan
berpengaruh terhadap produktivitas dan produksi padi.
Solusi :
Perlu adanya regulasi yang jelas dan tegas serta konsisten dalam
implementasinya sehingga mampu mempertahankan lahan - lahan subur
produktif dari ancaman alih fungsi lahan. Juga perlu adanya sinergitas dan
singkronisasi program antar sektor atau stokeholders.
Menghimbau petani / kelompok tani untuk melakukan pengaturan pola tanam
yang serentak dan melakukan pergiliran (rotasi) tanaman secara konsisten
dan berkelanjutan.
Melakukan pengawalan teknologi pemupukan secara bijaksana dan
menggalakkan penggunaan pupuk organik kepada petani.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 91
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 5 indikator sasaran yang
melebihi target sebesar 100 % sebanyak 4 indikator sasaran dan yang tidak
mencapai target sebanyak 1 indikator sasaran. Rata - rata capaian kinerja tahun
2013 meningkat sebesar 164,26 %, jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja
tahun 2012 mencapai sebesar 124,99 %.
Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :
Pertumbuhan industri, dengan target sebesar 4,86 % pada tahun 2013,
terealisasi sebesar 4,83 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar
99,38 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini disebabkan adanya persaingan
tidak sehat antar usaha sejenis sehingga mematikan usahanya sendiri. Selain itu
banyak karyawan atau tenaga ahli maupun pemilik home industri yang beralih
profesi bekerja di luar daerah dan ke luar negeri.
Solusi :
Mengintensifkan pembinaan, pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat
untuk menjadi wirausaha baru atau memiliki keterampilan yang mendukung
usaha – usaha industri kecil yang ada serta dilakukan penguatan sentra – sentra
industri potensial agar tidak terjadi persaingan tidak sehat antar usaha sejenis.
Tabel 3.22.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 19
Meningkatkan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Kontribusi sektor perdagangan
terhadap PDRB % 23,81 27,43 115,20 23,82 27,41 115,07
2 Ekspor bersih perdagangan Rp. 17.162.308 18.197.011 106,03 18.823.187 70.134.127 372,59
3 Kontribusi sektor industri terhadap
PDRB % 5,68 6,16 108,45 5,69 6,01 105,62
4 Kontribusi industri rumah tangga
terhadap PDRB sektor industri % 6,0 9,65 160,83 6,5 8,36 128,62
5 Pertumbuhan industri % 4,85 6,52 134,43 4,86 4,83 99,38
Rata-rata capaian kinerja 124,99 164,26
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 92
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa capaian kinerja atas sasaran
Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan dari 2 indikator sasaran,
semua melebihi target sebesar 100 %. Rata - rata capaian kinerja tahun 2013
meningkat sebesar 112,97 %, jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja tahun
2012 yang hanya mencapai sebesar 100 %. Diketahui bahwa hutan merupakan paru
– paru dunia dan sumber kehidupan, oleh karenanya hutan akan terus menerus
dilestarikan. Upaya - upaya agar hutan tetap optimal fungsinya adalah dengan
merehabilitasi hutan dan lahan kritis dengan berbagai kegiatan seperti melakukan
reboisasi dan bantuan bibit tanaman penghijauan khususnya ditanam pada lahan
kritis yang terdapat di seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi.
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa rata - rata capaian kinerja sasaran
Meningkatnya investasi di daerah baik PMA maupun PMDN diperoleh gambaran
bahwa 5 indikator sasaran yang capaian kinerja melebihi target sebesar 100 %
sebanyak 4 indikator sasaran dan 1 indikator sasaran yang kurang dari target atau
mempunyai makna Baik Sekali, dengan rata - rata capaian kinerja tahun 2013
Tabel 3.23.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 20
Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis % 1,05 1,05 100 1,07 1,08 100,93
2 Kerusakan kawasan hutan % 0,04 0,04 100 0,04 0,05 125
Rata-rata capaian kinerja 100 112,97
Tabel 3.24.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 21
Meningkatnya investasi di daerah baik PMA maupun PMDN
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Jumlah investor berskala nasional
(PMDN/PMA) Investor 1 1 100 1 5 500
2 Jumlah nilai investasi berskala
nasional (PMDN / PMA) Rp.
(milyar)
50 62,338 124,66 50 65,50 131,00
3 Rasio daya serap tenaga kerja Orang 238 240 100,84 239 235 98,33
4 Kontribusi sektor pertambangan
terhadap PDRB % 4,04 4,37 108,17 4,04 4,33 107,18
5 Kenaikan / penurunan nilai realisasi
PMDN (milyar rupiah) Rp. 1 1 100 1 5 500
Rata-rata capaian kinerja 106,73 267,30
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 93
sebesar 267,30 % mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2012
sebesar 106.73 %. Hal ini berarti pelaksanaan kebijakan daerah dibidang
penanaman modal / investasi sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten
Banyuwangi tahun 2010-2015 berhasil dengan baik.
Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :
Rasio daya serap tenaga kerja, dengan target sebanyak 239 orang pada tahun
2013, terealisasi sebanyak 235 orang, sehingga capaian kinerja indikator
sasaran sebesar 98,33%. Tidak tercapainya indikator sasaran ini disebabkan
jumlah tenaga kerja Indonesia di Kabupaten Banyuwangi yang telah ditempatkan
dalam kurun waktu satu tahun sebanyak 2.818 orang, artinya rata – rata setiap
bulannya ada 235 orang yang telah diberangkatkan.
Solusi :
Pendampingan para tenaga kerja Indonesia perlu ditingkatkan dan menjalin
kerjasama yang baik dengan agen / penyalur tenaga kerja, agar mendapatkan
perlindungan yang pasti.
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa rata - rata capaian kinerja sasaran
Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai
Plengkung, Sukamade dan lainnya tahun 2013 sebesar 186,50 % meningkat
dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2012 sebesar 176,83 %. Hal ini
menunjukkan bahwa kondisi kepariwisataan di Banyuwangi semakin bergairah dan
diminati oleh para wisatawan, baik domestik maupun manca negara. Sarana dan
prasarana transportasi menuju obyek wisata sudah dalam keadaan baik, mudah dan
Tabel 3.25.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 22
Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai Plengkung,
Sukamade dan lainnya
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Kunjungan wisata domistik Orang 786.114 1.312.092 166,91 864.725 1.554.500 179,77
2 Kunjungan wisata mancanegara Orang 20.437 50.783 248,49 22.481 60.706 270,03
3 Kontribusi sektor pariwisata
terhadap PDRB %
3,71 4,27 115,09 3,71 4,07 109,70
Rata-rata capaian kinerja 176,83 186,50
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 94
lancar serta promosi obyek – obyek wisata terus ditingkatkan sehingga wisatawan
banyak yang berkunjung ke Banyuwangi.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa 4 indikator kinerja untuk sasaran
Meningkatnya profesionalisme pengelolaan koperasi dan UMKM dapat tercapai
melebihi target yang ditentukan yaitu masing - masing sebesar 100 % ke atas
dengan rata - rata capaian kinerja sebesar 100,79 %. Capaian kinerja ini menurun
jika dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar 101,84 %, hal ini disebabkan
karena indikator sasaran Prosentase koperasi aktif (melaksanakan RAT) capaian
kinerjanya mengalami penurunan sebesar 100,87 % pada tahun 2013 dan jika
dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2012 yaitu sebesar 103,37 %.
Penurunan capaian kinerja dikarenakan belum optimalnya peran kelembagaan
gerakan koperasi, masih rendahnya penguasaan manajemen bagi pengelola
koperasi dan koperasi yang dapat melaksanakan RAT baru sebesar 79,68 %.
Solusi :
Perlu diadakan pembinaan terus menerus melalui bimbingan teknis bagi perangkat
organisasi koperasi dan melaksanakan kerjasama dengan Dekopinda untuk
melaksanakan pembinaan kepada koperasi yang belum melaksanakan RAT serta
diadakan pelatihan pengelola manager koperasi .
Tabel 3.26.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 23
Meningkatnya profesionalisme pengelolaan koperasi
dan UMKM
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Prosentase koperasi aktif
(melaksanakan RAT) % 79,9 82,60 103,37 80,3 81 100,87
2 Jumlah UKM non BPR/LKM UKM UKM 21.000 21.420 102 23.000 23.000 100 3 Jumlah BPR / LKM BPR/LKM 1.900 1.938 102 2.250 2.250 100 4 Usaha Mikro dan Kecil UMK 36 36 100 44 45 102,27
Rata-rata capaian kinerja 101,84 100,79
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 95
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa 2 indikator kinerja untuk sasaran
Meningkatnya jejaring antar daerah, provinsi dan pusat serta jejaring pelaku ekonomi
dapat melebihi target dengan rata - rata capaian kinerja tahun 2013 sebesar 200 %.
Capaian kinerja ini meningkat jika dibandingkan dengan rata - rata capaian kinerja
tahun 2012 sebesar 159,60 %, hal ini disebabkan pertumbuhan perekonomian di
Kabupaten Banyuwangi mengalami kenaikan secara signifikan sebesar 7,31 %,
sehingga menjadi daya tarik para investor untuk menanamkan sahamnya.
Tabel 3.27.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 24
Meningkatnya jejaring antar daerah, provinsi dan pusat
serta jejaring pelaku ekonomi
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Jenis dan jumlah bank dan cabang Bank 43 62 144,19 44 99 225
2 Jenis dan jumlah perusahaan
asuransi dan cabang
Perush.
Asuransi 4 7 175 4 7 175
Rata-rata capaian kinerja 159,60 200
Tabel 3.28.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 25
Tersusunnya regulasi yang berhubungan dengan kompetisi
kegiatan ekonomi di daerah
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Lama proses perijinan % 92,31 91,67 100,70 94,29 90,00 104,77
2 Penyelesaian ijin lokasi % 97,7 95 97,24 97,40 98,87 101,51
3 Sistem Informasi Pelayanan Perijinan
dan Adiministrasi Pemerintah Ada /
Tidak ada Ada Ada 100 Ada Ada 100
4 Pajak daerah (milyar RP) Rp. 35.611 40.770 144,49 43,596 65,940 151,25
5 Retribusi Daerah (milyar RP) Rp. 25,578 24,817 97,02 28,082 28,448 101,30
6 Macam pajak daerah Macam 11 11 100 11 11 100
7 Macam retribusi daerah Macam 30 36 100 30 26 86,67
8 Jumlah Perda yang mendukung iklim
usaha Perda 1 0 0 1 1 100
9 Persentase desa berstatus
swasembada terhadap total desa % 93 93 100 95 95 100
10 Perda Ekonomi Kerakyatan Perda 1 0 0 1 1 100
Rata-rata capaian kinerja 83,95 104,55
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 96
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa rata - rata capaian kinerja sasaran
Tersusunnya regulasi yang berhubungan dengan kompetisi kegiatan ekonomi di
daerah tahun 2013 sebesar 104,55 % meningkat dibandingkan rata - rata capaian
kinerja pada tahun 2012 sebesar 83,95 %. Dari 10 indikator sasaran yang tercapai
sebanyak 9 indikator sasaran, sedangkan indikator sasaran yang tidak mencapai
target sebanyak 1 indikator sasaran yaitu Macam retribusi daerah.
Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :
Macam retribusi daerah, dengan target sebanyak 30 macam pada tahun 2013,
terealisasi sebanyak 26 macam, sehingga capaian kinerja indikator sasaran
sebesar 86,67 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini disebabkan macam
retribusi daerah menurut Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2009 sebanyak 30
macam, namun sesuai dengan potensi daerah di Banyuwangi baru memiliki 26
macam. Retribusi daerah yang belum ada : retribusi pasar grosir dan atau
pertokoan, retribusi pelayanan kepelabuhanan, retribusi penyeberangan di air
dan retribusi pengolahan limbah cair.
Solusi :
Retribusi daerah yang belum ada seperti retribusi pasar grosir dan atau
pertokoan, retribusi pelayanan kepelabuhanan, retribusi penyeberangan di air
dan retribusi pengolahan limbah cair agar segera disyahkan menjadi retribusi
daerah Kabupaten Banyuwangi.
Tabel 3.29.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 26
Meningkatnya sarana informasi dan alat transportasi
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Jumlah jaringan komunikasi Jaringan 13 13 100 13 13 100
2 Jumlah surat kabar nasional / lokal Jenis 18 18 100 18 18 100
3 Jumlah penyiaran radio/TV lokal Penyiaran
/ tayang
49/2 49/2 100 51/2 51/2 100
4 Jumlah penyiaran TV lokal Tayang 1 1 100 1 1 100
5 Web site milik pemerintah daerah Web site 1 1 100 1 1 100
6 Proporsi panjang jaringan jalan
dalam kondisi baik
% 92 89,7 97,50 95 95 100
7 Jumlah arus penumpang angkutan Orang 1.568.444 1.568.720 100,02 1.584.129 1.568.444 99,01
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 97
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa rata - rata capaian kinerja
sasaran Meningkatnya sarana informasi dan alat transportasi tahun 2013 sebesar
152,85 % meningkat dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2012
sebesar 110,12 %. Hal ini menunjukkan kondisi sarana informasi dan alat
transportasi di Banyuwangi semakin membaik. Terlihat dari 15 indikator sasaran
hampir semuanya mencapai target sebesar 100 %, bahkan ada yang mencapai lebih
dari 100 %, hanya 1 indikator sasaran yang tidak mencapai target yaitu indikator
sasaran Jumlah arus penumpang angkutan umum.
Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :
Jumlah arus penumpang angkutan umum, dengan target sebanyak 1.584.129
orang pada tahun 2013, terealisasi sebanyak 1.568.444 orang, sehingga
capaian kinerja indikator sasaran sebesar 99,01%. Tidak tercapainya indikator
sasaran ini disebabkan menurunnya keinginan masyarakat untuk menggunakan
jasa angkutan umum dan beralih ke kendaraan pribadi terutama sepeda motor.
Solusi :
Menciptakan suasana angkutan umum yang aman dan nyaman agar
masyarakat kembali menggunakan jasa angkutan umum.
umum
8 Rasio ijin trayek % 0,00032 0,00032 100 0,00034 0,00034 100
9 Jumlah uji kir angkutan umum Angkutan 1.420 1.420 100 1.420 10.032 706,48
10 Jumlah Pelabuhan
Laut/Udara/Terminal Bis
Pelabuhan 2/1/8 2/1/8 100 2/1/8 2/1/8 100
11 Angkutan darat % 0,001 0,001 100 0,001 0,001 100
12 Kepemilikan KIR angkutan umum % 31,16 67,90 217,91 34,59 67,90 196,30
13 Lama pengujian kelayakan
angkutan umum (KIR)
Menit 20 20 100 20 20 100
14 Biaya pengujian kelayakan
angkutan umum
Rp. 37.500 37.500 100 37.000 55.000 146,67
15 Pemasangan Rambu-rambu % 0,055 0,075 136,36 0,052 0,075 144,23
Rata-rata capaian kinerja 110,12 152,85
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 98
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pencapaian sasaran
Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang
menghubungkan daerah - daerah tujuan wisata,dengan target sebesar 95 % pada
tahun 2013, terealisasi sebesar 92,10 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran
sebesar 96,95 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini, karena pembangunan
jalan menuju obyek – obyek wisata membutuhkan alokasi anggaran yang cukup
besar, maka proses pembangunannya dilakukan secara bertahap di setiap tahunnya
dan belum didukung adanya jumlah alat – alat berat yang memadai serta tenaga
teknis di lapangan juga masih kurang.
Solusi :
Perlu diadakan penambahan tenaga teknis di lapangan, penambahan alat – alat
berat dan alokasi anggaran terencana serta terprogram setiap tahunnya.
Tabel 3.30.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 27
Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang
menghubungkan daerah-daerah tujuan wisata
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Proporsi panjang jaringan jalan
dalam kondisi baik
% 92 89,7 97,50 95 92,10 96,95
Tabel 3.31.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 28
Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang pertanian
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Rasio jaringan irigasi dan luas
daerah irigasi % 85 85 100 75 75 100
2 Rasio ketersediaan air dan
kebutuhan air untuk irigasi dan lain
keperluan
% 40 40 100 50 50 100
3 Rasio ketersediaan air pada musim
hujan dan musim kemarau
(degradasi DAS)
% 85 80 94,12 75 70 93,33
4 Rasio pemanfaatan air tanah dan
air permukaan % 85 80 94,12 75 70 93,33
5 Rasio bangunan pengamanan
pantai dengan panjang pantai yang
terkenan abrasi
% 40 40 100 50 40 80
6 Rasio jumlah SDM dengan luasan
baku sawah irigasi % 80 80 100 80 80 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 99
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa rata - rata capaian kinerja sasaran
Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang pertanian tahun 2013 meningkat
sebesar 107,29 % jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2012
sebesar 102,94 %. Peningkatan capaian kinerja ini disebabkan terpenuhinya sarana
dan prasarana penunjang pertanian . Dari 11 indikator sasaran yang mencapai target
7 indikator sasaran yaitu 5 indikator sasaran mencapai sebesar 100 % dan 2
indikator sasaran capaiannya melebihi target. Sedangkan yang tidak mencapai target
4 indikator sasaran.
Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :
Rasio ketersediaan air pada musim hujan dan musim kemarau (degradasi DAS),
dengan target sebesar 75 % pada tahun 2013, terealisasi sebesar 70 %,
sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 93,33 %.
Rasio pemanfaatan air tanah dan air permukaan, dengan target sebesar 75 %
pada tahun 2013, terealisasi sebesar 70 %, sehingga capaian kinerja indikator
sasaran sebesar 93,33 %.
Sumber air / mata air yang dalam kondisi debit air stabil, dengan target sebesar
75 % pada tahun 2013, terealisasi sebesar 70 %, sehingga capaian kinerja
indikator sasaran sebesar 93,33 %.
Penyebab tidak tercapainya 3 indikator kinerja di atas karena jumlah air pada
kondisi normal sebanyak 79.800 meter kubik per detik, menyusut menjadi
sebanyak 23.500 meter kubik per detik dari luas areal persawahan 66.500 hektar
di Banyuwangi yang membutuhkan air sekitar 88.200 meter kubik per detik atau
pada musim kemarau debit air turun sampai sebesar 60 %.
7 Proporsi jaringan irigasi dalam
kondisi baik dan teknis % 85 85 100 75 75 100
8 Sumber air / mata air yang dalam
kondisi debit air stabil % 85 90 94,12 75 70 93,33
9 Daur ulang sistem irigasi % 40 50 125,00 45 50 111,11
10 Rasio Jaringan Irigasi % 85 85 100 75 75 100
11 Persentase penduduk yang
memiliki lahan % 20 25 125,00 22 26 118,18
Rata-rata capaian kinerja 102,94 107,29
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 100
Solusi :
Kondisi ini dapat di atasi dengan membangun titik jaringan irigasi tersier dan
membangun titik waduk kecil serta bendungan. Hal ini dilakukan untuk
menampung curah hujan diwaktu musim penghujan dan diharapkan dapat
mengurangi penyusutan debit air di waktu musim kemarau tiba. Selain itu
diperlukan adanya reboisasi kembali terhadap hutan atau gunung yang gundul,
hal ini dimaksudkan untuk menambah persediaan sumber air bawah tanah yang
kian mengecil.
Rasio bangunan pengamanan pantai dengan panjang pantai yang terkenan
abrasi, dengan target sebesar 50 % pada tahun 2013, terealisasi sebesar 40 %,
sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 80 %. Tidak tercapainya
indikator sasaran ini, karena hanya sebagian kegiatan pengamanan pantai yang
dilaksanakan.
Solusi :
Pada tahun mendatang diharapkan kegiatan pengamanan pantai terencana
dengan baik sehingga pencapaian sasaran kinerjanya dapat tercapai.
Tabel 3.32.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 29
Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta prasarana yang
menghubungkan pusat-pusat kegiatan ekonomi
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Rasio panjang jalan per jumlah
kendaraan % 0,005 0,005 100 0,004 0,004 100
2 Jumlah orang / barang yang
terangkut angkutan umum Orang 1.568.444 1.350.415 86,10 1.584.129 1.568.444 99,01
3 Jumlah orang / barang melalui
dermaga / bandara / terminal per th Orang 1.568.444 1.350.415 86,10 1..584.129 1.568.444 99,01
4 Rasio tempat ibadah per satuan
penduduk % 85 87 102,35 75 79 105,33
5 Persentase rumah tinggal
bersanitasi % 82 45,96 56,05 83,5 50 59,88
6 Rasio tempat pemakaman umum
per satuan penduduk % 55 55 100 45 45 100
7 Rasio tempat pembuangan sampah
(TPS) per satuan penduduk % 55 55 100 50 50,57 101,14
8 Rasio rumah layak huni % 50 79,20 158,40 50 162 324
9 Rasio permukiman layak huni % 50 79,20 158,40 50 162 324
10 Panjang jalan dilalui Roda 4 % 0,0002 0,0002 100 0,0005 0,0005 100
11 Panjang jalan kabupaten dalam
kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) % 92,40 89,70 97,08 94,90 92 96,94
12 Panjang jalan yang memiliki trotoar
dan drainase/ saluran pembuangan Km 25.500 25.900 101,57 25.500 26.150 102,55
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 101
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 18 indikator sasaran Meningkatnya
kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta prasarana yangmenghubungkan
pusat - pusat kegiatan ekonomi, yang mencapai target sebesar 100 % sebanyak 6
indikator sasaran, yang melebihi target sebesar 100 % sebanyak 7 indikator sasaran
sedangkan yang tidak mencapai target sebanyak 5 indikator sasaran. Rata - rata
capaian kinerja sasaran pada tahun 2013 sebesar 124 %, mengalami penurunan jika
dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2012 yang mencapai sebesar
178,56 %. Penurunan ini disebabkan adanya masyarakat yang memilih transportasi
sepeda motor daripada menggunakan kendaraan umum dan masih ada masyarakat
desa yang belum menggunakan sarana air bersih dalam berumahtangga.
Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :
Jumlah orang / barang yang terangkut angkutan umum, dengan target sebanyak
1.584.129 orang pada tahun 2013, terealisasi sebanyak 1.568.444 orang,
sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 99,01%.
Jumlah orang / barang melalui dermaga / bandara / terminal per tahun, dengan
target sebanyak 1.584.129 orang pada tahun 2013, terealisasi sebanyak
1.568.444 orang, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 99,01%.
Penyebab tidak tercapainya 2 indikator kinerja di atas karena menurunnya
keinginan masyarakat untuk menggunakan jasa angkutan umum dan beralih ke
kendaraan pribadi terutama sepeda.
air (minimal 1,5 m)
13 Sempadan jalan yang dipakai
pedagang kaki lima atau bangunan
rumah liar
% 30 25 120,00 30 22 136,36
14 Drainase dalam kondisi baik /
pembuangan aliran air tidak
tersumbat
% 78 78 100 84 84 100
15 Luas irigasi Kabupaten dalam
kondisi baik % 97 100 103,09 98 98 100
16 Lingkungan Pemukiman Pemukiman 113.991 113,998 100,01 113.995 114.528 100,47
17 Pembangunan waduk, embung dan
longstorege, cek dam, ground sill Bangunan 25 355 1.420 30 25 83,33
18 Pembangunan infrastruktur
pengaman pantai dan muara
sungai
% 80 100 125,00 80 80 100
Rata-rata capaian kinerja 178,56 124
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 102
Solusi :
Menciptakan suasana angkutan umum yang aman dan nyaman agar
masyarakat kembali menggunakan jasa angkutan umum.
Persentase rumah tinggal bersanitasi, dengan target sebesar 83,50 % pada
tahun 2013, terealisasi sebesar 50 %, sehingga capaian kinerja indikator
sasaran sebesar 59,88 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini karena masih
adanya masyarakat yang kurang perduli terhadap kesehatan dan kebersihan
lingkungan, yaitu dengan masih banyaknya masyarakat yang melakukan mandi,
cuci dan kakus di sungai.
Solusi :
Perlu diadakan sosialisasi kepada masyarakat akan arti pentingnya kebersihan
dan kesehatan lingkungan serta peningkatan pembangunan sarana fasilitas
mandi, cuci dan kakus.
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (> 40 km / jam), dengan target
sebesar 94,90 % pada tahun 2013, terealisasi sebesar 92 %, sehingga capaian
kinerja indikator sasaran sebesar 96,94 %.Tidak tercapainya indikator sasaran
ini karena pembangunan jalan kabupaten membutuhkan alokasi anggaran yang
cukup besar, maka proses pembangunannya dilakukan secara bertahap di
setiap tahunnya dan belum didukung adanya jumlah alat – alat berat yang
memadai serta tenaga teknis di lapangan juga masih kurang.
Solusi :
Penambahan tenaga teknis di lapangan, penambahan alat – alat berat dan
alokasi anggaran terencana serta terprogram setiap tahunnya.
Pembangunan waduk, embung dan longstorege, cek dam, ground sill, dengan
target sebanyak 30 bangunan pada tahun 2013, terealisasi sebanyak 25
bangunan, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 83,33 %. Tidak
tercapainya indikator sasaran ini karena hanya sebagian kegiatan pembangunan
waduk, embung dan longstorege, cek dam, ground sill yang dilaksanakan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 103
Solusi :
Pada tahun mendatang diharapkan kegiatan pembangunan waduk, embung dan
longstorege, cek dam, ground sill terencana dengan baik sehingga pencapaian
sasaran kinerjanya dapat tercapai.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui pencapaian sasaran Meningkatnya
prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan dalam jumlah kualitas yang
Tabel 3.33.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 30
Meningkatnya prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan
dalam jumlah kualitas yang memadai
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Sekolah pendidikan SD/MI kondisi
bangunan baik % 86,03 87,25 101,42 86,03 87,78 102,03
2 Sekolah pendidikan SMP/MTs
kondisi bangunan baik % 84,56 94,38 111,61 84,56 94,96 112,30
3 Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA
kondisi bangunan baik % 96,86 98,06 101,24 96,86 97,32 100,47
4 Jumlah klub olahraga
Klub 62 2.871 4.630 63 2.871 4.557
5 Jumlah gedung olahraga
Gedung 2 2 100 2 2 100
6 Rumah tangga pengguna air bersih
RT 32.670 38.756 118,63 33.670 36.169 107,42
7 Rumah tangga pengguna listrik
RT 326.537 326.537 100 276.151 343.818 124,50
8 Rumah tangga ber-Sanitasi
RT 476.227 230.618 48,43 336.720 234.450 69,63
9 Lingkungan pemukiman kumuh
pemukiman 37.150 37.150 100 36.100 35.950 99,58
10 Rumah layak huni
Rumah 1.296.007 397.424 30,67 1.469.200 576.765 39,26
11 Rasio Ruang Terbuka Hijau per
Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB % 40 32 80,00 45 45,50 101,11
12 Persentase penanganan sampah
% 42,5 66,5 156,47 45,5 74,18 163,03
13 Persentase luas pemukiman yang
tertata % 37 33,75 91,22 45 57,59 127,98
14 Pencemaran status mutu air % 90 52,63 58,48 90 60 66,67
15 Cakupan penghijauan wilayah rawan
longsor dan sumber mata air % 78 15 19,23 81 10 12,35
16 Cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan Amdal % 74,19 100 134,79 75 100 133,33
17 Tempat pembuangan sampah (TPS)
per satuan penduduk % 40 38 95,00 50 50,57 101,14
18 Penegakan hukum lingkungan
% 85 100 117,65 90 100 100
19 Sumber air/mata air dalam kondisi
baik/kondisi debit stabil % 82 82 100 83 83 100
Rata-rata capaian kinerja 314,74 379,73
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 104
memadai pada tahun 2013 rata - rata capaian kinerjanya sebesar 379,73 %.
Capaian ini meningkat dibandingkan dengan rata - rata capaian kinerja tahun 2012
yang hanya mencapai sebesar 314,74 %. Dari 19 indikator sasaran yang mencapai
target sebesar 100 % sebanyak 3 indikator sasaran, yang melebihi target sebanyak
11 indikator sasaran dan yang tidak mencapai target sebanyak 5 indikator sasaran.
Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :
Rumah tangga ber-Sanitasi, dengan target sebanyak 336.720 rumah tangga
pada tahun 2013, terealisasi sebanyak 234.450 rumah tangga, sehingga capaian
kinerja indikator sasaran sebesar 69,63 %, Tidak tercapainya indikator sasaran
ini karena masih adanya masyarakat yang kurang perduli terhadap kesehatan
dan kebersihan lingkungan, yaitu dengan masih banyaknya masyarakat yang
melakukan mandi, cuci dan kakus di sungai.
Solusi :
Diadakan sosialisasi kepada masyarakat akan arti pentingnya kebersihan dan
kesehatan lingkungan serta membangun fasilitas mandi, cuci dan kakus.
Lingkungan pemukiman kumuh, dengan target sebanyak 36.100 rumah pada
tahun 2013, terealisasi sebanyak 35.950 rumah, sehingga capaian kinerja
indikator sasaran sebesar 99,58 %.
Rumah layak huni, dengan target sebanyak 1.469.200 rumah pada tahun 2013,
terealisasi sebanyak 576.765 rumah, sehingga capaian kinerja indikator sasaran
sebesar 39,26 %.
Tidak tercapainya 2 indikator sasaran di atas karena masih banyaknya rumah
penduduk khususnya di daerah pedesaan yang kumuh dan belum layak huni
karena faktor kemiskinan.
Solusi :
Menggalakkan program bedah rumah dan memberikan bantuan lainnya yang
dapat mengentaskan kemiskinan.
Pencemaran status mutu air, dengan target sebesar 90,00 % pada tahun 2013,
terealisasi sebesar 60,00 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar
66,67 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini disebabkan masih ada
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 105
perusahaan yang membuang limbah industrinya secara langsung ke lingkungan
tanpa pengolahan terlebih dahulu dalam instalasi pengolahan air limbah,
sehingga bisa mencemari sumber - sumber air dan merusak lingkungan
sekitarnya.
Solusi :
Melakukan pembinaan secara teknis kepada para pelaku industri dalam
pengolahan air limbah agar menurunkan tingkat pencemaran yang bisa
membahayakan terhadap kehidupan di sekitar industri, serta memberikan sanksi
hukum sesuai peraturan perundang - undangan yang berlaku kepada Industri
yang membuang limbahnya melebihi baku mutu yang telah ditentukan.
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air, dengan
target sebesar 81,00 % pada tahun 2013, terealisasi sebesar 10,00 %, sehingga
capaian kinerja indikator sasaran sebesar 12,35 %. Tidak tercapainya indikator
sasaran ini disebabkan terjadinya erosi di daerah sekitar sumber - sumber mata
air, sehingga buffer penyimpanan air debitnya berkurang.
Solusi :
Secara kontinyu akan dilakukan penghijauan / penanaman kembali di sekitar
sumber - sumber mata air dan pemberian anggaran yang memadai guna
pengadaan bibit tanaman penghijauan.
Tabel 3.34.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 31
Tersusunnya dan tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi
secara terpadu dan konprehensif
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Ketaatan terhadap RTRW Kondisi Baik Baik 100 Baik Baik 100
2 Luas wilayah produktif % 82,6 83,85 101,51 50,60 52,45 103,66
3 Luas wilayah industri % 2,39 2,39 100 2,30 2,35 102,17
4 Luas wilayah kebanjiran % 0,09 0,09 100 0,08 0,08 100
5 Luas wilayah kekeringan % 0,09 0,09 100 0,08 0,08 100
6 Luas wilayah perkotaan % 9,70 9,65 99,48 9,80 9,85 100,51
7 Rasio Ruang Terbuka Hijau per
Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB % 40 32 80 45 45,50 101,11
8 Rasio bangunan ber-IMB per
satuan bangunan Bangunan 3.555 5.405 152,04 4.185 8.609 205,71
Rata-rata capaian kinerja 104,13 114,15
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 106
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pencapaian sasaran
Tersusunnya dan tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi secara terpadu dan
konprehensif rata – rata capaian kinerja tahun 2013 sebesar 114,15 % atau
mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2012 sebesar 104,13 %. Adapun yang
mengalami kenaikan secara signifikan pada tahun 2012 adalah indikakator sasaran
Rasio bangunan ber-IMB persatuan bangunan dari target yang ditentukan sebanyak
4.185 bangunan yang ber-IMB dapat terealisasi sebanyak 8.609 bangunan yang
sudah ber-IMB, ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat meningkat terhadap
Peraturan Perundang - undangan yang berlaku.
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa capaian kinerja indikator sasaran
Jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk
(minimal dilalui roda 4) tercapai dengan Baik Sekali. Dari target yang ditentukan
rata – rata capaian kinerja tahun 2013 sebesar 95 % terealisasi sebesar 96.50 %
sehingga capaian kinerjanya sebesar 101,58 %, capaian kinerja tahun 2013
ini meningkat jika dibandingkan capaian kinerja tahun 2012 yang mencapai
sebesar 101,09 %.
Tabel 3.35.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 32
Meningkatnya jumlah jalan poros desa
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Jalan Penghubung dari ibukota
kecamatan ke kawasan pemukiman
penduduk (mimal dilalui roda 4)
%
92
93
101,09
95
96.50
101,58
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 107
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa rata - rata pencapaian
kinerja tahun 2013 untuk sasaran Menurunnya tingkat pengangguran sebesar
167,40 % meningkat dibandingkan capaian kinerja tahun 2012 yang mencapai
sebesar 113,67 %. Dari 10 indikator sasaran yang melebihi target 100 % sebanyak 6
indikator sasarandan yang tidak mencapai target sebanyak 4 indikator sasaran.
Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :
Angka partisipasi angkatan kerja, dengan target sebanyak 239 orang pada tahun
2013, terealisasi sebanyak 235 orang, sehingga capaian kinerja indikator
sasaran sebesar 98,33 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini disebabkan
jumlah tenaga kerja yang telah ditempatkan dalam satu tahun sebanyak 2.818
orang, jika buat rata – rata berarti dalam satu bulannya berhasil menempatkan
tenaga kerja sebanyak 235 orang.
Tingkat partisipasi angkatan kerja, dengan target sebanyak 239 orang pada
tahun 2013, terealisasi sebanyak 235 orang, sehingga capaian kinerja indikator
sasaran sebesar 98,33 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini disebabkan
jumlah tenaga kerja yang telah ditempatkan dalam satu tahun sebanyak 2.818
orang, jika buat rata – rata berarti dalam satu bulannya berhasil menempatkan
tenaga kerja sebanyak 235 orang.
Solusi :
Tabel 3.36.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 33
Menurunnya tingkat pengangguran
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Angka partisipasi angkatan kerja % 71,6 76,08 106,26 71,70 70,08 97,74
2 Angka sengketa pengusaha - pekerja
per tahun % 1,72 2,54 147,67 1,72 1,80 104,65
3 Tingkat partisipasi angkatan kerja % 71,6 76,08 106,26 71,70 70,08 97,74
4 Pencari kerja yang ditempatkan % 20,1 50,48 251,14 20,20 72,88 360,79
5 Tingkat pengganguran terbuka % 3,64-4,64 3,71 125,07 3,31-4,31 9,22 46,75
6 Keselamatan dan perlindungan % 74,57 12,64 16,95 74,89 79,38 105,90
7 Perselisian buruh dan pengusaha
terhadap kebijakan pemerintah % 26,67 26,67 100 26,67 25,50 104,59
8 Rasio ketergantungan % 32,7 32,7 100 31,9 43,04 74,12
9 Peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia orang 30 30 100 35 120 342,86
10 Transmigrasi swakarsa (transmigrasi
umum, TSM & TU ) % 17,66 14,72 83,35 18,94 64,17 338,81
Rata-rata capaian kinerja 113,67 167,40
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 108
Menjalin kerja sama yang baik dengan penyalur dan pengerah ketenagakerjan
agar diperoleh data – data tenaga kerja yang valid.
Tingkat pengganguran terbuka, dengan target sebesar 4,31 % pada tahun 2013,
terealisasi sebesar 9,22 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar
74,12 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini disebabkan jumlah lowongan
angkatan kerja lokal, angkatan kerja luar negeri dan pencari kerja masih
terlampau sedikit jika dibandingkan pesatnya pertumbuhan penduduk usia kerja.
Rasio ketergantungan, dengan target sebesar 31,90 % pada tahun 2013,
terealisasi sebesar 43,04 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar
74,12 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini disebabkan jumlah lowongan
pekerjaan yang tersedia jauh lebih sedikit daripada jumlah penduduk usia kerja
sehingga untuk mendapatkan pekerjaan, persaingannya sangat ketat dan sulit.
Solusi :
Menjalin kerja sama dengan perusahaan agar membuka dan memberi
kesempatan lowongan pekerjaan.
Berdasarkan tabel di atas, dari 4 indikator sasaran diketahui bahwa
rata - rata pencapaian sasaran Menurunnya angka kemiskinan pada tahun 2013
sebesar 113,02 % dan meningkat dibandingkan tahun 2012 yang mencapai sebesar
104,25 %. Dari 4 indikator sasaran semua melebihi target sebesar 100 %, hal ini
dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banyuwangi yang mencapai
sebesar 7,31 %, artinya masyarakat di atas garis kemiskinan atau yang kurang
Tabel 3.37.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 34
Menurunnya angka kemiskinan
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Prosentase penduduk diatas garis
kemiskinan % 82,72 89,52 108,22 84,1 93,45 111,12
2 Persentase rumah tangga yang
menggunakan listrik % 65,27 71 108,78 66,95 85,55 127,78
3 Persentase rumah tangga (RT) yang
menggunakan air bersih % 7,28 7,28 100 7,50 7,65 102
4 Pengeluaran konsumsi rumah tangga
per kapita (jt/th) % 58,63 58,63 100 63,37 70,45 111,17
Rata-rata capaian kinerja 104,25 113,02
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 109
mampu mulai diperhatikan dengan serius oleh pemerintah daerah sehingga
kesejahteraan masyarakat makin terjamin.
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 7 indikator sasaran
Meningkatnya program - program pembangunan yang berbasis pada
pengarusutamaan gender, yang mencapai target sebanyak 6 indikator. Sedangkan
yang tidak mencapai target sebanyak 1 indikator. Dari keberhasilan capaian kinerja
tahun 2013, ada 1 indikator sasaran yang realisasinya sebesar 0 % yaitu pada
indikator sasaran Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur, memang tidak ada
tenaga kerja yang diperkerjakan di bawah umur. Capaian kinerja rata – rata
pada tahun 2013 meningkat sebesar 111,43 %, jika dibanding dengan tahun 2012
sebesar 100,21%, artinya program - program pembangunan yang berbasis pada
pengarusutamaan gender semakin meningkat.
Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah, dengan target
sebesar 15 % pada tahun 2013, terealisasi sebesar 1,55 %, sehingga capaian
kinerja indikator sasaran sebesar 10,33 %. Tidak tercapainya indikator sasaran
ini disebabkan keterlibatan peran perempuan dalam pengambilan kebijakan
Tabel 3.38.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 35
Meningkatnya program-program pembangunan yang berbasis
pada pengarusutamaan gender
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Persentase partisipasi perempuan di
lembaga pemerintah % 15,5 39,89 257,35 15 1,55 10,33
2 Partisipasi perempuan di lembaga
swasta % 85,5 47,63 55,70 86,70 98,44 113,54
3 Rasio KDRT
% 0,007 0,010 70 0,007 0,003 233,33
4 Persentase jumlah tenaga kerja
dibawah umur % 0,53 0,53 100 0,54 0 100
5 Partisipasi angkatan kerja
perempuan (Legislatif) % 16,09 16 99,44 16,12 18 111,66
6 Partisipasi angkatan kerja
perempuan (Eksekutif) % 38,28 1,75 4,57 38,39 40,44 105,34
7 Penyelesaian pengaduan
perlindungan perempuan dan anak
dari tindakan kekerasan
% 85,5 97,80 114,39 87,44 92,53 105,82
Rata-rata capaian kinerja 100,21 111,43
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 110
belum mendapatkan tempat secara optimal sehingga peran perempuan dalam
mengisi pembangunan belum terlaksana secara maksimal.
Solusi :
Partisipasi perempuan dalam mengisi pembangunan kedepan lebih ditingkatkan
melalui keterlibatan organisasi perempuan dalam pengambilan kebijakan,
khususnya yang menyangkut peningkatan kualitas hidup perempuan,
pengarusutamaan gender dan kesetaraan gender dalam mengisi pembangunan.
Berdasarkan tabel di atas, dari 3 indikator sasaran diketahui bahwa
rata - rata pencapaian sasaran Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial
masyarakat pada tahun 2013 sebesar 291,97 % dan meningkat dibandingkan tahun
2012 yang mencapai sebesar 291,71 %. Indikator sasaran yang melebihi target
sebanyak 2 indikator sasaran yaitu PMKS yang memperoleh bantuan sosial dan
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial. Sedangkan yang tidak
mencapai target 1 indikator sasaran.
Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi, dengan
target sebanyak 83 unit pada tahun 2013, terealisasi sebanyak 50 unit, sehingga
capaian kinerja indikator sasaran sebesar 60,24 %. Tidak tercapainya indikator
sasaran ini disebabkan dari target yang ditentukan 83 unit sasaran sosial hanya
terealisasi 50 unit sarana sosial. Capaian kinerja sasaran ini meningkat
Tabel 3.39.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 36
Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial masyarakat
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Sarana sosial seperti panti asuhan,
panti jompo dan panti rehabilitasi
Unit 80 46 57,50 83 50 60,24
2 PMKS yang memperoleh bantuan
sosial
% 0,034 0,139 408,82 0,09 0,37 411,11
3 Penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial
% 0,034 0,139 408,82 0,09 0,37 411,11
Rata-rata capaian kinerja 291,71 294,15
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 111
dibandingkan dengan capaian sasaran tahun 2011 yaitu dari target yang
ditentukan sebesar 80 unit sarana sosial dapat terealisasi 46 unit sarana sosial.
Solusi :
Tidak tercapaianya indikator sasaran Sarana sosial seperti panti asuhan, panti
jompo dan panti rehabilitasi, karena pada tahun 2013 pemerintah Kabupaten
Banyuwangi melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi tidak
memberikan bantuan kepada panti, namun hanya memberikan monitoring untuk
mengetahui jumlah penghuni panti dan melakukan inventarisasi sarana dan
prasarana panti yang dimiliki.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pencapaian sasaran
Meningkatnya peranan kelompok - kelompok dalam masyarakat di dalam berbagai
Tabel 3.40.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 37
Meningkatnya peranan kelompok-kelompok dalam masyarakat
di dalam berbagai kegiatan pembangunan
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Rata-rata jumlah kelompok binaan
lembaga pemberdayaan
masyarakat (LPM)
Kelompok 80 90 112,50 85 80 94,12
2 Rata-rata jumlah kelompok binaan
PKK Kelompok 80 80 100 85 85 100
3 Kontribusi produksi kelompok tani
terhadap PDRB % 3,86 3,98 103,11 4,03 4,18 103,72
4 Cakupan bina kelompok petani % 26,15 26,96 103,10 26,55 26,99 101,66
5 Cakupan bina kelompok nelayan Kelompok 37 54 145,95 44 72 163,64
6 Jumlah nelayan yang dapat
bantuan Pemda pada tahun Nelayan 7 8 114,29 9 18 200
7 Produksi perikanan kelompok
nelayan Ton 137,1 148,6 108,39 260,4 337,90 129,76
8 Cakupan bina kelompok
pedagang/usaha informal Kelompok 27 27 100 30 30 100
9 Cakupan bina kelompok pengrajin Sentra 16 16 100 25 25 100
10 Jumlah LSM LSM 217 88 40,55 217 155 71,43
11 LPM Berprestasi LPM 40 12 30 50 37 74
12 PKK aktif PKK 100 100 100 100 100 100
13 Swadaya Masyarakat terhadap
program pemberdayaan
masyarakat
% 75 75 100 80 75 93,75
14 Pemeliharaan Pasca Program
pemberdayaan masyarakat
% 60 60 100 70 52,20 74,57
Rata-rata capaian kinerja 96,99 107,62
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 112
kegiatan pembangunan dengan 14 indikator sasaran yang melebihi target sebesar
100 % sebanyak 5 indikator, yang sesuai target sebesar 100 % sebanyak 4 indikator
sasaran dan yang tidak mencapai target sebanyak 5 indikator sasaran. Rata - rata
capaian kinerja sasaran tahun 2013 sebesar 107,62 % mengalami kenaikan bila
dibandingkan dengan capaian kinerja sasaran tahun 2012 sebesar 96,99 %.
Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :
Rata - rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM),
target sebanyak 85 kelompok pada tahun 2013 terealisasi sebanyak 80
kelompok, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 94,12 %. Tidak
tercapaianya indikator sasaran ini karena hanya 80 kelompok yang terdaftar dan
masih eksis sampai sekarang.
Solusi :
Diperlukan kerjasama dan koordinasi yang baik antara instansi pemerintah
terkait dengan lembaga pemberdayaan masyarakat.
Jumlah lembaga swadaya masyarakat, target sebanyak 217 LSM pada tahun
2013 terealisasi sebanyak 155 LSM, sehingga capaian kinerja indikator sasaran
sebesar 71,43 %. Tidak tercapaianya indikator sasaran ini karena hasil
identifikasi di lapangan jumlah LSM yang ada sebanyak 217 LSM, namun yang
terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sebanyak 88 LSM.
Solusi :
Untuk mendapatkan legalitas, Lembaga Swadaya Masyarakat yang belum
mendaftarkan diharuskan mengurusi segala administrasi tentang pendirian LSM
baru, serta sosialisasi dari Bakesbangpol tentang pendirian LSM perlu
ditingkatkan agar tidak ada LSM yang belum memiliki legalitas hukum.
Lembaga pemberdayaan masyarakat berprestasi, dari target sebanyak 50 LPM
yang tentukan pada tahun 2013, terealisasi sebanyak 37 LPM, sehingga capaian
kinerja indikator sasaran sebesar 74,00 %. Penurunan ini berkaitan dengan
pemanfaatan sumber daya alam yang masih belum dikelola dengan baik dan
optimal serta minimnya batas waktu untuk kegiatan survey di lapangan, sehingga
mempengaruhi dalam menciptakan inovasi baru dibidang tehnologi tepat guna.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 113
Solusi :
Fasilitasi terhadap LPM telah dikembangkan di tingkat kabupaten yaitu dengan
digelarnya lomba karya kreatif dan inovatif sehingga pemenangnya bisa dikirim
di tingkat provinsi dan nasional.
Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat, target
sebesar 80 % pada tahun 2013 terealisasi sebesar 75 %, sehingga capaian
kinerja indikator sasaran sebesar 93,75 %. Tidak tercapaianya indikator sasaran
ini karena kapasitas kader pemberdayaan masyarakat yang ada di desa – desa
belum diberdayakan dengan optimal sehingga keberhasilan program dan
kegiatan yang telah digulirkan juga belum maksimal .
Solusi :
Meningkatkan kapasitas dan memberdayakan kader di masing – masing desa
untuk berperan aktif dalam memotivasi serta memantau program – program
pemberdayaan masyarakat yang ada di desa sehingga dapat meningkatkan
keberhasilan program dan kegiatan yang telah digulirkan.
Pemeliharaan pasca program pemberdayaan masyarakat, target sebesar 70 %
pada tahun 2013 terealisasi sebesar 52,20 %, sehingga capaian kinerja indikator
sasaran sebesar 74,57 %. Tidak tercapaianya indikator sasaran ini karena
pengembangan usaha agribisnis pedesaan dan ketahanan ekonomi rumah
tangga petani belum terkoordinir dengan baik, antara pemerintahan desa dan
masyarakat.
Solusi :
Maksimalkan peran pemerintahan desa dalam fungsi pelayanan, regulasi dan
pemberdayaan masyarakat serta peran aktif lembaga keswadayaan perlu
ditingkatkan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 114
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 5 indikator sasaran
Meningkatnya upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal, yang mencapai
target sebanyak 3 indikator. Sedangkan yang tidak mencapai target sebanyak 2
indikator. Capaian kinerja rata – rata pada tahun 2013 menurun sebesar 91,73 %,
jika dibanding dengan tahun 2012 sebesar 100 %. Hal ini disebabkan adanya
group musik yang tidak melakukan perpanjangan kartu induk kesenian (KIS) dan
benda, situs dan kawasan cagar budaya yang hanya memenuhi syarat untuk
dikunjungi wisatawan dan mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah berjumlah
23 buah / tempat.
Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :
Jumlah group kesenian, dengan target sebanyak 719 group pada tahun 2013,
terealisasi sebanyak 528 group, sehingga capaian kinerja indikator sasaran
sebesar 73,44 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini disebabkan adanya
group musik yang tidak melakukan perpanjangan kartu induk kesenian (KIS)
selama 2 tahun.
Solusi :
Group kesenian yang sudah terdaftar atau belum, hendaknya segera melaporkan /
mendaftar ke instansi terkait.
Tabel 3.41.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 38
Meningkatnya upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012
(%)
Tahun 2013 Capaian
Kinerja
Tahun
2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Jumlah group kesenian Group 685 685 100 719 528 73,44
2 Jumlah gedung Gedung 1 1 100 2 2 100
3 Penyelenggaraan festival seni dan
budaya
kali 5 5 100 6 6 100
4 Sarana penyelenggaraan seni dan
budaya
Unit 9 9 100 9 9 100
5 Benda, situs dan kawasan cagar
budaya yang dilestarikan
Buah/tem
pat 25 25 100 27 23 85,19
Rata-rata capaian kinerja 100 91,73
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 115
Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan, dengan target
sebanyak 27 buah / tempat pada tahun 2013, terealisasi sebanyak 23 buah /
tempat, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 85,19 %. Tidak
tercapainya indikator sasaran ini dikarenakan ada benda, situs dan kawasan
cagar budaya yang tidak memenuhi syarat untuk dikunjungi wisatawan sehingga
tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah.
Solusi :
Perbaikan sarana prasarana obyek wisata yang belum memenuhi syarat untuk
dikunjungi wisatawan dan perlu dukungan dari pemerintah daerah serta partisipasi
aktif dari masyarakat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 116
3.3. Akuntabilitas Keuangan
Mengacu kepada proyeksi indikator makro ekonomi dan dampaknya
terhadap pertumbuhan ekonomi, maka strategi - strategi kebijakan fiskal
sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010–2015 diarahkan kepada
(1) Mengoptimalkan peningkatan penerimaan daerah yang bersumber dari
sumber - sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan; (2)
Meningkatkan efisiensi pengelolaan APBD dari sisi belanja; (3) Meningkatkan
sumber penerimaan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan
Asli Daerah dan Bagi Hasil Pajak yang lebih rasional dan proporsional; (4)
Meningkatkan peran serta masyarakat dan sektor swasta, baik dalam
pembiayaan maupun pelaksanaan pembangunan.
Berdasarkan strategi kebijakan fiskal tersebut di atas, maka kebijakan
umum keuangan / anggaran RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015
diarahkan dalam tiga fungsi utama, yaitu : fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan
fungsi stabilisasi.
a. Fungsi alokasi, yaitu penganggaran untuk kegiatan pembangunan yang tidak
mungkin dilaksanakan oleh masyarakat / swasta karena bersifat publik
services seperti penanganan prasarana dasar dan penyediaan infrastruktur;
b. Fungsi distribusi, yaitu penganggaran diarahkan untuk pemerataan, keadilan
sosial, dan mengurangi kesenjangan, yang antara lain meliputi penanganan
masalah kemiskinan pengembangan wilayah tertinggal dan lainnya;
c. Fungsi stabilitasi, yaitu penganggaran diarahkan untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi, perluasan lapangan kerja, dan peningkatan
pendapatan masyarakat serta stabilitas keamanan dan ketertiban.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Bupati Banyuwangi
Nomor 35 Tahun 2013 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2013,
bahwa APBD Tahun Anggaran 2013 sebelum perubahan sebesar
Rp.1.884.252.022.356,82 dan ABPD Tahun Anggaran 2013 setelah
perubahan sebesar Rp. 2.102.039.002.374,14 ada penambahan sebesar
Rp. 217.786.980.017,32, dengan rincian sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 117
Pendapatan :
Sebelum perubahan sebesar Rp. 1.755.902.983.807,00 setelah perubahan
sebesar Rp. 1.904.766.369.904,67 (bertambah Rp. 148.863.386.097,67).
Belanja :
Sebelum perubahan sebesar Rp. 1.884.252.022.356,82 setelah perubahan
sebesar Rp. 2.102.039.002.374,14 (bertambah Rp. 217.786.980.017,32).
Sehingga terjadi defisit anggaran setelah perubahan sebesar
Rp. 197.272.632.469,47.
Pembiayaan :
a. Penerimaan
Semula sebesar Rp. 137.499.038.549,82 setelah perubahan menjadi
sebesar Rp. 202.272.632.469,47 (bertambah Rp. 64.773.593.919,65).
b. Pengeluaran
Semula sebesar Rp. 9.150.000.000,00 setelah perubahan menjadi
sebesar Rp. 5.000.000.000,00 (berkurang Rp. 4.150.000.000,00).
Sehingga jumlah pembiayaan Neto setelah perubahan sebesar
Rp. 197.272.632.469,47 dengan demikian tidak ada sisa lebih pembiayaan
anggaran setelah perubahan.
3.3.1. Pengelolaan Pendapatan Daerah
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015
pengelolaan pendapatan daerah lebih diarahkan pada optimalisasi
pendapatan daerah melalui upaya efektif dan efisien serta mendapat
dukungan dari masyarakat. Arah pengelolaan pendapatan, yaitu :
a. Kewenangan yang lebih luas dalam mengoptimalkan perolehan
pendapatan daerah;
b. Mendayagunakan dana melalui pola deposito;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 118
c. Perubahan manajemen keuangan dengan memberi peran lebih
pada Kas Umum Daerah;
d. Intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumber - sumber
pendapatan daerah, terutama melalui usaha daerah dan
pendayagunaan aset daerah, termasuk pendapatan dari pihak
ke ketiga;
e. Peningkatan kemampuan dan optimalisasi organisasi bidang
pendapatan atau organisasi penghasil.
Upaya - upaya efektif dalam penggalian sumber - sumber
pendapatan daerah harus terus dilakukan tanpa harus menambah
beban bagi masyarakat sehingga nantinya pendapatan daerah tidak
lagi harus bergantung pada satu atau dua jenis pajak daerah saja,
diversifikasi sumber pendapatan daerah menjadi mutlak dicari agar
ketergantungan dan resiko dapat disebar, mengingat struktur ekonomi
di Kabupaten Banyuwangi lebih banyak di dominasi oleh sektor
primer, maka sudah saatnya dirancang berbagai tindakan yang dapat
menggali sumber - sumber pendapatan daerah yang berbasiskan
pada sektor primer dan mata rantainya. Selanjutnya terkait dengan
perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Banyuwangi adalah
sebagai berikut :
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Realisasi perkembangan PAD Kabupaten Banyuwangi yang berasal
dari Hasil Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Lain - lain Pendapatan daerah
Yang Sah selama periode 2010-2013 dapat dilihat dari tabel
sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 119
Tabel 3.42.
Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2010-2013
Tahun Pendapatan Asli
Daerah
Naik / Turun
(%) Pendapatan Daerah
Proporsi
Terhadap
Pendapatan
Daerah (%)
2010 90.656.905.526,29 1.208.157.900.899,10 7,50
2011 113.364.553.469,87 20,03 1.450.320.872.078,87 7,82
2012 140.314.936.339,19 19,21 1.690.432.594.242,19 8,30
2013 183.235.877.421,86 23,42 1.917.058.035.076,86 9,56
Sumber : BPKAD Kab. Banyuwangi
Dari tabel di atas terlihat bahwa dari tahun 2010-2013, ada
peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Penerimaan Pendapatan Asli
Daerah tahun 2010 sebesar Rp. 90.656.905.526,29, pada tahun 2011
naik menjadi sebesar Rp. 113.364.553.469,87 atau naik sebesar
20,03 %, pada tahun 2012 naik menjadi sebesar Rp. 140.314.936.339,19
atau naik sebesar 19,21 %, kemudian pada tahun 2013 naik menjadi
sebesar Rp. 183.235.877.421,86 atau naik sebesar 23,42 % dari
Pendapatan Asli Daerah tahun 2012. Hal tersebut dibarengi pula oleh
kenaikan proporsi Pendapatan Daerah pada tahun 2010 sebesar 7,50 %,
tahun 2011 sebesar 7,82 %, tahun 2012 sebesar 8,30 %, dan pada
tahun 2013 sebesar 9,56 %.
Pendapatan Asli Daerah tersebut diperoleh dari penerimaan
Hasil Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Lain - lain Pendapatan Asli
Daerah Yang Sah.
b. Dana Perimbangan
Dana Perimbangan menjadi salah satu komponen yang cukup penting
bagi APBD Kabupaten Banyuwangi. Dana Perimbangan berasal dari
Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum
dan Dana Alokasi Khusus. Dalam 4 tahun terakhir Dana Perimbangan
Kabupaten Banyuwangi mendapat alokasi dana sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 120
Tabel 3.43.
Perkembangan Dana Perimbangan Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2010-2013
Tahun Dana Perimbangan Naik / Turun
(%) Pendapatan Daerah
Proporsi
Terhadap
Pendapatan
Daerah (%)
2010 927.297.552.851,00 1.208.157.900.899,10 76,75
2011 982.023.260.117,00 5,57 1.450.320.872.078,87 67,71
2012 1.198.575.211.872,00 18,07 1.690.432.594.242,19 70,90
2013 1.313.865.318.226,00 8,77 1.917.058.035.076,86 68,54
Sumber : BPKAD Kab. Banyuwangi
Alokasi Dana Perimbangan empat tahun terakhir 2010-2013,
Kabupaten Banyuwangi mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2010 sebesar Rp. 927.297.552.851,00, pada tahun 2011
naik menjadi sebesar Rp. 982.023.260.117,00 atau naik sebesar
5,57 %, tahun 2012 naik menjadi sebesar Rp. 1.198.575.211.872,00
atau naik sebesar 18,07 % dan tahun 2013 naik menjadi sebesar
Rp. 1.313.865.318.226,00 atau naik sebesar 8,77 %. Hal ini
menandakan Kabupaten Banyuwangi dalam membiayai pembangunan,
masih bergantung pada Pemerintah Pusat dan Provinsi.
Dari tabel diatas juga dapat digambarkan besarnya proporsi Dana
Perimbangan terhadap Pendapatan Daerah Kabupaten Banyuwangi.
Pada tahun 2010 proporsi Dana Perimbangan terhadap Pendapatan
Daerah sebesar 76,75 %, tahun 2011 sebesar 67,71 %, tahun 2012
sebesar 70,90 % dan pada tahun 2013 sebesar 68,54 %.
Sumber - sumber Dana Perimbangan berasal dari Dana Bagi
Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum dan Dana
Alokasi Khusus.
c. Lain - Lain Pendapatan Yang Sah
Dana penerimaan lainnya berasal dari Lain - Lain Pendapatan Yang Sah
yang terdiri atas Pendapatan Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil
Pajak dari Provinsi dan Pemerintahan Daerah Lainnya, Dana
Penyesuaian dan Otonomi Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi
atau Pemerintahan Daerah Lainnya dan Sumbangan Pihak Ketiga.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 121
Untuk lebih jelasnya perkembangan penerimaan lain pendapatan
yang sah dapat dilihat dari Tabel berikut :
Tabel 3.44.
Perkembangan Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2013
Tahun Dana Lain-lain Naik / Turun
(%) Pendapatan Daerah
Proporsi
Terhadap
Pendapatan
Daerah (%)
2010 190.203.442.521,81 1.208.157.900.899,10 15,74
2011 354.933.058.492,00 46,41 1.450.320.872.078,87 24,47
2012 351.542.446.031,00 -0,96 1.690.432.594.242,19 20,80
2013 419.956.839.429,00 16,29 1.917.058.035.076,86 21,91
Sumber : BPKAD Kab. Banyuwangi
Berdasarkan tabel tersebut di atas terlihat bahwa dalam periode
tahun 2010-2013 Pendapatan dari Lain - Lain Pendapatan Yang Sah
mengalami fluktuasi. Pada tahun 2010 sebesar Rp. 190.203.442.521,81
menjadi sebesar Rp. 354.933.058.492,00 pada tahun 2011 atau
mengalami kenaikan sebesar 46,41%, pada tahun 2012 mengalami
penurunan menjadi sebesar Rp. 351.542.446.031,00 atau mengalami
penurunan sebesar -0,96% dan pada tahun 2013 juga mengalami
kenaikan menjadi sebesar Rp. 419.956.839.429,00 atau sebesar
16,29 %.
Dari tabel di atas juga dapat digambarkan besarnya proporsi
Lain - Lain Pendapatan Yang Sah terhadap Pendapatan Daerah
Kabupaten Banyuwangi. Pada tahun 2010 proporsi Lain - Lain
Pendapatan Yang Sah terhadap Pendapatan Daerah sebesar 15,74 %,
tahun 2011 sebesar 24,47 %, tahun 2012 sebesar 20,80 % dan pada
tahun 2013 sebesar 21,91 %.
Sumber - sumber Lain - Lain Pendapatan Yang Sah berasal dari
Pendapatan Hibah, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah
Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, Bantuan
Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya dan
Sumbangan Pihak Ketiga.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 122
3.3.2. Pengelolaan Belanja Daerah
Sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Banyuwangi
2010-2015 bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan
peningkatan pelayanan publik, pengaturan alokasi belanja diupayakan
efisien, efektif dan proporsional. Belanja daerah dikelompokkan ke dalam
Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung yang masing - masing
mempunyai fungsi untuk meningkatkan pelayanan baik untuk aparatur
maupun pelayanan kepada masyarakat.
a. Kebijakan Umum Belanja Daerah
Dalam menentukan belanja daerah terdapat tiga elemen
penting, yaitu masyarakat sebagai pemberi amanah, Pemerintah
Daerah, dan DPRD dengan peran fungsinya masing - masing sebagai
pelayan masyarakat, sehingga anggaran belanja daerah sebagai
perwujudan dari amanat rakyat kepada Pemerintah Daerah dan DPRD
dalam meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada
masyarakat.
Rencana belanja disusun berdasarkan pendekatan prestasi
kerja (berorientasi pada hasil). Hal tersebut bertujuan untuk
meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas
efektifitas dan efisiensi penggunaan alokasi anggaran. Sedangkan
orientasi belanja daerah diprioritaskan untuk efektifitas pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi masing - masing SKPD.
Belanja Daerah diarahkan pada peningkatan proporsi belanja
untuk memihak kepentingan publik, disamping tetap menjaga
eksistensi penyelenggaraan pemerintahan. Dalam penggunaannya,
belanja daerah harus tetap mengedepankan efisiensi dan efektifitas
sesuai dengan prioritas, yang diharapkan dapat memberikan dukungan
program - program strategis daerah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 123
b. Perkembangan Belanja Daerah
Dalam tahun 2010-2013, Belanja Tidak Langsung selalu
lebih besar dari Belanja Langsung. Pada tahun 2010 Belanja Tidak
Langsung mencapai sebesar Rp. 922.857.331.144,81 dan Belanja
Langsung sebesar Rp. 297.107.555.866,61, tahun 2011 Belanja Tidak
Langsung mencapai sebesar Rp. 956.935.147.324,13 atau sebesar
3,56 % dan Belanja Langsung sebesar Rp. 486.076.536.498,06 atau
sebesar 38,88 %, tahun 2012 Belanja Tidak Langsung mencapai
sebesar Rp. 1.086.820.824.132,00 atau sebesar 11,95 % dan Belanja
Langsung sebesar Rp. 596.185.640.981,97 atau sebesar 18,47 %
serta tahun 2013 Belanja Tidak Langsung mencapai sebesar
Rp. 1.179.562.991.627,00 atau sebesar 7,86 % dan Belanja Langsung
sebesar Rp. 706.549.139.592,67 atau sebesar 15,62 %.
Tabel 3.45.
Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2010-2013
Tahun Belanja Tidak
Langsung
Naik / Turun
(%) Belanja Langsung
Naik / Turun
(%)
2010 922.857.331.144,81 297.107.555.866,61
2011 956.935.147.324,13 3,56 486.076.536.498,06 38,88
2012 1.086.820.824.132,00 11,95 596.185.640.981,97 18,47
2013 1.179.562.991.627,00 7,86 706.549.139.592,67 15,62
Sumber : BPKAD Kab. Banyuwangi
3.3.3. Kondisi Pembiayaan Daerah
Pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang bertujuan
untuk menutupi selisih antara pendapatan dan belanja daerah. Adapun
kebijakan umum pembiayaan daerah adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan Manajemen Pembiayaan Daerah dalam rangka
akurasi, efisiensi, efektifitas dan profitabilitas;
2. Apabila APBD dalam keadaan surplus, kebijakan yang diambil
adalah melakukan transfer ke persediaan Kas Daerah dalam bentuk
Giro / Deposito, Penyertaan Modal, atau Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran (SILPA) tahun berjalan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 124
3. Apabila APBD dalam keadaan defisit, kebijakan yang diambil adalah
memanfaatkan anggaran yang berasal dari Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran (SILPA) tahun lalu, rasionalisasi belanja, pinjaman daerah,
atau memperluas kemitraan.
Adapun perkembangan pembiayaan Kabupaten Banyuwangi
dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :
Tabel 3.46.
Perkembangan Pembiayaan Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2010-2013
Tahun Penerimaan Naik / Turun
(%) Pengeluaran
Proporsi
Terhadap
Pembiayaan (%)
2010 243.531.534.483,76 10.968.921.073,87 4,72
2011 221.232.088.197,57 (10,08) 401.899.250,00 0,18
2012 228.536.239.404,25 3,20 34.201.356.063,00 17,60
2013 201.931.722.469,47 (13,18) 5.000.000.000,00 2,54
Sumber : BPKAD Kab. Banyuwangi
Selama tahun 2010 – 2013 Kabupaten Banyuwangi mengalami
defisit anggaran yang ditutupi dengan pembiayaan yang didapat dari
penerimaan daerah dari Pos SILPA tahun yang lalu. Perkembangan
Pembiayaan tahun 2013 untuk penerimaan daerah mengalami
penurunan jika dibanding dengan tahun 2012 sebesar
Rp. 201.931.722.469,47 atau sebesar -13,18 %, sedangkan
pengeluaran daerah dalam pembiayaan tahun 2013 sebesar
Rp. 5.000.000.000,00 atau sebesar 2,54 %.
3.3.4. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2013.
1. Realisasi Pendapatan Daerah
Pendapatan Daerah tahun 2013 sebesar Rp. 1.917.058.035.076,86
yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah sebesar
Rp. 183.235.877.421,86, Dana Perimbangan sebesar
Rp. 1.313.865.318.226,00 dan Lain - lain Pendapatan Daerah Yang
Sah sebesar Rp. 419.956.839.429,00, sebagaimana tabel berikut :
Tabel 3.47.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 125
Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2013
Uraian Pagu Anggaran (Rp) Realisasi %
Pedapatan Daerah :
Pendapatan Asli Daerah 171.602.586.394,67 183.235.877.421,86 106,78
Hasil pajak daerah 59.715.970.322,00 65.939.965.334,00 110,42
Hasil retribusi daerah 26.894.945.392,00 28.650.551.431,00 106,53
Hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang
dipisahkan
16.066.339.289.,58 14.541.339.289,58 90,51
Lain-lain PAD yag sah 68.925.331.391,09 74.104.021.367,28 107,51
Dana Perimbangan 1.307.181.620.758,00 1.313.865.318.226,00 100,51
Dana bagi hasil pajak/bagi
hasil bukan pajak
75.688.689.758,00 82.372.387.226,00 108,83
Dana alokasi umum 1.154.495.171.000,00 1.154.495.171.000,00 100,00
Dana alokasi khusus 76.997.760.000,00 76.997.760.000,00 100,00
Lain-lain Pendapatan
Daerah yang sah
428.395.702.752,00 419.956.839.429,00 98,03
Pendapatan hibah 3.028.350.000,00 411.010.663,00 13,57
Dana darurat 0,00 0,00 0,00
Dana bagi hasil pajak dari
provinsi dan pemerintah
daerah lainnya
92.490.251.512,00 95.561.380.266,00 103,32
Dana penyesuaian dan
otonomi khusus
302.689.746.240,00 293.368.228.000,00 96,92
Bantuan keuangan dari
provinsi atau pemerintah
daerah lainnya
30.187.355.000,00 30.616.220.500,00 101,42
Sumbangan dari pihak
ketiga
0,00 0,00 0,00
Jumlah Pendapatan Daerah 1.907.179.909.904,67 1.917.058.035.076,86 100,52
Sumber Data : BPKAD Kab. Banyuwangi 2013
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 126
2. Realisasi Belanja Daerah
Belanja Daerah Tahun 2013 setelah perubahan adalah
sebesar Rp. 1.886.112.131.219,67 terdiri dari Belanja Tidak
Langsung sebesar Rp. 1.179.562.991.627,00 dan Belanja Langsung
sebesar Rp. 706.549.139.592,67, dengan rincian sebagai berikut :
a. Belanja Tidak Langsung:
-
-
-
-
-
-
Belanja pegawai.
Belanja hibah.
Belanja bantuan sosial.
Belanja bagi hasil kepada
Provinsi / Kab / Kota dan
Pemerintahan Desa.
Belanja bantuan keuangan
kepada Provinsi / Kab / Kota
dan Pemerintahan.
Belanja tidak terduga.
Jumlah
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
1.005.722.752.435,00
94.690.869.952,00
11.270.125.000,00
1.023.802.850,00
66.855.441.390,00
0,00
---------------------------------
1.179.562.991.627,00
b. Belanja Langsung :
-
-
-
Belanja pegawai
Belanja barang dan jasa
Belanja modal
Jumlah
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
44.111.789.298,00
257.577.147.284,67
404.860.203.010,00
---------------------------------
706.549.139.592,67
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab III Akuntabilitas Kinerja 127
Realisasi Belanja Daerah Tahun 2013
Tabel 3.48.
Sumber : BPKAD Kab. Banyuwangi 2013
Uraian Pagu Anggaran (Rp) Realisasi %
Belanja Daerah :
Belanja Tidak Langsung 1.280.964.290.791,00 1.179.562.991.627,00 92,08
Belanja pegawai 1.086.707.708.302,00 1.005.722.752.435,00 92,55
Belanja bunga 0,00 0,00 0,00
Belanja subsidi 0,00 0,00 0,00
Belanja hibah 106.484.582.489,00 94.690.869.952,00 88,92
Belanja bantuan sosial 11.879.000.000,00 11.270.125.000,00 94,87
Belanja bagi hasil kepada
provinsi/kabupaten/kota dan
pemerintahan desa
1.060.000.000,00 1.023.802.850,00 96,59
Belanja bantuan keuangan
kepada provinsi/kabupaten/
kota dan pemerintahan
70.583.000.000,00 66.855.441.390,00 94,72
Belanja tidak terduga 4.250.000.000,00 0,00 0,00
Belanja Langsung 823.488.251.583,14 706.549.139.592.,67 85,80
Belanja pegawai 49.970.636.931,00 44.111.789.298,00 88,28
Belanja barang dan jasa 298.769.156.834,14 257.577.147.284,67 86,21
Belanja modal
474.748.457.818,00 404.860.203.010,00 85,28
Jumlah Belanja Daerah 2.104.452.542.374,14 1.886.112.131.219,67 89,62
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab IV Penutup 128
BAB IV
PENUTUP
Sebagai bagian penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
(LAKIP) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013, dapat disimpulkan bahwa secara
umum Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah memperlihatkan pencapaian kinerja
yang signifikan atas sasaran - sasaran strategisnya. Tiga Puluh Delapan sasaran
sebagaimana tertuang dalam Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
sebagian besar (97,37%) telah dapat direalisasikan dengan Baik Sekali. Tujuan
penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian
sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan
strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan - kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan
yang ditetapkan.
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah proses
pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip - prinsip
transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif
dan efisien. Prinsip – prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian merupakan
landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis yang ditandai dengan
menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 275 (Dua Ratus Tujuh Puluh
Lima) indikator sasaran, disimpulkan bahwa 231 (Dua Ratus Tiga Puluh Satu)
indikator sasaran atau sebanyak 88,00 % dikategorikan Baik Sekali, 29 (Dua Puluh
Sembilan) indikator sasaran atau 10,55 % dikategorikan Baik, 6 (Enam) indikator
sasaran atau 2,18 % hanya mencapai kategori Cukup dan 9 (Sembilan) indikator
sasaran atau 3,27 % hanya mencapai kategori Kurang dalam pencapaian indikator
sasaran. Dengan demikian masih terdapat beberapa indikator sasaran yang
capaiannya belum seperti yang diharapkan yang berkategori cukup dan kurang,
sehingga perlu perhatian pada tahun berikutnya. Sasaran yang berketegori cukup
dan kurang tersebut yaitu:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab IV Penutup 129
1. Meningkatnya partisipasi pendidikan indikator yang perlu peningkatan dan
perhatian dalam tataran implementasi adalah mengenai rasio guru terhadap
murid per kelas rata - rata, yang capaian kinerjanya masih berkategori cukup.
Hal ini dikarenakan adanya kewajiban jumlah mengajar guru sebanyak 24 jam
per - Minggu. Untuk menyikapi permasalahan ini akan dilakukan penyesuaian
jam mengajar bagi guru.
2. Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, berkualitas dan professional,
indikator yang perlu peningkatan dan perhatian adalah rasio tenaga kefarmasian
per 100.000 penduduk, jumlah puskesmas, pustu dan pusling, jumlah tenaga
medis, tenaga kesehatan, sanitarian, ahli gizi, rasio tenaga medis per 1.000
penduduk dan rasio tenaga keperawatan per 1.000 penduduk yang capaian
kinerjanya masih berkategori cukup dan kurang. Hal ini dikarenakan belum
adanya penerimaan pegawai baru dan masih belum optimalnya sarana
prasarana pelayanan kepada masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan ini
akan dilakukan pengangkatan pegawai non pegawai negeri sipil dan menambah
sarana prasarana pelayanan yang masih kurang memadai.
3. Jumlah dan macam Retribusi di dalam Undang – Undang Nomor 28 tahun 2009,
sebanyak 30 macam namun sesuai dengan potensi daerah, Kabupaten
Banyuwangi baru memiliki 26 macam, hal ini berakibat pada berkurangnya
pemasukan kas daerah. Pemerintah daerah dalam menyikapi hal ini diperlukan
inovasi baru agar retribusi pasar grosir dan atau pertokoan, retribusi pelayanan
kepelabuhanan, retribusi penyeberangan air dan retribusi pengolahan limbah
cair dapat menjadi retribusi baru.
4. Meningkatnya prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan dalam jumlah
kualitas yang memadai, indikator sasaran yang perlu peningkatan dan perhatian
khusus dalam tataran implementasi adalah mengenai :
Rumah tangga bersanitasi, capaian kinerja tahun 2013 masih kurang, yang
disebabkan masih adanya masyarakat yang kurang peduli terhadap
kesehatan dan kebersihan lingkungan. Masih banyak masyarakat pedesaan
yang melakukan mandi, cuci dan buang air besar di sungai. Untuk
mengatasi permasalahan ini perlu diadakan sosialisasi kepada masyarakat
akan pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan. Selain itu, perlu
peningkatan pembangunan MCK di masyarakat pedesaan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab IV Penutup 130
Rumah layak huni dan lingkungan pemukiman kumuh, capaian kinerja tahun
2013 masih kurang, hal ini dikarenakan masih banyaknya rumah penduduk
khususnya di daerah pedesaaan yang belum layak huni karena faktor
kemiskinan. Untuk menyikapi permasalahan ini dengan menggalakkan
program bedah rumah dan memberikan bantuan lainnya guna
mengentaskan kemiskinan.
Pencemaran status air, capaian kinerja tahun 2013 cukup dan belum
mencapai target yang ditentukan. Hal ini disebabkan masih adanya
perusahaan yang membuang limbah industrinya secara langsung ke
lingkungan / sungai tanpa diolah terlebih dahulu dalam instalasi pengolahan
limbah, sehingga menyebabkan pencemaran sumber - sumber air dan
merusak lingkungan sekitarnya. Menyikapi hal tersebut langkah - langkah
yang perlu dilakukan adalah melakukan pembinaan secara teknis kepada
para pelaku industri dalam pengolahan air limbah, agar terjadi penurunan
tingkat pencemaran yang bisa membahayakan lingkungan sekitarnya serta
memberikan sanksi hukum yang tegas sesuai Peraturan Perundang -
undangan yang berlaku kepada pihak industri yang membuang limbahnya
melebihi baku mutu yang telah ditentukan.
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air, capaian
kinerja tahun 2013 masih kurang. Hal ini dikarenakan terjadinya erosi di
daerah sekitar sumber - sumber mata air, sehingga Buffer penyimpanan air
debitnya berkurang. Menyikapi hal tersebut kedepan kegiatan - kegiatan
atau gerakan penghijauan / penanaman kembali khususnya di daerah
sekitar sumber - sumber mata air terus ditingkatkan.
5. Menurunnya tingkat pengangguran, indikator sasaran yang perlu peningkatan
dan perhatian khusus adalah mengenai tingkat partisipasi angkatan kerja,
pencari kerja yang ditempatkan, tingkat pengangguran terbuka, keselamatan
dan perlindungan dan rasio ketergantungan yang pada tahun 2013 capaian
kinerjanya masih kurang. Hal ini dikarenakan masih tingginya angka pencari
kerja produktif yang tidak sebanding dengan jumlah lowongan kerja yang
tersedia dan ada beberapa perusahaan yang belum menerapkan K3. Menyikapi
permasalahan ini akan dilakukan kerjasama dengan pemerintah daerah dan
perusahaan untuk mengurangi angka pengangguran dan meminta kepada pihak
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab IV Penutup 131
perusahaan agar mau menerapkan K3 di lingkungan masing – masing, agar
keselamatan dan perlindungan terhadap pekerja dapat terjamin dengan baik.
6. Meningkatnya program - program pembangunan yang berbasis pada
pengarusutamaan gender, indikator sasaran yang perlu mendapat perhatian
adalah :
Partisipasi perempuan di lembaga swasta maupun di lembaga eksekutif,
pada tahun 2013 capaian kinerjanya masih kategori cukup, hal ini
dikarenakan peran kaum perempuan di segala bidang yang sebenarnya
sudah semakin baik dan luas, namun peran tersebut belum dimanfaatkan
secara optimal terutama dalam hal pengambilan kebijakan / keputusan dan
masih didominasi oleh kaum laki - laki.
Terhadap kondisi indikator sasaran di atas, guna peningkatan peran perempuan
kedepan akan terus didorong agar mampu memanfaatkan perannya secara
optimal seiring dengan meningkatnya program - program pembangunan yang
berbasis pada pengarusutamaan gender.
7. Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial masyarakat, indikator sasaran
yang perlu peningkatan dan mendapat perhatian adalah sarana sosial seperti
panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi yang pada tahun 2013 capaian
kinerjanya berkategori cukup. Hal ini dikarenakan tingkat partisipasi masyarakat
terhadap lembaga tersebut masih kurang dan masih sangat bergantung pada
bantuan pemerintah, sehingga sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo
dan panti rehabilitasi yang pada tahun 2013 ditargetkan 83 sarana hanya
terealisasi 50 sarana. Untuk mengatasi hal ini, selain meningkatkan bantuan dari
pemerintah juga mendorong masyarakat yang mampu untuk berpartisipasi demi
peningkatan kuantitas dan kualitas sarana sosial tersebut.
8. Meningkatnya peranan kelompok - kelompok dalam masyarakat di dalam
berbagai kegiatan pembangunan, indikator sasaran yang perlu peningkatan dan
perhatian adalah :
Jumlah LSM Indikator sasaran ini pada tahun 2013 capaian kinerjanya
berkategori kurang, dikarenakan banyak LSM yang belum mendaftar ke
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Banyuwangi. Guna
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Bab IV Penutup 132
legalitas, maka semua LSM dihimbau untuk mendaftarkan kelembagaannya
ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Banyuwangi.
LPM yang berprestasi Indikator sasaran ini pada tahun 2013 capaian
kinerjanya berkategori kurang. Hal ini disebabkan pemanfaatan sumber
daya alam oleh LPM yang belum dikelola secara baik dan optimal. Selain itu
minimnya waktu untuk melaksanakan kegiatan survey di lapangan, sehingga
mempengaruhi dalam menciptakan inovasi di bidang teknologi tepat guna.
Akhirnya, secara umum dapat disimpulkan bahwa pencapaian target
terhadap beberapa indikator yang dicantumkan dalam RPJMD Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2010-2015 khususnya untuk Tahun Anggaran 2013, dapat
dipenuhi sesuai dengan harapan. Jika terdapat indikator sasaran yang belum
memenuhi target yang ditetapkan, Kami akui semata - mata merupakan kelemahan
dan ketidaksempurnaan sebagai manusia, karena disadari kesempurnaan hanyalah
milik Allah SWT, namun demikian segala kekurangan dan ketidaksempurnaan
tentunya harus menjadi motivasi untuk lebih baik lagi di esok hari.
Banyuwangi, 20 Maret 2014
BUPATI BANYUWANGI
H. ABDULLAH AZWAR ANAS, M.Si.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Pengukuran Kinerja Tahun 2013 1
PENGUKURAN KINERJA
Kabupaten : Banyuwangi
Tahun Anggaran : 2013
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target
2013
Realisasi
2013
Capaian
Kinerja
(%)
1. Terwujudnya Tata
Kelola Pemerintahan
Yang Baik dan
Bersih
Rasio jumlah Polisi
Pamong Praja per 10.000
penduduk
%
1:0,91 1 : 0,27 29,67
Jumlah Linmas per Jumlah
10.000 Penduduk % 60,55 66,86 110,51
Rasio Pos Siskamling per
jumlah desa/kelurahan % 80 86 107,50
Pengelolaan arsip secara
baku % 50 55 110
Peningkatan SDM
pengelola kearsipan % 100 100 100
Tersimpannya arsip inaktif
dan statis % 40 50 125
Cakupan patroli petugas
Satpol PP Kegiatan 192 240 125
Cakupan pelayanan
bencana kebakaran
kabupaten % 0,0012 0,0012 100
Tingkat waktu tanggap
(response time rate)
daerah layanan Wilayah
Manajemen Kebakaran
(WMK)
% 85 84 98,82
Cakupan sarana prasarana
perkantoran pemerintahan
desa yang baik % 95 96,50 101,58
Sistim Informasi
Manajemen Pemda Sistim 10 15 150
Rasio bayi berAkte
Kelahiran % 65,0 95,98 147,66
Rasio pasangan berAkte
Nikah % 0,186 0,023 12,37
Kepemilikan KTP % 93,19 90,46 97,07
Kepemilikan akta kelahiran
per 1000 penduduk % 10,79 3,22 29,84
Ketersediaan database
kependudukan skala
provinsi Ada / Tidak Siak 2010 Ada 100
Penerapan KTP nasional
berbasis NIK Sudah/Belum Sudah Sudah 100
Tersedianya dokumen
perencanaan : RPJPD
yang telah ditetapkan
dengan Perda
Dokumen Tersedia Tersedia 100
Tersedianya dokumen
perencanaan : RPJMD
yang telah ditetapkan
dengan Perda / Perkada
Dokumen Tersedia Tersedia 100
Tersedianya dokumen
perencanaan : RKPD yang
telah ditetapkan dengan
Perkada
Dokumen Tersedia Tersedia 100
Penjabaran program Dokumen Tersedia Tersedia 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Pengukuran Kinerja Tahun 2013 2
RPJMD kedalam RKPD
Buku "Kabupaten dalam
Angka" Ada / Tidak Ada Ada 100
Buku "PDRB Kabupaten" Ada / Tidak Ada Ada 100
2. Meningkatnya
Kualitas Sdm
Aparatur Pemerintah
Daerah Yang
Ditandai oleh
Meningkatnya Etos
Kerja Dan Budaya
Kerja Pegawai
Indeks Kepuasan Layanan
Masyarakat
% 78 79,81 101,94
3. Menguatnya
Kapasitas
Kelembagaan
Melalui Regulasi
Yang Konprehensif
Dan Berkeadilan
Jenis, kelas, dan jumlah
restoran Restoran 59 90 152,54
Jenis, kelas, dan jumlah
penginapan/ hotel Penginapan /
Hotel 62 70 112,90
Lahan bersertifikat % 14 33,95 242,50
Penyelesaian kasus tanah
% 100 100 100
4. Meningkatnya
kesadaran dan
penegakan hukum
Kegiatan pembinaan
terhadap LSM, Ormas dan
OKP % 80 85 106,25
Kegiatan pembinaan politik
daerah % 80 85 106,25
Rasio penduduk berKTP
per satuan penduduk % 1:1,07 1:1,08 100,93
Penegakan PERDA % 93 95 102,15
Tingkat penyelesaian
pelanggaran K3
(ketertiban, ketentraman,
keindahan) di Kabupaten
% 92 106 115,22
Angka kriminalitas Kasus 655 650 100,77
Jumlah demo Kali 4 7 57,14
Penyelesaian izin lokasi
% 97,40 98,87 101,51
5. Menurunnya angka
buta aksara
Angka melek huruf (AMH) % 98,71-98,39 97,23 98,82
Angka rata-rata lama
sekolah % 7,75 7,25 93,55
Angka partisipasi kasar
SD/MI % 108,76 104,93 96,48
Angka partisipasi kasar
SLTP % 99,99 103,25 103,26
Angka partisipasi kasar
SLTA % 62,29 76,71 123,15
Angka Partisipasi Murni :
Angka Partisipasi Murni
(APM) SD/MI/Paket A % 98,36 98,41 100,05
Angka Partisipasi Murni
(APM) SMP/MTs/Paket B % 73,90 88,64 119,95
Angka Partisipasi Murni
(APM))
SMA/SMK/MA/Paket C
% 46,31 60,81 131,31
6. Meningkatnya angka
partisipasi
Pendidikan Dasar :
Angka partisipasi sekolah % 94,38 102,87 109
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Pengukuran Kinerja Tahun 2013 3
pendidikan
Rasio ketersediaan
sekolah/penduduk usia
sekolah
% 100 101,72 101,72
Rasio guru/murid % 15,22 15,95 104,80
Rasio guru/murid per kelas
rata-rata % 23,48 19,15 81,56
Pendidikan Menengah
Pertama : (SLTP/MTs)
Angka partisipasi sekolah % 94,38 98,82 104,70
Rasio ketersediaan
sekolah terhadap
penduduk usia sekolah
% 96,91 102,73 106,01
Rasio guru terhadap murid % 15,44 16,60 107,51
Rasio guru terhadap murid
per kelas rata- rata
% 38,11 34,54 90,63
Pendidikan Menengah
Atas : (SMA/SMK/MA)
Angka partisipasi sekolah % 78,21 74,19 94,86
Rasio ketersediaan
sekolah terhadap
penduduk usia sekolah
% 55,01 67,09 121,96
Rasio guru terhadap murid % 15,44 14,85 96,18
Rasio guru terhadap murid
per kelas rata- rata % 38,11 28,02 73,52
Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) :
Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) % 55,49 75,65 136,33
Angka Kelulusan :
Angka Kelulusan (AL)
SD/MI % 99,75 99,92 100,17
Angka Kelulusan (AL)
SMP/MTs % 96,18 99,94 103,91
Angka Kelulusan (AL)
SMA/SMK/MA % 96 99,99 104,16
Angka Melanjutkan (AM)
dari SD/MI ke SMP/MTs % 99,69 104,03 104,35
Angka Melanjutkan (AM)
dari SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA
% 89,13 98,96 111,03
Guru yang memenuhi
kualifikasi S1/D-IV % 94,62 94,76 100,15
7. Meningkatnya
kesadaran
masyarakat akan
Penduduk yang berusia
>15 Tahun melek huruf
(tidak buta aksara)
% 99,89 97,23 97,34
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Pengukuran Kinerja Tahun 2013 4
pentingnya
pendidikan
Angka Putus Sekolah
(APS) SD/MI % 0,03 0,04 75
Angka Putus Sekolah
(APS) SMP/MTs % 0,44 0,42 104,76
Angka Putus Sekolah
(APS) SMA/SMK/MA % 1,07 0,83 128,92
Jumlah perpustakaan Perpustakaan 3 2 66,67
Jumlah pengunjung
perpustakaan pertahun Orang 60.535 61.970 102,37
Koleksi buku yang tersedia
di perpustakaan daerah Buku 64.700 38.870 60,08
8. Meningkatnya usia
harapan hidup
Angka usia harapan hidup Th 67,1-67,90 68,25 100,52
Cakupan Desa/Kelurahan
Universal Child
Immunization (UCI)
% 95 95,40 100,42
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita
penyakit DBD
% 100 100 100
Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin
% 15 8,51 56,73
Cakupan kunjungan bayi % 88 92,70 105,34
BOR (Bed Occupancy rate) % 65 73,04 112,37
AVLOS ( Average Length
of Stay) Hari 8 4,60 173,91
BTO (Bed Turn Over) Kali 45 72,76 161,69
TOI ( Turn Over Interval) hari 3 1,66 180,72
Angka Kematian > 48 jam
(GDR)
per mile
(‰) 40 43,87 91,18
Angka Kematian < 48 jam
(NDR)
per mile
(‰) 60 71,35 84,09
9. Menurunnya angka
kematian bayi
Angka kelangsungan hidup
bayi (kematian bayi per
1000 kelahiran)
% 25,00 8,20 304,88
10. Menurunnya angka
kematian ibu
melahirkan
Angka kematian ibu
melahirkan (per 100.000
kelahiran hidup)
% 65,00 142,10 45,74
Cakupan komplikasi
kebidanan yang ditangani % 81 82,10 101,36
11. Menurunnya anak
balita dibawah garis
merah
Persentase balita gizi
buruk % < 5 1 500
Cakupan Balita Gizi Buruk
mendapat perawatan % 100 100 100
12. Menurunnya
prevalensi gizi
kurang pada balita
Rasio posyandu per satuan
balita % 1,95 2,06 105,64
13. Meningkatnya
cakupan persalinan
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga % 96,1 89,30 92,92
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Pengukuran Kinerja Tahun 2013 5
oleh tenaga
kesehatan
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
14. Meningkatnya
peserta KB aktif
Rata-rata jumlah anak per
keluarga orang 2 2 100
Rasio akseptor KB % 0,73 0,76 104,11
Cakupan peserta KB aktif % 73 76,30 104,52
Keluarga pra sejahtera dan
keluarga sejahtera I % 41,5 38,40 104,07
15. Tersedianya obat
dan perbekalan
kesehatan yang
aman, bermutu dan
bermanfaat serta
terjangkau oleh
masyarakat
Cakupan puskesmas
%
100 187,50 187,50
Cakupan pembantu
puskesmas % 48,39 48,39 100
Rasio puskesmas,
poliklinik, pustu per 30.000
penduduk % 142,18 316,24 222,42
Rasio Rumah Sakit per
10.000 penduduk % 1:14,56 1:12,11 120,23
16. Tersedianya tenaga
kesehatan yang
cukup, berkualitas
dan profesional
Rasio dokter per satuan
penduduk % 7,55 13,91 184,24
Rasio tenaga kefarmasian
per 100.000 penduduk % 2,31 6,67 288,74
Rasio tenaga ahli gizi per
100.000 penduduk % 2,50 1,84 73,66
Jumlah Rumah Sakit RS 11 14 127,27
Jumlah Puskemas, Pustu,
Pusling
Puskesmas,
Pustu, Pusling 216 204 94,44
Jumlah Tenaga Medis Orang 260 219 84,23
Keperawatan (perawat dan
bidan) Orang 1260 1477 117,22
Kefarmasian (apoteker dan
ahli farmasi) Orang 40 105 262,50
Tenaga kesehatan Orang 70 59 54,29
Sanitarian Orang 34 31 91,18
Ahli gizi Orang 40 29 72,50
Rasio tenaga medis per
1000 penduduk % 16,23 13,91 85,71
Rasio tenaga keperawatan
per 100.000 penduduk % 44,26 93,79 211,91
Rasio tenaga Kesehatan
per 1000 penduduk % 4,37 3,75 85,81
17.Terberdayakannya
masyarakat melalui
keterlibatan di dalam
pelayanan
kesehatan, seperti
terlibat dalam
Posyandu, Polindes,
dan Pos Siaga serta
Poskestren
Posyandu aktif
% 100 100 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Pengukuran Kinerja Tahun 2013 6
18. Meningkatnya daya
saing daerah dan
kemandirian ekonomi
berbasis pertanian
Produksi daging (Ton/Th) Ton 5.701 7.144 125,31
Produksi telor (Ton/Th) Ton 10.797 31.657 293,20
Produksi susu (ton/Th)
Ton 450.815 7.643.662 1.695,52
Mortalitas ternak (angka
kematian ternak) % 0,5 0,5 100
Kejadian penyakit % 5,50 5,50 100
Jumlah Puskewan Puskewan 9 8 88,89
Kontribusi sektor
peternakan terhadap
PDRB % 7,84 7,84 100
Kontribusi sektor
kehutanan terhadap PDRB % 1,07 1,59 148,60
Produktifitas padi atau
bahan pangan utama lokal
lainnya per hektar Kw/hektar 66,33 65,87 99,31
Kontribusi sektor pertanian
/ perkebunan terhadap
PDRB % 49,30 45,52 92,33
Kontribusi sektor
perkebunan (tanaman
keras) terhadap PDRB % 9,12 7,85 86,07
Nilai tukar petani % 110,75 110,71 99,96
Gabah Ton 847.840 760.827 89,74
Beras (Ton) Ton 502.122 536.206,06 106,79
Kesediaan pangan utama % 303,94 305,63 100,56
Produksi perikanan Ton 63.242 72.418,38 114,51
Konsumsi ikan % 29,9 29,97 100,23
19. Meningkatkan
industri olahan dan
kreatif berbasis
pertanian
Kontribusi sektor
perdagangan terhadap
PDRB
% 23,82 27,41 115,07
Ekspor bersih
perdagangan Rp. 18.823.187 70.134.127 372,59
Kontribusi sektor industri
terhadap PDRB % 5,69 6,01 105,62
Kontribusi industri rumah
tangga terhadap PDRB
sektor industri
% 6,5 8,36 128,62
Pertumbuhan industri
% 4,86 4,83 99,38
20. Termanfaatkannya
fungsi ekologi,
ekonomi dan sosial
hutan
Rehabilitasi hutan dan
lahan kritis % 1,07 1,08 100,93
Kerusakan kawasan hutan
% 0,04 0,05 125
21. Meningkatnya
investasi di daerah
baik PMA maupun
PMDN
Jumlah investor berskala
nasional (PMDN/PMA) Investor 1 5 500
Jumlah nilai investasi
berskala nasional (PMDN /
PMA) Milyar 50 65,50 131,00
Rasio daya serap tenaga
kerja Orang 239 235 98,33
Kontribusi sektor
pertambangan terhadap
PDRB % 4,04 4,33 107,18
Kenaikan / penurunan nilai
realisasi PMDN (milyar
rupiah) Rp. 1 5 500
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Pengukuran Kinerja Tahun 2013 7
22. Meningkatnya
pemanfaatan potensi
pariwisata seperti
Kawah Ijen, Pantai
Plengkung,
Sukamade dan
lainnya
Kunjungan wisata domistik Orang 864.725 1.554.500 179,77
Kunjungan wisata
mancanegara Orang 22.481 60.706 270,03
Kontribusi sektor
pariwisata terhadap PDRB % 3,71 4,07 109,70
23. Meningkatnya
profesionalisme
pengelolaan koperasi
dan UMKM
Prosentase koperasi aktif
(melaksanakan RAT) % 80,3 81 100,87
Jumlah UKM non
BPR/LKM UKM UKM 23.000 23.000 100
Jumlah BPR / LKM BPR/LKM 2.250 2.250 100
Usaha Mikro dan Kecil UMK 44 45 102,27
24. Meningkatnya
jejaring antar daerah,
provinsi dan pusat
serta jejaring pelaku
ekonomi
Jenis dan jumlah bank dan
cabang Bank 44 99 225
Jenis dan jumlah
perusahaan asuransi dan
cabang
Perush.
Asuransi 4 7 175
25. Tersusunnya regulasi
yang berhubungan
dengan kompetisi
kegiatan ekonomi di
daerah
Lama proses perijinan % 94,29 90,00 104,77
Penyelesaian ijin lokasi % 97,40 98,87 101,51
Sistem Informasi
Pelayanan Perijinan dan
Adiministrasi Pemerintah
Ada / Tidak
ada Ada Ada 100
Pajak daerah (milyar RP) Rp. 43,596 65,940 151,25
Retribusi Daerah (milyar
RP) Rp. 28,082 28,448 101,30
Macam pajak daerah Macam 11 11 100
Macam retribusi daerah Macam 30 26 86,67
Jumlah Perda yang
mendukung iklim usaha Perda 1 1 100
Persentase desa berstatus
swasembada terhadap
total desa
% 95 95 100
Perda ekonomi kerakyatan Perda 1 1 100
26. Meningkatnya sarana
informasi dan alat
transportasi
Jumlah jaringan
komunikasi Jaringan 13 13 100
Jumlah surat kabar
nasional / lokal Jenis 18 18 100
Jumlah penyiaran radio/TV
lokal
Penyiaran /
tayang 51/2 51/2 100
Jumlah penyiaran TV lokal Tayang 1 1 100
Web site milik pemerintah
daerah Web site 1 1 100
Proporsi panjang jaringan
jalan dalam kondisi baik % 95 95 100
Jumlah arus penumpang
angkutan umum Orang 1.584.129 1.568.444 99,01
Rasio ijin trayek % 0,00034 0,00034 100
Jumlah uji kir angkutan
umum Angkutan 1.420 10.032 706,48
Jumlah Pelabuhan
Laut/Udara/Terminal Bis Pelabuhan 2/1/8 2/1/8 100
Angkutan darat % 0,001 0,001 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Pengukuran Kinerja Tahun 2013 8
Kepemilikan KIR angkutan
umum % 34,59 67,90 196,30
Lama pengujian kelayakan
angkutan umum (KIR) Menit 20 20 100
Biaya pengujian kelayakan
angkutan umum Rp. 37.000 55.000 146,67
Pemasangan Rambu-
rambu % 0,052 0,075 144,23
27. Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas jalan dan
sarana serta
prasarana yang
menghubungkan
daerah-daerah tujuan
wisata
Proporsi panjang jaringan
jalan dalam kondisi baik
% 95 92,10 96,95
28. Meningkatnya sarana
dan prasarana
penunjang pertanian
Rasio jaringan irigasi dan
luas daerah irigasi % 75 75 100
Rasio ketersediaan air dan
kebutuhan air untuk irigasi
dan lain keperluan
% 50 50 100
Rasio ketersediaan air
pada musim hujan dan
musim kemarau (degradasi
DAS)
% 75 70 93,33
Rasio pemanfaatan air
tanah dan air permukaan % 75 70 93,33
Rasio bangunan
pengamanan pantai
dengan panjang pantai
yang terkenan abrasi
% 50 40 80
Rasio jumlah SDM dengan
luasan baku sawah irigasi % 80 80 100
Proporsi jaringan irigasi
dalam kondisi baik dan
teknis
% 75 75 100
Sumber air / mata air yang
dalam kondisi debit air
stabil
% 75 70 93,33
Daur ulang sistem irigasi % 45 50 111,11
Rasio Jaringan Irigasi % 75 75 100
Persentase penduduk yang
memiliki lahan
% 22 26 118,18
29. Meningkatnya
kuantitas dan
kualitas jalan dan
sarana serta
prasarana yang
menghubungkan
pusat-pusat kegiatan
ekonomi
Rasio panjang jalan per
jumlah kendaraan % 0,004 0,004 100
Jumlah orang / barang
yang terangkut angkutan
umum
Orang 1.584.129 1.568.444 99,01
Jumlah orang / barang
melalui dermaga / bandara
/ terminal per tahun
Orang 1.584.129 1.568.444 99,01
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Pengukuran Kinerja Tahun 2013 9
Rasio tempat ibadah per
satuan penduduk % 75 79 105,33
Persentase rumah tinggal
bersanitasi % 83,5 50 59,88
Rasio tempat pemakaman
umum per satuan
penduduk
% 45 45 100
Rasio tempat pembuangan
sampah (TPS) per satuan
penduduk
% 50 50,57 101,14
Rasio rumah layak huni % 50 162 324
Rasio permukiman layak
huni % 50 162 324
Panjang jalan dilalui roda 4 % 0,0005 0,0005 100
Panjang jalan kabupaten
dalam kondisi baik ( > 40
KM/Jam )
% 94,90 92 96,94
Panjang jalan yang
memiliki trotoar dan
drainase/ saluran
pembuangan air (minimal
1,5 m)
Km 25.500 26.150 102,55
Sempadan jalan yang
dipakai pedagang kaki lima
atau bangunan rumah liar
% 30 22 136,36
Drainase dalam kondisi
baik/pembuangan aliran air
tidak tersumbat
% 84 84 100
Luas irigasi Kabupaten
dalam kondisi baik % 98 98 100
Lingkungan Pemukiman Pemukiman 113.995 114.528 100,47
Pembangunan waduk,
embung dan longstorege,
cek dam, ground sill
Bangunan 30 25 83,33
Pembangunan infrastruktur
pengaman pantai dan
muara sungai
% 80 80 100
30. Meningkatnya
prasarana dan
sarana pendidikan
dan kesehatan dalam
jumlah kualitas yang
memadai
Sekolah pendidikan SD/MI
kondisi bangunan baik % 86,03 87,78 102,03
Sekolah pendidikan
SMP/MTs kondisi
bangunan baik
% 84,56 94,96 112,30
Sekolah pendidikan
SMA/SMK/MA kondisi
bangunan baik
% 96,86 97,32 100,47
Jumlah klub olahraga Klub 63 2.871 4.557
Jumlah gedung olahraga Gedung 2 2 100
Rumah tangga pengguna
air bersih RT 33.670 36.169 107,42
Rumah tangga pengguna
listrik RT 276.151 343.818 124,50
Rumah tangga ber-Sanitasi RT 336.720 234.450 69,63
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Pengukuran Kinerja Tahun 2013 10
Lingkungan pemukiman
kumuh pemukiman 36.100 359.50 99,58
Rumah layak huni Rumah 1.469.200 576.765 39,26
Rasio Ruang Terbuka
Hijau per Satuan Luas
Wilayah ber HPL/HGB
% 45 45,50 101,11
Persentase penanganan
sampah % 45,5 74,18 163,03
Persentase luas
pemukiman yang tertata % 45 57,59 127,98
Pencemaran status mutu
air % 90 60 66,67
Cakupan penghijauan
wilayah rawan longsor dan
sumber mata air
% 81 10 12,35
Cakupan pengawasan
terhadap pelaksanaan
Amdal
% 75 100 133,33
Tempat pembuangan
sampah (TPS) per satuan
penduduk
% 50 50,57 101,14
Penegakan hukum
lingkungan % 90 100 100
Sumber air/mata air dalam
kondisi baik/kondisi debit
stabil
% 83 83 100
31. Tersusunnya dan
tertatanya RTRW
Kabupaten
Banyuwangi secara
terpadu dan
konprehensif
Ketaatan terhadap RTRW
Kondisi Baik Baik 100
Luas wilayah produktif
% 50,60 52,45 103,66
Luas wilayah industri
% 2,30 2,35 102,17
Luas wilayah kebanjiran % 0,08 0,08 100
Luas wilayah kekeringan
% 0,08 0,08 100
Luas wilayah perkotaan % 9,80 9,85 100,51
Rasio Ruang Terbuka
Hijau per Satuan Luas
Wilayah ber HPL/HGB
% 45 45,50 101,11
Rasio bangunan ber-IMB
per satuan bangunan Bangunan 4.185 8.609 205,71
32. Meningkatnya jumlah
jalan poros desa
Jalan Penghubung dari
ibukota kecamatan ke
kawasan pemukiman
penduduk (mimal dilalui
roda 4)
%
95
96.50
101,58
33. Menurunnya tingkat
pengangguran
Angka partisipasi angkatan
kerja % 71,70 70,08 97,74
Angka sengketa
pengusaha - pekerja per
tahun
% 1,72 1,80 104,65
Tingkat partisipasi
angkatan kerja % 71,70 70,08 97,74
Pencari kerja yang % 20,20 72,88 360,79
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Pengukuran Kinerja Tahun 2013 11
ditempatkan
Tingkat pengganguran
terbuka % 3,31-4,31 9,22 46,75
Keselamatan dan
perlindungan % 74,89 79,38 105,90
Perselisian buruh dan
pengusaha terhadap
kebijakan pemerintah
% 26,67 25,50 104,59
Rasio ketergantungan % 31,9 43,04 74,12
Peningkatan kualitas
Sumber Daya Manusia % 35 120 342,86
Transmigrasi swakarsa
(transmigrasi umum, TSM
& TU )
% 18,94 64,17 338,81
34. Menurunnya angka
kemiskinan
Prosentase penduduk
diatas garis kemiskinan % 84,1 93,45 111,12
Persentase rumah tangga
yang menggunakan listrik % 66,95 85,55 127,78
Persentase rumah tangga
(RT) yang menggunakan
air bersih
% 7,50 7,65 102
Pengeluaran konsumsi
rumah tangga per kapita
(jt/th)
% 63,37 70,45 111,17
35. Meningkatnya
program-program
pembangunan yang
berbasis pada
pengarusutamaan
gender
Persentase partisipasi
perempuan di lembaga
pemerintah
% 15 1,55 10,33
Partisipasi perempuan di
lembaga swasta % 86,70 98,44 113,54
Rasio KDRT
% 0,007 0,003 233,33
Persentase jumlah tenaga
kerja dibawah umur % 0,54 0 100
Partisipasi angkatan kerja
perempuan (Legislatif) % 16,12 18 111,66
Partisipasi angkatan kerja
perempuan (Eksekutif) % 38,39 40,44 105,34
Penyelesaian pengaduan
perlindungan perempuan
dan anak dari tindakan
kekerasan
% 87,44 92,53 105,82
36. Meningkatnya
jaminan dan
perlindungan sosial
masyarakat
Sarana sosial seperti panti
asuhan, panti jompo dan
panti rehabilitasi
Unit 83 50 60,24
PMKS yang memperoleh
bantuan sosial % 0,09 0,37 411,11
Penanganan penyandang
masalah kesejahteraan
sosial
% 0,09 0,37 411,11
37. Meningkatnya
peranan kelompok-
kelompok dalam
masyarakat di dalam
berbagai kegiatan
pembangunan
Rata-rata jumlah kelompok
binaan lembaga
pemberdayaan masyarakat
(LPM)
Kelompok 85 80 94,12
Rata-rata jumlah kelompok
binaan PKK Kelompok 85 85 100
Kontribusi produksi
kelompok tani terhadap
PDRB
% 4,03 4,18 103,72
Cakupan bina kelompok
petani % 26,55 26,99 101,66
Cakupan bina kelompok
nelayan Kelompok 44 72 163,64
Jumlah nelayan yang
dapat bantuan Pemda
pada tahun n
Nelayan 9 18 200
Produksi perikanan
kelompok nelayan Ton 260,4 337,90 129,76
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Pengukuran Kinerja Tahun 2013 12
Jumlah Anggaran Tahun 2013 Rp. 2.104.452.524.374,14 Jumlah Realisasi Anggaran Tahun 2013 Rp. 1.886.112.131.219,67
Cakupan bina kelompok
pedagang/usaha informal Kelompok 30 30 100
Cakupan bina kelompok
pengrajin Sentra 25 25 100
Jumlah LSM LSM 217 155 71,43
LPM Berprestasi LPM 50 37 74
PKK aktif PKK 100 100 100
Swadaya Masyarakat
terhadap Program
pemberdayaan masyarakat
% 80 75 93,75
Pemeliharaan Pasca
Program pemberdayaan
masyarakat
% 70 52,20 74,57
38. Meningkatnya upaya
pelestarian dan
pengembangan
budaya lokal
Jumlah group kesenian Group 719 528 73,44
Jumlah gedung Gedung 2 2 100
Penyelenggaraan festival
seni dan budaya kali 6 6 100
Sarana penyelenggaraan
seni dan budaya Unit 9 9 100
Benda, situs dan kawasan
cagar budaya yang
dilestarikan
Buah / tempat 27 23 85,19
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Penetapan Kinerja Tahun 2013 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Penetapan Kinerja Tahun 2013 2
Lampiran : Penetapan Kinerja
Tahun 2013
PENETAPAN KINERJA
Kabupaten : Banyuwangi
Tahun Anggaran : 2013
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
1. Terwujudnya Tata Kelola
Pemerintahan Yang Baik
dan Bersih
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per
10.000 penduduk
%
1:0,91
Jumlah Linmas per Jumlah 10.000
Penduduk % 60,55
Rasio Pos Siskamling per jumlah
desa/kelurahan % 80
Pengelolaan arsip secara baku % 50
Peningkatan SDM pengelola kearsipan % 100
Tersimpannya arsip inaktif dan statis % 40
Cakupan patroli petugas Satpol PP Kegiatan 192
Cakupan pelayanan bencana kebakaran
kabupaten % 0,0012
Tingkat waktu tanggap (response time
rate) daerah layanan Wilayah Manajemen
Kebakaran (WMK)
% 85
Cakupan sarana prasarana perkantoran
pemerintahan desa yang baik % 95
Sistim Informasi Manajemen Pemda Sistim 10
Rasio bayi berAkte Kelahiran % 65,0
Rasio pasangan berAkte Nikah % 0,186
Kepemilikan KTP % 93,19
Kepemilikan akta kelahiran per 1000
penduduk % 10,79
Ketersediaan database kependudukan
skala provinsi Ada / Tidak Siak 2010
Penerapan KTP nasional berbasis NIK Sudah / Belum Sudah
Tersedianya dokumen perencanaan :
RPJPD yang telah ditetapkan dengan
Perda
Dokumen Tersedia
Tersedianya dokumen perencanaan :
RPJMD yang telah ditetapkan dengan
Perda / Perkada
Dokumen Tersedia
Tersedianya dokumen perencanaan :
RKPD yang telah ditetapkan dengan
Perkada
Dokumen Tersedia
Penjabaran program RPJMD kedalam
RKPD Dokumen Tersedia
Buku "Kabupaten dalam Angka" Ada / Tidak Ada
Buku "PDRB Kabupaten"
Ada / Tidak Ada
2. Meningkatnya Kualitas Sdm Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat % 78
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Penetapan Kinerja Tahun 2013 3
Aparatur Pemerintah
Daerah Yang Ditandai oleh
Meningkatnya Etos Kerja
Dan Budaya Kerja Pegawai
3. Menguatnya Kapasitas
Kelembagaan Melalui
Regulasi Yang
Konprehensif Dan
Berkeadilan
Jenis, kelas, dan jumlah restoran Restoran 59
Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/
hotel Penginapan /
Hotel
62
Lahan bersertifikat % 14
Penyelesaian kasus tanah
% 100
4. Meningkatnya
kesadarandan penegakan
hukum
Kegiatan pembinaan terhadap LSM,
Ormas dan OKP % 80
Kegiatan pembinaan politik daerah % 80
Rasio penduduk berKTP per satuan
penduduk % 1:1,07
Penegakan PERDA % 93
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3
(ketertiban, ketentraman, keindahan) di
Kabupaten
% 92
Angka kriminalitas Kasus 655
Jumlah demo Kali 4
Penyelesaian izin lokasi % 97,40
5. Menurunnya angka buta
aksara
Angka melek huruf (AMH) % 98,71-98,39
Angka rata-rata lama sekolah % 7,75
Angka partisipasi kasar SD/MI % 108,76
Angka partisipasi kasar SLTP % 99,99
Angka partisipasi kasar SLTA % 62,29
Angka Partisipasi Murni :
Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI/Paket A
% 98,36
Angka Partisipasi Murni (APM)
SMP/MTs/Paket B
% 73,90
Angka Partisipasi Murni (APM))
SMA/SMK/MA/Paket C
% 46,31
6. Meningkatnya angka
partisipasi pendidikan
Pendidikan Dasar :
Angka partisipasi sekolah % 94,38
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk
usia sekolah
% 100
Rasio guru/murid % 15,22
Rasio guru/murid per kelas rata-rata % 23,48
Pendidikan Menengah Pertama :
(SLTP/MTs)
Angka partisipasi sekolah % 94,38
Rasio ketersediaan sekolah terhadap
penduduk usia sekolah
% 96,91
Rasio guru terhadap murid % 15,44
Rasio guru terhadap murid per kelas rata-
rata
% 38,11
Pendidikan Menengah Atas :
(SMA/SMK/MA)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Penetapan Kinerja Tahun 2013 4
Angka partisipasi sekolah % 78,21
Rasio ketersediaan sekolah terhadap
penduduk usia sekolah
% 55,01
Rasio guru terhadap murid % 15,44
Rasio guru terhadap murid per kelas rata-
rata
% 38,11
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) :
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) % 55,49
Angka Kelulusan :
Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 99,75
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs % 96,18
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA % 96
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke
SMP/MTs
% 99,69
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs
ke SMA/SMK/MA
% 89,13
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV % 94,62
7. Meningkatnya kesadaran
masyarakat akan
pentingnya pendidikan
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek
huruf (tidak buta aksara)
% 99,89
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI % 0,03
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs % 0,44
Angka Putus Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA
% 1,07
Jumlah perpustakaan Perpustakaan 3
Jumlah pengunjung perpustakaan
pertahun
Orang 60.535
Koleksi buku yang tersedia di
perpustakaan daerah
Buku 64.700
8. Meningkatnya usia harapan
hidup
Angka usia harapan hidup Th 67,1-67,90
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
Immunization (UCI)
% 95
Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit DBD
% 100
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan
pasien masyarakat miskin
% 15
Cakupan kunjungan bayi % 88
BOR (Bed Occupancy rate ) % 65
AVLOS ( Average Length of Stay) Hari 8
BTO (Bed Turn Over) Kali 45
TOI ( Turn Over Interval) hari 3
Angka Kematian > 48 jam (GDR) per mile
(‰)
40
Angka Kematian < 48 jam (NDR) per mile
(‰)
60
9. Menurunnya angka
kematian bayi
Angka kelangsungan hidup bayi
(kematian bayi per 1000 kelahiran)
% 25,00
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Penetapan Kinerja Tahun 2013 5
10. Menurunnya angka
kematian ibu melahirkan
Angka kematian ibu melahirkan (per
100.000 kelahiran hidup)
% 65,00
Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani
% 81
11. Menurunnya anak balita
dibawah garis merah
Persentase balita gizi buruk % < 5
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat
perawatan
% 100
12. Menurunnya prevalensi gizi
kurang pada balita
Rasio posyandu per satuan balita
% 1,95
13. Meningkatnya cakupan
persalinan oleh tenaga
kesehatan
Cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
% 96,1
14. Meningkatnya peserta KB
aktif
Rata-rata jumlah anak per keluarga orang 2
Rasio akseptor KB % 0,73
Cakupan peserta KB aktif % 73
Keluarga pra sejahtera dan keluarga
sejahtera I
% 41,5
15. Tersedianya obat dan
perbekalan kesehatan yang
aman, bermutu dan
bermanfaat serta terjangkau
oleh masyarakat
Cakupan puskesmas
%
100
Cakupan pembantu puskesmas % 48,39
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per
30.000 penduduk % 142,18
Rasio Rumah Sakit per 10.000 penduduk
% 1:14,56
16. Tersedianya tenaga
kesehatan yang cukup,
berkualitas dan profesional
Rasio dokter per satuan penduduk % 7,55
Rasio tenaga kefarmasian per 100.000
penduduk
% 2,31
Rasio tenaga ahli gizi per 100.000
penduduk
% 2,50
Jumlah Rumah Sakit RS 11
Jumlah Puskemas, Pustu, Pusling Puskesmas,
Pustu, Pusling
216
Jumlah Tenaga Medis Orang 260
Keperawatan (perawat dan bidan) Orang 1260
Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi) Orang 40
Tenaga kesehatan Orang 70
Sanitarian Orang 34
Ahli gizi Orang 40
Rasio tenaga medis per 1000 penduduk % 16,23
Rasio tenaga keperawatan per 100.000
penduduk
% 44,26
Rasio tenaga Kesehatan per 1000
penduduk
% 4,37
17.Terberdayakannya
masyarakat melalui
keterlibatan di dalam
pelayanan kesehatan,
seperti terlibat dalam
Posyandu aktif % 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Penetapan Kinerja Tahun 2013 6
Posyandu, Polindes, dan
Pos Siaga serta Poskestren
18. Meningkatnya daya saing
daerah dan kemandirian
ekonomi berbasis pertanian
Produksi daging (Ton/Th) Ton 5.701
Produksi telor (Ton/Th) Ton 10.797
Produksi susu (ton/Th) Ton 450.815
Mortalitas ternak (angka kematian ternak) % 0,5
Kejadian penyakit % 5,50
Jumlah Puskewan Puskewan 9
Kontribusi sektor peternakan terhadap
PDRB % 7,84
Kontribusi sektor kehutanan terhadap
PDRB % 1,07
Produktifitas padi atau bahan pangan
utama lokal lainnya per hektar Kw/hektar 66,33
Kontribusi sektor pertanian / perkebunan
terhadap PDRB % 49,30
Kontribusi sektor perkebunan (tanaman
keras) terhadap PDRB % 9,12
Nilai tukar petani % 110,75
Gabah Ton 847.840
Beras (Ton) Ton 502.122
Kesediaan pangan utama % 303,94
Produksi perikanan Ton 63.242
Konsumsi ikan % 29,9
19. Meningkatkan industri
olahan dan kreatif berbasis
pertanian
Kontribusi sektor perdagangan terhadap
PDRB
% 23,82
Ekspor bersih perdagangan Rp. 18.823.187
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB
% 5,69
Kontribusi industri rumah tangga
terhadap PDRB sektor industri
% 6,5
Pertumbuhan industri
% 4,86
20. Termanfaatkannya fungsi
ekologi, ekonomi dan sosial
hutan
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
% 1,07
Kerusakan kawasan hutan % 0,04
21. Meningkatnya investasi di
daerah baik PMA maupun
PMDN
Jumlah investor berskala nasional
(PMDN/PMA) Investor 1
Jumlah nilai investasi berskala nasional
(PMDN / PMA) Milyar 50
Rasio daya serap tenaga kerja
Orang 239
Kontribusi sektor pertambangan terhadap
PDRB % 4,04
Kenaikan / penurunan nilai realisasi
PMDN (milyar rupiah)
Rp. 1
22. Meningkatnya pemanfaatan
potensi pariwisata seperti
Kawah Ijen, Pantai
Plengkung, Sukamade dan
lainnya
Kunjungan wisata domistik Orang 864.725
Kunjungan wisata mancanegara Orang 22.481
Kontribusi sektor pariwisata terhadap
PDRB
% 3,71
23. Meningkatnya Prosentase koperasi aktif (melaksanakan % 80,3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Penetapan Kinerja Tahun 2013 7
profesionalisme
pengelolaan koperasi dan
UMKM
RAT)
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM UKM 23.000
Jumlah BPR / LKM BPR/LKM 2.250
Usaha Mikro dan Kecil
UMK 44
24. Meningkatnya jejaring antar
daerah, provinsi dan pusat
serta jejaring pelaku
ekonomi
Jenis dan jumlah bank dan cabang Bank 44
Jenis dan jumlah perusahaan asuransi
dan cabang
Perush.
Asuransi
4
25. Tersusunnya regulasi yang
berhubungan dengan
kompetisi kegiatan ekonomi
di daerah
Lama proses perijinan % 94,29
Penyelesaian ijin lokasi % 97,40
Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan
Adiministrasi Pemerintah Ada / Tidak ada Ada
Pajak daerah (milyar RP) Rp. 43,596
Retribusi Daerah (milyar RP) Rp. 28,082
Macam pajak daerah Macam 11
Macam retribusi daerah Macam 30
Jumlah Perda yang mendukung iklim
usaha Perda 1
Persentase desa berstatus swasembada
terhadap total desa % 95
Perda ekonomi kerakyatan Perda 1
26. Meningkatnya sarana
informasi dan alat
transportasi
Jumlah jaringan komunikasi Jaringan 13
Jumlah surat kabar nasional / lokal Jenis 18
Jumlah penyiaran radio/TV lokal Penyiaran /
tayang
51/2
Jumlah penyiaran TV lokal Tayang 1
Web site milik pemerintah daerah Web site 1
Proporsi panjang jaringan jalan dalam
kondisi baik
% 95
Jumlah arus penumpang angkutan umum Orang 1.584.129
Rasio ijin trayek % 0,00034
Jumlah uji kir angkutan umum Angkutan 1.420
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal
Bis
Pelabuhan 2/1/8
Angkutan darat
% 0,001
Kepemilikan KIR angkutan umum % 34,59
Lama pengujian kelayakan angkutan
umum (KIR)
Menit 20
Biaya pengujian kelayakan angkutan
umum
Rp. 37.000
Pemasangan Rambu-rambu
% 0,052
27. Meningkatnya kualitas dan
kuantitas jalan dan sarana
serta prasarana yang
menghubungkan daerah-
daerah tujuan wisata
Proporsi panjang jaringan jalan dalam
kondisi baik
% 95
28. Meningkatnya sarana dan
prasarana penunjang
Rasio jaringan irigasi dan luas daerah
irigasi
% 75
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Penetapan Kinerja Tahun 2013 8
pertanian Rasio ketersediaan air dan kebutuhan air
untuk irigasi dan lain keperluan
% 50
Rasio ketersediaan air pada musim hujan
dan musim kemarau (degradasi DAS)
% 75
Rasio pemanfaatan air tanah dan air
permukaan
% 75
Rasio bangunan pengamanan pantai
dengan panjang pantai yang terkenan
abrasi
% 50
Rasio jumlah SDM dengan luasan baku
sawah irigasi
% 80
Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi
baik dan teknis
% 75
Sumber air / mata air yang dalam kondisi
debit air stabil
% 75
Daur ulang sistem irigasi
% 45
Rasio Jaringan Irigasi
% 75
Persentase penduduk yang memiliki
lahan
% 22
29. Meningkatnya kuantitas dan
kualitas jalan dan sarana
serta prasarana yang
menghubungkan pusat-
pusat kegiatan ekonomi
Rasio panjang jalan per jumlah
kendaraan
% 0,004
Jumlah orang / barang yang terangkut
angkutan umum
Orang 1.584.129
Jumlah orang / barang melalui dermaga /
bandara / terminal per tahun
Orang 1.584.129
Rasio tempat ibadah per satuan
penduduk
% 75
Persentase rumah tinggal bersanitasi % 83,5
Rasio tempat pemakaman umum per
satuan penduduk
% 45
Rasio tempat pembuangan sampah
(TPS) per satuan penduduk
% 50
Rasio rumah layak huni
% 50
Rasio permukiman layak huni % 50
Panjang jalan dilalui Roda 4 % 0,0005
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi
baik ( > 40 KM/Jam )
% 94,90
Panjang jalan yang memiliki trotoar dan
drainase/ saluran pembuangan air
(minimal 1,5 m)
Km 25.500
Sempadan jalan yang dipakai pedagang
kaki lima atau bangunan rumah liar
% 30
Drainase dalam kondisi
baik/pembuangan aliran air tidak
tersumbat
% 84
Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi
baik
% 98
Lingkungan Pemukiman Pemukiman 113.995
Pembangunan waduk, embung dan Bangunan 30
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Penetapan Kinerja Tahun 2013 9
longstorege, cek dam, ground sill
Pembangunan infrastruktur pengaman
pantai dan muara sungai
% 80
30. Meningkatnya prasarana
dan sarana pendidikan dan
kesehatan dalam jumlah
kualitas yang memadai
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi
bangunan baik
% 86,03
Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi
bangunan baik
% 84,56
Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA
kondisi bangunan baik
% 96,86
Jumlah klub olahraga Klub 63
Jumlah gedung olahraga Gedung 2
Rumah tangga pengguna air bersih RT 33.670
Rumah tangga pengguna listrik RT 276.151
Rumah tangga ber-Sanitasi RT 336.720
Lingkungan pemukiman kumuh pemukiman 36.100
Rumah layak huni Rumah 1.469.200
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan
Luas Wilayah ber HPL/HGB
% 45
Persentase penanganan sampah % 45,5
Persentase luas pemukiman yang tertata % 45
Pencemaran status mutu air % 90
Cakupan penghijauan wilayah rawan
longsor dan sumber mata air
% 81
Cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan Amdal
% 75
Tempat pembuangan sampah (TPS) per
satuan penduduk
% 50
Penegakan hukum lingkungan % 90
Sumber air/mata air dalam kondisi
baik/kondisi debit stabil
% 83
31. Tersusunnya dan tertatanya
RTRW Kabupaten
Banyuwangi secara terpadu
dan konprehensif
Ketaatan terhadap RTRW
Kondisi Baik
Luas wilayah produktif % 50,60
Luas wilayah industri % 2,30
Luas wilayah kebanjiran % 0,08
Luas wilayah kekeringan % 0,08
Luas wilayah perkotaan % 9,80
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan
Luas Wilayah ber HPL/HGB % 45
Rasio bangunan ber-IMB per satuan
bangunan Bangunan 4.185
32. Meningkatnya jumlah jalan
poros desa
Jalan Penghubung dari ibukota
kecamatan ke kawasan pemukiman
penduduk (mimal dilalui roda 4)
%
95
33. Menurunnya tingkat
pengangguran
Angka partisipasi angkatan kerja % 71,70
Angka sengketa pengusaha - pekerja per
tahun
% 1,72
Tingkat partisipasi angkatan kerja % 71,70
Pencari kerja yang ditempatkan % 20,20
Tingkat pengganguran terbuka % 3,31-4,31
Keselamatan dan perlindungan % 74,89
Perselisian buruh dan pengusaha
terhadap kebijakan pemerintah
% 26,67
Rasio ketergantungan % 31,9
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Penetapan Kinerja Tahun 2013 10
Peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia
% 35
Transmigrasi swakarsa (transmigrasi
umum, TSM & TU )
% 18,94
34. Menurunnya angka
kemiskinan
Prosentase penduduk diatas garis
kemiskinan
% 84,1
Persentase rumah tangga yang
menggunakan listrik
% 66,95
Persentase rumah tangga (RT) yang
menggunakan air bersih
% 7,50
Pengeluaran konsumsi rumah tangga per
kapita (jt/th)
% 63,37
35. Meningkatnya program-
program pembangunan
yang berbasis pada
pengarusutamaan gender
Persentase partisipasi perempuan di
lembaga pemerintah
% 15
Partisipasi perempuan di lembaga swasta % 86,70
Rasio KDRT % 0,007
Persentase jumlah tenaga kerja dibawah
umur
% 0,54
Partisipasi angkatan kerja perempuan
(Legislatif)
% 16,12
Partisipasi angkatan kerja perempuan
(Eksekutif)
% 38,39
Penyelesaian pengaduan perlindungan
perempuan dan anak dari tindakan
kekerasan
% 87,44
36. Meningkatnya jaminan dan
perlindungan sosial
masyarakat
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti
jompo dan panti rehabilitasi
Unit 83
PMKS yang memperoleh bantuan sosial % 0,09
Penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial
% 0,09
37. Meningkatnya peranan
kelompok-kelompok dalam
masyarakat di dalam
berbagai kegiatan
pembangunan
Rata-rata jumlah kelompok binaan
lembaga pemberdayaan masyarakat
(LPM)
Kelompok 85
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK Kelompok 85
Kontribusi produksi kelompok tani
terhadap PDRB
% 4,03
Cakupan bina kelompok petani % 26,55
Cakupan bina kelompok nelayan Kelompok 44
Jumlah nelayan yang dapat bantuan
Pemda pada tahun n
Nelayan 9
Produksi perikanan kelompok nelayan Ton 260,4
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha
informal
Kelompok 30
Cakupan bina kelompok pengrajin Sentra 25
Jumlah LSM LSM 217
LPM Berprestasi LPM 50
PKK aktif PKK 100
Swadaya Masyarakat terhadap Program
pemberdayaan masyarakat
% 80
Pemeliharaan Pasca Program
pemberdayaan masyarakat
% 70
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Rencana Kinerja Tahunan 2013 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Rencana Kinerja Tahunan 2013 2
RENCANA KINERJA TAHUNAN
Kabupaten : Banyuwangi
Tahun Anggaran : 2013
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2013
1. Terwujudnya Tata Kelola
Pemerintahan Yang Baik
dan Bersih
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per
10.000 penduduk
%
1:0,91
Jumlah Linmas per Jumlah 10.000
Penduduk % 60,55
Rasio Pos Siskamling per jumlah
desa/kelurahan % 80
Pengelolaan arsip secara baku % 50
Peningkatan SDM pengelola kearsipan % 100
Tersimpannya arsip inaktif dan statis % 40
Cakupan patroli petugas Satpol PP Kegiatan 192
Cakupan pelayanan bencana kebakaran
kabupaten % 0,0012
Tingkat waktu tanggap (response time
rate) daerah layanan Wilayah Manajemen
Kebakaran (WMK)
% 85
Cakupan sarana prasarana perkantoran
pemerintahan desa yang baik % 95
Sistim Informasi Manajemen Pemda Sistim 10
Rasio bayi berAkte Kelahiran % 65,0
Rasio pasangan berAkte Nikah % 0,186
Kepemilikan KTP % 93,19
Kepemilikan akta kelahiran per 1000
penduduk % 10,79
Ketersediaan database kependudukan
skala provinsi Ada / Tidak Siak 2010
Penerapan KTP nasional berbasis NIK Sudah / Belum Sudah
Tersedianya dokumen perencanaan :
RPJPD yang telah ditetapkan dengan
Perda
Dokumen Tersedia
Tersedianya dokumen perencanaan :
RPJMD yang telah ditetapkan dengan
Perda / Perkada
Dokumen Tersedia
Tersedianya dokumen perencanaan :
RKPD yang telah ditetapkan dengan
Perkada
Dokumen Tersedia
Penjabaran program RPJMD kedalam
RKPD Dokumen Tersedia
Buku "Kabupaten dalam Angka" Ada / Tidak Ada
Buku "PDRB Kabupaten" Ada / Tidak Ada
2. Meningkatnya Kualitas Sdm
Aparatur Pemerintah
Daerah Yang Ditandai oleh
Meningkatnya Etos Kerja
Dan Budaya Kerja Pegawai
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
% 78
3. Menguatnya Kapasitas
Kelembagaan Melalui
Regulasi Yang
Konprehensif Dan
Jenis, kelas, dan jumlah restoran Restoran 59
Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/
hotel Penginapan /
Hotel
62
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Rencana Kinerja Tahunan 2013 3
Berkeadilan Lahan bersertifikat % 14
Penyelesaian kasus tanah
% 100
4. Meningkatnya
kesadarandan penegakan
hukum
Kegiatan pembinaan terhadap LSM,
Ormas dan OKP % 80
Kegiatan pembinaan politik daerah % 80
Rasio penduduk berKTP per satuan
penduduk % 1:1,07
Penegakan PERDA % 93
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3
(ketertiban, ketentraman, keindahan) di
Kabupaten
% 92
Angka kriminalitas Kasus 655
Jumlah demo Kali 4
Penyelesaian izin lokasi % 97,40
5. Menurunnya angka buta
aksara
Angka melek huruf (AMH) % 98,71-98,39
Angka rata-rata lama sekolah % 7,75
Angka partisipasi kasar SD/MI % 108,76
Angka partisipasi kasar SLTP % 99,99
Angka partisipasi kasar SLTA % 62,29
Angka Partisipasi Murni :
Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI/Paket A
% 98,36
Angka Partisipasi Murni (APM)
SMP/MTs/Paket B
% 73,90
Angka Partisipasi Murni (APM))
SMA/SMK/MA/Paket C
% 46,31
6. Meningkatnya angka
partisipasi pendidikan
Pendidikan Dasar :
Angka partisipasi sekolah % 94,38
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk
usia sekolah
% 100
Rasio guru/murid % 15,22
Rasio guru/murid per kelas rata-rata % 23,48
Pendidikan Menengah Pertama :
(SLTP/MTs)
Angka partisipasi sekolah % 94,38
Rasio ketersediaan sekolah terhadap
penduduk usia sekolah
% 96,91
Rasio guru terhadap murid % 15,44
Rasio guru terhadap murid per kelas rata-
rata
% 38,11
Pendidikan Menengah Atas :
(SMA/SMK/MA)
Angka partisipasi sekolah % 78,21
Rasio ketersediaan sekolah terhadap
penduduk usia sekolah
% 55,01
Rasio guru terhadap murid % 15,44
Rasio guru terhadap murid per kelas rata-
rata
% 38,11
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Rencana Kinerja Tahunan 2013 4
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
% 55,49
Angka Kelulusan :
Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 99,75
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs % 96,18
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA % 96
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke
SMP/MTs
% 99,69
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs
ke SMA/SMK/MA
% 89,13
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV % 94,62
7. Meningkatnya kesadaran
masyarakat akan
pentingnya pendidikan
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek
huruf (tidak buta aksara)
% 99,89
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI % 0,03
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs % 0,44
Angka Putus Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA
% 1,07
Jumlah perpustakaan Perpustakaan 3
Jumlah pengunjung perpustakaan
pertahun
Orang 60.535
Koleksi buku yang tersedia di
perpustakaan daerah
Buku 64.700
8. Meningkatnya usia harapan
hidup
Angka usia harapan hidup Th 67,1-67,90
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
Immunization (UCI)
% 95
Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit DBD
% 100
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan
pasien masyarakat miskin
% 15
Cakupan kunjungan bayi % 88
BOR (Bed Occupancy rate ) % 65
AVLOS ( Average Length of Stay) Hari 8
BTO (Bed Turn Over) Kali 45
TOI ( Turn Over Interval) hari 3
Angka Kematian > 48 jam (GDR) per mile
(‰)
40
Angka Kematian < 48 jam (NDR) per mile
(‰)
60
9. Menurunnya angka
kematian bayi
Angka kelangsungan hidup bayi
(kematian bayi per 1000 kelahiran)
% 25,00
10. Menurunnya angka
kematian ibu melahirkan
Angka kematian ibu melahirkan (per
100.000 kelahiran hidup)
% 65,00
Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani
% 81
11. Menurunnya anak balita
dibawah garis merah
Persentase balita gizi buruk % < 5
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat
perawatan
% 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Rencana Kinerja Tahunan 2013 5
12. Menurunnya prevalensi gizi
kurang pada balita
Rasio posyandu per satuan balita
% 1,95
13. Meningkatnya cakupan
persalinan oleh tenaga
kesehatan
Cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
% 96,1
14. Meningkatnya peserta KB
aktif
Rata-rata jumlah anak per keluarga orang 2
Rasio akseptor KB % 0,73
Cakupan peserta KB aktif % 73
Keluarga pra sejahtera dan keluarga
sejahtera I
% 41,5
15. Tersedianya obat dan
perbekalan kesehatan yang
aman, bermutu dan
bermanfaat serta terjangkau
oleh masyarakat
Cakupan puskesmas
%
100
Cakupan pembantu puskesmas % 48,39
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per
30.000 penduduk % 142,18
Rasio Rumah Sakit per 10.000 penduduk
% 1:14,56
16. Tersedianya tenaga
kesehatan yang cukup,
berkualitas dan profesional
Rasio dokter per satuan penduduk % 7,55
Rasio tenaga kefarmasian per 100.000
penduduk
% 2,31
Rasio tenaga ahli gizi per 100.000
penduduk
% 2,50
Jumlah Rumah Sakit RS 11
Jumlah Puskemas, Pustu, Pusling Puskesmas,
Pustu, Pusling
216
Jumlah Tenaga Medis Orang 260
Keperawatan (perawat dan bidan) Orang 1260
Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi) Orang 40
Tenaga kesehatan Orang 70
Sanitarian Orang 34
Ahli gizi Orang 40
Rasio tenaga medis per 1000 penduduk % 16,23
Rasio tenaga keperawatan per 100.000
penduduk
% 44,26
Rasio tenaga Kesehatan per 1000
penduduk
% 4,37
17.Terberdayakannya
masyarakat melalui
keterlibatan di dalam
pelayanan kesehatan,
seperti terlibat dalam
Posyandu, Polindes, dan
Pos Siaga serta Poskestren
Posyandu aktif % 100
18. Meningkatnya daya saing
daerah dan kemandirian
ekonomi berbasis pertanian
Produksi daging (Ton/Th) Ton 5.701
Produksi telor (Ton/Th) Ton 10.797
Produksi susu (ton/Th) Ton 450.815
Mortalitas ternak (angka kematian ternak) % 0,5
Kejadian penyakit % 5,50
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Rencana Kinerja Tahunan 2013 6
Jumlah Puskewan Puskewan 9
Kontribusi sektor peternakan terhadap
PDRB % 7,84
Kontribusi sektor kehutanan terhadap
PDRB % 1,07
Produktifitas padi atau bahan pangan
utama lokal lainnya per hektar Kw/hektar 66,33
Kontribusi sektor pertanian / perkebunan
terhadap PDRB % 49,30
Kontribusi sektor perkebunan (tanaman
keras) terhadap PDRB % 9,12
Nilai tukar petani % 110,75
Gabah Ton 847.840
Beras (Ton) Ton 502.122
Kesediaan pangan utama % 303,94
Produksi perikanan Ton 63.242
Konsumsi ikan % 29,9
19. Meningkatkan industri
olahan dan kreatif berbasis
pertanian
Kontribusi sektor perdagangan terhadap
PDRB
% 23,82
Ekspor bersih perdagangan Rp. 18.823.187
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB % 5,69
Kontribusi industri rumah tangga
terhadap PDRB sektor industri
% 6,5
Pertumbuhan industri % 4,86
20. Termanfaatkannya fungsi
ekologi, ekonomi dan sosial
hutan
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis % 1,07
Kerusakan kawasan hutan % 0,04
21. Meningkatnya investasi di
daerah baik PMA maupun
PMDN
Jumlah investor berskala nasional
(PMDN/PMA) Investor 1
Jumlah nilai investasi berskala nasional
(PMDN / PMA) Milyar 50
Rasio daya serap tenaga kerja Orang 239
Kontribusi sektor pertambangan terhadap
PDRB % 4,04
Kenaikan / penurunan nilai realisasi
PMDN (milyar rupiah) Rp. 1
22. Meningkatnya pemanfaatan
potensi pariwisata seperti
Kawah Ijen, Pantai
Plengkung, Sukamade dan
lainnya
Kunjungan wisata domistik Orang 864.725
Kunjungan wisata mancanegara Orang 22.481
Kontribusi sektor pariwisata terhadap
PDRB % 3,71
23. Meningkatnya
profesionalisme
pengelolaan koperasi dan
UMKM
Prosentase koperasi aktif (melaksanakan
RAT) % 80,3
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM UKM 23.000
Jumlah BPR / LKM BPR/LKM 2.250
Usaha Mikro dan Kecil UMK 44
24. Meningkatnya jejaring antar
daerah, provinsi dan pusat
serta jejaring pelaku
ekonomi
Jenis dan jumlah bank dan cabang Bank 44
Jenis dan jumlah perusahaan asuransi
dan cabang
Perush.
Asuransi
4
25. Tersusunnya regulasi yang
berhubungan dengan
kompetisi kegiatan ekonomi
di daerah
Lama proses perijinan % 94,29
Penyelesaian ijin lokasi % 97,40
Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan
Adiministrasi Pemerintah Ada / Tidak ada Ada
Pajak daerah (milyar RP) Rp. 43,596
Retribusi Daerah (milyar RP) Rp. 28,082
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Rencana Kinerja Tahunan 2013 7
Macam pajak daerah Macam 11
Macam retribusi daerah Macam 30
Jumlah Perda yang mendukung iklim
usaha Perda 1
Persentase desa berstatus swasembada
terhadap total desa % 95
Perda ekonomi kerakyatan Perda 1
26. Meningkatnya sarana
informasi dan alat
transportasi
Jumlah jaringan komunikasi Jaringan 13
Jumlah surat kabar nasional / lokal Jenis 18
Jumlah penyiaran radio/TV lokal Penyiaran /
tayang
51/2
Jumlah penyiaran TV lokal Tayang 1
Web site milik pemerintah daerah Web site 1
Proporsi panjang jaringan jalan dalam
kondisi baik
% 95
Jumlah arus penumpang angkutan umum Orang 1.584.129
Rasio ijin trayek % 0,00034
Jumlah uji kir angkutan umum Angkutan 1.420
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal
Bis
Pelabuhan 2/1/8
Angkutan darat % 0,001
Kepemilikan KIR angkutan umum % 34,59
Lama pengujian kelayakan angkutan
umum (KIR)
Menit 20
Biaya pengujian kelayakan angkutan
umum
Rp. 37.000
Pemasangan Rambu-rambu % 0,052
27. Meningkatnya kualitas dan
kuantitas jalan dan sarana
serta prasarana yang
menghubungkan daerah-
daerah tujuan wisata
Proporsi panjang jaringan jalan dalam
kondisi baik
% 95
28. Meningkatnya sarana dan
prasarana penunjang
pertanian
Rasio jaringan irigasi dan luas daerah
irigasi
% 75
Rasio ketersediaan air dan kebutuhan air
untuk irigasi dan lain keperluan
% 50
Rasio ketersediaan air pada musim hujan
dan musim kemarau (degradasi DAS)
% 75
Rasio pemanfaatan air tanah dan air
permukaan
% 75
Rasio bangunan pengamanan pantai
dengan panjang pantai yang terkenan
abrasi
% 50
Rasio jumlah SDM dengan luasan baku
sawah irigasi
% 80
Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi
baik dan teknis
% 75
Sumber air / mata air yang dalam kondisi
debit air stabil
% 75
Daur ulang sistem irigasi % 45
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Rencana Kinerja Tahunan 2013 8
Rasio Jaringan Irigasi % 75
Persentase penduduk yang memiliki
lahan
% 22
29. Meningkatnya kuantitas dan
kualitas jalan dan sarana
serta prasarana yang
menghubungkan pusat-
pusat kegiatan ekonomi
Rasio panjang jalan per jumlah
kendaraan
% 0,004
Jumlah orang / barang yang terangkut
angkutan umum
Orang 1.584.129
Jumlah orang / barang melalui dermaga /
bandara / terminal per tahun
Orang 1.584.129
Rasio tempat ibadah per satuan
penduduk
% 75
Persentase rumah tinggal bersanitasi % 83,5
Rasio tempat pemakaman umum per
satuan penduduk
% 45
Rasio tempat pembuangan sampah
(TPS) per satuan penduduk
% 50
Rasio rumah layak huni % 50
Rasio permukiman layak huni % 50
Panjang jalan dilalui Roda 4 % 0,0005
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi
baik ( > 40 KM/Jam )
% 94,90
Panjang jalan yang memiliki trotoar dan
drainase/ saluran pembuangan air
(minimal 1,5 m)
Km 25.500
Sempadan jalan yang dipakai pedagang
kaki lima atau bangunan rumah liar
% 30
Drainase dalam kondisi
baik/pembuangan aliran air tidak
tersumbat
% 84
Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi
baik
% 98
Lingkungan Pemukiman Pemukiman 113.995
Pembangunan waduk, embung dan
longstorege, cek dam, ground sill
Bangunan 30
Pembangunan infrastruktur pengaman
pantai dan muara sungai
% 80
30. Meningkatnya prasarana
dan sarana pendidikan dan
kesehatan dalam jumlah
kualitas yang memadai
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi
bangunan baik
% 86,03
Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi
bangunan baik
% 84,56
Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA
kondisi bangunan baik
% 96,86
Jumlah klub olahraga Klub 63
Jumlah gedung olahraga Gedung 2
Rumah tangga pengguna air bersih RT 33.670
Rumah tangga pengguna listrik RT 276.151
Rumah tangga ber-Sanitasi RT 336.720
Lingkungan pemukiman kumuh pemukiman 36.100
Rumah layak huni Rumah 1.469.200
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan
Luas Wilayah ber HPL/HGB
% 45
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Rencana Kinerja Tahunan 2013 9
Persentase penanganan sampah % 45,5
Persentase luas pemukiman yang tertata % 45
Pencemaran status mutu air % 90
Cakupan penghijauan wilayah rawan
longsor dan sumber mata air
% 81
Cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan Amdal
% 75
Tempat pembuangan sampah (TPS) per
satuan penduduk
% 50
Penegakan hukum lingkungan % 90
Sumber air/mata air dalam kondisi
baik/kondisi debit stabil
% 83
31. Tersusunnya dan tertatanya
RTRW Kabupaten
Banyuwangi secara terpadu
dan konprehensif
Ketaatan terhadap RTRW Kondisi Baik
Luas wilayah produktif % 50,60
Luas wilayah industri % 2,30
Luas wilayah kebanjiran % 0,08
Luas wilayah kekeringan % 0,08
Luas wilayah perkotaan % 9,80
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan
Luas Wilayah ber HPL/HGB % 45
Rasio bangunan ber-IMB per satuan
bangunan Bangunan 4.185
32. Meningkatnya jumlah jalan
poros desa
Jalan Penghubung dari ibukota
kecamatan ke kawasan pemukiman
penduduk (mimal dilalui roda 4)
%
95
33. Menurunnya tingkat
pengangguran
Angka partisipasi angkatan kerja % 71,70
Angka sengketa pengusaha - pekerja per
tahun
% 1,72
Tingkat partisipasi angkatan kerja % 71,70
Pencari kerja yang ditempatkan % 20,20
Tingkat pengganguran terbuka % 3,31-4,31
Keselamatan dan perlindungan % 74,89
Perselisian buruh dan pengusaha
terhadap kebijakan pemerintah
% 26,67
Rasio ketergantungan % 31,9
Peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia
% 35
Transmigrasi swakarsa (transmigrasi
umum, TSM & TU )
% 18,94
34. Menurunnya angka
kemiskinan
Prosentase penduduk diatas garis
kemiskinan
% 84,1
Persentase rumah tangga yang
menggunakan listrik
% 66,95
Persentase rumah tangga (RT) yang
menggunakan air bersih
% 7,50
Pengeluaran konsumsi rumah tangga per
kapita (jt/th)
% 63,37
35. Meningkatnya program-
program pembangunan
yang berbasis pada
pengarusutamaan gender
Persentase partisipasi perempuan di
lembaga pemerintah
% 15
Partisipasi perempuan di lembaga swasta % 86,70
Rasio KDRT % 0,007
Persentase jumlah tenaga kerja dibawah
umur
% 0,54
Partisipasi angkatan kerja perempuan
(Legislatif)
% 16,12
Partisipasi angkatan kerja perempuan
(Eksekutif)
% 38,39
Penyelesaian pengaduan perlindungan
perempuan dan anak dari tindakan
kekerasan
% 87,44
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Rencana Kinerja Tahunan 2013 10
36. Meningkatnya jaminan dan
perlindungan sosial
masyarakat
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti
jompo dan panti rehabilitasi
Unit 83
PMKS yang memperoleh bantuan sosial % 0,09
Penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial
% 0,09
37. Meningkatnya peranan
kelompok-kelompok dalam
masyarakat di dalam
berbagai kegiatan
pembangunan
Rata-rata jumlah kelompok binaan
lembaga pemberdayaan masyarakat
(LPM)
Kelompok 85
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK Kelompok 85
Kontribusi produksi kelompok tani
terhadap PDRB
% 4,03
Cakupan bina kelompok petani % 26,55
Cakupan bina kelompok nelayan Kelompok 44
Jumlah nelayan yang dapat bantuan
Pemda pada tahun n
Nelayan 9
Produksi perikanan kelompok nelayan Ton 260,4
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha
informal
Kelompok 30
Cakupan bina kelompok pengrajin Sentra 25
Jumlah LSM LSM 217
LPM Berprestasi LPM 50
PKK aktif PKK 100
Swadaya Masyarakat terhadap Program
pemberdayaan masyarakat
% 80
Pemeliharaan Pasca Program
pemberdayaan masyarakat
% 70
38. Meningkatnya upaya
pelestarian dan
pengembangan budaya
lokal
Jumlah group kesenian
Group 719
Jumlah gedung
Gedung 2
Penyelenggaraan festival seni dan
budaya
Kali 6
Sarana penyelenggaraan seni dan
budaya
Unit 9
Benda, situs dan kawasan cagar budaya
yang dilestarikan
Buah/tempat 27
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013
Rencana Kinerja Tahunan 2013 11
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Penghargaan Tahun 2013 1
PENGHARGAAN YANG PERNAH DI TERIMA
KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2013
----------------------------------------------------------
1) GUBERNUR JAWA TIMUR – Bp. SOEKARWO MEMBERIKAN
PENGHARGAAN “INVESTMENT AWARD” KEPADA RAKYAT BANYUWANGI.
Kamis, 23 Januari 2013 di Surabaya, Gubernur Jawa Timur – Bp. Soekarwo
menganugerahkan penghargaan “Investment Award’” tahun 2013 kategori
promosi investasi terbaik pada Kabupaten Banyuwangi.
Penganugerahan penghargaan Investment Award itu dilakukan Gubernur
Jawa Timur – Bp. Soekarwo kepada Bupati Banyuwangi – Bp. H. Abdullah
Azwar Anas, M.Si dalam acara “Business Forum” yang berlangsung di
Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Untuk kategori promosi investasi, ada tiga daerah nominator yakni Kota
Surabaya, Kota Probolinggo dan Kabupaten Banyuwangi. Dari tiga
Kabupaten / Kota itu, tim Pemerintah Provinsi Jawa Timur memilih
Kabupaten Banyuwangi sebagai penerima penghargaan investment award
2013. Penghargaan investment award kategori promosi investasi itu
diberikan kepada Banyuwangi, karena dinilai paling baik dalam melakukan
promosi investasi dari Kabupaten / Kota se Jawa Timur. Atas usaha keras
dan inovasi pemerintah daerah melakukan promosi investasi itu, Gubernur
Jawa Timur – Bp. Soekarwo memberikan penghargaan investment award
kepada rakyat Banyuwangi.
2) JUARA 1 DALAM PENILAIAN LOMBA KERAPIAN, KEDISPLINAN DAN
KETERTIBAN PASUKAN DALAM RANGKA UPACARA PARADE DAN DEFILE
HARI ULANG TAHUN SATPOL PP KE - 63 SE - JAWA TIMUR.
6 Maret 2013 di lapangan GOR JOYOBOYO Kota Kediri.
Oleh Wakil Gubernur Jawa Timur – Bp. Syaifulloh Yusuf.
Di terima oleh Kepala Satpol PP – Bp. Choiril Ustadi Y. S.IP, M.Si.
3) PENGHARGAAN PERSATUAN WARTAWAN INDONESIA JAWA TIMUR
AWARD 2013 KATEGORI TOKOH JAWA TIMUR BIDANG PEMERINTAHAN.
22 Maret 2013 di Wisma A. Yani Komplek PT. Semen Indonesia Gresik.
Oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Timur H. Akhmad Munir.
Di terima oleh Bupati Banyuwangi – Bp. H. Abdullah Azwar Anas, M.Si dalam
rangka HUT Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Timur Ke - 67 dan Hari
Pers Nasional Tahun 2013.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Penghargaan Tahun 2013 2
4) PENGHARGAAN SEBAGAI KABUPATEN YANG PALING PEDULI TERHADAP
OLAH RAGA DI JAWA TIMUR.
25 Maret 2013 di Hotel Utami Juanda, Sidoarjo.
Oleh Gubernur Jawa Timur – Bp. Soekarwo.
Di terima oleh Bupati Banyuwangi – Bp. H. Abdullah Azwar Anas, M.Si pada
malam Anugerah Olah Raga Terbaik 2012.
Penghargaan dari seksi Wartawan Olah Raga (SIWO) Persatuan Wartawan
Indonesia (PWI) Jawa Timur.
5) CERTIFICATE OF ACHIEVEMENT DALAM AJANG INDONESIA DIGITAL
SOCIETY AWARD (IDSA) 2013 UNTUK KATEGORI OVERALL / SOCIETY DAN
PERHARGAAN SEBAGAI HE PIONEER OF DIGITAL SOCIETY.
29 April 2013 di Arena Jakarta Marketing Week 2013, Fashion Atrium, Kota
Kasablanka Mall, Jalan Casablanca Raya Kav. 88, Jakarta Selatan.
Di terima oleh Bupati Banyuwangi – Bp. H. Abdullah Azwar Anas, M.Si dan
penyerahan penghargaan oleh Ketua DPD Republik Indonesia – Bp. Irman
Gusman dan Menkominfo Republik Indonesia – Bp. Tifatul Sembiring.
Penilaian untuk kategori ini dilakukan berdasarkan angket self assesment
potret digitalisasi dan survei yang dilakukan terhadap 10.000 responden
mewakili masyarakat , UKM Swasta , Lembaga Pendidikan, dan Lembaga
Pelayanan Kesehatan di 99 Kabupaten / Kota dengan metode Computer
Aided Telephone Interview (CATI).
Terdapat empat kriteria penilaian dalam IDSA, yaitu perencanaan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK), upaya perwujudan rencana TIK, tingkat
penetrasi dan penggunaan internet (usership), dan manfaat yang bisa
dinikmati dalam menggunakan internet (benefit). Penghargaan tersebut
didapat dari survei yang dilakukan di 99 Kabupaten / Kota di seluruh
Indonesia (The Pioneer of Digital Society).
6) SISTEM KEUANGAN DAERAH BANYUWANGI TERMASUK 3 BESAR
TERBAIK DI JAWA TIMUR (20 MEI 2011) MOU BANYUWANGI MAMPU
MENGELOLA DATA SECARA ONLINE.
19 Mei 2013 di Gedung BPK Perwakilan Jawa Timur di Surabaya.
MOU antara BPK dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
MOU dilakukan untuk kemudahan akses data dalam rangka pemeriksaan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Penghargaan Tahun 2013 3
Banyuwangi dijadikan percontohan e-audit keuangan secara online melalui
tehnologi informasi.
Banyuwangi mampu menerapkan sistem pelaporan keuangan secara online
berbasis tehnologi dan open source dan sistemnya bisa di akses di 24
Kecamatan dan 80 SKPD secara real time.
7) BANYUWANGI DITETAPKAN SEBAGAI PELOPOR PENGEMBANGAN USAHA
MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) TERBAIK OLEH UNIVERSITAS 11
MARET SURAKARTA.
29 Mei 2013 di Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Klinik Bisnis UMKM Banyuwangi layak menerima penghargaan adalah berkat
kegiatan fasilitas yang dilakukan Klinik Bisnis tersebut kepada UMKM yang
ada di Banyuwangi. Ada 5 kegiatan fasilitasi yang dilakukan yakni, dibidang
permodalan, manajemen, peningkatan kualitas SDM, perijinan dan
pemasaran.
8) PENGHARGAAN PIALA ADIPURA DAN PIALA ADIWIYATA MANDIRI
TAHUN 2013.
10 Juni 2013 di Istana Negara. Di serahkan langsung oleh Presiden Republik
Indonesia – Bp. H. Susilo Bambang Yudhoyono kepada Bupati Banyuwangi –
Bp. H. Abdullah Azwar Anas, M.Si. Penghargaan ini untuk kategori kota
sedang.
Selain Piala Adipura, Penghargaan Adiwiyata Mandiri juga berhasil diperoleh
SMKN 1 Banyuwangi dari Kementrian Lingkungan Hidup. Penghargaan ini
diberikan atas kepedulian sekolah dalam menjaga lingkungan.
9) PENGHARGAAN TINGKAT NASIONAL “MANGGALA KARYA KENCANA” DI
BIDANG KELUARGA BERENCANA (KB)
2 Juli 2013, Kendari, Sulawesi Tenggara, di anugerahkan pada orang nomor
satu di Banyuwangi tersebut atas dedikasinya yang tinggi dalam men-support
keberhasilan program nasional untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia,
dan sejahtera. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Kabupaten Banyuwangi – Bp. Muhammad Pua Jiwa hadir
mewakili Bupati Anas dalam penganugerahan penghargaan tersebut di
Kendari, Sulawesi Tenggara.
Dijelaskan oleh Pua Jiwa, penghargaan itu sejalan dengan dinobatkannya
Banyuwangi oleh Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012 sebagai kabupaten
yang program Keluarga Berencananya terealisasi dengan baik. Ketika itu,
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Penghargaan Tahun 2013 4
Banyuwangi menempati posisi runner up setelah Mojokerto, dan disusul
Jember di posisi ketiga.
Penghargaan yang dianugerahkan bertepatan dengan acara puncak
peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tersebut terbagi atas 3
kategori, yakni Dharma Karya Kencana (DKK), Manggala Karya Kencana
(MKK) dan Satya Wira Karya (SWK).
Dharma Karya Kencana adalah penghargaan yang diberikan kepada mitra
kerja BKKBN, seperti dokter dan organisasi kemasyarakatan, yang
mendukung peningkatan keberhasilan program Keluarga Berencana.
Sedangkan Manggala Karya Kencana diberikan pemerintah pusat kepada
pimpinan atau tokoh masyarakat atas karya yang menonjol dalam
kepemimpinan, kepeloporan, dan keteladanan. Sementara Satya Wira Karya
merupakan penghargaan tertinggi di bidang Keluarga Berencana yang
diberikan atas kerja keras Bupati / Walikota karena mampu menghidupkan
dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap Keluarga Berencana
dan juga penunjangnya. Menariknya, untuk menerima penghargaan Satya
Wira Karya terlebih dahulu harus mendapatkan Manggala Karya Kencana.
10) PENGHARGAAN SATYA LENCANA WIRAKARYA DAN PENGHARGAAN
BHAKTI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH.
Jumat, 12 Juli 2013 (Hari Koperasi ke - 66 tahun 2013).
Di berikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia – Bp. H. Susilo
Bambang Yudhoyono.
Di halaman Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat – Mataram, Bupati
Banyuwangi diwakili oleh Asisten Administrasi Pembangunan dan
Kesejahteraan Rakyat – Bp. Suhartoyo.
Penghargaan Satya Lencana Wira Karya tersebut diberikan kepada Bupati
Banyuwangi, karena orang nomor satu di Banyuwangi itu dinilai memiliki
kepedulian yang tinggi terhadap pembangunan di bidang Koperasi dan
UMKM di Kabupaten Banyuwangi. Bentuk kepedulian itu ditandai dengan
telah dibentuknya Dinas Koperasi dan UMKM sebagai dinas tersendiri (dulu
masih digabung dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan
Pertambangan).
Bhakti Koperasi dan UKM diserahkan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah – Bp. Syarifuddin Hasan atas peran bupati dalam mendorong
pengembangan Koperasi dan UMKM melalui regulasi yang dibuatnya. Antara
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Penghargaan Tahun 2013 5
lain, merubah Peraturan Daerah Nomor 45 Tahun 2002 tentang
Pembentukan Pengesahan Akte Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar
Koperasi di Kabupaten Banyuwangi untuk disesuaikan dengan Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2012. Berikutnya adalah mengusulkan Raperda
tentang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) Banyuwangi Tahun 2013.
11) KEMENTERIAN PERTANIAN MEMBERIKAN PENGHARGAAN KEPADA
PROVINSI JAWA TIMUR ATAS PRESTASI LEMBAGA DAN PERORANGAN
YANG BERJASA DI BIDANG PERTANIAN, SALAH SATUNYA KEPADA
GAPOKTAN RUKUN SANTOSO.
Jumat, 16 Agustus 2013, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Rukun
Santoso Banyuwangi, binaan Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Banyuwangi juga mendapatkan penghargaan dari Kementerian
Pertanian yang penyerahannya diberikan di Istana Negara Jakarta.
Menurut Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Banyuwangi – Bp. Ikrori Hudanto, Kementerian Pertanian memberikan
penghargaan kepada Provinsi Jawa Timur atas prestasi lembaga dan
perorangan yang berjasa di bidang pertanian, salah satunya kepada
Gapoktan Rukun Santoso Banyuwangi.
Keistimewaan yang dimiliki gapoktan ini, antara lain sumber daya manusia
yang muda - muda terhitung sebagai orang-orang yang mumpuni. Selain
mahir mengoperasikan Information Technology, dari segi organisasi mereka
juga sudah mampu menjalankannya dengan baik. Setiap bantuan yang
diberikan pada mereka juga berjalan, dan yang terpenting, lembaga yang
mereka punya juga legal, yang dibuktikan dengan Akta Notaris. Tak itu saja,
gapoktan ini pun juga giat membangun kemitraan dengan berbagai pihak
seperti PT Pertani, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Badan Usaha
Milik Negara (PKBL BUMN), dan membuat program usaha agribisnis
perdesaan yang menyatukan dan menyejahterakan para petani di sekitarnya.
12) KINERJA TERBAIK PERINGKAT KEDUA PENYELENGGARAAN TERTIB
PEMANFAATAN JALAN KABUPATEN SE- JAWA TIMUR TAHUN 2013.
12 Oktober 2013 bertepatan dengan resepsi HUT Jawa Timur di Gedung
Grahadi , Gubernur Jawa Timur – Bp. Soekarwo menyerahkan piala,
piagam penghargaan dan uang sebesar Rp 7,5 juta kepada Kabupaten
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Penghargaan Tahun 2013 6
Banyuwangi yang diwakili oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga,
Cipta Karya dan Tata Ruang Banyuwangi – Bp. Ir. H. Mujiono.
Dua kebijakan inovasi-lah yang mengantarkan Banyuwangi memperoleh
penghargaan tersebut, yakni pembuatan portal jalan kelas III, dan tingginya
partisipasi warga maupun perusahaan dalam pembangunan jalan.
Banyuwangi adalah satu-satunya Kabupaten / Kota yang membuat portal
jalan, dan dianggap melalui kebijakannya itu mampu menekan kerusakan
jalan yang diakibatkan penggunaan yang tak semestinya. Sementara
tingginya tingkat partisipasi warga dalam pembangunan jalan dicontohkan
dengan kegotong royongan warga yang sukarela membangun jalan dengan
aspal yang digelontorkan pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Sejumlah
drum aspal beserta bantuan tenaga ahli memang diberikan pemerintah
Kabupaten Banyuwangi kepada masing-masing wilayah yang pengajuan
permohonan perbaikan jalan di wilayahnya disetujui.
13) PENGHARGAAN SEBAGAI BADAN PUBLIK DENGAN PPID TERBAIK
PERINGKAT III SE- JAWA TIMUR TAHUN 2013.
30 Oktober 2013 di Surabaya, Ketua Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur
– Bp. H. Djoko Tetuko, memberikan Penghargaa kepada Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi sebagai Badan Publik dengan PPID Terbaik
Peringkat III yang merupakan Implementasi Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Tingkat Pemerintah
Kabupaten / Kota se – Jawa Timur Tahun 2013.
14) BANYUWANGI BERHASIL MENJADI JUARA LOMBA PENANAMAN SATU
MILIAR POHON TINGKAT NASIONAL.
Senin, 25 Nopember 2013 di Karangasem Bali, Penghargaan itu diserahkan
oleh Presiden Republik Indonesia – Bp. H. Susilo Bambang Yudhoyono
kepada Bupati Banyuwangi – Bp. H. Abdullah Azwar Anas, M.Si. pada acara
Puncak Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan
Menanam Nasional (BMN) 2013.
15) OTONOMY AWARD.
Sabtu Malam, 30 Nopember 2013 Kabupaten Banyuwangi berhasil menjadi
yang terbaik dalam ajang Otonomi Awards 2013 yang digelar oleh The Jawa
Pos Institute of Pro - Otonomi (JPIP) di JX International, Surabaya.
Kategori Regional Pertumbuhan Ekonomi.
Kategori Regional Partisipasi Publik.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Penghargaan Tahun 2013 7
Grand Champion (Juara Umum) Kategori Kinerja Politik.
Kabupaten berjuluk "The Sunrise of Java" ini berhasil meraih penghargaan
kategori khusus daerah dengan terobosan inovatif bidang pertumbuhan
ekonomi, bidang partisipasi publik, serta Grand Champion kinerja politik.
Dengan tiga penghargaan itu, Banyuwangi menjadi penyabet award
terbanyak dibanding Kabupaten / Kota lain di Jawa Timur.
16) BANYUWANGI RAIH GELAR TRAVEL TOURISM AWARD 2013 ”THE MOST
CREATIVE”.
Jum’at Malam, 20 Desember 2013 Konsistensi Kabupaten Banyuwangi
dalam mengembangkan pariwisata kembali berbuah penghargaan. Kali ini,
Banyuwangi menyabet gelar Travel Club Tourism Award 2013 untuk kategori
"The Most Creative" Tingkat Kabupaten. Ini merupakan kali kedua bagi
Kabupaten Banyuwangi yang berjuluk "The Sunrise of Java" itu menyabet
Travel Club Tourism Award. Tahun lalu, Banyuwangi juga meraih
penghargaan tersebut untuk kategori "The Most Improved". Banyuwangi
dinilai sebagai Kabupaten yang mampu mengemas pengembangan
pariwisata dengan kreatif, sehingga layak mendapatkan penghargaan
kategori "The Most Creative".
Penghargaan tersebut diserahkan Direktorat Jenderal Pengembangan
Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif – Bp. Firmansyah
Rahim di Gedung Kemenparekraf, Jakarta. Travel Club Tourism Award 2013
diselenggarakan atas kerja sama Travel Club dengan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian serta Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif.