ringkasan - balai besar pelatihan kesehatan...

74

Upload: vunhu

Post on 27-May-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan
Page 2: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman i

RINGKASAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian, Nomor : 107/Permentan/

OT.140/10/2013, kedudukan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH)

Cinagara adalah sebagai unit pelaksana teknis di bidang pelatihan, berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penyuluhan dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian,

yang sehari-harinya dibina oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian yang

mempunyai tugas melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan

teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan

teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bagi

aparatur dan non aparatur pertanian.

Memperhatikan visi Badan PPSDM Pertanian, dan tupoksi BBPKH

Cinagara, serta kondisi lingkungan strategis, maka ditetapkan visi BBPKH

Cinagara, yaitu ”menjadi lembaga pelatihan yang kredibel dalam

menghasilkan sumberdaya manusia profesional di bidang kesehatan

hewan dan kesehatan masyarakat veteriner serta agribisnis peternakan”.

Adapun misi BBPKH Cinagara adalah sebagai berikut: a). meningkatkan

kualitas sumberdaya manusia BBPKH Cinagara dalam memberikan pelayanan

pelatihan dan konsultasi agribisnis yang prima; b). meningkatkan kualitas

program pelatihan di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat

veteriner serta kewirausahaan agribisnis peternakan sesuai standar kompetensi

kerja; c). mengembangkan rancang bangun pelatihan dan standar kompetensi

kerja serta paket pembelajaran di bidang kesehatan hewan dan kesehatan

masyarakat veteriner serta kewirausahaan agribisnis peternakan; d).

mengembangkan sarana dan prasarana balai untuk mendukung kelancaran

pelaksanaan pelatihan dan pelayanan konsultasi usaha agribisnis peternakan;

e). meningkatkan kerjasama pelatihan dalam negeri dengan Instansi terkait

dan pelaku usaha agribisnis peternakan;

Page 3: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman ii

f). mengembangkan sistem informasi, pemantauan, dan evaluasi serta

pengendalian internal yang akurat dan kredibel.

Sebagai implementasi visi dan misi serta hasil yang ingin dicapai oleh BBPKH

Cinagara dalam jangka waktu lima tahun, tujuan yang ingin dicapai adalah

sebagai berikut:

a. Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia BBPKH Cinagara dalam

memberikan pelayanan pelatihan dan konsultasi agribisnis yang prima.

b. Meningkatkan efektifitas penyelenggaraan pelatihan teknis, fungsional dan

kewirausahaan untuk menghasilkan aparatur dan non aparatur yang

profesional di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat

veteriner serta kewirausahaan agribisnis peternakan sesuai standar

kompetensi kerja (SKK).

c. Mengembangkan rancang bangun pelatihan dan standar kompetensi kerja

(SKK) serta paket pembelajaran di bidang kesehatan hewan dan kesehatan

masyarakat veteriner serta kewirausahaan agribisnis peternakan.

d. Mengembangkan sarana dan prasarana pelatihan dan mengoptimalkan

pendayagunaannya dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan

pelatihan dan pelayanan konsultasi usaha agribisnis peternakan.

e. Meningkatkan kerjasama pelatihan dalam negeri dan jejaring kerja dengan

Instansi terkait dan pelaku agribisnis peternakan.

f. Mengembangkan sistem informasi, pemantauan, dan evaluasi, serta

pengendalian internal yang kredibel.

Sedangkan sasaran yang hendak dicapai dalam dalam kurun waktu

tahun 2015- 2019 adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan Sistem dan Metodologi Pelatihan Pertanian

2. Pengembangan Kelembagaan

3. Pengembangan Ketenagaan

4. Pengembangan Prasarana dan Sarana Pelatihan

5. Program dan Kerjasama

Page 4: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman iii

Adapun sasaran yang hendak dicapai dalam dalam tahun anggaran

2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan pertanian,

dengan indikator jumlah kelembagaan pelatihan pertanian yang meningkat

kompetensinya sebanyak 1 unit; b). Terfasilitasinya ketenagaan pelatihan

pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan sebanyak 75 orang meliputi :

jumlah profesionalisme widyaiswara yang fasilitasi dan dikembangkan

sebanyak 17 orang dan jumlah profesionalisme struktural dan tenaga kediklatan

yang difasilitasi dan dikembangkan sebanyak 58 orang. c). Tersusunnya

dokumen layanan internal organisasi sebanyak 17 dokumen meliputi :

Dokumen program dan kerjasama pelatihan pertanian yang dihasilkan,

Dokumen penyelenggaraan pelatihan pertanian yang dihasilkan, Dokumen

ketenagaan pelatihan pertanian, dan Dokumen monitoring dan evaluasi

pelatihan pertanian yang dihasilkan; d). Terlaksananya pelayanan perkantoran,

dengan indikator jumlah waktu pelaksanaan layanan perkantoran selama 12

bulan; e). Terlatihnya aparatur pertanian untuk meningkatkan kapasitas kerja

dan terlatihnya non aparatur pertanian untuk meningkatkan kapasitas

kemampuan, dengan indikator terfasilitasinya aparatur pertanian yang dilatih

melalui diklat teknis dan fungsional sebanyak 652 orang dan terfasilitasinya

jumlah non aparatur yang dilatih melalui diklat teknis dan kewirausahaan

sebanyak 630 orang, serta melalui peningkatan kapasitas sertifikasi profesi

bidang pertanian sebanyak 120 orang.

Secara umum pencapaian kinerja sasaran strategis BBPKH Cinagara

pada tahun 2016 dapat direalisasikan dengan baik. Rata-rata keseluruhan

output yang dicapai adalah sebesar 98,38% dengan penyerapan anggaran

91,38%, sehingga efisiensi kinerja mencapai 7,13 (nilai aplikasi SmArt). karena

rasio nilai lebih dari 1 (satu).

Untuk kegiatan pelatihan teknis dan fungsional bagi aparatur,

khususnya yang dibiayai dari anggaran DIPA dengan alokasi dana sebesar Rp.

1.924.720.000,- penyerapan dananya mencapai 98,06% untuk membiayai

pelatihan teknis dan pelatihan fungsional sebanyak 14 jenis pelatihan. Indikator

keluaran (output) pelaksanaan kegiatan pelatihan aparatur tersebut mencapai

Page 5: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman iv

99,39% dengan pencapaian sasaran peserta sebanyak 648 orang.

Dibandingkan dengan kegiatan tahun anggaran 2015, kegiatan pelatihan teknis

dan fungsional bagi aparatur pertanian tahun anggaran 2016 mengalami

kenaikan jenis pelatihan sebesar 75,00% dari 8 jenis pelatihan menjadi 14 jenis

pelatihan.

Sedangkan untuk kegiatan pelatihan non aparatur yang dibiayai dari

anggaran DIPA dengan alokasi dana sebesar Rp. 2.977.500.000,- penyerapan

dananya mencapai 98,49% untuk membiayai 15 jenis pelatihan. Indikator

keluaran (output) pelaksanaan kegiatan pelatihan bagi non aparatur mencapai

99,60% dengan pencapaian sasaran peserta sebanyak 747 orang.

Dibandingkan dengan kegiatan pelatihan non aparatur tahun anggaran 2015,

jumlah jenis pelatihan tetap sama yaitu 15 (lima belas) jenis pelatihan.

Secara keseluruhan berdasarkan evaluasi kinerja kegiatan dan sasaran

menunjukkan bahwa kegiatan utama penyelenggaraan pelatihan dan

pengembangan kelembagaan, serta kegiatan pendukung lainnya telah

dilaksanakan dengan baik. Indikator kinerja output rata-rata BBPKH Cinagara

pada tahun 2016 mencapai 98,38 %. Sedangkan realisasi serapan anggaran

BBPKH Cinagara pada tahun anggaran 2016 sebesar Rp. 19.855.596.930,-

atau sekitar 91.38% dari total pagu sebesar Rp. 21.729.221.000,- Hal ini

menunjukkan ada penurunan dalam realisasi penyerapan anggaran

dibandingkan tahun sebelumnya dikarenakan adanya Self Blocking.

Bogor, 6 Februari 2017

Kepala BBPKH Cinagara,

Drh. Djajadi Gunawan, MPH.

NIP. 19571208 198303 1 003.

Page 6: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman v

KATA PENGANTAR

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian, Nomor : 107/Permentan/

OT.140/10/2013, kedudukan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan

(BBPKH) Cinagara adalah sebagai unit pelaksana teknis di bidang pelatihan,

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penyuluhan

dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian,

yang sehari-harinya dibina oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian yang

mempunyai tugas melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan

teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan

teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bagi

aparatur dan non aparatur pertanian.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN) Balai Besar

Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, merupakan suatu kewajiban

dan salah satu bentuk pertanggung-jawaban sebagai institusi negara sesuai

dengan 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014,

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2. Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja BBPKH Cinagara Tahun Anggaran 2016 kami sajikan

dalam LAKIN Tahun 2016 dengan pencapaian penyerapan anggaran sebesar

91.38% dan pencapaian rata-rata output sebesar 98.38%, sehingga tingkat

efisiensi sebesar 7,13 (nilai aplikasi SmArt) yang berarti efisien.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini, untuk itu

kami mengharapkan saran dan kritik konstruktif sebagai bahan perbaikan

dimasa yang akan datang. Kepada pihak terkait melalui kesempatan ini, kami

mengucapkan terima kasih.

Bogor, 6 Februari 2017

Penyusun

Page 7: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman vi

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN ........................…......................................................... i

KATA PENGANTAR …….............................................................. v

DAFTAR ISI ……….......................................................................... vi

DAFTAR TABEL …............................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... ix

BAB I. PENDAHULUAN …......................................................... 1

A. Latar Belakang …..……................................................ 1

B. Tugas dan Fungsi ……………………………………………. 1

C. Organisasi dan Tata Kerja …………..………………….. 3

1. Bagian Umum ………….…………………………….. 3

2. Bagian Program dan Evaluasi ………….………….. 3

3. Bagian Penyelenggaraan Pelatihan ……………… 4

4. Kelompok Jabatan Fungsional …………………… 5

D. Isu Strategis .............................................................. 6

1. Kekuatan (Strenght) ………….…………………….. 7

2. Kelemahan (Weakness) …………..………………… 8

3. Peluang (opportunity) …………..…………………… 8

4. Tantangan/Ancaman (Threats) …………..………… 8

5. Permasalahan Utama ...........…………..………… 9

E. Dukungan Anggaran …………………………………. 13

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ……….. 14

A. Rencana Strategis (Renstra) ..................................... 14

1. Visi .....……………................................................ 14

2. Misi .....……………................................................ 14

3. Tujuan ……………................................................ 15

4. Sasaran ………………............................................. 16

B. Perjanjian Kinerja ..............……………………….. 17

Page 8: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman vii

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ORGANISASI ......................... 18

A. Pengukuran Kinerja …………………............................. 18

B. Capaian Kinerja ....................................………….……. 18

C. Realisasi Anggaran ..............................………….……. 31

D. Kinerja Lainnya ………………………………………..…. 31

1. Kegiatan Upsus Pajale Pokja II ………….…………. 31

2. Kegiatan Monev dan Supervisi GPPT ……..………. 33

BAB IV. PENUTUP ………............................................................. 44

Page 9: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Perjanjian Kinerja BBPKH Cinagara ..................................... 17

Tabel 2. Hasil Capaian Kinerja BBPKH Cinagara ………………......... 20

Tabel 3. Perkembangan Realisasi Serapan Anggaran

BBPKH Cinagara Tahun 2012 – 2016. ............................... 23

Tabel 4. Jumlah Layanan Internal Organisasi .................................... 27

Tabel 5. Realisasi Anggaran BBPKH Cinagara ………………………. 31

Tabel 6. Pembagian Wilayah Kerja ……………………………………. 33

Tabel 7. Rincian Lokasi Monev dan Supervisi GPPT……………………. 34

Tabel 8. Tim Kerja Monev dan Supervisi GPPT…………………………….. 34

Page 10: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja BBPKH Cinagara Tahun 2016 .....… 45

Lampiran 2. Struktur Organisasi BBPKH Cinagara …………………. 47

Lampiran 3. Kelengkapan Personil Berdasarkan Pangkat /

Golongan Ruang dan Jabatan Per 31 Desember 2016 .. 48

Lampiran 4. Data Realisasi Diklat Aparatur Dan Non Aparatur

Tahun 2012 – 2016 ……………………………………….. 49

Lampiran 5. Realisasi Keuangan dan Fisik Tahun 2016 .............…… 50

Lampiran 6. Data Kegiatan Kerjasama Dalam Negeri Tahun 2016 ... 54

Page 11: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang akuntabel dan

transparan sebagaimana diamanatkan Peraturan Presiden (Perpres)

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah setiap instansi pemerintah diwajibkan menyusun Laporan

Kinerja (LAKIN). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tersebut

ditujukan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dan

kinerja instansi pemerintah dengan fasilitasi anggaran negara kepada

publik atau masyarakat luas.

Penjabaran lebih lanjut mengenai Perpres Nomor 29 Tahun 2014

selanjutnya, yaitu telah diterbitkan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPAN dan RB) Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja

dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang

merupakan penyempurnaan sekaligus penyederhanaan dari bentuk

pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Berdasarkan amanat Perpres Nomor 29 Tahun 2014 serta

PermenPAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014, maka Balai Besar Pelatihan

Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara Bogor Tahun 2016, menyusun

Laporan Kinerja (LAKIN) sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban

pelaksanaan kegiatan dan kinerja yang telah dicapai oleh BBPKH Cinagara

selama tahun 2016.

[

B. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia,

Nomor : 107/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober 2013, BBPKH

Cinagara mempunyai tugas melaksanakan pelatihan fungsional bagi

aparatur, pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik

pelatihan fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan (keswan) dan

Page 12: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 2

kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet) bagi aparatur dan non aparatur

pertanian, dengan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan program, rencana kerja, anggaran dan pelaksanaan

kerjasama;

b. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan pelatihan;

c. Pelaksanaan penyusunan bahan Standar Kompetensi Kerja (SKK) di

bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;

d. Pelaksanaan pelatihan fungsional di bidang kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur;

e. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur

pertanian dalam dan luar negeri;

f. Pelaksanaan pelatihan profesi di bidang kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur;

g. Pelaksanaan uji kompetensi di bidang kesehatan hewan dan kesehatan

masyarakat veteriner;

h. Pelaksanaan penyusunan paket pembelajaran dan media pelatihan

fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan

masyarakat veteriner;

i. Pelaksanaan pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional

dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat

veteriner;

j. Pelaksanaan pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian

swadaya;

k. Pelaksanaan pemberian konsultasi di bidang kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner;

l. Pelaksanaan bimbingan lanjutan pelatihan di bidang kesehatan hewan

dan kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur;

m. Pelaksanaan pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan

fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, pengembangan

model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang kesehatan

hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non

aparatur pertanian;

Page 13: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 3

n. Pengelolaan unit inkubator usaha tani;

o. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelatihan di bidang kesehatan

hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;

p. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pelatihan serta pelaporan;

q. Pelaksanaan pengelolaan sarana teknis;

r. Pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga,

perlengkapan dan instalasi BBPKH Cinagara.

C. Organisasi dan Tata Kerja

Susunan Organisasi BBPKH Cinagara terdiri dari :

1. Bagian Umum

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan

kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan, instalasi, dan

sarana teknis. Dalam melaksanakan tugas, Bagian Umum

menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga;

b. Pelaksanaan urusan keuangan;

c. Pelaksanaan urusan perlengkapan, instalasi, dan sarana teknis.

Secara struktur Bagian Umum terdiri dari:

Subbagian Kepegawaian dan Rumah Tangga, mempunyai tugas

melakukan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga.

Subbagian Keuangan, mempunyai tugas melakukan urusan

keuangan.

Subbagian Perlengkapan dan Instalasi, mempunyai tugas

melakukan urusan perlengkapan, instalasi, dan sarana teknis.

2. Bidang Program dan Evaluasi

Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan program, rencana kerja, anggaran, pelaksanaan kerjasama,

dan identifikasi kebutuhan pelatihan di bidang kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner, pengembangan kelembagaan pelatihan

pertanian swadaya, pemantauan dan evaluasi, serta pengelolaan data

Page 14: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 4

dan informasi pelatihan, dan pelaporan. Dalam melaksanakan tugas,

Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan program, rencana kerja, anggaran dan pelaksanaan

kerjasama;

b. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan pelatihan;

c. Pelaksanaan pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian

swadaya;

d. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelatihan di bidang

kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;

e. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pelatihan serta

pelaporan.

Secara struktur Bidang Program dan Evaluasi terdiri dari :

Seksi Program dan Kerjasama, mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan penyusunan program, rencana kerja dan

anggaran, pelaksanaan kerjasama, dan identifikasi kebutuhan

pelatihan bagi aparatur dan non aparatur di bidang kesehatan hewan

dan kesehatan masyarakat veteriner, serta pengembangan

kelembagaan pelatihan pertanian swadaya.

Seksi Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi, serta pengelolaan data

dan informasi pelatihan, dan pelaporan.

3. Bidang Penyelenggaraan Pelatihan

Bidang Penyelenggaraan Pelatihan mempunyai tugas memberikan

pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional bagi aparatur,

pelatihan teknis dan profesi, pengembangan model dan teknik pelatihan

fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan

masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur pertanian, serta

pengelolaan unit inkubator usaha tani. Dalam melaksanakan tugas,

Bidang Penyelenggaraan Pelatihan menyelenggarakan fungsi :

a. Pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional bagi

aparatur di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat

veteriner;

Page 15: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 5

b. Pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan teknis dan profesi

bagi aparatur dan non aparatur di bidang kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner;

c. Pemberian pelayanan penyelenggaraan pengembangan model dan

teknik pelatihan fungsional dan teknis bagi aparatur dan non

aparatur;

d. Pengelolaan unit inkubator usaha tani.

Secara struktur Bidang Penyelenggaraan Pelatihan terdiri dari:

Seksi Pelatihan Aparatur mempunyai tugas melakukan pemberian

pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional, teknis dan profesi,

serta pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional dan

teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat

veteriner bagi aparatur.

Seksi Pelatihan Non Aparatur, mempunyai tugas melakukan

pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan teknis dan profesi,

pengembangan model dan teknik pelatihan teknis bagi non aparatur

di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner,

serta pengelolaan unit inkubator usaha tani.

4. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan Fungsional

Widyaiswara, serta sejumlah jabatan fungsional lainnya yang terbagi

dalam berbagai kelompok jabatan fungsional berdasarkan bidang

masing-masing sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Kelompok Jabatan Fungsional Widyaiswara mempunyai tugas :

Melakukan penyusunan bahan Standar Kompetensi Kerja (SKK) di

bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;

Melakukan pelatihan fungsional di bidang kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner;

Melakukan pelatihan teknis di bidang kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur

pertanian dalam dan luar negeri;

Page 16: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 6

Melakukan pelatihan profesi di bidang kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner bagi paratur dan non aparatur;

Melakukan uji kompetensi di bidang kesehatan hewan dan

kesehatan masyarkat veteriner;

Melakukan penyusunan paket pembelajaran dan media pelatihan

fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan

masyarkat veteriner;

Melakukan pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional

dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarkat

veteriner;

Melakukan pemberian konsultasi di bidang kesehatan hewan dan

kesehatan masyarkat veteriner;

Melakukan bimbingan lanjutan pelatihan di bidang kesehatan hewan

dan kesehatan masyarkat veteriner bagi aparatur dan non aparatur;

Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

D. Isu Strategis

Dengan memperhatikan isu yang berkembang saat ini dan

kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam kurun waktu 5 tahun

kedepan terkait dengan dinamika perkembangan peningkatan SDM

Pertanian, maka BBPKH Cinagara telah melakukan identifikasi isu strategis

tersebut untuk memberikan perhatian dan prioritas arahan dalam

melaksanakan kegiatan pengembangan SDM aparatur dan non aparatur

pertanian bidang kesehatan hewan dan kesmavet melalui diklat.

Analisis terhadap isu strategis tersebut dilandaskan pada yang dapat

mempengaruhi peningkatan kapasitas SDM pertanian. Adapun isu strategis

pembangunan pertanian adalah terkait dengan masalah-masalah :

1. Kecukupan produksi komoditas pertanian strategis yakni padi, jagung,

kedelai, tebu, daging sapi, cabai dan bawang merah.

2. Pengurangan impor produk komoditas pertanian strategis.

3. Peningkatan daya saing produk pertanian di dalam negeri.

4. Diversifikasi pangan, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.

Page 17: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 7

5. Peningkatan fasilitas sarana dan prasarana guna meningkatkan

pelayanan secara prima kepada masyarakat.

6. Kebutuhan SDM pertanian yang kompeten dan berkarakter pada era

pasar tunggal ditingkat MEA.

7. Penerapan teknologi pertanian melalui penyelenggara diklat profesional

dan berdaya saing dalam rangka melaksanakan kegiatan

pengembangan SDM aparatur dan non aparatur yang terkait dengan isu-

isu strategis tersebut, maka analisis kondisi internal dan eksternal di

lingkup BBPKH Cinagara dilakukan terutama yang memberikan

pengaruh positif dan negatif terhadap perkembangan BBPKH Cinagara.

Analisis tersebut digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan

program kerja. Analisis internal meliputi pembinaan terhadap faktor

kekuatan dan kelemahan, sementara analisis eksternal mencakup faktor

peluang (Opportunity) dan ancaman (Threats).

Berdasarkan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities dan

Threats), lingkungan strategis BBPKH Cinagara yaitu :

1. Kekuatan (Strenght)

Kekuatan BBPKH Cinagara adalah sebagai berikut:

a. Letak geografis BBPKH Cinagara yang cukup ideal sebagai tempat

pelatihan yang didukung dengan kondisi alam yang nyaman;

b. Tugas fungsi BBPKH Cinagara yang bertaraf nasional, didukung

sumberdaya manusia yang berpengalaman dibidangnya masing-

masing baik pejabat struktural, pejabat fungsional widyaiswara,

arsiparis dan pranata humas serta fungsional umum;

c. Berpengalaman dalam penyelenggaran pelatihan dan pengembangan

kelembagaan petani;

d. Beberapa program pelatihan yang telah terakreditasi;

e. Berkembangnya sarana dan prasarana dalam mendukung proses

kegiatan pelatihan;

f. Tersedianya jaringan informasi melalui website balai dan jaringan

internet;

Page 18: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 8

g. Telah terbangunnya sistem administrasi dan manajemen yang

didukung oleh serangkaian norma, standar, pedoman dan kriteria di

bidang perencanaan, keuangan, perlengkapan dan instalasi,

kepegawaian dan rumah tangga, serta penyelenggaraan pelatihan

berdasarkan standar ISO 9001-2008;

2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan BBPKH Cinagara pada saat ini adalah;

a. Proses perencanaan kegiatan tahunan belum sepenuhnya berjalan

berdasarkan kinerja;

b. Beberapa kualifikasi jabatan belum semuanya diisi oleh pegawai yang

kompeten sesuai yang disyaratkan;

3. Peluang (Opportunity)

Peluang yang dapat menjadi kekuatan dalam pengembangan BBPKH

Cinagara adalah sebagai berikut:

a. Pelaksanaan tugas dan fungsi BBPKH Cinagara semakin luas dalam

peningkatan dan pengembangan SDM Pertanian;

b. Makin meningkatnya kepercayaan pihak luar baik Pemda dan Swasta

dalam menjalin kerjasama;

c. Kondisi iklim global cukup berpengaruh dalam peningkatan

produktivitas pangan nasional, sehingga diperlukan peningkatan

kapasitas pengetahuan dan keterampilan petugas aparatur serta

pelaku usaha, sehingga kebutuhan pelatihan semakin meningkat;

d. Beberapa lembaga perguruan tinggi dan swasta yang dapat

membantu dalam meningkatkan mutu penyelenggaraan pelatihan;

e. Kepercayaan dalam penyelenggaraan pelatihan yang bertaraf

internasional;

4. Tantangan / Ancaman (Threats)

Tantangan BBPKH Cinagara yang perlu diperhatikan untuk di antisipasi

adalah sebagai berikut :

a. Tuntutan “stakeholders” akan peningkatan kualitas pelayanan dan

mutu serta jenis penyelenggaraan pelatihan;

Page 19: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 9

b. Meningkatnya persaingan dalam penyelenggaran pelatihan

memerlukan kualitas SDM yang handal, kreatif dan inovatif;

c. Peningkatan kemandirian pangan dan pencapaian swasembada

daging sapi dan kerbau;

d. Penyelenggaran tata pemerintahan yang baik dan bersih dari KKN;

e. Peningkatan kesejahteraan petani dan penurunan angka kemiskinan;

5. Permasalahan Utama

Perkembangan globalisasi ekonomi dan perdagangan di tingkat

regional Masyarakat Ekonomi Asean, yang akan dimulai pada akhir tahun

ini menjadi suatu tantangan baru dan sekaligus peluang bagi pelaku usaha

pertanian di tanah air ini. Kondisi kedepan akan lebih memacu pada

perubahan struktur ekonomi dan industri yang secara otomatis berpengaruh

terhadap kebutuhan tenaga kerja baik jenis maupun kualifikasinya

cenderung pada kompetensi yang semakin tinggi untuk mampu bersaing.

Dalam kaitan ini perlu melihat kesiapan pelaku usaha pertanian dalam

menghadapi tantangan dan sekaligus mengantisipasi terbentuknya pasar

tunggal secara terintegrasi dan berbasis produksi tersebut.

Salah satu bentuk dukungan pemerintah terkait dengan kesiapan

untuk mengantisipasi tantangan-tantangan yang akan dihadapi tersebut

dengan mengangkat masalah kompetensi pelaku utama dan pelaku usaha

pertanian sebagai salah satu yang harus ditingkatkan. Peningkatan

kompetensi pelaku utama dan pelaku usaha pertanian menjadi bagian

terpenting yang harus didorong untuk menghadapi tantangan dan

persaingan. Kompetensi menjadi tuntutan yang harus dimiliki pelaku utama

dan pelaku usaha pertanian sehingga mampu meningkatkan kinerja dalam

berproduksi dan bersaing. Salah satu upaya peningkatan kompetensi

pelaku usaha pertanian dapat dilakukan melalui kegiatan pendidikan dan

pelatihan / Diklat Berbasis Kompetensi (Juru Sembelih Halal, Butcher,

Inseminasi Buatan, dll.).

Tujuan akhir dari serangkaian kegiatan yang terkait dengan

peningkatan kapasitas SDM pertanian adalah menciptakan sumberdaya

manusia siap pakai, professional, inovatif, kreatif dan berwawasan global

Page 20: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 10

yang dapat mengantisipasi tantangan perubahan lingkungan strategis,

seiring dengan isu globalisasi, desentralisasi, demokratisasi, dan

pembangunan berkelanjutan, serta perubahan iklim.

Salah satu isu strategis terkait balai pelatihan adalah perwujudan

pelayanan prima yang berdampak pada peningkatan efektifitas pelatihan,

peningkatan kompetensi alumni pelatihan dan tercapainya standar yang

diakui nasional maupun internasional. Menghadapi pasar bebas, antara lain

yaitu Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang berlaku mulai tahun 2015,

Balai Pelatihan diharapkan mampu menjadi Balai Pelatihan berkelas

internasional bahkan dengan sertifikasi internasional untuk program,

kelembagaan serta alumni pelatihan dengan didukung oleh SDM yang telah

memiliki sertifikat standar kompetensi kerja.

Permasalahan utama dari seluruh balai pelatihan yang ada terletak

pada ketersediaan sarana dan prasarana yang harus dilengkapi meliputi

sarana dan prasarana yang terkait dengan praktek pelatihan yang bersifat

teknis serta yang terkait dengan alat bantu/media pembelajaran.

Pengadaan sarana dan prasarana dilakukan dengan mengacu pada

standar minimal, standar dari sertifikasi yang harus dimiliki dan

spesialisasi/core utama balai pelatihan. Kekurangan sarana dan prasarana

tidak harus dipenuhi melalui pengadaan oleh balai pelatihan bersangkutan.

Dengan berbagai pertimbangan, pemenuhan kebutuhan sarana prasarana

dapat dilakukan melalui kerjasama dengan lembaga/instansi lain internal

Badan PPSDMP maupun eksternal Badan PPSDMP, baik swasta,

pemerintah, pemerintah daerah maupun petani.

Kedua adalah keberadaan ketenagaan fasilitator yang profesional

mutlak diperlukan dalam meningkatkan peran dan akreditasi balai

pelatihan. Untuk meningkatkan kapasitas balai dalam mengajarkan diklat,

para pengajar bukan hanya widyaiswara, tetapi juga narasumber yang

kompeten yang berasal dari perguruan tinggi lainnya, badan litbang serta

pakar-pakar lainnya. Kompetensi dan keahlian widyaiswara harus

ditingkatkan agar mempunyai sertifikat yang diakui internasional. Hal ini

menuntut peningkatan kemampuan bahasa Inggris ataupun bahasa asing

lainnya.

Page 21: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 11

Peningkatan kapasitas widyaiswara ataupun fasilitator serta tenaga

pendukung lainnya dapat dilakukan dengan peningkatan akses terhadap

jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi serta berbagai kegiatan yang

terkait dengan capacity building baik di dalam maupun di luar negeri. Dalam

konteks ini, bukan hanya ditekankan pada peran widyaiswara ataupun

fasilitator serta tenaga pendukung lainnya sebagai penerima manfaat, tetapi

juga sebagai pemberi manfaat. Dengan demikian, widyaiswara ataupun

fasilitator serta tenaga pendukung lainnya tidak selalu sebagai peserta

berbagai kegiatan ataupun forum, tetapi juga sebagai narasumber/tenaga

ahli. Motivasi widyaiswara ataupun fasilitator dapat dipacu melalui berbagai

kegiatan penelitian maupun pengkajian seperti kaji widya, perlombaan

karya tulis dan fasilitasi berbagai hasil karya tulis/penelitian/ kajian agar

dimuat di berbagai bulletin dan media informasi lainnya.

Ketiga adalah dalam menerapkan manajemen penyelenggaraan

diklat yang kompeten. Setiap balai pelatihan harus memiliki sertifikasi

penjaminan mutu berupa Sistem Manajemen Mutu standar ISO 9001: 2008.

Selain itu, akreditasi program pelatihan juga harus terus ditambah dan

ditingkatkan nilainya menjadi A, sehingga mampu “dijual” ke masyarakat,

terutama berbagai pemangku kepentingan di sektor pertanian. Manajemen

penyelenggaraan pelatihan mencakup tahapan penyelenggaraan pelatihan

mulai dari identifikasi sampai evaluasi pasca pelatihan serta aspek

kurikulum, metode, durasi dan penunjang lainnya seperti pelayanan

akomodasi dan konsumsi. Sistem yang diterapkan adalah Sistem Pelatihan

Berbasis Kinerja dan Daya Saing yang mengarah pada pemenuhan

Standar Kompetensi Kerja (SKK) dan Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia (SKKNI).

Sasaran pelatihan meliputi aparatur dan non aparatur pertanian serta

anggota masyarakat lainnya. Sasaran pelatihan ditetapkan melalui

identifikasi kebutuhan latihan yang mencakup persyaratan peserta serta

jenis materi yang benar-benar dibutuhkan. Selanjutnya, selama

penyelenggaraan maupun setelah penyelenggaraan pelatihan perlu

dilakukan evaluasi yang mencakup aspek ketenagaan, manajemen, serta

unsur pelatihan lainnya. Selain itu, program dan kegiatan yang dilakukan

Page 22: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 12

secara terintegrasi antar unsur pelatihan, penyuluhan, pendidikan serta

sertifikasi dan standardisasi profesi pertanian perlu dilaksanakan. Kegiatan

terintegrasi ini antara lain dapat diwujudkan dalam konteks pembangunan

kawasan pertanian.

Lingkup materi dan kurikulum pelatihan meliputi seluruh subsektor

pertanian, dari budidaya sampai pemasaran serta dukungan lainnya seperti

penyuluhan dan manajemen. Di antara lingkup materi yang cukup luas

tersebut, setiap balai pelatihan memiliki spesialisasi/core masing-masing

dengan program pelatihan yang handal dan terakreditasi. Kurikulum dan

durasi pelatihan disusun dengan mempertimbangkan tujuan dan jenis

pelatihan. Pelatihan fungsional dan teknis mengalokasikan waktu praktek

yang lebih banyak dibanding pelatihan manajemen, (mencapai 70-80%).

Untuk pelatihan dalam bentuk magang, memerlukan waktu yang lebih lama

dan sebagian besar bentuk pembelajaran adalah praktek/di lapangan.

Tempat penyelenggaraan pelatihan dapat dilakukan diluar balai

pelatihan dengan pertimbangan kesesuaian antara tujuan dengan materi

pelatihan serta efisiensi. Di tingkat petani, balai pelatihan membina Pusat

Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) yang merupakan lembaga

pelatihan yang dikelola oleh petani yang membagikan ilmu dan pengalaman

kepada petani lainnya. Peserta pelatihan P4S antara lain petani, penyuluh

ataupun guru. Pelatihan di P4S umumnya lebih banyak praktek. Mengingat

fungsi P4S yang potensial sebagai tempat pelatihan petani dan dapat

memperluas kapasitas balai pelatihan, maka BPPSDMP terus membina

dan berusaha menumbuhkembangkan P4S melalui berbagai kegiatan

fasilitasi yang disesuaikan dengan kelas P4S, yaitu pemula, madya dan

utama. Selain memberikan pelayanan masyarakat dalam bentuk pelatihan

dan permagangan, balai pelatihan juga harus mampu memberikan jasa

konsultasi dan pembinaan melalui fasilitasi dan penyelenggaraan Pusat

Inkubator Agribisnis (PIA), yang secara periodik membina petani/tenant

agar usahatani yang dijalankan dapat maju dan berkembang.

Menjalin kerjasama dengan lembaga/instansi lain baik instansi

pemerintah maupun swasta, dari dalam negeri maupun luar negeri menjadi

salah satu tugas utama balai sekarang ini, mengingat keterbatasan

Page 23: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 13

anggaran dan SDM berkualitas. Kerjasama tersebut meliputi kerjasama

penyelenggaraan, sarana prasarana serta ketenagaan sesuai dengan tugas

fungsinya. Manfaat kerjasama yang diharapkan bukan hanya akan

dirasakan oleh balai pelatihan, tetapi lebih luas ditujukan untuk kemajuan

usaha agribisnis yang dijalankan petani.

Kerjasama dalam negeri diarahkan untuk mendukung pencapaian

target nasional dan ketahanan pangan serta memperluas jaringan.

Beberapa instansi yang potensial sebagai mitra kerjasama selain unit kerja

di bawah Badan PPSDMP antara lain berbagai badan pengkajian,

penelitian, dan pengembangan, lembaga pelatihan, serta swasta dan

instansi lainnya yang bermaksud memanfaatkan sumberdaya yang ada.

Sedangkan kerjasama luar negeri dilakukan sebagai sarana transfer

pengetahuan, keterampilan dan teknologi antar negara dalam kerangka

kerjasama bilateral, regional maupun multilateral. Dampak kerjasama

tersebut diharapkan dapat mengangkat citra balai pelatihan beserta

widyaiswara ataupun fasilitator di dunia internasional. Dengan demikian

diharapkan balai pelatihan dipercaya dan menjadi referensi tempat

pelatihan dengan lulusan yang mampu bersaing di tingkat internasional.

E. Dukungan Anggaran

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, BBPKH Cinagara mempunyai

tugas melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis

dan profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan

teknis di bidang kesehatan hewan (keswan) dan kesehatan masyarakat

veteriner (kesmavet) bagi aparatur dan non aparatur pertanian, maka dalam

pencapaian sasaran dengan sejumlah target indikator yang telah ditetapkan

yaitu : (1). Peningkatan Kapasitas Aparatur dan Non Aparatur Pertanian

dengan target 1.357 orang, Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian 120 orang,

Layanan Internal Organisasi 17 Dokumen, Dukungan Pemantapan Sistem

Pelatihan Pertanian 12 bulan dengan anggaran sebesar

Rp. 21.729.221.000,- (Dua puluh satu milyar tujuh ratus dua puluh sembilan

juta dua ratus dua puluh satu ribu rupiah). yang telah ditetapkan dalam

Perjanjian Kinerja (PK).

Page 24: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 14

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis (Renstra)

Dengan memperhatikan visi dan misi Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian dan tupoksi Balai Besar Pelatihan

Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, serta kondisi lingkungan strategis,

maka ditetapkan visi dan misi BBPKH Cinagara seperti berikut :

1. Visi

Visi adalah pandangan masa depan yang berisikan cita dan citra yang

hendak diwujudkan dalam waktu tertentu. Pandangan ke masa depan

tersebut menyangkut kemana suatu instansi harus dibawa dan diarahkan

agar dapat berkarya secara konsisten, antisipatif, inovatif dan produktif.

Untuk merumuskan cita-cita tersebut, maka ditetapkan komitmen

bersama mengenai gambaran masa depan yang dinginkan, yang selaras

dengan keadaan lingkungan dan perubahan-perubahan yang ada.

Komitmen bersama tersebut ditetapkan dalam visi yaitu “menjadi

lembaga pelatihan yang kredibel dalam menghasilkan sumberdaya

manusia profesional di bidang kesehatan hewan dan kesehatan

masyarakat veteriner serta agribisnis peternakan”.

2. Misi

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka perlu dijabarkan

lebih operasional dalam misi. Dengan perumusan yang ditetapkan dalam

misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang

berkepentingan dapat mengetahui keberadaan dan peranan suatu

instansi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Adapun misi Balai

Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara adalah sebagai

berikut:

a. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia BBPKH Cinagara

dalam memberikan pelayanan pelatihan dan konsultasi agribisnis

yang prima.

Page 25: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 15

b. Meningkatkan kualitas program pelatihan di bidang keswan dan

kesmavet serta kewirausahaan agribisnis peternakan sesuai standar

kompetensi kerja (SKK).

c. Mengembangkan rancang bangun pelatihan dan standar kompetensi

kerja (SKK) serta paket pembelajaran di bidang keswan dan

kesmavet serta kewirausahaan agribisnis peternakan.

d. Mengembangkan sarana dan prasarana balai untuk mendukung

kelancaran pelaksanaan pelatihan dan pelayanan konsultasi usaha

agribisnis peternakan.

e. Meningkatkan kerjasama pelatihan dalam negeri dengan Instansi

terkait dan pelaku usaha agribisnis peternakan.

f. Mengembangkan sistem informasi, pemantauan, dan evaluasi serta

pengendalian internal yang akurat dan kredibel.

3. Tujuan

Tujuan merupakan implementasi visi dan misi serta hasil yang ingin

dicapai oleh organisasi dalam jangka waktu lima tahun. Sejalan dengan

visi dan misi BBPKH Cinagara serta pemanfaatan sumberdaya yang

ada, maka tujuan yang ingin dicapai ditetapkan sebagai berikut:

a. Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia BBPKH Cinagara

dalam memberikan pelayanan pelatihan dan konsultasi agribisnis

yang prima.

b. Meningkatkan efektifitas penyelenggaraan pelatihan teknis,

fungsional dan kewirausahaan untuk menghasilkan aparatur dan non

aparatur yang profesional di bidang kesehatan hewan dan kesehatan

masyarakat veteriner serta kewirausahaan agribisnis peternakan

sesuai standar kompetensi kerja (SKK).

c. Mengembangkan rancang bangun pelatihan dan standar kompetensi

kerja (SKK) serta paket pembelajaran di bidang kesehatan hewan

dan kesehatan masyarakat veteriner serta kewirausahaan agribisnis

peternakan.

d. Mengembangkan sarana dan prasarana pelatihan dan

mengoptimalkan pendayagunaan dalam peningkatan kualitas

Page 26: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 16

penyelenggaraan pelatihan dan pelayanan konsultasi usaha

agribisnis peternakan.

e. Meningkatkan kerjasama pelatihan dalam negeri dan jejaring kerja

dengan Instansi terkait dan pelaku agribisnis peternakan.

f. Mengembangkan sistem informasi, pemantauan, dan evaluasi, serta

pengendalian internal yang kredibel.

4. Sasaran

Adapun sasaran yang hendak dicapai dalam dalam kurun waktu

tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:

a. Tertatanya kelembagaan pelatihan pertanian, dengan indikator

terakreditasinya lima program pelatihan, terbinanya tenant kelompok

ternak sebanyak 10 kelompok, terlaksananya klasifikasi dan

pembinaan P4S sebanyak 100 P4S, dan terlaksananya sistem

manajemen berdasarkan standar ISO : 9001-2008 sebanyak 5

kegiatan.

b. Meningkatnya kompetensi tenaga kediklatan, dengan indikator

meningkatnya kompetensi petugas kediklatan sebanyak 75 orang,

dan fungsional widyaiswara serta arsiparis sebanyak 20 orang.

c. Berkembangnya diklat teknis dan fungsional bagi aparatur dan non

aparatur pertanian, dengan indikator terselenggaranya diklat teknis

dan fungsional apatur pertanian sebanyak 6000 orang dan diklat

teknis non aparatur pertanian sebanyak 1800 orang.

d. Berkembangnya rancang bangun diklat kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner dengan indikator teridentifikasinya

kebutuhan latihan (IKL) sebanyak 5 kegiatan dan terlaksananya

evaluasi pasca diklat, serta tersusunnya kurikulum diklat sebanyak 5

program pelatihan.

e. Tersusunnya dokumen norma standar pedoman dan kebijakan

(NSPK), dengan indikator tersusunnya, petunjuk teknis sebanyak 50

dokumen.

Page 27: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 17

B. Perjanjian Kinerja

Dokumen perjanjian kinerja merupakan dokumen pernyataan

kinerja/perjanjian kinerja antara BBPKH Cinagara Bogor dengan Kepala

BPPSDMP untuk mewujudkan target kinerja tertentu.

Perjanjian Kinerja disusun setelah DIPA diterbitkan, dan dijadikan

lampiran dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian

kinerja dengan Rincian seperti tersaji pada Tabel 1.

Tabel 1. Perjanjian Kinerja BBPKH Cinagara Tahun 2016

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1 Mantapnya sistem pelatihan

pertanian dalam meningkatkan

kompetensi aparatur pertanian

dan non aparatur pertanian;

daya tarik pertanian bagi tenaga

kerja muda; pelibatan

perempuan petani/pekerja dan

inkubator agribisnis mendukung

Agro Techno Park

Peningkatan Kapasitas Aparatur

dan Non Aparatur Pertanian

1.357 orang

Sertifikasi Profesi Bidang

Pertanian

120 orang

Layanan Internal Organisasi 17 Dok

Dukungan Pemantapan Sistem

Pelatihan Pertanian

12 Bulan

Jumlah Anggaran Program Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan dan

Pelatihan Pertanian Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 21.729.221.000,-

(Dua puluh satu milyar tujuh ratus dua puluh sembilan juta dua ratus dua

puluh satu ribu rupiah).

Page 28: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 18

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ORGANISASI

A. Pengukuran Kinerja

Manajemen kinerja merupakan proses organisasi untuk membangun

kesepakatan bersama tentang apa yang ingin dicapai, apa ukuran

pencapaiannya dan bagaimana cara mencapainya. Manajemen kinerja

organisasi akan selaras dengan strategi organisasi di setiap tingkat jabatan

di dalam oeganisasi.

BBPKH Cinagara telah menetapkan kriteria ukuran keberhasilan

pencapaian sasaran keberhasilan kegiatan-kegiatan BBPKH Cinagara

pada tahun 2016, berdasarkan penilaian capaian melalui metode scoring,

sebagai berikut : (1) sangat berhasil (capaian>100%), (2) berhasil (capaian

80 – 100%), (3) cukup berhasil (60 – 79%), dan (4) kurang berhasil

(capaian<60%) terhadap sasaran yang telah dicapai.

B. Capaian Kinerja

Capaian Kinerja Organisasi pada BBPKH Cinagara dilakukan melalui

pengukuran kinerja yang digunakan sebagai dasar untuk menilai

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program sesuai dengan tujuan

dan sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi. Hasil

pengukuran kinerja dilakukan berdasarkan dokumen penetapan kinerja

(performence agreement) antara Kepala BBPKH Cinagara dengan Kepala

BPPSDMP yang telah ditandatangani pada bulan Maret 2016 dan revisi

penetapan kinerja terakhir pada bulan Agustus 2016.

Secara menyeluruh, hasil pengukuran kinerja BBPKH Cinagara tahun 2016

dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator

yang telah ditetapkan dengan realisasinya. Standar indikator yang

digunakan untuk mengukur sasaran secara umum adalah indikator output

tetapi pada beberapa sasaran telah ditingkatkan standar indikatornya

sampai dengan indikator outcome. Jika berdasarkan Renstra BBPKH

Cinagara 2015-2019 sasaran kinerja yang ingin dicapai terdiri dari 4

(empat) indikator kinerja yaitu 1). Peningkatan kapasitas aparatur dan non

Page 29: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 19

aparatur pertanian, 2). Sertifikasi profesi bidang pertanian, 3). Layanan

Internal Organisasi, 4). Jumlah dukungan pemantapan sistem pelatihan

pertanian.

Dari 4 (empat) sasaran kinerja pada Penetapan Kinerja Tahun 2016

tersebut kemudian dijabarkan pada Indikator Kinerja antara lain : 1). Jumlah

Aparatur dan Non Aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya, 2).

Jumlah sertifikasi Bidang Pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan, 3).

Jumlah layanan internal organisasi yang dihasilkan, 4). Jumlah dukungan

pemantapan sistem pelatihan pertanian yang difasilitasi dan

dikembangkan.

Hasil capaian kinerja Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara

pada tahun 2016 tersaji pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Capaian Kinerja BBPKH Cinagara

Indikator kinerja Indikator Kinerja

Target fisik Realisasi anggaran

Target Reali-sasi

% Target (Rp) Realisasi

(Rp) %

1 2 3 4 6 7 8 9

1 Jumlah Aparatur

dan Non Aparatur

pertanian yang

ditingkatkan

kapasitasnya

Jumlah Aparatur dan

Non Aparatur

pertanian yang

ditingkatkan

kapasitasnya melalui

pelatihan

1.282 org 1.278 99,69 4.367.200.000 4.300.762.949 98,48

a. Jumlah aparatur

pertanian yang

ditingkatkan

kompetensinya

melalui diklat teknis

532 org 527 99,06 1.481.100.000

1.463.481.349 98,81

b. Jumlah aparatur

pertanian yang

ditingkatkan

kompetensinya

melalui diklat

fungsional RIHP

120 org

121 100,83 443.620.000

423.835.500 95,54

c. Jumlah non aparatur

pertanian yang

ditingkatkan

kompetensinya

melalui Diklat teknis

300 org

300 100,00 786.340.000 775.228.900 98,59

d. Jumlah non aparatur

pertanian yang

ditingkatkan

kompetensinya

melalui Diklat

Kewirausahaan

330 org

330 100,00 1.868.410.000 1.596.217.200 85,43

Page 30: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 20

1 2 3 4 6 7 8 9

Jumlah Ketenagaan

Pertanian yang

difasilitasi dan

dikembangkan

75 org 75 100,00 257.130.000 243.299.750 94,62

a. Jumlah Widyaiswara

yang difasilitasi dan

dikembangkan

17 org 17 100,00 135.600.000 132.106.350 97,42

b. Jumlah ketenagaan

teknis kediklatan

yang difasilitasi dan

dikembangkan

58 org 58 100,00 121.530.000 111.193.400 91,49

2 Sertifikasi Bidang

Pertanian yang

difasilitasi dan

dikembangkan

Jumlah sertifikasi

Bidang Pertanian yang

difasilitasi dan

dikembangkan

120 org 117 97,50 583.020.000 519.107.946

89,04

3 Layanan Internal

Organisasi yang

dihasilkan

Jumlah layanan

internal organisasi

yang dihasilkan

17 Dok 17 100,00 2.738.429.000 2.599.879.443 94,94

a. Jumlah dokumen

program dan

kerjasama pelatihan

yang dihasilkan

5 dok 5 100,00 672.215.000 599.457.349 89,18

b. Jumlah

penyelenggaraan

pelatihan pertanian

yang dihasilkan

2 dok 2 100,00 56.650.000 55.961.200 98,78

c. Jumlah dokumen

ketenagaan

pelatihan pertanian

yang dihasilkan

1 dok 1 100,00 144.000.000 143.426.200 99,60

d. Jumlah dokumen

monitoring dan

evaluasi pelatihan

pertanian yang

dihasilkan

9 dok 9 100,00 1.865.564.000 1.801.034.694 96,54

4 Layanan Perkantoran

Jumlah dukungan

pemantapan sistem

pelatihan pertanian

yang difasilitasi dan

dikembangkan

12 Bulan 12 100,00 7.318.355.000 7.227.301.592 98,76

Jumlah Anggaran Program Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan dan

Pelatihan Pertanian Tahun Anggaran 2016 termasuk self blocking :

Pagu Realisasi

(Rp.)

Persentase

Sebelum Self

Blocking (Rp.)

Sesudah Self

Blocking (Rp.)

Sebelum Self

Blocking (%)

Sesudah Self

Blocking (%)

21.729.221.000 20.178.483.000 19.855.596.930 91,38 98,40

Realisasi keuangan sampai dengan 31 Desember 2016 mencapai Rp.

19.855.596.930,- atau sebesar 91,38 %. Sedangkan realisasi fisiknya

adalah 98,38 %.

Page 31: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 21

Data pengukuran kinerja dapat digambarkan perkembangan pagu

anggaran dari tahun 2012 – 2016 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 1. Pagu Anggaran Tahun 2012 – 2016

Tahun anggaran 2016 pencapaian kinerja dapat dilihat pada grafik

di bawah ini :

Grafik 2. Pencapaian Kinerja Tahun Anggaran 2016

Page 32: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 22

Selain pencapaian kinerja dapat dilihat hasil penyerapan anggaran

tahun 2016 pada grafik di bawah ini :

Grafik 3. Penyerapan Anggaran Tahun 2016

Data perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2016

dengan tahun sebelumnya.

Nilai pencapaian indikator kinerja BBPKH Cinagara tahun 2012

berdasarkan realisasi indikator kinerja adalah 93,99%, tahun 2013

sebesar 92,94%, tahun 2014 sebesar 92,43%, tahun 2015 sebesar

94,53%, persentase tingkat capaian kinerja indikator kinerja BBPKH

Cinagara mencapai kisaran 92,43% - 94,53%. Ini mencerminkan

fluktuasi perkembangan realisasi serapan kinerja BBPKH Cinagara

setiap tahunnya.

Realisasi serapan anggaran BBPKH Cinagara tahun 2016 adalah

Rp. 19.855.596.930,- dari total pagu sebesar Rp. 21.729.221.000,-.

Sedangkan persentase tingkat serapan anggaran kinerja tahun 2016

adalah sebesar 91,38 %. Fluktuasi perkembangan realisasi serapan

Page 33: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 23

anggaran BBPKH Cinagara dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016

tersaji pada Tabel 3.

Tabel 3. Perkembangan Realisasi Serapan Anggaran BBPKH Cinagara Tahun 2012 – 2016.

Tahun Pagu (Rp.) Realisasi

% Fisik Rp. %

2012 23.296.085.000,- 21.895.214.237,- 93,99 99,86

2013 24.090.143.000,- 22.390.161.027,- 92,94 101,74

2014 15.802.182.000,- 14.605.667.065,- 92,43 103,81

2015 23.738.001.000,- 22.439.644.939,- 94,53 104,14

2016 21.729.221.000,- 19.855.596.930,- 91,38 98,32

Peningkatan SDM pertanian ditunjukkan dengan tercapainya target

indikator kinerja dari 4 (empat) indikator kinerja yaitu; Jumlah Aparatur yang

meningkat kompetensinya 99,39 %, Jumlah Non Aparatur yang meningkat

kompetensinya 100,00 %; Jumlah Widyaiswara yang meningkat kompetensinya

100,00 %, Jumlah tenaga teknis kediklatan yang meningkat kompetensinya

100,00 %; Meningkatnya jumlah layanan internal organisasi yang dihasilkan

100,00 %; serta Jumlah layanan perkantoran yang difasilitasi dan

dikembangkan 100,00 %. Pada bagian ini diuraikan hasil evaluasi dan analisis

capaian kinerja setiap sasaran, pembandingan data kinerja, faktor penyebab

keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran, hambatan atau kendala dan

permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan

diambil.

Hasil pengukuran kinerja yang ditunjukkan tabel 3 diatas terlihat bahwa

capaian target dari 4 (empat) indikator kinerja dapat ditunjukkan baik secara

realisasi fisik maupun keuangan. Adapun kelima indikator kinerja yang memiliki

indikator output terkait langsung sebagai berikut : Jumlah Aparatur dan Non

Aparatur pertanian yang ditingkatkan kapasitasnya melalui pelatihan 99,69%,

Jumlah ketenagaan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan 100,00%,

Jumlah sertifikasi bidang pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan 97,50%.

Sedangkan 2 (dua) indikator kinerja lainnya terkait dengan manajemen dan

pelayanan perkantoran target capaian indikator kinerjanya masing-masing

yaitu; Jumlah layanan internal organisasi yang dihasilkan 100% dan

Terfasilitasinya pelayanan perkantoran 100,00 %.

Page 34: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 24

Adapun analisis dan evaluasi terhadap masing-masing indikator kinerja

beserta capaian target indikator kinerjanya adalah sebagai berikut:

a. Indikator Kinerja : Meningkatnya Kompetensi Aparatur dan Non

Aparatur Pertanian (<100%)

Indikator kinerja ini bertumpu pada output Jumlah Aparatur dan Non

Aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya dengan target capaian

1.282 orang. Adapun penjabaran dari indikator kinerjanya 1.282 orang

tersebut meliputi : Jumlah aparatur pertanian yang ditingkatkan

kompetensinya 652 orang, Jumlah non aparatur pertanian yang ditingkatkan

kompetensinya 630 orang.

Akumulasi serapan anggaran atau realisasi keuangan terkait dengan

sasaran ini capaiannya sebesar 98,48 % sedangkan capaian target realisasi

fisik 99,69 % dengan difasilitasi anggaran sebesar Rp. 4.367.200.000,-. Dari

anggaran tersebut realisasi sebesar Rp. 4.300.762.949,- dapat dilihat pada

masing-masing indikator di bawah ini :

1. Pada indikator kinerja jumlah aparatur pertanian yang meningkat

kompetensinya pada tahun 2016 melalui Diklat Teknis Aparatur

sebanyak 527 orang, dengan menggunakan anggaran sebesar Rp.

1.463.481.349,-. Kegiatan diklat ini peserta meningkat kompetensinya

dapat dilihat dari nilai pre test dan post test dengan prosentase kemajuan

berlatih rata-rata 75,92 kategori “Memuaskan”, sedangkan pada

indikator kinerja jumlah aparatur pertanian yang meningkat

kompetensinya melalui Diklat Fungsional RIHP sebanyak 121 orang,

dengan menggunakan anggaran sebesar Rp. 423.835.500,- meningkat

kompetensinya dilihat dari nilai pre test dan post test dengan prosentase

kemajuan berlatih rata-rata 61,64 kategori “Memuaskan”.

2. Pada indikator kinerja jumlah non aparatur pertanian yang meningkat

kompetensinya melalui Diklat Teknis Non Aparatur sebanyak 300 orang,

dengan menggunakan anggaran sebesar Rp. 775.228.900,-. Kegiatan

diklat ini peserta meningkat kompetensinya dapat dilihat dari nilai pre test

dan post test dengan prosentase kemajuan berlatih rata-rata 109,20

kategori “Memuaskan”, sedangkan pada indikator kinerja jumlah non

Page 35: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 25

aparatur pertanian yang meningkat kompetensinya melalui Diklat

Manajemen dan Kewirausahaan Bagi Non Aparatur sebanyak 330 orang,

dengan menggunakan anggaran sebesar Rp. 1.638.217.200,- meningkat

kompetensinya dilihat dari nilai pre test dan post test dengan prosentase

kemajuan berlatih rata-rata 109,38 kategori “Memuaskan”.

b. Indikator Kinerja : Meningkatnya Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian (<100%)

Indikator kinerja ini bertumpu pada output Jumlah pelatihan yang

mengikuti sertifikasi profesi bidang pertanian yang ditingkatkan

kompetensinya dengan target capaian 117 orang. Adapun penjabaran dari

indikator kinerjanya 117 orang tersebut meliputi : Jumlah diklat kompetensi

dan sertifikasi Inseminasi Buatan Bagi Inseminator yang ditingkatkan

kompetensinya 60 orang dan Jumlah diklat kompetensi dan sertifikasi Juru

Sembelih Halal Bagi Non Aparatur pertanian yang ditingkatkan

kompetensinya 57 orang (3 orang tidak hadir), peserta setelah mengikuti

diklat sertifikasi profesi semua dinyatakan kategori kompeten.

Serapan anggaran atau realisasi keuangan terkait dengan sasaran

ini capaiannya sebesar 97,03 % sedangkan capaian target realisasi fisik

97,50 % dengan dukungan anggaran sebesar Rp. 519.107.946,-.

c. Indikator kinerja : Terfasilitasinya ketenagaan pelatihan pertanian untuk meningkatkan kompetensi (≥100%).

Indikator kinerja ini bertumpu pada output Ketenagaan pelatihan yang

ditingkatkan kualitasnya dengan target capaian 75 orang. Indikator kinerja

tersebut meliputi : Peningkatan profesionalisme widyaiswara (17 orang) dan

peningkatan tenaga teknis kediklatan (58 orang).

Akumulasi serapan anggaran atau realisasi keuangan mencapai

94,62% sedangkan target realisasi fisik 100,00%. Hal ini menunjukkan

bahwa capaian target realisasi fisik sudah sesuai rencana dan melebihi

capaian target realisasi keuangan dengan meningkatnya minat

pengembangan potensi diri sesuai dengan kompetensi keilmuan.

Page 36: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 26

d. Indikator kinerja : Terfasilitasinya kelembagaan pelatihan pertanian (≥100%)

Indikator kinerja ini bertumpu pada output kelembagaan pelatihan

yang difasilitasi dan dikembangkan, dengan target 410 orang. Indikator

kinerjanya meliputi : Bimbingan teknis penyelenggaraan pelatihan bagi P4S

dilokasi P4S sebanyak 360 orang yang tersebar di 12 P4S wilayah Provinsi

Banten dan Jawa Barat. Khusus kelembagaan pelatihan pertanian pusat

yang difasilitasi dan dikembangkan hanya 1 unit dan melalui kegiatan

pelatihan pertanian dan pemberdayaan P4S sebanyak 50 orang petani

binaan P4S dengan program CF-SKR.

Pada indikator ini jumlah bimbingan teknis penyelenggaraan pelatihan

bagi P4S sesuai rencana sebanyak 360 orang (100%) dengan realisasi

dukungan anggaran sebesar Rp. 710.289.000,- (99,17%). Untuk kegiatan

pemberdayaan kelembagaan petani (P4S) melalui program CF-SKR dengan

melalui diklat pemberdayaan sebanyak 50 orang terealisasi 100% dengan

dukungan anggaran Rp. 312.357.000,- atau sebesar 99,31%.

e. Indikator kinerja; Tersusunnya Layanan Internal Organisasi (≥100%)

Capaian kinerja layanan internal organisasi target yang ingin dicapai

di Tahun 2016 sebanyak 17 dokumen. Indikator kinerja dengan target 17

dokumen tersebut meliputi; Dokumen Program dan Kerjasama Pelatihan

Pertanian (5 dokumen), Dokumen Penyelenggaraan Pelatihan Pertanian (2

dokumen), Dokumen Ketenagaan Pelatihan Pertanian (1 dokumen),

Dokumen Monitoring dan Evaluasi Pelatihan Pertanian (9 dokumen).

Layanan internal organisasi difasilitasi anggaran sebesar Rp.

2.738.429.000,- dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp.

2.599.879.443,- atau 94,32 %. Capaian kinerja pada indikator tersebut

sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut dirinci dalam 4 (empat) kegiatan,

seperti tersaji pada tabel 4.

Page 37: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 27

Tabel 4. Jumlah layanan internal organisasi

No. Jenis layanan Taget Realisasi Hasil

1. Dokumen program dan kerjasama pelatihan pertanian yang dihasilkan

5 5 − Identifikasi Kebutuhan Diklat sebanyak 1 dokumen;

− Penyusunan rencana kerja, kinerja, kegiatan dan anggaran sebanyak 1 dokumen;

− Pengembangan Jejaring Kerjasama pelatihan dalam negeri sebanyak 1 dokumen;

− Administrasi kegiatan sebanyak 1 dokumen;

− Identifikasi dan verifikasi peserta calon magang jepang sebanyak 1 dokumen

2. Dokumen penyelenggaraan pelatihan pertanian yang dihasilkan

2 2 − Penyusunan Juknis dan Panduan sebanyak 1 dokumen;

− Penyusunan bahan ajar / animasi sebanyak 1 dokumen

3. Dokumen ketenagaan pelatihan pertanian yang dihasilkan

1 1 Pembinaan kepegawaian 1 dokumen

4. Dokumen monitoring dan evaluasi pelatihan pertanian yang dihasilkan

9 9 − Sistem Pengendalian Internal (SPI) sebanyak 1 dokumen

− Penyusunan Laporan Tahunan sebanyak 1 dokumen

− Penyusunan LAKIP 1 dokumen

− Monev sebanyak 1 dokumen

− Evaluasi Pasca Diklat sebanyak 1 dokumen

− Bimbingan Lanjutan sebanyak 1 dokumen

− Pengawalan dan supervisi program UPSUS sebanyak 1 dokumen

− Pengawalan dan pendampingan penyelenggaraan Diklat Teknis Peternakan di BP3K sebanyak 1 dokumen

− Pengawalan terpadu gerakan pemberdayaan petani sebanyak 1 dokumen

Page 38: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 28

Outcome dari indikator kinerja “jumlah layanan internal organisasi”

adalah mantapnya sistem administrasi dan manajemen yang transparan dan

akuntabel.

f. Indikator Kinerja; Jumlah dukungan Pemantapan Sistem Pelatihan

Pertanian (100%)

Indikator kinerja ini bertumpu pada output terfasilitasinya pelayanan

perkantoran dengan target capaian 1 unit. Indikator kinerjanya meliputi;

Pembayaran Gaji, Honorarium, Tunjangan, Tunjangan Fungsional

Widyaiswara, Arsiparis dan Kehumasan, Penyelenggaraan Operasional dan

Pemeliharaan Perkantoran masing-masing 12 bulan layanan.

Akumulasi serapan anggaran atau realisasi keuangannya mencapai

98,76% sedangkan capaian target realisasi fisik 100% (lihat tabel 2). Hal ini

menunjukkan capaian target realisasi fisik lebih besar daripada realisasi

keuangan.

Namun capaian nilai rata-rata keseluruhan indikator kinerja yaitu :

target realisasi fisik 98,38% lebih besar dari target realisasi keuangan

91,38%.Tercapainya target indikator kinerja sampai dengan 31 Desember

2016 dengan rata-rata capaian target realisasi fisik dan realisasi keuangan

berpengaruh positif kepada peserta diklat, masyarakat dan stakeholder

melalui pelayanan prima yang diterapkan oleh BBPKH Cinagara Bogor.

Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

Realisasi (serapan) anggaran BBPKH Cinagara tahun 2016

merupakan input (masukan) yang digunakan untuk mencapai indikator

kinerja sasaran/keluaran (output). Efisiensi terjadi apabila nilai rasio output

dibandingkan dengan input mencapai 1 (satu) atau lebih dari 1 (satu).

Capaian keseluruhan indikator kinerja indikator kinerja BBPKH Cinagara

tahun 2016 sebesar 91,38% berbanding 98,38%. Nilai efisiensi dari

perbandingan tersebut adalah 7,13 (Nilai dari Aplikasi SmArt). Dengan

demikian capaian indikator kinerja BBPKH Cinagara sudah efisien.

Page 39: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 29

Efisiensi tersebut didukung oleh pengelolaan keuangan dan

pembayaran biaya pelaksanaan setiap kegiatan BBPKH Cinagara tahun

anggaran 2016 yang telah dilaksanakan berdasarkan pedoman umum

pelaksanaan anggaran pada TA. 2016 dari Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian, Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2006, PP

No. 25 Tahun 2004, sistem pengelolaan keuangan berbasis kinerja (SAI,

SAK, SIMAK BMN, SIMONEV dan SAKIP/LAKIP). Disertai dengan

pemantauan secara periodik oleh Tim SPI dan Tim Monev BBPKH Cinagara.

Terlaksananya kegiatan berdasarkan tugas pokok dan fungsi, visi,

misi, tujuan dan indikator kinerja BBPKH Cinagara dianggap berhasil,

karena:

1. Pelaksanaan kegiatan yang direncanakan dengan kinerja yang telah

dicapai berjalan dengan baik;

2. Mekanisme pelaksanaan kegiatan berdasarkan pada kebijakan yang

diambil dari hasil rapat, Juknis, Juklak, Pedoman Umum Pelaksanaan

baik dari Badan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian

maupun peraturan dari lingkup Kementerian Keuangan;

3. Anggaran kinerja Satker BBPKH Cinagara Tahun Anggaran 2016

berdasarkan pada Renstra, RIP, Panduan Penyelenggaraan Pelatihan

dan Standarisasi Kebutuhan Sarana dan Prasarana BBPKH Cinagara

yang mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian No. 2/Permentan/

SM.300/J/01/12 tanggal 9 Januari 2012.

4. Rencana operasional kegiatan (ROK), petunjuk operasional kegiatan

(POK), TA 2016 disusun secara bersama-sama oleh Pejabat pembuat

komitmen, kuasa pengguna anggaran maupun unsur pimpinan BBPKH

Cinagara Bogor.

Analisis Efisiensi Capaian Indikator Kinerja

Capaian kinerja BBPKH Cinagara Tahun 2016 menunjukkan bahwa

nilai rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 98,38% (output), sedangkan

nilai rata-rata capaian realisasi serapan anggaran sebesar 91,38% (input).

Sehingga tingkat efisiensi capaian kinerja BBPKH Cinagara sebesar 7,13%.

Page 40: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 30

Nilai rata-rata Indikator kinerja output BBPKH Cinagara pada tahun

2016 mencapai 98,38%. Sedangkan realisasi serapan anggaran BBPKH

Cinagara pada tahun anggaran 2016 sebesar Rp. 19.855.596.930,- atau

sekitar 91,38% dari total pagu sebesar Rp. 21.729.221.000,-. Realisasi

penyerapan anggaran dibandingkan tahun sebelumnya (2015) menunjukkan

penurunan dari 94,53% menjadi 91,38% dikarenakan pembaginya masih

menggunakan total pagu anggaran termasuk Self Blocking.

Berdasarkan kinerja output dan serapan anggaran, efisiensi dari

masing-masing sasaran kinerja adalah sebagai berikut:

1. Tertatanya kelembagaan pelatihan pertanian dengan capaian kinerja

output rata-rata sebesar 100 %, dan input rata-rata sebesar 90.97%,

yang berarti efisien.

2. Terfasilitasinya ketenagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan

dikembangkan untuk meningkatkan kompetensinya dengan capaian

kinerja output rata-rata sebesar 100,00%, dan input rata-rata sebesar

94,62%, yang berarti efisien.

3. Terlatihnya aparatur pertanian untuk meningkatkan kompetensi kerja

dan terlatihnya non aparatur untuk meningkatkan kompetensi, dengan

capaian kinerja output rata-rata sebesar 99,69 %, dan input rata-rata

sebesar 98,48%, yang berarti efisien.

4. Tersusunnya layanan internal organisasi dengan capaian kinerja output

rata-rata sebesar 100%, dan input rata-rata sebesar 94,94%, yang

berarti efisien.

5. Terlaksananya layanan perkantoran, dengan capaian kinerja output

rata-rata sebesar 100% dan input rata-rata sebesar 98,76%, yang

berarti efisien.

Dari hasil capaian kinerja menunjukkan bahwa tingkat efisiensi

penggunaan anggaran adalah tinggi (efisien). Namun dari serapan

anggaran seharusnya (input) masih dapat ditingkatkan, sehingga ke depan

pemanfaatan sisa anggaran dapat lebih dioptimalkan agar output yang

dihasilkan dapat lebih maksimal.

Page 41: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 31

C. Realisasi Anggaran

Realisasi serapan anggaran BBPKH Cinagara tahun 2016 menurut Jenis

belanja dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini.

Tabel 5. Realisasi Anggaran BBPKH Cinagara.

No. Jenis Belanja Rencana Realisasi %

1. Pegawai 5.112.767.000,- 5.037.552.858,- 23,18

2. Barang 12.839.904.000,- 2.342.231.572,- 56,80

3. Modal 3.776.550.000,- 2.475.812.500,- 11,39

Jumlah 21.729.221.000,- 19.855.596.930,- 91,38

D. Kinerja Lainnya

1. Kegiatan UPSUS Pajale POKJA II

Tahun Anggaran 2016, BBPKH Cinagara mendapat anggaran

tambahan untuk kegiatan supervisi dan pendampingan Program Upaya

Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai di Provinsi

Jawa Tengah, berdasarkan Surat Tugas dari Kepala BPPSDMP

Kementerian Pertanian Nomor : 227/KP.340/3/01/2015 tanggal 12

Januari 2015. Tugas dan tanggung jawab supervisi dan pendampingan

di wilayah POKJA II yang meliputi 5 (lima) daerah yaitu Kabupaten

Rembang, Jepara, Pati, Kudus dan Demak (Rajapakde).

Tujuan Supervisi dan Pendampingan :

a. Mendampingi dan mengawal pelaksanaan kegiatan Upaya Khusus

Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai di wilayah POKJA II

Jawa Tengah (Rajapakde).

b. Mengawal bantuan sosial (Alsintan, Saprodi serta Dana

Pembangunan RJIT dan Optimalisasi Lahan).

c. Mengawal realisasi luas tanam dan realisasi luas panen untuk MT1

dan MT2.

d. Mengawal penyerapan produksi pada oleh Bulog.

Page 42: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 32

e. Mengadvokasi kelompok tani untuk merealisasikan penggunaan dana

bantuan sosial berdasarkan CPCL yang telah ditetapkan oleh Dinas

Pertanian masing-masing.

f. Menghubungkan berbagai stakeholder dalam rangka menyebar-

luaskan inovasi teknologi tepat guna di bidang pertanian.

Hasil Supervisi dan Pendampingan :

Upaya khusus peningkatan produksi Padi, Jagung dan Kedelai

(UPSUS PAJALE) melalui program perbaikan jaringan irigasi,

optimalisasi lahan dan sarana pendukung lainnya, dibagi dalam 2 (dua)

periode sesuai Musim Tanam (MT) di Indonesia, yaitu MT1 periode

Oktober – Maret dan MT2 periode April – September.

Evaluasi kinerja kegiatan Upsus PAJALE didasarkan kepada

target dan realisasi luas tanam, luas panen. Pada periode MT1 (Oktober

– Maret), BBPKH Cinagara Bogor memperoleh prestasi TERBAIK dalam

hal supervisi dan pendampingan, diantara pokja-pokja lain lingkup

Kementerian Pertanian. Prestasi tersebut dicapai karena wilayah POKJA

II masuk dalam zona BIRU DAN HIJAU yang artinya AMAN pada tingkat

nasional. Mempertahankan prestasi akan lebih berat dibandingkan

berjuang mencapai prestasi, oleh karena itu untuk periode MT2 (April –

September) BBPKH Cinagara harus mampu mempertahankan prestasi

tersebut, dengan motto “Berlatih, Berkarya dan Bermanfaat”.

Kegiatan pengawalan dan pendampingan lain yang dilaksanakan

oleh BBPKH Cinagara sebagai berikut :

1. Mendukung kegiatan lomba poktan tingkat nasional komoditas pajale

(padi), dan meraih juara tingkat nasional.

2. Berperan aktif dalam modifikasi dan diseminasi lowlief pump dalam

rangka mendukung terjaminnya sumber air.

3. Berperan aktif dalam sosialisasi (bimtek) teknologi Simotandi (Sistem

Informasi Monitoring Pertanaman Padi) di wilayah POKJA II dalam

rangka mendukung verifikasi data luas tambah tanam pertanaman

padi.

Page 43: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 33

4. Memperoleh prestasi (masuk dalam 10 besar) dalam pencapaian

target Luas Tambah Tanam komoditas pajale.

2. Kegiatan Supervisi, Monitoring dan Evaluasi Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu (GPPT).

Dalam tahun anggaran 2016, BBPKH Cinagara mendapat

anggaran untuk melakukan kegiatan supervisi, monitoring dan evaluasi

serta pembinaan Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu (GPPT) untuk

2 (dua) wilayah yaitu Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

Sesuai dengan SK. Kepala Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian Nomor: 09/KPA/J/01/16 Tanggal 7

Januari 2016, tentang Pembagian wilayah kerja PEMBINAAN,

MONITORING, EVALUASI, DAN SUPERVISI maka Balai Besar

Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara Bogor, memiliki tugas

untuk melakukan kegiatan tersebut di 14 kabupaten wilayah Kalimantan

Barat dan di 14 kabupaten wilayah Kalimantan Tengah dengan rincian

sebagaimana tercantum pada tabel 6.

Tabel 6. Pembagian Wilayah Kerja

NO. PENANGGUNG JAWAB PUSAT

UPT PROVINSI JUMLAH

KAB JUMLAH

BP3K

JUMLAH PESERTA DIKLAT TEMATIK.

PP PNS PP SWA

1. PUSDIK

BBPKH Cinagara

1. Kalimantan Barat 2. Kalimantan Tengah

14

14

45

30

300

150

150

60

2.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pelaksanaan Pembinaan, Monitoring, Evaluasi dan Supervisi

kegiatan Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu (GPPT), oleh BBPKH

Cinagara Bogor di wilayah Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan

Tengah, dimulai pada tanggal 10 Mei 2016 (Periode I), tanggal 22 Juni

2016 (Periode II) dan Agustus s.d. Nopember (periode III), dengan lokasi

BP4K/BKP5K Tingkat Kabupaten dan BP3K Tingkat Kecamatan. Rincian

lokasi Monev dan Supervisi Kegiatan Gerakan Pemberdayaan Petani

Terpadu (GPPT) dapat dilihat pada tabel 7.

Page 44: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 34

Tabel 7. Rincian Lokasi Monev dan Supervisi GPPT

Provinsi Kalimantan Tengah

Provinsi Kalimantan Barat

Kabupaten / Kota Kabupaten / Kota

1. Pulang Pisau 1. Mempawah

2. Kapuas 2. Bengkayang

3. Gunung Mas 3. Kubu Raya

4. Kota Palangkaraya 4. Landak

5. Barito Selatan 5. Sekadau

6. Barito Timur 6. Melawi

7. Murung Raya 7. Sintang

8. Barito Utara 8. Kapuas Hulu

9. Seruyan 9. Sanggau

10. Katingan 10. Pontianak

11. Kotawaringin Timur 11. Kayong Utara

12. Kotawaringin Barat 12. Ketapang

13. Lamandau 13. Singkawang

14. Sukamara 14. Sambas

2.2. Tim Kerja

Tim kerja yang dibentuk untuk kegiatan Pembinaan, Monitoring,

Evaluasi dan Supervisi Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu (GPPT)

berasal dari unsur widyaiswara, pejabat struktural dan tenaga teknis,

dimana setiap orang petugas melaksanakan Monev dan Supervisi

terhadap 2 (dua) kabupaten dengan jarak yang relatif berdekatan. Untuk

lebih rinci mengenai tim kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 8. Tim Kerja Monev dan Supervisi GPPT

Nama Petugas

Provinsi

Kalimantan Tengah

Nama Petugas

Provinsi

Kalimantan Barat

Kabupaten / Kota Kabupaten / Kota

drh. Wisnu WP. MP. Pulang Pisau

drh. Sri Teguh W., MP. Mempawah

Kapuas Bengkayang

Elies Lasmini,

S.Pt.,M.Si.

Gunung Mas drh. Euis Nia S., MP.

Kubu Raya

Kota Palangkaraya Landak

Agus Sulaeman, SST. Barito Selatan

drh. Fera Aryanti, M.Si. Sekadau

Barito Timur Melawi

Muhammad Bayu

Aji, S.Pt.

Murung Raya drh. Wisnu Jaka Dewa

Sintang

Barito Utara Kapuas Hulu

Usodo, SE. Seruyan drh. Dwi Windiana,

M.Si.

Sanggau

Katingan Pontianak

Tedy Cahyo SW.,

S.Pt., MP.

Kotawaringin Timur Andri Rachmanto, SE.

Kayong Utara

Kotawaringin Barat Ketapang

Ir. Indra Hertatianto,

M.Si.

Lamandau Ir. Sumargono J., MP.

Singkawang

Sukamara Sambas

Page 45: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 35

2.3. Tahapan Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan kegiatan Pembinaan, Monitoring, Evaluasi

dan Supervisi Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu (GPPT)

dilakukan melalui persiapan pelaksanaan yang meliputi :

1. Membentuk tim kerja yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala Balai

untuk melaksanakan kegiatan Pembinaan, Monitoring, Evaluasi dan

Supervisi Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu (GPPT).

2. Keanggotaan Tim kerja terdiri atas unsur Widyaiswara, struktural dan

Tenaga Teknis.

3. Melakukan rapat koordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan dan

Penyuluhan, Dinas Pertanian Provinsi Kalimatan Barat dan Provinsi

Kamlimantan Tengah.

4. Melakukan pertemuan tim kerja BBPKH Cinagara, untuk menentukan

SOP kegiatan Pembinaan, Monitoring, Evaluasi dan Supervisi

Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu (GPPT).

Setelah tahapan persiapan dilakukan, selanjutnya dilakukan

tahapan pelaksanaan dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

1). Melakukan komunikasi dua arah melalui media komunikasi tercetak

dan elektronik.

Tim kerja melakukan komunikasi melalui email dan media faximili

yang berisikan hal-hal yang dibutuhkan dalam kegiatan Pembinaan,

Monitoring, Evaluasi dan Supervisi Gerakan Pemberdayaan

Pertanian Terpadu (GPPT).

2). Pelaksanaan kunjungan ke lokasi BP4K / BKP5K

Setelah data-data diperoleh maka dilakukan kunjungan lapangan

oleh tim kerja ke lokasi di wilayah Kabupaten (BP4K / BKPP) bahkan

sampai ke wilayah Kecamatan (BBP / BP3K). Tim kerja sebelumnya

melakukan koordinasi serta kesepakatan terlebih dahulu terhadap

waktu pelaksanaan dan tempat pelaksanaan kegiatan GPPT.

Page 46: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 36

2.4. Hasil yang dicapai

Kegiatan Pemberdayaan Kelompoktani di Lokasi Sentra Pangan

Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah dilakukan dengan

menerapkan penggabungan beberapa metode penyuluhan, diantaranya

yaitu Temu Teknis, kursus tani, rembug tani dan fasilitasi penyuluh

melalui kunjungan yang terintegrasi dengan system lakususi.

Pelaksanaan pemberdayaan kelompok tani di lokasi sentra

pangan wilayah Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimatan Tengah

adalah pelaksanaan kegiatan Temu teknis dilaksanakan di tingkat

Kabupaten dan tingkat Kecamatan, kursus tani dilakukan di kelompok

tani / tingkat desa, dan rembug tani dilaksanakan pada tingkat

kecamatan. Pada kegiatan GPPT ini maka petugas Tim Monev BBPKH

Cinagara mendatangi lokasi disesuaikan dengan jadual kegiatan Temu

Teknis, kursus tani atau rembug tani, sehingga kehadiran tim Monev

memberi manfaat bagi para penyuluh dan petani. Adapun materi yang

didiskusikan disesuaikan dengan kebutuhan para penyuluh dan petani

/ peternak pada saat itu serta desiminasi teknologi tepat guna yang

mendukung kegiatan GPPT.

2.4.1 Temu Teknis

a. Temu Teknis

Secara umum pada kegiatan Temu Teknis baik yang

dilaksanakan di tingkat Kabupaten maupun tingkat Kecamatan, dihadiri

oleh penyuluh Tingkat Kecamatan yang berperan sebagai pendamping

/ fasilitator pada kegiatan kursus tani, rembug tani dan lakususi di

wilayah sentra pangan dan para pejabat srtukural eselon 3 dan 4 yang

membidangi bidang penyuluhan dan Kelembagaan. Seperti diketahui,

masalah utama sumberdaya manusia pertanian adalah tingkat

pendidikan yang relatif masih rendah, produktivitas belum optimal dan

sebaran yang tidak merata. Dengan demikian melalui temu Teknis /

sosialisasi hasil penelitian Litbang dan perkembangan IPTEK terkini

terhadap petugas PPL, yang selanjutnya akan disampaikan kepada

para petani di sentra pangan. Adapun peran aktif tim BBPKH Cinagara

Page 47: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 37

pada kegiatan tersebut adalah menyampaikan / desiminasi teknologi

tepat guna seperti teknik pembuatan dan penggunaan lowlief pump,

pememfaatan burung hantu sebagai predator tikus dan budidaya sapi.

Dengan pemberdayaan para PPL yang profesional dan handal, maka

diharapkan mereka / para petani mampu memahami arti pentingnya

program GPPT yang akan mereka kerjakan, sehingga para petani di

sentra pangan belajar dari keberhasilan dan kegagalan dalam merespon

terhadap perubahan dan pada akhirnya mampu mengembangkan masa

depan petani di sentra pangan akan lebih sejahtera dan dapat bersaing

di pasar bebas.

Selama kegiatan GPPT dilaksanakan di Provinsi Kalimantan

Barat, pada tanggal 22 Oktober 2016, Menteri Pertanian Bapak Dr. Ir.

Amran Sulaeman berkunjung ke Kabupaten Landak, Kabupaten

Sanggau dan Kabupaten Singkawang. Hal tersebut berbarengan dengan

diselenggarakannya Pekan Daerah Provinsi Kalaimantan Barat. Pada

kesempatan Pekan Daerah tersebut Tim Monev BBPKH Cinagara

menyampaikan materi pada kegiatan temu teknis di Kabupaten Landak

yaitu 1). teknis penangkaran dan mamfaat burung hantu dalam

mengendalikan hama tikus sebagai hama tanaman padi, 2). Penggunaan

Lowlief pump sebagai pompa air hasil pengembangan teknologi Badan

PSDMP yang bermamfaat untuk mengairi lahan pertanian (pesawahan,

ladang). Temu teknis tersebut dilaksanakan di Dusun Tebing Tinggi

Desa Sidas, Kecamatan Sengah Temila, kabupaten Landak, Bapak

Menteri Pertanian melihat langsung kegiatan demo penggunaan Lowlief

pump di areal pesawahan dan pemanfaatan burung hantu sebagai

predator tikus yang merupakan hama tanaman padi.

Gambar 1. Kunjungan Kerja Menteri Pertanian ke Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat : Desa Sidas, Kecamatan Sengah Temila, bertepatan dengan penyelenggaraan Pekan Daerah Prov. Kalimantan Barat di Kab. Landak.

Page 48: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 38

Page 49: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 39

Terkait dengan lowlief pump yang disampaikan pada kegiatan

GPPT di Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah adalah

merupakan hasil pengembangan pompa air gagasan Bapak Kepala

BPPSDMP Bapak DR Ir. Pending Dadih Permana, selaku penanggung

jawab UPSUS di Provinsi Jawa Tengah, yang menekankan perlunya

peningkatan kapasitas petani / kelompok tani dalam merakit dan

memodifikasi pompa air bertenaga hand tractor untuk mengangkat dan

memindahkan air, sehingga dapat memecahkan masalah ketersediaan

air pada saat musim kemarau. Modifikasi pompa air ini yang diberi nama

Lowlief pump, pertama kali dikembangkan oleh Bapak Ramelan, seorang

teknisi salah satu bengkel alat dan mesin pertanian (Alsintan) di

Palembang, yang merupakan binaan Dinas Pertanian dan Hortikultura

Provinsi Sumatera Selatan. Lowlief pump ini dapat memindahkan air

dari sumber air ke areal sawah dengan perbedaan ketinggian 2-3 meter

dan kapasitas debit air 11-15 liter per detik, sehingga dapat mengairi

sawah seluas 15 ha dalam waktu 10 Jam.

Gambar 2. Kegiatan Tim BBPKH dalam PEDA di Provinsi Kalimantan Barat, dalam praktek perakitan dan penggunaan Lowlief pump.

b. Rembug Tani

Rembug Tani Desa adalah Forum pertemuan antara petani,

pengurus kelompoktani, Penyuluh Pertanian (PNS, THLTBPP dan

Swadaya), babinsa dan mahasiswa untuk membahas identifikasi dan

pemecahan masalah serta pelaksanaan gerakan serentak dalam

mendukung program peningkatan produksi dan produktivitas padi,

jagung dan kedelai.

Keberhasilan program GPPT ini tidak dapat tercapai secara

optimal tanpa dukungan petani sebagai pelaku utama dalam bidang

pertanian dan peternakan di sentra pangan. Oleh karenanya konsep

Page 50: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 40

pemberdayaan masyarakat seiring dan sejalan dengan program yang

direncanakan oleh Petani / peternak.yaitu dengan mengikut sertakan

masyarakat/ petani secara aktif, ini artinya mereka/para petani dan

peternak merasakan sebagai komponen pembangunan itu sendiri,

merasa memiliki dan bahkan membutuhkan adanya wadah untuk

pengembangan produksi yang nantinya akan menjadi cabang usaha

mereka atau menjadi usaha pokok.

Kegiatan Rembug tani yang dilaksanakan di tingkat BP3K tingkat

Kecamatan, mendapat sambutan hangat dari para petani. Dalam hali ini

Proses pelaksanaan kegiatan rembug tani, diikuti oleh para petani

dengan penuh antusias, semangat dan terjadi diskusi yang dinamis

sehingga output yang dicapai adalah adanya peningkatan pengetahuan,

sikap dan keterampilan para peserta rembug tani. Diharapkan hasil dan

dampak pelaksanaan kegiatan pemberdayaan kelompok tani tersebut

akan lebih meningkatkan produktifitas komoditas unggulan di lokasi

sentra pangan yang para petani laksanakan (Padi, Jagung, Kedelai).

Lebih rinci kegiatan GPPT di BP4K/BKP5K dan BP3K disajikan pada

Lampiran.

Gambar 3. Kegiatan Rembug Tani Tim BBPKH Cinagara pada kegiatan Rembug Tani

Page 51: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 41

c. Kursus Tani

Kursus Tani adalah suatu proses belajar mengajar bagi para

petani di desa yang diselenggarakan secara sistematis, teratur dan

dalam jangka waktu tertentu untuk meningkatkan kemampuan petani

dalam menerapkan inovasi teknologi (padi, jagung dan kedelai) sesuai

dengan rekomendasi.

Sebagaimana kita ketahui, fokus pemberdayaan petani terletak

pada pelaksanaan bimbingan teknis bagi petani yang dilakukan oleh

para penyuluh sebagai trainer dan peran aktif Tim Monev dan Supervisi

GPPT dari BBPKH Cinagara.

Secara umum kegiatan kursus tani dihadiri oleh pelaku/peserta

pelaksana pemberdayaan kelompok tani di lokasi sentra pangan berasal

dari pelaksana kegiatan UPSUS tujuh komoditas pangan strategis

nasional yang berada di kawasan pertanian atau lokasi pengembangan

komoditas prioritas di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

Kegiatan kursus tani dilaksanakan di tingkat Desa dan dihadiri oleh

petani / peternak, Penyuluh Pertanian Tingkat kecamatan sesuai wilayah

kerjanya yang berperan sebagai pendamping/ fasilitator.

Agenda yang didiskusikan ketika kursus tani, secara umum

adalah teknologi rekomendasi Badan Litbang yang telah teruji (secara

teknis mudah diterapkan, secara ekonomi menguntungkan dan secara

sosial-budaya dapat diterima masyarakat), meliputi: a) teknologi produksi

dan budidaya; b) optimasi lahan dan air termasuk teknik perbaikan

jaringan irigasi tersier (PJIT); c) panen dan pascapanen; d)

mekanisasi. Peran tim monev dan supervisi dari BBPKH Cinagara

dalam kegiatan kursus tani adalah membantu dalam peningkatan

pengetahuan dan keterampilan di bidang integrasi tanaman (padi,

jagung, kedelai) dengan ternak (Sapi Potong dan Kerbau, juga ternak

itik, ayam buras dan Babi), teknik merakit lowlief pump dan

penggunaan burung hantu sebagai predator tikus sebagai hama padi.

Disamping itu dari Tim BBPKH Cinagara berperan aktif dalam

pemberdayaan kelompok tani berupa stimulan untuk melengkapi

komponen program utama peningkatan produksi dan produktivitas tujuh

Page 52: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 42

komoditas pangan utama seperti: pembuatan pupuk organik, pestisida

hayati, pengendalian hama tanaman padi (penggunaan Burung Hantu),

penggunaan alsintan (Lowlief pump), pembuatan formula pakan ternak,

pengolahan hasil dan teknologi pasca panaen serta budidaya ternak

(sapi potong dan kerbau, juga ternak itik, ayam buras dan babi).

Terkait dengan Lowlief pump yang merupakan hasil pengembangan

teknologi Badan PPSDMP, maka Tim BBPKH Cinagara melakukan demo

cara pembuatan lowlief pump yang sederhana, praktis dan harganya

relative terjangkau oleh para petan di beberapa kabupaten (Kayong Utara,

Landak, Katingan).

Pada prinsipnya penetapan bahan pembelajaran disesuaikan

dengan topik/materi yang dibutuhkan oleh para petani / peternak. Pada

saat kegiatan kursus tani berlangsung, secara umum para petani

memiliki motivasi yang tinggi dan berperan aktif untuk mensukseskan

program pemerintah dalam pencapaian swasembada 7 komoditas

unggulan yang sedang dijalankan.

Dari hasil evaluasi pelaksanaan bimbingan teknis / kursus tani di

14 Kabupaten se Provinsi Kalimatan Barat dan 14 Kabupaten se

Provinsi Kalimatan Tengah, pada prinsifnya para petani dapat

memahami inovasi pengetahuan dan keterampilan yang telah

diterimanya melalui kursus tani dan dapat menerapkannya pada

kondisi nyata ketika para petani melakukan budidaya atau usaha

agribisnis 7 (tujuh) komoditas unggulan (padi, jagung, kedelai, bawang

merah, cabe, tebu dan sapi).

Gambar 4. Kegiatan Kursus Tani di Kelompok Tani, Desa Salatiga, Desa Ngarak, Kecamatan Mandor.

Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat.

Page 53: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 43

Gambar 5. Kursus tani di Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan

Provinsi Kalimatan Tengah.

3. Kegiatan Kerjasama

Dalam tahun 2016, BBPKH Cinagara mendapatkan kegiatan

kerjasama dalam negeri dalam bentuk, bimbingan teknis,

pendayagunaan ketenagaan, pemanfaatan teknologi dan informasi serta

pemanfaatan prasarana dan sarana, dapat dilihat pada Lampiran 6.

Page 54: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 44

BAB IV

P E N U T U P

Laporan akuntabilitas kinerja BBPKH Cinagara tahun 2016 merupakan

salah satu bentuk dokumen pertanggung jawaban dari pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi yang diemban BBPKH Cinagara dalam kurun waktu 1 (satu)

tahun. Indikator kinerja output dari indikator kinerja rata-rata mencapai 98,38%.

Sedangkan realisasi serapan anggaran (input) rata-rata mencapai 91,38% atau

sebesar Rp. 19.855.596.930,- dari total penggunaan anggaran Rp

21.729.211.000,-.

Hasil analisis efisiensi capaian indikator kinerja BBPKH Cinagara pada

tahun anggaran 2016 menunjukkan bahwa nilai efisiensi sebesar 7,13 yang

berarti hasil kinerjanya dapat dikategorikan efisien. Kinerja BBPKH Cinagara

dianggap berhasil karena :

1. Pelaksanaan kegiatan dari kinerja yang direncanakan berjalan sesuai

target;

2. Tercapainya hasil kinerja yang telah diprogramkan;

3. Tercapainya hasil-hasil kegiatan yang telah direncanakan.

Secara keseluruhan berdasarkan evaluasi kinerja kegiatan dan

indikator kinerja menunjukan bahwa hasil kinerja output dan input dari masing-

masing kegiatan dan indikator kinerja dapat dikategorikan baik karena rata-rata

indikator kinerja output sebesar 98,38 % dari input sebesar 91,38 %.

Adapun tindak lanjut yang akan dilaksanakan untuk tahun yang akan

datang adalah :

1. Dalam penyusunan LAKIN lebih memperhatikan peraturan perundang-

undangan (Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 dan PerMenPAN

Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014), Renstra, PK dan DIPA.

Page 55: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016

Lampiran 1.

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016

BBPKH CINAGARA - BOGOR

Page 56: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Drh. Djajadi Gunawan, MPH Jabatan : Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor

Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama : Ir. Pending Dadih Permana, M.Ec. Dev. Jabatan : Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pertanian

Selaku atasan langsung pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran

perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah

ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja

tersebut menjadi tanggung jawab kami. Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap

capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

pemberian penghargaan dan sanksi.

Jakarta, 01 Agustus 2016

Pihak Kedua Pihak Pertama Ir. Pending Dadih Permana, M.Ec. Dev. Drh. Djajadi Gunawan, MPH

Page 57: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN HEWAN CINAGARA BOGOR

No Sasaran Kegiatan Indikator Target

1 Mantapnya sistem pelatihan Peningkatan kapasitas 1357 Orang

pertanian dalam meningkatkan aparatur dan non aparatur

kompetensi aparatur pertanian dan pertanian

non aparatur pertanian; daya tarik

Sertifikasi Profesi bidang 120 Orang

pertanian bagi tenaga kerja muda; pertanian

pelibatan perempuan petani/pekerja

Layanan Internal 17 Dokumen

dan inkubator agribisnis mendukung

Agro Techno Park Organisasi

Jumlah dukungan 12 Bulan

pemantapan sistem

pelatihan pertanian

No Kegiatan Anggaran (Rp)

1 Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian 21.729.221.000

Jakarta, 01 Agustus 2016

Pihak Kedua Pihak Pertama

Ir. Pending Dadih Permana, M.Ec. Dev. Drh. Djajadi Gunawan, MPH Power ed by TC PD F ( www. t cpdf . or g)

Page 58: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016

Lampiran 2.

STRUKTUR ORGANISASI

BBPKH CINAGARA BOGOR

Page 59: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 47

Lampiran 2.

Struktur organisasi BBPKH Cinagara Bogor Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 107/Permentan/OT.140/10/2013

Tanggal 9 Oktober 2013

KEPALA

BIDANG PROGRAM DAN EVALUASI

Seksi Evaluasi dan

Pelaporan

Seksi Program dan Kerjasama

Seksi Pelatihan Non

Aparatur

Seksi

Pelatihan Aparatur

Subbagian Perlengkapan dan

Instalasi

Subbagian

Keuangan

Subbagian Kepegawaian dan

Rumah Tangga

BAGIAN UMUM

BIDANG PENYELENGGARAAN

PELATIHAN

KELOMPOK FUNGSIONAL

Page 60: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016

Lampiran 3.

KELENGKAPAN PERSONIL BERDASARKAN

PANGKAT / GOLONGAN RUANG DAN JABATAN

Page 61: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman 48

Lampiran 3.

Kelengkapan Personil Berdasarkan Pangkat / Golongan Ruang dan Jabatan

Per 31 Desember 2016

Jabatan

Pangkat Gol. Ruang

Struktural (orang)

Fungsional Khusus (orang)

Fungsional Umum (orang)

Jumlah

Pembina Utama IV/e - 2 - 2

Pembina Utama Madya IV/d 1 1 - 2

Pembina Utama Muda IV/c - 2 - 2

Pembina Tingkat I IV/b 1 3 - 4

Pembina IV/a 4 2 - 6

Penata TK.I III/d 5 6 2 13

Penata III/c - 3 2 5

Penata Muda TK.I III/b - 3 10 13

Penata Muda III/a - 2 7 9

Pengatur TK.I II/d - - 4 4

Pengatur II/c - - 5 5

Pengatur Muda TK.I II/b - - 3 3

Pengatur Muda II/a - - 2 2

Juru TK.I I/d - - 5 5

Juru I/c - - - -

Juru Muda TK.I I/b - - - -

Juru Muda I/a - - - -

Jumlah 11 24 40 75

Honorer / THL - - - 38 38

Total 11 24 78 113

Page 62: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016

Lampiran 4.

DATA REALISASI DIKLAT APARATUR DAN

NON APARATUR

TAHUN 2012 - 2016

Page 63: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 Halaman49

Lampiran 4.

DATA REALISASI DIKLAT APARATUR DAN NON APARATUR

TAHUN 2012 – 2016

2012 2013 2014 2015 2016

Aparatur 1354 1296 810 742 652

Non Aparatur 999 460 270 1407 630

13541296

810742

652

999

460

270

1407

630

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

Page 64: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016

Lampiran 5.

ANALISA PENCAPAIAN KINERJA /

PENGUKURAN KINERJA

Page 65: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

Anggaran %

(Self Blocking) (Self

Blocking)

018.10.13 Program Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Pertanian

1810 Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian 21,729,221,000 20,178,483,000 19,855,596,930 91.38% 98.40%

1810.002 Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian [Base Line] 120 535,020,000 535,020,000 117 97.50% 519,107,946 97.03% 97.03%

1810.002.002 SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PERTANIAN 120 535,020,000 535,020,000 117 97.50% 519,107,946 97.03% 97.03%

051DIKLAT KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI INSEMINASI BUATAN (IB) BAGI

INSEMINATOR (2 AGKT, 30 ORG, 7 HARI)60 308,660,000 308,660,000 60 100.00% 302,015,800 97.85% 97.85%

056DIKLAT KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI JURU SEMBELIH HALAL BAGI NON

APARATUR (2 AGKT, 30 ORG, 7 HARI)60 226,360,000 226,360,000 57 95.00% 217,092,146 95.91% 95.91%

1810.003 Layanan Internal Organisasi [Base Line] 17 2,738,429,000 2,618,429,000 17 100.00% 2,599,879,443 94.94% 99.29%

1810.003.003 DOKUMEN PROGRAM DAN KERJASAMA PELATIHAN PERTANIAN YANG DIHASILKAN 5 672,215,000 602,215,000 5 100.00% 599,457,349 89.18% 99.54%

011 Layanan Internal Organisasi

1810.003.004 Dokumen Penyelenggaraan Pelatihan Pertanian Yang Dihasilkan 2 56,650,000 56,650,000 2 100.00% 55,961,200 98.78% 98.78%

011 Layanan Internal Organisasi

1810.003.005 DOKUMEN KETENAGAAN PELATIHAN PERTANIAN 1 144,000,000 144,000,000 1 100.00% 143,426,200 99.60% 99.60%

011 Layanan Internal Organisasi

1810.003.007 dokumen monitoring dan evaluasi pelatihan pertanian yang dihasilkan 9 1,865,564,000 1,815,564,000 9 100.00% 1,801,034,694 96.54% 99.20%

011

1810.004 Peningkatan Kapasitas Aparatur dan Non Aparatur Pertanian [Base Line] 1,357 7,360,867,000 7,266,867,000 1,353 99.71% 7,033,495,449 95.55% 96.79%

1810.004.002Peningkatan Kapasitas Aparatur dan Non Aparatur Pertanian Melalui Pelatihan

Pertanian 1,282 4,367,200,000 4,367,200,000 1,278 99.69% 4,300,762,949 98.48% 98.48%

I DIKLAT TEKNIS APARATUR 532 1,481,100,000 1,481,100,000 527 99.06% 1,463,481,349 98.81% 98.81%DIKLAT TEKNIS PETERNAKAN DI BP3K (ACEH) (1 AGKT, 30 ORG, 7 HARI) 30 62,580,000 62,580,000 30 100.00% 62,430,000 99.76% 99.76%

053DIKLAT TEKNIS PETERNAKAN DI BP3K (PROVINSI BENGKULU) (1 AGKT, 30 ORG, 7

HARI)30 62,580,000 62,580,000 30 100.00% 62,430,000 99.76% 99.76%

054 DIKLAT TEKNIS PETERNAKAN DI BP3K (PROVINSI JAMBI) (1 AGKT, 30 ORG, 7 HARI) 30 62,580,000 62,580,000 30 100.00% 62,430,000 99.76% 99.76%

055DIKLAT TEKNIS PETERNAKAN DI BP3K (PROVINSI JAWA BARAT) (3 AGKT, 30 ORG, 7

HARI)90 187,740,000 187,740,000 90 100.00% 187,290,000 99.76% 99.76%

060DIKLAT TEKNIS PETERNAKAN DI BP3K (PROVINSI SUMATERA BARAT) (1 AGKT, 30

ORG, 7 HARI)30 62,580,000 62,580,000 30 100.00% 62,430,000 99.76% 99.76%

061DIKLAT TEKNIS PETERNAKAN DI BP3K (PROVINSI SUMATERA SELATAN) (1 AGKT, 30

ORG, 7 HARI)30 62,580,000 62,580,000 30 100.00% 62,430,000 99.76% 99.76%

062DIKLAT TEKNIS PETERNAKAN DI BP3K (PROVINSI SUMATERA UTARA) (2 AGKT, 30

ORG, 7 HARI)60 125,160,000 125,160,000 60 100.00% 124,860,000 99.76% 99.76%

REALISASI FISIK DAN ANGGARAN BBPKH CINAGARA

Tanggal : 31 DESEMBER 2016

KODE URAIAN%

PAGU REALISASI

Fisik Anggaran Fisik % Anggaran

Page 66: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

Anggaran %

(Self Blocking) (Self

Blocking)

KODE URAIAN%

PAGU REALISASI

Fisik Anggaran Fisik % Anggaran

063 TOT BAGI FASILITATOR DIKLAT TEKNIS PETERNAKAN (1 AGKT, 30 ORG, 7 HARI) 30 124,640,000 124,640,000 30 100.00% 120,416,180 96.61% 96.61%

064 DIKLAT TEKNIS PETERNAKAN BAGI FASILITATOR BP3K (3 AGKT, 30 ORG, 7 HARI) 90 369,420,000 369,420,000 85 94.44% 364,709,669 98.72% 98.72%

065DIKLAT MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN BAGI PIMPINAN BP3K (4 AGKT, 28 ORG,

7 HARI)112 361,240,000 361,240,000 112 100.00% 354,055,500 98.01% 98.01%

II DIKLAT TEKNIS NON APARATUR 300 786,340,000 786,340,000 300 100.00% 775,228,900 98.59% 98.59%

100 DIKLAT TEKNIS PETERNAKAN DI BP3K (PROVINSI ACEH) {1 AGKT, 30 ORG, 7 HARI) 30 62,580,000 62,580,000 30 100.00% 62,430,000 99.76% 99.76%

102DIKLAT TEKNIS PETERNAKAN DI BP3K (PROVINSI BENGKULU) {1 AGKT, 30 ORG, 7

HARI)30 62,580,000 62,580,000 30 100.00% 62,430,000 99.76% 99.76%

103 DIKLAT TEKNIS PETERNAKAN DI BP3K (PROVINSI JAMBI) {1 AGKT, 30 ORG, 7 HARI) 30 62,580,000 62,580,000 30 100.00% 62,430,000 99.76% 99.76%

104DIKLAT TEKNIS PETERNAKAN DI BP3K (PROVINSI SUMATERA BARAT) {1 AGKT, 30

ORG, 7 HARI)30 62,580,000 62,580,000 30 100.00% 62,430,000 99.76% 99.76%

107DIKLAT TEKNIS PETERNAKAN DI BP3K (PROVINSI SUMATERA SELATAN) (1 AGKT, 30

ORG, 7 HARI)30 62,580,000 62,580,000 30 100.00% 62,430,000 99.76% 99.76%

108DIKLAT TEKNIS PETERNAKAN DI BP3K (PROVINSI SUMATERA UTARA) (1 AGKT, 30

ORG, 7 HARI)30 62,580,000 62,580,000 30 100.00% 62,430,000 99.76% 99.76%

112DIKLAT TEKNIS AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS BAGI NON APARATUR (1 AGKT , 30

ORG, 7 HARI)30 95,890,000 95,890,000 30 100.00% 93,327,000 97.33% 97.33%

113DIKLAT TEKNIS PENGOLAHAN HASIL PETERNAKAN BAGI NON APARATUR (1 AGKT,

30 ORG, 7 HARI)30 104,540,000 104,540,000 30 100.00% 98,180,100 93.92% 93.92%

114DIKLAT TEKNIS PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK BAGI NON APARATUR (2 AGKT , 30

ORG, 7 HARI)60 210,430,000 210,430,000 60 100.00% 209,141,800 99.39% 99.39%

III DIKLAT FUNGSIONAL RIHP 120 443,620,000 443,620,000 121 100.83% 423,835,500 95.54% 95.54%

200 DIKLAT DASAR FUNGSIONAL PARAMEDIK VETERINER (1 AGKT, 30 ORG, 14 HARI) 30 100,400,000 100,400,000 30 100.00% 93,429,500 93.06% 93.06%

201DIKLAT DASAR FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK TRAMPIL (1 AGKT, 30 ORG,

15 HARI)30 110,760,000 110,760,000 32 106.67% 106,360,000 96.03% 96.03%

202DIKLAT DASAR FUNGSIONAL PENGAWASAN BIBIT TERNAK AHLI (1 AGKT, 30 ORG,

21 HARI)30 135,100,000 135,100,000 31 103.33% 131,579,500 97.39% 97.39%

203DIKLAT DASAR FUNGSIONAL PENGAWAS MUTU PAKAN TERNAK TERAMPIL (1

AGKT, 30 ORG, 14 HARI)30 97,360,000 97,360,000 28 93.33% 92,466,500 94.97% 94.97%

IV DIKLAT KEWIRAUSAHAAN BAGI NON APARATUR 330 1,656,140,000 1,656,140,000 330 100.00% 1,638,217,200 98.92% 98.92% 250 DIKLAT ORIENTASI CALON MAGANG JEPANG (2 AGKT, 30 ORANG, 30 HARI) 60 780,590,000 780,590,000 60 100.00% 772,645,800 98.98% 98.98%

251DIKLAT KEWIRAUSAHAAN AGRIBISNIS BAGI PETANI MUDA CALON MAGANG

JEPANG (1 AGKT, 30 ORG, 7 HARI)30 91,260,000 91,260,000 29 96.67% 88,881,500 97.39% 97.39%

Page 67: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

Anggaran %

(Self Blocking) (Self

Blocking)

KODE URAIAN%

PAGU REALISASI

Fisik Anggaran Fisik % Anggaran

252 AGRI TRAINING CAMP (2 AGKT, 30 ORG, 5 HARI) 60 181,470,000 181,470,000 60 100.00% 177,233,000 97.67% 97.67%

254 DIKLAT KEWIRAUSAHAAN AGRIBISNIS PETERNAKAN (6 AGKT, 30 ORG, 7 HARI) 180 602,820,000 602,820,000 181 100.56% 599,456,900 99.44% 99.44%

V KELEMBAGAAN 410 2,736,537,000 2,642,537,000 410 100.00% 2,489,432,750 90.97% 94.21% 300 SISTEM MANAJEMEN MUTU 26,400,000 26,400,000 25,333,800 95.96% 95.96%

301 SISTEM INFORMASI, PROMOSI, PUBLIKASI DAN PENGEMBANGAN WEBSITE 352,024,000 258,024,000 255,215,000 72.50% 98.91%

302 PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI PEMBELAJARAN (PIA) 1,293,123,000 1,293,123,000 1,160,193,250 89.72% 89.72%

303 AKREDITASI PROGRAM PELATIHAN 11,245,000 11,245,000 3,900,000 34.68% 34.68%

304 TEMPAT UJI KOMPETENSI 22,945,000 22,945,000 22,144,700 96.51% 96.51%

350 BIMBINGAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PELATIHAN BAGI P4S 360 716,260,000 716,260,000 360 100.00% 710,289,000 99.17% 99.17%

351 Pemberdayaan Kelembagaan Petani (P4S) melalui Program CF SKR 50 314,540,000 314,540,000 50 100.00% 312,357,000 99.31% 99.31%

1810.004.003KETENAGAAN PELATIHAN PERTANIAN YANG DIFASILITASI DAN

DIKEMBANGKAN75 257,130,000 257,130,000 75 100.00% 243,299,750 94.62% 94.62%

051 PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA 17 135,600,000 135,600,000 17 100.00% 132,106,350 97.42% 97.42%

052 PENINGKATAN PROFESIONALISME STRUKTURAL DAN TENAGA KEDIKLATAN 58 121,530,000 121,530,000 58 100.00% 111,193,400 91.49% 91.49%

1810.994 Layanan Perkantoran [Base Line] 12 7,318,355,000 7,267,617,000 12 100.00% 7,227,301,592 98.76% 99.45%1810.994.001 PEMBAYARAN GAJI DAN TUNJANGAN

001 Gaji dan Tunjangan 12 5,112,767,000 5,062,029,000 12 100.00% 5,037,552,858 98.53% 99.52%

002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor 12 2,205,588,000 2,205,588,000 12 100.00% 2,189,748,734 99.28% 99.28%

1810.995 Kendaraan Bermotor [Base Line] 5 890,500,000 890,500,000 5 100.00% 884,986,500 99.38% 99.38%1810.995.001 Kendaraan operasional roda 4/2

007 Peralatan dan Mesin

1810.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi [Base Line] 2 531,300,000 531,300,000 2 100.00% 529,100,000 99.59% 99.59%

1810.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran [Base Line] 56 239,000,000 98,500,000 22 39.29% 98,350,000 41.15% 99.85%

1810.998 Gedung/Bangunan [Base Line] 898 2,115,750,000 970,250,000 821 91.43% 963,376,000 45.53% 99.29%1810.998.002 Pembangunan Talud, Ruang Makan, Rehabilitasi dan Tower Air

008 Gedung dan Bangunan

A Pembangunan Talud Depan Asrama Baru 75 881,500,000 198,750,000 75 100.00% 198,400,000 22.51% 99.82%

B Pembangunan Tower Air 1 200,000,000 200,000,000 1 100.00% 199,875,000 99.94% 99.94%

C Pengadaan Interior Guest House 7 105,000,000 105,000,000 7 100.00% 103,901,000 98.95% 98.95%

D Rehab Bangunan Perpustakaan 1 75,000,000 75,000,000 1 100.00% 74,500,000 99.33% 99.33%

E Rehab Bangunan Asrama Merpati 400 200,000,000 200,000,000 400 100.00% 196,500,000 98.25% 98.25%

G Bangunan Ruang Makan Asrama Baru 78 421,000,000 14,000,000 1 1.28% 13,700,000 3.25% 97.86%

I Pengembangan Ruang Loby Kantor 1 55,750,000 - - 0.00% - 0.00% -

J Pembuatan Penahanan Longsor (Bronjong) 280 140,000,000 140,000,000 280 100.00% 139,000,000 99.29% 99.29%

K Renovasi Gapura Kantor 15 22,500,000 22,500,000 15 100.00% 22,500,000 100.00% 100.00%

K Renovasi Gedung dan Bangunan (Garasi) 50 15,000,000 15,000,000 50 100.00% 15,000,000 100.00% 100.00%

Total 21,729,221,000 20,178,483,000 98.38% 19,855,596,930 91.38% 98.40%

99.38% 890,500,000 5 890,500,000 5 100.00% 884,986,500 99.38%

Page 68: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016

Lampiran 6.

DATA KEGIATAN KERJASAMA DALAM NEGERI

BBPKH CINAGARA BOGOR

Page 69: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

Halaman | 54

LAPORAN REKAPITULASI PELAKSANAAN KEGIATAN KERJASAMA

BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN HEWAN CINAGARA BOGOR TAHUN 2016

No Bentuk dan Judul

Kerjasama Mitra Kerjasama Cakupan Kerjasama Waktu dan Tempat

Pelaksanaan Sasaran

Kerjasama (Termasuk

Volume)

Biayaan dan Sumber

Pembiayaan

Kerjasama Pelaksanaan Diklat dan

1. Diklat Agribisnis kambing perah

Departemen Of Veterinary Services And Animal

Industries Sabah Malaysia

Penyelenggaraan Kegiatan diklat

3 s.d 7 April 2016 di BBPKH

17 Orang

Departemen Of Veterinary Services

And Animal Industries Sabah

Malaysia 2. Diklat Dasar Ahli

Penyuluh Pertanian

Badan Ketahanan Pangan Dan Pelaksana

Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara,

Provinsi Kalimantan Timur

Penyelenggaraan kegiatan diklat

4 s.d. 18 April 2016 di BBPKH

27 Orang

APBD Badan Ketahanan Pangan

Dan Pelaksana Penyuluhan

Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi

Kalimantan Timur

3.

Diklat Juru Sembelih Halal

Pemerintah Belanda Penyelenggaraan kegiatan diklat

18 s.d. 19 April 2016 di BBPKH

40 Orang

Pemerintah Belanda

Page 70: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

Halaman | 55

No Bentuk dan Judul Kerjasama

Mitra Kerjasama Cakupan Kerjasama Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Sasaran Kerjasama (Termasuk

Volume)

Biayaan dan Sumber

Pembiayaan

4. Diklat Agribisnis Kambing, Domba, Sapi, Ayam Buras Dan Kerbau

Badan Ketahanan Pangan Dan Pelaksana

Penyuluhan Pertanian, Perikanan Dan Kehutanan

Kabupaten Bogor

Penyelenggaraan kegiatan diklat

2 s.d. 4 Mei 2016 di BBPKH

50 Orang

APBD Badan Ketahanan Pangan

Dan Pelaksana Penyuluhan

Pertanian, Perikanan Dan Kehutanan

Kabupaten Bogor

5. Diklat Peningkatan Kemampuan Penyuluh (Integrasi Dengan Ternak Sapi)

BP4K Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan

Kunjungan Lapang 10 Agustus 2016 30 Orang

BP4K Kabupaten Muara Enim,

Sumatera Selatan

8. Diklat Investigation Outbreak bagi petugas kesehatan hewan

FAO Pemanfaatan Asrama dan Aula

24 sd 28 Oktober 2016 36 Orang FAO

9. Diklat Agribisnis Bagi MPP Kementerian Komunikasi dan Informatik Republik Indonesia

Kementerian Komunikasi dan Informatik Republik

Indonesia

Penyelenggaraan kegiatan diklat

27 November sd 2 Desember 2016

40 Orang Kementerian Komunikasi dan

Informatik Republik Indonesia

10. Sewa Kandang Ayam

Drh. hartono Pemanfaatan kandang dan sarana kandang

Ayam 19.000 ekor

Pihak ke-3

Page 71: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

Halaman | 56

No Bentuk dan Judul Kerjasama

Mitra Kerjasama Cakupan Kerjasama Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Sasaran Kerjasama (Termasuk

Volume)

Biayaan dan Sumber

Pembiayaan

11. Sewa Kandang Sapi

Drs. Hari Sukmara, Ak, MM

Pemanfaatan kandang dan sarana kandang

Sapi 46 ekor

Pihak ke-3

Kerjasama Pemanfaatan Ketenagaan

1. drh. Dwi Windiana, M.Si

Pemerintah Belanda Narasumber pada Training on Pre- Requisite Programme for Poultry Abattoir Supervisors and Districts Officers

2 sd 3 Mai 2016 di Hotel Arnava Bogor

30 Orang

Pemerintah Belanda

2. - drh. Sri Teguh Waluyo, MP.

- Ir. Sumargono Jauhari, MP.

- Wilmy Rahmah Wirondas, S.Pt., MP.

BP4K Kabupaten Sukabumi

Narasumber pada Kegiatan Bimtek Pembibitan dan Penggemukan Sapi Potong bagi Penyuluh

17 Mei 2016 di Resort Prima Selabintana

Sukabumi

60 Orang BP4K Kabupaten Sukabumi

3. - Dayat Hermawan, S.Pt., M.Si.

- Ir. Sumargono Jauhari, MP.

Badan Ketahanan Pangan Dan Pelaksana

Penyuluhan Kabupaten Bangka Tengah

Narasumber di Kabupaten Bangka Tengah untuk Pelatihan Tenaga Penyuluh Pertanian 2016

17 s.d 19 Mei 2016 di Gedung Diklat

Kabupaten Bangka Tengah

30 Orang Badan Ketahanan Pangan Dan Pelaksana

Penyuluhan Kabupaten Bangka

Tengah

Page 72: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

Halaman | 57

No Bentuk dan Judul Kerjasama

Mitra Kerjasama Cakupan Kerjasama Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Sasaran Kerjasama (Termasuk

Volume)

Biayaan dan Sumber

Pembiayaan

4. Drh. Dwi Windiana, M.Si

Besar Pelatihan Peternakan Kupang

Narasumber pada kegiatan Diklat Berbasis Kompetensi Juru Sembelih Halal

25 Mei s.d 02 Juni 2016 di Balai Besar

Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang

30 Orang Besar Pelatihan Peternakan Kupang

5. - Elies Lasmini, S.Pt, M.Si

- drh. Nia Setiawati, MP

- drh. Nafrina Lanniari

BP4K Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan

Narasumber pada Diklat Peningkatan

Kemampuan Penyuluh (Integrasi Dengan

Ternak Sapi)

26 – 30 Juli 2016 di Gedung UPT Diklat

Kepegawaian Daerah Kabupaten Muara

Enim

30 Orang BP4K Kabupaten Muara Enim,

Sumatera Selatan

6. Elies Lasmini, S.Pt M.Si

Dinas Pertanian Kota Bogor

Narasumber pada kegiatan Good Manufacturing Practices (GMP)

08, 10 dan 15 Agustus 2015 di Perkumpulan

Perdana Mandiri Sejahtera, Ds. Kalisuren, Kec.

Tajurhalang, Kel. Agung Mandiri, Desa

Mekarjaya, Kec. Ciomas dan Kelompok Mitra Tani Farm, Desa

Tegalwaru, Kec. Ciampea - Bogor.

30 Orang Dinas Pertanian Kota Bogor

Page 73: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

Halaman | 58

No Bentuk dan Judul Kerjasama

Mitra Kerjasama Cakupan Kerjasama Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Sasaran Kerjasama (Termasuk

Volume)

Biayaan dan Sumber

Pembiayaan

7. - Drh. Djajadi Gunawan, MPH

- Muhammad Bayu Aji, S.Pt

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura

Peternakan, Perkebunan, Kehutanan

dan Ketahanan Pangan Kab. Belitung

Narasumber pada Bimbingan Teknis

Peningkatan Kompetensi Juru

Sembelih Halal dan Petugas Pemotongan

Hewan Kurban

6 September 2016 di Dinas Tanaman

Pangan, Hortikultura Peternakan, Perkebunan, Kehutanan

dan Ketahanan Pangan Kab. Belitung

25 Orang Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura

Peternakan, Perkebunan, Kehutanan

dan Ketahanan Pangan Kab.

Belitung

8. drh. Sri Gatiyono, M.Sc.

Pusdiklat Tekfunghan Badiklat Kemhan. Jl. Salemba raya No. 14 Jakarta Pusat

Mentor pada ”Kegiatan Evaluasi Rancangan Aktualisasi Peserta Diklat Prajabatan”

6 Oktober 2016 30 Orang Pusdiklat Tekfunghan

Badiklat Kemhan, Jakarta Pusat

9. drh. Sri Gatiyono, M.Sc.

Pusdiklat Tekfunghan Badiklat Kemhan. Jl. Salemba raya No. 14 Jakarta Pusat

Mentor Kegiatan Diklat Prajabatan Golongan III

31 Oktober 2016 30 Orang Pusdiklat Tekfunghan

Badiklat Kemhan, Jakarta Pusat

10. Samaiharuh, SST.

Pemerintah Daerah Kota Tangerang Selatan, Banten

narasumber pada kegiatan Seminar Peran P4S dalam Pengembangan SDM Pertanian di Provinsi Banten

15 November 2016 APBD Pemerintah Daerah Kota Tangerang

Selatan, Banten.

Page 74: RINGKASAN - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewanbbpkhcinagara.bppsdmp.pertanian.go.id/.../2015/09/LAKIN_BBPKH_T… · 2016 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan

Halaman | 59

No Bentuk dan Judul Kerjasama

Mitra Kerjasama Cakupan Kerjasama Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Sasaran Kerjasama (Termasuk

Volume)

Biayaan dan Sumber

Pembiayaan

11. Drs. Subadri

BPTU HPT Sembawa, Palembang – Sumatera Selatan.

Narasumber pada Bimbingan Teknis Manajemen Pemeliharaan Brahman Cross untuk Kelompok Penerima Indukan, pada tanggal

27 s.d 29 November 2016 di BPTU HPT Sembawa, Palembang – Sumatera Selatan.

30 Orang BPTU HPT Sembawa,

Palembang – Sumatera Selatan.

12. - Agus Sulaeman, SST

- Alfetmy Setyawati, S.Pt, M.Si

- Drh. E. Nia Setiawati, MP

BBPP Lampung Narasumber pada kegiatan magang petugas BBPP Lampung (esip, google form., evaluasi pasca diklat, bimbingan lanjutan, analisi kebutuhan diklat dan SIDA)

13 sd 17 Desember 2016 di BBPKH Cinagara Bogor

2 Orang BBPP Lampung