jurnal penelitian teknik sipilrepository.poliupg.ac.id/300/1/jurnal intek 2014.doc · web viewuntuk...

22
IDENTIFIKASI TITIK KEMACETAN PADA RUAS JALAN A.P PETTARANI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI GPS Haeril Abdi Hasanuddin,S.T,M.T. Abstrak-- Kemacetan Lalu lintas merupakan suatu keadaan kondisi jalan bila tidak ada keseimbangan antara kapasitas jalan dengan jumlah kendaraan yang lewat. Gejala ini ditandai dengan kecepatan yang rendah hingga terjadinya penumpukan kendaran, jarak antara kendaraan yang satu dengan kendaraan yang lain rapat, sehingga pengemudi tidak dapat menjalankan kendaraan dengan kecepatan yang diinginkannya. Pada penelitian ini penulis mengambil rumusan masalah yaitu, bagaimana cara menggunakan GPS untuk titik macet pada aruas jalan A.P. Pettarani dan bagaimana mengidentifikasi titik kemacetan pada ruas jalan A.P.Pettarani, dengan tujuan untuk mengetahui cara menggunakan GPS pada titik macet ruas jalan A.P. Pettarani dan untuk megidentifikasi titik kemacetan pada ruas jalan A.P. Pettarani. Manfaat penelitian ini Mahasiswa dapat mengetahui cara penggunaan GPS untuk mengidentifikasi titik macet, Memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara penggunaaan GPS pada titik macet, Masyarakat dapat mengetahui cara penggunaan GPS dan mengetahui titik – titik macet yang terjadi pada ruas jalan A.P. Pettarani dengan hasil survey, Pemerintah dapat mengaplikasikan cara penggunaan GPS untuk mengidentifikasi titik macet serta diharapkan dapat memberikan solusi pada titik – titik macet di ruas jalan A.P. Pettarani, Mengembangkan teknologi GPS sehingga dapat memberikan informasi terhadap titik – titik macet yang terjadi di jalan A.P. Pettarani. Kata kunciGPS (Global Positioning System) dan Kemacetan. Haeril Abdi Hasanuddin,S.T,M.T, adalah Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Ujung Pandang , Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia [email protected] I. PENDAHULUAN Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk, jumlah kendaraan dan aktivitas di Kota Makassar menimbulkan masalah sosial dan ekonomi yang sangat bergantung pada transportasi jalan raya. Masalah ini muncul karena adanya ketidak seimbangan antara peningkatan kepemilikan kendaraan dan pertumbuhan prasarana jalan. Masalah - masalah yang akan timbul antara lain adalah

Upload: others

Post on 02-Jan-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL PENELITIAN TEKNIK SIPILrepository.poliupg.ac.id/300/1/jurnal INTEK 2014.doc · Web viewUntuk pengolahan data angka, data tracking di transfer ke Ms. Excel untuk dipilah menjadi

IDENTIFIKASI TITIK KEMACETAN PADA RUAS JALAN A.P PETTARANI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI

GPS

Haeril Abdi Hasanuddin,S.T,M.T.

Abstrak-- Kemacetan Lalu lintas merupakan suatu keadaan kondisi jalan bila tidak ada keseimbangan antara kapasitas jalan dengan jumlah kendaraan yang lewat. Gejala ini ditandai dengan kecepatan yang rendah hingga terjadinya penumpukan kendaran, jarak antara kendaraan yang satu dengan kendaraan yang lain rapat, sehingga pengemudi tidak dapat menjalankan kendaraan dengan kecepatan yang diinginkannya. Pada penelitian ini penulis mengambil rumusan masalah yaitu, bagaimana cara menggunakan GPS untuk titik macet pada aruas jalan A.P. Pettarani dan bagaimana mengidentifikasi titik kemacetan pada ruas jalan A.P.Pettarani, dengan tujuan untuk mengetahui cara menggunakan GPS pada titik macet ruas jalan A.P. Pettarani dan untuk megidentifikasi titik kemacetan pada ruas jalan A.P. Pettarani. Manfaat penelitian ini Mahasiswa dapat mengetahui cara penggunaan GPS untuk mengidentifikasi titik macet, Memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara penggunaaan GPS pada titik macet, Masyarakat dapat mengetahui cara penggunaan GPS dan mengetahui titik – titik macet yang terjadi pada ruas jalan A.P. Pettarani dengan hasil survey, Pemerintah dapat mengaplikasikan cara penggunaan GPS untuk mengidentifikasi titik macet serta diharapkan dapat memberikan solusi pada titik – titik macet di ruas jalan A.P. Pettarani, Mengembangkan teknologi GPS sehingga dapat memberikan informasi terhadap titik – titik macet yang terjadi di jalan A.P. Pettarani.

Kata kunci—GPS (Global Positioning System) dan Kemacetan.

Haeril Abdi Hasanuddin,S.T,M.T, adalah Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Ujung Pandang , Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia

[email protected]

I. PENDAHULUANLatar Belakang

Peningkatan jumlah penduduk, jumlah kendaraan dan aktivitas di Kota Makassar menimbulkan masalah sosial dan ekonomi yang sangat bergantung pada transportasi jalan raya. Masalah ini muncul karena adanya ketidak seimbangan antara peningkatan kepemilikan kendaraan dan pertumbuhan prasarana jalan. Masalah - masalah yang akan timbul antara lain adalah kemacetan lalu lintas, peningkatan waktu tempuh, meningkatnya angka kecelakaan dan kerusakan lingkungan hidup, berupa pemborosan bahan bakar, kebisingan dan polusi udara.

Kapasitas efektif ruas jalan A. Pangeran Pettarani yang ada lebih kecil dari kapasitas jalan yang direncanakan akibat adanya hambatan di tepi jalan dan tingkat pertumbuhan kendaraan dan penduduk yang sangat tinggi. Hambatan di tepi jalan tersebut sering kali terkait dengan adanya aktivitas sosial dan ekonomi di tepi jalan, yang menyebabkan kinerja jalan mengalami penurunan.

Teknologi Global Positioning System (GPS) merupakan salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk mengejar keterbatasan data dan informasi secara cepat dan akurat. Teknologi Global Positioning System (GPS) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelolah oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi serta informasi mengenai waktu kontinyu diseluruh dunia tanpa tergantung waktu dan cuaca kepada banyak orang secara simultan.

Page 2: JURNAL PENELITIAN TEKNIK SIPILrepository.poliupg.ac.id/300/1/jurnal INTEK 2014.doc · Web viewUntuk pengolahan data angka, data tracking di transfer ke Ms. Excel untuk dipilah menjadi

Pada penelitian ini diharapkan dapat dilihat kondisi waktu jam puncak titik kemacetan dan berada pada titik berapa puncak kemacetan yang rawan terjadi pada ruas jalan A.Pangeran Pettarani terjadi.

Untuk mengatasi masalah aktivitas Jalan A. Pangeran Pettarani maka perlu adanya suatu studi penelitian sebagai upaya penanggulangannya, penelitian ini kami beri judul

“Identifikasi Titik Kemacetan Pada Ruas Jalan A.P Pettarani Dengan Menggunakan Teknologi GPS” II. TINJAUAN PUSTAKADefenisi dan Karakteristik Jalan Perkotaan

1. Definisi jalan perkotaanJalan perkotaan adalah jalan yang terdapat perkembangan secara permanen dan

menerus di sepanjang atau hampir seluruh jalan, minimum pada satu sisi jalan, baik berupa perkembangan lahan atau bukan. Yang termasuk dalam kelompok jalan perkotaan adalah jalan yang berada didekat pusat perkotaan dengan jumlah penduduk lebih dari 100.000 jiwa. Jalan di daerah perkotaan dengan jumlah penduduk yang kurang dari 100.000 juga dapat digolongkan pada kelompok ini jika perkembangan samping jalan tersebut bersifat permanen dan terus menerus. Jalan dikelompokkan sesuai fungsi jalan. Fungsi jalan tersebut dikelompokkan sebagai berikut :

1. Jalan Arteri; jalan yang melayani lalu lintas khususnya melayani angkutan jarak jauh dengan kecepatan rata-rata tinggi serta jumlah akses yang dibatasi.

2. Jalan Kolektor; jalan yang melayani lalu lintas terutama terutama melayani angkutan jarak sedang dengan kecepatan rata-rata sedang serta jumlah akses yang masih dibatasi.

3. Jalan Lokal; jalan yang melayani angkutan setempat terutama angkutan jarak pendek dan kecepatan rata-rata rendah serta akses yang tidak dibatasi.

2. Karakteristik Jalan Perkotaan Karakteristik jalan tersebut terdiri atas beberapa hal, yaitu :

1. Geometrik 2. Komposisi arus dan pemisahan arah; volume lalu lintas dipengaruhi

komposisi arus lalu lintas, setiap kendaraan yang ada harus dikonversikan menjadi suatu kendaraan standar.

3. Pengaturan lalu lintas, batas kecepatan jarang diberlakukan didaerah perkotaan Indonesia, dan karenanya hanya sedikit berpengaruh pada kecepatan arus bebas.

4. Hambatan samping; banyaknya kegiatan samping jalan di Indonesia sering menimbulkan konflik, hingga menghambat arus lalu lintas.

5. Perilaku pengemudi dan populasi kendaraan; manusia sebagai pengemudi kendaraan merupakan bagian dari arus lalu lintas yaitu sebagai pemakai jalan. Faktor psikologis, fisik pengemudi sangat berpengaruh dalam menghadapi situasi arus lalu lintas yang dihadapi.

Metode Kendaraan Contoh1. Kendaraan Contoh

Kendaraan Contoh adalah kendaraan yang dikendaraai pada arus lalu lintas dengan melintasi salah satu dari kondisi operasi sebagai berikut :

a) Pengemudi berusaha membuat kendaraan contoh mengikuti arus kendaraan dalam artian mengusahakan tetap pada alur lalu lintas.

b) Pengemudi mengatur kecepatan sesuai dengan perkiraan kecepatan arus kendaraan.

Page 3: JURNAL PENELITIAN TEKNIK SIPILrepository.poliupg.ac.id/300/1/jurnal INTEK 2014.doc · Web viewUntuk pengolahan data angka, data tracking di transfer ke Ms. Excel untuk dipilah menjadi

c) Kendaraan contoh melaju sesuai dengan kecepatan batas kecuali terhambat oleh kondisi arus lalu lintas jalan yang sedang disurvey.

Metode Analisa DataAnalisa data ini bedasarkan data grafik yang telah dibuat sebelumnya dengan

menggunakan Auto Cad. Beberapa ketentuan dan hasil dalam menganalisis data grafik akan disajikan sebagai berikut :1. Sumbu Y ( kecepatan ) akan dibagi beberapa zona sesuai dengan tingkat pelayanan jalan.2. Sumbu X atas merupakan sumbu yang menunjukan jarak tempuh, dan sumbuh

X bawah merupakan sumbu yang menunjukan waktu tempuh.3. Zona F pada tabel tingkat pelayanan jalan dibagi menjadi 3 sub zona, yaitu :

a. Zona F1 ( 30 km/jam <Avarage Spot Speed< 20 km/ jam )Zona ini merupakan zona yang dikategorikan lalu lintas sudah mulai jenuh namun belum berpotensi macet. Pada zona ini laju kendaraan sudah mulai terhambat dan sering mengalami tundaan – tundaan. Pada analisis data grafik data disimbolkan sebagai zona hijau.

b. Zona F2 ( 20 km/jam <Avarage Spot Speed< 10 km/ jam )Zona ini merupakan zona yang dikateorikan potensi macet. Pada zona ini kendaraan bergerak secara pelan – pelan namun belum sempat berhenti dalam rentang beberapa detik. Pada analisis data grafik disimbolkan sebagai zona kuning.

c. Zona F3 ( 10 km/jam <Avarage Spot Speed< 0 km/ jam )Zona ini merupakan zona yang dikategorikan macet. Pada zona ini kendaraan bergerak sangat perlahan dan bahkan sering berhenti dalam waktu yang agak lama. Pada analisi grafik disimbolkan bagai zona merah.

4. Keadaan lalu lintas pada suatu segmen/ruas jalan dapat digambarkan dari seberapa banyak jumlah perubahan zona kecepatan selama melintas pada suatu segmen/ruas jalan. Hal ini menggambarkan banyaknya hambatan – hambatan dan faktor – faktor penghalang yang mengakibatkan terjadinya tundaan – tundaan yang sifatnya tiba – tiba dan berlangsung singkat. Keadaan lalulintas tersebut diakibatkan kondisi eometrik jalan seperti adanya persimpangan tanpa sinyal lalulintas( pertigaan atau perempatan ) dan pembelokan, banyak penyebrang jalan yang menyebrang bukan pada lokasi penyebrangan yang telah ditentukan seperti zebra cross, atau juga diakibatkan oleh hambatan samping seperti adanya instusi – instusi publik atau yang berkaitan dengan pelayanan publik.

5. Jumlah titik pembacaan Spot Speed menunjukan jumlah detik selama pengamatan karena pada saat pengaturan dilakukan pada fasilitas tracking GPS digunakan interval waktu (time) dengan besar nilai interval adalah 1 detik, sehingga GPS akan membaca dan merekam kecepatan setiap satu detiknya. Pada grafik dapat dihitung banyak titik membentuk kurva tersebut.

6. Perhitungan kecepatan rata – rata zona atau segmen digunakan rumus sebagai berikut :

Dimana : v = Avarage Speed dari zona/segmen/ruas

Page 4: JURNAL PENELITIAN TEKNIK SIPILrepository.poliupg.ac.id/300/1/jurnal INTEK 2014.doc · Web viewUntuk pengolahan data angka, data tracking di transfer ke Ms. Excel untuk dipilah menjadi

s = Jarak antara titik awal dengan titik akhir zona pada grafik

t = Jumlah titik pengamatan antara titik awal dan titik akhir zona pada grafik

GPS ( Global Positioning System ) dan Software – software yang digunakan untuk menentukan kecepatan.

a. Mengenal GPSMAP Merek : Garmin 76 CSx

Gambar 1. GPS MAP GRMIN 76 CSx ( Laksmana, 2010)

1) Fungsi – Fungsi Tombol ( Laksmana, 2010):a) On/Off & Lampu : Klik untuk mengaktifkana dan menonaktifkan

GPS. Klik agak lama untuk menyalakan lampu penerang layar.b) Enter/Mark : Klik enter dan konfirmasi. Klik agak lama untuk

fungsi mark.c) Menu : Klik satu kali untuk melihat halaman Option. Klik dua kali

untuk menampilkan menu utama.d) Find : Klik untuk menampilkan Menu Find/pencarian. e) Page : Klik untuk menampilkan halaman utama. Klik agak lama

untuk mengaktifkan/menonaktifkan kompas.f) Quit : Klik untuk membatalkan dalam pengentrian data atau keluar

dari halaman yang tampil.2) Menu-Menu dalam GPS 76 CSx

Page 5: JURNAL PENELITIAN TEKNIK SIPILrepository.poliupg.ac.id/300/1/jurnal INTEK 2014.doc · Web viewUntuk pengolahan data angka, data tracking di transfer ke Ms. Excel untuk dipilah menjadi

Gambar 2. Menu – Menu GPS MAP GRMIN 76 CSxb. Software Mapsource

Mapsource adalah sebuah software yang digunakan untuk mengelolah data dari GPS, Mapsource digunakan untuk meng – input, meng- edit data dari GPS guna untuk mengelola data tersebut lebih lanjut, software ini biasanya merupakan bawaan yang dimiliki oleh GPS, sehingga software ini sangat penting untuk pengolahan data GPS lebih lanjut.

Berikut ini adalah gambaran mengenai Software Mapsource.

Gambar 6.Icon Software Mapsource

Dalam Software Mapsource terdapat berbagai macam perintah dan menu-menu yang dapat digunakan selama menjalankan software tersebut.

III. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

Baris Judul

Menu

Mini Map

Area Peta

Objecth Properti

Page 6: JURNAL PENELITIAN TEKNIK SIPILrepository.poliupg.ac.id/300/1/jurnal INTEK 2014.doc · Web viewUntuk pengolahan data angka, data tracking di transfer ke Ms. Excel untuk dipilah menjadi

Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini bertempat pada ruas Jalan A. Pangeran .Pettarani, dengan panjang segmen ± 4,3 km. Waktu penelitian direncanakan berlangsung selama 5 bulan, terhitung dari bulan April sampai Agustus 2014. Dan Penelitian ini dilaksanakan mulai pada bulan September 2014.Instrumen Penelitian

Berikut adalah instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :

1. Alat Global Positioning System ( GPS ) 2. Alat Transportasi ( Sepeda Motor ) dengan kelengkapanya3. Baterai Alkaline4. Konektor USB GPS5. Komputer / Laptop6. Digital Camera7. Software MapSource, Navigasi Net V.2.038. Software AutoCAD 20109. Printer10. Software Google Earth

Prosedur Penelitian1. Tahap Persiapan

Tahap ini meliputi kegiatan kajian kepustakaan, pengumpulan alat dan bahan, penggunaan Global Positioning System (GPS) dan perencanaan teknik – teknik yang dapat memudahkan proses pengambilan data.

2. Tahap Pengambilan Data Pengumpulan data primer. Data ini berupa hasil tracking ruas jalan A.

Pangeran. Pettarani dengan menggunakan GPS ( Global Positioning System ), selama tujuh hari di mulai pada jam 06.00 pagi sampai dengan jam 22.00 malam menggunakan kendaraan contoh berupa kendaraan roda 2 (sepeda motor).

Teknik Pemgambilan DataPengambilan data dengan survey dan investigasi lapangan menggunakan

Instrument GPS dengan perlengkapannya.Pertama kali yang dilakukan adalah : alat GPS ditempatkan diatas kendaraan

dimana kendaraan yang digunakan disini adalah kendaraan roda dua ( sepeda motor) kemudian menyetel GPS tersebut, dalam hal ini Tracking, setting yang digunakan adalah waktu (time) selama satu detik, selanjutnya ditentukan posisi kinematik awal kendaraan yang melintasi ruas jalan yang akan ditentukan kecepatannya. Untuk mengetahui kecepatan rata-rata setiap ruas jalan, maka kendaraan yang telah dilengkapi dengan GPS digunakan untuk memantau laju kendaraan yang melintas ruas jalan tersebut, pengambilan data dilakukan dengan cara pengendara mengkuti kendaraan yang melaju pada jalur yang diamati dengan sebisa mungkin menyamakan kecepatan dari kendaraan disekitar, pengumpulan data ini dilakukan secara bersamaan dari arah berlawanan.Pengolahan Data

Data-data yang diperoleh dari pengamatan secara langsung dilapangan (data hasil tracking GPS) yang telah di input (transfer) kedalam komputer dengan menggunakan software MapSource. Data tracking tersimpan dalam bentuk file dengan ekstensi *.gdb. Kemudian data tracking tersebut di transfer menjadi file gambar dengan ekstensi *.dxf agar dapat diolah lebih lanjut dengan menggunakan software Autocad sehingga menghasilkan peta rute pengambilan data serta penggambaran data serta penggambaran peta situasi dari lingkungan jalan. Untuk pengolahan data angka, data tracking di transfer ke Ms. Excel untuk dipilah menjadi data jarak, kecepatan, dan waktu. Ketiga jenis data

Page 7: JURNAL PENELITIAN TEKNIK SIPILrepository.poliupg.ac.id/300/1/jurnal INTEK 2014.doc · Web viewUntuk pengolahan data angka, data tracking di transfer ke Ms. Excel untuk dipilah menjadi

tersebut akan diolah lebih lanjut menjadi data berupa grafik. Dengan data grafik inilah yang akan digunakan untuk melakukan analisis-analisis sihingga diperoleh suatu kesimpulan.

Data-data pengamatan direkam dengan menggunakan Garmin GPS Map 76 CSx yang informasinya dikirim dari satelit-satelit khusus yang diperuntukkan memberi informasi berupa posisi (X,Y,Z), akan ditampilkan menjadi data gambar lintasan/jejak track.

Kemudian data grafis jejak/ lintasan jalan yang diamati akan diolah lebih lanjut dengan menggunakan software GIS untuk penggambaran peta situasi lingkungan dengan geometrik jalan. Untuk keperluan itu data grafis dari MapSource akan ditransfer dari file berektensi*.gdb menjadi file berekstensi *dxf sehinggah dapat dibuka pada software Mapinfo ataupun Global Mapper. Dari software Mapinfo akan diolah menjadi peta geometrik jalan dan lingkungannya.

Untuk data-data berupa angka yang disajikan dalam bentuk tabelaris, akan ditransfer ke Ms. Excel sehinggah data-data tersebut akan diolah menjadi data yang ditampilkan secara grafis sehingga memudahkan dalam pengolahan dan analisis datanya. Dengan menggunakan Ms.Excel data-data baku dari Mapsource tersebut dipilih menjadi data-data jarak tempuh antara titik pengamatan GPS, data-data kecepatan pada setiap titik pengamatan tersebut, serta data waktu yang diwakili oleh jumlah titik-titik pengamatan. Kumulatif dari jarak dan waktu tempuh akan menjadi sumbu X, sedangkan kecepatan pada tiap jarak pengamatan (Spot Speed) akan menjadi sumbu Y, berikut akan dijelaskan secara rinci pengolahan data dari GPS hingga menjadi sebuah data Grafik dalam bentuk Cad.IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil1. Penggunaan Teknologi GPS

Teknologi Global Positioning System (GPS) adalah system satelit navigasi yang di lengkapi dengan fasilitas perekaman jejak dan penentuan posisi dengan kalibrasi kompas. Adapun 3 cara perekaman yaitu menurut jejak, waktu, dan pembacaan secara otomatis. Untuk pengamatan titik kemacetan cara perekaman yang di gunakan adalah waktu dengan interval (1 detik), setelah pengaturan jejak dilakukan selanjutnya On kan perekaman GPS dan tracking di mulai. Setelah tracking selesai maka fasilitas yang digunakan selanjutnya adalah track manager – current track. Current track atau jejak sekarang adalah hasil rekaman GPS yang dilakukan selama tracking berlangsung.

2. Pengamatan Titik KemacetanDari hasil survey yang dilakukan dapat diperoleh hasil pengamatan titik

kemacetan pada ruas jalan. A. Pangeran Pettarani, dengan data jalan adalah panjang jalan yaitu 4300 meter, dengan 2 Jalur bermedian, tiap jalur terdapat 4 lajur dengan pembatas. Adapun hasil yang diperoleh dari data hasil survey pada ruas jalan A. Pangeran. Pettrani, dengan konsentrasi waktu pengamatan berdurasi per 15 menit menggunakan teknologi GPS sepanjang jalan A. Pangeran. Pettarani pada pukul 06.00 – 22.00, dari dua Lajur masing dengan cara merekaman jejak laju kendaraan dengan fasilitas setup time yang ada pada GPS sehingga menghasilkan panjang segmen titik kemacetan, zona peralihan dan kecepatan dalam Km/jam.

Untuk Penentuan titik kemacetan diperoleh data, hasil dari data pengamatan yang dilakukan selama 7 hari ditinjau berdasarkan waktu, Zona rata-rata. Sesuai pada table berikut :

Page 8: JURNAL PENELITIAN TEKNIK SIPILrepository.poliupg.ac.id/300/1/jurnal INTEK 2014.doc · Web viewUntuk pengolahan data angka, data tracking di transfer ke Ms. Excel untuk dipilah menjadi

Tabel 1 Penentuan Titik macet, ruas kiri jalur dari Batas.Fly Over Km.04

No Waktu Titik Macet Kecepatan/ Zona (km/jam) Rata-Rata Keterangan

1. 11:00 – 15:00 Sta. 0+600 6,10 Pasar Pettarani14:30 – 15:00

2. 14:30 – 15:00 Sta. 1+800 3,60 Ramayana Dept. Store18:30 – 21:30

3. 14:30 – 15:00 Sta. 2+300 5,60 STIA-LAN20:30 – 21:30

4. 16:00 – 17:00 Sta. 4+150 6,30 Telkomsel GraPARI17:30 – 18:00 Sumber hasil dari grafik AutocadTabel 2 Penentuan Titik macet, ruas kanan jalur dari Batas.Fly Over Km.04

No Waktu Titik Macet Kecepatan/ Zona (km/jam) Rata-Rata Keterangan

1. 14:30 – 15:00 Sta. 0+400 6,20 Bukaan depan Kantor PT Telkom16:45 – 18:00

2. 14:30 – 15:00 Sta. 1+800 3,30 Bukaan depan Ramayana Dept. Store18:30 – 21:30

3. 14:30 – 15:00 Sta. 3+300 5,60 Bukaan depan Baruga Bumi Bakti adiguna

4. 16:45 – 18:00 Sta. 4+000 6,30 Bukaan depan Telkom Indonesia

Sumber hasil dari grafik Autocad Tabel 3 Penentuan Titik macet, ruas kiri jalur dari Batas.Jln. Alauddin.

No Waktu Titik Macet Kecepatan/ Zona (km/jam) Rata-Rata Keterangan

1. 07:00 – 07:30 Sta. 0+200 6,10 Sekolah Msn Model13:00 – 14:30

2. 18:00 – 21:30 Sta. 1+700 5,60 PT. Waskita Karya

3.11:00 – 11:30

Sta. 3+100 6,30 Kantor Dinas Pengolahan SDA14:30 – 15:00

Sumber hasil dari grafik Autocad Tabel 4 Penentuan Titik macet, ruas kanan jalur dari Batas.Jln. Alauddin.

No Waktu Titik Macet Kecepatan/ Zona (km/jam) Rata-Rata Keterangan

1. 14:30 – 15:00 Sta. 0+500 4,20 Baruga Telkomsel16:45 – 18:00 2. 14:30 – 15:00 Sta. 1+500 2,30 Bukaan depan Dinas

Provinsi SDM18:30 – 21:30

Page 9: JURNAL PENELITIAN TEKNIK SIPILrepository.poliupg.ac.id/300/1/jurnal INTEK 2014.doc · Web viewUntuk pengolahan data angka, data tracking di transfer ke Ms. Excel untuk dipilah menjadi

3.14:30 – 16:00

Sta. 1+800 4,60 Bukaan Kantor UPTD20:30 - 21:30

4. 14:30 – 16:00 Sta. 2+200 6,30 Bukaan depan Kementrian Hukum dan HAM Provinsi20:30 – 21:30

5. 14.30 – 15:30 Sta. 3+200 5,98 Kantor BPJS20:30 – 21:30 Sumber hasil dari grafik Autocad

Kecepatan Kendaraan ContohKecepatan Kendaraan Contoh pada ruas jalan A. Pangeran Pettarani.

Gambar. 20 Grafik Kecepatan pada hari Senin Pukul : 07.30

Gambar. 20 Grafik Kecepatan pada hari Senin Pukul : 07.30

Gambar. 21 Grafik Kecepatan pada hari Selasa Pukul : 07.30

Jalan A. Pangeran Pettarani

Jalan A. Pangeran Pettarani

Page 10: JURNAL PENELITIAN TEKNIK SIPILrepository.poliupg.ac.id/300/1/jurnal INTEK 2014.doc · Web viewUntuk pengolahan data angka, data tracking di transfer ke Ms. Excel untuk dipilah menjadi

Gambar. 22 Grafik Kecepatan pada hari Rabu Pukul : 07.30

Gambar. 23 Grafik Kecepatan pada hari Kamis Pukul : 07.30

Jalan A. Pangeran Pettarani

Jalan A. Pangeran Pettarani

Jalan A. Pangeran Pettarani

Page 11: JURNAL PENELITIAN TEKNIK SIPILrepository.poliupg.ac.id/300/1/jurnal INTEK 2014.doc · Web viewUntuk pengolahan data angka, data tracking di transfer ke Ms. Excel untuk dipilah menjadi

Gambar. 26 Grafik Kecepatan pada hari jumat Pukul : 07.30

Gambar. 24 Grafik Kecepatan pada hari Jum’at Pukul : 07.30

Gambar. 26 Grafik Kecepatan pada hari Sabtu Pukul : 07.30

Gambar. 25 Grafik Kecepatan pada hari Sabtu Pukul : 07.30

Gambar. 26 Grafik Kecepatan pada hari Minggu Pukul : 07.30

B. Pembahasan 1. Pengamatan Titik Kemacetan

Jalan A. Pangeran Pettarani

Jalan A. Pangeran Pettarani

Page 12: JURNAL PENELITIAN TEKNIK SIPILrepository.poliupg.ac.id/300/1/jurnal INTEK 2014.doc · Web viewUntuk pengolahan data angka, data tracking di transfer ke Ms. Excel untuk dipilah menjadi

Hasil yang diperoleh pada penelitian ini akan disajikan per jalur dengan 2 pengamatan, yaitu pada ruas jalan sebelah Kiri dan Sebelah Kanan. Adapun titik awal pengamatan perjalur dilakukan secara bersamaan, yaitu pada ( Batas. Fly Over Km.04– Batas. Jln . Alauddin ) dan ( Batas. Jln . Alauddin – Batas. Fly Over Km.04), Pengamatan ini ditinjau lagi dalam kurun waktu ( 06:00 – 22:00 ) dengan lama durasi 15 menit.a. Titik Pengamatan (Batas. Fly Over Km.04 – Batas. Jln Alauddin)

Untuk titik pengamatan tinjauan Jalan A. Pangeran Pettarani ( Batas. Fly Over Km.04– Batas. Jln . Alauddin ) pada ruas jalan A. Pangeran Pettarani. Dengan data jalan adalah panjang jalan 4300 meter, dengan 2 Jalur bermedian, tiap jalur terdapat 4 lajur dengan pembatas. Dilakukan dengan 2 pengamatan yaitu pada ruas jalan sebelah kiri dan ruas jalan sebelah kanan pada setiap jalurnya. Dan terjadi setiap hari dalam 7 hari pengamatan, untuk keadaan lalulintas pada segmen/ruas Jalan A. Pangeran Pettarani ( Batas. Fly Over Km.04– Batas. Jln . Alauddin ) ini rata – rata terjadi perubahan zona sebanyak 6 kali perubahan selama melintasi segmen/ruas ini dengan perubahan zona terbesar adalah 12 kali dan perubahan segmen terkecil adalah 1 kali.1) Ruas Jalan Sebelah Kiri

Untuk penentuan titik macet diperoleh data hasil dari data pengamatan yang dilakukan selama 7 hari, dapat di jumpai titik kemacetan di titik 600 meter, terdapat aktivitas pasar ( Pasar Pettarani ) dari Batas Fly Over Km.04 dengan panjang rata – rata zona macet 98 meter, dengan kecepatan rata – rata 6,10 km/jam. Kemacetan di titik 1800 meter, terdapat bukaan ke jalan Boulevar ( Ramayana Dept. Store ) dari Bts. Jln. Urip Sumoharjo dengan panjang rata – rata zona macet 129 meter dengan kecepatan rata – rata 3,60 km/jam. Kemacetan di titik 2300 meter, terdapat bukaan ke jalan Pengayoman ( STIA LAN ) dari Batas Fly Over Km.04 dengan panjang rata – rata zona macet 89 meter dengan kecepatan rata – rata 5,60 km/jam. Kemacetan di titik 4150 meter terdapat bukaan pemutar / kapsul jalan ke arah yang berlawanan ( Telkomsel Grapari ) dari Batas Fly Over Km.04 dengan panjang rata – rata zona macet 83 meter, dengan kecepatan rata – rata 6,30 km/jam.

2) Ruas Jalan Sebelah Kanan Untuk penentuan titik macet diperoleh data hasil dari data

pengamatan yang dilakukan selama 7 hari, dapat di jumpai titik kemacetan di titik 400 meter, terdapat bukaan pemutar / kapsul jalan ke arah yang berlawanan ( Kantor Pelayanan Telkom ) dari Batas Fly Over Km.04 dengan panjang rata – rata zona macet 82 meter, dengan kecepatan rata – rata 6,20 km/jam. Kemacetan di titik 1800 meter, terdapat bukaan pemutar / kapsul jalan ke arah yang berlawanan ( Ramayana Dept. Store ) dari Batas Fly Over Km.04 dengan panjang rata – rata zona macet 134 meter dengan kecepatan rata – rata 3,30 km/jam. Kemacetan di titik 3300 meter, terdapat bukaan pemutar / kapsul jalan ke arah yang berlawanan ( Baruga Bumi Bakti Adi Guna ) dari Batas Fly Over Km.04 dengan panjang rata – rata zona macet 85 meter, dengan kecepatan rata – rata 5,60 km/jam. Kemacetan di titik 4150 meter, terdapat bukaan ke jalan Alauddin ( Plaza Telkom Grup ) dari

Page 13: JURNAL PENELITIAN TEKNIK SIPILrepository.poliupg.ac.id/300/1/jurnal INTEK 2014.doc · Web viewUntuk pengolahan data angka, data tracking di transfer ke Ms. Excel untuk dipilah menjadi

Batas Fly Over Km.04 dengan panjang rata – rata zona macet 83 meter, dengan kecepatan rata – rata 6,30 km/jam.

2. Titik Pengamatan ( Batas. Jln . Alauddin – Batas. Fly Over Km.04)Untuk titik pengamatan tinjauan Batas. Jln . Alauddin – Batas. Fly

Over Km.04 pada ruas jalan A. Pangeran Pettarani, Makassar. Dengan data jalan adalah panjang jalan 4300 meter, dengan 2 Jalur bermedian, tiap jalur terdapat 4 lajur dengan pembatas. Dilakukan dengan 2 pengamatan yaitu pada ruas jalan sebelah kiri dan ruas jalan sebelah kanan pada setiap jalurnya. Dan terjadi setiap hari dalam 7 hari pengamatan, untuk keadaan lalulintas pada segmen/ruas Jalan A. Pangeran Pettarani (Batas. Jln . Alauddin – Batas. Fly Over Km.04 ) ini rata – rata terjadi perubahan zona sebanyak 6 kali perubahan selama melintasi segmen/ruas ini dengan perubahan zona terbesar adalah 11 kali dan perubahan segmen terkecil adalah 1 kali.1) Ruas Jalan Sebelah Kiri

Untuk penentuan titik macet diperoleh data hasil dari data pengamatan yang dilakukan selama 7 hari, dapat di jumpai titik kemacetan di titik 200 meter, terdapat aktivitas sekolah ( Msn. Model ) dari Batas. Jln . Alauddin dengan panjang rata – rata zona macet 98 meter, dengan kecepatan rata – rata 6,50 km/jam. Kemacetan di titik 1600 meter, terdapat bukaan kejalan Rappocini raya ( PT. Waskita Karya ) dari Bts. Jln Alauddin dengan panjang rata – rata zona macet 129 meter, dengan kecepatan rata – rata 2,30 km/jam. Kemacetan di titik 3100 meter, terdapat bukaan kejalan Pelita raya ( Kantor Dinas Bina Marga ) dari Batas. Jln Alauddin dengan panjang rata – rata zona macet 81 meter, dengan kecepatan rata – rata 7,30 km/jam.

2) Ruas Jalan Sebelah KananUntuk penentuan titik macet diperoleh data hasil dari data

pengamatan yang dilakukan selama 7 hari, dapat di jumpai titik kemacetan di titik 500 meter Terdapat bukaan pemutar / kapsul jalan ke arah yang berlawanan ( Baruga Telkomsel ) dari Batas. Jln Alauddin dengan panjang rata – rata zona macet 78 meter dengan kecepatan rata – rata 4,20 km/jam. Kemacetan di titik 1500, terdapat bukaan pemutar / kapsul jalan ke arah yang berlawanan ( Dinas Provinsi Sumber Daya Mineral ) dari Batas. Jln Alauddin dengan panjang rata – rata zona macet 104 meter dengan kecepatan rata – rata 2,30 km/jam. Kemacetan di titik 1800 meter, terdapat bukaan / kapsul jalan menuju ke jalan Pengayoman ( Kantor UPTD ) dari Batas. Jln. Urip Sumoharjo dengan panjang rata – rata zona macet 86 meter, dengan kecepatan rata – rata 4,60 km/jam. Kemacetan di titik 2300 meter, terdapat bukaan / kapsul menuju ke jalan Boulevar ( Kementrian Hukum dan HAM Provinsi ) dari Batas. Jln Alauddin dengan panjang rata – rata zona macet 82 meter, dengan kecepatan rata – rata 6,80 km/jam. Kemacetan di titik 3200 meter, terdapat bukaan / kapsul jalan ke arah yang berlawanan ( Kantor BPJS ) dari Batas. Jln Alauddin dengan panjang rata – rata zona macet 80 meter, dengan kecepatan rata – rata 5,98 km/jam.

V. KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan

Page 14: JURNAL PENELITIAN TEKNIK SIPILrepository.poliupg.ac.id/300/1/jurnal INTEK 2014.doc · Web viewUntuk pengolahan data angka, data tracking di transfer ke Ms. Excel untuk dipilah menjadi

Dari hasil penulisan Tugas Akhir ini dengan judul “IDENTIFIKASI TITIK KEMACETAN PADA RUAS JALAN PETTARANI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI GPS” Penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. GPS merupakan system navigasi yang menggunakan konstelasi satelit untuk menentukan posisi suatu tempat/benda baik diam maupun bergerak. Dengan GPS yang dilengkapi dengan fasilitas perekaman, kita dapat merekam titik – titik macet yang terjadi pada ruas – ruas jalan A.P. Pettarani.

2. Dari hasil pengamatan dan analisis data yang dilakukan, pada ruas jalan pettarani ada beberapa titik – titik kemacetan yang terjadi yaitu Bukaan depan PT. Telkom, Pasar pettarani, Depan Ramayana, Bukaan depan Ramayana, STIA LAN, Bukaan depan baruga bumi bakti adiguna, Depan Telkomsel Grapari, Depan Telkom Indonesia, MtsN Model, Depan Baruga Telkomsel, Kantor PT Waskita, Bukaan depan dinas provinsi SDM, Bukaan depan kantor UPTD, Depan Dinas Pengolahan Sumber Daya Air, Depan kantor BPJS, Bukaan depan Kementrian Hukum dan HAM, yang tergabung kedalam Zona F3 (macet) atau zona merah. Dan titik kemacetan ini hampir secara keseluruhan terjadi pada bukaan jalan A.P. Pettarani.

Saran 1. Diharapkan mampu memberikan pengetahuan tentang pentingnya mematuhi

peraturan dan kebijaksanaan berlalu lintas demi kenyamanan dan keselamatan juga menghindari kemacetan.

2. Sebaiknya perlu melakukan kajian lebih lanjut pada bukaan di ruas jalan A.P Pettarani.

3. Sebaiknya perlu melakukan kajian lebih lanjut untuk menemukan solusi atas kemacetan yang terjadi di ruas jalan A.P Pettarani.

4. Diharapkan untuk penggunaan aplikasi teknologi GPS ini perlu ditingkatkan sehingga masyarakat lebih mengenal dan dapat menggunakan secara tepat untuk pengolahan GPS ini di bidang transportasi.

DAFTAR PUSTAKAAbidin, Hazanuddin Z. 2006. Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya. Jakarta :

PT Pradnya Paramita.Alik Ansyari alamsyah. 2008. Rekayasa lalu lintas. Malang: UPT Penerbitan Universitas

Muhammadiyah Malang.Depertemen pekerjaan umum dirjen bina marga, 1997. Manual kapasitas jalan Indonesia

(MKJI),. Jakarta Hasanuddin,H,A.,Yusuf,H. 2008. Analisa Penentuan Titik – Titik Macet Arus Lalu Lintas

Pada Jalan Raya Perkotaan Dengan Memanfaatkan Teknologi Kenematik GPS. Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar.

Laksmana, Ujang Dede. 2010. 30 Menit Jago Menggunakan GPSMAP 76CXs. Jakarta : Triangulasi.

Leksmono suryo putranto. 2008. Rekayasa lalu lintas. Jakarta: IndeksPoliteknik Negeri Ujung Pandang. 2011. Pedoman penulisan Tugas Akhir. Makassar Siswanto. 2005. Pengantar Sistem Informasi Geografik. Surabaya : UPN Press.Sukirman, silvia. 1999. Dasar – dasar perencanaan Geometrik jalan. Bandung:

NovaTamin, Ofyar Z 1997. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung: Institut Teknologi Bandung.