pkm ai sistem tracking

13
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENGEMBANGAN SISTEM TRACKING ANTENA STASIUN BUMI UNTUK SATELIT LEO IINUSAT-01 BIDANG KEGIATAN: PKM-AI Diusulkan Oleh : Tri Haryo Putra (2209 106 043) Angkatan 2009 Rizadi Sasmita Darwis (2209 106 012) Angkatan 2009 Dicky Rismawan Raharjo (2209 106 106) Angkatan 2009 Muhamad Aenurrofiq Alatasy (2209 106 023) Angkatan 2009 Riyadi Triwijaya (2207 100 142) Angkatan 2007 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

Upload: tri-haryo-putra

Post on 03-Jul-2015

241 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

PENGEMBANGAN SISTEM TRACKING ANTENA STASIUN BUMI UNTUK SATELIT LEO IINUSAT-01

TRANSCRIPT

Page 1: PKM AI Sistem Tracking

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PENGEMBANGAN SISTEM TRACKING ANTENA STASIUN BUMI

UNTUK SATELIT LEO IINUSAT-01

BIDANG KEGIATAN:

PKM-AI

Diusulkan Oleh :

Tri Haryo Putra (2209 106 043) Angkatan 2009

Rizadi Sasmita Darwis (2209 106 012) Angkatan 2009

Dicky Rismawan Raharjo (2209 106 106) Angkatan 2009

Muhamad Aenurrofiq Alatasy (2209 106 023) Angkatan 2009

Riyadi Triwijaya (2207 100 142) Angkatan 2007

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2011

Page 2: PKM AI Sistem Tracking

1. Judul Kegiatan : Pengembangan Sistem Tracking Antena

Stasiun Bumi Untuk Satelit LEO

IINUSAT-01

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI ( ) PKM-GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Tri Haryo Putra

b. NIM/NRP : 2209106043

c. Jurusan : Teknik Elektro

d. Universitas/Institut/Politeknik : Institut Teknologi Sepuluh

Nopember (ITS) - Surabaya

e. Alamat Rumah No Tel./HP : Wisma Permai III No.6, Surabaya

085664971132

f. Alamat Email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana : 4 orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro,

M.Eng,PhD

b. NIP : 1970 1111 1993 03 1002

c. Alamat Rumah No Tel./HP : Perum ITS Blok U No.15

031-5995060

Surabaya, 3 Maret 2011

Menyetujui

Ketua Jurusan Teknik Elektro

(Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng) NIP. 1965 1012 1990 03 1003

Ketua Pelaksana Kegiatan

( Tri Haryo Putra ) NRP.2209106043

Pembantu atau Wakil Rektor III

( Prof. Dr. Suasmoro ) NIP. 19550210 198010 1 001

Dosen Pembimbing

(Prof. Dr. Ir Gamantyo Hendrantoro, M Eng) NIP. 1970 1111 1993 03 1002

ii

Page 3: PKM AI Sistem Tracking

SURAT PERNYATAAN SUMBER PENULISAN PKM – AI

Dengan ini kami menyatakan bahwa artikel PKM-AI dengan judul :

“Pengembangan Sistem Tracking Antena Stasiun Bumi Untuk Satelit LEO

IINUSAT-01”

disusun oleh:

1. Tri Haryo Putra

2. Rizadi Sasmita Darwis

3. Dicky Rismawan Raharjo

4. Muhamad Aenurrofiq Alatasy

5. Riyadi Triwijaya

Ditulis berdasarkan hasil kegiatan kerja praktek di Laboratorium Antena dan

Propagasi, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut

Teknologi Sepuluh Nopember, pada tanggal 18 Oktober 2010 sampai dengan 31

Desember 2010. Surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya.

Surabaya, 3 Maret 2011

Mengetahui

Ketua Jurusan Teknik Elektro Penulis Utama,

(Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng) (Tri Haryo Putra)

NIP. 1965 1012 1990 03 1003 NIM. 2209106043

iii

Page 4: PKM AI Sistem Tracking

PENGEMBANGAN SISTEM TRACKING ANTENA STASIUN BUMI

UNTUK SATELIT LEO IINUSAT-01

Tri Haryo Putra, Rizadi Sasmita Darwis, Dicky Rismawan Raharjo,

M.Aenurrofiq Alatasy, Riyadi Triwijaya

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Abstrak

Satelit merupakan salah satu pendukung kemajuan teknologi dalam

bidang telekomunikasi. Hal disebabkan oleh kemampuan satelit untuk

mentransmisikan informasi dari suatu tempat ke tempat lain dengan jarak yang

sangat jauh dengan cepat. Pada saat ini penggunaan satelit masih dikuasai oleh

negara-negara maju seperti Amerika, Jerman, Kanada, Rusia dan lain-lain. Dan

dengan menguasai teknologi satelit ini negara-negara maju tersebut mampu

mengembangkan teknologi-teknologi lainnya yang lebih canggih. Hal ini yang

saat ini sedang berusaha di lakukan di Indonesia dengan adanya proyek IINUSAT

(Indonesia Inter-University Satellite), dengan tujuan meningkatkan kemampuan

mahasiswa Indonesia untuk menguasai teknologi satelit serta dapat membuat

satelit sendiri serta memanfaatkan satelit untuk kepentingan bangsa. Tujuan dari

kegiatan ini adalah mendesain dan membuat suatu software yang dapat melacak

satelit sebagai fungsi utama dari sebuah stasiun bumi. Keberadaan sebuah

stasiun bumi ini merupakan salah satu bagian penting dalam teknologi satelit

karena berfungsi untuk melacak keberadaan satelit dan menggunakan satelit

sebagai media transmisi informasi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini

adalah dengan mempelajari mengenai teknologi satelit terutama stasiun bumi

kemudian mendesain sebuah stasiun bumi beserta software pelacak satelit

kemudian menggunakannya untuk melacak satelit yang telah diluncurkan untuk

berkomunikasi. Hasil kegiatan ini menunjukan bahwa komunikasi dengan

menggunakan satelit dapat dilakukan dengan baik tanpa adanya keterlambatan

waktu apabila karakteristik setiap satelit telah diketahui karena setiap satelit

mempunyai jalur orbitnya masing-masing dan frekuensi yang berbeda-beda,

selain itu hasil dari desain ini nantinya digunakan untuk sistem tracking antena

stasiun bumi yang ada di Elektro-ITS terhadap satelit nano yang akan

direalisasikan oleh proyek INSPIRE (Indonesian Nano-Satellite Platform

Initiative for Research and Education)

Kata Kunci : Satelit, Telekomunikasi, IINUSAT, Stasiun Bumi, INSPIRE.

1

Page 5: PKM AI Sistem Tracking

Abstract

Satellite is one of the elements of telecommunication technology

development. It is caused by the ability of satellites to transmit information from

one place to another by vast distances quickly. At present the use of satellites is

still dominated by developed countries like America, Germany, Canada, Russia

and others. By mastering satellite technology, these advanced countries are able

to develop other technologies that are more sophisticated. It is currently being

tried in Indonesia with the project IINUSAT (Indonesia Inter-University Satellite),

with the aim of improving the ability of Indonesian students to master the satellite

technology and can make its own satellites and use it for the benefit of the nation.

The purpose of this activity is to design and create a software that can track

satellites as the primary function of an ground station. The existence of an ground

station is one important part of satellite technology as it works to keep track of

satellites and use the satellite as a medium of information transmission. The

method used in this activity is to learn about technology, especially satellite

ground station and then to design an ground station and satellite tracking

software and then use it to track the satellite that was launched to communicate.

The result of this activity showed that by using satellite communications can be

conducted smoothly without any delay when the characteristics of each satellite is

known, because each satellite has its orbital path and the frequency of each other

satellite is different, except that the results of this design will be used for ground

station antenna tracking system that is in the Electro-ITS on nano satellites that

will be realized by the project INSPIRE.

Keywords : Satellite, Telecommunication, IINUSAT,Ground Station, INSPIRE.

PENDAHULUAN

Satelit komunikasi adalah suatu penerima dan pemancar wireless yang

ditempatkan pada orbitnya disekitar bumi dengan tujuan untuk telekomunikasi.

Satelit telekomunikasi ini menggunakan berbagai macam jenis orbit seperti

Geostationary Satelite Orbit (GEO) yang berada di atas khatulistiwa dengan

ketinggian 35.000 km, Medium Earth Orbit (MEO) yang berorbit 1500 - 36000

km di atas permukaan bumi dan Low Earth Orbit (LEO) yang berorbit rendah

sekitar 300 – 1500 km di atas permukaan bumi.

Satelit LEO adalah satelit yang banyak digunakan untuk tujuan penelitian,

pengembangan teknologi dan sistem komunikasi. Satelit LEO mampu bergerak

lebih cepat dari bumi karena pengaruh orbitnya yang rendah. Untuk melakukan

komunikasi antara satelit dengan bumi maka diperlukan suatu stasiun bumi

(ground station) agar dapat menerima dan memancarkan sinyal informasi yang

berupa gelombang elektromagnetik.

Arah antena stasiun bumi memegang peran utama dalam sistem

komunikasi satelit, karena penyimpangan arah antena akan sangat berpengaruh

terhadap penampilan atau kualitas sinyal komunikasi, meskipun

penyimpangannya hanya terjadi sangat kecil (1). Oleh sebab itu dapat dimaklumi

bahwa pada umumnya antena stasiun bumi selalu dilengkapi dengan berbagai

2

Page 6: PKM AI Sistem Tracking

macam peralatan yang berfungsi untuk kemudahan serta ketepatan dalam sistem

pengarahannya. Ada antena yang dilengkapi dengan sistem pengarahan yang

otomatis (auto track), dimana antena akan selalu secara otomatis bergerak

mengarah tepat ke satelit, meskipun satelitnya bergeser-geser terus menerus,

seperti aplikasi yang dibuat oleh Rahal (1) dan Tuli (2). Selain itu ada juga antena

yang dilengkapi peralatan pengarahan yang tidak otomatis (step track), dimana

antena tidak akan mengikuti pergeseran satelit secara otomatis , tapi antena harus

digerakan atau diarahkan oleh manusia baik secara mekanis maupun elektris.

Satelit yang bergerak berputar mengelilingi bumi menyebabkan tidak

selamanya antena stasiun bumi dapat selalu berkomunikasi dengan satelit dan arah

antena stasiun bumi harus dapat mengikuti pergerakan satelit. Jika yang ada di

bumi ini selalu ingin berkomunikasi dengan suatu satelit maka perlu dibangun

beberapa antena stasiun bumi yang menyebar di bumi ini. Untuk meminimalkan

jumlah antena stasiun bumi yang dibangun dan mengatasi dua permasalahan

sebelumnya maka dalam penelitian ini perlu dirancang suatu sistem kendali

antena stasiun bumi yang selalu dapat mengarah dengan tepat ke satelit yang

sedang bergerak agar dapat digunakan sebagai sistem tracking antena stasiun

bumi untuk satelit LEO pada pita radio amatir.

Desain sistem tracking antena stasiun bumi terdapat dua hal yang sangat

penting, yaitu yang pertama menentukan posisi satelit pada orbitnya dan yang

kedua adalah merancang perangkat dari sistem kendali antena stasiun buminya.

Posisi satelit digunakan sebagai input sistem untuk menentukan seberapa besar

antena harus berputar dan mengarah ke satelit. Himpunan elemen yang

menyebabkan ketidakpastian atau gangguan benda-benda di ruang angkasa telah

dihasilkan oleh NORAD. Himpunan elemen ini secara periodik diperbaiki dan

dapat digunakan untuk memprediksi posisi serta kecepatan benda-benda angkasa

yang bergerak mengelilingi bumi. Himpunan elemen dari NORAD ini dinamakan

data Two-Line Element (TLE) dan dipublikasikan oleh celestrak (3). NORAD

mengklasifikasikan benda di ruang angkasa sebagai benda yang dekat dengan

bumi atau near-Earth (periode kurang dari 225 menit) dan benda yang jauh

dengan bumi atau deep-space (periode lebih dari 225 menit) (4). Data TLE yang

digunakan untuk memprediksi posisi dan kecepatan satelit akan menghasilkan

predikasi yang akurat jika hanya menggunakan algoritma yang telah

dipublikasikan dalam jurnal Spacetrack Report Number 3 (4).

Posisi dan kecepatan satelit LEO ditentukan dengan menggunakan

algoritma SGP4 untuk satelit yang posisinya dekat dengan bumi dan SDP4 untuk

satelit yang posisinya jauh dengan bumi. Algoritma ini kemudian diperbaiki oleh

Vallado, (5). Rahal, (1) menggunakan algoritma SPG4 ini dalam aplikasinya. Dan

banyak software simulasi yang telah dikembangkan untuk memprediksi posisi dan

kecepatan satelit juga menggunakan algoritma ini seperti predict, orbitron,

jSatTrak, dan lain-lain.

Software yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah jSatTrak.

jSatTrak merupakan free software yang menyediakan kode sumbernya (source-

code) yang dapat diakses dan dimodifikasi dalam penelitian ini dengan berbasis

bahasa pemrograman Java yang digunakan sebagai pelacak satelit. Kegunaan

utama dari software ini adalah untuk mengetahui lintasan dari sebuah satelit dan

juga koordinat terbaru dari satelit. Program ini juga dapat diberi masukan data

koordinat suatu tempat agar dapat diketahui apakah tempat tersebut akan dilintasi

3

Page 7: PKM AI Sistem Tracking

oleh satelit. Selain itu dari program dapat diketahui mengenai footprint atau area

pancaran dari sebuah satelit.

TUJUAN

Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem tracking antena stasiun

satelit LEO (Low Earth Orbit) yang bekerja pada frekuensi radio amatir (VHF

dan UHF) agar arah antena selalu tepat mengarah ke satelit sehingga mendapatkan

gain yang maksimum saat satelit berada tepat pada daerah cangkupannya. Design

ini meliputi perancangan software dan hardware sistem kendali antena stasiun

bumi.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode observasi yaitu dengan observasi

langsung terhadap sistem antena stasiun bumi melalui metode deskriptif dengan

mengumpulkan dan menginterpretasi data secara akurat serta optimal sehingga

diperoleh suatu hasil yang baik. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratoruim

Antena dan Propagasi Program Studi Telekomunikasi Multimedia Institut

Teknologi Sepuluh November, pada bulan Oktober sampai Desember 2010.

Persiapan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan pembagian 2 kelompok, dimana kelompok

pertama akan fokus terhadap hardware yang berhubungan dengan perangkat-

perangkat kendali stasiun bumi beserta antenanya dan kelompok kedua akan

mengembangkan software jSatTrak yang telah ada dengan menambahkan

beberapa perlengkapan.

Prosedur Penelitian

Mulai

Kriteria

desain

Pengembangan

software

Integrasi

Pengembangan

hardware

Pengujian

Selesai

Gambar 1. Prosedur Penelitian

4

Page 8: PKM AI Sistem Tracking

Gambar 1 menunjukkan bahwa kriteria desain ini akan dipecah ke dalam

subbagian pengembangan hardware dan subbagian pengembangan software,

kemudian setelah masing-masing subbagian selesai akan dilakukan

pengintegrasian agar dapat diuji apakah antara software dan hardware dapat

bekerja dengan baik.

Dalam melakukan penelitian nantinya akan dimulai dengan studi literature

dengan membaca berbagai buku panduan (manual book) masing-masing

perangkat untuk mengetahui spesifikasi-spesifikasi perangkat sebelum melakukan

konfigurasi agar tidak terjadi human error yang akan berakibat fatal terhadap

perangkat. Saat melakukan konfigurasi nantinya akan menemukan berbagai

masalah pada perangkat sehingga diperlukan troubleshooting agar perangkat

tersebut dapat saling bekerja dengan baik. Selain melakukan studi literature maka

diperlukan membaca referensi-referensi buku mengenai bahasa pemrograman java

agar dapat mengembangkan software yang akan digunakan nantinya.

Analisa Data

Analisa kinerja antena stasiun bumi dilakukan dengan cara menganalisa

elemen orbit satelit atau data TLE dan pengaruhnya terhadap kinerja antena

stasiun bumi. Analisa elemen orbit ini dapat berdasar pada hukum kepler I, II dan

III.

Gambar 1.Hukum kepler I, fokus: F1 dan F2, a: semi mayor axis, b:

semi minor axis dari sebuah ellips (6)

dimana : e = eksentrisitas

a = semi major dari ellips

b = semi minor axis

Untuk orbit yang berbentuk ellips, besarnya nilai eksentrisitas adalah 0 <

e < 1, jika e = 0 maka orbit akan berbentuk lingkaran sempurna dan jika e = 1

maka orbit akan berbentuk garis lurus.

Hukum kepler II

5

Persamaan (1)

Page 9: PKM AI Sistem Tracking

Gambar 2. Ilustrasi Hukum Kepler II (6)

Hukum Kepler II menyatakan bahwa luas daerah A1 akan sama dengan luas

daerah A2. Kecepatan satelit pada masing-masing posisi akan sebesar S1

meter/detik dan S2 meter/detik, dan didalam Gambar 2 terlihat bahwa besarnya

kecepatan pada S2 akan lebih kecil dari pada kecepatan di S1.

Hukum kepler III

dimana :

P = Periode orbit (s)

n = Kecepatan gerak sudut (rad/s)

µ = Konstanta gravitasi geosentris bumi

Dari elemen orbit tersebut dapat dihitung sumbu semi major axis, jarak

antara satelit dengan antena stasiun bumi, periode satelit dan kecepatan satelit.

Jarak antara satelit dengan antena stasiun bumi dan kecepatan satelit akan

berpengaruh terhadap kinerja antena stasiun bumi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian akan diperoleh hubungan antar perangkat seperti

Gambar 3. Sistem yang dikembangkan di Laboratorium Antena dan Propagasi ini

menggunakan frekuensi radio amatir yaitu frekuensi 435 MHz untuk uplink dan

145 MHz untuk downlink.

Perangkat komputer terhubung dengan dua interface GS-232A dan CT-17.

Interface GS-232A berfungsi sebagai perantara untuk mengirimkan data tracking

berupa azimuth ke rotator antena G-2800DXA dan rotator antena G-550 untuk

elevasi yang selanjutnya akan memutar antena sesuai data tracking yang diperoleh

dari data TLE yang telah diupdate. Kemudian untuk interface CT-17 terhubung

dengan transceiver IC-910H yang berfungsi untuk mengirimkan dan menerima

sinyal dari satelit melalui antena.

dan

6

Persamaan (2)

Page 10: PKM AI Sistem Tracking

Gambar 3 Hubungan Antara Perangkat

Dari perangkat tersebut akan diperoleh hasil rancangan dari penelitian

yang dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Antenna Tracking, Elevator, dan Rotator

Antena stasiun bumi diharapkan dapat mengikuti pergerakan satelit yang

melintas dengan nilai sudut, elevasi, dan kecepatan tertentu (terhadap bumi, dalam

hal ini antena tracking stasiun bumi) untuk memperoleh level sinyal yang baik

pada transceiver. Maka pada bidang horizontal tiang penyangga (tiang

penghubung bagian antena UHF dan VHF) dipasang elevator untuk menyesuaikan

dengan elevasi satelit.

Bagian bawah tiang penyangga vertikal antena dipasang dengan rotator

yang dapat berputar sampai dengan 4500 (lingkaran merah bagian bawah Gambar

4) ini memungkinkan antena berputar sesuai dengan nilai azimuth satelit.

Selanjutnya untuk pengembangan software dapat dilihat pada Gambar 5

dan Gambar 6 yang menunjukan software jSatTrak sebelum dan setelah dilakukan

pengembangan.

7

Page 11: PKM AI Sistem Tracking

Gambar 5. Software jSatTrak Sebelum dikembangkan

Gambar 6. Software jSatTrak Setelah dikembangkan

Pengembangan software jSatTrak yang kami lakukan adalah penambahan

subprogram yang berfungsi mengirimkan data koordinat pada rotator antena agar

pada saat satelit mulai terlihat dari Surabaya atau tepatnya di Kampus Elektro

ITS, antena dapat mengarah pada satelit dan selalu mengikuti lintasan satelit

sampai pada saat satelit tidak terlihat lagi dari Surabaya. Dari pengembangan

program tersebut maka antena pada saat ini telah dapat mengikuti arah pergerakan

antena dengan baik, sehingga diharapkan dengan antena yang selalu

memposisikan dirinya untuk sejajar dengan satelit, akan diperoleh penerimaan

daya satelit yang optimal. Selain itu peneliti menambahkan program untuk

parking agar antena dapat kembali keposisi semula setelah antena melakukan

tracking terhadap satelit.

Pada penelitian ini juga dilakukan pengujian komunikasi dengan beberapa

satelit LEO seperti AO-51, SO-67, HO-68 dan AO-27, dimana frekuensi kerja

8

Page 12: PKM AI Sistem Tracking

satelit-satelit ini sesuai dengan spesifikasi yang digunakan pada stasiun bumi yang

telah dibangun. Pengujian yang dilakukan adalah mentracking dan komunikasi

suara menggunakan mode FM pada ground station dengan satelit yang berfungsi

sebagai repeater, komunikasi antara stasiun bumi dan satelit telah berhasil dengan

indikasi suara yang dikirimkan dari stasiun bumi diterima kembali pada stasiun

bumi dengan baik. Kualitas sinyal sangat berpengaruh dengan perbandingan jarak

lintasan satelit dengan posisi stasiun bumi, semakin dekat jaraknya maka kualitas

sinyal akan semakin baik, begitu juga sebaliknya.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

bahwa untuk memperoleh daya yang optimal dari satelit maka dibutuhkan sistem

tracking agar komunikasi data yang diperoleh dapat diterima dengan baik, karena

dengan sistem tracking ini antena dapat mengikuti arah pergerakan satelit saat

melintas tepat di atas antena tanpa ada keterlambatan waktu, serta dengan adanya

sistem tracking ini, maka dapat meminimalkan jumlah antena stasiun bumi yang

dibangun akibat keinginan untuk selalu mengikuti pergerakan satelit. Sehingga

dilihat dari berbagai aspek menunjukan bahwa sistem tracking ini akan

mempermudah pekerjaan manusia dan sangat efektif dan efisien untuk diterapkan.

Diharapkan sistem tracking yang dikembangkan dapat digunakan untuk

mengikuti gerak satelit nano IINUSAT-01 yang sedang dikembangkan oleh

konsorsium INSPIRE.

DAFTAR PUSTAKA

(1) Rahal WA, Benabadji N, Belbachir AH. Software And Hardware Implements

For Tracking Low Earth Orbit (LEO) Satellites. Revue Teledetection.

2008;vol 28: no 2.137-146.

(2) Tuli TS, Orr NG, Zee RE. Low Cost Ground Station Design for Nanosatellite

Missions. North American Space Symposium. AMSAT;2006.

(3) Kelso TS. NORAD Two-Line Element Sets. Available from:URL:

http://www.celestrak.com/NORAD/elements/ . Accessed December 23, 2010.

(4) Hoots, Felix R, Roehrich RL. Spacetrack Report #3: Models for Propagation

of the NORAD Element Sets. U.S. Air Force Aerospace Defense Command.

Colorado Springs. CO; 1988.

(5) Vallado DA. Crawford P. Hujsak R. Kelso TS. Revisiting Spacetrack Report

#3: Rev 1. American Institute of Aeronautics and Astronautics

(AIAA);2006:2006-6753-Rev1.

(6) Roddy D. Satellite Communication. 3rd

Edition. USA:McGraw-Hill; 2001.

9

Page 13: PKM AI Sistem Tracking

10

LAMPIRAN

Biodata Kelompok:

1. Ketua Kelompok

Nama Lengkap : Tri Haryo Putra

Tempat dan tanggal lahir : Bengkulu, 8 Juli 1988

Karya ilmiah yang pernah dibuat : -

Penghargaan yang pernah diraih : -

2. Anggota Kelompok 1

Nama Lengkap : Rizadi Sasmita Darwis

Tempat dan tanggal lahir : Pekanbaru, 10 April 1988

Karya ilmiah yang pernah dibuat : -

Penghargaan yang pernah diraih : -

3. Anggota Kelompok 2

Nama Lengkap : Dicky Rismawan Raharjo

Tempat dan tanggal lahir : Surabaya, 18 Januari 1987

Karya ilmiah yang pernah dibuat : -

Penghargaan yang pernah diraih : -

4. Anggota Kelompok 3

Nama Lengkap : M. Aenurrofiq Alatasy

Tempat dan tanggal lahir : Brebes, 29 Juni 1988

Karya ilmiah yang pernah dibuat : -

Penghargaan yang pernah diraih : -

5. Anggota Kelompok 4

Nama Lengkap : Riyadi Triwijaya

Tempat dan tanggal lahir : Kediri, 30 April 1989

Karya ilmiah yang pernah dibuat : -

Penghargaan yang pernah diraih : -