jurnal obs
DESCRIPTION
presentasi jurnalTRANSCRIPT
RISK OF UTERINE RUPTURE DURING LABOR AMONG WOMEN
WITH A PRIOR CESAREAN DELIVERY
ISNI KHOERUNISA01.210.6194
LATAR BELAKANGdi USA, 60% dari total wanita yang melahirkan perabdominal (SC) pada kelahiran anak pertama,
ingin melahirkan pervaginam pada anak keduanya. Hal tersebut meningkatkan risiko
terjadinya ruptur uteri
RUPTUR UTERI mengacu pada pemisahan insisi uterus lama disertai ruptur membran janin
sehingga rongga uterus dan rongga peritoneum berhubungan, seluruh atau sebagian dari janin
atau placenta menonjol ke peritoneum
METHODE
• Retrospektive cohort analisa yang dilakukan sejak 1 januari 1987 hingga 31 desember 1996 (8 tahun pengamatan) naskah dipublikasikan 5 Juli 2011
• Data didapatkan dari Washington State Birth Event Record Database
KRITERIA INKLUSI• Primipara yang melahirkan janin tunggal
dengan jalan perabdominal• Melahirkan anak kedua dengan cara :–Pervaginam :• Partus spontan• Induksi prostaglandin• Induksi lain
–Mengulang perabdominal lagi
SAMPEL
Mengulang SC 6.980Partus spontan 10.789
Induksi prostaglandin 366Induksi lain 1960
TOTAL 20.095
STATISTIK
• MANTEL HAENSZEL– RATE RATIO– RELATIVE RISK– CONFIDENCE INTERVAL
HASIL PENELITIAN
DISKUSI• Trial of labour pada kehamilan kedua bekas SC
meningkatkan terjadinya ruptur uteri• Risiko tertinggi didapatkan pada kehamilan
dengan induksi prostaglandin• Wanita yang melahirkan secara abdominal pada
anak pertama memiliki risiko 3,2 per 1000 – 6,4 per 1000 terjadinya Ruptur Uteri
• Peningkatan risiko pada penggunaan prostaglandin dapat dicegah dengan perbaikan dosis dan kesiapan cerviks sebelum induksi
KAPAN KITA TAHU ADA RUPTUR UTERI
• Anamnesa : – ibu mengeluh nyeri terutama pada diafragma– perdarahan masif
• Pemeriksaan fisik– Pada leopold : sulitnya diagnosa tinggi janin– DJJ janin mengalami deselerasi– His yang menghilang
VAGINAL BIRTH AFTER CAESAREANKriteria seleksi VBAC1.Riwayat satu atau dua kali sesar transversal rendah2.Panggul tidak ada kelainan3.Tidak ada jaringan parut atau riwayat ruptur sebelumnya4.Selama persalinan dokter aktif5.Tersedianya peralatan darurat (anastesi dan prosedur lain)
FAKTOR PENGARUH TERJADINYA RUPTUR UTERI PADA VBAC
1. Jenis insisi pada SC terdahulu : T klasik vertikal transversal
2. Pernah mengalami ruptur sebelumnya : 6 % rekuren
3. Jumlah sesar sebelumnya : 3x lipat risiko meningkat pada wanita yang pernah SC > 2
4. Indikasi SC sebelumnya : hati-hati jika indikasinya adalah Distosia
5. Induksi pada persalinan pervaginam yang akan dilakukan
REPEAT SECTIOWanita dengan daur haid normal dan tidak sedang menggunakan kontrasepsi, memenuhi satu dari kriteria di bawah ini :1.Bunyi denyut jantung terdengar sejak 20 minggu (dengan fetoskop non elektronik) dan 30 minggu (dengan dopler)2.Telah melewati 36 minggu sejak tes kehamilan dinyatakan +3.Panjang kepala bokong diukur pada minggu ke 6-11 dan menunjukkan usia 39 minggu4.Usia gestasi yang diperoleh melalui anamnesa dan pemeriksaan fisik menyatakan 39 minggu