jiwa seminar

6
316-319 PSIKOLOGI FORENSIK DAN NEUROPSIKOLOGI DALAM KASUS KRIMINAL DAN SIPIL Spesimen urine biasanya diperiksa, sebagai contoh , seperti yang dilakukan oleh yang difasilitasi oleh kota-kota di Amerika sebagai berikut (O’Neil, dkk, 1990): Spesimen urine yang dianalisa oleh EMIT, digunakan untuk memeriksa 10 macam obat: kokain, opiates, marijuana, PCP, methadone, benzodiazepine (valium), methaqualone, propoxyphene (darvon), barbiturates, dan amphetamines. Hasil positif pada amphetamine didapat dari gas chromatography dengan cara mengeliminasi elemen-elemen obat lain yang memberi hasil positif palsu, yang mungkin disebabkan oleh obat-obatan yang dijual bebas. Untuk sebagian besar obat,hasil tes urine yang dapat mendeteksi, dapat digunakan dalam waktu 2-3 hari. Kecuali marijuana dan PCP, terkadang dapat di deteksi beberapa minggu setelah digunakan. Pada prosedur laboratorium yang terbaru, tetapi merupakan salah satu prosedur yang menjanjikan dalam hal akurasi dan efisiensi, adalah radioimmunoassay dari rambut (RIAH) (rogers and Kelly, 1997). Metabolit dari zat terlarang menempel di batang rambut; batang rambut tersebut merupakan bukti terhadap penyalahgunaan dan tidak menggunakan substansi tersebut. Kelemahan utama dari RIAH adalah prosedur ini tidak efektif terhadap penyalahgunaan alcohol dan belum ada prosedur yang berstandar untuk mencegah perbandingan silang laboratorium. Penggunaan substansi yang berlebihan tidak dianjurkan pada pemeriksaan terkadang dihubungkan dengan penilaian positif yang bersifat relative. Rohsenow, Erickson, and O’Leary (1978) menemukan bahwa tingkat terendah dari psikopatologi berhubungan dengan penolakan dan intelektualisasi sebagai pertahanan ego sesuai dengan mekanisme

Upload: moronic27

Post on 27-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bahan seminar jiwa

TRANSCRIPT

Page 1: Jiwa Seminar

316-319

PSIKOLOGI FORENSIK DAN NEUROPSIKOLOGI DALAM KASUS KRIMINAL DAN SIPIL

Spesimen urine biasanya diperiksa, sebagai contoh , seperti yang dilakukan oleh yang

difasilitasi oleh kota-kota di Amerika sebagai berikut (O’Neil, dkk, 1990):

Spesimen urine yang dianalisa oleh EMIT, digunakan untuk memeriksa 10 macam obat: kokain,

opiates, marijuana, PCP, methadone, benzodiazepine (valium), methaqualone, propoxyphene

(darvon), barbiturates, dan amphetamines. Hasil positif pada amphetamine didapat dari gas

chromatography dengan cara mengeliminasi elemen-elemen obat lain yang memberi hasil

positif palsu, yang mungkin disebabkan oleh obat-obatan yang dijual bebas. Untuk sebagian

besar obat,hasil tes urine yang dapat mendeteksi, dapat digunakan dalam waktu 2-3 hari.

Kecuali marijuana dan PCP, terkadang dapat di deteksi beberapa minggu setelah digunakan.

Pada prosedur laboratorium yang terbaru, tetapi merupakan salah satu prosedur yang

menjanjikan dalam hal akurasi dan efisiensi, adalah radioimmunoassay dari rambut (RIAH)

(rogers and Kelly, 1997). Metabolit dari zat terlarang menempel di batang rambut; batang

rambut tersebut merupakan bukti terhadap penyalahgunaan dan tidak menggunakan substansi

tersebut. Kelemahan utama dari RIAH adalah prosedur ini tidak efektif terhadap

penyalahgunaan alcohol dan belum ada prosedur yang berstandar untuk mencegah

perbandingan silang laboratorium.

Penggunaan substansi yang berlebihan tidak dianjurkan pada pemeriksaan terkadang

dihubungkan dengan penilaian positif yang bersifat relative. Rohsenow, Erickson, and O’Leary

(1978) menemukan bahwa tingkat terendah dari psikopatologi berhubungan dengan penolakan

dan intelektualisasi sebagai pertahanan ego sesuai dengan mekanisme pertahanan (Defense

Mechanism Inventory / DMI). Mereview lokus pada kontrol riset, Rohsenow & O’Leary (1978)

menemukan bahwa pribadi seseorang berhubungan dengan fungsi social yang lebih baik dan

pertahanan terhadap penolakan, intelektualisasi dan represi. Last, Pekarik, Jones & Blodgett

menemukan score denial pada MMPI menunjukkan hasil positif dengan intelegensi, tapi hanya

pelengkap pada program perawatan alcohol.

MMPI McAndrew Alcoholism Scale (MAC) secara tradisional dipertimbangkan sebagai

indeks terhadap kecenderungan bahan-bahan penolakan. Bagaimanapun, review secara

komprehensif dari data empiris, Gottesman & Prescot menyimpulkan bahwa skala membuat

banyak hasil false positif eror yang digunakan sebagai skala penilaian harus ditarik.

Mereka mereview, dari 74 studi yang dipublikasikan MAC antara 1976-1987. Mereka

menghitung rerata positif (persen dari skor positif yang benar-benar pecandu alkohol) pada

Page 2: Jiwa Seminar

populasi umum. Hanya 15% dan 85% dikatakan alkoholik sesuai test, tapi pada faktanya

mereka bukanlah pecandu alkohol.

Studi 63 orang kulit putih, …dkk menyatakan bahwa:

Ketika MacAndrew Alcoholism Scale merupakan tes pengukuran MMPI yang sering digunakan

untuk menilai kerentanan terhadap penyalahgunaan alkohol, akurasi penilaiannya belum diteliti

lebih lanjut pada pasien yang secara intrinsic dimotivasi untuk melebih-lebihkan atau

meminimalkan psikopatologi. Kita menilai akurasi MAC pada pasien forensic dengan rerata

respon yang tinggi – BIAS,hasil mengindikasikan:

1. skor MAC berhubungan dengan hasil positif dan atau negative dengan meminimalkan untuk

subjek dengan riwayat penyalahgunaan alkohol

2. skor MAC berkaitan dengan lebih atau minimalnya psikopatologi dibandingkan dengan

admisi atau penyalahgunaan alkohol

3. skor MAC penilaiannya lebih akurat dibandingkan peningkatan / meminimalkan protocol

MMPI

4. Validitas penilaian terhadap skor yang dihentikan tiba-tiba ditengah pemeriksaan

menunjukkan analisa fungsi diskriminasi efektif untuk identifikasi misklarifikasi MAC. Hasil

menyarankan MAC harus dilakukan dengan perhatian khusus, tepatnya ketika motivasi untuk

meminimalisir psikopatologi dicurigai.

Sekarang ada pemakaian versi dari MAC: MAC-R. Review terbaru dari studi 71 MAC

dan MAC-R dari tahun 1998-2001 menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan dengan

mengukur alkohol dan penyalahgunaan pada remaja muda dan dewasa. 2 penilaian

menunjukkan penilaian yang berbeda pada bahan-bahan yang disalahgunakan pada grup non-

clinical tanpa penyalahgunaan, tapi tidak efektif ketika digunakan pada pasien psikiatri dan

pasien umum.

MMPI-A menilai 2 skala untuk menentukan penilaian bahan-bahan yang disalahgunakan

(Pope et al., 2000). Skalanya adalah The Alcohol or Drug Problem Scale (PRO) dan The

Alcohol or Drug Acknowledgement Scale (ACK). Micucci (2002) yang berada dalam bidang

ACK, PRO dan MAC-R dari MMPI-A untuk 79 pasien psikiatri remaja. Paling tidak 1 dari 3 skala

dapat secara akurat mengidentifikasi 89,9% dari kasus, tetapi ketiga sakala tersebut lebih baik

untuk menentukan kasus dari bahan-bahan yang disalahgunakan dibandingkan dengan

mengidentifikasi individu yang menggunakan bahan-bahannya.

Tirell (2005) juga meneliti skala MMPI-A’s, ACK, PRO dan MAC-R pada 100 sampel

remaja yang pakai bahan-bahan terlarang, 100 pasien psikiatri remaja yang tidak pakai obat

terlarang, 100 remaja normal. Penilaiannya, terutama ACK, juga lebih berguna secara statistic

Page 3: Jiwa Seminar

untuk membedakan penyalahgunaan obat-obatan pada pasien psikiatri yang tanpa bukti dari

penggunaan obat secara aktif.

Sudah diteliti lebih lanjut menggunakan psikometri yang berhubungan dengan bahan

terlarang psikoaktif dengan berbagai macam karakteristik personal dan khususnya gejala

gangguan personality (Latker et al.,1997). Hal ini sulit tapi mampu mengetahui berbagai hal

yang terlibat. Hubungannya bukan merupakan penyebab, hanya obat-obat terlarang yang

sifatnya haram yang merupakan komposisi utama obat tersebut, akan mempengaruhi

perilakunya yang mungkin dapat dijelaskan pada skala psikometri dimana adanya peningkatan

skala menunjukkan gangguan terhadap kepribadian.

Pertama, PAI sudah merencanakan akan keuntungan dibandingkan instrument lainnya. Fals-

Stewart menjelaskan item-item PAI dapat dijelaskan menjadi 4 poin (sangat benar, benar,

cukup benar, salah), yang mana memberikan penilaian secara kuantitatif dibandingkan dengan

penilaian dikotomi yang berisi jawaban ya dan tidak

Kedua, skala PAI tidak membagi item-item seperti MMPI-2 dan MCMI-III. Argumen ini

menyatakan validitas yang sifatnya diskriminatif terhadap PAI. PAI mempunyai 2 skala terhadap

penipuan dari penyalahgunaan bahan-bahan terlarang - masalah alkohol dan masalah obat.

PAI juga berguna untuk skala validitas – Positive Impression Scale (PIM) yang didesain untuk

mendeteksi derajat manajemen positif impression oleh Ss. Fals-Stewart (1996) mengobservasi

tidak seluruhnya item-item jelas pada skala penilaian obat dan alkohol yang dilakukan MMPI-2

dan MMPI-III, skala PAI hanya berkaitan dengan perihal penyalahgunaan obat. Perihal

mengenai kejelasan skala dikenal dengan Michigan Alcoholism Screening Test (MAST).

Implikasi PAI dan MAST mungkin berguna pada pengaturan dimana pasien yang menggunakan

bahan terlarang termotivasi untuk mencari bantuan dan kredibilitasnya diasumsikan mampu

secara umum. Ketika kredibilitasnya dinilai tidak mampu, instrument ini mempunyai batasan

yang jelas. Data-data PAI yang asli, dibagi secara khusus dengan identifikasi personal terhadap

obat-obat terlarang, dan hal ini merupakan batasn jelas pada instrument penilaian data.

Parker, Daleiden, Simpson (1999) membandingkan PAI pada index keparahan terhadap

adiksi (Addiction Severity Index), wawancara semistruktural dengan 103 pria dewasa yang

dirawat dengan ketergantungan bahan-bahan kimia. Skala ALC dan DRG pada PAI

mendemonstrasikan pengerucutan validitas dengan ASI dan diagnosis penyalahgunaan obat

terlarang. ALC lebih tinggi spesifikasinya dari DRG berdasarkan validitas diskriminannya.

Fals Stewart (1996) menginvestigasi penggunaan PAI dengan penyalahgunaan obat, dimana

ditemukan indikasi validitas skala PAI (DRG dan ALC) dirancang untuk mengukur disimulasi

positif untuk menentukan false positif dan dales negative error berdasarkan studi cross section.

Page 4: Jiwa Seminar

Penulis menyimpulkan bahwa hal tersebut telah diharapkan sebelumnya, memberikan validitas

meningkat terhadap konten-konten item pada skala. Data temuan ini harus terjamin dan hati-

hati ketika digunakan {PAI untuk menilai penyalahgunaan zat ketika ditanya potensi-potensi

yang bisa memicu penipuan.

Pada studi lebih lanjut paradigm dari percobaan yang serupa menggunakan analisis yang

diklarifikasi. Secara optimal kombinasi penelitian multivarian dari DRG, ALC dan PIM

dikembangkan untuk mengklarifikasi dengan lebih akurat dari kelompok-kelompok percobaan.

Dibawah ini merupakan criteria yang mungkin dapat digunakan untuk mendiagnosis orang

dengan ketergantungan zat terlarang:

1. riwayat perilaku maladaptasi dan penggunaan zat terlarang berdasar criteria DSM IV dan

dibuktikan dengan sumber-sumber termasuk:

a. pengetahuan lain yang signifikan

b. data rekam medis / psikologis dari evaluasi dan pengobatan

c. Data riwayat criminal termasuk perilaku maladaptasi yang berhubungan dengan zat

terlarang

d. catatan hasil urinalisa sebelum dan saat pemeriksaan ini

2. Psychological Scale Test jika didukung oleh tanda2 a, b atau c

3. Penerimaan terhadap penggunaan zat didukung oleh tanda2 a, b atau c

4. Gejala putus obat jika diikuti (1) atau (2)

KESIMPULAN

Pada bab ini telah dibahas tentang masalah2 yang berkaitan dengan penipuan terhadap

defisiensi psikologikal, psikosis dan penyalahgunaan zat dalam masalah dan situasi criminal.

Untuk mendukung pembaca, telah diberikan model yang digunakan untuk analisa data-data

palsu yang diusulkan secara sistematis dengan mendalami target penipu, gaya dalam

merespon dan penggunaan pengukuran terhadap deteksi penipuan.

Penelitian terhadap penipuan dan deteksi penipuan telah berkembang selama decade terakhir

yang menghasilkan revisi data2 penting dari forensic klinik dan sampai sekarang dapat diterima

oleh para praktisi. Temuan utama mengenai penelitian terhadap aplikasi forensic mengenai

analisa penipuan merupakan bagian yang harus ditingkatkan pada setiap analisa kasus.

Kegagalan untuk melakukan hasil analisis penipuan dalam menerima informasi sebagai benar

tanpa bukti yang menguatkan atau cross-validasi dan membuat, menurut pendapat penulis,

evaluasi ini dinilai cacat fatal. Penelitian di bidang yang menarik ini sangat dianjurkan.