jeruk siam 123 elsa

14
JERUK SIAM Jeruk merupakan salah satu buah yang banyak mengandung vitamin C yang banyak bermanfaat bagi tubuh. Buah jeruk ini bisa dimakan dengan berbagai macam cara, bisa secara langsung ataupun dibuat menjadi jus. Seiring dengan perkembangan zaman, orang yang ingin mengonsumsinya tak perlu susah payah lagi membuat jus sendiri karena sudah banyak di toko atau supermarket jus jeruk kemasan yang bisa dengan mudah dikonsumsi. Kandungan Gizi Jus Jeruk Siam Mengonsumsi jeruk memang dianjurkan karena banyak mengandung nutrisi yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Adapun yang menjadi komponen utama jus jeruk ialah gula. Jenis gula yang penting ialah fruktosa, sukrosa, dan juga glukosa dengan perbandingan 1:2:1. Dalam setiap 100 ml sari buah jeruk siam mengandung glukosa sebanyak 1-1,25 gram, fruktosa 1,50-1,60 gram, dan sukrosa 2-4,9 gram.

Upload: ali-sahbana-siregar

Post on 28-Oct-2015

126 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jeruk Siam 123 Elsa

JERUK SIAM

Jeruk merupakan salah satu buah yang banyak mengandung vitamin C yang banyak bermanfaat bagi tubuh. Buah jeruk ini bisa dimakan dengan berbagai macam cara, bisa secara langsung ataupun dibuat menjadi jus.

Seiring dengan perkembangan zaman, orang yang ingin mengonsumsinya tak perlu susah payah lagi membuat jus sendiri karena sudah banyak di toko atau supermarket jus jeruk kemasan yang bisa dengan mudah dikonsumsi.

Kandungan Gizi Jus Jeruk Siam

Mengonsumsi jeruk memang dianjurkan karena banyak mengandung nutrisi yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Adapun yang menjadi komponen utama jus jeruk ialah gula.

Jenis gula yang penting ialah fruktosa, sukrosa, dan juga glukosa dengan perbandingan 1:2:1. Dalam setiap 100 ml sari buah jeruk siam mengandung glukosa sebanyak 1-1,25 gram, fruktosa 1,50-1,60 gram, dan sukrosa 2-4,9 gram.

Page 2: Jeruk Siam 123 Elsa

Jus jeruk siam banyak mengandung asam organik yakni asam malat dan asam sitrat. Dalam jus jeruk mengandung asam askorbat 20-60 mg per 100 ml. Vitamin lain yang tak kalah penting adalah vitamin A, tiamin, niasin, riboflavin, asam pantotenat, biotin, asam folat, inositol, dan tokoferol.

Kandungan vitamin A berkisar antara 250-420 IU, tiamin 70-120 µg, niasin 200-220 µg, riboflavin 30 µg, asam folat 1,2 µg, dan inositol 135 mg setiap 100 ml jus.

Selain sangat kaya vitamin dan gizi, jus jeruk juga memiliki kandungan limonin dan juga naringin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limonin ini mengandung sifat bioaktif yang bisa membantu mengatasi berbagai penyakit berbahaya seperti kanker payudara dan juga kanker ovarium. Limonin juga sangat bermanfaat untuk menghambat berkembangnya virus HIV, anti-mikroba, dan juga menurunkan kolesterol.

Sementara naringin memiliki efek yang tak kalah canggihnya dengan limonin karena berdasarkan beberapa penelitian naringin ini mampu menghambat pertumbuhan sel tumor pada kolon, sebagai antioksidan, dan juga pengontrol gula darah.

Proses Pembuatan Jus Jeruk

Sebenarnya kita bisa saja menyantap buah jeruk yang masih segar. Namun menurut penelitian, kandungan naringin dan limonin dalam jeruk yang sudah diolah menjadi jus lebih besar sehingga manfaatnya juga tentunya lebih besar untuk kesehatan.

Proses pengolahan jeruk ternyata dapat meningkatkan kandungan naringin dan juga limonin masing-masing dari 233,66 mg dan 13,70 µg/l pada jeruk siam segar menjadi 545,97 mg/l untuk naringin dan 14,42 µg/l untuk limonin.

Jus jeruk dibuat dari buah jeruk matang. Alat yang digunakannya antara lain juicer, penyaring, termometer, dan alat pasteurisasi. Buah jeruk disortir lalu dicuci dan ditiriskan sampai permukaan kulitnya kering kemudian dikupas. Buah jeruk kupas lalu dimasukkan ke dalam juicer untuk memperoleh sari jeruk.

Kemudian, untuk membuat sari jeruk alami, sari jeruk dipanaskan sampai suhunya mencapai 80 derajat celsius selama lebih kurang 5 menit saja. Setelah itu, kemudian dikemas dalam keadaan panas dan didinginkan.

Sedangkan untuk membuat jus formula, sari jeruknya dicampur dengan air matang dengan perbandingan sangat relatif karena bisa disesuaikan dengan selera masing-masing.

Setelah itu kemudian ditambahkan gula penstabil CMC (carboxy methyl cellulase), asam sitrat, dan pengawet kalium sorbat. Campuran diaduk lalu dipasteurisasi dan dikemas. Jus sebaiknya disimpan pada suhu dingin agar daya tahannya lama.

Diharapkan, dengan adanya jus jeruk kemasan yang praktis, mampu menggugah kesadaran masyarakat untuk lebih menyukai jus jeruk asli. Jadi, sudah siapkah Anda membiasakan diri meminum jus jeruk?

Page 3: Jeruk Siam 123 Elsa

Khasiat Jeruk

Jeruk telah lama dikenal sebagai buah dengan rasa segar dan bergizi baik. Selain sangat kaya vitamin dan mineral, jeruk juga mengandung serat makanan yang esensial bagi pertumbuhan dan berkembangan tubuh normal. Jeruk adalah buah yang memiliki banyak varietas dengan berbagai keunggulan masing-masing dari mulai yang memiliki rasa asam hingga manis.

KHASIAT :1. Dari hasil penelitian disebutkan bahwa dengan mengkonsumsi satu buah jeruk setiap hari dapat menekan risiko stroke 19%.

2. Buah jeruk merupakan sumber enzim pektin yang berfungsi menurunkan LDL (kolestrol jahat), memperkecil penyumbatan pembuluh darah dan memperkecil resiko serangan jantung.

3. Jeruk juga mengandung flavonoid yang bertanggungjawab dalam membuat buah jeruk berwarna cerah. Kandungan flavonoid mampu meningkatkan efektifitas vitamin C dan menguatkan dinding-dinding pembuluh darah.

4. Buah jeruk adalah sumber alami asam folik. Penelitian terbaru memperkirakan bahwa wanita yang tidak memetabolisme asam folik akan beresiko tinggi melahirkan bayi dengan down syndrome. Karena itu dianjurkan agar para ibu hamil mengkonsumsi asam folik dalam jumlah cukup.

5. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa asam folik bisa membantu mencegah penyakit fatal yang berkaitan dengan usia, seperti penyakit jantung dan

Page 4: Jeruk Siam 123 Elsa

Alzheimer.

6. Dalam satu buah jeruk ukuran sedang terdapat 16 gram karbohidrat yang mengandung 70 kalori. Karbohidrat sangat penting sebagai sumber energi tubuh, terutama untuk otak.

7. Nilai serat dalam sebuah jeruk setara dengan 12% yang dibutuhkan per hari. Fungsi serat jelas sangat penting antara lain membantu proses pencernaan. Serat dalam jeruk juga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan juga menurunkan risiko penyakit jantung.

8. Kandungan yang terdapat dalam jeruk dapat mempengaruhi aktivitas enzim glutatione S-transferase (GTS), untuk menghambat terjadinya kanker, bekerja sama dengan senyawa limonoida seperti limonin dan nomilin. GTS sendiri merupakan enzim utama sistem detoksifikasi yang dapat menetralkan karsinogen.

TIPS PENYAJIAN Jeruk manis dapat dikonsumsi dalam bentuk segar atau dibuat sari buah. Jeruk memiliki daya simpan lebih lama yaitu sekitar 7 hari bila disimpan dalam suhu ruang dan bisa 10 hari bila disimpan dalam suhu rendah. (<100C). Apabila yang diinginkan untuk sumber vitamin C sebaiknya dipilih jeruk manis.

Jeruk, buah yang sangat populer, mudah diperoleh, dan relatif murah itu, ternyata mengandung banyak zat gizi yang baik bagi kesehatan dan pencegahan penyakit. Jeruk telah lama dikenal sebagai buah dengan rasa segar dan bergizi

Page 5: Jeruk Siam 123 Elsa

baik. Selain sangat kaya vitamin dan mineral, ia juga mengandung serat makanan yang esensial (sangat diperlukan tetapi tidak dapat diproduksi dalam tubuh) bagi pertumbuhan dan berkembangan tubuh normal. Senyawa non-gizi yang dikandungnya ternyata juga membantu menurunkan risiko terkena beberapa jenis penyakit kronis, seperti kardiovaskuler, kanker, dan katarak. Sayangnya, selama ini jeruk telanjur terkenal hanya sebagai sumber vitamin C.

Padahal, buah bulat ini juga mengandung sederetan zat gizi esensial lainnya, yang meliputi karbohidrat (zat gula dan serat makanan), potasium, folat, kalsium, thiamin, niacin, vitamin B6, fosfor, magnesium, tembaga, riboflavin, asam pantotenat, dan senyawa fitokimia. Keunggulan lainnya, jeruk tidak mengandung sodium, lemak, dan kolesterol. Kandungan kalorinya pun rendah, sehingga tidak akan membangkitkan kekhawatiran bagi mereka yang berupaya menurunkan bobot badan. Sebuah jeruk segar berukuran sedang cuma mengandung 60 – 80 Kkal. Karbohidrat dalam jeruk merupakan karbohidrat sederhana, yaitu fruktosa, glukosa, dan sukrosa. Karbohidrat kompleksnya berupa polisakarida non-pati (secara umum dikenal sebagai serat makanan) yang baik untuk kesehatan. Serat makanan ini di dalam tubuh akan mengikat zat gizi larut dalam air pada suatu gel-matriks, sehingga dapat memperlambat proses pengosongan lambung serta proses pencernaan dan penyerapan. Keadaan itu akan memperpanjang rasa kenyang, dan menurunkan laju penyerapan glukosa sehingga dapat membantu mencegah lonjakan kadar gula darah. Serat makanan juga membantu menurunkan kadar kolesterol dalam plasma dengan cara mengganggu proses reabsorpsi asam empedu. Dengan mengkonsumsi sebuah jeruk ukuran sedang dalam satu hari, serat makanannya kira-kira 3,0 g, dapat memberikan kontribusi cukup berarti bagi pemenuhan kebutuhan zat itu bagi tubuh yang disarankan sekitar 25 g per hari. Sebagai antioksidan Vitamin paling dikenal yang terkandung dalam jeruk adalah vitamin C. Vitamin esensial larut air ini memainkan peranan kunci dalam proses pembentukan kolagen yang merupakan komponen dasar pembentukan jaringan penghubung dalam tubuh. Pembentukan kolagen optimal sangat diperlukan untuk pembentukan ligamen, tendon, dentin, kulit, pembuluh darah, dan tulang. Juga membantu proses penyembuhan luka dan perbaikan jaringan. Vitamin C juga berperan dalam proses penyerapan zat besi non-organik (zat besi dari makanan non hewani), sehingga dapat mencegah dan membantu penyembuhan anemia. Sekarang vitamin C juga menyedot perhatian lantaran kemampuannya sebagai antioksidan, yang dapat membantu mencegah kerusakan sel akibat aktivitas molekul radikal bebas. Dalam tubuh molekul radikal bebas mengoksidasi protein, asam lemak, dan DNA. Kerusakan akibat radikal bebas berimplikasi pada timbulnya sejumlah penyakit, termasuk kanker, kardiovaskuler, dan katarak. Secara signifikan, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa asupan vitamin C yang tinggi dari makanan, termasuk jeruk segar, dapat mencegah kenaikan LDL teroksidasi. Kadar LDL teroksidasi tinggi merupakan faktor utama berkembangnya penyakit jantung. Beberapa penelitian epidemiologi memang telah memperlihatkan hubungan signifikan antara asupan vitamin C dengan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler. Tingkat konsumsi makanan dengan kandungan folat tinggi, seperti jeruk segar atau

Page 6: Jeruk Siam 123 Elsa

dalam bentuk jus, akan meningkatkan kadar folat. Peningkatan kadar folat akan menurunkan kadar homocystein, yang merupakan racun bagi dinding pembuluh darah. Dengan menurunnya kadar homocystein, risiko penyakit kardiovaskuler juga berkurang. Vitamin C dalam bebuahan, termasuk jeruk, secara ilmiah juga bisa dijelaskan peranan positifnya dalam memberikan perlindungan tubuh terhadap kanker. Hasil penelitian epidemiologi menunjukkan, tingkat konsumsi bebuahan, salah satunya jeruk, dan sesayuran yang tinggi memiliki efek perlindungan terhadap kanker lebih baik dibandingkan dengan tingkat konsumsi vitamin C (dari makanan suplemen) yang tinggi. Karena oksidasi lensa mata memainkan peranan penting pada pembentukan penyakit katarak, peranan antioksidan, termasuk vitamin C, menjadi penting. Dari hasil penelitian diperlihatkan bahwa individu dengan konsentrasi vitamin C dan karotenoid dalam darah yang tinggi memiliki risiko terkena katarak lebih rendah. Namun, tidak ada bukti yang memperlihatkan bahwa asupan vitamin C yang tinggi dalam jangka waktu lama menurunkan risiko terkena katarak. Jeruk sebagai sumber vitamin C juga diduga memberikan efek pencegahan dan penyembuhan terhadap penyakit seperti pengeroposan tulang (osteoporosis), batu ginjal, gangguan fungsi kognitif, dan asma. Tetapi masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan dugaan tersebut. Untuk memelihara kesehatan dan menjaga kecukupan cadangan vitamin C dalam tubuh, disarankan untuk mengkonsumsi vitamin C sebanyak 30 – 100 mg per hari. Kebutuhan ini sudah cukup terpenuhi dengan sebuah jeruk berukuran sedang. Jeruk seukuran itu mengandung sekitar 70 mg vitamin C. Atau, dengan mengkonsumsi satu gelas, sekitar 225 ml, jus jeruk per hari.

Walaupun beberapa penelitian terbaru menunjukkan, konsumsi di atas 200 mg per hari dapat secara optimal mencegah timbulnya beberapa penyakit kronis, mengkonsumsi vitamin C dalam bentuk suplemen secara berlebihan (di atas 500 mg per hari) dapat menimbulkan efek negatif, terutama bagi mereka yang berisiko menderita kelebihan zat besi. Menjaga tekanan darah normal Vitamin esensial larut air lainnya yang terkandung dalam jeruk adalah folat. Vitamin ini membantu produksi DNA dan RNA serta pematangan sel-sel darah merah, yang pada akhirnya dapat mencegah anemia. Konsumsi folat per hari disarankan 180 mcg untuk wanita dan 200 mcg untuk pria. Sebagian kebutuhan itu bisa dipasok dari jeruk. Dalam satu gelas, 225 ml, jus jeruk terkandung 75 mcg asam folat bagi tubuh. Selain itu jeruk juga mengandung beberapa jenis mineral. Salah satunya potasium. Mineral esensial ini berperan memelihara keseimbangan asam dan air dalam tubuh. Sebagai komponen penting elektrolit, potasium memainkan peranan pada transmisi impuls syaraf ke otot, proses kontraksi otot, dan menjaga tekanan darah normal. Konsumsi potasium disarankan sebanyak 2000 mg per hari. Sebagian jumlah itu bisa dipenuhi oleh jeruk. Segelas, 225 ml, jus jeruk memberikan 500 mg potasium. Memang, kasus kekurangan potasium sangat jarang ditemukan. Perhatian lebih banyak tertuju pada rasio konsumsi sodium terhadap potasium.

Rasio tinggi merupakan faktor risiko terhadap penyakit kronis. Dalam jeruk juga terkandung senyawa fitokimia. Senyawa khas tanaman ini memiliki efek

Page 7: Jeruk Siam 123 Elsa

fisiologis luas dan membantu mencegah timbulnya berbagai jenis penyakit kronis, termasuk kanker dan penyakit jantung. Mekanisme pencegahannya meliputi kemampuannya sebagai antioksidan, efeknya pada proses pembelahan sel, meningkatkan aktivitas enzim dalam menghilangkan karsinogen (zat penyebab kanker), dan pemblokiran senyawa nitrosamin. Asupan senyawa ini hanya dapat dipenuhi melalui konsumsi makanan asal tanaman, salah satunya jeruk, sebagai bagian dari menu makanan sehari-hari.

Sebenarnya, jeruk ini bukanlah hasil produksi pertanian Kota Pontianak. Sentra tanaman jeruk justru berasal dari Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas. Tetapi, sejak lama jeruk ini telah dikenal dengan merek dagang "Jeruk Pontianak".

Sejarah pengembangan Jeruk Siam yang akhirnya terkenal sebagai Jeruk Pontianak di Kalimantan Barat sejak tahun 1936, tepatnya di Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas. Bibitnya berasal dari negara Republik Rakyat Cina. Hingga awal tahun 1950 jeruk siam telah berhasil dibudidayakan hingga mencapai 1.000 ha. Tahun 1960 sebagian besar pohon jeruk ini ditebangi karena terserang penyakit.

Pada tahun 1979 perkebunan Jeruk Siam dikembangkan kembali dan sampai tahun 1996 mengalami masa kejayaan yaitu mencapai 10.000 ha lebih dengan produksi 26.000 ton per tahun. Namun, setelah tahun 1996, jeruk siam anjlok karena ada monopoli sistem tata niaga jeruk, yang mengakibatkan harga di tingkat petani jatuh dan total pendapatan tidak cukup membiayai biaya pengeluaran sehingga petani membiarkan pohon jeruk merangas mati karena tidak terpelihara dan diperparah akibat serangan hama penyakit.

Saat ini, masyarakat Sambas kembali mengembangkan potensi tanaman jeruk. Luas potensi areal pengembangan KSP Jeruk saat ini antara 10.000 – 20.0000 ha, terdapat di Kab. Sambas. Lokasinya terletak dalam satu hamparan dataran rendah yang luas pada beberapa Desa di Kecamatan Pemangkat, Tebas, Sambas, dan Teluk Keramat.Jeruk Pontianak juga sudah menjadi trademark provinsi Kalimantan Barat. Untuk pasar domestik, nama Jeruk Pontianak sudah menjadi jaminan kualitas dan rasa jeruk siam khas Kalimantan Barat. Produksi Jeruk Pontianak saat ini mencapai lebih dari 150 ribu ton. Sentral produksi jeruk Pontianak berada di Kabupaten Sambas dan sebagian Kabupaten Bengkayang. Saat ini luas areal tanaman jeruk seluruhnya mencapai sekitar 12.000 hektar dan sebagian besar terletak di Kabupaten Sambas.

Peneliti di Citrus Center Kalimantan Barat telah menemukan metode yang tepat untuk mengolah buah jeruk siam menjadi minuman segar yang kadar pahitnya amat rendah. “Untuk pengembangan selanjutnya, akan menggunakan mesin khusus yang mampu mengolah buah jeruk dalam skala banyak,” kata Kepala Dinas Pertanian Kalbar, Hazairin, di Pontianak, Rabu (13/8).

Page 8: Jeruk Siam 123 Elsa

buah jeruk siam dalam kemasan botol ukuran 220 mililiter. Hazairin menjamin minuman tersebut tidak diberi zat pemanis tambahan karena hanya mengandalkan kadar gula alami di buah.

Ia menargetkan produksi per hari akan mencapai 10.000 botol dengan kebutuhan jeruk ribuan ton. “Terutama untuk buah jeruk dengan ukuran kecil karena sekitar 30% dari produksi petani masuk kategori itu,” kata Hazairin.

Sasaran penjualan kalangan level menengah dan bawah. Selama ini, petani jeruk di Kalbar terkadang terpaksa membuang buah yang ukurannya kecil dan tidak terjual sewaktu panen raya karena harga jauh di bawah biaya produksi.

Dinas Pertanian Kalbar tengah mengusulkan hak atas kekayaan intelektual (HAKI) terhadap produk olahan dari jeruk siam tersebut ke Departemen Hukum dan HAM. “Untuk nama, sudah dipatenkan yakni Borneo Citrus,” katanya.

Ia menambahkan, secara resmi, minuman tersebut akan diperkenalkan secara luas pada Oktober 2008 di Citrus Center dengan dihadiri Menteri Pertanian, Anton Apriyantono.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalbar dalam situsnya menyebutkan bahwa jeruk siam merupakan komoditas unggulan dan komoditi primadona Kalbar yang dikenal dengan sebutan “Jeruk Pontianak”, kendati sebenarnya berasal dari Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas. Sifat khas jeruk ini yaitu manis rasanya, tipis kulitnya, dan licin mengkilat. Jeruk Siam ada di Kalbar sejak Tahun 1936 tepatnya di Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas. Bibitnya berasal dari China. Hingga awal tahun 1950, jeruk siam telah berhasil dibudidayakan hingga mencapai 1.000 hektar. Namun tahun 1960 sebagian besar pohon ditebang karena terserang penyakit.

Pada tahun 1979, perkebunan jeruk siam dikembangkan kembali dan sampai tahun 1996 mengalami masa kejayaan yaitu mencapai 10.000 hektare lebih dengan produksi 26.000 ton per tahun.

Setelah tahun 1996, jeruk siam anjlok sebagai akibat dari monopoli sistem tata niaga sehingga harga di tingkat petani jatuh dan Total Revenue (TR) tidak cukup membiayai total cost (TC). Petani kemudian membiarkan pohon jeruk meranggas mati karena tidak terpelihara dan diperparah akibat serangan hama penyakit.

Kini, minat petani untuk kembali menanam jeruk siam semakin tumbuh dengan sebaran tidak hanya terfokus di Kabupaten Sambas saja melainkan juga Kabupaten Bengkayang.

Page 9: Jeruk Siam 123 Elsa

Penulis : Setyadjit, Yulianingsih, Suyanti, Dondy ASB, Ermi Sukasih

Produksi jeruk berkembang sangat pesat dan pada tahun 2003 produksi jeruk telah berhasil melampaui produksi mangga (1.526.474 ton). Peningkatan produksi menyebabkan suplai jeruk siam meningkat di pasar domestik dan harga ini jatuh pada saat panen raya (komunikasi pribadi petani Banyuwangi, 2005). Indusri jeruk di negara maju menggunakan pendekatan terintegrasi antara industri jeruk segar dan industri olahan jeruk seperti yang terjadi di Amesika Serikat (Nagy et al. 1997) dab Australia (Anonymous 2002). Pengolahan diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah pada jeruk off class.

Peluang ini disadari oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian melalui programnya yakni pengembangan model agroindustri penanganan dan pengolahan jeruk yang berlokasi di Kalimantan Barat dimulai tahun 2005 dan berakhir 2007.

Impor jeruk dan produk jeruk dari seluruh negara di dunia mencapai milyaran dolar setiap tahunnya. Di antara jeruk segar, impor jeruk manis adalah yang terbesar diikuti oleh tangerin, mandarin, grapefruit dan pamelo. Di antara produk olahan impor terbesar adalah sari murni jeruk manis dan konsentrat jeruk manis. Sari murni adalah 100% jus murni yang penampilan fisiknya dapat jernih atau keruh. Sedangkan konsentrat merupakan suatu produk intermediet, yang tidak dapat diperdagangkan langsung kepada konsumen tetapi diperdagangkan untuk pengolahan lanjut. Walaupun volume konsentrat lebih kecil, produk ini dibuat dari sari murni jeruk yang dievaporasi sehingga nilai brixnya meningkat 3-6 kali. Pada tahun 2004, impor jeruk manis mencapai 3 milyar dolar sedangakan nilai impor sari murni dan konsentrat adalah 3,4 milyar dolar.

Di Indonesia industri jeruk baru mulai berkembang dan masih terbatas pada produksi buah segar. Di negara maju industri jeruk telah dimulai

Page 10: Jeruk Siam 123 Elsa

sejak tahun 1990. Dengan adanya teknologi pengolahan jeruk yang inovatif diharapkan industri pengolahan jeruk di Indonesia dapat berkembang dengan pola usaha kecil menengah dan kluster. Teknologi ini dimulai dengan teknologi pengolahan jeruk siap saji yangakan diikuti dengan pembuatan konsentrat dan pengolahan limbah.

Guna mendukung pengembangan agroindustri jeruk dalam skala kecil menengah, maka dirasa perlu untuk membuat pedoman teknis atau petunjuk pelaksanaannya. Untuk keperluan tersebut, maka disusun pedoman teknis pengolahan jeruk siam yang berisi petunjuk persiapan bahan baku, cara pengolahan, peralatan atau sarana yang dibutuhkan, penerapan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) serta kelayakan ekonominya, sebagaimana dijelaskan pada daftar isi di bawah ini.

Jeruk manis atau jeruk peras (Citrus sinensis Osbeck) adalah perdu tropis dan subtropis yang menghasilkan buah dengan nama sama. dan juga nama buahnya. Buah jeruk memiliki kulit berwarna hijau hingga jingga dan daging buahnya mengandung banyak air. Sari buah jeruk merupakan minuman hasil perasan jeruk yang populer.

Kulit buah jeruk biasa dikeringkan dan diolah menjadi bahan obat dan biasanya dipakai dalam ramuan herbal atau jamu tradisional Tionghoa. Kulit jeruk dapat diolah dengan cara tertentu menjadi manisan atau selai (marmalade). Cairan buah jeruk banyak mengandung vitamin C.

Jeruk Pontianak (citrus nobilis var. microcarpa) merupakan jenis jeruk siam dengan ciri fisik kulitnya tipis dan licin mengkilat. Jeruk Pontianak mempunyai rasa yang manis dan merupakan salah satu komoditas unggulan Kota Pontianak.

Sebenarnya jeruk ini bukanlah hasil produksi pertanian Kota Pontianak. Sentra tanaman jeruk justru berasal dari Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas. Namun sejak lama jeruk ini telah dikenal dengan merek dagang “Jeruk Pontianak”. Dalam istilah bahasa Melayu, “Tebas punye jeruk, Pontianak punye name”.

Sejarah pengembangan Jeruk Siam yang akhirnya terkenal sebagai Jeruk Pontianak di Kalimantan Barat sejak tahun 1936 tepatnya di Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas. Bibitnya berasal dari negara Republik Rakyat Cina. Hingga awal tahun 1950 jeruk siam telah berhasil dibudidayakan hingga mencapai 1.000 ha. Tahun 1960 sebagian besar pohon jeruk ini ditebangi karena terserang penyakit.

Pada tahun 1979 perkebunan Jeruk Siam dikembangkan kembali dan sampai tahun 1996 mengalami masa kejayaan yaitu mencapai 10.000 ha lebih dengan produksi 26.000 ton per tahun.

Page 11: Jeruk Siam 123 Elsa

Setelah tahun 1996 Jeruk Siam anjlok sebagai akibat dari monopoli sistem tata niaga jeruk yang mengakibatkan harga ditingkat petani jatuh dan total pendapatan tidak cukup membiayai biaya pengeluaran; akibatnya petani membiarkan pohon jeruk merangas mati karena tidak terpelihara dan diperparah akibat serangan hama penyakit.

Saat ini masyarakat Sambas kembali mengembangkan potensi tanaman jeruk. Luas potensi areal pengembangan KSP Jeruk saat ini antara 10.000 – 20.0000 ha, terdapat di Kab. Sambas. Lokasinya terletak dalam satu hamparan dataran rendah yang luas pada beberapa Desa di Kecamatan Pemangkat, Tebas, Sambas, dan Teluk Keramat.

Berdasarkan rencana pengembangan produk unggulan daerah Kabupaten Sambas, masih tersedia pengembangan komoditas jeruk seluas 7.844 ha dan masih memungkinkan untuk diperluas, karena ketersediaan area pertanian lahan kering di Kalbar mencapai seluas 200.000 ha.

Menurut situs resmi Provinsi Kalimantan Barat, keunggulan jenis Jeruk Siam ini antara lain dalam hal popularitasnya yang sudah cukup terkenal baik dalam maupun luar negeri (khususnya ASEAN). Selain itu masa produktifitasnya juga cukup lama (15-20 tahun) dengan benefit cost ratio (BCR) sebesar 3,59. BCR jeruk siam ini merupakan yang tertinggi dibanding komoditas pertanian lainnya di Kalimantan Barat. Selain itu harga di pasaran relatif stabil dan cenderung terus meningkat.