jbptitbpp gdl s1 2001 cokhy 1344 laporan laporan praktikum 15

Upload: tedy-irawan

Post on 03-Mar-2016

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

biologi

TRANSCRIPT

Laporan Praktikum I

Laporan Praktikum I

PencernaanNama

: Cokhy Indira Fasha

NIM

: 10699044

Kelompok

: 4

Tanggal Praktikum: 4 September 2001

Tanggal Laporan: 11 September 2001

Asisten

: Vinni

Laboratorum Fisiologi Hewan

Departemen Biologi

Institut Teknologi Bandung

2001Laporan Praktikum I

Pencernaan

A. Pendahuluan

Sistem pencernaan berkaitan erat dengan keberlangsungan proses hidup dimana sistem ini berperan sebagai pengatur pemasukkan materi kimia yang mengandung energi kimia yang nantinya materi kimia tersebut akan digunakan sumber energi, pembangun, perbaikan, dan pengatur tubuh.

Materi kimia yang dikonsumsi tubuh dibagi menjadi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Atom-atom yang membangun senyawa-senyawa tadi antara lain C, H, O, N, S, P, serta beberapa logam dalam jumlah yang relatif kecil.

Karbohidrat dapat didefinisikan sebagai aldehid/keton polihodroksi. Dalam tubuh digunakan sebagai sumber energi. Karbohidrat ini diserap tubuh melalui sistem pencernaan dalam bentuk monosakarida (glukosa), jadi karbohidrat yang didapat dalam bentuk polisakarida (mis: amilum) harus dipecah dulu menjadi bentuk monosakarida (glukosa) agar dapat diserap oleh tubuh. Agar efektif dan efisien, pemecahan molekul ini membutuhkan biokatalis, yaitu enzim. Enzim yang digunakan unuk memecahkan amilum menjadi glukosa adalah amilase yang terdapat pada saliva dan cairan pankreas.

Protein adalah polimer dari asam amino. Asam amino ini merupakan ikatan HOOC-CH(NH2)-R dimana R adalah gugus samping dari asam amino dan menentukan sifat asam amino tersebut secara keseluruhan. Gugus R ini sangat beraneka ragam. Pada fenilalanin, triptofan dan tirosin, gugus R yang dimilikinya mengandung gugus fenil yang dapat dideteksi dengan menggunakan uji xantoprotein. Protein yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna oleh sistem pencernaan menjadi satuan asam amino dan nantinya akan disusun kembali menjadi protein yang diinginkan.

Tujuan dari praktikum ini adalah menguji adanya karbohidrat (monosakarida atau disakarida) dan protein (ikatan peptida dan protein yang spesifik mengandung gugus phenil) dalam bahan makanan dan mempelajari enzim amilase dan proses berlangsungnya kerja enzim amilase serta pengaruh kondisi lingkungan (suhu dan pH) terhadap kerja enzim.

B. Cara Kerja dan Pengamatan

No.Cara KerjaPengamatan

I.

1

2

3

4

II.

1Test bahan makanan

Uji Benedict

5 ml reagen Benedict + 0,5 ml larutan gerusan bahan makanan ( dipanaskan 5 menit, didinginkan

Uji Iod

1 ml larutan gerusan makanan + 2 tetes iod

Uji Biuret

1 ml larutan gerusan makanan + setetes demi setetes larutan Biuret

Uji Xantoprotein

1 ml larutan gerusan makanan + 0,5 ml larutan HNO3 pekat ( dipanaskan ( didinginkan dan ditambahi setetes larutan NaOH 30%

Enzim dan cara kerjanya

Pengaruh suhu terhadap kerja enzim

20 ml larutan amilum (15OC, 25OC, 35OC, 45OC, 55OC) + 0,5 ml filtrat saliva ( selang 2 menit dilakukan uji Benedict dan uji IodPengamatan awal reagen

Benedict : biru

Iod : kuning kecoklatan

Biuret : biru tua

HNO3 pekat : bening

No.

Roti

Mie

1.

2.

3.

4.

Hijau

Ungu kehitaman

Ungu kebiruan

Jingga

Tetap biru

Ungu kehitaman

Biru muda

Kuning

Suhu

Iod (-)

Benedict (+)

25OC

8 ke atas

10 ke bawah

C. Pembahasan

Pada pengujian bahan makanan digunakan mie dan roti. Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan kandungan karbohidrat dan protein. Metode yang digunakan adalah uji Benedict dan Iod untuk mendeteksi keberadaan karbohidrat serta Biuret dan xantoprotein untuk mendeteksi keberadaan protein.

Pada uji Benedict dideteksi keberadaan monosakarida dan disakarida yang mengandung gugus aldehid atau keton pada bahan makanan. Gugus aldehid atau keton ini mampu mereduksi larutan Benedict sehingga warna biru pada larutan menjadi hijau dan terdapat endapan merah bata. Pada ujiYod, dideteksi keberadaan polisakarida, yaitu amilosa. Molekul amilosa ini membentuk spiral di sekitar molekul I2 dan menimbulkan warna ungu kehitaman.

Uji Biuret mendeteksi keberadaan ikatan peptida. Pada uji Biuret, Cu2+ membentuk ikatan kompleks dengan empat gugus NH2 dan membentuk warna ungu. Pada uji Xantoprotein, ??????

Dari hasil pengamatan, pada tes terhadap roti didapatkan hasil deteksi Benedict positif yang diindikasikan dari warna hijau dan endapan merah bata yang terbentuk sangat sedikit. Hal ini menunjukkan terdapatnya monosakarida dalam jumlah besar. Selanjutnya dalam uji yod juga didapatkan warna ungu kehitaman yang mengindikasikan terdapatnya amilum dalam jumlah besar.

Pada tes