jbptitbpp gdl eengvanand 30935 6 2008ta 5nk

2
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan, yaitu : 1. Kriteria keruntuhan yang dapat digunakan untuk menentukan sifat-sifat mekanik batu andesit pada penelitian ini adalah kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb, Bieniawski I dan II, dan Hoek-Brown. Persamaan kekuatan batu andesit berdasrkan ketiga kriteria tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Metode Triaksial Kriteria keruntuhan Konvensional Multitahap Mohr-Coulomb =11.2 + n tan39 o =11.9 + n tan36.5 o Bieniawski I 1 / c =4.76( 3 / c ) 0.7 +1 1 / c =4.56( 3 / c ) 0.71 +1 Bieniawski II m / c =0.91( m / c ) 1.05 +0.1 m / c =0.91( m / c ) 1.05 +0.1 Hoek-Brown 1 = 3 +27.3(0.89 3 +1) 0.5 1 = 3 +27(0.77 3 +1) 0.5 2. Kekuatan batuan pada uji triaksial metode multistage mengalami penurunan jika dibandingkan uji triaksial konvensional. Hal ini terlihat pada selubung kekuatan batu andesit berdasarkan kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb, Bieniawski I dan Hoek-Brown pada uji triaksial multitahap yang lebih landai dari uji triaksial konvensional. 3. Triaksial metode multitahap terhadap batu andesit dapat dijadikan suatu metode yang efisien pengganti triaksial metode konvensional. Meskipun terjadi penurunan kekuatan pada triaksial metode multitahap, namun perbedaan sifat mekanik antara uji triaksial metode multitahap dan konvensional tidak terlalu signifikan. 83

Upload: lambang-adi-s

Post on 28-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hvkmn

TRANSCRIPT

Page 1: Jbptitbpp Gdl Eengvanand 30935 6 2008ta 5nk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil

kesimpulan, yaitu :

1. Kriteria keruntuhan yang dapat digunakan untuk menentukan sifat-sifat mekanik

batu andesit pada penelitian ini adalah kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb,

Bieniawski I dan II, dan Hoek-Brown. Persamaan kekuatan batu andesit

berdasrkan ketiga kriteria tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Metode TriaksialKriteria keruntuhan

Konvensional MultitahapMohr-Coulomb =11.2 + ntan39o =11.9 + ntan36.5o

Bieniawski I 1/ c =4.76( 3/ c)0.7 +1 1/ c =4.56( 3/ c)0.71 +1Bieniawski II m/ c =0.91( m/ c)1.05+0.1 m/ c =0.91( m/ c)1.05 +0.1Hoek-Brown 1 = 3+27.3(0.89 3+1)0.5

1 = 3+27(0.77 3+1)0.5

2. Kekuatan batuan pada uji triaksial metode multistage mengalami penurunan jika

dibandingkan uji triaksial konvensional. Hal ini terlihat pada selubung kekuatan

batu andesit berdasarkan kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb, Bieniawski I dan

Hoek-Brown pada uji triaksial multitahap yang lebih landai dari uji triaksial

konvensional.

3. Triaksial metode multitahap terhadap batu andesit dapat dijadikan suatu metode

yang efisien pengganti triaksial metode konvensional. Meskipun terjadi

penurunan kekuatan pada triaksial metode multitahap, namun perbedaan sifat

mekanik antara uji triaksial metode multitahap dan konvensional tidak terlalu

signifikan.

83

Page 2: Jbptitbpp Gdl Eengvanand 30935 6 2008ta 5nk

5.2 SARAN

Saran-saran yang dapat diberikan untuk pengujian triaksial multistage selanjutnya,

adalah :

1. Preparasi contoh batuan sebelum pengujian harus benar-benar dilakukan dengan

baik dan memiliki tingkat kekasaran sekecil mungkin agar mendapat hasil

pengujian yang baik.

2. Penentuan titik penghentian atau terminasi pembebanan aksial pengujian triaksial

multistage harus dilakukan dengan akurat dan cermat, karena hal inilah yang

menentukan berhasil tidaknya uji triaksial multistage.

3. Penggunaan volumetric strain dalam penentuan titik terminasi siklus pembebanan

aksial tiap siklus pembebanan pada uji triaksial multitahap. Metode ini sudah

dilakukan oleh Wylie dan Crawford (1987) dan disempurnakan kembali oleh

Pagoulatos (2004), dan memberikan hasil yang cukup baik.

84