isi deret bowen.docx

5
Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi 2015 DERET BOWEN Bowen reaction series atau dalam pengertian bahasa Indonesia adalah deret  bowen merupakan suatu skema yang menunjukkan urut-urutan pembentukan mineral- mineral dari hasil pendinginan magma dan perbedaan kandungan magma. Dari dalam der et Bowen ini ada inf ormasi yang cukup pent ing dal am pro ses ter bent ukny a mineral, yaitu perbedaan sifat mineral yang terbentuk pada suhu tinggi dan suhu yang rendah, sifat mineral yang dihasilkan bersifat basa, intermediet dan asam, dan mineral yang memiliki resistensi rendah maupun tinggi. Semua hal tersebut sebenarnya hanya dipengaruhi oleh satu hal saja, yaitu temperatur atau suhu pada saat mineral tersebut terkristalkan. Pada deret Bowen terbagi menjadi cabang yaitu deret kontinyu dan deret diskontinyu. Deret kontinyu berarti mineral yang terbentuk secara terus-menerus. Deret kontinyu disebut juga dengan kelompok plagioklas yang diantaranya !nortit, Bitownit, "abradorit , !ndesin, #ligoklas, dan !lbit. $ontoh kasusnya adalah ketika suhu masih tinggi terbentuklah !nortit terlebih dahulu karena letak !nortit di deret Bowen terletak paling awal terbentuk kemudian suhu menuru n terbe ntukla h miner al Bit owni t, tap i minera l !n ort it mas ih ter bent uk dan set erusnya. Seda ngkan yang Nama : Jalu Bias F irdausi NI : 111.1!0.1" # Plug : # 1

Upload: jalu-bias

Post on 13-Apr-2018

252 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: isi DERET BOWEN.docx

7/26/2019 isi DERET BOWEN.docx

http://slidepdf.com/reader/full/isi-deret-bowendocx 1/5

Laboratorium Bahan GalianSie. Petrologi

2015

DERET BOWEN

Bowen reaction series atau dalam pengertian bahasa Indonesia adalah deret

 bowen merupakan suatu skema yang menunjukkan urut-urutan pembentukan mineral-

mineral dari hasil pendinginan magma dan perbedaan kandungan magma. Dari dalam

deret Bowen ini ada informasi yang cukup penting dalam proses terbentuknya

mineral, yaitu perbedaan sifat mineral yang terbentuk pada suhu tinggi dan suhu yang

rendah, sifat mineral yang dihasilkan bersifat basa, intermediet dan asam, dan mineral

yang memiliki resistensi rendah maupun tinggi. Semua hal tersebut sebenarnya hanya

dipengaruhi oleh satu hal saja, yaitu temperatur atau suhu pada saat mineral tersebut

terkristalkan.

Pada deret Bowen terbagi menjadi cabang yaitu deret kontinyu dan deret

diskontinyu. Deret kontinyu berarti mineral yang terbentuk secara terus-menerus.

Deret kontinyu disebut juga dengan kelompok plagioklas yang diantaranya !nortit,

Bitownit, "abradorit , !ndesin, #ligoklas, dan !lbit. $ontoh kasusnya adalah ketika

suhu masih tinggi terbentuklah !nortit terlebih dahulu karena letak !nortit di deret

Bowen terletak paling awal terbentuk kemudian suhu menurun terbentuklah mineral

Bitownit, tapi mineral !nortit masih terbentuk dan seterusnya. Sedangkan yang

Nama : Jalu Bias FirdausiNI : 111.1!0.1"#Plug : # 1

Page 2: isi DERET BOWEN.docx

7/26/2019 isi DERET BOWEN.docx

http://slidepdf.com/reader/full/isi-deret-bowendocx 2/5

Laboratorium Bahan GalianSie. Petrologi

2015

dimaksud deret diskontinyu adalah kebalikan dari deret kontinyu yaitu mineral yang

terbentuk tidak menerus . Pada deret Diskontinyu mempunyai anggota antara lain

#li%in, Piroksen, &ornblende, Biotit.

Pada deret diskontinyu didominasi oleh mineral-mineral mafic. Sedangkan,

 pada deret kontinyu didominasi oleh mineral felsic. !rti dari mineral mafic adalah

mineral yang tersusun dari mineral-mineral yang mempunyai berat jenis yang berat

dan tentunya warnanya gelap. 'ineral felsic merupakan mineral yang tersusun dari

mineral-mineral yang berwarna terang dan berat jenis yang ringan. Pada deret Bowen

suhu yang ditampilkan paling bawah adalah ()) $ dan paling tinggi adalah *)) $

Suhu mempengaruhi tipe batuan, komposisi+banyaknya kandungan $a dan a serta

Silika.

Berdasarkan ambar di atas, tipe batuan dibedakan ada ultrabasa, basa,

intermediet, dan asam. Semakin panas suhu maka semakin basa suatu mineral

tersebut. $ontoh mineral ultrabasa adalah Peridotit, Serpentinit , mineral basa

contohnya abro dan Dolerit, mineral intermediet contohnya Diorit dan mineral asam

contohnya ranit, ranodiorit, dan Sienit. Semakin tinggi temperatur suatu mineral

Nama : Jalu Bias FirdausiNI : 111.1!0.1"#Plug : # 2

Page 3: isi DERET BOWEN.docx

7/26/2019 isi DERET BOWEN.docx

http://slidepdf.com/reader/full/isi-deret-bowendocx 3/5

Laboratorium Bahan GalianSie. Petrologi

2015

terbentuk maka kandungan $a akan semakin besar sedangkan semakin rendah

temperatur suatu mineral terbentuk maka kandungan a akan semakin besar. ilai

 persentase silika Si# / juga berpengaruh , Pada 0ltrabasa persentase silika sekitar 

1 234 , Basa 23-34 , Intermediet 3-(34 , sedangkan untuk asam sangat besar 

sekitar 5(34 . Berikut ini contoh gambar mineral-mineral pada deret bowen 6

abro

  Peridotit abro

 

Diorit ranit

Nama : Jalu Bias FirdausiNI : 111.1!0.1"#Plug : # #

Page 4: isi DERET BOWEN.docx

7/26/2019 isi DERET BOWEN.docx

http://slidepdf.com/reader/full/isi-deret-bowendocx 4/5

Laboratorium Bahan GalianSie. Petrologi

2015

Nama : Jalu Bias FirdausiNI : 111.1!0.1"#Plug : # !

Page 5: isi DERET BOWEN.docx

7/26/2019 isi DERET BOWEN.docx

http://slidepdf.com/reader/full/isi-deret-bowendocx 5/5

Laboratorium Bahan GalianSie. Petrologi

2015

eterangan selanjutnya yaitu sifat

mineral yang terbentuk. 'ineral yang terbentuk pertama kali merupakan mineral 7

mineral yang bersifat ultrabasa-basa mafic/, yang tersusun dari unsur-

unsur magnesium,ferrum dan calcium. 'isalnya olivine dan pyroxene. 8emudian

setelah itu terbentuk mineral 7 mineral yang bersifat intermediet,

misalnya hornblende dan biotite. Selanjutnya yang terbentuk terakhir merupakan

mineral 7 mineral yang bersifat asam  felsic/, yang tersusun oleh unsur 7

unsur silica dan alumina, misalnya muskovite dan quartz.

Nama : Jalu Bias FirdausiNI : 111.1!0.1"#Plug : # 5