irwan 406138103 precase - jiwa dharma graha

26
Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Jiwa Irwan / 406138103 I. IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. AK Umur : 50 tahun Jenis kelamin : Pria Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 26 Juni 1964 Alamat : Jalan Cilamaya no.24, Jakarta Pusat Warna negara : Indonesia, Jawa-Padang Agama : Islam Pendidikan terakhir : SMA Pekerjaan : tidak bekerja Pernikahan : Belum menikah Tanggal masuk RS : 30 Mei 2000 (RS Dharma Graha) Riwayat Perawatan : Pasien sudah sakit 10 tahun lalu sebelum pertama kali masuk ke RS Dharma Graha (30 mei 2000) dan pasien telah beberapa kali keluar masuk RS Dharma Graha. · RS Psikiatri Islam 3 tahun (tahun 1990an) · RS Darmasakti 5 tahun · Ke Swedia setengah bulan, perbaikan (-) 1990 - Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ. Dharma Graha Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara-Jakarta Periode 28 april 2014 – 31 Mei 2014 1

Upload: ronald-salim

Post on 25-Sep-2015

7 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

Laporan Kasus Ilmu Kesehatan JiwaIrwan / 406138103

I. IDENTITAS PASIENNama : Tn. AKUmur: 50 tahunJenis kelamin: PriaTempat/Tanggal lahir: Jakarta, 26 Juni 1964Alamat : Jalan Cilamaya no.24, Jakarta PusatWarna negara: Indonesia, Jawa-PadangAgama: IslamPendidikan terakhir: SMAPekerjaan: tidak bekerjaPernikahan: Belum menikahTanggal masuk RS: 30 Mei 2000 (RS Dharma Graha)Riwayat Perawatan: Pasien sudah sakit 10 tahun lalu sebelum pertama kali masuk ke RS Dharma Graha (30 mei 2000) dan pasien telah beberapa kali keluar masuk RS Dharma Graha. RS Psikiatri Islam 3 tahun (tahun 1990an) RS Darmasakti 5 tahun Ke Swedia setengah bulan, perbaikan (-)1990 - 2000 RS Grogol 1 bulan, perbaikan (+) RS Polri: karena menusuk orang RS Dharma Graha tahun 2000 sekarang

II. RIWAYAT PSIKIATRIAUTO dan ALLO ANAMNESAAutoanamnesa: Tanggal 5 Mei 2014, pukul 09.45 di Pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha Serpong Tanggal 6 Mei 2014, pukul 08.45 di Pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha Serpong Tanggal 15 Mei 2014, pukul 10.00 di Pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha Serpong Tanggal 16 Mei 2014, pukul 10.00 di Pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha Serpong

Alloanamnesa: Tanggal 5 Mei 2014 , pukul 12.00 WIB melalui catatan medis dan keterangan perawat Tanggal 16 Mei 2014 , pukul 13.00 WIB melalui catatan medis dan keterangan perawat

A. Keluhan utama dan keluhan tambahan: Keluhan utama: Pasien dirawat di RS Khusus Jiwa Dharma Graha dengan alasan agresif. Keluhan tambahan: Mudah tersinggung, susah tidur, histeris, tingkah laku tidak wajar, mendengar suara - suara.

B. Riwayat penyakit sekarangAutoanamnesa:Pasien pertama kali diantar ke Dharma Graha pada Mei 2000. Pasien mengaku diantar oleh kakaknya bersama polisi dan teman pasien karena karena telah menusuk salah satu tetangganya. Menurut pasien saat sebelum kejadian dia mendengar suara - suara hati yang diyakini oleh pasien berasal dari suara setan. Saat ditanyakan mengapa dia melakukannya, pasien menyebutkan tergerak oleh suara itu yang menyuruh si pasien untuk membasmi perjudian - perjudian di sekitar tempat tinggal pasien, dan menyuruh pasien untuk tidak sholat serta berzinah. Pasien menyangkal melihat adanya sesuatu yang aneh. Sebelum masuk ke RS Dharma Graha pasien pernah mendapat perawatan di beberapa rumah sakit dan awalnya pada tahun 1990an saat itu pasien mengatakan dia dibawa ke RS Psikiatri Islam, disana pasien mendapatkan terapi ECT (Electroconvulsive teraphy) sebanyak tiga kali, terapi ini menyebabkan tanggalnya beberapa gigi pasien. Pasien mengaku dikatakan aneh oleh keluarganya karena menikah sirih yang menyebabkan pasien dibawa ke rumah sakit. Istri pasien merupakan tetangga pasien bernama Farida Maulani. Pernikahannya dilakukan dengan menghadirkan satu orang penghulu, dan dua saksi pada tahun 1990 tanpa dihadiri oleh orang tua pasien. Pasien mengetahui cara menikah sirih tahun 1980an dari Keenan Nasution yang adalah seorang penyanyi dan merupakan seorang guru besar menurut pasien bersama Debby Nasution. Pernikahannya bertahan selama empat tahun, seletah satu tahun menikah orang tua pasien mengetahui pernikahannya dan menyuruh pasien untuk menceraikan istrinya. Setelah itu pasien mengatakan mendapat tekanan dan merasa stres. Pasien akhirnya bercerai dengan istrinya. Saat masih duduk di bangku kelas 2 SMA pasien pernah belajar ilmu dalam yang diperkenalkan oleh pamannya, waktu itu teman temannya menyebut dia aneh. Ilmu dalamnya diakui pasien dicabut atau menghilang setelah minum air yang berasal dari kyai. Pasien pernah berkuliah jurusan managemen setahun di ASMI Indonesia tetapi pindah jurusan karena merasa tidak cocok setelah itu pasien mengambil jurusan teknik sipil di UI (universitas Indonesia), di UI pasien berkuliah selama tujuh setengah tahun yang kemudian di drop out karena tidak mampu menyelesaikan studinya. Pasien mengaku tidak sanggup untuk belajar. Saat ditanya apakah ada kesulitan memperhatikan pelajaran pasien menyangkal, hanya menyebutkan bahwa otak dia tidak mampu. Pasien pernah bekerja beberapa kali, pertama pasien bekerja di lippogroup selama 3,5 bulan dibagian administrasi yang kemudian di berhentikan karena sering bergurau menurut pengakuan pasien. Setelah itu pasien bekerja di PEMDA golongan 2A dibagian administrasi selama 5 tahun 3 bulan dan juga berhenti karena di phk dengan alasan sering bertingkah aneh. Pada tahun 2012 pasien mengaku mengalami hal hal gaib berupa mendengar suara suara wanita dari langit kamar mandi di rumah pasien, melihat tuyul. Terakhir masuk Dharma Graha tanggal 10 februari 2013, karena pasien telanjang didepan kamar mandi katanya pasien takut tergelincir jadi membuka baju sebelum masuk kamar mandi yang saat itu di dalam ada seorang pembantu. Sekarang pasien dalam keadaan stabil tidak terlihat adanya perilaku yang kacau, dan kadang terlihat menyendiri di pendopo. Pasien aktif mengikuti kegiatan - kegiatan di pendopo serta kooperatif, juga sudah tidak mendengar suara suara hati.

Alloanamnesa:Tanggal 16 mei 2014 oleh perawat - perawat Dharma Graha dan rekam medisPasien awalnya diantar oleh kakaknya karena telah menusuk tetangganya, dan saat itu pasien dibawa ke polri dan sempat masuk ke rs polri sebelum masuk ke Dharma Graha. Dikatakan juga pasien memiliki tingkah laku yang kacau, angresif, mudah tersinggung, susah tidur, menggangu lingkungan. Kalau dirumah suka bertingkah tidak wajar seperti suka telanjang, main main air di bak mandi sampai habis. Sebelum dirawat di Dharma Graha pasien pernah melakukan pengobatan di beberapa rumah sakit. Pasien juga sempat keluar masuk dharma graha dari tahun 2000 sampai sekarang terakhir awal masuk juni 2013 karena berperilaku tidak wajar. Pasien sering terlihat menyendiri di pendopo, terlihat tenang, dan kooperatif. Sering mondar mandir ke wc. Gejalanya dimulai saat pasien masih SMA dan bertambah parah setelah lulus SMA. Pasien tidak pernah bekerja ataupun menikah, karena seusai SMA pasien langusng mendapatkan pengobatan.

C. Riwayat penyakit sebelumnya1. Riwayat Psikiatrik RS Psikiatri Islam 3 tahun (tahun 1990an) Ke Swedia setengah bulan, perbaikan (-) RS Darmasakti 5 tahun RS Grogol 1 bulan, perbaikan (+): karena marah marah, agresif RS Polri: karena menusuk orang RS Dharma Graha tahun 2000 sekarang (keluar masuk), terakhir masuk tanggal 10 februari 2013 sampai sekarang

2. Riwayat Penggunaan Zat PsikoaktifMenurut auto-anamnesa, pasien tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang. Waktu SMA kadang minum miras kalau ada pesta. Saat ini pasien sering terlihat merokok. Pasien dapat menghisap 5 batang rokok per hari.

3. Riwayat Medis UmumTidak ada keluhan organik yang cukup bermakna sehingga mengharuskan pasien dirawat di rumah sakit. Terdapat riwayat alergi sehingga pasien menderita polip yang mengharuskan pasien melakukan operasi. Riwayat trauma kepala dan epilepsi disangkal oleh pasien. Pasein pernah mendapat operasi kepala di swedia oleh rujukan dr. Michael Barjo untuk pengobatan penyakit mentalnya. Pasien menderita miopi -8 dioptri.

D. Riwayat Kehidupan Pribadi1. Riwayat masa kecila. Riwayat masa prenatal dan perinatal.Pasien merupakan anak yang dikehendaki orang tuanya.Selama kehamilan ibu pasien dalam kondisi sehat, hamil cukup bulan, dan lahir spontan di rumah sakit.

b. Masa kanak-kanak awal (0-3 tahun)Selama masa batita, pasien tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya secara normal. Tidak ada riwayat penyakit yang berat.

c. Masa kanak-kanak pertangahan (4-11 tahun).Pasien tumbuh dan berkembang normal sesuai dengan usianya. Perkembangan, perilaku dan kepribadiannya juga normal sesuai dengan usianya. Pasien dapat bergaul dengan teman seusianya secara normal.

d. Masa kanak-kanak akhir (pubertas-remaja).Pasien mengaku memiliki banyak teman di sekolah. Saat SMA pasien tidak pernah melakukan kenakalan kenakalan remaja (pergaulan bebas maupun penggunaan zat zat terlarang). Kadang berkelahi, saat kelas 2 SMA belajar ilmu dalam yang dikatakan aneh oleh teman temannya.

2. Riwayat masa dewasaa. Riwayat pendidikan TK di Rosmalia Jakarta Pusat (1970 1971) SD di Cilamaya 2 Pagi Jakarta Pusat (1971 1977) SMP di Gambir Jakarta (1977 1980) SMA di Negeri 24 Senayan Jakarta (1980 1983)

b. Riwayat PekerjaanPasien tidak pernah bekerja

c. Riwayat psikoseksual/perkawinan Pasien belum menikah. Sering masturbasi.

d. Riwayat keagamaanPasien memeluk agama Islam sejak lahir.

e. Riwayat aktivitas sosialPasien jarang melakukan interaksi dengan tetangga. Tidak ada masalah di lingkungan tempat tinggal sampai saat pasien mengalami gejala.f. Riwayat kehidupan sosial ekonomi sekarangSosioekonomi cukup.

g. Riwayat keluarga Pasien merupakan anak kedua dari empat bersaudara Orang tua pasien tidak ada masalah dan sekarang sudah meninggal kedua duanya

GENOGRAM

KETERANGANWanitaPria Laki-laki, Gangguan Jiwa, Pasien

Wanita meninggal (ibu 76 tahun)Pria meninggal (ayah 73 tahun)

h. Riwayat situasi hidup sekarangSaat ini pasien tinggal di RS Khusus Jiwa Dharma Graha kurang lebih 1 tahun 3 bulan dari tanggal terakhir pasien masuk 2 Februari 2013. Pasien hadir di pendopo setiap pagi, menjalani semua kegiatan yang terjadwal di pendopo dan menjalin komunikasi yang baik dan bersosialisasi dengan pasien lainnya.

i. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannyaPasien sadar bahwa dia sakit, pasien percaya perkataan orang bahwa dia sakit, tetapi pasien tidak tau apa yang sakit dari dirinya.

j. Persepsi keluarga terhadap pasienTidak dapat ditanyakan

k. Mimpi, khayalan, dan nilai-nilai hidup.Pasien ingin bertemu bersama adik dan kakaknya. Pasien ingin membuka sebuah usaha kos kosan dan menjadi kontraktor. Pasien mengatakan bahwa merokok adalah menikmati hidup. Ingin jalan jalan ke mall.

III. STATUS MENTAL

A. Gambaran Umum1. PenampilanPria usia 50 tahun, berpenampilan sesuai usianya, menggunakan kaos dan celana pendek setinggi lutut . Rambut tercukur rata. Pasien menggunakan sandal jepit. Perawakan sedang. Menggunakan kacamata. Fasialis tampak bingung dan tegang. Gigi ompong.

2. Perilaku dan Aktivitas PsikomotorSelama wawancara, antara pasien dan pemeriksa terdapat kontak mata yang baik. Perilaku dalam batas normal. Aktivitas motorik terdapat perlambatan psikomotor, terlihat gerakan gerakan pada kaki seperti dalam keadaan kecemasan.

3. Sikap Terhadap PemeriksaPasien bersikap kooperatif, tidak menunjukkan sikap curiga terhadap pemeriksa.

B. Mood dan Afek (alam perasaan-emosi)1. Mood: eutimik2. Afek: datar3. Keserasian: tidak serasi

C. Bicara Pembicaraan spontan, mampu menjawab pertanyaan, artikulasi tidak jelas, kurang lancar. Intonasi sedikit monoton, volume sedang, komunikasi non verbal sedikit.

D. Gangguan Persepsi1. Halusinasi auditorik: tidak ada2. Halusinasi visual: tidak ada3. Halusinasi taktil : tidak ada4. Ilusi: tidak ada5. Derealisasi: tidak ada6. Depersonalisasi: tidak ada

E. Pikiran1. Proses pikir Produktivitas: kurang Kontinuitas pikiran: cukup Hendaya bahasa: tidak ada

2. Isi Pikir Waham kebesaran: tidak ada Waham bizzare: tidak ada Waham erotomania: ada Gagasan bunuh diri: tidak ada Gagasan membunuh: tidak ada Fobia: tidak ada Obsesi dan kompulsi: tidak ada Preokupasi: ada Kemiskinan isi: ada Ideas of reference: tidak ada

3. Bentuk Pikir Asosiasi longgar: ada Ambivalensi: tidak ada Ekolalia: tidak ada Flight of ideas: tidak ada Inkoherensi: tidak ada Verbigerasi: tidak ada Perseverasi: tidak ada

F. Fungsi Intelektual ( Sensorium dan Kognitif )1. Sensorium / Taraf Kesadaran dan kesigapankompos mentis, kesiagaan cukup baik. Pasien dapat memusatkan, mengalihkan, dan mempertahankan perhatian dengan cukup baik.

2. Fungsi kognitifa. Orientasi Waktu : baik, pasien mengetahui waktu saat wawancara dan dapat mengetahui tanggal, bulan dan tahun saat wawancara berlangsung. Tempat : baik, pasien mengetahui bahwa dirinya sekarang berada di RSKJ Dharma Graha. Orang : baik, pasien mengetahui dan mengenal dokter yang memeriksanya dan nama teman-teman sekamarnya.

b. Daya ingat Daya ingat jangka panjang :baik, pasien masih dapat mengingat tanggal lahir dengan tepat dan dimana tempat sekolahnya dulu. Daya ingat jangka sedang :baik, pasien mengingat tahun berapa mulai dirawat di RSKJ Darma Graha Daya ingat jangka pendek :baik, pasien dapat mengingat menu makan kemarin pagi Daya ingat segera :Baik, pasien dapat mengulang 6 angka yang baru diucapkaan pemeriksa

c. Konsentrasi dan Perhatian Baik, pasien dapat menghitung 100-7 sebanyak 5 kali.

d. Kemampuan membaca dan menulis Kemampuan menulis dan membaca baik

e. Kemampuan visuospasial Kemampuan clock drawing pasien baik

f. Pikiran abstrak Baik, pasien dapat mengartikan peribahasa "Tong kosong nyaring bunyinya" , "Bagai pinag dibelah dua"

g. Inteligensi dan kemampuan Informasi Baik. Pasien bisa menyebutkan nama presiden RI dan Ibukota negara Indonesia dengan benar. Dapat menceritakan sedikit tentang sejarah indonesia.G. Pengendalian ImpulsPasien dapat duduk dengan tenang dan berperilaku sopan selama wawancara. Ia juga tidak melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya maupun orang lain.

H. Daya Nilai dan TilikanDaya NilaiDaya Nilai Realita: Discriminitive insight: buruk Discriminative judgement: buruk Kesadaran: compos mentisDaya Nilai Sosial: baikTilikan: Insight derajat 3

I. TARAF DAPAT DIPERCAYA / REABILITASSecara umum pasien tidak dapat dipercaya

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUTSTATUS INTERNUS Keadaan umum: Baik Kesadaran: Compos mentis Keadaan gizi: Baik Tinggi Badan: 165 cm Berat Badan: 65 kg IMT: 22,49 (Normal) Suhu: 36,8C Pernafasan: 18 x / menit Nadi: 85 x / menit Tekanan Darah: 110 / 70 mmHg

PEMERIKSAAN FISIK Kepala: bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam, tercukur rata, tidak mudah dicabut Mata: sklera tidak ikterik, conjunctiva tidak anemis, pupil bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks cahaya +/+, arcus senilis -/- Hidung: bentuk normal, tidak ada sekret, tidak terdapat deviasi septum nasi Telinga: bentuk normal, tidak ada sekret Mulut: berbicara kurang baik, gigi tidak normal, ada karies gigi, terdapat beberapa gigi yang tanggal Jantung:Inspeksi: pulsasi ictus cordis tidak terlihatPalpasi: ictus cordis teraba di MCL sinistra ICS V, tidak kuat angkatPerkusi: batas jantung dalam batas normalAuskultasi: bunyi jantung I dan II reguler, gallop (-), murmur (-) Paru-Paru:Inspeksi: simetris dalam keadaan statis dan dinamisPalpasi: stem fremitus kiri dan kanan sama kuatPerkusi: sonor pada seluruh lapang paruAuskultasi: vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/- Abdomen:Inspeksi: tampak datar, tidak tampak lukaPalpasi: supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba pembesaranPerkusi: timpani pada keempat kuadranAuskultasi: bising usus dalam batas normal Extremitas: edema (-), deformitas (-), akral hangat Kesan : Status internis baik

STATUS NEUROLOGIS Tanda rangsang meningeal: (-) Peningkatan TIK: (-) Nervus cranialis: dalam batas normal Pupil: bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks cahaya langsung dan tidak langsung +/+ Sensorik: baik Motorik: baik Fungsi serebelum & koordinasi: baik Refleks patologis: -/- Refleks fisiologis: +/+ Tanda efek ekstrapiramidal: tremor (-), bradikinesia (-). rigiditas (-) , gerak involunter (-), akatisia (-)

IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNAPasien Tn.AK berusia 50 tahun , agama Islam , menikah siri yang akhirnya bercerai karena perintah orang tua, pernah bekerja beberapa kali tetapi selalu berhenti karena di phk, beralamat di Jalan Cilamaya no.24, Jakarta Pusat. . Pasien mengatakan dibawa ke Rumah Sakit Khusus Dharma Graha oleh kakaknya bersama, teman pasien, serta petugas Rumah Sakit Khusus Dharma Graha karena bertingkah laku aneh pada tahun 2000. Menurut Rekam Medik , pasien dilakukan perawatan di RS Khusus Jiwa Dharma Graha dengan alasan pasien terdapat halusinasi, adanya waham, agresif, bertingkah laku kacau. Pasien belum menikah maupun bekerja.Berdasarkan autoanamnesa dan alloanamnesa yang dilakukan, ditemukan gejala: Waham: menikah siri dan mendapatkan pekerjaan Agresif: pasien pernah menusuk salah satu tetangganya Senang menyendiri: sering terlihat menyendiri di pendopo Perilaku hampa tujuan: sering mondar mandir tanpa tujuan yang jelas Psikomotor melambat: pasien jalannya lamban Afek yang menumpulSaat ini pasien tampak tenang, kooperatif, mau melakukan kegiatan yang berada di RS dan perawatan diri pasien baik.Dari status mental didapatkan : mood eutimik, afek tumpul, serasi, gangguan persepsi yaitu halusinasi auditori, tilikan derajat 4, reliabilitas terganggu. Status fisiologis dan neurologis dalam batas normal.

V. DIAGNOSISPada pasien ini ditemukan adanya perubahan pola perilaku atau psikologis yang secara klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam kehidupan pasien. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami suatu gangguan jiwa.Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan status mental, dan pemeriksaan fisik, dengan berdasar pada PPDGJ III maka dapat disimpulkan bahwa:

Aksis I (Gangguan Mental):Berdasarkan penemuan bermakna yang dari allo-anamnesa, didapatkan:1. Afek yang tumpul2. Agresif3. Perilaku kacau4. Sering menyendiri 5. Perilaku hampa tujuan6. Waham 7. Halusinasi auditorikMaka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita GANGGUAN SKIZOFRENIA HEBEFRENIK (F20.1), Diagnosis pertama masuk.

Dalam satu tahun terakhir auto dan allo1. Perlambatan motorik2. Afek tumpul3. Waham 4. Halusinasi sudah tidak ada5. Kemiskinan isi pembicaraanDengan adanya gejala ini maka ditemukan diagnosa SKIZOFRENIA RESIDUAL (F20.5) Diagnosis saat ini.

Aksis II (Gangguan Kepribadian)Berdasarkan auto-anamnesa dan alloanamnesa: tidak ditemukan data secara klinis yang cukup bermakna untuk menentukan suatu gangguan kepribadian karena itu tidak ditemukan diagnosis untuk axis II.

Aksis IIIBerdasarkan pemeriksaan fisik dan neurologis, kondisi medis umum pasien dalam batas normal.

Aksis IV Masalah studi

Aksis VPenilaian status fungsional menggunakan skala GAF (Global Assessment of Functioning), dalam satu tahun terakhir didapatkan GAF dengan skor 50 - 41 yaitu gejala berat (serious), disabilitas berat.

VI. EVALUASI MULTIAKSIAL Aksis I : Gangguan Skizofren Residual (F20.5)Aksis II: Tidak adaAksis III: Tidak adaAksis IV: Terdapat masalah studiAksis V: GAF 1 tahun terakhir : 50 41 (gejala berat-serious, disabilitas berat)

VII. DAFTAR MASALAHOrganobiologik: Tidak ada masalahPsikologik: Gangguan persepsi: tidak ada Isi pikir: Waham erotomania Tilikan: derajat 3 Konsentrasi dan perhatian: baik Proses/bentuk pikir: koheren Sensori & kognitif: kemampuan membaca, menulis dan visuospasial baik

Lingkungan dan Sosioekonomi: Pasien Saat ini pasien merasa tenang di Rumah Sakit Dharma Graha. Pasien dapat bergaul dengan pasien-pasien lain. Ia juga aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh RSKJ Dharma Graha. Profil keluarga pasien secara ekonomi cukup mampu.

VIII. RENCANA TERAPIA. Psikofarmaka: Clozapine 3 x 25 mg Litium 2 x 200 mg

B. Psikoterapi:1. Terapi Suportif Pengawasan minum obat agar kondisi pasien dapat lebih baik lagi. Memotivasi pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur. Memotivasi dan memberi dukungan kepada pasien

2. Terapi Psikososial konseling Pasien : memberikan edukasi dan informasi mengenai penyakitnya serta rencana terapi yang akan dilakukan. konseling Keluarga : memberikan edukasi dan informasi yang benar tentang penyakit pasien sehingga diharapkan keluarga dapat menerima pasien dan mendukung ke arah penyembuhan serta menciptakan lingkungan yang harmonis, keluarga juga diharapkan mampu mengawasi kepatuhan pasien untuk kontrol dan minum obat. Terapi rekreasi : Mengajak pasien ikut serta dalam kegiatan yang diadakan di rumah sakit dengan mengatakan kegiatan-kegiatan tersebut akan membantu kesembuhannya. Terapi perilaku: Menganjurkan kepada petugas RSKJ Dharma untuk mengadakan kegiatan di luar lingkungan RS, misalnya berjalan-jalan atau rekreasi agar pasien tidak merasa jenuh dan bosan di RS.

C. Rencana tatalaksana lain:Anjuran pemeriksaan: Anjuran monitor tekanan darah rutin. Pemeriksaan laboratorium darah (anjuran pemeriksaan 6 bulan sekali): Darah rutin lengkap Fungsi ginjal: ureum, kreatinin Fungsi hati: SGOT, SGPT Monitoring efek samping terapi secara berkala. Memantau perkembangan gejala.

IX. PROGNOSIS Ad vitam: dubia ad bonam Ad functionam: dubia ad malam Ad sanationam: dubia ad malam

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ. Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara-JakartaPeriode 28 april 2014 31 Mei 201419