proposal irwan (isi)
DESCRIPTION
contoh proposalTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penerapan kurikulum berbasis kompetensi (KTSP 2006) memiliki tujuan
pengajaran bahasa Indonesia dilaksanakan melalui pendekatan komunikatif, yakni
meningkatkan keterampilan siswa untuk berkomunikasi melalui bahasa. Sejalan
dengan itu, tujuan pengajaran bahasa ialah membantu anak didik
mengembangkan kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun secara
tertulis. Siswa bukan sekedar belajar bahasa, melainkan belajar berkomunikasi.
Kemampuan komunikasi yang mendasar ialah kemampuan mengungkapkan
makna dan pesan termasuk menafsirkan dan menilai serta mengekspresikan diri
dengan bahasa. Tujuan khusus dalam pengajaran bahasa ada tiga komponen yang
penting, yakni kebahasaan, pemahaman dan penggunaan.
Penggunaan bahasa Indonesia merupakan suatu hal yang menentukan
berhasil tidaknya siswa dalam menuntut ilmu. Agar siswa dapat menguasai
bahasa Indonesia dengan baik, mereka harus mendapatkan pelajaran/ pengetahuan
bahasa Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan mereka berdasarkan jenjang
pendidikan tempat mereka berada.
Dewasa ini masih banyak dijumpai pemakaian bahasa Indonesia yang tidak
sesuai dengan kaidah- kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam
berbicara maupun menulis khususnya di kalangan siswa sekolah menengah.
1
Fenomena Kesalahan ini tampak jelas terpantau oleh penulis saat melakukan
praktek pengalaman lapangan (PPL) di SMPS PGRI Bulukumba. Pada saat
melakukan proses belajar- mengajar, salah satu kekurangan siswa pada materi
menulis adalah penggunaan imbuhan kata dalam kalimat. Banyak kesalahan yang
ditemukan saat melakukan kegiatan menulis. Berangkat dari fenomena tersebut,
penulis berinisiatif untuk mengangkat masalah ini dalam penulisan tugas akhir
skripsi dengan judul Kemampuan Siswa Kelas VIII SMPS PGRI Bulukumba
Menggunakan Imbuhan Dalam Kalimat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis merumuskan
masalah dalam penelitian ini, yakni bagaimanakah kemampuan siswa kelas VIII
SMPS PGRI Bulukumba menggunakan imbuhan dalam kalimat?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas
VIII SMPS PGRI Bulukumba menggunakan imbuhan dalam kalimat.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai :
1. Sumbangan atau masukan dalam rangka peningkatan kemampuan siswa dalam
keterampilan menulis bahasa Indonesia khususnya menulis kalimat dengan
menggunakan kata imbuhan.
2
2. Menambah wawasan guru bahsa indonesia dalam peningkatan pengajaran
keterampilan menulis bahasa Indonesia.
3. Menjadi salah satu referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan
penelitian mengenai kemampuan siswa dalam keterampilan menulis kalimat
dengan menggunakan kata imbuhan.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Pustaka
1. Kata
Kata adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan
terdiri dari satu atau lebih morfem. Umumnya kata terdiri dari satu akar kata
tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata dapat membentuk
frasa, klausa, atau kalimat (Anonim, 2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI, 1997) memberikan beberapa definisi mengenai kata:
a. Elemen terkecil dalam sebuah bahasa yang diucapkan atau dituliskan dan
merupakan realisasi kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan
dalam berbahasa
b. konversasi, bahasa
c. Morfem atau kombinasi beberapa morfem yang dapat diujarkan sebagai
bentuk yang bebas
d. Unit bahasa yang dapat berdiri sendiri dan terdiri dari satu morfem
(contoh kata) atau beberapa morfem gabungan (contoh perkataan)
Definisi pertama KBBI bisa diartikan sebagai leksem yang bisa
menjadi lema atau entri sebuah kamus. Lalu definisi kedua mirip dengan salah
satu arti sesungguhnya kathā dalam bahasa Sansekerta. Kemudian definisi
4
ketiga dan keempat bisa diartikan sebagai sebuah morfem atau gabungan
morfem.
2. Pengertian dan Fungsi Imbuhan
Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses
pengimbuhan (Afiksasi). Imbuhan atau afiks adalah satuan bahasa yang
digunakan dalam bentuk dasar untuk menghasilkan suatu kata. Hasil dari
proses pengimbuhan itulah yang kemudian membentuk kata baru yang disebut
kata berimbuhan (Sunarti, 2002: 9).
3. Bentuk-bentuk Imbuhan
Imbuhan dalam bahasa indonesia jumlahnya bermacam-macam. Secara
garis besar imbuhan dibagi ke dalam empat jenis, yakni prefix, sufiks, dan
konfiks.
a. Prefix atau awalan, adalah imbuhan yang diikatkan di depan bentuk
dasar.
B. Kerangka Pikir
Sebagai kerangka acuan berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut. Kemampuan komunikasi yang mendasar ialah kemampuan
mengungkapkan makna dan pesan termasuk menafsirkan dan menilai serta
mengekspresikan diri dengan bahasa. Tujuan khusus dalam pengajaran bahasa
ada tiga komponen yang penting, yakni kebahasaan, pemahaman dan
penggunaan.
5
Penggunaan bahasa Indonesia merupakan suatu hal yang menentukan
berhasil tidaknya siswa dalam menuntut ilmu. Agar siswa dapat menguasai
bahasa Indonesia dengan baik, maka mereka harus mendapatkan pelajaran/
pengetahuan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan mereka berdasarkan
jenjang pendidikan dimana mereka berada.
6
KurikulumKTSP
Pengajaran bahasa
Indonesia
Imbuhan
7
InfiksPerfiks Sufiks Konfiks
Penggunaan Afiks
8
C.Hipotesis
Berdasarkan uraian pada latar belakang, diajukan hipotesis sebagai berikut :
Kemampuan Siswa Kelas VIII SMP S PGRI Bulukumba Kecamatan Ujung Bulu
Kabupeten Bulukumba Menggunakan Imbuhan dalam Kalimat Bahasa Indonesia
sudah memadai. Kriteria pengujian Hipotesis untuk menguji hipotesis digunakan
criteria pengujian hipotesis sebagai berikut :
a. Hipotesis dinyatakan diterima apabila hasil analisis data menunjukkan bahwa
85% atau lebih siswa sampel yang memperoleh nilai paling rendah 6,5 dari
skala penilaian 1 – 10
b. Hipotesis dinyatakan ditolak apabila hasil analisis data menunjukkan bahwa
kurang dari 85% siswa sampel yang memperoleh nilai paling rendah 6,5 dari
skala penilaian 1 – 10
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 November 2010 bertempat di
kelas VIII SMP S PGRI Bulukumba. Penelitian ini dilaksanakan pada jam
pelajaran bahasa indonesia dengan waktu 2 X 40 menit ( 2 jam pelajaran )
berdasarkan kurikulum yang diberlakukan.
B. Variabel dan Desain Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel yang diamati / diukur dalam penelitian ini adalah variabel
tunggal, maksudnya penelitian ini hanya menggunakan satu variabel, yaitu
kemampuan siswa kelas VIII SMP S PGRI Bulukumba Kecamatan Ujung
Bulu Kabupaten Bulukumba menggunakan imbuhan dalam kalimat bahasa
Indonesia.
2. Defenisi Operasional Variabel
Untuk memperjelas ruang lingkup penelitian ini, maka perlu dilakukan
defenisi istilah sebagai berikut.
Kemampuan siswa kelas VIII SMP S PGRI Bulukumba Kecamatan
Kabupaten Bulukumba menggunakan imbuhan dalam kalimat bahasa
10
Indonesia adalah kesanggupan siswa kelas VIII SMP S PGRI Bulukumba
Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba menggunakan prefiks, infiks,
sufiks, dan konfiks dalam kalimat bahasa Indonesia.
3. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian deskriptif Karena tujuannya ialah untuk menggambarkan
kemampuan siswa kelas VIII SMP S PGRI Bulukumba Kecamatan Ujung
Bulu Kabupaten Bulukumba menggunakan imbuhan dalam kalimat bahasa
Indonesia. Pemilihan deain ini didasarkan atas pertimbangan bahwa desain ini
cocok dengan wujud data yang disajikan.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 1993:102). Populasi
penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas VIII SMP S PGRI Bulukumba
yang berjumlah 23 orang siswa.
Kelas Pria Wanita Jumlah
VIII 13 10 23
Jumlah 13 10 23
2. Sampel Dengan mengacu pada kriteria yang dikemukakan Arikunto di atas,
maka peneliti menetapkan sampel total dari jumlah populasi. Dengan
demikian, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang siswa
D. Teknik Pengumpulan Data
11
Teknik yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi dalam
penelitian ini [ada dasarnya ada dua, yaitu teknik penelitian kepustakaan dan teknik
penelitian lapangan. Adapun penjelasan kedua teknik tersebut sebagai berikut :
1. Teknik Kepustakaan
Penelitian kepustakaan dimaksudkan untuk mendapatkan landasan
teoritis guna menunjang analisis dan pengelolaan data. Dalam penelitian
kepustakaan ini diarahkan untuk memperoleh bahan bacaan yang
berhubungan dengan penggunaan afiks yaitu : prefiks, infiks, sufiks dan
konfiks dalam bahasa Indonesia.
2. Observasi Lapangan
Penelitian lapangan adalah suatu cara penelitian yang dilakukan di
lapangan untuk memperoleh data sehubungan dengan kebutuhan penyusunan
penelitian ini. Adapun tehnik yang digunakan berupa penyajian kalimat yang
mendapatkan imbuhan dalam waktu 2 X 40 menit (2 jam pelajaran)
E. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik persentase.
Teknik persentase digunakan untuk mengolah hasil tes penelitian berdasarkan
ketuntasan belajar per kelompok 85% ke atas dengan nilai paling rendah 6,5 dari
skala penilaian 1 -10 . untuk lebih jelasnya teknik pengolahan data tersebut sebagai
berikut :
1. Membuat daftar skor yang di peroleh siswa
12
2. Untuk kepentingan standarisasi pengukuran siswa dilakukan dengan cara
transformasi dari skor ke dalam nilai berskala 1 – 10, dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
N = Skor yang diperoleh siswa x 10
Jumlah skor
3. Menentukan persentase penguasaan belajar tuntas per kelompok, yaitu
sekurang-kurangnya 85% siswa yang memperoleh nilai 6,5 ke atas dari
skala penilaian 1 – 10.
Rumusan yang digunakan sebagai berikut :
P = jumlah siswa yang mendapatkan nilai 6,5 ke atas x 100%
Jumlah siswa
Ket
P = persentase
13
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pada bab IV ini diuraikan secara singkat kesimpulan dan saran dari hasil
penelitian. Sesuai dengan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut.
Siswa yang mendapat nilai 6,5 ke atas sebanyak 22 orang siswa (97%) dan
siswa yang mendapat nilai kurang dari 6,5 sebanyak 1 orang siswa (3%). Hal ini
dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyimak siswa kelas VIII SMP S PGRI
Bulukumba Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba memadai. Dengan
demikian, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
B. Saran
Dengan memperhatikan hasil penelitian yang berupa tes kemampuan siswa
kelas VIII SMP S PGRI Bulukumba Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba
menggunakan imbuhan dalam kalimat Bahasa Indonesia hasilnya memadai, maka
peneliti tergugah untuk mengajukan beberapa saran, yaitu :
1. Diharapkan para guru yang mengajarkan bahasa aindonesia agar pemberin latihan
(pekerjaan rumah) lebih ditingkatkan lagi.
2. Diharapkan para guru yang mengajarkan bahasa Indonesia di SMP S PGRI
Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba agar mencari literatur yang lain
sehingga siswa termotivasi untuk belajar
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Ambary, Abdullah. 1983. Intisari Tata Bahasa Indonesia Untuk SMTP.
Bandung : Djatmika.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Badulu, J. S. 1993. Pintar Berbahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Depdikbud. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Depdikbud. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Untuk Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta.
Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia Untuk Sekolah Lanjutan Atas. Jakarta :
Nusa Indah.
Keraf, Gorys. 1991. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia
Widiasatya.
Kridalaksana, Harimurti. 1989. Pembentukan Kata Dalam Bahasa Indonesia.
Jakarta : Gramedia.
Moeliono, Anton M. (ed) 1994. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
Ndang, Sudaryat dkk. 1986. Ringkasan Bahasa Indonesia. Bandung : Ganeca Exact.
Safioeddin, Asis. 1973. Membina Bahasa Indonesia. Surabaya : Alumni.
Suryaman, Ukun. 1994. Dasar- Dasar Bahasa Indonesia Baku. Surabaya : Alumni.
Susatya. J. Agus. 1989. Tata Bahasa Baku Untuk SMP. Yogyakarta : Tiga Serangkai.
16
Lampiran
Instrument Penilaian
Berikanlah imbuhan yang tepat pada kalimat yang digaris bawahi !
1. Mobil yang berwarna coklat itu tabrak dengan bus patas
2. Negara Indonesia adalah Negara yang asas Pancasila.
3. tunjuk sirkus itu berhasil menarik banyak pengunjung.
4. Para demonstran lempar gedung kedutaan Amerika dengan batu.
5. Kelakuannya yang tidak terpuji itu malu kedua orang tuanya.
6. Bahasa Indonesia telah disepakati sebagai bahasa satu bangsa.
7. Berangkat kereta api itu ditunda Selama beberapa menit.
8. Ia menanti saya di tempat henti bis.
9. Selidik tentang pemerolehan bahasa belum banyak dilakukan ahli-ahli kita.
10. Suami laki- laki yang jujur dan setia itu.
17