intervensi mieloma

4
C. Rencana intervensi,Implementasi,Evaluasi No. Diagnosa Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi 1. Nyeri b/d proses patologik penyakit. nyeri berkurang atau terkontrol 1. Kaji tingkat nyeri (1-10). 2. Berikan posisi yang nyaman 3. Monitor tanda- tanda vital 4. Berikan analgesik sesuai kebutuhan untuk nyeri. 1. Mengkaji tingkat nyeri (1-10). 2. memberikan posisi yang nyaman. 3. memonitor tanda- tanda vital. 4. Memberikan analgesik sesuai kebutuhan untuk nyeri. Nyeri teratasi. 2. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskulus skeletal, penurunan kekuatan, kelelahan. Mampu mengindentifikas i alternatif untuk membantu mempertahankan tingkat aktivitas saat sekarang. 1. kaji derajat gangguan fungsi dengan menggunakan skala 0-4. 2. Evaluasi kemampuan untuk melakukan mobilisasi secara aman. 3. Buat rencana perawatan dengan periode istirahat 1. Megkaji derajat gangguan fungsi dengan menggunakan skala 0-4. 2. Mengevaluasi kemampuan untuk melakukan mobilisasi secara aman. 3. membuat rencana perawatan dengan periode istirahat Masalah teratasi Keperawatan Dewasa II Page 13

Upload: atika-putri-ayu

Post on 23-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mieloma

TRANSCRIPT

Page 1: intervensi mieloma

C. Rencana intervensi,Implementasi,Evaluasi

No. Diagnosa Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi1. Nyeri b/d proses patologik

penyakit.nyeri berkurang atau terkontrol

1. Kaji tingkat nyeri (1-10).

2. Berikan posisi yang nyaman

3. Monitor tanda-tanda vital

4. Berikan analgesik sesuai kebutuhan untuk nyeri.

1. Mengkaji tingkat nyeri (1-10).

2. memberikan posisi yang nyaman.

3. memonitor tanda-tanda vital.

4. Memberikan analgesik sesuai kebutuhan untuk nyeri.

Nyeri teratasi.

2. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskulus skeletal, penurunan kekuatan, kelelahan.

Mampu mengindentifikasi alternatif untuk membantu mempertahankan tingkat aktivitas saat sekarang.

1. kaji derajat gangguan fungsi dengan menggunakan skala 0-4.

2. Evaluasi kemampuan untuk melakukan mobilisasi secara aman.

3. Buat rencana perawatan dengan periode istirahat konsisten diantara aktivitas.

4. Konsultasikan dengan ahli therapy fisik / terapi kerja.

5. Berikan pengobatan sesuai dengan kebutuhan ; (kemotherapy) steroid seperti

1. Megkaji derajat gangguan fungsi dengan menggunakan skala 0-4.

2. Mengevaluasi kemampuan untuk melakukan mobilisasi secara aman.

3. membuat rencana perawatan dengan periode istirahat konsisten diantara aktivitas.

4. Mengkonsultasikan dengan ahli therapy fisik / terapi kerja.

5. Memberikan pengobatan sesuai dengan kebutuhan ; (kemotherapy) steroid seperti prednisone.

Masalah teratasi

Keperawatan Dewasa II Page 13

Page 2: intervensi mieloma

prednisone.3. Resiko tinggi terhadap infeksi

b/d kerusakan pada produksi antibody.

1. Mengidentifikasi / ikut serta dalam perilakku yang mengurangi resiko.

2. Infeksi dapat dicegah.

3. Komplikasi dapat dihindari / dikurangi.

1. Ukur tanda vital, termasuk suhu.

2. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak perawatan dilakukan. Instruksikan pasien / orang terdekat untuk mencuci tangan sesuai indikasi.

3. Berikan lingkungan bersih dan vventilasi yang baik.

4. Tekankan pentingnya keseimbangan / pemasukan nutrisi yang adekuat.

1. Mengukur tanda vital, termasuk suhu.

2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak perawatan dilakukan. Instruksikan pasien / orang terdekat untuk mencuci tangan sesuai indikasi.

3. Memberikan lingkungan bersih dan ventilasi yang baik.

4. Menekankan pentingnya keseimbangan / pemasukan nutrisi yang adekuat.

Masalah teratasi

Keperawatan Dewasa II Page 13

Page 3: intervensi mieloma

4. Resiko terhadap cidera: fraktur patologik b/d tumor

tidak adanya cidera akibat tumor yang dialami pasien.

1. Sangga tulang yang sakit dan tangani dengan lembut selama pemberian asuhan keperawatan.

2. Gunakan sanggahan eksternal (mis. Splint) untuk perlindungan tambahan.

3. Ikuti pembatasan penahanan berat badan yang dianjurkan.

1. Menyangga tulang yang sakit dan tangani dengan lembut selama pemberian asuhan keperawatan.

2. Menggunakan sanggahan eksternal (mis. Splint) untuk perlindungan tambahan.

3. Mengikuti pembatasan penahanan berat badan yang dianjurkan.

Masalah teratasi

Keperawatan Dewasa II Page 13