interpretasi kasus tinea zikril

4
INTERPRETASI KASUS Ny. Dini usia 50 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan: Keluhan utama: bercak-bercak hitam pada perut, bokong, lipatan paha kanan dan kiri sejak 3 bulan yan lalu Riwayat penyakit sekarang: 3 bulan yang lalu bercak berwarna merah di perut, bercak sebesar uang logam, gatal saat berkeringat terutama mengenakan pakaian ketat, datang kepuskesmas diberi salep ( hidrokortison cream) di pakai 3 kali sehari (pagi, siang, sore) dimana obat kortikosteroid untuk penyakit kulit tapi jika berlebihan bisa mengakibatkan menipisnya kulit dan imunosupresan dan membuat jamur semakin memperluas daerah untuk tempat mereka hidup di kulit bercak berkurang tapi tidak sembuh dan malah semakin melebar dan warnanya menjadi lebih kehitaman. 2 bulan yang lalu muncul keluhan yang sama di lipatan paha kanan dan kiri hingga kebokong, diberi salep racikan, bercak berkurang tapi semakin melebar, berubah warna menjadi lebih kehitaman dan terlihat lebih kering. R.sos: - memakai pakaian yang ketat (merupakan faktor predisposisi terhadap penyakit kulit salah satunya jamur, dimana kondisi tubuh yang lembab karena keringat yang tidak diserap dengan pakaian yang ketat tersebut ) - mandi 2 kali sehari ( higiene penderita ) - tidak memelihara hewan (dicurigai terkenanya dermatitis kontak iritan) - tidak kontak langsung dengan penderita yang sama ( dicurigai adanya kontak iritan ) RPO: salep hidrokortison cream

Upload: zikril-hakim

Post on 04-Jan-2016

226 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

inter

TRANSCRIPT

Page 1: Interpretasi Kasus Tinea Zikril

INTERPRETASI KASUS

Ny. Dini usia 50 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan:

Keluhan utama: bercak-bercak hitam pada perut, bokong, lipatan paha kanan dan kiri sejak 3 bulan yan lalu

Riwayat penyakit sekarang:

3 bulan yang lalu bercak berwarna merah di perut, bercak sebesar uang logam, gatal saat berkeringat terutama mengenakan pakaian ketat, datang kepuskesmas diberi salep ( hidrokortison cream) di pakai 3 kali sehari (pagi, siang, sore) dimana obat kortikosteroid untuk penyakit kulit tapi jika berlebihan bisa mengakibatkan menipisnya kulit dan imunosupresan dan membuat jamur semakin memperluas daerah untuk tempat mereka hidup di kulit bercak berkurang tapi tidak sembuh dan malah semakin melebar dan warnanya menjadi lebih kehitaman. 2 bulan yang lalu muncul keluhan yang sama di lipatan paha kanan dan kiri hingga kebokong, diberi salep racikan, bercak berkurang tapi semakin melebar, berubah warna menjadi lebih kehitaman dan terlihat lebih kering.

R.sos:

- memakai pakaian yang ketat (merupakan faktor predisposisi terhadap penyakit kulit salah satunya jamur, dimana kondisi tubuh yang lembab karena keringat yang tidak diserap dengan pakaian yang ketat tersebut )

- mandi 2 kali sehari ( higiene penderita )

- tidak memelihara hewan (dicurigai terkenanya dermatitis kontak iritan)

- tidak kontak langsung dengan penderita yang sama ( dicurigai adanya kontak iritan )

RPO: salep hidrokortison cream

RPD: DM tidak terkontrol (merupakan faktor predisposisi penyakit jamur karena pada penderita DM terjadi kada gula darah yang meningkat ( hiperglikemi ) dan daya imun yang menurun yang menyebabkan tubuh rentan terhadap penyakit kulit terutama jamur)

Dari anamesa sementara ini dapat diambil hipotesis sementara, yaitu:

- Tinea kruris- Tinea korporis- Tinea versikolor- Eritrasma- Dermatitis numularis

Untuk mengerecutkan hipotesis tersebut dan untuk mengetahui etiologi dan seberapa jauh perjalanan penyakit serta untuk menentukan terapinya maka dilakukan beberapa pemriksaan lebih lanjut :

Page 2: Interpretasi Kasus Tinea Zikril

Pemeriksaan fisik:

- Keadaan Umum : sakit ringan- Tanda Vital : DBN (belum ada infeksi sistemik)- Status generalis: dbn

Head to toe: dbn (untuk mengetahui secara pasti apakah ada penyebaran di tempat lain selain di bagian yang di keluhkan pasien yang tidak terlihat oleh pasien dan mengetahui adanya kelainan dari kepala sampai kaki)

- Status dermatologikus: Lokasi: daerah abdomen, gluteus, inguinal sisnistra et dekstra (dapat memperkuat hipotesa tinea korporis sesuai dengan bagian tubuh yang di keluhkan,karena daerah tersebut merupakan daerah lipatan-lipatan, lembab dan tertutup pakaian sehingga memicu keringat berlebih yang dapat menimbulkan rasa gatal)Efloresensi : bercak-bercak hiperpigmentasi polisiklik di bagian tepi, berbatas tegas, berukuran plakat, terdapat papul-papul eritema di bagian tepi, disertai banyak skuama halus dan sedikit krusta berwarna hitam. (dari sini dapat melemahkan hipotesis tinea versikolor karena pada tinea versikolor tidak sampai adanya krusta berwarna hitam sedangkan pada pasien dari efloresensinya terdapat krusta berwarna hitam akibat garukan yang menandakan gatal berat sampai menimbulkan krusta sedangkan pada tinea versikolor asimptomatik.

Untuk lebih menguatkan diagnosis maka dilakukannya:

Pemeriksaan penunjang;

Pemeriksaan lab:

Darah lengkap;

Hb: 14 g/dl

Ht: 38 %

Trombosit: 150.000 /ul

Leukosit: 6000 /ul

Diff count: 0/3/4/59/28/6 (dbn)

dari hasil pemeriksaan laboratorium di dapatkan masih dalam batas normal, yang mana menandakan tidak adanya anemia ataupun hemokonsentrasi, kelainan pembekuan darah dan infeksi. Dari kadar diff count masih dalam batas normal, ini menandakan bahwa tidak adanya infeksi yang disebabkan mikroorganisme patogen( bakteri / virus )

Pemeriksaan penunjang:

Kerokan kulit dengan larutan KOH 20%

Page 3: Interpretasi Kasus Tinea Zikril

Caranya:

a. Bersihkan kulit yang akan dikerok dengan kapas + alkohol 70% untuk menghilangkan debu,dan kotoran lainnya

b. Kerok bagian yang aktif dengan skepe dengan arah dari atas ke bawah (cara memegang skapel harus miring membentuk sudut 45⁰ keatas)

c. Letakan hasil kerokan pada gelas objekd. Kemudian amati di bawah mikroskop

Hasil yang didapatkan hifa (+) sejati artinya dari pemeriksaan ini yang menandakan adanya jamur sehingga semakin menegakan diagnosis tinea korporis et kruris karena penyebab penyakit kulit ini adalah jamur. Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan-pemeriksaan yang telah di lakukan pada ny. Dini maka dapat di pastikan si pasien menderita tinea korporis et kruris

Penatalaksanaan:

Farmakologis

1. Obat anti fungi oral: ketokonazol 200 mg, griseofulfin dan anti histamin (untuk keluhan gatal)

2. Topikal: krean mikonazol 2%

Non farmakologis:

Menjaga kebersiha pasien