interaksi obat pada pengobatan epilepsi

20
INTERAKSI OBAT PADA PENGOBATAN EPILEPSI ASRIANI SUHAENAH, S.Si Apt

Upload: asriani-suhaenah

Post on 26-Dec-2015

82 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Interaksi Obat Pada Pengobatan Epilepsi

INTERAKSI OBAT PADA PENGOBATAN EPILEPSI

ASRIANI SUHAENAH, S.Si Apt

Page 2: Interaksi Obat Pada Pengobatan Epilepsi

PENGERTIAN

epilepsi : - gangguan SSP yang ditandai

dg terjadinya bangkitan (seizure, fit, attack, spell) yang bersifat spontan (unprovoked) dan berkala

- kejadian kejang yang terjadi berulang (kambuhan)

Kejang : manifestasi klinik dari aktivitas neuron yang berlebihan di dalam korteks serebral

Manifestasi klinik kejang sangat bervariasi tergantung dari daerah otak fungsional yang terlibat

Page 3: Interaksi Obat Pada Pengobatan Epilepsi

EPIDEMIOLOGI Agak sulit mengestimasi jumlah kasus epilepsy

pada kondisi tanpa serangan, pasien terlihat normal dan semua data lab juga normal, selain itu ada stigma tertentu pada penderita epilepsy malu/enggan mengakui

Insiden paling tinggi pada umur 20 tahun pertama, menurun sampai umur 50 th, dan meningkat lagi setelahnya terkait dg kemungkinan terjadinya penyakit cerebrovaskular

Pada 75% pasien, epilepsy terjadi sebelum umur 18 th

Page 4: Interaksi Obat Pada Pengobatan Epilepsi

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB EPILEPSI Luka-luka di otak seperti abses, tumor atau

arteriosklerosis pada orang diatas 50 tahun karena terjadi pengerasan dinding pembuluh darah otak

Keracunan timah, obat(petidin), Klorpromazin, imipramin

Ketegangan (stres) Kerusakan otak pada usia muda (trauma

pada saat kelahiran) Luka pada otak, tumor otak Keracunan dan Keturunan

Page 5: Interaksi Obat Pada Pengobatan Epilepsi

PROGNOSIS Prognosis umumnya baik, 70 – 80%

pasien yang mengalami epilepsy akan sembuh, dan kurang lebih separo pasien akan bisa lepas obat

20 - 30% mungkin akan berkembang menjadi epilepsi kronis pengobatan semakin sulit 5 % di antaranya akan tergantung pada orang lain dalam kehidupan sehari-hari

Pasien dg lebih dari satu jenis epilepsi, mengalami retardasi mental, dan gangguan psikiatri dan neurologik prognosis jelek

Penderita epilepsi memiliki tingkat kematian yg lebih tinggi daripada populasi umum

Page 6: Interaksi Obat Pada Pengobatan Epilepsi

KLASIFIKASI EPILEPSI

Berdasarkan tanda klinik dan data EEG(elektroensefalogram), kejang dibagi menjadi :kejang umum (generalized

seizure) jika aktivasi terjadi pd kedua hemisfere otak secara bersama-sama

kejang parsial/focal jika dimulai dari daerah tertentu dari otak

Page 7: Interaksi Obat Pada Pengobatan Epilepsi

Kejang umum terbagi atas: Tonic-clonic convulsion = grand mal

merupakan bentuk paling banyak terjadipasien tiba-tiba jatuh, kejang, nafas terengah-engah,

keluar air liurngompol, atau menggigit lidah, mata melotot, pingsan terjadi beberapa menit, kemudian diikuti lemah,

kebingungan, sakit kepala atau tidur

Page 8: Interaksi Obat Pada Pengobatan Epilepsi

Abscense attacks = petit mal jenis yang jarang umumnya hanya terjadi pada masa anak-anak atau awal remaja penderita tiba-tiba melotot, atau matanya berkedip-kedip, dengan

kepala terkulai kejadiannya cuma beberapa detik, dan bahkan sering tidak

disadari Myoclonic seizure

biasanya tjd pada pagi hari, setelah bangun tidur pasien mengalami sentakan yang tiba-tiba bisa terjadi pada pasien normal

Atonic seizure jarang terjadi pasien tiba-tiba kehilangan

kekuatan otot jatuh, tapi bisa segera recovered

Petit mal

Page 9: Interaksi Obat Pada Pengobatan Epilepsi

Kejang parsial terbagi menjadi : Simple partial seizures

pasien tidak kehilangan kesadaran terjadi sentakan-sentakan pada bagian tertentu

dari tubuh Complex partial seizures

pasien melakukan gerakan-gerakan tak terkendali: gerakan mengunyah, meringis, dll tanpa kesadaran

Kejang parsial

Page 10: Interaksi Obat Pada Pengobatan Epilepsi

PRINSIP UMUM TERAPI EPILEPSI:

monoterapi lebih baik mengurangi potensi adverse effect, meningkatkan kepatuhan pasien, tidak terbukti bahwa politerapi lebih baik dari monoterapi dan biasanya kurang efektif karena interaksi antar obat justru akan mengganggu efektivitasnya dan akumulasi efek samping dg politerapi

hindari atau minimalkan penggunaan antiepilepsi sedatif toleransi, efek pada intelegensia, memori, kemampuan motorik bisa menetap selama pengobatan

jika mungkin, mulai terapi dgn satu antiepilepsi non-sedatif, jika gagal baru diberi sedatif atau politerapi

berikan terapi sesuai dgn jenis epilepsinya Memperhatikan risk-benefit ratio terapi Penggunaan obat harus sehemat mungkin dan

sedapat mungkin dalam jangka waktu pendek

Page 11: Interaksi Obat Pada Pengobatan Epilepsi

mulai dengan dosis terkecil dan dapat ditingkatkan sesuai dg kondisi klinis pasien penting : kepatuhan pasien

ada variasi individual terhadap respon obat antiepilepsi perlu pemantauan ketat dan penyesuaian dosis

jika suatu obat gagal mencapai terapi yang diharapkan pelan-pelan dihentikan dan diganti dengan obat lain (jgn politerapi)

lakukan monitoring kadar obat dalam darah jika mungkin, lakukan penyesuaian dosis dgn melihat juga kondisi klinis pasien

Page 12: Interaksi Obat Pada Pengobatan Epilepsi

TATALAKSANA TERAPI Non farmakologi:

Amati faktor pemicuMenghindari faktor pemicu (jika ada), misalnya :

stress, konsumsi kopi atau alkohol, perubahan jadwal tidur, terlambat makan

Farmakologi : menggunakan obat-obat antiepilepsi

Page 13: Interaksi Obat Pada Pengobatan Epilepsi

OBAT-OBAT ANTIEPILEPSI Golongan Hidantoin

strukturnya mirip barbiturat, untuk pengobatan grand mal epilepsi. Absorpsi lambat, kadar puncak dicapai 3-12 jam. Contoh obatnya:1. Fenitoin(Decatona, dilantin, ditalin, endotoin, phenilep, phenytoin)2. Mefenitoin3. Etotoin

Page 14: Interaksi Obat Pada Pengobatan Epilepsi

Golongan barbituratGolongan ini terutama kelompok long acting seperti fenobarbital, mefobarbital dan heptobarbital. Di negara maju tidak digunakan, tetapi di indonesia masih digunakan, karena keamanan yang tinggi

o Golongan Oksazolindindion- Trimetadion (jarang digunakan sekarang)

Page 15: Interaksi Obat Pada Pengobatan Epilepsi

KarbamazepinMerupakan senyawa trisiklik seperti imipramin. Merupakan antiepilepsi utama di USA, untuk grand mal epilepsi-Mekanisme kerjanya, menghambat hantara n Na dan K serta hambat absorpsi norefinefrin diujung saraf

Golongan Benzodiazepin - Diazepam

- Klorazepam -nitrazepzam

Page 16: Interaksi Obat Pada Pengobatan Epilepsi

Asam Valproat -Depakote - Depakene

• Penghambat Karbonik anhidraseAsetzolamid

• obat-obat yang lain1. Lamotrigina2. Vigabratin3. Gabapentin

Page 17: Interaksi Obat Pada Pengobatan Epilepsi

INTERAKSI OBAT GOLONGAN HIDANTOIN

1. Peningkatan kadar fenitoin dalam plasma bila diberikan bersama dengan kloramfenikol, disulfiram, INH, Simetidin, dikumarol,fenil butazon, salisilat dan asam valproat

2. Penurunan kadar fenitoin jika diberikan bersama dengan teofilin, fenobarbital, karbamazepin

Page 18: Interaksi Obat Pada Pengobatan Epilepsi

GOLONGAN BARBITURATfenobarbital= kadarnya meningkat jika dikombinasikan dengan asam valproat, bisa sampai 40% dan menurun jika dengan carbamazepin

CARBAMAZEPIN- Carbamazepin dapat menurunkan kadar asam valproat, fenobarbital dan fenitoin- Biotransformasi carbamazepin akan dihambat jika bersama dengan eritromisin

Page 19: Interaksi Obat Pada Pengobatan Epilepsi

GOLONGAN BENZODIAZEPINSelama minum obat golongan benzodiazepin tidak boleh menkomsumsi alkohol, karena akan memfengaruhi efek obat

GOLONGAN ASAM VALPROAT- Asam valproat dapat meningkatkan kadar fenobarbital dan fenitoin

LAMOTRIGIN= Asam valproat dapat meningkatkan waktu paruh lamotrigin sehingga pada pasien yang menggunakan asam valproat, dosis lamotrigin harus diturunkan 25 mg/hari, lamotrigin juga menigkatkan dosis carbamazepin.

Page 20: Interaksi Obat Pada Pengobatan Epilepsi

WASSALAM