integrasi nfi ke dalam sistem monitoring · pdf filelahan, potensi sdh, pertumbuhan riap,...
TRANSCRIPT
INTEGRASI NFI KE DALAM SISTEM MONITORING KARBON HUTAN
YANG AKAN DIBANGUN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Iman Santosa Tj.
Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumberdaya Hutan Ditjen Planologi Kehutanan – Kementerian Kehutanan
LOKAKARYA STRATEGI MONITORING PSP DI TINGKAT PROVINSI
Mataram, 7-8 Mei 2013
1
OUTLINE
I. Pendahuluan
II. Inventarisasi Hutan Nasional (NFI)
III. Sistem Pemantauan Hutan Nasional (NFMS)
IV. Pengembangan Sistem Monitoring Karbon
Hutan (SMKH) NTB
V. Integrasi NFI – PSP Balitbang – SMKH NTB
VI. Penutup
2
I. Pendahuluan
1. Invetarisasi Hutan nasional (NFI) merupakan kegiatan untuk
memperoleh data tentang kondisi sumberdaya hutan di tingkat
nasional, yang mencakup perubahan penutupan/penggunaan
lahan, potensi SDH, pertumbuhan riap, analisis citra digital serta
pemetaannya.
2. Hasil kegiatan NFI dapat membantu pemantauan karbon hutan,
baik tingkat nasional maupun provinsi.
3. Data NFI perlu diintegrasikan dengan Sistem Monitoring Karbon
Hutan di tingkat provinsi.
3
Terdiri dari 3 komponen pokok: 1. Penaksiran SDH (Forest Resource Assessment ) 2. Pemantauan SDH (Forest Resource Monitoring)
3. Pemetaan SDH (Forest Resource Mapping/GIS/DIAS)
II. Inventarisasi Hutan Nasional (NFI)
4
1. Penaksiran SDH (Forest Resource Assessment ) a. Dilakukan dengan membuat Permanent Sample Plot (PSP) dan
Temporary Sample Plot (TSP) b. Tujuan:
TSP : Pendugaan potensi sumberdaya hutan (volume, kondisi tegakan, distribusi dan keanekaragaman jenis)
PSP : Pemantauan perubahan SDH dan Riap pertumbuhan c. Letak:
Di seluruh kawasan hutan, prioritas pada ketinggian dibawah 1000 m dpl, pada hutan lahan kering dataran rendah, rawa, dan mangrove dan tersebar sistematik ( 20 km x 20 km).
5
2. Pemantauan SDH (Forest Resource Monitoring)
a. Bertujuan untuk menyediakan data spasial (data citra) penutupan/penggunaan
lahan dengan bantuan teknologi penginderaan jauh.
b. Citra Satelit yang terutama digunakan ialah Citra Landsat 7 ETM +.
c. Penafsiran dilaksanakan setiap 3 tahun (2000 sd 2009), setiap tahun
(2011 dst).
d. Penutupan/Penggunaan Lahan : 23 kelas. (Hutan : 7, Non Hutan:15)
6
3. Pemetaan SDH (Forest Resource Mapping/GIS/DIAS)
a. Menganalisis dan memetakan tutupan hutan serta menghitung/
rekalkulasi dan memetakan deforestasi dan degradasi hutan
b. Pemetaan dengan skala 1 : 250.000.
7
Cancun Agreements (COP 16 Tahun 2010) Section at Decision 1/CP.16 (I)
Developing Country Parties
a. National strategy/action plan
b. National forest reference emission level/ reference level
c. Develop modalities on robust and transparent
national forest monitoring system (NFMS)
d. System Information Safeguards
III. Sistem Pemantauan Hutan Nasional (NFMS) 1. Latar belakang pengembangan SPHN (NFMS)
8
2. Sistem Pemantauan Hutan Nasional Indonesia
Dibangun berdasarkan keputusan Cancun Agreements
Data yang tersedia: - Batas NKRI - Penutupan/Penggunaan Lahan (2000, 2003, 2006, 2009, 2011) - Laju Deforestasi (2003-2006, 2006-2009, 2009-2011) - Penyebaran PSP/TSP - Peta Citra Satelit (Landsat 2009 & 2011, MODIS)
Tersedia Buku Tamu Ditampilkan secara on line: www.dephut.go.id Sejalan dengan UU No. 14 tahun 2008 ttg Keterbukaan Informasi
Publik
9
3. Indonesian NFMS on line (www.dephut.go.id)
10
IV. Pengembangan Sistem Monitoring Karbon Hutan Provinsi NTB
1 Sistem untuk memantau emisi, serapan dan sediaan/stock karbon yang berasal dari hutan (5 CPs ?) di Provinsi NTB.
2. Mengacu pada RAD Penurunan Emisi GRK Prov. NTB. (Pergub NTB No. 51 Tahun 2012)
3. Dilaksanakan setiap tahun selama 2013-2021 (?).
4. Memerlukan kesiapan SDM, Perangkat Keras, Perangkat
Lunak, Data, Prosedur dan keterlibatan masyarakat.
5. Mengintegrasikan seluruh data yang diperlukan.
11
Skema Pengembangan SMKH Prov. NTB
SISTEM MONITORING
KARBON HUTAN
PROV. NTB
12
NFI
PSP BALITBANG
INCAS SSUMBER LAIN
V. Integrasi NFI – PSP Balitbanghut - SMKH NTB
Tujuan:
Tersedianya satu data/informasi mengenai karbon hutan di
Provinsi NTB yang lengkap, akurat, tepat waktu serta diacu
bersama oleh semua instansi dan masyarakat.
Tahapan: 1. Identifikasi Kebutuhan Data 2. Identifikasi Ketersediaan Data 3. Sinkronisasi Data (Format, Periodisasi dll). 4. Pengolahan/Analisis Data 5. Pelaporan dan Penyajian Data/Informasi
13
1 dan 2. Identifikasi Kebutuhan & Ketersediaan Data NO Kebutuhan Data Pokok
SMKH Prov. NTB Ketersediaan Data
NFI PSP Balitbanghut Sumber Lain
1 2 3 4 5
1 Wil. Administrasi Pemerintahan - - Pemda Prov/Kab.
2 Status Kawasan Hutan V V BPKH VIII Denpasar
3 Penutupan/Penggunaan Lahan V V LAPAN/INCAS
4 Tipe Vegetasi/Ekosistem (termasuk HKm, Agroforestri dll)
- V LIPI (?)
5 Potensi SDH V - -
6 Pertumbuhan pohon V V -
7 Cadangan Biomasa (5 CPs) - V -
8 Cadangan Karbon (5 CPs) - V -
9 Deforestasi & Degradasi V - -
10 Reforestasi/Revegetasi V - BPDAS PROV. NTB
11 Kebakaran Hutan/Titik panas - - Kemhut Pusat, Dishut Prov/Kab. TNGR, BKSDA Prov. NTB
12 Perambahan kawasan/Ladang berpindah
- - s.d.a.
13 Penebangan Liar - - s.d.a.
14 Jenis tanah - - Kemtan/BBPSDLP 14
3. Sinkronisasi Data:
a. Spasial : Koreksi citra, Proyeksi peta, skala peta, legenda dll.
b. Numerik : Satuan data:
- Penanaman: Batang => luas tanaman (ha)
- Hotspots => jumlah kebakaran, luas areal terbakar.
- Emisi/serapan/stok karbon (ton CO2 eq.)
c. Tipe vegetasi/Ekosistem vs Kelas Penutupan/Penggunaan Lahan.
d. Periodisasi Data:
(1). SMKH : Setiap tahun
(2). PSP (Balitbang) : Setiap tahun (2013-2014)
Setiap 3 tahun (2015 dst)
(3). NFI : Setiap tahun ( PL, Enumerasi)
Setiap 5 tahun (Re- Enumerasi)
15
Matriks Sandingan/Reklasifikasi Kelas Ekosistem/Tipe Vegetasi dan Kelas Penutupan Lahan
No Kelas Ekosistem/Tipe Vegetasi PSP di Prov. NTB
Badan Litbang Kehutanan
Kelas Penutupan Lahan Ditjen Planologi Kehutanan
1
Kawasan hutan primer Hutan lahan kering primer
Vegetasi homogen
Vegetasi campuran
2 Kawasan hutan sekunder Hutan lahan kering sekunder
Kawasan hutan terdegradasi
3 Kawasan hutan mangrove primer Hutan mangrove primer
4 Kawasan hutan mangrove sekunder Hutan mangrove sekunder
Kawasan hutan mangrove terdegradasi
17
4. Pengolahan/Analisis Data
CO 2 eq.
D A F E EMISI
=> Metode “Stock Difference”
= X
CO 2 eq.
D A Cadangan Karbon/Ha
Dugaan Cadangan
Karbon
a. Pendugaan Cadangan Karbon
b. Pendugaan Emisi Karbon
18
5. Pelaporan dan Penyajian Data/Informasi
a. Instansi berwenang -> BAPPEDA Prov. NTB
b. Periodisasi : Tahunan c. Cara penyajian : Cetakan dan Digital/Media on line (www.ntbprov.go.id)
19
VI. P e n u t u p
Keberhasilan Integrasi NFI dengan Sistem Monitoring Karbon
Hutan di Provinsi Nusa Tenggara Barat memerlukan komitmen
dan dedikasi yang tinggi dari semua pihak yang terlibat.
Komitmen dan dedikasi tersebut akan tercermin dari kordinasi
dan sinkronisasi data/informasi, baik lintas sektor
pembangunan maupun lintas adminstrasi pemerintahan
(instansi vertikal dan dinas otonom).
20
Terimakasih, Selamat berdiskusi
21