edh,sdh eta
DESCRIPTION
stase bedahTRANSCRIPT
FRAKTUR OS TEMPORAL SINISTRA dengan EPIDURAL HEMATOMA (EDH) SINISTRA & SUBDURAL HEMATOMA
(SDH) DEXTRA
OlehEta Devi Amalia
Pembimbingdr. Yahya A.P, Sp.BS
Laporan Kasus
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT BEDAH SARAF
RSUD KANJURUHAN KEPANJENFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
ISLAM MALANG
IDENTITAS
Nama : Tn. H Umur : 31 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Swasta Agama : Islam Alamat : Sumber Pucung Status perkawinan : Menikah Suku : Jawa Tanggal MRS: Selasa, 13 Desember 2011 Tanggal periksa : Kamis, 15 Desember 2011 No. Reg : 27 50 30
ANAMNESAANAMNESA
Keluhan Utama : Kepala terasa pusing Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD RSUD Kanjuruhan Kepanjen dengan keluhan kepala terasa pusing setelah kecelakaan lalu lintas. Pasien mengaku tidak dapat mengingat saat kejadian kecelakaan. Masyarakat sekitar yang mengetahui kejadian tersebut menceritakan bahwa pasien saat itu mengendarai sepeda motor sendirian dengan kecepatan standart dan menggunakan helm. Pasien mengalami kecelakaan dengan sesama sepeda motor lainnya dari arah berlawanan dengan kecepatan yang tinggi. Kejadian tersebut terjadi pada jam 10.00 wib tanggal 13/12/2011.
Keluhan Utama : Kepala terasa pusing Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD RSUD Kanjuruhan Kepanjen dengan keluhan kepala terasa pusing setelah kecelakaan lalu lintas. Pasien mengaku tidak dapat mengingat saat kejadian kecelakaan. Masyarakat sekitar yang mengetahui kejadian tersebut menceritakan bahwa pasien saat itu mengendarai sepeda motor sendirian dengan kecepatan standart dan menggunakan helm. Pasien mengalami kecelakaan dengan sesama sepeda motor lainnya dari arah berlawanan dengan kecepatan yang tinggi. Kejadian tersebut terjadi pada jam 10.00 wib tanggal 13/12/2011.
Pasien terjatuh dengan kemungkinan kepala menghantam aspal jalan, sedangkan helm pasien terlepas sewaktu jatuh dari motor. Menurut pengakuan masyarakat sekitar, begitu terjatuh pasien langsung tidak sadarkan diri. Kemudian pasien dilarikan ke puskesmas terdekat. Di puskesmas, pasien mendapatkan penanganan dan luka yang dikepala kemudian dijahit. Menurut warga yang mengantar pasien ke puskesmas, pasien tidak mengeluarkan darah baik dari lubang telinga, lubang hidung maupun dari rongga mulutnya (hanya keluar sedikit darah akibat luka dibibirnya). Pasien tidak tahu berapa lama pasien tidak sadarkan diri. Setelah sadar, pasien merasa pusing, mual dan muntah (berisi makanan dan terdapat darah berwarna merah segar). Kemudian pasien dirujuk ke IGD RSUD kepanjen pukul 22.00 wib. Setiba di IGD pasien tidak dalam kondisi pingsan namun masih mengaku pusing, mual, dan muntah.
Pasien terjatuh dengan kemungkinan kepala menghantam aspal jalan, sedangkan helm pasien terlepas sewaktu jatuh dari motor. Menurut pengakuan masyarakat sekitar, begitu terjatuh pasien langsung tidak sadarkan diri. Kemudian pasien dilarikan ke puskesmas terdekat. Di puskesmas, pasien mendapatkan penanganan dan luka yang dikepala kemudian dijahit. Menurut warga yang mengantar pasien ke puskesmas, pasien tidak mengeluarkan darah baik dari lubang telinga, lubang hidung maupun dari rongga mulutnya (hanya keluar sedikit darah akibat luka dibibirnya). Pasien tidak tahu berapa lama pasien tidak sadarkan diri. Setelah sadar, pasien merasa pusing, mual dan muntah (berisi makanan dan terdapat darah berwarna merah segar). Kemudian pasien dirujuk ke IGD RSUD kepanjen pukul 22.00 wib. Setiba di IGD pasien tidak dalam kondisi pingsan namun masih mengaku pusing, mual, dan muntah.
Riwayat Penyakit Dahulu :1) Riwayat trauma sebelumnya tidak
ditemukan2) Pasien tidak pernah menjalani operasi
sebelumnya3) Diabetes Mellitus disangkal4) Hipertensi disangkal5) Alergi disangkal
Riwayat Penyakit Dahulu :1) Riwayat trauma sebelumnya tidak
ditemukan2) Pasien tidak pernah menjalani operasi
sebelumnya3) Diabetes Mellitus disangkal4) Hipertensi disangkal5) Alergi disangkal
Riwayat Pengobatan :Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat–obatan apapun sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga :1) Trauma disangkal2) Operasi disangkal3) Diabetes Mellitus disangkal4) Hipertensi (+) dari Ayah5) Asma disangkal
Riwayat Pengobatan :Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat–obatan apapun sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga :1) Trauma disangkal2) Operasi disangkal3) Diabetes Mellitus disangkal4) Hipertensi (+) dari Ayah5) Asma disangkal
PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK
Status Interne SingkatTensi : 130/80 mmHgSuhu : 36 0 CNadi : 88 x/menitR.R : 20 x/menit
Status NeurologikKesadaran : GCS 4.5.6Reflek fisiologis : dbnReflek patologis : dbn
Status Interne SingkatTensi : 130/80 mmHgSuhu : 36 0 CNadi : 88 x/menitR.R : 20 x/menit
Status NeurologikKesadaran : GCS 4.5.6Reflek fisiologis : dbnReflek patologis : dbn
STATUS GENERALISSTATUS GENERALIS
KepalaBentuk mesocephal, rambut tidak mudah dicabut, terdapat laserasi pada bagian dextra dan sinistra. Luka laserasi sudah dijahit.
MataKonjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), hematom palpebra (-/-), subkonjungtiva bleeding (-).
TelingaBentuk normotia, otorhoe (-), pendengaran berkurang (-).
HidungNafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-).
Mulut dan TenggorokanBibir atas luka (+), perdarahan (+).
KepalaBentuk mesocephal, rambut tidak mudah dicabut, terdapat laserasi pada bagian dextra dan sinistra. Luka laserasi sudah dijahit.
MataKonjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), hematom palpebra (-/-), subkonjungtiva bleeding (-).
TelingaBentuk normotia, otorhoe (-), pendengaran berkurang (-).
HidungNafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-).
Mulut dan TenggorokanBibir atas luka (+), perdarahan (+).
LeherJVP tidak meningkat, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), kelenjar getah bening tidak teraba membesar, tidak teraba adanya benjolan.
ThoraxParu-paru : dbn Jantung : dbn
Abdomen : dbn Kulit : dbn Ekstremitas : dbn
LeherJVP tidak meningkat, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), kelenjar getah bening tidak teraba membesar, tidak teraba adanya benjolan.
ThoraxParu-paru : dbn Jantung : dbn
Abdomen : dbn Kulit : dbn Ekstremitas : dbn
PEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan Kepala tanggal 14 Desember 2011CT Scan Kepala tanggal 14 Desember 2011
Foto Polos Kepala
RESUME
Seorang ♂ berusia 31 tahun datang ke IGD RSUD Kanjuruhan Kepanjen dengan keluhan kepala terasa pusing setelah kecelakaan lalu lintas dan pasien lupa saat setelah kejadian kecelakaan. Keluar darah dari bibir akibat luka (+), mual (+), muntah (+) berisi makanan. Dari pemeriksaan fisik, pada kepala bagian kanan dan kiri ditemukan luka robek sedalam tulang (sudah dijahit), luka pada bibir bagian atas (+). GCS 456, T=130/80, S=36ºC, RR=20 x/menit. Pemeriksaan penunjang CT scan dan Rontgen kepala polos tanggal 14 Desember 2011 memberi kesan: Terdapat EDH pada temporal kiri, volume sekitar 22,5 cc, fraktur os temporal sinistra.
DIAGNOSA KERJA
FRAKTUR OS TEMPORAL SINISTRA dengan EPIDURAL HEMATOMA (EDH) SINISTRA & SUBDURAL HEMATOMA
(SDH) DEXTRA
PLANNING TERAPI
O2 2 liter/menitD5 ½ NS 20 tpmPiracetam 4 x 3 gramAntrain 3 x 1 gramRanitidin 2 x 1 mgFosfomicyn 2 x 1 gram
Perawatan : Pemberian OksigenEvaluasi GCS
Anatomi Kepala
Otak dilindungi oleh:1)SCALP2)Tulang tengkorak3)Meningen
SCALP :1.Skin2.Connective Tissue3.Aponeurosis4.Loose areolar tissue5.Pericranium
Tulang Tengkorak :a.Tabula interna ( lapisan tengkorak bagian dalam)b.Diploe (rongga di antara tabula)c.Tabula eksterna (lapisan tengkorak bagian luar)
Meningen :1)Duramater2)Arachnoid3)Piamater
EPIDURAL HEMATOMA
Definisi
Penumpukan darah di ruang epidural (dibatasi tabula interna dan duramater) dan cirinya berbentuk bikonveks atau menyerupai lensa cembung akibat trauma kapitis
Hematom epidural akibat perdarahan arteri meningea media, terletak antara duramater dan lamina interna tulang pelipis.Os Temporale (1), Hematom Epidural (2), Duramater (3), Otak terdorong kesisi lain (4)
Tahap awal tanpa gejala
Sakit kepala, mual dan muntah
Penurunan kesadaran
Gejala neurologik: pupil mata anisokor yaitu
ipsilateral melebar
Terjadi pula kenaikan tekanan darah dan
bradikardia.
Tahap akhir, kesadaran menurun sampai koma
yang dalam
Ciri khas hematoma epidural murni adalah
terdapatnya interval bebas antara saat terjadinya
trauma dan tanda pertama yang berlangsung beberapa
menit sampai beberapa jam.
Tahap awal tanpa gejala
Sakit kepala, mual dan muntah
Penurunan kesadaran
Gejala neurologik: pupil mata anisokor yaitu
ipsilateral melebar
Terjadi pula kenaikan tekanan darah dan
bradikardia.
Tahap akhir, kesadaran menurun sampai koma
yang dalam
Ciri khas hematoma epidural murni adalah
terdapatnya interval bebas antara saat terjadinya
trauma dan tanda pertama yang berlangsung beberapa
menit sampai beberapa jam.
Pemeriksaan Penunjang
Foto polos kepala :Dengan proyeksi Antero-Posterior (A-
P), lateraldengan sisi yang mengalami trauma pada film untuk mencari adanya fraktur tulang yang memotong sulcus arteria meningea media. Computed Tomography (CT-Scan)
Pemeriksaan CT-Scan dapat menunjukkan lokasi, volume, efek, dan potensi cedara intracranial lainnya.
Magnetic Resonance Imaging (MRI)MRI akan menggambarkan massa hiperintens bikonveks yang menggeser posisi duramater, berada diantara tulang tengkorak dan duramater. MRI juga dapat menggambarkan batas fraktur yang terjadi.
1. Primary Survey
3. Secondary Survey
2. Pemeriksaan Neurologis
PenatalaksanaanPemeriksaan
4. Prosedur Diagnostik
Pengobatan
1. Memperbaiki/ mempertahankan fungsi vital Usahakan agar jalan nafas selalu
babas Bersihkan lendir dan darah Pipa naso/orofaringeal Pemberian oksigen Pemberian infus
2. Mengurangi edema otak : Cairan intravena Hiperventilasi Cairan hiperosmoler Kortikosteroid Barbiturat3. Obat-obat Neurotropik
Piracetam Citicolin
Terapi Operatif
Operasi di lakukan bila terdapat: 1)Volume hamatom > 30 ml (kepustakaan lain > 44 ml)2)Keadaan pasien memburuk 3)Pendorongan garis tengah > 3 mm
PROGNOSA
Prognosis tergantung pada:
Lokasinya ( infratentorial lebih jelek )
Besarnya
Kesadaran saat masuk kamar
operasi.
SUBDURAL
HEMATOMA
DEFINISI
Subdural Hematoma adalah perdarahan yang terjadi diantara duramater dan arakhnoid.
ETIOLOGI
Hematoma subdural disebabkan robekan vena-vena didaerah corteks cerebri atau bridging vein oleh suatu trauma. Kebanyakan perdarahan subdural disebabkan karena trauma kepala yang merusakkan vena-vena kecil didalam meninges
KLASIFIKASI
1) SUBDURAL HEMATOMA AKUT
2) SUBDURAL HEMATOMA SUB AKUT
3) SUBDURAL HEMATOMA KRONIS
GEJALA KLINIS
1) Bervariasi dari tingkat yang ringan (sakit kepala) sampai penurunan kesadaran
2) Mual 3) Muntah4) Vertigo 5) Papil edema 6) Diplopia akibat kelumpuhan n. III7) Epilepsi 8) Anisokor pupil9) Defisit neurologis lainnya.
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH