ini laporan resmi biokim acara 1cwwdcwdcwdcwcwdcwvefvfvvrbvrfvevesvevesveebertbeb

21
I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Karna luasnya Wilayah Laut Indonesia maka Indonesia memilik kekayaan laut yang m Salah satu sumber daya yang melimpah. Salah satunya adalah Rumput Laut. Rumput laut biasanya ditemui di perairan yang berasosiasi dengan keberadaan ekosistem terumbu karang. Rumput laut biasanya dapat hidup di substrat pasir dan karang mati. Rumput laut memiliki beraneka ragam jenis. Diantaranya adalah ganggang merah (Rhodophyta), ganggang coklat (Phaeophyta), dan ganggang hijau (Chlorophyta). Namun dari berbagai jenis tersebut yang paling banyak dimanfaatkan adalah dari ganggang merah (Rhodophyta) dan ganggang coklat (Phaeophyta). Rumput laut sendiri dapat dimanaatkan diberbagai macam bidang. Beberapa rumput laut menghasilkan polisakaridsa berupa karaginan, agar-agar, dan alginate. Hasil berupa polisakarida tersebut ternyata sangat bermanfaat dalam berbagai bidang, baik dalam bidang industri makanan dan minuman, bidang kecantikan, bidang farmasi, bahkan hingga bidang kesehatan. I.2. .Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah : 1. Mengekstraksi dan mengisolasi karagenan dari rumput laut Eucheuma cottonii 2. Untuk mengetahui Randemen dari rumput laut Eucheuma cottonii 3. Mengetahui berbagai manfaat karagenan.

Upload: cristiano

Post on 10-Apr-2016

36 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan resmi biokimia acara 1 undipscsdcbsdbcasdbcascjjaoscuackjadciuacebjakdcjbewcjwkdkbcmsdmsdbvhksjndxacd cdjbkvlascakcsvsvvsdcsdcsdcsldkcsdddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssseeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeewwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww

TRANSCRIPT

Page 1: Ini Laporan Resmi Biokim Acara 1cwwdcwdcwdcwcwdcwvefvfvvrbvrfvevesvevesveebertbeb

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Karna luasnya Wilayah Laut Indonesia maka Indonesia memilik

kekayaan laut yang m Salah satu sumber daya yang melimpah. Salah satunya

adalah Rumput Laut. Rumput laut biasanya ditemui di perairan yang berasosiasi

dengan keberadaan ekosistem terumbu karang. Rumput laut biasanya dapat hidup

di substrat pasir dan karang mati.

Rumput laut memiliki beraneka ragam jenis. Diantaranya adalah

ganggang merah (Rhodophyta), ganggang coklat (Phaeophyta), dan ganggang

hijau (Chlorophyta). Namun dari berbagai jenis tersebut yang paling banyak

dimanfaatkan adalah dari ganggang merah (Rhodophyta) dan ganggang coklat

(Phaeophyta).

Rumput laut sendiri dapat dimanaatkan diberbagai macam bidang.

Beberapa rumput laut menghasilkan polisakaridsa berupa karaginan, agar-agar,

dan alginate. Hasil berupa polisakarida tersebut ternyata sangat bermanfaat dalam

berbagai bidang, baik dalam bidang industri makanan dan minuman, bidang

kecantikan, bidang farmasi, bahkan hingga bidang kesehatan.

I.2. .Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah :

1. Mengekstraksi dan mengisolasi karagenan dari rumput laut Eucheuma

cottonii

2. Untuk mengetahui Randemen dari rumput laut Eucheuma cottonii

3. Mengetahui berbagai manfaat karagenan.

Page 2: Ini Laporan Resmi Biokim Acara 1cwwdcwdcwdcwcwdcwvefvfvvrbvrfvevesvevesveebertbeb

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1.Eucheuma cottonii

II.1.1. Morfologi Eucheuma cottonii

Eucheuma cottonii adalah rumput laut yang memiliki thallus yang

licin dan silindris, berwarna hijau, hijau kuning, abu-abu dan merah.

Bisa ditemukan tumbuh melekat pada substrat dengan alat perekat

berupa cakram. Warna dari rumput ini sangat dipengaruhi oleh

lingkungannya, terkadang berwarna hijau, hijau kuning, abu-abu atau

merah. Kejadian ini merupakan suatu proses adaptasi kromatik yaitu

penyesuaian antara proporsi pigmen dengan berbagai kualitas

pencahayaan (Aslan, 1998 dalam Wiratmaja, 2011).

Menurut (Aslan, 1995) ciri-ciri Eucheuma sp. secara umum adalah:

Thalli (kerangka tubuh tanaman) bulat silindris atau gepeng.

Berwarna merah, merah- coklat, hijau- kuning, dan sebagainya.

Bercabang berselang tidak teratur. di atau trikhotomous.

Memiliki benjolan benjolan (blunt nodule) dan duri-duri atau

spines.

Substansi thalli “gelatinus” dan/atau “kartilagenus” (lunak

seperti tulang rawan).

II.1.2. Kandungan Eucheuma cottonii

Sebagian Eucheuma sp. mempunyai peranan penting dalam dunia

perdagangan sebagai penghasil ekstrak karagenan. Secara umum,

kadar karagenan dalam setiap spesies Eucheuma berkisar antara 54%-

73% tergantung pada jenis dan lokasinya (di Indonesia berkisar antara

61,5%-67,5%). Selain karagenan dalam rumput laut ini masih terdapat

lagi beberapa zat organik lain seperti protein, lemak, serabut kasar, abu

dan air. Eucheuma spinosum dan E.cottonii hasil budidaya di

Indonesia, kebanyakan untuk komoditas eksport (Aslan, 1995).

Tabel 1. Komposisi Eucheuma cottonii

Page 3: Ini Laporan Resmi Biokim Acara 1cwwdcwdcwdcwcwdcwvefvfvvrbvrfvevesvevesveebertbeb

No. Nama Nilai

1. Air 13,90%

2. Protein 2,67%

3. Lemak 0,37%

4. Serat Kasar 0,95%

5. Mineral Ca 22,39 ppm

6. Mineral Fe 0,121 ppm

7. Mineral Cu 2,763 ppm

8. Tiamin 0,14 (mg/100 g)

9. Riboviamin 2,7 (mg/100 g)

10 Vitamin C 12 (mg/100 g)

11. Karagenan 61, 52 %

12. Abu 17,09%

13. Kadar Pb 0,04 ppm

(Wiraatmaja, 2011).

II.2. Karagenan

II.2.1. Jenis-Jenis Karagenan

Menurut (Tarigan, 2010) ada 3 jenis karagenan, yaitu :

a. Kappa

Karagenan jenis ini jika berikatan dengan air akan menghasilkan

gel yang kaku, keras. Dimana kalium sangat penting untuk

membentuk struktur gel .

b. Iota

Karagenan jenis juga dapat berikatan dengan air, namun

membentuk gel yang relative lebih elastis dan lembut, khususnya

jika ada garam kalsium. Iota Karagenan dihasilkan dari Euchema

spinosum.

c. Lamda

Karagenan jenis ini mengadung gugus sulfat yang relative tinggi

sehingga hampir tidak membentuk gel sama sekali. Lamda

karagenan biasanya digunakan untuk membentuk lapisan tipis atau

Page 4: Ini Laporan Resmi Biokim Acara 1cwwdcwdcwdcwcwdcwvefvfvvrbvrfvevesvevesveebertbeb

untuk mengubah tekstur dari makanan. Lamda Karagenan

dihasilkan oleh Gigartin.

II.2.2. Struktur Kimia Karagenan

(Tarigan, 2010).

II.2.3. Biosintesa Karagenan

Page 5: Ini Laporan Resmi Biokim Acara 1cwwdcwdcwdcwcwdcwvefvfvvrbvrfvevesvevesveebertbeb

Ekstraksi karaginan dari rumput laut Eucheuma adalah dengan

merebus rumput laut dalam larutan perebus. Kemudian disaring,

dijendalkan, dipress dan dikeringkan kembali. Untuk memperoleh

tepung karagenan dengan kekuatan gel yang tinggi, rumput laut yang

digunakan sebaiknya rumput laut yang telah diberi perlakuan alkali

panas (ATC) (Purnama, 2013).

Langkah langkah untuk mengekstraksi karaginan menurut

(Purnama, 2013) adalah sebagai berikut:

a. Rumpt laut kering yang telah diberi perlakuan alkali panas

diekstraksi dengan menggunakan larutan KCl 0.1% dengan

volume larutan 50-60 kali berat rumpt laut kering. Ekstraksi

dilakukan pada suhu 90-95oC selama 3-6jam.

b. Selanjutnya, rumput laut disaring. Filtrat yang diperoleh

ditampung dalam pan penjedal dan dibiarkan membentuk gel

semalam.

c. Gel karagenan kemudian diiris dengan menggunakan alat

pemotong gel dengan ketebalan 0,8 cm sehngga membentuk

lembaran.

d. Lembaran gel kaagenan dibungkus dengan menggunakan kain

blacu kemudian dipres dalam bak pengepres dan diberi beban

dengan menggunakan batu pemberat. Pengepresan dilakukan

selama semalam dengan penambahan beban secara bertahap.

Sehingga diperoleh lembaran-lembaran gel karagenan yang

cukup tipis.

e. Gel karagenan kemudian dijemur beserta kainnya sampai

kering.

f. Setelah itu kainnya dilepas dan rumput lautnya dipotong-

potong dan digiling sehingga menjadi tepung karagenan.

II.3. Manfaat Karagenan

Page 6: Ini Laporan Resmi Biokim Acara 1cwwdcwdcwdcwcwdcwvefvfvvrbvrfvevesvevesveebertbeb

Banyak manfaat dari Karagenan sendiri.manfaat inipun bisa dirasakan

diberbagai bidang. Berikut adalah manfaat yang bisa dirasakan dari

Karagenan

II.3.1. Manfaat Karaginan di Industri Pangan

Menurut (Indriani dan Sumiarsih, 1991 dalam Lubis, 2013)

Pada industri makanan, karagenan digunakan pada pembuatan :

a. Es krim yaitu sebagai stabilisator, mencegah kristalisasi dari es

krim.

b. Susu coklat yaitu untuk mencegah pengendapan coklat dan

pemisahan krim serta meningkatkan kekentalan lemak dan

pengendapan kalsium.

c. Kue dan roti yaitu untuk meningkatkan mutu adonan.

d. Daging kalengan yaitu sebagai gel pengikat air atau gel pelapis

produk daging.

e. Makanan bayi yaitu sebagai stabilisator lemak dan protein.

f. Gel susu (pudding, custard) yaitu sebagai pembentuk gel.

g. Sirup yaitu sebagai pensuspensi.

II.3.2. Manfaat Karagenan pada Industri Non-Pangan

Pada industri kertas dan tekstil karagenan mempunyai banyak

peranan menurut (Sadhori, 1998 dalam Lubis, 2013), untuk

memperhalus permukaan kertas pada industri kertas, dan yaitu sebagai

painting silk pada waktu pencetakan dapat memperbaiki warna yang

timbul pada industri tekstil.

Sedangkan pada industri kulit (leather) karagenan digunakan untuk

memperhalus dan mengkilatkan permukaan kulit serta menjadikan

kulit tidak kaku. Pada industri cat karagenan digunakan sebagai zat

warna, yaitu: zat warna yaitu sebagai pensuspensi dan water base paint

yaitu sebagai bahan pengental. Pada industri pertanian karagenan

digunakan dalam pembuatan pestisida dan herbisida yaitu sebagai

pensuspensi (Lubis, 2013).

III. METODOLOGI

Page 7: Ini Laporan Resmi Biokim Acara 1cwwdcwdcwdcwcwdcwvefvfvvrbvrfvevesvevesveebertbeb

III.1. Waktu Pelaksanaan

Hari, Tanggal : Kamis, 9 April 2015

Pukul : 7.30 – 09.10 WIB

Tempat : Laboratorium Kimia Lantai 1 Gedung E FPIK

UNDIP

III.2. Alat dan Bahan

III.2.1. Alat

Tabel 2. Alat yang digunakan

No. Nama Gambar Fungsi

1. Neraca Untuk menimbang Eucheuma cottonii

dan kristal NaOH

2. Kompor

Listrik

Untuk

memanaskan Eucheuma cottonii

dalam larutan

3. Kertas pH Untuk mengukur

pH Eucheuma

cottonii

4. Gunting Untuk memotong Eucheuma cottonii

Page 8: Ini Laporan Resmi Biokim Acara 1cwwdcwdcwdcwcwdcwvefvfvvrbvrfvevesvevesveebertbeb

5. Penyaring Untuk mencuci Eucheuma cottonii

6. Pengaduk Untuk mengaduk

larutan

7. Gelas beaker

(500 ml)

Sebagai wadah

untuk mengaduk

dan membuat

larutan KOH dan

larutan NaOCl

8. Oven Untuk memanaskan

(mengeringkan)

Eucheuma cottonii,

Untuk memanaskan

Eucheuma cottonii,

III.2.2. Bahan

Tabel 3. Bahan yang digunakan

No. Nama Gambar Fungsi

1. Eucheuma

cottonii

Sebagai objek

praktikum

Page 9: Ini Laporan Resmi Biokim Acara 1cwwdcwdcwdcwcwdcwvefvfvvrbvrfvevesvevesveebertbeb

2. Aquades Untuk

membuat

larutan KOH

8%

3. Air Untuk

memcuci

Eucheuma

cottonii

4. Larutan

NaOCl

Sebagai

pemutih

karagenan

III.3. Metode

III.3.1.Cara Kerja

1. Eucheuma cottonii dicuci dengan air tawar, lalu ditimbang 50gr

2. Kemudian Eucheuma cottonii dipotong kecil-kecil. Sekitar 0,5-2 cm.

3. Kristal NaOH ditimbang sebanyak 24 gram, kemudian dilarutkan dalam

aquades 300ml menggunakan gelas beaker dan pengaduk.

Page 10: Ini Laporan Resmi Biokim Acara 1cwwdcwdcwdcwcwdcwvefvfvvrbvrfvevesvevesveebertbeb

4. Eucheuma cottonii direndam KOH 8% pada suhu 90̊ C selama 2 jam dengan

perbandingan 1:6, kemudian disaring dan dicuci.

5. Lalu pH diukur setelah dicuci menggunakan kertas pH sampai netral.

6. Direndam menggunakan kaporit 0,5% sampai terjadi perubahan warma

7. Dicuci sampai bau kaporit menghilang

8. Eucheuma cottonii dioven selama 8 jam dengan suhu 60̊ C

9. Setelah selesai Eucheuma cottonii ditimbang untuk mengukur rendemennya.

III.3.2.Diagram Alir

Dicuci dan ditimbang 50gram

Dipotong kecil-kecil

Di rendam dalam larutan NaOH 8& pada suhu 900C sampai mendidih lalu di cuci dan dikeringkan

Direndam dalam laporit sampai berubah warna

Dicuci sampai bersih lalu dioven selama 2 jam dalam suhu 60oC

Eucheuma cottonii

Eucheuma cottonii

Page 11: Ini Laporan Resmi Biokim Acara 1cwwdcwdcwdcwcwdcwvefvfvvrbvrfvevesvevesveebertbeb

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil

Hasil yang diperoleh dari praktikum kali ini adalah :

ekstraksi karaginan=hasil karaginanberat awal

x100%

ekstraksi karaginan= ❑50 gram

x 100 %

IV.2. Pembahasan

IV.2.1. Ekstraksi karaginan

Pada praktikum kali ini, terdapat beberapa langkah untuk

mengestrkasi karaginan dari Eucheuma cottonii. Yang pertama ialah

dengan mencuci sampel tersebut. Hal ini dimaksudkan agar sampel

bersih dari debu, kotoran atau zat-zat lain sehingga nantinya

didapatkan hasil karaginan yang lebih murni tanpa campuran zat zat

lain.

Selanjutnya ditimbang sebanyak 50 gram, dimaksudkan agar

nantinya lebih mudah untuk, perhitungan randemen karaginan sendiri.

Setelah ditimbang, sampel perlu dipotong kecil-kecil untuk

memudahkan dalam proses-proses selanjutnya. Selain itu, jika

ukurannya kecil-kecil, maka perendaman dan proses lainnya akan

semakin merata dan lebih sempurna karna luas permukaannya yang

kecil.

Tahap selanjutnya adalah dengan merebus sampel dalam larutan

NaOH dengan suhu 90oC. Larutan NaOH sendiri bertujuan dalam

pemecahan molekul sampel sehingga karaginannya dapat keluar dan

terkestraksi. Selain itu NaOH juga dapat membersihkan sampel dari

kotoran basa yang menyebabkan rumput laut berlendir. Setelah itu

baru dihilangkan basanya dengan mencucinya diair tawar sampai

netral. Kenetralan pH dapat dliuhat menggunakan kertas pH

Langkah berikutnya adalah dengan merendam sampel dalam

larutan NaOCl 0.5% yang bertujuan untuk memutihkan sampel

sehingga layak produksi. Perendaman dengan larutan NaOCL juga

Page 12: Ini Laporan Resmi Biokim Acara 1cwwdcwdcwdcwcwdcwvefvfvvrbvrfvevesvevesveebertbeb

bertujuan untuk mengendapkan ekstrak dari rumput laut agar terpisah

dengan karaginannya.

Setelah itu, kaporit dibersihkan dengan mencuci sampel pada air

mengalir sampai bau kaporitnya hilang. Kemudia sampel dikeringakn

dengan cara dioven dengan suhu 60C agar lebih cepat

keringnya.diperlukan waktu 2jam. Setelah semua proses selesai maka

didapatkan sampel yang telah kering. Hasilnya adalah karaginan

sebanyak 0000gram dengan kadar 0000%.

IV.2.2. Proses pemutihan

Pada praktikum kali ini digunakan larutan NaOCl dalam proses

pemutihannya. Dimana setelah direndam didalam NaOCl, warna dan

tekstur dari Eucheuma cottonii berubah. Didapatkan Eucheuma

cottonii warnanya menjadi lebih pucat dan teksturnya lebih lembek. Ini

dikarenakan tujuan dari proses ini adalah agar tidak ada pigmen

dominan dalam sampel tersebut. Karna jika sampel berwarna coklat

maka tidak memenuhi standar produksi,

IV.2.3. Pembuatan larytan NaOH

Dalam pembuatan larutan NaOH 8%, perbandingan yang

digunakan antara kristal NaOH dengan air adalah 8 : 100. Dimana 8

gram NaOH dilarutkan dalam 100ml air. Namun karna dibutuhkan

300ml larutan, maka diperlukan 8 gram NaOH yang dilarutkan.

Page 13: Ini Laporan Resmi Biokim Acara 1cwwdcwdcwdcwcwdcwvefvfvvrbvrfvevesvevesveebertbeb

V. PENUTUP

V.1. Kesimpulan

Dari praktikum ini dapat disimplkan bahwa :

1. Hasil dari ekstraksi dan isolasi sampel adalah berupa karaginan dengan

berat akhir sebesar .

2. Hasil Randemen Karaginan yang diperoleh adalah sebesar...

3. Karaginan biasa dimanaatkan sebagai campuran dalam pengolahan

industri pangan maupun non-pangan.

V.2. Saran

Dalam praktikum ini ada banyak keurangan, karenanya :

1. Saat pengovenan, karna oven yang digunakan tidak bisa diatur

suhunya, maka waktu yang dibutuhkan harus tepat, sehingga tidak

diperoleh hasil sampel yang gosong

2. Penimbangan harus dilakukan dengan teliti, sehingga tidak

menimbulkan hasil yang rancu

Page 14: Ini Laporan Resmi Biokim Acara 1cwwdcwdcwdcwcwdcwvefvfvvrbvrfvevesvevesveebertbeb

DAFTAR PUSTAKA

Aslan,Ir.Laode M . 1995. Budidaya Rumput Laut. Yogyakarta: Kanisius.

Kasim, Syaharuddin. 2013. Pengaruh Konsentrasi Natrium Hidroksida Terhadap

Rendemen Karaginan Yang Diperoleh Dari Rumput Laut Jenis Eucheuma

Spinosum Asal Kota Bau-Bau. Fakultas Farmasi. Universitas Hasanuddin.

Semarang.

Lubis, Subhan Akbar.2013.Karakterisasi Simplisia Dan Isolasi Serta Identifikasi

Karagenan Dari Talus Kappaphycus Alvarezii (Doty) Dari Desa Kutuh

Banjar Kaja Jati, Provinsi Bali. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Purnama.2013 dalam Http://Karaindo.Com/Id/Carrageenan. Diakses Pukul 17:01

pada tanggal 14 April 2015

S, Naryo.1992. Budidaya Rumput Laut. Jakarta: Balai Pustaka.

Tarigan, Jhon Pratama. Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Kappa Karagenan

Dari Kappaphycus Alvarezii Dengan Proses Murni Dengan Kapasitas

Produksi 6 Ton/Jam. Fakultas Teknik. Universitas Sumatra Utara. Medan

Page 15: Ini Laporan Resmi Biokim Acara 1cwwdcwdcwdcwcwdcwvefvfvvrbvrfvevesvevesveebertbeb