implikasi musyawarah perencanaan pembangunan … awal.pdf · is an increase musrenbang program of...

218
i TESIS IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA TERHADAP PEMBANGUNAN SPASIAL DI KELURAHAN KESIMAN, DENPASAR, BALI ANAK AGUNG NGURAH ARITAMA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Upload: vutuong

Post on 10-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

i

TESIS

IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DESA TERHADAP PEMBANGUNAN

SPASIAL DI KELURAHAN KESIMAN, DENPASAR,

BALI

ANAK AGUNG NGURAH ARITAMA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 2: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

ii

TESIS

IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DESA TERHADAP PEMBANGUNAN

SPASIAL DI KELURAHAN KESIMAN, DENPASAR,

BALI

ANAK AGUNG NGURAH ARITAMA

NIM 1391861004

PROGRAM STUDI MAGISTER ARSITEKTUR

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 3: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

iii

IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DESA TERHADAP PEMBANGUNAN

SPASIAL DI KELURAHAN KESIMAN, DENPASAR,

BALI

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

pada Program Magister, Program Studi Arsitektur

Program Pascasarjana Universitas Udayana

ANAK AGUNG NGURAH ARITAMA

NIM 1391861004

PROGRAM STUDI MAGISTER ARSITEKTUR

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 4: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

iv

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL 8 DESEMBER 2015

Pembimbing I

Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain, M.Si

NIP 19521225 198003 1 002

Pembimbing II

G.A.M. Suartika, ST, M.EngSc. Ph.D

NIP 19691018 199412 2 001

Ketua Program Studi Magister Arsitektur

Program Pascasarjana

Universitas Udayana,

G.A.M. Suartika, ST, M.EngSc. Ph.D

NIP 19691018 199412 2 001

Direktur

Program Pascasarjana

Universitas Udayana,

Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S (K)

NIP 19590215 198510 2 001

Mengetahui,

Page 5: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

v

Tesis Ini Telah Diuji pada

Tanggal, 8 Desember 2015

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana

No: 4090/UN 14.4/HK/2015, Tanggal 30 November 2015

Ketua : Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain, M.Si

Anggota :

1. G. A. M. Suartika, ST., MEngSc. Ph.D

2. Prof. Ir. Ngakan Putu Sueca, MT. Ph.D

3. Dr. Ir. Ida Ayu Armeli, M.Si

4. Dr. Ir. Widiastuti, MT

Page 6: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

vi

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Anak Agung Ngurah Aritama

NIM : 1391861004

Program Studi : Magister Arsitektur

Judul Tesis : Implikasi Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa Terhadap

Pembangunan Spasial di Kelurahan Kesiman, Denpasar, Bali

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.

Apabila di kemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia

menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 7 Desember 2015

Yang membuat pernyataan,

Anak Agung Ngurah Aritama

Page 7: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena telah

diberikan kesehatan dan keteguhan hati untuk menyelesaikan tugas akhir (Tesis) ini

pada saat yang tepat. Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti

ujian tugas akhir guna mencapai gelar Magister Teknik Arsitektur. Penulis menyadari

bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran dari para pembaca untuk proses penyempurnaannya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, yaitu Bapak

Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain, M.Si selaku dosen pembimbing I, dan Ibu G.A.M.

Suartika, ST, M.EngSc, Ph.D selaku dosen pembimbing II yang selalu memberikan

arahan, bimbingan, dan memberikan motivasi selama proses penyusunan tesis ini.

Selain itu, rasa terima kasih Penulis diucapkan kepada dosen penguji yaitu, Bapak

Prof. Ir. Ngakan Putu Sueca, MT, Ph.D, Ibu Dr. Ir. Ida Ayu Armeli, M.Si, dan Ibu Dr.

Ir. Widiastuti, MT serta dosen lainnya yang memberikan bimbingan dan

pembelajaran.

Terimakasih juga diucapkan kepada Rektor Universitas Udayana Bapak Prof.

Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD beserta pihak-pihak dalam lingkup Program

Pascasarjana Universitas Udayana yaitu Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S(K)

selaku Direktur Program Pascasarjana, Ibu G.A.M. Suartika, ST, MEngSc. Ph.D

Page 8: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

viii

selaku Ketua Program Magister Arsitektur, beserta jajarannya yang telah memberikan

kesempatan dan fasilitas dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Rasa terima kasih penulis sedalam-dalamnya juga diucapkan kepada Bapak

Lurah Kesiman Dewa Agung Rai Darmawan, S.IP beserta jajaran staf kelurahan

Kesiman, Kepala Lingkungan, dan seluruh masyarakat kelurahan Kesiman. Kepada

narasumber lainnya yang telah bersedia memberikan bantuan berupa data dan

informasi terkait. Selain itu tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada

keluarga, orang tua, Ajik (Drs. A.A. Made Babadan, M.Si), Ibu (Dra. IGA. Ayu

Marhaeni) dan Adik (A.A. Gede Daniartha) yang telah memberikan doa, motivasi

dan dukungan. Tidak lupa ucapan terima kasih kepada rekan-rekan Magister

Arsitektur 2013 (Dodi Karsem, Putu Kubit, Bli Agus Darma, Waris) dan rekan

Arsitek 2008 (Yoga Brengos, Ardiantika Bob, Hoki dan lainnya) atas kerelaannya

memberikan bantuan.

Semoga memberi manfaat.

Page 9: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

ix

ABSTRAK

IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

TERHADAP PEMBANGUNAN SPASIAL DI KELURAHAN KESIMAN,

DENPASAR, BALI

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) adalah salah

satu sistem perencanaan yang melibatkan partisipasi masyarakat serta

mempertemukan seluruh stakeholder di Desa. Kegiatan pembangunan yang

terealisasi dari program Musrenbang dirasakan telah memberikan dinamika

pembangunan pada pembangunan spasial. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui (1) program dan rencana pembangunan spasial dalam Musrenbang desa

beserta realisasinya, (2) faktor-faktor yang berpengaruh pada perumusan program,

dan (3) implikasi pelaksanaan program terhadap pembangunan spasial.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, sedangkan

untuk pemecahan masalah menggunakan tiga teori yakni teori ideologi, teori

pembangunan spasial, dan teori partisipasi masyarakat. Lokasi penelitian terletak di

Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar, Kota Denpasar. Terdapat dua jenis data

dalam penelitian ini yakni data kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh

langsung dari lapangan melalui wawancara, observasi, dokumentasi foto dan sketsa.

Data sekunder diperoleh melalui survei instansional dan arsip yang terkait. Analisis

data dilaksanakan melalui deskripsi, klasifikasi. penyajian data, dilanjutkan dengan

penarikan kesimpulan.

Hasil dan pembahasan penelitian menunjukkan bahwa terdapat berbagai

macam jenis usulan program Musrenbang. Baik berupa infrastruktur jalan, jembatan,

lampu penerangan jalan maupun program non fisik berupa sosialisasi masyarakat.

Secara umum setiap tahun terjadi kenaikan anggaran usulan program Musrenbang.

Terdapat dua faktor yang berpengaruh pada perumusan program yakni faktor internal

(kebutuhan pembangunan, sumber daya masyarakat, perangkat desa/sumber daya

organisasi, dominasi, dan sosial budaya) dan faktor eksternal (anggaran, kebijakan

dan ekonomis lahan). Terungkap dalam penelitian terdapat delapan program

pembangunan yang telah terealisasi dan berimplikasi terhadap pembangunan spasial

di Kelurahan Kesiman. Implikasi yang ditimbulkan antara lain adalah perubahan

fungsi dan pemanfaatan lahan, peningkatan nilai dan perubahan kepemilikan lahan,

perubahan ruang domestik dan kemunculan fungsi baru pada masing-masing rumah,

dan pemanfaatan ruang jalan sebagai parkir kendaraan dan aktivitas sosial budaya.

Kata kunci : implikasi, musrenbangdes, spasial, Kelurahan Kesiman

Page 10: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

x

ABSTRACT

IMPLICATION OF MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DESA (MUSRENBANGDES) TO SPATIAL DEVELOPMENT IN KESIMAN

VILLAGE, DENPASAR, BALI

Village Development Planning Conference (Musrenbangdes) is one of the

planning system involving public participation and bring together all stakeholders in

the village. Development activity perceived to be realized from Musrenbang program

has given development dynamics on spatial development. Therefore, this study aimed

at determining (1) programs and spatial development plans contained in Musrenbang

in the village Kesiman with the realization (2) factors that influence the formulation

of program (3) the implication of program‟s implementation for spatial development.

This study uses qualitative and quantitative methods, whereas the theoretical

basis for solving problems using three theories, theory of ideology, theory of spatial

development, and the theory of public participation. Study sites located in Kesiman

Village, Denpasar District, Denpasar City. Meanwhile, data source consists of

primary data and secondary data. Primary data was gained directly through interview,

observation, photo documentation and sketch. Secondary data was gained through

instantional survey and related archieves. Data analysis was done through descriptive

qualification and data presentation followed by a conclusion.

Result and discussion of the study showed that there are various types of

program proposals Musrenbang. Either in the form of roads, bridges, street lighting

and non-physical form of community outreach programs. In general, every year there

is an increase Musrenbang program of budget proposal. There were two factors that

influence in formulating the program, namely internal factor (development need,

human resources, village officers/organization resources, domination and socio

culture) and external factors (budget, policy, and economic value of land). Revealed

in the study contained eight development programs that have been realized and has

implications for spatial development in Kesiman Village. The implications posed

include changes in the function and use of land, increasing the value and the changes

in land ownership, changes in domestic spaces and the emergence of new functions in

each home, and the road space utilization as vehicle parking and socio-cultural

activities.

Key word : implication, musrenbangdes, spatial, Kesiman Village

Page 11: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

xi

RINGKASAN

Desa berperan sangat penting dalam menentukan arah pembangunan nasional,

dikarenakan sebagian besar penduduk di Indonesia bertempat tinggal di desa.

Mengingat akan pentingnya peranan desa tersebut, sangatlah penting wilayah-

wilayah di desa mendapatkan sentuhan pembangunan. Salah satu bentuk upaya

pemerintah dalam meningkatkan percepatan pembangunan di wilayah pedesaan

adalah melalui diselenggarakannya forum Musrenbangdes. Musyawarah Perencanaan

Pembangunan Desa (Musrenbangdes) adalah salah satu sistem perencanaan yang

melibatkan partisipasi masyarakat desa dan mempertemukan seluruh pemegang

keputusan/stakeholder di Desa. Sistem yang dalam bahasa ilmu perencanaan sering

diistilahkan bottom up planning system.

Program dan kegiatan pembangunan yang telah terealisasi yang berasal dari

usulan-usulan dalam Musrenbang desa telah memberikan warna dan dinamika

pembangunan. Dinamika tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek, baik

pembangunan, ekonomi, sosial dan pembangunan spasial. Melihat adanya dinamika

tersebut rumusan masalah yang diambil dalam penelitian adalah untuk mengetahui:

(1) program dan rencana pembangunan spasial yang terdapat dalam Musrenbang desa

di Kelurahan Kesiman beserta realisasinya, (2) faktor-faktor yang berpengaruh pada

perumusan program, (3) implikasi pelaksanaan program terhadap pembangunan

spasial.

Untuk memecahkan permasalahan pada rumusan masalah, metode yang

digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Lokasi penelitian terletak di

Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar. Melihat rumusan

masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian terdapat dua sumber data yang

diperlukan yakni data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari observasi

langsung, wawancara, dan dokumentasi sketsa dan foto, sedangkan data sekunder

diperoleh dari survei instansional dan penelusuran arsip/dokumen. Sedangkan

terdapat dua jenis data yakni data kualitatif dan kuantitatif, data kuantitatif

dipergunakan untuk rumusan masalah pertama dan data kualitatif dipergunakan untuk

rumusan masalah kedua dan ketiga. Analisis data dilaksanakan melalui deskripsi,

klasifikasi dan penyajian data dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan.

Pada bagian hasil dan pembahasan penelitian ditemukan bahwa dalam kurun

waktu lima tahun terakhir yakni dari tahun 2010-2014. Program-program yang

diusulkan dalam forum Musrenbang di Kelurahan Kesiman sangat beragam.

Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan jalan,

pembuatan trotoar, pemasangan lampu penerangan jalan, penataan taman,

Page 12: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

xii

penggelontoran got/sungai, perbaikan senderan, perbaikan saluran irigasi, pengadaan

sistem komputer, perbaikan gedung, sosialisasi undang-undang, dan lainnya.

Dari semua usulan program tersebut, secara umum terdapat dua jenis program

yang diusulkan dalam forum Musrenbang desa di Kelurahan Kesiman, yakni program

fisik dan non fisik. Dari fakta tersebut diketahui dari total anggaran usulan program

pembangunan fisik memiliki persentase yang lebih besar dibandingkan dengan usulan

program non fisik. Hal tersebut dibuktikan pada tahun 2010 diketahui bahwa 98,2

persen anggaran untuk pembangunan fisik dan 1,8 persen untuk pembangunan non

fisik. Kemudian di tahun 2011 keseluruhan usulan program berupa pembangunan

fisik. Pada tahun 2012 diketahui bahwa persentase pembangunan fisik sebesar 99,11

persen untuk pembangunan fisik dan 0,9 persen untuk pembangunan non fisik.

Berikutnya di tahun 2013 dan 2014 seluruh usulan pembangunan berupa

pembangunan fisik. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa selama ini masyarakat

lebih membutuhkan pembangunan fisik.

Dari keseluruhan usulan pembangunan fisik terdapat pembangunan yang

berupa pembangunan infrastruktur baru dan pemeliharaan infrastruktur yang sudah

ada. Besaran persentase perbandingan antara pembangunan infrastruktur baru dan

pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada berbeda setiap tahunnya. Dikarenakan

perbedaan kebutuhan masyarakat setiap tahun dan habisnya usia pakai infrastruktur

yang ada. Ditinjau dari total besaran usulan anggaran, secara umum terjadi kenaikan

usulan anggaran dalam setiap penyelenggaraan Musrenbang. Kecuali pada tahun

2012, terjadi penurunan usulan anggaran dari tahun sebelumnya. Adanya kenaikan

anggaran setiap tahunnya menunjukkan terjadinya optimisme di kalangan masyarakat

dalam perencanaan pembangunan melalui Musrenbang.

Sedangkan jika ditinjau dari jumlah usulan program terjadi fluktuasi dalam

jumlah usulan program, namun yang terpenting adalah sebaran usulan program

Musrenbang yang semakin merata ke seluruh wilayah di Kelurahan Kesiman. Melihat

dari kenaikan nilai anggaran usulan program pembangunan dan sebaran usulan

program pembangunan yang semakin merata ke seluruh wilayah, bahwa tingkatan

partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan Musrenbang dapat dikategorikan pada

tingkatan akses. Pada tingkatan ini masyarakat memiliki kapasitas untuk masuk

dalam pemerintahan dan dapat berpartisipasi dalam mengelola kebijakan publik.

Berikutnya faktor-faktor yang mempengaruhi usulan program dalam

penyelenggaraan Musrenbang di Kelurahan Kesiman. Dalam proses penelitian

ditemukan delapan faktor yang berpengaruh dalam perumusan program. Faktor-

faktor tersebut antara lain adalah: faktor kebutuhan pembangunan, faktor sumber

daya masyarakat, faktor perangkat desa/sumber daya organisasi, faktor dominasi,

Page 13: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

xiii

faktor sosial budaya, faktor anggaran, faktor kebijakan, dan faktor ekonomis lahan.

Faktor-faktor perumusan program yang didasarkan pada teori ideologi adalah faktor

perangkat desa/sumber daya organisasi, faktor anggaran, faktor kebijakan, dan faktor

dominasi. Sedangkan faktor perumusan program yang dipengaruhi oleh teori

partisipasi masyarakat adalah faktor kebutuhan pembangunan dan faktor sumber daya

masyarakat. Selanjutnya faktor perumusan program yang didasarkan pada teori

pembangunan spasial adalah faktor sosial budaya dan faktor ekonomis lahan.

Faktor-faktor tersebut kemudian dibagi menjadi dua berdasarkan arah

datangnya perumusan program, yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal

adalah seluruh aspek yang berasal dari masyarakat dan perangkat kerja desa tersebut,

berdasarkan pengamatan dan informasi terdapat lima aspek yang digolongkan dalam

faktor internal antara lain: (a) faktor kebutuhan pembangunan, (b) faktor sumber daya

masyarakat, (c) faktor perangkat desa/sumber daya organisasi, (d) faktor dominasi,

dan (e) faktor sosial budaya. Faktor eksternal adalah aspek-aspek di luar ruang

lingkup desa/kelurahan baik secara administrasi, struktur maupun kewilayahan yang

mempengaruhi perumusan usulan program dalam Musrenbang desa antara lain: (a)

faktor anggaran, (b) faktor kebijakan dan (c) faktor ekonomis lahan.

Dari keseluruhan pembangunan yang telah terealisasi tidak semuanya

berimplikasi pada pembangunan spasial. Berdasarkan hasil pembobotan yang

dilakukan terhadap implikasi realisasi program pada aspek spasial terdapat delapan

program pembangunan yang berimplikasi pada pembangunan spasial antara lain

adalah pengaspalan Jalan Sedap Malam Gang Alamanda, pengaspalan Jalan WR

Supratman Gang Zambex I, pemavingan Jalan Sedap Malam Gang Ratna,

pemavingan Gang Ratna X, pengaspalan Jalan Surabi Gang II, pengaspalan Jalan WR

Supratman Gang Zambex III, pemavingan gang menuju SD 13 Kesiman dan

pemavingan Jalan Akasia XVI.

Keseluruhan realisasi program pembangunan yang disebutkan pada bagian

sebelumnya tersebut berimplikasi secara langsung pada pembangunan spasial.

Implikasi pada aspek spasial yang terjadi berupa perubahan pemanfaatan lahan

khususnya pada lahan pertanian. Adanya perbaikan kualitas jalan akan meningkatkan

nilai lahan yang memicu untuk alih kepemilikan lahan dan pada akhirnya terjadi

perubahan pemanfaatan lahan. Selain itu terdapat pula perubahan spasial melalui

perubahan ruang-ruang domestik dan kemunculan fungsi ruang baru pada masing-

masing rumah. Implikasi yang ditimbulkan selanjutnya adalah adanya pemanfaatan

ruang spasial jalan lingkungan sebagai tempat parkir kendaraan dan untuk aktivitas

sosial dan budaya masyarakat.

Page 14: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DALAM ............................................................................... i

PRASYARAT GELAR ............................................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ......................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................................... v

UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ viii

ABSTRACT ............................................................................................................ ix

RINGKASAN .......................................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xviii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xxi

GLOSSARIUM .................................................................................................... xxii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 7

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 7

1.4.1 Manfaat Penelitian Akademis ..................................................................... 8

1.4.2 Manfaat Penelitian Praktis .......................................................................... 8

Page 15: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

xv

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, LANDASAN

TEORI DAN MODEL PENELITIAN ................................................................. 9

2.1 Kajian Pustaka .................................................................................................... 9

2.1.1 Partisipasi Masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan di

Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang ............................................ 10

2.1.2 Pelaksanaan Hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)

di Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau .............................................. 12

2.1.3 Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Proses Perencanaan Pembangunan

Pasca Musrenbang di Kabupaten Hulu Sungai Tengah ............................ 16

2.1.4 Perubahan Sosial pada Komunitas Lokal Kawasan Tanjung Bunga Kota

Makassar, Formasi Sosial dan Perubahan Spasial .................................... 20

2.2 Kerangka Berpikir dan Konsep ......................................................................... 23

2.2.1 Kerangka Berpikir ................................................................................... 23

2.2.2 Konsep .................................................................................................... 25

2.3 Landasan Teori ................................................................................................. 38

2.3.1 Teori Ideologi .......................................................................................... 38

2.3.2 Teori Pembangunan Spasial...................................................................... 42

2.3.3 Teori Partisipasi Masyarakat ................................................................... 45

2.4 Model Penelitian ............................................................................................... 49

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 51

3.1 Pendekatan Penelitian ....................................................................................... 51

3.2 Lokasi Penelitian............................................................................................... 53

3.3 Jenis dan Sumber Data ...................................................................................... 53

3.4 Instrumen Penelitian ......................................................................................... 56

Page 16: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

xvi

3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 57

3.5.1 Observasi ................................................................................................. 59

3.5.2 Wawancara............................................................................................... 60

3.5.3 Survei Instansional ................................................................................... 61

3.6 Teknik Analisis Data ......................................................................................... 63

3.6.1 Tahapan Deskripsi Data ........................................................................... 63

3.6.2 Tahapan Klasifikasi Data.......................................................................... 64

3.6.3 Tahapan Analisis Data .............................................................................. 66

3.6.4 Tahapan Evaluasi ..................................................................................... 67

3.7 Teknik Penyajian Hasil Analisis Data ............................................................... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN .............................................................................. 68

4.1 Gambaran Umum Kelurahan Kesiman .............................................................. 68

4.1.1 Keadaan Topografi dan Luas Wilayah ...................................................... 70

4.1.2 Keadaan Penduduk dan Sosial Masyarakat ............................................... 71

4.1.3 Jumlah Banjar dan Lingkungan Dinas ...................................................... 72

4.2 Gambaran Umum Musrenbang Desa di Kelurahan Kesiman ............................. 73

4.2.1 Dasar Hukum Penyelenggaraan Musrenbang Desa ................................... 74

4.2.2 Tujuan dan Capaian Musrenbang Desa ..................................................... 76

4.2.3 Hirarki dan Alur Perencanaan di Kelurahan Kesiman ............................... 77

4.2.4 Input dan Output Musrenbang Desa.......................................................... 79

4.2.5 Peserta Musrenbang Desa di Kelurahan Kesiman ..................................... 80

4.2.6 Tahapan dan Proses Musrenbang Desa di Kelurahan Kesiman.................. 82

4.2.7 Prinsip Penyelenggaraan Musrenbang Desa di Kelurahan Kesiman .......... 87

Page 17: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

xvii

4.3 Program dan Kegiatan Pembangunan dalam Musrenbang Desa Kelurahan

Kesiman ............................................................................................................ 88

4.3.1 Program dan Kegiatan Pembangunan Tahun Anggaran 2010-2011 ........... 88

4.3.2 Program dan Kegiatan Pembangunan Tahun Anggaran 2011-2012 ........... 94

4.3.3 Program dan Kegiatan Pembangunan Tahun Anggaran 2012-2013 ..........101

4.3.4 Program dan Kegiatan Pembangunan Tahun Anggaran 2013-2014 ..........107

4.3.5 Program dan Kegiatan Pembangunan Tahun Anggaran 2014-2015 ..........114

4.3.5 Analisa Usulan Program Pembangunan Dari Tahun 2010-2014 ...............120

4.4 Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Perumusan Program dan Kegiatan

Pembangunan dalam Musrenbang Desa di Kelurahan Kesiman ........................126

4.4.1 Faktor Internal .........................................................................................132

4.4.2 Faktor Eksternal ......................................................................................139

4.5 Implikasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Musrenbang Desa

terhadap Pembangunan Spasial di Kelurahan Kesiman .....................................144

4.5.1 Implikasi Program Pengaspalan Jalan Sedap Malam Gang Alamanda

Terhadap Pembangunan Spasial .............................................................151

4.5.2 Implikasi Program Pengaspalan Jalan WR Supratman Gang Zambex I

Terhadap Pembangunan Spasial .............................................................153

4.5.3 Implikasi Program Pemavingan Jalan Sedap Malam Gang Ratna Terhadap

Pembangunan Spasial ............................................................................155

4.5.4 Implikasi Program Pemavingan Gang Ratna X Terhadap Pembangunan

Spasial ...................................................................................................158

4.5.5 Implikasi Program Pengaspalan Jalan Surabi Gang II Terhadap

Pembangunan Spasial ............................................................................159

Page 18: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

xviii

4.5.6 Implikasi Program Pengaspalan Jalan WR Supratman Gang Zambex III

Terhadap Pembangunan Spasial .............................................................162

4.5.7 Implikasi Program Pemavingan Gang Menuju SD 13 Kesiman Terhadap

Pembangunan Spasial ............................................................................164

4.5.8 Implikasi Program Pemavingan Jalan Akasia XVI Terhadap Pembangunan

Spasial ...................................................................................................167

BAB V SIMPULAN DAN SARAN.......................................................................173

5.1 Simpulan..........................................................................................................173

5.1.1 Program Pembangunan dalam Musrenbang Kelurahan Kesiman..............173

5.1.2 Faktor yang Berpengaruh pada Perumusan Program Pembangunan .........176

5.1.3 Implikasi Pelaksanaan Program terhadap Pembangunan Spasial ..............178

5.2 Saran................................................................................................................181

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................183

Lampiran ....................................................................................................................

Page 19: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir Penelitian .............................................................. 24

Gambar 2. 2 Delapan Tangga Partisipasi Arnstein................................................... 47

Gambar 2. 3 Model Penelitian ................................................................................. 50

Gambar 4. 1 Peta Lokasi Wilayah Studi di Kelurahan Kesiman………………….…69

Gambar 4. 2 Hirarki Perencanaan di Kelurahan Kesiman ........................................ 78

Gambar 4. 3 Situasi Penyelenggaraan Musrenbang di Kelurahan Kesiman .............. 85

Gambar 4. 4 Persentase Pembangunan Fisik dan Non Fisik 2010-2011 ................... 90

Gambar 4. 5 Persentase Program Berdasarkan Pembiayaan Kegiatan 2010-2011 .... 92

Gambar 4. 6 Pemetaan Program Musrenbang 2010-2011 ........................................ 93

Gambar 4. 7 Persentase Perbaikan dan Pengadaan Infrastruktur 2011-2012 ............ 97

Gambar 4. 8 Persentase Per Program Kegiatan Pembangunan 2011-2012 ............... 98

Gambar 4. 9 Program dan Jumlah Anggaran yang Diusulkan Tahun 2011-2012 ..... 99

Gambar 4. 10 Pemetaan Program Musrenbang 2011-2012 .....................................100

Gambar 4. 11 Persentase Program Pembangunan Fisik dan Non Fisik 2012-2013 ..103

Gambar 4. 12 Persentase Per Bidang Urusan Pembangunan 2012-2013 .................104

Gambar 4. 13 Program dan Jumlah Anggaran yang Diusulkan Tahun 2012-2013...105

Gambar 4. 14 Pemetaan Program Musrenbang 2012-2013 .....................................106

Gambar 4. 15 Persentase Pemeliharaan dan Pengadaan Infrastruktur 2013-2014 ....110

Gambar 4. 16 Persentase Per Program Kegiatan Pembangunan 2013-2014 ............111

Gambar 4. 17 Program dan Jumlah Anggaran yang Diusulkan Tahun 2013-2014...112

Page 20: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

xx

Gambar 4. 18 Pemetaan Program Musrenbang 2013-2014 .....................................113

Gambar 4. 19 Persentase Per Program Kegiatan Pembangunan 2014-2015 ............117

Gambar 4. 20 Program dan Jumlah Anggaran yang Diusulkan Tahun 2014-2015...118

Gambar 4. 21 Pemetaan Program Musrenbang 2014-2015 .....................................119

Gambar 4. 22 Jumlah Anggaran Usulan Program Musrenbang Tahun 2010-2014 ..120

Gambar 4. 23 Jumlah Usulan Program Musrenbang dari Tahun 2010-2014 ...........121

Gambar 4. 24 Peranan Teori Ideologi dalam Faktor Perumusan Program ...............127

Gambar 4. 25 Peranan Teori Partisipasi Masyarakat pada Faktor Perumusan Program

........................................................................................................129

Gambar 4. 26 Peranan Teori Pembangunan Spasial pada Faktor Perumusan Program

........................................................................................................130

Gambar 4. 27 Grafik Kehadiran Musrenbang Berdasarkan Tingkat Usia ................134

Gambar 4. 28 Grafik Kehadiran Musrenbang Berdasarkan Tingkat Pendidikan......134

Gambar 4. 29 Dialog dalam Penyelenggaraan Musrenbang ....................................137

Gambar 4. 30 Keterlibatan Prajuru Adat dalam Pelaksanaan Program ...................138

Gambar 4. 31 Faktor Ekonomis Lahan pada Pembangunan Musrenbang ................143

Gambar 4. 32 Kondisi Jalan Sedap Malam Gang Alamanda ...................................151

Gambar 4. 33 Kondisi Lingkungan Jalan WR Supratman Gang Zambex I ..............153

Gambar 4. 34 Kondisi Lingkungan Jalan Sedap Malam Gang Ratna ......................156

Gambar 4. 35 Lokasi dan Kondisi Gang Ratna X ...................................................159

Gambar 4. 36 Peta Lokasi dan Kondisi Lingkungan Jalan Surabi Gang II ..............161

Page 21: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

xxi

Gambar 4. 37 Kondisi Lingkungan di Jalan WR Supratman Gang Zambex III .......163

Gambar 4. 38 Lokasi dan Kondisi Gang SD Negeri 13 Kesiman ............................166

Gambar 4. 39 Kondisi dan Lokasi Jalan Akasia XVI ..............................................168

Gambar 4. 40 Diagram Implikasi Spasial Program Musrenbang di Kelurahan

Kesiman ...........................................................................................170

Page 22: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

xxii

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Jenis, Sumber Data, dan Instrumen Penelitian ........................................ 58

Tabel 4. 1 Jumlah Banjar Adat dan Lingkungan Dinas di Kelurahan Kesiman…….72

Tabel 4. 2 Tahapan dan Proses Pelaksanaan Musrenbang di Kelurahan Kesiman .... 86

Tabel 4. 3 Daftar Program Pembangunan Tahun Anggaran 2010-2011 ................... 89

Tabel 4. 4 Daftar Program Pembangunan Tahun Anggaran 2011-2012 ................... 95

Tabel 4. 5 Daftar Program Pembangunan Tahun Anggaran 2012-2013 ..................102

Tabel 4. 6 Daftar Program Pembangunan Tahun Anggaran 2013-2014 ..................108

Tabel 4. 7 Daftar Program Pembangunan Tahun Anggaran 2014-2015 ..................115

Tabel 4. 8 Tabel Realisasi Program Kelurahan Kesiman Tahun 2011-2015 ............124

Tabel 4. 9 Tabel Implikasi Pelaksanaan Program Pembangunan Musrenbang ........146

Page 23: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

xxiii

GLOSSARIUM

Istilah

Angkul-angkul : Gerbang masuk ke dalam rumah tradisional Bali.

Bade/wadah : Sarana pengusung mayat dalam upacara ngaben

Banjar : Kesatuan organisasi masyarakat terkecil di Bali yang berada di

bawah Desa adat serta memiliki tata aturan masing-masing.

Bendesa : Tokoh masyarakat pemimpin dari Desa adat.

Civil society : Pencapaian kondisi masyarakat yang sejahtera dan sadar akan

hak dan kewajiban sebagai warga, sering diistilahkan masyarakat

madani.

Desa adat : Kesatuan masyarakat adat di Bali yang telah terbentuk secara

tradisional berdasarkan pola, kaidah dan tata pergaulan yang

diwariskan secara turun temurun.

False consciousness: Ideologi dianggap sebagai kesadaran palsu, kesadaran yang

disebutkan tidak berdasarkan pada realitas kehidupan.

Kahyangan tiga : Tiga Pura yang ada dalam tiap Desa adat di Bali, yakni Pura

Desa, Pura Puseh dan Pura Dalem.

Karang telajakan : Lahan bagian depan rumah, transisi antara tembok batas dengan

jalan.

Kelian : Pemimpin/ketua dalam organisasi banjar di Bali

Krama desa : Masyarakat yang merupakan anggota dari Desa adat.

Landuse : Tata guna lahan

Nagari : Kesatuan masyarakat adat yang terbentuk secara tradisional di

Sumatera Barat.

Ngaben : Upacara pembakaran mayat di Bali

Pecalang : Aparat keamanan lingkungan tradisional di Bali

Penyengker : Tembok pembatas unit masing-masing rumah

Pundukan : Jalan setapak menuju areal persawahan

Page 24: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

xxiv

Saling seluk : Kondisi dimana dua buah banjar, beberapa warga masyarakatnya

berdomisili di banjar A namun memiliki keanggotaan di banjar

B, begitu sebaliknya.

Sekehe : Organisasi masyarakat di dalam desa yang didasarkan atas

kesamaan pekerjaan, hobi dan lainnya.

Teba : Lahan perkebunan di belakang unit permukiman

Tukad : Sungai

Tri Hita Karana : Falsafah Hindu di Bali yang berarti tiga hal yang menimbulkan

kebaikan. Terdiri dari Parhyangan (urusan Ketuhanan),

Pawongan (urusan antar sesama manusia), dan Palemahan

(urusan dengan alam).

Singkatan

ADD : Alokasi Dana Desa

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

BPD : Badan Permusyawaratan Desa

DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

LPM : Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

Musrenbang : Musyawarah Perencanaan Pembangunan

RKT : Rencana Kerja Tahunan

RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah

RTRWK : Rencana Tata Ruang Rencana Wilayah Kabupaten/Kota

SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah

TPM : Tim Penyelenggara Musrenbang

Page 25: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab pendahuluan memaparkan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian. Latar belakang merupakan bentuk penjelasan mengenai

permasalahan yang terjadi didukung dengan fakta-fakta, sehingga dapat dilihat

permasalahan yang akan diteliti. Rumusan masalah merupakan pemaparan mengenai

permasalahan penelitian yang akan distudi. Tujuan penelitian adalah penjelasan

mengenai tujuan-tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini. Terakhir manfaat

penelitian, berisi uraian manfaat-manfaat penelitian terhadap pengembangan ilmu

pengetahuan (manfaat akademik), dan pemecahan masalah-masalah yang terjadi di

masyarakat (manfaat praktis).

1.1 Latar Belakang

Desa memiliki peranan yang cukup penting dalam menentukan arah

pembangunan nasional karena sebagian besar penduduk Indonesia bertempat tinggal

di desa. Sebagai unsur pemerintahan terbawah yang langsung bersentuhan dengan

masyarakat, desa memiliki peranan penting dalam menciptakan stabilitas nasional.

Hal tersebut dikarenakan persebaran wilayah desa yang cukup beragam dan luas di

wilayah Indonesia serta keanekaragaman masyarakat yang dimiliki oleh desa. Sadar

akan pentingnya desa sebagai penjaga stabilitas masyarakat maka diperlukan

1

Page 26: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

2

pembangunan yang menyentuh aspek kehidupan masyarakat desa yang dirangkaikan

dalam pembangunan nasional.

Pentingnya pembangunan yang menyentuh desa serta aspek kehidupan

masyarakatnya, menempatkan pemerintah dengan kewajibannya untuk melaksanakan

pembangunan di tingkat desa. Dalam kenyataannya, berbagai bentuk dan program

yang mendukung percepatan pembangunan kawasan pedesaan telah dilakukan oleh

pemerintah. Beberapa program sudah menunjukkan hasil yang signifikan namun

tidak sedikit pula yang kurang berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan

kualitas hidup di masyarakat (Dewi, 2012: 1).

Oleh karena itu, pembangunan desa harus dilakukan dengan baik serta menyentuh

kebutuhan riil masyarakat, sehingga pembangunan di desa dapat menyentuh langsung

dengan masyarakatnya. Maka dari itu pembangunan desa harus terencana dengan

baik berdasarkan hasil kajian dan analisis yang menyeluruh terhadap segala macam

potensi dan permasalahan yang kemungkinan akan dihadapi. Hasil analisis tersebut

dijadikan dasar pertimbangan dalam perencanaan dan program pembangunan desa di

masa mendatang dengan melibatkan partisipasi masyarakat secara maksimal.

Sebagai perwujudan untuk melaksanakan pembangunan desa salah satu bentuk

perencanaan tersebut dapat berupa Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

desa dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) desa. Menurut Pasal 80 Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, menegaskan bahwa, perencanaan pembangunan

Page 27: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

3

yang dimaksud baik RPJM maupun RKT diselenggarakan dengan melibatkan

masyarakat desa.

RPJM merupakan dokumen perencanaan pembangunan untuk periode lima tahun,

yang diantaranya berisi tentang kebijakan pembangunan desa, kebijakan keuangan,

kebijakan umum dan program dengan memperhatikan RPJM daerah, program Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan.

Sementara RKT merupakan penerjemahan RPJM Desa yang disusun untuk

memenuhi kebijakan perencanaan pembangunan yang bersifat jangka pendek yakni

setiap tahun.

Dalam menyusun perencanaan pembangunan di tingkat desa, pemerintah desa

wajib menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan. Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, menyatakan bahwa musyawarah perencanaan

pembangunan desa menetapkan prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan

pembangunan desa yang didanai oleh anggaran pendapatan dan belanja desa,

swadaya masyarakat desa, dan anggaran pendapatan dan belanja Kabupaten/Kota.

Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) desa adalah forum

musyawarah tahunan para pemangku kepentingan (stakeholders) desa untuk

menyepakati Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) tahun anggaran yang

direncanakan.

Musrenbang desa dilakukan setiap bulan Oktober dengan mengacu kepada

dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa). Setiap desa

Page 28: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

4

diamanatkan untuk menyusun dokumen rencana 5 tahunan yaitu RPJM Desa dan

dokumen rencana tahunan yaitu RKP Desa. Musrenbang adalah forum perencanaan

(program) yang diselenggarakan oleh lembaga publik yaitu pemerintah desa

bekerjasama dengan warga dan para pemangku kepentingan lainnya. Musrenbang

desa yang dilakukan dengan baik akan mampu membangun kesepahaman mengenai

kemajuan desa dengan meneropong potensi dan permasalahan melalui sumber-

sumber pembangunan yang ada baik di dalam maupun di luar desa.

Musrenbang desa melihat dari konsepnya tentunya mengedepankan „musyawarah

mufakat‟, diharapkan terjadi partisipasi aktif dan dialogis dari masyarakat dalam

penyelenggaraannya. Pendekatan Musrenbang desa ini memberikan kesempatan

perencanaan yang bersumber dari masyarakat sendiri, di dalamnya diadakan forum

untuk merembugkan program dan berakhir pada pengambilan kesepakatan atau

pengambilan keputusan bersama. Pada akhirnya akan terjadi satu kesatuan pandangan

di dalam perencanaan dan terjadi integrasi program yang memperkuat proses dan

prinsip perencanaan partisipatif. Pada ilmu perencanaan moderen pendekatan

perencanaan seperti ini sering kita sebut sebagai perencanaan bottom up planning.

Terlebih lagi dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

tentang Desa, terutama pada Pasal 6 yang menyatakan bahwa keharusan desa untuk

memilih sistem pemerintahannya, adat atau dinas. Untuk itu harus dipilih salah satu

diantara kedua jenis desa tersebut (Diantha, 2015: 6). Melihat pada Pasal 6 tersebut

jika pilihan jatuh pada desa adat maka desa adat akan memiliki dua kewenangan

Page 29: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

5

sekaligus yakni kewenangan adat dan pemerintahan, desa adat akan menjadi

perpanjangan pemerintah pengganti peran desa dinas.

Hal ini hingga kini masih menjadi perdebatan masyarakat antara yang mendukung

penetapan desa adat atau desa dinas. Melihat fenomena yang telah diungkapkan,

Musrenbang sebagai forum masyarakat yang saat ini penyelenggaraannya dilakukan

oleh desa dinas pastinya akan terjadi perubahan sistem dan penyelenggaraan terkait

meleburnya desa adat dan dinas. Akan tetapi penelitian ini tidak akan melihat pada

ranah pemilihan desa adat dan desa dinas, namun lebih pada penyelenggaraan

Musrenbang dan produk pembangunan yang dihasilkan dalam forum Musrenbang

desa. Walaupun nantinya penyelenggaraan Musrenbang akan diselenggarakan oleh

desa dinas atau desa adat.

Seperti halnya dengan desa dan kelurahan lainnya di Indonesia, Kelurahan

Kesiman yang memiliki jumlah penduduk 9.969 jiwa (Anonim, 2013) telah

melaksanakan Musrenbang kelurahan sebagai upaya mewujudkan pembangunan

yang berasal dari masyarakat. Keberadaan Musrenbang di Kelurahan Kesiman telah

memberikan dinamika pada pembangunan wilayah spasial, baik pada ruang domestik

masyarakat maupun pada ruang publik. Pembangunan tersebut dirasakan telah

berdampak pada infrastruktur, ruang publik maupun pada perubahan ruang domestik

masyarakat wilayah di Kelurahan Kesiman.

Salah satu perubahan yang dapat kita lihat secara langsung terkait dinamika

pembangunan di Kelurahan Kesiman adalah berkembangnya Kawasan Sedap Malam

Page 30: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

6

yang memunculkan alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan tersebut terjadi cukup luas di

sepanjang Jalan Sedap Malam, kawasan yang dulunya merupakan lahan pertanian

produktif sebagian telah berubah fungsi menjadi areal perumahan, kantor dan toko.

Fenomena ini menjadi sebuah hal yang menarik untuk diulas, sejauh mana kebijakan

Musrenbang menyikapi fenomena ini.

Musrenbang sebagai forum tertinggi desa di Kelurahan Kesiman apakah telah

didesain untuk mengantisipasi perkembangan yang terjadi belakangan ini, sehingga

dinamika pembangunan tersebut tidak sampai memberikan implikasi buruk pada

lingkungan dan masyarakat. Permasalahan-permasalahan tersebut akan dilihat dan

diulas dalam penelitian ini. Pada penelitian ini akan dilihat mengenai program

pembangunan yang dihasilkan dari kebijakan Musrenbang kelurahan terhadap

pembangunan aspek spasial yang terjadi selama lima tahun terakhir.

Usulan program Musrenbang desa disertai dengan realisasi pembangunan yang

berpengaruh terhadap pembangunan spasial dalam kurun waktu lima tahun terakhir

tersebut dijadikan fokus dalam penelitian ini. Selain itu fokus penelitian pada

implikasi pembangunan spasial terkait pelaksanaan Musrenbang desa merupakan hal

yang menarik untuk dibahas. Terlebih lagi selama ini penelitian yang mengkaitkan

peranan Musrenbang desa terhadap pembangunan spasial belum banyak diangkat

sebagai penelitian, sehingga memberikan kesempatan yang lebih luas untuk digali

lebih mendalam.

Page 31: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

7

1.2 Rumusan Masalah

Melihat dari beberapa permasalahan yang telah dibahas pada latar belakang

terdapat beberapa hal yang akan dijadikan rumusan masalah penelitian adalah:

a. Program serta rencana pembangunan spasial apa sajakah yang terdapat dalam

Musrenbang desa di Kelurahan Kesiman dan bagaimanakah realisasinya?

b. Faktor-faktor apakah yang berpengaruh pada perumusan program dan

kegiatan pembangunan dalam Musrenbang desa di Kelurahan Kesiman?

c. Bagaimana implikasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan

Musrenbang desa terhadap pembangunan spasial di Kelurahan Kesiman?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pada penelitian ini antara lain adalah untuk menjawab masalah

yang telah dipaparkan antara lain:

a. Untuk mengetahui program dan rencana pembangunan spasial yang terdapat

dalam Musrenbang desa di Kelurahan Kesiman beserta realisasinya.

b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada perumusan program

dan kegiatan pembangunan dalam Musrenbang desa di Kelurahan Kesiman.

c. Untuk mengetahui implikasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan

Musrenbang desa terhadap pembangunan spasial di Kelurahan Kesiman.

1.4 Manfaat Penelitian

Pada penelitian ini manfaat penelitian dapat dibagi menjadi dua yakni manfaat

akademis dan manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk

Page 32: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

8

memberikan tambahan pengetahuan dan penerapan teori-teori yang telah didapatkan

khususnya di bidang ilmu perencanaan.

1.4.1 Manfaat Penelitian Akademis

Manfaat penelitian bagi lingkungan akademis dapat dijadikan sebagai bahan

dalam ilmu perencanaan dan manajemen desa dan kota. Selain itu dapat juga sebagai

acuan dalam penelitian-penelitian yang akan datang. Bagi peneliti sendiri penelitian

ini bermanfaat di dalam menambah wawasan dan pengetahuan terkait obyek

penelitian. Untuk dapat mengetahui dan dapat memberikan sumbangan pemahaman

terkait implikasi proses Musrenbang desa terhadap pembangunan spasial pada sebuah

wilayah.

1.4.2 Manfaat Penelitian Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah agar dapat digunakan sebagai acuan di

dalam pengembangan daerah di masa yang akan datang. Terutama terkait

permasalahan perencanaan pembangunan wilayah, sehingga dapat berguna bagi

kepentingan masyarakat bersama. Selain itu diharapkan dapat memberikan

sumbangan bagi pelaksana kebijakan tata ruang dalam menyusun dan menjalankan

kebijakan ketataruangan dengan tetap memperhatikan aspirasi masyarakat.

Page 33: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL

PENELITIAN

Bab II berisi tentang kajian pustaka, konsep, landasan teori dan model penelitian.

Kajian pustaka membahas mengenai kajian teori termutakhir yang telah ada

sebelumnya dan relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Sementara itu

konsep berbicara mengenai batasan terhadap terminologi teknis yang merupakan

komponen dari kerangka teori. Landasan teori adalah landasan berpikir yang

bersumber dari teori sebagai tuntunan dalam memecahkan masalah penelitian.

Terakhir model penelitian yang memuat tentang abstraksi sintesis dari teori dan

permasalahan penelitian.

2.1 Kajian Pustaka

Untuk mendukung penelitian ini diperlukan beberapa kajian pustaka yang terkait

dengan implikasi Musrenbang Desa terhadap pembangunan spasial. Kajian ini

berperan dalam menentukan gambaran awal dari penelitian yang akan dilakukan.

Selain itu juga dapat dijadikan sebagai bahan pijakan dalam meneliti di lapangan.

Kajian pustaka juga digunakan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

diangkat menjadi topik penelitian serta untuk menjelaskan kedudukan masalah dalam

tempatnya yang lebih luas. Konstruksi teoritis yang ada dalam kajian pustaka akan

memberikan landasan bagi penelitian.

9

Page 34: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

10

2.1.1 Partisipasi Masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan di

Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang

Hasil penelitian tesis Joseph Motte pada tahun 2005 yang diunggah pada

http://www.eprints.undip.ac.id/11763/, mengungkapkan bahwa telah terjadi

mekanisme proses Musrenbang di Kecamatan Gajahmungkur Semarang yang tidak

berjalan dengan semestinya. Hal tersebut diindikasikan akibat dari tidak

berlangsungnya keterlibatan masyarakat secara aktif dalam merencanakan program

pembangunan daerahnya. Padahal masyarakat inilah yang paling mengerti dan

memahami permasalahan yang ada di lingkungannya dan perencanaan pembangunan

apa yang tepat bagi mereka. Namun permasalahan yang terjadi di lokasi penelitian

yakni Kecamatan Gajahmungkur menurut penulis adalah kesadaran masyarakat untuk

secara aktif berpartisipasi dalam Musrenbang masih rendah.

Motte selanjutnya mengedepankan rumusan masalah dalam penelitiannya yakni

untuk melihat “Bagaimana tingkatan partisipasi masyarakat Kecamatan

Gajahmungkur dalam Musrenbang, dan faktor apa saja yang mempengaruhi

partisipasi terhadap program pembangunan?”. Partisipasi masyarakat dijadikan

sebagai pokok persoalan yang difokuskan dalam penelitian. Informasi dan masukkan

pada masyarakat, pemerintah dan berbagai pihak sebagai komponen penting dalam

penentuan program pada proses perencanaan/Musrenbang di tingkat Kecamatan.

Substansi permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada partisipasi masyarakat dan

proses pembangunan yang dibatasi pada Musyawarah Rencana Pembangunan.

Page 35: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

11

Pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

deskriptif eksploratif. Pendekatan deskriptif eksploratif merupakan suatu pendekatan

penelitian dengan menggambarkan dan mengetahui keadaan atau fenomena

partisipasi masyarakat yang ada di Kecamatan Gajahmungkur dalam Musrenbang

secara sistematis, faktual dan akurat. Data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian

ini bersifat kualitatif dan kuantitatif, data kualitatif dianalisis untuk memperoleh

kesimpulan dari tingkat partisipasi. Data kuantitatif dianalisis dengan menjumlahkan,

mengklasifikasi dan membuat persentase. Hasilnya berupa tabel, grafik, gambar serta

pemetaan.

Melalui proses pendekatan dan metode penelitian serta dari kajian literatur dan

analisis tersebut didapatkan sebuah temuan studi yakni, tingkat partisipasi masyarakat

Kecamatan Gajahmungkur dalam proses Musrenbang tergolong sedang.

Penggolongan dalam kriteria „sedang‟ tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor

antara lain: perbedaan tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan pengalaman

berorganisasi penduduk (Motte, 2005: 97). Akan tetapi dilihat dari tingkat kehadiran

masyarakat dalam setiap Musrenbang dapat dikatakan cukup karena persentase

kehadiran masyarakat lebih dari 50%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkatan

partisipasi masyarakat di Kecamatan Gajahmungkur masih berada pada tahap

informing dan consultation. Sedangkan pada tahapan partnership dalam partisipasi

masyarakat di Kecamatan Gajahmungkur masih cukup sulit.

Page 36: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

12

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Joseph Motte, permasalahan

yang ditekankan pada penelitiannya adalah mengetahui tingkatan partisipasi

masyarakat. Selain itu juga permasalahan lainnya yang dilihat adalah faktor-faktor

yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat terhadap program pembangunan.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Joseph Motte tersebut memiliki kesamaan

dengan penelitian yang dilakukan penulis yakni terletak pada faktor-faktor yang

mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam perumusan program.

Sedangkan perbedaan dari penelitian Joseph Motte dengan penelitian ini terletak

pada penekanan implikasi pelaksanaan program terhadap aspek spasial. Selain itu

perbedaan lainnya terletak pada lokasi penelitian, penelitian yang dilaksanakan oleh

Joseph Motte terletak di Kecamatan Gajahmungkur, Semarang sedangkan penelitian

ini terletak di Kelurahan Kesiman, Kota Denpasar. Melihat dari aspek lokasi dan

fokus dari kedua penelitian yang berbeda tentunya output yang dihasilkan akan

berbeda pula.

2.1.2 Pelaksanaan Hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan

(Musrenbang) di Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau

Penelitian lainnya yang masih terkait dengan pelaksanaan Musrenbang desa

terkait dengan partisipasi masyarakat yang ditulis oleh Utin Sri Ayu Supadmi dkk

(2013) yang dimuat dalam jurnal ilmiah. Pada penelitian tersebut dipaparkan bahwa

guna terwujudnya pembangunan daerah yang terpadu, selaras, serasi, dan seimbang

diperlukan sinergi antara kegiatan pemerintah dan partisipasi masyarakat yakni

melalui forum Musrenbang. Pelaksanaan Musrenbang dilakukan untuk menjamin

Page 37: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

13

terpenuhinya aspirasi masyarakat di dalam proses perencanaan pembangunan.

Penyusunan rencana pembangunan merupakan hasil perencanaan dari bawah ke atas

dan dari atas ke bawah dengan kata lain merupakan kombinasi dari perencanaan

bottom up dan top down. Tahapan-tahapan penyusunan pembangunan tersebut

dimulai dari penyusunan pembangunan tingkat desa yakni secara kongkrit dan

terpadu.

Permasalahan yang diangkat dalam tulisan tersebut adalah adanya faktor-faktor

yang menyebabkan pelaksanaan hasil Musrenbang di Kecamatan Kapuas, Kabupaten

Sanggau belum sesuai dengan usulan kegiatan. Permasalahan yang diangkat tersebut

bersumber pada implementasi kebijakan hasil Musrenbang dan faktor-faktor yang

mempengaruhi implementasi kebijakan pembangunan hasil Musrenbang. Dalam

implementasinya, tujuan dari adanya Musrenbang yakni sebagai sistem perencanaan

partisipatif ternyata tidak seluruhnya memberikan dampak yang maksimal di dalam

mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Fenomena tersebut terjadi diakibatkan oleh

hasil yang diperoleh kurang sejalan dengan yang direncanakan sendiri oleh

masyarakat. Permasalahan-permasalahan publik yang menurut masyarakat penting

dan segera harus dilaksanakan justru kurang menjadi prioritas. Oleh karena itu hasil

yang diharapkan kurang sesuai dengan yang dibayangkan oleh masyarakat,

permasalahan ini diakibatkan oleh jumlah anggaran yang tidak memadai.

Hasil penelitian yang diungkapkan dalam tulisan ini menunjukkan bahwa hampir

semua kelurahan dan desa di Kecamatan Kapuas mengusulkan kegiatan yang kurang

Page 38: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

14

lebih sama, yang membedakan hanya lokasi kegiatan saja. Musrenbang merupakan

sebuah kebutuhan dalam pembangunan. Kegiatan Musrenbang dapat dilihat dari

bidang ekonomi, fisik dan sosial budaya. Berbagai aspirasi yang disampaikan oleh

masyarakat dalam Musrenbang lebih menitikberatkan pada hal-hal yang sifatnya

penting dan menyangkut kebutuhan hidup sehari-hari. Ketika aspirasi masyarakat

yang telah ditampung dalam proses Musrenbang dan menjadi dokumen Musrenbang,

maka masyarakat berharap banyak agar kegiatan tersebut dapat tercapai dan sesuai

dengan harapan masyarakat. Akan tetapi kenyataan berbicara bahwa masyarakat

menilai pembangunan yang berjalan belum sesuai dengan apa yang masyarakat

kehendaki.

Beberapa faktor yang mempengaruhi implementasi hasil Musrenbang di

Kecamatan Kapuas antara lain adalah pertama, faktor keakuratan usulan kegiatan.

Ada kecenderungan bahwa usulan yang diajukan dalam Musrenbang Kecamatan

merupakan rumusan elit kelurahan dan desa, sehingga partisipasi masyarakat yang

sesungguhnya belum terakomodasi. Hal tersebut berimplikasi pada stigma bahwa

kewenangan pihak elit saja yang merumuskan daftar kegiatan prioritas.

Kedua, minimnya pendampingan, kurangnya pendamping dan fasilitator desa

yang kompeten dan mampu melaksanakan perencanaan partisipatif, menyebabkan

prioritas kegiatan terkadang tidak dapat terakomodir. Untuk mengatasi hal tersebut

diupayakan adanya peningkatan kapasitas tim pendamping dan fasilitator desa. Serta

Page 39: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

15

mampu melaksanakan analisis situasi dan masalah secara partisipatif sebelum

Musrenbang desa dilaksanakan.

Ketiga, faktor kurangnya transparansi pelaksanaan Musrenbang. Untuk

meningkatkan partisipasi masyarakat, maka pemerintah harus menunjukkan

transparansi di dalam pelaksanaan Musrenbang. Selama ini forum Musrenbang yang

melibatkan masyarakat secara umum hanya terbatas di tingkat kelurahan.

Keterwakilan masyarakat dalam forum tingkat kecamatan sangat kecil. Hal ini

menyebabkan usulan program banyak hilang di tengah jalan.

Keempat, jumlah anggaran yang disediakan untuk pembangunan hasil

Musrenbang masih kurang mencukupi. Hal ini dikarenakan masih banyak program

yang harus dijalankan. Artinya selama ini perencanaan pembangunan bukan

didasarkan atas penggalian aspirasi masyarakat tetapi lebih pada penyesuaian alokasi

anggaran. Apabila anggaran dirasakan mencukupi maka program dapat dilaksanakan

sebaliknya apabila alokasi anggaran tidak mampu menampung seluruh kegiatan maka

akan dipilih kegiatan yang paling mendesak untuk dilaksanakan.

Secara teoritis Musrenbang sebagai salah satu bentuk perencanaan pembangunan

yang bersifat bottom up sudah terlaksana dengan baik. Hanya saja belum

terimplementasi sesuai dengan apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan

masyarakat. Hal ini dikarenakan pada tahapan yang lebih tinggi yaitu Musrenbang

Kabupaten, prioritas usulan yang disampaikan oleh masing-masing desa/kelurahan

harus disinkronkan dengan program pembangunan SKPD yang bersifat top down.

Page 40: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

16

Usulan masyarakat harus bersaing dengan program SKPD yang sudah lebih terukur

dan lebih terencana dengan baik.

Secara keseluruhan penelitian tesis yang dimuat dalam jurnal oleh Utin Sri Ayu

Supadmi dkk bertujuan untuk melihat implementasi kebijakan Musrenbang dan

faktor yang mempengaruhi implementasi pelaksanaan program. Persamaan antara

penelitian yang dilakukan Supadmi dkk dengan penelitian dilakukan penulis terletak

pada rumusan masalah yang dilihat yakni faktor-faktor yang mempengaruhi

implementasi kebijakan pembangunan hasil Musrenbang.

Sementara perbedaan dari kedua penelitian terletak pada faktor-faktor

implementasi kebijakan dilihat pada saat penyelenggaraan Musrenbang. Penelitian

yang dilakukan penulis terfokus melihat faktor yang berpengaruh pada perumusan

program dan implikasi program pembangunan pada pembangunan spasial. Sedangkan

pada penelitian yang dilaksanakan Supadmi dkk, faktor implementasi yang dilihat

berfokus pada setelah diselenggarakannya Musrenbang, apa saja yang berkaitan

dengan jalannya program. Selain pada fokus penelitian yang berbeda, perbedaan

lainnya terletak pada lokasi penelitian, penelitian yang dilaksanakan Supadmi dkk

terletak di Kabupaten Sanggau, sedangkan penelitian yang dilakukan penulis terletak

di Kelurahan Kesiman, Kota Denpasar.

2.1.3 Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Proses Perencanaan Pembangunan

Pasca Musrenbang di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Salah satu tesis yang memuat keberadaan Musrenbang sebagai unsur

perencanaan pembangunan ditulis oleh Evi Agustina Rahayu (2013). Pada tesis

Page 41: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

17

tersebut dikemukakan bahwa pendekatan perencanaan partisipatif dalam

pembangunan di Indonesia dilaksanakan melalui mekanisme Musrenbang.

Penjaringan partisipasi masyarakat sejak awal dalam proses perumusan kebijakan

publik atau dalam perencanaan pembangunan menjadi penting untuk

mengidentifikasi kebutuhan masyarakat. Pembangunan akan dinilai berhasil apabila

mampu memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat.

Tujuan penelitian yang ditulis pada tahun 2013 ini adalah untuk mendapatkan

gambaran tentang proses akomodasi usulan masyarakat dalam tahapan perencanaan

pembangunan daerah pasca Musrenbang. Adapun rumusan masalah yang diangkat

antara lain adalah (a) program dan kegiatan pembangunan apa saja yang terealisasi di

tingkat Kecamatan, (b) bagaimana akomodasi usulan masyarakat yang berlangsung

sehingga menjadi program dan kegiatan pembangunan yang terealisasi (bagaimana

pola berjalannya usulan, siapa saja yang berperan, dengan cara apa mereka

mempengaruhi), (c) faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi akomodasi usulan

masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan daerah.

Pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Data sekunder

diperoleh dari daftar usulan program dan kegiatan prioritas tahun 2011, hasil

Musrenbang tingkat kabupaten tahun 2011, Rencana Kerja Pemerintah Daerah 2011

dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 2011. Sedangkan data primer

diperoleh dengan wawancara langsung dengan para informan. Pernyataan dapat

berupa pernyataan pribadi maupun mewakili instansi atas nama pribadi.

Page 42: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

18

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Musrenbang sebagai mekanisme resmi

penyampaian usulan kegiatan belum memiliki pengaruh besar dalam proses

perencanaan pembangunan di daerah (Rahayu, 2013). Dalam proses perumusan

kebijakan publik pada Musrenbang penting untuk diketahui siapa aktor yang terlibat

dan bagaimana keterlibatannya sehingga mempengaruhi pendefenisian masalah

publik, hingga kebijakan publik yang dirumuskan. Aktor-aktor yang terlibat dalam

perumusan kebijakan publik di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, meliputi pemeran

serta resmi dan tidak resmi.

Praktek Musrenbang yang berlangsung selama ini di Kabupaten Hulu Sungai

Tengah dinilai belum efektif. Dari hasil kegiatan yang terealisasi di tahun 2011,

serapan usulan kegiatan yang berasal dari Musrenbang hanya 39%. Hal ini

disebabkan oleh masih banyaknya kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan

Musrenbang sehingga perlu banyak pembenahan. Salah satunya dalam mekanisme

pengusulan program.

Sumber usulan kegiatan pembangunan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah selain

dari Musrenbang juga berasal dari proposal yang diajukan masyarakat maupun dari

hasil reses DPRD. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses berjalannya

usulan kegiatan dalam tahapan perencanaan pasca Musrenbang, diantaranya

mekanisme penyampaian usulan kegiatan yang belum baku, sumber daya masyarakat

yang umumnya masih lemah, sumber daya organisasi/perangkat daerah yang belum

memadai, dan peran aktor perumus kebijakan publik yang signifikan.

Page 43: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

19

Secara umum proses perencanaan yang berlangsung di daerah masih memiliki

beberapa kekurangan. Oleh karena itu perlu masukan dan kerjasama para pemangku

kepentingan dalam upaya serius untuk memperbaikinya. Termasuk dalam hal

pengendalian atau evaluasi, untuk mengoptimalkan keberhasilan perencanaan hingga

tahap implementasi.

Sekilas dari hasil penelitian pada tesis Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada

Proses Perencanaan Pembangunan Pasca Musrenbang di Kabupaten Hulu Sungai

Tengah terdapat beberapa persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan penulis. Persamaan yang dapat dilihat pada penelitian yang dilakukan

Rahayu (2013) adalah sama-sama melihat proses dan jalannya pengusulan program

serta kegiatan pembangunan dalam Musrenbang serta faktor yang berpengaruh dalam

dalam proses perencanaan pembangunan pasca Musrenbang.

Sementara itu perbedaan yang terdapat antara keduanya adalah lingkup

Musrenbang yang dijadikan objek dalam penelitian. Pada penelitian yang

dilaksanakan Rahayu (2013) lingkup penelitian berada pada level kabupaten/kota

yakni di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Sedangkan penelitian yang dilakukan

penulis lingkup penelitian mencakup wilayah kelurahan yakni Kelurahan Kesiman,

Kota Denpasar. Selain itu terdapat rumusan masalah yang mengkaitkan program dan

kegiatan Musrebang desa dengan keberadaan pembangunan spasial yang terjadi di

Kelurahan Kesiman, sedangkan penelitian sebelumnya tidak membahas masalah

tersebut.

Page 44: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

20

2.1.4 Perubahan Sosial pada Komunitas Lokal Kawasan Tanjung Bunga Kota

Makassar, Formasi Sosial dan Perubahan Spasial

Salah satu penelitian yang memuat dampak pembangunan terhadap perubahan

spasial dan sosial masyarakat dilakukan oleh Batara Surya pada tahun 2010 yang

diunggah pada http://www.indo-planning-journals.com/index.php/tataloka/. Pada

penelitian Disertasi yang dimuat dalam bentuk jurnal internet tersebut diungkapkan

bahwa munculnya sebuah kawasan baru perkotaan di Makassar, yang mana pada

awalnya merupakan wilayah permukiman komunitas nelayan di pinggiran kota.

Perubahan fisik spasial pada kawasan tersebut ditandai oleh adanya pembangunan

wilayah yang disertai dengan pengembangan fungsi-fungsi ruang baru. Oleh sebab itu

perluasan wilayah baru dapat merekonstruksi pola ruang baru di Makassar melalui

munculnya kota baru.

Adanya perubahan paradigma pembangunan dari kebijakan sentralisasi

pembangunan menjadi desentralisasi pembangunan telah terlihat memiliki pengaruh

pada kecepatan akselerasi pembangunan pada kawasan-kawasan pinggiran kota.

Pinggiran kota yang dulunya adalah wilayah peri urban dengan kecenderungan

kegiatan agraris telah menjadi sebuah kawasan perkotaan yang terencana dan

modern. Oleh karena itu melalui kebijakan desentralisasi tersebut dapat dilihat

perkembangan fungsi-fungsi spasial baru dalam hal ini pada lokasi penelitian yang

telah dilakukan yakni pada kawasan Metro Tanjung Bunga Makassar.

Dalam penelitiannya diungkap bahwa penggerak akselerasi pembangunan

spasial pada pembangunan kawasan Metro Tanjung Bunga dimotori oleh adanya

Page 45: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

21

peranan kekuatan kapitalis. Perkembangan tersebut diawali oleh penguasaan lahan-

lahan agraris yang kemudian dilanjutkan dengan dominasi atas penguasaan faktor-

faktor produksi non kapitalis. Proses tersebut terus berjalan dengan penguasaan

sarana produksi kemudian beralih pada penguasaan produksi ruang dan menciptakan

ruang yang representatif. Adanya fenomena tersebut sesuai dengan konsepsi bahwa

penguasaan sarana produksi menjadi reproduksi akan berlanjut pada penciptaan ruang

secara representasional (Surya, 2010: 218).

Selain fenomena yang telah dijelaskan diatas, fenomena lainnya yang berupa

temuan penelitian adalah terjadinya pembangunan fisik spasial kawasan Metro

Tanjung Bunga. Ciri khas dari pembangunan tersebut adalah perubahan morfologi

kawasan dari pedesaan yang relatif homogen ke morfologi perkotaan yang beragam.

Keberagaman morfologi tersebut berkembang pada pola kegiatan ekonomi dan sosial

masyarakat yang terpolarisasi menjadi kegiatan moderen-tradisional, kualitas tinggi-

kumuh yang selanjutnya terangkum menjadi pola formal dan informal.

Adanya pembangunan dan perluasan wilayah perkotaan telah berimplikasi pada

aspek spasial yang ditunjukkan oleh adanya dua jenis penguasaan lahan yakni ruang

kapitalis dan non kapitalis. Dalam pelaksanaan rencana, pengembang tidak serta

merta dapat menghilangkan ruang-ruang non kapitalis ini. Ruang-ruang non kapitalis

ini tetap bertahan dan menunjukkan eksistensinya melalui sektor-sektor informal dan

masyarakat kelas pekerja bawah. Temuan di atas dalam penelitian ini disebutkan

sebagai fenomena artikulasi spasial perkotaan.

Page 46: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

22

Munculnya pembangunan yang sangat cepat tersebut selain berpengaruh pada

kegiatan dan perubahan fisik spasial juga memunculkan determinasi pada perubahan

formasi sosial. Perubahan pada mode produksi dan perubahan orientasi mata

pencaharian pada komunitas masyarakat mendorong keberlangsungan tata cara

produksi dari kelas kapitalis dan non kapitalis. Dominasi dari kelas kapitalis tersebut

memunculkan pemisahan lokasi hunian komunitas lokal secara spasial pada kawasan

Metro Tanjung Bunga Makassar yang pada akhirnya mendorong perubahan sosial

pada komunitas lokal.

Akselerasi pembangunan yang berlangsung sangat cepat dan didorong oleh

perubahan fisik spasial tersebut menciptakan ruang-ruang yang terencana maupun

yang tidak terencana (Surya, 2010: 215). Kondisi tersebut berakibat pada segmentasi

sosio spasial pada kawasan studi. Munculnya perubahan fisik spasial di bagian lain

merupakan faktor pendorong lahirnya kaum-kaum dalam formasi sosial baru pada

kawasan Metro Tanjung Bunga Makassar. Melihat temuan dalam penelitian ini

bahwa tidak hanya rekayasa perubahan fisik spasial yang terjadi pada kawasan Metro

Tanjung Bunga Makassar namun juga muncul formasi sosial baru akibat dari

dominasi oleh struktur ruang yang ditandai oleh penguasaan ruang kapitalis dan non

kapitalis pada kawasan pengembangan baru tersebut. Fenomena spasial perkotaan

yang dideterminasi oleh dinamika formasi sosial kapitalis-non kapitalis ini yang

diperkenalkan sebagai fenomena „artikulasi spasial perkotaan‟ (Surya, 2010: 221).

Page 47: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

23

Berdasarkan penjelasan mengenai penelitian yang dilakukan oleh Batara Surya

pada tahun 2010, terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan penulis. Persamaan antara kedua penelitian terletak pada adanya temuan

mengenai terjadinya pembangunan spasial yang menimbulkan dampak pada berbagai

aspek. Akan tetapi dalam penelitiannya Batara Surya mengungkapkan adanya

perubahan formasi sosial yang diakibatkan oleh adanya pembangunan spasial.

Sementara perbedaan pada kedua penelitian ini terletak pada kajian dan

pendalaman implikasi pembangunan. Pada penelitian yang dilakukan Batara Surya

adanya perubahan spasial yang memunculkan perubahan pada aspek non spasial

yakni aspek sosial. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan penulis tidak

menyentuh aspek lainnya selain aspek spasial. Selain itu perbedaan terletak pada

lokasi penelitian, pada penelitian yang dilakukan Surya (2010) lokasi penelitian

terletak di kawasan Metro Tanjung Bunga, Makassar sedangkan penelitian yang

dilakukan penulis terletak di Kelurahan Kesiman, Kota Denpasar.

2.2 Kerangka Berpikir dan Konsep

2.2.1 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan abstraksi dan sintesis antara teori dengan

permasalahan yang ditemukan di lapangan, kemudian digunakan untuk menjawab

dan memecahkan permasalahan dalam penelitian. Kerangka berpikir juga merupakan

sebuah gambaran mengenai struktur penelitian yang akan dilakukan. Diagram

kerangka berpikir akan disajikan pada Gambar 2.1 dibawah ini.

Page 48: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

24

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir Penelitian

Konsep

Fokus :

Implikasi

Musyawarah

Perencanaan

Pembangunan

Desa Terhadap

Pembangunan

Spasial

(Kelurahan

Kesiman)

Perumusan Masalah

o Program serta

rencana

pembangunan spasial

apa sajakah yang

terdapat dalam

Musrenbang desa di

Kelurahan Kesiman

dan bagaimana

realisasinya?

o Faktor-faktor apakah

yang berpengaruh

pada perumusan

program dan

kegiatan

pembangunan dalam

Musrenbang desa di

Kelurahan Kesiman?

o Bagaimana implikasi

pelaksanaan program

dan kegiatan

pembangunan

Musrenbang desa

terhadap

pembangunan spasial

di Kelurahan

Kesiman?

Fenomena

permasalahan/

problem serta

isu yang

berkembang di

lokasi studi

Teori

Kajian

Pembahasan

Penelitian/ Hasil

Temuan

Metode

Penelitian

Data

Lapangan

Hasil Penelitian

o Program

pembangunan

dan realisasi

pembangunan

spasial

o Faktor-faktor

perumusan

program

o Implikasi

pelaksanaan

program

terhadap

pembangunan

spasial

Kesimpulan

dan Saran

Page 49: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

25

2.2.2 Konsep

Konsep memberikan batasan tentang terminologi teknis dan merupakan

bagian dari kerangka teori.

a. Implikasi

Terdapat beberapa ahli yang mendefinisikan mengenai istilah implikasi,

beberapa diantaranya adalah sebagai berikut. Implikasi menurut kamus bahasa

Indonesia mempunyai pengertian suatu keadaan yang dapat berpengaruh atau

mempengaruhi dan terlibat dalam suatu kegiatan atau proses (Agustin, 2011: 262).

Pada dasarnya implikasi dapat didefinisikan sebagai akibat langsung atau

konsekuensi atas suatu keadaan serta proses yang menyertai keadaan tersebut. Istilah

implikasi sering berhubungan dengan suatu telaah atau kajian dalam sebuah

penelitian.

Secara bahasa implikasi memiliki makna sesuatu yang telah tersimpul dan

disimpulkan dalam suatu penelitian. Secara luas implikasi dipandang dari sebuah

penelitian merupakan sebuah hubungan yang menyebabkan sesuatu terjadi akibat

kejadian lainnya. Pemaknaan implikasi dijelaskan sebagai akibat yang menyertai

maupun akibat yang akan datang kemudian (Agustin, 2011: 262).

Implikasi berfungsi untuk membandingkan hasil penelitian atau suatu kajian

yang lalu dengan hasil penelitian yang baru saja dilakukan. Dapat kita sebut bahwa

implikasi bermakna bagaimana suatu hal berdampak terhadap hal lainnya dan

menimbulkan akibat lain yang dapat dijelaskan secara ilmiah. Misalnya dalam

implikasi teoritis dari sebuah penelitian, peneliti menyajikan kebenaran sebuah

Page 50: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

26

penelitian dengan tujuan meyakinkan penguji pada kontribusi ilmu pengetahuan

maupun teori yang digunakan dalam sebuah penelitian.

Pada konteks penelitian ini, implikasi memiliki pengertian suatu keadaan atau

proses yang dipengaruhi oleh program pembangunan. Dalam penelitian ini dilihat

bahwa Musrenbang desa memiliki implikasi pada pembangunan spasial pada sebuah

wilayah. Keberadaan Musrenbang desa sebagai forum penyampaian aspirasi

masyarakat yang terkait pembangunan di lingkungannya telah menghasilkan produk-

produk pembangunan yang telah dirasakan masyarakat.

Produk/hasil pembangunan yang berupa pembangunan infrastruktur, program

dan kegiatan lainnya telah memberikan efek pada aspek lainnya pada kehidupan

masyarakat. Salah satunya dalam aspek spasial yakni pertumbuhan infrastruktur suatu

wilayah yang begitu cepat akan secara langsung dapat berimplikasi pada

pembangunan spasial wilayah tersebut (Nurmandi, 2006: 36). Pembangunan

infrastruktur dan sistem pelayanan publik yang terencana merupakan lokomotif

penggerak munculnya pembangunan yang tentunya berimplikasi terhadap

pembangunan spasial wilayah dilaksanakannya proyek.

Kesimpulannya, implikasi yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan suatu

keadaan pada aspek spasial yang terpengaruh atau dipengaruhi oleh realisasi produk

program pembangunan yang direncanakan melalui forum Musrenbang. Realisasi

produk program berupa pembangunan infrastruktur, jalan lingkungan, jembatan,

pavingisasi, dan pembangunan lainnya akan berpengaruh pada pembangunan spasial

Page 51: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

27

di wilayah dilaksanakannya program. Implikasi spasial dapat berupa perubahan fisik

wilayah, bangunan, dan sirkulasi ruang.

b. Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan Desa

Pembangunan yang telah dilakukan dimasa lalu memperlihatkan sebuah bentuk

pembangunan berparadigma sentralistik dengan orientasi pembangunan perkotaan

sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Paradigma tersebut telah menunjukkan

kegagalan terutama akibat dari kejatuhan ekonomi nasional yang disertai dengan

adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah dalam hal ini yang

berkuasa saat itu yakni pemerintahan orde baru. Proses pembangunan pada masa orde

baru yang cenderung sentralistik dari atas ke bawah telah lama menuai kritik karena

tidak jarang pendekatan pembangunan tersebut hanya berdampak pada masyarakat

elit di perkotaan dan tidak menyentuh masyarakat terbawah di desa-desa.

Bergulirnya reformasi memicu timbulnya pemikiran-pemikiran baru yang

merevolusi cara pandang pembangunan. Paradigma baru pembangunan tersebut

mengarahkan pembangunan pada azas-azas: desentralisasi, demokratis, supremasi

hukum, hak azasi manusia, pembangunan dari bawah melalui pemberdayaan dan

partisipasi masyarakat terutama masyarakat bawah serta pembangunan yang

berwawasan lingkungan. Keseluruhan prinsip pembangunan yang baru tersebut

diwujudkan ke dalam proses pembangunan berkelanjutan (sustainable development)

(Soetomo, 2009: 29). Paradigma pembangunan seperti ini sesungguhnya bertujuan

untuk membentuk masyarakat madani yang sering diistilahkan civil society.

Page 52: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

28

Pembangunan yang dimulai dari level bawah yakni dari desa yang menjadi cita-

cita pembangunan nasional saat ini mengalami berbagai macam kendala. Sumber

daya manusia sebagian besar masih berada di wilayah desa, namun kualitas SDM

yang dimiliki desa tidak sebanding dengan kuantitasnya. Justru sumber daya manusia

berkualitas yang dimiliki desa berpindah ke kota sehingga kesempatan desa untuk

mengembangkan wilayah melalui orang-orang terbaiknya tidak terlaksana.

Perencanaan dan pembangunan desa adalah suatu wujud pencarian dan

penggalian potensi dan ide serta gagasan-gagasan yang diwujudkan oleh masyarakat

sendiri dalam keseluruhan proses pembangunan. Perencanaan dan pembangunan desa

ini tentunya dilandasi oleh konsep-konsep yang telah hadir dalam kehidupan

masyarakat desa sendiri, salah satunya adalah konsep gotong royong yang berakar

dari budaya bangsa Indonesia. Paradigma pembangunan yang sekarang menempatkan

masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan. Masyarakat mempunyai hak untuk

terlibat dan memberikan masukan dan mengambil keputusan, dalam rangka

memenuhi hak-hak dasarnya, salah satunya melalui proses Musrenbang (Dirjen Cipta

Karya, 2008: 8).

Musrenbang adalah forum publik perencanaan (program) yang diselenggarakan

oleh lembaga publik yaitu pemerintah desa/kelurahan, kecamatan, pemerintah

kota/kabupaten bekerjasama dengan warga dan para pemangku kepentingan (Dirjen

Cipta Karya, 2008: 8). Penyelenggaraan Musrenbang merupakan salah satu tugas

pemerintah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan

Page 53: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

29

kemasyarakatan. Pembangunan tidak akan bergerak maju apabila salah satu dari tiga

komponen tata pemerintahan (pemerintah, masyarakat, swasta) tidak berperan atau

berfungsi (Dewi, 2012: 5). Oleh karena itu, Musrenbang juga merupakan forum

pendidikan warga agar menjadi bagian aktif dari tata pemerintahan dan

pembangunan.

Musrenbang sebenarnya secara tidak langsung akan memberikan pembelajaran

kepada masyarakat untuk mengelola program dan dana yang terkumpul dari diri

mereka yang telah diserahkan kepada negara melalui membayar pajak, retribusi dan

pungutan lain yang sah. Untuk itu masyarakat dituntut untuk mampu merencanakan

dan melaksanakan program kegiatan berdasarkan kebutuhan riil.

Pada Musrenbang desa terdapat unsur-unsur pembangunan yang merupakan

prioritas rencana kegiatan pembangunan skala Desa/Kelurahan (Dirjen Cipta Karya,

2008: 24). Unsur-unsur pembangunan diantaranya berisi tentang usulan kegiatan

prioritas masing-masing dusun yang disampaikan pada forum Musrenbang desa.

Tiap-tiap dusun memiliki prioritas pembangunan yang berbeda-beda, misalnya

terdapat usulan mengenai perbaikan lingkungan fisik seperti infrastruktur jalan,

saluran air, gapura desa dan lainnya. Selain daripada itu, ada pula usulan program

yang bersifat non fisik seperti kegiatan sosial melalui pemberdayaan masyarakat

kurang mampu dan kegiatan budaya melalui pemberian bantuan pada sekehe-sekehe

kesenian yang ada di desa.

Page 54: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

30

Musrenbang kelurahan bagi kelurahan merupakan bagian dari mekanisme

perencanaan pembangunan di daerah untuk merumuskan kegiatan-kegiatan

pembangunan yang tentunya diprioritaskan pada program-program penting di dalam

meningkatkan kehidupan masyarakat (Sutoro, 2004: 145). Hasil Musrenbang desa

akan digunakan untuk menyusun Rencana Kerja Desa serta merumuskan prioritas

permasalahan yang merupakan kewenangan pihak desa untuk diajukan ke

Musrenbang kecamatan. Selanjutnya hasil usulan dari Musrenbang kecamatan akan

dibawa menuju Musrenbang kabupaten/kota. Pada level kabupaten/kota inilah akan

disepakati usulan-usulan yang akan dibiayai oleh anggaran APBD kabupaten/kota

atau yang akan dilanjutkan menuju level yang lebih tinggi yakni provinsi dan

nasional.

Dapat disimpulkan bahwa Musrenbang desa merupakan ajang bagi masyarakat

serta stakeholder desa dalam merumuskan program dan rencana pembangunan yang

akan diwujudkan pada tahun berikutnya. Musrenbang desa pun dapat menjadi sarana

bagi pemerintah kelurahan dengan masyarakat untuk merumuskan kegiatan

pembangunan swadaya masyarakat kelurahan maupun kegiatan yang diusulkan untuk

diajukan dibiayai melalui pos anggaran APBD Kabupaten/Kota.

c. Pembangunan Spasial

Pembangunan didefinisikan sebagai “upaya terencana dan sistematik yang

dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat” (Suparlan dalam Praboatmodjo,

2006:5). Pembangunan dilaksanakan oleh negara-negara berkembang untuk mencapai

Page 55: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

31

kondisi seperti di negara maju. Instrumen penting pembangunan adalah perencanaan

yang mencakup upaya untuk mengontrol, mengarahkan, mempengaruhi dan

memantau proses pembangunan. Aspek perencanaan pembangunan diwujudkan

dalam berbagai program antara lain Musrenbang, PNPM, dan lainnya. Sementara

aspek kontrol dan pengawasan diwujudkan dalam bentuk arahan kebijakan berupa

RTRW (rencana tata ruang dan dan rencana wilayah), RDTR (rencana detail tata

ruang), RTBL (rencana tata bangunan dan lingkungan) dan rencana-rencana lainnya.

Salah satu bentuk pembangunan yang sangat penting dalam menunjang upaya

keberlanjutan peningkatan kesejahteraan masyarakat adalah pembangunan spasial.

Pembangunan spasial ditujukan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur serta

memiliki tingkat kesejahteraan yang dapat dipertahankan. Pembangunan spasial

memberikan suatu perubahan pada aspek fisik wilayah, penggunaan sumber alam dan

lingkungan yang ada pada wilayah spasial dalam rangka meningkatkan

perekonomian, konsumsi dan kehidupan masyarakat (Worosuprojo, 2009: 6).

Pembangunan spasial dapat kita lihat dengan ciri-ciri adanya perkembangan

terhadap suatu wilayah. Setidaknya terdapat tiga aspek yang mencirikan bahwa suatu

wilayah telah melakukan pembangunan spasial. Ketiga aspek tersebut antara lain

adalah terjadi perkembangan pada (1) pemanfaatan lahan, (2) bangunan dan (3)

sirkulasi (Yunus, 2006: 10).

Bentuk pemanfaatan lahan menekankan pada ekspresi spasial kegiatan manusia

atas sebuah bidang lahan. Bentuk pemanfaatan lahan menunjukkan kenampakan dan

Page 56: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

32

bentuk-bentuk tertentu dari penggunaan lahan. Sebagai contoh adanya bentuk

permukiman, persawahan, industri, perdagangan, jasa, lapangan olahraga,

perkebunan dan lainnya. Kenampakan lahan tersebut hanya akan dapat dilihat jika

telah terjadi pembangunan spasial atas lahan-lahan tersebut. Sebuah bentuk

pemanfaatan lahan ditandai oleh adanya lahan yang digunakan untuk infrastruktur

fisik dan sosial, penggunaan komersial, kantor-kantor pemerintah, ruang komunitas,

dan gedung-gedung publik (Suartika, 2010: 108). Beberapa contoh terjadi

pembangunan spasial adalah adanya dikotomi antara lahan agraris dengan lahan

terbangun (non agraris).

Berikutnya ciri pembangunan spasial dapat kita lihat dari aspek perkembangan

bangunan (Yunus, 2006: 14). Aspek perkembangan bangunan ini selalu bercirikan

dominasi fungsi bangunan/gedung yang berorientasi pada kegiatan non agraris.

Terjadinya pembangunan spasial terjadi akibat karakteristik alih fungsi lahan agraris

menjadi areal terbangun seperti gedung-gedung, permukiman, fasilitas-fasilitas

pelayanan publik merupakan fenomena yang terjadi dalam proses menuju kekotaan.

Setting perumahan, jalan lingkungan, dan lainnya dengan adanya alih fungsi lahan

pertanian akan berubah seiring dengan adanya perkembangan bangunan/gedung.

Berikutnya aspek perkembangan sirkulasi dalam hal ini menekankan pada

peredaran barang, jasa dan informasi (Yunus, 2006: 18). Seperti diketahui munculnya

pembangunan spasial akan terjadi dampak yang mengikutinya yakni terciptanya

Page 57: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

33

jaringan transportasi yang padat dan kompleks. Begitupula peredaran barang dan jasa

akan semakin lancar dengan adanya jaringan transportasi yang semakin berkembang.

Dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk pembangunan spasial yang ditekankan

dalam penelitian ini yakni pembangunan spasial yang terjadi pasca realisasi program-

program pembangunan yang usulannya melalui forum Musrenbang desa. Yakni

dengan melihat mekanisme perencanaan pembangunan dalam Musrenbang desa serta

produk pembangunan yang dihasilkan. Produk pembangunan tersebut khususnya

berupa pembangunan pada aspek fisik, infrastruktur, pembangunan fasilitas publik.

Pembangunan infrastruktur seperti jalan lingkungan, jembatan, pembuatan

saluran/gorong-gorong, trotoar, fasilitas publik seperti kantor desa, balai desa.

Keseluruhan pembangunan tersebut akan dilihat implikasi spasial yang terjadi pada

masing-masing pembangunan.

d. Pembangunan Desa

Secara historis desa merupakan embrio bagi kelahiran masyarakat politik dan

pemerintahan di Indonesia. Desa telah menjadi institusi sosial yang sangat penting

jauh sebelum terbentuknya lembaga-lembaga serta negara-bangsa di jaman moderen

(Dwipayana, 2006: 2). Desa merupakan institusi otonom secara tradisi, adat-istiadat,

dan hukum yang mengakar kuat dan mandiri tanpa campur tangan asing. Istilah

„desa‟ merupakan terminologi bahasa Jawa yang menjadi sebutan yang seragam di

seluruh wilayah negara yang mengacu pada unit pemerintahan lokal seperti nagari,

pasirah, dan lainnya.

Page 58: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

34

Secara umum wilayah Indonesia didominasi oleh wilayah pedesaan dengan

kegiatan pertanian sebagai lokomotif ekonomi desa. Sejumlah penelitian

menunjukkan jumlah penduduk miskin di pedesaan masih cukup banyak (Usman,

2008; 30). Sementara yang lain menunjukkan bahwa berada di kelompok yang sangat

miskin dan ada juga yang lebih baik. Jika kita menilik pada undang-undang terbaru

tentang desa yakni Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, dijelaskan bahwa Desa

merupakan:

“Desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya

disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas

wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan

pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa

masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan

dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyai

kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam

dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman

perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan

kegiatan ekonomi.”

Keberadaan desa di Bali diistilahkan dengan desa adat (Gelebet, 2002: 15).

Desa adat di Bali terdiri dari unit-unit permukiman yang di dalamnya terdapat

aktivitas sosial, relijius dan budaya. Desa adat mengatur ruang untuk bermukim

secara horizontal yakni hubungan antara warga/krama desa. Sementara itu, desa dinas

atau desa administratif mengatur secara vertikal ke bawah dengan pemerintahan.

Syarat utama suatu desa adat adalah adanya tri hita karana yakni atma, angga dan

khaya (jiwa, fisik dan tenaga). Dalam desa adat unsur kahyangan tiga sebagai jiwa,

sima, krama desa sebagai tenaga dan teritorial/wilayah sebagai fisiknya.

Page 59: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

35

Desa adat merupakan salah satu warisan yang merupakan hasil pemikiran dari

Mpu Kuturan, kata desa berasal dari bahasa Sansekerta yang biasanya dipergunakan

di kalangan umat Hindu di Bali. Istilah ‘desa’ dan ‘desi’ seperti halnya negara dan

negari. Berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya tanah air, tanah asal dan tanah

kelahiran (Kartohadikoesoemo dalam Widja, 2000: 30). Desa adat yang telah dikenal

saat ini di Indonesia telah dikenal sejak jaman Hindu. .

Berdasarkan beberapa pengertian tentang desa di atas dapat kita simpulkan

bahwa desa dalam arti pemerintahan adalah bagian penting yang merupakan unsur

terkecil dalam pemerintahan dan bagian pemerintahan yang menyentuh langsung

masyarakat. Sementara itu pengertian desa jika ditilik dari aspek kemasyarakatan

merupakan organisasi kemasyarakatan yang memiliki kemandirian serta terikat adat

istiadat antar masyarakat desa tersebut. Kemudian dilihat dari bentuk serta ciri-

cirinya pedesaan/desa memiliki pergaulan yang kuat diantara ribuan masyarakatnya.

Bentuk masyarakatnya yang komunal terlihat dari ciri adanya rasa gotong-royong

yang tinggi beserta sistem musyawarah mufakat yang masih kuat dipertahankan

dalam pemerintahan desa.

Keberadaan desa sebagai bagian dari pemerintahan yang secara langsung

bersentuhan dengan masyarakat terbawah sangat penting dan memiliki peranan untuk

ikut serta berpartisipasi dalam pembangunan bangsa. Selama ini kita hanya melihat

bahwa pembangunan akan terlihat jika ada pembangunan berskala besar/proyek di

wilayah pedesaan. Pembangunan desa yang sesungguhnya tidaklah terbatas pada

Page 60: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

36

pembangunan berskala „proyek‟ saja, akan tetapi pembangunan dalam lingkup atau

cakupan yang lebih luas.

Pembangunan yang berlangsung di desa dapat saja berupa berbagai proses

pembangunan yang dilakukan di wilayah desa dengan menggunakan sebagian atau

seluruh sumber daya (biaya, material, sumber daya manusia) bersumber dari

pemerintah (pusat atau daerah), selain itu dapat pula berupa sebagian atau seluruh

sumber daya pembangunan bersumber dari desa (Muhi, 2011: 1). Pembangunan desa

pada hakikatnya adalah segala bentuk aktivitas manusia (masyarakat dan pemerintah)

di desa dalam membangun diri, keluarga, masyarakat dan lingkungan di wilayah desa

baik yang bersifat fisik, ekonomi, sosial, budaya, politik, ketertiban, pertahanan dan

keamanan, agama dan pemerintahan yang dilakukan secara terencana dan membawa

dampak positif terhadap kemajuan desa.

Berbicara tentang pembangunan desa terdapat dua aspek penting yang menjadi

objek pembangunan. Secara umum, pembangunan desa meliputi dua aspek utama,

yaitu pembangunan desa dalam aspek fisik dan aspek non fisik. Pembangunan yang

objek utamanya dalam aspek fisik (sarana, prasarana dan manusia) di pedesaan

seperti jalan desa, bangunan rumah, pemukiman, jembatan, bendungan, irigasi, sarana

ibadah, pendidikan (hardware berupa sarana dan prasarana pendidikan, dan software

berupa segala bentuk pengaturan, kurikulum dan metode pembelajaran),

keolahragaan, dan sebagainya. Pembangunan dalam kedua aspek ini selanjutnya

disebut pembangunan desa (Muhi, 2011: 4).

Page 61: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

37

Pada pembangunan desa, pemerintah (pusat dan daerah) berperan dalam

memberi motivasi, stimulus, fasilitasi, pembinaan, pengawasan, dan hal lainnya yang

bersifat bantuan. Pemerintah memiliki kewenangan dalam intervensi pembangunan

pada batasan-batasan tertentu. Misalnya, intervensi yang dimaksud adalah turut

campur secara aktif dan bertanggungjawab dalam pembangunan desa, seperti

membuka keterisolasian desa melalui pembangunan fasilitas jalan desa, jembatan,

gedung sekolah, puskesmas, dan lainnya.

Seperti yang telah diungkapkan di atas, intervensi pemerintah pada batasan-

batasan tertentu. Meskipun pemerintah memiliki intervensi dalam pembangunan desa

namun pemerintah tidak boleh mengabaikan potensi masyarakat setempat, yang

berakibat pada masyarakat hanya berpartisipasi pasif dalam hal ini masyarakat hanya

sebagai penonton. Keterlibatan masyarakat sangat penting diperlukan dalam

pembangunan desa. Karena pembangunan desa bukan hanya sebatas sarana dan

infrastruktur yang dikerjakan dalam jangka pendek. Bahkan pembangunan desa

bersifat menyeluruh dari aspek fisik, pengelolaan, pemeliharaan, pengawasan hingga

pembangunan kembali.

Dapat disimpulkan bahwa pembangunan desa merupakan segala upaya dari

masyarakat, pemerintah dan swasta untuk memberdayakan potensi sumber daya yang

terdapat di desa. Melalui pembangunan desa tersebut diharapkan dapat mengangkat

taraf kehidupan masyarakat desa tanpa mengurangi daya dukung sumber daya alam

yang diberdayakan tersebut. Pembangunan desa dapat berupa pembangunan fisik

Page 62: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

38

yakni fasilitas dan infrastruktur masyarakat desa dan pembangunan ekonomi dan

kehidupan sosial masyarakat desa.

2.3 Landasan Teori

Landasan teori merupakan landasan berpikir yang bersumber dari teori yang

diperlukan sebagai tuntunan dalam memecahkan suatu permasalahan dalam

penelitian. Landasan teori berfungsi sebagai kerangka acuan untuk mengarahkan

suatu penelitian. Pada landasan teori dapat berupa perangkat konsep, definisi, dan

proposisi yang menyajikan hubungan antara variabel-variabel yang menerangkan

gejala dalam penelitian. Sementara teori merupakan perspektif atau sudut pandang

untuk menafsirkan dan memaknai gejala-gejala dalam membangun konsep.

2.3.1 Teori Ideologi

Ideologi adalah sebuah dasar pemikiran atau ide yang mendasari pemikiran

yang logis yang kemudian menjadikan ide tersebut sebagai pedoman dalam

kehidupan sesuai dengan ide dan pemikiran tadi. Kata ideologi dapat dianggap

sebagai visi yang luas dan cara untuk memandang sesuatu. Secara umum ideologi

sebagai suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan serta kepercayaan yang

bersifat sistematis yang memberikan arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam

kehidupan nasional suatu bangsa dan negara (Budiman, 1996: 21).

Istilah ideologi diperkenalkan oleh Antoine Destutt de Tracy seorang filsuf

Prancis pada akhir abad ke 18 untuk mendefinisikan secara sistematis tentang ide

(Rahman, 2013). Kata ini berasal dari bahasa Prancis idéologie, yang merupakan

Page 63: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

39

penggabungan dari dua kata yakni idéo yang berarti gagasan dan logie/logos yang

berarti ilmu. Dapat diartikan bahwa ideologi sebagai ilmu yang meliputi kajian

tentang asal usul dan hakikat ide atau gagasan.

Menurut Karl Marx, ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan

kesejahteraan bersama dalam masyarakat. Ideologi dapat dianggap sebagai visi dan

teropong untuk memandang sesuatu. Tujuan utama dari ideologi adalah untuk

menawarkan sebuah perubahan melalui pemikiran logis. Ideologi tidak hanya sekadar

pembentukan ide namun lebih dari itu ideologi dapat diterapkan pada masalah publik

sehingga membuat konsep ideologi menjadi intisari pemikiran dalam politik. Secara

implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak

diletakkan sebagai sistem berpikir logis.

Marx menjelaskan bahwa ideologi sebagai false consciousness (Rahman,

2013). Ideologi dianggap sebagai kesadaran palsu, kesadaran yang disebutkan tidak

berdasarkan pada realitas. Ideologi disebutkan mendistorsi kenyataan menjadi sesuatu

yang palsu untuk dipersepsikan menjadi kesadaran. Ideologi tidak mempengaruhi

dengan paksaan, tidak melalui paksaan senjata. Ideologi mempengaruhi pemikiran

seseorang melalui hal-hal yang bersifat persuasif. Ideologi akan masuk ke dalam

kesadaran masyarakat secara diam-diam tanpa kita sadari. Masyarakat tidak akan

menyadari keberadaan ideologi tersebut jika tidak ditelaah secara mendalam, tiba-tiba

saja kita telah menganggapnya sebagai sebuah kelaziman. Demikianlah Marx

membuktikan bahwa ideologi adalah false consciousness kesadaran yang palsu.

Page 64: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

40

Contoh bekerjanya ideologi juga terjadi di Indonesia. Ketika kita mendengar

istilah komunisme, hal-hal yang terlintas dalam pikiran adalah unsur pemberontakan,

sadisme dan ateisme. Hal-hal tersebut sudah terlanjur terdeskripsi dalam pemikiran

masyarakat. Namun perumusnya sendiri Karl Marx memberikan pengertian

komunisme tidak seperti yang dideskripsikan oleh masyarakat kita, justru komunisme

merupakan kritik atas kapitalisme yang gagal membawa kesejahteraan pada

masyarakat. Kesimpulannya bahwa terdapat suatu ideologi yang telah dibangun

selama ini yang mendiskreditkan realitas komunisme. Demikianlah ideologi dapat

memberikan interpretasi yang berbeda mengenai suatu hal, sehingga ideologi ini

sangat berbahaya jika disalahartikan (Rahman, 2013).

Terdapat dua tipe ideologi yang dianut berdasarkan pengaruh negara pada

masyarakatnya (Asshiddiqie, 2009). Kedua tipe ideologi tersebut adalah ideologi

terbuka dan ideologi tertutup. Ideologi tertutup adalah ajaran atau pandangan atau

filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial sebagai

kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai

sesuatu yang harus dipatuhi. Ideologi dengan tipe seperti ini lebih berupa dogmatis

dan apriori.

Ciri lain dari ideologi tertutup adalah ideologi tersebut tidak bersumber dari

masyarakat, melainkan dari pemikiran kaum elit yang harus dipropaganda pada

masyarakat. Oleh karena itu ideologi dengan tipe ini berasal dari kaum elit dengan

Page 65: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

41

sendirinya ideologi ini harus dipaksakan berlaku dan dipatuhi masyarakat yang pada

akhirnya bersifat otoriter dan dijalankan dengan cara totaliter.

Tipe kedua adalah ideologi terbuka, ideologi terbuka hanya mengandung

orientasi dasar dan paham pokok (Asshiddiqie, 2009). Sedangkan penerjemahannya

selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip yang

berkembang di masyarakat. Ideologi dapat berkembang dan bersifat terbuka, inklusif

dan tidak totaliter. Ideologi terbuka hanya dapat ada dalam sistem demokratis.

Ideologi berperan dalam suatu perumusan keyakinan arah kebijakan yang

dimiliki suatu negara, bangsa, organisasi atau perkumpulan untuk mencapai suatu

tujuan khusus yang hendak dicapai (Sukarna, 1974: 19). Selain hal di atas ideologi

juga berperan dalam menganalisa kejadian-kejadian sosial, ekonomi, politik yang

berkembang di masyarakat. Pada permasalahan-permasalahan tertentu ideologi dapat

memberikan jalan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi golongan-

golongan tertentu.

Pada penelitian ini teori ideologi berperan dalam membedah permasalahan

terkait penyelarasan program-program pembangunan Musrenbang yang digulirkan

oleh pemerintah kepada desa-desa khususnya di lokasi studi. Melalui ideologi yang

bersumber dari Undang-Undang Dasar, pemerintah dapat menjalankan suatu program

pembangunan. Adanya realisasi program-program pembangunan, masyarakat akan

diarahkan untuk tunduk kepada kekuasaan negara, sehingga masyarakat memiliki

ketaatan terhadap ketentuan dan aturan hukum di negara tersebut. Keberadaan

Page 66: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

42

pembangunan yang bersumber dari ideologi suatu negara juga sekaligus berfungsi

untuk menangkal pengaruh ideologi lain yang berpotensi memecah belah persatuan

bangsa.

2.3.2 Teori Pembangunan Spasial

Pembangunan pada hakekatnya merupakan suatu cara atau proses yang

ditempuh untuk mewujudkan kondisi yang lebih baik dari saat ini. Pembangunan

didefinisikan sebagai suatu proses menyeluruh yang bertujuan pada peningkatan

pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidakmerataan distribusi pendapatan dan

pemberantasan kemiskinan. Berbagai proses dalam mewujudkan pembangunan

berikutnya akan menampakkan berbagai perubahan pada struktural masyarakat, sikap

hidup dan kelembagaan masyarakat (Todaro, 2004: 28). Dalam kegiatan Musrenbang

desa, pembangunan merupakan output/keluaran dari proses Musrenbang yang

dijabarkan dari program-program.

Dewasa ini paradigma pembangunan mulai bergeser dari pembangunan yang

menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan. Menuju

pada pembangunan yang juga memperhatikan aspek pelestarian lingkungan dan

kebudayaan. Ketiga sasaran pembangunan yang diwujudkan dalam pertumbuhan

ekonomi, pelestarian lingkungan dan kebudayaan dikenal dengan pembangunan

berkelanjutan/sustainable development (Tjatera, 2010: 12).

Sementara itu pengertian ruang merupakan alih kata space untuk bahasa

Indonesia. Space berasal dari bahasa latin yakni spatium yang berarti terbuka, luas,

Page 67: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

43

memungkinkan orang berkegiatan dan bergerak leluasa di dalamnya dan dapat

berkembang tidak terhingga. Ruang diberi pengertian sebagai tempat acuan untuk

menunjukkan posisi peletakan sebuah objek dan menjadi suatu media untuk

memungkinkan objek tersebut bergerak (Munitz dalam Hariyono, 2007). Ruang

sebagai tempat, sebagai penghubung, sebagai penampung berbagai aktivitas

operasional fisik dan sosial yang terbagi atas ruang-ruang publik dan privat. Ruang

juga dapat diartikan sebagai tatanan hirarki yang memiliki tingkat dan nilai makna

tersendiri (Hariyono, 2007: 187).

Pembangunan spasial merupakan suatu cara dan proses yang ditempuh dalam

mewujudkan ruang dalam konteks fisik dan wilayah agar tercapai kehidupan manusia

yang memiliki tingkat kesejahteraan yang dapat dipertahankan (Worosuprojo, 2009:

5). Tujuan dari pembangunan spasial disesuaikan dengan konsepsi pembangunan

berkelanjutan yakni melalui pembangunan spasial akan terjadi pertumbuhan ekonomi

sekaligus pelestarian lingkungan, dan kebudayaan. Melalui kemampuan masyarakat

dalam mengelola dan memanfaatkan spasial ruang, dapat dicapai apa yang telah

dirumuskan dalam pembangunan berkelanjutan.

Dalam pembangunan spasial terdapat tiga elemen fisik utama yang

menunjukkan kenampakan pembangunan spasial yang didasarkan pada konsep urban

morphology (Smailes dalam Yunus, 2006: 10). Ketiga elemen tersebut antara lain

adalah elemen pemanfaatan lahan, elemen bangunan, dan elemen sirkulasi. Adanya

pembangunan sebagai motor penggerak perubahan memunculkan proses berubahnya

Page 68: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

44

ketiga elemen yang telah disebutkan. Berikutnya akan dijelaskan penjelasan dari

masing-masing elemen kenampakan pembangunan spasial.

Elemen pemanfaatan lahan yang dipaparkan Yunus (2006) dalam tulisannya

menekankan pada ekspresi fisiko spasial kegiatan manusia atas sebuah bidang lahan.

Elemen pemanfaatan lahan menunjukkan terjadinya kenampakan atau bentuk-bentuk

pemanfaatan lahan seperti permukiman, persawahan, industri, perdagangan, jasa,

perkantoran dan lainnya. Berbagai bentuk pemanfaatan lahan ini dapat dibagi lagi

menjadi bentuk-bentuk yang lebih rinci.

Sedangkan untuk identifikasi bentuk pemanfaatan lahan yang berasosiasi pada

makna perkotaan, maka dibedakan menjadi dua macam yakni pemanfaatan lahan

agraris dan pemanfaatan lahan non agraris (Yunus, 2006: 12). Pemanfaatan lahan non

agraris adalah bentuk pemanfaatan lahan yang diklasifikasikan sebagai settlement

built up area. Sementara bentuk pemanfaatan lahan agraris disebutkan sebagai daerah

vegetated area, yakni daerah yang berasosiasi dengan sektor pertanian.

Elemen bangunan yang ditekankan dalam penjelasan Yunus (2006) adalah

pada building characteristics. Elemen bangunan melihat pada fungsi dan orientasi

pemanfaatan bangunan. Dalam tinjauan aspek urban, wilayah kota cenderung diisi

oleh dominasi fungsi bangunan berbagai ragam fungsi dengan corak non agraris.

Sedangkan wilayah pedesaan fungsi dan pemanfaatan bangunan cenderung berupa

bangunan permukiman dan fungsi pendukung aktivitas agraris (Yunus, 2006: 15).

Selain berupa fungsi dan orientasi bangunan dalam tinjauan perkotaan, jumlah dan

Page 69: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

45

kepadatan bangunan digunakan untuk dikategorikan suatu wilayah telah terjadi

pembangunan spasial.

Berikutnya elemen sirkulasi digunakan untuk mengidentifikasi terjadinya

pembangunan spasial dari sebuah wilayah. Elemen sirkulasi yang dimaksud adalah

peredaran barang, jasa, dan informasi namun yang menjadi penekanan adalah sarana

dan prasarana yang memfasilitasi yakni jaringan transportasi dan komunikasi (Yunus,

2006: 18). Wilayah yang memiliki kepadatan dan kegiatan penduduk yang cukup

tinggi akan menciptakan infrastruktur dan jaringan transportasi dan komunikasi yang

lebih kompleks. Sebaliknya wilayah dengan aspek pembangunan spasial yang rendah

akan memiliki infrastruktur yang lebih sederhana. Kompleksitas sirkulasi dapat

dilihat dari banyaknya kendaraan yang lalu-lalang, keragaman kendaraan, kepadatan

jaringan jalan, dan aneka rambu lalu lintas.

Pada penelitian ini teori pembangunan spasial dilihat sebagai alat untuk

melihat implikasi yang ditimbulkan akibat realisasi program Musrenbang. Dalam

ranah spasial, implikasi realisasi program dapat berupa aspek pemanfaatan lahan,

aspek bangunan maupun aspek sirkulasi. Berbagai macam implikasi realisasi program

pembangunan memiliki keterkaitan dengan masing-masing elemen dalam

kenampakan pembangunan spasial.

2.3.3 Teori Partisipasi Masyarakat

Konsep partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam mendukung

pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Tanpa partisipasi dan dukungan

Page 70: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

46

masyarakat sangat mustahil pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah dapat

berhasil dan memiliki manfaat bagi masyarakat. Keberadaan partisipasi masyarakat

sebagai syarat dalam mendukung pembangunan di daerah merupakan sebuah hal

yang diharuskan di era kebebasan dan keterbukaan informasi. Terutama pada

kegiatan Musrenbang, konsep partisipasi masyarakat merupakan jiwa dan semangat

yang mendasari kegiatan tersebut.

Beberapa ahli memiliki pengertian yang beragam mengenai konsep partisipasi

masyarakat. Partisipasi adalah ’take a part’ atau ikut serta (Pei dalam Salain, 2001:

9). Partisipasi masyarakat adalah proses ketika warga sebagai individu maupun

kelompok sosial dan organisasi yang bertujuan untuk mengambil peranan serta ikut

serta dalam mempengaruhi proses perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan

terhadap kebijakan-kebijakan yang mempengaruhi langsung kehidupan masyarakat

(Sumarto, 2009: 37). Dari berbagai pengertian tentang partisipasi masyarakat pada

intinya adalah adanya keterlibatan dan gotong royong masyarakat dalam

perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pembangunan, sehingga keseluruhan

hasil yang diperoleh dalam proses pembangunan memiliki makna di mata

masyarakat.

Substansi partisipasi merupakan makna terdalam yang ada pada konsep

partisipasi itu sendiri (Sutoro, 2004: 152). Terdapat tiga hal substansi dari partisipasi

yakni voice, akses dan kontrol, sebagai berikut:

a. Voice, merupakan hak dan tindakan warga masyarakat menyampaikan

aspirasi, kebutuhan, kepentingan dan tuntutan terdapat komunitas

Page 71: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

47

terdekatnya maupun pemerintah. Voice dapat disampaikan warga dalam

berbagai cara misalnya opini publik, referendum, media massa dan

berbagai forum warga.

b. Akses, memiliki pengertian ruang dan kapasitas masyarakat untuk

masuk dalam area governance yakni mempengaruhi dan menentukan

kebijakan serta terlibat aktif dalam mengelola barang-barang publik.

Terdapat dua hal penting dalam akses yakni: keterlibatan secara terbuka

(inclusion) dan keikutsertaan (involvement).

c. Kontrol masyarakat terhadap lingkungan komunitasnya maupun

kebijakan pemerintah. Terdapat kontrol internal (self-control) dan

kontrol eksternal (external control). Artinya kontrol atau pengawasan

tidak hanya terhadap kebijakan dan tindakan pemerintah tetapi juga

kemampuan warga untuk melakukan penilaian secara kritis dan reflektif

terhadap lingkungan dan perbuatan yang dilakukan mereka sendiri.

Keseluruhan substansi dalam partisipasi masyarakat dapat diukur melalui

suatu teori yang telah dirumuskan Arnstein (1969) yang disebut dengan teori The

Ladder of Participation yakni suatu tahapan partisipasi masyarakat (Arnstein, 1969).

Kedelapan tahapan ini merupakan alat analisis untuk mengidentifikasi partisipasi

masyarakat:

Kontrol masyarakat (citizen control).

Pelimpahan kekuasaan (delegated power)

Kemitraan (partnership).

Penentraman (placation).

Konsultasi (consultation).

Informasi (information).

Therapi (theraphy).

Manipulasi (manipulation).

Gambar 2. 2 Delapan Tangga Partisipasi Arnstein

Sumber: Arnstein dalam Salain, 2001

Penghargaan atau mengalah. Keinginan dan gagasan

didengar akan tetapi keputusan oleh

pemerintah/Tokenisme

Peran serta tidak terjadi. Masyarakat menjadi objek

kegiatan dengan kata lain tidak ada partisipasi

masyarakat pada tingkatan ini/ Non partisipasi

Lemah

Kuat Peran serta masyarakat terwujud, terjadi pembagian hak, tanggung jawab

dan wewenang antara masyarakat dan

pemerintah dalam pengambilan

keputusan/ Kekuasaan masyarakat.

Page 72: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

48

Berdasarkan Gambar 2.2 di atas terdapat jenjang partisipasi masyarakat dalam

keikutsertaan dalam pembangunan. Masyarakat akan mengikuti alur dari tangga

pertama hingga tangga kedelapan. Dari kedelapan tingkatan partisipasi masyarakat

dapat digolongkan menjadi tiga tahapan peranan, yakni:

a. Tahapan pertama yaitu non partisipasi yang terdiri dari dua tangga yakni

manipulasi dan terapi. Manipulasi dan tangga kedua terapi/perbaikan tidak

termasuk dalam konteks partisipasi yang sesungguhnya. Pada tingkatan ini

masyarakat terlibat dalam suatu program, akan tetapi sesungguhnya keterlibatan

mereka tidak dilandasi oleh suatu dukungan mental, psikologis, dan disertai

konsekuensi yang memberikan kontribusi dalam program tersebut. Masyarakat

pada posisi ini hanyalah menjadi objek dalam pembangunan, tidak terjadi peran

serta dalam pembangunan.

b. Tahapan kedua yakni Tokenisme dimana terdapat tangga partisipasi ketiga,

keempat dan kelima yaitu pemberian informasi, konsultasi dan

penentraman/peredaman kemarahan. Pada tahapan ini sesungguhnya adalah suatu

bentuk usaha untuk menampung ide, saran, masukan dari masyarakat untuk

sekedar meredam keresahan masyarakat. Oleh karena itu tangga ini masuk dalam

kategori tokenisme. Konsultasi yang yang disampaikan hanyalah upaya untuk

mengundang ketertarikan publik untuk mempertajam legitimasi. Selanjutnya

Arnstein menyebutnya sebagai tingkat penghargaan atau formalitas. Pada titik ini

Page 73: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

49

konsultasi publik berupa masukan dan gagasan dilakukan pemerintah, namun

pengambilan keputusan pembangunan tetap dilakukan pemerintah.

c. Berikutnya pada tahapan ketiga yakni kekuasaan masyarakat yang dimulai dari

tangga keenam yakni kemitraan, pendelegasian kekuasaan dan pengawasan

masyarakat. Menurut Arnstein baru pada tangga keenam inilah terjadi partisipasi

atau kemitraan masyarakat. Pada tahap ini masyarakat telah mendapat tempat

dalam suatu program pembangunan. Pada tangga ketujuh sudah terjadi

pelimpahan wewenang oleh pemerintah kepada masyarakat. Terakhir masyarakat

sudah dapat melakukan kontrol terhadap program pembangunan. Tahap inilah

yang disebut dengan partisipasi atau dalam istilah Arnstein sebagai kekuasaan

masyarakat.

2.4 Model Penelitian

Model penelitian merupakan abstraksi dan sintesis antara teori dan

permasalahan penelitian yang digambarkan dalam bentuk gambar. Berikut di bawah

ini akan diperlihatkan model penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini

pada Gambar 2.3.

Page 74: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

50

Gambar 2. 3 Model Penelitian

Implikasi Musywarah Perencanaan

Pembangunan Desa terhadap

Pembangunan Spasial

Dinamika Pembangunan

Desa Ditinjau dari Proses

Musyawarah Perencanaan

Pembangunan Desa

Faktor yang berpengaruh

pada perumusan program

dan pembangunan

9 Lingkungan

Permukiman (13

Banjar) Kelurahan Kesiman

Program dan realisasi

pembangunan spasial

Implikasi

Program serta rencana

pembangunan spasial apa sajakah

yang terdapat dalam Musrenbang

desa di Kelurahan Kesiman dan bagaimana realisasinya?

Faktor-faktor apakah yang

berpengaruh pada perumusan

program dan kegiatan

pembangunan dalam Musrenbang

Desa di Kelurahan Kesiman?

Bagaimana implikasi pelaksanaan

program dan kegiatan

pembangunan Musrenbang Desa

terhadap pembangunan spasial di

Kelurahan Kesiman?

1. Teori Partisipasi Masyarakat 2. Teori Pembangunan Spasial

3. Teori Ideologi

Teori Ideologi

Teori Partisipasi Masyarakat

Teori Pembangunan Spasial

Page 75: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

51

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III membahas mengenai pendekatan penelitian yang akan digunakan, dan

terkait mengenai pengumpulan data awal penelitian hingga diperoleh hasil analisis.

Selain itu Bab III memaparkan beberapa bagian antara lain lokasi penelitian, jenis

dan sumber data, instrumen penelitian, metode dan teknik pengumpulan data, metode

dan teknik analisis data dan yang terakhir metode dan teknik penyajian hasil analisis

data.

3.1 Pendekatan Penelitian

Melihat dari rumusan masalah yang telah diungkap pada Bab I dan melihat

tujuan dan sasaran dari penelitian yakni untuk memahami implikasi pelaksanaan

Musrenbang kelurahan dalam kurun waktu lima tahun terakhir di Kelurahan

Kesiman. Maka pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan

kuantitatif atau mix methods. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menganalisis

program yang terdapat dalam kegiatan Musrenbang di Kelurahan Kesiman dan

menentukan realisasi program pembangunan mana saja yang akan dianalisis dengan

metode kualitatif. Sedangkan pendekatan penelitian kualitatif pada penelitian ini

digunakan dalam menganalisis implikasi realisasi program pembangunan

Musrenbang desa pada aspek spasial.

51

Page 76: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

52

Metode kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang memiliki

karakteristik desain penelitian yang jelas, langkah-langkah penelitian dan hasil yang

diharapkan telah diketahui sebelumnya. Dalam penelitian kuantitatif semua objek

penelitian direduksi menjadi fakta yang dapat diamati (Bungin, 2011: 25). Penelitian

kuantitatif bertujuan menjelaskan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi dan

variabel yang terjadi dan menjadi objek penelitian tersebut. Penyajian data dalam

penelitian kuantitatif dapat berupa angka-angka, tabel, grafik, dan diagram.

Sementara metode kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang

memberikan penekanan pada data yang dihasilkan berupa data deskriptif, yakni kata-

kata tertulis ataupun lisan dari objek atau orang yang diamati (Moleong, 2012: 11).

Terdapat beberapa ciri-ciri dari penelitian kualitatif yakni subyek sampel, sumber

data tidak mantap dan rinci, masih fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan.

Langkah penelitian baru diketahui dengan jelas setelah penelitian selesai. Tidak

mengemukakan hipotesis sebelumnya, tetapi lahir selama penelitian berlangsung.

Desain penelitian yang fleksibel dengan langkah dan hasil yang tidak dapat

dipastikan sebelumnya. Kegiatan pengumpulan data harus dilakukan sendiri oleh

peneliti. Analisis data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.

Pada penelitian ini produk atau hasil-hasil pembangunan dari usulan dalam

kegiatan Musrenbang desa dijadikan obyek penelitian. Untuk memudahkan melihat

produk pembangunan yang telah terealisasi dilakukan pengelompokkan berdasarkan

tahun usulan dan realisasi program. Selanjutnya produk pembangunan dalam bentuk

Page 77: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

53

realisasi program tersebut dilihat implikasinya pada aspek pembangunan spasial,

yang tersebar di seluruh wilayah Kelurahan Kesiman.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Kelurahan Kesiman yang meliputi wilayah

administrasi Lingkungan Ujung, Lingkungan Cerancam, Lingkungan Pekandelan,

Lingkungan Pekandelan Kauh, Lingkungan Dangin Tangluk, Lingkungan Kebonkuri,

Lingkungan Kebonkuri Kaja, Lingkungan Buaji Anyar, Lingkungan Kebonkuri

Kawan, dan berada di wilayah Desa Pakraman Kesiman, Kota Denpasar (Kelurahan

Kesiman, 2011: II-3).

Kelurahan Kesiman terletak di pusat Kecamatan Denpasar Timur atau nol

kilometer dari pusat kecamatan. Kelurahan Kesiman memiliki batas-batas wilayah

(Kelurahan Kesiman, 2011: II-3) sebagai berikut.

Sebelah Utara : Kelurahan Tonja, Kecamatan Denpasar Utara.

Sebelah Selatan : Desa Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan

Sebelah Barat : Kelurahan Sumerta, Desa Sumerta Kaja, dan Desa Sumerta

Kelod Kecamatan Denpasar Timur

Sebelah Timur : Desa Kesiman Petilan, Kecamatan Denpasar Timur

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan

kuantitatif. Data dalam bentuk kuantitatif berupa jumlah program tiap tahun selama

lima tahun terakhir dan nilai anggaran dari masing-masing program. Sementara data

Page 78: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

54

dalam bentuk kualitatif didapatkan dari hasil narasi yang berupa data-data tertulis,

lisan, gambar-gambar, foto, maupun skema yang diperoleh dalam hasil observasi di

lapangan maupun dalam proses wawancara pada pihak-pihak yang terlibat. Pada

penelitian ini data yang bersifat kuantitatif dipergunakan sebagai data pendukung

memperkuat data kualitatif.

Data yang bersifat data tertulis berupa laporan penyelenggaraan Musrenbang

yakni program-program pembangunan yang diusulkan dalam Kelurahan Kesiman

selama lima tahun terakhir. Selain itu yang juga data tertulis adalah laporan realisasi

program Musrenbang berikut proses pelaksanaannya. Sementara data tidak tertulis

berupa informasi yang didapat melalui observasi lapangan dan wawancara terhadap

kepala lingkungan dan pihak-pihak yang terlibat dalam perumusan dan pelaksanaan

program.

Laporan penyelenggaraan Musrenbang merupakan data yang dibutuhkan untuk

menjawab rumusan masalah pertama yakni program dan rencana pembangunan

spasial yang terdapat dalam Musrenbang desa di Kelurahan Kesiman. Pada laporan

tersebut terdapat jenis-jenis program pembangunan dan jumlah program yang

diusulkan masyarakat dalam satu tahun. Selain itu data tersebut juga digunakan untuk

menjawab rumusan masalah kedua yakni faktor-faktor yang berpengaruh pada

perumusan program dan kegiatan pembangunan dalam Musrenbang desa di

Kelurahan Kesiman.

Page 79: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

55

Untuk menjawab rumusan masalah kedua diperlukan teknik wawancara dan

observasi langsung dengan tokoh-tokoh dan kepala lingkungan yang terlibat dalam

penyelenggaraan Musrenbang di Kelurahan Kesiman. Observasi langsung digunakan

untuk mengetahui lebih mendalam pengalaman pelaku dalam proses dan kegiatan

perumusan program dalam Musrenbang desa. Lewat metode observasi langsung

diharapkan dapat diketahui lebih mendetail faktor yang berpengaruh dalam

perumusan program pembangunan.

Selanjutnya untuk menjawab rumusan masalah ketiga diperlukan data berupa

laporan realisasi penyelenggaraan program Musrenbang. Dari laporan tersebut dapat

diketahui program apa saja yang telah terealisasi. Selain itu juga diperlukan

wawancara dengan kepala lingkungan dan masyarakat setempat untuk memastikan

program yang sudah terealisasi. Sementara untuk melihat implikasi Musrenbang desa

pada pembangunan spasial diperlukan pengamatan langsung ke lapangan untuk

melihat sejauh mana implikasi dari realisasi program pembangunan tersebut. Melalui

wawancara dan pendalaman pemahaman dengan masyarakat setempat, dilihat

bagaimana reaksi dan respon masyarakat terhadap keberadaan program serta

pengaruh program pada aspek-aspek lainnya yang tentunya masih terkait dengan

pembangunan spasial.

Sumber data dapat dibagi menjadi dua macam yakni data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh langsung dari informan/responden melalui

wawancara . Pada penelitian ini wawancara dilakukan langsung oleh peneliti untuk

Page 80: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

56

melihat mengetahui pengalaman dan pemahaman informan tentang program,

pelaksanaan program dan proses pembangunan dalam Musrenbang, hal tersebut

bertujuan untuk menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasikan data.

Data sekunder merupakan data berupa dokumentasi, salinan dan kutipan,

referensi-referensi dan gambar. Pada penelitian ini data sekunder berupa data dari

instansi terkait jenis program pembangunan, realisasi program, kondisi sosial

masyarakat, dan peta wilayah. Untuk memperoleh data sekunder yang berupa

dokumentasi dan arsip-arsip program beserta realisasinya dilakukan penelusuran pada

instansi terkait yakni Kelurahan Kesiman dan Kecamatan Denpasar Timur.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah perlengkapan dan peralatan yang akan dipergunakan

peneliti untuk menunjang pelaksanaan penelitian. Selain membutuhkan peralatan

sebagai instrumen penelitian, pada penelitian kualitatif peneliti sendiri merupakan

instrumen dalam meneliti (Moleong, 2012: 163). Berikut beberapa instrumen

penelitian yang akan dipergunakan di dalam meneliti antara lain:

o Pedoman wawancara, dapat berupa interview ataupun kuisioner, dan dibuat

dengan terstruktur dan tertulis untuk memudahkan menggali informasi dari

informan sehingga proses wawancara dapat menemukan inti dari rumusan

masalah dalam penelitian (Putra, 2013: 42).

o Alat bantu berupa perekam yang dipergunakan untuk mendokumentasikan

hasil wawancara. Selain alat perekam juga dilengkapi dengan alat-alat tulis

Page 81: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

57

untuk mencatat hasil observasi lapangan. Alat bantu lainnya berupa kamera

sebagai perekam dokumentasi fisik berupa foto dan perekam suara (Putra,

2013: 42). Selain itu diperlukan seperangkat komputer yang dipergunakan

untuk pembuatan laporan, editing gambar/peta dan analisis data.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu proses yang penting dalam sebuah

penelitian. Berbagai macam metode telah dikembangkan dalam proses pengumpulan

data. Beberapa diantaranya adalah teknik wawancara, observasi dan survei

instansional. Wawancara tidak hanya menggali informasi tetapi juga menemukan

informasi baru yang diungkapkan oleh informan untuk ditindaklanjuti dalam proses

penelitian selanjutnya. Sedangkan observasi dilakukan dengan mengamati, melihat,

merekam, mengukur dan mencatat objek yang diobservasi.

Begitu pula dengan survei instansional, survei instansional bertujuan

menemukan arsip-arsip terkait yang dapat menunjang fakta-fakta yang ditemukan

dalam observasi dan wawancara. Kekeliruan dalam pengumpulan data seringkali

terjadi, misalnya pada metode wawancara maupun observasi, akibatnya terjadi

kekeliruan dalam menginterpretasi data (Arikunto, 2002: 196). Hal ini disebabkan

peneliti tidak langsung berperan sebagai pengumpul data, sehingga terjadi kekeliruan.

Berikutnya pada Tabel 3.1 akan dijelaskan jenis, sumber data dan instrumen

penelitian.

Page 82: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

58

Tabel 3. 1 Jenis, Sumber Data, dan Instrumen Penelitian

No Tujuan Jenis data Sumber Data Instrumen Penelitian Teknik Pengumpulan Data

1 Program serta rencana

pembangunan spasial yang

terdapat dalam Musrenbang

desa di Kelurahan Kesiman

dan realisasinya

o Laporan

perencanaan

Musrenbang

Kelurahan

Kesiman lima

tahun terakhir

o Kelurahan Kesiman

o Kecamatan Denpasar

Timur

o Alat tulis

o Komputer

o Survei instansional pada instansi

pemerintahan (Kantor Kelurahan

Kesiman dan Kecamatan Denpasar

Timur)

o Studi dokumentasi dan arsip

2 Faktor-faktor yang

berpengaruh pada

perumusan program dan

kegiatan pembangunan

dalam Musrenbang desa di

Kelurahan Kesiman

o Laporan

penyelenggaraan

Musrenbang

o Dokumentasi

penyelenggaraan

Musrenbang

o Kelurahan Kesiman

o Bidang

Pemberdayaan

Masyarakat

o Kepala lingkungan

o Peneliti

o Panduan

wawancara

o Alat perekam

(kamera, video)

o Alat tulis

o Komputer

o Wawancara (Bidang Pemberdayaan

Masyarakat Kelurahan Kesiman,

Kepala lingkungan)

o Studi dokumentasi dan arsip

3 Implikasi pembangunan

spasial akibat

dilaksanakannya proses

Musrenbang desa di

Kelurahan Kesiman

o Laporan realisasi

program

Musrenbang

o Foto

o Gambar

o Peta wilayah

Kelurahan

Kesiman terbaru

o Kelurahan Kesiman

o Bidang

Pembangunan

o Data lapangan

o Peneliti

o Panduan

wawancara

o Alat perekam

(kamera, video)

o Alat tulis

o Komputer

o Observasi lapangan

o Wawancara ( Bidang Pembangunan

Kelurahan Kesiman, Lurah Kelurahan

Kesiman, Kepala lingkungan)

o Survei lapangan

Page 83: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

59

Untuk mengantisipasi kekeliruan dalam menginterpretasikan data diperlukan

teknik dan metode khusus di dalam pengumpulan data, sehingga dapat meminimalisir

kesalahan interpretasi data pada saat tahapan analisis data. Beberapa teknik yang akan

digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini antara lain adalah:

3.5.1 Observasi

Observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya

melalui hasil kerja panca indra. Jika dilihat dari sudut penelitian bahwa observasi

adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian,

data penelitian tersebut dapat diamati oleh peneliti (Bungin, 2011: 143). Berikut

beberapa bentuk teknik observasi yang dapat diaplikasikan pada penelitian ini adalah.

Observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung pada

lokasi pelaksanaan program pembangunan Musrenbang. Peneliti secara langsung

melihat atau mengamati apa yang terjadi pada wilayah studi, dalam observasi

langsung ini hanya dilakukan pengambilan foto melalui kamera untuk memberikan

pemahaman awal. Observasi langsung ini bermanfaat agar peneliti mengetahui

dimana saja lokasi usulan program pembangunan dalam Musrenbang desa di

Kelurahan Kesiman.

Selanjutnya dilakukan observasi terfokus yakni hasil dari observasi langsung

yang telah terseleksi dengan tujuan mempersempit fokus penelitian pada lokasi

realisasi program. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar program

yang terealisasi berupa program fisik dengan fokus program berupa pembangunan

Page 84: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

60

dan perbaikan akses jalan lingkungan. Realisasi program tersebut tentunya memiliki

implikasi langsung pada pembangunan spasial. Observasi terfokus mengarahkan pada

peneliti untuk menemukan data hasil dari observasi langsung. Selanjutnya dilakukan

pengamatan dan pencatatan hasil observasi langsung. Data yang dicatat berupa

sketsa, tahun usulan dan realisasi program, foto dan gambar, serta deskripsi situasi

dan fenomena di lapangan.

Akan tetapi dalam pelaksanaan observasi terfokus lapangan kerap kali terjadi

kesulitan, kesulitan tersebut berupa ketidaksesuaian antara peta dasar yang diperoleh

dari instansi dengan kondisi di lapangan. Ketidaksesuaian tersebut yakni tidak

tergambarnya posisi gang dan jalan lingkungan baru. Oleh karena itu dalam pemetaan

program-program Musrenbang dilakukan penggambaran kembali berdasarkan

keadaan lapangan. Dalam proses penggambaran ulang dibantu melalui foto udara

pencitraan dari google map. Selanjutnya berdasarkan peta baru tersebut dibuat

pemetaan usulan program dan dibuat gambar plot masing-masing rumah pada

gang/jalan lingkungan realisasi program.

3.5.2 Wawancara

Metode interview/wawancara adalah metode pengumpulan data melalui

pemberian beberapa pertanyaan kepada responden dengan cara mendatangi langsung

calon responden. Wawancara dilakukan dengan pedoman wawancara yang terstruktur

dan tercatat, namun pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan

ditanyakan (Bungin, 2011: 136). Pewawancara mengajukan pertanyaan seperti

Page 85: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

61

pembicaraan biasa untuk menghindari kesan mendikte informan, sehingga diperoleh

jawaban yang sesuai fakta. Metode ini diharapkan mendapatkan informasi yang

subyektif terkait dengan realisasi pembangunan yang telah dilakukan melalui proses

Musrenbang Kelurahan. Narasumber yang digali informasinya melalui kegiatan

wawancara adalah Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kesiman,

Bidang Pembangunan dan seluruh Kepala Lingkungan di Kelurahan Kesiman.

Faktanya dalam pelaksanaan wawancara terdapat beberapa informan yang

sangat sulit ditemui dikarenakan kesibukan pekerjaan. Hal tersebut disiasati peneliti

melalui wawancara melalui media telepon, sehingga informasi penting tidak sampai

terlewatkan. Selain itu dalam kegiatan wawancara narasumber seringkali

menceritakan dan menunjukkan keberhasilan program pembangunan di

lingkungannya. Kondisi seperti ini diharapkan pewawancara harus mampu

mengarahkan maksud dan tujuan dari pedoman wawancara agar narasumber dapat

memberikan respon jawaban. Terutama pada pertanyaan mengenai implikasi spasial,

dikarenakan kebanyakan informan kurang memahami yang dimaksud implikasi

spasial. Dalam mengantisipasi permasalahan tersebut pewawancara harus

memberikan sedikit penjelasan untuk memberikan pandangan awal pada informan.

3.5.3 Survei Instansional

Metode survei instansional bertujuan untuk mendapatkan data sekunder untuk

mendukung proses penelitian mulai dari pendataan tahap awal hingga pada analisis

dan penarikan kesimpulan. Data survei instansional tersebut berguna dalam proses

Page 86: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

62

awal dari sebuah proses pengumpulan data (Moleong, 2012: 219). Data instansional

tersebut dapat berupa data dokumen penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan

Kesiman selama lima tahun terakhir, laporan realisasi pelaksanaan program

Musrenbang Kelurahan Kesiman, gambar kawasan, data lainnya yang mendukung

pelaksanaan penelitian. Langkah-langkah di dalam mendapatkan data tersebut

melalui kunjungan langsung menuju instansi-instansi tersebut dengan berbekal surat

survei. Instansi yang dimaksud diantaranya Dinas Tata Ruang Kota Denpasar, Kantor

Kecamatan Denpasar Timur, Kantor Kelurahan Kesiman, dan instansi lainnya yang

terkait.

Dalam pelaksanaan survei instansional terjadi beberapa kendala yakni terdapat

arsip-arsip usulan program Musrenbang yang hilang di kantor Kelurahan. Untuk itu

peneliti menelusuri arsip tersebut hingga kantor Kecamatan Denpasar Timur. Untuk

dapat memastikan validitas data usulan program arsip yang didapatkan dari

Kecamatan Denpasar Timur. Data tersebut dikonfirmasi kembali pada staf Kelurahan

Kesiman bahwa memang benar arsip tersebut yang dimaksud.

Selain itu data mengenai realisasi program pembangunan tidak semuanya

tercatat oleh kantor Kelurahan. Penelusuran lebih lanjut dilakukan pada SKPD terkait

yang mengerjakan realisasi program tersebut, dalam hal ini Dinas PU Kota Denpasar.

Melalui arsip-arsip laporan realisasi fisik pembangunan terungkap program-program

apa saja yang terealisasi dalam kurun waktu lima tahun terakhir di Kelurahan

Kesiman.

Page 87: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

63

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam pengolahan data, peneliti menggunakan beberapa tahap sebagai berikut:

3.6.1 Tahapan Deskripsi Data

Pada tahapan ini, data yang telah dikumpulkan dideskripsikan sesuai dengan

data pada usulan program pembangunan pada laporan penyelenggaraan Musrenbang

desa. Proses deskripsi data ini menjabarkan usulan program pembangunan tahun per

tahun selama lima tahun terakhir. Kemudian usulan program tersebut dideskripsikan

berdasarkan nilai anggaran, jenis pembangunan (fisik dan non fisik), tipologi

pembangunan, serta pembangunan infrastruktur baru atau perbaikan kualitas

infrastruktur.

Pada tahapan pendeskripsian data pada laporan penyelenggaraan Musrenbang

desa, data yang bersifat statistik diolah dengan metode kuantitatif. Bertujuan untuk

menggambarkan fenomena usulan pembangunan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Keseluruhan proses deskripsi data ini menghasilkan informasi berupa grafik tiap-tiap

usulan pembangunan dan diagram persentase masing-masing usulan program

pembangunan. Pada akhir tahapan deskripsi data ini menghasilkan pemetaan usulan

program dan kegiatan pembangunan dalam proses Musrenbang desa di Kelurahan

Kesiman yang dikelompokkan setiap tahun. Hal tersebut bertujuan memberikan

pemahaman awal mengenai program prioritas yang diharapkan dan dibutuhkan oleh

masyarakat, usulan anggaran dalam Musrenbang beserta partisipasi masyarakat

dalam kegiatan Musrenbang.

Page 88: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

64

Selanjutnya pada bagian akhir dilakukan komparasi tiap-tiap tahun anggaran

berdasarkan nilai anggaran dan jumlah usulan program. Komparasi tersebut bertujuan

untuk melihat sejauh mana peningkatan kualitas usulan program dalam Musrenbang.

Sekaligus untuk mengukur tingkat partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan

Musrenbang selama lima tahun terakhir, sehingga dapat diketahui seberapa efektif

penyelenggaraan Musrenbang di Kelurahan Kesiman dalam mengangkat isu-isu dan

usulan-usulan dari masyarakat.

Pada tahapan ini dilakukan pula penelusuran lebih dalam mengenai faktor-

faktor yang berpengaruh pada perumusan program pembangunan. Penelusuran

mendalam terhadap faktor-faktor yang berpengaruh dalam perumusan program

menggunakan teknik wawancara. Seluruh data yang diperoleh dalam tahapan

wawancara dikumpulkan. Semua informasi yang diungkapkan oleh informan yang

terkait pada faktor perumusan program dijadikan satu. Untuk selanjutnya dianalisis

pada tahapan berikutnya, yakni tahap klasifikasi data.

3.6.2 Tahapan Klasifikasi Data

Pada tahapan ini, data yang telah dideskripsikan berupa usulan pembangunan

yang telah dikumpulkan per tahun dan faktor dalam perumusan program

pembangunan. Proses selanjutnya adalah menelusuri usulan program yang telah

terealisasi pada masing-masing wilayah lingkungan melalui wawancara dan

penelusuran data realisasi program di Kelurahan Kesiman. Setelah realisasi program

pembangunan di seluruh wilayah terkumpul, kemudian hasil dari realisasi program

Page 89: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

65

tersebut dilakukan klasifikasi melalui pembobotan dengan metode kuantitatif yang

didasarkan pada dampak yang ditimbulkan pada masing-masing program.

Bobot ditentukan melalui nilai angka antara lain, (a) program yang langsung

berimplikasi pada aspek spasial bernilai 4, (b) program yang berimplikasi pada aspek

lain namun mempengaruhi aspek spasial bernilai 3, (c) program yang kurang

berimplikasi pada aspek spasial bernilai 2, (d) program yang tidak berimplikasi pada

aspek spasial bernilai 1. Hasil pembobotan dengan metode kuantitatif ini diperlukan

untuk memperkuat data pada proses analisis yang nantinya menggunakan metode

kualitatif. Pembobotan ini bertujuan untuk memperoleh kasus realisasi proyek yang

benar-benar memiliki keterkaitan dan implikasi secara langsung pada pembangunan

spasial.

Selanjutnya program-program yang telah terealisasi dan memiliki bobot 4

dikumpulkan. Pengumpulan tersebut dilanjutkan dengan proses observasi lebih

mendalam pada masing-masing lokasi objek pelaksanaan program pembangunan.

Selain melaksanakan observasi juga dilakukan wawancara pada masyarakat dan

kepala lingkungan tempat dilaksanakannya program tersebut. Tahapan tersebut

bertujuan untuk mengetahui proses Musrenbang dari awal usulan program, berikut

pada tahap pelaksanaan hingga pasca dilaksanakannya program tersebut.

Sementara deskripsi data berupa faktor yang berpengaruh dalam perumusan

program pembangunan diklasifikasikan berdasarkan masing-masing tema. Kemudian

dari hasil wawancara pada tiap-tiap narasumber dikerucutkan menjadi faktor-faktor

Page 90: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

66

dalam perumusan program. Berikutnya faktor-faktor perumusan program yang sudah

berupa masing-masing sub tema didialogkan dengan teori yang telah disampaikan

pada bagian kajian teori. Masing-masing faktor perumusan program dicari

korelasinya dengan teori tersebut, pada akhirnya akan terlihat masing-masing faktor

terbangun dari rumusan teori tersebut. Selanjutnya untuk mempermudah pemahaman

faktor-faktor tadi kemudian digolongkan kembali berdasarkan lingkup pengaruhnya,

yakni faktor internal dan eksternal.

3.6.3 Tahapan Analisis Data

Tahap ini merupakan tahapan yang sangat penting karena semua data yang

telah diklasifikasikan tersebut kemudian dianalisis berdasarkan pemahaman pada

landasan teori. Pada tahapan ini, kasus pada masing-masing program pembangunan

yang telah terealisasi dilihat fenomena-fenomena yang terjadi. Selanjutnya dianalisis

menggunakan metode kualitatif dari perspektif spasial dan aspek lainnya yang terkait

pada perubahan ruang dengan pendekatan-pendekatan teori pembangunan spasial

khususnya teori ruang dalam kota/wilayah.

Melalui pendekatan teori yang telah disebutkan sebelumnya, fenomena-

fenomena dan fakta yang ditemukan pada saat observasi dihubungkan dan

didialogkan satu persatu. Dengan menghubungkan antar fenomena dengan teori yang

ada akan ditemukan hubungan sebab-akibat antara realisasi program pembangunan

dengan fenomena yang terjadi pasca dilaksanakannya program. Pada akhirnya akan

didapatkan temuan fenomena-fenomena di lapangan yang dapat digolongkan sebagai

Page 91: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

67

implikasi dari realisasi program pembangunan dalam Musrenbang desa di Kelurahan

Kesiman.

3.6.4 Tahapan Evaluasi

Tahap ini merupakan tahapan akhir dari proses analisis data, pada proses ini

dilakukan penilaian/evaluasi keseluruhan terhadap semua proses yang telah

dilaksanakan. Tahapan ini akan menyajikan deskripsi dan analisis data yang telah

dilakukan serta dibuatkan kesimpulan seluruh hasil analisa.

3.7 Teknik Penyajian Hasil Analisis Data

Penyajian data merupakan hal yang sangat penting, melalui penyajian data

kumpulan informasi yang telah tersusun dapat ditampilkan serta memberikan adanya

pengambilan keputusan dan pembuatan kesimpulan. Penyajian informasi melalui teks

dan tulisan narasi yang mengungkapkan program pembangunan serta realisasi

program dalam Musrenbang, faktor yang mempengaruhi program serta implikasi

pelaksanaan program pembangunan pada Musrenbang desa di Kelurahan Kesiman.

Penyajian data tersebut dapat berupa: (1) Teks naratif : hasil penelitian berupa

paragraf atau alinea. (2) Tabel : berupa data numerik maupun non numerik dalam

bentuk baris dan kolom. (3) Diagram : dalam bentuk grafik atau pie chart. (4) Peta :

menyajikan kondisi obyek penelitian dalam bentuk gambar yang bisa dilengkapi foto

hasil dokumentasi (Arikunto, 2002: 322). Pembahasan dan penyajian data diuraikan

secara kualitatif dan kuantitatif.

Page 92: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

68

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab empat memuat tentang gambaran umum Kelurahan Kesiman, gambaran

umum Musrenbang di Kelurahan Kesiman, program dan kegiatan pembangunan

dalam Musrenbang desa di Kelurahan Kesiman, faktor-faktor yang berpengaruh

dalam perumusan program Musrenbang di Kelurahan Kesiman dan implikasi

pelaksanaan program pembangunan Musrenbang desa terhadap pembangunan spasial

di Kelurahan Kesiman.

4.1 Gambaran Umum Kelurahan Kesiman

Kelurahan Kesiman terletak di Pusat Kecamatan Denpasar Timur atau nol

kilometer dari Pusat Kecamatan (Kelurahan Kesiman, 2011: II-3), memiliki batas-

batas wilayah antara lain:

a. Sebelah Utara : Kelurahan Tonja, Kecamatan Denpasar Utara.

b. Sebelah Selatan : Desa Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan

c. Sebelah Barat : Kelurahan Sumerta, Desa Sumerta Kaja, dan Desa Sumerta

Kelod, Kecamatan Denpasar Timur

d. Sebelah Timur : Desa Kesiman Petilan, Kecamatan Denpasar Timur

Kelurahan Kesiman merupakan wilayah hasil pemekaran dari wilayah

sebelumnya yakni Desa Kesiman. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 55

Tahun 1980, tentang Peningkatan Status Pemerintah Kelurahan dan Perangkatnya,

68

Page 93: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

69

maka sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali tanggal

1 Juni 1982, Desa Kesiman dimekarkan menjadi dua desa Dinas dan satu Kelurahan

yakni: 1. Kelurahan Kesiman, (2) Desa Kesiman Petilan dan (3) Desa Kesiman

Kertalangu (Kelurahan Kesiman, 2011: II-2).

Wilayah Kelurahan Kesiman dapat kita lihat dari peta lokasi wilayah studi

pada penelitian ini:

Peta Kota Denpasar

Peta Kecamatan Denpasar

Timur

Gambar 4. 1 Peta Lokasi Wilayah Studi di Kelurahan

Kesiman

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Peta Wilayah Kelurahan Kesiman

Page 94: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

70

4.1.1 Keadaan Topografi dan Luas Wilayah

Kondisi topografi wilayah di Kelurahan Kesiman relatif datar, yang merupakan

dataran rendah atau dataran pantai dengan kemiringan < 0,5 %. Dataran yang lebih

tinggi terdapat di bagian utara sedangkan dataran yang lebih rendah terdapat dibagian

selatan dan timur. Kelurahan Kesiman terletak pada koordinat 08o38.751” Lintang

Selatan dan 115o14.651” Bujur Timur. Terletak pada ketinggian 64 meter di atas

permukaan laut (Kelurahan Kesiman, 2011: II-7).

Topografi wilayah pada pinggiran Sungai Ayung sedikit bergelombang akibat

turunan menuju ke arah Sungai Ayung, dengan kemiringan lahan pada pinggiran

kawasan Sungai Ayung masih berada kurang dari 15%. Jarak lokasi Kelurahan

Kesiman terhadap pusat-pusat kegiatan dapat ditempuh dengan ukuran waktu 10

sampai dengan 20 menit, dimana jarak ke Ibu Kota Denpasar berjarak + 1 Km, Jarak

ke Ibu Kota Kecamatan 0 km, dan jarak ke Pusat Ibu Kota Provinsi + 1 Km

(Kelurahan Kesiman, 2011: II-8).

Luas wilayah Kelurahan Kesiman adalah 266,0 hektar. Penggunaan lahan yang

terbesar di wilayah Kelurahan Kesiman adalah lahan persawahan yakni seluas 130,1

hektar kemudian disusul oleh penggunaan lahan untuk lahan permukiman seluas

119,16 hektar. Selanjutnya diisi oleh lahan perkebunan, perkantoran, pekarangan,

taman, kuburan serta prasarana umum lainnya (Kelurahan Kesiman, 2013: 19).

Page 95: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

71

4.1.2 Keadaan Penduduk dan Sosial Masyarakat

Jumlah penduduk Kelurahan Kesiman Tahun 2010 adalah sebesar 9.969 jiwa

yang terdiri dari 5.006 jiwa penduduk laki-laki dan sebanyak 4.963 jiwa penduduk

perempuan dan terdiri dari 2.617 Kepala Keluarga. Kepadatan penduduk Kelurahan

Kesiman saat ini mencapai 37,4 jiwa per Km2 atau 374 jiwa per hektar (Kelurahan

Kesiman, 2013: 32).

Dari 9.969 jiwa penduduk yang terdata di Kelurahan Kesiman tercatat sebagian

besar penduduk Kelurahan Kesiman menyelesaikan pendidikan SMA/sederajat yakni

sebesar 2.782 jiwa. Sementara masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan D1-D3

sederajat sebesar 2.082 jiwa. Dilanjutkan dengan masyarakat yang memiliki tingkat

pendidikan S1-S3 sederajat sebesar 493 jiwa (Kelurahan Kesiman, 2013: 35). Hal

tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Kelurahan Kesiman memiliki kesadaran

yang tinggi mengenai arti penting pendidikan dalam memajukan Desa.

Dilihat dari segi mata pencaharian sebagian besar berprofesi sebagai

buruh/swasta, dan pekerja di bidang jasa. Rincian dari mata pencaharian penduduk

Kelurahan Kesiman adalah 769 jiwa laki-laki dan 676 jiwa perempuan yang bermata

pencaharian sebagai karyawan perusahaan swasta. Selanjutnya Pegawai Negeri Sipil

sebanyak 241 jiwa laki-laki dan 219 jiwa perempuan. Sedangkan dari segi agama

yang dianut sebagian besar masyarakat Kelurahan Kesiman menganut agama Hindu

(Kelurahan Kesiman, 2013: 36).

Page 96: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

72

4.1.3 Jumlah Banjar dan Lingkungan Dinas

Adapun jumlah banjar dan komposisi Banjar adat dan lingkungan Dinas di

Kelurahan Kesiman dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4. 1 Jumlah Banjar Adat dan Lingkungan Dinas di Kelurahan Kesiman

No Banjar Adat Lingkungan (Dinas)

1 2 3

1 Banjar Adat Ujung Lingkungan Dinas Ujung

2 Banjar Adat Ceramcam Lingkungan Dinas Ceramcam

3 Banjar Adat Dauh Tangluk Lingkungan Dinas Pekandelan Kauh

4 Banjar Adat Pabean Lingkungan Dinas Pekandelan Kauh

5 Banjar Adat Kesumajati Lingkungan Dinas Dangin Tangluk

6 Banjar Adat Dangin Tangluk Lingkungan Dinas Dangin Tangluk

7 Banjar Adat Dajan Tangluk Lingkungan Dinas Pekandelan

8 Banjar Adat Abian Tubuh Lingkungan Dinas Pekandelan

9 Banjar Adat Kebonkuri Lukluk Lingkungan DInas Kebonkuri Kaja

10 Banjar Adat Kebonkuri Mangku Lingkungan Dinas Kebonkuri Kawan

11 Banjar Adat Kebonkuri Tengah Lingkungan Dinas Kebonkuri Kaja

12 Banjar Adat Kebonkuri Klod Lingkungan Dinas Kebonkuri

13 Banjar Adat Buana Anyar Lingkungan Dinas Buana Anyar

(Sumber: PLPBK Kelurahan Kesiman, 2010)

Page 97: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

73

4.2 Gambaran Umum Musrenbang Desa di Kelurahan Kesiman

Musrenbang merupakan sebuah cara pandang baru dalam sistem perencanaan

pembangunan di Indonesia. Sebagai sebuah sistem perencanaan pembangunan yang

baru berkembang beberapa tahun setelah bergulirnya era reformasi tentu pelaksanaan

Musrenbang di setiap daerah memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Musrenbang telah memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menentukan

program pembangunan yang menjadi kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi

masyarakat (Sumpeno, 2011: 227).

Berpijak pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yakni pada Pasal 1 Ayat (21)

menyatakan bahwa, Musrenbang merupakan forum antar pelaku dalam rangka

menyusun rencana pembangunan nasional daerah. Sedangkan untuk Musrenbang

desa memiliki landasan berupa Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun

2007 Pasal 1 Ayat (11), yang menyatakan Musrenbang desa adalah forum

musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku

kepentingan di desa untuk menyepakati rencana dan program pembangunan di desa

selama satu tahun.

Sementara itu sebagai penuntun penyelenggaraan Musrenbang disusun

panduan penyelenggaraan Musrenbang yang dijabarkan dari Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, sehingga penyelenggaraan

Page 98: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

74

Musrenbang dapat menghasilkan program dan kegiatan yang didasarkan pada

kebutuhan serta melibatkan partisipasi masyarakat.

Implementasi pelaksanaan program dalam Musrenbang desa pada akhirnya

memang harus bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui

penerjemahan program-program menjadi proyek dan pelaksanaan program di

lapangan. Kegiatan Musrenbang desa di Kelurahan Kesiman, Kota Denpasar

dilaksanakan setiap tahun pada akhir tahun di bulan Oktober. Berbagai permasalahan

dan kebutuhan masyarakat diungkap dalam forum ini secara langsung oleh

masyarakat.

Dalam mendukung suksesnya pembangunan dan pelaksanaan program dan

rencana kegiatan tersebut tidak hanya melibatkan pihak pemerintah dan masyarakat

semata namun peranan pihak swasta harus juga turut serta terlibat. Pembangunan

tidak akan berjalan dan bergerak maju jika pemerintah, masyarakat dan swasta tidak

bersatu dan berperan bersama-sama dalam mewujudkan pembangunan tersebut. Oleh

karena itu keterlibatan swasta dalam mendukung program dan rencana kegiatan

dalam Musrenbang merupakan hal yang mutlak dilakukan.

4.2.1 Dasar Hukum Penyelenggaraan Musrenbang Desa

Dalam menyelenggarakan suatu kegiatan pada sebuah organisasi pemerintahan

diperlukan adanya landasan hukum yang mendukung terselenggaranya seluruh hal

untuk mendukung kesuksesan program. Terdapat beberapa undang-undang dan

peraturan yang mendasari pelaksanaan kegiatan Musrenbang desa. Salah satunya

Page 99: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

75

adalah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (SPPN), Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah yang merupakan kerangka dasar otonomi daerah yang

mengamanatkan pelaksanaan pembangunan dari bawah secara partisipatif. Selain itu

juga terdapat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang menjabarkan

lebih detail mengenai kedudukan pemerintahan desa dalam otonomi daerah termasuk

kewajiban desa dalam mengelola dan menyelenggarakan sistem pemerintahannya.

Khusus bagi Musrenbang desa diterbitkan Permendagri Nomor 66 Tahun 2007

tentang Perencanaan Desa yang memuat petunjuk teknis penyelenggaraan

Musrenbang untuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa

(RPJM Desa) lima tahunan dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa)

setiap tahunnya. Rencana kerja dan pembangunan tersebut tentunya harus didukung

oleh anggaran sebagai sumber pembiayaan. Untuk itu pada setiap RPJM maupun

RKP Desa disusun dokumen anggaran yang disebut Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa (APB Desa). Landasan hukum yang dipergunakan dalam menunjang

penyusunan APB Desa ini adalah Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Peraturan

Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, serta

Permendagri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Keuangan Desa.

Page 100: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

76

4.2.2 Tujuan dan Capaian Musrenbang Desa

Musrenbang sebagai sebuah perencanaan yang bersumber dari masyarakat

memiliki tujuan dan hasil capaian yang diharapkan dimasa yang akan datang.

Tentunya tujuan Musrenbang Desa ini akan disesuaikan dengan permasalahan dan

kebutuhan yang dihadapi masing-masing desa. Seperti halnya desa lainnya di

Indonesia, Kelurahan Kesiman sebagai sebuah bagian kecil instansi pemerintahan

tingkat desa memiliki tujuan dan capaian dalam kegiatan Musrenbang Desa.

Tujuan Musrenbang desa yaitu:

1. Menentukan dan menyepakati prioritas masalah/kebutuhan dalam kegiatan

pembangunan desa yang akan dijadikan RKP Desa (Djohani, 2008: 5),

dengan prioritas sebagai berikut:

o Prioritas kegiatan pembangunan desa yang akan dilaksanakan oleh desa

sendiri serta dibiayai melalui dana swadaya masyarakat desa.

o Prioritas kegiatan pembangunan desa yang dilaksanakan oleh desa sendiri

yang dibiayai melalui Alokasi Dana Desa (ADD) yang berasal dari APBD

Kota atau sumber dana lainnya.

o Prioritas masalah daerah yang ada di desa yang akan diusulkan melalui

Musrenbang kecamatan untuk menjadi kegiatan pemerintah daerah dan

dibiayai melalui APBD Kota atau APBD provinsi.

2. Menentukan dan menyepakati Tim Delegasi desa yang bertugas untuk

menjelaskan permasalahan yang ada di desa untuk diajukan dalam forum

Page 101: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

77

Musrenbang kecamatan selanjutnya untuk dijadikan sebagai program

pemerintah daerah/SKPD pada tahun berikutnya.

Sementara capaian Musrenbang desa (Djohani, 2008: 5) yaitu:

1. Daftar prioritas kegiatan untuk menyusun RKP Desa, pada anggaran tahun

yang direncanakan.

2. Daftar prioritas permasalahan desa untuk diajukan pada forum yang lebih

tinggi yakni Musrenbang kecamatan.

3. Daftar nama Tim Delegasi desa yang akan menjadi perwakilan desa di

tingkat Musrenbang kecamatan.

4. Berita Acara Musrenbang desa.

4.2.3 Hirarki dan Alur Perencanaan di Kelurahan Kesiman

Dalam prosesnya penyelenggaraan kegiatan perencanaan desa di Kelurahan

Kesiman merupakan sebuah contoh pelaksanaan perencanaan dari bawah ke atas

(bottom up planning). Model perencanaan ini dikembangkan dimulai dengan

pengenalan akan kebutuhan masyarakat secara langsung, sehingga masyarakat

merasakan dampak langsung dari pembangunan tersebut, Sudiantara (wawancara, 23

Juni 2015).

Page 102: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

78

Melihat implementasi pelaksanaan kegiatan perencanaan di Kelurahan Kesiman

tidak sepenuhnya berasal dari masukan masyarakat melalui Musrenbang. Akan tetapi

terdapat masukan dari SKPD terkait untuk menyelaraskan program-program dari

Renja maupun Renstra pemerintah. Oleh karena itu perencanaan tersebut tidak murni

bersifat bottom up planning namun juga terdapat kombinasi dari top down planning.

Pendekatan bottom up planning dapat dilihat pada mekanisme Musrenbang

Kelurahan, Musrenbang Kecamatan hingga berlanjut pada Musrenbang Kota.

Sementara pendekatan top down planning dapat dilihat pada mekanisme RPJMD,

Renstra SKPD hingga Rancangan Renja SKPD. Kedua pendekatan sistem tersebut

Musrenbang

Kelurahan

Musrenbang

Kecamatan

Forum SKPD

Musrenbang

Kota

RPJMD

Renstra SKPD

Rancangan

Renja SKPD

RKPD

RPAPBD

APBD

Penjabaran APBD

Gambar 4. 2 Hirarki Perencanaan di Kelurahan Kesiman

Sumber: Sudiantara (wawancara, 23 Juni 2015)

Page 103: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

79

digabungkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk diselaraskan

disesuaikan dengan prioritas serta kebutuhan anggaran yang dimiliki pemerintah.

Selanjutnya setelah melalui evaluasi serta proses rencana perubahan keseluruhan

rencana tersebut diterjemahkan pada APBD untuk dilaksanakan setiap tahun

anggaran.

4.2.4 Input dan Output Musrenbang Desa

Penyelenggaraan Musrenbang desa membutuhkan masukan materi/data/

informasi antara lain, Sudiantara (wawancara, 23 Juni 2015):

1. Dokumen RPJM Kelurahan.

2. Usulan pembangunan dari (kepala lingkungan/banjar atau per sektor urusan

pembangunan).

3. Hasil RKP desa tahun yang telah berjalan maupun yang sedang berjalan.

4. Draf rancangan awal RKP desa yang direncanakan.

5. Program prioritas masing-masing SKPD dan daerah.

6. Program daerah dan nasional yang masuk ke desa.

Seluruh kegiatan dan proses dari Musrenbang desa akan menghasilkan

dokumen-dokumen antara lain, Sudiantara (wawancara, 23 Juni 2015):

1. Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) yang kemudian menjadi

lampiran dari SK Lurah atau peraturan Lurah tentang RKP Desa.

2. Berita Acara Musrenbang desa

3. SK Lurah untuk Tim Delegasi desa

Page 104: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

80

4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) dengan mengacu pada

dokumen Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa).

4.2.5 Peserta Musrenbang Desa di Kelurahan Kesiman

Dalam penyelenggaraan Musrenbang desa di Kelurahan Kesiman melibatkan

seluruh anggota masyarakat Kelurahan Kesiman, Sudiantara (wawancara, 23 Juni

2015). Hal ini dikarenakan forum ini merupakan forum milik masyarakat untuk

mengutarakan pendapat dan mengakomodasi kepentingan masyarakat sendiri. Untuk

lebih dapat mengoptimalkan proses penjaringan aspirasi masyarakat, peserta

Musrenbang desa akan lebih ideal jika diikuti oleh berbagai komponen masyarakat

yakni individu atau kelompok, Sudiantara (wawancara, 23 Juni 2015):

o Keterwakilan wilayah (banjar/ kepala lingkungan).

o Keterwakilan berbagai sektor dan komponen masyarakat (ekonomi/swasta,

pertanian, kesehatan, pendidikan, pariwisata, agama, lingkungan).

o Keterwakilan kelompok usia (generasi muda dan generasi tua).

o Keterwakilan kelompok sosial dan perempuan (tokoh masyarakat, tokoh

adat/bendesa, kelompok marjinal).

o Keterwakilan unsur tata pemerintahan (pemerintah desa, aparat kecamatan

serta SKPD terkait).

o Serta keterwakilan berbagai organisasi yang menjadi pemangku kepentingan

yang memiliki wewenang dalam kebijakan pembangunan desa.

Page 105: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

81

Setiap peserta dalam Musrenbang desa berkewajiban untuk berpartisipasi secara

aktif dalam setiap kegiatan Musrenbang hingga pengambilan keputusan. Peserta

Musrenbang akan memaparkan kondisi dan kebutuhan pembangunan untuk

masyarakat. Selain itu peserta Musrenbang desa harus terbuka terhadap masukan dan

aspirasi dari peserta Musrenbang desa lainnya, sehingga musyawarah ini benar-benar

menjadi forum milik masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat

desa.

Walaupun seluruh warga desa berhak berpartisipasi dalam Musrenbang desa,

namun terdapat beberapa kriteria yang sebaiknya disampaikan ketika dilaksanakan

Musrenbang desa. Peserta Musrenbang desa harus menjunjung prinsip-prinsip

musyawarah dan dapat menghargai pendapat masing-masing peserta, mendahulukan

kepentingan bersama dan mendukung keberpihakan terhadap kaum marjinal.

Musrenbang desa tidak hanya forum pertemuan masyarakat semata, namun

peserta Musrenbang desa agar turut serta mengumpulkan dan mempelajari materi dan

informasi serta dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan Musrenbang desa

(Dirjen Cipta Karya, 2008: 20). Selain itu peserta Musrenbang desa harus memiliki

kepekaan terhadap berbagai isu-isu dalam pembangunan dan yang terpenting

memahami kebijakan, aturan serta program-program pemerintah yang menyangkut

pembangunan desa, sehingga peserta Musrenbang desa merupakan peserta yang turut

aktif serta menghasilkan program pembangunan yang diharapkan masyarakat.

Page 106: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

82

4.2.6 Tahapan dan Proses Musrenbang Desa di Kelurahan Kesiman

Musrenbang desa sebagai sebuah forum bersama masyarakat desa di Kelurahan

Kesiman memiliki tahapan kegiatan. Berbeda dengan kegiatan Musrenbang di

wilayah lain, tahapan Musrenbang di Kelurahan Kesiman berangkat dari sangkep

krama banjar, yang dilanjutkan pada tahapan membawa aspirasi dari lingkup banjar

adat menuju lingkungan dinas, Sudiantara (wawancara, 23 Juni 2015). Terdapat tiga

tahapan dalam kegiatan Musrenbang desa yakni: tahapan pra Musrenbang desa,

tahapan pelaksanaan Musrenbang desa, dan tahapan pasca Musrenbang desa.

a. Tahapan Pra Musrenbang Desa

1. Membentuk organisasi dalam Musrenbang, terdiri dari kegiatan:

o Membentuk Tim Penyelenggara Musrenbang (TPM)

o Membentuk Tim Pemandu Musrenbang desa oleh TPM

o Masyarakat masing-masing banjar adat mengundang kepala lingkungan

yang menaungi banjar tersebut untuk menghadiri sangkep banjar

membahas usulan yang akan dibawa pada Musrenbang desa di

Kelurahan Kesiman. Serta sekaligus menunjuk kepala lingkungan

sebagai delegasi dari masing-masing wilayah lingkungan.

2. Pengkajian desa secara oleh tim pemandu, terdiri dari kegiatan:

o Penelusuran potensi, permasalahan dan kondisi desa (per banjar/

lingkungan dan per sektor pembangunan).

o Menyusun data potensi, permasalahan, kondisi oleh tim pemandu.

3. Penyusunan draf Rancangan RKP Desa, terdiri dari kegiatan:

Page 107: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

83

o Review dokumen RPJM Desa dan hasil kajian partisipatif yang telah

disusun oleh TPM dan Tim Pemandu.

o Kajian dokumen/data kebijakan program dan anggaran daerah oleh

TPM dan Tim Pemandu.

o Penyusunan draf Rancangan RKP Desa dengan mengacu pada kajian

dokumen/data kebijakan program dan anggaran daerah oleh TPM, Tim

Pemandu serta usulan program pembangunan yang dibawa dari forum

sangkep banjar oleh masing-masing kepala lingkungan.

b. Tahapan Pelaksanaan Musrenbang Desa

1. Pembukaan acara Musenbang, dipandu oleh pembawa acara dengan rincian

agenda kegiatan:

o Pembuka dan penyampaian agenda Musrenbang desa.

o Laporan dari ketua panitia Musrenbang (Ketua TPM).

o Sambutan dari Lurah sekaligus pembukaan kegiatan Musrenbang

selanjutnya doa bersama.

2. Penjelasan dan diskusi oleh narasumber/diskusi panel sebagai masukan

Musrenbang:

o Penjelasan dari masing-masing bidang pembangunan di tingkat

Kelurahan dan pemaparan kepala lingkungan tentang deskripsi

permasalahan masing-masing wilayah dan tiap satuan bidang

pembangunan desa dari hasil kajian yang telah dilakukan sebelumnya.

Page 108: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

84

o Pemaparan Lurah mengenai: (a) hasil evaluasi RKP Desa yang sudah

berjalan, (b) kerangka prioritas program pembangunan menurut RPJM

desa, (c) informasi perkiraan ADD dan sumber anggaran lain untuk

tahun yang direncanakan.

o Pemaparan pihak kecamatan, SKPD kecamatan mengenai kebijakan dan

prioritas program daerah di wilayah kecamatan.

o Tanggapan dan diskusi bersama masyarakat.

3. Pemaparan draf Rancangan RKP Desa oleh TPM disertai dengan tanggapan

dan pengecekan oleh peserta Musrenbang.

4. Perjanjian kesepakatan program prioritas disertai dengan rencana anggaran

per bidang isu.

5. Pembentukan Tim Delegasi Desa yang akan mewakili desa di tingkat

kecamatan.

6. Penutup disertai dengan penandatanganan berita acara Musrenbang dan

penyampaian kata penutup oleh Ketua TPM/Tim Pemandu.

c. Tahapan Pasca Musrenbang Desa

1. Rapat kerja tim perumus hasil Musrenbang desa: (1) penerbitan SK Lurah

untuk Tim Delegasi Desa, (2) penyusunan daftar prioritas masalah desa untuk

disampaikan di Musrenbang kecamatan, (3) penyusunan RKP Desa hingga

dibuat SK Lurah.

Page 109: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

85

2. Pembekalan Tim Delegasi Desa oleh TPM dan Tim Pemandu agar menguasai

data dan informasi serta penjelasan mengenai usulan yang akan dibawa Tim

Delegasi ke Musrenbang kecamatan, penguatan wawasan dan kemampuan

lain untuk dapat meyakinkan pada saat mengikuti Musrenbang kecamatan

(wawasan, teknik komunikasi dan presentasi).

3. Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) dengan

mengacu pada dokumen Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa).

Gambar 4. 3 Situasi Penyelenggaraan Musrenbang di Kelurahan Kesiman

Sumber: Bidang Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kesiman, 2013

Untuk mempermudah pemahaman mengenai tahapan, proses, dan input/output

dalam penyelenggaraan Musrenbang desa di kelurahan Kesiman, berikut akan

disajikan pada Tabel 4.2 diagram tahapan proses Musrenbang di kelurahan Kesiman.

Page 110: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

86

Tabel 4. 2 Tahapan dan Proses Pelaksanaan Musrenbang di Kelurahan Kesiman

Tahapan Pra Musrenbang Tahapan Pelaksanaan Musrenbang Tahapan Pasca Musrenbang

Tingkat Kelurahan

Tingkat Banjar/ Lingkungan Dinas

Sumber: Musrenbang Kelurahan Kesiman

Penjaringan aspirasi dan usulan

program pembangunan melalui

sangkep banjar

Menunjuk Kepala Lingkungan sebagai

delegasi Musrenbang

Pembentukan TPM (Tim Penyelenggara

Musrenbang)

Terdiri dari 3 orang diketuai oleh

Sekretaris Kelurahan dan anggota staf

Kelurahan

Membentuk Tim Pemandu (TP)

Pembentukan TP (Tim Pemandu

Musrenbang)

Terdiri dari tokoh masyarakat dan

profesional yang mengerti potensi dan

kondisi desa

Menyusun data potensi, permasalahan

dan kondisi tiap wilayah

Review RPJM Desa

Penyusunan draf RKP Desa Diskusi Panel yang

diikuti seluruh

peserta

Musrenbang

Pemaparan

Lurah evaluasi

RKP Desa

Pemaparan

RPJM Desa

Pemaparan ADD Desa

Pemaparan SKPD

Kecamatan

Prioritas dan

program

pembangunan

Kecamatan

Usulan program

pembangunan

oleh Kepala Lingkungan

Pemaparan

program oleh

satuan bidang pembangunan

Pemaparan draft

RKP Desa oleh

TPM

Pemaparan

potensi dan

permasalahan

oleh Tim

Pemandu

Program prioritas pembangunan

yang akan diusulkan pada

Musrenbang tingkat

Kecamatan.

Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa (APB Desa).

Rencana Kerja Pembangunan

Desa (RKP Desa)

Pembentukan Tim Delegasi

Desa oleh TPM dan TP yang

akan mewakili program

prioritas di Musrenbang

Kecamatan

Page 111: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

87

4.2.7 Prinsip Penyelenggaraan Musrenbang Desa di Kelurahan Kesiman

Dalam pelaksanaan penyelenggaraan Musrenbang terdapat beberapa prinsip-

prinsip yang harus dilaksanakan oleh seluruh peserta, TPM, maupun Tim Pemandu.

Prinsip-prinsip tersebut dilaksanakan dalam rangka membangun forum musyawarah

yang transparan, terbuka serta mampu mengakomodasi seluruh kebutuhan

masyarakat. Beberapa prinsip tersebut diantaranya sebagai berikut, Sudiantara

(wawancara, 23 Juni 2015).

1. Prinsip kesetaraan, seluruh peserta Musrenbang desa memiliki kedudukan

yang sama dan setara dalam berbicara, mengemukakan pendapat serta

dihargai walaupun terjadi perbedaan pendapat.

2. Prinsip musyawarah, seluruh peserta Musrenbang memiliki keberagaman latar

belakang baik dari tingkat pendidikan, status sosial/ekonomi, jenis kelamin,

kelompok usia, maupun jenis kelamin.

3. Prinsip anti dominasi, pada penyelenggaraan Musrenbang tidak

diperkenankan ada kelompok ataupun individu yang memaksakan kehendak

dan pendapat pribadi, sehingga dapat mendominasi keputusan-keputusan yang

dibuat.

4. Prinsip keberpihakan, pada pelaksanaan Musrenbang diupayakan untuk

mendorong kelompok masyarakat yang memiliki keterbelakangan dan posisi

marjinal untuk mengungkapkan aspirasi dan pendapatnya. Kelompok tersebut

terutama golongan miskin, perempuan dan generasi muda.

Page 112: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

88

5. Prinsip anti diskriminasi, seluruh masyarakat desa memiliki hak dan

kewajiban yang sama dalam penyelenggaraan Musrenbang, tidak terkecuali

kelompok marjinal dan perempuan.

6. Prinsip pembangunan desa secara holistik, Musrenbang dimaksudkan sebagai

kegiatan untuk menyusun rencana pembangunan desa, bukanlah kegiatan

kelompok tertentu saja.

4.3 Program dan Kegiatan Pembangunan dalam Musrenbang Desa Kelurahan

Kesiman

Untuk mengetahui program dan kegiatan pembangunan dalam Musrenbang desa

di Kelurahan Kesiman perlu dilakukan studi terhadap Rencana Kerja Pembangunan

(RKP) Desa selama lima tahun terakhir. Hal tersebut dilakukan untuk melihat

keberhasilan program pembangunan yang telah dilaksanakan serta jenis program

dalam Musrenbang. Adanya pembangunan yang telah dilaksanakan akan membawa

implikasi pada pembangunan spasial baik yang diakibatkan secara langsung maupun

secara tidak langsung.

4.3.1 Program dan Kegiatan Pembangunan Tahun Anggaran 2010-2011

Pada tahun anggaran 2010-2011 program kegiatan pembangunan meliputi

pembangunan fisik dan non fisik. Pembangunan fisik pada tahun anggaran ini

sebagian besar berupa pembangunan infrastruktur pendukung kegiatan dan

perbaikan infrastruktur yang telah mengalami kerusakan. Untuk lebih jelasnya dapat

kita lihat pada Tabel 4.3 di bawah ini.

Page 113: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

89

Tabel 4. 3 Daftar Program Pembangunan Tahun Anggaran 2010-2011

No. Nama Kegiatan Lokasi Output/Keluaran Volume Anggaran (APBD

Kota)

Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

Pembuatan kios Pasar Yadnya (9) unit: 3

x 3.5 m.

Pelebaran jembatan di Jalan Sedap

Malam Banjar Abiantubuh.

Pemasangan lampu penerangan jalan

(Jalan Anyelir Gang Rama).

Peninggian senderan sungai/got (Jalan

Sedap Malam Gang Cempaka dan Gang

Seruni).

Penggelontoran got (Jalan Turi II,

Banjar Cerancam).

Pembuatan jembatan Gang Titi Batu

(Jalan Sedap Malam Gang Titi Batu).

Pembuatan Tapal Batas Lingkungan

(Lingkungan Kebonkuri)

Sosialisasi undang-undang (perda) ke

masyarakat

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Peningkatan

ekonomi

Kelancaran akses

transportasi

Penerangan Malam

Hari

Memperlancar

Arus Air

Memperlancar

Arus Air

Kelancaran akses

transportasi

Batas fisik

lingkungan lebih

jelas

Pemahaman

peraturan

masyarakat

94.5 m2

36 m2

5 Unit

100 m

110 m2

1 unit

1 unit

1 unit

Rp. 139.000.000,00

Rp.400.000.000,00

Rp. 15.000.000,00

Rp. 650.000.000,00

Rp. 55.000.000,00

Rp. 250.000.000,00

Rp. 40.000.000,00

Rp. 30.000.000,00

Dinas PU

Dinas PU

DKP

Dinas PU

Dinas PU

Dinas PU

Dinas PU

Kesbangpolin

mas

Total Anggaran Tahun Anggaran 2010-2011 Rp. 1.579.000.000,00

Sumber: Musrenbang Kelurahan Kesiman 2010

Page 114: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

90

Jika dilihat daftar program kegiatan pembangunan pada tahun anggaran 2010-

2011 terdapat delapan program kegiatan pembangunan yakni tujuh program

pembangunan yang bersifat fisik, dan satu program pembangunan non fisik. Seluruh

program kegiatan pembangunan tersebut memiliki nilai total anggaran sebesar Rp.

1.579.000.000,00. Dari keseluruhan program kegiatan pembangunan fisik tersebut,

terdapat program pembangunan yang merupakan pengadaan infrastruktur baru dan

pemeliharaan infrastruktur secara berkala.

Berdasarkan data yang telah ditunjukkan pada Tabel 4.3 sebagian besar anggaran

pada program kegiatan pembangunan tahun 2010-2011 diperuntukkan pembangunan

fisik. Sementara untuk program pembangunan yang bersifat pembangunan non fisik

lebih sedikit persentasenya. Hal ini dapat kita lihat bahwa pada pembangunan fisik

memiliki nilai total anggaran sebesar Rp. 1.549.000.000,00, sedangkan untuk

pembangunan non fisik memiliki nilai total anggaran sebesar Rp. 30.000.000,00. Jika

dihitung dalam persentase anggaran dapat kita lihat diagram pada Gambar 4.4 di

bawah ini.

Gambar 4. 4 Persentase Pembangunan Fisik dan Non Fisik 2010-2011

98.2%

1.8%

Pembangunan Fisik

Pembangunan Non Fisik

Page 115: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

91

Berdasarkan Gambar 4.4 terlihat bahwa pembangunan fisik memiliki persentase

yang lebih besar dari pembangunan non fisik, pembangunan fisik memiliki persentase

yakni 98.2 persen sedangkan pembangunan non fisik hanya memiliki persentase

sebesar 1.8 persen. Melihat pada data yang diperlihatkan pada Gambar 4.4 bahwa

kebutuhan masyarakat akan pembangunan infrastruktur fisik memiliki tingkat urgensi

yang lebih tinggi dari pembangunan non fisik.

Jika dilihat dari masing-masing program dan kegiatan pembangunan,

pembiayaan kegiatan program, porsi anggaran terbesar berada pada usulan program

peninggian senderan sungai/got Jalan Sedap Malam Gang Cempaka dan Gang Seruni

yakni Rp.650.000.000,00 dengan persentase anggaran sebesar 41 persen. Kemudian

porsi anggaran terbesar kedua ditempati oleh usulan pelebaran jembatan di Jalan

Sedap Malam Banjar Abiantubuh dengan nilai anggaran sebesar Rp.400.000.000,00

atau dengan persentase sebesar 25 persen.

Selanjutnya porsi anggaran terbesar ketiga ditempati usulan pembuatan Jembatan

Jalan Sedap Malam Gang Titi Batu (16 persen) sebesar Rp.250.000.000,00, kemudian

pembuatan kios Pasar Yadnya 9 unit (9 persen) yakni sebesar Rp.139.000.000,00,

penggelontoran got (3.5 persen), pembuatan tapal batas lingkungan (2.5 persen),

kemudian program sosialisasi undang-undang dan peraturan kepada masyarakat (2

persen) dan terakhir program pemasangan lampu penerangan jalan (1 persen).

Gambaran persentase porsi usulan program dalam bentuk diagram dapat dilihat pada

Gambar 4.5.

Page 116: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

92

Gambar 4. 5 Persentase Program Berdasarkan Pembiayaan Kegiatan 2010-2011

Sementara itu untuk pengelolaan usulan program dan kegiatan Musrenbang desa

di Kelurahan Kesiman pada tahun 2010-2011 diserahkan pada Dinas PU, Dinas Tata

Ruang dan Permukiman dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan/DKP. Hal tersebut

dikarenakan hampir seluruh program pada tahun 2010-2011 merupakan program dan

kegiatan pengadaan dan pemeliharaan infrastruktur, sehingga diperlukan bantuan dari

tenaga teknis dinas terkait.

9%

26%

1%42%

4%

13%

3% 2% Pembuatan kios Pasar Yadnya

Pelebaran jembatan di Jl Sedap MalamPemasangan lampu penerangan jalanPeninggian senderan sungai/gotPenggelontoran got

Pengaspalan Jl Sedap Malam III Gg RatnaPembuatan Tapal Batas LingkunganSosialisasi undang-undang (perda) ke masyarakat

Page 117: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

93

Gambar 4. 6 Pemetaan Program Musrenbang 2010-2011

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Page 118: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

94

4.3.2 Program dan Kegiatan Pembangunan Tahun Anggaran 2011-2012

Program dan kegiatan pembangunan pada tahun anggaran 2011-2012 lebih

memprioritaskan pembangunan infrastruktur fisik. Program dan kegiatan

pembangunan pada tahun 2011-2012 antara lain pemavingan jalan lingkungan,

pengaspalan, penggelontoran got dan sungai, pemasangan lampu penerangan jalan

dan pembuatan senderan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada Tabel 4.4 di

bawah ini.

Page 119: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

95

Tabel 4. 4 Daftar Program Pembangunan Tahun Anggaran 2011-2012

No. Nama Kegiatan Lokasi Output/Keluaran Volume Anggaran (APBD

Kota) Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

Pemavingan (Jl. Turi, Gg. Batur, Gg. Buntu,

Gg. Taman; Jl. Sedap Malam No. 24 dan

19A, Gg. Sandat, Gg. Sandat I, Gg. Mawar,

Gg. Seruni, Gg. Seruni IV, Gg. Cempaka,

Gg. Cempaka I; Jl. WR Supratman Gg.

Gunung Kawi)

Pengaspalan (Jl. Turi Gg. Sari, Gg. Buaji,; Jl.

WR Supratman Gg. Zambex I, Gg. Zambex

II; Jl. Surabi Gg. Surabi I; Jl. Ratna Selatan)

Penggelontoran Got dan Sungai (Sepanjang

Jl. Turi, Jl. Sedap Malam utara, Jl. Randu, Jl.

Sokasati, Jl. Akasia XVI, Jl. Kroya, Br. Dauh

Tangluk dan Lingkungan Kebonkuri Tengah)

Pemasangan Lampu Penerangan Jalan

(Sebelah timur Pasar Yadnya, Jl. Sedap

Malam Gg. Cempaka I, Jl. Ratna Selatan)

Senderan (SD N 9 Kesiman)

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Kenyamanan pejalan kaki

Kenyamanan pengguna

jalan

Memperlancar saluran air

Penerangan malam hari

Untuk pengamanan tanah

aset sekolah dan keamanan

siswa

6.051 m2

4670 m2

5130 m2

10 unit

75 m

Rp. 553.651.000,00

Rp. 268.237.500,00

Rp. 238.520.000,00

Rp. 50.000.000,00

Rp. 1.000.000.000,00

Dinas PU

Dinas PU

Dinas PU

DKP

Dinas PU

Total Anggaran Tahun Anggaran 2011-2012 Rp. 2.110.408.500,00

Sumber: Musrenbang Kelurahan Kesiman 2011

Page 120: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

96

Berdasarkan data daftar program kegiatan pembangunan tahun anggaran 2011-

2012 terdapat lima usulan program pembangunan yang diusulkan dalam

Musrenbang desa tahun 2011. Kelima usulan program dan kegiatan pembangunan

tersebut memiliki nilai total anggaran sebesar Rp. 2.110.408.500,00. Setiap program

dan kegiatan pembangunan memiliki besaran nilai anggaran yang berbeda yang

didasarkan pada jenis kegiatan pembangunan serta volume pekerjaan yang

diusulkan. Kelima usulan program dan kegiatan pembangunan tersebut merupakan

pekerjaan infrastruktur fisik, baik yang bersifat pengadaan maupun pemeliharaan

dan perbaikan.

Jika diperhatikan besaran total anggaran yang diusulkan pada tahun anggaran

2011-2012, terdapat kenaikan total anggaran yang diusulkan pada tahun ini

dibandingkan dengan tahun anggaran sebelumnya. Jumlah kenaikan anggaran pada

tahun ini sebesar Rp. 531.408.500,00. Kenaikan anggaran pada tahun ini berkisar

33,6 persen dari nilai total anggaran tahun sebelumnya.

Kenaikan nilai total anggaran pada tahun ini dari tahun sebelumnya cukup

signifikan. Prioritas pembangunan pada tahun anggaran ini masih sama

dibandingkan tahun anggaran sebelumnya yakni pemeliharaan dan pengadaan

infrastruktur pendukung kegiatan masyarakat. Akan tetapi, terdapat perbedaan dari

tahun anggaran 2011-2012, pada tahun anggaran ini fokus dan prioritas

pembangunan antara perbaikan dan pengadaan infrastruktur yang mendukung

kegiatan masyarakat cukup berimbang porsinya.

Page 121: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

97

Berdasarkan data pada Tabel 4.4 di atas, program dan kegiatan pembangunan

yang bersifat perbaikan dan pemeliharaan antara lain: a) Pemavingan gang, b)

Pengaspalan jalan lingkungan, dan c) Penggelontoran got dan sungai. Selain itu

program pembangunan yang bersifat pengadaan infrastruktur baru adalah: a)

Pemasangan lampu penerangan jalan dan b) Pembuatan senderan. Persentase

perbandingan perbaikan dan pengadaan infrastruktur pada tahun anggaran 2011-

2012 dapat dilihat pada diagram di Gambar 4.7.

Gambar 4. 7 Persentase Perbaikan dan Pengadaan Infrastruktur 2011-2012

Melihat Gambar 4.7 tampak bahwa persentase perbaikan dan pemeliharaan

infrastruktur yang sudah ada dibandingkan dengan pengadaan infrastruktur baru

memiliki porsi anggaran yang hampir sama besar. Akan tetapi persentase pengadaan

infrastruktur baru tetap lebih sedikit yakni 49,7 persen, sedangkan pemeliharaan

infrastruktur yang sudah ada sebesar 50,3 persen. Dari data yang disajikan, dapat

digambarkan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap perbaikan dan pembangunan

infrastruktur baru sangat diperlukan.

50.3%

49.7%

Perbaikan dan Pemeliharaan Infrastruktur

Pengadaan Infrastruktur Baru

Page 122: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

98

Sementara itu jika dilihat dari masing-masing program dan kegiatan

pembangunan, program pembangunan senderan di SD Negeri 9 Kesiman memiliki

jumlah anggaran yang paling besar yakni Rp. 1.000.000.000,00 dengan persentase

sebesar 48 persen dari total anggaran. Porsi anggaran terbesar selanjutnya diisi oleh

program pemavingan jalan lingkungan yang memiliki jumlah anggaran sebesar Rp.

553.651.000,00 atau sebesar 26 persen dari total anggaran. Kemudian porsi anggaran

ditempati oleh program pengaspalan jalan (13 persen), penggelontoran got dan sungai

(11 persen) dan pemasangan lampu penerangan jalan (2 persen). Gambaran

persentase program dalam bentuk diagram pada Gambar 4.8.

Gambar 4. 8 Persentase Per Program Kegiatan Pembangunan 2011-2012

Dalam pengelolaan usulan program dan kegiatan Musrenbang di Kelurahan

Kesiman hampir seluruhnya ditujukan kepada Dinas Pekerjaan Umum Kota, kecuali

untuk program pengadaan lampu penerangan jalan yang prosesnya ditujukan kepada

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota. Diharapkan melalui ikut sertanya SKPD

terkait dalam pengelolaan usulan program kegiatan ini, dapat memberikan masukan

26%

11%

13%

48%

2%Pemavingan jalan lingkungan

Penggelontoran sungai, saluran drainase/gorong-gorongPengaspalan

Pembangunan Senderan

Pemasangan Lampu Penerangan Jalan

Page 123: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

99

terhadap permasalahan dan penanganan usulan. Terutama yang terkait dengan

program dan kegiatan pembangunan yang bersifat fisik yang membutuhkan tenaga

ahli teknis terkait.

Gambar 4. 9 Program dan Jumlah Anggaran yang Diusulkan Tahun 2011-2012

Pemavingan jalan

lingkungan

Penggelontoran

sungai, saluran

drainase/gorong-gorong

PengaspalanPembangunan Senderan

Pemasangan Lampu

Penerangan Jalan

Dalam Ribu Rp553,651 Rp238,520 Rp268,237 Rp1,000,000 Rp50,000

Rp-

Rp200,000

Rp400,000

Rp600,000

Rp800,000

Rp1,000,000

Rp1,200,000

Page 124: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

100

Gambar 4. 10 Pemetaan Program Musrenbang 2011-2012

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Page 125: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

101

4.3.3 Program dan Kegiatan Pembangunan Tahun Anggaran 2012-2013

Program dan kegiatan pembangunan yang telah dianggarkan di Kelurahan

Kesiman pada tahun anggaran 2012-2013 meliputi berbagai bidang urusan.

Beberapa diantaranya adalah bidang urusan pendidikan, bidang urusan pekerjaan

umum, serta bidang urusan kearsipan. Program-program tersebut merupakan usulan

dalam kegiatan Musrenbang desa di tahun 2012. Selanjutnya pada Tabel 4.5 akan

diperlihatkan lebih jelas mengenai daftar program pembangunan tahun 2012-2013.

Page 126: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

102

Tabel 4. 5 Daftar Program Pembangunan Tahun Anggaran 2012-2013

No. Nama Kegiatan Lokasi Output/ Keluaran Volume Anggaran (APBD

Kota)

Keterangan

1

2

3

4

5

6

Bidang urusan Pendidikan

Peninggian Pagar SD No. 13 Kesiman

Bidang urusan Pekerjaan Umum

Rehab gedung Kantor Lurah Kesiman

Pengaspalan jalan lingkungan Jl. Turi II

gg Batur

Penggelontoran got Jl. Turi, Jl. Kroya,

Jl. Kembang Matahari (timur jalan), Jl.

WR Supratman sampai batas timur Kel.

Kesiman

Pembangunan senderan SD 9 Kesiman

Jl. Turi Gg. Girisa, Lingkungan Br.

Ujung

Bidang urusan Kearsipan

Komputer dengan basis kepustakaan

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Kenyamanan Belajar

Mengajar

Memberikan pelayanan

kepada masyarakat

Memperlancar arus lalu

lintas dan memudahkan para

pejalan kaki

Memperlancar arus air

Kenyamanan Belajar

Mengajar

Memperlancar pendataan/

mengklasifikasi buku-buku

-

400 m2

250 m2

650 m

112 m

1 unit

Rp. 31.073.000,00

Rp. 700.000.000,00

Rp. 190.000.000,00

Rp. 97.500.000,00

Rp. 821.457.000,00

Rp. 18.500.000,00

Disdikpora

Dinas PU

Dinas PU

Dinas PU

Dinas PU

Badan

Kearsipan

Daerah

Total Anggaran Tahun Anggaran 2012-2013 Rp. 1.858.530.000,00

Sumber: Musrenbang Kelurahan Kesiman 2012

Page 127: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

103

Melihat pada Tabel 4.5 daftar program kegiatan pembangunan tahun anggaran

2012-2013, terdapat enam usulan program pembangunan dengan total anggaran

sebesar Rp. 1.858.530.000,00. Keenam dari program pembangunan tersebut

merupakan kegiatan pembangunan yang bersifat prioritas. Hal tersebut terlihat dari

jenis program pembangunan yang diusulkan lebih kepada perawatan infrastruktur

secara berkala, yakni penggelontoran got dan perbaikan-perbaikan senderan serta

pengadaan fasilitas penunjang lainnya.

Berdasarkan data yang telah diperoleh, sebagian besar pos anggaran pada daftar

program kegiatan pembangunan tahun anggaran 2012-2013 diperuntukkan untuk

pembangunan infrastruktur fisik dan perawatan infrastruktur secara berkala yakni

lima program kegiatan. Sedangkan pos anggaran lainnya lebih pada pengadaan

komputer untuk arsip. Dilihat dari data yang telah diperoleh, anggaran untuk

pembangunan infrastruktur fisik sebesar Rp. 1.840.030.000,00, sementara untuk

pengadaan sistem komputer sebesar Rp. 18.500.000,00. Identifikasi persentase

program dan kegiatan fisik dan non fisik dapat dilihat pada Gambar 4.11.

Gambar 4. 11 Persentase Program Pembangunan Fisik dan Non Fisik 2012-2013

99%

1%

Pembangunan Fisik

Pembangunan Non Fisik

Page 128: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

104

Pada Gambar 4.11 menunjukkan bahwa persentase pembangunan fisik sangat

besar yakni 99 persen, sedangkan pembangunan non fisik hanya berada pada angka 1

persen. Hal tersebut berindikasi bahwa pada tahun anggaran masyarakat masih

memprioritaskan pembangunan pada pembangunan fisik seperti perbaikan got,

jembatan, senderan, serta rehabilitasi dan perbaikan fasilitas pelayanan publik.

Sementara untuk pengadaan sistem komputer dengan basis kepustakaan dimasukkan

dalam program prioritas, namun memiliki jumlah anggaran yang tidak begitu besar

sehingga persentase menunjukkan angka yang relatif kecil.

Gambar 4. 12 Persentase Per Bidang Urusan Pembangunan 2012-2013

Sedangkan jika dilihat dari bidang kegiatan urusan pembangunan, bidang urusan

pekerjaan umum memiliki porsi anggaran yang paling besar yakni 98 persen. Hal

tersebut terlihat dari jumlah anggaran yang diusulkan untuk bidang pekerjaan umum

yakni sebesar Rp. 1.840.030.000,00. Dalam hal ini tanggung jawab pengelolaan

kegiatan pembangunan dari usulan ini diserahkan pada SKPD terkait yakni Dinas

Pekerjaan Umum Kota.

Bidang Pendidikan

1%

Bidang Pekerjaan

Umum98%

Bidang Kearsipan

1%

Bidang Pendidikan

Bidang Pekerjaan UmumBidang Kearsipan

Page 129: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

105

Sementara itu untuk bidang urusan program kegiatan lainnya yakni bidang

pendidikan memiliki persentase porsi anggaran 1,5 persen. Nilai anggaran yang

diusulkan pada bidang urusan program tersebut Rp. 31.073.000,00. Selain itu pada

bidang urusan pendidikan terdapat hal yang cukup menarik yaitu usulan program

kegiatan adalah peninggian pagar SD Negeri 13 Kesiman. Usulan tersebut merupakan

program kegiatan yang bersifat perawatan dan rehabilitasi infrastruktur fisik, namun

dalam tanggung jawab pengelolaan kegiatan pembangunan dari usulan ini diserahkan

pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora).

Salah satu usulan kegiatan yang bersifat pengadaan barang yang bersifat non

fisik yakni pengadaan komputer dengan basis kepustakaan yang dimasukkan dalam

bidang urusan kearsipan. Nilai anggaran pada bidang urusan kearsipan sebesar Rp.

18.500.000,00 atau jika dilihat melalui persentase usulan anggaran adalah sebesar 0,5

persen. Sedangkan untuk pengelolaan usulan program bidang kearsipan diserahkan

pada Badan Kearsipan Daerah.

Gambar 4. 13 Program dan Jumlah Anggaran yang Diusulkan Tahun 2012-2013

Peninggian Pagar SD

No. 13 Kesiman

Rehab gedung Kantor Lurah

Kesiman

Pengaspalan jalan

lingkungan

Penggelontoran got Jl. Turi, Jl. Kroya, Jl.

Kemban…

Pembangunan

senderan SD 9

Kesiman …

Komputer dengan

basis kepustaka

an

Dalam Ribu Rp31,073 Rp700,000 Rp190,000 Rp97,500 Rp821,457 Rp18,500

Rp-Rp100,000 Rp200,000 Rp300,000 Rp400,000 Rp500,000 Rp600,000 Rp700,000 Rp800,000 Rp900,000

Page 130: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

106

Gambar 4. 14 Pemetaan Program Musrenbang 2012-2013

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Page 131: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

107

4.3.4 Program dan Kegiatan Pembangunan Tahun Anggaran 2013-2014

Program dan kegiatan pembangunan yang telah dianggarkan pada tahun

anggaran 2013-2014 sebagian besar meliputi bidang kegiatan infrastruktur.

Beberapa diantaranya adalah perbaikan saluran got/irigasi, trotoar, peningkatan jalan

lingkungan, serta rehabilitasi gedung perkantoran. Dilihat dari daftar usulan program

dan kegiatan pembangunan tersebut terlihat beberapa program yang merupakan

program pembangunan yang telah diusulkan pada tahun anggaran 2012-2013,

namun belum terealisasi sehingga diajukan untuk diusulkan kembali.

Program dan kegiatan pembangunan tersebut tentunya telah melalui kesepakatan

Musrenbang desa Kelurahan Kesiman. Sebagian besar usulan tersebut merupakan

kegiatan perawatan dan pemeliharaan infrastruktur secara berkala. Untuk lebih

jelasnya dapat kita lihat pada Tabel 4.6 pada halaman berikutnya.

Page 132: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

108

Tabel 4. 6 Daftar Program Pembangunan Tahun Anggaran 2013-2014

No. Nama Kegiatan Lokasi Output/ Keluaran Volume Anggaran (APBD

Kota)

Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

Rehabilitasi gedung Kantor Lurah Kesiman

Penggelontoran got Jl. Turi, Jl. Kroya, Jl. Kembang

Matahari (timur jalan), Jl. WR Supratman sampai

batas timur Kel. Kesiman, Jl Akasia XVI

Perbaikan saluran irigasi/got (Jl. Pralina-Turi timur,

Br. Ujung)

Trotoarisasi (Jl. Kroya dan Jl. Sedap Malam)

Pemavingan Gang (Jl. Kroya, Jl WR Supratman Gg

Gunung Kawi, Jl. Akasia Gg. Ratna IX, Gg Ratna

XXII, Gg Buaji Agung, I, II, III, Jl. Sedap Malam Gg

V, Gg Genjinga, Gg Cempaka, Gg Mawar, Gg Sandat

I, Gg Seruni I, Gg Margot I, Gg Teratai, Gg Kamboja,

Gg Teratai I, Gg Margot III, Gg Mekarsari, Gg

Menuh).

Peningkatan jalan lingkungan (Jl. Surabi Gg IV, Jl.

Turi II Gg Batur, Gg Buaji, Jl. WR Supratman Gg

Zambek III, Jl Akasia XVI A Jl. Sedap Malam III Gg.

Ratna Selatan Ujung, Jl. Sedap Malam Gg Lavender,

Gg. Sekar, Gg. Kembangsari, Gg. Dahlia, Gg. Melati,

Gg. Gardenia, Gg. Gardenia I II III, Gg. Alamanda,

Gg. Pucuk, Gg. Anggrek, Gg. Liva Diva

Lampu Penerangan Jalan (Jl. Sedap Malam)

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Memberikan pelayanan

kepada masyarakat

Memperlancar arus air

Memperlancar arus air

Kenyamanan pejalan

kaki

Kenyamanan pejalan

kaki dan keindahan

gang

Kenyamanan pengguna

jalan/gang

Penerangan gang pada

malam hari

400 m2

650 m

1000 m

2500 m

2500 m

4500 m

7 titik

Rp. 900.000.000,00

Rp. 300.000.000,00

Rp. 300.000.000,00

Rp. 100.000.000,00

Rp. 400.000.000,00

Rp. 500.000.000,00

Rp. 30.000.000,00

Dinas

PU/DTRP

Dinas PU

Dinas PU

Dinas PU

Dinas PU

Dinas PU

DKP

Total Anggaran Tahun Anggaran 2013-2014 Rp. 2.530.000.000,00

Sumber: Musrenbang Kelurahan Kesiman 2013

Page 133: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

109

Berdasarkan data yang telah diungkapkan pada Tabel 4.6, terdapat tujuh usulan

program pembangunan yang diusulkan dalam Musrenbang desa tahun anggaran

2013-2014. Ketujuh usulan program dan kegiatan pembangunan tersebut bernilai

sebesar Rp. 2.530.000.000,00, dengan ketentuan bahwa ketujuh usulan program

kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang bersifat prioritas. Dari ketujuh usulan

program dan kegiatan pembangunan tersebut keseluruhannya merupakan

pembangunan yang bersifat fisik.

Jika dilihat dari total anggaran yang diusulkan dalam Musrenbang desa di

Kelurahan Kesiman tahun 2013-2014, terdapat kenaikan jumlah anggaran yang

diusulkan dari tahun anggaran sebelumnya 2012-2013. Kenaikan usulan anggaran

tersebut sebesar Rp. 671.470.000,00. Kenaikan tersebut cukup signifikan yakni

sekitar 36,12 persen dari total anggaran tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan

bahwa masyarakat menginginkan adanya tambahan program prioritas pembangunan

di Kelurahan Kesiman.

Berdasarkan data yang diperoleh program dan kegiatan pembangunan yang

bersifat perbaikan dan pemeliharaan antara lain adalah: a) rehabilitasi gedung kantor

Lurah Kesiman, b) penggelontoran got, c) perbaikan saluran irigasi/got, d)

pemavingan gang dan e) peningkatan jalan lingkungan. Sementara program dan

kegiatan pembangunan yang bersifat pengadaan baru adalah : a) trotoarisasi dan b)

pengadaan lampu penerangan jalan. Identifikasi program dan kegiatan pembangunan

Page 134: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

110

yang bersifat perbaikan/pemeliharaan dengan pengadaan dapat kita lihat pada

diagram yang telah disajikan pada Gambar 4.15.

Gambar 4. 15 Persentase Pemeliharaan dan Pengadaan Infrastruktur 2013-2014

Gambar 4.15 menunjukkan porsi atau persentase perbaikan dan pemeliharaan

infrastruktur yang sudah ada lebih besar daripada pengadaan infrastruktur baru.

Persentase perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada sebesar 94,8

persen sedangkan pengadaan infrastruktur baru hanya sekitar 5,2 persen. Dari data

yang telah disajikan pada diagram tersebut dapat kita lihat bahwa program perbaikan

infrastruktur yang sudah ada lebih diprioritaskan daripada program pengadaan

infrastruktur yang baru.

Jika dilihat dari masing-masing program dan kegiatan pembangunan, program

rehabilitasi kantor Lurah Kesiman memiliki rencana anggaran yang paling besar

yakni 35 persen dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 900.000.000,00. Anggaran yang

diusulkan pada program pembangunan ini naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp.

200.000.000,00. Selanjutnya persentase terbesar kedua adalah program peningkatan

95%

5%

Perbaikan dan Pemeliharaan Infrastruktur

Pengadaan Infrastruktur Baru

Page 135: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

111

jalan lingkungan yakni sebesar 20 persen dengan nilai anggaran sebesar Rp.

500.000.000,00. Berikutnya program pembangunan yang memiliki persentase

terbesar berturut-turut yakni program pemavingan gang sebesar 16 persen, diikuti

oleh program penggelontoran got (12 persen), perbaikan saluran irigasi/got (12

persen), trotoarisasi (4 persen) dan pengadaan lampu penerangan jalan (1 persen).

Gambar 4. 16 Persentase Per Program Kegiatan Pembangunan 2013-2014

Sementara itu untuk pengelolaan usulan program dan kegiatan Musrenbang desa

di Kelurahan Kesiman pada tahun 2013-2014 hampir seluruhnya diserahkan pada

Dinas Pekerjaan Umum Kota. Hal tersebut dikarenakan hampir seluruh program pada

tahun 2013-2014 merupakan program dan kegiatan pengadaan dan pemeliharaan

infrastruktur, sehingga diperlukan bantuan dari tenaga teknis dinas terkait. Khusus

untuk usulan program rehabilitasi gedung kantor Lurah Kesiman, program tersebut

pengelolaannya diserahkan pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kota.

35%

12%12%4%

16%

20%

1% Rehabilitasi gedung Kantor Lurah KesimanPenggelontoran got

Perbaikan saluran irigasi/got Trotoarisasi

Pemavingan Gang

Peningkatan jalan lingkungan Lampu Penerangan Jalan

Page 136: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

112

Gambar 4. 17 Program dan Jumlah Anggaran yang Diusulkan Tahun 2013-2014

Rehabilitasi gedung Kantor Lurah

Kesiman

Penggelontoran got

Perbaikan saluran

irigasi/got

Trotoarisasi

Pemavingan Gang

Peningkatan jalan

lingkungan

Lampu Peneranga

n Jalan

Dalam Ribu Rp900,000 Rp300,000 Rp300,000 Rp100,000 Rp400,000 Rp500,000 Rp30,000.

Rp-Rp100,000.00 Rp200,000.00 Rp300,000.00 Rp400,000.00 Rp500,000.00 Rp600,000.00 Rp700,000.00 Rp800,000.00 Rp900,000.00

Rp1,000,000.00

Page 137: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

113

Gambar 4. 18 Pemetaan Program Musrenbang 2013-2014

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Page 138: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

114

4.3.5 Program dan Kegiatan Pembangunan Tahun Anggaran 2014-2015

Program dan kegiatan pembangunan pada tahun anggaran 2014-2015 memiliki

kesamaan prioritas dengan tahun anggaran sebelumnya 2013-2014, yakni sama-

sama memprioritaskan pembangunan infrastruktur fisik. Program dan kegiatan

pembangunan tersebut antara lain meliputi pemavingan jalan lingkungan,

pembangunan saluran drainase/gorong-gorong dan pengaspalan jalan. Jika dilihat

jumlah usulan program pada tahun anggaran ini justru lebih sedikit dibandingkan

tahun anggaran sebelumnya.

Melihat usulan program dan kegiatan pembangunan pada tahun ini seluruhnya

berupa pemeliharaan dan perawatan infrastruktur secara berkala. Untuk lebih jelas

mengenai daftar program pembangunan tahun 2014-2015 dapat dilihat pada Tabel 4.7

pada halaman selanjutnya.

Page 139: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

115

Tabel 4. 7 Daftar Program Pembangunan Tahun Anggaran 2014-2015

No. Nama Kegiatan Lokasi Output/ Keluaran Volume Anggaran (APBD

Kota)

Keterangan

1

2

3

Pemavingan Jl. Sedap Malam (Gg. Sandat I, Gg.

Sandat, Gg. Cempaka I, Gg. Cempaka, Gg. Simantri)

Penggelontoran sungai, saluran drainase/gorong-

gorong (Br. Abiantubuh, Jl. Sedap Malam Br.

Abiantubuh, Jl. WR Supratman perempatan Jl. Kroya,

Jl. Randu Br. Abiantubuh)

Pemeliharaan jalan dan pembuatan got (pengaspalan

Jl. Surabi, pengaspalan, Jl. WR Supratman Gg.

Gunung Kawi)

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Kelurahan

Kesiman

Memperlancar kegiatan

masyarakat

Memperlancar arus air

Kenyamanan akses

transportasi masyarakat

1400

m2

2000

m2

2300

m2

Rp. 175.000.000,00

Rp. 75.000.000,00

Rp. 2.715.000.000,00

Dinas PU

Dinas PU

Dinas PU

Sumber: Musrenbang Kelurahan Kesiman 2014

Total Anggaran Tahun 2014-2015 Rp.2.965.000.000,00

Page 140: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

116

Pada daftar usulan program dan kegiatan pembangunan tahun anggaran 2014-

2015 di Tabel 4.7, terdapat tiga usulan program pembangunan yang telah diusulkan.

Ketiga usulan dan program kegiatan pembangunan tersebut jika dijumlahkan bernilai

sebesar Rp.2.965.000.000,00, dengan proporsi anggaran yang berbeda pada setiap

program kegiatan pembangunan. Ketiga usulan program dan kegiatan pembangunan

semuanya bersifat perbaikan dan pemeliharaan sarana infrastruktur fisik.

Terdapat kenaikan jumlah anggaran yang diusulkan dalam Musrenbang desa di

Kelurahan Kesiman tahun 2014-2015, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni

tahun 2013-2014. Kenaikan jumlah anggaran pada tahun anggaran ini bernilai sebesar

Rp.435.000.000,00, kenaikan anggaran pada tahun ini jika dihitung dalam persentase

sebesar 14,6 persen dari anggaran tahun sebelumnya. Kenyataan ini menjadi hal yang

cukup menarik karena dalam setiap penyelenggaraan Musrenbang desa di Kelurahan

Kesiman kenaikan jumlah anggaran tiap tahun pada program kegiatan

pembangunannya.

Berbeda dengan usulan total anggaran justru penurunan terlihat pada jumlah

usulan program yang diajukan pada tahun 2014-2015. Pada tahun anggaran

sebelumnya jumlah usulan program pembangunan yakni tujuh program

pembangunan, sedangkan pada tahun anggaran 2014-2015 jumlah usulan program

hanya tiga usulan. Selain itu terdapat pula perbedaan pada usulan program tahun

sebelumnya, yakni tidak adanya program yang belum terealisasi yang dimasukkan

kembali pada program anggaran tahun 2014-2015.

Page 141: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

117

Jika dilihat pada data yang telah diuraikan pada Tabel 4.7, bahwa keseluruhan

usulan program kegiatan pembangunan pada tahun anggaran 2014-2015 bersifat

perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur fisik yang telah ada, antara lain: a)

pemavingan jalan lingkungan, b) penggelontoran sungai, saluran drainase/gorong-

gorong, c) pemeliharaan jalan dan pembuatan got (pengaspalan jalan). Masing-

masing program dan kegiatan pembangunan memiliki persentase yang berbeda-beda

sesuai dengan jenis program pembangunan serta volume pekerjaan.

Gambar 4. 19 Persentase Per Program Kegiatan Pembangunan 2014-2015

Berdasarkan Gambar 4.19 yang telah disajikan dapat dilihat program

pemeliharaan jalan dan pembuatan got (pengaspalan Jalan Surabi dan Jalan WR

Supratman Gang Gunung Kawi) memiliki persentase penggunaan anggaran yang

paling besar yakni 92 persen. Jumlah anggaran yang diusulkan untuk program

pembangunan ini adalah sebesar Rp. 2.715.000.000,00. Hal tersebut dikarenakan

volume pekerjaan dan jenis pekerjaan dari program pembangunan ini yakni

pengaspalan dan pembuatan got yang cukup besar. Program pembangunan

6%2%

92%

Pemavingan jalan lingkungan

Penggelontoran sungai, saluran drainase/gorong-gorong

Pemeliharaan jalan dan pembuatan got (pengaspalan)

Page 142: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

118

selanjutnya adalah pemavingan jalan lingkungan di Jalan Sedap Malam (Gang Sandat

I, Gang Sandat, Gang Cempaka I, Gang Cempaka, Gang Simantri) yang memiliki

persentase sebesar 6 persen. Anggaran yang diusulkan pada program pembangunan

ini adalah sebesar Rp. 175.000.000,00. Berikutnya untuk program pembangunan

penggelontoran sungai, got dan gorong-gorong (Banjar Abiantubuh, Jalan Sedap

Malam, Jalan WR Supratman perempatan Jalan Kroya, Jalan Randu Banjar

Abiantubuh) sebesar 2 persen, jumlah anggaran untuk program kegiatan

pembangunan ini adalah Rp. 75.000.000,00.

Gambar 4. 20 Program dan Jumlah Anggaran yang Diusulkan Tahun 2014-2015

Untuk pengelolaan usulan program dan kegiatan pada tahun anggaran 2014-2015

seluruhnya diserahkan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota. Hal tersebut dikarenakan

seluruh program pembangunan pada tahun anggaran ini bersifat pemeliharaan

infrastruktur fisik. Pemeliharaan infrastruktur fisik tersebut memerlukan bantuan dari

tenaga teknis dari dinas terkait.

Pemavingan jalan

lingkungan

Penggelontoran

sungai, saluran drainase/goro

ng-gorong

Pemeliharaan jalan dan

pembuatan got

(pengaspalan)

Dalam Ribu Rp175,000 Rp75,000 Rp2,715,000

Rp-

Rp500,000

Rp1,000,000

Rp1,500,000

Rp2,000,000

Rp2,500,000

Rp3,000,000

Page 143: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

119

Gambar 4. 21 Pemetaan Program Musrenbang 2014-2015

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Page 144: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

120

4.3.5 Analisa Usulan Program Pembangunan Dari Tahun 2010-2014

Melihat pada data usulan program pembangunan yang telah ditampilkan pada

bagian sebelumnya. Dapat digambarkan perkembangan usulan program dalam

kegiatan Musrenbang di Kelurahan Kesiman dari tahun 2010 sampai tahun 2014.

Berikut pada Gambar 4.22 akan disajikan grafik nilai anggaran usulan program dari

tahun 2010 sampai 2014.

Gambar 4. 22 Jumlah Anggaran Usulan Program Musrenbang Tahun 2010-2014

Berdasarkan grafik pada Gambar 4.22 menunjukkan bahwa secara umum setiap

tahun terjadi kenaikan nilai anggaran usulan program pembangunan, namun pada

tahun 2012 terjadi penurunan nilai anggaran sebesar Rp.251.878.000,00. Terjadinya

penurunan jumlah usulan anggaran di tahun 2012 dikarenakan sebaran lokasi

program yang lebih sedikit dibandingkan dengan sebaran lokasi program di tahun

2011. Penurunan sebaran lokasi program disebabkan karena terjadi penurunan

2010-2011 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015

Dalam Ribu Rp1,579,000 Rp2,110,408 Rp1,858,530 Rp2,530,000 Rp2,965,000

Rp-

Rp500,000

Rp1,000,000

Rp1,500,000

Rp2,000,000

Rp2,500,000

Rp3,000,000

Rp3,500,000

Page 145: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

121

realisasi pembangunan di tahun sebelumnya. Hal tersebut berimplikasi pada

kecenderungan masyarakat untuk menurunkan jumlah usulan anggaran program

pembangunan di tahun berikutnya.

Sementara jika dilihat dari jumlah dan distribusi usulan program bahwa terjadi

perkembangan jumlah dan distribusi usulan program dari tahun ke tahun. Pada

Gambar 4.24 akan disajikan jumlah usulan program pembangunan dari tahun 2010-

2014.

Gambar 4. 23 Jumlah Usulan Program Musrenbang dari Tahun 2010-2014

Pada Gambar 4.24 menunjukkan adanya dinamika pada jumlah usulan program.

Pada tahun 2010 terdapat delapan usulan program kemudian turun menjadi lima

usulan program di tahun 2011. Selanjutnya pada tahun 2012 dan tahun 2013

mengalami kenaikan jumlah usulan program masing-masing enam dan tujuh usulan.

Namun justru pada tahun 2014 terjadi penurunan usulan program menjadi hanya tiga

2010-2011 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015

Series1 8 5 6 7 3

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Page 146: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

122

usulan. Penurunan jumlah usulan program di tahun 2014 yang cukup drastis terjadi

karena keputusan masyarakat dalam Musrenbang untuk memfokuskan kegiatan

pembangunan di satu lokasi, sehingga dapat dilihat pada tahun 2014 sebaran lokasi

usulan program jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Adanya kenaikan jumlah anggaran usulan program setiap tahun kecuali pada

tahun 2012, menunjukkan bahwa terjadi optimisme di kalangan masyarakat dalam

perencanaan usulan program melalui Musrenbang, Sudiantara (19 Oktober 2015). Hal

ini meyakinkan masyarakat bahwa pembangunan melalui mekanisme Musrenbang

sudah berjalan dengan efektif. Walaupun berdasarkan jumlah usulan program terjadi

dinamika dalam jumlah usulan program.

Namun perlu dicatat bahwa sebaran usulan program pembangunan semakin

merata ke berbagai wilayah di Kelurahan Kesiman. Terkecuali pada tahun 2014

terjadi perubahan paradigma sebaran lokasi usulan program yang justru menurun.

Sebaran usulan program pembangunan dapat dilihat pada pemetaan program

pembangunan dari tahun 2010 sampai 2014 pada bagian sebelumnya. Berdasarkan

sebaran usulan program yang cukup merata di berbagai wilayah tersebut. Terlihat

bahwa telah terjadi partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan melalui

forum Musrenbang.

Kondisi ini dapat mencerminkan bahwa partisipasi masyarakat dapat

digolongkan pada tingkatan akses, yakni masyarakat memiliki kapasitas untuk masuk

dalam ranah pemerintahan dan berpartisipasi dalam mempengaruhi dan menentukan

Page 147: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

123

kebijakan publik (Sutoro, 2004: 152). Masyarakat tidak hanya sekadar

menyampaikan aspirasi dan kepentingan, tetapi juga masyarakat berperan dalam

pengambilan keputusan. Akan tetapi tingkatan partisipasi masyarakat di Kelurahan

Kesiman belum sampai pada level self control. Artinya masyarakat belum dapat

melakukan penilaian kritis terhadap lingkungan dan pengambilan keputusan publik.

Masih diperlukan peranan pemerintah sebagai pengendali yang diwujudkan melalui

hadirnya tim SKPD dalam setiap penyelenggaraan Musrenbang.

Dari keseluruhan usulan program pembangunan dari tahun 2010 sampai dengan

tahun 2014, terdapat 19 program yang telah berhasil terealisasi. Realisasi program

pembangunan dilaksanakan antara tahun 2011-2015. Program-program yang

terealisasi tersebut seluruhnya merupakan program pembangunan yang bersifat fisik

berupa perbaikan infrastruktur serta pengadaan infrastruktur baru.

Keseluruhan program yang telah terealisasi tersebut tersebar di seluruh wilayah

lingkungan Dinas di Kelurahan Kesiman. Sebagian besar telah dapat direalisasikan

dalam satu tahun anggaran, namun terdapat realisasi program yang dilaksanakan

dalam dua tahun anggaran. Untuk melihat lebih jelas, jenis program, tahun, volume

dan persentase realisasi dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Page 148: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

124

Tabel 4. 8 Tabel Realisasi Program Kelurahan Kesiman Tahun 2011-2015

No. Realisasi Program Tahun

Realisasi

Lokasi Volume Realisasi Persentase

Realisasi

1 Pengaspalan jalan Sedap Malam gang Alamanda 2011 Lingkungan Kebonkuri Kelod 480 m2 100 %

2 Pengaspalan jalan Sedap Malam gang Pakis 2011 Lingkungan Kebonkuri Kelod 420 m2 100 %

3 Pembangunan jembatan Banjar Abiantubuh 2012 Lingkungan Pekandelan 1 unit (36 m2) 100 %

4 Pengaspalan jalan WR Supratman gang Zambex I 2012 Lingkungan Dangin Tangluk 352 m2 100 %

5 Pemavingan jalan Sedap Malam gang Ratna 2012 Lingkungan Kebonkuri Kawan 3120 m2 100 %

6 Pemavingan gang Ratna X 2012 Lingkungan Kebonkuri Kawan 217.5 m2 100 %

7 Perbaikan dan Penggelontoran saluran irigasi Subak

Buaji

2012 Lingkungan Buaji Anyar 1200 m 65 %

8 Pemavingan jalan Akasia XVI 2012 Lingkungan Buaji Anyar 4620 m2 100 %

9

Pembangunan senderan SD 9 Kesiman jalan Turi gang

Girisa, Lingkungan Banjar Ujung

2013 Lingkungan Ujung 42 m 100 %

10 Senderan Tukad Bindu 2013 Lingkungan Ujung 150 m 100 %

11 Pengaspalan jalan Sedap Malam gang Sandat 2013 Lingkungan Kebonkuri Kaja 910 m2 100 %

Page 149: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

125

12 Perbaikan dan Penggelontoran saluran irigasi Subak

Buaji

2013 Lingkungan Buaji Anyar 1200 m 35 %

13 Penggelontoran tukad Bindu 2014 Lingkungan Cerancam 160 m 100 %

14 Penataan taman telajakan Jalan Turi 2014 Lingkungan Pekandelan Kauh 400 m 100 %

15 Pengaspalan jalan Surabi gang II 2014 Lingkungan Pekandelan 660 m2 100 %

16 Pengaspalan jalan WR Supratman gang Zambex III 2014 Lingkungan Dangin Tangluk 384 m2 100 %

17 Pengaspalan gang Sari dan gang Buaji 2015 Lingkungan Cerancam 570 m2 dan 735 m2 100 %

18 Pengaspalan jalan WR Supratman gang Gunung Sari 2015 Lingkungan Pekandelan Kauh 382.5 m2 100 %

19 Pemavingan gang menuju SD 13 Kesiman 2015 Lingkungan Kebonkuri Kaja 132 m2 100 %

Sumber: Kelurahan Kesiman dan Wawancara Kepala Lingkungan, Tahun 2011-2015

Page 150: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

126

Tercatat hampir seluruh lingkungan Dinas di Kelurahan Kesiman mendapat porsi

realisasi pembangunan selama lima tahun terakhir. Berdasarkan Tabel 4.8 sebagian

besar realisasi program pembangunan berupa pengaspalan dan pemavingan jalan

lingkungan. Selebihnya berupa pembangunan jembatan, penggelontoran sungai,

saluran irigasi, pembuatan senderan dan penataan taman telajakan.

Banyaknya realisasi pembangunan berupa pengaspalan dan pemavingan jalan

lingkungan disebabkan karena jumlah jalan lingkungan yang cukup banyak tersebar

dan belum tersentuh proyek pembangunan jalan. Selain itu munculnya permukiman-

permukiman baru khususnya yang banyak terdapat di Lingkungan Buaji Anyar

menyebabkan penambahan ruas jalan lingkungan yang harus diperbaiki, Parthaka

(wawancara, 27 Juli 2015). Hal tersebut berimplikasi pada setiap tahun anggaran

selalu ada saja program dan realisasi pembangunan dan pemeliharaan ruas jalan

lingkungan di Kelurahan Kesiman.

4.4 Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Perumusan Program dan Kegiatan

Pembangunan dalam Musrenbang Desa di Kelurahan Kesiman

Dalam perumusan kebijakan program dan kegiatan pembangunan Musrenbang

desa di Kelurahan Kesiman tentunya terdapat berbagai macam pertimbangan yang

akan dijadikan acuan dalam penentuannya. Berbagai pertimbangan tersebut

merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perumusan program kegiatan

pembangunan. Perumusan kebijakan program dan kegiatan diharapkan agar selaras

dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan Musrenbang desa, sehingga keputusan-

Page 151: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

127

Teori Ideologi

Faktor Perangkat Desa/

Sumber Daya Organisasi Faktor

Dominasi

Faktor

Anggaran

Faktor

Kebijakan

keputusan yang diambil dalam setiap kegiatan Musrenbang desa merupakan program

dan kegiatan pembangunan yang tepat serta benar-benar dibutuhkan masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara terdapat beberapa hal yang berpengaruh dalam

perumusan program dan kegiatan pembangunan dalam proses Musrenbang di

Kelurahan Kesiman. Penelusuran terhadap faktor-faktor yang berpengaruh tersebut

dilakukan melalui wawancara kepada tokoh-tokoh yang berperan dalam pengambilan

keputusan dalam proses Musrenbang desa. Masing-masing informan memiliki

pandangan mengenai faktor yang berpengaruh dalam perumusan program.

Dari pemaparan masing-masing narasumber terdapat beberapa sub bahasan

faktor-faktor yang berpengaruh pada perumusan program. Setiap narasumber

memiliki pendapat masing-masing mengenai faktor yang berpengaruh. Pendapat-

pendapat dari narasumber yang memiliki kesamaan maksud dan arti dijadikan satu

sub bahasan, sehingga didapat sekurangnya delapan sub bahasan faktor. Faktor-faktor

tersebut antara lain faktor kebutuhan pembangunan, faktor sumber daya masyarakat,

faktor perangkat desa/sumber daya organisasi, faktor dominasi, faktor sosial budaya,

faktor anggaran, faktor kebijakan, dan faktor ekonomis lahan.

Gambar 4. 24 Peranan Teori Ideologi dalam Faktor Perumusan Program

Page 152: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

128

Dari keseluruhan faktor-faktor yang mempengaruhi perumusan program,

terlihat peranan teori ideologi sebagai perumusan arah kebijakan. Kebijakan dari

sebuah organisasi atau perkumpulan yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan

khusus yang hendak dicapai (Sukarna, 1974: 152). Faktor-faktor perumusan program

yang didasarkan pada teori ideologi adalah faktor perangkat desa/sumber daya

organisasi, faktor anggaran, faktor kebijakan, dan faktor dominasi.

Keempat faktor tersebut memiliki nuansa kental bekerjanya teori ideologi dalam

mengkonstruksi perumusan program pembangunan. Keberadaan perangkat desa

dalam penyelenggaraan Musrenbang merupakan subsistem dari pemerintahan daerah.

Adanya fasilitator warga yang merupakan aparatur pemerintahan desa dapat

memberikan arahan pada usulan-usulan program khususnya bagi warga yang kurang

aktif dalam berpartisipasi. Kewenangan perangkat desa dalam mengarahkan usulan

program pembangunan merupakan bentuk bekerjanya teori ideologi.

Bentuk faktor dominasi dalam perumusan program pembangunan terlihat

dengan adanya intervensi dari tokoh-tokoh yang berpengaruh di desa. Tokoh-tokoh

tersebut berperan mempengaruhi masyarakat lainnya untuk dapat meyakini

pendapatnya. Bentuk-bentuk intervensi dari tokoh masyarakat tersebut adalah

peranan ideologi dalam membentuk dan mengarahkan keyakinan sekelompok orang

agar mengikuti kehendaknya.

Berikutnya faktor anggaran, melalui politik anggaran pemerintah dapat

mendikte kelayakan program pembangunan yang menjadi usulan masyarakat.

Page 153: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

129

Teori Partisipasi Masyarakat

Faktor Kebutuhan

Pembangunan Faktor Sumber Daya

Masyarakat

Keberadaan anggaran dapat membatasi realisasi program, tentunya segala program

yang dibuat realisasinya membutuhkan anggaran yang cukup. Oleh sebab itu secara

tidak sadar melalui politik anggaranlah masyarakat telah digiring untuk mengikuti

kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan program pemerintah.

Masyarakat tidak menyadari bahwa mereka telah digiring pada sebuah

kenyataan akibat dari kebijakan tersebut dan masyarakat menggangapnya sebagai

sebuah kelaziman. Kondisi tersebut identik seperti yang dimaksudkan dalam teori

ideologi yakni ideologi sebagai false consciousness (Rahman, 2013), yakni ideologi

mendistorsi suatu kenyataan dan dipersepsikan sebagai suatu realitas. Ideologi

bekerja tidak melalui paksaan namun mempengaruhi pemikiran melalui pemikiran

persuasif. Masyarakat diajak untuk tunduk dengan politik dan ideologi pemerintah

melalui kebijakan anggaran yang diterapkan.

Peranan teori partisipasi masyarakat dalam perumusan program terletak pada

faktor kebutuhan pembangunan dan faktor sumber daya masyarakat. Konsep

partisipasi masyarakat menekankan peranan warga sebagai kelompok sosial untuk

ikut serta dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan pembangunan (Sumarto,

Gambar 4. 25 Peranan Teori Partisipasi Masyarakat pada Faktor Perumusan Program

Page 154: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

130

Teori Pembangunan Spasial

Faktor Sosial

Budaya Faktor Ekonomis

Lahan

2009: 84). Usulan-usulan dari masyarakat merupakan wujud partisipasi masyarakat

dalam perencanaan program pembangunan. Usulan pembangunan tersebut bersumber

dari kebutuhan pembangunan yang penting untuk direalisasikan. Sebagai contoh

kebutuhan pembangunan merupakan faktor yang bersumber dari partisipasi

masyarakat yakni melalui pembangunan sarana prasarana desa yang sangat penting

yang menjadi kebutuhan warga.

Faktor sumber daya masyarakat menjadi salah satu bentuk dari peranan konsep

partisipasi masyarakat. Dalam mewujudkan partisipasi masyarakat, kualitas usulan

dari masyarakat menjadi hal yang penting. Setiap usulan yang diajukan dalam forum

Musrenbang dilatarbelakangi oleh kualitas sumber daya masyarakat. Usulan-usulan

pembangunan akan mencerminkan bagaimana kualitas sumber daya masyarakat.

Semakin baik kualitas sumber daya masyarakat maka kualitas usulan yang diajukan

dalam Musrenbang akan semakin terukur dan memiliki signifikansi dalam

peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Keberadaan ruang-ruang sosial dalam lingkungan Kelurahan Kesiman menjadi

pertimbangan dalam perumusan program pembangunan. Ruang sosial dalam

Gambar 4. 26 Peranan Teori Pembangunan Spasial pada Faktor Perumusan Program

Page 155: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

131

pemanfaatannya dari ruang publik perkotaan/desa terlihat eksistensinya melalui

wilayah banjar adat serta wilayah subak. Ruang spasial yang dibentuk melalui

aktivitas sosial budaya tersebut diupayakan agar mendapat prioritas dalam

pembangunan, sehingga keberadaan aktivitas sosial tersebut tetap lestari. Peranan

teori pembangunan spasial dalam membedah fungsi-fungsi ruang sosial budaya

dalam penyelenggaraan Musrenbang menjadikan faktor sosial budaya sebagai bagian

dari faktor perumusan program.

Adanya kapitalisasi nilai lahan dengan memandang lahan sebagai sebuah

komoditas. Menjadikan lahan tidak hanya dipandang dari sudut pandang ruang

sebagai tempat penampung berbagai aktivitas di dalamnya. Tetapi juga lahan dapat

dipandang dari sudut pandang investasi yang dapat mendatangkan nilai keekonomian

dan memberikan keuntungan. Peranan teori pembangunan spasial dalam membedah

faktor ekonomis lahan dapat dilihat melalui perubahan fungsi, kepemilikan, dan

struktur ruang ketika ruang tersebut menjadi sebuah komoditas dan bernilai

ekonomis.

Selanjutnya kedelapan faktor yang telah dijelaskan pada bagian di atas

diklasifikasikan kembali berdasarkan asal munculnya faktor tersebut dari dalam

masyarakat dan dari luar masyarakat. Secara umum dapat digolongkan dua faktor

yang berpengaruh dalam perumusan program dan kegiatan pembangunan dalam

Musrenbang desa di Kelurahan Kesiman. Faktor yang pertama adalah faktor internal

dan faktor yang kedua adalah faktor eksternal.

Page 156: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

132

4.4.1 Faktor Internal

Faktor internal yang berpengaruh pada perumusan program kegiatan

pembangunan pada Musrenbang desa merupakan seluruh aspek yang berasal dari

masyarakat dan perangkat kerja desa tersebut. Faktor internal ini yang sangat

menentukan kualitas dan kuantitas rumusan program kegiatan pembangunan yang

selama ini telah diusulkan. Berdasarkan pengamatan terdapat lima hal yang menjadi

faktor internal antara lain: (a) faktor kebutuhan pembangunan, (b) faktor sumber daya

masyarakat, (c) faktor perangkat desa/sumber daya organisasi, (d) faktor dominasi,

dan (e) faktor sosial budaya.

a. Faktor Kebutuhan Pembangunan

Salah satu faktor internal yang berpengaruh adalah faktor kebutuhan

pembangunan. Faktor kebutuhan pembangunan adalah adanya kebutuhan akan

adanya sentuhan kegiatan pembangunan yang mampu memberikan manfaat bagi

masyarakat, namun seringkali usulan-usulan yang menjadi program kegiatan

pembangunan tidak benar-benar merupakan kebutuhan pembangunan. Justru

usulan-usulan tersebut lebih kepada keinginan dari sekelompok masyarakat,

Temaja (wawancara, 25 Juli 2015)

Untuk itu sebelum merumuskan suatu usulan program kegiatan pembangunan

diperlukan pemetaan kebutuhan pembangunan desa, dengan melihat lebih jauh

potensi dan permasalahan yang ada di desa. Melalui potensi dan permasalahan

yang ada, hal-hal yang merupakan permasalahan dapat diangkat menjadi usulan

dalam program pembangunan, Sudiantara (wawancara, 11 Juli 2015).

Page 157: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

133

Berdasarkan penggalian potensi serta permasalahan tadi, program kegiatan

pembangunan yang diusulkan lebih berupa usulan yang bersifat kebutuhan bukan

keinginan-keinginan dari sekelompok masyarakat yang mendasarinya.

Misalnya pada tahun anggaran 2010-2011 di Kelurahan Kesiman dalam

kegiatan Musrenbang desa diusulkanlah program rehabilitasi gedung kantor

Lurah Kesiman. Sebelum dijadikan program kegiatan pembangunan, terdapat isu

permasalahan yang terjadi di masyarakat yakni terjadi penurunan tingkat

pelayanan publik yang diakibatkan oleh kurang maksimalnya fungsi gedung

fasilitas pelayanan yakni kantor Lurah. Guna menanggapi keluhan dan

permasalahan tersebut dalam Musrenbang desa tahun 2011 program rehabilitasi

gedung kantor Lurah Kesiman diangkat sebagai program kegiatan pembangunan.

b. Faktor Sumber Daya Masyarakat

Faktor internal kedua yang berpengaruh pada perumusan program kegiatan

pembangunan adalah faktor sumber daya masyarakat. Tidak dipungkiri bahwa

kualitas sumber daya masyarakat akan tercermin pada partisipasi dalam kegiatan

pembangunan, terutama pada tokoh-tokoh yang terlibat langsung dalam kegiatan

Musrenbang desa. Kualitas usulan yang diajukan serta ketajaman dalam

menyampaikan usulan dan berargumentasi sangat dipengaruhi oleh latar belakang

masyarakat tersebut, Dewa Putu Gede (wawancara, 22 Juli 2015). Terdapat

beberapa aspek yang menyangkut faktor sumber daya manusia yaitu (tingkat usia

dan tingkat pendidikan).

Page 158: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

134

Gambar 4. 27 Grafik Kehadiran Musrenbang Berdasarkan Tingkat Usia

Sumber: Kelurahan Kesiman, 2013

Pada Gambar 4.27 menunjukkan tingkat kehadiran masing-masing kelompok

usia dalam forum Musrenbang di Kelurahan Kesiman. Tingkat usia berpengaruh

pada kehadiran dan keaktifan dalam menyampaikan usulan dan argumentasi.

Misalnya kalangan dari usia muda yakni yang diwakili oleh karang taruna

memiliki kecenderungan yang kurang aktif dalam kegiatan Musrenbang desa

akibat dari minimnya kehadiran dalam forum Musrenbang. Hal tersebut diakui

oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kesiman.

Gambar 4. 28 Grafik Kehadiran Musrenbang Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sumber: Kelurahan Kesiman, 2013

17-25 25-35 35-45 45-55 55-60

Series1 8.00% 26.00% 38.00% 21.00% 7.00%

0.00%5.00%

10.00%15.00%20.00%25.00%30.00%35.00%40.00%

Tidak Tamat

SD

Tamat SD

Tamat SMP

Tamat SMA

Tamat S1

Keatas

Series1 1.00% 8.00% 20.00% 35.00% 36.00%

0.00%5.00%

10.00%15.00%20.00%25.00%30.00%35.00%40.00%

Page 159: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

135

Berikutnya latar belakang pendidikan juga berpengaruh pada kualitas usulan

dalam Musrenbang desa. Pada umumnya masyarakat dengan tingkat pendidikan

tamat SMA keatas cenderung memiliki keaktifan lebih baik dalam forum.

Tentunya dengan keaktifan yang baik dalam mengikuti Musrenbang desa maka

usaha untuk berpartisipasi dalam merumuskan program pembangunan pastinya

lebih baik pula.

c. Faktor Perangkat Desa/Sumber Daya Perangkat Desa

Sumber daya yang dimiliki oleh perangkat desa merupakan salah satu faktor

yang berperan dalam perumusan program kegiatan pembangunan, antara lain

Lurah, ketua LPM, ketua BPD serta staf pegawai Kelurahan. Dukungan dari

perangkat dan aparat pemerintahan desa yang memiliki perhatian serius akan

menjadikan desa tersebut bergerak menuju arah kemajuan. Keseriusan perangkat

desa dalam mengelola kegiatan Musrenbang menjadi salah satu faktor internal

yang berpengaruh pada perumusan program kegiatan pembangunan, Sudiantara

(wawancara, 11 Juli 2015).

Salah satu peranan penting aparat pemerintahan desa dalam mendukung

perumusan pembangunan adalah dengan menjadi fasilitator warga untuk

menjaring aspirasi dan permasalahan yang terjadi di kalangan masyarakat. Dalam

mengelola usulan dan aspirasi masyarakat, pemerintah desa tidak hanya

menjaring aspirasi dari warga yang aktif berbicara dalam forum, Parthaka

(wawancara, 27 Juli 2015). Akan tetapi perangkat desa juga harus dapat berperan

Page 160: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

136

membangkitkan aspirasi dari kalangan marjinal yang biasanya cenderung kurang

aktif dalam mengemukakan pendapat.

Tidak hanya berperan dalam mengumpulkan dan mengelola aspirasi

masyarakat. Perangkat desa dapat berperan sebagai mediator antara masyarakat

dan SKPD terkait dalam mencapai kesepakatan mengenai program kegiatan

pembangunan yang akan dirumuskan. Selain itu perangkat pemerintahan desa

wajib untuk mengawal dan mensukseskan program dan kegiatan pembangunan

desa hingga dapat disetujui dalam forum Musrenbang Kota.

d. Faktor Dominasi

Faktor internal berikutnya yang berperan pada perumusan program kegiatan

pembangunan dalam Musrenbang desa adalah faktor dominasi. Faktor dominasi

yang dimaksud adalah adanya intervensi dari tokoh-tokoh yang mengikuti

kegiatan Musrenbang desa serta memiliki dominasi dalam mengemukakan

aspirasi, Arya Adiputra (wawancara, 22 Juli 2015). Dominasi dari tokoh-tokoh

tersebut akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dalam perumusan

program kegiatan pembangunan. Tidak jarang tokoh-tokoh yang memiliki

dominasi ini adalah orang-orang yang dipercaya dan memiliki rekam jejak yang

baik di mata masyarakat.

Aspek latar belakang sosial masyarakat tentunya berpengaruh pada faktor

dominasi ini. Masyarakat dengan latar belakang sosial yang baik, misalnya

terpandang di kalangan masyarakat memiliki kecenderungan untuk berperan lebih

Page 161: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

137

besar dan mendominasi dalam mendukung perumusan program dan kegiatan

pembangunan. Hal ini dikarenakan seseorang yang terpadang dalam suatu

komunitas masyarakat sangat disegani dan dipercaya oleh masyarakat sehingga

usulan-usulan serta pendapat yang diutarakan oleh kalangan ini akan sangat

berpengaruh dalam perumusan program.

Gambar 4. 29 Dialog dalam Penyelenggaraan Musrenbang

Sumber: Kelurahan Kesiman, 2012

Secara ideal dalam penyelenggaraan Musrenbang desa memang harus

memperhatikan pendapat dari seluruh kalangan masyarakat. Tidak dapat

dipungkiri bahwa adanya intervensi dari kalangan tertentu untuk dapat

mengakomodasi program pembangunan yang menjadi usulannya, Sudanta

(wawancara, 21 Juli 2015). Oleh karena itu faktor dominasi menjadi salah satu

aspek yang mempengaruhi perumusan program kegiatan Musrenbang desa.

e. Faktor Sosial Budaya

Faktor internal terakhir yang berperan dalam perumusan program

pembangunan dalam Musrenbang di kelurahan Kesiman adalah faktor sosial

budaya yakni dalam bidang organisasi adat. Kondisi masyarakat Kelurahan

Page 162: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

138

Kesiman yang relijius dan taat akan nilai-nilai adat istiadat yang diwariskan

masyarakat terdahulu (Kelurahan Kesiman, 2011: II-58). Menjadikan aspek sosial

budaya sebagai salah satu faktor dalam merumuskan program pembangunan.

Dalam perumusan program pembangunan, pranata sosial masyarakat adat di

Kelurahan Kesiman turut terlibat. Keterlibatan tersebut tidak hanya sekadar

menyaksikan dan sebagai bagian dari seremonial tahunan. Bahkan keterlibatan

perangkat adat tersebut adalah untuk menyuarakan kepentingan adat yang

pengaruhnya masih kuat di Desa Kesiman.

Gambar 4. 30 Keterlibatan Prajuru Adat dalam Pelaksanaan Program

Sumber: Kelurahan Kesiman, 2012

Salah satu bentuk keterlibatan aspek adat dalam Musrenbang di Kelurahan

Kesiman adalah penggalian aspirasi dan ide-ide pembangunan yang dimulai dari

level Banjar adat. Seluruh aspirasi masyarakat yang dibawa Kepala Lingkungan

dalam forum Musrenbang pada mulanya merupakan usulan yang bersumber dari

pesangkepan adat masing-masing Banjar. Bahkan dalam penyelenggaraannya

pun, Musrenbang di Kelurahan Kesiman turut menghadirkan Kelian adat masing-

masing banjar, Arya Adiputra (wawancara, 22 Juli 2015).

Page 163: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

139

Selain dalam penyelenggaraan Musrenbang, faktor sosial budaya juga tercermin

dalam usulan dan realisasi program pembangunan. Pada usulan dan realisasi

program di lingkungan Buaji Anyar, terdapat usulan dan realisasi program yakni

penggelontoran saluran Subak Buaji, Parthaka (wawancara, 27 Juli 2015).

Realisasi program ini merupakan indikasi adanya peranan faktor sosial budaya

yang masih kuat untuk menjaga keberlangsungan kegiatan subak. Kenyataan

tersebut menunjukkan bahwa masyarakat senantiasa menjaga warisan budaya

agraris yang menjadi salah satu ciri khas masyarakat Kelurahan Kesiman.

4.4.2 Faktor Eksternal

Selain faktor internal yang berperan dalam perumusan program kegiatan

pembangunan dalam Musrenbang desa, terdapat pula faktor eksternal yang juga tidak

kalah penting peranannya. Faktor eksternal adalah aspek-aspek di luar ruang lingkup

desa/kelurahan, baik secara administrasi, struktur maupun kewilayahan yang

mempengaruhi perumusan usulan program pembangunan dalam Musrenbang desa.

Terdapat dua faktor yang dapat dikategorikan sebagai faktor eksternal yakni (a)

faktor anggaran, (b) faktor kebijakan, dan (c) faktor ekonomis lahan.

a Faktor Anggaran

Anggaran sebagai salah satu unsur yang akan mendukung pembiayaan

program kegiatan pembangunan merupakan salah satu hal yang dapat

mempengaruhi perumusan program kegiatan. Sumber anggaran untuk

pelaksanaan kegiatan program pembangunan Musrenbang desa diambil dari

Page 164: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

140

sumber APBD Kota, Sudiantara (wawancara, 11 Juli 2015). Oleh karena itu

faktor anggaran dikategorikan sebagai faktor eksternal di luar ruang lingkup

Kelurahan.

Bahkan salah satu program kegiatan pembangunan yakni rehabiitasi gedung

kantor Lurah Kesiman harus diajukan berkali-kali, namun belum juga dapat

terlaksana. Padahal program tersebut sangat penting untuk segera ditindaklanjuti

dikarenakan kerusakan bangunan gedung yang cukup serius. Tidak jarang

ketersediaan anggaran menyebabkan program dan kegiatan pembangunan yang

sudah disepakati bersama dalam forum Musrenbang desa justru tidak dapat

terlaksana.

Keterbatasan anggaran menjadi salah satu penyebab gagalnya sebuah program

untuk dapat dilaksanakan. Terbatasnya anggaran pemerintah menyebabkan

pemerintah tidak dapat mengakomodasi seluruh usulan program dalam satu tahun

sekaligus, Suryaningrat (wawancara, 27 Juli 2015). Seringkali program yang telah

diusulkan pada tahun sebelumnya harus diusulkan kembali dalam forum

Musrenbang tahun berikutnya.

Hal tersebut akibat tidak terlaksananya program kegiatan pembangunan

tersebut sehingga harus diusulkan kembali. Melihat kenyataan yang terjadi maka,

dalam merumuskan program kegiatan pembangunan perlu menyeleksi secara

ketat program kegiatan yang dirasa hanya bersifat keinginan dan yang mana

program kegiatan pembangunan yang benar-benar dibutuhkan. Faktor anggaran

Page 165: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

141

ini juga merupakan salah satu cara intervensi Pemerintah Daerah/Kota untuk turut

serta menentukan rumusan kebijakan program pembangunan desa.

b Faktor Kebijakan

Faktor berikutnya yang juga turut menentukan perumusan program kegiatan

pembangunan dalam Musrenbang desa adalah faktor kebijakan. Dalam

penyelenggaraan Musrenbang desa, tentunya akan menghadirkan perwakilan dari

pihak SKPD terkait sebagai unsur tim teknis, Sudiantara (wawancara, 11 Juli

2015). Tim teknis ini tentunya memiliki kapabilitas dan pemahaman yang lebih

baik mengenai pelaksanaan program kegiatan pembangunan nantinya di

lapangan.

Melalui kehadiran tim teknis ini setidaknya dapat mengarahkan program-

program pembangunan yang akan dirumuskan supaya dapat menyesuaikan

dengan arah kebijakan pembangunan pemerintah Kota. Hal ini dilihat sebagai

salah satu upaya pemerintah dalam mengintervensi kebijakan program

pembangunan desa, Mandra (wawancara, 21 Juli 2015). Upaya tersebut dilakukan

agar usulan-usulan dari masyarakat dalam Musrenbang akan otomatis terarah agar

sesuai dengan arah kebijakan tadi.

Tidak hanya dari unsur SKPD dan pemerintah, dari kalangan anggota DPRD

dan partai politik juga tidak jarang memanfaatkan faktor kebijakan ini untuk

merealisasikan program-program yang telah dijanjikan. Melalui kebijakan yang

telah dibuat dalam bentuk peraturan perundangan, kalangan ini dapat

Page 166: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

142

mengarahkan kebijakan pembangunan pemerintah Kota. Pada akhirnya perubahan

tersebut berdampak pada kebijakan program pembangunan desa.

c Faktor Ekonomis Lahan

Faktor eksternal terakhir yang menentukan perumusan program kegiatan

pembangunan dalam Musrenbang desa adalah faktor ekonomis lahan. Masuknya

investasi ke dalam sebuah wilayah mensyaratkan adanya dukungan ketersediaan

lahan, infrastruktur, masyarakat, pihak pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya

untuk mewujudkan kegiatan investasi tersebut. Salah satunya melalui

pembangunan sarana dan prasarana jalan umum, jaringan listrik dan air bersih.

Ketersediaan sarana dan prasarana infrastruktur tersebut tentunya akan

meningkatkan nilai lahan tempat dilaksanakannya investasi. Pada tahapan

berkembangnya investasi ini, lahan dipandang sebagai komoditas yang memiliki

nilai keekonomian. Investasi lahan menduduki peringkat tertinggi dalam

keuntungan dan keamanan investasi (Abidin, 2013).

Pandangan yang melihat bahwa lahan sebagai sebuah komoditas yang

memiliki nilai ekonomis. Telah mendorong masyarakat pemilik tanah untuk

menjual lahannya seiring dengan semakin tingginya nilai ekonomis lahan tersebut

(Yunus, 2008: 245). Untuk lebih meningkatkan investasi nilai lahan, pemilik baru

akan pada mendirikan bangunan pada sebidang lahan, baik dalam bentuk

perumahan maupun perdagangan. Berdirinya bangunan pada lahan-lahan tersebut

Page 167: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

143

juga bersamaan dengan masuknya jaringan infrastruktur khususnya jalan umum

menuju masing-masing areal permukiman.

Pembangunan infrastruktur jalan menuju permukiman baru tersebut dapat

menjadi usulan dalam penyelenggaraan Musrenbang desa. Musrenbang desa

merespon keberadaan permukiman baru pada lahan-lahan terbangun tersebut

melalui realisasi program, Sudanta (wawancara, 21 Juli 2015). Pembangunan

tersebut akan berpengaruh kembali pada nilai ekonomis lahan seperti yang sudah

dijelaskan di bagian awal. Oleh karena itu faktor ekonomis lahan ini dipandang

sebagai salah satu faktor eksternal perumusan program dalam Musrenbang desa.

Gambar 4. 31 Faktor Ekonomis Lahan pada Pembangunan Musrenbang

Sumber: Observasi lapangan (8 Juli 2015)

Salah satu kasus yang menunjukkan adanya faktor ekonomis lahan yang

mempengaruhi dalam perumusan program dapat dilihat pada realisasi program

pengaspalan Jalan Sedap Malam Gang Alamanda. Adanya pembangunan

permukiman baru pada lahan-lahan sekitarnya membutuhkan perbaikan kualitas

infrastruktur jalan menuju masing-masing permukiman. Isu ini pada akhirnya

dibawa pada forum Musrenbang untuk dijadikan usulan pembangunan.

Page 168: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

144

Tidak dapat dipungkiri kepemilikan lahan persawahan di sekitarnya lambat

laun akan beralih tangan. Hal tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan nilai

ekonomis lahan, yang memicu pemilik lahan untuk menjual pada pemilik modal.

Melihat dari kasus ini faktor ekonomis lahan digolongkan dalan faktor eksternal

dikarenakan arus investasi dan masuknya modal didominasi oleh pendatang yang

notabene bukan masyarakat lokal.

4.5 Implikasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Musrenbang

Desa terhadap Pembangunan Spasial di Kelurahan Kesiman

Terdapat sembilan belas realisasi program pembangunan telah dilaksanakan

selama lima tahun terakhir dalam kurun waktu 2011-2015 pada Musrenbang desa di

Kelurahan Kesiman. Program pembangunan yang sudah terealisasi tersebut telah

berimplikasi terhadap kehidupan masyarakat. Begitu pula terhadap pembangunan

keruangan, program pembangunan yang dihasilkan dalam proses kegiatan

Musrenbang desa juga dirasakan telah memberikan dampak yang berarti.

Dari sembilan belas realisasi pembangunan yang dilakukan beberapa diantaranya

bahkan telah berdampak signifikan terhadap ruang di wilayah Kelurahan Kesiman.

Akan tetapi tidak semua pembangunan yang telah dilaksanakan berimplikasi secara

langsung pada aspek spasial. Untuk mengetahui lebih jelas implikasi pelaksanaan

program Musrenbang desa dilakukan pembobotan pada dampak yang ditimbulkan

pada masing-masing program.

Page 169: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

145

Bobot ditentukan melalui nilai angka antara lain, (a) program yang langsung

berimplikasi pada aspek spasial bernilai 4, (b) program yang berimplikasi pada aspek

lain namun mempengaruhi aspek spasial bernilai 3, (c) program yang kurang

berimplikasi pada aspek spasial bernilai 2, (d) program yang tidak berimplikasi pada

aspek spasial bernilai 1 (Bungin, 2011). Selanjutnya pada Tabel 4.9 di bawah ini akan

dijabarkan mengenai implikasi dan bobot implikasi pada masing-masing realisasi

program.

Page 170: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

146

Tabel 4. 9 Tabel Implikasi Pelaksanaan Program Pembangunan Musrenbang

No. Program Pembangunan Faktor Perumusan

Program Lokasi

Tahun

Realisasi Implikasi

Bobot

Implikasi

1 Pengaspalan Jl Sedap Malam gg

Alamanda

Faktor kebutuhan

pembangunan

Faktor ekonomis lahan

Lingkungan

Kebonkuri kelod

2011

Spasial-perubahan pemanfaatan

lahan dari pertanian menjadi

perumahan.

Ekonomi-peningkatan nilai lahan

4

2 Pengaspalan Jl Sedap Malam gg

Pakis

Faktor kebutuhan

pembangunan

Faktor perangkat desa

Faktor ekonomis lahan

Lingkungan

Kebonkuri kelod 2011

Transportasi-kelancaran arus

kendaraan di sekitarnya.

Spasial-peningkatan kualitas

lingkungan permukiman.

3

3 Pembangunan jembatan Banjar

Abiantubuh

Faktor kebutuhan

pembangunan

Faktor kebijakan

Lingkungan

Pekandelan

2012

Transportasi-kelancaran arus

kendaraan di sekitarnya.

Spasial-perkembangan wilayah

sekitar akibat kelancaran akses

transportasi

3

4 Pengaspalan Jl WR Supratman

gang Zambex I

Faktor kebutuhan

pembangunan

Faktor sumber daya

masyarakat

Lingkungan

Dangin Tangluk

2012

Spasial-penambahan fungsi ruang

baru pada ruang-ruang domestik

rumah sekitar gang.

Transportasi-kelancaran arus

kendaraan.

4

Page 171: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

147

5 Pemavingan Jl Sedap Malam gg

Ratna

Faktor sumber daya

masyarakat

Faktor kebutuhan

pembangunan

Lingkungan

Kebonkuri

kawan

2012

Spasial-peningkatan kualitas

lingkungan permukiman dan

perubahan fungsi lahan

Ekonomi-peningkatan nilai lahan

4

6 Pemavingan gang Ratna X

Faktor sumber daya

masyarakat

Faktor kebutuhan

pembangunan

Lingkungan

Kebonkuri

kawan

2012

Spasial- perubahan pemanfaatan

spasial dari pertanian menjadi

permukiman

Pertanian-kemudahan akses petani

membawa hasil panen

Ekonomi-peningkatan nilai lahan

4

7 Perbaikan dan Penggelontoran

saluran irigasi Subak Buaji

Faktor kebutuhan

pembangunan

Faktor sumber daya

masyarakat

Faktor sosial budaya

Lingkungan

Buaji Anyar 2012

Pertanian-peningkatan hasil

produksi pertanian

Spasial-menghindarkan adanya

alih fungsi lahan pertanian akibat

mengeringnya lahan pertanian.

3

8 Pemavingan Jl Akasia XVI

Faktor kebutuhan

pembangunan

Faktor perangkat desa

Faktor ekonomis lahan

Lingkungan

Buaji Anyar 2012

Spasial-pemanfaatan ruang jalan

sebagai ruang parkir masyarakat

Transportasi-kelancaran akses

transportasi

4

9 Pembangunan senderan SD 9

Kesiman Jl. Turi Gg. Girisa,

Faktor kebutuhan

pembangunan

Lingkungan

Ujung 2013

Keamanan-memberikan keamanan

dan kenyamanan siswa beraktivitas

2

Page 172: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

148

Lingkungan Br. Ujung Faktor sosial budaya Spasial-perlindungan pada areal

sekolah, sehingga luasan areal

sekolah tidak berkurang.

10 Senderan Tukad Bindu

Faktor sumber daya

masyarakat

Faktor perangkat desa

Lingkungan

Ujung 2013

Lingkungan-mencegah adanya

kerusakan lingkungan akibat

derasnya arus sungai

Spasial-perlindungan pada areal

lahan-lahan masyarakat sepanjang

sungai

3

11 Pengaspalan Jl Sedap Malam gg

Sandat

Faktor kebutuhan

pembangunan

Faktor sumber daya

masyarakat

Lingkungan

Kebonkuri kaja 2013

Transportasi-memudahkan akses

transportasi masyarakat menuju

lingkungan lain.

1

12 Penggelontoran tukad Bindu

Faktor kebutuhan

pembangunan

Faktor sumber daya

masyarakat

Faktor kebijakan

Lingkungan

Cerancam 2014

Lingkungan-mencegah banjir dan

pendangkalan sungai

2

13 Penataan taman telajakan jalan

Turi

Faktor perangkat desa

Faktor sumber daya

masyarakat

Lingkungan

Pekandelan kauh 2014

Lingkungan-keindahan dan

keasrian lingkungan permukiman

Spasial-pemanfaatan areal

3

Page 173: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

149

Faktor anggaran telajakan sebagai taman.

14 Pengaspalan Jl Surabi gg II

Faktor kebutuhan

pembangunan

Faktor sumber daya

masyarakat

Lingkungan

Pekandelan 2014

Spasial-perubahan pada tiap rumah

melalui peninggian tembok

penyengker rumah

Transportasi-kelancaran

aksesibiltas kendaraan masyarakat

4

15 Pengaspalan Jl WR Supratman

gang Zambex III

Faktor kebutuhan

pembangunan

Faktor sumber daya

masyarakat

Lingkungan

Dangin Tangluk 2014

Spasial-pemanfaatan badan jalan

sebagai tempat diselenggarakannya

upacara adat

Transportasi-kelancaran

aksesibiltas kendaraan masyarakat

4

16 Pengaspalan gang Sari

Faktor kebutuhan

pembangunan

Faktor sumber daya

masyarakat

Faktor perangkat desa

Lingkungan

Cerancam 2015

Transportasi-kelancaran

aksesibilitas masyarakat

Spasial-peningkatan kualitas

spasial lingkungan permukiman

3

17 Pengaspalan gang Buaji

Faktor kebutuhan

pembangunan

Faktor sumber daya

masyarakat

Faktor perangkat desa

Lingkungan

Cerancam 2015

Transportasi-kelancaran

aksesibiiltas masyarakat

Spasial-peningkatan kualitas

spasial lingkungan permukiman

3

Page 174: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

150

18 Pengaspalan Jl WR Supratman gg

Gunung Sari

Faktor kebutuhan

pembangunan

Faktor sumber daya

masyarakat

Lingkungan

Pekandelan kauh 2015

Transportasi-kelancaran

aksesibilitas masyarakat

2

19 Pemavingan gang menuju SD 13

Kesiman

Faktor kebutuhan

pembangunan

Faktor sosial budaya

Faktor perangkat desa

Lingkungan

Kebonkuri kaja 2015

Spasial-kenyamanan aktivitas

siswa menuju SD 13 Kesiman

Transportasi-Menimbulkan

kepadatan lalu lintas pada saat jam

masuk dan keluar sekolah.

4

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Page 175: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

151

Berdasarkan Tabel 4.9 terdapat delapan realisasi program yang memiliki bobot

nilai 4 yang artinya ketujuh program tersebut langsung berdampak pada aspek

spasial. Kedelapan program tersebut antara lain adalah pengaspalan Jalan Sedap

Malam Gang Alamanda, pengaspalan Jalan WR Supratman Gang Zambex I,

pemavingan Jalan Sedap Malam Gang Ratna, Pemavingan Gang Ratna X,

pengaspalan Jalan Surabi Gang II, pengaspalan Jalan WR Supratman Gang Zambex

III, pemavingan gang menuju SD 13 Kesiman dan pemavingan Jalan Akasia XVI.

Berikutnya akan dibahas delapan realisasi program tersebut pada bagian berikutnya.

4.5.1 Implikasi Program Pengaspalan Jalan Sedap Malam Gang Alamanda

Terhadap Pembangunan Spasial

Salah satu usulan program yang terealisasi di lingkungan Kebonkuri antara lain

adalah peningkatan kualitas jalan lingkungan di Jalan Sedap Malam Gang Alamanda.

Pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan ini merupakan realisasi usulan

dalam Musrenbang yang diselenggarakan pada tahun 2009.

Gambar 4. 32 Kondisi Jalan Sedap Malam Gang Alamanda

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Page 176: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

152

Kondisi lingkungan di seputaran Jalan Sedap Malam gang Alamanda

menunjukkan bahwa terdapat beberapa rumah yang terletak bagian paling barat dan

bagian paling timur gang (dekat dengan Jalan Sedap Malam). Diantara deretan rumah

tersebut masih menyisakan lahan hijau berupa lahan persawahan yang terletak di

bagian tengah gang. Menurut penuturan masyarakat setempat pada awalnya gang

tersebut merupakan jalan pundukan/jalan menuju ke sawah. Kemudian diperlebar

sedikit agar lebih mudah membawa kendaraan ke dalam areal sawah dengan

perkerasan berupa batu kapur. Selain itu juga berdasarkan informasi masyarakat,

rumah-rumah yang berada di bagian barat gang tersebut baru-baru ini berdiri yakni

kurang lebih tiga sampai empat tahun yang lalu, namun rumah yang berada di depan

jalan utama telah berdiri sejak lama.

Berdasarkan temuan kondisi di lapangan yang telah dijelaskan pada bagian

sebelumnya muncul indikasi bahwa telah terjadi perubahan pemanfaatan lahan pada

objek studi. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya lingkungan perumahan di sebelah

barat gang. Adanya perubahan pemanfaatan lahan yang sebelumnya didahului oleh

peningkatan kualitas jalan di lokasi studi, menunjukkan bahwa terdapat andil dari

sebuah program pembangunan pada perubahan lahan. Selain itu dengan adanya jalan

dengan kualitas yang lebih baik dapat meningkatkan nilai lahan, sehingga mendorong

beralihnya kepemilikan lahan yang berujung pada pemanfaatan lahan untuk fungsi-

fungsi lainnya.

Page 177: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

153

Namun adanya perubahan pemanfaatan lahan tersebut tidak berarti bahwa

program pembangunan dapat dipersalahkan sebagai aktor penggerak perubahan

tersebut. Pada awalnya program tersebut bertujuan mempermudah akses petani untuk

mengangkut hasil panen serta alat-alat pertanian ke areal pertanian. Tetapi tujuan

mulia tersebut justru berimplikasi berbeda dari tujuan semula yang diinginkan.

4.5.2 Implikasi Program Pengaspalan Jalan WR Supratman Gang Zambex I

Terhadap Pembangunan Spasial

Realisasi pembangunan program Musrenbang berikutnya yakni di wilayah

lingkungan Dangin Tangluk. Terdapat beberapa program yang telah terealisasi dan

dampaknya telah terlihat di masyarakat. Realisasi program tersebut antara lain adalah

pemeliharaan beberapa ruas jalan antara lain pengaspalan Jl WR Supratman Gang

Zambex I dan Gang Zambex III

Gambar 4. 33 Kondisi Lingkungan Jalan WR Supratman Gang Zambex I

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Page 178: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

154

Lokasi Gang Zambex I terletak di Jalan WR Supratman tepatnya di sebelah

timur dari Balai Banjar Dangin Tangluk. Kondisi lingkungan di sekitar Gang Zambex

I adalah lingkungan permukiman masyarakat dari Banjar Dangin Tangluk dan Banjar

Kesumajati. Dari Jalan WR Supratman ke arah utara tembus di Jalan Surabi Gang II,

melewati beberapa permukiman masyarakat. Peningkatan kualitas jalan lingkungan di

Gang Zambex I merupakan realisasi program Musrenbang pada tahun 2011,

sedangkan pelaksanaannya dilaksanakan pada tahun anggaran 2012.

Bagi masyarakat peningkatan jalan lingkungan di Gang Zambex I memberikan

dampak bagi pembangunan dan peningkatan kehidupan masyarakat. Sebelum

dilaksanakannya pembangunan peningkatan kualitas jalan lingkungan, akses ke utara

Gang Zambex I hanya dapat dilewati oleh kendaraan sepeda motor. Hal tersebut

dikarenakan lebar gang yang tidak memungkinkan dilewati mobil. Selain itu

sebelumnya akses dari Gang Zambex I menembus Gang Surabi II hanya berupa jalan

setapak, sehingga menyulitkan akses sekalipun dengan sepeda motor.

Untuk memperlebar jalan lingkungan Gang Zambex I dilakukan dengan

menutup got/saluran air dengan plat beton sepanjang Gang Zambex I. Melalui

pelebaran gang tersebut, kini Gang Zambex I dapat dilewati mobil. Selain pelebaran

gang, realisasi program disertai dengan peningkatan kualitas jalan yang mana pada

awalnya hanya perkerasan kerikil, kini dapat dilihat perkerasan jalan berupa aspal

siram. Keadaan tersebut memberikan implikasi pada kehidupan masyarakat sekitar

Page 179: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

155

gang, masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah keatas memiliki kecenderungan

untuk memiliki mobil.

Keadaan terebut berimplikasi pada perubahan ruang-ruang domestik pada

masing-masing rumah yang memiliki mobil, yakni munculnya fungsi ruang baru pada

masing-masing rumah dengan adanya garasi mobil. Adanya garasi menimbulkan

perubahan pada pintu masuk rumah, sebelumnya pintu masuk rumah hanya berupa

angkul-angkul atau gerbang kecil dengan lebar satu hingga dua meter. Pintu rumah

tersebut dimodifikasi menjadi empat meter agar dapat memasukkan mobil ke dalam

areal rumah.

4.5.3 Implikasi Program Pemavingan Jalan Sedap Malam Gang Ratna

Terhadap Pembangunan Spasial

Salah satu program pembangunan yang terealisasi di lingkungan Kebonkuri

Kawan adalah pemavingan Gang Ratna, terletak di Jalan Sedap Malam tepatnya gang

ke selatan setelah Gang Seruni yang menghubungkan Lingkungan Kebonkuri Kaja

dan Lingkungan Kebonkuri. Program perbaikan kualitas permukaan jalan melalui

pemavingan tersebut dilaksanakan pada tahun 2012 sedangkan pengusulan program

dilaksanakan pada tahun 2010 melalui kegiatan Musrenbang Kelurahan Kesiman.

Lingkungan di sekitar Gang Ratna dilihat pada saat dilaksanakan pengamatan di

lapangan sangat beragam. Pada bagian utara terdapat permukiman masyarakat yang

merupakan krama Banjar Kebonkuri Kelod dan Kebonkuri Mangku. Menurut Kepala

Lingkungan Kebonkuri Kawan, wilayah batas masing-masing banjar adat di

Lingkungan Kebonkuri Kawan tidak dapat dipetakan secara jelas. Hal tersebut

Page 180: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

156

dikarenakan adanya masyarakat yang berdomisili di Banjar Kebonkuri Mangku tetapi

menjadi anggota Banjar Kebonkuri Kelod yang sering diistilahkan dengan saling

seluk.

Selain lingkungan permukiman masyarakat yang berada pada bagian utara.

Terdapat pula areal persawahan di sebelah timur dan barat gang yang merupakan

areal garapan masyarakat pertanian di Kebonkuri. Di antara areal persawahan

tersebut terdapat pula perumahan masyarakat pendatang berupa perumahan kavling

dengan luasan beragam. Selain itu, diantara perumahan tersebut terdapat beberapa

usaha dagang yang dikelola masyarakat maupun dikontrakkan, dengan ciri khas

berupa toko-toko dan warung penjual bahan pokok serta usaha-usaha lainnya. Berikut

pada Gambar 3.34 akan diperlihatkan kondisi lingkungan dan lokasi Gang Ratna.

Gambar 4. 34 Kondisi Lingkungan Jalan Sedap Malam Gang Ratna

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Page 181: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

157

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Lingkungan Kebonkuri Kawan,

sebelumnya gang dengan panjang kurang lebih 780 meter ini sudah pernah

mengalami perkerasan jalan yakni berupa aspal lapen. Akan tetapi karena gang ini

sering dilewati oleh mobil besar, sehingga lambat laun kondisi permukaan jalan

menjadi rusak. Keadaan tersebut menimbulkan keinginan warga untuk memperbaiki

kondisi gang dengan penyampaian kepada Kepala Lingkungan Kebonkuri Kawan

melalui mekanisme Musrenbang pada tahun 2010.

Usulan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan turunnya proyek pemavingan

gang pada tahun 2012. Adanya perbaikan permukaan jalan melalui pemavingan ini

dinilai menimbulkan berbagai dampak terhadap lingkungan maupun pada aspek

spasial. Berdasarkan informasi dari masyarakat adanya proyek pemavingan ini

menimbulkan kenaikan ketinggian level pada badan jalan. Kenaikan ketinggian pada

level jalan menyebabkan badan jalan tidak tergenang air. Karena pada sebelum

diadakan pemavingan, saluran air dari areal persawahan seringkali meluber dan

menyebabkan sebagian badan jalan tergenang air.

Selain itu dengan adanya proyek pemavingan gang ini dapat meningkatkan nilai

lahan yang berada di sekitar gang. Terlebih lagi akses gang ini merupakan akses

tembus menuju Lingkungan Buaji Anyar di Akasia dan Sedap Malam Selatan, namun

ada dampak yang cukup disayangkan terjadi akibat kenaikan harga lahan ini.

Terdapat beberapa lahan pertanian produktif yang beralih fungsi menjadi lahan

perumahan. Akibat dari kenaikan harga lahan tersebut ada keinginan dari masyarakat

Page 182: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

158

pemilik lahan untuk menjual lahan produktifnya. Hal tersebut terlihat dari munculnya

beberapa perumahan dan tanah-tanah kavling baru yang muncul setelah perbaikan

jalan.

4.5.4 Implikasi Program Pemavingan Gang Ratna X Terhadap Pembangunan

Spasial

Program lainnya yang terealisasi di lingkungan Kebonkuri Kawan adalah

pemavingan Gang Ratna X. Sama seperti program pemavingan Gang Ratna program

perbaikan gang ini dilaksanakan pada tahun 2012, namun usulan program telah

digulirkan pada tahun 2010. Gang Ratna X merupakan gang buntu menuju

permukiman masyarakat dan areal persawahan yang berada di sebelah barat Gang

Ratna.

Berdasarkan informasi dari masyarakat, pada awalnya gang dengan panjang

sekitar 87 meter ini merupakan akses menuju sawah. Adanya alih fungsi lahan

menjadi permukiman yang berada di sebelah selatan gang maka akses tersebut

berubah menjadi jalan lingkungan. Pada saat ini gang tersebut merupakan akses

menuju areal persawahan sekaligus juga sebagai jalan masuk menuju tiap-tiap rumah

yang ada di sebelah selatan gang. Berikut pada Gambar 4.35 akan diperlihatkan

lokasi dan kondisi lingkungan di sekitar Gang Ratna X.

Page 183: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

159

Berdasarkan pengamatan di lapangan adanya pemavingan yang dilaksanakan

di Gang Ratna X ini membawa implikasi pada lingkungan di sekitarnya. Menurut

salah seorang warga yang mengerjakan lahan pertanian di utara gang yang ditemui di

lapangan pada saat survei lapangan. Beliau menyatakan bahwa keberadaan gang yang

baik cukup membantunya dalam membawa hasil panen maupun membawa traktor

dengan lebih mudah ke dalam areal persawahan. Begitu pula dengan masyarakat yang

bermukim di sepanjang gang, kondisi permukaan gang yang cukup baik sangat

membantu masyarakat untuk akses kendaraan mereka.

4.5.5 Implikasi Program Pengaspalan Jalan Surabi Gang II Terhadap

Pembangunan Spasial

Program selanjutnya yang terealisasi di wilayah Lingkungan Pekandelan adalah

pengaspalan Jalan Surabi Gang II. Gang Surabi II ini merupakan akses alternatif jalan

Gambar 4. 35 Lokasi dan Kondisi Gang Ratna X

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Sumber

Page 184: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

160

yang langsung tembus di Gang Zambex I dan Zambex II. Lingkungan sekitar dari

Gang Surabi II adalah lingkungan permukiman yang merupakan bagian dari krama

Banjar Dajan Tangluk. Program pengaspalan gang Surabi II merupakan realisasi dari

usulan program Musrenbang desa di tahun 2013. Sementara realisasi dari program

tersebut dilaksanakan pada tahun 2014.

Sebelum direalisasikan pengaspalan Gang Surabi II, kondisi permukaan gang

sudah ditutup aspal namun terdapat lubang-lubang serta ada beberapa lapisan aspal

yang terkelupas. Berdasarkan informasi dari masyarakat, kondisi tersebut disebabkan

air hujan buangan masing-masing rumah yang meluber sehingga menggenangi

permukaan jalan yang mengakibatkan semakin lama lapisan aspal terkelupas dan

menyisakan kerikil. Hal tersebut akibat dari saluran pembuangan air yang tidak

memadai menampung buangan air hujan tersebut.

Melihat kondisi tersebut, masyarakat menilai perlu adanya perbaikan permukaan

jalan melalui bantuan pemerintah. Merespon masalah itu melalui sangkep Banjar

Dajan Tangluk, masyarakat memiliki keinginan untuk menyampaikan aspirasi

tersebut kepada Kepala Lingkungan Pekandelan sebagai usulan pembangunan.

Menanggapi usulan aspirasi masyarakat Kepala Lingkungan Pekandelan memutuskan

untuk membawa ide tersebut untuk diangkat sebagai usulan pembangunan pada

Musrenbang Kelurahan Kesiman pada tahun 2013. Untuk melihat kondisi dan lokasi

di Gang Surabi II akan diperlihatkan melalui gambar dan foto pada Gambar 4.36.

Page 185: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

161

Dilaksanakannya pembangunan dan pengaspalan pada Jalan Surabi Gang II

memberikan implikasi terhadap aspek spasial terutama pada bagian pintu masuk dan

angkul-angkul rumah masyarakat. Implikasi tersebut berupa perbedaan ketinggian

level permukaan jalan dengan halaman pekarangan rumah masyarakat, yakni

pekarangan rumah masyarakat lebih rendah daripada level permukaan jalan. Selain

itu kenaikan level permukaan jalan ini menyebabkan tembok penyengker beberapa

rumah masyarakat terlihat lebih rendah. Akan tetapi kondisi tersebut disadari

masyarakat sebagai konsekuensi dilaksanakannya proyek, sehingga pelaksanaan

kegiatan program pembangunan berjalan dengan lancar.

Gambar 4. 36 Peta Lokasi dan Kondisi Lingkungan Jalan Surabi Gang II

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Page 186: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

162

4.5.6 Implikasi Program Pengaspalan Jalan WR Supratman Gang Zambex III

Terhadap Pembangunan Spasial

Selanjutnya realisasi program pembangunan di Lingkungan Dangin Tangluk

terdapat di Jalan WR Supratman Gang Zambex III. Gang Zambex III terletak di

sebelah selatan dari Gang Zambex I, yakni di sebelah TK Srikandi serta Gang

Zambex III ini merupakan akses tembus menuju Gang Sedap Malam I. Proyek

peningkatan kualitas jalan lingkungan di Gang Zambex III merupakan realisasi

program Musrenbang pada tahun 2013, dan pelaksanaannya pada tahun anggaran

2014.

Kondisi lingkungan di sekitar Gang Zambex III juga memiliki kemiripan dengan

Gang Zambex I, sebagian besar lingkungan berupa permukiman masyarakat, dan

terdapat beberapa areal depan rumah yang dimanfaatkan sebagai areal berdagang

dengan ciri khas warung dan toko. Selain permukiman dan areal dagang dan toko

juga terdapat sarana pendidikan yakni TK Srikandi. Permukiman masyarakat yang

berada di bagian timur gang sebagian besar merupakan rumah-rumah indekos yang

mana penghuninya sebagian besar adalah pekerja di sektor informal seperti pedagang

kaki lima. Berikut petikan wawancara dengan Kepala Lingkungan Dangin Tangluk,

Sudanta (wawancara, 21 Juli 2015):

“…sebelum diperbaiki kondisi Gang Zambex III sebenarnya sudah

pernah diaspal tetapi dalam bentuk lapen. Kemudian diajukan program

yang ditindaklanjuti dengan aspal hotmix. Karena jalan dirasa telah

baik, masyarakat sering memanfaatkan badan jalan untuk kegiatan

adat, terutama bagi yang tidak punya halaman yang cukup luas untuk

menyelenggarakan upacara …”

Page 187: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

163

Program peningkatan kualitas jalan lingkungan di Gang Zambex III merupakan

usulan Musrenbang tahun 2013, sedangkan realisasi program dilaksanakan pada

tahun anggaran 2014. Berbeda dengan yang terjadi pada Gang Zambex I, Gang

Zambex III memiliki lebar badan jalan yang lebih besar dibandingkan Gang Zambex

I yakni sekitar 2,5 sampai 3 meter. Melihat bahwa lebar badan jalan yang sudah ada

dirasa sudah cukup, maka got/saluran air tidak ditutup dengan plat beton.

Peningkatan kualitas jalan lingkungan tersebut tentunya memberikan implikasi pada

lingkungan spasial.

Kualitas jalan yang lebih baik pastinya memudahkan akses masyarakat dalam

melaksanakan berbagai aktivitas. Tidak hanya berimplikasi secara aksesibilitas,

program peningkatan kualitas jalan lingkungan di Gang Zambex III telah

Gambar 4. 37 Kondisi Lingkungan di Jalan WR Supratman Gang Zambex III

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Page 188: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

164

memberikan pengaruh yang cukup besar pada aspek lainnya salah satunya adalah

aspek sosial dan budaya.

Salah satu hal menarik yang dapat diamati ketika melakukan observasi di

lapangan adalah pemanfaatan ruang jalan lingkungan sebagai tempat untuk

menggelar tenda ketika salah seorang masyarakat melaksanakan upacara adat. Hal

tersebut dilakukan dikarenakan luas pekarangan rumah yang tidak cukup untuk

menampung jumlah tamu undangan. Menurut masyarakat kualitas permukaan jalan

lingkungan dirasa cukup layak untuk mendirikan tenda dan digunakan sebagai tempat

penerimaan tamu.

Penggunaan jalan lingkungan sebagai tempat diselenggarakannya upacara adat

tersebut tentunya dengan ijin dari Kelian adat dan Kelian dinas. Serta dibantu oleh

pengamanan tradisional dari Pecalang untuk mengatur arah lalu lintas di sekitar

lingkungan. Selain digunakan untuk menggelar tenda, dalam kegiatan adat lainnya

jalan lingkungan sering dimanfaatkan untuk meletakkan bade/wadah pada

masyarakat yang menggelar upacara ngaben. Dari beberapa pemaparan di atas

mengenai implikasi pada aspek sosial budaya, terdapat temuan yang mengindikasikan

bahwa terjadi pemanfaatan spasial pada badan jalan lingkungan untuk mendukung

kegiatan upacara adat di Lingkungan Gang Zambex III.

4.5.7 Implikasi Program Pemavingan Gang Menuju SD 13 Kesiman Terhadap

Pembangunan Spasial

Terdapat beberapa usulan program pembangunan yang diusulkan dalam

kegiatan Musrenbang dari masyarakat Lingkungan Kebonkuri Kaja. Salah satunya

Page 189: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

165

yang terealisasi adalah pemavingan gang menuju SD Negeri 13 Kesiman. Program ini

merupakan usulan dalam Musrenbang Kelurahan Kesiman pada tahun 2013,

sedangkan realisasi dari kegiatan pembangunan ini dilaksanakan pada tahun 2015.

Lingkungan di sekitar gang sebagian besar adalah permukiman penduduk dan

merupakan satu-satunya akses menuju SD Negeri 13 Kesiman. Berdasarkan

informasi yang didapatkan dari wawancara dengan Kepala Lingkungan Kebonkuri

Kaja bahwa kondisi permukaan gang yang berupa urugan tanah kapur dengan

permukaan yang tidak rata. Kondisi tersebut dirasakan oleh masyarakat mengganggu

kenyamanan beraktivitas. Ditambah dengan adanya aktivitas sekolah yakni adanya

aktivitas masyarakat yang mengantar-jemput siswa. Hal tersebut menjadi keluhan

masyarakat, berikut petikan wawancara dengan Kepala Lingkungan Kebonkuri Kaja,

Suryaningrat (wawancara, 27 Juli 2015):

“…sebelum diperbaiki kondisi gang menuju SD 13 Kesiman masih

jalan kapur. Kondisi itu lumayan mengganggu kegiatan sekolah dan

masyarakat yang ada di lingkungan gang itu. Apalagi di musim hujan

permukaan gang yang bergelombang membuat adanya genangan air di

permukaan jalan. Sehingga kami bersama masyarakat mengusulkan

untuk perbaikan jalan. Dan sekarang ternyata pembangunan yang

turun adalah pemavingan bukan aspal seperti sebelumnya. Tapi yang

disayangkan masyarakat respon pemerintah termasuk lambat, padahal

usulannya sudah dari dulu…”

Page 190: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

166

Seperti yang disebutkan dalam kutipan wawancara di atas, masyarakat

mengusulkan perbaikan gang tersebut dan usulan tersebut diwujudkan dalam bentuk

perkerasan paving. Berdasarkan hasil wawancara juga terungkap respon dari

pemerintah didalam menindaklanjuti usulan program ini dirasakan lambat oleh

masyarakat. Hal tersebut menyebabkan muncul sedikit rasa kekecewaan dalam

masyarakat yang timbul akibat permasalahan tersebut.

Berdasarkan pengamatan di lapangan adanya program pembangunan dan

pemavingan gang di gang SD Negeri 13 Kesiman berdampak pada pembangunan

spasial. Implikasi tersebut berupa penggunaan ruang jalan di depan gang bagi orang

tua yang mengantar dan menjemput siswa. Sebelum dilakukannya perbaikan gang

tersebut masyarakat yang mengantar siswa sekolah diijinkan untuk mengantar sampai

ke depan sekolah. Namun dengan adanya perbaikan gang tersebut, masyarakat yang

mengantar siswa hanya mengantar sampai di depan gang. Kondisi tersebut

Gambar 4. 38 Lokasi dan Kondisi Gang SD Negeri 13 Kesiman

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Page 191: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

167

menyebabkan adanya kepadatan lalu lintas depan gang di Jalan Sedap Malam,

khususnya pada jam-jam berangkat dan pulang sekolah.

4.5.8 Implikasi Program Pemavingan Jalan Akasia XVI Terhadap

Pembangunan Spasial

Usulan lainnya yang telah terealisasi di Lingkungan Buaji Anyar adalah

pemavingan Jalan Akasia XVI. Program pemavingan jalan lingkungan ini meliputi

Jalan Akasia XVI A dan Jalan Akasia XVI B sepanjang kurang lebih 1300 meter.

Jalan Akasia XVI merupakan salah satu akses menuju Subak Buaji, selain itu juga

merupakan akses alternatif menuju Lingkungan Kebonkuri dan Jalan Sedap Malam.

Program pemavingan Jalan Akasia XVI merupakan usulan Musrenbang pada

tahun 2010, sementara pelaksanaan program dilaksanakan pada tahun 2012.

Lingkungan di sekitar gang sebagian berupa lingkungan permukiman masyarakat. Di

antara lingkungan permukiman tersebut, terdapat pula usaha masyarakat berupa toko

dan warung yang tersebar di rumah-rumah yang langsung berhadapan dengan akses

jalan utama. Selain permukiman terdapat pula areal persawahan yang terdapat di

bagian selatan, yakni yang berada pada wilayah Subak Buaji. Untuk melihat kondisi

dan lokasi pelaksanaan program akan diperlihatkan melalui Gambar 4.39.

Page 192: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

168

Pada peta garis putus-putus berwarna kuning menunjukkan jalan yang telah

terealisasi program pemavingan. Menurut informasi dari kepala lingkungan, sebelum

direalisasikannya program ini kondisi jalan berupa aspal lapen dan terdapat beberapa

lubang di sepanjang jalan. Melihat kondisi ini masyarakat berinisiatif untuk

membawa permasalahan ini dalam forum Musrenbang melalui Kepala Lingkungan

Buaji Anyar pada tahun 2010. Usulan tersebut kemudian ditindaklanjuti melalui

pelaksanaan proyek pemavingan di tahun 2012. Seperti yang diutarakan Kepala

Lingkungan Buaji Anyar, Parthaka (wawancara, 27 Juli 2015):

“…sebelum ada realisasi program pemavingan di jalan Akasia XVI,

kondisi jalan memang sudah diaspal tetapi banyak yang terkelupas.

Kondisi itu dirasakan membahayakan, selain itu dirasa kurang nyaman

karena ini jalan permukiman dan jalan alternatif menuju Sedap Malam.

Sehingga pada waktu itu masyarakat mengusulkan adanya perbaikan

yang terealisasi yakni pemavingan jalan…”

Gambar 4. 39 Kondisi dan Lokasi Jalan Akasia XVI

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Page 193: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

169

Terealisasinya program pemavingan di Jalan Akasia XVI tidak hanya berdampak

pada lancarnya akses transportasi dan peningkatan kualitas lingkungan. Akan tetapi

juga berdampak pada aspek spasial. Salah satu temuan yang mengindikasikan adanya

pemanfaatan spasial adalah dengan adanya temuan di lapangan bahwa dengan

baiknya kualitas jalan lingkungan tersebut ada beberapa masyarakat yang menjadikan

badan jalan sebagai parkir kendaraan. Fenomena tersebut terutama terjadi pada

malam hari, karena di pagi hari kendaraan tersebut digunakan untuk beraktivitas

bekerja. Kondisi tersebut tak jarang menimbulkan kepadatan dikarenakan pengendara

kendaraan harus pelan-pelan saat berpapasan dengan kendaraan yang parkir tersebut.

Berdasarkan pemaparan mengenai temuan yang didapatkan pada delapan objek

penelitian lokasi realisasi program Musrenbang. Dari realisasi tersebut ditemukan

berbagai jenis implikasi spasial yang diakibatkan oleh realisasi pembangunan dalam

kegiatan Musrenbang di Kelurahan Kesiman. Setiap jenis implikasi yang ditimbulkan

tentunya berbeda antara satu lokasi dengan lokasi lainnya. Hal tersebut diakibatkan

oleh jenis program, lokasi dan kondisi sosial masyarakat pada masing-masing lokasi

yang berlainan. Untuk mempermudah memahami jenis-jenis implikasi yang

ditimbulkan akan dijelaskan melalui diagram pada Gambar 4.40 di bawah ini.

Page 194: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

170

Berdasarkan diagram pada Gambar 4.40 bahwa masing-masing lokasi terdapat

implikasi yang berbeda pada lingkungan spasial, namun ada juga yang memiliki

kesamaan implikasi. Untuk itu setiap lokasi yang memiliki kesamaan dampak spasial

akan dikelompokkan. Untuk mengetahui tipikal implikasi apa saja yang terjadi pada

realisasi pembangunan Musrenbang di Kelurahan Kesiman.

Implikasi Realisasi

Program

Musrenbang

terhadap

Pembangunan

Spasial di Kelurahan

Kesiman

Realisasi Program Pengaspalan Jalan Sedap

Malam Gang Alamanda.

Realisasi Program

Pengaspalan Jalan WR

Supratman Gang Zambex I.

Realisasi Program

Pemavingan Jalan Sedap

Malam Gang Ratna.

Realisasi Program

Pengaspalan Jalan Sedap

Malam Gang Ratna X.

Realisasi Program Pengaspalan Jalan Surabi

Gang II, Br. Dajan Tangluk.

Realisasi Program

Pengaspalan Jalan WR

Supratman Gang Zambex III.

Realisasi Program

Pemavingan Gang Menuju SD

13 Kesiman, Kebonkuri.

Realisasi Program

Pemavingan Jalan Akasia

XVI, Buaji Anyar.

Terjadi perubahan pemanfaatan lahan dan peningkatan nilai lahan di sekitar lokasi Jalan

Sedap Malam Gang Alamanda.

Terjadi perubahan ruang-ruang domestik dan

angkul-angkul pada masing-masing rumah

dengan adanya ruang untuk garasi mobil.

Terjadi peningkatan nilai lahan di sekitar gang.

Kenaikan harga lahan disertai dengan alih

fungsi lahan pertanian menjadi perumahan.

Terjadi peningkatan kualitas permukiman dan

kemudahan akses menuju areal persawahan

yang berada di bagian utara permukiman.

Terjadi perubahan pada ruang domestik di sepanjang gang. Yakni perubahan angkul-

angkul dan peninggian tembok penyengker.

Terjadi pemanfaatan ruang jalan lingkungan

sebagai ruang aktivitas tempat

diselenggarakannya upacara adat.

Penggunaan ruang jalan di ujung gang bagi

pengantar dan penjemput siswa sehingga sering

terjadi kepadatan lalu lintas.

Terjadi pemanfaatan ruang jalan sebagai areal

parkir kendaraan masyarakat, kondisi tersebut

menimbulkan kepadatan lalu lintas.

Gambar 4. 40 Diagram Implikasi Spasial Program Musrenbang di Kelurahan Kesiman

Page 195: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

171

Pengelompokkan tipikal implikasi spasial yang terjadi didapatkan jenis-jenis

impilkasi realisasi program Musrenbang yang terjadi antara lain adalah:

Perubahan fungsi lahan dan pemanfaatan lahan sekitar lokasi program.

Peningkatan nilai lahan dan perubahan kepemilikan lahan.

Perubahan ruang-ruang domestik dan kemunculan fungsi ruang baru pada

masing-masing rumah.

Pemanfaatan ruang jalan lingkungan untuk aktivitas sosial dan budaya

masyarakat.

Pemanfaatan ruang jalan lingkungan sebagai tempat parkir kendaraan

bermotor.

Peningkatan kepadatan arus lalu lintas akibat aktivitas sekolah.

Dari keseluruhan jenis implikasi yang terjadi, jika dilihat dari teori yang

dipaparkan oleh Yunus (2006) bahwa ada tiga elemen fisik utama yang menunjukkan

pembangunan spasial. Ketiga elemen tersebut adalah elemen pemanfaatan lahan,

elemen bangunan, dan elemen sirkulasi. Pada elemen pemanfaatan lahan jika dilihat

dari konteks implikasi spasial pada realisasi program Musrenbang di Kelurahan

Kesiman terdapat dua implikasi yang terkait elemen pemanfaatan lahan. Dua

implikasi tersebut adalah adanya perubahan fungsi lahan dan pemanfaatan lahan

sekitar lokasi program dan peningkatan nilai lahan serta perubahan kepemilikan

lahan.

Page 196: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

172

Sedangkan elemen bangunan yang terkait pada implikasi spasial pada realisasi

program Musrenbang di Kelurahan Kesiman menitikberatkan pada dominasi

bangunan pada ruang-ruang domestik masyarakat. Implikasi yang terjadi adalah

berupa perubahan ruang-ruang domestik dan kemunculan fungsi ruang baru pada

masing-masing rumah. Adanya perubahan dan kemunculan fungsi ruang baru

menunjukkan terjadinya pembangunan spasial pada suatu wilayah.

Elemen sirkulasi yang menjadi penekanan pada implikasi realisasi program

Musrenbang di Kelurahan Kesiman yakni pada infrastruktur jalan lingkungan desa

serta aktivitas sirkulasi masyarakat. Implikasi yang terkait elemen sirkulasi antara

lain adalah peningkatan kepadatan arus lalu lintas akibat aktivitas sekolah,

pemanfaatan ruang jalan lingkungan sebagai tempat parkir kendaraan bermotor, dan

pemanfaatan ruang jalan lingkungan untuk aktivitas sosial dan budaya masyarakat.

Ketiga implikasi tersebut merupakan ciri dari adanya fenomena pada elemen sirkulasi

akibat dari pembangunan spasial.

Page 197: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

173

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Melihat data dan analisis yang telah dilakukan pada bagian hasil dan

pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai implikasi

Musrenbang desa terhadap pembangunan spasial di Kelurahan Kesiman, Denpasar,

antara lain:

5.1.1 Program Pembangunan dalam Musrenbang Kelurahan Kesiman

Berdasarkan data yang telah diperoleh terdapat berbagai macam program dan

kegiatan pembangunan. Program dan kegiatan pembangunan terebut diusulkan setiap

tahun dan diidentifikasikan per masing-masing jenis kegiatan dan lokasi kegiatan.

Dari keseluruhan program kegiatan pembangunan Musrenbang diambil periode

kegiatan selama lima tahun terakhir, yakni dari tahun 2010 sampai tahun 2014.

Pada tahun 2010 terdapat delapan usulan program pembangunan, antara lain:

pembuatan kios Pasar Yadnya, pelebaran Jembatan Abiantubuh, pemasangan lampu

penerangan jalan, peninggian senderan sungai, penggelontoran got, pengaspalan jalan

lingkungan, pembuatan tapal batas lingkungan, dan sosialisasi Undang-Undang

(Perda) ke masyarakat. Dari keseluruhan usulan pembangunan tersebut diketahui

bahwa 98,2 persen anggaran untuk pembangunan fisik dan 1,8 persen untuk

pembangunan non fisik.

173

Page 198: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

174

Selanjutnya pada tahun 2011 kembali diselenggarakan Musrenbang desa, yang

mana terdapat lima program pembangunan diantaranya adalah: program pemavingan

jalan lingkungan, pengaspalan gang, penggelontoran got dan sungai, pemasangan

lampu penerangan jalan, serta pekerjaan pembuatan senderan. Melihat usulan pada

tahun 2011 keseluruhan usulan program pembangunan merupakan pembangunan

fisik, sementara usulan program yang bersifat non fisik tidak ada. Dari keseluruhan

pembangunan fisik terdapat 49,7 persen pengadaan infrastruktur baru sedangkan

pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada sebesar 50,3 persen. Pada tahun ini total

anggaran mengalami kenaikan sebesar 33,6 persen dari anggaran tahun 2010.

Di tahun berikutnya 2012 terdapat enam usulan program pembangunan yang

dibagi menjadi tiga bidang pekerjaan yakni bidang pendidikan, pekerjaan umum dan

kearsipan. Program-program tersebut antara lain adalah: peninggian pagar SD No. 13

Kesiman, rehab gedung kantor Lurah Kesiman, pengaspalan jalan lingkungan,

penggelontoran got, pembangunan senderan SD 9 Kesiman dan pengadaan komputer

dengan basis kepustakaan. Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan sebesar

persentase 99 persen untuk pembangunan fisik dan 1 persen untuk pembangunan non

fisik. Jumlah total anggaran usulan program pembangunan di tahun 2012 mengalami

penurunan dari anggaran tahun sebelumnya.

Pada tahun 2013 dalam forum Musrenbang Kelurahan Kesiman terdapat tujuh

usulan program pembangunan diantaranya adalah: rehabilitasi gedung kantor lurah

Kesiman, penggelontoran got, perbaikan saluran irigasi/got, trotoarisasi, pemavingan

Page 199: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

175

gang, peningkatan jalan lingkungan, pemasangan lampu penerangan jalan. Seluruh

usulan program pembangunan di tahun 2013 merupakan pembangunan fisik terlihat

bahwa sebesar 94,8 persen pemeliharaan infrastruktur dan 5,2 persen pengadaan

infrastruktur baru. Total anggaran dari usulan program pembangunan di tahun 2013

mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 23,41 persen.

Terakhir pada tahun 2014 dalam forum Musrenbang Kelurahan Kesiman

terdapat tiga usulan program pembangunan yang mana keseluruhan usulan program

tersebut merupakan pembangunan fisik. Usulan program pembangunan tersebut

diantaranya adalah: pemavingan Jalan Sedap Malam, penggelontoran sungai dan

saluran drainase/gorong-gorong, pemeliharaan jalan dan pembuatan got. Terjadi

kenaikan total nilai anggaran dari tahun sebelumnya sebesar 14,6 persen.

Dalam lima tahun terakhir terjadi kenaikan nilai anggaran usulan program

pembangunan. Kecuali pada tahun 2012 terjadi penurunan total nilai anggaran usulan

dari tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan adanya usulan yang memiliki nilai

usulan cukup besar pada tahun 2011. Terjadinya kenaikan jumlah anggaran usulan

program tiap tahunnya menunjukkan adanya optimisme masyarakat dalam forum

Musrenbang. Melihat pada usulan program dan sebarannya dapat dikatakan bahwa

partisipasi masyarakat digolongkan dalam tahapan akses. Yakni masyarakat memiliki

kapasitas untuk masuk dalam ranah pemerintahan dan berpartisipasi dalam

mempengaruhi dan menentukan kebijakan publik.

Page 200: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

176

5.1.2 Faktor yang Berpengaruh pada Perumusan Program Pembangunan

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara kepada pihak-pihak yang terlibat

dalam kegiatan Musrenbang desa di Kelurahan Kesiman. Terdapat delapan faktor

yang berpengaruh dalam perumusan program pembangunan dalam Musrenbang

Kelurahan Kesiman. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah: faktor kebutuhan

pembangunan, faktor sumber daya masyarakat, faktor perangkat desa/sumber daya

organisasi, faktor dominasi, faktor sosial budaya, faktor anggaran, faktor kebijakan,

dan faktor ekonomis lahan.

Dalam perumusan arah kebijakan dalam Musrenbang terdapat peranan teori

ideologi dalam mengkonstruksi perumusan program. Ideologi merupakan landasan

dasar dari suatu perkumpulan untuk mencapai tujuannya. Faktor-faktor perumusan

program yang didasarkan pada teori ideologi adalah faktor perangkat desa/sumber

daya organisasi, faktor anggaran, faktor kebijakan, dan faktor dominasi.

Selain ideologi terdapat pula unsur partisipasi masyarakat dalam

penyelenggaraan Musrenbang. Konsepsi partisipasi masyarakat merupakan jiwa

penyelenggaraan Musrenbang. Berangkat dari semangat untuk membangkitkan

peranan masyarakat, Musrenbang dipilih sebagai sistem perencanaan pembangunan

yang melibatkan masyarakat. Faktor perumusan program yang dipengaruhi oleh teori

partisipasi masyarakat adalah faktor kebutuhan pembangunan dan faktor sumber daya

masyarakat.

Dalam konteks spasial tentunya melihat keberadaan ruang-ruang pada wilayah

Kelurahan Kesiman, sehingga teori pembangunan spasial dipergunakan dalam

Page 201: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

177

membedah faktor-faktor yang mempengaruhi perumusan program. Keberadaan

ruang-ruang dalam wujud lahan yang memiliki nilai ekonomis serta ruang dalam

ranah sosial menjadi faktor perumusan program. Oleh karena itu faktor perumusan

program yang didasarkan pada teori pembangunan spasial adalah faktor sosial budaya

dan faktor ekonomis lahan.

Berikutnya jika dilihat dari arah datangnya perumusan program, dapat

dikategorikan menjadi dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal dalam perumusan program pembangunan adalah seluruh aspek yang berperan

dalam menentukan arah pembangunan desa yang berasal dari masyarakat desa sendiri

dan beserta peran perangkat desa. Faktor internal ini sangat berpengaruh pada

kualitas dan kuantitas program pembangunan yang diusulkan. Terdapat lima aspek

yang termasuk dalam faktor internal antara lain: (a) faktor kebutuhan pembangunan,

(b) faktor sumber daya masyarakat, (c) faktor perangkat desa/sumber daya organisasi,

(d) faktor dominasi, dan (e) faktor sosial budaya.

Selanjutnya yang berpengaruh dalam perumusan program adalah faktor eksternal.

Faktor eksternal merupakan aspek-aspek di luar ruang lingkup desa/Kelurahan, baik

secara administrasi, struktur dan kewilayahan yang berpengaruh dalam perumusan

usulan program pembangunan Musrenbang desa. Terdapat dua aspek yang dapat

digolongkan ke dalam faktor eksternal yakni: (a) faktor anggaran, (b) faktor

kebijakan dan (c) faktor ekonomis lahan.

Page 202: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

178

5.1.3 Implikasi Pelaksanaan Program terhadap Pembangunan Spasial

Tidak semua program yang merupakan usulan masyarakat dalam Musrenbang

desa di Kelurahan Kesiman dapat terealisasi. Dari keseluruhan program yang telah

disebutkan pada bagian sebelumnya, terdapat beberapa program yang telah

terealisasi. Implikasi pelaksanaan program Musrenbang dilihat pada masing-masing

lingkungan pada sembilan wilayah lingkungan yang ada di Kelurahan Kesiman.

Program yang telah terealisasi tersebut antara lain pembangunan senderan SD 9

Kesiman, pembangunan senderan Tukad Bindu, pengaspalan Gang Sari dan Gang

Buaji, penggelontoran Tukad Bindu, pengaspalan Jalan WR Supratman Gang Gunung

Sari, penataan taman telajakan sepanjang Jalan Turi, pembangunan Jembatan Banjar

Abiantubuh, pengaspalan Jalan Surabi Gang II, pengaspalan Jalan WR Supratman

Gang Zambex I dan Gang Zambex III, pemavingan gang menuju SD Negeri 13

Kesiman, pengaspalan Jalan Sedap Malam Gang Sandat, pengaspalan Jalan Sedap

Malam Gang Alamanda, pengaspalan Jalan Sedap Malam Gang Pakis, pemavingan

Jalan Sedap Malam Gang Ratna, pemavingan Gang Ratna X, perbaikan dan

penggelontoran saluran irigasi di Subak Buaji, dan pemavingan Jalan Akasia XVI.

Dari keseluruhan program pembangunan yang telah terealisasi yang disebutkan

di atas tidak semuanya berimplikasi pada pembangunan spasial. Ada pula yang tidak

berpengaruh pada pembangunan spasial. Untuk mengetahui realisasi program yang

berimplikasi pada aspek spasial dilakukan pembobotan yang didasarkan pada

implikasi realisasi pembangunan pada aspek spasial. Berdasarkan hasil temuan

pembobotan implikasi program pembangunan dapat disimpulkan terdapat delapan

Page 203: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

179

realisasi program yang langsung berimplikasi pada aspek spasial. Program-program

tersebut antara lain adalah pengaspalan Jalan Sedap Malam Gang Alamanda,

pengaspalan Jalan WR Supratman Gang Zambex I, pemavingan Jalan Sedap Malam

Gang Ratna, pemavingan Gang Ratna X, pengaspalan Jalan Surabi Gang II,

pengaspalan Jalan WR Supratman Gang Zambex III, pemavingan gang menuju SD

13 Kesiman dan pemavingan Jalan Akasia XVI.

Realisasi program pengaspalan Jalan Sedap Malam Gang Alamanda

berimplikasi pada perubahan pemanfaatan lahan yang sebelumnya didahului oleh

peningkatan kualitas jalan. Program berikutnya yakni pengaspalan Jalan WR

Supratman Gang Zambex I berimplikasi pada aspek spasial melalui adanya

perubahan ruang-ruang domestik pada masing-masing rumah akibat munculnya

fungsi baru yakni garasi mobil. Hal tersebut akibat dari kecenderungan untuk

memiliki mobil akibat dari pelebaran jalan tersebut. Selanjutnya program pemavingan

Jalan Sedap Malam Gang Ratna, implikasi pada aspek spasial tampak pada adanya

alih fungsi beberapa lahan pertanian di sepanjang gang menjadi lahan perumahan.

Selain itu terdapat fenomena kenaikan harga lahan akibat perbaikan kualitas

permukaan gang.

Program lainnya yang berimplikasi pada aspek spasial adalah pemavingan Gang

Ratna X, sama seperti program pemavingan Jalan Sedap Malam Gang Ratna terdapat

indikasi perubahan fungsi lahan di sebelah selatan gang akibat dari perbaikan kualitas

permukaan gang. Berikutnya adalah pengaspalan Jalan Surabi Gang II, dampak yang

Page 204: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

180

terjadi pada aspek spasial dari program ini adalah dengan adanya perubahan dengan

peninggian tembok penyengker dan angkul-angkul di beberapa rumah yang termasuk

dalam proyek perbaikan jalan lingkungan akibat dari permukaan badan jalan yang

semakin tinggi. Program pengaspalan Jalan WR Supratman Gang Zambex III

berimplikasi secara spasial pada pemanfaatan badan jalan untuk digunakan sebagai

tempat diselenggarakannya upacara adat, terutama bagi masyarakat yang memiliki

natah yang tidak cukup luas.

Berikutnya realisasi program pemavingan gang menuju SD 13 Kesiman

berimplikasi dari aspek spasial yakni adanya penggunaan jalan di depan gang masuk

sekolah untuk penunggu orang tua siswa, sehingga seringkali memunculkan

kepadatan lalu lintas terutama di jam-jam pulang sekolah. Kemudian yang terakhir

realiasi program pemavingan Jalan Akasia XVI. Realisasi program tersebut

berimplikasi spasial pada pemanfaatan badan jalan untuk digunakan sebagai lahan

parkir kendaraan masyarakat. keondisi tersebut tidak jarang menimbulkan kepadatan

akibat pengendara kendaraan harus pelan-pelan saat berpapasan dengan kendaraan

yang parkir tersebut.

Dari berbagai macam implikasi Musrenbang di Kelurahan Kesiman didapatkan

jenis-jenis implikasi realisasi program. Perubahan fungsi lahan dan pemanfaatan

lahan sekitar lokasi program. Terjadi peningkatan nilai lahan dan perubahan

kepemilikan lahan. Berikutnya yang ditemukan adalah perubahan ruang-ruang

domestik dan kemunculan fungsi ruang baru pada masing-masing rumah. Selanjutnya

Page 205: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

181

terjadi pemanfaatan ruang jalan lingkungan sebagai tempat parkir kendaraan

bermotor dan aktivitas sosial dan budaya masyarakat. Implikasi lainnya adalah

ditemukan peningkatan kepadatan arus lalu lintas di depan sekolah tempat

dilaksanakannya program pembangunan.

5.2 Saran

Sejumlah hal yang terungkap dalam penelitian ini merupakan fenomena-

fenomena yang sesungguhnya adalah dampak dari dilaksanakannya pembangunan di

suatu daerah. Adanya program pembangunan yang masuk ke suatu daerah tentunya

akan memunculkan dinamika di dalam masyarakat. Dinamika tersebut dapat berupa

aspek dukungan masyarakat, baik yang mendukung maupun kontra dalam

pelaksanaan program. Namun terlepas dari hal itu semua, tentunya keberadaan

perencanaan dalam pembangunan merupakan aspek yang sangat penting dipahami

dan dilakukan sebelum digulirkannya program-pembangunan.

Melihat implikasi dari pembangunan yang perencanaannya dilakukan melalui

forum Musrenbang desa di Kelurahan Kesiman, tidak semua program-program

pembangunan tersebut berimplikasi positif pada perkembangan wilayah. Tidak jarang

terdapat program pembangunan yang justru berimplikasi pada peningkatan perubahan

kenampakan spasial pada wilayah. Keseluruhan fenomena yang telah diungkapkan

tersebut adalah media pembelajaran bagi masyarakat. Pembelajaran untuk

mewujudkan sistem perencanaan yang lebih baik dan lebih tepat dalam mengawal

pembangunan wilayah desanya.

Page 206: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

182

Hasil penelitian ini hendaknya dapat digunakan bagi masyarakat Kelurahan

Kesiman sebagai dokumen mengenai perencanaan yang telah dilakukan masyarakat

selama lima tahun terakhir. Sekaligus sebagai sarana untuk dapat mengkaji dan

merefleksi berbagai kebijakan yang akan digulirkan dalam bentuk program

pembangunan maupun dalam bentuk lainnya. Hal tersebut berimplikasi pada

program-program yang nantinya akan dijalankan agar sesuai dengan karakteristik, ciri

khas wilayah, dan lebih banyak manfaatnya bagi masyarakat.

Berbagai permasalahan yang muncul dalam proses penelitian di wilayah studi

tentunya akan berbeda jika penelitian dilakukan pada wilayah lainnya baik di

Denpasar maupun di Indonesia. Perbedaan tersebut tidak hanya menyangkut aspek

kewilayahan, tetapi juga karakteristik penduduk dalam hal ini masyarakat serta nilai-

nilai yang muncul di dalamnya. Penelitian sejenis yang dilakukan di wilayah lain

diharapkan dapat memperkaya pengetahuan serta wawasan mengenai perencanaan

pembangunan desa.

Tentunya ada banyak hal-hal dan permasalahan yang belum dapat disebutkan

dalam penelitian ini akibat keterbatasan waktu dan sumber daya penulis. Pada

akhirnya keseluruhan proses dalam penelitian ini tidak dapat dilaksanakan tanpa

adanya peranan dan bantuan dari masyarakat dan aparatur pemerintahan di

lingkungan Kelurahan Kesiman.

Page 207: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

183

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. Kompasiana. Sesat Fikir Orang Indonesia Menjual Tanah [cited

2015 Oktober. 4], Available from: URL http://www.kompasiana.com/octenal/sesat-

fikir-orang-indonesia-menjual-tanah_552b84a86ea834777d8b458e.

Agustin, R. 2011. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Penerbit

Serba Jaya.

Anonim. 2011. Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas

(PLPBK) Kelurahan Kesiman. Denpasar: Kelurahan Kesiman.

Anonim. 2013. Profil Kelurahan Kesiman. Denpasar: Kelurahan Kesiman.

Anonim. 2004. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah. Jakarta: Departemen Dalam Negeri.

Anonim. 2007. Permendagri No. 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Desa.

Jakarta: Departemen Dalam Negeri.

Anonim. 2010. Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2010 tentang Pembangunan

yang Berkeadilan. Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

Anonim. 2014. Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Jakarta:

Departemen Dalam Negeri.

Ansy'ari, S. 1993. Sosiologi Kota dan Desa. Surabaya: Usaha Nasional.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta:

Penerbit Rineka Cipta.

Arnstein, S R. 1969. A Ladder of Citizen Participation dalam Inovasi,

Partisipasi dan Good Governance. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Asshiddiqie, J. Serba Sejarah. Ideologi, Pancasila, dan Konstitusi [cited 2015

Januari. 4], Available from: URL:http://serbasejarah.wordpress.com.

Page 208: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

184

Budiman, A. 1996. Teori Negara: Negara, Kekuasaan dan Ideologi. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Bungin, H. B. 2011. Metodologi Peneltian Kuantitatif. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Dewi, U. 2012. Perencanaan Pembangunan Desa: Pendekatan Community

Learning and Participatory Process (CLAPP), Yogyakarta 19 Oktober.

Departemen Pekerjaan Umum. 2008. Modul Khusus Fasilitator Musrenbang.

Jakarta: Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum.

Diantha, P. 2015. “Kekeliruan Naskah Akademik UU Desa”. Bali Post, 10

Januari, hal 6.

Djohani, R. 2008. Panduan Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan

Pembangunan Desa. Bandung: Forum Pengembangan Partisipasi Masyarakat.

Dwipayana, A.A Ari dkk. 2006. Pembaharuan Desa Secara Partisipatif.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gelebet, I N. 2002. Arsitektur Tradisional Daerah Bali. Denpasar: Badan

Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata.

Hariyono, P. 2007. Sosiologi Kota Untuk Arsitek. Jakarta: Bumi Aksara.

Jaweng, R E. 2015. “Setahun UU Desa”. Kompas. 14 Februari, hal 6.

Koentjaraningrat. 1984. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta:

Penerbit Djambatan.

Kombaitan, S. 1998. Pendekatan Partisipatif dalam Perencanaan Kota:Belajar

dari Den Haag, Belanda. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 60.

Latare, S. 2013. Dinamika Perubahan pembangunan Masyarakat Pedesaan.

[cited 2014 November. 19]. Available from: URL:

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JPI/article/download/1112/898.

Page 209: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

185

Ma'rif, S dkk. 2010. Evaluasi Efektivitas Pelaksanaan Musyawarah

Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Semarang. Jurnal Riptek , 53-62.

Moleong, L J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Motte, J. 2005. Partisipasi Masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan

Pembangunan di Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang [cited 2015 Januari. 22]

Available from: URL: http://www.eprints.undip.ac.id/11763/

Muhi, A. H. 2011. Fenomena Pembangunan Desa. Jatinangor: Institut

Pemerintahan Dalam Negeri, 1-20.

Nurmandi, A. 2006. Manajemen Perkotaan (Aktor, Organisasi, Pengelolaan

Daerah Perkotaan dan Metropolitan di Indonesia). Yogyakarta: Sinergi Publishing.

Nurmandi, A. 2014. Manajemen Perkotaan (Teori Organisasi, Perencanaan,

Perumahan, Pelayanan dan Transportasi mewujudkan Kota Cerdas). Yogyakarta:

Jusuf Kalla School of Goverment Universitas Muhammadiyah.

Praboatmodjo, H. 2006. Wilayah Perdesaan Berkelanjutan: Suatu Eksplorasi

Teoritis. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota , 1-11.

Putra, I D G. 2013. “Pemanfaatan Hunian untuk Fungsi Komersial di

Lingkungan Padangtegal Tengah, Ubud”(tesis). Denpasar: Universitas Udayana.

Rahayu, Evi A. 2013. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh Pada Proses

Perencanaan Pembangunan Pasca Musrenbang di Kabupaten Hulu Sungai

Tengah”(tesis). Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Rahman, G. A. 2013. Departemen Ilmu Filsafat Fakultas Ilmu Pengetahuan

Budaya Universitas Indonesia from Teori Ideologi Karl Marx: False Consciusness

[cited 2015 Januari 2015]. Available from: URL: http://philosophy.ui.ac.id/?p=1181

Salain, Putu Rumawan. 2001. Konsep “Participatory Process” dalam Penataan

Ruang. Pelatihan Tata Ruang Bappeda Badung , Denpasar 1-5 Mei.

Page 210: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

186

Soekanto, S. 1977. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Yayasan Penerbit

Universitas Indonesia.

Soepomo, R. 1977. Mengenal Desa dan Pengelolaannya. Jakarta: PT Itermasa.

Soetomo, S. 2009. Urbanisasi dan Morfologi, Proses Perkembangan

Peradaban dan Wadah Ruang Fisiknya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Soetrisno, L. 1995. Menuju Masyarakat Partisipatif. Yogyakarta: Penerbit

Kanisius.

Suartika. GAM. 2010. Morphing Bali: The State, Planning and Culture.

Germany: Lambert Academy Publishing.

Sukarna. 1974. Ideologi, Suatu Studi Ilmu Politik. Bandung: Penerbit Alumni.

Sumpeno, W. 2011. Perencanaan Desa Terpadu. Banda Aceh: Penerbit Read.

Supadmi, U. S. 2013. Pelaksanaan Hasil Musyawarah Perencanaan

Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau. Jurnal Tesis

PMIS UNTAN , 1-13.

Surya, B. 2010. Perubahan Sosial Pada Komunitas Lokal Kawasan Tanjung

Bunga Kota Makassar. Jurnal Tataloka , 212-223.

Sutoro, E. 2004. Reformasi Politik dan Pemberdayaan Masyarakat.

Yogyakarta: APMD Press.

Tjatera, I Wayan. 2010. Tolok Ukur Keseimbangan Pembangunan antara Desa

dan Kota yang Tercermin dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan

(Musrenbang). Proceedings Seminar Nasional Perencanaan dan Manajemen Spasial:

Musyawarah Perencanaan pembangunan , Denpasar 19 Juni.

Todaro, Michael P, dan Smith, Stephen C. 2004. Pembangunan Ekonomi di

Dunia Ketiga Edisi Kedelapan, Jakarta : Penerbit Erlangga

Page 211: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

187

Turindra, A. 2011. Turindra Corporation Indonesia (TCI). from Dinamika

Pembangunan [cited 2014 November 19] Available from: URL:

http://turindraatp.blogspot.com/2010/01/dinamika-pembangunan.html

Usman, S. 2008. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Widja, I M. 2000. “Perubahan Nilai-Nilai Rumah Tradisional Bali pada

Perkembangan Rumah Bali, Studi Kasus Rumah Tradisional di Desa Adat

Mengwi”(tesis). Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November.

Wiryomartono, B P. 2002. Urbanitas dan Seni Bina Perkotaan. Jakarta: Balai

Pustaka.

Worosuprojo, S. 2009. Mengelola Potensi Geografis Indonesia Untuk

Pembangunan Wilayah Berkelanjutan. Medan: USU Press.

Yunus, H S. 2008. Dinamika Wilayah Peri Urban. Yogyakarta: Penerbit

Pustaka Pelajar.

Yunus, H S. 2006. Metropolitan (Konsep, Problematika dan Prospek).

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yunus, H S. 2004. Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Penerbit Pustaka

Pelajar.

Page 212: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

188

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : I Nyoman India Sudiantara, SH

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 51

Pekerjaan : Kabid PM Kelurahan Kesiman

Alamat : Jl Singosari

2. Nama : I Gusti Rai Ary Temaja, SE

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 42

Pekerjaan : Kepala Lingkungan Ujung

Alamat : Jl Turi No. 37, Kesiman

3. Nama : I Nyoman Mandra, SH

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 51

Pekerjaan : Kepala Lingkungan Cerancam

Alamat : Jl Turi Gang Sari No. 1

4. Nama : I Dewa Putu Gede

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 50

Pekerjaan : Kepala Lingkungan Pekandelan Kauh

Alamat : Jl Turi No. 4

5. Nama : I Gede Arya Adiputra

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 46

Pekerjaan : Kepala Lingkungan Pekandelan

Alamat : Jl Sedap Malam No. 4 Denpasar

Page 213: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

189

6. Nama : I Wayan Sudanta

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 52

Pekerjaan : Kepala Lingkungan Dangin Tangluk

Alamat : Jl Kembang Matahari I Gang Tlugtug 1

7. Nama : I Gede Putra Suryaningrat

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 44

Pekerjaan : Kepala Lingkungan Kebonkuri Kaja

Alamat : Jl Sedap Malam no. 54 Kesiman

8. Nama : I Ketut Sutapa

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 50

Pekerjaan : Kepala Lingkungan Kebonkuri

Alamat : Jl Sedap Malam III no. 4

9. Nama : I Made Budi

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 53

Pekerjaan : Kepala Lingkungan Kebonkuri Kawan

Alamat : Jl Sedap Malam III

10. Nama : I Ketut Parthaka

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 55

Pekerjaan : Kepala Lingkungan Buaji Anyar

Alamat : Jl Akasia XVI/ gg Meskipun No. 7

Page 214: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

190

No. Program Pembangunan Lokasi Tahun

Program

1

2

3

4

5

6

7

8

Pembuatan kios Pasar Yadnya (9) unit: 3 x 3.5 m.

Pelebaran jembatan di Jl Sedap Malam Br. Abiantubuh.

Pemasangan lampu penerangan jalan (Jl Anyelir Gg Rama).

Peninggian senderan sungai/got (Jl Sedap Malam gg Cempaka dan gg

Seruni).

Penggelontoran got (Jl Turi II, Br Cerancam).

Pembuatan jembatan Gg Titi Batu (Jl Sedap Malam Gg Titi Batu).

Pembuatan Tapal Batas Lingkungan (Lingkungan Kebonkuri)

Sosialisasi undang-undang (perda) ke masyarakat

Lingk. Pekandelan

Lingk. Pekandelan

Lingk. Pekandelan

Lingk. Kebonkuri

Kaja

Lingk. Cerancam

Lingk. Kebonkuri

Kelod

Lingk. Kebonkuri

Kelod

Kelurahan Kesiman

2010

1

2

3

4

5

Pemavingan (Jl. Turi, Gg. Batur, Gg. Buntu, Gg. Taman; Jl. Sedap

Malam No. 24 dan 19A, Gg. Sandat, Gg. Sandat I, Gg. Mawar, Gg.

Seruni, Gg. Seruni IV, Gg. Cempaka, Gg. Cempaka I; Jl. WR

Supratman Gg. Gunung Kawi)

Pengaspalan (Jl. Turi Gg. Sari, Gg. Buaji,; Jl. WR Supratman Gg.

Zambex I, Gg. Zambex II; Jl. Surabi Gg. Surabi I; Jl. Ratna Selatan)

Penggelontoran Got dan Sungai (Sepanjang Jl. Turi, Jl. Sedap Malam

utara, Jl. Randu, Jl. Sokasati, Jl. Akasia XVI, Jl. Kroya, Br. Dauh

Tangluk dan Lingkungan Kebonkuri Tengah)

Pemasangan Lampu Penerangan Jalan (Sebelah timur Pasar Yadnya,

Jl. Sedap Malam Gg. Cempaka I, Jl. Ratna Selatan)

Senderan (SD N 9 Kesiman)

Lingk. Pekandelan

kauh dan Kebonkuri

kaja dan Kebonkuri

kawan.

Lingk. Cerancam,

Kebonkuri kawan dan

Dangin Tangluk

Lingk. Ujung,

Cerancam,

Pekandelan Kauh dan

Buaji Anyar

Lingk. Pekandelan

dan Kebonkuri kaja

Lingk. Ujung

2011

1

2

Peninggian Pagar SD No. 13 Kesiman

Rehab gedung Kantor Lurah Kesiman

Lk. Kebonkuri kaja

Lingk. Pekandelan

2012

LAMPIRAN

Tabel Usulan Program Pembangunan Musrenbang 2010-2014

Page 215: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

191

3

4

5

6

Pelebaran Jembatan (kiri dan kanan) Jl. Sedap Malam, Br. Abiantubuh

Penggelontoran got Jl. Turi, Jl. Kroya, Jl. Kembang Matahari (timur

jalan), Jl. WR Supratman sampai batas timur Kel. Kesiman

Pembangunan senderan SD 9 Kesiman Jl. Turi Gg. Girisa,

Lingkungan Br. Ujung

Komputer dengan basis kepustakaan

Lingk. Pekandelan

Lingk. Cerancam dan

Pekandelan

Lingk. Ujung

Kelurahan Kesiman

1

2

3

4

5

6

7

Rehabilitasi gedung Kantor Lurah Kesiman

Penggelontoran got Jl. Turi, Jl. Kroya, Jl. Kembang Matahari (timur

jalan), Jl. WR Supratman sampai batas timur Kel. Kesiman, Jl Akasia

XVI

Perbaikan saluran irigasi/got (Jl. Pralina-Turi timur, Br. Ujung)

Trotoarisasi (Jl. Kroya dan Jl. Sedap Malam)

Pemavingan Gang (Jl. Kroya, Jl WR Supratman Gg Gunung Kawi, Jl.

Akasia Gg. Ratna IX, Gg Ratna XXII, Gg Buaji Agung, I, II, III, Jl.

Sedap Malam Gg V, Gg Genjinga, Gg Cempaka, Gg Mawar, Gg

Sandat I, Gg Seruni I, Gg Margot I, Gg Teratai, Gg Kamboja, Gg

Teratai I, Gg Margot III, Gg Mekarsari, Gg Menuh).

Peningkatan jalan lingkungan (Jl. Surabi Gg IV, Jl. Turi II Gg Batur,

Gg Buaji, Jl. WR Supratman Gg Zambek III, Jl Akasia XVI A Jl.

Sedap Malam III Gg. Ratna Selatan Ujung, Jl. Sedap Malam Gg

Lavender, Gg. Sekar, Gg. Kembangsari, Gg. Dahlia, Gg. Melati, Gg.

Gardenia, Gg. Gardenia I II III, Gg. Alamanda, Gg. Pucuk, Gg.

Anggrek, Gg. Liva Diva

Lampu Penerangan Jalan (Jl. Sedap Malam)

Lingk. Pekandelan

Lingk. Cerancam,

Pekandelan dan

Dangin Tangluk

Lingk. Ujung

Lingk. Pekandelan

Lingk. Pekandelan

kauh, Buaji anyar,

Kebonkuri kaja,

Kebonkuri kelod

Lingk. Pekandelan,

Dangin tangluk,

Kebonkuri kaja dan

Kebonkuri kelod.

Lingk. Kebonkuri

kelod

2013

1

2

Pemavingan Jl. Sedap Malam (Gg. Sandat I, Gg. Sandat, Gg.

Cempaka I, Gg. Cempaka, Gg. Simantri)

Penggelontoran sungai, saluran drainase/gorong-gorong (Br.

Abiantubuh, Jl. Sedap Malam Br. Abiantubuh, Jl. WR Supratman

Lingk. Kebonkuri

kaja dan Kebonkuri

kelod

Lingk. Pekandelan

2014

Page 216: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

192

Sumber: Musrenbang Kelurahan Kesiman

3

perempatan Jl. Kroya, Jl. Randu Br. Abiantubuh)

Pemeliharaan jalan dan pembuatan got (pengaspalan Jl. Surabi,

pengaspalan, Jl. WR Supratman Gg. Gunung Kawi)

Lingk. Pekandelan

dan Pekandelan kauh

Page 217: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

193

No. Narasumber Faktor yang Berpengaruh dalam Perumusan Program

1 Narasumber 1 o Faktor anggaran

o Faktor kebutuhan pembangunan

o Faktor sumber daya masyarakat

o Faktor sosial budaya

o Faktor dominasi

2 Narasumber 2 o Faktor anggaran

o Faktor perangkat desa/sumber daya perangkat desa

o Faktor kebutuhan pembangunan

o Faktor kebijakan pemerintah

3 Narasumber 3 o Faktor kebutuhan pembangunan

o Faktor dominasi tokoh berpengaruh

o Faktor kebijakan pemerintah

4 Narasumber 4 o Faktor kebutuhan pembangunan

o Faktor sosial budaya masyarakat

o Faktor anggaran

o Faktor dominasi tokoh berpengaruh

5 Narasumber 5 o Faktor dominasi tokoh masyarakat

o Faktor sosial budaya masyarakat

o Faktor anggaran

o Faktor kebijakan pemerintah

6 Narasumber 6 o Faktor anggaran

o Faktor kebutuhan pembangunan

o Faktor dominasi usulan tokoh berpengaruh

o Faktor nilai ekonomis lahan

7 Narasumber 7 o Faktor kebutuhan pembangunan

o Faktor anggaran

Tabel Faktor yang Berpengaruh pada Usulan Program Musrenbang

Page 218: IMPLIKASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN … AWAL.pdf · is an increase Musrenbang program of budget proposal. ... Beberapa diantaranya adalah pavingisasi jalan lingkungan, pengaspalan

194

o Faktor sumber daya masyarakat/usulan masyarakat

8 Narasumber 8 o Faktor kebutuhan pembangunan

o Faktor sumber daya masyarakat/usulan masyarakat

o Faktor sumber daya aparatur/perangkat desa

o Faktor anggaran

9 Narasumber 9 o Faktor kebutuhan pembangunan

o Faktor sumber daya masyarakat/usulan masyarakat

o Faktor dominasi tokoh masyarakat

o Faktor anggaran

10 Narasumber 10 o Faktor sumber daya masyarakat/usulan masyarakat

o Faktor perangkat aparatur desa/sumber daya aparatur

o Faktor nilai ekonomis lahan