implementasi nilai pendidikan karakter tanggung jawab...

of 113 /113
i IMPLEMENTASI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB DAN DISIPLIN PADA ANAK BELAJAR DI RUMAH MASA PANDEMIC COVID-19 DI DESA DERAS KEDUNGJATI GROBOGAN TAHUN 2020 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Disusun Oleh : IIN ISNA SOFIANA NIM. 23040160166 PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020

Author: others

Post on 17-Dec-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

Embed Size (px)

TRANSCRIPT

  • i

    IMPLEMENTASI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

    TANGGUNG JAWAB DAN DISIPLIN PADA ANAK BELAJAR DI

    RUMAH MASA PANDEMIC COVID-19 DI DESA DERAS KEDUNGJATI

    GROBOGAN TAHUN 2020

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan

    Disusun Oleh :

    IIN ISNA SOFIANA

    NIM. 23040160166

    PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    2020

  • ii

  • iii

    IMPLEMENTASI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

    TANGGUNG JAWAB DAN DISIPLIN PADA ANAK BELAJAR DI

    RUMAH MASA PANDEMIC COVID-19 DI DESA DERAS KEDUNGJATI

    GROBOGAN TAHUN 2020

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan

    Disusun Oleh :

    IIN ISNA SOFIANA

    NIM. 23040160166

    PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    2020

  • iv

  • v

  • vi

  • vii

    MOTTO

    ا َكَسبَْج َزِهيَُت ًَ ُكمُّ ََْفٍس بِ

    Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.

    (QS. Al- Mudatsir: 38 Terjemahan Kemenag RI )

  • viii

    PERSEMBAHAN

    Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta karunia-Nya,

    skripsi ini penulis persembahkan kepada:

    1. Kedua orang tuaku Ibu Siti Ngaisah dan Bapak Sofian yang telah

    membesarkanku, mendidik, menyayangi, mengasihi dan selalu mendoakanku.

    2. Adikku Dhiya’ul Haq Al Aisy yang selalu membuatku semangat dalam

    menuju gelar sarjana supaya bisa memberikan contoh yang baik.

    3. Para kiyai, ustadz-ustadzah, santri dan keluarga Pondok Pesantren Salafiyyah

    Pulutan Salatiga dan Pondok Pesatren Al-mubarok Mranggen Demak.

    4. Sahabat lillah fillah billah-ku keluarga cemara yang telah menemani dari awal

    kuliah sampai detik ini yang sudah seperti keluarga (Nita, Kunti, Retno, Ulya,

    Azka, Ulin, Devi, Risa, Ulin, Nurul, Diyan, Ahmad dll) semoga kita selalu

    bersama dilindungi oleh Allah SWT.

    5. Teman-teman KKL Desa Kragilan Kec. Pakis Kab. Magelang.

    6. Teman-teman PPL MI Ma’arif Sraten kec. Tuntang Kab. Semarang

    7. Seseorang yang selalu mensupport dalam perskripsian.

    8. Teman-teman seperjuangan PGMI angkatan 2016, semoga ini bukan akhir

    dari persaudaraan.

    9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

    membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahmanirrohim

    Puji syukur alhamdulillahi robil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah

    SWT, yang selalu memberikan rahmat, nikmat, taufik serta hidayahnya sehingga

    penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “IMPLEMENTASI NILAI

    PENDIDIKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB DAN DISIPLIN PADA

    ANAK BELAJAR DI RUMAH MASA PANDEMIC COVID-19 DI DESA

    DERAS KEDUNGJATI GROBOGAN TAHUN 2020”. Sholawat serta salam

    semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW

    yang mana kita nantikan syafaatnya di akhir nanti.

    Penulisan skripsi ini tentu tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dan

    motivasi dari berbagai pihak, maka dari itu pada kesempatan ini penulis

    mengucapkan terimakasih kepada:

    1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga;

    2. Bapak Prof. Dr. H.Mansur, M.Ag. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga;

    3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga;

    4. Ibu Urifatun Anis S.Pd.,M.Pd.I. selaku dosen pembimbing yang selalu sabar

    dalam membimbing, memberi saran, motivasi, serta selalu meluangkan

    waktunya untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini;

    5. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf karyawan IAIN Salatiga yang

    memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis;

    6. Bapak Rusdi. Selaku Kepala Desa yang telah memberikan ijin untuk

    penelitian;

  • x

    7. Bapak Samsudin. Selaku Pak RT Desa Deras yang telah berkenan

    bekerjasama dengan penulis sehingga penelitian dapat berlangsung dengan

    lancar;

    8. Kepada orang tua dan anak di Desa Deras yang telah berkenan bekerjasama

    dengan penulis dalam penelitian;

    Semoga dukungan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis menjadi awal

    yang baik dan mendapat pahala dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa

    penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran

    yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan

    mendatang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi

    pembaca.

    Salatiga, 11 September 2020

    Peneliti,

    Iin Isna Sofiana

    Nim. 23040160166

  • xi

    ABSTRAK

    Sofiana, Iin isna. 2020. Implementasi Nilai Pendidikan Karakter Tanggung Jawab

    Dan Disipin Pada Anak Belajar Di Rumah Masa Pandemic Covid-19

    Di Desa Deras Kedungjati Grobogan Tahun Pelajaran 2020. Skripsi

    Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

    Dosen Pembimbing Urifatun Anis S, Pd.,M, Pd.I

    Kata Kunci : Implementasi, pendidikan karakter, tanggung jawab, disiplin,

    Pandemic covid-19. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui implementasi nilai

    pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin anak di rumah, (2) Megetahui

    metode yang digunakan dalam membentuk karakter tanggung jawab dan disiplin

    pada anak belajar, (3) Mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat

    pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar di rumah masa

    pandemic covid-19.

    Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena data yang

    disajikan berupa kata-kata yang diperoleh dan diolah berdasarkan deskripsi

    penulis. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan data

    sekunder. Dalam teknik pengumpulan data peneliti menggunakan metode

    wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan

    reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, pengecekan keabsahan

    data menggunakan triangulasi data dan triangulasi sumber.

    Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pertama, implementasi

    pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak di rumah di Desa

    Deras adalah melalui bimbingan dari orang tua serta mengikuti berbagai kegiatan

    tujuannya untuk membentuk karakter anak. Kedua, metode yang digunakan dalam

    membentuk karakter anak belajar di rumah di Desa Deras adalah dengan metode

    keteladanan seperti orang tua melatih anak untuk menerapkan karakter tanggung

    jawab dan disiplin dalam kehidupan sehari-hari, metode pembiasaan seperti

    halnya melalui bimbingan orang tua dengan membiasakan berperilaku yang baik

    dan sopan dalam kehidupan sehari-hari, dan metode mau’izhah dan nasehat

    seperti anak diberikan nasehat dan motivasi tentang tanggung jawab dan disiplin

    pada anak belajar di rumah, agar anak semangat dalam melakukannya. Ketiga,

    faktor pendukung dan penghambat pendidikan karakter tanggung jawab dan

    disiplin pada anak belajar di rumah masa pendemic covid-19 di Desa Deras, faktor

    pendukungya meliputi, adanya dukungan dari orang tua, alat komunikasi dan

    lingkungan. Sedangkan faktor penghambatnya meliputi, anak lebih mementingkan

    sesuai keinginannya, kurang percaya diri, tidak bisa mengendalikan emosi, tidak

    stabilnya koneksi jaringan dan lingkungan yang kurang kondusif.

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

    HALAMAN BERLOGO ....................................................................... ii

    HALAMAN JUDUL .............................................................................. iii

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN .............................. iv

    HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN SKRIPSI ...................... v

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................ vi

    HALAMAN MOTTO ............................................................................ vii

    HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................. viii

    KATA PENGANTAR ........................................................................... ix

    ABSTRAK ............................................................................................. xvi

    DAFTAR ISI .......................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL .................................................................................. xv

    DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

    B. Fokus Penelitian ......................................................................... 6

    C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6

    D. Batasan ...................................................................................... 7

    E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

    F. Penegasan Istilah ........................................................................ 8

    G. Sistematika Penelitian ................................................................ 11

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

  • xiii

    A. Landasan Teori ........................................................................... 13

    1. Pendidikan Karakter ............................................................. 13

    a. Pengertian Pendidikan Karakter ..................................... 13

    b. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter .................................... 15

    c. Tujuan Pendidikan Karakter .......................................... 18

    2. Tanggung Jawab................................................................... 19

    a. Pengertian Tanggung Jawab ........................................... 19

    b. Indikator Tanggung Jawab ............................................. 21

    3. Disiplin ................................................................................. 22

    a. Pengertian Disiplin ......................................................... 22

    b. Cara Menumbuhkan Disiplin Siswa Dalam Belajar ....... 23

    c. Indikator Disiplin ........................................................... 25

    4. Metode Pendidikan Karakter................................................ 26

    a. Metode Keteladanan ....................................................... 26

    b. Metode Pembiasaan ........................................................ 27

    c. Metode Mau’izhah dan Nasehat .................................... 27

    5. Pandemic Covid-19 .............................................................. 28

    a. Pengertian Pandemic Covid-19 ..................................... 28

    b. Sejarah Pandemic Covid-19 ........................................... 29

    c. Penegakan Diagnosis ..................................................... 30

    B. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 33

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian ........................................................................... 36

  • xiv

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 36

    C. Sumber Data ............................................................................... 37

    D. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................... 37

    E. Analisis Data .............................................................................. 39

    F. Pengecekan Keabsahan Data...................................................... 40

    BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

    A. Paparan Data .............................................................................. 42

    1. Profil Desa Deras ................................................................. 42

    a. Sejarah Berdirinya Desa Deras ...................................... 42

    b. Visi dan Misi Desa Deras ............................................... 43

    c. Letak Geografis Desa Deras........................................... 44

    d. Struktur Pengelola Desa Deras....................................... 44

    e. Daftar Kartu Keluarga Desa Deras RT:01 RW:05 ......... 44

    f. Sarana dan Prasarana Desa Deras .................................. 46

    g. Gambaran Informan ....................................................... 46

    2. Hasil Penelitian ................................................................... 47

    a. Implementasi .................................................................. 47

    b. Metode............................................................................ 50

    c. Faktor Pendukung dan Penghambat ............................... 52

    B. Analisis Data ............................................................................. 55

    BAB V PENUTUP

    A. Simpulan .................................................................................... 64

    B. Saran ........................................................................................... 66

  • xv

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 67

    LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................... 70

  • xvi

    DAFTAR TABEL

    1.1 Struktur Pengelola Desa ............................................................................... 44

    1.2 Daftar Kartu Keluarga Desa Deras RT 01/RW 05 ....................................... 44

    1.3 Sarana Prasarana Desa .................................................................................. 46

    1.4 Daftar Nama Informan ................................................................................. 47

    1.5 Profil Instrumen ........................................................................................... 70

    1.6 Instrumen Wawancara .................................................................................. 71

  • xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Profil Instrumen ....................................................................... 70

    Lampiran 2 Instrumen Penelitian ................................................................ 71

    Lampiran 3 Transkip Wawancara ................................................................ 73

    Lampiran 4 Persetujuan Pembimbing ........................................................ 85

    Lampiran 5 Lembar Konsultasi ................................................................... 86

    Lampiran 6 Surat Izin Penelitian ................................................................. 89

    Lampiran 7 Satuan Kredit Kegiatan ............................................................. 90

    Lampiran 8 Surat Melakukan Penelitian ..................................................... 91

    Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup ............................................................... 92

    Lampiran 10 Dokumentasi ........................................................................... 93

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG MASALAH

    Pembelajaran adalah pemberdaya potensi peserta didik menjadi

    kompetensi kegiatan pemberdayaan ini tidak dapat berhasil tanpa ada orang

    yang membantu. Menurut pendapat Dimyati dan Mujiono (2011 : 62)

    pembelajaran adalah kegiatan Guru secara terpogram dalam desain

    instruksional, untuk membuat belajar secara aktif, yang menekankan pada

    penyediaan sumber belajar.

    Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

    Nasional Pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa pembelajaran adalah proses

    interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

    lingkungan belajar. Belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman

    agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat

    kehidupan. Allah SWT menjanjikan akan mengangkat derajat orang yang

    mempelajari ilmu pengetahuan sebagaimana firman Allah SWT dalam Al

    quran Surat Al-Mujadalah:11

    ُ نَُكْى َوإَِذا قِ َجانِِس فَاْفَسُحىا يَْفَسِح َّللاَّ ًَ ٍَ آَيُُىا إَِذا قِيَم نَُكْى حَفَسَُّحىا فِي اْن يَم يَا أَيُّهَا انَِّري

    ٍَ آَيُُىا ِيُُْكْى ُ انَِّري َُْشُزوا يَْسفَِع َّللاَّ َُْشُزوا فَا ٌَ َخبِيس ا هُى ًَ ا حَْع ًَ ُ بِ ٍَ أُوحُىا اْنِعْهَى َدَزَجاٍث َوَّللاَّ َوانَِّري

    Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:

    "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah

    akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah

    kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang

  • 2

    beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan

    beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetah ui apa yang kamu kerjakan”.

    Karakter dalam bahasa inggris yaitu character berarti mengukir,

    melukis, memahatkan, atau menggoreskan. Berbeda dengan bahasa inggris,

    dalam bahasa Indonesia “karakter” diartikan sebagai tabiat, sifat-sifat

    kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang

    lain. Arti karakter secara kebahasaan yang lain adalah huruf, angka, ruang,

    atau symbol khusus yang dapat dimunculkan pada layar dengan papan ketik

    (Pusat Bahasa Depdiknas, 2008:682). Artinya orang yang berkarakter adalah

    orang yang berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, atau berwatak

    tertentu, dan watak tersebut yang membedakan dirinya dengan orang lain

    (Suyadi, 2013: 5-6).

    Dari pengertian secara etimologis maupun terminologis diatas,

    dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan nilai-nilai universal perilaku

    manusia yang meliputi seluruh aktivitas kehidupan, baik yang berhubungan

    dengan Tuhan, diri sendiri, sesama manusia, maupun dengan lingkungan

    yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

    berdasarkan norma-norma agama, hokum, tata karma, budaya, dan adat

    istiadat.

    Keluarga atau rumah merupakan pusat pembangunan karakter

    (Character building) utama dan pertama. Orang tua tidak bisa menuntut

    sekolah jika sang anak berkelakuan buruk, jika orang tua tidak pernah

    memantau dan mengajar langsung pendidikan karakter pada anak- anaknya.

  • 3

    Kondisi sosial lingkungan saat mempengaruhi pembentukan karakter anak.

    Sekolah sebagai lingkungan akademis dan sisi bagi anak harus memberikan

    kondisi yang kondusif bagi pembentukan karakter baik anak (Amri, ,2011:

    26).

    Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai- nilai

    karakter kepada peserta didik yang meliputi komponen: kesadaran,

    pemahaman, kepedulian, dan komitmen yang tinggi untuk melaksanakan

    nilai-nilai tersebut, baik terhadap Allah Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,

    sesama lingkungan, maupun masyarakat dan bangasa secara keseluruhan,

    sehingga menjadi manusia sempurna sesuai dengan kodratnya (Mulyasa,

    2014: 7). Dengan pengertian tersebut bahwa pedidikan karakter sangatlah

    penting untuk membentuk perilaku seseorang dalam memujutkan bentuk

    pembiasaan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari- hari.

    Kementrian pendidikan Nasional (selanjutnya disebut Kemendiknas)

    telah merumuskan 18 nilai karakter yang akan di tanamkan dalam diri

    perserta didik sebagai upaya membangun karakter bangsa. Sekedar contoh,

    Kementrian agama melalui Direktorat Jendral Pendidikan Islam

    mencanangkan nilai karakter dengan merujuk pada nabi Muhammad SAW

    sebagai tokoh agung yang paing berkarakter. Berikut ini akan dikemukakan

    18 nilai karakter versi kemendiknas yaitu religious, jujur, toleransi, disiplin,

    kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tau, semangat

    kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai,

    gemar membaca, peduli lingkungan, peduli social, tanggung jawab. Disiplin

  • 4

    dan tanggung jawab adalah bagian dari nilai- nilai tersebut (Suyadi, 2013: 7-

    9).

    Tanggung jawab adalah wajib, menanggung, wajib memikul beban,

    wajib memenuhi segala akibat yang timbul dari perbuatan, rela mengabdi,

    dan rela berkorban untuk kepentingan pihak lain (Muhammad, 2000: 94).

    Dengan demikian, anak harus mempunyai tanggung jawab dalam belajar,

    karena sangatlah penting bagi anak untuk mempunyai karakter dengan baik.

    Disiplin merupakan titik masuk bagi pendidikan karakter bagi

    sekolah karena jika tidak ada rasa hormat terhadap aturan, otoritas, dan hak

    orang lain, maka tidak ada lingkungan yang baik bagi pengajaran dan

    pembelajaran. Disiplin moral, hormat dan tanggung jawab memiliki

    hubungan yang erat. Disiplin moral menjadi alasan pengembangan siswa

    untuk menghormati peraturan, menghargai sesama, dan otoritas pengakuan

    guru; rasa tanggung jawab pada siswa demi kebaikan sifat mereka dan

    tanggung jawab mereka terhadap moral di dalam sebuah komunitas di dalam

    kelas (Lickona, 2013: 167-175). Dengan mendisiplinkan dirinya, anak akan

    siap bertanggung jawab atas dirinya pula.

    Saat ini di Indonesia sedang maraknya virus yang tersebar di dunia

    yaitu virus covid 19 atau dikenal dengan virus corona. Virus ini merupakan

    virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga

    sedang. Seperti penyakit flu. Namun beberapa jenis virus corona juga bisa

    menimbulkan penyakit yang lebih serius. Dengan adanya wabah ini membuat

    para pemimpin dunia untuk menerapkan kebijakan yang ketat dalam

  • 5

    penyebaran virus covid- 19. Social Distancing merupakan pilihan kebijakan

    yang terbaik untuk pencegahan penyebaran covid- 19 yang mempunyai

    dampak positif bagi kehidupan warga masyarakat. Terutama dalam dunia

    pendidikan di seluruh dunia juga terdampak pada kebijakan ini. Di Indonesia

    dalam mengatasi wabah tersebut pemerintah memindahkan sekolah dengan

    belajar di rumah atau pembelajaran Daring (dalam jaringan) sehingga anak-

    anak bisa tetap belajar di rumah. Peralihan cara pembelajaran ini memaksa

    berbagai piahak untuk mengikuti alur agar pembelajaran tetap berlangsung

    dengan menggunakan teknologi. Namun dilihat dari daerah yang susah untuk

    mendapatkan jaringan sangat kesusahan untuk mendapatkan pembelajaran

    tersebut.

    Pembelajaran Daring ini sangat tidak efektif untuk anak- anak ,

    karena disaat anak- anak menggunakan teknologi tanpa bimbingan orang tua

    hal yang ditakutkan akan berdampak pada anak. Dengan memanfaatkan

    teknologi tidak untuk belajar tapi untuk yang lain. Disini anak mempunyai

    tangung jawab belajar dengan disiplin agar proses belajar mengajar di rumah

    tetap berjalan dengan lancar.

    Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di Desa

    Deras, Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan. Dapat informasi

    mengenai sistem belajar di rumah sejak wabahnya covid- 19, jika dilihat dari

    kondisi daerah, masyarakat dan jaringan internet sangat tidak mendukung,

    karena dengan desa yang terpencil susah untuk mendapatkan jaringan

    internet, sehingga diharuskan oleh pemerintah anak untuk pembelajaran

  • 6

    daring dengan maksimal. Namun kenyataannya di Desa Deras minat anak

    untuk sistem belajar dirumah sangatlah berkurang, karena anak terbiasa

    dengan pembelajaran langsung disamping itu juga dengan kendala di jaringan

    internet yang mereka harus menunggu lama untuk dapat menyambungkan

    pada saat pembelajaran dimulai.

    Terkait hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada anak di

    desa Deras, kedungjati, grobogan, maka peneliti akan melakukan penelitian

    menenai “IMPLEMENTASI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

    TANGGUNG JAWAB DAN DISIPLIN PADA ANAK BELAJAR DI

    RUMAH MASA PANDEMIC COVID- 19 DI DESA DERAS

    KECAMATAN KEDUNGJATI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN

    2020/2021”.

    B. RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan latar belakang di atas, dapat di rumuskan permasalahan

    penelitian sebagai berikut :

    1. Bagaimana implementasi nilai pendidikan karakter tanggung jawab dan

    disiplin pada anak di Desa Deras Kedungjati Grobogan Tahun 2020?

    2. Metode yang digunakan dalam membentuk karakter tanggung jawab dan

    disiplin pada anak belajar di rumah masa pandemic covid- 19 di Desa

    Deras kedungjati Grobogan Tahun 2020?

    3. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pendidikan karakter

    tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar masa pandemic covid- 19 di

    Desa Deras Kedungjati Grobogan tahun 2020?.

  • 7

    C. TUJUAN PENELITIAN

    Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat ditarik tujuan penelitian

    yaitu :

    1. Untuk mengetahui implementasi nilai pendidikan karakter tanggung jawab

    dan disiplin pada anak di Desa Deras Kedungjati Grobogan Tahun 2020.

    2. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam membentuk karakter

    tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar dirumah masa pandemic

    covid- 19 di Desa Deras kedungjati Grobogan Tahun 2020.

    3. Untuk mengetahui Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat

    pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar masa

    pandemic covid- 19 di Desa Deras Kedungjati Grobogan tahun 2020.

    D. BATASAN MASALAH

    Penelitian ini berfokus pada implementasi nilai pendidikan karakter

    tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar di rumah masa pandemic

    covid- 19 di Desa Deras Kedungjati Grobogan. Peneliti membatasi data

    penelitian kepada pak Rt, anak dan orang tua.

    E. MANFAAT TEORITIS

    Manfaat penelitian ini sebagai berikut :

    1. Secara Teoritis

    Menjadi bahan informasi ilmiah bagi praktisi pendidikan

    mengenai Implementasi Nilai Pendidikan Karakter Tanggung Jawab Dan

    Disiplin Pada Anak Belajar Di Rumah Masa Pandemic Covid- 19 Di Desa

    Deras Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Tahun 2020.

  • 8

    2. Secara Praktis

    a. Bagi peneliti dan guru

    Sebagai menambah informasi kepada guru dan peneliti akan

    tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar di rumah pada masa

    pandemic covid- 19. Sehingga menambah pengetahuan dan

    keterampilan peneliti dalam melakukan penelitian lain di masa

    mendatang dengan lebih baik.

    b. Bagi Anak

    Sebagai masukan dan dasar pemikiran untuk mengoptimalkan

    tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar dirumh pada masa

    pandemic covid- 19.

    c. Bagi orang tua

    Memberikan informasi kepada anak tentang akan tanggung

    jawab dan disiplin pada anak belajar dirumah pada masa pandemic

    covid- 19.

    F. PENEGASAN ISTILAH

    1. Implementasi

    Implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan

    (Usman, 2004: 70). Pengertian implementasi yaitu pemasangan,

    mempraktikkan, dan pengenaan (Sugiono, 2006: 285). Dalam penelitian

  • 9

    ini, bahwa implementasi bermuara pada aktivitas dan pemasangan nilai-

    nilai pendidikan karakter.

    2. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

    a. Nilai

    Nilai adalah sesuatu bersifat abstrak, ideal, nilai bukan benda

    konkrit, bukan fakta, tidak hanya persoalan benar dan salah yang

    menuntut pembuktian empirik, melainkan sosial penghayatan yang

    dikehendaki, di senangi dan tidak di senangi (Isna, 2001: 98).

    b. Pendidikan Karakter

    Pendidikan karakter merupakan sebuah proses transformasi

    nilai-nilai kehidupan untuk di tumbuh kembangkan dalam kepribadian

    seseorang sehingga menjadi satu dalam kepribadian yang lebih baik

    (Pernama, 2013: 5).

    Karakter atau akhlak merupakan ciri khas seseorang yang

    bersumber dari bentukan- bentukan yang di terima dari lingkungan,

    misalnya keluarga pada masa kecil dan bawaan sejak lahir

    (Koesoema, 2007: 80).

    Dalam pengertian tersebut nilai- nilai pendidikan karakter

    perlu di implementasikan dalam kehidupan sehari- hari. Adapun nilai-

    nilai pendidikan karakter tersebut adalah sebagai berikut: religious,

    jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa

    ingin tau, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,

  • 10

    komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli

    social, tanggung jawab. Disiplin dan tanggung jawab adalah bagian

    dari nilai- nilai tersebut (Suyadi, 2013: 7-9).

    3. Tanggung jawab

    Tanggung jawab adalah wajib, menanggung, wajib memikul beban,

    wajib memenuhi segala akibat yang timbul dari perbuatan, rela mengabdi,

    dan rela berkorban untuk kepentingan pihak lain (Muhammad, 2000: 94).

    Dengan pengertian tersebut tanggung jawab harus dilakukan dengan

    bersifat wajib dalam memenuhi segala akibat yang timbuL dari perbuatan

    dan rela berkorban untuk kepentingan pihak lain.

    4. Disiplin

    Disiplin merupakan titik masuk bagi pendidikan karakter bagi

    sekolah karena jika tidak ada rasa hormat terhadap aturan, otoritas, dan

    hak orang lain, maka tidak ada lingkungan yang baik bagi pengajaran dan

    pembelajaran (Lickona, 2013: 175). Dengan mendisiplinkan dirinya, anak

    akan siap bertanggung jawab atas dirinya pula.

    5. Pandemic covid- 19 (pembelajaran daring)

    Virus covid- 19 merupakan virus yang menyebabkan infeksi

    saluran pernapasan atas ringan hingga sedang. Seperti penyakit flu. Namun

    beberapa jenis virus corona juga bisa menimbulkan penyakit yang lebih

    serius. Dengan adanya wabah ini membuat para pemimpin dunia untuk

    menerapkan kebijakan yang ketat dalam penyebaran virus covid- 19.

    Social Distancing merupakan pilihan kebijakan yang terbaik untuk

  • 11

    pencegahan penyebaran covid- 19 yang mempunyai dampak positif bagi

    kehidupan warga masyarakat. Terutama dalam dunia pendidikan di seluruh

    dunia juga terdampak pada kebijakan ini. Dengan melakukan

    Pembelajaran Daring, pembelajaran ini sangat tidak efektif untuk anak-

    anak , karena disaat anak- anak menggunakan teknologi tanpa bimbingan

    orang tua hal yang ditakutkan akan berdampak pada anak.

    G. SISTEMATIKA PENULISAN

    Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi sebagai berikut :

    1. Bagian Awal

    Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo,

    halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,

    peryataan keaslian tulisan, motto dan persebahan, kata penganta,

    abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran.

    2. Bagian Inti

    BAB I PENDAHULUAN

    Berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, fokus

    penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika

    penulisan.

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    Bab ini berisi tentang uraian landasan teori dari tiap- tiap

    variabel dalam judul penelitian terhadap pokok permasalahannya dan

    kajian pustaka.

    BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

  • 12

    Bab ini berisi tentang metode penelitian yang meliputi: lokasi

    dan waktu penelitian, sumber data, pengumpulan data, analisis data

    dan keabsahan data.

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Bab ini berisi tentang deskripsi data dan analisis data tentang

    bagaimana implementasi nilai pendidikan karakter tanggung jawab

    dan disiplin pada anak belajar dirumah masa pandemic covid- 19 di

    desa deras, kedungjati, grobogan.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

  • 13

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Landasan teori

    1. Pendidikan Karakter

    a. Pengertian Pendidikan Karakter

    Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses

    pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar tumbuh

    berkembang menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab,

    kreatif, berilmu, sehat dan berakhlak (Suyadi, 2013: 4).

    Pendidikan dalam arti luas adalah hidup. Maksudnya

    pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung

    dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan

    merupakan situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan

    perkembangan hidup. Pendidikan berlangsung dalam segala

    lingkungan yang baik yang khusus diciptakan untuk kepentingan

    maupun yang ada dengan sendirinya (Kadir, 2012: 59-60). Karakter

    dalam bahasa inggris yaitu character berarti mengukir, melukis,

    memahatkan, atau menggoreskan. Berbeda dengan bahasa inggris,

    dalam bahasa Indonesia “karakter” diartikan sebagai tabiat, sifat-

    sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang

    dengan yang lain. Arti karakter secara kebahasaan yang lain adalah

    huruf, angka, ruang, atau symbol khusus yang dapat dimunculkan

    pada layar dengan papan ketik (Pusat Bahasa Depdiknas, 2008:682).

  • 14

    Artinya orang yang berkarakter adalah orang yang berkepribadian,

    berperilaku, bersifat, bertabiat, atau berwatak tertentu, dan watak

    tersebut yang membedakan dirinya dengan orang lain (Suyadi, 2013:

    5-6).

    Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang

    berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama

    manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran,

    perilaku, watak, akhlak yang melekat pada diri seseorang sejak lahir

    dan memiliki perbedaan peserta didik satu dengan lainnya (Muslich,

    2011: 84).

    Berdasarkan pengertian diatas pendidikan karakter

    merupakan akhlak atau budi pekerti seseorang yang membedakan

    dirinya dengan orang lain dan mempengaruhi pertumbuhan situasi

    hidup perilaku manusia yang melekat pada diri seseorang sejak lahir.

    Betapa pentingnya akhlak atau karakter sehingga nabi Muhammad

    SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia dalam praktik

    kehidupan beliau dikenal sebagai berakhlak yang agung. Seperti di

    QS. Al- Qalam Ayat 4 yang berbunyi:

    َعِظيىٍ َوإَََِّك نََعهى ُخهٍُق

    Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti

    yang agung.”.

    Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman

    nilai- nilai karakter kepada peserta didik yang meliputi komponen:

    kesadaran, pemahaman, kepedulian, dan komitmen yang tinggi

  • 15

    untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Allah Tuhan

    Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, mauoun

    masyarakat dan bangasa secara keseluruhan, sehingga menjadi

    manusia sempurna sesuai dengan kodratnya (Mulyasa, 2014: 7).

    Dengan pengertian tersebut bahwa pedidikan karakter sangatlah

    penting untuk membentuk perilaku seseorang dalam memujutkan

    bentuk pembiasaan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari- hari.

    b. Nilai- Nilai Pendidikan Karakter

    Kementrian pendidikan Nasional (selanjutnya disebut

    Kemendiknas) telah merumuskan 18 nilai karakter yang akan di

    tanamkan dalam diri perserta didik sebagai upaya membangun

    karakter bangsa. Sekedar contoh, Kementrian agama melalui

    Direktorat Jendral Pendidikan Islam mencanangkan nilai karakter

    dengan merujuk pada nabi Muhammad SAW sebagai tokoh agung

    yang paing berkarakter (Suyadi, 2013: 7-9).

    Kemendiknas menuliskan nilai-nilai luhur pondasi karakter

    bangsa yang dimiliki oleh setiap suku di Indonesia sebagai berikut:

    1. Religius, sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan

    agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah

    agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

    2. Jujur, perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya

    sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,

    tindakan, dan pekerjaan.

  • 16

    3. Toleransi, sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan

    agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain

    yang berbeda darinya.

    4. Disiplin, tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh

    pada berbagai ketentuan dan peraturan.

    5. Kerja keras, perilaku yang menunjukkan upaya yang sungguh-

    sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas,

    serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

    6. Kreatif, berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan

    cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

    7. Mandiri, sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada

    orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

    8. Demokratis, cara berfikir, bersikap, dan bertinda yang menilai

    sama hak dan kewajiban dirinya dengan orang lain.

    9. Rasa ingin tau, sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk

    mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang

    dipelajarinya, dilihat dan didengar.

    10. Semangat kebangsaan, cara berfikir, bertindak, dan berwawasan

    yang menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas

    kepentingan diri dan kelompoknya.

    11. Cinta tanah air, cara berfikir, bersikap dan berbuat yang

    menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang

  • 17

    tinggi terhadap bangsa lingkungan fisik, sosial, budaya,

    ekonomi, dan politik bangsa.

    12. Menghargai prestasi, sikap dan tindakan yang mendorong

    dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi

    masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan

    orang lain.

    13. Komunikatif, tindakan yang memperlihatkan rasa senang

    berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

    14. Cinta damai, sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan

    orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

    15. Gemar membaca, kebiasaan menyediakan waktu untuk

    membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi

    dirinya.

    16. Peduli lingkungan, sikap dan tindakan yang selalu berupaya

    mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan

    mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan

    alam yang terjadi.

    17. Peduli sosial, sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi

    bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

    18. Tanggung jawab, sikap dan perilaku seseorang untuk

    melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya

    dilakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,

    sosial, dan budaya), Negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

  • 18

    Demikianlah kedelapan belas nilai karakter yang di

    canangkan kemendiknas dalam upaya membangun karakter bangsa

    melalui pendidikan di sekolah/ madrasah.

    c. Tujuan Pendidikan Karakter

    Tujuan pendidikan karakter adalah mendorong lahirnya

    anak- anak yang baik. Begitu tumbuh dalam karakter yang baik,

    anak- anak akan tumbuh dengan kapasitas dan komitmennya untuk

    melakukan berbagai hal yang terbaik dan melakukan segalanya

    dengan benar, dan cenderung memiliki tujuan hidup.

    Meletakkan tujuan pendidikan karakter dalam rangka

    tantangan di luar kinerja pendidikan, seperti kemerosotan moral

    dalam masyarakat yang melahirkan adanya kultur kematian sebagai

    penanda abad, memang bukan merupakan landasan yang kokoh bagi

    pendidikan karakter itu sendiri. Sebab dengan demikian, pendidikan

    karakter memperhambakan demi tujuan korektif situasi masyarakat.

    Sekolah bukanlah lembaga demi reproduksi nilai- nilai sisial, atau

    demi kepentingan korektif bagi masyarakat di luar dirinya,

    melainkan juga mesti memiliki dasar internal yang menjadi ciri bagi

    lembaga pendidikan itu sendiri (Sanjaya, 2008: 29).

    Dari pengertian di atas bahwa pendidikan karakter sangat

    mempengaruhi dalam mendorong lahirnya anak-anak tumbuh

    mempunyai karakter yang baik, untuk melakukan berbagai hal

    dengan benar. Dalam pendidikan karakter juga mempunyai tujuan

  • 19

    yang harus dapat mengembangkan kemampuan anak- anak dalam

    dunia pendidikan agar dapat menciptakan potensi yang benar dan

    berkarakter yang baik.

    Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

    Nasional, pemerintah menyebutkan bahwa tujuan pendidikan

    karakter ialah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

    menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

    Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

    dan menjadi warga Negara yang demokratis secara tanggung jawab

    (fadillah, 2013: 24).

    2. Tanggung Jawab

    a. Pengertian Tanggung Jawab

    Tanggung jawab dalam bahasa Inggris dari kata

    “responsibility” sedangkan dalam Kamus Besar Indonesia, yang

    dimaksud dengan tanggung jawab adalah keadaan wajib

    menanggung segala sesuatunya jika terjadi apa-apa boleh di tuntut,

    di persalahkan dan di perkarakan (Muhammad, 2000: 93).

    Tanggung jawab adalah wajib, menanggung, wajib

    memikul beban, wajib memenuhi segala akibat yang timbul dari

    perbuatan, rela mengabdi, dan rela berkorban untuk kepentingan

    pihak lain (Muhammad, 2000: 94).

    Tanggung jawab sebagai keberanian untuk menentukan

    sesuatu perbuatan sesuai dengan tuntunan kodrat manusia, dan

  • 20

    bahwa hanya itu perbuatan tersebut dilakukan sehingga sanksi apa

    pun yang dituntutkan (oleh kata hati, oleh masyarakat, oleh

    norma- norma agama), diterima dengan penuh kesadaran dan

    kerelaan (Sulo, 2005: 8).

    Pengertian diatas sangat jelas bahwa tanggung jawab

    adalah wajib dalam perbuatan apa pun. Dalam dunia pendidikan

    anak juga mempunyai tanggung jawab belajar, karena sangatlah

    penting bagi anak untuk mempunyai rasa tanggung jawab dalam

    belajar. Bagaimanapun hasil dari keputusannya anak harus siap

    mengambil resikonya karena itu sudah menjadi kewajiban bagi

    anak agar menjadi pribadi yang lebih baik. Dan sudah dijelaskan

    dalam QS. Al- Mudatsir Ayat 38 yang berbunyi:

    ا َكَسبَْج َزِهيَُت ًَ ُكمُّ ََْفٍس بِ

    Artinya: “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah

    diperbuatnya,”.

    Mustari (2014: 19) menambahkan bahwa tanggung jawab

    adalah sikap perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan

    kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap

    diri sendiri, masyarakat, lingkungan, Negara, dan Tuhan. Dengan

    memberikan tugas kepada anak maka anak akan mempunyai rasa

    tanggung jawab dalam melaksanakan tugas tersebut, karena kalau

    anak tidak melaksanakan tugas tersebut maka anak harus siap

    dengan resikonya. Disini anak diajarkan dalam melaksanakan

  • 21

    tanggung jawab dalam perilaku, belajar, kewajiban yang harus

    dilakukan dalam kehidupan sehari- hari.

    b. Indikator Tanggung Jawab

    Anak dalam bertanggung jawab dan berperilaku yang

    semestinya sebagai anak, tanggung jawab dalam sekolah, atau

    keluarga dengan tanpa menyuruh anak sehingga anak mempunyai

    rasa kepedulian tanpa harus selalu di ingatkan. Haris Clemes dan

    Roynold Bean (2001: 89) mengemukakan beberapa ciri seorang

    anak dapat dikatakan tanggung jawab antara lain:

    1) Melakukan tugas rutin tanpa harus selalu di beri tahu.

    2) Dapat menjelaskan alasan atas apa yang dilakukan.

    3) Tidak menyalahkan orang lain dengan berlebihan.

    4) Mampu menentukan pilihan dari beberapa alternatif.

    5) Dapat bermain atau bekerja sendiri dengan senang hati.

    6) Dapat mengambil keputusan yang berbeda dari orang lain

    dalam kelompok.

    7) Mempunyai bermacam-macam tujuan atau minat yang ia

    tekuni.

    8) Menghormati dan menghargai aturan yang di tetapkan orang

    tua, tidak mendebatnya secara berlebihan.

    9) Dapat berkonsentrasi pada tugas-tugas yang rumit (sesuai

    dengan umurnya) untuk satu jangka waktu, tanpa rasa frustasi

    yang berlebihan.

  • 22

    10) Mengerjakan apa yang dikatakan akan dilakukannya.

    11) Mengakui kesalahan tanpa mengajukan alasan yang dibuat.

    Indikator tanggung jawab di atas sangat jelas bahwa anak

    harus mempunyai tanggung jawab sesuai dengan batasan dan

    sesuai umurnya dalam melaksanakan tugas. Anak mempunyai

    tanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya.

    3. Disiplin

    a. Pengertian Disiplin

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007),

    menyatakan bahwa disiplin adalah tata tertib di sekolahan, di

    kantor, kemiliteran, ketaatan atau kepatuhan pada peraturan tata

    tertib dan bidang studi yang memiliki objek dan sistem tertentu.

    Menurut N.A Ametembun (1991: 8) disiplin dapat

    diartikan secara etimologi maupun terminologis. Secara

    etimologis, istilah disiplin berasal dari bahasa Inggris “discipline”

    yang artinya pengikut atau penganut. Sedangkan secara

    terminologis, disiplin mengandung arti sebagai keadaan tertib di

    mana para pengikut itu tunduk dengan senang hati pada ajaran-

    ajaran para pemimpinnya.

    Konsep disiplin berkaitan dengan tata tertib, aturan, atau

    norma dalam kehidupan bersama (yang melibatkan orang

    banyak). Disiplin akan timbul bila adanya keterbukaan,

    kerjasama, mematuhi suatu norma dengan rasa tanggung jawab.

  • 23

    Pentingnya disiplin bukan hanya pada lembaga formal, namun

    pada lembaga non formal pun sangat penting. Sudah menjadi

    keharusan bahwa tiap-tiap lembaga pendidikan, baik formal

    maupun non formal harus bisa menegakkan serta menciptakan

    suatu disiplin yang tinggi.

    Apabila di dalam peyelenggaraan kegiatan pendidikan

    tidak mengutamakan disiplin, kemungkinan besar lembaga

    pendidikan itu tidak bisa berjalan dengan baik, sehingga proses

    belajar mengajar akan terganggu (Darmadi, 2017: 321).

    Dari pengertian tersebut, disiplin anak dalam belajar atau

    disiplin belajar dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan) anak dalam

    melaksanakan aturan-aturan yang ada di sekolahan yang berkaitan

    dengan kegiatan belajar mengajar. Semua aktifitas di sekolahan

    anak harus mentaati semua aturan-aturan yang berlaku, agar anak

    bisa belajar diplin dalam mematuhi aturan yang berlaku dan bisa

    mengembangkan karakter perilaku anak dengan baik.

    b. Cara Menumbuhkan Disiplin Siswa Dalam Belajar Atau

    Disiplin Belajar

    Untuk menumbuhkan disiplin siswa dalam belajar atau

    disiplin belajar, maka siswa harus membiasakan hal-hal dengan

    mengikuti pedoman umum untuk belajar sebagai berikut:

  • 24

    1. Keteraturan dalam belajar

    Keteraturan merupakan unsur pokok dalam

    pelaksanaan disiplin belajar, karena dengan belajar yag teratur

    siswa akan menemukan sendiri cara belajar yang baik dan

    tentunya akan berpengaruh terhadap efektivitas belajar siswa.

    2. Konsentrasi

    Konsentrasi merupakan pemusatan pikiran terhadap

    sesuatu dengan mengesampingkan semua masalah yang tidak

    berhubungan. Untuk itu, jika seseorang siswa akan

    mengkonsentrasikan dirinya dalam kegiatan belajar, maka ia

    harus berusaha memusatkan pikirannya terhadap satu pelajaran

    yang dihadapinya, dan ia harus berusaha mengesampingkan

    semua hal yang tidak berhubungan dengan proses belajar yang

    akan dihadapi.

    3. Tertib dalam belajar

    Tertib dalam belajar adalah apabila seorang siswa

    menyusun tata tertib dalam belajar sehingga siswa dapat

    belajar dengan tertib, continue, dan konsisten sesuai dengan

    tata tertib yang telah dibuatnya.

    4. Tertib dalam menggunakan perpustakaan

    Tidak ada kegiatan belajar yang dapat dilakukan tanpa

    membaca dan sumber acuan adalah buku. Dalam

    menggunakan buku, anak harus mencintai dan menganggap

  • 25

    buku sebagai sahabat. Seseorang dapat mencintai buku-buku

    dan mereka senantiasa merupakan sahabat yang abadi

    (Darmadi, 2017: 325).

    Dalam belajar anak harus menanamkan disiplin dalam

    dirinya sendiri, agar tugas yang diberikan kepada anak langsung

    bisa dikerjakan dengan disiplin dengan penuh tanggung jawab

    pada setiap tugas yang diberikan. Pada cara menumbuhkan

    disiplin belajar pada siswa di atas sudah dijelaskan bahwa siswa

    harus belajar dengan keteraturan dalam belajar, konsentrasi, tertib

    dalam belajar, dan tertib dalam menggunakan perpustakaan.

    Empat hal tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan

    disiplin belajar kepada anak.

    c. Indikator Disiplin

    Anak yang menanamkan nilai disiplin dalam dirinya

    memiliki karakteristik sendiri. Karakteristik tersebut ada pada

    indikator-indikator dari nilai disiplin. Kemendiknas (2010: 33)

    menjabarkan indikator dari nilai disiplin pada siswa sekolah dasar

    sebagai berikut:

    1) Datang ke sekolah tepat dan masuk kelas pada waktunya.

    2) Melaksanakan tugas-tugas kelas yang menjadi tanggung

    jawabnya.

    3) Duduk pada tempat yang telah ditetapkan.

    4) Menaati peraturan sekolah dan kelas.

  • 26

    5) Berpakaian sopan dan rapi.

    6) Mematuhi aturan permainan.

    7) Menyelesaikan tugas pada waktunya.

    8) Saling menjaga dengan teman agar semua tugas-tuga kelas

    terlaksana dengan baik.

    9) Selalu mengajak teman menjaga ketertiban kelas.

    10) Mengingatkan teman yang melanggar peraturan dengan kata-

    kata sopan dan tidak menyinggung.

    Indikator disiplin di atas untuk menumbuhkan sikap

    kedisiplinan pada anak, agar anak bisa disiplin dalam melakukan

    hal apa pun terutama dalam belajar di sekolah maupun belajar di

    rumah.

    4. Metode Pendidikan Karakter

    Metode pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai

    pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas (Supriyono,

    2009: 1). Pada pendidikan karakter tumpuan pertama yang

    diperhatikan dalam islam. Hal ini dapat dilihat dari kerasulan Nabi

    Muhammad SAW, yaitu menyempurnakan akhlak.

    Berikut diantara metode-metode pendidikan yang

    digunakan oleh Rasullulah SAW dalam pembentukan akhlak atau

    karakter antara lain sebagai berikut:

    a. Metode Keteladanan (al- Uswah al- Hasanah)

  • 27

    Secara terminology, al-uswah berarti orang yang ditiru, bentuk

    jamaknya adalah usyam. Hasanah berarti baik. Jadi uswah hasanah

    artinya contoh yang baik, suri tauladan. Dalam al-Quran terdapat

    ayat yang menjelaskan tentang keteladanan yaitu pada QS. Al-

    Ahzab, 33: 21 dan QS. Al-Mumtahanan, 60: 4. Dalam ini yang

    menjadi teladan adalah sikap dan perilaku Rasullulah SAW.

    Metode keteladanan ialah menunjukkan tindakan terpuji bagi

    peserta didik, dengan harapan agar mau mengikuti tindakan terpuji

    tersebut. Keteladanan pendidik bagi peserta didik adalah dengan

    menampilkan al-akhlaq al-mahmudah yakni seluruh tindakan

    terpuji, seperti tawadhu’, sabra, ikhlas, jujur, dan meninggalkan al-

    akhlaq al-mahmudah, akhlak tercela (Nizar, 2011: 70-71).

    b. Metode Pembiasaan (Ta’widiyyah)

    Secara etimologi, pembiasaan asal katanya adalah biasa. Dalam

    Kamus Umum Bahasa Indonesia, biasa artinya lazim atau umum:

    seperti sedia kala: sudah merupakan hal yang tidak terpisahkan

    dalam kehidupan sehari-hari (KBBI, 2008: 186).

    Metode pembiasaan adalah metode yang efektif dilakukan oleh

    seorang guru, karena dapat merubah kebiasaan buruk menjadi

    kebiasaan baik. Namun, metode ini membutuhkan waktu. Metode

    inilah yang sering dilakukan Rasulullah SAW dalam membina

    umat.

    c. Metode Mau’izhah dan Nasehat

  • 28

    Kata mau’izhah berasal dari kata wa’azha yang artinya memberi

    pelajaran akhlak/ karakter yang terpuji serta memotivasi

    pelaksanaannya dan menjelaskan akhlak/ karakter yang tercela

    sertamemperingatkannya atau meningkatkan kebaikan dengan apa-

    apa yang melembutkan hati. Adapun nasehat adalah kata yang

    terdiri dari huruf nun-shad dan ha yang ditempatkan untuk dua arti,

    yakni murni atau tetap, berkumpul dan menambal. Dikatakan

    “nashaha asy-syai”, maksudnya benda itu asli atau murni, karena

    orang yang menasehati pada dasarnya sedang memurnikan orang

    yang dinasehati dari kepalsuan. Jadi nasehat adalah memerintah,

    melarang, atau menganjurkan yang dibarengi dengan motivasi dan

    ancaman. Metode nasehat adalah metode yang penting digunakan

    untuk menggugah perasaan peserta didik.

    5. Pandemic Covid- 19

    a. Pengertian Pandemic Covid- 19

    Pandemic covid- 19 adalah peristiwa menyebarkan

    penyakit koronavirus 2019, disingkat covid-19 di seluruh dunia.

    Penyakit ini di sebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi

    nama SARS-CoV-2. Wabah covid- 19 pertama kali dideteksi di

    kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember

    2019, dan ditetapkan sebagai pandemic oleh Organisasi Kesehatan

    Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. Hingga 23 April 2020, lebih

    dari 2.000.000 kasus covid- 19 (Yuliana, 2020: 191).

  • 29

    Covid- 19 merupakan virus yang merupakan virus RNA

    strain tunggal positif ini menginfeksi saluran pernafasan.

    Penegakan diagnosis dimulai dari gejala umum berupa demam,

    batuk, dan sulit bernafas hingga adanya kontak erat dengan Negara-

    negara yang sudah terinfeksi. Pengambilan swab tenggorokan dan

    saluran napas menjadi dasar penegakan diagnosis coronavirus

    disease (Yuliana, 2020: 192).

    Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

    pandemic covid- 19 adalah virus yang menyerang di bagian saluran

    pernafasan yang dimulai dari gejala umum berupa demam, batuk,

    dan sulit bernafas, virus ini sangat cepat dalam penularan dengan

    melalui komunikasi antar sesama manusia.

    b. Sejarah Covid- 19

    Virus covid- 19 merupakan virus yang menyebabkan

    infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang. Virus SARS-

    CoV-2 atau koronavirus diduga menyebar di antara orang-orang

    terutama melalui percikan pernafasan (droplet) yang dihasilkan

    selama batuk. Percikan ini juga dapat dihasilkan dari bersin dan

    pernafasan normal. Selain itu virus ini dapat menular melalui

    permukaan benda yang terkontaminasi menyentuh benda tersebut.

    Virus 2019-nCoV merupakan spesies ketujuh dalam keluarga

    coronaviridae yang mampu menginfeksi manusia, selain 229E,

    NL63, OC43, HKU1, MERS-CoV. Pada tanggal 11 Februari 2020,

  • 30

    Komite Internasional Taksonomi Virus (ICTV) memberi nama

    virus ini koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (Severe

    actute respiratory) yang merupakan galur dalam spesies SARS-

    CoV. Pada awalnya transmisi virus ini tidak dapat ditentukan

    apakah dapat melalui antara manusia-manusia. Jumlah kasus dalam

    virus ini selalu bertambah, selain itu ada petugas medis yang

    akhirnya terinfeksi dari salah satu pasien (Channel News Asia,

    2020).

    c. Penegakan Diagnosis

    Pada anamnesis gejala yang dapat ditemukan yaitu, tiga

    gejala utama: demam, batuk kering, dan sulit bernfas atau sesak.

    1) Pasien dalam pengawasan atau kasus suspek/ possible

    a) Seseorang yang mengalami:

    (a) Demam (≥ 38ºC) atau riwayat demam

    (b) Batuk atau pilek atau nyeri tenggorokan

    (c) Peneumonia ringan sampai berat berdasarkan klinis

    dan gambaran radiologis (pada pasien

    immunocompromised presentasi kemungkinan

    atipikal) dan disertai minimal satu kondisi sebagai

    berikut: memiliki riwayat perjalanan ke Tiongkok

    atau wilayah/ Negara yang terjangkit dalam 14 hari

    sebelum timbul gejala.

  • 31

    2) Pasien infeksi pernapasan akut dengan tingkat keparahan

    ringan sampai berat dan salah satu berikut dalam 14 hari

    sebelum onset gejala:

    a) Kontak erat dengan pasien kasus terkonfirmasi atau

    probable Covid- 19 atau

    b) Riwayat kontak dengan hewan penular (jika hewan sudah

    teridentifikasi), atau

    c) Bekerja atau mengurangi fasilitas layanan kesehatan

    dengan kasus terkonfirmasi atau probable infeksi Covid-

    19 di Tiongkok atau wilayah/ Negara yang terjangkit

    d) Memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan dan memiliki

    demam (suhu ≥38ºC) atau riwayat demam

    3) Orang dalam pemantauan

    Seseorang yang mengalami gejala demam atau riwayat

    demam tanpa pneumonia yang memiliki riwayat perjalanan ke

    Tiongkok atau wilayah/ Negara yang terjangkit, dan tidak

    memiliki satu atau lebih riwayat paparan diantarannya:

    a) Riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi Covid- 19

    b) Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang

    berhubungan dengan pasien konfirmasi Covid- 19 di

    Tiongkok atau wilayah/ Negara yang terjangkit (sesuai

    dengan perkembangan penyakit)

  • 32

    c) Memiliki riwayat kontak dengan hewan penular (jika

    hewan penular sudah teridentifikasi) di Tiongkok atau

    wilayah/ Negara yang terjangkit (sesuai dengan

    perkembangan penyakit).

    4) Kasus probable

    5) Pasien dalam pengawasan yang diperiksakan untuk Covid- 19

    tetapi inkonklusif atau tidak dapat disimpulkan atau seseorang

    dengan hasil konfirmasi positif pan-coronavirus atau beta

    coronavirus.

    6) Kasus terkonfirmasi

    Seseorang yang secara laboratorium terkonfirmasi Covid- 19

    (PDPI, 2020: 17-19).

    Dengan adanya wabah ini membuat para pemimpin dunia

    untuk menerapkan kebijakan yang ketat dalam penyebaran virus

    covid- 19. Social Distancing merupakan pilihan kebijakan yang

    terbaik untuk pencegahan penyebaran covid- 19 yang mempunyai

    dampak positif bagi kehidupan warga masyarakat. Terutama dalam

    dunia pendidikan di seluruh dunia juga terdampak pada kebijakan

    ini. Terutama dalam dunia pendidikan di seluruh dunia juga

    terdampak pada kebijakan ini. Di Indonesia dalam mengatasi

    wabah tersebut pemerintah meliburkan/ memindahkan sekolah

  • 33

    dengan belajar di rumah atau pembelajaran Daring (dalam jaringan)

    sehingga anak-anak bisa tetap belajar di rumah. Peralihan cara

    pembelajaran ini memaksa berbagai pihak untuk mengikuti alur

    agar pembelajaran tetap berlangsung dengan menggunakan

    teknologi. Namun dilihat dari daerah yang susah untuk

    mendapatkan jaringan sangat kesusahan untuk mendapatkan

    pembelajaran tersebut.

    B. Tinjauan Pustaka

    Setelah peneliti membaca dan memahami skripsi yang ada, maka

    peneliti menemukan beberapa skripsi yang relevan, dengan berbeda di

    penelitiannya di antaranya sebagai berikut:

    1. Skripsi yang di tulis oleh Puji dwi Nuriyatun dengan mahasiswa jurusan

    Pendidikan Sekolah Dasar di Universitas Negeri Yogyakarta dengan

    judul skripsi “Implementasi Pendidikan Karakter Disiplin Tanggung

    Jawab Di SD Negeri 1 Bantul”.

    Hasil penelitiannya memfokuskan : (1). Pemahaman kepala

    sekolah dan guru tentang pengertian karakter disiplin dan tanggung

    jawab. (2). Implementasi pendidikan karakter disiplin dan tanggug jawab.

    Dalam memfokuskan penelitian tersebut tujuannya untuk menjadikan

    dasar pentingnya pendidikan karakter yang ditanamkan ke dalam jiwa

    bagsa Indonesia, terutama pada jenjang sekolah dasar atau di dunia

    pendidikan.

  • 34

    Kesamaan skripsi yang ditulis oleh Puji Dwi Nuriyatun dengan skripsi ini

    adalah sama-sama menunjuk pada implementasi pendidikan karakter

    disiplin dan tanggung jawab, tetapi yang membedakan di skripsi yang di

    tulis oleh Puji Dwi nuriyatun ini dengan penelitian implementasi

    pendidikan karakter disiplin dan tanggung jawab yang berbasis sekolah,

    sedangkan di skripsi ini penelitian implementasi nilai pendidikan

    karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar dirumah masa

    pandemic covid-19 yang berbasis anak belajar di rumah masa pandemic

    covid-19.

    2. Skripsi yang ditulis oleh Rosary Putri Santika mahasiswa fakultas

    keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

    dengan judul “Implementasi Nilai Kedisiplinan Pendidikan Karakter Di

    Sekolah Menengah atas Kristen Widya Wacana Surakarta”.

    Skripsi ini meneliti menunjuk pada; (1). Bagaimana bentuk

    implementasi pendidikan karakter pada nilai kedisiplinan di SMA

    Kristen Widya Wacana Surakarta. (2). Bagaimana peran guru dan

    lembaga sekolah dalam pengimplementasian pendidikan karakter pada

    nilai kedisiplinan di SMA Kristen Widya Wacana Surakarta. (3). Apa

    hambatan dalam pengimplementasian pendidikan karakter pada nilai

    kedisiplinan di SMA Widya Wacana Surakarta.

    Hasil penelitianya dengan pengimplementasian pendidikan

    karakter pada nilai kedisiplinan di SMA Kristen Widya Surakarta ini

    dengan berbagai macam karakteristik siswa ada yang konflik dalam

  • 35

    pergaulan, keluarga, dan permasalahan secara mental. Banyaknya

    persimpangan tersebut bahwa telah terjadi disfungsi dalam sekolah

    dengan mempelajari nilai-nilai dan norma-norma serta hukum melalui

    tata tertib di sekolah.

    Kesamaan skripsi yang ditulis oleh Rosaly putri santika ini sama-

    sama meneliti tentang implementasi nilai kedisiplinan pendidikan

    karakter di sekolah menengah atas, yang berbasis dalam nilai

    kedisiplinan pendidikan karakter di sekolah, sedangkan skripsi ini

    meneliti tentang implementasi nilai pendidikan karakter tanggung jawab

    dan disiplin pada anak yang belajar di rumah masa pandemic covid-19

    yang berbasis anak belajar dirumah masa pandemic covid- 19.

    3. Skripsi yang ditulis oleh Ahmad Wahyu Adi Prabowo mahasiswa jurusan

    kependidikan islam Universitas Islam Negeri Sunan kalijaga Yogyakarta

    yang berjudul “Implementasi Nilai-nilai Karakter Tanggung Jawab

    Dalam Pembelajaran Akidah Ahlak Peserta Didik Di Mts Sumber Agung

    Bantul Yogyakarta”.

    Hasil dari penelitian ini dengan memfokuskan tentang bagaimana

    implementasi nilai-nilai karakter tanggung jawab dalam pembelajaran

    akidah akhlak yang ada di sekolah tersebut.

    Kesamaan skripsi yang ditulis oleh Ahmad Wahyu Adi Prabowo

    ini sama-sama meneliti implementasi nilai-nilai karakter tanggung jawab

    yang berbasis pada pembelajaran akhidah akhlak di sekolah, sedangkan

    dengan skripsi ini membahas tentang implementasi nilai pendidikan

  • 36

    karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar di rumah masa

    pandemic covid- 19 yang berbasis anak belajar dirumah.

  • 37

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian yang dilakukan penulis di Desa Deras Kedungjati

    Grobogan ini menggunakan jenis pendekatan penelitian kualitatif karena data

    yang di sajikan berupa kata-kata. Lexy J. Moleong (2007: 7) menjelaskan

    Pengertian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

    fenomena apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,

    persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistic dan dengan cara

    deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

    yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

    Dari pengertian di atas penelitian kualitatif merupakan penelitian

    yang di alami oleh peneliti untuk memahami fenomena yang ada di lapangan

    dengan cara deskripsi dalam bentuk berupa kata-kata.

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    1. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di Desa Deras Rt 01 Rw 05 Kecamatan

    Kedungjati Kabupaten Grobogan.

    2. Waktu penelitian

    Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yakni dari bulan

    Mei sampai dengan Juni 2020.

  • 38

    C. Sumber Data

    1. Sumber Data Primer

    Sumber data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh

    peneliti dari sumber pertanyaan. Adapun yang menjadi sumber data

    primer dalam penelitian ini adalah kepala desa, pak Rt, anak, dan orang

    tua di desa deras kedungjati grobogan.

    2. Sumber Data Sekunder

    Sumber data sekuder yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh

    peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. dengan bentuk data

    yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen. Dalam peneliti ini,

    dokumentasi, angket dalam bentuk data sekunder.

    D. Prosedur Pengumpulan Data

    Yang termasuk teknik dan instrumen pengumpulan data adalah

    sebagai berikut :

    1. Wawancara

    Menurut Denzin dalam Goetz dan LeCompte (1984) wawancara

    merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada

    orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan

    hal-hal yang dipandang perlu. Sedangkan menurut Hopkis (1993 : 125)

    wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu didalam

    kelas dilihat dari sudut pandang yang lain.

    Wawancara dalam peneliti ini adalah untuk memperoleh data dan

    informasi secara detail dengan melalui dialog mengenai implementasi

  • 39

    nilai pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar

    di rumah masa pandemic covid- 19 di Desa Deras Kedungjati grobogan.

    Wawancara dilakukan kepada pak Rt, anak dan orang tua.

    2. Observasi

    Pada umumnya observasi adalah tindakan yang merupakan

    penafsiran dari teori, seperti yang dikemukakan oleh karl popper (

    Hokins, 1993 : 77). Observasi adalah kegiatan pengamatan untuk

    mengetahui tindakan yang telah dicapai oleh anak dan mengetahui

    kegiatan orang tua dalam membimbing anak untuk bertanggung jawab

    dan disiplin belajar dirumah masa pandemic covid- 19.

    Observasi dalam penelitian ini peneliti mencatat, menganalisis dan

    membuat kesimpulan mengenai implementasi nilai pendidikan karakter

    tanggung jawab dan disiplin pada anak di rumah masa pandemic covid-

    19 di Desa Deras Kedungjati Grobogan. Sedangkan dari segi

    instrumentasi peneliti menggunakan observasi secara terstruktur, tentang

    apa, kapan,dan di mana tempatnya yang diamati.

    3. Dokumentasi

    Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

    Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

    dari seseorang (Sugiyono, 2010: 329).

    Dokumentasi dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan informasi

    mengenai implementasi nilai pendidikan karakter tanggung jawab dan

    disiplin pada anak di rumah masa pandemic covid-19 di Desa Deras

  • 40

    Kedungjati grobogan. Dengan menggunakan wujud dokumen sebagai

    bahan kajian dapat berupa foto, gambar, hasil rekaman, surat yang

    keseluruhannya tersimpan di lembaga, dan perseorangan.

    E. Analisis Data

    Menurut Patton dalam Ibrahin (2015: 105), analisi data kualitatif

    adalah suatu proses urutan data, mengoorganisasikannya ke dalam suatu pola,

    kategori, dan satuan uraian dasar, hingga dalam proses penafsiran analisis

    data dalam penelitian ini diolah melalui tiga tahap yaitu reduksi data,

    penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Menurut Sugiono

    (2013: 249-338) analisis data dibagi menjadi tiga antara lain sebagai berikut:

    1. Reduksi Data

    Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

    memfokuskan pada hal- hal yang penting, di cari tema dan polanya dan

    membuang yang tidak perlu (Sugiyono, 2013: 338). Peneliti memilah-

    milah data mengenai implementasi nilsi pendidikan karakter tanggung

    jawab dan disiplin pada anak belajar di rumah masa pandemic covid- 19

    di Desa Deras Kedungjati Grobogan.

    2. Penyajian Data

    Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

    hubungan antar kategori, dan sejenisnya (Sugiyono, 2015: 249). Peneliti

    melakukan langkah tersebut untuk mempermudah memahami dalam

    bentuk uraian singkat berdasarkan apa yang sudah dipahami tersebut.

  • 41

    3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

    Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang di harapkan

    merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada (Sugiyono,

    2013: 345). Peneliti menarik kesimpulan apa yang telah di temukan yang

    sebelumnya belum pernah ada dan setelah diteliti bisa lebih jelas.

    F. Pengecekan Keabsahan Data

    Untuk menghindari kesalahan data yang akan dianalisis, maka

    menggunakan pengecekan keabsahan data untuk membuktikan kebenaran

    yang ada di lapangan. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang

    memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan

    keabsahan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Zuldafrial, 2012: 95).

    Dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi sumber data

    untuk mengecek keabsahan data yaitu peneliti membandingkan hasil data

    wawancara terhadap Pak Rt, anak dan orang tua. Triangulasi menggunakan

    dengan sumber data yaitu trianggulasi yang mengharuskan peneliti mencari

    lebih dari satu sumber untuk memahami data dan informasi (Helaludin &

    Wijaya, 2019: 22). Hal ini dapat dicapai dengan jalan antara lain sebagai

    berikut:

    1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

    2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

    yang dikatakan secara pribadi.

    Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi data dan

    triangulasi sumber untuk mengecek keabsahan data yaitu peneliti akan

  • 42

    membandingkan sumber data dari hasil wawancara antara pak Rt, orang tua

    dan anak.

  • 43

    BAB IV

    PAPARAN DAN ANALISIS DATA

    A. Paparan Data

    1. Profil Desa Deras

    a. Sejarah berdirinya Desa Deras

    Desa Deras merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan

    Kedungjati Kabupaten grobogan. Kecamatan Kedungjati adalah sebuah

    kecamatan di Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa tengah. Kecamatan

    Kedungjati terdiri dari 12 desa yaitu prigi, ngombak, kentengsari,

    karanglangu, panimbo, padas, deras, klitikan, kedungjati, jumo dan

    wates. 58 dusun, 82 RW dan 318 RT. Selama tiga tahun terakhir, di

    Kecamatan Kedungjati tidak terjai penambahan jumlah RT.

    Kecamatan Kedungjati juga merupakan daerah yang

    menghubungkan antara salatiga dengan purwodadi Kedungjati

    Grobogan dengan Jaranggede Boyolali via Karanglangu melalui jalan

    darat juga menghubungkan antara semarang dengan Surakarta dan

    Tuntang Ambarawa Salatiga.

    Desa deras termasuk daratan rendah dengan Kode wilayah: 33.

    15.01.07 dan kode pos: 58167 Kecamatan Kedungjati Kabupaten

    Grobogan. Dalam jarak dari pusat pemerintah Kecamatan 5 Km, jarak

    dari pusat pemerintahan kota 50 Km dan jarak dari pusat pemerintahan

    kabupaten 50 Km. di desa Deras mayoritas pekerjaannya petani karena

  • 44

    jauh dari perkotaan maka dengan banyaknya lahan, masyarakat di desa

    Deras memanfaatkan untuk bertani.

    Asal usul nama Desa Deras sendiri, dengan adanya sesepuh

    yang bernama mbah nerang kusumo dan mbah ngloyo kusumo, dengan

    terkenal keahliannya sebagai seseorang yang pandai membaca Al-

    qur’an di desa tersebut. Akhirnya desa tersebut di namakan Desa Deras.

    Desa Deras terdiri dari 6 Dusun, 6 RW dan 28 RT diantaranya dusun

    tonjong, dusun mundu, dusun deras dan dusun grobogan. Di Desa Deras

    juga ada pendidikan yaitu 2 TK dan 2 SD.

    b. Visi dan Misi Desa deras

    1) Visi Desa Deras

    Menjadikan Desa deras yang maju, berkembang dalam

    menjalankan kegiatan yang di adakan oleh Desa, mandiri dan

    sejahtera.

    2) Misi Desa Deras

    a) Mengamalkan dan melaksanakan ajaran agama dalam

    kehidupan sehari-hari

    b) Meningkatkan sarana dan prasarana yang mendukung dalam

    masyarakat Desa

    c) Meningkatkan kinerja gotong royong dalam bermasyarakat

    d) Meningkatkan kualitas kinerja masyarakat

  • 45

    c. Letak Geografis Desa Deras

    Desa Deras beralamat di Desa Deras RT 01 RW 05 Kelurahan

    Deras Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan.

    Dimana letaknya berada pada:

    Sebelah Utara berbatasan dengan dusun Penadaran

    Sebelah Selatan berbatasan dengan dusun Padas

    Sebelah Barat berbatasan dengan dusun Kalimaro

    Sebelah Timur berbatasan dengan Gunung Tumpeng

    d. Struktur pengelola Desa Deras

    Tabel 4.1

    Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa Deras

    Kecamatan Kedungjati Tahun 2020

    No Nama L/P Keterangan

    1. Rusdi L Kepala Desa

    2. Hasan Asngari L Sekretaris

    3. Mashudi L Kaur. Tata Usaha/Umum

    4. Sunarno L Kepala Dusun

    e. Daftar Kartu Keluarga Desa Deras Rt 01 Rw 05

    Table 4.2

    Daftar Nama Kepala Kartu Keluarga Rt 01 Rw 05

    Tahun 2020

    No Nama Pekerjaan

    1. Sukerman Petani

    2. Markibin Petani

    3. Rasini Petani

    4. Kibin Petani

    5. Ratini Karyawan

    6. Parju Petani

    7. Isroni Sopir

  • 46

    No Nama Pekerjaan

    8. Tarsiyem Wiraswasta

    9. Samsudin Wiraswasta

    10 Nurwadi Proyek

    11. Narto Petani

    12. Rejo Petani

    13. Prapto Satpam

    14. Muhyi Proyek

    15. Koji Petani

    16. Marno Petani

    17. Damuji Proyek

    18. Narwan Petani

    19. Romdon Proyek

    20. Tardi Petani

    21. Gono Proyek

    22. Sutris Proyek

    23. Natin Proyek

    24. Mahfud Proyek

    25. Wito Petani

    26. Bakin Proyek

    27. Tarmin Petani

    28. Kaerudin Proyek

    29. Hardi Petani

    30. Tohari Proyek

    31. Rifai Proyek

    32. Tolib Petani

    33. Karyani Petani

    34. Sopiyan Sopir

    35. Marsaan Petani

    36. Eko setiawan Karyawan

    37. Irsadikin Karyawan

    38. Sarah Wiraswasta

    39. Satimun Proyek

    40. Imron Proyek

    42. Anhar Proyek

    43. Yohdi Petani

    44. Saifudin Proyek

    45. Zumri Petani

    46. Hartonah Wiraswasta

  • 47

    No Nama Pekerjaan

    47. Munir Karyawan

    48. Karyadi Proyek

    48. Karyadi Proyek

    49. Daryanti Wiraswasta

    50. Latimah Petani

    f. Sarana dan Prasarana

    Table 4.3

    Data Sarana dan Prasarana Desa Deras

    Tahun 2020

    Sarana dan prasarana Juml

    ah

    1. Kantor desa

    2. Prasarana Kesehatan

    3. Prasarana Pendidikan

    4. Prasarana Ibadah

    5. Prasarana Umum

    1

    Puskesmas

    Pusyandu

    1

    1

    Paud

    Tk

    SD

    3

    Masjid

    Musholla

    5

    21

    Balai Pertemuan 1

    Jumlah 32

    g. Gambaran Informan

    Untuk mengetahui tentang Implementasi Nilai Pendidikan

    Karakter tanggung Jawab dan Disiplin Pada Anak Belajar Di Rumah

    Masa pandemic covid-19 di Desa Deras Kedungjati Grobogan. Maka

    dapat didasarkan informasi yang berhasil dihimpun oleh penulis

    mendapatkan data dari informasi ini mewakili keseluruhan Desa Deras

    Rt 01 Rw 05. Berikut adalah gambaran informan yang penulis jadikan

    narasumber.

  • 48

    Tabel 4.4

    Daftar Nama Informan

    No Nama Kode

    Informan

    L/P Keterangan

    1. Samsudin SD L Pak Rt

    2. Siti Aisyah SA P Orang Tua

    3. Fajarotul M FM P Orang Tua

    4. Siti Ngariah SN P Orang Tua

    5. Wid Darwati WD P Orang Tua

    6. Suwarti ST P Orang Tua

    7. Keyza Ezatul KE P Anak

    8. Nesil Tabita NT P Anak

    9. Dias Alfia DA P Anak

    10. Celsea wati CW P Anak

    11. Nefi Kusuma NK P Anak

    2. Hasil Penelitian

    a. Implementasi nilai pendidikan karakter tanggung jawab dan

    disiplin anak di rumah masa pandemic covid-19 di Desa Deras

    Kedungjati Grobogan Tahun 2020

    Data dari hasil informan, peneliti telah melakukan wawancara

    terkait implementasi nilai pendidikan karakter tanggung jawab dan

    disiplin anak di rumah masa pandemic covid-19 di Desa Deras

    Kedungjati Grobogan. Dengan wawancara melalui beberapa

    narasumber dengan Pak RT, orang tua dan anak.

    Hasil wawancara terkait dengan implementasi nilai pendidikan

    karakter tanggung jawab dan disiplin anak di rumah masa pandemic

    covid-19 di Desa Deras Kedungjati Grobogan, oleh SD sebagai berikut:

  • 49

    “Implementasi nilai pendidikan karakter tanggung

    jawab anak di rumah masa pandemic covid-19 di Desa

    Deras Kedungjati Grobogan yang dilakukan dalam

    menerapkan pendidikan karakter tanggung jawab anak

    dengan bimbingan dari orang tuanya sendiri, dan adanya

    kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk membentuk

    karakter misalnya, ngaji rutin sehabis mahrib, kegiatan

    ini sudah berjalan dengan lancar.” (Wawancara dengan

    SD pada tanggal 28 Mei 2020 pukul 14:00 WIB di Rumah

    pak RT Samsudin).

    Seperti yang telah dikatakan oleh ibu FM selaku orang tua dari

    salah satu anak di Desa Deras Kedungjati Grobogan mengatakan bahwa

    Implementasi nilai pendidikan karakter tanggung jawab anak di rumah

    masa pandemic covid-19 yang ada adalah sebagai berikut:

    “Pada karakter tanggung jawab berarti

    melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya pada anak

    itu sendiri, tetapi anak belum bisa akan mempunyai

    tanggung jawabnya, maka sebagai orang tua selalu

    membimbing anak dalam hal apapun.” (Wawancara pada

    tanggal 29 Mei 2020 pukul 14:00 WIB di rumah Ibu FM).

    Melalui bimbingan orang tua anak harus mempunyai rasa

    kesadaran dalam diri sendiri terkait pendidikan karakter tanggung jawab

    anak di rumah seperti yang disampaikan oleh KE selaku anak sebagai

    berikut:

    “Implementasi nilai pendidikan karakter tanggung

    jawab di Desa Deras Kedungjati Grobogan, biasanya

    melalui bimbingan orang tua, guru ngaji dan sekolah.

    Saya suka kalau belajar secara bersama-sama karena

    dapat berkumpul dengan teman-teman, tetapi dengan

    masa pandemic covid-19 yang hanya bisa di rumah saja.”

    (Wawancara pada tanggal 30 Mei 2020 pukul 15:00 WIB

    di rumah KE).

    Adanya kegiatan-kegiatan yang membuat anak merasa nyaman

    dan mudah untuk membentuk karakter anak itu sendiri, baik

    dilaksanakan karena adanya kegiatan-kegiatan tersebut anak menjadi

  • 50

    semangat dan giat dalam memperbaiki karakter dan belajar dengan

    baik.

    Selain itu, terkait implementasi nilai pendidikan karakter

    tanggung jawab anak di rumah, orang tua juga menanamkan karakter

    disiplin pada anak di rumah masa pandemic covid-19 di Desa Deras

    Kedungjati Grobogan.

    WD selaku orang tua menyampaikan tentang disiplin pada

    anak belajar di rumah masa pandemic covid-19 di Desa Deras

    Kedungjati Grobogan sebagai berikut:

    “Pada disiplin anak di rumah masa pandemic

    covid-19 anak cenderung sesukannya sendiri dalam

    melakukan suatu hal misalnya, dalam belajar di rumah

    anak tidak disiplin, jika diingatkan anak cenderung

    marah, apalagi masa pandemic covid-19 yang banyak

    dipengaruhi oleh faktor lingkungannya.” (Wawancara

    pada tanggal 1 Juni 2020 pukul 14:00 WIB di rumah WD).

    Sama halnya yang dikatakan CW selaku anak yang

    menyatakan sebagai berikut:

    “Dalam disiplin anak di rumah seharusnya disiplin

    melaksanakan tugasnya sebagai anak, pada masa

    pandemic covid-19 yang biasanya belajar hanya ada

    tugas saja, selain disiplin dalam belajar, terkadang juga

    ikut membantu di rumah.” (Wawancara pada tanggal 2

    Juni 2020 pukul 15:00 WIB di rumah CW).

    Kemudian wawancara dengan ST selaku orang tua anak,

    mengenai disiplin pada anak belajar di rumah masa pandemic covid-19

    di Desa Deras Kedungjati Grobogan, sebagai berikut:

    “Disiplin pada anak belajar di rumah tentunya anak

    hanya melakukan dorongan dari orang tua, karena pada

    masa pandemic covid-19 ini anak cenderung banyak

  • 51

    bermain dan jika diingatkan justru tidak mau.”

    (Wawancara pada tanggal 2 Juni 2020 pukul 08:40 WIB di

    rumah ST).

    Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

    implementasi pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin pada

    anak di rumah di desa Deras Kedungjati Grobogan, dilakukan melalui

    bimbingan dari orang tua serta mengikuti berbagai kegiatan yang

    tujuannya untuk membentuk karakter dengan baik. Dengan semangat

    orang tua yang selalu memberi bimbingan dan semangat pada anak

    dalam mengikuti kegiatan yang ada di desa, hal itu dimaksud agar anak

    mampu mencapai tujuan yang diharapkan oleh orang tua.

    b. Metode yang digunakan dalam membentuk karakter tanggung jawab

    dan disiplin pada anak belajar di rumah masa pandemic covid-19 di Desa

    Deras Kedungjati Grobogan Tahun 2020

    Metode mempunyai tujuan agar lebih memudahkan suatu proses

    pembelajaran, sehingga apa yang telah direncanakan dapat tercapai dengan

    sebaik mungkin. Metode dapat menghantarkan anak kearah tujuan

    pembelajaran yang ideal dan dapat menambah semangat anak dalam belajar

    supaya cepat sesuai yang diinginkan.

    SN sebagai orang tua mengatakan metode yang digunakan dalam

    membentuk karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar di rumah

    masa pandemic covid-19 di Desa Deras Kedungjati Grobogan sebagai

    berikut:

    “Metode yang digunakan dalam membentuk

    karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar

    di rumah, biasanya dengan memberi tanggung jawab dan

  • 52

    disiplin pada anak untuk melakukan kegiatan yang

    bertujuan dalam pembentukan karakter misalnya

    mengikuti kegiatan ngaji rutinan setiap habis mahrib.”

    (Wawancara pada tanggal 30 Mei 2020 pukul 09:40 WIB

    di rumah SN).

    Sama halnya yang dikatakan DA sebagai anak sebagai berikut:

    “Pada pembentukan karakter tanggung jawab dan

    disiplin anak belajar di rumah melalui bimbingan dari

    orang tua, dengan membiasakan melakukan hal-hal yang

    baik misalnya bisa menghormati orang tua, berperilaku

    tanggung jawab atas apa kewajiban sebagai anak dan

    bisa disiplin belajar.” (Wawancara pada tanggal 1 Juni

    2020 pukul 09:30 WIB di rumah DA).

    Kemudian wawancara SA salah satu orang tua terkait metode

    yang digunakan dalam membentuk karakter tanggung jawab dan

    disiplin pada anak belajar di rumah sebagai berikut:

    “Terkait dalam membentuk karakter tanggung

    jawab dan disiplin pada anak belajar di rumah masa

    pandemic covid-19, dengan menyuruh anak untuk

    menerapkan tingkah laku yang sopan santun kepada

    semua orang baik di luar rumah maupun di dalam rumah,

    selain itu biasanya orang tua menasehati dan memberikan

    motivasi anak agar anak menjai semangat." (Wawancara

    pada tanggal 28 Mei 2020 pukul 09:40 WIB di rumah

    SA).

    Dengan adanya masa pandemic covid-19 ini orang tua

    perperan sangat aktif dalam memberikan motivasi belajar untuk anak,

    sehingga anak dapat semangat melaksanakan pembelajaran setiap hari,

    NK sebagai anak mengatakan sebagai berikut:

    “Dalam metode yang digunakan untuk membentuk

    karakter anak belajar di rumah, apalagi pada saat

    pembelajaran sekarang semuanya online, maka dari itu

    biasanya orang tua menasehati anak terkait pebentukan

    karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar

    di rumah.” (Wawancara pada tanggal 3 Juni 2020 pukul

    09:00 WIB di rumah NK).

  • 53

    Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan

    metode yang digunakan dalam membentuk karakter tanggung jawab

    dan disiplin pada anak belajar di rumah masa pandemic covid-19 di

    Desa Deras Kedungjati Grobogan adalah dengan metode keteladanan

    seperti orang tua melatih anak untuk menerapkan karakter tanggung

    jawab dan disiplin dalam kehidupan sehari-hari, dan melalui metode

    pembiasaan seperti halnya melalui bimbingan orang tua, dengan

    membiasakan berperilaku yang baik dan sopan dalam kehidupan sehari-

    hari, serta dengan metode mau’izhah dan nasehat seperti anak diberikan

    nasehat dan motivasi terkait pembentukan karakter tanggung jawab dan

    disiplin belajar di rumah, agar anak semangat dalam menjalankan

    kegiatan tersebut dan dengan senang hati.

    c. Faktor pendukung dan penghambat pendidikan karakter tanggung jawab

    dan disiplin pada anak belajar di rumah masa pandemic covid-19 di Desa

    Kedungjati Grobogan Tahun 2020

    1) Faktor Pendukung

    Dalam melakukan setiap kegiatan ada faktor pendukung yang

    melancarkan berbagai kegiatan, salah satunya faktor pendukung dalam

    pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar di

    rumah masa pandemic covid-19, di Desa Deras Kedungjati Grobogan, DA

    sebagai salah satu anak mengatakan faktor pendukung dalam pendidikan

    karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar di rumah masa

    pandemic covid-19 sebagai berikut:

  • 54

    “Faktor pendukung terkait pendidikan karakter

    tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar masa

    pandemic covid-19 yaitu dengan perhatian terhadap

    orang tua saat membimbing anak dalam hal apa saja, dan

    koneksi internet pada saat pembelajaran daring harus

    terhubung” (Wawancara pada tanggal 1Juni 2020 pukul

    09:30 WIB di rumah DA).

    Saat mendidik anak orang tua sangatlah penting, dengan

    adanya faktor pendukung dan penghambat