implementasi nilai pendidikan karakter tanggung jawab...
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
i
IMPLEMENTASI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER
TANGGUNG JAWAB DAN DISIPLIN PADA ANAK BELAJAR DI
RUMAH MASA PANDEMIC COVID-19 DI DESA DERAS KEDUNGJATI
GROBOGAN TAHUN 2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh :
IIN ISNA SOFIANA
NIM. 23040160166
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
-
ii
-
iii
IMPLEMENTASI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER
TANGGUNG JAWAB DAN DISIPLIN PADA ANAK BELAJAR DI
RUMAH MASA PANDEMIC COVID-19 DI DESA DERAS KEDUNGJATI
GROBOGAN TAHUN 2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh :
IIN ISNA SOFIANA
NIM. 23040160166
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
-
iv
-
v
-
vi
-
vii
MOTTO
ا َكَسبَْج َزِهيَُت ًَ ُكمُّ ََْفٍس بِ
Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.
(QS. Al- Mudatsir: 38 Terjemahan Kemenag RI )
-
viii
PERSEMBAHAN
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta karunia-Nya,
skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku Ibu Siti Ngaisah dan Bapak Sofian yang telah
membesarkanku, mendidik, menyayangi, mengasihi dan selalu mendoakanku.
2. Adikku Dhiya’ul Haq Al Aisy yang selalu membuatku semangat dalam
menuju gelar sarjana supaya bisa memberikan contoh yang baik.
3. Para kiyai, ustadz-ustadzah, santri dan keluarga Pondok Pesantren Salafiyyah
Pulutan Salatiga dan Pondok Pesatren Al-mubarok Mranggen Demak.
4. Sahabat lillah fillah billah-ku keluarga cemara yang telah menemani dari awal
kuliah sampai detik ini yang sudah seperti keluarga (Nita, Kunti, Retno, Ulya,
Azka, Ulin, Devi, Risa, Ulin, Nurul, Diyan, Ahmad dll) semoga kita selalu
bersama dilindungi oleh Allah SWT.
5. Teman-teman KKL Desa Kragilan Kec. Pakis Kab. Magelang.
6. Teman-teman PPL MI Ma’arif Sraten kec. Tuntang Kab. Semarang
7. Seseorang yang selalu mensupport dalam perskripsian.
8. Teman-teman seperjuangan PGMI angkatan 2016, semoga ini bukan akhir
dari persaudaraan.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
-
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Puji syukur alhamdulillahi robil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah
SWT, yang selalu memberikan rahmat, nikmat, taufik serta hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “IMPLEMENTASI NILAI
PENDIDIKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB DAN DISIPLIN PADA
ANAK BELAJAR DI RUMAH MASA PANDEMIC COVID-19 DI DESA
DERAS KEDUNGJATI GROBOGAN TAHUN 2020”. Sholawat serta salam
semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW
yang mana kita nantikan syafaatnya di akhir nanti.
Penulisan skripsi ini tentu tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dan
motivasi dari berbagai pihak, maka dari itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga;
2. Bapak Prof. Dr. H.Mansur, M.Ag. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga;
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga;
4. Ibu Urifatun Anis S.Pd.,M.Pd.I. selaku dosen pembimbing yang selalu sabar
dalam membimbing, memberi saran, motivasi, serta selalu meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini;
5. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf karyawan IAIN Salatiga yang
memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis;
6. Bapak Rusdi. Selaku Kepala Desa yang telah memberikan ijin untuk
penelitian;
-
x
7. Bapak Samsudin. Selaku Pak RT Desa Deras yang telah berkenan
bekerjasama dengan penulis sehingga penelitian dapat berlangsung dengan
lancar;
8. Kepada orang tua dan anak di Desa Deras yang telah berkenan bekerjasama
dengan penulis dalam penelitian;
Semoga dukungan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis menjadi awal
yang baik dan mendapat pahala dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa
penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan
mendatang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca.
Salatiga, 11 September 2020
Peneliti,
Iin Isna Sofiana
Nim. 23040160166
-
xi
ABSTRAK
Sofiana, Iin isna. 2020. Implementasi Nilai Pendidikan Karakter Tanggung Jawab
Dan Disipin Pada Anak Belajar Di Rumah Masa Pandemic Covid-19
Di Desa Deras Kedungjati Grobogan Tahun Pelajaran 2020. Skripsi
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Dosen Pembimbing Urifatun Anis S, Pd.,M, Pd.I
Kata Kunci : Implementasi, pendidikan karakter, tanggung jawab, disiplin,
Pandemic covid-19. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui implementasi nilai
pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin anak di rumah, (2) Megetahui
metode yang digunakan dalam membentuk karakter tanggung jawab dan disiplin
pada anak belajar, (3) Mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat
pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar di rumah masa
pandemic covid-19.
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena data yang
disajikan berupa kata-kata yang diperoleh dan diolah berdasarkan deskripsi
penulis. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan data
sekunder. Dalam teknik pengumpulan data peneliti menggunakan metode
wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, pengecekan keabsahan
data menggunakan triangulasi data dan triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pertama, implementasi
pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak di rumah di Desa
Deras adalah melalui bimbingan dari orang tua serta mengikuti berbagai kegiatan
tujuannya untuk membentuk karakter anak. Kedua, metode yang digunakan dalam
membentuk karakter anak belajar di rumah di Desa Deras adalah dengan metode
keteladanan seperti orang tua melatih anak untuk menerapkan karakter tanggung
jawab dan disiplin dalam kehidupan sehari-hari, metode pembiasaan seperti
halnya melalui bimbingan orang tua dengan membiasakan berperilaku yang baik
dan sopan dalam kehidupan sehari-hari, dan metode mau’izhah dan nasehat
seperti anak diberikan nasehat dan motivasi tentang tanggung jawab dan disiplin
pada anak belajar di rumah, agar anak semangat dalam melakukannya. Ketiga,
faktor pendukung dan penghambat pendidikan karakter tanggung jawab dan
disiplin pada anak belajar di rumah masa pendemic covid-19 di Desa Deras, faktor
pendukungya meliputi, adanya dukungan dari orang tua, alat komunikasi dan
lingkungan. Sedangkan faktor penghambatnya meliputi, anak lebih mementingkan
sesuai keinginannya, kurang percaya diri, tidak bisa mengendalikan emosi, tidak
stabilnya koneksi jaringan dan lingkungan yang kurang kondusif.
-
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN BERLOGO ....................................................................... ii
HALAMAN JUDUL .............................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN .............................. iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN SKRIPSI ...................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................ vi
HALAMAN MOTTO ............................................................................ vii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................. viii
KATA PENGANTAR ........................................................................... ix
ABSTRAK ............................................................................................. xvi
DAFTAR ISI .......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Fokus Penelitian ......................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
D. Batasan ...................................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7
F. Penegasan Istilah ........................................................................ 8
G. Sistematika Penelitian ................................................................ 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
-
xiii
A. Landasan Teori ........................................................................... 13
1. Pendidikan Karakter ............................................................. 13
a. Pengertian Pendidikan Karakter ..................................... 13
b. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter .................................... 15
c. Tujuan Pendidikan Karakter .......................................... 18
2. Tanggung Jawab................................................................... 19
a. Pengertian Tanggung Jawab ........................................... 19
b. Indikator Tanggung Jawab ............................................. 21
3. Disiplin ................................................................................. 22
a. Pengertian Disiplin ......................................................... 22
b. Cara Menumbuhkan Disiplin Siswa Dalam Belajar ....... 23
c. Indikator Disiplin ........................................................... 25
4. Metode Pendidikan Karakter................................................ 26
a. Metode Keteladanan ....................................................... 26
b. Metode Pembiasaan ........................................................ 27
c. Metode Mau’izhah dan Nasehat .................................... 27
5. Pandemic Covid-19 .............................................................. 28
a. Pengertian Pandemic Covid-19 ..................................... 28
b. Sejarah Pandemic Covid-19 ........................................... 29
c. Penegakan Diagnosis ..................................................... 30
B. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 36
-
xiv
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 36
C. Sumber Data ............................................................................... 37
D. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................... 37
E. Analisis Data .............................................................................. 39
F. Pengecekan Keabsahan Data...................................................... 40
BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA
A. Paparan Data .............................................................................. 42
1. Profil Desa Deras ................................................................. 42
a. Sejarah Berdirinya Desa Deras ...................................... 42
b. Visi dan Misi Desa Deras ............................................... 43
c. Letak Geografis Desa Deras........................................... 44
d. Struktur Pengelola Desa Deras....................................... 44
e. Daftar Kartu Keluarga Desa Deras RT:01 RW:05 ......... 44
f. Sarana dan Prasarana Desa Deras .................................. 46
g. Gambaran Informan ....................................................... 46
2. Hasil Penelitian ................................................................... 47
a. Implementasi .................................................................. 47
b. Metode............................................................................ 50
c. Faktor Pendukung dan Penghambat ............................... 52
B. Analisis Data ............................................................................. 55
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................... 64
B. Saran ........................................................................................... 66
-
xv
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 67
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................... 70
-
xvi
DAFTAR TABEL
1.1 Struktur Pengelola Desa ............................................................................... 44
1.2 Daftar Kartu Keluarga Desa Deras RT 01/RW 05 ....................................... 44
1.3 Sarana Prasarana Desa .................................................................................. 46
1.4 Daftar Nama Informan ................................................................................. 47
1.5 Profil Instrumen ........................................................................................... 70
1.6 Instrumen Wawancara .................................................................................. 71
-
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Profil Instrumen ....................................................................... 70
Lampiran 2 Instrumen Penelitian ................................................................ 71
Lampiran 3 Transkip Wawancara ................................................................ 73
Lampiran 4 Persetujuan Pembimbing ........................................................ 85
Lampiran 5 Lembar Konsultasi ................................................................... 86
Lampiran 6 Surat Izin Penelitian ................................................................. 89
Lampiran 7 Satuan Kredit Kegiatan ............................................................. 90
Lampiran 8 Surat Melakukan Penelitian ..................................................... 91
Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup ............................................................... 92
Lampiran 10 Dokumentasi ........................................................................... 93
-
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pembelajaran adalah pemberdaya potensi peserta didik menjadi
kompetensi kegiatan pemberdayaan ini tidak dapat berhasil tanpa ada orang
yang membantu. Menurut pendapat Dimyati dan Mujiono (2011 : 62)
pembelajaran adalah kegiatan Guru secara terpogram dalam desain
instruksional, untuk membuat belajar secara aktif, yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman
agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat
kehidupan. Allah SWT menjanjikan akan mengangkat derajat orang yang
mempelajari ilmu pengetahuan sebagaimana firman Allah SWT dalam Al
quran Surat Al-Mujadalah:11
ُ نَُكْى َوإَِذا قِ َجانِِس فَاْفَسُحىا يَْفَسِح َّللاَّ ًَ ٍَ آَيُُىا إَِذا قِيَم نَُكْى حَفَسَُّحىا فِي اْن يَم يَا أَيُّهَا انَِّري
ٍَ آَيُُىا ِيُُْكْى ُ انَِّري َُْشُزوا يَْسفَِع َّللاَّ َُْشُزوا فَا ٌَ َخبِيس ا هُى ًَ ا حَْع ًَ ُ بِ ٍَ أُوحُىا اْنِعْهَى َدَزَجاٍث َوَّللاَّ َوانَِّري
Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
-
2
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetah ui apa yang kamu kerjakan”.
Karakter dalam bahasa inggris yaitu character berarti mengukir,
melukis, memahatkan, atau menggoreskan. Berbeda dengan bahasa inggris,
dalam bahasa Indonesia “karakter” diartikan sebagai tabiat, sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang
lain. Arti karakter secara kebahasaan yang lain adalah huruf, angka, ruang,
atau symbol khusus yang dapat dimunculkan pada layar dengan papan ketik
(Pusat Bahasa Depdiknas, 2008:682). Artinya orang yang berkarakter adalah
orang yang berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, atau berwatak
tertentu, dan watak tersebut yang membedakan dirinya dengan orang lain
(Suyadi, 2013: 5-6).
Dari pengertian secara etimologis maupun terminologis diatas,
dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan nilai-nilai universal perilaku
manusia yang meliputi seluruh aktivitas kehidupan, baik yang berhubungan
dengan Tuhan, diri sendiri, sesama manusia, maupun dengan lingkungan
yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan
berdasarkan norma-norma agama, hokum, tata karma, budaya, dan adat
istiadat.
Keluarga atau rumah merupakan pusat pembangunan karakter
(Character building) utama dan pertama. Orang tua tidak bisa menuntut
sekolah jika sang anak berkelakuan buruk, jika orang tua tidak pernah
memantau dan mengajar langsung pendidikan karakter pada anak- anaknya.
-
3
Kondisi sosial lingkungan saat mempengaruhi pembentukan karakter anak.
Sekolah sebagai lingkungan akademis dan sisi bagi anak harus memberikan
kondisi yang kondusif bagi pembentukan karakter baik anak (Amri, ,2011:
26).
Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai- nilai
karakter kepada peserta didik yang meliputi komponen: kesadaran,
pemahaman, kepedulian, dan komitmen yang tinggi untuk melaksanakan
nilai-nilai tersebut, baik terhadap Allah Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
sesama lingkungan, maupun masyarakat dan bangasa secara keseluruhan,
sehingga menjadi manusia sempurna sesuai dengan kodratnya (Mulyasa,
2014: 7). Dengan pengertian tersebut bahwa pedidikan karakter sangatlah
penting untuk membentuk perilaku seseorang dalam memujutkan bentuk
pembiasaan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari- hari.
Kementrian pendidikan Nasional (selanjutnya disebut Kemendiknas)
telah merumuskan 18 nilai karakter yang akan di tanamkan dalam diri
perserta didik sebagai upaya membangun karakter bangsa. Sekedar contoh,
Kementrian agama melalui Direktorat Jendral Pendidikan Islam
mencanangkan nilai karakter dengan merujuk pada nabi Muhammad SAW
sebagai tokoh agung yang paing berkarakter. Berikut ini akan dikemukakan
18 nilai karakter versi kemendiknas yaitu religious, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tau, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli social, tanggung jawab. Disiplin
-
4
dan tanggung jawab adalah bagian dari nilai- nilai tersebut (Suyadi, 2013: 7-
9).
Tanggung jawab adalah wajib, menanggung, wajib memikul beban,
wajib memenuhi segala akibat yang timbul dari perbuatan, rela mengabdi,
dan rela berkorban untuk kepentingan pihak lain (Muhammad, 2000: 94).
Dengan demikian, anak harus mempunyai tanggung jawab dalam belajar,
karena sangatlah penting bagi anak untuk mempunyai karakter dengan baik.
Disiplin merupakan titik masuk bagi pendidikan karakter bagi
sekolah karena jika tidak ada rasa hormat terhadap aturan, otoritas, dan hak
orang lain, maka tidak ada lingkungan yang baik bagi pengajaran dan
pembelajaran. Disiplin moral, hormat dan tanggung jawab memiliki
hubungan yang erat. Disiplin moral menjadi alasan pengembangan siswa
untuk menghormati peraturan, menghargai sesama, dan otoritas pengakuan
guru; rasa tanggung jawab pada siswa demi kebaikan sifat mereka dan
tanggung jawab mereka terhadap moral di dalam sebuah komunitas di dalam
kelas (Lickona, 2013: 167-175). Dengan mendisiplinkan dirinya, anak akan
siap bertanggung jawab atas dirinya pula.
Saat ini di Indonesia sedang maraknya virus yang tersebar di dunia
yaitu virus covid 19 atau dikenal dengan virus corona. Virus ini merupakan
virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga
sedang. Seperti penyakit flu. Namun beberapa jenis virus corona juga bisa
menimbulkan penyakit yang lebih serius. Dengan adanya wabah ini membuat
para pemimpin dunia untuk menerapkan kebijakan yang ketat dalam
-
5
penyebaran virus covid- 19. Social Distancing merupakan pilihan kebijakan
yang terbaik untuk pencegahan penyebaran covid- 19 yang mempunyai
dampak positif bagi kehidupan warga masyarakat. Terutama dalam dunia
pendidikan di seluruh dunia juga terdampak pada kebijakan ini. Di Indonesia
dalam mengatasi wabah tersebut pemerintah memindahkan sekolah dengan
belajar di rumah atau pembelajaran Daring (dalam jaringan) sehingga anak-
anak bisa tetap belajar di rumah. Peralihan cara pembelajaran ini memaksa
berbagai piahak untuk mengikuti alur agar pembelajaran tetap berlangsung
dengan menggunakan teknologi. Namun dilihat dari daerah yang susah untuk
mendapatkan jaringan sangat kesusahan untuk mendapatkan pembelajaran
tersebut.
Pembelajaran Daring ini sangat tidak efektif untuk anak- anak ,
karena disaat anak- anak menggunakan teknologi tanpa bimbingan orang tua
hal yang ditakutkan akan berdampak pada anak. Dengan memanfaatkan
teknologi tidak untuk belajar tapi untuk yang lain. Disini anak mempunyai
tangung jawab belajar dengan disiplin agar proses belajar mengajar di rumah
tetap berjalan dengan lancar.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di Desa
Deras, Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan. Dapat informasi
mengenai sistem belajar di rumah sejak wabahnya covid- 19, jika dilihat dari
kondisi daerah, masyarakat dan jaringan internet sangat tidak mendukung,
karena dengan desa yang terpencil susah untuk mendapatkan jaringan
internet, sehingga diharuskan oleh pemerintah anak untuk pembelajaran
-
6
daring dengan maksimal. Namun kenyataannya di Desa Deras minat anak
untuk sistem belajar dirumah sangatlah berkurang, karena anak terbiasa
dengan pembelajaran langsung disamping itu juga dengan kendala di jaringan
internet yang mereka harus menunggu lama untuk dapat menyambungkan
pada saat pembelajaran dimulai.
Terkait hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada anak di
desa Deras, kedungjati, grobogan, maka peneliti akan melakukan penelitian
menenai “IMPLEMENTASI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER
TANGGUNG JAWAB DAN DISIPLIN PADA ANAK BELAJAR DI
RUMAH MASA PANDEMIC COVID- 19 DI DESA DERAS
KECAMATAN KEDUNGJATI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN
2020/2021”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat di rumuskan permasalahan
penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana implementasi nilai pendidikan karakter tanggung jawab dan
disiplin pada anak di Desa Deras Kedungjati Grobogan Tahun 2020?
2. Metode yang digunakan dalam membentuk karakter tanggung jawab dan
disiplin pada anak belajar di rumah masa pandemic covid- 19 di Desa
Deras kedungjati Grobogan Tahun 2020?
3. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pendidikan karakter
tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar masa pandemic covid- 19 di
Desa Deras Kedungjati Grobogan tahun 2020?.
-
7
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat ditarik tujuan penelitian
yaitu :
1. Untuk mengetahui implementasi nilai pendidikan karakter tanggung jawab
dan disiplin pada anak di Desa Deras Kedungjati Grobogan Tahun 2020.
2. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam membentuk karakter
tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar dirumah masa pandemic
covid- 19 di Desa Deras kedungjati Grobogan Tahun 2020.
3. Untuk mengetahui Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat
pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar masa
pandemic covid- 19 di Desa Deras Kedungjati Grobogan tahun 2020.
D. BATASAN MASALAH
Penelitian ini berfokus pada implementasi nilai pendidikan karakter
tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar di rumah masa pandemic
covid- 19 di Desa Deras Kedungjati Grobogan. Peneliti membatasi data
penelitian kepada pak Rt, anak dan orang tua.
E. MANFAAT TEORITIS
Manfaat penelitian ini sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Menjadi bahan informasi ilmiah bagi praktisi pendidikan
mengenai Implementasi Nilai Pendidikan Karakter Tanggung Jawab Dan
Disiplin Pada Anak Belajar Di Rumah Masa Pandemic Covid- 19 Di Desa
Deras Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Tahun 2020.
-
8
2. Secara Praktis
a. Bagi peneliti dan guru
Sebagai menambah informasi kepada guru dan peneliti akan
tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar di rumah pada masa
pandemic covid- 19. Sehingga menambah pengetahuan dan
keterampilan peneliti dalam melakukan penelitian lain di masa
mendatang dengan lebih baik.
b. Bagi Anak
Sebagai masukan dan dasar pemikiran untuk mengoptimalkan
tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar dirumh pada masa
pandemic covid- 19.
c. Bagi orang tua
Memberikan informasi kepada anak tentang akan tanggung
jawab dan disiplin pada anak belajar dirumah pada masa pandemic
covid- 19.
F. PENEGASAN ISTILAH
1. Implementasi
Implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan
(Usman, 2004: 70). Pengertian implementasi yaitu pemasangan,
mempraktikkan, dan pengenaan (Sugiono, 2006: 285). Dalam penelitian
-
9
ini, bahwa implementasi bermuara pada aktivitas dan pemasangan nilai-
nilai pendidikan karakter.
2. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
a. Nilai
Nilai adalah sesuatu bersifat abstrak, ideal, nilai bukan benda
konkrit, bukan fakta, tidak hanya persoalan benar dan salah yang
menuntut pembuktian empirik, melainkan sosial penghayatan yang
dikehendaki, di senangi dan tidak di senangi (Isna, 2001: 98).
b. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter merupakan sebuah proses transformasi
nilai-nilai kehidupan untuk di tumbuh kembangkan dalam kepribadian
seseorang sehingga menjadi satu dalam kepribadian yang lebih baik
(Pernama, 2013: 5).
Karakter atau akhlak merupakan ciri khas seseorang yang
bersumber dari bentukan- bentukan yang di terima dari lingkungan,
misalnya keluarga pada masa kecil dan bawaan sejak lahir
(Koesoema, 2007: 80).
Dalam pengertian tersebut nilai- nilai pendidikan karakter
perlu di implementasikan dalam kehidupan sehari- hari. Adapun nilai-
nilai pendidikan karakter tersebut adalah sebagai berikut: religious,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa
ingin tau, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
-
10
komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
social, tanggung jawab. Disiplin dan tanggung jawab adalah bagian
dari nilai- nilai tersebut (Suyadi, 2013: 7-9).
3. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah wajib, menanggung, wajib memikul beban,
wajib memenuhi segala akibat yang timbul dari perbuatan, rela mengabdi,
dan rela berkorban untuk kepentingan pihak lain (Muhammad, 2000: 94).
Dengan pengertian tersebut tanggung jawab harus dilakukan dengan
bersifat wajib dalam memenuhi segala akibat yang timbuL dari perbuatan
dan rela berkorban untuk kepentingan pihak lain.
4. Disiplin
Disiplin merupakan titik masuk bagi pendidikan karakter bagi
sekolah karena jika tidak ada rasa hormat terhadap aturan, otoritas, dan
hak orang lain, maka tidak ada lingkungan yang baik bagi pengajaran dan
pembelajaran (Lickona, 2013: 175). Dengan mendisiplinkan dirinya, anak
akan siap bertanggung jawab atas dirinya pula.
5. Pandemic covid- 19 (pembelajaran daring)
Virus covid- 19 merupakan virus yang menyebabkan infeksi
saluran pernapasan atas ringan hingga sedang. Seperti penyakit flu. Namun
beberapa jenis virus corona juga bisa menimbulkan penyakit yang lebih
serius. Dengan adanya wabah ini membuat para pemimpin dunia untuk
menerapkan kebijakan yang ketat dalam penyebaran virus covid- 19.
Social Distancing merupakan pilihan kebijakan yang terbaik untuk
-
11
pencegahan penyebaran covid- 19 yang mempunyai dampak positif bagi
kehidupan warga masyarakat. Terutama dalam dunia pendidikan di seluruh
dunia juga terdampak pada kebijakan ini. Dengan melakukan
Pembelajaran Daring, pembelajaran ini sangat tidak efektif untuk anak-
anak , karena disaat anak- anak menggunakan teknologi tanpa bimbingan
orang tua hal yang ditakutkan akan berdampak pada anak.
G. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi sebagai berikut :
1. Bagian Awal
Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo,
halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,
peryataan keaslian tulisan, motto dan persebahan, kata penganta,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran.
2. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, fokus
penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika
penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang uraian landasan teori dari tiap- tiap
variabel dalam judul penelitian terhadap pokok permasalahannya dan
kajian pustaka.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
-
12
Bab ini berisi tentang metode penelitian yang meliputi: lokasi
dan waktu penelitian, sumber data, pengumpulan data, analisis data
dan keabsahan data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang deskripsi data dan analisis data tentang
bagaimana implementasi nilai pendidikan karakter tanggung jawab
dan disiplin pada anak belajar dirumah masa pandemic covid- 19 di
desa deras, kedungjati, grobogan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
-
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan teori
1. Pendidikan Karakter
a. Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses
pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar tumbuh
berkembang menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab,
kreatif, berilmu, sehat dan berakhlak (Suyadi, 2013: 4).
Pendidikan dalam arti luas adalah hidup. Maksudnya
pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung
dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan
merupakan situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan hidup. Pendidikan berlangsung dalam segala
lingkungan yang baik yang khusus diciptakan untuk kepentingan
maupun yang ada dengan sendirinya (Kadir, 2012: 59-60). Karakter
dalam bahasa inggris yaitu character berarti mengukir, melukis,
memahatkan, atau menggoreskan. Berbeda dengan bahasa inggris,
dalam bahasa Indonesia “karakter” diartikan sebagai tabiat, sifat-
sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang
dengan yang lain. Arti karakter secara kebahasaan yang lain adalah
huruf, angka, ruang, atau symbol khusus yang dapat dimunculkan
pada layar dengan papan ketik (Pusat Bahasa Depdiknas, 2008:682).
-
14
Artinya orang yang berkarakter adalah orang yang berkepribadian,
berperilaku, bersifat, bertabiat, atau berwatak tertentu, dan watak
tersebut yang membedakan dirinya dengan orang lain (Suyadi, 2013:
5-6).
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama
manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran,
perilaku, watak, akhlak yang melekat pada diri seseorang sejak lahir
dan memiliki perbedaan peserta didik satu dengan lainnya (Muslich,
2011: 84).
Berdasarkan pengertian diatas pendidikan karakter
merupakan akhlak atau budi pekerti seseorang yang membedakan
dirinya dengan orang lain dan mempengaruhi pertumbuhan situasi
hidup perilaku manusia yang melekat pada diri seseorang sejak lahir.
Betapa pentingnya akhlak atau karakter sehingga nabi Muhammad
SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia dalam praktik
kehidupan beliau dikenal sebagai berakhlak yang agung. Seperti di
QS. Al- Qalam Ayat 4 yang berbunyi:
َعِظيىٍ َوإَََِّك نََعهى ُخهٍُق
Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti
yang agung.”.
Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman
nilai- nilai karakter kepada peserta didik yang meliputi komponen:
kesadaran, pemahaman, kepedulian, dan komitmen yang tinggi
-
15
untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Allah Tuhan
Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, mauoun
masyarakat dan bangasa secara keseluruhan, sehingga menjadi
manusia sempurna sesuai dengan kodratnya (Mulyasa, 2014: 7).
Dengan pengertian tersebut bahwa pedidikan karakter sangatlah
penting untuk membentuk perilaku seseorang dalam memujutkan
bentuk pembiasaan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari- hari.
b. Nilai- Nilai Pendidikan Karakter
Kementrian pendidikan Nasional (selanjutnya disebut
Kemendiknas) telah merumuskan 18 nilai karakter yang akan di
tanamkan dalam diri perserta didik sebagai upaya membangun
karakter bangsa. Sekedar contoh, Kementrian agama melalui
Direktorat Jendral Pendidikan Islam mencanangkan nilai karakter
dengan merujuk pada nabi Muhammad SAW sebagai tokoh agung
yang paing berkarakter (Suyadi, 2013: 7-9).
Kemendiknas menuliskan nilai-nilai luhur pondasi karakter
bangsa yang dimiliki oleh setiap suku di Indonesia sebagai berikut:
1. Religius, sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah
agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur, perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan.
-
16
3. Toleransi, sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain
yang berbeda darinya.
4. Disiplin, tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja keras, perilaku yang menunjukkan upaya yang sungguh-
sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas,
serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif, berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan
cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri, sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis, cara berfikir, bersikap, dan bertinda yang menilai
sama hak dan kewajiban dirinya dengan orang lain.
9. Rasa ingin tau, sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
dipelajarinya, dilihat dan didengar.
10. Semangat kebangsaan, cara berfikir, bertindak, dan berwawasan
yang menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas
kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta tanah air, cara berfikir, bersikap dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang
-
17
tinggi terhadap bangsa lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai prestasi, sikap dan tindakan yang mendorong
dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan
orang lain.
13. Komunikatif, tindakan yang memperlihatkan rasa senang
berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14. Cinta damai, sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan
orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar membaca, kebiasaan menyediakan waktu untuk
membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi
dirinya.
16. Peduli lingkungan, sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan
alam yang terjadi.
17. Peduli sosial, sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung jawab, sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya
dilakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial, dan budaya), Negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
-
18
Demikianlah kedelapan belas nilai karakter yang di
canangkan kemendiknas dalam upaya membangun karakter bangsa
melalui pendidikan di sekolah/ madrasah.
c. Tujuan Pendidikan Karakter
Tujuan pendidikan karakter adalah mendorong lahirnya
anak- anak yang baik. Begitu tumbuh dalam karakter yang baik,
anak- anak akan tumbuh dengan kapasitas dan komitmennya untuk
melakukan berbagai hal yang terbaik dan melakukan segalanya
dengan benar, dan cenderung memiliki tujuan hidup.
Meletakkan tujuan pendidikan karakter dalam rangka
tantangan di luar kinerja pendidikan, seperti kemerosotan moral
dalam masyarakat yang melahirkan adanya kultur kematian sebagai
penanda abad, memang bukan merupakan landasan yang kokoh bagi
pendidikan karakter itu sendiri. Sebab dengan demikian, pendidikan
karakter memperhambakan demi tujuan korektif situasi masyarakat.
Sekolah bukanlah lembaga demi reproduksi nilai- nilai sisial, atau
demi kepentingan korektif bagi masyarakat di luar dirinya,
melainkan juga mesti memiliki dasar internal yang menjadi ciri bagi
lembaga pendidikan itu sendiri (Sanjaya, 2008: 29).
Dari pengertian di atas bahwa pendidikan karakter sangat
mempengaruhi dalam mendorong lahirnya anak-anak tumbuh
mempunyai karakter yang baik, untuk melakukan berbagai hal
dengan benar. Dalam pendidikan karakter juga mempunyai tujuan
-
19
yang harus dapat mengembangkan kemampuan anak- anak dalam
dunia pendidikan agar dapat menciptakan potensi yang benar dan
berkarakter yang baik.
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional, pemerintah menyebutkan bahwa tujuan pendidikan
karakter ialah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga Negara yang demokratis secara tanggung jawab
(fadillah, 2013: 24).
2. Tanggung Jawab
a. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab dalam bahasa Inggris dari kata
“responsibility” sedangkan dalam Kamus Besar Indonesia, yang
dimaksud dengan tanggung jawab adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya jika terjadi apa-apa boleh di tuntut,
di persalahkan dan di perkarakan (Muhammad, 2000: 93).
Tanggung jawab adalah wajib, menanggung, wajib
memikul beban, wajib memenuhi segala akibat yang timbul dari
perbuatan, rela mengabdi, dan rela berkorban untuk kepentingan
pihak lain (Muhammad, 2000: 94).
Tanggung jawab sebagai keberanian untuk menentukan
sesuatu perbuatan sesuai dengan tuntunan kodrat manusia, dan
-
20
bahwa hanya itu perbuatan tersebut dilakukan sehingga sanksi apa
pun yang dituntutkan (oleh kata hati, oleh masyarakat, oleh
norma- norma agama), diterima dengan penuh kesadaran dan
kerelaan (Sulo, 2005: 8).
Pengertian diatas sangat jelas bahwa tanggung jawab
adalah wajib dalam perbuatan apa pun. Dalam dunia pendidikan
anak juga mempunyai tanggung jawab belajar, karena sangatlah
penting bagi anak untuk mempunyai rasa tanggung jawab dalam
belajar. Bagaimanapun hasil dari keputusannya anak harus siap
mengambil resikonya karena itu sudah menjadi kewajiban bagi
anak agar menjadi pribadi yang lebih baik. Dan sudah dijelaskan
dalam QS. Al- Mudatsir Ayat 38 yang berbunyi:
ا َكَسبَْج َزِهيَُت ًَ ُكمُّ ََْفٍس بِ
Artinya: “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah
diperbuatnya,”.
Mustari (2014: 19) menambahkan bahwa tanggung jawab
adalah sikap perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap
diri sendiri, masyarakat, lingkungan, Negara, dan Tuhan. Dengan
memberikan tugas kepada anak maka anak akan mempunyai rasa
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas tersebut, karena kalau
anak tidak melaksanakan tugas tersebut maka anak harus siap
dengan resikonya. Disini anak diajarkan dalam melaksanakan
-
21
tanggung jawab dalam perilaku, belajar, kewajiban yang harus
dilakukan dalam kehidupan sehari- hari.
b. Indikator Tanggung Jawab
Anak dalam bertanggung jawab dan berperilaku yang
semestinya sebagai anak, tanggung jawab dalam sekolah, atau
keluarga dengan tanpa menyuruh anak sehingga anak mempunyai
rasa kepedulian tanpa harus selalu di ingatkan. Haris Clemes dan
Roynold Bean (2001: 89) mengemukakan beberapa ciri seorang
anak dapat dikatakan tanggung jawab antara lain:
1) Melakukan tugas rutin tanpa harus selalu di beri tahu.
2) Dapat menjelaskan alasan atas apa yang dilakukan.
3) Tidak menyalahkan orang lain dengan berlebihan.
4) Mampu menentukan pilihan dari beberapa alternatif.
5) Dapat bermain atau bekerja sendiri dengan senang hati.
6) Dapat mengambil keputusan yang berbeda dari orang lain
dalam kelompok.
7) Mempunyai bermacam-macam tujuan atau minat yang ia
tekuni.
8) Menghormati dan menghargai aturan yang di tetapkan orang
tua, tidak mendebatnya secara berlebihan.
9) Dapat berkonsentrasi pada tugas-tugas yang rumit (sesuai
dengan umurnya) untuk satu jangka waktu, tanpa rasa frustasi
yang berlebihan.
-
22
10) Mengerjakan apa yang dikatakan akan dilakukannya.
11) Mengakui kesalahan tanpa mengajukan alasan yang dibuat.
Indikator tanggung jawab di atas sangat jelas bahwa anak
harus mempunyai tanggung jawab sesuai dengan batasan dan
sesuai umurnya dalam melaksanakan tugas. Anak mempunyai
tanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya.
3. Disiplin
a. Pengertian Disiplin
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007),
menyatakan bahwa disiplin adalah tata tertib di sekolahan, di
kantor, kemiliteran, ketaatan atau kepatuhan pada peraturan tata
tertib dan bidang studi yang memiliki objek dan sistem tertentu.
Menurut N.A Ametembun (1991: 8) disiplin dapat
diartikan secara etimologi maupun terminologis. Secara
etimologis, istilah disiplin berasal dari bahasa Inggris “discipline”
yang artinya pengikut atau penganut. Sedangkan secara
terminologis, disiplin mengandung arti sebagai keadaan tertib di
mana para pengikut itu tunduk dengan senang hati pada ajaran-
ajaran para pemimpinnya.
Konsep disiplin berkaitan dengan tata tertib, aturan, atau
norma dalam kehidupan bersama (yang melibatkan orang
banyak). Disiplin akan timbul bila adanya keterbukaan,
kerjasama, mematuhi suatu norma dengan rasa tanggung jawab.
-
23
Pentingnya disiplin bukan hanya pada lembaga formal, namun
pada lembaga non formal pun sangat penting. Sudah menjadi
keharusan bahwa tiap-tiap lembaga pendidikan, baik formal
maupun non formal harus bisa menegakkan serta menciptakan
suatu disiplin yang tinggi.
Apabila di dalam peyelenggaraan kegiatan pendidikan
tidak mengutamakan disiplin, kemungkinan besar lembaga
pendidikan itu tidak bisa berjalan dengan baik, sehingga proses
belajar mengajar akan terganggu (Darmadi, 2017: 321).
Dari pengertian tersebut, disiplin anak dalam belajar atau
disiplin belajar dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan) anak dalam
melaksanakan aturan-aturan yang ada di sekolahan yang berkaitan
dengan kegiatan belajar mengajar. Semua aktifitas di sekolahan
anak harus mentaati semua aturan-aturan yang berlaku, agar anak
bisa belajar diplin dalam mematuhi aturan yang berlaku dan bisa
mengembangkan karakter perilaku anak dengan baik.
b. Cara Menumbuhkan Disiplin Siswa Dalam Belajar Atau
Disiplin Belajar
Untuk menumbuhkan disiplin siswa dalam belajar atau
disiplin belajar, maka siswa harus membiasakan hal-hal dengan
mengikuti pedoman umum untuk belajar sebagai berikut:
-
24
1. Keteraturan dalam belajar
Keteraturan merupakan unsur pokok dalam
pelaksanaan disiplin belajar, karena dengan belajar yag teratur
siswa akan menemukan sendiri cara belajar yang baik dan
tentunya akan berpengaruh terhadap efektivitas belajar siswa.
2. Konsentrasi
Konsentrasi merupakan pemusatan pikiran terhadap
sesuatu dengan mengesampingkan semua masalah yang tidak
berhubungan. Untuk itu, jika seseorang siswa akan
mengkonsentrasikan dirinya dalam kegiatan belajar, maka ia
harus berusaha memusatkan pikirannya terhadap satu pelajaran
yang dihadapinya, dan ia harus berusaha mengesampingkan
semua hal yang tidak berhubungan dengan proses belajar yang
akan dihadapi.
3. Tertib dalam belajar
Tertib dalam belajar adalah apabila seorang siswa
menyusun tata tertib dalam belajar sehingga siswa dapat
belajar dengan tertib, continue, dan konsisten sesuai dengan
tata tertib yang telah dibuatnya.
4. Tertib dalam menggunakan perpustakaan
Tidak ada kegiatan belajar yang dapat dilakukan tanpa
membaca dan sumber acuan adalah buku. Dalam
menggunakan buku, anak harus mencintai dan menganggap
-
25
buku sebagai sahabat. Seseorang dapat mencintai buku-buku
dan mereka senantiasa merupakan sahabat yang abadi
(Darmadi, 2017: 325).
Dalam belajar anak harus menanamkan disiplin dalam
dirinya sendiri, agar tugas yang diberikan kepada anak langsung
bisa dikerjakan dengan disiplin dengan penuh tanggung jawab
pada setiap tugas yang diberikan. Pada cara menumbuhkan
disiplin belajar pada siswa di atas sudah dijelaskan bahwa siswa
harus belajar dengan keteraturan dalam belajar, konsentrasi, tertib
dalam belajar, dan tertib dalam menggunakan perpustakaan.
Empat hal tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan
disiplin belajar kepada anak.
c. Indikator Disiplin
Anak yang menanamkan nilai disiplin dalam dirinya
memiliki karakteristik sendiri. Karakteristik tersebut ada pada
indikator-indikator dari nilai disiplin. Kemendiknas (2010: 33)
menjabarkan indikator dari nilai disiplin pada siswa sekolah dasar
sebagai berikut:
1) Datang ke sekolah tepat dan masuk kelas pada waktunya.
2) Melaksanakan tugas-tugas kelas yang menjadi tanggung
jawabnya.
3) Duduk pada tempat yang telah ditetapkan.
4) Menaati peraturan sekolah dan kelas.
-
26
5) Berpakaian sopan dan rapi.
6) Mematuhi aturan permainan.
7) Menyelesaikan tugas pada waktunya.
8) Saling menjaga dengan teman agar semua tugas-tuga kelas
terlaksana dengan baik.
9) Selalu mengajak teman menjaga ketertiban kelas.
10) Mengingatkan teman yang melanggar peraturan dengan kata-
kata sopan dan tidak menyinggung.
Indikator disiplin di atas untuk menumbuhkan sikap
kedisiplinan pada anak, agar anak bisa disiplin dalam melakukan
hal apa pun terutama dalam belajar di sekolah maupun belajar di
rumah.
4. Metode Pendidikan Karakter
Metode pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas (Supriyono,
2009: 1). Pada pendidikan karakter tumpuan pertama yang
diperhatikan dalam islam. Hal ini dapat dilihat dari kerasulan Nabi
Muhammad SAW, yaitu menyempurnakan akhlak.
Berikut diantara metode-metode pendidikan yang
digunakan oleh Rasullulah SAW dalam pembentukan akhlak atau
karakter antara lain sebagai berikut:
a. Metode Keteladanan (al- Uswah al- Hasanah)
-
27
Secara terminology, al-uswah berarti orang yang ditiru, bentuk
jamaknya adalah usyam. Hasanah berarti baik. Jadi uswah hasanah
artinya contoh yang baik, suri tauladan. Dalam al-Quran terdapat
ayat yang menjelaskan tentang keteladanan yaitu pada QS. Al-
Ahzab, 33: 21 dan QS. Al-Mumtahanan, 60: 4. Dalam ini yang
menjadi teladan adalah sikap dan perilaku Rasullulah SAW.
Metode keteladanan ialah menunjukkan tindakan terpuji bagi
peserta didik, dengan harapan agar mau mengikuti tindakan terpuji
tersebut. Keteladanan pendidik bagi peserta didik adalah dengan
menampilkan al-akhlaq al-mahmudah yakni seluruh tindakan
terpuji, seperti tawadhu’, sabra, ikhlas, jujur, dan meninggalkan al-
akhlaq al-mahmudah, akhlak tercela (Nizar, 2011: 70-71).
b. Metode Pembiasaan (Ta’widiyyah)
Secara etimologi, pembiasaan asal katanya adalah biasa. Dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia, biasa artinya lazim atau umum:
seperti sedia kala: sudah merupakan hal yang tidak terpisahkan
dalam kehidupan sehari-hari (KBBI, 2008: 186).
Metode pembiasaan adalah metode yang efektif dilakukan oleh
seorang guru, karena dapat merubah kebiasaan buruk menjadi
kebiasaan baik. Namun, metode ini membutuhkan waktu. Metode
inilah yang sering dilakukan Rasulullah SAW dalam membina
umat.
c. Metode Mau’izhah dan Nasehat
-
28
Kata mau’izhah berasal dari kata wa’azha yang artinya memberi
pelajaran akhlak/ karakter yang terpuji serta memotivasi
pelaksanaannya dan menjelaskan akhlak/ karakter yang tercela
sertamemperingatkannya atau meningkatkan kebaikan dengan apa-
apa yang melembutkan hati. Adapun nasehat adalah kata yang
terdiri dari huruf nun-shad dan ha yang ditempatkan untuk dua arti,
yakni murni atau tetap, berkumpul dan menambal. Dikatakan
“nashaha asy-syai”, maksudnya benda itu asli atau murni, karena
orang yang menasehati pada dasarnya sedang memurnikan orang
yang dinasehati dari kepalsuan. Jadi nasehat adalah memerintah,
melarang, atau menganjurkan yang dibarengi dengan motivasi dan
ancaman. Metode nasehat adalah metode yang penting digunakan
untuk menggugah perasaan peserta didik.
5. Pandemic Covid- 19
a. Pengertian Pandemic Covid- 19
Pandemic covid- 19 adalah peristiwa menyebarkan
penyakit koronavirus 2019, disingkat covid-19 di seluruh dunia.
Penyakit ini di sebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi
nama SARS-CoV-2. Wabah covid- 19 pertama kali dideteksi di
kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember
2019, dan ditetapkan sebagai pandemic oleh Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. Hingga 23 April 2020, lebih
dari 2.000.000 kasus covid- 19 (Yuliana, 2020: 191).
-
29
Covid- 19 merupakan virus yang merupakan virus RNA
strain tunggal positif ini menginfeksi saluran pernafasan.
Penegakan diagnosis dimulai dari gejala umum berupa demam,
batuk, dan sulit bernafas hingga adanya kontak erat dengan Negara-
negara yang sudah terinfeksi. Pengambilan swab tenggorokan dan
saluran napas menjadi dasar penegakan diagnosis coronavirus
disease (Yuliana, 2020: 192).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
pandemic covid- 19 adalah virus yang menyerang di bagian saluran
pernafasan yang dimulai dari gejala umum berupa demam, batuk,
dan sulit bernafas, virus ini sangat cepat dalam penularan dengan
melalui komunikasi antar sesama manusia.
b. Sejarah Covid- 19
Virus covid- 19 merupakan virus yang menyebabkan
infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang. Virus SARS-
CoV-2 atau koronavirus diduga menyebar di antara orang-orang
terutama melalui percikan pernafasan (droplet) yang dihasilkan
selama batuk. Percikan ini juga dapat dihasilkan dari bersin dan
pernafasan normal. Selain itu virus ini dapat menular melalui
permukaan benda yang terkontaminasi menyentuh benda tersebut.
Virus 2019-nCoV merupakan spesies ketujuh dalam keluarga
coronaviridae yang mampu menginfeksi manusia, selain 229E,
NL63, OC43, HKU1, MERS-CoV. Pada tanggal 11 Februari 2020,
-
30
Komite Internasional Taksonomi Virus (ICTV) memberi nama
virus ini koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (Severe
actute respiratory) yang merupakan galur dalam spesies SARS-
CoV. Pada awalnya transmisi virus ini tidak dapat ditentukan
apakah dapat melalui antara manusia-manusia. Jumlah kasus dalam
virus ini selalu bertambah, selain itu ada petugas medis yang
akhirnya terinfeksi dari salah satu pasien (Channel News Asia,
2020).
c. Penegakan Diagnosis
Pada anamnesis gejala yang dapat ditemukan yaitu, tiga
gejala utama: demam, batuk kering, dan sulit bernfas atau sesak.
1) Pasien dalam pengawasan atau kasus suspek/ possible
a) Seseorang yang mengalami:
(a) Demam (≥ 38ºC) atau riwayat demam
(b) Batuk atau pilek atau nyeri tenggorokan
(c) Peneumonia ringan sampai berat berdasarkan klinis
dan gambaran radiologis (pada pasien
immunocompromised presentasi kemungkinan
atipikal) dan disertai minimal satu kondisi sebagai
berikut: memiliki riwayat perjalanan ke Tiongkok
atau wilayah/ Negara yang terjangkit dalam 14 hari
sebelum timbul gejala.
-
31
2) Pasien infeksi pernapasan akut dengan tingkat keparahan
ringan sampai berat dan salah satu berikut dalam 14 hari
sebelum onset gejala:
a) Kontak erat dengan pasien kasus terkonfirmasi atau
probable Covid- 19 atau
b) Riwayat kontak dengan hewan penular (jika hewan sudah
teridentifikasi), atau
c) Bekerja atau mengurangi fasilitas layanan kesehatan
dengan kasus terkonfirmasi atau probable infeksi Covid-
19 di Tiongkok atau wilayah/ Negara yang terjangkit
d) Memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan dan memiliki
demam (suhu ≥38ºC) atau riwayat demam
3) Orang dalam pemantauan
Seseorang yang mengalami gejala demam atau riwayat
demam tanpa pneumonia yang memiliki riwayat perjalanan ke
Tiongkok atau wilayah/ Negara yang terjangkit, dan tidak
memiliki satu atau lebih riwayat paparan diantarannya:
a) Riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi Covid- 19
b) Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang
berhubungan dengan pasien konfirmasi Covid- 19 di
Tiongkok atau wilayah/ Negara yang terjangkit (sesuai
dengan perkembangan penyakit)
-
32
c) Memiliki riwayat kontak dengan hewan penular (jika
hewan penular sudah teridentifikasi) di Tiongkok atau
wilayah/ Negara yang terjangkit (sesuai dengan
perkembangan penyakit).
4) Kasus probable
5) Pasien dalam pengawasan yang diperiksakan untuk Covid- 19
tetapi inkonklusif atau tidak dapat disimpulkan atau seseorang
dengan hasil konfirmasi positif pan-coronavirus atau beta
coronavirus.
6) Kasus terkonfirmasi
Seseorang yang secara laboratorium terkonfirmasi Covid- 19
(PDPI, 2020: 17-19).
Dengan adanya wabah ini membuat para pemimpin dunia
untuk menerapkan kebijakan yang ketat dalam penyebaran virus
covid- 19. Social Distancing merupakan pilihan kebijakan yang
terbaik untuk pencegahan penyebaran covid- 19 yang mempunyai
dampak positif bagi kehidupan warga masyarakat. Terutama dalam
dunia pendidikan di seluruh dunia juga terdampak pada kebijakan
ini. Terutama dalam dunia pendidikan di seluruh dunia juga
terdampak pada kebijakan ini. Di Indonesia dalam mengatasi
wabah tersebut pemerintah meliburkan/ memindahkan sekolah
-
33
dengan belajar di rumah atau pembelajaran Daring (dalam jaringan)
sehingga anak-anak bisa tetap belajar di rumah. Peralihan cara
pembelajaran ini memaksa berbagai pihak untuk mengikuti alur
agar pembelajaran tetap berlangsung dengan menggunakan
teknologi. Namun dilihat dari daerah yang susah untuk
mendapatkan jaringan sangat kesusahan untuk mendapatkan
pembelajaran tersebut.
B. Tinjauan Pustaka
Setelah peneliti membaca dan memahami skripsi yang ada, maka
peneliti menemukan beberapa skripsi yang relevan, dengan berbeda di
penelitiannya di antaranya sebagai berikut:
1. Skripsi yang di tulis oleh Puji dwi Nuriyatun dengan mahasiswa jurusan
Pendidikan Sekolah Dasar di Universitas Negeri Yogyakarta dengan
judul skripsi “Implementasi Pendidikan Karakter Disiplin Tanggung
Jawab Di SD Negeri 1 Bantul”.
Hasil penelitiannya memfokuskan : (1). Pemahaman kepala
sekolah dan guru tentang pengertian karakter disiplin dan tanggung
jawab. (2). Implementasi pendidikan karakter disiplin dan tanggug jawab.
Dalam memfokuskan penelitian tersebut tujuannya untuk menjadikan
dasar pentingnya pendidikan karakter yang ditanamkan ke dalam jiwa
bagsa Indonesia, terutama pada jenjang sekolah dasar atau di dunia
pendidikan.
-
34
Kesamaan skripsi yang ditulis oleh Puji Dwi Nuriyatun dengan skripsi ini
adalah sama-sama menunjuk pada implementasi pendidikan karakter
disiplin dan tanggung jawab, tetapi yang membedakan di skripsi yang di
tulis oleh Puji Dwi nuriyatun ini dengan penelitian implementasi
pendidikan karakter disiplin dan tanggung jawab yang berbasis sekolah,
sedangkan di skripsi ini penelitian implementasi nilai pendidikan
karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar dirumah masa
pandemic covid-19 yang berbasis anak belajar di rumah masa pandemic
covid-19.
2. Skripsi yang ditulis oleh Rosary Putri Santika mahasiswa fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
dengan judul “Implementasi Nilai Kedisiplinan Pendidikan Karakter Di
Sekolah Menengah atas Kristen Widya Wacana Surakarta”.
Skripsi ini meneliti menunjuk pada; (1). Bagaimana bentuk
implementasi pendidikan karakter pada nilai kedisiplinan di SMA
Kristen Widya Wacana Surakarta. (2). Bagaimana peran guru dan
lembaga sekolah dalam pengimplementasian pendidikan karakter pada
nilai kedisiplinan di SMA Kristen Widya Wacana Surakarta. (3). Apa
hambatan dalam pengimplementasian pendidikan karakter pada nilai
kedisiplinan di SMA Widya Wacana Surakarta.
Hasil penelitianya dengan pengimplementasian pendidikan
karakter pada nilai kedisiplinan di SMA Kristen Widya Surakarta ini
dengan berbagai macam karakteristik siswa ada yang konflik dalam
-
35
pergaulan, keluarga, dan permasalahan secara mental. Banyaknya
persimpangan tersebut bahwa telah terjadi disfungsi dalam sekolah
dengan mempelajari nilai-nilai dan norma-norma serta hukum melalui
tata tertib di sekolah.
Kesamaan skripsi yang ditulis oleh Rosaly putri santika ini sama-
sama meneliti tentang implementasi nilai kedisiplinan pendidikan
karakter di sekolah menengah atas, yang berbasis dalam nilai
kedisiplinan pendidikan karakter di sekolah, sedangkan skripsi ini
meneliti tentang implementasi nilai pendidikan karakter tanggung jawab
dan disiplin pada anak yang belajar di rumah masa pandemic covid-19
yang berbasis anak belajar dirumah masa pandemic covid- 19.
3. Skripsi yang ditulis oleh Ahmad Wahyu Adi Prabowo mahasiswa jurusan
kependidikan islam Universitas Islam Negeri Sunan kalijaga Yogyakarta
yang berjudul “Implementasi Nilai-nilai Karakter Tanggung Jawab
Dalam Pembelajaran Akidah Ahlak Peserta Didik Di Mts Sumber Agung
Bantul Yogyakarta”.
Hasil dari penelitian ini dengan memfokuskan tentang bagaimana
implementasi nilai-nilai karakter tanggung jawab dalam pembelajaran
akidah akhlak yang ada di sekolah tersebut.
Kesamaan skripsi yang ditulis oleh Ahmad Wahyu Adi Prabowo
ini sama-sama meneliti implementasi nilai-nilai karakter tanggung jawab
yang berbasis pada pembelajaran akhidah akhlak di sekolah, sedangkan
dengan skripsi ini membahas tentang implementasi nilai pendidikan
-
36
karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar di rumah masa
pandemic covid- 19 yang berbasis anak belajar dirumah.
-
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan penulis di Desa Deras Kedungjati
Grobogan ini menggunakan jenis pendekatan penelitian kualitatif karena data
yang di sajikan berupa kata-kata. Lexy J. Moleong (2007: 7) menjelaskan
Pengertian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistic dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
Dari pengertian di atas penelitian kualitatif merupakan penelitian
yang di alami oleh peneliti untuk memahami fenomena yang ada di lapangan
dengan cara deskripsi dalam bentuk berupa kata-kata.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Deras Rt 01 Rw 05 Kecamatan
Kedungjati Kabupaten Grobogan.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yakni dari bulan
Mei sampai dengan Juni 2020.
-
38
C. Sumber Data
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh
peneliti dari sumber pertanyaan. Adapun yang menjadi sumber data
primer dalam penelitian ini adalah kepala desa, pak Rt, anak, dan orang
tua di desa deras kedungjati grobogan.
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekuder yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh
peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. dengan bentuk data
yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen. Dalam peneliti ini,
dokumentasi, angket dalam bentuk data sekunder.
D. Prosedur Pengumpulan Data
Yang termasuk teknik dan instrumen pengumpulan data adalah
sebagai berikut :
1. Wawancara
Menurut Denzin dalam Goetz dan LeCompte (1984) wawancara
merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada
orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan
hal-hal yang dipandang perlu. Sedangkan menurut Hopkis (1993 : 125)
wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu didalam
kelas dilihat dari sudut pandang yang lain.
Wawancara dalam peneliti ini adalah untuk memperoleh data dan
informasi secara detail dengan melalui dialog mengenai implementasi
-
39
nilai pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar
di rumah masa pandemic covid- 19 di Desa Deras Kedungjati grobogan.
Wawancara dilakukan kepada pak Rt, anak dan orang tua.
2. Observasi
Pada umumnya observasi adalah tindakan yang merupakan
penafsiran dari teori, seperti yang dikemukakan oleh karl popper (
Hokins, 1993 : 77). Observasi adalah kegiatan pengamatan untuk
mengetahui tindakan yang telah dicapai oleh anak dan mengetahui
kegiatan orang tua dalam membimbing anak untuk bertanggung jawab
dan disiplin belajar dirumah masa pandemic covid- 19.
Observasi dalam penelitian ini peneliti mencatat, menganalisis dan
membuat kesimpulan mengenai implementasi nilai pendidikan karakter
tanggung jawab dan disiplin pada anak di rumah masa pandemic covid-
19 di Desa Deras Kedungjati Grobogan. Sedangkan dari segi
instrumentasi peneliti menggunakan observasi secara terstruktur, tentang
apa, kapan,dan di mana tempatnya yang diamati.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang (Sugiyono, 2010: 329).
Dokumentasi dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan informasi
mengenai implementasi nilai pendidikan karakter tanggung jawab dan
disiplin pada anak di rumah masa pandemic covid-19 di Desa Deras
-
40
Kedungjati grobogan. Dengan menggunakan wujud dokumen sebagai
bahan kajian dapat berupa foto, gambar, hasil rekaman, surat yang
keseluruhannya tersimpan di lembaga, dan perseorangan.
E. Analisis Data
Menurut Patton dalam Ibrahin (2015: 105), analisi data kualitatif
adalah suatu proses urutan data, mengoorganisasikannya ke dalam suatu pola,
kategori, dan satuan uraian dasar, hingga dalam proses penafsiran analisis
data dalam penelitian ini diolah melalui tiga tahap yaitu reduksi data,
penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Menurut Sugiono
(2013: 249-338) analisis data dibagi menjadi tiga antara lain sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal- hal yang penting, di cari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu (Sugiyono, 2013: 338). Peneliti memilah-
milah data mengenai implementasi nilsi pendidikan karakter tanggung
jawab dan disiplin pada anak belajar di rumah masa pandemic covid- 19
di Desa Deras Kedungjati Grobogan.
2. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, dan sejenisnya (Sugiyono, 2015: 249). Peneliti
melakukan langkah tersebut untuk mempermudah memahami dalam
bentuk uraian singkat berdasarkan apa yang sudah dipahami tersebut.
-
41
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang di harapkan
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada (Sugiyono,
2013: 345). Peneliti menarik kesimpulan apa yang telah di temukan yang
sebelumnya belum pernah ada dan setelah diteliti bisa lebih jelas.
F. Pengecekan Keabsahan Data
Untuk menghindari kesalahan data yang akan dianalisis, maka
menggunakan pengecekan keabsahan data untuk membuktikan kebenaran
yang ada di lapangan. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan
keabsahan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Zuldafrial, 2012: 95).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi sumber data
untuk mengecek keabsahan data yaitu peneliti membandingkan hasil data
wawancara terhadap Pak Rt, anak dan orang tua. Triangulasi menggunakan
dengan sumber data yaitu trianggulasi yang mengharuskan peneliti mencari
lebih dari satu sumber untuk memahami data dan informasi (Helaludin &
Wijaya, 2019: 22). Hal ini dapat dicapai dengan jalan antara lain sebagai
berikut:
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
yang dikatakan secara pribadi.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi data dan
triangulasi sumber untuk mengecek keabsahan data yaitu peneliti akan
-
42
membandingkan sumber data dari hasil wawancara antara pak Rt, orang tua
dan anak.
-
43
BAB IV
PAPARAN DAN ANALISIS DATA
A. Paparan Data
1. Profil Desa Deras
a. Sejarah berdirinya Desa Deras
Desa Deras merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan
Kedungjati Kabupaten grobogan. Kecamatan Kedungjati adalah sebuah
kecamatan di Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa tengah. Kecamatan
Kedungjati terdiri dari 12 desa yaitu prigi, ngombak, kentengsari,
karanglangu, panimbo, padas, deras, klitikan, kedungjati, jumo dan
wates. 58 dusun, 82 RW dan 318 RT. Selama tiga tahun terakhir, di
Kecamatan Kedungjati tidak terjai penambahan jumlah RT.
Kecamatan Kedungjati juga merupakan daerah yang
menghubungkan antara salatiga dengan purwodadi Kedungjati
Grobogan dengan Jaranggede Boyolali via Karanglangu melalui jalan
darat juga menghubungkan antara semarang dengan Surakarta dan
Tuntang Ambarawa Salatiga.
Desa deras termasuk daratan rendah dengan Kode wilayah: 33.
15.01.07 dan kode pos: 58167 Kecamatan Kedungjati Kabupaten
Grobogan. Dalam jarak dari pusat pemerintah Kecamatan 5 Km, jarak
dari pusat pemerintahan kota 50 Km dan jarak dari pusat pemerintahan
kabupaten 50 Km. di desa Deras mayoritas pekerjaannya petani karena
-
44
jauh dari perkotaan maka dengan banyaknya lahan, masyarakat di desa
Deras memanfaatkan untuk bertani.
Asal usul nama Desa Deras sendiri, dengan adanya sesepuh
yang bernama mbah nerang kusumo dan mbah ngloyo kusumo, dengan
terkenal keahliannya sebagai seseorang yang pandai membaca Al-
qur’an di desa tersebut. Akhirnya desa tersebut di namakan Desa Deras.
Desa Deras terdiri dari 6 Dusun, 6 RW dan 28 RT diantaranya dusun
tonjong, dusun mundu, dusun deras dan dusun grobogan. Di Desa Deras
juga ada pendidikan yaitu 2 TK dan 2 SD.
b. Visi dan Misi Desa deras
1) Visi Desa Deras
Menjadikan Desa deras yang maju, berkembang dalam
menjalankan kegiatan yang di adakan oleh Desa, mandiri dan
sejahtera.
2) Misi Desa Deras
a) Mengamalkan dan melaksanakan ajaran agama dalam
kehidupan sehari-hari
b) Meningkatkan sarana dan prasarana yang mendukung dalam
masyarakat Desa
c) Meningkatkan kinerja gotong royong dalam bermasyarakat
d) Meningkatkan kualitas kinerja masyarakat
-
45
c. Letak Geografis Desa Deras
Desa Deras beralamat di Desa Deras RT 01 RW 05 Kelurahan
Deras Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan.
Dimana letaknya berada pada:
Sebelah Utara berbatasan dengan dusun Penadaran
Sebelah Selatan berbatasan dengan dusun Padas
Sebelah Barat berbatasan dengan dusun Kalimaro
Sebelah Timur berbatasan dengan Gunung Tumpeng
d. Struktur pengelola Desa Deras
Tabel 4.1
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa Deras
Kecamatan Kedungjati Tahun 2020
No Nama L/P Keterangan
1. Rusdi L Kepala Desa
2. Hasan Asngari L Sekretaris
3. Mashudi L Kaur. Tata Usaha/Umum
4. Sunarno L Kepala Dusun
e. Daftar Kartu Keluarga Desa Deras Rt 01 Rw 05
Table 4.2
Daftar Nama Kepala Kartu Keluarga Rt 01 Rw 05
Tahun 2020
No Nama Pekerjaan
1. Sukerman Petani
2. Markibin Petani
3. Rasini Petani
4. Kibin Petani
5. Ratini Karyawan
6. Parju Petani
7. Isroni Sopir
-
46
No Nama Pekerjaan
8. Tarsiyem Wiraswasta
9. Samsudin Wiraswasta
10 Nurwadi Proyek
11. Narto Petani
12. Rejo Petani
13. Prapto Satpam
14. Muhyi Proyek
15. Koji Petani
16. Marno Petani
17. Damuji Proyek
18. Narwan Petani
19. Romdon Proyek
20. Tardi Petani
21. Gono Proyek
22. Sutris Proyek
23. Natin Proyek
24. Mahfud Proyek
25. Wito Petani
26. Bakin Proyek
27. Tarmin Petani
28. Kaerudin Proyek
29. Hardi Petani
30. Tohari Proyek
31. Rifai Proyek
32. Tolib Petani
33. Karyani Petani
34. Sopiyan Sopir
35. Marsaan Petani
36. Eko setiawan Karyawan
37. Irsadikin Karyawan
38. Sarah Wiraswasta
39. Satimun Proyek
40. Imron Proyek
42. Anhar Proyek
43. Yohdi Petani
44. Saifudin Proyek
45. Zumri Petani
46. Hartonah Wiraswasta
-
47
No Nama Pekerjaan
47. Munir Karyawan
48. Karyadi Proyek
48. Karyadi Proyek
49. Daryanti Wiraswasta
50. Latimah Petani
f. Sarana dan Prasarana
Table 4.3
Data Sarana dan Prasarana Desa Deras
Tahun 2020
Sarana dan prasarana Juml
ah
1. Kantor desa
2. Prasarana Kesehatan
3. Prasarana Pendidikan
4. Prasarana Ibadah
5. Prasarana Umum
1
Puskesmas
Pusyandu
1
1
Paud
Tk
SD
3
Masjid
Musholla
5
21
Balai Pertemuan 1
Jumlah 32
g. Gambaran Informan
Untuk mengetahui tentang Implementasi Nilai Pendidikan
Karakter tanggung Jawab dan Disiplin Pada Anak Belajar Di Rumah
Masa pandemic covid-19 di Desa Deras Kedungjati Grobogan. Maka
dapat didasarkan informasi yang berhasil dihimpun oleh penulis
mendapatkan data dari informasi ini mewakili keseluruhan Desa Deras
Rt 01 Rw 05. Berikut adalah gambaran informan yang penulis jadikan
narasumber.
-
48
Tabel 4.4
Daftar Nama Informan
No Nama Kode
Informan
L/P Keterangan
1. Samsudin SD L Pak Rt
2. Siti Aisyah SA P Orang Tua
3. Fajarotul M FM P Orang Tua
4. Siti Ngariah SN P Orang Tua
5. Wid Darwati WD P Orang Tua
6. Suwarti ST P Orang Tua
7. Keyza Ezatul KE P Anak
8. Nesil Tabita NT P Anak
9. Dias Alfia DA P Anak
10. Celsea wati CW P Anak
11. Nefi Kusuma NK P Anak
2. Hasil Penelitian
a. Implementasi nilai pendidikan karakter tanggung jawab dan
disiplin anak di rumah masa pandemic covid-19 di Desa Deras
Kedungjati Grobogan Tahun 2020
Data dari hasil informan, peneliti telah melakukan wawancara
terkait implementasi nilai pendidikan karakter tanggung jawab dan
disiplin anak di rumah masa pandemic covid-19 di Desa Deras
Kedungjati Grobogan. Dengan wawancara melalui beberapa
narasumber dengan Pak RT, orang tua dan anak.
Hasil wawancara terkait dengan implementasi nilai pendidikan
karakter tanggung jawab dan disiplin anak di rumah masa pandemic
covid-19 di Desa Deras Kedungjati Grobogan, oleh SD sebagai berikut:
-
49
“Implementasi nilai pendidikan karakter tanggung
jawab anak di rumah masa pandemic covid-19 di Desa
Deras Kedungjati Grobogan yang dilakukan dalam
menerapkan pendidikan karakter tanggung jawab anak
dengan bimbingan dari orang tuanya sendiri, dan adanya
kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk membentuk
karakter misalnya, ngaji rutin sehabis mahrib, kegiatan
ini sudah berjalan dengan lancar.” (Wawancara dengan
SD pada tanggal 28 Mei 2020 pukul 14:00 WIB di Rumah
pak RT Samsudin).
Seperti yang telah dikatakan oleh ibu FM selaku orang tua dari
salah satu anak di Desa Deras Kedungjati Grobogan mengatakan bahwa
Implementasi nilai pendidikan karakter tanggung jawab anak di rumah
masa pandemic covid-19 yang ada adalah sebagai berikut:
“Pada karakter tanggung jawab berarti
melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya pada anak
itu sendiri, tetapi anak belum bisa akan mempunyai
tanggung jawabnya, maka sebagai orang tua selalu
membimbing anak dalam hal apapun.” (Wawancara pada
tanggal 29 Mei 2020 pukul 14:00 WIB di rumah Ibu FM).
Melalui bimbingan orang tua anak harus mempunyai rasa
kesadaran dalam diri sendiri terkait pendidikan karakter tanggung jawab
anak di rumah seperti yang disampaikan oleh KE selaku anak sebagai
berikut:
“Implementasi nilai pendidikan karakter tanggung
jawab di Desa Deras Kedungjati Grobogan, biasanya
melalui bimbingan orang tua, guru ngaji dan sekolah.
Saya suka kalau belajar secara bersama-sama karena
dapat berkumpul dengan teman-teman, tetapi dengan
masa pandemic covid-19 yang hanya bisa di rumah saja.”
(Wawancara pada tanggal 30 Mei 2020 pukul 15:00 WIB
di rumah KE).
Adanya kegiatan-kegiatan yang membuat anak merasa nyaman
dan mudah untuk membentuk karakter anak itu sendiri, baik
dilaksanakan karena adanya kegiatan-kegiatan tersebut anak menjadi
-
50
semangat dan giat dalam memperbaiki karakter dan belajar dengan
baik.
Selain itu, terkait implementasi nilai pendidikan karakter
tanggung jawab anak di rumah, orang tua juga menanamkan karakter
disiplin pada anak di rumah masa pandemic covid-19 di Desa Deras
Kedungjati Grobogan.
WD selaku orang tua menyampaikan tentang disiplin pada
anak belajar di rumah masa pandemic covid-19 di Desa Deras
Kedungjati Grobogan sebagai berikut:
“Pada disiplin anak di rumah masa pandemic
covid-19 anak cenderung sesukannya sendiri dalam
melakukan suatu hal misalnya, dalam belajar di rumah
anak tidak disiplin, jika diingatkan anak cenderung
marah, apalagi masa pandemic covid-19 yang banyak
dipengaruhi oleh faktor lingkungannya.” (Wawancara
pada tanggal 1 Juni 2020 pukul 14:00 WIB di rumah WD).
Sama halnya yang dikatakan CW selaku anak yang
menyatakan sebagai berikut:
“Dalam disiplin anak di rumah seharusnya disiplin
melaksanakan tugasnya sebagai anak, pada masa
pandemic covid-19 yang biasanya belajar hanya ada
tugas saja, selain disiplin dalam belajar, terkadang juga
ikut membantu di rumah.” (Wawancara pada tanggal 2
Juni 2020 pukul 15:00 WIB di rumah CW).
Kemudian wawancara dengan ST selaku orang tua anak,
mengenai disiplin pada anak belajar di rumah masa pandemic covid-19
di Desa Deras Kedungjati Grobogan, sebagai berikut:
“Disiplin pada anak belajar di rumah tentunya anak
hanya melakukan dorongan dari orang tua, karena pada
masa pandemic covid-19 ini anak cenderung banyak
-
51
bermain dan jika diingatkan justru tidak mau.”
(Wawancara pada tanggal 2 Juni 2020 pukul 08:40 WIB di
rumah ST).
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa
implementasi pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin pada
anak di rumah di desa Deras Kedungjati Grobogan, dilakukan melalui
bimbingan dari orang tua serta mengikuti berbagai kegiatan yang
tujuannya untuk membentuk karakter dengan baik. Dengan semangat
orang tua yang selalu memberi bimbingan dan semangat pada anak
dalam mengikuti kegiatan yang ada di desa, hal itu dimaksud agar anak
mampu mencapai tujuan yang diharapkan oleh orang tua.
b. Metode yang digunakan dalam membentuk karakter tanggung jawab
dan disiplin pada anak belajar di rumah masa pandemic covid-19 di Desa
Deras Kedungjati Grobogan Tahun 2020
Metode mempunyai tujuan agar lebih memudahkan suatu proses
pembelajaran, sehingga apa yang telah direncanakan dapat tercapai dengan
sebaik mungkin. Metode dapat menghantarkan anak kearah tujuan
pembelajaran yang ideal dan dapat menambah semangat anak dalam belajar
supaya cepat sesuai yang diinginkan.
SN sebagai orang tua mengatakan metode yang digunakan dalam
membentuk karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar di rumah
masa pandemic covid-19 di Desa Deras Kedungjati Grobogan sebagai
berikut:
“Metode yang digunakan dalam membentuk
karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar
di rumah, biasanya dengan memberi tanggung jawab dan
-
52
disiplin pada anak untuk melakukan kegiatan yang
bertujuan dalam pembentukan karakter misalnya
mengikuti kegiatan ngaji rutinan setiap habis mahrib.”
(Wawancara pada tanggal 30 Mei 2020 pukul 09:40 WIB
di rumah SN).
Sama halnya yang dikatakan DA sebagai anak sebagai berikut:
“Pada pembentukan karakter tanggung jawab dan
disiplin anak belajar di rumah melalui bimbingan dari
orang tua, dengan membiasakan melakukan hal-hal yang
baik misalnya bisa menghormati orang tua, berperilaku
tanggung jawab atas apa kewajiban sebagai anak dan
bisa disiplin belajar.” (Wawancara pada tanggal 1 Juni
2020 pukul 09:30 WIB di rumah DA).
Kemudian wawancara SA salah satu orang tua terkait metode
yang digunakan dalam membentuk karakter tanggung jawab dan
disiplin pada anak belajar di rumah sebagai berikut:
“Terkait dalam membentuk karakter tanggung
jawab dan disiplin pada anak belajar di rumah masa
pandemic covid-19, dengan menyuruh anak untuk
menerapkan tingkah laku yang sopan santun kepada
semua orang baik di luar rumah maupun di dalam rumah,
selain itu biasanya orang tua menasehati dan memberikan
motivasi anak agar anak menjai semangat." (Wawancara
pada tanggal 28 Mei 2020 pukul 09:40 WIB di rumah
SA).
Dengan adanya masa pandemic covid-19 ini orang tua
perperan sangat aktif dalam memberikan motivasi belajar untuk anak,
sehingga anak dapat semangat melaksanakan pembelajaran setiap hari,
NK sebagai anak mengatakan sebagai berikut:
“Dalam metode yang digunakan untuk membentuk
karakter anak belajar di rumah, apalagi pada saat
pembelajaran sekarang semuanya online, maka dari itu
biasanya orang tua menasehati anak terkait pebentukan
karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar
di rumah.” (Wawancara pada tanggal 3 Juni 2020 pukul
09:00 WIB di rumah NK).
-
53
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan
metode yang digunakan dalam membentuk karakter tanggung jawab
dan disiplin pada anak belajar di rumah masa pandemic covid-19 di
Desa Deras Kedungjati Grobogan adalah dengan metode keteladanan
seperti orang tua melatih anak untuk menerapkan karakter tanggung
jawab dan disiplin dalam kehidupan sehari-hari, dan melalui metode
pembiasaan seperti halnya melalui bimbingan orang tua, dengan
membiasakan berperilaku yang baik dan sopan dalam kehidupan sehari-
hari, serta dengan metode mau’izhah dan nasehat seperti anak diberikan
nasehat dan motivasi terkait pembentukan karakter tanggung jawab dan
disiplin belajar di rumah, agar anak semangat dalam menjalankan
kegiatan tersebut dan dengan senang hati.
c. Faktor pendukung dan penghambat pendidikan karakter tanggung jawab
dan disiplin pada anak belajar di rumah masa pandemic covid-19 di Desa
Kedungjati Grobogan Tahun 2020
1) Faktor Pendukung
Dalam melakukan setiap kegiatan ada faktor pendukung yang
melancarkan berbagai kegiatan, salah satunya faktor pendukung dalam
pendidikan karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar di
rumah masa pandemic covid-19, di Desa Deras Kedungjati Grobogan, DA
sebagai salah satu anak mengatakan faktor pendukung dalam pendidikan
karakter tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar di rumah masa
pandemic covid-19 sebagai berikut:
-
54
“Faktor pendukung terkait pendidikan karakter
tanggung jawab dan disiplin pada anak belajar masa
pandemic covid-19 yaitu dengan perhatian terhadap
orang tua saat membimbing anak dalam hal apa saja, dan
koneksi internet pada saat pembelajaran daring harus
terhubung” (Wawancara pada tanggal 1Juni 2020 pukul
09:30 WIB di rumah DA).
Saat mendidik anak orang tua sangatlah penting, dengan
adanya faktor pendukung dan penghambat