ik-ins-gali+timbun tgr
DESCRIPTION
constructionTRANSCRIPT
PT WIJAYA KARYA
PT WIJAYA KARYA
Divisi Sipil Umum 1
Proyek Peningkatan Jalan Lingkar Selatan Serpong TigaraksaNo. Dok : WIKA-K2-09-IK-TGR-006No. Rev : 00
Judul :
INSTRUKSI KERJA PEKERJAANGALIAN
Tanggal Berlaku :
2 April 2004
Bentuk Perubahan : Tidak ada
Sebab Perubahan : Tidak ada
Peraturan Peralihan : Tidak ada
Pembuat
Atasan LangsungProject Representatif
Nama
Ir. Tutuko SrihartoIr. M YusrizalIr. M Yusrizal
Jabatan
Kasi. Quality AssuranceManajer ProyekManajer Proyek
Tanda Tangan
Tanggal
No. SalinanPenerimaanNo. SalinanPenerimaan
1
2
PT WIJAYA KARYA
Divisi Sipil Umum 1
Proyek Peningkatan Jalan Lingkar Selatan Serpong - TigaraksaNo. Dok : WIKA-K2-09-IK-TGR-006No. Rev : 00
Judul :
INSTRUKSI KERJA PEKERJAANGALIAN
Tanggal Berlaku :
2 April 2004
SEJARAH PERUBAHAN
NOREVISITANGGALPERUBAHAN
PT WIJAYA KARYA
Divisi Sipil Umum 1
Proyek Peningkatan Jalan Lingkar Selatan Serpong - TigaraksaNo. Dok : WIKA-K2-09-IK-006No. Rev : 00
Judul :
INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN GALIAN
Tanggal Berlaku :
2 April 2004
1.0. TUJUAN
Untuk pedoman pelaksanaan pekerjaan galian agar didapat hasil yang baik, tepat sesuai dengan gambar dan spesifikasi.
2.0. RUANG LINGKUP
2.1. Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pekerjaan galian di Proyek Peningkatan Jalan Lingkar Selatan Serpong - Tigaraksa3.0. DEFINISI
3.1 Pekerjaan Galian adalah Suatu Pekerjaan dengan menggunakan alat berat maupun alat bantu terhadap tanah suatu elevasi tertentu menjadi berkurang elevasinya sehingga terjadi beda tinggi / lebih rendah.
4.0. REFERENSI
4.1. Dokumen Kontrak dan Spesifikasi Teknik
4.2. Gambar Pelaksanaan yang disetujui
5.0. KETENTUAN UMUM
5.1. Peralatan yang digunakan dalam kondisi baik dan layak pakai
5.2. Pelaksanaan pekerjaan dengan izin dari Owner / Konsultan Pengawas
5.3. Untuk Pekerjaan yang membahayakan keselamatan kerja harus menerapkan K3
No. Dok : WIKA-K2-09-IK-TGR-006Rev : 0.0
Instruksi Kerja PekerjaanGalian
6.0. TANGGUNG JAWAB DAN PROSEDUR
6.1. Kasi QA / Pengendalian Mutu :
6.1.1 Melaksanakan inspeksi terhadap pekerjaan galian dan timbunan
6.1.2 Memverifikasi terhadap status pekerjaan dan timbunan yang mengalami penyimpangan.
6.1.3 Memastikan bahwa masalah Keselamatan Kerja selalu diperhatikan disetiap pekerjaan galian dan timbunan
6.2. Pelaksana
6.2.1 Menyiapkan schedule pelaksanaan pekerjaan
6.2.2 Mengadakan cek ulang persiapan lokasi pekerjaan, alat yang digunakan
6.2.3 Berkoordinasi dengan surveyor untuk menentukan elevasi.
6.2.4 Mengkorfimasikan ke Onwer / Pengawas untuk pelaksanaan pekerjaan.
6.2.5 Permohonan ijin kerja sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7.0. PENGECUALAIAN
7.1. Hal lain diluar ketentuan umumdapat diajukan Kontraktor dan disetujui Owner/Konsultan
Pengawas.
8.0. REKAMAN
Tidak ada9.0. LAMPIRAN
9.1. Prosedur PenggalianLampiran 9.1
No. Dok : WIKA-K2-09-IK-TGR-006
Rev : 0.0
Instruksi Kerja PekerjaanGalian
PROSEDUR KEKERJAAN GALIAN
1. Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan dalam gambar dan harus mencangkup pembuangan semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu, dan bahan perkerasan lama, yang tidak digunakan untuk pekerjaan permanen.2. Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin terhadap bahan di bawah dan di luar galian.
3. Bilamana bahan yang terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau pondasi dalam keadaan lepas atau lunak atau kotor atau tidak memenuhi syarat, maka bahan tersebut harus seluruhnya dipadatkan atau dibuang dan diganti dengan timbunan yang memenuhi syarat.
4. Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai pada garis formasi untuk selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk perkerasan maupun bahu jalan, atau pada dasar pondasi struktur, maka bahan tersebut harus digali 15 cm lebih dalam sampai permukaan yang cukup merata. Tonjolan tonjolan batu yang runcing pada permukaan yang terekpos tidak boleh tertinggal dan semua pecahan batu yang diameternya lebih besar dari 15 cm harus dibuang. Profil galian yang disyaratkan harus diperoleh dengan cara menimbun kembali dengan bahan yang memenuhi syarat dan dipadatkan.5. Galian untuk pipa, gorong gorong atau drainase beton dan galian untuk pondasi jembatan atau struktur lain, harus cukup ukurannya sehingga memungkinkan pemasangan bahan dengan benar, pengawasan dan pemadatan penimbunan kembali di bawah dan di sekeliling pekerjaan.
6. Cofferdam, penyokong ( shoring ) dan pengaku ( bracing ) atau tindakan lain untuk mengeluarkan air harus dipasang untuk pembuatan dan pemeriksaan kerangka acuan dan untuk memungkinkan pemompaan dari luar acuan. Cofferdam atau penyokong atau pengaku yang tergeser atau bergerak kesamping selama pekerjaan galian harus diperbaiki, dikembalikan posisinya dan diperkuat untuk menjamin kebebasan ruang gerak yang diperlukan selama pelaksanaan. Cofferdam, penyokong dan pengaku ( bracing ) yang dibuat untuk pondasi jembatan atau struktur lainnya harus diletakkan sedemikian hinggta tidak menyebabkan terjadinya penggerusan dasar, tepi tebing atau bantaran sungai.7. Bila galian parit untuk gorong gorong atau lainnya dilakukan pada timbunan baru, maka timbunan harus dikerjakan sampai ketinggian yang diperlukan dengan jarak masing masing lokasi galian parit tidak kurang dari 5 kali lebar galian parit tersebut, selanjutnya galian parit tersebut dilaksanakan dengan sisi sisinya yang setegak mungkin sebagaimana kondisi tanahnya mengijinkan.8. Setiap pemompaan pada galian harus dilaksanakan sedemikian, sehingga dapat menghindarkan kemungkinan terbawanya setiap bagian bahan yang baru terpasang. Setiap pemompaan yang diperlukan selama pengecoran beton, atau untuk suatu periode paling sedikit 24 jam sesudahnya, harus dilaksanakan dengan pompa yang diletakkan di luar acuan beton tersebut.
9. Galian sampai elevasi akhir pondasi untuk telapak pondasi struktur tidak boleh dilaksanakan sampai sesaat sebelum pondasi akan dicor.
PAGE 1
Hal. 5 dari 5