i pendahuluanadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen...

68
1 I PENDAHULUAN Kompleks kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) memiliki dinamika sejarah yang panjang sebagai institusi pendidikan tinggi tertua di Indonesia. Perjalanan sejarahnya dimulai tatkala Technische Hoogeschool te Bandoeng (TH te Bandoeng) 1 diresmikan pada tanggal 3 Juli 1920, yang kemudian diubah namanya menjadi Institute Of Tropical Sciences-Bandoeng Kogyo Daigaku dalam rentang 1944-1945. Kemudian di awal kemerdekaan, Bandoeng Kogyo Daigaku berubah menjadi Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung 2 di tahun 1945, dan pada saat The Neteherlands Indies Civil Administration (NICA) ingin kembali menduduki Indonesia, pada tahun 1946 kampus TH te Bandoeng menjadi Facultiet van Technische Wetenschap, Universiteit van Indonesie 3 , yang berlangsung hingga tahun 1959. Akhirnya, sejak tahun 1959, lahirlah ITB, yang masih berdiri kokoh hingga kini. Pada tulisan ini, akan dibahas mengenai sejarah hingga berdiri diresmikannya TH te Bandoeng. Cakupan yang coba digali terkait itu, ialah penelusuran kembali kondisi Hindia-Belanda pada masa yang lebih lampau sejak pertengahan abad XIX dan sedikit perkembangan situasi sosial politik Belanda jelang abad XX. Kondisi tersebut ditengarai saling terkait dan pada titik tertentu menjadi cikal bakal didirikannya pendidikan tinggi teknik di Indonesia, dalam hal ini TH te Bandoeng. Pembahasan tidak difokuskan kepada suatu alur pokok permasalahan tertentu, namun lebih bersifat general dalam format naratif-deskriptif dengan menyertakan beberapa tokoh yang dapat dianggap berjasa besar bagi pendirian TH. Dengan kata lain, tulisan ini lebih dimaksudkan sebagai suatu pengantar umum terkait 1 Untuk selanjutnya dalam makalah ini disebut TH te Bandoeng 2 Pada November 1945, semua dosen dan pegawai terpaksa mengungsi ke Yogyakarta. STT Bandung kemudian dipindahkan ke sana, dengan sebutan STT Bandung di Yogya. 3 Sejak tahun 1950 fakultas tersebut berganti nama menjadi Fakultet Teknik (1950), Fakultet Pengetahuan Teknik (1951), Fakultet Teknik (1953), dan akhirnya Fakultas Teknik Bandung (1956)

Upload: vukiet

Post on 22-Apr-2018

235 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

1

I

PENDAHULUAN

Kompleks kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) memiliki dinamika sejarah

yang panjang sebagai institusi pendidikan tinggi tertua di Indonesia. Perjalanan

sejarahnya dimulai tatkala Technische Hoogeschool te Bandoeng (TH te

Bandoeng)1 diresmikan pada tanggal 3 Juli 1920, yang kemudian diubah namanya

menjadi Institute Of Tropical Sciences-Bandoeng Kogyo Daigaku dalam rentang

1944-1945. Kemudian di awal kemerdekaan, Bandoeng Kogyo Daigaku berubah

menjadi Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung2 di tahun 1945, dan pada saat The

Neteherlands Indies Civil Administration (NICA) ingin kembali menduduki

Indonesia, pada tahun 1946 kampus TH te Bandoeng menjadi Facultiet van

Technische Wetenschap, Universiteit van Indonesie3, yang berlangsung hingga

tahun 1959. Akhirnya, sejak tahun 1959, lahirlah ITB, yang masih berdiri kokoh

hingga kini.

Pada tulisan ini, akan dibahas mengenai sejarah hingga berdiri diresmikannya TH

te Bandoeng. Cakupan yang coba digali terkait itu, ialah penelusuran kembali

kondisi Hindia-Belanda pada masa yang lebih lampau sejak pertengahan abad

XIX dan sedikit perkembangan situasi sosial politik Belanda jelang abad XX.

Kondisi tersebut ditengarai saling terkait dan pada titik tertentu menjadi cikal

bakal didirikannya pendidikan tinggi teknik di Indonesia, dalam hal ini TH te

Bandoeng.

Pembahasan tidak difokuskan kepada suatu alur pokok permasalahan tertentu,

namun lebih bersifat general dalam format naratif-deskriptif dengan menyertakan

beberapa tokoh yang dapat dianggap berjasa besar bagi pendirian TH. Dengan

kata lain, tulisan ini lebih dimaksudkan sebagai suatu pengantar umum terkait

1 Untuk selanjutnya dalam makalah ini disebut TH te Bandoeng 2 Pada November 1945, semua dosen dan pegawai terpaksa mengungsi ke Yogyakarta. STT

Bandung kemudian dipindahkan ke sana, dengan sebutan STT Bandung di Yogya. 3 Sejak tahun 1950 fakultas tersebut berganti nama menjadi Fakultet Teknik (1950), Fakultet

Pengetahuan Teknik (1951), Fakultet Teknik (1953), dan akhirnya Fakultas Teknik Bandung

(1956)

Page 2: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

2

sejarah berdirinya TH te Bandoeng. Adapun pendetailan, pemfokusan lebih dalam

pada sudut pandang berbagai bidang, dan penulisan sejarah yang lebih

komprehensif, akurat, dan integratif diharapkan dapat dilakukan pada kesempatan

selanjutnya.

Untuk benar-benar menggali secara komprehensif tentang sejarah berdirinya TH

te Bandoeng, diperlukan suatu pengkajian yang mendalam dan banyak

membutuhkan sumber-sumber dari Belanda dan literatur yang berbahasa Belanda.

Adapun dalam tulisan ini, belumlah mengambil referensi dari sumber berbahasa

Belanda. Sekitar 750 lembar data-data otentik berbahasa Belanda yang berupa

arsip semisal surat menyurat, surat pengangkatan, anggaran biaya, dan tulisan-

tulisan yang terkait dengan TH te Bandoeng, masih belumlah diterjemahkan.

Padahal, dokumen-dokumen tersebut dipandang sebagai dokumen kunci untuk

mengetahui lebih dalam proses yang terjadi selama masa pendirian TH te

Bandoeng.

Dengan demikian, tulisan ini masih sangat jauh dari sempurna dan membutuhkan

banyak sekali perbaikan serta kritik-saran untuk dapat lebih memperkaya dan

meluruskan hal-hal yang keliru. Namun paling tidak, makalah singkat ini dapat

dijadikan awalan untuk pembuatan yang lebih baik di masa mendatang.

Page 3: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

+

3

II

KONDISI UMUM HINDIA BELANDA

SEBELUM TAHUN 1917

2.1. Sekilas Pendidikan Zaman VOC

Jika di negeri Belanda pada abad XVII dan XVIII pendidikan dan pengajaran

dilaksanakan oleh lembaga-lembaga keagamaan, di Hindia Belanda tidak

demikian. Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) tidak menghendaki

lembaga-lembaga keagamaan memiliki wewenang besar, meski demikian,

penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran masih dilakukan oleh kalangan

agama, namun mereka adalah sekaligus pegawai-pegawai yang bekerja untuk

VOC.4

Tujuan dilaksanakannya pendidikan dan pengajaran waktu itu ialah untuk

memberikan pengetahuan umum dan hal-hal khusus tentang Indonesia, yang

diperuntukkan bagi kalangan Belanda. Adapun untuk kalangan bumiputera,

diberikan pendidikan sekadarnya untuk tujuan tenaga-tenaga pembantu yang amat

murah.

Sekolah yang pertama kali didirikan ialah pada tahun 1617 di Batavia, dan hingga

tahun 1799 jumlah murid yang ada (di luar kepulauan Maluku) berjumlah 1657

murid yang tersebar pada tujuh daerah jajahan yaitu Batavia, Pantai utara Pulau

Jawa, Makasar, Timor, Pantai Barat Sumatera, Cirebon, dan Banten.

Sekolah yang ada pada saat itu adalah pendidikan dasar seperti Batavische School

(1622) dan Burgerschool (1630) yang bertujuan mendidik budi pekerti. Selain itu,

sempat pula didirikan Sekolah Latin yang mengajarkan bahasa latin dengan sistem

persekolahan dengan cara in-de-kost (numpang tinggal) di rumah seorang pendeta.

4 Sumarso Moestoko, dkk. Pendidikan di Indonesia dari Jaman Ke Jaman, Badan Penelitian dan

Pengembangan, Depdikbud, Jakarta, 1979 : 41

Page 4: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

9

4

Sekolah latin hanya bertahan hingga pada tahun 1656. Sekolah lain yang didirikan

ialah Seminarium Theologium untuk mendidik calon-calon pendeta, yang hanya

bertahan hanya sepuluh tahun sejak didirikan pada tahun 1745 atas prakarsa

Gubernur Jenderal Van Imhoff. Ia pula yang memprakarsai berdirinya Academie

der Marine (Akademi Pelayaran) yang juga pada akhirnya ditutup pada tahun

1755. Ada pula Sekolah Cina yang diperuntukkan bagi kalangan keturunan Cina

yang bertahan selama 7 tahun sejak 1737 disebabkan terjadinya

deChineezenmoord (pembantaian Cina) di Tahun 1740.

Dapatlah dilihat bahwa pendidikan di zaman VOC berkuasa, masihlah amat

sedikit, cenderung hanya bersifat pendidikan dasar, belum diatur dengan

manajemen yang baik, dan lebih diperuntukkan bagi orang-orang Belanda. Maka

jangankan berbicara mengenai keberadaan pendidikan tinggi, corak pendidikan

yang lebih mendasar pun dapat dikatakan sama- sekali relatif belum tersentuh.

2.2. Perkembangan Kondisi Politik

Pada tahun 1799, VOC mengalami kebangkrutan. Hindia-Belanda kemudian

diambil alih oleh pemerintah Belanda. Pada saat yang sama, di Eropa sedang

gencar-gencarnya semangat Aufklarung mempengaruhi masyarakat, yang

sebetulnya sudah dimulai sejak abad XVII. Semangat aufklarung sangat percaya

kepada kekuatan nalar dan akal sehat, dan sangat menjunjung tinggi nilai-nilai

kemanusiaan. Penjunjungan itu terkait dengan hak-hak asasi manusia yang tidak

boleh dimargninalisasi.

Efek semangat Aufklarung secara fundamental mengubah pola pandang tentang

penyelenggaraan pendidikan yang sebelumnya diselenggarakan oleh lembaga-

lembaga keagamaan, yang kemudian berubah menjadi negara. Dalam hal ini,

mulai terjadi pemisahan yang signifikan antara peran agama dan negara. Negara

berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

gilirannya dimanifestasikan dalam bentuk pendirian sekolah-sekolah negeri.

Page 5: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

O

5

Jan Willem Daendels, adalah tokoh Gubernur Jenderal Hindia-Belanda (1807-

1811) yang merealisasikan paham aufklarung ke Hindia Belanda. Namun

demikian, karena ia ditugaskan untuk mempertahankan daerah jajahan dari

kemungkinan serangan Inggris, maka ia tidak terlalu fokus untuk mengurusi

pendidikan.. Memang benar, bahwa ia sempat pula mendirikan sekolah di Meester

Cornelis (Jatinegara)5, Batavia, dan di Semarang, tetapi sekolah tersebut adalah

sekolah artileri dan sekolah pelayaran. Sekalipun demikian, Daendels

memerintahkan kepada Bupati di Timur Laut Jawa untuk mengajarkan pendidikan

dasar untuk penduduk bumiputera. Tugasnya yang lain yang dititahkan oleh Raja

Lodewijk Napoleon ialah meringankan nasib budak-budak serta orang bumiputera

dan melenyapkan perbudakan. Akan tetapi, usahanya nampaknya tidaklah

berhasil, justru menambah penderitaan rakyat lantaran diterapkannya sistem kerja

rodi.6

Setelah Belanda mengambil alih kekuasaan kembali dari tangan Inggris di tahun

1816, barulah pendidikan mulai mendapatkan perhatian. Akan tetapi, pendidikan

dasar yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk bumiputera baru mulai

didirikan dan berkembang pada tahun 1848 atas keputusan Raja Belanda setelah

didiskusikan berlarut-larut. Secara umum, sekolah dasar tersebut lebih

diperuntukkan untuk mendidik calon-calon pegawai negeri untuk dipekerjakan

membantu pemerintah.

Aufklarung, semakin berkembang hingga memunculkan suatu paham liberalisme

yang salah satunya memiliki pandangan bahwa hak-hak azasi pada setiap manusia

harus diterapkan, yang menyangkut kebebasan beragama, berserikat berkumpul,

mengeluarkan pendapat, hingga menyangkut hak memperoleh pendidikan.

Liberalisme di negeri Belanda semakin memasuki ranah politik praktis dengan

terbentuknya sebuah partai liberal. Ketika partai ini berhasil memegang tampuk

kekuasaaan, beberapa ide pokok liberalisme berhasil diwujudkan. Kepemimpinan

5 Meester Cornelis dulunya adalah kota sendiri, berbeda dengan kota Weltevreden. Keduanya

digabungkan jadi satu setelah memasuki abad XX 6 Djumhur, etal. Sejarah Pendidikan, CV Ilmu, Bandung, Cetakan Ke-11. Hal.119

Page 6: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

O

6

perdana menteri Thorbecke yang terpilih hingga tiga kali (1849-1853, 1862-1866,

1871-1872) sedikit banyak telah mempengaruhi kebijakan yang diterapkan di

wilayah jajahan Hindia-Belanda.

Pada tahun 1855, terdapat instruksi kepada Gubernur Jenderal yang diminta untuk

mengambil tindakan agar sedapat mungkin dapat memperbaiki dan memperluas

pendidikan bagi kalangan Eropa dan bumiputera, juga untuk meningkatkan hal

ihwal kesenian dan ilmu pengetahuan.

Terhitung sejak pertengahan abad XIX itulah, pendidikan di Hindia-Belanda

semakin marak. Kendati begitu, pendidikan yang dilaksanakan sampai dengan

jelang memasuki abad XX masih distratifikasi berdasarkan kelas pembagian

penduduk. Menurut hukum pada tahun 1848, pembagian golongan yang berlaku

di Hindia Belanda meliputi golongan Eropa, golongan yang dipersamakan dengan

Eropa, golongan Bumiputera, dan golongan yang dipersamakan dengan

bumiputera. Adapun untuk kalangan bumiputera sendiri, masih dibagi lagi

menjadi golongan bangsawan (priyayi), golongan pemimpin agama (ulama), dan

golongan rakyat biasa.

Secara ekonomi, pada dasawarsa awal abad XIX, Belanda membutuhkan banyak

dana untuk memulihkan kondisi ekonomi negara tersebut akibat peperangan di

Eropa yang juga melibatkan Belanda. Untuk memenuhi tujuan tersebut, Gubernur

Jenderal Van Den Bosch (1829-1834) menciptakan cultuurstelsel, suatu sistem

kultivasi yang mewajibkan rakyat menanam seperlima dari lahannya dengan

tumbuhan yang dikehendaki pihak Belanda agar laku dijual di pasaran Eropa.

Menurut van den Bosch, salah satu elemen yang harus dipenuhi untuk dapat

menunaikan tugas tersebut adalah tersedianya buruh dan pegawai rendahan.

Sehingga adanya lembaga pendidikan untuk menghasilkan tenaga rendahan

tersebut mutlak dibuka. Tetapi, rencana van den Bosch ini baru dijalankan pada

tahun 1848, dimana dirinya diberikan wewenang untuk mengatur f 25.000 dari kas

Negara untuk mendirikan sekolah-sekolah bagi penduduk Pulau Jawa, untuk

Page 7: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

O

7

menghasilkan pegawai rendahan. Pada kenyataannya, implementasi keputusan

pada tahun 1848 itu, mengalami beberapa masalah7:

1. Sulitnya penggunaan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar, sehingga

digantikan dengan bahasa Melayu.

2. Kurangnya tenaga guru. Oleh karena itu, pemerintah Belanda mendirikan

kweekschool (sekolah guru), pada tahun 1852.

Diberlakukannya sistem cuulturstelsel, merupakan sebuah kejanggalan dari

semangat liberalisme yang didengungkan di negeri Belanda. Terdapat semacam

kontradikasi antara paham yang dianut dan diterapkan di Belanda dengan

penerapan di Hindia Belanda. Salah satu contoh efek yang ekstrim ialah peristiwa

meninggalnya puluhan ribu warga di sekitar pesisir utara Jawa Tengah akibat

kelaparan ketika masa cuulturstelsel diberlakukan. Padahal, ketika itu De Groote

Postweg8 yang dibangun pada masa Daendels tidak jauh melewati daerah tersebut.

Sistem cuultuurstelsel dengan cepat membawa keuntungan bagi negeri Belanda,

dan di tahun 1840, revolusi industri dimulai disana dibawah aturan Raja Willem

II. Dua tahun kemudian, berdiri Delft Academy dengan tujuan satu-satunya

mendidik mereka yang akan difungsikan untuk kepentingan koloni, tentunya

7 Djumhur dan Danasuparta, Sejarah Pendidikan, cetakan-11 h. 117

8 De Groote postweg alias Jalan Raya Pos, adalah jalan raya yang dibangun oleh Gubernur

Jenderal Daendels, membentang dari Anyer di Banten hingga panarukan di Jawa Timur. Jalan ini

dimaksudakan sebagai upaya memudahkan koordinasi dan mobilitas pasukan guna

mempersiapkan diri menghadapi serangan Inggris.

Gambar 1. De Groote Postweg. 1900

Page 8: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

O

8

lantaran motif finansial. Sejak itulah, Belanda mengalami suatu perkembangan

yang luar biasa. Paham kapitalisme laissez-faire yang menghendaki kebebasan

usaha di sektor swasta tanpa campur tangan yang signifikan dari pihak

pemerintah, pada gilirannya adalah kalangan yang sangat mendukung liberalisme,

khususnya dalam ranah ekonomi. Dan di akhir abad XIX jelang diutarakannya

politik etis, sistem ekonomi liberal sudah tampak jelas dipraktekkan.

2.3. Etische Politiek

Pada tahun 1860, Eduard Douwes Dekker, dengan menggunakan nama pena

Multatuli, menjadi perbincangan hangat di kalanan terdidik Belanda. Buku

fiksinya, Max Hevelaar (1859) yang menceritakan beberapa hal: korupsi pegawai

kolonial yang sangat akut, sikap tidak berperikemanusiaan dan tanpa penyesalan

dari para pegawai kolonial, kesengsaraan yang melanda bangsa Hindia-Belanda,

dan bentuk-bentuk kemunafikan yang mengerikan. Dengan cepat, karyanya itu

mendapat simpati yang luas, mengubah pola tindak dalam kebijakan menjajah

Hindia-Belanda, dan semakin memperkuat kalangan liberal, yang pada akhirnya

ide-ide yang bersifat filantropis dan liberal benar-benar semakin mendesak

kalanan konservatif di Belanda.

Di akhir abad XIX, kalangan liberal di negeri Belanda semakin menguat

kedudukannya di pemerintahan. Pada saat itu pula, terdapat aliran pemikiran yang

berpendapat bahwa kalangan bumiputera berhak mendapatkan keuntungan yang

setimpal lantaran kekayaan alamnya telah menjadikan Belanda bangsa yang besar

dan maju. Mereka juga berpendapat bahwa kalangan bumiputera mesti

mendapatkan pengetahuan tentang kebudayan dan ilmu pengetahuan, seperti

halnya Barat yang telah lebih maju.

Dalam catatan perjalanannya di Hindia Belanda pada tahun 1885-1890, G. P.

Rouffaer menyebut nama K.F. Holle, seorang pengusaha perkebunan yang

meninggal di Buitenzorg (Bogor) 1896, sebagai panganut haluan etis yang

Page 9: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

O

9

disegani dan ’kawan akrab orang Sunda’. Brooshooft, seorang wartawan

terkemuka, menulis:

’Tanah Hindia sedang menderita penyakit kurang darah. Darah penderita sudah bertahun-tahun dihisap sehingga dikhawatirkan akan mati karena anemi yang berkelanjutan’9

Sebagai redaktur utama surat kabar de Locomotief, ia menyampaikan surat seruan

kepada 12 orang Belanda terkemuka. Seruan dalam bentuk surat terbuka tanggal 7

Maret 1888 memuat 1225 buah tanda tangan dan disertai catatan tentang keadaan

di tanah Hindia Belanda yang disusun oleh Brooshooft sendiri. Meskipun tidak

memperoleh tanggapan dari pihak pemerintah, tetapi pemikirannya yang etis

merupakan sumbangan penting bagi pergerakan politik etis di Hindia Belanda.

Conrad Theodore van Deventer, ialah tokoh yang sering disebut-sebut penggagas

paham Etische Politiek (Politik Etis). Van Deventer menelurkan gagasannya

dalam sebuah majalah de Gids yang berjudul Eereschuld (Hutang kehormatan) di

tahun 1899, yang disana ia menyatakan bahwa dari hasil panen yang diperoleh

dari Cuultuurstelsel, telah membawa keuntungan berjuta-juta gulden bagi

Belanda. Lebih lanjut, van Deventer mencontohkan bahwa dalam rentang tahun

1867-1878 keuntungan yang diperoleh Belanda tidak kurang dari 187 juta gulden.

Hal itu merupakan hutang Belanda terhadap Indonesia yang dipandang perlu

untuk dikembalikan, meski dalam bentuk lain. Itulah yang kemudian disebutnya

sebagai hutang kehormatan. Dikatakannya bahwa sebagai bangsa yang bermoral,

sudah menjadi kewajiban bagi Belanda untuk mengembalikan hutang itu melalui

cara memajukan kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan rakyat di tanah jajahan,

bahkan, sekalipun Belanda tidak mendapatkan keuntungan apapun, sudah

seharusnya mereka wajib bertanggungjawab atas daerah yang menjadi jajahannya.

9 H.Baudet dan I.J Brugmans, Politik Etis dan Revolusi Kemerdekaan. Jakarta. 1987:15

Page 10: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

)

10

(a) E.Douwes Dekker (b) C.Th.Van Deventer

Gambar 2. Tokoh Etis

Kemudian, di negeri Belanda, kalangan yang berpaham Politik Etis menyuarakan

aspirasinya dengan slogan yang pada pokoknya menekankan pemberian ganti rugi

pada tiga aspek penting, yaitu Educatie (pendidikan), Irigatie (Irigasi), dan

Emigratie (Imigrasi).

Pada tahun 1901, dalam pidatonya, Ratu Belanda mengumumkan secara resmi

pelaksanaan politik Etis bagi Hindia-Belanda, yang pokoknya, mendasarkan

kebijakan tersebut pada penerapan pendidikan dan pengetahuan barat sebanyak-

banyaknya bagi penduduk bumiputera dengan menggunakan bahasa Belanda

sebagai bahasa pengantar, dan pemberian pendidikan rendah bagi kalangan

bumiputera yang disesuaikan dengan kondisi mereka.

Ketika salah seorang tokoh haluan etis, A.W.F. Idenburg diangkat sebagai menteri

daerah jajahan tahun 1902, ia meminta kepada van Deventer untuk melakukan

penelitian tentang keadaan ekonomi penduduk bumiputera di Jawa dan Madura.

Hasil-hasil penelitian tersebut digunakan para penyerang pemerintah Hindia

Belanda di negeri Belanda. Adapun nama-nama lain beraliran etis seperti Van

Dedem, Van Kol, Kielstra, Abendanon, Snouck Hurgronje, Van Vollenhoeven,

Augusta de Wit, dan Marie Kooy van Zeggelen berusaha pula mengetuk hati

nurani orang Belanda yang sedang menjajah melalui caranya masaing-masing.

Page 11: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

)

11

2.4. Kondisi Umum Pendidikan di Hindia Belanda Pasca Politik Etis

Diberlakukannya secara resmi Politik Etis, membawa angin segar bagi dunia

pendidikan di Hindia Belanda. Arah umum pendidikan menjadi terpola menjadi

dua jalur. Jalur pertama diharapkan dapat tercipta kebutuhan akan unsur elit

(lapisan atas) dan juga tenaga terdidik yang bermutu tinggi. Jalur ini akan sangat

diperlukan untuk tujuan pengambangan ekonomi dan insustri di Hindia Belanda.

Sementara, jalur kedua ialah untuk menciptakan tenaga menengah dan rendah

yang berpendidikan.

Stratifikasi kelas tetap tidak berubah signifikan. Peraturan pemerintah kolonial

tahun 1848 yang mengatur penggolongan kelas dalam masyarakat masih tetap

berlaku hinga diubah menjadi tiga golongan di tahun 1920 (Golongan Eropa,

Golongan Timur Asing, Golongan Bumiputera). Bagaimanapun, pendidikan di

Hindia belanda, dalam dua dasawarsa pertama di abad XX, menunjukkan

perkembangan pesat yang luar bisa. Pada saat itulah, pemerintah berusaha

menerapkan sistem umum yang dapat mengakomodasi segala macam corak dan

golongan yang ada di masyarakat. Dengan kata lain, pendidikan yang dilakukan,

masih bersifat sukuistik, tidak egaliter, dan dengan demikian masihlah amat jauh

dari cita-cita pengusung liberalisme.

Untuk sekolah rendah dengan pengantar berbahasa Belanda, terdapat pembagian

bagi kalangan Eropa (ELS –Europeesche Largereschool), kalangan keturunan

Cina dan Timur Asing (HCS-Hollandsch Chineescheschool), dan kalangan

bumiputera yang anaknya bangasawan, tokoh-tokoh terkemuka, dan pegawai

negeri (HIS-Hollandsch Inlandscheschool). Sementara itu, untuk sekolah rendah

dengan pengantar bahasa daerah diselenggarakan Inlandsche School (Sekolah

Bumiputera), Tweede Klasse (kelas dua), Volkschool (Sekolah Desa) dan

Vervolgschool (Sekolah Lanjutan). Karena lamanya belajar bervariasi, maka

dibuat juga SchakelSchool (sekolah peralihan).

Page 12: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

)

12

Untuk sekolah menengah, didirikan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO)

atau sekolah dasar yang diperluas, yang diperuntukkan bagi kalangan bumiputera

dan timur asing, dimana lulusannya dapat melanjutkan ke Algemeene

Middelbareschool (AMS) alias Sekolah Menengah Umum. Sekolah lanjutan yang

lain ialah Hogere Burgerschool (HBS) atau Sekolah Tinggi Warga Negara yang

disediakan untuk golongan Eropa, bangsawan dari kalangan bumiputera, dan

tokoh-tokoh terkemuka.

Pendidikan sekolah lanjutan juga mencakup didirikannya sekolah-sekolah

kejuruan, yaitu Ambachts Leergang (sekolah pertukangan) yang berbahasa daerah,

Ambachts School (sekolah pertukangan) yang berbahasa pengantar Belanda. Ada

juga Technisch Onderwijs (sekolah teknik) yang mula-mula didirikan di Batavia

tahun 1906, Handels Onderwijs (Pendidikan Dagang) yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan Eropa yang sedang berkembang

pesat di Hindia-Belanda. Sementara itu, Landbouw Onderwijs (sekolah pertanian),

selain untuk keperluan bumiputera yang bercorak agraris, juga untuk kebutuhan

pengusaha-pengusaha Eropa yang memiliki banyak lahan perkebunan dan

pertanian. Bentuk lain sekolah kejuruan yang didirikan ialah Meisjes

Valkonderwijs (Pendidikan kejuruan kewanitaan), dan Kweekschool (Pendidikan

Keguruan). Kweekscool sendiri sebetulnya sudah ada sejak tahun 1851 di

Surakarta, namun sejak gencarnya politik etis, jumlahnya semakin bertambah

banyak.

Selain pendidikan formal yang disebutkan diatas, masih banyak terdapat bentuk-

bentuk pendidikan lainnya berupa kursus-kursus yang diselenggrakan oleh pihak

swasta, dalam hal ini khususnya oleh institusi yang bergerak di bidang

keagamaan.

Page 13: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

13

(a) MULO (b) HIS (c) HBS

(d) Kweekschool (e) Sekolah Desa (f) Sekolah van Deventer

Gambar 3. Beberapa Jenis Sekolah

2.5. Liberalisme Ekonomi

Menurut Prof. Sahari Besari, liberalisme dalam ekonomi yang diterapkan oleh

kalangan pengusaha Belanda dapat ditelusuri sejarahnya sejak terjadinya Revolusi

Industri di Inggris pada pertengahan abad XVIII. Perkembangan itu menjadi

seiring dengan munculnya suatu paham laissez-faire yang pada nantinya

merupakan cikal-bakal kemunculan demokrasi dan kapitalisme. Demokrasi

menjadi pendobrak sistem absolutisme yang kemudian memunculkan konsep

kekuasaan negara yang dibagi dalam eksekutif, yudikatif, dan legislatif. Pada

perjalanannya, pengusung demokrasi yang telah menguasai pemerintahan

masihlah tetap menganggap segala seuatunya masihlah milik negara sehingga

negara berhak untukcampur tangan penuh terhadapnya. Kelompok inilah yang

kemudian menjadi kekuatan konservatif.

Sementara itu, pendukung kapitalisme laissez-faire menginginkan adanya suatu

kebebasan pada sektor swasta tanpa campur tangan pihak pemerintah, semuanya

diserahkan kepada mekanisme pasar. Kelompok pengusung ide inilah yang

belakangan menjadi pendukung liberalisme.

Page 14: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

)

14

Pertarungan kelompok konservatif dan liberal di negeri Belanda pada akhirnya

semakin memperlihatkan dominasi pihak liberal untuk mempengaruhi dan

menguasai pemerintahan. Hal itu semakin kentara di penghujung abad XIX. Efek

signifikannya ialah, berbondong-bondonglah para pengusaha sektor swasta untuk

mengadu nasib membuka usaha di Hindia-Belanda. Dengan cepat dan pesat,

usaha mereka berkembang. Kota-kota bertambah ramai dan semakin berkembang

mengikuti perkembangan ekonomi.

Perkembangan tersebut juga ditunjang dengan mulai dibukanya terusan Suez di

Mesir yang mempersingkat jarak perjalanan laut dari Belanda ke Hindia Belanda.

Selain itu, hal lain yang menunjang ialah dihapuskannya sistem taman paksa dan

diterapkannya undang-undang agraria 1870 oleh menteri jajahan De Waal yang

sama sekali membuka peluang pagi pengusaha swasta untuk menguasai tanah-

tanah di Hindia Belanda. Dalam undang-undang tersebut antara lain disebutkan

bahwa kaum bumiputera diberi hak memiliki tanah dan menyewakannya kepada

pengusaha swasta, pengusaha tersebut juga dapat menyewa ke gubernemen untuk

jangka waktu 75 tahun.

Pada tahun 1870 tercatat pula pada saat itulah cultuurstelsel dihapuskan, kecuali

beberapa perkebunan kopi masih diteruskan. Cultuurstelsel mendapatkan kritik

yang sangat tajam dari kaum liberal bukan karena tindakan ’pemerasannya’ itu,

namun pihak swasta menghendaki giliran mendapatkan keuntungan pula dari

tanah jajahan. Baik kaum konservaif maupun liberal, bersepakat untuk

memberikan surplus anggaran belanja Hindia Belanda kepada Belanda. Adapun

soal yang dihadapi golongan liberal ialah bukan bagaimana mengatur daerah

koloni, tetapi bagaimana mengatur daerah koloni untuk mendapatkan uang. (not

how to manage colony, but how to manage a colony for money).10

10 Cahyo Budi Utomo. Dinamika Pergerakan Kebangsaan Indonesia: Dari Kebangkitan Hingga

Kemerdekaan. IKIP Semarang Press, Edidi Pertama, Semarang, 1995 :12. Kalimat itu dikutip oleh

Cahyo berdasarkan tulisan Poesponegoro, Marwati Djoened, hal.11

Page 15: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

)

15

2.6. Perkembangan Kota Bandung di awal abad XX

Setelah lepas dari kekuasaan Kerajaam Mataram dan beralih ke tangan VOC sejak

tahun 1677, wilayah Bandung masih merupakan sebuah daerah yang sama sekali

sepi, bahkan kerap kali dianggap sebagai tempat pembuangan. Pada tahun 1799

VOC mengalami kebangkrutan, dan kemudian Hindia-Belanda diatur sepenuhnya

oleh pemerintah.

Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Jan Willem Daendels (1808-1811),

dibangunlah Groote postweg yang melintasi daerah Bandung menuju ke

Sumedang hingga ke Panarukan, Jawa Timur. Dibukanya Groote Postweg juga

diiringi dengan perintah Daendels untuk memindahkan ibukota kabupaten

Bandung dari Daeyueh Kolot ke sekitar alun-alun sekarang, yang bertanggal 25

September 1810. Maka mulailah dibangun secara bertahap oleh sejumlah rakyat

Bandung saat itu yang masih amat sedikit dibawah pimpinan Bupati R.A

Wiranatakusumah II (1794-1824). Dengan dibangunnya Groote Postweg,

perkembangan kota Bandung cukuplah pesat, tidak hanya bidang transportasi,

namun juga meliputi bidang ekonomi, sosial budaya, dan administrasi pemerintah.

Mencermati keadaaan daerah Bandung, Dr. Andreas de Wilde, seorang pengusaha

perkebunan di tanah Priangan, pada tahun 1819 mengusulkan kepada pemerintah

Belanda agar ibukota kerasidenan Priangan dipindahkan dari Cianjur ke Bandung,

dengan alasan untuk lebih mempermudah usaha pengembangan wilayah

pedalaman. Namun, baru pada tahun 1864 ide tersebut direalisasikan, yang

sekaligus menjadikan Bandung memiliki fungsi ganda yaitu sebagai ibukota

Kabupaten Bandung dan ibukota Kerasidenan Priangan.

Sebelum dipindahkan dari Cianjur ke Bandung, satu hal penting lainnya yang

menjadi titik awal perkembangan kota Bandung ialah dibukanya wilayah

Bandung yang sebelumnya diisolasi dari kedatangan bagi bangsa Eropa dan Cina,

sehingga dinyatakan terbuka bagi siapa saja. Hal itu terjadi pada tanggal 11

Agustus 1852.

Page 16: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

)

16

Di tahun 1900, penduduk kota Bandung (yang Eropa) baru berjumlah 1552 orang

yang terdiri dari pejabat dan pegawai pemerintah dan para pengusaha. Enam tahun

kemudian, tepatnya pada tanggal 1 April 1906, status Bandung diresmikan

menjadi Gementee (pemerintahan Kota) setelah sebulan sebelumnya Gubernur

Jenderal Van Heutz mengeluarkan undang-undang tanggal 1 Maret 1906 dan

ordonansi tanggal 21 Februari 1906 tentang pembentukan gementee Bandung.

Penduduk Eropa yang bermukim di Bandung, sebagiannya ialah kalangan

pengusaha. Mereka menguasai tanah-tanah di Priangan dengan membuka

perkebunan yang ditanami tumbuhan-tumbuhan yang laku dijual di pasaran

Eropa. Kian hari, para pengusaha ini memerlukan infrastruktur sipil dalam upaya

instensif menghasilkan keuntungan yang lebih baik. Dipandanglah perlu untuk

membangun banyak sistem saluran irigasi, jembatan, tanggul-tanggul, dan jalan

raya. Sementara itu, keberadaan jaringan rel kereta api yang sebelumnya telah

dibangun, turut menunjang mobilitas dan perkembangan kota Bandung.

H.F. Tillema, seorang apoteker yang bermukim di Batavia, mengusulkan kepada

pemerintah Belanda agar memindahkan ibukota pemerintahan Hindia Belanda

dari Batavia ke Bandung. Berdasarkan penelitiannya, Batavia bukanlah tempat

yang kondusif dipandang dari segi kesehatan, sementara Bandung memenuhi

kondisi itu dan memungkinkan untuk dikembangkan menjadi kota yang baik,

selain lantaran hawa sejuknya yang cocok bagi kalangan Belanda.

Indikasi kemungkinan realisasi itu dapatlah dilihat dari dibangunnya pusat

komando militer Hindia Belanda di Bandung. Departemen Penerangan

dipindahkan dari Weltevreden di Batavia ke Bandung pada tahun 1916. Pada

tahun yang sama, Jawatan kereta api juga berpindah ke Bandung.

Untuk realisasi yang signifikan terkait pembangunan gedung-gedung pusat

pemerintahan di Bandung, pemerintah pusat membentuk tim khusus yang terdiri

dari gabungan beberapa instansi pemerintah. Tim ini diketuai oleh V.L. Slors,

Page 17: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

)

17

yang memiliki tugas utama untuk memindahkan departemen-departemen

pemerintahan pusat dari Batavia ke Bandung, memilih lokasi yang tepat untuk

pembangunan tersebut di Bandung, membangun perumahan pegawai pemerintah

yang juga pindah dari Batavia ke Bandung, serta mengadakan kerjasama dengan

instansi terkait.

Kemudian, dipilihlah sebuah lahan di kawasan kota bagian utara seluas 27.000

meter persegi (sekitar gedung sate dan sekitarnya, yang pada rancangan awalnya

akan dibangun sejumlah gedung instansi pemerintahan, yaitu: Departement

Verkeer en Waterstaat (Departemen Lalu lintas dan Pekerjaan Umum),

Hoofdbureau Post Telegraaf en Telefoon (Kantor Pusat PTT), Departement van

Justitie (Departemen Kehakiman), Departement van Onderwijs en Eredienst

(Departemen Pendidikan dan Pengajaran), Departement van Financien

(Departemen Keuangan), Departement van Binnenlands Bestuur (Departemen

Dalam Negeri), Departement van Economische Zaken (Departemen

Perekonomian), Hooggerechtschof (Mahkamah Agung), Volksraad (Dewan

Rakyat), Centraale Regeering (Kantor Pemerintah Pusat), Algemeene Secretarie

(Sekretariat Negara), dan Laboratorium Geologie en Mijnwezen (Laboratorium

Geologi dan Pertambangan).

Sementara itu, jalur kereta api Batavia-Buitenzorg-Cianjur-Bandung telah resmi

dibuka pada 18 Mei 1884, kemudaian disusul dengan pembangunan jalan kereta

api Bandung-Cicalengka pada 10 September 1884, Cicalengka-Cilacap (1894),

Cicalengka-Garut (1886), Batavia-Bekasi-Karawang (1898), Karawang-

Cikampek-Purwakarta-Padalarang (1906), Cikampek-Cirebon (1912), Bandung-

Soreang via Kiaracondong (1921), Rancaekek-Tanjungsari-Sumedang (1921),

Dayeuh Kolot-Majalaya (1923), dan Soreang-Ciwidey (1924).

Pembangunan jalan kereta api tersebut dalam rentang tahun tersebut, telah

menyebabkan perekonomian kota Bandung meningkat pesat. Hal ini dapat dilihat

dari mulai banyak berdirinya bangunan pada masa itu, diantaranya perhotelan dan

pertokoan. Efek lainnya ialah, seiring dengan pertambahan penduduk dan

Page 18: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

)

18

perkembangan ekonomi kota Bandung yang semakin pesat, penduduk sangat

memerlukan sarana-sarana pendidikan untuk perolehan ilmu pengetahuan. Maka,

di Bandung, sampai dengan dua dasawarsa abad ke-20, telah lengkap berdiri

sekolah-sekolah dari sekolah dasar hingga sekolah menengah. Kelak, hingga

menjelang berakhirnya kekuasaan Belanda di Indonesia, telah terdapat puluhan

sekolah di kota Bandung, yang menyebabkan Bandung kerap kali disebut sebagai

kota pendidikan.

2.7. Efek Perang Dunia I

Pada dasawarsa kedua di abad ke-20, terjadi perang dunia I yang melibatkan

banyak negara-negara di Eropa. Efeknya, perekonomian tertimpa dampak yang

signifikan. Ketika itu, untuk melaksanakan banyak pembangunan sipil di Hindia

Belanda, selalu didatangkan para ahli teknik dari negeri Belanda. Sementara di

saat yang lain, lulusan-lulusan HBS11 dari negeri Hindia Belanda mengalami

kesukaran untuk melanjutkan sekolah tinggi ke negeri Belanda. Secara umum,

pemerintahan dan industri mengalami masa-masa sulit, sedangkan hubungan

Belanda dan Hindia Belanda yang terbentang jauhnya jarak, menjadi sangat

terkendala. Hal inilah yang kemudian menyebabkan diusulkannya dibentuk suatu

institusi pendidikan tinggi di Hindia Belanda untuk memenuhi kebutuhan akan

petugas yang berpendidikan tinggi.

11 HBS: Hogere Burgerschool, setingkat SMU saat ini, namun dikuhususkan hanya untuk kalangan

Eropa, Belanda, dan anak-anak bangsawan tinggi.

Page 19: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

)

19

III

SEKITAR PENDIRIAN

TECHNISCHE HOOGESCHOOL TE BANDOENG

3.1. Dibentuknya Pendidikan Tinggi di Hindia Belanda

Jika dibandingkan dengan kebijakan pendidikan yang diterapkan oleh penjajah

lain, kebijakan yang diterapkan Belanda terkait pendidikan tinggi bisa dikatakan

terlambat. Spanyol telah mendirikan universitas di Filipina pada permulaan abad

XVI, sementara Inggris telah membuka universitas di India pada abad XVII.

Sedangkan Belanda, baru membukanya pada dekade kedua abad XX di Hindia

Belanda.12

Setelah Etiesche Richting13 resmi diberlakukan oleh pemerintah Belanda pada

tahun 1901, belum genap satu dasawarsa setelahnya, beredar pendapat umum

bahwa bangsa Hindia Belanda belumlah matang untuk dapat mengenyam

pendidikan tinggi, yang diwujudkan dalam bentuk didirikannya suatu sekolah

tinggi. Ketidakmatangan itu disebabkan lantaran Hindia Belanda belum memiliki

lulusan sekolah menengah yang cukup sebagai sumber murid yang potensial

menjadi calon mahasiswa dan yang lebih utama ialah karena belum terdapatnya

suasana intelektual tempat ilmu dapat berkembang.14

Seiring diskursus yang berkembang, pada tahun 1910 dibentuklah Indische

Universiteits Vereeninging atau Perkumplulan Universitas Indonesia. Lembaga

ini diinisiasi mula-mula oleh kalangan indo-eropa, yang lambat laun mendapat

dukungan dari para pengikut Trias Van Deventer15. Adapaun tujuan dibentuknya

lembaga tersebut adalah untuk mewujudkan suatu pendirian sekolah tinggi di

12 Prof. Dr. S. Nasution, MA. Sejarah Pendidikan Indonesia, Bumi Aksara. Jakarta. Hal.145

13 Etiesche Richting : Haluan Etis

14 Prof. Dr. S. Nasution, MA. Op.cit. hal.142

15 Trias van Deventer mengacu kepada tiga usulan pokok yang dikemukakan Conrad Theodore van

Deventer, yaitu Irigatie, Emigratie, Educatie.

Page 20: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

)

20

Hindia Belanda, baik melalui pihak pemerintah ataupun swasta. Mengenai tahun

dibentuknya Indische Universiteits Vereninging terdapat perbedaan tahun. Prof. S.

Nasution menyebutkan tahun 1909, sementara beberapa sumber lain menyebut

tahun 1910. Bagaimanapun, keberadaan perkumpulan ini belumlah membuahkan

hasil yang signifikan.

Tahun 1913, dibentuklah suatu panitia untuk memberikan sumbang saran kepada

pemerintah untuk membentuk suatu sekolah tinggi di Hindia Belanda dan dalam

laporan akhirnya yang dipublikasi pada tahun 1915, dinyatakan bahwa Hindia

Belanda belum siap untuk mendirikan sekolah tinggi.16 Sementara itu, sumber lain

menyebutkan bahwa di tahun 1913, panitia tersebut telah menyimpulkan bahwa

Indonesia belum matang untuk mendapat perguruan tinggi17

Ada sedikit hal yang perlu diperhatikan dalam kaitan dengan proses hingga

didirikannya TH te Bandoeng berdasarkan beberapa sumber. Hal pertama, meski

panitia yang bertugas menyarankan kepada pemerintah untuk membentuk sekolah

tinggi menyimpulkan ketidaksiapan Hindia Belanda, namun panitia tersebut

memandang penting untuk dibuat suatu komisi pendidikan teknik, dengan

anggapan akan pentingnya pendidikan teknik di Hindia Belanda. Maka

dibentuklah Technisch Onderwijs Comissie, yang berkesimpulan bahwa,

disamping sekolah teknik yang sudah ada (4 tahun studi di atas ELS atau HBS),

diperlukan tambahan pendidikan insinyur dengan dua program: Ingeniuer’s

Diploma A dengan lama studi 4 tahun sesudah MULO, dan Ingenieur’s diploma B

dengan lama studi 6 tahun sesudah MULO. Ternyata, minoritas dalam panitia

tersebut mengusulkan tidak hanya dibentuk MTS –Middelbare Technische

School- yang pada akhirnya tidak pernah dibuka oleh pemerintah, tetapi juga

dibentuk suatu pendidikan insinyur dengan lama studi 4 tahun setelah HBS.18

16 Prof. Dr. S. Nasution, MA. Op.cit. hal.143

17 Goenarso. Riwayat Perguruan Tinggi Teknik di Indonesia Periode 1920-1942. Penerbit ITB.

Bandung, 1995 : 3 18 ibid

Page 21: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

21

Menurut Nasution, Technisch Onderwijs Comissie yang dibentuk pada tahun 1918

tersebut, memulai dengan suatu anggapan tentang perlunya pendidikan teknik

tinggi. Hal itu ditandaskan oleh Gubernur Jenderal saat itu dalam acara peresmian

komisi tersebut. Sehingga, salah satu tugasnya ialah mencari jalan terbaik untuk

mewujudkannya.

Hal kedua ialah, setahun sebelum Technisch Onderwijs Comissie dibentuk, telah

dilakukan upaya-upaya oleh pihak swasta yang berujung pada dibentuknya suatu

lembaga persiapan pembentukan pendidikan tinggi di Hindia Belanda, yaitu

Koninklijk Instituut voor Hooger Onderwijs in Nederlands Indie. Lembaga inilah

yang pada akhirnya nanti berhasil mewujudkan dibentuknya sekolah tinggi di

Hindia Belanda setelah bekerja ekstra keras dalam waktu tiga tahun.

3.2. Motif Dalam Beberapa Perspektif

Menurut Prof. Abdoel Raoef Soehoed, tiap negara memulai pendidikan tekniknya

didasari atas kebutuhan-kebutuhan untuk pembangunan yang sedang berkembang

saat itu. Ia mencontohkan bahwa tatkala Amerika Serikat merasa mulai

membutuhkan jembatan-jembatan bentang lebar, maka ahli-ahli dari Eropa yang

didatangkan untuk merancang jembatan-jembatan gantung. Demikian pula dengan

negara Jepang, yang menyewa para ahli dari Belanda untuk memenuhi kebutuhan

akan pengendalian sungai dan tata air.

Penjajah kolonial Belanda, sangatlah menyadari akan potensi besar yang

dikandung oleh bumi Nusantara. Untuk pelaksanaan survai dan peneltian

mengenai potensi itu, pihak Belanda seringkali menyewa tenaga-tenaga ahli dari

Jerman.

Sekolah Teknik di Hindia Belanda, dengan demikian penting untuk dibangun,

karena didesak oleh kebutuhan yang timbul akan pengendalian air secara teknis

untuk mendukung perkebunan khususnya perkebunan gula dan pertanian.

Page 22: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

滐٨

22

Peangangkutan hasil-hasil dari keduanya, agar dapat cepat dan murah, diperlukan

sebuah sistem perkeretaapian, jalan raya, dan pelabuhan. Maka pemfokusan

pembangunan fakultas pada sekolah tinggi yang dibentuk ialah pada teknik sipil.

Secara keilmuan, rencana pendirian sekolah tinggi teknik, khususnya TH te

Bandoeng, juga didasarkan atas realitas bahwa cirri-ciri hidrologi dan sifat-sifat

hidrolika serta sifat-sifat tanah di Kepulauan Nusantara tidak sebagimana

umumnya di Eropa dan Amerika.

Sementara, menurut Prof. Mohamad Sahari Besari, bahwa mulai awal abad XX,

teknologi irigasi, jalan raya, dan kereta api telah tumbuh menjadi sistem teknologi

besar, yang pada gilirannya mulai digunakan sebagai prasarana untuk aktivitas

kalangan bumiputera. Untuk pengelolaan irigasi dan jalan raya, pengelolanya

berbeda dengan kereta api. Verkeer en Waterstaat (transportasi dan pengairan)

dari BOW mengelola irigasi dan jalan raya, sementara Staatsspoorwegen (SS)

mengelola sistem perkeretapaian. Kedua instansi tersebut diisi oleh orang-orang

Belanda, terutama di kalangan eselon atasnya. Akan tetapi, perkembangan yang

pesat sistem teknologi di Hindia Belanda, membutuhkan tenaga-tenaga pelaksana

tambahan, khususnya rekayasawan. Kebutuhan itu semakin dirasakan mendesak

akibat terjadinya perang dunia I pada dasawarsa pertama abad XX.

3.3. Antara Pemerintah, Kaum Pengusaha, dan Indie Weerbaar19

Melihat kemajuan di Hindia Belanda, mulailah dipikirkan lebih dalam mengenai

perlunya tenaga-tenaga ahli pada banyak cabang pekerjaan. Kemajuan Hindia

Belanda bakal terlambat jika kekurangan tenaga yang terpelajar. Maka jalan yang

mesti ditempuh ialah dengan cara mendirikan sekolah-sekolah menengah dan juga

untuk menuju pendidikan tinggi. Pemikiran-pemikiran ke arah sana, akhirnya

19 Indie Weerbaar artinya Pertahanan Hindia, suatu perhimpunan yang berisi kumpulan ragam

kalangan, agar harapan dan tuntutan dari berbagai golongan dapat lebih mudah disampaikan

kepada pihak pemerintah.

Page 23: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

峠۽

23

disetujui juga oleh Volksraad (Dewan Rakyat) saat itu di tahun 1918, yang ujung-

ujungnya mengadakan suatu komisi untuk keperluan mendirikan sekolah tinggi.20

Sebetulnya, sejak tahun 1917 telah dimusyawarahkan untuk keperluan

pembentukan komisi tersebut, yang berguna untuk menimbang apakah perlu dan

dapatkah didirikan di tanah ini sebuah Polytechnische School (Tjaja Hindia:

Agustus 1920). Akan tetapi, pembincangan masalah ini dihentikan sementara,

dikarenakan didapat kabar dari negeri Belanda bahwa pada pertengahan tahun

1917 telah didirikan Koninklijk Institut voor Hooger Technisch Onderwijs in

Nederlands Indie, yang bermaksud dengan segera dapat mendirikan sebuah

institusi pendidikan tinggi teknik di Hindia Belanda.

Koninklijk Instituut voor Hooger Technisch Onderwijs in Nederlands Indie

didirikan pada tanggal 30 Mei 1917 di kantor Nederlansche Handelmaatschappij

(Maskapai Perdagangan Belanda) di Amsterdam. Dalam pertemuan pembentukan

lembaga itu, antara lain dihadiri oleh kalangan praktisi perdagangan, pengusaha,

dan perbankan. Mereka yang hadir diantaranya adalah sebagai berikut: J.B Van

Heutz (mantan gubernur Jenderal Hindia Belanda), J.T. Cramer (mantan presiden

NHM dan mantan minister van kolonien), A Mueller dan Van Walree (Direktur

NHM), S.P van Eeghen (Voorzitter Kamer van Koophandel). Pertemuan itu

dihadiri puluhan orang. Adapun wakil dari Indie Weerbaar yang hadir ialah

Pangeran Ario Koesoemodiningrat, R. Toemenggung Danoe Soegondo, D. van

Hinloopen Labberton, Mas Ngabehi Dwidjo Sewojo, Kapitein W.V. Rhemrev,

Abdoel Moeis, dan F. Laoh.

Pertemuan pembentukan Koninklijk Instituut voor Hooger Technisch Onderwijs in

Nederlands Indie tersebut juga menghasilkan keputusan untuk membentuk

kepengurusan, yang disebut Raad van Beheer, yaitu:

C.J.K Van Aalst Voorzitter (Ketua)

J.B.A Jonckheer Penningmeester (Bendahara)

H. Colijn Lid (Anggota)

20 Pengadjaran Tinggi. Tjaja Hindia, Thn. Ke-9, No.3, 15 Agustus 1920

Page 24: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

자۾

24

Herbert Cremer Lid

W.F. van Heukelom Lid

V.H. ter Kuile Lid

R. van Lennep Lid

Jhr. H. Loudon Lid

J.W. Mac Donald Lid

A.C. Mees Lid

Ph. J. Roosegaarde Bischop Lid

B.E. Ruys Lid

Mr. G. Vissering Lid

J.W. Yzerman Lid

Pada pertemuan tersebut, C.J.K. Van Aalst memberikan kata sambutan. Beberapa

hal yang dia sampaikan antara lain ialah; bahwa lembaga yang didirikan itu

bermaksud sekali bersama-sama dengan pemerintah akan bekerja memajukan

penduduk tanah Hindia baik berupa hal ekonomi (perusahaan hidup) dan dalam

hal sosial (pergaulan hidup). Aalst menyambut dengan kegirangan hati atas

rencana kedatangan utusan dari Indie Weerbaar ke negeri Belanda, dan

kedatangan itu menunjukkan suatu tanda yang nyata untuk meneguhkan

perhubungan Tanah Hindia dengan Belanda.

Faktor itulah yang menyebabkan rencana bertolaknya wakil-wakil Indie Weerbaar

ke Belanda memunculkan banyak caci maki dari rakyat Hindia Belanda.

Sebetulnya, sejak awal dibentuknya Indie Weerbaar, keberadaannya telah

mengundang banyak protes dari rakyat Hindia Belanda. Indie Weerbaar

dipandang sebagai sebuah pohon yang amat dibenci. Kendati begitu, Indie

Weerbaar tetap berdaya upaya melakukan penyampaian maksud dan cita-cita

Bangsa Hindia Belanda, untuk disampaikan kepada pemerintah Belanda.

Maka, disaat niatan dari para pengusaha ingin mendirikan suatu perguruan tinggi,

pada saat yang bersamaan, Indie Weerbaar mengagendakan untuk berkunjung ke

negeri Belanda, dengan tujuan menghadap Seri Baginda Raja Puteri dan anggota-

Page 25: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

저܃

25

anggota parlemen Belanda. Kedatangan itu dianggap menunjukkan suatu kelakuan

yang menuju jalan bekerjasama antara Hindia Belanda dengan Belanda, dimana

rakyat Hindia Belanda memperhatikan tanah airnya dan mengakui Belanda

sebagai pemimpinnya.

Salah satu hal yang masuk dalam pembahasan Indie Weerbaar ialah masalah

perlunya diperhatikan masalah pendidikan bagi rakyat bumiputera. Fakta lain

yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pembentukan Indische Universiteits

Vereeninging pada tahun 1910 yang diinisiasi oleh kalangan indo-eropa, dapatlah

menunjukkan bahwa sesungguhnya di kalangan bumiputera dan indo-eropa saat

itu telah muncul suatu kesadaran penuh akan pentingnya pendidikan sebagai titik

poin penting guna memajukan bangsa.

Telah munculnya kesadaran itu, juga diperkuat dengan pernyataan van Aalst di

pidato pendirian Koninklijk Instituut voor Hooger Technisch Onderwijs in

Nederlands Indie, yang mengatakan bahwa mereka (kaum pengusaha) telah

mencermati perkembangan pergerakan di Hindia Belanda, dimana Boedi Oetomo

(1908) dan Sarekat Islam (1905) dianggap memiliki pengaruh yang kuat di

masyarakat, dan gema suara cita-citanya telah membangunkan mereka untuk

menunjukkan suatu budi baik kepada rakyat Hindia Belanda dengan berrmaksud

mendirikan sebuah sekolah teknik tinggi. Pendirian sekolah itu, dimaksudkan agar

rakyat Hindia Belanda dapat mempelajari ilmu-ilmu yang tinggi, dan diharapkan

supaya sekolah itu menolong untuk memajukan perkara penghidupan rakyat

bumiputera. Sebab, sampai saat itu, segala pekerjaan yang siginifikan di tanah

Hindia Belanda, diotaki oleh orang-orang Eropa, yang biasanya, apabila sudah

menjadi kaya, mereka pulang kembali ke negerinya tanpa meninggalkan ’pahala’

di tanah Hindia Belanda. Oleh karena itulah, Van Aalst juga berharap bahwa

rakyat bumiputera nantinya dapat pula menjabat pangkat-pangkat yang bagus

pendapatannya, baik pada Gubernemen maupun pengusaha.

Adapun kedatangan Indie Weerbaar ke Belanda, dipandang para pengusaha

sebagai sebuah momentum yang pas untuk mengundangnya dalam pertemuan

Page 26: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

26

mereka dan mengabarkan berita baik mengenai akan dihadiahkannya sebuah

sekolah tinggi bagi rakyat Hindia Belanda. Salah seorang wakil Indie Weerbaar,

regent (bupati) Magelang, Raden Toemenggung Danoe Soegondo, menjawab

pidato van Aalst. Ia mengucapkan banyak terima kasih dan mengatakan bahwa

rakyat Hindia Belanda bergirang hati atas maksud yang mulia tersebut. Ia juga

mengatakan bahwa Seri Baginda Maharadja telah menunjukkan limpah

karunianya kepada rakyat Hindia Belanda, dan telah menyetujui maksud mulia

itu. Tidak ketinggalan, ia berharap bahwa keberadaan ’Instituut voor Hooger

Technisch Onderwijs’ akan menjadi rantai kukuh yang akan mempersatukan

Hindia Belanda dengan Belanda.

Sementara itu, di tanah Hindia Belanda, pemerintah baru mendirikan Onderwijs

Technisch Comissie pada tahun 1918 setelah terjadi diskursus yang memakan

waktu cukup lama. Pembentukan Onderwijs Technish Comissie itu erat kaitannya

dengan politik pendidikan dari pemerintah Hindia-Belanda waktu itu yang

memandang penting untuk dibukanya pendidikan teknik menengah untuk

mencukupi kebutuhan tenaga kerja di Hindia Belanda.

Dengan demikian, setidaknya saat itu ada tiga kalangan yang sedang memikirkan

tentang adanya kemungkinan pendirian sekolah tinggi. Sejauh ini, menurut kami,

pendidikan yang dibincangkan oleh Indie Weerbaar tidak spesifik merujuk kepada

pendidikan tinggi, mengingat belum ditemukannya keterangan bahwa mereka

secara khusus fokus membincangkan itu. Akan tetapi, berdasarkan surat kabar

Boedi Oetomo tanggal 7 Juli 1920, perihal akan didirikannya suatu Technische

Hooge School, itu adalah buah dari pergerakan yang dilakukan Indie Weerbaar.

Maka muncul ungkapan; Pohonnya di benci, buahnya dipuji. Padahal, Van Aalst

telah jelas mengatakan bahwa pembentukan lembaga persiapan pendirian sekolah

tinggi di Hindia Belanda dipicu dari kesadarannya dari mencermati perkembangan

yang ada di Hindia Belanda.

Terlepas dari motif yang sesungguhnya ada di balik kalangan pengusaha yang

mengusahakan pendirian lembaga itu, bagaimanapun, keinginan tersebut

Page 27: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

?

27

mendapatkan persetujuan dari pemerintah Belanda. Hal ini menyiratkan bahwa,

usulan pembentukan sekolah tinggi di Hindia Belanda, sejalan dengan politik

pendidikan yang diterapkan pemerintah saat itu.

Sesungguhnya, secara politis, politik etis dapat dikatakan resmi diberlakukan

sejak Ratu menyampaikan pidatonya di tahun 1901 untuk pengguliran hal

tersebut. Efeknya, segala kebijakan yang berkaitan dengan tanah jajahan,

disandarkan pada konsep itu. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa dalam hal

sekolah tinggi, pemerintah baru berhasil mendirikan sekolah tinggi untuk pertama

kalinya di Hindia Belanda ialah pada tahun 1924 (Recht Hoogeschool) di

Batavia21. Maka, sesungguhnya kemauan para pengusaha untuk mendirikan suatu

sekolah tinggi di Hindia Belanda, tidaklah dalam kerangka politik etis, sebab

usulan itu tidaklah datang dari kalangan pemerintah, melainkan swasta. Sehingga,

patutlah dicurigai bahwa niatan pembangunan sekolah tinggi tersebut, menyimpan

sebuah motif ekonomi yang bakal menguntungkan kalangan pengusaha, dimana

kerangka etis adalah bungkusnya. Artinya, etis yang didasarkan pada pola saling

menguntungkan satu sama lain. Bahwa kaum pengusaha itu menganut haluan etis,

adalah hal yang wajar, karena, memang begitulah suasana pada umumnya di

kalangan orang-orang Belanda saat itu. Tetapi, bahwa kaum pengusaha itu

menjalankan suatu politik etis, masihlah dapat diperbincangkan.

Keraguan tersebut semakin menguat selang puluhan tahun kemudian setelah TH

te Bandoeng berdiri. Lantaran persyaratan masuk sekolah tinggi tersebut mesti

mengantongi ijazah HBS atau sekolah menengah plus sambungan, tentu saja

otomatis yang bakal diuntungkan tetap saja kalangan Belanda. Sebab, HBS

hampir seluruhnya berisi orang-orang Belanda dan Eropa (orang bumiputera

hanya sedikit, itu pun anak-anak priyayi), sementara, kebanyakan rakyat Hindia

Belanda, yang sudah mencapai setingkat SMU saja masih amat sedikit. Dari 200

insinyiur yang berhasil lulus dari TH te Bandoeng hingga tahun 1940, 63 %

berkebangsaan Belanda atau Eropa, 10 persen bangsa Cina, dan hanya 27 %

bangsa Hindia Belanda. Dengan demikian, alasan pendirian yang diajukan oleh

21 Recht Hoogeschool = Sekolah Tinggi Hukum, berkedudukan di Batavia. Menerima lulusan

AMS dan HBS, lama belajarnya lima tahun

Page 28: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

䆐ۺ

28

para pengusaha untuk memajukan Tanah Hindia, secara umum tetaplah jauh lebih

menguntungkan pihak Belanda. Hal ini memperkuat dugaan bahwa para

pengusaha cenderung hanya sedang beretorika manis dalam bungkus bahwa

pendirian sekolah tinggi di Hindia Belanda dikaitkan dengan pelaksanaan politik

etis.

Terkait Indie Weerbaar yang mendapat berita ’hadiah’ rencana pembentukan

sekolah tinggi, langsung dari Amsterdam di tahun 1917, kami menilai bahwa hal

itu bukanlah hasil pergerakan dari Indie Weerbaar. Sebab, saat itu Indie Weerbaar

hanya diundang oleh kalangan pengusaha untuk diberitahukan terkait rencana

pendirian sekolah sekolah tinggi di Hindia Belanda. Menilik pernyataan delegasi

Indie Weerbaar dalam menjawab pidato Van Aalst, kami menilai, menunjukkan

kemenangan kalangan pengusaha terhadap kalangan bumiputera. Sebab, sejak

diberlakukannya secara resmi politik etis, Prof. Snouck Hurgronje yang saat itu

menjadi penasehat Gubernur Jenderal J.B Van Heutz, mengusulkan konsep Pax

Nederlandica, yang bertujuan untuk memelihara suasana damai, mesra dan serasi

antara pihak bumiputera dan pemerintah Belanda, yang sesungguhnya hal itu lebih

banyak menguntungkan kepentingan Belanda sendiri. Apalagi, dalam pertemuan

di Amsterdam tersebut, J.B Van Heutz juga menghadirinya.

Diluar tugas untuk menyampaikan aspirasi dan cita-cita rakyat Hindia Belanda ke

pemerintah Belanda, dua anggota delegasi Indie Weerbaar, yaitu Abdoel Moeis

dan M.Ng. Dwidjosewojo mengadakan berbagai ceramah di hadapan banyak

kalangan di Belanda. Disana diajukan pentingnya kedudukan sebuah dewan

perwakilan rakyat. Usulan ini berhasil dengan diresmikannya Volksraad22 pada

tanggal 18 Mei 1918.

Adapun berdasarkan rujukan Adjat Sakri, dkk, yang menukil dari Ghazali (1978),

disebutkan bahwa Indie Weerbaar memiliki peran yang cukup signifikan dalam

mendesak keras untuk meminta didirikannya sekolah tinggi teknik. Pidato Abdoel

Moeis di hadapan perdana menteri C.M Pleyte dan Dr. A.M. Colijn antara lain:

22 Volksraad adalah Dewan Rakyat, mirip dengan DPR saat ini

Page 29: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

?

29

’Mana mungkin penduduk Bumiputera sanggup melawan Jepang yang begitu kuat dan telah pandai membikin meriam, kapal perang dan teknik persenjataan lainnya. Hindia Sulit dipertahankan selama anak negeri belum diajarkan pengetahuan-pengetahuan teknik, kami mengusulkan agar segera didirikan sekolah teknik tinggi, agar penduduk bumiputera dapat ikut serta mempertahankan Hindia Belanda di masa mendatang’

Mencermati hal tersebut, bahwa ketika itu sebagian kecil kalangan terpelajar di

Hindia Belanda menyadari akan pentingnya kebutuhan sekolah tinggi tidaklah

dapat dipungkiri. Namun demikian, bahwa pendirian sekolah tinggi teknik

pertama di Hindia Belanda adalah hasil desakan dari Indie Weerbaar, patutlah

diragukan. Alasan pertama, bahwa pernyataan Abdoel Moeis tersebut ditujukan

kepada pemerintah Belanda, sementara pembentukan sekolah tinggi pertama

diusulkan oleh kalangan luar pemerintah (swasta-pengusaha). Kedua, bahwa

memang dari pemerintah sendiri sudah ada arahan untuk rencana mendirikan

sekolah tinggi di tanah Hindia Belanda, namun pemerintah tidaklah merencanakan

untuk mendirikan sekolah tinggi seperti yang sudah direncanakan terlebih dahulu

oleh kalangan pengusaha. Jadi kemungkinannya ialah, secara pribadi, Abdoel

Moeis memandang penting pendirian sekolah tinggi teknik untuk didirikan di

awal dibandingkan jenis sekolah tinggi yang lain, dan ia pun membincangkannya

dengan pemerintah belanda. Sementara pada saat yang hampir bersamaan,

didapatlah kabar baik dari kalangan pengusaha akan rencana didirikannya suatu

sekolah tinggi teknik di Hindia Belanda.

3.4. Persiapan Pendirian

Pada perkembangannya, Ketua Raad van Beheer dari Koninklijk Instituut voor

Hooger Technisch Onderwijs in Nederlands Indies, yang semula dijabat oleh Dr.

C.J.K Van Aalst, digantikan oleh J.W. Yzerman23. Selanjutnya, Van Aalst

diposisikan sebagai ketua kehormatan. Yzerman dipilih karena dipandang

memiliki pengalamannya yang cukup dalam perkeretaapian di Jawa dan

23 Dalam ejaan Belanda J.W. Ijzerman ditulisnya J.W. Yzerman

Page 30: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

䇠ۺ

30

Sumatera, wawasan tentang maasyarakat Hindia belanda, termasuk yang

menyangkut sejarah kuno Jawa dan Sumatera.

(a) C.J.K van Aalst (b) J.W. Yzerman

Gambar 4. Ketua kehormatan dan Ketua

Raad van Beheer

3.4.1. Peraturan Akademik

Kemudian, Raad van Beheer dalam pekerjaannnya membentuk sebuah komisi

yang bertugas merancang kurikulum pendidikan untuk ITH (Indische Technische

Hoogeshool). Komisi yang dimaksud ialah Onderwijs Comissie, dimana

anggotanya ialah Prof.Ir. W. Weys, Prof.Dr. S. Hoogewerf, dan Ir. R.A. van

Sandick. Prof Ir.W.Weys adalah mantan Hoofdingenieur dari B.O.W24, ia menjadi

Hoogleeraar (guru besar) di TH te Delft, jurusan Waterbouwkunde untuk tanah

yang berhawa panas, yang pada saat itu dia juga menjadi Direktur dari N.V.

Rystlanden Michiola-Arnold. Ia ditugaskan untuk merancang kurikulum dan

program studi insinyur sipil. Prof. Dr. S. Hoogewerf, adalah Hoogleeraar (guru

besar) dalam ilmu scheikunde dan mantan Rector-magnificus25 dari TH Te Delft.

Ia ditugaskan untuk menyusun kurikulum dan program studi insinyur kimia

(Technoloog). Sementara itu, Ir. R.A. van Sandick bertugas sebagai Sekretaris.

24 BOW: Burgerlijke Openbare Werken, Dinas Pekerjaan Umum

25 Menurut Prof. Hariadi Soepangkat, di Belanda, untuk membedakan pimpinan gereja yang juga

disebut Rector, maka untuk pimpinan universitas/institut disebutnya Rector-Magnificus

Page 31: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

?

31

Komisi tersebut menjelaskan hal-hal berikut; Insinyur-insinyur yang akan

dihasilkan adalah insinyur sipil dan insinyur kimia yang setara dengan lulusan TH

te Delft di negeri Belanda. Demikian pula dalam hal teoretik, kepandaiannya akan

cukup untuk menjalankan pekerjaannya, kecuali terkait ilmu-ilmu umum yang

diringkaskan menjadi lebih sedikit.

Perihal persyaratan tingkat pendidikan yang diperkenankan masuk, ialah tamatan

pengajaran sekolah 5 tahun (HBS lima tahun) atau yang dapat disamakan dengan

itu, misalnya : MULO plus sekolah sambungan 2 tahun, atau sekolah menengah 3

tahun plus sekolah sambungan 3 tahun. Untuk aturan umum pengajaran, tidaklah

mengacu kepada sekolah teknik menengah, namun kepada sekolah teknik tinggi.

Diadakan pula peraturan yang mengharuskan belajar dan mengevaluasi

kepandaian yang telah diajarkan.

Tentang lamanya masa sekolah itu, menurut pertimbangan komisi tersebut, akan

memakan waktu 4 tahun, yang dapat disamakan dengan waktu 5 tahun yang

diajarkan pada TH te Delft. Keterangannya adalah sebagai berikut: Pada TH te

Delft, dalam satu tahunnya dihitung sebanyak 28 minggu masa aktif untuk tahun

ke-1 dan ke-2, sementara untuk tahun ke-3 sampai dengan tahun ke-5 kurang lebih

sebanyak 34 minggu dalam setahun. Adapun untuk ITH, ditetapkan dalam 1

tahunnya 40 minggu masa aktif, setelah dikurangi masa libur 10 minggu dan masa

ujian 2 minggu. Secara komparatif, rancangan program pendidikan untuk ITH

lebih banyak ketimbang di Delft (160 minggu berbanding 158 minggu, berbeda

hanya 2 minggu saja)26.

Khusus untuk belajar menggambar di ruang gambar dan di laboratorium, dalam

satu tahun pengajaran dihitungnya sebanyak 42 minggu, karena kedua tempat

belajar tersebut tetap dibuka selama ujian berlangsung selama 2 minggu. Tetapi,

tidak semua pelajaran menggambar yang dibuka, menggambar teknik adalah

26 Menurut Prof. Goenarso tidak demikian. Studi di TH te Delft hanya memuat 25 minggu kuliah

dalam setahun, tanpa keterangan lebih lanjut berapa minggu masa aktif kuliah pada tingkat kedua,

ketiga, dan keempat.

Page 32: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

䈰ۺ

32

perkecualian, karena, pelajaran tersebut telah selesai pada saat permualaan masa

ujian.

Supaya mahasiswa selalu belajar dan rajin datang ke kampus, maka menurut

komisi tersebut, direkomendasikan untuk pengadaan soal-jawab (tugas)27. Hal itu

dilakukan misalnya sekali dalam 8 minggu dengan memberikan beberapa soal

yang mesti dijawab diatas kertas. Ujian dilaksanakan hanya sekali dalam setahun,

yaitu pada penghabisan tahun. Ujian pada tahun ke-3 disebut ujian-kandidat,

sehingga mereka yang berhasil lulus dalam ujian tersebut berhak memperoleh

gelar candidaat.28

Guru yang mengajar pada ITH ialah guru besar dan guru besar luar biasa yang

jika perlu dibantu oleh asisten. Selain itu, diperkenankan pula bagi guru menengah

dan guru menengah sambilan untuk mengajar disana. Guru besar biasa adalah

guru besar yang tetap, sementara Guru Besar luar biasa ialah guru besar yang

didatangkan dari luar ITH.

Peraturan lain yang juga ditetapkan ialah mengenai cara belajar, tidak ada vrije

studie (studi bebas) seperti layaknya di negeri Belanda. Artinya, hingga tahun ke-

3, mahasiswa tidak diperkenankan untuk mengambil suatu mata kuliah lanjutan

secara bebas, melainkan sudah ditetapkan oleh lembaga, dengan tingkat keketatan

prosentase kehadiran di kelas. Barulah pada tahun ke-4, mahasiswa diberi

kelonggaran untuk menekuni suatu mata kuliah pilihan yang diminati dan diberi

kebebasan secukupnya di laboratorium untuk keperluan praktek.

Mengenai pustaka, diusulkan untuk memenuhi perpustakaan dengan pustaka yang

memadai, baik untuk kepentingan mahasiswa maupun para guru besar. Pengadaan

pustaka tersebut sangat dianjurkan, sehingga menuntut suatu pendanaan yang juga

cukup. Pendanaan itu utamanya dapat diberikan dari pihak pengusaha, dengan

tidak menutup kemungkinan dari sumber-sumber lain.

27 Barangkali hal tersebut semacam kuis pada saat perkuliahan di ITB sekarang ini

28 Candidaat agak mirip dengan sarjana muda (sarmud)

Page 33: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

?

33

3.4.2. Pendanaan

Setelah Koninklijk Instituut voor Hooger Technisch Onderwijs in Netherland

Indies di bentuk di Amsterdam pada tahun 1917, segera dilakukan pencarian dana

untuk persiapan pendirian sekolah tinggi teknik yang direncanakan.

Setahun kemudian, tahun 1918, datanglah delegasi dari Hindia Belanda ke negeri

Belanda, yang mendukung pendirian Koninklijk Instituut voor Hooger Technisch

Onderwijs in Netherland Indies. Salah seorang delegasi itu ialah K.A.R Bosscha,

seorang pengusaha perkebunan di Malabar, Bandung Selatan. Delegasi tersebut

juga mambantu dalam penggalangan dana.

Di tahun 1919, telah terkumpul suatu jumlah yang cukup besar, yaitu sebesar 3,33

juta gulden. Uang sebesar itu diproyeksikan baru hanya cukup untuk membangun

satu buah jurusan saja. Dalam hal ini, jurusan yang dimaksud ialah teknik sipil,

yang spesifiknya Weg en Waterbouwkunde ( Ilmu Bangunan Air dan Bangunan

jalan). Cepatnya penggalangan dana tersebut lantaran pengurus Koninklijk

Instituut voor Hooger Technisch Onderwijs in Netherland Indies, adalah orang-

orang yang cukup berpengaruh.

3.4.3. Tenaga Pengajar

Setelah rapat umum membentuk Raad van Beheer yang diketuai oleh J.W.

Yzerman, pada gilirannya Raad van Beheer tersebut meminta kesediaan Prof. Ir.

J. Klopper sebagai calon rector-magnificus ITH. Prof. Klopper saat itu adalah

guru besar di Technische Hoogeschool te Delft. Ia diangkat menjadi guru besar

disana sejak 11 September 1905 (Hoogleraar in de Toegepaste Wiskunde en

Mechanica). Pada tahun 1918, Prof. Klopper menjabat sebagai Directuer van het

Centraal Bruinkolenbureau.

Page 34: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

?

34

Setelah Prof. Klopper bersama Yzerman datang ke Hindia Belanda pada 19 April

1919 dan mengerjakan beberapa pekerjaan inisiasi untuk pendirian ITH, mereka

berdua kembali lagi ke Belanda pada bulan Juli 1919. Tiga bulan kemudian, Prof.

Klopper kembali lagi ke Hindia Belanda setelah mendapat kepastian akan

kesediaan dua orang guru besar dari TH Delft untuk menjadi guru besar di ITH

untuk vak matematika dan vak fisika.

Prof. Dr. J. Clay29, guru besar fisika TH Delft, resmi diangkat menjadi guru besar

ITH pada tanggal 1 Januari 1920. IA ditugaskan untuk memberikan mata kuliah

fisika. Sementara, Prof. W. Boomstra diangkat menjadi guru besar pada tanggal 1

Maret 1920. Ia ditugaskan untuk mengajar matematika. Ia telah tiba di Tanjoeng

Priok pada tanggal 5 Juli 1920, dan langsung memberikan kuliahnya yang

pertama pada tanggal 7 Juli 1920.

Kehadiran dua orang guru besar tersebut tentulah dirasa kurang. Apalagi

keduanya sama-sama berada pada vak eksakta. Oleh karena itulah, Prof. Klopper

mencari orang lain yang dapat mengisi mata kuliah pada vak bangunan dan ilmu

bahan bangunan. Berkat pengaruh dan wibawanya, Ir. R.L.A. Schoemaker

bersedia untuk mengajar di ITH, dengan catatan setelah masa cuti yang sedang

diambilnya di negeri Belanda. Sebagai pengganti sementara hingga

kedatangannya ke Hindia Belanda, Ir. C.P. Wolff Schoemaker, seorang arsitek,

bersedia memulai kuliah yang dimaksud. Keduanya kelak menjadi guru besar

biasa bagi TH te Bandoeng.

Jadi, sampai dengan peresmian berdirinya TH te Bandoeng, baru ada tiga orang

guru besar yang mengajar. Setelah itu, seiring berjalannya waktu, jumlahnya

semakin meningkat.

29 Berdasarkan tulisan Prof. Bambang Hidayat, ia adalah peneliti sinar kosmis pertama di dunia.

Selengkapnya lihat artikel Dari Awal yang Kecil dan Berkarakter. Sukma Pendidikan Tinggi Dari

TH Hingga ITB 2003. Proceeding workshop Mewujudkan ITB abad XXI. Penerbit ITB. Januari

2004

Page 35: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

䊠ۺ

35

3.4.4. Tempat

Setelah Yzerman berhasil meminta kesediaan Prof. Klopper untuk menjadi Rector

Magnificus untuk ITH, keduanya bertolak ke Hindia Belanda (19 April 1919).

Pada tanggal 1 Mei 1919 keduanya bertemu dengan Gubernur Jenderal Graaf van

Limburg Stirum untuk membicarakan hal-hal yang terkait dengan dukungan

persiapan pendirian ITH.

Terkait dengan lamanya waktu membangun, diproyeksikan kampus ITH dapat

selesai dalam tahun 1922, namun Gubernur Jenderal mengharapkan agar sekolah

tinggi teknik tersebut dapatlah selesai dibangun pada tahun pertengahan tahun

192030.

Diskursus lain yang menjadi hangat ialah terkait pemilihan tempat yang dianggap

cocok untuk didirikannya ITH. Ada dua diskursus, yaitu apakah Solo atau Jogja,

dan apakah Batavia atau Bandung. Perbedaan pendapat meruncing pada dua

tempat, yaitu Batavia dan Bandung. Sebagian berpandangan bahwa Batavia

adalah kota yang tepat lantaran Batavia infrastruktur, sarana dan prasarananya

sangat memadai. Sementara, yang pro terhadap Bandung, berpendapat bahwa

Bandung hawa udaranya amat cocok bagi kalangan Belanda dan Eropa. Selain itu,

Bandung diperkirakan akan berkembang menjadi kota yang besar dan maju dalam

beberapa waktu ke depan.31

Perdebatan mengenai penentuan tempat itu, sampai-sampai memaksa Gubernur

Jenderal marah dan melakukan walkout. Namun ketua Raad van Beheer,

Yzerman, tetap bersikeras dan memaksakan bahwa ia menawarkan dua buah opsi:

didirikan di Bandung atau tidak perlu jadi ada keberadaan ITH. Upaya ini pada

akhirnya dimenangkan pihak yang pro Bandung.

30 Barangkali van Limburg Stirum menginginkan pendirian ITH merupakan salah satu hasil positif

pada pemerintahannya sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Sebab, masa jabatannya akan

habis pada tahun 1921. Sementara, jika ITH baru diselesaikan pada tahun 1922, tentunya sudah

berganti Gubernur Jenderal. 31 Perbedaan pendapat tersebut utamanya terjadi antara kubu Yzerman-Prof. Klopper dengan van

Limburg Stirum

Page 36: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

?

36

Kemudian, Burgermeester (walikota) gementee Bandung saat itu, B. Coops32,

menyediakan tanah seluas 30 hektar di utara kota Bandung, berupa persawahan di

antara Sungai Cikapundung dan Jalan Dago, membentang kira-kira 500 meter

timur-barat, dan 600 meter utara-selatan.

Tidak lama berselang, pada tanggal 4 Juli 1919, dimulailah permulaan

pembangunan kompleks itu. Simbol awalan pembangunan itu diwujdukan dalam

penanaman 4 buah pohon beringin yang ditanam olehh 4 orang gadis berbagai

bangsa (di Hindia Belanda)33. Penanaman beringin tersebut adalah semacam ritual

tradisi yang berkembang setiap kali ada hajat yang besar akan dilakukan. Adapun

letak pohon beringin tersebut masih menjadi silang pendapat. Ada yang

berpendapat bahwa beringin tersebut ditanam di belakang kampus ITB sekarang,

ada pula yang mengatakan di depan kampus dekat gerbang. Namun, kami

berpendapat 4 buah pohon beringin tersebut terletak di tempat yang sekarang

menjadi tempat monumen tugu Soekarno. Saat ini pohon beringin tersebut sudah

tidak ada lagi.34

3.4.5. Nama

Rancangan awal nama sekolah tinggi yang akan didirikan ialah Indische

Technische Hoogeschool. Berdasarkan Reglement voor de Indische Technische

Hoogeschool yang dirancang tertanggal 29 Desember 1919, memang disebutkan

bahwa nama kampusnya seperti itu, dan kemudian disingkat menjadi ITH. Tetapi

Kemudian, nama itu diubah menjadi Technische Hoogeschool te Bandoeng,

disingkat menjadi TH te Bandoeng. TH te Bandoeng kerap pula disebut dengan

32 Burgermeester (walikota) Bandoeng pertama sejak ditetapkan menjadi suatu gementee (kota) di

tahun 1906 33 Belum ada data yang menyebutkan bangsa apa saja yang dianggap mewakili. Kemungkinannya

ialah bangsa Belanda, Eropa, Cina, dan Bumiputera. 34 Prof. Primadi Tabrani berpendapat letak beringin itu ada di belakang kampus, sedangkan dari

keterangan literature, ada petunjuk letak waringin (beringin) di tengah kampus saat ini (berarti di

tugu soekarno sekarang

Page 37: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

䋰ۺ

37

TH atau THB. Mengenai alasan pengubahan itu belumlah diketahui secara pasti,

termasuk siapa saja yang mengusulkan pengubahan nama itu.

Akan sebab dalam sumber data otentik pada Reglement yang disebut diatas

terdapat coretan pada kata INDISCHE, dan menggantinya dengan tambahan TE

BANDOENG di belakang kata TECHNIESCHE HOOGESCHOOL. Dengan

demikian, kami menganggap bahwa untuk sementara waktu, asumsi perubahan

nama itu adalah tanggal yang ada pada Reglement, yaitu 29 Desember 1919. Pada

gilirannya, untuk semua kejadian sejarah yang terjadi sebelum tanggal itu,

penyebutan untuk TH te Bandoeng ialah ITH.

Letak alamat TH te Bandoeng ialah di Hoogeschoolweg, yang sekarang menjadi

Jalan Ganesha. Di depan kampus dibangun pula sebuah taman yang indah, dan

dinamakan Yzerman Park, sebagai penghormatan atas jasa-jasa Yzerman dalam

mengusahakan pendirian TH te Bandoeng. Patung dada Yzerman kemudian

diletakkan di sebelah utara Yzerman Park yang menghadap ke utara. Saat ini

patung dada tersebut berada di kantor rektorat ITB, sementara sebagai gantinya,

dibuat monumen perjuangan warga Ganesha. Bangunan disekelilingnya yang

berupa setengah lingkaran, terdapat tanda keterangan nama-nama gunung beserta

arah dan ketinggiannya yang mengelilingi kota Bandung di sebelah Selatan.

3.4.6. Pengurus

Setelah simbolisasi penanaman empat buah pohon beringin di areal calon

didirikannya ITH, Prof. Klopper dan Yzerman kembali lagi ke negeri Belanda.

Kemudian, Raad van Beheer memutuskan untuk membentuk perwakilannya di

Hindia Belanda, yang salah satu tugasnya dimasa pendirian ialah mengawasi

pembangunan gedung sehingga dapat berjalan dengan lancar. Perwakilannya

tersebut dinamakan College van Directueren (Majelis Direktur), dimana K.A.R.

Page 38: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

38

Bosscha35 ditunjuk sebagai ketua, sementara Prof. Klopper sebagai sekretaris.

Adapun sebagai bendahara dijabat oleh Direktur Factorij.

Dalam organisasi pendidikan, dibentuk College van Curatoren (Majelis

Kurator/Wali). Organ tersebut dibentuk pada tanggal 20 Mei 1920, yang bertugas

memperhatikan persoalan ideal dan akademi yang bakal dihadapi TH te

Bandoeng. President-curator pertama, ditunjuklah Prof. Mr. J. H. Carpentier

Alting, yang juga menjabat sebagai vice-president Raad van Beheer. Salah

seorang anggota lain ialah R.T. Wiranatakoesoemah, Bupati Bandung36, yang

pada tahun 1937 diangkat menjadi wakil presiden kurator hingga tahun 1942.

35 Atas jasa-jasanya terhadap TH te Bandoeng, namanya diabadikan menjadi nama Laboratorium

Bosscha, yang sekarang adalah Departemen Fisika ITB, dimana ruang 9009 disebut Ruang

Bosscha. 36 Bukan kota Bandung, tapi Kabupaten Bandung. Walikota gementee Bandoeng saat itu ialah N.

Beets (1937-1942)

Page 39: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

伐ۺ

39

IV

AULA BARAT, AULA TIMUR DAN

HENRI MACLAINE PONT

Gambar 5. Henri Maclaine Pont (1885-1972)

“Arsitektur … adalah bagian dari kegiatan manusia dalam

menciptakan sesuatu untuk dirinya agar ke luar dan

menundukkan alam”

(Ir. Henri Maclaine Pont)

4.1. Pengantar

Terkait dengan Aula Barat dan Aula Timur, diperlukan pembahasan khusus dalam

rangkaian makalah ini. Oleh karenanya, penting untuk juga menelusuri latar

belakang arsiteknya, Ir. Henri Maclaine Pont, dalam upaya memahami lebih utuh

dalam penggalian nilai-nilai yang ada dalam arsitektur Aula Barat dan Aula

Timur.

4.2. Keluarga Henri Maclaine Pont

Leluhur Pont datang dari Belanda Utara. Di sana mereka menyebut dirinya

sebagai keturunan dari Het Hoen, salah satu panglima dari Water Geuzen yang

Page 40: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

?

40

melawan penjajah Spanyol. Dari namanya, mengalir pula darah Maclaine dari

Skotlandia.

Selain memiliki darah barat, buyut dari pihak ibu Maclaine Pont berasal dari

Indonesia timur (Pulau Buru). Tidak diketahui secara pasti, sejarah pernikahan

leluhur Maclaine Pont. Oleh karena berdarah campuran, menyebabkan Maclaine

Pont merupakan keturunan indo-peranakan atau disebut kleurlingen. Pada masa

itu seorang indo-peranakan dipandang memiliki derajat dibawah keturunan

Belanda totok37. Peraturan diskriminatif yang diterapkan oleh pemerintah Belanda

saat itu kepada para indo-peranakan itu diantaranya adalah diwajibkannya mereka

untuk menggunakan pakaian bumiputera seperti pakaian bumiputera dan tidak

diperbolehkannya mereka mengikuti berbagai kegiatan yang diperuntukan bagi

masyarakat Eropa, seperti berdansa dan bersiul.

Ayah Maclaine Pont bernama Pieter Maclaine Pont (1850-1926), yang berprofesi

sebagai pengacara pada pabrik gula Nederlandsch-Indische Suiker Unie yang

berpusat di Den Haag. Perusahaan gula tersebut merupakan salah satu dari empat

perusahaan gula Belanda yang beroperasi di Hindia Belanda.

Pieter Maclaine Pont merupakan pengacara yang beraliran liberal yang tidak

menyetujui penjajahan. Ideologi yang dianutnya, menyebabkan Pieter Maclaine

Pont dicabut izin bekerjanya sebagai seorang pengacara. Pengaruh dari seorang

ayah yang liberal itu, menyebabkan Maclaine Pont menganut aliran yang sama.

Mereka berdua menulis artikel-artikel anti-kolonalisme yang diterbitkan juga di

Belanda.

Walaupun bukan termasuk ke dalam keturunan Belanda asli, keluarga Maclaine

Pont juga menjalankan kebiasaan yang lazim dijalankan oleh keluarga Belanda

pada umumnya, yaitu keturunan mereka akan dilahirkan, menjalani masa kanak-

kanak dan bersekolah dasar di Hindia Belanda, lalu kembali ke Belanda untuk

bersekolah lanjutan dan menjalani masa perkuliahan. Kemudian para keluarga

37 Imam Buchori Zainuddin, Menggali Nilai di Antara Dua Dunia : Kajian Arsitektur TH

Bandoeng, Karaya Henri Maclaine Pont dan Spiritnya terhadap Budaya Akademik di ITB dalam

Proceeding Workshop Mewujudkan ITB Abad 21 (2004 : h. 53).

Page 41: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

䧠ۺ

41

Belanda tersebut akan kembali ke Hindia Belanda untuk meniti karier dan akan

kembali lagi ke Belanda untuk menghabiskan masa tuanya. Pada beberapa orang

tertentu mereka mengakhiri hidupnya di Hindia Belanda karena keadaan politis.

4.3. Kelahiran Henri Maclaine Pont

Tahun 1871, pemerintah Hindia Belanda berhasil membuat jalur kereta api dari

Batavia-Bogor. Jalur ini dibangun umtuk sarana transportasi hasil perkebunan

milik para pengusaha Belanda. Menyusul dibangunnya jaringan kereta api,

pemerintah Hindia Belanda membangun pelabuhan Tanjung Priok (1877-1883)

sebagai pengganti pelabuhan Sunda Kelapa.

Henri Maclaine Pont dilahirkan di daerah Jatinegara yang pada saat itu dikenal

sebagai Meester Cornelis, pada 21 Juni 1885. Pada saat Maclaine Pont dilahirkan,

Meester Cornelis masih merupakan kota mandiri, yang kemudian pada tahun 1935

menjadi bagian dari Batavia. Maclaine Pont merupakan anak keempat dari tujuh

bersaudara.

4.4. Masa Pendidikan Maclaine Pont

Pada saat berusia 8 tahun (1893), Maclaine Pont bersama keluarga ekspatriasi ke

Belanda dan bersekolah di Den Haag. Kedatangan Maclaine Pont ke Belanda

bersamaan dengan terbitnya tulisan Conrad Theodore Van Deventer yang berjudul

“Een Ereschuld” (Hutang Kehormatan) di majalah De Gids.

Maclaine Pont didiagnosa menderita reumatik. Sakit tersebut diderita oleh

Maclaine Pont selama beberapa bulan pada tahun 1901. Hasil pemeriksaan

kesehatan Maclaine Pont saat itu menggambarkan bahwa Maclaine Pont tidak

memiliki kesehatan yang cukup baik. Pada tahun tersebut, Ratu Wilhelmina

Page 42: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

傀ۺ

42

mengumumkan Politik Etis untuk Hindia-Belanda lewat suatu pidato kerajaan

(Troonrede).

Satu tahun kemudian (1902), pada usia 17 tahun, Maclaine Pont melanjutkan ke

jenjang perguruan tinggi di TH te Delft, pada jurusan pertambangan. Maclaine

Pont hanya menempuh pendidikan selama 1,5 tahun pada jurusan pertambangan.

Kemudian Maclaine Pont pindah ke jurusan arsitektur, dan selanjutnya bekerja

paruh waktu pada perpustakaan Universitas Utrecht. Tahun 1903, Maclaine Pont

bertemu dengan Thomas Karsten, dan kemudian keduanya menjadi teman akrab.

Bersama Karsten, Maclaine Pont melakukan ekskursi ke Belgia dan Perancis.

Selain itu, Maclaine Pont juga melakukan kunjungan ke Jerman dan Inggris.

Sepuluh tahun sebelum Maclaine Pont lahir (1875), seorang bangsawan Rusia

yang bernama Helena Petrovna Blavatsky mendirikan suatu aliran pemikiran yang

dikenal sebagai Teosofi, yang merupakan sintesis antara agama, filsafat dan sains.

Teosofi bertujuan untuk memadukan spiritual timur dengan rasionalisme barat.

Teosofi bukanlah agama, karena didalamnya tidak terdapat aturan baku yang

harus diikutinya oleh para pengikutnya. Para penganut teosofi mempercayai

beberapa prinsip berikut:

1. Mengadakan inti persaudaraan universal sesama manusia tanpa membeda-

bedakan ras, kasta, warna kulit dan jenis kelamin

2. Menggerakkan semangat persamaan mempelajari agama, filsafat dan ilmu

pengetahuan

3. Adanya upaya penyelidikan hukum-hukum yang tidak dapat dijelaskan oleh

alam dan manusia

Teosofi kemudian menjadi inspirasi bagi gerakan-gerakan kebangunan budaya

(Jawa) di Hindia Belanda. Hampir semua tokoh Boedi Oetomo dan orang-orang

yang tergabung dalam Java-instituut merupakan kelompok penganut teosofi.

Ajaran ini dapat menyatukan elit Jawa, orang-orang indo Eropa dan orang-orang

Belanda yang menyetujui gerakan asosiasi sebagaimana disarankan oleh politik

Page 43: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

=

43

etis. Pada tahun 1881, di Hindia Belanda berdiri The Pekalongan Theosophical

Society.

Gambar 6. Markas Perkumpulan Teosofi di Bandung

Gerakan teosofi selain berpengaruh pada pengembangan gagasan asosiasi di

Hindia waktu itu juga ikut memberi pengaruh secara pribadi pada diri Maclaine

Pont. Ia dalam suratnya pernah menulis bahwa

‘…sebagaimanan kebanyakan orang di Delft, demikian pula aku tertarik pada gerakan teosofi dan pemikiran Mrs.Blavastky....’

Jadi ketertarikan Maclaine Pont terhadap teosofi berawal pada saat dirinya sedang

menempuh pendidikan di Belanda. Tetapi keterlibatan Maclaine Pont dalam

perkumpulan Teosofi di Hindia Belanda tidak diketahui.

Pada tahun 1903, gedung Stock Exchange di Amsterdam selesai dibangun.

Gedung ini dibangun atas dasar seorang arsitek yang mengusung aliran

Wendingen, yaitu H.P.Berlage. Arsitektur gedung ini menjadi diskusi hangat dan

termasuk ke dalam kategori banguan yang berpengaruh pada masa tersebut. Aliran

wendingen ini lebih mementingkan kepentingan sosial daripada pameran gaya.

Selain itu aliran ini juga menekankan pentingnya kebersatuan bangunan dengan

lingkungan sekitarnya. Kemunculan aliran wendingen ini dalam wujud bangunan

arsitektur di Belanda juga disaksikan oleh Maclaine Pont.

Page 44: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

䫐ۺ

44

4.5. Maclaine Pont sebagai Seorang Arsitek

Enam tahun setelah kepindahannya ke jurusan aristektur, pada tahun 1909

Maclaine Pont (24 tahun) diwisuda dari TH te Delft. Selama periode 1909-1910 di

kantor Posthumus Meyes di Amsterdam. Proyek pertama yang ditangani secara

intensif oleh Maclaine Pont adalah pembangunan sebuah rumah sakit untuk para

pembantu gereja di Overtoon, Amsterdam. Tahun 1910, akhirnya Maclaine Pont

menikahi seorang wanita yang bernama Leonora (Noor) Hermine Gerlings. Noor

merupakan putri seorang direktur jawatan kereta api (SCS)38 di Den Haag.

Tanggal 1 Januari 1911, Maclaine Pont kembali ke Hindia Belanda bersama

isterinya dan kemudian tinggal di Tegal. Di Tegal, Maclaine Pont diminta untuk

merancang kantor cabang SCS. NIS (Nederlandsch-Indische Spoor-en Traamweg

Maatschappij), merupakan perusahaan induk SCS. Penunjukkan Maclaine Pont

sebagai arsitek kantor SCS tegal didasarkan atas saran Ir.T.H. Gerlings, yang

merupakan direktur SCS di Den Haag dan sekaligus mertua Maclaine Pont,

kepada Klinkhamer (mantan dosen Maclaine Pont di TH te Delft). Selain itu

adanya hubungan persaudaraan Maclaine Pont dengan Henry de Vogel, yang

merupakan pegawai tinggi di SCS, menjadi salah satu faktor dipilihnya Maclaine

Pont sebagai arsitek gedung SCS Tegal. Henry den Vogel merupakan paman dari

Maclaine Pont.

Pada saat itu, NIS sedang membangun jalan kereta api antara Cirebon-Semarang.

Pada saat membangun kantor NIS Semarang, Maclaine Pont meletakkan

bangunan sepanjang timur-barat, sehingga banagunan tidak akan mendapatkan

sinar matahari langsung. Tetapi bagian pintu dan jendela, dibangun menghadap

utara-selatan yang menyebabkan bangunan mendapatkan proporsi angin

semaksimal mungkin. Aristektur kantor cabang NIS di Tegal ini bergaya Eropa.

Pemilihan langgam arsitektur bergaya Eropa didasarkan atas penilaian Maclaine

Pont, bahwa gedung NIS merupakan milik perusahaan Eropa. Gedung NIS Tegal

memiliki kemiripan dengan gedung pusat NIS di Semarang. Konsep arsitektur

38 SCS : Semarang Cheribon Stoomtraammaatschappij, perusahaan kereta api dan trem Semarang-

Cheribon (cirebon sekarang)

Page 45: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

几ۺ

45

yang diterapkan oleh Maclaine Pont sangat menekankan kepada terciptanya

penghawaan dan sirkulasi udara yang baik,serta terisolasinya bangunan dari terik

panas matahari. Selain itu, Maclaine Pont juga bereksperimen menggunakan

banyak bahan bangunan dan buruh lokal. Hal ini berbeda dengan kelaziman yang

terjadi pada arsitek Eropa pada umumnya, yang banyak menggunakan bahan-

bahan bangunan impor.

Pada tahun 1918, Maclaine Pont kembali ke Utrecth. Di Utrecth, proyek

pembangunan TH te Bandoeng, diterima. Dipilihnya Maclaine Pont sebagai

arsitek gedung TH te Bandoeng kemungkinan didasarkan atas pengetahuannya

tentang kebudayaan masyarakat dan kondisi alam Hindia Belanda, mengingat

bahwa sebelumnya Maclaine Pont pernah mengerjakan beberapa proyek di pulau

Jawa. Dr. J.W. Yzerman dipilih sebagai ketua badan pengurus, juga didasarkan

atas pengetahuannya yang banyak tentang Hindia Belanda. Pengetahuan itu

didapatkan Yzerman pada saat bertugas sebagai pegawai jawatan kereta api

pemerintah Belanda pada jalur Jawa-Sumatera.

Dikarenakan berlokasi di Utrecth, Maclaine Pont tidak dapat langsung

mempelajari kondisi lahan dan lingkungan lokasi dibangunnya TH te Bandoeng.

Berbagai data tentang keadaan dan kebudayaan Hindia, imajinasi, rekaman

pengalaman tentang keadaan cuaca benua tropis selama Maclaine Pont di Hindia

Belanda, ”bermain-main” di pemikirannya. Kesemua hal tersebut berpadu, dan

membuat kertas putih itu menjelma menjadi blue print gedung TH te Bandoeng.

Page 46: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

=

46

Gambar 7. Rancangan Maclaine Pont untuk Bangunan Indische Technische Hoogeschool

Pada awal Maclaine Pont menerima proyek arsitek bangunan sekolah tinggi di

Hindia Belanda ini, lokasi tempat pembangunan belumlah ditentukan. Sehinga, di

dalam judul rancangan Maclaine Pont saat itu hanya tertulis Indische Technische

Hoogeschool. Maclaine Pont menyelesaikan rancangannya pada 1 Maret 1919.

Komisi pembangunan sekolah tinggi di Hindia Belanda, mempertimbangkan

beberapa lokasi misalnya di Batavia, Solo, Jogyakarta atau Bandung. Tetapi,

dikarenakan walikota B.Coops, menyatakan kesediannya ketempatan sekolah

tinggi teknik tersebut dan menunjukkan dengan pasti lokasi yang dimaksud, maka

terpilihlah Bandung sebagai tempat didirikannya sekolah tinggi tersebut.

Persyaratan yang diajukan kepada Maclaine Pont oleh Koninklijk Instituut voor

Hooger Technische Onderwijs in Nederlandsch Indie adalah bahwa proses

pembangunan gedung ini haruslah fleksibel,murah dan cepat. Luas lahan yang

hendak dibangun adalah 30 ha. Tugas yang dibebankan kepada Maclaine Pont

meliputi pembangunan 16 buah ruangan besar yang penting seperti ruangan yang

Page 47: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

䯀ۺ

47

dapat menampung sekitar 500-600 kursi, aula, laboratorium, perpustakaan, ruang

kuliah, studio/ruang gambar, dsb.

Pembangunan gedung TH te Bandoeng baru dilakukan setelah keluarnya

persetujuan dari Gubernur Jenderal J.P. Graaf van Limburg Stirum, tanggal 1 Mei

1919 di istana Weltevreden. Dari pertemuan tersebut disimpulkan bahwa

Gubernur Jenderal merestui pembangunan sekolah tinggi teknik tersebut, dan

diharapakan bahwa sekolah tersebut dapat diresmikan pada tahun 1920.

Sebelum proses pembangunan dimulai, empat orang gadis dari berbagai bangsa

menanam empat buah pohon beringin di areal tempat pembangunan akan

berlangsung. Penanaman pohon ini mungkin dilatarbelakangi oleh kebiasaan

masyarakat Eropa, melakukan penanaman pohon pada saat kelahiran seorang

anak, misalnya pada saat kelahiran Princess Juliana. Sehingga, salah satu pohon

di sekitar alun-alun Bandung pada waktu itu, diberi nama Juliana blooms. Selain

pada masyarakat Eropa, masyarakat Jawa juga sering mengadakan simbolisasi

penanaman pohon atau pemotongan hewan kurban pada saat kelahiran atau

dimulainya suatu pembangunan rumah. Pohon beringin tersebut ditanam pada saat

penyerahan areal pembangunan TH te Bandoeng dari walikota (burgemeester) B.

Coops. Letak sesungguhnya dari pohon tersebut, sampai saat ini belum diketahui

dengan pasti. Karena bukti primer yang menyatakan letak pohon tersebut belum

ditemukan, walau pada titik pusat areal pembangunan, di dalam rancangan tapak

Maclaine Pont (Gambar 4) terdapat tulisan waringins, letak pohon beringin

tersebut masih dipertanyakan. Beberapa versi letak ditanamnya pohon tersebut

telah dikemukakan, misalnya menurut Prof. Goenarso pohon beringin tersebut

ditanam pada pusat areal pembangunan tersebut, yaitu di belakang pintu gerbang

dan menurut Prof. Primadi Tabrani, pohon tersebut berada di areal tempat

berdirinya perpustakaan pusat saat ini.

Page 48: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

卐ۺ

48

Gambar 8. Rancang Tapak Maclaine Pont untuk Bangunan Indische Technische

Hoogeschool

Ben F. Van Leerdam39 mengumpulkan beberapa surat-surat teguran dan memori

yang ditujukan kepada Maclaine Pont dari Prof. Prof. Klopper sebagai project

officer, mengenai ketidaklengkapan gambar-gambar kerja, perhitungan biaya,

jadwal pelaksanaan, teknik konstruksi hingga perubahan arsitektonis. Prof. Imam

Bukhori Zainuddin menggunakan data yang dikumpulkan oleh van Leerdam ini

sebagai rujukan tentang adanya kekisruhan dalam pembangunan gedung TH te

Bandoeng. Dalam mendesain gedung TH te Bandoeng, Maclaine Pont

berkonsultasi dengan dosennya di Utrecth, yaitu Prof. Klinkhamer yang

berwawasan modernis, anti neoklasik dan pengagum gotik. Selain itu, Klinkhamer

selalu menganjurkan mahasiswanya untuk tidak mengikuti filsafat neoklasik yang

menonjolkan dimensi kekuasaan dalam elemen desainnya. Dan dari tulisan van

Leerdam pula, Prof. Imam mengemukakan bahwa Maclaine Pont sangat

dipengaruhi oleh sikap Klinkhamer. Sebelum pembangunan gedung TH te

39 Ben F. Van Leerdam, Arsitek. Saat ini tinggal di Belanda

Page 49: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

=

49

Bandoeng dimulai, terlebih dahulu rancangan Maclaine Pont telah disetujui,

bahkan dipuji oleh masyarakat akademik di Delft.

Ketidakharmonisan hubungan antara Prof. Klopper dengan Maclaine Pont mulai

terjadi pada saat proses pembangunan dimulai. Prof. Klopper menganggap, selain

sebagai rektor, dia juga berwenang sebagai penentu semua kebijakan, termasuk di

dalamnya kebijakan dalam pembangunan fisik gedung TH te Bandoeng. Maclaine

Pont hanya dianggap sebagai pemborong oleh Prof. Klopper. Adapun kontraktor

dalam pembangunan gedung TH Bandoeng ini adalah V.L. Sloors dari BOW.

Pada saat terjadi keterlambatan pembangunan, Prof. Klopper menganggap hal itu

disebabkan karena terlalu rumitnya desain arsitektur yang dibuat oleh Maclaine

Pont. Oleh karena itu, Maclaine Pont diminta untuk lebih menyederhanakan

desain arsitekturalnya. Selain itu, Prof. Klopper juga meminta adanya modifikasi

ruang laboratorium dan perpustakaan, mengingat belum mendetailnya rancangan

kedua ruangan tersebut pada tahap perencanaan awal dan adanya perubahan pada

program akademik. Sehingga pada akhirnya, tanpa berdiskusi terlebih dahulu

dengan Maclaine Pont, Prof. Klopper mengubah rencana arsitektural gedung TH

te Bandoeng, membangun gedung pembantu tanpa mengikuti konsep estetika

yang telah digariskan, menghilangkan ornamen yang tidak relevan serta

mengubah komponen atap yang terlalu rumit dan dapat menghabiskan banyak

biaya. Kepanikan Prof. Klopper ini kemungkinan disebabkan oleh belum

rampungnya berbagai komponen struktural pada akhir tahun 1919, mengingat

bahwa pembukaan direncanakan pada bulan Juli 1920. Keputusan sepihak Prof.

Klopper menyebabkan ketidakpuasan dalam diri Maclaine Pont, mengingat

dirinya telah disetujui sebagai technische superintendent dalam proyek tersebut.

Akhirnya untuk menyelesaikan konflik yang terjadi, maka Dr. J.W. Yzerman

selaku Ketua Badan Pengurus dari Lembaga Kerajaan untuk Pendidikan Tinggi

Teknik di Hindia Belanda (Voorzitterr voor Raad van Beheer van het Koninklijk

Instituut voor Hooger Technische Onderwijs in Nederlandsch Indie) menyetujui

saran Prof. Klopper untuk mencabut wewenang Maclaine Pont sebagai penasehat

teknis dalam proyek pembangunan gedung TH Bandoeng. Tugas Maclaine Pont

Page 50: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

䲰ۺ

50

kemudian dialihkan kepada Kolonel V.L. Sloors dari bagian zeni militer dan

Kapten M.T. van Staveren dari jawatan kereta api.

Gambar 9. Kondisi pada saat pembangunan gedung utama TH Bandoeng (1920)

Pada saat menjelang pembukaan, bangunan utama TH Bandoeng selesai

dibangun. Dan pada hari Sabtu, tanggal 3 Juli 1920 dengan mengambil tempat di

bangunan utama sebelah timur, Gubernur Jenderal J.P. Graaf van Limburg Stirum

meresmikan pembukaan sekolah tinggi teknik pertama di Hindia Belanda.

4.6. Bangunan Technische Hoogeschool te Bandoeng

Sekali lagi Maclaine Pont menerapkan sumbu utara-selatan dan barat-timur dalam

rancangan arsitekturnya. Di bagian selatan terlihat vista gunung Tangkuban

Perahu dan gunung Burangrang. Di bagian timur-barat memanjang gedung utama

TH te Bandoeng. Lahan yang disediakan, dibatasi oleh sungai Cikapundung dan

Jl.Dago (500 m barat-timur dan 600 m utara-selatan).

Page 51: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

=

51

(a) (b)

Gambar 10. (a) Tampak selatan gedung TH Bandoeng, (b) Foto udara lokasi TH Bandoeng

Pemilihan objek gunung sebagai titik pusat pandangan pada gedung TH te

Bandoeng oleh Maclaine Pont, kemungkinan didasarkan atas pengetahuannya

tentang kebudayaan masyarakat Jawa. Dimana pada masyarakat tersebut

bangunan-bangunan yang memiliki kedudukan penting dalam masyarakat

mengambil Jawa sebagai titik fokusnya. Selain itu, perpaduan berbagai elemen

barat-timur yang diaplikasikan oleh Maclaine Pont dalam gedung TH te

Bandoeng, kemungkinan disebabkan oleh paham teosofi yang dianutnya.

Unsur kebudayaan masyarakat Hindia Belanda yang dicuplik oleh Maclaine Pont

dalam karya arsitekturalnya adalah pada bagian atap gedung utama TH te

Bandoeng. Berbagai tafsiran tentang ”asal daerah” dari atap gedung utama TH te

Bandoeng bermunculan. Ada yang menyebutkan bahwa atap tersebut mengambil

ciri atap masyarakat Sumatera (Minangkabau atau Batak Karo), atau

mengadaptasi atap ”cagak gunting” dari Garut, atau Maclaine Pont

menggabungkan kelaziman berbagai bentuk atap bangunan di Jawa yang telah

ditemuinya. Akan tetapi, Maclaine Pont tidak mendefinisikan secara pasti jenis

langgam manakah yang diaplikasikannya pada atap gedung utama TH te

Bandoeng.

Page 52: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

=

52

(a) (b) (c)

Gambar 11. (a) gedung utama sebelah timur pada saat peresmian TH Bandoeng, (b) Bentuk

atap gedung utama, (c) Koridor dekat gedung utama

Seperti layaknya pada bangunan karya Maclaine Pont sebelumnya, gedung utama

TH te Bandoeng juga memiliki ventilasi dan penghawaan yang optimal. Maclaine

Pont mendesain atap gedung utama sedemikan rupa, sehingga atap tersebut

memilii gradien sudut yang berbeda untuk tiap lekukannya. Perbedaan gradien

sudut ini ditujukan supaya di dalam gedung tersebut tercipta cross-ventilation

dari penerangan alam dan penghawaan yang baik. Selain itu adanya jarak sejauh 2

meter antar rambu atap, menyebabkan air tampias hujan, dapat terhalangi dengan

baik.

Salah satu elemen yang sangat menonjol dalam desain gedung utama TH te

Bandoeng adalah adanya bentangan parabolik (Gambar 3) yang terbuat dari

rangkain lapisan kayu pada bagian interior, dengan tebal masing-masing lapisan 1

cm. Proses merangkai lapisan kayu menjadi sebuah bentangan parabolik,

merupakan suatu karya yang tercipta dari tangan-tangan terampil masa lampau.

Dan sampai saat ini, prestasi teknologi struktural yang diciptakan Maclaine Pont

dalam gedung utama TH te Bandoeng belum mendapatkan padanannya.

Kerumitan bentang parabolik dalam gedung utama TH te Bandoeng, juga diakui

oleh mahasiswa senirupa saat ini. Berdasarkan pengakuan yang penulis terima,

salah seorang diantaranya mengalami kesulitan pada saat diminta untuk

menggambarkan bentangan parabolik beserta tiang-tiang penyangganya.

Page 53: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

ۺ�

53

Untuk mengatasi masalah fleksibilitas, Maclaine Pont merancang sebuah ruangan

besar yang memungkin untuk disekat sesuai dengan kebutuhan akademik yang

ada. Ruangan besar itu dibangun tanpa mendapatkan interupsi yang berarti dari

adanya tiang penyangga. Selain itu, ruangan

Selain elemen interior dalam gedung utama TH te Bandoeng, kepiawaian

Maclaine Pont dalam memadukan elemen batu alam dan tanaman rambat pada

tiang bagian luar (Gambar 7), memberikan suatu nuansa lingkungan yang penuh

dengan ketentraman. Jenis tanaman rambat yang dipilih adalah pyrostegia , yang

khusus didatangkan oleh Tuan Kerkhoven, salah satu preangeplanter¸untuk

menghiasi gedung TH te Bandoeng. Pyrostegia merupakan bunga yang mekar

sepanjang tahun, asal Amerika Selatan.

Pada akhirnya, keseluruhan rancangan Maclaine Pont pada arsitektur gedung TH

te Bandoeng, memang mengundang decak kagum banayk pihak. Dari mulai

arsitek Belanda Berlage, J. Gerber, sampai dengan para undangan yang

menghadiri peresmian dibukanya TH te Bandoeng. Selain itu, arsitektur gedung

TH te Bandoeng karya Maclaine Pont ini, juga menjadi awal ketertarikan para

peneliti untuk menyelidiki lebih jauh tentang karya Maclaine Pont, yaitu Helen I.

Jessup dan Ben F. Van Leerdam. Dan kemungkinan juga, karya aristektur

Maclaine Pont ini menjadi sumber inisiasi para mahasiswanya untuk bergerak,

melawan kolonialisme Belanda, seperti Raden Soekarno.

Akan tetapi, perenungan akan arti filosofi karya Maclaine Pont ini, nampaknya

baru terjadi pada generasi tua, sementara mahasiswa yang sedang menjalankan

aktivitasnya di kampus ITB saat ini, mungkin hanya menganggap gedung utama

itu hanyalah suatu artefak bisu tanpa makna.

Page 54: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

ۻ

54

Gambar 12 . Iluminasi Aula Barat di malam hari, dalam rangka 25 tahun berkuasanya

Ratu Wilhelmina, 1923

Page 55: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

㴠ۺ

55

V

KEMERIAHAN PERESMIAN

TECHNIESCHE HOOGESCHOOL TE BANDOENG

Sebelum pembukaan T.H. te Bandoeng, Committee voor Hooger Technische

Onderwijs – di dalam “Kaoem Moeda” (23/06/20)- menyerukan kepada para

penduduk Gemeente Bandoeng untuk memasang bendera Belanda dan berbagai

perhiasan yang dapat mempercantik penampilan rumah. Selain itu, Committee

juga meminta kepada para penduduk untuk dapat menyumbangkan sejumlah kecil

dana sumbangan untuk perayaan pesta pembukaan sekolah teknik tersebut.

Himbauan kepada masyarakat untuk menyumbang dirasakan oleh Committee

merupakan hal yang pantas untuk dilakukan, mengingat pentingnya peresmian

sekolah teknik baru tersebut bagi seluruh masyarakat Gemeente Bandoeng.

Sumbangan tersebut dapat disampaikan penduduk kepada Penningmeester40 dari

Committee, yaitu Tuan jhr.L.W. van Suchtalen. Pada tahun 1913, permintaan

sumbangan dan ajakan untuk mempercantik rumah seperti ini, juga pernah

dilakukan pemerintah Belanda, yaitu pada saat perayaan seratus tahun terbebasnya

Belanda dari penjajahan Perancis. Pada tahun tersebut, pemerintah Belanda

meminta dengan paksaan kepada masyarakat Hindia untuk menyumbangkan

sepicis atau diganti dengan sumbang tenaga selama empat hari. Paksaan ini

mengilhami Suwardi Suryaningrat untuk menulis artikel Als ik Nederlands Was

(andai saya seorang Belanda), yang terbit diterbitkan oleh surat kabar De Express

Kembali pada perayaan peresmian TH te Bandoeng, di dalam perayaan tersebut,

Committee juga merencanakan akan mengadakan bermacam-macam pertunjukan

seperti pemasangan lampu-lampu hias di tepi jalan dan upacara taptoe41. Oleh

40 Penningmeester : Bendahara 41 Saat itu militer biasa mengadakan upacara taptoe, yaitu upacara yang biasa diadakan pada setiap

hari sabtu. Pada upacara ini, satu kompi prajurit dengan seragam rapi, bersenjata lengkap beserta

lambang dan umbul-umbul kesatuannya masing-masing, berparade dari asrama mereka di daerah

lapangan siliwangi menuju Pieter’s Park. Parade tersebut diiringi oleh iringan musik dari korps

militer.

Page 56: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

ۻ�

56

karena itu, partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam perayaan tersebut

merupakan hal yang dirasa perlu, guna terciptanya suasana pesta yang meriah.

Akhirnya waktu peresmian sekolah teknik tersebut pun datang. Pada tanggal 3 Juli

1920, Technische Hoogeschool te Bandoeng resmi dibuka oleh Gubernur

Jenderal J.P. Graaf van Limburg Stirum, yang terdiri dari satu fakultas de

Faculteit van Technische Wetenschap dan satu jurusan de Afdeeling der Weg en

Waterbouw. Upacara peresmian tersebut dilaksanakan di dalam Aula Timur

dengan penerangan gas asetilen. Hal ini dilakukan karena pemasangan instalasi

listrik di gedung TH te Bandoeng belumlah rampung semuanya. Penggunaan gas

asetilen sebagai sumber penerangan sempat menyebabkan terjadinya kebakaran di

gedung tempat peresmian diadakan.

(a)

Page 57: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

ۻ�

57

(b) (c)

Gambar 13. Suasana pada saat peresmian T.H. te Bandoeng : (a) pidato Ir.R.A. van

Sandick, tampak pada barisan paling depan, van Limburg Stirum dan Nyonya,

(b) pidato K.A.R. Boscha , (c) piagam peresmian T.H. te Bandoeng

Peresmian TH te Bandoeng ditandai dengan penandatanganan piagam peresmian

oleh :

1.Gubernur Jenderal J.P. Graaf van Limburg Stirum

2.Direktur Departemen Pendidikan dan Pengajaran (directeur van onderwijs en

eeredienst), Mr. Greutzberg

3.Ketua Badan Pengurus (Raad van Beheer), Prof. J.H. Carpentier Alting

4.Ketua Dewan Kurator (voorzitter van het college van curratoren), Karl Albert

Rudolf Boscha

5.Ketua (voorzitter van het college van directeuren/ketua harian Raad van

Beheer), Dr. J.W. Yzerman

6.Rector Magnificus, Prof.Ir. J. Prof. Klopper

Pada upacara peresmian, para undangan yang memububuhkan tandatangannya

diatas piagam peresmian juga memberikan pidatonya. Selain itu, juga terdapat

R.A.A.A. Djajadiningrat (bupati Serang) dan dr.Yap Hong Tjoen yang

memberikan pidatonya mewakili kaum Bumiputra dan Tionghoa. Sementara, Ir.

R.A. van Sandick juga memberikan pidatonya pada pembukaan TH te Bandoeng,

mewakili Koninklijk Institute voor Hooger Technische Onderwijs di Hindia

Belanda. Pidato Tuan van Sandick berisi tentang latar belakang dan tujuan

Page 58: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

ሐۻ

58

pendirian TH te Bandoeng. Selain itu burgeemeester Bandoeng, tuan B. Coops

dan Mr. Greutzberg sebagai directeur van onderwijs, juga memberikan pidatonya

dalam peresmian tersebut. Tetapi pada saat peresmian TH te Bandoeng, Ir. Henri

Maclaine Pont tidak dapat menghadiri upacara tersebut dikarenakan menderita

sakit perut. Kehadirannya diwakili oleh istrinya, yaitu Leonora Hermine Gerlings.

(a) (b) (c) (d) (e)

(f) (g) (h) (i) (j)

Gambar 14. Undangan yang menghadiri pembukaan T.H. te Bandoeng. (a) Gubernur

Jenderal J.P. Graaf van Limburg Stirum, (b) Nyonya Gravin van Limburg Stirum, (c)

R.H.A.A.M Wiranatakusumah, (d) Karl Albert Rudolph Boscha, (e), Prof.mr.J.H.

Carpentier Alting, (f) Dr.J.W. Ijzerman, (g) Prof.Ir.J.Prof. Klopper, (h) B.Coops,

(i) van Aalst, (j) Ir.R.A.van Sandick

Pada acara peresmian tersebut turut hadir pula beberapa tamu undangan lain,

diantaranya adalah Direktur BOW (Burgelijke Openbare Werken, Dinas Pekerjaan

Umum), Direktur BB ( Departemen van Binnelands Bestuur, Departemen Dalam

Negeri), voorzitter dan anggota Volksraad dan Anggota Raad van Indie

Setelah acara peresmian di gedung TH te Bandoeng selesai, para undangan

menghadiri jamuan makan siang di area Bursa Tahunan (Jaarbeurs). Dipilihnya

Jaabeurs sebagai tempat jamuan makan siang pada perayaan ini, dikarenakan

tempat tersebut baru saja diresmikan. Pada bulan Juni-Juli Jaarbeurs merupakan

tempat transaksi jual-beli antara pedagang dan pembeli. Selain itu pada periode

Page 59: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

嚐ۺ

59

tersebut, Jaarbeurs menyerupai area pasar malam, yang merupakan tempat

berbagai macam kesenian dan pertunjukan. Jaarbeurs terletak di Atjeh Weg, di

sekitar Molluken Park. Saat ini gedung tersebut ditempati oleh KODIKLAT divisi

Siliwangi.

(a) (b)

Gambar 15 (a) dan (b) Gedung Jaarbeurs

Perayaan pembukaan T.H. te Bandoeng berlanjut di halaman kediaman Residen

Priangan. Jamuan makan malam ini ditujukan untuk memberikan penghormatan

atas kerja keras Badan Pengurus dan Dewan Kurator dalam pendirian TH te

Bandoeng. Jamuan ini dibuka oleh Nyonya Gravin van Limburg Stirum dan

dimeriahkan juga oleh dua buah korps musik militer dan gamelan. Alunan musik

dari korps militer merupakan sesuatu yang telah akrab di telinga masyarakat

Gemeente Bandoeng. Hal ini dikarenakan pada malam akhir pekan, korps musik

militer dan orkes semacam ini sering mengadakan pertunjukan di sekitar

Bragaweg dan Pieter’s Park.

(a) (b) (c)

Gambar 16 (a) Halaman rumah keresidenan Priangan, (b) korps musik militer, (c) pasukan

kavaleri berkuda dalam pertunjukan “unjuk bendera”

Page 60: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

怀ۺ

60

Pertunjukan musik dan berbagai atraksi hiburan oleh korps militer serdadu

Belanda pertama kali diadakan pada tahun 1920-an. Hal ini dikarenakan, sebelum

tahun 1920-an, serdadu Belanda yang bermarkas di Cimahi sedang bertugas

memadamkan perlawanan rakyat Hindia Belanda di beberapa daerah. Pertunjukan

yang biasa mereka adakan adalah vlag vertoon (unjuk bendera) dan upacara

taptoe.

Kemeriahan pada malam hari tersebut dilanjutkan dengan arak-arakan yang

melalui Residentweg-Pasar Baroe (sekitar Jl. Otista) -Groote Postweg (Jl. Jend.

Sudirman-Jl. Asia Afrika-Jl. Jend. A. Yani)-Bragaweg-Pieter’s Park-Bragaweg-

Naripanweg-Groote Postweg dan diakhiri di Aloen-aloen. Nampaknya, para

parjurit yang mempertunjukkan pagelaran musik di halaman rumah keresidenan

Priangan, turut mengiringi parade malam itu. Layaknya parade musik malam

mimgguan yang sering mereka lakukan.

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

Gambar 17 (a) peta Gemeente Bandoeng, (b) Groote Posweg, (c) jalan Naripan, (d) Alun-

alun 1920-an, (e) “Kamar Bola” dekat Alun-alun, (f) Pieter’s Park

Page 61: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

榐ۺ

61

Selain diadakan hiburan untuk para tamu undangan, di Alun-alun juga diadakan

hiburan gratis bagi seluruh masyarakat Gemeente Bandoeng, yaitu sebuah

pertunjukan wayang orang. Pagelaran wayang orang tersebut dilaksanakan dari

pukul 20.00-23.00. Selain di Alun-alun, di “Kamar Bola” juga diadakan

kelanjutan pesta perayaan.

Pada masa tersebut, pesta merupakan gaya hidup yang umum dilaksanakan para

masyarakat Eropa di Gemeente Bandoeng ini. Seperti layaknya pesta setiap akhir

pekan di jalan Braga dan gedung Societiet Concordia (Gedung Merdeka-skrg).

Sehingga, keriaan perayaan peresmian TH te Bandoeng ini disambut dengan

tangan terbuka oleh seluruh masyarakat Gemeente Bandoeng.

Dengan berakhirnya keriaan pada hari Sabtu, 3 Juli 1920 tersebut, maka Hindia

Belanda telah memiliki sekolah tinggi teknik, yang pada masa perkembangannya

nanti akan menjadi cikal bakal beberapa perguruan tinggi terkemuka. Pembukaan

satu sekolah tinggi yang bukan hanya mengundang dukungan tapi juga prote. Dan

satu minggu kemudian, perkuliahan pertama di TH te Bandoeng pun dimulai.

Page 62: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

S

62

VI

DAFTAR MAHASISWA PERTAMA

Berikut ini adalah nama-nama mahasiswa yang pertama kali terdaftar pada TH te

Bandoeng. Total semuanya ada 22 orang42, dimana 2 orang diantaranya adalah

perempuan. Dari klasifikasi suku bangsa, 18 orang adalah Belanda, 2 orang

Tionghoa, dan 2 orang bumiputera. Berikut ini nama-nama mahasiswa tersebut

beserta asal daerahnya:

1. B. Elenbaas Bandung

2. D. C. Haan Peterongan (Jombang)

3. G. C. Herdenberg Probolinggo

4. R. Th. Hees Cimahi

5. J. T. Holtrop Madiun

6. J. D. C Jordans Surabaya

7. R. Katamso Solo

8. R. Soeria Nata Legawa Garut

9. D. Van der Meijden Bandung

10. J. A. Mijer Buitenzorg (Bogor)

11. C. H. T. Monteno Surabaya

12. Mej. E. A. Odenthal Solo

13. Ong Swan Joe Surabaya

14. W. Plaff Madiun

15. Tio Tien Bie Surabaya

16. R.E. Ungezer Weltevreden-Batavia (Jakarta)

17. Mej.H.M. Vrijburg Bandung

18. A. C. De Wilde Weltvreden-Batavia (Jakarta)

19. F. L. Van Stendrich --

42 Awalnya hanya 22 orang, namun tahun ajaran itu juga bertambah 6 orang : 2 cina dan 4

Belanda, sehingga totalnya menjadi 28 orang. Dari 28 orang ini, selama tahun pertama, masing-

masing 1 orang dari mahasiswa Belanda dan Bumiputera mengundurkan diri, sementara seorang

mahasiswa puteri juga mengundurkan diri karena sakit. Setelah 3 tahun, seorang mahasiswa

bumiputera yang satunya lagi mengundurkan diri. Sehingga total yang bertahan hanya 24 orang. S

Page 63: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

惰ۺ

63

20. Wiedenhof Malang

21. K. Wolf Solo

22. C. W. Wolfswinkel Semarang

Page 64: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

欀ۺ

64

DAFTAR PUSTAKA

BUKU / MAKALAH / THESIS

[1] Abdoel Raoef Soehoed, Prof., 2004, ”Orientasi Baru Pendidikan Tinggi

Teknik Pada Institut Teknologi Bandung”. Proceeding Workshop; Sukma

Pendidikan Tinggi, Dari TH Hingga ITB 2003. hal. 1-10. Penerbit ITB.

[2] Adjat Sakri (ed), 1979, Dari TH Ke ITB. Jilid I: Selintas Pekembangan

ITB. Penerbit ITB

[3] _____________, 1979, Dari TH Ke ITB. Jilid 2: Daftar Lulusan ITB.

Penerbit ITB

[4] Bambang Hidayat, Prof., 2004, ”Dari Awal Yang Kecil dan

Berkarakter”. Proceeding Workshop; Sukma Pendidikan Tinggi, Dari TH

Hingga ITB 2003. hal. 109-118. Penerbit ITB

[5] Cahyo Budi Utomo, 1995, Dinamika Pergerakan Kebangsaan Indonesia:

Dari Kebangkitan Hingga Kemerdekaan. IKIP Semarang Press, Edisi

Pertama, Semarang

[6] Creutzberg, Pieter dan JTM van Laanen (Ed)., 1987, Sejarah Statistik

Ekonomi Indonesia. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta

[7] De Klerck. E.S., 1938, History Of The Netherlands East Indies. Volume

II. W.L. & J. Brusse N.V. Rotterdam, 1938

[8] Djohan Makmur, dkk., 1993, Sejarah Pendidikan di Indonesia Zaman

Penjajahan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta

[9] Djumhur, dan Drs. H. Danasuparta Sejarah Pendidikan, CV Ilmu,

Bandung, Cetakan Ke-11.

[10] Effie Latifundia, 2004, ”Jalur Kereta Api dan Pengaruhnya Terhadap

Perkembangan Kota Bandung Antara Tahun 1884-1924”. Tradisi, Makna,

dan Budaya Materi, hal. 47-56. Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia. Jakarta

[11] _____________, 2004, ”Dampak Pembangunan Groote Postweg Terhadap

Perkembangan Kota Bandung: Tahun 1810 Sampai Dengan Tahun 1870”.

Teknologi dan Religi dalam perspektif Arkeologi, hal. 78-91. Ikatan Ahli

Arkeologi Indonesia. Jakarta

Page 65: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

S

65

[12] Goenarso, Prof., 1995, Riwayat Perguruan Tinggi Teknik di Indonesia

Periode 1920-1942. Penerbit ITB. Bandung

[13] Haryoto Kunto, 1984, Wajah Bandung Tempo Dulu. PT. Granesia.

Bandung.

[14] Imam Buchori Zainuddin, Prof., 2004, ”Menggali Nilai Di Antara Dua

Dunia Kajian Arsitektur TH Bandoeng Karya Henri Maclaine Pont dan

Spiritnya Terhadap Budaya Akademik di ITB”. Proceeding Workshop;

Sukma Pendidikan Tinggi, Dari TH Hingga ITB 2003. hal. 51-80. Penerbit

ITB

[15] Kartum Setiawan, 2006, Cornelis Johannes Karel Van Aalst Sang

Pemimpin NHM. Tulisan Kompilasi, tidak dipublikasi.

[16] Mahatmanto, 2001, Ir. Henri Maclaine Pont. Representasi Dalam

Historiografi Arsitektur Kolonial di Indonesia. Thesis, Program Magister

Arsitektur, Program Pasca Sarjana, ITB.

[17] Moedjanto Drs., MA. Indonesia Abad Ke-20, Dari Kebangkitan Nasional

Sampai Linggajati, Tanpa Keterangan Penerbit dan Tahun.

[18] Mohammad Sahari Besari, Prof., 2004, ”Institut Teknologi Bandung,

Teknologi dan Masyarakat” Proceeding workshop; Sukma Pendidikan

Tinggi, Dari TH Hingga ITB 2003. hal. 13-49. Penerbit ITB.

[19] Muhammad Sirozi, 2004, Politik Kebijakan Pendidikan di Indonesia:

Peran Tokoh-Tokoh Islam Dalam Penyusunan UU NO.2/1989. Indonesia-

Netherlands Cooperation in Islamic Studies (INIS).

[20] Primadi Tabrani, Prof., 1995, ITB Bagimu Nusa, Skrip Program.

Peringatan 50 tahun RI dan 75 tahun Pendidikan Tinggi Teknik di

Indonesia, Panitia Pameran 75 tahun Pendidikan Tinggi Teknik di

Indonesia –PTKP-ITB.

[21] S. Nasution, Prof. Dr., Sejarah Pendidikan Indonesia, Bumi Aksara.

Jakarta.

[22] Sartono Kartodirjo, 1993, Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-

1900, Dari Emporium Sampai Imperium. PT. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Page 66: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

懠ۺ

66

[23] Scmutzer, Eduard J. M., 1977, Dutch Colonial Policy And The Search

For Identity In Indonesia, 1920-1931. Leiden, E.J. Brill.

[24] Sumarso Moestoko, dkk, 1979, Pendidikan di Indonesia Dari Jaman Ke

Jaman. Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan RI, Jakarta.

[25] Tim Peneliti, 1976, Pendidikan di Indonesia 1900-1974. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

[26] __________, 1977-1978, Sejarah Daerah Jawa Barat. Proyek Penelitian

dan Pencatatan Kebudayaan Daerah, Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya,

Depdikbud

[27] __________, 1978, Kebijaksanaan Pemerintah Hindia Belanda Di Bidang

Perekonomian.(1901-1941) KoninklijkInstituut voor taal, Land-en

Volkenkunde (KITLV) kerjasama dengan LIPI, Jakarta.

[29] __________, 1998, Sejarah Pendidikan Daerah Jawa Barat. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta.

[30] __________, 2000, Sejarah Kota Bandung, 1906-1945. Pemerintah Kota

Bandung.

[31] __________, 2003, Pendidikan Tinggi di Indonesia Dalam Lintasan

Waktu dan Peristiwa. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Depdiknas

RI. Penerbit UI, Jakarta.

[32] __________, Bentuk dan Susunan Ketatanegaraan Dan Tata

Pemerintahan Di Negeri Belanda dan Hindia Belanda (1900-1940), Tanpa

Penerbit dan Tahun.

[33] Thomas, R. Murray, 1973, A Chronicle Of Indonesian Higher Education.

Chopmen Enterprises, Singapore.

[34] Van Gorcum, Dr. H.J., and Comp. N. V, 1987, Politik Etis dan Revolusi

Kemerdekaan, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

[35] Van Leerdam, Ben F., 1988, Henri Maclaine Pont: Architect tussen twee

werelden: Over de perikelen rond het onststaan van de gebouwen van een

hoogeschool, het ‘Instituut Teknologi Bandung’. Delft: Delftse

Universitaire Pers.

Page 67: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

池ۺ

67

[36] Voskuil E.A., R.P.G.A., 1996, Bandoeng, Beeld van een staad, Asia

Maior, Purmerend.

[37] Yulianto Sumalyo, 1993, Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia.

Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

SURAT KABAR

[1] (1915) Tjaja Hindia, Thn Ke-5, No.2. Mr. C.Th. van Deventer.

[2] (1915) Tjaja Hindia, Thn Ke-5, No.6. Politiek Negeri. Decentralisatie

(atoeran pemerintahan baroe).

[3] (1915) Tjaja Hindia, Thn Ke-5, No.7, 2 Januari. Politiek Negeri.

Decentralisatie (atoeran pemerintahan baroe).

[4] (1916) Tjaja Hindia, Thn Ke-5, No.13, 1 April. Pidato Jang Dioetjapkan

Ketika Timbang Terima Pemerintahan Hindia Belanda.

[5] (1917) Tjaja Hindia, Thn Ke-6, No.11. Dari Hal Kaoem-Kaoem Politiek

(politieke partijen).

[6] (1917) Tjaja Hindia, Thn Ke-6, No.11.Perhimpoenan Indie Weerbaar.

[7] (1917) Tjaja Hindia, Thn Ke-6, No.15. Koninkelijk Instituut voor Hooger

Technisch Onderwijs.

[8] (1917) Tjaja Hindia, Thn Ke-6, No.15.Pengadjaran di Tanah Hindia.

[9] (1918) Tjaja Hindia, Thn Ke-7, No.??, Sekolah Tinggi Insinjoer Di

Tanah Hindia.

[10] (1920) Panoengtoen Kamadjoean. Tahoen VI No. VI, Juni 1920. Sakola

Ingenieur (Hooge Technischeschool).

[11] (1920) Boedi Oetomo. Juni 1920. Hal Politieknja Onderwijs.

[12] (1920) Kaoem Moeda, 23 Juni 1920

[13] (1920) Tjahaja Timoer, 5 Juli 1920. Technische Hoogeschool.

[14] (1920) Boedi Oetomo, 7 Juli 1920 Th.1 No.15 Hal.1 Kol 1-3. Pohonnya

Dibentji, boewahnja Dipoedji.

[15] (1920) Tjaja Hindia, Thn. Ke-9, No.3, 15 Agustus 1920. Pengadjaran

Tinggi.

Page 68: I PENDAHULUANadionggo.pbworks.com/w/file/fetch/44294303/Sinopsis... ·  · 2018-03-29manajemen yang baik, ... berkewajiban untuk bertanggung jawab atas pendidikan rakyat, yang pada

3

68

[16] (1921) Tjaja Hindia, Thn. Ke-10, No.2, 15 Juli. Sekolah Tinggi Jang

Akan Didirikan Di-Hindia.

[17] (1921) Tjaja Hindia, Thn. Ke-10, No.3, ??Agustus. Sekolah Tinggi Jang

Akan Didirikan Di-Hindia.

[18] (1921) Tjaja Hindia, Thn. Ke-10, No.4, 31 Agustus. Sekolah Tinggi Jang

Akan Didirikan Di-Hindia.

[19] (1921) Tjaja Hindia, Thn Ke-10.Gobnor Djenderal J.M. Graaf Van

Limburg Stirum Meninggalkan Hindia.

[20] (1921) Tjaja Hindia, Thn Ke-10. Pidato G.G Jang Lama Dan Jang

Baroe.

[21] (1924) Bintang Hindia (De Maleische Revue). Technisch Hooge School –

Bandoeng.

[22] (1933) Mooi Bandoeng, Agustus 1933, Jaargang 3, Edisi 2.

[23] (Tanpa Tahun) Sekolahan Tinggi..........Th.8 No.126 Hal 1. Kol 1-2

WEBSITES

[1] Razif. Budaya dan Politik pada Zaman Pergerakan,

http://homepage.mac.com/abuhassanhasbullah/mw2004/pages/752.html

[2] The History Of Indonesia.

http://www.geocities.com/amemorikaze/indonesianhistory4.htm

page 3 (1826-1945).

[3] Deventer, C.Th. Van

http://www.geocities.com/nedindie/D.htm

[4] Limburg Stirum, J.P Graaf van

http://www.geocities.com/nedindie/L.htm

[5] Van Aalst, Karel (Dr. C.J.K)

http://www.westfriesgenootschap.nl/geschiedschr/biografie/biografie.html

[6] Ijzerman, Jan Willem

http://www.nationaalherbarium.nl/fmcollectors/XY/IJzermanJW.htm