skripsirepository.utu.ac.id/32/1/bab i-v.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai...

73
ANALISIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) UNTUK PENINGKATAN KUALITAS SEKOLAH (Studi Kasus di Sekolah Dasar Negeri Kuala Trang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya) SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Sosial OLEH: YOGI TRISAPUTRA NIM: 06C2-0201078 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH-ACEH BARAT 2013

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

ANALISIS PENGGUNAAN DANA BANTUANOPERASIONAL SEKOLAH (BOS) UNTUK

PENINGKATAN KUALITAS SEKOLAH(Studi Kasus di Sekolah Dasar Negeri Kuala Trang Kecamatan

Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas danmemenuhi syarat-syarat guna memperoleh

gelar Sarjana Sosial

OLEH:

YOGI TRISAPUTRANIM: 06C2-0201078

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARAFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH-ACEH BARAT

2013

Page 2: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

ANALISIS PENGGUNAAN DANABANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH ( BOS )

UNTUK PENINGKATAN KUALITAS SEKOLAH(Studi Kasus di Sekolah Dasar Negeri Kuala Trang Kecamatan

Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya)

Page 3: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

SKRIPSI

OLEH

YOGI TRISAPUTRAO6C20201078

PROGRAN STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARAFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TEUKU UMARMeulaboh, Aceh Barat

2012

ANALISIS PENGGUNAAN DANA OPERASIONAL SEKOLAH

( BOS ) UNTUK PENINGKATAN KUALITAS SEKOLAH

Page 4: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

( Studi Kasus di SDN Se-Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya)

SKRIPSI

OLEH

YOGI TRISAPUTRAO6C20201078

Sebagai Salah satu Syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Sosialpada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Teuku Umar

PROGRAN STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARAFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TEUKU UMARMeulaboh - Aceh Barat

Tahun 2012

Page 5: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan tolak ukur suatu pemerintahan yang berkembang,

menyediakan bantuan keuangan melalui peningkatan mutu pendidikan dapat

meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu negara. Sehubungan dengan

itu, pemerintah terus melakukan upaya peningkatan mutu penyelenggaraan

pendidikan, antara lain dengan mengeluarkan program Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) yang merupakan penggantian atas pengurangan subsidi bahan

bakar minyak dan sehubungan dengan penuntasan wajib belajar pendidikan dasar

9 tahun yang ditujukan agar para siswa memperoleh layanan pendidikan dasar

yang lebih bermutu. Pemerintah memprogramkan pemberian BOS bagi

SD/MI/SDLB/SMP/MTs/SMPLB Negeri atau Swasta dan Pesantren Salafiyah

serta sekolah agama non Islam setara SD dan SMP yang menyelenggarakan wajib

belajar pendidikan dasar 9 tahun. Sekolah berperan dalam mendukung program

tersebut dengan menggunakan dana tersebut seefektif mungkin untuk

meningkatkan mutu pembelajaran.

Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 (Dirjen

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas) tentang Sistem

Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-

15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa

pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar

minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam

1

Page 6: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

2

ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang

diselenggarakan oleh lembaga pendidikan pemerintah pusat, pemerintah daerah,

dan masyarakat. Konsekuensi dari amanat undang-undang tersebut pemerintah

pusat dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh

peserta didik pada tingkat pendidikan dasar serta satuan pendidikan lain yang

sederajat. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan wujud dari

pelaksanaan Pasal 34 ayat 2 tentang wajib belajar.

Bantuan Operasional Sekolah adalah program pemerintah yang pada

dasarnya untuk penyediaan pendanaan biaya operasi non personalia bagi satuan

pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Menurut Peraturan

Mendiknas Nomor 69 Tahun 2009, standar biaya operasi non personalia adalah

standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia

selama 1 (satu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar

satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan pendidikan secara teratur dan

berkelanjutan sesuai Standar Nasional Pendidikan. Namun demikian, ada

beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan dibiayai

dengan dana BOS.

Penggunaan dana BOS di sekolah harus didasarkan pada kesepakatan dan

keputusan bersama antara Tim Manajemen BOS Sekolah, Dewan Guru, dan

Komite Sekolah yang harus didaftar sebagai salah satu sumber penerimaan dalam

Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) / Rencana Kegiatan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Sekolah (RKAPBS), disamping dana yang diperoleh dari

pemerintah daerah atau sumber lain yang sah. Oleh karena keterbatasan dana BOS

dari pemerintah pusat, maka biaya untuk investasi sekolah dan kesejahteraan guru

Page 7: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

3

harus dibiayai dari sumber lainnya, dengan prioritas utama dari sumber

pemerintah daerah.

Program Bantuan Operasional Sekolah yang dimulai sejak bulan Juli 2005

sampai dengan sekarang tahun 2012, berperan besar dalam percepatan pencapaian

program wajar 9 tahun tersebut. Tahun 2009 pemerintah melakukan perubahan

tujuan, pendekatan dan orientasi dari program BOS. Program tersebut ke depan

bukan hanya berperan untuk mempertahankan Angka Partisipasi Kasar (APK),

namun harus juga berkontribusi besar untuk peningkatan mutu pendidikan dasar.

Selain dari pada itu, dengan kenaikan biaya satuan BOS yang signifikan, program

ini akan menjadi pilar utama untuk mewujudkan pendidikan gratis di pendidikan

dasar.

Peningkatan biaya satuan BOS pada tahun 2009 cukup signifikan

merupakan salah satu bukti komitmen pemerintah dalam menyelenggarakan

amanat UUD perihal 20% anggaran untuk pendidikan. Komitmen pemerintah ini

harus juga diikuti oleh peningkatan komitmen pemerintah daerah serta peran

masyarakat dalam pengawasan program dan pendanaan. Dengan terbitnya

Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 semakin memperjelas jenis-jenis

dana pendidikan, serta peran dan tanggung jawab masing-masing pemangku

kepentingan. Demikian juga kebijakan program buku murah Kementerian

Pendidikan Nasional yang dimulai tahun 2008, akan menjadi salah satu acuan

utama program BOS tahun 2010.

Dimana penggunaan dana BOS pada Sekolah Dasar Negeri Kuala Trang

Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya sangat penting dikaitkan dengan

peningkatan kualitas sekolah terutama dalam bidang kegiatan proses belajar

Page 8: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

4

mengajar, manajemen sekolah, sarana dan prasarana sekolah serta kepemimpinan

kepala sekolah, sehingga kegiatan pendidikan berjalan sesuai dengan tujuan.

Selain itu pula penggunaan dana BOS di Sekolah Dasar Negeri Kuala Trang

menuntut komponen-komponen pelaksana kegiatan belajar-mengajar baik itu

kepala sekolah, para pengajar dan komite sekolah harus mempunyai

kemampuannya untuk dapat merencanakan, melaksanakan serta mempertanggung

jawabkan penggunaan dana BOS secara transparan kepada masyarakat dan

pemerintah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka penulis tertari untuk

melakukan sebuah penelitian dengan judul “ Analisis Penggunaan Dana

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Untuk Peningkatan Kualitas Sekolah “

(Studi Kasus di SD Negeri Kuala Trang Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan

Raya).

[

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dirumusan masalah dalam

penelitian ini:

1. Apakah pengelolaan dana BOS di SD Negeri Kuala Trang Kecamatan

Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya sudah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan dan peraturan pemerintah ?

2. Apakah dana BOS berpengaruh terhadap peningkatan mutu belajar siswa

di SD Negeri Kuala Trang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan

Raya ?

Page 9: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

5

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengelolaan dana BOS di SD Negeri Kuala Trang

Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya sudah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan dan peraturan pemerintah.

2. Untuk mengetahui dana BOS berpengaruh terhadap peningkatan mutu

belajar siswa di SD Negeri Kuala Trang Kecamatan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya.

1.4 Manfaat Penelitian.

1.4.1 Manfaat Praktis

1. Bagi sekolah

Untuk sekolah dasar, terutama yang berkaitan dengan Penggunaan Dana

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Untuk Peningkatan Kualitas Sekolah

Pada SD Negeri Kuala Trang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan

Raya dan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan untuk

menjwaban tuntutan dan kebutuhan sekolah dan masyarakat.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan atau sumbangan yang

konstruktif dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan dan juga dapat

digunakan sebagai bahan pustaka untuk mengadakan penelitian lanjutan.

3. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan pengalaman baru yang nantinya dapat

dijadikan sebagai modal awal dalam meningkatkan mutu belajar sesuai

dengan disiplin ilmu, terutama setelah terjun ke dunia pekerjaan.

Page 10: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

6

1.4.2 Manfaat Teoritis

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat menyumbang dan

memperkaya khasanah bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan

memperluas wawasan pengetahuan serta dapat dijadikan referensi bagi

penelitian dikemudian hari sesuai dengan perkembangan zaman.

Page 11: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Untuk memahami tentang pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

dengan baik maka penulis paparkan hal-hal sebagai berikut:

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa, yang dimaksud

dengan pelaksanaan adalah cara, perbuatan melaksanakan rancangan, keputusan

dan sebagainya. (Depdiknas, 2001:h.627) sedangkan yang dimaksud

melaksanakan adalah membandingkan, menyamakan, melakukan,

menjalankan.(Depdiknas, 2001:h.627). Dengan pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud pelaksanaan adalah suatu cara atau perbuatan

untuk melaksanakan/melakukan atau menjalankan suatu rencana/program.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa “Bantuan adalah

barang yang dipakai untuk memberikan bantuan (Depdiknas, 2001:h.672).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa yang dimaksud

dengan operasional adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan

rencana yang telah dikembangkan (Depdiknas, 2001:h. 800)

Dalam kamus bahasa Indonesia, sekolah dapat diartikan suatu lembaga

untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran

(Depdiknas, 2005, hal.1013).

2.2 Pengertian Pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah

Berdasarkan pengertian dari masing-masing kata yang telah penulis

paparkan di atas, penulis dapat menguraikan bahwa pelaksanaan BOS adalah

suatu cara/prosedur yang dijalankan untuk memberikan bantuan berupa uang

7

Page 12: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

8

kepada murid untuk membiayai segala sesuatu yang berhubungan dengan

keperluan yang dibutuhkan sekolah.

2.3 Tujuan dan Sasaran Pemberian Bantuan Operasional Sekolah

Dalam buku Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah dijelaskan

bahwa : “Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bertujuan untuk

memberikan bantuan kepada sekolah dalam rangka membebaskan iuran siswa,

tetapi sekolah tetap dapat mempertahankan mutu pelayanan pendidikan kepada

masyarakat” (Depdiknas, 2005, hal.3– 4).

Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa melalui Program Bantuan

Operasional Sekolah yang dikucurkan oleh pemerintah, peserta didik tingkat

pendidikan dasar (SD/ MI dan MTs/ SMP serta satuan pendidikan yang sederajat)

akan dibebaskan dari biaya operasional sekolah. Bantuan Operasional Sekolah

yang langsung dikelola oleh sekolah meliputi biaya untuk pendaftaran, iuran

bulanan sekolah, biaya ujian, bahan dan biaya praktek, biaya tersebut di atas tidak

termasuk biaya investasi seperti penyediaan sarana dan prasarana sekolah, gaji

dan tenaga kependidikan lainnya. Sasaran program BOS adalah semua sekolah

setingkat SD dan SMP, baik negeri maupun swasta di seluruh provinsi di

Indonesia. Program Kejar Paket A, Paket B dan SMP Terbuka tidak termasuk

sasaran dari PKPS-BBM Bidang Pendidikan, karena hampir semua komponen

dari ketiga program tersebut telah dibiayai pemerintah. Selain dari pada itu,

Madrasah Diniyah juga tidak termasuk berhak memperoleh BOS, karena siswanya

telah terdaftar di sekolah regular yang telah menerima BOS.

Page 13: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

9

2.4 Landasan Hukum Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Landasan hukum dalam pelaksanaan program BOS Tahun 2011 meliputi

semua peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286).

2. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan

lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).

3. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang nomor 12 Tahun

2008. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,

Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844).

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438).

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara Tahun anggaran 2011 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4438).

Page 14: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

10

6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional

Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,

Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496).

7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang

Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

Nomor 20, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609).

8. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, laporan

Keterangan Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan

Informasi Loparan Penyelenggara Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan

lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693).

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4737).

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,

Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741).

11. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan

lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4863).

Page 15: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

11

12. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan

lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4863).

13. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2010 Nomor 23, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5150) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Nomor 66 Tahun

2010Nomor 112, (Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5157).

14. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan

Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi

Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I

Kementerian Negara.

15. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014.

16. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Tahun 2011.

17. Peraturan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet

Indonesia Bersatu II.

Dengan memperhatikan landasan hukum dari pelaksanaan bantuan tersebut

dapat dikatakan bahwa pemerintah benar-benar telah merencanakan program

Bantuan Operasional Sekolah tersebut dengan matang. Untuk selanjutnya berjalan

Page 16: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

12

dengan lancar atau tidak dari pelaksanaan bantuan ini akan sangat bergantung

pada proses pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah.

2.5 Ketentuan yang harus Diikuti oleh Sekolah Penerima BOS

Seperti yang telah penulis paparkan dibagian terdahulu, sekolah yang berhak

menerima dana BOS adalah seluruh sekolah baik negeri maupun swasta tingkat

SD / MI, SMP / MTs. Namun demikian bagi sekolah kaya/ mapan/ yang mampu

secara ekonomi yang saat ini memiliki penerimaan lebih besar dari dana BOS

mempunyai hak untuk menolak BOS. sehingga tidak wajib untuk melaksanakan

ketentuan yang tertuang dalam buku petunjuk pelaksanaan ini. Sekolah yang telah

menyatakan menerima BOS dibagi menjadi 2 (dua) kelompok dengan hak dan

kewajiban sebagai berikut:

1. Sekolah dengan jumlah penerimaan dari peserta didik lebih kecil dari BOS.

1. Bagi sekolah yang selama ini memungut dana penerimaan siswa baru dan

iuran bulanan yang tertuang dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Sekolah (RAPBS) lebih kecil dari dana BOS, maka sekolah

tersebut harus membebaskan semua bentuk pungutan/ sumbangan/ iuran

kepada seluruh peserta didik yang akan digunakan untuk membiayai

beberapa komponen pendidikan sebagai berikut:

1. Uang formulir pendaftaran.

2. Buku pelajaran pokok dan buku penunjang untuk perpustakaan.

3. Biaya peningkatan mutu guru (misalnya pelatihan guru, dll).

4. Biaya pemeliharaan.

5. Ujian sekolah, ulangan umum bersama dan ulangan harian.

6. Honor guru dan tenaga kependidikan honorer.

Page 17: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

13

7. Kegiatan kesiswaan (remidial, pengayaan dan ekstrakurikuler).

8. Bagi sekolah penerima dana BOS juga diwajibkan membantu peserta

didik kurang mampu yang mengalami kesulitan transportasi dari dan

ke sekolah.

9. Sekolah dilarang memanipulasi data dengan tujuan tetap dapat

memungut iuran peserta didik atau untuk memperoleh dana BOS lebih

besar.

10. Sekolah dengan jumlah penerimaan dari peserta didik lebih besar dari

BOS.

Apabila sekolah memiliki jumlah penerimaan dari peserta didik yang

tetuang dalam RAPBS lebih besar dari pada BOS, maka sekolah dapat memungut

tambahan biaya dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Apabila di sekolah tersebut terdapat siswa miskin, maka sekolah

diwajibkan membebaskan iuran seluruh siswa miskin yang ada di

sekolah tersebut. Sisa dana BOS (bila ada) digunakan untuk

mensubsidi siswa lain, sehingga iuran bulanan siswa lebih kecil

dibandingkan sebelum menerima BOS.

2. Bagi sekolah yang tidak mempunyai siswa miskin, maka dana BOS

digunakan untuk mensubsidi seluruh siswa, sehingga dapat

mengurangi iuran yang dibebankan kepada orang tua siswa minimum

senilai dengan BOS yang diterima sekolahnya.

Page 18: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

14

2.6 Prosedur Pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Penetapan alokasi dana BOS dilaksanakan sebagai berikut:

1. Sekolah mengisi data formulir pendataan untuk diserahkan ke Tim

Manajemen BOS Kabupaten/Kota.

2. Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota melakukan pendataan siswa tiap

sekolah berdasarkan data pada formulir pendataan.

3. Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota bersama-sama dengan Tim

Manajemen BOS Provinsi dan Tim Manajemen BOS pusat melakukan

rekonsiliasi data jumlah siswa tiap sekolah.

4. Atas dasar data jumlah siswa tiap sekolah, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan membuat alokasi dana BOS tiap Kabupaten/Kota/Provinsi,

untuk selanjutnya dikirim ke Kementerian Keuangan.

5. Kementerian Keuangan menetapkan alokasi anggaran tiap Provinsi melalui

Peraturan Menteri Keuangan setelah Kementerian Keuangan meneriman

data mengenai jumlah sekolah dan jumlah siswa dari Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

6. Alokasi dana BOS tiap Provinsi dalam satu tahun anggaran ditetapkan

berdasarkan data jumlah siswa tahun pelajaran yang sedang berjalan

ditambah dengan proyeksi pertambahan jumlah siswa tahun pelajaran baru.

7. Alokasi dana BOS tiap sekolah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan (dalam hal ini ditetapkan oleh Direktur Jenderal

Pendidikan Dasar atas nama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan).

Page 19: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

15

8. Alokasi dana BOS tiap sekolah untuk periode Januari-Juni 2012 didasarkan

jumlah siswa tahun pelajaran 2011-2012, sedangkan periode Juli-Desember

2012 didasarkan pada data tahun pelajaran 2012-2013.

Gambar. Mekanisme Pengalokasian Dana BOS (Juknis, 2012:h.4)

Sekolah

Formulir BOS -01A, BOS -01B, BOS-01C

Tim BOS ProvinsiTim BOS Kab/KotaTim BOS Pusat

Jumlah SiswaTiap Sekolah

Rekap Jumlah SiswaTiap Kab/Kota dan Provinsi

Tim BOS Pusat

Usulan Alokasi Dana BOSTiap Provinsi

Jumlah SiswaTiap Sekolah

Kementerian Keuangan

Usulan Alokasi Dana BOSTiap Provinsi

SK Dirjen DikdasAlokasi BOSTiap Sekolah

Dikirim ke tiap ProvinsiSebagai dasar pencairan dan penyaluran

Page 20: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

16

1. Persiapan Penyaluran Dana BOS di Daerah

Proses penyaluran dana BOS dari tingkat pusat sampai dengan tingkat

sekolah dilakukan 2 tahap, yaitu :

Tahap 1 : Penyaluran dana dari Kas Umum Negara (KUN) ke Kas Umum Daerah

(KUD) Provinsi, mekanisme penyaluran dana dan pelaporannya diatur

dalam peraturan Menteri Keuangan (PMK).

Tahap 2 : Penyaluran dana dari KUD Provinsi ke rekening sekolah, mekanisme

penyaluran dana dan pelaporannya akan diatur dalam Peraturan Menteri

dalam Negeri.

1. Penyaluran Dana BOS:

Dana BOS disalurkan dari Kas Umum Negara (KUN) ke Kas Umum Daerah

(KUD) secara triwulan (tiga bulanan), yaitu:

1. Triwulan pertama (bulan Januari sampai dengan bulan Maret)

dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja pada awal bulan

Januari 2012.

2. Triwulan Kedua (bulan April sampai dengan bulan juni) dilakukan

paling lambat 7 (tujuh) hari kerja pada awal bulan April 2012.

3. Triwulan ketiga (bulan Juli sampai dengan bulan September)

dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja pada awal bulan Juli

2012.

4. Triwulan keempat (bulan Oktober sampai dengan bulan Desember)

dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja pada awal bulan

Oktober 2012.

Page 21: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

17

2.7 Mekanisme Pemanfaatan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Penggunaan dana BOS di sekolah harus didasarkan pada kesepakatan dan

keputusan bersama antara Tim Manajemen BOS Sekolah, Dewan Guru dank

omite Sekolah. Dana BOS harus didaftar sebagai salah satu sumber

penerimaandalam RKAS/RAPBS, di samping dana yang diperoleh dari Pemda

atau sumber lain yang sah.

Dari seluruh dana BOS yang diterima oleh sekolah, sekolah menggunakan

dana tersebut untuk membiayai kegiatan-kegiatan berikut:

1. Dana BOS digunakan untuk :

1. Pembelian/penggandaan buku teks pelajaran. Jenis buku yang

dibeli/digandakan untuk SD adalah satu buku, yaitu Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan, sedangkan SMP sebanyak 2 buku yaitu (a)

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dan (b) Seni Budaya dan

Ketrampilan. Jika buku dimaksud belum ada di sekolah/belum

mencukupi sebanyak jumlah siswa, maka sekolah wajib

membeli/menggandakan sebanyak jumlah siswa. Jika jumlah buku telah

terpenuhi satu siswa satu buku, baik yang telah dibeli dari dana BOS

maupun dari Pemerintah Daerah, maka sekolah tidak harus menggunakan

dana BOS untuk pembelian/penggandaan buku tersebut. Selain daripada

itu, dana BOS juga boleh untuk membeli buku teks pelajaran lainnya

yang belum mencukupi sejumlah siswa.

2. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, yaitu

biaya pendaftaran, penggandaan formulir, administrasi pendaftaran, dan

pendaftaran ulang, pembuatan spanduk sekolah bebas pungutan, serta

Page 22: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

18

kegiatan lain yang berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut

(misalnya untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan uang lembur dalam

rangka penerimaan siswa baru, dan lainnya yang relevan).

3. Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan,

pemantapan persiapan ujian, olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja,

pramuka, palang merah remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan

sejenisnya (misalnya untuk honor jam mengajar tambahan di luar jam

pelajaran, biaya transportasi dan akomodasi siswa/guru dalam rangka

mengikuti lomba, fotocopy, membeli alat olah raga, alat kesenian dan

biaya pendaftaran mengikuti lomba).

4. Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan

hasil belajar siswa (misalnya untuk fotocopi/ penggandaan soal, honor

koreksi ujian dan honor guru dalam rangka penyusunan rapor siswa).

5. Pembelian bahan-bahan habis pakai seperti buku tulis, kapur tulis, pensil,

spidol, kertas, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris,

langganan koran/majalah pendidikan, minuman dan makanan ringan

untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah, serta pengadaan suku cadang alat

kantor.

6. Pembiayaan langganan daya dan jasa, yaitu listrik, air, telepon, internet,

termasuk untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan di sekitar

sekolah. Khusus di sekolah yang tidak ada jaringan listrik, dan jika

sekolah tersebut memerlukan listrik untuk proses belajar mengajar di

sekolah, maka diperkenankan untuk membeli genset.

Page 23: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

19

7. Pembiayaan perawatan sekolah, yaitu pengecatan, perbaikan atap bocor,

perbaikan pintu dan jendela, perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi

sekolah, perbaikan lantai ubin/keramik dan perawatan fasilitas sekolah

lainnya.

8. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan

honorer. Untuk sekolah SD diperbolehkan untuk membayar honor tenaga

yang membantu administrasi BOS.

9. Pengembangan profesi guru seperti pelatihan, Kelompok Kerja Guru

(KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja

Kepala Sekolah (KKKS) dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah

(MKKS). Khusus untuk sekolah yang memperoleh hibah/block grant

pengembangan KKG/MGMP atau sejenisnya pada tahun anggaran yang

sama tidak diperkenankan menggunakan dana BOS untuk peruntukan

yang sama.

10. Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang

menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah. Jika dinilai

lebih ekonomis, dapat juga untuk membeli alat transportasi sederhana

yang akan menjadi barang inventaris sekolah (misalnya sepeda, perahu

penyeberangan, dll).

11. Pembiayaan pengelolaan BOS seperti alat tulis kantor (ATK termasuk

tinta printer, CD dan flash disk), penggandaan, surat-menyurat, insentif

bagi bendahara dalam rangka penyusunan laporan BOS dan biaya

transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di Bank/PT Pos.

Page 24: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

20

12. Pembelian komputer (desktop/work station) dan printer untuk kegiatan

belajar siswa, masing-masing maksimum 1 unit dalam satu tahun

anggaran.

13. Bila seluruh komponen 1 s.d 12 di atas telah terpenuhi pendanaannya

dari BOS dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut

dapat digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran, mesin

ketik, peralatan UKS dan mebeler sekolah.

2. Dana BOS tidak boleh digunakan untuk :

1. Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan.

2. Dipinjamkan kepada pihak lain.

3. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan

memerlukan biaya besar, misalnya studi banding, studi tour (karya

wisata) dan sejenisnya.

4. Membiayai kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD

Kecamatan/Kabupaten/kota/Provinsi/Pusat, atau pihak lainnya, walaupun

pihak sekolah tidak ikut serta dalam kegiatan tersebut. Sekolah hanya

diperbolehkan menanggung biaya untuk siswa/guru yang ikut serta dalam

kegiatan tersebut.

5. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru.

6. Membeli pakaian/seragam bagi guru/siswa untuk kepentingan pribadi

(bukan inventaris sekolah).

7. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat.

8. Membangun gedung/ruangan baru.

9. Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran.

Page 25: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

21

10. Menanamkan saham.

11. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah

pusat atau pemerintah daerah secara penuh/wajar, misalnya guru

kontrak/guru bantu.

12. Kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya dengan operasi sekolah,

misalnya iuran dalam rangka perayaan hari besar nasional dan upacara

keagamaan/acara keagamaan.

13. Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/sosialisasi/

pendampingan terkait program BOS/perpajakan program BOS yang

diselenggarakan lembaga di luar Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/

Kota dan Kementerian Pendidikan Nasional.

2.8 Peningkatan Kualitas Sekolah

2.8.1 Pengertian Kualitas

Menurut istilah, kata kualitas berarti mutu, yaitu tingkat baik buruknya

sesuatu. Depdiknas (2002:h.2) akan tetapi banyak pakar dan organisasi yang

mencoba mendefinisikan kualitas (mutu) berdasarkan sudut pandangnya masing-

masing seperti yang terurai di bawah ini:

1. Menurut Joseph Juran, kualitas adalah kesesuaian untuk penggunaan

(fitness for use), ini berarti bahwa suatu produk atau jasa hendaklah sesuai

dengan apa yang diperlukan atau diharapkan oleh pengguna.

2. Menurut Edward Deming, suatu tingkat yang dapat diprediksi dari

keseragaman dan kebergantungan pada biaya rendah dan sesuai dengan

pasar.Uhar Suharsaputra (2010:h.226-227).

Page 26: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

22

3. Welch Jr mengatakan bahwa kualitas adalah jaminan kesetiaan pelanggan,

pertahanan terbaik melawan saingan dari luar, dan satusatunya jalan

menuju pertumbuhan dan pendapatan yang langgeng.

4. Menurut ISO 2000, kualitas adalah totalitas kerakteristik suatu produk

(barang dan jasa) yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan

kebutuhan yang dispesifikan atau ditetapkan.

5. Menurut Soewarso Hardjosudarmo, bahwa yang dimaksud kualitas adalah

penilaian subyektif daripada “costumer” penentuan ini ditentukan oleh

persepsi “costumer” terhadap produk dan jasa.

Dari beberapa pendapat tokoh di atas, terdapat beberapa kesamaan yaitu

dalam elemen-elemen sebagai berikut:

1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.

2. Kualitas menyangkut produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.

3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang

dianggap kualitas saat ini, mungkin dianggap kurang berkualitas pada

masa mendatang).

Akan tetapi Menurut Permadi, mutu jasa pendidikan bersifat relatif (sesuai

dengan kebutuhan pelanggan), dan bukan bersifat absolut. Dengan kata lain, mutu

pendidikan akan baik dan memuaskan jika sesuai atau melebihi kebutuhan para

pelanggan yang bersangkutan.

Dalam pendidikan, yang dimaksud dengan pelanggan atau klien (client)

dibagi menjadi dua, yakni pelanggan internal dan pelanggan eksternal.

1. Pelanggan internal (internal custeomer) adalah orang-orang yang

Page 27: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

23

berada dalam organisasi sekolah, yaitu guru, staf tata usaha, pesuruh

(office boys) cleaning service, pelayan ternis dan komponen lainnya.

2. Pelanggan eksternal (eksternal costumer) adalah orang-orang yang berada

di luar organisasi sekolah yang memperoleh layanan dari sekolah.

Pelayanan eksternal dibagi menjadi dua macam, yakni:

1. Pelanggan primer (primary costumer) adalah pelanggan utama, yakni

orang-orang yang langsung bersentuhan dengan jasa-jasa pendidikan

yang diberikan oleh sekolah, seperti peserta didik.

2. Pelanggan sekunder (secondary costumer) adalah pihak-pihak lain yang

secara tidak langsung terimbas dari layanan pendidikan yang diberikan

oleh sekolah, yaitu orang tua siswa, masyarakat, pemerintah dan dunia

usaha dan industri sebagai pengguna tenaga kerja. Nanang Hanafiah

Dan Cucu Suhana (2009:81-83).

2.8.2 Pengertian Sekolah

Menurut Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:h 1013)

sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat

menerima dan memberi pelajaran.

Sekolah Menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 20 (2003) Pasal

18, tentang Pendidikan Nasional, sekolah adalah lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan jenjang pendidikan formal yang terdiri atas pendidikan dasar,

pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sekolah adalah sebuah lembaga

yang ditunjukan khusus untuk pengajaran dengan kualitas formal.

Page 28: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

24

2.9 Proses Belajar Mengajar

2.9.1 Pengertian Belajar

Pembelajaran merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan, yaitu

belajar dan mengajar. kegiatan belajar dan mengajar terdiri dari dua konsep yang

berlangsung secara bersamaan yaitu proses belajar yang dilakukan oleh siswa dan

proses mengajar yang dilakukan oleh guru, dan kedua proses tersebut bertujuan

untuk mencapai tujuan pendidikan yang sebelumnya telah ditentukan.

Banyak para ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang pengertian

belajar, Slameto (2003:h.2) mengemukakan, bahwa belajar adalah suatu proses

usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya. Menurut pengertian secara psikologi, belajar

merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai aksi dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Lebih lanjut menurut Sudjana (2000:28) mengemukakan belajar adalah

suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan sebagai hasil belajar dapat

ditunjukkan dalam bbentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap

dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya

reaksi, daya penerimaanya dan lain-lain aspek yang ada pada individunya. Bila

kita terima bahwa belajar adalah sebagai perubahan tingkah laku, sedangkan

menurut Bahri Djamara (2002:h.28) berpendapat bahwa : “belajar adalah

serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

sebagai hasil dari pengalaman individu dalm interaksi dengan lingkungannya yang

menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor”. maka menurut Nasution

(2003:h.10), guru menghadapi tiga persoalan, yaitu :

Page 29: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

25

1. Ia harus mengetahui kelakuan apa yang diharapkan dari anak. Hal ini

berkenaan dengan tujuan yang akhirnya ditentukan oleh falsafah

pendidikan.

2. Ia mengetahui hingga manakah taraf perkembangan anak, agar bahan

pelajaran dapat dikuasai.

3. Ia harus tahu bagaimana anak belajar, bagaimana guru mengajarkannya,

kondisi apa yang harus dipenuhi agar terjadi proses belajar yang

berhasil.

Untuk mencapai hasil yang optimal dalam belajar, maka proses belajar

mengajar yang baik harus dilakukan dengan sadar dan sengaja serta terorganisir

secara baik. Menurut Sardiman (2010:h.20) menyatakan bahwa :

“Belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku ataupenampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya denganmembaca,mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Jugabelajar itu akan lebih baik, kalau si subjek belajar itu mengalami ataumelakukannya jadi tidak bersifat verbalistik.”

Berdasarkan beberapa pengertian belajar menurut para ahli tersebut dapat

diambil kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan dalam

tingkah laku, perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman, perubahan

yang terjadi menyangkut beberapa aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis,

seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan masalah, keterampilan,

kecakapan, kebiasaan ataupun sikap.

2.9.2 Pengertian Mengajar

Belajar dan mengajar adalah dua peristiwa yang berbeda, akan tetapi

antara keduanya memiliki hubungan yang sangat erat sekali. Menurut Nasution

(2004:h.4) mengemukakan bahwa mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi

Page 30: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

26

atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak

sehingga terjadi proses belajar. Pada pengertian ini tujuan mengajar adalah

penguasaan pengetahuan oleh anak, anak dianggap pasif dan pengajar yang terjadi

bersifat teacher centered, guru berperan sebagai pusat pengetahuan dan informasi.

Bahwa mengajar adalah upaya dalam memberikan perangsang, bimbingan,

pengarahan dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Lebih lanjut

bahwa yang penting dalam mengajar bukanlah upaya guru untuk menyampaikan

bahan, melainkan mengupayakan agar siswa dapat mempelajari bahan sesuai

dengan tujuan. Ini berarti bahwa upaya guru hanya merupakan serangkaian

peristiwa yang dapat mempengaruhi siswa untuk belajar..

Mengajar dalam penelitian ini diartikan sebagai suatu upaya berupa

pemberian rangsangan, bimbingan, pengarahan dan dorongan yang dilakukan oleh

guru agar siswa aktif mencari, menemukan dan memaknai pengetahuannya

sendiri. Peranan guru berubah, bukan saja sebagai penyampaian informasi

(informator), melainkan juga bertindak sebagai fasilitator dan motivator bagi

terjadinya proses belajar mengajar.

2.9.3 Pengertian Proses Belajar Mengajar

Belajar mengajar adalah interaksi atau hubungan timbal balik antar siswa

dengan guru dan antar sesama siswa dalam proses pembelajaran. Pengertian

interaksi mengandung unsur saling memberi dan menerima, dalam setiap interaksi

belajar mengajar ditandai dengan sejumlah unsur yaitu : (1) tujuan yang hendak

dicapai, (2) siswa dan guru, (3) bahan pelajaran, (4) metode yang digunakan untuk

menciptakan situasi belajar mengajar, (5) penilaian yang fungsinya untuk

menerapkan seberapa jauh tercapainya tujuan. Lebih lanjut Usman dan Setiawanti

Page 31: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

27

dalam Andriana (2006:h.14) mengemukakan bahwa proses belajar mengajar

adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas

dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi yang edukatif untuk

mencapai tujuan tertentu. UUSPN No.20 Tahun 2003 menyatakan bahwa proses

belajar mengajar (proses pembelajaran) adalah proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pada proses

belajar mengajar ini terjadi komunikasi dua arah dalam mempelajari suatu materi

pelajaran, pertama adalah mengajar yang dilakukan oleh pihak guru sebagai

pendidik, sedangkan kedua adalah belajar yang dilakukan oleh siswa atau peserta

didik.

Inti dari proses pendidikan formal di sekolah adalah proses belajar

mengajar di mana di dalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen

pengajaran yang dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama, yaitu :

1. Guru

2. Materi pelajaran

3. Siswa

Interaksi antara ketiga komponen utama ini melibatkan sarana dan

prasarana, seperti metode, media, dan tempat belajar, sehingga tercipta situasi

proses belajar mengajar yang memungkinkan tercapainya tujuan yang telah

direncanakan sebelumnya

Dunkin dan Biddle dalam Sagala (2005:h.63) Mengemukakan, bahwa

dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, kegiatan pembelajaran akan

berlangsung dengan baik jika guru mempunyai dua kompetensi utama yang

dijelaskan yaitu : (1) penguasaan materi pelajaran, (2) penguasaan metode

Page 32: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

28

pembelajarn. Artinya bahwa apabila proses belajar mengajar yang akan

dilaksanakan ingin berjalan dengan baik, selain guru harus menguasai materi

pelajaran, guru juga harus menguasai metode pembelajaran yang sesuai dengan

kebutuhan materi pelajaran.

Proses belajar mengajar pada penelitian ini diartikan sebagai suatu

rangkaian kegiatan yang terdiri dari mengajar yang dilakukan guru dan belajar

yang dilakukan siswa dalam mempelajari suatu materi tertentu di lingkungan

pendidikan (sekolah). Pelaksanaan pembelajarannya berpusat pada siswa (student

centered) dan dalam penyampaian materi pelajarannya guru menggunakan suatu

model pembelajaran tertentu.

Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang secara langsung dan

menunjang proses pendidikan , khususnya proses belajar mengajar, baik yang

bergerak maupun yang tidak bergerak agar tercapainya tujuan pendidikan dapat

berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien. Sedangkan prasarana secara

etimologi (arti kata) prasaran berarti alat tidak langsung untuk mecapai tujuan.

Dalam pendidikan misalnya : lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olah

raga, uang dan sebagainya. Sedangkan sarana seperti alat langsung untuk

mencapai tujuan pendidikan, misalnya: ruangan, buku, perpustakaan, laboratorium

dan sebagainya.

Prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung

menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun,

taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi dimanfaatkan secara langsung untuk

proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengejaran biologi,

Page 33: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

29

dihalaman sekolah sebagai sekaligus lapangan olah raga, komponen tersebut

merupakan sarana pendidikan. Daryanto (2006:51)

2.10 Keterampilan Dasar Mengajar Guru

2.10.1 Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar

Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan

kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk

berlangsungnya proses belajar.” Sardiman (2011:h.47).

Sejalan dengan Sardiman, Uzer Usman (2010:h.6) mengatakan bahwa,

“Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan belajarmengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatuusaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didikdan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar.”

Pengertian mengajar yang diungkapkan oleh para ahli tersebut merujuk

pada suatu proses mengorganisasi lingkungan dalam melaksanakan proses

pembelajaran. Proses pembelajaran tersebut sebagian besar berada dalam

pengelolaan guru. Untuk dapat mengelola suatu proses pembelajaran guru

memerlukan keterampilan dasar mengajar. Adapun keterampilan mengajar yang

diutarakan oleh As. Glicman dalam Dadang Sukirman (2011:h.3) bahwa :

“Keterampilan dasar mengajar (teaching skills) adalah kemampuan atauketerampilan yang bersifat khusus (most specific instructionalbehaviours) yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur, atauwidyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif,efisien, dan professional.”

Sedangkan Dadang Sukirman (2011:h.3) sendiri mengatakan bahwa:

“Keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa kemampuanatau keterampilan yang bersifat mendasar dan melekat harus dimiliki dandiaktualisasikan oleh setiap guru, dosen, instruktur, atau widyaiswaradalam melaksanakan tugas mengajarnya.”

Page 34: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

30

pengertian keterampilan dasar mengajar bahwa, “Keterampilan dasar

mengajar adalah keterampilan yang bersifat generik atau keterampilan dasar

teknik instruksional yang harus dikuasai oleh seorang guru.”

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat diketahui bahwa

ketarampilan dasar mengajar guru merupakan kemampuan atau keahlian dasar

seorang guru dalam melaksanakan dan mengelola kegiatan mengajar agar tercipta

kualitas proses pembelajaran yang baik. Keterampilan dasar mengajar harus

dimiliki dan dikuasai oleh setiap guru sebagai kemampuan dasar untuk dimiliki

sebagai kemampuan dasar untuk melaksanakan proses pembelajaran.

Keterampilan dasar mengajar diperlukan oleh guru untuk menciptakan proses

pembelajaran yang efektif dan efisien.

“Keterampilan dasar mengajar bagi guru diperlukan agar guru dapatmelaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran,sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Disamping itu, keterampilan dasar merupakan syarat mutlak agar guru bisamengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran.”

2.10.2 Peran Guru

Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar meliputi

banyak hal. Peranan yang paling dominan diklasifikasikan sebagai berikut Uzer

Usman (2010 : h.9-12) :

1. Guru sebagai demonstrator

2. Guru sebagai pengelola kelas

3. Guru sebagai mediator dan fasilitator

4. Guru sebagai evaluator.

Adapun penjelasan dari peran guru dalam proses belajar mengajar tersebut

adalah:

Page 35: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

31

1. Sebagai demonstrator, seorang guru harus menguasai bahan atau

materi pelajaran yang akan diajarkan dan meningkatkan

kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya untuk membantu

menentukan hasil belajar yang dicapai siswa.

2. Sebagai pengelola kelas, guru harus mampu mengelola kelas sebagai

lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah

yang perlu diorganisasikan.

3. Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan

pemahaman yang baik mengenai media pembelajaran agar proses

pembelajaran lebih efektif. Selain itu, guru juga harus memiliki

keterampilan untuk memilih, menggunakan, dan mengusahakan media

tersebut dengan baik. Sedangkan sebagai fasilitator, guru hendaknya

mampu mengusahakan sumber belajar yang efektif dan menunjang

pancapaian tujuan dan proses pembelajaran.

4. Sebagai evaluator, guru harus memiliki kemampuan untuk menilai

prestasi siswa. Sudah seharusnya guru mengikuti terus menerus hasil

belajar siswa dari waktu ke waktu untuk mendapatkan umpan balik yang

akan dijadikan titik tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan proses

pembelajaran.

Selanjutnya, Slameto (2010 : h.98-99) mengemukakan pula peran guru

dalam proses pembelajaran yaitu:

1. Sebagai perencana pengajaran, seorang guru diharapkan mampu

untuk merencanakan kegiatan belajar-mengajar secara efektif.

2. Sebagai pengelola pengajaran, seorang guru harus mampu mengelola

Page 36: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

32

seluruh proses kegiatan belajar mengajar dengan menciptakan kondisi-

kondisi belajar sedemikian rupa sehingga setiap siswa dapat belajar

secara efektif dan efisien.

3. Sebagai penilai hasil belajar, seorang guru hendaknya senantiasa

secara terus menerus mengikuti hasil-hasil belajar yang telah dicapai

oleh siswa dari waktu ke waktu.

4. Sebagai direktur belajar, hendaknya guru senantiasa berusaha untuk

menimbulkan, memelihara, dan meningkatkan motivasi siswa untuk

belajar.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat diketahui bahwa guru

memiliki peran yang sangat penting sejak proses pembelajaran direncanakan,

dilaksanakan, sampai dievaluasi. Hal ini menunjukkan bahwa guru memiliki

tanggung jawab yang besar dalam menciptakan proses pembelajaran yang efektif

dan efisien. Untuk menjalankan peran yang penting itulah guru memerlukan

keterampilan dasar mengajar.

Page 37: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di SD Negeri Kuala Trang Kecamatan Kuala

Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Alasan memilih SD Negeri Kuala Trang

merupakan sekolah yang mendapatkan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

dari pemerintah pusat, yang langsung di Tranfer Ke Rekening Sekolah dikelolah

oleh komite sekolah dan Kepala Sekolah. Jumlah siswa-siswi SD Negeri Kuala

Trang yaitu 139 Siswa-siswi.

3.2 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan pendekatan penelitian kualitatif. Dalam penelitian

kualitatif data yang dikumpulkan adalah berupa kat-kata, gambar, dan bukan

angka-angka. Data yang dimaksud mungkis berasal dari wawancara, catatan

lapangan,foto, videotape, dokumen pribadi, catatatan atau memo, dan dokumen

resmi lainya Penelitian kualitatif menggunakan metode pengamatan, wawancara,

atau penelaahan dokumen. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti

menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian

terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subjek yang

berupa individu, organisasional atau perspektif yang lain. Adapun tujuannya

adalah untuk menjelaskan aspek yang relefan dengan fenomena yang diamati dan

menjelaskan karakteristik fenomena atau masalah yang ada. (Moleong, 2006:11).

Dengan dasar tersebut, maka penelitian ini diharapkan mampu memberikan

gambaran mengenai Analisis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) Untuk peningkatan Kualitas Sekolah.

33

Page 38: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

34

3.3 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan data

primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang didapat di lapangan,

sedangkan data sekunder merupakan data yang didapat dari studi kepustakaan,

dokumen, koran, internet yang berkaitan dengan kajian penelitian yang diteliti

oleh penulis.

Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan melalui penelitian langsung

di lapangan yang bersumber pada penelitian dan wawancara dengan pihak

setempat seperti kepala sekolah, komite sekolah dan masyarakat yang mengerti

mengenai permasalahan yang sedang penulis teliti.

Data sekunder dalam penelitian ini terdiri dari dokumen yang ada di sekolah

dan bahan-bahan yang diperoleh dari literatur perpustakaan (Library research)

media masa, internet untuk menunjang penulisan dan penelitian.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data untuk penelitian ini menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut :

1. Wawancara

Teknik wawancara mendalam ini digunakan untuk memahami penjelasan-

penjelasan informan tentang proses sejauh mana Analisis penggunaan Dana

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Untuk Peningkatan Kualitas Sekolah.

Dengan wawancara mendalam diharapkan dapat mengungkapkan lebih rinci dan

mendalam tentang permasalahan yang ada yang diteliti. Wawancara dilakukan

penulis mengkaji informasi dengan kurun waktu selama kurun waktu 2 bulan

mulai dari tahap awal dilakukan penelitian, yaitu September - Oktober 2012

Page 39: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

35

penulis menggunakan system snow balling, yaitu apabila wawancara tahap

pertama dirasa kurang jelas maka peneliti menuju responden lain yang ditunjuk

informan kunci. Apabila informasi bukan lagi data yang baru dan bersifat

berulang apa yang telah disampaikan informan sebelumnya, maka wawancara

dianggap selesai. Dalam penelitian ini yang menjadi key informan atau informan

kunci adalah Kepala SD Negeri Kuala Trang di Kecamatan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya. Dalam wawancara key informan, peneliti menggunakan

teknik wawancara yang tidak struktur.

2. Dokumentasi

Teknik ini merupakan mencari data melalui proses penggalian referensi

yang berkaitan dan mendukung data penelitian, seperti atauran hukum mutasi dan

daftar peserta wawancara.

3.5 Instrumen Penelitian

Dengan penelitian dengan metode kualitatif, suatu metode penelitian yang

digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alami, maka penelitian adalah

sebagai intrumen kunci (Moleong 2002: 4). Peneliti adalah intrumen kunci utama,

karena peneliti sendirilah yang menentukan seluruh skenario penelitian serta

langsung turun ke lapangan melakukakan pengamatan dan wawancara dengan

informan.

Penggunaan penelitian sebagai intrumen penelitian untuk mendapatkan data

yang valid dan realible. Namun, untuk membantu kelancaran dalam

melaksanakannya, penelitian ini juga didukung oleh intrumen pembantu sebagai

paduan wawancara. Oleh karena itu sebelum turun kelapangan, maka penelitian

akan membuat paduan wawancara untuk memudahkan pelaksanaan penelitian di

Page 40: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

36

lapangan. Alat bantu yang digunakan dalam pengumpulan data: dokumen, laporan

dan lain sebagainya.

3.6 Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema

dan dapat dirumuskan hipotesis kerja (Moleong, 2001: 103). Analisis data

menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana pembahasan penelitian serta

hasilnya diuraikan melalui kata-kata berdasarkan data empiris yang diperoleh.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang bersifat kualitatif, maka

analisis data yang digunakan non statistik.

Analisis data dalam penelitian kualitatif berlangsung secara interaktif,

dimana pada setiap tahapan kegiatan tidak berjalan sendiri-sendiri. Meskipun

tahap penelitian dilakukan sesuai dengan kegiatan yang direncanakan, akan tetapi

kegiatan ini tetap harus dilakukan secara berulang antara kegiatan pengumpulan

data, reduksi data, penyajian data serta verifikasi atau penarikan suatu kesimpulan.

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, digunakan langkah-langkah

atau alur yang terjadi bersamaan yaitu pengumpulan data , reduksi data, penyajian

data serta penarikan kesimpulan atau alur verifikasi data.

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan

yang dilakukan terhadap berbagai jenis dan bentuk data yang ada dilapangan

kemudian data tersebut ditulis.

Dalam pernyataan singkat dan mudah dipahami dengan mengacu pada pokok

permasalahan yang diteliti.

Page 41: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

37

3.7 Pengujian Kredibilitas Data

1. Kredibilitas (Validitas Internal)

Keabsahan atas hasil-hasil penelitian dilakukan melalui :

1. Meningkatkan kualitas keterlibatan peneliti dalam kegiatan di lapangan.

2. Pengamatan secara terus menerus.

3. Pelibatan teman sejawatan untuk berdiskusi, memberikan masukan dan

kritik dalam proses penelitian; Menggunakan bahan referensi untuk

meningkatkan nilai kepercayaan akan kebenaran data yang diperoleh,

dalam bentuk rekaman, tulisan, copy-an dan lain-lainya.

4. Membercheck, pengecekan terhadap hasil-hasil yang diperoleh guna

perbaikan dan tambahan dengan kemungkinan kekeliruan atau kesalahan

dalam memberikan data yang dibutuhkan peneliti.

5. Trianggulasi, baik metode, dan sumber untuk mencek kebenaran data

dengan membandingkannya dengan data yang diperoleh sumber lain,

dilakukan, untuk mempertajam penelitian kita terhadap hubungan

sejumlah data.

Proses atau teknik trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan :

a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

Sumber data berasal dari pedoman wawancara, dibandingkan antara

pengamatan di lapangan seperti pelaksanaan program secara nyata dan hasil.

Page 42: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

38

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabtrakan data kasar yang muncul dari catatan-catatan yang

tertulis dilapangan (Miles dan Huberman 1992:h.17).

Reduksi data ini bertujuan untuk menganalisis data yang lebih

mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data agar

diperoleh kesimpulan yang dapat ditarik atau verifikasi.

Dalam penelitian ini, proses reduksi data dilakukan dengan pengumpulan

data dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian dipilih dan

dikelompokkan berdasarkan kemiripan data.

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah pengumpulan informasi tersusun yang memberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Dalam hal ini, data yang telah dikategorikan tersebut kemudian

diorganisasikan sebagai bahan penyajian data. Data tersebut disajikan secara

deskriptif yang didasarkan pada aspek yang teliti.

3. Verifikasi Data

Verifikasi data adalah sebagian dari seluruh kegiatan utuh, artinya makna

–makna yang muncul dari data telah disajikan dan diuji kebenarannya,

kekokohannya dan kecocokannya. Penarikan kesimpulan berdasarkan pada

pemahaman terhadap data yang disajikan dan dibuat wawancara dengan para

informan itu sendiri. Tujuannya adalah untuk menemukan kesamaan dalam

mengungkap.

Page 43: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

39

b) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi. Dalam teknik ini membandingkan antara

responden A dan responden B dengan menggunakan pedoman

wawancara yang sama, tujuannya adalah agar didapatkan hasil penelitian

yang diharapkan sesuai dengan fokus penelitian.

1. Transferabilitas

Bahwa hasil penelitian yang didapatkan dapat diaplikasikan oleh

pemakai penelitian, penelitian ini memperoleh tingkat yang tinggi bila para

pembaca laporan memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas tentang

konteks dan fokus penelitian.

1. Dependabilitas dan Conformabilitas

Dilakukan dengan audit trail berupa komunikasi dengan pembimbing dan

dengan pakar lain dalam bidangnya guna membicarakan permaslahan-

permasalahan yang dihadapi dalam penelitian berkaitan dengan data yang harus

dikumpulkan.

Page 44: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Sejarah Berdirinya SD Negeri Kuala Trang

SD Negeri Kuala Trang berdiri pada tahun 1982/1983 terletak di Desa

Kuala Trang berada di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya

merupakan pemekaran dari Kecamatan Kuala, Luas wilayah SD Negeri Kuala

Trang adalah 1 Ha. Secara keseluruhan wilayah SD Negeri Kuala Trang berada

dikawasan pemukiman penduduk dan berada dikawasan pesisir pantai.

Ditinjau dari segi geografisnya SD Negeri Kuala Trang di batasi oleh:

1. Bagian Barat berbatasan dengan Desa Kubang Gajah.

2. Bagian Timur berbatasan dengan Desa Lueng Mane.

3. Bagian Selatan berbatasan dengan Desa Padang Panjang.

4. Bagian Utara berbatasan dengan Samudra Hindia.

4.1.2 Visi dan Misi SD Negeri Kuala Trang

Adapun visi dan misi SD Negeri Kula Trang adalah sebagai berikut :

1. Visi : Menciptakan sekolah yang mandiri dan bermartabat dalam rangka

mensukseskan program pendidikan sekolah gratis.

2. Misi :

A. Giat berusaha menyiapkan generasi yang berkompeten di bidang imtaq

dan iptek.

B. Aktif dalam bekerja menjunjung diri nilai-nilai persatuan dan kesatuan.

C. Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan bermartabat.

40

Page 45: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

41

4.1.3 Tugas dan Fungsi Kepala SD Negeri Kuala Trang

Adapun tugas dan fungsi Kepala SD Negeri Kuala Trang berdasarakan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 28 Tahun 2010 tentang

Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, Kepala Sekolah secara umum berfungsi

sebagai Edukator, Manager, Administrator Supervisor, Leader, Inovator dan

Motivator adalah sebagai berikut :

a. Kepala Sekolah Selaku pimpinan, mempunyai tugas :

1) Menyusun perencanaan

2) Mengorganisasikan kegiatan

3) Mengarahkan kegiatan

4) Mengkoordinasikan kegiatan

5) Melaksanakan kegiatan

6) Melakukan evaluasi terhadap kegiatan

7) Menentukan kebijaksanaan

8) Mengadakan rapat/pertemuan

9) Mengambil keputusan

10) Mengatur proses belajar mengajar

11) Mengatur administrasi :

a. Kantor

b. Siswa

c. Pegawai

d. Perlengkapan

e. Keuangan

f. Mengatur organisasi siswa intra sekolah ( OSIS )

13) Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan dunia usaha

Page 46: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

42

b. Kepala Sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan

adminstrasi:

1) Perencanaan

2) Pengorganisasian

3) Pengarahan

4) Pengkoordinasian

5) Pengawasan

6) Kurikulum

7) Kesiswaan

8) Perkantoran

9) Kepegawaian

10) Perlengkapan

11) Keuangan

12) Perpustakaan

13) Laboratorium

c. Kepala Sekolah sebagai Supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi

terhadap:

1) Kegiatan belajar mengajar

2) Kegiatan bimbingan dan penyuluhan/bimbingan karyawan

3) Kegiatan ekstrakulikuler

4) Kegiatan ketatausahaan

5) Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan dunia usaha dan dunia

usaha dalam melaksanakan tugas Kepala Sekolah dapat

mendelegasikan kepada Wakil Kepala Sekolah.

Agar suatu mutu pendidikan dapat tercapai, maka dalam melaksanakan

proses pembelajaran harus ada sarana dan prasarana yang cukup memadai. Sesuai

hasil observasi yang telah diperoleh di lapangan, adapun sarana dan prasarana SD

Negeri Kuala Trang dapat dilihat dalam table berikut :

Page 47: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

43

4.1.4 Data Jumlah Ruangan

Tabel 4.1Data Jumlah Ruangan SD Negeri Kuala Trang

No Nama JmlKondisi

Baik RusakRingan

RusakBerat

1 Ruang Kelas 6 - - -2 Ruang Lab Komputer - - - -3 Ruang Keterampilan - - - -4 Ruang Perpustakaan 1 - - -5 Ruang Kepala Sekolah 1 - - -6 Ruang Guru 1 - - -7 Ruang Tata Usaha - - - -8 Musholla - - - -9 Ruang UKS 1 - - -10 Ruang Kegiatan Kesenian /Olah Raga 1 - - -11 Ruang Osis - - - -12 Kantin 1 - - -13 Toilet Guru & Siswa 10 9 1 -14 Tempat Parkir Guru & Siswa 1 - - -15 Gedung Pertemuan - - - -

Sumber: Profil Sekolah

4.1.5 Data Jumlah Guru dan Karyawan

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa guru mempunyai posisi yang

sangat penting dalam berlangsungnya proses belajar mengajar. Guru dan para staf

sekolah merupakan komponen yang pokok dalam organisasi pendidikan, karena

merekalah yang akan mengantarkan keberhasilan peserta didik. Adapun data guru

dan karyawan yang ada di SD Negeri Kuala Trang dapat dilihat dalam table

sebagaimana berikut :

Page 48: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

44

Tabel 4.2Data Guru SD Negeri Kuala Trang

No Mata Pelajaran Jumlah Guru1 IPA -2 IPS -3 PENJASKES 14 PKN -5 MATEMATIKA -6 BAHASA INDONESIA 17 BAHASA ACEH -8 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM -9 AQDHI/AKHLAK -10 SENI BUDAYA KETERAMPILAN -11 BAHASA INGGRIS -12 PENEGEMBANGAN DIRI -13 BAHASA ARAB -14 SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM -15 AL-QUARAN HADIST -16 PENGAJIAN -17 SHALAT BERJAMAAH -18 FIQIH -19 TULISAN BAHASA ARAB -20 TULISAN ARAB INDONESIA -

Jumlah 2Sumber : Profil Sekolah

Keterangan:

* Guru Negeri : 12 orang.

* Guru Honor : 1 orang .

* Guru Bakti : 3 orang

* Jumlah Seluruhnya : 16 orang

4.1.5 Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah Pada SD Negeri Kuala

Trang.

Bahwa sejak adanya program Pemerintah Republik Indonesia yang dikelola

melalui badan Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia sejak tahun

anggaran 2006 telah melahirkan program pengupayaan maksimalisasi pendidikan

dasar dan menengah demi tujuan tidak adanya lagi putra-putri Bangsa Indonesia

Page 49: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

45

yang tidak mencicipi pendikan formal tingkat dasar dan menengah. Hal ini

dituangkan dalam program Bantuan Operasional Sekolah atau yang dikenal

dengan istilah BOS untuk tingkat SD sampai dengan SMP sehingga tidak ada lagi

pungutan biaya sekolah alias pendidikan gratis.

Program dana BOS yang lahir ini sudah dirasakan oleh pihak sekolah pada

SD Negeri Kuala Trang sebagaimana yang diterangkan oleh Bapak Bahrum,S.Pd.

selaku Kepala Sekolah SD Negeri Kuala Trang menerangkan bahwa:

“Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang bersumber dariPemerintahan Republik Indonesia yang disalurkan oleh KementrianPendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah diterima olehpihak Sekolah SD Negeri Kuala Trang yaitu sejak tahun Anggaran 2006sampai dengan Tahun Anggaran 2012 yang dibagi terhadap 4 (empat)termin penarikan yakni : Januari – Maret, April-Juni, Juli - September,dan Oktober-Desember”. ( Hasil wawancara, 01 November 2012).

Hal serupa juga diungkapakan oleh salah seorang guru senior selaku

pengajar pada SD Negeri Kuala Trang yakni Ibu Marliana yang menerangkan:

“Saya bertugas di SD Negeri Kuala Trang selaku pengajar sejak tahun1982 sampai dengan tahun 2012, menerangkan bahwa benar mengetahuidana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang disalurkan olehKementrian Pendidikan Republik Indonesia sejak Tahun Anggaran 2006telah diterima oleh pihak sekolah SD Negeri Kuala Trang sampai dengantahun anggaran saat ini. ( Hasil wawancara, 02 November 2012).

Sejak adanya program dana Bantuan Operasioanal Sekolah (BOS) tersebut

maka keuangan dari pihak sekolah SD Negeri Kuala Trang setiap tahun

anggarannya bertambah, dimana pertambahan anggaran tersebut sesuai dengan

ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 51 tahun 2011 tentang

petunjuk teknis penggunaan dana BOS dan laporan keuangan BOS Tahun

Anggaran 2012 yang telah menetapkan jumlah besaran dana Bos yang diterima

oleh pihak sekolah didasarkan pada perkalian jumlah siswa setiap tahunnya

Page 50: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

46

dengan dana bantuan yang ditetapkan. Maka jumlah penerimaan dana BOS yang

ada pada tahun Anggaran 2012 pada SD Negeri Kuala Trang dapat dilhat dari

keterangan Bapak Bahrum,S.Pd. yang menerangkan sebagai berikut:

“Bahwa dana BOS yang diterima oleh pihak SD Negeri Kuala Tranguntuk tahun anggaran 2012 didasarkan atas perhitungan yang telahditetapkan peraturan mengenai dana BOS yakni jumlah keseluruhansiswa dikalikan bantuan sebesar Rp.580.000/ setiap siswa dengan totalkeseluruhan dana Bos yang masuk ke Kas Sekolah sebesar : ( 139 siswax Rp.145.000 = Rp.80.620.000 (dua puluh juta seratus lima puluh limaribu rupiah). (Hasil wawancara, 01 November 2012).

Bahwa keseluruhan dana BOS yang diterima oleh pihak sekolah SD Negeri

Kuala Trang masuk ke Rekening Sekolah atas nama tandatangan (spicement)

Kepala Sekolah dan Bendahara Sekolah pada SD Negeri Kuala Trang. Dimana

seluruh dana tersebut selanjutnya dipergunakan oleh pihak sekolah SD Negeri

Kuala Trang untuk menunjang kebutuhan operasioanal sekolah yang telah

disepakati bersama-sama oleh Kepala sekolah, Dewan guru dan Komite sekolah.

Bahwa dalam pelaksanaan dana bantuan BOS tersebut semaksimal mungkin

diupayakan untuk menghindari dan membebaskan siswa dari seluruh pungutan

yang berhubungan dengan kegiatan proses belajar mengajar. Hal ini telah

dilaksanakan secara nyata oleh pihak sekolah dalam berbagai kegiatan yang nyata

(real) pada sekolah SD Negeri Kuala Trang yang berhungungan dengan kegiatan

proses belajar mengajar yang bersumber dari dana BOS sebagaimana yang

diterangkan oleh Bapak Bahrum,S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Kuala

Trang sebagai berikut:

Bahwa saya selaku Kepala Sekolah SD Negeri Kuala Trang secara nyata

telah menggunakan Dana BOS tersebut untuk kegiatan-kegiatan sekolah antara

lain :

Page 51: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

47

1. Pembelian / pengadaan buku teks pelajaran2. Kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru3. Kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler siswa4. Kegiatan ulangan dan ujian5. Pembelian bahan-bahan habis pakai6. Langganan daya dan jasa berupa listrik dan internet.7. Perawatan sekolah berupa pemeliharaan dan perbaikan ringan gedung

sekolah.8. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan

honorer khususnya pengajar bahasa inggris.9. Pengembangan profesi guru10. Membantu siswa miskin dengan memberikan bantuan biaya pulang dan

pergi kesekolah.11. Pembiayaan pengelolaan BOS12. Pembelian perangkat komputer(Hasil wawancara, 01 November 2012).

Bahwa dalam penjelasan lainnya Bapak Bahrum,S.Pd. menerangkan dan

menegaskan sebagai berikut:

“Untuk keseluruhan dana BOS yang masuk pada SD Negeri KualaTrang benar-benar dipergunakan paling utama untuk keperluanpenunjang kegiatan belajar siswa yakni penyediaan media belajar siswaberupa buku-buku pelajaran dan alat tulis, selanjutnya untuk kreatifitassiswa dengan menambah kegiatan ekstra kurikuler berupa kegiatanpramuka dan kegiatan olah raga seperti bola kaki, tenis meja dankesenian tari, sedangkan dana BOS yang tersisa selanjutnyadiperuntukkan bagi perbaikan prasarana gedung sekolah”.(Hasilwawancara, 01 November 2012).

Hal yang senada juga disampaikan oleh pihak Ketua Komite Sekolah pada

SD Negeri Kuala Terang Bapak Mawardi Amin yang menerangkan sebagi

berikut:

“Secara nyata dana BOS tahun Anggran 2012 yang masuk pada sekolahSD Negeri Kuala Trang diperuntukkan secara nyata-nyata untuksepenuhnya bagi kepentingan peningkatan belajar siswa, dimanamengedepakan penggunaan dana BOS untuk keperluan siswa secaranyata yakni pembelian buku pelajaran dan alat tulis belajar siswa dankegiatan yang menunjang prestasi siswa diluar kegiatan belajarmengajar dengan nyata adanya dibentuk kesenian tari siswa SD NegeriKuala Trang yang sering diundang untuk menyambut tamu-tamu

Page 52: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

48

dengan tarian Ranup Lampuan dan kegiatan olah raga lainnya. (Hasilwawancara, 01 November 2012).

Hal sama juga disampaikan oleh guru pada sekolah SD Negeri Kuala

Terang Ibu Marliana yang menerangakan :

Bahwa dana BOS yang diterima pada Sekolah SD Negeri Kuala Trang

secara nyata telah membebaskan seluruh siswa – siswi dari pembayaran

biaya sekolah maupun pembelian buku-buku belajar dan alat tulis

belajar. (Hasil wawancara, 01 November 2012).

Setelah dana BOS tersebut disalurkan dan dipergunakan untuk kepentingan

sekolah pada SD Negeri Kuala Trang maka pihak sekolah juga tidak serta merta

menggunakan dana BOS tersebut hanya berdasarkan kemauan dan kepentingan

sekolah semaunya saja, akan tetapi semua kegiatan tersebut haruslah dilakukan

dengan professional dan bertanggung jawab.

Bahwa sebagaimana ketentuan penggunaan dana BOS tahun anggaran 2012

telah diatur prosedur dan tata cara pertanggung jawaban penggunaan dana BOS

yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 51 tahun 2011. Jika diamati dan disesuaikan dengan penggunaan dana

BOS secara nyata pada SD Negeri Kuala Trang dengan ketentuan yang ada maka

kegiatan tersebut secaranya nyata-nyata telah sesuai dengan maksud dan tujuan

dari pada lahirnya bantuan dana BOS tersebut.

Untuk pertanggung jawaban yang nyata haruslah kita cermati pula apakah

pelaksanaan disekolah tersebut dalam pertanggung jawabannya secara

administrasi sudah tertib dalam pelaporan dan penggunaan dana BOS untuk setiap

kegiatannya.

Page 53: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

49

Dimana pihak pengelola pertanggung jawaban dana BOS secara nya pada

sekolah SD Negeri Kuala Trang adalah kepala sekolah dan bendahara dimana

dana tersebut oleh merekalah dapat ditarik dan disalurkan kepada Sekolah SD

Negeri Kuala Trang, sehingga sebagaimana diterangkan oleh kepala sekolah

untuk seluruh kegiatan tersebut telah dipertanggung jawabkan secara tegas dan

tidak menyalahi peraturan yang ada dengan membuat mekanisme administrasi

pelaporan yang diterangkan sebagai berikut:

1. Mengisi dan menyerahkan data sekolah secara lengkap ke Tim

manajemen BOS Kabupaten/Kota (Formulir BOS-01A, BOS-01B dan

BOS-01C).

2. Membuat RKAS yang mencakup seluruh sumber penerimaan sekolah

(Formulir BOS-K1 dan BOS K2).

3. Melaporkan perubahan data siswa setiap triwulan kepada Tim BOS

Kabupaten/Kota.

4. Menverifikasi jumlah dana yang diterima dengan data siswa yang ada.

5. Mengelola dana BOS secara bertanggung jawab dan transparan.

6. Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh Kepala

Sekolah dan rencana penggunaan dana BOS (RKAS) di papan

pengumuman sekolah yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah,

bendahara dan komite sekolah (Formulir BOS-03).

7. Mengumumkan penggunaan dana BOS di papan pengumuman

(Formulir BOS-04).

8. Bertanggung jawab secara formal dan material atas pengguna hibah

yang diterimanya.

9. Membuat laporan triwulan penggunaan dana BOS (Formulir BOS-K7),

Laporan ini disimpan di Sekolah dan diserahkan ke SKPD pendidikan

Kabupaten/Kota tahunan paling lambat tanggal 5 Januari tahun

berikutnya.

10. Melakukan pembukuan secara tertib (Formulir BOS-K3. BOS-K4,

BOS-K5 dan BOS-K6).

Page 54: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

50

11. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat.

12. Memasang spanduk di Sekolah terkait kebijakan pendidikan bebas

pungutan (Formulir BOS-05)

13. Bagi sekolah negeri, wajib melaporkan hasil pembelian barang investasi

dari dana BOS ke SKPD pendidikan Kabupaten/Kota.

14. Menandatangani surat pernyataan tanggung jawab yang menyatakan

bahwa BOS yang diterima telah digunakan sesuai NPH BOS (Lampiran

BOS-K7).

Untuk kelengkapan seluruh bentuk format formulir administrasi yang

diajukan untuk pertanggung jawaban pengeloaan penggunaan dan penyaluran

dana BOS pada sekolah SD Negeri Kuala Trang dilaksanakan oleh pihak-pihak

yang telah ditetapkan oleh sekolah sebagaimana yang diterangkan oleh Kepala

Sekolah SD Negeri Kuala Terang Bapak Bahrum,S.Pd. sebagai berikut.

“Seluruh pembuatan administrasi pengelolaan dibuat secara teknis oleh

bendahara pengeluaran sekolah sesuai dengan format yang telah

ditetapkan oleh petunjuk teknis, selanjutnya saya selaku pimpinan

sekolah melakukan koreksi kebenaran materiil isi laporan apakah sudah

sesuai dengan yang dilaksanakan disekolah, dan selanjutnya

disampaikan kepada dewan guru dan komite sekolah sebelum

disampaikan kepada pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya

agar tidak terjadi adanya penyimpangan dalam pelaksanaan dana BOS”.

(Hasil wawancara, 01 November 2012).

Sebagaimana pertanggung jawaban merupakan tindakan akhir dalam

pelaksanaan suatu pengelolaan dana BOS harus ditemukan titik kesesuaian antara

pelaksanaan dilapangan dengan laporan pelaksanaan yang tertulis sehingga

pelaporan pertanggung jawaban pengelolaan tersebut seimbang (Balance), hal

mana tidak terlepas dari adanya persetujuan dan kesepakatan pihak-pihak yang

Page 55: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

51

telah ditetapkan oleh pihak sekolah baik sebagai pelaksana dan pengelola dan

pengawas pengelolaan dana BOS pada sekolah SD Negeri Kuala Trang.

Selanjutnya pihak yang berada disisi pengawasan yang sangat berperan

penting dalam pelaksanaan pengelolaan dana BOS sesuai dengan yang diharapkan

oleh pihak sekolah, maupun peraturan pemerintah juga harus melibatkan diri

secara langsung dalam pengawasan pelaporan pertanggung jawaban dana BOS

yang disampaikan oleh sekolah, hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh ketua

komite sekolah Bapak Mawardi Amin untuk proses pelaporan pertanggung

jawaban pihak sekolah SD Negeri Kuala Trang terhadap pengelolaan dana BOS

adalah sebagai berikut:

“Bahwa saya selaku Komite Sekolah pada SD Negeri Kuala Trangdalam setiap pembuatan pelaporan kegiatan sekolah yang bersumberdari dana BOS selalu terlebih dahulu diberitahukan oleh kepala sekolahdan bendahara, hal ini dilakukan untuk menghindari adanya kegiatanyang tidak sesuai dengan kenyataan”. (Hasil wawancara, 01 November2012).

Hal sama juga disampaikan oleh guru pada sekolah SD Negeri Kuala

Terang Ibu Marliana yang menerangakan;

“Bahwa untuk pelaporan pertanggung jawaban pengelolaan dana BOS

yang disampaikan oleh pihak sekolah SD Negeri Kuala Trang yang

dilaksanakan oleh Kepala Sekolah, pihak dewan guru juga

mendapatkan pemberitahuaan dan pemaparan seluruh realisasi

penggunaan dana BOS yang dilaporkan sehingga lebih terbuka”.

(wawancara, 01 November 2012).

Bahwa selanjutnya setelah dilaksanakan pertanggung jawaban pengelolaan

dana BOS atas kegiatan yang telah dilakukan, hal terpenting yang tidak boleh

diabaikan oleh pihak bendahara sekolah adalah tertib administrasi dan pelaporan

Page 56: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

52

keuangan. Dimana bendahara sekolah pada SD Negeri Kuala Trang dalam

melakukan proses pencatatan dan pengeluaran uang serta pelaporan keuangan

meliputi beberapa hal, yaitu dengan pembukuan, dengan syarat setiap transaksi

harus dengan bukti yang sah, bukti pengeluaran yang dalam jumlah tertentu harus

dibubuhi materai yang cukup sesuai dengan ketentuan bea materai, bukti

pengeluaran harus jelas uraiannya mengenai barang atau jasa yang dibayar,

tanggal dan nomor bukti. Kemudian seluruh penerimaan dan pengeluaran harus

dicatat dalam buku kas. Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat

sesuai urutan tanggal, setiap akhir bulan tersebut ditutup dan dan dihitung

saldonya untuk dicocokkan dengan saldo fisik baik yang ada di kas maupun bank.

Buku kas tidak boleh ada halaman kosong yang tidak teriasi atau tanda bekas

coretan atau sesuatu catatan yang membuat interpretasi berbeda, hal ini sebagai

mana diterangkan oleh petugas bendahara sekolah Ibu Cut Aman yang

menerangkan :

“Bahwa untuk seluruh administrasi keuangan atas penggunaan dana

BOS pada SD Negeri Kuala Trang telah disusun secara lengkap,

tertata rapi, serta membukukan semua transaksi penerimaan dan

pengeluaran dalam buku kas”. (Hasil wawancara, 01 November

2012).

Proses pelaksanaan seluruh kegiatan pengelolaan dana BOS pada sekolah

SD Negeri Kuala Trang mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang telah diatur

oleh peraturan pemerintah baik itu petunjuk teknis kegiatan maupun ketentuan

lainnya dalam pengadaan barang dan jasa yang bersumber dari keuangan negara,

sehingga dalam penggunaan dana yang bersumber dari pada keuangan negara

Page 57: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

53

tersebut tidak menimbulkan kerugian pada negara dan perkeonomian negara yang

dapat mengarah kepada terjadinya perbuatan tindak pidana korupsi.

Untuk kegiatan tersebut sebagai keterangan Bapak Bahrum,S.Pd. Selaku

Kepala Sekolah SD Negeri Kuala Trang dalam penggunaan dana BOS mengacu

kepada ketentuan yang diatur yang dijelaskan sebagai berikut:

“Bahwa untuk pengeloalaan dana BOS kita menggunakan petunjuk

teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional Nomor

51 tahun 2011 tentang pengelolaan dana BOS tahun Anggaran 2012,

sedangkan untuk pembelian dan pengadaan barang dan jasa atau

pembuatan rehab bangunan kita menggunakan Keputusan Presiden

Nomor 54 tahun 2010 yang mengatur tata cara pengadaan barang dan

jas dilingkup pemerintahan. (Hasil wawancara, 01 November 2012).

Hal yang sama juga disampaikan oleh Bendahara Sekolah SD Negeri Kuala

Trang Ibu Cut Aman yang menjelaskan :

“Bahwa untuk kegiatan operasional langsung dengan siswa kita

menggunakan petunjuk teknis dari Kementerian Pendidikan Nasional,

sedangkan untuk belanja barang dan pengadaan barang untuk keperluan

sekolah kita menggunakan Kepres 54 tahun 2010 yang mengatur

jumlah dan nominal keuangan yang dapat digunakan dalam pelaksanaan

barang dan jasa, seperti contoh untuk kegiatan Rp.5.000.000,- harus

dibuat kwitansi dan materai sedangkan diatas Rp.50.000.000,- harus

dibuatkan surat perjanjian kerja (SPK)”. (Hasil wawancara, 01

November 2012).

Bahwa berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap wawancara dan

observasi langsung ke Sekolah SD Negeri Kuala Trang diketahui bahwa

pelaksanaan pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) berjalan

dengan baik dan lancar.

Page 58: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

54

Bahwa dalam hal pelaksanaan dilapangan dana BOS yang digunakan telah

dirasakan langsung oleh para siswa–siswi pada SD Negeri Kuala Trang dengan

menerima kegiatan belajar mengajar yang tidak dipungut biaya apapun oleh pihak

sekolah dan mendapat pengembangan kegiatan kreatifitas diluar sekolah yang

dapat menumbuhkan kualitas dan kemampuan siswa untuk berprestasi.

Selanjutnya dalam pelaporan dan pertanggung jawaban pengelolaan dana

BOS tersebut pada Sekolah SD Negeri Kuala Trang yang dilaksanakan Oleh pihak

Kepala Sekolah dan Bendahara sebagai pengguna (user) tidak serta merta

menggunakan untuk keperluan pribadi atau golongan saja tapi melibatkan seluruh

komponen sekolah baik Dewan Guru dan Komite Sekolah dalam pelaporan

pertanggung jawaban kegiatan dana BOS sehingga terjadinya keterbukaan

(transparance) penggunaan dana BOS.

Dimana bendahara sekolah telah melakukan pencatatan, pembukuan dan

penertiban administrasi keuangan yang masuk dan keluar secara tertib dan rapi

dalam buku Kas sesuai ketentuan hukum yang berlaku baik itu petunjuk teknis

dan peraturan pengadaan barang dan jasa serta keuangan negara, menunjukkan

kegiatan tersebut dikelola secara arif dan bijaksana serta terhindar dari adanya

kegiatan yang dapat mengarah kepada perbuatan tindak pidana korupsi.

4.1.6 Pengaruh Dana Bantuan Operasional Sekolah Terhadap Peningkatan

Mutu Belajar Siswa pada SD Negeri Kuala Trang.

Keberadaan dana BOS sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, Hal

ini terkait dengan adanya program dana BOS buku Mulai tahun 2006. Pemerintah

telah memberikan subsidi kepada seluruh lembaga pendidikan tingkat SD/MI

Page 59: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

55

maupun SLTP/MTs untuk pembelian penyediaan buku pelajaran khususnya mata

pelajaran utama yaitu bahasa indonesia, matematika, bahasa inggris, dan IPA.

Hal ini diungkapkan oleh kepala sekolah SD Negeri Kuala Trang Bapak

Bahrum,S.Pd. bahwa:

“Pengadaan buku bagi siswa merupakan hal sangat urgent dan sangatmenentukan keberhasilannya dalam proses belajar mereka, karenakegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efisien jika semuasiswa sudah memiliki buku pegangan.” (Hasil wawancara, 01November 2012).

Hal ini juga disampaikan oleh guru Ibu Marliana pada Sekolah SD Negeri

Kuala Trang bahwa :

“ Sejak adanya dana bantuan BOS seluruh siswa tidak ada lagi alasanuntuk tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar maupun pelaksanaantugas belajar karena alasan ketiadaan buku pelajaran, sehingga siswasecara keseluruhan merasakan kesetaraan dalam menerima hasilpelajaran.” (Hasil wawancara, 02 November 2012).

Bahwa dalam petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan dana BOS tahun

anggara 2012 yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

53 tahun 2011 memberikan ruang lingkup yang luas penggunaan dana BOS

sepenuhnya bagi menunjung kemampuan siswa. Hal ini disampaikan oleh Kepala

Sekolah SD Negeri Kuala Trang Bapak Bahrum,S.Pd bahwa:

“Dana BOS pada SD Negeri Kuala Trang digunakan juga untukmengadakan kegiatan persiapan menghadapi ujian baik itu semestermaupun Ujian Nasional dan melakukan kegian les belajar diluar jamsekolah terhadap mata pelajaran tertentu yang dianggap sulit sepertimatematika, IPA dan Bahasa Inggris.” (Hasil wawancara, 01 November2012).

Hal sama juga disampaikan oleh Komite Sekolah SD Negri Kuala Trang

Bapak Mawardi Amin bahwa:

Page 60: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

56

“ Pihak sekolah SD Negeri Kuala Trang tidak memungut biaya terhadapsiswa yang ikut kegiatan les belajar Matematika, IPA dan BahasaInggris serta kegiatan ekstra kurikuler lainnya yang menambahkreatifitas siswa” (Hasil wawancara, 01 November 2012).

Bahwa berdasarkan petunjuk teknis penggunaan dana BOS pada Sekolah

SD Negeri Kuala Trang diberikan pula kewenangan kepada pihak sekolah untuk

melakukan langganan daya dan jasa dimana pihak dari kepala sekolah

memanfaatkan hal tersebut untuk keperluan pemasangan wireless network internet

(jariangan internet) pada sekolah hal mana disampaikan oleh kepala sekolah SD

Negeri Kuala Trang Bapak Bahrum,S.Pd. yaitu ;

“Sejak adanya dana bantuan BOS pihak sekolah SD Negeri KualaTrang telah melakukan langganan jasa perangkat internat disekolahyang bertujuan membuka informasi dan teknologi yang bersifat aktualdan mudah diperoleh oleh setiap siswa sekolah” (Hasil wawancara, 01November 2012).

Selain untuk menunjang kemampuan siswa-siswi pada Sekolah SD Negeri

Kuala Trang pihak sekolah juga melakukan pemantapan terhadap kualitas guru

pengajar dengan mengirim guru–guru pada sekolah tersebut untuk mengikuti

pendidikan dan pelatihan guru. Hal ini disampaikan oleh salah seorang guru yang

mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan yakni Ibu Rohani sebagai berikut;

“Bahwa saya dapat mengikuti pengembangan profesi guru yang didanaioleh dana BOS dengan mengikuti diklat guru bahasa yang dilaksanakanoleh dinas pendidikan kab. Nagan Raya dan Prov Aceh.” (Hasilwawancara, 02 November 2012).

Bahwa dari hasil penggunaan dana BOS pada Sekolah SD Negeri Kuala

Trang pihak sekolah sudah mendapatkan hasil-hasil yang memuaskan terhadap

kemajuan siswa-siswi belajar sebagaimana diungkapkan oleh kepala sekolah SD

Negeri Kuala Trang Bapak Bahrum,S.Pd. bahwa:

Page 61: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

57

“Sejak tahun 2006 sampai dengan 2012 siswa-siswi SD Negeri Kuala

Trang seluruhnya lulus dalam mengikuti ujian Nasional, dan pada tahun

2012 sekolah SD Negeri Kuala Terang siswanya mendapat prestasi

sebagai Juara 2 untuk Nilai Ujian Nasional tertinggi di tingkat

Kabupaten Nagan Raya.” (Hasil wawancara, 01 November 2012).

Berdasarkan hasil observasi, adanya Dana Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) yang digunakan untuk keperluan peningkatan kualitas belajar siswa seperti

halnya: pembelian buku-buku belajar, pengadaan jaringan informasi (internet),

pelaksanaan ujian persiapan, pelaksanaan les untuk mata pelajaran yang sulit,

kegiatan keterampilan ekstrakurikuler yang dilaksanakan dengan penuh tanggung

jawab sangat dirasakan manfaatnya cukup besar terhadap peningkatan mutu

belajar siswa –siswi pada sekolah SD Negeri Kuala Trang.

Selain peningkatan mutu siswa juga dan BOS yang digunakan untuk

pemantapan kemampuan guru bidang studi mengajar dengan memberikan

kesempatan pendidikan dan pelatihan telah menciptakan guru-guru yang handal

dan professional dalam bidang tugasnya, sehingga siswa yang mendapat

pengajaran lebih mudah untuk mengerti dan memahami apa yang diajarkan oleh

guru.

Bahwa dari hasil observasi penelitian ini menunjukkan peraihan

keberhasilan Sekolah SD Negeri Kuala Trang sangat besar didukung atas adanya

adanya bantuan dana BOS yang diperoleh oleh pihak sekolah, sehingga

menghasilkan bukti nyata bahwa sisawa-siswi pada sekolah SD Negeri Kuala

Trang tidak pernah ada lagi siswa yang gagal mengikuti unjian Nasional (UN) dan

berhasil memperoleh penghargaan sebagai juara terbaik 2 tingkat Kabupaten

Nagan Raya terhadap hasil nilai Ujian Nasional (UN).

Page 62: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

58

5.1 Pembahasan

5.1.1 Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekola di SD Negeri Kuala

Trang.

Bantuan Operasional Sekolah adalah suatu bantuan dana dari pemerintah

yang di alokasikan untuk biaya operasional di sekolah, maka pemerintah mengatur

tentang mekanisme pelaksanaan dan penyaluran dana Bantuan Operasional

tersebut agar tidak terjadi penyelewengan dalam penggunaannya. Berkaitan

dengan dana Bantuan Operasional Sekolah pada sekolah SD Negeri Kuala Trang

tahun anggaran 2012, sistem pengelolaannya sudah sesuai dengan pedoman teknis

bantuan operasional sekolah sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 51 tahun 2011.

Dimana Dana Bantuan Operasional Sekolah merupakan salah satu sumber

penerimaan lain bagi pihak sekolah, maka sebagimana petunjuk teknis dan

bantuan operasional sekolah pengelolaannya harus berdasarkan atas kesepakatan

antara penanggung jawab program dengan komite sekolah yang pengalokasiannya

disesuaikan dengan kebutuhan nyata di sekolah.

Adapun mekanisme penyaluran dan pencairan dana BOS sebagaimana

diatur dalan petunjuk teknis menerangkan, prosedur awalnya adalah persiapan

penyaluran dana BOS yang dilakukan melalui 2 tahapan yaitu:

Tahap ke-1 : penyaluran dana dari kas Umum Negara (KUN) ke Kas umum

Daerah (KUD) Provinsi.

Tahap ke-2 : penyaluran dana dari kas Umum Daerah (KUD) ke rekening

Sekolah.

Page 63: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

59

Secara nyata prosedur penyaluran dana BOS untuk sekolah SD Negeri

Kuala Trang diperoleh setlah pihak Dinas Pendidikan Provinsi Aceh menerima

dana BOS dari Kementerian Pendidikan Nasional selanjutnya menyalurkan dana

tersebut ke Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya dan selanjutnya disalurkan

ke rekenin sekolah SD Negeri Kuala Trang.

Sebagaimana diatur dalam petunjuk teknis pengelolaan dana Bos tahun

2012 Nomor 53 tahun 2011 menerangkan penyaluran dana BOS dilakukan

sebanya 4 (empat ) triwulan dalam setahun mata anggaran yaitu:

a. Triwulan pertama ( bulan Januari sampai dengan bulan Maret) dilakukan

paling lambat 14 (empat belas ) hari kerja pada awal bulan Januari 2012.

b. Triwulan kedua (bulan April sampai dengan bulan Juni ) dilakukan

paling lambat 7 (tujuh) hari kerja pada awal bulan 2012.

c. Triwulan ketiga (bulan Juli sampai dengan bulan September ) dilakukan

paling lambat 7 (tujuh) hari kerja pada awal bulan Juli 2012.

d. Triwulan keempat (bulan oktober sampai dengan bulan Desember)

dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja pada awal bulan

Oktober 2012.

Selanjutnya seluruh dana BOS yang masuk ke rekening sekolah SD Negeri

Kuala Trang hanya dapat dilakukan pengambilan oleh oleh Kepala Sekolah dan

bendahara Bos SD Negeri Kuala Trang dengan membubuhkan tandatangan

(spicement) pada slip penarikan bank pemerintah yang ditunjuk yakni bank BPD

Cabang Jeuram .

Pengambilan dan pencairan dana BOS tersebut hanya dapat dilakukan

apabila telah digunakan sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan Jika dana BOS

Page 64: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

60

yang diterima oleh sekolah lebih besar dari yang seharusnya maka pihak sekolah

harus mengembalikan kelebihan dana tersebut ke rekening Tim Propinsi. Dan jika

terdapat siswa pindah atau mutasi ke sekolah lain setelah semester berjalan, maka

dana tersebut menjadi hak sekolah lama.

Adapun Pemanfaatan dana BOS di SD Negeri Kuala Trang telah sesuai

dengan peruntukan yakni antaralain:

a. Pembelian / pengadaan buku teks pelajaran.b. Kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru.c. Kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler siswa.d. Kegiatan ulangan dan ujian.e. Pembelian bahan-bahan habis pakai.f. Langganan daya dan jasa berupa listrik dan jaringan internet.g. Perawatan sekolah berupa pemeliharaan dan perbaikan ringan

gedung sekolah.h. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga

kependidikan honorer khususnya pengajar bahasa inggris.i. Pengembangan profesi guru.j. Pembiayaan pengelolaan Bos.k. Pembelian perangkat Komputer.

Secara nyata pengelolaan dan penggunaan dana BOS pada SD Kuala Trang

dilaksanakan bertitik tumpu kepada pemenuhan kebutuhan peningkatan kualitas

siswa-siswi, sehingga pengelolaan dana BOS tersebut langsung secara nyata

dirasakan oleh para siswa seperti halnya tidak ada lagi siswa yang tidak

mendapatkan buku-buku panduan belajar, tidak ada lagi siswa yang dibebankan

membayar iuran sekolah serta seluruh siswa mendapat kegiatan belajar diluar jam

kelas untuk persiapan menghadapi ujian semester maupun Ujian Nasional, selain

itu pula juga penggunaan dana BOS pada SD Negeri Kuala Trang juga menunjang

kreatifitas siswa-siswi dalam mengembangkan minat bakat lainnya seperti adanya

kegiatan pramuka, olah raga dan kegiatan kesenian berupa tari.

Page 65: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

61

Dalam hal penyusunan dan pengelolaan dana BOS pada SD Negeri Kuala

Trang tersebut dalam mencapai tujuan keberhasilan para siswa tidak terlepas dari

adanya kesepakatan bersama antara Kepala Sekolah, Dewan Guru dan Komite

Sekolah dalam merumuskan kegiatan-kegiatan sekolah yang akan dibiayai dengan

dana BOS, serta didukung pula saling kontrol antara pihak sekolah dan komite

sekolah dalam penggunaan dana sehingga dana BOS tersebut terkelola dan

tersalur secara efisien, akuntabel dan tranparan.

Selanjutnya yang tidak luput dari tertib pelaksanaan pengelolaan dana BOS

adalah proses pencatatan dan pengeluaran uang serta pelaporan keuangan meliputi

beberapa hal, yaitu dengan pembukuan, dengan syarat setiap transaksi harus

dengan bukti yang sah, bukti pengeluaran yang dalam jumlah tertentu harus

dibubuhi materai yang cukup sesuai dengan ketentuan bea materai, bukti

pengeluaran harus jelas uraian mengenai barang atau jasa yang dibayar, tanggal

dan nomor bukti. Kemudian seluruh penerimaan dan pengeluaran harus dicatat

dalam buku kas. Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat sesuai

urutan tanggal, setiap akhir bulan tersebut ditutup dan dihitung saldonya untuk

dicocokkan dengan saldo fisik baik yang ada di Kas maupun Bank. Buku kas

tidak boleh ada halaman kosong yang tidak terisi atau tanda bekas coretan atau

sesuatu catatan yang membuat interpretasi berbeda.

Pada tahap akhir pelaksanaan dana BOS adalah pelaporan dan pertanggung

jawaban, laporan merupakan pertanggung jawaban atas segala aktivitas atau

kegiatan yang telah dilakukan oleh kepala sekolah kepada pihak pemberi tugas.

laporan disusun dengan singkat dan jelas dan lengkap serta tertata rapi untuk

memudahkan monitoring. Sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban dalam

Page 66: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

62

pelaksanaan program BOS, masing-masing pengelola program di tiap tingkat

(Pusat, Propinsi, Kab/Kota, Sekolah) diwajibkan untuk melaporkan hasil

kegiatannnya kepada pihak terkait. Adapun dokumen-dokumen penting di setiap

laporan dapat dilihat dalam daftar terlampir.

Bahwa pada sekolah SD Negeri Kuala Trang pengelolaan dana BOS secara

keseluruhannya telah dilaksanakan secara taat aturan hukum sebagaimana

petunjuk dan pedoman teknis yang dikeluarkan oleh pihak Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, serta pengelolaan dana BOS

tersebut juga mengikut sertakan seluruh komponen pihak–pihak yang wajib

melaksanakan pengawasan/monitoring dana BOS tersebut sehingga terlihat jelas

dana BOS yang dikelaola pada SD Negeri Kuala Trang dilanksanakan dengan

secara terbuka (transparan) dan tepat guna bagi siswa-siswi.

6.1.2 Pengaruh Dana Bantuan Operasional Sekolah Terhadap Peningkatan

Mutu Belajar Siswa pada SD Negeri Kuala Trang.

Peranan dana BOS sangat berpengaruh besar terhadap proses belajar

mengajar. Dimana berkat adanya dana BOS semua siswa-siswi menjadi trampil

dan berprestasi. Hal ini berkaitan erat dengan adanya program penyediaan buku

belajar yang dibiayaai dari dana BOS.

Dimana sejak SD Negeri Kuala Trang menerima penyaluran dana BOS,

pihak sekolah mengutamakan penggunaan dana BOS tersebut untuk pembelian

dan penyediaan buku pelajaran khususnya mata pelajaran utama yaitu Bahasa

Indonesia, Matematika, Bahasa inggris, dan IPA.

Dimana penggunaan pembelian dan pengadaan buku dari dana BOS

tersebut dilakukan melalui 2 tahapan yaitu: tahap pertama di belikan Buku Bahasa

Page 67: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

63

Indonesia sedangkan tahap kedua dibelikan buku matematika. Itu semua

berdasarkan keputusan rapat bersama Kepala Sekolah, Dewan Guru dan Komite

Sekolah.

Pengadaan buku bagi siswa merupakan hal sangat penting (urgent) dan

sangat menentukan keberhasilannya dalam proses belajar mereka. karena kegiatan

belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efisien jika semua siswa sudah

memiliki buku pegangan.

Selanjutnya dengan adanya dana BOS sangat berarti terhadap prestasi hasil

belajar siswa, dimana dana BOS juga diperuntukkan untuk pelaksanaan Uji Coba

(Try Out) Ujian Nasional (UN) yang dilaksanakan pihak sekolah sehingga para

siswa-siswi harus mampu mendapat rata-rata nilai lulus pada Mata Pelajaran yang

akan dilaksanakan ujian nasinal (UN) yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia,

Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA.

Hal ini dapat kita lihat manfaat nyatanya bagi siswa-siswi sekolah SD

Negeri Kuala Trang dengan perolehan hasil ujian Nasional (UN) pada tahun 2012

menempatkan sekolah SD Negeri Kuala Trang sebagai sekolah terbaik nomor 2

(dua) perolehan nilai hasil ujian nasional tingkat SD se- Kabupaten Nagan Raya.

Sehingga siswa-siswi lulusan dari SD Negeri Kuala Trang pada Tahun Ajaran

2012 sebagian besar di terima di sekolah - sekolah SMP Negeri favorit yang ada

di Kabupaten Nagan Raya.

Selain itu pula manfaat dana BOS pada SD Negeri Kuala Trang juga

dirasakan oleh terciptanya suasana lingkungan sekolah yang tertata secara bersih

dan rapi, dimana sebahagian dana BOS tersebut digunakan pula untuk

merehabilitas kondisi-kondisi prasarana sekolah yang kurang baik, sehingga hal

Page 68: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

64

ini juga mendapat prestasi dan penghargaan dari Dinas Pendidikan Kabupaten

Nagan Raya dimana SD Negeri Kuala Trang terpilih sebagai juara ke – 1 (satu)

kebersihan sekolah tingkat dasar se Kabupaten Nagan Raya.

Serta dana BOS juga sangat dirasakan manfaatnya bagi para guru-guru

bidang studi sekolah dalam meningkatkan kemampuan dan kualitas mengajar

siswa, dengan adanya bantuan yang dibiayai oleh BOS untuk mengikuti

kediklatan pendidikan dan pelatihan keterampilan guru sehingga guru dalam

mengajar tidak lagi kaku (ortodoks) namun sudah mengikuti perkembangan ilmu

pengetahun yang ada dan berkembang saat ini.

Sehingga sangat jelas dana BOS tersebut hadir telah memberikan kehidupan

dan suasana baru didunia pendidikan secara umum pada tingkat dasar dan

khususnya pada Sekolah Dasar Negeri Kuala Trang, dimana manfaat dana BOS

selain menciptakan biaya gratis untuk siswa belajar, peningkatan mutu belajar dan

prestasi siswa dan guru serta terciptanya prasarana lingkungan sekolah yang

nyaman dan baik.

Page 69: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

65

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraikan oleh peneliti pada Bab sebelumnya, maka

kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Bahwa pengelolaan dana BOS harus dilaksanakan sesuai dengan Pedoman

Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah yang diterbitkan

oleh pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 53 tahun 2011 untuk tahun anggaran 2012, dimana dana BOS

tersebut harus disosialisasikan kepada seluruh elemen yang terlibat dalam

pengelolaan dana BOS yang meliputi; seluruh siswa, orang tua, dewan

guru dan Komite sekolah, sehingga pengelolaan dana bos tersebut dapat

terlaksana secara efisien, efektif, akuntabel, transparan dan tidak

bertentangan dengan hukum. Serta pengelolaan dana BOS di SD Negeri

Kuala Terang yang direalisasikan untuk membiayai hal-hal yang langsung

berhubungan dengan peningkatkan mutu pendidikan belajar siswa yaitu:

pembelian buku teks pelajaran, pembelian bahan habis pakai, kegiatan

kesiswaan, ulangan harian dan pengembangan profesi guru telah

terlaksana sesuai dengan peruntukan yang diharapkan oleh para pihak

sekolah dan ketentuan peraturan hukum.

2. Bahwa dengan adanya pemanfaatan dana BOS menimbulkan pengaruh

yang sangat penting (urgent) terhadap Hasil belajar siswa dan peningkatan

kualitas sekolah hal ini tercermin dari peningkatan nilai prestasi akademik

65

Page 70: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

66

dan prestasi Non Akademik siswa-siswi SD Negeri Kuala Trang dengan

memperoleh prestasi sebagai Juara terbaik ke- 2 nilai Ujian nasional (UN)

tertingi tingkat SD se- Kabupaten Nagan Raya, dan juga dana BOS yang

diperuntukan untuk Prasana sekolah SD Negeri Kuala Trang telah

menciptakan suasana lingkungan prasarana sekolah yang nyaman, rapi dan

bersih yang menghantarkan penghargaan kepada SD Negeri Kuala Trang

sebagai juara Ke-1 kebersihan sekolah tingkat SD se - Kabupaten Nagan

Raya.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, perlu kiranya peneliti

memberikan sumbangan pemikiran berupa saran-saran sebagai berikut :

1. Kepada pengelola dana BOS diharapkan untuk terus memantau

penggunaan dana bantuan operasional sekolah agar dengan adanya dana

tersebut, sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikannya

baik mutu siswa, guru, sarana-prasarana, serta membuka diri untuk saling

bertukar pikiran untuk memajukan sekolah dengan inovasi-inovasi baru.

2. Kepada para guru bidang studi khususnya Pendidikan matematika, IPA

bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris berusaha untuk meningkatkan

kualitas mengajar yaitu dengan kesadaran tinggi untuk terus mengikuti

perkembangan pendidikan seperti: mengikuti pelatihan, seminar, penataran

dan lain-lain.

3. Dalam pelayanan pendidikan hendaknya semua lembaga pendidikan

khususnya sekolah yang mendapatkan dana BOS agar tetap menjaga

pendidikan gratis (tidak ada pungutan biaya) terhadap pendidikan bagi

Page 71: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

67

siswa yang tidak mampu agar mereka memperoleh layanan pendidikan

yang bermutu sehingga program penuntasan wajib belajar sembilan tahun

dapat berjalan dengan sukses.

4. Hendaknya pemerintah Pusat, Provinsi maupun Daerah benar-benar

menjalankan amanah UUD RI 1945 yaitu dengan memprioritaskan

anggaran pendidikan untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan

pendidikan yang berkualitas.

Page 72: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

68

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sardiman, 2010. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Rajawali Pers.

A.M. Sardiman, 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Rajawali

Pers.

Andriana, A. 2006. Pengaruh Pemelajaran Kooperatif Terhadap Prestasi BelajarSiswa. Skripsi Pada FPTK UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

., 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Depdiknas. 2001 Kurikulum Berbasis Kompetensi Kebijaksanaan Umum. Jakarta:Puskurbalitbang.

Depdiknas, 2002. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta:Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.

Djamara, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Daryanto, 2006. Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT.Asdi Mahayasa.

Dadang Sukirman, 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : UPI PRESS.

Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana, 2009. Konsep Strategi Pembelajaran.Bandung :Aditama.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar,

2012. Petunjuk Teknis Penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah dan

Laporan Keuangan Bantuan Operasional Sekolah. Jakarta.

Moleong, 2004. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosydakarya.

Moleong, 2006. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosydakarya.

68

Page 73: SKRIPSIrepository.utu.ac.id/32/1/BAB I-V.pdf · standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (sa tu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

69

Nasution, 2003. Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nasution, 2004. Metode Research. Jakarta:Bumi Aksara.

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta.

Suharsaputra, Uhar. 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung : Refika Aditama.

Sudjana, 2000. Manajemen Program Pendidikan. Falah Production Bandung.

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :Rineka Cipta.

Uzer Usman, 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Rosda.