persepsi masyarakat terhadap pelayanan skripsirepository.utu.ac.id/195/1/bab i_v.pdfpersepsi...

62
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA PDAM TIRTA MEULABOH DI KABUPATEN ACEH BARAT (Studi Pada Pelayanan Distribusi Air Bersih di Kecamatan Kaway XVI) SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas tugas dan memenuhi syarat syarat guna memperoleh gelar sarjana sosial OLEH SYARQIYA NIM: 07C20201152 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2013

Upload: others

Post on 16-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANANPUBLIK PADA PDAM TIRTA MEULABOH DI

KABUPATEN ACEH BARAT(Studi Pada Pelayanan Distribusi Air Bersih di

Kecamatan Kaway XVI)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas – tugas danmemenuhi syarat – syarat guna memperoleh

gelar sarjana sosial

OLEH

SYARQIYANIM: 07C2–0201152

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARAFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH, ACEH BARAT

2013

Page 2: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia diyakini akan

mampu mendekatkan pelayanan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan rakyat,

dan memupuk demokrasi. Dengan adanya otonomi daerah tersebut, kewenangan

pemerintah daerah menjadi lebih luas dari sebelum adanya desentralisasi. Akan

tetapi dalam pelaksanaan otonomi daerah ini, diharapkan pemerintah daerah

melaksanakannya dengan tanggung jawab berdasarkan tugas dan fungsinya dalam

memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

Pada pasal 1 ayat (6) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25

Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menjelaskan “Masyarakat adalah seluruh

pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagai orang perseorangan,

kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat

pelayanan publik, baik secara langsung maupun tidak langsung”. Berdasarkan

pasal tersebut maka masyarakat baik perseorang maupun kelompok sebagai

penerima manfaat pelayanan publik menerima layanan yang baik dari penyedia

pelayanan baik secara langsung maupun tidak langsung

Dengan penerapan otonomi daerah, daerah dituntut untuk melakukan

pelayanan secara maksimal kepada masyarakat yang ada pada daerahnya. Proses

pelayanan publik oleh daerah mencakup obyek yang luas seperti pengurusan KTP,

berbagai macam perizinan, penyediaan air bersih, dan sebagainya. Keseluruhan

pelayanan yang harus dilakukan oleh daerah sebagai konsekuensi dari otonomi

Page 3: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

2

2

daerah mencakup pelayanan-pelayanan yang sangat penting. Salah satu pelayanan

yang sangat penting yang harus dilakukan oleh daerah adalah proses penyediaan

air bersih.

Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia menjelaskan

“Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara

dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”. Berdasarkan pasal

tersebut maka bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi adalah

pokok-pokok kemakmuran rakyat. Sebab itu harus dikuasai oleh negara dan

dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Kemudian pada pasal 5 ayat (4) Undang-Undang Nomor 5 tahun 1962 LN.

1962 Tentang Perusahaan Daerah menjelaskan bahwa “Cabang-cabang produksi

yang penting bagi daerah dan yang menguasai hajat hidup orang banyak di daerah

yang bersangkutan diusahakan oleh perusahaan daerah yang modalnya untuk

seluruhnya merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan”. Berdasarkan pasal

tersebut, maka cabang-cabang produksi yang penting bagi daerah dan menguasai

hajat hidup orang banyak harus diusahakan oleh daerah kemanfaatannya,

termasuk juga berkaitan dengan proses penyediaan air bersih. Sebelum maupun

sesudah otonomi daerah, pemerintah pusat telah memberikan kewenangan kepada

daerah untuk mengatur dan menyediakan air bersih untuk masyarakat yang ada

pada daerahnya.

Sebagai konsekuensinya, berdasarkan peraturan yang ada (baik peraturan

dari pemerintah pusat maupun peraturan daerah), maka daerah membentuk

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang bertujuan untuk menyediakan air

bersih di daerah-daerah.

Page 4: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

3

3

Terkait dengan PDAM Tirta Meulaboh, tujuh belas tahun sejak berdirinya

PDAM di Kabupaten Aceh Barat ternyata belum sepenuhnya merata keseluruh

wilayah Kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Barat. Tercatat dari 12

Kecamatan, baru 3 Kecamatan yang mendapatkan pelayanan air bersih dari

PDAM Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat, hal tersebut menunjukkan bahwa

hanya 4.85% penduduk dari total 177.532 penduduk Kabupaten Aceh Barat yang

mendapatkan pelayanan air bersih dari PDAM Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh

Barat. Realita tersebut membuktikan proses penyediaan air bersih belum

sepenuhnya merata ke seluruh pelosok wilayah Kabupaten Aceh Barat.

Mengacu pada pelayanan air bersih, PDAM Tirta Meulaboh sebagai

Perusahaan Daerah Air Minum di Kabupaten Aceh Barat wajib memberikan

pelayanan yang maksimal terhadap masyarakat Aceh Barat. Sebagai perusahaan

air bersih yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan, perusahaan berkewajiban

memberikan pelayanan yang maksimal, salah satunya kelancaran distribusi air

bersih dari PDAM Tirta Meulaboh kepada masyarakat. Dengan lancarnya

distribusi air bersih yang diterima masyarakat maka berimbas pada penilaian

persepsi publik terhadap salah satu kinerja PDAM Tirta Meulaboh.

Persepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta

Meulaboh daerah pelayanan Kecamatan Kaway XVI sendiri masih belum

diketahui. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian untuk membahas persepsi

masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik pada kelancaran distribusi air

bersih dari PDAM Tirta Meulaboh kepada masyarakat Kabupaten Aceh Barat.

Dan juga mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas

pelayanan publik pada kelancaran distribusi air bersih tersebut. Dengan

Page 5: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

4

4

diidentifikasinya faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan publik

tersebut maka diharapkan PDAM Tirta Meulaboh dapat berbenah diri untuk

memberikan pelayanan yang lebih baik dan maksimal.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas di jelaskan bahwa

sebagai perusahaan air bersih yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan,

perusahaan berkewajiban memberikan pelayanan yang maksimal, salah satunya

kelancaran distribusi air bersih dari PDAM Tirta Meulaboh kepada masyarakat

sebagai pelanggan. Dengan lancarnya distribusi air bersih yang diterima

masyarakat maka berimbas pada penilaian persepsi publik terhadap salah satu

kinerja PDAM Tirta Meulaboh.

Maka rumusan masalah pada penelitian ini adakah hubungan kelancaran

distribusi air bersih terhadap pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini ialah:

untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap kualitas pelayanan kelancaran

distribusi air bersih yang diberikan PDAM Tirta Meulaboh kepada masyarakat

Kecamatan Kaway XVI.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai dua manfaat yakni sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Manfaat yang sifatnya memberikan sumbangan pemikiran yang berupa

teori-teori dalam kaitannya dengan ilmu administrasi negara. Hal ini terkait

Page 6: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

5

5

dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang mengkaji masalah-masalah sosial

yang sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan kondisi dan perkembangan

zaman.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan informasi serta masukan kepada pihak-pihak yang

membutuhkan, khususnya bagi lembaga atau instansi pemerintah.

b. Membantu dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh lembaga

pemerintah, seperti Kantor PDAM Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat

yang mengutamakan mutu pelayanan publik.

1.5 Hipotesa Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka hipotesa yang

diajukan sebagai berikut :

Ho : Tidak adanya pengaruh positif antara kelancaran distribusi air bersih

dalam meningkatkan pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh

Kabupaten Aceh Barat.

Ha : Adanya pengaruh positif antara kelancaran distribusi air bersih

dalam meningkatkan pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh

Kabupaten Aceh Barat.

Hipotesis yang akan diuji adalah :

Hipotesa : Ho : µ = 0 (Tidak ada hubungan posistif dan signifikan dalam

meningkatkan pelayanan publik pada PDAM Tirta

Meulaboh)

Page 7: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

6

6

Ha : µ ≠ 0 (Ada hubungan positif dan signifikan dalam

meningkatkan pelayanan publik pada PDAM Tirta

Meulaboh)

Page 8: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

7

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persepsi Masyarakat

Seorang pakar organisasi mengungkapkan bahwa “Persepsi dapat

didefinisikan sebagai proses dengan mana individu-individu mengorganisasikan

dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan

mereka” Robbins ( 2001, h.88 ).

Defenisi persepsi juga diartikan oleh Indrawijaya ( 2000, h.45 ) “sebagai

suatu penerimaan yang baik atau pengambilan inisiatif dari proses komunikasi.”

Jadi persepsi merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasikan

terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga

merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan aktivitas yang integrated dalam

diri individu. Lebih lanjut Walgito (2000,h.54) menyatakan bahwa :

“Melalui persepsi individu dapat menyadari, dapat mengertitentang keadaan diri individu yang bersangkutan. Persepsi itumerupakan aktivitas yang integrated, maka seluruh apa yang adadalam diri individu seperti perasaan, pengalaman, kemampuanberpikir, kerangka acuan dan aspek-aspek lain yang ada dalam diriindividu akan ikut berperan dalam persepsi tersebut”.

Berdasarkan atas hal tersebut, dapat dikemukakan bahwa dalam persepsi

itu sekalipun stimulusnya sama tetapi karena pengalaman tidak sama,

kemampuan berpikir tidak sama, kerangka acuan tidak sama, adanya

kemungkinan hasil persepsi antara individu dengan individu yang lain tidak

sama. Faktor-faktor berpengaruh pada persepsi adalah faktor internal: perasaan,

pengalaman, kemampuan berpikir, motivasi dan kerangka acuan sedangkan faktor

eksternal adalah: stimulus itu sendiri dan keadaan lingkungan persepsi itu

Page 9: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

8

8

berlangsung. Kejelasan stimulus akan banyak berpengaruh dalam persepsi. Bila

stimulus itu berwujud benda-benda bukan manusia, maka ketepatan persepsi lebih

terletak pada individu yang mengadakan persepsi karena benda-benda yang

dipersepsi tersebut tidak ada usaha untuk mempengaruhi persepsi.

Mengenai pengertian masyarakat adalah keseluruhan antara hubungan-

hubungan antar manusia. Robert M. Mclver dalam Miriam Budiardjo (2008, h.46)

mengatakan: “Masyarakat adalah suatu sistem hubungan-hubungan yang ditata

(Society means a system of ordered relations)”. Biasanya anggota-anggota

masyarakat menghuni suatu wilayah geografis yang mempunyai kebudayaan-

kebudayaan dan lembaga-lembaga yang kira-kira sama.”

Jadi pengertian persepsi masyarakat dapat disimpulkan sebagai tanggapan

atau pengetahuan lingkungan dari kumpulan individu-individu yang saling

bergaul dan berinteraksi karena mempunyai nilai-nilai, norma-norma, cara-cara

dan prosedur merupakan kebutuhan bersama berupa suatu sistem adat istiadat

tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu identitas bersama yang

diperoleh melalui interpretasi data indera.

2.2 Pelayanan Publik

Pelayanan merupakan salah satu ujung tombak dari upaya pemuasan

pelanggan dan sudah merupakan keharusan yang wajib dioptimalkan baik oleh

individu maupun organisasi, karena dari bentuk pelayanan yang diberikan

tercermin kualitas individu atau organisasi yang memberikan pelayanan.

Pengertian pelayanan yang dikemukakan oleh Gronroos (Ratminto dan

Atik, 2006, h.3) yaitu:

Page 10: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

9

9

Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yangbersifat tidak kasat mata ( tidak dapat diraba) yang terjadi sebagaiakibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atauhal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanandimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen ataupelanggan.

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah

cara melayani, membantu menyiapkan, mengurus, menyelesaikan keperluan,

kebutuhan seseorang atau sekelompok orang. Artinya objek yang dilayani adalah

masyarakat yang terdiri dari individu, golongan, dan organisasi (sekelompok

organisasi).

Kegiatan pelayanan dalam suatu organisasi memiliki peran penting dan

strategi, terutama bagi organisasi yang berorientasi pada pelayanan jasa. Hal itu

tercermin pada pengertian pelayanan yang dikemukakan oleh Moenir (2000, h.12)

“Pelayanan adalah setiap kegiatan oleh pihak lain yang ditujukan untuk memenuhi

kepentingan orang banyak, pelayanan ini sifatnya selalu kolektif, sebab pelayanan

kepentingan itu masih termasuk dalam rangka pemenuhan hak dan kebutuhan

bersama yang telah diatur termasuk dalam pengertian pelayanan.”

Sinambela (2008, h.5) memberikan pengertian Pelayanan Publik

merupakan “Setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah

manusia yang memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu

kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak

terikat pada suatu produk secara fisik.”

Adapun pengertian pelayanan publik menurut Kurniawan (2005, h.4)

adalah “Pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang

mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan

tatacara yang ditetapkan”.

Page 11: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

10

10

Sedangkan pengertian pelayanan publik berdasarkan Keputusan Menpan

Nomor 63 Tahun 2003 adalah “ Segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan

oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan

penerima pelayanan maupun pelaksana ketentuan peraturan perundang-undangan”

Departemen Dalam Negeri (2004) mendefinisikan “Pelayanan Umum

adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang

memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan

keberhasilan. Setiap pelayanan menghasilkan produk, baik berupa barang dan

jasa.”

Sedangkan Undang-undang nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik, mengatakan bahwa yang dimaksud dengan pelayanan publik adalah

“Kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiapa warga negara dan

penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik.”

Dari beberapa pengertian pelayanan dan pelayanan publik yang diuraikan

tersebut, pelayanan publik dapat disimpulkan sebagai pemberian layanan atau

melayani keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang

mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata

cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima

pelayanan.

Pelayanan bagi instansi atau lembaga pemerintah, khususnya yang

bergerak dalam bidang pelayanan jasa, maka sudah merupakan kewajiban setiap

aparat atau karyawannya memberikan pelayanan terbaik. Suatu instansi atau

Page 12: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

11

11

lembaga dalam operasioanalnya tidak terlepas dari penilaian atau respon

masyarakat (konsumen) maupun posisinya sebagai mitra dalam hal mewujudkan

efektivitas pelayanan.

PDAM Tirta Meulaboh sebagai salah satu lembaga pemerintahan yang

bergerak pada pelayanan jasa air bersih, wajib memberikan pelayanan yang

terbaik kepada masyarakat (konsumen) guna mendapatkan persepsi atau respon

positif dari masyarakat sebagai mitra dalam mewujudkan pelayanan yang efektiv.

2.2.1 Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan oleh penyelenggara

pelayanan publik yaitu penyelenggara negara/pemerintah, penyelenggara

perekonomian dan pembangunan, lembaga independen yang dibentuk oleh

pemerintah, badan usaha/badan hukum yang diberi wewenang melaksanakan

sebagian tugas dan fungsi pelayanan publik, badan usaha/badan hukum yang

bekerjasama dan/atau dikontrak untuk melaksanakan sebagaian tugas dan fungsi

pelayanan publik. Dan masyarakat umum atau swasta yang melaksanakan

sebagian tugas dan fungsi pelayanan publik yang tidak mampu ditangani/dikelola

oleh pemerintah/pemerintah daerah.

Berbicara tentang pelayanan, kita mengenal adanya “ Pelayanan Prima ”

dimana hal ini merupakan suatu bentuk pelayanan yang memberikan sesuatu yang

terbaik bagi masyarakat (pelanggan) dengan memperhatikan unsur-unsur dari

pelayanan prima itu sendiri, sehingga masyarakat merasa puas atas pelayanan

yang diberikan oleh pihak yang melayani.

Page 13: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

12

12

Sejalan dengan hal diatas, Boediono ( 2003,h.62 ) menyatakan bahwa

pelayanan prima adalah pelayanan bermutu yang dapat meningkatkan keprimaan

yaitu dengan cara :

1. Meningkatkan mutu dan produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi instansi

pemerintah di bidang pelayanan umum.

2. Mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tata laksana pelayanan,

sehingga pelayanan umum dapat diselenggarakan secara lebih berdaya guna

dan berhasil guna.

3. Mendorong tumbuhnya kreativitas, prakarsa dan peran serta masyarakat

dalam membangun serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.

Dengan begitu lembaga pemberi pelayanan dapat bekerja dengan

maksimal dengan memberikan pelayan prima kepada masyarakat dengan harapan

kepuasan masyarakat sebagai penerima pelayanan.

Osborne dalam terjemahan Abdul Rosid (2000) menjelaskan terdapat 3

unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur pertama, adalah organisasi

pemberi (penyelenggara) pelayanan yaitu Pemerintah Daerah, unsur kedua, adalah

penerima layanan (pelanggan) yaitu orang atau masyarakat atau organisasi yang

berkepentingan, dan unsur ketiga, adalah kepuasan yang diberikan dan/atau

diterima oleh penerima layanan (pelanggan). Unsur pertama menunjukan bahwa

pemerintah daerah memiliki posisi kuat sebagai (regulator) dan sebagai pemegang

monopoli layanan, dan menjadikan Pemda bersikap statis dalam memberikan

layanan, karena layanannya memang dibutuhkan atau diperlukan oleh orang atau

masyarakat atau organisasi yang berkepentingan. Posisi ganda inilah yang

menjadi salah satu faktor penyebab buruknya pelayanan publik yang dilakukan

Page 14: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

13

13

pemerintah daerah, karena akan sulit untuk memilah antara kepentingan

menjalankan fungsi regulator dan melaksanakan fungsi meningkatkan pelayanan.

Unsur kedua, adalah orang, masyarakat atau organisasi yang

berkepentingan atau memerlukan layanan (penerima layanan), pada dasarnya

tidak memiliki daya tawar atau tidak dalam posisi yang setara untuk menerima

layanan, sehingga tidak memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan yang baik.

Unsur ketiga, adalah kepuasan pelanggan menerima pelayanan, unsure

kepuasan pelanggan menjadi perhatian penyelenggara pelayanan (Pemerintah),

untuk menetapkan arah kebijakan pelayanan publik yang berorientasi untuk

memuaskan pelanggan, dan dilakukan melalui upaya memperbaiki dan

meningkatkan kinerja manajemen pemerintahan daerah. Paradigma kebijakan

publik di era otonomi daerah yang berorientasi pada kepuasan pelanggan,

memberikan arah tejadinya perubahan atau pergeseran paradigma

penyelenggaraan pemerintahan, dari paradigma rule government bergeser menjadi

paradigma good governance.

Dengan demikian, pemerintah daerah dalam menjalankan monopoli

pelayanan publik, sebagai regulator/pembuat peraturan (rule

government/peraturan pemerintah) harus mengubah pola pikir dan kerjanya

disesuaikan dengan tujuan pemberian otonomi daerah, yaitu memberikan dan

meningkatkan pelayanan yang memuaskan masyarakat. Untuk terwujudnya good

governance, dalam menjalankan pelayanan publik, pemerintah daerah juga harus

memberikan kesempatan luas kepada warga dan masyarakat, untuk mendapatkan

akses pelayanan publik, berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan, transparansi,

akuntabilitas dan keadilan (Osborne, 1992 ; Abdul Rosid, 2000).

Page 15: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

14

14

2.2.2 Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Berdasarkan prinsip pelayanan umum dari keputusan Menteri

Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor : 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang

Pedoman Umum Pelayanan Publik, Ada beberapa prinsip pelayanan umum yang

menyangkut dengan pelayanan distribusi kelancaran air bersih, Prinsip tersebut

adalah sebagai berikut :

a. Kesederhanaan;

Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami, dan

mudah dilaksanakan;

b. Kejelasan;

Unit kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam

memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan/sengketa dalam

pelaksanaan pelayanan publik;

c. Kepastian waktu;

Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang

telah ditentukan.Pada kelancaran distribusi air bersih dapat diterima oleh

masyarakat sebagai pelanggan pada setiap saat masyarakat membutuhkan air

bersih.

d. Akurasi ;

Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah

e. Keamanan;

Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian

hukum. Proses dan produksi pelayanan terhadap kualitas air bersih dengan rasa

Page 16: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

15

15

aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat yang sesuai dengan standar kelayakan

untuk dikonsumsi.

f. Tanggung jawab;

PDAM Sebagai penyelenggara pelayanan publik dibidang air bersih

bertanggung jawab dalam segala penyelenggaraan pelayanan publik termasuk

pelayanan kelancaran distribusi air bersih yang akan diterima oleh masyarakat

sebagai konsumen.

g. Kelengkapan sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung

lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi

telekomunikasi dan informatika (teletematika).

h. Kemudahan Akses;

Tempat dan lokasi sarana prasarana pelayanan yang memadai, mudah

dijangkau oleh masyarakat dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan

informasi.

i. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan;

Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta

memberikan pelayanan dengan ikhlas.

j. Kenyamanan;

Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang

nyaman, bersih, rapih, lingkungan yang indah dan sehat, serta dilengkapi dengan

fasilitas pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah dan lainnya.

Untuk merealisasi prinsip tersebut tidak selalu berjalan mulus, karena kita

juga memperhatikan beberapa hal yang berhubungan dengan distribusi air bersih

seperti sumber daya air yang tidak diduga kualitas dari sumber air tersebut dapat

Page 17: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

16

16

berubah, serta alat atau teknologi yang digunakan oleh penyedia pelayanan untuk

kelancaran distribusi air bersih kepada masyarakat.

2.3 Distribusi Air Bersih

Adapun beberapa pengertian tentang distribusi air bersih adalah sebagai

berikut :

Mirriam Budiardjo (2004, h.287) mengatakan bahwa yang dimaksud

dengan “distibusi dan alokasi dalam ilmu politik adalah penyaluran dan

penjatahan dari nilai-nilai dalam masyarakat.”

Sedangkan pengertian air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

No. 416 Tahun 1990 Tentang ”Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air “, air

bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya

memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan yang dimaksud dengan

distribusi air bersih adalah kegiatan menyalurkan air yang memiliki kualitasnya

memenuhi standar untuk di konsumsi sehari-hari hasil produksi oleh orang atau

lembaga yang ditujukan kepada konsumen atau masyarakat.

2.3.1 Sistem Distribusi Air Bersih

Sistem distribusi adalah sistem yang langsung berhubungan dengan

konsumen. Yang mempunyai fungsi pokok mendistribusikan air yang telah

memenuhi syarat keseluruh daerah pelayanan. Sistem ini meliputi unsur sistem

perpipaan dan perlengkapan, hidran kebakaran, tekanan tersedia, sistem

pemompaan (bila diperlukan) dan reservoir distribusi

Page 18: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

17

17

Sistem distribusi air minum terdiri atas perpipaan, katup-katup dan pompa

yang membawa air yang telah diolah dari instalasi pengolahan menuju

pemukiman, perkantoran dan industri yang mengkonsumsi air bersih. Juga

termasuk dalam sistem ini adalah fasilitas penampung air yang telah diolah

(reservoir distribusi). Yang digunakan saat kebutuhan air lebih besar dari suplai

instalasi, meteran air untuk menentukan jumlah banyaknya air yang digunakan.

Dua hal penting yang harus diperhatikan pada sistem distribus air bersih

adalah tersedianya jumlah air yang cukup dan tekanan yang memenuhi

(Kontinuitas Pelayanan), serta menjaga keamanan kualitas air yang berasal dari

instalasi pengolahan.

Tugas pokok sistem distribusi air bersih adalah menghantarkan air bersih

kepada para pelanggan yang akan dilayani, dengan tetap memperhatikan kualitas,

kuantitas dan tekanan air yang sesuai dengan perencanaan awal. Faktor yang

didambakan oleh para pelanggan adalah ketersediaan air setiap waktu.

Suplai melalui pipa induk mempunyai dua macam sistem, yaitu :

a. Countinous system

Dalam sistem ini air minum yang disuplai ke konsumen mengalir terus

menerus selama 24 jam. Keuntungan sistem ini adalah konsumen setiap saat dapat

memperoleh air bersih dari jaringan pipa distribusi di posisi pipa manapun.

Sedang kerugiannya pemakai air akan cenderung akan lebih boros dan bila terjadi

sedikit kebocoran saja, maka jumlah air yang hilang akan sangat besar jumlahnya.

b. Intern System

Dalam sistem ini air bersih disuplai 2 – 4 jam pada pagi hari dan 2 – 4 jam

pada sore hari. Kerugiannya adalah pelanggan air tidak bisa setiap saat

Page 19: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

18

18

mendapatkan air dan perlu menyediakan tempat penyimpanan air dan bila terjadi

kebocoran maka air untuk pemadam kebakaran akan sulit didapat. Dimensi pipa

yang digunakan akan lebih besar karena kebutuhan air 24 jam hanyan disuplai

beberapa jam saja. Sedangkan keuntungannya adalah pemborosan air dapat

dihindari dan juga sistem ini cocok untuk daerah dengan sumber air yang terbatas.

Page 20: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

19

19

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan pada wilayah pelayanan PDAM Tirta

Meulaboh di Kecamatan Kaway XVI. Pertimbangan peneliti memilih lokasi

tersebut dikarenakan kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian pada

seluruh wilayah pelayanan PDAM Tirta Meulaboh terbatas, maka peneliti

mempersempit lokasi penelitian pada daerah pelayanan Kecamatan Kaway XVI

untuk melakukan penelitian.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2012.

Dengan terjun langsung kelapangan untuk memperoleh data primer dengan

menyebarkan kuisioner kepada masyarakat sebagai responden.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi adalah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari, kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono, (2005, h.90). Dalam penelitian

ini populasi yang dimaksudkan adalah masyarakat yang terdaftar sebagai

pelanggan dan telah menggunakan fasilitas pelayanan air bersih dari PDAM Tirta

Meulaboh di Kecamatan Kaway XVI, sesuai dengan data rekapitulasi pelanggan

PDAM Tirta Meulaboh bulan Desember 2011 berjumlah 338 pelanggan.

Page 21: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

20

20

3.2.2. Sampel

Suharsimi Arikunto (2002, h.104) menjelaskan sampel adalah sebagian

dari populasi yang dijadikan objek dan sumber data serta informasi dalam

penelitian. Sampel dari penelitian ini adalah sebagian dari populasi yang diambil

sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi atau masyarakat

pengguna pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh di Kecamatan Kaway

XVI.

Jumlah sampel berdasarkan pendapat Arikunto (2006, h.116) “bila kurang

dari 100 lebih baik diambil semua hingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-55%

atau lebih tergantung sedikit banyaknya dari:

1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana

2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya dana.

3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk peneliti yang

resikonya besar, tentu saja jika sampelnya besar hasilnya akan lebih baik.

Berdasarkan pendapat Arikunto diatas maka jumlah sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 15% dari keseluruhan pelanggan,

atau sebanyak 51 orang dari total seluruh populasi sebanyak 338 orang.

Dikarenakan objek yang akan di teliti cukup luas, maka peneliti

menggunakan teknik penarikan sampel dengan menggunakan teknik cluster

sampling, dimana peneliti akan mengambil sampel pada 5 desa di Kecamatan

Kaway XVI.

Page 22: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

21

21

Teknik cluster sampling menurut Margono (2004: 127), teknik ini

digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan

terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster. “Teknik sampling daerah

digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber

data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten.

Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka

pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.”

Untuk mengetahui daftar jumlah sampel pada setiap desa dapat dilihat

pada tabel :

Tabel 3.1Daftar Jumlah Sampel Pada Setiap Desa

No Desa Jumlah Sampel Keterangan1 Beureugang 72 Keude Aron 153 Gampong Mesjid 124 Padang Mancang 125 Menasah Buloh 5

Jumlah 51

3.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan jenis penelitian pendekatan kauntitatif. Penelitian kuantitatif

dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada 51 responden.

Menyebarkan kuisioner dilakukan untuk mengetahui kondisi di lokasi penelitian

yang akan di jadikan sebagai data penelitian yang akan diteliti. Peneliti harus

membuat hipotesis sebagai asumsi awal untuk menjelaskan antara variabel yang

akan di teliti.

Page 23: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

22

22

Metode kuantitatif menurut Sugiyono (2006, h.8) merupaka penelitian

yang dilakukan dengan mengumpulkan jawaban dari responde atau pertanyaan

yang merupakan pengukuran dari varibel yang diteliti, serta menguji hipotesis.

3.4 Data Penelitian

3.4.1. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

berdasarkan data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang didapat

di lapangan, sedangkan data sekunder merupakan data yang didapat dari studi

kepustakaan, dokumen, koran, internet yang berkaitan dengan kajian penelitian

yang diteliti oleh penulis.

Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan melalui penelitian langsung

di lapangan yang bersumber dari menyebarkan kuisioner kepada responden.

Data sekunder dalam penelitian ini terdiri dari dokumen-dokumen serta

dari tulisan lain yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dapat

diperoleh dari perpustakaan.

3.4.2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini maka

digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Teknik Kuisioner

Teknik kuisioner yaitu merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukakn dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya, Sugioyo (2005, h.163).

Page 24: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

23

23

b. Metode Dokumentasi

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan hanya sebagai

pelengkap dari teknik pengumpul data lainnya. Data-data yang diambil dari

dokumen hanya meliputi gambaran umum wilayah penelitian, seperti komposisi

dan frekuensi Pelanggan PDAM Tirta Meulaboh di Aceh Barat.

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.5.1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek

pengamatan penelitian. Variabel penelitian ditentukan oleh landasan teorinya dan

ditegaskan pada hipotesis penelitiannya.

Pada penelitian ini ditentukan beberapa variabel penelitian sebagai berikut:

a. Variabel bebas : Distribusi Air Bersih

b. Variabel terikat : Pelayanan Publik

3.5.2. Definisi Operasional

Menurut Sugiyono (2004, h.31), definisi operasional adalah penentuan

construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional

menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan

construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan

replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara

pengukuran construct yang lebih baik.

Variabel penelitian adalah sesuatu yang berbentuk apa saja ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun variabel-variabel tersebut adalah

sebagai berikut :

Page 25: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

24

24

Tabel: 3.2Operasional Variabel

Varibel Definisi Variabel Indikator

Variabel Bebas :

Distribusi Air Bersih

Distribusi air bersih adalah

menghantarkan air bersih

kepada para pelanggan yang

akan dilayani, dengan tetap

memperhatikan kualitas,

kuantitas dan tekanan air yang

sesuai dengan perencanaan

awal.

1. kelancaran

2. kualitas

3. kuantitas

4. tekanan

Variabel Terikat:

Pelayanan Publik

Pelayanan publik merupakan

sebagai pemberian layanan

atau melayani keperluan orang

atau masyarakat serta

organisasi lain yang

mempunyai kepentingan pada

organisasi itu, sesuai dengan

aturan pokok dan tata cara

yang ditentukan dan ditujukan

untuk memberikan kepuasan

kepada penerima pelayanan.

1. Kepastian Waktu

2. keamanan

3. Tanggung jawab

Page 26: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

25

25

3.6 Metode Analisis Data

Guna memanfaatkan suatu data yang dikumpulkan, maka data harus diolah

dan dianalisis terlebih dahulu yang nantinya dapat dijadikan sebagai dasar

pengambilan keputusan. Tujuan metode analisa data adalah untuk

menginterpretasikan dan menarik kesimpulan dari sejumlah data yang

dikumpulkan.

Pengolahan data pada penelitian ini memanfaatkan bantuan program

microsoft excel. Dalam metode ini menggunakan beberapa metode analisis

sebagai berikut :

3.6.1. Analisis Deskriptif

Suatu metode dimana data yang diperoleh, disusun, dikelompokkan,

dianalisis dan kemudian diinterpretasikan sehingga diperoleh gambaran tentang

masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh

dari data primer berupa kuisioner yang telah diisikan oleh responden penelitian.

Tahapan untuk melakukan proses analisis deskriptif adalah sebagai berikut :

a. Pengeditan

Pengeditan adalah mengambil atau memilah data antara data yang dipakai

dengan data yang tidak dipakai.

b. Pemberian Skor

Mengubah data yang bersifat kualitatif kedalam bentuk kuantitatif. Dalam

penelitian ini menggunakan skala likert, tingkatan skala likert yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 27: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

26

26

Sangat Setuju = Bobot/Skor 5

Setuju = Bobot/Skor 4

Netral = Bobot/Skor 3

Tidak Setuju = Bobot/Skor 2

Sangat Tidak Setuju = Bobot/Skor 1

Untuk mendapatkan kecendrungan jawaban responden terhadap jawaban

masing - masing variabel akan didasarkan pada rentang skor jawaban.

c. Tabulasi

Pengelompokan data dari jawaban dengan benar dan teliti, kemudian

dihitung dan dijumlahkan sampai berwujud dalam bentuk yang berguna.

3.6.2. Analisis Kuantitatif

Adapaun analisis kuantitatif pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Uji Validitas

Uji validias digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuisioner.

Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor

tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah skor tiap butir menggunankan

korelasi produck moment, maka digunakan rumus sebagai berikut, Sugiyono

(2005, h.212).

ҳу = .∑ − (∑ )(∑ ){ . ∑ − (∑ ) }{ . ∑ − (∑ ) }Keterangan :

rхy = Koefesien korelasi

n = Ukuran responden

∑X = Jumlah skor variabel bebas X

∑Y = Jumlah skor variabel terikat Y

Page 28: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

27

27

∑XY = Jumlah hasil perkaitan antara variabel X dengan Variabel Y

Hasil perhitungan dibandingkan dengan tabel r- produck moment, apabila

r-hitung lebih besar dari r-tabel, maka kuisioner tersebut dapat dinyatakan valid.

b. Uji Reabilitas

Pengujian reabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara

mencoba instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan

teknik tertentu. Sugiyono (2005, h.149). Dalam menguji reliabilitas instrumen

digunakan uji konsistensi internal dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach

sebagai berikut, Arikunto (2002, h.171):

2

2

11 11 t

b

k

kr

Dimana:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2b = jumlah varian butir/item

2t = varian total

c. Uji Koefisien Korelasi Produck Moment

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya, dan besar

kecilnya hubunngan antara variabel, untuk menghitung korelasi menggunakan

rumus Product Moment, Sugiyono (2005, h.212).

ҳу = .∑ − (∑ )(∑ ){ . ∑ − (∑ ) }{ . ∑ − (∑ ) }Keterangan :

rхy = Koefesien korelasi

Page 29: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

28

28

n = Ukuran responden

∑X = Jumlah skor variabel bebas X

∑Y = Jumlah skor variabel terikat Y

∑XY = Jumlah hasil perkaitan antara variabel X dengan Variabel Y

d. Uji – t

Uji – t dilakukan dalam penelitian ini untuk menguji signifikan hubungan,

yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi atau

tidak, Sugiyono (2005: 214) rumus uji signifikan korelasi adalah sebagai berikut :

= √ −√ − ²

Keterangan :

t = t hitung

r = koefisien korelasi

n = jumlah responden

Dengan ketentuan bila r-hitung < r-tabel maka Ho diterima, dan Ha

ditolak. Begitu juga sebaliknya bila r – hitung > r-tabel maka Ho ditolak Ha

diterima

Page 30: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PDAM Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat

Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Meulaboh merupakan Badan Usaha

Milik Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Barat yang diserahi tanggung jawab

dalam menyelenggarakan pelayanan air minum kepada masyarakat.

Penyelenggaraan pelayanan air minum di Kabupaten Aceh Barat pada awalnya

merupakan Badan Pelayanan Air Minum (BPAM) dibawah Dinas PU Pemerintah

Kabupaten Aceh Barat yang mulai beroperasi pada tahun 1983. Pada tahun 1993

melalui peraturan daerah Tingkat II Kabupaten Aceh Barat Nomor II Tahun 1993

BPAM ditetapkan Menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Meulaboh.

Dalam fungsinya sebagai penyedia pelayanan air minum, PDAM Tirta

Meulaboh harus mampu memberikan kotribusi bagi peningkatan produksi,

perluasan kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan, khususnya didaerahnya.

Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Meulaboh di pimpin oleh seorang

Direktur yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui badan pengawas. Kantor

PDAM Tirta Meulaboh yang terletak di Jalan Purnama Gampong Drien Rampak.

4.1.1 Struktur Organisasi

Untuk menjalankan roda birokrasi dalam Perusahaan Daerah Air Minum

Tirta Meulaboh, maka berdasarkan peraturan Bupati Aceh Barat No 8 Tahun 2008

dibentuk struktur organisasi PDAM Tirta Meulaboh dengan susunan struktur

organisasinya sebagai berikut :

Page 31: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

30

Page 32: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

31

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Meulaboh

Kabupaten Aceh Barat

Visi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Meulaboh yaitu : “Pelayanan

Prima, Sehat dan Mandiri” dengan maksud dapat memberikan pelayanan yang

prima kepada seluruh pelanggan dengan kualitas air bersih yang diterima serta

standar kalayakan untuk konsumsi dan mampu meningkatkan pelayanan yang di

berikan oleh PDAM Tirta Meulaboh

Sedangkan Misi Perusahaan Derah Air Minum Tirta Meulaboh adalah

sebagai berikut :

1. Meningkatkan Kualitas dan Cakupan Pelayanan

2. Meningkatkan Efisiensi Biaya dan Penagihan

3. Menurunkan Kehilangan Air

4. Meningkatkan Profesionalisme dan Kesejahteraan

5. Memberikan Kontribusi Untuk Pembangunan.

PDAM Tirta Meulaboh memiliki 3 (tiga) sistem pelayanan air satu dengan

yang lainnya menggunakan sumber air yang berbeda juga. Berikut ini sumber dan

unit produksi yang digunakan untuk menjangkau seluruh masyarakat sebagai

konsumen Air Bersih.

1. Intalasi (WTP) Lapang

Sumber air WTP Lapang berasal dari sungai Meureubo yang mengunakan

bangunan penangkap (Intake) dalam pengambilan air baku yang kemudian

dipompakan ke WTP dengan menggunakan dua unit pompa intake (Submersible

Pump) dengan kapasitas masing-masing 40 L/detik untuk melayani pelanggan di

Kecamatan Johan Pahlawan dan sekitarnya.

Page 33: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

32

Untuk mengaliri air dari WTP ke pipa distrisbusi, WTP Lapang memiliki

reservoar tiga unit dengan kapasitas 250 m³, 450 m³ dan 450m³ untuk mencukupi

kebutuhan air minum kepada masyarakat

Untuk mendistribusikan air bersih memiliki panjang pipa distribusi sekitar

69 Km yang menggunakan 4 pompa distribusi yaitu :

Pompa 1 memiliki kapasitas 75 liter/detik.

Pompa 2 memiliki kapasitas 90 Liter /detik.

Pompa 3 memiliki kapasitas 30 Liter /detik.

Pompa 4 memiliki kapasitas 40 liter /detik.

Pengoperasian pompa – pompa tersebut diatur secara bergantian, pada

waktu puncak digunakan pompa besar dan pada waktu low digunakan pompa

yang kapasitas kecil, hanya untuk pengisian pipa.

2. Instalasi (WTP) Rantau Panjang

Sumber air baku yang digunakan WTP Rantau Panjang memanfaatkan

sungai Meureubo yang juga menggunakan bangunan penangkap (intake) berupa

sumuran yang akan disalurkan ke instalasi pengolahan dengan menggunakan

pompa submersible dengan kapsitas 20 liter/detik.

Reservoir distribusi pada instalasi WTP Rantau Panjang memiliki

kapasitas 350 m³ yang dialiri ke pipa distribusi yang memilik panjang ± 26 Km.

pendistribusian air bersih kewilayah pelayanan seluruh pelanggan di Kecamatan

Meureubo menggunakan 2 unit pompa distribusi dengan kapasitas 20 liter /detik.

Page 34: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

33

3. Instalasi )WTP) Kaway XVI

WTP Kaway XVI menggunakan Sungai Meureubo sebagai sumber air

baku menggunakan pompa yang berada didesa Beureugang masing-masing

memiliki kapsitasn 5 liter/detik.

Reservoar pada WTP Kaway XVI memilik kapasitas 600 m³ untuk

melayani 5 desa pada kecamatan tersebut.

4.2 Penyajian Data Penelitian

4.2.1. Analisa Deskripitif

a. Karakteristik Responden

Penentuan karakteristik responden yang merupakan pengguna pelayanan

publik PDAM Tirta Meulaboh berdasarkan beberapa kriteria jenis kelamin, usia,

pendidikan, pekerjaan dan penghasilan rata-rata perbulan.

1) Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin JumlahPersentase

(%)1 Laki-Laki 23 45%2 Perempuan 28 55%

Jumlah 51 100%

Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa secara umum responden

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 23 orang (45%). Dan sekitar 28 Orang (55%)

lainnya merupakan pengguna pelayanan publik berjenis kelamin perempuan. Ini

menunjukkan responden umumnya berjenis kelamin perempuan.

Page 35: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

34

2) Umur Responden

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No Usia Jumlah Persentase (%)1 20-30 Tahun 14 27%2 31-40 Tahun 21 41%3 41-50 Tahun 13 26%4 diatas 50 tahun 3 6%

Jumlah 51 100%

Tabel 4.2 menunjuk bahwa responden sebanyak 27% (14 Orang) berusia

20-30 tahun, sebanyak 41% (21 Orang ) berusia 31-40 tahun, sebanyak 26% ( 26

orang) berusia 41-50 tahun, dan sisanya sebanyak 6% ( 3 orang) berusia diatas 50

tahun. Hasil ini menunjukkan bahwa rentang usia 31-40 tahun merupakan usia

yang paling banyak menjadi responden.

3) Tingkat Pendidikan Responden

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase (%)2 SLTP 3 6%3 SMU 39 76%4 Perguruan Tinggi 9 18%

Jumlah 51 100%

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa mayoritas tingkat pendidikan

pengguna pelayanan air bersih dari PDAM Tirta Meulaboh adalah tamatan SMA

dan sederajat sebanyak 76% ( 39 Orang), sebanyak 18% (9 Orang) merupakan

lulusan perguruan tinggi, dan sebayak 6% (3 Orang) merupakan tamatan

SLTP/sederajat. Hal ini menunjukan bahwa responden umumnya berpendidikan

SMA/Sederajat.

Page 36: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

35

4) Jenis Pekerjaan Responden

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Persentase (%)1 Pelajar/Mahasiswa 2 4%2 Pegawai Swasta 8 16%3 Pegawai Negeri 17 33%4 Wiraswasta 24 47%

Jumlah 51 100%

Tabel 4.4 menjelaskan bahwa responden berdasarkan pekerjaan sebagian

besar berprofesi sebagai wiraswasta sebanyak 47 % (24 orang), sebanyak 33% (17

Orang) bekerja sebagai pegawai negeri, yang berprofesi sebagai pegawai swasta

sebanyak 16% (8 orang), dan sebanyak 4 % lainnya merupakan

pelajar/mahasiswa. Pada dasarnya masyarakat yang meminta pelayanan air bersih

pada PDAM Tirta Meulaboh merupakan untuk memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari.

5) Penghasilan Rata-Rata Responden

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan

No Penghasilan Jumlah Persentase (%)1 Kurang dari Rp.500.000 1 2%2 Rp.500.001 - Rp. 1.000.000 9 18%3 Rp.1.000.001 - Rp.1.500.000 23 45%4 Rp.1.500.001 - Rp. 2.000.000 11 21%5 Diatas Rp.2.000.000 7 14%

Jumlah 51 100%

Pada tabel 4.5, menunjukan bahwa responden mayoritas berpenghasilan

Rp.1.000.001 – Rp.1.500.000 per bulan sebanyak 45% (23 Orang), sebanyak 21%

Page 37: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

36

(11 Orang) berpenghasilan rata-rata perbulan antara Rp.1.500.001 – Rp.

2.000.000, yang berpenghasilan rata-rata perbulan Rp. 500.001 - Rp.1.000.000

sebanyak 18% (9 Orang), sisa lainnya nya berpenghasilan rata-rata perbulan diatas

Rp. 2.000.000 sebanyak 14% (7 Orang), dan sebanyak 2% ( 1 orang)

berpenghasilan rata-rata perbulan kurang dari Rp.500.000. hal ini menunjukkan

bahwa pengguna pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh di Kecamatan

Kaway XVI berpenghasilan menengah.

b. Deskripsi data Variabel Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner, jumlah

pertanyaan yang digunakan berjumlah 10 butir pertanyaan untuk variabel

distribusi air bersih (X) dan 10 butir pertanyaan untuk variabel pelayanan publik

(Y), maka jumlah seluruh pertanyaan adalah 20 butir.

1) Variabel Distribusi Air Bersih

Distribusi merupakan suatu kegiatan menyalurkan barang dan jasa kepada

konsumen atau pelanggan. Sedangkan distribusi air bersih adalah sistem yang

langsung berhubungan dengan konsumen, yang mempunyai fungsi pokok

mendistribusikan air yang telah memenuhi syarat keseluruh daerah pelayanan.

Tugas pokok sistem distribusi air bersih adalah menghantarkan air bersih kepada

para pelanggan yang akan dilayani, dengan tetap memperhatikan kualitas,

kuantitas dan tekanan air yang sesuai dengan perencanaan awal.

Page 38: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

37

Tabel 4.6

Jawaban Responden Tentang Variabel Distribusi Air Bersih (X)

ItemNo

SangatSetuju Setuju Netral

TidakSetuju

SangatTidakSetuju

TotalResp

F % F % F % F % F %1 0 0% 1 2% 17 33% 29 57% 4 8% 512 0 0% 2 4% 15 29% 26 51% 8 16% 513 0 0% 3 6% 16 31% 29 57% 3 6% 514 11 21% 30 59% 10 20% 0 0% 0 0% 515 0 0% 0 0% 0 0% 31 61% 20 39% 516 0 0% 18 35% 28 55% 5 10% 0 0% 517 0 0% 0 0% 5 10% 32 63% 14 27% 518 0 0% 0 0% 5 10% 29 57% 17 33% 519 0 0% 0 0% 20 39% 29 57% 2 4% 5110 5 10% 29 57% 17 33% 0 0% 0 0% 51

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa jawaban responder bervariasi

disetiap butir, seperti kelancaran distribusi air bersih sebagian besar pelanggan

merasa kurang cukup, karena kelancaran distribusi air bersih tidak selalu lancar

pada saat yang dibutuhkan, hal ini disebabkan oleh keadaan teknis, seperti ada

kerusakan pompa atau kebocoran pipa. Begitu juga pada tekan air yang diterima

pelanggan merasakan kurang puas, hal ini dikarenakan kelancaran yang sering

terhambat maka pelanggan menganggap tekanan air tidak deras, jika air bersih

tidak mengalir walaupun disedot dengan pompa air tidak akan mengalir juga,

begitu juga sebaliknya jika air mengalir, tekanan dirasakan deras walaupun

sebagian besar pelanggan menggunakan pompa air untuk menarik aliran air dari

PDAM Tirta Meulaboh, responden megatakan air mengalir dengan deras pada

malam hari tanpa harus dibantu dengan pompa air. Pada kualitas air bersih yang

diterima pelanggan kurang bagus, ini bisa dilihat pada hasil jawaban responden

Page 39: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

38

secara umum menyatakan kulitas air bersih yang diterima kurang baik, terutama

pada kebeningan air bersih sering terdapat air yang berkeruh namun pada tingkat

rasa dan bau air yang diterima pelanggan tidak terdapat rasa dan bau yang aneh,

walaupun sebagian besar pelanggan tidak mengetahui hasil tes laboratorium

terhadap air bersih tersebut. Secara keseluruhan pasokan air bersih yang diterima

pelanggan sangat cukup untuk mencukupi kehidupan sehari-hari.

2) Variabel Pelayanan Publik

Pelayanan publik merupakan sebagai pemberian layanan atau melayani

keperluan orang atau masyarakat serta organisasi lain yang mempunyai

kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang

ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima

pelayanan.

Kepuasan pelayanan publik ditentukan dengan beberapa prinsip pelayanan

umum yang dikaitkan dengan pelayanan distribusi air bersih yang diberikan oleh

PDAM Tirta Meulaboh sebagai pemberi layanan seperti kepastian waktu,

keamanan dan tanggung jawab. Kelancaran waktu pada distribusi air bersih dapat

disimpulkan kelancaran ketersedian air bersih dan tekanan air bersih yang

diterima pelanggan, keamanan yang menyangkut kualitas air bersih yang diterima

oleh pelanggan merupakan hal penting guna memastikan kepercayaan masyarakat

sebagai pelanggan untuk menkonsumsi air bersih yang diproduksi oleh PDAM

Tirta Meulaboh dan tanggung jawab adalah hal pokok yang harus terdapat pada

setiap pemberi pelayanan publik, termasuk PDAM Tirta Meulaboh yang

bertanggung jawab keseluruhan terhadap pelayanan air bersih kepada seluruh

Page 40: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

39

masyarakat Kabupaten Aceh Barat yang menjadi penerima layanan atau

pelanggan.

Tabel 4.7

Jawaban responden Tentang Variabel Pelayanan Publik (Y)

ItemNo

SangatSetuju Setuju Netral

TidakSetuju

SangatTidakSetuju

TotalResp

F % F % F % F % F %1 0 0% 9 18% 37 72% 5 10% 0 0% 51

2 0 0% 4 8% 38 74% 9 18% 0 0% 51

3 0 0% 16 31% 32 63% 3 6% 0 0% 51

4 0 0% 1 2% 15 29% 33 65% 2 4% 51

5 0 0% 6 12% 36 70% 9 18% 0 0% 51

6 0 0% 7 14% 13 25% 24 47% 7 14% 51

7 8 16% 24 47% 19 37% 0 0% 0 0% 51

8 0 0% 0 0% 4 8% 36 71% 11 21% 51

9 0 0% 0 0% 0 0% 29 57% 22 43% 51

10 0 0% 16 31% 29 57% 6 12% 0 0% 51

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan sebagian besar responden

beranggapan netral terhadap pelayanan yang diterima dari PDAM Tirta Meulaboh

tidak sedikit juga yang menjawab dengan tidak setuju dan sangat tidak setuju

berdasarkan prinsip kepastian waktu, keamanan dan tanggung jawab yang

diberikan oleh PDAM Tirta Meulaboh kepada masyarakat sebagai pelanggannya.

Dengan keseluruhan responden merasa cukup terhadap pelayanan yang diterima

dari PDAM Tirta Meulaboh. Tetapi hal ini penulis merasakan sangat perlu adanya

peningkatan pelayanan yang diberikan PDAM Tirta Meulaboh kepada

pelanggannya seperti dapat kita lihat pada beberapa item masyarakat sebagai

penerima layanan masih merasa sangat tidak setuju, yaitu pada item tanggung

jawab PDAM Tirta Meulaboh bila terputusnya distribusi air bersih pada suatu

Page 41: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

40

daerah pelayanannya jarang memberikan solusi seperti mendatangkan mobil

tangki pada daerah tersebut.

c. Klasifikasi Data Variabel Penelitian

Setelah keseluruhan dari data yang dibutuhkan didapat dan diuraikan,

maka pada tahap selanjutnya adalah melakukan pembahasan terhadap data

tersebut. Interprestasi data secara keseluruhan untuk masing-masing variabel

penelitian dapat dilakukan setelah terlebih dahulu melakukan klasifikasi data

terhadap data tersebut, yaitu berdasarkan nilai-nilai jawaban responden

Maka untuk menentukan interval skala, Sugiyono (2005:107) dilakukan

dengan cara sebagai berikut :

Skor Tertinggi − Skor TerendahBanyak BilanganKategori skor setiap variabel adalah sebagi beriktu :

Sangat Tinggi = 4,21 - 5,00

Tinggi = 3,41 - 4,20

Sedang = 2,61 - 3,40

Rendah = 1,81 - 2,60

Sangat Rendah = 1,00 - 1,80

Untuk menentukan jawaban responden masuk dalam kategori sangat

tinggi, tinggi, sedang, rendah atau sangat rendah maka dari dari jumlah skor

variabel akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan dari

hasil pembagian tersebut maka akan diketahui jawaban responden termasuk dalam

kategori mana.

Page 42: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

41

1) Distribusi Air Bersih (Variabel X)

Untuk mengetahui klasifikasi data berdasarkan variabel distribusi air

bersih Variabel (X) terdapat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.8

Klasifikasi Data Distribusi Air Bersih Variabel (X)

Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)

Sangat Tinggi 4,21 - 5,00 11 22%

Tinggi 3,41 - 4,20 37 72%

Sedang 2,61 - 3,40 3 6%

Rendah 1,81 - 2,60 - -

Sangat rendah 1,00 - 1,80 - -

Jumlah 51 100%

Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat simpulkan bahwa distribusi air bersih

berada pada kategori sangat tinggi berjumlah 11 responden (22%), pada kategori

tinggi berjumlah 37 responden (72%), dan pada kategori sedang berjumlah 3

responden (6%) sedangkan pada kategori rendah dan sangat rendah tidak terdapat

jumlah responden. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi air bersih berpengaruh

terhadap pelayanan publik yang diberikan PDAM Tirta Meulaboh.

2) Pelayanan Publik (Variabel Y)

untuk mengetahui klasifikasi data berdasarkan variabel pelayanan publik

varibel (Y) dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Page 43: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

42

Tabel 4.9Klasifikasi Data Pelayanan Publik Variabel (Y)

Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)

Sangat Tinggi 4,21 - 5,00 8 16%

Tinggi 3,41 - 4,20 30 59%

Sedang 2,61 - 3,40 13 25%

Rendah 1,81 - 2,60 - -

Sangat rendah 1,00 - 1,80 - -

Jumlah 51 100%

Dari tabel 4.9 diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik pada

kategori sangat tinggi berjumlah 8 responden (16%), pada kategori tinggi

berjumlah 30 responde (59%) dan pada kategori sedang berjumlah 13 responden

(25 %), sedangkan pada kategori rendah dan sangat rendah tidak terdapat jumlah

responden. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan publik yang diberikan PDAM

Tirta Meulaboh tergolong tinggi mencapai setengah dari jumlah keseluruhan

responden.

4.2.2. Analisis Kuantitatif

a. Pengujian Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur data yang didapat setelah

melakukan penelitian berupa data yang valid dengan alat ukur yang digunakan

(kuisioner). Pengujian validitas pada setiap butir digunakan analisis item, yaitu

mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah skor

tiap butir, Sugiono (2005, h.114). Pengujian validitas instrument pada penelitian

ini menggunakan bantuan Ms. Excel 2007.

Page 44: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

43

Peneliti mengajukan kuisioner yang terdiri dari 10 butir pertanyaan untuk

distribusi air bersih dan 10 butir pertanyaan untuk pelayanan publik, sehingga

seluruh pertanyaan berjumlah 20 butir pertanyaan.

Untuk mengetahui nilai koefisien skor butir dengan skor total dapat

dihitung menggunakan rumus product moment sebagai berikut :

Skor Butir 1 Varibel Distribusi Air bersih (X) :

rҳу=n. ∑XY-(∑X)(∑Y)

n.∑X2- (∑X)2 n.∑Y2- (∑Y)2rҳу=

51. 3073-(119)(1301){51.299- (199)2}{51.33527- (1301)2}rҳу=

156723-154819{15249- 14161}{1709877- 1692601}rҳу=

1904

(1088)(17276)

rҳу=1904√18796288

rҳу=1904

4335,569

rҳу=0.439168213

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir 1 variabel X bisa

dinyatakan valid karena r-hitung =0,439 > r-tabel (0.05) dari nilai N 51 – 2 = 49

bernilai 0,276. Hal ini menyatakan bahwa butir 1 Variabel X dinyatakan layak

untuk dipergunakan dalam penelitian.

Skor butir 1 variabel pelayanan publik (Y) :

ҳу = .∑ − (∑ )(∑ ){ . ∑ − (∑ ) }{ . ∑ − (∑ ) }

Page 45: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

44

rҳу=51. 4344-(157)(1391){51.497- (157)2}{51.38535- (1391)2}

rҳу = 221544 − 218387{25347 − 24649}{1965285 − 1934881}ҳу = 3157(698)(30404)у = 3157√21221992

ҳу = 31574606, 733333ҳу = 0,6853012258

Dari hasil perhitungan diatas, disimpulkan bahwa butir 1 variabel Y bisa

dinyatakan valid karena r-hitung = 0,685 > r-tabel (0.05) dari nilai N 5 – 2 = 49

bernilai 0,276. Hal ini menyatakan bahwa butir 1 Variabel Y dinyatakan layak

untuk dipergunakan dalam penelitian.

Untuk mengetahui hasil uji validitas instrument butir lainnya dapat dilihat

pada Tabel 4.10 dan Tabel 4.11 dibawah ini :

Tabel 4.10

Validitas Butir Pertanyaan Distribusi Air Bersih (Variabel X)

No. ButirInstrumen

Koefisien Korelasi(r-Hitung)

r-Tabel TarafSignifikan (5%)

Keterangan

1 0.439 0.276 Valid

2 0.532 0.276 Valid

3 0.559 0.276 Valid

4 0.421 0.276 Valid

5 0.346 0.276 Valid

6 0.372 0.276 Valid

7 0.372 0.276 Valid

8 0.349 0.276 Valid

Page 46: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

45

9 0.341 0.276 Valid

10 0.361 0.276 Valid

Tabel 4.11

Validitas Butir Pertanyaan Pelayanan Publik (Variabel Y)

No. ButirInstrumen

Koefisien Korelasi(r-Hitung)

r-Tabel TarafSignifikan (5%) Keterangan

1 0.685 0.276 Valid

2 0.549 0.276 Valid

3 0.718 0.276 Valid

4 0.612 0.276 Valid

5 0.615 0.276 Valid

6 0.624 0.276 Valid

7 0.619 0.276 Valid

8 0.458 0.276 Valid

9 0.394 0.276 Valid

10 0.469 0.276 Valid

Berdasarakan Tabel.4.10 dan Tabel. 4.11 diatas dapat dilihat bahwa nilai r-

hitung lebih besar dari pada nilai r-tabel (0,05) untuk 51-2 = 49 responden yaitu

0.276 sehingga dapat dinyatakan sebanyak 20 butir pertanyaan dalam penelitian

ini valid.

b. Pengujian Reabilitas Instrument

Instrument yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan dalam

beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang

sama bila koefisien korelasi positif dan signifikan, maka instrument tersebut

dinyatakan reliabel.

Page 47: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

46

Dalam menguji reliabilitas instrumen digunakan uji konsistensi internal

dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

2

2

11 11 t

b

k

kr

Perhitungan reliabel menggunakan rumus Alpha Cronbach terlebih dahulu

menghitung nilai jumlah varian butir/item dan nilai varian total seperti langkah

berikut :

Menghitung Reabilitas Variabel Distribusi Air Bersih (X)

Varian butir item 1 :

₁ = ∑ ₁ − (∑ ₁)²₁ = ²

=, = 21,333

51

σ₁2=0,418

Untuk mengetahui nilai varian butir item 2 – 10 pada varibel Distribusi Air

Bersih (X) lainnya dengan cara yang sama, dapat dilihat pada Tabel 4.12 dibawah

ini :

Tabel 4.12

Nilai Varian Butir Distribusi Air Bersih (Variabel X)

No. ButirInstrumen

Nilai Varian Butir(σ₂2)

r-Tabel TarafSignigikan (5%)

Keterangan

1 0.418 0.276 Reliabel

2 0.561 0.276 Reliabel

3 0.569 0.276 Reliabel

4 0.411 0.276 Reliabel

Page 48: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

47

5 0.238 0.276 Tidak Reliabel

6 0.386 0.276 Reliabel

7 0.341 0.276 Reliabel

8 0.376 0.276 Reliabel

9 0.307 0.276 Reliabel

10 0.376 0.276 Reliabel

∑σb² 3.885

Maka jumlah total varian skor item variabel (X) yaitu :

∑σb² = ₁ + ₂ + ₃ + ₄ + ₅ + ₆ + ₇ + ₈ + ₉ + ₁₀∑σb² = 0,418 + 0,561 + 0,469 + 0,411 + 0,238 + 0,386 + 0,341 + 0,376 +

0,307 + 0,376

∑σb² = 3,885

Selanjutnya dilakukan penghitungan nilai Varian total ( 2t ) seperti

langkah berikut :

σ ² = ∑ − (∑ )²σt ² =

33527-(1301)²51

51 = 33527-33188,25551 = 338,745

51

σt ² =6,642

Setelah didapat nilai dari perhitungan jumlah varian butir/item = 3,885 dan

varian total =6.642, maka langsung dilakukan perhitungan untuk mengetahui nilai

reabilitas instrument menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut :

Page 49: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

48

2

2

11 11 t

b

k

kr

r 11 =1010 − 1 1 − 3,8856,642 = [1,111][0,415]

11 = 0,461

Berdasarkan perhitungan diatas maka reliabilitas varibel X adalah sebesar

0,461, dari perhitungan tersebut dapat dikatakan reliabel karena uji validitas sudah

dinyatakan valid.

Menghitung Reabilitas Variabel Pelayanan Publik (Y)

Hal serupa juga dilakukan pada perhitungan reliabelitas variabel Y dengan

menggunakan rumus Alpha Cronbach yang terlebih dahulu menghitung nilai

jumlah varian butir/item dan nilai varian total.

Varian butir item 1 :

₁ = ∑ ₁ − (∑ ₁)²σ₁2=

497-157²51

51=

497-483,314

51=

13,686

51₁ = 0,268

Untuk mengetahui nilai varian butir item 2 – 10 pada variabel Pelayanan

Publik (Y) lainnya dengan cara yang sama, dapat dilihat pada Tabel 4.13 dibawah

ini :

Page 50: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

49

Tabel 4.13

Nilai Varian Butir Pelayanan Publik (Variabel Y)

No. ButirInstrumen

Nilai Varian Butir(σ₂2)

r-Tabel TarafSignigikan (5%) Keterangan

1 0.268 0.276 Tidak Reliabel

2 0.245 0.276 Tidak Reliabel

3 0.308 0.276 Reliabel

4 0.325 0.276 Reliabel

5 0.291 0.276 Reliabel

6 0.787 0.276 Reliabel

7 0.483 0.276 Reliabel

8 0.275 0.276 Tidak Reliabel

9 0.245 0.276 Tidak Reliabel

10 0.393 0.276 Reliabel

∑σb² 3.620

Maka jumlah total varian skor item variabel (Y) yaitu :

∑σb² = ₁ + ₂ + ₃ + ₄ + ₅ + ₆ + ₇ + ₈ + ₉ + ₁₀∑σb² = 0,268 + 0,245 + 0,308 + 0,325 + 0,291 + 0,787 + 0,483 + 0,275 +

0,245 + 0,393

∑σb² = 3,620

Selanjutnya dilakukan penghitungan nilai Varian total ( 2t ) seperti

langkah berikut :

σ ² = ∑ − (∑ )²σt ²=

38535-(1391)²

51

51=

38535-37938,843

51=

596,157

51

Page 51: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

50

σt ²=11,689

setelah didapat nilai dari perhitungan jumlah varian butir/item = 3,620 dan

varian total = 11,689, maka langsung dilakukan perhitungan untuk mengetahui

nilai reabilitas instrument menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut :

2

2

11 11 t

b

k

kr

11 = 10

10 – 11-

3,620

11,689=[1,111][0,690]

11 = 0,767

Berdasarkan perhitungan diatas maka reliabilitas variabel Y adalah sebesar

0,767, dari perhitungan tersebut dapat dikatakan reliabel. Maka variabel X dan

variabel Y dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data

penelitian.

c. Uji Kofesien Korelasi Product Moment

Uji koefisien korelasi product moment bertujuan untuk mengetahui besar

kecilnya hubungan antara dua variabel. Untuk Mengetahui nilai korelasi product

moment maka dilakukan perhitungan sebagai berikut :

х = .∑ − (∑ )(∑ ){ . ∑ − (∑ ) }{ . ∑ − (∑ ) }х = 51. 35590 − (1301)(1391){51.33527 − (1301) }{51.38535 − (1391) }х = 1815090 − 1809691(1709877− 1692601)(1965285 − 1934881)х = 5399(17276 )(30404)

Page 52: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

51

х = 5399√525259504rхy= 5399

22918,541

rхy = 0,236

Setelah dilakukan perhitungan maka nilai r-hitung sebesar 0,236 kemudian

dibandingkan dengan nilai r-tabel dimana nilai “r” untuk product moment N = 51-

2 = 49 tingkat kesalahan 5% yaitu sebesar 0,276. Dengan ketentuan apa bila r-

hitung lebih kecil dari r-tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, tetapi sebaliknya

jika r-hitung lebih besar dari r-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil

perhitungan menyatakan r-hitung lebih kecil dari r-tabel (0,236<0,276), maka Ho

diterima dan Ha ditolak yang merupakan tidak terdapat hubungan positif dan

signifikan antara variabel distribusi air bersih (X) dan variabel pelayanan publik

(Y) dalam meningkatkan pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh.

Kecilnya nilai r-hitung dari pada nilai r-tabel disebabkan oleh jauhya

hubungan antara nilai total variabel X (distribusi air bersih) ΣX = 1301 sedangkan

nilai total variabel Y (pelayanan publik) ΣY = 1391 yang mengkibatkan hubungan

yang negatif antara variabel X (distribusi air bersih) dengan variabel Y

(pelayanan publik). Apabila nilai total varibel X (distribusi air bersih) mendekati

nilai total variabel Y (Pelayanan publik) akan berpengaruh positif terhadap

hubungan antara variabel X (distribusi air bersih) variabel Y (pelayanan publik).

Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya peninggkatan pelayanan

distribusi air bersih yang diberikan oleh PDAM Tirta Meulaboh kepada

masyarakat sebagai pelanggannya, dengan adanya peningkatan pelayanan

Page 53: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

52

distribus air bersih akan berdampak positif pada kepuasan masyarakat terhadap

pelayanan publik yang diberikan PDAM Tirta Meulaboh. Untuk mengetahui

keeratan hubungan antara varibel X dan varibel Y dapat dilihat tabel korelasi

dibawah ini :

Tabel 4.14

Pedoman Untuk Memberikan Interpreasi Koefisien Korelasi

Tingkat Hubungan Koefisien Korelasi

Sangat Rendah 0,000 – 0,199

Rendah 0,200 – 0,399

Sedang 0,400 – 0,599

Kuat 0,600 – 0,799

Sangat Kuat 0,800 – 1,000

Sumber: Sugiyono (2005 : 214)

Berdasarkan tabel diatas, maka koefisien korelasi yang bernilai 0,236

termasuk pada kategori rendah, jadi terdapatnya hubungan yang rendah antara

distribusi air bersih terhadap pelayanan publik.

d. Uji-t

Uji-t dilakukan untuk melihat hubungan dan signifikan dari variable X dan

variabel Y. Untuk melihat signifikan maka dilakukan perhitungan seperti

dibawah ini :

= √ −− ²= , √ −− ( , )²= ( , ) ( )0,972

Page 54: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

53

t=1,652

0,972t=1,700

Setelah dilakukan perhitungan dengan nilai t-hitung sebesar 1,700

kemudian dibandingkan dengan t-tabel tingkat kesalahan 5% untuk uji dua pihak

sebesar 2,010. Dengan ketentuan apabila t-hitung lebih kecil dari t-tabel maka Ho

diterima dan Ha ditolak, tetapi sebaliknya jika t-hitung lebih besar dari t-tabel

maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketaui

nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel (1,700 < 2,010) maka Ho diterima dan Ha

ditolak. Dengan demikian tidak ada pengaruh antara kelancaran distribusi air

bersih dalam meningkatkan pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh.

Kecilnya nilai t-hitung dibandingnkan t-tabel disebabkan oleh kecilnya

nilai r-hitung sebesar 0,236 yang didapat dari perhitungan koefisien korelasi

menggunakan rumus product moment. Apabila nilai r-hitung didapat lebih besar,

dengan otomotis nilai t-hitung akan meningkat dan akan terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel x (distribusi air bersih) dan variabel Y (pelayanan

publik)

Pengaruh dan signifikan antara variabel X (distribusi air bersih) dan

variabel Y (pelayanan publik) digambarkan sebagai berikut :

1,700

2,010-2,010

Daerah Ho diterima

Daerah Ha diterima Daerah Ha diterima

Page 55: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

54

Gambar 4.1 Uji Signifikan Koefisien Korelasi dengan Uji Dua Pihak.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Distribusi air bersih adalah kegiatan menyalurkan air bersih yang

diproduksi oleh PDAM sebagai Badan Usaha Milik Daerah yang bertanggung

jawab pada pelayanan air minum yang ditujukan kepada masyarakat Kabupaten

Aceh Barat sebagai konsumennya.

Proses penyaluran distribusi air bersih melalui sistem perpipaan, katup-

katup dan pompa yang menyalurkan air yang telah diproduksi dari instalasi

pengolahan menuju daerah pelayanan yang mengkonsumsi air bersih. Dua hal

penting yang harus diperhatikan pada sistem distribus air bersih adalah

tersedianya jumlah air yang cukup dan tekanan yang memenuhi (Kontinuitas

Pelayanan), serta menjaga keamanan kualitas air yang berasal dari instalasi

pengolahan. Tugas pokok sistem distribusi air bersih adalah menghantarkan air

bersih kepada para pelanggan yang akan dilayani, dengan tetap memperhatikan

kualitas, kuantitas dan tekanan air yang sesuai dengan perencanaan awal. Faktor

yang didambakan oleh para pelanggan adalah ketersediaan air dengan kualitas

yang baik pada setiap waktu.

Dari penjelasan diatas bahwa distribusi air bersih menyangkut langsung

apa yang dirasakan oleh masyarakat sebagai penerima layanan yang diberikan

PDAM Tirta Meulaboh, bagaimana jumlah dan tekanan air serta kualitas air yang

dirasakan oleh masyarakat sebagai penerima layanan. Dari kualitas distribusi air

Page 56: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

55

bersih yang diberikan oleh PDAM Tirta Meulaboh kepada masyarakat

berpengaruh pada persepsi masyarakat terhadap pelayanan publik yang diterima.

Berdasarakan hasil perhitungan korelasional menunjukkan bahwa antara

variabel X (distribusi air bersih) terhadap variabel Y (pelayanan publik) pada

PDAM Tirta Meulaboh tidak menunjukkan adanya hubungan positif dan

signifikan. Dimana hasil korelasional r-hitung yang didapat nilai sebesar 0,236

yakni lebih kecil dari pada nilai r-tabel yaitu sebesar 0,276. Sesuai dengan

perhitungan yang telah didapat maka Ho diterima dan Ha ditolak, dengan

demikian menjelaskan bahwa hasil penelitian antara variabel X (distribusi air

bersih) terhadap variabel Y (pelayanan publik) tidak adanya pengaruh positif. Hal

ini menunjukkan bahwa tingkat pelayanan distribusi air bersih yang diberikan

oleh PDAM Tirta Meulaboh kepada masyarakat sebagai pelanggannya masih

kurang baik apa yang semestinya diterima oleh masyarakat Kecamatan Kaway

XVI sebagai konsumen.

Begitu pula pada perhitungan uji-t untuk melihat signifikansi diketahui

nilai t-hitung 1,700 bila dibandingan dengan nilai t-tabel yaitu sebesar 2,010 yang

menunjukkan bahwa nilai t-hitung lebih kecil dari pada nilai t-tabel

(1,700<2,010). Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapatnya hubungan dan

signifikansi antara varibel X (distribusi air bersih) dan varibel Y (pelayanan

publik) dalam meningkatkan pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh.

Dari penjelasan diatas dapat diketahui apa yang dirasakan oleh masyarakat

sebagai penerima layanan distribusi air bersih dari PDAM Tirta Meulaboh dimana

masyarakat masih merasa kurang baiknya kelancaran distribusi air bersih yang

Page 57: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

56

kurang lancar dan tingkat kekeruhan air yang tinggi. Sebagian besar masyarakat

memanfaatkan air bersih dari saluran PDAM Tirta Meulaboh sebagai air minum

atau untuk dikonsumsi sehari-hari dan tidak sedikit pula masyarakat memanfaat

air bersih dari PDAM Tirta Meulaboh untuk keperluan mandi dan mencuci.

Namun masyakarakat merasa cukup terhadap pasokan air bersih yang diterima

dari PDAM Tirta Meulaboh untuk dikonsumsi sehari-hari walaupun masyarakat

sering menampung air bersih pada saat malam hari agar tidak terputusnya

pasokkan pada siang hari jika terjadi terputusnya aliran air bersih dari PDAM

Tirta Meulaboh.

Maka dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan

yang baik antara distribusi air bersih terhadap kualitas pelayanan publik pada

PDAM Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat. Hal ini menunjukkan perlu adanya

peningkatan pelayanan distribusi air bersih yang diberikan oleh PDAM Tirta

Meulaboh kepada masyarakat Kecamatan Kaway XVI sebagai pelanggan. Dengan

adanya peningkatan pelayanan distribusi air bersih yang diberikan PDAM Tirta

Meulaboh kepada Masyarakat Kecamatan Kaway XVI, maka tingkat kepuasan

masyarakat merasa puas dan akan berpengaruh positif dalam persepsi masyarakat

terhadap pelayanan publik yang diberikan PDAM Tirta Meulaboh kepada

masyarakat Kecamatan Kaway XVI.

Page 58: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

pada PDAM Tirta Meulaboh, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dimana

dapat diketahui dari hasil perhitungan korelasional yang menunjukkan bahwa

antara variabel X (distribusi air bersih) terhadap variabel Y (pelayanan pubilk)

tidak menunjukan adanya hubungan positif dan signifikan. Dari hasil korelasional

r-hitung yang didapat nilai sebesar 0,236 yakni lebih kecil dari pada nilai r-tabel

yaitu sebesar 0,276. Sesuai dengan perhitungan yang telah didapat maka Ho

diterima dan Ha ditolak, dengan demikian menjelaskan bahwa hasil penelitian

antara variabel X (distribusi air bersih) terhadap variabel Y (pelayanan publik)

tidak adanya pengaruh positif. Dapat diketahui bahwa tingkat pelayanan distribusi

air bersih yang diberikan oleh PDAM Tirta Meulaboh kepada masyarakat sebagai

pelanggannya kurang baik, tidak seperti yang diharapkan oleh masyarakat

Kecamatan Kaway XVI sebagai konsumen sebagai mana mestinya, seperti

lancarnya aliran air bersih, tingkat kekeruhan air yang minim, serta tanggung

jawab pihak PDAM Tirta Meulaboh disaat terjadinya masalah pada kelancaran

distribusi air bersih.

Begitu pula pada perhitungan uji-t untuk melihat signifikansi hubungan

antara variabel X (distribusi air bersih) dengan variabel Y (pelayanan publik)

diketahui dari nilai t-hitung 1,700 bila dibandingan dengan nilai t-tabel yaitu

sebesar 2,010 yang menunjukkan bahwa nilai t-hitung lebih kecil dari pada nilai t-

tabel (1,700<2,010). Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapatnya

Page 59: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

58

hubungan dan signifikansi antara variabel X (distribusi air bersih) dan variabel Y

(pelayanan publik). Hal ini disebabkan oleh kurang baik pelayanan distribusi air

bersih yang diberikan oleh PDAM Tirta Meulaboh kepada masyarakat sebagai

penerima layanan.

Maka dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel

X (distribusi air bersih) dengan variabel Y (pelayanan publik) kurang baik.

Dimana masyarakat sebagai penerima layanan air bersih dari PDAM Tirta

Meulaboh tidak puas dengan pelayanan yang di terima saat ini, seperti kelancaran

air bersih yang kurang lancar, tingkat kekeruhan air yang tinggi serta kurangnya

tanggung jawab pihak PDAM Tirta Meulaboh disaat terjadinya masalah pada

kelancaran distribusi air bersih. Hal ini perlu adanya peningkatan pelayanan

distribusi air bersih yang diberikan oleh PDAM Tirta Meulaboh kepada

masyarakat Kecamatan Kaway XVI sebagai pelanggan dengan memperhatikan

aspek kelancaran, kualitas, kuantitas, serta tanggung jawab. Meningkatnya

pelayanan distribusi air bersih yang diberikan PDAM Tirta Meulaboh kepada

Masyarakat Kabupaten Aceh Barat akan berpengaruh positif dalam persepsi

masyarakat terhadap pelayanan publik yang diberikan PDAM Tirta Meulaboh

kepada masyarakat Kecamatan Kaway XVI.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka penulis ingin memberikan saran

sebagai berikut :

1. PDAM Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat melakukan peningkatan

pelayanan air bersih untuk meningkat kepuasan masyarakat Kabupaten

Aceh Barat sebagai pelanggan baik dari segi teknis maupun nonteknis

Page 60: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

59

dengan terus memperbaiki kuantitas dan kualitas air bersih yang

diproduksi PDAM Tirta Meulaboh guna meuwujudkan kepuasan

pelanggan.

2. Pihak PDAM Tirta Meulaboh dengan cepat memberikan solusi apabila

terjadinya terputusnya aliran distribusi air bersih seperti mendatangkan

mobil tangki berisi air bersih pada daerah yang mengalami terputusnya

aliran air bersih. Dan dengan cepat mengambil tindakan perbaikan pada

saluran distribusi air bersih yang mengalami kerusakan.

3. PDAM Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat terus melakukan perluasan

daerah pelayanan distribusi air bersih kepada seluruh masyarakat

Kabupaten Aceh Barat yang belum dapat merasakan pelayanan air bersih

dari PDAM Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

Page 61: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

60

60

DAFTAR PUSTAKA

Adam I. Indrawijaya. 2000, Perilaku Organisasi. Cetakan ke-6. Bandung. SinarBaru Algesindo.

Boediono. 2003. Manajemen pelayanan di Indonesia. Bumi Aksara. Jakarta.

Drs. H.A.S. Moenir. 2000. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta.Bumi Aksara

Ratminto dan Atik. 2006. Manajemen Pelayanan : Pengembangan ModelKonseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar PelayananMinimal. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Lijan Poltak Sinambela. 2008. Reformasi Pelayanan Publik: Teori, Kebijakan,Dan Implementasi. Bumi Aksara. Jakarta.

Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Pembaruan.Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.PT.Asdi Mahasatya. Jakarta.

__________________. 2006. Metodelogi penelitian. Bina Aksara. Yogyakarta.

BPS Provinsi Aceh. 2012. Jumlah Penduduk Provinsi Aceh Menurut Kab/Kota,2000 - 2011. Tabel Dinamis, http://aceh.bps.go.idDiakses 12 Desember2012.

Husein Umar. 2004. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Cetakanke-6. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Robbins, S.P. 2001. Psikologi Organisasi, (Edisi ke-8). Prenhallindo. Jakarta.

Prof. Miriam Budiardjo. 2008. Dasar Dasar Ilmu Politik. Edisi Refisi. PTGramedia Pustaka Utama. Jakarta.

____________________. 2004. Dokumentasi, Analisis dan Kritik. GalangpressGroup. Yogyakarta.

Nurba Diswandi, dkk. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir.Universitas Teuku Umar Press. Meulaboh.

Margono. 2004. Metodologi Penelitian dan Pendidikan. Trineka Cipta. Jakarta.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. CV. Alfabeta. Bandung.

Page 62: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN SKRIPSIrepository.utu.ac.id/195/1/BAB I_V.pdfPersepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik pada PDAM Tirta Meulaboh daerah pelayanan

61

61

________. 2004. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta. Bandung

Walgito, Bimo. 2000. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Andi. Yogyakarta.

Osborne, David & Peter Plastrik. 2000. Memangkas Birokrasi : Lima StrategiMenuju Pemerintahan Wirausaha. Penerjemah Abdul Rosyid & Ramelan,PPM. Jakarta.

Peraturan perundang-undangan:

Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara. 2003.Keputusan Menteri NegaraPemberdayaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 TentangPedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

Menteri Kesehatan. 1990. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 416 tahun 1990Tetntang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air.

Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 8 Tahun 2008 Tentang PembentukanSusunan Organisasi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta MeulabohKabupaten Aceh Barat

Undang-Undang Nomor 5 tahun 1962 LN. 1962 Tentang Perusahaan Daerah.