manajemen personalia pendidikan

38
i Laporan Observasi Manajemen Personalia Pendidikan Tenaga Administrasi Sekolah (Tata Usaha) di SMP N 1 Yogyakarta Dosen : Ibu Lia Yuliana M.Pd. MM. Wahyuningrum, MM Disusun Oleh : Muhammad Ferry 14101241053 Techa Dewi Meilinda 14101244011 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

Upload: muhammad-ferry

Post on 10-Nov-2015

55 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Manajemen Personalia Tenaga Administrasi sekolah (TU)

TRANSCRIPT

  • i

    Laporan Observasi Manajemen Personalia

    Pendidikan

    Tenaga Administrasi Sekolah (Tata Usaha)

    di SMP N 1 Yogyakarta

    Dosen :

    Ibu Lia Yuliana M.Pd.

    MM. Wahyuningrum, MM

    Disusun Oleh :

    Muhammad Ferry 14101241053

    Techa Dewi Meilinda 14101244011

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

    JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

    FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    2015

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

    melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan

    laporan observasi tentang tenaga Tata Usaha di SMP N 1 Yogyakarta. Laporan ini

    disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Personalia Pendidikan.

    Penyusun menyadari bahwa penyusunan laporan ini dapat kami susun

    berkat bantuan dan partisipasi berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

    penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Ibu Lia Yuliana M.Pd. dan Ibu MM. Wahyuningrum, MM selaku dosen

    mata kuliah Manajemen Personalia Pendidikan.

    2. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya Laporan ini,

    yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

    Kami sangat menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan

    sangat jauh dari sempurna. Seperti kata pepatah Tiada Gading yang Tak Retak .

    Akhirnya kami mohon kritik, saran, dan masukan yang membangun sebagai

    pedoman kami dalam melangkah ke arah yang lebih baik lagi. Semoga laporan ini

    dapat berguna bagi kita semua. Amin.

    Yogyakarta, 21 Maret 2015

    Penyusun

  • iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

    KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

    DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 2

    A. Deskripsi Data Wilayah ....................................................................... 2

    B. Tujuan Observasi ................................................................................. 6

    C. Manfaat Observasi ............................................................................... 6

    D. Metode Observasi................................................................................. 6

    E. Waktu dan Tempat ............................................................................... 6

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 6

    A. Pengertian Tenaga Administrasi Sekolah (TU) ................................... 7

    B. Perencanaan Tenaga Administrasi Sekolah ......................................... 7

    C. Rekruitmen Tenaga Administrasi Sekolah........................................... 8

    D. Penempatan dan Penugasan Tenaga Administrasi Sekolah ................. 9

    E. Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah ........... 16

    F. Pemeliharaan Tenaga Administrasi Sekolah ........................................ 19

    G. Pemutusan Hubungan Kerja Tenaga Administrasi Sekolah ................ 21

    BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 25

    A. Deskripsi Data Lapangan ..................................................................... 23

    B. Pembahasan Masalah ........................................................................... 30

    BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 32

    A. Kesimpulan .......................................................................................... 32

    B. Saran ..................................................................................................... 33

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 34

    LAMPIRAN .................................................................................................... 37

  • 2

    BAB I

    2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Deskripsi Wilayah Observasi

    1. Profil

    Kelompok kami melakukan observasi tentang Tenaga

    Administrasi Sekolah (Tata Usaha) di SMP N 1 Yogyakarta. SMP N 1

    Yogyakarta terletak di Jl. Cik Di Tiro No 29 Gondokusuman, Terban,

    Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan nomor telepon

    0274560232 dan Kode Pos 55223. SMP N 1 Yogyakarta mempunyai

    laman website di http://smpn1yk.tripod.com.

    VISI

    Berprestasi, Berdasarkan IMTAQ, Berwawasan IPTEK

    Berpijak Pada Budaya Bangsa

    MISI

    a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif.

    b. Menumbuhkan semangat berprestasi kepada warga sekolah

    c. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenal potensi

    dirinya dijiwai saling asah, asih dan asuh

    d. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengalaman terhadap

    ajaran agama yang dianut siswa

    e. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh

    warga sekolah dengan stake holder

    PENDAHULUAN

    A. Deskripsi Wilayah Observasi

    1. Profil

  • 3

    Kelompok kami melakukan observasi tentang Tenaga

    Administrasi Sekolah (Tata Usaha) di SMP N 1 Yogyakarta. SMP N 1

    Yogyakarta terletak di Jl. Cik Di Tiro No 29 Gondokusuman, Terban,

    Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan nomor telepon

    0274560232 dan Kode Pos 55223. SMP N 1 Yogyakarta mempunyai

    laman website di http://smpn1yk.tripod.com.

    VISI

    Berprestasi, Berdasarkan IMTAQ, Berwawasan IPTEK

    Berpijak Pada Budaya Bangsa

    MISI

    a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif.

    b. Menumbuhkan semangat berprestasi kepada warga sekolah

    c. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenal potensi

    dirinya dijiwai saling asah, asih dan asuh

    d. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengalaman terhadap

    ajaran agama yang dianut siswa

    e. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh

    warga sekolah dengan stake holder

  • 4

    2. Sejarah

    SMP ini lahir di tengah-tengah kancah perjuangan bangsa

    Indonesia untuk memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan, baik

    dari penjajah Jepang maupun dari penjajahan Belanda. SMP Negeri 1

    Yogyakarta didirikan oleh Pemerintah Pendudukan Jepang pada

    tanggal 11 September 1942. Semula hanya terdiri dari 13 ruang dan saat

    itu menempati Gedung bekas Neutralle MULO dari penjajah Belanda

    Belanda yang terletak di jalan Jati Yogyakarta ( Sekarang SMP Negeri

    8 Yogyakarta). Pada saat itu pula SMP 1 Yogyakarta terdiri dari bekas

    siswa-siswi MULO. Guru-gurunya pada umumnya memiliki ijazah

    HOOFDACTO, HIK atau HKS. Karena negara pada saat itu di bawah

    kekuasaan Jepang, maka situasi sekolahpun disesuaikan dengan

    keadaan, antara lain:

    a. Setiap pagi upacara bendera (Bendera Jepang atau Bendera Dai

    Nippon) dengan menyanyikan lagu KIMIGAYO didertai

    kewajiban SEIKEREI sebagai tanda penghormatan kepada

    Kaisar Jepang.

    b. Setiap pagi siswa diwajibkan gerak badan ala Jepang (TAISO)

    atau senam pagi

    c. Siswa diwajibkan kerja bakti dan latihan perang atau kyoren, dan

    melaksanakan KIN ROHOSI

    Pada tahun 1943, SMP Negeri1 Yogyakarta pindah ke Jalan Cik

    Di Tiro No. 25 ( sekarang No.29) Yogyakarta yaitu bekas gedung AMS

    A di zaman Belanda. Pada tahun 1944 diadakan pemisahan, untuk

    siswa putra di SMP 1 Yogykarta, sedangkan untuk siswa putri

    mempergunakan Gedung Kota Baru (sekarang SMA Stella Duce),

    tetapi kemudian kedua SMP tersebut bergabung kembali menjadi SMP

    campuran.

  • 5

    Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan

    kemerdekaan, namum tentara Belanda dan Inggris ingin menguasai

    kembali, tetapi para pemuda Indonesia tidak sudi dijajah lagi. Untuk itu

    para siswa SMP Negeri 1 Yogyakarta khususnya siswa kelas III

    terpaksa harus meninggalkan bangku sekolah untuk sementara demi

    mempertahankan kemerdekaan RI. Korban pertempuran Kota Baru

    yaitu merebut markas Tentara Jepang dari siswa SMP Negeri 1

    Yogyakarta ada 2 orang , yaitu Djohar Nuradi dan Wardani. Keduanya

    dimakamkan di TMP (Taman Makam Pahlawan) Kusumanegara. Pada

    saat meletus G 30 S/PKI tahun 1965, membawa perubahan terhadap

    lancar dan lajunya pendidikan dan menimbulkan malapetaka yang

    sangat hebat bagi bangsa dan negara yang baru laju dengan baik.

    terbukti tahun ajaran pada saat itu diperpanjang, seharusnya mulai 1

    Agustus di undur menjadi 1 Januari. Siswa, Guru dipecah dan diadu

    domba, namun SMP 1 Selamat dari ancaman bahaya tersebut.

    3. Fasilitas di SMP N 1 Yogyakarta

    a. Jumlah Kelas 24 terdiri atas kelas 7 ada 8 kelas, kelas 8 ada 8 kelas dan

    kelas 9 ada 8 kelas

    b. Ruang Perpustakaan

    c. Ruang Multimedia

    d. Ruang Laboratorium komputer

    e. Ruang Laboratorium Fisika

    f. Ruang Laboratorium Biologi

    g. Ruang Laboratorium Bahasa

    h. Ruang BK

    i. Ruang Keterampilan

    j. Ruang OSIS

    k. Ruang Kepala Sekolah

    l. Ruang Staf

    m. Ruang Guru

    n. Ruang Tata Usaha

    o. Ruang Kerawitan

  • 6

    p. Ruang Musik

    q. Ruang UKS

    r. Ruang AVA

    s. Gedung Serba Guna (Lapangan Bulu Tangkis, Lapangan Bola Basket,

    Lapangan Bola Voli, Gedung Pertemuan)

    t. Ruang Bangsal

    u. Mushola

    v. Lapangan Sepak Bola

    w. Lapangan Bola Voli

    x. Kantin

    y. Ruang Agama Katholik dan Ruang Agama Islam

    z. Ruang Koperasi serta Kamar Kecil yang cukup untuk Guru/Karyawan dan

    Siswa

    4. Ekstrakurikuler di SMP N 1 Yogyakarta

    a. Pramuka

    b. Sepak Bola

    c. Basket

    d. Karya Ilmiah Remaja (KIR)

    e. Baca Al-Quran

    f. Musik Ansamble

    g. Bulu Tangkis

    h. Palang Merah Remaja

    i. Taekwondo

    j. Karate

    k. Pencak silat

    l. English Speaking Club (ESC)

    m. Bola Voli

    n. Seni Tari

    o. Karawitan

    p. Pembinaan Olimpiade MIPA

    q. Kegiatan yang relevan dengan minat dan kebutuhan peserta didik

    r. Jurnalistik

  • 7

    B. Tujuan Observasi

    Kegiatan Observasi ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut:

    1. Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Personalia Tenaga

    Kependidikan

    2. Mengetahui manajemen personalia pada pengelola satuan pendidikan

    Tenaga Administrasi Sekolah (tata usaha) di SMP N 1 Yogyakarta.

    3. Mengetahui masalah-masalah tentang Tenaga Kependidikan di

    lapangan khususnya Tenaga Administrasi Sekolah (tata usaha) di

    SMP N 1 Yogyakarta.

    C. Manfaat Observasi

    Adapun manfaat bagi penulis yaitu memberikan kesempatan untuk

    dapat melatih penulis menyusun laporan dan mempelajari, mengamati, dan

    mengkaji suatu permasalahan yang ada dalam pegawai tata usaha sekolah.

    Bagi pembaca manfaat yang dapat diambil yaitu dapat memberikan

    wawasan mengenai perencanaan, rekruitmen, penempatan,penugasan,

    pembinaan dan pengembangan karier, dan pemberhentian kerja pegawai

    tata usaha sekolah

    D. Metode Observasi

    Adapun metode dalam melaksanakan obsevasi ini yaitu dokumen

    dan metode interview (wawancara).

    E. Waktu dan Tempat

    Penulis melakukan wawancara dengan Ibu Suparti, S.Pd (Kepala

    Tata Usaha SMPN 1 Yogyakarta)pada hari Sabtu, 14 Maret 2015 pukul

    11.00 di SMP Negeri 1 Yogyakarta Gondokusuman, Terban, Yogyakarta.

  • 8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengertian Tenaga Administrasi Sekolah

    Tenaga administrasi sekolah atau yang sering disebut sebagai Tata

    Usaha sekolah merupakan salah satu Tenaga kependidikan. Tenaga

    Kependidikan menurut UU. No. 20 Tahun 2003 adalah anggota masyarakat

    yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan

    pendidikan.

    Tenaga Administrasi Sekolah merupakan tenaga kependidikan yang

    dikenal juga dengan staf tata usaha (Satuan Pengelola Pendidikan) yang

    menjalankan layanan administratif sekolah untuk menyelenggarakan proses

    pendidikan secaraefektif dan efisien. Berdasarkan Undang-Undang Nomor

    20 Tahun 2003 pasal 39 ayat 1 telah dipaparkan bahwa tenaga kependidikan

    bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,

    pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan

    pada satuan pendidikan.

    B. Perencanaan Tenaga Administrasi Sekolah

    Dalam melakukan suatu perencanaan untuk melakukan pengadaan

    calon tenaga administrasi sekolah (TAS) baru hanya dapat dilakukan oleh

    pemerintah kota setempat dengan persetujuan kepala sekolah sesuai dengan

    kebijakan pemerintah kota apabila sekolah hendak melakukan perekrutan

    calon tenaga administrasi baru. Perencanaan hendaknya melakukan suatu

    analisis mengenai faktor-faktor sumber daya yang diperlukan seperti calon

    tenaga administrasi sekolah yang akan dibutuhkan lembaga atau sekolah

    dengan melakukan suatu prediksi, berapa jumlah yang dibutuhkan dan

    jabatan apa yang kosong atau dibutuhkan untuk mengisi posisi. Selain itu,

    perlu adanya penentuan calon tenaga untuk waktu yang akan datang dan

    ketersediaan yang sesuai dengan kemaampuan calon tenaga sehingga

    implementasi kinerja dalam lembaga atau sekolah dapat tercapai dengan

    optimal.

  • 9

    C. Rekruitmen Tenaga Administrasi Sekolah

    Tenaga administrasi sekolah/madrasah terdiri atas kepala tenaga

    administrasi sekolah/madrasah, pelaksana urusan, dan petugas layanan

    khusus. Dalam melakukan perekruitan calon tenaga administrasi sekolah

    perlu diperhatikan kualifikasi calon tenaga administrasi sekolah. Adapun

    kualifikasi tenaga admnistrasi sekolah untuk SMP/MTs/SMPLB

    sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

    Nomor 24 Tahun 2008 adalah sebagai berikut.

    1. Kepala Tenaga Administrasi SMP/MTs/SMPLB Kepala tenaga

    administrasi SMP/MTs/SMPLB berkualifikasi sebagai berikut:

    a. Berpendidikan minimal lulusan D3 atau yang sederajat, program

    studi yang relevan, dengan pengalaman kerja sebagai tenaga

    administrasi sekolah/ madrasah minimal 4 (empat) tahun.

    b. Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi

    sekolah/madrasah dari lembaga yang ditetapkan oleh

    pemerintah.

    2. Pelaksana Urusan Administrasi Kepegawaian Berpendidikan

    minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat, dan

    dapat diangkat apabila jumlah pendidik dan tenaga kependidikan

    minimal 50 orang.

    3. Pelaksana Urusan Administrasi Keuangan

    Berpendidikan minimal lulusan SMK/MAK, program studi yang

    relevan, atau SMA/MA dan memiliki sertfikat yang relevan.

    4. Pelaksana Urusan Administrasi Sarana dan Prasarana

    Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang

    sederajat.

    5. Pelaksana Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dengan

    Masyarakat Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK

    atau yang sederajat, dan dapat diangkat apabila sekolah/madrasah

    memiliki minimal 9 (sembilan) rombongan belajar.

    6. Pelaksana Urusan Administrasi Persuratan dan Pengarsipan

  • 10

    Berpendidikan minimal lulusan SMK/MAK, program studi yang

    relevan.

    7. Pelaksana Urusan Administrasi Kesiswaan

    Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang

    sederajat dan dapat diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki

    minimal 9 (sembilan) rombongan belajar.

    8. Pelaksana Urusan Administrasi Kurikulum

    Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang

    sederajat dan diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki minimal

    12 rombongan belajar.

    9. Petugas Layanan Khusus

    a. Penjaga Sekolah/Madrasah

    Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat.

    b. Tukang Kebun

    Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat

    dan diangkat apabila luas lahan kebun sekolah/madrasah

    minimal 500 m2

    .

    c. Tenaga Kebersihan

    Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat.

    d. Pengemudi

    Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat,

    memiliki SIM yang sesuai, dan diangkat apabila

    sekolah/madrasah memiliki kendaraan roda empat.

    e. Pesuruh

    Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat.

    D. Penempatan dan Penugasan Tenaga Administrasi Sekolah

    Dalam melakukan proses penempatan calon tenaga administrasi

    sekolah, lembaga atau sekolah setelah melakukan pengadaan calon tenaga

    harus disesuaikan dengan kebutuhan mengenai jabatan apa yang diperlukan

    lembaga untuk mengisi kekosongan. Penempatan dilakukan sesuai dengan

  • 11

    kualifikasi yang telah ditetapkan lembaga atau sesuai dengan kebijakan

    pemerintah. Untuk itu, perlu memahami tugas dari masing-masing tenaga

    administrasi sekolah yaitu adalah sebagai berikut.

    1. Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah

    Dalam hal ini Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah bertugas

    memimpin pelaksanaan urusan tata usaha meliputi rumah tangga

    sekolah, pelengkapan pendidikan, kepegawaian, dan keuangan. Secara

    lebih rinci, tugas Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah,

    diantaranya:

    a) Menyusun program tahunan ketenagaadministrasian sekolah

    yang mengacu pada program tahunan sekolah dan program

    sekolah jangka menengah maupun jangka panjang

    b) Menyusun rincian tugas Tenaga Administrasi Sekolah sesuai

    dengan kondisi yang ada

    c) Melakukan pengontrolan internal ketenagaadministrasian

    sekolah

    d) Memelihara jalannya pekerjaan adminsitrasi sekolah dengan

    baik

    e) Mengarahkan, membimbing, dan mengembangkan staf Tenaga

    Administrasi Sekolah

    f) Menyelesaikan permasalahan administrasi sekolah

    g) Pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan erat dengan urusan

    Kepala Tenaga Administrasi Sekolah.

    2. Pelaksana Urusan Administrasi Kepegawaian

    Melaksanakan Administrasi Kepegawaian, bertanggung jawab kepada

    Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah, dengan rincian tugas

    diantaranya:

    a) Mengisi Buku Induk Pegawai

    b) Melengkapi File Pegawai

    c) Menyusun Daftar Urut Kepangkatan

    d) Mengurus kenaikan pangkat / gaji berkala

  • 12

    e) Menyelesaikan administrasi mutasi pegawai

    f) Menyelesaikan administrasi pension

    g) Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan erat

    dengan urusan administrasi kepegawaian

    3. Pelaksana Urusan Administrasi Keuangan

    Melaksanakan seluruh Administrasi Keuangan Sekolah, meliputi

    keuangan rutin/UYHD/BOPS, Dana BOS, Dana Komite Sekolah dan

    Dana dari sumber lainnya, bertanggung jawab langsung kepada Kepala

    Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah, dengan rincian tugas

    diantaranya:

    a) Mencatat dan membukukan setiap penerimaan dan pengeluaran

    uang sesuai dengan peraturan yang berlaku

    b) Mengarsipkan seluruh bukti pengeluaran (mis: kuitansi dan SPJ)

    dan menyusunnya secara teratur

    c) Menghitung ulang jumlah pemasukan dan pengeluaran secara

    teliti

    d) Melaporkan keadaan keuangan sekolah kepada Kepala Sekolah

    dan Komite Sekolah, dan kepada Dinas Pendidikan setempat

    secara periodic

    e) Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan erat

    dengan urusan administrasi keuangan sekolah

    4. Pelaksana Urusan Sarana dan Prasarana

    Melaksanakan Administrasi Inventarisasi dan Kelengkapan sekolah

    bertanggung jawab kepada Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/

    Madrasah, dengan rincian tugas diantaranya:

    a) Membuat data dan inventaris sarana yang meliputi: luas tanah,

    gedung, barang-barang inventaris sekolah serta perlengkapan

    lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran

    secara teratur, Pendataan perabot dan perlengkapan sekolah

    yang rusak

    b) Mengerjakan/membuat penghapusan barang

  • 13

    c) Menerima dan mencatat pembelian ATK

    d) Memelihara sarana dan prasarana sekolah seperti yang

    diamanatkan oleh PP 19 Pasal 47, Ayat (1) dan (2)

    e) Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan

    dengan urusan sarana prasarana

    5. Pelaksana Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

    Melaksanakan Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat,

    bertanggung jawab kepada Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/

    Madrasah, dengan rincian tugas diantaranya:

    a) Melakukan surat menyurat dengan stakeholders sekolah

    b) Membuat dan mengedarkan surat hubungan kerja sama dengan

    pihak-pihak terkait

    c) Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan

    dengan urusan hubungan masyarakat.

    6. Pelaksana Urusan Administrasi Persuratan dan Pengarsipan

    Melaksanakan Administrasi Persuratan, bertanggung jawab kepada

    Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah, dengan rincian tugas

    diantaranya:

    a) Mengagendakan surat-surat masuk

    b) Mengagendakan surat-surat keluar

    c) Mengisi kartu disposisi surat masuk dan menyampaikannya

    kepada Kepala Sekolah untuk ditindaklanjuti

    d) Mengarsipkan surat-surat masuk dan keluar pada file yang

    berbeda

    e) Mengarsipkan segala bentuk administrasi sekolah baik dalam

    bentuk hard copy maupun dalam bentuk soft copy

    f) Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan

    dengan administrasi persuratan dan pengarsipan

    7. Pelaksana Urusan Administrasi Kesiswaan

  • 14

    Melaksanakan Administrasi Kesiswaan, bertanggung jawab kepada

    Kepala Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah, dengan rincian

    tugas diantaranya:

    a) Pengisian Buku Induk peserta didik

    b) Pengisian Buku Klaper

    c) Pengisian Buku Mutasi peserta didik

    d) Pembuatan Kohort

    e) Pembuatan Daftar peserta didik per kelas

    f) Pembuatan nomor Induk peserta didik

    g) Penyusunan daftar peserta Ujian Nasional

    h) Pencatatan ketidakhadiran siswa

    i) Pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan urusan

    administrasi kesiswaan

    8. Pelaksana Urusan Administrasi Kurikulum

    Melaksanakan Administrasi Kurikulum, bertanggung jawab kepada

    Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah, dengan rincian tugas

    diantaranya bekerja sama dengan Wakil Kepala Sekolah dalam:

    a) pengadministrasian kelengkapan kurikulum, berdasarkan input

    dari guru, memasukkan nilai ke dalam file nilai baik secara

    manual maupun digital,

    b) pembuatan daftar peserta Ujian Akhir Sekolah dan Ujian

    Nasional

    c) Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan

    dengan administrasi kurikulum

    9. Penjaga Sekolah/ Madrasah

    Bertugas menjaga keamanan sekolah dan lingkungan agar tercipta

    suasana aman, tertib, nyaman, dan berwibawa, bertanggung jawab

    kepada Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah, dengan rincian

    tugas diantaranya:

    a) Memeriksa kelengkapan kendaraan (surat-surat dan peralatan)

    yang diperlukan untuk kelancaran melaksanakan tugas

  • 15

    b) Mengatasi hal-hal yang menggangu keamanan dan ketertiban

    sekolah

    c) Mengamankan pelaksanaan kegiatan sekolah

    d) Menjaga ketenangan dan keamanan kompleks sekolah pada

    waktu siang dan malam hari

    e) Mengisi buku catatan kejadian gangguan keamanan dan

    ketertiban sekolah

    f) Melaporkan dengan cepat kejadian gangguan keamanan

    sekolah dan hal-hal lain yang terkait dengan tugasnya

    g) Mengawasi keluar dan masuknya orang, barang, kendaraan di

    lingkungan sekolah

    h) Mencatat dan mengatur tamu ke tempat yang dituju

    i) Merawat peralatan penunjang tugas mengamankan sekolah

    j) Mengawal kegiatan kedinasan guru dan siswa di luar lingkungan

    sekolah

    k) Mengawal bendahara sekolah pada saat melakukan transaksi

    keuangan si luar sekolah

    l) Menjaga kebersihan posko keamanan sekolah

    m) Mengoprasikan peralatan pemadam kebakaran\

    10. Tukang Kebun

    Bertugas membersihkan dan memelihara taman kebun, bertanggung

    jawab kepada Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah, dengan

    rincian tugas diantaranya:

    a) Menjaga kebersihan taman dan kebun sekolah

    b) Mengusulkan kebutuhan taman dan kebun sekolah

    c) Mengusulkan jenis tanaman, pupuk, dan pembasmi hama yang

    diperlukan

    d) Memelihara, menyiram, memupuk, dan menata tanaman

    e) Memberantas hama dan penyakit tanaman

    f) Merawat infrastruktur halaman sekolah, seperti: pagar, saluran

    air, jalan, tiang bendera, dan lain-lain

  • 16

    g) Memelihara dan memperbaiki peralatan kebun

    h) Membuang sampah kebun dan kotoran sekolah ke tempat

    sampah

    i) Melaporkan kegiatan dan peralatan taman/ kebun yang menjadi

    tanggungjawabnya.

    11. Tenaga Kebersihan

    Bertugas membersihkan dan memelihara kebersihan, bertanggung

    jawab kepada Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah, dengan

    rincian tugas diantaranya:

    a) Mengusulkan kebutuhan bahan dan alat untuk menunjang

    kebersihan sekolah

    b) Membersihkan ruang kelas, ruang praktek, kantor, selasar teras,

    kamar mandi, WC, dokumen, dan barang-barang sekolah

    12. Pengemudi

    Bertugas menyiapkan dan mengemudikan kendaraan dinas dengan

    aman dan lancar, bertanggung jawab kepada Kepala Tenaga

    Administrasi Sekolah/ Madrasah, dengan rincian tugas diantaranya:

    a) Memeriksa kelengkapan kendaraan (surat-surat dan peralatan

    yang diperlukan untuk kelancaran melaksanakan tugas)

    b) Memeriksa mesin dan kebersihan kendaraan secara rutin

    c) Memeriksa dan mengganti pelumas, suku cadang, mengisi

    bahan bakar, dan tekanan angin kendaraan

    d) Mengurus dan memperpanjang surat kendaraan

    e) Menjemput dan mengantar tamu dinas

    f) Mengantar menjemput guru untuk monitoring siswa ke tempat

    Praktek Kerja Lapangan (PKL), magang, dan keperluan dinas

    lainnya

    g) Mengisi buku penggunaan kendaraan

    h) Memperbaiki kerusakan ringan kendaraan

    i) Melaporkan kerusakan berat kendaraan/ perlu penggantian suku

    cadang

  • 17

    13. Pesuruh

    Bertugas untuk mengantar surat dan melaksanakan tugas lainnya sesuai

    perintah atasan, bertanggung jawab kepada Kepala Tenaga Administrasi

    Sekolah/ Madrasah, dengan rincian tugas sebagai berikut:

    a) Menyusun ekspedisi pengantaran surat-surat keluar untuk

    disampaikan ke alamatnya

    b) Mengatur surat-surat, dokumentasi, atau barang-barang keluar

    sesuai alamatnya masing-masing

    c) Mencatat tanda surat-surat keluar di dalam buku ekspedisi

    d) Menyiapkan ruangan rapat/ pertemuan atau ruang praktek siswa

    e) Menyiapkan dan menyajikan minum Kepala Sekolah, Wakil

    Kepala Sekolah, guru, pegawai, dan tamu sekolah

    f) Membayar rekening listrik, air PAM, telepon, dan lain-lain

    g) Membuang sampah bersama dengan petugas kebersihan

    h) Membersihkan saluran air (selokan) bersama petugas kebersihan

    E. Pembinaan dan pengembangan TAS

    Pembinaan menurut Yuliana (2005) adalah semua usaha yang

    dilakukan oleh lembaga untuk mempertahankan para pegawai agar tetap

    berada dilingkungan organisasi dan mengupayakan pula kedinamisan

    keterampilan, pengetahuan, serta sikapnya agar mutu kerjanya bisa tetap

    dipertahankan.

    Pembinaan tenaga administrasi sekolah berdasarkan pada

    pembinaan pegawai negeri secara umum yaitu berdasarkan Undang-undang

    Republik Indonesia Nomor: 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas

    Undang-undang Nomor: 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-pokok

    Kepegawaian. Pasal 31, ayat (1) Pengaturan dan penyelenggaraan

    pendidikan dan pelatihan jabatan bagi Pegawai Negeri Sipil dimaksudkan

    agar terjamin keserasian pembinaan Pegawai Negeri Sipil. Pengaturan

    penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jabatan meliputi kegiatan

    perencanaan termasuk perencanaan, anggaran, penentuan standar

    pemberian akreditasi, penilaian dan pengawasan.

  • 18

    Tujuan pendidikan dan pelatihan jabatan antara lain adalah:

    1. Meningkatkan pengabdian, mutu, keahlian, dan ketrampilan

    2. Menciptakan adanya pola berpikir yang sama

    3. Menciptakan dan pengembangan metode kerja yang lebih baik

    4. Membina karier Pegawari Negeri Sipil

    5. Pada pokoknya pendidikan dan pelatihan, prajabatan dan pendidikan dan

    pelatihan dalam jabatan.

    Macam-macam Pendidikan dan pelatihan Jabatan Yuliana (2005;43) :

    1. Pendidikan Prajabatan dan Dalam Jabatan

    Pendidikan pra-jabatan menurut Yuliana (2005;43) adalah

    pendidikan yang diperlukan seorang tenaga kependidikan sebagai

    persyaratan awal untuk menduduki suatu jabatan tenaga

    kependidikan. Sedangkan pendidikan dalam jabatan adalah

    pendidikan yang diperlukan seseorang pemegang jabatan tenaga

    kependidikan tentang hal-hal baru dalam pekerjaanya yang

    diperlukan dalam melaksanakan tugasnya dimasa mendatang.

    2. Pembinaan Karier PNS dalam jabatan fungsional

    Menurut Yuliana (2005:43) Pembinaan ini bertujuan untuk

    mengimbangi kinerja seorang pegawai secara lebih proporsional dan

    rasional agar operasional tugas pokok dan fungsi aparatur negara

    dalam setiap bidang dan sektor dapat terselenggara secara lebih

    produktif, berdayaguna dan berhasil guna dan memacu

    profesionalisme Pegawai Negeri Sipil.

    3. Pembinaan Karier PNS dalam Jabatan Struktural

    Setelah seorang CPNS diangkat menjadi seorang PNS, maka

    ada kesempatan untuk diangkat dalam jabatan struktural. Jabatan

    struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas,

    tanggung jawab, wewenang dan hak seorang PNS dalam rangka

    memimpin suatu satuan organisasi (PP Nomor 99 Tahun 2000

    Tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil)

  • 19

    Ada beberapa sistem pembinaan Pegawai Negeri Sipil menurut

    Yuliana (2005:37) melalui promosi :

    1. Sistem karier

    Sistem karier adalah sistem kepegawaian dimana pengangkatan

    pertama seorang pegawai didasarkan atas kecakapan pegawai tersebut

    sedang kenaikan pangkat selanjutnya atas masa kerja, kesetian dan

    syarat-syarat objek lain. Menurut IG Wursanto dalam Yuliana (2005:37),

    sistem karier dibagi menjadi dua macam yaitu :

    a. Sistem karier tertutup

    Dalam sistem karier seperti ini jabatan dan pangkat dalam

    sebuah organisasi hanya dapat diisi oleh orang atau pegawai yang

    telah ada dalam organisasi tersebut, sehingga tertutup bagi orang

    luar.

    b. Sistem karier terbuka

    Dalam sistem karier terbuka pangkat dan jabatan dalam suatu

    organisasi dapat diduduki oleh orang-orang di luar organisasi tanpa

    melalui pengangkatan sebagai calon pegawai, asalkan orang tersebut

    mempunyai kecakapan.

    2. Sistem Prestasi Kerja

    Sistem prestasi kerja adalah suatu sistem kepegawaian dimana

    dalam hal pengangkatan maupun kenaikan pengkat seorang pegawai

    dalam organisasi didasarkan atas prestasi dan kecakapan pegawai yang

    bersangkutan.

    3. Sistem Kenaikan Pangkat

    Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas

    prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan

    terhadap negara Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000

    Tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah

    Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002, kenaikan

    pangkat antara lain:

    a. Kenaikan pangkat regular

  • 20

    b. Kenaikan pangkat pilihan

    c. Kenaikan pangkat anumerta

    d. Kenaikan pangkat pengabdian

    e. Kenaikan pangkat tugas belajar

    f. Kenaikan pangkat menjadi pejabat negara

    g. Kenaikan pangkat penugasan di luar instansi

    h. Kenaikan pangkat penyesuaian ijazah.

    F. Pemeliharaan Tenaga Administrasi Sekolah

    1. Hak-hak Tenaga Administrasi Sekolah

    Hak-hak tenaga administrasi sekolah sesuai dengan hak-hak Pegawai

    Negeri Sipil dalam (http://file.upi.edu) yaitu :

    a. Memperoleh gaji yang layak sesuai dengan tanggung jawabnya

    (Pasal 7 UU No. 8 Th. 1974).

    b. Memperoleh cuti (Pasal 8 UU No. 8 Th. 1974). Memperoleh

    perawatan bagi yang tertimpa sesuatu kecelakaan dalam dan karena

    menjalankan tugas kewajiban. (Pasal 9 Ayat (1) UU No. 8 Th. 1974).

    c. Memperoleh tunjangan bagi yang menderita cacad jasmani atau

    cacad rohani dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya

    yang mengakibatkan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun

    juga (Pasal 9 ayat (2) UU No. 8 Th. 1974).

    d. Memperoleh uang duka bagi keluarga pegawai negeri sipil yang

    meninggal dunia (Pasal 9 ayat (3) UU No. 8 Th. 1974). Memperoleh

    pensiun bagi yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah

    ditentukan (Pasal 10 UU No. 8 Th. 1974).

    e. Memperoleh kenaikan pangkat reguler (Pasal 18 UU No. 8 Th.

    1974).

    f. Menjadi peserta TASPEN menurut Peraturan Pemerintah No. 10

    Tahun 1963.

    g. Menjadi peserta ASKES menurut Keputusan Presiden No. 8 Tahun

    1977

  • 21

    2. Kewajiban-kewajiban Tenaga Administrasi Sekolah

    Kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan oleh Tenaga

    Administrasi Sekolah sesuai dengan kewajiban-kewajiban Pegawai

    Negeri Sipil pada umumnya, dalam (http://file.upi.edu) adalah :

    a. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan Undang-Undang

    Dasar 1945, negara dan pemerintah. (Pasal 4 UU No. 8 Th. 1974).

    b. Mentaati segala peraturan perundangan yang berlaku dan

    melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya

    dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab (Pasal 5

    UU No. 8 Th. 1974).

    c. Menyimpan rahasia jabatan. (Pasal 6 UU No. 8 Th. 1974).

    d. Mengangkat sumpah/janji pegawai negeri. (Pasal 26 No. 8 Th.

    1974).

    e. Mengangkat sumpah/janji jabatan negeri. (Pasal 27 UU No. 8 Th.

    1974).

    f. Mentaati kewajiban serta menjauhkan diri dari larangan

    sebagaimana ditetapkan dalam pasal 2 dan 3 Peraturan Pemerintah

    No. 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri

    3. Disiplin Pegawai Negeri Sipil

    Disiplin pegawai adalah keadaan yang menyebabkan atau

    memberikan dorongan kepada pegawai untuk berbuat dan melakukan

    segala kegiatan sesuai dengan norma-norma atau aturan-aturan yang

    telah ditetapkan. Ada 2 macam disiplin, yaitu :

    a. Disiplin Preventif : pengawasan, pemberian motivasi,

    pemberian nasehat, pemberian nasehat, peringatan,

    bimbingan atau penyuluhan

    b. Disiplin Kuratif : pemberian hukuman bagi pegawai yang

    melanggar

    Adapun menurut peraturan disiplin Pegawai Negeri Sipil sebagimana

    telah dimuat di dalam Bab II Pasal (2) UU No.43 Tahun 1999, ada

    beberapa keharusan yang harus dilaksanakan yaitu :

  • 22

    a. Melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya serta memberikan

    pelayanan yang baik terhadap masyarakat sesuai dengan bidang

    tugasnya.

    b. Menggunakan dan memelihara barang-barang dinas dengan

    sebaik-baiknya.

    c. Bersikap dan bertingkah laku sopan santun terhadap masyarakat,

    sesama Pegawai Negeri Sipil dan atasannya.

    G. Pemutusan Hubungan Kerja Tenaga Administrasi Sekolah

    Pemutusan hubungan kerja menurut Budiarsa (pps.dinus.ac.id)

    adalah suatu proses pemutusan hubungan kerja antara seseorang karyawan

    dengan suatu organisasi perusahaan, Saksono (1988) juga berpendapat

    pemutusan hubungan kerja pada hakikatnya adalah saat berakhirnya hak

    dan kewajiban pekerja maupun pengusaha dalam hubungan kerja

    sebagaimana telah dirumuskan dalam perjanjian kerja maupun peraturan-

    peraturan lain yang berkaitan dengan perjanjian tersebut . Sedangkan

    menurut Yuliana (2005) proses pemberhentian PNS adalah pemberhentian

    seorang pegawai yang mengakibatkan yang bersangkutan kehilangan

    statusnya sebagai Pegawai Negeri sipil.

    Pemutusan hubungan kerja seorang tenaga administrasi sekolah

    sama halnya dengan pemutusan hubungan PNS pada umumnya yakni diatur

    dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1979

    Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil

    Dalam hal pemutusan hubungan kerja baik dilakukan oleh pegawai

    maupun dari lembaga/perusahaan tidak boleh dilakukan sewenang-wenang,

    akan tetapi harus dilakukan dengan memenuhi syarat-syarat tertentu.

    Mengingat syarat-syarat pemutusan hubungan kerja dan hal-hal yang

    berhubungan dengan pemutusan hubungan kerja merupakan hal yang sangat

    penting, maka hal tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 9 tahun

    2003 pasal 22 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, Dan

    Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.

  • 23

    Pemutusan hubungan kerja pegawai negeri sipil diatur dalam

    Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1979 Tentang

    Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil, yakni :

    a. Pemberhentian karena permintaan sendiri.

    b. Pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun

    c. Pemberhentian karena adanya penyederhanaan organisasi

    d. Pemberhentian Karena Melakukan Pelanggaran/Tindak Pidana/

    Penyelewengan

    e. Pemberhentian karena tidak cakap jasmani dan rohani

    f. Pemberhentian karena meninggal dunia atau menghilang

    g. Pemberhentian karena meninggalkan tugas

    h. Pemberhentian karena lain-lain

  • 24

    BAB III

    PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Data Lapangan

    1. Profil Narasumber:

    Nama : Suparti, S.Pd

    Tempat/tanggal lahir : Yogyakarta, 12 Januari 1966

    Pendidikan terakhir : S1- Pendidikan Sejarah

    Jabatan : Kepala Tata Usaha SMP Negeri 1

    Yogyakarta

    2. Perencanaan Tenaga Administrasi Sekolah di SMP N 1 Yogyakarta

    SMP Negeri 1 Yogyakarta yang merupakan sekolah yang berada

    di lingkungan pemerintah kota sejak tahun 2006 tidak boleh merekrut

    tenaga kependidikan dalam hal ini Tenaga Administrasi Sekolah (tata

    usaha) di karenakan adanya peraturan dari pemerintah kota. Pada tahun

    sebelumnya, lingkungan sekolah di kota Yogyakarta masih berstatus

    sebagai pegawai pusat yang berarti kebijakan perekrutan pegawai masih

    dilakukan atas keputusan kepala sekolah berdasarkan surat keputusan

    yang ditandatangani kepala sekolah dan diketahui secara resmi oleh

    pemerintah kota. Mulai tahun 2001 semua tenaga kependidikan beralih

    ke pemerintah kota yang disebut pegawai pemerintah kota. Dari tenaga

    tersebut surat keputusan sekolah dibiayai oleh komite (dana berasal dari

    gaji melalui pembayaran SPP oleh siswa). Dari pemerintah pusat

    dialihkan pemerintah kota yang bersifat resmi (Pegawai Negeri Sipil).

    Surat keputusan pemerintah kota berasal dari pemerintah pusat

    sedangkan surat keputusan kepala sekolah didata, diusulkan ke

    pemerintah kota, dan dimasukkan database tenaga kerja yang dibayar

    oleh komite. Dalam database kepegawaian sekolah tahun 2001, sekolah

    tidak boleh merekrut pegawai baru (PNS). Melalui usulan pemerintah

    kota, data-data yang dimasukkan dalam database kepegawaian

    berdasarkan surat keputusan pemerintah kota dengan nama tenaga bantu

  • 25

    (naban). Naban dalam status (Outsourcing). s kepegawaian di sekolah

    bisa mendapatkan status pegawai secara resmi oleh pemerintah yang

    masuk dalam K1 (kategori 1) berdasarkan surat keputusan pemkot yaitu

    pegawai yang sebelumnya dari awal status kepegawaiannya masuk

    dalam surat keputusan pemerintah kota sedangkan K2 (Kategori 2)

    status kepegawaian berdasarkan database pemerintah pusat sehingga

    pada tahun 2001 sekolah tidak bisa menerima pegawai.

    Dalam hal ini, sekolah diberi aturan dari pemerintah kota

    mengenai wewenang untuk menerima syarat penerimaan pegawai

    melalui penyedia jasa (Outsourcing). Dana yang disediakan sekolah

    untuk dana belanja pegawai 50 % dari anggaran belanja pegawai

    (APBD). Dana belanja pegawai yang kurang dari 50% dapat digunakan

    untuk menerima pegawai tidak tetap (pegawai honorer). Untuk

    menerima pegawai tidak tetap harus mengajukan rekomendasi dari

    dinas pendidikan. Pada tahun 2015, setelah mengajukan rekomendasi

    dari dinas pendidikan dibuatlah surat keputusan akan tetapi hanya akan

    menjadi pegawai honorer. Pada perencanaan calon pegawai negeri sipil

    hanya terpusat di pemerintah kota.

    Tahun 2011, dalam membuat analisis jabatan yang ada dalam

    sekolah, pemerintah kota mengajukan ke pemerintah pusat. Analisis

    jabatan yang perlu dilakukan meliputi pengumpulan informasi

    mengenai tugas yang akan dilakukan, efektivitas dan efisiensi waktu

    untuk melakukan pekerjaan atau tugas, hasil kerja pegawai yang

    dilakukan saat tes yang dilakukan pimpinan, pengetahuan mengenai

    tugas yang akan dikerjakan, dan kebijakan pemerintah yang ada dalam

    lingkup kerjanya.

    3. Rekruitmen Tenaga Administrasi Sekolah di SMP N 1 Yogyakarta

    Persyaratan calon pegawai yang hendak bekerja atau melamar

    pekerjaan di sekolah (pegawai tata usaha atau disebut juga fungsional

    umum dalam lingkup dinas) minimal pendidikan D3. Khusus untuk

  • 26

    pegawai struktural, minimal pendidikan harus S1. Dalam proses

    rekruitmen di sekolah ditentukan oleh kebijakan pemerintah kota

    berdasarkan surat keputusan. Dari calon pegawai negeri sipil yang

    mendaftar sesuai dengan bidang keahlian, dalam perekrutan pegawai

    sekolah menitikberatkan pada ijazah yang dimiliki calon pegawai.

    4. Penempatan Tenaga Administrasi Sekolah di SMP N 1 Yogyakarta

    Penempatan seminimal mungkin sesuai dengan ijazah, sesuai

    dengan sasaran kerja pegawai (SKP). Penempatan pegawai sesuai

    dengan lowongan yang tersedia, yang kekurangan tenaga kerja.

    Sebelum proses penempatan diperlukan proses seleksi sesuai dengan

    lowongan dan keahlian yang dimiliki calon pegawai. Sekolah dapat

    menarik calon tenaga kerja melalui penyedia jasa (Outshorsing)atau

    melalui seleksi CPNS yang diadakan oleh pemerintah kota.

    Dalam pembagian tugas, setelah calon pegawai mendapat surat

    keputusan dari pemerintah kota, kepala tata usaha melihat surat

    keputusan yang tertera dalam surat keputusan. Dalam penempatan

    pegawai sesuai dengan kondisi yang ada dalam sekolah sesuai dengan

    keputusan pemerintah kota. Orientasi didasarkan wewenang dari

    pemerintah kota contohnya calon pegawai negeri sipil (PNS) yang

    mendapat surat keputusan dalam satu tahun untuk masa orientasi

    pegawai (MOP) yang menentukan adalah pemerintah kota dan

    selanjutnya diadakan orientasi kembali selama dua tahun sehingga

    pegawai bekerja sesuai dengan surat keputusan. Dari sekolah, laporan

    mengenai keadaan sekolah berdasarkan analisis kebutuhan.

    5. Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah di

    SMP N 1 Yogyakarta

    Kepala tata usaha sekolah membuat suatu program dalam jangka

    waktu satu bulan sekali melakukan pembinaan terhadap pegawai yang

    sudah berkerja, baik pegawai baru maupun pegawai lama. Pembinaan

    dilaksanakan dengan mengadakan evaluasi kinerja pegawai selama satu

  • 27

    bulan. Evaluasi meliputi permasalahan yang dihadapi pegawai dan

    kesesuaian tugas yang dihadapi atau dikerjakan. Selanjutnya, diadakan

    rapat yang dimulai pada awal bulan Juli mengenai rotasi tugas, yaitu

    pembagian giliran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Rotasi

    tugas dilaksanakan setiap satu semester sekali berdasarkan evaluasi

    bulan lalu. Evaluasi pegawai bersifat umum (terbuka) dan bersifat

    rahasia (pribadi) berdasarkan penilaian kepala tata usaha sekolah.

    Evaluasi pegawai yang bersifat umum (terbuka) dilaksanakan rutin

    setiap bulan sedangkan evaluasi pegawai yang bersifat rahasia (pribadi)

    dilakukan secara insidental melalui surat panggilan oleh kepala tata

    usaha. Pembinaan insidental dilakukan secara langsung, tatap muka

    dengan pegawai yang bersangkutan yang mencakup evaluasi atau

    pembicaraan mengenai masalah pribadi pegawai. Pembinaan yang

    bersifat pribadi menggunakan pendekatan emosional sehingga dalam

    pembinaan ini terjadi sifat saling terbuka (komunal) antara kepala tata

    usaha dan pegawai. Tujuan diadakannya pembinaan adalah agar

    pegawai dapat kembali bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

    secara optimal. Apabila ada pegawai yang tidak bekerja sesuai dengan

    tugas pokok dan fungsi, akan ditegur oleh kepala tata usaha. Jika

    pegawai tersebut tidak bisa dibina secara baik oleh kepala tata usaha dan

    kepala sekolah akan diserahkan ke dinas pendidikan untuk selanjutnya

    sesuai dengan keputusan dinas pendidikan. Pegawai yang tidak dapat

    dibina dengan baik untuk BPJS pegawai yang bersangkutan dapat

    dilakukan pemotongan sehingga dengan diadakannya kebijakan ini

    pegawai diharapkan meningkatkan kedisiplinan dalam bekerja.

    Budaya kerja di SMP Negeri 1 Yogyakarta adalah menerapkan

    kedisiplinan jam kerja. Setiap pegawai yang masih bekerja harus sesuai

    dengan jam kerjanya. Jika pegawai mengalami hambatan dalam bekerja

    misalnya pegawai yang sedang sakit atau sedang izin diwajibkan

    memberikan surat keterangan sakit (untuk pegawai yang sakit) dan surat

    izin keluar (bagi pegawai yang izin). Budaya kerja dalam hal ini

  • 28

    digunakan sebagai ukuran etika dalam bekerja sehingga kepala tata

    usaha melakukan pengawasan terhadap pegawainya.

    Pendidikan prajabatan pegawai yang ada di sekolah ditentukan

    oleh pemerintah kota melalui surat keputusan yang diajukan sekolah.

    Pembinaan karier pegawai (fungsional) dapat dilakukan melalui

    penyesuaian ijazah, yaitu ijazah milik pegawai yang tidak setara

    dilakukan penyesuaian ijazah (melalui ujian) apabila pegawai telah

    memiliki ijazah melalui ujian persamaan yang dilakukan secara

    bertahap. Untuk kenaikan pangkat, surat keputusan berasal dari dinas

    pendidikan yang menggunakan dana dari dinas pendidikan dan

    pemerintah kota (APBD). Untuk pegawai yang memiliki jabatan

    struktural dalam tugasnya dilakukan suatu rolling (pergantian secara

    bergiliran) secara insidental yang masih dalam satu wilayah pemerintah

    kota. Untuk pegawai yang memiliki jabatan struktural dalam

    dilakukannya rolling ini sesuai dengan surat keputusan dari Badan

    Kepegawaian Daerah (BKD). Untuk mengajukan pegawai ke sekolah

    yang lebih tinggi akreditasinya perlu mengajukan surat ijin belajar yang

    dibiayai oleh pegawai yang bersangkutan. Untuk mengusulkan adanya

    kenaikan pangkat harus mendapatkan usulan dari SKPD (dari sekolah)

    ke dinas pendidikan, untuk selanjutnya diajukan ke pemerintah kota

    untuk dijadwalkan pemerintah kota mengenai waktu kenaikan pangkat

    disyaratkan mengikuti ujian dengan kerjasama dari Universitas Gadjah

    Mada (dalam pembuatan tes psikologi).

    6. Pemeliharaan Tenaga Administrasi Sekolah di SMP N 1

    Yogyakarta

    Mutasi ditentukan berdasarkan kebijakan dinas pendidikan

    dengan cara sekolah mengajukan surat kepada dinas pendidikan dan

    diketahui oleh kepala sekolah. Alur melaksanakan mutasi pegawai yaitu

    dengan cara mengajukan ke dinas pendidikan sehingga data-data

  • 29

    pegawai akan masuk dalam dinas pendidikan. Jika ada pegawai di suatu

    sekolah yang kelebihan tenaga kerja maka akan ditempatkan di sekolah

    yang kekurangan tenaga kerja. Mutasi pegawai khususnya di sekolah

    Kota Yogyakarta dalam pelaksanaannya sepenuhnya dilakukan

    berdasarkan keputusan dinas pendidikan. Dalam penerapannya di SMP

    Negeri 1 Yogyakarta misalnya adanya keputusan dinas pendidikan yang

    menetapkan bendahara di bagian tata usaha ditetapkan di sekolah lain.

    Maka pegawai yang bersangkutan harus mematuhi keputusan dinas

    pendidikan. Untuk kekosongan bendahara, sekolah juga harus

    mengajukan kekosongan jabatan yang ada dan untuk selanjutnya

    keputusan dan wewenang sepenuhnya ada di dinas pendidikan. Untuk

    penilaian dan pelaksanaan kerja pegawai tata usaha sekolah dalam hal

    pertimbangan prestasi kerja berdasarkan Sasaran Kerja PNS (SKP) yang

    sebelumnya disebut DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan).

    SKP dilaksanakan satu tahun sekali dengan sistem awal tahun membuat

    kontrak MOU, untuk pegawai fungsional umum sesuai MOU kepala tata

    usaha sesuai dengan tugas pokok dan fungsi pegawai yang

    bersangkutan. Setiap pegawai harus bekerja sesuai dengan target yang

    telah ditentukan untuk kemudian dipresentasikan dan dihitung pada

    akhir tahun. Penerapan disiplin kerja pegawai di SMP Negeri 1

    Yogyakarta yaitu setiap pegawai masuk pada jam kerja tepat waktu pada

    pukul 07.00-14.00 WIB dengan rata-rata bekerja 37,5 jam per minggu

    atau rata-rata bekerja 6,5 jam per hari. Hak dan kewajiban pegawai tata

    usaha pada umumnya sama dengan pegawai pada sekolah pada

    umumnya. Adapun hak pegawai tata usaha adalah sebagai berikut.

    1. Hak mendapatkan gaji

    2. Hak mendapatkan tunjangan (tunjangan keluarga, tunjangan

    jabatan, tunjangan pangan, dan sebagainya)

    3. Hak cuti (cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit, cuti bersalin,dan

    cuti karena alasan penting)

    4. Hak pensiun

  • 30

    7. Pemutusan Hubungan Kerja Tenaga Administrasi Sekolah di SMP

    N 1 Yogyakarta

    Pemutusan Hubungan Kerja terhadap tenaga administrasi

    sekolah tidak dapat dilakukan langsung oleh sekolah akan tetapi harus

    diserahkan kepada Dinas Pendidikan, Pemutusan Hubungan Kerja

    pegawai di sekolah dapat dilakukan dengan hormat dan dilakukan secara

    tidak hormat. Adapun pemberhentian pegawai secara hormat, yaitu

    pemberhentian karena permintaan sendiri misalnya karena adanya

    kepentingan dinas yang mendesak. Untuk pemberhentian pegawai

    secara tidak hormat, misalnya melakukan tindakan pidana akan

    mendapatkan hukuman disiplin berat yaitu pemecatan. Contoh lain

    misalnya seorang pegawai melanggar sumpah/janji PNS, melanggar

    jabatan atau melanggar disiplin kerja. Untuk pemutusan hubungan kerja

    karena mencapai usia pensiun, seorang pegawai yang telah pensiun tetap

    mendapat hak mendapatkan gaji. Adapun ketentuannya seorang

    pegawai yang bekerja lebih dari 25 tahun mendapatkan gaji 75% dari

    gaji pegawai yang bekerja (gaji semula) sedangkan untuk pegawai yang

    pensiun masa kerjanya kurangdari 25 tahun hanya mendapatkan hak gaji

    pensiunnya 50% dari gaji semula.

  • 31

    B. Pembahasan Masalah

    Adapun masalah kepegawaian yang ada dalam tata usaha SMP

    Negeri 1 Yogyakarta menurut Ibu Suparti selaku kepala tata usaha adalah

    kurangnya tenaga kerja yang sesuai dengan bidang keahliannya. Untuk

    mengatasi hal tersebut, diperlukan sebuah pelatihan atau pembinaan kerja

    yang dilakukan oleh kepala tata usaha atau bekerjasama dengan Balai Diklat

    Pendidikan. Misalnya, seorang pegawai lulusan SMA jurusan IPS diterima

    sebagai tenaga tata usaha bagian surat menyurat. Untuk menunjang

    kinerjanya agar maksimal maka perlu diadakan pelatihan atau pembinaan

    kerja. Pegawai tersebut dapat mengikuti pelatihan atau pendidikan kilat

    tentang pengarsipan surat.

    Masalah yang lain adalah beberapa pegawai tata usaha ada yang

    merangkap tugas sehingga seorang pegawai melakukan dua tugas sekaligus.

    Untuk pegawai yang memiliki waktu luang atau telah mengerjakan tugas

    sebelum jam kerja telah selesai dapat membantu pegawai yang merangkap

    tugas. Dalam permasalahan ini, dapat diamati bahwa kurangnya tenaga

    kerja mengakibatkan efektivitas dan efisiensi waktu dan tenaga sehingga

    kinerja pegawai tidak dapat dilakukan secara optimal.

    Permasalahan kenaikan pangkat yang pada umumnya sering dialami

    oleh para pegawai, kepala tata usaha SMP N 1 Yogyakarta memiliki cara

    tersendiri yaitu dengan membuat buku penjagaan yang berisi tentang waktu

    kenaikan pangkat dan pensiun para pegawai. Dengan buku tersebut kepala

    tata usaha dapat mengetahui kapan seorang pegawai akan memasuki masa

    kenaikan pangkat dan kapan seorang pegawai akan memasuki masa

    pensiun. Buku ini dapat membantu para pegawai apabila mereka lupa kapan

    akan naik pangkat. Buku penjagaan ini diperbaharui secara berkala yaitu

    satu tahun sekali.

    Secara umum, pegawai tata usaha di SMP N 1 Yogyakarta tidak

    banyak menemukan masalah atau kendala dalam bekerja, hal ini dipaparkan

    sendiri Ibu Suparti, S.Pd selaku Kepala Tata Usaha SMP N 1 Yogyakarta.

    Para pegawai mampu bekerja dengan baik sesuai dengan tugas, pokok, dan

  • 32

    fungsinya masing-masing. Jika ada masalah dalam lingkungan tata usaha

    seorang kepala tata usaha selaku pemegang jabatan struktural mampu

    memposisikan diri dengan baik dan melakukan pendekatan baik secara

    emosional dan karakter kepada masing-masing pegawai, maka masalah

    yang ada dalam tata usaha dapat diatasi dengan baik secara kekeluargaan.

  • 33

    BAB IV

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Dari paparan data diatas dapat di tarik beberapa kesimpulan berikut ini :

    1. Perencanaan pegawai tata usaha di SMP N 1 Yogyakarta sebelum tahun

    2001 dilakukan oleh sekolah sendiri dan menginduk ke pemerintah

    pusat, tetapi pada tahun 2001-sekarang untuk masalah perencanaan

    pegawai disesuaikan dengan peraturan pemerintah kota.

    2. Masalah rekruitmen pegawai sekolah tidak mempunyai wewenang

    untuk melaksanakan rekruitmen PNS secara langsung. Semua hal yang

    terkait perekrutan PNS di atur oleh pemerintah kota.

    3. Penempatan PNS baru di SMP N 1 Yogyakarta seminimal mungkin

    sesuai dengan ijazah, sasaran kerja pegawai (SKP) dan sesuai dengan

    keputusan pemerintah kota. Orientasi bagi PNS baru dilaksanakan

    dengan program Masa Orientasi Pegawai (MOP) yang diatur oleh

    pemerintah dan sekolah sebagai pelaksananya.

    4. Dalam hal pembinaan, kepala tata usaha mengadakan evaluasi kinerja

    pegawai tata usaha setiap satu bulan sekali dan melakukan pendekatan

    secara emosional terhadap pegawai yang memiliki masalah pribadi

    secara rahasia (tertutup).

    5. Pemeliharaan pegawai tata usaha di SMP Negeri 1 Yogyakarta setiap

    pegawai memperoleh hak-haknya sebagai Pegawai Negeri Sipil dan

    Sekolah melakukan rotasi kerja kepada para pegawai dalam periode

    tertentu.

    6. Dalam hal pemutusan hubungan kerja, sekolah tidak mempunyai

    kewenangan untuk memberhentikan pegawai secara langsung karena

    kewenangan tersebut sepenuhnya milik pemerintah kota.

    7. Para pegawai tata usaha di lingkungan SMP Negeri 1 Yogyakarta tidak

    banyak memiliki masalah terkait tugasnya. Hal ini dipaparkan sendiri

    Ibu Suparti, S.Pd selaku Kepala Tata Usaha SMP N 1 Yogyakarta. Para

  • 34

    pegawai mampu bekerja dengan baik sesuai dengan tugas, pokok, dan

    fungsinya masing-masing

    B. Saran

    Dari hasil observasi yang dapat kita amati, seorang kepala tata usaha

    sekolah sebaiknya memperhatikan kinerja pegawai terkait dengan

    pembagian tugas yang tidak merata sehingga pegawai yang merangkap

    tugas tidak terbebani dengan tugas yang telah diberikan kepada pegawai

    yang bersangkutan. Untuk itu, diperlukan kerja sama yang baik antara

    seorang pegawai dengan pegawai lainnya dan koordinasi antara kepala tata

    usaha dengan pegawainya. Perekrutan pegawai baru dapat dilakukan oleh

    sekolah dengan koordinasi pemerintah kota sehingga pegawai yang

    merangkap tugas dapat terbantu dan terfokus hanya pada tugas yang telah

    diterima.

  • 35

    Daftar Pustaka

    Saksono, Slamet. 1988. Administrasi Kepegawaian.Yogyakarta:Kanisius

    Yuliana, Lia. 2005. Buku Ajar MANAJEMEN TENAGA KEPENIDIKAN.

    Yogyakarta: Jurusan AP FIP UNY

    Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-pokok

    Kepegawaian

    http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._KEWARGANEGARAAN/Dr._

    Cecep_Darmawan,_S.Pd.,_S.IP.,M.Si/HUKUM_ADMINISTRASI_NEG

    ARA/SUMBER_HUKUM_KEPEGAWAIAN,_HAK_DAN_KEWAJIBA

    N_PEGAWAI.ppT di akses pada 20 Maret 2015 pukul 21.05

    http://pps.dinus.ac.id/new/download2.php?id=164 (PEMUTUSAN HUBUNGAN

    KERJA (Termination of Employment).ppt) tgl 13 maret jam 10.00

    http://smpn1yk.tripod.com. Diakses pada 26 Maret Pukul 18.42

    Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2008

    Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

    Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

    Pendidikan

  • 36