manajemen personalia pendidikan
DESCRIPTION
Manajemen Personalia Tenaga Administrasi sekolah (TU)TRANSCRIPT
-
i
Laporan Observasi Manajemen Personalia
Pendidikan
Tenaga Administrasi Sekolah (Tata Usaha)
di SMP N 1 Yogyakarta
Dosen :
Ibu Lia Yuliana M.Pd.
MM. Wahyuningrum, MM
Disusun Oleh :
Muhammad Ferry 14101241053
Techa Dewi Meilinda 14101244011
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
-
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
laporan observasi tentang tenaga Tata Usaha di SMP N 1 Yogyakarta. Laporan ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Personalia Pendidikan.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan laporan ini dapat kami susun
berkat bantuan dan partisipasi berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Lia Yuliana M.Pd. dan Ibu MM. Wahyuningrum, MM selaku dosen
mata kuliah Manajemen Personalia Pendidikan.
2. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya Laporan ini,
yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Kami sangat menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan
sangat jauh dari sempurna. Seperti kata pepatah Tiada Gading yang Tak Retak .
Akhirnya kami mohon kritik, saran, dan masukan yang membangun sebagai
pedoman kami dalam melangkah ke arah yang lebih baik lagi. Semoga laporan ini
dapat berguna bagi kita semua. Amin.
Yogyakarta, 21 Maret 2015
Penyusun
-
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 2
A. Deskripsi Data Wilayah ....................................................................... 2
B. Tujuan Observasi ................................................................................. 6
C. Manfaat Observasi ............................................................................... 6
D. Metode Observasi................................................................................. 6
E. Waktu dan Tempat ............................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 6
A. Pengertian Tenaga Administrasi Sekolah (TU) ................................... 7
B. Perencanaan Tenaga Administrasi Sekolah ......................................... 7
C. Rekruitmen Tenaga Administrasi Sekolah........................................... 8
D. Penempatan dan Penugasan Tenaga Administrasi Sekolah ................. 9
E. Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah ........... 16
F. Pemeliharaan Tenaga Administrasi Sekolah ........................................ 19
G. Pemutusan Hubungan Kerja Tenaga Administrasi Sekolah ................ 21
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 25
A. Deskripsi Data Lapangan ..................................................................... 23
B. Pembahasan Masalah ........................................................................... 30
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 32
A. Kesimpulan .......................................................................................... 32
B. Saran ..................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 34
LAMPIRAN .................................................................................................... 37
-
2
BAB I
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Wilayah Observasi
1. Profil
Kelompok kami melakukan observasi tentang Tenaga
Administrasi Sekolah (Tata Usaha) di SMP N 1 Yogyakarta. SMP N 1
Yogyakarta terletak di Jl. Cik Di Tiro No 29 Gondokusuman, Terban,
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan nomor telepon
0274560232 dan Kode Pos 55223. SMP N 1 Yogyakarta mempunyai
laman website di http://smpn1yk.tripod.com.
VISI
Berprestasi, Berdasarkan IMTAQ, Berwawasan IPTEK
Berpijak Pada Budaya Bangsa
MISI
a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif.
b. Menumbuhkan semangat berprestasi kepada warga sekolah
c. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenal potensi
dirinya dijiwai saling asah, asih dan asuh
d. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengalaman terhadap
ajaran agama yang dianut siswa
e. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh
warga sekolah dengan stake holder
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Wilayah Observasi
1. Profil
-
3
Kelompok kami melakukan observasi tentang Tenaga
Administrasi Sekolah (Tata Usaha) di SMP N 1 Yogyakarta. SMP N 1
Yogyakarta terletak di Jl. Cik Di Tiro No 29 Gondokusuman, Terban,
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan nomor telepon
0274560232 dan Kode Pos 55223. SMP N 1 Yogyakarta mempunyai
laman website di http://smpn1yk.tripod.com.
VISI
Berprestasi, Berdasarkan IMTAQ, Berwawasan IPTEK
Berpijak Pada Budaya Bangsa
MISI
a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif.
b. Menumbuhkan semangat berprestasi kepada warga sekolah
c. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenal potensi
dirinya dijiwai saling asah, asih dan asuh
d. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengalaman terhadap
ajaran agama yang dianut siswa
e. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh
warga sekolah dengan stake holder
-
4
2. Sejarah
SMP ini lahir di tengah-tengah kancah perjuangan bangsa
Indonesia untuk memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan, baik
dari penjajah Jepang maupun dari penjajahan Belanda. SMP Negeri 1
Yogyakarta didirikan oleh Pemerintah Pendudukan Jepang pada
tanggal 11 September 1942. Semula hanya terdiri dari 13 ruang dan saat
itu menempati Gedung bekas Neutralle MULO dari penjajah Belanda
Belanda yang terletak di jalan Jati Yogyakarta ( Sekarang SMP Negeri
8 Yogyakarta). Pada saat itu pula SMP 1 Yogyakarta terdiri dari bekas
siswa-siswi MULO. Guru-gurunya pada umumnya memiliki ijazah
HOOFDACTO, HIK atau HKS. Karena negara pada saat itu di bawah
kekuasaan Jepang, maka situasi sekolahpun disesuaikan dengan
keadaan, antara lain:
a. Setiap pagi upacara bendera (Bendera Jepang atau Bendera Dai
Nippon) dengan menyanyikan lagu KIMIGAYO didertai
kewajiban SEIKEREI sebagai tanda penghormatan kepada
Kaisar Jepang.
b. Setiap pagi siswa diwajibkan gerak badan ala Jepang (TAISO)
atau senam pagi
c. Siswa diwajibkan kerja bakti dan latihan perang atau kyoren, dan
melaksanakan KIN ROHOSI
Pada tahun 1943, SMP Negeri1 Yogyakarta pindah ke Jalan Cik
Di Tiro No. 25 ( sekarang No.29) Yogyakarta yaitu bekas gedung AMS
A di zaman Belanda. Pada tahun 1944 diadakan pemisahan, untuk
siswa putra di SMP 1 Yogykarta, sedangkan untuk siswa putri
mempergunakan Gedung Kota Baru (sekarang SMA Stella Duce),
tetapi kemudian kedua SMP tersebut bergabung kembali menjadi SMP
campuran.
-
5
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan
kemerdekaan, namum tentara Belanda dan Inggris ingin menguasai
kembali, tetapi para pemuda Indonesia tidak sudi dijajah lagi. Untuk itu
para siswa SMP Negeri 1 Yogyakarta khususnya siswa kelas III
terpaksa harus meninggalkan bangku sekolah untuk sementara demi
mempertahankan kemerdekaan RI. Korban pertempuran Kota Baru
yaitu merebut markas Tentara Jepang dari siswa SMP Negeri 1
Yogyakarta ada 2 orang , yaitu Djohar Nuradi dan Wardani. Keduanya
dimakamkan di TMP (Taman Makam Pahlawan) Kusumanegara. Pada
saat meletus G 30 S/PKI tahun 1965, membawa perubahan terhadap
lancar dan lajunya pendidikan dan menimbulkan malapetaka yang
sangat hebat bagi bangsa dan negara yang baru laju dengan baik.
terbukti tahun ajaran pada saat itu diperpanjang, seharusnya mulai 1
Agustus di undur menjadi 1 Januari. Siswa, Guru dipecah dan diadu
domba, namun SMP 1 Selamat dari ancaman bahaya tersebut.
3. Fasilitas di SMP N 1 Yogyakarta
a. Jumlah Kelas 24 terdiri atas kelas 7 ada 8 kelas, kelas 8 ada 8 kelas dan
kelas 9 ada 8 kelas
b. Ruang Perpustakaan
c. Ruang Multimedia
d. Ruang Laboratorium komputer
e. Ruang Laboratorium Fisika
f. Ruang Laboratorium Biologi
g. Ruang Laboratorium Bahasa
h. Ruang BK
i. Ruang Keterampilan
j. Ruang OSIS
k. Ruang Kepala Sekolah
l. Ruang Staf
m. Ruang Guru
n. Ruang Tata Usaha
o. Ruang Kerawitan
-
6
p. Ruang Musik
q. Ruang UKS
r. Ruang AVA
s. Gedung Serba Guna (Lapangan Bulu Tangkis, Lapangan Bola Basket,
Lapangan Bola Voli, Gedung Pertemuan)
t. Ruang Bangsal
u. Mushola
v. Lapangan Sepak Bola
w. Lapangan Bola Voli
x. Kantin
y. Ruang Agama Katholik dan Ruang Agama Islam
z. Ruang Koperasi serta Kamar Kecil yang cukup untuk Guru/Karyawan dan
Siswa
4. Ekstrakurikuler di SMP N 1 Yogyakarta
a. Pramuka
b. Sepak Bola
c. Basket
d. Karya Ilmiah Remaja (KIR)
e. Baca Al-Quran
f. Musik Ansamble
g. Bulu Tangkis
h. Palang Merah Remaja
i. Taekwondo
j. Karate
k. Pencak silat
l. English Speaking Club (ESC)
m. Bola Voli
n. Seni Tari
o. Karawitan
p. Pembinaan Olimpiade MIPA
q. Kegiatan yang relevan dengan minat dan kebutuhan peserta didik
r. Jurnalistik
-
7
B. Tujuan Observasi
Kegiatan Observasi ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Personalia Tenaga
Kependidikan
2. Mengetahui manajemen personalia pada pengelola satuan pendidikan
Tenaga Administrasi Sekolah (tata usaha) di SMP N 1 Yogyakarta.
3. Mengetahui masalah-masalah tentang Tenaga Kependidikan di
lapangan khususnya Tenaga Administrasi Sekolah (tata usaha) di
SMP N 1 Yogyakarta.
C. Manfaat Observasi
Adapun manfaat bagi penulis yaitu memberikan kesempatan untuk
dapat melatih penulis menyusun laporan dan mempelajari, mengamati, dan
mengkaji suatu permasalahan yang ada dalam pegawai tata usaha sekolah.
Bagi pembaca manfaat yang dapat diambil yaitu dapat memberikan
wawasan mengenai perencanaan, rekruitmen, penempatan,penugasan,
pembinaan dan pengembangan karier, dan pemberhentian kerja pegawai
tata usaha sekolah
D. Metode Observasi
Adapun metode dalam melaksanakan obsevasi ini yaitu dokumen
dan metode interview (wawancara).
E. Waktu dan Tempat
Penulis melakukan wawancara dengan Ibu Suparti, S.Pd (Kepala
Tata Usaha SMPN 1 Yogyakarta)pada hari Sabtu, 14 Maret 2015 pukul
11.00 di SMP Negeri 1 Yogyakarta Gondokusuman, Terban, Yogyakarta.
-
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Tenaga Administrasi Sekolah
Tenaga administrasi sekolah atau yang sering disebut sebagai Tata
Usaha sekolah merupakan salah satu Tenaga kependidikan. Tenaga
Kependidikan menurut UU. No. 20 Tahun 2003 adalah anggota masyarakat
yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan.
Tenaga Administrasi Sekolah merupakan tenaga kependidikan yang
dikenal juga dengan staf tata usaha (Satuan Pengelola Pendidikan) yang
menjalankan layanan administratif sekolah untuk menyelenggarakan proses
pendidikan secaraefektif dan efisien. Berdasarkan Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 pasal 39 ayat 1 telah dipaparkan bahwa tenaga kependidikan
bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan
pada satuan pendidikan.
B. Perencanaan Tenaga Administrasi Sekolah
Dalam melakukan suatu perencanaan untuk melakukan pengadaan
calon tenaga administrasi sekolah (TAS) baru hanya dapat dilakukan oleh
pemerintah kota setempat dengan persetujuan kepala sekolah sesuai dengan
kebijakan pemerintah kota apabila sekolah hendak melakukan perekrutan
calon tenaga administrasi baru. Perencanaan hendaknya melakukan suatu
analisis mengenai faktor-faktor sumber daya yang diperlukan seperti calon
tenaga administrasi sekolah yang akan dibutuhkan lembaga atau sekolah
dengan melakukan suatu prediksi, berapa jumlah yang dibutuhkan dan
jabatan apa yang kosong atau dibutuhkan untuk mengisi posisi. Selain itu,
perlu adanya penentuan calon tenaga untuk waktu yang akan datang dan
ketersediaan yang sesuai dengan kemaampuan calon tenaga sehingga
implementasi kinerja dalam lembaga atau sekolah dapat tercapai dengan
optimal.
-
9
C. Rekruitmen Tenaga Administrasi Sekolah
Tenaga administrasi sekolah/madrasah terdiri atas kepala tenaga
administrasi sekolah/madrasah, pelaksana urusan, dan petugas layanan
khusus. Dalam melakukan perekruitan calon tenaga administrasi sekolah
perlu diperhatikan kualifikasi calon tenaga administrasi sekolah. Adapun
kualifikasi tenaga admnistrasi sekolah untuk SMP/MTs/SMPLB
sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 24 Tahun 2008 adalah sebagai berikut.
1. Kepala Tenaga Administrasi SMP/MTs/SMPLB Kepala tenaga
administrasi SMP/MTs/SMPLB berkualifikasi sebagai berikut:
a. Berpendidikan minimal lulusan D3 atau yang sederajat, program
studi yang relevan, dengan pengalaman kerja sebagai tenaga
administrasi sekolah/ madrasah minimal 4 (empat) tahun.
b. Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi
sekolah/madrasah dari lembaga yang ditetapkan oleh
pemerintah.
2. Pelaksana Urusan Administrasi Kepegawaian Berpendidikan
minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat, dan
dapat diangkat apabila jumlah pendidik dan tenaga kependidikan
minimal 50 orang.
3. Pelaksana Urusan Administrasi Keuangan
Berpendidikan minimal lulusan SMK/MAK, program studi yang
relevan, atau SMA/MA dan memiliki sertfikat yang relevan.
4. Pelaksana Urusan Administrasi Sarana dan Prasarana
Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang
sederajat.
5. Pelaksana Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK
atau yang sederajat, dan dapat diangkat apabila sekolah/madrasah
memiliki minimal 9 (sembilan) rombongan belajar.
6. Pelaksana Urusan Administrasi Persuratan dan Pengarsipan
-
10
Berpendidikan minimal lulusan SMK/MAK, program studi yang
relevan.
7. Pelaksana Urusan Administrasi Kesiswaan
Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang
sederajat dan dapat diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki
minimal 9 (sembilan) rombongan belajar.
8. Pelaksana Urusan Administrasi Kurikulum
Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang
sederajat dan diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki minimal
12 rombongan belajar.
9. Petugas Layanan Khusus
a. Penjaga Sekolah/Madrasah
Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat.
b. Tukang Kebun
Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat
dan diangkat apabila luas lahan kebun sekolah/madrasah
minimal 500 m2
.
c. Tenaga Kebersihan
Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat.
d. Pengemudi
Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat,
memiliki SIM yang sesuai, dan diangkat apabila
sekolah/madrasah memiliki kendaraan roda empat.
e. Pesuruh
Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat.
D. Penempatan dan Penugasan Tenaga Administrasi Sekolah
Dalam melakukan proses penempatan calon tenaga administrasi
sekolah, lembaga atau sekolah setelah melakukan pengadaan calon tenaga
harus disesuaikan dengan kebutuhan mengenai jabatan apa yang diperlukan
lembaga untuk mengisi kekosongan. Penempatan dilakukan sesuai dengan
-
11
kualifikasi yang telah ditetapkan lembaga atau sesuai dengan kebijakan
pemerintah. Untuk itu, perlu memahami tugas dari masing-masing tenaga
administrasi sekolah yaitu adalah sebagai berikut.
1. Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah
Dalam hal ini Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah bertugas
memimpin pelaksanaan urusan tata usaha meliputi rumah tangga
sekolah, pelengkapan pendidikan, kepegawaian, dan keuangan. Secara
lebih rinci, tugas Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah,
diantaranya:
a) Menyusun program tahunan ketenagaadministrasian sekolah
yang mengacu pada program tahunan sekolah dan program
sekolah jangka menengah maupun jangka panjang
b) Menyusun rincian tugas Tenaga Administrasi Sekolah sesuai
dengan kondisi yang ada
c) Melakukan pengontrolan internal ketenagaadministrasian
sekolah
d) Memelihara jalannya pekerjaan adminsitrasi sekolah dengan
baik
e) Mengarahkan, membimbing, dan mengembangkan staf Tenaga
Administrasi Sekolah
f) Menyelesaikan permasalahan administrasi sekolah
g) Pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan erat dengan urusan
Kepala Tenaga Administrasi Sekolah.
2. Pelaksana Urusan Administrasi Kepegawaian
Melaksanakan Administrasi Kepegawaian, bertanggung jawab kepada
Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah, dengan rincian tugas
diantaranya:
a) Mengisi Buku Induk Pegawai
b) Melengkapi File Pegawai
c) Menyusun Daftar Urut Kepangkatan
d) Mengurus kenaikan pangkat / gaji berkala
-
12
e) Menyelesaikan administrasi mutasi pegawai
f) Menyelesaikan administrasi pension
g) Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan erat
dengan urusan administrasi kepegawaian
3. Pelaksana Urusan Administrasi Keuangan
Melaksanakan seluruh Administrasi Keuangan Sekolah, meliputi
keuangan rutin/UYHD/BOPS, Dana BOS, Dana Komite Sekolah dan
Dana dari sumber lainnya, bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah, dengan rincian tugas
diantaranya:
a) Mencatat dan membukukan setiap penerimaan dan pengeluaran
uang sesuai dengan peraturan yang berlaku
b) Mengarsipkan seluruh bukti pengeluaran (mis: kuitansi dan SPJ)
dan menyusunnya secara teratur
c) Menghitung ulang jumlah pemasukan dan pengeluaran secara
teliti
d) Melaporkan keadaan keuangan sekolah kepada Kepala Sekolah
dan Komite Sekolah, dan kepada Dinas Pendidikan setempat
secara periodic
e) Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan erat
dengan urusan administrasi keuangan sekolah
4. Pelaksana Urusan Sarana dan Prasarana
Melaksanakan Administrasi Inventarisasi dan Kelengkapan sekolah
bertanggung jawab kepada Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/
Madrasah, dengan rincian tugas diantaranya:
a) Membuat data dan inventaris sarana yang meliputi: luas tanah,
gedung, barang-barang inventaris sekolah serta perlengkapan
lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran
secara teratur, Pendataan perabot dan perlengkapan sekolah
yang rusak
b) Mengerjakan/membuat penghapusan barang
-
13
c) Menerima dan mencatat pembelian ATK
d) Memelihara sarana dan prasarana sekolah seperti yang
diamanatkan oleh PP 19 Pasal 47, Ayat (1) dan (2)
e) Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan
dengan urusan sarana prasarana
5. Pelaksana Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Melaksanakan Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat,
bertanggung jawab kepada Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/
Madrasah, dengan rincian tugas diantaranya:
a) Melakukan surat menyurat dengan stakeholders sekolah
b) Membuat dan mengedarkan surat hubungan kerja sama dengan
pihak-pihak terkait
c) Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan
dengan urusan hubungan masyarakat.
6. Pelaksana Urusan Administrasi Persuratan dan Pengarsipan
Melaksanakan Administrasi Persuratan, bertanggung jawab kepada
Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah, dengan rincian tugas
diantaranya:
a) Mengagendakan surat-surat masuk
b) Mengagendakan surat-surat keluar
c) Mengisi kartu disposisi surat masuk dan menyampaikannya
kepada Kepala Sekolah untuk ditindaklanjuti
d) Mengarsipkan surat-surat masuk dan keluar pada file yang
berbeda
e) Mengarsipkan segala bentuk administrasi sekolah baik dalam
bentuk hard copy maupun dalam bentuk soft copy
f) Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan
dengan administrasi persuratan dan pengarsipan
7. Pelaksana Urusan Administrasi Kesiswaan
-
14
Melaksanakan Administrasi Kesiswaan, bertanggung jawab kepada
Kepala Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah, dengan rincian
tugas diantaranya:
a) Pengisian Buku Induk peserta didik
b) Pengisian Buku Klaper
c) Pengisian Buku Mutasi peserta didik
d) Pembuatan Kohort
e) Pembuatan Daftar peserta didik per kelas
f) Pembuatan nomor Induk peserta didik
g) Penyusunan daftar peserta Ujian Nasional
h) Pencatatan ketidakhadiran siswa
i) Pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan urusan
administrasi kesiswaan
8. Pelaksana Urusan Administrasi Kurikulum
Melaksanakan Administrasi Kurikulum, bertanggung jawab kepada
Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah, dengan rincian tugas
diantaranya bekerja sama dengan Wakil Kepala Sekolah dalam:
a) pengadministrasian kelengkapan kurikulum, berdasarkan input
dari guru, memasukkan nilai ke dalam file nilai baik secara
manual maupun digital,
b) pembuatan daftar peserta Ujian Akhir Sekolah dan Ujian
Nasional
c) Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan
dengan administrasi kurikulum
9. Penjaga Sekolah/ Madrasah
Bertugas menjaga keamanan sekolah dan lingkungan agar tercipta
suasana aman, tertib, nyaman, dan berwibawa, bertanggung jawab
kepada Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah, dengan rincian
tugas diantaranya:
a) Memeriksa kelengkapan kendaraan (surat-surat dan peralatan)
yang diperlukan untuk kelancaran melaksanakan tugas
-
15
b) Mengatasi hal-hal yang menggangu keamanan dan ketertiban
sekolah
c) Mengamankan pelaksanaan kegiatan sekolah
d) Menjaga ketenangan dan keamanan kompleks sekolah pada
waktu siang dan malam hari
e) Mengisi buku catatan kejadian gangguan keamanan dan
ketertiban sekolah
f) Melaporkan dengan cepat kejadian gangguan keamanan
sekolah dan hal-hal lain yang terkait dengan tugasnya
g) Mengawasi keluar dan masuknya orang, barang, kendaraan di
lingkungan sekolah
h) Mencatat dan mengatur tamu ke tempat yang dituju
i) Merawat peralatan penunjang tugas mengamankan sekolah
j) Mengawal kegiatan kedinasan guru dan siswa di luar lingkungan
sekolah
k) Mengawal bendahara sekolah pada saat melakukan transaksi
keuangan si luar sekolah
l) Menjaga kebersihan posko keamanan sekolah
m) Mengoprasikan peralatan pemadam kebakaran\
10. Tukang Kebun
Bertugas membersihkan dan memelihara taman kebun, bertanggung
jawab kepada Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah, dengan
rincian tugas diantaranya:
a) Menjaga kebersihan taman dan kebun sekolah
b) Mengusulkan kebutuhan taman dan kebun sekolah
c) Mengusulkan jenis tanaman, pupuk, dan pembasmi hama yang
diperlukan
d) Memelihara, menyiram, memupuk, dan menata tanaman
e) Memberantas hama dan penyakit tanaman
f) Merawat infrastruktur halaman sekolah, seperti: pagar, saluran
air, jalan, tiang bendera, dan lain-lain
-
16
g) Memelihara dan memperbaiki peralatan kebun
h) Membuang sampah kebun dan kotoran sekolah ke tempat
sampah
i) Melaporkan kegiatan dan peralatan taman/ kebun yang menjadi
tanggungjawabnya.
11. Tenaga Kebersihan
Bertugas membersihkan dan memelihara kebersihan, bertanggung
jawab kepada Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah, dengan
rincian tugas diantaranya:
a) Mengusulkan kebutuhan bahan dan alat untuk menunjang
kebersihan sekolah
b) Membersihkan ruang kelas, ruang praktek, kantor, selasar teras,
kamar mandi, WC, dokumen, dan barang-barang sekolah
12. Pengemudi
Bertugas menyiapkan dan mengemudikan kendaraan dinas dengan
aman dan lancar, bertanggung jawab kepada Kepala Tenaga
Administrasi Sekolah/ Madrasah, dengan rincian tugas diantaranya:
a) Memeriksa kelengkapan kendaraan (surat-surat dan peralatan
yang diperlukan untuk kelancaran melaksanakan tugas)
b) Memeriksa mesin dan kebersihan kendaraan secara rutin
c) Memeriksa dan mengganti pelumas, suku cadang, mengisi
bahan bakar, dan tekanan angin kendaraan
d) Mengurus dan memperpanjang surat kendaraan
e) Menjemput dan mengantar tamu dinas
f) Mengantar menjemput guru untuk monitoring siswa ke tempat
Praktek Kerja Lapangan (PKL), magang, dan keperluan dinas
lainnya
g) Mengisi buku penggunaan kendaraan
h) Memperbaiki kerusakan ringan kendaraan
i) Melaporkan kerusakan berat kendaraan/ perlu penggantian suku
cadang
-
17
13. Pesuruh
Bertugas untuk mengantar surat dan melaksanakan tugas lainnya sesuai
perintah atasan, bertanggung jawab kepada Kepala Tenaga Administrasi
Sekolah/ Madrasah, dengan rincian tugas sebagai berikut:
a) Menyusun ekspedisi pengantaran surat-surat keluar untuk
disampaikan ke alamatnya
b) Mengatur surat-surat, dokumentasi, atau barang-barang keluar
sesuai alamatnya masing-masing
c) Mencatat tanda surat-surat keluar di dalam buku ekspedisi
d) Menyiapkan ruangan rapat/ pertemuan atau ruang praktek siswa
e) Menyiapkan dan menyajikan minum Kepala Sekolah, Wakil
Kepala Sekolah, guru, pegawai, dan tamu sekolah
f) Membayar rekening listrik, air PAM, telepon, dan lain-lain
g) Membuang sampah bersama dengan petugas kebersihan
h) Membersihkan saluran air (selokan) bersama petugas kebersihan
E. Pembinaan dan pengembangan TAS
Pembinaan menurut Yuliana (2005) adalah semua usaha yang
dilakukan oleh lembaga untuk mempertahankan para pegawai agar tetap
berada dilingkungan organisasi dan mengupayakan pula kedinamisan
keterampilan, pengetahuan, serta sikapnya agar mutu kerjanya bisa tetap
dipertahankan.
Pembinaan tenaga administrasi sekolah berdasarkan pada
pembinaan pegawai negeri secara umum yaitu berdasarkan Undang-undang
Republik Indonesia Nomor: 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas
Undang-undang Nomor: 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-pokok
Kepegawaian. Pasal 31, ayat (1) Pengaturan dan penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan jabatan bagi Pegawai Negeri Sipil dimaksudkan
agar terjamin keserasian pembinaan Pegawai Negeri Sipil. Pengaturan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jabatan meliputi kegiatan
perencanaan termasuk perencanaan, anggaran, penentuan standar
pemberian akreditasi, penilaian dan pengawasan.
-
18
Tujuan pendidikan dan pelatihan jabatan antara lain adalah:
1. Meningkatkan pengabdian, mutu, keahlian, dan ketrampilan
2. Menciptakan adanya pola berpikir yang sama
3. Menciptakan dan pengembangan metode kerja yang lebih baik
4. Membina karier Pegawari Negeri Sipil
5. Pada pokoknya pendidikan dan pelatihan, prajabatan dan pendidikan dan
pelatihan dalam jabatan.
Macam-macam Pendidikan dan pelatihan Jabatan Yuliana (2005;43) :
1. Pendidikan Prajabatan dan Dalam Jabatan
Pendidikan pra-jabatan menurut Yuliana (2005;43) adalah
pendidikan yang diperlukan seorang tenaga kependidikan sebagai
persyaratan awal untuk menduduki suatu jabatan tenaga
kependidikan. Sedangkan pendidikan dalam jabatan adalah
pendidikan yang diperlukan seseorang pemegang jabatan tenaga
kependidikan tentang hal-hal baru dalam pekerjaanya yang
diperlukan dalam melaksanakan tugasnya dimasa mendatang.
2. Pembinaan Karier PNS dalam jabatan fungsional
Menurut Yuliana (2005:43) Pembinaan ini bertujuan untuk
mengimbangi kinerja seorang pegawai secara lebih proporsional dan
rasional agar operasional tugas pokok dan fungsi aparatur negara
dalam setiap bidang dan sektor dapat terselenggara secara lebih
produktif, berdayaguna dan berhasil guna dan memacu
profesionalisme Pegawai Negeri Sipil.
3. Pembinaan Karier PNS dalam Jabatan Struktural
Setelah seorang CPNS diangkat menjadi seorang PNS, maka
ada kesempatan untuk diangkat dalam jabatan struktural. Jabatan
struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak seorang PNS dalam rangka
memimpin suatu satuan organisasi (PP Nomor 99 Tahun 2000
Tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil)
-
19
Ada beberapa sistem pembinaan Pegawai Negeri Sipil menurut
Yuliana (2005:37) melalui promosi :
1. Sistem karier
Sistem karier adalah sistem kepegawaian dimana pengangkatan
pertama seorang pegawai didasarkan atas kecakapan pegawai tersebut
sedang kenaikan pangkat selanjutnya atas masa kerja, kesetian dan
syarat-syarat objek lain. Menurut IG Wursanto dalam Yuliana (2005:37),
sistem karier dibagi menjadi dua macam yaitu :
a. Sistem karier tertutup
Dalam sistem karier seperti ini jabatan dan pangkat dalam
sebuah organisasi hanya dapat diisi oleh orang atau pegawai yang
telah ada dalam organisasi tersebut, sehingga tertutup bagi orang
luar.
b. Sistem karier terbuka
Dalam sistem karier terbuka pangkat dan jabatan dalam suatu
organisasi dapat diduduki oleh orang-orang di luar organisasi tanpa
melalui pengangkatan sebagai calon pegawai, asalkan orang tersebut
mempunyai kecakapan.
2. Sistem Prestasi Kerja
Sistem prestasi kerja adalah suatu sistem kepegawaian dimana
dalam hal pengangkatan maupun kenaikan pengkat seorang pegawai
dalam organisasi didasarkan atas prestasi dan kecakapan pegawai yang
bersangkutan.
3. Sistem Kenaikan Pangkat
Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas
prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan
terhadap negara Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000
Tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah
Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002, kenaikan
pangkat antara lain:
a. Kenaikan pangkat regular
-
20
b. Kenaikan pangkat pilihan
c. Kenaikan pangkat anumerta
d. Kenaikan pangkat pengabdian
e. Kenaikan pangkat tugas belajar
f. Kenaikan pangkat menjadi pejabat negara
g. Kenaikan pangkat penugasan di luar instansi
h. Kenaikan pangkat penyesuaian ijazah.
F. Pemeliharaan Tenaga Administrasi Sekolah
1. Hak-hak Tenaga Administrasi Sekolah
Hak-hak tenaga administrasi sekolah sesuai dengan hak-hak Pegawai
Negeri Sipil dalam (http://file.upi.edu) yaitu :
a. Memperoleh gaji yang layak sesuai dengan tanggung jawabnya
(Pasal 7 UU No. 8 Th. 1974).
b. Memperoleh cuti (Pasal 8 UU No. 8 Th. 1974). Memperoleh
perawatan bagi yang tertimpa sesuatu kecelakaan dalam dan karena
menjalankan tugas kewajiban. (Pasal 9 Ayat (1) UU No. 8 Th. 1974).
c. Memperoleh tunjangan bagi yang menderita cacad jasmani atau
cacad rohani dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya
yang mengakibatkan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun
juga (Pasal 9 ayat (2) UU No. 8 Th. 1974).
d. Memperoleh uang duka bagi keluarga pegawai negeri sipil yang
meninggal dunia (Pasal 9 ayat (3) UU No. 8 Th. 1974). Memperoleh
pensiun bagi yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah
ditentukan (Pasal 10 UU No. 8 Th. 1974).
e. Memperoleh kenaikan pangkat reguler (Pasal 18 UU No. 8 Th.
1974).
f. Menjadi peserta TASPEN menurut Peraturan Pemerintah No. 10
Tahun 1963.
g. Menjadi peserta ASKES menurut Keputusan Presiden No. 8 Tahun
1977
-
21
2. Kewajiban-kewajiban Tenaga Administrasi Sekolah
Kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan oleh Tenaga
Administrasi Sekolah sesuai dengan kewajiban-kewajiban Pegawai
Negeri Sipil pada umumnya, dalam (http://file.upi.edu) adalah :
a. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945, negara dan pemerintah. (Pasal 4 UU No. 8 Th. 1974).
b. Mentaati segala peraturan perundangan yang berlaku dan
melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya
dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab (Pasal 5
UU No. 8 Th. 1974).
c. Menyimpan rahasia jabatan. (Pasal 6 UU No. 8 Th. 1974).
d. Mengangkat sumpah/janji pegawai negeri. (Pasal 26 No. 8 Th.
1974).
e. Mengangkat sumpah/janji jabatan negeri. (Pasal 27 UU No. 8 Th.
1974).
f. Mentaati kewajiban serta menjauhkan diri dari larangan
sebagaimana ditetapkan dalam pasal 2 dan 3 Peraturan Pemerintah
No. 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri
3. Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Disiplin pegawai adalah keadaan yang menyebabkan atau
memberikan dorongan kepada pegawai untuk berbuat dan melakukan
segala kegiatan sesuai dengan norma-norma atau aturan-aturan yang
telah ditetapkan. Ada 2 macam disiplin, yaitu :
a. Disiplin Preventif : pengawasan, pemberian motivasi,
pemberian nasehat, pemberian nasehat, peringatan,
bimbingan atau penyuluhan
b. Disiplin Kuratif : pemberian hukuman bagi pegawai yang
melanggar
Adapun menurut peraturan disiplin Pegawai Negeri Sipil sebagimana
telah dimuat di dalam Bab II Pasal (2) UU No.43 Tahun 1999, ada
beberapa keharusan yang harus dilaksanakan yaitu :
-
22
a. Melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya serta memberikan
pelayanan yang baik terhadap masyarakat sesuai dengan bidang
tugasnya.
b. Menggunakan dan memelihara barang-barang dinas dengan
sebaik-baiknya.
c. Bersikap dan bertingkah laku sopan santun terhadap masyarakat,
sesama Pegawai Negeri Sipil dan atasannya.
G. Pemutusan Hubungan Kerja Tenaga Administrasi Sekolah
Pemutusan hubungan kerja menurut Budiarsa (pps.dinus.ac.id)
adalah suatu proses pemutusan hubungan kerja antara seseorang karyawan
dengan suatu organisasi perusahaan, Saksono (1988) juga berpendapat
pemutusan hubungan kerja pada hakikatnya adalah saat berakhirnya hak
dan kewajiban pekerja maupun pengusaha dalam hubungan kerja
sebagaimana telah dirumuskan dalam perjanjian kerja maupun peraturan-
peraturan lain yang berkaitan dengan perjanjian tersebut . Sedangkan
menurut Yuliana (2005) proses pemberhentian PNS adalah pemberhentian
seorang pegawai yang mengakibatkan yang bersangkutan kehilangan
statusnya sebagai Pegawai Negeri sipil.
Pemutusan hubungan kerja seorang tenaga administrasi sekolah
sama halnya dengan pemutusan hubungan PNS pada umumnya yakni diatur
dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1979
Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
Dalam hal pemutusan hubungan kerja baik dilakukan oleh pegawai
maupun dari lembaga/perusahaan tidak boleh dilakukan sewenang-wenang,
akan tetapi harus dilakukan dengan memenuhi syarat-syarat tertentu.
Mengingat syarat-syarat pemutusan hubungan kerja dan hal-hal yang
berhubungan dengan pemutusan hubungan kerja merupakan hal yang sangat
penting, maka hal tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 9 tahun
2003 pasal 22 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, Dan
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.
-
23
Pemutusan hubungan kerja pegawai negeri sipil diatur dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1979 Tentang
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil, yakni :
a. Pemberhentian karena permintaan sendiri.
b. Pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun
c. Pemberhentian karena adanya penyederhanaan organisasi
d. Pemberhentian Karena Melakukan Pelanggaran/Tindak Pidana/
Penyelewengan
e. Pemberhentian karena tidak cakap jasmani dan rohani
f. Pemberhentian karena meninggal dunia atau menghilang
g. Pemberhentian karena meninggalkan tugas
h. Pemberhentian karena lain-lain
-
24
BAB III
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Lapangan
1. Profil Narasumber:
Nama : Suparti, S.Pd
Tempat/tanggal lahir : Yogyakarta, 12 Januari 1966
Pendidikan terakhir : S1- Pendidikan Sejarah
Jabatan : Kepala Tata Usaha SMP Negeri 1
Yogyakarta
2. Perencanaan Tenaga Administrasi Sekolah di SMP N 1 Yogyakarta
SMP Negeri 1 Yogyakarta yang merupakan sekolah yang berada
di lingkungan pemerintah kota sejak tahun 2006 tidak boleh merekrut
tenaga kependidikan dalam hal ini Tenaga Administrasi Sekolah (tata
usaha) di karenakan adanya peraturan dari pemerintah kota. Pada tahun
sebelumnya, lingkungan sekolah di kota Yogyakarta masih berstatus
sebagai pegawai pusat yang berarti kebijakan perekrutan pegawai masih
dilakukan atas keputusan kepala sekolah berdasarkan surat keputusan
yang ditandatangani kepala sekolah dan diketahui secara resmi oleh
pemerintah kota. Mulai tahun 2001 semua tenaga kependidikan beralih
ke pemerintah kota yang disebut pegawai pemerintah kota. Dari tenaga
tersebut surat keputusan sekolah dibiayai oleh komite (dana berasal dari
gaji melalui pembayaran SPP oleh siswa). Dari pemerintah pusat
dialihkan pemerintah kota yang bersifat resmi (Pegawai Negeri Sipil).
Surat keputusan pemerintah kota berasal dari pemerintah pusat
sedangkan surat keputusan kepala sekolah didata, diusulkan ke
pemerintah kota, dan dimasukkan database tenaga kerja yang dibayar
oleh komite. Dalam database kepegawaian sekolah tahun 2001, sekolah
tidak boleh merekrut pegawai baru (PNS). Melalui usulan pemerintah
kota, data-data yang dimasukkan dalam database kepegawaian
berdasarkan surat keputusan pemerintah kota dengan nama tenaga bantu
-
25
(naban). Naban dalam status (Outsourcing). s kepegawaian di sekolah
bisa mendapatkan status pegawai secara resmi oleh pemerintah yang
masuk dalam K1 (kategori 1) berdasarkan surat keputusan pemkot yaitu
pegawai yang sebelumnya dari awal status kepegawaiannya masuk
dalam surat keputusan pemerintah kota sedangkan K2 (Kategori 2)
status kepegawaian berdasarkan database pemerintah pusat sehingga
pada tahun 2001 sekolah tidak bisa menerima pegawai.
Dalam hal ini, sekolah diberi aturan dari pemerintah kota
mengenai wewenang untuk menerima syarat penerimaan pegawai
melalui penyedia jasa (Outsourcing). Dana yang disediakan sekolah
untuk dana belanja pegawai 50 % dari anggaran belanja pegawai
(APBD). Dana belanja pegawai yang kurang dari 50% dapat digunakan
untuk menerima pegawai tidak tetap (pegawai honorer). Untuk
menerima pegawai tidak tetap harus mengajukan rekomendasi dari
dinas pendidikan. Pada tahun 2015, setelah mengajukan rekomendasi
dari dinas pendidikan dibuatlah surat keputusan akan tetapi hanya akan
menjadi pegawai honorer. Pada perencanaan calon pegawai negeri sipil
hanya terpusat di pemerintah kota.
Tahun 2011, dalam membuat analisis jabatan yang ada dalam
sekolah, pemerintah kota mengajukan ke pemerintah pusat. Analisis
jabatan yang perlu dilakukan meliputi pengumpulan informasi
mengenai tugas yang akan dilakukan, efektivitas dan efisiensi waktu
untuk melakukan pekerjaan atau tugas, hasil kerja pegawai yang
dilakukan saat tes yang dilakukan pimpinan, pengetahuan mengenai
tugas yang akan dikerjakan, dan kebijakan pemerintah yang ada dalam
lingkup kerjanya.
3. Rekruitmen Tenaga Administrasi Sekolah di SMP N 1 Yogyakarta
Persyaratan calon pegawai yang hendak bekerja atau melamar
pekerjaan di sekolah (pegawai tata usaha atau disebut juga fungsional
umum dalam lingkup dinas) minimal pendidikan D3. Khusus untuk
-
26
pegawai struktural, minimal pendidikan harus S1. Dalam proses
rekruitmen di sekolah ditentukan oleh kebijakan pemerintah kota
berdasarkan surat keputusan. Dari calon pegawai negeri sipil yang
mendaftar sesuai dengan bidang keahlian, dalam perekrutan pegawai
sekolah menitikberatkan pada ijazah yang dimiliki calon pegawai.
4. Penempatan Tenaga Administrasi Sekolah di SMP N 1 Yogyakarta
Penempatan seminimal mungkin sesuai dengan ijazah, sesuai
dengan sasaran kerja pegawai (SKP). Penempatan pegawai sesuai
dengan lowongan yang tersedia, yang kekurangan tenaga kerja.
Sebelum proses penempatan diperlukan proses seleksi sesuai dengan
lowongan dan keahlian yang dimiliki calon pegawai. Sekolah dapat
menarik calon tenaga kerja melalui penyedia jasa (Outshorsing)atau
melalui seleksi CPNS yang diadakan oleh pemerintah kota.
Dalam pembagian tugas, setelah calon pegawai mendapat surat
keputusan dari pemerintah kota, kepala tata usaha melihat surat
keputusan yang tertera dalam surat keputusan. Dalam penempatan
pegawai sesuai dengan kondisi yang ada dalam sekolah sesuai dengan
keputusan pemerintah kota. Orientasi didasarkan wewenang dari
pemerintah kota contohnya calon pegawai negeri sipil (PNS) yang
mendapat surat keputusan dalam satu tahun untuk masa orientasi
pegawai (MOP) yang menentukan adalah pemerintah kota dan
selanjutnya diadakan orientasi kembali selama dua tahun sehingga
pegawai bekerja sesuai dengan surat keputusan. Dari sekolah, laporan
mengenai keadaan sekolah berdasarkan analisis kebutuhan.
5. Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah di
SMP N 1 Yogyakarta
Kepala tata usaha sekolah membuat suatu program dalam jangka
waktu satu bulan sekali melakukan pembinaan terhadap pegawai yang
sudah berkerja, baik pegawai baru maupun pegawai lama. Pembinaan
dilaksanakan dengan mengadakan evaluasi kinerja pegawai selama satu
-
27
bulan. Evaluasi meliputi permasalahan yang dihadapi pegawai dan
kesesuaian tugas yang dihadapi atau dikerjakan. Selanjutnya, diadakan
rapat yang dimulai pada awal bulan Juli mengenai rotasi tugas, yaitu
pembagian giliran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Rotasi
tugas dilaksanakan setiap satu semester sekali berdasarkan evaluasi
bulan lalu. Evaluasi pegawai bersifat umum (terbuka) dan bersifat
rahasia (pribadi) berdasarkan penilaian kepala tata usaha sekolah.
Evaluasi pegawai yang bersifat umum (terbuka) dilaksanakan rutin
setiap bulan sedangkan evaluasi pegawai yang bersifat rahasia (pribadi)
dilakukan secara insidental melalui surat panggilan oleh kepala tata
usaha. Pembinaan insidental dilakukan secara langsung, tatap muka
dengan pegawai yang bersangkutan yang mencakup evaluasi atau
pembicaraan mengenai masalah pribadi pegawai. Pembinaan yang
bersifat pribadi menggunakan pendekatan emosional sehingga dalam
pembinaan ini terjadi sifat saling terbuka (komunal) antara kepala tata
usaha dan pegawai. Tujuan diadakannya pembinaan adalah agar
pegawai dapat kembali bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
secara optimal. Apabila ada pegawai yang tidak bekerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi, akan ditegur oleh kepala tata usaha. Jika
pegawai tersebut tidak bisa dibina secara baik oleh kepala tata usaha dan
kepala sekolah akan diserahkan ke dinas pendidikan untuk selanjutnya
sesuai dengan keputusan dinas pendidikan. Pegawai yang tidak dapat
dibina dengan baik untuk BPJS pegawai yang bersangkutan dapat
dilakukan pemotongan sehingga dengan diadakannya kebijakan ini
pegawai diharapkan meningkatkan kedisiplinan dalam bekerja.
Budaya kerja di SMP Negeri 1 Yogyakarta adalah menerapkan
kedisiplinan jam kerja. Setiap pegawai yang masih bekerja harus sesuai
dengan jam kerjanya. Jika pegawai mengalami hambatan dalam bekerja
misalnya pegawai yang sedang sakit atau sedang izin diwajibkan
memberikan surat keterangan sakit (untuk pegawai yang sakit) dan surat
izin keluar (bagi pegawai yang izin). Budaya kerja dalam hal ini
-
28
digunakan sebagai ukuran etika dalam bekerja sehingga kepala tata
usaha melakukan pengawasan terhadap pegawainya.
Pendidikan prajabatan pegawai yang ada di sekolah ditentukan
oleh pemerintah kota melalui surat keputusan yang diajukan sekolah.
Pembinaan karier pegawai (fungsional) dapat dilakukan melalui
penyesuaian ijazah, yaitu ijazah milik pegawai yang tidak setara
dilakukan penyesuaian ijazah (melalui ujian) apabila pegawai telah
memiliki ijazah melalui ujian persamaan yang dilakukan secara
bertahap. Untuk kenaikan pangkat, surat keputusan berasal dari dinas
pendidikan yang menggunakan dana dari dinas pendidikan dan
pemerintah kota (APBD). Untuk pegawai yang memiliki jabatan
struktural dalam tugasnya dilakukan suatu rolling (pergantian secara
bergiliran) secara insidental yang masih dalam satu wilayah pemerintah
kota. Untuk pegawai yang memiliki jabatan struktural dalam
dilakukannya rolling ini sesuai dengan surat keputusan dari Badan
Kepegawaian Daerah (BKD). Untuk mengajukan pegawai ke sekolah
yang lebih tinggi akreditasinya perlu mengajukan surat ijin belajar yang
dibiayai oleh pegawai yang bersangkutan. Untuk mengusulkan adanya
kenaikan pangkat harus mendapatkan usulan dari SKPD (dari sekolah)
ke dinas pendidikan, untuk selanjutnya diajukan ke pemerintah kota
untuk dijadwalkan pemerintah kota mengenai waktu kenaikan pangkat
disyaratkan mengikuti ujian dengan kerjasama dari Universitas Gadjah
Mada (dalam pembuatan tes psikologi).
6. Pemeliharaan Tenaga Administrasi Sekolah di SMP N 1
Yogyakarta
Mutasi ditentukan berdasarkan kebijakan dinas pendidikan
dengan cara sekolah mengajukan surat kepada dinas pendidikan dan
diketahui oleh kepala sekolah. Alur melaksanakan mutasi pegawai yaitu
dengan cara mengajukan ke dinas pendidikan sehingga data-data
-
29
pegawai akan masuk dalam dinas pendidikan. Jika ada pegawai di suatu
sekolah yang kelebihan tenaga kerja maka akan ditempatkan di sekolah
yang kekurangan tenaga kerja. Mutasi pegawai khususnya di sekolah
Kota Yogyakarta dalam pelaksanaannya sepenuhnya dilakukan
berdasarkan keputusan dinas pendidikan. Dalam penerapannya di SMP
Negeri 1 Yogyakarta misalnya adanya keputusan dinas pendidikan yang
menetapkan bendahara di bagian tata usaha ditetapkan di sekolah lain.
Maka pegawai yang bersangkutan harus mematuhi keputusan dinas
pendidikan. Untuk kekosongan bendahara, sekolah juga harus
mengajukan kekosongan jabatan yang ada dan untuk selanjutnya
keputusan dan wewenang sepenuhnya ada di dinas pendidikan. Untuk
penilaian dan pelaksanaan kerja pegawai tata usaha sekolah dalam hal
pertimbangan prestasi kerja berdasarkan Sasaran Kerja PNS (SKP) yang
sebelumnya disebut DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan).
SKP dilaksanakan satu tahun sekali dengan sistem awal tahun membuat
kontrak MOU, untuk pegawai fungsional umum sesuai MOU kepala tata
usaha sesuai dengan tugas pokok dan fungsi pegawai yang
bersangkutan. Setiap pegawai harus bekerja sesuai dengan target yang
telah ditentukan untuk kemudian dipresentasikan dan dihitung pada
akhir tahun. Penerapan disiplin kerja pegawai di SMP Negeri 1
Yogyakarta yaitu setiap pegawai masuk pada jam kerja tepat waktu pada
pukul 07.00-14.00 WIB dengan rata-rata bekerja 37,5 jam per minggu
atau rata-rata bekerja 6,5 jam per hari. Hak dan kewajiban pegawai tata
usaha pada umumnya sama dengan pegawai pada sekolah pada
umumnya. Adapun hak pegawai tata usaha adalah sebagai berikut.
1. Hak mendapatkan gaji
2. Hak mendapatkan tunjangan (tunjangan keluarga, tunjangan
jabatan, tunjangan pangan, dan sebagainya)
3. Hak cuti (cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit, cuti bersalin,dan
cuti karena alasan penting)
4. Hak pensiun
-
30
7. Pemutusan Hubungan Kerja Tenaga Administrasi Sekolah di SMP
N 1 Yogyakarta
Pemutusan Hubungan Kerja terhadap tenaga administrasi
sekolah tidak dapat dilakukan langsung oleh sekolah akan tetapi harus
diserahkan kepada Dinas Pendidikan, Pemutusan Hubungan Kerja
pegawai di sekolah dapat dilakukan dengan hormat dan dilakukan secara
tidak hormat. Adapun pemberhentian pegawai secara hormat, yaitu
pemberhentian karena permintaan sendiri misalnya karena adanya
kepentingan dinas yang mendesak. Untuk pemberhentian pegawai
secara tidak hormat, misalnya melakukan tindakan pidana akan
mendapatkan hukuman disiplin berat yaitu pemecatan. Contoh lain
misalnya seorang pegawai melanggar sumpah/janji PNS, melanggar
jabatan atau melanggar disiplin kerja. Untuk pemutusan hubungan kerja
karena mencapai usia pensiun, seorang pegawai yang telah pensiun tetap
mendapat hak mendapatkan gaji. Adapun ketentuannya seorang
pegawai yang bekerja lebih dari 25 tahun mendapatkan gaji 75% dari
gaji pegawai yang bekerja (gaji semula) sedangkan untuk pegawai yang
pensiun masa kerjanya kurangdari 25 tahun hanya mendapatkan hak gaji
pensiunnya 50% dari gaji semula.
-
31
B. Pembahasan Masalah
Adapun masalah kepegawaian yang ada dalam tata usaha SMP
Negeri 1 Yogyakarta menurut Ibu Suparti selaku kepala tata usaha adalah
kurangnya tenaga kerja yang sesuai dengan bidang keahliannya. Untuk
mengatasi hal tersebut, diperlukan sebuah pelatihan atau pembinaan kerja
yang dilakukan oleh kepala tata usaha atau bekerjasama dengan Balai Diklat
Pendidikan. Misalnya, seorang pegawai lulusan SMA jurusan IPS diterima
sebagai tenaga tata usaha bagian surat menyurat. Untuk menunjang
kinerjanya agar maksimal maka perlu diadakan pelatihan atau pembinaan
kerja. Pegawai tersebut dapat mengikuti pelatihan atau pendidikan kilat
tentang pengarsipan surat.
Masalah yang lain adalah beberapa pegawai tata usaha ada yang
merangkap tugas sehingga seorang pegawai melakukan dua tugas sekaligus.
Untuk pegawai yang memiliki waktu luang atau telah mengerjakan tugas
sebelum jam kerja telah selesai dapat membantu pegawai yang merangkap
tugas. Dalam permasalahan ini, dapat diamati bahwa kurangnya tenaga
kerja mengakibatkan efektivitas dan efisiensi waktu dan tenaga sehingga
kinerja pegawai tidak dapat dilakukan secara optimal.
Permasalahan kenaikan pangkat yang pada umumnya sering dialami
oleh para pegawai, kepala tata usaha SMP N 1 Yogyakarta memiliki cara
tersendiri yaitu dengan membuat buku penjagaan yang berisi tentang waktu
kenaikan pangkat dan pensiun para pegawai. Dengan buku tersebut kepala
tata usaha dapat mengetahui kapan seorang pegawai akan memasuki masa
kenaikan pangkat dan kapan seorang pegawai akan memasuki masa
pensiun. Buku ini dapat membantu para pegawai apabila mereka lupa kapan
akan naik pangkat. Buku penjagaan ini diperbaharui secara berkala yaitu
satu tahun sekali.
Secara umum, pegawai tata usaha di SMP N 1 Yogyakarta tidak
banyak menemukan masalah atau kendala dalam bekerja, hal ini dipaparkan
sendiri Ibu Suparti, S.Pd selaku Kepala Tata Usaha SMP N 1 Yogyakarta.
Para pegawai mampu bekerja dengan baik sesuai dengan tugas, pokok, dan
-
32
fungsinya masing-masing. Jika ada masalah dalam lingkungan tata usaha
seorang kepala tata usaha selaku pemegang jabatan struktural mampu
memposisikan diri dengan baik dan melakukan pendekatan baik secara
emosional dan karakter kepada masing-masing pegawai, maka masalah
yang ada dalam tata usaha dapat diatasi dengan baik secara kekeluargaan.
-
33
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan data diatas dapat di tarik beberapa kesimpulan berikut ini :
1. Perencanaan pegawai tata usaha di SMP N 1 Yogyakarta sebelum tahun
2001 dilakukan oleh sekolah sendiri dan menginduk ke pemerintah
pusat, tetapi pada tahun 2001-sekarang untuk masalah perencanaan
pegawai disesuaikan dengan peraturan pemerintah kota.
2. Masalah rekruitmen pegawai sekolah tidak mempunyai wewenang
untuk melaksanakan rekruitmen PNS secara langsung. Semua hal yang
terkait perekrutan PNS di atur oleh pemerintah kota.
3. Penempatan PNS baru di SMP N 1 Yogyakarta seminimal mungkin
sesuai dengan ijazah, sasaran kerja pegawai (SKP) dan sesuai dengan
keputusan pemerintah kota. Orientasi bagi PNS baru dilaksanakan
dengan program Masa Orientasi Pegawai (MOP) yang diatur oleh
pemerintah dan sekolah sebagai pelaksananya.
4. Dalam hal pembinaan, kepala tata usaha mengadakan evaluasi kinerja
pegawai tata usaha setiap satu bulan sekali dan melakukan pendekatan
secara emosional terhadap pegawai yang memiliki masalah pribadi
secara rahasia (tertutup).
5. Pemeliharaan pegawai tata usaha di SMP Negeri 1 Yogyakarta setiap
pegawai memperoleh hak-haknya sebagai Pegawai Negeri Sipil dan
Sekolah melakukan rotasi kerja kepada para pegawai dalam periode
tertentu.
6. Dalam hal pemutusan hubungan kerja, sekolah tidak mempunyai
kewenangan untuk memberhentikan pegawai secara langsung karena
kewenangan tersebut sepenuhnya milik pemerintah kota.
7. Para pegawai tata usaha di lingkungan SMP Negeri 1 Yogyakarta tidak
banyak memiliki masalah terkait tugasnya. Hal ini dipaparkan sendiri
Ibu Suparti, S.Pd selaku Kepala Tata Usaha SMP N 1 Yogyakarta. Para
-
34
pegawai mampu bekerja dengan baik sesuai dengan tugas, pokok, dan
fungsinya masing-masing
B. Saran
Dari hasil observasi yang dapat kita amati, seorang kepala tata usaha
sekolah sebaiknya memperhatikan kinerja pegawai terkait dengan
pembagian tugas yang tidak merata sehingga pegawai yang merangkap
tugas tidak terbebani dengan tugas yang telah diberikan kepada pegawai
yang bersangkutan. Untuk itu, diperlukan kerja sama yang baik antara
seorang pegawai dengan pegawai lainnya dan koordinasi antara kepala tata
usaha dengan pegawainya. Perekrutan pegawai baru dapat dilakukan oleh
sekolah dengan koordinasi pemerintah kota sehingga pegawai yang
merangkap tugas dapat terbantu dan terfokus hanya pada tugas yang telah
diterima.
-
35
Daftar Pustaka
Saksono, Slamet. 1988. Administrasi Kepegawaian.Yogyakarta:Kanisius
Yuliana, Lia. 2005. Buku Ajar MANAJEMEN TENAGA KEPENIDIKAN.
Yogyakarta: Jurusan AP FIP UNY
Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-pokok
Kepegawaian
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._KEWARGANEGARAAN/Dr._
Cecep_Darmawan,_S.Pd.,_S.IP.,M.Si/HUKUM_ADMINISTRASI_NEG
ARA/SUMBER_HUKUM_KEPEGAWAIAN,_HAK_DAN_KEWAJIBA
N_PEGAWAI.ppT di akses pada 20 Maret 2015 pukul 21.05
http://pps.dinus.ac.id/new/download2.php?id=164 (PEMUTUSAN HUBUNGAN
KERJA (Termination of Employment).ppt) tgl 13 maret jam 10.00
http://smpn1yk.tripod.com. Diakses pada 26 Maret Pukul 18.42
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2008
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
-
36