i liii i iin. - · pdf filepengesahan panitia ujian ... yang ada sudah memiliki syarat...

133
# PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENANAMKAN PENGETAHUAN KEAGAMAAN PAMULUNG I}I YAYASAN MEI}IA AMAL TSLAMI LEBAK BULUS JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh GelarSarjana KomunikasiIslam (S. Kom.I) l-,i rt;,.i,3 1",; Iiu,; J :;I;t r."r f.l nilrlr r r SYARIF HIDAYATU LLAH JAKARTA Oleh Eka Camalia Nurhidayati NIM: 108052000002 JI]RUSAN BIMBINGAN I}AN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVf, RSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATT]LLAH JAKARTA 1434 H | 2013}'[ I IIN. LIII I

Upload: truongduong

Post on 06-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

#

PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENANAMKANPENGETAHUAN KEAGAMAAN PAMULUNG

I}I YAYASAN MEI}IA AMAL TSLAMI LEBAK BULUSJAKARTA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan MemperolehGelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I)

l-,i rt ;,.i,3 1",; I iu,; J :; I ;t r."r f.l nilrlr r r

SYARIF HIDAYATU LLAH JAKARTA

Oleh

Eka Camalia Nurhid ay atiNIM: 108052000002

JI]RUSAN BIMBINGAN I}AN PENYULUHAN ISLAMFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVf, RSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATT]LLAH

JAKARTA1434 H | 2013}'[

I IIN.

LIII I

Page 2: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

rl

PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM MENANAMKANPENGETAHUAN KEAGAMAAN PEMULUNG

DI YAYASAN MEDIA AMAL ISLAMI LEBAK BULUSJAKARTA SELATAN

SKRIPSI

Diaj ukan untuk Memenuhi Persyaratan MemperolehGelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

Eka Camalia NurhidavatiNIM: 108052000002

Pembimbing,

NIP : 1971 0412 200003 2 001

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAMF'AKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTAr434Ht20r3M

Page 3: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

I ' r rl / r

l . l

I

i

'.;/

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul Peran Pembimbing Agama Dalam Menanamkan Pengetahuan

Keagamaan Pemulung Di Yayasan Media Amal Islami Lebak Bulus Jakarta Selatan

telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Selasa, 7 Mei 2013. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Program Studi

Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

Ciputat, 7 Mei2013

Sidang Munaqasyah

H. Mulkanasir. B.A. S"Ae. MMNrP. 19550101 198302 I 00r

Anggota

Penguji II

I 001

Pembimbing

Kholis RidhUM.SiNrP. 1978,1t4200912

MANIP : 19710412 200003 2 001

Page 4: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

st

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya olang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Eki C"amalia NurhidaYatiNIM: i08052000002

Page 5: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

i

ABSTRAK

Eka Camalia N (108052000002)

Peran Pembimbing Agama Dalam Menanamkan Pengetahuan Keagamaan

Pemulung di Yayasan Media Amal Islami Lebak Bulus Jakarta Selatan

Pemulung merupakan komunitas yang sering mendapatkan stigma negatif

“cap maling”oleh masyarakat sekitar, belum lagi masalah ekonomi yang dialami

meluas menjadi krisis dibanyak bidang lainnya, seperti masalah kriminalitas dan

moralitas. Masalah kemiskinan juga menyebabkan mereka kurang mendapatkan

hak pendidkan dan lebih mengkhawatirkan lagi adalah kurangnya pengetahuan

agama khususnya bagi ibu-ibu pemulung yang selayaknya mereka mampu untuk

membimbing, mengarahkan anak-anaknya dengan bekal ilmu pengetahuan agama.

Oleh karena itu, perlu adanya upaya menanamkan pengetahuan keagamaan bagi

ibu-ibu pemulung, karena komunitas mereka rentan dengan kerusakan aqidahnya

oleh pihak non muslim.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran

pembimbing agama dalam menanamkan pengetahuan keagamaan pada ibu-ibu

pemulung di Yayasan Media Amal Islami Lebak Bulus, untuk mengetahui faktor

pendukung dan penghambat bagi pembimbing agama dalam menanamkan

pengetahuan keagamaan ibu-ibu pemulung di Yayasan Media Amal Islami Lebak

Bulus Jakarta Selatan.

Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan

desain deskriptif yaitu penelitian yang menggunakan teknik analisa datanya

berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka, semua data tersebut menjadi

kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dalam pengambilan informan peneliti

menggunakan teknik purposive sampling. Adapun subjek dalam penelitian ini

adalah pembimbing agama dan empat orang ibu-ibu pemulung. Teknik analisa

data yang digunakan adalah triangulasi dan SWOT.

Hasil dari penelitian ini adalah pembimbing agama dalam menanamkan

pengetahuan keagamaan bagi ibu-ibu pemulung di Yayasan Media Amal Islami

berperan sebagai teladan, memberikan pemahaman, menanamkan rasa percaya

diri ibu-ibu pemulung, penyelenggara program edukasional, pembangkit

kesadaran masyarakat, membangun kedekatan emosional dan advokatif dengan

memberikan materi keagamaan meliputi aqidah, syariah dan akhlak. Adapun yang

menjadi kekuatan atau pendukung dalam kegiatan bimbingan agama adalah SDM

yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai,

adanya kepercayaan masyarakat pemulung pada pembimbing dalam memberikan

bimbingan agama, adanya fasilitas yang menunjang untuk kegiatan bimbingan

agama. Kelemahan atau faktor penghambat kurangnya kesadaran religius di

kalangan masyarakat pemulung, ancaman misi keagamaan pihak non muslim,

kurangnya perencanaan dan target yang hendak dicapai, metode bimbingan agama

yang digunakan masih bersifat sederhana.

Page 6: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wataala karena

dengan kuasaNYA, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam

keselamatan semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi

Wasallam dengan kedatanganNya ke dalam kehidupan ini yang telah menjadikan

sebaik-baiknya kehidupan.

Skripsi yang berjudul “Peran Pembimbing Agama dalam Menanamkan

Pengetahuan Keagamaan Pemulung di Yayasan Media Amal Islami Lebak Bulus

Jakarta Selatan”, ini disusun untuk menempuh sidang akhir sarjana pada Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada kedua orangtua penulis yaitu Cecep.S.Pd.I dan Hamidah

yang telah memberikan perhatian, kasih sayang, dan jerih payahnya kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Terima kasih sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan

skripsi ini, diantaranya sebagai berikut:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Arief Subhan, MA,

Pembantu Dekan I Drs. Wahidin Saputra, MA, Pembantu Dekan II Drs. H.

Mahmud Jalal, MA dan Pembantu Dekan III Drs. Study Rizal LK, MA.

ii

Page 7: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Dra. Rini

Laili Prihatini, M.Si dan Drs. Sugiharto, MA terima kasih banyak atas

pemberian arahan dan masukan selama ini kepada penulis, semoga Allah SWT

membalas segala kebaikan ibu dan bapak.

3. Dosen pembimbing skripsi Dra. Musfirah Nurlaily, MA, terima kasih atas

keikhlasan dan bimbingan ibu dan maaf selama penulisan sering dibuat repot

oleh penulis, semoga kebaikan ibu dibalas oleh Allah SWT.

4. Dosen penasehat akademik Dr. Suhaimi M.Si, yang senantiasa memberikan

arahan dan motivasi kepada penulis.

5. Seluruh dosen pengajar Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmunya kepada

mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi khususnya penulis,

semoga segala dedikasi dan ilmu yang telah diberikan bapak dan ibu

senantiasa mendapat balasan kebaikan atas barokahnya ilmu dari Allah SWT.

6. Seluruh karyawan staf administrasi, staf perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, Perpustakaan Fakultas Psikologi, dan Perpustakaan

utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

membantu memberikan kemudahan kepada penulis untuk mendapatkan

referensi dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Keluarga besar Yayasan Media Amal Islami Lebak Bulus V, yaitu kepada H.

Aslih Ridwan, MA dan para ustad/ustdz yang tidak penulis sebutkan namanya

satu persatu tetapi tidak mengurangi rasa ta’zim penulis dan terima kasih

banyak atas penerimaan, bantuan selama penulis memperoleh data dalam

iii

Page 8: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

melakukan penelitian di Yayasan MAI, semoga ukhuwah Islamiyah kita akan

tetap selalu terjaga. Amien.

8. Untuk Keluarga Besar KH. Drs. Syarifudin, SH. MA dan Ustad Fathoni

S.Pd.I, penulis ucapkan terima kasih atas arahan dan support kepada penulis

dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Untuk Suhandi yang telah memberikan perhatian, support, kasih sayangnya

kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini dan sering menjadi tempat

curahan keluh kesah penulis, semoga semua kebaikanmu akan mendapatkan

balasan dari Allah SWT.

10. Untuk adik-adik penulis Nurul Fauziah Rahmah, Triyana Maulida Nurbaiti

dan Muhammad Aryadlillah Shiddiq, yang selalu memberikan hiburan dan

support kepada penulis agar segera menyelesaikan penulisan skripsi ini.

11. Untuk kawan-kawan BPI 2008 seperjuangan (Nila, Via, Ina, Ayu, Nina, Kpod,

Pu3, Ais, Indah, Sundus, Try, Obel, Ocit, Iboy, Enan dan lainnya....) semua

sahabat BPI, BEMJ BPI, teman-teman HMI KOMFAKDA Cabang Ciputat,

FORSA Volly, yang penulis tidak sebutkan satu persatu kalian telah menjadi

bagian dalam hidupku semoga persaudaraan ini akan selalu tetap terjaga, tidak

lupa untuk BPI 2009, BPI 2010, BPI 2011, BPI 2012 terima kasih atas support

kalian semua.

12. Semua pihak yang telah ikhlas membantu penulis dalam penyelesaian

penulisan skripsi ini, sekali lagi terima kasih banyak.

Semoga Allah Subhanahu Wataala memberikan balasan atas segala jasa

dan bantuan yang telah diberikan dengan penuh ketulusan kepada penulis, penulis

menyadari skripsi ini masih mempunyai kekurangan oleh karenanya dibutuhkan

iv

Page 9: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

kritik dan saran yang membangun dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi umumnya dan Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam khususnya.

Ciputat, 7 April 2013

Eka Camalia Nurhidayati

v

Page 10: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................ 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 10

D. Metodologi Penelitian ............................................................... 12

E. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 17

F. Sistematika Penulisan ............................................................... 19

BAB II : TINJAUAN TEORI

A. Peran Pembimbing Agama

1. Pengertian Peran.................................................................. 20

2. Pengertian Bimbingan Agama ............................................ 22

3. Fungsi dan Peran Pembimbing Agama ............................... 24

4. Ruang Lingkup Bimbingan Agama .................................... 27

B. Pengetahuan Keagamaan

1. Pengertian Pengetahuan Agama .......................................... 35

2. Aspek-Aspek Keagamaan ................................................... 37

3. Fungsi- Fungsi Agama ........................................................ 40

C. Pemulung

1. Pengertian Pemulung .......................................................... 43

Page 11: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

vii

BAB III : GAMBARAN UMUM YAYASAN MEDIA AMAL ISLAMI

A. Sejarah Berdirinya Yayasan Media Amal Islami ...................... 47

B. Visi dan Misi ............................................................................. 49

C. Struktur Organisasi ................................................................... 50

D. Program Yayasan Media Amal Islami ...................................... 50

E. Data Da’i dan Binaan Yayasan Media Amal Islami ................. 51

F. Kegiatan Yayasan Media Amal Islami ..................................... 52

BAB IV : TEMUAN DAN ANALISA DATA

A. Identitas Informan

1. Pembimbing Agama ............................................................. 53

2. Terbimbing ............................................................................ 57

B. Peran Pembimbing Agama Dalam Menanamkan

Pengetahuan Keagamaan Pemulung ......................................... 60

C. Faktor Pendukung Penghambat Pembimbing Agama dalam

Menanamkan Pengetahuan Keagamaan Pemulung .................. 78

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 87

B. Saran ......................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 90

LAMPIRAN

Page 12: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah kemiskinan telah ada sejak lama dan kini gejalanya

meningkat dengan krisis yang berkepanjangan dan permasalahan ini dihadapi

oleh bangsa Indonesia. Data kemisikinan menurut Badan Pusat Statistik

(BPS) pada tahun 2011 menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin Jakarta

mencapai 363,43 ribu orang atau sekitar (3,75 persen) meningkat sebesar

51,25 ribu dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 312,18 ribu orang

atau sekitar (3,48 persen).1

Di negara Indonesia khususnya Jakarta, kemiskinan masih menjadi

beban penderitaan masyarakatnya. Ironisnya kemiskinan ekonomi yang

dialami masyarakat meluas lagi menjadi krisis dibidang lainnya, seperti

masalah kriminalitas dan moralitas.2 Kemiskinan juga memberikan pengaruh

yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat khususnya mereka yang berada

dikalangan ekonomi ke bawah. Selanjutnya, angka kemiskinan diatas dapat

dikategorikan pada kelompok masyarakat Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang jumlahnya semakin bertambah setiap

tahunnya.

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah individu,

keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan

1 BPS RI, Penjelasan tentang Potret Kemiskinan Kota, artikel diakses pada 20 Agustus

2012 dari http://jakarta.bps.go.id/index.php/ 2 Djamaludin Ancok dan Fuad N.Suroso, Psikologi Islami, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

1994), cet ke-1, h. 52

Page 13: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

2

atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya sehingga tidak

terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani, rohani dan sosialnya secara

memadai dan wajar.Hambatan dari kesulitan tersebut dapat berupa

kemiskinan, ketelantaran, kecacatan, ketunaan sosial, keterbelakangan,

keterasingan dan akibat dari bencana alam maupun bencana sosial.3

Menurut Ronny Cahyana.S.Sos selaku Ketua Seksi Rehabilitasi Sosial

daerah Jakarta Barat yang dikutip oleh Endang mengatakan bahwa kategori

PMKS diantaranya adalah anak jalanan, pengamen, pemulung, gelandangan

dan pengemis. Kelompok ini termasuk kelompok masyarakat ekonomi

rendah. Mereka bukan tidak tahu menahu permasalahan ekonomi yang

sedang mereka hadapi dan sebagai akibatnya mereka terkena imbasnya. Tidak

sedikit dari mereka yang memilih dengan bekerja sebagai pemulung. Hal

inilah yang dapat mereka lakukan dengan keterampilan sederhana dan

seadanyamereka dapat mencari nafkah.4

Kehidupan pemulung di perkotaan cenderung kumuh, mereka tinggal

dan bekerja di tempat yang sangat tidak layak seperti tempat pembuangan

sampah, bantaran kali, selokan dan lainnya. Pemulung masih merupakan

kategori sosial yang belum mendapatkan tempat terhormat di lingkungan

masyarakat sekitarnya.

Setiap harinya anggota keluarga pemulung baik isteri dan anak-anak

mereka tinggal di lapak yang dimiliki oleh bos lapak. Mereka saling

3Kementrian Sosial RI Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial, (Pusat

Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial,2011), h.5-7. 4 Endang, Maraknya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), artikel diakses

pada tanggal 13 Oktober 2012 dari http://www.lensaindonesia.com/2012/06/25/berkat-operasi-

rutin-pmks-jakbar-menurun.html

Page 14: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

3

membantu dalam memilah-milih barang-barang bekas dari tempat

pembuangan sampah kemudian membersihkan barang-barang yang

dihasilkan pada hari itu agar dapat dijual dan menghasilkan uang.5

Masalah lain pemulung dilingkungan masyarakat sering menimbulkan

kecurigaan dan image “maling” karena barang yang diambil berasal dari

sekitar perumahan warga. Selain itu bagi masyarakat kota, gaya hidup

pemulung jalanan dianggap negatif dan dipandang sebagai biang

permasalahan sosial, seperti kekumuhan, keresahan sosial, dan kriminalitas.

Mata pencaharian mereka sangat bergantung pada sampah atau barang

bekas yang masih memiliki nilai jual. Disamping itu mereka juga menyambil

kerja ada yang menjadi buruh cuci, supir dan pembantu rumah tangga agar

dapat mencukupi makan sehari-hari. Sehingga seorang ibu terkadang harus

membantu suami mengais sampah, boleh dibilang ia tidak mempunyai

banyak waktu untuk menemani anak mereka dalam belajar, membimbing

prilaku dan mengajarkan soal agama, karena minimnya pengetahuan

keagamaan yang mereka miliki.

Hal tersebut di atas berdasarkan pengamatan peneliti seperti

pemahaman kebersihandiri (taharah) menurut tata cara mandi hadats besar

dalam fiqih, banyak diantara mereka belum mengetahui hal tersebut. Hemat

peneliti pemahaman mereka soal fiqih ibadah masih minim. Padahal posisi

ibu dalam keluarganya berperan sebagai guru pertama bagi anak-anak

mereka. Selain itu ibu adalah sosok sentral dalam kehidupan seseorang sejak

5Hasil observasi peneliti saat mengunjungi lokasi komunitas pemulung di sekitar Yayasan

Media Amal Islami, tanggal 2 Nopember 2012pukul 14.00.

Page 15: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

4

masih dalam kandungan sampai dewasa bahkan hingga meninggal dunia,

perannya tidak dapat digantikan oleh siapapun.6

Sebagaimana yang dikatakan oleh Manarul Hidayat yang menjelaskan

bahwa ibu memiliki peran yang sangat dijunjung tinggi oleh Nabi

Muhammad karena memiliki tugas mengasuh yang sangat besar yaitu sebesar

75% dari peran anggota keluarga lainnya.7Usaha

menanamkanpengetahuanagama dalam membimbing sikap sesuai dengan

ajaran Islam penting diberikan kepada ibu-ibu pemulung, karena hal ini dapat

menjadi input kebaikan bagi dirinya dan outputnya bagi keluarga serta

masyarakatnya.

Penanaman pengetahuan agama dapat dilakukan melalui kegiatan

keagamaan non formal diantaranya melalui majlis ta’lim, keteladan sikap

yang diberikan para da’i, belajar baca tulis Al-Qur’an serta kegiatan-kegiatan

non formal lainnya yang didampingi oleh seorang pembimbing agama.

Pembimbing agama hakikatnya sama dengan kegiatan orang

yangberdakwah, karena seorang pembimbing agama dapat mengajak dan

selalu menganjurkan agar selalu berjalan dalam kebaikan, dengan fungsinya

sebagai teladan, pembimbing, penolong, pengabdi dan memiliki sifat-sifat

kepemimpinan yang baik karena dia rela mengorbankan kepentingannya

sendiri demi kepentingan orang lain.

6Hasil observasi peneliti saat mengunjungi lokasi komunitas pemulung di sekitar Yayasan

Media Amal Islami, tanggal pukul 28 Desember pukul 14.20 7 Majalah AKRAB,”Kementrian Agama Harus Bisa Hapus Penyakit Akhlak”, (Jakarta:

AKRAB, No. 328, 2010), h. 5.

Page 16: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

5

Seperti yang dikatakanoleh M. Arifin dalam bukunya pedoman

pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan agama, bahwa kegiatan bimbingan

agama melalui pendekatan sosiologis dapat mengarahkan seseorang

(terbimbing) untuk hidup di atas rasa solidaritas sosial dan tanggung jawab

sosial serta rasa ikut bertanggung jawab terhadap baik buruk maupun maju

mundurnya hidup bermasyarakat. Kesemuanya dapat menjadi faktor motivatif

terhadap kegiatan bimbingan dan penyuluhan agama tersebut dengan

dilandasi nilai-nilai keimanan dan taqwa.8

Keberadaan Pembimbing agama pada kelompok masyarakat

pemulung sangat dibutuhkan karena mayoritas dari masyarakat yang berada

dikalangan ekonomi kebawah, mereka cenderung berfikir pragmatis saja tidak

peduli soal agama dalam kehidupannya, yang mereka pikirkan adalah cara

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini juga dikatakan oleh H.Aslih

Ridwan selaku pendiri sekaligus ketua di Yayasan Media Amal Islami,

berikut hasil wawancara pribadi peneliti setelah mengikuti kegiatan di

Yayasan MAI:

“Masyarakat pemulung disekitar yayasan ini, ada sejak lama dan kita

prihatin dengan kondisi aqidahnya. Mereka kan orang pinggiran,

orang yang sering dikucilin sama masyarakat karena sering dianggap

“maling” dengan lingkungan hidup mereka yang rentan dan ini

menjadi perhatian bagi kita semua bukan yayasan ini saja tapi aparat

hukum, mahasiswa dan masyarakat sekitar yang peduli dengan

keadaan mereka yang lemah kegoda imannya sama sembako-sembako

yang diberikan orang non muslim dengan maksud tertentu, maka dari

itu kita gerak cepat, misalnya kita adakan pengajian untuk anak-anak,

remaja dan orangtuanya.”9

8M.Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta:Golden

Terayon Press, 1982), cet ke-1, hal.36. 9 Hasilwawancara pribadi dengan H. Aslih Ridwan saat peneliti mengunjungi Yayasan

Media Amal Islami, tanggal 2 Nopember 2012 pukul 15.00

Page 17: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

6

Dari kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, keberadaan

Yayasan Media Amal Islami atau lebih dikenal dengan MAI oleh warga

sekitar adalah lembaga non partisipan yang berdiri atas dasar keprihatinan

pendiri yaitu H. Aslih Ridwan, aparat hukum dan jajarannya serta dukungan

Lurah Cilandak Barat yang mengatakan adanya upaya kristenasisasi massal di

lingkungan pemulung Lebak Bulus.

Maka perlu adanya kegiatan rutin lewat kegiatan ukhuwah Islamiyah

seperti penanaman pengetahuankeagamaan melalui pengajian, mengunjungi

mereka di lingkungannya, agar dapat menumbuhkan jiwa optimis, tidak

mudah putus asa dan selalu bekerja keras.

Hal di atas dipertegas oleh Abraham Maslow yang dikutip oleh

Djamaludin Ancok, yang mengatakan bahwa setiap manusia memiliki

bermacam-macam kebutuhan yang harus dipenuhinya, untuk memahami

masalah kemiskinan yang sangat dekat dengan kekufuran dan problema lain

yang menyertainya. Maka dapat dijabarkan kebutuhan-kebutuhan manusia itu

dimulai dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman (safety), kebutuhan

akan kasih sayang, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan akan aktualisasi

diri.10

Kebutuhan masyarakat kalangan bawah dalam hal ini pemulung

dalam kesehariannya mereka masih diliputi perjuangan untuk mencukupi

kebutuhan dasarnya(makan,istirahat, tempat tinggalnya) dan kebutuhan

10

Djamaludin Ancok dan Fuad N.Suroso, Psikologi Islami, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

1994), cet ke-1, h. 48.

Page 18: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

7

lainnya sehingga keinginan untuk taat beragama masih perlu di tumbuhkan

motivasi mereka.

Maka dari itulah pembimbing agama dalam komunitas pemulung

sangat diperlukan, karena disamping ia mengaktualisasikan diri yang sesuai

dengan perintah Allah yaitu berbuat baik dengan sesama manusia atau

“hablum minannasi”, selain itu ia juga dapat mengajak masyarakatdengan

memahami kebutuhan-kebutuhan dasar mereka, seperti mengadakan lembaga

pendidikan Islam, pengerahan dana lewat yayasan non profit dan

memperbanyak latihan siap kerja. Penekanannya untuk menanamkan

pemahaman dan aspirasi mereka dengan pendekatan agama. Seruan ini

termasuk dalam surat Al- Baqarah ayat 83 yaitu:

“Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu):

janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah

kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang

miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia,

laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Tetapi kemudian kamu

berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu

(masih menjadi) pembangkang.”11

Dari ayat di atas dapat kita petik hikmah yang terkandung di dalamnya

bahwa dalam setiap muslim mempunyai tanggung jawab untuk membantu

meringankan beban orang lain terutama orang miskin. Dan setiap manusia

11

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta:PT. Sygma Examedia

Arkanleema, 2009), h. 12.

Page 19: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

8

sebenarnya memiliki bakat beragama atau instink agama, serta dapat

dikembangkan melalui diadakannya bimbingankeagamaanyang dilakukan

secara konsisten.

Dalam sabda Nabi Muhammad SAW juga dijelaskan pula bahwa

setiap manusia itu dilahirkan di atas fitrahnya, sebagaimana haditsnya sebagai

berikut:

.(رواه البخاري)كل مىلىد يىلذ عل الفطرة فابىاه يهىدانو اوينصرانو اويمجسانو

“Setiap anak dilahirkan di atas fitrah, maka tergantung pada orang tua

keduanya yang menjadikannya penganut agama Yahudi, atau

beragama Nasrani atau pun beragama Majusi”. (HR. Bukhori).

Dari hadits di atas jelas bahwa yang menjadi pedoman dan pelaksana

pendidikan kepada anak, baik secara formal atau informal terletak dari kedua

orangtuanya. Dalam hal ini selain ayah sosok seorang ibu sangat diharapkan

untuk menjadi panutan bagi anak-anak mereka dalam mencerminkan

perbuatan-perbuatan yang baik dan sesuai dengan ajaran agama.

Agama Islam sangat menganjurkan umatnya untuk saling tolong

menolong dalam kebaikan, apalagi bagi orang-orang miskin yang secara

financial mereka tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

hidupnya secara optimal. Baik secara perorangan, kelompok maupun

kelembagaan. Kelembagaan yang diharapkan masyarakat yang sering kita

dengar dan lihat disebut dengan nama yayasan, yang didalamnya terdapat

program-program pendidikan, keagamaan dan sosial.

Yayasan Media Amal Islami merupakan salah satu lembaga yang

mengadakan kegiatan di atas, berada di Jalan Lebak Bulus V Cilandak Jakarta

Page 20: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

9

Selatan.Dan merupakan yayasan non profit yang berdiri sejak tahun 1999.

Program-program di dalamnya salah satunya adalah pembinaan agama bagi

masyarakat pemulung.

Kegiatan tersebut di atas dilakukan untuk membantu meringankan

beban sesama, yang secara formal mereka tidak mampu untuk menambah

wawasan ilmu umum maupun agama, serta dapat menjadi wadah silaturahim

bagi masyarakat pemulung khususnya para ibu-ibu pemulung.12

Kegiatan ini

juga merupakan gerakan pendorong untuk menaikkan derajat seseorang

dalam agama karena orang yang paling baik adalah orang yang mengajarkan

dan yang mempelajari agamanya yaitu agama Islam.

Hal di atas diperkuat dalam surat Al-Imran ayat 104, yang

menjelaskan tentang perintah berbuat kebaikan (amar ma’ruf nahi munkar),

yaitu:

“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru

kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itu

orang-orang yang beruntung.”13

Berdasarkan pandangan inilah peneliti merasa tertarik untuk

melakukan penelitian terhadap masalah di atas dan menuangkannya pada

penelitian ini yang berjudul “Peran Pembimbing Agama dalamMenanamkan

12

Hasil Observasi saat peneliti mengikuti pengajian di Yayasan Media Amal Islami, pada

tanggal 16 Nopember 2012 pukul 16.00 13

Oneng Nurul Bariyah, Materi Hadits (tentang Islam, hukum, ekonomi, sosial dan

lingkungan), (Jakarta: Kalam Mulia, 2007), h. 194.

Page 21: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

10

Pengetahuan KeagamaanPemulung di Yayasan Media Amal Islami Lebak

Bulus Jakarta Selatan”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Penelitiakan membatasi masalah pada peran pembimbingagama dalam

menanamkan pengetahuankeagamaan. Keagamaan disini dibatasi pada pokok

ajaran-ajaran Islam, bagi kelompok ibu-ibu pemulungyang mengikuti

pengajian di Yayasan Media Amal Islami Lebak Bulus Jakarta Selatan.

Pembimbing agama dalam penelitian ini adalah seseorang yang

melakukan bimbingan agama kepada para ibu-ibu pemulung. Pembimbing

yang dimaksud bukan hanya menyampaikan pesan agama tetapi berusaha

mengidentifikasi permasalahan mereka, memfasilitasi,memberikan

penyadaran, motivasi dan informasi pada ibu-ibu pemulung di Yayasan

Media Amal Islami Lebak Bulus.Adapun rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah:

1. Bagaimana peran pembimbing agama dalam menanamkan pengetahuan

keagamaan padaibu-ibu pemulung di Yayasan Media Amal Islami Lebak

Bulus V Jakarta Selatan?

2. Apa faktor pendukung dan penghambat pembimbing agama dalam

menanamkan pengetahuan keagamaan padaibu-ibu pemulung di Yayasan

Media Amal Islami Lebak Bulus V Jakarta Selatan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Adapun tujuan penelitian ini adalah:

Page 22: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

11

a. Untuk mengetahui tentangperan pembimbing agama dalam

menanamkan pengetahuan keagamaan pada ibu-ibu pemulung di

Yayasan Media Amal Islami Lebak Bulus V Jakarta Selatan.

b. Untuk mengetahui tentang faktor pendukung dan penghambat

pembimbing agama dalam menanamkan pengetahuan keagamaan pada

ibu-ibu pemulung di Yayasan Media Amal Islami Lebak Bulus V

Jakarta Selatan.

2. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Secara teoritis, penelitian ini dapat dijadikan tambahan bagi

pengembangan keilmuan dakwah diantaranya ilmu patologi sosial,

bimbingan dan penyuluhan Islam, psikologi keluarga, psikologi agama

dan psikologi dakwah.

b. Secara akademis, penelitian ini dapat dijadikan acuan pemikiran dalam

menanamkan kesadaran akan pentingnya pengetahuan agama

padapemulung umumnya untuk universitas dan khususnya untuk

jurusan BPI dalam kegiatan praktikum (lapangan) dalam memberikan

bimbingan dan penyuluhan pada pemulung. Data-data yang dihasilkan

dapat menjadi acuan kurikulum dengan mengidentifikasi penyuluhan

yang tepat.

c. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan

bagi lembaga Yayasan Media Amal Islami Lebak Bulus Jakarta

Selatan dalam rancangan program yang efektif secara tepat dan dapat

dilihat serta dirasakan perbaikan kehidupan mereka (pemulung).

Page 23: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

12

D. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Metode Penelitian

Peneliti pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Adapunpenelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dikutip oleh

Moleong adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.14

Adapun desain dalam penelitian ini menggunakan metode

deskriptif yaitu penelitian yang menggunakan teknik analisa datanya

berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.Semua datatersebut

menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.15

Desain deskriptif dalam penelitian ini dengan melakukan survei

yaitu suatu penelitian yang dilakukan terhadap sekelompok objek dalam

waktu tertentu dengan tujuan menilai kondisi atau penyelenggara suatu

program dan hasil penelitiannya digunakan untuk menyusun suatu

perencanaan demi perbaikan program tersebut.16

Dalam hal ini peneliti fokus tentang peran pembimbing agama

terhadap ibu-ibu pemulung dalam menanamkan pengetahuan keagamaan

yaitu ajaran-ajaran Islam (aqidah, syariah dan akhlak)yang diberikanoleh

14

Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2000),h. 3 15

Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 6 16

B. Sandjaja dan Albertus Heriyanto, Panduan Penelitian, (Jakarta: Prestasi Pustaka,

2006), cet ke-1, h. 111

Page 24: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

13

pembimbing agama di Yayasan Media Amal Islami,serta apa faktor

pendukung dan penghambat bagi pembimbing agama dalam menanamkan

pengetahuan keagamaan ibu-ibu pemulung di Yayasan Media Amal

Islami.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian lapangan atau (field

Reseaech),peneliti terjun langsung di lapangan yakni di yayasan Media

Amal Islami dan sekitarnya ke pemukiman pemulung agar memperoleh

data yang akurat dan dapat di pahami yang sesuai dengan tujuan

penelitian.

3. Lokasi penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Yayasan Media Amal Islami yang

berada di Jalan Lebak Bulus V No. 34, Fatmawati, Cilandak Barat,

Jakarta Selatan 12430. Adapun waktu penelitian dalam penulisan skripsi

ini dimulai dari bulan Oktober 2012 sampai dengan Maret 2013.

4. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah tempat untuk memperoleh informasi

mengenai objek penelitian.17

Adapun teknik pemilihan subjek yang

digunakan peneliti adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah

sampel yang diambil betul-betul sesuai dengan maksud dan tujuan

penelitian.18

Maka dari itu, peneliti menentukan sampel yang sesuai

berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai

17

B. Sandjaja dan Albertus Heriyanto, Panduan Penelitian, h. 179 18

Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,

1995), h.63

Page 25: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

14

keterkaitan dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui

sebelumnya.

Dengan demikian berdasarkan teknik pemilihan subjek di atas yang

menjadi informan dalam penelitian ini adalah pembimbing agama yang

mengetahui asal mulanya kegiatan pengajian bagi ibu pemulung yang

terdiri dariketua, sekretaris dan satu orang ustad bidang pendidikan dan

empat orangibu-ibu pemulung yang mengikuti pengajian di Yayasan MAI

Lebak Bulus Jakarta Selatan.

5. Teknik Pengambilan Data

Untuk memperoleh keakuratan data atau informasi yang sesuai

dengan penelitian ini, maka dalam hal ini peneliti menggunakan tiga

teknik pengumpulan data, yaitu:

a. Observasi

Observasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk melakukan

pengukuran, dan merupakan usaha pengamatan dengan

menggunakanindera penglihatan.19

Sedangkan dalam arti luas tidak

hanya terbatas pada pengamatan langsung dan tidak langsung. Dalam

melakukan observasi dalam penelitian ini peneliti memperhatikan,

mencermati dan mencatat fenomena yang muncul dan hubungannya

dengan aspek penelitian tersebut.

b. Wawancara

19

Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, h.69

Page 26: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

15

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, dan

dilakukan oleh dua pihak, yang melibatkan pewawancara yang

mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai memberikan jawaban

atas pertanyaan.20

Wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk

menguatkan data yang sebelumnya diperoleh, dan peneliti melakukan

wawancara dengan beberapa pembimbing agama terdiri dari ketua,

sekretaris, satu orang ustad bidang pendidikandi Yayasan Media Amal

Islami dan 4orang ibu-ibu pemulung yang mengikuti kegiatan tersebut.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak

langsung ditujukan kepada subjek penelitian.21

Peneliti

mengumpulkan, membaca mengenai hal-hal yang akan diteliti melalui

buku-buku, jurnal, majalah, internet, pengambilan poto yang dapat

dijadikan analisa untuk hasil penelitian ini.

6. Sumber Data

Dalam penelitian ini yang dijadikan sumber data adalah sebagai berikut:

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh penelitimelalui observasi

langsung, sebagai pengamat dan wawancara langsung kepada informan

yaitu pembimbing agama dan ibu-ibu pemulung di Lebak Bulus V

Jakarta Selatan.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh penelitimelalui catatan

pribadi, dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini baik dari

20

Lexy.J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,

2000), cet ke-1, h.135 21

Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial., h.70

Page 27: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

16

referensi buku, majalah, jurnal yang ada kaitannya dengan pembahasan

penelitian ini.

7. Teknik Analisa Data

Analisa data menurut Bogdan dan Biklen, yang dikutip oleh Lexy

J. Moleong adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja pada data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dikelola,

mengsistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan. Adapun analisa data kualitatif, prosesnya sebagai berikut:

a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi

kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

b. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensistensiskan,

membuat ikhtisar dan membuat indeksnya.

c. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai

makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan,

membuat temuan-temuan umum.22

Untuk memeriksa keabsahan data penulis menggunakan teknik

triangulasi. Teknik triangulasi merupakan teknik pemeriksa keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan

pengecekan atau perbandingan terhadap data tersebut, teknik triangulasi

data yang digunakan adalah pemeriksaan terhadap sumber lain. Dalam hal

22

Lexy, J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2007), cet ke 24, h.186

Page 28: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

17

ini penulis menggunakan sumber lain yaitu kepada ibu-ibu pemulung

tentang peran yang dilakukan pembimbing agama.

Sedangkan untuk menganalisis keberhasilan bimbingan agama

dalam menanamkan pengetahuan keagamaan ibu-ibu pemulung, penulis

menggunakan teknik analisis Strengths, Weakness, Opportunities dan

Threats (SWOT), analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang

terjadi dalam hal ini penulis ingin mengetahui faktor pendukung dan

penghambat dari bimbingan agama yang dilakukan di yayasan MAI.

8. Teknik penulisan

Dalam penelitian ini peneliti berpedoman dan mengacu kepada

buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,Tesis dan Disertasi) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan oleh ceQDA, Tahun 2007,

cetakan ke-2.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan tinjauan pustaka peneliti tidak menemukan skripsi

dengan judul yang sama dan yang menjadi tinjauan pustaka dalam penelitian

ini adalah:

1. Peran penyuluh agama dalam membina akhlak umat di Kementrian Agama

RI kantor Kota Tangerang, yang ditulis oleh Muhammad Nuh. Hasil

penelitian skripsinya menunjukkan bahwa penyuluh berperan sebagai

animasi sosial, membangkitkan kesadaran masyarakat, sebagai penyampai

informasi. Penyuluh menggunakan metode dialog langsung dengan

masyarakat, memberi kesempatan bertanya, ceramah umum. Materi yang

Page 29: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

18

disampaikan melalui dakwah bil lisan, dakwah bil hal dan dakwah bil

hikmah.

2. Peran penyuluh agama dalam pembinaan akhlak anak pemulung di

Yayasan MAI Lebak Bulus V Jakarta Selatan, yang ditulis oleh Rike

Aryana.Hasil penelitiannya adalah peran penyuluh agama sebagai proses

perubahan perilaku, inisiator, fasilitator, motivator, teladan dan pemimpin.

Metode yang digunakan penyuluh agama dakwah bil lisan, bil hal dan bil

hikmah.

3. Peran pembimbing dalam menanamkan norma-norma kehidupan bagi

warga binaan sosial di panti sosial asuhan anak putra utama 6 cengkareng,

yang ditulis oleh Siti Fatimatuz Zahra. Hasil penelitiannya adalah peran

pembimbing sangat berperan dalam menanamkan norma-norma kehidupan

terutama pada norma agama dengan penanaman nilai aqidah dan ibadah,

dan norma sosial dengan menciptakan rasa kasih sayang dan saling

menghargai, metode pembimbing adalah ceramah, tanya jawab, pemberian

tugas, pembiasaan, keteladanan, sosiodarma dan demonstrasi.

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, peneliti merasa tertarik

untuk melakukan penelitian yang berinteraksi dengan kelompok pemulung

khususnya para ibu-ibu pemulung. Pada skripsi ini peneliti memfokuskan pada

peran apa saja yang dilakukan pembimbing agama kepada ibu-ibu pemulung

dalam menanamkan pengetahuan keagamaan pada ibu-ibu pemulung di

Yayasan Media Amal Islami serta apa faktor pendukung dan penghambatnya.

Page 30: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

19

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan terdiri dari: Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan

Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode

Penelitian, Tinjauan Pustaka, Sistematika Penulisan.

BAB II Tinjauan Teori terdiri dari: Peran Pembimbing Agama yang

meliputi: Pengertian Peran, Pengertian BimbinganAgama, Fungsi

dan Peran Pembimbing Agama, Ruang Lingkup BimbinganAgama.

Pengetahuan Keagamaan yang meliputi Pengertian Pengetahuan

Agama, Aspek-Aspek dalam Agama, Fungsi Agama. Pemulung

terdiri dari : Pengertian Pemulung.

BAB III Gambaran umum Yayasan Media Amal Islami yang terdiri dari :

Sejarah Berdirinya Yayasan Media Amal Islami, Visi dan Misi,

Struktur Organisasi, Program Yayasan Media Amal Islami, Data

Da’i dan Binaan Yayasan Media Amal Islami, Program dan

Kegiatan Yayasan Media Amal Islami.

BAB IV Temuan dan Analisa Data terdiri dari Identitas informan yaitu

Pembimbing Agama dan Terbimbing, Peran Pembimbing Agama

dalam Menanamkan Pengetahuan Keagamaan, Faktor Pendukung

dan Penghambat Pembimbing Agama dalam Menanamkan

Pengetahuan Keagamaan.

Page 31: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

20

BAB V Penutup terdiri dari: Kesimpulan dan Saran.

Page 32: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

20

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Peran Pembimbing Agama

1. Pengertian Peran

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, peran adalah beberapa

tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh seseorang yang berkedudukan

di masyarakat.1Lebih jauh, peran itu harus dilaksanakan dan seseorang

dikatakan dapat memainkan perannya apabila mempunyai status dalam

masyarakat.2

Menurut Soerjono Soekanto mengatakan peran sebagai prilaku

individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat, dapat dikatakan

bahwa orang tersebut menduduki suatu posisi dalam masyarakat, maka ia

pun melaksanakan suatu perannya tersebut dengan memperhatikan hak

dan kewajibannya.3

Sedangkan peran menurut teori peran (Role Theory), istilah

“peran” diambil dari dunia teater. Dalam teater seorang aktor harus

bermain sebagai seorang tokoh tertentu dan posisinya sebagai tokoh

tersebut dia diharapkan untuk berperilaku sesuai dengan yang diharapkan.

Begitu pula dalam masyarakat bahwa perilaku yang diharapkan dari tokoh

tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berada dalam kaitan dengan

1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1998), h. 854. 2 Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Press, 2006), cet ke 1, h. 91 3 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali, 1988), h.220

20

Page 33: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

21

adanya orang-orang lain yang berhubungan dengan orang atau aktor

tersebut.4

Dalam teorinya Biddle dan Thomas membagi peristilahan dalam

teori peran ada 4 golongan yaitu:

a. Orang-orang yang mengambil bagian dalam interaksi sosial

b. Perilaku yang muncul dalam interaksi tersebut

c. Kedudukan antara orang-orang dan peilaku

d. Kaitan antara orang dan perilaku.5

Lebih lanjut, menurut Getzels dan E.G. Guba dalam M. Arifin

mengatakan bahwa gaya hubungan leadership-followership, peranan

seseorang dapat mengubah tingkah laku masyarakat berikut penjelasannya:

a. Role Expectation, pengharapan dari masyarakat kepengikutan kepada

peranan kepemimpinan.

b. Need Disposition, kecenderungan pribadi manusia kepada pemenuhan

kebutuhan.

c. Sosial Behavior, tingkah laku pribadi dan sosial dalam masyarakat

akibat proses kepemimpinan-kepengikutan.6

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang dapat

dikatakan berperan jika telah memiliki status di masyarakatnya atau

diperankan dan bukan hanya memiliki status saja tetapi terdapat pula

tugas-tugas yang sebelumnya disusun berdasarkan harapanmasyarakat.

4 Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-Teori Psikologi Sosial, (Jakarta: CV. Rajawali, 1984),

h. 233-234. 5 Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-Teori Psikologi Sosial, h. 234

6M. Arifin, Psikologi Dakwah; Suatu Pengantar Studi,( Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h.

99

Page 34: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

22

Peran seseorang dapat menjadi bagian dari interaksi sosial, hal tersebut

dapat memunculkan suatu tingkah laku yang diharapkan berkaitan dengan

adanya peran seseorang yang berkedudukan di masyarakat.

2. Pengertian Bimbingan Agama

Secara etimologi kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata

“Guidance” berasal dari kata kerja “to guide” yang berarti menunjukkan,

membimbing, menuntun, atau membantu. Jika dilihat secara umum

bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntuna, namun

tidak semua bentuk bantuan adalah bimbingan.

Menurut kamus bahasa Indonesia, pembimbing adalah orang yang

membimbing, pemimpin, penuntun.7

Dalam pembahasan ini perlu dikemukakan bahwa pembimbing

merupakan orang yang melakukan bimbingan, adapun penjelasan

bimbingan menurut beberapa ahli sebagai berikut:

Menurut Crow & Crow, bimbingan dapat diartikan sebagai

bantuan yang diberikan oleh seseorang, baik pria maupun wanita yang

memilki pribadi yang baik dan pendidikan yang memadai kepada seorang

individu dari setiap usia untuk menolongnya mengemudikan kegiatan-

kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri,

membuat pilihannya sendiri dan memikul bebannya sendiri.8

7 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka,2005), cet. ke-3, h. 152. 8 Khairul Umam dan Achyar Aminudin, Bimbingan dan Penyuluhan,(Jakarta:

CV.Pustaka Setia, 1998), cet ke 1, h. 9

Page 35: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

23

Menurut M. Arifin mengatakan bahwa bimbingan adalah

menunjukkan, memberi jalan atau menuntun orang lain kearah tujuan yang

bermanfaat bagi hidupnya di masa kini dan masa mendatang.9

Lebih jauh keterkaitan antara bimbingan dengan penyuluhan,

M.Arifin mengatakan bahwa istilah penyuluhan mengandung arti

menerangi, menasehati atau memberi kejelasan kepada orang lainagar

memahami atau mengerti hal yang sedang dialaminya. Arti penyuluhan

berasal dari kata “counseling” yang kemudian dipadukan dengan

bimbingan menjadi bimbingan dan penyuluhan.10

Selanjutnya menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian

agama adalah ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan

kepada Tuhan yang maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan

dengan pergaulan manusia dengan manusia serta lingkungannya.11

Menurut Harun Nasution, agama mengandung arti ikatan-ikatan

yang harus dipegang dan dipatuhi manusia, ikatan ini mempunyai

pengaruh yang besar sekali dalam kehidupan manusia sehari-hari karena

agama mempunyai kekuatan yang paling tinggi dari manusia.12

Menurut Glock dan Stark dalam Djamaludin mendefinisikan

agama adalah sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai dan sistem

9M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama., h.1

10 M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama., h.1

11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 12

12 Harun Nasution, Islam ditinjau dari berbagai aspeknya, (Jakarta: Penerbit Universitas

Indonesia UI Press,1985),cet. Ke-5, h. 2.

Page 36: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

24

prilaku yang terlembagakan dan semuanya itu berpusat pada persoalan-

persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi.13

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan agama

adalah proses pemberian bantuan atau pertolongan yang berbentuk

pengarahan diberikan pada seseorang agar dapat memahami, mengarahkan

dan suatu usaha yang dilakukan oleh pembimbing pada terbimbingnya

secara terencana, terarah dan bertahap sesuai dengan kesulitan yang

dihadapi terbimbingnya dengan pendekatan agama.

3. Fungsi dan Peran Pembimbing Agama

a. Fungsi Pembimbing Agama

Seiring dengan kemajuan zaman dan perjalanan manusia maka

semakin kompleks problema yang dihadapinya, maka diperlukan

seseorang yang dapat mengabdikan dirinya dalam hal ini pembimbing

agama Islam yang berupaya untuk menerapkan dan mengembangkan

fungsi dari al-Qur’an dan hadits dalam kegiatan bimbingan

keagamaan.

Pembimbing agama dalam skripsi ini dapat disimpulkan oleh

penulis sebagai pihak yang memiliki peran yang tidak berbeda dengan

penyuluh agama, dengan asumsi bahwa jika penyuluh agama adalah

jabatan fungsional dan profesi yang secara formal diakui pemerintah,

Sementara pembimbing agama adalah pihak yang melakukan

13

Djamaludin Ancok dan Fuat Nashori Suroso, Psikologi Islami, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 1994), h. 76

Page 37: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

25

penyuluhan secara non formal tanpa keahlian layaknya penyuluh

agama.

Menurut Syamsul Munir, bimbingan mempunyai beberapa

fungsi sebagai berikut:

a. Fungsi pemahaman, berfungsi untuk memberikan pemahaman

terhadap diri terbimbing sendiri (keberadaan), lingkungan dan

masyarakat.

b. Fungsi pencegahan, berfungsi dalam pencegahan dan

terhindarnya seseorang dari berbagai permasalahan yang

berhubungan dengan faktor psikologisnya (perkembangan).

c. Fungsi pengentasan, berfungsi dalam pengentasan masalah dapat

perorangan ataupun kelompok, teori ini mengganti istilah fungsi

perbaikan yang mempunyai konotasi sasaran bimbingan orang

yang tidak baik (rusak).

d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, berfungsi dari

terpeliharanya dan terkembangkannya potensi positif dan kondisi

positif seseorang agar perkembangan dirinya menjadi mantap dan

terarah.

e. Fungsi advokasi, berfungsi dalam menghasilkan pembelaan

terhadap seseorang dalam rangka upaya pengembangan seluruh

potensi diri secara optimal.14

14

Syamsul Munir, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: AMZAH, 2000),h.45

Page 38: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

26

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa,

pembimbing agama berfungsi sebagai seseorang yang memberikan

informasi (edukatif) dalam hal ini dengan menanamkan ajaran agama

Islam kepada ibu-ibu pemulung dengan menyediakan dirinya sebagai

media konsultatif atas permasalahan yang ada pada lingkungan

pemulung dan kurang pengetahuan agama maka dapat sharring dan

berfungsi sebagai advokatif dalam menyelamatkan aqidah mereka dari

pengaruh kemiskinan yang mereka hadapi dan rentan dengan

kerusakan aqidahnya.

b. Peran Pembimbing Agama

Menurut Ife dalam Isbandi mengatakan bahwa sebagai

pemberdaya sosial atau agen perubah baik dari organisasi pemerintah

maupun organisasi non pemerintah dalam komunitas tertentu

diantaranya peran-perannya dibagi menjadi dua yaitu:

1. Peran Fasilitatif atau animasi sosial adalah membangkitkan

keterampilan melakukan animasi sosial menggambarkan

kemampuan petugas sebagai agen perubah atau pemberdaya

masyarakat untuk membangkitkan energi, inspirasi, antusiasme

masyarakat dan termasuk juga didalamnya mengaktifkan dalam

mengembangkan motivasi warga untuk bertindak dengan memberi

dukungan baik yang bersifat ekstrinsik (material) dan juga yang

bersifat instrinsik seperti pujian, penghargaan dalam bentuk kata-

kata ataupun sikap dan prilaku yang menunjukkan dukungan.

Page 39: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

27

2. Peran Edukasional, membangkitkan kesadaran masyarakat berawal

dari upaya menghubungkan antara individu dengan struktur yang

lebih makro. Agen perubah bertujuan untuk membantu individu

melihat permasalahan, impian, aspirasi, penderitaan ataupun

kekecewaan mereka dalam mengupayakan agar masyarakat mau

dan mampu mengatasi ketidakberuntungan mereka maka harus

mau menjalin hubungan antara satu dengan yang lain hal inilah

yang menjadi tujuan awal dari penyadaran masyarakat.15

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa peran

pembimbing yang disejajarkan oleh agen perubah yaituterbagi menjadi

dua bagian fasilitatif berupa faktor ekstrinsik melaui dukungan berupa

material sedangkan instrinsik melaui pujian dan penghargaan. Bagian

edukatif berupa upaya membangkitkan kesadaran masyarakat melalui

kegiatan yang lebih makro agar mereka mau dan mampu mengatasi

ketidakberuntungannya.

Pembimbing agama dalam komunitas pemulung penting

terutama dalam memberikan penerangan keislaman kepada para ibu

pemulung yang sekaligus sebagai الالم مدرسة الالول bagi anak-anaknya.

Mereka membutuhkan kehadiran seseorang yang dapat memberi

pemahaman, bimbingan dan motivasi dalam menjalani kehidupan

mereka dengan disertai wawasan agama untuk mewujudkan tata

kehidupan yang harmonis.

15

Isbandi Rukminto Adi, “Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan

Sosial”, (Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI, 2002),h. 199

Page 40: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

28

4. Ruang Lingkup Bimbingan Agama

Adapun dalam melakukan kegiatan pembimbing agama kepada

masyarakat dalam hal ini ditujukan pada kelompok masyarakat ibu-ibu

pemulung terdapat unsur-unsur yang melingkupi pembimbing agama,

diantaranya adalah:

a. Pembimbing Agama

Pembimbing agama sebagai juru penerang agama juga

dijelaskan dalam kitab suci Al-qur’an surat At-Taubah ayat 71, yang

didalamnya terdapat perintah untuk menyeru sesama ke jalan Allah

merupakan tugas dan kewajiban setiap muslim. Sebagaimana Allah

berfirman:

والمؤمنىن والمؤمنبت بعضهم او ليب ء بعض يب مرون بب لمعروف وينهىن عه المنكر

ويقيمىن الصلبة ويؤ تىن الزكب ة ويطيعى ن اهلل ورسىله اولئك سير حمهم اهلل ان اهلل عزيز

.حكيم

“Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan,

sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain.

Mereka menyuruh (berbuat) yang ma’ruf, dan mencegah dari yang

munkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan taat kepada

Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah.

Sungguh, Allah mahaperkasa lagi mahabijaksana”.(QS.At-Taubah

ayat 71).16

Pembimbing atau juru penerang agamadapat dikatakan sebagai

orang yang kompeten dalam meyakini akan kebenaran agama yang

dianutnya, menghayati dan mengamalkan agama karena seorang

16

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta:PT. Sygma Examedia

Arkanleema, 2009), h.198

Page 41: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

29

pembimbing agamamampu menjadi pembawa norma agama yang

konsekuen baik lahir dan batin bagi masyarakat.17

Menurut Ahmad Mubarok mengatakan peranan seorang

pembimbing agama terhadap yang dibimbing pasti harus lebih besar,

karena pembimbing agama sebagai seorang pemimpin harus memiliki

kelebihan dibanding dengan orang lain, berikut ciri pembimbing yang

dapat dikatakan sebagai seorang pemimpin masyarakat:

1. Memiliki kecakapan minimal dalam teknis kepemimpinan agama

khasnya misalnya memimpin dalam ritual keagamaan (ibadah).

2. Memiliki kecakapan secara umum dalam masyarakat juru penerang

agama memiliki ciri kharismatik.

3. Memiliki kecakapan sampai pada tingkatan tertentu misalnya

mengerti tafsir dan mengajarkannya.18

Sedangkan teori yang dikemukakan oleh R.M. Stogdill, yang

pernah melakukan penelitian tentang kepemimpinan seseorang di

dalam masyarakat menunjukkan hasil bahwa sifat dan ciri pemimpin

dalam berbagai situasi yang berbeda, tidak sama dengan pengikut-

pengikutnya.19

Menurut Arifin, dalam hubungannya dengan sikap

kepengikutan (followership) di kalangan masyarakat kita kenal adanya

tiga sebab psikologis, sebagai berikut:

17

Aida Vitayala S. Hubies, dkk, Penyuluhan Pembangunan di Indonesia, (Jakarta: PT.

Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, 1992), h. 19. 18

Ahmad Mubarok, Psikologi Dakwah, h. 202 19

M. Arifin, Psikologi Dakwah; Suatu Pengantar Studi.,h. 89

Page 42: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

30

1. Adanya dorongan mengikuti pemimpin sehingga weerstand atau

resistensi (daya tahanan) dari orang-orang untuk mengikutinya

dengan mudah dapat dilaluinya.

2. Adanya sifat-sifat khusus pada pemimpin yaitu sifat-sifat dan ciri

kepemimpinan yang mampu mempengaruhi jiwa orang lain

sehingga tertarik kepadanya.

3. Adanya kemampuan pada diri pemimpin untuk menggunakan

teknik atau metode kepemimpinan.20

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pembimbing agama adalah juru penerang,pengabdi, pembawa norma

dan penolong secara individu maupun kelompok masyarakat dalam

memecahkan masalahnyabaik secara lahiriah maupun batiniah

menyangkut kehidupan masa kini dan masa mendatang untuk ditarik

keluar dari kegelapan kecahaya kehidupan yang lebih baik dengan

berpedoman pada ajaran-ajaran agama Islam melalui dorongan dari

kekuatan iman dan takwa kepada Allah SWT.

b. Sasaran

Sasaran adalah seorang atau kelompok masyarakat yang

diberikan pencerahan, penjelasan dan pertolongan dalam memahami

masalahnya dan cara menghadapi masalah tersebut dengan bimbingan

agama yang dilakukan secara terus menerus. Prakteknya sasaran

pembimbing agama tidak terikat oleh waktu, terbuka terhadap segala

20

M. Arifin, Psikologi Dakwah; Suatu Pengantar Studi, h.90

Page 43: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

31

usia, strata sosial, jenis kelamin dan pelaksanaannya dan waktu dapat

bersifat fleksibel.

Tempat yang dapat dilakukan di rumah, masjid, gedung dan

aula, sesuai dengan pembahasan ini sasaran dalam penelitian ini adalah

untuk kelompok ibu-ibu pemulung yang aktif mengikuti kegiatan

pengajian di yayasan Media Amal Islami.

c. Materi

Materi yang digunakan pembimbing agama pada dasarnya

adalah ajaran agama Islam yang bersumber pokok dari al-Qur’an dan

Hadits meliputi aqidah, syariah dan akhlak. Pembimbing agama wajib

mengetahui bahwa al-Qur’an adalah sebagai wahyu Allah SWT,

pedoman hidup dan kehidupan manusia untuk kebahagiaan di dunia

maupun di akhirat.

d. Metode

Pengertian metode berasal dari dua kata yaitu “meta” (melalui)

dan “hodos”(jalan). Dari pengertian tersebut jelas bahwa metode

adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.

Adapun metode yangdapat digunakan sebagai berikut:

1). Metode ceramah

Metode ceramah adalah cara penyampaian pesan yang

digunakan oleh pembimbing agama dan teknik ini sudah lazim

digunakan, biasanya ceramah diartikan karena mereka menyampaikan

pesan secara lisan dan para pendengar atau terbimbing mendengarkan,

Page 44: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

32

memperhatikan dan mencatat jika diperlukan, pembimbing agama

menyajikan sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan dengan

bahasa yang mudah dimengerti.21

Dalam hal pembimbing agama yang

memberikan materi pokok ajaran Islam dan ibu-ibu pemulung yang

memperhatikan, bahkan mencatat hal yang diperlukan.

2). Metode Diskusi

Menurut Samsul Munir, metode diskusi hampir sama dengan

metode group guidance artinya ada kontak langsung antara

pembimbing dengan sekelompok terbimbing yang agak besar setelah

mereka mendengar ceramah kemudian ikut aktif berdiskusi serta

menggunakan kesempatan untuk tanya jawab.22

Dan metode ini

lanjutan dari metode diatas dan hal ini dapat mendorong terbimbing

dalam berpikir dan mengeluarkan pendapatnya pada materi yang telah

disampaikan agar dapat lebih memahami materi yang diberikan

kepadanya.

3). Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah cara penyampaian pesan dengan

sengaja pembimbing agama memperlihatkan suatu contoh dapat

berupa benda, keteladan dapat dikatakan dakwah bil hal, melalui

peristiwa, dan sebagainya dalam rangka pembimbing agama

21

Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Tangerang: PT. Ciputat

Press, 2005), h. 34-45

22 Syamsul Munir, Bimbingan dan Konseling Islam, h.71

Page 45: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

33

mementaskan sesuatu terhadap sasaran dengan maksud dan tujuan

tertentu.23

4). Metode tanya jawab

Metode tanya jawab adalah cara penyampaian pesan dengan

cara mengajukan pertanyaan atau memberikan jawaban kepada

terbimbing yang merasa bahwa penjelasan pembimbing agama yang

dirasa belum dimengerti.

Dari penjelasan metode-metode di atas maka dapat disimpulkan

bahwa metode yang dapat digunakan pembimbing agama yaitu dengan

metode ceramah, tanya jawab, metode diskusi dan metode

demonstrasi.

Dalam hal ini pembimbing agama juga dapat menggunakan

metode bil hikmah,mauhizoh hasanah, dan mujadalah bilati hiya

ahsandengan mempelajari suatu peristiwa yang dapat menanamkan

pengetahuan akan ajaran-ajaran Islam pada ibu pemulung.

e. Tujuan

Menurut M. Arifin tujuan dari penerangan agama adalah untuk

menanamkan pengertian, kesadaran, penghayatan dan pengamalan

ajaran agama yang dibawa oleh penerang agama.24

Selanjutnya menurut M. Lutfi tujuan dari kegiatan yang

dilakukan oleh pembimbing agama adalah menyelenggarakan dan

membantu seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat agar dapat

23

Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, h. 34-45 24

M. Arifin, Psikologi Dakwah; Suatu Pengantar Studi,.h.4

Page 46: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

34

mengenal, mengarahkan dan mewujudkan dirinya sendiri sebagai

manusia seutuhnya sehingga terbuka jalannya untuk mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.25

f. Tolak Ukur peran pembimbing agama

INPUT THRUPUT OUTPUT

(sikap, kepribadian dan (kognisi, konasi, emosi yang (perubahan sikap/tingkah

Motivasi yang diberikan berada dalam proses penerimaan laku berupa kesadaran

oleh pembimbing agama) pengaruh pembimbing agama). Penghayatan/pengamalan

ajaran agama/ ibadah.

FEEDBACK (umpan balik)

Penjelasan:

Input yang diberikan pembimbing agama yang terlihat dari

hubungan pengaruh mempengaruhi antara juru penerang dengan

sasarannya, sehingga terwujudlah suatu rangkaian proses cybernetic yaitu

INPUT yang berupa motivasi dakwah yang dibawa oleh juru penerang

agama dengan sikap dan kepribadiannya kearah sasaran dakwah yang

berupa manusia sebagai individu dan anggota masyarakat dimana tiga

kekuatan rohaniah digerakkan (kognisi, konasi dan emosi) melalui proses

belajar sehingga timbul pengertian, kesadaran, penghayatan dan

pengamalan agama yang merupakan THRUPUT sedangkan tingkah laku

yang berubah berupa pengamalan agama merupakan OUTPUT.26

25

M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan /Konseling Islam, (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008).h.99 26

M. Arifin, Psikologi Dakwah; Suatu Pengantar Studi,.h.18

Page 47: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

35

B. PengetahuanKeagamaan

1. Pengertian Pengetahuan Agama

Menurut kamus besar bahasa Indonesia kata pengetahuan berasal

dari kata “tahu” yang berarti mengerti setelah melihat, menyaksikan,

mengalami. Dan setelah mendapat awalan peng- dan akhiran an- yang

artinya segala sesuatu yang diketahui, kepandaian atau segala sesuatu yang

diketahui berkenaan dengan hal pelajaran.27

Menurut Julian Baggini mengatakanpengetahuan adalah

kepercayaan sejati yang dibenarkan sebagai tiga bagian tentang

pengetahuan yaitu kepercayaan, fakta bahwa kepercayaan itu benar dan

fakta bahwa seseorang bisa menyediakan cerita rasional untuk

mewujudkan bahwa kepercayaan itu benar.28

Lebih lanjut menurut Jujun S. Suriasumantri mengatakan

pengetahuan merupakan segenap apa yang diketahui manusia tentang

suatu objek tertentu yang akan mempengaruhi prilaku, termasuk di

dalamnya adalah ilmu yang merupakan bagian dari pengetahuan.29

Selanjutnya, pengertian agama menurut sosiologi merupakan

definisi yang empiris. Sosiologi tidak pernah memberikan definisi agama

yang evaluative (menilai). Ia “angkat tangan” mengenai hakiki agama,

baik atau buruknya agama atau agama-agama yang tengah diamatinya.

Pengamatan ini hanya sanggup memberikan definisi yang deskriptif

27

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), cet ke-1, h.884 28

Julian Baggini, Lima Tema Utama Filsafat, (Jakarta: Teraju, 2004),h. 28 29

Jujun S. Suriasumantri, filsafat Ilmu sebuah pengantar popular, (Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan,2005), h. 104

Page 48: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

36

(menggambarkan apa adanya), yang mengungkapkan apa yang dimengerti

dan dialami pemeluk-pemeluknya.30

Menurut kamus besar bahasa Indonesia,agama setelah mendapat

awalan ke- dan akhiran –an kata keagamaan berarti yang berhubungan

dengan nilai-nilai agama yang diajarkan dalam syariat Islam.31

Dari pengertian di atas perlu dikemukakan kembali bahwa dalam

membicarakan masalah tentang keagamaan, antara pengetahuandan

pengamalanagamaseseorang merupakan perwujudan dari sikap keagamaan

yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar

ketaatannya terhadap agama.

Hal di atas dikarenakan adanya konsistensi antara kepercayaan

terhadap agama sebagai unsur kognitif, perasaan terhadap agama sebagai

unsur afektif dan perilaku terhadap agama sebagai unsur konatif. Jadi,

sikap keagamaan merupakan integrasi secara komplek antara pengetahuan

agama, perasaan agama serta tidakan keagamaan dalam diri seseorang.32

Ungkapan di atas diperkuat oleh pendapat Mc. Guire yang dikutip

oleh Bambang Syamsul, proses perubahan sikap dari tidak menerima

menjadi menerima berlangsung melalui tiga tahap perubahan sikap yaitu

30

Hendropuspito, OC, Sosiologi Agama, (Yogyakarta: Kanisius, 1983), cet 1, h. 29. 31

Tim Penyusunan Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), cet ke 10, h.1 32

Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada Utama, 1996), cet ke

1, h.212

Page 49: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

37

perhatian(attention), pemahaman(comprehension), dan

penerimaan(acceptance).33

Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan agama bersifat mutlak dan

wajib diyakini oleh para pemeluk agama. Pengetahuan agama yang lebih

penting disamping informasi tentang Tuhan, juga informasi tentang iman

kepada hari akhir (ukhruwi)merupakan ajaran pokok agama dan sekaligus

merupakan ajaran yang membuat manusia optimis akan masa depannya ini

dapat dilihat secara langsung dan tidak langsung dalam sikap

keagamaannya.

2. Aspek-Aspek dalam Keagamaan

Sebagaiamana telah diketahui bahwa keagamaan di atas adalah

ajaran Islam, ajaran yang paling sempurna karena memang semuanya ada

dalam Islam, mulai dari urusan kebersihan sampai urusan negara, Islam

telah memberikan petunjuk di dalamnya.

Menurut Endang Saifudin dalam Djamaludin mengatakan bahwa

pokok ajaran Islam pada aqidah, syariah dan akhlak.34

a. Aqidah

Aqidah menunjuk pada seberapa tingkat keyakinan muslim

terhadap kebenaran ajaran-ajaran agamanya, terutama terhadap ajaran-

ajaran yang bersifat fundamental dan dogmatik, keyakinan tersebut dalam

33

Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama, (Bandung::CV PUSTAKA SETIA, 2008),

cet ke-1, h.57 34

Djamaludin Ancok dan Fuad N.Suroso, Psikologi Islami, h.79

Page 50: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

38

Islam menyangkut keyakinan tentang Allah, para malaikat, Nabi (Rasul),

kitab-kitab Allah, surga dan neraka, serta qadha dan qadar.35

Lebih lanjut, menurut Thib dalam bukunya mengatakan bahwa

Aqidah merupakan ajaran Islam yang bersifat fundamental yang berkaitan

dengan dasar-dasar keyakinan dalam Islam. Aqidah juga merupakan titik

sentral di atas syariat dan akhlak. Aqidah tersusun atas enam unsur pokok

yang terdapat dalam rukun iman yaitu iman kepada Allah SWT, iman

kepada malaikat, iman kepada kitab-kitab, iman kepada Rasul, iman akan

adanya hari akhir dan iman kepada takdir.36

Selanjutnya, aqidah yang terdapat di dalamnya keimanan. kata

iman menurut bahasa artinya al-tashdiq berarti membenarkan, yang

dimaksud di sini adalah membenarkan dalam hati. Menurut istilah kata

iman berarti membenarkan terhadap segala ketentuan agama yang dibawa

oleh Nabi Muhammad SAW, yang wajib diketahui.37

b. Syariat

Syariat menurut kamus besar bahasa Indonesia, “syariat” diartikan

sebagai hukum agama yang menetapkan peraturan hidup manusia, baik

hubungannya dengan Allah, sesama manusia dan alam sekitar.38

Kata syariat di sini diartikan sebagai Islam yang secara etimologis

berarti tunduk, patuh, menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah. Dan

35

Djamaludin Ancok dan Fuad N.Suroso, Psikologi Islami, h.80 36

Ahmad Thib Raya dan Siti Musdah Mulia, Menyelami Seluk Beluk Ibadah Dalam

Islam, (Bogor: Kencana, 2003), h.23 37

Oneng Nurul Bariyah, Materi Hadits (tentang Islam, hukum, ekonomi, sosial dan

lingkungan), (Jakarta: Kalam Mulia, 2007),h. 8 38

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1115

Page 51: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

39

menurut istilah kata syariat (Islam) yaitu tunduk dan taat kepada Allah

serta mengesakanNya dengan melaksanakan kewajiban pokok yang

menjadi rukun Islam.39

Syariat juga diartikan sebagai segala aturan yang diturunkan oleh

Allah SWT yang harus dihadapi oleh seorang muslim. Syariat juga dapat

diartikan sebagai segala bentuk perbuatan yang harus dilakukan dan

ditinggalkan oleh seorang muslim. Syariat terdiri atas lima unsur yang

terdapat dalam rukun Islam yaitu syahadatain, mendirikan shalat,

mengeluarkan zakat, puasa di bulan Ramadhan dan menunaikan ibadah

haji.40

c. Akhlak

Akhlak menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah budi pekerti

atau kelakuan seseorang.41

Akhlak juga merupakan aspek Islam yang

mengatur tata krama, sopan santun, dan perilaku manusia yang

hubungannya bukan saja dengan Allah SWT, sesama manusia dan alam

sekitarnya tetapi juga akhlak manusia terhadap dirinya sendiri.

Adapun menurut Ismail, akhlak yaitu keadaan jiwa yang

mengajaknya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tanpa melalui

pertimbangan pemikiran terlebih dahulu.42

Menurut Djamaludin Ancok mengatakan “akhlak” menunjuk pada

seberapa tingkatan muslim berperilaku dimotivasi oleh ajaran-ajaran

39

Oneng Nurul Bariyah, Materi Hadits (tentang Islam, hukum, ekonomi, sosial dan

lingkungan), h. 6 40

Ahmad Thib Raya dan Siti Musdah Mulia, h.25 41

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 20 42

Ismail Tholib, Risalah Akhlak, (Yogyakarta: CV. Bina Usaha, 1984), h.1

Page 52: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

40

agamanya, yaitu bagaimana individu berelasi dengan dunianya, terutama

dengan manusia lain. Dalam keberislaman hal ini meliputi perilaku suka

menolong, bekerjasama, berderma, menyejahterakan dan

menumbuhkembangkan orang lain, dan lain sebagainya.43

Dapat disimpulkan bahwa aspek dalam agama Islam mencakup

tiga aspek besar yaitu aqidah, syariah dan akhlak. ketiga-tiganya

merupakan aspek yang saling berkaitan dalam diri seseorang.

3. Fungsi- Fungsi Agama

Menurut Bambang Syamsul Arifin dalam bukunya menjelaskan

bahwa fungsi agama bagi kehidupan masyarakat dalam praktiknya,

sebagai berikut:

a. Fungsi Edukatif

Penganut agama berpendapat bahwa ajaran agama yang mereka anut

memberikan ajaran-ajaran yang harus dipatuhi, ajaran agama secara

yuridis berfungsi menyuruh dan melarang, kedua unsur suruhan dan

larangan ini mempunyai latar belakang mengarahkan bimbingan agar

pribadi penganutnya menjadi baik dan terbiasa dengan ajaran agama yang

dianutnya.

b. Fungsi Penyelamatan

Dimana pun manusia berada dia selalu menginginkan dirinya selamat,

keselamatan yang diberikan agama kepada penganutnya adalah

keselamatan yang meliputi dua alam yaitu dunia dan akhirat.

43

Djamaludin Ancok dan Fuad N.Suroso, Psikologi Islami, h.81

Page 53: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

41

c. Fungsi Pendamai

Melalui agama seseorang yang bersalah atau berdosa dapat mencapai

kedamaian batin melalui tuntunan agama. Rasa berdosa dan rasa bersalah

akan segera menjadi hilang dari batinnya apabila seorang pelanggar telah

menebus dosa.

d. Fungsi Kontrol

Ajaran agama oleh penganutnya dianggap sebagai norma, sehingga

dalam hal ini agama berfungsi sebagai pengawasan sosial secara individu

maupun kelompok.

e. Fungsi Pemupuk rasa Solidaritas

Para penganut agama yang sama secara psikologis akan merasa

memiliki kesamaan dalam kesatuan, iman dan kepercayaan. Rasa kesatuan

ini akan membina rasa solidaritas dalam kelompok maupun perseorangan

bahkan membina rasa persaudaraan yang kokoh.

f. Fungsi Transformatif

Ajaran agama dapat mengubah kehidupan kepribadian seseorang atau

kelompok menjadi kehidupan baru sesuai dengan ajaran agama yang

dianutnya, ajaran agama mampu mengubah kesetiannya pada adat atau

norma kehidupan yang dianut sebelum itu.

g. Fungsi Kreatif

Ajaran agama mendorong dan mengajak para penganutnya untuk

bekerja produktif bukan saja untuk kepentingan sendiri tetapi kepentingan

orang lain.

Page 54: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

42

h. Fungsi Sublimatif

Ajaran agama menguduskan segala usaha manusia, bukan saja yang

bersifat agama ukhrawi melainkan juga bersifat duniawi.44

Dan menurut Mukti Ali mengatakan bahwa agama berfungsi dalam

pembangunan yaitu sebagai ethos pembangunan dan sebagai motivasi.

Adapun penjelasannya sebagai berikut:

a. Sebagai ethos pembangunan maksudnya adalah bahwa agama yang

menjadi anutan seseorang atau masyarakat jika diyakini dan

dihayati secara mendalam mampu memberikan suatu tatanan nilai

moral dan sikap.

b. Sebagai motivasi maksudnya adalah ajaran agama yang sudah

menjadi keyakinan mendalam akan mendorong seseorang atau

kelompok untuk mengejar tingkat kehidupan yang lebih baik.45

Dari beberapa fungsi di atas dapat disimpulkan bahwa keagamaan

yang diketahui, dihayati dan diamalkan oleh seseorang mampu

memberikan fungsi edukatif, penyelamat, pendamai, sosial kontrol,

pemupuk persaudaraan, transformatif, kreatif dan sublimatif dan agama

juga berperan dalam pembangunan yakni sebagai ethos pembangunan dan

motivasi bagi masyarakat dalam penelitian ini difokuskan kepada ibu-ibu

pemulung dalam komunitasnya.

44

Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama, h. 149 -151 45

Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 2007), h.288

Page 55: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

43

C. Pemulung

1. Pengertian Pemulung

Pemulung berasal dari kata “pulung” yang mempunyai arti

mengumpulkan barang bekas (limbah) yang terbuang (sampah) untuk

dimanfaatkan sebagai bahan produksi dan lain-lain. Sedangkan pemulung

adalah orang yang mencari nafkah dengan jalan mencari dan memungut

serta memanfaatkan barang bekas kemudian menjualnya kepada

pengusaha yang akan mengolahnya kembali menjadi barang komoditas.46

Sedangkan menurut Argo Twikromo dikutip Arif mengatakan

bahwa pemulung adalah orang yang mempunyai pekerjaan utama sebagai

pengumpul barang-barang bekas untuk mendukung kehidupannya sehari-

hari dan hidup mereka tidak mempunyai kewajiban formal dan tidak

terdaftar di unit administrasi pemerintahan.47

Pemulung bekerja di tempat yang kumuh dan merupakan kategori

sosial yang belum mendapatkan tempat terhormat di mata masyarakat

umum, karena pekerjaan memulung selalu dicemoohkan oleh sebagian

besar masyarakat, sebagai orang yang “tidak bisa dipercaya” keadaan

semacam ini secara otomatis akan membentuk strata dimana strata

pemulung menempati diri terbawah atau memiliki harga diri yang

rendah.48

46

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan., Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.906 47

Arif Rohman, Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan Tuna Sosial, artikel

diakses pada tanggal 14 Oktober 2012, dari

http://rafif.multiply.com/journal/item/772?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem 48

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan Balai

Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional, Yogyakarta: 1992), h. 140

Page 56: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

44

Ada dua jenis pemulungyaitupemulung lepas yang bekerja sebagai

swausahadan pemulung yang tergantung pada seorang bandar yang

meminjamkan uang ke mereka dan memotong uang pinjaman tersebut saat

membeli barang dari pemulung. Pemulung berbandar hanya boleh menjual

barangnya ke bandar dan tidak jarang bandar memberi tempat tinggal

kepada pemulung, biasanya di atas tanah yang ditempati bandaratau di

mana terletak tempat penampungan barangnya.

Pemulung juga termasuk pekerja sektor informal yang sampai saat

ini belum mendapatkan pelayanan kesehatan sebagaimana mestinya. Hal

ini baru sekedar kesehatan badannya belum lagi masalah haknya sebagai

warga negara yang berhak juga mendapatkan hak pendidikan dan

keamanan.49

Selanjutnya, masalah yang sering dirasakan pemulung dan anggota

keluarganya adalah stigma masyarakat yang negatif terhadapnya. Hal

inilah yang menjadi kepedihan tersendiri bagi para pemulung, namun jika

dilihat dari pekerjaannya sehari-hari sebenarnya para pemulung adalah

pahlawan kebersihan.

Menurut hasil pengamatan peneliti, ada hal lain yang dihadapi

pemulung adalah penentuan harga dari ketua lapak yang semakin tinggi,

hal ini yang membuat para pemulung harus bekerja keras mengerahkan

tenaganya dengan bantuan anak dan isteri mereka, dengan begitu waktu

49

Junaedi, Semangat Kerja Pemulung Sampah, Pahlawan Lingkungan yang Terlantar, di

akses pada tanggal 27 Nopember 2012 dari http://www.stosfest.org/wp-

content/uploads/2012/02/Junaedi-Semangat-Kerja-Pemulung-Sampah-Pahlawan-Lingkungan-

yang-Terlantar.pdf

Page 57: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

45

mereka sehari-harinya akan tersita untuk memenuhi kebutuhan sehari-

harinya sehingga untuk memperoleh hak pendidikan apalagi pendidkan

agama sangat sulit untuk terpenuhi.50

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemulung adalah

orang yang mempunyai pekerjaan mengumpulkan barang-barang bekas

dan menjualnya kepada jurangan atau ketua lapak dan hasilnya untuk

mencukupi dan meemenuhi kebutuhan hidupnya dan menurut jenisnya

pemulung terbagi menjadi dua yaitu pemulung lepas dan pemulung yang

bergantung pada ketua lapak (bandar), sampai saat ini para pemulung

belum dikatakan berhak untuk mendapatkan hak-haknya.

Asumsi peneliti bahwa keadaan pemulung yang serba kekurangan

di atas, maka perlu bagi mereka mempunyai seseorang yang mampu

membimbing dan memberikan basic agama sebagai sandaran hidup

dengan bekal pengetahuan agama yang dilakukan secara kontinyu dan

sedikit paksaan bahwa mempelajari agama itu penting dan dalam

pembiasaan proses belajar agama tersebut akan menumbuhkan minat

untuk mengamalkan agamanya dalam kehidupannya sehari-hari, serta

menjadi acuan hidup untuk selalu optimis walaupun dalam keadaan

apapun.

Posisi ibu pemulung sangat besar manfaatnya jika kekosongan

waktu mereka diisi dengan kegiatan yang lebih bermanfaat seperti

mengikuti kegiatan pengajian yang diadakan oleh penyuluh agama di

50

Hasil observasi penulis ketika berada di lapak pemulung pada tanggal 28 Desember

2012 pukul 11.28

Page 58: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

46

lembaga tertentu yang didalamnya berisi materi-materi agama, seputar

aqidah, akhlak dan syariah (ibadah) yang bermanfaat bagi kebaikan

dirinya sendiri, keluarga dan umumnya pada komunitasnya.

Page 59: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

47

BAB III

GAMBARAN UMUM YAYASAN MEDIA AMAL ISLAMI

A. Sejarah Berdirinya Yayasan Media Amal Islami

Pada awalnya Yayasan Media Amal Islami ini didirikan oleh bapak H.

Aslih Ridwan, MA yang sering dipanggil dengan sebutan “abu” yang tinggal

di Jalan Lebak Bulus V No.34, beliau lahir di Jakarta tanggal 11 Juli 1967 dan

memiliki riwayat pendidikan strata dua dalam bidang keagamaan yaitu S1

Fakultas Dakwah di STAI Al-Hikmah dan melanjutkan S2 Tafsir di PTIQ

pada tahun 2009. Beliau mendirikan Yayasan Media Amal Islami sejak tahun

1999, aktifitas dakwah beliau telah tercatat sebagai Ketua sekaligus pendiri

yayasan Media Amal Islami, sebagai pengisi acara “Nasi Ulam” (Nasihat

Ulama) di Bens Radio, sebagai ketua GPMI (Gerakan Persaudaraan Muslim

Indonesia) dan sebagai Account Executive Majalah Aulia.

Berawal dari keprihatinan beliau dalam memandang kaum bawah

khususnya pemulung sebagai kaum yang lemah bukan saja secara finansial

tetapi juga aqidah mereka dan keimanan mereka mudah untuk berpindah

agama, dengan pemberian bantuan-bantuan berupa sembako dan bentuk

perhatian orang-orang non muslim yang memiliki tujuan tertentu kepada para

pemulung di sekitar Lebak Bulus Jakarta Selatan. Atas dasar keprtihatinan

beliau yang didorong oleh dukungan lurah Cilandak untuk menyelamatkan

aqidah kaum bawah yaitu pemulung dan kaum dhua’fa maka didirikanlah

yayasan yang diberi nama Media Amal Islami yang sesuai dengan namanya

yaitu yayasan yang fokus melakukan amal sholeh.

47

Page 60: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

48

Yayasan Media Amal Islami adalah Yayasan independen non

partisipan yang berdiri pada tanggal 4 Jumadil Tsaniyah 1428 H atau

bertepatan dengan 19 Juni 2007. Yayasan Media Amal Islami ini berada di

Jalan Lebak Bulus V No.34 Fatmawati, Cilandak Barat Jakarta Selatan.

Dasar hukum atau aspek legal yayasan ini disesuaikan dengan SK

Menteri Hukum dan HAM RI No. C-3225.HT.01.02 tahun 2007 dan surat izin

Dinas Sosial Jakarta Selatan No. 09.12430.250/078.6. Yayasan ini bergerak

dalam bidang dakwah, pendidikan dan ekonomi yang mempunyai tujuan

meningkatkan taraf hidup kaum bawah dhuafa dan pemulung untuk

mendapatkan haknya dalam bidang pendidikan non formal sesuai dengan

wawancara penulis dengan H. Aslih Ridwan, MA seperti berikut:

“Pendidikan untuk kaum bawah dalam hal ini pemulung saya rasa

penting karena mereka gak ada yang didik, kurang pengetahuan

agama, mereka tidak punya uang untuk membayar guru kerumahnya.

Jadi, kita rasa kaum bawah seperti mereka juga perlu mendapatkan

pendidikan dan bekal ilmu karena mereka rentan dan hidup dalam

lingkungan yang slum atau kumuh gampang buat menukar aqidahnya.

Maka kita rasa penting untuk gerak cepat menarik mereka kembali

dalam rangka menyelamatkan aqidahnya”.1

Lembaga Yayasan Media Amal Islami merupakan lembaga agama

yang memiliki keprihatinan bagi kaum bawah dimaksudkan juga kepada para

pemulung disekitar yayasan ini, kegiatan yayasan diantaranya melakukan

pembinaan khususnya pendidikan agamanya guna memelihara aqidah mereka

dan memberikan bekal ilmu yang bermanfaat untuk dirinya sendiri, keluarga

dan masyarakat. Para pengurus yayasan yang memahami persoalan umat yang

1 Wawancara pribadi dengan H. Aslih Ridwan MA, di Yayasan Media Amal Islami

Lebak Bulus Jakarta Selatan, tanggal 10 Desember 2012.

Page 61: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

49

kian kompleks menuntutnya untuk selalu berinovasi dan bekerja keras dalam

menyelesaikannya, oleh karenanya dibutuhkan sejumlah orang yang memilki

kesamaan visi dan cita-cita untuk mewujudkan nilai-nilai Islam dalam

kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara melalui aktifitas

dakwah, sosial dan pendidikan.2

B. Visi dan Misi

Adapun visi misi didirikan yayasan ini untuk mencapai keberhasilan

dalam mencapai tujuan yang hendak diprioritaskan yaitu:3

Visi :Menjadikan sebuah lembaga dambaan ummat yang unggul dalam

menentaskan kaum dhu’afa menjadi kaum yang mandiri dan berakhlak yang

shaleh.

Misi :

1. Melaksanakan dakwah bil lisan dan bil hal kepada masyarakat dhu’afa

2. Meringankan beban kaum dhu’afa

3. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dengan pelatihan bagi

kaum dhu’afa

4. Mengembangkan menagemen ilmu pengetahuan sehingga tercipta

kesejahteraan ummat

5. Mengajak kaum yang berkemampuan untuk aktif dan peduli terhadap

kaum dhu’afa

6. Mendorong dan memfasilitasi para kader yang terlibat aktif untuk

menjadi pengajar dan Pembina dengan memberikan ruang dan

2AD/ART Yayasan Media Amal Islami tahun 2008

3AD/ART Yayasan Media Amal Islami tahun 2008

Page 62: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

50

kesempatan yang besar untuk mengembangkan diri, meningkatkan

keilmuan dan kesejahteraannya.

C. Struktur Organisasi

Pendiri dan Ketua Umum : H. Aslih Ridwan, MA

Wakil Ketua Umum : M. Iqbal Siregar

Sekretaris Umum : Sigit Kuntoro

Wakil sekretaris : Dina Banonwati S.Sos. I

Bendahara Umum : Zhillan Sofandi

Wakil bendahara 1 : Dzulfitri Sulaiman S.Pd. I

Wakil Bendahara 2 : Fathi Ihsan.4

D. Program- Program Yayasan Media Amal Islami

1. Program Sosial Kemanusiaan

a. Pengasuhan dan santunan Yatim & Dhu’afa

b. Pengobatan gratis

c. Bantuan korban bencana alam

d. Pelatihan penanggulangan bencana

2. Program dakwah

a. Pelatihan imam dan da’i

b. Tebar da’I ke komunitas pemulung & papua Barat

c. Pembinaan masyarakat pemulung

d. Training motivasi, skills dan leadership anak yatim, dhu’afa dan

pemulung.

4Data monografi Yayasan Media Amal Islami 2010

Page 63: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

51

3. Pendidikan untuk anak yatim & dhu’afa

a. PKBM berupa paket A,B & C (Lebak Bulus Jakarta Selatan)

b. Madrasah Diniyah (Lebak Bulus Jakarta Selatan, Ds Curug Parung dan

Pedurenan Gn. Sindur Bogor)

c. PAUD (Ds. Curug Parung dan Pedurenan Gn. Sindur Bogor)

4. Program Pembangunan

a. Penyelesaian Asrama yatim & Dhu’afa

b. Masjid Al-Kautsar & Pondok Da’I Mandiri

c. Penyelesaian Gedung Madrasah Diniyah & PAUD

E. Data Da’I dan Mustahiq

Guru Madrasah Diniyyah : 9 orang

Guru PAUD : 6 orang

Guru TPA Pemulung : 10 orang

Da’I : 47 orang

Total : 72 orang

Data Mustahiq dan Binaan MAI

Dhu’afa, yatim,jompo : 550 orang

Komunitas pemulung : 625 orang

Rawa Bengkel, Cengkareng : 350 orang

Duren Mekar, Sawangan : 200 orang

Total : 1725 orang

Page 64: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

52

F. Kegiatan-Kegiatan Yayasan Media Amal Islami

Adapun kegiatan yang sudah berjalan dan terus dilakukan oleh

Media Amal Islami sampai saat ini, antara lain:

1. Madrasah Diniyah Media Amal Islami setiap Senin sampai Jum’at.

2. Pengajian kaum ibu setiap minggu.

3. Pengajian Remaja setiap hari Minggu.

4. Pengajian Pemulung setiap malam Jum’at dan malam Ahad.

5. Pengajian para napi satu kali seminggu.

6. Santunan untuk 500 dhu’afa, yatim, janda, dan jompo setiap 10

hari menjelang Idul Fitri.

7. Penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah pada dhu’afa dan yatim desa

Gunung Sindur.

8. Penyaluran hewan qurban pada hari raya Idul Adha.

9. Pengajian di Komunitas kusta Tangerang

10. Pembinaan masyarakat di Rawa bengkel

Page 65: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

53

BAB IV

TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISA DATA

A. Identitas Informan

1. Pembimbing Agama

Pembimbing agama merupakan seorang juru penerang, pengabdi,

pembawa norma dan penolong secara individu maupun kelompok kepada

masyarakat dalam memecahkan masalahnya baik secara lahiriah maupun

batiniah menyangkut kehidupan masa kini dan masa mendatang untuk

ditarik keluar dari kegelapan kecahaya kehidupan yang lebih baik dengan

berpedoman pada ajaran-ajaran agama Islam melalui dorongan dari

kekuatan iman dan takwa kepada Allah SWT.

Secara akademis pembimbing agama harus memilki wawasan yang

luas serta mempunyai kemampuan dalam bidangnya terutama dalam

bidang agama yang berpedoman pada Al-Qur’an dan hadits.

Penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil observasi, wawancara

dan dokumentasi yang peneliti lakukan di Yayasan Media Amal Islami

dan sekitarnya yang merupakan komunitas pemulung di Lebak Bulus V

Jakarta Selatan. Dari hasil penelitian diketahui identitas pembimbing

agama sekaligus yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah

tigaorang ustad yang mempunyai kontribusi dalam menanamkan

pengetahuan agama melaui pengajian di yayasan Media Amal Islami,

diantaranya ketua, sekretaris dan satu orang ketua bidang pendidikan dan

dakwah di yayasan Media Amal Islami.

Page 66: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

54

Adapun identitas pembimbing agama yang menjadi subjek dalam

penelitian ini dalam melakukan fungsinya sebagai juru penerang

keagamaan di Yayasan Media Amal Islami Lebak Bulus Jakarta Selatan,

sebagai berikut:

a. H. Aslih Ridwan, MA

Bapak H.Aslih Ridwan, MA yang sering dipanggil dengan

sebutan “abu”, bertempat tinggal di Jalan Lebak Bulus V No.34, beliau

lahir di Jakarta tanggal 11 Juli 1967 dan memiliki riwayat pendidikan

Strata dua dalam bidang agama yaitu S1 Ilmu Dakwah di STAI Al-

Hikmah dan melanjutkan S2 Tafsir di PTIQ lulus pada tahun 2009.

Beliau mulai mendirikan Yayasan Media Amal Islami sejak

tahun 1999 pada saat itu belum berdirinya gedung yayasan seperti saat

ini, namun beliau yakin yayasan ini mampu menjadi agen perubahan

dan pelayanan bagi kaum masyarakat bawah dalam hal ini pemulung.

Aktifitas beliau dalam menyampaikan dakwah baginya sudah menjadi

panggilan hati, aktifitas beliau tercatat sebagai ketua sekaligus pendiri

yayasan Media Amal Islami, sebagai pengisi acara “Nasi Ulam”

(Nasihat Ulama) di Bens Radio, sebagai ketua GPMI (Gerakan

Persaudaraan Muslim Indonesia) dan sebagai Account Executive

Majalah Aulia.

Berawal dari keprihatinan beliau dalam memandang kaum

bawah khususnya komunitas pemulung sebagai kaum yang lemah

bukan saja secara finansial tetapi juga lemah dari sisi aqidah mereka

Page 67: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

55

dan keimanan mereka rentan untuk berpindah agama, dengan bujukan

pemberian bantuan-bantuan berupa sembako, rekreasi dan bentuk

perhatian orang-orang non muslim yang memiliki tujuan

mengkristenisasi mereka. Atas dasar keprtihatinan itulah beliau

terdorong untuk cepat-cepat melakukan pembinaan agama kepada

komunitas pemulung di Lebak Bulus, selain itu beliau juga mendapat

dukungan dari Lurah Cilandak Barat untuk misi yang sama yaitu

menyelamatkan aqidah kaum bawah yaitu pemulung. Maka

didirikanlah yayasan yang diberi nama Media Amal Islami yang sesuai

dengan namanya yaitu yayasan yang fokus melakukan amal sholeh.1

b. Sigit Kuntoro, S.Pd.I

Pria kelahiran Jepara ini lahir pada tanggal 12 Februari 1975,

beliau tinggal di Jalan kampung kebun No.35 Sawangan, Depok.

Beliau ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang diadakan di

yayasan Media Amal Islami sejak tahun 2008, selain itu beliau

menamatkan pendidikan Strata satu bidang pendidikan Islam yakni S1

di STAI Al-Aqidah Jakarta tahun 2010. Ustad Sigit sangat peduli

terhadap permasalahan hidup kaum bawah dalam hal ini pemulung,

inilah yang membuatnya merasa termotivasi dan terpanggil untuk

mendedikasikan dirinya dalam memberikan penerangan keagamaan

kepada para pemulung di sekitar yayasan Media Amal Islami.2

1Wawancara Pribadi dengan H. Aslih Ridwan, di Yayasan Media Amal Islami, tanggal 24

Desember 2012. 2Wawancara Pribadi dengan Ustad Sigit Kuntoro, di Yayasan Media Amal Islami,

tanggal 24 Desember 2012.

Page 68: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

56

Ustad Sigit menjabat sebagai sekretaris umum di Yayasan

Media Amal Islami, namun beliau juga memberikan bimbingan agama

untuk para ibu-ibu pemulung jika ustad yang bertugas berhalangan

hadir. Pengalaman beliau dalam mendidik para pemulung di

komunitasnya, khususnya yang berada dekat dengan yayasan terbilang

cukup lama dan usaha beliau boleh dikatakan langka karena beliau

juga merasakan sulitnya menarik kepercayaan dan partisipasi mereka

khususnya ibu-ibu pemulung untuk mengikuti kegiatan bimbingan

agama di yayasan ini, namun perlahan tapi pasti beliau yakin kegiatan

ini dapat menjadi input kebaikan bagi para ibu pemulung dan

umumnya lingkungan pemulung dalam menanamkan kesadaran

mereka untuk terus berada dalam koridor ajaran Islam.

c. Dzulfitri Sulaiman, S.Pd.I

Ustad Dzulfitri Sulaiman lahir di Jakarta pada tanggal 4 Juli

1983, beliau akrab dengan panggilan “ustad Hafid”, beliau tinggal di

Jalan Kesadaran Pamulang No.20 Tangerang Selatan. Beliau

menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Pendidikan Agama Islam di

IAIN sekarang dikenal dengan Universitas Syarif Hidayatullah, lulus

pada tahun 2010. Sosoknya sederhana dan hangat terhadap masyarakat

binaan di yayasan. Keikutsertaannya pada yayasan ini didorong oleh

semangatnya dalam mengaktualisasikan dirinya dengan membantu

Page 69: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

57

kaum bawah untuk mendapatkan hak pendidikan khususnya

pendidikan agama.

Beliau menjabat sebagai ketua bidang pendidikan dan beliau

juga yang mengatur sistem bidang pendidikan mulai dari narasumber,

materi, jadwal kegiatan dan hasil yang ingin di capai dari kegiatan

tersebut. Beliau sangat prihatin dari sisi pemahaman agama mereka

yang masih minim, khususnya pada anak-anak, remaja dan ibu-ibu

pemulung di sekitar yayasan Media Amal Islami ini yang merupakan

komunitas pemulung. Beliau juga terlibat langsung dalam kegiatan

bimbingan agama tersebut.3 Sosok ustad Hafid disenangi oleh

masyarakat binaan karena memiliki sifat humoris selain itu beliau juga

memiliki sifat kepemimpinan yang baik kepada para rekan di yayasan

dan terhadap kehidupan kaum bawah dalam memenuhi hak-haknya

dalam bidang pendidikan.

2. Terbimbing

Sasaran dapat dilakukansecara individual ataupun kelompok,

terbimbing merupakan sasaran untuk diberikannya bimbingan agama yang

dilakukan oleh pembimbing dengan membantu mereka dalam menghadapi

permasalahan yang sedang dialami dengan pendekatan agama. Peneliti

dalam penelitian ini berpartisispan dalam kegiatan bimbingan agama

tepatnya pengajian para ibu pemulung yang diadakan di yayasan Media

Amal Islami. Selanjutnya, peneliti akan menjelaskan identitas terbimbing

3 Wawancara Pribadi dengan Ustad Hapid, di Yayasan Media Amal Islami, tanggal 24

Desember 2012.

Page 70: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

58

yang mengikuti kegiatan bimbingan agama di yayasan Media Amal Islami

Lebak Bulus. Adapun identitas ibu-ibu pemulung yang peneliti

wawancarai adalah:

a. Ibu Fitri

Ibu Fitri lahir di Bekasi pada 4 September 1988 dan aktif

mengikuti kegiatan di yayasan Media Amal Islami sejak satu tahun

yang lalu. Jenjang pendidikanibu Fitri hanya sampai tingkat sekolah

menengah pertama (SMP), ibu Fitri merupakan isteri dari bapak Toni

yang mencari nafkah sebagai pemulung, dan mereka tinggal di lapak

bapak Neen. Keikutsertaan ibu Fitri dalam kegiatan yang diadakan di

yayasan media amal Islami berawal dari mengantar anaknya yang

belajar mengaji di yayasan dan kemudian ketika yayasan mengadakan

bimbinganagama atau tepatnya pengajian kepada para ibu, beliau

antusias untuk ikut serta didalamnya.4

b. Ibu Umaroh

Ibu Umaroh yang lahir di Bekasi pada tanggal 4 Desember

1988, ia juga aktif mengikuti kegiatan yang diadakan di yayasan sudah

hampir satu tahun yang lalu. Jenjang pendidikan ibu Umaroh hanya

tamat sekolah dasar (SD). Ibu Umaroh merupakan isteri dari bapak

Joyo yang mencari nafkah sebagai pemulung, mereka bertempat

tinggal di lapak pak Neen. Semangat mempelajari ilmu agama pada

diri ibu Umaroh khususnya untuk menambah pemahaman dalam

4Wawancara pribadi dengan ibu Fitri, di Lapak Pak Neen, tanggal 13 Januari 2013 pukul

15.10

Page 71: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

59

mengamalkan ajaran agama (ibadah) sehari-hari tidak pernah pudar,

ilmu agama hanya ia dapatkan waktu berada di kampungnya dulu dan

setelah ia tinggal di Jakarta ia pun aktif dan antusias dalam mengikuti

kegiatan yang diadakan Yayasan Media Amal Islami.5

c. Ibu Sonih

Ibu Sonih yang lahir di Bekasi pada tanggal 5 Oktober 1980,

juga mengikuti kegiatan yang diadakan di yayasan namun berbeda

dengan ibu-ibu lain hanya membantu suaminya dirumah dengan

menunggu hasil barang bekas untuk dibersihkan dan dipilah-pilih,

tetapi sehari-harinya ibu Sonihikut memulung bersama suami ke

daerah Terogong, Banjar Sari dan Cilandak untuk membantu mencari

nafkah demi memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. Ibu Sonih

merupakan isteri dari bapak Saman yang mencari nafkah sebagai

pemulung. Ibu Sonih tidak sempat mendapatkan hak pendidikan

formal sejak kecil karena permasalahan kekurangan ekonomi yang

juga dihadapi oleh orangtuanya sejak mereka hidup di kampungnya

dulu. Beliau mengatakan cukup senang dengan kegiatan yang diadakan

para pembimbing agama di yayasan Media Amal Islami, karena

dengan adanya kegiatan tersebut dapat menjadi pencerahan hidupnya

dan menambah ilmu agama yang belum banyak diketahuinya.6

d. Ibu Erni

5 Wawancara pribadidengan ibu Umaroh, di Lapak Pak Neen tanggal 13 Januari 2013

pukul 15.27 6Wawancara pribadi dengan ibu Sonih, di Lapak Pak Sanuari, tanggal 13 Januari 2013

pukul 14.53.

Page 72: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

60

Ibu Erni yang lahir di Bekasi tanggal 10 Oktober tahun 1988,

juga aktif mengikuti kegiatan yang diadakan di yayasan sudah hampir

dua tahun yang lalu. Jenjang pendidikan ibu Erni hanya tamatan

sekolah dasar (SD), ibu Erni merupakan isteri dari bapak Sanudin yang

mencari nafkah sebagai pemulung. Keikutsertaan ibu Erni pada

kegiatan yang diadakan di Yayasan Media Amal Islami juga

disebabkan karena mengantar anaknya mengaji di (Taman Pendidikan

Al-qur’an) TPA di yayasan, lama kelamaan beliau merasa perlu untuk

mengikuti kegiatan di yayasan karena minimnya pengetahuan agama

yang ia miliki sehingga timbul minatnya untuk ikut dalam kegiatan

yang diadakan di yayasan dengan harapan dapat mengerti ilmu agama

khususnya dalam mempelajari hukum-hukum ajaran ibadah sehari-

hari, besar harapan ibu Erni dapat mentransfer ilmu yang ia dapatkan

untuk membimbing anak-anaknya kelak.7

B. Hasil dan Analisis Data

1. Peran Pembimbing Agama Dalam Menanamkan Pengetahuan

Keagamaaan pada ibu-ibu Pemulung.

Komunitas pemulung yang berada di sekitar Yayasan Media Amal

Islami Lebak Bulus V Jakarta Selatan ini merupakan salah satu komunitas

masyarakat yang terkena dampak dari permasalahan kemiskinan yang

dihadapi kota-kota besar salah satunya adalah kota Jakarta. Mereka hidup

7Wawancara pribadi dengan ibu Erni, di Lapak pak Neen, tanggal 13 Januari 2013. pukul

15.43.

Page 73: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

61

dalam lingkungan yang boleh dikatakan kumuh, dan lingkungannya pun

bukan lingkungan yang agamis.

Komunitas pemulung di Lebak Bulus ini masih merupakan

kategori sosial yang belum mendapatkan tempat terhormat di lingkungan

masyarakat. Peneliti melihat bahwa para ibu pemulung yang hidup di

dalam suatu komunitas yang termarjinalkan dengan keterbatasan ilmu

agama, sering pula mendapat image negatif dikarenakan pekerjaan

memulung yang dilakukan identik dengan cap maling oleh masyarakat

sekitar dan hal tersebut menjadi beban kepedihan tersendiri bagi mereka.

Setiap harinya anggota keluarga pemulung baik isteri dan anak-

anak mereka saling membantu dalam memilah-milih barang-barang bekas

dari tempat pembuangan sampah kemudian membersihkan barang-barang

yang dihasilkan pada hari itu agar dapat dijual dan menghasilkan uang.8

Menurut peneliti sesuai dengan pengamatan dilapangan bahwa

kehidupan mereka sangat didominasi oleh masalah mencukupi kebutuhan

dasar yaitu kebutuhan makan dan tempat tinggal mereka. Hasil yang

mereka dapat dari memulung biasanya berkisar antara 150.000 sampai

dengan 300.000 per bulan. Seperti halnya untuk mendapat pendidikan

sebagai modal masa depan anak-anaknya mereka harus pintar mengatur

keuangan untuk kebutuhan lainnya. Hal itu hanya menjadi angan terbesar

8Hasil observasi peneliti saat mengunjungi lokasi komunitas pemulung di sekitar Yayasan

Media Amal Islami, tanggal 28 Desember 2012, pukul 11.20.

Page 74: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

62

bagi mereka untuk menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan non

formal apalagi pendidikan formal.9

Pembimbing agama dalam menanamkan pengetahuan ajaran Islam

dalam hal ini dengan cara mengadakan kegiatan secara non formal yaitu

pengajian, kegiatan tersebut sangat dibutuhkan karena mayoritas dari

masyarakat yang berada di kalangan ekonomi kebawah ini, mereka rentan

dengan mengabaikan agamanya.

Mereka cenderung berfikir pragmatis, dalam kehidupannya yang

mereka pikirkan adalah cara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,

dengan kondisi lingkungan yang tidak kondusif hidup mereka juga rentan

dengan tindak kriminal. Pembimbing agama dapat berperan bagi mereka

dalam menanamkan arti keimanan kepada para ibu pemulung dengan cara

mengajarkan bersyukur atas nikmat yaitu mensyukuri apa yang didapat

pada hari itu hanya kepada Allah SWT.

Hal di atas juga dikatakan oleh H. Aslih Ridwan, MA sebagai

ketua sekaligus pendiri yayasan Media Amal Islami, berikut kutipan

wawancara dengan peneliti :

“Masyarakat pemulung disekitar yayasan ini, ada sejak lama

dan kita prihatin dengan kondisi aqidahnya. Mereka rentan karena

suasana yang secara geografis tidak kondusif. sempit, panas dan

anaknya mereka juga kurang pendidikan formal dari sisi umum

mereka hidup dibawah standar orang-orang biasa, ehm belom lagi

dari sisi kriminal tapi ketika mereka dibina dalam hal keimanan,

bagaimana cara bersyukur, cara ibadah, minimal mereka beribadah

seperti sholat ya ini dapat meningkatkan taraf hidup mereka dengan

9 Hasil observasi peneliti ketika mengunjungi komunitas pemulung di sekitar Yayasan

Media Amal Islami pada tanggal 28 Desember 2012.

Page 75: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

63

bekal agama saya kira lambat laun mereka akan mengerti akan

pentingnya agama ya ibadah. 10

Pembimbing agama di Yayasan MAIberperan dalam memberikan

fasilitas bagi para ibu-ibu pemulung, yang meliputi dirinya sendiri sebagai

penyedia informasi, materi yang diberikan khususnya yang berhubungan

dengan materi ajaran agama Islam, hal ini juga dikatakan oleh H. Aslih

Ridwan berikut kutipan wawancaranya:

“Kita memfasilitasi kegiatan yang diprogramkan baik dari

tempat dengan adanya gedung yayasan ini, pembicaranya,

materinya, selain itu kita kasih mereka motivasi agar mereka mau

tetep belajar agama, karena biasanya orang seperti mereka masa

bodo dengan ilmu agama.”

Para pembimbing di yayasan ini melihat semua manusia terlahir

dalam keadaan yang bersih atau fitrah sehingga diperlukan pencerahan

secara terus menerus untuk mengisi kebutuhan rohaninya dengan cara

memberikan pengetahuan serta pemahaman khususnya dalam

menanamkan nilai-nilai Islam dengan terus memotivasi mereka agar tidak

terombang ambing dalam masalah duniawi, dengan cara beribadah kepada

Allah SWT.

Pendidikan agama yang rendah serta tingkat ekonomi yang rendah

membuat seseorang acuh dalam mengamalkan agamanya, hal ini sesuai

dengan teori hirarki kebutuhan (need-hierarchy) oleh Abraham Maslow

yang mengatakan bahwa memahami masalah kemiskinan dan segala

problema yang menyertainya diantaranya kebutuhan-kebutuhan manusia

10

Hasilwawancara pribadi dengan H.Aslih Ridwan saat peneliti mengunjungi Yayasan

Media Amal Islami, tanggal 11 Januari 2012 pukul 16.30

Page 76: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

64

itu dimulai dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman (safety),

kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan

akan aktualisasi diri.11

Jelas bahwa jika seseorang masih disibukkan dengan urusan

perutnya (fisiologis) maka sulit untuk ketahap kebutuhan yang selanjutnya,

maka dalam hal ini pembimbing agama dapat menjadi arahan dan pemberi

kesadaran kepada mereka bahwa keseimbangan hidup mutlak harus

diciptakan yaitu tidak memikirkan duniawi saja tapi masalah akhirat juga

perlu untuk ditanamkan.

Lebih lanjut, hakikatnya pembimbing agama sesuai dengan teori

yang dikemukakan oleh Bambang Syamsul bahwa agama salah satunya

berfungsi sebagai penyelamat dan pendamai.12

Pembimbing agama

bertujuan untuk mengarahkan, memberi kejelasan pada mereka agar

kembali kepada tuntunan ajaran agama dengan melakukan ibadah yang

didasari dengan penuh kesadaran, penghayatan dan mengamalkan ajaran

agama secara konsisten dan penghibur hatinya dengan selalu mendekatkan

diri kepada sang khalik.

Peneliti mendapatkan bahwa pembimbing agama dalam kegiatan

menanamkan pengetahuan agama bagi ibu-ibu pemulungmelalui kegiatan

pengajian khususnya memberikan pengetahuan keagamaan. Peneliti akan

menjelaskan tentang pelaksanaan kegiatan bimbingan agama yang

11

Djamaludin Ancok dan Fuad N.Suroso, Psikologi Islami, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

1994), cet ke-1, h. 48. 12

Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama, (Bandung: CV.PUSTAKA SETIA,

2008),h. 149

Page 77: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

65

dilaksanakan setiap satu minggu sekali yaitu pada hari jum’at pukul 16.00

s/d 18.00 WIB dan materi yang disampaikan meliputi fiqih dasar, aqidah

dan akhlak. Pelajaran baca al-Qur’an setiap hari senin, selasa, rabu pukul

14.00 s/d 16.00.

Para pembimbing agama dalam menanamkan pengetahuan agama

kepada ibu-ibu pemulung, hal ini dilakukan dengan maksud menaikkan

harkat dan martabat pada masyarakat pemulung, dengan harapan tumbuh

motivasinya untuk mempelajari dan mendapat pemahaman agama

khususnya dalam menumbuhkan kesadarannya agar terus mengamalkan

ajaran agama, berikut hasil wawancara peneliti dengan H. Aslih Ridwan,

MA:

“Kegiatan bimbingan agama yang dilakukan disini dilakukan

guna menaikkan harkat dan martabat para pemulung khusus untuk

ibu-ibu pemulungnya agar mereka juga merasakan mendapat

pendidikan khususnya pendidikan agama secara non formal yang

dilakukan di yayasan ini.”13

Adapun bentuk kegiatan yang dilakukan di yayasan ini, setelah

peneliti melakukan pengamatan langsung dan berpartisipan dengan

kegiatan yang dilakukan di yayasan maka dapat dipaparkan secara garis

besarnya sebagai berikut:

1. Bimbingan Al-Qur’an

Kegiatan bimbingan iqra dan al-qur’an disini hampir sama

dengan kegiatan bimbingan lainnya, dimana para ibu-ibu pemulung

diajarkan mulai dari huruf-huruf, bacaan-bacaan, dan belajar tajwidnya

13

Hasilwawancara pribadi dengan H.Aslih Ridwan saat peneliti mengunjungi Yayasan

Media Amal Islami, tanggal 11 Januari 2012 pukul 16.30

Page 78: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

66

dalam membaca Al-Qur’an. Para ibu-ibu pemulung biasanya

membawa iqra atau Al-Qur’an dari lapak mereka masing-masing,

tetapi para pembimbing agama di yayasan juga sudah menyediakan

Al-Qur’an dan terjemahnya sesekali mereka membahas tafsir dari

bacaan tertentu, kemudian kegiatan ini dilakukan semacam

liqo,mereka menyimak dan bagi yang belum lancar membaca Al-

Qur’an, mereka dapat menggunakan Iqra danpara penyuluh agama

menyimak serta membetulkan bacaan jika dirasa belum benar.

Hal tersebut di atas dapat dikatakan pembimbing agama

berperan dalam melakukan proses pendidikan kepada ibu-ibu

pemulung dalam menyempurnakan bacaan Al-Qur’an, dengan

melakukan ibadah secara lisan ini diharapkan para ibu pemulung

terbiasa dengan mengucapkan kata-kata zikir kepada Allah SWT, serta

dapat menumbuhkan motivasinya dalam mengamalkan ajaran Islam

yang terdapat dalam kitab suci Al-qur’an.

2. Ta’lim pengajian

Selama melakukan pengamatan di lapangan, kegiatan ini

diikuti oleh seluruh ibu-ibu pemulung yang hadir dalam kegiatan

bimbingan agama di yayasan media amal Islami, tidak dapat diukur

jumlahnya karena sifatnya fluktuatif, jumlah yang hadir kurang lebih

sebanyak 30 orang dan paling sedikit 10 orang. Pembinaan ini

biasanya dilakukan oleh H. Aslih Ridwan dan beberapa pembimbing

agama yang lain. Pada kesempatan lain yayasan juga mengundang

Page 79: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

67

penceramah dari luar untuk mengisi materi kepada para ibu supaya

mereka tidak merasa jenuh (monoton) perlu adanya penceramah dari

luar yayasan.

Materi yang diberikan bermacam-macam sesuai dengan kesiapan

pembimbing agama itu sendiri, biasanya materi yang diberikan seputar

fiqih dasar, aqidah dan akhlak islami. Pengetahuan fiqih dasar (praktis)

mengenai bimbingan ibadah kepada para ibu, pembimbing agama

memberikan dasar-dasar ibadah seperti tata cara wudhu, tayamum, tata

cara shalat fardhu, rukun-rukun dalam shalat, syarat sahnya shalat dan

pengetahuan tentang shalat yang dapat di jamak ketika sedang dalam

perjalanan, aqidah berbicara tentang kaidah Islam seperti rukun iman,

rukun Islam kemudian akhlak didalamnya membicarakan tentang adab

atau etika dan tata krama dalam Islam.

Kegiatan di atas dilakukan dengan metode ceramah dan tanya

jawab, sesekali dilakukan praktek jika dibutuhkan agar penyampaian

materi lebih dapat dimengerti oleh ibu-ibu. Dan biasanya setelah

pembimbing agama menjelaskan suatu informasi, para ibu-ibu

dipersilahkan bertanya jika ada yang dirasa belum dimengerti dengan cara

mendiskusikan pertanyaan tersebut kepada ibu-ibu yang lain.

Kegiatan yang dilakukan di Yayasan Media Amal Islami sangat

padat namun ditengah kepadatannya para pembimbing agama tidak pernah

lengah untuk melaksanakan shalat pada tepat waktu yaitu dengan

memberiketeladanan kepada para binaan yayasan yang langsung

Page 80: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

68

melaksanakanshalat berjamaah, bagi para ibu sudah disediakan sajadah

dan mukenanya, hal ini dimaksudkan memberi pengertian bahwa dalam

keadaan apapun ibadah shalat wajib dilakukan. Pembimbing agama

berperan dalam hal ini sebagai pemimpin dan menumbuhkan kesadaran

bahwa ibadah tidak memandang siapun dan dalam keadaan apapun. Hal

ini sesuai dengan tujuan ustad Sigit berikut hasil wawancaranya:

“Mereka kan juga tetep hamba Allah ya mereka harus

beribadah, kita khawatir keadaan yang mereka alami dapat meluas

menjadi kerusakan akhlak yang dampaknya berbahaya bagi diri

mereka sendiri, anak dan masyarakatnya.”14

Dari hasil wawancara di atas peneliti menyimpulkan bahwa para

pembimbing agama berperan sebagai teladan dan pemimpin bagi

masyarakat pemulung dalam hal ini ibu-ibu pemulung dalam menanamkan

motivasi beribadahnya karena menurutnya jika mereka sudah lalai masalah

ibadah khususnya shalat maka dampaknya sangat luar biasa dapat meluas

menjadi kerusakan akhlak dan berakibat buruk nantinya pada keluarga

khususnya dan masyarakat umumnya, karena shalat merupakan tiang

agama dalam Islam dan merupakan ibadah yang akan di hisab pertama

kali.

Adapun kegiatan pendukung lainnya yang dilakukan pembimbing

agama di yayasanmedia amal Islami adalah melaksanakanagenda tahunan

Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) seperti Hari raya idul fitri 1 Syawal

diadakan acara halal bi halal, kemudian hari raya idul adha 10 Dzulhijjah

14

Wawancara Pribadi dengan Ustad Sigit Kuntoro, di Yayasan Media Amal Islami,

tanggal 24 Desember 2012.

Page 81: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

69

diadakan pemotongan hewan kurban dan akan dibagikan kepada dhuafa

dan masyarakat pemulung, maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul

Awal, dan juga tahun baru hijriyah 10 Muharram diadakan tabligh akbar di

halaman depan yayasan, adapun yang mengisi acara hanya sebagian anak-

anak pemulung seperti membaca puisi, tarian, shalawat dan marawis.

Kemudian untuk para ibu-ibu juga ambil bagian dalam pembacaan rawi

dan shalawatan, hal ini dilakukan agar para pemulung memiliki

kepercayaan diri dan adanya penghargaan untuk dirinya.

Istilah yang digunakan oleh H. Aslih Ridwan dalam menanamkan

rasa kepercayaan dirinya yaitu ikut serta dalam kegiatan yang

dilaksanakan oleh yayasan, agar tumbuh semangat dan mempunyai

penghargaan dalam dirinya, sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh

Ife yang mengatakan bahwa sebagai agen perubah atau pemberdaya

masyarakat untuk membangkitkan energi, inspirasi, antusiasme

masyarakat dan termasuk juga didalamnya mengaktifkan dalam

mengembangkan motivasi warga untuk bertindak dengan memberi

dukungan.15

Berikut hasil wawancara peneliti dengan H. Aslih Ridwan:

“Kegiatan ini dilakukan dengan cara kita lakukan pendekatan

kepada mereka minimal mereka nyaman dalam mengikuti kegiatan

pembinaan agama ini, merasa memilki persaudaraan yang kuat,

dan menghargai dirinya karena kita berdayakan disini ibu-ibu

pemulung kita ajak tampil shalawatan setiap ada peringatan hari-

hari besar Islam dengan begitu mereka merasa diorangkan”.16

15

Isbandi Rukminto Adi, “Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan

Sosial”, (Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI, 2002),h. 199 16

Wawancara Pribadi dengan H. Aslih Ridwan, di Yayasan Media Amal Islami, tanggal

10 Desember 2012.

Page 82: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

70

Selanjutnya kegiatan bimbingan agama di yayasan MAI yang ada

sejak tahun 1999 ini, penting karena kehidupan disekitar kelompok

masyarakat pemulung ini sangat memprihatinkan terutama aqidah mereka

yang mudah untuk bertukar agama, dengan dilakukan pembinaan agama

seperti ini maka dengan sendirinya akan tumbuh minatnya dalam

mengamalkan agamanya dan berguna bagi perkembangan akhlak dirinya

sendiri maupun keluarganya. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan H.

Aslih Ridwan, berikut hasil wawancara dengan peneliti:

“Awalnya kita prihatin melihat komunitas pemulung disekitar

yayasan ini mereka bukan lemah secara finansial saja tapi lebih

parah lagi lemah juga dari sisi keimanan, mereka rentan bisa

tergoda bertukar agamanya,inilah yang diingatkan rasul kepada

kita supaya kita lakukan sebisa kita apa yang kita bisa agar cepat-

cepat menarik mereka karena komunitas mereka rentan. Nah

berangkat dari masalah tersebut kita memulai pembinaan agama

kepada ibu-ibu, karena ibu-ibu bisa mendidik

anaknya,mengajarkan anaknya, mengarahkan anaknya kalo ibunya

punya dasar agama berpengaruh buat anaknya. Mereka betul-betul

kurang dalam pemahaman agama.”17

Maka dari istilah di atas sesuai dengan teori yang dikemukakan

olehSyamsul Munir bahwa salah satu fungsi dari pembimbing agama

adalah pencegahan yakni pembimbing agama berfungsi dalam pencegahan

dan terhindarnya seseorang dari berbagai permasalahan yang berhubungan

dengan faktor psikologisnya18

Yayasan ini melakukan kegiatan dari segi pendidikan, agama dan

sosial dalam menjawab permasalahan hidup mereka. Para ibu yang

17

Wawancara penulis dengan H. Aslih Ridwan MA., di Yayasan Media Amal Islami,

tanggal 11 Januari 2013. 18

Syamsul Munir, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: AMZAH, 2000),h.45

Page 83: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

71

antusias untuk mengikuti kegiatan di yayasan sangat merasa terbantu oleh

kehadiran para pembimbing agama di yayasan media amal islami ini dapat

menambah pemahaman dan bermanfaat untuk pendidikan anak mereka

dan bermanfaat juga untuk dirinya sendiri khususnya dalam memberikan

pengertian soal agama terlebih dahulu ilmu fiqih dasar untuk kebutuhan

ibadahnya sehari-hari dan akhlak Islami, berikut hasil wawancara peneliti

dengan para ibu pemulung:

“Menurut saya kegiatan di Yayasan MAI menambah ilmu

agama kita jadi nambah, karena selain dapat ilmu di yayasan juga

diajarin tata cara shalat yang benar, Alhamdulillah sekarang

shalatnya makin rajin, terus diajarin juga untuk berbuat yang baik-

baik, ilmunya dapet ya, awalnya memang saya hanya mengantar

anak saya mengaji di yayasan tapi setelah saya mengetahui ada

pengajian juga buat ibu-ibunya ya saya ikut ngaji terus belajar

sama ibu-ibu yang lain.”19

Selain itu pendapat yang sama juga diungkapkan oleh ibu

pemulung lainnya yang mengatakan bahwa kegiatan di yayasan membantu

dalam menambah pengetahuan soal fiqih ibadah dan membahas tentang

keimanan yang dijelaskan melalui rukun iman dan rukun Islam yang

belum banyak mereka ketahui sebelumnya serta menambah kualitas

ibadah mereka, berikut hasil wawancaranya:

“Selain bermanfaat untuk pendidikan agama buat saya, untuk

anak saya juga ka soalnya kegiatannya di yayasan menambah

untuk ibadah saya lebih baik ya kalo ada yang kita gak tau bisa

nanya sama ustad di yayasan” Lebih lanjut, materi yang diberikan

cara wudhu, cara shalat ka bacaannya terus ada juga rukun iman,

rukun Islam, ulul azmi, diajarin do’a-do’a sehari-hari juga.20

19

Wawancara penulis dengan ibu Erni (peserta pengajian), di Lapak pak Neen, tanggal 13

Januari 2013. 20

Wawancara penulis dengan ibu Erni (peserta pengajian), di Lapak pak Neen, tanggal 13

Januari 2013.

Page 84: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

72

Selanjutnya istilah yang dikemukakan oleh salah satu informan di

atas, peneliti menemukan bahwa pembimbing agama di yayasan juga

berperan dalam menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat di komunitas

pemulung dan menjadi media advokasi karena pembimbing agama

berfungsi dalam menghasilkan pembelaan terhadap seseorang dalam

rangka upaya pengembangan seluruh potensi diri secara optimal.21

Dalam hal ini lingkungan mayarakat pemulung khususnya dalam

menamakan ajaran agamaterlebih minatnya untuk mengamalkan ibadah

mereka masih harus dibina dan ditumbuhkan kesadarannya, ini sesuai

dengan kutipan wawancara peneliti dengan ustad Sigit, berikut hasil

wawancaranya:

“Mereka kan juga tetep hamba Allah ya mereka harus

beribadah, kita khawatir keadaan yang mereka alami dapat meluas

menjadi kerusakan akhlak yang dampaknya berbahaya bagi diri

mereka sendiri, anaknya dan masyarakatnya. Jadi penting kita

lakukan upaya penerangan keislaman dan bimbingan keagamaan

mereka harus disadarkan bahwa beribadah itu penting.”

Dalam menyampaikan materi keagamaan pembimbing agama lebih

mementingkan pengetahuan dasar mereka yaitu soal fiqih dasar yang

menyangkut soal taharah, ibadah shalat, mempelajari bacaan Al-Qur’an.

Sedangkan materi yang berkenaan dengan aqidah pembimbing agama

hanya membahas tentang rukun iman, rukun Islam, yang ada hubungannya

dengan penyelamatan aqidah Islamiyah bagi mereka. Materi akhlak yang

diajarkan adalah soal cara menyikapi hidup dengan tidak menganggap

dirinya lebih rendah (hina) dari orang lain, berbuat baik dengan sesama,

21

Syamsul Munir, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: AMZAH, 2000),h.45

Page 85: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

73

lingkungan dan menjaga tata krama dimana mereka hidup. Hal ini sesuai

dengan wawancara peneliti dengan H.Aslih Ridwan, berikut hasil

wawancaranya:

“Materi fiqih dasar seputar ibadah mahdhah seputar wudhu,

tayamum, shalat, mandi wajib (contohnya ketika sedang berpergian

shalat tetap wajib dilakukan dengan menjamanya, ketika sedang

sakit tidak memungkinkan terkena air bisa tayamum. pokoknya

ibadah yang mendasar), kemudian aqidah bicara tentang kaidah-

kaidah islam, rukun iman, rukun islam. Kemudian di minggu

ketiga akhlak bicara tentang menanamkan adab atau etika dan tata

krama dalam Islam, mereka tidak harus yang tinggi-tinggi

tingkatannya yang penting dasarnya mereka tau..”22

Selanjutnya hal sama juga dikatakan oleh ustad Hafid selaku ketua

bidang pendidikan, menurutnya materinya juga berkenaan ajaran pokok

agama Islam yaitu fiqih dasar, aqidah dan akhlak. Berikut hasil

wawancaranya:

“Materinya soal fiqih, aqidah terus akhlak, contoh konkretnya

aja biasanya kita ajarin mereka dengan identifikasi dari sisi

ibadahnya yang penting shalatnya saja kita ajarkan fiqihnya

mengenai pentingnya shalat dan kewajiban shalat, do’a-do’a

sehari-hari yang praktis-praktis, rukun iman dan rukun islam, ini

perlu karena orang-orang yang kekurangan ekonomi biasanya

malas dalam melakukan ibadahnya ini yang harus kita bina.”23

Adapun para pembimbing agama menggunakan metode yang sama

dalam kegiatan yang dilakukan di yayasan dalam memberikan pemahaman

kepada ibu-ibu pemulung yaitu dengan metode secara langsung melalui

ceramah, tanya jawab, mauhizoh hasanahdan juru penerang dalam hal ini

bukan hanya menanamkan pengetahuan agama kepada mereka tetapi efek

22

Wawancara penulis dengan H. Aslih Ridwan MA., di Yayasan Media Amal Islami,

tanggal 11 Januari2013. 23

Wawancara penulis dengan Ustad Hafid., di Yayasan Media Amal Islami, tanggal 11

Januari 2013.

Page 86: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

74

lainnya adalah mempererat tali persaudaraan kepada kelompok masyakat

pemulung.

“Kita melakukan kegiatan tersebut dengan ceramah dan

persuasif, dialog, ada juga prakteknya.karena kalo hanya monolog

tidak menarik. Mereka bebas mengemukakan persoalan mereka.

Lebih lanjut, Pertama-tama kita yang harus aktif dan turun

langsung kekomunitas mereka dan kita membangun sebuah

kesadaran bahwa menuntut ilmu agama itu adalah penting, dan

ibadah seperti shalat, puasa, zakat itumerupakan kebutuhan

manusia bukan beban manusia. Kalo sudah butuh maka mereka

akan antusias mengikuti pengajian, tidak hanya materi, tapi mereka

dapat ilmu, persaudaraan, sharring, imrovisasi, itu yang kita

bangun”.24

Selanjutnya, dalam wawancara dengan ustad Hapid dan ustad Sigit,

metode yang digunakan oleh mereka adalah metode pendekatan persuasif

dan pemberian tugas. berikut kutipan wawancaranya:

“Kita berupaya agar seluruh bidang keagamaan kita berikan

namun kita melihat lagi dari latar belakang mereka yang mayoritas

tidak tamat sekolah oleh karena itu kita berikan bimbingan agama

khususnya dalam bentuk ceramah kepada mereka supaya mereka

lebih mudah mengerti.” Lebih lanjut “caranya mereka berkumpul

seperti liqo secara bergiliran kita sima, dengerin bacaannya dan

membetulkan bacaan dan ada juga hafalan-hafalan do’a sehari-hari.

Kalo hari jum’at sifatnya berbentuk kelompok seperti ceramah

agama begitu itu dan selain anaknya yang melakukan testing kita

adain evaluasi juga untuk mengetes pengetahuan agama buat ibu-

ibunya juga seperti dibuatkan soal pilihan ganda dan essay.25

Dalam penelitian dilapangan peneliti melakukan pendekatan

langsung mendatangi lapak para ibu pemulung dan mengidentifikasi

tentang pengetahuan-pengetahuan dasar ibadah mereka seperti niat mandi

hadats besar, niat-niat shalat, bacaan-bacaan di dalam sholat dan

24

Wawancara penulis dengan H. Aslih Ridwan MA., di Yayasan Media Amal Islami,

tanggal 11 Januari2013. 25

Wawancara penulis dengan Ustad Hafid., di Yayasan Media Amal Islami, tanggal 11

Januari 2013.

Page 87: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

75

prakteknya. Pada dasarnya mereka memang sudah mengetahui macam-

macam ibadah wajib dalam Islam seperti shalat, puasa, zakat bahkan dari

hasil wawancara peneliti dilapangan mereka rutin melakukan puasa

ramdhan dan mengeluarkan zakat, hanya saja mereka melakukan sebatas

apa yang mereka tahu tanpa adanya pemahaman yang menyeluruh, dan

menurut pengamatan peneliti mereka memperoleh tambahan ilmu agama

khususnya ibadah praktis seperti taharah, shalat dan cara membaca Al-

Qur’an.

Para ibu pemulung yang mengikuti kegiatan, sesuai dengan

pengamatan peneliti dilapangan sudah lebih mengerti dari sebelumnya

setelah diberikan materi seputar niat mandi hadats besar (taharah), bacaan-

bacaan shalat, dan mengenal huruf- huruf dalam al-qur’an. Peneliti

menduga bahwa ibu-ibu pemulung dalam kualitas ibadah kesehariannya

masih harus terus ditanamkan dengan pembinaan-pembinaan agama yang

bersifat mendasar, dengan hal seperti itulah maka akan tumbuh minatnya

dalam mengamalkan ajaran agamaIslam dengan penuh kesadaran, dan

penghayatan semata-mata hanya karena Allah SWT dan dapat dilihat dari

antusiasme mereka yang semakin rajin mengikuti kegiatan di yayasan.

Perubahan yang terlihat dari sikap para ibu-ibu pemulung bersifat

fluktuatif, yang terpenting menurut H. Aslih Ridwan yang dapat terlihat

kedekatan emosional antara pembimbing agama dengan para ibu-ibu

pemulung sudah terjalin baik setiap pertemuannya. Berikut hasil

wawancaranya:

Page 88: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

76

“Perubahan kalo menurut saya, fluktuatif. karena kita memang

bukan bersandar pada kuantitas tapi kualitas. Menurut saya dari

mereka yang minimal 10 orang saja yang ikut tidak jadi masalah,

karena kita yakin mereka dapat bermanfaat untuk orang

sekitarnya,minimal keluarganya yang terpenting kegiatan

pembinaan agama ini sudah terjaga dan setiap minggu ada

informasi yang mereka dapat. Konsepnya adalah mereka harus

merasa nyaman dan berdaya guna di yayasan ini gerakan ini mesti

harus ada walaupun perubahan tidak bisa kita ukur secara

signifikan.”26

Hal lain juga dikatakan oleh ustad Sigit bahwa perubahan yang

terlihat dari ibu-ibu pemulung adanya kesadaran mereka aktif hadir di

yayasan dan dengan menyekolahkan anaknya di yayasan ini untuk belajar

agama dan tumbuh kesadaran akan pentingnya pendidikan, hal ini karena

menurut pengamatan peneliti di lapangan masih ditemui sekolah alam

yang diadakan oleh pihak non muslim, untuk anak-anak di komunitas

mereka.27

Menurut ustad Sigit yang terpenting sudah ada perubahan positif

dilihat dari akhlak ibu-ibu yang semakin baik. Berikut hasil wawancara

dengan ustad Sigit:

“Perubahan mereka bisa terlihat dari kepercayaan mereka

menyekolahkan anaknya disini, belajar disini, artinya mereka

sudah menyadari bahwa pendidikan agama itu penting. Kalu dulu

kan mereka boro-boro untuk mikirin belajar (pendidikan) dan

perubahan dari tingkah lakunya mereka sudah lebih baik saya rasa

itu”.28

Dari hasil wawancara di atas, jelas bahwa perubahan para ibu

pemulung dapat terlihat dari kepercayaan mereka dengan menyekolahkan

26

Wawancara Pribadi dengan H. Aslih Ridwan,MA di Yayasan Media Amal Islami,

tanggal 11 Januari 2013. 27

Hasil observasi peneliti saat mengunjungi lokasi komunitas pemulung tanggal 28

Desember 2012 pukul 11.20 28

Wawancara Pribadi dengan Ustad Sigit Kuntoro, di Yayasan Media Amal Islami,

tanggal 11 Januari 2013.

Page 89: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

77

anak mereka dan kebutuhan juga bagi dirinya sendiri untuk ikut serta

dalam kegiatan yang dilakukan di yayasan media amal Islami, baik dalam

belajar agama maupun pendidikan umum.

Dalam hal ini pembimbing agama juga mempunyai peran dalam

memberikan edukasional yaitu mengupayakan agar masyarakat mau dan

mampu mengatasi ketidakberuntungan mereka maka harus mau menjalin

hubungan antara satu dengan yang lain hal inilah yang menjadi tujuan

awal dari penyadaran masyarakat. 29

Teknisya dengan mendirikan Pusat

Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), pengajian ibu-ibu pemulung, TPA

anak-anak pemulung dan kegiatan sosial lainnya.

Selain ustad Sigit, hal yang hampir sama juga dikatakan oleh ustad

Hafid yang mengatakan bahwa perubahan mereka dapat terlihat dari

kehadiran para ibu pemulung yang antusias (tidak ada paksaan) dalam

mengikuti kegiatan pembinaan agama yang diselenggarakan di yayasan

media amal Islami. Berikut hasil wawancaranya:

“Kalo dulu mereka gak ada yang ngebina, sekarang selain

mereka anter anaknya belajar ibunya juga semangat buat belajar

terutama belajar agama, perubahannya mereka sekarang sudah

merasa nyaman kalo ngikutin kegiatan gak usah di paksa hadir dan

yang keliatan prilaku mereka sudah lebih sopan ya.”.30

Dengan demikian, peran pembimbing agama dalam menanamkan

pengetahuan agama khususnya dalam menanamkan pengetahuan aqidah,

syariahdan akhlak Islami kepada para ibu pemulung melalui pengajian

29

Isbandi Rukminto Adi, “Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan

Sosial”, (Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI, 2002),h. 199 30

Wawancara penulis dengan Ustad Hafid, di Yayasan Media Amal Islami, tanggal 11

Januari 2013.

Page 90: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

78

yang dilakukan di yayasan media amal islami. Pembimbing agama

berperan sebagai teladan, memberikan pemahaman,menanamkan rasa

percaya diri ibu-ibu pemulung, penyelenggara edukasional, pembangkit

kesadaran masyarakat, kedekatan emosional dan advokatifkepada ibu

pemulung agar selalu menambah pemahaman agama serta dapat keluar

dari permasalahan hidup mereka yang kurang mendapat pengetahuan

secara berkelanjutan dalam rangka upaya pengembangan seluruh potensi

diri secara optimal yang dampaknya dapat menambah kesadaran dalam

pengamalan agamanya.

2. Faktor Pendukung dan Pemghambat dalam Pembimbing Agama

dalam Menanamkan Pengetahuan Keagamaan Ibu-ibu Pemulung.

Untuk melihat faktor pendukung dan penghambat dalam penelitian

ini peneliti menggunakan analisa SWOT (Strengths, weakness,

opportunities dan threats), untuk mengetahui kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman dalam kegiatan bimbingan agama yang dilakukan

para pembimbing agama di yayasan Media Amal Islami Lebak Bulus

Jakarta Selatan. Adapun analisis SWOT yang dilakukan peneliti, sebagai

berikut:

A. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan makro atau analisis secara tidak langsung

merupakan situasi dan kondisi yang berada di luar organisasi atau

Page 91: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

79

perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi

kinerja perusahaan.31

Lingkungan Eksternal berguna untuk mengidentifikasi berbagai

peluang dan ancaman. Peluang adalah kondisi-kondisi dalam

lingkungan eksternal yang dapat membantu pembimbing agama dalam

menanamkan pengetahuan keagamaan pada para ibu-ibu pemulung

untuk dapat menambah pengetahuan tentang ajaran aqidah, syariah dan

akhlak untuk penyelamatan aqidah dari ancaman atau pengaruh non

muslim.

Hasil identifikasi faktor SWOT, peluang (opportunities)dan

ancaman (threats)kegiatan bimbingan agama di yayasan media amal

Islami adalah sebagai berikut:

1. Faktor Peluang

a. Bimbingan agama yang diadakan dapat lebih mudah diterima

para ibu pemulung karena adanya rasa pemenuhan kebutuhan

spiritual sehingga memiliki peluang untuk menarik lebih

banyak lagi.

b. Kegiatan bimbingan agama bagi pemulung yang diadakan di

yayasan Media Amal Islami, menjadi salah satu basis

keagamaan di lingkungan sekitar lebak bulus sehingga

memungkinkan untuk kedepannya dikenal masyarakat luas.

31

M. Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma, Manajemen Strategis Perspektif

Syariah, (Jakarta: Khairul Bayaan, 2003), h. 18

Page 92: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

80

c. Askes informasi yang ada sudah cukup memadai dengan sarana

komputerisasi mereka memperkenalkan program bimbingan

agama kepada khalayak lewat media internet dan cetak.

d. Kegiatan bimbingan agama yang dilakukan dapat menciptakan

suasana masyarakat yang harmonis.

2. Faktor Ancaman

a. Kondisi yang dialami oleh pemulung di Lebak Bulus ini erat

dengan imbalan “iming-iming” yang diberikan pihak non

muslim berupa pemberian kebutuhan hidup seperti sembako,

rekreasi, dan les bahasa inggris bagi anak-anak pemulung, ini

menjadi tantangan dan ancaman bagi para pembimbing agama

di yayasan untuk menyelamatkan aqidah mereka dari

pengaruh-pengaruh luar.

b. Kemiskinan menjadi ancaman atau tantangan bagi para

pembimbing ketika waktu kegiatan berbenturan dengan jam

memulung para ibu-ibu yang mencari nafkah untuk kebutuhan

hidupnya sehari-hari, akhirnya yang mengikuti kegiatan tidak

dapat terukur jumlahnya.

c. Metode yang digunakan menjadi ancaman ketika termbimbing

sudah merasa jenuh dan menganggap kegiatan tersebut kuno,

karena masyarakat bawah berfikir secarapragmatis, maka perlu

adanya metode yang lebih baik.

B. Analisis Lingkungan Internal

Page 93: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

81

Analisis lingkungan mikro atau secara langsung berguna untuk

melakukan analisis kondisi internal yang meliputi faktor kelebihan dan

kelemahan dalam organisasi atau perusahaan.32

Maka hal-hal yang menjadi perhatian dalam kekuatan yang

terkait dengan sumber daya manusia (SDM), ketrampilan dan

keunggulan lain. Kelemahan meliputi keterbatasan sumberdaya,

keterampilan, penghambat kenerja.Dari hasil analisis terhadap

beberapa aspek tersebut akan dapat diketahui bagaimana

sesungguhnya aspek-aspek tersebut dapat merupakan suatu kekuatan

atau potensi yang dapat dikembangkan oleh pembimbing agama yang

terlibat dalam proses bimbingan agama tersebut atau merupakan

kelemahan (hambatan) yang harus disempurnakan dan ditingkatkan.

Hasil identifikasi faktor SWOT kekuatan (strengths) dan

kelemahan (weakness) kegiatan bimbingan agama di yayasan media

amal Islami adalah sebagai berikut:

1. Faktor Kekuatan

a. Sumber daya manusia (SDM) yang melakukan bimbingan

agama di yayasan media amal islami merupakan SDM yang

telah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi dan sesuai

dengan kompetensi seorang pembimbing agama yaitu ada yang

lulusan ilmu dakwah, tafsir hadits dan pendidikan agama Islam.

32

M. Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma, Manajemen Strategis Perspektif

Syariah,h. 25

Page 94: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

82

Syarat untuk melakukan bimbingan agama dapat lebih mudah

diterima di dalam masyarakat.

b. Kegiatan bimbingan agama yang dilakukan merupakan bentuk

motivasi yang tinggi ini ditunjukkan oleh sumber daya

manusianya (pembimbing agama).

Pernyataan ini di dapat dari ketua yayasan H. Aslih Ridwan,

MA yang juga ikut melakukan bimbingan agama dalam

menanamkan pengetahuan keagamaan pemulung.

“Kita mewakafkan diri untuk turun langsung membaur

dengan mereka untuk mengajar mereka. Selain itu adanya

dukungan-dukungan aparat kepemerintahan, para donatur-

donatur yang selalu berempati dengan kehidupan mereka.

Para ibu juga antusias mengikuti kegiatan tersebut, adanya

kepercayaan para ibu kepada kita.”33

c. Didalam yayasan terdapat budaya organisasi yang baik.

Peneliti dapatkan setelah melakukan wawancara dengan

pembimbing agama lain yaitu ustad Sigit mengenai mekanisme

program bimbingan agama. Baginya dalam kegiatan

menanamkan pengetahuan para ibu pemulung mesti adanya

program yang telah direnanakan sebelumnya dan berikut

kutipan wawancara dengan ustad Sigit :

“Pendukungnya sudah ada sistem program yang

direncanakan kepada mereka, dengan adanya koordinator

dakwah dan pendidikan tidak dapat berperan sendiri karena

kita punya sistem yang sementara ini dikelola oleh ustad

Dzulfitri”.34

33

Wawancara Pribadi dengan H. Aslih Ridwan, di Yayasan Media Amal Islami, tanggal

11 Januari 2013. 34

Wawancara Pribadi dengan Ustd Sigit Kuntoro, di Yayasan Media Amal Islami,

tanggal 11 Januari 2013.

Page 95: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

83

d. Metode bimbingan agama yang dilakukan mampu untuk

menciptakan suasana belajar yang tidak monoton dengan cara

penyampain materi dikemas para pembimbing sedemikian rupa

agar mereka mendapat pemahaman, agama di selang oleh sifat

pembimbing agama yang humoris hal ini dapat menciptakan

keakraban antara pembimbing agama dengan ibu-ibu

pemulung.

2. Faktor Kelemahan

a. Materi keagamaan yang diberikan belum adanya target atau

sasaran yang hendak dicapai oleh pembimbing agama secara

tertulis dari kegiatan bimbingan agama tersebut.

b. Kurangnya sumber daya manusia yang mampu untuk

menciptakan inovasi dan motivasi lebih kepada terbimbing

khususnya bagi masyarakat pemulung di yayasan Media Amal

Islami untuk menambah antusias mereka dalam mengikuti

kegiatan bimbingan tersebut.

“Kurang tenaga pembimbing, berbenturan waktu bagi

ibu-ibu pemulung antara mengikuti pengajian dengan

membantu suami memulung, ada juga suami yang kurang

mendukung istrinya mengikuti pengajian, pengetahuan para

ibu-ibu pemulung masih minim”.

c. Kurang adanya kerjasama antara pembimbing agama dengan

Kementrian kepemerintahan misalnya Kementrian Agama,

Page 96: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

84

Bimas, dan Penamas dalam melakukan pembimbingan yang

komprehensif kepada masyarakat yang termarjinalkan yaitu

pemulung.

C. Analisis SWOT

Berdasarkan analisis ini maka peneliti akan dapat

membandingkan atau melakukan perbandingan secara sistematis antara

peluang dan ancaman (eksternal) di satu pihak dengan kekuatan dan

kelemahan (internal) di lain pihak. Melalui pendekatan SWOT, peneliti

akan dapat mengidentifikaikan dan dapat mengenali satu dari empat

pola yang bersifat khas dalam keselarasan situasi internal maupun

eksternal, dalam melihat keberhasilan bimbingan agama di yayasan

media amal Islami. Analisis SWOT ini mengacu pada semua informasi

yang di dapat pada saat melakukan wawancara dan pengamatan

langsung dengan pihak-pihak yang terlibat.

Peneliti akan mencoba menggambarkan matriks SWOT, dalam

melihat keberhasilan bimbingan agama di yayasan media amal Islami.

Eksternal

Internal

Peluang

(Opportunity)

Bimbingan agama

mudah diterima

karena sesuai

dengan kebutuhan

spiritual masyarakat

pemulung sehingga

peluang untuk

menarik lebih

banyak lagi. Bimbingan agama di

yayasan merupakan

salah satu basis

Tantangan/Ancaman

(Threats).

Adanya pihak non

muslim yang

melakukan misi

keagamaan kepada

pemulung. Karena keterbatasan

ekonomi

(kemiskinan),

pemulung tidak

memiliki pilihan lain,

lebih memilih

bekerja daripada

Page 97: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

85

keagamaan bagi

pemulung sehingga

berpeluang untuk

dikenal luas. Dimilikinya sarana

komputerisasi untuk

memperkenalkan

bimbingan agama

kepada masyarakat

luas. keberadaankegiatan

bimbingan agama

menciptakan

masyarakat

harmonis.

mengikuti kegiatan

bimbingan.

Adanya tuntutan

inovasi baru dalam

dalam mengemas

metode bimbingan

yang lebih

professional.

Kekuatan (strength)

Memiliki SDM yang

memenuhi syarat

sebagai pembimbing

agama.

Adanya motivasi tinggi

yang dimiliki

pembimbing agama

dalam melakukan

bimbingan.

Di dalam kegiatan

bimbingan agama di

yayasan MAI terdapat

budaya organisasi yang

baik.

memiliki metode

bimbingan agama yang

dapat menciptakan

keakraban pemulung

dengan masyarakat

sekitar.

1. Strategi untuk

memanfaatkan

kekuatan & mengisi

peluang (SO).

Memperhatikan situasi

dan kondisi internal,

maka SDM dalam hal ini

pembimbing agama

harus tetap

mempertahankan semua

komponen yang

dianggap sebagai

kekuatan untuk dapat

memanfaatkan peluang

agar dapat benar-benar

berguna bagi pemulung

dalam melakukan

bimbingan agama secara

berkelanjutan.

2. Strategi

memanfaatkan

kekuatan dan

menghadapi ancaman

(ST).

Meningkatkan kualitas

SDM yang mampu

memberikan inovasi dan

metode bimbingan yang

tepat agar kegiatan terebut

dapat berlanjut tanpa

hambatan apapun.

Kelemahan(weakness) Kurangnya/ tidak

adanya target sasaran

secara tertulis yang

hendak dicapai dalam

kegiatan bimbingan

agama di yayasan MAI.

Kurangnya SDM yang

mampu menciptakan

rasa antusiasme ibu-ibu

pemulung menjadi

bertambah.

Kurangnya kerjasama

dengan lembaga

kepemerintahan yang

sesuai dengan tujuan

bimbingan agama bagi

3. Strategi untuk

mengatasi

kelemahan

&mengisi peluang

(WO)

Melakukan target

yang hendak

dicapai dengan

membuka

kerjasama yang

baik secara

berkesinambungan

mengenai

bimbingan agama

yang tepat.

Meningkatkan

kemampuan SDM

4. Strategi untuk

mengatasi kelemahan

&menghadapi

ancaman(WT).

Mempertahankan

dan

mengembangkan

kinerja dalam

membangun

kerjasama melalui

peningkatan dan

pengembangan

internal SDM.

Melakukan

kerjasama kepada

lembaga

Page 98: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

86

masyarakat. dengan memperluas

jaringan untuk

menambah program

bimbingan yang

tepat guna bagi

pemulung.

pemerintahan

sebagai upaya untuk

terus melakukan

bimbingan agama

untuk

mempermudah

masyarakat bawah

mendapatkan hak

yang sama.

Dari hasil analisa SWOT di atas dapat disimpulkan bahwa yang

menjadi kekuatan atau pendukung dalam kegiatan bimbingan agama di

yayasan Media Amal Islami adalah SDM yang ada sudah memiliki

syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, adanya kepercayaan

masyarakat (pemulung) pada pembimbing dalam memberikan

bimbingan agama, adanya fasilitas untuk kegiatan bimbingan agama.

Adapun kelemahan atau penghambat adalah kurangnya

kesadaran religius di kalangan masyarakat pemulung, ancaman pihak

non muslim yang melakukan misi keagamaan yang sangat kuat,

kurangnya perencanaan dan target bimbingan dan penyuluhan yang

hendak dicapai, metode yang digunakan masih bersifat sederhana atau

belum secara profesional.

Page 99: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

87

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah peneliti melakukan penelitian yang berjudul tentang peran

pembimbing agama dalam menanamkan pengetahuan keagamaan pada ibu-

ibu pemulung melalui pendidikan non formal yang dilaksanakan di Yayasan

Media Amal Islami, akhirnya diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Peran pembimbing agama dalam menanamkan pengetahuan keagamaan

pada ibu-ibu pemulung di Yayasan Media Amal Islamiadalah sebagai

teladan, memberikan pemahaman, menanamkan rasa percaya diri ibu-ibu

pemulung, penyelenggara edukasional, pembangkit kesadaran masyarakat,

membangun kedekatan emosional dan advokatif kepada ibu-ibu pemulung

agar selalu menambah pemahaman agama serta dapat keluar dari

permasalahan hidup mereka yang kurang mendapat pengetahuan secara

berkelanjutan dengan materi keagamaan yang diberikan meliputi aqidah,

syariah dan akhlak.

2. Analisa SWOT menunjukkan bahwa yang menjadi kekuatan atau

pendukung dalam kegiatan bimbingan agama di yayasan Media Amal

Islami adalah SDM yang ada sudah memiliki syarat kompetensi

pendidikan agama yang sesuai, adanya kepercayaan masyarakat

Page 100: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

88

(pemulung) pada pembimbing dalam memberikan bimbingan agama,

adanya fasilitas untuk kegiatan bimbingan agama.Adapun kelemahan atau

penghambat adalah kurangnya kesadaran religius di kalangan masyarakat

pemulung, ancaman pihak non muslim, kurangnya perencanaan dan target

yang hendak dicapai, metode yang digunakan masih bersifat sederhana.

B. Saran

1. Bagi ibu-ibu pemulung diharapkan agar terus mengikuti kegiatan yang

diadakan di yayasan Media Amal Islami dan terus memotivasi diri,

keluarga dan lingkungan agar selalu menambah wawasan agama secara

konsisten.

2. Bagi Yayasan Media Amal Islami diharapkan terus membina umat

khususnya para pemulung di sekitar karena dengan kesabaran, kegigihan

dan keyakinan dalam mewujudkan masyarakat kalangan bawah ini

menjadi mandiri dan berakhlak islami merupakan langkah positif bagi

ummat khususnya masa depan umat Islam.

3. Bagi masyarakat sekitar diharapkan dapat menerima kehadiran pemulung

seperti masyarakat lain tanpa mendiskriminasi kehadiran mereka jika

perlu diharapkan dapat bersama-sama mewujudkan masyarakat yang

harmonis sehingga tidak adanya kesenjangan sosial.

4. Bagi mahasiswa jurusan bimbingan dan penyuluhan Islam diharapkan

untuk kegiatan yang bersifat studi kasus atau lapangan dapat melakukan

Page 101: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

89

bimbingan keagamaan baik secara seminar, ceramah atau bakti sosial

kepada para pemulung baik secara langsung ataupun tidak langsung demi

mewujudkan eksistensi keilmuan perkuliahan yang didapat.

Page 102: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

90

DAFTAR PUSTAKA

Ancok Djamaludin dan Fuad N.Suroso, Psikologi Islami, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 1994.

Arifin, M, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama,

Jakarta:Golden Terayon Press, 1982.

---------, Psikologi Dakwah; Suatu Pengantar Studi, Jakarta: Bumi Aksara, 2000.

Baggini, Julian, Lima Tema Utama Filsafat, Jakarta: Teraju, 2004.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: PT. Sygma Examedia

Arkanleema, 2009.

---------,Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai

Pustaka, 2005.

Hidayati, Nurul, Metodologi Penelitian Dakwah, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Press, 2006, cet ke 1

Heriyanto, Albertus, dkk. Panduan Penelitian, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2006.

Ismail, M. Yusanto, dkk, Manajemen Strategis Perspektif Syariah, Jakarta: Khairul

Bayaan, 2003.

Jalaludin, Psikologi Agama, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada Utama, 1996.

Kementrian Sosial RI Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial, Pusat

Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial, 2011.

Page 103: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

91

Lutfi, M, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan /Konseling Islam, Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008.

Moleong, J. Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2000.

Munir, Syamsul, Bimbingan dan Konseling Islam, Jakarta: AMZAH, 2000.

Nasution, Harun. Islam ditinjau dari berbagai aspeknya, Jakarta: Penerbit Universitas

Indonesia UI Press,1985.

Nurul, Oneng Bariyah, Materi Hadits (tentang Islam, hukum, ekonomi, sosial dan

lingkungan), Jakarta: Kalam Mulia, 2007.

OC, Hendropuspito, Sosiologi Agama, Yogyakarta: Kanisius, 1983.

Rukminto, Isbandi Adi, “Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan

Sosial”, Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI, 2002.

Soehartono, Irawan, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,

1995.

Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali, 1988.

Suriasumantri, Jujun S, filsafat Ilmu sebuah pengantar popular, Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan, 2005.

Syamsul, Bambang Arifin, Psikologi Agama, Bandung::CV PUSTAKA SETIA,

2008.

Thib, Ahmad Raya dkk. Menyelami Seluk Beluk Ibadah Dalam Islam, Bogor:

Kencana, 2003.

Page 104: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

92

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988.

Tim Redaksi Majalah AKRAB, Kementrian Agama Harus Bisa Hapus Penyakit

Akhlak, (Jakarta: CV Mitra Sari, 2010).

Umam, Khairul dan Achyar Aminudin, Bimbingan dan Penyuluhan, Jakarta: CV.

Pustaka Setia, 1998, cet ke-1.

Usman Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Tangerang: PT.

Ciputat Press, 2005.

Vitayala Aida S. Hubies, dkk. Penyuluhan Pembangunan di Indonesia, Jakarta: PT.

Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, 1992.

Wirawan, Sarlito Sarwono, Teori-Teori Psikologi Sosial, Jakarta: CV. Rajawali,

1984.

Page 105: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

93

Arif Rohman, Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan Tuna Sosial, artikel

diakses pada tanggal 14 Oktober 2012, dari

http://rafif.multiply.com/journal/item/772?&show_interstitial=1&u=%2Fjourn

al%2Fitem

BPS RI, Penjelasan tentang Potret Kemiskinan Kota, artikel diakses pada 20 Agustus

2012 dari http://jakarta.bps.go.id/index.php/

Endang, Maraknya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), artikel

diakses pada tanggal 13 Oktober 2012 dari

http://www.lensaindonesia.com/2012/06/25/berkat-operasi-rutin-pmks-jakbar

menurun.html

Junaedi, Semangat Kerja Pemulung Sampah, Pahlawan Lingkungan yang Terlantar,

di akses pada tanggal 27 Nopember 2012 dari http://www.stosfest.org/wp-

content/uploads/2012/02/Junaedi-Semangat-Kerja-Pemulung-Sampah-

Pahlawan-Lingkungan-yang-Terlantar.pdf

Page 106: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,
Page 107: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

Hasil wawancara dengan Ketua Umum Yayasan Media Amal Islami

Nama : H. Aslih Ridwan MA

Tempat : Aula Yayasan Media Amal Islami

Hari/tanggal : Jum’at, 11 Januari 2013

Pukul : 16.00 WIB

1. Bagaimana sejarah terbentuknya kegiatan pengajian pada ibu pemulung di yayasan ini?

Awalnya kita prihatin melihat komunitas pemulung disekitar yayasan ini mereka bukan

lemah secara finansial saja tapi lebih parah lagi lemah juga dari sisi keimanan, mereka

rentan bisa tergoda bertukar agamanya. Ada pendapat yang sesuai dengan hadits

Rasulullah yang artinya nanti ada orang yang pagi-pagi beriman dan malam sudah

menjadi kafir, inilah yang diingatkan rasul kepada kita supaya kita lakukan sebisa kita

apa yang kita bisa agar cepat-cepat menarik mereka karena komunitas mereka rentan.

Nah berangkat dari masalah tersebut kita memulai pembinaan agama kepada ibu-ibu,

kenapa kita berikan kepada ibu-ibu, pertama ibu mudah diajak mengaji sedangkan bapak-

bapaknya susah bentrok sama jam mulungnya. Selain itu karena ibu-ibu bisa mendidik

anaknya,mengajarkan anaknya, mengarahkan anaknya kalo ibunya punya dasar agama

berpengaruh buat anaknya. Mereka betul-betul kurang dalam pemahaman agama soal

wudhu saja mereka belum tau, mandi hadats besar saja mereka belum tau padahal sudah

bertahum-tahun menikah, maka dari itu kegiatan ini kita mulai.

2. Materi apa saja yang bapak berikan dalam kegiatan tersebut?

Materinya kita bagi-bagi, pengajian hari jum’at setiap minggunya ba’da ashar, ada fiqih

dasar seputar ibadah mahdhah seputar wudhu, tayamum, shalat, mandi wajib (contohnya

ketika sedang berpergian shalat tetap wajib dilakukan dengan menjamanya, ketika sedang

sakit tidak memungkinkan terkena air bisa tayamum. pokoknya ibadah yang mendasar),

kemudian aqidah bicara tentang kaidah-kaidah islam, rukun iman, rukun islam.

Kemudian di minggu ketiga akhlak bicara tentang menanamkan adab atau etika dan tata

krama dalam Islam, mereka tidak harus yang tinggi-tinggi tingkatannya yang penting

dasarnya mereka tau yang penting mereka lebih melihat contoh (teladan) dan kegiatan

pendukung lainnya setiap tiga bulan sekali ada penyuluhan kesehatan kita juga bekerja

sama dengan dr. Ririn yang bekerja di RS. Fatmawati, kita libatkan penyuluhan

kesehatan supaya dia tau materi kesehatan ya menjaga kebersihan begitu,ada bantuan

Page 108: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

berkala kita juga memberikan bantuan kebutuhan dasar mereka sembako gitu, mereka

juga harus kita orangkan ya kalo peringatan hari besar Islam mereka tampil inilah yang

harus kita bangun minimal mereka percaya diri apapun kondisinya mereka.

3. Apa peran bapak dalam kegiatan pengajian tersebut?

Memberikan pengertian,informasi dan kejelasan kepada mereka, memfasilitasi kegiatan

yang diprogramkan baik dari tempat dengan adanya gedung yayasan ini, pembicaranya,

materinya, selain itu kita kasih mereka motivasi agar mereka mau tetep belajar agama,

karena biasanya orang seperti mereka masa bodo dengan ilmu agama dan saya juga

mengontrol supaya program yang ada disini bisa berjalan dengan baik itu juga program

yang kita upayakan untuk membina kehidupan ibu-ibu yang ngaji kita ksih keterampilan

dan pelatihan-pelatihan ya SDM nya ya, jangka panjangnya antara orangtua dengan kita

supaya bisa terjalin dengan baik, sehingga dari ibu-ibu tersebut lahir sarjana dari anak

pemulung itu kan luar biasa.

4. Sudah berapa lama kegiatan pengajian pada ibu-ibu pemulung ini dilakukan?

Semenjak tiga tahun yang lalu di yayasan ini, tapi sebelumnya kita sudah mulai mengajar

mereka di lapak, kita juga sudah bangun mushola di sana karena kita berfikir waktu itu

bahwa kalo orang sudah dibangun sarana ibadahnya atau fasilitas ibadahnya maka kita

akan mudah untuk memberikan pengajian khususnya penyuluhan agama kepada mereka

karena sudah ada wadahnya tinggal kita kembangkan saja.

5. Bagaimana kegiatan pengajian tersebut dilakukan?

Kita melakukan kegiatan tersebut dengan ceramah dan persuasif, dialog, ada juga

prakteknya.karena kalo hanya monolog tidak menarik. Mereka bebas mengemukakan

persoalan mereka. Persoalan mereka biasanya suami susah diajak sholat, bagaimana

mengajak anak supaya shalat, masalah kebutuhan hidup, mereka juga kita ajarkan untuk

berzakat bahwa shadaqah bukan hanya untuk orang kaya dalam bentuk uang tapi bisa

dengan hal yang lain berbuat kebaikan kecil ya dengan pekerjaan mereka menjaga

kebersihan di lingkungan masyarakat kita sadarkan bahwa memulung bukan pekerjaan

hina.

6. Menurut bapak kegiatan tersebut penting kenapa?

Urgensinya kita lakukan kegiatan penyuluhan agama kepada mereka karena mereka tidak

ada yang mendidik, mereka kurang tenaga-tenaga penyuluh agama yang mau turun

Page 109: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

langsung membaur dengan mereka. jadi kita mewakafkan diri kita untuk mengajar

mereka. Kemudian karena mereka rentan untuk diajak berpindah agama, kita khawatir

dengan aqidah mereka, kemudian karena memang kewajiban dakwah tidak membatasi

orang, tapi lebih pada rahmatan lil alamin kepada siapa saja kita harus menyampaikan

ajaran Islam karena mereka juga manusia yang mempunyai hak sama seperti manusia

lain.

7. Bagaimana peran bapak dalam menanamkan pengetahuan agama bagi ibu-ibu

pemulung?

Pertama-tama kita yang harus aktif dan turun langsung kekomunitas mereka dan kita

membangun sebuah kesadaran bahwa menuntut ilmu agama itu adalah ibadah, dan ibadah

seperti shalat, puasa, zakat itu merupakan kebutuhan manusia bukan beban manusia. Kalo

sudah butuh maka mereka akan antusias mengikuti pengajian, tidak hanya materi, tapi

mereka dapat ilmu, persaudaraan, sharring, imrovisasi, itu yang kita bangun. memang

kita yang harus aktif duluan melakukan pendekatan kepada mereka nanya ya ibadah

shalatnya, baca al-qur’annya memang para penyuluh agamanya ya memang harus aktif

duluan menyadarkan mereka.

8. Menurut bapak, bagaimana dengan perubahan yang terlihat?

Perubahan kalo menurut saya, fluktuatif. karena kita memang bukan bersandar pada

kuantitas tapi kualitas. Menurut saya dari mereka yang minimal 10 orang saja yang ikut

tidak jadi masalah, karena kita yakin mereka dapat bermanfaat untuk orang sekitarnya,

minimal keluarganya yang terpenting kegiatan penyuluhan agama ini sudah terjaga dan

setiap minggu ada informasi yang mereka dapat itu sudah alhmadulillah. Konsepnya

adalah mereka harus merasa nyaman dan berdaya guna di yayasan ini gerakan ini mesti

harus ada.

9. Bagaimana menurut bapak tentang gambaran ibu-ibu pemulung?

Pemulung mereka rentan, karena suasana yang secara geografis tidak kondusif, sempit,

panas, dan anaknya mereka juga kurang pendidikan formal, dari sisi umum mereka hidup

dibawah standar orang-orang biasa. belum lagi dari sisi kriminal tapi ketika mereka

dibina dalam hal keimanan, bagaimana cara bersyukur, cara ibadah, minimal mereka

beribadah seperti shalat ya ini dapat meningkatkan taraf hidup mereka dengan bekal

agama saya kira lambat laun mereka akan mengerti akan pentingnya agama dan ibadah.

Page 110: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

Kita tanamkan harapan kepada mereka bahwa hidup harus ada aturan dan mereka juga

kita ajak disiplin ya dengan shalat waktunya shalat kita berjamaah dan ibadah lain.

Kerena seorang penyuluh tidak boleh mengikuti umatnya harus adanya perubahan yang

positif, tapi penyuluh agama selain punya aturan kepada mereka kita juga lebih banyak

diskusi kepada mereka tau kebutuhan mereka.

10. Apa harapan bapak dengan diadakannya kegiatan pengajian di yayasan ini kepada para

ibu pemulung?

Harapannya pertama dia tidak lupa dengan agamanya, tidak lupa dengan ibadahnya ya

minimal ibadah shalat,timbul kesadarannya untuk mengamalkan ibadahnya,karena

apapun kondisinya mereka harus beribadah dan yang lebih terpenting kita dapat

menghidupakn semangat keagamaan contohnya kaya motor itu kalo gak ada businya gak

jalan, begitu juga sama agama kalo gak ibadah gak bisa. Ya, kalau harapan kita adalah

kalau ibunya baik dan mengamalkan ibadahnya sehari-hari secara baik itu berpengaruh

dapat ke anak dia bisa ngajarin anaknya cara shalat begini, ngaji begini dan umumnya

bagi keluarganya. Kita didik ibunya karena mereka dapat mentransfer kepada anggota

keluarganya dan yang terpenting harapan kita adalah kegiatan penyuluhan agama ini

dapat terjalin setiap minggu nya saja sudah cukup terjaga yah itu yang kita harapkan.

11. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan tersebut?

Faktor pendukungnya kita sudah mempunyai sarana yang sudah cukup memadai, kalau

dulu masih di lapak Alhamdulillah sekarang sudah dilakukan di aula yayasan ini. Selain

itu adanya dukungan-dukungan aparat kepemerintahan, para donatur-donatur yang selalu

berempati dengan kehidupan mereka. Para ibu juga antusias mengikuti kegiatan tersebut,

adanya kepercayaan para ibu kepada yayasan ini. Faktor penghambatnya kurang tenaga

penyuluh agama, suka bentrok antara ngaji dengan jam mulungnya, suami kurang

mendukung, keimanan mereka juga yang masih minim, faktor cuaca juga menjadi

berpengaruh karena mereka tinggal di dekat bantaran kali jadi kalau hujan sering banjir

dan tidak datang ke yayasan.

Page 111: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,
Page 112: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

Hasil wawancara dengan Ustad Sigit di Yayasan Media Amal Islami

Nama : Sigit Kuntoro, S.Pd.I

Lokasi : Kantor Yayasan Media Amal Islami

Hari/tanggal : Jum’at, 11 Januari 2013

Pukul : 16.30 WIB

1. Bagaimana sejarah terbentuknya kegiatan pengajian pada ibu pemulung di yayasan ini?

Awalnya si mereka hanya mengantar anak-anaknya belajar ngaji dan sekolah di

yayasan ini lama kelamaan dirasakan oleh kita semua pengurus yayasan di sini supaya

para orangtua juga harus diberikan pembinaan agama, bukan anaknya saja tapi

orangtuanya pun perlu belajar agama maka kita berupaya agar seluruh bidang keagamaan

kita berikan namun kita melihat lagi dari latar belakang mereka yang mayoritas tidak

tamat sekolah oleh karena itu kita berikan penyuluhan agama khususnya dalam bentuk

ceramah kepada mereka supaya mereka lebih mudah mengerti. Mereka para ibu-ibu kan

adalah tetap hamba Allah, dimana mereka juga perlu beribadah. Allah tidak memandang

status sosial mereka mau kaya atau miskin Allah tidak memandang itu maka dari itu

yayasan Media Amal Islami memandang penting untuk memberikan penyuluhan

keagamaan dan keislaman kepada mereka agar mereka dalam diri mereka tumbuh

minatnya dalam beribadah kepada Allah maka dari itu kita lakukan penerangan agama

yang bermanfaat bagi hidupnya.

2. Materi apa saja yang bapak berikan dalam kegiatan tersebut?

ehm kita seluruh bidang keagamaan kita berupaya memberikan tapi dengan

pelajaran yang mendasar, ya itu faktor ekonomi menjadi problem utama mereka kalau

kita sudah bicara mengenai yang sifatnya ideal mereka justru agak malah gak mau belajar

terlalu berat nih agama, jadi kita kemas bahasanya dengan yang ringan sambil belajar

agama mungkin kita berikan sembako juga. ya pokoknya sifatnya praktis dan lebih

mudah dipahami untuk mereka, bahasannya ringan-ringan aja ya bagaimana mereka

menyikapi hidup, bersabar dan bagaimana berbuat kebaikan (amal shaleh) di lingkungan

mereka ya cara ibadah ini dilakukan karena kita melihat dari tingkat intelektual mereka

juga mereka kan rata-rata gak sekolah.

Page 113: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

3. Apa saja peran bapak dalam kegiatan tersebut?

Peran saya terlibat secara tidak langsung dalam kegiatan tersebut sesekali

mengisi, karena sudah ada sistem program yang direncanakan kepada mereka, sudah ada

koordinator dakwah dan pendidikan tidak dapat berperan sendiri karena kita punya sistem

sementara ini dikelola oleh ustd Dzulfitri karena di dalam bidang pendidikan dan

dakwah. yayasan tidak berjalan sendiri-sendiri. peran kita kepada mereka dalam jangka

dekat ini minimal menumbuhkan partisipasi mereka terhadap kegiatan yang ada disini

dan dengan begitu maka kedekatan kita akan terjaga dan mudah untuk memberikan

penyuluhan keislaman kepada mereka khususnya untuk menumbuhkan kesadaran untuk

melakukan amalan ibadahnya ya mengaji, ya shalat begitu.

4. Sudah berapa lama kegiatan pengajian ibu-ibu pemulung ini dilakukan?

Kalau disini baru berjalan kurang lebih tiga tahun, tetapi sebelumnya kita sudah

lakukan di lapak tepatnya di mushola yang ada di sana dan kita adakan juga pengajian

pada waktu-waktu tertentu event hari besar Islam begitu. Nah, karena yayasan sekarang

punya gedung jadi kita pindah disini dan sampai sekarang kegiatan penyuluhan agama

untuk para ibu, anak-anak dan remaja kita lakukan disini.

5. Bagaimana kegiatan pengajian tersebut dilakukan?

Karena kegiatan ini berjangka panjang tidak bisa hanya dilakukan sebulan, dua

bulan setahun, dua tahun harus berjangka panjang. Teknisnya mereka terus kita bimbing

ngajinya setiap hari senin, selasa, rabu ya ngaji al-qur’an dan ada juga yang masih

tingkatan iqra, kemudian hari jum’atnya baru kita adain yang sifatnya ceramah agama

isinya seputar fiqih praktis ya tata cara shalat, bacaan-bacaan shalat, puasa, ya zakat

dalam rangka memberikan pembinaan agama untuk mereka.

6. Menurut bapak kegiatan pengajian tersebut penting kenapa?

Mereka kan juga tetep hamba Allah ya mereka harus beribadah,sebagaimana

tujuan penciptaan itu sendiri Allah menciptakan mereka untuk beribadah apapun

kondisinya baik kaya miskin Allah ndak memandang itu yang di pandang Allah adalah

bagaimana ketakwaan seseorang nah kalo pun mereka sudah miskin terus tidak beribadah

trus apa yang jadi lebihnya, kan ini menimbulkan efek yang luar biasa orang msikin tidak

ibadah ehm akan menimbulkan kerusakan di masyarakatnya, orang kaya gak ibadah aja

menyebabkan kerusakan apalagi miskin. ya kriminalitas, kerusakan akhlak itu akan

Page 114: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

banyak terjadi. maka kita dan yayasan MAI memandang penting untuk memberikan

penerangan ya tadi penyuluhan keislaman kepada mereka karena mereka harus

disadarkan ehm kemiskinan atau apapun tidak menjadi alasan orang untuk tidak

beribadah.

7. Bagaimana peran bapak dalam hal menanamkan pengetahuan agama bagi ibu-ibu

pemulung?

Jadi Peran kita dalam kegiatan ini berjangka panjang ya gak bisa kemudian

sebulan, dua bulan setahun ya yang kita inginkan adalah ehm munculnya partisipasi dulu

ya partisipasi dengan program kita dalam pembinaan, kita memang masih berbicara

seputar ibadah sehari-hari mereka, ya seputar wudhu, bacaan mandi hadats besar, shalat

dan memberikan pengertian bahwa penerangan keagamaan itu penting, dasar-dasarnya

minimal mereka tau. mereka dengan program yang ini saja mereka ada yang jarang hadir,

tapi pada saat tertentu ada bantuan sembako pengajian penuh jadi emang agak sulit

mengukurnya tapi kita punya juga ukuran ya sifatnya tidak tertulis kali ya ehm kedekatan

kita sudah mulai terjalin.

8. Menurut bapak, bagaimana dengan perubahan yang terlihat?

Perubahan mereka bisa terlihat dari kepercayaan mereka menyekolahkan anaknya

kesini, belajar disini, itu menurut kami sudah baik ada perubahanya artinya mereka sudah

menyadari bahwa pendidikan agama itu penting. Kalu dulu kan mereka membiarkan

anaknya sekolah sama lembaga yang dikelola oleh orang kristen, dulu boro-boro mereka

untuk mikirin belajar (pendidikan) dan perubahan dari tingkah lakunya mereka sudah

lebih baik saya rasa itu dapat dilihat dari penampilannya kalo dulu dating ke sini asal-

asalan bajunya tapi Alhamdulillah sekarang sudah mulai menutup aurat (jilbab).

9. Bagaimana menurut bapak tentang gambaran ibu-ibu pemulung, dan seperti apa?

Pemulung itu kan ada komunitasnya punya kelompok, mereka berada di sub

sistem yang dibangun sama ketua lapaknya. Jadi gambaran ibu pemulung itu tergantung

dari katua lapaknya kalau ketua lapaknya selalu mengajak mereka untuk berbuat baik

maka lama kelamaan mereka juga bakal ngikut baik. Mereka kan sebenarnya sama

seperti ibu-ibu lainnya, tetapi mereka berbeda dengan ibu yang lain di samping mereka

sebagai ibu rumah tangga, mereka juga harus membantu suami memilah-milah barang

Page 115: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

bekas yang didapatkan pada hari itu supaya bisa dikepul ke ketua lapak supaya dapat

uang.

10. Apa harapan bapak dengan diadakannya kegiatan pengajian di yayasan ini kepada para

ibu pemulung?

Harapan kita supaya munculnya partisipasi dan kesadaran mereka untuk selalu

melakukan amalan-amalan sholeh dan supaya hubungan kekeluargaan ini selalu terjaga.

11. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan tersebut?

Pendukungnya ya kita punya sarana ya contohnya gedung ini sampai ruang kelas

belajar juga ada, antusias ibu-ibu nya sudah mulai meningkat begitu. Faktor

penghambatnya bisa dari diri mereka sendiri ya kadang-kadang males, bisa dari cuaca

kalo lagi banjir biasanya gak ikut kegiatan.

Page 116: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,
Page 117: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

Hasil wawancara dengan Ustad Dzulfitri S (Hafid) di Yayasan Media Amal Islami

Nama : Dzulfitri Sulaiman, S.Pd.I

Lokasi : Aula Yayasan Media Amal Islami

Hari/tanggal : Jum’at, 11 Januari 2013

Pukul : 17.00 WIB

1. Bagaimana sejarah terbentuknya kegiatan pengajian para ibu pemulung di yayasan ini?

Kegiatan ini diadakan karena kita lihat komunitas pemulung sangat membutuhkan

pendidikan baik itu pendidikan umumnya dan agamanya, jarang orang-orang yang mau

turun berkecimpung ke mereka secara langsung dan membaur kepada mereka intinya

mereka keluar dari masalah yang mereka hadapi ya masalah kemiskinan yang kurang

mendapatkan hak pendidikan. Yayasan ini berdiri atas dasar keprihatinan dan dukungan

dari lurah waktu itu karena mereka hidupnya rentan dan ada misi-misi tertentu dari

orang-orang non muslim yang melakukan pendekatan di lapak mereka ya kaya kasih

sembako, rekreasi, hadiah-hadiah kita gak tau maksudnya apa tapi yang penting kita

harus melakukan sesuatu dalam rangka menyelamatkan aqidah mereka, kegiatan ini di

mulai dari sejak tahun 1999 tapi aktifnya semua program di sini tahun 2010.

2. Materi apa saja yang bapak berikan dalam kegiatan tersebut?jelaskan!

Ehm, materinya soal fiqih, aqidah terus akhlak juga, contoh konkretnya aja

biasanya kita ajarin mereka tentang fiqih praktis dengan menidentifikasi dari sisi

ibadahnya yang penting shalatnya saja kita ajarkan fiqihnya mengenai pentingnya shalat

dan kewajiban shalat, do’a sehari-hari yang praktis-praktis, rukun iman dan rukun islam,

ini perlu karena orang-orang yang kekurangan ekonomi biasanya malas dalam melakukan

ibadahnya ini yang harus kita tumbuhkan minat ibadahnya dengan terus kita bina.

3. Apa saja peran bapak dalam kegiatan tersebut?siapa saja yang ikut mengisi?

Saya berperan sebagai ketua bidang pendidikan disini, saya yang mengatur siapa

yang mengisi dalam kegiatan penyuluhan agama, dan memprogramnya mulai dari materi

dan target yang ingin dicapai terus jika H. Aslih tidak hadir saya yang menggantikan, dan

ada juga ustd Sigit, ustd Nur, dan lainnya.

Page 118: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

4. Sudah berapa lama kegiatan pengajian kepada ibu-ibu pemulung ini dilakukan?

Kegiatan ini berjalan kurang lebih dua tahunan lebih ya, pokoknya dari tahun

2010 dan sampai sekarang Alhamdulillah masih terus berjalan.

5. Kapan kegiatan pengajian tersebut dilakukan?

Kita lakukan setiap hari senin, selasa dan rabu untuk belajar baca tulis iqra dan al-

qur’an biasanya jam 14.00 sampai jam 16.00 caranya mereka berkumpul seperti liqo

secara bergiliran kita sima, dengerin bacaannya dan membetulkan bacaan dan ada juga

hafalan-hafalan do’a sehari-hari. Kalo hari jum’at sifatnya berbentuk kelompok seperti

ceramah agama begitu itu jam 16.00 sampai dengan 18.00 dan selain anaknya yang

melakukan testing kita adain evaluasi juga untuk mengetes pengetahuan agama buat ibu-

ibunya juga seperti dibuatkan soal pilihan ganda dan essay.

6. Menurut bapak kegiatan tersebut penting kenapa?

Ya penting, jangankan mereka kita juga perlu ya kegiatan agama seperti ini,

misalnya kaya pembinaan ibu-ibu ini ya bermanfaat daripada mereka dilapak aja,

terutama ibu-ibunya yang gak kerja dan kita melihat penting karena kegiatan pembinaan

agama ini dilakukan supaya mereka tau lah dasar-dasar ilmu agama kan mereka orang

yang kurang mendapatkan kesempatan belajar secara formal makanya kita adain kegiatan

non formal di sini.

7. Bagaimana peran bapak dalam hal menanamkan pengetahuan agama bagi mereka?

Sejauh ini mereka yang datang sambil mengantar anak mereka di TPA (taman

pendidikan al-qur’an) kita ajarkan ibu-ibunya juga mengaji Qur’an ada yang masih

tingkatan iqra dan ada juga yang al-qur’an, kemudian ada ceramah agama juga yang

diadakan disini biasanya setiap hari jum’at ba’da ashar isinya pendalaman fiqih, ada

hafalan-hafalan bacaan ya sholat, wudhu/taharah ya memang saya latih seperti fiqihnya

banyak diantara mereka yang belum mengerti sholat ketika kita tanya siapa yang sholat 5

waktu ya jadi ehm justru orang-orang yang ya map kurang ekonominya itu malah dia

juga meninggalkan kewajiban agamanya, peran kita memberikan pemahaman ya fiqih,

aqidahnya juga sifatnya mendasar penting rukun iman, rukun islam, pentingnya shalat,

puasa, bacaan sehari-hari dan do’a-do’anya.

Page 119: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

8. Menurut bapak, bagaimana dengan perubahan yang terlihat dan apa harapan bapak?

Kalo dulu mereka gak ada yang ngebina, sekarang selain mereka anter anaknya

belajar ibunya juga semangat buat belajar terutama belajar mengaji, dan belajar agama

juga, ya perubahannya mereka sekarang sudah merasa nyaman kalo ngikutin kegiatan gak

usah di paksa hadir dan yang keliatannya si prilaku mereka sudah lebih sopan dengan

menutup aurat menggunakan jilbab.

9. Bagaimana menurut bapak tentang gambaran ibu-ibu pemulung?

Menurut saya mereka kan terbilang hidupnya karena faktor pendidikannya

kurang, faktor ekonominya juga kurang, yang lebih parah pengetahuan agama mereka

juga masih kurang. Jadi, mereka gak peduli soal pendidikan agamanya, apalagi untuk

pendidikan anak-anaknya jadi kita rasa perlu adanya usaha buat ngebina mereka ya dari

kegiatan pembinaan agama di yayasan ini.

10. Apa harapan bapak dengan diadakannya kegiatan pengajian di yayasan ini kepada para

ibu pemulung?

Sederhananya mereka tau lah soal tata cara ibadah sehari-hari, mengamnalkannya

dan ilmu agama juga berguna buat membimbing anak-anaknya kedepan.

11. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan tersebut?

Faktor pendukungnya alhamdulillah gedung ini udah bisa menampung kegiatan

untuk mereka, program-programnya juga sudah berjalan, yang menjadi faktor

penghambatnya biasanya kalo musim hujan mereka gak datang selain mungkin rasa

malas dan sering banjir.

Page 120: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,
Page 121: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

Hasil wawancara dengan Ibu Pemulung

Nama : Ibu Sonih

Tanggal : 13 Januari 2013

Waktu : 14.53 WIB

Tempat wawancara : Lapak Pemulung Lebak Bulus

1. Adakah yang ibu rasakan setelah diberikan pelajaran oleh ustad di yayasan?

Ya ada.

2. Apakah ibu rutin mengikuti kegiatan tersebut?

Lumayan rutin kalo gak barengan sama jam nyari (mulung).

3. Materi apa saja yang ibu dapatkan dalam kegiatan tersebut?

Diajarin ibadah shalat, mandi wajib, puasa, sirah juga (wudhu).

4. Apa tujuan ibu mengikuti kegiatan pengajian di yayasan?

Buat bekal kita nanti di akhirat, minta rejeki sama Allah makanya ikut belajar di yayasan,

supaya bisa ilmu agama ngerti sedikit-sedikit.

5. Menurut ibu ibadah itu apa?

Ehmmm apa ya setau saya ibadah buat amal kita di akhirat.

6. Menurut ibu, apakah yang dilakukan ustad di yayasan sesuai dengan keinginan ibu?

Iya Alhamdulillah seneng, namanya kita diajarin yang gak bisa jadi bisa, belom ngerti

banyak-banyak yang penting tau ibadah shalat yang setiap hari.

7. Apa harapan ibu dengan adanya kegiatan pengajian di yayasan?

Ya, bagus ya ka kegiatannya nambah ilmu buat kita terus biar bisa diterima iman, islam

kita dilancarin rejeki.

8. Apakah para ustad di yayasan dapat menambah pengetahuan agama bagi ibu?

Ya, Alhamdulillah kita namanya orang lapak diadain pengajian seneng jadi tau sedikit-

sedkit.

9. Bagaimana pengamalan ibadah ibu sekarang?

Shalatnya masih belom beraturan maklum suka barengan sama waktunya mulung.

10. Siapa saja yang biasanya mengisi kegiatan pengajian tersebut?

ustad-ustad di yayasan, saya kenalnya sama kiyai Aslih.

Page 122: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,
Page 123: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

Hasil wawancara dengan Ibu Pemulung

Nama : Ibu Umaroh

Tanggal : 13 Januari 2013

Waktu : 15.27 WIB

Tempat wawancara : Lapak Pemulung Lebak Bulus

1. Adakah yang ibu rasakan setelah diberikan pelajaran oleh ustad di yayasan?

Sekarang jadi nambah pemahaman kita ka, kadang kalo ada yang tidak saya ngerti

masalah ibadah bisa tanya sama ustad di yayasan MAI.

2. Apakah ibu rutin mengikuti kegiatan di yayasan?

Alhamdulillah iya.

3. Materi apa saja yang ibu dapatkan dalam kegiatan tersebut?

Cara berwudhu, cara-cara shalat ka bacaannya terus ada juga rukun iman, rukun islam,

ulul azmi, diajarin do’a-do’a sehari-hari juga.

4. Apa tujuan ibu mengikuti kegiatan pengajian di yayasan?

Ya kalo gak ngaji hati kan jadi kosong ka, makanya saya ikut ngaji di yayasan.

5. Menurut ibu ibadah itu apa?

Ibadah ehm wajib ka. misalnya shalat juga penting buat kehidupan kita.

6. Menurut ibu, apakah yang dilakukan ustad di yayasan sesuai dengan keinginan ibu?

Ya ka, selain buat pendidikan anak saya, buat saya juga soalnya kegiatannya di yayasan

untuk ibadah saya lebih baik ya kalo ada yang kita gak tau bisa nanya misalnya nih saya

kan dulu belum tau kalo shalat gak boleh banyak gerak sekarang tau ilmunya saya

amalin.

7. Apa harapan ibu dengan adanya kegiatan pengajian di yayasan?

Ya, supaya hidup saya lebih baik dengan kita beribadah pokonya bikin tenang kalo kita

ibadah ya shalat terutama.

8. Apakah para ustad di yayasan dapat menambah pengetahuan agama bagi ibu?

Iya, supaya ibadah sehari-hari bisa terus dikerjain, menjadi lebih sabar, ngerasa salah

kalo gak shalat.

9. Bagaimana pengamalan ibadah ibu sekarang?

Alhamdulillah sholat, walaupun kadang-kadang masih meninggalkan. Lebih baik dari

sebelumnya ka.

10. Siapa saja yang biasanya mengisi kegiatan pengajian tersebut?

Setau saya ustad hafid sama ustad Aslih.

Page 124: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,
Page 125: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

Hasil wawancara dengan Ibu Pemulung

Nama : Ibu Fitri

Tanggal : 13 Januari 2013

Waktu : 15.10 WIB

Tempat wawancara : Lapak Pemulung Lebak Bulus

1. Adakah yang ibu rasakan setelah diberikan pelajaran oleh ustd di yayasan?

Ada ka, iya tadinya kurang bisa baca al-qur’an sekarang mah sedikit-sedikit bisa, waktu

sebelum ikut malas ngerjain sholat tapi Alhamdulillah setelah kita diajarin agama sama

ustd sekarang walaupun keadaan kita begini ya shalat.

2. Apakah ibu rutin mengikuti kegiatan di yayasan MAI?

Iya. saya datang setiap hari jum’at dan kadang-kadang senin, selasa, rabu juga.

3. Materi apa saja yang ibu dapatkan dalam kegiatan tersebut?

Ada ceramah agama, pengajian al-qur’an.

4. Apa tujuan ibu mengikuti kegiatan pengajian tersebut?

Mau belajar agama ka, biar bisa ngaji Qur’an selain itu juga buat ngajarin anak saya

dirumah.

5. Menurut ibu ibadah itu apa?

Ibadah menjauhin diri kita dari perbuatan maksiat terus menjauhi kita dari hal-hal buruk.

6. Menurut ibu, apakah yang dilakukan ustd di yayasan sesuai dengan keinginan ibu?

Iya sesuai, kalo dulu mah boro-boro kita buat belajar agama ya baca al-qur’an belum

bisa, tata cara shalat, wudhu kalo sekarang mah Alhamdulillah senang ya diadain

pengajian yang diadakan di yayasan MAI.

7. Apa harapan ibu dengan adanya kegiatan pengajian di yayasan?

Ya menurut saya mah baik ya kegiatannya yang di MAI.

8. Apakah para ustd di yayasan dapat menambah pengetahuan agama bagi ibu?

Ya nambah ka,, dulunya males ya ngerjain shalat setelah tau hukumnya shalat dan kalo

udah dikerjain mah enak bisa bikin hati tenang, ibadah buat kebutuhan hidup kita

sekarang biasain diri sendiri ajah, kalo ada yang gak ngerti bisa nanya juga di yayasan.

9. Bagaimana pengamalan ibadah ibu sekarang?

Kalo ibadah shalat alhmdulillah lebih rajin ka,tapi suami masih males-malesan.

10. Siapa saja yang biasanya mengisi kegiatan pengajian tersebut?

Ada Ustd Aslih, Ustd Hafid, Ustd Nur, ustd Sigit yang perempuan ka Widuri, banyak ka.

Page 126: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,
Page 127: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

Hasil wawancara dengan Ibu Pemulung

Nama : Ibu Erni

Tanggal : 13 Januari 2013

Waktu : 15.43 WIB

Tempat wawancara : Lapak Pemulung Lebak Bulus

1. Adakah yang ibu rasakan setelah diberikan pelajaran oleh ustd di yayasan?

Perubahan ya ada ka, sekarang jadi lebih rajin shalat jadi inget sekarang takut kalo kita

ninggalinnya.

2. Apakah ibu rutin mengikuti kegiatan di yayasan?

Ya rutin, paling kalo lagi halangan gak ngaji ka.

3. Materi apa saja yang ibu dapatkan dalam kegiatan tersebut?

Ngaji al-qur’an panjang pendeknya, perbuatan baik ka, praktek shalat, cara menghargai

orang begitu.

4. Apa tujuan ibu mengikuti kegiatan pengajian di yayasan?

Supaya bisa ka, biar bisa ngaji dan ibadah yang lain juga.

5. Menurut ibu ibadah itu apa?

Ya menurut saya ya ibadah itu wajib untuk kita taat sama Allah.

6. Menurut ibu, apakah yang dilakukan ustad di yayasan sesuai dengan keinginan ibu?

Iya, karena dulu belajarnya waktu masih kecil doang ka, sekarang ya seneng diadain

pengajian di yayasan, sesuai sama keinginan saya supaya ngerti agama.

7. Apa harapan ibu dengan adanya kegiatan pengajian di yayasan?

Alhamdulillah senang.

8. Apakah para ustad di yayasan dapat menambah pengetahuan agama bagi ibu?

Ya, menurut saya kegiatan di sana nambah kita jadi bisa, diajarin shalat, terus perbuatan

yang baik-baik, ilmunya dapet, saya pertamanya nganter anak tapi ternyata ada juga

pengajian buat ibu-ibunya ya saya ikut ngaji terus belajar sama ibu-ibu yang lain.

9. Bagaimana pengamalan ibadah ibu sekarang?

Ya masih kurang rajin menurut saya ka.

10. Siapa saja yang biasanya mengisi kegiatan pengajian tersebut?

Biasanya pak Haji Aslih

Page 128: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

F'

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKIJLTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

fl. Ir. H. juanda No.95 Ciputatl54l2IndonesiaTelepon/Fax : (02\ 7 432728 / 74703580Website : www.fdkuinjakarta.ac.id, E-mail : [email protected]

Nomor: Un.01/F5/KM.0l 3/rftS nyzLamp :1(satubundel)Hal : Bimbingan Skripsi

NamaNomor PokokJurusan /SemesterJudul Skriosi

Tembusan:1. Dekan

?. Ketua Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

J *arta,lj Desember 20 1 2

Kepada Yth.Dra. Hj. Musfiroh I'Iurlaili, MADosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Assalamu' alaikum Wr. Wb.

Bersama ini kami sampaikan sebuah out line skripsi yang diajukan olehmahasiswa Fakultas Ilnru Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif HidayatullahJ akarta sebagai berikut,

Eka Camalia Nurhidayati108052000002Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPD / IXPeran Penyuluh Agama dalam Meningkatkan PengetahuanKeagamaan pada Keluarga Pemulung di Yayasan Media AmalIslami Lebak Bulus V Jakarta Selatan.

Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalampenyusunan dan penyelesaian skripsinya dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Atas perhatian dan kesediaarurya kami sampaikan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

hhidin Saputra)19700903 199603 r

Page 129: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

FJ\ l-:

1) t

j

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATUI,LAH JAKARTA i

FAKI.JTTAS ILMU DAI(I^/AH DAN ILMU KOMUNIKASi'

Telepon/Fax (021)7a32728 / 747A3580

Jl. Ir. H. ]uanda No. 95 Ciputat 15412lndonesia Website: rwv.fdkuiniakarta.ac.id, E-nrail : [email protected]

Nomor : Un.01/F5/KM.01.3/5/ I 12013Larnp : -Hal : Penelit ianMaryancara

Tembusan: :

l. Pembantu Dekan Bidang Akademik2. Ketua Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Jakarta, ] Januari 2013

Kepada Yth.Ketua Umum Yayasan Media Amal IslamiLebak Bulus V Jakarta Selatandi Tempat

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa mahasisv,'a Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Kornunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bawah ini,

Nama : Eka Camalia NurhidayatiNomor Pokok : 108052000002Jurusan /Semester : Bimbingan dan Penluluhan Islam (BPI) / X

bermaksud melaksanakan penelitian/wawancara untuk bahan penulisarr skripsi yang

berjudul Peran Penyuluh Aganta daiatn Menanamkcrn Pengetahuan Keagatnaan

Pemulung di Yayasan MAI Lebak Bulus Jakarta Selatan.

Sehubungan dengan itu, kami memohon kepada Bapak/Ibu/Sdr. _ kiranya

berkenan menerima/mengizinkan mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan

penelitian/wawancara dimaksud.

Demikian, atas perhatian dan perkenannya kami ucapkan terima kasih.

Was s alamu' alaikum I4r. Wb.

Subhan, MA"?0110 199303 11004

Page 130: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

l '

t .Itr

g

clur &H

Meniti Elakwah & Mernberclayakan lJrnrnat' ,-MAI

rtrr

is

S Li8lAT. KErER_A_N GAllLNamor : 005,{KET,T"{ALjIVE0I3

Dengan Surat Keteralrgan ini kanri sampaikan bairwa raahasisrra Fakultas llmu Dakwah danIlmu K.ornunikasi UIN Syanf Hidayatuitah Jakarta dibaraah. ini :

Narra : Eka CamaliaN

Nomor Pokck : 10805200f1002

Jurusan

Prograrn

: Bimbingan Fenyulullalr lsla:n

:S i

A.dalah benar yang bersangkutan telah rnelaksenakan penelitiarv'rvarvanceffa dari tanggal 7Gktober s.d ? Marei 2013, iintuk bahan Skripsi perur fenyduh A.gamd dulantMenananlrnn Pengetahuan Keagamaan Pemulung Di Yayasan IvL4I.

Demikian SuratKelerangaa ini kaxni buat untuk dipergunatcari sebagaimaria mestinya.

vouJ1'

Jakana" i2 April 2013h{edia Amal trslami

Page 131: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

DAFTAR GAMBAR

Gambar I

Penyuluh agama sedang melakukan penyuluhan agama pada ibu pemulung di Yayasan MAI

Gambar II

Peneliti bersama ibu-ibu pemulung di Yayasan MAI dan di Lapak pemulung

Page 132: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

Gambar III (Kondisi di Lapak Pemulung) Gambar IV (Peneliti bersama H.Aslih Ridwan)

Gambar V

(Peneliti sedang mewawancarai ibu pemulung di Lapak Pemulung Lebak Bulus)

Page 133: I LIII I IIN. -  · PDF filePENGESAHAN PANITIA UJIAN ... yang ada sudah memiliki syarat kompetensi pendidikan agama yang sesuai, ... terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

Gambar VI

(Materi panduan penyuluhan agama di Yayasan MAI)