jurnal reading bu iin

16
JURNAL READING HUBUNGAN ANTARA BESARNYA ANISOMETROPIA DENGAN KEDALAMAN PENGLIHATAN BINOKULER DAN AMBLIOPIA PADA ANAK USIA SEKOLAH DI UNIT RAWAT JALAN MATA RSU DR.SOETOMO SURABAYA Oleh : Ade Dhani Nuraini 01.205.4920 Pembimbing : dr.Christina Indrajati Sp.M

Upload: adedani-nuraini

Post on 03-Jan-2016

65 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Reading Bu Iin

JURNAL READINGHUBUNGAN ANTARA BESARNYA ANISOMETROPIA DENGAN KEDALAMAN PENGLIHATAN BINOKULER

DAN AMBLIOPIA PADA ANAK USIA SEKOLAH DI UNIT RAWAT JALAN MATA RSU DR.SOETOMO

SURABAYA

Oleh : Ade Dhani Nuraini 01.205.4920Pembimbing : dr.Christina Indrajati Sp.M

Page 2: Jurnal Reading Bu Iin

ABSTRACT• Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara tingkat anisometropia

ke kedalaman visi teropong dan amblyopia.• Metode: Tiga puluh enam pasien dengan anisometropia dipelajari.

perbedaan pembiasan setiap pasien dicatat, pasien, dikoreksi dengan kacamata, dievaluasi menggunakan uji bagolini kaca beralur, uji prisma base out, synophtophore, dan uji TNO stereo.

• Hasil: sebagian besar pasien menunjukkan fusi oleh gelas bagolini, worth four dot test, dan synophtophore, enam pasien menunjukkan scotoma oleh kaca bagolini, dan satu pasien menunjukkan penekanan. Pada tes TNO, tingkat stereoacuty normal pada 12 pasien. dua puluh empat pasien menunjukkan berkurang atau tidak ada dari stereoacuity. Evaluasi synophtophore menunjukkan pasien orthophoria 10, 25 esotropia pasien dan satu pasien melewatkan tes.

• Kesimpulan: anisometropia tidak berkorelasi secara signifikan dengan kedalaman amblyopia. ada korelasi antara anisometropia dan penglihatan binoculer.

Page 3: Jurnal Reading Bu Iin

Pendahuluan

Penanganan anisometropia secara dini penting oleh karena berbagai hal atau

masalah dapat terjadi yaitu supresi, gangguan penglihatan binokuler, ambliopia dan akhirnya berkembang menjadi

mikrostrabismus ataupun makrostrabismus.

• Anisometropia merupakan terminologi yang diberikan pada suatu kondisi dimana refraksi pada kedua mata adalah tidak sama.

• Penglihatan binokuler adalah penglihatan yang mempergunakan kedua mata secara serentak disertai koordinasi tingkat tinggi sedemikian rupa sehingga menghasilkan sensasi penglihatan tunggal.

• Ambliopia secara klinis didefinisikan sebagai penurunan tajam penglihatan dengan koreksi terbaik dimana pada pemeriksaan klinis tidak didapatkan gangguan organis pada mata dan tidak dapat dikoreksi maksimal serta tidak ada lesi pada lintasan penglihatan di system saraf pusat, dapat unilateral atau bilateral.

Pengukuran fungsi penglihatan adalah penting sebab dapat membantu menentukan penglihatan binokuler sejak awal. Kelainan tajam penglihatan dapat mempengaruhi

penglihatan binokuler.

Page 4: Jurnal Reading Bu Iin

Sifat• Penelitian ini bersifat deskriptif (observasional

dan cross sectional)• Dengan tujuan umum dan khusus

Tujuan umum

• Untuk mengetahui hubungan antara anisometropia dengan penglihatan binokuler pada anak usia sekolah di unit rawat jalan Mata dr.Soetomo Surabaya.

Tujuan khusus

• Untuk mengukur derajat anisometropia, mengukur penglihatan binokuler pada penderita anisometropia dan menghitung jumlah penderita anisometropia yang mengalami ambliopia.

Tempat •Penelitian dilakukan di unit rawat jalan mata RSU dr.Soetomo Surabaya. Penelitian dilakukan mulai bulan november 2005 sampai mencapai jumlah sampel terpenuhi.

hipotesa •Ada hubungan antara derajat anisometropia dengan kedalaman penglihatan binokuler dan ada hubungan antara derajat anisometropia dengan ambliopia.

BAHAN DAN METODE

Page 5: Jurnal Reading Bu Iin

Kriteria inklusi : keadaan umum baik, terdapat perbedaan refraksi antara mata kanan dan kiri, tidak didapatkan kelainan segmen anterior maupun posterior yang mengganggu visus, tidak didapatkan makrostrabismus, tidak pernah menjalani operasi strabismus, bersedia mengikuti penelitian.

Kriteria eksklusi: tidak kooperatif, terdapat kelainan segmen anterior yang memungkinkan terjadinya ambliopia seperti ptosis, paska pembedahan palpebra,kekeruhan kornea dan katarak, terdapat kelainan segmen posterior seperti kelainan retina dan kelainan saraf optik.

Page 6: Jurnal Reading Bu Iin

Tajam penglihatan• Diperiksa dengan menggunakan kartu snelen• Dicatat berapa besar kelainan refraksi dan apakah

terdapat ambliopia.

Segmen anterior •Diperiksa dengan menggunakan slit lamp

Segmen posterior •Diperiksa dengan oftalmoskop direk

Pemeriksaan penglihatan binokuler

•Dengan tes bagolini menggunakan kaca beralur bagolini

Tes empat titik dari worth

•Untuk melihat apakah terdapat diplopia,supresi atau normal.

Pemeriksaan synoptophore dan tes stereoskopis

•Synoptophore meliputi persepsi simultan,fusi dan stereoskopis. Untuk tes streoskopis menggunakan tes TNO.

DEFINISI OPERASIONAL

Page 7: Jurnal Reading Bu Iin

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 8: Jurnal Reading Bu Iin
Page 9: Jurnal Reading Bu Iin
Page 10: Jurnal Reading Bu Iin
Page 11: Jurnal Reading Bu Iin
Page 12: Jurnal Reading Bu Iin
Page 13: Jurnal Reading Bu Iin
Page 14: Jurnal Reading Bu Iin
Page 15: Jurnal Reading Bu Iin
Page 16: Jurnal Reading Bu Iin

KESIMPULAN

• Ada hubungan antara derajat anisometropia dengan kedalaman penglihatan binokuler

• Tidak ada hubungan antara derajat anisometropia dengan ambliopia.